pengaruh persepsi merek mewah, pengaruh sosial, …eprints.perbanas.ac.id/606/1/artikel...

26
PENGARUH PERSEPSI MEREK MEWAH, PENGARUH SOSIAL, SIFAT SOMBONG TERHADAP NIAT BELI PADA APPLE IPHONE DI SURABAYA A R T I K E L I L M I A H Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu Jurusan Manajemen OLEH : PRICILLIA PRATIDINA HERWANTO 2010210384 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS S U R A B A Y A 2014

Upload: others

Post on 14-Dec-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PERSEPSI MEREK MEWAH, PENGARUH SOSIAL, …eprints.perbanas.ac.id/606/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterlepas dari adanya pengaruh sosial dan sifat dari pengguna untuk membeli barang

PENGARUH PERSEPSI MEREK MEWAH, PENGARUH SOSIAL,

SIFAT SOMBONG TERHADAP NIAT BELI PADA APPLE IPHONE

DI SURABAYA

A R T I K E L I L M I A H

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu

Jurusan Manajemen

OLEH :

PRICILLIA PRATIDINA HERWANTO

2010210384

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

S U R A B A Y A 2014

Page 2: PENGARUH PERSEPSI MEREK MEWAH, PENGARUH SOSIAL, …eprints.perbanas.ac.id/606/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterlepas dari adanya pengaruh sosial dan sifat dari pengguna untuk membeli barang

PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Nama : Pricillia Pratidina Herwanto

Tempat, Tanggal Lahir : Raha, 03 April 1992

NIM : 2010210384

Jurusan : Manajemen

Program Pendidikan : Stata 1

Konsentrasi : Pemasaran

Judul : Pengaruh Persepsi Merek Mewah, Pengaruh

Sosial, Sifat Sombong terhadap Niat beli pada

Apple Iphone di Surabaya

Disetujui dan diterima baik oleh:

Dosen Pembimbing, Tanggal : 28 Maret 2014

(Drs. Irawan, M.M)

Ketua Jurusan Manajemen

Tanggal : 28 Maret 2014

Mellyza Silvy S.E.,M.Si

Page 3: PENGARUH PERSEPSI MEREK MEWAH, PENGARUH SOSIAL, …eprints.perbanas.ac.id/606/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterlepas dari adanya pengaruh sosial dan sifat dari pengguna untuk membeli barang

1

PENGARUH PERSEPSI MEREK MEWAH, PENGARUH SOSIAL, SIFAT

SOMBONG TERHADAP NIAT BELI PADA APPLE

IPHONE DI SURABAYA

Pricillia Pratidina Herwanto

STIE Perbanas Surabaya

Email : [email protected]

The existence of purchase intention can not be separated from social influence and trait

of consumers to buy luxury items with expensive prices. The purpose of this research was to examine whether there is a significant positive effect between each variables

(luxury brand perception, social influence and trait of vanity) on purchase intention. To measure those variables, the researcher used a 5-point Likert scale. Methods of data collection in this study used questionnaires by non-random sampling technique

(Judgement Sampling). The research object of this study are 115 respondents who have an Apple iphone in Surabaya. To answer the problem and test the hypothesis, the data

were analyzed using SEM (Structural equation modeling). The researcher wanted to prove that the trait of vanity has a role in luxury brand purchase intention, so there should be re-evaluation on Apple iphone consumers in Surabaya. The expected result

from this study is luxury brand perception, social influence and trait of vanity have a significant influence on purchase intention.

Keywords : luxury brand preception, social influence, trait of vanity, purchase intention PENDAHULUAN

Adanya niat beli pengguna tidak

terlepas dari adanya pengaruh sosial dan sifat dari pengguna untuk membeli barang bermerek mewah dengan harga

mahal dan adanya nilai dari produk yang diberikan oleh perusahaan. Daya

tarik barang mewah internasional dapat menjadi hasil dari persepsi kualitas premium, gaya ini yang menjadi

lifestyle, reputasi, dan aksesibilitas terbatas. Dalam persepsi pemilik dan

lain-lain, karakteristik ini menandakan emosional, pengalaman, dan nilai-nilai simbolik dari produk tersebut (Kuang-

Peng Hung, 2011 : 457). Karena atribut-atribut, merek-merek mewah

membantu membentuk pemilik identitas dengan menjembatani batin dan dunia luar (Belk, 1988; Jenkins,

2004).

Banyak vendor yang menjual

produknya di Indonesia, biasanya menjual produknya lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain

termasuk Apple iPhone. Ada beberapa alasan mengapa menggunakan

smartphone Apple yaitu banyaknya orang indonesia yang konsumtif sehingga menyebabkan masyarakatnya

gila akan gadget. Setiap produk baru dari vendor-vendor terkenal seperti

Apple, Samsung, BlackBerry dan Nokia selalu diburu oleh orang Indonesia yang up to date dengan

gadget. Semahal apapun harganya selalu diburu orang Indonesia, bahkan

mereka rela mengantri dan menunggu bahkan sejak malam hari demi gadget yang diimpikan Selain itu juga adanya

budaya masyarakat kita untuk

Page 4: PENGARUH PERSEPSI MEREK MEWAH, PENGARUH SOSIAL, …eprints.perbanas.ac.id/606/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterlepas dari adanya pengaruh sosial dan sifat dari pengguna untuk membeli barang

2

mengganti handphone atau

smartphone. Kebiasaan orang indonesia yang senang mengganti-ganti

handphone dan smartphone-nya membuat vendor berlomba-lomba meluncurkan produknya di Indonesia,

pengguna di Indonesia akan rela menjual gadget lamanya dengan harga

rendah dan membeli gadget yang baru.

Sebagian juga orang Indonesia

memilih gadget bukan karena fungsi tetapi karena gengsi. Semakin mahal

harga gadget yang dimiliki maka semakin terlihat kelas sosialnya termasuk jika seseorang memiliki

gadget seperti iPhone, Samsung Galaxy S III, dan BlackBerry.

Tabel 1

MARKET SHARE KUARTAL 2012

Global Smartphone Q3'12 Q4'12

Apple Iphone 5 6.0 27.4

Apple Iphone 4S 16.2 17.4

Samsung Galaxy S3 18.0 15.4

Others 132.6 156.8

Total 172.8 217.0

Apple Iphone 5 3.5 % 12.6 %

Apple Iphone 4S 9.4 % 8%

Samsung Galaxy S3 10.4 % 7.1 %

Others 76.6 % 72.3%

Total 100% 100%

Sumber : http://www.makemac.com

Sebuah badan riset Strategy Analytics mengumumkan bahwa untuk pertama kalinya, Apple berhasil mendominasi

penjualan ponsel seluruh dunia pada kuartal ke–4 2012 lalu. Pada

laporannya, mereka mengungkapkan penjualan iPhone 5 yang mencapai 27,4 juta unit tersebut berhasil mencapai 13

persen dari total marketshare smartphone di dunia. Ponsel empat inci

keluaran Apple ini sendiri berhasil mengalahkan Samsung Galaxy S3 yang berada diposisi ketiga dengan jumlah

penjualan sebanyak 15,4 juta unit. Di posisi kedua diisi oleh iPhone 4S

dengan total penjualan 17,4 juta unit. Keberhasilan iPhone 4S ini diprediksikan terjadi berkat diskon yang

dicantumkan Apple buat perangkat penerus iPhone 4 ini. Total, iPhone 4S

mencapai 8 persen dari keseluruhan market share smartphone dunia.

Dalam dimensi simbolik,

kepemilikan merek mewah dapat memberikan sinyal kepada orang lain

sebagai serta pengguna produk dengan merek yang mewah (Belk, 1988; O'Cass, 2004). Dengan kata lain, nilai

terletak dalam memperluas diri seseorang dan seseorang yang ingin

terlihat mewah (Berthon et al, 2009 : 47). Peningkatan market share yang tinggi pada produk Apple iPhone

disinyalir karena adanya faktor citra merek mewah yang melekat pada Apple

iPhone. Apple telah mengumumkan laporan keuangan dan penjualannya pada kuartal ke–4 pada tahun 2012.

Dari pengumuman tersebut diketahui bahwa Apple berhasil membukukan

pendapatan sebesar $37.5 milyar

Page 5: PENGARUH PERSEPSI MEREK MEWAH, PENGARUH SOSIAL, …eprints.perbanas.ac.id/606/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterlepas dari adanya pengaruh sosial dan sifat dari pengguna untuk membeli barang

3

dengan total keuntungan bersih $7.5

milyar, serta keuntungan penghasilan saham $8.26 per lembar. Angka ini

diketahui meningkat dari yang sudah diraih Apple saat kuartal ke–4 2012 yaitu dengan total pendapatan $36

milyar, keuntungan bersih $8.2 milyar dan penghasilan saham $8.67 per

lembar. Gross margin tahun ini sebesar

37 persen dibandingkan dengan 40

persen dengan yang didapat Apple pada kuartal tahun lalu. Sedangkan,

penjualan internasional mewakili 60 persen dari seluruh pendapatan Apple kuartal ini.Sang raksasa teknologi juga

mengumumkan jumlah penjualan produk-produk andalannya. Pada

kuartal ini mereka berhasil menjual 33.8 juta unit iPhone, 14,1 juta unit iPad, dan 4,6 juta unit Mac. Dibandingkan dengan

jumlah penjualan tahun lalu, angka tersebut diketahui mengalami

peningkatan, khususnya iPhone. Pada kuartal ke–4 2012, Apple menjual 26,9 juta unit iPhone, 14 juta unit iPad dan

4,9 juta unit Mac.

LANDASAN TEORITIS DAN

PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Sifat sombong

Sifat sombong adalah proses

pengorganisasian motivasi emosi, persepsi dan kognitif bersifat jangka

panjang dan berkaitan dengan aspek lingkungan disekitarnya. Sifat adalah bagaimana kita berpikir, merasa dan

berperilaku terhadap obyek tertentu dalam lingkungan. Sifat merupakan

suatu kondisi psikologis yang mendahului tindakan dan setiap orang dapat memiliki sifat yang berbeda untuk

sebuah obyek yang sama Erna Ferrinadewi (2008:94). Menurut Tatik

Suryani (2008 : 64) sifat adalah sesuatu yang membedakan, relatif bertahan

yang ada pada diri individu dan dapat

membedakan antara individu satu dengan individu lain.

Penelitian ini juga menunjukkan sifat sombong yang bisa memoderasi hubungan antara persepsi dan pengaruh

konteks sosial terhadap niat pembelian. Feiereisen et al. (2009) dan Mandel et

al. (2006) mempelajari bagaimana sifat sombong dapat mempengaruhi individu dengan jurusan dan gender yang

berbeda yang menghasilkan dan menunjukkan sifat sombong tidak hanya

bisa langsung mempengaruhi sifat sombong, tetapi juga bisa menjadi moderator. Dan hasilnya penelitian ini

meneliti moderasi dampak sifat sombong pada suatu jenis merek-merek

mewah.

Persepsi merek mewah

Persepsi merek mewah adalah persepsi tentang merek yang merupakan refleksi

memori pengguna akan asosiasinya pasda merek tersebut. Persepsi merek mewah merupakan konsep yang

diciptakan oleh pengguna dengan alasan subjektif dan emosi pribadinya oleh

karena itu dalam konsep ini persepsi pengguna menjadi lebih penting dari pada keadaan sesungguhnya. Menurut

Erna Ferrinadewi (2008) merek menjadi elemen yang penting bagi perusahaan.

Merek bukan hanya sebuah nama, lagu, atau simbol tapi memiliki peranan yang jauh lebih besar dari pada itu. Merek

dapat berperan sebagai payung representasi produk barang atau jasa

yang ditawarkan, dapat berperan sebagai perusahaan, dapat berperan sebagai orang atau bahakan berperan

sebagai negara. Produk tanpa merek akan menjadi komuditas, tetapi

sebaliknya produk yang diberikan merek akan memiliki nilai lebih tinggi dimata pelanggan (Hermawan

Kertajaya, 2009:60).

Page 6: PENGARUH PERSEPSI MEREK MEWAH, PENGARUH SOSIAL, …eprints.perbanas.ac.id/606/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterlepas dari adanya pengaruh sosial dan sifat dari pengguna untuk membeli barang

4

Menurut Berthon et al. (2009),

persepsi pengguna terhadap merek mewah untuk fashion memiliki

simbolik, nilai pengalaman, dan fungsional dimensi. Akibatnya, Hipotesis pertama menguji dampak dari

dimensi yang berbeda dari persepsi pengguna terhadap niat pembelian. Pada

bagian pertama dunia merek mewah, kualitas adalah kunci untuk memenuhi pengguna harus memenuhi nilai

fungsional. Dunia kedua merek-merek mewah berhubungan dengan

pengalaman. Pengalaman melibatkan fantasi, perasaan yang menyenangkan. Selain itu melihat bagaimana nilai ini

dapat mempengaruhi identifikasi individu dan sifat sombong. Terakhir, di

dunia ketiga merek-merek mewah, ada dimensi makna simbolik (Berthon et al, 2009; Keller, 2003). Menurut Truong et

al. (2008:191), beberapa individu menggunakan merek mewah untuk

makna simbolis berkomunikasi dengan dunia tentang kekayaan pemilik dan nilai.

Menurut Erna Ferrinadewi (2008 : 42) bahwa persepsi mewah

merupakan proses yang komplek, seringkali terjadi dimana pesan yang satu tidak berhubungan dengan pesan

yang akhirnya memasuki otak pengguna karena itu memahami proses persepsi

sangat penting bagi pemasar agar dapat menciptakan komunikasi yang efektif dengan pengguna.

Pengaruh sosial

Menggambarkan bahwa keputusan belanja dipengaruhi oleh kepercayaan, sifat, dan nilai-nilai pelanggan dan

faktor dalam lingkungan sosial pelanggan. Secara cermat proses

keputusan memilih barang atau jasa dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor pribadi (internal) didalam diri

seseorang. Faktor lingkungan terdiri dari keluarga, lingkungan, budaya dan

aspek pribadi (Christina Whidya, 2010 :

64). Persepsi dan pengaruh sosial telah

diuji sebelumnya dengan sampel yang berbeda, tetapi aspek utama ketiga kerangka ini peran sombong, telah

menerima perhatian apalagi bahkan meskipun pemasar telah mencoba untuk

menghubungkan sifat sombong dengan berbagai produk dalam budaya pengguna (Wang dan Waller, 2006).

Penelitian telah membahas semua implikasi pengguna sifat sombong.

Penelitian ini menunjukkan bahwa perannya menjadi lebih unggul dari pada yang ditunjukkan sebelumnya.

Hal ini karena menghubungkan antara diri dan individu dengan dunianya yang

diinginkan melalui lingkungan eksternal secara simbolis dan pemenuhan sensorik (Wang dan Waller, 2006 ;

Watchravesringkan, 2008). Sifat sombong dapat dilihat untuk memiliki

unsur-unsur yang relatif tersembunyi, seperti penggunaan produk iPhone secara personal karena kesombongan

secara fisik, dan tampilan dari barang-barang mewah yang menandakan status

dari barang tersebut, menandakan sifat sombong berkaitan dengan status sosial, harga diri dan kekuasaan. Untuk tujuan

penelitian ini sifat sombong didefinisikan sebagai memiliki

kekhawatiran berlebih, (dan mungkin meningkatkan) pandangan, penampilan fisik seseorang atau pribadi prestasi.

Ciri-ciri dan sifat sombong diungkapkan oleh Netemeyer et al (1995) meliputi

perhatian lebih bagi kemajuan diri, penampilan fisik dan status. Dalam jurnal dijelaskan bahwa menganjurkan

dapat diamati, misalnya, dari penggunaan individu dan pilihan produk

atas smartphone, produk elektronik, dan penggunaan yang berlebihan pada umumnya. Dalam penelitian, lebih

lanjut menyatakan benar adalah penting terkait dengan konsumsi merek fashion

Page 7: PENGARUH PERSEPSI MEREK MEWAH, PENGARUH SOSIAL, …eprints.perbanas.ac.id/606/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterlepas dari adanya pengaruh sosial dan sifat dari pengguna untuk membeli barang

5

mewah. Dengan mempelajari hubungan

antara individu yang rentan terhadap sifat sombong dan pengeluaran mereka

pada produk high-prestise, mereka menyimpulkan pengguna ini akan terus menginginkan dan mengkonsumsi

produk baru, termasuk barang-barang ter-update, untuk memenuhi hasrat

mereka yang mengatas namakan harga diri.

Niat beli

Niat beli akan timbul karena dorongan

konsumsi yang tinggi dan adanya sifat tidak ingin kalah dengan orang lain dan adanya sifat sombong untuk memiliki

barang barang bermerek yang dibentuk dari lingkungan sosial. Namun apabila

pengguna sudah merasakan kenyamanan akan suatu produk tersebut, dengan adanya pandangan

pengguna tentang merek yang dipilih itu baik, dan menurut persepsi pengguna

merek tersebut sudah baik sehingga pengguna tidak merasa ragu lagi dengan pilihannya, maka pengguna tidak akan

berpikir panjang akan menggantinya dengan merek lain sebagai pilihan untuk

pembelian. Setelah pengguna membeli produk tersebut pengguna bisa puas atau tidak puas dan terlibat dalam sifat

sombong paska pembelian, pelanggan yang puas akan kembali membeli

produk dan memuji produk yang dibelinya dihadapan orang lain, sedikit menarik perhatian pada merek dan iklan

pesaing dan membeli produk lain dari perusahaan yang sama (Kotler-Keller,

2007:244). Selain sifat yang menguntungkan menuju afektif, merek mempunyai tanggapan terhadap merek

yang dapat mempengaruhi niat pembelian. Secara khusus, penelitian

telah menunjukkan bahwa pengguna didorong oleh emosi mereka untuk membeli dan mengkonsumsi atau

menggunakan suatu produk atau barang.

Kesimpulannya niat untuk pembelian

ulang barang yang dilakukan oleh pengguna dapat dirasakan apabila

pengguna mendapatkan produk yang dapat memuaskan kebutuhan yang diinginkan dan dapat disediakan oleh

perusahaan yang membuat pengguna akan mengingat-ingat merek tersebut

sebagai pilihannya.

Pengaruh sifat sombong terhadap

persepsi merek mewah

Adanya persepssi akan adanya merek

mewah membuat seseorang cenderung mempunyai rasa untuk memiliki, dan ini didasari dari adanya sifat negatif yaitu

sifat fombong yang tidak ingin kalah dengan orang. Rasa untuk memiliki

barang-barang bermerek dengan harga yang mahal pasti akan dimiliki oleh seseorang yang memiliki sifat sombong.

Karakter ini akan melakukan apa saja agar apa yang diinginkannya tercapai.

Pengaruh sifat sombong terhadap persepsi merek mewah berdasarkan hasil pengujian dinyatakan signifikan.

Hipotesis 1 :Pengaruh sifat sombong berpengaruh positif

terhadap persepsi merek mewah.

Pengaruh sifat sombong terhadap

niat beli

Menurut Berthon (2009) penelitian telah membahas semua implikasi konsumsi kesombongan, penelitian menunjukkan

bahwa perannya menjadi lebih menonjol dari pada yang ditunjukkan

sebelumnya. Hal ini karena menghubungkan antara diri dan individunya yang dunianya diinginkan

scara eksternal melalui simbolis dan sensorik pemenuhan (Wang dan Waller,

2006; Watchravesringkan, 2008). Kesombongan dapat dilihat untuk memiliki unsur-unsur yang relatif

tersembunyi, seperti penggunaan produk perawatan pribadi karena

Page 8: PENGARUH PERSEPSI MEREK MEWAH, PENGARUH SOSIAL, …eprints.perbanas.ac.id/606/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterlepas dari adanya pengaruh sosial dan sifat dari pengguna untuk membeli barang

6

kesombongan fisik, dan tampilan

mencolok dari benda status, menandakan kesombongan berkaitan

dengan status sosial dan kekuasaan. Untuk tujuan penelitian ini, kesombongan didefinisikan sebagai

"memiliki kekhawatiran berlebih atau positif (dan mungkin meningkat)

pandangan, penampilan fisik seseorang atau pribadi" menurut (Netemeyer, 1995. 612). Ciri-ciri dan perilaku

diungkapkan oleh Netemeyer (1995) meliputi perhatian lebih bagi kemajuan

diri, penampilan fisik dan status. Menganjurkan dapat diamati misalnya, dari penggunaan individu dan pilihan

produk kosmetik, produk pakaian dan konsumsi yang mencolok pada

umumnya. Dalam penelitian Durvasula (2001), lebih lanjut menyatakan penting terkait dengan konsumsi merek fashion

mewah. Korelasi belum mendapat dukungan empiris yang luas (Park ,

2008). Dari sedikit yang telah memeriksa ini hubungan. Menurut Sedikides ( 2007) penelitian

berpengaruh dengan mempelajari hubungan antara individu yang rentan

terhadap kesombongan dan pengeluaran mereka pada produk high-prestise, mereka menyimpulkan pengguna ini

akan terus menginginkan dan mengkonsumsi produk baru, termasuk

barang-barang fashion untuk memenuhi hasrat yang dimiliki dan harga diri. Pengaruh sifat sombong terhadap sifat

sombong berdasarkan hasil pengujian dinyatakan signifikan.

Hipotesis 2 : Pengaruh sifat sombong berpengaruh positif terhadap niat beli

Pengaruh sifat sombong terhadap

pengaruh sosial

Penelitian ini label faktor eksternal yang merangsang niat individu untuk

membeli sebuah merek mewah seperti pengaruh sosial. Tsai (2005 ) dan

Wiedmann (2009), dampak dari

pengaruh sosial pada pengguna merek mewah terhadap niat beli dibahas dan

nilai empiris didukung. Menurut Tsai (2005), sosial pengguna berorientasi termotivasi untuk memiliki merek-

merek mewah untuk menampilkan status mereka dan sukses ditargetkan

pada kelompok sosial. Ini akan menjadi sangat penting dalam kemewahan merek yang dikenal secara

internasional. Pengaruh sifat sombong terhadap

pengaruh sosial berdasarkan hasil pengujian dinyatakan signifikan. Hipotesis 3 : Pengaruh sifat sombong

berpengaruh positif terhadap pengaruh sosial

Pengaruh persepsi merek mewah

terhadap niat beli

Selain persepsi pengguna yang bersifat internal dan faktor eksternal juga

berkontribusi terhadap miliknya nilai yang dirasakan (Ahuvia, 2005; Jenkins, 2004 ; Truong, 2010). Hal ini karena

nilai merek hampir tidak dapat beroperasi di luar komunitasnya

(Algesheimer, 2005; .Lalwani , 2002;. Wilcox, 2009), dan ini sangat jelas ketika tujuan dari pembelian merek

mewah adalah untuk menandakan kekayaan, perdagangan disosial status

dan meminta persetujuan untuk menyatakan status sosial (Danziger , 2005; Silverstein dan Fiske , 2003).

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan persepsi merek mewah

terhadap niat beli dinyatakan tidak signifikan Hipotesis 4 : Persepsi merek mewah

tidak berpengaruh terhadap niat beli

Pengaruh sosial terhadap niat beli

Menurut Kotler (2008:189), batas

dimana sifat seseorang mengurangi prefensi kita untuk sebuah alternatif

Page 9: PENGARUH PERSEPSI MEREK MEWAH, PENGARUH SOSIAL, …eprints.perbanas.ac.id/606/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterlepas dari adanya pengaruh sosial dan sifat dari pengguna untuk membeli barang

7

tergantung pada dua hal, yang pertama

adalah intensitas sifat negatif orang lain terhadap alternatif yang kita sukai dan

memotivasi kita untuk mematuhi kehendak orang lain. Semakin intens sifat negatif ke orang lain dan semakin

dekat hubungan orang tersebut dengan kita, semakin besar kemungkinan kita

menyesuaikan niat pembelian.

Berdasarkan hasil pengujian yang telah

dilakukan pengaruh sosial terhadap niat beli dinyatakan tidak signifikan.

Hipotesis 5 : Pengaruh sosial tidak berpengaruh terhadap niat beli.

Kerangka pemikiran penelitian ini dapat

dijelaskan sebagai berikut :

Gambar 1 Kerangka Penelitian

METODE PENELITIAN

Klasifikasi Sampel

Populasi adalah sebagian wilayah

generalisasi yang terdiri dari obyek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan

oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik suatu kesimpulan (Totok Amin,

2012 : 152). Pengertian populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek (satuan atau

individu) yang karakteristiknya hendak diduga. Satuan atau individu disebut unit analisis, bisa berupa orang, rumah

tangga, tanah pertanian dan sebagainya dalam bentuk yang bisa dipakai dalam

survei (Danang Sunyoto, 2012 : 47). Populasi dari penelitian ini adalah pengguna sekaligus pemilik Apple

iPhone di Kota Surabaya.

Sampel adalah sub kelompok elemen populasi yang terpilih untuk

berpartisipasi dalam studi (Malhotra,

2009:364). Sampel adalah bagian dari populasi, sedangkan survei sampel adalah suatu prosedur dalam penelitian

yang mana hanya sebagian dari populasi saja yang diambil untuk menentukan

sifat serta ciri yang dikehendaki dari populasi. Pengambilan sampel adalah proses memilih sejumlah elemen

secukupnya dari populasi sehingga penelitian terhadap sampel dan pemahaman tentang sifat dan

karakteristiknya akan membuat kita dapat menggeneralisasikan sifat atau

karakteristik tersebut pada elemen populasi (Totok Amin, 2012:153). Sampel harus mampu mewakili

kesuluruhan populasi dan akan mengambil 115 sampel. Sampel dari

penelitian ini adalah pengguna sekaligus pemilik Apple iPhone di Surabaya.

Page 10: PENGARUH PERSEPSI MEREK MEWAH, PENGARUH SOSIAL, …eprints.perbanas.ac.id/606/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterlepas dari adanya pengaruh sosial dan sifat dari pengguna untuk membeli barang

8

Teknik pengambilan sampel yang akan

digunakan penelitian ini adalah teknik nonrandom sampling yaitu teknik

pengambilan sampel dalam populasi yang dilakukan secara Judgement Sampling. Judgement Sampling atau

pengambilan sampel keputusan merupakan pengambilan sampel yang

terjadi ketika peneliti memilih anggota-anggota sampel utuk menyesuaikan diri dengan beberapa kriteria (Danang

Sunyoto, 2012 : 59). Adapun yang menjadi kriteria peneliti dengan

menggunakan sampel judgement adalah sebagai berikut: 1. Sampel adalah individu yang tinggal

Surabaya. 2. Sampel adalah individu mempunyai

Apple iPhone. 3. Sampel adalah responden mulai dari

umur 17tahun.

Penelitian ini akan mengambil sampel sebanyak 115 responden yang

dilakukan dengan judgement sampling untuk mendapatkan sampel responden dengan distribusi yang mendekati

karakteristik populasi statistik. Peneliti, dengan judgement memilih elemen-

elemen yang akan dimasukkan ke dalam sampel, karena diyakini bahwa elemen-elemen tersebut mewakili atau memang

sesuai dengan populasi yang sedang diteliti (Malhotra, 2009:373).

Data Penelitian

Penelitian ini menggunakan sumber

data primer, data yang diperoleh dari hasil penelitian berdasarkan hasil

jawaban para responden kuesioner yaitu metode pengumpulan data yang diperoleh dengan cara mengajukan

daftar pertanyaan tentang suatu hal atau suatu bidang. Setiap responden

diminta untuk menjawab pertanyaan yang ada didalam kuesioner.

Metode pengumpulan data

melalui kuesioner, kuesioner merupakan cara pengumpulan data dengan

menyebarkan daftar pertanyaan kepada

responden. Daftar pertanyaan dapat berupa pertanyaan terbuka dan tertutup

(multiple choice). Daftar pertanyaan tersebut harus diisi oleh responden (Danang Sunyoto, 2012:47). Daftar

pertanyaan bersifat tertutup, dimana alternatif-alternatif jawaban telah

disediakan. Penggunaan metode ini didasarkan pada pertimbangan bahwa metode ini cukup ekonomis, cepat,

menjamin keleluasaan responden untuk menjawab dan mengumpulkan fakta-

fakta yang diperlukan serta menjamin kerahasiaan identitas responden sehingga lebih mudah memberikan

informasi atau jawaban. Menurut Lupiyoadi (2001:195), data yang baik

harus memenuhi dua syarat yaitu pertama, data harus memenuhi prinsip validitas seperti syarat-syarat sebagai

data tepat waktu yang artinya data tidak kadaluarsa. Agar faktor biasnya kecil,

serta data harus relevan, artinya ada hubungan dengan permasalahan yang akan dipecahkan. Kedua, data harus

memenuhi prinsip reliabilitas, meliputi syarat sebagai berikut: data harus

obyektif, artinya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan data harus representatif, artinya data sample harus

dapat mewakili seluruh populasi.

Variabel penelitian

Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel

dependen yaitu persepsi merek mewah, pengaruh sosial, sifat sombong dan niat

beli. Defini Variabel Operasional

Sifat Sombong

Sifat sombong merupakan suatu

karakter yang dibentuk dari adanya rasa untuk tampil lebih dibandingkan dengan orang lain, sifat yang tidak mau kalah

dengan orang, ingin terlihat lebih baik dengan berbagai cara yaitu misalnya

Page 11: PENGARUH PERSEPSI MEREK MEWAH, PENGARUH SOSIAL, …eprints.perbanas.ac.id/606/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterlepas dari adanya pengaruh sosial dan sifat dari pengguna untuk membeli barang

9

dengan menggunakan barang-barang

yang bermerek. Sifat ini juga muncul ketika bersama orang-orang disekitar

dan ingin tampil beda dengan melebihkan keunggulan dari barang-barang bermerek yang dimiliki. Ini

sebagai bukti pembeda atas suatu kelas sosial yang mampu memberi tanda akan

status sosial seseorang.

Persepsi Merek Mewah

Persepsi merek mewah merupakan suatu sudut pandang seseorang akan

suatu hal dilihat dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain, bisa juga dari informasi yang ada. Persepsi

merek mewah juga dapat diartikan dengan bagaimana seseorang

memandang sebuah merek menjadi sesuatu yang bermakna. Bisa juga dengan melihat dari harga, prestice,

kualitas, pelayanan yang diterima, pengalaman merek dan lain-lain.

Persepsi adalah suatu titik dimana seseorang akan menggunakan logika dalam menanggapi merek.

Hubungannya dengan barang mewah, rata-rata seseorang yang mengerti akan

barang mahal maka mindset akan mengarah pada harga dan kualitas dari produk tersebut.

Pengaruh Sosial

Pengaruh sosial ini merupakan adanya dorongan dari pihak luar (ekstrenal) untuk mempengaruhi suatu keputusan.

Pengaruh sosial paling sering dirasakan oleh masyarakat karena itu bentuk

pemasaran secara langsung secara yang cukup efektif dalam melakukan kegiatan promosi. Apalagi jika

pengaruh sosial datang dari teman dekat, keluarga dan lingkungan sekitar

maka akan dengan mudah untuk dapat mendekati.

Niat beli

Niat beli yang dimaksud pada penelitian ini adalah dalam hal pembelian yang

terjadi, terciptanya kepuasan dalam pembelian produk Apple iPhone yang sebelumnya pernah dilakukan dapat

membuat pengguna akan melakukan pembelian tanpa melihat kelebihan dan

kekurangan namun hanya melihat merek, karena para pengguna sudah merasa tidak perlu mempertimbangkan

merek lain selain Apple iPhone dengan fasilitas atau fitur-fitur yang terdapat

pada produk Apple iPhone yang nantinya akan dibeli atau yang sedang pakai.

Alat Analisis

Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah menggunakan analisis Structural

Equation Modelling (SEM). Ghozali (2011:61) menyatakan bahwa langkah

permodelan SEM (Structural Equation Modelling) adalah terdiri dari model pengukuran (measurin model) ditujukan

untuk mengkonfirmasi sebuah dimensi atau faktor berdasarkan indikator-

indikator empirisnya dan yang kedua adalah model structural merupakan model mengenai struktur hubungan

yang membentuk atau menjelaskan kausalitas antar faktor (Ghozali

2011:61). HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini, analisis statistik

yang digunakan adalah structural equation model (SEM) dengan menggunakan alat analisis program

AMOS 21.0. Teknik estimasi yang digunakan adalah maximum likelihood

(ML) karena sampel yang digunakan antara 100-200. Sebelum pengujian SEM, maka terlebih dahulu dilakukan

pengujian asumsi yang meliputi: a. Ukuran Sampel

Page 12: PENGARUH PERSEPSI MEREK MEWAH, PENGARUH SOSIAL, …eprints.perbanas.ac.id/606/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterlepas dari adanya pengaruh sosial dan sifat dari pengguna untuk membeli barang

10

Pada penelitian ini menggunakan

115 responden dengan demikian memenuhi asumsi jumlah sampel

yang digunakan. b. Asumsi Normatif Uji normalitas perlu dilakukan baik

untuk normalitas terhadap data tunggal maupun multivariate. Untuk menguji

normalitas distribusi data yang digunakan dalam analisis, peneliti mengamati skewness value dari data

yang digunakan dengan pengujian Assessment of Normality. Dimana nilai

kritisnya ± 2.58 pada tingkat 0.01 (1%), yang berarti apabila nilai yang dihitung lebih besar dari 2.58 maka distribusi

data tidak normal. Nilai kritis lainnya

yang umum digunakan adalah nilai kritis ± 1.96 pada tingkat 0.05 (5%).

Secara lengkap hasil uji normalitas data disajikan pada Tabel 4.15 dibawah ini. Terdapat dari dua indikator yang

berdistribusi tidak normal yaitu SS1 dan SS2. Walaupun demikian indikator

tersebut tetap dilakukan penelitian dikarenakan jumlah sampel sudah mencukupi syarat minimum sehingga

tidak terlalu berpengaruh terhadap hasil penelitian. Hal ini berarti peneliti dapat

menolak asumsi mengenai normalitas dari distribusi pada tingkat 0.01 (1%).

Table 2

ASSESSMENT OF NORMALITY

Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.

pmw6 1,000 5,000 -,220 -,962 -,719 -1,575

ps1 1,000 5,000 -,328 -1,437 -,522 -1,143

ps2 1,000 5,000 -,225 -,983 -,730 -1,599

ps3 1,000 5,000 -,006 -,027 -,702 -1,538

ss1 1,000 5,000 1,127 4,934 2,170 4,750

ss2 1,000 5,000 ,540 2,365 -,557 -1,220

ss3 1,000 5,000 -,687 -3,007 ,396 ,866

ss4 1,000 5,000 ,026 ,114 -,410 -,897

nb5 1,000 5,000 ,483 2,116 -,408 -,892

nb4 1,000 5,000 -,381 -1,668 ,213 ,467

nb3 1,000 5,000 -,331 -1,451 -,506 -1,107

nb2 1,000 5,000 -,779 -3,412 ,174 ,380

nb1 1,000 5,000 -,862 -3,772 ,216 ,474

pmw5 1,000 5,000 ,281 1,229 -,270 -,591

pmw4 1,000 5,000 -,414 -1,813 -,398 -,871

pmw3 1,000 5,000 -1,863 -8,155 5,144 11,260

pmw2 1,000 5,000 -1,043 -4,567 1,688 3,694

pmw1 1,000 5,000 -1,874 -8,204 4,870 10,660

Multivariate

52,345 10,460

c. Outliers Outliers adalah kondisi obsevasi dari

suatu data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh

dari observasi-observasi yang lain dan

muncul dalam bentuk nilai ekstrim, baik untuk sebuah variabel tunggal ataupun

variabel-variabel kombinasi (Hair et al, dalam Imam Ghozali, 2013).

Page 13: PENGARUH PERSEPSI MEREK MEWAH, PENGARUH SOSIAL, …eprints.perbanas.ac.id/606/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterlepas dari adanya pengaruh sosial dan sifat dari pengguna untuk membeli barang

11

1. Univariate Outlier

Tabel 3

TABEL DESKRIPSI Z-SCORE N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Zscore(PMW1) 115 -3,75367 ,88797 ,0000000 1,00000000

Zscore(PMW2) 115 -3,71277 1,03133 ,0000000 1,00000000

Zscore(PMW3) 115 -4,09568 ,81060 ,0000000 1,00000000

Zscore(PMW4) 115 -2,40382 1,55947 ,0000000 1,00000000

Zscore(PMW5) 115 -1,85224 2,18582 ,0000000 1,00000000

Zscore(PMW6) 115 -2,09164 1,78801 ,0000000 1,00000000

Zscore(PS1) 115 -2,43199 1,78957 ,0000000 1,00000000

Zscore(PS2) 115 -2,56137 1,61675 ,0000000 1,00000000

Zscore(PS3) 115 -2,00283 1,90099 ,0000000 1,00000000

Zscore(SS1) 115 -1,22742 3,63992 ,0000000 1,00000000

Zscore(SS2) 115 -1,37787 2,22338 ,0000000 1,00000000

Zscore(SS3) 115 -2,67611 1,33369 ,0000000 1,00000000

Zscore(SS4) 115 -1,87140 2,04152 ,0000000 1,00000000

Zscore(NB1) 115 -2,58948 1,16812 ,0000000 1,00000000

Zscore(NB2) 115 -2,58544 1,22643 ,0000000 1,00000000

Zscore(NB3) 115 -2,26777 1,55338 ,0000000 1,00000000

Zscore(NB4) 115 -3,03245 1,52613 ,0000000 1,00000000

Zscore(NB5) 115 -1,64015 2,13220 ,0000000 1,00000000

Valid N (listwise) 115

2. Multivariate Outliers

Deteksi multivariate outliers dapat dilihat dari nilai mahalanobis distance.

Berdasarkan nilai chi-squares pada Degree of Freedom 18 yaitu jumlah indikator pada signifikansi p<0,001.

Nilai mahalanobis distance X2 (18; 0,001)= 42,312 Semua kasus yang

mempunyai mahalonobis distance yang lebih besar dari 42,312 adalah multivariate outliers. Pada penelitian

ini, terdapat data yang memiliki mahalanobis distance melebihi 42,312

yaitu 63, 93 dan 73. Outlier pada tingkat multivariate dalam penelitian ini tidak akan dihilangkan karena data tersebut

diperoleh berdasarkan informasi

sesungguhnya dari responden.

4.2.2.1 Analisis Konfirmasi Faktor

(CFA)

Data yang telah teruji validitas dan

reliabilitasnya, dan memenuhi asumsi-asumsi SEM tersebut kemudian diuji

kesesuaian modelnya dengan menggunakan program AMOS versi 21.0 dimana pertama akan diuji model

untuk keseluruhan variabel. Adapun hasil pengujian AMOS untuk masing-

masing variabel baik single model maupun full model disajikan pada uraian dibawah ini :

Page 14: PENGARUH PERSEPSI MEREK MEWAH, PENGARUH SOSIAL, …eprints.perbanas.ac.id/606/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterlepas dari adanya pengaruh sosial dan sifat dari pengguna untuk membeli barang

12

Gambar 2

CFA-Model Awal

Tabel 3

Goodness of Fit Index (MODEL CFA AWAL)

No. Analisis Kriteria Hasil

Pengujian Keterangan

1 Chi-Square Diharapkan

Kecil 248,209 marginal

2 Probability ≥ 0.05 0,000 marginal

3 CMIN/DF ≤ 2.00 1,924 baik

4 GFI ≥ 0.90 0,798 marginal

5 AGFI ≥ 0.90 0,732 marginal

6 TLI ≥ 0.90 0,792 marginal

7 NFI ≥ 0.90 0,701 marginal

8 RMSEA ≤ 0.08 0,90 marginal

Berdasarkan pada Tabel 3 diketahui

bahwa nilai goodness of fit tidak sesuai yang diharapkan karena jika

dibandingkan antara cut of value dengan hasilnya maka semuanya hasilnya masih marginal atau kurang memenuhi syarat

uji hipotesis. Maka dari itu perlu di lakukan revisi model. Revisi atau

modifikasi model dilakukan dengan

memperhatikan mahalanobis distance kemudian menghapus data sampel yang

dianggap outliers. Pada gambar 2 diatas ini menunjukkan hasil uji SEM setelah dilakukan revisi dengan membuang data

yang outlier.

Page 15: PENGARUH PERSEPSI MEREK MEWAH, PENGARUH SOSIAL, …eprints.perbanas.ac.id/606/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterlepas dari adanya pengaruh sosial dan sifat dari pengguna untuk membeli barang

13

Tabel 4

MODIFICATION INDICES (MODEL CFA AWAL)

M.I. Par Change

e10 <--> pengaruh_sosial 4,138 ,145

e13 <--> e10 5,684 ,177

e1 <--> persepsi_merek_mewah 6,722 -,093

e1 <--> e10 4,847 ,140

e1 <--> e11 4,140 ,112

e2 <--> e10 5,579 ,198

e2 <--> e1 7,035 ,171

e3 <--> sifat_sombong 4,846 -,120

e3 <--> persepsi_merek_mewah 4,246 ,085

e3 <--> e1 4,818 -,124

e4 <--> e1 4,348 ,114

e17 <--> e2 5,661 ,134

e16 <--> pengaruh_sosial 4,017 ,127

e16 <--> e1 4,707 ,122

e16 <--> e3 4,703 -,140

e9 <--> e10 10,063 ,244

e9 <--> e1 14,435 ,228

e8 <--> pengaruh_sosial 12,202 ,259

e8 <--> e13 6,281 ,193

e7 <--> e10 6,982 -,138

e7 <--> e1 7,809 -,114

e7 <--> e2 4,225 -,110

e7 <--> e3 5,951 ,115

e7 <--> e16 4,185 -,095

e7 <--> e9 5,636 -,116

e5 <--> e7 4,504 ,080

Setelah melihat Modification indices,

selanjutnya dilakukan modifikasi dengan mengorelasikan dua pasang

parameter yaitu e9-10 dan e9-e1 yang memiliki nilai tertinggi seperti yang

terdapat pada Tabel 4 Model yang telah

dimodifikasi selanjutnya dianalisis kembali. Secara lengkap hasil

modifikasi pertama ditampilan dalam gambar4.

Page 16: PENGARUH PERSEPSI MEREK MEWAH, PENGARUH SOSIAL, …eprints.perbanas.ac.id/606/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterlepas dari adanya pengaruh sosial dan sifat dari pengguna untuk membeli barang

14

Gambar 3

CFA-Model Modifikasi 1

Tabel 5

Goodness of Fit Index (MODEL CFA MODIFIKASI)

No. Analisis Kriteria Hasil

Pengujian Keterangan

1 Chi-Square Diharapkan

Kecil 137,536 Marginal

2 Probability ≥ 0.05 0,058 Baik

3 CMIN/DF ≤ 2.00 1,217 Baik

4 GFI ≥ 0.90 0,885 Marginal

5 AGFI ≥ 0.90 0,826 Marginal

6 TLI ≥ 0.90 0,951 Baik

7 NFI ≥ 0.90 0,835 Marginal

8 RMSEA ≤ 0.08 0,44 Baik

Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa

nilai goodness of fit sesuai dengan yang

diharapkan jika dibandingkan antara cut off values dengan hasil sudah memenuhi

syarat uji hipotesis. Secara keseluruhan

nilai goodness of fit sesuai dengan kriteria

karena memenuhi nilai cut of values maka disimpulkan bahwa model tersebut

diterima

.

Tabel 6

HASIL ESTIMASI CFA - MODIFIKASI 1

Estimate

Std .

Estimate S.E. C.R. P

pmw1 <--- persepsi_merek_mewah 1,000 ,675

pmw2 <--- persepsi_merek_mewah ,981 ,679 ,169 5,808 ***

pmw3 <--- persepsi_merek_mewah 1,118 ,796 ,160 6,965 ***

pmw4 <--- persepsi_merek_mewah ,296 ,171 ,187 1,582 ,114

Page 17: PENGARUH PERSEPSI MEREK MEWAH, PENGARUH SOSIAL, …eprints.perbanas.ac.id/606/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterlepas dari adanya pengaruh sosial dan sifat dari pengguna untuk membeli barang

15

Estimate

Std .

Estimate S.E. C.R. P

pmw5 <--- persepsi_merek_mewah ,808 ,473 ,186 4,349 ***

nb1 <--- niat_beli 1,000 ,817

nb2 <--- niat_beli 1,127 ,937 ,095 11,922 ***

nb3 <--- niat_beli ,791 ,648 ,105 7,501 ***

nb4 <--- niat_beli ,743 ,730 ,086 8,655 ***

nb5 <--- niat_beli ,174 ,143 ,118 1,478 ,139

ss4 <--- sifat_sombong 1,000 ,621

ss3 <--- sifat_sombong 1,174 ,747 ,233 5,044 ***

ss2 <--- sifat_sombong ,769 ,449 ,194 3,963 ***

ss1 <--- sifat_sombong ,325 ,258 ,127 2,570 ,010

ps3 <--- pengaruh_sosial 1,000 ,644

ps2 <--- pengaruh_sosial ,967 ,642 ,235 4,116 ***

ps1 <--- pengaruh_sosial ,901 ,604 ,229 3,936 ***

pmw6 <--- persepsi_merek_mewah ,720 ,409 ,190 3,800 ***

Pada Tabel 6 dilakukan analisis atas signifikansi loading factor dapat digunakan untuk menjelaskan faktor

yang dianalisis. Pedoman analisis ini adalah dibutuhkan nilai lamda yang ≥

0,40 atau memiliki nilai CR ≥ 2. Adapun setelah dilakukan modifikasi model jika masih terdapat indikator

yang belum memenuhi kriteria analisis dalam loading factor maka indikator

tersebut harus dihilangkan. Setelah dilakukan proses modifikasi dan didapatkan hasil dari loading factor

tersebut valid dan sesuai dengan standar maka dalam proses analisis

selanjutnya tidak ada indikator dalam model yang dihapus dari model dikarenakan sudah memenui kreteria

loading factor.

Gambar 4

CFA-Model Akhir

Page 18: PENGARUH PERSEPSI MEREK MEWAH, PENGARUH SOSIAL, …eprints.perbanas.ac.id/606/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterlepas dari adanya pengaruh sosial dan sifat dari pengguna untuk membeli barang

16

Tabel 7

Goodness of Fit Index (MODEL CFA AKHIR)

No. Analisis Kriteria Hasil

Pengujian Keterangan

1 Chi-Square Diharapkan

Kecil 85,746 Marginal

2 Probability ≥ 0.05 0,208 Baik

3 CMIN/DF ≤ 2.00 1,128 Baik

4 GFI ≥ 0.90 0,913 Baik

5 AGFI ≥ 0.90 0,826 Marginal

6 TLI ≥ 0.90 0,977 Baik

7 NFI ≥ 0.90 0,835 Marginal

8 RMSEA ≤ 0.08 0,34 Baik

Tabel 7 menunjukkan penilaian goodness of fit yang lebih baik dari

sebelumnya dengan terpenuhinya empat kriteria yaitu Probability, CMIN/DF,

GFI, TLI dan RMSEA. Kriteria goodness of fit lainnya belum mampu

terpenuhi pada tahapan analisis ini. Berikut adalah hasil CFA akhir :

Tabel 8

HASIL ESTIMASI CFA AKHIR

Estimate

Std.

Estimate S.E. C.R. P

pmw1 <--- persepsi_merek_mewah 1,000 ,687

pmw2 <--- persepsi_merek_mewah ,962 ,674 ,163 5,886 ***

pmw3 <--- persepsi_merek_mewah 1,116 ,808 ,157 7,084 ***

pmw5 <--- persepsi_merek_mewah ,735 ,438 ,184 3,996 ***

nb1 <--- niat_beli 1,000 ,818

nb2 <--- niat_beli 1,130 ,939 ,095 11,915 ***

nb3 <--- niat_beli ,775 ,642 ,105 7,354 ***

nb4 <--- niat_beli ,749 ,732 ,086 8,703 ***

ss4 <--- sifat_sombong 1,000 ,616

ss3 <--- sifat_sombong 1,196 ,755 ,242 4,948 ***

ss2 <--- sifat_sombong ,766 ,439 ,197 3,891 ***

ps3 <--- pengaruh_sosial 1,000 ,697

ps2 <--- pengaruh_sosial ,873 ,646 ,193 4,517 ***

ps1 <--- pengaruh_sosial ,822 ,614 ,192 4,282 ***

pmw6 <--- persepsi_merek_mewah ,715 ,414 ,183 3,901 ***

Sumber : Data Diolah

Tabel 8 menunjukkan bahwa model

yang dihipotesiskan telah fit secara seluruhnya dengan sampel data.

Pengujian persamaan structural ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh

antar variabel dilakukan structural equation modeling (SEM) dengan metode estimasi maximum likelihood.

Pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan menggunakan program AMOS

21.0 dengan model persamaan struktural

yang ditunjukkan pada gambar 5.

Page 19: PENGARUH PERSEPSI MEREK MEWAH, PENGARUH SOSIAL, …eprints.perbanas.ac.id/606/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterlepas dari adanya pengaruh sosial dan sifat dari pengguna untuk membeli barang

17

Gambar 5

Model Persamaan Struktural - Awal

Tabel 9

GOODNESS OF FIT MODEL (PERSAMAAN STRUKTURAL AWAL)

No. Analisis Kriteria Hasil

Pengujian Keterangan

1 Chi-Square Diharapkan

Kecil 130,779 Marginal

2 Probability ≥ 0.05 0,001 Marginal

3 CMIN/DF ≤ 2.00 1,539 Baik

4 GFI ≥ 0.90 0,865 Marginal

5 AGFI ≥ 0.90 0,810 Marginal

6 TLI ≥ 0.90 0,902 Baik

7 NFI ≥ 0.90 0,808 Marginal

8 RMSEA ≤ 0.08 0,069 Baik

Sumber :Data diolah

Dari hasil Tabel 9 yang diloah dari

Gambar 5 diketahui bahwa hasil dari goodness of fit tidak sesuai dengan

syarat-syarat uji hipotesis karena nilai hasil pengujian belum memenuhi

kriteria dari nilai cut off values.

Sehingga perlu adanya untuk modifikasi model. Adapun modification indices

sebagai berikut.

Tabel 4. 10

MODIFICATION INDICES MODEL (PERSAMAAN STRUKTURAL AWAL)

M.I. Par Change

e10 <--> Z2 5,309 ,169

e13 <--> e10 6,614 ,194

e2 <--> e10 7,330 ,240

e17 <--> e2 5,148 ,134

e16 <--> e3 4,131 -,125

e9 <--> e10 11,384 ,265

Page 20: PENGARUH PERSEPSI MEREK MEWAH, PENGARUH SOSIAL, …eprints.perbanas.ac.id/606/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterlepas dari adanya pengaruh sosial dan sifat dari pengguna untuk membeli barang

18

M.I. Par Change

e9 <--> e13 4,050 ,144

e7 <--> e10 5,690 -,125

e7 <--> e2 6,043 -,138

e6 <--> e15 4,127 -,071

Sumber :Data diolah

Setelah melihat modification indices

model, peneliti harus melakukan korelasi antara variabel yang memiliki modification indices tertinggi sehingga

didapatkan model yang sesuai dengan mengambil enam terbesar pada nilai

M.I. Modifikasi pada persamaan

struktural ini dilakukan sebanyak lima kali hingga sampai pada akhirnya tercapai model modifikasi persamaan

struktural terakhir yang terlihat pada gambar 6 berikut ini :

Gambar 6

Model Persamaan Struktural – Akhir

Tabel 11

GOODNESS OF FIT MODEL (PERSAMAAN STRUKTURAL AKHIR)

No. Analisis Kriteria Hasil Pengujian Keterangan

1 Chi-Square Diharapkan

Kecil 99,700 Marginal

2 Probability ≥ 0.05 0,058 Baik

3 CMIN/DF ≤ 2.00 1,262 Baik

4 GFI ≥ 0.90 0,902 Baik

5 AGFI ≥ 0.90 0,851 Marginal

6 TLI ≥ 0.90 0,952 Baik

7 NFI ≥ 0.90 0,854 Marginal

8 RMSEA ≤ 0.08 0,048 Baik

Sumber :Data diolah

Page 21: PENGARUH PERSEPSI MEREK MEWAH, PENGARUH SOSIAL, …eprints.perbanas.ac.id/606/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterlepas dari adanya pengaruh sosial dan sifat dari pengguna untuk membeli barang

19

Dari Tabel 11 Goodness of Fit Full

Structural Model Akhir diketahui bahwa nilai yang memenuhi kriteria cut

off values ada lima yaitu Probability, CMIN/DF, GFI, TLI dan RMSEA. Jadi

Tabel 11 menunjukkan bahwa uji

kesesuaian model ini menghasilkan sebuah tingkat penerimaan yang fit, hal

ini karena terdapat enam nilai goodness of fit.

Tabel 12

HASIL PERSAMAAN MODEL (PERSAMAAN STRUKTURAL AKHIR)

Estimate

Std.

estimate S.E. C.R. P Label

persepsi_merek_mewah <--- sifat_sombong ,673 ,703 ,164 4,114 *** par_12

pengaruh_sosial <--- sifat_sombong ,445 ,375 ,173 2,568 ,010 par_13

niat_beli <--- persepsi_merek_mewah ,375 ,250 ,251 1,493 ,135 par_14

niat_beli <--- pengaruh_sosial -,128 -,106 ,135 -,947 ,343 par_15

niat_beli <--- sifat_sombong ,784 ,545 ,293 2,674 ,007 par_16

Sumber :Data diolah

Pada Tabel 12 menunjukkan hasil pengujian structural equation model yang

akan dibahas mengenai signifikansi

pengaruh antar variabel. Jika variabel memiliki nilai probabilitas (ρ) dengan ρ <

0.05 menunjukkan tingkat signifikansi sehingga hipotesis diterima.

Hasil analisis dan pembahasan

Berdasarkan pengujian menunjukkan

hasil sebagai berikut : 1. Pengaruh sifat sombong terhadap

persepsi merek mewah berdasarkan hasil pengujian dinyatakan signifikan, diketahui bahwa nilai

signifikansi (***) < 0,05. Nilai loading factor pada variabel sifat

sombong terhadap persepsi merek mewah menunjukkan angka 0,703. Artinya ketika terdapat kenaikan

senilai satu pada variabel sifat sombong, maka akan

mengakibatkan kenaikan sebesar 0,703 pada variabel persepsi merek mewah. Dan maka dapat

disimpulkan bahwa H1 diterima yang artinya sifat sombong

memiliki pengaruh signifikan terhadap persepsi merek mewah. Dengan hasil yang ada menyatakan

bahwa iPhone Apple memang mempunyai pangsa yang tepat pada

kalangan menengah keatas. Dilihat pada hasil responden bahwa

responden ini menyukai dengan barang-barang bermerek atau branded juga adanya kenyaman

yang dirasakan para pengguna iPhone dalam fungsinya. Dengan responden yang mengakui kualitas

iPhone Apple yang terpercaya maka tidak adanya pandangan

negatif akan produk Apple. Dilihat dari adaya kepeduliian pihak Apple dengan mengeluarkan produk

terbaru yang memiliki bahan yang ramah lingkungan dengan harga

lebih rendah selain itu fitur yang ditawarkan Apple pun lebih menarik.

2. Pengaruh sifat sombong terhadap

niat beli Pengaruh sifat sombong terhadap sifat sombong berdasarkan hasil

pengujian dinyatakan signifikan, diketahui bahwa nilai signifikansi

(0,007) < 0,05 dan nilai loading factor sebesar 0,545. Nilai loading factor pada variabel sifat sombong

terhadap niat beli menunjukkan angka 0,545. Artinya ketika

terdapat kenaikan senilai satu pada variabel sifat sombong, maka akan

Page 22: PENGARUH PERSEPSI MEREK MEWAH, PENGARUH SOSIAL, …eprints.perbanas.ac.id/606/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterlepas dari adanya pengaruh sosial dan sifat dari pengguna untuk membeli barang

20

mengakibatkan kenaikan sebesar

0,545 pada variabel niat beli. Maka dapat disimpulkan bahwa H2

diterima yang artinya sifat sombong memiliki pengaruh signifikan terhadap niat beli.

Dilihat bahwa adanya suatu sifat yang mempengaruhi untuk

membeli namun bukan karena ingin membeli tapi hanya sekedar mempurnyai karena ingin sama

dengan orang lain. Terbukti dengan adanya kalangan

masyarakat di Indonesia yang terkenal sekali akan hidup yang konsumtif. Selalu mengikuti

perkembangan jaman, gaya baru yang moderen.

3. Pengaruh sifat sombong terhadap

pengaruh sosial

Pengaruh sifat sombong terhadap pengaruh sosial berdasarkan hasil

pengujian dinyatakan signifikan, diketahui bahwa nilai signifikansi (0,010) < 0,05 dan nilai loading

factor sebesar 0,173.Nilai loading factor pada variabel sifat sombong

terhadap pengaruh sosial menunjukkan angka 0,375. Artinya ketika terdapat kenaikan senilai

satu pada variabel sifat sombong, maka akan mengakibatkan

kenaikan sebesar 0,375 pada variabel pengaruh sosial. Maka dapat disimpulkan bahwa H3

diterima yang artinya sifat sombong memiliki pengaruh signifikan

terhadap pengaruh sosial. Menurut Tatik Suryani (2008:30) bahwa kebutuhan akan

berkembang seiring dengan perkembangan yang terjadi di

lingkungan membuat konsumen akan berinterasi dengan konsumen lain dan dari interaksi tersebut

konsumen akan mendapatkan informasi-informasi penting

berkaitan dengan cara-cara untuk

memenuhi kebutuhan. Pada umumnya motif atau kebutuhan

manusia memiliki sifat-sifat seperti: kebutuhan tidak terpuaskan , kebutuhan baru

muncul setelah kebutuhan yang lama terpenuhi, keberhasilan

dalam mencapai tujuan akan mempengaruhi tujuan berikutnya dan motif bersifat majemuk.

4. Persepsi merek mewah terhadap

niat beli Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan persepsi merek

mewah terhadap niat beli dinyatakan tidak signifikan,

diketahui bahwa nilai signifikansi (0,135) < 0,05. Nilai loading factor pada variabel persepsi merek

mewah terhadap niat beli menunjukkan angka 0,250. Artinya

ketika terdapat kenaikan senilai satu pada variabel persepsi merek mewah, maka akan mengakibatkan

kenaikan sebesar 0,250 pada variabel niat beli. Maka dapat

disimpulkan bahwa H4 ditolak yang artinya persepsi merek mewah tidak berpengaruh signifikan

tehadap niat beli. Menurut Tatik Suryani

(2008:96) terbentuknya persepsi yang tepat pada konsumen menyebabkan mereka mempunyai

kesan dan memberikan penilaian yang tepat. Berdasarkan persepsi

inilah konsumen tertarik dan membeli. Namun tidak semuanya karena tidak semua persepsi merek

mewah menghasilkan niat pembelian karena masih banyak

juga pertimbangan sebelum melakukan pembelian. Selain itu persepsi merek mewah terhadap

niat beli tidak signifikan karena data yang diperoleh kebanyakan

Page 23: PENGARUH PERSEPSI MEREK MEWAH, PENGARUH SOSIAL, …eprints.perbanas.ac.id/606/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterlepas dari adanya pengaruh sosial dan sifat dari pengguna untuk membeli barang

21

adalah usia 21-22 tahun dimana

pada usia ini adalah tahap remaja yang masih rentan atau emosi

masih labil, karena kebanyakan remaja di Indonesia mengikuti mode atau tren yang ada saat ini.

Dan di tinjau dari data yang mengisi kuesioner kebanyakan

adalah pelajar atau mahasiswa dan kebanyakan dari mereka masih mengandalkan uang dari orang tua.

Keputusan ini yang membuat persepsi merek mewah tidak

berpengaruh pada niat beli karena kebanyakan mahasiswa masih belum bekerja dan menghasilkan

pendapatan maka jelas sebagus apapun gadged yang di inginkan

adanya keputusan untuk membeli akan berat pada kalangan mahasiswa kecuali adanya fasilitas

dari orang tua atau lainnya.

5. Pengaruh sosial terhadap niat beli. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan pengaruh sosial

terhadap niat beli dinyatakan tidak signifikan, diketahui bahwa nilai

signifikansi (0,343) < 0,05. Nilai loading factor pada variabel pengaruh sosial terhadap niat beli

menunjukkan angka -0,106. Artinya ketika terdapat kenaikan

senilai satu pada variabel pengaruh sosial, maka akan mengakibatkan kenaikan sebesar -0,106 pada

variabel niat beli. Maka dapat disimpulkan bahwa H5 ditolak

yang artinya pengaruh sosial tidak berpengaruh signifikan tehadap niat beli.

Menurut Tatik Suryani (2008:73) gaya hidup menunjukan pada

bagaimana seseorang mengalokasikan pendapatannya, dan memilih produk maupun jasa

dan berbagai pilihan lainnya ketika memilih alternatif dalam satu

kategori jenis produk yang ada.

Dalam pemasaran sangat jelas tampak bahwa konsumen yang

memiliki gaya hidup yang sama akan mengelompok dengan sendirinya kedalam satu kelompok

berdasarkan apa yang mereka minati. Adanya perubahan gaya

hidup dari generasi ke generasi karena adanya perubahan sosial di masyrakat dan lingkungan ekonomi

yang berubah, merupakan peluang bagi pemasar untuk menciptakan

produk yang sesuai dengan gaya hidup pasar yang dituju. Dari adanya pengaruh sosial tidak

semuanya berpengaruh pada niat pembeliannya karena pengaruh

sosial ini hanya sementara tidak seberapa mempunyai peran yang kuat. Selain itu juga data penelitian

ini menunjukan bahwa kebanyakan yang mengisi adalah mahasiswa

yang belum bekerja maka walau sekuat apapun pengaruh sosial mempengaruhi seseorang namun

tak akan mempengaruhi niat beli karena mahasiswa masih belum

berpendapatan maka mereka tidak bisa menentukan keputusan untuk membeli.

KESIMPULAN, KETERBATASAN,

DAN SARAN

Berdasarkan analisis dan uji

hipotesis yang telah dilakukan, maka terdapat beberapa kesimpulan yang

dapat dijelaskan antara lain sebagai berikut : 1. Sifat sombong berpengaruh

terhadap persepsi merek mewah. Dengan demikian hipotesis satu

(H1) yang menyatakan bahwa sifat sombong berpengaruh signifikan terhadap persepsi merek mewah

diterima.

Page 24: PENGARUH PERSEPSI MEREK MEWAH, PENGARUH SOSIAL, …eprints.perbanas.ac.id/606/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterlepas dari adanya pengaruh sosial dan sifat dari pengguna untuk membeli barang

22

2. Sifat sombong berpengaruh

terhadap niat beli. Dengan demikian hipotesis dua (H2) yang

menyatakan bahwa sifat sombong berpengaruh signifikan terhadap niat beli diterima.

3. Sifat sombong berpengaruh terhadap pengaruh sosial. Dengan

demikian hipotesis tiga (H3) yang menyatakan bahwa sifat sombong berpengaruh signifikan terhadap

pengaruh sosial diterima. 4. Persepsi merek mewah

berpengaruh terhadap niat beli. Dengan demikian hipotesis empat (H4) yang menyatakan bahwa sifat

sombong tidak berpengaruh signifikan terhadap niat beli

ditolak. 5. Pengaruh sosial berpengaruh

terhadap niat beli. Dengan

demikian hipotesis lima (H5) yang menyatakan bahwa pengaruh sosial

tidak berpengaruh signifikan terhadap niat beli ditolak. Berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan, terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini.

Keterbatasan penelitian tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Terdapat kendala yang bersifat

situasional yaitu pengisian kuesioner yang dapat mempengaruhi jawaban

responden, seperti jawaban dari

responden tidak jujur dan kurang telitinya responden dalam membaca

pernyataan didalam kuesioner dikarenakan kurangnya keaktifan

peneliti dalam mengontrol

responden. 2. Komposisi responden dalam

penelitian ini belum proporsional sebab mayoritas responden masih didominasi oleh Pelajar atau

Mahasiswa. 3. Asumsi Goodness Of Fit Indices

dalam SEM belum mampu terpenuhi seluruhnya.

Berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan baik penelitian terdahulu

maupun penelitian saat ini, maka peneliti memberikan saran yang mungkin dapat

digunakan sebagai bahan pertimbangan.

Adapun saran-saran yang diberikan peneliti sebagai bahan pertimbangan

untuk penelitian selanjutnya antara lain: 1. Saran bagi Perusahaan Apple

a. Berdasarkan hasil tanggapan responden pada variable sifat

sombong, nilai mean terendah terletak pada indikator SS1 yang menyatakan bahwa “Saya merasa

malu jika tidak mempunyai Apple iPhone”. Hal tersebut menunjukan

bahwa para pengguna memang tidak malu apabila tidak memkai iPhone Apple, karena mereka juga

mempunyai smartphone yang lainnya.

b. Berdasarkan hasil tanggapan responden pada variable persepsi merek mewah, nilai mean terendah

terletak pada indikator PMW5 yang menyatakan bahwa “Ketika saya

memakai Apple iPhone saya merasa mewah”. Hal tersebut menunjukan bahwa para pengguna

merasa biasa saja saat memiliki iPhone Apple, mereka menganggap

bahwa smartphone merupakan kebutuhan dan tidak terlalu berlebihan jika memilikinya.

c. Berdasarkan hasil tanggapan responden pada variable pengaruh

sosial, nilai mean terendah terletak pada indikator PS3 yang menyatakan bahwa “Memakai

Apple iPhone membuat orang lain tekesan dengan saya”. Hal tersebut

menunjukan bahwa tidak ada keistimewaan saat orang lain melihat smartphone apa yang

sedang digunakan. d. Berdasarkan hasil tanggapan

responden pada variable niat beli, nilai mean terendah terletak pada indikator NB5 yang menyatakan

Page 25: PENGARUH PERSEPSI MEREK MEWAH, PENGARUH SOSIAL, …eprints.perbanas.ac.id/606/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterlepas dari adanya pengaruh sosial dan sifat dari pengguna untuk membeli barang

23

bahwa “Keputusan saya dalam

membeli karena adanya dorongan dari orang-orang terdekat”. Hal

tersebut menunjukan bahwa keputusan pembelian adalah dari sendiri dan sedikit adanya sangkut

paut orang lain.

2. Saran bagi Penelitian yang akan

datang a. Sebaiknya menggunakan sampel

yang lebih besar dan menambah

jumlah indikator dengan tujuan agar lebih mengeksplorasi hasil

penelitian dan meminimalisir kemungkinan adanya hasil yang tidak signifikan antar variabel.

b. Sebaiknya komposisi responden yang digunakan lebih proporsional

dan tidak terpusat pada satu kelompok responden tertentu atau lebih mengenderilisasi semua

segmen. c. Sebaiknya menetapkan kriteria

responden yang lebih detail (baik dengan konfirmasi tanggapan ketika telah mengisi kuisoner

online), sehingga lebih fokus dan mampu mewakili karakteristik

sampel yang diinginkan secara akurat.

DAFTAR RUJUKAN

Christina Whidya. 2010. Manajemen Riset “Strategi dan Implementasi Operasional

Bisnis Riset Modern di Indonesia”. Jakarta : Salemba

Empat

Danang Sunyoto.2012. Konsep Dasar Riset Pemasaran dan Perilaku

Pengguna.Yogyakarta : CAPS

Hermawan Kertajaya. 2009. Brand

Operation. Jakarta : Markplus

Junghwa Son dan Byoungho Jin. 2013.

“Consumer’s purchase intention toward foreign goods”. Journal

ofManajemen Decition. Vol. 51 No.2, Pp 435-450.

Imam Ghozali.2013. Model Persamaan

Struktural Konsep dan Aplikasi dengan Program AMOS Ver 21.0.

Semarang : BP.UNDIP

Kotler, Philip dan Keller. 2007, Manajemen Pemasaran. Edisi ke

12 jilid 1 Edisi Bahasa Indonesia. Indeks. Upper saddle

river, New Jersey, 07458.

Kotler, Philip and Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran. Edisi ke

13 Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta. Penerbit Erlangga.

Kuang Peng Hung dan Annie Huiling Chen. 2011. “Antenceden of luxury brand purchase

intention”. Journal of Product & Brand Management.Vol. 20

No.6, Pp 457-467

Lupiyoadi Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan

Praktek. Salemba Empat. Jakarta.

Umar Husein, 2005. Riset Pemasaran dan Sifat Sombong Pengguna. GPU. Jakarta.

Malhotra, Naresh K. 2009. “Riset Pemasaran Pendekatan

Terapan”, jilid 2. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Indeks.

Puguh Suharso. 2009. Metode

Penelitian Kuantitatif untuk Bisnis “Pendekatan Filosofis

dan Praktis”.Jakarta : PT INDEKS

Page 26: PENGARUH PERSEPSI MEREK MEWAH, PENGARUH SOSIAL, …eprints.perbanas.ac.id/606/1/ARTIKEL ILMIAH.pdfterlepas dari adanya pengaruh sosial dan sifat dari pengguna untuk membeli barang

24

Purbayu Budi dan Ashari. 2005.

Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS.

ANDI. Semarang.

Sofyan Yamin dan Heri Kurniawan. 2009. SPSS Complete Teknik

Analisis Statistik Terlengkap dengan Software SPSS. Salemba

Infotek. Jakarta.

Tatik Suryani. 2008. Perilaku konsumen “implikasi pada strategi

pemasaran”. Yogyakarta : Graha Ilmu

Totok Amin dan Ika Karlina. 2012. Integrated Marketing Communication “Komunikasi

Pemasaran Indonesia”. Jakarta : PT Gramedia Pustaka

Uma Sekaran. 2009. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta Salemba empat.

www.citizenjurnalism.com (online).“Laporan Keuangan

Penjualan Apple iPhone kuartal ke-4 2012”.Diakses 20 April 2013.

www.makemac.com (Online). “Penjualan Terbaik Di Dunia”

Hendra Saputra, Di akses 21 Februari 2013.