pengaruh rasio nilai pasar terhadap harga saham …eprints.radenfatah.ac.id/1371/1/dita retno...
TRANSCRIPT
PENGARUH RASIO NILAI PASAR TERHADAP HARGA SAHAM SYARIAH (STUDI KASUS PERUSAHAAN SUB SEKTOR FOOD AND BEVERAGE
YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEKS (JII) TAHUN 2011-2015)
Oleh :
DITA RETNO PRATIWI NIM : 12190057
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Fatah untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Ekonomi Islam (S.E.I)
PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN RADEN FATAH
PALEMBANG
2016
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Dita Retno Pratiwi
NIM : 12190057
Program Studi : S1 Ekonomi Islam
Judul Skripsi : Pengaruh Rasio Nilai Pasar Terhadap Harga Saham
Syariah (Studi Kasus Perusahaan Sub Sektor Food and
Beverage Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Indeks (JII)
Tahun 2011-2015).
Menyatakan bahwa Skripsi ini secara keseluruhan merupakan hasil penelitian atau
karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang di rujuk sumbernya.
Palembang, Juni 2016
Saya yang menyatakan
Dita Retno Pratiwi NIM : 12190057
NOTA DINAS
Kepada yth, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Fatah Palembang
Assalamu’alaikum wr. Wb
Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi terhadap naskah skripsi berjudul:
PENGARUH RASIO NILAI PASAR TERHADAP HARGA SAHAM SYARIAH (STUDI KASUS PERUSAHAAN SUB SEKTOR FOOD AND BEVERAGE YANG TERDAFTAR Di JAKARTA ISLAMIC
INDEKS ( JII) TAHUN 2011-2015)
Yang ditulis oleh:
Nama : Dita Retno Pratiwi NIM : 12190057 Program : S1 Ekonomi Islam
Saya berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam untuk diujikan dalam sidang munaqosyah ujian skripsi.
Wassalamu’alaikum wr. Wb
Palembang, 2016
Pembimbing I, Pembimbing II
Mawardi, SE., M.Si, AK Lidia Desiana, SE.,M.Si NIP. 197302042006041002 NIK. 140601101352
MOTTO
“BERHENTI MENGELUH DALAM MENGHADAPI HIDUP,
KARENA HIDUP INI TAK BUTUH KELUHAN TAPI BUTUH DIPERJUANGKAN.”
ALLAH SELALU MEMBERIKAN SENYUM DIBALIK KESEDIHAN.
ALLAH SELALU MEMBERIKAN HARAPAN DIBALIK KEPUTUS-ASAAN.
ALLAH SELALU MEMBERIKAN KELEBIHAN DIBALIK KEKURANGAN.
ALLAH SELALU MEMBERIKAN KEKUATAN DIBALIK KELEMAHAN.
KITA PUNYA RENCANA, ALLAH JUGA PUNYA RENCANA.
AKAN TETAPI SEHEBAT APAPUN KITA MERENCANAKAN SESUATU.
TETAP RENCANA ALLAH ADALAH SEBAIK-BAIKNYA RANCANGAN.
“SERTAKAN ALLAH SWT SELALU DALAM SETIAP PERJUANGAN,
BUKAN HANYA DUNIA MAKA AKHIRAT PUN AKAN DI DAPAT”
PERSEMBAHAN
Mamaku tercinta yang selalu memberikan yang terbaik
dan selalu ada disampingku dalam suka dan duka.
Papa yang saya banggakan selalu memberikan
semangat dan nasihat dalam setiap perjalanan hidup
ini.
Kakakku Drio Balanop beserta istrinya Novi Dwi Santi
Adikku tersayang Dyah Ayu Puspa Kencana selalu
memberikan warna dalam hidupku.
Keluarga besarku yang selalu memberikan semangat
dan melengkapi kebahagiaanku.
Keluarga besar EKI 2 terimakasih atas kebersamaan
dan kekompakan yang selalu akan dikenang.
keluarga besar Pusat Kajian Ekonomi Islam (PAKIES)
sebagai tempat pembelajaran dan memperjuangkan
ekonomi islam.
Keluarga besar Koperasi Mahasiswa (KOPMA) UIN
Raden Fatah Palembang yang selalu memberikan ilmu
dan inspirasi.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh Rasio Nilai Pasar Terhadap Harga Saham. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling merupakan metode pengambilan sampel yang didasarkan pada kriteria tertentu. Sampel dalam penelitian ini, yaitu dua perusahaan sub sektor food and beverage. Analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda menggunakan SPSS 20.0 dengan metode data panel. Hasil uji t menunjukkan bahwa Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS), Book Value Per Share (BVS) dan Price Book Value (PBV) berpengaruh terhadap harga saham. Devidend Yield Ratio (DYR) dan Devidend Payout Ratio (DPR) secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham. Hasil uji F menunjukkan bahwa Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS), Devidend Yield Ratio (DYR), Devidend Payout Ratio (DPR), Book Value Per Share (BVS), Price Book Value (PBV) secara simultan berpengaruh terhadap harga saham. Dan variabel Price Book Value (PBV) adalah variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap harga saham.
Kata Kunci : Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS), Devidend Yield Ratio (DYR), Devidend Payout Ratio (DPR), Book Value Per Share (BVS), Price Book Value (PBV) dan Harga Saham
KATA PENGANTAR
Assalamua’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT berkat
Taufiq, Hidayah dan Kekuasaan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi yang berjudul “PENGARUH RASIO NILAI PASAR
TERHADAP HARGA SAHAM SYARIAH (Studi Kasus Perusahaan Sub
Sektor Food and Beverage Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Indeks (JII) Tahun
2011-2015)”. Shalawat serta salam senantiasa tetap tercurah limpahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, Nabi dari semua Nabi, dan pembawa kesempurnaan
agama yakni Islam.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin terselesaikan dengan
baik tanpa dukungan, bimbingan, bantuan, serta doa berbagai pihak selama
penyusunan skripsi ini berlangsung. Pada kesempatan ini penulis hendak
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Aflatul Muhtar selaku Rektor Universitas Islam Negeri Raden
Fatah Palembang.
2. Dr. H. Edyson Syaifullah, Lc.,MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang.
3. Ulil Amri, Lc.,M.H.I selaku Ketua Prodi Ekonomi Islam dan Juwita
Anggraini, M.H.I selaku Sekretaris Prodi Universitas Islam Negeri Raden
Fatah Palembang.yang telah memberikan arahan terhadap penelitian ini.
4. Muhammad Toric, Lc.,MA selaku dosen pembimbing akademik yang
telah membimbing dari awal proses kuliah hingga akhir semester.
5. Mawardi, SE.,M.Si, AK dan Lidia Desiana, SE.,M.Si selaku pembimbing
I dan II yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan kontribusi
tenaga dan fikiran, guna memberikan bimbingan dan arahan kepada
penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.
6. Seluruh pegawai dan staff TU Prodi dan Fakultas di Fakultas Universitas
Islam Negeri Raden Fatah Palembang.
7. Kedua orangtuaku selalu mendoakan dan mendukung penulis untuk
menjadi orang yang berguna agama, masyarakat,bangsa dan negara.
8. Teman-teman Pengurus ORMAWA khususnya PAKIES, KOPMA, LDK
dan KAMMI yang selalu memberikan motivasi.
9. Semua pihak yang secara langsung ataupun tidak langsung turut
membantu dalam penulisan skripsi ini. Semoga amal baik mereka semua
mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah S.W.T., Amin.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan kemampuan, pengetahuan, wawasan dan pengalaman penulis.
Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak.
Namun demikian, besar harapan saya agar skripsi ini dapat bermanfaat, untuk
para pembaca.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Palembang, 2016 Penulis Dita Retno Pratiwi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI .......................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAAN DEKAN .......................................................... iv
NOTA DINAS ..................................................................................................... v
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vii
ABSTRAK viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 11
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 12
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 12
1. Manfaat Teoritis ............................................................................. 12
2. Manfaat Praktis ............................................................................... 12
E. Sistematika Penulisan ......................................................................... 13
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori ................................................................................... 15
1. Pasar Modal .................................................................................... 15
2. Pasar Modal Syariah ....................................................................... 16
3. Jakarta Islamic Indeks .................................................................... 17
4. Laporan Keuangan .......................................................................... 18
5. Rasio Nilai Pasar ............................................................................ 19
a. Price Earning Ratio (PER) ........................................................ 20
b. Earning Per Ratio (EPS) ........................................................... 20
c. Devidend Yield Ratio (DYR) ..................................................... 20
d. Devidend Payout Ratio (DPR) ................................................... 21
e. Book Value Per Share (BVS) ..................................................... 21
f. Price Book Value (PBV) ............................................................ 22
6. Harga Saham................................................................................... 23
B. Kajian Penelitian Terdahulu ............................................................... 24
C. Pengembangan Hipotesis ................................................................... 33
BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian ............................................................................... 39
B. Desain Penelitian ................................................................................ 39
C. Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 40
1. Jenis Data ........................................................................................ 40
2. Sumber Data ................................................................................... 40
D. Populasi dan Sampel Populasi ........................................................... 41
1. Populasi .......................................................................................... 41
2. Sampel Populasi ............................................................................. 41
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 42
1. Studi Dokumentasi ......................................................................... 42
2. Studi Kepustakaan .......................................................................... 43
F. Variabel – variabel Penelitian ............................................................. 43
1. Variabel Dependen ......................................................................... 43
2. Variabel Independen ....................................................................... 44
G. Teknik Analisis Data .......................................................................... 48
1. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 49
2. Uji Hipotesis ................................................................................... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Objek Penelitian ............................................................... 54
1. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) ............................ 54
2. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) ................................... 56
B. Analisis Data ...................................................................................... 58
1. Analisis Deskriptif .......................................................................... 58
2. Uji Normalitas ................................................................................ 60
3. Uji Multikolinieritas ....................................................................... 61
4. Uji Autokorelasi ............................................................................. 63
5. Uji Heteroskedastisitas ................................................................... 64
C. Uji Hipotesis ....................................................................................... 65
1. Uji Koefisien Determinasi (R2) ...................................................... 65
2. Uji F (Simultan) .............................................................................. 65
3. Uji t (Parsial) .................................................................................. 66
D. Pembahasan ........................................................................................ 68
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ............................................................................................ 72
B. Saran ................................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu ............................................................................ 29
Tabel 3.1. Daftar Perusahaan Sub Sektor Food and Bevarage Yang Terdaftar
di Jakarta Islamic Indeks (JII) Tahun 2011-2015 .............................. 42
Tabel 3.2. Definisi Operasional Variabel ............................................................. 47
Tabel 4.1. Descriptive Statistics .......................................................................... 58
Tabel 4.2. Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ...................................... 61
Tabel 4.3. Hasil Uji Multikolinieritas ................................................................... 62
Tabel 4.4. Hasil Uji Autokorelasi ......................................................................... 64
Tabel 4.5. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) .................................................. 65
Tabel 4.6. Uji F (Simultan) ................................................................................... 65
Tabel 4.7. Hasil Uji t (Parsial) .............................................................................. 66
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1.1. Perkembangan Harga Saham Sub Sektor Food and Beverage
Yang Terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) Tahun 2011-
2015 ............................................................................................... 6
Grafik 4.1 Pergerakan Harga Saham PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk (ICBP) Tahun 2011-2015 ....................................................... 56
Grafik 4.2 Pergerakan Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
(INDF) Tahun 2011-2015 .............................................................. 58
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Pengaruh Rasio Nilai Pasar Terhadap Harga Saham Perusahaan
Food and Beverage yang Terdafar di Jakarta Islamic Index
(JII) Tahun 2011-2015 ................................................................... 37
Gambar 4.1. Normal P-PLOT .............................................................................. 60
Gambar 4.2. Hasil Uji Heteroskedastisitas ......................................................... 64
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada tahun 2013 prospek investasi saham tak secerah tahun 2012. Hal
ini terlihat dari pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang secera
konsisten masih tertekan hal ini terjadi karena banyaknya sentimen-sentimen
penggerak baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Pada 20 Mei 2013,
laju IHSG sempat mengalami rekor penurunan terbesar yaitu hingga 20,81%
yang terjadi akibat adanya dua sentimen negatif, pertama ketakutan yang
besar atas rencana bank sentral AS, The Federal Reserve untuk mengurangi
kucuran dalam programnya quantitative easing (QE), dan kedua adalah
makroekonomi dalam negeri yang tampak kurang solid. Akibatnya, para
investor asing pun merasa hati-hati untuk berinvestasi dan sedikit demi
sedikit keluar dari bursa saham domestik.1
Berkurangnya jumlah pemain dari bursa saham domestik ini terlihat pada
catatan transaksi investor asing yang merekam penjualan bersih (net sell)
sepanjang year to date (YTD) per 22 november 2013 yang mencapai Rp 24,9
triliun atau rekor terdalam selama 8 tahun terakhir. Arus dana keluar investor
asing yang terjadi selama 4 bulan berturut-turut mulai dari bulan Mei hingga
Agustus 2013 sebesar Rp 39,8 triliun menyebabkan naiknya nilai mata uang
1Analisis Forex, “Prospek Investasi Saham”, Http://analisaforex.com.10/02/2014/prospek-
investasi-saham-2014/4983.html. ( diakses, 20 November 2015)
dollar Amerika terhadap rupiah hingga mencapai Rp 11.000 per dollar
Amerika.2
Permasalahan tersebut tidak terlalu berdampak terhadap investasi
saham syariah. Sebaliknya, pangsa pasar saham syariah menunjukkan
perkembangan yang baik jika dilihat dari kapitalisasi mencapai 58,22 persen
dengan aset Rp 2.475,36 triliun pada kuartal III 2013 meningkat dari Rp.
2.451,33 triliun di akhir 2012. Pada tanggal 13 Agustus JII ditutup pada
707,38 poin atau meningkat sebesar 20,90% dibandingkan pada tahun 2013
sebesar 585,11 poin. Sementara itu, kapitalisasi pasar untuk saham-saham
yang tergabung dalam JII pada 13 Agustus 2014 sebesar Rp 2.063,84 triliun
atau 40,20% dari total kapitalisasi pasar seluruh Saham (Rp 5.134,30 triliun).
Nilai kapitalisasi pasar saham yang tergabung dalam JII pada 13 Agustus
2014 tersebut mengalami peningkatan sebesar 23,43% jika dibandingkan
kapitalisasi pasar saham JII pada akhir tahun 2013 sebesar Rp 1.672,10
triliun.3
Seperti halnya JII, ISSI ditutup pada 170,80 poin atau meningkat
sebesar 18,85% dibandingkan indeks ISSI pada akhir tahun 2013 sebesar
143,71 poin. Sementara itu, kapitalisasi pasar saham yang tergabung dalam
ISSI per 13 Agustus 2014 sebesar Rp 3.025,63 triliun atau 58,93% dari total
kapitalisasi pasar seluruh Saham (Rp 5.134,30 triliun). Kapitalisasi pasar
saham ISSI pada 13 Agustus 2014 tersebut mengalami peningkatan sebesar
2Analisis Forex, “Prospek Investasi Saham”, Http://analisaforex.com.10/02/2014/prospek-
investasi-saham-2014/4983.html. ( diakses, 20 November 2015) 3Yudi Suharso, “OJK Paparkan Perkembangan Terbaru Pasar Modal Syariah”,
http://mysharing.co/ojk-paparkan-perkembangan-terbaru-pasar-modal-syariah/. (diakses, 20 November 2015)
18,29% jika dibandingkan kapitalisasi pasar saham ISSI pada akhir tahun
2013 sebesar Rp2.557,85 triliun.4
Pertumbuhan pesat perbankan dan asuransi syariah telah mendorong
kebutuhan pasar akan perlunya produk-produk yang mampu mengatasi
masalah likuiditas industri keuangan syariah. Kehadiran pasar modal berbasis
integrasi produk syariah di Indonesia diharapkan dapat membantu bank dan
asuransi syariah mengoptimalkan penggunaan sumber dana yang tersedia
sesuai dengan prinsip syariah seiring menjaga keseimbangan antara likuiditas
dan tingkat keuntungan.5
Meskipun perkembangannya relatif baru dibandingkan dengan
perbankan syariah maupun asuransi syariah tetapi seiring dengan
pertumbuhan yang signifikan di industri pasar modal Indonesia, maka
diharapkan investasi syariah di pasar modal Indonesia akan mengalami
pertumbuhan yang pesat.6 Selain itu, kehadiran produk syariah di pasar modal
Indonesia juga membuka peluang berinvestasi bagi masyarakat yang
4Yudi Suharso, “OJK Paparkan Perkembangan Terbaru Pasar Modal Syariah”,
http://mysharing.co/ojk-paparkan-perkembangan-terbaru-pasar-modal-syariah/. (diakses, 20 November 2015)
5Tim Kajian Bapepam dan LK, Studi tentang Investasi Syariah di Pasar Modal Indonesia, (Jakarta: Bapepam, 2004), 1-2. M. Ali El-Gari, “Towards an Islamic Stock Market.” Islamic Economic Studies, Vol.1, No.1, (1993): 3. Sudin Haron dan Wan Nursofiza, “Creating a Dynamic Islamic Capital Market: The Essential Role of Innovation.” Dalam Islamic Capital Market: Products, Regulation &Development, Salman Syed, ed., (Jeddah: Islamic Development Bank Islamic Research and Training Institute, 2008), 1. Abdul Hamid, Pasar Modal Syariah, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,2009), hlm. 8
6http://www.idx.co.id/id-id/beranda/produkdanlayanan/pasarsyariah.aspx. (diakses, 3 juli 2015)
meyakini bahwa produk investasi konvensional mengandung elemen-elemen
yang diharamkan syariah.7
Pengembangan pasar modal syariah berbasis produk di Indonesia
mencapai tonggak penting sejak penerbitan Daftar Efek Syariah (DES)
tertanggal 30 November 2007 oleh Bapepam & LK (sekarang menjadi OJK)
telah mengeluarkan Daftar Efek Syariah (DES) yang berisi daftar saham
syariah yang ada di Indonesia. Daftar Efek Syariah (DES) merupakan
kumpulan efek (surat berharga) yang tidak bertentangan dengan prinsip-
prinsip syariah di pasar modal.8
Pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu negara
serta menunjang ekonomi negara yang bersangkutan.9 Pasar modal memiliki
peran penting dalam kegiatan ekonomi, karena pasar modal dapat
menghubungkan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang
mempunyai kelebihan dana. Pasar modal merupakan alternatif pembiayaan
untuk mendapatkan modal dengan biaya yang relatif murah dan juga tempat
untuk investasi jangka pendek dan jangka panjang. Disamping itu pasar
modal dapat mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien, karena dengan
adanya pasar modal maka pihak yang kelebihan dana (investor) dapat
memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling optimal.10
7Tim Kajian Bapepam dan LK, Studi tentang Investasi Syariah di Pasar Modal Indonesia,
1-2. Muhammad Gunawan Yasni, “Kami Terus Menyempurnakan Kriteria Efek Syariah.”(Laporan Utama, Majalah Sharing, Edisi Maret, 2012), hlm. 16-17
8http://www.bapepam.go.id/syariah/daftar_efek_syariah/index.html. (diakses, 1 Oktober 2015)
9Robert Ang, Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, (Media Soft Indonesia, 1997), hlm. 212 10Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta: Kanisius,
2010), hlm. 26
Lembaga pasar modal adalah pelengkap di sektor keuangan terhadap
lembaga lainnya yaitu bank dan lembaga pembiayaan. Pasar modal
memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik dana
dalam hal ini disebut sebagai pemodal (investor) dengan peminjam dana
dalam hal ini disebut dengan nama emiten (perusahaan go public).11
Salah satu aspek yang dinilai oleh investor adalah kinerja keuangan. Pada
prinsipnya semakin baik prestasi perusahaan maka akan meningkatkan
permintaan saham perusahaaan tersebut, sehingga pada gilirannya akan
meningkatkan pula harga saham perusahaan. Harga pasar saham merupakan
ukuran indeks prestasi perusahaan, yaitu seberapa jauh menajemen telah
berhasil mengelola perusahaan atas nama pemegang saham. Harga saham
mencerminkan indikator adanya keberhasilan dalam mengelola perusahaan.
Jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan, maka investor
atau calon investor menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelolah
usahanya.12
Perusahaan yang memiliki kinerja cukup baik akan lebih diminati oleh
para investor, karena kinerja perusahaan mempengaruhi harga saham di pasar.
investor akan membeli saham sesuai kinerja perusahaan saat ini dan
prospeknya di masa yang akan datang. Oleh karena itu, kinerja perusahaan
yang meningkat akan berpengaruh pada meningkatnya harga saham dan
diharapkan return saham yang dapat diterima investor meningkat. Berikut
11Pandji Anoraga dan Pakarti Piji, Pengantar Pasar Modal, (Jakarta : PT Asdi Mahasatya
Edisi Revisi., 2001), hlm. 5 12Kusdiyanto, Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham Bank-Bank
Go Publik Di Indonesia, (Empirika, No. 17, 1996), hlm. 39-49
data harga saham perusahaan sub sektor food and beverage yang terdaftar di
Jakarta Islamic Indeks (JII) tahun 2011-2014:
Grafik 1.1 Perkembangan Harga Saham Sub Sektor Food and Beverage yang
Terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) Tahun 2011-2015
Sumber : www.seputarforex.com
Dari Grafik 1.1 bahwa harga saham ICBP tahun 2011 periode I Rp
5.300, pada periode II mengalami peningkatan Rp 5.750. Penurunan terjadi
pada periode III Rp 4.925, dan kembali mengalami peningkatan pada periode
IV Rp 5.200. Tahun 2012 periode I harga saham Rp 5.450 dan mengalami
peningkatan pada periode II Rp 5.750, periode ke III Rp 6.350 hingga periode
ke IV Rp 8.100. Pada tahun 2013 periode I Rp 9.600 dan mengalami
peningkatan pada periode ke II Rp 12.200. Terjadi penurunan periode ke III
Rp 10.250 dan periode IV Rp 10.200. Pada tahun 2014 periode I Rp 10.100
dan periode II Rp 10.000, dan terjadi peningkatan pada periode ke III Rp
11.350 hingga periode IV Rp 13.100.
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
periode I
periode II
periode III
periode IV
periode I
periode II
periode III
periode IV
periode I
periode II
periode III
periode IV
periode I
periode II
periode III
periode IV
periode I
periode II
periode III
periode IV
2011 2012 2013 2014 2015
ICBP
INDF
Harga saham INDF tahun 2011 periode I Rp 5.400 dan periode II
mengalami peningkatan Rp 5.750. Penurunan terjadi pada periode III Rp
5.050 dan periode IV Rp 5.200. Tahun 2012 periode I dan periode II Rp
4.850. Mengalami kenaikan pada periode ke III Rp 5.650 dan periode IV Rp
5.850. Tahun 2013 periode I dan periode II harga saham Rp 7.450. Pada p
mengalami penurunan di harga Rp 7.050 dan terus mengalami penurunan
hingga akhir periode tahun 2013 dengan harga saham Rp 6.600. Pada periode
I dan II di tahun 2014 harga saham mengalami kenaikan dengan harga Rp
7.300 dari periode tahun sebelumnya. Dan mengalami penurunan pada
periode ke III Rp7.000. dan periode IV dengan harga saham Rp 6.750.
Dapat disimpulkan bahwa harga saham ICBP dan INDF terjadi
perubahan tiap periodenya. Beberapa banyak faktor yang mempengaruhi
harga saham dan return saham, baik yang bersifat makro maupun mikro
ekonomi. Faktor makro ada yang bersifat ekonomi maupun nonekonomi.
Faktor makroekonomi terinci dalam beberapa variabel ekonomi, misalnya
inflasi, suku bunga, kurs, valuta asing, tingkat pertumbuhan ekonomi, harga
bahan bakar minyak di pasar internasional, dan indeks saham regional. Faktor
makro nonekonomi mencakup peristiwa politik domestik, peristiwa sosial,
peristiwa hukum, dan peristiwa politik internasional. Sementara itu, faktor
mikroekonomi misalnya laporan keuangan.13
Rasio keuangan dikelompokkan menjadi lima jenis berdasarkan ruang
lingkup atau tujuan yang ingin dicapai, yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas
13Mohammad Samsul, Pasar Modal dan Manajemen Portofolio, (Surabaya: Erlangga,
2006), hlm. 335
(leverage), rasio rentabilitas (profitabilitas), rasio aktivitas, dan rasio pasar
(market ratios).14
Rasio pasar merupakan sekumpulan rasio yang menghubungkan harga
saham dengan laba dan nilai buku per saham. Rasio ini memberikan petunjuk
mengenai apa yang dipikirkan invenstor atas kinerja perusahaan di masa lalu
serta prospek di masa mendatang.15 Rasio ini memberikan informasi seberapa
besar masyarakat (investor) atau para pemegang saham menghargai
perusahaan, sehingga mereka mau membeli saham perusahaan dengan harga
yang lebih tinggi di banding dengan nilai buku saham.16
Rasio yang banyak digunakan untuk pengambilan keputusan investasi
adalah rasio harga saham terhadap laba bersih per sahamnya (Price Earning
Ratio). Price Earning Ratio (PER) atau rasio laba atas saham merupakan
salah satu cara mengukur prestasi kerja saham biasa di bursa yang paling
lazim digunakan. Price Earning Ratio (PER) yang tinggi mencerminkan
rendahnya kapasitas pemilik saham untuk memperoleh kembali nilai
sahamnya.17
Earning Per Share (EPS) merupakan perbandingan antara earning
(dalam hal ini laba bersih setelah pajak) dengan jumlah lembar saham
perusahaan. Bagi para investor, informasi Earning Per Share (EPS)
14Robert Ang, Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, hlm. 18-23 15Moeljadi, Manajemen Keuangan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif, (Malang: Jilid 1,
Edisi 1, Bayumedia Publishing, 2006), hlm. 75 16Sutrisno, Manajemen Keuangan. (Yogyakarta: Cetakan Ketiga, Ekonosia, 2003), hlm.
256 17Yeye Susilowati, Pengaruh Price Earning Ratio (PER) Terhadap Faktor Fundamental
Perusahaan (Dividen Pay Out Ratio, Earning Per Share dan Risiko) Pada Perusahaan publik di BEJ. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Vol.10, No.1, Maret 2003, hlm. 51-66
merupakan informasi yang dianggap paling mendasar dan berguna, karena
bisa menggambarkan prospek earning di perusahaan masa depan.18 Earning
Per Share (EPS) menunjukkan tingkat keuntungan yang diperoleh untuk
setiap lembar saham. Semakin besar Earning Per Share (EPS) menyebabkan
semakin besar laba yang diterima pemegang saham, hal tersebut
menunjukkan semakin baik kondisi operasional perusahaan .19
Devidend Yield Ratio (DYR) merupakan sebagian dari total return
yang akan diperoleh investor. Biasanya perusahaan yang mempunyai prospek
pertumbuhan yang tinggi akan mempunyai dividend yield yang rendah,
karena dividen sebagian besar akan diinvestasikan kembali. Kemudian karena
perusahaan dengan prospek yang tinggi akan mempunyai harga pasar saham
yang tinggi, yang berarti pembaginya tinggi, maka dividend yield untuk
perusahaan semacam ini akan cenderung lebih rendah.20
Dividen Payout Ratio (DPR) atau kebijakan dividen pada hakikatnya
adalah menentukan porsi keuntungan yang akan dibagikan kepada para
pemegang saham, dan yang akan ditahan sebagai bagian dari laba ditahan.
Dividend Payout Ratio (DPR) diukur sebagai dividen yang dibayarkan dibagi
dengan laba yang tersedia untuk pemegang saham umum.21
Book Value per Share (BVS) pada dasarnya mewakili jumlah aset/ekuitas
yang dimiliki perusahaan tersebut. Secara normal, book value suatu
18Eduardus Tandelilin, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, (Yogyakarta : Edisi
Pertama BPFE, 2001), hlm. 240 19Tjipto Darmadji dan Fakhrudin M.H, Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya
Jawab, (Jakarta: Salemba Empat, 2006), hlm. 195 20Mahmud M Hanafi, Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: BPFE, 2004), hlm. 43 21Jogiyanto Hartono, Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori
dan Praktek Aplikasi Bisnis, (Yogyakarta: Andi Offset, 1998), hlm.105
perusahaan akan terus naik seiring dengan naiknya kinerja perusahaan
demikian pula sebaliknya, sehingga book value ini penting untuk mengetahui
kapasitas dari harga per lembar suatu saham serta dalam penentuan wajar atau
tidaknya harga saham di pasar. Dengan demikian secara tidak langsung dapat
disimpulkan bahwa book value berpengaruh terhadap harga saham.22
Price Book Value (PBV) merupakan rasio antara harga per lembar
saham dengan nilai buku ekuitas pemegang saham per lembar.23 Rasio ini
menunjukkan harga pasar saham diperdagangkan di atas atau di bawah nilai
buku saham tersebut atau biasa disebut dengan harga saham tersebut
overvalued atau undervalued.
Penelitian yang dilakukan Angantyo Adi, Darminto dan Dwi Atmanto
(2012) menunjukkan bahwa Earning Per Share (EPS), dan Book Value Per
Share (BVS) berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan hasil penelitian
Vernande Nirohito (2009) bahwa Earning Per Share (EPS) dan Book Value
Per Share (BVS) tidak berpengaruh terhadap harga saham. Penelitian yang
dilakukan Astrid Amanda, Darminto dan Achmad Husaini (2012)
menunjukkan hasil bahwa variabel Price Earning Ratio (PER) secara parsial
tidak berpengaruh terhadap harga saham. Sebaliknya, hasil penelitian yang
dilakukan oleh Sri Zuliarni (2012) bahwa Price Earning Ratio (PER)
berpengaruh terhadap harga saham.
22Tryfino, Cara Cerdas Berinvestasi Saham, (Jakarta: Edisi Pertama, Transmedia Pustaka,
2009), hlm. 10 23Charles Jones, Investments Analysis & Management, (New York : 6th edition, John willey
and Sons Inc, 1998), hlm. 46
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu tersebut, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Rasio Nilai Pasar
Terhadap Harga Saham Syariah (Studi Kasus Perusahaan Sub Sektor
Food and Beverage Yang Terdaftar di Jakarta Islamic Indeks Tahun
2011-2015”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka rumusan permasalahan
yang diajukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Apakah rasio nilai pasar berpengaruh terhadap harga saham perusahaan sub
sektor food and beverage yang diperdagangkan di Jakarta Islamic Indeks
(JII) tahun 2011-2015?
2. Variabel rasio nilai pasar manakah yang paling dominan berpengaruh
terhadap harga saham perusahaan sub sektor food and beverage yang
diperdagangkan di Jakarta Islamic Indeks (JII) tahun 2011-2015?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Membuktikan pengaruh rasio nilai pasar terhadap harga saham perusahaan
sub sektor food and beverage yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII)
tahun 2011-2015.
2. Membuktikan indikator rasio nilai pasar manakah yang paling dominan
terhadap harga saham perusahaan sub sektor food and beverage yang
terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) tahun 2011-2015.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
beberpa pihak, anatara lain :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar acuan bagi
pengembangan penelitian selanjutnya dan memperkaya kajian teoritik
dalam bidang ekonomi dan laporan keuangan. Penulis juga dapat
menerapkan ilmu yang pernah didapatkan selama perkuliahan pada jurusan
Ekonomi Islam UIN Raden Fatah Palembang.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini memfokuskan kepada perusahaan food and beverage
yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) sebagai objek penelitian,
sehingga diharapkan mampu meningkatkan performa saham syariah di
dunia industri keuangan syariah dan menjadi media informasi sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan para investor untuk
mulai berinvestasi dengan menilai kinerja perusahaan.
E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika dari penulisan skripsi ini yaitu terdiri dari 5 bab
yang masing-masing dirincikan beberapa sub bab, yaitu sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab I penulis menguraikan latar belakang masalah,
perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN
HIPOTESIS
Bab II penjelasan dari beberapa teori yang dipakai untuk
melandasi pelaksanaan penelitian dari berbagai sumber-
sumber referensi buku atau jurnal yang mendukung kajian
dan analisis yang penulis sampaikan, serta penelitian
sebelumnya yang menjadi landasan penulis untuk
melakukan penelitian ini.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab III menjelaskan tentang desain penelitian, jenis dan
sumber data, populasi dan sampel penelitian, teknik
pengumpulan data, variabel-variabel penelitian, teknik
pengumpulan data (Uji Asumsi Klasik dan Uji Hipotesis).
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV terdiri dari gambaran umum obyek penelitian, hasil
analisis data, hasil uji hipotesis, dan pembahasan hasil
penelitian.
BAB V KESIMPULAN
Bab V adalah bab terakhir dimana penulis menunjukkan
keberhasilan tujuan dari penelitian. Kesimpulan juga
menunjukkan hipotesis mana yang didukung dan mana
yang tidak didukung oleh data. Saran-saran yang berisi
keterbatasan dari penelitian yang telah digunakan dan saran
bagi penelitian yang akan datang.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
1. Pasar Modal
Pasar modal merupakan alternatif penghimpun dana selain sistem
perbankan. Pasar modal adalah pasar dari berbagai instrumen keuangan
(sekuritas) jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, dalam bentuk
hutang (obligasi) maupun modal sendiri (saham) yang diterbitkan
pemerintah dan perusahaan swasta.24
Peranan pasar modal pada suatu negara adalah sebagai berikut :
a. Sebagai fasilitas dalam melakukan interaksi antara pembeli dan penjual
untuk menentukan harga saham atau surat berharga yang
diperjualbelikan.
b. Pasar modal memberikan kesempatan kepada investor untuk memperoleh
hasil (return) yang diharapkan. Keadaan tersebut akan mendorong
perusahaan (emiten) untuk memenuhi keinginan para investor. Pasar
modal menciptakan peluang bagi perusahaan untuk memuaskan
keinginan para pemegang saham melalui kebijakan deviden dan stabilitas
harga sekuritas yang relatif normal.
24Suad Husnan, Dasar-Dasar teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, (Yogyakarta: Edisi
Ketiga, UPP AMP YKPN, 1998), hlm. 3
c. Pasar modal memberi kesempatan kepada investor untuk menjual kembali
saham yang dimilikinya atau surat berharga lainnya. Dengan
beroperasinya pasar modal, para investor dapat melikuidasi surat
berharga yang dimilikinya tersebut setiap saat.
d. Pasar modal menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk
berpartisipasi dalam perkembangan suatu perekonomian. Masyarakat
umum mempunyai kesempatan untuk mempertimbangkan alternatif cara
penggunaan uang mereka.
e. Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga.
Bagi para investor, keputusan investasi harus didasarkan pada
tersedianya informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Pasar modal
dapat menyediakan kebutuhan terhadap informasi bagi para investor
secara lengkap, yang apabila hal tersebut dicari sendiri maka akan
memerlukan biaya yang sangat mahal.25
2. Pasar Modal Syariah
Pengertian Pasar modal syariah adalah pasar modal yang seluruh
mekanisme kegiatannya terutama mengenai emiten, jenis efek yang
diperdagangkan dan mekanisme perdagangannya telah sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah. Sedangkan yang dimaksud dengan efek syariah
adalah efek sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di
25Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2003),
hlm. 7
bidang pasar modal yang akad pengelolaan perusahaan maupun cara
penerbitannya memenuhi prinsip-prinsip syariah.26
Bentuk ideal dari pasar modal syariah dapat dicapai dengan islamisasi
empat pilar pasar modal, yaitu:
a. Emiten (perusahan) dan efek yang diterbitkannya didorong untuk
memenuhi kaidah syariah, keadilan, kehati-hatian, dan transparasi.
b. Pelaku pasar (investor) harus memiliki pemahaman yang baik tentang
ketentuan muamalah, manfaat dan risiko transaksi di pasar modal.
c. Infrastruktur informasi bursa efek yang jujur, transparan, dan tepat waktu
yang merata di publik yang ditunjang oleh mekanisme pasar yang wajar.
d. Pengawasan dan penegakan hukum oleh otoritas pasar modal dapat
diselenggarakan secara adil, efisien, efektif, dan ekonomis.27
3. Jakarta Islamic Indeks
Jakarta Islamic Indeks merupakan indeks yang terdiri 30 saham
mengakomodasi syariat investasi dalam Islam atau indeks yang berdasarkan
syariah Islam. Pada dasarnya saham syariah sudah ada di Indonesia pada
tahun 1997. Landasan hukum dari peluncuran saham syariah ini didasarkan
pada Undang – Undang Pasar Modal No 8 tahun 1995. pasal 1 butir 13 dari
Undang – Undang tersebut yang menyatakan bahwa pasar modal adalah
kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan
26Andri Soemitra, Bank & Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: PT. Kencana Prenada
Media Group, 2009), hlm. 111-112 27IndahYuliana, Investasi Produk Keuangan Syariah, (Malang: UIN-MALIKI PRESS,
2010), hlm. 46-48
efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,
serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.28
Untuk menetapkan saham-saham yang masuk dalam perhitungan
Jakarta Islamic Index, melibatkan Dewan Pengawas Syariah yang
melakukan proses seleksi sebagai berikut:
a. Saham-saham yang akan dipilih berdasarkan Daftar Efek Syariah (DES)
yang dikeluarkan oleh Bapepam – LK.
b. Memilih 60 saham dari daftar efek syariah tersebut berdasarkan urutan
kapitalisasi pasar terbesar dalam 1 tahun terakhir.
c. Dari 60 perusahaan tersebut dipilih 30 perusahaan berdasarkan
likuiditas, yaitu nilai transaksi di pasar reguler dalam 1 tahun terakhir.29
2. Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan struktur yang menyajikan posisi
keuangan dan kinerja keuangan dalam sebuah entitas. Tujuan umum dari
laporan keuangan ini untuk kepentingan umum adalah penyajian informasi
mengenai posisi keuangan (financial position), kinerja keuangan (financial
performance), dan arus kas (cash flow) dari entitas yang sangat berguna
untuk membuat keputusan ekonomis bagi para penggunanya. Untuk dapat
mencapai tujuan ini, laporan keuangan menyediakan informasi mengenai
elemen dari entitas yang terdiri dari aset, kewajiban, networth, beban, dan
pendapatan (termasuk gain dan loss), perubahan ekuitas dan arus kas.
28Indonesian Stock Exchange, Buku Panduan Harga Saham Bursa Efek Indonesia, (Jakarta: Indonesian Stock Exchange, 2008), hlm. 3
29 Ibid., hlm. 13
Informasi tersebut dPiikuti dengan catatan, akan membantu pengguna
memprediksi arus kas masa depan.30
Laporan keuangan terdiri dari neraca dan perhitungan laba-rugi
serta laporan perubahan ekuitas. Neraca menunjukkan jumlah aset,
kewajiban dan ekuitas dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu.
Sedangkan perhitungan (laporan) laba-rugi memperlihatkan hasil-hasil yang
telah dicapai oleh perusahaan serta beban yang terjadi selama periode
tertentu, dan laporan perubahan ekuitas menunjukkan sumber dan
penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan ekuitas
perusahaan.31
Informasi laporan keuangan perusahaan bermanfaat untuk menilai
aktivitas, pendanaan dan operasi perusahaan selama periode tertentu. Selain
untuk menilai kemampuan perusahaan, laporan keuangan juga bertujuan
sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi.
3. Rasio Nilai Pasar
Rasio pasar mengukur harga pasar saham perusahaan, relatif terhadap
nilai bukunya. Sudut pandang rasio ini lebih banyak berdasar pada sudut
pandang investor ataupun calon investor, meskipun pihak manajemen, juga
berkepentingan rasio ini. Rasio modal saham atau rasio pasar terdiri dari:32
30Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi keuangan per 1 Juni 2012, (Jakarta:
Salemba Empat, 2012), hlm. 5 31Munawir, Analisis Laporan Keuangan, (Yogyakarta: Edisi 4, Liberty, 2010), Hlm. 5 32 Mahmud M Hanafi, Manajemen Keuangan, hlm. 43
a. Price Earning Ratio (PER)
Price Earning Ratio (PER) merupakan rasio yang membandingkan
antara harga pasar per lembar saham (market price share) dengan
penghasilan per lembar saham (earning per share). Rasio ini sering
digunakan untuk membandingkan peluang investasi.33
b. Earning Per Share
Earning Per Share (EPS) merupakan indikator yang menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk memberikan imbalan (return) pada
setiap lembar saham biasa. Pemberian saham biasa umumnya lebih
memperhatikan penghasilan per lembar saham dari pada dividen yang
diperoleh. Biasanya penghasilan per lembar saham biasa mempengaruhi
harga saham di bursa efek.34
c. Devidend Yield Ratio (DYR)
Dividen yield Ratio (DYR) merupakan sebagian dari total return
yang akan diperoleh investor. Biasanya perusahaan yang mempunyai
prospek pertumbuhan yang tinggi akan mempunyai dividend yield yang
rendah, karena dividen sebagian besar akan diinvestasikan kembali.
Kemudian karena perusahaan dengan prospek yang tinggi akan
mempunyai harga pasar saham yang tinggi, yang berarti pembaginya
tinggi, maka dividend yield untuk perusahaan macam ini akan
cenderung lebih rendah. 35
33Budi Rahardjo, Laporan Keuangan Perusahaan, (Yogyakarta : UGM Press, 2009), hlm.
151 34 Ibid.,hal 150 35Hanafi, Mamduh M, Manajemen Keuangan, hlm. 43
d. Devidend Payout Ratio (DPR)
Dividend payout ratio (DPR) merupakan proporsi laba bersih
yang dibagikan secara kas kepada pemegang saham. Rasio ini adalah
perbandingan antara dividen yang dibagikan dengan laba bersih yang
diperoleh perusahaan, biasanya disajikan dalam bentuk presentase.36
Semakin tinggi dividend payout ratio berarti semakin
menguntungkan bagi investor, tetapi bagi pihak manajemen, hal
tersebut akan mengurangi sumber modal internal perusahaan karena
akan mengurangi laba ditahan.
e. Book Value Per Share (BVS)
Book Value per Share (BVS) atau Nilai Buku suatu perusahaan
adalah modal pemegang saham (shareholder’s equity). Modal pemegang
saham adalah jumlah aset-aset perusahaan (company’s assets) dikurangi
dengan kewajiban).37 Nilai buku (book value) per lembar saham
menunjukkan aktiva bersih (net assets) yang dimiliki oleh pemegang
saham dengan memiliki satu lembar saham. Karena aktiva bersih adalah
sama dengan total ekuitas pemegang saham, maka nilai buku per lembar
saham adalah total ekuitas dibagi dengan jumlah saham yang beredar.38
36J.P Sitanggang, Manajemen Keuangan Perusahaan, (Jakarta: Mitra Wacana Media,
2012), hlm. 6 37Gregorius Sihombing, Kaya dan Pinter Jadi Trader & Investor Saham. (Yogyakarta :
Penerbit Indonesia Cerdas, 2008), hlm. 93 38Jogiyanto Hartono, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori
dan Praktek Aplikasi Bisnis, hlm. 82
f. Price Book Value (PBV)
Price to Book Value (PBV) adalah perhitungan atau perbandingan
antara market value dengan book value suatu saham. Rasio ini berfungsi
untuk melengkapi analisis book value. Jika pada analisis book value,
investor hanya mengetahui kapasitas per lembar dari nilai saham, pada
rasio Price to Book Value (PBV) investor dapat mengetahui langsung
sudah berapa kali market value suatu saham dihargai dari book value-
nya.39
Price to Boook Value (PBV) merupakan suatu nilai yang dapat
digunakan untuk membandingkan apakah sebuah saham lebih mahal atau
lebih murah dibandingkan dengan saham lainnya. Untuk
membandingkannya, kedua perusahaan harus dari satu kelompok usaha
yang memiliki sifat bisnis yang sama. Price to Book Value (PBV)
menggambarkan nilai pasar keuangan terhadap manajemen dan
organisasi dari perusahaan yang sedang berjalan ( going concern). Suatu
perusahaan yang berjalan baik dengan staf manajemen yang kuat dan
organisasi yang berfungsi kurangnya sama dengan nilai buku aktiva
fisiknya.40
39Tryfino, Cara CerdasBerinvestasi Saham, (Jakarta: Transmedia Pustaka, 2009), hlm. 9 40Gregorius Sihombing, Kaya dan Pinter Jadi Trader & Investor Saham, hlm. 95
4. Harga Saham
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik
kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga
tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang
ditanamkan di perusahaan tersebut.41
Saham atau sekuritas merupakan secarik kertas yang menunjukkan
hak pemilik kertas tersebut untuk memperoleh bagian dari prospek atau
kekayaan perusahaan yang menerbitkan sekuritas tersebut dan berbagai
kondisi untuk melaksanakan hak tersebut.42 Selembar saham mempunyai
nilai atau harga dan dapat dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu:
a. Harga Nominal
Harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh
emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya
harga nominal memberikan arti penting saham karena deviden minimal
biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal.
b. Harga Perdana
Harga ini merupakan harga saat saham itu dicatat di bursa efek.
Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin
emisi (underwriter) dan emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa
41Tjipto Darmadji dan Hendry M Fakhruddin, Pasar Modal di Indonesia, (Jakarta:
Salemba Empat, 2001), hlm. 5 42Suad Husnan, Manajemen Keuangan Teori Dan Penerapan (Keputusan Jangka
Panjang), (Yogyakarta: BPFE UGM, 1996), hlm. 27
harga saham itu akan dijual kepada masyarakat biasanya untuk
menentukan harga perdana.
c. Harga Pasar
Kalau harga perdana merupakan harga jual dari perjanjian emisi
kepada investor, maka harga pasar adalah harga jual dari investor yang
satu dengan investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut
dicatat di bursa. Transaksi di sini tidak lagi melibatkan emiten dan
penjamin emisi harga, ini disebut sebagai harga di pasar sekunder dan
harga inilah yang benar-benar mewakili harga perusahaan penerbitnya,
karena transaksi di pasar sekunder, kecil sekali terjadi negosiasi harga
investor dengan perusahaan penerbit.
B. Kajian Penelitian Terdahulu
Berdasarkan telaah yang dilakukan terhadap beberapa sumber
kepustakaan, pengujian pengaruh antara variabel dependen dan variabel
independen semacam ini telah dilakukan oleh beberapa penelitian sebelumnya.
Untuk itu penulis akan menguraikan beberapa kajian pustaka yang relevan
dengan masalah Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share
(EPS), Devidend Yield Ratio (DYR), Devidend Payout Ratio (DPR), Book
Value Per Share (BVS), Price Book Value (PBV) terhadap harga saham antara
lain:
Sasongko Tri Utomo (2013) dengan skripsinya berjudul “Analisis
Pengaruh Rasio Nilai Aktivitas dan Nilai Pasar Terhadap Perubahan Harga
Saham”. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa secara simultan atau bersama-sama variabel
PER, PBV, dan TATO tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
perubaahan harga saham. Sedangakan secara parsial atau individu hanya
variabel PBV yang berpengaruh secara signifikan dan variabel yang lain seperti
PER, dan TATO tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.43
Angantyo Adi, Darminto dan Dwi Atmanto (2012) dengan jurnalnya
yang berjudul “Pengaruh ROE, DER, EPS, Dan BVS Terhadap Harga Saham
(Studi pada Perusahaan Consumer Goods Industry yang Terdaftar di BEI
Periode Tahun 2008 – 2011)”. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi
linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan secara simultan variabel ROE,
DER, EPS dan BV berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara
parsial variabel ROE, EPS dan BV berpengaruh terhadap harga saham.44
Rani Ramdhani (2012) dengan jurnalnya yang berjudul “Pengaruh
Dividend Yield Dan Earning Volatility Terhadap Volatilitas Harga Saham Di
Bursa Efek Jakarta”. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier
berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa DYR cenderung
berpengaruh negatif dan EV cenderung berpengaruh positif secara simultan
mempunyai pengaruh signifikan terhadap volatilitas harga saham.45
43Sasongko Tri Utomo, 2013, “Analisis Pengaruh Rasio Nilai Aktivitas dan Nilai Pasar
Terhadap Perubahan Harga Saham”, Skripsi, (tidak diterbitkan) 44Adi, Angantyo dkk. 2012. Pengaruh ROE, DER, EPS, Dan BVS Terhadap Harga Saham
Studi pada Perusahaan Consumer Goods Industry yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2008 – 2011. Jurnal
45Rani Ramdhani. 2012. Pengaruh Devidend Yield dan Earning Volatility Terhadap Votalistas Harga Saham Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal
Astrid Amanda, Darminto dan Achmad Husaini (2012) dengan
jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Debt To Equity Ratio, Return On Equity,
Earning Per Share, dan Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham (Studi
pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-
2011)”. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa variabel DER, ROE, EPS, dan PER secara
simultan signifikan pengaruhnya terhadap harga saham. Sedangkan variabel
DER, EPS , ROE secara parsial berpengaruh terhadap harga saham. Dan
variabel PER secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham.46
Kadek Anom Adiguna (2012) dengan skripsinya yang berjudul
“Analisis Pengaruh EPS, PER, dan Dividend Yield Serta Aliran Dana Asing
Terhadap Perubahan Harga Saham Blue Chip dan Harga Saham Lini Kedua Di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2009 – 2011”. Teknik analisis yang digunakan
adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
variabel EPS, DY, berpengaruh positif terhadap harga saham. Sedangkan
variabel PER tidak berpengaruh terhadap harga saham blue chip dan harga
saham.47
Denies Priatinah Prabandaru Adhe Kusuma (2012) dengan judul
jurnalnya “Pengaruh Return On Invvestment (ROI), Earning Per Share (EPS),
dan Dividen Per Share (DPS) Terhadap Harga Saham Perusahaan
46Amanda, Astrid dkk. 2012. Pengaruh Debt To Equity Ratio, Return On Equity, Earning
Per Share, dan Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham (Studi pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2011. Jurnal
47Adiguna, Kadek Anom. 2012. Analisis Pengaruh EPS, PER, dan Dividend Yield Serta Aliran Dana Asing Terhadap Perubahan Harga Saham Blue Chip dan Harga Saham Lini Kedua Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009 – 2011. Skripsi (tidak diterbitkan)
Pertambangan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008-
2010”. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa ROI, EPS dan DPS secara positif dan
berpengaruh secara simultan terhadap harga saham”.48
Sri Zuliarni (2012) dengan judul jurnalnya “Pengaruh Kinerja Keuangan
Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Mining and Mining Service Di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil
penelitian menunjukan bahwa ROA, PER memiliki pengaruh yang signifikan terhdap
harga saham dan DPR tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga
saham.49
Penelitian kedelapan oleh Vernande Nirohito (2009) dengan skripsinya
yang berjudul “Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Dan Resiko Sistematik
Terhadap Harga Saham Pada Industri Properti Dan Real Estate Di Bursa Efek
Indonesia”. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan secara simultan EPS, BVS, ROA, DPR, beta
berpengaruh terhadap harga saham. Secara parsial hanya variabel ROA yang
berpengaruh terhadap harga saham.
Dady Suhadi (2009) dengan judul jurnalnya “Pengaruh Rasio
Aktivitas, Rasio Profitabilitas, Rasio Laverage, dan Rasio Penilaian Terhadap
Harga Saham Perusahaan Food and Beverage”. Teknik analisis yang
digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
48Kusuma, Denies Priatinah Prabandaru Adhe. 2012. Pengaruh Return On Invvestment
(ROI), Earning Per Share (EPS), dan Dividen Per Share (DPS) Terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008-2010. Jurnal
49Zuliarni, Sri. 2012. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Mining and Mining Service Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal
rasio aktivitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
Rasio profitabilitas ROA berpengaruh positif singifikan terhadap harga saham.
Rasio leverage mempunyai pengaruh yang signifikan negatif terhadap harga
saham. Rasio penilaian mempunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap
harga saham.50
Gede Priana Dwipratama (2007) dengan skripsinya yang berjudul
“Pengaruh PBV, DER, EPS, DPR, dan ROA Terhadap Harga Saham (Studi
Empiris Pada Perusahaan Food and Baverage yang Terdaftar di BEI)”. Teknik
analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa hanya variabel EPS yang berpengaruh positif terhadap
harga saham. Dan secara bersama-sama diketahui bahwa semua variabel bebas
berpengaruh secara simultan terhadap harga saham.51
Daftar rincian penelitian terdahulu tercakup pada tabel 2.1 berikut ini:
50Suhady, Dady. 2009. Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas, Rasio Laverage,
dan Rasio Penilaian Terhadap Harga Saham Perusahaan Food and Beverage. Jurnal 51Dwipratama, Gede Priana. 2007. Pengaruh PBV, DER, EPS, DPR, dan ROA Terhadap
Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Food and Baverage yang Terdaftar di BEI). Skripsi (tidak diterbitkan)
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No
Nama Peneliti
Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Penelitian
Perbedaan Penulis Peneliti Terdahulu
1 Sasongko Tri Utomo (2013)
Analisis Pengaruh Rasio Nilai Aktivitas dan Nilai Pasar Terhadap Perubahan Harga Saham. (Skripsi)
Secara simultan variabel PER, PBV, dan TATO tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubaahan harga saham. Sedangakan secara parsial variabel PBV yang berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.
1. Meneliti pengaruh variabel PER dan PBV terhadap harga saham.
2. Menggunakan analisis regresi linier berganda.
1. Menggunakan enam variabel yaitu PER, EPS, DYR, DPR, BVS, PBV.
2. Sampel perusahaan food and baverage yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) 2012-2014.
1. Menggunakan tiga variabel yaitu PER, TATO, PBV.
2. Sampel perusahaan manufaktur tahun 2007-2011.
2 Angantyo Adi,
Darminto dan
Dwi Atmanto (2012)
Pengaruh ROE, DER, EPS, Dan BVS Terhadap Harga Saham
(Studi pada Perusahaan Consumer Goods Industry yang Terdaftar
di BEI Periode Tahun 2008 – 2011). (Jurnal)
Secara simultan variabel ROE, DER, EPS dan BV berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara parsial variabel ROE, EPS dan BV berpengaruh terhadap harga saham.
1. Meneliti pengaruh variabel EPS dan BV terhadap harga saham.
2. Menggunakan analisis regresi linier berganda.
1. Menggunakan enam variabel yaitu PER, EPS, DYR, DPR, BVS, PBV.
2. Sampel perusahaan food and baverage yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) tahun 2012-2014.
1. Menggunakan empat variabel yaitu ROE, DER, EPS, BVS
2. Sampel perusahaan consumer goods industry yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2008 – 2011).
3 Rani Pengaruh Dividend Yield Variabel DY cenderung 1. Meneliti pengaruh 1. Menggunakan enam 1.Menggunakan dua
Ramdhani (2012)
Dan Earning Volatility Terhadap Volatilitas Harga Saham Di Bursa Efek Jakarta. (Jurnal)
berpengaruh negatif terhadap volatilitas harga saham dan earning volatility cenderung berpengaruh positif terhadap volatilitas harga saham.
DYR terhadap harga saham.
2. Menggunakan analisis regresi linier berganda.
variabel yaitu PER, EPS, DYR, DPR, BVS, PBV.
2. Sampel perusahaan food and baverage yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) tahun 2007-2010.
variabel yaitu DYR dan EV.
2. Sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2002 – 2007.
4 Astrid Amanda, Darminto
dan Achmad Husaini (2012)
Pengaruh DER, ROE, EPS, dan PER Terhadap Harga Saham (Studi pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2011). (Jurnal)
DER, ROE, EPS, dan PER secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Sedangkan secara parsial DER, EPS, ROE berpengaruh terhadap harga saham.
1. Meneliti pengaruh EPS, PER terhadap harga saham perusahaan food and baverage.
2. Menggunakan analisis regresi linier berganda.
1. Menggunakan enam variabel yaitu PER, EPS, DYR, DPR, BVS, PBV.
2. Sampel perusahaan sub sektor food and baverage yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) tahun 2012-2014.
1. Menggunakan empat variabel yaitu DER, ROE, EPS, dan PER.
2. Sampel perusahaan food and beverages terdaftar di BEI 2008-2011.
5 Kadek Anom Adiguna (2012)
Analisis Pengaruh EPS, PER, Dan DY Serta Aliran Dana Asing Terhadap Perubahan Harga Saham Blue Chip Dan Harga Saham Lini Kedua Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009 – 2011. (Skripsi)
Secara parsial EPS, DY, berpengaruh positif terhadap harga saham. Sedangkan PER tidak berpengaruh terhadap harga saham.
1. Meneliti pengaruh EPS, PER,DY terhadap harga saham.
2. Menggunakan analisis regresi linier berganda.
1. Menggunakan enam variabel yaitu PER, EPS, DYR, DPR, BVS, PBV.
2. Sampel perusahaan sub sektor food and baverage yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) tahun 2012-2014.
1. Menggunakan tiga variabel yaitu EPS, PER, dan DY.
2. Sampel perusahaan yang aktif diperdagangkan dan tercatat di BEI pada periode 2009-2011.
6 Denies Pengaruh ROI, EPS, dan ROI, EPS dan DPS 1. Meneliti pengaruh 1. Menggunakan enam 1. Menggunakan
Priatinah Prabandaru Adhe Kusuma (2012)
DPS Terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008-2010. (Jurnal)
secara parsial berpengaruh positif terhadap harga saham. Sedangkan secara simultan terhadap harga saham.
EPS terhadap harga saham.
2. Menggunakan analisis regresi linier berganda.
variabel yaitu PER, EPS, DYR, DPR, BVS, PBV.
2. Sampel perusahaan food and baverage yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) tahun 2012-2014.
tigavariabel yaitu ROI, EPS, dan DPS.
2. Sampel perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008-2010.
7 Sri Zuliarni (2012)
Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Mining and Mining Service Di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Jurnal)
ROA, PER berpengaruh signifikan terhadap harga saham dan DPR tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham
1. Meneliti pengaruh PER dan DPR terhadap harga saham.
2. Menggunakan analisis regresi linier berganda.
1. Menggunakan enam variabel yaitu PER, EPS, DYR, DPR, BVS, PBV.
2. Sampel perusahaan food and baverage yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) tahun 2012-2014.
1. Menggunakan tiga variabel yaitu ROA, PER dan DPR.
2. Sampel perusahaan mining and mining service di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2010.
8 Vernande Nirohito (2009)
Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Industri Properti Dan Real Estate Di Bursa Efek Indonesia. (Skripsi)
Secara simultan EPS, BVS, ROA, DPR, beta berpengaruh terhadap harga saham.
Secara parsial hanya variabel ROA yang berpengaruh terhadap harga saham.
1. Meneliti pengaruh variabel EPS dan BVS terhadap harga saham.
2. Menggunakan analisis regresi linier berganda.
1. Menggunakan enam variabel yaitu PER, EPS, DYR, DPR, BVS, PBV.
2. Sampel perusahaan food and baverage yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) tahun 2012-2014.
1. Menggunakan empat variabel yaitu EPS, BVS, ROA, DPR.
2. Sampel Perusahaan industri Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia tahun 2004-2008.
9 Dady Suhadi
Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio
Inventory turnover, assets turnover, ROA,
1. Meneliti pengaruh PER dan EPS
1. Menggunakan enam variabel yaitu PER, EPS,
1. Menggunakan empat variabel yaitu inventory
(2009)
Profitabilitas , Rasio Laverage, dan Rasio Penilaian Terhadap Harga Saham Perusahaan Food and Beverage. (Jurnal)
PER, PBV berpengaruh positif terhadap harga saham. Sedangkan rasio debt to equity ratio, debt to assets ratio berpengaruh signifikan negatif terhadap harga saham.
terhadap harga saham perusahaan food and baverage.
2. Menggunakan analisis regresi linier berganda.
DYR, DPR, BVS, PBV. 2. Sampel perusahaan food
and baverage yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) tahun 2012-2014.
turnover, assets turnover, ROA, DER, debt to assets ratio, PER, PBV.
2. Sampel perusahaan food and beverage tahun pengamatan 2001-2005.
Gede Priana Dwipratama (2007)
Pengaruh PBV, DER, EPS, DPR, dan ROA Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Food and Baverage yang Terdaftar di BEI). (Skripsi)
Secara parsial hanya EPS berpengaruh positif terhadap harga saham. Sedangkan Secara simultan bahwa semua variabel bebas berpengaruh terhadap harga saham.
1. Meneliti pengaruh PBV, EPS dan DPR terhadap harga saham perusahaan food and baverage.
2. Menggunakan regresi linier berganda.
1.Menggunakan enam variabel yaitu PER, EPS, DYR, DPR, BVS, PBV.
2. Sampel perusahaan food and baverage yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) tahun 2012-2014.
1. Menggunakan lima variabel yaitu PBV, DER, EPS, DPR dan ROA.
2. Sampel perusahaan food and beverages terdaftar di BEI tahun 2003 – 2007.
C. Pengembangan Hipotesis
1. Pengaruh PER terhadap harga saham
PER menunjukkan hubungan antara pasar saham biasa dengan
EPS. Makin besar PER suatu saham, maka harga saham tersebut akan
semakin mahal terhadap pendapatan bersih per sahamnya. Angka rasio ini
biasanya digunakan investor untuk memprediksi kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba di masa yang akan datang.52 Rumus Price Earning
Ratio (PER) dapat dihitung dengan cara :
PERHargaperlembarsahamlabaperlembarsaham
Dari uraian teori dan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat
dirumuskan hipotesis yaitu:
H1 : PER berpengaruh terhadap harga saham
2. Pengaruh EPS terhadap harga saham
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat, maka
harga saham akan meningkat. Dengan meningkatnya harga saham
perusahaan, maka return saham yang akan diperoleh investor juga akan
semakin tinggi. Jika nilai EPS naik maka harga saham mengalami kenaikan,
return sahamnya juga mengalami kenaikan.53 Rumus Earning Per Share
(EPS) dapat dihitung dengan cara :
52Dwi Prastowo, Analisis Laporan Keuangan, (Yogyakarta: Cetakan Kedua ,UPP AMP
YKPN, 2002), hlm.96 53Suad Husnan, Manajemen Keuangan Teori Dan Penerapan (Keputusan Jangka panjang),
hlm. 317
EPS Lababersih
Jumlahsahamyangberedar
Dari uraian teori dan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat
dirumuskan hipotesis yaitu:
H2 : EPS berpengaruh terhadap harga saham.
3. Pengaruh DYR terhadap harga saham
Dividend Yield Ratio (DYR) merupakan rasio dividen perlembar
saham terhadap harga saham.54 Perusahaan yang konsisten membayar
dividen menghindari penurunan dividen dan berusaha konservatif dengan
pembayaran dividen dalam jumlah yang stabil. Hanya perusahaan dengan
tingkat profitabilitas yang cukup tinggi dan prospek masa depan yang
menjanjikan, yang mampu mendistribusikan dividen.55 Rumus Dividend
yield Ratio (DYR) dapat dihitung dengan cara :
DYRDevidenperlembarsahamHargaperlembarsaham
x100%
Dari uraian teori dan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat
dirumuskan hipotesis yaitu:
H3 : DYR berpengaruh terhadap harga saham.
4. Pengaruh DPR terhadap harga saham
Teori dividen tidak relevan yang disampaikan oeh Modigliani dan
Miller, menyatakan bahwa nilai suatu perusahaan tidak ditentukan oleh
besar kecilnya DPR, tetapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak
54F.A Gul, 2002. Growth Opportunities, Capital Structure, and Dividend Policies of Japan (Firms: Some Further Contracting Cost Evidence. SSRN`s Journals,2002), hlm. 24
55Andy Porman Tambunan, Menilai Harga Wajar Saham (Stock Valuation), (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2007), hlm. 28
(EBIT) dan kelas risiko perusahaan. Jadi menurut Modigliani dan Miller,
dividen adalah tidak relevan.56 Rumus Dividend Payout Ratio (DPR) dapat
dihitung dengan cara:
DPR DevidenperlembarsahamLabaperlembarsaham
x100%
Dari uraian teori dan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat
dirumuskan hipotesis yaitu :
H4 : DPR berpengaruh terhadap harga saham.
5. Pengaruh BVS terhadap harga saham
Book Value per Share (BVS) (nilai/harga buku per lembar saham)
pada dasarnya mewakili jumlah aset/ekuitas yang dimiliki perusahaan
tersebut. Secara normal, book value suatu perusahaan akan terus naik seiring
dengan naiknya kinerja perusahaan demikian pula sebaliknya, sehingga
book value ini penting untuk mengetahui kapasitas dari harga per lembar
suatu saham serta dalam penentuan wajar atau tidaknya harga saham di
pasar. Dengan demikian secara tidak langsung dapat disimpulkan bahwa
book value berpengaruh terhadap harga saham.57 Rumus Book Value per
Share (BVS) dapat dihitung dengan cara:
BVSTotalekuitasperusahaanJumlahsahamyangberedar
x100%
56Dermawan Sjahrial, Manajemen Keuangan, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009), hlm.
311 57Tryfino, Cara CerdasBerinvestasi Saham, hlm. 9
Dari uraian teori dan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat
dirumuskan hipotesis yaitu :
H5 : BVS berpengaruh terhadap harga saham.
6. Pengaruh PBV terhadap harga saham
Price Book Value (PBV) merupakan salah satu rasio pasar yang
digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai
bukunya.58 Pertama, melihat apakah sebuah saham saat ini sudah
diperdagangkan di harga yang sudah mahal, masih murah, atau wajar
menurut rata-rata historisnya. Kedua, menentukan mahal atau murahnya
sebuah saham saat ini berdasarkan perkiraan harga wajar untuk periode satu
tahun mendatang. Price to Book Value (PBV) dapat dihitung dengan cara:
PBVHargapasarNilaibuku
Dari uraian teori dan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat
dirumuskan hipotesis yaitu :
H6 : PBV berpengaruh terhadap harga saham.
Berdasarkan teori dari hasil penelitian terdahulu yang telah
diuraikan sebelumnya, maka dapat dikembangkan kerangka pemikiran
sebagai berikut:
58Robert Ang, Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, hlm. 18
Gambar 2.1 Pengaruh Rasio Nilai Pasar Terhadap Harga Saham Perusahaan
Food and Beverage yang Terdafar di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2011-2015
+
+
-
-
+
+
Sumber : Hasil Pengembangan Penelitian
Dari Gambar 2.1 maka hipotesis yang dapat diajukan sebagai
jawaban sementara terhadap permaslahan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Hipotesis 1 : Price Earning Ratio (PER) berpengaruh terhadap harga
saham perusahaan food and beverage yang terdaftar di
Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2011-2015.
Hipotesis 2 : Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap harga
saham perusahaan food and beverage yang terdafar di
Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2011-2015.
Hipotesis 3 : Devidend Yield Ratio (DYR) berpengaruh terhadap harga
saham perusahaan food and beverage yang terdaftar di
Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2011-2015.
PER (X1)
EPS (X2)
DYR (X3) Harga Saham
(Y) DPR (X4)
BVS (X5)
PBV (X6)
Hipotesis 4 : Devidend Payout Ratio (DPR) berpengaruh terhadap
terhadap harga saham perusahaan food and beverage yang
terdafar di Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2011-2015.
Hipotesis 5 : Book Value Per Share (BVS) berpengaruh terhadap harga
saham perusahaan food and beverage yang terdafar di
Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2011-2015.
Hipotesis 6 : Price Book Value (PBV) berpengaruh terhadap harga saham
perusahaan food and beverage yang terdafar di Jakarta
Islamic Index (JII) tahun 2011-2015.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Penelitian ini mengambil data perusahaan sektor industri konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ditetapkannya Bursa Efek Indonesia
sebagai tempat penelitian dengan mempertimbangkan bahwa Bursa Efek
Indonesia merupakan salah satu sentral penjualan saham perusahaan go public
di Indonesia.
B. Desain Penelitian
Penelitan ini menggunakan metode penelitin kuantitatif. Penelitian
kuantitatif adalah data penelitian berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik, dengan tujuan menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.59
Penelitian kuantitatif untuk penelitian ini merupakan pengolahan data-data
yang diperoleh melalui laporan keuangan triwulan yaitu laporan rasio nilai
pasar dari situs www.idx.co.id dan harga saham yang diperoleh dari situs
www.yahoofinance.com dalam periode 2011-2015 dengan alat bantu penelitian
menggunakan SPSS.
59Syofian Siregar, Statistik Parametik untuk Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17, (Jakarta: Bumi Aksara,2013), hlm. 15
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Di dalam penelitian ini data yang akan digunakan adalah data sekunder
yang diperoleh secara tidak langsung dari pihak ketiga melalui media
perantara dari berbagai sumber yang tersedia. sumber data sekunder adalah
sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul
data.60
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
yang berupa laporan keuangan dan harga saham dari perusahaan food and
beverage yang terdaftar di Jakarta Islamic indeks (JII) tahun 2011-2015.
2. Sumber Data
Sumber data yaitu berupa laporan keuangan perusahaan sub sektor food
and beverage yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) diperoleh dari
situs www.idx.co.id dan data harga saham di peroleh dari situs
www.yahoofinance.com yang diambil per triwulan dari tahun 2011-2015.
Penelitian ini menggunakan data panel (gabungan antara dua data times
series dan data cross section) dengan alat bantu penelitian menggunakan
SPSS.
60Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Cetakan keduabelas, Penerbit Alfabeta,
2008), hlm. 402
D. Populasi dan Sampel Populasi
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi.61 Penelitian ini mengunakan
populasi perusahaan yang menjadi emiten di Jakarta Islamic Indeks (JII)
tahun 2011 – 2015.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari populasi.62 Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.63 Pemilihan sekelompok
subjek dalam purposive sampling, didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang
dipandang mempunyai hubungan yang erat dengan ciri-ciri populasi yang
sudah diketahui sebelumnya. Dengan kata lain unit sampel yang dihubungi
disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan
tujuan penelitian.
Peneliti ini menggunakan purposive sampling dalam memilih
perusahaan sub sektor food and bevarage dengan kriteria sebagai berikut :
a. Perusahaan sub sektor food and beverage menyediakan laporan keuangan
secara lengkap selama periode 2011-2015.
61Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka
Cipta, 1998), hlm. 173 62Andi Supangat, 2007. Statistika: Dalam Kajian Deskriptif, Inferensial dan Nonparametik,
(Jakarta : Edisi 1, Kencana2007), hlm. 4 63Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (
Bandung: Alfabeta, 2006), hlm. 61
b. Laporan keuangan yang disediakan merupakan laporan keuangan
triwulan pada periode 2011-2015 yang telah dipublikasikan oleh Bursa
Efek Indonesia (BEI).
c. Perusahaan sub sektor food and beverage memiliki data yang dibutuhkan
terkait pengukuran variabel-variabel yang digunakan untuk penelitian
selama periode 2011-2015.
Tabel 3.1 Daftar Perusahaan Sub Sektor Food and Beverage
Yang Terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) tahun 2011 – 2015.
No Kode Saham Nama Perusahaan 1 ICBP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, 2 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk,
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Studi Dokumentasi
Metode dokumentesi adalah salah satu metode pengumpulan data yang
digunakan dalam metodologi penelitian sosial untuk menelusuri data
histories.64 Dalam hal ini yaitu laporan keuangan perusahaan sub sektor food
and beverage yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) tahun 2011-2014
yang diperoleh dari situs www.idx.com dan data harga saham dari
www.yahoofinance.com tahun 2011-2015.
64Burhan H.M Bungin, Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,
dan Ilmu sosial, (Jakarta : Kencana Prenama Media Group, 2007), hlm. 121
2. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan
mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur,
catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah
yang dipecahkan.65 Metode ini dilakukan untuk menunjang kelengkapan
data dengan menggunakan literatur pustaka seperti buku-buku literatur,
skripsi, jurnal, dan sumber-sumber lainnya yang berhubungan dengan rasio
nilai pasar terhadap harga saham.
F. Variabel-variabel Penelitian
Pada penelitian ini akan dilakukan pengujian terhadap pengaruh Price
Earning Ratio (PER) , Earning Per Share (EPS), Devidend Yield Ratio (DYR),
Devidend Payout Ratio (DPR), Book Value Per Share (BVS), Price Book
Value (PBV) terhadap harga saham.
1. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang mempengaruhi suatu yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(terikat)”.66 Variabel dependen dalam penelitian ini adalah harga saham
yang datanya diambil per triwulan selama tahun 2011-2015.
65Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta : Ghalia Indonesia,1988), hlm. 111 66Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta,2012), hlm. 59
2. Variabel Independen
Variabel independen merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat karena adanya variabel independen (bebas).67
Adapun variabel independen dalam penelitian ini yaitu :
a. X1 (PER)
Price Earning Ratio merupakan suatu rasio yang lazim dipakai
untuk mengukur harga pasar (market price) setiap lembar saham biasa
dengan laba per lembar saham. Ukuran ini melibatkan suatu jumlah
yang tidak secara langsung dikendalikan oleh perusahaan harga
pasar saham biasa. Rasio harga/laba mencerminkan penilaian pemodal
terhadap pendapatan dimasa mendatang.68 Rumus Price Earning Ratio
(PER) dapat dihitung dengan cara :
PERHargaperlembarsahamlabaperlembarsaham
b. X2 (EPS)
Earning Per Share (EPS) merupakan komponen penting
pertama yang harus diperhatikan dalam analisis perusahaan. Informasi
EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan
yang siap dibagikan untuk semua pemegang saham perusahaan. EPS
merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan (return)
yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar saham.69 Para
67Ibid., hlm. 59. 68Henry Simamora, Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, (Jakarta: Salemba
Empat, 2000), hlm. 531 69Tjipto Darmadji dan Hendry M Fakhruddin, Pasar Modal di Indonesia, (Salemba
Emapat, 2001), hlm. 139
calon pemegang saham tertarik dengan earning per share yang besar,
karena hal ini merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu
perusahaan.70 Rumus Earning Per Share (EPS) dapat dihitung dengan
cara :
EPS Lababersih
Jumlahsahamyangberedar
c. X3 (DYR)
Dividend yield adalah suatu rasio yang menghubungkan suatu
dividen yang dibayar dengan harga saham biasa. Rumus Dividend yield
dapat dihitung dengan cara :71
DYRDevidenperlembarsahamHargaperlembarsaham
x100%
d. X4 (DPR)
Dividend payout ratio menentukan jumlah laba yang dapat
ditahan sebagai sumber pendanaan. Semakin besar laba ditahan
semakin sedikit jumlah laba yang dialokasikan untuk pembayaran
dividen. Rasio pembayaran dividen adalah persentase laba yang
dibayarkan dalam bentuk dividen, atau rasio antara laba yang
dibayarkan dalam bentuk dividen dengan total laba yang tersedia bagi
70Lukman Syamsuddin, Manajemen Keuangan Perusahaan Konsep Aplikasi Dalam
Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan, (Jakarta: Rajawali Press, 1992), hlm. 66 71Warsono, Manajemen Keuangan Perusahaan, (Malang: Jilid 1. Bayu Media Publishing,
2003), hlm. 275
pemegang saham.72 Rumus dividend payout ratio dapat dihitung dengan
cara:
DPR DevidenperlembarsahamLabaperlembarsaham
x100%
e. X5 (BVS)
Book value per share menunjukkan suatu “approximate value”
atau perkiraan nilai (tidak pasti) dari setiap lembar saham biasa yang
didasarkan atas asumsi bahwa semua aset perusahaan dapat dilikuidasi
menurut nilai bukunya. Nilai buku yang dimaksudkan disini yaitu nilai
yang dicatat berdasarkan sistem akuntansi dan nampak di dalam neraca
perusahaan. Tersirat di dalam pengertian ini bahwa para pemegang
saham biasa akan menerima uang sejumlah nilai buku dari setiap
lembar saham, apabila aktiva perusahaan dijual dan setelah terlebih
dahulu melunasi semua utang-utangnya.73 Rumus Book value per share
dapat dihitung dengan cara:
BVSTotalekuitasperusahaanJumlahsahamyangberedar
x100%
f. X6 (PBV)
Price book value (PBV) adalah rasio yang mengukur nilai yang
diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi perusahaan
72Agus Sartono, Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta: BPEF-
Yogyakarta, 2001), hlm. 191 73 Ibid.,67.
sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh.74 Price to book value dapat
dihitung dengan cara:
PBVHargapasarNilaibuku
Tabel 3.2
Definisi Operasional Variabel
No Variabel Pengertian Cara Pengukuran 1 Harga saham Rasio perbandingan
antara modal perusahaan dan jumlah saham yang diterbitkan atau perbandingan antara nilai intrinsik saham dengan harga pasar saat ini.
Last price
2 Price EarningRatio (PER)
Rasio perbandingan antara harga per lembar saham dan laba per lembar saham
Harga per lembarsahamlaba per lembarsaham
3 Earning Per Share (EPS)
Rasio perbandingan antara laba bersih dan jumlah saham yang beredar
Laba bersih
Jumlah saham yangberedar
4 Devidend Yield Ratio (DYR),
Rasio perbandingan antara deviden per lembar saham dan harga per lembar saham
Deviden per lembarsahamHarga per lembarsaham
x100%
5 Devidend Payout Ratio (DPR)
Rasio perbandingan antar deviden per lembar saham dan laba per lembar saham
Deviden per lembarsahamLabaperlembarsaham
x100%
74Eugene F Brigham and Joel F.Houston, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, alih bahasa
Ali Akbar Yulianto, (Jakarta: PT. Salemba Empat 2006), hlm.152
6 Book Value Per Share (BVS),
Rasio perbandingan antara jumlah keseluruhan ekuitas perusahaan dengan jumlah saham yang beredar
Total ekuitas perusahaanJumlahsahamyangberedar
x100%
7 Price Book Value (PBV)
Rasio perbandingan antara harga pasar dan harga nilai buku
HargapasarNilai buku
Sumber : dikumpulkan dari berbagai sumber
G. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda.
Analisis regresi linier berganda adalah suatu analisis asosiasi yang digunakan
secara bersamaan untuk meneliti pengaruh dua atau lebih variabel bebas
terhadap satu variabel tergantung dengan skala interval.75
Penggunaan metode ini untuk menganalisis pengaruh Price Earning Ratio
(PER), Earning Per Share (EPS), Devidend Yield Ratio (DYR), Devidend
Payout Ratio (DPR), Book Value Per Share (BVS), Price Book Value (PBV)
terhadap harga saham dengan model dasar dapat ditulis sebagai berikut:
persamaan matematika sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 +b5X5 + b6X6 + e
Dimana :
Y = Harga saham perusahaan sub sektor food and beverage
a = Konstanta
75Umi Narimawati, Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori dan Aplikasi,
(Bandung: Agung Media, 2008), hlm. 5
b1b2b3b4b5b6 = Koefision X1, X2, X3, X4, X5, X6
X1 = Price Earning Ratio (PER)
X2 = Earning Per Share (EPS)
X3 = Devidend Yield Ratio (DYR)
X4 = Devidend Payout Ratio (DPR)
X5 = Book Value Per Share (BVS)
X6 = Price Book Value (PBV)
e = Tingkat Error, tingkat kesalahan
Dan untuk memperoleh hasil yang lebih akurat pada regresi berganda,
maka perlu dilakukan pengujian sebagai berikut :
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas data dilakukan untuk menguji apakah dalam
metode regresi, variable independen dan dependen mempunyai distribusi
normal atau tidak. Uji asumsi ini akan menguji data variabel bebas (X)
dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan,
apakah berdistribusi normal atau tidak berdistribusi tidak normal.76
b. Uji Multikolinieritas
Pendekatan terhadap multikolinieritas dapat dilakukan dengan
menilai (VIF) dari hasil analisis regresi. Dikatakan terjadi
76Danang Sunyoto, Analisis Regresi dan Uji Hipotesis, (Yogyakarta: CAPS, 2011), hlm.
82
multikolinieritas jika kofiseien korelasi antara variabel bebas (X1,
X2,X3,X4,X5,X6 dan seterusnya) lebih besar dari 0,60 (pendapat lain :
0,50 dan 0,90). Dikatakan tidak terjadi multikolinieritas jika koefisien
korelasi antara variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 (r <
0,60). Jika nilai tolerance < 0,10 dan VIF > 10 maka terjadi gejala
multikolinieritas yang tinggi.77
c. Uji Autokorelasi
Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah
autokorelasi. Masalah autokorelasi timbul jika ada korelasi secara linier
antara kesalahan pengganggu periode t (berada) dan kesalahan periode t
(berada) dan kesalahan periode t-1 (sebelumnya).78
Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah
autokorelasi dengan uji Durbin-Watson, dengan ketentuan sebagai
berikut :
1. Terjadi autokorelasi positif jika nilai DW dibawah -2 (DW<-2).
2. Tidak terjadi autokorelasi jika nilai DW berada diantara -2 dan +2 atau
< DW < + 2.
3. Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW diatas +2 atau DW > +2.
d. Uji Heteroskedastisitas
Ini diuji dengan metode glejser residual dengan cara menyusun
regresi antara nilai absolute residual dengan variabel bebas. Apabila
77Danang Sunyoto, Analisis Regresi dan Uji Hipotesis, hlm. 79 78 Ibid., hlm. 84
masing-masing variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap
absolute residual (∝ 0,05) maka dalam model regresi tidak terjadi
gejala ini. Analisis uji asumsi uji heteroskedastisitas hasil output SPSS
melalui grafik scatterplot antara Z prediction (ZPRED) yang merupakan
variabel bebas (sumbu X = Y hasil prediksi ) dan nilai residualnya
(SRESID) merupakan variabel terikat (sumbu Y = Y prediksi – Y rill).
heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya mempunyai
pola yang teratur, baik menyempit, melebar maupun bergelombang-
gelombang.79
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis terdiri dari uji F (secara simultan) dan uji T (secara
signifikan).80 Maka uji hipotesis yang akan diteliti oleh penulis adalah :
a. Uji F (secara simultan)
Uji seluruh koefisien regresi secara simultan sering digunakan
untuk melakukan uji simultan adalah nilai F hitung yang dihasilkan dari
rumus. Uji F yang signifikan menunjukkan bahwa variasi variabel terikat
dijelaskan sekian persen oleh variabel bebas secara bersama-sama adalah
benar-benar nyata dan bukan terjadi karena kebetulan. Uji keseluruhan
koefisien regresi secara bersama-sama.
1. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif.
2. Menghitung nilai F
79 Ibid., hlm. 82 80Anwar Sanusi, Metode Penelitian Bisnis, (Jakarta : Salemba Empat, 2011), hlm. 137-138
3. Membandingkan nilai Fhitung dengan nilai Ftabel yang tersedia pada
tertentu, misalnya 1% ; df = K : n – (k + 1).
4. Mengambil keputusan apakah model regresi linier berganda dapat
digunakan atau tidak sebagian model analisis. Kriteria pengambilan
keputusan mengikuti aturan berikut :
Jika Fhitung ; < ttabel ; maka H0 diterima
Fhitung > Ftabel ; maka H0 ditolak atau
Nilai Pr > = 1% ; maka H0 diterima
b. Uji T (secara signifikan)
Uji signifikan diperlukan untuk mengetahui signifikan tidaknya
pengaruh dari masing-masing variabel bebas (Xi) terhadap variabel
terikat (Y). Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Merumuskan hipotesis nol dan hipotesis alternatif.
2. Menghitung nilai t dengan menggunakan rumus.
3. Membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel yang tersedia pada
taraf nyata tertentu, misalnya 1% ; df ; ( /2 ; n – (k + 1)).
4. Mengambil Keputusan dengan kriteria berikut.
Jika – ttabel < thitung < ttabel ; maka H0 diterima
thitung < - ttabel atau > ttabel ; maka H0 ditolak
Nilai Pr > = 1% ; maka H0 diterima
c. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui persentase
pengaruh serentak variabel-variabel bebas (X) terhadap variabel terikat
(Y). Nilai koefisien determinasi mempunyai interval nol sampai satu
(0≤R2≤1). Jika R2 = 1, berarti besarnya persentase sumbangan X1, X2, dan
X3 terhadap variasi Y secara bersama-sama adalah 100%. maka pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependennya semakin kuat, maka
semakin cocok pula garis regresi untuk meramalkan Y.81
BAB IV
81Imam Ghazali, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2006), hlm 125
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
Objek penelitian ini adalah perusahaan sub sektor Food and Beverage
yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) pada tahun 2011-2015.
1. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk merupakan produsen
berbagai produk konsumen bermerek yang mapan dan terkemuka dengan
berbagai pilihan produk solusi sehari-hari bagi konsumen di segala usia.
Banyak di antara merek produknya merupakan merek terkemuka yang telah
melekat di hati masyarakat Indonesia, serta memperoleh kepercayaan dan
loyalitas jutaan konsumen di Indonesia selama bertahun-tahun. ICBP
didirikan pada bulan September 2009 melalui proses restrukturisasi internal
dari Grup Produk Konsumen Bermerek PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
Melalui proses restrukturisasi internal tersebut, kegiatan usaha Grup
ICBP dari Indofood, yang meliputi mi instan, dairy, makanan ringan,
penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus, serta biskuit (sebelumnya
tergabung dalam Grup Bogasari), dialihkan ke ICBP. ICBP telah
mencatatkan sahamnya di BEI sejak tanggal 7 Oktober 2010. Pada saat ini,
Indofood tetap menjadi pemegang saham mayoritas ICBP dengan
kepemilikan saham sekitar 80%. Oleh karenanya, ICBP tetap memiliki
sinergi dengan perusahaan-perusahaan Indofood lainnya dalam
meningkatkan keunggulan kompetitifnya.Pada tahun 2012, ICBP mulai
melaksanakan inisiatif untuk meraih peluang usaha baru dengan mendirikan
dua perusahaan patungan dengan Asahi Group Holdings Southeast Asia Pte.
Ltd. (“Asahi”) untuk memasuki pasar minuman non-alkohol di Indonesia.
Kegiatan usaha minuman dimulai di akhir tahun 2013 menyusul akuisisi
exclusive bottler untuk produk-produk PepsiCo dan yang selanjutnya
disusul dengan akuisisi aset kegiatan usaha air minum dalam kemasan di
awal tahun 2014.
Saat ini kegiatan usaha ICBP terdiri dari: memproduksi dan
memasarkan berbagai produk instant bag noodles, instant cup noodles, mi
telur dan bihun instan. Berbagai macam produk dairy, yaitu susu kental
manis dan krimer, susu cair (termasuk susu ultra-high temperature, susu
steril dalam botol dan susu pasteurisasi), susu bubuk, es krim dan mentega.
Berbagai makanan ringan modern dan makanan ringan tradisional yang
dikemas secara modern, serta produk biscuit, beragam produk kuliner
seperti kecap, saus sambal, saus tomat dan bumbu instan, serta produk sirup.
Berbagai macam bubur sereal dan biskuit untuk bayi dan anak-anak, cereal
snacks untuk anak-anak, dan minuman sereal untuk anak muda dan dewasa,
serta produk susu bagi ibu hamil dan menyusui.82
Grafik 4.1 Pergerakan Harga Saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
82 Sekilas ICBP. http://www.indofoodcbp.com (diakses 01 Desember 2015)
Tahun 2011-2015
Sumber : www.seputarforex.com
2. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
Pertama kali berdiri dengan nama PT. Pangan Jaya Intikusuma yang
didasarkan pada Akta No 249 tanggal 15-11-1990 dan diubah kembali
dengan Akta No 171 tanggal 20-6-1991, semuanya dibuat dihadapkan
Benny Kristanto, SH. Notaris di Jakarta dan sudah mendapatkan persetujuan
dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan surat keputusan
No C2-2915 HT.01.01 Th.91 tanggal 12-7-1991, serta telah didaftarkan di
pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No 579,580 dan 581 tanggal 5-
8-1991, dan dirumuskan dalam berita Negara Republik Indonesia No 12
tanggal 11-2-1992. Tambahkan No 611 Perseroan mengubah namanya yang
semula PT. Pangan Jaya Intikusuma menjadi PT. Indofood Sukses Makmur,
berdasarkan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa para pemengang saham
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
periode I
periode II
periode III
periode IV
periode I
periode II
periode III
periode IV
periode I
periode II
periode III
periode IV
periode I
periode II
periode III
periode IV
periode I
periode II
periode III
periode IV
2011 2012 2013 2014 2015
yang dituangkan dalam akta Risalah Rapat No 51 tanggal 5-2-1994 yang
dibuat oleh Benny Kristianto, SH. Notaris di Jakarta.
PT. Indofood Sukses Makmur adalah Produsen mie instan yang
meliputi pembuatan mie dan pembuatan bumbu mie instan serta
pengolahan gandum menjadi tepung. Fasilatas produksi untuk produk mie
instan terdiri dari 14 pabrik yang terbesar di pulau jawa, sumatera,
kalimantan dan sulawesi, sedangkan untuk bumbu mie instan terdiri dari 3
pabrik di pulau jawa dan untuk pengolahan gandum terdiri dari 2 pabrik di
Jakarta dan surabaya yang didukung oleh 1 pabrik kemasan karung tepung
di Citereup.
Beragam produk konsumen yang dihasilkan adalah: Indomie, Pop
Mie, Sarimi, Supermi, Sakura, Mie Telur Cap 3 Ayam, Pop Bihun,
Cheetos,(lisensi dari PepsiCo), Chiki, Jet-Z, Lay's (lisensi dari PepsiCo),
Chitato, Qtela, Wonderland, Trenz, Bim-Bim, Indomilk Cap Enaak,
Indoeskrim Freiss, Orchid Butter, Kecap Indofood, Sambal Indofood,
Promina, SUN, Bumbu Kaldu Indofood, Bumbu Instan Indofood, Bumbu
Racik Indofood. Aneka produk tepung terigu Bogasari, yaitu: Cakra
Kembar Emas, Cakra Kembar, Segitiga Biru, Lencana Merah, Kunci Biru,
La Fonte. Aneka produ minyak goreng dan lemak, yaitu: Bimoli, Simas
Palmia, Happy Salad Oil, Amanda, Delima, Palmia.83
Grafik 4.2 Pergerakan Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
83Sekilas Indofood. http://www.indofood.com (diakses 01 Desember 2015)
Tahun 2011-2015
Sumber : www.seputarforex.com
B. Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Tabel 4.1 Descriptive Statistics Variabel PER, EPS, DYR,DPR,BVS,PBV
dan Harga Saham
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Harga saham 40 8,43 9,59 8,8935 ,34031
PER 40 2,57 3,72 2,9955 ,28636
EPS 40 4,30 7,00 5,4545 ,57612
DYR 40 ,41 1,45 ,9324 ,28763
DPR 40 3,64 5,43 4,4326 ,51657
BVS 40 7,42 8,50 8,0200 ,34963
PBV 40 ,00 1,81 1,1220 ,41200
Valid N (listwise) 40
Sumber: data diolah, 2015
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000periode I
periode II
periode III
periode IV
periode I
periode II
periode III
periode IV
periode I
periode II
periode III
periode IV
periode I
periode II
periode III
periode IV
periode I
periode II
periode III
periode IV
2011 2012 2013 2014 2015
Dari Tabel 4.1 bahwa jumlah observasi perusahaan sub sektor food
and beverages adalah sebanyak 40 data selama periode 2011-2015. Dari
hasil perhitungan, dapat diketahui nilai terendah harga saham 8,43 dan nilai
tertingginya 9,59 dengan rata-ratanya 8,8935, sedangkan standar deviasi
0,34031. PER adalah 2,57 dan nilai tertingginya 3,72 dengan rata-ratanya
2,9955, sedangkan standar deviasi 0,28636. EPS memiliki nilai terendah
sebesar 4,30 dan nilai tertingginya 7,00 dengan rata-ratanya 5,4545,
sedangkan standar deviasi 0,57612. DYR memiliki nilai terendah sebesar
0,41 dan nilai tertingginya 1,45 dengan rata-ratanya 0,9324, sedangkan
standar deviasi 0,28763. DPR memiliki nilai terendah sebesar 3,64 dan nilai
tertingginya 5,43 dengan rata-ratanya 4,4326 sedangkan standar deviasi
0,51657. BVS memiliki nilai terendah 7,42 dan nilai tertingginya 8,50
dengan rata-ratanya 8,0200, sedangkan standar deviasi 0,34963. PBV
memiliki nilai terendah 0,00 dan nilai tertingginya 1,81 dengan rata-ratanya
1,1220, sedangkan standar deviasi 0,41200.
2. Uji Normalitas
Gambar 4.1 Normal P-PLOT
Sumber: Output SPSS versi 20, 2015
Dari Gambar 4.1 bahwa pola distribusi normal, data menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti arahnya. Maka dapat disimpulkan
bahwa asumsi normalitas telah terpenuhi.
Selain dengan melihat grafik, asumsi normalitas juga dapat
menggunakan uji statistik yaitu dengan uji Komlogorov-Smirnov. Dalam
pengujian ini, data dikatakan terdistribusi secara normal apabila hasil dari
(sig) > 0,05.
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Residual
N 40
Normal Parametersa Mean ,0000000
Std. Deviation ,10764928
Most Extreme Differences Absolute ,077
Positive ,077
Negative -,049
Kolmogorov-Smirnov Z ,485
Asymp. Sig. (2-tailed) ,973
. a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Output SPSS versi 20, 2015
Dari Tabel 4.2 bahwa semua variabel dalam penelitian ini dapat
dikatakan normal karena nilai asymptotic significance adalah sebesar 0,973
lebih besar dari nilai signifikansi yang telah ditetapkan yaitu 0,05.
3. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui apakah ada atau
tidaknya hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi.
Uji multikolinieritas dilihat dari nilai Tolerance dan lawannya Variance
Inflation Factor (VIF). Apabila nilai toleransi > 0,10 dan VIF < 10, maka
tidak ada multikolinieritas.
Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
PER ,332 3,009
EPS ,403 2,481
DYR ,279 3,588
DPR ,391 2,555
BVS ,500 1,999
PBV ,231 4,336
a. Dependent Variable: Harga Saham
Sumber: Output SPSS versi 20, 2015
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui nilai Tolerance dan VIF untuk
masing-masing variabel penelitian sebagai berikut:
a. Nilai Tolerance untuk variabel PER sebesar 0,332 > 0,10 dan nilai VIF
sebesar 3,009 < 10, sehingga variabel PER dinyatakan tidak terjadi gejala
multikolinieritas.
b. Nilai Tolerance untuk variabel EPS sebesar 0,403 > 0,10 dan nilai VIF
sebesar 2,481 < 10, sehingga variabel EPS dinyatakan tidak terjadi gejala
multikolinieritas.
c. Nilai Tolerance untuk variabel DYR sebesar 0,279> 0,10 dan nilai VIF
sebesar 3,588 < 10, sehingga variabel DYR dinyatakan tidak terjadi
gejala multikolinieritas.
d. Nilai Tolerance untuk variabel DPR sebesar 0,391 > 0,10 dan nilai VIF
sebesar 2,555 < 10, sehingga variabel DPR dinyatakan tidak terjadi
gejala multikolinieritas.
e. Nilai Tolerance untuk variabel BVS sebesar 0,500 > 0,10 dan nilai VIF
sebesar 1,999 < 10, sehingga variabel BVS dinyatakan tidak terjadi
gejala multikolinieritas.
f. Nilai Tolerance untuk variabel PBV sebesar 0,231 > 0,10 dan nilai VIF
sebesar 4,336 < 10, sehingga variabel PBV dinyatakan tidak terjadi
gejala multikolinieritas.
4. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik autokolerasi, yaitu kolerasi yang terjadi antara
residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi.
Persyaratan yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam
model regresi. Metode pengujian yang akan digunakan adalah dengan uji
Durbin-Watson (Uji DW).
Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model Durbin-Watson
1 1,507
a. Predictors: (Constant), PER,EPS,DYR, DPR,BVS, PBV
b. Dependent Variable: harga saham
Sumber: Output SPSS versi 20, 2015
Dari Tabel 4.4 bahwa nilai DW 1,507. Berdasarkan kriteria
pengambilan keputusan bahwa nilai DW diantara -2 sampai +2 berarti tidak
terjadi autokorelasi.
5. Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Output SPSS versi 20, 2015
Dari Gambar 4.2 bahwa titik-titik menyebar secara acak dan merata
diatas sumbu X ataupun Y, tidak berkumpul disuatu tempat serta tidak
membentuk pola tertentu, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
masalah heteroskedastisitas.
C. Uji Hipotesis
1. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4.5 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Sumber: Output SPSS versi 20, 2015
Dari Tabel 4.5 diketahui pengaruh dari keenam variabel independen
(PER, EPS, DYR, DPR, BVS, PBV ) terhadap dependen (harga saham)
dinyatakan dalam nilai R2 yaitu sebesar 0,882 atau 88,2 %. Artinya 88,2 %
variabel harga saham bisa dijelaskan oleh keenam variabel independen
dalam penelitian yaitu PER, EPS, DYR, DPR, BVS, PBV secara bersama-
sama. Sedangkan 11,8 % sisanya dijelaskan oleh rasio keuangan yang lain
diluar model penelitian ini.
2. Uji F (Simultan)
Tabel 4.6 Uji F (Simultan)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 4,065 6 ,677 49,465 ,000a
Residual ,452 33 ,014
Total 4,517 39
a. Dependent Variable: harga saham
b. Predictors: (Constant), PER, EPS, DYR, DPR, BVS, PBV
Sumber: Output SPSS versi 20, 2015
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .949a ,900 ,882 ,11703
a. Predictors: (Constant), PER,EPS,DYR, DPR, BVS, PBV
b. Dependent Variable: harga saham
Berdasarkan Tabel 4.6 nilai Fhitung sebesar 49,465 dengan signifikansi
0,000 < 0,05 (yang ditetapkan) maka dapat diartikan bahwa secara bersama-
sama terdapat pengaruh yang signifikansi antara variabel PER, EPS, DYR,
DPR, BVS, PBV terhadap harga saham.
3. Uji t (Parsial)
Tabel 4.7 Hasil Uji t (Parsial)
Sumber: Output SPSS versi 20, 2015
Besarnya angka ttabel dengan ketentuan α = 0,05 dan dk = (n-2) atau (40-
2) = 38 sehingga diperoleh nilai ttabel sebesar 1.68595. Berdasarkan Tabel 4.7,
maka dapat diketahui pengaruh masing-masing variabel sebagai berikut:
a. Variabel PER terhadap harga saham
Dari tabel coefficients diperoleh nilai thitung = 3,419 yang artinya
thitung > ttabel (3,419 > 1.68595) dengan signifikansi 0,002 < 0,05 artinya
secara parsial terdapat pengaruh antara PER terhadap harga saham.
b. Variabel EPS terhadap harga saham
Dari tabel coefficients diperoleh nilai thitung = 2,048 yang artinya
thitung > ttabel (2,048 > 1.68595) dengan signifikansi 0,049 < 0,05. Sehingga
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 5,278 ,781 6,761 ,000
PER ,388 ,114 ,327 3,419 ,002
EPS ,105 ,051 ,178 2,048 ,049
DYR -,335 ,123 -,283 -2,712 ,011
DPR ,055 ,058 ,084 ,954 ,347
BVS ,189 ,076 ,194 2,495 ,018
PBV ,383 ,095 ,464 4,049 ,000
dapat disimpulkan bahwa secara parsial EPS berpengaruh terhadap harga
saham.
c. Variabel DYR terhadap harga saham
Dari tabel coefficients diperoleh nilai thitung = -2,712 yang artinya
thitung < ttabel (-2,712 < 1.68595) dengan signifikansi 0,011 < 0,05. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa secara parsial DYR tidak berpengaruh terhadap
harga saham.
d. Variabel DPR terhadap harga saham
Dari tabel coefficients diperoleh nilai thitung = 0,954 yang artinya
thitung < ttabel (0,954 < 1.68595) dengan signifikansi 0,347 > 0,05. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa secara parsial DPR tidak berpengaruh terhadap
harga saham.
. e. Variabel BVS terhadap harga saham
Dari tabel coefficients diperoleh nilai thitung = 2,495 yang artinya
thitung > ttabel (2,495 > 1.68595 dengan signifikansi 0,018 < 0,05. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa secara parsial terdapat pengaruh antara BVS
terhadap harga saham.
f. Variabel PBV terhadap harga saham
Dari tabel coefficients diperoleh nilai thitung = 4,049 yang artinya
thitung > ttabel (4,049 > 1.68595) dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa secara parsial terdapat pengaruh antara PBV
terhadap harga saham.
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa PER berpengaruh
terhadap harga saham, artinya bahwa setiap kenaikan variabel PER dapat
menaikan harga saham dan mampu mempengaruhi harga saham yang akan
datang. Price Earning Ratio (PER) merupakan rasio yang membandingkan
antara harga pasar per lembar saham (market price share) dengan
penghasilan per lembar saham (earning per share). Rasio ini sering
digunakan untuk membandingkan peluang investasi.84 Suatu perusahaan
yang memiliki PER yang tinggi, berarti perusahaan tersebut mempunyai
tingkat pertumbuhan yang tinggi hal ini menunjukan bahwa pasar
mengharapkan pertumbuhan laba dimasa mendatang, sebaliknya perusahaan
dengan PER rendah akan mempunyai tingkat pertumbuhan yang rendah,
semakin rendah PER suatu saham maka semakin baik atau murah harga
untuk diinvestasikan.85 Hal ini sesuai dengan penelitian Dady Suhadi (2009)
dan Sri Zuliarni (2012) yang menyimpulkan bahwa PER berpengaruh
terhadap harga saham.
Hasil penelitian menujukkan bahwa EPS tidak berpengaruh terhadap
harga saham. EPS menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan bersih dalam setiap lembar sahamnya. Biasanya
penghasilan per lembar saham biasa mempengaruhi harga saham di bursa
84 Budi Rahardjo, Laporan Keuangan Perusahaan, (Yogyakarta : UGM Press, 2009),
hlm. 151 85 Ali Arifin, Membaca Saham, (Yogyakarta : Andi, 2002), hlm. 87
efek.86 Artinya semakin besar EPS maka tidak dapat digunakan untuk
memprediksi pergerakan harga suatu saham. Semakin tinggi nilai EPS
berarti tidak akan meningkatkan harga saham perusahaan. semakin besar
EPS akan semakin menurunkan harga saham. Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian Vernande Nirohito (2009) bahwa EPS secara parsial tidak
berpengaruh terhadap harga saham.
Hasil penelitian ini menjelaskan DYR tidak berpengaruh terhadap
harga saham. Hal ini menunjukkan Semakin tinggi atau rendahnya nilai
dividend yield tidak akan mempengaruh harga suatu saham. perusahaan
dengan prospek yang tinggi akan mempunyai harga pasar saham yang
tinggi, yang berarti pembaginya tinggi, maka dividend yield untuk
perusahaan macam ini akan cenderung lebih rendah. 87 Dividend yield pada
dasarnya adalah persentase deviden yang diterima dibandingkan dengan
harga beli suatu saham. Harga saham perusahaan terus berubah dan tidak
sejalan dengan besarnya nilai dividend yield perusahaan. Hal ini
menyebabkan calon investor mengambil keputusan untuk berinvestasi tidak
dipengaruhi oleh faktor pembayaran deviden oleh perusahaan. Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Rani Ramdhani
(2012) bahwa DYR tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa DPR tidak berpengaruh terhadap
harga saham, Bahwa deviden yang dibayarkan oleh emiten kepada para
86 Budi Rahardjo, Laporan Keuangan Perusahaan, (Yogyakarta : UGM Press, 2009), hlm. 150.
87Hanafi, Mamduh M, Manajemen Keuangan, hlm. 43
pemegang saham tidak menyebabkan naiknya nilai perusahaan. Rasio ini
adalah perbandingan antara dividen yang dibagikan dengan laba bersih yang
diperoleh perusahaan, biasanya disajikan dalam bentuk presentase.88 Jadi DPR
tidak dapat dijadikan sebagai faktor penting bagi investor dalam membuat
keputusan investasi. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Sri Zuliarni (2012) dan Gede Priana Dwipratama (2007).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa BVS berpengaruh terhadap
harga saham, artinya bahwa para pemegang saham perlu memperhitungkan
besar kecilnya nilai BV, karena besar kecilnya nilai BV terdapat
mempengaruhi perubahan harga saham di pasar modal. Nilai buku (book
value) per lembar saham menunjukkan aktiva bersih (net assets) yang
dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham. Karena
aktiva bersih adalah sama dengan total ekuitas pemegang saham, maka nilai
buku per lembar saham adalah total ekuitas dibagi dengan jumlah saham
yang beredar.89 Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Vernande Nirohito (2009).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa PBV berpengaruh terhadap
harga saham. Rasio ini menggambarkan seberapa besar pasar menghargai
nilai buku saham suatu perusahaan. Semakin tinggi rasio ini akan
memberikan gambaran bahwa semakin tingginya harga saham perusahaan
menunjukkan semakin baiknya kinerja perusahaan. Semakin tinggi
88J.P Sitanggang, Manajemen Keuangan Perusahaan, (Jakarta: Mitra Wacana Media,
2012), hlm. 6 89Jogiyanto Hartono, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori
dan Praktek Aplikasi Bisnis, hlm. 82
perusahaan dinilai oleh para pemodal relatif dibandingkan dengan dana
yang telah ditanamkan di perusahaan. Jika pada analisis book value, investor
hanya mengetahui kapasitas per lembar dari nilai saham, pada rasio Price to
Book Value (PBV) investor dapat mengetahui langsung sudah berapa kali
market value suatu saham dihargai dari book value-nya.90 Penilaian
perusahaan oleh investor akan sangat mempengaruhi keputusan investasi,
karena investor akan berinvestasi diperusahaan yang memiliki kinerja baik.
Rasio ini menggambarkan kepercayaan pasar akan prospek keuangan
perusahaan tersebut. Hal ini berarti investor mempunyai kepercayaan yang
tinggi pada perusahaan dengan melakukan pembelian saham. Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Sasongko Tri Utomo
(2013) dan Dady Suhadi (2009).
90 Tryfino, Cara CerdasBerinvestasi Saham, (Jakarta: Transmedia Pustaka, 2009), hlm. 9
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang sudah
duraikan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS), Book
Value Per Share (BVS), Price Book Value (PBV) secara parsial
berpengaruh terhadap harga saham.Variabel Devidend Payout Ratio
(DPR) dan Devidend Yield Ratio (DYR), secara parsial tidak
berpengaruh terhadap harga saham. Secara simultan Variabel Price
Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS), Devidend Yield Ratio
(DYR), Devidend Payout Ratio (DPR), Book Value Per Share (BVS),
Price Book Value (PBV) berpengaruh terhadap harga saham.
2. Variabel Price Book Value (PBV) adalah variabel yang paling dominan
berpengaruh terhadap harga saham.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian ini, dapat diberikan saran bahwa:
1. Bagi para investor hendaknya dapat mempertimbangkan kinerja
perusahaan sebelum memutuskan pilihan dalam berinvestasi terutama
pada perusahaan sub sektor food and beverage yang terdaftar di Jakarta
Islamic indeks, dengan memperhatikan rasio-rasio keuangan perusahaan
baik berupa variabel dalam penelitian ini maupun yang tidak termasuk
dalam penelitian.
2. Bagi penelitian pendatang, perlu manambahkan perusahaan sebagai
objek penelitian dan rasio keuangan lain sebagai variabel independen
karena ada rasio keuangan yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini
berpengaruh terhadap harga saham.
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Angantyo dkk. 2012. Pengaruh ROE, DER, EPS, Dan BVS Terhadap Harga Saham Studi pada Perusahaan Consumer Goods Industry yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2008 – 2011. Jurnal.
Adiguna, Kadek Anom. 2012. Analisis Pengaruh EPS, PER, dan Dividend Yield
Serta Aliran Dana Asing Terhadap Perubahan Harga Saham Blue Chip dan Harga Saham Lini Kedua Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009 – 2011. Skripsi (tidak diterbitkan).
Amanda, Astrid dkk. 2012. Pengaruh Debt To Equity Ratio, Return On Equity,
Earning Per Share, dan Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham (Studi pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2011. Jurnal.
Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Media Soft Indonesia.
Anoraga, Pandji, dan Pakarti Piji. 2001. Pengantar Pasar Modal. Edisi Revisi. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Arifin, Ali. 2002. Membaca Saham. Yogyakarta : Andi.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
Brigham, Eugene F and Joel F.Houston, 2006. Dasar-Dasar Manajemen
Keuangan, alih bahasa Ali Akbar Yulianto, Buku satu. Edisi sepulu. Jakarta:. Salemba Empat.
Bungin, Burhan H.M. 2007. Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi,
Kebijakan Publik, dan Ilmu sosial, Jakarta : Kencana Prenama Media. Darmadji Tjipto dan Hendry M Fakhruddin, 2001. Pasar Modal di Indonesia.
Jakarta : Salemba Empat. Darmadji, T dan Fakhrudin M.H. 2006. Pasar Modal di Indonesia Pendekatan
Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat. Dwipratama, Gede Priana. 2007. Pengaruh PBV, DER, EPS, DPR, dan ROA
Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Food and Baverage yang Terdaftar di BEI). Skripsi (tidak diterbitkan).
El-Gari, M. Ali, 1993. “Towards an Islamic Stock Market.” Islamic Economic
Studies, Vol.1, No.1.
Ghazali, Imam. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Gul, F.A. 2002. Growth Opportunities, Capital Structure, and Dividend Policies
of Japan Firms: Some Further Contracting Cost Evidence. SSRN`s Journals.
Hamid, Abdul. 2009. Pasar Modal Syariah. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN
Jakarta. Hanafi, Mahmud M. 2004. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE. Haron, Sudin dan Wan Nursofiza. 2008. “Creating a Dynamic Islamic Capital
Market: The Essential Role of Innovation.” Dalam Islamic Capital Market: Products, Regulation &Development, Salman Syed, ed. Jeddah: Islamic Development Bank Islamic Research and Training Institute.
Hartono, Jogiyanto. 1998. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset. Husnan, Suad. 1996, Manajemen Keuangan Teori Dan Penerapan (Keputusan
Jangka Panjang). Edisi Keempat, Buku Pertama, Yogyakarta: BPFE UGM. Husnan, Suad. 1998. Dasar-Dasar teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi
Ketiga. Jogjakarta: UPP AMP YKPN. Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. Standar Akuntansi keuangan per 1 Juni 2012,
Jakarta : Salemba Empat. Indonesian Stock Exchange. 2008. Buku Panduan Harga Saham Bursa Efek
Indonesia. Jakarta: Indonesian Stock Exchange. Jones, Charles. 1998. Investments Analysis & Management. New York : 6th
edition, John willey and Sons Inc. Kusdiyanto. 1996. Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham
Bank-Bank Go Publik Di Indonesia. Empirika, No. 17. Kusuma, Denies Priatinah Prabandaru Adhe. 2012. Pengaruh Return On
Invvestment (ROI), Earning Per Share (EPS), dan Dividen Per Share (DPS) Terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008-2010. Jurnal.
Moeljadi, 2006. Manajemen Keuangan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif,
Jilid 1, Edisi 1. Malang: Bayumedia Publishing.
Muhammad, Gunawan Yasni. 2012. “Kami Terus Menyempurnakan Kriteria Efek Syariah.”Laporan Utama, Majalah Sharing, Edisi Maret.
Munawir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 4, Liberty, Yogyakarta. Narimawati, Umi. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori
danAplikasi. Bandung: Agung Media. Nazir. 1988. Metode Penelitian Jakarta: Ghalia Indonesia. Prastowo. Dwi.,(2002). Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Kedua, Yogyakarta:
UPP AMP YKPN. Rahardjo, Budi. 2009. Laporan Keuangan Perusahaan. Yogyakarta : UGM Press. Ramdhani, Rani. 2012. Pengaruh Devidend Yield dan Earning Volatility
Terhadap Votalistas Harga Saham Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal. Samsul, Mohammad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Surabaya:
Erlangga. Sanusi, Anwar. 2011, Metode Penelitian Bisnis, Salemba Empat, Jakarta. Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
BPEF-Yogyakarta. Sjahrial, Dermawan. 2009. Manajemen Keuangan (3th ed). Jakarta: Mitra Wacana
Media. Sihombing, Gregorius. 2008. Kaya dan Pinter Jadi Trader & Investor Saham.
Yogyakarta : Penerbit Indonesia Cerdas. Siregar, Syofian. 2013. Statistik Parametik untuk Penelitian Kuantitatif
Dilengkapi dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: Bumi Aksara.
Sitanggang, J.P. 2012. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Mitra
Wacana. Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan keduabelas. Bandung:
Penerbit Alfabeta. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suhadi, Dady. 2009. Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas, Rasio Laverage, dan Rasio Penilaian Terhadap Harga Saham Perusahaan Food and Beverage. Jurnal.
Suharso, Yudi. 2014. OJK Paparkan Perkembangan Terbaru Pasar Modal
Syariah. http://mysharing.co/ojk-paparkan-perkembangan-terbaru-pasar-modal-syariah/. (diakses, 20 November 2015).
Sunariyah. 2003. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta. UPP AMP
YKPN. Sunyoto, Danang. 2011. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Yogyakarta, CAPS. Supangat, Andi. 2007. Statistika: Dalam Kajian Deskriptif, Inferensial, dan
Nonparametik. Edisi 1. Kencana: Jakarta. Susilowati, Yeye. 2003. Pengaruh Price Earning Ratio (PER) Terhadap Faktor
Fundamental Perusahaan (Dividen Pay Out Ratio, Earning Per Share dan Risiko) Pada Perusahaan publik di BEJ. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Vol.10, No.1, Maret 2003.
Sutrisno. 2003. Manajemen Keuangan. Cetakan Ketiga, Yogyakarta: Ekonosia. Soemitra, Andri. 2009. Bank & Lembaga Keuangan Syariah- Jakarta: PT.
Kencana Prenada Media Group. Syamsuddin, Lukman. 1992. Manajemen Keuangan Perusahaan .Konsep Aplikasi
Dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan., Jakarta: Rajawali Press.
Tambunan, Andy Porman. 2007. Menilai Harga Wajar Saham (Stock Valuation).
Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Tandelilin. Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi
Pertama. Yogyakarta : BPFE. Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Kanisius. Tim Kajian Bapepam dan LK. 2004. Studi tentang Investasi Syariah di Pasar
Modal Indonesia. Jakarta: Bapepam. Tryfino. 2009. Cara Cerdas Berinvestasi Saham, Edisi Pertama, Jakarta:
Transmedia Pustaka.
Utomo, Sasongko Tri. 2013. Analisis Pengaruh Rasio Nilai Aktivitas dan Nilai Pasar Terhadap Perubahan Harga Saham. Skripsi (tidak diterbitkan).
Warsono. 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jilid 1. Malang: Bayu Media
Publishing. Yuliana, Indah. 2010. Investasi Produk Keuangan Syariah- Malang: UIN-
MALIKI PRESS, Buku Panduan Harga Saham Bursa Efek Indonesia, Jakarta: Indoesian Stock Exchange.
Zuliarni, Sri 2012. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada
Perusahaan Mining and Mining Service Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal.
www.analisaforex.com www.bapepam.go.id www.idx.co.id
www.indofoodcbp.com www.indofood.com www.seputarforex.com
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Dita Retno Pratiwi
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Tempat, tanggal lahir : Palembang, 08 April 1995
Kewarganegaraan : Indonesia
Orangtua :
Ayah : Syarmansyah (Alm)
Ibu : Sulasih
Anak ke- : 2 dari 3 bersaudara
Saudara Laki-laki : Drio Balanop
Saudara Perempuan : Dyah Ayu Puspa Kencana
Alamat : Jl. Sersansani Lr. Mawar IV No. 1611 RT. 21
RW.06 Kecamatan Kemuning Kelurahan Talang
Aman
Hobi : Jalan - jalan
Hp dan Email : Hp: 089666309006 Email: [email protected]
Riwayat Pendidikan :
- 2001-2007 SD Tulus Bhakti Palembang
- 2007-2010 SMP Negeri 10 Palembang
- 2010-2012 SMA Aisiyah 1 Palembang
- 2012-2016 Program Sarjana (S-1) Ekonomi Islam UIN
Raden Fatah Palembang
LAMPIRAN A
TABEL HARGA SAHAM
Kode Emiten Tahun Periode Harga Saham
ICBP 2012 I RP 5.450
II Rp 5.750
III Rp 6.350
IV Rp 7.800
INDF 2012 I Rp 4.850
II Rp 4.850
III Rp 5.650
IV Rp 5.850
ICBP 2013 I Rp 9.600
II Rp 12.200
III Rp 10.250
IV Rp 10.200
INDF 2013 I Rp 7.450
II Rp 7.450
III Rp 7.050
IV Rp 6.600
ICBP 2014 I Rp 10.100
II Rp 10.000
II Rp 11.350
IV Rp 13.100
INDF 2014 I Rp 7.300
II Rp 7.300
III Rp 7.000
IV Rp. 6.750
ICBP 2015 I Rp 14675
II Rp. 12475
III Rp. 12400
IV Rp. 13475
INDF 2015 I Rp. 7450
II Rp. 6575
III Rp. 5500
IV Rp. 5175
LAMPIRAN B
TABEL RASIO NILAI PASAR
Kode Emiten
Tahun Triwulan PER EPS (Rp)
DYR(%)
DPR (%)
BVS (Rp)
PBV
ICBP 2011 I 17.47 74 3.19 228.38 1943.92 3.30
II 16.17 180 2.99 93.88 1669.47 2.83
III 14.84 262 3.43 70.99 1756.30 2.94
IV 15.35 339 3.25 54.87 1836.71 2.97
INDF 2011 I 15.5 84 2.46 158.33 3752.10 2.70
II 16.17 180 2.31 73.88 3340.74 2.83
III 14.64 265 2.63 46.67 3463.88 2.38
IV 13.13 350 2.89 38.00 3463.88 2.08
ICBP 2012 I 14.90 101 3.41 184.16 1943.91 2.94
II 15.79 195 3.23 95.38 1872.33 3.23
III 17.60 284 2.93 65.49 1961.51 3.40
IV 20.87 374 2.38 49.73 2055.72 3.98
INDF 2012 I 13.99 93 3.61 188.17 3752.10 2.10
II 13.39 192 3.61 91.15 3651.84 2.18
III 15.02 290 3.10 60.34 3797.15 2.42
IV 15.75 371 2.99 47.17 3888.50 2.42
ICBP 2013 I 25.08 1100 1.98 172.73 2182.29 4.64
II 30.97 215 1.56 88.37 2107.60 6.12
II 25.14 318 1.85 59.75 2210.12 4.89
IV 26.73 382 1.86 49.74 2275.05 4.73
INDF 2013 I 20.65 82 1.91 173.17 4015.44 2.97
II 19.67 194 1.93 73.20 3908.03 3.00
III 32.19 219 2.01 64.84 4393.75 1.60
IV 23.14 285 2.15 49.82 4370.30 2.45
ICBP 2014 I 25.94 118 2.20 188.14 3998.80 4.44
II 25.26 230 2.22 96.52 2363.25 4.55
III 41.41 355 1.96 64.35 2489.93 5.90
IV 29.33 447 1.69 49.66 2579.33 5.43
INDF 2014 I 20.32 156 3.01 141.03 4469.73 2.65
II 25.67 261 3.28 84.29 4511.90 2.36
III 20.29 345 3.14 63.77 4642.90 2.43
IV 15.25 442 3.26 49.77 4695.48 2.31
ICBP 2015 I 31,2 137 1,51 162,04 2626,68 5,91
II 24,05 298 1,78 74,5 2417,69 5,16
III 24,2 419 1,79 52,98 2688,48 4,89
IV 26,18 515 1,65 43,11 2810,33 5,08
INDF 2015 I 19,1 99 2,96 222,22 4712,57 2,5
II 17,21 197 3,35 111,68 4627,8 2,28
III 18,91 192 4 114,59 4692,16 1,88
IV 15,31 338 4,25 65,09 4911,1 1,67
LAMPIRAN C
OUTPUT SPSS ANALISIS REGRESI BERGANDA DAN UJI ASUMSI
KLASIK
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 150547612.802 6 25091268.800 30.460 .000a
Residual 20593930.166 25 823757.207
Total 171141542.969 31
a. Predictors: (Constant), PER,EPD,DYR,DPR,BVS,PBV
b. Dependent Variable: harga saham
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 PER,EPS,DYR,
DPR,BVS,PBV . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: y
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1(Constant) 2504.541 2423,656 1,033 .932
PER 121,380 34,630 .345 3,505 .043 .395 2,532
EPS ,712 ,892 .056 ,798 .010 .780 1,282
DYR -662,556 359,074 -,178 -1,845 .015 .411 2,431
DPR -,968 2,952 -,022 -,328 .060 .846 1,182
BVS 20,533 63,446 .022 ,324 .003 .823 1,214
PBV 1023,431 184,108 .516 5,559 .000 .444 2,253
a. Dependent Variable: harga saham
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Residual
N 40
Normal Parametersa Mean .0000000
Std.
Deviation ,10764928
Most Extreme Differences Absolute ,077
Positive ,077
Negative -,049
Kolmogorov-Smirnov Z ,485
Asymp. Sig. (2-tailed) ,973
a. Test distribution is Normal.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Harga saham 40 8,43 9,59 8,8935 ,34031
PER 40 2,57 3,72 2,9955 ,28636
EPS 40 4,30 7,00 5,4545 ,57612
DYR 40 ,41 1,45 ,9324 ,28763
DPR 40 3,64 5,43 4,4326 ,51657
BVS 40 7,42 8,50 8,0200 ,34963
PBV 40 ,00 1,81 1,1220 ,41200
Valid N
(listwise) 40
-,19315 ,29518 0000000 ,10764928