pengelolaan perikanan tangkap pelagis dengan pendekatan sistem dinamik

8
Praktikum dan tugas kuliah_ simulasi model dengan menggunakan software Stella 9.0.2. PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP PELAGIS DENGAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIK Oleh : Fransiskus Mao Tokan (SPL_IPB_C252110091) ABSTRAK Kebijakan pengelolaan yang tidak didukung oleh penentuan jumlah (kuota) dan jenis alat tangkap serta upaya tangkap akan menimbulkan penangkapan ikan yang berlebih. Sehingga untuk mewujudkan pola pengelolaan perikanan tangkap yang berkelanjutan dibutuhkan ketersediaan data dan informasi, sebaran dan potensi sumberdaya ikan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Salah satu cara untuk mengetahui informasi tersebut ádalah dengan melakukan analisis menggunakan sistem dinamik.. Hasil analisa akhir dengan model dinamik dapat diajukan sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolaan sumberdaya ikan secara optimal dan lestari, dengan melakukan strategi pengendalian kuota dan CPUE. Kata Kunci: Sistem dinamik., pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap PENDAHULUAN Tingkat kelestarian sumberdaya ikan di suatu daerah diindentifikasikan dengan tidak terjadinya penurunan kualitas dan kuantitas sumberdaya ikan tersebut. Melalui pengelolaan jumlah kuota hasil tangkap, unit tangkap dan satuan usaha per unit tangkap diharapkan dapat pengendalian tingkat kelestarian sumberdaya ikan di Selat Bali khusunya ikan lemuru. Simulasi sistem dinamik merupakan simulasi kontinyu yang berfokus pada struktur dan perilaku sistem yg terdiri dari interaksi antar variabel dan loop feedback. Hubungan dan interaksi antar variabel dinyatakan dalam diagram kausatik. Adanya

Upload: fransiskus

Post on 10-Aug-2015

593 views

Category:

Documents


121 download

DESCRIPTION

Praktikum dan tugas kuliah_ simulasi model dengan menggunakan software Stella 9.0.2.

TRANSCRIPT

Page 1: PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP PELAGIS DENGAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIK

Praktikum dan tugas kuliah_ simulasi model dengan menggunakan software Stella 9.0.2.

PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP PELAGIS DENGAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIK

Oleh :Fransiskus Mao Tokan

(SPL_IPB_C252110091)

ABSTRAKKebijakan pengelolaan yang tidak didukung oleh penentuan jumlah (kuota) dan jenis alat tangkap serta upaya tangkap akan menimbulkan penangkapan ikan yang berlebih. Sehingga untuk mewujudkan pola pengelolaan perikanan tangkap yang berkelanjutan dibutuhkan ketersediaan data dan informasi, sebaran dan potensi sumberdaya ikan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Salah satu cara untuk mengetahui informasi tersebut ádalah dengan melakukan analisis menggunakan sistem dinamik.. Hasil analisa akhir dengan model dinamik dapat diajukan sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolaan sumberdaya ikan secara optimal dan lestari, dengan melakukan strategi pengendalian kuota dan CPUE.

Kata Kunci: Sistem dinamik., pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap

PENDAHULUANTingkat kelestarian sumberdaya

ikan di suatu daerah diindentifikasikan dengan tidak terjadinya penurunan kualitas dan kuantitas sumberdaya ikan tersebut. Melalui pengelolaan jumlah kuota hasil tangkap, unit tangkap dan satuan usaha per unit tangkap diharapkan dapat pengendalian tingkat kelestarian sumberdaya ikan di Selat Bali khusunya ikan lemuru.

Simulasi sistem dinamik merupakan simulasi kontinyu yang berfokus pada struktur dan perilaku sistem yg terdiri dari interaksi antar variabel dan loop feedback. Hubungan dan interaksi antar variabel dinyatakan dalam diagram kausatik. Adanya umpan balik ini menggambarkan informasi baru tentang keadaan sistem, yang kemudian

akan menghasilkan keputusan selanjutnya.

METODOLOGIMetodologi akan menjelaskan

tahapan-tahapan yang akan dilakukan. Secara keseluruhan, terdapat tiga tahapan utama, yaitu tahap identifikasi, tahap pemodelan, dan tahap analisis dan kesimpulan. Tahap Identifikasi bertujuan untuk mengidentifikasi mengenai gambaran umum dari sistem yang akan diamati. Tahapan ini terdiri atas perumusan masalah, perumusan tujuan dan manfaat, studi literatur, dan pengumpulan data. Permasalahan yang akan dikaji dalam makalah ini yaitu seberapa efektif kebijakan-kebijakan yang telah dan hendak dilakukan oleh pemerintah terkait dengan dinamika

Page 2: PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP PELAGIS DENGAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIK

penangkapan ikan lemuru pada perairan Selat Bali.

Tahap Pemodelan terdiri atas konseptualisasi model, formulasi model penyusunan skenario, dan simulasi model. Konseptualisasi model dilakukan dengan mengidentifikasi variabel dalam sistem kemudian disusun dalam causal loop diagram. Causal loop diagram dilakukan dengan software simulasi yaitu Veneta Simulation (Vensim) yang dilanjutkan dengan simulasi model dengan menggunakan software Stella 9.0.2. Kemudian dilanjutkan dengan langkah analisis dan interpretasi data, serta penyusunan kesimpulan dan saran.

Konseptualisasi modelKonseptualisasi model bertujuan

untuk menunjukkan gambaran sistem secara umum mengenai simulasi sistem dinamis yang akan dilakukan. Konseptualisasi model terdiri atas identifikasi pelaku, penyusunan input-output diagram, penyusunan causal loop diagram.

Informasi Kondisi AwalJumlah alat tangkap : 190 buah unit alat tangkapSatuan usaha per unit tangkap (cpue) sebesar 132 ton per tahunStok awal ikan lemuru adalah 55.000 ton/tahunKoefisien tingkat rektutmen adalah 0,2Koefisien tingkat kematian alami sebesar 0,0142Jumlah plankton di peraiaran sebesar rata-rata 7000 cc/m3/tahunPrediksi dilakukan selama 20 tahun

Dimana yang menjadi faktor pembatas stok ikan tersebut terkondisikan, dalam hal ini keberadaan

jumlah plankton. Faktor pembatas artinya keberadaan plankton sangat mempengaruhi ikan lemuru, jika tidak ada ikan lemuru tersebut maka ikan lemuru akan melakukan emigrasi ke luar daerah.

Causal Loop Diagram Penyusunan causal loop diagram

bertujuan untuk menggambarkan interaksi antar elemen dalam sistem. Interaksi ini mempunyai 2 kemungkinan, yaitu interaksi yang positif dan negatif. Hubungan tersebut bisa bersifat positif jika penambahan pada satu variabel akan menyebabkan penambahan pada variabel lain, namun apabila penambahan pada satu variabel akan menyebabkan pengurangan pada variabel lain, maka dapat dikatakan bahwa hubungan antar kedua vairabel tersebut adalah negatif.

Page 3: PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP PELAGIS DENGAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIK

Gambar 1. Causal loop Diagram pengelolaan

perikanan tangkap.

Formulasi Model Setelah model konseptual

tersusun secara terstruktur, tahap berikutnya adalah formulasi model. Formulasi dilakukan dengan menggambarkan stock and flow diagram. Selanjutnya akan disusun pula formulasi matematis dalam diagram tersebut.

Stock and Flow Diagram Stock and Flow Diagram

merupakan model yang kemudian akan disimulasikan setelah dilakukan formulasi matematis. Pada sistem perpupukan nasional, fokus utama adalah pada stok gas nasional. Dan variabel lain yang mempengaruhi akan digambarkan dalam view yang berbeda. Maka dalam penyusunan stock and flow diagram, sistem tersebut mempunyai 2 sub model yaitu :

1. Sub Model Pengelolaan Berkelanjutan.2. Sub Model Eksploitasi Ikan Lemuru.

Formulasi Model MatematisFormulasi model merupakan

tahapan yang dilakukan ketika penyusunan stock and flow diagram, sehingga model yang dibuat akan dapat disimulasikan. Formulasi dilakukan dengan meng-input-kan keterkaitan antar variabel secara matematis. Penyusunan formulasi dilakukan untuk semua variabel. Berikut ini merupakan Equation pada sub model eksploitasi ikan lemuru dan sum model pengelolaan berkelanjutan.

.EQUATION:

SUB MODEL EKSPLOITASI IKAN LEMURUINCOME_PERIKANAN(t) = INCOME_PERIKANAN(t - dt) + (LAJU_PENDAPATAN_NEYANAN - OPERASI_KAPAL - PENG_PAJAK) * dtINIT INCOME_PERIKANAN = 0INFLOWS:

Page 4: PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP PELAGIS DENGAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIK

LAJU_PENDAPATAN_NEYANAN = (HASIL_TANGKAPAN*RP_IKAN)+(KERJA_NEL*RP_NEL)OUTFLOWS:OPERASI_KAPAL = RP_OPS_TRIPPENG_PAJAK = PAJAKPENDAPATAN_DAERAH(t) = PENDAPATAN_DAERAH(t - dt) + (PAJAK - KELUAR) * dtINIT PENDAPATAN_DAERAH = 0INFLOWS:PAJAK = INCOME_PERIKANAN*BESAR_PAJAKOUTFLOWS:KELUAR = PAM_DILAUT+PUSATBESAR_PAJAK = 0.15JUMLAH_KAPAL_PATROLI = TRIP_PATROLI/20KERJA_NEL = JUMLAH_KAPAL*50KONTRIB_PAM = 0.1PAM_DILAUT = PENDAPATAN_DAERAH*KONTRIB_PAMPUSAT = 0.8*PENDAPATAN_DAERAHRP_IKAN = 1000000RP_NEL = 250RP_OPS_TRIP = 7*JUMLAH_KAPAL*CPUERP_TRIP = 75000TRIP_PATROLI = PAM_DILAUT*RP_TRIP

STOK_IKAN_LEMURU(t) = STOK_IKAN_LEMURU(t - dt) + (REKRUTMEN + PERTUMBUHAN - KEMATIAN_ALAMI - HASIL_TANGKAPAN) * dtINIT STOK_IKAN_LEMURU = 55000INFLOWS:REKRUTMEN = STOK_IKAN_LEMURU*TKT_RKTPERTUMBUHAN = STOK_IKAN_LEMURU*TKT_PRTOUTFLOWS:KEMATIAN_ALAMI = STOK_IKAN_LEMURU*TINGKAT_KEMATIAN_ALAMI+STOK_IKAN_LEMURU*EMIGRASIHASIL_TANGKAPAN = CPUE*JUMLAH_KAPALBUT_PLANKTON = 0.1*STOK_IKAN_LEMURUCPUE = 132EMIGRASI = IF(FAKTOR_PEMBATAS<0) THEN 0.5 ELSE 0.0124FAKTOR_PEMBATAS = POT_PLANKTON-BUT_PLANKTONJUMLAH_KAPAL = 213POT_PLANKTON = 7000TINGKAT_KEMATIAN_ALAMI = 0.0142TKT_PRT = 0.2TKT_RKT = 0.4

Gambar. 2 Konseptual model pengelolaan tangkapan ikan lemuru di Selat Bali.

SIMULASI MODEL

Simulasi model yang telah dibangun dilakukan dengan menggunakan software Stella 9.0.2. Simulasi ini dilakukan dengan tujuan

untuk melihat perilaku model sistem yang telah dibuat, dengan cara memasukkan nilai-nilai pada konstanta dan tabel fungsi sesuai dengan kondisi

Page 5: PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP PELAGIS DENGAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIK

yang terdapat pada sistem nyata. Perilaku yang dihasilkan dari proses simulasi awal akan ditunjukkan oleh variabel-variabel yang menjadi referensi dinamis.Skenario 1 : Mengatur jumlah alat tangkapSkenario 2: Mengatur jumlah Catch Per Unit Effort (CPUE)Skenario 3: Mengatur jumlah alat tangkap dan CPUE secara bersamaan.HASIL

Skenario 1, menunjukan trend stok ikan lemuru yang dinamis.

Pada skenario 2, Berbeda dengan indikator perubahan jumlah alat tangkap, indikator perubahan catch per unit effort terhadap jumlah stok ikan lemuru menunjukan trend yang berbeda.

Sedangkan pada skenario 3, pada dasarnya model yang dikembangkan pada skenario ini mencari alternatif terbaik dari pengaturan jumlah alat tangkap dan CPUE dengan tujuan hasil yang optimal, akan tetapi kondisi kelestarian sumberdaya ikan lemuru dapat dipertahankan. Fluktuasi bergerak lamban dari paling rendah menuju ke paling tinggi, pada saat titik tertinggi

membutuhkan waktu yang relatif singkat kembali ke titik rendah. Dengan demikian skenario seperti ini kondisi kelestarian dapat dipertahankan untuk waktu 20 tahun.

KESIMPULAN

Hasil analisa akhir dengan model dinamik dapat diajukan sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolaan sumberdaya ikan lemuru di Selat Bali secara optimal dan lestari. Dengan asumsi bahwa semua asumsi yang diberikan benar dan dari data-data yang akurat seperti tingkat petumbuhan dan rekruitmen ikan lemuru.

SARAN Agar model dinamik pada

penangkapan ikan lemuru lebih mendekati kondisi nyata maka sebaiknya dimasukan model tambahan yang meresepretasikan sistem pengelolaan perikanan tangkap ikan lemuru di Selat Bali. Aspek-aspek yang dimaksud adalah aspek eklogi, ekonomi, sosial dan kelembagaan.

LAMPIRAN software Stella 9.0.2.

Page 6: PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP PELAGIS DENGAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIK

software Veneta Simulation Vensim