pengaruh perceived stress, efikasi diri,...

103
PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN FAKTOR DEMOGRAFI TERHADAP RESILIENSI PENYANDANG AUTOIMUN 1 SKRIPSI 2 Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) 3 4 5 Oleh : 6 Vega Ayu Arasibenginiate 7 11140700000106 8 9 FAKULTAS PSIKOLOGI 10 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH 11 JAKARTA 1440 H / 2019 M

Upload: others

Post on 22-Jan-2020

28 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE,

DUKUNGAN SOSIAL, DAN FAKTOR DEMOGRAFI TERHADAP

RESILIENSI PENYANDANG AUTOIMUN

1 SKRIPSI

2 Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi persyaratan dalam

memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

3

4

5 Oleh :

6 Vega Ayu Arasibenginiate

7 11140700000106

8

9 FAKULTAS PSIKOLOGI

10 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

11 JAKARTA

1440 H / 2019 M

Page 2: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

ii

Page 3: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

iii

Page 4: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN
Page 5: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

v

MOTTO

“Love Yourself, Live Your Life”

Page 6: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

vi

ABSTRAK

A) Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

B) Juli 2019

C) Vega Ayu Arasibenginiate

D) Pengaruh Perceived stress, efikasi diri, gratitude, dan dukungan sosial terhadap

resiliensi penyandang autoimun

E) x + 70 halaman + 4 lampiran

F) Resiliensi merupakan faktor penting yang membuat seseorang mampu

menghadapi, mengatasi, bahkan menjadi lebih kuat dalam melewati keadaan

yang sulit. Bagi seorang penyandang autoimun, memiliki resiliensi yang baik

merupakan hal yang penting untuk mampu bertahan dan melewati seluruh

rangkaian proses pengobatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh perceived stress, efikasi diri, syukur, dan dukungan sosial

terhadap resiliensi penyandang autoimun.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan sampel penyandang

autoimun berjumlah 220 orang dengan melibatkan komunitas autoimun di

Indonesia. Pengambilan sampel yang dilakukan menggunakan teknik non-

probability sampling. Alat ukur yang digunakan merupakan adaptasi dari The

Brief Resilience Scale yang dikembangkan oleh Smith et al (2008), Perceived

stress Scale yang dikembangkan oleh Cohen (1988), The New General Self-

Efficacy Scale yang dikembangkan oleh Chen et al (1997), The Gratitude

Questionnaire-Six Item Form (GQ-6) yang dikembangkan oleh McCullough,

Emmons, dan tsang (2001), dan The Multidimensional Scale of Perceived

Social Support yang dikembangkan oleh Zimet et al (1988). CFA

(Confirmatory Factor Analysis) digunakan untuk menguji validitas alat ukur

dan teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian

adalah analisis regresi berganda.

Berdasarkan hasil uji hipotesis mayor, disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

yang signifikan perceived stress, efikasi diri, syukur, dan dukungan sosial

terhadap resiliensi penyandang autoimun dengan proporsi varians 22,8%.

Berdasarkan hasil uji hipotesis minor terdapat satu variabel yang signifikan,

yaitu perceived psychological scale. Variabel tersebut memberikan pengaruh

positif terhadap resiliensi penyandang autoimun.

G) Bahan bacaan: 49; 8 Buku + 33 Jurnal + 6 Artikel + 2 Skripsi

Page 7: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

vii

ABSTRACT

A) Faculty of Psychology

B) July 2019

C) Vega Ayu Arasibenginiate

D) The Effect of Perceived Psychological Stress, Self-Efficacy, Gratitude, and

Social Support on the Resilience in Autoimmune Patients

E) x + 70 pages + 4 attachments

F) Resilience is a factor that enables a person to produce, encourage, and even

become stronger through difficult circumstances. For a resident of drug abuse

rehabilitation, having good resilience is a very important thing to be able to

complete all rehabilitation processes. The purpose of this research is to know

the effect of perceived psychological scale, self-efficacy, gratitude, and social

support on the resilience in resident of autoimmune’s patient.

This study used a quantitative approach with 220 samples and applies in

Community Of Autoimmune Indonesia. Sampling was done using non-

probability sampling technique. This reasearch used four was adopted

measurements of The Brief Resilience Scale developed by Smith et al (2008),

Perceived stress Scale developed by Cohen (1988), The New General Self-

Efficacy Scale developed by Chen et al (1997), The Gratitude Questionnaire-

Six Item Form (GQ-6) yang developed by McCullough, Emmons, and tsang

(2001), and The Multidimensional Scale of Perceived Social Support

developed by Zimet et al (1988). CFA (Confirmatory Factor Analysis) is used

to analyze the validity of measurements, and data analysis technique used to

analyze the research is multiple regression analysis.

Based on the results of major hypothesis test, the first conclusion obtained from

this study is there is a significant effect of perceived psychological stress, self-

efficacy, gratitude, and social support on the resilience of autoimmune’s patient

with 22.8% as proportion of variant. Based on the minor hypothesis test there

is one significant variables, namely perceived psychological stress. These

variables have a positive effect on the resilience in resident of autoimmune’s

patient.

G) Reading Materials: 49; 8 Books + 33 Journals + 6 Articles + 2 Thesis

Page 8: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang

telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad

SAW, beserta para sahabat, keluarga, para pengikutnya, dan para penerus

perjuangan beliau hingga akhir zaman.

Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam

penyusunan skripsi ini tentunya penulis dibantu oleh berbagai pihak sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Dr. Zahrotun Nihayah, M. Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta beserta jajarannya.

2. Ibu Dr. Yunita Faela Nisa, Psikolog selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan banyak arahan, bimbingan, motivasi, dan masukan yang sangat

berarti dengan segenap kesabarannya.

3. Bapak Drs. Rachmat Mulyono, M.Si, Psikolog selaku dosen pembimbing

akademik yang telah membantu, mendukung, memberi motivasi dan masukan

selama masa perkuliahan.

4. Komunitas beserta responden yaitu Komunitas Autoimun Indonesia,

SAHARA (Sahabat Rheumatoid Arthritis), LDHS (Lima Dasar Hidup Sehat)

Page 9: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

ix

terima kasih telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan

penelitian di komunitas tersebut.

5. Seluruh dosen dan staff Fakutas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah banyak membantu penulis dalam menjalani perkuliahan dan

menyelesaikan skripsi ini.

6. Kedua orang tua penulis Bapak Sutaryo, Ibu Muntasirah, beserta kedua adik

penulis Zaskia Nailah Nashirah, dan Naurah Khalilah Aryora, terima kasih atas

semua doa restu, dukungan, motivasi dan sumber inspirasi serta semangat luar

biasa yang telah kalian berikan kepada penulis untuk selalu meneruskan

perjuangan ini agar mencapai yang terbaik.

7. Diah Lestari, Fauzi Farhan, Ricky Agus, Tri Projo Firmansah, Indra Rukmana,

Muhammad Ilham Fahreza, dan Robi Zulkarnaen terima kasih telah selalu ada

menemani penulis dari semester satu, hingga sekarang dalam keadaan suka

maupun duka, selalu memberikan semangat pada penulis dan mendoakan yang

terbaik untuk penulis.

8. Trya Dara Ruidahasi, Arin Husnayain, Lina Maretasari, Muhammad Sofwan

Chofid, Nadia Salsabila Hartin, Ellisa Dwi Yuliana, Feby Rhomana Sari, Niki

Yuniarti, dan Farida Gusti Anggraeni terima kasih telah memberikan banyak

inspirasi, selalu ada menemani penulis dalam suka maupun duka, selalu

mendengarkan keluh kesah penulis, selalu memberikan semangat, saran dan

bantuan yang membangun sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Page 10: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

x

9. Seluruh teman-teman Psikologi angkatan 2014, terima kasih telah menjadi

teman-teman yang baik, memberikan inspirasi, semangat dan memotivasi

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Semua pihak yang telah berinteraksi kepada penulis dan memberikan semangat

serta inspirasi dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan

satu per satu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak

kekurangan. Oleh karena itu, penulis menerima saran dan kritik yang membangun.

Semoga penelitian ini memberi manfaat dan pengetahuan bagi pembaca.

Jakarta, 1 Agustus 2018

Penulis

Page 11: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….. i

LEMBAR PERSETUJUAN…………………………………………………..... ii

LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………..iii

LEMBAR PERNYATAAN……………………………………………………. iv

MOTTO……………………………………………………………………...…...v

ABSTRAK .............................................................................................................vi

ABSTRACT……………………………………………………………………..vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI ..........................................................................................................xi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................xiv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xv

BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................... 1-11

1.1. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

1.2. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................................. 9

1.2.1. Pembatasan Masalah ................................................................. 9

1.2.2. Perumusan Masalah ................................................................ 10

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 11

1.3.1. Tujuan Penelitian .................................................................... 11

1.3.2. Manfaat Penelitian .................................................................. 11

BAB 2. LANDASAN TEORI ........................................................................ 12-33

2.1. Resiliensi ........................................................................................... 12

2.1.1. Pengertian Resiliensi ............................................................... 12

2.1.2. Dimensi Resiliensi… .............................................................. 13

2.1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Resiliensi ........................ 15

2.1.4. Alat Ukur Resiliensi ................................................................ 18

2.2. Perceived Stress................................................................................. 19

2.2.1. Pengertian Perceived Stress .................................................... 19

2.2.2. Dimensi Perceived Stress ....................................................... 20

2.2.3. Alat Ukur Perceived Stress ..................................................... 21

2.3. Efikasi Diri ........................................................................................ 21

2.3.1. Pengertian Efikasi Diri ............................................................ 21

2.3.2. Dimensi Efikasi Diri ............................................................... 22

2.3.3. Alat Ukur Efikasi Diri………………………… ....... ……......23

2.4 Gratitude…………………………………………… ................. ……… 24

2.4.1. Pengertian Gratitude ..................................................................... 24

Page 12: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

xii

2.4.2. Dimensi Gratitude ........................................................................ 25

2.4.3. Alat Ukur Gratitude ....................................................................... 26

2.5 Dukungan Sosial…………………………………………… . ……… 26

2.4.1. Pengertian Dukungan Sosial ......................................................... 26

2.4.2. Dimensi Dukungan Sosial ............................................................. 28

2.4.3. Alat Ukur Dukungan Sosial ........................................................... 29

2.5. Kerangka Berpikir ............................................................................. 29

2.6. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 32

BAB 3. METODE PENELITIAN ................................................................. 34-50

3.1. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ........................ 34

3.2. Variabel Penelitian & Definisi Operasional Variabel ...................... 34

3.3. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................. 36

3.3.1. Skala Resiliensi .............................................................................. 37

3.3.2. Skala Perceived Stress ................................................................... 37

3.3.3. Skala Efikasi Diri ........................................................................... 38

3.3.4. Skala Gratitude .............................................................................. 38

3.3.5. Skala Dukungan Sosial ........................................................ 39

3.4. Uji Validitas Konstruk ....................................................................... 40

3.4.1. Uji Validitas Item Resiliensi .......................................................... 42

3.4.2. Uji Validitas Item Perceived Stress ............................................... 43

3.4.3. Uji Validitas Item Efikasi Diri ...................................................... 44

3.4.4. Uji Validitas Item Gratitude .......................................................... 46

3.4.4. Uji Validitas Item Dukungan Sosial .................................... 47

3.5. Teknik Analisis data .......................................................................... 48

BAB 4. HASIL DAN ANALISIS DATA ...................................................... 51-61

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian ......................................................... 51

4.2. Analisis Deskriptif Variabel..................................................................... 52

4.3. Kategorisasi Skor Variabel ...................................................................... 53

4.4. Uji Hipotesis Penelitian ...................................................................... 55

4.4.1. Pengujian Proporsi Varians ........................................................ 59

BAB 5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN ...................................... 62-66

5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 62

5.2. Diskusi ..................................................................................................... 62

5.3. Saran ........................................................................................................ 66

5.3.1. Saran Metodologis ........................................................................... 66

5.3.2. Saran Praktis .................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 68

Page 13: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Format skoring skala likert lima pilihan jawaban……….. 36

Tabel 3.2 Format skoring skala likert tujuh pilihan jawaban…...……. 36

Tabel 3.3 Blueprit skala resiliensi…………………………………… 37

Tabel 3.4 Blueprint skala Perceived Stress…………………………... 38

Tabel 3.5 Blueprint skala Efikasi Diri...……………………………… 38

Tabel

Tabel

3.6

3.7

Blueprint skala Gratitude………..…………...…………….

Blueprint skala Dukungan Sosial…………………………..

39

39

Tabel 3.8 Muatan Faktor Item resiliensi…..…..………………………… 43

Tabel 3.9 Muatan Faktor Item Perceived Stress…………………….. 44

Tabel 3.10 Muatan Faktor Item Efikasi Diri………………….…………. 45

Tabel

Tabel

3.11

3.12

Muatan Faktor Item Gratitude……….…..……………………

Muatan Faktor Item Dukungan Sosial……………………..

46

48

Tabel 4.1 Gambaran Umum Penyandang Autoimun………………… 51

Tabel 4.2 Analisis Deskriptif................................................................ 52

Tabel 4.3 Norma Skor Kategorisasi…………….…............................ 53

Tabel 4.4 Kategorisasi Skor Variabel………………………………… 54

Tabel 4.5 R Square………………………….……………................... 55

Tabel 4.6 Anova pengaruh seluruh IV terhadap DV……………..…... 56

Tabel 4.7 Koefisien Regresi..............…………………………………….. 57

Tabel 4.8 Proporsi Varians………………………………………………… 60

Page 14: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir……………………………….. 32

Page 15: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Lampiran

1

2

Surat Keterangan……………………………………...

Kuesioner Penelitian……….…………………………….

72

73

Lampiran 3 Syntax dan Path Diagram…..……………………………. 82

Lampiran 4

Output Regresi………..………………………………….. 87

Page 16: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Resiliensi merupakan atribut psikologi yang dibutuhkan oleh individu untuk

bangkit dari keterpurukan dan pengalaman traumatis dengan cepat. Resiliensi

adalah sebuah konsep yang menunjukkan hubungan adaptif antara seseorang dan

lingkungan sekitar, yaitu hubungan penyesuaian atau adaptasi yang dilakukan

individu dalam menghadapi ancaman dan tantangan lingkungan (McCubbin, 2001).

Goldstein dan Brooks (2005), menjelaskan bahwa resiliensi mengurangi

tingkat faktor resiko, dan meningkatkan level faktor pelindung. Resiliensi

mengurangi timbulnya kondisi mudah terserang dan meningkatkan kompetensi

individu dalam menghadapi tantangan dan kesulitan. Menurut Masten dan

Coatsworth (dalam Goldstein & Brooks, 2005) ada dua hal yang perlu diperhatikan

dalam mempelajari resiliensi. Pertama, adanya ancaman yang signifikan. Seseorang

tidak dapat dikatakan sebagai individu yang resilien jika ia tidak menghadapi

ancaman atau kesengsaraan yang mengancam perkembangan psikologisnya.

Kedua, hasil yang baik. Seseorang dikatakan resilien jika ia berhasil menghadapi

ancaman atau kesengsaraan dengan baik.

Setiap manusia pasti memiliki masalah dalam hidup. Santrock (1995)

menyatakan bahwa setiap manusia akan menghadapi situasi krisis. Situasi krisis

yang dihadapi oleh manusia adalah situasi dimana seseorang mengalami masalah

yang akan menimbulkan rasa tertekan, seperti stres, konflik, kesulitan, kegagalan,

dan tantangan. Setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda dalam

Page 17: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

2

menghadapi keadaan sulit atau pengalaman negatif. Ada kalanya individu dapat

menerima setiap kejadian dengan lapang dada dan mampu bersikap adaptif, tapi

ada juga yang larut dalam keterpurukan. Atribut psikologi yang dibutuhkan oleh

individu agar dapat menerima kejadian dan mampu bersikap adaptif dengan cepat

inilah yang disebut dengan resiliensi. Jika tidak memiliki kemampuan resiliensi,

maka individu akan larut dalam keterpurukan dalam waktu yang lama.

Resiliensi kerap dikaitkan dengan masalah kesehatan. Salah satu masalah

kesehatan yang membutuhkan resiliensi adalah penyakit kronis. Menurut Sarafino

(2006) penyakit kronis merupakan jenis penyakit degeneratif yang berkembang

atau bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama, yakni lebih dari enam bulan.

Individu merasa tertekan ketika menjalankan proses pengobatan dan dampak dari

pengobatan yang dijalani. Seringkali individu yang mengalami penyakit kronis

kerap merasa terpuruk atas kondisinya, karena merasakan tekanan seperti

kecemasan, sulit berkonsentrasi, putus asa yang berlebihan, hingga hilangnya

semangat hidup, maka dari itu mereka membutuhkan resiliensi untuk bangkit dari

keterpurukan. Individu yang tidak memiliki resiliensi dalam menghadapi penyakit

kronis adalah individu yang terus meratapi hal buruk yang menimpanya sehingga

tidak mudah bangkit menjadi orang yang kuat (Sugeng, Prayogi, & Agung, 2016.)

Kasus lainnya, tingginya resiko kematian penyakit lupus dan diagnosa yang

sering terlambat dapat menimbulkan dampak psikologis pada para pasien. Mereka

harus menghadapi penurunan kondisi fisik, perubahan fisik tersebut menjadikan

para pasien merasa minder, gelisah, dan perasaan lain yang berkecamuk dan

membutuhkan daya adaptasi yang luar biasa supaya memiliki perasaan optimis

Page 18: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

3

untuk bertahan hidup dan sembuh. Karena jika tidak, mereka akan terus larut dalam

keterpurukan dan akan menyebabkan hilangnya semangat hidup, hal ini

memungkinkan terjadinya kematian (Prasetyo dan Kustanti, 2014).

Resiliensi dibutuhkan individu penderita penyakit kronis untuk dapat bertahan

dan bangkit selama menjalani masa pengobatan. Becker dan Newsom (2005) telah

melakukan investigasi kualitatif selama 10 tahun untuk mengeksplorasi manajemen

penyakit kronis di Amerika Afrika. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

resiliensi adalah faktor yang signifikan untuk manajemen penyakit kronis di antara

individu di kemudian hari. Tahun berikutnya, Chan, Lai, dan Wong (2006)

menyelidiki hubungan antara resiliensi dan status hasil individu dengan penyakit

kronis jantung koroner. Studi ini menunjukkan bahwa mereka yang memiliki daya

tahan lebih tinggi cenderung meningkatkan kualitas hidup dalam kesehatan fisik,

dibandingkan dengan mereka yang memiliki daya tahan lebih rendah.

Secara global, pada tahun 2012 diperkirakan 56 juta orang meninggal karena

penyakit kronis. Salah satu contoh dari penyakit kronis tersebut ialah penyakit

autoimun. Saat ini, angka kejadian penyakit kronis terus meningkat, diantaranya

yaitu penyakit lupus, salah satu jenis dari penyakit autoimun (Situasi Lupus di

Indonesia, 2016).

Shomon (2002) menyatakan bahwa penyakit autoimun adalah bentuk dari

disfungsi kekebalan tubuh. Para Ilmuwan telah mengidentifikasi 80 s/d 100

penyakit autoimun. Penyakit ini kronis dan bisa mengancam nyawa, serta

menyerang setiap kalangan usia. Penyakit autoimun lebih banyak menyerang

wanita. Penyakit autoimun menduduki peringkat pertama dari daftar sepuluh topik

Page 19: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

4

kesehatan paling populer. Penyakit autoimun adalah salah satu dari 10 penyebab

utama kematian (Autoimmune Disease List, 2017).

Fenomena penyakit autoimun akhir-akhir ini cenderung meningkat di dunia

maupun Indonesia. National Institutes of Health (NIH) memperkirakan hingga 23,5

juta orang Amerika menderita penyakit autoimun dan prevalensinya terus

meningkat. Menurut data American Autoimmune Related Diseases Association,

ada sekitar 50 juta orang Amerika terkena gangguan autoimun. Organisasi

Kesehatan Dunia atau WHO mencatat jumlah penderita penyakit lupus di seluruh

dunia dewasa ini mencapai lima juta orang, dan di Indonesia mencapai sekitar

1.250.000 orang (Situasi Lupus di Indonesia, 2016).

Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS), diketahui bahwa

terdapat 2.166 pasien rawat inap yang didiagnosis penyakit lupus, dengan 550

pasien diantaranya meninggal dunia. Penyakit autoimun memerlukan jangka waktu

yang panjang untuk masa pengobatan. Sebuah studi menyebutkan bahwa

autoimmune hepatitis (AIH) memerlukan jangka waktu pengobatan dari 7 sampai

43 tahun. (Srivastava & Boyer, 2010). Masa pengobatan penyakit autoimun yang

memerlukan jangka waktu panjang ini menyebabkan individu kerap mengalami

keterpurukan. Individu yang memiliki kemampuan resiliensi cenderung akan

mampu bertahan dibandingkan dengan individu yang tidak memiiliki kemampuan

resiliensi, mereka akan larut dalam keterpurukan dan menyebabkan kondisi mereka

tidak stabil bahkan tidak membaik.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Helga (2016) terhadap 6

penyandang lupus, diperoleh hasil bahwa setelah memperoleh diagnosa lupus 83%

Page 20: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

5

penyandang mengalami kondisi psikologis seperti drop, sedih, kecewa, kaget, putus

asa, dan takut karena menderita penyakit yang langka. Hal inilah yang

menyebabkan para penyandang membutuhkan resiliensi. Kemudian, menurut

penelitian yang dilakukan oleh Febriani dan Wahyudi (2018), 8 dari 17 penyandang

Guillain Barre Syndrome, salah satu jenis dari autoimun, memiliki tingkat resiliensi

di atas rata-rata. Mereka memiliki seluruh karakteristik resiliensi yang kuat namun

masih harus memperkuat resiliensi mereka. Pollock, Christian, dan Sands (dalam

Sarafino & Smiths: 2011) menyatakan bahwa individu yang mampu mengatasi

masalah kesehatan kronis cenderung memiliki kepribadian resilien yang

memunginkan mereka melihat sisi baik atau menemukan makna dari situasi sulit.

Upaya mencapai resiliensi memerlukan beberapa faktor pendukung. Kumpfer

(1999) menyebutkan faktor pembentuk resiliensi terdiri atas stressor, konteks

lingkungan eksternal, individu-proses interaksi lingkungan, karakteristik internal

individu, proses resiliensi, dan positive outcome. Sedangkan menurut McCubbin

(2001), faktor-faktor yang memengaruhi resiliensi adalah faktor internal yaitu self-

esteem dan efikasi diri, juga faktor eksternal yaitu dukungan dari orang sekitar.

Kemudian menurut Grotberg (1997) faktor yang membentuk resiliensi adalah

tempramen, inteligensi, budaya, usia, dan jenis kelamin.

Faktor pertama yang digunakan dalam penelitian ini untuk membentuk

resiliensi adalah stres. Cohen (2013) menyimpulkan bahwa stres memiliki

hubungan yang erat dengan masalah kesehatan. Individu yang menderita penyakit

dapat mengalami stress. Prasetyo dan Kustanti (2014) menyatakan bahwa individu

penyandang lupus, cenderung berisiko mengalami kondisi emosional yang negatif

Page 21: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

6

seperti cemas, stres atau bahkan depresi. Reaksi tersebut sesungguhnya muncul

karena mereka berusaha untuk berdaptasi. Ketika para penyandang membangun

adaptasi dengan konstruksi yang negatif maka beresiko cenderung mengalami

depresi, sedangkan jika konstruksi adaptasinya positif maka mereka dapat

mencapai resiliensi yang optimal. Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat

bagaimana penyandang autoimun memaknai stres yang dihadapi selama menderita

penyakit autoimun atau disebut dengan perceived stress.

Perceived stress merupakan tekanan psikologis atau stres yang terjadi ketika

individu merasa bahwa tuntutan lingkungan melebihi dari kemampuan adaptasi

individu tersebut dan bagaimana individu memaknainya (Cohen, 2013). Individu

dengan kemampuan memaknai stres dengan baik dapat membantunya dalam usaha

bangkit dari keterpurukan.

Selain stres, peneliti memperhitungkan faktor penting lainnya yang

membentuk resiliensi, yaitu efikasi diri. Efikasi diri adalah salah satu faktor internal

yang mempengaruhi resiliensi, karena apabila seseorang memiliki keyakinan dalam

dirinya mengenai kemampuannya untuk mengorganisir tugas untuk mencapai suatu

tujuan tertentu, maka akan membantu individu tersebut untuk dapat beradaptasi

dengan baik dalam suatu kondisi sulit. McCubbin (2001) merumuskan salah satu

faktor internal pembentuk resiliensi, yaitu efikasi diri sebagai suatu keyakinan

bahwa individu dapat menguasai lingkungannya dan menangani secara efektif

masalah yang timbul dalam hidupnya.

Hasil penelitian Hamill (2003) menyimpulkan bahwa efikasi diri adalah

kompetensi dalam menghadapi kesulitan yang sedang dihadapi. Efikasi diri

Page 22: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

7

merupakan mekanisme pertahanan diri dalam menghadapi masalah dan beradaptasi

dengan dampak stres psikologis yang ditimbulkan oleh kejadian traumatis (Ong,

2006). Dalam penelitian ini, peneliti memperhitungkan faktor efikasi diri sebagai

usaha resiliensi agar dapat melihat keyakinan penyandang autoimun dalam

beradaptasi dan menangani penyakit yang dideritanya.

Peneliti memperhitungkan faktor internal lainnya yang dapat memengaruhi

resiliensi, yaitu gratitude. Peterson dan Seligman (2004) melihat bahwa di tengah

ketidakberdayaannya, manusia selalu memiliki kesempatan untuk melihat hidup

secara lebih positif. Salah satu keutamaan yang dimiliki individu untuk bisa

memandang hidup secara lebih positif adalah melalui gratitude.

Gratitude membuat seseorang memiliki pandangan yang lebih positif dan

perspektif secara lebih luas mengenai kehidupan, yaitu pandangan bahwa hidup

adalah suatu anugerah (Peterson & Seligman, 2004). Hasil penelitian Hwei dan

Abdullah (2017) menyimpulkan bahwa, gratitude dapat membangun hubungan

positif dan terima kasih kepada dukungan yang diterima individu untuk

menghadapi peristiwa negatif sehingga menghasilkan resiliensi. Peneliti ingin

mengetahui resiliensi penyandang autoimun jika dibentuk oleh gratitude.

Selain faktor internal, dibutuhkan faktor eksternal untuk mendukung resiliensi.

Kumpfer (1999) menyebutkan faktor lain pembentuk resiliensi adalah konteks

lingkungan eksternal, salah satunya adalah dukungan sosial. Peneliti akan

menggunakan dukungan sosial dalam upaya mendukung resiliensi.

Dukungan sosial mengacu pada tindakan yang sebenarnya dilakukan oleh

orang lain, tetapi itu juga merujuk pada perasaan atau persepsi seseorang bahwa

Page 23: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

8

kenyamanan, kepedulian, dan bantuan tersedia jika diperlukan yaitu, dukungan

yang dirasakan. Dukungan yang diterima dan dirasakan dapat memiliki efek yang

berbeda pada kesehatan (Sarafino & Smith, 2011). Hasil penelitian yang dilakukan

oleh Raisa dan Ediati (2016) menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara

dukungan sosial dengan resiliensi pada narapidana di Lembaga Pemasyarakatan

Kelas IIA Wanita. Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh

dukungan sosial terhadap resiliensi penyandang autoimun.

Selain faktor pembentuk resiliensi yang telah disebutkan, peneliti

memperhitungkan adanya faktor lain yang memengaruhi resiliensi, yaitu usia dan

jenis kelamin. Grotberg (1997) menyebutkan usia dan jenis kelamin di dalam

rumusan faktor pembentuk resiliensi. Penelitian lain oleh Barends (2004)

menunjukkan bahwa faktor demografi yang meliputi usia, jenis kelamin, ras, dan

bahasa memiliki hubungan yang signifikan dengan resiliensi. Di Indonesia sendiri,

penelitian oleh Rinaldi (2010) menunjukkan hal yang sama bahwa laki-laki lebih

resilien dibanding wanita. Peneliti mempertanyakan apakah jenis kelamin juga

berpengaruh terhadap resiliensi penyandang autoimun?

Berdasarkan uraian di atas, mengenai perceived stress, efikasi diri,gratitude,

dan dukungan sosial yang dapat memengaruhi resiliensi maka penulis mengajukan

penelitian yang berjudul “Pengaruh Perceived Stress, Efikasi Diri,Gratitude,

Dukungan Sosial dan Faktor Demografi terhadap Resiliensi Penyandang

Autoimun”.

Page 24: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

9

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.2.1 Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah maka objek yang diteliti dibatasi hanya mengenai

pengaruh perceived stress,efikasi diri,gratitude, dukungan sosial, dan faktor

demografiterhadap resiliensi penyandang autoimun. Adapun batasan konstruk

mengenai masing-masing variabel penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Resiliensi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebagai ketahanan terhadap

penyakit, adaptasi, dan pertumbuhan, kemampuan untuk bangkit kembali atau pulih

dari stres (Smith, 2008).

2. Perceived stress yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tekanan psikologis

atau stres yang terjadi ketika individu merasa bahwa tuntutan lingkungan melebihi

dari kemampuan adaptasi individu tersebut (Cohen, 2013).

3. Efikasi Diriyang dimaksud dalam penelitian ini adalah bahwa suatu keyakinan

yang dimiliki oleh individu mengenai kemampuannya untuk melakukan suatu hal

(Bandura, 2008).

4. Gratitude yang dimaksud dalam penelitian ini adalahsifat yang mempengaruhi,

emosi, atau suasana hati terhadap peran orang lain dan juga pengalaman yang

didapat selama hidup (McCullough, Emmons, & Tsang, 2001).

5. Dukungan Sosial yang dimaksud sebagai sebuah pertukaran sumber daya antara

minimal dua individu yang dipersepsikan oleh salah satu pihak bertujuan untuk

membantu,dengan tiga sumber dukungan yaitu family, friend,dan significant

other(Zimet, 1988).

Page 25: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

10

6. Aspek demografi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah usia dan jenis

kelamin.

7. Subjek dalam penelitian ini adalah penyandang autoimun dalam komunitas

Autoimun Indonesia

1.2.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, perumusan masalah yang

muncul dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh secara bersama-sama yang signifikan perceived

stress, efikasi diri,gratitude, dukungan sosial, dan faktor demografiterhadap

resiliensi penyandang autoimun?

2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan perceived stress terhadap resiliensi

penyandang autoimun?

3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan efikasi diri terhadap resiliensi

penyandang autoimun?

4. Apakah ada pengaruh yang signifikan gratitude terhadap resiliensi penyandang

autoimun?

5. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dimensi family pada variabel

dukungan sosial terhadap resiliensi penyandang autoimun?

6. Adakah pengaruh yang signifikan dimensi friend pada variabel dukungan sosial

terhadap resiliensi penyandang autoimun?

7. Adakah pengaruh yang signifikan dimensi significant otherpada variabel

dukungan sosial terhadap resiliensi penyandang autoimun?

Page 26: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

11

8. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan usia terhadap resiliensi penyandang

autoimun?

9. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan jenis kelamin terhadap resiliensi

penyandang autoimun?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perceived stress,efikasi

diri,gratitude, dukungan sosial, dan faktor demografiterhadap resiliensi

penyandang autoimun. Selain itu, penelitian ini juga untuk mengetahui variabel

atau dimensi mana yang memiliki pengaruh terbesar terhadap variabel resiliensi.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat berupa:

1.3.2.1 Manfaat teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambahkan hasil-hasil penelitian

tentang resiliensi, perceived stress, efikasi diri, gratitude,dukungan sosial, dan

faktor demografi, terutama pada penyandang autoimun. Selain itu, penelitian ini

diharapkan dapat memberikan kontribusi literature bagi khazanah kajian psikologi,

yaitu psikologi kesehatan.

1.3.2.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan terhadap pihak terkait yaitu

para penyandang autoimun untuk dapat resilien dan terus semangat serta

termotivasi dalam menjalani pengobatan penyakit autoimun.

Page 27: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

12

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Resiliensi

2.1.1 Pengertian Resiliensi

Resiliensi merupakan konstruk psikologiyang digunakan untuk mengetahui,

mendefinisikan dan mengukur kapasitas individu untuk tetap bertahan dan

berkembang pada kondisi yang menekan (adverse condition) dan untuk mengetahui

kemampuan individu untuk kembali pulih (recovery) dari kondisi tekanan

(McCubbin, 2001).

Connor dan Davidson (2003) menyatakan resiliensi merupakan kemampuan

individu untuk menghadapi kondisi kesulitan atau penderitaan. Resiliensi pada diri

individu akan membuat individu mampu untuk dapat mengatasi kesulitan yang

dihadapi dalam kehidupannya yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Dengan

kualitas personal yang dimilikinya, diharapkan individu yang mengalami kesulitan

dalam hidup dapat bangkit dan tidak kalah dengan keadaan.

Smith et. al. (2008) memaparkan resiliensi sebagai ketahanan terhadap

penyakit, adaptasi, dan pertumbuhan, kemampuan untuk bangkit kembali atau

pulih dari stres. Kesimpulan tersebut didapatkan setelah mereka melakukan uji

coba alat ukur resiliensi baru yang diciptakan untuk menilai kemampuan untuk

bangkit kembali atau pulih dari stres.

Berdasarkan pemaparan dari berbagai definisi resiliensi di atas, peneliti

merujuk pada definisi resiliensi yang dikemukakan oleh Smith et. al. (2008) yang

memaparkan resiliensi sebagai ketahanan terhadap penyakit, adaptasi, dan

Page 28: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

13

pertumbuhan, kemampuan untuk bangkit kembali atau pulih dari stres. Definisi ini

sesuai dengan tujuan peneliti untuk mengetahui resiliensi pada penyandang

autoimun agar mereka tetap bertahan dalam menjalani masa pengobatan yang lama

dan tidak tahu sampai kapan akan berlangsung.

2.1.2 Dimensi Resiliensi

Resiliensi berdasarkan hasil penelitian menggunakan The Brief Resilience Scale

yang dilakukan oleh Smithbersifat unidimensional, atau hanya satu dimensi saja.

Dijelaskan bahwa skala ini dirancang untuk menilai kemampuan agar bangkit

kembali atau pulih dari stres sebagai dimensi utama dari resiliensi(Smith, et.al.

2008).

Selain itu, menurut Reivich and Shatte (2002), resiliensi terdiri dari tujuh

dimensi yang dapat dipelajari:

1. Emotion awareness and regulation, atau kesadaran dan regulasi emosi

merupakan suatu kemampuan yang dimiliki individu untuk tetap tenang dan

mampu mengendalikan perasaannya di bawah tekanan.

2. Impulse control, individu yang tidak memiliki pengendalian terhadap impulsnya

merupakan individu dengan id yang tingi namun tidak mempunya cukup

superego untuk menahan id-nya tersebut. Pengendalian impuls melibatkan

kemampuan untuk mengendalikan tindakan, perilaku dan emosi secara realistis

selama kesulitan.

3. Optimism, individu yang memiliki resiliensi tinggi adalah ia yang memiliki

optimisme dalam kehidupannya lebih bahagia, sehat, dan lebih produktif.

Page 29: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

14

Individu yakin dan memiliki harpan yang baik dan percaya bahwa dirinya dapat

mengontrol langkah dalam hidupnya.

4. Causal analysis, merujuk pada kemampuan individu untuk berpikir secara

fleksibel, melihat masalah dari banyak perspektif yang berbeda untuk

mengidentifikasi secara tepat akar dari persoalan yang tengah ia hadapi. Untuk

melakukan identifikasi terhadap suatu masalah, terdapat tiga pendekatan yang

biasa digunakan oleh individu, yaitu:

a. Personal (me-not-me), merupakan suatu pola pikir individu yang

beranggapan bahwa dirinyalah yang menjadi penyebab segala persoalan

tidak menyenangkan yang terjadi dalam hidupnya.

b. Permanent (always-not-always), merupakan suatu pola pikir yang dimiliki

individu bahwa ia berkeyakinan bahwa orang lain yang berada dalam satu

sistem yang sama dengan dirinya adalah penyebab dari persoalan yang

tengah dihadapinya.

c. Pervasive (everything-not-everything), merupakan suatu pola pikir

individu yang terus berusaha mengembangkan kemampuan yang

dimilikinya, untuk mengatasi persoalan yang tengah dihadapinya saat ini

melalui tindakan yang dapat ia lakukan.

5. Empathy, merupakan suatu kemampuan yang dimiliki individu untuk dapat

membaca psikologis dan emosi yang tengah dirasakan oleh orang lain di

sekitarnya, dengan melihat ekspresi wajah, intonasi suara, dan body language

untuk kemudian mengetahui perasaan yang tengah orang lain rasakan.

Page 30: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

15

6. Self-efficacy, merupakan suatu aspek yang merepresentasikan keyakinan

individu bahwa ia mempunyai kemampuan untuk dapat keluar dari masalah yang

sedang dihadapinya, dan melampau masalah tersebut dengan sukses

7. Reaching out, individu yang memiliki reaching out merupakan individu yang

mempunyai kemampuan untuk dapat memahami dirinya sendiri dengan baik dan

menemukan arti serta tujuan hidupnya melalui kesulitan yang tengah ia jalani.

Peneliti menggunakan dimensi berdasarkan hasil penelitan The Brief Resilience

Scale yang dilakukan oleh Smith untuk meneliti upaya individu agar bangkit

kembali atau pulih dari stres. Kemampuan untuk dapat memulihkan individu yang

sakit itu diniliai sangat penting.

2.1.3. Faktor-faktor yang Memengaruhi Resiliensi

Menurut Kumpfer (1999), faktor-faktor yang memengaruhi resiliensi yaitu:

1. Stressor, stressor mengaktifkan proses resiliensi dan menciptakan

ketidakseimbangan atau gangguan homestatis dalam individu atau organisasi.

Tingkat stres yang dirasakan oleh individu tergantung pada persepsi, penilaian

kognitif, dan interpretasi dari stressor sebagai ancaman.

2. Konteks lingkungan eksternal, meliputi keseimbangan antara faktor resiko dan

faktor pelindung dalam lingkungan eksternal individu (misalnya keluarga,

masyarakat, teman sebaya).

3. Proses interaksi lingkungan seseorang, mencakup proses transaksional antara

individu dengan lingkungannya, ketika individu baik aktif maupun pasif berusaha

untuk memahamitantangan atau lingkungan yang sulit untuk membangun

lingkungan yang lebih protektif.

Page 31: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

16

4. Karakter internal individu, meliputi spiritual, kognitif, sosial/perilaku, fisik dan

emosional/afektif kompetensi atau kekuatan yang diperlukan untuk berhasil

dalam tugas perkembangan, budaya, dan lingkungan pribadi yang beda.

5. Proses resiliensi, yaitu kemampuan resiliensi dibentuk dalam jangka pendek atau

jangka panjang terhadap stres yang membantu individu untuk bangkit kembali

dari stres.

6. Positive outcome, adaptasi hidup yang suksees dalam tugas perkembangan yang

mendukung adaptasi positif dan tumbuh menjadi individu resilien.

Sedangkan menurut McCubbin (2001), faktor-faktor yang memengaruhiresiliensi

adalah:

1. Internal protective factor, merupakan faktor protektif yang bersumber dari diri

individu seperti self-esteem, efikasi diri, kemampuan mengatasi masalah,

regulasi emosi dan optimisme.

2. External protective factor, merupakan faktor protektif yang bersumber dari luar

individu, missalnya support dari keluarga dan lingkungan.

Kemudian menurut Grotberg (1997), beberapa faktor yang

memengaruhiresiliensi pada seseorang, yaitu:

1. Temperamen, memengaruhibagaimana seorang individu bereaksi terhadap

rangsangan.

2. Inteligensi, kemampuan untuk memanfaatkan konsep-konsep abstrak secara

efektif.

3. Budaya, perbedaan budaya merupakan faktor yang membatasi dinamika yang

berbeda dalam mempromosikan resiliensi.

Page 32: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

17

4. Usia, usia memengaruhiresiliensi. Anak-anak yang lebih muda lebih tergantung

pada sumber-sumber dari luar, dan anak yang lebih tua bergantung pada sumber-

sumber dari dalam dirinya.

5. Jenis kelamin, perbedaan jenis kelamin memengaruhidalam perkembangan

resiliensi.

Menurut Resnick, et al(2011), terdapat empat faktor yang memengaruhi

resiliensi pada individu, yaitu:

1. Self-Esteem, memiliki self-esteemyang baik pada masa individu dapat membantu

individu dalam menghadapi kesengsaraan.

2. Dukungan sosial, dukungan sosial sering dihubungkan dengan resiliensi bagi

mereka yang mengalami kesulitan dan kesengsaraan akan meningkatkan

resiliensi dalam dirinya ketika pelaku sosial yang ada di sekelilingnya memiliki

supportterhadap penyelesaian masalah atau proses bangkit kembali.

3. Emosi positif, emosi positif sangat dibutuhkan ketika menghadapi suatu situasi

yang kritis dan dengan emosi positif dapat mengurangi stres secara lebih baik.

4. Spiritualitas, pengamalan yang dibentuk oleh individu dan masyarakat selama

menjalani kehidupuan.

Berdasarkan penjelasan mengenai berbagai faktor dari beberapa tokoh diatas,

dalam penelitian ini peneliti menggunakan faktor stress, efikasi diri dan

gratitudedari spiritualitas sebagai faktor internal individu yang dapat memengaruhi

resiliensi danjuga berfokus pada faktor eksternal yaitu dukungan sosial, serta

variabel demografi yaitu usia dan jenis kelamin yang juga merupakan faktor

pembentuk resiliensi.

Page 33: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

18

2.1.4 Alat Ukur Resiliensi

Beberapa alat ukur yang telah digunakan dalam pengukuran resiliensi dalam

penelitian adalah:

1. Resilience Quotient Test.

Skala ini disusun oleh Reivich dan Shatte (2002), bersifat multidimensional

dengan tujuh dimensi dan terdiri dari 56 item. Memiliki internal

consistencymasing-masing dimensi 0,729 emotion control (EC), 0,705 impulse

control (IC), 0,662 optimism (OP), 0,702 causal analysis (CA), 0,7333 empathy

(EM), 0,755 self-efficacy (SE), 0,774 reaching out (RO).

2. Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC)

Skala ini disusun oleh Connor dan Davidson (2003), bersifat multidimensional

dengan lima dimensi (personal competence, trust effects of stress, acceptance

of change and secure relationships, control, spiritual influences).dan terdiri

dari 23 item valid (α = 0,923).

3. Brief Resilience Scale (Skala Resiliensi Singkat)

Skala ini disusun oleh Smith et.al. (2008), bersifat unidimensional dan terdiri

dari 6 item valid (α = 0,784).

Alat ukur untuk mengukur resiliensi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah The Brief Resilience Scale yang disusun oleh Smith (2008) dengan

pertimbangan untuk melihat kemampuan individu agar bangkit dan pulih dari stres

dan penyesuaian dengan kondisi penyandang autoimun, agar mereka tidak

kelelahan saat mengisi kuesioner yang akan diberikan.

Page 34: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

19

2.2 PerceivedStress

2.2.1 Pengertian Perceived Stress

Tekanan psikologis atau stres terjadi ketika individu merasa bahwa tuntutan

lingkungan melebihi dari kemampuan adaptasi individu tersebut.Umumnya,

kejadian stres diperkirakan memengaruhipatogenesis penyakit fisik dengan

menyebabkan keadaan afektif negatif (misalnya, perasaan cemas dan depresi), yang

akan memberikan efek langsung pada proses biologis atau pola perilaku yang

memengaruhirisiko penyakit(Cohen, 2013).

Perceived stress adalah perasaan atau pikiran yang dimiliki seseorang terhadap

hal-hal dalam kehidupannya yang dapat membuatnya stres serta kemampuannya

untuk mengatasi stres tersebut (Varghese, Norman, Thavaraj, 2015). Kupriyanov

dan Zhdanov (2014) menyatakan bahwa stres yang ada saat ini adalah sebuah

atribut kehidupan modern. Hal ini dikarenakan stres sudah menjadi bagian hidup

yang tidak bisa terelakkan. Baik di lingkungan sekolah, kerja, keluarga, atau

dimanapun, stres bisa dialami oleh seseorang. Stres juga bisa menimpa siapapun

termasuk anak-anak, remaja, dewasa, atau yang sudah lanjut usia. Dengan kata lain,

stres pasti terjadi pada siapapun dan dimanapun.

Berdasarkan pemaparan dari berbagai definisi di atas, peneliti merujuk pada

definisi stress yang dikemukakan oleh Cohen (2013) yang menyatakan bahwa

tekanan psikologis atau stres terjadi ketika individu merasa bahwa tuntutan

lingkungan melebihi dari kemampuan adaptasi individu tersebut.Umumnya,

kejadian stres diperkirakan memengaruhipatogenesis penyakit fisik dengan

menyebabkan keadaan afektif negatif (misalnya, perasaan cemas dan depresi), yang

Page 35: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

20

akan memberikan efek langsung pada proses biologis atau pola perilaku yang

memengaruhirisiko penyakit.

2.2.2 Dimensi Perceived stress

Perceived stress berdasarkan hasil penelitian menggunakan Perceived Stress Scale

(PSS)yang dilakukan oleh Cohen dengan merujuk kepada definisinyabersifat

unidimensional, atau hanya satu dimensi saja. Dijelaskan bahwa skala ini dirancang

untuk menilai persepsi seseorang mengenai stres, perasaan dan juga pemahaman

mereka selama beberapa bulan terakhir mengenai stres.

Hewitt, Flett, dan Mosher (1992) menjelaskan dua dimensi stres, yaitu:

1. Perceived distress. Reaksi afeksi negatif seperti kesal, marah, gugup, dan

tertekan karena ketidakmampuan dalam mengendalikan stressor.

2. Perceived control, rasa percaya diri, merasa mampu mengatasi stres dan

mengatasi kekhawatiran dalam kehidupan.

Kemudian, menurut Lazarus (dalamKupriyanov dan Zhdanov,2014) stres dibagi

menjadi dua, yaitu:

1. Eustress, merupakan respon positif terhadap stressor.

2. Distress,merupakan respon negatif terhadap stressor.

Penelitian ini akan menggunakan dimensi dari Perceived Stress Scale

(PSS)bersifat unidimensional yang menjelaskan penilaian seseorang mengenai

stres, dan juga pemahaman mereka selama beberapa bulan terakhir mengenai stres.

Page 36: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

21

2.2.3 Alat Ukur Perceived stress

1. Profile Mood States (POMS)

Skala ini disusun oleh McNair, et al (1981), bersifat multidimensional dengan enam

dimensi mood (tension-anxiety, depression, anger-hostility, vigor, fatigue, dan

confusion) dan terdiri dari 65 item (α = 0.91).

2. Perceived Stress Scale (PSS)

Skala ini disusun oleh Cohen (1983), bersifat unidimensional untuk mengukur

persepsi terhadap stres dan terdiri dari 10 item (α = 0.78).

3. Depression Anxiety Stress Scale 21 (DASS)

Skala ini disusun oleh Lovibond dan Lovibond (1995), bersifat multidimensional

tiga dimensi (depression, anxiety, dan stress)dan terdiri dari 21 item (α = 0.88).

Penelitian ini akan menggunakan alat ukur Perceived Stress Scale (PSS)

bersifat unidimensional yang mengukur persepsi seseorang terhadap stres dan

terdiri dari 10 item. Peneliti menggunakan alat ukur ini untuk melihat bagaimana

penyandang autoimun menilai kejadian yang dianggap sebagai stressor dalam

kondisi menderita autoimun selama beberapa bulan terakhir.

2.3 Efikasi Diri

2.3.1 Pengertian Efikasi Diri

Efikasi diri pada awalnya didefinisikan sebagai jenis harapan yang hampir spesifik

dan berkaitan dengan kepercayaan individu terhadap kemampuannya untuk

melakukan perilaku atau rangkaian perilaku tertentu yang diperlukan untuk

mencapai suatu hasil tertentu (Bandura, 1977). Definisi efikasi diri tentunya telah

diperluas, namun tetap mengacu pada definisi bahwa efikasi diri adalah

Page 37: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

22

kepercayaan individu tentang kemampuannya untuk mengendalikan kejadian yang

memengaruhikehidupannya (Bandura, 1989).

Reivich and Shatte (2002) merumuskan efikasi diri sebagai suatu keyakinan

bahwa individu dapat menguasai lingkungannya dan menangani secara efektif

masalah yang timbul dalam hidupnya. Individu yang memiliki efikasi diri yang

tinggi tetap menjaga komitmennya untuk memecahkan masalah yang tengah

dihadapinya dan tidak akan menyerah jika cara yang mereka tempuh untuk

memecahkan masalah tersebut belum berhasil, melainkan mencari cara lain yang

paling sesuai dengan keadaan yang tengah dihadapinya tersebut.

Berdasarkan pemaparan dari berbagai definisiefikasi diri di atas, peneliti

merujuk pada definisi yang dipaparkan oleh Bandura (1989) yang menyatakan

bahwa efikasi diri adalah kepercayaan individu tentang kemampuannya untuk

mengendalikan kejadian yang memengaruhikehidupannya.

2.3.2 Dimensi Efikasi Diri

Efikasi diri berdasarkan hasil penelitian menggunakan New General Self Efficacy

Scale yang mengacu pada teori Bandura(1997) bersifat unidimensional. Dijelaskan

bahwa dalam skala ini, dimensi mengenai efikasi dirihanya fokus untuk

menjabarkan efikasi diri dengan menjelaskan upaya individu untuk beradaptasi

dengan situasi yang mereka hadapi.

Dimensi dari New General Self Efficacy Scale merujuk kepada teori Bandura

(1997) yang menyatakan bahwa efikasi diri terdiri dari tiga dimensi, yaitu:

1. Magnitude, berkaitan dengan tingkat kesulitan tugas yang dihadapi. Pandangan

penerimaan dan keyakinan seseorang terhadap suatu tugas yang berbeda-beda.

Page 38: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

23

Seorang magnitude yang tinggi akan melihat dirinya mampu menyelesaikan

tugas yang sulit sekalipun.

2. Generality, menunjukan sejauh mana seseorang yakin akan kemampuannya

dalam menghadapi berbagai situasi, dimulai dengan melakukan aktivitas yang

biasa dilakukan hingga dalam serangkaian tugas atau situasi sulit dan bervariasi.

3. Strenght, dimensi ini berkaitan dengan kekuatan penilaian tentang kecakapan

individu. Dimensi ini mengacu pada derajat kemampuan individu terhadap

keyakinan atau harapan yang dibuatnya.

Penelitian ini akan mengunakan dimensi berdasarkan hasil penelitian New

General Self Efficacy Scale yang mengacu pada teori Bandura (1997)dan bersifat

unidimensional. Pemilihan dimensi ini menyesuaikan dengan kondisi penyandang

autoimun dalam beradaptasi dengan penyakit yang diderita.

2.3.3 Alat ukur Efikasi Diri

Beberapa alat ukur yang telah digunakan dalam pengukuran efikasi diri dalam

penelitian adalah:

1. General Self Efficacy Scale (SGSE)

Alat ukur ini disusun oleh Shere et al(1982), bersifat multidimensional dengan

tiga dimensi (self-perceptions of behavior initiation, effort, dan persistence) dan

terdiri dari 17 item (α = 0.89)

2. New General Self Efficacy Scale (NGSE)

Alat ukur ini disusun oleh Chen dan Gully (1997) yang merupakan

pengembangan dari General Self Efficacy Scale (SGSE), bersifat unidimensional

Page 39: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

24

untuk mengukur upaya individu dalam beradaptasi dengan situasi yang baru dan

terdiri dari 8 item (α = 0.85).

3. Self-Efficacy for Rehabilitation Outcome Scale (SER)

Alat ukur ini dikembangkan oleh Drenna dan Owen mengikuti Bandura (1997)

bersifat unidimensional untuk mengukur keyakinan individu mengenai

kemampuan mereka untuk menampilkan perilaku terkait dengan rehabilitasi fisik

dan terdiri dari 12 item (α = 0.94).

Penelitian ini akan menggunakan alat ukur New General Self Efficacy Scale

yang dibuat oleh Chen dan Gully (1997) bersifat unidimensional dan terdiri dari

8 item. Pemilihan alat ukur ini disesuaikan dengan kondisi penyandang autoimun,

untuk melihat upaya individu beradaptasi dengan situasi baru yang mereka hadapi

dan pertimbangan agar penyandang autoimun tidak memerlukan waktu yang

lama untuk mengisi kuesioner yang akan diberikan oleh peneliti.

2.4 Gratitude

2.4.1 Pengertian Gratitude

Lazarus (1994) menyatakan bahwa gratitude adalah emosi empatik yang dihasilkan

saat individu menyadari bahwa mereka mengalami keadaan yang menguntungkan

dan dapat berempati dengan usaha yang telah dikeluarkan orang lain untuk mereka.

McCullough, Emmons, dan Tsang (2002) memaparkan gratitude dapat dianggap

sebagai sifat yang mempengaruhi, emosi, atau suasana hati terhadap peran orang

lain dan juga pengalaman yang didapat selama hidup.

Gratitude adalah rasa terima kasih dan gembira sebagai respon atas suatu

pemberian, baik dari orang lain dalam suatu bentuk yang nyata, atau perasaan damai

Page 40: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

25

secara alamiah. Rasa terima kasih dibedakan menjadi personal dan transpersonal.

Rasa terimakasih personal adalah rasa terimakasih kepada orang lain, sedangkan

rasa terima kasih transpersonal adalah rasa terima kasih kepada Tuhan, atau kepada

alam semesta (Peterson & Seligman, 2014).

Peneliti merujuk pada definisi yang dikembangkan oleh McCullough,

Emmons, dan Tsang (2002) yang memaparkan gratitude dapat dianggap sebagai

sifat yang memengaruhi, emosi, atau suasana hati terhadap peran orang lain dan

juga pengalaman yang didapat selama hidup.

2.4.2 Dimensi Gratitude

Gratitude berdasarkan hasil penelitian menggunakan Gratitude Questionaire-Six

Items Form (GQ-6)yang dilakukan oleh McCullough, Emmons, dan Tsang

(2001)bersifat unidimensional,menilai perbedaan individu dalam kecenderungan

berterima kasih dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini akan menggunakan

dimensi yang bersifat unidimensional berdasarkan hasil penelitian McCullough,

Emmons, dan Tsang (2001).

Fitzgerald (1998) menyatakan gratitude terdiri dari tiga komponen, yaitu:

a. Apresiasi yang hangat terhadap seseorang atau sesuatu.

b. Keinginan atau kehendak baik yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu.

c. Kecenderungan untuk bertindak positif berdasarkan rasa apresiasi dan kehendak

baik yang dimilikinya.

Penelitian ini akan menggunakan dimensi berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan oleh McCullough, Emmons, dan tsang (2001) bersifat unidimensional

Page 41: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

26

yang menilai perbedaan individu dalam kecenderungan berterima kasih dalam

kehidupan sehari-hari.

2.4.3 Alat Ukur Gratitude

1. The GRAT (Gratitude, Resentment, and Appreciation Test)

Alat ukur ini disusun oleh Watkins et al (1998) bersifat multidimensional dengan

tiga dimensi (resentment, simple appreciation, dan social appreciation) dan

terdiri dari 44 item (α = 0.91).

2. The Gratitude Adjective Checklist

Alat ukur ini disusun oleh McCullough, Emmons, dan tsang (2002) bersifat

multidimensional dengan tiga dimensi (grateful, thankful, dan appreciative)dan

terdiri dari tiga item (α = 0.87).

3. Gratitude Questionaire-Six Items Form (GQ-6)

Alat ukur ini disusun oleh McCullough, Emmons, dan Tsang (2002), bersifat

unidimensional untuk mengukur penilaian individu terhadap kecenderungan

berterima kasih dalam kehidupan sehari-hari dan terdiri atas 6 item (α = 0.82).

Peneliti menggunakan alat ukur Gratitude Questionaire-Six Items Form (GQ6),

terdiri atas satu dimensi dan juga 6 item, untuk melihat peran gratitude dalam

memengaruhiemosi dan juga penyesuaian dengan kondisi penyandang autoimun.

2.5Dukungan Sosial

2.5.1 Pengertian Dukungan Sosial

Cobb (1976) mendefinisikan dukungan sosial sebagai informasi yang menuntut

seseorang meyakini bahwa dirinya diurus dan disayang. Selain itu, dukungan sosial

juga menerima dorongan atau pengorbanan, semangat dan nasihat dari orang lain.

Page 42: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

27

Zimet et. al. (1988) mendefiniskan dukungan sosial sebagai sebuah pertukaran

sumber daya antara minimal dua individu yang dipersepsikan oleh salah satu pihak

bertujuan untuk membantu. Dukungan sosial sebagai faktor postif yang membantu

dalam pemeliharaan kesehatan maupun dalam pemulihan penyakit. Dukungan

sosial dapat berasal dari lingkungan sekitar seperti family, friend dan significant

other. Tingkat dukungan sosial yang tinggi akan mengurangi gejala kegelisahan

dan juga depresi.

Dukungan sosial mengacu pada tindakan yang sebenarnya dilakukan oleh

orang lain, atau menerima dukungan. Tetapi itu juga merujuk pada perasaan atau

persepsi seseorang bahwa kenyamanan, kepedulian, dan bantuan tersedia jika

diperlukan yaitu, dukungan yang dirasakan. Dukungan yang diterima dan dirasakan

dapat memiliki efek yang berbeda pada kesehatan (Sarafino & Smith, 2011).

Dari berbagai pemaparan yang disampaikan oleh para ahli, peneliti merujuk

pada definisi dukungan sosial yang dikemukakan oleh Zimet et. al. (1988) yang

menyatakan bahwa dukungan sosial sebagai sebuah pertukaran sumber daya antara

minimal dua individu yang dipersepsikan oleh salah satu pihak bertujuan untuk

membantu. Dukungan sosial sebagai faktor postif yang membantu dalam

pemeliharaan kesehatan maupun dalam pemulihan penyakit. Dukungan sosial dapat

berasal dari lingkungan sekitar seperti family, friend dan significant other.

Page 43: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

28

2.4.2 Dimensi Dukungan Sosial

Zimet et. al. (1988) menyebutkan bahwa dukungan sosial terdiri dari tiga dimensi:

a. Family, dukungan keluarga atau bantuan-bantuan yang diberikan oleh keluarga

terhadap individu seperti membantu dalam membuat keputusan maupun

kebutuhan secara emosional

b. Friend, dukungan teman atau bantuan-bantuan yang diberikan oleh teman-teman

individu seperti membantu dalam kegiatan sehari-hari maupun bantuan dalam

bentuk lainnya.

c. Significant Other, dukungan dari orang yang istimewa atau bantuan-bantuan

yang diberikan oleh seseorang yang berarti dalam kehidupan individu seperti

membuat individu merasa nyaman dan merasa dihargai.

Kemudian dimensi dukungan sosial menurut Sarafino dan Smith (2011) yaitu:

b. Emotional atau esteem support, menyampaikan empati, kepedulian,

penghargaan positif, dan dorongan terhadap orang tersebut.

c. Tangible atau instrumental support, melibatkan bantuan langsung, membantu

dengan tugas-tugas di saat stres.

d. Informational support, memberikan saran, arahan, atau umpan balik tentang

bagaimana orang tersebut melakukan sesuatu.

e. Companionship support, ketersediaan orang lain untuk menghabiskan waktu

bersama orang tersebut.

Penelitian ini akan menggunakan dimensi oleh Zimet et.al (2008) yang

menyatakan bahwa dukungan sosial dapat berasal dari lingkungan sekitar seperti

family, friend, significant other.

Page 44: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

29

2.4.3 Alat ukur Dukungan Sosial

1. Percieved Social Support-Family (PSS-Fa) and Friend (PSS-Fr)

Alat ukur ini disusun oleh Procidano dan Heller (1983) bersifat multidimensional

dengan dua dimensi (family dan friend) dan terdiri dari 10 versi item dari PSS-Fa

dan 10 versi item dari PSS-Fr (α = 0.91 dan 0.92)

2. Interpersonal Support Evaluation List (ISEL

Alat ukur ini disusun oleh Cohen dan Hoberman (1985), bersifat multidimensional

dengan empat dimensi (tangible support, appraisal support, self-esteem support,

dan belonging support) dan terdiri dari 40 item (α = 0.83).

3. The Multidimensional Scale of Perceived Social Support

Alat ukur disusun oleh Zimet et. al. (1988), bersifat multidimensional dengan tiga

dimensi (family, friend,dan significant other)dan terdiri dari 12 item (α 0.88).

Penelitian ini akan menggunakan alat ukur The Multidimensional Scale Of

Perceived Social Support (Zimet, 1988) untuk mengukur peniliaian individu

terhadap sumber-sumber dukungan sosial yang diterima selama menjalani masa

pengobatan, yaitu family, friend, dan significant other.

2.5 Kerangka Berpikir

Resiliensi merupakan suatu usaha individu untuk bangkit dari keterpurukan

yang dapat terbentuk karena faktor internal maupun eksternal individu. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui faktor internal yang membentuk resiliensi yaitu

perceived stress, efikasi diri, dan gratitudeserta faktor eksternal individu yaitu

dukungan sosial dan faktor demografi.

Page 45: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

30

Faktor internal yang pertama adalah perceived stress. Cohen (2013) menyatakan

bahwa tekanan psikologis atau stres terjadi ketika individu merasa bahwa tuntutan

lingkungan melebihi dari kemampuan adaptasi individu tersebut. Penelitian Ong

(2006) menunjukan resiliensi dapat membantu individu untuk menghindari stress.

Maka dari itu, peneliti ingin melihat bagaimana persepsi seseorang dalam

menghadapi kejadian yang dianggap sebagai stres sebagai upaya resiliensi untuk

bangkit dari kejadian negatif yang dialami oleh individu.

Faktor internal kedua yaitu efikasi diri. Menurut Bandura (2008),efikasi diri

adalah persepsi diri sendiri mengenai seberapa bagus diri dapat berfungsi dalam

situasi tertentu. Efikasi diri berhubungan dengan keyakinan diri memiliki

kemampuan melakukan tindakan yang diharapkan. Penelitian Hamill (2003)

menyimpulakan efikasi diriadalah kompetensi dalam menghadapi kesulitan yang

sedang dihadapi, tingkat efikasi diri yang tinggi memiliki pengaruh signifikan

terhadap kecakapan resiliensi, hal ini membuktikan bahwa efikasi diri memiliki

pengaruh dalam usaha resiliensi seseorang. Disumsikan bahwa jika seseorang

memiliki efikasi diri yang tinggi, maka resiliensi pada diri individu juga akan tinggi.

Kemudian faktor internal terakhir yaitu gratitude. McCullough, Emmons, dan

Tsang (2002) memaparkan gratitude dapat dianggap sebagai sifat yang

memengaruhi, emosi, atau suasana hati terhadap peran orang lain dan juga

pengalaman yang didapat selama hidup.Hasil penelitian oleh Hwei dan Abdullah

(2017) menyimpulkan bahwa, gratitude dapat membangun hubungan positif dan

terima kasih kepada sumber dukungan yang diterima individu untuk menghadapi

peristiwa negatif sehingga menghasilkan resiliensi di bawah kondisi stres. Peneliti

Page 46: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

31

ingin melihat apakahgratitude yang dimiliki penyandang autoimun

dapatmeningkatkan resiliensi mereka dalam menghadapi penyakit yang diderita.

Selain faktor internal, faktor eksternal juga diperhitungkan oleh peneliti, dalam

penelitian ini yaitu dukungan sosial. Zimet et. al. (1988) menjabarkan dukungan

sosial sebagai sebuah pertukaran sumber daya antara minimal dua individu yang

dipersepsikan oleh salah satu pihak bertujuan untuk membantu. Dukungan sosial

sebagai faktor postif yang membantu dalam pemeliharaan kesehatan maupun dalam

pemulihan penyakit. Penelitian Ediati (2016) menunjukkan terdapat hubungan

positif antara dukungan sosial dengan resiliensi. Dalam hal ini, diasumsikan

individu yang mendapatkan dukungan sosial tinggi dari lingkungan sekitar akan

memiliki resiliensi tinggi dalam mengatasi permasalahan yang dialaminya.

Faktor demografi juga diperhitungkan oleh peneliti, yaitu usia dan jenis kelamin.

Penelitian Barends (2004) menunjukkan bahwa faktor demografi meliputi usia,

jenis kelamin, ras, dan bahasa memiliki hubungan yang signifikan dengan resiliensi.

Hasil penelitian oleh Rinaldi (2010) menunjukan laki-laki lebih resilien dibanding

wanita. Diasumsikan usia individu memengaruhibagaimana resiliensi yang dapat

dicapai, dan peneliti mempertanyakan apakah jenis kelamin memengaruhiresiliensi

penyandang autoimun.

Page 47: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

32

Berikut merupakan bagan dari kerangka berpikir penelitian:

Gambar 2.1

Skema Kerangka Berpikir

2.8 Hipotesis Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat apakah resiliensi yang merupakan

dependent variable, bergantung pada tinggi rendahnya skor pada independent

variable yang ditetapkan dalam penelitian ini yaitu perceived stress, efikasi

diri,gratitude, dukungan sosial, dan faktor demografi.

Berdasarkan kerangka berpikir penelitian di atas, maka hipotesis dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Resiliensi

Usia

Jenis Kelamin

Perceived stress

Efikasi Diri

Gratitude

Dukungan Sosial

Family

Significant Other

Friend

Page 48: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

33

Hipotesis mayor:

Ha: “Perceived stress, efikasi diri,gratitude, dukungan sosial, usia, dan jenis

kelamin secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

resiliensi.

Sedangkan hipotesis minor dalam penelitian ini, yaitu:

H1 : Ada pengaruh yang signifikan perceived stress terhadap resiliensi penyandang

autoimun.

H2 : Ada pengaruh yang signifikan efikasi diriterhadap resiliensi penyandang

autoimun.

H3 : Ada pengaruh yang signifikan gratitude terhadap resiliensi penyandang

autoimun.

H4 : Ada pengaruh yang signifikan dimensi family dalam variabel dukungan sosial

terhadap resiliensi penyandang autoimun.

H5 : Ada pengaruh yang signifikan dimensi friend dalam variabel dukungan sosial

terhadap resiliensi penyandang autoimun.

H6 : Ada pengaruh yang signifikan dimensi significant other dalam variabel

dukungan sosial terhadap resiliensi penyandang autoimun.

H7 : Ada pengaruh yang signifikan usia terhadap resiliensi penyandang autoimun.

H8 : Ada pengaruh yang signifikan jenis kelaminterhadap resiliensi penyandang

autoimun.

Semua hipotesis penelitian di atas akan dijadikan hipotesis nol untuk diuji secara

statistik.

Page 49: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

34

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah penyandang autoimun yang sedang menjalani

proses pengobatan autoimun dan bergabung dalam beberapa komunitas, yaitu

Komunitas Autoimun Indonesia, SAHARA (Sahabat Rheumatoid Arthritis), dan

LDHS (Lima Dasar Hidup Sehat). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah 220 penyandang autoimun yang terdaftar dalam komunitas Autoimun

Indonesia, SAHARA, dan LDHS.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalahnon-probability

sampling dengan jenisconvenience sampling. Teknik ini dilakukan dengan meminta

kesediaan pada calon sampel yang berada dalam kondisi yang memungkinkan

dalam komunitas populasi untuk menjadi responden dalam penelitian ini, dengan

cara mengisi kuesioner onlinedari peneliti.

3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian

Variabel terikat (dependent variable) dalam penelitian ini adalah resiliensi pada

penyandang autoimun. Sementara variabel bebas (independent variable) dalam

penelitian ini adalah perceived stress, efikasi diri, gratitude, dukungan sosial,usia,

dan jenis kelamin.

Adapun definisi operasional masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Resilensi sebagai ketahanan terhadap penyakit, adaptasi, dan pertumbuhan,

kemampuan untuk bangkit kembali atau pulih dari stres.Resiliensi akan diukur

Page 50: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

35

dengan skala hasil adaptasi dari Brief Resilience Scale yang disusun oleh Smith

et. al. (2008).

2. Perceived stress yaitu tekanan psikologis atau stres yang timbul ketika individu

merasa bahwa tuntutan lingkungan melebihi dari kemampuan adaptasi individu

tersebut, yang dipicu oleh peristiwa negatif. Perceived stressakan diukur dengan

skala hasil adaptasi Perceived Stress Scale yang disusun oleh Cohen (1988).

3. Efikasi diriadalah suatu keyakinan yang dimiliki oleh individu mengenai

kemampuannya untuk melakukan suatu hal. Efikasi diriakan diukur dengan skala

hasil adaptasi dari New General Self-Efficacy Scale yang disusun oleh Chen et.

al. (1997).

4. Gratitude adalah perasaan memaparkan gratitude dapat dianggap sebagai sifat

yang mempengaruhi, emosi, atau suasana hati terhadap peran orang lain dan juga

pengalaman yang didapat selama hidup. Gratitudeakan diukur dengan kuesioner

hasil adaptasi dari Gratitude Questionaire-Six Items Form (GQ-6)yang

dikembangkan oleh McCullough, Emmons, dan Tsang (2001).

5. Dukungan sosial sebagai sebuah pertukaran sumber daya antara minimal dua

individu yang dipersepsikan oleh salah satu pihak bertujuan untuk membantu.

Dukungan sosial akan diukur dengan skala hasil adaptasi dari The

Multidimensional Scale of Perceived Social Support yang disusun oleh Zimet et.

al. (1988).

Page 51: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

36

3.3 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner. Kuesioner yang

digunakan pada penelitian ini berbentuk skala model likert. Instrumen

pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari lima alat ukur, yaitu alat ukur

resiliensi, alat ukur perceived stress, alat ukur efikasi diri, alat ukur gratitude, dan

alat ukur dukungan sosial. Alat ukur resiliensi, perceived stress, dan efikasi diri

menggunakan lima pilihan jawaban, yaitu Sangat Tidak Setuju (STS) dengan nilai

1 sampai Sangat Setuju (SS) dengan nilai 5. Kemudian, alat ukur gratitude dan

dukungan sosial menggunakan tujuh pilihan jawaban, yaitu Sangat Tidak Setuju

(STS) dengan nilai 1 sampai Sangat Setuju (SS) dengan nilai 7.

Penilian terhadap butir unfavorable dinilai melalui Sangat Tidak Setuju (STS)

dengan nilai 5 sampai Sangat Setuju (SS) dengan nilai 1, dan Sangat Tidak Setuju

(STS) dengan nilai 7 dan Sangat Setuju (SS) dengan nilai 1. Perhitungan skor tiap-

tiap pilihan jawaban adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Format skoring skala likert lima pilihan jawaban

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju

Netral Setuju Sangat

Setuju

Favorable 1 2 3 4 5

Unfavorable 5 4 3 2 1

Tabel 3.2

Format skoring skala likert tujuh pilihan jawaban

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju

Agak

Tidak

Setuju

Netral Agak

setuju

Setuju Sangat

Tidak

setuju

Favorable 1 2 3 4 5 6 7

Unfavorable 7 6 5 4 3 2 1

Page 52: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

37

Pada penelitian ini, skala dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu skala resiliensi,

skala perceived stress, skala efikasi diri, skala gratitude, dan skala dukungan sosial,

sebagai berikut:

3.3.1. Resiliensi

Pengukuranresiliensi menggunakan alat ukur adaptasi dari Brief Resilience Scale

(Skala Resiliensi Singkat) yang disusun oleh Smith et. al. (2008), bersifat

unidimensional dengan 6 item dengan model likert skala 1 sampai 5 (Sangat Tidak

Setuju, Tidak Setuju, Netral, Setuju, Sangat Setuju).Peneliti menggunakan alat ukur

ini dengan pertimbangan penyesuaian terhadap kondisi penyandang autoimun.

Adapun blue print dari skala resiliensi ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.3

Blue print Skala Resiliensi

Dimensi Contoh Item Fav Unfav Jumlah

Resiliensi Saya cenderung bangkit kembali dengan cepat

setelah masa-masa sulit 1,3,5 2,4,6 6 item

Total 6 item

3.3.2. Perceived stress

Pengukuran perceived stress dalam penelitian ini akan menggunakan skala adaptasi

dari Perceived Stress Scale yang disusun oleh Cohen (1988), bersifat

unidimensional terdiri dari 10 item dengan model skala likert 1 sampai 5. Peneliti

menggunakan skala ini dengan pertimbangan Perceived Stress Scale mengukur

persepsi seseorang mengenai stres selama beberapa bulan terakhir. Adapun blue

print dari skala perceived stressdapat dilihat pada tabel 3.3 sebagai berikut:

Page 53: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

38

Tabel 3.3

Blue printSkala Perceived stress

Dimensi Contoh Item Fav Unfav Jumlah

Perceived

Stress

Dalam sebulan terakhir, seberapa sering

Anda kesal karena suatu kejadian yang tidak

terduga?

4,5,7,8 1,2,3,9,10

10 item

Total 10 item

3.3.3. Efikasi Diri

Pengukuran efikasi diri dalam penelitian ini menggunakan skala adaptasi dari New

General Self-Efficacy Scale yang disusun oleh Chen et. al. (1997), bersifat

unidimensional dan terdiri dari 8 item dengan model likert skala 1 sampai 5. Peneliti

menggunakan skala ini dengan pertimbangan penyesuaian terhadap kondisi

penyandang autoimun. Adapun blue print dari skala efikasi diri ini dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 3.4

Blue printSkalaEfikasi Diri

Dimensi Contoh Item Fav Jumlah

Efikasi Diri Saya akan berhasil mengatasi banyak

tantangan.

1,2,3,4,5,6,7,8 8 item

Total 8 item

3.3.4 Gratitude

Pengukuran gratitude dalam penelitian ini adalah skala yang dikembangkan oleh

McCullough, Emmons, dan Tsang (2001), terdiri dari 6 item dengan model likert

skala 1 sampai 7 (Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Agak Tidak Setuju, Netral,

Agak setuju, Setuju, Sangat Tidak Setuju). Peneliti menggunakan skala ini dengan

pertimbangan penyesuaian terhadap kondisi penyandang autoimun agar tidak

kelelahan dalam mengisi kuesioner. Adapun blue print dari skala gratitude ini dapat

dilihat pada tabel berikut:

Page 54: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

39

Tabel 3.6

Skala blue print Gratitude

Dimensi Contoh Item Fav Unfav Jumlah

Gratitude Saya memiliki banyak hal dalam

hidup yang patut disyukuri.

1,2,4,5 3,6 6 item

Total 6 item

3.3.5. Dukungan Sosial

Pengukuran dukungan sosial dalam penelitian ini merupakan hasil adaptasi dari

skala The Multidimensional Scale of Perceived Social Support yang terdiri dari tiga

dimensi dan total 12 item dimana setiap 4 item mewakili dimensi; family, friend,

dan significant other dengan model likert skala 1 sampai 7. Peneliti menggunakan

skala ini karena mengidentifikasikan faktor penting sumber dukungan sosial.

Adapun blue print dari skala dukungan sosialini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.7 Blue print Skala Dukungan Sosial

No Aspek Indikator Contoh Item Fav Jumlah

1 Family a. ada dukungan keluarga Keluarga saya

benar-benar

mencoba

untuk

membantu

saya.

3,4,8,11 4 item

b. ada dukungan emosional dari

keluarga

c. dukungan keluarga dalam

penyelesaian masalah

d. dukungan keluarga dalam

pengambilan keputusan

2 Friend a. ada dukungan teman Saya dapat

membicarakan

masalah saya

kepada teman-

teman saya

6,7,9,12 4 item

b. dukungan keberadaan dari

teman

c. dukungan emosional dari

teman

d. dukungan teman dalam

penyelesaian masalah

3 Significant

other

a. ada dukungan dari orang

tertentu

Ada orang-

orang yang

peduli dengan

perasaan saya.

1,2,5,10 4 item

b. ada dukungan emosional dari

orang tertentu

c. dukungan rasa nyaman dari

orang tertentu

d. dukungan perasaan dari orang

tertentu

Total 12 item

Page 55: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

40

3.4 Uji Validitas Konstruk

Sebelum melakukan analisis data, peneliti melakukan pengujian terhadap validitas

instrumen yang dipakai, yaitu 1) Brief Resilience Scale, 2) Perceived Stress Scale,

3) New General Self-Efficacy, 4)Gratitude Questionnaire Six Item Form (GQ-6),5)

The Multidimensional Scale of Perceived Social Support. Untuk menguji validitas

konstruk alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

Confirmatory Faktor Analysis (CFA).CFA adalah suatu bagian dari analisis faktor

yang digunakan untuk menguji apakah masing-masing item valid dalam mengukur

konstruk yang hendak diukur.Prosedur uji validitas konstruk dengan CFA adalah

sebagai berikut (Umar, 2012):

1. Bahwa ada sebuah konsep atau trait berupa kemampuan yang didefinisikan

secara operasional sehingga dapat disusun pertanyaan atau pernyataan untuk

mengukurnya. Kemampuan ini disebut faktor, sedangkan pengukuran terhadap

faktor ini dilakukan melalui analisis terhadap respon atas item-itemnya.

2. Disusun hipotesis teori bahwa seluruh item yang disusun adalah valid

mengukur konstruk yang didefinisikan. Dengan kata lain diteorikan (hipotesis)

bahwa hanya ada 1 faktor yang diukur yaitu konstruk yang didefiniskan (teori

unidimensional).

3. Berdasarkan data yang diperoleh kemudian dihitung matriks korelasi antar

item, yang disebut dengan matriks S.

4. Matriks korelasi tersebut digunakan untuk mengestimasi matriks korelasi yang

seharusnya terjadi menurut teori/model yang ditetapkan. Jika teori/hipotesis

Page 56: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

41

pada butir 2 adalah benar, maka semestinya item hanya mengukur satu faktor

saja (unidimensional).

5. Adapun langkah-langkahnya adalah :

1. Dihitung (diestimasi) parameter dari model/teori yang diuji yang dalam

halini terdiri dari dari koefisien muatan faktor dan varian kesalahan

pengukuran (residual).

2. Setelah nilai parameter diperoleh kemudian diestimasi (dihitung) korelasi

antar setiap item sehingga diperoleh matriks korelasi antar item berdasarkan

hipotesis/teori yang diuji (matriks korelasi ini disebut sigma).

6. Uji validitas konstruk dilakukan dengan menguji hipotesis bahwa S=∑ atau

dapat dituliskan Ho : S - ∑ = 0. Uji hipotesis ini misalnya dilakukan

menggunakan uji chi square, dimana jika chi square tidak signifikan (p>0.05)

maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nihil (Ho) tidak ditolak. Artinya, teori

yang mengatakan bahwa semua item hanya mengukur satu konstruk saja

terbukti sesuai (fit) dengan data.

7. Jika telah terbukti model unidimensional (satu faktor) fit dengan data maka

yang dapat dilakukan seleksi terhadap item menggunakan 3 kriteria, yaitu:

1. Item yang muatan faktornya tidak signifikan di drop karena tidak

memberikan informasi yang secara statistik bermakna.

2. Item yang memiliki koefisien muatan faktor negatif juga di drop karena

mengukur hal yang berlawanan dengan konsep yang didefinisikan. Namun

demikian, harus diperiksa dahulu apakah item yang pernyataannya

unfavorable atau negatif sudah sesuai (di reverse) skornya sehingga menjadi

Page 57: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

42

positif. Hal ini berlaku khusus untuk item dimana tidak ada jawaban benar

ataupun salah.

3. Item juga dapat di drop jika residual (kesalahan pengukuran) berkorelasi

dengan banyak residual item yang lainnya, karena ini berarti bahwa item

tersebut mengukur juga hal selain konstruk yang hendak diukur.

Untuk menguji validitas alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini, penulis

menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan software LISREL 8.70.

Uji validitas tiap alat ukur akan dipaparkan dalam subab berikut:

3.4.1 Uji Vailiditas Item Resiliensi

Dalam perhitungan data Confirmatory factor Analysis (CFA) satu faktor dari

konstruk resiliensi diperoleh skor perhitungan awal Chi-Square = 71.99,df = 9, P-

value = 0.00000, skor RMSEA = 0.179. Dari hasil tersebut nilai P-value = 0.00000

< 0.05, sehingga dikatakan bahwa model ini belum fit. Penulis melakukan

modifikasi terhadap model ini, yaitu dengan membebaskan setiap item untuk

berkorelasi. Setelah melakukan modifikasi, diperoleh nilai Chi-Square = 6.21, df =

5, P-value = 0.28666, RMSEA = 0.033, dengan P-value > 0.05, artinya model ini

sudah fit. Dengan demikian, item yang ada pada konstruk resiliensi ini hanya

mengukur satu faktor saja, yaitu resiliensi.

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan tidaknya item dalam

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan item manakah yang

perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1,96 artinya item tersebut

Page 58: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

43

signifikan dan sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item pengukuran

resiliensi disajikan pada tabel berikut:

Tabel 3.8

Muatan Faktor Item Resiliensi

No Item Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

1 0.19 0.07 2.83

2 0.48 0.08 6

3 0.22 0.07 3.24

4 0.16 0.07 2.4

5 -0.45 0.08 -5.75 X

6 1.04 0.12 8.96

Keterangan: tanda √ = signifikan (t > 1,96) ; X = tidak signifikan

Berdasarkan tabel 3.8, setelah dilakukan pengujian CFA, lima item memiliki

muatan faktor positif dan memiliki t > 1.96 dan satu item memiliki muatan faktor

negatif. Sehingga terdapat satu item yang harus di-drop dari konstruk resiliensi,

yaitu item nomor 5 harus di-drop dari konstruk resiliensi.

3.4.2 Uji Validitas Item Perceived stress

Dalam perhitungan data Confirmatory factor Analysis (CFA) satu faktor dari

konstruk perceived stress diperoleh skor perhitungan awal Chi-Square = 322.50, df

= 35, P-value = 0.00000, skor RMSEA = 0.194. Dari hasil tersebut nilai P-value =

0.00000 < 0.05, sehingga dikatakan bahwa model ini belum fit. Penulis melakukan

modifikasi terhadap model ini, yaitu dengan membebaskan setiap item untuk

berkorelasi. Setelah melakukan modifikasi, diperoleh nilai Chi-Square = 27.89, df

= 22, P-value = 0.17939, RMSEA = 0.035, dengan P-value > 0.05, artinya model

ini sudah fit. Dengan demikian, item yang ada pada konstruk perceived stress ini

hanya mengukur satu faktor saja, yaitu perceived stress.

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan tidaknya item dalam

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan item manakah yang

Page 59: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

44

perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1,96 artinya item tersebut

signifikan dan sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item pengukuran

perceived stress disajikan pada tabel berikut:

Tabel 3.9

Muatan Faktor Item Perceived stress

No Item Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

1 0.63 0.06 9.8

2 0.88 0.06 14.6

3 0.79 0.06 13.92

4 0.08 0.07 1.13 X

5 0.29 0.07 4.48

6 -0.65 0.06 -10.64 X

7 0.15 0.07 2.28

8 -0.22 0.07 -3.24 X

9 0.86 0.06 15.39

10 0.91 0.05 16.77

Keterangan: tanda √ = signifikan (t > 1,96) ; X = tidak signifikan

Berdasarkan tabel 3.9, setelah dilakukan pengujian CFA, tujuh item memiliki

muatan faktor positif serta t > 1.96, dan tiga item memiliki muatan faktor negatif.

Sehingga item nomor 4,6, dan 8 harus di-drop dari konstrukperceived stress.

3.4.3 Uji Validitas Item Efikasi Diri

Dalam perhitungan data Confirmatory factor Analysis (CFA) satu faktor dari

konstruk efikasi diri diperoleh skor perhitungan awal Chi-Square = 319.01, df = 20,

P-value = 0.00000, skor RMSEA = 0.261. Dari hasil tersebut nilai P-value =

0.00000 < 0.05, sehingga dikatakan bahwa model ini belum fit. Penulis melakukan

modifikasi terhadap model ini, yaitu dengan membebaskan setiap item untuk

berkorelasi. Setelah melakukan modifikasi, diperoleh nilai Chi-Square = 12.01, df

Page 60: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

45

= 9, P-value = 0.21264, RMSEA = 0.039, dengan P-value > 0.05, artinya model ini

sudah fit. Dengan demikian, item yang ada pada konstruk efikasi diri ini hanya

mengukur satu faktor saja, yaitu efikasi diri.

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan tidaknya item dalam

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan item manakah yang

perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1,96 artinya item tersebut

signifikan dan sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item pengukuran efikasi

diri disajikan pada tabel berikut:

Tabel 3.10

Muatan Faktor Item Efikasi Diri

No Item Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

1 0.67 0.06 10.85

2 0.85 0.05 15.58

3 0.92 0.05 17.86

4 0.93 0.05 17.99

5 0.93 0.05 18.08

6 0.86 0.05 15.73

7 0.66 0.06 10.69

8 0.74 0.06 12.77

Keterangan: tanda √ = signifikan (t > 1,96) ; X = tidak signifikan

Berdasarkan tabel 3.10, setelah dilakukan pengujian CFA, nilai t bagi koefisien

muatan faktor semua item signifikan karena t > 1.96, atau t < 1.96. Berdasarkan

kriteria, seluruh item efikasi dirimerupakan item yang valid berdasarkan dua

kriteria yang dijelaskan sebelumnya yaitu muatan faktor tidak boleh memiliki nilai

negatif, nilai t value memiliki nilai t > 1.96 atau t < 1.96. Dengan demikian, item-

item tersebut tidak ada yang di-drop.

Page 61: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

46

3.4.4 Uji Validitas Item Gratitude

Dalam perhitungan data Confirmatory factor Analysis (CFA) satu faktor dari

konstruk gratitudediperoleh skor perhitungan awal Chi-Square = 47.16, df = 9, P-

value = 0.00000, skor RMSEA = 0.139. Dari hasil tersebut nilai P-value = 0.00000

< 0.05, sehingga dikatakan bahwa model ini belum fit. Penulis melakukan

modifikasi terhadap model ini, yaitu dengan membebaskan setiap item untuk

berkorelasi. Setelah melakukan modifikasi, diperoleh nilai Chi-Square = 7.37, df =

7, P-value = 0.39162, RMSEA = 0.015, dengan P-value > 0.05, artinya model ini

sudah fit. Dengan demikian, item yang ada pada konstruk gratitude ini hanya

mengukur satu faktor saja, yaitu gratitude.

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan tidaknya item dalam

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan item manakah yang

perlu di drop atau tidak. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor. Koefisien muatan faktor untuk item pengukuran gratitude

disajikan pada tabel berikut:

Tabel 3.11

Muatan Faktor Item Gratitude

No Item Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

1 0.99 0.05 20.17

2 0.87 0.05 16.17

3 0.47 0.06 7.36

4 0.83 0.06 15

5 0.78 0.06 13.74

6 -0.15 0.07 -2.29 X

Keterangan: tanda √ = signifikan (t > 1,96) ; X = tidak signifikan

Page 62: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

47

Berdasarkan tabel 3.11, setelah dilakukan pengujian CFA, lima item memiliki

muatan faktor positif serta t > 1.96, dan satu item memiliki muatan faktor negatif.

Sehinggaitem nomor 6 harus di-drop dari konstruk gratitude.

3.4.5 Uji Validitas Item Dukungan Sosial

Dalam perhitungan data Confirmatory factor Analysis (CFA) satu faktor dari

konstruk dukungan sosial diperoleh skor perhitungan awal Chi-Square = 524.20, df

= 54, P-value = 0.00000, skor RMSEA = 0.206. Dari hasil tersebut nilai P-value =

0.00000 < 0.05, sehingga dikatakan bahwa model ini belum fit. Penulis melakukan

modifikasi terhadap model ini, yaitu dengan membebaskan setiap item untuk

berkorelasi. Setelah melakukan modifikasi, diperoleh nilai Chi-Square = 28.24, df

= 20, P-value = 0.10394, RMSEA = 0.043, dengan P-value > 0.05, artinya model

ini sudah fit.

Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan tidaknya item dalam

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan item manakah yang

perlu di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1,96 artinya item tersebut

signifikan dan sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item pengukuran

dukungan sosial disajikan pada tabel berikut:

Page 63: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

48

Tabel 3.12

Muatan Faktor Item Dukungan Sosial

No Item Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

Family

1 0.98 0.05 19.72

2 0.96 0.05 18.93

3 0.82 0.06 14.44

4 0.86 0.05 15.75

Friend

5 1.03 0.06 18.61

6 0.89 0.06 14.41

7 0.97 0.06 16.43

8 0.74 0.06 12.14

Significant

Other

9 0.92 0.05 17.39

10 0.99 0.05 19.72

11 1.04 0.05 20.47

12 0.98 0.05 19.60

Keterangan: tanda √ = signifikan (t > 1,96) ; X = tidak signifikan

Berdasarkan tabel 3.12, setelah dilakukan pengujian CFA, seluruh item dukungan

sosialmerupakan item yang valid berdasarkan dua kriteria yang dijelaskan

sebelumnya yaitu muatan faktor tidak boleh memiliki nilai negatif, nilai t value

memiliki nilai t > 1.96 atau t < 1.96. Dengan demikian, item-item tersebut tidak ada

yang di-drop.

3.5.Teknik Analisis Data

Untuk menguji hipotesis penelitian mengenai hubungan antara perceived

stress,efikasi diri, gratitude, dukungan sosial, dan faktor demografi yang

memengaruhiresiliensi, maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah analisis regresi berganda (Multiple Regression Analysis).

Dalam penelitian ini, variabel independen sebanyak 7 buah, sedangkan

variabel dependen sebanyak 1 buah sehingga susunan persamaan regresi penelitian

adalah:

Page 64: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

49

Y= a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+b6X6+b7X7+b8X8+e

Jka dituliskan variabelnya maka:

Y = resiliensi

a = intercept (konstan)

b = koefisien regresi untuk masing-masing X

X1 = perceived stress

X2 = efikasi diri

X3 = gratitude

X4 = family

X5 = friend

X6 = significant other

X7= umur

X8= jenis Kelamin

e = residu

Melalui analisis regresi berganda ini akan diperoleh nilai R, yaitu koefisien

korelasi berganda antara reiliensi (DV) dengan perceived stress, efikasi diri,

gratitude, dan dukungan sosial (IV). R2 menunjukan variasi atau perubahan

dependent variable (Y) yang disebabkan oleh independent variable (X) atau yang

digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh independent variable (X) terhadap

dependent variable (Y) atau merupakan perkiraan proporsi varians dari resiliensi

yang dijelaskan oleh perceived stress, efikasi diri, gratitude, dan dukungan sosial.

Untuk mendapatkan nilai R2 digunakan rumus sebagai berikut:

𝑅2 = 𝑆𝑆𝑟𝑒𝑔

𝑆𝑆𝑦

Keterangan:

R2 = Proporsi varians yang bisa dijelaskan oleh keseluruhan IV

SSreg – Jumlah kuadrat regresi yang dihitung setelah koefisien regresi diperoleh

SSy = Jumlah kuadrat dari DV (Y)

Page 65: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

50

Selanjutnya R2 dapat diuji signifikansinya seperti uji signifikansi F-test.

Selain itu juga, uji signifikansi bisa juga dilakukan dengan tujuan melihat apakah

pengaruh IV terhadap DV signifikan atau tidak. Pembagi disini alah R2 itu sendiri

dengan df-nya, yaitu sejumlah IV yang dianalisis sedangkan penyebutnya (1-R2)

dibagi dengan df-nya (N-k-1) dimana N adalah total sampel untuk df dari pembagi

sebagai numerator sedangkan df penyebut sebagai denumorator. Adapun rumus

untuk uji F terhadap R2 adalah:

𝐹 = 𝑅2 𝑘⁄

(1 − 𝑅2) (𝑁 − 𝑘 − 1)⁄

Keterangan:

R2 = proporsi varians

K = banyaknya independent variable

N = ukuran sampel

Di mana K adalah banyaknya IV dan N adalah besarnya sampel. Apabila

nilai F itu signifikan (p<0,5), maka berarti seluruh IV secara bersama-sama

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap DV. Adapun langkah berikutnya

menguji signifikansi pengaruh masing-masing IV terhadap DV. Hal ini dilakukan

melalui uji t (t-test) terhadap setiap koefisien regresi. Jika nilai t > 1,96 maka berarti

IV yang bersangkutan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap DV, dan

sebaliknya. Adapun rumus t-test yang digunakan adalah:

𝑡𝑖 =𝑏𝑖

𝑆𝑏𝑖

Di mana bi adalah koefisien regresi untuk IV dan Sbi adalah standar error

sampling.

Page 66: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

51

BAB 4

HASIL DAN ANALISIS DATA

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

Total sampel dalam penelitian ini adalah 220 orang penyandang autoimun yang

tergabung dalam komunitas Autoimun Indonesia, SAHARA (Sahabat Rheumatoid

Arthritis) dan LDHS (Lima Dasar Hidup Sehat).

Tabel 4.1

Gambaran Umum Penyandang Autoimun

Jumlah Presentasi

Usia: 15 – 60 Mean = 36.5818

SD = 11.70597

Jenis Kelamin: Laki-laki 13 5.9

Perempuan 207 94.1

Jenis Penyakit: Systemic Lupus Erythematosus 64 29.1

Scleroderma 4 1.8

Rheumatoid Arthritis 76 34.5

Sjogren Syndrome 21 9.5

Multiple Sclerosis 5 2.3

Dan lain-lain 50 22.7

Lama diagnosa: 1 - 5 tahun 126 57.3

6 10 - tahun 60 27.3

≥ 10 tahun 34 25.5

Jenis pengobatan: Obat 199 90.5

Herbal 9 4.1

Terapi 8 3.6

Dan lain-lain 4 1.8

Jumlah 220

Page 67: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

52

Berdasarkan data pada tabel diatas dapat diketahui bahwa dari jumlah sampel

sebanyak 220 orang, terdapat 5.9% merupakan laki-laki dan 94.1% merupakan

perempuan. Kemudian rata-rata usia dalam penelitian ini adalah kisaran 36 tahun.

Jenis autoimun yang paling banyak diderita adalah Rheumatoid Arthritis

dengan jumlah sebesar 76 orang (34.5%). Rentang waktu diagnosa dalam penelitian

ini berada dominan pada waktu 1 sampai 5 tahun yaitu dengan jumlah sebesar 126

orang (57.3%). Jenis pengobatan yang paling banyak dilakukan dalam penelitian

ini adalah obat dengan jumlah sebesar 199 orang (90.5%).

4.2 Analisis Deskriptif Variabel

Sebelum dilakukan uji hipotesis, penulis akan melakukan analisis deskriptif. Hasil

analisis deskriptif adalah hasil gambaran mengenai data dalam suatu penelitian.

Dalam penelitian ini, hasil analisis deskriptif akan menyajikan nilai minimum,

maksimum, mean, dan standard deviasi serta kategorisasi tinggi dan rendahnya

skor variabel penelitian. Gambaran mengenai hasil deskriptif akan disajikan dalam

bentuk tabel dibawah ini:

Tabel 4.2

Analisis Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Resiliensi 220 31.37 69.20 50.000 8.162209

Perceived stress 220 30.71 70.01 50.000 9.45910

Efikasi Diri 220 15.53 63.46 50.000 9.70659

Gratitude 220 5.18 5.33 50.000 9.69706

Family 220 19.58 57.63 50.000 9.92730

Friend 220 23.56 60.63 50.000 9.69559

Significant Other 220 18.87 57.61 50.000 9.98890

Valid N (listwise) 220

Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai

mean dari seluruh variabel adalah 50. Selain itu, nilai minimum dari resiliensiadalah

Page 68: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

53

31.37 dengan nilai maksimum 69.2, dan SD = 8.16209. Kedua, perceived stress

dengan nilai minimum = 30.71, nilai maksimum = 70.01, dan SD = 9.45910. Ketiga,

efikasi diridengan nilai minimum = 15.53, nilai maksimum = 63.46, dan SD =

9.70659. Keempat, gratitude dengan nilai minimum = 5.18, nilai maksimum =

55.33, dan SD = 9.69706. Kelima, family dengan nilai minimum = 19.58, nilai

maksimum = 57.63, dan SD = 9.92730. Keenam, friend dengan nilai minimum =

23.56, maksimum = 60.63, dan SD = 9.69559. Ketujuh, significant other dengan

nilai minimum = 18.87, maksimum = 57.61, dan SD = 9.98890.

4.3 Kategori Skor Variabel

Setelah melakukan deskripsi statistik dari masing-masing variabel penelitian, maka

hal yang perlu dilakukan adalah kategorisasi terhadap data penelitian dengan

menggunakan standar deviasi dan mean dan t-score . Dalam hal ini, ditetapkan

norma pada tabel 4.3.

Tabel 4.3

Norma Skor Kategorisasi

Norma Interpretasi

X < Mean - 1Standar Deviasi Rendah

X > Mean + 1Standar Deviasi Tinggi

Setelah kategori tersebut didapatkan, maka akan diperoleh nilai persentasi kategori

masing-masing variabel. Masing-masing variabel akan dikategorikan sebagai

rendah, dan tinggi. Selanjutnya akan dijelaskan perolehan nilai persentasi

kategorisasi untuk variabel resiliensi,perceived stress, efikasi diri,gratitude, dan

dukungan sosial pada tabel 4.4.

Page 69: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

54

Tabel 4.4

Kategorisasi Skor Variabel

Frekuensi

Variabel Rendah Tinggi

Resiliensi 113 (51.4%) 107 (48.6%)

Perceived stress 101 (45.9%) 118 (53.6%)

Efikasi Diri 96 (43.6%) 124 (56.4%)

Gratitude 66 (30.0%) 154 (70.0%)

Family 70 (31.8%) 150 (68.2%)

Friend 90 (40.9%) 130 (59.1%)

Significant Other 64 (29.1%) 156 (70.9%)

Berdasarkan tabel 4.4 ditemukan bahwa pada variabel resiliensi, 48.6% dari total

responden memiliki tingkat resiliensi tinggi, sementara 51.4% responden memiliki

tingkat resiliensi rendah. Dapat disimpulkan bahwa dari keseluruhan responden

yang diteliti, resiliensi yang paling dominan berada pada kategori rendah. Pada

variabel perceived stress, 53.6% dari total responden memiliki tingkat perceived

stress tinggi, dan 45.9% responden meiliki tingkat perceived stress rendah. Dapat

disimpulkan bahwa dari keseluruhan responden yang diteliti, tingkat perceived

stress yang paling dominan berada pada kategori tinggi. Pada variabel efikasi diri,

56.4% dari total responden memiliki tingkat efikasi diri tinggi, dan 43.6%

responden memiliki tingkat efikasi diri rendah. Dapat disimpulkan bahwa dari

keseluruhan responden yang diteliti, tingkat efikasi diri yang paling dominan

berada pada kategori tinggi. Pada variabel gratitude, 70.0% dari total responden

memiliki tingkat gratitude tinggi, dan 30.0% responden memiliki tingkat gratitude

rendah. Dapat disimpulkan bahwa dari keseluruhan responden yang diteliti, tingkat

gratitude yang paling dominan berada pada kategori tinggi. Pada variabel family,

68.2% dari total responden memiliki tingkat family tinggi, dan 31.8%

Page 70: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

55

respondenmemiliki tingkat family rendah. Dapat disimpulkan bahwa dari

keseluruhan responden yang diteliti, tingkat family yang paling dominan berada

pada kategori tinggi. Pada variabel friend, 59.1% dari total responden memiliki

tingkat friend tinggi, dan 40.9% responden memiliki tingkat friend rendah. Dapat

disimpulkan bahwa dari keseluruhan responden yang diteliti, tingkat friend paling

dominan berada pada kategori tinggi. Pada variabel significant other, 70.9% dari

total responden memiliki tingkat significant other tinggi, dan 29.1% responden

memiliki tingkat significant other rendah. Dapat disimpulkan dari keseluruhan

responden yang diteliti, tingkat significant otherdominan pada kategori tinggi.

4.4 Uji Hipotesis Penelitian

Pada tahapan uji hipotesis penelitian, penulis menggunakan teknik analisis regresi

dengan software SPSS 20 seperti yang sudah dijelaskan pada bab tiga. Dalam

regresi ada tiga hal yang dilihat, pertama melihat R Square untuk mengetahui

presentase (%) varians dependent variable yang dijelaskan oleh independent

variable, kedua apakah keseluruhan independent variable berpengaruh secara

signifikan terhadap dependent variable, kemudian terakhir melihat signifikan atau

tidaknya koefisien regresi dari masing-masing independent variable. Langkah

pertama penulis melihat besaran R square untuk mengetahui berapa persen (%)

varians dependent variable yang dijelaskan oleh independent variable. Selanjutnya

untuk tabel R square, dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5

R square

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .478a 0.228 0.199 7.30504 a. Predictors: (Constant), perceived stress, efikasi diri, gratitude, dukungan sosial.

Page 71: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

56

Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa diperoleh R Square sebesar 0.228 atau 22.8%.

Artinya proporsi varian dari resiliensi yang dijelaskan oleh perceived stress, efikasi

diri, gratitude, dan dukungan sosial adalah sebesar 22.8%, sedangkan 77.2%

sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.

Langkah kedua penulis menguji apakah seluruh independen memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap resiliensi. Adapun hasil uji F dapat dilihat pada

tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.6

Anova Pengaruh seluruh IV terhadap DV

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 3329.979 8 416.247 7.800 .000b

Residual 11259.721 211 53.364

Total 14589.700 219 a. Predictors: (Constant), perceived stress, efikasi diri, gratitude, dukungansosial.

b. Dependent Variable:R

Berdasarkan uji F pada tabel 4.6, dapat dilihat bahwa nilai p (Sig.) pada

kolom paling kanan adalah p = 0.000 dengan nilai p < 0.05. jadi, dengan demikian

hipotesis nihil yang berbunyi “tidak ada pengaruh perceived stress,efikasi

diri,gratitude, dan dukungan sosial terhadap resiliensi” ditolak. Artunya, ada

pengaruh positif yang signifikanperceived stress, efikasi diri, gratitude, dan

dukungan sosial terhadap resiliensi.

Langkah selanjutnya, penulis melihat koefisien regresi dari masing-masing

IV. Jika sig < 0,05 maka koefisien regresi tersebut signifikan yang berarti variabel

independen tersebut memiliki pengaruh yan signifikan terhadap resiliensi. Adapun

besarnya koefisien regresi dari masing-masing variabel independen terhadap

resiliensi dapat dilihat pada tabel 4.7.

Page 72: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

57

Tabel 4.7

Koefisien regresi

Model

Coefficientsa

t Sig. Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

B Std. Error Beta

1 (Constant) 19.389 6.195 3.130 .002

Perceived Stress .371 .055 .429 6.745 .000*

Efikasi Diri .072 .068 .085 1.039 .300

Gratitude .081 .074 .096 1.031 .304

Family .016 .072 .020 .225 .822

Friend -.064 .074 -.077 -.871 .385

Significant Other -.012 .082 -.014 -.141 .888

Usia .393 .803 .031 .490 .625

Jenis Kelamin 3.162 2.103 .092 1.503 .134

a. Dependent Variable: R

Berdasarkan tabel 4.7, maka persamaan regresinya sebagai berikut: (*signifikan)

Resiliensi’ = 19.389 + 0.371 *perceived stress+ 0.072 efikasi diri +0.081 gratitude

+ -0.016 family + -0.064 friend + -0.012 significant other + 0.393 usia + 3.162

jenis kelamin.

Dari persamaan regresi tersebut, dapat diketahui bahwa terdapat satu

variabel yang nilai koefisien regresinya signifikan, yaitu perceived stress.

Sementara tujuh variabel lain tidak signifikan.

Penjelasan dari nilai koefisien regresi yang diperoleh masing-masing independen

variabel adalah sebagai berikut:

1. Variabel perceived stress

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.371 dengan taraf signifikansi .000 (sig <

0.05). Dengan demikian, hipotesis nihil yang berbunyi tidak ada pengaruh

perceived stress terhadap resiliensi ditolak. Artinya variabel perceived stress

pengaruhnya signifikan terhadap resiliensi. Arah dari koefisien positif menjelaskan

Page 73: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

58

bahwa semakin tinggi variabel perceived stress, maka semakin tinggi pula

resiliensi.

2. Variabel efikasi diri

Diperolah nilai koefisien regresi sebesar 0.072 dan taraf signifikansi .300 (sig >

0.05). Dengan demikian hipotesis nihil yang berbunyi tidak ada pengaruh efikasi

diri terhadap resiliensi diterima. Artinya variabel efikasi diri pengaruhnya tidak

signifikan secara positif terhadap resiliensi.

3. Variabel gratitude

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.081 dan taraf signifikansi .304 (sig >

0.05). Dengan demikian, hipotesis nihil yang berbunyi tidak ada pengaruh gratitude

terhadap resiliensi diterima. Artinya variabel gratitude pengaruhnya tidak

signifikan secara positif terhadap resiliensi.

4. Variabel family

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.016 dan taraf signifikansi .882 (sig >

0.05). Dengan demikian, hipotesis nihil yang berbunyi tidak ada pengaruh family

terhadap resiliensi diterima. Artinya variabel family pengaruhnya tidak signifikan

secara positif terhadap resiliensi.

5. Variabel friend

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.064 dan taraf signifikansi .385 (sig >

0.05). Dengan demikian, hipotesis nihil yang berbunyi tidak ada pengaruh friend

terhadap resiliensi diterima. Artinya variabel friend pengaruhnya tidak signifikan

secara negatif terhadap resiliensi.

Page 74: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

59

6. Variabel significant other

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.012 dan taraf signifikansi .888 (sig >

0.05). Dengan demikian, hipotesis nihil yang berbunyi tidak ada pengaruh

significant other terhdaap resiliensi diterima.

7. Variabel usia

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.393 dan taraf signifikansi .625 (sig >

0.05). Dengan demikian, hipotesis nihil yang berbunyi tidak ada pengaruh umur

terhadap resiliensi diterima. Artinya variabel umur pengaruhnya tidak signifikan

secara positif terhadap resiliensi.

8. Variabel jenis kelamin

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 3.162 dan taraf signifikansi .134 (sig >

0.05). Dengan demikian, hipotesis nihil yang berbunyi tidak ada pengaruh jenis

kelamin terhadap resiliensi diterima. Artinya variabel jenis kelamin pengaruhnya

tidak signifikan secara positif terhadap resiliensi.

Berdasarkan tabel 4.7, dapat diketahui koefisien regresi mana yang lebih

kuat. Dalam hal ini, penulis menggunakan koefisien regresi yang terstandarisasi

(standardized coefficient) atau beta (β) untuk melihat angka koefisien regresi mana

yang menunjukkan pengaruh yang lebih kuat terhadap variabel dependen. Variabel

perceived stress memiliki pengaruh yang paling kuat dengan nilai β = .429.

4.4.1 Pengujian Proporsi Varians pada setiap variabel Independen

Selanjutnya penelitian ini ingin mengetahui bagaimana proporsi varian dari

masing-masing independent variable (IV) terhadap resiliensi. Besarnya proporsi

varian pada resiliensi dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini:

Page 75: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

60

Tabel 4.8

Proporsi Varians

Model R

R

square

R Square

Change F change df1 df2

Sig.F

Change

1 .488a .201 .201 54.796 1 218 .000

2 .460b .212 .011 2.982 1 217 .086

3 .464c .215 .004 .993 1 216 .320

4 .464d .216 .000 .066 1 215 .798

5 .468e .219 .004 1.022 1 214 .313

6 .468f .219 .000 .010 1 213 .920

7 .469g .220 .001 .180 1 212 .672

8 .478h .228 .008 2.260 1 211 .134

Predictors: (Constant). Perceived stress, efikasi diri, gratitude, family, friend, significant

other, usia, jenis kelamin

Berdasarkan data pada tabel 4.8 proporsi varians masing-masing independent

variabel dan signifikansi dijelaskan sebagai berikut:

1. Variabel perceived stress memberikan sumbangan sebesar 20.1% dalam varians

resiliensi. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik dengan F = 54.796 dan

df2 = 218.

2. Variabel efikasi diri memberikan sumbangan sebesar 1.1% dalam varians

resiliensi. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistik dengan F = 2.982

dan df2 = 217.

3. Variabel gratitude memberikan sumbangan sebesar 0.4% dalam varian

resiliensi. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistik dengan F = .993

dan df2 = 216.

4. Variabel family memberikan sumbangan sebesar 0% dalam varians resiliensi.

Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistic dengan F = .066 dan df2 =

215.

Page 76: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

61

5. Variabel friend memberikan sumbangan sebesar 0.4% dalam varian resiliensi.

Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistik dengan F = 1.022 dan df2

= 214.

6. Variabel significant other memberikan sumbangan sebesar 0% dalam varians

resiliensi. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistik dengan F = .010

dam df2 = 213.

7. Variabel umur memberikan sumbangan sebesar 0.1% dalam varians resiliensi.

Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistik dengan F = .180 dan df2 =

212.

8. Variabel jenis kelamin memberikan sumbangan sebesar 0.8% dalam varians

resiliensi. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistik dengan F = 2.260

dan df2 = 211.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat 1 variabel independen,

yaitu perceived stress yang signifikan sumbangannya terhadap resiliensi, jika

dilihat dari besarmya pertambahan R2 yang dihasilkan setiap kali dilakukan

penambahan variabel independen (sumbangan proporsi varian yang diberikan).

Page 77: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

62

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis, kesimpulan pertama yang diperoleh dari penelitian

ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari perceived

stress, efikasi diri,gratitude, dukungan sosial, dan faktor demografi terhadap

resiliensi penyandang autoimun. Kemudian berdasarkan hasil uji hipotesis minor

yang menguji signifikansi masing-masing koefisien regresi terhadap dependent

variable, diperoleh ada satu variabel yang signifikan memengaruhiresilensi, yaitu

perceived stress.

5.2 Diskusi

Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa secara umum, jumlah perempuan yang

menderita penyakit autoimun lebih banyak dibandingkan laki-laki, dengan jumlah

sebesar 207(94.1%) orang perempuan dan 13 (5.9%) laki-laki. Hasil ini sesuai

dengan survei yang disebutkan oleh Autoimmune Disease List(2017) yang

menyatakan bahwa penyakit autoimun lebih banyak menyerang perempuan

dibandingkan laki-laki.

Fokus pada penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat

memengaruhiresiliensi penyandang Autoimun. Berdasarkan data yang diperoleh

menunjukkan R square sebesar 0.228 atau 22.8%. Hal ini berarti bahwa variabel

perceived stress, efikasi diri,gratitude, dukungan sosial, dan faktor demografi

memberikan pengaruh terhadap perubahan variabel resiliensi sebesar 22.8%.

Dengan demikian perubahan variabel resiliensi sebesar 77.2% sisanya dapat

Page 78: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

63

dijelaskan oleh variabel selain perceived stress, efikasi diri, gratitude, dukungan

sosial, dan faktor demografi.

Perceived stress memberikan pengaruh yang signifikan terhadap resiliensi

penyandang Autoimun. Tekanan psikologis atau stres terjadi ketika individu merasa

bahwa tuntutan lingkungan melebihi dari kemampuan individu tersebut. Tingkat

stres yang dialami seorang individu pun tergantung dari bagaimana ia

memaknainya, hal tersebut yang memengaruhitingkat resiliensi.Hasil ini sesuai

dengan hasil penelitian sebelumnya oleh Petrie (2010), yang menyatakan bahwa

ada hubungan signifikan antara perceived stress atau stres yang dirasakan dengan

resiliensi remaja yang mengalami fibrosis kistik.

Lazarus (dalam Kupriyanov & Zhdanov, 2014) membagi stres menjadi dua,

yaitu eustress dan distress. Eustress adalah respon positif terhadap stressor, dan

distressadalah respon negatif terhadap stressor. Kemudian, merajuk pada teorilevel

arousal, bahwa pengelolaan pikiran, emosi, dan perilaku yang baik diperlukan

untuk mengatasi ketakutan atau kecemasan dalam menghadapi pengalaman yang

tidak menyenangkan. Kriteria level arousal yang akan meningkatkan performa

adalah sedang. Pada penelitian ini, penulis melihat bagaimana persepsi penyandang

autoimun dalam menilai kejadian yang dianggap menjadi pemicu stres melihat

perasaan dan juga pemahaman mereka selama beberapa bulan terakhir mengenai

stres.

Para penyandang autoimun berupaya mengelola stressoryang mereka alami

menjadi eustress, dan berusaha untuk selalu menjaga stabilitas pikiran, emosi, dan

juga perilaku agar tingkat arousal atau gairah yang mereka miliki berada pada

Page 79: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

64

tingkat sedang, sehingga performa mereka dalam kehidupan sehari-hari dapat

terkelola dengan baik.

Dalam penelitian ini, variabel yang tidak signifikan adalah efikasi, gratitude,

dukungan sosial, dan faktor demografi. Variabel efikasi diri tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap resiliensi. Hal ini berkaitan dengan keyakinan yang

dimiliki oleh individu mengenai kemampuannya untuk melakukan suatu hal dan

beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.Hasil penelitian menyatakan bahwa skor

efikasi diri yang tinggi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap resiliensi

(Taylor & Reyes, 2012.). Skor efikasi diri akan meningkat ketika individu

mengatasi keadaan yang lebih sulit, namun dalam penelitian ini tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap resiliensi.

Variabel gratitude tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap resiliensi. Hal

ini berkaitan dengan sifat yang mempengaruhi, emosi, atau suasana hati terhadap

peran orang lain dan juga pengalaman yang didapat selama hidup. Variabel

gratitude memberikan sumbangan terhadap resiliensi sebesar 0.4 % dan memiliki

nilai koefisien regresi 0.081 dengan sig. sebesar .320. Dengan demikian variabel

gratitude secara positif tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

resiliensi. Artinya, sifat yang memengaruhemosi, atau suasana hati dan juga

pengalaman tidak berpengaruh terhadap resiliensi penyandang autoimun. Hasil

penelitian oleh Kumar dan Dixit (2014) menyatakan bahwa gratitude memiliki

hubungan yang positif namun lemah terhadap resiliensi.

Dimensi family, friend, dan significant other yang terdapat dalam variabel

dukungan sosial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap resiliensi. Hal

Page 80: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

65

ini berkaitan dengan dukungan sosial sebagai faktor positif yang membantu dalam

pemeliharaan kesehatan maupun dalam pemulihan penyakit. Dukungan sosial dapat

berasal dari lingkungan sekitar seperti family, friend dan significant other.Peneliti

melakukan survei kepada beberapa penyandang autoimun dan menemukan fakta

bahwa sebagian dari penyandang memilih untuk tidak bergantung kepada siapapun

karena merasa bahwa mereka adalah beban bagi orang-orang di sekitarnya.

Variabel faktor demografi, yaitu usia dan jenis kelamin tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap resiliensi. Jang (2012) menyebutkan dalam

penelitiannya bahwa gender tidak memberikan hubungan langsung terhadap

resiliensi. Hasil yang serupa tampak pada penelitian ini yang menyatakan bahwa

tidak ditemukan adanya pengaruh yang signifikan gender terhadap resiliensi.

Terdapat persamaan penyebaran sampel pada kedua penelitian ini, yaitu jumlah

yang tidak merata antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Kelebihan dari penelitian ini adalah menggunakan responden penyandang

autoimun dengan ruang lingkup yang besar yaitu penyandang autoimun dalam

beberapa komunitas di Indonesia. Keterbatasan dalam melakukan penelitian ini

adalah dalam mengingatkan kembali penyandang untuk mengisi kuesioner. Hal ini

dipicu oleh kondisi brain fog yang mereka alami menyebabkan sebagian lupa

mengisi kuesioner. Kondisi brain fog adalah saat sistem kekebalan tubuh

menempatkan otak dalam mode “energy saver” untuk menghemat energi guna

melawan infeksi, kondisi ini menyebabkan gangguan konsentrasi, memori kerja,

dan kelancaran memori. Perlu kemampuan yang baik dalam berkomunikasi dengan

penyandang agar memberikan informasi yang dibutuhkan, juga ketelitian untuk

Page 81: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

66

memeriksa kuesioner yang telah diisi penyandang untuk dipastikan telah mengisi

seluruh informasi yang dibutuhkan.

5.3 Saran

Pada penelitian ini, penulis membagi saran menjadi dua, yaitu saran metodologis

dan saran praktis. Penulis memberikan saran secara metodologis sebagai bahan

pertimbangan untuk perkembangan penelitian selanjutnya. Selain itu, penulis juga

menguraikan saran secara praktis sebagai bahan kesimpulan dan masukan bagi

pembaca sehingga dapat mengambil manfaat dari penelitian ini. Saran yang penulis

berikan akan berdasarkan dengan temuan dalam penelitian yang dilakukan.

5.3.1 Saran Metodologis

Adapun saran metodologis berdasarkan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pada penelitian ini ditemukan bahwa proporsi varians resiliensi yang dijelaskan

oleh semua independent variabel perceived stress, efikasi diri, gratitude,

dukungan sosial, dan aspek demografi adalah sebesar 22,8%, artinya masih

terdapat faktor lain yang belum diteliti lebih lanjut dalam penelitian ini, penulis

menyarankan untuk penelitian selanjutnya agar meneliti dan menganalisis

pengaruh variabel lain yang juga memiliki pengaruh terhadap resiliensi.

2. Penulis selanjutnya diharapkan bisa langsung turun lapangan dan melakukan

penyebaran dengan metode yang lebih baik untuk memastikan tidak ada

responden yang kebingungan dan agar seluruh item diisi dengan baik.

5.3.2. Saran Praktis

Adapun saran praktis berdasarkan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 82: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

67

1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan yang positif bagi komunitas

untuk lebih memperhatikan faktor-faktor yang dapat memengaruhiresiliensi

penyandang autoimun, khusunya perceived stress, efikasi diri,gratitude, dan

dukungan sosial. Resiliensi yang tinggi merupakan faktor internal yang penting dan

dibutuhkan penyandang autoimun untuk berhasil beradaptasi dan menjalani proses

pengobatan. Dimana resiliensi yang tinggi dipengaruhi oleh tingkat perceived

stress, efikasi diri, gratitude, dan dukungan sosial.

2. Pada dimensi perceived stress yang dihasilkan penelitian menunjukkan bahwa

dimensi ini memiliki pengaruh yang signifikan dengan sumbangan paling besar

terhadap resiliensi. Untuk itu komunitas penyandang autoimun hendaknya juga

memberikan kegiatan positif untuk semakin mendorong meningkatnyaperceived

stresspenyandang yang sedang menjalani proses pengobatan. Pada dasarnya setiap

komunitas sudah memiliki banyak kegiatan untuk para penyandang, dalam hal ini

agar lebih difokuskan misalnya dalam memberikan pemahaman atau pelatihan,

seperti management stress dan umpan balik untuk melatih persepsi dalam menilai

stress, agar para penyandang autoimun dapat mengendalikan stres yang mereka

hadapi dengan baik dan memengaruhi tingkat keberhasilan resiliensi mereka.

Page 83: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

68

DAFTAR PUSTAKA

AARDA. (2016). Autoimmune Disease List. Diakses pada November 2017 dari

https://www.aarda.org/diseaselist/

AARDA. (2016). Women & Autoimunity. Diakses pada November 2017 dari

https://www.aarda.org/who-we-help/patients/women-and-autoimmunity/

Bandura, A. (1989). Human agency in social cognitive theory. American

Psychologist, 44, 1175-1184.

Bandura, A., Nancy, E. A. (1977). Analysis self-efficacy theory of behavioral of

behavioral change. Cognitive Therapy and Research.

Barends, M.S. (2004). Overcoming adversity: an investigation of the role of

resilience construct in the relationship between socioeconomic and

demographic factors and academic coping [Thesis]. Africa: University of the

Western Cape.

Becker, G., & Newsom, E. (2005). Resilience in the face of serious illness among

chronically ill african americans in later life. Journal of Gerontology: Social

Sciences.. Vol:60(4), 214–223.

Brown, D. L. (2008). African American resiliency: Examining racial socialization

and social support as protective factors. Journal ofBlack Psychology.

Cahyaningtyas, Helga. (2016). Strategi Coping Stress Pada Penderita Lupus.

Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Chan, I. V. Y. W. S., Lai, J. C. L., & Wong, K. W. N. (2006). Resilience is

associated with better recovery in Chinese people diagnosed with coronary

heart disease. Vol: 21, 335–349.

Chen, Gilad. Stanley M. Gully, & Dov Eden. (2001). Validation of a new general

self-efficacy scale. Organizational Research Method. Sage Publication.

Cobb, S. (1976). Social support as a moderator of life stress. American

Psychosomatic Society, Inc.

Cohen, S., Janicki-deverts, D., & Miller, G. E. (2013). Psychological stress and

disease. Vol: 298(14), 1685–1687.

Cohen, Sheldon. (1994). Perceived stress scale. Mind Garden.

Page 84: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

69

Connor, K. M., & Davidson, J. R. T. (2003). Development of a new resilience scale:

the connor-davidson resilience scale 9CD-RISC). Wiley-Liss,Inc Research

Article.

Ediati, R. A. (2016). Hubungan antara dukungan sosial dengan resiliensi pada

narapidana di lembaga permasyarakatan kelas IIA wanita Semarang.

Jurnal Empati, 5, 537-542.

Febriani, H., & Wahyudi, H. (2018). Studi deskriptif mengenai resiliensi pada

pasien guillain barre syndrome di Cgc Kota Bandung. 988–994.

Fitzgerald, P (1998). Gratitude and justice. Ethics, 109, 119-153.

Goldstein, S. & Robert Brooks. (2005). Handbook of resilience in children. United

States of America: Springer Science + Business Media, Inc.

Grotberg, E. H. (1997). The international resilience research project. UAB: Civitan

International Research Center.

Grotberg, E. H. (2001). Resilience programs for children in disaster. Ambulatory

Child Health, Blackwell Science Ltd.

Hamill, S. K. (2001). Resilence and self efficacy: the importance of efficacy

beliefs and coping mechanisms in resilient adolescents. 115-146.

Hewitt, Flett & Mosher. (1992). The perceived stress scale: Factor structure and

relation to depression symptoms in a psychiatric sample. Journal of

Psychopathology and Behavioral Assessment, 14 (3), 1-20.

Hwei, Low Kah. Haslee Abdullah. (2013). Acceptance, forgiveness, and

gratitude: predictors of resilience among university students. Malaysian

Online Journal of Counseling.Malaysia: University of Malaya.

Jang, J. (2012). The effect of social support type on resilience. Alabama: Thesis.

University of Alabama.

Kemenkes, RI. (2016). INFODATIN Pusat Data dan Informasi Kementrian

Kesehatan RI: Situasi Lupus di Indonesia.

Kompas.com. (2016). Mengapa Pasien Autoimun Semakin Banyak. Diakses pada

November 2017 dari

http://health.kompas.com/read/2016/12/14/135052423/mengapa.pasien.autoi

mun.semakin.banyak.

Page 85: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

70

Kumar, Arun. Vidushi Dixit. (2014). Forgiveness, gratitude, and resilience among

Indian youth. Indian Journal of helath and Wellbeing. Delhi: Indian

Association of Heath.

Kupriyanov, R., & Zhdanov, R. (2014). The Eustress Concept : Problems and

outlooks. Vol:11(2), 179–185.

Lazarus, R.S., & Lazarus, B. N. (1994). Passion and reason: Making sense of our

emotions. New York: Oxford University Press.

Mccubbin, L. (2001). Challenges to the definition of resilience by. California:

American Psychological Association.

McCullough, E. Michael. et al. (2002). The Grateful Disposition: A Conceptual

and Empirical Topography. Journal of Personality and Social

Psychology. Washington: American Psychological Association.

Meetdoctor. (2017). Inilah Penyebab Kasus Penyakit Autoimun Terus Meningkat.

Diakses pada November 2017 dari https://meetdoctor.com/article/inilah-

penyebab-kasus-penyakit-autoimun-terus-meningkat

Ong, A. D., Bergeman, C. S., Bisconti, T. L., & Wallace, K. A. (2006).

Psychological resilience, positive emotions, and successful adaptation to

stress in later life. Journal of Personality and Social Psychology. Vol: 91 (4),

730–749.

Peterson, C., & Seligman, M. E. P. (n.d.). (2004). Character strengths and virtues:

a handbook and classification.Washington: American Psychologycal

Association.

Prasetyo, A. R., & Kustanti, E. R. (2014). Bertahan dengan lupus: Gambaran

resiliensi pada odapus. Vol:13(2), 139–148.

Reivich, K., & Shatte, A. (2002). The resilience factor. New York: Random House,

Inc.

Resnick, B. Gwyther, L,P., & Roberto. K, A. (2011). Resilience in aging: concepts,

research, and outcomes. New York: Springer.

Rinaldi. (2010). Resiliensi pada masyarakat kota padang ditinjau dari jenis kelamin.

Jurnal Psikologi Volume 3. Padang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Padang.

Santrock, John. (1995). Life Span Development. Jakarta: Erlangga.

Page 86: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

71

Sarafino, Edward P. Timothy W. Smith. (2011). Health Psychology:

Biopsychosocial Interactions. Wiley: John Wiley & Sons, Inc.

Shomon, Mary J. (2002). Living well with Autoimmune disease. New York: Harper

Collins Publisher.

Singh, K & Nan Yu, X. (2010). Psychometric evaluation of the connor-davidson

resilience scale (CD-RISC) in a sample of Indian student. J Psychology,

1, 23-30.

Smith, B. W., Dalen, J., Wiggins, K., Tooley, E., Christopher, P., & Bernard, J.

(2008). The Brief Resilience Scale: Assessing the ability to bounce back.

International Journal of Behavioral Medicine.

Srivastava, S., & Boyer, J. L. (2010). Psychological stress is associated with

relapse in type1autoimmune hepatitis. 1439–1447.

Sugeng., Prayogi, A.S, & Agung, G.A.K (2016). Hubungan antara resiliensi

dengan tingkat kecemasan pasien kanker. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara

Forikes, 7 (3), 149-155.

Tirto.id. (2016) Gangguan Autoimun: Pengkhianat dalam Tubuh Manusia. Diakses

pada November 2017 dari https://tirto.id/gangguan-autoimun-pengkhianat-

dalam-tubuh-manusia-cc6o

Trull, Timothy J. Mitchell J. Prinsten. (2013). Clinical Psychology: Eight Edition.

Canada: Jon-David Hague.

Umar J. (2015). Confirmatory Factor Analysis.Bahan Ajar Perkuliahan.Fakultas

Psikologi UIN Jakarta.

Varghese RP, Norman TSJ, Thavaraj HS. (2015). Perceived stress and self

efficacy among college students: a global review. International journal of

human resource management and research. Vol: 5 (3), 15-24.

Watkins, Philip C. et al. (2003). Gratitude And Happiness: Development Of A

Measure Of A Gratitude, And Relationships With Subjective well Being.

Social Behavior And Personality. Society for Personality Research.

Zimet, Gregory D. et al. (1988). The multidimensional scale of perceived social

support. Journal of personality assesment. Lawrence Erlbaum Associates.

Page 87: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

72

LAMPIRAN 1

Page 88: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

73

LAMPIRAN 2 KUESIONER

Informed Consent

Lembar Persetujuan Keikutsertaan Penelitian

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa saya setuju untuk

secara sukarela menjadi partisipan penelitian yang dilakukan oleh Vega Ayu

Arasibenginiate mengenai resiliensi penyandang Autoimun. Data yang saya

berikan adalah data yang sebenar-benarnya dan saya menyetujui bahwa data saya

akan digunakan dalam keperluan penelitian.

Nama : …………………………………………………………………

No. HP : …………………………………………………………………

Peneliti Partisipan

Vega Ayu Arasibenginiate ( )

Page 89: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

74

Kuesioner Penelitian

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Selamat Pagi / Siang / Sore,

Salam sejahtera, semoga Anda selalu berada dalam lindungan Tuhan Yang

Maha Esa. Saya Vega Ayu Arasibenginiate, mahasiswi Fakultas Psikologi

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada saat ini sedang

melakukan penelitian skripsi mengenai penampilan sehari-hari.

Bersama dengan hal ini, saya mohon bantuan Anda untuk berpartisipasi

dalam penelitian ini. Penelitian ini berisikan sekumpulan pernyataan yang harus

dijawab sesuai dengan apa yang Anda rasakan atau Anda alami. Tidak ada jawaban

benar maupun salah dalam setiap pernyataan. Data yang Anda berikan dijamin

kerahasiaannya karena kuesioner ini bersifat anonim dan akan dipergunakan hanya

untuk kepentingan penelitian.

Atas bantuan Anda menjadi partisipan penelitian ini, saya ucapkan terima

kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Hormat

saya,

Vega Ayu Arasibenginiate

Page 90: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

75

SKALA 1

Berikut ini terdapat beberapa pernyataan. Anda diminta untuk mengemukakan

apakah pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengan diri Anda dengan memberi

tanda checklist () pada bulatan yang tersedia. Semakin ke kanan bulatan, Anda

merasa semakin sering merasa atau mengalami keadaan seperti pada pernyataan

yang ada. Sebaliknya, semakin kiri bulatan yang Anda isi, Anda semakin merasa

tidak sama sekali merasa atau mengalami keadaan seperti pada pernyataan.

NO PERNYATAAN JAWABAN

1. Saya menyukai tantangan. STS SS

Dengan pengisian seperti contoh tersebut, artinya Anda mendekati dengan selalu

merasa (isi item)

NO PERNYATAAN JAWABAN

1. Saya cenderung bangkit kembali dengan

cepat setelah masa-masa sulit STS SS

2. Saya memiliki kesulitan untuk melewati

peristiwa yang penuh tekanan. STS SS

3. Tidak butuh waktu lama untuk pulih dari

kejadian yang penuh tekanan. STS SS

4. Sulit bagi saya untuk mengingat saat

kejadian buruk terjadi. STS SS

5. Biasanya saya mengalami masa-masa sulit

dengan sedikit masalah. STS SS

6.

Saya cenderung membutuhkan waktu yang

lama untuk mengatasi rintangan dalam

hidup saya.

STS SS

Page 91: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

76

SKALA 2

Berikut ini terdapat beberapa pertanyaan mengenai apa yang Anda rasakan dalam

sebulan terakhir. Anda diminta untuk mengemukakan seberapa sering Anda

merasakan hal tersebut dengan memberi tanda () pada bulatan yang tersedia.

Semakin ke kanan bulatan, Anda merasa selalu merasakan seperti pertanyaan yang

ada. Sebaliknya, semakin kiri bulatan, Anda semakin merasa tidak pernah

merasakan seperti pertanyaan yang ada.

Contoh

NO PERNYATAAN JAWABAN

1. Kamu terlihat bersemangat. Tidak Pernah Selalu

NO PERNYATAAN JAWABAN

1.

Dalam sebulan terakhir, seberapa sering

Anda kesal karena suatu kejadian yang tidak

terduga?

Tidak Pernah Selalu

2.

Dalam sebulan terakhir, seberapa sering

Anda merasa tidak dapat mengendalikan hal

penting dalam hidup Anda? Tidak Pernah Selalu

3. Dalam sebulan terakhir, seberapa sering

Anda merasa gugup dan stres? Tidak Pernah Selalu

4.

Dalam sebulan terakhir, seberapa sering

Anda merasa yakin dengan kemampuan

Anda dalam menangani masalah pribadi

Anda?

Tidak Pernah Selalu

5.

Dalam sebulan terakhir, seberapa sering

Anda merasa bahwa segala sesuatunya

berjalan sesuai dengan keinginan Anda?

Tidak Pernah Selalu

6.

Dalam sebulan terakhir, seberapa sering

Anda menemukan bahwa Anda tidak dapat

mengatasi semua hal yang seharusnya

dilakukan?

Tidak Pernah Selalu

7.

Dalam sebulan terakhir, seberapa sering

Anda bisa mengendalikan gangguan dalam

hidup Anda?

Tidak Pernah Selalu

Page 92: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

77

NO PERNYATAAN JAWABAN

8. Dalam sebulan terakhir, seberapa sering

Anda merasa dalam kondisi puncak? Tidak Pernah Selalu

9.

Dalam sebulan terakhir, seberapa sering

Anda marah karena hal-hal yang tidak bisa

Anda kendalikan?

Tidak Pernah Selalu

10.

Dalam sebulan terakhir, seberapa sering

Anda merasa kesulitan sangat menumpuk

sehingga Anda tidak bisa mengatasinya?

Tidak Pernah Selalu

Page 93: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

78

SKALA 3

Anda diminta untuk merespon setiap pernyataan dengan memberi tanda checklist

() pada bulatan yang tersedia. Semakin ke kanan bulatan, Anda sangat setuju

dengan pernyataan yang ada dan sebaliknya.

NO PERNYATAAN JAWABAN

1. Saya merasa bahwa diri saya adalah orang

yang dermawan. STS SS

NO PERNYATAAN JAWABAN

1.

Saya akan mencapai sebagian besar tujuan

yang telah saya tetapkan untuk diri saya

sendiri.

STS SS

2. Saat menghadapi tugas yang sulit, saya yakin

bahwa saya akan dapat menyelesaikannya. STS SS

3. Secara umum, saya berpikir bahwa saya dapat

mendapatkan hasil yang penting bagi saya. STS SS

4.

Saya percaya bahwa saya dapat berhasil

dengan maksimal pada setiap usaha yang saya

tetapkan.

STS SS

5. Saya akan berhasil mengatasi banyak

tantangan. STS SS

6. Saya yakin bahwa saya dapat mengerjakan

berbagai tugas secara efektif. STS SS

7.

Dibandingkan dengan orang lain, saya dapat

melakukan sebagian besar tugas dengan sangat

baik.

STS SS

8. Bahkan ketika melewati hal yang sulit, saya

bisa tampil cukup baik. STS SS

Page 94: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

79

SKALA 4

Berikut ini terdapat beberapa pernyataan. Anda diminta untuk merespon setiap

pernyataan dengan memberi tanda checklist () pada bulatan yang tersedia.

Semakin ke kanan bulatan, Anda sangat setuju dengan pernyataan yang ada.

Sebaliknya, semakin kiri bulatan, Anda semakin sangat tidak setuju dengan

pernyataan yang ada.

NO PERNYATAAN JAWABAN

1. Saya merasa bahwa dunia tidak adil. STS SS

NO PERNYATAAN JAWABAN

1. Saya memiliki banyak hal dalam hidup yang

patut digratitudei.

STS SS

2.

Jika saya harus menulis apa yang saya

gratitudei, itu akan menjadi daftar yang

panjang.

STS SS

3. Saat saya melihat dunia, saya tidak melihat

banyak hal yang dapat saya gratitudei.

STS SS

4. Saya berterima kasih kepada banyak orang. STS SS

5.

Saat saya semakin tua, saya lebih dapat

menghargai orang, kejadian, dan situasi yang

terjadi dalam sejarah hidup saya.

STS SS

6. Sudah lama waktu berlalu sebelum saya

berterima kasih kepada sesuatu atau seseorang.

STS SS

Page 95: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

80

SKALA 5

Berikut ini terdapat beberapa pernyataan. Anda diminta untuk merespon setiap

pernyataan dengan memberi tanda checklist () pada bulatan yang tersedia.

Semakin ke kanan bulatan, Anda sangat setuju dengan pernyataan yang ada.

Sebaliknya, semakin kiri bulatan, Anda semakin sangat tidak setuju dengan

pernyataan yang ada.

NO PERNYATAAN JAWABAN

1. Saya merasa bahwa diri saya berguna. STS SS

NO PERNYATAAN JAWABAN

1. Ada orang yang siap membantu di saat saya

membutuhkan.

STS SS

2. Ada orang yang siap sedia untuk saya berbagi

kegembiraan dan juga kesedihan.

STS SS

3. Keluarga saya benar-benar mencoba untuk

membantu saya.

STS SS

4.

Saya mendapatkan bantuan dan dukungan

emosional yang saya butuhkan dari keluarga

saya.

STS SS

5. Saya memiliki orang-orang yang merupakan

sumber penghiburan bagi saya.

STS SS

6. Teman-teman saya benar-benar mencoba

untuk membantu saya.

STS SS

7. Saya dapat mengandalkan teman-teman say

ajika ada sesuatu yang salah.

STS SS

8. Saya dapat membicarakan masalah saya

kepada keluarga saya.

STS SS

9. Saya memiliki teman untuk berbagi

kegembiraan dan juga kesedihan.

STS SS

10. Ada orang-orang yang peduli dengan perasaan

saya.

STS SS

11. Keluarga saya bersedia membantu saya dalam

membuat keputusan.

STS SS

12. Saya dapat membicarakan masalah saya

kepada teman-teman saya.

STS SS

Page 96: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

81

Data Identitas

Usia : ………………………………………………………………….

Jenis Kelamin : ………………………………………………………………….

Agama : ………………………………………………………………….

Status : …………………………………………………………………

Pendidikan : …………………………………………………………………

Pekerjaan : …………………………………………………………………

Sudah berapa lama didiagnosa penyakit Autoimun? :………………………………

Jenis penyakit Autoimun yang didiagnosa? : …………………………………

Jarak dari rumah ke tempat pengobatan? (km) : …………………………………

Frekuensi control ke tempat pengobatan? (bulan) : ……………………………

Jenis terapi? : …………………………………………………………………

Ketika Anda mengalami flare, apakah ada pendekatan spiritual atau aktivitas

keagamaan yang dilakukan? : ………………………………………………

Jika ada, berupaapa? :………………………………………………………….

Page 97: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

82

LAMPIRAN 3 SYNTAX DAN PATH DIAGRAM

a. Resiliensi

UJI VALIDITAS KONSTRUK RESILIENSI

DA NI=6 NO=220 MA=PM

LA

X1 X2 X3 X4 X5 X6

PM SY FI=RESILIENSI.COR

MO NX=6 NK=1 LX=FR TD=SY

LK

RESI

FR TD 3 1 TD 3 2 TD 4 3 TD 5 4

PD

OU TV SS MI

Page 98: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

83

b. Perceived Stress

UJI VALIDITAS KONSTRUK PSY STRESS

DA NI=10 NO=220 MA=PM

LA

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10

PM SY FI=PSYSTRESS.COR

MO NX=10 NK=1 LX=FR TD=SY

LK

PSYSTRESS

FR TD 5 4 TD 2 1 TD 7 4 TD 7 5 TD 9 2 TD 9 6 TD 8 2 TD 3 1 TD 10 2 TD 9 1

TD 8 7 TD 8 4 TD 8 5

PD

OU TV SS MI

Page 99: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

84

c. Efikasi Diri

UJI VALIDITAS KONSTRUK SELF EFFICACY

DA NI=8 NO=220 MA=PM

LA

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8

PM SY FI=SELFEFFICACY.COR

MO NX=8 NK=1 LX=FR TD=SY

LK

SELF

FR TD 8 7 TD 7 6 TD 8 6 TD 2 1 TD 3 1 TD 6 3 TD 7 5 TD 4 1 TD 7 3 TD 5 2

TD 6 2

PD

OU TV SS MI

Page 100: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

85

d. Gratitude

UJI VALIDITAS KONSTRUK GRATITUDE

DA NI=6 NO=220 MA=PM

LA

X1 X2 X3 X4 X5 X6

PM SY FI=GRATITUDE.COR

MO NX=6 NK=1 LX=FR TD=SY

LK

GRAT

FR TD 6 3 TD 5 4

PD

OU TV SS MI

Page 101: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

86

e. Dukungan Sosial

UJI VALIDITAS CFA DUKSOS

DA NI=12 NO=220 MA=KM

LA

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12

KM SY FI=DUKSOS.COR

MO NX=12 NK=3 PH=ST TD=SY

LK

FAMILY FRIEND SIGOTHER

FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 2 LX 6 2 LX 7 2 LX 8 2 LX 9 3 LX 10 3 LX 11 3 LX 12

3

FR TD 4 3 TD 11 1 TD 11 8 TD 11 9 TD 9 6 TD 12 10 TD 8 3 TD 12 6 TD 11 9 TD 7 6 TD 11 1

TD 6 5 TD 7 5

FR TD 5 3 TD 12 8 TD 8 6 TD 6 3 TD 7 3 TD 6 4 TD 11 3 TD 12 6 TD 12 10 TD 11 9 TD 6 5

TD 6 4 TD 12 8

FR TD 8 7 TD 11 10 TD 12 11 TD 1 3 TD 1 3 TD 9 3 TD 4 3 TD 1 3 TD 9 3 TD 3 2 TD 4 2 TD

10 6 TD 10 6

FR TD 12 6 TD 12 11 TD 11 9 TD 10 8 TD 12 7 TD 10 7 TD 12 7 TD 10 3 TD 10 8 TD 12 4

PD

OU TV SS MI

Page 102: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

87

LAMPIRAN 4 OUTPUT REGRESI

Lampiran Hasil Uji Regresi

Page 103: PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDErepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PERCEIVED STRESS, EFIKASI DIRI, GRATITUDE, DUKUNGAN SOSIAL, DAN

88

Proporsi Varians