pengaruh sambungan pada batang tekan dan batang tarik _ the works of wiryanto dewobroto
DESCRIPTION
bajatekantarikTRANSCRIPT
11/29/13 pengaruh sambungan pada batang tekan dan batang tarik | The works of Wiryanto Dewobroto
file:///C:/Users/ferry/Desktop/pengaruh sambungan pada batang tekan dan batang tarik The works of Wiryanto Dewobroto.htm 1/16
pengaruh sambungan pada batang
tekan dan batang tarik
Ditulis pada 30 Januari 2011
3 Votes
Pertanyaan saudara Ghomari cukup menarik. Mari kita baca bersama-sama:
MUHAMMAD GHOMARI
Submitted on 2011/01/27 at 17:28
Selamat sore Pak wir… Apa kabarnya pak ?
Menarik pembahasannya tentang AISC dan SNI. Seperti artikel yang pernah saya
baca (kalo gak salah pak wir sendiri yang buat …) Bahwa SNI mengadopsi dari AISC,
dengan beberapa point yang berbeda. Tanpa dilengkapi komentar atau pun
penjelasan sumbernya. Sehingga pemakaiannya pun seringkali membingungkan.
Kalau saya sendiri lebih mudah memahami AISC daripada SNI karena lebih banyak
literatur yang mendukung. Saya harapkan ada penjelasan dari Tim Penyusun SNI
mengenai isi dari standar yang mereka keluarkan. (Seperti ACI Commentary gitu…)
==> Mumpung lagi bahas tentang AISC dan SNI Baja. Saya berharap pak wir
berkenan menjawab pertanyaan saya.
Berikut pertanyaan saya :“Ketika pada perencanaan batang yang menerima beban
aksial tarik dalam kontrol perhitungannya (kondisi batas) diperhitungkan juga
mekanisme sambungan (adanya faktor Shear lag U dan blok shear rupture). Tetapi
tidak pada perencanaan batang aksial tekan. Apakah sistem sambungan tidak
mempengaruhi kekuatan batas pada batang tekan???”
The works of Wiryanto Dewobrotoas structural engineer, Professional Lecturer, writer, blogger
Ikuti
11/29/13 pengaruh sambungan pada batang tekan dan batang tarik | The works of Wiryanto Dewobroto
file:///C:/Users/ferry/Desktop/pengaruh sambungan pada batang tekan dan batang tarik The works of Wiryanto Dewobroto.htm 2/16
Begitu pertanyaan saya pak, mohon dibantu …
Saya terus terang senang dengan pertanyaan semacam ini, karena yang bersangkutan telah
berusaha mempelajarinya terlebih dahulu. Jadi jawabannya juga bisa lebih bermutu tentunya.
Catatan : Pembahasan saya akan mengacu pada AISC 2005, jika belum punya down load di
sini.
Langkah pertama sebelum kita membahas lebih lanjut adalah membaca baik-baik materi
code tersebut. Ini spesifikasi perencanaan untuk batang tarik.
Follow “The works ofWiryanto Dewobroto”
Get every new post delivered
to your Inbox.
Bergabunglah dengan 603pengikut lainnya.
Enter your email address
Sign me up
Pow ered by WordPress.com
11/29/13 pengaruh sambungan pada batang tekan dan batang tarik | The works of Wiryanto Dewobroto
file:///C:/Users/ferry/Desktop/pengaruh sambungan pada batang tekan dan batang tarik The works of Wiryanto Dewobroto.htm 3/16
Chapter D terbatas untuk perencanaan gaya aksial tarik saja (axial tension acting through the
centroidal axis). Dalam prakteknya tentu perlu dipertimbangkan eksentrisitas yang mungkin
terjadi akibat cara penyambungan batang. Ingat ini belum tercover pada perhitungan Ae
(effective net area) meskipun sudah memperhitungkan shear-lag.
Tidak adanya batas kelangsingan (slenderness limitation) menunjukkan bahwa kekuatan
batang tarik ditentukan oleh kegagalan material dan bukan oleh stabilitas (buck ling). Ini juga
menunjukkan bahwa pemakaian material untuk batang tarik adalah sangat efisien, atau
dengan kata lain bahwa penggunaan material mutu tinggi untuk batang tarik adalah tepat dan
11/29/13 pengaruh sambungan pada batang tekan dan batang tarik | The works of Wiryanto Dewobroto
file:///C:/Users/ferry/Desktop/pengaruh sambungan pada batang tekan dan batang tarik The works of Wiryanto Dewobroto.htm 4/16
optimal.
Karena material menentukan, maka perlu terlebih dahulu mempelajari perilaku keruntuhan
material dalam hal ini adalah baja konstruksi. Perilakunya dapat dilihat dari hubungan
tegangan-regangan batang baja yang diuji uni-aksial sbb:
Ada dua kriteria kegagalan, yaitu [1] yielding dan [2] rupture. Ingat yang kita bahas adalah
baja konstruksi, baja yang lain yang bukan termasuk baja konstruksi misalnya baja untuk
mesin kendaraan atau baja untuk senjata militer. Baja konstruksi adalah baja yang kedua
perilaku keruntuhan di atas dapat ditentukan secara jelas, dan juga kondisi keruntuhan
keduanya tidak terjadi secara bersama-sama (itu artinya bajanya mempunyai daktilitas
tertentu).
Untuk dapat mengkaitkan perencanaan batang tarik, tekan dan sambungan maka perilaku
keruntuhan materila baja di atas perlu dipahami secara baik.
Apa yang dimaksud keruntuhan yielding. Jangan bayangkan keruntuhan yang dimaksud
adalah seperti keruntuhan batu-bata yang jatuh berhamburan ketika ditata tinggi-tinggi tanpa
perekat kemudian digoyang dari bawah. Bukan seperti itu. Mungkin penggunaan istilah
keruntuhan untuk yielding disini agak kurang tepat, tetapi yang jelas ingin ditekankan bahwa
keruntuhan yielding adalah bila tegangan pada penampang telah mengalami kondisi yielding.
Apa itu yielding, yaitu suatu kondisi dimana ketika diberi gaya tambahan (lebih) ternyata pada
penampang tidak terjadi peningkatan tegangan tetapi hanya terjadi penambahan deformasi.
11/29/13 pengaruh sambungan pada batang tekan dan batang tarik | The works of Wiryanto Dewobroto
file:///C:/Users/ferry/Desktop/pengaruh sambungan pada batang tekan dan batang tarik The works of Wiryanto Dewobroto.htm 5/16
Pada gambar di atas adalah pada daerah PLASTIC.
Adanya penambahan deformasi ini menyebabkan terjadinya redistribusi tegangan, sehingga
pada keseluruhan penampang mengalami tegangan leleh (yielding). Deformasi yang terjadi
menyebabkan batang tarik bertambah panjang. Ingat dalam hal ini tidak terjadi retak.
Lalu bagaimana pengaruh adanya lobang pada saat distribusi tegangan tersebut.
Adanya lobang, menyebabkan pada penampang tersebut akan mengalami yielding terlebih
dahulu. Ingat itu timbul karena tegangan ditentukan oleh luas penampang. Karena tercapai
terlebih dahulu, maka bagian ini akan mengalami deformasi (regangan) yang lebih dahulu
pula, yang akhirnya akan mencapai kondisi tegangan strain-hardening terlebih dahulu juga.
Ingat dari gambar tegangan-regangan di atas terlihat bahwa ketika strain hardening, maka
tegangannya akan meningkat dan lebih besar dari tegangan leleh (fy). Adanya peningkatan
tegangan akan menyebabkan pengaruh lubang menjadi tidak signifikan sehingga distribusi
tegangan berpindah ke bagian lain yang tidak ada lobangnya. Itulah mengapa pada
persamaan D2-1, yaitu keruntuhan yielding ditentukan oleh penampang bruto (lobang tidak
diperhitungkan).
Dari penjelasan perilaku yielding di atas, maka jelas perilaku strain hardening hanya terjadi
pada daerah dengan penampang yang lebih kecil, dalam hal ini disebabkan oleh lubang pada
baut. Adanya proses strain-hardening maka dimungkinkan pula mencapai kondisi tegangan
ultimate-nya. Dimana jika itu dicapai maka batang akan mulai mengalami neck ing, mengecil
dan tidak lama lagi akhirnya rupture (sobek / retak) . Akhirnya batangnya putus sama sekali.
Kondisi ultimate dan putus, sangat cepat (non-daktail). Untuk menghindari terjadinya
keruntuhan ini maka digunakanlah persamaan D2-2.
Lalu bagaimana dengan batang tekan. Mari kita lihat materi code-nya.
11/29/13 pengaruh sambungan pada batang tekan dan batang tarik | The works of Wiryanto Dewobroto
file:///C:/Users/ferry/Desktop/pengaruh sambungan pada batang tekan dan batang tarik The works of Wiryanto Dewobroto.htm 6/16
Perhatikan pada penjelasan umum di atas. Bahwa nyata-nyata yang menentukan kekuatan
tekan suatu batang adalah kondisi stabilitasnya (buckling) yang ditentukan oleh geometri
penampang (bentuk penampang dan panjangnya). Juga tidak terlihat batasan terhadap
kekuatan material (yielding dan rupture). Itu menunjukkan bahwa buckling lebih menentukan.
Dalam mengevaluasi kekuatan tekuk (buckling) mari kita lihat perilaku tekuk lentur yang
umumnya terjadi pada pada double simetri.
11/29/13 pengaruh sambungan pada batang tekan dan batang tarik | The works of Wiryanto Dewobroto
file:///C:/Users/ferry/Desktop/pengaruh sambungan pada batang tekan dan batang tarik The works of Wiryanto Dewobroto.htm 7/16
Perhatikan yang digunakan adalah luas bruto dan tegangan yielding. Tidak ada penggunaan
fu (atau tengangan ultimate) yang keruntuhannya berupa rupture (retak). Ingat jika baja
mengalami retak dan kemudian diberikan gaya tekan sentris maka otomatis retak tersebut
akan menutup (hilang). Jika diteruskan maka baja mengalami yielding. Ini menunjukkan
bahwa faktor lokal pada batang yang umumnya berupa detail sambungan tidak menentukan.
Jadi jelas, dalam memperhitungkan batang desak, maka perilaku lokal (sambungan) tidak
mempunyai pengaruh. Meskipun demikian perlu juga diperhatikan bahwa itu tidak berarti
melupakan sistem sambungannya. Karena bagaimanapun maka sistem sambungan yang
dipilih harus mampu menerima gaya yang bekerja pada batang tersebut.
Moga-moga membantu.
Salam saya dari Kampus Lippo Karawaci, Tangerang, Indonesia.
11/29/13 pengaruh sambungan pada batang tekan dan batang tarik | The works of Wiryanto Dewobroto
file:///C:/Users/ferry/Desktop/pengaruh sambungan pada batang tekan dan batang tarik The works of Wiryanto Dewobroto.htm 8/16
18 PEMIKIRAN PADA “PENGARUH SAMBUNGAN PADA BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK”
Ping balik: Tweets that mention pengaruh sambungan pada batang tekan dan batang
tarik | The works of Wiryanto Dewobroto -- Topsy.com
Share this:
Like this:
One blogger likes this.
Suka
Entri ini ditulis dalam baja, Civil Engineer, engineering, Reference, steel oleh wir. Buat
penanda ke permalink [./pengaruh sambungan pada batang tekan dan batang tarik
The works of Wiryanto Dewobroto_files/pengaruh sambungan pada batang tekan dan
batang tarik The works of Wiryanto Dewobroto.htm] .
You May Like
1.
About these ads
Surat elektronik Facebook 15 15 15 Digg Reddit
StumbleUpon Twitter 3 Cetak
Related
Merdeka ! resensi buku baja devaluasi IPK sarjana
In "baja" In "baja" In "informasi"
anggry
pada 30 Januari 2011 pada 22:36 berkata:
Selamat Malam Pak Wir. Salam Sejahtera.
11/29/13 pengaruh sambungan pada batang tekan dan batang tarik | The works of Wiryanto Dewobroto
file:///C:/Users/ferry/Desktop/pengaruh sambungan pada batang tekan dan batang tarik The works of Wiryanto Dewobroto.htm 9/16
Saya salah satu mahasiswa perguruan tinggi di Surabaya. Saya termasuk salah satu
penggemar tulisan-tulisan Bapak terutama yang ada sangkut pautnya sama struktur
baja. Mumpung masih membahas soal “Tension & Compression “, yang ingin saya
tanyakan : Untuk sambungan bracing ke balok induk ( Misalnya untuk sistem rangka
bracing konsentrik khusus) yang menggunakan plat baja (plat simpul) sebagai alat
sambungnya, apakah cukup dikontrol tarik (adanya faktor Shear lag U dan blok shear
rupture) pada plat simpulnya , ataukah juga perlu di kontrol tekuk (akibat tekan ) pada
plat simpul tersebut ?
Terima Kasih.
wir
pada 30 Januari 2011 pada 22:59 berkata:
Bracing konsentrik khusus –> untuk sistem struktur penahan lateral ya,
gempa ?
Ingat, bracing konsentrik perilaku keruntuhannya tidak daktail lho sehingga
harus direncanakan sebagai element yang berperilaku elastis ketika
menerima beban lateral.
Jika tidak direncanakan terhadap beban tekan, dan hanya tarik maka bisa
saja ketika menerima gaya tekan akan mengalami buckling (tertekuk) ketika
hal tersebut terjadi dan jika bracing-nya saling menyilang maka yang akan
bekerja adalah bracing yang menerima gaya tarik. Tetapi jika posisi bracing
hanya satu arah, maka ketika menerima gaya tekan akan fail.
Untuk plat simpul, pakai plat samping ya sehingga mekanisme kerja yang
terjadi pada bautnya adalah geser. Jika demikian maka sebenarnya tidak ada
perbedaan antara tarik atau tekan pada sistem sambungan tersebut. Tahunya
hanya geser. Tentang tekuk pada plat tersebut, nah ini tergantung dari
detailnya. Umumnya detail pelat sambungan dibuat sedekat mungkin
sehingga daerah bebas juga tidak terlalu banyak (banyak kejepitnya) maka
biasanya tekuk pelat tidak menentukan. Tetapi jika detailnya khusus,
pelatnya terlihat banyak bebasnya, maka tentu perlu dichek terhadap tekuk.
Yah, perlu judgement begitulah untuk detail sambungannya.
11/29/13 pengaruh sambungan pada batang tekan dan batang tarik | The works of Wiryanto Dewobroto
file:///C:/Users/ferry/Desktop/pengaruh sambungan pada batang tekan dan batang tarik The works of Wiryanto Dewobroto.htm 10/16
MUHAMMAD GHOMARI
pada 31 Januari 2011 pada 15:32 berkata:
Sebelumnya makasih pak Wir telah berkenan menjawab pertanyaan ini.
Agak bingung nih pak, dengan statement berikut : “Ingat jika baja mengalami retak
dan kemudian diberikan gaya tekan sentris maka otomatis retak tersebut akan
menutup (hilang). Jika diteruskan maka baja mengalami yielding. Ini menunjukkan
bahwa faktor lokal pada batang yang umumnya berupa detail sambungan tidak
menentukan.”
Baru tahu pak ada kasus seperti itu (maklum masih kurang baca buku pak… ).
Kalau boleh pak wir, apa ada dokumentasi dan referensi mengenai kasus ini.
Makasih sebelumnya …
Salam kembali dari Unsri Indralaya, Sumatera Selatan …
wir
pada 31 Januari 2011 pada 15:56 berkata:
Baru tahu pak ada kasus seperti itu
Lho apa dosennya tidak mengajarkan perilaku keruntuhan baja daktail, yaitu,
[1] yielding dan [2] rupture. Jika yielding sifatnya liat, material baja masih
tetap solid (menyatu) hanya mengalami deformasi besar. Kondisi tersebut
mengakibatkan redistribusi gaya-gaya, dan merupakan faktor penting pada
baja konstruksi. Fenomena yielding itu yang selama ini banyak dijadikan
kriteria batas untuk perencanaan elastis. Sedangkan fenomena rupture, pada
kondisi dimana material baja mengalami semacam retak (terpisah) sifatnya
lokal, yaitu mula-mula kecil dan jika tegangan tarik terjadi terus maka retak
bertambah dan pada akhirnya putus. Fenomena terjadinya cepat sekali (non-
daktail) , o ya perilaku keruntuhan ini terjadi sesaat tegangan ultimate
tercapai, dan hanya dipertimbangkan pada perencanaan ultimate.
Retak adalah kondisi mulai terpisah yang saling menjauh, itu hanya terjadi
jika menerima gaya tarik. Sedangkan jika diberikan gaya yang berlawanan
(tekan) maka retak akan menutup. Selanjutnya jika batangnya langsing maka
stabilitas penampang (buckling) akan terjadi, tetapi jika efek kelangsingan
tidak dominan maka terjadi yielding (dan terjadi penyebaran gaya).
Yah belajar baja memang jangan mengandalkan diktat saja.
11/29/13 pengaruh sambungan pada batang tekan dan batang tarik | The works of Wiryanto Dewobroto
file:///C:/Users/ferry/Desktop/pengaruh sambungan pada batang tekan dan batang tarik The works of Wiryanto Dewobroto.htm 11/16
MUHAMMAD GHOMARI
pada 1 Februari 2011 pada 12:19 berkata:
Hmm… ternyata memang harus hati-hati angkat bicara dalam forum sebesar ini.
Salah memilih kata, alhasil “kebodohan” lah yang terlihat. Tapi gak apa-apa kok
Pak Wir, yang penting saya dapat belajar banyak dari salah satu dosen terbaik di
Indonesia.
Jadi ingat kata-kata Yohannes Surya “Tidak ada orang yang bodoh di dunia ini, yang
ada hanyalah orang yang tidak mendapat kesempatan belajar dari guru yang baik”.
Saya sangat senang belajar dengan Pak Wir, membaca blog ini merasa membuat jadi
orang yang pintar.
Saya mengerti dengan penjelasan pak Wir, pak wir menjelaskan filosofinya. Memang
selama ini yang selalu saya lakukan hanya mengandalkan rumus, sedikit sekali
mengerti filosofi nya.
pak Wir, makasih atas jawabannya. Saya masih perlu belajar lagi, mumpung masih
mahasiswa harus mempersiapkan diri untuk dunia kerja ke depan. Jangan nanti tanpa
mempersiapkan diri, sudah memikul tanggung jawab yang membahayakan
masyarakat banyak.
Terima Kasih.
wir
pada 1 Februari 2011 pada 12:54 berkata:
Kata-kata pak Yohanes Surya betul sekali, kesempatan mendapatkan guru-
guru yang baiklah kadang yang membedakan orang satu dengan yang
lainnya. Pengalaman saya 10 tahun di dunia real, dan 10 tahun di dunia
pendidikan, termasuk menempuh program doktoral tentu saja merupakan
bekal yang dapat dianggap sebagai suatu anugrah, yang mana itu semua
tentu saja tidak ada gunanya jika tidak disebarkan kepada masyarakat. Oleh
karena itulah maka saya menulis di blog ini. Bahkan ternyata dengan
memberikan ke publik, banyak juga akhirnya masukan-masukan dari
masyarakat yang mungkin jika ketemu langsung adalah para pakar, yang
akhirnya ilmu pengetahuan yang diperoleh menjadi bertambah-tambah saja.
Kadang benar juga kata pepatah “banyak memberi, banyak menerima“.
Sdr Gomari, adanya pertanyaan-pertanyaan anda juga ternyata dapat
memancing pengetahuan yang mungkin dulu tidak terungkap di bawah sadar
11/29/13 pengaruh sambungan pada batang tekan dan batang tarik | The works of Wiryanto Dewobroto
file:///C:/Users/ferry/Desktop/pengaruh sambungan pada batang tekan dan batang tarik The works of Wiryanto Dewobroto.htm 12/16
saya, sehingga akhirnya menjadi pengetahuan yang nyata dalam bentuk
tertulis. Untuk itu diucapkan banyak terima kasih. Saya yakin sikap kritis
anda jika dikembangkan, beberapa tahun lagi jelas pasti akan dapat
berkembang baik dan harapannya akan lebih baik dari yang sekarang-
sekarang yangd disebut para senior. Semoga anda menikmati bidang
rekayasa struktur.
Tan
pada 1 Februari 2011 pada 21:01 berkata:
Saya juga sangat familiar dan lancar dengan AISC apalagi AISC yang paling up to
date.. kalau SNI sih saya kurang gitu paham, soalnya dari dulu saya belajar pake
AISC …. I love AISC …
agus
pada 7 Februari 2011 pada 23:04 berkata:
malam pak, maaf mengganggu..
saya mau nanya masalah peraturan gempa yg terbaru, apakah sudah diterbitkan?
boleh dong bagi situs download gratisnya…
hehehehe
ditunggu, pak…
Andri
pada 26 Februari 2011 pada 08:26 berkata:
Salam pak wir,
11/29/13 pengaruh sambungan pada batang tekan dan batang tarik | The works of Wiryanto Dewobroto
file:///C:/Users/ferry/Desktop/pengaruh sambungan pada batang tekan dan batang tarik The works of Wiryanto Dewobroto.htm 13/16
Di AISC di chapter D untuk tension member disebutkan tidak adanya batas
kelangsingan, tetapi di user notenya disebutkan rasio L/r tidak boleh melebihi 300,
saya ingin bertanya apa yang mendasari sampai dicantumkan rokomendasi batasan
kelangsingan ini.
Apakah ada hubungannya antara kegagalan material pada batang tarik dan batasan
kelangsingan yang direkomendasikan oleh AISC ini.
Terimakasih Pak,
Andri
wir
pada 26 Februari 2011 pada 12:54 berkata:
Chapter D sudah ok, yaitu untuk perancangan batang tarik tidak ada batasan
kelangsingannya seperti code yang lama. Meskipun demikian dalam
prakteknya, karena tahapan konstruksi baja adalah fabrikasi – transportasi
dan erection maka bisa-bisa jika L/r diabaikan, sehingga profilnya menjadi
terlalu langsing maka bisa-bisa batang tersebut sudah rusak (melengkung
akibat berat sendiri dan semacamnya) sebelum terpasang. Oleh karena itulah
mengapa di user note pemakainya diberi catatan khusus atau tepatnya
petunjuk praktis. Gitu lho jadi sebenarnya tidak terkait langsung dengan
batang tersebut dalam kondisi terpasang.
Putu Sukma Kurniawan
pada 13 April 2011 pada 19:01 berkata:
Artikel nya bgus sekali Pak Wir. Kebetulan saat ini saya bru mengambil mata kuliah
Struktur Baja. Bgini, Pak Wir saya ingin bertanya mengenai sambungn Baja. Saya
msih bingung mengenai sambungan apa yang paling baik dipergunakan untuk sebuah
bagian struktur. Misalnya, untuk sambungan balok kolom, sambungan seperti apa
yang pling baik untuk dipergunakan. Mohon juga referensi nya Pak Wir. Mohon
bantuannya Pak Wir. Terima kasih
wir
11/29/13 pengaruh sambungan pada batang tekan dan batang tarik | The works of Wiryanto Dewobroto
file:///C:/Users/ferry/Desktop/pengaruh sambungan pada batang tekan dan batang tarik The works of Wiryanto Dewobroto.htm 14/16
pada 13 April 2011 pada 19:20 berkata:
@Putu
“Yang terbaik”.
Ha, ha, ha, itulah yang namanya “engineering”, suatu ilmu yang tidak cukup
hanya mengandalkan “science” saja, tetapi perlu “art”.
Karena ada unsur “art” itulah maka sesuatu di bidang rekayasa adalah tidak
mutlak juga. Jadi agar dapat disebut terbaik, maka perlu ditetapkan batasan-
batasannya. Jadi tepatnya, setiap sistem sambungan pada konstruksi baja,
khususnya balok-kolom mempunyai segi plus-minus. Bisa plus di sisi
hitungan teoritisnya, tetapi minus dari sisi pelaksanaannya, dsb-nya. Untuk
itulah kita belajar banyak sehingga bisa mengetahui untuk suatu kasus
tertentu, ditinjau dari sisi perilaku struktur bajanya, proses pelaksanaannya
dsb-nya, maka sistem sambungan yang dipilih adalah yang mempunyai sisi
keuntunnga yang paling banyak.
Jawabannya saya itu terlihat abstrak ya. Untuk yang baru belajar, maka
pilihlah sistem sambungan yang umum dipakai dan yang paling terbukti.
Sebagai petunjuk untuk sambungan adalah, bahwa sistem sambungan las
secara teori adalah yang terbaik, dapat dihasilkan suatu sambungan baja
yang monolit, tetapi masalahnya perlu pengawasan dan hasilnya tergantung
dari keahlian welder-nya.
Sedang sistem yang lain, adalah sistem sambungan baut mutu tinggi. Sistem
ini relatif susah menghasilkan sistem sambungan yang monolit. Tetapi dari
sisi pelaksanaan di lapangan tidak memerlukan keahlian setinggi tukang las,
untuk menghasilkan sistem sambungan yang berkualitas.
Itu saja dik. Meskipun tidak terjawab tuntas, tetapi jika adik menggeluti terus
sistem sambungan maka pada akhirnya akan dapat terjawab sendiri. Inilah
suatu sistem yang terbaik. Ok.
Putu Sukma Kurniawan
pada 14 April 2011 pada 10:18 berkata:
Iya Pak Wir. Mnurut yang saya pelajari, kalau pakai sambungan las, kontrol
11/29/13 pengaruh sambungan pada batang tekan dan batang tarik | The works of Wiryanto Dewobroto
file:///C:/Users/ferry/Desktop/pengaruh sambungan pada batang tekan dan batang tarik The works of Wiryanto Dewobroto.htm 15/16
Ping balik: baut mutu tinggi itu ternyata berbeda-beda, awas ! | The works of Wiryanto
Dewobroto
pengerjaannya sangat sulit karena untuk pengelasan diperlukan pngawasan yang
maksimal agar proses pengelasan nya baik. Tapi, kalau kita pakai sambungan baut
kan ada faktor prlemahan pada pnmpang Baja krena ada lubang nya. Brarti kita pkai
sambungan itu trgantung kbutuhan aja ya Pak? Untuk tipe-tipe sambungan nya gmna
Pak? Misal nya untuk sambungan balok kolom baik nya memakai jenis smbungan
sperti apa Pak? Saya msih blum mengerti untuk tipe sambungan dan di bagian
struktur mana tipe sambungan trsebut dipergunakan. Terima kasih Pak Wir
wir
pada 14 April 2011 pada 10:35 berkata:
Sambungan las untuk keberhasilannya tidak hanya butuh pengawasan, tetapi
juga pengetahuan dari tukang las-nya. Itulah mengapa perlu sertifikasi las.
Tentang hal ini, mungkin pengalaman teman-teman di migas akan lebih
banyak tentang kualifikasi las, bayangkan saja, jika sambungannya tidak
baik, bisa-bisa bocor. Jadi persyaratan di migas lebih ketat dibanding struktur,
yang umumnya dituntut pada sisi kekuatannya saja.
Tentang macam-macam sambungan, saya kemarin di seminarnya KS di Gran
Melia cukup banyak yang saya ceritakan. Nanti deh materinya saya up-load,
yang jelas materi yang saya buat saya belum pernah lihat orang lain
membawakannya. Kamu lihat saja bukunya, banyak koq, juga ada versi
ebooknya. Coba kamu cari di blog saya atau link ebook yang lain.
Putu Sukma Kurniawan
pada 14 April 2011 pada 10:45 berkata:
Terima kasih Pak Wir. Saya tunggu up load materi nya. Menarik sekali belajar Baja.
Terima kasih sekali lagi Pak Wir
11/29/13 pengaruh sambungan pada batang tekan dan batang tarik | The works of Wiryanto Dewobroto
file:///C:/Users/ferry/Desktop/pengaruh sambungan pada batang tekan dan batang tarik The works of Wiryanto Dewobroto.htm 16/16
andi zulfiana
pada 7 Mei 2011 pada 22:12 berkata:
sebelumya slam knal pak,,sya peggemar blog bpak,,,pak mau nanya…perilaku
sambungan pada struktur rangka baja terhadap beban gempa itu kayak gimana
pak,,??