pengaruh penguasaan kosa kata bahasa arab …
TRANSCRIPT
PENGARUH PENGUASAAN KOSA KATA BAHASA ARAB TERHADAPKEMAMPUAN BERBAHASA ARAB SISWA PONDOK DARUL
ARQAM MUHAMMADIYAH PUNNIA PINRANG
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperolehGelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd) pada Program Studi
Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Agama IslamUniversitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
HUNAIDU1052414913
FAKULTAS AGAMA ISLAMUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
1439H/2018M
vi
MOTTO
وصل . رب ا لى سار من
Barang siapa berjalan pada jalannya,
maka dia akan sampai (pada tujuannya).
التعب . بعد الا ة ا وما
Tidak ada kenikmatan kecuali setelah kepayahan.
ل . الس وضح العزم صدق اذا
Jika ada kemauan yang sungguh-sungguh, pasti terbukalah jalannya.
Kupersembahkan karya sederhana ini sebagai bukti baktiku
kepada ayah dan ibuku,adikku tercinta,serta keluarga besarku yang
senantiasa mengiringi langkahku dengan do’a dan kasih sayang mereka
yang tulus demi kesuksesanku.
vii
ABSTRAK
Hunaidu, 1052414913 ’’Pengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Arab Terhadap Kemampuan Berbahasa Arab Siswa Pondok Darul Arqam Muhammadiyah Punnia Pinrang.’’ Dibimbing oleh : (Abd. Rahim Razaq dan Mahlani Sabae).
Tujuan penelitian dalam skripsi ini mengacu pada tiga pokok permasalahan antara lain, 1. Untuk mengetahui kemampuan berbahasa Arab siswa Pondok Darul Arqam Muhammdiyah Punnia Pinrang. 2.Untuk mengetahui penguasaan kosa kata bahasa Arab Pondok Darul Arqam Muhammadiyah Punnia Pinrang. 3.Untuk mengetahui pengaruh penguasaan kosa kata bahasa Arab terhadap kemampuan berbahasa Arab siswa Pondok Darul Arqam Muhammadiyah Punnia Pinrang.
Jenis Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi (pengamatan), wawancara, angket dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif yaitu yang bersumber dari angket,dan observasi guna memperoleh informasi yang betul-betul akurat dan dapat di pertanggung jawabkan.
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa: pertama, kemampuan berbahasa Arab siswa Pondok Darul Arqam Muhammadiyah Punnia dapat dikatakan cukup baik karena guru yang mengajar sudah cukup ahli dalam bidang bahasa Arab dan metode pembelajaran dalam menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan kebutuhan. Kedua: penguasaan kosa kata bahasa Arab siswa belom optimal karena tidak adanya indikator terkait penguasaan kosa kata siswa yang berkembang optimal yang meliputi penguasaan kosakata aktif-produktif (berbicara-menulis) dan pasif-reseptif (membaca-menyimak). Ketiga: hasil dari angket menunjukkan bahwa penguasaan kosa kata bahasa Arab tentu berpengaruh terhadap kemampuan berbahasa Arab siswa dan sudah mengalami peningkatan, dan tentunya memiliki metode yang berbeda dari yang sebelumnya sehingga dalam proses pembelajaran tidak menimbulkan kejenuhan. Kata Kunci : Pengaruh, Kemampuan Kosa Kata
viii
ABSTRACT Hunaidu, 1052414913 '' Influence of Arabic Vocabulary Mastery on Arabic Language Ability of Students of Pondok Darul Arqam Muhammadiyah Punnia Pinrang. '' Guided by: (Abd. Rahim Razaq and Mahlani Sabae). The research objective in this thesis refers to three main issues, among others, 1. To find out the Arabic language ability of Pondok Darul Arqam Muhammdiyah Punnia Pinrang students. 2. To find out the vocabulary mastery of Pondok Darul Arqam Muhammadiyah Punnia Pinrang. 3. To find out the influence of Arabic vocabulary mastery on the ability of Arabic language students of Pondok Darul Arqam Muhammadiyah Punnia Pinrang. This type of research is a qualitative descriptive study. In this study data collection was carried out using observation techniques, interviews, questionnaires and documentation. Data analysis was carried out using descriptive qualitative methods which were sourced from questionnaires, and observations in order to obtain information that was truly accurate and could be accounted for. The results of this study explain that: first, the ability to speak Arabic in Pondok Darul Arqam Muhammadiyah Punnia students can be said to be quite good because the teachers who teach are sufficiently skilled in the field of Arabic language and learning methods in delivering subject matter according to need. Second: students' Arabic vocabulary mastery has not been optimal because there are no indicators related to vocabulary mastery of students who develop optimally which includes active-productive vocabulary mastery (speaking-writing) and passive-receptive (reading-listening). Third: the results of the questionnaire indicate that Arabic vocabulary mastery certainly affects the ability of students to speak Arabic and has experienced an increase, and of course has a different method than the previous one so that the learning process does not cause saturation. Keywords: Influence, Vocabulary Ability
viii
KATA PENGANTAR
لام على أشرف الأنبیاء والمرسلین وعلى الھ لاة والس رب العالمین والص الحمد
ا بعد ◌ وصحبھ أجمعین أم
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt atas limpahan
kesempatan sehingga skripsi ini dapat di selesaikan sesuai dengan waktu
yang telah direncanakan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Penguasaan
Kosa Kata Bahasa Arab Terhadap Kemampuan Berbahasa Arab Siswa
Pondok Darul Arqam Muhammadiyah Punnia Pinrang.” Shalawat serta
salam semoga terlimpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang
telah menuntun manusia menuju kebahagiaan hidup didunia dan akhirat.
Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala
kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terimakasih yang
sedalam-dalamnya kepada :
1. Teristimewa kepada kedua orangtua, Ayahanda Ibrahim dan
Ibunda Nurta serta saudara-saudaraku Sarinah, Faharuddin dan
Muh.Said yang telah memberikan bimbingan, kasih sayang, doa,
sumbangan moril dan materil. Semoga tercatat sebagai amal
Ibadah di sisi Allah Swt.
2. Dr. H Abd Rahman Rahim SE., MM, Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
ix
3. Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I, Dekan Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Dra. A. Fajriwati Tadjuddin,M.A, Ketua Prodi Pendidikan Bahasa
Arab Universitas Muhammadiyah Makassar serta staf yang
membantu menyelesaikan hal-hal yang dibutuhkan baik langsung
maupun tidak langsung.
5. Dr. Abd Rahim Razaq .M,Pd, pembimbing I dan Mahlani
Sabae,S.Th.I,MA, pembimbing II yang penuh dengan keikhlasan
dan kesabaran dalam meluangkan waktu untuk memberikan
bimbingan saran serta motivasi sejak penyusunan proposal sampai
kepada penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak / Ibudosen Prodi Pendidikan Bahasa Arab. Dan staf
Universitas Muhammadiyah Makassar, yang telah memberikan
kami ilmu selama menempuh pendidikan di bangku kuliah.
7. Drs. M. Rusni Husain,M.Ag, Bapak Kepala Sekolah MTS
Muhammadiyah Punnia Pinrang, Bapak Drs. Zubair Zainal guru
Bahasa Arab di Pondok Darul Arqam Muhammadiyah Punnia
Pinrang.
8. Teman-teman seangkatan dan yang teristimewa kepada teman-
teman dari kelas bahasa Arab tahun 2013-2018 Prodi Pendidikan
Bahasa Arab.
x
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan sumbangan
yang berarti bagi perkembangan Ilmu Pengetahuan khususnya dibidang
Pendidikan Bahasa Arab.
Dalam penyusunan skripsi ini, tentunya masih terdapat kekurangan
dan yang merupakan wujud keterbatasan penulis. Semoga segala
bantuan dari berbagai pihak mendapat nikmat dari Allah Swt, Aamiin.
Makassar, 20 Sya’ban 1439 H
06 Mei 2018 M
Peneliti
Hunaidu
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPULHALAMAN JUDUL......................................................................................... iPENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................... iiBERITA ACARA MUNAQASYAH.................................................................. iiiPERSETUJUAN PEMBIMBNG ...................................................................... ivPERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................ vMOTTO........................................................................................................... viABSTRAK ...................................................................................................... viiKATA PENGANTAR ...................................................................................... viiiDAFTAR ISI.................................................................................................... xiDAFTAR TABEL ............................................................................................ xiiiBAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 5
D. Manfaat / Kegunaan Penelitian ............................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................ 7
A. Bahasa Arab......................................................................................... 7
B. Kosakata Bahasa Arab......................................................................... 17
C. Penguasaan Kosakata dan Kemampuan Berbahasa Arab .................. 24
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 28
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 28
B. Lokasi Dan Objek Penelitian ................................................................ 28
C. Variabel Penelitian................................................................................ 29
D. Defenisi Operasional Variabel .............................................................. 29
xii
E. Instrumen Penelitian............................................................................. 30
F. Populasi dan Sampel............................................................................ 31
G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 34
H. Teknik Analisa Data.............................................................................. 35
BAB IV HASIL PENELITIAN.......................................................................... 36
A. Deskripsi Lokasi Penelitian .................................................................. 36
B. Kemampuan Berbahasa Arab siswa Pondok Darul Arqam
Muhammadiyah Punnia Pinrang .......................................................... 44
C. Penguasaan Kosa kata bahasa Arab Pondok Darul Arqam
Muhammadiyah Punnia Pinrang .......................................................... 48
D. Pengaruh Penguasaan kosa kata bahasa Arab terhadap
kemampuan berbahasa Arab siswa Pondok Darul Arqam
Muhammadiyah Punnia Pinrang........................................................... 52
BAB V KESIMPULAN .................................................................................. 72
A. Kesimpulan .......................................................................................... 72
B. Saran.................................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA. ....................................................................................... 75
LAMPIRAN - LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel.1 Jumlah Populasi Guru dan Siswa Pondok Darul Arqam
Muhammadiyah Punnia Pinrang..............................................33
Tabel.2 Luas Penggunaan Tanah Pondok Pesantren Darul Arqam
Punnia......................................................................................40
Tabel.3 Fasilitas Penunjang Perpustakaan...........................................41
Tabel.4 Keadaan Guru pada Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul
Arqam Punnia Labumpung.......................................................42
Tabel.5 Keadaan santri Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul
Arqam Punnia Labumpung tahun ajaran 2012/2016................43
Tabel.6 Kurikulum Pembelajaran..........................................................44
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang البحث ) ة (خلفی
Situasi kebahasaan di Indonesia menunjukkan bahwa bahasa
nasional dan bahasa-bahasa daerah terdapat juga pemakaian bahasa-
bahasa asing tertentu terutama bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa
Jerman, dan bahasa Perancis.
Bahasa Arab diakui sebagai bahasa agama yang diajarkan mulaidari kelas satu Ibtidaiyah sampai dengan tingkat tertentu dilembaga-lembaga pendidikan tinggi agama Islam, dan secarakulikuler bahasa arab menjadi mata pelajaran wajib.1
Surah Yusuf Ayat : 2
Terjemahnya:
“Sesungguhnya kami menurunkannya berupa Al qur’an dengan
berbahasa Arab,agar kamu memahaminya.”
Bahasa Arab merupakan bahasa asli atau bahasa ibu dari 221 jutaorang yang menetap di 35 negara. Sebagian dari negara merekamenjadikan bahasa Arab sebagai bahasa resmi. Di tingkatInternasional, bahasa Arab telah diresmikan sebagai bahasa resmiPBB. Sebagai Al qur’an, bahasa Arab menjadi bahasa keagamaanbagi umat Islam di dunia.2
Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang digunakan manusiauntuk saling berinteraksi dan berhubungan dengan berbagaimotivasi dan keperluan yang mereka miliki, juga sebagai
1Azhar Arsyad,Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya, (Yogyakarta :PustakaPelajar 2003), hal.156
2 Azhar Arsyad,Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya, (Yogyakarta :PustakaPelajar 2003).
2
komunikasi manusia beriman kepada Allah SWT yang terwujuddalam bentuk sholat,dzikir,do’a,dan yang lainnya.3
Bahasa mempermudah manusia dalam saling mengenal satu sama
lain, dan juga bahasa merupakan cara seseorang menyampaikan
pendapat dengan cara yang mudah diterima di kalangan masyarakat.
Pengajaran bahasa Arab di Indonesia sampai saat ini belum
mampu menunjukkan keberhasilan yang dibanggakan, bahkan materi
bahasa Arab cenderung menjadi momok dan tidak disukai oleh banyak
siswa. Kenyataan seperti ini membawa kesan bahwa bahasa Arab
merupakan bahasa yang sulit untuk dipelajari dibandingkan dengan
bahasa asing lainnya, meskipun pada dasarnya bahasa Arab tidak sesulit
yang dibayangkan khususnya bagi orang Indonesia yang mayoritasnya
beragama Islam.
Penyebab bahasa Arab cenderung menjadi momok dan tidak
disukai oleh banyak siswa karena kurang berhasilnya pembelajaran
bahasa Arab di Indonesia antara lain orientasi pembelajaran yang hanya
pada penguasaan tata bahasa,kurikulum yang kurang terarah,serta
minimnya kreatifitas pendidik dalam menerapkan metode pembelajaran
bahasa yang bervariasi.
Pengajaran bahasa terdapat empat tujuan yang akan dicapai dalam
taraf keterampilan atau kemahiran yaitu: keterampilan mendengar (
الإستماع مھارات ), keterampilan berbicara ( التحدث مھارات ), keterampilan
3Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama dan BahasaArab, (Jakarta : Rajawali Perss,1994)
3
membaca ( اقراءة مھارات ), serta keterampilan menulis ( الكتابة مھارات ).4
Dengan demikian tujuan pengajaran bahasa adalah agar siswa dapat
menggunakan bahasa tersebut baik lisan maupun tulisan dengan
tepat,fasih,dan bebas untuk berkomunikasi dengan orang yang
menggunakan bahasa tersebut.
Setiap keterampilan erat sekali berhubungan dengan tigaketerampilan lainnya dengan cara yang beraneka rona. Dalammemperoleh keterampilan berbahasa biasanya kita melalui suatuhubungan urutan yang teratur mula-mula, pada masa kecil, kitabelajar menyimak atau mendengarkan, berbicara, membaca, danmenulis.Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakansatu kesatuan atau catur tunggal.5
Memahami dan menguasai keempat keterampilan tersebut siswa
harus menguasai perbendaharaan yang cukup dengan mengetahui
perbendaharaan pola tiap-tiap kalimat maka akan mudah memahami isi
dan kedudukan kalimat itu sendiri. Dengan demikian untuk memperoleh
empat keterampilan sebagaimana tersebut diatas bahwa menguasai dan
memahami pada tiap-tiap kalimat adalah modal utama yang harus dimiliki
oleh siswa.H.G.Tarigan mengatakan bahwa:
“Kualitas berbahasa seseorang jelas tergantung pada kualitas dankuantitas kosakata yang dimilikinya,semakin banyak kosakata yangdimiliki maka semakin besar juga kemungkinan untuk keterampilanberbahasa.”6
Imam Banawi juga mengatakan demikian; ”Oleh karena itukedudukan utama dan yang meminta perhatian paling banyak untuk
4Henry Guntur Taringan, Pengajaran Kosa Kata, (Bandung : Angkasa, 1986),hal.2
5Henry Guntur Taringan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa,(Angkasa, 1987), hal.1
6H.G.Tarigan, Kosa Kata Pengajaran, (Bandung : Angkasa, 1986), hal.2
4
mempelajarinya,tidak terkecuali pula dalam bahasa Arab yakniperihal kata memang paling banyak dibicarakan.7
Kosa kata adalah hal pertama yang mempengaruhi cara berbahasa
manusia,ketika manusia mengetahui banyak kosa kata dapat mendukung
kemampuannya dalam berbahasa. Pada dasarnya kosa kata itu yang
paling utama untuk dipelajari. Karena kosa kata yang akan disusun
menjadi suatu kalimat yang akan digunakan manusia dalam sehari-hari.
Penulis sangat menyadari bahwa kedudukan kosakata mempunyai
peranan yang penting dalam bahasa Arab terutama dalam meningkatkan
keterampilan membaca bahasa Arab. Namun dalam kenyataanya proses
pengajaran mufradat bahasa Arab sebagai bahasa asing orang indonesia
tidak terlepas dari adanya problem-problem. Djuwairiyah Dahlan
mengemukakan bahwa: Adanya problem bahasa arab yang dialami oleh
siswa Indonesia karena terdapat perbedaan-perbedaan antara bahasa
Arab dan bahasa Indonesia. Perbedaan itu antara lain meliputi: “1) Sistem
tata bunyi (fonologi), 2) Tata bahasa ( رف الص و حوا الن ), 3) Perpendaharaan
kata ( المفردات ), 4) Susunan Kata ( Uslub), 5) Tulisan (Imla’).”8
Siswa Pondok Darul Arqam yang mengalami problem bahasa
karena perbedaan-perbedaan tersebut, salah satunya adalah kosakata.
Perbedaan kosakata bahasa Arab yang dipelajari oleh siswa ini
7Imam Banawi, Tata Bahasa Arab, (Surabaya : Al-Ikhlas, 1987), hal.508Djuwairiyah Dahlan, Metode Belajar Mengajar Bahasa Arab, (Surabaya : Al-
Ikhlas,1984),hal.334
5
mendorong keinginan penulis untuk mengetahui bagaimana siswa
mempelajari kosakata bahasa Arab?
Mengetahui pentingnya kosakata bagi siswa dalam berbahasa
asing khususnya bahasa Arab diperlukan kosakata yang cukup. Maka
penulis merasa tertarik untuk meneliti bagaimana pengaruh penguasaan
kosakata bahasa Arab terhadap kemampuan siswa berbahasa Arab
Pondok Darul Arqam.
B. Rumusan Masalah البحث ) (أسئلة
Dari uraikan latar belakang diatas,maka rumusan masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana kemampuan berbahasa Arab siswa Pondok Darul
Arqam Muhammadiyah Punnia Pinrang?
2. Bagaimana penguasaan kosa kata bahasa Arab Pondok Darul
Arqam Muhammadiyah Punnia Pinrang?
3. Bagaimana pengaruh penguasaan kosa kata bahasa Arab
terhadap kemampuan berbahasa Arab siswa Pondok Darul Arqam
Muhammadiyah Punnia Pinrang?
C. Tujuan Penelitian البحث ) (اھداف
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui kemampuan berbahasa Arab siswa Pondok
Darul Arqam Muhammdiyah Punnia Pinrang.
6
2. Untuk mengetahui penguasaan kosa kata bahasa Arab Pondok
Darul Arqam Muhammadiyah Punnia Pinrang.
3. Untuk mengetahui pengaruh penguasaan kosa kata bahasa Arab
terhadap kemampuan berbahasa Arab siswa Pondok Darul Arqam
Muhammadiyah Punnia Pinrang.
D. Manfaat Penelitian البحث ) (اھمیة
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1. Diharapkan dapat menjadi tolak ukur dalam upaya meningkatkan
keberhasilan proses belajar mengajar bahasa Arab Pondok Darul
Arqam.
2. Dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi guru bahasa Arab
untuk memperbaiki metode dalam pengajaran bahasa Arab.
3. Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan berfikir ilmiah bagi
penulis dan umumnya bagi pembaca dalam pengajaran bahasa
Arab.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Bahasa Arab ( ة العربی (اللغة
1. Pengertian Bahasa Arab ( ة العربی اللغة تعریف )
Pengertian bahasa menurut para ahli bahasa berbeda-beda. Hal ini
dipengaruhi oleh sudut pandang mereka yang berbeda-beda terhadap
bahasa itu sendiri.
Namun dibalik perbedaan itu terdapat manfaat yang besar yang
dapat diambil, yaitu dari perbedaan itu justru dapat saling melengkapi
suatu pengertian bahasa, sekaligus menunjukkan betapa luasnya arti
bahasa itu.
Kamus Umum Bahasa Indonesia mendefenisikan Bahasa adalah
sistem lambang yang dipakai orang untuk melahirkan pikiran dan
perasaan.
Fathi Ali Yunus mengatakan:
Bahasa dapat diartikan sebagai sejumlah aturan dari berbagaikebiasaan ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi diantaraindividu dalam sebuah komunitas, dan digunakan dalam urusankehidupan mereka.1
Istilah bahasa dalam bahasa Indonesia sama dengan lughat-un
dalam bahasa Arab. Ibn Jinny yang dikutip oleh Chatibul Umam dalam
bukunya Aspek-aspek Fundamental dalam mempelajari Bahasa Arab,
1Imam Makruf, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Aktif, (Semarang : Need’sPress, 2009), hlm.1.
8
mengatakan bahwa bahasa adalah: “Bunyi-bunyi yang digunakan oleh
setiap kaum untuk mengekspresikan keinginannya”.2
Dua pengertian di atas, dapat dipahami bahwa bahasa adalah alat
komunikasi yang digunakan oleh setiap manusia dalam menyampaikan
setiap ide (gagasan) yang timbul dari pikiran, perasaan dan keinginannya.
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa asing yang banyak
digunakan oleh penduduk dunia terutama di negara timur tengah tak
terkecuali Indonesia. Tidak bisa diragukan lagi bahwa bahasa Arab wajib
dikuasai oleh setiap orang yang ingin mendalami ajaran islam. Hal ini
dikarenakan sumber ajaran Islam baik Al-qur’an maupun Hadits
menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa pengantar.
Mempelajari bahasa Arab tidaklah semudah mempelajari bahasapertama kita yakni bahasa Indonesia maupun bahasa Bugis. Adabanyak problematika yang harus dihadapi oleh seseorang yang inginmempelajari bahasa tersebut baik yang bersifat linguistik seperti tatabunyi,kosa kata, tata tulisan maupun yang bersifat non-linguistikyaitu menyangkut sosio-kultural atau sosial budaya.3
Pengajaran bahasa asing khususnya bahasa arab berbeda dengan
bahasa lainnya, karena pelajaran bahasa arab mengutamakan beberapa
kemahiran yaitu kemahiran menyimak, kemahiran membaca,kemahiran
berbicara dan kemahiran menulis. Dalam hal ini sesuai dengan tujuan
utama pengajaran bahasa adalah menumbuhkan dan mengembangkan
kamahiran berbahasa.
2Chatibul Umam, Aspek-Aspek Pundamental dalam Mempelajari Bahasa Arab,Bandung: Al-Ma’rif, 1980.h
3A.Akrom Malibary, Pedoman Pengajaran Bahasa Arab Pada Perguruan Tinggi,(Jakarta: DA Depag, 1996), hlm.79
9
Salah satu komponen yang ada dalam bahasa Arab adalah
kosakata Oleh sebab itu kosakata harus diajarkan dengan .(المفــــــــــردات)
teknik dan metode yang baik agar dapat membantu memudahkan dalam
menambah perbendaharaan kosakata.
Pengajaran bahasa, salah satu segi yang mendapat sorotan adalah
segi metode, sukses tidaknya program pengajaran bahasa asing sering
dinilai dari segi metode yang digunakan, sebab metodelah yang
menentukan isi dan cara mengajarkan bahasa. “Secara etimologi, bahasa
diartikan sebagai sistem lambang bunyi yang digunakan oleh para
anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan
mengidentifikasikan diri”.4
Bahasa Arab juga dapat dimaknai dengan ucapan (perkataan) yang
baik, tingkah laku yang baik dan sopan santun. Sedangkan dalam
pengertian terminologi (istilah), bahasa didefenisikan secara berbeda oleh
beberapa tokoh. Diantaranya adalah : Harimurti mendefenisikan bahasa
sebagai sistem lambang yang digunakan masyarakat untuk bekerja sama
berinteraksi dan mengidentifikasi diri.
Melihat defenisi-defenisi yang telah diungkapkan di atas, terdapat
kata kunci yang mengandung pengertian khusus, sekaligus mengandung
pengertian umum. Yakni kata “simbol” . hal ini menunjukkan bahwa
bahasa pada dasarnya merupakan sistem simbol yang ada di alam
semesta raya. Seluruh fenomena simbolis yang terdapat dalam kehidupan
4Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,cet.Ke-10, (Jakarta : Balai Pustaka, 1999), hal. 77
10
manusia, dan realitas empirik di alam semesta ini, dapat dikatakan
sebagai bahasa. Dengan demikian, perkembangan bahasa berkelindan
(seiring) dengan perkembangan alam dan zaman.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan bahasa lambang bunyi suara yang dihasilkan oleh alat
ucap manusia, sebagai alat komunikasi bagi komunitas masyarakat
tertentu, misalnya masyarakat Jawa memiliki bahasa Jawa, Masyarakat
Arab melahirkan bahasa Arab, dan lain sebagainya. Dengan demikian,
yang dimaksud dengan bahasa Arab dalam penelitian ini adalah, lambang
bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap masyarakat Arab, sebagai alat
berkomunikasi dan menyampaikan pesan ( lisan dan tulisan), termasuk
bahasa Arab yang dipakai dalam literatur, buku,kitab dan berbagai media
ilmiah lainnya.
Akhirnya dapat disimpulkan, bahwa yang dimaksud dengan bahasa
Arab dalam penelitian ini adalah bahasa Arab di dalam buku Nahwu
Sharof yang menjadi rujukan dan pegangan utama guru dalam proses
pengajaran dan pembelajaran kepada siswa yakni bahasa Arab.
2. Sejarah Perkembangan Bahasa Arab ( ة العربی اللغة زراعة تاریخ )
Bahasa Arab merupakan bahasa Semitik yang muncul dari daerah
Semit (sekarang termasuk wilayah Arab Saudi). Secara kuantitatif, bahasa
Arab Smitik merupakan bahasa terbesar (mayoritas) dari sekian banyak
rumpun dalam bahasa Arab. Bahasa Arab modern berasal dari bahasa
Arab klasik yang telah menjadi bahasa kesusastraan dan bahasa liturgi
11
Islam sejak dari abad ke-6 Masehi. Bahasa Arab telah memberi banyak
kosa kata kepada bahasa lain di dunia islam, termasuk bahasa Indonesia.
Semasa abad pertengahan, bahasa Arab juga merupakan alat
utama budaya, khususnya dalam bidang sains,matematika dan filsafat.
3. Metode-Metode Pembelajaran Bahasa Arab ( ة العربی اللغة تعلم طریقة )
Metode merupakan rancangan kurikulum dan langkah-langkah
umum tentang penerapan teori-teori yang ada pada pendekatan tertentu.
Menurut buku Acep Hermawan,tentang Metodologi pembelajaran Bahasa
Arab.
a) Metode Langsung ( المباشرة ریق ة الط )
Metode ini disebut metode langsung yakni penggunaan
bahasa secara langsung dan intensif dalam komunikasi.
Sedangkan untuk penjelasan arti suatu kata atau kalimat
digunakan gambar-gambar atau peragaan.
b) Metode Alamiah ( ة الطبیعی ریقة الط )
Metode ini merupakan kelanjutan metode fonetik. Disebut
alamiah karena belajar bahasa Asing disamakan seperti belajar
bahasa ibu. Belajar bahasa ibu biasanya berdasarkan kepada
perilaku atau kebiasaan sehari-hari yang berlangsung secara
Alamiah.
c) Metode Fonetik ( ة وتی الص وسائل )
Metode ini dikenal juga dengan metode ucapan. Erat
hubunganya dengan gerakan metode langsung. Metode ini
12
dimulai dengan latihan-latihan mendengarkan, kemudian diikuti
dengan latihan-latihan mengucapkan bunyi lebih dahulu, kata,
kalimat pendek, dan akhirnya kalimat yang lebih panjang. Materi
pelajaran ditulis dalam notasi fonetik,bukan ejaan seperti
lazimnya.
d) Metode Psikologi ( النفس علم اسالیب )
Disebut Metode psikologi karena proses pembelajarannya di
dasarkan atas pengamatan perkembangan mental dan asosiasi
pikiran.
e) Metode Membaca ( القراءة ریقة الط )
Metode ini dipersiapkan bagi sekolah-sekolah yang
bertujuan mengajarkan kemahiran membaca dalam bahasa Asing.
Materi pelajaran terdiri dari bacaan yang dibagi-bagi menjadi
bagian-bagian pendek,tiap bagian ini didahului dengan daftar
kata-kata yaang maknanya diajarkan melalui konteks, terjemahan
atau gambar-gambar. Setelah sampai tahap tertentu murid-murid
telah menguasai kosakata, diajarkanlah bacaan tambahan dalam
bentuk cerita atau novel yang dipersingkat dengan harapan
penguasaan murid terhadap kosakata menjadi lebih baik.
f) Metode Gramatika ( النحوي ریقة الط )
Ciri khas metode ini adalah penghafalan aturan-aturan
gramatika atau rules of grammar dan sejumlah katakata tertentu.
Kata-kata ini kemudian dirangkaikan menurut kaidah tata bahasa
13
yang berlaku, dengan demikian kegiatan ini merupakan praktek
penetapan kaidah-kaidah grppamatika.
g) Metode Terjemahan ( الترجمة أسالیب )
Metode ini menitik beratkan kegiatan-kegiatan yang berupa
menerjemahkan bacaan-bacaan bermula dari bahasa asing dan
sama sekali tidak ada usaha untuk mengajarkan ucapan. Tiap
pelajaran memberi ilustrasi tentang kaidah bahasa, kata-kata yang
harus diterjemahkan,paradigma yang harus dihafal,dan latihan-
latihan menerjemahkan.
h) Metode Satuan ( الأسلوب وحدة )
Metode ini merupakan aplikasi sistem mengajar menurut
Herbart yang terdiri dari 5 langkah yaitu persiapan dari pihak
murid, penyajian materi, bimbingan melalui induksi, generalisasi,
dan aplikasi.
i) Metode Kendali Bahasa ( اللغة في التحكم ریقة الط )
Metode ini hampir sama dengan metode langsung tetapi
harus dipolakan dan dikendalikan. Dalam metode ini harus
dimasukkan latihan oral dan penulisan. Makna dapat diajarkan
lewat kegiatan terkendali dari jawaban gambar, lewat objek atau
benda, dan materi-materi latihan.
j) Metode Tiru dan Ingat ( تذكر و تقلید طرق )
Mim-Mem adalah singkatan dari Mimicry atau meniru atau
Memorization atau menghafal. Metode ini seringkali dikenal
14
sebagai Metode dasar Informasi. Menurut metode ini, kegiatan
belajar berupa demontrasi, latihan gramatika, latihan struktur
kalimat, latihan ucapan,dan latihan menggunakan koskata dengan
mengikuti atau menirukan guru sebagai informan.
k) Metode Praktek Teori ( سة الممار نظریة ریقة الط )
Metode ini diutamakan lebih dulu ialah praktek kemudian
baru teori. Kalimat-kalimat dihafalkan dengan cara mengulang-
ulang secara teratur dengan menirukan rekaman atau langsung
dari seorang native informant.
l) Metode tanya jawab ( والجواب السؤال ریقة الط )
Metode tanya jawab yaitu suatu cara menyajikan materi
pelajaran dengan cara guru mengajukan beberapa pertanyaan
kepada siswa. Pada metode ini umumnya guru menanyakan
kepada siswa apakah mereka telah mengerti dan memahami
pelajaran yang telah diberikan dan bagaimana proses pemikiran
yang dipakai oleh siswa.
m) Metode pemberian tugas ( المھام إدارة ریقة الط )
Metode ini dikenal dengan bentuk pekerjaan rumah (PR)
namun sebenarnya ini bukan hanya PR tetapi juga bisa latihan
yang dikerjakan disekolah. Siswa mengutip atau mengambil
sendiri bagian-bagian pelajaran dari buku-buku tertentu lalu
belajar dan berlatih sendiri.
n) Metode Audio Visual ( ة البصری السمعیة ریقة الط )
15
Metode audio visual yaitu suatu cara menyajikan bahan
pelajaran dengan menggunakan media pengajaran yang dapat
memperdengarkan atau memperagakan bahan-bahan pelajaran
sehingga siswa dapat menyaksikan secara langsung, mengamati
secara cermat, dan merasakan bahan-bahan peragaan itu.
Metode pengajaran bahasa Arab terdapat lima metode pengajaran
yaitu :
1) Metode Ceramah ( المحاضرة طریقة )Pada metode ini guru menjadi pusat dalam kegiatan belajarmengajar dan hanya terdapat interaksi satu arah. Peserta didikhanya berperan sebagai pendengar.
2) Metode Diskusi ( مناقشة طریقة )Pada Metode ini terjadi interaksi dua arah. Pengajar tidak sebagainara sumber tetapi juga sebagai fasilitator untuk memancingkeikutsertaan peserta didik untuk dapat berfikir kritis. Dalammetode ini pula pengajar hanya sebagai moderator dan pesertadidik membahas materi yang telah disiapkan.
3) Metode Dialog ( الحوار ریقة ط )Dalam Metode ini pengajar berperan sebagai penjawabpertanyaan dan peserta didik sebagai pemberi pertanyaan.Peserta didik di dalam metode ini dilatih kemampuannya dalamberbicara.
4) Metode problem solving ( المشكلة حل أسالیب )Terdapat pula metode penyelesaian masalah atau problem solvingdi dalam pengajaran yang bentuknya berupa penyelesaianmasalah dalam cakupan yang lebih luas. Di dalam penerapanmetode ini, pengajar memberikan sebuah masalah atau studikasus kepada peserta didik kemudian peserta didikmenyelesaikan atau memberi pandangan atau solusi dalammenyelesaikan masalah tersebut.
5) Metode proyeksi ( الإسقاط أسالیب )Metode ini hampir sama dengan problem solving namun dalam halini peserta didik hanya menyelesaikan masalah dalam betukkasus atau permasalahan dalam cakupan yang lebih sederhana.5
5 Al-basyir, 1995:24
16
Dalam buku mmetodologi pembelajaran bahasa Arab juga
dijelaskan tentang :
1) Metode bercakap ( تكلم طریقة )Metode muhadatsah yaitu cara menyajikan bahan pelajaranbahasa Arab melalui percakapan. Dalam percakapan tersebutdapat terjadi antara guru dengan murid atau murid dengan muriddengan tujuan untuk menambah perbendaharaan kata (mufradat).
2) Metode membaca ( القراءة طریقة )Metode muthola’ah yaitu cara menyajikan pelajaran dengan caramembaca baik membaca dengan bersuara maupun membacadalam hati.
3) Metode Dikte ( الاملاء طریقة )Metode imla’ disebut juga metode dikte atau metode menulis.Pada metode ini guru menyampaikan materi pelajaran dengancara mendikte dan siswa diperintahkan untuk menulis materi yangdibacakan oleh guru.
4) Metode Mengarang ( افتعال یب أسال )Metode insya’ yaitu cara menyajikan bahan pelajaran dengan caramemerintahkan kepada siswa membuat karangan denganmenggunakan bahasa Arab untuk mengungkapkan isi hati,pikiran, dan pengalaman yang dimilikinya. Melalui metode inidiharapkan anak didik dapat mengembangkan daya imajinasisecara kreatif dan produktif sehingga berpikirnya menjadiberkembang dan tidak statis.
5) Metode Menghafal ( تحفیظ طریقة )Metode menghafal yaitu cara menyajikan materi pelajaran bahasaArab dengan cara memerintahkan kepada siswa untuk menghafalkalimat-kalimat berbahasa Arab.6
4. Fungsi Bahasa Arab ( ة العربی اللغة وظیفة )
Secara umum, bahasa memiliki beberapa fungsi. Diantaranya
adalah sebagai identitas bangsa atau Negara. Bahasa juga berfungsi
sebagai alat komunikasi. Para ahli bahasa menegaskan bahwa bahasa
sebagai alat komunikasi hanya dimiliki oleh manusia. Oleh karena itu
6 Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab ( Bandung:PTRemaja Rosdakarya,2010),hal.167.
17
bahasa hidup dan berkembang dalam masyarakat, serta dipakai oleh
komunitasnya sebagai alat komunikasi.
Beberapa fungsi tersebut, bagi masyarakat muslim Indonesia
Bahasa Arab juga berfungsi sebagai alat untuk melakukan proses
pengkajian dan pendalaman terhadap nilai-nilai agama islam. Sumber
utama nilai-nilai agama Islam adalah Al-qur’an, sedangkan Al-qur’an
diturunkan dalam bahasa Arab. Sehingga untuk dapat mempelajari nilai-
nilai agama Islam secara baik dan maksimal, diperlukan kemampuan
berbahasa Arab secara baik dan memadai.
B. Kosa Kata Bahasa Arab ( العربیة اللغة مفردات )
1. Pengertian Kosa Kata ( المفردات تعریف )
Kehidupan berbahasa Seseorang, kosa kata mempunyai peran
yang penting, baik berbahasa sebagai proses berpikir maupun sebagai
alat komunikasi dalam masyarakat. Kosakata merupakan alat pokok yang
dimiliki seseorang yang akan belajar bahasa sebab kosakata berfungsi
untuk membentuk kalimat. Mengutarakan isi pikiran dan perasaan dengan
sempurna, baik secara lisan maupun tertulis.
Kamus Kontemporer Arab Indonesia menyatakan bahwa kosakataberasal dari bahasa Arab yang mengandung arti kata-kata dan istilahterminologi”.7 “Dalam bahasa inggris kosakata diartikan sebagaiVocabulary yang mengandung arti sama dengan Mufradat atausemua kata-kata yang terpakai. Dalam Kamus Al-Munawir Kosakatadisebut (1) الكلمات (2) مفردات “.8
7Atabik Ali dan Ashamd Zuhdi Muhdlor, kamus Kontemporer Arab Indonesia,Surabaya: Multi Karya Grafika, 1996,hlm.1781
8A.W.Munawir, Kamus Al Munawir, (Surabaya: Pustaka Progresif, t.Th),hlm.1120
18
Kosakata (Mufradat) bisa juga diartikan yaitu kata yang telah
digunakan dalam membangun kalimat, sehingga mempunyai arti dan
makna tertentu. Contoh مكتب . Kata ini hanya berbunyi maktab. Secara
ekstrim ia tidak berarti apa-apa, bisa dikatakan ia mempunyai makna
banyak diantaranya ; meja tulis,kantor,sekolah,dan masih banyak lagi
makna lain. Arti مكتب dalam kalimat المكتب على الكتاب , kata maktab disini
berarti meja tulis.
Kosakata adalah kata terapan atau kata dalam konteks kalimat
sehingga mempunyai makna kontekstual, sedangkan kata maknanya
yang masih belum tertentu, maka disebut arti kamus. Abdul hamid
mengatakan bahwa kosakata bahasa Arab adalah kata (ــة yang terdiri (كلم
dari dua suku kata atau lebih yang mempunyai makna.
a. Tujuan Mempelajari Kosakata
1) Menambah perbendaharaan kosakata baru
Mempelajari kosakata paling tidak kita mempunyai tabungan
perbendaharaan yang bisa kita keluarkan ketika kita butuh untuk
menyusun sebuah kalimat yang sempurna.
2) Melatih melafalkan dengan baik dan benar
Belajar kosakata kita akan mengetahui cara melafalkannya secara
baik dan benar dari segi makhorijul huruf dan panjang pendeknya
sekiranya dapat di mengerti oleh yang mendengarkan.
3) Coverage
19
Yakni kemampuan daya cakup suatu kata untuk memiliki beberapa
arti, sehingga menjadi luas cakupannya. Misalnya kata بیت lebih luas daya
cakupannya dari pada kata .منزل
b. Metode Pembelajaran kosakata Bahasa Arab
Setelah kita mengenal kosakata maka selanjutnya kita akan
membahas metode atau starategi pembelajaaran kosakata dengan
pemahaman bahwa tekhnik-tekhnik apa yang digunakan dalam
penyampaian terhadap peserta didik terkait dengan kosakata.
Effendi menjelaskan lebih rinci tentang tahapan dan tehnik-tehnik
pembelajaran kosakata atau pengalaman peserta didik dalam mengenal
dan memperoleh makna kata sebagai berikut: “1) Mendengarkan kata, 2)
Mengucapkan kata, 3) Mendapatkan makna kata, 4) Membaca kata, 5)
Menulis kata, 6) Membuat kalimat.9
Metode Pembelajaran kosakata Bahasa Arab, biasanya siswa
menghafal kosakata tersebut, juga bisa melalui empat kegiatan
berbahasa, yaitu menyimak,membaca,berbicara,dan menulis,sehingga
perbendaharaan kosakata siswa bertambah.
Tentang metode pembelajaran kosakata, menghafal kosakata,dan
kegiatan berbahasa yaitu menyimak,membaca,berbicara,dan menulis.
1. Menghafal ( الحفظ )
9A. Fuad Effendi, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab(Malang:Misykat,2005),hal.
20
Metode menghafal yaitu cara menyajikan materi pelajaran
kosakata Bahasa Arab, dengan jalan mengucapkan kata-kata dan
ungkapan baru yaang berhubungan dengan judul pelajaran dengan
makhraj yang benar. Pengucapan itu dilakukan berulang-ulang sampai
siswa dapat menghafal kosakata.
2. Menyimak ( الإستماع )
Menyimak merupakan satu kegiatan yang penting dalaam
pengajaraan bahasa, sebab siswa akan mudah menghafalkan satu kata
atau kalimat dengan baik melalui apa yang didengarnya. Pada tahapan ini
adalah pengenalan bahasa yaitu dengan mendengarkan sejumlah kalimat
baik dari ucapan pengajar langsung maupun melalui media seperti
rekaman atau radio dan lainnya.
3. Berbicara ( الكلام )
4. Membaca ( القراءة )
Setelah siswa terbiasa mendengarkan kata-kata maupun kalimat
bahasa yang baik melalui ucapan langsung atau rekaman dengan baik
dan fasih. Maka yang kedua adalah latihan percakapan antara siswa
dengan guru atau siswa dengan siswa.
Latihan percakapaan ini bertujuan untuk membiasakan siswa
supaya pandai berbicara Bahasa Arab dengan menggunakan struktur
kalimat yang masih sederhana sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.
5. Menulis ( الكتابة )
21
Latihan menulis yang dilaksanakan sesudah latihan membaca,
disamping tujuan utamanya sebagai alat mencatat antara pelajar,jiwa,dan
pikirannya, serta alat hubungan antara dirinya dan alam luar, juga
mempunyai tujuan lain yaitu meresapkan kata-kata dan ungkapan-
ungkapan di dalam hati siswa di waktu memindahkan tulisan dalam
rangka melatih menulis.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penguasaan Kosa Kata Bahasa
Arab
Setiap pengajaran tentu menghendaki tercapainya tujuan
pendidikan. Begitu juga dengan pengajaran bahasa Arab, sangat
mengharapkan tercapainya tujuan yang diinginkan. Diantara tujuan-tujuan
tersebut adalah agar siswa menguasai secara aktif dan pasif kosakata
bahasa Arab.
Dalam penguasaan mufrodat Bahasa Arab ini, ada beberapa hal
yang mempengaruhinya, yaitu :
1. Faktor Siswa
a. Kebiasaan siswa belajar Bahasa Arab
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kebiasaan diartikan
dengan sesuatu yang bisa dikerjakan.
Dan dalam kamus psikologi, kebiasaan diartikan tingkah laku yangdiperoleh secara konsisten, tindakan yang telah dipelajari dan
22
menjadi mapan serta relatif otomatis melalui pengulangan terusmenerus.10
Beberapa defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa kebiasaan
adalah sikap dari hasil perbuatan yang dilakukan berulang-ulang sehingga
menjadi suatu hal yang rutin dikerjakan.
b. Minat siswa terhadap pelajaran Bahasa Arab
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, minat diartikan dengan“Kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah,keinginan”.11
Menurut Ahmad D. Marimba mrngemukakan bahwa “minat adalahkecenderungan jiwa pada sesuatu karena kita merasa adakepentingan dengan sesuatu itu”.12
2. Faktor Guru
Proses belajar mengajar, guru merupakan pribadi kunci yang
sangat menentukan keberhasilan pembelajaran. Sebagai orang yang
mempunyai peran penting maka tentu saja banyak memberikan pengaruh
terhadap keberhasilan pembelajaran itu sendiri, apalagi dalam
pembelajaran, khususnya kemampuan penguasaan kosakata.
Faktor terpenting yang harus dimiliki oleh seorang guru Bahasa
Arab adalah latar belakang kompetensi dalam mata pelajaran Bahasa
Arab. Karena guru yang tidak berlatar belakang pendidikan Bahasa
Arab,sedikit banyaknya akan menemukan masalah dalam mengajar,baik
terhadap siswa maupun terhadap proses pembelajaran itu sendiri. Apalagi
10Kartini Kartono dan Dani Gulo, Kamus Psikologi, (Bandung : Pionir Jaya,1987), hlm. 198
11Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , Op Cit, hlm.58312Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung : Al
Ma’arif, 1962),hlm.79
23
dalam pelajaran kosakata Bahasa Arab ini,baik secara lisan maupun
tulisan.
3. Faktor sarana dan Fasilitas
Fasilitas atau sarana belajar mengajar mempunyai kedudukan yang
tidak kalah pentingnya dalam membantu pelaksanaan proses belajar
mengajar di sekolah. Semuanya harus dicukupi, karena ketiganya saling
ketergantungan, saling mendukung dan keterkaitan satu dengan yang lain
dalam rangka mewujudkan keberhasilan proses pembelajaran.
4. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan juga ikut mempengaruhi keberhasilan siswa
dalam belajar, termasuk juga belajar Bahasa Arab. Faktor lingkungan
tersebut terbagi tiga yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan
lingkungan masyarakat.”Lingkungan keluarga merupakan lingkungan
pertama yang menentukan perkembangan pendidikan seseorang dan juga
faktor utama yang menentukan keberhasilan seseorang”.13
Demikian, di lingkungan keluarga ini harus ada saling mendukung,
membimbing, dan memberi motivasi, terutama orang tua kepada anak-
anak mereka.
Lingkungan sekolah merupakan inti dari proses pembelajaran, yang
mana dalam mengajaran bahasa, khususnya Bahasa Arab, harus tercipta
suatu kondisi yang mendukung hingga tercapai tujuan yang
diinginkan.Dalam Bahasa Arab ada istilah lingkungan bahasa adalah
13Thursan Hakim, Belajar Secara Efisien, (Jakarta : Puspa Suara, 2000),Hlm. 7
24
sekelompok orang yang menggunakan sistem tanda-tanda ajaran yang
sama.
Dengan demikian masyarakat bahasa tersebut harus benar-benar
dihidupkan dilingkungan sekolah, agar mendukung tercapainya tujuan
pengajaran bahasa Arab, khususnya pelajaran kosakata.
Lingkungan masyarakat juga mempengaruhi keberhasilan
pembelajaran, apabila masyarakat banyak yang berpendidikan. Maka
motivasi anak untuk selalu belajar tergolong tinggi, dan sebaliknya di
lingkungan masyarakat yang berpendidikan kurang maka motivasi anak
untuk belajar pun rendah, termasuk dalam pembelajaran Bahasa Arab,
khususnya pengajaran kosa kata.
C. Penguasaan Kosakata dan Kemampuan Berbahasa Arab
( ة العربی اختصاص و المفردات اتقان )
1. Pengaruh Penguasaan Kosakata المفردات ) اتقان تأثیر )
Makna penguasaan sebenarnya tidak jauh berbeda dengan makna
kemampuan, yaitu suatu kesanggupan. Dalam kamus Umum bahasa
indonesia mengartikan penguasaan adalah paham benar atas suatu
bidang ilmu, bisa juga berarti kepahaman dan keterampilan (terhadap
suatu bahasa atau ilmu).
Dan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan makna
penguasaan yaitu
25
1)proses, cara, perbuatan, menguasai, 2) pemahaman dankesanggupan untuk menggunakan (pengetahuan,kepandaian).14
Sedangkan bahasa Arabnya adalah وكیل الت berasal dari kata kuasayaitu 15.”وكیل ”Penguasaan adalah perbuatan (hal,dsb) menguasaiatau menguasakan. Adapun makna menguasai yang berkaitandengan bahasa berarti dapat menggunakan.16
Beberapa pendapat tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa
penguasaan adalah suatu keterampilan dan pemahaman terhadap suatu
bidang ilmu atau bahasa.
2. Kemampuan Berbahasa Arab ( ة العربی اختصاص )
Seseorang dikatakan mampu untuk berbahasa Arab dengan baik
adalah ketika ia memiliki empat keterampilan berbahasa, yakni :
1) Kemampuan membaca ( القراءة على القدرة )
Membaca merupakan salah satu keterampilan dalam berbahasa.Seseorang belum dikatakan memiliki kemampuan berbahasa Arabsecara baik, jika belum mampu membaca naskah atau tulisandalam bahasa Arab. Dilihat dari tingkat kemampuan membacanya,ada tiga golongan pembaca bahasa Arab, yakni: pembaca literal,pembaca kritis,dan pembaca kreatif.17
Konteks membaca bahasa Arab, terdapat beberapa jenis
membaca. Diantaranya adalah Membaca keras merupakan jenis
membaca yang dilakukan dengan suara jelas dan dapat dimengerti orang
lain. Membaca dalam hati bertujuan memperoleh pengertian, baik pokok
maupun rinciannya. Membaca cepat bertujuan untuk menggalakkan siswa
agar berani membaca lebih cepat daripada kebiasaannya.
14Departemen Pendidikan nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta :balai Pustaka 2001), Hlm.604
15Abid Bisri dan Munawir Al Fatah, Op Cit, Hlm.16316W.J.S Purwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia,(Jakarta :Balai
Pustaka 1999), hlm.52917 Nurhadi, Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Membaca? Suatu teknik
Memahami Literature Yang Efisien, (Bandung: Sinar Baru Algens indo, 2006),hal.57-61
26
Membaca rekreatif bertujuan memberikan latihan kepada siswa
untuk membina minat dan kecintaan membaca. Sedangkan membaca
analitis bertujuan untuk melatih siswa agar memiliki kemampuan mencari
informasi dari bahan atau literatur yang tertulis (berbentuk lisan).
2) Kemampuan menulis ( الكتابة على القدرة )
Kemampuan menulis siswa dalam bahasa Arab dapat dilihat
dalam beberapa hal. Diantaranya adalah; a) dapat menulis
kata,frasa, dan kalimat dengan huruf ejaan, serta tanda baca
yang tepat.b) Mampu mengungkapkan informasi secara tertulis
dalam kalimat sederhana sesuai konteks yang mencerminkan
kecakapan menggunakan kata, frasa dengan huruf, tanda baca,
dan struktur yang tepat. c) Mampu mengungkapkan pendapat
dan perasaan, secara tertulis yang mencerminkan kecakapan
menulis dengan tepat.
3) Kemampuan mendengarkan ( الإستماع على القدرة )
Kemampuan mendengarkan bahasa Arab dapat dilihat
dalam beberapa aspek. Diantaranya adalah; a) Mengidentifikasi
bunyi huruf Hijaiyah dan ujaran (kata,frasa atau kalimat) dalam
suatu konteks dengan mencocokkan dan membedakan secara
tepat. b) Memperoleh informasi umum atau rinci dari berbagai
bentuk wacana lisan sederhana secara tepat.
4) Kemampuan berbicara ( الكلام على القدرة )
27
Kemampuan berbicara menggunakan bahasa Arab dapat
dilihat dalam beberapa bentuk. Diantaranya adalah; a) Mampu
menyampaikan informasi secara lisan dengan lafal yang tepat
dalam kalimat sederhana. b) Melakukan dialog sederhana
dengan lancar dan benar yang mencerminkan kecakapan
berkomunikasi dengan santun dan tepat. c) Menyampaikan
pendapat dan perasaan secara lisan dengan lancar sesuai
konteks yang mencerminkan kecakapan berkomunikasi dengan
santun dan tepat.
Menguasai empat aspek keterampilan berbahasa Arab di atas,
diperlukan penguasaan ilmu nahwu dan shorof.Menurut H.G Tarigan;
Kualitas berbahasa seseorang jelas tergantung pada kualitas dankuantitas kosa kata (perbendaharaan kata) yang dimilikinya, semakinbanyak kosa kata yang dimiliki seseorang, maka semakin besar pulaketerampilan berbahasanya”.18
18Tarigan,H.G.,Kosa Kata Pengajaran, (Bandung; Angkasa, 1986),hal. 02
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ( )
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif. “Pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan
dalam melakukan penelitian yang berorientasi pada gejala-gejala yang
bersifat alamiah”.1 Karena orientasinya demikian, maka sifatnya
naturalistik, dan mendasar atau bersifat kealamiahan serta tidak dapat
dilakukan dilaboratorium melainkan harus terjun di lapangan.
Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian lapangan
(field research) merupakan jenis penelitian yang bertujuan untuk
memecahkan masalah-masalah praktis dalam lingkungan sekolah. Dalam
hal ini peneliti akan melakukan pengamatan langsung terhadap objek
penelitian (terjun langsung ke lapangan) guna memperoleh informasi dan
data-data tentang masalah yang dibahas.
B. Lokasi dan Objek Penelitian ( )
Lokasi penelitian adalah Pondok Darul Arqam Muhammadiyah
Punnia Pinrang. Dengan dasar pertimbangan bahwa sekolah tersebut
merupakan sekolah yang memiliki siswa yang tergolong masih kurang
dalam penguasaan kosakata bahasa arab dan kemampuan siswa dalam
1 Muhammad Nasir, Metode Penelitian (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1986),
hlm. 159
29
berbahasa arab. Dan objek penelitian adalah siswa Pondok Darul Arqam
Muhammadiyah Punnia Pinrang.
C. Variabel Penelitian ( )
Pengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa Arab Terhadap
Kemampuan Berbahasa Arab SiswaPondok Darul Arqam Muhammadiyah
Punnia Pinrang. Terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas adalah Pengaruh Penguasaan Kosakata Bahasa
Arab (x) sedangkan variabel terikat adalah Kemampuan Berbahasa
ArabSiswa (y).
D. Defenisi Operasional Variabel ( )
Menghindari kesalah pahamanan untuk menyamakan persepsi,
maka terlebih dahuluh penulis mengemukakan defenisi variabel penelitian
agar tidak terjadi penafsiran yang keliru.
1. Penguasaan Kosakata Bahasa Arab adalah suatu keterampilan dan
pemahaman terhadap suatu bidang ilmu atau bahasa, siswa biasanya
menghafal kosakata bahasa Arab melalui empat kegiatan berbahasa,
yaitu menyimak,membaca,berbicara,danmenulis,sehingga
perbendaharaankosakatasiswabertambah.
2. Kemampuan Berbahasa Arab adalah kemampuan pembaca mengenal
dan menangkap bahan bacaan yang tertera secara tersurat, dan
kemampuan berbahasa seseorang jelas tergantung pada kualitas dan
kuantitas perbendaharaan kata yang dimilikinya, semakin banyak kosa
30
kata yang dimiliki seseorang maka smakin besar pula keterampilan
berbahasanya.
Dari pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dengan
adanya penguasaan kosa kata bahasa arab di sekolah dapat memberikan
pengaruh yaitu Kemampuan siswa dalam berbahasa arab dan
menerapkannya di lingkungan sekolah sebagai bahasa sehari-hari.
E. Instrumen Penelitian ( )
Penelitian ini penulis menggunakan pedoman wawancara, Angket,
dan dokumentasi sebagai instrumen penelitian. Instrumen penelitian ini
bertujuan untuk mendapatkan data atau informasi yang dapat
dipertanggung jawabkan tentang pengaruh penguasaan kosa kata bahasa
Arab terhadap kemampuan berbahasa Arab siswa PONDOK DARUL
ARQAM muhammadiyah punnia pinrang.
Instrumen ini diharapkan dapat membantu peneliti dalam
melaksanakan penelitian dan mempermudah mendapatkan informasi
guna melengkapi hasil penelitian.
Untuk memeriksa gambaran ketiga bentuk instrumen di atas, maka
penulis akan menguraikan secara sederhana sebagai berikut:
1. Pedoman Wawancara
Penelitian yang tujuannya untuk memperoleh data atau keterangan
secara langsung dari instrumen. Wawancara sering pula disebut interview,
yaitu pengumpulan informasi dengan cara mengajukan sejumlah
pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula.
31
Hal ini peneliti mengadakan wawancara dengan membuat sejumlah
daftar pertanyaan untuk dijawab oleh informan.
2. Angket
Hal ini penulis menggunakan angket untuk memperkuat hipotesa
agar hasil penelitian yang lebih akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
3. Catatan Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan
data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen yang ada di Pondok Darul
Arqam Muhammadiyah Punnia Pinrang yang dianggap penting atau
berhubungan dengan penelitian yang dilakukan dengan tujuan agar
dokumen-dokumen tersebut dapat membantu memecahkan masalah yang
ada hubungannya dengan pembahasan dalam penelitian ini.
F. PopulasidanSampel ( )
Pembahasan hasil terarah dan sistematis sesuai dengan tujuan
penelitian, maka peneliti berupaya semaksimal mungkin untuk
menguraikan hal-hal yang terkait dengan metode penelitian ini adalah
populasi dan sampel.
1. Populasi
32
Kegiatan penelitian pada dasarnya bertujuan untuk mengolah data
yang otentik di lapangan. Penelitian populasi maupun sampel sama-sama
tujuannya untuk memperoleh sejumlah data.
Penentuan jumlah populasi dalam suatu penelitian merupakan
salah satu langkah penting karena dalam populasi diharapkan diperoleh
data yang diperlukan. Untuk mengetahui secara jelas populasi yang akan
dijadikan objek penelitian, terlebih dahulu penulis mengemukakan
pengertian populsi berdasarkan rumusan oleh beberapa ahli antara lain:
Menurut Suharsimi Arikunto :
Populasi adalah keseluruhan objek populasi penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada didalam wilayah penelitian maka penelitiannya merupakan penelitian populasi studi atau penelitiannya adalah studi sensus.2
Menurut S. Margono mengatakan :
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jadi populasi berhubungan dengan data, bukan manusianya. Kalau setiap manusia memberikan suatu data maka banyaknya atau ukuran populasi akan sama dengan banyaknya manusia.3
Populasi adalah keseluruhan anggota atau objek penelitian berupa
orang, barang atau peristiwa. Oleh karena itu populasi yang penulis
maksudkan adalah siswa dan Guru Pondok Darul Arqam Muhammadiyah
Punnia Pinrang.
2Suharsimi Arikonto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:
Rineka Cipta,1998), hal. 115. 3S.Margono, Metodelogi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),
hal.118.
33
Tabel 1
Jumlah Populasi Guru dan Siswa Pondok Darul Arqam
Muhammadiyah Punnia Pinrang
No
.
Siswa dan Guru
Jenis Kelamin
Jumlah L P
1. Siswa Pondok Darul
Arqam Muhammadiyah
Punnia Pinrang
40 40
2. Guru 2 - 2
Jumlah 2 40 42
Sumber data: Kantor Pondok Darul Arqam Muhammadiyah
Punnia Pinrang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat umum
populasi atau dengan kata lain sampel adalah sekelompok individu atau
benda yang lebih kecil jumlah populasi yang ada dan juga dapat dikatakan
bahwa sampel adalah wakil dari populasi.
Menurut Suharsimi Arikuto: ”Mengatakan bahwa sampel bagian dari
populasi (sabagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel penelitian
adalah sebagian populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat
mewakili seluruh sampel”.4
4Ronney Kountur, Metode Penelitian, (Jakarta : PPM, 2005), hal.137
34
Penelitiandiperlukanadanya yang
dinamakansampelpenelitianatauminiaturdaripopulasi yang
dijadikansebagaicontoh.
Melihatpendapat di
atasmakapenulismenyimpulkanbahwasampeladalahbagiandaripopulasi
yang mewakilikeseluruhan. Karenajumlahpopulasikurangdari 100
makasampeldalampenelitianiniadalahsampelpopulasiyaituseluruhanggota
populasidijadikansebagaisampelpenelitian sebagaimana pada tabel
sebelumnya.
G. Teknik Pengumpulan Data ( )
Oleh karena inti dari penelitian adalah memperoleh data kemudian
dilakukan analisis, maka dalam rangka pengumpulan data tersebut
penulis menggunakan teknik:
1. Observasi, yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap fenomena atau gejala-gejala pada objek penelitian.
2. Wawancara, yaitu pengumpulan informasi dengan cara
mengajukan pertanyaan yang bertujuan memperoleh informasi dan
komunikasi tersebut yang dilakukan secara berhadapan.
3. Dokumentasi, adalah pengumpulan data melalui dokumen-
dokumen berbentuk dalam tulisan. Dokumentasi yang ditampilkan
adalah internal data, data yang tersedia pada tempat diadakan
penelitian.
35
4. Angket, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis untuk
dijawab secara tertulis oleh Responden.
H. Teknik Analisis Data ( )
Dalam pengelolahan data, dipergunakan metode pengelolahan
data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Metode deskriptif kuantitatif
yaitu metode pengelolahan data yang menggunakan teknik perhitungan
statistik. Adapun perhitungan statistik yang penulis gunakan adalah
mencari persentase, untuk mencari persentase dipergunakan rumus
sebagai berikut :
P
Keterangan: P : Angka Persentase
F : Frekuensi
N : Jumlah frekuensi/banyaknya responden
Dengan demikian, metode analisis data yang dipergunakanyaitu
sumber dari hasil angket, wawancara dan observasi guna memperoleh
suatu kesimpulan yang betul-betul akurat dan dapat dipertanggung
jawabkan.
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Profil Dan Gambaran Umum Pondok Darul Arqam
Muhammadiyah Punnia Pinrang
Memperhatikan antusias masyarakat Kabupaten Pinrang khususnya
warga Muhammadiyah dan simpatisan yang demikian besar terhadap
beberapa cabang-cabang Muhammadiyah. Maka pada tahun 1972
didirikanlah Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqam Punnia
Labumpung yang berlokasi di Desa Bunga Kecamatan Mattiro Bulu
Kabupaten Pinrang yang pada awal berdirinya langsung dikelola oleh
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Pinrang sebagai penanggung jawab.
Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqam dibangun diatas
tanah seluas 20.000 m2 (2Ha),lokasi ini merupakan tanah waqaf dari bapak
H. Andi Wahid (al marhum ) salah seorang tokoh masyarakat yang cukup
disegani dan mempunyai kepedulian serta tanggung jawab yang tinggi
terhadap perkembangan Islam di daerahnya.
Pesantren Muhammadiyah Darul Arqam yang berada dilingkungan
pedesaan yang sangat kondusif bagi terciptanya lingkungan yang tenang
untuk proses belajar mengajar. Disamping itu untuk mengembangkan
perekonomian disektor peternakan sangat potensial karena didukung oleh
alam pedesaan yang mempunyai lahan hamparan (kosong) yang masih luas.
37
Berdasarkan potensi sumber daya pakan peternakan di daerah Pinrang pada
umumnya dan daerah Punnia pada khususnya maka Agrobisnis Peternakan
merupakan pilihan utama yang saat ini direkomendasikan oleh Pondok
Pesantren Muhammadiyah Darul Arqam melalui lahan yang dimiliki yaitu
seluas 3.500 m2 (3.5 Ha).
1. Visi dan Misi Sekolah
a. Visi, Misi Dan Tujuan Sekolah
V I S I :
Menjadikan Pondok Pesantren Darul Arqam Punnia Labumpung
sebagai lembaga pendidikan kader yang berwatak Al-Islam dan
Kemuhammadiyahan, bertafakkuh fiddin, berdaya saing dan
berakhlak karimah.
M I S I :1. Menjadi pusat pembinaan kader ummat, bangsa
dan persyarikatan di Kabupaten Pinrang.
2. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan dan
pembelajaran komprehensif yang mengintegrasikan sains
religious (pendidikan agama) dan sains rasional (pendidikan
umum)
3. Mengembangkan dan mencerahkan pendidikan khusus
kepesantrenan dalam penguasaan keilmuan melalui
38
pendidikan bahasa Arab, bahtsul kutub, dan
kemuhammadiyahan,
4. Menyelenggarakan dan mengembangkan
model-model pembinaan dan perkaderan serta
da’wah islamiyah
5. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakulikuler dan
intrakulikuler PontrenMu dalam bentuk
olahraga, olah rasa, dan olah rasio
6. Menjalin serta mengembangkan hubungan serta
kerjasama kelembagaan dengan berbagai pihak
selama tidak bertentangan dengan asas dan
prinsip kemuhammadiyahan.
2. Tujuan Pendidikan Muhammadiyah
Menjadikan Santri yang berimtaq dan beriptek.
3. Struktur Pengurus
Berikut ini susunan pengurus Pondok Pesantren Darul Arqam
Muhammadiyah Punnia Labumpung.
a. Penasehat
- Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kab. Pinrang
- Majelis Dikdasmen Kab. Pinrang
b. Badan Pembina Harian
- Ir. H. A. Mukti As’ad Nur
39
c. Pimpinan & Personalia Pondok Pesantren
Direktur : Drs. Syahrir Bedo
Wakil Direktur Kepesantrenan : A. Syamiluddin, S.Pd., M.PdI
Wakil Direktur Persekolahan : Drs. M. RUSNI HUSAIN, M. Ag
Bendahara : Muhajirah, SE
Tata Usaha : Ikhsan, S.Pd
Kasir : Asmaul Husna, S.Pd
Pembina Asrama Putra : Zulkarnain, S.Pd., M.Pd
Pembina Asrama Putri : Mardhatillah, S.Pd
Pembina Tahfiz Putra : Muh. Saad, S.PdI
Pembina Tahfiz Putri : Maenah
Pembina TAPAK SUCI : Fitrah Angga Hamid
Pembina Perpustakaan : Syamsuriana, S.Pd
Pembina Pandu HW : Hasdi
d. Kepala Madrasah
Ka. Madrasah Tsanawiyah : Drs. M. Rusni Husain, M.Ag
Ka. Madrasah Aliyah : Nasmiati, S.Pd, MA
40
Tabel 2Luas Penggunaan Tanah Pondok Pesantren Darul Arqam Punnia
NO Penggunaan Tanah Luas (m2)
1 Bangunan 1.5002 Lapangan Olahraga 1.0003 Kebun 1.0004 Empang Air Tawar 5005 Belum Digunakan 16.000
Sumber Data : Pondok Darul Arqam Muhammadiyah Punnia
e. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana adalah seluruh fasilitas yang ada di
Pondok Darul Arqam Muhammadiyah Punnia yang dapat
menunjung kegiatan proses pembelajaran di sekolah. Berikut
sarana dan prasarana yang ada di Pondok Darul Arqam
Muhammadiyah Punnia.
NO Fasilitas Jumlah Kondisi
Baik Kurang
1 Ruang Kelas 12 10 22 Ruang Guru 2 2 -3 Ruang Direktur Pondok 1 1 -4 Ruang Wakil Direktur
Kepesantrenan1 1 -
5 Ruang Wakil DirekturPersekolahan
1 1 -
6 Ruang Kepala Sekolah 2 2 -7 Ruang Administrasi 3 3 -8 Sarana Olahraga 2 2 -9 Mesjid 1 - 1
10 Laboratorium Komputer 1 - 111 Asrama 2 2 -12 Perpustakaan 1 1 -
41
13 Koperasi 1 1 -14 Mess Guru 8 7 115 Dapur Umum 1 1 -16 Toilet Sekolah 4 4 -17 Toilet Asrama Putri 6 6 -18 Toilet Asrama Putra 10 10 -
Sumber Data : Pondok Darul Arqam Muhammadiyah Punnia
Sarana dan prasarana yang dimiliki Pondok Darul Arqam
Muhammadiyah sebagaimana yang terdapat pada tabel diatas,
maka penulis berkesimpulan bahwa sarana dan prasarana yang
ada di Pondok Darul Arqam Muhammadiyah Punnia sangat
menunjang dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
f. Fasilitas Penunjang Perpustakaan
Tabel 3Fasilitas Penunjang Perpustakaan
No Jenis Jumlah/Ukuran/Spesifikasi1 Komputer Tidak ada2 Ruang Baca 1/4X4 M/ Meja dan Kursi3 TV 1 Unit 244 LCD -5 VCD/DVD Player -6 Lainnya -
Keterangan : Sekolah belum memiliki perpustakaan yang standar, tapi
memiliki fasilitas penunjang lainnya diantaranya fasilitas
Komputer,LCD
g. Kondisi Pondok Pesantren
Sejak berdirinya Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqam
Punnia Labumpung telah menjalani pasang surut dalam perkembangannya
42
demikan pula pada aspek tenaga pendidik (guru). Tenaga pendidik yang
dimanfaatkan pada beberapa tahun terakhir mempunyai latar belakang
pendidikan yang berbeda-beda baik dari perguruan tinggi negeri maupun
swasta, untuk lebih jelasnya dikemukakan seperti pada table berikut ini :
Tabel 4Keadaan Guru pada Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul
Arqam Punnia LabumpungStatus 2013/
20142014/2015
2015/2016
2016/2017
2017/2018
Yayasan 10 15 10 15 15
Depag 3 3 3 3 3Diknas - - - - -
Honorer 15 16 15 16 16
Tenaga YangDiperbantukan
8 12 8 12 12
Jumlah 36 46 36 46 45
Sumber Data : Pondok Darul Arqam Muhammadiyah Punnia
Guru merupakan pelaku utama dalam pendidikan. Guru bukan saja
dituntut untuk melaksanakan tugasnya secara profesional akan tetapi juga
harus memiliki pengetahuan dan kemampuan profesional dibidangnya,
sehingga orang tua memasukkan anaknya kesekolah, dengan masuknya
kesekolah orang tua melimpahkan sebagian tanggungjawabnya kepada Guru.
Posisi guru dalam suatu sekolah menempati posisi yang sangat penting
terhadap proses belajar dan perkembangan peserta didik. Karena setiap
individu memiliki kepribadian yang berbeda-beda dalam dirinya. Dengan
keahlian yang dimiliki guru dalam mendidik tentu dia tahu bagaimana
43
perkembangan peserta didiknya baik dari segi afektif, Kognitif, dan
psikomotorik serta mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami peserta
didiknya dalam proses belajar.
Kondisi santri Pondok Darul Arqam Muhammadiyah Punnia
Labumpung pada beberapa tahun ajaran terakhir dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 5Keadaan santri Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqam Punnia
Labumpung tahun ajaran 2012/2016T.A 2013/201
42014/2015
2015/2016 2016/2017 2017/2018
JenisKelamin
L P L P L P L P L P
SubTotal
90 89 100 99 112 107 123 115 120 115
Jumlah 179 199 219 238 235
Sumber Data : Pondok Darul Arqam Muhammadiyah Punnia
g. Program yang sementara berjalan
1. Perbaikan Mesjid Khususnya Tempat Wudhu
2. Pembangunan aulah pondok
3. Pembangunan pagar di sekeliling area pondok
4. Pembangunan asrama tahfidz putra
5. Perbaikan kantor pondok (pengadaan ruang rapat)
h. Program Yang belum Terlaksana
1. Pembangunan asrama putra dan putri
2. Sarana olahraga permanent
44
3. Penyediaan laboratorium bahasa.
4. Penyediaan laboratorium IPA
i. Kurikulum Pembelajaran
Tabel 6Kurikulum Pembelajaran
1. Sekolah memiliki dokument kurikulum nasional/KTSP Ya Tidaka) Kurikulum 1994b) Kurikulum 2004 (KBK)c) Kurikulum 2006 (KTSP)
2. Sekolah memiliki dokumen kurikulum selainkurikulum Nasional
Ya Tidak
a) Bahasa daerah kurikulum muatan lokalb) Kesenian daerah
3. Sekolah memiliki kalender pendidikan Ya Tidak
Keterangan :Sekolah memiliki dokument kurikulum nasional / KTSP,
dokument kurikulum selain kurikulum nasional dan memiliki
kelender pendidikan.
B. Kemampuan Berbahasa Arab siswa Pondok Darul Arqam
Muhammadiyah Punnia Pinrang
Kemampuan berbahasa Arab Pondok Darul Arqam Muhammadiyah
Punnia sudah cukup bagus, dikarenakan guru-guru yang mengajar sudah
cukup ahli dalam bidang bahasa Arab, sehingga siswa mendapatkan hasil
belajar yang maksimal, dan peneliti tidak menemukan hambatan yang sulit
dalam melakukan penelitian.
Kosakata menjadi salah satu dasar dari empat keterampilan bahasa,
dan unsur terpenting dalam pengembangan empat kemahiran berbahasa
45
yang baik. Langkah awal dalam memperkenalkan bahasa Arab adalah
dengan pengenalan kosa kata ( المفردات ) terlebih dahulu. kemampuan
menyimak, Kemampuan berbicara, kemampuan membaca, dan kemampuan
menulis.
Keempat kemahiran ini akan saling berkaitan dan menunjang dalam
menentukan seseorang untuk mengembangkan kemahiran berbahasa Arab.
Kedudukan kosakata mempunyai peranan yang paling penting dalam bahasa
Arab terutama dalam kemampuan berbahasa Arab. Pembelajaran dilakukan
karena adanya sumber belajar peserta didik dan mampu mengembangkan
pengetahuannya dengan lebih efektif. Secara umum untuk memudahkan
peserta didik dalam memahami, mengerti, setiap pembelajaran bahasa Arab
yang didapatkan selama berada di lingkup sekolah.
Tabel 7Pendapat anda tentang pelajaran bahasa Arab
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Sangat sulit - -
2 Sulit 12 30%
3 Mudah 26 65%
4 Sangat mudah 2 5%
5 Jumlah 40 100%
Tabulasi angket no.3
46
Berdasarkan hasil analisis di atas yang merupakan hasil dari angket
responden dengan nilai presentase 0% memilih jawaban alternatif “ Sangat
sulit ” yang menyatakan bahwa pendapat mereka tentang pelajaran bahasa
Arab. Selanjutnya 12 responden dengan nilai presentase 30% yang memilih
jawaban alternatif “ Sulit ” yang menyatakan bahwa pendapat mereka tentang
pelajaran bahasa Arab. Selanjutnya 26 responden dengan nilai presentase
65% yang memilih jawaban alternatif “ Mudah ” dan 2 responden dengan nilai
presentase 5% yang memilih jawaban alternatif “ Sangat mudah ” yang
menyatakan bahwa pendapat mereka tentang pelajaran bahasa Arab.
Sumber belajar yang seharusnya dipelihara dan dirawat dengan baik
adalah perpustakan karena dengan pemanfaatan perpustakan dengan baik
tentu akan memiliki peranan yang sangat bagus dalam meningkatkan prestasi
siswa. Zubair Zainal mengatakan bahwa :
Kemampuan dan penguasaan kosa kata sangat berperan sekali karenatanpa sumber belajar yang memadai proses belajar mengajarutamanya pelajaran bahasa Arab kita tidak dapat mencapai kualitassiswa yang kita inginkan demi mencapai visi dan misi (wawancaratanggal 20 Januari di Pondok Darul Arqam Muhammadiyah Punnia).1
Berdasarkan hasil wawancara diatas penulis berkesimpulan bahwa
peranan sumber belajar siswa yang memiliki tugas dan fungsi yang sangat
utama dalam mewujudkan kualitas diri dari tiap peserta didik yang pada
khususnya lebih mengarah kepada pemahaman spiritual peserta didik dari
sifat atau tingkah laku siswa sehari-hari.
1 Zubair Zainal, Op, Cit
47
Siswa yang belajar akan mengalami perubahan,bila sebelum belajar
kemampuannya hanya 25% maka setelah belajar selama 5 bulan akan
menjadi 100% hasil belajar tersebut meningkatkan kemampuan mental. pada
umumnya dalam hasil belajar menyangkut aktivitas otak mulai dari jenjang
yang terendah sampai yang tertinggi.
Kemampuan mendengarkan atau keterampilan menangkap bahasa
yang diperoleh dengan latihan-latihan mrngucapkan bunyi lebih dulu,setelah
itu kata-kata pendek,dan akhirnya kalimat yang paling panjang dan kalimat
tersebut dirangkaikan menjadi percakapan dan cerita. Kemampuan
menyimak/mendengarkan agar siswa dapat memahami ajaran dalam bahasa
Arab baik bahasa sehari-hari maupun bahasa yang digunakan dalam forum
resmi.
Siswa dilatih untuk mendengarkan dan menirukan ujaran guru,oleh
karena itu,dipilihkan bahan yang pendek berupa percakapan sehari-hari atau
ungkapan-ungkapan sederhana yang tidak terlalu sulit dan siswa mampu
memahami bentuk dan makna dari apa yang telah di dengar.
Kemampuan berbicara bahasa Arab ditujukan pada keterampilan
berbicara atau keterampilan menggunakan bahasa lisan,kemahiran berbicara
merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang ingin dicapai dalam
pembelajaran bahasa Arab kemampuan berbicara merupakan sarana utama
untuk bertujuan untuk membina siswa dalam kemampuan berbicara.
48
C. Penguasaan Kosa Kata Bahasa Arab Pondok Darul Arqam
Muhammadiyah Punnia Pinrang
Penguasaan Kosa kata bahasa Arab dapat disimpulkan bahwa
penguasaan kosa kata merupakan jumlah kata yang dimiliki oleh seseorang
atau kelompok orang yang merupakan kata-kata yang terdapat dalam suatu
bahasa yang mengandung informasi makna dan pemakaiannya Setiap
bahasa memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri.
Pembelajaran bahasa Arab yang berorientasi pada fungsi yang
komunikatif, maka modal yang dibutuhkan oleh siswa agar dapat berbicara
bahasa Arab dengan aktif yakni dengan menguasai kosa kata bahasa Arab
sebanyak-banyaknya.
Mengajarkan kosa kata pada siswa, ada beberapa langkah-langkah
yang harus diperhatikan agar pembelajaran unsur tersebut berhasil.
1) Dengan cara menunjuk langsung pada benda (kosa kata) yang
diajarkan.
2) Dengan cara menghadirkan miniatur dari benda (kosa kata) yang
diajarkan.
3) Dengan cara memberikan gambar dari kosa kata yang ingin
diajarkan.
4) Dengan cara memperagakan dari kosa kata yang ingin
disampaikan.
5) Dengan cara memasukkan kosa kata yang diajarkan dalam kalimat.
49
6) Dengan cara memberikan definisi dari kosa kata yang diberikan.
Pembelajaran kosa kata ( المفردات ) dimulai dengan kosa kata dasar
yang tidak mudah berubah, seperti halnya istilah kekerabatan, nama-nama
bagian tubuh, kata ganti, kata kerja pokok serta beberapa kosa kata lain yang
mudah untuk dipelajari.
Metode yang bisa digunakan dalam pembelajarannya antara lain yaitu
metode langsung, metode meniru dan menghafal, metode membaca, metode
gramatika-translation, metode pembelajaran dengan menggunakan media
bergambar dan alat-alat peraga serta pembelajaran dengan lagu atau
menyanyi Arab, akan tetapi dengan metode langsung penguasaan kosa kata
siswa dapat diterapkan.
Penguasaan kosa kata bahasa Arab ( المفردات ) siswa belum optimal.
Karena tidak adanya Indikator-indikator terkait penguasaan kosakata siswa
yang berkembang optimal yang meliputi penguasan kosakata aktif-produktif
(berbicara- menulis) maupun pasif-reseptif (membaca-menyimak).
Tabel 8Apakah anda pernah mempraktekan bahasa ArabNo Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Sering Sekali 14 35%
2 Sering 10 25%
3 Pernah 14 35%
4 Tidak Pernah 2 5%
50
5 Jumlah 40 100%
Tabulasi angket no.11
Berdasarkan hasil analisis di atas yang merupakan hasil dari angket
14 responden dengan nilai presentase 35% memilih jawaban alternatif “Sering
Sekali” yang menyatakan bahwa mereka pernah mempraktekan bahasa Arab.
Selanjutnya 10 responden dengan nilai presentase 25% yang memilih
jawaban alternatif “Sering” yang menyatakan bahwa mereka pernah
mempraktekan bahasa Arab. Selanjutnya 14 responden dengan nilai
presentase 35% yang memilih jawaban alternatif “Pernah” dan 2 responden
dengan nilai presentase 5% yang memilih jawaban alternatif “Tidak Pernah”
yang menyatakan bahwa mereka pernah mempraktekan bahasa Arab.
Hasil wawancara tabel diatas bahwa mereka pernah mempraktekkan
bahasa Arab dengan nilai presentase 35% dan memilih jawaban alternatif
sering sekali, karena itu kosa kata bahasa Arab digunakan untuk
mempercepat penguasaan bercakap dengan berbahasa Arab dan belajar
berbahasa merupakan proses yang butuh waktu.
Berdasarkan hasil presentase angket di atas maka dapat disimpulkan
bahwa siswa pernah mempraktekan bahasa Arab dan dapat dilihat dari cara
mengikuti pembelajaran yang menggunakan media dibandingkan yang hanya
dijelaskan oleh guru.
51
Berdasarkan wawancara dari bapak Zubair Zainal selaku guru bahasa
Arab Pondok Darul Arqam Muhammadiyah Punnia beliau mengatakan bahwa
:
Penggunaan kosa kata bahasa Arab Pondok Darul ArqamMuhammadiyah Punnia adalah kurangnya buku yang menyangkutpembelajaran bahasa Arab utamanya Kamus,buku paket dan buku-bukubacaan.2 (wawancara tanggal 20 januari di Pondok Darul ArqamMuhammadiyah Punnia)
Berdasarkan keterangan responden tersebut diatas mereka mengalami
kesulitan dalam kegiatan proses belajar mengajar dikarenakan kurangnya
sumber atau bahan pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai landasaan
teori sehingga dalam pembelajaran hanya bersumber dari satu arah saja yaitu
guru dan terkadang hal seperti inilah yang menjadikan siswa merasa malas
dan tidak memiliki semangat dalam mengikuti pembelajaran bahkan dapat
berpengaruh kepada mental peserta didik. untuk itu, tiap guru diharuskan
memiliki dan mempersiapkan sumber lain yang dapat dijadikan sebagai
bahan tambahan dalam pembelajaran siswa pada saat pembelajaran Bahasa
Arab sehinggga pembelajaran yang dilakukan lebih terarah.
Penguasaan kosa kata bahasa Arab adalah kemampuan seseorang
dalam menggunakan atau memanfaatkan kata-kata yang dimiliki dalam
berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa lain dengan menggunakan
bahasa Arab. Oleh karena itu,dalam pembelajaran siswa tidak di tuntut untuk
memahami dan menguasai seluruh kosa kata bahasa Arab namun dibatasi
2 Zubair Zainal, Op, Cit
52
padaa materi pelajaran yang disesuaikan dengan kurikulum yang ditentukan
sehingga tidak ada target maksimal barapa jumlah kata yang harus dikuasai
siswa,sehingga pembelajaran berjalan optimal.
D. Pengaruh Penguasaan kosa kata bahasa Arab terhadap kemampuan
berbahasa Arab siswa Pondok Darul Arqam Muhammadiyah Punnia
Pinrang
Untuk melihat bagaimana pengaruh penguasaan kosa kata bahasa
Arab terhadap kemampuan berbahasa Arab siswa Pondok Darul Arqam
Muhammadiyah Punnia Pinrang, peneliti uraikan berdasarkan hasil dari
angket yang di berikan kepada siswa di Pondok Darul Arqam Muhammadiyah
Punnia Pinrang.
Tabel 9Alasan anda memilih masuk sekolah di pondok Darul Arqam
Muhammadiyah PunniaNo Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Karena kemauan sendiri 33 82,5%
2 Karena dorongan orang tua 7 17,5 %
3 Karena teman - -
4 Karena tidak diterima di
sekolah pilihan
- -
5 Jumlah 40 100%
Tabulasi angket no.1
53
Berdasarkan hasil analisis di atas yang merupakan hasil dari angket
33 responden dengan nilai presentase 82,5% memilih jawaban alternatif
’’karena kemauan sendiri’’ yang menyatakan bahwa mereka memilih masuk
sekolah di Pondok Darul Arqam Muhammadiyah Punnia. Selanjutnya 7
responden dengan nilai presentase 17,5% yang memilih jawaban alternatif ’’
Karena dorongan orang tua’’ yang menyatakan bahwa mereka memilih masuk
sekolah di Pondok Darul Arqam Muhammadiyah Punnia. Selanjutnya
responden dengan nilai presentase 0% yang memilih jawaban alternatif ’’
Karena teman” dan responden dengan nilai presentase 0% yang memilih
jawaban alternatif “Karena tidak diterima di sekolah pilihan” yang menyatakan
bahwa mereka memilih masuk sekolah di Pondok Darul Arqam
Muhammadiyah Punnia.
Hasil wawancara tabel di atas bahwa mereka memilih masuk sekolah di
pondok darul arqam muhammadiyah punnia dengan nilai presentase 82,5%
alternatif jawaban karena kemauan sendiri, jadi siswa masuk di sekolah tanpa
adanya paksaan dari orang tua atau teman.
Hasil wawancara tabel dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa
Pondok Darul Arqam Muhammadiyah Punnia,lebih memilih masuk sekolah di
Pondok Darul arqam Muhammadiyah Punnia karena kemauan sendiri tanpa
ada paksaan dari keluarga.
54
Berdasarkan hasil presentase Angket di atas maka dapat disimpulkan
bahwa mereka memilih masuk sekolah di pondok Darul Arqam
Muhammadiyah Punnia karena kemauan sendiri.
Tabel 10Apakah anda menyukai pelajaran bahasa Arab
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Suka Sekali 17 42,5%
2 Suka 19 47,5%
3 Kurang Suka 4 10%
4 Tidak Suka - -
5 Jumlah 40 100%
Tabulasi angket no.2
Berdasarkan hasil analisis di atas yang merupakan hasil dari angket
17 responden dengan nilai presentase 42,5% memilih jawaban alternatif
“Suka Sekali” yang menyatakan bahwa mereka menyukai pelajaran bahasa
Arab. Selanjutnya 19 responden dengan nilai presentase 47,5% yang memilih
jawaban alternatif “Suka” yang menyatakan bahwa mereka menyukai
pelajaran bahasa Arab. Selanjutnya 4 responden dengan nilai presentase
10% yang memilih jawaban alternatif “ Kurang Suka ” dan responden dengan
55
nilai presentase 0% yang memilih jawaban alternatif “Tidak Suka” yang
menyatakan bahwa mereka menyukai pelajaran bahasa Arab.
Hasil wawancara tabel di atas bahwa siswa menyukai pelajaran bahasa
Arab dengan nilai presentase 47,5% dan jawaban alternatif suka, minat siswa
terhadap pembelajaran bahasa Arab di Pondok Darul Arqam muhammadiyah
Punnia merupakan modal dasar untuk meningkatkan kemampuan dalam
belajar. Kesimpulan wawancara di atas bahwa siswa menyukai pelajaran
bahasa Arab.
Berdasarkan hasil presentase Angket di atas maka dapat disimpulkan
bahwa mereka menyukai pelajaran bahasa Arab, ini dapat dijadikan sebagai
solusi untuk memudahkan dalam mencari informasi.
Tabel 11Bagaimana tanggapan anda terhadap guru bahasa Arab dalam mengajar
bahasa ArabNo Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Sangat Jelas 32 80%
2 Jelas 8 20%
3 Kurang Suka - -
4 Tidak Suka - -
5 Jumlah 40 100%
Tabulasi angket no.4
56
Berdasarkan hasil analisis di atas yang merupakan hasil dari angket
32 responden dengan nilai presentase 80% memilih jawaban alternatif
“Sangat Jelas” yang menyatakan bahwa tanggapan mereka terhadap guru
bahasa Arab dalam mengajar bahasa Arab. Selanjutnya 8 responden dengan
nilai presentase 20% yang memilih jawaban alternatif “Jelas” yang
menyatakan bahwa tanggapan mereka terhadap guru bahasa Arab dalam
mengajar bahasa Arab. Selanjutnya responden dengan nilai presentase 0%
yang memilih jawaban alternatif “ Lumayan Suka ” dan responden dengan
nilai presentase 0% yang memilih jawaban alternatif “Tidak Suka” yang
menyatakan bahwa tanggapan mereka terhadap guru bahasa Arab dalam
mengajar bahasa Arab.
Hasil wawancara tabel di atas bahwa tanggapan mereka terhadap guru
bahasa Arab dalam mengajar bahasa Arab dengan nilai presentase 80%
dengan jawaban alternatif sangat jelas,guru bahasa Arab sering kali
memberikan tugas pada akhir pembelajaran melalui pertanyaan dalam bentuk
latihan. Kesimpulan wawancara di atas bahwa siswa Pondok Darul Arqam
Muhammadiyah Punnia,bahwa keterampilan guru bahasa Arab dengan
pengalaman belajar mengajar.
Berdasarkan hasil presentase angket di atas maka dapat disimpulkan
bahwa proses belajar mengajar guru sudah sangat jelas dan perlu
ditingkatkan lagi karena masih kurangnya buku bahasa Arab yang ada di
Pondok Darul Arqam Muhammadiyah Punnia, ini terjadi karna adanya
57
masalah keterbatasan dana yang dimiliki oleh Pondok Darul Arqam
Muhammadiyah Punnia sehingga siswa kadang kala kurang bersemangat
dalam mengikuti proses pembelajaran bahasa Arab.
Tabel 12Bahasa apa yang digunakan guru anda ketika mengajar bahasa Arab
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Bahasa Arab 1 2,5%
2 Bahasa Arab diselingi
bahasa Indonesia
19 47,5%
3 Bahasa Indonesia 2 5%
4 Bahasa Indonesia
diselingi bahasa Arab
18 45%
5 Jumlah 40 100%
Tabulasi angket no.5
Berdasarkan hasil analisis di atas yang merupakan hasil dari angket 1
responden dengan nilai presentase 2,5% memilih jawaban alternatif “Bahasa
Arab” yang menyatakan bahwa bahasa yang digunakan guru ketika mengajar
bahasa Arab. Selanjutnya 19 responden dengan nilai presentase 47,5% yang
58
memilih jawaban alternatif “Bahasa Arab diselingi bahasa Indonesia” yang
menyatakan bahwa bahasa yang digunakan guru ketika mengajar bahasa
Arab. Selanjutnya 2 responden dengan nilai presentase 5% yang memilih
jawaban alternatif “Bahasa Indonesia” dan 18 responden dengan nilai
presentase 45% yang memilih jawaban alternatif “Bahasa Indonesia diselingi
bahasa Arab” yang menyatakan bahwa bahasa yang digunakan guru ketika
mengajar bahasa Arab.
Hasil wawancara tabel di atas bahwa bahasa yang digunakan guru
ketika mengajar bahasa Arab dengan nilai presentase 47,5% dan jawaban
alternatif Bahasa Indonesia diselingi bahasa Arab, kemampuan bahasa Arab
terhadap siswa sangat penting yang mencakup empat keterampilan
berbahasa diantaranya menyimak,berbicara,menulis dan membaca.
Berdasarkan hasil presentase angket di atas maka dapat disimpulkan
bahwa dalam pembelajaran guru bahasa Arab perlu meningkatkan
penggunaan media pada setiap pembelajaran agar dapat memudahkan dalam
menyampaikan materi pembelajaran dan siswa dapat dengan mudah
memahaminya.
Tabel 13Apakah anda mengalami kesulitan dalam mempelajari bahasa Arab
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Sering Sekali 1 2,5%
2 Sering 5 12,5%
59
3 Pernah 31 77,5%
4 Tidak Pernah 3 7,5%
5 Jumlah 40 100%
Tabulasi angket no.6
Berdasarkan hasil analisis di atas yang merupakan hasil dari angket 1
responden dengan nilai presentase 2,5% memilih jawaban alternatif “Sering
Sekali” yang menyatakan bahwa mereka mengalami kesulitan dalam
mempelajari bahasa Arab. Selanjutnya 8 responden dengan nilai presentase
12,5% yang memilih jawaban alternatif “Sering” yang menyatakan bahwa
mereka mengalami kesulitan dalam mempelajari bahasa Arab. Selanjutnya 31
responden dengan nilai presentase 77,5% yang memilih jawaban alternatif “
Pernah” dan 3 responden dengan nilai presentase 7,5% yang memilih
jawaban alternatif “Tidak Pernah” yang menyatakan bahwa mereka
mengalami kesulitan dalam mempelajari bahasa Arab.
Hasil wawancara tabel diatas bahwa mereka mengalami kesulitan
dalam mempelajari bahasa Arab dengan nilai presentase 77,5% memilih
jawaban alternatif pernah,kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran
bahasa Arab adalah menentukan perbedaan dalam proses pembelajaran
bahasa Arab dan masih banyak siswa yang belum menyadari bakat yang
dimilikinya.
60
Berdasarkan hasil presentase angket di atas dapat disimpulkan bahwa
pada saat siswa mengikuti proses pembelajaran, siswa pernah merasa
kesulitan akan tetapi nyaman dan senang dalam mengikuti pembelajaran. Dan
guru tentunya harus selalu meningkatkan kemampuannya dalam mengajar
agar mampu mengembangkan dan memahamkan siswa terkait dengan materi
pembelajaran yang diajarkan.
Tabel 14Apakah anda senang dengan materi kosa kata dalam pelajaran bahasa
ArabNo Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Senang Sekali 16 40%
2 Senang 20 50%
3 Cukup Senang 4 10%
4 Tidak Senang - -
5 Jumlah 40 100%
Tabulasi angket no.7
Berdasarkan hasil analisis di atas yang merupakan hasil dari angket
16 responden dengan nilai presentase 40% memilih jawaban alternatif
“Senang Sekali” yang menyatakan bahwa mereka senang dengan materi kosa
kata (mufradat) dalam pelajaran bahasa Arab. Selanjutnya 20 responden
61
dengan nilai presentase 50% yang memilih jawaban alternatif “Senang” yang
menyatakan bahwa mereka senang dengan materi kosa kata (mufradat)
dalam pelajaran bahasa Arab. Selanjutnya 4 responden dengan nilai
presentase 10% yang memilih jawaban alternatif “Cukup Senang” dan 0
responden dengan nilai presentase 0% yang memilih jawaban alternatif “Tidak
Senang” yang menyatakan bahwa tanggapan mereka senang dengan materi
kosa kata (mufradat) dalam pelajaran bahasa Arab.
Hasil wawancara tabel diatas bahwa siswa senang denngan materi
kosa kata dalam pembelajaran bahasa Arab dengan nilai presentase 50% dan
jawaban alternatif senang,dengan menggunakan bahasa yang tepat dan
mudah dimengerti siswa, disamping itu guru memberikan motivasi kepada
siswa mempraktekkan kosa kata yang diberikan.
Berdasarkan hasil presentase angket di atas maka dapat disimpulkan
bahwa untuk materi kosa kata pembelajaran bahasa Arab perlu lagi
ditingkatkan. Untuk itu guru harus terampil dalam menggunakan media yang
terdapat disekitar lingkungan sekolah yang dapat dijadikan sebagai sumber
belajar selain dari buku mata pelajaran (buku paket).
Tabel 15Apakah anda berminat belajar bahasa Arab khususnya kosa kata
No Alternatif
Jawaban
Frekuensi Presentase
1 Berminat Sekali 21 52,5%
62
2 Berminat 16 40%
3 Cukup berminat 3 7,5%
4 Tidak Berminat - -
5 Jumlah 40 100%
Tabulasi angket no.8
Berdasarkan hasil analisis di atas yang merupakan hasil dari angket
21 responden dengan nilai presentase 52,5% memilih jawaban alternatif
“Berminat Sekali” yang menyatakan bahwa mereka berminat belajar bahasa
Arab khususnya kosa kata. Selanjutnya 16 responden dengan nilai
presentase 40% yang memilih jawaban alternatif “Berminat” yang menyatakan
bahwa mereka berminat belajar bahasa Arab Khususnya kosa kata ( المفردات )
Selanjutnya 3 responden dengan nilai presentase 7,5% yang memilih jawaban
alternatif “Cukup berminat” dan 0 responden dengan nilai presentase 0% yang
memilih jawaban alternatif “Tidak Berminat” yang menyatakan bahwa mereka
berminat belajar bahasa Arab Khususnya kosa kata ( المفردات ).
Hasil wawancara tabel diatas bahwa mereka berminat belajar bahasa
Arab khususnya kosa kata dengan nilai presentase 52,5% dan memilih
jawaban alternatif berminat sekali,dan siswa mampu mengaplikasikan kosaa
kata dan termotivasi dalam belajar bahasa Arab.
Berdasarkan hasil presentase angket di atas maka dapat disimpulkan
bahwa siswa sangat berminat belajar bahasa Arab khususnya kosa kata, dan
63
penggunaaan media sebagai sumber belajar perlu di tingkatkan, hal ini
tentunya mengarah kepada kemampuan yang dimiliki oleh siswa dalam
mengaplikasikan atau penggunakan kosa kata bahasa Arab yang baik dan
mampu untuk senantiasa semangat dalam belajar terlebih lagi yang berkaitan
dengan bahasa Arab.
Tabel 16Apakah guru anda sering menggunakan metode tanya jawab
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Sering Sekali 6 15%
2 Sering 13 32,5%
3 Pernah 18 45%
4 Tidak Pernah 3 7,5%
5 Jumlah 40 100%
Tabulasi angket no.9
Berdasarkan hasil analisis di atas yang merupakan hasil dari angket 6
responden dengan nilai presentase 15% memilih jawaban alternatif “Sering
Sekali” yang menyatakan bahwa guru mereka sering menggunakan metode
tanya jawab. Selanjutnya 13 responden dengan nilai presentase 32,5% yang
memilih jawaban alternatif “Sering” yang menyatakan bahwa guru mereka
sering menggunakan metode tanya jawab. Selanjutnya 18 responden dengan
nilai presentase 45% yang memilih jawaban alternatif “Pernah” dan 3
responden dengan nilai presentase 7,5% yang memilih jawaban alternatif
64
“Tidak Pernah” yang menyatakan bahwa guru mereka sering menggunakan
metode tanya jawab.
Hasil wawancara tabel diatas bahwa guru mereka pernah
menggunakan metode tanya jawab dengan nilai presentase 45% dan memilih
jawaban alternatif pernah, guru menyelingi pembicaraan untuk merangsang
perhatian siswa dalam proses belajar mengajar.
Berdasarkan hasil presentase angket di atas maka dapat disimpulkan
bahwa dalam pembelajaran bahasa Arab yang efektif tentunya dapat terlihat
dari keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan sehingga dalam
pembelajaran terjadi umpan balik antara siswa dan guru bahasa Arab.
Tabel 17Apakah dengan anda menguasai kosa kata dapat membantu
mempermudah dalam belajar bahasa ArabNo Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Sangat Membantu 29 72,5%
2 Membantu 11 27,5%
3 Kurang Membantu - -
4 Tidak Membantu - -
5 Jumlah 40 100%
Tabulasi angket no.10
Berdasarkan hasil analisis di atas yang merupakan hasil dari angket
29 responden dengan nilai presentase 72,5% memilih jawaban alternatif
“Sangat Membantu” yang menyatakan bahwa dengan menguasai kosa kata (
65
المفردات ) dapat membantu mempermudah dalam belajar bahasa Arab.
Selanjutnya 11 responden dengan nilai presentase 27,5% yang memilih
jawaban alternatif “Membantu” yang menyatakan bahwa dengan menguasai
kosa kata ( المفردات ) dapat membantu mempermudah dalam belajar bahasa
Arab. Selanjutnya 0 responden dengan nilai presentase 0% yang memilih
jawaban alternatif “Kurang Membantu” dan 0 responden dengan nilai
presentase0% yang memilih jawaban alternatif “Tidak Membantu” yang
menyatakan bahwa dengan menguasai kosa kata ( المفردات ) dapat membantu
mempermudah dalam belajar bahasa Arab.
Hasil wawancara tabel diatas bahwa dengan menguasai kosa kata
dapat membantu mempermudah dalam belajar bahasa Arab dengan nilai
presentase 72,5% dan memilih jawaban alternatif sangat membantu, dapat
mempermudah siswa dalam belajar berbahasa Arab dan mempermudah
dalam proses belajar mengajar.
Berdasarkan hasil presentase angket di atas maka dapat disimpulkan
bahwa penguasaan kosa kata dapat membantu mempermudah siswa dalam
belajar bahasa Arab, dan merasa nyaman dan tetap semangat. Hal seperti ini
tentunya harus menjadi prinsip para guru dalam menjalankan amanahnya.
Tabel 18Apakah dengan anda menguasai kosa kata dapat membantu
meningkatkan kemampuan berbahasa ArabNo Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
66
1 Sangat Membantu 30 75%
2 Membantu 10 25%
3 Kurang Membantu - -
4 Tidak Membantu - -
5 Jumlah 40 100%
Tabulasi angket no.12
Berdasarkan hasil analisis di atas yang merupakan hasil dari angket
30 responden dengan nilai presentase 75% memilih jawaban alternatif
“Sangat membantu” yang menyatakan bahwa dengan mereka menguasai
kosa kata ( المفردات ) dapat membantu meningkatkan kemampuan berbahasa
Arab. Selanjutnya 10 responden dengan nilai presentase 25% yang memilih
jawaban alternatif “Membantu” yang menyatakan bahwa dengan mereka
menguasai kosa kata ( المفردات ) dapat membantu meningkatkan kemampuan
berbahasa Arab. Selanjutnya 0 responden dengan nilai presentase 0% yang
memilih jawaban alternatif “Kurang membantu” dan 0 responden dengan nilai
presentase 0% yang memilih jawaban alternatif “Tidak membantu” yang
menyatakan bahwa dengan mereka menguasai kosa kata ( المفردات ) dapat
membantu meningkatkan kemampuan berbahasa Arab.
Hasil wawancara tabel diatas bahwa dengan menguasai kosa kata
dapat membantu meningkatkan kemampuan berbahasa Arab dengan nilai
presentase 75% dan memilih jawaban alternatif sangat membantu, dengan
67
pemakaian media sangat berperan pada peningkatan penguasaaan kosa kata
dan termotivasi untuk mengungkapkan kata kata dan kalimat.
Berdasarkan hasil presentase angket di atas maka dapat disimpulkan
bahwa dengan menguasai kosa kata dapat membantu meningkatkan
kemampuan berbahasa Arab dan bentuk ketertarikan siswa dalam mengikuti
suatu pembelajaran terkhususnya pada mata pelajaran bahasa Arab dapat
dilihat dari semangatnya dalam mengikuti pembelajaran dan salah satu yang
dapat menarik minat siswa dalam belajar adalah dilibatkannya media dalam
pembelajaran.
Tabel 19Apakah guru bahasa Arab anda sering memberikan tugas atau PR
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Sering Sekali 11 27,5%
2 Sering 22 55%
3 Pernah 7 17,5%
4 Tidak Pernah - -
5 Jumlah 40 100%
Tabulasi angket no.13
Berdasarkan hasil analisis di atas yang merupakan hasil dari angket
11 responden dengan nilai presentase 27,5% memilih jawaban alternatif
“Sering Sekali ” yang menyatakan bahwa guru bahasa Arab mereka sering
memberikan tugas atau PR. Selanjutnya 22 responden dengan nilai
68
presentase 55% yang memilih jawaban alternatif “Sering” yang menyatakan
bahwa dengan guru bahasa Arab mereka sering memberikan tugas atau PR.
Selanjutnya 7 responden dengan nilai presentase 17,5% yang memilih
jawaban alternatif “Pernah” dan 0 responden dengan nilai presentase 0%
yang memilih jawaban alternatif “Tidak Pernah” yang menyatakan bahwa
dengan guru bahasa Arab mereka sering memberikan tugas atau PR.
Hasil wawancara tabel diatas bahwa guru bahasa Arab mereka sering
memberikan tugas atau PR dengan nilai presentase 55% dan memilih
jawaban alternatif sering, guru memberikan tugas kepada siswa agar mampu
memahami materi dan latihan-latihan khususnya latihan dalam memnjawab
pertanyaan yang membutuhkan jawaban dalam bentuk kalimat.
Berdasarkan hasil presentase angket di atas maka dapat disimpulkan
bahwa guru sering memberikan tugas atau PR tentunya berbeda dari yang
sebelumnya pembelajaran bahasa Arab dapat meningkat dengan adanya
pemberian tugas karena siswa yang tidak tahu menjadi tahu karena mengikuti
proses pembelajaran.
Tabel 20Paling sering PR diberikan dalam bentuk apa
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Menghafal kosa kata 28 70%
69
2 Mengisi LKS 4 10%
3 Menterjemah Bahasa Arab 2 5%
4 Menulis Bahasa Arab 6 15%
5 Jumlah 40 100%
Tabulasi angket no.14
Berdasarkan hasil analisis di atas yang merupakan hasil dari angket
28 responden dengan nilai presentase 70% memilih jawaban alternatif
“Menghafal kosa kata” yang menyatakan bahwa tugas diberikan dalam bentuk
apa. Selanjutnya 4 responden dengan nilai presentase 10% yang memilih
jawaban alternatif “Mengisi LKS” yang menyatakan bahwa tugas diberikan
dalam bentuk apa. Selanjutnya 2 responden dengan nilai presentase 5% yang
memilih jawaban alternatif “Menterjemah Bahasa Arab” dan 6 responden
dengan nilai presentase 15% yang memilih jawaban alternatif “Menulis
Bahasa Arab” yang menyatakan bahwa tugas diberikan dalam bentuk apa.
Hasil wawancara tabel diatas bahwa mereka paling sering diberikan
PR dalam bentuk apa,dengan nilai presentase 70% dan memilih jawaban
alternatif menghafal kosa kata pelajaran bahasa Arab hendaknya dimulai
dengan melatih pendengaran,percakapan,dan dilanjutkan dengan bacaan
atau tulisan dan pemberian tugas kepada siswa untuk menghafalkan kalimat-
kalimat atau dialog.
70
Berdasarkan hasil presentase angket di atas maka dapat disimpulkan
bahwa pemberian PR dalam bentuk menghafal kosa kata dalam hal
penyediaan fasilitas seperti perpustakaan dan perlu ditingkatkan lagi karna
ketika siswa memiliki minat yang kurang untuk senantiasa aktif dalam
memanfaatkan fasilitas seperti perpustakaan maka dapat dijadikan sebagai
solusi untuk memudahkan dalam mencari kosa kata.
Tabel 21Apakah anda memiliki buku pegangan/buku paket bahasa Arab
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1 Memiliki 3 7,5%
2 Tidak memiliki 17 42,5%
3 Pinjam perpustakaan 18 45%
4 Pinjam Teman 2 5%
5 Jumlah 40 100%
Tabulasi angket no.15
Berdasarkan hasil analisis di atas yang merupakan hasil dari angket 3
responden dengan nilai presentase 7,5% memilih jawaban alternatif “Memiliki
” yang menyatakan bahwa mereka memiliki buku pegangan/buku paket
bahasa Arab. Selanjutnya 17 responden dengan nilai presentase 42,5% yang
memilih jawaban alternatif “Tidak memiliki” yang menyatakan bahwa mereka
memiliki buku pegangan/buku paket bahasa Arab. Selanjutnya 18 responden
dengan nilai presentase 45% yang memilih jawaban alternatif “Pinjam
71
perpustakaan” dan 2 responden dengan nilai presentase 5% yang memilih
jawaban alternatif “Pinjam Teman” yang menyatakan mereka memiliki buku
pegangan/buku paket bahasa Arab.
Hasil wawancara tabel diatas bahwa mereka memiliki buku
pegangan/buku paket bahasa Arab dengan nilai presentase 45% dan
memilih jawaban alternatif pinjam diperpustakaan, pada umumnya buku-
buku ditulis dalam bahasa Arab dan tersedianya buku paket pembelajaran
yang memadai agar siswa dapat mengikuti proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil presentase Angket di atas maka dapat disimpulkan
bahwa dalam penguasaan kosa kata bahasa Arab tentunya berpengaruh
terhadap kemampuan siswa dalam berbahasa Arab. Dan tentunya harus
memiliki metode yang berbeda dari yang sebelumnya serta tersedianya buku
paket pembelajaran yang memadai. dan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran tidak menimbulkan kejenuhan.
72
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan (استنتاج )
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan pada bagian yang
terdahulu, terkait dengan jawaban daripada permasalahan yang diangkat
oleh peneliti dalam skripsi ini, maka berikut ini peneliti mengemukakan
beberapa kesimpulan.
1. Kemampuan berbahasa Arab Pondok Darul Arqam
Muhammadiyah Punnia Pinrang cukup bagus, dikarenakan guru-
guru yang mengajar sudah sangat cukup ahli dalam bidang
bahasa arab, sehingga siswa mendapatkkaan hasil belajar yang
maksimal.
2. Penguasaan kosakata bahasa Arab Pondok Darul Arqam
Muhammadiyah Punnia Pinrang ( المفردات ) siswa belum optimal.
Tidak adanya Indikator-indikator terkait penguasaan kosakata
siswa yang berkembang optimal yang meliputi penguasan
kosakata aktif-produktif ( -الكلام الكتابة ) maupun pasif-reseptif ( القراءة
– الإستماع ).
3. Pengaruh penguasaan kosa kata bahasa Arab Pondok Darul
Arqam Muhammadiyah Punnia Pinrang akan saling berkaitan dan
menunjang dalam menentukan penguasaan dan kemampuan
siswa untuk mengembangkan kemahiran berbahasa
Arab,Kedudukan kosakata mempunyai peranan yang paling
73
penting dalam bahasa Arab terutama dalam kemampuan dan
penguasaan kosa kata bahasa Arab.
B. Saran ( نصیحة )
Setelah penulis menarik beberapa kesimpulan dari uraian-uraian
dalam skripsi ini, maka selanjutnya penulis akan mengemukakan saran-
saran sebagai bahan pertimbangan untuk menerapkan dan
mengembangakan hasil pikiran yang dituangkan dalam skripsi dan
mempunyai sumbangsi moril bagi masyarakat, bangsa dan negara, antara
lain:
1. Diharapkan kepada pihak sekolah agar kiranya mampu menyediakan
fasilitas pembelajaran bahasa Arab yang cukup seperti buku-buku
bahasa Arab dan kamus bahasa Arab agar kiranya siswa tidak
kesulitan dalam mencari arti dalam kosakata dalam bahasa Arab.
Bagi guru khususnya guru mata pelajaran bahasa Arab hendaknya
lebih cermat dalam memilih metode apa yang akan diterapkan
karena apabila seorang guru menggunakan metode yang kurang
tepat maka siswa akan merasa bosan dan tidak memahami materi
yang diterapkan, hendaknya guru memberikan motivasi bagi peserta
didik agar peserta didik senang dan giat dalam mempelajari bahasa
Arab.
2. Hendaknya guru dalam mengajarkan bahasa Arab khususnya kosa
kata, perlu memperhatikan penguasaan siswa terhadap. Hal ini
merupakan aspek yang sangat penting karena bahasa Arab terdiri
74
dari banyak maupun ratusan kata bahkan ribuan kosa kata yang
kadang satu kosa kata mempunyai beberapa makna,atau sebaliknya
satu kata mempunyai beberapa macam kosa kata.
3. Hendaknya guru selalu memberikan dorongan atau motivasi
terhadap siswa agar selalu belajar bahasa Arab khususnya bahasa
Arab supaya mereka dapat meningkatkan kemampuan berbahasa
Arab.
4. Bagi peserta didik di Pondok Darul Arqam Muhammadiyah Punnia
hendaknya lebih bersemangat lagi dalam mengikuti pembelajaran,
khususnya bahasa Arab dengan baik serta belajar lebih giat dalam
membaca dan memahami teks yang terdapat dalam buku bahasa
Arab agar prestasinya meningkat.
75
DAFTAR PUSTAKA
Al qur’anul karim
Arsyad Azhar,Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar 2003).
Akrom ,Malibary, A ,Pedoman Pengajaran Bahasa Arab Pada PerguruanTinggi, (Jakarta: DA Depag, 1996).
Arikonto ,Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,(Jakarta: Rineka Cipta,1998).
Ashamd Zuhdi Muhdlor , Atabik Ali, kamus Kontemporer Arab Indonesia,Surabaya: Multi Karya Grafika, 1996.
Abd Wahab Rosyidi & Mamlu’atul Ni’mah, Memahami Konsep DasarPembelajaran Bahasa Arab (Malang: UIN-Maliki Press, 2011).
Hermawan Acep, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab ( Bandung:PTRemaja Rosdakarya,2010).
Banawi, Imam, Tata Bahasa Arab, Surabaya : Al-Ikhlas, 1987.
Dahlan Djuwairiyah, Metode Belajar Mengajar Bahasa Arab,Surabaya : Al-Ikhlas,1984.
Departemen Pendidikan nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta : balai Pustaka 2001
Dani Gulo , Kartini Kartono, Kamus Psikologi, (Bandung : Pionir Jaya,1987).
D. Marimba, Ahmad, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung : AlMa’arif, 1962)
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar BahasaIndonesia,cet. Ke-10, (Jakarta : Balai Pustaka, 1999).
Fuad, Effendi ,A, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab(Malang:Misykat,2005).
76
Guntur ,Taringan, Henry , Pengajaran Kosa Kata, Bandung : Angkasa,1986.
. . . . . . . . . . . . . . . . . , Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa,Angkasa, 1987.
G.Tarigan H., Kosa Kata Pengajaran, Bandung : Angkasa, 1986.
Hakim, Thursan, Belajar Secara Efisien, (Jakarta : Puspa Suara, 2000).
Harimurti Kridalaksana, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:Gramedia, 1989)
Kountur ,Ronney, Metode Penelitian, (Jakarta : PPM, 2005).
Munawir , A.W., Kamus Al Munawir, (Surabaya: Pustaka Progresif, t. Th).
Makruf, Imam, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Aktif, (Semarang :Need’s Press, 2009).
Margono ,S, Metodelogi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,2010).
Nasir Muhammad, Metode Penelitian (Bandung: Remaja Rosdakarya,1986)
Nurhadi, Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Membaca? Suatu teknikMemahami Literature Yang Efisien, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2006)
Purwadarminta W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia,(Jakarta :BalaiPustaka 1999).
Ronney Kountur, Metode Penelitian, (Jakarta : PPM, 2005)
Syaiful Anwar dan Tayar Yusuf, Metodologi Pengajaran Agama danBahasa Arab, (Jakarta : Rajawali Perss,1994)
Subagyo, Joko, P, Metodologi dalam teori dan praktek (Jakarta: rinekacipta, 2004).
Soemargono, Kamus Prancis Indonesia (Jakarta: Gramedia 1991)
Umam, Chatibul, Aspek-Aspek Pundamental dalam Mempelajari BahasaArab, Bandung: Al-Ma’rif, 1980.
77
Zain , Badadu, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (jakaarta : Pustaka SinarHarapan, 1996)
LAMPIRAN
82
Lampiran 2
PEDOMAN WAWANCARA PENELITIAN SKRIPSI
A. Identitas Responden
Nama :
Tempat/tanggal lahir :
Alamat :
Tanggal/NO.Hp :
B. Petunjuk
1. Sebelum anda menjawab daftar pertanyaan yang telah disiapkan terlebih dahulu
isi identitas yang telah tersedia.
2. Jawablah tes wawancara ini dengan jujur dan penuh ketelitian karena jawaban
Ibu/Bapak dapat membantu mengumpulkan data yang dapat dipertanggung
jawabkan dalam penelitian.
C. Daftar Pertanyaan
1. Bagaimana tanggapan bapak mengenai penguasaan kosa kata bahasa Arab?
2. Kendala apa yang bapak temui dalam kemampuan berbahasa Arab siswa?
83
Lampiran 3
Lokasi Pondok Darul Arqam Muhammadiyah Punnia Pinrang
84
Pengajian & pendalaman kitab
85
Pembelajaran di ruang kelas
86
Visi dan Misi Pondok Darul Arqam Muhammadiyah Punnia
78
Lampiran 1
Angket Penelitian
PENGARUH PENGUASAAN KOSA KATA BAHASA ARAB TERHADAPKEMAMPUAN BERBAHASA ARAB SISWA PONDOK DARUL ARQAM
MUHAMMADIYAH PUNNIA PINRANG
A. Identitas siswa
Tanggal :
Nama :
NISN :
Kelas :
B. Perhatian
Tidak ada jawaban yang salah
Dalam hal ini setiap orang dapat mempunyai jawaban yang berbeda, karena
pilihan jawaban yang paling sesuai dengan diri anda.
Jangan terpengaruh dengan jawaban teman anda.
Silahkan anda memberi jawaban dengan cara tanda ( x ) pada pilihan anda.
C. Pertanyaan
Petunjuk : mohon dijawab semua pertanyaan dengan memilih salah satu
jawaban dari beberapa pilihan yang sesuai dengan keadaan dan hati nurani adik.
1. Kenapa adik memilih masuk sekolah di pondok pesantren Darul Arqam
muhammadiyah punnia?
a. Karena kemauan sendiri
b. Karena dorongan orang tua
c. Karena teman
79
d. Karena tidak diterima di sekolah pilihan
2. Bagaimana pendapat adik tentang pelajaran bahasa Arab?
a. Sangat sulit c. Mudah
b. Sulit d. Sangat mudah
3. Apakah adik menyukai pelajaran bahasa Arab?
a. Suka sekali c. Kurang suka
b. Suka d. Tidak suka
4. Bagaimana tanggapan adik terhadap guru bahasa Arab dalam mengajar
bahasa Arab?
a. Sangat jelas c. Kurang suka
b. Jelas d. Tidak suka
5. Bahasa apakah yang digunakan guru adik ketika mengajar bahasa Arab?
a. Bahasa Arab
b. Bahasa Arab diselingi bahasa Indonesia
c. Bahasa indonesia
d. Bahasa indonesia diselingi bahasa Arab
6. Apakah adik mengalami kesulitan dalam mempelajari bahasa Arab?
a. Sering sekali c. Pernah
b. Sering d. Tidak pernah
7. Apakah adik senang dengan materi kosa kata (mufradat) dalam pelajaran
bahasa Arab?
a. Senang sekali c. Cukup senang
b. Senang d. Tidak senang
80
8. Apakah adik berminat belajar bahasa Arab khususnya kosa kata (mufradat)?
a. Berminat sekali c. Cukup berminat
b. Berminat d. Tidak berminat
9. Apakah adik mempraktekan bahasa Arab di sekolah?
a. Sering sekali c. Pernah
b. Sering d. Tidak pernah
10.Apakah guru adik sering menggunakan metode tanya jawab?
a. Sering sekali c. Pernah
b. Sering d. Tidak pernah
11.Apakah dengan adik menguasai kosa kata (mufradat) dapat membantu
mempermudah dalam belajar bahasa Arab?
a. Sangat membantu c. Kurang membantu
b. Membantu d. Tidak membantu
12.Apakah dengan adik menguasai kosa kata (mufradat) dapat membantu
meningkatkan kemampuan berbahasa Arab?
a. Sangat membantu c. Kurang membantu
b. Membantu d. Tidak membantu
13.Apakah guru bahasa Arab adik sering memberikan tugas atau PR?
a. Sering sekali c. Pernah
b. Sering d. Tidak pernah
14.Paling sering PR diberikan dalam bentuk apa?
a. Menghafal kosa kata c. Menterjemah bahasa Arab
b. Mengisi LKS d. Menulis bahasa Arab
81
15.Apakah adik memiliki buku pegangan/buku paket bahasa Arab?
a. Memiliki c. Pinjam perpustakaan
b. Tidak memiliki d. Pinjam teman
87
RIWAYAT HIDUP
Hunaidu Lahir di Kanarie ( Pinrang ) padatanggal 10
Oktober 1995, Anak Pertama dari Dua bersaudara.
Buahhatidaripasangan bapak Ibrahim dan Ibunda
Nurta. Penulis memasuki pendidikan tingkat dasar
pada tahun 2002 di SDN 62 Lanrisang ( Pinrang ),
Kecamatan Lanrisang, Kabupaten Pinrang dan tamat pada tahun 2007,
kemudian melanjutkan pendidikan tingkat menegah pada tahun 2007 di
Mts Muhammadiyah Punnia tamat pada tahun 2010, dan melanjutkan
pendidikan ditingkat atas tahun 2010 di MA Muhammadiyah Punnia dan
selesai pada tahun 2013.
Pada tahun 2013 terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas
Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) pada Fakultas Pendidikan Agama
Islam Program Studi Pendidikan Bahasa Arab dengan Program
Pendidikan Strara I pada Tahun 2018.
Syukur Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan pendidikannya
atas Rahamat Allah SWT, dengan dukungan dan doa kedua orang tua.
Dengan memilih judul skripsi.
“Pengaruh Penguasaan Kosa Kata Bahasa Arab Terhadap
Kemampuan Berbahasa Arab Siswa Pondok Darul Arqam
Muhammadiyah Punnia Pinrang”