pengelolaan sumber daya...
TRANSCRIPT
ii
LAPORAN AKHIR TAHUN
PENGELOLAAN SUMBER DAYA GENETIK
DEDI SUGANDI
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTRIAN PERTANIAN
2013
No. Kode:
iii
LAPORAN AKHIR TAHUN
PENGELOLAAN SUMBER DAYA GENETIK
Dedi Sugandi Umi Pudji Astuti Wahyu Wibawa
Afrizon Ahmad Damiri Yong Farmanta
Marzan
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2013
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya, sehingga laporan akhir tahun kegiatan Pengelolaan Sumber Daya
Genetik Tahun 2013 dapat tersusun. Laporan ini dibuat sebagai salah satu
pertanggung jawaban terhadap hasil pelaksanaan kegiatan tahun 2013.
Provinsi Bengkulu memiliki berbagai sumber daya genetik baik dari
tanaman pangan (padi, jagung, kedelai, kentang merah), aneka buah (jeruk,
mangga, durian, pisang, manggis), tanaman hias (anggrek Vanda hokeriana,
bunga raflesia), tanaman perkebunan (melinjo), ikan, maupun hewan (kerbau
Enggano). Sumber daya genetic tersebut perlu dilestarikan keberadaannya.
Tujuan kegiatan SDG ini (1) Mendorong dan menstimulasi kinerja Komda SDG
Provinsi Bengkulu, (2) Meningkatkan pemahaman pemangku kepentingan
(stakeholders) tentang arti penting dan manfaat dari sumberdaya genetik lokal
spesifik Bengkulu, (3) Mengidentifikasi dan karakterisasi SDG (flora dan fauna)
spesifik Bengkulu, dan (4) Menyelamatan, memanfaatkan, dan mengembangkan
sumberdaya genetik lokal spesifik Bengkulu, khususnya komoditas pangan dan
hortikultura.
Kami menyadari bahwa dalam penyelenggaraan kegiatan dan
penyusunan laporan masih banyak ditemui berbagai kendala dan kekurangan.
Kritik dan saran yang sifatnya membangun akan kami jadikan sumber perbaikan,
mudah-mudahan dapat memberi manfaat bagi kita semua. Kepada semua pihak
yang telah berpartisipasi dan membantu pelaksanaan kegiatan ini, diucapkan
terima kasih. Semoga hasil kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi
percepatan adopsi inovasi teknologi pertanian.
Bengkulu, Desember 2013 Penangggung Jawab,
Dr. Ir. Dedi Sugandi, MP NIP. 19590206 198603 1 002
ii
LEMBAR PENGESAHAN
1 Judul RPTP : Pengelolaan Sumber Daya Genetik 2 Unit Kerja : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu 3 Alamat Unit Kerja : Jl. Irian Km. 6,5 Bengkulu 4 Sumber Dana : DIPA BPTP Bengkulu TA. 2013 5 Status Penelitian (L/B) : Baru 6 Penanggung Jawab : a. Nama : Dr. Ir. Dedi Sugandi, MP b. Pangkat/Golongan : Pembina Tk.I / IVb c. Jabatan : Peneliti Madya 7 Lokasi : 7 Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu 8 Agroekosistem : Lahan kering 9 Tahun Mulai : 2013 10 Tahun Selesai : 2014 11 Output Tahunan : 1. Komda SDG Provinsi Bengkulu secara aktif
melaksanakan kegiatan pelestarian sumberdaya genetik untuk dimanfaatkan secara optimal dan proporsional bagi kesejakteraan rakyat.
2. Pemangku kepentingan (stakeholders) menyadari pentingnya pelestarian SDG yang dimplementasikan dengan penganggaran dan kegiatan pendukung SDG di wilayah kerjanya.
3. Data base sumberdaya genetik spesifik lokasi dan karakterisasinya.
4. Terwujudnya kebun koleksi plasma nutfah tanaman Hortikultura spesifik Bengkulu di BPTP Bengkulu.
12 Output Akhir : Terinventarisasinya koleksi sumber daya genetik spesifik Bengkulu dan menjadi sumber tersedianya bibit unggulan spesifik Bengkulu
13 Biaya : Rp. 200.000.000., Koordinator Program,
Dr. Wahyu Wibawa, MP NIP.196904271998031001
Penanggung Jawab RPTP,
Dr. Ir. Dedi Sugandi, MP NIP. 19590206 198603 1 002
Mengetahui, Kepala BBP2TP,
Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng NIP .19610802 198903 1 011
Kepala BPTP Bengkulu,
Dr. Ir. Dedi Sugandi, MP NIP. 19590206 198603 1 002
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... ii DAFTAR ISI ......................................................................................... iii DAFTAR TABEL .................................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ................................................................................ v DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. vi RINGKASAN ........................................................................................ vii SUMMARY ........................................................................................... ix I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1 1.2 Tujuan ......................................................................................... 2 1.3 Keluaran ...................................................................................... 2 1.4 Hasil yang diharapkan ................................................................... 3 1.5 Perkiraan manfaat dan dampak ...................................................... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 4 III. METODOLOGI ............................................................................... 8 3.1 Lokasi Kegiatan dan Waktu .......................................................... 8 3.2 Tahapan Pelaksanaan kegiatan .................................................... 8 VI. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 10 4.1 Koordinasi Penguatan kelembagaan KOMDA SDG .......................... 10 4.2 Sosialisasi dan apresiasi .............................................................. 12 4.3 Inventarisasi SDG ....................................................................... 13 4.4 Karakterisasi SDG ....................................................................... 14 4.5 Inventarisasi Lahan Pekarangan ................................................... 20 4.6 Membangun kebun koleksi .......................................................... 22 V. KESIMPULAN .................................................................................. 24 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 25
ANALISIS RISIKO ............................................................................... 26
JADWAL KERJA ................................................................................... 26
PEMBIAYAAN ...................................................................................... 27
PERSONALIA ....................................................................................... 28
LAMPIRAN ........................................................................................... 29
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Kegiatan yang sudah dilakukan Komda SDG Provinsi Bengkulu.............. . 11
2. Komoditas unggulan pada Kab./Kota SDG Propinsi Benngkulu ................ 13
3. Hasil inventarisasi kolektor dan koleksi SDG Propinsi Bengkulu............ .... 14
4. Rekapitulasi Inventarisasi SDG Lahan Pekarangan Bengkulu Utara .......... 20
5. Data Tanaman Kebun Koleksi SDG BPTP Bengkulu ................................ 22
6. Karakterisrik Tanaman Hortikultura Spesifik Bengkulu ............................ 23
7. Daftar resiko pelaksananaan Pengkajian Pengelolaan SDG Tahun 2013 ... 26
8. Penanganan resiko .............................................................................. 26
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Pohon dan potongan melintang buah sawo pusaka .............. ................. 15
2. Buah durian bentara ........................................................................... 16
3. Pohon induk durian tebal jeribing di Muko Muko............ ........................ 16
4. Pohon dan buah mangga Bengkulu ...................................................... 17
5. Pohon dan buah jeruk Kalamansi ......................................................... 17
6. Poho dan buah pisang curup ................................................................ 18
7. Potongan melintang pisang curup ........................................................ 18
8. Pohon induk dan buah manggis lebong asli ........................................... 19
9. Potongan melintang buah manggis lebong asli ...................................... 19
10 Pohon dan buah jeruk gerga lebong .................................................... 19
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman 1. Hasil Inventarisasi SDG Tanaman Hortikultura di Propinsi Bengkulu ........ 30 2. Hasil Inventarisasi SDG Tanaman Sayuran di Propinsi Bengkulu ............. 30 3. Hasil Inventarisasi SDG Tanaman obat di Propinsi Bengkulu .................. 31 4. Hasil Inventarisasi SDG Tanaman Perkebunan di Propinsi Bengkulu ........ 31 5. Daftar Tanaman Hortikultura Spesifik Bengkulu ..................................... 31 6. Inventarisasi Sumber daya genetic Komda Bengkulu .............................. 32 7. Dokumentasi Kegiatan Inventarisasi SDG Pekarangan di Bengkulu Utara . 35
vii
RINGKASAN
1 Judul : Pengelolaan Sumber Daya Genetik 2 Unit kerja : BPTP Bengkulu 3 Tujuan : 1. Mendorong dan menstimulasi kinerja Komda
SDG Provinsi Bengkulu. 2. Meningkatkan pemahaman pemangku
kepentingan (stakeholders) tentang arti penting dan manfaat dari sumberdaya genetik lokal spesifik Bengkulu.
3. Mengidentifikasi dan karakterisasi SDG (flora dan fauna) spesifik Bengkulu.
4. Menyelamatan, memanfaatkan, dan mengembangkan sumberdaya genetik lokal spesifik Bengkulu, khususnya komoditas pangan dan hortikultura.
4 Keluaran : 1. Komda SDG Provinsi Bengkulu secara aktif melaksanakan kegiatan pelestarian sumberdaya genetik untuk dimanfaatkan secara optimal dan proporsional bagi kesejakteraan rakyat.
2. Pemangku kepentingan (stakeholders) menyadari pentingnya pelestarian SDG yang dimplementasikan dengan penganggaran dan kegiatan pendukung SDG di wilayah kerjanya.
3. Data base sumberdaya genetik spesifik lokasi dan karakterisasinya.
4. Terwujudnya kebun koleksi plasma nutfah Tanaman Hortikultura spesifik Bengkulu di BPTP Bengkulu.
5 Prosedur : Kegiatan Pengelolaan Sumber Daya Genetik di Provinsi Bengkulu dilaksanakan di 5 Kabupaten dan Kota Bengkulu meliputi Kabupaten Rejang Lebong, Lebong, Bengkulu Utara, Kaur, Mukomuko dan Kota Bengkulu. Pengkajian dilakukan melalui kegiatan sosialisasi dan apresiasi, identifikasi, karakterisasi, eksplorasi dan koleksi berbagai sumber genetik flora dan fauna spesifik Bengkulu. Spesimen yang ditemukan ditumbuh kembangkan dan sebagian disimpan. Spesimen dapat berupa jenis atau spesies baru maupun yang sudah eksisting. Mewujudkan kebun koleksi dan perbanyakan bibit varietas spesifik lokasi di kawasan/lingkungan BPTP Bengkulu, yang diantaranya dalam bentuk screen house dan rumah produksi bibit. Untuk mencapai output kegiatan dilakukan serangkaian kegiatan sebagai
viii
berikut:
1. Koordinasi internal dan antar institusi 2. Apresiasi dan Sosialisasi SDG kepada
Stakeholders 3. Inventarisasi, karakterisasi, koleksi
sumberdaya genetik Koleksi dan perbanyakan bibit tanaman hortikultura dan tanaman pangan spesifik lokasi Bengkulu.
6 Capaian : 1. Peningkatan pemahaman pemangku kepentingan (stakeholders) tentang arti penting dan manfaat dari sumberdaya genetik lokal spesifik Bengkulu.
2. Ekplorasi sumber daya genetik tanaman hortikultura spesifik Bengkulu di 7 Kabupaten
3. Membangun kebun koleksi Sumber daya genetik tanaman hortikultura di BPTP Bengkulu
7 Manfaat : Tersedianya informasi sumber daya genetik spesifik Bengkulu yang dimanfaatkan oleh berbagai kalangan : pelajar, mahasiswa, stakeholders. Terinventarisasinya koleksi sumber daya genetik spesifik Bengkulu dan menjadi sumber tersedianya bibit unggulan spesifik Bengkulu.
8 Dampak : Sumberdaya genetik terjaga kelestariannya dan dimanfaatkan sebagai tetua atau induk dalam pemuliaan untuk mendapatkan varietas atau klon baru yang berdaya hasil tinggi yang mampu dimanfaatkan secara luas untuk kesejahteraan.
9 Jangka Waktu : 1 (satu) tahun 10 Biaya : Rp. 200.000.000., (Dua ratus juta rupiah)
ix
SUMMARY
1 Title : Management of Genetic Resources 2 Unit of Work : Institute for Agricultural Technology Bengkulu 3 Objectives : 1. Encourage and stimulate performance KOMDA SDG
Bengkulu Province. 2. Increase understanding of stakeholders (stakeholders) about the importance and benefits of specific local genetic resources Bengkulu. 3. Identifying and characterizing SDG (flora and fauna) Bengkulu specific. 4. Saving, utilize, and develop specific Bengkulu local genetic resources, particularly food and horticultural commodities.
4 Output : 1. SDG Komda Bengkulu Province is actively implementing conservation of genetic resources to be optimally utilized and proportionately for welfare people. 2. Stakeholders recognize the importance of the preservation of SDG are implemented by SDG budgeting and support activities within its jurisdiction. 3. The data base of genetic resources characterization and site-specific. 4. Realization gardens germplasm collection and propagation of seeds in BPTP Bengkulu.
5 Procedure : Management of Genetic Resources activities in Bengkulu province implemented in 7 districts and the city of Bengkulu includes Rejang Lebong District, Lebong, North Bengkulu, Kaur, Mukomuko and Bengkulu City. Assessment is done through socialization and appreciation, identification, characterization, exploration and collection of genetic resources of flora and fauna specific Bengkulu. Specimens were found is grown and partially saved. Specimens can be kind or species that are new or existing. Realising garden seed collection and propagation of specific varieties in the area / environment BPTP Bengkulu, which among others in the form of a screen house and home seed production. To achieve the output of activities carried out a series of activities as follows: 1. Internal and inter-institutional coordination 2. Appreciation and Awareness SDG to Stakeholders 3. Inventory, characterization, collection of genetic Resources Seed collection and propagation of horticultural crops and crop specific location of Bengkulu.
6 Achievement : 1.Improved understanding of stakeholders
(stakeholders) about the importance and benefits of specific local genetic resources Bengkulu.
x
2. Exploration of genetic resources of horticultural crops in specific Bengkulu District 7 3. Build garden collection of genetic resources of horticultural crops in BPTP Bengkulu
7 Benefits : The availability of specific genetic information resource Bengkulu utilized by various groups: students, college students, stakeholders. Teinventarisasinya specific genetic resource collections of Bengkulu and a superior seed source availability of specific Bengkulu.
8 Impact : Genetic resources maintained continuity and utilized as a parent for breeding to obtain new varieties or clones for high yield that can be widely utilized for welfare.
9 Periode : 1 (one) year 10 Cost : Rp. 200.000.000., (Two hundred million rupiah)
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber daya genetik tanaman untuk pangan dan pertanian merupakan
bahan yang dapat dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung untuk
mendukung ketahanan pangan. Pemanfaatan langsung SDG tanaman berupa
budidaya langsung untuk memenuhi kebutuhan tanpa memerlukan perbaikan
tanaman melalui pemuliaan. Bagi SDG tanaman yang memiliki keunikan secara
geografis, maka dapat dilindungi untuk memperoleh hak perlindungan Indikasi
Geografis. Pemanfaatan SDG secara tidak langsung, yaitu memanfaatkan
keanekaragaman bahan genetik yang terdapat di dalam SDG tanaman untuk
merakit variertas unggul baru melalui kegiatan pemuliaan tanaman.
Informasi keanekaragaman serta status keberadaan SDG tanaman di
Indonesia sangat diperlukan sebagai dasar penyusunan kebijakan pengelolaan
dan pemanfaatan SDG pertanian untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Informasi dapat diperoleh melalui serangkaian kegiatan inventarisasi SDG
tanaman, baik melalui inventarisasi SDG tanaman yang berada di lahan
pekarangan rumah petani, lahan petani maupun hutan. Data inventariasi SDG
tanaman mencakup identitas petani, lokasi, jenis/spesies tanaman dan deskripsi
serta pemanfaatannya. Hasil inventarisasi keanekaragaman SDG tanaman dapat
memberikan informasi tingkat keberagaman/diversitas dan potensi pemanfaatan
serta sumber keberadaannya berupa peta sebaran secara spatial.
Peran BPTP dalam pengelolaan SDG sangat strategis dan sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya dalam pengembangan teknologi spesifik lokasi. Hal ini
dimaksudkan agar masyarakat dapat memanfaatkan sumber daya yang ada
secara lebih arif dan berkelanjutan. Kegiatan pengelolaan SDG diarahkan pada
upaya identifikasi, eksplorasi, karakterisasi, penyelamatan, pemanfaatan, dan
pengembangan sumberdaya lokal spesifik Bengkulu. Sumberdaya dengan
keunggulan lokal perlu dilestarikan dan dikembangkan sebagai sumber plasma
nutfah untuk perbaikan tanaman maupun hewan.
Provinsi Bengkulu memiliki berbagai sumber daya baik dari tanaman
pangan (padi, jagung, kedelai, kentang merah), aneka buah (jeruk, mangga,
durian, pisang, manggis), tanaman hias (anggrek Vanda hokeriana, bunga
2
raflesia), tanaman perkebunan (melinjo), ikan, maupun hewan (kerbau
Enggano).
BPTP bekerjasama dengan berbagai pihak di daerah (Komda SDG,
Pemprov dan Pemkab, serta Universitas/Perguruan Tinggi) untuk dapat
menggerakkan dan mengaktifkan peran Komda SDG dalam menjaga dan
mengembangkan sumber daya lokal. Stakeholders yang berkaitan dengan
pengelolaan SDG spesifik lokasi diantaranya adalah Balitbangda, Bapeda, Dinas
Teknis, BLH, dan Perguruan Tinggi.
1.2 Tujuan
Tujuan kegiatan sumberdaya genetik (SDG) pada tahun 2013 adalah:
1. Mendorong dan menstimulasi kinerja Komda SDG Provinsi Bengkulu.
2. Meningkatkan pemahaman pemangku kepentingan (stakeholders)
tentang arti penting dan manfaat dari sumberdaya genetik lokal spesifik
Bengkulu.
3. Mengidentifikasi dan karakterisasi SDG (flora dan fauna) spesifik
Bengkulu.
4. Menyelamatan, memanfaatkan, dan mengembangkan sumberdaya
dminis lokal spesifik Bengkulu, khususnya komoditas pangan dan
hortikultura.
1.3 Keluaran
Keluaran Tahunan (2013)
1. Komda SDG Provinsi Bengkulu secara aktif melaksanakan kegiatan
pelestarian sumberdaya genetik untuk dimanfaatkan secara optimal dan
proporsional bagi kesejahteraan rakyat.
2. Pemangku kepentingan (stakeholders) menyadari pentingnya pelestarian
SDG yang dimplementasikan dengan penganggaran dan kegiatan
pendukung SDG di wilayah kerjanya.
3. Data base sumberdaya genetik spesifik lokasi dan karakterisasinya.
4. Terwujudnya kebun koleksi plasma nutfah Tanaman hortikultura spesifik
Bengkulu di BPTP Bengkulu.
3
Keluaran Jangka Panjang
1. Kekayaan sumberdaya genetik spesifik lokasi dapat di lestarikan, dikelola
dengan baik sehingga memberikan manfaat yang optimal dan
proporsional bagi kesejahteraan rakyat.
2. Komda SDG berperan aktif dengan dukungan dana yang memadai untuk
mendukung kelestarian dan pemanfaatan sumber daya genetik secara
optimal dan berkelanjutan.
1.4. Hasil yang diharapkan :
Tersedianya informasi (data base) sumber daya genetik spesifik Bengkulu
yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai kalangan
1.5. Perkiraan Manfaat dan dampak :
Sumberdaya genetik terjaga kelestariannya dan dimanfaatkan sebagai
tetua atau induk dalam pemuliaan untuk mendapatkan varietas atau klon baru
yang berdaya hasil tinggi yang mampu dimanfaatkan secara luas untuk
kesejahteraan.
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
Sumber daya genetik atau plasma nutfah adalah bahan tanaman, hewan,
jasad renik, yang mempunyai kemampuan untuk menurunkan sifat dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Sumber daya genetik ini mempunyai nilai baik
yang nyata, yaitu telah diwujudkan dalam pemanfaatan, maupun yang masih
pada taraf potensi yaitu yang belum diketahui manfaatnya. Pada tanaman,
sumber daya genetik terdapat dalam biji, jaringan, bagian lain tanaman, serta
tanaman muda dan dewasa. Pada hewan atau ternak sumber daya genetik
terdapat dalam jaringan, bagian-bagian hewan lainnya, semen, telur, embrio,
hewan hidup, baik yang muda maupun yang dewasa. Sumber daya genetik dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan pemuliaan dalam mengembangkan varietas
baru tanaman atau menghasilkan rumpun baru ternak. Adanya keragaman
genetik yang luas di dalam plasma nutfah memberikan peluang yang besar untuk
perbaikan genotip tanaman (Sumarno, 2002).
Sumber daya genetik dapat terkandung di dalam varietas tradisional dan
varietas mutakhir atau kerabat liarnya. Bahan genetik ini merupakan bahan
mentah yang sangat penting bagi para pemulia tanaman, hewan dan ikan. Bahan
genetik ini merupakan bahan cadangan bagi makhluk untuk penyesuaian genetik
dalam mengatasi perubahan kondisi lingkungan yang membahayakan dan
perubahan kondisi ekosistem yang tidak mendukung kehidupan makhluk.
Karagaman genetik yang ada dapat berasal dari eksplan atau karena pengaruh
lingkungan (Wattimena, 1992).
Banyak spesies tanaman di Indonesia memiliki keanekaragaman sumber
daya tinggi dan persebarannya meliputi berbagai daerah. Setiap daerah di
Indonesia memiliki beberapa sumber daya yang khas, yang sering berbeda
dengan yang ada di daerah lain. Kenyataan ini merupakan suatu potensi yang
bernilai tinggi bagi daerah untuk memanfaatkan fenomena ini. Sebagian dari
sumber daya genetik tersebut ada yang telah dikembangkan sehingga
mempunyai nilai ekonomi tinggi, tetapi banyak pula di antaranya yang belum
dimanfaatkan sama sekali, sehingga mengalami ancaman kepunahan.
5
Beberapa plasma nutfah tanaman yang pemanfaatannya telah
dikembangkan adalah salak Pondoh (Yogyakarta), salak Bali (Bali), nenas Bogor
(Bogor), duren Petruk (Semarang), mangga Gedong Gincu (Cirebon), beras
Rojolele (Delanggu), beras Cianjur (Cianjur), bareh Solok (Solok), dan
sebagainya (Anonim, 2007).
Sumber daya genetik tanaman untuk pangan dan pertanian (SDGTPP)
merupakan landasan hayati dari ketahanan pangan, yang langsung atau tidak
langsung menopang kesejahteraan setiap manusia di muka bumi ini. SDGTPP
mencakup keanekaragaman bahan genetik yang terdapat dalam varietas
tradisional maupun varietas unggul yang ditanam petani serta kerabat liar
tanaman budidaya dan spesies tanaman liar yang dapat digunakan untuk
pangan, pakan, serat, pakaian, bangunan, genetik dan sebagainya. SDGTPP
tersebut merupakan tetua yang dapat digunakan untuk merakit varietas unggul
baru melalui kegiatan pemuliaan tanaman atau melalui pemanfaatan
bioteknologi.
SDGTPP, yang langsung digunakan oleh petani atau pemulia, merupakan
simpanan adaptabilitas genetik yang dapat digunakan untuk menanggulangi
perubahan iklim dan lingkungan yang berbahaya serta perubahan ekonomi. Erosi
terhadap SDGTPP dapat mendatangkan ancaman yang serius terhadap ketahanan
pangan dalam jangka panjang, hal ini sering kurang diperhatikan. Dengan demikian
pelestarian dan pemanfaatan SDGTPP secara berkelanjutan sebagai perlindungan
terhadap perubahan yang tidak diharapkan di masa depan perlu dilakukan.
Saat ini tingkat pertambahan penduduk 3,7% per tahun, bisa
diperkirakan berapa jumlah penduduk Indonesia 50 tahun mendatang. Untuk
itu diperlukan perbaikan varietas yang terpercaya dan dapat meningkatkan hasil
secara berkelanjutan guna mencukupi kebutuhan pangan penduduk yang terus
bertambah. Pelestarian dan pemanfaatan SDGTPP secara berkelanjutan
merupakan kunci perbaikan dalam menghadapi perubahan iklim, untuk
meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pertanian, yang pada gilirannya
akan mendukung pembangunan nasional, ketahanan pangan dan pengentasan
kemiskinan.
Menyadari akan pentingnya SDGTPP, Food and Agriculture Organization
of the United Nations (FAO) telah melaporkan hasil revisi status SDGTPP dunia,
6
di mana di dalamnya termasuk status SDGTPP Indonesia. Laporan tersebut
menggambarkan situasi terkini SDGTPP pada tingkat dunia maupun tingkat
nasional, dan mengidentifikasi apa yang diperlukan untuk menjamin pelestarian
dan pemanfaatan berkelanjutan SDGTPP, yang oleh karenanya meletakkan dasar
untuk rancang tindak nasional.
Arti penting pelestarian sumberdaya genetik menjadi sangat jelas dan
tidak dapat dibantah kebenarannya. Walaupun alasan pentingnya pelestarian
tersebut kadang-kadang masih diperdebatkan dan metode konservasi yang harus
diikuti masih menjadi topik hangat yang perlu didiskusikan (Zobel and Talbert,
1984). Namun keinginan melestarikan materi genetik untuk keperluan breeding
pada saat sekarang dan keperluan untuk mendapatkan jenis tanaman dengan
sifat adaptasi tinggi terhadap lingkungan walaupun sifat tersebut masih belum
terlihat kemanfaatannya saat ini, menjadi sangat mendesak untuk dilakukan.
Adapun sifat yang bernilai ekonomi tinggi tersebut yang hingga kini masih belum
dikaji secara intensif, misalnya adalah jenis jenis yang berpotensi untuk
menghasilkan zat bioaktif, penghara industri masa depan, bahan konstruksi,
penyerap C02 optimal dan lain sebagainya. Jenis tersebut pada kondisi sekarang
mengalami ancaman kemusnahan dalam bentuk menyusutnya individu-individu
ataupun populasi jenis target, terisolasinya populasi jenis target menjadi
fragmentasi populasi yang berukuran kecil-kecil dan masing masing terpisah satu
dengan lainnya.karena deforestasi, fragmentasi, dan bencana alam.
Secara umum konservasi keragaman genetik dapat dilakukan, melalui dua
pendekatan, yaitu secara in- situ, dan ex-situ. In-situ berarti melestarikan pohon
dan tegakan pada sebaran alamnya, sedangkan ex-situ adalah melindungi gene
atau gene complexes di kondisi buatan atau setidaknya diluar kondisi alaminya.
Sering kali digunakan juga istilah gene bank sebagai pengganti istilah ex-situ,
bilamana materi konservasi genetik yang dibangun berbentuk koleksi klon yang
ada di lapangan, kebun benih maupun pertanaman (Chomchalow, 1985).
Konservasi exsitu termasuk juga didalamnya didalamnya adalah penyimpanan
tepungsari (pollen) dan teknik-teknik In-vitro seperti kultur jaringan. Mengenai
luasan ideal untuk konservasi in-situ, Hedegrat (1976) dalam Zobel et al. (1987),
mengatakan bahwa hal itu sangat sulit dan tidak mungkin, karena akan sangat
tergantung dari potensi genetik, spesies yang ditangani dan kelimpahannya
didalam hutan atau kawasan. Sebagai contoh disarankan bahwa areal 10 ha
7
dianggap mamadai untuk areal konservasi in situ jati, karena areal tersebut akan
dapat mengkonservasi antara 1.000- 6.000 individu dewasa, yang jumlah ini
dianggap cukup besar untuk mewakilii subpopulasi jati terutama untuk Tectona
hamiltoniana dan T. philipinensis. Ukuran luasan ini semakin sulit ditentukan
untuk hutan tropis seperti di Amazon, Brazil yang jumlah maupun jenis floranya
relatif belum banyak dikenal ( Davidson, 1983).
Untuk mengantisipasi kebutuhan akan materi genetik jenis hutan tropis
pada saat ini Pemerintah Indonesia juga telah menunjuk Areal Sumber Daya
Genetik dalam dua katagori, yaitu : (1) Tegakan benih yang terletak di hutan
produksi tetap, seluas 100 hektar setiap RKL, dan (2) Kawasan Pelestarian
Plasma Nutfah juga terletak di hutan produksi tetap seluas 100 – 300 hektar
setiap HPH. Kedua areal tersebut dapat dijadikan sumber benih bagi kegiatan
tanam pengkayaan di areal bekas tebangan (Soekotjo, 1999), hanya saja hingga
saat ini keberadaan areal perlu diinventarisir dan ditetapkan ulang, demikian pula
cara pengelolaan dan pemanfataannya perlu dikaji lebih lanjut.
8
III. METODOLOGI
3.1 Lokasi kegiatan dan waktu
Kegiatan pengelolaan SDG dilaksanakan di 7 Kabupaten dan Kota, yang
meliputi Kabupaten Rejang Lebong, Lebong, Bengkulu Utara, Kaur,
Bengkulu Tengah, Mukomuko, dan Kota Bengkulu. Pertimbangan dalam
penentuan lokasi adalah keterwakilan agroekosistem yang berkaitan
dengan elevasi atau ketinggian tempat di mana sumberdaya genetik
ditemukan. Kegiatan dilaksanakan dari bulan Januari sampai dengan
Desember 2013.
3.2 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
3.2.1 Persiapan
Penyusunan RPTP
RPTP disusun sebagai penjabaran dan perincian dari ROPP. RPTP lebih rinci
dan operasional baik dari aspek administrasi/keuangan dan kegiatan yang akan
dilaksanakan. RPTP selanjutnya diturunkan dan dirincikan lagi menjadi juklak
kegiatan diseminasi.
3.2.2 Pelaksanaan kegiatan
Pengkajian dilakukan melalui serangkaian kegiatan : (1) Koordinasi, (2)
Sosialisasi dan apresiasi, (3) Eksplorasi dan (4) Membangun kebun koleksi.
Koordinasi
Koordinasi dilakukan secara internal dan antar isntitusi. Koordinasi internal
dilaksanakan secara rutin dalam bentuk pertemuan ataupun seminar di BPTP
Bengkulu. Pertemuan direncanakan dilaksanakan setiap bulan. Dalam pertemuan
ini akan dievaluasi kemajuan kegiatan, hambatan dan kendala, tingkat serapan
dana, pencapaian dan rencana tindak lanjut kegiatan SDG. Koordinasi antar
institusi dilakukan dengan melakukan pertemuan dengan pengurus Komda SDG
Provinsi Bengkulu. Koordinasi ini dilakukan dalam upaya untuk stimulasi,
menyamakan persepsi dan sinergi antara pengelolaan SDG di BPTP dengan
program kerja Komda SDG Provinsi Bengkulu.
9
Sosialisasi dan Apresiasi
Sosialisasi dan apresiasi dilakukan kepada stakeholders di Pemkab dan
Pemprov di Provinsi Bengkulu. Dalam apresiasi ini disampaikan pentingnya
inventarisasi, koleksi, pelestarian dan pengembangan sumberdaya genetik lokal
sebagai suatu kekayaan daerah. Dengan memahami pentingnya pelestarian SDG,
SKPD akan termotivasi untuk melakukan kegiatan pengelolaan SDG yang
diindikasikan oleh struktur penganggaran. Dari kegiatan ini juga akan dilakukan
identifikasi sumberdaya genetik spesifik lokasi, sehingga akan tersusun daftar/list
panjang dari sumberdaya genetik yang spesifik dan perlu ditindaklanjuti ke arah
karakterisasi dan koleksi.
Eksplorasi
Kegiatan eksplorasi melalui 2 tahapan yaitu :
1. Inventarisasi
Inventarisasi sumberdaya genetik di provinsi Bengkulu di lakukan dengan
metode Forum Group Discussion (FGD). Pada kegiatan FGD ini mengundang
peserta yang terdiri kolektor plasma nutfah : Akademisi, BPSB, Balitbangda,
Petani dan Peneliti.
2. Karakterisasi
Karakterisasi sumberdaya genetik dilakukan dengan metode survey,
mengunjungi lokasi yang memiliki plasma nutfah spesifik Bengkulu.
Karakterisasi yang dilakukan meliputi : Pendataan tentang komoditi, lokasi
geografis dan administratif, nama kolektor.
Membangun Kebun koleksi sumberdaya genetik
Pembuatan kebun koleksi SDG pada tahun 2013 ini adalah untuk komoditas
Tanaman hortikultura tahunan. Mengingat keterbatasan lahan pekarangan yang
bada di lingkungan kantor BPTP Bengkulu, maka pelaksanaan pembangunan
kebun induk dilakukan dalam kawasan terbatas yang diawali dengan pembuatan
peta lokasi yang akan ditanami tanaman hortikultura spesifik Bengkulu. Tanaman
hortikultura yang akan dikoleksi/ditanam adalah manggis Lebong Asli (MLA),
mangga Bengkulu, Jeruk Gerga Lebong, jeruk Kalamansi, pisang Curup, durian
Bentara dan sawo pusaka. Selain membangun kebun koleksi di pekarangan
kantor BPTP Bengkulu juga dibangun screen house yang nantinya difungsikan
sebagai tempat pembibitan dan koleksi tanaman tanaman sumber daya genetic
yang spesifik di Propinsi Bengkulu
10
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Koordinasi Penguatan Kelembagaan Komda SDG
Komda SDG Bengkulu diresmikan melalui Surat Keputusan Gubernur
Bengkulu Nomor W.21.XXVII. tahun 2011 tentang Pembentukan Komisi Daerah
Sumber Daya Genetik Provinsi Bengkulu, tanggal 19 Januari 2011. Kemudian
Komda SDG Bengkulu dikukuhkan oleh Komnas SDG pada 30 November 2011 di
Bogor.
Sejak terbentuknya kepengurusan Komda SDG tahun 2011sampai awal
2013 belum ada kegiatan yang dilaksanakan. BPTP Bengkulu mengambil inisiatif
dengan mengundang ketua Komda SDG Propinsi Bengkulu membahas mengenai
kinerja komda SDG. BPTP Bengkulu menawarkan untuk mensinergikan kegiatan
SDG BPTP Bengkulu dengan Komda SDG Provinsi Bengkulu agar aktifitas Komda
SDG berjalan. Pada pertemuan tersebut Komda SDG dihadiri oleh Wakil Ketua :
Prof. Dr. Alnofri dan anggota Komda SDG : Dr. Dwi Wahyuni. Komda SDG
Bengkulu menyambut baik sinergi kegiatan dan disampaikan bahwa pada tahun
2013, Komda telah memiliki alokasi anggaran dari Bappeda Provinsi Bengkulu.
Hasil pertemuan ini akan ditindak lanjuti pada rapat koordinasi.
Berdasarkan perkembangan dan kebutuhan melalui rapat koordinasi
antara pengurus Komda SDG dan BPTP disepakati pembaharuan kembali Surat
Keputusan Gubernur Bengkulu tentang kepengurusan Komda SDG menjadi SK
No J. 191. XXVII tahun 2013 tentang Perubahan keputusan Gubernur Bengkulu
Nomor W.2.1.XXVII tahun 2011 tentang pembentukan Komisi Daerah Sumber
Daya Genetik (Komda SDG)di Propinsi Bengkulu. Komda SDG Bengkulu
pembaharuan ini diketuai oleh Kepala Badan Penelitian Pengembangan dan
Statistik Daerah (BPP Stada) Provinsi Bengkulu, dengan sekretaris Kepala BPTP
Bengkulu. Kepengurusan Komda SDG pembaharuan ini terdiri dari Pembina
(Gubernur Bengkulu), Tim Pengarah (Ketua : Sekretaris Daerah), Pelaksana
Harian (Ketua : Kepala BPP Stada) dan 5 Komisi.
11
Kelima komisi tersebut adalah :
1. Komisi I Bidang tanaman pangan dan Hortikultura
2. Komisi II Bidang Perkebunan
3. Komisi III Bidang Kehutanan
4. Komisi IV Bidang Peternakan
5. Komisi V Bidang Perikanan.
Keanggotaan setiap komisi disesuaikan dengan kebutuhan dan
ketersediaan sumberdaya manusia yang ada pada dinas teknis terkait dan
perguruan tinggi yang ada di Bengkulu. Sampai dengan saat ini kesekretariatan
Komda SDG Bengkulu sementara dilaksanakan di kantor BPTP Bengkulu.
Beberapa aktivitas yang sudah dilakukan oleh KOMDA SDG Propinsi
Bengkulu sampai saat ini antara lain disajikan dalam tabel dibawah ini.
Tabel 1. Kegiatan yang sudah dilakukan Komda SDG Propinsi Bengkulu
No Kegiatan Output
1 Rapat Koordinasi Tanggal 9 April 2013
Penyempurnan SK Gubernur tentang Kepengurusan Komda SDG Propinsi Bengkulu
2 Rapat Koordinasi Penyusunan Rencana Kerja 24 April 2013
Program Kerja Komda SDG Propinsi Bengkulu 2013
3 Sosialisasi SDG dan Pemanfaatannya untuk daerah di Prop. Bengkulu 30 Mei 2013
Program Kerja dan Inventarisasi SDG
4 Rapat Kerja Komda SDG Propinsi Bengkulu 9 Desember 2013
Hasil Ekplorasi dan Inventarisasi SDG di setiap Kabupaten dan kota.
Dari program program yang sudah dilakukan Komda SDG Propinsi
Bengkulu seperti tabel 1 diatas pada intinya menekankan pentingnya upaya
untuk melestarikan kekayaan sumber daya genetika yang ada di Propinsi
Bengkulu, Potensi dan peluang dari masing-masing komoditi dan Peluang
daerah dalam memanfaatkan SDG yang unik.
Kegiatan lain yang telah dilaksanakan dalam memperkuat kelembagaan
adalah padu padan dan sinergisitas SDG pada tanggal 29 Mei – 1 Juni 2013 di
Hotel Lor In Sentul Bogor Jawa Barat. Kegiatan ini diikuti semua BPTP se
Indonesia. Pelaksanaan SDG di setiap propinsi diarahkan untuk
menginventarisasi semua SDG spesifik lokasi, dan dibuat peta sebarannya. Untuk
12
menyebarkan hasil hasil inventarisasi yang sudah dilakukan setiap BPTP diadakan
seminar Nasional Sumber daya genetika di Bandung Jawa Barat. Dalam seminar
tersebut setiap BPTP telah mempresentasikan makalah tentang berbagai hasil
koleksi keunikan sumber daya genetika di daerahnya masing masing. Hasil
seminar ini akan diterbitkan atau di publikasikan dalam bentuk prosiding.
4.2 Sosialisasi dan Apresiasi
Sosialisasi dilaksanakan melalui pertemuan dengan stakeholders ditingkat
provinsi dan kabupaten (Dinas Pertanian dan Badan Penyuluhan). Kabupaten
yang telah di kunjungi : Bengkulu Utara, Rejang Lebong, Lebong, Bengkulu
Tengah, Kaur, Mukomuko.
Pada acara sosialisasi disampaikan hal yang berkaitan dengan rencana
pelaksanaan kegiatan Pengelolaan sumber daya genetic (SDG) spesifik Bengkulu.
Pada tahun 2013, BPTP Bengkulu melaksanakan kegiatan Pengelolaan SDG yang
difokuskan pada komoditas tanaman buah tahunan. Diberitahukan juga bahwa
BPTP Bengkulu merencanakan pembuatan kebun koleksi khusus untuk tanaman
hortikultura.
Stakeholders menyambut baik dan akan mendukung kegiatan tersebut
dengan memberikan informasi lokasi, komoditas dan bahan koleksi. Dari
sosialisasi ini diperoleh informasi komoditi unggul lokal tersaji pada Tabel 2.
13
Tabel 2. Komoditas unggulan pada kabupaten/Kota SDG Provinsi Bengkulu
No Kabupaten Komoditi
1 Rejang Lebong Pisang Curup Manggis Alpukat
Durian Lokal Kubis Wortel Kentang Cabai Ujan Mas
2 Bengkulu Utara Durian Tembaga
3 Kaur Sawo Pusaka Duku Deman Melinjo
4 Muko Muko Durian Tebal Jeribing Jagung Salak
5 Lebong Jeruk Gerga Jengkol Mangga Manggis
6 Bengkulu Tengah Jeruk Kalamansi Manggis
7 Kota Bengkulu Mangga Bengkulu
4.3 Inventarisasi SDG
Untuk menghimpun data SDG, BPTP Bengkulu telah melaksanakan FGD di
BPTP Bengkulu dan Universitas Bengkulu. Pada pelaksanaan FGD di BPTP
Bengkulu dihadiri oleh 25 orang yang berasal dari Universitas Bengkulu,
Universitas Hazairin, Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Balitbangda Provinsi
Bengkulu, BPSB Provinsi Bengkulu, Bappeda Provinsi Bengkulu dan BPTP
Bengkulu.
Pelaksanaan FGD juga dilakukan di Universitas Bengkulu dihadiri oleh 15
orang pengurus Komda SDG Provinsi Bengkulu yang berasal dari BPTP Bengkulu,
BPSB, Balitbangda dan Dinas Peternakan Provinsi Bengkulu.
14
Kegiatan Inventarisasi yang telah dilakukan disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil Inventarisasi Kolektor dan Koleksi SDG Provinsi Bengkulu
KOMODITAS KOLEKTOR/PENELITI INSTITUSI/KONTAK
BENTUK KOLEKSI
LOKASI
PANGAN
Padi Dr. Mohammad Chozin Ir. Asfarudin, M.Si
FP UNIB FP UNIHAZ
In Situ Ex Situ
Lab. UNIB Lab. UNIHAZ
Jagung Dr. Suprapto Ikhsan Hasibuan, SP, M.Sc
FP UNIB FP UNIHAZ
Ex Situ Ex Situ
Lab. UNIB Lab. UNIHAZ
Kedelai Ir. Dotti Suryati, M.Sc Daner Sagala, SP, M.Si
FP UNIB FP UNIHAZ
Ex Situ
Lab. UNIHAZ
Shorghum Dr. Puji Harsono FP UNIB
Ex Situ Lab. UNIB
Jewawut Ir. Miswarti BPTP Bengkulu In Situ Kota Bengkulu
Ubi Talas Asfarudin,MSi FP UNIHAZ Ex Situ L.UNIHAZ
HORTI
Buah
Pisang Mukhtasar,MSi FP UNIB In Situ Kepahiang dan Curup
Durian Ir. Barianto BPSB Bengkulu In Situ Ds. Batu layang, BU
Manggis Dr. Atra Romeida FP UNIB In Situ Taba Penanjung Benteng Ds. Sukarami Kab BU
Mangga Ir. Sutrasno Bakorluh Ex Situ Kota Bengkulu
Jeruk Ir. Barianto BPSB Bengkulu Ex Situ Kota Bengkulu
Sawo Ir. Nely Febridar BPSB Bengkulu Ex Situ Ds. Linau Kab. Kaur
Bunga
Anggrek Dr. Dwi Wahyuni FP UNIB Ex Situ Green House FP UNIB
Sayur
Cabe Dr. Dwi Wahyuni FP UNIB Ex Situ Lapangan
Terung Dr. Wahyu Wibawa, MP BPTP Bengkulu Kota Bengkulu
Kol bunga Ir. Nely Febridar BPSB Bengkulu Ex Situ Kota Bengkulu
Tomat Ir. Sri Rustianti, M.Si FP UNIHAZ Ex Situ Lab UNIHAZ
Wortel Ir. Barianto BPSB Bengkulu Ex Situ Kota Bengkulu
Kentang Merah
Ir. Barianto Dr. Usman Krisjoko
BPSB Bengkulu FP UNIB
Ex Situ Ex Situ
Lapangan
Tan. Obat Dr. Usman Siswanto Dr. Eva Oktafiani
FP UNIB FP UMB
In Situ In Situ
Lapangan Lapangan
Perkebunan
Kelapa
Kopi Arabica Prof. Dr. Alnopri FP UNIB Ex Situ Bentiring, Kota Bengkulu
Kopi Robusta Ir. Ris Irianto, M.Si Dishutbun Kepahiang
In Situ Kepahiang
Sawit
Kakao Dr. M. Taufik FP UNIB Ex Situ Lab UNIB
15
4.4. Karakterisasi SDG.
Karakterisasi sumberdaya genetik yang sudah dilakukan dengan metode
survey, mengunjungi lokasi yang memiliki plasma nutfah spesifik pada 7
Kabupaten/Kota. Karakterisasi yang dilakukan meliputi : Pendataan tentang
komoditi, lokasi geografis dan administratif, nama kolektor dan pemanfaatan
tanaman yang bersangtkutan bagi masyarakat. Hasil Karakterisasi disajikan
dalam uraian dan gambar berikut.
1. Tanaman Sawo pusaka
Karakterisasi telah dilakukan pada komoditas sawo pusaka Desa Benteng
Harapan Kecamatan Maje kabupaten Kaur. Desa ini terletak pada ketinggian 15
meter dari permukaan laut. Hasil karakterisasi menunjukan bahwa sawo pusaka
memiliki keunggulan tampilan buah yang besar, warna kecoklatan, rasa legit dan
manis serta produksi tinggi. Disamping terdapat di Desa Benteng Harapan
Kecamatan Maje tanaman ini juga ada di Kota Bintuhan.
Gambar 1. Pohon dan potongan melintang buah sawo pusaka
2. Durian Bentara Karakterisasi terhadap duruan Bentara telah dilakukan di Desa Batu Layang
Kecamatan Ulu Palik Kabupaten Bengkulu Utara. Desa ini terletak pada koordinat
030.. 28’. 396 (LS), 1020. 15’. 450 (BT) Dan ketinggian 346 meter dari permukaan
laut. Hasil karakterisasi menunjukan bahwa durian Bentara memiliki ukuran buah
besar, daging buah tebal warna kuning kemerahan, biji kecil, rasa manis.
16
Gambar 2. Durian Bentara
3. Durian Tebal Jeribing
Karakterisasi terhadap durian Tebal Jeribing telah dilakukan di Desa
Desa Bunga Tanjung Kecamatan Teramang Jaya Kab Muko Muko. Desa ini
terletak pada koordinat 020... 42’. 999 (LS) 1010. 24’. 797 (BT) Dan ketinggian
61 meter dari permukaan laut. Hasil karakterisasi menunjukan bahwa durian
tebal jeribing Buah berukuran besar, warna hijau tua berbentuk persegi dengan
lima ruang, daging buah tebal berwarna putih kekuningan, rasa manis dan biji
kecil serta kisut dan berbuah sepanjang tahun.
Gambar 3. Pohon Induk Durian Tebal Jeribing di Desa Bunga
4. Mangga Bengkulu
Mangga Bengkulu terdapat di Kota Bengkulu. Karakterisasi terhadap
tanaman ini telah dilakukan di Kelurahan Semarang Kecamatan Sungai Serut.
Kelurahan ini terletak pada koordinat 030... 47’. 419 (LS) 1020. 17’. 979 (BT)
Dan ketinggian 14 meter dari permukaan laut. Hasil karakterisasi menunjukan
bahwa Mangga Bengkulu Memiliki ukuran buah cukup besar yang bisa
17
mencapai 2,4 kg/buah, warna daging buah kuning muda, rasa kurang manis, biji
tipis kecil.
Gambar 4. Pohon dan buah mangga Bengkulu
5. Jeruk Kalamansi
Jeruk Kalamansi terdapat banyak di Kota Bengkulu dan Bengkulu Tengah.
Karakterisasi terhadap tanaman ini telah dilakukan di Kelurahan Semarang
Kecamatan Sungai Serut. Kelurahan ini terletak pada koordinat 030... 47’. 419
(LS) 1020. 17’. 979 (BT) Dan ketinggian 14 meter dari permukaan laut. Hasil
karakterisasi menunjukan bahwa Jeruk Kalamansi memiki buah berukuran kecil,
daging buah warna kuning dan rasa agak masam. Buah dimanfaatkan untuk
pembuatan surup.
Gambar 5. Pohon dan buah jeruk Kalamansi
6. Pisang Curup
Pisang Curup terdapat di dataran tinggi di Kabupaten Rejang Lebong.
Komoditi ini terdapat Desa Air Meles Atas Kecamatan Selupu Rejang Kab.
Rejang Lebong. Desa ini terletak pada ordinat 030... 28’. 517 (LS) 1020. 34’. 791
18
(BT) 1046 m dari permukaan laut. Hasil karakterisasi menunjukan bahwa Tinggi
tanaman antara 4 – 7 m, dalam satu tandan memiliki 7 – 12 sisir. Ukuran buah
besar bersegi dan berwarna hijau kekuningan. tidak bulat, rasa manis dan kering.
Gambar 6. Pohon dan buah pisang Curup
Gambar 7. Pisang curup dan potongan melintang
7. Manggis Lebong
Manggis Lebong terdapat di dataran sedang di Kabupaten Lebong. Komoditi
ini terdapat Desa Suka Bumi. Desa Suka Bumi berada pada ordinat 030.... 08’.
098 (LS) 1020. 15’. 450 (BT) dan 381 m dari permukaan laut. Hasil karakterisasi
menunjukan bahwa buah berukuran besar warna merah tua, daging buah tidak
ada getah, rasa manis
19
Gambar 8. Pohon induk dan buah manggis Lebong Asli
Gambar 9. Buah manggis Lebong dan potongan melintang
8. Jeruk Gerga Lebong
Jeruk Gerga Lebong terdapat di dataran tinggi di Kabupaten Lebong yaitu di
Desa Rimbo Pegadang. Desa Rimbo Pegadang berada pada ordinat 030.. 17’.
299 (LS), 1020. 25’. 372 (BT) dan ketinggian 810 m dari permukaan laut. Hasil
karakterisasi menunjukan bahwa buah berukuran besar dan rasa manis
Gambar 10 Pohon dan buah jeruk Gerga Lebong
20
4.5. Inventarisasi Lahan Pekarangan
Inventarisasi lahan pekarangan dilaksanakan di Desa Padang Jaya
Kecamatan Padang Jaya dan desa Batu Layang Kecamatan Hulu Palik Kabupaten
Bengkulu Utara. Dari kedua desa di survey 10 sampel petani yang mempunyai
karagaman SDG di lahan pekarangannya. Tanaman yang diinventarisasi adalah
semua jenis tanaman serta jumlah/luas, penggunaan/pemanfaatan serta letak
koordinat dari masing masing lahan pekarangan petani. Hasil inventarisasi
disajikan dalam tabel berikut 4.
Tabel 4. rekapitulasi inventarisasi SDG lahan pekarangan petani di Bengkulu Utara.
No Nama tanaman Jumlah/luas Karakteristik unik
Pemanfaatan
1 Jambu air 5 batang
2 Kuweni (Mangga lokal)
1 batang Buah sedang, harum
3 Pepaya 22 batang
4 Sirsak 3 batang
5 Bawang daun 23 pot
6 Cabe rawit 18 batang
7 Salak pondoh 11 batang
8 Kelapa sawit 895 batang
9 Kopi 1 ha
10 Rambutan 32 batang
11 Durian 34 batang
12 Tebu 6 rumpun
13 Jambu biji 4 batang
14 Belimbing Woluh 2 batang
15 Kelapa 28 batang
16 Jahe Merah 36 rumpun
17 Jeruk Kalamansi 12 batang
18 Pisang Kepok 3 rumpun
19 Nangka 3 batang
20 Sawo 45 batang
21 Jambu Jamaika 2 batang
22 Alpukat 4 batang
23 Duku 4 batang
24 Kelengkeng 7 batang
25 Karet 2700 batang
26 Manggis 12 batang
27 Sukun merah 1 batang Warna buah merah
28 Pisang Panjang 6 rumpun
29 Jengkol 5 batang
30 Melinjo 3 batang
21
No Nama tanaman Jumlah/luas Karakteristik unik
Pemanfaatan
31 Mangga Bengkulu 53 batang Buah besar
32 Singkong 10 batang
33 Kakao 18 batang
34 Mannga gedong 2 batang
35 Mannga harum manis 2 batang
36 Pisang Hitam 5 batang Warna buah hitam
37 Lengkuas 2 batang
38 Bambu tebal 2 batang
39 Turi 9 batang
40 Kunyit 10 rumpun
41 Kejibeling 1 batang Daun licin
42 Tebu kuning 4 batang
43 Keladi Hitam 10 batang
44 Jambu Mente 1 batang
45 Mahkota Dewa 2 batang
46 Cengkeh 1 batang
47 Nanas 20 batang
48 Jambu kristal 4 batang
49 Jeruk sayur 2 batang
50 Serai 8 rumpun
51 Kumis kucing 2 batang
52 Ketapang 1 batang
53 Garut 1 rumpun
54 Strowberi 6 batang
55 Terong 10 batang
56 Jeruk sankis 3 batang
57 Jagung manis 200 batang
58 Jeruk purut 2 batang
59 Katu 2 rumpun
60 Kedondong 1 batang
61 Sukun 3 batang
62 Labu Bogor 2 batang
63 Jambu biji kecil 1 batang Buah kecil rasa manis dan harum daun sempit,
64 Katu 12 Sayur
Dari hasil survey tersebut didapatkan sebanyak 64 jenis tanaman
pekarangan dan 2 jenis tanaman di luar pekarangan. Tanaman pekarangan yang
diusahakan petani sangat beragam dari tanaman tua (tahunan),hortikultura dan
sayuran. Untuk tanaman diluar pekarangan yang terdapat agak jauh dari rumah
terdiri dari 2 jenis tanaman tahunan yaitu Karet dan kelapa sawit.
22
4.6. Membangun Kebun Koleksi
Pembuatan kebun koleksi di BPTP Bengkulu dengan menata (mapping)
penanaman tanaman buah spesifik Bengkulu. Penanaman dilakukan langsung di
lahan dan tabulampot. Untuk nursery/ bibit akan di letakkan di Screen House jika
pembuatan screen house telah selesai. Pembuatan screen house sudah dimulai
dan saat ini pada tahap finalisasi. Lokasi screen house didepan Gedung Kantor
Utama dengan luas 4 x 6 m. Koleksi tanaman unggul yang akan dikoleksi
dikoleksi nantinya diantaranya adalah Jeruk Kalamansi, Pisang Curup, Mangga
Bengkulu, Jeruk Gerga, Sawo Pusaka, Durian Bentara dan lain lain.
Tabel 5. Data tanaman kebun koleksi SDG BPTP Bengkulu
No Nama Tanaman Jumlah Tempat penanaman
Di tanah Tabulampot Screen
house
1 Mangga Bengkulu
(Mangifera indica)
13 3 5 5
2
Manggis Lebong Asli (Garcinia mangostana)
7 2 0 5
3
Sawo Pusaka (Manilkara zapota)
7 1 6 0
4
Pisang Curup
(Musa parasidiaca)
10 10 0 0
5
Jeruk Kalamansi (Citrofortunella microcarpa)
10 3 7 0
6
Jeruk Gerga Lebong (Citrus sinensis)
12 3 3 6
7
Durian Bentara
(Durio zibethinus) 12 2 0 10
8 Mangga Madu 3 0 3 0
9 Kelengkeng 2 0 2 0
Jumlah 76 24 26 26
23
Tabel 6. Karakteristik Tanaman Hortikultura spesifik Bengkulu No Nama
Tanaman
Kakakteristik Pemanfaatan
1 Durian Bentara Buah besar, daging buah tebal warna
kuning kemerahan, biji kecil, rasa manis
Konsumsi
2
Durian Tebal
Jeribing
Buah berukuran besar, warna hijau tua
berbentuk persegi dengan lima ruang,
daging buah tebal berwarna putih
kekuningan, rasa manis dan biji kecil dan
berbuah sepanjang tahun
Konsumsi
3
Sawo Pusaka Buah berukuran sedang, warna kecoklatan dan rasa yang manis.
Konsumsi
4
Mangga
Bengkulu
Buah berukuran besar yang bisa mencapai
2,4 kg/buah, warna daging buah kuning muda, rasa kurang manis, biji tipis kecil,
Konsumsi
5
Jeruk Kalamansi Buah kecil, agak masam Sirup
6
Pisang Curup Tinggi antara 4 – 7 m, dalam satu tandan
memiliki 7 – 12 sisir. Ukuran buah besar bersegi dan berwarna hijau kekuningan.
tidak bulat, rasa manis dan kering.
Konsumsi
7
Manggis Lebong Buah besar warna merah tua, daging buah tidak ada getah, rasa manis
Konsumsi
8
Jeruk Gerga
Lebong
Buah besar dan manis Konsumsi,
24
V. KESIMPULAN
1. Komda SDG Provinsi Bengkulu sudah mulai aktif pada tahun 2013 dan sudah
melaksanakan program Ekplorasi dan inventarisasi sebanyak 222 aksesi
sumber daya genetika tanaman pangan dan pertanian di 9 Kabupaten/Kota
2. Stakeholders telah memahami arti penting pelestarian dan konservasi
Sumberdaya Genetik sebagai bahan untuk pemuliaan tanaman
3. Tanaman buah unggulan lokal spesifik Bengkulu telah diinventarisasi dan
telah di karakterisasi.
4. Kebun Koleksi tanaman hortikultura spesifik Bengkulu sudah dibangun di
komplek perkantoran BPTP Bengkulu yang berisi 9 jenis tanaman.
25
DAFTAR PUSTAKA
Na’iem, M, 2001. Konsevasi Sumberdaya Genetik untuk Pemuliaan Pohon.
Seminar Sehari 70 Tahun Prof. Oemi H. Suseno; Peletakan Dasar-dasar dan Strategi Pemuliaan Pohon Hutan di Indonesia. Yogyakarta.
Oemi, H.S, 2000. Pemuliaan Pohon Hutan Indoensia Menghadapi Tantangan
Abad 21. Fakultas Kehutanan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Oemi, H.S, 2001. Peletakan Dasar-Dasar dan Strategi Pemuliaan Pohon Hutan di Indoensia. Orasi Ilmiah Purna Tugas. Prof. Dr. Ir. Hj. Oemi Hani’in Suseno. Fakultas Kehutanan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Sumarno, 2002. Menuju sistim pengelolaan plasma nutfah tanaman Nasional
secara adil dan bermanfaat. Prosiding dan Kongres IV dan Simposium Nasional Perhimpunan Ilmu Pemuliaan Indonesia. PERIPI. Komisariat daerah Jogyakarta dan Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada. Jogyakarta
Wright, J.W, 1976. Introduction to Forest Genetics. Academic Press, Inc. San
Diego California. Wattimena, G.A. 1992. Bioteknologi Tanaman. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Dirjen Pendidikan Tinggi. Pusat antar Universitas. IPB Bogor. 308 hlm.
Zobel, B and John Talbert, 1984. Applied Forest Tree Improvement. John Wiley
and Sons, Canada
26
ANALISIS RISIKO
Analisis risiko diperlukan untuk mengetahui berbagai resiko yang
mungkin dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan pengkajian. Dengan mengenal
resiko, penyebab, dan dampaknya maka akan dapat disusun strategi ataupun
cara penanganan risiko baik secara antisipatif maupun responsif (Tabel 4).
Tabel 7. Daftar risiko pelaksanaan Pengkajian Pengelolaan Sumber Daya Genetik Tahun 2013.
No. Risiko Penyebab Dampak
1. Sulit untuk menemukan sumber daya genetik lokal
Kelangkaan sumber daya genetik lokal
Waktu tidak sesuai dengan jadwal palang
Tabel 8. Penanganan Risiko
No. Risiko Penyebab Penanganan
1. Sulit untuk menemukan sumber daya genetik lokal
Kelangkaan sumber daya genetik lokal
Melakukan inventarisasi, pelestarian in-situ dan ex-situ
JADWAL KERJA
No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Persiapan, penyusunan (RPTP,
ROPP, Juknis) X X
2 Sosialisasi, apresiasi dan
pertemuan internal dan eksternal X X X X
3 Inventarisasi, identifikasi, karakterisasi dan koleksi plasma
nutfah spesifik Bengkulu
X X X X X X X X X X
4 Pembuatan kebun koleksi X X X X X X
5 Pelaporan X X
27
PEMBIAYAAN
A. Rencana Anggaran Belanja (RAB)
No
Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan
(Rp.000) Biaya
(Rp.000)
1 Belanja Bahan 20.000
Foto copi, jilid, cetak, dokumentasi 1 tahun 12.500 12.500
Konsumsi 150 OH 50 7.500
2 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 120.000
Pengelolaan kebun koleksi plasma
nutfah spefifik lokasi
1 paket 100.000 100.000
ATK, komputer suply 1 paket 20.000 20.000
3 Belanja Perjalanan Lainnya 60.000
Perjalanan dalam rangka eksplorasi plasma nutfah spesifik lokasi
150 OH 400 60.000
Jumlah 200.000
B. Realisasi Anggaran
No
Jenis Pengeluaran Realisasi Anggaran (Rp.000)
Realisasi Keuangan
(%)
Persentase Fisik (%)
1 Belanja Bahan
Foto copi, jilid, cetak, dokumentasi 0 0 0
Konsumsi 2.120 28,27 30,09
2 Belanja Barang Non Operasional Lainnya
Pengelolaan kebun koleksi plasma nutfah spefifik lokasi
0 0 0
ATK, komputer suply 0 0 0
3 Belanja Perjalanan Lainnya
Perjalanan dalam rangka eksplorasi plasma nutfah spesifik lokasi
24.796 41,13 45,87
Jumlah 26.796 13,40 15,19
28
PERSONALIA
No Nama/NIP
Jabatan Fungsional/
Bidang keahlian
Jabatan dalam
Kegiatan Uraian Tugas
Alokasi waktu (jam/
minggu)
1 Dr. Ir. Dedi Sugandi, MP
Peneliti Madya Pen. Jawab
Membuat perencanaan, menyusun proposal, membuat rencana kerja dan mengkoordinir pelaksanaan di lapangan serta menyusun pelaporan
20
2 Dr. Ir. Umi Pudji Astuti, MP
Penyuluh Pertanian Madya
Anggota Membantu penyusunan RPTP, mencari bahan untuk Juknis kegiatan dan membantu melaksanakan kegiatan lapangan
10
3 Dr. Ir. Wahyu Wibawa, MP.
Peneliti Muda Anggota Membantu penyusunan RPTP, mencari bahan untuk Juknis kegiatan dan membantu melaksanakan kegiatan lapangan
10
4 Drs. Afrizon, Msi Peneliti Muda Anggota Membantu penyusunan RPTP, mencari bahan untuk Juknis kegiatan dan membantu melaksanakan kegiatan lapangan
10
5 Ir. Ahmad Damiri Msi Peneliti Madya Anggota Membantu penyusunan RPTP, mencari bahan untuk Juknis kegiatan dan membantu melaksanakan kegiatan lapangan
10
6 Yong Farmanta, SP, Msi
Peneliti Pertama
Anggota Membantu penyusunan RPTP, mencari bahan untuk Juknis kegiatan dan membantu melaksanakan kegiatan lapangan
10
7 Marzan Teknisi Anggota Membantu penyusunan RPTP, mencari bahan untuk Juknis kegiatan dan membantu melaksanakan kegiatan lapangan
10
29
LAMPIRAN
\
30
Lampiran 1.Hasil inventarisasi SDG tanaman Hortikultura di Bengkulu.
KOMODITAS KOLEKTOR/PENELITI BENTUK KOLEKSI
Pisang Perguruan tinggi 1 orang In Situ
Pisang Barangan Distan Muko Muko In Situ
Durian Tembaga BPSB In Situ
Durian Tebal Jeribing Distan Muko Muko In Situ
Manggis Perguruan tinggi 1 orang In Situ
Mangga Bengkulu BPSB Ex Situ
Jeruk BPSB Ex Situ
Jeruk Kabawetan Distan Kepahiang In Situ
Sawo BPSB Ex Situ
Semangka Suro Distan Kepahiang In Situ
Anggrek (2 asesi) Perguruan tinggi 1 orang Ex Situ
Lampiran 2. Hasil inventarisasi SDG tanaman sayuran di Bengkulu.
KOMODITAS KOLEKTOR/PENELITI BENTUK KOLEKSI
Cabe Perguruan tinggi 1 orang Ex Situ
Terung BPTP
Kol bunga Perguruan tinggi 1 orang Ex Situ
Tomat Perguruan tinggi 1 orang Ex Situ Wortel BPSB Ex Situ
Kentang Merah BPSB Perguruan tinggi
Ex Situ Ex Situ
31
Lampiran 3. Hasil inventarisasi SDG tanaman obat di Bengkulu.
KOMODITAS KOLEKTOR/PENELITI BENTUK KOLEKSI
Meniran hijau (Phyllanthus niruri L)
Perguruan tinggi 1 orang In Situ
Meniran merah (Phyllanthus urinaria L)
Perguruan tinggi 1 orang In Situ
Phyllanthus Tenellus Perguruan tinggi 1 orang In Situ
Lampiran 4. Hasil inventarisasi SDG tanaman perkebunan di Bengkulu.
KOMODITAS KOLEKTOR/PENELITI BENTUK KOLEKSI
Kopi Arabica Perguruan tinggi 1 orang Ex Situ
Kopi Robusta Dinas Perkebunan Kepahiang In Situ
Kakao Perguruan tinggi 1 orang Ex Situ
Lampiran 5. Daftar tanaman Hortikultura Spesifik Bengkulu No Nama Tanaman Lokasi Ketinggian
tempat (M Dpl)
Desa/Kec/Kabupaten
Ordinat
1 Durian Bentara
Desa Batu Layang
Kecamatan Ulu Palik Kab. Bengkulu
Utara
030.. 28’. 396 (LS)
1020. 15’. 450 (BT)
346
2
Durian Tebal Jeribing Desa Bunga Tanjung Kecamatan
Teramang Jaya Kab. Muko Muko
020... 42’. 999 (LS) 1010. 24’. 797 (BT)
61
3
Sawo Pusaka Desa Benteng
Harapan Kabupaten Kaur
15
4
Mangga Bengkulu Desa Semarang
Kota Bengkulu
030... 47’. 419 (LS)
1020. 17’. 979 (BT)
14
5
Jeruk Kalamansi Desa Semarang
Kota Bengkulu
030... 47’. 419 (LS)
1020. 17’. 979 (BT)
14
6
Pisang Curup Desa Air Meles Atas
Kecamatan Selupu Rejang Kab. Rejang
Lebong
030... 28’. 517 (LS)
1020. 34’. 791 (BT)
1046
7
Manggis Lebong Desa Magelang Kabupaten Lebong
030.... 08’. 098 (LS)
1020. 15’. 450 (BT)
381
8
Jeruk Gerga Lebong Desa Rombo Pegadang
Kabupaten Lebong
030.. 17’. 299 (LS)
1020. 25’. 372 (BT)
810
32
33
34
35
Dokumentasi Kegiatan Inventarisasi SDG lahan pekarangan di Bengkulu Utara.
Gambar Jambu biji lokal di Desa Padang Jaya
Gambar Pohon durian Bentara di Unit 4 Kecamatan Padang Jaya
Gambar Pohon bambu kecil Kecamatan Padang Jaya
36
Gambar Terong wangi di Kecamatan Padang Jaya
Gambar Turi Desa Batu Layang Kecamatan Ulu Palik
Gambar Pohon dan buah manggis di Desa Sukarami Kecamatan Padang Jaya
37
Gambar Pohon pisang pendek Kecamatan Padang Jaya
1
Lampiran 6. Inventarisasi Sumber daya genetik Komda Bengkulu
KELOMPOK NAMA TANAMAN/
HEWAN
NAMA DAERAH/ NAMA NASIONAL/
TEMPAT ASAL
LOKASI KEUNGGULAN
TANAMAN PANGAN
1. Padi 2. Ubi Kayu 3. Jagung 4. Talas Jepang
(Sotoimo) 5. Jewawut
Sirantau Siung Kancil Ketumbar Padi Kuning Surya Pasadane
Gigi Kuda/jagung lokal/Kepahiyang Keladi Jepang/Jepang Sekoi/Jewawut
Bengkulu Selatan Bengkulu Selatan Kepahiyang Bengkulu Tengah Kota Bengkulu Bengkulu Tengah Tersebar di 13 Kec. (Lebong) Tersebar di 13 Kec. (Lebong) Kec. Kabawetan Kec. Kepahiang,Kc. Kabawetan , Ujan Mas,dan Kec.Merigi Bengkulu Seatan, Bengkulu Tengah, Kaur, Rejang Lebong
Rasa Pulen,wangi
- Kesesuaian iklim - Terhindar dari penyakit bulai - Karbohidrat yang tinggi - Rasa pulen - Komposisi: karbohidrat
78,9%, protein 12,8%,lemak 5,6 %,lebih tinggi dari beras dan jagung
HORTIKULTURA
1. Manggis
2. Jeruk
3. Semangka
4. Jeruk
5. Durian
- Manggis Lebong Asli (Manggis MLA)/Lebong
- Manggis Marel Jeruk kabawetan Semangka Suro Jeruk Gerga Lebong Durian Bentara Durian
Durian tembaga
Bingin Kuning, Lebong sakti, Lebong tengah Curup Kec. Kabawetan Kec. Ujan Mas Rimbo pengadang dan Topos
- Ds. Batu Layang Kerkap - Padang Ulak tanding
- Kab. Bengkulu Utara
Getah kuning hanya di luar, manis.
- Produksi tinggi dan rasa manis
- Produksi tinggi dan rasa manis
- Besar dan manis
- Harum, Manis sekali
Manis sedikit asam, berbuah
sepanjang tahun - Manis, kering, harum
2
6. Mangga
7. Pisang
8. Buah Naga
Mangga Bengkulu Pisang ambon curup Naga Merah, Hitam
Bengkulu Selupu, Sindang selingi Kec. Kabawetan
- Produksi tinggi - Kadar protein tinggi - Bobot buah maksimal
PERKEBUNAN
1. Karet.
2. Kopi
3. Kakao
4. Sawit
5. Aren
Kopi arabika kepahiang Kopi sambung kepahiyang Coklat/kakaou lember jatim
Lebong atas, lebong tengah, Padang bano, lebong utara, pinang belapis Lebong atas, , lebong tengah, Padang bano, lebong utara, pinang belapis
- Kec. Kabawetan - Kec. Kabawetan, ujan mas,
muara, kemumu Kab. Kepahiyang Lebong atas, Padang bano Lebong atas, lebong selatan, lebong sakti
- Rendah kafein, produksi tinggi, dibuat kopi luwak,produksi tinggi
- Tahan penyakit, produksi
tinggi
PETERNAKAN
1. Itik 2. Unggas
Itik Itik talang Benih
Lebong utara, lebong selatan Kab.Rejang Lebong Rimbo pengadang, Lebong Utara dan Uram jaya
PERIKANAN
1. Ikan mas 2. Ikan
putih
3. Ikan air tawar
Ikan nila suro
Bingin kuning, lebong sakti dan uram jaya Pinang Belapis
Suro ilir Kec. Ujan mas
KEHUTANAN 1. Kayu Kayu Merbau (kayu besi) Cagar alam Pulau Merbau
3
Merbau 2. Cemara
Pantai 3. Kayu
Bawang 4. Kayu
afrika 5. Mahoni 6. Meranti
Merah 7. Sengon
Sengon jabon
Kota Bengkulu Talang Boseng Bengkulu tengah Talang daun Bengkulu Utara Kota Bengkulu Kemumu Bengkulu Utara Kepahiang