pengaruh penggunaan jenis pemberat ( ) · pdf files1 pendidikan teknik mesin otomotif,...

7
P PENGARUH PENGGUNAAN S1 Pendidikan Teknik Jurusan Teknik e Dewasa ini peminat sep penggunaannya, sehingga ham dikalangan pecinta motor kh sehingga perlu dilakukan m Transmission). Hal ini bertujua Diantaranya, menambah volum pegas pulley sekunder, dll. Pe konsumsi bahan bakar spesifik tahun 2010. Di dalam penelitian divaria 10 gram, dan dibandingkan penggunaan pemberat 12 gram Penelitian dalam skripsi ini d Teknik, Universitas Negeri Su Ketintang, Surabaya. Metode dilakukan pada rpm berubah da Dari hasil penelitian menu putaran rendah-menengah-ting standar (10,52 gram). Namum tinggi, seluruh pemberat ekspe sedangkan konsumsi bahan bak penggunaan pemberat 12 g menunjukkan bahwa torsi, da mengalami penurunan torsi da menggunakan pegas pengemba Namum untuk konsumsi baha dengan pegas eksperimen (af putaran tinggi mengalami pe dikombinasikan dengan pegas s Kata Kunci: CVT, sepeda mot standar. Nowadays matic motorcycl can use the motor. But among power (power), so it needs t Transmission). It aims to impr adding to the volume of the c secondary pulley spring, etc.. specific fuel consumption) wit In the study varied from b and compared with standard b use a standard spring with a sp Lab. Performance Machine. University of Surabaya. Addre Pengaruh Penggunaan Jenis Pemberat (Roller) 1 N JENIS PEMBERAT (ROLLER) TERHADAP YAMAHA MIO SOUL TAHUN 2010 Achmad Al Farobi Mesin Otomotif, Fakultas Teknik, Universitas Ne e-mail: [email protected] A Grummy Wailandouw k Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Sur e-mail: [email protected] peda motor matic cukup tinggi, hal ini didasa mpir seluruh kalangan dapat menggunakan motor t hususnya balap, motor jenis ini dinilai kurang mem modifikasi dibeberapa komponen pada CVT (C an untuk meningkatkan performa mesin agar layak di me ruang bakar, mengganti pemberat (roller), mengga enelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa m k) dengan variasi pemberat pada mesin sepeda moto asikan berat dari pemberat 11 gram, 12 gram, dan di ba dengan pemberat standar (10,52 gram). Selain itu m yang menggunakan pegas standar dengan pegas eks dilaksanakan di Lab. Performa Mesin. Jurusan Tek urabaya. Alamat Gedung Lab. Terpadu Fakultas Te penelitian yang digunakan adalah penelitian eksper an beban penuh (Full Open Throttle Valve ). unjukkan bahwa torsi, dan daya yang dihasilkan pe ggi lebih tinggi dibandingkan pemberat 10 gram, 11 untuk konsumsi bahan bakar spesifik baik pada putar erimen (9 gram, 10 gram, 11 gram, dan 12 gram) me kar spesifik terendah dihasilkan pemberat standar (10, gram yang dikombinasikan dengan pegas eksper an daya mengalami peningkatan pada putaran rend an daya pada putaran tinggi dibandingkan dengan pem ali standar. tetapi mengalami penurunan torsi, dan day han bakar spesifik penggunaan pemberat 12 gram y fter sales) pada putaran rendah mengalami penurun eningkatan, dibandingkan dengan penggunaan pemb standar. tor, pemberat (roller), dan performa mesin.dikombin ABSTRACT le enthusiasts quite high, it is based on ease of use, so ng lovers of motor racing in particular, this type of m to be modified in some components of the CVT rove the performance of the machine for proper use for combustion chamber, replace the ballast (roller), rep . This study aims to determine engine performance th a weight variation on the bike Yamaha Mio Soul in ballast weight 11 grams, 12 grams, and under standar ballast (10.52 grams). It also compared the use of a w spring experiment (after sales). The research in this pa Department of Mechanical Engineering, Faculty o ess Building Lab. Integrated Faculty Engineering Col P PERFORMA MESIN egeri Surabaya rabaya ari oleh kemudahan tersebut. Akan tetapi miliki daya (power), Continuous Variable igunakan untuk balap. anti v-belt, mengganti mesin (torsi, daya, dan or Yamaha Mio Soul awah standar: 9 gram, u juga dibandingkan sperimen (after sales). knik Mesin, Fakultas eknik Kampus Unesa rimen serta pengujian emberat 9 gram pada 1 gram, 12 gram, dan ran rendah-menengah- engalami peningkatan, ,52 gram). Sedangkan rimen (after sales), dah-menengah, tetapi mberat 12 gram yang ya pada putaran tinggi. yang dikombinasikan nan, sedangkan pada mberat 12 gram yang nasikan dengan pegas o that almost all people motor has a rated less (Continuous Variable r racing. Among them, placev-belt, replace the e (torque, power, and 2010. rd: 9 grams, 10 grams, weight of 12 grams that aper was conducted in of Engineering, State llege Unesa Ketintang,

Upload: tranminh

Post on 25-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Pengaruh Penggunaan Jenis Pemberat (Roller)

1

PENGARUH PENGGUNAAN JENIS PEMBERAT (ROLLER) TERHADAP PERFORMA MESINYAMAHA MIO SOUL TAHUN 2010

Achmad Al FarobiS1 Pendidikan Teknik Mesin Otomotif, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

e-mail: [email protected]

A Grummy WailandouwJurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

e-mail: [email protected]

Dewasa ini peminat sepeda motor matic cukup tinggi, hal ini didasari oleh kemudahanpenggunaannya, sehingga hampir seluruh kalangan dapat menggunakan motor tersebut. Akan tetapidikalangan pecinta motor khususnya balap, motor jenis ini dinilai kurang memiliki daya (power),sehingga perlu dilakukan modifikasi dibeberapa komponen pada CVT (Continuous VariableTransmission). Hal ini bertujuan untuk meningkatkan performa mesin agar layak digunakan untuk balap.Diantaranya, menambah volume ruang bakar, mengganti pemberat (roller), mengganti v-belt, menggantipegas pulley sekunder, dll. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa mesin (torsi, daya, dankonsumsi bahan bakar spesifik) dengan variasi pemberat pada mesin sepeda motor Yamaha Mio Soultahun 2010.

Di dalam penelitian divariasikan berat dari pemberat 11 gram, 12 gram, dan di bawah standar: 9 gram,10 gram, dan dibandingkan dengan pemberat standar (10,52 gram). Selain itu juga dibandingkanpenggunaan pemberat 12 gram yang menggunakan pegas standar dengan pegas eksperimen (after sales).Penelitian dalam skripsi ini dilaksanakan di Lab. Performa Mesin. Jurusan Teknik Mesin, FakultasTeknik, Universitas Negeri Surabaya. Alamat Gedung Lab. Terpadu Fakultas Teknik Kampus UnesaKetintang, Surabaya. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen serta pengujiandilakukan pada rpm berubah dan beban penuh (Full Open Throttle Valve ).

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa torsi, dan daya yang dihasilkan pemberat 9 gram padaputaran rendah-menengah-tinggi lebih tinggi dibandingkan pemberat 10 gram, 11 gram, 12 gram, danstandar (10,52 gram). Namum untuk konsumsi bahan bakar spesifik baik pada putaran rendah-menengah-tinggi, seluruh pemberat eksperimen (9 gram, 10 gram, 11 gram, dan 12 gram) mengalami peningkatan,sedangkan konsumsi bahan bakar spesifik terendah dihasilkan pemberat standar (10,52 gram). Sedangkanpenggunaan pemberat 12 gram yang dikombinasikan dengan pegas eksperimen (after sales),menunjukkan bahwa torsi, dan daya mengalami peningkatan pada putaran rendah-menengah, tetapimengalami penurunan torsi dan daya pada putaran tinggi dibandingkan dengan pemberat 12 gram yangmenggunakan pegas pengembali standar. tetapi mengalami penurunan torsi, dan daya pada putaran tinggi.Namum untuk konsumsi bahan bakar spesifik penggunaan pemberat 12 gram yang dikombinasikandengan pegas eksperimen (after sales) pada putaran rendah mengalami penurunan, sedangkan padaputaran tinggi mengalami peningkatan, dibandingkan dengan penggunaan pemberat 12 gram yangdikombinasikan dengan pegas standar.Kata Kunci: CVT, sepeda motor, pemberat (roller), dan performa mesin.dikombinasikan dengan pegasstandar.

ABSTRACTNowadays matic motorcycle enthusiasts quite high, it is based on ease of use, so that almost all people

can use the motor. But among lovers of motor racing in particular, this type of motor has a rated lesspower (power), so it needs to be modified in some components of the CVT (Continuous VariableTransmission). It aims to improve the performance of the machine for proper use for racing. Among them,adding to the volume of the combustion chamber, replace the ballast (roller), replacev-belt, replace thesecondary pulley spring, etc.. This study aims to determine engine performance (torque, power, andspecific fuel consumption) with a weight variation on the bike Yamaha Mio Soul in 2010.

In the study varied from ballast weight 11 grams, 12 grams, and under standard: 9 grams, 10 grams,and compared with standard ballast (10.52 grams). It also compared the use of a weight of 12 grams thatuse a standard spring with a spring experiment (after sales). The research in this paper was conducted inLab. Performance Machine. Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, StateUniversity of Surabaya. Address Building Lab. Integrated Faculty Engineering College Unesa Ketintang,

Pengaruh Penggunaan Jenis Pemberat (Roller)

1

PENGARUH PENGGUNAAN JENIS PEMBERAT (ROLLER) TERHADAP PERFORMA MESINYAMAHA MIO SOUL TAHUN 2010

Achmad Al FarobiS1 Pendidikan Teknik Mesin Otomotif, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

e-mail: [email protected]

A Grummy WailandouwJurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

e-mail: [email protected]

Dewasa ini peminat sepeda motor matic cukup tinggi, hal ini didasari oleh kemudahanpenggunaannya, sehingga hampir seluruh kalangan dapat menggunakan motor tersebut. Akan tetapidikalangan pecinta motor khususnya balap, motor jenis ini dinilai kurang memiliki daya (power),sehingga perlu dilakukan modifikasi dibeberapa komponen pada CVT (Continuous VariableTransmission). Hal ini bertujuan untuk meningkatkan performa mesin agar layak digunakan untuk balap.Diantaranya, menambah volume ruang bakar, mengganti pemberat (roller), mengganti v-belt, menggantipegas pulley sekunder, dll. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa mesin (torsi, daya, dankonsumsi bahan bakar spesifik) dengan variasi pemberat pada mesin sepeda motor Yamaha Mio Soultahun 2010.

Di dalam penelitian divariasikan berat dari pemberat 11 gram, 12 gram, dan di bawah standar: 9 gram,10 gram, dan dibandingkan dengan pemberat standar (10,52 gram). Selain itu juga dibandingkanpenggunaan pemberat 12 gram yang menggunakan pegas standar dengan pegas eksperimen (after sales).Penelitian dalam skripsi ini dilaksanakan di Lab. Performa Mesin. Jurusan Teknik Mesin, FakultasTeknik, Universitas Negeri Surabaya. Alamat Gedung Lab. Terpadu Fakultas Teknik Kampus UnesaKetintang, Surabaya. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen serta pengujiandilakukan pada rpm berubah dan beban penuh (Full Open Throttle Valve ).

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa torsi, dan daya yang dihasilkan pemberat 9 gram padaputaran rendah-menengah-tinggi lebih tinggi dibandingkan pemberat 10 gram, 11 gram, 12 gram, danstandar (10,52 gram). Namum untuk konsumsi bahan bakar spesifik baik pada putaran rendah-menengah-tinggi, seluruh pemberat eksperimen (9 gram, 10 gram, 11 gram, dan 12 gram) mengalami peningkatan,sedangkan konsumsi bahan bakar spesifik terendah dihasilkan pemberat standar (10,52 gram). Sedangkanpenggunaan pemberat 12 gram yang dikombinasikan dengan pegas eksperimen (after sales),menunjukkan bahwa torsi, dan daya mengalami peningkatan pada putaran rendah-menengah, tetapimengalami penurunan torsi dan daya pada putaran tinggi dibandingkan dengan pemberat 12 gram yangmenggunakan pegas pengembali standar. tetapi mengalami penurunan torsi, dan daya pada putaran tinggi.Namum untuk konsumsi bahan bakar spesifik penggunaan pemberat 12 gram yang dikombinasikandengan pegas eksperimen (after sales) pada putaran rendah mengalami penurunan, sedangkan padaputaran tinggi mengalami peningkatan, dibandingkan dengan penggunaan pemberat 12 gram yangdikombinasikan dengan pegas standar.Kata Kunci: CVT, sepeda motor, pemberat (roller), dan performa mesin.dikombinasikan dengan pegasstandar.

ABSTRACTNowadays matic motorcycle enthusiasts quite high, it is based on ease of use, so that almost all people

can use the motor. But among lovers of motor racing in particular, this type of motor has a rated lesspower (power), so it needs to be modified in some components of the CVT (Continuous VariableTransmission). It aims to improve the performance of the machine for proper use for racing. Among them,adding to the volume of the combustion chamber, replace the ballast (roller), replacev-belt, replace thesecondary pulley spring, etc.. This study aims to determine engine performance (torque, power, andspecific fuel consumption) with a weight variation on the bike Yamaha Mio Soul in 2010.

In the study varied from ballast weight 11 grams, 12 grams, and under standard: 9 grams, 10 grams,and compared with standard ballast (10.52 grams). It also compared the use of a weight of 12 grams thatuse a standard spring with a spring experiment (after sales). The research in this paper was conducted inLab. Performance Machine. Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, StateUniversity of Surabaya. Address Building Lab. Integrated Faculty Engineering College Unesa Ketintang,

Pengaruh Penggunaan Jenis Pemberat (Roller)

1

PENGARUH PENGGUNAAN JENIS PEMBERAT (ROLLER) TERHADAP PERFORMA MESINYAMAHA MIO SOUL TAHUN 2010

Achmad Al FarobiS1 Pendidikan Teknik Mesin Otomotif, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

e-mail: [email protected]

A Grummy WailandouwJurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

e-mail: [email protected]

Dewasa ini peminat sepeda motor matic cukup tinggi, hal ini didasari oleh kemudahanpenggunaannya, sehingga hampir seluruh kalangan dapat menggunakan motor tersebut. Akan tetapidikalangan pecinta motor khususnya balap, motor jenis ini dinilai kurang memiliki daya (power),sehingga perlu dilakukan modifikasi dibeberapa komponen pada CVT (Continuous VariableTransmission). Hal ini bertujuan untuk meningkatkan performa mesin agar layak digunakan untuk balap.Diantaranya, menambah volume ruang bakar, mengganti pemberat (roller), mengganti v-belt, menggantipegas pulley sekunder, dll. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa mesin (torsi, daya, dankonsumsi bahan bakar spesifik) dengan variasi pemberat pada mesin sepeda motor Yamaha Mio Soultahun 2010.

Di dalam penelitian divariasikan berat dari pemberat 11 gram, 12 gram, dan di bawah standar: 9 gram,10 gram, dan dibandingkan dengan pemberat standar (10,52 gram). Selain itu juga dibandingkanpenggunaan pemberat 12 gram yang menggunakan pegas standar dengan pegas eksperimen (after sales).Penelitian dalam skripsi ini dilaksanakan di Lab. Performa Mesin. Jurusan Teknik Mesin, FakultasTeknik, Universitas Negeri Surabaya. Alamat Gedung Lab. Terpadu Fakultas Teknik Kampus UnesaKetintang, Surabaya. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen serta pengujiandilakukan pada rpm berubah dan beban penuh (Full Open Throttle Valve ).

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa torsi, dan daya yang dihasilkan pemberat 9 gram padaputaran rendah-menengah-tinggi lebih tinggi dibandingkan pemberat 10 gram, 11 gram, 12 gram, danstandar (10,52 gram). Namum untuk konsumsi bahan bakar spesifik baik pada putaran rendah-menengah-tinggi, seluruh pemberat eksperimen (9 gram, 10 gram, 11 gram, dan 12 gram) mengalami peningkatan,sedangkan konsumsi bahan bakar spesifik terendah dihasilkan pemberat standar (10,52 gram). Sedangkanpenggunaan pemberat 12 gram yang dikombinasikan dengan pegas eksperimen (after sales),menunjukkan bahwa torsi, dan daya mengalami peningkatan pada putaran rendah-menengah, tetapimengalami penurunan torsi dan daya pada putaran tinggi dibandingkan dengan pemberat 12 gram yangmenggunakan pegas pengembali standar. tetapi mengalami penurunan torsi, dan daya pada putaran tinggi.Namum untuk konsumsi bahan bakar spesifik penggunaan pemberat 12 gram yang dikombinasikandengan pegas eksperimen (after sales) pada putaran rendah mengalami penurunan, sedangkan padaputaran tinggi mengalami peningkatan, dibandingkan dengan penggunaan pemberat 12 gram yangdikombinasikan dengan pegas standar.Kata Kunci: CVT, sepeda motor, pemberat (roller), dan performa mesin.dikombinasikan dengan pegasstandar.

ABSTRACTNowadays matic motorcycle enthusiasts quite high, it is based on ease of use, so that almost all people

can use the motor. But among lovers of motor racing in particular, this type of motor has a rated lesspower (power), so it needs to be modified in some components of the CVT (Continuous VariableTransmission). It aims to improve the performance of the machine for proper use for racing. Among them,adding to the volume of the combustion chamber, replace the ballast (roller), replacev-belt, replace thesecondary pulley spring, etc.. This study aims to determine engine performance (torque, power, andspecific fuel consumption) with a weight variation on the bike Yamaha Mio Soul in 2010.

In the study varied from ballast weight 11 grams, 12 grams, and under standard: 9 grams, 10 grams,and compared with standard ballast (10.52 grams). It also compared the use of a weight of 12 grams thatuse a standard spring with a spring experiment (after sales). The research in this paper was conducted inLab. Performance Machine. Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, StateUniversity of Surabaya. Address Building Lab. Integrated Faculty Engineering College Unesa Ketintang,

JTM Volume 02 Nomor 02 Tahun 2013, 1-7

Surabaya. The research method used was experimental research and testing done on changing rpm and fullload (Full Open Throttle Valve).

The results showed that the torque, and the power generated weights 9 grams on medium-low speed-high weights higher than 10 grams, 11 grams, 12 grams, and standard (10.52 grams). However the specificfuel consumption for both the medium-low speed-high, the entire ballast experiments (9 grams, 10 grams,11 grams, and 12 grams) have increased, while the lowest specific fuel consumption resulting standardweight (10.52 grams) . While the use of a weight of 12 grams, combined with the spring experiment (aftersales), indicating that the torque and power increase in the lower-middle rounds, but has decreased torqueand power at high speed compared to the weight of 12 grams that use the standard return of spring. butdecreased torque, and power at high speed. However the fuel consumption specific to the use of weights12 grams combined with a spring experiment (after sales) decreased at low speed, while at high speed hasincreased, compared with the use of the combined weight of 12 grams with a standard spring.

Keywords: CVT, motorcycle, weight (roller), and engine performance.

PENDAHULUANUntuk memenuhi kebutuhan manusia yang

semakain global, diperlukan inovasi – inovasi yangtepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dalam duadekade ini, di dunia terjadi perkembangan teknologiyang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan munculnyaberbagai teknologi baru yang dapat mendukungkegiatan manusia, terutama di dunia otomotif. Dalamkendaraan bermotor roda-2, salah satu perkembanganditunjukkan dengan munculnya kendaraan yangmenggunakan sistem transmisi CVT (ContinouslyVariable Transmission) atau lebih dikenal denganmotor matic.

Dewasa ini peminat sepeda motor matic cukuptinggi, hal ini didasari oleh kemudahanpenggunaannya, sehingga hampir seluruh kalangandapat menggunakan motor tersebut. Akan tetapidikalangan pecinta motor balap, motor jenis ini dinilaikurang memiliki daya (power), sehingga perludilakukan modifikasi dibeberapa komponen padaCVT. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan performamesin agar layak digunakan untuk balap. Diantaranya,menambah volume ruang bakar, mengganti pemberat(roller), mengganti v-belt, mengganti pegas pulleysekunder, dll.

Di dalam rangkaian pulley primer terdapatpemberat (roller), pemberat standar dari MPCr20 atausejenis plastik resin di mana 30% bahannyamerupakan fiberglass dan berbentuk tabung Beratpemberat standar yamaha untuk mio soul adalah 10,52gram dan berdiameter 15mm. Dipasaran banyakberedar berbagai jenis pemberat, mulai dari berbedabentuk dengan pemberat standar, hingga berbeda beratdari pemberat standar. Berat pemberat bervariasimulai di bawah standar 6 gram - 10 gram, sampai diatas standar 12 gram. Pemberat berfungsi untukmemberikan tekanan keluar pada pulley bergerakprimer (primary sliding sheave) hingga dimungkinkanpulley bergerak primer bergerak mendekati pulleytetap primer dan memberikan sebuah perubahandiameter lebih besar terhadap v-belt, sehingga motordapat bergerak. Karena pemberat sangat berpengaruhterhadap pulley bergerak primer, tentu jenis pemberatakan sangat berpengaruh terhadap peforma mesin.

Pada penelitian ini sepeda motor matic YamahaMio Soul Tahun 2010 menggunakan variasi jenispemberat (standar, 9 gram, 10 gram, 11 gram, dan 12gram) serta menggunakan pegas pengembali aftersales.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuivariasi nilai torsi, daya, dan konsumsi bahan bakarspesifik yang dihasilkan, sesuai jenis pemberat yangdigunakan sepeda motor Yamaha Mio Soul tahun2010, dan untuk mengetahui perbandingan nilai torsi,daya, serta konsumsi bahan bakar spesifik yangdihasilkan sepeda motor Yamaha Mio Soul tahun2010, antara penggunaan pemberat 12 gram yangmenggunakan pegas pengembali standar, danganpegas pengembali after sales.

Manfaat dari penelitian ini adalah untukmembantu memberikan informasi pada masyarakatluas tentang pengaruh penggunaan variasi jenispemberat (roller) pada Yamaha Mio Soul yang sesuaidengan prinsip kerja mesin.

METODERancangan Penelitian

Gambar 1. Rancangan Penelitian

JTM Volume 02 Nomor 02 Tahun 2013, 1-7

Surabaya. The research method used was experimental research and testing done on changing rpm and fullload (Full Open Throttle Valve).

The results showed that the torque, and the power generated weights 9 grams on medium-low speed-high weights higher than 10 grams, 11 grams, 12 grams, and standard (10.52 grams). However the specificfuel consumption for both the medium-low speed-high, the entire ballast experiments (9 grams, 10 grams,11 grams, and 12 grams) have increased, while the lowest specific fuel consumption resulting standardweight (10.52 grams) . While the use of a weight of 12 grams, combined with the spring experiment (aftersales), indicating that the torque and power increase in the lower-middle rounds, but has decreased torqueand power at high speed compared to the weight of 12 grams that use the standard return of spring. butdecreased torque, and power at high speed. However the fuel consumption specific to the use of weights12 grams combined with a spring experiment (after sales) decreased at low speed, while at high speed hasincreased, compared with the use of the combined weight of 12 grams with a standard spring.

Keywords: CVT, motorcycle, weight (roller), and engine performance.

PENDAHULUANUntuk memenuhi kebutuhan manusia yang

semakain global, diperlukan inovasi – inovasi yangtepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dalam duadekade ini, di dunia terjadi perkembangan teknologiyang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan munculnyaberbagai teknologi baru yang dapat mendukungkegiatan manusia, terutama di dunia otomotif. Dalamkendaraan bermotor roda-2, salah satu perkembanganditunjukkan dengan munculnya kendaraan yangmenggunakan sistem transmisi CVT (ContinouslyVariable Transmission) atau lebih dikenal denganmotor matic.

Dewasa ini peminat sepeda motor matic cukuptinggi, hal ini didasari oleh kemudahanpenggunaannya, sehingga hampir seluruh kalangandapat menggunakan motor tersebut. Akan tetapidikalangan pecinta motor balap, motor jenis ini dinilaikurang memiliki daya (power), sehingga perludilakukan modifikasi dibeberapa komponen padaCVT. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan performamesin agar layak digunakan untuk balap. Diantaranya,menambah volume ruang bakar, mengganti pemberat(roller), mengganti v-belt, mengganti pegas pulleysekunder, dll.

Di dalam rangkaian pulley primer terdapatpemberat (roller), pemberat standar dari MPCr20 atausejenis plastik resin di mana 30% bahannyamerupakan fiberglass dan berbentuk tabung Beratpemberat standar yamaha untuk mio soul adalah 10,52gram dan berdiameter 15mm. Dipasaran banyakberedar berbagai jenis pemberat, mulai dari berbedabentuk dengan pemberat standar, hingga berbeda beratdari pemberat standar. Berat pemberat bervariasimulai di bawah standar 6 gram - 10 gram, sampai diatas standar 12 gram. Pemberat berfungsi untukmemberikan tekanan keluar pada pulley bergerakprimer (primary sliding sheave) hingga dimungkinkanpulley bergerak primer bergerak mendekati pulleytetap primer dan memberikan sebuah perubahandiameter lebih besar terhadap v-belt, sehingga motordapat bergerak. Karena pemberat sangat berpengaruhterhadap pulley bergerak primer, tentu jenis pemberatakan sangat berpengaruh terhadap peforma mesin.

Pada penelitian ini sepeda motor matic YamahaMio Soul Tahun 2010 menggunakan variasi jenispemberat (standar, 9 gram, 10 gram, 11 gram, dan 12gram) serta menggunakan pegas pengembali aftersales.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuivariasi nilai torsi, daya, dan konsumsi bahan bakarspesifik yang dihasilkan, sesuai jenis pemberat yangdigunakan sepeda motor Yamaha Mio Soul tahun2010, dan untuk mengetahui perbandingan nilai torsi,daya, serta konsumsi bahan bakar spesifik yangdihasilkan sepeda motor Yamaha Mio Soul tahun2010, antara penggunaan pemberat 12 gram yangmenggunakan pegas pengembali standar, danganpegas pengembali after sales.

Manfaat dari penelitian ini adalah untukmembantu memberikan informasi pada masyarakatluas tentang pengaruh penggunaan variasi jenispemberat (roller) pada Yamaha Mio Soul yang sesuaidengan prinsip kerja mesin.

METODERancangan Penelitian

Gambar 1. Rancangan Penelitian

JTM Volume 02 Nomor 02 Tahun 2013, 1-7

Surabaya. The research method used was experimental research and testing done on changing rpm and fullload (Full Open Throttle Valve).

The results showed that the torque, and the power generated weights 9 grams on medium-low speed-high weights higher than 10 grams, 11 grams, 12 grams, and standard (10.52 grams). However the specificfuel consumption for both the medium-low speed-high, the entire ballast experiments (9 grams, 10 grams,11 grams, and 12 grams) have increased, while the lowest specific fuel consumption resulting standardweight (10.52 grams) . While the use of a weight of 12 grams, combined with the spring experiment (aftersales), indicating that the torque and power increase in the lower-middle rounds, but has decreased torqueand power at high speed compared to the weight of 12 grams that use the standard return of spring. butdecreased torque, and power at high speed. However the fuel consumption specific to the use of weights12 grams combined with a spring experiment (after sales) decreased at low speed, while at high speed hasincreased, compared with the use of the combined weight of 12 grams with a standard spring.

Keywords: CVT, motorcycle, weight (roller), and engine performance.

PENDAHULUANUntuk memenuhi kebutuhan manusia yang

semakain global, diperlukan inovasi – inovasi yangtepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dalam duadekade ini, di dunia terjadi perkembangan teknologiyang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan munculnyaberbagai teknologi baru yang dapat mendukungkegiatan manusia, terutama di dunia otomotif. Dalamkendaraan bermotor roda-2, salah satu perkembanganditunjukkan dengan munculnya kendaraan yangmenggunakan sistem transmisi CVT (ContinouslyVariable Transmission) atau lebih dikenal denganmotor matic.

Dewasa ini peminat sepeda motor matic cukuptinggi, hal ini didasari oleh kemudahanpenggunaannya, sehingga hampir seluruh kalangandapat menggunakan motor tersebut. Akan tetapidikalangan pecinta motor balap, motor jenis ini dinilaikurang memiliki daya (power), sehingga perludilakukan modifikasi dibeberapa komponen padaCVT. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan performamesin agar layak digunakan untuk balap. Diantaranya,menambah volume ruang bakar, mengganti pemberat(roller), mengganti v-belt, mengganti pegas pulleysekunder, dll.

Di dalam rangkaian pulley primer terdapatpemberat (roller), pemberat standar dari MPCr20 atausejenis plastik resin di mana 30% bahannyamerupakan fiberglass dan berbentuk tabung Beratpemberat standar yamaha untuk mio soul adalah 10,52gram dan berdiameter 15mm. Dipasaran banyakberedar berbagai jenis pemberat, mulai dari berbedabentuk dengan pemberat standar, hingga berbeda beratdari pemberat standar. Berat pemberat bervariasimulai di bawah standar 6 gram - 10 gram, sampai diatas standar 12 gram. Pemberat berfungsi untukmemberikan tekanan keluar pada pulley bergerakprimer (primary sliding sheave) hingga dimungkinkanpulley bergerak primer bergerak mendekati pulleytetap primer dan memberikan sebuah perubahandiameter lebih besar terhadap v-belt, sehingga motordapat bergerak. Karena pemberat sangat berpengaruhterhadap pulley bergerak primer, tentu jenis pemberatakan sangat berpengaruh terhadap peforma mesin.

Pada penelitian ini sepeda motor matic YamahaMio Soul Tahun 2010 menggunakan variasi jenispemberat (standar, 9 gram, 10 gram, 11 gram, dan 12gram) serta menggunakan pegas pengembali aftersales.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuivariasi nilai torsi, daya, dan konsumsi bahan bakarspesifik yang dihasilkan, sesuai jenis pemberat yangdigunakan sepeda motor Yamaha Mio Soul tahun2010, dan untuk mengetahui perbandingan nilai torsi,daya, serta konsumsi bahan bakar spesifik yangdihasilkan sepeda motor Yamaha Mio Soul tahun2010, antara penggunaan pemberat 12 gram yangmenggunakan pegas pengembali standar, danganpegas pengembali after sales.

Manfaat dari penelitian ini adalah untukmembantu memberikan informasi pada masyarakatluas tentang pengaruh penggunaan variasi jenispemberat (roller) pada Yamaha Mio Soul yang sesuaidengan prinsip kerja mesin.

METODERancangan Penelitian

Gambar 1. Rancangan Penelitian

Pengaruh Penggunaan Jenis Pemberat (Roller)

3

Tempat dan WaktuPenelitian ini dilakukan Laboratorium Teknik

Mesin Universitas Negeri Surabaya.

Variabel Penelitian Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalahpemberat (roller) terdiri pemberat standar (10,52gram), pemberat eksperimen 9 gram, pemberat10 gram, pemberat 11 gram, dan pemberateksperimen 12 gram. Serta pemberat 12 gramdikombinasikan dengan pegas pengembali aftersales.

Variabel terikatVariabel terikat atau hasil dalam penelitian

ini adalah torsi, daya, dan konsumsi bahan bakarspesifik.

Variabel kontrol- Sepeda motor Yamaha Mio Soul tahun 2010

dengan kapasitas mesin 113,7 cc.- Kendaraan Yamaha Mio Soul tahun 2010

dengan variasi putaran mesin 1500 rpmsampai 9000 rpm.

- Temperatur oli mesin saat pengujian 600C –800C (temperatur optimal kerja).

- Penelitian menggunakan chassisdynamometer yang sudah terhubung dengankomputer (software Sprotdyno V3.3) dandata acquisitio.

- Pengambilan data torsi, daya, dan konsumsibahan bakar spesifik dilakukan minimal tigakali pada tiap variabel bebas.

Definisi operasional variabel- Penggunaan pemberat standar (10,52 gram)

sebagai variabel bebas satu. Sepeda motorYamaha Mio Soul tahun 2010 dalam kondisistandar yang menggunakan pemberat standardiuji dengan menggunakan mesin chassisdynamometer yang sudah terhubung dengankomputer dan data acquisition. Hasilpenelitian pemberat standar digunakansebagai acuan pembanding dengan hasilvariabel bebas satu – lima.

- Penggunaan pemberat 9 gram sebagaivariabel bebas dua. Sepeda motor YamahaMio Soul tahun 2010 dalam kondisi standaryang menggunakan pemberat 9 gram diujidengan menggunakan chassis dynamometeryang sudah terhubung dengan komputer dandata acquisition. Hasil penelitian pemberat 9gram dibandingkan dengan hasil pemberatstandar.

- Penggunaan pemberat 10 gram sebagaivariabel bebas tiga. Sepeda motor YamahaMio Soul tahun 2010 dalam kondisi standaryang menggunakan pemberat 10 gram diujidengan menggunakan chassis dynamometeryang sudah terhubung dengan komputer dandata acquisition. Hasil penelitian pemberat

10 gram dibandingkan dengan hasil pemberatstandar.

- Penggunaan pemberat 11 gram sebagaivariabel bebas empat. Sepeda motor YamahaMio Soul tahun 2010 dalam kondisi standaryang menggunakan pemberat 11 gram diujidengan menggunakan chassis dynamometeryang sudah terhubung dengan komputer dandata acquisition. Hasil penelitian pemberat11 gram dibandingkan dengan hasil pemberatstandar.

- Penggunaan pemberat 12 gram sebagaivariabel bebas lima. Sepeda motor YamahaMio Soul tahun 2010 dalam kondisi standaryang menggunakan pemberat 12 gram diujidengan menggunakan chassis dynamometeryang sudah terhubung dengan komputer dandata acquisition. Hasil penelitian pemberat12 gram dibandingkan dengan hasil pemberatstandar, serta sebagai acuan pembandingdengan hasil variabel enam.

- Penggunaan pemberat 12 gram yangmenggunakan pegas pengembali after sales1500 rpm sebagai variabel bebas enam.Sepeda motor Yamaha Mio Soul tahun 2010dalam kondisi standar yang menggunakanpemberat 12 gram yang menggunakan pegaspengembali after sales 1500 rpm diujidengan menggunakan chassis dynamometeryang sudah terhubung dengan komputer dandata acquisition. Hasil penelitiandibandingkan dengan hasil pemberat 12 gramyang menggunakan pegas pengembalistandar.

- Dalam penelitian ini performa mesin diukurmelalui torsi, daya, dan konsumsi bahanbakar spesifik (sebagai variabel terikat). Nilaitorsi, dan daya berasal dari print outkomputer hasil uji performa Yamaha MioSoul tahun 2010 yang menggunakan chassisdynamomete yang sudah terhubung dengankomputer (software Sprotdyno V3.3) dandata acquisition. Sedangkan nilai konsumsibahan bakar spesifik dihitung berdasarkanmasa konsumsi bahan bakar per satuan daya.

- Jenis motor, rentang putaran mesin,temperatur mesin, alat penelitian, dan teknikpengambilan data yang sama digunakansebagai variabel kontrol penelitian.

Prosedur Pengujian Pengujian

- Torsi dan dayaProsedur yang harus dilakukan pada tahap

pengujian ini adalah menghidupkan mesin,memanaskan mesin untuk mencapai suhukerja mesin kurang lebih selama 5 menit(temperatur oli mesin 60-80°C),menghidupkan blower, membuka throttle

Pengaruh Penggunaan Jenis Pemberat (Roller)

3

Tempat dan WaktuPenelitian ini dilakukan Laboratorium Teknik

Mesin Universitas Negeri Surabaya.

Variabel Penelitian Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalahpemberat (roller) terdiri pemberat standar (10,52gram), pemberat eksperimen 9 gram, pemberat10 gram, pemberat 11 gram, dan pemberateksperimen 12 gram. Serta pemberat 12 gramdikombinasikan dengan pegas pengembali aftersales.

Variabel terikatVariabel terikat atau hasil dalam penelitian

ini adalah torsi, daya, dan konsumsi bahan bakarspesifik.

Variabel kontrol- Sepeda motor Yamaha Mio Soul tahun 2010

dengan kapasitas mesin 113,7 cc.- Kendaraan Yamaha Mio Soul tahun 2010

dengan variasi putaran mesin 1500 rpmsampai 9000 rpm.

- Temperatur oli mesin saat pengujian 600C –800C (temperatur optimal kerja).

- Penelitian menggunakan chassisdynamometer yang sudah terhubung dengankomputer (software Sprotdyno V3.3) dandata acquisitio.

- Pengambilan data torsi, daya, dan konsumsibahan bakar spesifik dilakukan minimal tigakali pada tiap variabel bebas.

Definisi operasional variabel- Penggunaan pemberat standar (10,52 gram)

sebagai variabel bebas satu. Sepeda motorYamaha Mio Soul tahun 2010 dalam kondisistandar yang menggunakan pemberat standardiuji dengan menggunakan mesin chassisdynamometer yang sudah terhubung dengankomputer dan data acquisition. Hasilpenelitian pemberat standar digunakansebagai acuan pembanding dengan hasilvariabel bebas satu – lima.

- Penggunaan pemberat 9 gram sebagaivariabel bebas dua. Sepeda motor YamahaMio Soul tahun 2010 dalam kondisi standaryang menggunakan pemberat 9 gram diujidengan menggunakan chassis dynamometeryang sudah terhubung dengan komputer dandata acquisition. Hasil penelitian pemberat 9gram dibandingkan dengan hasil pemberatstandar.

- Penggunaan pemberat 10 gram sebagaivariabel bebas tiga. Sepeda motor YamahaMio Soul tahun 2010 dalam kondisi standaryang menggunakan pemberat 10 gram diujidengan menggunakan chassis dynamometeryang sudah terhubung dengan komputer dandata acquisition. Hasil penelitian pemberat

10 gram dibandingkan dengan hasil pemberatstandar.

- Penggunaan pemberat 11 gram sebagaivariabel bebas empat. Sepeda motor YamahaMio Soul tahun 2010 dalam kondisi standaryang menggunakan pemberat 11 gram diujidengan menggunakan chassis dynamometeryang sudah terhubung dengan komputer dandata acquisition. Hasil penelitian pemberat11 gram dibandingkan dengan hasil pemberatstandar.

- Penggunaan pemberat 12 gram sebagaivariabel bebas lima. Sepeda motor YamahaMio Soul tahun 2010 dalam kondisi standaryang menggunakan pemberat 12 gram diujidengan menggunakan chassis dynamometeryang sudah terhubung dengan komputer dandata acquisition. Hasil penelitian pemberat12 gram dibandingkan dengan hasil pemberatstandar, serta sebagai acuan pembandingdengan hasil variabel enam.

- Penggunaan pemberat 12 gram yangmenggunakan pegas pengembali after sales1500 rpm sebagai variabel bebas enam.Sepeda motor Yamaha Mio Soul tahun 2010dalam kondisi standar yang menggunakanpemberat 12 gram yang menggunakan pegaspengembali after sales 1500 rpm diujidengan menggunakan chassis dynamometeryang sudah terhubung dengan komputer dandata acquisition. Hasil penelitiandibandingkan dengan hasil pemberat 12 gramyang menggunakan pegas pengembalistandar.

- Dalam penelitian ini performa mesin diukurmelalui torsi, daya, dan konsumsi bahanbakar spesifik (sebagai variabel terikat). Nilaitorsi, dan daya berasal dari print outkomputer hasil uji performa Yamaha MioSoul tahun 2010 yang menggunakan chassisdynamomete yang sudah terhubung dengankomputer (software Sprotdyno V3.3) dandata acquisition. Sedangkan nilai konsumsibahan bakar spesifik dihitung berdasarkanmasa konsumsi bahan bakar per satuan daya.

- Jenis motor, rentang putaran mesin,temperatur mesin, alat penelitian, dan teknikpengambilan data yang sama digunakansebagai variabel kontrol penelitian.

Prosedur Pengujian Pengujian

- Torsi dan dayaProsedur yang harus dilakukan pada tahap

pengujian ini adalah menghidupkan mesin,memanaskan mesin untuk mencapai suhukerja mesin kurang lebih selama 5 menit(temperatur oli mesin 60-80°C),menghidupkan blower, membuka throttle

Pengaruh Penggunaan Jenis Pemberat (Roller)

3

Tempat dan WaktuPenelitian ini dilakukan Laboratorium Teknik

Mesin Universitas Negeri Surabaya.

Variabel Penelitian Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalahpemberat (roller) terdiri pemberat standar (10,52gram), pemberat eksperimen 9 gram, pemberat10 gram, pemberat 11 gram, dan pemberateksperimen 12 gram. Serta pemberat 12 gramdikombinasikan dengan pegas pengembali aftersales.

Variabel terikatVariabel terikat atau hasil dalam penelitian

ini adalah torsi, daya, dan konsumsi bahan bakarspesifik.

Variabel kontrol- Sepeda motor Yamaha Mio Soul tahun 2010

dengan kapasitas mesin 113,7 cc.- Kendaraan Yamaha Mio Soul tahun 2010

dengan variasi putaran mesin 1500 rpmsampai 9000 rpm.

- Temperatur oli mesin saat pengujian 600C –800C (temperatur optimal kerja).

- Penelitian menggunakan chassisdynamometer yang sudah terhubung dengankomputer (software Sprotdyno V3.3) dandata acquisitio.

- Pengambilan data torsi, daya, dan konsumsibahan bakar spesifik dilakukan minimal tigakali pada tiap variabel bebas.

Definisi operasional variabel- Penggunaan pemberat standar (10,52 gram)

sebagai variabel bebas satu. Sepeda motorYamaha Mio Soul tahun 2010 dalam kondisistandar yang menggunakan pemberat standardiuji dengan menggunakan mesin chassisdynamometer yang sudah terhubung dengankomputer dan data acquisition. Hasilpenelitian pemberat standar digunakansebagai acuan pembanding dengan hasilvariabel bebas satu – lima.

- Penggunaan pemberat 9 gram sebagaivariabel bebas dua. Sepeda motor YamahaMio Soul tahun 2010 dalam kondisi standaryang menggunakan pemberat 9 gram diujidengan menggunakan chassis dynamometeryang sudah terhubung dengan komputer dandata acquisition. Hasil penelitian pemberat 9gram dibandingkan dengan hasil pemberatstandar.

- Penggunaan pemberat 10 gram sebagaivariabel bebas tiga. Sepeda motor YamahaMio Soul tahun 2010 dalam kondisi standaryang menggunakan pemberat 10 gram diujidengan menggunakan chassis dynamometeryang sudah terhubung dengan komputer dandata acquisition. Hasil penelitian pemberat

10 gram dibandingkan dengan hasil pemberatstandar.

- Penggunaan pemberat 11 gram sebagaivariabel bebas empat. Sepeda motor YamahaMio Soul tahun 2010 dalam kondisi standaryang menggunakan pemberat 11 gram diujidengan menggunakan chassis dynamometeryang sudah terhubung dengan komputer dandata acquisition. Hasil penelitian pemberat11 gram dibandingkan dengan hasil pemberatstandar.

- Penggunaan pemberat 12 gram sebagaivariabel bebas lima. Sepeda motor YamahaMio Soul tahun 2010 dalam kondisi standaryang menggunakan pemberat 12 gram diujidengan menggunakan chassis dynamometeryang sudah terhubung dengan komputer dandata acquisition. Hasil penelitian pemberat12 gram dibandingkan dengan hasil pemberatstandar, serta sebagai acuan pembandingdengan hasil variabel enam.

- Penggunaan pemberat 12 gram yangmenggunakan pegas pengembali after sales1500 rpm sebagai variabel bebas enam.Sepeda motor Yamaha Mio Soul tahun 2010dalam kondisi standar yang menggunakanpemberat 12 gram yang menggunakan pegaspengembali after sales 1500 rpm diujidengan menggunakan chassis dynamometeryang sudah terhubung dengan komputer dandata acquisition. Hasil penelitiandibandingkan dengan hasil pemberat 12 gramyang menggunakan pegas pengembalistandar.

- Dalam penelitian ini performa mesin diukurmelalui torsi, daya, dan konsumsi bahanbakar spesifik (sebagai variabel terikat). Nilaitorsi, dan daya berasal dari print outkomputer hasil uji performa Yamaha MioSoul tahun 2010 yang menggunakan chassisdynamomete yang sudah terhubung dengankomputer (software Sprotdyno V3.3) dandata acquisition. Sedangkan nilai konsumsibahan bakar spesifik dihitung berdasarkanmasa konsumsi bahan bakar per satuan daya.

- Jenis motor, rentang putaran mesin,temperatur mesin, alat penelitian, dan teknikpengambilan data yang sama digunakansebagai variabel kontrol penelitian.

Prosedur Pengujian Pengujian

- Torsi dan dayaProsedur yang harus dilakukan pada tahap

pengujian ini adalah menghidupkan mesin,memanaskan mesin untuk mencapai suhukerja mesin kurang lebih selama 5 menit(temperatur oli mesin 60-80°C),menghidupkan blower, membuka throttle

JTM Volume 02 Nomor 02 Tahun 2013, 1-7

valve secara perlahan hingga terbuka penuh,pengamatan mulai dilakukan dan beban dariinertia chassis dynamometer diatur denganmembuka katub bahan bakar masuk sampaimesin menunjukkan putaran 3000 rpmsampai 9000 rpm dengan range 500 rpm,melakukan penyimpanan data yang meliputiputaran mesin, torsi, dan daya, pengujian danpengambilan data dilakukan minimal 3 kaliuntuk mendapatkan hasil yang valid, mesindimatikan sampai temperatur mesin kembalinormal untuk pengujian berikutnya, untukpengujian pada pemberat standar (10,52gram), pemberat eksperimen 9 gram,pemberat 10 gram, pemberat 11 gram, danpemberat eksperimen 12 gramdikombinasikan dengan pegas pengembaliafter sales.

- Konsumsi bahan bakarProsedur yang harus dilakukan pada tahap

pengujian ini adalah menghidupkan mesin,memanaskan mesin untuk mencapai suhukerja mesin kurang lebih selama 5 menit(temperatur oli mesin 60-80°C),menghidupkan blower, memasukkan bahanbakar premium pada gelas ukur, mengamatanmulai dilakukan dan beban dari inertiachassis dynamometer diatur denganmembuka katub bahan bakar masuk sampaimesin menunjukkan putaran yang diinginkan(Idle sampai 9000 rpm dengan range 500rpm) dengan menahan throttle valve agartetap terbuka sampai menunjukkan putaranmesin konstan, melakukan pencatatan datawaktu konsumsi bahan bakar yangdibutuhkan untuk pemakaian bahan bakarsebanyak 10 ml, pengujian dan pengambilandata dilakukan minimal 3 kali untukmendapatkan hasil yang valid, mesindimatikan sampai temperatur mesin kembalinormal untuk pengujian berikutnya, untukpengujian pada pemberat standar (10,52gram), pemberat eksperimen 9 gram,pemberat 10 gram, pemberat 11 gram, danpemberat eksperimen 12 gramdikombinasikan dengan pegas pengembaliafter sales.

Akhir PengujianProsedur yang harus dilakukan pada tahap

persiapan adalah menurunkan putaran enginesecara perlahan sampai idle, mematikan engine,mematikan blower.

Teknik Analisis DataTeknik analisis data yang digunakan adalah

metode deskriptif. Hal ini dilaksanakan untukmendeskripsikan atau memberikan gambaran secarasistematik terhadap fenomena yang terjadi selamadilakukan pengujian. Data hasil penelitian yangdiperoleh kemudian dimasukkan ke dalam tabel danditampilkan dalam bentuk grafik. Langkah selanjutnyaadalah mendiskripsikan data dalam tabel dan grafiktersebut menjadi kalimat yang sederhana, mudahdibaca, dipahami, dan dipresentasikan sehingga padaintinya adalah sebagai upaya mencari jawaban ataspermasalahan yang diteliti.

HASIL DAN PEMBAHASANTorsi

Gambar 2. Grafik hubungan antara putaranmesin terhadap torsi (pemberat)

Secara keseluruhan, torsi yang dihasilkanpemberat eksperimen I (9 gram) terjadi peningkatandibandingkan pemberat standar (10,52 gram), danpemberat eksperimen yang lain. Meningkatnya torsipada pemberat eksperimen I ini disebabkan karenaperbedaan berat dari pemberat tersebut. Semakinringan pemberatnya maka pemberat akan semakincepat bergerak mendorong pulley bergerak primer,sehingga bisa menekan v-belt dan semakinmempercepat perubahan diameter pulley primer danpulley sekunder. Akan tetapi gaya dorong pemberatterhadap pulley bergerak primer semakin kecil.Sebaliknya bila pemberat semakin berat, makasemakin lambat bergerak mendorong pulley bergerakprimer, akan tetapi semakin besar gaya dorongpemberat terhadap pulley bergerak primer, sehinggasemakin besar diameter dari pulley bergerak primertersebut.

JTM Volume 02 Nomor 02 Tahun 2013, 1-7

valve secara perlahan hingga terbuka penuh,pengamatan mulai dilakukan dan beban dariinertia chassis dynamometer diatur denganmembuka katub bahan bakar masuk sampaimesin menunjukkan putaran 3000 rpmsampai 9000 rpm dengan range 500 rpm,melakukan penyimpanan data yang meliputiputaran mesin, torsi, dan daya, pengujian danpengambilan data dilakukan minimal 3 kaliuntuk mendapatkan hasil yang valid, mesindimatikan sampai temperatur mesin kembalinormal untuk pengujian berikutnya, untukpengujian pada pemberat standar (10,52gram), pemberat eksperimen 9 gram,pemberat 10 gram, pemberat 11 gram, danpemberat eksperimen 12 gramdikombinasikan dengan pegas pengembaliafter sales.

- Konsumsi bahan bakarProsedur yang harus dilakukan pada tahap

pengujian ini adalah menghidupkan mesin,memanaskan mesin untuk mencapai suhukerja mesin kurang lebih selama 5 menit(temperatur oli mesin 60-80°C),menghidupkan blower, memasukkan bahanbakar premium pada gelas ukur, mengamatanmulai dilakukan dan beban dari inertiachassis dynamometer diatur denganmembuka katub bahan bakar masuk sampaimesin menunjukkan putaran yang diinginkan(Idle sampai 9000 rpm dengan range 500rpm) dengan menahan throttle valve agartetap terbuka sampai menunjukkan putaranmesin konstan, melakukan pencatatan datawaktu konsumsi bahan bakar yangdibutuhkan untuk pemakaian bahan bakarsebanyak 10 ml, pengujian dan pengambilandata dilakukan minimal 3 kali untukmendapatkan hasil yang valid, mesindimatikan sampai temperatur mesin kembalinormal untuk pengujian berikutnya, untukpengujian pada pemberat standar (10,52gram), pemberat eksperimen 9 gram,pemberat 10 gram, pemberat 11 gram, danpemberat eksperimen 12 gramdikombinasikan dengan pegas pengembaliafter sales.

Akhir PengujianProsedur yang harus dilakukan pada tahap

persiapan adalah menurunkan putaran enginesecara perlahan sampai idle, mematikan engine,mematikan blower.

Teknik Analisis DataTeknik analisis data yang digunakan adalah

metode deskriptif. Hal ini dilaksanakan untukmendeskripsikan atau memberikan gambaran secarasistematik terhadap fenomena yang terjadi selamadilakukan pengujian. Data hasil penelitian yangdiperoleh kemudian dimasukkan ke dalam tabel danditampilkan dalam bentuk grafik. Langkah selanjutnyaadalah mendiskripsikan data dalam tabel dan grafiktersebut menjadi kalimat yang sederhana, mudahdibaca, dipahami, dan dipresentasikan sehingga padaintinya adalah sebagai upaya mencari jawaban ataspermasalahan yang diteliti.

HASIL DAN PEMBAHASANTorsi

Gambar 2. Grafik hubungan antara putaranmesin terhadap torsi (pemberat)

Secara keseluruhan, torsi yang dihasilkanpemberat eksperimen I (9 gram) terjadi peningkatandibandingkan pemberat standar (10,52 gram), danpemberat eksperimen yang lain. Meningkatnya torsipada pemberat eksperimen I ini disebabkan karenaperbedaan berat dari pemberat tersebut. Semakinringan pemberatnya maka pemberat akan semakincepat bergerak mendorong pulley bergerak primer,sehingga bisa menekan v-belt dan semakinmempercepat perubahan diameter pulley primer danpulley sekunder. Akan tetapi gaya dorong pemberatterhadap pulley bergerak primer semakin kecil.Sebaliknya bila pemberat semakin berat, makasemakin lambat bergerak mendorong pulley bergerakprimer, akan tetapi semakin besar gaya dorongpemberat terhadap pulley bergerak primer, sehinggasemakin besar diameter dari pulley bergerak primertersebut.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

T (

lbf.

ft)

n (rpm)

Torsi (T)

JTM Volume 02 Nomor 02 Tahun 2013, 1-7

valve secara perlahan hingga terbuka penuh,pengamatan mulai dilakukan dan beban dariinertia chassis dynamometer diatur denganmembuka katub bahan bakar masuk sampaimesin menunjukkan putaran 3000 rpmsampai 9000 rpm dengan range 500 rpm,melakukan penyimpanan data yang meliputiputaran mesin, torsi, dan daya, pengujian danpengambilan data dilakukan minimal 3 kaliuntuk mendapatkan hasil yang valid, mesindimatikan sampai temperatur mesin kembalinormal untuk pengujian berikutnya, untukpengujian pada pemberat standar (10,52gram), pemberat eksperimen 9 gram,pemberat 10 gram, pemberat 11 gram, danpemberat eksperimen 12 gramdikombinasikan dengan pegas pengembaliafter sales.

- Konsumsi bahan bakarProsedur yang harus dilakukan pada tahap

pengujian ini adalah menghidupkan mesin,memanaskan mesin untuk mencapai suhukerja mesin kurang lebih selama 5 menit(temperatur oli mesin 60-80°C),menghidupkan blower, memasukkan bahanbakar premium pada gelas ukur, mengamatanmulai dilakukan dan beban dari inertiachassis dynamometer diatur denganmembuka katub bahan bakar masuk sampaimesin menunjukkan putaran yang diinginkan(Idle sampai 9000 rpm dengan range 500rpm) dengan menahan throttle valve agartetap terbuka sampai menunjukkan putaranmesin konstan, melakukan pencatatan datawaktu konsumsi bahan bakar yangdibutuhkan untuk pemakaian bahan bakarsebanyak 10 ml, pengujian dan pengambilandata dilakukan minimal 3 kali untukmendapatkan hasil yang valid, mesindimatikan sampai temperatur mesin kembalinormal untuk pengujian berikutnya, untukpengujian pada pemberat standar (10,52gram), pemberat eksperimen 9 gram,pemberat 10 gram, pemberat 11 gram, danpemberat eksperimen 12 gramdikombinasikan dengan pegas pengembaliafter sales.

Akhir PengujianProsedur yang harus dilakukan pada tahap

persiapan adalah menurunkan putaran enginesecara perlahan sampai idle, mematikan engine,mematikan blower.

Teknik Analisis DataTeknik analisis data yang digunakan adalah

metode deskriptif. Hal ini dilaksanakan untukmendeskripsikan atau memberikan gambaran secarasistematik terhadap fenomena yang terjadi selamadilakukan pengujian. Data hasil penelitian yangdiperoleh kemudian dimasukkan ke dalam tabel danditampilkan dalam bentuk grafik. Langkah selanjutnyaadalah mendiskripsikan data dalam tabel dan grafiktersebut menjadi kalimat yang sederhana, mudahdibaca, dipahami, dan dipresentasikan sehingga padaintinya adalah sebagai upaya mencari jawaban ataspermasalahan yang diteliti.

HASIL DAN PEMBAHASANTorsi

Gambar 2. Grafik hubungan antara putaranmesin terhadap torsi (pemberat)

Secara keseluruhan, torsi yang dihasilkanpemberat eksperimen I (9 gram) terjadi peningkatandibandingkan pemberat standar (10,52 gram), danpemberat eksperimen yang lain. Meningkatnya torsipada pemberat eksperimen I ini disebabkan karenaperbedaan berat dari pemberat tersebut. Semakinringan pemberatnya maka pemberat akan semakincepat bergerak mendorong pulley bergerak primer,sehingga bisa menekan v-belt dan semakinmempercepat perubahan diameter pulley primer danpulley sekunder. Akan tetapi gaya dorong pemberatterhadap pulley bergerak primer semakin kecil.Sebaliknya bila pemberat semakin berat, makasemakin lambat bergerak mendorong pulley bergerakprimer, akan tetapi semakin besar gaya dorongpemberat terhadap pulley bergerak primer, sehinggasemakin besar diameter dari pulley bergerak primertersebut.

7000

8000

9000

Torsi (T)

Pemberat standar (10,52gram)

Pemberat 9 gram

Pemberat 10 gram

Pemberat 11 gram

Pemberat 12 gram

Poly. (Pemberat standar(10,52 gram))

Poly. (Pemberat 9 gram)

Poly. (Pemberat 10gram)

Poly. (Pemberat 11gram)

Poly. (Pemberat 12gram)

Pengaruh Penggunaan Jenis Pemberat (Roller)

5

Gambar 3. Grafik hubungan antara putaranmesin terhadap torsi (pegas pengembali)

Torsi yang dihasilkan pemberat 12 gram denganmenggunakan pegas pengembali after sales, padaputaran rendah (3000-5000 rpm), dan putaranmenengah (5000-7000 rpm) mengalami peningkatandibandingkan pemberat 12 gram denganmenggunakan pegas pengembali standar, sedangkanpada putaran tinggi mengalami penurunan.

Pada pulley sekunder, besar kecilnya gaya tekanpulley bergerak sekunder terhadap pegas pengembaliberbanding lurus dengan konstanta pegas pengembali,semakin besar nilai konstanta pegas pengembali, makasemakin besar gaya tekan pulley bergerak sekunderterhadap pegas pengembali pada pulley sekunder.

Daya

Gambar 4. Grafik hubungan antara putaran mesinterhadap daya (pemberat)

Secara keseluruhan, daya yang dihasilkanpemberat eksperimen I (9 gram) terjadi peningkatandibandingkan pemberat standar (10,52 gram), danpemberat eksperimen yang lain. Meningkatnya daya

pada pegas eksperimen ini disebabkan karenaperbedaan berat dari pemberat tersebut. Semakinringan pemberatnya maka pemberat akan semakincepat bergerak mendorong pulley bergerak primer,sehingga bisa menekan v-belt dan semakinmempercepat perubahan diameter pulley primer danpulley sekunder. Akan tetapi gaya dorong pemberatterhadap pulley bergerak primer semakin kecil.Sebaliknya bila pemberat semakin berat, makasemakin lambat bergerak mendorong pulley bergerakprimer, akan tetapi semakin besar gaya dorongpemberat terhadap pulley bergerak primer, sehinggasemakin besar diameter dari pulley bergerak primertersebut.

Gambar 5. Grafik hubungan antara putaranmesin terhadap daya (pegas pengembali)

Pada pulley sekunder, besar kecilnya gaya tekanpulley bergerak sekunder terhadap pegas pengembaliberbanding lurus dengan konstanta pegas pengembali,semakin besar nilai konstanta pegas pengembali, makasemakin besar gaya tekan pulley bergerak sekunderterhadap pegas pengembali pada pulley sekunder.

Konsumsi Bahan Bakar Spesifik

Gambar 6. Grafik hubungan antara putaran mesinterhadap konsumsi bahan bakar spesifik (pemberat)

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

1000

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

T (

lbm

.ft)

n (rpm)

Torsi (T)

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

Ne

(hp)

n (rpm)

Daya (Ne)

Pengaruh Penggunaan Jenis Pemberat (Roller)

5

Gambar 3. Grafik hubungan antara putaranmesin terhadap torsi (pegas pengembali)

Torsi yang dihasilkan pemberat 12 gram denganmenggunakan pegas pengembali after sales, padaputaran rendah (3000-5000 rpm), dan putaranmenengah (5000-7000 rpm) mengalami peningkatandibandingkan pemberat 12 gram denganmenggunakan pegas pengembali standar, sedangkanpada putaran tinggi mengalami penurunan.

Pada pulley sekunder, besar kecilnya gaya tekanpulley bergerak sekunder terhadap pegas pengembaliberbanding lurus dengan konstanta pegas pengembali,semakin besar nilai konstanta pegas pengembali, makasemakin besar gaya tekan pulley bergerak sekunderterhadap pegas pengembali pada pulley sekunder.

Daya

Gambar 4. Grafik hubungan antara putaran mesinterhadap daya (pemberat)

Secara keseluruhan, daya yang dihasilkanpemberat eksperimen I (9 gram) terjadi peningkatandibandingkan pemberat standar (10,52 gram), danpemberat eksperimen yang lain. Meningkatnya daya

pada pegas eksperimen ini disebabkan karenaperbedaan berat dari pemberat tersebut. Semakinringan pemberatnya maka pemberat akan semakincepat bergerak mendorong pulley bergerak primer,sehingga bisa menekan v-belt dan semakinmempercepat perubahan diameter pulley primer danpulley sekunder. Akan tetapi gaya dorong pemberatterhadap pulley bergerak primer semakin kecil.Sebaliknya bila pemberat semakin berat, makasemakin lambat bergerak mendorong pulley bergerakprimer, akan tetapi semakin besar gaya dorongpemberat terhadap pulley bergerak primer, sehinggasemakin besar diameter dari pulley bergerak primertersebut.

Gambar 5. Grafik hubungan antara putaranmesin terhadap daya (pegas pengembali)

Pada pulley sekunder, besar kecilnya gaya tekanpulley bergerak sekunder terhadap pegas pengembaliberbanding lurus dengan konstanta pegas pengembali,semakin besar nilai konstanta pegas pengembali, makasemakin besar gaya tekan pulley bergerak sekunderterhadap pegas pengembali pada pulley sekunder.

Konsumsi Bahan Bakar Spesifik

Gambar 6. Grafik hubungan antara putaran mesinterhadap konsumsi bahan bakar spesifik (pemberat)

9000

Pemberat 12grammenggunakanpegaspengembalistandarPemberat 12gram denganmenggunakanpegaspengembal aftersalesPoly. (Pemberat12 grammenggunakanpegaspengembalistandar)Poly. (Pemberat12 gram denganmenggunakanpegaspengembal aftersales)

Pemberat standar(10,52 gram)Pemberat 9 gram

Pemberat 10 gram

Pemberat 11 gram

Pemberat 12 gram

Poly. (Pemberatstandar (10,52 gram))Poly. (Pemberat 9gram)Poly. (Pemberat 10gram)Poly. (Pemberat 11gram)Poly. (Pemberat 12gram)

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

Ne

(hp)

n (rpm)

Daya (Ne)

0,0

0,1

0,2

0,3

0,4

0,5

0,6

0,7

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

sfc

(lbm

/hp.

jam

)

n (rpm)

Konsumsi Bahan Bakar spesifik (sfc)

Pengaruh Penggunaan Jenis Pemberat (Roller)

5

Gambar 3. Grafik hubungan antara putaranmesin terhadap torsi (pegas pengembali)

Torsi yang dihasilkan pemberat 12 gram denganmenggunakan pegas pengembali after sales, padaputaran rendah (3000-5000 rpm), dan putaranmenengah (5000-7000 rpm) mengalami peningkatandibandingkan pemberat 12 gram denganmenggunakan pegas pengembali standar, sedangkanpada putaran tinggi mengalami penurunan.

Pada pulley sekunder, besar kecilnya gaya tekanpulley bergerak sekunder terhadap pegas pengembaliberbanding lurus dengan konstanta pegas pengembali,semakin besar nilai konstanta pegas pengembali, makasemakin besar gaya tekan pulley bergerak sekunderterhadap pegas pengembali pada pulley sekunder.

Daya

Gambar 4. Grafik hubungan antara putaran mesinterhadap daya (pemberat)

Secara keseluruhan, daya yang dihasilkanpemberat eksperimen I (9 gram) terjadi peningkatandibandingkan pemberat standar (10,52 gram), danpemberat eksperimen yang lain. Meningkatnya daya

pada pegas eksperimen ini disebabkan karenaperbedaan berat dari pemberat tersebut. Semakinringan pemberatnya maka pemberat akan semakincepat bergerak mendorong pulley bergerak primer,sehingga bisa menekan v-belt dan semakinmempercepat perubahan diameter pulley primer danpulley sekunder. Akan tetapi gaya dorong pemberatterhadap pulley bergerak primer semakin kecil.Sebaliknya bila pemberat semakin berat, makasemakin lambat bergerak mendorong pulley bergerakprimer, akan tetapi semakin besar gaya dorongpemberat terhadap pulley bergerak primer, sehinggasemakin besar diameter dari pulley bergerak primertersebut.

Gambar 5. Grafik hubungan antara putaranmesin terhadap daya (pegas pengembali)

Pada pulley sekunder, besar kecilnya gaya tekanpulley bergerak sekunder terhadap pegas pengembaliberbanding lurus dengan konstanta pegas pengembali,semakin besar nilai konstanta pegas pengembali, makasemakin besar gaya tekan pulley bergerak sekunderterhadap pegas pengembali pada pulley sekunder.

Konsumsi Bahan Bakar Spesifik

Gambar 6. Grafik hubungan antara putaran mesinterhadap konsumsi bahan bakar spesifik (pemberat)

8000

9000

Daya (Ne)

Pemberat 12 gram +Pegas pengembalistandar

Pemberat 12 gram +Pegas pengembaliafter sales

Poly. (Pemberat 12gram + Pegaspengembali standar)

Poly. (Pemberat 12gram + Pegaspengembali aftersales)

7000

8000

9000

Konsumsi Bahan Bakar spesifik (sfc)Pemberat standar(10,52 gram)Pemberat 9 gram

Pemberat 10 gram

Pemberat 11 gram

Pemberat 12 gram

Poly. (Pemberat standar(10,52 gram))Poly. (Pemberat 9gram)Poly. (Pemberat 10gram)Poly. (Pemberat 11gram)Poly. (Pemberat 12gram)

JTM Volume 02 Nomor 02 Tahun 2013, 1-7

Secara keseluruhan, konsumsi bahan bakarspesifik untuk pemberat eksperimen terjadipeningkatan dibandingkan pemberat standar. Hal inidisebabkan oleh penggunaan pemberat yang berbedadengan pemberat standar akan mempengaruhiakselerasi dan perubahan perbandingan diameter beltpada pulley primer dan pulley sekunder yangmenyebabkan putaran mesin dapat tersalurkan lebihcepat dan lebih efektif.

Gambar 7. Grafik hubungan antara putaran mesinterhadap konsumsi bahan bakar spesifik (pegas

pengembali)

Konsumsi bahan bakar spesifik yang dihasilkanpemberat 12 gram dengan menggunakan pegaspengembali after sales, pada putaran rendah (3000-5000 rpm), dan putaran menengah (5000-7000 rpm)mengalami penurunan dibandingkan pemberat 12gram dengan menggunakan pegas pengembali standar,sedangkan pada putaran tinggi mengalamipeningkatan.

Pada pulley sekunder, besar kecilnya gaya tekanpulley bergerak sekunder terhadap pegas pengembaliberbanding lurus dengan konstanta pegas pengembali,semakin besar nilai konstanta pegas pengembali, makasemakin besar gaya tekan pulley bergerak sekunderterhadap pegas pengembali pada pulley sekunder.

PENUTUPSimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisa, danpembahasan yang telah dilakukan tentang pengaruhpenggunaan pemberat standar (10,52 gram), pemberateksperimen 9 gram, pemberat 10 gram, pemberat 11gram, dan pemberat eksperimen 12 gramdikombinasikan dengan pegas pengembali after salesterhadap performa mesin sepeda motor Yamaha MioSoul Tahun 2010 dapat disimpulkan sebagai berikut:

Pengaruh variasi jenis pemberat terhadap torsi(T) yang dihasilkan sepeda motor Yamaha MioSoul tahun 2010, secara keseluruhan torsitertinggi dihasilkan oleh pemberat eksperimen I(9 gram), sedangkan pemberat eksperiman yang

mengalami penurunan torsi adalah pemberateksperimen III (11 gram).

Pengaruh variasi jenis pemberat terhadap daya(Ne) yang dihasilkan sepeda motor Yamaha MioSoul tahun 2010, secara keseluruhan dayatertinggi dihasilkan oleh pemberat eksperimen I(9 gram), sedangkan pemberat eksperiman yangmengalami penurunan daya adalah pemberateksperimen III (11 gram).

Pengaruh variasi jenis pemberat terhadapkonsumsi bahan bakar spesifik (Sfc) yangdihasilkan sepeda motor Yamaha Mio Soul tahun2010, secara keseluruhan kelompok pemberateksperimen (I, II, III, dan IV) mengalamipeningkatan konsumsi bahan bakar spesifik,akan tetapi konsumsi bahan bakar spesifiktertinggi dihasilkan oleh pemberat eksperimenIII (11 gram).

Perbandingan nilai torsi (T) pemakaian pemberat12 gram yang menggunakan pegas pengembaliafter sales terjadi peningkatan torsi pada putaranrendah dan menegah, sedangkan pada putarantinggi mengalami penurunan torsi.Perbandingan nilai daya (Ne) pemakaianpemberat 12 gram yang menggunakan pegaspengembali after sales terjadi peningkatan dayapada putaran rendah dan menegah, sedangkanpada putaran tinggi mengalami penurunan torsi.Perbandingan nilai konsumsi bahan bakarspesifik (Sfc) pemakaian pemberat 12 gramyang menggunakan pegas pengembali after salesterjadi penurunan konsumsi bahan bakar spesifikpada putaran rendah dan menegah, sedangkanpada putaran tinggi mengalami peningkatankonsumsi bahan bakar spesifik.

SaranDari hasil pengujian, perhitungan, dan analisis

data yang telah dilakukan, maka dapat diberikanbeberapa saran sebagai berikut:

Penelitian ini dilakukan pada sepeda motorYamaha Mio Soul tahun 2010, diharapkan adapenelitian lebih lanjut dengan menggunakansepeda motor jenis lain dengan kapasitas cc yangberbeda.

Penelitian ini difokuskan pada berat pemberat(roller), dan pegas CVT, diharapkan ada penelitianlebih lanjut dengan memfokuskan pada sudutkemiringan pulley primer, bentuk pemberat, danpegas kopling sentrifugal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaanpemberat (roller) 9 gram dapat memberikanpeningkatan torsi, dan daya mesin terbesar. Olehkarena itu, pemberat jenis ini sangat disarankandigunakan pada dunia balap, baik drag race,ataupun race. Agar dapat mengetahui jenispemberat mana yang terbaik, untuk penelitianselanjutnya, diharapkan peneliti menggunakanjenis pemberat kurang dari 9 gram, dan lebih dari12 gram.

0,0

0,1

0,2

0,3

0,4

0,5

0,6

0,7

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

sfc

(lbm

/hp.

jam

)

n (rpm)

Konsumsi Bahan Bakar (sfc)

JTM Volume 02 Nomor 02 Tahun 2013, 1-7

Secara keseluruhan, konsumsi bahan bakarspesifik untuk pemberat eksperimen terjadipeningkatan dibandingkan pemberat standar. Hal inidisebabkan oleh penggunaan pemberat yang berbedadengan pemberat standar akan mempengaruhiakselerasi dan perubahan perbandingan diameter beltpada pulley primer dan pulley sekunder yangmenyebabkan putaran mesin dapat tersalurkan lebihcepat dan lebih efektif.

Gambar 7. Grafik hubungan antara putaran mesinterhadap konsumsi bahan bakar spesifik (pegas

pengembali)

Konsumsi bahan bakar spesifik yang dihasilkanpemberat 12 gram dengan menggunakan pegaspengembali after sales, pada putaran rendah (3000-5000 rpm), dan putaran menengah (5000-7000 rpm)mengalami penurunan dibandingkan pemberat 12gram dengan menggunakan pegas pengembali standar,sedangkan pada putaran tinggi mengalamipeningkatan.

Pada pulley sekunder, besar kecilnya gaya tekanpulley bergerak sekunder terhadap pegas pengembaliberbanding lurus dengan konstanta pegas pengembali,semakin besar nilai konstanta pegas pengembali, makasemakin besar gaya tekan pulley bergerak sekunderterhadap pegas pengembali pada pulley sekunder.

PENUTUPSimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisa, danpembahasan yang telah dilakukan tentang pengaruhpenggunaan pemberat standar (10,52 gram), pemberateksperimen 9 gram, pemberat 10 gram, pemberat 11gram, dan pemberat eksperimen 12 gramdikombinasikan dengan pegas pengembali after salesterhadap performa mesin sepeda motor Yamaha MioSoul Tahun 2010 dapat disimpulkan sebagai berikut:

Pengaruh variasi jenis pemberat terhadap torsi(T) yang dihasilkan sepeda motor Yamaha MioSoul tahun 2010, secara keseluruhan torsitertinggi dihasilkan oleh pemberat eksperimen I(9 gram), sedangkan pemberat eksperiman yang

mengalami penurunan torsi adalah pemberateksperimen III (11 gram).

Pengaruh variasi jenis pemberat terhadap daya(Ne) yang dihasilkan sepeda motor Yamaha MioSoul tahun 2010, secara keseluruhan dayatertinggi dihasilkan oleh pemberat eksperimen I(9 gram), sedangkan pemberat eksperiman yangmengalami penurunan daya adalah pemberateksperimen III (11 gram).

Pengaruh variasi jenis pemberat terhadapkonsumsi bahan bakar spesifik (Sfc) yangdihasilkan sepeda motor Yamaha Mio Soul tahun2010, secara keseluruhan kelompok pemberateksperimen (I, II, III, dan IV) mengalamipeningkatan konsumsi bahan bakar spesifik,akan tetapi konsumsi bahan bakar spesifiktertinggi dihasilkan oleh pemberat eksperimenIII (11 gram).

Perbandingan nilai torsi (T) pemakaian pemberat12 gram yang menggunakan pegas pengembaliafter sales terjadi peningkatan torsi pada putaranrendah dan menegah, sedangkan pada putarantinggi mengalami penurunan torsi.Perbandingan nilai daya (Ne) pemakaianpemberat 12 gram yang menggunakan pegaspengembali after sales terjadi peningkatan dayapada putaran rendah dan menegah, sedangkanpada putaran tinggi mengalami penurunan torsi.Perbandingan nilai konsumsi bahan bakarspesifik (Sfc) pemakaian pemberat 12 gramyang menggunakan pegas pengembali after salesterjadi penurunan konsumsi bahan bakar spesifikpada putaran rendah dan menegah, sedangkanpada putaran tinggi mengalami peningkatankonsumsi bahan bakar spesifik.

SaranDari hasil pengujian, perhitungan, dan analisis

data yang telah dilakukan, maka dapat diberikanbeberapa saran sebagai berikut:

Penelitian ini dilakukan pada sepeda motorYamaha Mio Soul tahun 2010, diharapkan adapenelitian lebih lanjut dengan menggunakansepeda motor jenis lain dengan kapasitas cc yangberbeda.

Penelitian ini difokuskan pada berat pemberat(roller), dan pegas CVT, diharapkan ada penelitianlebih lanjut dengan memfokuskan pada sudutkemiringan pulley primer, bentuk pemberat, danpegas kopling sentrifugal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaanpemberat (roller) 9 gram dapat memberikanpeningkatan torsi, dan daya mesin terbesar. Olehkarena itu, pemberat jenis ini sangat disarankandigunakan pada dunia balap, baik drag race,ataupun race. Agar dapat mengetahui jenispemberat mana yang terbaik, untuk penelitianselanjutnya, diharapkan peneliti menggunakanjenis pemberat kurang dari 9 gram, dan lebih dari12 gram.

Konsumsi Bahan Bakar (sfc)Pemberat 12 gram +Pegas pengembalistandar

Pemberat 12 gram +Pegas pengembaliafter sales

Poly. (Pemberat 12gram + Pegaspengembali standar)

Poly. (Pemberat 12gram + Pegaspengembali aftersales)

JTM Volume 02 Nomor 02 Tahun 2013, 1-7

Secara keseluruhan, konsumsi bahan bakarspesifik untuk pemberat eksperimen terjadipeningkatan dibandingkan pemberat standar. Hal inidisebabkan oleh penggunaan pemberat yang berbedadengan pemberat standar akan mempengaruhiakselerasi dan perubahan perbandingan diameter beltpada pulley primer dan pulley sekunder yangmenyebabkan putaran mesin dapat tersalurkan lebihcepat dan lebih efektif.

Gambar 7. Grafik hubungan antara putaran mesinterhadap konsumsi bahan bakar spesifik (pegas

pengembali)

Konsumsi bahan bakar spesifik yang dihasilkanpemberat 12 gram dengan menggunakan pegaspengembali after sales, pada putaran rendah (3000-5000 rpm), dan putaran menengah (5000-7000 rpm)mengalami penurunan dibandingkan pemberat 12gram dengan menggunakan pegas pengembali standar,sedangkan pada putaran tinggi mengalamipeningkatan.

Pada pulley sekunder, besar kecilnya gaya tekanpulley bergerak sekunder terhadap pegas pengembaliberbanding lurus dengan konstanta pegas pengembali,semakin besar nilai konstanta pegas pengembali, makasemakin besar gaya tekan pulley bergerak sekunderterhadap pegas pengembali pada pulley sekunder.

PENUTUPSimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisa, danpembahasan yang telah dilakukan tentang pengaruhpenggunaan pemberat standar (10,52 gram), pemberateksperimen 9 gram, pemberat 10 gram, pemberat 11gram, dan pemberat eksperimen 12 gramdikombinasikan dengan pegas pengembali after salesterhadap performa mesin sepeda motor Yamaha MioSoul Tahun 2010 dapat disimpulkan sebagai berikut:

Pengaruh variasi jenis pemberat terhadap torsi(T) yang dihasilkan sepeda motor Yamaha MioSoul tahun 2010, secara keseluruhan torsitertinggi dihasilkan oleh pemberat eksperimen I(9 gram), sedangkan pemberat eksperiman yang

mengalami penurunan torsi adalah pemberateksperimen III (11 gram).

Pengaruh variasi jenis pemberat terhadap daya(Ne) yang dihasilkan sepeda motor Yamaha MioSoul tahun 2010, secara keseluruhan dayatertinggi dihasilkan oleh pemberat eksperimen I(9 gram), sedangkan pemberat eksperiman yangmengalami penurunan daya adalah pemberateksperimen III (11 gram).

Pengaruh variasi jenis pemberat terhadapkonsumsi bahan bakar spesifik (Sfc) yangdihasilkan sepeda motor Yamaha Mio Soul tahun2010, secara keseluruhan kelompok pemberateksperimen (I, II, III, dan IV) mengalamipeningkatan konsumsi bahan bakar spesifik,akan tetapi konsumsi bahan bakar spesifiktertinggi dihasilkan oleh pemberat eksperimenIII (11 gram).

Perbandingan nilai torsi (T) pemakaian pemberat12 gram yang menggunakan pegas pengembaliafter sales terjadi peningkatan torsi pada putaranrendah dan menegah, sedangkan pada putarantinggi mengalami penurunan torsi.Perbandingan nilai daya (Ne) pemakaianpemberat 12 gram yang menggunakan pegaspengembali after sales terjadi peningkatan dayapada putaran rendah dan menegah, sedangkanpada putaran tinggi mengalami penurunan torsi.Perbandingan nilai konsumsi bahan bakarspesifik (Sfc) pemakaian pemberat 12 gramyang menggunakan pegas pengembali after salesterjadi penurunan konsumsi bahan bakar spesifikpada putaran rendah dan menegah, sedangkanpada putaran tinggi mengalami peningkatankonsumsi bahan bakar spesifik.

SaranDari hasil pengujian, perhitungan, dan analisis

data yang telah dilakukan, maka dapat diberikanbeberapa saran sebagai berikut:

Penelitian ini dilakukan pada sepeda motorYamaha Mio Soul tahun 2010, diharapkan adapenelitian lebih lanjut dengan menggunakansepeda motor jenis lain dengan kapasitas cc yangberbeda.

Penelitian ini difokuskan pada berat pemberat(roller), dan pegas CVT, diharapkan ada penelitianlebih lanjut dengan memfokuskan pada sudutkemiringan pulley primer, bentuk pemberat, danpegas kopling sentrifugal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaanpemberat (roller) 9 gram dapat memberikanpeningkatan torsi, dan daya mesin terbesar. Olehkarena itu, pemberat jenis ini sangat disarankandigunakan pada dunia balap, baik drag race,ataupun race. Agar dapat mengetahui jenispemberat mana yang terbaik, untuk penelitianselanjutnya, diharapkan peneliti menggunakanjenis pemberat kurang dari 9 gram, dan lebih dari12 gram.

Pengaruh Penggunaan Jenis Pemberat (Roller)

7

DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2012. Mengenal bahan roller CVT

tergantung bobot. (Online),(http://motorplus.otomotifnet.com/red/2012/02/23/328235/33/12/Mengenal-Bahan-Roller_CVT-Tergantung-Bobot), (diakses 26 April 2012).

Arismunandar, Wiranto. 2005. Motor Bakar Torak.Edisi Kelima. Bandung: ITB.

Made Dwi Budiana, Adi Atmika, Ary Subagia.(2008). Variasi Berat Roller Setrifugal PadaContinuosly Variable Transmission (CVT)Terhadap Kenerja Traksi Sepeda Motor. Jurnalilmiah teknik mesin CAKRAM vol.2, hal. 97-102.

Sri Komaladewi, I Ketut Adi Atmika, AgusHaryawan. 2010. Tinjauan Kinerja Traksi SistemTransmisi otomatik CVT) Pada Sepeda MotorDengan Variasi Konstanta Pegas Sliding SheaveDan Berat Roller Sentrifugal. Seminar NasionalTahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang,13-15 Oktober 2010

Warju. 2009. Pengujian Performa Mesin KendaraanBermotor. Surabaya: Unesa University Press.

Pengaruh Penggunaan Jenis Pemberat (Roller)

7

DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2012. Mengenal bahan roller CVT

tergantung bobot. (Online),(http://motorplus.otomotifnet.com/red/2012/02/23/328235/33/12/Mengenal-Bahan-Roller_CVT-Tergantung-Bobot), (diakses 26 April 2012).

Arismunandar, Wiranto. 2005. Motor Bakar Torak.Edisi Kelima. Bandung: ITB.

Made Dwi Budiana, Adi Atmika, Ary Subagia.(2008). Variasi Berat Roller Setrifugal PadaContinuosly Variable Transmission (CVT)Terhadap Kenerja Traksi Sepeda Motor. Jurnalilmiah teknik mesin CAKRAM vol.2, hal. 97-102.

Sri Komaladewi, I Ketut Adi Atmika, AgusHaryawan. 2010. Tinjauan Kinerja Traksi SistemTransmisi otomatik CVT) Pada Sepeda MotorDengan Variasi Konstanta Pegas Sliding SheaveDan Berat Roller Sentrifugal. Seminar NasionalTahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang,13-15 Oktober 2010

Warju. 2009. Pengujian Performa Mesin KendaraanBermotor. Surabaya: Unesa University Press.

Pengaruh Penggunaan Jenis Pemberat (Roller)

7

DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2012. Mengenal bahan roller CVT

tergantung bobot. (Online),(http://motorplus.otomotifnet.com/red/2012/02/23/328235/33/12/Mengenal-Bahan-Roller_CVT-Tergantung-Bobot), (diakses 26 April 2012).

Arismunandar, Wiranto. 2005. Motor Bakar Torak.Edisi Kelima. Bandung: ITB.

Made Dwi Budiana, Adi Atmika, Ary Subagia.(2008). Variasi Berat Roller Setrifugal PadaContinuosly Variable Transmission (CVT)Terhadap Kenerja Traksi Sepeda Motor. Jurnalilmiah teknik mesin CAKRAM vol.2, hal. 97-102.

Sri Komaladewi, I Ketut Adi Atmika, AgusHaryawan. 2010. Tinjauan Kinerja Traksi SistemTransmisi otomatik CVT) Pada Sepeda MotorDengan Variasi Konstanta Pegas Sliding SheaveDan Berat Roller Sentrifugal. Seminar NasionalTahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang,13-15 Oktober 2010

Warju. 2009. Pengujian Performa Mesin KendaraanBermotor. Surabaya: Unesa University Press.