pengaruh smartphone dalam meningkatkan aspek …
TRANSCRIPT
PENGARUH SMARTPHONE DALAM MENINGKATKAN
ASPEK KOGNITIF SISWA DI SMA NEGERI 1 BENTENG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk M pada Jurusan Pendidikan
Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar
Oleh
DIAN NOVITA SARI
NIM.10538317015
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2019
“MOTTO HIDUP”
“Tetaplah menjadi orang baik meskipun kau tak diperlakukan baik oleh orang karena
Allah tidak tidur,dan tak akan melupakan kebaikan yang kau beri”
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia
akan menerima balasannya…”
(Q.S. Az-Zalzalah:7-8)
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil’alamin, atas Ridho dan Rahmat Allah SWT, skripsi ini
dapat diselesaikan. Sebuah Karya Ilmiah sederhana ini penulis persembahkan kepada:
1. Almamater Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar
2. Bapak dan Ibuku tercinta Patta Sabang dan Bau, beserta segenap keluarga yang selalu
memberikan do’a dan dukungannya
3. Adikku tersayang, Herlang, Erika dan Amanda yang selalu memberikan support serta
motivasinya.
4. Teristimewa kepada Febby Adrian yang selalu memberikan support, motivasi,
kesabaran, perhatian, serta do’a dan dukungannya kepada penulis.
5. Untuk sahabat-sahabat seperjuangan saya di pendidikan sosiologi 15 tanpa terkecuali
terima kasih atas do’a dan motivasi yang diberikan kepada penulis.
ABSTRAK
Dian Novita Sari, Tahun 2019. Pengaruh Smartphone dalam Meningkatkan
Aspek Kognitif Siswa di SMA Negeri 1 Selayar Skripsi program studi Sosiologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Dibimbing oleh pembimbing Nursalam dan pembimbing 2 Muhammad Akhir.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh diretapkannya penggunaan smartphone
dalam proses pembelajaran di SMA Negeri 1 Selayar. sehingga peneliti tertarik
untuk mengetahui bagaimana pengaruh smartphone dalam meningkatkan aspek
kognitif siswa d SMA Negeri 1 Selayar.
Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kuantitatif.
Penelitian ini terdiri dari sumber data yaitu sumber data primer (data yang
diperoleh langsung dari sumber asli), dan data sekunder (sumber data penelitian
yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui perantara), sedangkan untuk
pengumpulan data yaitu dengan cara pemberian tes yang dilakukan sebanyak dua
kali yaitu pada saat pretest dan posttest. Langkah terakhir dalam metode penelitian
adalah analisis data.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan smartphone
menyebabkan nilai rata-rata siswa meningkat dimana sebelum menggunakan
smartphone dalam proses pembelajaran nilainya yaitu 59,48 sedangkan setelah
menggunakan smartphone nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 78,31. Jadi
dapat disimpulkan bahwa penggunaan smartphone memiliki pengaruh dalam
meningkatkan aspek kognitif siswa di SMA Negeri 1 Selayar hal ini dikarenakan
jumlah t hitung> daripada t table atau t 9,154> t 1,701.
Kata Kunci :PengaruhSmartphone, AspekKognitif.
ABSTRACT
Dian Novita Sari, 2019. The Influence of Smartphones in Improving Students'
Cognitive Aspects in SMA Negeri 1 Selayar Thesis of the Sociology study
program at the Faculty of Teacher Training and Education, Muhammadiyah
University, Makassar. Supervised by Nursalam supervisor and mentor 2
Muhammad Akhir.
This research is motivated by the adoption of the use of smartphones in the
learning process at SMA Negeri 1 Selayar. so that researchers are interested to
know how the influence of smartphones in improving the cognitive aspects of
students in SMA Negeri 1 Selayar.
The research method used by researchers is quantitative research. This
research consists of data sources, namely primary data sources (data obtained
directly from original sources), and secondary data (research data sources
obtained by researchers indirectly through intermediaries), while for data
collection by providing two tests times, namely during the pretest and posttest.
The final step in the research method is data analysis.
From the results of this study indicate that the use of smartphones causes the
average value of students to increase where before using a smartphone in the
learning process the value is 59.48 while after using a smartphone the average
value of students increases to 78.31. So it can be concluded that the use of
smartphones has an influence in improving the cognitive aspects of students in
Selayar 1 High School this is because the number of t arithmetic> than t table or t
9,154> t 1,70.
Keywords: Smartphone Effect, Cognitive Aspects.
KATA PENGANTAR
حيماللهبســــــــــــــــم ا حمن الر الر
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada Hamba-Nya. Shalawat dan
salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para
keluarga, sahabat dan para pengikutnya . Merupakan nikmat yang tiada ternilai
manakala penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Smartphone dalam
Meningkatkan Aspek Kognitif Siswa di SMA Negeri 1 Selayar.
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Keguruan dan lmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada
kedua orang tua penulis bapak Patta Sabang dan ibu Bau yang senantiasa memberi
harapan, semangat, perhatian, kasih saying dan doa tulus tanpa pamrih. Dan
saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan
semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala
pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan
penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada
penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan
yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat
kepada:
1. Bapak Dr. H. Abd Rahman Rahim, S.E., MM., Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Drs. H. Nurdin, M.Pd, selaku Ketua Progam Studi Sosiologi
Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Dr. H. Nursalam, M.Si, selaku Pembimbing I yang senantiasa
meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga
Skripsi selesai dengan baik.
5. Bapak Dr. Muhammad Akhir, M.Pd, selaku pembimbing II yang telah
berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.
6. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak
menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.
7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar.
8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program
Studi Sosiologi Angkatan 2015 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit
bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.
9. Terima Kasih teruntuk semua kerabat yang tidak biasa saya tulis satu persatu
yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya
sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya
para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan
kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini.
Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Makassar, 20 Agustus 2019
Dian Novita Sari
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... iii
SURAT PERNYATAAN .............................................................................. iv
SURAT PERJANJIAN ................................................................................. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... vi
ABSTRAK BAHASA INDONESIA ............................................................ vii
ABSTRAK BAHASA INGGRIS ................................................................. viii
KATA PENGANTAR ................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...............................................................................
1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................
3
C. Tujuan Penelitian............................................................................
3
D. Manfaat Penelitian..........................................................................
3
E. Defenisi Operasional ......................................................................
3
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Konsep ...............................................................................
5
B. Relevansi Teori .............................................................................
22
C. Kerangka Fikir...............................................................................
28
D. Penelitian Yang Terdahulu ............................................................
29
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian .................................................
34
B. Lokasi Penelitian .........................................................................
34
C. Informan Penelitian .....................................................................
34
D. Jenis dan Sumber Data ................................................................
35
E. Fokus Penelitian ..........................................................................
36
F. Instrument Penelitian ..................................................................
36
G. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................
37
H. Analisis Data ...............................................................................
37
I. Teknik Keabsahan Data .............................................................
41
J. Etika Penelitian ...........................................................................
42
BAB IV GAMBARAN HISTORIS LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Lokasi Penelitian ................................................................
43
B. Letak Geografis ...............................................................................
43
C. Keadaan Sosial ................................................................................
44
D. Keadaan Pendidikan ........................................................................
44
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................
46
1. Deskripsi Hasil Prestest ............................................................ 46
2. Deskripsi Hasil Postest ............................................................. 50
3. Analisis Statistik Inferensia ...................................................... 54
B. Pembahasan ................................................................................... 58
1. Deskripsi Hasil Prestest ............................................................ 59
2. Deskripsi Hasil Postest ............................................................. 60
3. Analisis Statistik Inferensial ..................................................... 61
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...................................................................................... 62
B. Saran ................................................................................................ 63
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 3.1 Kriteria Ketuntasan Minimal 34
Tabel 5.1 Perhitungan Untuk Menentukan Mean 45
( Rata-Rata ) Nilai Pretest
Tabel 5.2 Tingkat Penguasaan Materi Pretest 46
Tabel 5.3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Sosiologi 47
Tabel 5.4 Perhitungan Untuk Menetukan Mean 48
(Rata-Rata) Nilai Posttest
Tabel 5.5 Tingkat Penguasaan Materi Posttest 50
Tabel 5.6 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Sosiologi 51
Tabel 5.7 Deskripsi Hasil Statistik Inferensial 52
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Pikir 27
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemajuan zaman di bidang ilmu teknologi pada abad ke 21 ini semakin
berkembang pesat. Berbagai macam penemuan dengan tujuan mempermudah
ruang gerak dan ruang lingkup manusia diciptakan satu persatu setiap
tahunnya. Ini membuktikan bahwa daya pikir masyarakat dan juga pola
perilaku manusia semakin maju dan berkembang dengan pesat. Peningkatan
penemuan menjadi lebih cangih ini tentu memang tidak lepas dari para
penemu-penemu sebelumnya. Sebagi contoh yang sangat banyak berkembang
pesat pada saat ini adalah penyempurnaan penemuan pesawat telepon oleh
Alexsander Graham Bell.
Penemuan telepon menjadi sangat menakjubkan pada saat itu, bagaiman
tidak, seseorang dapat terhubung dengan orang lain tanpa harus saling
berinteraksi bertatap muk satu sama lain. Penyempurnaan telepon ini semakin
menjadi-jadi di abad yang sekarang serba modern ini. Dimulai dari munculnya
telepon koin, telepon genggam (HP), hingga saat sekarang ini orang-orang
lebih akrab mengenalnya dengan istilah smartphone atau gadget.
Perlu diketahui perkembangan gadget atau smartphone dari masa kemasa
dimulai dari perangkat yang bernama HP (Handphone). Hampir setiap indivi
dimulai dari anak-anak hingga orang tua kini memiliki handphone atau
smartphone. Tentu saja hal ini bukan hanya terjadi tanpa alasan karena daya
konsumsi dan kebutuhan masyarakat saat ini sudah sangat jauh berbeda
dibandingkan beberapa dekadeke belakang. Kini kebutuhan akan
komunikasi dan informasi menjadi hal yang paling penting bagi semua
kalangan masyarakat, di tambah dengan mudahnya mengakses berbagai
macam fitur yang ditawarkan dari penyedia jasa layanan dari produsen
smartphone itu sendiri dan berbagai provider pendukung.
Smartphone memiliki fitur menarik yang ditawarkan dan seringkali
membuat anak-anak cepat akrab dengannya. Banyak manfaat positif yang
diperoleh dari penggunaan smartphonr yang dikemukakan oleh psikolog
Hadiwidjodjo, Psi (2014) yaitu : “Mempermudah Komunikasi.
Smartphone merupakan salah satu alat yang memiliki teknologi yang
canggih. Jadi semua orang dapat dengan mudah berkomunikasi. Membangun
kreatifitas anak (smartphone memberikan beragam informasi yang juga bisa
mendorong anak menjadi lebih kreatif). Anak akan lebih mudah dalam
mencari segala informasi dan berita yang dibutuhkan olehnya, terutama dalam
hal belajar sambal bermain ataupun bermain sambil belajar.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji apakah
dengan digunakannya smartphone dapat meningkatkan aspek kognitif siswa
karena di tempat peneliti akan meneliti penerapanpenggunaan smartphone
baru saja diterapkan sehingga peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana
pengaruh smartphone dalam meningkatkan aspek kognitif siswa di SMA
Negeri 1 Selayar.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Pengaruh Smartphone dalam Meningkatkan Aspek Kogntif Siswa
di SMA Negeri 1 Selayar ?
C. Tijuana Penelitian
Untuk Mengetahui Bagaimana Pengaruh Smartphone dalam Meningkatkan
Aspek Kogntif Siswa di SMA Negeri 1 Selayar.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Dengan adanya penulisan skripsi ini diharapkan bisa memberikan
sumbangan berupa pengetahuan kepada para pembaca serta dapat
menambah wawasan pembaca tentang bagaimana pengaruh smartphone
meningkatkn aspek kognitif siswa.
2. Manfaat Praktis
Dengan adanya penulisan skripsi ini diharapkan bisa menjadi sumber
atau bahan bacaan bagi masyarakat pada umumnya dan khusunya bagi
pelajar.
E. Bahasa Operasional
1. Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu( orang atau
benda) yang iku tmembentuk watak, kepercayaan atau perbuatan
seseorang.
2. Smartphone adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan
dengan penggunaan dan fungsi yang menyerupai komputer.
3. Aspek Kognitif adalah aspek yang berorientasi pada kemampuan
intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat sampai pada kemapuan
memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk menghubungkan
beberapa ide, gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari untuk
memecah kanmasalah tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Konsep
1. Konsep Smartphone
a) Pengertian Smartphone
Smartphone adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan
dengan pengunaan dan fungsi yang menyerupai komputer.Belum ada
standar pabrik yang menentukan arti smartphone.Bagi beberapa orang,
smartphone merupakan telepon yang bekerja menggunakan seluruh
perangkat lunak sistem operasi yang menyediakan hubungan standar dan
mendasar bagi pengembang aplikasi. Bagi yang lainnya, smartphone
hanyalah merupakan sebuah telepon yang menyajikan fitur canggih seperti
surel (surat elektronik), internet dan kemampuan membaca buku
elektronik (e-book) atau terdapat papan ketik (baik sebagaimana jadi
maupun dihubung keluar).
Dengan kata lain, smartphone merupakan komputer kecil yang
mempunyai kemampuan sebuah telepon. Pertumbuhan permintaan akan
alat canggih yang mudah dibawa ke mana-mana membuat kemajuan besar
dalam pemroses, pengingatan, layar dan sistem operasi yang di luar dari
jalur telepon genggam sejak beberapa tahun ini. Belum ada kesepakatan
dalam industri ini mengenai apa yang membuat telepon menjadi “pintar”,
dan pengertian dari smartphone itu pun berubah mengikuti waktu.
Menurut David Wood, Wakil Presiden Eksekutif PT Symbian OS,
"Smartphone dapat dibedakan dengan telepon genggam biasa dengan dua
cara fundamental, yakni bagaimana mereka dibuat dan apa yang mereka
bisa lakukan."Pengertian lainnya memberikan penekanan perbedaan dari
dua faktor ini.Kebanyakan alat yang dikategorikan sebagai smartphone
menggunakan sistem operasi yang berbeda.Dalam hal fitur, kebanyakan
smartphone mendukung sepenuhnya fasilitas surel dengan fungsi pengatur
personal yang lengkap. Fungsi lainnya dapat menyertakan miniature papan
ketik QWERTY, layar sentuh atau Dpad, kamera, pengaturan daftar nama,
penghitung kecepatan, navigasi piranti lunak dan keras, kemampuan
membaca dokumen bisnis, pemutar musik, penjelajah foto dan melihat klip
video, penjelajah internet, atau hanya sekedar akses aman untuk membuka
surel perusahaan, seperti yang ditawarkan oleh BlackBerry.
b) Manfaat smartphone
Beberapa manfaat smartphonediantaranya :
1. Komunikasi Antar Manusia
Smartphone merupakan pengembangan terbaru dari teknologi
telepon nirkabel. Seperti ponsel pada umumnya, smartphone dibekali
teknologi yang bisa Kamu gunakan untuk berkomunikasi dengan orang
lain. Dengan ponsel teknologi nirkabel terdahulu, kita bisa
memanfaatkan fitur sms atau teleponnya untuk berkomunikasi. Lain lagi
dengan smartphone, tak hanya bisa menggunakan sms atau menelepon
orang lain. Kamu juga bisa menggunakan fitur chating pada beberapa
aplikasi atau sosial media. Apalagi jaringan internet yang
mendukungnya, Kamu bisa lebih mudah, cepat, dan hemat untuk saling
berinteraksi dengan orang lain menggunakan smartphone.
2. Mencari Ilmu atau Informasi
Manfaat memiliki smartphone lainnya adalah dapat menjembatani
Kamu untuk mencari informasi/ilmu lebih mudah dan cepat. Teknologi
internet dan aplikasi yang ada di smartphone membuat Kamu akan jauh
lebih nyaman untuk menemukan berbagai macam informasi maupun
ilmu dibandingkan dengan handphone nirkabel yang dulu. Koneksi
internet di Indonesia pun semakin lama semakin cepat karena
perkembangan teknologinya yang berlangsung terus menerus dari 3G
sampai saat ini Indonesia sudah punya koneksi internet 4G. Apalagi
ditambah dengan web-web browser dan aplikasi yang mendukung
koneksi internet cepat, menjadikan berselancar Kamu di dunia maya
semakin lancar.
3. Aplikasi
Seperti yang sudah banyak diperbincangkan di atas, banyak
manfaat smartphone datang dari berbagai aplikasi yang bisa dipilih oleh
para penggunanya.Ada aplikasi yang harus menggunakan internet dalam
penggunaannya, tetapi ada juga aplikasi yang bisa digunakan tanpa
menggunakan internet.Jika smartphone Kamu semakin canggih, maka
semakin banyak pula aplikasi yang dapat dijalankan.Terdapat banyak
sekali aplikasi yang tersedia gratis maupun berbayar yang memiliki
fungsi berbeda-beda, mulai dari aplikasi bisnis, kesehatan, otomotif,
informasi dan berita, hampir semua aspek tersedia aplikasinya.Hal ini
sangat memudahkan Kamu untuk mendapatkan informasi penting setiap
harinya.
4. Hiburan
Hiburan merupakan hal yang sangat bisa Kamu temukan ketika
menggunakan smartphone.Bagaimana tidak?Banyak sekali aplikasi-
aplikasi yang ada di smartphone bisa menjadi media hiburan bagi Kamu.
Kamu tinggal pilih saja apa kategori hiburan yang Kamu inginkan atau
butuhkan, misalnya saja permainan. Ada banyak sekali permainan yang
bisa Kamu pilih di smartphone.Kamu bisa memilih sesuai kategori
permainan yang Kamu suka, semuanya lengkap menyajikan permainan-
permainan menarik.Hiburan tersebut bisa Kamu nikmati dengan
mengunduh secara gratis ataupun berbayar.
5. Penyimpan Data
Penyimpanan data, baik itu external maupun internal pada
smartphone dapat Kamu manfaatkan untuk menyimpan berbagai macam
file. Tentu semakin canggih suatu smartphone, maka semakin besar pula
kapasitas penyimpanan datanya. Pastinya kalian ingin setiap momen
diabadikan dalam bentuk foto, maka penyimpanan data ini akan sangat
berguna. Takut hilang karena HP kamu rusak? Kamu bisa memakai
cloud storage seperti google drive maupun dropbox sehingga meskipun
HP Kamu rusak data Kamu akan selalu tersimpan di cloud storage
dikarenakan tersimpan secara online menggunakan server penyedia
cloud storage.
6. Petunjuk Arah
Satu lagi manfaat memiliki smartphone adalah fasilitas GPSnya.
Kamu yang mungkin akan bepergian dan bingung dengan arah mata
angin, atau arah lokasi yang hendak Kamu tuju, bisa memanfaatkan
fasilitas GPS yang ada di smartphone. Manfaat dari fasilitas GPS yang
ada di smartphone cukup dibutuhkan banyak orang saat ini. Kegiatan
dan aktivitas yang menuntut orang berpindah-pindah lokasi membuat
fasilitas GPS semakin banyak digunakan Apalagi bagi seorang
pendatang di kota baru, GPS sangat penting untuk membantu Kamu
mengarahkan ke tempat-tempat tertentu.
c) Dampak Penggunaan Smartphone Bagi Siswa
Dampak Positif
1.Mempermudah komunikasi. Misalnya saja ketika orang tua atau pihak
keluarga akan menjemput anak ketika pulang sekolah/selesai
melakukan kegiatan diluar rumah.
2.Menambah pengetahuan tentang perkembangan teknologi. Karena
bagaimanapun teknologi ini hari ini sudah merambah hingga
kepelososk-pelosok desa.
3.Memperluas jaringan persahabatan.
4. Penyebar informasi. Dengan bantuan internet, informasi yang diperoleh
akan semakin mudah. Apabila Anda memiliki sedikit waktu untuk
mengetik suatu informasi, Anda dapat mengetiknya sekali saja di ponsel
Anda kemudian membagikannya dengan orang-orang lain yang
membutuhkannya dengan cara copyv – paste atau broadcast. Cara ini
sangat mudah dan efektif apabila Anda memiliki sedikit waktu dengan
banyaknya orang yang harus Anda hubungi saat itu juga.
5. Sarana penghibur saat waktu senggang. Ponsel yang beredar di
pasaran sekarang ini merupakan ponsel yang dibekali dengan teknologi
paling baru dan mutakhir. Sering kali Anda menggunakan ponsel Anda
ketika merasa bosan dalam keheningan bus atau rumah Anda dengan
menggunakannya untuk memutar radio maupun musik yang Anda
simpan di sana. Apabila ponsel Anda dilengkapi dengan fitur internet,
Anda dapat membuka media sosial maupun surat kabar online untuk
mengerahui kabar terkini tentang lingkungan sekitar kita.
6. Penunjang kegiatan bisnis. Ponsel menjadi salah satu hal yang penting
dalam kegiatan bisnis sekarang ini. Selain untuk menghubungi rekan
kerja, ponsel pintar lengap dengan segala fitur akses internet dan media
sosial untuk memperluas promosi usaha Anda. Kinerja iklan-iklan di
internet sekarang ini jauh lebih banyak dan bervariasi ketimbang iklan
yang ada di televisi. Bahkan banyak perusahaan-perusahaan besar yang
menggunakan cara unik untuk mngiklankan produk maupun jasa yang
mereka tawarkan melalui video-video singkat di media sosial
maupun space iklan yang telah disediakan.
7. Penolong untuk kesulitan bicara. Hal ini kerap kali terjadi jika Anda
memiliki teman maupun melakukan kunjungan ke daerah maupun
negara yang memiliki bahasa lain. Anda akan mengalami kesulitan
dalam komunikasi secara langsung dengan mereka, dan akan memilih
menulis apa yang ingin Anda katakan pada mereka. Apabila Anda
memiliki ponsel dengan kelebihan fitur kamus online, Anda dapat
menggunakannya untuk menerjemahkan sesuai dengan bahasa yang
ingin Anda gunakan.
8. Paket Lengkap Sesuai Kebutuhan. Keberadaan ponsel pintar
atau smartphone yang beredar di pasaran membuat Anda merasakan
dampak positif penggunaan ponsel yang tidak Anda sadari. Anda tidak
perlu lagi membeli kamera untuk mengabadikan momen-momen tak
terduga, cukup menggunakan kamera yang ponsel Anda miliki maka
mereka akan terabadikan ke dalam gambar maupun video. Apabila
Anda adalah orang yang sulit bangun pagi dan ssah mengingat agenda
harian, Anda dapat menggunakan alarm dan notes dalam fitur ponsel
lainnya.
9. Kemudahan Akses Informasi. Seiring menjamurnya industri telepon
seluler, para pengembang akan berusaha untuk menciptakan tekonlogi
yang canggih dan mutakhir di setiap ponsel
keluarannya. Smartphone yang beredar saat ini benar-benar dangat
mengerti kebutuhan masyarakat luas di detiap belahan dunia.
Memberikan tambahan fitur internet, akan membuat pengguna ponsel
merasa nyaman dengan kebebasan akses informasi yang diberikan oleh
dunia maya. Anda tidak perlu membeli berlangganan koran setiap pagi
karena Anda bisa mengaksesnya kapan saja dan dimana saja ketika
Anda membutuhkannya.
10. Penolong untuk kesulitan bicara. Hal ini kerap kali terjadi jika Anda
memiliki teman maupun melakukan kunjungan ke daerah maupun
negara yang memiliki bahasa lain. Anda akan mengalami kesulitan
dalam komunikasi secara langsung dengan mereka, dan akan memilih
menulis apa yang ingin Anda katakan pada mereka. Apabila Anda
memiliki ponsel dengan kelebihan fitur kamus online, Anda dapat
menggunakannya untuk menerjemahkan sesuai dengan bahasa yang
ingin Anda gunakan.
Dampak Negatif
1.Mengganggu Perkembangan Anak. Dengan canggihnya fitur-fitur yang
tersedia di hand phone (HP) seperti : kamera, permainan (games) akan
mengganggu siswa dalam menerima pelajaran di sekolah. Tidak jarang
mereka disibukkan dengan menerima panggilan, sms, miscall dari
teman mereka bahkan dari keluarga mereka sendiri. Lebih parah lagi
ada yang menggunakan HP untuk mencontek (curang) dalam
ulangan/ujian.Bermain HP saat guru menjelaskan pelajaran dan
sebagainya. Kalau hal tersebut dibiarkan, maka generasi yang kita
harapkan akan menjadi budak teknologi.
2.Efek radiasi. Selain berbagai kontroversi di seputar dampak negatif
penggunaannya,.penggunaan HP juga berakibat buruk terhadap
kesehatan, ada baiknya siswa lebih berhati-hati dan bijaksana dalam
menggunakan atau memilih HP, khususnya bagi pelajar anak-anak. Jika
memang tidak terlalu diperlukan, sebaiknya anak-anak jangan dulu
diberi kesempatan menggunakan HP secara permanen.
3.Rawan terhadap tindak kejahatan. Ingat, pelajar merupakan salah satu
target utama dari pada penjahat.Apalagi HP merupakan perangkat yang
mudah dijual, sehingga, anak-anak yang menenteng HP “high end”
bisa-bisa dikuntit maling yang mengincar HPnya.
4.Sangat berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku siswa. Jika tidak ada
kontrol dari guru dan orang tua.HP bisa digunakan untuk menyebarkan
gambar-gambar yang mengandung unsur pornografi.
5.Pemborosan. Dengan mempunyai HP, maka pengeluaran kita akan
bertambah, apalagi kalau HP hanya digunakan untuk hal-hal yang tidak
bermanfaat maka hanya akan menjadi pemborosan yang saja.
6.Menciptakan lingkungan pergaulan sosial yang tidak sehat. Ada keluarga
yang tidak mampu, tetapi karena pergaulan dimana teman-temannya
sudah dibelikan HP sehingga mereka merengek-rengek kepada orang
tuanya padahal orang tuanya tidak mampu, atau bahkan menimbulkan
gap antara gank HP keren dan gank HP jadul atau yang belum
memiliki.
7.Membentuk sifat hedonisme pada anak. Ketika keluar gadget terbaru
yang lebih canggih, mereka pun merengek-rengek meminta kepada
orang tua, padahal mereka sebenarnya belum memahami benar manfaat
setiap fitur-fitur baru secara menyeluruh.
8.Anak kita akan sulit diawasi, khususnya ketika masa-masa pubertas,
disaat sudah muncul rasa ketertarikan dengan teman cowok/ceweknya,
maka HP menjadi sarana ampuh bagi mereka untuk komunikasi, tetapi
komunikasi yang tidak baik, hal ini akan mengganggu aktifitas yang
seharusnya mereka lakukan, shalat, makan, belajar bahkan tidur karena
mereka asyik sms-smsan dengan teman lawan jenisnya.
d) Fasilitas-Fasilitas yang ada pada Smartphone
Teks
Video
Audio
Gambar
Berikut ini merupakan penjelasan mengenai teks, video, audio, dan
gambar :
1. Teks merupakan salah satu fasilitas dalam gadget, di mana dalam
smartphone bisa untuk membuat teks. Teks selama ini diartikan
sebagai wacana tertulis (Alwi, et. al, 2002:1159). Dalam kurikulum
2013 teks tidak diartikan sebagai bentuk bahasa tulis. Teks itu
adalah ungkapan pikiran manusia yang lengkap yang di dalamnya
ada situasi dan konteksnya (Mahsun, 2013). Teks dibentuk oleh
konteks situasi penggunaan bahasa yang di dalamnya ada register
atau ragam bahasa yang melatarbelakangi lahirnya teks tersebut.
Pengertiannya yang luas, „teks‟ (text) adalah “setiap produk dari
discourse”, yaitu tindak penggunaan dan pertukaran tanda dan
bahasa. „Diskursus‟ (discourse), dalam hal ini, dapat didefinisikan
sebagai “setiap tindak penggunaan bahasa”.
Dengan demikian, dalam pengertiannya yang luas, teks
adalah produk‟ dari setiap tindak penggunaan bahasa. Dalam
pengertian yang lebih sempit, teks adalah pesan-pesan tertulis,
yaitu produk bahasa dalam bentuk tulisan (written text), seperti
buku, novel, puisi, artikel, koran, majalah, catatan harian, prasasti,
kitab suci. Dalam pengertiannya yang luas itulah, teks didefinisikan
sebagai pesan-pesan baik yang menggunakan tanda 30 verbal
maupun visual (visual sign) yang menghasilkan teks verbal dan
teks visual (visual text), seperti gambar iklan, televisi, komik, film,
fashion, seni tari, teater, patung, arsitektur, tata kota. Seperti dalam
proses pembelajaran di mana teks ini bisa berupa artikel yang ada
di smartphone. Tidak hanya artikel saja, namun banyak berita
terkini yang bisa didapat melalui gadget mereka masing-masing.
Cara belajar dengan fasilitas teks akan menjadikan siswa untuk
membaca, mengamati, dan menulis jawaban atau hal penting
lainnya yang ada dalam teks tersebut. Kegiatan membaca,
mengamati dan menulis inilah yang merupakan aktivitas bekajar.
Jadi, gadget mempunyai fasilitas teks yang bermanfaat dalam
membantu proses pembelajaran siswa.
2. Video, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “video merupakan
rekaman gambar hidup atau program televisi untuk ditayangkan
lewat pesawat televisi, atau dengan kata lain video merupakan
tayangan gambar bergerak yang disertai dengan suara”. Video
sebenarnya berasal dari bahasa Latin, videovidivisum yang artinya
melihat (mempunyai daya penglihatan); dapat melihat. Media video
merupakan salah satu jenis media audio visual. Media audio visual
adalah media yang mengandalkan indera pendengaran dan indera
penglihatan. Media audio visual merupakan salah satu media yang
dapat digunakan dalam pembelajaran siswa. 31 Media ini dapat
menambah minat siswa dalam belajar karena siswa dapat menyimak
sekaligus melihat gambar. Azhar Arsyad (2011 : 49) menyatakan
bahwa, “video merupakan gambar dalam frame, di mana frame
demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis
sehingga pada layar terlihat gambar hidup”.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan, bahwa video
merupakan salah satu jenis media audio-visual yang dapat
menggambarkan suatu objek yang bergerak bersama-sama dengan
suara alamiah atau suara yang sesuai.Kemampuan video melukiskan
gambar hidup dan suara memberikan daya tarik tersendiri. Video
dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan
konsepkonsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat
atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap. Berdasarkan
pengertian menurut beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
video merupakan salah satu jenis media audiovisual dan dapat
menggambarkan suatu objek yang bergerak bersamasama dengan
suara alamiah atau suara yang sesuai. Video menyajikan informasi,
memaparkan proses, menjelaskan konsep yang rumit, mengajarkan
keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan
mempengaruhi sikap. 32 Manfaat media video menurut Andi
Prastowo (2012 : 302), antara lain:
a. Memberikan pengalaman yang tak terduga kepada peserta didik,
b. Memperlihatkan secara nyata sesuatu yang pada awalnya tidak
mungkin bisa dilihat,
c. Menganalisis perubahan dalam periode waktu tertentu,
d. Memberikan pengalaman kepada peserta didik untuk merasakan
suatu keadaan tertentu, dan
e. Menampilkan presentasi studi kasus tentang kehidupan sebenarnya
yang dapat memicu diskusi peserta didik. Berdasarkan penjelasan di
atas, keberadaan media video sangat tidak diasingkan lagi di dalam
kelas.Dengan video siswa dapat menyaksikan suatu peristiwa yang
tidak bisa disaksikan secara langsung, berbahaya, maupun peristiwa
lampau yang tidak bisa dibawa langsung ke dalam kelas.Siswa pun
dapat memutar kembali video tersebut sesuai kebutuhan dan
keperluan mereka.Pembelajaran dengan media video menumbuhkan
minat serta memotivasi siswa untuk selalu memperhatikan
pelajaran. Dengan media video ini siswa bisa mendengarkan,
memandang, memerhatikan atau mengamati sebuah video yang
kemudian bisa metulis atau mencatat hal-hal penting yang
terkandung dalam video tersebut, dan akan mudah diingat oleh
siswa tentang apa yang telah dipelajari.
Dari kegiatan mendengarkan, memandang, memerhatikan atau
mengamati tersebutlah merupakan aktivitas dalam belajar.
3. Audio merupakan suara atau bunyi yang dihasilkan oleh getaran
suatu benda. Di mana dalam gadget ini bisa menghasilkan suatu
suara atau bunyi. Menurut Sadiman (2005:49), “media audio adalah
media untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam
bentuk lambanglambang auditif, baik verbal ( ke dalam kata-kata
atau bahasa lisan ) maupun non verbal”. Sedangkan menurut
Sudjana dan Rivai (2003 :129), “media audio untuk pengajaran
adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif ( pita
suara atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga terjadi proses
belajar-mengajar”. Media audio mempunyai sifat yang khas, yaitu:
(1) Hanya mengandalkan suara (indera pendengaran),
(2) Personal,
(3) Cenderung satu arah,
(4) Mampu menggugah imaginasi.
Kaitannya dengan audio sebagai media pembelajaran , dapat
disimpulkan bahwa media audio pembelajaran yaitu sarana yang
digunakan untuk menyampaikan pesan atau rangkaian pesan materi
pembelajaran melalui suara-suara ataupun bunyi yang direkam
menggunakan alat perekam suara , kemudian diperdengarkan
kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat
pemutarnya. Jadi cara belajar dengan menggunakan audio ini adalah
dengan cara mendengarkan kemudian memerhatikan atau
mengamati suatu pokok bahasan yang sedang didengarkan.
Kegiatan mendengarkan, memerhatikan atau mengamati termasuk
ke dalam aktivitas belajar.
4. Gambar yang merupakan salah satu fasilitas yang ada dalam
gadget. Gambar adalah suatu metode yang digunakan seseorang
untuk menyampaikan maksud gambar dalam proses komunikasi.
Menurut Sudjana (2007: 68), “media gambar adalah media visual
dalam bentuk grafis”. Media grafis didefinisikan sebagai media
yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat
melalui suatu kombinasi pengungkapan kata-kata dan
gambargambar. Sedangkan Azhar Arsyad (1995: 83), “media
gambar adalah berbagai peristiwa atau kejadian, objek yang
dituangkan dalam bentuk gambar-gambar, garis, kata-kata, simbol-
simbol, maupun gambaran”.
Menurut Azhar Arsyad (2009: 2), disamping mampu
menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat
mengembangkan ketrampilan membuat media pembelajaran yang
akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia. Untuk
itu guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup
tentang pengembangan media pembelajaran.Seperti dalam
pembelajaran dapat ditampilkan berbagai gambar yang sesuai
dengan materi yang telah dipelajari, jadi bermanfaat bagi siswa
untuk memberikan suatu pengetahuan. Cara belajar dengan
menggunakan fasilitas gambar yaitu dengan memandang,
memerhatikan atau mengamati gambar yang telah disediakan, dan
dengan aktivitas gambar juga akan memudahkan siswa dalam
memngingat pembelajaran yang telah dipelajari. Kegiatan
memandang, memerhatikan atau mengamati dan mengingat adalah
termasuk ke dalam aktivitas belajar. Fitur-fitur umum yang ada
pada smartphone, antara lain :
a. Internet
b. Kamera
c. Video call
d. Telepon
e. Email
f. Sms
g. Wifi
h. Bluetooth
i. Games
j. Mp3
k. Browser (Tara Lioni, 2014)
2. Konsep Kognitif
a) Pengertian Kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental
(otak).Segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam
ranah kognitif.
b) Jenjang Ranah Kognitif
1. Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)
2. Pemahaman (comprehension)
3. Penerapan (application)
4. Analisis (analysis)
5. Sintesis (syntesis)
6. Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)
c) Tujuan Aspek Kognitif
Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang
mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat,
sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa
untuk menghubungakan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan,
metode atau prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah
tersebut.Dengan demikian aspek kognitif adalah subtaksonomi yang
mengungkapkan tentang kegiatan mental yang sering berawal dari tingkat
pengetahuan sampai ke tingkat yang paling tinggi yaitu evaluasi.
B. Relevansi Teori
1. Teori Jarum Hipodermik atau Teori Peluru (Hypodermic Needle Theory or
Magic Bullet Theory)
Teori ini memandang media massa memiliki pengaruh yang kuat kepada
khalayak media atau khalayak massa dan dapat secara sengaja mengubah atau
mengontrol perilaku masyarakat. Dalam teori ini, khalayak digambarkan
menjadi sasaran dari proses injeksi informasi yang ditembakkan oleh media
massa dan khalayak tidak dapat menghindari atau menolak injeksi yang
dilakukan oleh media massa.
2. Teori Interaksionalisme Simbolik Herbert Blummer
Interaksi simbolik merupakan hubungan yang
berkesinambungan antara simbol dan interaksi. Artinya, ketika
seseorang melakukan interaksi sudah pasti akan menggunakan
simbol-simbol tertentu yang mendukung seseorang untuk
mengirimkan pesan yang ingin disampaikan pada orang lain.
Simbol yang digunakan dalam melakukan interaksi merupakan
representasi dari sebuah fenomena, dimana sebelumnya simbol
tersebut sudah disepakati bersama dalam sebuah kelompok dan
digunakan untuk mencapai sebuah kesamaan makna bersama.Ada
dua macam simbol yang digunakan seseorang untuk
menyampaikan pesan pada orang lain yaitu; simbol verbal dan non-
verbal.Simbol verbal merupakan penggunaan kata-kata atau bahasa
sebagai contoh ‘telephon’ itu mempresentasikan sebuah alat
komunikasi. Sedangkan simbol non-verbal lebih menekankan pada
bahasa tubuh atau bahasa isyarat contohnya ‘orang yang
menganggukan kepala, menggelengkan kepala’ simbol-simbol
tersebut merupakan representasi dari sebuah fenomena dimana
sebelumnya simbol tersebut sudah disepakati bersama dalam
sebuah kelompok dan digunakan untuk mencapai sebuah kesamaan
makna bersama. Kemampuan individu menggunakan simbol-
simbol sebagai sebuah respon dari fenomena yang terjadi kemudian
difikirkan dalam setiap benak masing-masing maka hal tersebut
akan menghasilkan makna. Pertukaran informasi atau pesan
melalui interaksi dan penggunaan simbol-simbol yang telah
disepakati akan menghasilkan kesamaan makna yang akan
digunakan sebagai acuan dalam berkomunikasi.
Menurut Blumer sebelum memberikan makna atas sesuatu,
terlebih dahulu seseorang melakukan serangkaian kegiatan olah
mental seperti :memilih, memeriksa, mengelompokkan,
membandingkan dan memprediksi makna dalam kaitannya dengan
situasi, posisi, dan arah tindakannya. Dengan demikian, pemberian
makna ini tidak didasarkan pada makna normatif, yang telah
dibakukan sebelumnya, tetapi hasil dari proses olah mental yang
terus-menerus disempurnakan seiring dengan fungsi
instrumentalnya, yaitu sebagai pengarahan dan pembentukan
tindakan dan sikap aktor atas sesuatu tersebut.
Dalam interaksionisme simbolis, seseorang memberikan
informasi hasil dari pemaknaan simbol dari perspektifnya kepada
orang lain sehingga orang-orang penerima informasi tersebut akan
memiliki perspektif lain dalam memaknai informasi yang
disampaikan aktor pertama. Dengan kata lain aktor akan terlibat
dalam proses saling mempengaruhi dalam sebuah tindakan
sosial. Interaksi tersebut dapat terlihat dari bagaimana
komunitasnya, karena dalam suatu komunitas terdapat suatu
pembaharuan sikap yang menjadi suatu trend yang akan
dipertahankan ,dihilangkan atau dipebaharui maknanya dan terus
melekat pada suatu komunitas, interaksi simbolik juga dapat
menjadi suatu alat penafsiran untuk menginterpretasikan suatu
masalah atau kejadian.
Dari sini jelas bahwa tindakan manusia tidak disebabkan
oleh “kekuatan luar” tidak pula disebabkan oleh “kekuatan dalam”
tetapi didasarkan pada pemaknaan atas sesuatu yang dihadapinya
lewat proses yang oleh Blumer disebut self-indication. Menurut
Blumer proses self-indication adalah proses komunikasi pada diri
individu yang dimulai dari mengetahui sesuatu, menilainya,
memberinya makna, dan memutuskan untuk bertindak berdasarkan
makna tersebut. Dengan demikian, proses self-indication ini terjadi
dalam konteks sosial di mana individu mengantisipasi tindakan-
tindakan orang lain dan menyesuaikan tindakannya sebagaimana
dia memaknakan tindakan itu.
Dalam interaksi simbolik menurut Blumer, aktor tidak
semata-mata bereaksi terhadap tindakan dari orang lain, tetapi
mencoba menafsirkan dan mendefinisikan setiap tindakan orang
lain. Hal itu terjadi karena individu mempunyai kedirian ‘self’ yang
mana dia dapat membentuk dirinya sebagai objek.Dalam
melakukan interaksi secara langsung maupun tidak langsung
individu dijembatani oleh penggunaa simbol-simbol penafsiran,
yaitu bahasa. Tindakan penafsiran simbol oleh individu di sini
diartikan dapat memberi arti atau makna yang dapat ditangkap oleh
orang lain , menilai kesesuainya dengan tindakan, dan mengambil
keputusan berdasarkan penilaian tersebut. Karena itulah individu
yang terlibat dalam interaksi ini tergolong aktor yang sadar dan
reflektif karena dapat bertindak sesuai dengan apa yang telah
ditafsirkan, bukan bertidak tanpa rasio atau pertimbangan. Konsep
inilah yang disebut Blumer dengan self-indicatian, yaitu proses
komunikasi yang sedang berjalan yang dalam proses ini individu
mengetahui sesuatu, menilainya, memberinya makna, dan
memutuskan untuk bertindak berdasarkan makna itu.
Premis Interaksionisme simbolik menurut Herbert Blummer
Herbert Blumer mengemukakan tiga premis utama
interaksionisme simbolik, dalam Poloma (2007:258).
1. Manusia bertindak berdasarkan makna-makna yang ada pada sesuatu
itu bagi mereka.
2. Makna tersebut berasal dari ” interaksi sosial seseorang dengan
orang lain”.
3. Makna-makna tersebut berkembang dan disempurnakan disaat
proses interaksi sosial berlangsung.
Premis pertama sampai ketiga itu mempunyai pengertian
seperti ini.Pertama, bahwa manusia itu bertindak terhadap sesuatu
(apakah itu benda, kejadian, maupun fenomena tertentu) atas
makna yang dimiliki oleh benda, kejadian, atau fenomena itu bagi
mereka.Individu merespon suatu situasi simbolik.Mereka merespon
lingkungan, termasuk objek fisik (benda) dan objek sosial (perilaku
manusia) berdasarkan makna yang dikandung komponen tersebut
bagi mereka.
Kedua, makna tadi diberikan oleh manusia sebagai hasil
interaksi dengan sesamanya.Jadi, makna tadi tidak inherent,tidak
terlekat pada benda ataupun fenomenanya itu sendiri, melainkan
tergantung pada orang-orang yang terlibat dalam interaksi
itu.Makna dinegosiasikan melalui penggunaan bahasa.Negosiasi itu
dimungkinkan karena manusia mampu menamai segala sesuatu,
bukan hanya objek fisik, tindakan, atau peristiwa (bahkan tanpa
kehadiran objek fisik, tindakan, atau peristiwa itu) namun juga
gagasan yang abstrak. Akan tetapi, nama atau simbol yang
digunakan untuk menandai objek, tindakan, peristiwa, atau gagasan
itu bersifat arbitrer (sembarang). Melalui penggunaan simbol itulah
manusia dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang dunia.
Ketiga, makna tadi ditangani dan dimodifikasi melalui
proses interpretasi dalam rangka menghadapi fenomena tertentu
lainnya. Makna yang diinterpretasikan individu dapat berubah dari
waktu ke waktu, sejalan dengan perubahan situasi yang ditemukan
dalam interaksi sosial. Perubahan interpretasi dimungkinkan karena
individu dapat melakukan proses mental, yakni berkomunikasi
dengan dirinya sendiri.
Keterkaitannya teori interaksionalisme simbolik menurut Herbert Blummer
dengan manfaat nilai smartphone adalah terletak pada premis utama teori
interaksionalisme simbolik menurut Herbert Blummer dimana premis pertama
bunyinya yaitu manusia bertindak berdasarkan makna-makna yang ada pada
sesuatu itu bagi mereka yang artinya bahwa manusia itu bertindak terhadap
sesuatu (apakah itu benda, kejadian, maupun fenomena tertentu) atas makna yang
dimiliki oleh benda, kejadian, atau fenomena itu bagi mereka. Individu merespon
suatu situasi simbolik.Mereka merespon lingkungan, termasuk objek fisik (benda)
dan objek sosial (perilaku manusia) berdasarkan makna yang dikandung
komponen tersebut bagi mereka.Kita ambil contoh benda itu adalah
smartphone.Memang betul bahawa smartphone bisa mempengaruhi manusia atau
individu dalam bertindak.Hal ini dikarenakan smartphone memiliki banyak
manfaat salah satunya sebagai alat komunikasi dan sumber informasi. Individu
bisa mengakses apa saja yang mereka ingin lihat dan mereka ingin ketahui. Tidak
menutup kemungkinan individu bisa saja meniru atau bertindak sesuai apa yang
mereka lihat. Contohnya saja ketika mereka mengakses gaya atau style dalam
berpakaian orang luar negeri misalanya ketika meraka merasa tertarik dengan
gaya berpakaian orang luar negeri maka mereka cenderung akan meniru gaya
berpakaian tersebut. Dalam hal komunikasi juga demikian smartphone tak hanya
bisa digunakan untuk sms atau menelepon orang lain. Smartphone juga bisa
menggunakan fitur chating pada beberapa aplikasi atau sosial media. Apalagi
jaringan internet yang mendukungnya, hal ini bisa membuat individu lebih
mudah, cepat, dan hemat untuk saling berinteraksi dengan orang lain
menggunakan smartphone. Dan tidak menutup kemungkinan ini juga bisa
mempengaruhi individu dalam bertindak karena adanaya pengaruh dan dorongan
yang diperoleh dari orang lain melalui perantara yang disebut smartphone.
C. Kerangka Fikir
Perkembangan teknologi dan komunikasi telah memberikan dampak bagi
kehidupan, salah satunnya yaitu dengan munculnya smartphone.Smartphone
adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan dengan pengunaan dan
fungsi yang menyerupai komputer.Belum ada standar pabrik yang menentukan
arti smartphone.
Smartphone memiliki banyak fungsi selain untuk berkomunikasi
smartphone dapat digunakan sebagai media hiburan untuk menonton video,
mendengarkan music dan mengabadikan momen melalui kamera.Generasi
muda khususnya para pelajar atau siswa bagitu tergiur dengan kepemilikan
smartphone.Penggunaan smartphone dalam lingkungan sekolah perlu
mendapat pengawasan yang ketat. Pengawasan ini bertujuan agar siswa tidak
menyalahgunakan smartphone saat pembelajaran berlangsung. Hal itu dapat
memicu timbulnya rasa kecanduan terhadapsmartphonedan menyebabkan
kurangnya rasa ketertarikan terhadap proses pembelajaran.
Smartphone jika digunakan secara berlebihan akan menimbulkan dampak
negatif, namun jika digunakan dengan baik sesuai dengan kebutuhan akan
memberikan banyak manfaat bagi penggunanya. Salah satu contoh dampak
positif yag didapat salah satunya memberikan kemudahan kepada para
pengguna teknologi untuk berkomunikasi tanpa membutuhkan waktu yang
lama dan mencari sumber belajar. Dampak negative kepada para penggunanya
adalah menyebabkan penggunanya lebih bersikap individualis, karena
banyaknya aplikasi hiburan dalam smartphone dan jika sudah asik dengan
smartphonenya akan lupa berinteraksi dan berkomunikasi dengan linkungan
sekitarnya.
Tabel 2.1 Kerangka Pikir
Smartph
one
A
u
d
i
o
T
e
k
s
V
i
d
i
o
G
a
m
b
a
r P
r
e
t
e
s
t
P
o
s
t
e
s
t
Aspek
Ko
gni
tif
D. Penelitian Yang Terdahulu
1. Dijey Pratiwi Barakati, 2003, Dampak Penggunaan Smartphone Dalam
Pembelajaran Bahasa Inggris ( Persepsi Mahasiswa ). Metode yang digunakan
adalah metode kualitatif. Lokasi penelitiannya Universitas Sam Ratulangi
Fakultas Sastra Manado. Tehnik pengumpulan data yang ia gunakan adalah
sampling purposive. Informan penelitiannya mahasiswa Fakultas Sastra .
Manado. Hasil penelitiannya smartphone tidak lagi digunakan sebagai alat
komunikasi tapi juga merupakan sebuah kebutuhan sosial dan pekerjaan.
Di Negara-negara berkembang dan yang sedang berkembang banyak
orang telah mengadopsi penggunaan telpon seluler dalam proses
pembelajaran.
3. Intan Trivena Maria Daeng, 2017, Penggunaan Smartphone Dalam
Menunjang Aktivitas Perkuliahan, metode yang digunakan adalah metode
kualitatif. Lokasi penelitiannya berada di area Fakultas Sosial dan Politik
Universitas Sam Ratulagi Manado. Tehnik pengumpulan data yang ia
pakai adalah sampling purposive. Informan penelitiannya 10 mahasiswa (
laki-laki dan perempuan ). Hasil penelitiannya yaitu peran teknologi
komunikasi saat ini menjadi sangat penting karena banyaknya tuntutan
kebutuhan akan pertukaran informasi yang cepat dan tepat. Teknologi
komunikasi yang berkembang saat in I telah memungkinkan manusia
untuk terhubung tanpa dibatasi oleh jarak, ruang dan waktu. Penyatuan
berbagai fungsi dari alat-alat komunikasi telah menyatu dalam sebuah alat
komunikasi yang bernama smartphone.
4. Astin Nikmah 2011 “Dampak penggunaan handphone terhadap prestasi
siswa”. Ada persamaan yang dilakukan oleh Astin yaitu sama-sama
meneliti tentang penggunaan handphone, beberapa kesimpulan yang dapat
di tarik dari penelitian ini adalah sebagian besar (90%) siswa memiliki
handphon 8 dan hampir tidak ada (1%) siswa tidak memiliki alat
komunikasi handphone. Dari hasil penelitian menunjukkan adanya
hubungan yang sangat kuat antara penggaruh penggunaan handphone
terhadap kepribadian dan prestasi siswa. Siswa akan lebih berprestasi jika
meminimalkan waktu dalam penggunaan handphone yang tidak penting,
dan mengalihkannya dengan cara mengisi hal-hal yang positif. Dalam
penelitian ini Astin juga menggunakan desain deskriptif. Namun
perbedaanya terletak pada variabel dan responden. Peneliti Astin
menggunakan variabel dampak dengan responden siswa SMP dan
penelitian ini menggunakan variabel perilaku serta responden siswa
sekolah dasar.
5. Hasan Jamani dkk 2012 “ Penggaruh Penggunaan Handphone Terhadap
Aktivitas Belajar Siswa”. Ada persamaan dari penelitian yang dilakukan
oleh Hasan, yaitu sama-sama meneliti tentang penggunaan handphone
dengan kesimpulan dari 100% siswa menyatakan mempunyai handphone,
dengan hasil tersebut 15% siswa menyatakan sering memainkan
handphone saat pelajaran berlangsung, kemudian 40% siswa menyatakan
kadangkadang memainkan handphone saat pelajaran berlangsung, dan
45% siswa menyatakan tidak pernah bermain handphone saat pelajaran
berlangsung. Berdasarkan jawaban responden dapat diambil kesimpulan
bahwa masih banyak siswa yang terkadang bahkan sering memainkan
hanpdhone saat pelajaran berlangsung. Hal tersebut bisa menjadi salah
satu faktor yang sangat mempengaruhi proses belajar siswa yang
memainkan handphone saat pelajaran berlangsung dapat dipastikan ia
tidak akan konsentasi dalam belajar yang akhirnya akan mempengaruhi
tingkat prestasi siswa. Namun 9 perbedaannya terletak pada responden,
variabel, serta desain. Peneliti Hasan menggunakan responden siswa SMP
dengan variabel penggaruh dan desain kuantitatif sedangkan peneliti ini
menggunakan responden siswa sekolah dasar, variabel perilaku dan desain
deskriptif.
6. Penelitian yang dilakukan William Wiryawan (2011). Penelitian dirancang
bertujuan meganalisis hubungan antara pemakaian telepon cerdas dan
prestasii akademis siswa. Desain penelitian berupa studi cross sectional
yang bersifat analitik. Responden yang telah menandatangani surat
persetujuan setelah penjelasan diminta mengisi kuesioner untuk melihat
penggunaan telepon cerdas dan prestasi akademis mereka. Data yang
diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji t independen. Sampel dibagi
menjadi dua kelompok yaitu 58 orang pengguna telepon cerdas dan 58
orang bukan pengguna telepon cerdas. Kemudian masing-masing
kelompok diambil nilai rata-rata rapor semester, dan didapatkan kelompok
pengguna telepon cerdas memiliki rata-rata sebesar 84.93 dan yang tidak
menggunakan telepon cerdas sebesar 85.66. Hasil uji t independen antara
penggunaan telepon cerdas dan nilai rata-rata rapor semester memberikan
nilai P>0.05. Kesimpulan diperoleh bahwa penggunaan telepon cerdas
tidak mempengaruhi prestos akademis siswa SMA di kota Medan.
Keterkaitan penelitian terdahulu dengan penelitian yang peneliti lakukan
sekarang adalah sama-sama berusaha untuk mencaritahu bagaimana pengaruh
atau dampak penggunaan smartphone itu sendiri. Pertama, penelitian yang
dilakukan oleh Dijey Pratiwi Barakati, 2003 tentang Dampak Penggunaan
Smartphone Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris, hasil penelitiannya yaitu
smartphone tidak lagi digunakan sebagai alat komunikasi tetapi juga
merupakan sebuah kebutuhan social dan pekerjaan. Kedua, penelitian yang
dilakukan oleh Intan Trivena Maria Daeng, 2017 tentang Penggunaan
Smartphone Dalam Menunjang Aktivitas Perkuliahan, hasil penelitiannya
yaitu peran teknologi komunikasi saat ini menjadi sangat penting karena
banyaknya tuntutan kebutuhan akan pertukaran informasi yang cepat dan
tepat. Ketiga, penelitian Astin Nikmah 2011 tentang Dampak Penggunaan
Handphone Terhadap Prestasi Siswa, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
adanya hubungan yang sangat kuat antara penggunaan Handphone terhadap
kepribadian dan prestasi siswa. Keempat, penelitian Hasan Jamani dkk 2012
tentang Pengaruh Handphone Terhadap Aktivitas Belajar Siswa, hasil
penelitiannya yaitu penggunaan Handphone mempengaruhi tingkat prestasi
siswa. Kelima, Penelitian William Wiryawan yang mengatakan bahwa
penggunaan telepon cerdas mempengaruhi prestasi akademis siswa. Hal ini
memiliki keterkaitan dengan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu tentang
Pengaruh Penggunaan Smartphone Dalam Meningkatkan Aspek Kognitif
Siswa dimana hasil penelitiannya yaitu Smartphone memiliki pengaruh dalam
meningkatkan aspek kognitif siswa hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai
kognitif siswa dari sebelum menggunakan smartphone dengan sesudah
menggunakan smartphone.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang
menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan
mengenai apa yang ingin diketahui. Sedangkan pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan saintific.
B.Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada di Kota Benteng tepatnya di SMA Negeri 1
Selayar Kab.Kepulauan Selayar.
Alasan Peneliti memilih lokasi ini dikarenakan SMA Negeri 1 Selayar
adalah merupakan sekolah unggulan yang ada di Kota Benteng dan
penggunaan Smartphone di sekolah itu masih terbilang sangat baruyaitu kurang
lebih 1 tahun jadi besar keinginan peneliti untuk mengetahui apakah dengan
digunakannya smartphone bisa meningkatkan aspek kognitif siswa.
C.Informan Penelitian
Informan Penelitian Sumber data atau informan merupakan kunci dalam
penelitian ini. Informan menurut Moleong (2006) adalah orang yang
dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar
penelitian. Jadi, dia harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar
penelitian. Untuk melakukan penelitian ini, penulis menggunakan sampling
purposif.e-journal “ActaDiurna”
Volume VI. No. 1.Tahun 2017 10 Sugiyono (2011 : 84) menjelaskan
bahwa sampling purposif adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu.
Menurut Margono (2004 : 128), pemilihan sekelompok subjek dalam
purposif sampling didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang mempunyai
sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui
sebelumnya, dengan kata lain unit sampel yang dihubungi disesuaikan dengan
kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan tujuan penelitian.
Berdasarkan pengertian diatas, maka penulis memilih informan yang memiliki
Kriteria tersendiri yaitu: Siswa SMA Negeri 1 Selayar kelas XII dan Guru
Sosiologi yang mengajar di SMA Negeri 1 Selayar.
D.Jenis dan Sumber Data
Sumber data yang dilakukan dalam penelitian ini terbagi dua yaitu data
primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari informan
yakni siswa dan informan lainnya di SMA Negeri 1 Selayar Kabupaten
Kepulauan Selayar.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari laporan-laporan
instansi yang terkait dengan penelitian ini. Sumber ini dapat berupa buku,
foto, dan data-data statistik, yang terkait dengan masalah penelitian ini.
E. Fokus Penelitian
Adapun fokus penelitian yaitu tentang“ Pengaruh Smartphone Dalam
Meningkatkan Aspek Kognitif Siswa di SMA Negeri 1 Benteng”. Adapun
deskripsi fokus penelitian dalam penelitian ini akan difokuskan kepada :
Pengaruh Smartphone dalam Meningkatkan Aspek Kognitif Siswa di SMA
Negeri 1 Selayar.
F. Instrumen Penelitian
Alat untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini dinamakan
instrumen penelitian. Menurut Arikunto (2013:203) instrumen penelitian
adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
Berdasarkan hal tersebut, instrumen yang digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa yaitu Tes. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan
serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,
inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrument penelitian yang berupa
tes tertulis dalam hal ini ujian yang digunakan untuk mengukur atau
mengetahui bakat seseorang.
Tabel 3.1 KriteriaKetuntasan Minimal (KKM)
Standar Minimal KriteriaKetuntasanBelajar
≤74 TidakTuntas
≥75 Tuntas
G. Tehnik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
adalah pemberian tes tertulis berupa ujian. Ujian diberikan dua kali saat pretest
dan posttest. Padakegiatan pre-test, siswa diberi waktu untuk mengerjakan soal
ujian setelah sebelumnya sudah mempelajari materi yang berkaitan dengan soal
ujian tanpa menggunakan smartphone pada saat proses pembelajaran.
Sedangkan pada kegiatan post-test, siswa diberi waktu untuk mengerjakan soal
ujian setelah sebelumnya sudah mempelajari materi yang berkaitan dengan soal
ujian dengan menggunakan smartphonepada saat proses pembelajaran.
H.Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan
menggunakan analisis statistic deskriptif dan inferensial. Adapun proses
pengolahan data dari kedua teknik analisis tersebut sebagai berikut:
1. Analisis Statistik Deskriptif
a. Menghitung nilai rata-rata
Nurgiantoro (2012;219), menjabarkan rumus untuk mencariskor rata-rata
sebagai berikut:
�� =∑ 𝑥
𝑛
Keterangan:
�� = Mean (nilai rata − rata)
∑x=Jumlah Nilai Siswa
N =Jumlah Sampel Penelitian
Untuk menghitung nilai rata-rata dapat dilakukan dengan cara jumlah
keseluruh nilai yang diperoleh siswa dibagi jumlah sampel penelitian.
b. Analisis Statistik Inferensial
Teknikan alisis inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yang
telah ditetapkan. Pengujian ini dimaksudkan untuk menjawab hipotesis
dalam penelitian. Apabila sampel berpasangan dengan membandingkan
sebelum dan sesudah adanya perlakuan maka digunakan uji-t (t-test) dengan
taraf signifikansi α = 0,05 bertaraf 5%. Berikut rumusnya: Sugiyono (2016:
273).
Dalam penggunaan statistic inferensial ini peneliti menggunakan
statistik t (uji t). Dengan tahapan sebagai berikut:
Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai
berikut:
t = 𝑀𝑑
√∑ 𝑋2𝑑
𝑁(𝑁−1)
Keterangan :
t = Uji t
Md = Mean dari perbedaan pretest dan posttest
∑ 𝑋2𝑑 = Jumlah kuadrat deviasi
N = Subjek pada sampel
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
a. Menentukan “Md” dengan menggunakan rumus:
Md = ∑ 𝑑
𝑁
Keterangan:
Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest
= Jumlah dari gain (posttest – pretest)
N = Subjek pada sampel.
b. Menentukan “ ∑ 𝑋2𝑑” dengan menggunakan rumus:
∑ 𝑋2𝑑 = ∑ 𝑑 −(∑ 𝑑)2
𝑁
Keterangan :
∑ 𝑋2𝑑 = Jumlah kuadrat deviasi
= Jumlah dari gain (post test – pre test)
N = Subjek pada sampel.
c. Menentukan t Hitung dengan menggunakan rumus:
t = 𝑀𝑑
√∑ 𝑋2𝑑
𝑁(𝑁−1)
Keterangan :
t = Uji t
Md = Mean dari perbedaan pretest dan posttest
∑ 𝑋2𝑑 = Jumlah kuadrat deviasi
N = Subjek pada sampel
d. Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan
Kaidah pengujian signifikan :
Jika t Hitung> t Tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima, berarti Penggunaan
Smartphone berpengaruh dalam meningkatkan aspek kognitif siswa kelas
XII SMA Negeri 1 Selayar Kabupaten Kepulauan Selayar.
Jika t Hitung< t Tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak, berarti Penggunaan
Smartphone tidak berpengaruh dalam meningkatkan aspek kognitif siswa
kelas XII SMA Negeri 1 Selayar Kabupaten Kepulauan Selayar.
e. Menentukan t Tabel
Mencari t Tabel denga nmenggunakan table distribusi t dengan taraf signifikan
𝛼 = 0,05 dan 𝑑𝑘 = 𝑁 − 1
Untuk keperluan pengujian hipotesis di atas maka digunakan uji pihak kanan.
Kriteria pengujian adalah Ho diterima jika thitung≤ ttabel dan Ho ditolak jika
thitung˃ ttabel dan H1 diterima.
I. Teknik Keabsahan Data
Teknik keabsahan data adalah teknik yang digunakan untuk meyakinkan
masyarakat mengenai data yang didapatkan dapat dipercaya atau dapat
dipertanggungjawabkan akan kebenarannya. Sehingga peneliti dapat berhati-
hati dalam memasukan data hasil penelitian. Data yang dimasukkan adalah
data yang sudah melalui berbagai tahapan keabsahan data.
Adapun triangulasi Menurut. (Meleong, 2008:330). adalah Tringgulasi
merupakan teknik yang digunakan untuk menguji kepercayaan data
(memeriksa keabsahan data atau verifikasi data) yang digunakan untuk
keperluan mengadakan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data
yang telahdikumpulkan.dalam menguji keabsahan data peneliti menggunakan
teknik Trianggulasi yaitu:
1) Triangulasi sumber, adalah untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan
dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber.
2) Trianggulasi tehnik, adalah untuk menguji krebilitas data yang di lakukan
dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan tehnik yang
berbeda,yaitu observasi wawancara dan dokumentasi.
3) Trianggulasi waktu, adalah untuk melakukan pengecekan data dengan cara
wawancara dalam waktu dan situasi yang berbeda.
J. Etika Penelitian
Adapun etika dalam melakukan penelitian diantaranya
1. Meminta kepada panitia atau yang berwenang persetujuan dan ijin.
2. Penelitian berlangsung secara terbuka dan transparan
3. Meminta iizin eksplisit, untuk mengobservasi dan mencatat kegiatan mitra
peneliti.
4. Minta izin untuk membuka dan mempelajari catatan resmi, surat menyurat
dan dokumen.
5. Catatan dan deskripsi kegiatan hendaknya relevan, akurat dan adil.
6. Wawancara, pertemuan atau tukar pendapat tertulis hendaknya
memperhatikan pandangan lan, relevan dan akurat.
7. Rujukan langsung, rujukan observasi, rekaman, keputusan, kesimpulan,
atau rekomendasi hendaknya mendapat izin atau otorisasi kutipan.
8. Laporan disusun untuk kepentingan yang berbeda,
9. Tanggung jawab untuk hal-hal atau pribadi-pribadi yang sifatnya
konfidensial.
10. Semua mitra penelitian mengetahui dan menyetujui prinsip-prinsip kerja di
atas.
11. Hak melaporkan kegiatan dan hasil penelitian, apabila sudah disetujui oleh
para mitra peneliti, dan laporan tidak bersifat melecehkan siapapun yang
terlibat, maka laporan tidak boleh diveto atau dilarang karena alasan
kerahasiaan.
BAB IV
GAMBARAN HISTORIS LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Lokasi Penelitian
SMA Negeri (SMAN) 1 Benteng merupakan salah satu Sekolah
Menengah Atas Negeri yang berada di Kabupaten Kepulauan Selayar,
Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia tepatnya di jalan Kemiri No.04
Benteng Selayar. SMA Negeri 1 Benteng pada awal berdirinya tahun 1961
masih merupakan kelas jauh dari SMA Negeri Bantaeng. Selanjutnya
tahun 1963 sesuai dengan Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Dasar dan
Menengah didefinitifkan (dinegerikan) menjadi SMA Negeri 256 Selayar
yang berarti SMA Negeri yang ke 256 di Indonesia. Seiring dengan
pergantian sistem dan perbaikan kurikulum belajar mengajar di negeri ini
maka SMA Negeri 256 Benteng Selayar berubah nama menjadi SMA
Negeri 1 Benteng kemudian berganti nama lagi menjadi SMA Negeri 1
Selayar. Sama dengan SMA pada umumnya di Indonesia masa pendidikan
sekolah di SMAN 1 Benteng ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran,
mulai dari Kelas X sampai Kelas XII.
B. Letak Geografi
SMA Negeri 1 Selayar terletak di daerah Kabupaten Kepulauan
Selayar tepatnya di jalan Kemiri No.04 Benteng Selayar. SMA Negeri 1
Selayar
berada pada titik koordinat Longitude : 120021,00’ – 120
023,00’ LS
dan titik Latitude : 06011’5” – 06
012’50” BT. SMA Negeri 1 Selayar
terletak di daerah perkotaan tepatnya kota Benteng. Luas tanah SMA
Negeri 1 Selayar yaitu 5. 195m2 dengan status hak pakai sedangkan luas
bangunan SMA Negeri 1 Selayar adalah 2.974,19m2.
C. Keadaan Sosial
Selama kurang lebih 1 bulan saya melakukan penelitian di SMA
Negeri 1 Selayar keadaan sosialnya dapat dikatakan bagus. Hal ini dapat
dilihat dari segi interaksi sosialnya baik itu interaksi antara kepala sekolah
dengan guru dan staf sekolah, interaksi antara guru dengan guru , interaksi
antara guru dengan siswa serta interaksi antara siswa dengan siswa itu
sendiri terbilang bagus karena tidak ada sikap saling membeda-bedakan
antara satu dengan yang lain. Perlakuan yang dberikan oleh gurunya
terhadap semua siswanya sama tanpa melihat latar belakang siswa itu
sendiri misalnya saja ini anaknya siapa atau ini dari latar belakang
keluarga yang bagaimana.
D. Keadaan Pendidikan
SMA Negeri 1 Selayar adalah salah satu sekolah di Kabupaten
Kepulauan Selayar yang terakreditasi A dan menerapkan kurikulum 2013
dengan penyelenggaraan sehari penuh/ 6 hari. Pembelajarn di SMA Negeri
1 Selayar dimulai dari jam 7.15-14.00 atau sebanyak 9 jam pelajaran
kecuali hari jum’at. Pendidikan di SMA Negeri 1 Benteng dapat dikatakan
sangat bagus, hal dapat kita lihat dari tingkat akreditasinya yaitu
terakreditasi A. Jumlah guru di SMA Negeri 1 Selayar adalah sebanyak 56
orang, rombongan belajar sebanyak 27 dan jmlah siswa secara keseluruhan
adalah 949 orang. Sarana prasarana di SMA Negeri 1 Selayar dapat
dikatakan sudah memadai dimana sudah terdapat ruang kepala sekolah,
ruang guru, ruang staf dan tata usaha, ruang belajar ( kelas ) sebanyak 25
ruangan ,3 ruang laboratorium, perpustakaan, UKS, WC guru dan siswa,
kantin sekolah dan mushollah.SMA negeri 1 Selayar membuka
pendaftaran peserta didik baru melalui tiga jalur pendaftaran
1. Jalur Prestasi (5%)
2. Jalur Perpindahan Orang Tua (5%)
3. Jalur Zonasi (90%) termasuk 20% peserta didik kurang mampu.
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini, peneliti menunjukkan hasil penelitian yang telah dilakukan
dan pembahasan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
smartphone dalam meningkatkan aspek kognitif siswa di SMA Negeri 1
Selayar Kabupaten Kepulauan Selayar. Data dalam penelitian ini meliputi
data skor tes awal (Prestest) dan data skor tes akhir (Postest). Data skor tes
awal diperoleh dari kemampuan siswa menguasai materi bentuk-bentuk
perubahan sosial tanpa menggunakan smartphone dan data skor akhir
diperoleh dari kemampuan siswa menguasai materi perubahan sosial
setelah diterapkannya penggunaan smartphone.
1. Deskripsi Hasil Prestest Sebelum diterapkannya penggunaan
smartphoneterhadap peningkatan aspek kognitif siswa kelas XII di
SMA Negeri 1 Selayar Kabupaten Kepulauan Selayar
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di
SMA Negeri 1 Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar yang mulai di
laksanakan pada tanggal 31 Juli sampai 28 Agustus 2019. Maka
diperoleh data-data yang dikumpulkan melalui instrumen tes sehingga
dapat diketahui hasil belajar siswa berupa nilai dari kelas XII SMA
Negeri 1 Selayar Kabupaten Kepulauan Selayar. Sebelum
menggunakan smartphone adalah sebagai berikut: Untuk mencari mean
(rata-rata) nilai prestest dari siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Benteng
Kabupaten Kepulauan Selayar dapat dilihat melalui tabel berikut ini:
Tabel 5.1 Perhitungan untuk menentukan mean (rata-rata) nilai pretest.
�� N ∑ 𝑥
40 6 240
43 2 86
45 4 180
57 2 114
63 3 118
68 2 204
72 1 72
75 4 300
79 2 158
84 2 168
85 1 85
Jumlah 29 1.725
Sumber :(Data Sekunder SMA Negeri 1 Selayar Kabupaten Kepulauan
Selayar )
Berdasarkan hasil data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari
∑ 𝑥 = 981, sedangkan nilai dari N sendiri adalah 29. Oleh karena itu,
dapat diperoleh nilai rata-rata (mean) sebagai berikut.
�� =∑ 𝑥
𝑛
= 1.725
29
= 59,48
Berdasarkan hasil perhitungan tabel 4.1 maka diperoleh nilai rata-
rata dari hasil belajar kelas XII SMA Negeri 1 Selayar Kaabupaten
Kepulauan Selayar sebelum menggunakan smartphone yaitu 59,48.
Adapun dikategorikan pada pedoman Departemen pendidikan dan
kebudayaan (Depdikbud), maka keterangan siswa dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 5.2 Tingkat penguasaan Materi Prestest
No. Interval Frekuensi Presentase% Kategori Hasil Belajar
1. 0-74 20 68,96% Rendah
2. 75-79 6 20,68% Sedang
3. 80-89 3 10,34% Tinggi
4. 90-100 0 0 % Sangat Tinggi
Jumlah 29 100%
Sumber : (Data Sekunder SMA Negeri 1 Selayar Kabupaten Kepulauan
Selayar)
Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat
14 orang siswa yang berada pada kategori rendah ( 68,96%), dan berada
pada kategori sedang ialah 6 siswa (20,68%). Kemudian pada ketegori
tinggi ialah 3 siswa ( 10,34%) sedangkan pada kategori sangat tinggi
tidak ada satupun siswa yang mencapai kategori tersebut.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa
secara umum hasil belajar siswa kelas XII SMA Negeri 1 Selayar
Kabupaten Kepulauan Selayar sebelum menggunakan
smartphonedikategorikan rendah, hal ini dapat ditunjukkan dari
perolehan nilai pada kategori rendah yaitu 20 siswa atau 68,96% siswa
yang memiliki nilai rendah.
Tabel 5.3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Sosiologi
Skor Kategorisasi Frekuensi Persentase
0≤ x ≤74 Tidak Tuntas 20 68,96%
≥ 75 x ≥ 100 Tuntas 9 31,03%
Jumlah 29 100%
Sumber : (Data Sekunder SMA Negeri 1 Selayar Kabupaten Kepulauan
Selayar)
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dikaitkan dengan indikator kriteria
ketuntasan hasil belajar siswa yang ditentukan oleh Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan (Dekdikbud) banyak siswa yang
dikategorikan tidak tuntas sebanyak 20 orang dan yang dikategorikan
tuntas hanya 9 orang siswa, hal ini menunjukkan siswa yang mencapai
atau melebihi nilai KKM (75) hanya 9 siswa dan yang tidak tuntas
sebanyak 20 siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
siswa kelas XII SMA Negeri 1 Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar
belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal. Siswa
yang tuntas hanya 31,03% dan itu tergolong rendah.
2. Deskripsi Hasil Postest Setelahditerapkannya penggunaan
Smartphone terhadap peningkatan aspek kognitif Siswa di SMA
Negeri 1 Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.
Berdasarkan hasil dari prestest dapat dilihat bahwa kemampuan
siswa dalam menguasai materi bentuk-bentuk perubahan sosial masih
sangat rendah dan hal ini perlu di berikan suatu perlakuan yaitu
pendekatan yang dapat merangsang fungsi otak siswa sehingga dapat
meningkatkan potensi yang dimiliki oleh dirinya. Selama beberapa kali
pertemuan dan dengan diterapkannya penggunaan smartphone terjadi
perubahan terhadap Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Selayar Kabupaten
Kepulauan Selayar. Perubahan tersebut dapat dilihat dengan adanya
data yang diperoleh setelah diberikan tes akhir (Postest). Data hasil
belajar mata pelajaran sosiologi materi perubahan sosial siswa Kelas
XII SMA Negeri 1 Selayar Kabupaten Kepulauan Selayar setelah
diberikan Perlakuan yaitu diterapkannya penggunaan smartphone untuk
menentukan mean (rata-rata) nilai postest dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 5.4 Perhitungan untuk menetukan mean (rata-rata) nilai postest
𝒙 N ∑ 𝒙
47 2 94
59 1 59
73 2 146
74 1 74
76 2 152
78 4 312
80 6 480
83 3 249
85 4 340
90 3 270
95 1 95
Jumlah 29 2.271
Sumber : (Data SekunderSMA Negeri 1 Selayar Kabupaten Kepulauan
Selayar)
Berdasarkan data dari hasil postest di atas dapat diketahui bahwa
nilai dari ∑ 𝑥 = 2.271, dan nilai dari N sendiri adalah 29. Untuk
mengetahui nilai rata-rata (postest) kita dapat lihat sebagai berikut:
�� =∑ 𝑥
𝑛
= 2.271/29
= 78,31
Keterangan:
�� = 𝑀𝑒𝑎𝑛 (𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎)
∑x= Jumlah Nilai Siswa
N = Jumlah Sampel Penelitian
Berdasarkan hasil perhitungan tabel 4.4 dapat diperoleh nilai rata-
rata dari hasil belajar siswa kelas XII SMA Negeri 1 Selayar Kabupaten
Kepulauan Selayar. Setelah diterapkannya penggunaan smartphone
yaitu 78,31 atau mengalami perubahan. Adapun dikategorikan pada
pedoman Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud),
keterangan nilai siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.5 Tingkat penguasaan Materi Postest
No. Interval Frekuensi Presentase% Kategori Hasil Belajar
1. 0-74 6 20,68% Rendah
2. 75-79 6 20,68% Sedang
3. 80-89 13 44,82% Tinggi
4. 90-100 4 13,79 % Sangat Tinggi
Jumlah 29 100%
Sumber : (Data Sekunder SMA Negeri 1 Selayar Kabupaten Kepulauan
Selayar)
Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa terdapat 6
siswa (20,68%) yang berada pada kategori rendah, 6 siswa (20,68%)
yang berada pada kategori sedang, 13 siswa (44,82%) yang berada pada
kategori tinggi dan 4 siswa ( 13,79%) yang berada pada kategori sangat
tinggi. Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa
secara umum nilai siswa kelas XII SMA Negeri 1 Selayar Kabupaten
Kepulauan Selayar setelah diterapkannya penggunaan smartphone
dikategorikan tinggi. Hal ini ditunjukkan dari perolehan nilai pada
kategori rendah yaitu 20,68% dari 6 siswa, kategori sedang yaitu
20,68% dari 6 siswa, kategori tinggi yaitu 44,82% dari 13 siswa dan
perolehan nilai pada kategori sangat tinggi yaitu 13,79% dari 4 siswa.
Tabel 5.6 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Sosiologi
Skor Kategorisasi Frekuensi Persentase
0≤ x ≤74 Tidak Tuntas 6 20,68%
≥ 75 x ≥ 100 Tuntas 23 79,31%
Jumlah 29 100%
Sumber : (Data Sekunder SMA Negeri 1 Selayar Kabupaten Kepulauan
Selayar)
Berdasarkan tabel 4.6 dapat dikaitkan dengan indikator kriteria
ketuntasan hasil belajar siswa yang telah ditentukan oleh Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan (Dekdikbud). Sebanyak 6 siswa yang
berada pada kategori rendah/ tidak tuntas, sebanyak 6siswa yang berada
pada kategori sedang dan sebanyak 13 siswa yang berada pada kategori
tinggi dan sebanyak 4 siswa berada pada kategori sangat tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa jumlah siswa yang mencapai atau melebihi nilai
KKM (75) ≥ 75, sehingga peneliti dapat menyimpulkan bahwa hasil
belajar siswa kelas XII SMA Negeri 1 Selayar Kabupaten Kepulauan
Selayar telah memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal
yaitu siswa yang tuntas adalah 78,31 % ≥ 75%.
3. Analisis Statistik Inferensial PengaruhPenggunaan Smartphone
dalam Meningkatkan Aspek Kognitif Siswa Kelas XII SMA Negeri
1 Selayar Kabupaten Kepulauan Selayar.
Berdasarkan hipotesis penelitian yang telah ditentukan oleh
peneliti yakni “ Bagaimana Pengaruh Penggunaan Smartphone terhadap
Aspek Kognitif Siswa di SMA Negeri 1 Selayar Kabupaten Kepulauan
Selayar”. Adapun teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis
adalah teknik Statistik Inferensial dengan menggunakan uji t.
Tabel 5.7 Deskripsi Hasil Statistik Inferensial
No X1 (Prestest) X
2 Postest) d= X
2 - X
1 d
2
1 40 47 7 49
2 40 47 7 49
3 40 59 19 361
4 40 73 33 1.089
5 40 73 33 1.089
6 40 74 34 1.156
7 43 76 33 1.089
8 43 76 33 1.089
9 45 78 33 1.089
10 45 78 33 1.089
11 45 78 33 1.089
12 45 78 33 1.089
13 57 80 23 529
14 57 80 23 529
15 63 80 17 289
16 63 80 17 289
17 63 80 17 289
18 68 80 12 144
19 68 83 15 225
20 72 83 11 121
21 75 83 8 64
22 75 85 8 64
23 75 85 8 64
24 75 85 8 64
25 79 85 6 36
26 79 90 11 121
27 84 90 6 36
28 84 90 6 36
29 85 95 10 100
Jumlah 1.725 2.271 537 13.263
Sumber : (Data Sekunder SMA Negeri 1 Benteng Kabupaten Kepulauan
Selayar)
Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah
sebagai berikut:
a. Menentukan “Md” dengan menggunakan rumus:
Md = ∑ 𝑑
𝑁
= 537
29
= 18,51
Keterangan:
Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest
= Jumlah dari gain (posttest – pretest)
N = Subjek pada sampel.
b. Menentukan “ ∑ 𝑋2𝑑” dengan menggunakan rumus:
∑ 𝑋2𝑑 = ∑ 𝑑 −(∑ 𝑑)2
𝑁
= 13.263 −(〖537)〗2
29
= 13.263 − (288.369)/29
= 13.263 − 9.943
= 3.320
Keterangan :
∑ 𝑋2𝑑 = Jumlah kuadrat deviasi
= Jumlah dari gain (post test – pre test)
N = Subjek pada sampel.
c. Menentukan t Hitung dengan menggunakan rumus:
t = 𝑀𝑑
√∑ 𝑋2𝑑
𝑁(𝑁−1)
t = 18,51
√3.320
29(29−1)
t = 18,51
√3.320
812
t = 18,51
√4,0886699507
t = 18,51
2,022
t = 9,154
Keterangan :
Md = Mean dari perbedaan pretest dan posttest
∑ 𝑋2𝑑 = Jumlah kuadrat deviasi
N = Subjek pada sampel
d. Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang
signifikan Kaidah pengujian signifikan :
Jika t 9,154> t 1,746 maka Ho ditolak dan H1 diterima, berarti
penggunaan smartphone berpengaruh dalam meningkatkan aspek
kognitif siswa kelas XII SMA Negeri 1 Selayar Kabupaten
Kepulauan Selayar.
e. Menentukan t Tabel
Untuk mencari t tabel penelitian menggunakan tabel distribusi t
dengan taraf signifikan α = 0,05 dan d. b = N-1, 29-1 =28 maka
diperoleh t 0,05 = 1,746
Setelah diperoleh t hitung =9,154 dan t tabel=1,746, maka
diperoleh thitung> t tabel atau 9,154 > 1,746. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa penggunaan smartphone berpengaruh dalam
meningkatkan aspek kognitif siswa khususnya mata pelajaran
sosiologi materi brntuk-brntuk perubahan sosial terhadap siswa
kelas XII SMA Negeri 1 Selayar Kabupaten Kepulauan Selayar.
Keterangan:
Mencari t Tabel dengan menggunakan tabel distribusi t
dengan taraf signifikan 𝛼 = 0,05 dan 𝑑𝑘 = 𝑁 − 1
Untuk keperluan pengujian hipotesis di atas maka digunakan uji pihak
kanan. Kriteria pengujian adalah Ho diterima jika thitung ≤ ttabel dan Ho
ditolak jika thitung ˃ ttabel dan H1 diterima.
B. Pembahasan
Pada hasil penelitian yang telah diuraikan oleh peneliti pada bagian
sebelumnya, kemudian pada bagian ini akan diuraikan pembahasan hasil
penelitian yang meliputi hasil pembahasan analisis deskriptif serta hasil
analisis statistik inferensial.
1. Deskripsi Hasil Prestest Sebelum diterapkannya penggunaan
smartphone terhadap Peningkatan Aspek Kognitif pada Siswa
kelasXII SMA Negeri 1 Selayar Kabupaten Kepulauan Selayar.
Berdasarkan hasil Pretest, nilai rata-rata hasil belajar siswa
sebelum diterapkannya penggunaan smartphone adalah 59,48 yang
dapat dikategorikan rendah yaitu 68,96%, sedang 20,68%, tinggi
10,34% dan sangat tinggi berada pada presentase 0%. Melihat dari hasil
presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan
menguasai materi perubahan sosial siswa kelas XII SMA Negeri 1
Selayar Kabupaten Kepulauan Selayar sebelum diterapkannya
penggunaan smartphone masih tergolong rendah. Dengan dikaitkannya
indikator kriteria ketuntasan hasil belajar siswa yang telah ditentukan
oleh peneliti yaitu jika jumlah nilai siswa mencapai atau melebihi nilai
KKM (75)≥75% maka dapat dikatakan tuntas. Tetapi pada tahap pretest
terdapat 20 atau 68,96% siswa yang belum tuntas dan sebanyak 31,03%
atau 9 siswa yang tuntas, sehingga peneliti dapat menyimpulkan bahwa
hasil belajar siswa kelas XII SMA Negeri 1 Benteng Kabupaten
Kepulauan Selayar belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar
secara klasikal yaitu siswa yang tuntas hanya 9 siswa atau 31,03%.
Dapat dilihat dari hasil presentase dan prestest yang yang telah
dilakukan oleh peneliti sebanyak 20 siswa yang tidak tuntas dan
sebanyak 9 orang siswa yang tuntas, maka dari hasil yang telah
diperoleh dapat dikatakan bahwa kemampuan menguasai materi
perubahan sosial siswa kelas XII SMA Negeri 1 Selayar Kabupaten
Kepulauan Selayar sebelum adanya penggunaan smartphone masih
tergolong rendah dan belum memenuhi indikator kriteria ketuntasan.
2. Deskripsi Hasil Postest Setelah Diterpakannya Penggunaan
Smartphone terhadap Peningkatan Aspek Kognitif Siswa kelas XII
SMA Negeri 1 Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.
Berdasarkan hasil dari postest nilai rata-rata siswa adalah 78,31. Jadi
hasil dari kemampuan menguasai materi perubahan sosial setelah
diterapkannya penggunaan smartphone mempunyai hasil belajar yang
lebih baik dibandingkan sebelum diterapkannya penggunaan
smartphone. Selain itu, presentase kategori hasil belajar siswa juga
mengalami perubahan yakni dikategorikan sangat tinggi yaitu 13,79%,
tinggi 44,82%, sedang 20,68% dan yang berada pada kategori rendah
20,68%..
Dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil belajar siswa yang
ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah siswa yang mencapai atau
melebihi nilai KKM (75)≥75%, maka dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar siswa kelas XII SMA Negeri 1 Selayar Kabupaten Kepulauan
Selayar telah memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal
yaitu siswa yang tuntas adalah 78,31%. Melihat dari hasil presentase
yang diperoleh siswa yang tuntas sebanyak 23 orang dan 6 orang siswa
dinyatakan tidak tuntas. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa
pengunaan smartphone berpengaruh terhadap peningkatan aspek
kognitif siswakelas XII SMA Negeri 1 Selayar Kabupaten Kepulauan
Selayar.
3. Hasil Analisis Statistik Inferensial Pengaruh Penggunaan
Smartphone terhadap Aspek Kognitif Siswa kelasXII SMA Negeri 1
Selayar Kabupaten Kepulauan Selayar.
Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan
rumus uji t, diketahui nilai dari “MD” = 18,51, nilai dari
∑ 𝑋2𝑑 (𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑡 𝐷𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖)= 3.320, nilai dari thitung = 9,154.
Dengan frekuensi (dk) sebesar 29-1 =28, pada taraf signifikasi 0,05%
diperoleh ttabel= 1,746. Oleh karena itu, thitung>ttabel pada taraf signifikasi
0,05, maka hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis alternative (Ha)
diterima yang berarti bahwa penggunaan smartphone berpengaruh
dalam meningkatkan aspek kognitif siswa khususnya mata pelajaran
sosiologi materi bentuk-bentuk perubahan sosial.
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial
yang diperoleh dari hasil tes awal (Prestest) dan tes akhir (Postest),
dapat disimpulkan bahwa penggunaan smartphone berpengaruh dalam
meningkatkan aspek kognitif siswa khususnya mata pelajaran sosiologi
materi bentuk-bentuk perubahan sosial pada siswa kelas XII SMA
Negeri 1 Selayar Kabupaten Kepulauan Selayar.
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada BAB V, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa penggunaan smartphone berpengaruh positif dalam
meningkatkan aspek kognitif siswa khususnya mata pelajaran sosiologi
materi bentuk-bentuk perubahan sosial terhadap siswa Kelas XII SMA
Negeri 1 Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar. Peneliti dapat melihat
perbedaan pada saat Prestest sebelum diterapkannya penggunaan
smartphone nilai rata-rata siswa ialah 59,48. Kemudian pada tahap
selanjutnya yaitu tahap pada saat diterapkannya penggunaan smartphone
dan diberikan tes akhir (postest) pada akhir pembelajaran untuk
mengetahui apakah dengan diterapkannya penggunaan smartphone dapat
meningkatkan aspek kognitif siswa.
Berdasarkan hasil dari postest nilai rata-rata yang didapatkan siswa yaitu
78,31 mengalami perubahan pencapaian hasil belajar dari nilai rata-rata
pencapaian pada saat pretest yang sebesar 59,48. Jadi hasil belajar
terhadap siswa setelah diterapkannya penggunaan smartphone
mempunyai hasil belajar yang lebih baik dibandingkan sebelum
diterapkannya penggunaan smartphone. Pengaruh positif diterapkannya
penggunaan smartphone dapat dilihat dari hasil uji hipotesis yang
menunjukkan bahwa nilai dari thitung =9,154%. Dengan frekuensi (dk)
sebesar 29-1=28, pada taraf signifikansi 0,05% yang diperoleh dari
ttabel=1,746. Pada taraf signifikansi 5%. Setelah diperoleh nilai dari
thitung=9,154% dan nilai dari ttabel =1,746. Maka dapat dikatakan bahwa
nilai yang diperoleh 9,154>1,746. Sehingga dapat dikatakan bahwa
hipotesis alternative (Ha) diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Dari
pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan
smartphoneberpengaruh terhadap peningkatan aspek kognitif siswa kelas
XII SMA Negeri 1 Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar yang
signifikansi dalam perolehan hasil belajar mata pelajaran sosiologi materi
perubahan sosial.
B. Saran
Berdasarkan dengan penelitian yang berkaitan hasil dari penggunaan
smartphoneyang dapat mempengaruhi aspek kognitif siswa kelas XII
SMA Negeri 1 Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar, maka dapat
dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Kepada Guru agar dapat memotivasi siswa dalam menggunakan
smartphone secara bijaksana agar penggunaan smartphone berfungsi
sebagaimana mestinya dalam proses pembelajaran.
2. Kepada pembaca diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat
membantu dalam mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya.
3. Diharapkan penelitian ini dapat berguna bagi peneliti dan
mengembangkan penelitian dalam meningkatkan aspek kognitif siswa
dengan diterapkannya penggunaan smartphone.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 1995. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Arsyad, Azhar. 2019. Media Pembelajaran.Jakarta: Rajawali Pers.
Azwar. 2009. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Alwi, Hasan, et. al. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas dan
Balai Pustaka.
Andi Prastowo. (2012). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogyakarta: Diva Press.
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
Azwar. 2009. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana, 2011.
Meleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset, 2006.
Sadiman, Arief S. dkk . 2005. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Pustekkom Dikbud dan PT.Raja Grafindo Persada.
Sudjana, Nana, Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran, Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2007.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2001. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru
Algensindo
Suryabrata, S. (2006). Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
https://media.neliti.com/media/publications/84168-ID-dampak-penggunaan-
smartphone-dalam-pembe.pdf
http://eprints.umpo.ac.id/2628/2/BAB%20I.pdf
http://digilib.unila.ac.id/32030/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHA
SAN.pdf
http://abazariant.blogspot.com/2012/10/definisi-kognitif-afektif-dan-
psikomotor.html
https://jurnal.usu.ac.id/index.php/flow/article/viewFile/19231/8095
https://riestianikadiriandi.blogspot.com/2017/04/teori-sosiologi-modern-
interaksionisme.html
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/bitstream/handle/11617/3363/2_Pembelaj
aran%20Bahasa%20Indonesia%20Berbasis%20Teks%20Belajar%20Dari%2
0Ohio%20Amerika%20Serikat.pdf?sequence=1&isAllowed=y
http://eprints.ummi.ac.id/354/3/33.%20PENERAPAN%20VIDEO%20SEBAGAI
%20MEDIA%20PEMBELAJARAN.pdf
https://drusminto.blogspot.com/2011/06/pengertian-media-audio.html
https://klubwanita.com/dampak-positif-dan-negatif-handphone
https://www.academia.edu/8552355/DAMPAK_PENGGUNAAN_SMARTPHO
NE_DALAM_PEMBELAJARAN_BAHASA_INGGRIS_PERSEPSI_MAHA
SISWA_JURNAL_Oleh
http://eprints.umm.ac.id/33989/1/jiptummpp-gdl-cahyanimey-44102-1-pendahul-
n.pdf
http://sosiologis.com/teori-interaksionisme-simbolik
L
A
M
P
I
R
A
N
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP Ke-1) Sekolah : SMA Negeri 1 Selayar Mata Pelajaran : Sosiologi Kelas/Semester : XII/Ganjil Materi Pokok : Perubahan Sosial dan Dampaknya Bagi
Masyarakat Alokasi Waktu : 4 Minggu x 4 Jam Pelajaran
A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar 1.1 Membuka wawasan terhadap berbagai peradaban dunia untuk memperkuat nilai
keagamaan dan mendorong penghormatan terhadap keragaman peradaban. 2.1 Mengembangkan kemampuan penyesuaian diri terhadap perubahan sosial. 2.2 Menunjukkan rasa empati terhadap ketimpangan sosial di masyarakat sekitar dan
mendorong partisipasi dalam mengatasinya 3.1 Menganalisis perubahan sosial dan akibat yang ditimbulkannya dalam kehidupan
masyarakat 4.1 Melakukan kajian, pengamatan dan diskusi tentang perubahan sosial dan akibat yang
ditimbulkannya C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1.1 Memperluas wawasan dengan mengeksplor berbagai informasi tentang perubahan sosail dan dampaknya dalam menghadapi peradaban dunia yang semakin berkembang untuk memperkuat nilai keagamaan.
1.1.2 Menghargai keberagaman peradaban dengan melakukan kerja sama dalam berbagai bidang untuk memperkuat nilai keagamaan
2.1.1 Mengikuti perkembangan yang terjadi dalam masyarakat dengan tetap menjaga jati diri.
2.1.2 Melakukan penyesuaian terhadap perubahan yang terjadi dalam masyarakat sesuai kemampuan.
3.1.1 Mengidentifikasi definisi perubahan sosial.
3.1.2 Mengidentifikasi bentuk-bentuk perubahan sosial 3.1.3 Mendeskripsikan faktor-faktor penyebab perubahan sosial 4.1.1 Mengomunikasikan definisi perubahan sosial. 4.1.2 Menerapkan basil pengamatan di lingkungan masyarakat tentang perubahan sosial. 4.1.3 Mengomunikasikan faktor-faktor penyebab perubahan sosial berdasarkan basil
pengamatan perubahan sosial yang ada di lingkungan sekolah. 4.1.4 Melaporkan bentuk-bentuk perubahan sosial yang ada di lingkungan sekitar. 4.1.5 Mempresentasikan basil pengamatan di lingkungan sekitar tentang proses
perubahan sosial
D. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian perubahan sosial. 2. Siswa dapat menjelaskan penyebab perubahan sosial 3. Siswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk perubahan sosial 4. Siswa dapat menjelaskan dampak positif dan negatif perubahan sosial
E. Materi Ajar (Materi Pokok) : o Pengertian perubahan sosial o Bentuk-bentuk perubahan sosial o Faktor penyebab perubahan sosial
F. Metode Pembelajaran : Penugasan CTL
G. Langkah-langkah Pembelajaran.
NO URAIAN / KEGIATAN WAKTU
Pertemuan Pertama 90 menit
A. Kegiatan Awal 10 menit
Mengucapkan salam
Mempersilahkan ketua kelas untuk menyiapkan anggotanya
Mengabsen siswa
Tanya jawab tentang pelajaran minggu yang lalu (review).
Menginformasikan kompetensi dasar yang ingin dicapai dalam pembelajaran.
1 menit 2 menit 2 menit 3 menit 2 menit
B. Kegiatan Inti 65 menit
Guru bersama siswa mengkaji berbagai sumber yang relevan dengan materi tentang : Perubahan Sosial
Tanya jawab tentang definisi – definisi
25 menit
tentang Perubahan Sosial
Guru menyampaikan tugas-tugas yang harus dikerjakan masing-masing siswa.
Siswa bekerja kelompok untuk membuat kliping tulisan ataupun gambar tentang perubahan yang terjadi di masyarakat dan menganalisis secukupnya.
Guru memfasilitasi jika terdapat siswa atau kelompok yang mengalami kesulitan dan memberikan klarifikasi jika terjadi kesalahan
5 menit 5 menit 30
menit
Pertemuan Kedua 90 Menit
Kegiatan Inti
Siswa melakukan analisis media massa tentang : Bentuk –bentuk Perubahan Sosial .
Tanya jawab tentang tentang bentuk-bentuk Perubahan Sosial dan perubahan kebudayaan
Guru menyampaikan tugas-tugas yang harus dikerjakan masing-masing siswa.
Siswa diminta untuk menjawab soal tentang perubahan yang terjadi di masyarakat
Guru memfasilitasi jika terdapat siswa atau kelompok yang mengalami kesulitan dan memberikan klarifikasi jika terjadi kesalahan
25
menit
10
menit
10
menit
15
menit
5 menit
Pertemuan Ketiga 90 menit
Kegiatan Inti
Siswa bersama-guru mengkaji berbagai sumber pokok materi tentang : faktor penyebab perubahan sosial
Tanya jawab tentang faktor penyebab perubahan sosial
Guru menyampaikan tugas-tugas yang harus dikerjakan masing-masing siswa.
Guru memfasilitasi jika terdapat siswa
25
menit
20
me
atau kelompok yang mengalami kesulitan dan memberikan klarifikasi jika terjadi kesalahan
nit 10
menit
10
menit
C. Kegiatan Penutup 15 menit
Guru memberikan pelurusan agar tidak terjadi kesalahan konsep
Guru bersama siswa mengambil kesimpulan akhir sebagai penguatan
Guru melakukan postes secara lisan tentang materi yang dipelajari
Guru bersama siswa melakukan refleksi
2 menit 5 menit 5 menit 3 menit
H. Alat Dan Sumber Belajar
a. Alat : Laptop dan LCD b. Sumber :
- Buku Sosiologi Kelas XII untuk SMA - LKS Sosiologi untuk SMA Kelas 3 - Buku-buku lain yang relevan - Artikel/ berita dari media massa - Smartphone
I. Penilaian
a.Performance tes (tugas kelompok/ individu, pengamatan dan lainnya) Penilaian terhadap unjuk kerja berupa laporan tertulis. b. Tes obyektif (Essay).
Mengetahui: Selayar, Agustus 2019
Kepala SMA Negeri I Selayar Guru Sosiologi
H.Zainal Abidin,S.Pd.,M.M.Pd Bau Te’ne S.Pd NIP.196011291985011002 NIP.198004202007012019
Materi Ajar Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial
1. Perubahan Sosial Berdasarkan Waktu a) Perubahan Evolusi Perubahan evolusi adalah perubahan sosial yang berlangsung secara lambat dan
dalam waktu yang cukup lama dengan tidak adanya kehendak tertentu dari masyarakat yang bersangkutan. Perubahan ini biasanya terjadi karena perkembangan kondisi masyarakat dalam menjalankan usaha-usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti kita tahu, pada awalnya manusia hidup secara nomaden dan memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara berburu dan meramu tumbuhan. Namun secara perlahan mereka mulai hidup menetap dengan cara bertani, beternak, dan berdagang hingga akhirnya kehidupan mereka menjadi modern seperti saat ini.
Perubahan sosial lambat diatas merupakan jenis perubahan yang membutuhkan proses panjang sehingga tidak bisa langsung terjadi. Seperti misalnya perubahan status negara Indonesia yang awalnya negara terjajah menjadi negara merdeka. Hal ini bisa terjadi karena banyak persiapan yang perlu dilakukan sebagai pelengkap dari aspek-aspek perubahan sosial itu sendiri.
b) Perubahan Revolusi Perubahan revolusi merupakan perubahan sosial yang berlangsung secara
cepat, dapat direncanakan atau tanpa perencanaan sebelumnya. Secara sosiologis, perubahan revolusi biasanya berkaitan dengan perubahan unsur–unsur kehidupan atau lembaga-lembaga sosial dalam suatu rlingkungan masyarakat.
Perubahan revolusi bisa direncanakan atau tidak, pemicu dari perubahan ini biasanya adalah konflik atau ketegangan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat yang bersangkutan. Suatu perubahan baru bisa dikatakan sebuah revolusi apabila memenuhi beberapa syarat berikut:
Ada keinginan secara umum untuk melakukan sebuah perubahan. Keinginan ini dirangsang oleh rasa ketidakpuasan yang berkembang dalam masyarakat.
Adanya pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu menjadi pemimpin dalam lingkungan yang bersangkutan. Pemimpin yang dimaksud setuju dengan pendapat masyarakat dan menjadikan ketidakpuasan masyarakat sebagai program dan arag bagi perkembangan sosial lingkungan yang bersangkutan. Pemimpin yang dimaksud harus menunjukkan suatu tujuan positif pada masyarakat.
Harus ada momentum yang tepat. Pemilihan waktu yang tepat sangat penting dalam melakukan sebuah revolusi, semakin tepat suatu momentum, maka akan semakin besar suatu revolusi dapat berjalan secara lancar.
Contoh perubahan sosial cepat di masyarakat selanjutnya adalah perkembangan sarana telekomunikasi. Alat komunikasi seperti telepon seluler kini sudah mengalami banyak perubahan fungsi dan juga bentuk. Yang awalnya hanya bisa dilakukan untuk mengirim pesan dan melakukan panggilan suara, kini telepon seluler sudah bisa digunakan untuk merekam video, memotret, bermain game, bahkan terhubung dengan orang lain yang tidak dikenal melalui jejaring sosial. Perubahan telepon seluler menjadi smartphone seperti saat ini yang cukup
cepat juga memiliki andil tersendiri dalam perilaku masyarakat dalam perubahan sosial budaya di era global.
2. Perubahan Sosial Berdasarkan Perencanaanya a) Perubahan sosial yang direncanakan
Quipperian, perubahan sosial yang direncanakan adalah perubahan yang sudah dijadikan tujuan oleh pihak-pihak yang hendak melakukan perubahan. Pihak–pihak tertentu ini biasanya disebut sebagai Agent Of Change. Biasanya, mereka merupakan kelompok yang mendapat kepercayaan dari masyarakat untuk menjadi pemimpin dalam lingkungan yang bersangkutan. Suatu perubahan sosial yang direncanakan akan selalu berada di bawah pengendalian dan pengawasan Agent of Change tersebut.
b) Perubahan sosial yang Tidak Direncanakan Perubahan yang tidak direncanakan biasanya berupa perubahan yang tidak dikehendaki dan terjadi diluar perkiraan masyarakat. Perubahan ini sering memicu masalah masalah baru karena perubahan tersebut muncul secara tiba-tiba. Contohnya adalah kasus Tsunami yang terjadi di Aceh, bencana alam ini membuat terjadinya perubahan besar dalam kehidupan sosial masyarakat Aceh pada saat itu.
3. Berdasarkan Pengaruhnya, Perubahan Sosial dibagi Menjadi a) Perubahan Sosial yang Berpengaruh Besar Perubahan sosial yang berpengaruh besar adalah perubahan sosial yang
mengakibatkan terjadi perubahan pada struktur kemasyarakatan, sistem mata pencaharian, hubungan kerja dan lapisan masyarakat (stratifikasi masyarakat). Contohnya berubahnya sistem pemerintahan suatu negara.
b) Perubahan Sosial yang Pengaruhnya Kecil Perubahan sosial yang pengaruhnya kecil adalah perubahan sosial yang terjadi
pada struktur sosial tetapi tidak membawa pengaruh langsung bagi masyarakat. Contohnya perubahan gaya berpakaian dalam masyarakat.
4. Perubahan Sosial berdasarkan Arah Perkembangan a) Perubahan sosial progress Perubahan sosial progress merupakan suatu perubahan sosial yang menuju ke
arah kemajuan, sehingga memberikan keuntungan bagi kehidupan masyarakat. Contohnya yaitu meningkatnya pembangunan listrik hingga ke pelosok desa, semakin canggih dan berkembangnya teknologi, dan lain-lain.
b) Perubahan sosial regress Perubahan sosial regress merupakan suatu perubahan sosial yang menuju ke
arah kemunduran, sehingga dapat merugikan kehidupan masyarakat. Contohnya yaitu adanya terorisme atau pengeboman massal yang menimbulkan kematian/korban jiwa dan rusaknya sarana infrastruktur masyarakat, penyalahgunaan obat-obat terlarang atau narkotika, dan lain-lain.
DAFTAR HADIR SISWA
NAMA SEKOLAH : SMA Negeri 1 Selayar
KELAS : XII/ 12
SEMESTER : Ganjil
No Nama Jenis
Kelamin
Pertemuan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Abdi Ananda
2 Ade Rafly Finanda
3 Ahmad Daffa Al Faruq
4 Andi Muh Awal Ramadhan
5 Andre Hermawan
6 Annisa Kurniati Akbar
7 Ardianto Sardi
8 Kurnia Ramadhani
9 Mei Sarah
10 Mira Amalia Bachtiar
11 Muh. Fahlul Haq
12 Nirmawati
13 Nur Azifa
14 Nur Ekama
15 Nur Faidil Adha
16 Nur Hikma
17 Nurul Ainulya
18 Nurul Zafira
19 Putra Mandala Utama M
20 Ratu Adelia Putri
21 Reldi Pratama Rahman
22 Rezeki Awaliah Nur
23 Rika Yoshita
24 Satryo Prawira
25 Sirka Wanda
26 Syarifa Nur Amalia
27 Ulfaizza Nur
28 Ulil Bastian Basyar B
29 Wahyu Alfareza
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran
Mahasiswa
Bau Te’ne, S.Pd Dian Novita
Sari
DOKUMENTASI
RIWAYAT HIDUP
Dian Novita Sari, Lahir di Selayar, pada
tanggal 27 Oktober 1997. Merupakan anak pertama dari
buah kasih sayang Patta Sabang dengan Bauk. Penulis
menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDI Paradaiya
dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun yang sama
penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah
Pertama di SMPN 4 Bontomanai, lulus pada pada tahun
2012. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di
SMAN 1 Benteng dan tamat di tahun 2015. Dan pada tahun yang
sama penulis melanjutkan pendidikan di Universitas
Muhammadiyah Makassar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
jurusan Pendidikan Sosiologi dan berhasil lulus di Program Strata 1
(S1) Kependidikan. Pada tahun 2019 penulis menyelesaikan studi
dengan gelar sarjana pendidikan dengan menyusun karya ilmiah
(skripsi) yang berjudul “Pengaruh Smartphone dalam
Meningkatkan Aspek Kognitif Siswa di SMA Negeri 1 Selayar”.