pengaruh tekanan peran dalam pekerjaan dan …

21
PENGARUH TEKANAN PERAN DALAM PEKERJAAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEINGINAN UNTUK BERPINDAH TEMPAT KERJA (Studi Empiris pada Auditor KAP di Kota Malang) Oleh: Gustaf Eza Weldy Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya [email protected] This study was conducted to determine the effect of role ambiguity, role conflict, role overload, and organizational commitment to the turnover intentions of auditors who worked on Public Accountant Firm (KAP) in Malang. In this explanatory study, researchers used a quantitative approach to look at the effects of role stress that consist of role ambiguity, role conflict and role overload, and organizational commitment to the turnover intentions for auditors who worked on KAP in Malang. Researchers build initial hypothesis that there is a positive influence between the role stress against the turnover intentions and there is a negative influence on the organizational commitment to the turnover intentions for auditors. Statistical calculation by using the t test to obtain the result that all the independent variables affect the desire to move the workplace. Role Ambiguity variables have most significant influence on the turnover intentions for auditors. The hypothesis proposed at the beginning of the study can be accepted, except the second hypothesis. Corrections and improvements such as the socialization of the duties and responsibilities of each personal at the start when entering the work environment is expected to reduce role stress. Keywords: Role Stress, Organizational Commitment, Turnover Intentions PENDAHULUAN Lingkungan kerja mempengaruhi keterikatan pekerja terhadap organisasi telah secara signifikan menarik perhatian para peneliti. Komitmen organisasi merupakan

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH TEKANAN PERAN DALAM PEKERJAAN DAN …

PENGARUH TEKANAN PERAN DALAM PEKERJAAN DAN

KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP

KEINGINAN UNTUK BERPINDAH TEMPAT KERJA

(Studi Empiris pada Auditor KAP di Kota Malang)

Oleh:

Gustaf Eza Weldy

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Brawijaya

[email protected]

This study was conducted to determine the effect of role ambiguity, role

conflict, role overload, and organizational commitment to the turnover intentions of

auditors who worked on Public Accountant Firm (KAP) in Malang. In this

explanatory study, researchers used a quantitative approach to look at the effects of

role stress that consist of role ambiguity, role conflict and role overload, and

organizational commitment to the turnover intentions for auditors who worked on

KAP in Malang.

Researchers build initial hypothesis that there is a positive influence

between the role stress against the turnover intentions and there is a negative

influence on the organizational commitment to the turnover intentions for auditors.

Statistical calculation by using the t test to obtain the result that all the independent

variables affect the desire to move the workplace.

Role Ambiguity variables have most significant influence on the turnover

intentions for auditors. The hypothesis proposed at the beginning of the study can be

accepted, except the second hypothesis. Corrections and improvements such as the

socialization of the duties and responsibilities of each personal at the start when

entering the work environment is expected to reduce role stress.

Keywords: Role Stress, Organizational Commitment, Turnover Intentions

PENDAHULUAN

Lingkungan kerja mempengaruhi keterikatan pekerja terhadap organisasi telah

secara signifikan menarik perhatian para peneliti. Komitmen organisasi merupakan

Page 2: PENGARUH TEKANAN PERAN DALAM PEKERJAAN DAN …

salah satu titik perhatian yang penting yang didasarkan pada premis bahwa individu

membentuk suatu keterkaitan dengan organisasi. Beberapa alasan mengapa komitmen

organisasi menarik perhatian untuk diteliti antara lain: (1) karena karyawan yang

berkomitmen akan menghasilkan kinerja yang lebih baik daripada yang kurang

berkomitmen (Jauch et al. 1978; Mowday et al. 1974), (2) karena komitmen

organisasi merupakan prediktor yang baik terhadap perpindahan karyawan (Porter et

al. 1974), dan (3) karena komitmen organisasi dapat digunakan sebagai prediktor

keberhasilan organisasi secara keseluruhan (Steers 1977).

Komitmen organisasi yang tinggi akan menjadikan seorang individu merasa

memiliki organisasi dan ingin selalu memajukan organisasi sehingga kepuasan kerja

akan lebih tinggi (Dian Indri Purnamasari, 2008). Individu yang tidak memiliki

komitmen organisasi cenderung bekerja apa adanya atau minimalis tanpa upaya

inovatif dan kreatif untuk mencapai tujuan organisasi. Komitmen organisasi yang

tinggi cenderung membuat individu memiliki semangat untuk memajukan organisasi

dan meningkatkan kepuasan kerja individu dalam organisasi (Dian Indri Purnamasari,

2008).

Secara umum Kantor Akuntan Publik (KAP) di Indonesia menyediakan

berbagai jasa untuk masyarakat yang dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok

besar, yaitu: jasa assurance dan jasa nonassurance. Jasa assurance adalah jasa yang

diberikan oleh seorang profesional dengan tujuan meningkatkan mutu informasi bagi

pengambil keputusan. Jasa nonassurance adalah jasa yang diberikan oleh KAP yang

tidak memberikan pendapat atau suatu bentuk keyakinan lain seperti yang disediakan

ketika memberikan jasa assurance.

Berbagai jasa yang disediakan oleh KAP tersebut seringkali berpotensi

menimbulkan stres bagi auditor. Pada jumlah tertentu, stres dapat membantu individu

dalam menumbuhkan kesiapsiagaan, namun dalam jumlah berlebihan stres dapat

menjadi hal yang merugikan bagi individu dan organisasi (Collins and Killough, 1989

dalam Jones, 2007). Situasi sulit dan stres yang dialami auditor dirasa semakin

bertambah saat datangnya busy season. Selama busy season auditor dihadapkan pada

tuntutan untuk menyelesaikan deadline dan secara bersamaan diharapkan mampu

memenuhi tanggungjawabnya secara pribadi pada keluarga (Jones, Norman, dan

Wier, 2010).

Dalam bukunya, Robbins (2008) menuliskan bahwa tingkat stres dan

ketegangan yang menumpuk di tempat kerja dapat memperburuk suasana hati

karyawan sehingga menyebabkan mereka mengalami emosi negatif. Hal seperti ini

dikhawatirkan akan berdampak negatif pada kinerja auditor, penurunan kepuasan

kerja, dan meningkatkan keinginan untuk berpindah tempat kerja. Untuk itu secara

organisasi maupun individu, seorang auditor perlu memiliki mekanisme yang mampu

meminimalisasi role stress (role conflict, role overload, dan role ambiguity) yang

dialaminya agar mampu mempertahankan job satisfaction, job performance, dan

mengurangi turnover intentions di lingkungan KAP. Situasi seperti ini yang menjadi

objek kajian akuntansi keperilakuan.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui

apakah variabel tekanan peran dan komitmen organisasi berpengaruh signifikan

terhadap keinginan untuk berpindah bagi auditor di KAP. Ketertarikan peneliti

Page 3: PENGARUH TEKANAN PERAN DALAM PEKERJAAN DAN …

berdasarkan pada penelitian terdahulu dengan hasil yang masih simpang siur pada

pengaruh. Selain itu, peneliti memilih menerapkan studi empiris pada auditor yang

bekerja di KAP Kota Malang.

Pemilihan Kota Malang sebagai lokasi penelitian dikarenakan Kota Malang

dalam beberapa tahun terakhir ini telah menjadi penyumbangan sektoral terbesar

terhadap perekonomian yang meliputi perdagangan, hotel dan restoran. Meskipun

pertumbuhan ekonomi kota sedang landai akibat dari kurangnya dana investor besar

yang masuk ke Kota Malang, namun pertumbuhan sektoral perdagangan, hotel dan

restoran tetap positif. Hal ini tentunya membutuhkan adanya kualitas kinerja

keuangan perusahaan yang transparan dan akuntabel agar dapat lebih menarik

investor untuk meningkatkan performa perusahaan. Dengan begitu, tentu jasa audit

diperlukan baik untuk swasta maupun pemerintahan (Radar Malang, 29 Januari

2015). Selain itu, kedekatan, keterbatasan waktu dan tenaga peneliti juga menjadi

faktor pertimbangan dalam memilih lokasi penelitian.

Identifikasi Masalah

Apakah ambiguitas peran, konflik peran, kelebihan beban kerja, dan komitmen

organisasi berpengaruh terhadap keinginan untuk pindah tempat kerja bagi para

auditor KAP di Kota Malang?

Tujuan Penelitian

Mengetahui pengaruh dari ambiguitas peran, konflik peran, kelebihan beban kerja,

dan komitmen organisasi terhadap keinginan untuk pindah tempat kerja pada auditor

KAP di Kota Malang.

TINJAUAN PUSTAKA

Teori Peran

Secara bebas, role theory dapat diterjemahkan menjadi Teori Peran. Robbins

(2008) mendefinisikan istilah peran sebagai serangkaian pola perilaku yang berkaitan

erat dengan seseorang yang menempati posisi tertentu dalam sebuah unit sosial. Teori

peran adalah sebuah sudut pandang dalam sosiologi dan psikologi sosial yang

menganggap sebagian besar aktivitas harian diperankan oleh kategori-kategori yang

ditetapkan secara sosial. Setiap peran sosial adalah serangkaian hak, kewajiban,

harapan, norma, dan perilaku seseorang yang harus dihadapi dan dipenuhi. Model ini

didasarkan pada pengamatan bahwa orang-orang bertindak dengan cara yang dapat

diprediksi, dan bahwa kelakuan seseorang bergantung pada konteksnya, berdasarkan

posisi sosial dan faktor-faktor lain.

Ambiguitas Peran

Role ambiguity muncul ketika karyawan tidak mempunyai informasi atau

pengetahuan yang cukup atau jelas untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Ambiguitas

peran juga muncul ketika ada harapan dari pihak lain yang dipersepsikan tidak jelas.

Page 4: PENGARUH TEKANAN PERAN DALAM PEKERJAAN DAN …

Ketidakjelasan disini termasuk ketidakjelasan mengenai sampai sejauh mana otoritas

kerja yang dimiliki (Antonioni, 1996; Singh, 1993 dalam Catharina, 2001).

Konflik Peran

Beberapa peran sekaligus yang harus “dimainkan” seorang individu dapat

memunculkan beberapa konflik peran atau role conflict (Robbins, 2008). Role

conflict adalah situasi yang muncul saat individu dihadapkan pada lebih dari satu

tekanan atau ekspektasi dan salah satu pihak yang berkepentingan menyebabkan

pemenuhan ekspektasi dengan pihak lainnya menjadi sulit atau mustahil (Khan et al.,

1964 dalam Jones, Norman, dan Wier 2010). Robbins (2008) mendefinisikan role

conflict sebagai sebuah situasi di mana seorang individu dihadapkan pada

ekspekstasi-ekspektasi peran yang berlainan. Pada situasi ekstrem, hal tersebut

meliputi situasi dimana dua atau lebih ekspektasi peran saling bertentangan.

Ekspektasi peran adalah apa yang diyakini oleh orang lain mengenai bagaimana

seorang individu harus bertindak pada suatu situasi.

Kelebihan Beban Kerja

Role overload adalah situasi yang terjadi apabila seorang karyawan harus

melaksanakan sejumlah tugas yang masuk akal bila dikerjakan satu per satu, namun

tugas-tugas tersebut menjadi sulit untuk dilaksanakan apabila harus dilaksanakan

secara bersamaan dalam periode waktu yang telah ditentukan (Schick et al., 1990

dalam Jones, Norman, dan Wier 2010). Role overload dapat terjadi ketika auditor

memiliki beban pekerjaan sangat berat yang tidak sesuai dengan waktu yang tersedia

dan kemampuan yang dimiliki (Shick, Gordon, dan Haka, 1990 dalam Murtiasri dan

Ghozali, 2006). Berkaitan dengan role overload, hal-hal yang biasanya menjadi

keluhan auditor adalah jam kerja yang tinggi, beban kerja yang berat, dan lingkungan

kerja yang tidak bersahabat.

Komitmen Organisasi

Komitmen organisasi menunjuk pada pengidentifikasian dengan tujuan

organisasi, kemampuan mengarahkan segala daya untuk kepentingan organisasi, dan

ketertarikan untuk tetap menjadi bagian organisasi (Mowday, Steers & Porter, 1979).

Mowday, dkk (1982) dalam Luthans (2006) menjelaskan bahwa sebagai sikap,

komitmen organisasi paling sering didefinisikan sebagai 1) keinginan kuat untuk

tetap sebagai anggota organisasi tertentu, 2) keinginan untuk berusaha keras sesuai

keinginan organisasi, dan 3) keyakinan tertentu, penerimaan nilai, dan tujuan

organisasi.

Keinginan Berpindah Tempat Kerja

Turnover intentions dapat diartikan sebagai kecenderungan sikap karyawan

untuk mencari pekerjaan baru di tempat lain atau adanya rencana untuk

meninggalkan perusahaan di masa yang akan datang (Low et al., 2001 dalam

Carolina, 2012). Menurut Pasewark dan Strawser (dikutip oleh Murtiasri dan

Ghozali, 2006) turnover intentions mengacu pada keinginan karyawan untuk mencari

alternatif pekerjaan lain yang belum diwujudkan dalam bentuk tindakan nyata.

Page 5: PENGARUH TEKANAN PERAN DALAM PEKERJAAN DAN …

Profesi Akuntan Publik di Indonesia

Salah satu definisi profesi akuntan publik dapat ditemukan dalam Peraturan

Menteri Keuangan Nomor: 17/PMK.01/2008 Tentang Jasa Akuntan Publik. Akuntan

Publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin dari Menteri untuk memberikan

jasa sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan. Sedangkan Kantor

Akuntan Publik yang selanjutnya disebut KAP, adalah badan usaha yang telah

mendapatkan izin dari Menteri sebagai wadah bagi Akuntan Publik dalam

memberikan jasanya. Bidang jasa Akuntan Publik dan KAP adalah atestasi, yang

meliputi:

a. jasa audit umum atas laporan keuangan

b. jasa pemeriksaan atas laporan keuangan prospektif

c. jasa pemeriksaan atas pelaporan informasi keuangan proforma

d. jasa review atas laporan keuangan

e. jasa atestasi lainnya sebagaimana tercantum dalam SPAP.

Selain jasa sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) Peraturan Menteri

Keuangan Nomor: 17/PMK.01/2008 Tentang Jasa Akuntan Publik, Akuntan Publik

dan KAP dapat memberikan jasa audit lainnya dan jasa yang berkaitan dengan

akuntansi, keuangan, manajemen, kompilasi, perpajakan, dan konsultasi sesuai

dengan kompetensi Akuntan Publik dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kerangka Konseptual dan Perumusan Hipotesis

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

H1: Ambiguitas Peran berpengaruh positif terhadap Keinginan Untuk

Berpindah Tempat Kerja

Kelebihan Beban Kerja

Komitmen Organisasi

Keinginan Untuk Berpindah Tempat

Kerja

Konflik Peran

Ambiguitas Peran

Page 6: PENGARUH TEKANAN PERAN DALAM PEKERJAAN DAN …

H2: Konflik Peran berpengaruh positif terhadap Keinginan Untuk

Berpindah Tempat Kerja

H3: Kelebihan Beban Kerja berpengaruh positif terhadap Keinginan

Untuk Berpindah Tempat Kerja

H4: Komitmen Organisasi berpengaruh negatif terhadap Keinginan

Untuk Berpindah Tempat Kerja

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian explanatory (penjelasan) dengan

pendekatan kuantitatif, karena tujuan penelitian ini adalah untuk membenarkan

adanya kausalitas teoritis yang ada (hubungan antara variabel-variabel) berdasarkan

pengujian dengan data empiris (melalui pengujian hipotesis) dan bukan untuk

menghasilkan kausalitas yang baru.

Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah di Kota Malang Jawa Timur.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor di Kantor Akuntan

Publik Kota Malang. Penentuan sampel, karena waktu penelitian ini merupakan end

of busy season bagi para auditor dan setiap KAP memiliki standar berbeda-beda

dalam menerima kuesioner untuk diisi oleh auditor seniornya, maka dalam penelitian

ini jumlah sampel yang bisa diambil maksimal sebanyak 75 kuesioner dengan rincian

maksimal setiap KAP mengisi 15 kuesioner. Kriteria auditor yang dituju untuk

diberikan kuesioner adalah auditor yang telah bekerja pada KAP di Kota Malang

selama lebih dari 2 tahun.

Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan sumber data data primer yaitu data yang

dikumpulkan secara langsung dari lapangan, yang diperoleh dengan cara melakukan

pengamatan terhadap suasana kerja kantor akuntan publik, wawancara terhadap

auditor serta memberikan daftar pertanyaan (kuesioner) yang berisi pertanyaan yang

berkaitan dengan penilaian responden selaku auditor terhadap aspek-aspek role stress

dan komitmen organisasi serta keinginan berpindah tempat kerja.

Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yaitu variabel dependen dan

variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Keinginan Untuk

Berpindah Tempat Kerja sedangkan Variabel Independen dalam penelitian ini terdiri

dari empat variabel yaitu: Ambiguitas Peran (X1), Konflik Peran (X2), Kelebihan

Beban Kerja (X3) dan Komitmen Organisasi (X4).

Skala Pengukuran

Page 7: PENGARUH TEKANAN PERAN DALAM PEKERJAAN DAN …

Karena karakteristik variabel tersebut berbeda, maka untuk mengukur ketiga

variabel tersebut peneliti menggunakan instumen pengukur yang berupa pernyataan-

pernyataan dari masing-masing item untuk tiap-tiap variabel yang akan diajukan

kepada responden melalui kuesioner. Jawaban dari pertanyaan yang diperoleh dari

responden tersebut kemudian akan diberi skor yang berupa angka dalam bentuk skala

dengan nilai 1 sampai dengan 5 untuk masing-masing jawaban. Metode pengukuran

ini lebih dikenal dengan sebutan Skala Likert.

Sangat Setuju (SS) : 5

Setuju (S) : 4

Kurang Setuju (KS) : 3

Tidak Setuju (TS) : 2

Sangat Tidak Setuju (STS) : 1

Uji Instrumen Penelitian

Uji Validitas

Analisis faktor adalah alat analisis statistik yang dipergunakan untuk

mereduksi faktor-faktor yang mempengaruhi suatu variabel menjadi beberapa set

indikator saja, tanpa kehilangan informasi yang berarti. Pengelompokan berdasarkan

kedekatan korelasi antar masing-masing indikator dan penentuan banyaknya sub set

berdasarkan nilai eigen values, yang biasanya diambil diatas 1. Dalam analisis faktor

tidak dikenal istilah variabel X atau Y karena istilah tersebut biasa digunakan untuk

analisis regresi linear yang bertujuan mencari besarnya pengaruh variabel X terhadap

Y. Analisis faktor digunakan untuk penelitian awal dimana faktor-faktor yang

mempengaruhi suatu variabel belum diidentifikasikan secara baik. Selain itu, analisis

faktor juga dapat digunakan untuk menguji validitas suatu rangkaian kuesioner.

Sebuah butir/ item pertanyaan dinyatakan merupakan pembentuk faktor jika nilai

korelasinya lebih besar sama dengan 0,5 (Kusnendi, 2008).

Uji Reliabilitas

Uji realibilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi jawaban responden

dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006:45). Uji ini digunakan untuk mengetahui sejauh

mana alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Teknik yang digunakan untuk

menguji realibilitas dalam penelitian ini adalah teknik alpha dari Cronbach.

Pengujian realibilitas dapat dilakukan setelah semua butir pertanyaan valid. Untuk uji

realibilitas digunakan dengan metode Cronbach Alpha

Model Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Analisis data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis regresi

berganda dengan sebelumnya dilakukan uji asumsi klasik. Menurut Sekaran (2003),

analisis regresi berganda merupakan teknik statistik untuk memprediksi perbedaan

yang terjadi pada variabel dependen yang disebabkan oleh regresi dari variabel

independen.

Page 8: PENGARUH TEKANAN PERAN DALAM PEKERJAAN DAN …

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolonieritas

2. Uji Heteroskedastisitas

3. Uji Normalitas

Uji Hipotesis

Model Pengujian Hipotesis

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 - b4X4 + e

Keterangan :

Y = Keinginan untuk berpindah tempat kerja

a = konstanta (intercept)

X1....X4 = Variabel bebas yang terdiri dari :

1. Ambiguitas Peran (X1)

2. Konflik Peran (X2)

3. Kelebihan Beban Kerja (X3)

4. Komitmen organisasi (X4)

b1....b4 = koefisien regresi

e = kesalahan pengganggu (standard error)

Pengujian Signifikansi Variabel (Uji t)

Pengujian signifikansi variabel (uji t) merupakan pengujian yang

ditujukan untuk mengetahui apakah variabel independen yang dimasukkan ke

dalam model memiliki pengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Demografi Responden

Sebelum dianalisis, dilakukan terlebih dahulu upaya pengukuran skor

untuk item-item pertanyaan dengan menggunakan skala Likert. Kuesioner yang

telah disebarkan sebanyak 75 set dimana masing-masing KAP diberi 15 set

kuesioner dan telah dilakukan tabulasi data untuk mengelompokkan setiap

jawaban. Dalam pengecekan, tidak semua kuesioner dinyatakan lengkap dan layak

untuk dilakukakan analisis lanjutan untuk memperoleh gambaran dan informasi

yang dibutuhkan peneliti dalam penelitian ini. Hanya 58 set kuesioner yang

dinyatakan lengkap dan layak untuk dilakukan analisis lanjutan.

Tabel 4.1

Demografi Responden

Karakteristik

Responden Jumlah

Rata-

rata

Deviasi

Standar Minimal Maksimal

Jenis Kelamin

1) Laki-laki 45 0,22 0,421 0 1

2) Perempuan 13

Page 9: PENGARUH TEKANAN PERAN DALAM PEKERJAAN DAN …

Usia

1) 23-32 tahun 28 1,52 0,504 1 2

2) 33-42 tahun 30

3) >42 tahun 0

Pendidikan

1) D-3 4 2,16 0,523 1 3

2) S-1 41

3) S-2 13

Masa Kerja

1) 2-6 tahun 28 1,71 0,773 1 3

2) 7-11 tahun 19

3) >11 tahun 11

Uji Validitas

Pengujian validitas instrumen penelitian secara lengkap tersaji pada lampiran.

Untuk menguji serangkaian kuesioner, digunakan analisis faktor. Dalam analisis ini,

pengujian dilakukan untuk melihat seberapa besar korelasi antara faktor yang satu

dengan yang lain yang menjadi pembentuk variabel. Jika korelasinya cukup kuat

diantara faktor-faktor pembentuk maka faktor tersebut dinyatakan memang sebagai

pembentuk variabel. Batasan nilai Anti-Image Correlation yang lazim digunakan

adalah 0,5.

Tabel 4.2

Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian

Variabel Indikator

Anti-

Image

Correlati

on

Keingina

n

Berpinda

h Tempat

Kerja

Berpikir untuk keluar dari perusahaan 0.956

Berkeinginan untuk mencari lowongan kerja baru 0.725

Berniat untuk resign dalam beberapa bulan mendatang 0.729

Ambigui Mengetahui sasaran/tujuan pekerjaan dengan baik dan jelas 0.947

Page 10: PENGARUH TEKANAN PERAN DALAM PEKERJAAN DAN …

tas Peran Mengetahui apa yang diharapkan oleh pihak lain atas

pekerjaan yang dilakukan

0.945

Mengetahui tanggung jawab pekerjaan yang diemban 0.926

Mengetahui dengan baik hal-hal yang berkaitan dengan

pekerjaan

0.917

Konflik

Peran

Sering menerima permintaan seputar pekerjaan yang saling

bertentangan dari pihak lain

0.940

Sering menerima permintaan seputar pekerjaan dari pihak

lain yang tidak mampu dipenuhi

0.938

Sering bekerjasama dengan divisi lain yang job desc-nya

berbeda

0.828

Sering melanggar peraturan demi menyelesaikan pekerjaan

dengan baik

0.925

Sering mengerjakan hal-hal yang menurut saya tidak perlu

dilakukan

0.862

Kelebiha

n Beban

Kerja

Pekerjaan saya menuntut jam kerja tinggi 0.865

Sering merasa pekerjaan menumpuk dan beban kerja sangat

berat

0.833

Sering merasa waktu yang diberikan untuk menyelesaikan

pekerjaan sangat terbatas

0.875

Lingkungan kerja kurang mendukung dalam menyelesaikan

tugas-tugas

0.878

Komitme

n

Organisa

si

Memiliki keinginan kuat untuk tetap menjadi bagian dari

perusahaan

0.913

Memiliki keinginan kuat untuk berusaha keras demi

perusahaan

0.879

Menerima nilai-nilai yang diterapkan oleh perusahaan 0.952

Menerima apapun yang menjadi tujuan dari perusahaan 0.889

Pada tabel diatas, disajikan keseluruhan item pertanyaan yang mempunyai nilai

Anti-Image Correlation lebih besar dari 0,5 sehingga dapat disimpulkan bahwa item-

item pertanyaan dalam kuesioner tersebut merupakan faktor pembentuk variabel, dan

Page 11: PENGARUH TEKANAN PERAN DALAM PEKERJAAN DAN …

semua item pertanyaan dinyatakan valid (instrumen penelitian dalam penelitian ini

telah sesuai dengan konsep teori yang digunakan). Peneliti mengeliminasi dua item

pertanyaan yang mempunyai nilai Anti-Image Correlation, sehingga total item

pertanyaan yang valid adalah 20 item dari item pertanyaan awal penelitian sebanyak

22 item pertanyaan. Hasil ini juga ditunjang oleh nilai uji KMO and Barlett‟s yang

besarnya diatas 0,5 dengan signifikansi 0,000 pada semua variabel.

Uji Reliabilitas

Variabel dinyatakan reliabel jika nilai koefisien alpha cronbach lebih besar dari 0,7.

Tabel 4.3

Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen

Variabel bebas Alpha Cronbach

Ambiguitas Peran (X1) 0,923

Konflik Peran (X2) 0,876

Kelebihan Beban Kerja (X3) 0,946

Komitmen Organisasi (X4) 0,968

Tabel di atas memperlihatkan hasil pengujian reliabilitas instrumen penelitian

untuk variabel bebas. Nilai alpha cronbach dari variabel bebas Ambiguitas Peran

(X1) yaitu 0,923 >0,7 sehingga instrumen penelitian berupa variabel bebas

Ambiguitas Peran (X1) dapat dinyatakan reliabel. Nilai alpha cronbach dari variabel

bebas Konflik Peran (X2) yaitu 0,876 >0,7 sehingga instrumen penelitian berupa

variabel bebas Konflik Peran (X2) dapat dinyatakan reliabel. Nilai alpha cronbach

dari variabel bebas Kelebihan Beban Kerja (X3) yaitu 0,946 >0,7 sehingga instrumen

penelitian berupa variabel bebas Kelebihan Beban Kerja (X3) dapat dinyatakan

reliabel. Dan nilai alpha cronbach dari variabel bebas Komitmen Organisasi (X4)

yaitu 0,968 > 0,7 sehingga dapat dinyatakan reliabel.

Semua variabel bebas memiliki nilai alpha cronbach >0,7 sehingga semua

variabel penelitian dinyatakan reliabel atau item pertanyaan yang membangun setiap

variabel bebas yang dimasukkan dalam penelitian ini konsisten dalam arti jawaban-

jawaban responden stabil dari waktu ke waktu atas setiap item pertanyaan.

Distribusi Jawaban Responden

Variabel Ambiguitas Peran (X1)

Pendapat auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Kota Malang

mengenai indikator-indikator yang ada dalam Karakteristik Variabel Ambiguitas

Peran ditunjukkan oleh tabel berikut:

Tabel 4.4

Statistik Deskriptif Variabel Penelitian X1

Variabel Ambiguitas Peran Mini

mal

Maksi

mal

Rata-

rata

Deviasi

Standar

1) Mengetahui sasaran/tujuan

pekerjaan dengan baik dan jelas 1 5 3.1897

0.9634

9

Page 12: PENGARUH TEKANAN PERAN DALAM PEKERJAAN DAN …

2) Mengetahui apa yang diharapkan

oleh pihak lain atas pekerjaan yang

dilakukan

1 5 2.9483 1.2484

7

3) Mengetahui tanggung jawab

pekerjaan yang diemban 1 5 2.8793

1.2150

7

4) Mengetahui dengan baik hal-hal

yang berkaitan dengan pekerjaan 1 5 3.1724

1.0783

0

Variabel Konflik Peran (X2)

Pendapat auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Kota Malang

mengenai indikator-indikator yang ada dalam Karakteristik Variabel Konflik Peran

ditunjukkan oleh tabel berikut:

Tabel 4.5

Statistik Deskriptif Variabel Penelitian X2

Variabel Konflik Peran Mini

mal

Maksi

mal

Rata-

rata

Deviasi

Standar

1) Sering menerima permintaan seputar

pekerjaan yang saling bertentangan dari

pihak lain

2 5 3.293

1

0.9178

3

2) Sering menerima permintaan seputar

pekerjaan dari pihak lain yang tidak

mampu dipenuhi

1 4 3.224

1

0.9184

9

3) Sering bekerjasama dengan divisi lain

yang job desc-nya berbeda

1 5 3.482

8

1.0799

8

4) Sering melanggar peraturan demi

menyelesaikan pekerjaan dengan baik

1 5 2.913

8

1.2743

7

5) Sering mengerjakan hal-hal yang

menurut saya tidak perlu dilakukan 1 5

3.241

4

1.2039

5

Variabel Kelebihan Beban Kerja (X3)

Pendapat auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Kota Malang

mengenai indikator-indikator yang ada dalam Karakteristik Variabel Kelebihan

Beban Kerja ditunjukkan oleh tabel berikut:

Page 13: PENGARUH TEKANAN PERAN DALAM PEKERJAAN DAN …

Tabel 4.6

Statistik Deskriptif Variabel Penelitian X3

Variabel Kelebihan Beban Kerja Mini

mal

Maksi

mal

Rata-

rata

Deviasi

Standar

1) Pekerjaan saya menuntut jam kerja

tinggi

2 5 3.844

8 0.91386

2) Sering merasa pekerjaan menumpuk

dan beban kerja sangat berat 1 5

3.551

7 1.21644

3) Sering merasa waktu yang diberikan

untuk menyelesaikan pekerjaan sangat

terbatas

1 5 3.206

9 0.98691

4) Lingkungan kerja kurang mendukung

dalam menyelesaikan tugas-tugas 1 5

3.069

0 1.24057

Variabel Komitmen Organisasi (X4)

Pendapat auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Kota Malang

mengenai indikator-indikator yang ada dalam Karakteristik Variabel Komitmen

Organisasi ditunjukkan oleh tabel berikut:

Tabel 4.7

Statistik Deskriptif Variabel Penelitian X4

Variabel Komitmen Organisasi Mini

mal

Maksi

mal

Rata-

rata

Deviasi

Standar

1) Memiliki keinginan kuat untuk tetap

menjadi bagian dari perusahaan 1 5 3.3103 1.11145

2) Memiliki keinginan kuat untuk

berusaha keras demi perusahaan 1 5 3.1379 1.05045

3) Menerima nilai-nilai yang diterapkan

oleh perusahaan 1 5 2.9483 1.14589

4) Menerima apapun yang menjadi tujuan

dari perusahaan 1 5 3.0172 1.13155

Variabel Ingin Berpindah Tempat Kerja (Y)

Pendapat auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Kota Malang

mengenai indikator-indikator yang ada dalam Karakteristik Variabel Ingin Berpindah

Tempat Kerja ditunjukkan oleh tabel berikut:

Tabel 4.8

Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Y

Variabel Ingin Berpindah Tempat Kerja Mini

mal

Maksi

mal

Rata-

rata

Deviasi

Standar

Page 14: PENGARUH TEKANAN PERAN DALAM PEKERJAAN DAN …

1) Berpikir untuk keluar dari perusahaan 1 5 3.1724 1.27235

2) Berkeinginan untuk mencari lowongan

kerja baru 1 5 2.8966 1.35969

3) Berniat untuk resign dalam beberapa

bulan mendatang 1 5 2.8621 1.33046

Hasil Analisis Model Regresi

Tabel 4.9 : Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Variabel Koefisien Nilai t

Konstanta 0,811 0,901

Ambiguitas Peran (X1) 0,473* 2,533

Konflik Peran (X2) 0,060 0,343

Kelebihan Beban Kerja (X3) 0,367** 2,789

Komitmen Organisasi (X4) -0,316* -2,165

R Square = 0,742

**signifikan pada level 0,01

*signifikan pada level 0,05

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa:

a) Dari nilai thitung menunjukkan bahwa:

1) Variabel Ambiguitas Peran (X1) nilai thitung > ttabel dengan probabilitas

sebesar 0,014, maka secara parsial Variabel Ambiguitas Peran (X1)

berpengaruh terhadap Keinginan Untuk Berpindah Tempat Kerja (Y)

secara signifikan. Karena koefisien regresi bertanda positif

mengindikasikan hubungan keduanya searah. Semakin tinggi nilai

Variabel Ambiguitas Peran (X1) akan mengakibatkan semakin tinggi

pula nilai Keinginan Untuk Berpindah Tempat Kerja (Y) dan

sebaliknya.

2) Variabel Konflik Peran (X2) nilai thitung > ttabel dengan probabilitas

sebesar 0,733, maka secara parsial Variabel Konflikm Peran (X2)

berpengaruh terhadap Keinginan Untuk Berpindah Tempat Kerja (Y)

namun tidak signifikan. Karena koefisien regresi bertanda positif

mengindikasikan hubungan keduanya searah. Semakin tinggi nilai

Variabel Konflik Peran (X2) akan mengakibatkan semakin tinggi pula

nilai Keinginan Untuk Berpindah Tempat Kerja (Y) dan sebaliknya.

3) Variabel Kelebihan Beban Kerja (X3) nilai thitung > ttabel dengan

probabilitas sebesar 0,007, maka secara parsial Variabel Kelebihan

Page 15: PENGARUH TEKANAN PERAN DALAM PEKERJAAN DAN …

Beban Kerja (X3) berpengaruh terhadap Keinginan Untuk Berpindah

Tempat Kerja (Y) secara signifikan. Karena koefisien regresi bertanda

positif mengindikasikan hubungan keduanya searah. Semakin tinggi

nilai Variabel Kelebihan Beban Kerja (X3) akan mengakibatkan

semakin tinggi pula nilai Keinginan Untuk Berpindah Tempat Kerja (Y)

dan sebaliknya.

4) Variabel Komitmen Organisasi (X4) nilai thitung > ttabel dengan

probabilitas sebesar 0,035, maka secara parsial Variabel Komitmen

Organisasi (X4) berpengaruh terhadap Keinginan Untuk Berpindah

Tempat Kerja (Y) secara signifikan. Karena koefisien regresi bertanda

negatif mengindikasikan hubungan keduanya berlawanan arah. Semakin

tinggi nilai Variabel Komitmen Organisasi (X4) akan mengakibatkan

semakin rendah nilai Keinginan Untuk Berpindah Tempat Kerja (Y) dan

sebaliknya.

b) Pengujian variabel independen yang paling dominan mempengaruhi variabel

dependen dapat dilihat dari nilai koefisien regresi standar (koefisien beta).

Dari nilai beta diperoleh bahwa nilai tertinggi adalah nilai beta untuk Variabel

Ambiguitas Peran (X1) dengan nilai beta sebesar 0,373. Hal ini

mengindikasikan bahwa Variabel Ambiguitas Peran (X1) berpengaruh paling

dominan terhadap Keinginan Untuk Berpindah Tempat Kerja (Y). Berikutnya

setelah Variabel Ambiguitas Peran (X1), variabel terkuat kedua adalah

Variabel Kelebihan Beban Kerja (X3) dengan besaran koefisien beta 0,305.

Variabel Komitmen Organisasi (X4) memiliki nilai beta sebesar 0,250

sedangkan variabel yang memberikan kontribusi terkecil terhadap Keinginan

Untuk Berpindah Tempat Kerja (Y) adalah Variabel Konflik Peran (X2)

dengan nilai koefisien beta 0,040.

Model regresi yang dibentuk dapat digunakan dan dapat dilakukan analisis

lanjutan karena dari hasil perhitungan statistik, keempat variabel memiliki nilai VIF

di bawah 10 maka keempat variabel bebas tersebut tidak terjadi multikolinieritas atau

non multikolinieritas yang artinya keempat variabel tersebut benar-benar bebas dan

tidak dipengaruhi oleh variabel bebas lainnya. Pada pengujian herteroskedastisitas

dengan menggunakan grafik scatterplot, hasilnya titik-titik menyebar pada semua

bagian. Mereka tidak membentuk suatu pola tertentu sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas. Sedangkan uji normalitas dilakukan dengan

menggunakan uji Kolmogorov Smirnov terhadap nilai residual hasil persamaan

regresi. Dari hasil tes, semua variabel memiliki nilai Sig. kurang dari 0,05 sehingga

dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi variabel pengganggu atau residual

memiliki distribusi normal atau asumsi normalitas telah terpenuhi.

Variabel Ambiguitas Peran Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap

Keinginan Untuk Berpindah Tempat Kerja

Variabel Ambiguitas Peran, berpengaruh positif terhadap Keinginan Untuk

Berpindah Tempat Kerja para auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di Kota

Malang. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, terlihat bahwa nilai thitung > ttabel

sehingga hipotesis pertama pada penelitian ini dapat diterima. Nilai positif pada

Page 16: PENGARUH TEKANAN PERAN DALAM PEKERJAAN DAN …

koefisien regresi menunjukkan bahwa semakin tinggi ambiguitas peran yang

dialami oleh auditor, maka akan semakin tinggi pula Keinginan Untuk Berpindah

Tempat Kerja. Dan sebaliknya, setiap terjadi penurunan ambiguitas peran auditor

di tempat keja akan diikuti oleh penurunan Keinginan Untuk Berpindah Tempat

Kerja.

Variabel Konflik Peran Tidak Berpengaruh Terhadap Keinginan Untuk

Berpindah Tempat Kerja Variabel Konflik Peran tidak berpengaruh terhadap Keinginan Untuk

Berpindah Tempat Kerja para auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di Kota

Malang karena hasil yang didapat tidak signifikan. Berdasarkan hasil pengujian

hipotesis, terlihat bahwa nilai thitung < ttabel sehingga dapat disimpulkan bahwa

hipotesis kedua dalam penelitian ini tidak dapat diterima. Nilai positif pada

koefisien regresi berarti bahwa setiap terjadi kenaikan satu satuan dari Variabel

Konflik Peran, akan terjadi kenaikan Keinginan Untuk Berpindah Tempat Kerja

sebesar nilai koefisien regresi dan sebaliknya apabila terjadi penurunan satu satuan

dari Variabel Konflik Peran akan diikuti penurunan Keinginan Untuk Berpindah

Tempat Kerja auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Kota Malang

sebesar nilai koefisien regresi.

Variabel Kelebihan Beban Kerja Berpengaruh Positif Signifikan Terhadap

Keinginan Untuk Berpindah Tempat Kerja Variabel Kelebihan Beban Kerja, berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Keinginan Untuk Berpindah Tempat Kerja para auditor yang bekerja pada Kantor

Akuntan Publik di Kota Malang. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, terlihat

bahwa nilai thitung > ttabel sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga dalam

penelitian ini dapat diterima. Nilai koefisien regresi yang positif menunjukkan arah

pengaruh yang diberikan oleh variabel Kelebihan Beban Kerja terhadap Keinginan

Untuk Berpindah Tempat Kerja, bahwa semakin tinggi Kelebihan Beban Kerja yang

dialami oleh auditor, maka akan semakin tinggi pula Keinginan Untuk Berpindah

Tempat Kerja. Dan sebaliknya, setiap terjadi penurunan Kelebihan Beban Kerja akan

diikuti oleh penurunan Keinginan Untuk Berpindah Tempat Kerja sebesar nilai

koefisien regresi.

4. Variabel Komitmen Organisasi Berpengaruh Negatif Signifikan Terhadap

Keinginan Untuk Berpindah Tempat Kerja

Variabel Komitmen Organisasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

Keinginan Untuk Berpindah Tempat Kerja para auditor yang bekerja pada Kantor

Akuntan Publik di Kota Malang. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, terlihat

bahwa nilai thitung > ttabel sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis keempat dalam

penelitian ini dapat diterima. Nilai koefisien regresi negatif menunjukkan bahwa

semakin tinggi komitmen organisasi, maka akan semakin rendah Keinginan Untuk

Berpindah Tempat Kerja. Dan sebaliknya, setiap terjadi penurunan komitmen

organisasi akan diikuti oleh penurunan Keinginan Untuk Berpindah Tempat Kerja

sebesar nilai koefisien regresi.

5. Variabel Ambiguitas Peran, Konflik Peran, Kelebihan Beban Kerja dan

Komitmen Organisasi Berpengaruh Terhadap Keinginan Untuk Berpindah

Tempat Kerja

Page 17: PENGARUH TEKANAN PERAN DALAM PEKERJAAN DAN …

Untuk mengetahui pengaruh keempat variabel bebas yang antara lain adalah

ambiguitas peran, konflik peran, kelebihan beban kerja dan komitmen organisasi

berpengaruh terhadap keinginan untuk berpindah tempat kerja bagi para auditor yang

bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Kota Malang, digunakan nilai dari R square.

Nilai R square menggambarkan bahwa keempat variabel bebas tersebut memiliki

pengaruh terhadap keinginan untuk berpindah tempat kerja para auditor sebesar

74,2%. Sisanya dipengaruhi oleh variabel bebas lainnya yang tidak dimasukkan

dalam model persamaan regresi. Variabel dominan yang berpengaruh terhadap

keinginan untuk berpindah tempat kerja adalah ambiguitas peran.

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan

bahwa penelitian yang dilakukan pada auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik

Kota Malang, semua variabel independen, yaitu Ambiguitas Peran, Konflik Peran,

Kelebihan Beban Kerja, dan Komitmen Organisasi mempunyai pengaruh terhadap

Keinginan Untuk Berpindah Tempat Kerja. Dilihat dari alur hubungannya,

Ambiguitas Peran, Konflik Peran dan Kelebihan Beban Kerja berpengaruh positif

terhadap Keinginan Untuk Berpindah Tempat Kerja. Sedangkan Komitmen

Organisasi berpengaruh negatif terhadap Keinginan Untuk Berpindah Tempat Kerja.

Dari keempatnya, Ambiguitas Peran merupakan variabel yang memiliki pengaruh

paling besar dan signifikan terhadap Keinginan Untuk Berpindah Tempat Kerja bagi

para auditor kemudian disusul oleh variabel Kelebihan Beban Kerja.

Keterbatasan

Dalam penelitian ini yang menjadi keterbatasan ialah waktu dilakukannya

penelitian. Waktu penelitian bertepatan pada bulan-bulan tersibuk profesi auditor

dimana intensitas pekerjaan sedang tinggi-tingginya (busy season), yaitu awal tahun

sehingga beberapa Kantor Akuntan Publik enggan untuk memberikan izin penelitian

terahadap auditornya. Hal ini merupakan faktor di luar kontrol peneliti yang

menyebabkan jumlah jawaban kuesioner yang masuk masih sangat terbatas.

Saran

Saran yang dapat diajukan untuk penelitian selanjutnya ialah memilih waktu

yang lebih baik untuk melakukan penelitian, yaitu pada bulan-bulan pertengahan

tahun (low season). Penentun waktu tersebut akan sangat membantu penelitian

selanjutnya dalam mendapatkan jawaban auditor yang lebih maksimal.

Saran selanjutnya adalah untuk Kantor Akuntan Publik (KAP). KAP

sebaiknya melakukan sosialisasi mengenai deskripsi tugas diawal perjanjian kerja.

Hal tersebut sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi adanya tekanan peran dan

turunnya komitmen organisasi para auditor. Dengan melakukan sosialisasi mengenai

Page 18: PENGARUH TEKANAN PERAN DALAM PEKERJAAN DAN …

deskripsi tugas diawal, diharapkan agar dapat diaplikasikan dan memberi manfaat

yang signifikan.

DAFTAR PUSTAKA

Arens, AA, & James K Loebbecke 2003, Auditing dan pelayanan

verifikasi: pendekatan terpadu, Indeks, Jakarta.

Augston 2000, „Organizational stress, job satisficatioan and job performance‟,

Journal of Management, pp. 353-374.

Bao, B, Bao & Vasarheli 1986, „A stochastic model of professional accountant

turnover’, Accounting, Organizations and Society, vol. 11, no. 3, pp. 289-296.

Belkaoui, A 1989, Behavioral accounting - the research and practical issues,

Greenwood Press, Inc.

Blau, G & Boal, K 1989, ‘Using job involvement and organizational commitment

interactively to predic turnover’, Journal of Management, vol. 15, pp. 115-

127.

Brooke, PP, Daniel, WR & James, LP 1988, ‘Discriminant validation of measures of

job satisfaction, job involvement, and organizational commitment’, Journal of

Applied Psychology, vol. 73, no. 2, pp.139-145.

Catharina, F 2001, Pengaruh konflik dan ambiguitas peran terhadap kinerja karyawan

studi kasus pada departemen call center PT. Excelcomindo Pratama Jakarta.

Tesis Program Studi Magister Manajemen Program Pasca Sarjana,

Universitas Dipenogoro.

Cahyono, D 2008, Persepsi ketidakpastian lingkungan, ambiguitas peran dan konflik

peran sebagai mediasi antara program mentoring dengan kepuasan kerja,

prestasi kerja dan niat ingin pindah studi empiris di lingkungan Kantor

Akuntan Publik (KAP) besar. Tesis, Universitas Diponegoro.

Camp & Scott, D 1994, ‘Assessing the effects of organizational commitment and job

satisfaction on turnover: an event history approach’, Prison Journal, vol.74,

no.3, pp. 279.

DeConinck, JB & Duane P 1994, ‘Oganizational commitment and turnover intentions

of marketing managers’, Journal of Applied Business Research, vol.10, no. 3,

pp. 87.

Page 19: PENGARUH TEKANAN PERAN DALAM PEKERJAAN DAN …

Purnamasari, DI 2008, „Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja akuntan‟,

Jurnal Riset Akuntansi & Keuangan, February, vol. 4, no. 1, pp. 22-31.

Gibson, JL, JM Ivancevich & JH Donnelly Jr 1997, Organisasi: perilaku, struktur,

proses edisi kedelapan jilid 1 (terjemahan), Penerbit Erlangga, Jakarta.

Gratia, AA 2014, Pengaruh gaya hidup sehat terhadap psychological well-being dan

dampaknya pada auditor KAP. Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis, Universitas Dipenogoro Semarang.

Hindin, Micelle, J 2007, “Role theory” in George Ritzer (ed) The Blackwell

Encyclopedia of Sociology. Blackwell Publishing, 2007, 3959-3962

Jauch, LR, Glueck, WF & Osborn, RN 1978, ‘Organizational loyality, professional

commitment and academic research productivity’, Academy of Management

Journal, pp. 84-92 [March 1978].

Jonhson, Mark WA Parasuraman, Charles M. Futrell, & William, Black 1990, ‘A

longitudinal assessment of impact of selected organizational influences on

salespeople‟s organizational commitment during early employement’, Journal

of Marketing Research, pp. 333-343 [27 August].

Jones, A 2007, Antecedents and consequences of lifestyle choice in public

accounting. Virginia Commonwealth University.

Jones, A, Carolyn SN & Benson Wier. 2010, „Healthy lifestyle as a coping

mechanism for role stress in public accounting‟, Behavioral Research

Accounting American Accounting Association, vol. 22, no. 1.

Judge, TA 1993, ‘Does affective disposition moderate the relationship between job

satisfaction and voluntary turnover’, Journal of Applied Psychology, vol. 78,

no. 3, pp. 395-401.

Kusnendi. 2007. Model persamaan struktural. Bandung: Alfabeta

Lampe, JC & KR, Earnest 1984, ‘How motivation effects accountants productivity

and turnover’, Management Accounting, vol. 65, no. 8, pp. 50-55 [February

1984].

Luthans, F 2006, Perilaku organisasi, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Meyer, JP, Natalie, JA, Smith, Catherine 1993, „Commitment to organization and

occupation: extensions and test of three component conceptualization‟,

Journal of Applied Psychology, vol. 78, no. 4, pp. 538-551.

Miner B, Johns 1980, Theories of organizational behavior, USA: The Dryden Press.

Page 20: PENGARUH TEKANAN PERAN DALAM PEKERJAAN DAN …

Mobley, W 1982, Employee turnover: causes, consequences and control. Reading,

MA. Addison Wesley.

Mowday, RT, Porter, L.W & Dubin, R 1974, ‘Unit performance, situational factor,

and employee attitudes in spatially separated work units’, Organizational

Behavior and Human Performance, pp. 231-248 [October 1974].

Mowday, RT, Porter, LW, & Steers RM 1982, Emploee organization linkage: the

psychology of commitment, abseintism, and turnover, London Academin

Press.

Mulyadi, 2002, Auditing, Salemba Empat, Jakarta.

Murtiasri, Eka 2007, „Anteseden dan konsekuensi burnout pada auditor:

pengembangan terhadap role stress model‟, Jurnal MAKSI, vol. 7, no. 2, pp.

131-149 [August 2007].

Permatasari, D 2012, „Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan

berpindah auditor pada KAP di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa

Yogyakarta‟, Jurnal ASET, vol.14, no. 1, pp. 1-13[Maret 2012].

Porter, LW, Mowday, RT & Boulian, PV 1974, ‘Organizational commitment, job

satisfaction and turnover among psychiatric technicians’, Journal of Applied

Psychology, pp. 603-609 [October 1979].

Ratnawati, V 2001, Pengaruh faktor anteseden, job insecurity, dan konsekuensinya

terhadap keinginan berpindah karyawan: studi empiris pada kantor akuntan

publik Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi IV. Ikatan Akuntan

Indonesia, pp. 411-428

Robbins, Stephen P & Timothy A 2008, Judge. Perilaku organisasi, Salemba Empat,

Jakarta.

Senatra, P 1980, „Role conflict, role ambiguity and organizational climate in a public

accounting firm‟, The Accounting Review, vol. 55, pp. 594-603.

Setiawan, IA & Imam Ghozali 2006. Akuntansi keperilakuan: konsep dan kajian

Eempiris perilaku akuntan, BP UNDIP, Semarang.

Snead, K & Harrel, A 1991, ‘The impact of psychological factors on the job

satisfaction of senior auditor’, Behavioral Research in Accounting, vol.3, pp.

85-96.

Steers, RM 1977, ‘Antecedents and outcomes of organizational commitment’,

Administrative Science Quarterly, pp. 46-56 [March 1977].

Steers, RM & LW Porter 1987, Motivation and work behavior, Fourth Edition, Mc

Graw Hill, New York.

Page 21: PENGARUH TEKANAN PERAN DALAM PEKERJAAN DAN …

Toly, A 2001, ‘Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Turnover Intentions

Pada Staff Kantor Akuntan Publik’, Jurnal Akuntansi & Keuangan, vol. 3, pp.

102 – 125 [November 2001].

Widodo, R 2010, Analisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasi

terhadap Turnover Intention serta Dampaknya pada Kinerja Karyawan

Outsourching. Tesis Program Pasca Sarjana, Magister Manajemen Universitas

Dipenogoro.

Williams LJ & Hazer, JT 1986, ‘Antecedent and Consequences of Satisfaction and

Commitment in Turnover Models: A Reanalysis Using Latent Variable

Structural Equation Model’, Journal of Applied Psycology, pp. 219-231.

Internet

Pertumbuhan Ekonomi Diproyeksi, 2015. Available from: <http://radarmalang.co.id>

[August 2015].