pengaruh total quality management, …eprints.ums.ac.id/37524/17/02. naskah publikasi.pdf1 pengaruh...
TRANSCRIPT
PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGUKURAN
KINERJA, SISTEM PENGHARGAAN (REWARD), DAN KOMITMEN
ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJER UNIT
(Studi pada RS. PKU Muhammadiyah Surakarta)
NASKAH PUBLIKASI
DisusunOleh:
DESY SUSANTI
B200110321
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ii
1
PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGUKURAN
KINERJA, SISTEM PENGHARGAAN (REWARD), DAN KOMITMEN
ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJER UNIT
DESY SUSANTI
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl A. Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura
Emaile: [email protected]
ABSTRACT
This research aims to know the influence of total quality management,
performance measurement system, system of reward, and organizational
commitmentto the unit manager. The object of this research is RS. PKU
Muhammadiyah Surakarta.
The sampling methodusedpurposive sampling (sample selection aims or in
selecting the sample is not random). The number of respondents who participated
in this research is 43 manager. Techniques and methods of data analysis used in
this study using multiple linear regression analysis with the help of SPSS 21
program.
The result of the research aretotal quality management, performance
measurement system, system of reward, and organizational commitment
influences to unit manager.
Keywords: total quality management, performance measurement system, system
of reward, organizational commitment.
A. PENDAHULUAN
Perkembangan rumah sakit tidak mungkin dikelola semata-mata untuk
maksud sosial. Tanpa perkembangan yang tertumpu oleh mutu, sebuah rumah
sakit akan terus menerus menurun kinerjanya dan akhirnya terpuruk. Dalam hal
ini rumah sakit perlu untuk berkembang dan mampu menjalankan fungsi
sosialnya dengan menerapkan bisnis yang etis. Masalah manajemen rumah
sakit akhir-akhir ini banyak disoroti oleh masyarakat. Tidak saja atas keluhan-
keluhan masyarakat yang merasa kecewa dengan pelayanan rumah sakit, baik
dari segi mutu, kemudahan dan tarif, tetapi juga perkembangan jaman yang
memang mendesak ke arah perbaikan-perbaikan. Oleh karena itu, rumah sakit
berusaha meningkatkan pelayanan jasa untuk memenuhi standar yang tinggi
2
dan prefesional. Perkembangan masyarakat yang pesat menuntut setiap
penyedia jasa memberikan pelayanan secara cepat, praktis, dan berkualitas.
Di samping melakukan peningkatan kinerja atau sumber daya manusianya,
rumah sakit juga dituntut untuk peningkatan kualitas produk dan jasa yang
dihasilkan agar mampu bersaing dalam persaingan global. Dalam
meningkatkan kualitas produk dan jasa, perusahaan harus melakukan
peningkatan dari segi kualitas, inovasi, kreatifitas, dan produktifitas secara
konsisten agar dapat menghasilkan produk akhir yang bernilai positif lebih
tinggi serta jasa yang pelayanannya lebih baik, sehingga dapat memenuhi
kepuasan para pelanggan. Peningkatan kualitas dalam aspek produk dan jasa
serta aspek manajemen dapat membawa organisasi mampu bertahan di
lingkungan bisnis global.
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah terdapat pengaruh
TQM, sistem pengukuran kinerja, penghargaan (reward), komitmen organisasi
terhadap kinerja manajer unit di RS. PKU Muhammadiyah Surakarta?
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membuktikan pengaruh
TQM, sistem pengukuran kinerja, sistem penghargaan (reward), dan
komitmen organisasi terhadap kinerja manajer unit.
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Akuntansi Manajemen. Hansen, Mowen (2007:6) mendefinisikan
akuntansi manajemen sebagai suatu proses pengidentifikasikan,
pengukuran, pengakumulasian, penganalisaan, penyiapan,
penginterprestasian dan pengkomunikasian informasi finansial organisasi
serta untuk menjamin bahwa sumber daya digunakan secara tepat dan
akuntabel.
2. Total Quality Management.Total Quality Management (TQM) adalah
suatu alat yang digunakan oleh manajemen suatu perusahaan yang
melibatkan seluruh personel dalam perusahaan dalam melakukan
perbaikan secara terus-menerus atas produk, pelayanan, lingkungan yang
berhubungan dengan produk perusahaan, dan manajemen perusahaan
melalui metode ilmiah yang inovatif (Tjiptono, 2003:4).
3
3. Sistem pengukuran kinerja. Sistem pengukuran kinerja merupakan
mekanisme perbaikan secara periodik terhadap keefektifan tenaga kerja
dalam melaksanakan kegiata operasional perusahaan berdasarkan standar
yang telah ditetapkan terlebih dahulu agar berhasil dalam menerapkan
strategi perusahaan dan memperbaiki dalam pengambilan keputusan.
4. Sistem penghargaan.Menurut Nasution (2005:89) sistem penghargaan
dalam bentuk uang yang diberikan kepada mereka yang dapat bekerja
melampaui standar yang telah ditentukan. Penghargaan yang diberikan
perusahaan dapat mempengaruhi tendensi para karyawan untuk tetap
bersama pada organisasi atau mencari pekerjaan lainnya.
5. Komitmen organisasi. Komitmen organisasi paling sering didefinisikan
sebagai keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu,
keinginan untuk berusaha keras sesuai dengan keinginan organisasi,
keyakinan tertentu, dan penerimaan nilai dan tujuan organisasi.
6. Kinerja Manajer Unit. Kinerja (Performance) adalah hasil kerja yang
dapat dicapai oleh seorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi,
sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam
rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak
melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika (Suyadi, 1999).
C. METODE PENELITIAN
1. JenisPenelitian.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
kuantitatif yaitu suatu penelitian yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau
memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau
populasi dengan angka.
2. Populasi dan Sampel Penelitian. Populasi dalam penelitian ini
sebanyak 63 manajer yang bekerja di RS. PKU Muhammadiyah Surakarta,
sedangkan jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 43 responden.
3. MetodePengambilanSampel. Metode pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah menggunakan purposive sampling dengan beberapa
kriteria. Adapun kriteria pemilihan sampel adalah sebagai berikut: 1) Manajer
atau kepala bagian, 2) Staf mulai level terendah kepala ruangan, 3)
4
Berpengalaman bekerja lebih dari 1 tahun, 4) Memiliki pendidikan minimal D3
atau akademi.
4. Data dan Sumber Data. Data primer yang digunakan dalam penelitian
ini terdiri dari data yang berupa latar belakang personal dari responden yang
meliputi nama responden, nama perusahaan, jabatan, jenis kelamin, usia,
jenjang pendidikan, dan data mengenai perilaku responden yang
direpresentasikan dalam variabel penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini
berupa struktur organisasi dan data mengenai gambaran umum RS. PKU
Muhammadiyah Surakarta. Sumber data yang mendukung data primer seperti
data kepala bagian dan kepala ruangan yang diperoleh dari bagian urusan
kepegawaian pada RS. PKU Muhammadiyah Surakarta.
5. Metode Pengumpulan Data.Untuk mengumpulkan data dan informasi
yang diperlukan dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang
digunakan yaitu penelitian lapangan. Penelitian lapangan (field research)
adalah data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan, yang
mana peneliti memperoleh data langsung dari pihak pertama (data primer)
(Indiantoro dan Supomo, 2002:26).
6. Variabel. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah TQM,
sistem pengukuran kinerja, sistem penghargaan (reward), komitmen organisasi,
dan kinerja manajer unit.
Pengukuran masing-masing variabel dapat diukur dengan
menggunakan skala interval (interval scale) dengan lima kategori
penilaian, yaitu “Sangat Setuju” dengan skor 5, “Setuju” dengan skor 4,
“Kurang Setuju” dengan skor 3, “Tidak Setuju” dengan skor 2, dan
“Sangat Tidak Setuju” dengan skor 1.
7. Metode Analisis Data. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan
adalah uji kualitas data, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis.
a. Uji Kualitas Data.
Pengujian kualitas data dalam penelitian ini terdiri dari uji validitas dan uji
reliabilitas.
b. Uji Asumsi Klasik.
5
Uji asumsi klasik diuji sebelum melakukan pengujian hipotesis untuk
mendeteksiada atau tidaknya penyimpangan. Regresi yang baik adalah
memiliki data yangterdistribusi secara normal, bebas multikolinieritas, dan
bebas heteroskedastisitas.
c. Uji Hipotesis.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini terdiri dari analisis regresi
berganda, uji t,uji F, dan koefisien determinasi (R2).
D. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1. Uji Kualitas Data.
a. Hasil Uji Validitas.
Instrument ini dapat dikatakan valid apabila nilai masing-masing
pertanyaan dengan nilai rhitung>rtabel. Dalam penentuan validitas angka,
penulis menggunakan rumus Pearsons Correlation. Dalam penelitian
ini uji validitas terdiri dari TQM, sistem pengukuran kinerja, sistem
penghargaan, komitmen organisasi, dan kinerja manajer unit.
Tabel1.UjiValiditas
Item Pertanyaan Pearsons Correlation rtabel Simpulan
Variabel TQM
1
2
3
4
5
6
0,689
0,770
0,626
0,678
0,664
0,738
0,254
0,254
0,254
0,254
0,254
0,254
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Variabel SPK
1
2
3
4
0,878
0,867
0,929
0,892
0,254
0,254
0,254
0,254
Valid
Valid
Valid
Valid
Variabel SP
1
2
3
4
5
0,785
0,868
0,855
0,843
0,749
0,254
0,254
0,254
0,254
0,254
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
6
Variabel KO
1
2
3
4
5
6
0,713
0,743
0,724
0,773
0,768
0,758
0,254
0,254
0,254
0,254
0,254
0,254
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Variabel KM
1
2
3
4
5
6
7
0,565
0,614
0,592
0,747
0,631
0,577
0,496
0,254
0,254
0,254
0,254
0,254
0,254
0,254
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber: Data primer diolahpenulis, 2014.
b. Hasil Uji Reliabilitas.
Hasil uji reliabilitas untuk masing-masing variabel dapat dijelaskan
sebagaimana terlihat pada tabel.
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Cronbach Alpha Simpulan
TQM 0,785 Reliabel
SPK 0.913 Reliabel
SP 0,874 Reliabel
KO 0,838 Reliabel
KM 0,706 Reliabel
Sumber: Data primer diolahpenulis, 2014.
Hasil uji realiabilitas instrument TQM, sistem pengukuran kinerja,
sistem penghargaan, komitmen organisasi, dan kinerja manajer unit
diperoleh nilai Cronbach Alpha > 0,70. Dengan demikian seluruh
instrument variabel dinyatakan reliabel.
2. Uji Asumsi Klasik.
a. UjiNormalitas.
Hasil uji normalitas masing-masing model menggunakan metode
Kolmogorov Smirnov dapat dijelaskan sebagaimana terlihat pada
tabel.
Tabel3.UjiNormalitas
7
Model P Kriteria Simpulan
Unstandardized
Residual
0,640 P>α(0,05) Data Berdistribusi
Normal
Sumber: Data primer diolah penulis, 2014.
Berdasarkan hasil pengujian normalitas terhadap residual diperoleh
nilai 0,640 untuk variabel kinerja manajer unit. Angka profitabilitas
yang > 0,05 ini menjelaskan bahwa data residu hasil estimasi
menunjukkan penyebaran yang normal. Dengan demikian data dalam
penelitian ini sudah sesuai dengan persamaan regresi
b. Uji Heteroskedastisitas.
Hasil pengujian heteroskedastisitas menggunakan uji glejser dapat
dijelaskan sebagaimana terlihat pada tabel.
Tabel4.Uji Heteroskedastisitas
Variabel thitung Sign Simpulan
TQM -0,126 0,900 Bebas Heteroskedastisitas
SPK 0,843 0,405 Bebas Heteroskedastisitas
SP -1,710 0,095 Bebas Heteroskedastisitas
KO 1,914 0,063 Bebas Heteroskedastisitas
Sumber: Data primer diolah penulis, 2014
Pada tabel tersebut diketahui bahwa signifikansi masing-masing
variabel > 0,05. Hal ini ini menunjukkan bahwa masing-masing
variabel independen, yaitu TQM, sistem pengukuran kinerja, sistem
penghargaan, dan komitmen organisasi bebas dari masalah
heteroskedastisitas.
c. Uji Multikolonieritas.
Hasil pengujian multikolonieritas menggunakan tolerance value dan
VIF diperoleh hasil sebagai berikut pada tabel.
Tabel5.Uji Multikolonieritas
Variabel Tolerance VIF Simpulan
TQM 0,155 6,445 Bebas Multikolinearitas
SPK 0,207 4,825 Bebas Multikolinearitas
SP 0,120 8,347 Bebas Multikolinearitas
KO 0,114 8,803 Bebas Multikolinearitas
Sumber: Data primer diolah penulis, 2014.
8
Pada tabel tersebut menunjukkan bahwa variabel TQM, sistem
pengukuran kinerja, sistem penghargaan, dan komitmen organisasi
masing-masing mempunyai tolerance value> 0,10, serta VIF< 10 yang
artinya bebas multikolinearitas.
3. Uji Hipotesis. Pengujian hipotesis ini menggunakan analisis regresi linier
berganda dengan uji t, uji F, dan uji R2.
a. Analisis Regresi Berganda. Adapun hasil dari analisis regresi linier
berganda dapat dijelaskan sebagaimana terlihat pada tabel.
Hasil 6. Analisis Regresi Linier Berganda
Variabel Koef Regresi Std Error thitung Sign
Constanta 0,870 0,512 1,701 0,097
TQM 0,164 0,063 2,596 0,013
SPK 0,241 0,066 3,642 0,001
SP 0,167 0,076 2,186 0,035
KO 0,513 0,079 6,466 0,000
Sumber: Data primer diolah penulis, 2014.
Berdasarkan hasil regresi tersebut diperoleh persamaan regresi linier
sebagai berikut:
KM = 0,870 + 0,164TQM + 0,241SPK + 0,167SP + 0,513KO
Hasil persamaan regresi linier tersebut dapat diinterpretasikan sebagai
berikut:
1) Koefisien konstanta bernilai +0,870, artinya jika TQM, sistem
pengukuran kinerja, sistem penghargaan (reward), dan komitmen
organisasi dianggap konstan, maka nilai kinerja manajer unit adalah
positif.
2) Koefisien regresi TQM bernilai +0,164, artinya jika TQM
meningkat, maka akan terjadi peningkatan kinerja manajer unit.
Sebaliknya jika TQM turun, maka akan terjadi penurunan kinerja
manajer unit.
3) Koefisien regresi sistem pengukuran kinerja bernilai +0,241, artinya
jika semakin tinggi sistem pengukuran kinerja, maka kinerja manajer
unit akan semakin meningkat. Sebaliknya jika semakin rendah
9
sistem pengukuran kinerja, maka kinerja manajer unit akan semakin
menurun.
4) Koefisien regresi sistem penghargaan (reward) bernilai +0,167,
artinya jika semakin tinggi penghargaan yang didapatkan, maka
kinerja manajer unit akan meningkat. Sebaliknya jika semakin
rendah penghargaan yang didapatkan, maka kinerja manajer unit
akan menurun.
5) Koefisien regresi komitmen organisasi bernilai +0,513, artinya jika
semakin tinggi komitmen organisasi, maka akan semakin
meningkatkan kinerja manajer unit. Sebaliknya jika komitmen
organisasinya rendah, maka akan semakin menurunkan kinerja
manajer unit.
b. Uji t. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai t sebagaimana
padatabel.
Tabel 7.HasilUji t
Variabel thitung ttabel Sign Simpulan
TQM 2,596 2,017 0,013 Signifikan
SPK 3,642 2,017 0,001 Signifikan
SP 2,186 2,017 0,035 Signifikan
KO 6,466 2,017 0,000 Signifikan
Sumber: Data primer diolah penulis, 2014.
Berdasarkan tabel IV.10 dapat diketahui bahwa variabel TQM
mempunyai nilai thitung> ttabel (2,596>2,017), yang artinya TQM
berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajer unit. Oleh karena itu,
hipotesis pertama (H)1 dalam penelitian ini terdukung secara statistik
pada taraf signifikansi 0,05.
Untuk variabel sistem pengukuran kinerja mempunyai nilai thitung>
ttabel (3,642>2,017), yang artinya sistem pengukuran kinerja
berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajer unit. Oleh karena itu,
hipotesis kedua (H2)dalam penelitian ini terdukung secara statistik pada
taraf signifikansi 0,05.
Untuk variabel sistem penghargaan mempunyai nilai thitung> ttabel
(2,186>2,017), yang artinya sistem penghargaan berpengaruh
10
signifikan terhadap kinerja manajer unit. Oleh karena itu, hipotesis
ketiga (H3)dalam penelitian ini terdukung secara statistik pada taraf
signifikansi 0,05.
Variabel komitmen mempunyai nilai thitung > ttabel (6,466>2,017),
yang artinya komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap
kinerja manajer unit. oleh karena itu, hipotesis keempat (H4) dalam
penelitian ini terdukung secara statistic pada taraf signifikansi 0,05.
c. Uji F. Hasil analisis uji F diperoleh nilai Fhitungsebesar 371,231 dan
Ftabel 2,45. Dikarenakan Fhitung> Ftabel, maka Ho ditolak yang berarti
terdapat pengaruh yang signifikan dari pengaruh TQM, sistem
pengukuran kinerja, sistem penghargaan, dan komitmen organisasi
terhadap kinerja manajer unit. Hal ini juga menunjukkan bahwa model
regresi yang digunakan adalah fit of goodness.
d. Uji Koefisien Determinasi (R2).Berdasarkan hasil uji regresi
diketahui bahwa nilai adjusted R-square sebesar 0,972, sehingga dapat
diinterpretasikan bahwa variabel TQM, sistem pengukuran kinerja,
sistem penghargaan, dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap
kinerja manajer unit sebesar 97,2%, sedangkan sisanya sebesar 2,8%
kinerja manajer unit dipengaruhi oleh variabel lain di luar yang diteliti.
4. Pembahasan
Untuk variabel TQM dalam penelitian ini menunjukkan bahwa TQM
berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajer unit, yang mana
ditunjukkan oleh thitung > ttabel (2,596>2,017). Hal inii disebabkan karena
dengan adanya TQM yang tinggi yang meliputi fokus terhadap pelanggan,
obsesi terhadap kualitas, kerjasama tim, perbaikan sistem secara
kesimnambungan, pendidikan, serta keterlibatan dan perdayaan karyawan
disuatu organisasi perusahaan, maka kinerja manajer unit akan meningkat.
Untuk hasil variabel sistem pengukuran kinerja dalam penelitian
ini menunjukkan bahwa sistem pengukuran kinerja berpengaruh signifikan
terhadap kinerja manajer unit, yang mana ditunjukkan oleh thitung> ttabel
11
(3,642>2,017). Hal ini terjadi karena adanya sistem pengukuran kinerja
yang tinggi terhadap karyawan, maka akan meningkatkan kinerja manajer
unit di organisasi suatu perusahaan.
Untuk hasil variabel sistem penghargaan dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa sistem penghargaanberpengaruh signifikan terhadap
kinerja manajer unit, yang mana ditunjukkan oleh thitung> ttabel
(2,186>2,017). Hal ini terjadi karena adanya sistem penghargaan yang
tinggi, sehingga kinerja manajer unit meningkat.
Untuk hasil variabel komitmen organisasi dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh signifikan
terhadap kinerja manajer unit, yang mana ditunjukkan oleh thitung> ttabel
(6,466>2,017). Hal ini terjadi karena adanya dorongan kuat untuk tetap
sebagai anggota organisasi tersebut dan keinginan berusaha keras sesuai
dengan tujuan perusaahaan. Apabila seorang manajer memiliki komitmen
organisasi yang kuat, maka kinerja manajer unit akan terus meningkat
E. PENUTUP
1. Simpulan
a. TQM berpengaruh (secara statistik)signifikan terhadap kinerja manajer
unit. Hasil uji t untuk variabel TQM menunjukkan nilai thitung>ttabel.
Dengan demikian, hipotesis pertama (H1) dalam penenelitian ini
terdukung secara statistik pada taraf signifikan 0,05.
b. Sistem pengukuran kinerja berpengaruh (secara statistik) signifikan
terhadap kinerja manajer unit. Hasil uji t untuk variabel sistem
pengukuran kinerja menunjukkan nilai thitung>ttabel.. Dengan demikian,
hipotesis kedua (H2) dalam penenelitian ini terdukung secara statistik
pada taraf signifikan 0,05.
c. Sistem penghargaan berpengaruh (secara statistik) signifikan terhadap
kinerja manajer unit. Hasil uji t untuk variabel sistem penghargaan
menunjukkan nilai thitung>ttabel.. Dengan demikian, hipotesis ketiga (H3)
dalam penenelitian ini terdukung secara statistik pada taraf signifikan
0,05.
12
d. Komitmen organisasi berpengaruh (secara statistik) signifikan terhadap
kinerja manajer unit. Hasil uji t untuk variabel komitmen organisasi
menunjukkan nilai thitung>ttabel. Dengan demikian, hipotesis keempat (H4)
dalam penenelitian ini terdukung secara statistik pada taraf signifikan
0,05.
2. Keterbatasan
a. Hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan untuk seluruh rumah
sakit, karena ruang lingkup penelitian dan jumlah sampel yang terbatas
hanya di RS. PKU Muhammadiyah Surakarta.
b. Keterbatasan objek penelitian yang hanya pada perusahaan jasa saja,
tetapi juga pada industry lain seperti industry manufaktur, BUMN,
maupun instansi pemerintahan.
c. Penelitian ini hanya menggunakan metode survei kuesioner, peneliti
tidak melakukan wawancara, atau terlihat langsung dalam aktivitas
perusahaan, sehingga kesimpulan yang diambil hanya berdasarkan
pada data yang dikumpulkan melalui penggunaan instrumen secara
tertulis saja.
3. Saran
a. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel
penelitian serta memperluas wilayah sampel penelitian, bukan hanya di
Surakarta saja tetapi juga di kota-kota besar lainnya, sehingga dapat
diperoleh hasil penelitian dengan tingkat generalisasi yang lebih tinggi.
b. Penelitian selanjutnya hendaknya memperluas obyek penelitian, tidak
hanya pada perusahaan jasa tetapi juga pada industri lain seperti
industry manufaktur, BUMN, maupun instansi pemerintahan sehingga
permasalahan dapat di generalisasi.
c. Penelitian selanjutnya sebaiknya tidak hanya menggunakan metode
survey dengan cara menyebarkan kuesioner saja, tetapi juga ditambah
dengan melakukan wawancara secara langsung, agar peneliti dapat
melihat langsung bagaimana respon dan memberikan jawaban.
13
DAFTAR PUSTAKA
Angelina, Rian,. 2012. “Effect Of Total Quality Management, Reward Systems
And Organization Commitment To Managerial Performance In Hospital
In Pekanbaru”. Jurnal FE Universitas Riau..
Fibrianti, Diana, dan Ikhsan Budi Riharjo. 2013. “ Pengaruh Partisipasi
Anggaran, Desentralisasi, Komitmen Organisasi, Dan Ketidakpastian
Lingkungan Terhadap Kinerja Manajerial Pada Pemerintahan Kota
Surabaya”. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Vol. 1 No. 1. Hal 108-121..
Hansen,Mowen. 2007. “Akuntansi Manajemen”.Diterjemahkan oleh Hermawan,
Ancella A. Jakarta: Erlangga.
Indriantoro, Nur, dan Bambang Supomo. 2002. “Metode Penelitian Bisnis”. Edisi
Pertama. Yogyakarta: BPFE.
Mulyadi, Setyawan. 2007. “Sistem Perencanaan & Pengendalian Manajemen”.
Jakarta: Salemba Empat.
Mulyadi. 2001. “Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa”. Edisi
Ketiga. Jakarta: Salemba Empat..
Narsa, I Made & Rani Dwi Yuniawati. 2003. “ Pengaruh Interaksi Antara Total
Quality Management Dengan Sistem Pengukuran Kinerja Dan Sistem
Penghargaan Terhadap Kinerja Manajerial”. Jurnal Akuntansi Keuangan
Vol. 5 No. 1.
Nasution, M. Nur, “Manajemen Mutu Terpadu”. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005.
Suyadi Prawirosentono. 1999. “Kebijakan Kinerja Karyawan”. Yogjakarta:
BPFE.
Tjiptono, F dan Diana, A. 2003. “Total Quality Management”. Edisi Keempat.
Yogyakarta: Andi Offset.