pengaruh penguasaan penggunaan mikroskop...
TRANSCRIPT
PENGARUH PENGUASAAN PENGGUNAAN MIKROSKOP
TERHADAP NILAI PRAKTIKUM IPA MATERI POKOK
ORGANISASI KEHIDUPAN PADA SISWA KELAS VII
DI MTs NEGERI KETANGGUNGAN BREBES
TAHUN PELAJARAN 2011-2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Ilmu Pendidikan Biologi
Oleh:
ANA MARIYANA
NIM: 083811031
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Ana Mariyana
NIM : 083811031
Jurusan/Program Studi : Tadris Biologi/ SI
menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya
saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, 29 Mei 2012
Saya yang menyatakan,
ANA MARIYANA
NIM: 083811031
iii
KEMENTERIAN AGAMA R.I
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang
Telp 024-7601295 Fax. 7615387
PENGESAHAN
Naskah skripsi dengan:
Judul : Pengaruh Penguasaan Penggunaan Mikroskop Terhadap
Nilai Praktikum IPA Materi Pokok Organisasi Kehidupan
pada Siswa Kelas VII di MTs Negeri Ketanggungan Brebes
Tahun Pelajaran 2011/ 2012.
Nama : Ana Mariyana
NIM : 083811031
Jurusan : Tadris Biologi
Program Studi : SI
Telah diujikan dalam sidang munaqosyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
sarjana dalam Ilmu Pendidikan Biologi.
Semarang, 29 Mei 2012
DEWAN PENGUJI
Ketua, Sekretaris,
Hj. Nur Khasanah, S. Pd., M. Kes. Yunita Rahmawati, M.A.
NIP. 19751113 200501 2 001 NIP. 19780627 200501 2 004
Penguji I, Penguji II,
Lianah, M. Pd. Lift Anis Ma’shumah, M. Ag.
NIP. 19590313 198103 2 007 NIP. 19720928 199703 2 001
Pembimbing I Pembimbing II,
Hj. Nur Khasanah, S. Pd., M. Kes. Dr. Hj. Nur Uhbiyati, M. Pd.
NIP. 19751113 200501 2 001 NIP.19520208 197612 2 001
iv
NOTA PEMBIMBING
Semarang, 29 Mei 2012
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu ’alaikum wr.wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : Pengaruh Penguasaan Penggunaan Mikroskop Terhadap
Nilai Praktikum IPA Materi Pokok Organisasi Kehidupan
pada Siswa Kelas VII di MTs Negeri Ketanggungan Brebes
Tahun Pelajaran 2011/ 2012.
Nama : Ana Mariyana
NIM : 0838110
Jurusan : Tadris Biologi
Program Studi : SI
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.
Wassalamu‘alaikum wr.wb.
Pembimbing I,
Hj. Nur Khasanah, S.Pd, M.Kes.
NIP. 19751113 200501 2001
v
NOTA PEMBIMBING
Semarang, 29 Mei 2012
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu’alaikum wr.wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : Pengaruh Penguasaan Penggunaan Mikroskop Terhadap
Nilai Praktikum IPA Materi Pokok Organisasi Kehidupan
pada Siswa Kelas VII di MTs Negeri Ketanggungan Brebes
Tahun Pelajaran 2011/ 2012.
Nama : Ana Mariyana
NIM : 0838110
Jurusan : Tadris Biologi
Program Studi : SI
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.
Wassalamu‘alaikum wr.wb.
Pembimbing II,
Dr. Hj. Nur Uhbiyati, M. Pd.
NIP.195202081976122001
vi
ABSTRAK
Judul : Pengaruh Penguasaan Penggunaan Mikroskop Terhadap Nilai
Praktikum IPA Materi Pokok Organisasi Kehidupan pada Siswa
Kelas VII di MTs Negeri Ketanggungan Brebes Tahun Pelajaran
2011/ 2012.
Penulis : Ana Mariyana
NIM : 083811031
Skripsi ini ditulis berdasarkan latar belakang yang ditemukan penulis di
lapangan bahwa siswa merasa kesulitan dalam menggunakan mikroskop dan nilai
praktikum yang berkaitan dengan penggunaan mikroskop pun kurang baik.
Skripsi ini membahas pengaruh penguasaan penggunaan mikroskop
terhadap nilai praktikum IPA materi pokok organisasi kehidupan pada siswa kelas
VII di MTs Negeri Ketanggungan Brebes tahun pelajaran 2011-2012. Tujuannya
untuk mengetahui adakah pengaruh yang positif antara penguasaan penggunaan
mikroskop terhadap nilai praktikum IPA.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan menggunakan
teknik analisis regresi. Variabel dependen adalah penguasaan penggunaan
mikroskop siswa kelas VII, sedangkan variabel independennya adalah nilai
praktikum IPA materi pokok organisasi kehidupan pada siswa kelas VII. Teknik
pengumpulan data menggunakan: 1) Metode dokumentasi yang berupa hasil
dokumentasi siswa selama kegiatan praktikum berlangsung. 2). Metode observasi
dengan menggunakan lembar observasi penguasaan penggunaan mikroskop siswa
kelas VII. 3). Metode tes yang berupa pre test dan post test untuk mengetahui
nilai praktikum IPA siswa kelas VII.
Setelah diketahui dari hasil perhitungan statistic dengan koefisien korelasi
dan analisis regresi, dimana terdapat korelasi yang positif antara penguasaan
penggunaan mikroskop terhadap nilai praktikum IPA materi pokok organisasi
kehidupan pada siswa kelas VII di MTs Negeri Ketanggungan Brebes. Hal ini
ditunjukkan oleh koefisien korelasi rxy = 0,601 > rtabel 5% = 0,329, ini berarti
signifikan. Sementara dari perhitungan Freg hitung : 19,25 > F tabel 5% : 4,130, F reg
hitung : 19,25 > F tabel 1% : 7,44. Ini berarti signifikan.
Dengan demikian hipotesis yang diajukan peneliti diterima dikarenakan
terdapat pengaruh positif antara penguasaan penggunaan mikroskop terhadap nilai
praktikum IPA materi pokok organisasi kehidupan pada siswa kelas VII di MTs
Negeri Ketanggungan Brebes tahun pelajaran2011-2012.
vii
TRANSLITERASI ARAB LATIN
Penulisan transliterasi huruf-huruf Arab Latin dalam skripsi ini berpedoman pada
SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor:
158/1987 dan Nomor: 0543b/Untuk1987. Penyimpangan penulisan kata sandang
(al-) disengaja secara konsisten agar sesuai teks Arabnya.
{t ط a ا
{z ظ b ب
‘ ع t ت
gh غ s ث
f ف j ج
q ق h ح
k ك kh خ
l ل d د
m م z ذ
n ن r ر
w و z ز
h ه s س
’ ء sy ش
y ي {s ص
{d ض
Bacaan madd: Bacaan diftong:
a = a panjang او = au
i = i panjang اي = ai
u = u panjang
viii
PERSEMBAHAN
Dengan rendah hati karya sederhana ini kupersembahkan:
1. Ayahanda dan Ibunda tercinta, beliau orang tua yang arif dan bijaksana serta
memiliki peran yang sangat penting dan tak terhingga dalam membantuku
dengan do’a, kasih sayang dan semangat.
2. Guru - guruku mulai dari TK sampai Kuliah yang senantiasa memberi teladan,
nasihat dan sabar dalam membimbingku, serta rela mencurahkan segenap
kemampuan agar diriku memahami hakikat ilmu.
3. Kakakku Ani Rusmawati terima kasih atas kasih saying dan doanya.
4. Adikku Agus Priyanto terima kasih atas kasih sayang dan doanya.
5. Teman-teman seperjuangan “Tadris Biologi 2008” terimakasih atas
kekompakan, kerjasama, dan kebersamaan kita serta motivasi.
6. Teman-temanku kos Bu Lili dan Kos mas Khaerul terimakasih atas kasih
sayang, dukungan, pengertian, perhatian dan semangatnya.
7. Teman-temanku PPL dan KKN terima kasih untuk persahabatan, kasih
sayang, dukungan, dan semangatnya.
8. Almamaterku.
ix
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah yang telah
memberikan petunjuk, kekuatan, dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Penguasaan Penggunaan Mikroskop
terhadap Nilai Praktikum IPA Materi Pokok Organisasi kehidupan pada Siswa
Kelas VII di MTs Negeri KetanggunganBrebes Tahun Pelajaran 2011 /2012” ini
dengan baik.
Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk mencapai gelar sarjana
pendidikan Islam pada Jurusan Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah Institut Agama
Islam Negeri Walisongo Semarang.
Dalam Kesempatan ini, perkenankanlah penulis mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, baik dalam penelitian
maupun penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan
kepada:
1. Dr. H.Suja’i, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang.
2. Hj. Nur Khasanah, S. Pd., M. Kes. selaku Ketua Prodi Tadris Biologi Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang sekaligus sebagai pembimbing I yang
telah memberikan bimbingan dan petunjuk dalam penulisan skripsi dan
sebagai Wali Studi Tadris Biologi sebagian mahasiswa 2008.
3. Drs. Listyono, M. Pd. Sekretaris Prodi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang.
4. Dr. Hj. Nur Uhbiyati, M.Pd. sebagai pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan petunjuk dalam penulisan skripsi.
5. Subikhayati, S.Pd.I. selaku guru IPA MTs Negeri Ketanggungan dan selalu
membantuku dalam penelitian.
6. Semua pihak dan instansi terkait yang telah membantu selama dilaksanakan-
nya penelitian sampai selesainya penulisan skripsi ini
Penulis menyadari bahwa pengetahuan yang penulis miliki masih
kurang, sehingga skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan
x
segala kerendahan hati penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak guna perbaikan dan penyempurnaan tulisan berikutnya.
Bukanlah hal yang berlebihan apabila penulis berharap semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi pembaca, amin.
Semarang, 29 Mei 2012
Ana Mariyana
NIM: 083811031
xi
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
PERNYATAAN KEASLIAN .......................................................................... ii
PENGESAHAN ............................................................................................... iii
NOTA PEMBIMBING..................................................................... ............... iv
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
TRANSLITERASI …………………………………………………………… vii
PERSEMBAHAN ............................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ................................................................................. .. . ix
DAFTAR ISI................................................................................................... . xi
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 4
C. Batasan Masalah ……………………………………………. 4
D. Tujuan Penelitian....................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian.................................................................... 4
BAB II : LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka.......................................................................... 6
B. KerangkaTeoritik ..................................................................... 7
1. Keterampilan Proses Sains ................................................. 7
2. Observasi ............................................................................ 11
3. Mikroskop .......................................................................... 12
4. Penguasaan Pengggunaan Mikroskop ................................ 15
5. Nilai Praktikum IPA ........................................................... 17
6. Materi Pokok Organisasi Kehidupan ................................. 22
a. Organisasi Kehidupan …………………………………. 22
b. Sel ……………………………………………………… 22
c. Jaringan ………………………………………………… 25
d. Organ …………………………………………………... 26
xii
7. Hubungan Penguasaan Penggunaan Mikroskop Terhadap Nilai
Praktikum IPA Materi Pokok Organisasi Kehidupan ........ 27
C. Pengajuan Hipotesis...................................................................29
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................... 31
B. Tempat Dan Waktu Penelitian. ....................................... 31
C. Prosedur Penelitian ......................................................... 31
D. Populasi dan Sampel ....................................................... 33
E. Variabel dan Indikator Penelitian.................................... 34
F. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ............................. 35
G. Teknik Analisis Data ....................................................... 40
H. AnalisisLanjut ................................................................ 43
BAB IV :HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian .............................................. 44
B. Analisis Data .................................................................. 47
C. Pengujian Hipotesis ......................................................... 56
D. Analisis Lanjut ................................................................ 60
E. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................... 61
F. Keterbatasan Penelitian .................................................. 63
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 64
B. Saran ......................................................................................... 65
C. Penutup ..................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dinyatakan bahwa
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu. Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) bukan hanya sebagai penguasaan kumpulan
pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi
juga merupakan proses penemuan yang lebih menekankan pada pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu
menjelajahi dan mendalami alam sekitar.1
Kegiatan praktikum dalam pembelajaran sains merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan. Menurut Woolnough dan Allsop kegiatan praktikum dapat
berperan : 1) membangkitkan motivasi belajar, 2) mengembangkan keterampilan-
keterampilan dasar melaksanakan eksperimen, 3) menjadi wahana belajar
pendekatan ilmiah dan 4) menunjang pemahaman materi ajar.2Berdasarkan
pendapat Woolnough dan Allsop pada poin 2 dan 3, kegiatan praktikum dapat
melatihkan keterampilan proses bagi siswa. Dari beberapa kurikulum yang pernah
berlaku sampai dengan yang sekarang pun keterampilan proses selalu dijadikan
acuan dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini dikarenakan keterampilan proses
dapat membekali seseorang untuk mampu belajar sendiri, mengembangkan diri
sendiri, menjadi modal bagi keterampilan tingkat tinggi (melakukan penelitian
dan memecahkan masalah) dan merupakan bekal untuk belajar sepanjang hayat
(long life education). Keterampilan proses sains yang dilatihkan kepada siswa
akan mampu memberikan pengalaman belajar langsung kepada siswa dalam
1Depdiknas, Kurikulum KTSP, (Jakarta: Depdiknas, 2006)
2Nuryani Y. Rustaman, et.al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Bandung: UPI, 2003),
hlm. 160-161
2
memahami alam disekitarnya. Hal seperti inilah yang diharapkan terjadi dalam
kegiatan belajar mengajar oleh pemerintah.3
Observasi merupakan salah satu keterampilan proses sains yang
menggunakan berbagai indera penglihatan, pembau, pendengaran, pengecap dan
peraba untuk menemukan fakta-fakta yang relevan dan memadai.4 Dengan
demikian, seluruh indera yang dimiliki manusia dapat dikembangkan melalui
observasi.Tapi, observasi tidak harus menggunakan seluruh alat indera. Fakta-
fakta yang relevan sering tidak dapat diamati dengan menggunakan alat indera
khusus karena alat indera memiliki keterbatasan. Penggunaan alat bantu observasi
sangat diperlukan untuk mengatasi keterbatasan indera serta memperluas
jangkauan observasi atau meningkatkan kualitas fakta yang diperoleh. Alat bantu
observasi yang dimaksud adalah mikroskop.
Sel sebagai unit struktural dan fungsional terkecil dari makhluk hidup
memiliki ukuran yang sangat kecil(mikroskopis). Untuk mengetahui bentuk,
struktur, dan bagian-bagian lain yang terdapat dalam sel, maka mikroskop
merupakan satu-satunya gerbang pembuka misteritentang sel. Materi sel dipelajari
siswa SMP kelas VII semester II. Sel merupakan materi yang cukup sulit bagi
siswa, karena materi yang tersaji pada buku-buku paket cenderung abstrak,
sedangkan perkembangan mental siswa SMP berada pada fase transisi dari
kongkrit ke formal/abstrak. Biasanya materi ini diperoleh siswa melalui kegiatan
membaca dari berbagai literatur, sehingga siswa tidak memperoleh informasi yang
jelas dan utuh tentang sel dan kaitannya dengan makhluk hidup yang disusunnya.
Pengamatan langsung terhadap objek asli, misalnya sel, bakteri, atau jamur
uniseluler, merupakan solusi untuk mengkonkretkan pemahaman siswa terhadap
objek tersebut serta memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna.Untuk
mengetahui bentuk sel makhluk hidup secara langsung, maka peserta didik
diwajibkan memiliki keterampilan menggunakan mikroskop. Tanpa keterampilan
ini maka pengalaman belajar siswa untuk mengamati langsung bentuk sel tidak
3Departemen Pendidikan Nasional, Materi Pelatihan Terintegrasi Mata Pelajaran Sains,
(Jakarta: Bagian Proyek Pengembangan Sistem dan Pengendalian Program, 2004), hlm.1
4N Rustaman, et al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Malang: UM Press, 2005), hlm 23
3
akan bisa tercapai. Melalui kegiatan praktikum, bukan hanya keterampilan
menggunakan mikroskop yang bisa dilatihkan, tetapi juga penguasaan konsep
siswamengenai mikroskop.
Penggunaan mikroskop sebagai alat dalam praktikum biologi menjadi
sangat penting karena dapat mendukung keterampilan-keterampilan lain dari
keterampilan proses sains.Keterampilan penggunaan mikroskop akan melibatkan
tiga ranah sekaligus, yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik.5
Aspek kognitif meliputi pengetahuan mengenai mikroskop dan prosedur
penggunaannya. Aspek afektif yang dimaksud menunjukkan segala sikap yang di
tunjukkan selama pengamatan berlangsung. Aspek psikomotorik dalam
menggunakan mikroskop menunjukkan kesanggupan siswa dalam menggunakan
anggota badan sehingga menampakkan rangkaian yang teratur dan luwes.
Fakta di lapangan menunjukkan siswa jarang menggunakan mikroskop.
Jarangnya penggunaan mikroskop umumnya karena keterbatasan mikroskop di
sekolah. Hal ini berhubungan erat dengan penguasaan mikroskop siswa, karena
jarang menggunakan mikroskop siswa kurang tahu tentang mikroskop serta
kurang luwes dalam menggunakannya sehingga hasil praktikum yang
berhubungan dengan praktikum penggunaan mikroskop kurang baik.
Penggunaan mikroskop di sekolah menengah merupakan keterampilan
dasar yang harus dimiliki siswa agar terbiasa dalam melakukan observasi.Dari
latar belakang masalah di atas perlu dikaji lebih lanjut, oleh karena itu peneliti
berminat mengadakan penelitian dengan judul “ PENGARUH PENGUASAAN
PENGGUNAAN MIKROSKOP TERHADAP NILAI PRAKTIKUM IPA
MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN SISWA KELAS VII DI MTs
NEGERI KETANGGUNGAN BREBES TAHUN PELAJARAN 2011-2012.
B. Rumusan Masalah
5Sukardi, “Profil Keterampilan Kerja Laboratorium IPA Siswa SMP dalam Praktikum
Biologi”, Thesis, (Bandung: UPI,2010) 2004
4
Berkaitan dengan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana penguasaan penggunaan mikroskop siswa kelas VII di MTs
Negeri KetanggunganBrebes Tahun Pelajaran2011-2012?
2. Bagaimana nilai praktikum IPAmateri pokok organisasi kehidupan pada
siswa kelas VII di MTs Negeri KetanggunganBrebesTahun Pelajaran 2011-
2012?
3. Bagaimana pengaruh penguasaan mikroskop terhadap nilai praktikum IPA
materi pokok organisasi kehidupan pada siswa kelas VII di MTs Negeri
KetanggunganBrebes 2011-2012?
C. Batasan Masalah
Mengingat permasalahan di atas cukup luas, maka peneliti membatasi
penelitian pada:
1. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII MTs Negeri KetanggunganBrebes.
2. Materi pembelajaran yang dijadikan sebagai bahan penelitian adalah sel
sampai dengan organ yang terdapat pada materi pokok organisasi kehidupan.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakansuatu hal yang sangat besar manfaatnya bagi
penulis yang akan memberikan arahan pokok-pokok yang akan penulis teliti
sehingga memudahkan penulis untuk mengerjakan dan mencari data-data sebagai
langkah permasalahan.
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan dan menganalisapenguasaan penggunaan mikroskop siswa
kelas VII di MTs Negeri KetanggunganBrebes.
2. Mendeskripsikan dan menganalisa nilai praktikum IPAmateri pokok
organisasi kehidupan pada siswa kelas VII di MTs Negeri
KetanggunganBrebes.
5
3. Mendeskripsikan dan menganalisapengaruh penguasaan penggunaan
mikroskop terhadap nilai praktikum IPA materi pokok organisasi kehidupan
pada siswa kelas VII di MTs Negeri KetanggunganBrebes.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
a. Peneliti
Penelitian ini dapat mengetahui besarnya pengaruh penguasaan
penggunaan mikroskop terhadap ketrampilan penggunaan mikroskop dalam
praktikum sel tumbuhan siswa kelas VII.
b. Guru MTs
Penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang penguasaan
siswa dalam menggunakan mikroskop.
c. Siswa Kelas VII
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai wadah untuk mengetahui
penguasaan siswa dalam menggunakan mikroskop. Sehingga dapat
meningkatkan kemampuannya dalam menggunakan mikroskop.
d. Peneliti lain
Penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai penguasaan
siswa dalam menggunakan mikroskop sesuai prosedur dan dapat
memberikan informasi kepada peneliti lainnya sehingga penelitian ini dapat
mendasari penelitian lain mengenai kemampuan penggunaan mikroskop.
2. Manfaat Teoritik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada ilmu
pendidikan, khususnya tentang penggunaan mikroskop dalam praktikum IPA.
6
BAB II
PENGUASAAN PENGGUNAAN MIKROSKOP TERHADAP NILAI
PRAKTIKUM IPA MATERI POKOKORGANISASI KEHIDUPAN
PADA SISWA KELAS VII
A. Kajian Pustaka
Telah menjadi ketentuan akademis, bahwa tidak ada satupun bentuk karya
seseorang yang terputus dari usaha intelektual yang dilakukan oleh generasi
sebelumnya. Penulisan ini juga merupakan mata rantai dari karya-karya ilmiah
yang lahir sebelumnya. Diantaranya adalah penelitian - penelitian terdahulu dan
buku-buku yang relevan dalam penelitian skripsi. Yaitu penelitian dari :
1. L. Trisnayanti, mahasiswa UPI tahun 2010 dengan judul “ Pembelajaran
Materi Tingkat Kehidupan melalui Kegiatan Praktikum Di SMP Negeri 2
Paseh Kabupaten Sumedang”. Hasil penelitian ini menginformasikan tentang
kemampuan siswa SMP dalam membawa mikroskop 100% telah sesuai dengan
prosedur, akan tetapi ketidaksesuaian prosedur kerja dalam membuat preparat,
penggunaan lensa objektif pada perbesaran terkecil diawal penggunaan
mikroskop, tidak memutar pengaturan fokus secara perlahan untuk
memperoleh objek pada perbesaran terkuat, dan saling bersentuhan antara
lensa objektif dengan permukaan kaca penutup (Cover Glass) pada saat
mengganti perbesaran lensa objektif.1
2. Siti Maryam, mahasiswa UPI tahun 2006 dengan judul “ Penerapan
AssessmentKesulitan Belajar Siswa untuk Menilai Kesulitan Siswa SMP dalam
Menggunakan Mikroskop”. Hasil penelitian ini menginformasikan tentang
kemampuan siswa SMP dalam menggunakan mikroskop sudah bisa dikatakan
baik karena mampu menggunakan mikroskop sesuai dengan prosedurnya.2
1L. Trisnayanti, “ PembelajaranMateri Tingkat Kehidupan melalui Kegiatan Praktikum di
SMP Negeri 2 Paseh Kabupaten Sumedang”,Skripsi,(Bandung: UPI, 2010)
2Siti Maryam, “ Penerapan Asasmen Kesulitan Belajar Siswa untuk Menilai kesulitan
Siswa SMP dalam Menggunakan Mikroskop”, Thesis,(Bandung: UPI, 2010)
7
3. AnnisaRachmiWulandari, mahasiswa UPI tahun 2006 dengan judul “ Profil
Kemampuan Psikomotorik Siswa Sekolah Menengah Atas Kelas XII dalam
Praktikum Struktur Tumbuhan”. Hasil Penelitian ini menginformasikan
tentang kemampuan psikomotorik siswa dalam praktikum struktur tumbuhan
dalam kategori cukup. Siswa cukup mampu dalam membuat preparat
tumbuhan, menggunakan mikroskop, dan menggambar hasil pengamatan.3
Dari ketiga judul skripsi di atas belum ada yang menyebutkan sama persis
dengan judul. Persamaan kelima judul di atas dengan judul yang peneliti tulis
adalah dalam hal penggunaan mikroskop. Ketiga judul di atas berfungsi
menguatkan penelitian yang peneliti tulis.
B. Kerangka Teoritik
1. Keterampilan Proses Sains
Prosedur yang dilakukan oleh para ilmuwan untuk melakukan
penyelidikan dalam usaha mendapatkan pengetahuan tentang alam biasa
dikenal dengan istilah metode ilmiah. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan
ilmuwan untuk mendapatkan atau menemukan suatu ilmu pengetahuan
membutuhkan kecakapan dan keterampilan dasar untuk melakukan kegiatan
ilmiah tersebut. Kemampuan dasar tersebut dikenal dengan istilah
keterampilan proses IPA.
Keterampilan proses sains merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah
yang terarah (baik kognitif maupun psikomotorik) yang dapat digunakan
untuk menemukan suatu konsep atau prinsip, ataupun teori, untuk
mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, ataupun untuk
melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan.4
Menurut Rustaman, Keterampilan proses sains yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah keterampilan-keterampilan yang dapat dimunculkan oleh
siswa yang melibatkan keterampilan- keterampilan kognitif atau intelektual,
3AnnisaRachmiWulandari, Profil Kemampuan Psikomotorik Siswa Sekolah Menengah Atas
kelas XII dalam Praktikum Struktur Tumbuhan”, Skripsi, (Bandung: UPI, 2010)
4Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam
KTSP, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hlm. 144
8
manual, dan sosial. Keterampilan kognitif atau intelektual terlibat karena
dengan melakukan keterampilan proses siswa menggunakan pikirannya.
Keterampilan manual jelas terlibat dalam keterampilan
proseskarenamelibatkan penggunaan alat dan bahan, pengukuran, penyusunan
atau perakitan alat. Dengan keterampilan sosial dimaksudkan untuk
berinteraksi dengan sesamanya dalam kegiatan belajar mengajar dengan
keterampilan proses, misalnya mendiskusikan hasil pengamatan.5
Dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan keterampilan proses,
sebaiknya guru bertindak sebagai fasilitator dan berprinsip bagaimana belajar
bukan apa yang harus dipelajari siswa. Implementasi pembelajaran yang
menggunakan pendekatan ini, sebaiknya guru tidak memberikan konsep
langsung kepada siswa,tetapi berusaha untuk membimbing dan menciptakan
kondisi belajar yang memungkinkan siswa dapat menemukan dan
mengembangkan fakta atau konsep-konsep baru serta menumbuhkan dan
mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut. Sehingga menciptakan kondisi
cara belajar siswa yang aktif (CBSA).6
5N Rustaman, et al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Bandung: UPI, 2003)
6ConnySemiawan, Pendekatan Keterampilan Proses: Bagaimana Mengaktifkan siswa
dalam belajar, (Jakarta: Gramedia, 1990), hlm. 18
9
Gambar 2.1
Inti Keterampilan Pendekatan Proses Sains
Keterampilan proses terdiri atas sejumlah keterampilan yang satu sama
lain sebenarnya tidak dapat dipisahkan, namun ada penekanan khusus dalam
masing-masing keterampilan proses tersebut. Jenis-jenis keterampilan proses
dan karakteristiknya dapat dilihat pada table 2.2
Tabel 2.1
Keterampilan Proses Sains dan Karakteristiknya
No. Keterampilan Proses
Sains Karakteristik
1. Melakukan
Pengamatan
(Observasi)
• Menggunakan indera penglihat,
pembau, pendengar, pengecap, dan
peraba.
• Menggunakan fakta yang relevan dan
memadai.
PENDEKATAN PROSES
CBSA
KETERAMPILAN
MEMPROSESKAN
PEROLEHAN
SIKAP KONSEP
10
2. Menafsirkan
pengamatan
(Interpretasi)
• Mencatat setiap hasil pengamatan
• Manghubung-hubungkan hasil
pengamatan
• Menemukan pola atau keteraturan dari
satu seri pengamatan
• Menyimpulkan
3. Mengelompokkan
(Klasifikasi) • Mencari perbedaan
• Mengontraskan cirri-ciri
• Mencari kesamaan
• Membandingkan
• Mencari dasar penggolongan
4. Meramalkan
(Prediksi) • Mengajukan perkiraan tentang sesuatu
yang belum terjadi berdasarkan suatu
kecenderungan atau pola yang sudah
ada.
5. Berkomunikasi • Membaca grafik, tabel, atau diagram
• Menggambarkan data empiris dengan
grafik, tabel atau diagram
• Menjelaskan hasil percobaan
• Menyusundan menyampaikan laporan
secara sistematis dan jelas
6. Berhipotesis • Menyatakan hubungan antar dua
variabel
• Mengajukan perkiraan penyebab
sesuatu terjadi
7. Merencanakan
pengamatan atau
penyelidikan
• Menentukan alat dan bahan
• Menentukan variabel atau peubah
• Menentukan variabel control dan
bebas
• Menentukan apa yang diamati, ditulis
dan diukur
• Menentukan cara atau langkah kerja
8. Menerapkan konsep
atau prinsip • Menjelaskan peristiwa baru dengan
konsep yang telah dimiliki
• Menerapkan konsep yang telah
dipelajari dalam situasi baru
9. Mengajukan
pertanyaan • Pertanyaan yang diajukan dapat
meminta penjelasan, tentang apa,
mengapa, atau menanyakan latar
belakang hipotesis
11
Keterampilan-keterampilan ini justru berproses dalam kerja ilmiah; proses-
proses ini digunakan oleh para ahli dalam kerjanyadan keterampilan proses
yang akan digunakan adalah observasi.
2. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah salah satu keterampilan ilmiah yang
mendasar . Mengobservasi atau mengamati tidak sama dengan melihat. Dalam
mengobservasi atau mengamati kita memilah-milahkan mana yang penting
dari yang kurang penting atau tidak penting. Kita menggunakan semua indera
untuk melihat, mendengar, merasa, mengecap dan mencium.Didalam
observasi tercakup berbagai kegiatan seperti menghitung, mengukur,
klasifikasi, maupun mencari ruang antara ruang dan waktu.7 Kegiatan
observasi meliputi:
a. Penghitungan
Keterampilan menghitung biasanya dilatih dan dibina melalui pelajaran
matematika, namun dalam ilmu pengetahuan alam, ilmu-ilmu sosial, dan
bahasa Indonesia keterampilan ini dapat dikembangkan pula. Hasil
penghitungan dapat dikomunikasikan dengan cara membuat tabel, grafik atau
histogram.
b. Pengukuran
Keterampilan mengukur sangat penting dalam kerja ilmiah. Dasar dari
pengukuran adalah pembanding. Kita perlu membandingkan luas, kecepatan,
suhu, volume dan sebagainya.
c. Klasifikasi
Keterampilan mengklasifikasi atau menggolong-golongkan adalah salah
satu kemampuan yang penting dalam kerja ilmiah. Dalam kehidupan sehari-
hari kita perlu mengenal perbedaan dan persamaan antara benda-benda. Dalam
membuat klasifikasi perlu diperhatikan dasar klasifikasi, misalnya menurut
cirri khusus, tujuan atau kepentingan tertentu.
7Connysemiawan, Pendekatan Keterampilan Proses: Bagaimana Mengaktifkan Siswa
dalam Belajar, (Jakarta: Gramedia.1990), hlm. 19-20
12
d. Hubungan ruang/waktu
Mencari hubungan ruang/waktu adalah salah satu keterampilan yang
penting dalam kerja ilmiah.
Observasi merupakan salah satu keterampilan proses sains yang memakai
berbagai indera penglihatan, pembau, pendengaran, pengecap, dan peraba
untuk menemukan fakta-fakta yang relevan dan memadai. 8Tapi, observasi
tidak harus selalu menggunakan alat indera karena alat indera memiliki
keterbatasan terutama bila mengamati objek yang sangat kecil. Penggunaan
alat bantu observasi sangat diperlukan untuk memperluas jangkauan observasi
atau meningkatkan kualitas fakta yang diperoleh. Alat bantu observasi yang
dimaksud adalah mikroskop.
3. Mikroskop
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah
sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini
disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah
terlihat oleh mata.9Jadi, mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat,
atau mengenali benda-benda renik yang terlihat kecil menjadi lebih besar dari
aslinya.Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan
laboratorium sains, khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang
memungkinkan kita dapat mengamati obyek yang berukuran sangat kecil
(mikroskopis). Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang
organisme yang berukuran kecil.
II IIξ sùãΝÅ¡ø%é&$ yϑÎ/ tβρ ç�ÅÇö6è?∩⊂∇∪$ tΒuρ Ÿω tβρ ç�ÅÇö6è?∩⊂∪
Artinya: “Maka Aku bersumpah dengan apa yang kamu lihat. Dan dengan
apa yang tidak kamu lihat.” (QS. Al- Haqqah: 38-39)
8N Rustaman, et al.,Strategi Belajar Mengajar Biologi, hlm. 94
9Annisasyabatini. Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop dan Sel-sel Penyusun jaringan
Tumbuhan.2007. [Online]: Http: Annisafunshie’s. Weblog/pengenalan dan Penggunaan
Mikroskop dan Sel-sel Penyusun Jaringan TUmbuhan/. Diakses pada tanggal 12 Januari 2012.
13
Jenis mikroskop beranekaragam, diantaranya mikroskop satu
okuler (monokuler) dengan tabung tegak dan miring, mikroskop dua
okuler (binokuler) atau tiga okuler (trinokuler). Selain itu, keragaman
mikroskop juga bergantung pada kekuatan lensa yang digunakan, sumber
cahaya atau sinar, ataupun mikroskop yang dipasang kamera.
*ª! $#â‘θçΡ ÅV≡uθ≈ yϑ¡¡9$#ÇÚ ö‘ F{ $#uρ 4ã≅ sWtΒÍν Í‘θçΡ ;ο 4θ s3 ô±Ïϑx.$ pκ� Ïùîy$ t6óÁ ÏΒ(ßy$ t6óÁ Ïϑø9$#’ Îû>πy_% y ã—(èπy_% y –“9$#$ pκΞ r( x.Ò= x.öθx.A“Íh‘ ߊ ߉ s%θ ムÏΒ;ο t� yf x© 7πŸ2 t�≈ t6•Β7πtΡθçG÷ƒ y—āω 7π§‹Ï%÷�Ÿ° Ÿω uρ 7πŠ Î/ó�xîߊ% s3 tƒ$ pκçJ ÷ƒy—â ûÅÓãƒöθs9uρ óΟs9çµó¡ |¡ôϑs? Ö‘$ tΡ 4î‘θœΡ 4’ n?tã9‘θçΡ 3“ω öκu‰ª! $#Íν Í‘θãΖÏ9 tΒâ !$ t±o„ 4ÛUÎ�ôØo„ uρ ª! $#Ÿ≅≈ sWøΒF{ $#Ĩ$ ¨Ψ=Ï9 3ª! $#uρ Èe≅ ä3 Î/> ó
x« ÒΟŠ Î=tæ∩⊂∈∪
Artinya: “Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. perumpamaan
cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus 10, yang di
dalamnya ada Pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-
akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan
minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh
tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya)11,
yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak
disentuh api. cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing
kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat
perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha mengetahui
segala sesuatu.”(Q.S. An-Nuur: 35)
10 yang dimaksud lubang yang tidak tembus (misykat) ialah suatu lobang di dinding rumah
yang tidak tembus sampai kesebelahnya, Biasanya digunakan untuk tempat lampu, atau barang-
barang lain.
11Maksudnya: pohon zaitun itu tumbuh di puncak bukit ia dapat sinar matahari baik di
waktu matahari terbit maupun di waktu matahari akan terbenam, sehingga pohonnya subur dan
buahnya menghasilkan minyak yang baik.
14
Mikroskop terdiri dari bagian optic yang meliputi kondensor, lensa
objektif, dan lensa okuler serta bagian non-optik yang meliputi kaki dan
lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar,
penjepit kaca objek, dan sumber cahaya. Komponen-komponen suatu
mikroskop cahaya diantaranya sebagai berikut:
a. Lensa Okuler, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini
berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar
dari lensa objektif
b. Lensa Objektif, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa
ini membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa
ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.
c. Tabung Mikroskop (Tubus), tabung ini berfungsi untuk mengatur
fokus dan menghubungkan lensa objektif dengan lensa okuler.
d. Makrometer (Pemutar Kasar), makrometer berfungsi untuk menaik
turunkan tabung mikroskop secara cepat.
15
e. Mikrometer (Pemutar Halus), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan
dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil
daripada makrometer.
f. Revolver, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif
dengan cara memutarnya.
g. Refkektor, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin
cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin
ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju
mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di
butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan
cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
h. Diafragma, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang
masuk.
i. Kondensor, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang
masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.
j. Meja Mikroskop, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang
akan di amati.
k. Penjepit, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi
objek agar tidak mudah bergeser.
l. Lengan Mikroskop, berfungsi sebagai pegangan pada mikroskop.
m. Kaki Mikroskop, berfungsi untuk menyangga atau menopang
mikroskop.
n. Sendi Inklinasi (Pengatur Sudut), untuk mengatur sudut atau tegaknya
mikroskop.
4. Penguasaan Penggunaan Mikroskop
Menurut BurhanNurgiyantoro penguasaan adalah tingkatan yang
diharapkan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti kegiatan belajar yang
telah dianalisis dan dipersiapkan dengan matang.
16
Penggunaan merupakan suatu proses atau cara menggunakan
sesuatu.12Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat, atau
mengenali benda-benda renik yang terlihat kecil menjadi lebih besar dari
aslinya. Jadi penguasaan penggunaan mikroskop merupakan suatu tingkat
pencapaian seorang siswa dalam menggunakan mikroskop misalnya untuk
mengamati sel tumbuhan.
Mikroskop yang sering digunakan di sekolah adalah mikroskop cahaya
konvensional. Pada dasarnya mikroskop cahaya bekerja sebagai suatu alat
pembesar dua tingkat. Suatu lensa objektif melakukan pembesaran awal, dan
suatu lensa okuler ditempatkan sedemikian rupa sehingga memperbesar
bayangan benda untuk kedua kalinya. Perbesaran seluruhnya diperoleh dengan
mengalikan kekuatan pembesaran seluruhnya diperoleh dengan mengalikan
kekuatan pembesaran lensa objektif dan lensa okuler. Suatu lensa kondensor
tambahan biasanya ditempatkan di bawah mikroskop untuk memusatkan
cahaya dari sumbernya menjadi suatu berkas sangat terang yang menyinari
objek, sehingga memberikan cahaya yang cukup untuk mengamati bayangan
yang diperbesar itu. 13
Langkah-langkah dalam menggunakan mikroskop adalah sebagai
berikut:
a. Meletakkan mikroskop pada meja yang sesuai,untuk memudahkan
pengamatan melalui tabung mikroskop.
b. Mengatur pencahayaan dengan mengarahkan bagian cermin pada
mikroskop pada datangnya sumber cahaya matahari.
c. Menggunakan lensa objektif paling rendah untuk dapat melihat objek
preparat.
d. Meletakkan objek glass beserta sediaan yang telah ditutup dengan cover
glass pada meja objek.
e. Menjepitkan objek glass dengan penjepit yang terletak di atas meja objek.
12 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka: 2005), hlm. 375
13 C. Roland Leeson, Buku Teks Histologi, (Jakarta: EGC, 1996), Hlm. 2
17
f. Sambil melihat dari samping, turunkan lensa objektif secara perlahan
dengan menggunakan pengatur kasar(makrometer) hingga jarak lensa
objektif dengan preparat yang akan diamati 5 mm. lakukan hal tersebut
hingga preparat terlihat jelas.
g. Setelah preparat terlihat jelas, gunakanlah pemutar halus(mikrometer)
dengan menaik turunkan lensa objektif agar tepat pada focus lensa
sehingga preparat terlihat lebih jelas.
h. Mendapatkan perbesaran yang lebih kuat, ubahlah lensa objektif dengan
cara mengatur revolver, usahakan agar preparat tidak bergeser.14
Hal-hal yang perlu diperhatikan bila akan menggunakan mikroskop
adalah sebagai berikut:
a. Selalu membawa mikroskop dengan dua tangan, salah satu tangan
memegang bagian bawah kakimikroskop dan yang lainnya memegang
lengan mikroskop.
b. Preparat basah yang akan diamati harus selalu menggunakan gelas penutup
saat dilihat di bawah mikroskop.
c. Selalu menjaga kebersihan lensa-lensa mikroskop termasuk cermin. .
d. Bila ada bagian mikroskop yang bekerja kurang baik/hilang segera
laporkan kepada laboran.
e. Tidak dibenarkan melepas lensa-lensa mikroskop dari tempatnya. Setelah
selesai menggunakan mikroskop, pasang lensa objektif dengan perbesaran
paling rendah pada kedudukan lurus ke bawah.15
5. Nilai Praktikum IPA
Nilai adalah angka ubahan dari skor dengan menggunakan acuan tertentu,
yakni acuan normal atau acuan standar. Praktikum adalah bagian dari
pendidikan dan pengajaran yang bertujuan agar siswa memperoleh peluang
untuk memeriksa, menguji, dan melaksanakan, dalam keadaan nyata apa yang
14AnnisaRachmiWulandari, Profil Kemampuan Psikomotorik Siswa Sekolah Menengah
Atas kelas XII dalam Praktikum Struktur Tumbuhan”, Skripsi, (Bandung: UPI, 2010), hlm.25-26.
15Siti Maryam, “ Penerapan Asasmen Kesulitan Belajar Siswa untuk Menilai kesulitan
Siswa SMP dalam Menggunakan Mikroskop”, Thesis,(Bandung: UPI, 2010), hlm. 23-24.
18
diperoleh dalam teori.16 Dalam pendidikan IPA praktikum merupakan bagian
integral dari kegiatan belajar mengajar, khususnya biologi. Hal ini
menunjukkan betapa pentingnya peranan praktikum untuk mencapai tujuan
pendidikan IPA.
Menurut Woolnough dan Allsop dalam NuryaniRustaman, mengemukakan
4 pentingnya kegiatan praktikum
a. Praktikum akan memotivasi peserta didik dalam belajar IPA
b. Praktikum mengembangkan ketrampilan dasar melakukan eksperimen.
c. Praktikum sebagai cara belajar ilmiah
d. Praktikum akan menunjang materi pelajaran yang memberi kesempatan
peserta didikuntuk menemukan dan membuktikan teori. :17
Kegiatan praktikum memiliki beberapa bentuk sesuai yang ditentukan oleh
Woolnoughdalam NuryaniRustaman, yaitu berupa praktikum bentuk latihan
yang digunakan untuk mengembangkan kemampuan dasar, praktikum bersifat
investigasi(penyelidikan) untuk mengembangkan kemampuan memecahkan
masalah serta praktikum bersifat pengalaman untuk meningkatkan
pemahaman terhadap materi pelajaran.18 Bentuk praktikum yang sesuai
dengan penelitian adalah bentuk praktikum latihan yang digunakan untuk
mengembangkan keterampilan dasar terutama keterampilan dasar dalam
menggunakan mikroskop.
Di dalam biologi terdapat kerja ilmiah atau praktikum. Praktikum
bertujuan agar peserta didik dapat mengenal alat-alat percobaan biologi dan
dapat menggunakan alat-alat tersebut untuk melakukan percobaan biologi.
Oleh karena itu, agar dapat belajar biologi dengan baik tidak harus dilakukan
dengan selalu membaca dan menghafal. Tetapi harus dikembangkan pola dan
cara pikir layaknya seorang ilmuwan biologi yang berpikir secara ilmiah
16Komaruddin, Djuparnah, Kamus Karya Tulis Ilmiah, (Jakarta: bumi Aksara, 2000),
hlm. 200.
17Nuryani Y. Rustaman,et.al.,Strategi Belajar Mengajar Biologi, hlm. 160-161.
18Nuryani Y. Rustaman et al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, hlm. 162-163
19
melalui penelitian atau percobaan. Percobaan berarti mengubah sesuatu untuk
mengetahui apa yang terjadi akibat adanya perubahan tersebut.
Keterampilan ilmiah dalam melakukan praktikum atau percobaan antara
lain:
a. Perencanaan
Dalam merencanakan praktikum atau percobaan harus berdasarkan
langkah-langkah ilmiah. Jika percobaan dalam bentuk eksperimen maka
langkah-langkah yang harus ada adalah menentukan masalah, menyusun
hipotesis, melakukan eksperimen, dan menarik kesimpulan.Hail ini sesuai
dengan kutipan yang dikemukakan oleh Woolnough dan Allso dalam
NuryaniRustaman: “…to teach the art of planning Scientific Investigation, the
formulation of question, and the design of experiments (particularly the use of
control)”19
Dari kutipan diatas jelas bahwa kegiatan praktikum tidak sekedar
melakukan kegiatan manual dengan alat atau tanpa alat, melainkan juga
mentransfer keterampilan merencanakan penyelidikan ilmiah, merumuskan
pertanyaan serta merancang percobaan, khususnya menggunakan kontrol.
b. Pelaksanaan (Pengamatan)
Pengamatan berarti menggunakan semua indra dan juga menggunakan
peralatan ukur seperti penggaris, meteran, gelas ukur, pH idikator,
thermometer dan lain-lain. Menggunakan peralatan yang memperkuat
rangsangan yang diterima indra seperti teleskop, mikroskop.20Dalam
praktikum sel tumbuhan alat yang digunakan adalah mikroskop. Penguasaan
penggunaan mikroskop mempengaruhi hasil dari pengamatan terhadap sel
tumbuhan yang diamati.
19 N Rustaman, Peranan Praktikum dalam Pembelajaran Biologi,1995, online:
http://jurnal jpi. Wordpress.com/peranan praktikum dalam pembelajaran biologi/pdf/ 24 Desember
2011
20 Thomas Moorman, Bagaimana Membuat Proyek Ilmu Pengetahuan Menjadi Ilmiah,
hlm. 9.
20
c. Pengkomunikasian data
Agar data yang telah didapat dari hasil praktikum atau percobaan dapat
terbaca dan dapat dikomunikasikan dengan baik maka data tersebut harus
diatur, disusun, dan disajikan dalam bentuk yang baik, jelas dan dengan bahasa
yang dapat dipahami. Data tersebut dapat disusun dalam bentuk tabel, grafik
maupun secara deskriptif (uraian).21 Data tersebut selanjutnya disusun dalam
bentuk laporan yang disebut laporan praktikum. Laporan praktikum adalah
perpaduan hasil pengamatan lapangan dihubungkan dengan teori-teori yang
telah diperoleh.22 Dalam laporan praktikum terdapat pendahuluan yang berisi
abstraksi/intisari pada permulaan laporan. Pendahuluan akan membantu
pembaca yang ingin membaca keseluruhan laporan. Dalam pendahuluan juga
tertulis hipotesis yang akan mempersempit tujuan.23
Dalam laporan terdapat cara kerja yaitu suatu langkah kerja yang
menjelaskan metode kerja serta alat dan bahan yang digunakan. Selain cara
kerja, laporan juga harus ada hasil yaitu pengolahan dari data kasar hasil
percobaan/ praktikum. Hasil berupa fakta, data, atau pengukuran yang akan
disusun menjadi sebuah laporan akhir. Data hasil tersebut akan lebih bagus
kalau diringkas dalam bentuk grafik atau tabel, atau ke dalam bentuk lain yang
cocok untuk menjelaskan bukti yang didapat dengan jelas dan meyakinkan.24
Dengan demikian, dalam kegiatan praktikum guru harus memberi
kesempatan pada peserta didik untuk meningkatkan kemampuan berfikir
peserta didik yaitu dalam berfikir rasional dan dalam berargumentasi. Sehingga
peserta didik harus dapat mengkomunikasikan data hasil percobaan dalam
bentuk laporan.25
21Karnadi, et.al.,Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, hlm. 479.
22ParyatiSudarman, Belajar efektif di Perguruan tinggi (Jakarta: Remaja Rosda Karya
,2004 ), hlm. 14.
23 Thomas Moorman, Bagaimana Membuat Proyek Ilmu Pengetahuan Menjadi Ilmiah,
hlm. 84.
24 Thomas Moorman, Bagaimana Membuat Proyek Ilmu Pengetahuan Menjadi Ilmiah,
hlm. 84.
25Musahir, Panduan Pengajaran Biologi, (Jakarta: Irfandi Putra, 2003), hlm. 21.
21
Tabel 2.2
Prosedur kerja ilmiah dalam praktikum
No
Kompetensi Kerja
Ilmiah dalam
Praktikum
Subkompetensi Kerja Ilmiah
Dalam Praktikum Keterangan
1. Merencanakan
Percobaan
a. Peserta didik dapat menentukan
faktor-faktor yang berubah dan
faktor-faktor yang harus tetap
dipertahankan/konstan dalam
praktikum/percobaan.
b. Peserta didik dapat menentukan
alat dan bahan yang digunakan
dalam praktikum.
c. Peserta didik dapat menentukan
masalah pokok atau objek yang
diteliti.
d. Peserta didik dapat menentukan
tujuan dan ruang lingkup
percobaan/praktikum.
e. Peserta didik dapat menentukan
langkah kerja praktikum.
f. Peserta didik mempunyai bekal
konsep atau pengalaman yang
relevan untuk merumuskan
hipotesis.
Kemampuan
Kognitif
dalam
kematangan
penguasaan
konsep dan
persiapan
sebelum
praktikum.
2. Melakukan
Percobaan
a. Peserta didik dapat
menggunakan alat dan bahan
dalam praktikum.
b. Peserta didik dapat mengukur
variabel bebas dan tidak bebas
dalam praktikum.
Kemampuan
Psikomotor
dan
Performance
Peserta didik
3. Mengkomunikasi
kan Data
a. Peserta didik dapat
mengutarakan suatu gagasan
atau menghubungkan gagasan
yang satu dengan yang lain
secara tertulis.
b. Peserta didik dapat menyajikan
data hasil praktikum dalam
bentuk tabel/grafik.
c. Peserta didik dapat
mendiskusikan hasil kegiatan
atau masalah.
d. Peserta didik dapat menafsirkan
data dan menghubungkan satu
sama lain untuk menarik
Kemampuan
tingkat
kognitif
Peserta didik
dalam
membuat
laporan yaitu
kemampuan
dalam:
membuat
hasil
pengamatan,
menjawab
pertanyaan,
22
kesimpulan.
e. Peserta didik dapat membuat
laporan secara sistematis dan
jelas.
dan membuat
kesimpulan
yang
disajikan
dalam suatu
bentuk
laporan
tertulis
6. Materi Pokok Organisasi Kehidupan
a. Organisasi kehidupan
Organisme yang ada dipermukaan bumi ini sangat beragam mulai
dari organisme yang paling sederhana sampai organisme yang kompleks
yaitu terdiri banyak sel(sel-jaringan-organ-sistem organ-organisme).
Organisasi kehidupan yang akan dibahas yaitu sel.26
b. Sel
Sel merupakan unit terkecil tempat berlangsungnya aktivitas
kehidupan suatu organisme. Sel sebagai dasar penyusun suatu organisme
yang terdiri dari inti (nukleus) yang terbungkus oleh membran atau
struktur serupa tanpa membran. Tidak ada kehidupan dalam satuan yang
lebih kecil dari pada sel. Untuk melihat harus menggunakan alat bantu
berupa mikroskop.
þ’ ÎûÄd“r& ;ο u‘θß¹$ ¨Βu !$ x© š� t7©.u‘∩∇∪
Artinya: “Dalam bentuk apa saja yang dia kehendaki, dia
menyusun tubuhmu.” (Q.S. Al Infithaar: 8)
Sel pertama kali ditemukan ditemukan oleh Robert Hook pada
tahun 1665 dan menyebutkan sel itu seperti kotak sarang lebah atau sel
penjara. Di dalam sel terdapat tiga bagian utama yaitu:
1) Membran sel atau selaput sel
Merupakan selaput yang membungkus seluruh isi sel (yang
membatasi bagian dalam sel dengan lingkungan luar). Berfungsi untuk
26 Dwi SunarP, Bimbingan Cepat dan Praktis IPA TERPADU SMP Kelas VII,(Jogjakarta:
Tunas Publishing, 2010), hlm. 300
23
melakukan pertukaran zat dalam sel. Zat itu antara lain oksigen, zat
makanan dan sisa metabolism. Membran plasma merupakan lapisan
rangkaplipoprotein (lemak dan protein).27Pada sel tumbuhan, selain
membran sel juga terdapat dinding sel. Dinding sel tumbuhan tersusun
oleh selulosa (serat) sehingga bentuknya tetap dan kuat. Sel hewan dan
manusia tidak berdinding.
2) Inti sel atau nucleus
Merupakan Inti atau bahan inti berisi informasi genetik berupa
DNA yang berperan dalam mengatur kegiatan sel dan dapat melakukan
replikasi dalam reproduksi sel. Inti dilapisi membran inti yang
susunannya sama dengan susunan membran plasma. Inti sel umumnya
terletak di tengah sel.
Gbr.2.3Nukleus28
3) Sitoplasma
Merupakan cairan yang mengisi seluruh bagian sel. Di dalam
sitoplasma terlarut zat makanan dan zat-zat lainnya. Selain itu
terdapatbenda-benda khusus yang disebut dengan organelsrongga sel.
Organel tersebut antara lain ribosom, badan golgi, mitokondria.
27 Dwi sunar P, Bimbingan Cepat dan Praktis IPA TERPADU SMP Kelas VII, hlm. 300
28WindaRistiyani, Sel,2009, 0nline: http//: organisasi kehidupan. wordpress.com. Diakses
pada tanggal 12 Januari 2012.
membrane
membrane dalam
24
Ribosomadalah parikel berbentuk bulat didalam sitoplasma. Fungsinya
berhubungan dengan proses sintesis protein.
a) RetikulumEndoplasma
Retikulum endoplasma adalah saluran kecil yang terdapat
didalam sitoplasma. Fungsinya melaksanakan sintesis dan
sekresi proteon, lemak, dan lain-lain.
b) Badan Golgi
Badan golgi berupa kantong pipih, dikelilingi oleh
gelembung yang berfungsi untuk menyelesaikan pembuatan
susunan reticulum endoplasma dan membuang sisanya dari
sel.
c) Mitokondria
Mitokondria merupakan benda sel yang berukuran antara
0,2 – 0,3 mikron. Mitokondria berfungsi sebagai tempat
terjadiny proses oksidasi sel.
Gbr.2.4a. Sel Hewan Gbr.2.4b. Sel Tumbuhan29
29WindaRistiyani, Sel,2009, 0nline: http//: organisasi kehidupan. wordpress.com. Diakses
pada tanggal 12 Januari 2012.
25
Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
No. Sel Tumbuhan Sel Hewan
1 Memiliki dinding sel dan
membran sel
Dinding sel terdiri atas selulosa
sehingga dindingnya kuat
Tidak memiliki dinding
sel, hanya memiliki
membran sel yang tipis
2 Umumnya memiliki plastida
terutama kloroplas
Tidak memiliki plastida
3 Mempunyai rongga sel
(vakuola)yang lebar
Tidak memiliki rongga
sel(vakuola), atau apabila
adavakuola sangat kecil
4 Tidak memiliki sentriol Memiliki sentriol
5 Tidak memiliki lisosom Memiliki lisosom
c. Jaringan
Sel-sel tersebut akan membentuk suatu kesatuan yang disebut
jaringan. Pada Jaringan hewan terdapat jaringan otot, jaringan saraf,
jaringan ikat, jaringan darah dan jaringan epitel. Pada jaringan tumbuhan
terdapat beberapa jaringan antara lain:
1) Jaringan Meristem
Jaringan meristem tersusun atas sel-sel yang kecil dan berdinding tipis
tanpa rongga sel. Fungsi jaringan meristem merupakan titik tumbuh
tanaman pada akar dan batang. Pada tumbuhan dikotil, kambium juga
merupakan jaringan meristem.
2) Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis adalah jaringan yang menutupi organ-organ pada
tumbuhan, misalnya akar, batang, dan daun. Jaringan epidermis
tersusun atas sel-sel yang berbentuk pipih dengan permukaan atas dan
permukaan bawah sejajar, sedangkan sisinya dapat tersusun tidak
beraturan. Fungsi jaringan epidermis melindungi sel-sel yang ada di
bawahnya, karena itu disebut juga jaringan pelindung (protektif).
26
3) Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri atas pembuluh kayu
(xilem) dan pembuluh tapis (floem). Pembuluh kayu berfungsi
mengangkut air dan mineral (unsur hara) dari akar ke daun. Pembuluh
kayu terletak pada bagian kayu. Sel-sel yang menyusun jaringan
initerdiri atas beberapa tipe sel, diantaranya berbentuk pembuluh dan
trakeid.
4) Pembuluh Tapis
Pembuluh tapis terdiri atas beberapa tipe sel, antara lain tabung, sel
tetangga, dan sel pengiring. Ujung dinding pembuluh tapis lubang.
Fungsi pembuluh tapis adalah mengalirkan zat-zat makanan hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
Jaringan Penyokong
5) Jaringan penyokong pada tumbuhan terdiri atas kolenkim dan
sklerenkim. Se-sel kolenkim berdinding tebal dan menunjang
kekuatan bagian tertentu pada tumbuhan, misalnya tangkai daun.
Sklerenkim sel-selnya juga menebal, antara lain terdapat pada batang
dan tulang daun serta penutup luar buah atau biji yang keras.
6) Jaringan Tiang (Palisade) dan Jaringan Bunga Karang
Kedua macam jaringan ini fungsinya berhubungan dengan proses
fotosintesis. Jaringan tiang lebih banyak mengandung klorofil
dibandingkan jaringan bunga karang.
d. Organ
Beberapa macam jaringan bekerja sama membentuk suatu alat
tubuh yang melakukan pekerjaan tertentu. Alat tubuh makhluk hidup
disebut organ. Pada tubuh manusia dan hewan menyusuiterdapat beberapa
organ, antara lain jantung, paru-paru, mata, telinga, dan ginjal.
Jantung dan paru-paru tersusun atas jaringan otot dan jaringan
saraf. Jantung berfungsi memompa darah dan paru-paru berfungsi sebagai
alat pernapasan. Mata tersusun atas beberapa jaringan, antara lain jaringan
otot, jaringan saraf, dan jaringan ikat. Telinga tersusun atas beberapa
27
jaringan, antara lain jaringan tulang rawan, tulang keras, jaringan saraf,
dan jaringan epitel.
Tumbuhan memiliki tiga batang utama yaitu:
(1). Akar merupakan organ tumbuhan yang berfungsi menyerap air dan
zat-zat yang terlarut di dalamnya dari dalam tanah.
(2). Batang merupakan organ tumbuhan yang berfungsi menyerap air
dan zat-zat yang terlarut di dalamnya.
Gbr.2.5a BatangMonokotil Gbr. 2.5b. Batang Dikotil30
(3). Daun adalah tempat berlangsungnya fotosintesis. Struktur daun
dari atas ke bawah meliputi epidermis atas, jaringan bunga karang,
berkas pengangkut dan epidermis bawah.
C. Hubungan Penguasaan Penggunaan Mikroskop Terhadap Nilai
Praktikum IPA
Penguasaan pengggunaan mikroskop menurut Taxonomi Bloom berada
pada jenjang mengaplikasikan. Mengaplikasikan merupakan kemampuan
menggunakan suatu prosedur untuk menyelesaikan suatu masalah atau
mengerjakan tugas-tugas keterampilan tertentu.31 Aplikasi atau penguasaan
pengggunaan mikroskop berarti menggunakan prosedur penggunaan
mikroskop berdasarkan aturan penggunaannya dan sesuai dengan teori atau
30WindaRistiyani, Sel,2009, 0nline: http//: organisasi kehidupan. wordpress.com. Diakses
pada tanggal 12 Januari 2012.
31N Rustaman, et al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Bandung: UPI, 2003), hlm. 185
28
konsep tertentu yang dapat mempengaruhi kemampuan dalam menggunakan
mikroskop.
Keterampilan siswa dalam menggunakan mikroskop erat kaitannya dengan
aspek psikomotorik. Ada dua cara untuk mengukur aspek psikomotorik yaitu
metode langsung dan metode tidak langsung. Pada metode langsung
pengukuran hasil belajar dilakukan secara langsung melalui observasi
terhadap siswa yang sedang memperlihatkan keterampilan-keterampilan yang
menjadi hasil proses belajar. Pada metode tidak langsung, keterampilan diukur
melalui tes tertulis yang dirancang secara khusus.32
Mikroskop merupakan sumber belajar, menurut Edgar Dale sumber belajar
itu pengalaman. Ia juga mengklasifikasikan pengalaman yang dapat dipakai
sebagai sumber belajar menurut jenjang tertentu yang berbentuk cone of
experience (kerucut pengalaman) yang disusun dari yang konkret sampai
dengan yang abstrak yang tercantum di dalam audio visual methods in
teaching.
Gbr. 2.6. Kerucut Pengalaman Belajar Edgar Dale33
32N Rustaman, et al., Strategi Belajar Mengajar Biologi, hlm. 186
33EkaCrud, Kerucut Pengalaman Dale dan Belajar Berbasis Aneka Sumber, 2011, Online:
Http//: Ekacrudh/Weblog.com. Diakses pada tanggal 22 Juni 2012.
29
Pengggunaan mikroskop berdasarkan kerucut pengalaman belajar Edgar
merupakan pengalaman langsung (Direct – Purposeful
Experiences)merupakan penggambaran realitas secara langsung sebagai
pengalaman yang kita temui pertama kalinya. Ibarat ini seperti fondasi dari
kerucut pengalaman ini, dimana dalam hal ini masih sangat konkrit.34 Dalam
tahap ini pembelajaran dilakukan denngan cara memegang dan merasakan
atau lebih dikenal dengan observasi.
Dalam praktikum IPA penggunaan mikroskop ini penilaiannya
menggunakan dua metode tersebut yaitu metode langsung menggunakan
lembar observasi penguasaan penggunaan mikroskop dan metode tidak
langsung menggunakan tes berupa Pre test dan Post test. Pre test digunakan
untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa mengenai mikroskop
sebelum praktikum dan Post Test digunakan untuk mengetahui bagaimana
hasil dari praktikum yang telah dilakukan.
Terdapat hubungan antara penguasaan penggunaan mikroskop terhadap
nilai praktikum IPA.Ungkapan “I hear and I forget, I see and I remember, I do
and I understand” adalah hal yang tepat dalam penggunaan mikroskop, karena
jika tidak tahu apa itu mikroskop, bagian-bagiannya dan fungsi bagian-bagian
tersebut penggunaan mikroskop menjadi kurang sempurna. Sehingga hasil
yang diamati menggunakan mikroskop pun tidak akan terlihat dengan jelas
dan mengakibatkan siswa tidak mengetahui nama bagian yang terlihat dan
tidak mengetahui fungsi dari bagian tersebut(penilaian post test).
D. Rumusan Hipotesis
Hipotesis berasal dari dua kata, “hypo” yang artinya dibawah dan “thesa”
yang artinya kebenaran.35 Dalam penelitian dapat diartikan sebagai jawaban
34EkaCrud, Kerucut Pengalaman Dale dan Belajar Berbasis Aneka Sumber, 2011,
Online: Http//: Ekacrudh/Weblog.com. Diakses pada tanggal 22 Juni 2012.
35 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT
AsdiMahasatya. 2006), hlm. 71.
30
sementara terhadap rumusan masalah penelitian.36 Maka hipotesis dari penelitian
ini adalah: “Ada pengaruh yang signifikan antara penguasaan penggunaan
mikroskop terhadap nilai praktikum IPA materi pokok organisasi kehidupan pada
siswa kelas VII di MTs Negeri KetanggunganBrebes.”
36Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: CV Alfabeta. 2007), hlm. 84.
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme yang digunakan untuk meneliti pada
populasi dan sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan.1 Sedangkan metode penelitian yang digunakan
adalah metode deskriptif yaitu metode penelitian yang berusaha untuk
menggambarkan dan menginterpretasikan objek dengan apa adanya.2 Tujuan
penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis,
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena
yang diselidiki.3 Jenis penelitian deskriptif yang dilakukan adalah penelitian
survei yaitu penelitian yang dilakukan untuk mencari informasi faktual secara
detail untuk memecahkan masalah insidental, dan untuk mendapatkan justifikasi
keadaan.4
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di MTs Negeri Ketanggungan yang beralamat
di Jl. A.Yani 135KetanggunganBrebes. Penelitian akan dilaksanakan oleh peneliti
bulan Februari- Maret 2012.
C. Prosedur penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dari penyusunan
proposal hingga pembuatan laporan adalah sebagai berikut:
1Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: CV Alfabeta.
2009), hlm. 8.
2Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Praktiknya, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2008), hlm. 157.
3Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), hlm. 54.
4Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,
2007), hlm. 47-48.
32
1. Sebelum Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan sebelum melakukan penelitian adalah
sebagai berikut:
a. Merumuskan permasalahan yang akan dijadikan jadikan sebagai judul
penelitian
b. Mencari sumber literatur yang sesuai dengan penelitian
c. Menyusun proposal penelitian
d. Menyusun instrument berupa rubrik penilaian kerja siswa, soal pre test dan soal
post test
e. Melakukan judgment instrument penelitian
f. Mencari lokasi penelitian sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dilakukan
g. Melakukan uji coba instrument penelitian
h. Membuat perizinan penelitian dengan sekolah yang akandijadikan lokasi
penelitian
i. Mempersiapkan instrument dan peralatan laboratorium yang akan digunakan
siswa dalam praktikum.
2. Selama Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan selama penelitian adalah sebagai berikut:
a. Siswa yang digunakan sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas VII
sebanyak 36 siswa. Terdapat tujuh penilaian kerja siswa, setiap kloter terdapat
6 siswa. Setiap observer akan menilai 3 siswa dalam satu kloter praktikum.
b. Siswa yang melakukan kegiatan praktikum sebelumnya diberi pengarahan
untuk melakukan kegiatan praktikum sel tumbuhan yang meliputi pembuatan
preparat segar hingga menggambar hasil pengamatan dari mikroskop ke dalam
LKS
c. Sebelum memulai praktikum siswa mengerjakan soal pretest yang berkaitan
dengan praktikum selama 5 menit..
d. Untuk menyelesaikan kegiatan praktikum masing-masing siswa diberi waktu
15 menit.
33
e. Ketika kegiatan praktikum, peneliti dan observer melakukan penilaian kinerja
siswa dengan menggunakan lembar format penilaian kinerja yang telah
disiapkan oleh peneliti. Observer menilai setiap kinerja yang dilakukan siswa.
f. Setelah kegiatan praktikum siswa menjawab soal posttest yang telah disiapkan
peneliti selama 5 menit.
3. Setelah Penelitian
Setelah memperoleh kinerja siswa adalah menggunakan mikroskop,
membuat preparat tumbuhan dan menggambar hasil pengamatan data disajikan
dalam bentuk presentase darisetiap indicator yang diamati. Presentase tersebut
disajikan dalam bentuk table dan grafik batang pada setiap kategori menggunakan
mikroskop, , dan menggambar hasil pengamatan.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian.5 Dalam penelitian
ini yang mempunyai kedudukan sebagai populasi adalah semua siswa kelas
VII.
2. Sampel
Sampel merupakan sebagian atau wakil yang diteliti.6 Dalam penelitian ini
karena teknik pengambilan sampling menggunakan Cluster Random Sampling,
yaitu teknik yang digunakan bila sumber yang diteliti sangat luas sehingga
pengambilan sampelnya berdasarkan kelas yang telah ditetapkan yaitu kelas
VII sebanyak 40 anak.
5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT
AsdiMahasatya. 2006), hlm. 130
6 Suharsimi Arikunto,hlm. 131
34
E. Variabel dan Indikator Penelitian
Variabel dalam penelitian merupakan suatu atribut dari sekelompok objek
yang diteliti yang memiliki variasi antara objek dengan objek yang lain dalam
kelompok tersebut.7 Pada penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu:
1. Variabel independen
Variabel ini sering disebut sebagai variabel prediktor. Dalam bahasa
Indonesia disebut variabel bebas, yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).8 Pada
penelitian ini yang berfungsi sebagai variabel bebas adalah penguasaan
penggunaan mikroskop siswa kelas VII di MTs Negeri KetanggunganBrebes
atau variabel X.
Untuk mengetahui penguasaan siswa dalam menggunakan mikroskop,
indikatornya sebagai berikut:
a. Siswa mampu membawa mikroskop dengan dua tangan, tangan satu
memegang kaki mikroskop dan tangan yang satu lagi memegang lengan
mikroskop
b. Siswa mampu mempersiapkan mikroskop untuk pengamatan dengan cara
meletakkan mikroskop pada meja yang datar dan kokoh dan mengatur posisi
cermin sambil kedua mata melihat ke dalam okuler, sehingga didapat
lingkaran pandang yang terang
c. Siswa mampu memasang kaca objek pada meja preparat dengan cara
meletakkan preparat yang akan diamati pada meja preparat dan menjepit
sediaan agar tidak bergeser-geser
d. Siswa mampu mendapatkan fokus untuk perbesaran lemah dengan cara
menggunakan pemutar kasar untuk mendapatkan focus dan menggunakan
pemutar halus dengan melihat melalui lensa okuler, sehingga obyek pada
sediaan nampak jelas
7Sugiarto, et al., Teknik Sampling, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2003), hlm. 13
8Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: CV Alfabeta.
2009), Cet., VII, hlm. 39
35
e. Siswa mampu mendapatkan fokus untuk perbesaran kuat dengan cara
menggunakan perbesaran kuat untuk mendapatkan hasil yang lebih jelas dan
pada waktu mengganti lensa ,ujung lensa tidak menyentuh permukaan kaca
penutup.
2. Variabel dependen
Variabel ini sering disebut variabel output, kriteria, konsekuensi. Dalam
bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas. Pada penelitian ini yang berfungsi sebagai variabel terikat adalah
nilai praktikum IPA materi pokok organisasi kehidupan siswa kelas VII di MTs
Negeri KetanggunganBrebes atau variabel Y. Indikator dari variabel Y yaitu nilai
praktikum IPA.
F. Pengumpulan Data Penelitian
1. Teknik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah dilakukan
pada natural setting (kondisi yang alamiah) dengan sumber data primer yaitu
sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Dan
melalui observasi partisipatif moderat yaitu peneliti melakukan penelitian
terhadap apa yang dilakukan oleh sumber data dan ikut melakukan apa yang
dilakukan oleh sumber data tetapi tidak semuanya atau penelitian yang seimbang
antara menjadi orang dalam dan orang luar. 9Dalam pengumpulan data, peneliti
menggunakan beberapa cara, yaitu:
a. Metode Observasi
Observasi atau yang sering disebut pula dengan pengamatan, meliputi
kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu obyek dengan menggunakan
9Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
hlm. 310-312.
36
seluruh alat indera.10Observasi adalah pengamatan terhadap suatu proses
kegiatan baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan.11
Metode ini digunakan untuk mengamati kegiatan guru, siswa, fenomena
yang berkaitan dengan penelitian dan berbagai aktivitas di lapangan sehingga
dapat diketahui bagaimana keadaan sekolah tersebut.
b. Metode Tes
Tes yang digunakan berupa pretes yaitu evaluasi yang dilakukan guru
pada setiap akan memulai penyajian materi baru.12
Pretest ini dilakukan
sebelum kegiatan praktikum dimulai yaitu untuk mengetes penguasaan
penggunaan mikroskop peserta didik terhadap materi yang telah diajarkan
guru sebagai modalitas peserta didik dalam melakukan praktikum dan untuk
mengetahui pemahaman peserta didik terhadap petunjuk praktikum.
Sedangkan posttest adalah evaluasi yang dilakukan guru pada setiap akan
mengakhiri materi. Tujuan posttest adalah untuk mengetahui apakah semua
materi yang tergolong penting sudah dikuasai oleh peserta didik atau belum.13
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data-data mengenai hal-hal atau
variable yang berupa catatan, transkip, buku-buku, surat kabar, majalah,
notulen rapat, agenda dan sebagainya.14
2. Uji Coba Instrumen Penelitian
Instrumen yang telah disusun kemudian diujicobakan pada kelas lain
yaitu kelas uji coba. Dari hasil uji coba kemudian dianalisis untuk menentukan
soal-soal yang layak dipakai untuk instrumen penelitian. Tujuannya adalah
10 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Cet.II, (Jakarta:
Rineka Cipta,1998),hlm.146
11 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Rosda karya,
2010), hlm. .64.
12Muhibbin Syah, Psikologi pendidikan Dengan Pendekatan Baru, hlm. 142.
13AnasSudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006),
hlm. 70.
14Moh.Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998),hlm.234
37
untuk mengetahui apakah item-item tes tersebut sudah memenuhi syarat tes
yang baik atau tidak.
Analisis yang digunakan dalam pengujian instrumen tes uji coba
meliputi: analisis validitas, analisis reliabilitas, analisis taraf kesukaran, dan
analisis daya pembeda
a. Validitas butir soal
Validitas butir soal yang akan digunakan untuk mengetahui dukungan suatu
butir soal terhadap skor total. Untuk menguji validitas setiap butir soal, skor
tiap butir soal yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Sebuah soal
akan memiliki validitas tinggi jika skor soal tersebut memiliki dukungan yang
besar terhadap skor total. Dukungan setiap butir soal dinyatakan dalam bentuk
korelasi, sehingga untuk mendapatkan validitas butir soal digunakan melalui
rumus korelasi. Adapun rumus yang digunakan adalah rumus Produk moments
Pearson.:
( ) }{ ( ) }{ 2222
))((
yNyxyN
yxxyNrxy
Σ−Σ−Σ
ΣΣ−Σ=
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara x dan y
x = Skor butir soal nomor tertentu
y = Skor total
N = Banyak data
Hasil yang diperoleh kemudian diinterpretasikan menurut aturan sebagai
berikut:
a) 0, 00 – 0, 20 korelasi hampir tidak ada
b) 0, 21 – 0, 40 korelasi rendah
c) 0, 41 – 0, 60 korelasi Sedang
d) 0, 61 – 0, 80 korelasi tinggi
e) 0, 81 – 1, 00 korelasi sempurna.
38
b. Uji reliabilitas
Uji reliabilitas berhubungan derajat konsistensi item atau butir soal yang
diujikan dalam penelitian. Seperangkat tes dikatakan reliabel apabila tes
tersebut dapat memberikan hasil tes yang tetap, artinya apabila tes tersebut
dikenakan pada sejumlah subjek yang sama pada waktu lain, maka hasilnya
akan tetap sama atau relatif sama. Analisis reliabilitas tes pada penelitian ini
diukur dengan menggunakan rumus Alpha sebagai berikut:15
2
2
11 1 1
t
i
k
kr
σ
σ∑−
−=
Keterangan:
11r = reliabilitas instrumen
∑ 2
iσ
= jumlah varians skor tiap-tiap item
2
tσ = varians total
k = banyak item soal
Rumus varians item soal yaitu:
N
N
XX
i
∑∑
−=
2
2
2
)(
σ
Keterangan:
N = banyaknya sumber data
Rumus varians total yaitu:
N
N
YY
t
∑ ∑−
=
2
2
2
)(
σ
Dengan:
∑Y = Jumlah skor item
15 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), hlm. 196.
39
∑ 2Y
= Jumlah kuadrat skor item
N = Banyak sumber data16
Nilai r11 yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga r productmoment
pada tabel dengan taraf signifikan 5%. Jika 11r > tabelr maka item tes
tersebut dinyatakan reliabel.
c. Daya pembeda
Dengan: Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara peserta didik yang pandai (kemampuan tinggi) dan
peserta didik yang bodoh (kemampuan rendah). Soal dikatakan baik bila
peserta didik yang pandai dapat menjawab dengan benar. Semakin besar harga
daya pembeda soal, maka soal tersebut semakin baik. Dalam menentukan daya
pembeda soal (D), peserta tes dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok
atas dan kelompok bawah.
Rumus untuk mmenentukan daya pembeda adalah:
B
B
A
A
J
B
J
DD −=
Keterangan:
D = Daya pembeda
Ja = Banyaknya peserta kelompok atas
Jb = Banyaknya peserta kelompok bawah
Ba = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
Bb = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
Kriteria soal-soal yang dapat dipakai sebagai instrumen berdasarkan
daya pembedanya digunakan kllarifikasi sebagai berikut:17
a) ≤ 0, 00 = sangat jelek
b) 0, 10 – 0, 20 = jelek
c) 0, 21 – 0, 40 = cukup
16 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Panduan Praktek, hlm. 196.
17Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1989,
hlm. 206
40
d) 0, 41 – 0, 70 = baik
e) 0, 71 – 1, 00 = baik sekali
G. Teknik Analisis Data
1. Analisa Pendahuluan
Pada analisis pendahuluan ini penulis memasukkan data yang sudah
diperoleh ke dalam tabel distribusi frekuensi dan diberi skor atau bobot nilai
pada setiap alternatif jawaban responden yaitu dengan menggunakan data
tersebut dalam angka-angka kuantitatif yang menggunakan kriteria sebagai
berikut:
a) Untuk skor 4 jika dilakukan dengan baik dan sempurna
b) Untuk skor 3 jika dilakukan dengan baik
c) Untuk skor 2 jika dilakukan dengan cukup baik
d) Untuk skor 1jika dilakukan dengan kurang baik
2. Analisa Uji Hipotesis
a. Regresi Linear
Digunakan karena terjadi fenomena yang terjadi dari sebuah
variabel independen (x) dan variabel dependen (y). Dalam hal ini x adalah
pengaruh penguasaan penggunaan mikroskop terhadap nilai praktikum
IPA materi pokok organisasi kehidupan pada siswa kelas VII di MTs
Negeri Ketanggungan Brebes.
Untuk regresi linier yang terdiri dari satu variabel bebas,
persamaan yang digunakan adalah:18
bxaY +=ˆ ,
( ) ( )
( ) ( )22
22
2
∑∑∑ ∑ ∑
∑∑
∑ ∑∑ ∑
−
−=
−
−=
ii
iiii
ii
iiiii
xxn
yxyxnb
xxn
yxxxya
18Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,hlm. 206
41
b. Uji Keberartian dan Kelinieran Regresi
Uji keberartian digunakan untuk menguji keberartian koefisien
regresi, apakah koefisien-koefisien tersebut mempunyai harga tertentu
yang dihipotesiskan atau tidak.
Ha: ”Ada pengaruh penguasaan penggunaan mikroskop terhadap nilai
praktikum IPA materi pokok organisasi kehidupan pada siswa kelas VII di
MTs Negeri Ketanggungan Brebes tahun Pelajaran 2011-2012”.
Selanjutnya untuk keperluan uji empiris, maka dimunculkan Ho yang
berbunyi:
Ho: ”Tidak ada pengaruh penguasaan penggunaan mikroskop terhadap
nilai praktikum IPA materi pokok organisasi kehidupan pada siswa
kelas VII di MTs Negeri Ketanggungan Brebes tahun Pelajaran 2011-
2012.”
Dari tabel dapat digunakan rumus:
res
reg
S
SF
2
2
=
Hasil perhitungan tersebut dikonsultasikan dengan tabel distribusi
F dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut (n-2). Berdasarkan ini,
hipotesis HO ditolak jika )2)(21( −−≥ nFF dan diterima dalam hal
lainnya. Sedangkan uji kelinieran regresi digunakan untuk menguji apakah
model linier yang telah diambil benar-benar sudah cocok dengan keadaan
sebenarnya atau tidak digunakan analisis varians.
Ho = Model linier regresi yang digunakan sesuai
Ha = Model linier regresi yang digunakan tidak sesuai
Rumus yang digunakan:
Jika ∑∑
∑
−=x
i
ini
yyE
2
2)(
42
Sb. Variansi dk Jk KT F
Total N ∑ 2
iy ∑ 2
iy
-
Regresi (a)
Regresi (b/a)
Residu
n
yi∑ 2
)/( abJkJk reg =
( )∑ −=2
ˆiireg yyJk
1
1
n-2
res
reg
S
S2
2
Jika ),2)(21(2
2
knkFS
SF
E
Tc−−−≥= maka Ho ditolak
c. Koefisien Kolerasi
Dicari untuk menentukan derajat hubungan antara variabel-variabel
pada penelitian ini;
Untuk mencari harga koefisien korelasi digunakan rumus:
{ }{ }∑ ∑∑ ∑∑ ∑ ∑
−−
−
2222 )()( yyNxxN
yxxyNrxy
Keterangan:
xyr = korelasi variabel x dan y
N = banyak sampel
x = pengaruh penguasaan penggunaan mikroskop
2x = kuadrat pengaruh penguasaan penggunaan mikroskop
y = nilai praktum IPA peserta didik kelas VII
2y = kuadrat nilai praktum IPA peserta didik kelas VII
Dengan Kriteria:
Harga r = -1, menyatakan adanya hubungan linier sempurna tidak
langsung
r = +1, menyatakan adanya hubungan linier sempurna langsung
r = 0, ditafsirkan tidak terdapat hubungan antara variabel-variabel.
43
Harga-harga r lainnya yang bergerak antara -1 dan +1 dengan tanda
negatif menyatakan adanya korelasi tidak langsung atau korelasi negatif
dan tanda positif.
3. Analisa lanjut
Dari penghitungan dengan menggunakan rumus di atas, maka dapat
diketahui Freg. Setelah diketahui Freg maka dapat dilakukan uji hipotesis
dengan membandingkan nilai hasil regresi dengan nilai tabel, sehingga
terdapat 2 kemungkinan :
a. Jika Freg yang diperoleh itu sama atau lebih besar dari harga Ft yang ada
pada (F teoritis). Pada taraf signifikan 1% atau 5% maka harga Freg yang
diperoleh adalah signifikan atau hipotesis diterima.
b. Bila harga Freg yang diperoleh lebih kecil dari Ft yang ada pada tabel pada
signifikasi 1% atau 5% maka Fregyang diperoleh berarti tidak signifikan
atau hipotesis ditolak.
44
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
1. Sejarah berdirinya MTs Negeri Ketanggungan
MTs Negeri Ketanggungan berawal dari PGA NU 4 Tahun , yang
kemudian diubah menjadi PGAN 4 Tahun. Kemajuan yang sangat pesat diraih
oleh PGAN 4 Tahun. Pada tanggal 16 Maret 1976 PGAN 4 Tahun berubah
menjadi MTs Negeri Ketanggungan, yang merupakan MTs Negeri Pertama di
Kabupaten Brebes.
Pada awal berdirinya MTs Negeri Ketanggungan dipimpin oleh Bapak
Nurkholis, beberapa tahun kemudian dibawah kendali Bpk. Drs. H. Sucipto. Di
bawah kendali Bapak Drs. H. Sucipto MTs Negeri Ketanggungan menjadi
semakin berkembang dan menjadi Madrasah Koordinator se Kabupaten Brebes,
membawahi MTs Swasta se Kabupaten Brebes. Pembangunan gedung dan disiplin
siswa secara menyeluruh adalah prestasi yang diraih oleh Bapak Drs. H. Sucipto.
Setelah sekian lama memimpin, untuk penyegaran dan pengkaderan, Bpk. Drs. H.
Sucipto mutasi ke MTsN Slawi , dan digantikan oleh Bapak Tamjid, BA.
Pada tahun 1996 Bapak Tamjid BA diganti Oleh Drs. Achfas sampai tahun
1998. Prestasi yang diraih antara lain pembangunan gedung 12 lokal lantai 2 yang
membuat MTs Negeri Ketanggungan semakin megah dan dapat menampung
murid sampai 1000. Selama 3 tahun kepemimpinan beliau mencatat prestasi antara
lain menjadi MTs Penyelenggara Ebtanas bersama terbaik Se Kabupaten Brebes.
Pada tahun 1998 Drs. Achfas digantikan oleh Bapak Drs. H. Muharrom Hasan
Hadiwijaya, beliau memimpin MTs Negeri Ketanggungan sampai dengan tahun
2001.
Pada tahun 2001 terjadi pergantian kepemimpinan, Bapak Drs. H.
Muharrom Hasan Hdw digantikan oleh Bapak Drs. Sahruddin Hasibuan, dibawah
45
tangan dingin bapak keturunan batak ini, MTsN Ketanggungan semakin megah
dengan dibangunnya Aula dan gedung olahraga seluas 150 M, dan 6 lokal gedung
baru 2 lantai serta prestasi akademik dengan tingkat kelulusan 100 %.
Dua tahun kemudian Drs. Sahruddin Hasibuan diganti oleh Drs. Oeoeng
Syamsuri, dengan gaya kepemimpinan yang low profile Drs. Oeoeng Syamsuri
mencatat prestasi yang gemilang. Diantaranya menjadi MTs Terbaik se-Jawa
Tengah dalam bidang keikutsertaan / partisipasi masyarakat. Dua tahun kemudian
Drs. Oeoeng Syamsuri diganti oleh Bpk Drs. Tobari, M.Ag, dibawah
kepemimpinan bapak muda 2 anak ini, MTs Negeri Ketanggungan semakin
melebarkan sayapnya untuk menjadi Madrasah yang Islami dan Ilmiah yang
melahirkan generasi muda yang pintar dan mampu bersaing dalam dunia global.
2. Visi dan Misi MTs Negeri Ketanggungan
a. Visi
1) Islami
2) Kualitas
3) Produktivitas
4) Populis
b. Misi
1) Menyelenggarakan pendidikan islami untuk membentuk peserta didik yang
berbudaya islam dan berakhlakul karimah menuju kemandirian.
2) Mengembangkan pendidikan dan pengajaran yang dinamis pada ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berwawasan islam.
3) Meningkatkan sumber daya hasil produk yang mampu bersaing di jenjang
pendidikan selanjutnya.
4) Membangun sinergi antar lembaga pendidikan yang ada dalam rangka
mempercepat peningkatan dan pengembangan MTs Negeri Ketanggungan
46
5) Menumbuh kembangkan kesadaran orang tua murid dan masyarakat
tentang pentingnya pendidikan dan keikutsertaannya untuk mensukseskan
pendidikan MTs Negeri Ketanggungan
3. Letak Geografis MTs Negeri Ketanggungan
Secara Geografis MTs negeri Ketanggungan terletak di desa Dukuhturi
Kecamatan Ketanggungan kabupaten Brebes. Tepatnya di Jalan Ahmad Yani
No.135. Adapun Batas teritorialnya sebagai berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan tanah persawahan milik Bapak Rosidi
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan jalan raya Dukuh Turi
c. Sebelah Barat berbatasan dengan kantor kecamatan dan SD Negeri 7
Ketanggungan
d. Sebelah Timur berbatasan dengan rumah Bapak Jauhari
4. Fasilitas Sekolah
Madrasah ini memiliki fasilitas-fasilitas sebagai berikut:
a. Lokal / ruang belajar
Ruang belajar yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar
sebanyak 23 kelas reguler dengan fasilitas white board ,kursi dan meja serta
berlantai keramik dan 1 buah kelas unggulan yang dilengkapi dengan
multimedia, Laptop dan LCD serta komputer untuk 1 anak 1 komputer .
b. Ruang guru dan ruang tata usaha yang representatif
c. Ruang Laboratorium IPA, Fisika dan Biologi dengan kelengkapan alat - alat
laboratorium untuk penelitian anak didik.
d. Ruang Laboratorium Komputer dan Internet dengan 30 unit komputer klien dan
1 komputer server Pentium 4 yang dilengkapi dengan pendingin udara dan
kipas angin, serta ruangan yang nyaman
e. Ruang Perpustakaan sebanyak 3 lokal dengan koleksi buku ribuan judul
47
f. Ruang Aula dan gedung olahraga tertutup(indoor) yang dapat menampung
sekitar 800 orang, digunakan untuk gedung pertemuan dan olahraga,
bulutangkis, basket dan lain – lain.
g. Ruang Osis dan Ruang UKS
h. Ruang BP/BK
i. Masjid yang berdiri megah dengan konstruksi baja yang dapat menampung
jamaah 1000 orang.
B. Analisis Data
1. Analisis Butir Soal
Dalam penelitian penguasaan penggunaan mikroskop instrumen yang
digunakan untuk memecahkan rumusan masalah adalah tes, pedoman observasi,
dan dokumentasi. Supaya tes yang digunakan untuk mengetahui kesiapan peserta
didik terhadap materi dan pemahaman peserta didik terhadap petunjuk praktikum
berkualitas maka harus diuji dengan uji validitas, reliabilitas, dan sensitivitas item
soal supaya memenuhi kriteria tes yang baik.
a. Validitas butir soal
Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal
tes. Butir soal yang tidak valid akan dibuang atau tidak digunakan. Sedangkan
butir soal yang valid berarti butir soal tersebut dapat digunakan peneliti.
Hasil analisis perhitungan validitas butir soal ( ) dikonsultasikan
dengan harga kritik rproduct momen, dengan taraf signifikan 5%. Apabila
harga maka butir soal tersebut dikatakan valid. Sebaliknya apabila
harga maka butir soal tersebut dikatakan tidak valid.
hitungr
tabelhitung rr >
tabelhitung rr <
48
Tabel 4.1 Analisis Perhitungan Validitas Butir Soal
No. soal Validitas
Keterangan r hitung r tabel
1 0.496 0.312 Valid 2 0.424 Valid 3 0.310. Tidak Valid 4 0.404 Valid 5 0.361 Valid 6 0.406 Valid 7 -0.179 Tidak Valid 8 0.417 0.312 Valid 9 0.328 Valid
10 0.357 Valid 11 0.366 Valid 12 0.312 Valid 13 0.324 Valid 14 0.402 Valid 15 0.374 Valid
Tabel 4.2
Persentase Validitas Butir Soal
No. Kriteria No. Soal Jumlah Persentase
1. Valid 1,2,4,5,6,8,9,10,11,12,13,14,15.
13 86,67%
2. Tidak Valid
3,7 2 13,33%
Setelah diketahui ada soal yang tidak valid maka soal tersebut dibuang
dan tidak digunakan.
b. Reliabilitas Butir soal
Setelah uji validitas dilakukan, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas
pada instrumen tersebut. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat
konsistensi jawaban.Harga yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga
product moment dengan taraf signifikan 5 %. Soal dikatakan reliabilitas
jika harga > .
11r
tabelr
11r tabelr
49
Berdasarkan hasil perhitungan, koefisien reliabilitas butir soal diperoleh
r11 = 1.058, sedang product moment dengan taraf signifikan 5 % dan n =
40 diperoleh = 0.7, karena > artinya koefisien reliabilitas butir
soal telah memiliki kriteria pengujian yang tinggi (reliabel).
c. Daya pembeda
Setelah diadakan perhitungan sebagaimana yang ada pada lampiran13
terhadap 15 butir soal uji coba ternyata diperoleh 2 butir soal termasuk dalam
kategori soal dengan daya pembeda sangat jelek yaitu nomor 3,7, terdapat 3
butir soal dengan daya pembeda cukup yaitu nomor 2,8,14, dan terdapat 2 butir
soal dengan daya pembeda baik yaitu nomor 1 dan 4, serta pembeda sangat baik
terdapat pada butir nomor 5,6,9,10,11,12,13, dan 15.Hasil perhitungan daya
pembeda soal uji coba selengkapnya terdapat pada lampiran.
2. Deskripsi Hasil Penelitian
a. Data tentang penguasaan Penggunaan mikroskop siswa kelas VII materi
pokok Organisasi Kehidupan Tahun Pelajaran 2011-2012
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, memperoleh hasil nilai
observasi tentang penguasaan penggunaan mikroskop siswa kelas VII.berikut
adalah hasil observasi yang diperoleh peserta didik.
Tabel 4.3
Observasi Penguasaan Penggunaan Mikroskop Siswa
NO. KODE NILAI
PENGGUNAAN MIKROSKOP
1 S-1 70
2 S-2 60
3 S-3 75
4 S-4 70
5 S-5 78
6 S-6 63
7 S-7 60
tabelr
tabelr11r tabelr
50
8 S-8 58
9 S-9 70
10 S-10 70
11 S-11 65
12 S-12 70
13 S-13 65
14 S-14 68
15 S-15 60
16 S-16 70
17 S-17 68
18 S-18 73
19 S-19 70
20 S-20 73
21 S-21 68
22 S-22 70
23 S-23 53
24 S-24 68
25 S-25 73
26 S-26 82
27 S-27 65
28 S-28 63
29 S-29 60
30 S-30 63
31 S-31 68
32 S-32 70
33 S-33 70
34 S-34 68
35 S-35 63
36 S-36 68
Jumlah 2428
Ket: S1- S36= Sampel 1-36
Dari data tersebut dapat kita ketahui bahwa Penguasaan Penggunaan
Mikroskop Siswa Kelas VII MTs. Negeri Ketanggungan adalah sebagai
berikut:
51
Nilai Tertinggi = 82
Nilai Terendah = 56
R = H -L
Keterangan:
R = Range
H = Nilai tertinggi
L = Nilai terendah
R = H – L
R = 82-53 = 29
Dari perhitungan ini (yaitu R = 29), sedangkan penulis akan menjadikan
interval kelas sebesar 6 atau i = 6, sehingga jumlah kelas intervalnya dapat
diketahui yaitu:
Jumlah kelas interval� � ��=
��� = 4,83
Dari perhitungan di atas yaitu R = 34, jumlah intervalnya = 5. dan untuk
mempermudah penulis menentukan jumlah kelas intervalnya = 6 dan i = 5,
sehingga dapat diperoleh tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.4
Daftar Frekuensi Observasi Penguasaan Penggunaan Mikroskop
Siswa Kelas VII
Interval F X FX
53-57 2 55 110
58-62 4 60 240
63-67 17 65 1105
68-72 7 70 490
73-77 5 75 375
78-82 1 80 80
Jumlah 36 405 2400
52
Keterangan
F : Frekuensi
X : Nilai Tengah
FX : Produk perkalian antara F pada tiap interval data dengan X
Berdasarkan data pada tabel di atas, langkah selanjutnya adalah
mendiskripsikan data yang ada dengan tujuan untuk mendiskripsikan mengenai
objek penelitian berdasarkan data yang telah diperoleh dan dapat diuraikan
sebagai berikut:
1) Mencari mean (rata-rata)
a) Mean dapat dicari dengan cara sebagai berikut
b) � � ∑ �
N
= 2400 36
= 66,67
2) Menentukankualitas variabel
Tabel 4.5
Kualifikasi Penguasaan Penggunaan Mikroskop
Interval Kategori
80 ke atas Baik sekali
70-79 Baik
60-69 Cukup baik
50-59 Baik sekali
50 ke bawah Kurang Baik
53
Rata-rata nilai observasi penggunaan mikroskop siswa kelas VII MTs
N Ketanggungan =66.67. karena nilai 66,67 terletak antara 60-69 maka
penguasaan penggunaan mikroskop siswa kelas VII MTs N Ketanggungan
cukup baik.
b. Data tentang Nilai Praktikum IPA siswa kelas VII Materi Pokok
Organisasi Kehidupan Tahun Pelajaran 2011-2012
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, memperoleh hasil nilai
praktikum IPA siswa kelas VII.berikut adalah hasil yang diperoleh peserta
didik.
Tabel 4.6
Nilai Praktikum IPA Siswa Kelas VII
NO. KODE
NILAI PRAKTIKUM MIKROSKOP
SISWA 1 S-1 75 2 S-2 60 3 S-3 76 4 S-4 66 5 S-5 80 6 S-6 70 7 S-7 76 8 S-8 65 9 S-9 80
10 S-10 76 11 S-11 80 12 S-12 70 13 S-13 65 14 S-14 70 15 S-15 60 16 S-16 90 17 S-17 75 18 S-18 75 19 S-19 66 20 S-20 80
54
21 S-21 75 22 S-22 65 23 S-23 56 24 S-24 66 25 S-25 80 26 S-26 85 27 S-27 70 28 S-28 85 29 S-29 56 30 S-30 70 31 S-31 80 32 S-32 75 33 S-33 66 34 S-34 70 35 S-35 70 36 S-36 73
Jumlah 2597
Ket: S1- S36= Sampel 1-36
Dari data tersebut dapat kita ketahui bahwa Nilai Praktikum
IPA Siswa Kelas VII MTs. Negeri Ketanggungan adalah sebagai
berikut :
Nilai Tertinggi = 90
Nilai Terendah = 56
R = H – L
Keterangan:
R = Range
H = Nilai tertinggi
L = Nilai terendah
R = H – L
R = 90-56 = 34
55
Dari perhitungan ini (yaitu R = 34), sedangkan penulis akan
menjadikan interval kelas sebesar 6 atau i = 6, sehingga jumlah
kelas intervalnya dapat diketahui yaitu:
Jumlah kelas interval� � ��=
346 = 5,66
Dari perhitungan di atas yaitu R = 34, jumlah intervalnya =
5.66dan untuk mempermudah penulis menentukan jumlah kelas
intervalnya = 6 dan i = 6, sehingga dapat diperoleh tabel distribusi
frekuensi sebagaiberikut:
Tabel 4.7
Distribusi frekuensi Nilai praktikum IPA
Nilai
Interval F X FX
56-61 3 58,5 175,5
62-67 6 64,5 387
68-73 11 70,5 775,5
74-79 4 76,5 306
80-85 10 83,5 835
86-91 2 88,5 177
Jumlah 36 442 2656
Keterangan:
F : jumlah data/ sampel
X : Nilai rata-rata dari nilai terendah dan nilai tertinggi setiap
interval data
FX : produk perkalian antara F dengan X
56
1) Mencari mean (rata-rata)
Mean dapat dicari dengan cara sebagai berikut:
� � ∑ �
N
= 2656 36
= 73,78
2) Menentukan kualitas variabel
Tabel 4.8
kualifikasinilai praktikum IPA
Interval Kategori
90 ke atas Baik sekali
80-89 Baik
70-79 Cukup baik
60-69 Kurang baik
50ke bawah Kurang sekali
Rata-rata nilai praktikum IPA siswa kelas VII MTsN
Ketanggungan =73,78. karena nilai 73,78 terletak antara 70-79
maka nilai praktikum siswa kelas VII MTs N Ketanggungan dalam
kategori cukup baik.
C. Pengujian Hipotesis
Pembahasan ini digunakan peneliti untuk menguji hipotesis yakni ada
pengaruh positif antara penguasaan penggunaan mikroskop terhadap nilai
praktikum siswa kelas VII materi pokok organisasi kehidupan di MTs Negeri
Ketanggungan Brebes Tahun Ajaran 2011-2012.Dengan menggunakan rumus
regresi linear sederhana.
57
Ket:
x = nilai penguasaan penggunaan mikroskop
y = nilai praktikum IPA
x2= nilai perkalian X dengan X y2= nilai perkalian Y dengan Y
xy= nilai perkalian antara X dengan Y
Adapun langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mencari persamaan regresi
Persamaan regresi dirumuskan:
No. Kode X Y x2 y2 XY
1 S-1 70 75 4900 5625 5250
2 S-2 60 60 3600 3600 3600
3 S-3 75 76 5625 5776 5700
4 S-4 70 66 4900 4356 4620
5 S-5 78 80 6084 6400 6240
6 S-6 63 70 3969 4900 4410
7 S-7 60 76 3600 5776 4560
8 S-8 58 65 3364 4225 3770
9 S-9 70 80 4900 6400 5600
10 S-10 70 76 4900 5776 5320
11 S-11 65 80 4225 6400 5200
12 S-12 70 70 4900 4900 4900
13 S-13 65 65 4225 4225 4225
14 S-14 68 70 4624 4900 4760
15 S-15 60 60 3600 3600 3600
16 S-16 70 90 4900 8100 6300
17 S-17 68 75 4624 5625 5100
18 S-18 73 75 5329 5625 5475
19 S-19 70 66 4900 4356 4620
20 S-20 73 80 5329 6400 5840
21 S-21 68 75 4624 5625 5100
22 S-22 70 65 4900 4225 4550
23 S-23 53 56 2809 3136 2968
24 S-24 68 66 4624 4356 4488
25 S-25 73 80 5329 6400 5840
26 S-26 82 85 6724 7225 6970
27 S-27 65 70 4225 4900 4550
28 S-28 63 85 3969 7225 5355
29 S-29 60 56 3600 3136 3360
30 S-30 63 70 3969 4900 4410
31 S-31 68 80 4624 6400 5440
32 S-32 70 75 4900 5625 5250
33 S-33 70 66 4900 4356 4620
34 S-34 68 70 4624 4900 4760
35 S-35 63 70 3969 4900 4410
36 S-36 68 73 4624 5329 4964
2428 2597 164912 189603 176125
Tabel persiapan analisis regresi
S
58
�� � � � ��
Keterangan:
Ŷ = Subjek variabel terikat yang diproyeksikan
X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan
a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0
b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai
peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y.
Dimana, � � ��∑��� � �∑���∑��
�. ∑�� � �∑���
� 36�176125� � �2428��2597�36.164912 � �2428��
� 349841648
� 0,839ibulatkan 0,84
dan,
� � ∑� � �. ∑��
� 2597 � 0,84.242836
� 2597 � 2039,5236
� 557,4836
�15,489
Dari penghitungan di atas dapat diketahui bahwa harga a = 15,48
dan harga b = 0,84, dengan demikian persamaan garis regresinya adalah
�� � 15,48 � 0,84�.Semakin tinggi penguasaan penggunaan mikroskop
siswa semakin tinggi pula nilai praktikum IPA siswa.
2. Uji Keberartian dan Keliniaran Persamaan regresi
59
Berdasarkan data yang diperoleh dari penguasaan penggunaan
mikroskop dan nilai prakttikum IPA terdapat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.9
Analisis Varian Regresi Linier Sederhana
$� � %&, '( � ), ('*
Sumber dk JK RJK Fhitung
Ftabel Kesimpulan
Variasi 5% 1%
Total 36 189603
19,25 4,13 7,44 Signifikan
Regresi
(a) 1 187344 187344
Regresi
(a|b) 1 816,29 816,29
Residu 34 1442,02 42,41
Ket:
dk : Derajat kesalahan
JK : Jumlah Kuadrat regresi
RJK :Jumlah Kuadrat Siswa
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung= 19,25. karena
Fhitung>F tabel atau 19,25>4,13 maka hasil perhitungan ini signifikan.
Perhitungan kelinieran persamaan regresi Fhitung= 19,25 karena
Fhitung>Ftabel atau 19,25>7,44 linier. Perhitungan selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran.
3. Koefisien korelasi pada regresi linier
+�, � ��∑��� � �∑���∑��-. � . ∑�2 – �∑��20. . � . ∑�2 – �∑��20
+12 � 36�176125� � �2428��2597�34 36 . 164912– �2428��5. 4 36 . 189603– �2597��5
60
� 6340500 � 630551634 5936832– 58951845. 46825708 � 67444095
=67�87
34 79�785.4 89���5
� 34984√3385940754
� 3498458188,84
= 0,601
Koefisien korelasi antara penguasaan penggunaan mikroskop (X)
dan nilai praktikum IPA (Y) diperoleh nilai r= 0,601.
4. Analisa Lanjut
Setelah Freg hasilnya telah diketahui maka dikonsultasikan dengan
Ftabel pada taraf signifikan 5% dan 1%. Untuk memudahkan perhitungan F
maka dibuat tabel di bawah ini:
Sumber dk JK RJK Fhitung
Ftabel Kesimpulan
Variasi 5% 1%
Regresi
(a|b) 1 816,29 816,29
19,25 3,14 7,44 signifikan
Residu 34 1442,0
2 42,41
Total 35 2258,3
1 - - - - -
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwasanya Freg= 19,25.
Kemudian dikonsultasikan pada Ftabel pada taraf signifikan 5% = 4,13dan
1%= 7,44. Karena Freg19,25> 5%= 4,13 dan 1%= 7,44 maka hipotesis
diterima yaitu ada pengaruh antara penguasaan penggunaan mikroskop
61
terhadap nilai praktikum IPA siswa kelas VII di MTs Negeri
Ketanggungan.
5. Mencari Signifikasi dengan Uji t
; � <=>√?@A
-% � <=>A
; � ), B)%√CB@A√% � ), CB%
t = 4,385
Setelah diketahui harga thit=4,385 selanjutnya dibandingkan dengan
derajat kesalahan 5% Uji Dua Pihak dan dk= N-2=36-2= 34, maka
diperoleh ttabel= 2,042(ternyata thit=4,385 > dari ttabel= 2,042). maka
koefisien korelasi ini signifikan.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan data dari hasil penelitian di atas, data hasil observasi
penguasaan penggunaan mikroskop siswa telah dihitung rata-rata (mean) sebesar
66.67 dalam kategori cukup baik pada interval 60-69. Kemudian data hasil nilai
praktikum siswa di MTs Negeri Ketanggungan Brebes, telah dihitung rata-rata
(mean)sebesar 73,78dalam kategori cukup baik pada interval 70-79.
dimanapersamaan garis regresinya adalah Y = 15,48 + 0,84 X.
Dari hasil analisis di atas dapat diketahui bahwa rxy adalah 0,601 ,untuk
menjadi rxy signifikan atau tidak. Dapat berkonsultasi dengan rtabel, dengan N = 36.
Dari tabel ditemukan taraf signifikan 5% atau rtabelα 5% = 0.3291. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa korelasi antara variabel X dan Y signifikan.
Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa Fhitung(1) = 19,25, untuk
mengetahui Fhitung (1) signifikan atau tidak, dapat dikonsultasikan Ftabel, Dengan α
= 5% dan dk pembilang = 1, dk penyebut = 36, maka Ftabel(1) = 4,130. Karena
Fhitung (1) = 19,25>Ftabel(1) = 4,130, dan F reg= 19,25> 1% = 7,44, maka dapat
62
dinyatakan model persamaan regresi linier sederhana signifikan. Kemudian
diketahui Fhitung (2) = 0,707 untuk mengetahui Fhitung (2) linier atau tidak, dapat
dikonsultasikan Ftabel Dengan α = 5% dan dk pembilang = 18 , dk penyebut = 19,
maka Ftabel(2) = 2,234. Karena Fhitung (2) = 0,707 <Ftabel(2) = 2,234, maka dapat
dinyatakan model regresi yang dipakailinier sehingga tidak ada alasan untuk
mencari model regresi non linier.
Dari hasil analisis di atas dapat diketahui bahwasanya Freg= 19,25,
kemudian dikonsultasikan pada Ftabel pada taraf signifikan 5% = 4,130 dan 1% =
7,44. Karena Freg= 19,25> 5% = 4, 130 dan 1% = 7,44, maka hipotesis diterima.
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa hasil yang diperoleh
dikonsultasikan pada Ftabel dan r tabel. Bahwa F reg dan r xy> F tabel dan rtabel pada
taraf signifikan 5% dan 1% adalah signifikan.Dengan ini hipotesis yang diajukan
yaitu, ada pengaruh yang signifikan antara Penguasaan Penggunaan mikroskop
terhadap nilai praktikum IPA siswa kelas VII MTs Negeri Ketanggungan Brebes
diterima.
Hipotesis yang diterima di atas masih berlaku pada sampel.Untuk
mengetahui apakah kesimpulan juga berlaku untuk seluruh populasi di MTs.
Ketanggungan Brebes 360, dapat diketahui melalui uji t. Berdasarkan data di atas
dapat diketahui harga t hitung = 4,64 selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel.
Untuk kesalahan 5% uji dua pihak dan dk = N – 2 = 36 – 2 = 34, maka diperoleh t
tabel = 2, 042. Ternyata harga t hitung=4,385> dari t tabel = 2, 042, berarti kesimpulan
pada sampel dapat digeneralisasikan pada populasi. Ada pengaruh yang signifikan
antara Penguasaan Penggunaan mikroskop dengan nilai praktikum IPA siswa
Kelas VII MTs Negeri Ketanggungan Brebes. Hal ini ditunjukkan dengan
meanpenguasaan penggunaan mikroskop siswa sebesar 66,67 dan mean nilai
praktikum siswa sebesar 73,78.
Dengan melihat hasil pengujian hipotesis variabel X dan variabel Y pada
taraf signifikansi 1% dan 5%, keduanya menunjukkan arah yang signifikan, hal ini
63
menunjukkan bahwa variabel penguasaan penggunaan mikroskop positif dan
signifikan terhadap nilai praktikum IPA siswa kelas VII MTs Negeri
Ketanggungan Brebes tahun ajaran 2011/2012.
E. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian yang penulis lakukan tentunya mempunyai
banyakketerbatasan-keterbatasan yang dimaksud antara lain:
1. Keterbatasan tempat penelitian
Penelitian yang penulis lakukan hanya terbatas pada satu tempat, yaitu
MTs Negeri Ketanggungan Brebes untuk dijadikan tempat penelitian.
2. Keterbatasan waktu penelitian
Alokasi waktu dalam pelaksanaan penelitian ini menjadi suatu
hambatan yang cukup signifikan yang berpengaruh terhadap hasil penelitian.
Dan bertepatan juga dengan ujian sekolah kelas IX dengan sehingga kelas satu
bayak liburnya.
3. Keterbatasan dalam Objek Penelitian
Dalam penelitian ini penulis hanya meneliti tentang sejauh mana
pengaruh penguasaan penggunaan mikroskop terhadap nilai praktikum IPA
siswa kelas VII MTs pada materi pokok Organisasi Kehidupan.
64
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang diperoleh selama
penelitian dapat disimpulkan bahwa :
1. Penguasaan Penggunaan Mikroskop Siswa Kelas VII MTs Negeri
Ketanggungan dalam kategori “ cukup baik” ditunjukkan dari data hasil
observasi penguasaan penggunaan mikroskop siswa telah dihitung rata-rata
(mean) sebesar 66,67 pada interval 60-69.
2. Nilai Praktikum siswa kelas VII di MTs. Negeri Ketanggungan Brebes dalam
kategori cukup baik, hal ini ditunjukkan dari data hasil nilai praktikum yang
telah dihitung rata-rata (mean) sebesar 73,78 pada interval 70 - 79.
3. Setelah diketahui dari perhitungan statistik dengan koefisien korelasi dan
analisis regresi, dimana terdapat korelasi yang positif antara penguasaan
penggunaan mikroskop (X) terhadap nilai praktikum IPA (Y) siswa kelas VII
di MTs. Negeri Ketanggungan Brebes. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien
korelasi rxyhitung = 0,601>rtabel 5% = 0.3291, ini berarti signifikan. Sedangkan
dari perhitungan F reg= 19,25 > 5% = 4, 130 dan Freg= 19,25> 1% = 7,44, ini
berarti signifikan. Dengan demikian dapat diketahui bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara pengaruh penguasaan penggunaan mikroskop terhadap nilai
praktikum IPA siswa kelas VII dalam materi pokok Organisasi Kehidupan di
MTs. Negeri Ketanggungan Brebes. Artinya, semakin baik penguasaan
penggunaan mikroskop, maka akan semakin baik pula nilai praktikum IPA
siswa kelas VIII prestasi belajar biologi dalam Materi Organisasi Kehidupan di
MTs. Negeri Ketanggungan Brebes.
65
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mempunyai
saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi guru
Hendaknya seorang guru yang baik, guru melakukan identifikasi
terhadap kesulitan siswa dalam menggunakan mikroskop dalam
pembelajaran IPA, sehingga siswa- siswa yang mengalami kesulitan dalam
menggunakan mikroskop menjadi terbiasa dan terlatih serta luwes dalam
menggunakan mikroskop dan hasil dari pengamatannya dapat terlihat dengan
baik dan jelas. Hal ini merupakan upaya guru untuk membantu siswa dalam
mencapai ketuntasannya.
2. Bagi Siswa
Siswa diharapkan turut aktif dalam praktikum IPA khususnya dalam
praktikum menggunakan mikroskop sehingga siswa menyadari mengenai
kelemahannya dalam menggunakan mikroskopdan dapat mengatasi kelemahan
tersebut serta penggunaan mikroskop tidak hanya sekali saja dalam
pembelajaran menggunakan mikroskop tetapi dilakukan berulang-ulang agar
keterampilannya dalam menggunakan mikroskop dapat terasah.
C. Penutup
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Dalam pembuatan skripsi ini, tentunya
peneliti terdapat khilaf yang terucap oleh lisan maupun dalam tulisan. Hal itu
disebabkan karena keterbatasan yang peneliti miliki. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca sangat peneliti harapkan untuk
perbaikan. Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti
sendiri pada khususnya dan para pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT
Asdi Mahasatya. 2006.
Departemen Pendidikan Nasional. Materi Pelatihan Terintegrasi Mata Pelajaran
Sains. Jakarta: Bagian Proyek Pengembangan Sistem dan Pengendalian
Program. 2004.
Depdiknas. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 2005.
_________. Kurikulum KTSP. Jakarta: Depdiknas. 2006.
Djuparnah,Komaruddin. Kamus Karya Tulis Ilmiah. Jakarta: bumi Aksara. 2000.
Karnadi, et.al.Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah.
Leeson, C. Roland. Buku Teks Histolog. Jakarta: EGC.1996.
Maryam, Siti. Penerapan Asasmen Kesulitan Belajar Siswa untuk Menilai
kesulitan Siswa SMP dalam Menggunakan Mikroskop. Thesis. Bandung:
UPI. 2010
Moorman,Thomas. Bagaimana Membuat Proyek Ilmu Pengetahuan Menjadi
Ilmiah.
Musahir. Panduan Pengajaran Biologi. Jakarta: Irfandi Putra. 2003
Nazir, Moh. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. 2005.
P, Dwi sunar. Bimbingan Cepat dan Praktis IPA TERPADU SMP Kelas VII.
Jogjakarta: Tunas Publishing. 2010.
Rustaman,Nuryani Y. et.al., Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: UPI,
2003.
_________, Peranan Praktikum dalam Pembelajran Biologi,1995, online:
http://jurnal jpi. Wordpress.com/peranan praktikum dalam pembelajaran
biologi/pdf/ 24 Desember 2011.
Semiawan,Conny. Pendekatan Keterampilan Proses: Bagaimana Mengaktifkan
siswa dalam belajar. Jakarta: Gramedia.1990.
Sudjana,Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Rosda
karya. 2010.
Sudjiono,Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
2006.
Sugiarto, et al.Teknik Sampling. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2003.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.Bandung: CV
Alfabeta. 2009.
Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Praktiknya. Jakarta:
Bumi Aksara. 2008.
Syabatini, Annisa. Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop dan Sel-sel Penyusun
jaringan Tumbuhan. 2007. [Online]: Http: Annisafunshie’s.
Weblog/pengenalan dan Penggunaan Mikroskop dan Sel-sel Penyusun
Jaringan TUmbuhan/. Diakses pada tanggal 12 Januari 2012
Syah,Muhibbin. Psikologi pendidikan Dengan Pendekatan Baru.
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasinya
dalam KTSP, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010),
Trisnayanti, L. PembelajaranMateri Tingkat Kehidupan melalui Kegiatan
Praktikum Di SMP Negeri 2 Paseh Kabupaten Sumedan. Skripsi.
Bandung: UPI. 2010.
Wulandari, Annisa Rachmi. Profil Kemampuan Psikomotorik Siswa Sekolah
Menengah Atas kelas XII dalam Praktikum Struktur Tumbuhan. Skripsi.
Bandung: UPI. 2010.
Zuriah,Nurul. Metodelogi Penelitian Sosial Dan Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara. 2007.
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Keterampilan Proses Sains dan Karakteristiknya
Tabel 2.2 Prosedur Kerja Ilmiah dalam Praktikum
Tabel 4.1 Tabel Analisis Perhitungan Validitas Butir Soal
Tabel 4.2 Tabel Persentase Validitas Butir Soal
Tabel 4.3 Tabel Nilai Observasi Penguasaan Penggunaan Mikroskop Siswa
Tabel 4.4 Daftar Distribusi Frekuensi Penguasaan Penggunaan Mikroskop Siswa
Tabel 4.5 Kualifikasi Penguasaan Penggunaan Mikroskop
Tabel 4.6 Tabel Nilai Praktikum IPA
Tabel 4.7 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Praktikum IPA
Tabel 4.8 Kualifikasi Nilai Praktikum IPA
Tabel 4.9 Analisis Variasi Regresi Linier Sederhana
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Inti Keterampilan Pendekatan Proses Sains
Gambar 2.2 Mikroskop
Gambar 2.3 Nukleus
Gambar 2.4a. Sel Hewan
Gambar 2.4b. Sel Tumbuhan
Gambar 2.5a. Batang Monokotil
Gambar 2.5b. Batang Dikotil
Gambar 2.6. Kerucut Pengalaman Belajar Edgar Dale
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Peta Kabupaten Brebes
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 3 : Silabus
Lampiran 4 : Soal Pretes
Lampiran 5 : Kunci Jawaban Pre Test
Lampiran 6 : Kisi-kisi Pre Test
Lampiran 7 : Petunjuk Praktikum Penggunaan Mikroskop
Lampiran 8 : Soal Post Test
Lampiran 9 : Kunci Jawaban Post Test
Lampiran 10 : Kisi-kisi Post Test
Lampiran 11 : Pedoman Observasi Penguasaan Penggunaan Mikroskop
Lampiran 12 : Lembar Observasi Penguasaan Penggunaan Mikroskop
Lampiran 13 : Subjek Penelitian
Lampiran 14 : Nilai Praktikum IPA
Lampiran 15 : Nilai Observasi Penguasaan Penggunaan Mikroskop Siswa
Lampiran 16 : Perhitungan Analisis Instrumen Butir Soal
Lampiran 17 : Perhitungan Validitas
Lampiran 18 : Perhitungan Reabilitas
Lampiran 19 : Perhitungan Daya beda
Lampiran 20 : Persiapan Regresi
Lampiran 21 : Uji SPSS Laboratorium Tadris Matematika IAIN Walisongo
Semarang
Lampiran 22 : Foto penelitian
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Ana Mariyana
Tempat/Tanggal Lahir: Brebes, 29Januari 1990
Alamat Asal : Desa Dukuh Tengah 03/3 Kec. KetanggunganBrebes
Jenjang Pendidikan : SD Negeri 3 Dukuh Tengah
MTS NegeriKetanggungan
SMA Negeri 2 Brebes
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang
Demikian daftar riwayat hidup ini penulis buat dengan sebenarbenarnya.
Semarang, 29 Mei 2012
Penulis
Lampiran 1
Peta Kabupaten Brebes
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran : IPA (Biologi)
Kelas/Semester : VII/2
Mata Pelajaran : IPA (IlmunPengetahuan Alam)
Alokasi Waktu : 4 X 40’
Standar Kompetensi : 6. Memahami keanekaragaman makhluk hidup
Kompetensi Dasar : 6.3 Mendeskripsikan keragaman pada sistem
organisme
kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme.
.
Indikator Pembelajaran :
1. Mengetahui nama dan fungsi bagian-bagian
mikroskop
2. Menggunakan mikroskop dengan benar
3. Mendeskripsikan keragaman tingkat jaringan
menurut sel-sel penyusunnya berdasarkan
pengamatan menggunakan mikroskop.
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat:
1.Menggunakan mikroskop dengan benar
2.menggambar jaringan tumbuhan melalui
pengamatan dengan mikroskop;
Karakteristik yang diharapkan : Disiplin (Discipline)
Rasa Hormat dan perhatian (respect)
Tekun (diligent)
Tanggungjawab (responsibility)
Ketelitian (carefullness)
II. Materi Pokok
• Jaringan
KTSP Sains Biologi SMP 1 35
III. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan adalah
A. Eksplorasi sumber bacaan yang relevan;
B. Praktik pengamatan jaringan tumbuhan;
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Pendahuluan
• Motivasi dan Apersepsi
� Apakah kalian pernah melihat sel ataupun jaringan?
� Alat apa yang kalian gunakan unttuk dapat melihat sel dan jaringan
tersebut?
� Apakah kalian tahu fungsi mikroskop dan cara menggunakannya?
B. Kegiatan Inti
� Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi guru:
Menjelaskan nama dan fungsi bagian-bagian mikroskop
Menggunakan cara menggunakan mikroskop
Memfasilitasi peserta didik melekukan percobaan di laboratorium
� Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Guru membimbing peserta didik dalam melakukan praktikum
Guru mempersiapkan pretes yang akan dikerjakan oleh peserta didik
Peserta didik mengerjakan pretes yang telah disiapkan oleh guru
Setelah selesai pretes, guru mendemonstrasikan langkah-langkah
penggunaan mikroskop, pengamatan pada suatu objek, cara
menggambar hasil, menentukan bangun benda dan ukuran benda di
bawah mikroskop.
Peserta didik melakukan eksperimen dengan menggunakan mikroskop,
preparat awetan jaringan tumbuhan
Guru memeriksa dan menilai kegatan eksperimen yang dilakukan
peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika
masih ada peserta didik yang belum dapat melakukannya dengan
benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
Peserta didik membuat kesimpulan dari hasil praktikum.
� Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
C. Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
Bersama-sama dengan peserta didik membuat simpulan pelajaran
Mempersiapkan soal-soal postes
Siswa mengerjakan soal postes
V. Sumber/Bahan Pembelajaran
Sumber/bahan pembelajaran berupa:
a. Buku Konsep dan Penerapan Sains Biologi 1, Tiga Serangkai, halaman
b. 89-106’
c. Alat-alat Praktikum
VI. Penilaian
Penilaian meliputi tes tertulis dan kinerja.
a. Tes Tertulis
Soal Pretes
1. Sebutkan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikun menggunakan
mikroskop!
Jawab :
2. Jelaskan tujuan praktikum menggunakan mikroskop!
Jawab :
3. Sebutkan bagian-bagian mikroskop pada gambar di atas!
Jawab :
4. Jelaskan fungsi bagian mikroskop yang ada pada gambar (minimal 4)!
Jawab :
5. Jelaskan secara singkat cara menggunakan mikroskop!
Jawab :
6. Apa yang kamu lakukan jika preparat basahmu terdapat gelembung udara?
Jawab :
7. Sebutkan tiga cara untuk merawat mikroskop!
Jawab :
Kunci Jawaban Pretes
1. Alat : mikroskop, objek glass, deg glass, pinset, pisau, pipet tetes
Bahan : umbi bawang merah, batang bayam, dan daun Rhoeo discolor
2. Tujuan praktikum:
c
d
d g
i
f e
b
h
� Melatih siswa terampil menggunakan mikroskop.
� Melatih siswa mampu membuat objek pengamatan jaringan tumbuhan
3. Nama bagian-bagian mikroskop:
a. Lensa objektif
b. Tubus
c. Makrometer
d. Micrometer
e. Revolver
f. Lengan mikroskop
g. Lensa objektif
h. Meja preparat
i. Cermin
5 Fungsi bagian-bagian mikroskop:
a. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh
lensa objektif
b. Tubus berfungsi menghubungkan lensa okuler dan lensa objektif
c. Makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara
cepat
d. Micrometer berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop
secara lambat,
e. Revolver berfungsi sebagai temapt melekatnya lensa objektif
f. Lengan mikroskop berfungsi untuk memegang mikroskop pada saat
memindah mikroskop.
a. Lensa objektif berfungsi pembentukn bayangan pertama dan memperbesar
bayangan objek
b. Meja preparat berfungsi sebagai temapt meletakan ojek yang akan diamati
c. Cermin berfungsi untuk memantulkan sinar dari sumber sinar
6 Cara menggunakan mikroskop
a. Meletakkan mikroskop diatas meja yang datar dengan bagian lengan tepat
berada dihadapan kita.
b. Mengatur posisi cermin sambil kedua mata melihat ke dalam okuler,
sehingga didapat lingkaran pandang yang terang
c. Meletakkan preparat di atas meja preparat
d. mengatur pengatur fokus untuk menurunkan tabung mikroskop, sehingga
lensa objektif hampir menyentuh preparat.
e. Sambil melihat lensa okuler memutar pengatur fokus untuk menaikkan
tabung mikroskop perlahan-lahan sehingga preparat bisa terlihat jelas.
7 Jika preparat basah terdapat gelembung udara maka hisap dengan
menggunakan tissu
8 Cara merawat mikroskop
a. Mikroskop harus disimpan ditempat sejuk, kering, bebas debu, bebas dari
uap asam-basa.Tempat penyimpanan yang sesuai adalah kotak mikroskop
yang dilengkapi silica gel,yang bersifat higroskopis sehingga lingkungan
mikroskop tidak lembab. Selain itu dapat pula dalam almari yang diberi
lampu
b. Bagian mikroskop non-optik dapat dibersihkan dengan kain flanel. Untuk
membersihkan debu yang terselip dapat dengan kuas kecil atau kuas lensa
kamera, serta alat semprot atau kuas lembut.
c. Bersihkan kotoran, berkas jari, minyak dan lain-lain pada lensa dengan
menggunakan kain lensa, tissue atau kain lembut yang dibasahi sedikit
alkohol-ether atau isopropyl alkohol. Jangan sekali-kali membersihkan
lensa dengan saputangan atau kain
Skor Penilaian
Skor nomor: 1+2+3+4+5+6+7+8 =100
Jadi : 10+10+10+20+10+20+10+20 =100
Soal Postest
1. Pada saat keadaan kurang terang sebaiknya menggunakan cermin?
Jawab :
2. Jika dalam pengamatan sudah digunakan lensa objektif perbesaran kuat,
tetapi bayangan benda belum dapat terlihat dengan jelas maka digunakan?
Jawab :
3. Pada saat mengamati objek dengan menggunakan mikroskop cahaya, apa
langkah selanjutnya setelah pencahayaan diatur dan objek mikroskopis
telah disiapkan?
Jawab :
4. Jika saat pengamatan kita dan lensa objektif perbesaran menggunakan
lensa okuler perbesaran 10x 40x, maka berapa perbesaran bayangan yang
terlihat dibanding objek yang sesungguhnya?
Jawab :
5. Bagaimana posisi penyimpanan mikroskop yang benar?
Jawab :
6. Bila ingin mengatur banyak sedikitnya cahaya yang diinginkan dalam
mikroskop maka menggunakan bagian mikroskop bagian mana?
Jawab :
KUNCI JAWABAN POSTEST
1. Cermin cembung
2. Pemutar halus (mikrometer)
3. Langkah-langkahnya:
� Mengatur fokus untuk menurunkan tabung mikroskop, sehingga lensa
objektif hampir menyentuh preparat.
� Sambil melihat lensa okuler putar pengatur fokus untuk menaikkan
tabung mikroskop perlahan-lahan sehingga preparat bisa terlihat jelas.
4. 400X
5. Mikroskop harus disimpan ditempat sejuk, kering, bebas debu, bebas dari
uap asam-basa.Tempat penyimpanan yang sesuai adalah kotak mikroskop
yang dilengkapi silica gel, yang bersifat higroskopis sehingga lingkungan
mikroskop tidak lembab. Selain itu dapat pula dalam almari yang diberi
lampu
6. Diafragma
Skor Penilaian:
Nomor soal: 1+2+3+4+5+6= 100
Jadi:
b. Tes Unjuk Kerja
NO. Aspek yang Diamati Skor
1.
Membawa Mikroskop
Dengan dua tangan, tangan satu memegang
kaki mikroskop dan tangan yang satu lagi
memegang lengan mikroskop
4 3 2 1
Mempersiapkan mikroskop untuk
pengamatan
a. Meletakkan mikroskop pada meja yang
datar dan kokoh 4 3 2 1
b. Mengatur posisi cermin sambil kedua mata
melihat ke dalam okuler, sehingga didapat
lingkaran pandang yang terang
4 3 2 1
3.
Memasang kaca objek pada meja preparat
Meletakkan preparat yang akan diamati pada
meja preparat dan menjepitnya agar tidak
bergeser
4 3 2 1
4.
Mendapatkan fokus untuk perbesaran
lemah
a. Menggunakan pemutar kasar untuk
mendapatkan focus
4 3 2 1
b. Menggunakan pemutar halus dengan
melihat melalui 7 okuler, sehingga obyek
pada sediaan nampak jelas
4 3 2 1
5.
Mendapatkan fokus untuk perbesaran kuat
a. Menggunakan perbesaran kuat untuk
mendapatkan hasil yang lebih jelas
4 3 2 1
b. Pada waktu mengganti lensa ,ujung lensa
tidak menyentuh permukaan kaca penutup
4 3 2 1
Total 40
Setiap indikator diberi skor 1 - 4, dengan ketentuan sebagai berikut:
4 : jika dilakukan dengan baik dan sempurna
3 : jika dilakukan dengan baik
2 : jika dilakukan dengan cukup baik
1 : jika dilakukan kurang baik
Jumlah skor 32
Cara menghitung nilai keterampilan penggunaan mikroskop:
Nilai = Jumlah Nilai × 100%
32
Ketanggungan, 28
April 2012
Mengetahui
Guru Ilmu Pengetahuan Alam Peneliti,
Subikhayati, S. Pd.I Ana Mariyana
NIP.197211142007102001 NIM. 083811031
Kepala MTs Negeri Ketanggungan
Drs. Ahsan Aminudin, M.Pd.
NIP.196504091994031001
LAMPIRAN 4
Soal Pretes
8. Sebutkan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikun menggunakan
mikroskop!
Jawab :
9. Jelaskan tujuan praktikum menggunakan mikroskop!
Jawab :
10. Apa nama ilmiah dari bawang merah dan bayam?
Jawab :
11. Sebutkan bagian-bagian mikroskop pada gambar di atas!
Jawab :
12. Jelaskan fungsi bagian mikroskop yang ada pada gambar!
Jawab :
13. Jelaskan secara singkat cara menggunakan mikroskop!
Jawab :
14. Jelaskan secara singkat cara membuat preparat!
Jawab :
15. Apa yang kamu lakukan jika preparat basahmu terdapat gelembung udara?
Jawab :
16. Sebutkan tiga cara untuk merawat mikroskop!
Jawab :
17. Bagaimana kesimpulanmu dari praktikum menggunakan mikroskop?
a
c
d
d g
i
f e
b
h
Nama:
Kelas :
LAMPIRAN 5
Kunci Jawaban Pretes
4. Alat : mikroskop, objek glass, deg glass, pinset, pisau, pipet tetes
Bahan : umbi bawang merah, batang bayam, dan daun Rhoeo discolor
5. Tujuan praktikum:
� Melatih siswa terampil menggunakan mikroskop.
� Melatih siswa mampu membuat objek pengamatan sel epidermis bawang
merang, batang bayam, dan daun Rhoe discolor
6. Nama ilmiah bawang merah Allium cepa dan nama ilmiah bayam adalah
Amaranthus sp
7. Nama bagian-bagian mikroskop:
j. Lensa objektif
k. Tubus
l. Makrometer
m. Micrometer
n. Revolver
o. Lengan mikroskop
p. Lensa objektif
q. Meja preparat
r. Cermin
9 Fungsi bagian-bagian mikroskop:
g. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkanoleh
lensa objektif
h. Tubus berfungsi menghubungkan lensa okuler dan lensa objektif
i. Makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara
cepat
j. Micrometer berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop
secara lambat,
k. Revolver berfungsi sebagai temapt melekatnya lensa objektif
l. Lengan mikroskop berfungsi untuk memegang mikroskop pada saat
memindah mikroskop.
d. Lensa objektif berfungsi pembentukn bayangan pertama dan memperbesar
bayangan objek
e. Meja preparat berfungsi sebagai temapt meletakan ojek yang akan diamati
f. Cermin berfungsi untuk memantulkan sinar dari sumber sinar
10 Cara menggunakan mikroskop
f. Meletakkan mikroskop diatas meja yang datar dengan bagian lengan tepat
berada dihadapan kita.
g. Mengatur posisi cermin sambil kedua mata melihat ke dalam okuler,
sehingga didapat lingkaran pandang yang terang
h. Meletakkan preparat di atas meja preparat
i. mengatur pengatur fokus untuk menurunkan tabung mikroskop, sehingga
lensa objektif hampir menyentuh preparat.
j. Sambil melihat lensa okuler memutar pengatur fokus untuk menaikkan
tabung mikroskop perlahan-lahan sehingga preparat bisa terlihat jelas.
11 Cara membuat preparat
� Menyiapkan alat dan bahan
� Potonglah 1 siung bawang merah menjadi 4 bagian
� Lepaskan salah satu lapisan siungnya yang berdaging
� Peganglah lapisan siungnya dengan permukaan yang cekung menghadap
kalian, lalu patahkan menjadi 2 sehingga pada pinggiran patahan terlihat
selaput tipis.
� Dengan pinset, jepitlah selaput yang tampak, kemudian dengan hati-hati
lepaskan dari lapisan siung tersebut.
� Letakkan selaput pada tetesan air di objek glass, kemudian tutup dengan
dengan deck glass. Usahakan jangan sampai ada gelembung.
� Amatilah dengan mikroskop, mula-mula dengan perbesaran lemah
8. Jika preparat basah terdapat gelembung udara maka hisap dengan
menggunakan tissu
9. Cara merawat mikroskop
d. Mikroskop harus disimpan ditempat sejuk, kering, bebas debu, bebas dari
uap asam-basa.Tempat penyimpanan yang sesuai adalah kotak mikroskop
yang dilengkapi silica gel,yang bersifat higroskopis sehingga lingkungan
mikroskop tidak lembab. Selain itu dapat pula dalam almari yang diberi
lampu
e. Bagian mikroskop non-optik dapat dibersihkan dengan kain flanel. Untuk
membersihkan debu yang terselip dapat dengan kuas kecil atau kuas lensa
kamera, serta alat semprot atau kuas lembut.
f. Bersihkan kotoran, berkas jari, minyak dan lain-lain pada lensa dengan
menggunakan kain lensa, tissue atau kain lembut yang dibasahi sedikit
alkohol-ether atau isopropyl alkohol. Jangan sekali-kali membersihkan
lensa dengan saputangan atau kain
10. Kesimpulan dari praktikum mikroskop
Sel tumbuhan memiliki bagian-bagian yang sangat kecil sehingga hanya bisa
dilihat dengan menggunakan mikroskop. Dengan adanya mikroskop
mempermudah dalam mengamati sel tumbuhan
LAMPIRAN 6
KISI-KISI SOAL PRETEST
No. Indicator Submateri
Jenjang/ dimensi
No.
soal
Jum
lah
soal
CI
faktua
l
C2
prosedur
al
1. Siswa
mengetahui
alat , bahan
yang
digunakan
dalam
praktikum
Alat dan
bahan yang
digunakan
untuk
praktikum
2 1,3 2
2. Siswa
mengetahui
tujuan
praktkum
Tujuan
praktikum
menggunaka
n mikroskop
1 2 1
3. Siswa
memiliki
pengetahuan
dasar tentang
mikroskop
(pemahaman)
Bagian-
bagian
mikroskop
1 4 1
Fungsi
bagian-
bagian
mikroskop
1 5 1
4. Siswa mampu
menerapkan
penggunaan
mikroskop
Langkah-
langkah
penggunaan
mikroskop
1 6 1
5. Siswa mampu
mengetahui
objek yang
diamati
dengan
menggunakan
mikroskop
Cara
membuat
preparat dan
objek yang
diamati
1 1 7,8 1
6. Siswa mampu
memelihara
mikrosko
Cara
memelihara
mikroskop
1 9 1
7, Siswa mampu
menyimpulkan
hasil
praktikum
Kesimpulan
dari
praktikum
1 10 1
Total 10
LAMPIRAN 7
PPRAKTIKUM MIKROSKOP
Menggunakan Mikroskop
2. TUJUAN :
Melatih siswa terampil menggunakan mikroskop.
3. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1) Mikroskop (1buah)
2) Objek glass (1buah)
3) Deg glass (1buah)
4) Pipet tetes (1buah)
5) Pinset (1buah)
6) Silet (1buah)
B. Bahan
1) Preparat Awetan
4. CARA KERJA
A. Cara menggunakan mikroskop
1) Letakkan mikroskop diatas meja yang datar dengan bagian lengan
tepat berada dihadapanmu.
2) Perhatikan lensa okuler. Dilensa itu tertera perbesaran 10 kali.
Dengan perbesaran ini berarti objek akan diperbesar 10 kali dari
ukuran objek sesungguhnya.
3) Perhatikan lensa objektif. Gunakan perbesaran lemah pada lensa
okuler maupun lensa objektif untuk pengamatan awal.
4) Aturlah diafragma agar lensa okuler mendapatkan cahaya yang
cukup terang.
5) Aturlah cermin yang berada dibawah meja preparat agar
mendapatkan cahaya terang.
6) Letakkan kaca preparat diatas meja objek.
7) Aturlan pengatur fokus untuk menurunkan tabung mikroskop,
sehingga lensa objektif hampir menyentuh preparat.
8) Sambil melihat lensa okuler putarlah pengatur fokus untuk
menaikkan tabung mikroskop perlahan-lahan sehingga preparat bisa
terlihat jelas.
5. DATA PENGAMATAN
No. Gambar Keterangan Gambar
KESIMPULAN
—————————————————————————————————
—————————————————————————————————
LAMPIRAN 8
Soal Postest
7. Pada saat keadaan kurang terang sebaiknya menggunakan cermin?
Jawab :
8. Jika dalam pengamatan sudah digunakan lensa objektif perbesaran kuat, tetapi
bayangan benda belum dapat terlihat dengan jelas maka digunakan?
Jawab :
9. Pada saat mengamati objek dengan menggunakan mikroskop cahaya, apa
langkah selanjutnya setelah pencahayaan diatur dan objek mikroskopis telah
disiapkan?
Jawab :
10. Jika saat pengamatan kita dan lensa objektif perbesaran menggunakan lensa
okuler perbesaran 10x 40x, maka berapa perbesaran bayangan yang terlihat
dibanding objek yang sesungguhnya?
Jawab :
11. Bagaimana posisi penyimpanan mikroskop yang benar?
Jawab :
12. Bila ingin mengatur banyak sedikitnya cahaya yang diinginkan dalam
mikroskop maka menggunakan bagian mikroskop bagian mana?
Jawab :
13. Gambarkan sebuah sel tumbuhan (bawang merah) yang kamu lihat dengan
menggunakan mikroskop!
Jawab :
14. Sebutkan bagian-bagian yang ada pada sel bawang merah yang terdapat pada
gambar!
Jawab :
15. Jelaskan fungsi bagian-bagian yang terdapat dalam sel bawang merah!
Jawab :
Nama:
Kelas :
LAMPIRAN 9
KUNCI JAWABAN POSTEST
7. Cermin cembung
8. Pemutar halus (mikrometer)
9. Langkah-langkahnya:
� Mengatur fokus untuk menurunkan tabung mikroskop, sehingga lensa
objektif hampir menyentuh preparat.
� Sambil melihat lensa okuler putar pengatur fokus untuk menaikkan
tabung mikroskop perlahan-lahan sehingga preparat bisa terlihat jelas.
10. 400X
11. Mikroskop harus disimpan ditempat sejuk, kering, bebas debu, bebas dari
uap asam-basa.Tempat penyimpanan yang sesuai adalah kotak mikroskop
yang dilengkapi silica gel, yang bersifat higroskopis sehingga lingkungan
mikroskop tidak lembab. Selain itu dapat pula dalam almari yang diberi
lampu
12. Diafragma
13. Gambar bawang merah
14. Bagian sel bawang merah
a. Dinding sel
b. Inti sel
c. sitoplasma
15. Fungsi bagian-bagian sel tumbuhan
a. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk yang
tetap
b. Inti sel berfungsi dalam mengatur kegiatan sel dan dapat melakukan
replikasi dalam reproduksi sel
c. Sitoplasma berfungsi mencerna makanan secara ekstraseluler dan
untuk melakukan prosesmetabolisme tubuh
LAMPIRAN 10
KISI-KISI POSTEST
No. Indicator Submateri
Jenjang/ dimensi No.
soal
Jumlah
soal CI
faktual
C3
prosedural
1. Siswa
memiliki
pengetahuan
dasar tentang
mikroskop
(pemahaman)
Bagian-
bagian
mikroskop 1 6 1
2. Siswa mampu
menerapkan
penggunaan
mikroskop
menggunakan
cermin 1 1,4 2
menggunakan
makrometer
dan
mikrometer
1 2 1
Langkah-
lagkah
penggunaan
mikroskop
1 3 1
4. Siswa mampu
memelihara
mikrosko
Cara
memelihara
mikroskop
1 5 1
5.
Siswa mampu
menggambar
hasil
pengamatan
Hasil
pengamatan 1 7 1
Member
keterangan
pada gambar
2 8,9 2
Total 9
LAMPIRAN 11
KISI-KISI LEMBAR PENILAIAN OBSERVASI PENGGUNAAN
MIKROSKOP
NO. Aspek yang Diamati Skor
1.
Membawa Mikroskop
Dengan dua tangan, tangan satu memegang
kaki mikroskop dan tangan yang satu lagi
memegang lengan mikroskop
4 3 2 1
2.
Mempersiapkan mikroskop untuk
pengamatan
c. Meletakkan mikroskop pada meja yang
datar dan kokoh 4 3 2 1
d. Membuka difragma sampai maksimum 4 3 2 1
e. Mengatur posisi cermin sambil kedua mata
melihat ke dalam okuler, sehingga didapat
lingkaran pandang yang terang
4 3 2 1
3.
Memasang kaca objek pada meja preparat
Meletakkan preparat yang akan diamati pada
meja preparat
4 3 2 1
menjepitnya agar tidak bergeser
4 3 2 1
4.
Mendapatkan fokus untuk perbesaran
lemah
c. Menggunakan pemutar kasar untuk
mendapatkan focus
4 3 2 1
d. Menggunakan pemutar halus dengan
melihat melalui 7 okuler, sehingga obyek
pada sediaan nampak jelas
4 3 2 1
5.
Mendapatkan fokus untuk perbesaran kuat
c. Menggunakan perbesaran kuat untuk
mendapatkan hasil yang lebih jelas
4 3 2 1
d. Pada waktu mengganti lensa ,ujung lensa
tidak menyentuh permukaan kaca penutup
4 3 2 1
Total 40
Setiap indikator diberi skor 1 - 3, dengan ketentuan sebagai berikut:
4 : jika dilakukan dengan baik dan sempurna
3 : jika dilakukan dengan baik
2 : jika dilakukan kurang baik
1 : jika dilakukan kurang baik
Jumlah skor 40
Cara menghitung nilai keterampilan penggunaan mikroskop:
Nilai = Jumlah Nilai × 100%
40
LAMPIRAN 12
LEMBAR OBSERVASI PENGUASAAN PENGGUNAAN MIKROSKOP
No. Nama Siswa
Indikator
1 2 3 4 5
Jumlah
Siswa
Nilai
Siswa
a a b c a b a b a b
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
Keterangan:
1. Membawa mikroskop :
a. Dengan dua tangan, tangan satu memegang kaki mikroskop dan tangan
yang satu lagi memegang lengan mikroskop
2. Mempersiapkan mikroskop untuk pengamatan
a. Meletakkan mikroskop pada meja yang datar dan kokoh
b. Membuka diafragma sampai maksimum
c. Mengatur posisi cermin sambil kedua mata melihat ke dalam okuler,
sehingga didapat lingkaran pandang yang terang
3. Memasang kaca objek pada meja preparat
a. Meletakkan preparat yang akan diamati pada meja preparat
b. Menjepit sediaan agar tidak bergeser-geser
4. Mendapatkan fokus untuk perbesaran lemah
a. Menggunakan pemutar kasar untuk mendapatkan focus
b. Menggunakan pemutar halus dengan melihat melalui lensa okuler,
sehingga obyek pada sediaan nampak jelas
5. Mendapatkan fokus untuk perbesaran kuat
a. Menggunakan perbesaran kuat untuk mendapatkan hasil yang lebih jelas
b. Pada waktu mengganti lensa ,ujung lensa tidak menyentuh permukaan
kaca penutup
Setiap indikator diberi skor 1 - 4, dengan ketentuan sebagai berikut:
4 : jika dilakukan dengan baik dan sempurna
3 : jika dilakukan dengan baik
2 : jika dilakukan dengan cukup baik
1 : jika dilakukan kurang baik
Jumlah skor 40
Cara menghitung nilai keterampilan penggunaan mikroskop:
Nilai = Jumlah Nilai × 100%
40
No. Nama Kode
1 Abdul Rois S-1
2 Ahmad Fauzan S-2
3 Anisatul wahdah S-3
4 Anisawati S-4
5 Ayu Ratnasari S-5
6 Azharul Faizin S-6
7 Desi Safitri S-7
8 Dimas Fathurrozaq S-8
9 Ega Lu'luil Khasanah S-9
10 Egi Aldyan S-10
11 Ella Yulia Rahmawati S-11
12 Edin Sudrajat S-12
13 Erwin Afrian Wibowo S-13
14 Faqih Azzuri S-14
15 Firya hasanah Afika S-15
16 Ibnu Nurkholik S-16
17 Ika Amelia Nurjanah S-17
18 Imam Ramadahni S-18
19 Istianatun Nida S-19
20 Ita Nur Fadilah S-20
21 Kiki Komalasari S-21
22 M.Khoero Ardli S-22
23 M. Rizki Prasetyo S-23
24 Maulana Yusuf M S-24
25 Miftahul Falaq S-25
26 Mutia Khumairoh S-26
27 Nur Amalia Safitri S-27
28 Rafika Cahaya Sukma S-28
29 Rini Khaerunnisa S-29
30 Rista Ni'amatul Maula S-30
31 Rojikin S-31
32 Siti Khumaeroh S-32
33 Siti Maftukhatul KH S-33
34 Tuti Mafiyanah S-34
35 Umi Puput Fitriyani S-35
36 Wahyuningsih S-36
SUBJEK PENELITIAN PRAKTIKUM PENGGUNAAN MIKROSKOP
1 S-1
2 S-2
3 S-3
4 S-4
5 S-5
6 S-6
7 S-7
8 S-8
9 S-9
10 S-10
11 S-11
12 S-12
13 S-13
14 S-14
15 S-15
16 S-16
17 S-17
18 S-18
19 S-19
20 S-20
21 S-21
22 S-22
23 S-23
24 S-24
25 S-25
26 S-26
27 S-27
28 S-28
29 S-29
30 S-30
31 S-31
32 S-32
33 S-33
34 S-34
35 S-35
36 S-36
80
NILAI PRAKTIKUM SISWA KELAS VII
NILAI PRAKTIKUM
MIKROSKOPNO. KODE
75
65
76
80
76
60
76
66
80
70
80
70
65
70
60
90
70
75
65
56
66
80
Jumlah
73
75
66
70
70
85
70
85
56
2597
75
75
66
80
Rumus:
Kriteria:
Butir soal valid jika rXY > r tabel
40
402
402
=
Pada α = 5% dengan n = 40 diperoleh r tabel =
Karena rXY > r tabel, maka soal no 1 valid
0.312
=9535 136
638
25 100005 100
Perhitungan Validitas Test
Berikut perhitungan validitas butir untuk no 1, untuk butir soal yang lain
dihitung dengan cara yang sama.
No Kode X Y X2
Y2
XY500
2 UC-38 5 98 25 9604 4901 UC-36
4854 UC-1 5 90 25 8100 4503 UC-40
5 90
25 94095 97
25 8100 4506 UC-14 5 85 25 7225 4255 UC-11
4258 UC-16 3 82 9 6724 2467 UC-34
5 79
25 72255 85
25 6241 39510 UC-9 5 77 25 5929 3859 UC-18
22812 UC-26 5 70 25 4900 35011 UC-21
3 69
9 57763 76
9 4761 20714 UC-17 5 68 25 4624 34013 UC-24
20116 UC-6 5 65 25 4225 32515 UC-3
5 64
9 44893 67
25 4096 32018 UC-10 3 63 9 3969 18917 UC-7
1920
UC-19 0UC-23 5 62 25 3844 310
62 0 3844 0
18622 UC-31 0 62 0 3844 021 UC-29
0 61
9 38443 62
0 3721 024 UC-13 3 61 9 3721 18323 UC-5
25 UC-20 5 612627
25 3721 3052525250
180359 9535
rxy
0.496
Σ 136
3637
2829
2607
2607
2607
136 180359
638
3435
30313233
383940
UC-30UC-40UC-22UC-33UC-28UC-35UC-15
UC-39UC-37
UC-8UC-12UC-25UC-2
555050
UC-32UC-27
5505
50
000
58565656555553
48443532
51515150
2525025
250250
000
3364313631363136302530252809
2304193612251024
2601260126012500
2750
2650
2902802800
000
2552550
240
( )( )( ){ } ( ){ }2222
XY
YYNXXN
YX -XYNr
∑−∑∑−∑
∑∑∑=
Rumus:
Keterangan:
: Banyaknya butir soal
: Jumlah dari pq
: Varians total
Kriteria
Apabila r11 > r tabel, maka instrumen tersebut reliabel.
Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh:
= + +
= + +
=
2
15 1
Pada α = 5% dengan n = 35 diperoleh r tabel =
Perhitungan Reliabilitas Test
k
Σpq
s2
Σpq pq1 pq2 pq3 pq35
0.2180 0.1740 0.2040 + . . .+
+ . . .+
0.2480
15 204.969
0.514
3.3210
S2 =
1781102607
= 204.96940
40
Karena r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut
reliabel
3.321
204.969
= 1.054
r11 =
∑−
=
2
2
11S
pqS
1-k
k r
Rumus
Keterangan:
: Daya Pembeda
: Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas
: Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah
: Banyaknya siswa pada kelompok atas
: Banyaknya siswa pada kelompok bawah
Kriteria
<
< <
< <
< <
< <
Perhitungan
Berdasarkan kriteria, No. soal 1 mempunyai daya pembeda baik sekali
20
5 UC-15
51Jumlah Jumlah85
= 1.70
12 UC-26
20
UC-9
13
14
15
16
17 UC-7
3
4
5
6
7
8
9
5 10
11 UC-21 3 11
10 UC-28
5
0
12
5
UC-35 0
5
13
3 8
UC-30
UC-22
UC-18 5 9 UC-33
3
5
UC-34 5 7 UC-4 5
UC-14 5 6
UC-13 3
UC-11 5 5 UC-20 5
UC-1 5 4
0
UC-40 5 3 UC-5 0
UC-38 5 2 UC-31
Kode Skor1 UC-36 5 1 UC-29 3
Perhitungan Daya Pembeda Soal
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk
butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh
seperti pada tabel analisis butir soal.
No Kode Skor
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No
1.00
Interval DP
Sangat Baik
0.00
0.20
0.40
0.70
Kriteria
Sangat jelek
Jelek
Cukup
D
BA
BB
JA
0.00
0.20
51
JB
0.70
DP
DP
DP
DP0.40 Baik
DP
85
2
UC-16
DP =
UC-24
UC-17
UC-3
UC-6
UC-10 3
0
5
18
19
20
UC-19
14
15
16
17
UC-23
19
5
3
5
5
18
20
UC-8
UC-12
UC-25
UC-2
UC-32
UC-27
UC-39
UC-370
0
0
5
5
0
5
0
JB
BB
JA
BA D −=
No. Kode X Y x2 y2 XY
1 S-1 70 75 4900 5625 5250
2 S-2 60 60 3600 3600 3600
3 S-3 75 76 5625 5776 5700
4 S-4 70 66 4900 4356 4620
5 S-5 78 80 6084 6400 6240
6 S-6 63 70 3969 4900 4410
7 S-7 60 76 3600 5776 4560
8 S-8 58 65 3364 4225 3770
9 S-9 70 80 4900 6400 5600
10 S-10 70 76 4900 5776 5320
11 S-11 65 80 4225 6400 5200
12 S-12 70 70 4900 4900 4900
13 S-13 65 65 4225 4225 4225
14 S-14 68 70 4624 4900 4760
15 S-15 60 60 3600 3600 3600
16 S-16 70 90 4900 8100 6300
17 S-17 68 75 4624 5625 5100
18 S-18 73 75 5329 5625 5475
19 S-19 70 66 4900 4356 4620
20 S-20 73 80 5329 6400 5840
21 S-21 68 75 4624 5625 5100
22 S-22 70 65 4900 4225 4550
23 S-23 53 56 2809 3136 2968
24 S-24 68 66 4624 4356 4488
25 S-25 73 80 5329 6400 5840
26 S-26 82 85 6724 7225 6970
27 S-27 65 70 4225 4900 4550
28 S-28 63 85 3969 7225 5355
29 S-29 60 56 3600 3136 3360
30 S-30 63 70 3969 4900 4410
31 S-31 68 80 4624 6400 5440
32 S-32 70 75 4900 5625 5250
33 S-33 70 66 4900 4356 4620
34 S-34 68 70 4624 4900 4760
35 S-35 63 70 3969 4900 4410
36 S-36 68 73 4624 5329 4964
S 2428 2597 164912 189603 176125
Tabel persiapan analisis regresi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran : IPA (Biologi)
Kelas/Semester : VII/2
Mata Pelajaran : IPA (IlmunPengetahuan Alam)
Alokasi Waktu : 4 X 40’
Standar Kompetensi : 6. Memahami keanekaragaman makhluk hidup
Kompetensi Dasar : 6.3 Mendeskripsikan keragaman pada sistem
organisme
kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme.
.
Indikator Pembelajaran :
1. Mengetahui nama dan fungsi bagian-bagian
mikroskop
2. Menggunakan mikroskop dengan benar
3. Mendeskripsikan keragaman tingkat jaringan
menurut sel-sel penyusunnya berdasarkan
pengamatan menggunakan mikroskop.
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat:
1.Menggunakan mikroskop dengan benar
2.menggambar jaringan tumbuhan melalui
pengamatan dengan mikroskop;
Karakteristik yang diharapkan : Disiplin (Discipline)
Rasa Hormat dan perhatian (respect)
Tekun (diligent)
Tanggungjawab (responsibility)
Ketelitian (carefullness)
II. Materi Pokok
• Jaringan
KTSP Sains Biologi SMP 1 35
III. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan adalah
A. Eksplorasi sumber bacaan yang relevan;
B. Praktik pengamatan jaringan tumbuhan;
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Pendahuluan
• Motivasi dan Apersepsi
� Apakah kalian pernah melihat sel ataupun jaringan?
� Alat apa yang kalian gunakan unttuk dapat melihat sel dan jaringan
tersebut?
� Apakah kalian tahu fungsi mikroskop dan cara menggunakannya?
B. Kegiatan Inti
� Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi guru:
Menjelaskan nama dan fungsi bagian-bagian mikroskop
Menggunakan cara menggunakan mikroskop
Memfasilitasi peserta didik melekukan percobaan di laboratorium
� Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Guru membimbing peserta didik dalam melakukan praktikum
Guru mempersiapkan pretes yang akan dikerjakan oleh peserta didik
Peserta didik mengerjakan pretes yang telah disiapkan oleh guru
Setelah selesai pretes, guru mendemonstrasikan langkah-langkah
penggunaan mikroskop, pengamatan pada suatu objek, cara
menggambar hasil, menentukan bangun benda dan ukuran benda di
bawah mikroskop.
Peserta didik melakukan eksperimen dengan menggunakan mikroskop,
preparat awetan jaringan tumbuhan
Guru memeriksa dan menilai kegatan eksperimen yang dilakukan
peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika
masih ada peserta didik yang belum dapat melakukannya dengan
benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
Peserta didik membuat kesimpulan dari hasil praktikum.
� Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
C. Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
Bersama-sama dengan peserta didik membuat simpulan pelajaran
Mempersiapkan soal-soal postes
Siswa mengerjakan soal postes
V. Sumber/Bahan Pembelajaran
Sumber/bahan pembelajaran berupa:
a. Buku Konsep dan Penerapan Sains Biologi 1, Tiga Serangkai, halaman
b. 89-106’
c. Alat-alat Praktikum
VI. Penilaian
Penilaian meliputi tes tertulis dan kinerja.
a. Tes Tertulis
Soal Pretes
1. Sebutkan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikun menggunakan
mikroskop!
Jawab :
2. Jelaskan tujuan praktikum menggunakan mikroskop!
Jawab :
3. Sebutkan bagian-bagian mikroskop pada gambar di atas!
Jawab :
4. Jelaskan fungsi bagian mikroskop yang ada pada gambar (minimal 4)!
Jawab :
5. Jelaskan secara singkat cara menggunakan mikroskop!
Jawab :
6. Apa yang kamu lakukan jika preparat basahmu terdapat gelembung udara?
Jawab :
7. Sebutkan tiga cara untuk merawat mikroskop!
Jawab :
Kunci Jawaban Pretes
1. Alat : mikroskop, objek glass, deg glass, pinset, pisau, pipet tetes
Bahan : umbi bawang merah, batang bayam, dan daun Rhoeo discolor
2. Tujuan praktikum:
c
d
d g
i
f e
b
h
� Melatih siswa terampil menggunakan mikroskop.
� Melatih siswa mampu membuat objek pengamatan jaringan tumbuhan
3. Nama bagian-bagian mikroskop:
a. Lensa objektif
b. Tubus
c. Makrometer
d. Micrometer
e. Revolver
f. Lengan mikroskop
g. Lensa objektif
h. Meja preparat
i. Cermin
5 Fungsi bagian-bagian mikroskop:
a. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh
lensa objektif
b. Tubus berfungsi menghubungkan lensa okuler dan lensa objektif
c. Makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara
cepat
d. Micrometer berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop
secara lambat,
e. Revolver berfungsi sebagai temapt melekatnya lensa objektif
f. Lengan mikroskop berfungsi untuk memegang mikroskop pada saat
memindah mikroskop.
a. Lensa objektif berfungsi pembentukn bayangan pertama dan memperbesar
bayangan objek
b. Meja preparat berfungsi sebagai temapt meletakan ojek yang akan diamati
c. Cermin berfungsi untuk memantulkan sinar dari sumber sinar
6 Cara menggunakan mikroskop
a. Meletakkan mikroskop diatas meja yang datar dengan bagian lengan tepat
berada dihadapan kita.
b. Mengatur posisi cermin sambil kedua mata melihat ke dalam okuler,
sehingga didapat lingkaran pandang yang terang
c. Meletakkan preparat di atas meja preparat
d. mengatur pengatur fokus untuk menurunkan tabung mikroskop, sehingga
lensa objektif hampir menyentuh preparat.
e. Sambil melihat lensa okuler memutar pengatur fokus untuk menaikkan
tabung mikroskop perlahan-lahan sehingga preparat bisa terlihat jelas.
7 Jika preparat basah terdapat gelembung udara maka hisap dengan
menggunakan tissu
8 Cara merawat mikroskop
a. Mikroskop harus disimpan ditempat sejuk, kering, bebas debu, bebas dari
uap asam-basa.Tempat penyimpanan yang sesuai adalah kotak mikroskop
yang dilengkapi silica gel,yang bersifat higroskopis sehingga lingkungan
mikroskop tidak lembab. Selain itu dapat pula dalam almari yang diberi
lampu
b. Bagian mikroskop non-optik dapat dibersihkan dengan kain flanel. Untuk
membersihkan debu yang terselip dapat dengan kuas kecil atau kuas lensa
kamera, serta alat semprot atau kuas lembut.
c. Bersihkan kotoran, berkas jari, minyak dan lain-lain pada lensa dengan
menggunakan kain lensa, tissue atau kain lembut yang dibasahi sedikit
alkohol-ether atau isopropyl alkohol. Jangan sekali-kali membersihkan
lensa dengan saputangan atau kain
Skor Penilaian
Skor nomor: 1+2+3+4+5+6+7+8 =100
Jadi : 10+10+10+20+10+20+10+20 =100
Soal Postest
1. Pada saat keadaan kurang terang sebaiknya menggunakan cermin?
Jawab :
2. Jika dalam pengamatan sudah digunakan lensa objektif perbesaran kuat,
tetapi bayangan benda belum dapat terlihat dengan jelas maka digunakan?
Jawab :
3. Pada saat mengamati objek dengan menggunakan mikroskop cahaya, apa
langkah selanjutnya setelah pencahayaan diatur dan objek mikroskopis
telah disiapkan?
Jawab :
4. Jika saat pengamatan kita dan lensa objektif perbesaran menggunakan
lensa okuler perbesaran 10x 40x, maka berapa perbesaran bayangan yang
terlihat dibanding objek yang sesungguhnya?
Jawab :
5. Bagaimana posisi penyimpanan mikroskop yang benar?
Jawab :
6. Bila ingin mengatur banyak sedikitnya cahaya yang diinginkan dalam
mikroskop maka menggunakan bagian mikroskop bagian mana?
Jawab :
KUNCI JAWABAN POSTEST
1. Cermin cembung
2. Pemutar halus (mikrometer)
3. Langkah-langkahnya:
� Mengatur fokus untuk menurunkan tabung mikroskop, sehingga lensa
objektif hampir menyentuh preparat.
� Sambil melihat lensa okuler putar pengatur fokus untuk menaikkan
tabung mikroskop perlahan-lahan sehingga preparat bisa terlihat jelas.
4. 400X
5. Mikroskop harus disimpan ditempat sejuk, kering, bebas debu, bebas dari
uap asam-basa.Tempat penyimpanan yang sesuai adalah kotak mikroskop
yang dilengkapi silica gel, yang bersifat higroskopis sehingga lingkungan
mikroskop tidak lembab. Selain itu dapat pula dalam almari yang diberi
lampu
6. Diafragma
Skor Penilaian:
Nomor soal: 1+2+3+4+5+6= 100
Jadi:
b. Tes Unjuk Kerja
NO. Aspek yang Diamati Skor
1.
Membawa Mikroskop
Dengan dua tangan, tangan satu memegang
kaki mikroskop dan tangan yang satu lagi
memegang lengan mikroskop
4 3 2 1
Mempersiapkan mikroskop untuk
pengamatan
a. Meletakkan mikroskop pada meja yang
datar dan kokoh 4 3 2 1
b. Mengatur posisi cermin sambil kedua mata
melihat ke dalam okuler, sehingga didapat
lingkaran pandang yang terang
4 3 2 1
3.
Memasang kaca objek pada meja preparat
Meletakkan preparat yang akan diamati pada
meja preparat dan menjepitnya agar tidak
bergeser
4 3 2 1
4.
Mendapatkan fokus untuk perbesaran
lemah
a. Menggunakan pemutar kasar untuk
mendapatkan focus
4 3 2 1
b. Menggunakan pemutar halus dengan
melihat melalui 7 okuler, sehingga obyek
pada sediaan nampak jelas
4 3 2 1
5.
Mendapatkan fokus untuk perbesaran kuat
a. Menggunakan perbesaran kuat untuk
mendapatkan hasil yang lebih jelas
4 3 2 1
b. Pada waktu mengganti lensa ,ujung lensa
tidak menyentuh permukaan kaca penutup
4 3 2 1
Total 40
Setiap indikator diberi skor 1 - 4, dengan ketentuan sebagai berikut:
4 : jika dilakukan dengan baik dan sempurna
3 : jika dilakukan dengan baik
2 : jika dilakukan dengan cukup baik
1 : jika dilakukan kurang baik
Jumlah skor 32
Cara menghitung nilai keterampilan penggunaan mikroskop:
Nilai = Jumlah Nilai × 100%
32
Ketanggungan, 28
April 2012
Mengetahui
Guru Ilmu Pengetahuan Alam Peneliti,
Subikhayati, S. Pd.I Ana
Mariyana
NIP.197211142007102001 NIM. 083811031
Kepala MTs Negeri Ketanggungan
Drs. Ahsan Aminudin, M.Pd.
NIP.196504091994031001
LAMPIRAN 3 SILABUS
Sekolah : MTs Negeri Ketanggungan
Kelas : VII (Tujuh)
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Semester : 2 (Dua)
Standart Kompetensi : 6. Keanekaraganman Makhluk Hidup
Mengetahui Ketanggungan 8 Feruari 2012
Kepala MTs Negeri Ketanggungan Guru Ilmu Pengetahuan Alam
Drs. Ahsan Aminuddin, M. Pd. Subikhayati, S.Pd.I
NIP. 196504091994031001 NIP. 197211142007102001
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok/Pembelajar
an
Kegiatan pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
nilai
karakter Tehnik Bentuk
Instrumen Contoh Instrumen
6.3 Mendeskripsikan
keragaman pada sistem organisasi
kehidupan mulai
dari tingkat sel sampai organis-
me
jaringan
Tatap Muka
Melakukan pengamatan
jaringan tumbuhan
menggunakan
mikroskop
Tugas mandiri
Mencari literature
mengenai jaringan
Tugas terstruktur
Membuat laporan
pengamtan jaringan
tumbuhan menggunakan
mikroskop
Mengetahui nama
dan fungsi bagian
mikroskop
Menggunakan
mikroskop dengan
benar
Mendeskripsikan
keragaman tingkat
jaringan menurut sel
penyusunnya
berdasarkan
pengamatan
menggunakan
mikroskop
.
Tes tertulis dan
tes unjuk kerja
Uraian
Uji petik kerja produk
Produk (laporan
hasil pengamatan),pe
ngamatan unjuk
kerja, pengamatan
sikap, tes
pilihan ganda, tes uraian.
4X40’ Buku
Lembar kerja siswa Preprat awetan
Disiplin
Rasa hormat dan perhatian
Tekun
Tanggung jawab Ketelitian
LAMPIRAN 4
Soal Pretes
1. Sebutkan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikun menggunakan
mikroskop!
Jawab :
2. Jelaskan tujuan praktikum menggunakan mikroskop!
Jawab :
3. Apa nama ilmiah dari bawang merah dan bayam?
Jawab :
4. Sebutkan bagian-bagian mikroskop pada gambar di atas!
Jawab :
5. Jelaskan fungsi bagian mikroskop yang ada pada gambar!
Jawab :
6. Jelaskan secara singkat cara menggunakan mikroskop!
Jawab :
7. Jelaskan secara singkat cara membuat preparat!
Jawab :
8. Apa yang kamu lakukan jika preparat basahmu terdapat gelembung udara?
Jawab :
9. Sebutkan tiga cara untuk merawat mikroskop!
Jawab :
10. Bagaimana kesimpulanmu dari praktikum menggunakan mikroskop?
a
c
d
d g
i
f e
b
h
Nama:
Kelas :
Jawab :
LAMPIRAN 5
Kunci Jawaban Pretes
1. Alat : mikroskop, objek glass, deg glass, pinset, pisau, pipet tetes
Bahan : umbi bawang merah, batang bayam, dan daun Rhoeo discolor
2. Tujuan praktikum:
� Melatih siswa terampil menggunakan mikroskop.
� Melatih siswa mampu membuat objek pengamatan sel epidermis bawang
merang, batang bayam, dan daun Rhoe discolor
3. Nama ilmiah bawang merah Allium cepa dan nama ilmiah bayam adalah
Amaranthus sp
4. Nama bagian-bagian mikroskop:
a. Lensa objektif
b. Tubus
c. Makrometer
d. Micrometer
e. Revolver
f. Lengan mikroskop
g. Lensa objektif
h. Meja preparat
i. Cermin
5 Fungsi bagian-bagian mikroskop:
a. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkanoleh
lensa objektif
b. Tubus berfungsi menghubungkan lensa okuler dan lensa objektif
c. Makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara
cepat
d. Micrometer berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop
secara lambat,
e. Revolver berfungsi sebagai temapt melekatnya lensa objektif
f. Lengan mikroskop berfungsi untuk memegang mikroskop pada saat
memindah mikroskop.
a. Lensa objektif berfungsi pembentukn bayangan pertama dan memperbesar
bayangan objek
b. Meja preparat berfungsi sebagai temapt meletakan ojek yang akan diamati
c. Cermin berfungsi untuk memantulkan sinar dari sumber sinar
6 Cara menggunakan mikroskop
a. Meletakkan mikroskop diatas meja yang datar dengan bagian lengan tepat
berada dihadapan kita.
b. Mengatur posisi cermin sambil kedua mata melihat ke dalam okuler,
sehingga didapat lingkaran pandang yang terang
c. Meletakkan preparat di atas meja preparat
d. mengatur pengatur fokus untuk menurunkan tabung mikroskop, sehingga
lensa objektif hampir menyentuh preparat.
e. Sambil melihat lensa okuler memutar pengatur fokus untuk menaikkan
tabung mikroskop perlahan-lahan sehingga preparat bisa terlihat jelas.
7 Cara membuat preparat
� Menyiapkan alat dan bahan
� Potonglah 1 siung bawang merah menjadi 4 bagian
� Lepaskan salah satu lapisan siungnya yang berdaging
� Peganglah lapisan siungnya dengan permukaan yang cekung menghadap
kalian, lalu patahkan menjadi 2 sehingga pada pinggiran patahan terlihat
selaput tipis.
� Dengan pinset, jepitlah selaput yang tampak, kemudian dengan hati-hati
lepaskan dari lapisan siung tersebut.
� Letakkan selaput pada tetesan air di objek glass, kemudian tutup dengan
dengan deck glass. Usahakan jangan sampai ada gelembung.
� Amatilah dengan mikroskop, mula-mula dengan perbesaran lemah
8. Jika preparat basah terdapat gelembung udara maka hisap dengan
menggunakan tissu
9. Cara merawat mikroskop
a. Mikroskop harus disimpan ditempat sejuk, kering, bebas debu, bebas dari
uap asam-basa.Tempat penyimpanan yang sesuai adalah kotak mikroskop
yang dilengkapi silica gel,yang bersifat higroskopis sehingga lingkungan
mikroskop tidak lembab. Selain itu dapat pula dalam almari yang diberi
lampu
b. Bagian mikroskop non-optik dapat dibersihkan dengan kain flanel. Untuk
membersihkan debu yang terselip dapat dengan kuas kecil atau kuas lensa
kamera, serta alat semprot atau kuas lembut.
c. Bersihkan kotoran, berkas jari, minyak dan lain-lain pada lensa dengan
menggunakan kain lensa, tissue atau kain lembut yang dibasahi sedikit
alkohol-ether atau isopropyl alkohol. Jangan sekali-kali membersihkan
lensa dengan saputangan atau kain
10. Kesimpulan dari praktikum mikroskop
Sel tumbuhan memiliki bagian-bagian yang sangat kecil sehingga hanya bisa
dilihat dengan menggunakan mikroskop. Dengan adanya mikroskop
mempermudah dalam mengamati sel tumbuhan
LAMPIRAN 6
KISI-KISI SOAL PRETEST
No. Indicator Submateri
Jenjang/ dimensi
No.
soal
Jum
lah
soal
CI
faktua
l
C2
prosedur
al
1. Siswa
mengetahui
alat , bahan
yang
digunakan
dalam
praktikum
Alat dan
bahan yang
digunakan
untuk
praktikum
2 1,3 2
2. Siswa
mengetahui
tujuan
praktkum
Tujuan
praktikum
menggunaka
n mikroskop
1 2 1
3. Siswa
memiliki
pengetahuan
dasar tentang
mikroskop
(pemahaman)
Bagian-
bagian
mikroskop
1 4 1
Fungsi
bagian-
bagian
mikroskop
1 5 1
4. Siswa mampu
menerapkan
penggunaan
mikroskop
Langkah-
langkah
penggunaan
mikroskop
1 6 1
5. Siswa mampu
mengetahui
objek yang
diamati
dengan
menggunakan
mikroskop
Cara
membuat
preparat dan
objek yang
diamati
1 1 7,8 1
6. Siswa mampu
memelihara
mikrosko
Cara
memelihara
mikroskop
1 9 1
7, Siswa mampu
menyimpulkan
hasil
praktikum
Kesimpulan
dari
praktikum
1 10 1
Total 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 131 UC-28 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
2 UC-27 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 UC-37 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1
4 UC-13 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
5 UC-17 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1
6 UC-30 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
7 UC-39 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
8 UC-41 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1
9 UC-01 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1
10 UC-23 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0
11 UC-16 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1
12 UC-11 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
13 UC-25 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1
14 UC-02 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0
15 UC-19 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1
16 UC-32 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1
17 UC-15 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1
18 UC-18 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1
19 UC-22 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1
20 UC-24 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
21 UC-26 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1
22 UC-06 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0
23 UC-07 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1
24 UC-08 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0
25 UC-12 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
26 UC-21 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0
27 UC-35 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1
28 UC-40 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1
29 UC-03 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1
30 UC-04 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0
31 UC-05 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0
32 UC-09 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1
33 UC-33 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1
34 UC-31 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0
35 UC-10 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1
36 UC-20 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0
37 UC-34 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1
38 UC-14 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0
39 UC-29 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1
40 UC-36 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1
41 UC-38 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0
ΣX 7 22 21 36 12 32 30 8 29 20 30 31 30
ΣXY 210 660 630 1080 360 960 900 240 870 600 900 930 900
rxy 0,439 0,354 0,331 -0,260 0,312 0,608 0,397 0,273 0,502 0,355 0,509 0,372 0,336
rtabel 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308
Kriteria Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid
BA 7 15 14 16 8 20 19 6 20 14 19 18 19
BB 0 7 7 20 4 12 11 2 9 6 11 13 11
JA 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21
JB 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
DP 0,33 0,36 0,32 -0,24 0,18 0,35 0,35 0,19 0,50 0,37 0,35 0,21 0,35
Kriteria Cukup Cukup Cukup
Sangat
jelek Jelek Cukup Cukup Jelek Baik Cukup Cukup Cukup Cukup
B 7 22 21 36 12 32 30 8 29 20 30 31 30
TK 0,17 0,54 0,51 0,88 0,29 0,78 0,73 0,20 0,71 0,49 0,73 0,76 0,73
Kriteria Sukar Sedang Sedang Mudah Sukar Mudah Mudah Sukar Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah
p 0,17 0,54 0,51 0,88 0,29 0,78 0,73 0,20 0,71 0,49 0,73 0,76 0,73
q 0,83 0,46 0,49 0,12 0,71 0,22 0,27 0,80 0,29 0,51 0,27 0,24 0,27
pq 0,142 0,249 0,250 0,107 0,207 0,171 0,196 0,157 0,207 0,250 0,196 0,184 0,196
Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai
No Soal
Kriteria soal
Daya Pembeda
Tingkat
Kesukaran
Validitas
HASIL ANALISIS UJI COBA SOAL
Reliabilita
s
No Kode
1 UC-282 UC-273 UC-374 UC-135 UC-176 UC-307 UC-398 UC-419 UC-0110 UC-2311 UC-1612 UC-1113 UC-2514 UC-0215 UC-1916 UC-3217 UC-1518 UC-1819 UC-2220 UC-2421 UC-2622 UC-0623 UC-0724 UC-0825 UC-1226 UC-2127 UC-3528 UC-4029 UC-0330 UC-0431 UC-0532 UC-0933 UC-3334 UC-3135 UC-1036 UC-2037 UC-3438 UC-1439 UC-2940 UC-3641 UC-38
ΣX
ΣXYrxyrtabelKriteriaBABBJAJBDP
Kriteria
B
TK
Kriteria
p
q
pq
Kriteria soal
Daya Pembeda
Tingkat
Kesukaran
Validitas
Reliabilita
s
No Kode14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 261 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 00 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 11 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 01 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 11 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 10 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 01 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 00 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 01 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 00 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 00 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 00 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 01 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 00 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 00 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 00 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 00 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 00 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 01 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 00 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 00 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 00 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 10 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 00 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 00 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 00 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 01 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 00 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 00 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 00 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 10 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 01 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 00 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 00 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 00 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 00 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 10 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 00 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0
11 18 24 3 31 34 33 29 35 10 28 21 8
330 540 720 90 930 1020 990 870 1050 300 840 630 240
0,439 0,333 0,466 0,175 0,340 0,245 0,400 0,363 0,343 -0,109 0,352 0,693 0,307
0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308
Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak
9 12 16 2 19 19 20 17 21 2 17 18 5
2 6 8 1 12 15 13 12 14 8 11 3 3
21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
0,33 0,27 0,36 0,05 0,30 0,15 0,30 0,21 0,30 -0,30 0,26 0,71 0,09
Cukup Cukup Cukup Jelek Cukup Jelek Cukup Cukup Cukup
Sangat
jelek Cukup
Baik
sekali Jelek
11 18 24 3 31 34 33 29 35 10 28 21 8
0,27 0,44 0,59 0,07 0,76 0,83 0,80 0,71 0,85 0,24 0,68 0,51 0,20
Sukar Sedang Sedang Sukar Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Sukar Sedang Sedang Sukar
0,27 0,44 0,59 0,07 0,76 0,83 0,80 0,71 0,85 0,24 0,68 0,51 0,20
0,73 0,56 0,41 0,93 0,24 0,17 0,20 0,29 0,15 0,76 0,32 0,49 0,80
0,196 0,246 0,243 0,068 0,184 0,142 0,157 0,207 0,125 0,184 0,217 0,250 0,157
Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang
No Soal
1 UC-282 UC-273 UC-374 UC-135 UC-176 UC-307 UC-398 UC-419 UC-0110 UC-2311 UC-1612 UC-1113 UC-2514 UC-0215 UC-1916 UC-3217 UC-1518 UC-1819 UC-2220 UC-2421 UC-2622 UC-0623 UC-0724 UC-0825 UC-1226 UC-2127 UC-3528 UC-4029 UC-0330 UC-0431 UC-0532 UC-0933 UC-3334 UC-3135 UC-1036 UC-2037 UC-3438 UC-1439 UC-2940 UC-3641 UC-38
ΣX
ΣXYrxyrtabelKriteriaBABBJAJBDP
Kriteria
B
TK
Kriteria
p
q
pq
Kriteria soal
Daya Pembeda
Tingkat
Kesukaran
Validitas
Reliabilita
s
No Kode27 28 29 30 31 32 33 34 350 1 1 1 1 1 0 1 1 300 1 1 1 1 1 1 1 1 291 1 1 1 1 1 0 1 0 281 0 1 1 1 1 1 1 0 281 1 1 1 1 1 1 1 1 271 0 1 1 1 1 1 1 0 261 1 1 1 1 0 1 0 0 260 0 1 1 1 1 1 1 1 251 0 1 0 1 1 1 1 1 250 0 1 1 1 1 1 1 0 241 0 1 0 1 1 1 1 1 240 1 1 1 1 1 0 1 1 230 0 1 1 1 1 1 1 1 220 0 1 1 1 1 1 1 0 210 0 1 1 1 1 0 1 0 210 1 1 1 1 1 1 1 1 210 0 1 1 1 1 0 1 1 210 1 0 0 0 0 0 1 1 210 1 0 0 0 1 1 1 0 210 0 0 0 1 0 1 1 1 200 0 1 1 1 0 0 0 0 201 1 1 1 1 1 0 0 1 190 0 1 0 1 1 1 1 0 191 0 1 1 1 0 1 1 0 191 1 0 1 1 1 0 0 1 180 0 1 1 1 1 1 1 0 180 0 0 0 1 1 1 1 0 170 0 1 0 1 1 1 1 0 170 0 1 0 0 0 0 0 0 170 0 1 1 1 1 1 1 0 170 0 0 0 1 1 1 0 0 160 0 1 0 0 0 1 0 0 150 0 1 0 1 1 1 1 0 150 1 0 1 1 0 0 0 0 150 0 1 1 0 1 0 0 1 130 0 1 1 0 1 0 1 0 131 0 0 0 0 1 0 0 0 130 0 1 1 0 0 0 1 0 120 0 0 0 1 0 0 1 0 100 0 1 1 1 0 0 0 1 100 0 0 0 1 0 0 1 1 911 12 31 26 33 29 23 30 17 805
330 360 930 780 990 870 690 900 510
0,377 0,421 0,382 0,333 0,366 0,413 0,368 0,346 0,213
0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak
7 9 18 16 19 17 14 19 12
4 3 13 10 14 12 9 11 5
21 21 21 21 21 21 21 21 21
20 20 20 20 20 20 20 20 20
0,13 0,28 0,21 0,26 0,20 0,21 0,22 0,35 0,32
Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
11 12 31 26 33 29 23 30 17
0,27 0,29 0,76 0,63 0,80 0,71 0,56 0,73 0,41
Sukar Sukar Mudah Sedang Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang
0,27 0,29 0,76 0,63 0,80 0,71 0,56 0,73 0,41 k = 35
0,73 0,71 0,24 0,37 0,20 0,29 0,44 0,27 0,59 Σpq = 6,758
0,196 0,207 0,184 0,232 0,157 0,207 0,246 0,196 0,243 Vt = 29,159
Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang r11 = 0,791
No Soal
441
841
784729
576
625625
361
441441
324
400400
361
361
81
17001
441
529484
576
441
441
676
Y Y2
784
900
676
289256225225
324289289289
144100100
225169169169
Rumus
Keterangan:
: Tingkat kesukaran
: Jumlah siswa yang menjawab benar
: Jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes
Kriteria
Interval P Kriteria
< <
< <
< <0,70 IK 1,00 Mudah
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk
butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh
seperti pada tabel analisis butir soal.
IK 0,30 Sukar
0,30 IK 0,70 Sedang
Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
P
B
Js
0,00
JS
B P =
+
=
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai tingkat kesukaran yang
UC-2
UC-32
Kelompok BawahKelompok Atas
5
35UC-40
0UC-31
UC-25
8
10
9
7
UC-17
UC-24 UC-8
UC-28
5
5UC-7
5
3
5
3
UC-6
UC-3
0
5
5
0
17
16
15
14
13
UC-12
0
51
3,32
Jumlah
P =85 51
41
85 Jumlah
16
17
0UC-21 3
UC-26 5
UC-35
12 12 UC-15 5
13
14
15
UC-34 5 7
11
UC-9 5 10
UC-18 5
5
UC-22 5
UC-33 0
5UC-4
UC-30 5
5
6 UC-14 5 6
5UC-11 5
3
UC-20 5
4 UC-13 3
UC-5 0
4UC-1
UC-29 3
2
1 UC-36 5 1
UC-38 5 2
No Kode Skor No Kode Skor
11
9
UC-16 3 8
18
19
20
UC-19
UC-23
UC-10 3
0
18
19
0
5 20
UC-27
UC-39
UC-37
0
JS
B P =
Rumus
Keterangan:
: Daya Pembeda
: Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas
: Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah
: Banyaknya siswa pada kelompok atas
: Banyaknya siswa pada kelompok bawah
Kriteria
<
< <
< <
< <
< <
Perhitungan
Perhitungan Daya Pembeda Soal
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk
butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh
seperti pada tabel analisis butir soal.
1,00
Interval DP
Sangat Baik
0,00
0,20
0,40
0,70
Kriteria
Sangat jelek
Jelek
Cukup
D
BA
BB
JA
0,00
0,20
JB
0,70
DP
DP
DP
DP0,40 Baik
DP
JB
BB
JA
BA D −=
Berdasarkan kriteria, No. soal 1 mempunyai daya pembeda baik sekali
20
5 UC-15
51Jumlah Jumlah85
= 1,70
12 UC-26
20
UC-9
13
14
15
16
17 UC-7
3
4
5
6
7
8
9
5 10
11 UC-21 3 11
10 UC-28
5
0
12
5
UC-35 0
5
13
3 8
UC-30
UC-22
UC-18 5 9 UC-33
3
5
UC-34 5 7 UC-4 5
UC-14 5 6
UC-13 3
UC-11 5 5 UC-20 5
UC-1 5 4
0
UC-40 5 3 UC-5 0
UC-38 5 2 UC-31
Kode Skor1 UC-36 5 1 UC-29 3
seperti pada tabel analisis butir soal.
No Kode Skor
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No
5185
2
UC-16
DP =
UC-24
UC-17
UC-3
UC-6
UC-10 3
0
5
18
19
20
UC-19
14
15
16
17
UC-23
19
5
3
5
5
18
20
UC-8
UC-12
UC-25
UC-2
UC-32
UC-27
UC-39
UC-37
0
0
0
5
5
0
5
0
Rumus:
Kriteria:
Butir soal valid jika r XY > r tabel
40
402
402
=
Pada α = 5% dengan n = 40 diperoleh r tabel =
Karena rXY > r tabel, maka soal no 1 valid
0,312
=9535 136
638
25 100005 100
Perhitungan Validitas Test
Berikut perhitungan validitas butir untuk no 1, untuk butir soal yang lain
dihitung dengan cara yang sama.
No Kode X Y X2
Y2
XY500
2 UC-38 5 98 25 9604 4901 UC-36
4854 UC-1 5 90 25 8100 4503 UC-40
5 90
25 94095 97
25 8100 4506 UC-14 5 85 25 7225 4255 UC-11
4258 UC-16 3 82 9 6724 2467 UC-34
5 79
25 72255 85
25 6241 39510 UC-9 5 77 25 5929 3859 UC-18
22812 UC-26 5 70 25 4900 35011 UC-21
3 69
9 57763 76
9 4761 20714 UC-17 5 68 25 4624 34013 UC-24
20116 UC-6 5 65 25 4225 32515 UC-3
5 64
9 44893 67
25 4096 32018 UC-10 3 63 9 3969 18917 UC-7
1920
UC-19 0UC-23 5 62 25 3844 310
62 0 3844 0
18622 UC-31 0 62 0 3844 021 UC-29
0 61
9 38443 62
0 3721 024 UC-13 3 61 9 3721 18323 UC-5
25 UC-20 5 612627
25 3721 3052525250
180359 9535
rxy
0,496
Σ 136
3637
2829
2607
2607
2607
136 180359
638
3435
30313233
383940
UC-30UC-40UC-22UC-33UC-28UC-35UC-15
UC-39UC-37
UC-8UC-12UC-25UC-2
555050
UC-32UC-27
5505
50
000
58565656555553
48443532
51515150
2525025
250250
000
3364313631363136302530252809
2304193612251024
2601260126012500
2750
2650
2902802800
000
2552550
240
( )( )( ){ } ( ){ }2222
XY
YYNXXN
YX -XYNr
∑−∑∑−∑
∑∑∑=
Rumus:
Keterangan:
: Banyaknya butir soal
: Jumlah dari pq
: Varians total
Kriteria
Apabila r11 > r tabel, maka instrumen tersebut reliabel.
Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh:
= + +
= + +
=
2
15 1
Pada α = 5% dengan n = 35 diperoleh r tabel =
Perhitungan Reliabilitas Test
k
Σpqs2
Σpq pq1 pq2 pq3 pq35
0,2180 0,1740 0,2040 + . . .+
+ . . .+
0,2480
15 204,969
0,514
3,3210
S2 =
1781102607
= 204,96940
40
Karena r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut
reliabel
3,321
204,969
= 1,054
r11 =
∑−
=
2
2
11S
pqS
1-k
k r
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 y y2
1 UC-36 5 5 5 8 9 10 10 5 10 5 5 5 5 8 5 100 10000
2 UC-38 5 5 5 10 8 6 6 5 8 5 5 10 5 10 5 98 9604
3 UC-40 5 5 5 8 10 10 6 5 10 5 5 8 5 5 5 97 9409
4 UC-1 5 5 0 7 10 8 10 5 10 5 5 10 0 10 0 90 8100
5 UC-11 5 5 0 10 6 8 3 5 10 5 5 10 5 8 5 90 8100
6 UC-14 5 5 0 7 7 10 6 5 10 0 0 10 5 10 5 85 7225
7 UC-34 5 5 5 6 8 8 10 0 5 5 5 5 5 8 5 85 7225
8 UC-16 3 5 0 8 10 10 3 5 5 5 5 5 5 8 5 82 6724
9 UC-18 5 5 0 10 9 10 8 5 8 0 0 8 0 6 5 79 6241
10 UC-9 5 5 5 8 8 5 8 0 8 5 0 5 5 5 5 77 5929
11 UC-21 3 5 0 7 8 8 6 5 8 0 0 10 5 6 5 76 5776
12 UC-26 5 5 3 10 7 5 3 0 8 5 0 5 5 4 5 70 4900
13 UC-24 3 5 0 5 10 6 6 5 8 0 0 3 5 8 5 69 4761
14 UC-17 5 5 3 5 5 8 3 0 8 5 5 5 5 6 0 68 4624
15 UC-3 3 5 0 8 6 6 3 5 5 5 0 5 5 6 5 67 4489
16 UC-6 5 0 0 7 8 4 5 0 5 0 5 8 5 8 5 65 4225
17 UC-7 5 0 0 7 5 5 7 0 8 5 0 6 5 6 5 64 4096
18 UC-10 3 0 0 7 5 10 10 0 8 5 5 5 0 5 0 63 3969
19 UC-19 0 5 0 4 8 6 3 0 10 5 0 3 5 8 5 62 3844
20 UC-23 5 5 0 8 7 8 5 0 8 5 0 5 0 6 0 62 3844
21 UC-29 3 0 0 5 7 10 10 5 8 5 0 3 0 6 0 62 3844
22 UC-31 0 5 5 4 6 8 8 5 10 0 0 3 0 8 0 62 3844
23 UC-5 0 5 0 4 7 6 10 0 8 5 0 8 0 8 0 61 3721
24 UC-13 3 5 0 4 5 6 3 0 10 5 5 5 5 5 0 61 3721
25 UC-20 5 5 3 10 10 8 4 0 5 0 0 5 0 6 0 61 3721
26 UC-30 5 5 0 7 3 6 8 0 8 5 0 5 0 6 0 58 3364
27 UC-4 5 5 0 10 4 10 4 0 8 0 0 5 0 5 0 56 3136
28 UC-22 5 5 0 8 5 6 6 0 5 0 0 3 0 8 5 56 3136
ANALISIS UJI COBA INSTRUMEN
No KodeNo. Soal
29 UC-33 0 5 5 8 6 5 8 0 8 0 0 5 0 6 0 56 3136
30 UC-28 5 5 0 8 6 4 8 0 8 0 0 3 0 8 0 55 3025
31 UC-35 0 5 5 10 5 7 5 0 5 0 0 3 0 10 0 55 3025
32 UC-15 5 0 0 7 8 8 6 0 5 5 0 3 0 6 0 53 2809
33 UC-8 0 5 0 5 10 8 6 0 5 0 0 6 0 6 0 51 2601
34 UC-12 5 5 3 5 10 6 3 0 8 0 0 3 0 3 0 51 2601
35 UC-25 5 5 0 4 3 8 5 0 5 5 0 5 0 6 0 51 2601
36 UC-2 0 0 0 5 4 7 6 0 10 0 0 3 5 5 5 50 2500
37 UC-32 5 0 5 6 10 6 10 0 1 0 0 0 3 0 3 0 48 2304
38 UC-27 0 5 0 7 5 4 5 0 5 0 0 3 0 10 0 44 1936
39 UC-39 0 0 0 7 5 4 4 0 3 0 0 6 0 6 0 35 1225
40 UC-37 0 0 0 3 7 8 3 0 5 0 0 3 0 3 0 32 1024
SX 136 155 57 277 280 286 243 65 289 105 55 214 90 265 90 2607 178110
rxy 0,496 0,424 0,310 0,404 0,416 0,406 0,214 0,678 0,419 0,472 0,592 0,718 0,574 0,397 0,601 0,991
rtabel 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312
Kriteria
Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
BA 85 85 31 150 154 151 121 55 160 75 50 131 80 141 80
BB 51 70 26 127 126 135 122 10 129 30 5 83 10 124 10
JA 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
JB 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
DP 1,70 0,75 0,25 1,15 1,40 0,80 -0,05 2,25 1,55 2,25 2,25 2,40 3,50 0,85 3,50
Kriteria
Baik
sekali
Baik
sekali
Cuku
p
Baik
sekali
Baik
sekali
Baik
sekali
Sanga
t
jelek
Baik
sekali
Baik
sekali
Baik
sekali
Baik
sekali
Baik
sekali
Baik
sekali
Baik
sekali
Baik
sekali
p 0,68 0,78 0,29 0,69 0,70 0,72 0,61 0,33 0,72 0,53 0,28 0,54 0,45 0,45 0,45
Daya Pembeda
Validitas
q 0,32 0,23 0,72 0,31 0,30 0,29 0,39 0,68 0,28 0,48 0,73 0,47 0,55 0,55 0,55
pq 0,218 0,174 0,204 0,213 0,210
0,204 0,238 0,219 0,200 0,249 0,199 0,249 0,248 0,248 0,248
Kriteria soal
Dipakai
Dipakai
Dibuang
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dibuang
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
k = 15
Spq = 3,321
Vt = 204,969
r11 = 1,054
Reliabilitas
LAMPIRAN 7
PPRAKTIKUM MIKROSKOP
Menggunakan Mikroskop
1. TUJUAN :
Melatih siswa terampil menggunakan mikroskop.
2. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1) Mikroskop (1buah)
2) Objek glass (1buah)
3) Deg glass (1buah)
4) Pipet tetes (1buah)
5) Pinset (1buah)
6) Silet (1buah)
B. Bahan
1) Preparat Awetan
3. CARA KERJA
A. Cara menggunakan mikroskop
1) Letakkan mikroskop diatas meja yang datar dengan bagian lengan
tepat berada dihadapanmu.
2) Perhatikan lensa okuler. Dilensa itu tertera perbesaran 10 kali.
Dengan perbesaran ini berarti objek akan diperbesar 10 kali dari
ukuran objek sesungguhnya.
3) Perhatikan lensa objektif. Gunakan perbesaran lemah pada lensa
okuler maupun lensa objektif untuk pengamatan awal.
4) Aturlah diafragma agar lensa okuler mendapatkan cahaya yang
cukup terang.
5) Aturlah cermin yang berada dibawah meja preparat agar
mendapatkan cahaya terang.
6) Letakkan kaca preparat diatas meja objek.
7) Aturlan pengatur fokus untuk menurunkan tabung mikroskop,
sehingga lensa objektif hampir menyentuh preparat.
8) Sambil melihat lensa okuler putarlah pengatur fokus untuk
menaikkan tabung mikroskop perlahan-lahan sehingga preparat bisa
terlihat jelas.
4. DATA PENGAMATAN
No. Gambar Keterangan Gambar
KESIMPULAN
—————————————————————————————————
—————————————————————————————————
LAMPIRAN 8
Soal Postest
1. Pada saat keadaan kurang terang sebaiknya menggunakan cermin?
Jawab :
2. Jika dalam pengamatan sudah digunakan lensa objektif perbesaran kuat, tetapi
bayangan benda belum dapat terlihat dengan jelas maka digunakan?
Jawab :
3. Pada saat mengamati objek dengan menggunakan mikroskop cahaya, apa
langkah selanjutnya setelah pencahayaan diatur dan objek mikroskopis telah
disiapkan?
Jawab :
4. Jika saat pengamatan kita dan lensa objektif perbesaran menggunakan lensa
okuler perbesaran 10x 40x, maka berapa perbesaran bayangan yang terlihat
dibanding objek yang sesungguhnya?
Jawab :
5. Bagaimana posisi penyimpanan mikroskop yang benar?
Jawab :
6. Bila ingin mengatur banyak sedikitnya cahaya yang diinginkan dalam
mikroskop maka menggunakan bagian mikroskop bagian mana?
Jawab :
7. Gambarkan sebuah sel tumbuhan (bawang merah) yang kamu lihat dengan
menggunakan mikroskop!
Jawab :
8. Sebutkan bagian-bagian yang ada pada sel bawang merah yang terdapat pada
gambar!
Jawab :
9. Jelaskan fungsi bagian-bagian yang terdapat dalam sel bawang merah!
Jawab :
Nama:
Kelas :
LAMPIRAN 9
KUNCI JAWABAN POSTEST
1. Cermin cembung
2. Pemutar halus (mikrometer)
3. Langkah-langkahnya:
� Mengatur fokus untuk menurunkan tabung mikroskop, sehingga lensa
objektif hampir menyentuh preparat.
� Sambil melihat lensa okuler putar pengatur fokus untuk menaikkan
tabung mikroskop perlahan-lahan sehingga preparat bisa terlihat jelas.
4. 400X
5. Mikroskop harus disimpan ditempat sejuk, kering, bebas debu, bebas dari
uap asam-basa.Tempat penyimpanan yang sesuai adalah kotak mikroskop
yang dilengkapi silica gel, yang bersifat higroskopis sehingga lingkungan
mikroskop tidak lembab. Selain itu dapat pula dalam almari yang diberi
lampu
6. Diafragma
7. Gambar bawang merah
8. Bagian sel bawang merah
a. Dinding sel
b. Inti sel
c. sitoplasma
9. Fungsi bagian-bagian sel tumbuhan
a. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk yang
tetap
b. Inti sel berfungsi dalam mengatur kegiatan sel dan dapat melakukan
replikasi dalam reproduksi sel
c. Sitoplasma berfungsi mencerna makanan secara ekstraseluler dan
untuk melakukan prosesmetabolisme tubuh
LAMPIRAN 10
KISI-KISI POSTEST
No. Indicator Submateri
Jenjang/ dimensi No.
soal
Jumlah
soal CI
faktual
C3
prosedural
1. Siswa
memiliki
pengetahuan
dasar tentang
mikroskop
(pemahaman)
Bagian-
bagian
mikroskop 1 6 1
2. Siswa mampu
menerapkan
penggunaan
mikroskop
menggunakan
cermin 1 1,4 2
menggunakan
makrometer
dan
mikrometer
1 2 1
Langkah-
lagkah
penggunaan
mikroskop
1 3 1
4. Siswa mampu
memelihara
mikrosko
Cara
memelihara
mikroskop
1 5 1
5.
Siswa mampu
menggambar
hasil
pengamatan
Hasil
pengamatan 1 7 1
Member
keterangan
pada gambar
2 8,9 2
Total 9
LAMPIRAN 11
KISI-KISI LEMBAR PENILAIAN OBSERVASI PENGGUNAAN
MIKROSKOP
NO. Aspek yang Diamati Skor
1.
Membawa Mikroskop
Dengan dua tangan, tangan satu memegang
kaki mikroskop dan tangan yang satu lagi
memegang lengan mikroskop
4 3 2 1
2.
Mempersiapkan mikroskop untuk
pengamatan
a. Meletakkan mikroskop pada meja yang
datar dan kokoh 4 3 2 1
b. Membuka difragma sampai maksimum 4 3 2 1
c. Mengatur posisi cermin sambil kedua mata
melihat ke dalam okuler, sehingga didapat
lingkaran pandang yang terang
4 3 2 1
3.
Memasang kaca objek pada meja preparat
Meletakkan preparat yang akan diamati pada
meja preparat
4 3 2 1
menjepitnya agar tidak bergeser
4 3 2 1
4.
Mendapatkan fokus untuk perbesaran
lemah
a. Menggunakan pemutar kasar untuk
mendapatkan focus
4 3 2 1
b. Menggunakan pemutar halus dengan
melihat melalui 7 okuler, sehingga obyek
pada sediaan nampak jelas
4 3 2 1
5.
Mendapatkan fokus untuk perbesaran kuat
a. Menggunakan perbesaran kuat untuk
mendapatkan hasil yang lebih jelas
4 3 2 1
b. Pada waktu mengganti lensa ,ujung lensa
tidak menyentuh permukaan kaca penutup
4 3 2 1
Total 40
Setiap indikator diberi skor 1 - 3, dengan ketentuan sebagai berikut:
4 : jika dilakukan dengan baik dan sempurna
3 : jika dilakukan dengan baik
2 : jika dilakukan kurang baik
1 : jika dilakukan kurang baik
Jumlah skor 40
Cara menghitung nilai keterampilan penggunaan mikroskop:
Nilai = Jumlah Nilai × 100%
40
LAMPIRAN 12
LEMBAR OBSERVASI PENGUASAAN PENGGUNAAN MIKROSKOP
No. Nama Siswa
Indikator
1 2 3 4 5
Jumlah
Siswa
Nilai
Siswa
a a b c a b a b a b
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
Keterangan:
1. Membawa mikroskop :
a. Dengan dua tangan, tangan satu memegang kaki mikroskop dan tangan
yang satu lagi memegang lengan mikroskop
2. Mempersiapkan mikroskop untuk pengamatan
a. Meletakkan mikroskop pada meja yang datar dan kokoh
b. Membuka diafragma sampai maksimum
c. Mengatur posisi cermin sambil kedua mata melihat ke dalam okuler,
sehingga didapat lingkaran pandang yang terang
3. Memasang kaca objek pada meja preparat
a. Meletakkan preparat yang akan diamati pada meja preparat
b. Menjepit sediaan agar tidak bergeser-geser
4. Mendapatkan fokus untuk perbesaran lemah
a. Menggunakan pemutar kasar untuk mendapatkan focus
b. Menggunakan pemutar halus dengan melihat melalui lensa okuler,
sehingga obyek pada sediaan nampak jelas
5. Mendapatkan fokus untuk perbesaran kuat
a. Menggunakan perbesaran kuat untuk mendapatkan hasil yang lebih jelas
b. Pada waktu mengganti lensa ,ujung lensa tidak menyentuh permukaan
kaca penutup
Setiap indikator diberi skor 1 - 4, dengan ketentuan sebagai berikut:
4 : jika dilakukan dengan baik dan sempurna
3 : jika dilakukan dengan baik
2 : jika dilakukan dengan cukup baik
1 : jika dilakukan kurang baik
Jumlah skor 40
Cara menghitung nilai keterampilan penggunaan mikroskop:
Nilai = Jumlah Nilai × 100%
40
No. Nama Kode
1 Abdul Rois S-1
2 Ahmad Fauzan S-2
3 Anisatul wahdah S-3
4 Anisawati S-4
5 Ayu Ratnasari S-5
6 Azharul Faizin S-6
7 Desi Safitri S-7
8 Dimas Fathurrozaq S-8
9 Ega Lu'luil Khasanah S-9
10 Egi Aldyan S-10
11 Ella Yulia Rahmawati S-11
12 Edin Sudrajat S-12
13 Erwin Afrian Wibowo S-13
14 Faqih Azzuri S-14
15 Firya hasanah Afika S-15
16 Ibnu Nurkholik S-16
17 Ika Amelia Nurjanah S-17
18 Imam Ramadahni S-18
19 Istianatun Nida S-19
20 Ita Nur Fadilah S-20
21 Kiki Komalasari S-21
22 M.Khoero Ardli S-22
23 M. Rizki Prasetyo S-23
24 Maulana Yusuf M S-24
25 Miftahul Falaq S-25
26 Mutia Khumairoh S-26
27 Nur Amalia Safitri S-27
28 Rafika Cahaya Sukma S-28
29 Rini Khaerunnisa S-29
30 Rista Ni'amatul Maula S-30
31 Rojikin S-31
32 Siti Khumaeroh S-32
33 Siti Maftukhatul KH S-33
34 Tuti Mafiyanah S-34
35 Umi Puput Fitriyani S-35
36 Wahyuningsih S-36
SUBJEK PENELITIAN PRAKTIKUM PENGGUNAAN MIKROSKOP
1 S-1
2 S-2
3 S-3
4 S-4
5 S-5
6 S-6
7 S-7
8 S-8
9 S-9
10 S-10
11 S-11
12 S-12
13 S-13
14 S-14
15 S-15
16 S-16
17 S-17
18 S-18
19 S-19
20 S-20
21 S-21
22 S-22
23 S-23
24 S-24
25 S-25
26 S-26
27 S-27
28 S-28
29 S-29
30 S-30
31 S-31
32 S-32
33 S-33
34 S-34
35 S-35
36 S-36
80
NILAI PRAKTIKUM SISWA KELAS VII
NILAI PRAKTIKUM
MIKROSKOPNO. KODE
75
65
76
80
76
60
76
66
80
70
80
70
65
70
60
90
70
75
65
56
66
80
Jumlah
73
75
66
70
70
85
70
85
56
2597
75
75
66
80
Rumus:
Kriteria:
Butir soal valid jika rXY > r tabel
40
402
402
=
Pada α = 5% dengan n = 40 diperoleh r tabel =
Karena rXY > r tabel, maka soal no 1 valid
0.312
=9535 136
638
25 100005 100
Perhitungan Validitas Test
Berikut perhitungan validitas butir untuk no 1, untuk butir soal yang lain
dihitung dengan cara yang sama.
No Kode X Y X2
Y2
XY500
2 UC-38 5 98 25 9604 4901 UC-36
4854 UC-1 5 90 25 8100 4503 UC-40
5 90
25 94095 97
25 8100 4506 UC-14 5 85 25 7225 4255 UC-11
4258 UC-16 3 82 9 6724 2467 UC-34
5 79
25 72255 85
25 6241 39510 UC-9 5 77 25 5929 3859 UC-18
22812 UC-26 5 70 25 4900 35011 UC-21
3 69
9 57763 76
9 4761 20714 UC-17 5 68 25 4624 34013 UC-24
20116 UC-6 5 65 25 4225 32515 UC-3
5 64
9 44893 67
25 4096 32018 UC-10 3 63 9 3969 18917 UC-7
1920
UC-19 0UC-23 5 62 25 3844 310
62 0 3844 0
18622 UC-31 0 62 0 3844 021 UC-29
0 61
9 38443 62
0 3721 024 UC-13 3 61 9 3721 18323 UC-5
25 UC-20 5 612627
25 3721 3052525250
180359 9535
rxy
0.496
Σ 136
3637
2829
2607
2607
2607
136 180359
638
3435
30313233
383940
UC-30UC-40UC-22UC-33UC-28UC-35UC-15
UC-39UC-37
UC-8UC-12UC-25UC-2
555050
UC-32UC-27
5505
50
000
58565656555553
48443532
51515150
2525025
250250
000
3364313631363136302530252809
2304193612251024
2601260126012500
2750
2650
2902802800
000
2552550
240
( )( )( ){ } ( ){ }2222
XY
YYNXXN
YX -XYNr
∑−∑∑−∑
∑∑∑=
Rumus:
Keterangan:
: Banyaknya butir soal
: Jumlah dari pq
: Varians total
Kriteria
Apabila r11 > r tabel, maka instrumen tersebut reliabel.
Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh:
= + +
= + +
=
2
15 1
Pada α = 5% dengan n = 35 diperoleh r tabel =
Perhitungan Reliabilitas Test
k
Σpq
s2
Σpq pq1 pq2 pq3 pq35
0.2180 0.1740 0.2040 + . . .+
+ . . .+
0.2480
15 204.969
0.514
3.3210
S2 =
1781102607
= 204.96940
40
Karena r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut
reliabel
3.321
204.969
= 1.054
r11 =
∑−
=
2
2
11S
pqS
1-k
k r
Rumus
Keterangan:
: Daya Pembeda
: Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas
: Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah
: Banyaknya siswa pada kelompok atas
: Banyaknya siswa pada kelompok bawah
Kriteria
<
< <
< <
< <
< <
Perhitungan
Berdasarkan kriteria, No. soal 1 mempunyai daya pembeda baik sekali
20
5 UC-15
51Jumlah Jumlah85
= 1.70
12 UC-26
20
UC-9
13
14
15
16
17 UC-7
3
4
5
6
7
8
9
5 10
11 UC-21 3 11
10 UC-28
5
0
12
5
UC-35 0
5
13
3 8
UC-30
UC-22
UC-18 5 9 UC-33
3
5
UC-34 5 7 UC-4 5
UC-14 5 6
UC-13 3
UC-11 5 5 UC-20 5
UC-1 5 4
0
UC-40 5 3 UC-5 0
UC-38 5 2 UC-31
Kode Skor1 UC-36 5 1 UC-29 3
Perhitungan Daya Pembeda Soal
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk
butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh
seperti pada tabel analisis butir soal.
No Kode Skor
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No
1.00
Interval DP
Sangat Baik
0.00
0.20
0.40
0.70
Kriteria
Sangat jelek
Jelek
Cukup
D
BA
BB
JA
0.00
0.20
51
JB
0.70
DP
DP
DP
DP0.40 Baik
DP
85
2
UC-16
DP =
UC-24
UC-17
UC-3
UC-6
UC-10 3
0
5
18
19
20
UC-19
14
15
16
17
UC-23
19
5
3
5
5
18
20
UC-8
UC-12
UC-25
UC-2
UC-32
UC-27
UC-39
UC-370
0
0
5
5
0
5
0
JB
BB
JA
BA D −=
No. Kode X Y x2 y2 XY
1 S-1 70 75 4900 5625 5250
2 S-2 60 60 3600 3600 3600
3 S-3 75 76 5625 5776 5700
4 S-4 70 66 4900 4356 4620
5 S-5 78 80 6084 6400 6240
6 S-6 63 70 3969 4900 4410
7 S-7 60 76 3600 5776 4560
8 S-8 58 65 3364 4225 3770
9 S-9 70 80 4900 6400 5600
10 S-10 70 76 4900 5776 5320
11 S-11 65 80 4225 6400 5200
12 S-12 70 70 4900 4900 4900
13 S-13 65 65 4225 4225 4225
14 S-14 68 70 4624 4900 4760
15 S-15 60 60 3600 3600 3600
16 S-16 70 90 4900 8100 6300
17 S-17 68 75 4624 5625 5100
18 S-18 73 75 5329 5625 5475
19 S-19 70 66 4900 4356 4620
20 S-20 73 80 5329 6400 5840
21 S-21 68 75 4624 5625 5100
22 S-22 70 65 4900 4225 4550
23 S-23 53 56 2809 3136 2968
24 S-24 68 66 4624 4356 4488
25 S-25 73 80 5329 6400 5840
26 S-26 82 85 6724 7225 6970
27 S-27 65 70 4225 4900 4550
28 S-28 63 85 3969 7225 5355
29 S-29 60 56 3600 3136 3360
30 S-30 63 70 3969 4900 4410
31 S-31 68 80 4624 6400 5440
32 S-32 70 75 4900 5625 5250
33 S-33 70 66 4900 4356 4620
34 S-34 68 70 4624 4900 4760
35 S-35 63 70 3969 4900 4410
36 S-36 68 73 4624 5329 4964
S 2428 2597 164912 189603 176125
Tabel persiapan analisis regresi
LAMPIRAN 10
KISI-KISI POSTEST
No. Indicator Submateri
Jenjang/ dimensi
No. soal Jumlah
soal CI
faktual
C3
prosedural
1. Siswa memiliki
pengetahuan
dasar tentang
mikroskop
(pemahaman)
Bagian-
bagian
mikroskop 1 6 1
2. Siswa mampu
menerapkan
penggunaan
mikroskop
menggunakan
cermin 1 1,4 2
menggunakan
makrometer
dan
mikrometer
1 2 1
Langkah-
lagkah
penggunaan
mikroskop
1 3 1
4. Siswa mampu
memelihara
mikrosko
Cara
memelihara
mikroskop
1 5 1
5.
Siswa mampu
menggambar
hasil
pengamatan
Hasil
pengamatan 1 7 1
Member
keterangan
pada gambar
2 8,9 2
Total 9
LAMPIRAN 11
KISI-KISI LEMBAR PENILAIAN OBSERVASI PENGGUNAAN
MIKROSKOP
NO. Aspek yang Diamati Skor
1.
Membawa Mikroskop
Dengan dua tangan, tangan satu memegang
kaki mikroskop dan tangan yang satu lagi
memegang lengan mikroskop
4 3 2 1
2.
Mempersiapkan mikroskop untuk
pengamatan
a. Meletakkan mikroskop pada meja yang
datar dan kokoh 4 3 2 1
b. Membuka difragma sampai maksimum 4 3 2 1
c. Mengatur posisi cermin sambil kedua mata
melihat ke dalam okuler, sehingga didapat
lingkaran pandang yang terang
4 3 2 1
3.
Memasang kaca objek pada meja preparat
Meletakkan preparat yang akan diamati pada
meja preparat
4 3 2 1
menjepitnya agar tidak bergeser
4 3 2 1
4.
Mendapatkan fokus untuk perbesaran
lemah
a. Menggunakan pemutar kasar untuk
mendapatkan focus
4 3 2 1
b. Menggunakan pemutar halus dengan
melihat melalui 7 okuler, sehingga obyek
pada sediaan nampak jelas
4 3 2 1
5.
Mendapatkan fokus untuk perbesaran kuat
a. Menggunakan perbesaran kuat untuk
mendapatkan hasil yang lebih jelas
4 3 2 1
b. Pada waktu mengganti lensa ,ujung lensa
tidak menyentuh permukaan kaca penutup
4 3 2 1
Total 40
Setiap indikator diberi skor 1 - 3, dengan ketentuan sebagai berikut:
4 : jika dilakukan dengan baik dan sempurna
3 : jika dilakukan dengan baik
2 : jika dilakukan kurang baik
1 : jika dilakukan kurang baik
Jumlah skor 40
Cara menghitung nilai keterampilan penggunaan mikroskop:
Nilai = Jumlah Nilai × 100%
40
LAMPIRAN 12
LEMBAR OBSERVASI PENGUASAAN PENGGUNAAN MIKROSKOP
No. Nama Siswa
Indikator
1 2 3 4 5
Jumlah
Siswa
Nilai
Siswa
a a b c a b a b a b
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
Keterangan:
1. Membawa mikroskop :
a. Dengan dua tangan, tangan satu memegang kaki mikroskop dan tangan
yang satu lagi memegang lengan mikroskop
2. Mempersiapkan mikroskop untuk pengamatan
a. Meletakkan mikroskop pada meja yang datar dan kokoh
b. Membuka diafragma sampai maksimum
c. Mengatur posisi cermin sambil kedua mata melihat ke dalam okuler,
sehingga didapat lingkaran pandang yang terang
3. Memasang kaca objek pada meja preparat
a. Meletakkan preparat yang akan diamati pada meja preparat
b. Menjepit sediaan agar tidak bergeser-geser
4. Mendapatkan fokus untuk perbesaran lemah
a. Menggunakan pemutar kasar untuk mendapatkan focus
b. Menggunakan pemutar halus dengan melihat melalui lensa okuler,
sehingga obyek pada sediaan nampak jelas
5. Mendapatkan fokus untuk perbesaran kuat
a. Menggunakan perbesaran kuat untuk mendapatkan hasil yang lebih jelas
b. Pada waktu mengganti lensa ,ujung lensa tidak menyentuh permukaan
kaca penutup
Setiap indikator diberi skor 1 - 4, dengan ketentuan sebagai berikut:
4 : jika dilakukan dengan baik dan sempurna
3 : jika dilakukan dengan baik
2 : jika dilakukan dengan cukup baik
1 : jika dilakukan kurang baik
Jumlah skor 40
Cara menghitung nilai keterampilan penggunaan mikroskop:
Nilai = Jumlah Nilai × 100%
40
No. Nama Kode
1 Abdul Rois S-1
2 Ahmad Fauzan S-2
3 Anisatul wahdah S-3
4 Anisawati S-4
5 Ayu Ratnasari S-5
6 Azharul Faizin S-6
7 Desi Safitri S-7
8 Dimas Fathurrozaq S-8
9 Ega Lu'luil Khasanah S-9
10 Egi Aldyan S-10
11 Ella Yulia Rahmawati S-11
12 Edin Sudrajat S-12
13 Erwin Afrian Wibowo S-13
14 Faqih Azzuri S-14
15 Firya hasanah Afika S-15
16 Ibnu Nurkholik S-16
17 Ika Amelia Nurjanah S-17
18 Imam Ramadahni S-18
19 Istianatun Nida S-19
20 Ita Nur Fadilah S-20
21 Kiki Komalasari S-21
22 M.Khoero Ardli S-22
23 M. Rizki Prasetyo S-23
24 Maulana Yusuf M S-24
25 Miftahul Falaq S-25
26 Mutia Khumairoh S-26
27 Nur Amalia Safitri S-27
28 Rafika Cahaya Sukma S-28
29 Rini Khaerunnisa S-29
30 Rista Ni'amatul Maula S-30
31 Rojikin S-31
32 Siti Khumaeroh S-32
33 Siti Maftukhatul KH S-33
34 Tuti Mafiyanah S-34
35 Umi Puput Fitriyani S-35
36 Wahyuningsih S-36
SUBJEK PENELITIAN PRAKTIKUM PENGGUNAAN MIKROSKOP
1 S-1
2 S-2
3 S-3
4 S-4
5 S-5
6 S-6
7 S-7
8 S-8
9 S-9
10 S-10
11 S-11
12 S-12
13 S-13
14 S-14
15 S-15
16 S-16
17 S-17
18 S-18
19 S-19
20 S-20
21 S-21
22 S-22
23 S-23
24 S-24
25 S-25
26 S-26
27 S-27
28 S-28
29 S-29
30 S-30
31 S-31
32 S-32
33 S-33
34 S-34
35 S-35
36 S-36
70
NILAI OBSERVASI PENGGUNAAN MIKROSKOP
NO. KODE
NILAI Penguasaan
Penggunaan
Mikroskop Siswa
60
75
70
78
63
60
58
70
70
65
70
65
68
60
70
68
73
70
73
68
70
53
68
73
82
65
63
60
63
68
Jumlah 2428
70
70
68
63
68
1 S-1
2 S-2
3 S-3
4 S-4
5 S-5
6 S-6
7 S-7
8 S-8
9 S-9
10 S-10
11 S-11
12 S-12
13 S-13
14 S-14
15 S-15
16 S-16
17 S-17
18 S-18
19 S-19
20 S-20
21 S-21
22 S-22
23 S-23
24 S-24
25 S-25
26 S-26
27 S-27
28 S-28
29 S-29
30 S-30
31 S-31
32 S-32
33 S-33
34 S-34
35 S-35
36 S-36
80
NILAI PRAKTIKUM SISWA KELAS VII
NILAI PRAKTIKUM
MIKROSKOPNO. KODE
75
65
76
80
76
60
76
66
80
70
80
70
65
70
60
90
70
75
65
56
66
80
Jumlah
73
75
66
70
70
85
70
85
56
2597
75
75
66
80
1 S-1
2 S-2
3 S-3
4 S-4
5 S-5
6 S-6
7 S-7
8 S-8
9 S-9
10 S-10
11 S-11
12 S-12
13 S-13
14 S-14
15 S-15
16 S-16
17 S-17
18 S-18
19 S-19
20 S-20
21 S-21
22 S-22
23 S-23
24 S-24
25 S-25
26 S-26
27 S-27
28 S-28
29 S-29
30 S-30
31 S-31
32 S-32
33 S-33
34 S-34
35 S-35
36 S-36
80
NILAI PRAKTIKUM SISWA KELAS VII
NILAI PRAKTIKUM
MIKROSKOPNO. KODE
75
65
76
80
76
60
76
66
80
70
80
70
65
70
60
90
70
75
65
56
66
80
Jumlah
73
75
66
70
70
85
70
85
56
2597
75
75
66
80
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 y
1 UC-1 5 5 0 7 10 8 10 5 10 5 5 10 0 10 0 90
2 UC-2 0 0 0 5 4 7 6 0 10 0 0 3 5 5 5 50
3 UC-3 3 5 0 8 6 6 3 5 5 5 0 5 5 6 5 67
4 UC-4 5 5 0 10 4 10 4 0 8 0 0 5 0 5 0 56
5 UC-5 0 5 0 4 7 6 10 0 8 5 0 8 0 8 0 61
6 UC-6 5 0 0 7 8 4 5 0 5 0 5 8 5 8 5 65
7 UC-7 5 0 0 7 5 5 7 0 8 5 0 6 5 6 5 64
8 UC-8 0 5 0 5 10 8 6 0 5 0 0 6 0 6 0 51
9 UC-9 5 5 5 8 8 5 8 0 8 5 0 5 5 5 5 77
10 UC-10 3 0 0 7 5 10 10 0 8 5 5 5 0 5 0 63
11 UC-11 5 5 0 10 6 8 3 5 10 5 5 10 5 8 5 90
12 UC-12 5 5 3 5 10 6 3 0 8 0 0 3 0 3 0 51
13 UC-13 3 5 0 4 5 6 3 0 10 5 5 5 5 5 0 61
14 UC-14 5 5 0 7 7 10 6 5 10 0 0 10 5 10 5 85
15 UC-15 5 0 0 7 8 8 6 0 5 5 0 3 0 6 0 53
16 UC-16 3 5 0 8 10 10 3 5 5 5 5 5 5 8 5 82
17 UC-17 5 5 3 5 5 8 3 0 8 5 5 5 5 6 0 68
18 UC-18 5 5 0 10 9 10 8 5 8 0 0 8 0 6 5 79
19 UC-19 0 5 0 4 8 6 3 0 10 5 0 3 5 8 5 62
20 UC-20 5 5 3 10 10 8 4 0 5 0 0 5 0 6 0 61
21 UC-21 3 5 0 7 8 8 6 5 8 0 0 10 5 6 5 76
22 UC-22 5 5 0 8 5 6 6 0 5 0 0 3 0 8 5 56
23 UC-23 5 5 0 8 7 8 5 0 8 5 0 5 0 6 0 62
24 UC-24 3 5 0 5 10 6 6 5 8 0 0 3 5 8 5 69
25 UC-25 5 5 0 4 3 8 5 0 5 5 0 5 0 6 0 51
26 UC-26 5 5 3 10 7 5 3 0 8 5 0 5 5 4 5 70
27 UC-27 0 5 0 7 5 4 5 0 5 0 0 3 0 10 0 44
28 UC-28 5 5 0 8 6 4 8 0 8 0 0 3 0 8 0 55
29 UC-29 3 0 0 5 7 10 10 5 8 5 0 3 0 6 0 62
30 UC-30 5 5 0 7 3 6 8 0 8 5 0 5 0 6 0 58
31 UC-31 0 5 5 4 6 8 8 5 10 0 0 3 0 8 0 62
32 UC-32 5 0 5 6 10 6 10 0 1 0 0 0 3 0 3 0 48
33 UC-33 0 5 5 8 6 5 8 0 8 0 0 5 0 6 0 56
34 UC-34 5 5 5 6 8 8 10 0 5 5 5 5 5 8 5 85
ANALISIS HASIL UJI COBA INSTRUMEN
2809
5929
No Kodey2
8100
2500
4489
3136
3721
4225
4096
2601
No. Soal
3969
1936
6724
4624
6241
3844
3721
3136
7225
8100
2601
3721
7225
2304
5776
3136
3844
4761
2601
4900
3025
3844
3364
3844
35 UC-35 0 5 5 10 5 7 5 0 5 0 0 3 0 10 0 55
36 UC-36 5 5 5 8 9 10 10 5 10 5 5 5 5 8 5 100
37 UC-37 0 0 0 3 7 8 3 0 5 0 0 3 0 3 0 32
38 UC-38 5 5 5 10 8 6 6 5 8 5 5 10 5 10 5 98
39 UC-39 0 0 0 7 5 4 4 0 3 0 0 6 0 6 0 35
40 UC-40 5 5 5 8 10 10 6 5 10 5 5 8 5 5 5 97
SX 136 155 57 277 280 286 243 65 289 105 55 214 90 265 90 2607
rxy 0.496 0.424 0.310 0.404 0.416 0.406 0.214 0.417 0.328 0.357 0.366 0.312 0.374 0.402 0.374
rtabel 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312
Kriteria
Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
BA 75 80 14 145 153 157 117 35 162 60 35 128 60 136 55
BB 61 75 43 132 127 129 126 30 127 45 20 86 30 129 35
JA 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
JB 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
DP 0.70 0.25 -1.45 0.65 1.30 1.40 -0.45 0.25 1.75 0.75 0.75 2.10 1.50 0.35 1.00
Kriteria
Baik CukupSangat
jelekBaik
Baik
sekali
Baik
sekali
Sangat
jelekCukup
Baik
sekali
Baik
sekali
Baik
sekali
Baik
sekali
Baik
sekaliCukup
Baik
sekali
p 0.68 0.78 0.29 0.69 0.70 0.72 0.61 0.33 0.72 0.53 0.28 0.54 0.45 0.45 0.45
q 0.32 0.23 0.72 0.31 0.30 0.29 0.39 0.68 0.28 0.48 0.73 0.47 0.55 0.55 0.55
pq 0.218 0.174 0.204 0.213 0.210 0.204 0.238 0.219 0.200 0.249 0.199 0.249 0.248 0.248 0.248
Kriteria soal
Dipakai Dipakai DibuangDipakaiDipakaiDipakaiDibuangDipakai Dipakai DipakaiDipakaiDipakaiDipakaiDipakaiDipakai
k = 15
Spq= 3.321
Vt = 261.194
r11 = 1.058
9604
1024
3025
10000
Reliabilitas
9409
Validitas
180359
Daya Pembeda
1225
Rumus:
Kriteria:
Butir soal valid jika rXY > r tabel
40
402
402
=
Pada α = 5% dengan n = 40 diperoleh r tabel =
Karena rXY > r tabel, maka soal no 1 valid
0.312
=9535 136
638
25 100005 100
Perhitungan Validitas Test
Berikut perhitungan validitas butir untuk no 1, untuk butir soal yang lain
dihitung dengan cara yang sama.
No Kode X Y X2
Y2
XY500
2 UC-38 5 98 25 9604 4901 UC-36
4854 UC-1 5 90 25 8100 4503 UC-40
5 90
25 94095 97
25 8100 4506 UC-14 5 85 25 7225 4255 UC-11
4258 UC-16 3 82 9 6724 2467 UC-34
5 79
25 72255 85
25 6241 39510 UC-9 5 77 25 5929 3859 UC-18
22812 UC-26 5 70 25 4900 35011 UC-21
3 69
9 57763 76
9 4761 20714 UC-17 5 68 25 4624 34013 UC-24
20116 UC-6 5 65 25 4225 32515 UC-3
5 64
9 44893 67
25 4096 32018 UC-10 3 63 9 3969 18917 UC-7
1920
UC-19 0UC-23 5 62 25 3844 310
62 0 3844 0
18622 UC-31 0 62 0 3844 021 UC-29
0 61
9 38443 62
0 3721 024 UC-13 3 61 9 3721 18323 UC-5
25 UC-20 5 612627
25 3721 3052525250
180359 9535
rxy
0.496
Σ 136
3637
2829
2607
2607
2607
136 180359
638
3435
30313233
383940
UC-30UC-40UC-22UC-33UC-28UC-35UC-15
UC-39UC-37
UC-8UC-12UC-25UC-2
555050
UC-32UC-27
5505
50
000
58565656555553
48443532
51515150
2525025
250250
000
3364313631363136302530252809
2304193612251024
2601260126012500
27502650
2902802800
000
2552550240
( )( )( ){ } ( ){ }2222
XY
YYNXXN
YX -XYNr
∑−∑∑−∑
∑∑∑=
Rumus:
Keterangan:
: Banyaknya butir soal
: Jumlah dari pq
: Varians total
Kriteria
Apabila r11 > r tabel, maka instrumen tersebut reliabel.
Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh:
= + +
= + +
=
2
15 1
Pada α = 5% dengan n = 35 diperoleh r tabel =
Perhitungan Reliabilitas Test
k
Σpqs2
Σpq pq1 pq2 pq3 pq35
0.2180 0.1740 0.2040 + . . .+
+ . . .+
0.2480
15 204.969
0.514
3.3210
S2 =
1781102607
= 204.96940
40
Karena r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut
reliabel
3.321
204.969
= 1.054
r11 =
∑−
=
2
2
11S
pqS
1-k
k r
Rumus
Keterangan:
: Daya Pembeda
: Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas
: Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah
: Banyaknya siswa pada kelompok atas
: Banyaknya siswa pada kelompok bawah
Kriteria
<
< <
< <
< <
< <
Perhitungan
Berdasarkan kriteria, No. soal 1 mempunyai daya pembeda baik sekali
20
5 UC-15
51Jumlah Jumlah85
= 1.70
12 UC-26
20
UC-9
13
14
15
16
17 UC-7
3
4
5
6
7
8
9
5 10
11 UC-21 3 11
10 UC-28
5
0
12
5
UC-35 0
5
13
3 8
UC-30
UC-22
UC-18 5 9 UC-33
3
5
UC-34 5 7 UC-4 5
UC-14 5 6
UC-13 3
UC-11 5 5 UC-20 5
UC-1 5 4
0
UC-40 5 3 UC-5 0
UC-38 5 2 UC-31
Kode Skor1 UC-36 5 1 UC-29 3
Perhitungan Daya Pembeda Soal
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk
butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh
seperti pada tabel analisis butir soal.
No Kode Skor
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No
1.00
Interval DP
Sangat Baik
0.00
0.20
0.40
0.70
Kriteria
Sangat jelek
Jelek
Cukup
D
BA
BB
JA
0.00
0.20
51
JB
0.70
DP
DP
DP
DP0.40 Baik
DP
85
2
UC-16
DP =
UC-24
UC-17
UC-3
UC-6
UC-10 3
0
5
18
19
20
UC-19
14
15
16
17
UC-23
19
5
3
5
5
18
20
UC-8
UC-12
UC-25
UC-2
UC-32
UC-27
UC-39
UC-370
0
0
5
5
0
5
0
JB
BB
JA
BA D −=
No. Kode X Y x2 y2 XY
1 S-1 70 75 4900 5625 5250
2 S-2 60 60 3600 3600 3600
3 S-3 75 76 5625 5776 5700
4 S-4 70 66 4900 4356 4620
5 S-5 78 80 6084 6400 6240
6 S-6 63 70 3969 4900 4410
7 S-7 60 76 3600 5776 4560
8 S-8 58 65 3364 4225 3770
9 S-9 70 80 4900 6400 5600
10 S-10 70 76 4900 5776 5320
11 S-11 65 80 4225 6400 5200
12 S-12 70 70 4900 4900 4900
13 S-13 65 65 4225 4225 4225
14 S-14 68 70 4624 4900 4760
15 S-15 60 60 3600 3600 3600
16 S-16 70 90 4900 8100 6300
17 S-17 68 75 4624 5625 5100
18 S-18 73 75 5329 5625 5475
19 S-19 70 66 4900 4356 4620
20 S-20 73 80 5329 6400 5840
21 S-21 68 75 4624 5625 5100
22 S-22 70 65 4900 4225 4550
23 S-23 53 56 2809 3136 2968
24 S-24 68 66 4624 4356 4488
25 S-25 73 80 5329 6400 5840
26 S-26 82 85 6724 7225 6970
27 S-27 65 70 4225 4900 4550
28 S-28 63 85 3969 7225 5355
29 S-29 60 56 3600 3136 3360
30 S-30 63 70 3969 4900 4410
31 S-31 68 80 4624 6400 5440
32 S-32 70 75 4900 5625 5250
33 S-33 70 66 4900 4356 4620
34 S-34 68 70 4624 4900 4760
35 S-35 63 70 3969 4900 4410
36 S-36 68 73 4624 5329 4964
S 2428 2597 164912 189603 176125
Tabel persiapan analisis regresi
Lampiran
Foto Penelitian