pengelolaan sampah

2
PENGELOLAAN SAMPAH Sampah adalah semua material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga, perdagangan, industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga dan tempat perdagangan dikenal dengan limbah municipal yang tidak berbahaya (non hazardous) Soewedo (1983) menyatakan bahwa sampah adalah bagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan manusia (termasuk kegiatan industri). Berdasarkan komposisinya, sampah dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut: - Sampah organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos. - Sampah anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, plastik mainan, botol, gelas minuman, kaleng, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol, dan gelas bekas minuman, kaleng, dan lain-lain. Di Negara-negara berkembang komposisi sampah terbanyak adalah sampah organik, sebesar 60-70%, dan sampah anorganik sebesar 30%. Sampah dapat menyebabkan berbagai penyakit. Ditempat pembuangan sampah akan terjadi pembusukan dari sampah-sampah organik. Sampah yang membusuk menjadi sarang penyakit. Lalat dan tikus membawa bibit penyakit itu kepada manusia. Tumpukan sampah juga menimbulkan bau menyengat. Bau ini dapat menyebar sangat bau, sehingga lingkungan ditempat penumpukan sampahsangat tidak nyaman. Orang-orang menjadi mudah terserang sakit perut dan sakit saluran pernapasan. Air dari rembesan sampah mengandung konsentrasi tinggi zat pencemar. Air ini meracuni tanah dan sungai. Wilayah didekat pembuangan sampah biasanya tidak subur.

Upload: triana-yusman

Post on 29-Sep-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

awaw

TRANSCRIPT

PENGELOLAAN SAMPAHSampah adalah semua material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga, perdagangan, industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga dan tempat perdagangan dikenal dengan limbah municipal yang tidak berbahaya (non hazardous) Soewedo (1983) menyatakan bahwa sampah adalah bagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan manusia (termasuk kegiatan industri).Berdasarkan komposisinya, sampah dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut: Sampah organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos. Sampah anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, plastik mainan, botol, gelas minuman, kaleng, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol, dan gelas bekas minuman, kaleng, dan lain-lain.Di Negara-negara berkembang komposisi sampah terbanyak adalah sampah organik, sebesar 60-70%, dan sampah anorganik sebesar 30%.Sampah dapat menyebabkan berbagai penyakit. Ditempat pembuangan sampah akan terjadi pembusukan dari sampah-sampah organik. Sampah yang membusuk menjadi sarang penyakit. Lalat dan tikus membawa bibit penyakit itu kepada manusia.Tumpukan sampah juga menimbulkan bau menyengat. Bau ini dapat menyebar sangat bau, sehingga lingkungan ditempat penumpukan sampahsangat tidak nyaman. Orang-orang menjadi mudah terserang sakit perut dan sakit saluran pernapasan. Air dari rembesan sampah mengandung konsentrasi tinggi zat pencemar. Air ini meracuni tanah dan sungai. Wilayah didekat pembuangan sampah biasanya tidak subur. Sampah plastik juga tidak mudah terurai didalam tanah. Plastik memerlukan puluhan bahkan ratusan tahun untuk terurai. Oleh sebab itu, tumpukaan sampah plastik terus menggunung. Orang-orang dapat mengolah kembali sampah plastic dengan daur ulang. Ada banyak orang yang mengumpulkan sampah plastik ini untuk dijual kepada pabrik daur ulang. Dewasa ini, masih banyak masyarakat yang kurang peduli terhadap pengelolaan sampah, termasuk dilingkungan sekolah. Saat ini di SMAN 1 X Koto Singkarak sampah organik dan anorganik belum dipisahkan. Setelah mengikuti sosialisasi tata ruang, kami menyadari bahwa pemilahan sampah harus dilakukan. Kami ingin mengusulkan kepada pihak sekolah agar setiap ruangan disediakan dua buah tempat sampah. Bak sampah bewarna hijau untuk tempat sampah organik dan bak sampah bewarna kuning untuk tempat sampah anorganik.Tempat pembuangan sampah juga harus dibenahi. Kami ingin membedakan tempat pembuangan sampah organik dan anorganik. Saat ini kedua jenis sampah tersebut masih dicampuradukkan. Sampah organik akan dibiarkan terurai dan kemudian menjadi kompos, sedangkan sampah anorganik akan dipilah kembali mana yang bisa didaur ulang dan yang tidak bisa dipergunakan lagi. Sampah anorganik yang tidak bisa dimanfaatkan lagi akan dibakar agar tidak terjadi penggunungan. Selain itu, kami juga akan menggelar program Lets Reuse yang akan dimasukkan kepada salah satu program kerja OSIS. Kegiatan ini akan dilaksanakan satu bulan sekali dengan melibatkan seluruh warga SMAN 1 X Koto Singkarak. Sampah anorganik akan diolah menjadi suatu karya yang dapat dipergunakan kembali. Hasil kreativitas masing-masing siswa akan diperlombakan, dan karya terbaik akan diberi hadiah berupa piagam penghargaan atau sebagainya. Hal ini kami harapkan dapat merangsang rasa peduli para siswa untuk dapat menjaga kebersihan lingkungan. Kami sangat berharap program ini mendapat dukungan dari pihak sekolah dan dapat terlaksana dengan baik.