pengaruh penerapan model pembelajaran pair …
TRANSCRIPT
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS
TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KONSEP LINGKUNGAN
SAHABAT KITA SISWA KELAS V SDN NO. 125
INPRES BAJENG KABUPATEN TAKALAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makaassar
Oleh :
SRI WAHYUNI
105401114416
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
i
ii
iii
iv
v
MOTO DAN PERSEMBAHAN
“Jangan bandingkan prosesmu dengan orang lain
Karena tidak semua bunga mekar bersamaan”
Tiada pengorbanan setulus pengorbananmu
Tiada perhatian sebesar perhatianmu
Tiada kasih sayang seputih kasih sayangmu
Tiada cinta kasih sesuci cinta kasihmu
Karena itu, kupersembahkan karya sederhana ini
sebagai ungkapan rasa cinta dan banggaku sebagai seorang anak
atas segala pengorbanan dan kasih sayang ibundaku dan ayahandaku,
saudara-saudariku, serta keluargaku yang senantiasa mendoakanku.
vi
ABSTRAK
Sri Wahyuni. 2020. Pengaruh Penerapan Model Pair Checks Terhadap Hasil
Belajar IPS Konsep Lingkungan Sahabat Kita Siswa Kelas V SDN No.125 Inpres
Bajeng Kabupaten Takalar. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar. Pembimbing 1 Nursalam dan pembimbing II Rubianto.
Masalah utama dalam penelitian ini yaitu apakah terdapat pengaruh model
pembelajaran Pair Checks terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SDN
No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar. Jenis penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif atau eksperiment (pre-eksperimental design) dengan desain one-grup
pretest-posttest design. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas V dan
sampel penelitian ini adalah siswa kelas V SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten
Takalar yang berjumlah 16 orang siswa. Instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data adalah pretest dan posttest serta lembar observasi aktivitas
siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa data dianalisis menggunakan analisis
deskriptif dan analisis inferensial. Data dianalisis dengan menggunakan teknik
analisis deskriptif diketahui nilai rata-rata (mean) 59,06 dan berada pada kategori
rendah yaitu 18,75% sedangkan rata-rata (mean) posttest adalah 77,18 berada
pada kategori sangat tinggi yaitu 43,75% nilai rata-rata pada posttest lebih tinggi
dibandingkan nilai rata-rata pretest dan analisis statistik inferensial menggunakan
rumus uji t, dapat diketahui nilai thitung sebesar 8,02 dengan (df) sebesar 16 – 1 =
15, pada taraf signifikan 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan
H1 diterima, ini berarti bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Pair Checks
terhadap Hasil Belajar IPS Konsep Lingkungan Sahabat Kita Siswa Kelas V SDN
Inpres Bajeng Kabupaten Takalar.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat
Pengaruh Penerapan Model Pair Checks Terhadap hasil belajar IPS Konsep
Lingkungan Sahabat kita Siswa Kelas V SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten
Takalar .
Kata Kunci: Eksperimen, model Pair Checks, hasil belajar IPS
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah Swt. Tuhan semesta alam. Allah
yang paling agung untuk membuka jalan bagi setiap maksud hambanya, Allah
yang paling suci untuk menjadi energi bagi petunjuk hidup dan kesuksesan
hambanya. Salam serta salawat tak lupa tercurahkan kepada Rasulullah
Muhammad Saw. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan bimbingan dari-Nya
sehingga skripsi dengan “Pengaruh Model Pembelajaran Pair Checks
Terhadap Hasil Belajar IPS Konsep Lingkungan Sahabat Kita Siswa Kelas
V SDN No. 125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar” dapat diselesaikan.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas
Muhammadiyah Makassar. Beragam kendala dan hambatan yang dilalui oleh
penulis dalam penyusunan skripsi ini, namun berkat usaha yang optimal dan
dukungan berbagai pihak hingga akhirnya penulis dapat melewati rintangan
tersebut.
Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang
tua, ayahanda Baso Alle dan Ibunda Ne’nang yang telah berdoa, berjuang, rela
berkorban tanpa pamrih dalam mengasuh, membesarkan, mendidik, dan
membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu.
viii
Penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Dr. H.
Nursalam M.Si Pembimbing I dan Rubiato S.Pd., M.Pd., Pembimbing II, yang
telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan serta motivasi
sejak awal penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini.
Penulis juga mengucapkan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada
Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar,
Erwin Akib, M.Pd., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar, Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd., Ketua Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar, Ernawati, S.Pd., M.Pd., Sekretaris Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar, Bapak-bapak dan Ibu-ibu Dosen Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah ikhlas mentransfer ilmunya kepada
penulis, serta seluruh staf Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah
memberikan bantuan dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan studi.
Ucapan terima kasih juga kepada Hj. Siti Tabariah S.Pd ., Kepala
sekolah, Bapak/Ibu Guru, seluruh staf dan siswa-siswi SDN No. 125 Inpres
Bajeng Kabupaten Takalar atas segala bimbingan, kerjasama, dan bantuannya
selama penulis mengadakan penelitian.
Kepada rekan seperjuangan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Angkatan 2016 terkhusus Kelas D Universitas Muhammadiyah Makassar, terima
kasih atas solidaritas yang diberikan selama menjalani perkuliahan, semoga
keakraban dan kebersamaan kita tidak berakhir sampai di sini. Ucapan terima
ix
kasih pula kepada seluruh keluarga dan sahabat-sahabat yang setia dan tulus
mengorbankan waktu, tenaga, materi, doa, dukungan dan masukan kepada penulis
demi terselesainya skripsi ini, serta semua pihak yang telah memberikan bantuan
yang tidak sempat disebutkan satu persatu, semoga segala bantuan dan
pengorbanannya bernilai ibadah dan mendapat imbalan dari-Nya.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa
mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan
tersebut sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak
akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan dapat memberi
manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis. Aamiin.
Makassar, September 2020
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………… …… i
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………….. iii
SURAT PERNYATAAN………………………………………………. iv
SURAT PERJANJIAN……………………………………………….... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN………………………………........... vi
ABSTRAK……………………………………………………………… vii
KATA PENGANTAR…………………………………………….. …… viii
DAFTAR ISI……………………………………………………………. xi
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………… xiii
DAFTAR TABEL………………………………………………………. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………… 5
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………. 5
D. Manfaat Penelitian…………………………………………………… 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka………………………………………………………. 7
1. Penelitian Yang Relevan……………………………………. 7
2. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar………………………… 7
3. Model Pembelajaran Pair Checks…………………………... 9
4. Pengertian Belajar…………………………………………… 16
5. Pengertian Hasil Belajar…………………………………….. 17
B. Kerangka Pikir………………………………………………………. 18
C. Hipotesis Penelitian…………………………………………………. 20
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Dan Desain Penelitian………………………………………… 21
B. Populasi Dan Sampel……………………………………………….. 22
C. Defenisi Operasional Variabel……………………………………… 24
D. Instrumen Penelitian………………………………………………… 24
E. Teknik Pengumpulan Data………………………………………….. 25
F. Teknik Analisis Data………………………………………………... 25
xi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Sekolah……………………………………………………….. 30
B. Hasil Penelitian……………………………………………………… 30
C. Pembahasan…………………………………………………………. 41
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan…………………………………………………………….. 47
B. Saran………………………………………………………………… 48
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………... 50
LAMPIRAN `
RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Bagan Kerangka Pikir………………………………………………… 19
xiii
DAFTAR TABEL
3.1 Desain Rancangan Penelitian………………………………………. 22
3.2 Jumlah Populasi Siswa……………………………………………… 23
3.4 Jumlah Sampel Siswa……………………………………………….. 24
3.5 Tingkat Penguasaan Materi………………………………………….. 27
4.1 Data Nilai Pretest……………………………………………………. 31
4.2 Perhitungan Untuk Mencari Mean (rata-rata) Nilai Pre test………… 32
4.3 Distribusi Frekuensi Persentase Skor Hasil pre test Siswa.................. 33
4.4 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPS pre test…………………….. 33
4.5 Data Nilai Pos test……………………………………………………. 34
4.6 Perhitungan Untuk Mencari Mean (rata-rata) Nilai post test............... 36
4.7 Distribusi Frekuensi Persentase Skor Hasil pos test Siswa.................. 37
4.8 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPS pre test…………………….. 38
4.9 Anilisis Skor Pre-test dan Post-test………………………………….. 39
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Bagan Kerangka Pikir………………………………………………… 19
xv
DAFTAR TABEL
3.1 Desain Rancangan Penelitian……………………………………… 22
3.2 Jumlah Populasi Siswa……………………………………………… 23
3.4 Jumlah Sampel Siswa……………………………………………….. 24
3.5 Tingkat Penguasaan Materi………………………………………….. 27
4.1 Data Nilai Pretest……………………………………………………. 31
4.2 Perhitungan Untuk Mencari Mean (rata-rata) Nilai Pretest…………. 32
4.3 Distribusi Frekuensi Persentase Skor Hasil pre test Siswa.................. 33
4.4 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPS……………………………… 33
4.5 Data Nilai Postest……………………………………………………. 34
4.6 Perhitungan Untuk Mencari Mean (rata-rata) Nilai post test............... 36
4.7 Distribusi Frekuensi Persentase Skor Hasil pos test Siswa.................. 37
4.8 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPS……………………………… 38
4.9 Anilisis Skor Pre-test dan Post-test………………………………….. 39
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan media yang sangat berperan dalam menciptakan
manusia yang berkualitas dan berpotensi dalam diri yang seluas-luasnya. Melalui
pendidikan akan terjadi proses pendewasaan diri sehingga didalam proses
pengambilan keputusan terhadap suatu masalah yang dihadapi selalu disertai
dengan tanggung jawab yang besar. Mengingat peran pendidikan tersebut maka
sudah seyogyanya aspek ini menjadi perhatian pemerintah dalam rangka
meningkatkan sumber daya masyarakat Indonesia berkualitas.
Pendekatan, strategi dan model pembelajaran yang interkatif akan mampu
merangsang siswa untuk aktif dalam proses belajar sesuai dengan apa yang
dituntut dalam kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Meskipun tidak boleh
dikesampingkan bahwa keberhasilan kegiatan belajar siswa dipengaruhi banyak
faktor. Faktor-faktor tersebut dapat bersifat eksternal atau internal dan kemudian
dapat menjadi penghambat atau penunjang proses belajar mereka.
Jarolimek, (Hendra 2018: 20) studi sosial lebih bersifat praktis, yaitu
memberikan kemampuan kepada anak didik dalam mengelolah dan
memanfaatkan kekuatan-kekuatan fisik dan sosial dalam menciptakan kehidupan
yang serasi juga mempersiapkan anak didik untuk mampu memecahkan masalah
sosial dan memiliki keyakinan akan kehidupan masa mendatang.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar SD/MI yang tercantum dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi
2
untuk satuan pendidikan dasar dan menengah menyebutkan bahwa Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan
mulai dari Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah. IPS mengkaji seperangkat
peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada
jenjang Sekolah Dasar mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah,
Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, siswa diarahkan untuk dapat
menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab, serta
warga dunia yang cinta damai. Selain itu, mata pelajaran IPS dirancang untuk
mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap
kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang
dinamis. Model-model pembelajaran yang dianggap cocok untuk pembelajaran
IPS salah satunya adalah model pembelajaran Pair Checks.
Hartono (Hasniah 2017:5) Pembelajaran pair checks dapat diartikan
sebagai pendekatan mengajar yang digunakan sebagai penataan lingkungan
dengan baik sehingga proses pembelajaran menjadi aktif dan efektif dan
menyenangkan. Sehingga pembelajaran IPS menjadi lebih menarik dan siswa
dapat menyukai pembelajaran IPS dan dapat dengan mudah memahami isi materi
disimpulkan oleh guru sehingga hasil belajar murid akan meningkat.
Berdasarkan hasil pengamatan di SDN NO.125 Inpres Bajeng Kabupaten
Takalar terhadap pembelajaran IPS yang belum optimal, siswa cenderung pasif
meskipun ada materi yang belum jelas baginya. Hal ini terjadi karena sebagian
siswa tidak memperhatikan saat pembelajaran. Pembelajaran masih bersifat
Teacher centered bukan student centered. Guru juga belum menerapkan berbagai
3
model pembelajaran. Alasan utamanya karena dengan motode konvensional yang
biasa digunakan oleh guru selama ini akan mempermudah selama proses
pembelajaran. Penerapan model pembelajaran yang belum optimal mengakibatkan
murid menjadi bosan. siswa hanya diberikan buku teks pelajaran berisi macam-
macam materi untuk dipelajari tanpa menggunakan metode dan model
pembelajaran yang merangsang siswa untuk aktif dan tertarik untuk mengikuti
pelajaran, terutama pada mata pelajaran IPS yang cakupan materinya sangat luas.
Hal tersebut akan berdampak pada cara belajar siswa yang hanya menghafal
membuat siswa tidak kreatif dalam memahami materi dan siswa cenderung pasif
dalam proses pembelajaran.
Mengatasi kondisi seperti itu Pentingnya model pembelajaran dalam
proses pembelajaran yaitu untuk menumbuhkan motivasi siswa khususnya pada
siswa kelas V SDN Inpres Bajeng Kabupaten Takalar agar dapat lebih mudah
memahami materi yang disampaikan pendidik, lebih aktif di dalam kelas dan lebih
berpasrtisipasi dalam mengikuti pembelajaran. Model pembelajaran menjadi suatu
pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan model
pembelajaran ini memang memandang keberhasilan dalam belajar bukan semata-
mata harus diperoleh dari guru, melainkan juga dari siswa yang terlibat dalam
proses belajar melalui kelompok-kelompok kecil maupun dari individu itu sendiri.
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan
untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang
bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang
4
lain. Banyak pembelajaran aktif yang dapat diterapkan dalam pembelajaran, tetapi
disini peneliti memilih model pembelajaran Pair Checks.
Salah satu model pembelajarana yang dapat membantu dalam proses
pebelajaran adalah model pembelajaran Pair Checks yang merupakan salah satu
model pembelajaran yang melatih rasa sosial siswa, Kerjasama, dan kemampuan
memberi penilaian. Model ini bertujuan untuk menigkatkan kemampuan siswa
untuk menungkan ide, pikiran, pengalaman, dan pendapatnya dengan benar.
Dengan model pembelajaran Pair Checks memungkinkan bagi siswa untuk saling
bertukar pendapat dan saling memberikan saran.
Faraningtias (2018: 6) Pair Checks adalah Model pembelajaran kooperatif.
Pair Checks merupakan salah satu cara untuk membantu peserta didik yang pasif
dalam kegiatan kelompok, sehingga kelompok melakukan kerja sama secara
berpasangan dan menerapkan suasana pengecekan berpasangan. Dengan model
pembelajaran Pair checks peserta didik dapat mengolah komunikasi interpersonal
dalam dirinya, dengan cara berkomunikasi dengan teman sebangku atau
kelompoknya. Pair checks dapat meningkatkan sosial skiil siswa. Pair checks
dapat meningkatkan prestasi belajar.
Huda (Adi 2016: 105) Pair Checks merupakan model pembelajaran
berkelompok antar dua orang atau berpasangan yang dipopulerkan oleh Spencer
Kagan pada 1990. Model ini menerapkan pembelajaran kooperatif yang menuntut
kemandirian dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan persoalan, model ini
juga melatih tanggung jawab sosial siswa, kerja sama dan kemampuan memberi
penilaian.
5
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul ―Pengaruh Model Pembelajaran Pair Checks Terhadap
Hasil Belajar IPS Konsep Lingkungan Sahabat Kita Siswa Kelas V SDN No. 125
Inpres Bajeng Kabupaten Takalar‖.
B. Rumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang di atas maka terdapat rumusan masalah yaitu
―Apakah ada Pengaruh Model Pembelajaran Pair Checks Terhadap Hasil Belajar
IPS Konsep Lingkungan Sahabat Kita Siswa Kelas V SDN No. 125 Inpres Bajeng
Kabupaten Takalar?‖
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
Pengaruh Model Pembelajaran Pair Checks Terhadap Hasil Belajar IPS Konsep
Lingkungan Sahabat Kita Siswa Kelas V SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten
Takalar.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini mempunyai beberapa manfaat antara lain :
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan
ilmu pengetahuan dan memperkaya hasil penelitian yang telah ada serta dapat
memberi gambaran mengenai pengaruh model pembelajaran Pair Checks
terhadap hasil belajar.
b. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah
Dalam penerapan model pembelajaran Pair Checks ini
6
diharapkan dapat menjadi referensi, pengalaman untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dan mutu pendidikan di
sekolah tersebut.
b. Bagi guru
Sebagai masukan dalam peningkatan hasil belajar melalui model
Pair Checks konsep lingkungan alam dan lingkungan alam dan
buatan siswa kelas V SDN No. 125 Inpres Bajeng Kabupaten
Takalar. Guru dapat memperhatikan hal tersebut guna meningkatkan
hasil belajar peserta didik.
c. Bagi peneliti
Dapat menambah pengetahuan serta pengalaman tentang pengaruh
model pembelajaran Pair Checks terhadap hasil belajar siswa.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1. Penelitian Yang Relevan
Deni Atzia Anguara (2016) dalam skripsinya yang berjudul ―Penerapan
Model Keterhubungan (Connectred Model) Terhadap Hasil Belajar siswa Kelas V
Pada Pembelajaran IPS terpadu di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Model
Palembang‖. Dalam penelitian ini peneliti menunjukkan bahwa dari model ini
siswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran.
Tria Muhammad Aris, dalam skripsi yang berjudul "Penerapan Model
Pembelajaran Pair Checks (pasagan mengecek) untuk meningkatkan kemampuan
sosial siswa dan hasil belajar pada mata pelajaran pendidikan jasmani kelas V dan
VI SDN 01 Tanggung Turen Kabupaten Malang". Dalam penelitian ini, peneliti
menerapkan pembelajaran aktif sehingga siswa dituntut untuk berperan aktif dan
percaya diri dalam menyampaikan pendapatnya dalam pembelajaran.
Kedua penelitian tersebut di atas, menunjukkan adanya pengaruh yang
signifikan pada model pembelajaran Pair Checks terhadap hasil belajar IPS.
Sehingga penulis yakin bahwa model pembelajaran Pair Checks berpengaruh
terhadap hasil belajar, karena penelitian ini sudah pernah dilakukan oleh peneliti
Anguara (2016), dan Tria Muhammad Aris.
8
2. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
a. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial
Mortella (Priyono, 2014: 26) mengatakan bahwa pembelajaran pendidikan
IPS lebih menekankan pada aspek pendidikan daripada transfer konsep.
Dalam pembelajaran IPS diharapkan siswa memperoleh pemahaman
terhadap sejumlah konsep, mengembangkan, serta melatih sikap, moral, nilai
dan keterampilan berdasarkan konsep yang telah dimilikinya. Dengan demikian
pembelajaran IPS harus diformulasikan pada aspek kependidikan.
b. Tujuan Pembelajaran IPS
Mortella (Priyono, 2014: 28) menjelaskan bahwa dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), tujuan akhir dari proses pendidikan IPS pada
tingkat Sekolah Dasar (SD) adalah untuk mengarahkan peserta didik agar dapat
menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab serta warga
dunia yang cinta damai. Adapun tujuan IPS di SD adalah sebagai berikut: (1)
Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, dan sejarah, (2)
Mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif, inkuiri, memecahkan
masalah dan keterampilan sosial, (3) Membangun komitmen dan kesadaran
terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, (4) Meningkatkan kemampuan
bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk baik secara
nasional maupun global.
c. Kajian Materi IPS di SD
1. Jenis-jenis Usaha Ekonomi
a. Berdasarkan lapangan usahanya
9
Istining (2016: 21) Ada beberapa jenis usaha berdasarkan lapangan
usahanya, antara lain pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, industri,
kerajinan, jasa, ekstraktif (pengolahan bahan-bahan tambang) dan perdagangan.
b. Berdasarkan pemiliknya
Jenis-jenis usaha berdasarkan pemiliknya yakni usaha perseorangan dan
usaha kelompok.
c. Koperasi
Koperasi adalah usaha bersama yang memilliki organisasi dengan ciri
khas kekeluargaan. Koperasi ada beberapa bentuk, antara lain koperasi
konsumsi, koperasi simpan pinjam, koperasi produksi, koperasi jasa, koperasi
serba usaha.
2. Kegiatan Ekonomi
Kegiatan ekonomi meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi. Produksi
yakni kegiatan membuat barang dan jasa, distribusi yakni kegiatan
menyalurkan barang dan jasa, konsumsi yakni kegiatan menghabiskan barang
dan jasa. Agar produksi sampai ke tangan konsumen, barang dan jasa harus
melalui proses distribusi yang terdiri dari produsen distributor konsumen.
3. Model Pembelajaran Pair Checks
a) Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajara di kelas. Dengan
kata lain, model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang dapat kita
gunakan untuk mendesain pola-pola mengajar secara tatap muka di dalam kelas
10
dan untuk menentukan material/perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya
buku-buku, media (film-film), tipe-tipe, program-program media computer, dan
kurikulum sebagai kursus untuk belajar. Hal ini sejalan dengan pendapat Joyce
(Marlinda, 2018) setiap model mengarahkan kita merancang pembelajaran untuk
membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berfikir
dan mengekspresikan ide. Model pembelajaran berfungsi juga sebagai pedoman
bagi perancang pembelajaran dan bagi guru dalam merencakan aktivitas belajar
mengajar.
Sutikno (Kasmirawati, 2018: 8) penggunaan model pembelajaran
mengharuskan guru agar dapat memilih suatu model yang tepat untuk diterapkan.
menyatakan model pembelajaran ialah kerangka konseptual yang menggambarkan
prosedur sistematik dalam pengorganisasian pengalaman belajar untuk mencapai
tujuan belajar. Komalasari (Kasmirawati, 2018: 8) menyatakan model
pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari
awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.
Model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan
suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Suprijono (Kasmirawati,
2018: 8) menyatakan bahwa model pembelajaran ialah pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial.
Zusnani (Kasmirawati, 2018: 8) menyatakan model pembelajaran ialah suatau
cara belajar yang memperhatikan pola pembelajaran tertentu. Dalam pola tersebut
dapat dilihat kegiatan guru peserta didik dalam mewujudkan kondisi belajar atau
sistem lingkungan yang menciptakan terjadinya sistem belajar bagi peserta didik.
11
Menurut pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu pola yang direncanakan oleh guru sebelum melakukan
pembelajaran yang digunakan sebagai acuan guru dalam mencapai tujuan yang
sudah dirumuskan dalam Rencana Program Pembelajaran (RPP). Dalam model
pembelajaran memuat langkah-langkah yang harus dilakukan dalam proses
pembelajaran.
b) Jenis-jenis Model Pembelajaran
Penggunaan model pembelajaran yang tepat merupakan salah satu penentu
keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Dengan
demikian guru dapat memilih jenis-jenis model pembelajaran yang sesuai demi
tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Kurniasih & Sani (Kasmirawati, 2018: 9) berikut ini macam-macam model
pembelajaran :
1. Model pembelajaran Student Teams Achievnebt Devision (STAD)
2. Model pembelajaran Jigsaw
3. Model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)
4. Example Non Example
5. Model pembelajran terpadu
6. Model pembelajaran Picture and Picture
7. Model pembelajaran Mde Mapping
8. Model pembelajaran Pair Check
9. Model Pembelajaran Cooperatve Learning
10. Model pembelajaran Word Square
Huda (Kasmirawati 2018: 9) yang termasuk pola-pola yang kolaboratif
adalah: (1) Theam-Games-Tournament; (2) Teams-Assisted-Individualization; (3)
Student Team Achievment Division; (4) Numbered-Head Together (5) Jigsaw; (6)
12
Think Pair Sheer; (7) Two Stay Two Stray; (8) Role Playing; (9) Pair Check; dan
(10) Cooperatve Script. Model pembelajaran yang tepat merupakan salah satu
penentu keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan jenis-jenis model pembelajaran di atas, pemilihan dan
penggunaan model pembelajaran yang tepat merupakan penentu salah satu
penentu keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran. Model pair checks salah satu
model yang dianggap sesuai untuk diterapkan dalam pembelajaran yang
memfokuskan pada tingkat pemahaman dan kesiapan siswa dalam memahami
materi pelajaran. Dengan demikian dengan penelitian ini model pembelajaran pair
checks merupakan salah satu model yang sesuai untuk memfokuskan pada
kerjasama kelompok namun tetap membutuhkan keahlian mandiri dalam
menyelesaikan masalah.
c) Pengertian Model Pembelajaran Pair Checks
Herdian (Shoimin, 2017: 119) Model pair checks (pasangan mengecek)
merupakan model pembelajaran dimana siswa saling berpasangan dan
menyelesaikan persoalan yang diberikan. Dalam pembelajaran model cooperative
tipe pair checks guru bertindak sebagai motivator dan fasilitator aktivitas siswa.
Model pembelajaran ini juga untuk melatih rasa sosial siswa, kerjasama, dan
kemampuan memberi penilaian. Model ini bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan siswa untuk menuangkan ide, pikiran, pengalaman dan pendapatnya
dengan benar. Dengan strategi pair checks memungkinkan bagi siswa untuk
saling bertukar pendapat dan saling memberikan saran.
13
Huda (Adi 2016: 105) secara umum, sintak pembelajaran model
pembelajaran pair check adalah (1) bekerja berpasangan; (2) pembagian peran
partner dan pelatih; (3) pelatih memberi soal, partner menjawab; (4) pengecekan
jawaban(5) bertukar peran; (6) penyimpulan; (7) evaluasi; dan (8) refleksi.
Slavin (Afif, 2018: 19) mengatakan bahwa cooperative learning adalah
suatu model pembelajaran dimana peserta didik belajar dan bekerja dalam
kelompok- kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4
sampai 6 orang, dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen.
Selanjutnya, keberhasilan belajar dari kelompok tergantung pada kemampuan dan
aktivitas anggota kelompok, baik secara individual maupun secara kelompok.
Berdasrkan pendapat para ahli diatas, peneliti dapat menyimpulkan model
pembelajaran Pair Checks adalah model pembelajaran berkelompok yang
mengedepankan kemampuan individu untuk menyelesaikan persoalan dan
bertukar pendapat. Dalam hal ini perlu kemampuan dari setiap individu untuk
memecahkan persoalannya.
d) Langkah-langkah Model Pembelajaran Pair Checks
Shoimin (2017: 119) langkah-langkah teknis pelaksanan pembelajaran
Pair Checks adalah sebagai berikut.
a. Bagilah siswa dikelas kedalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 4
orang.
b. Bagi lagi kelompok-kelompok siswa tersebut menjadi berpasang
pasangan. Jadi, akan ada partner A dan partner B dari kedua
pasangan.
14
c. Berikan setiap pasangan sebuah LKS untuk dikerjakan. LKS terdiri dari
beberapa soal atau permasalahan (jumlahnya genap).
d. Berikutnya, berikan kesempatan pada partner A untuk mengerjakan soal
nomor 1, sementara partner B mengamati, memberi motivasi,
membimbing (bila diperlukan) partner A selama mengerjakan soal nomor
1.
e. Selanjutnya bertukar peran, partner B mengerjakan soal nomor 2, dan
partner A mengamati, memberi motivasi, membimbing (bila diperlukan)
partner B selama mengerjakan soal nomor 2.
f. Setelah 2 soal diselesaikan, pasangan tersebut mengecek hasil pekerjaan
mereka berdua dengan pasangan lain yang sama kelompok dengan
mereka.
g. Setiap kelompok yang memperoleh kesempatan (kesamaan pendapat atau
cara memecahkan masalah atau menyelesaikan soal) merayakan
keberhasilan mereka, atau guru memberikan penghargaan (reward). Guru
memberikan bimbingan bila kedua pasangan dalam kelompok tidak
menemukan kesepakatan. Setiap pasang kembali ke tim awal dan
mencocokkan jawaban satu sama lain.
h. Langkah nomor 4, 5, dan 6 diulang lagi menyelesaikan soal nomor 3
dan 4, demikian seterusnya sampai semua soal pada LKS selesai
dikerjakan setiap kelompok.
e) Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Pair Checks
Shoimin (2017: 121) menyatakan kelebihan dan kelemahan model
15
pembelajaran pair checks sebagai berikut:
1) Kelebihan
a) Melatih siswa untuk bersabar, yaitu dengan memberikan waktu bagi
pasangannya untuk berpikir dan tidak langsung memberikan jawaban
(menjawabkan) soal yang bukan tugasnya.
b) Melatih siswa memberikan dan menerima motivasi dari pasangannya
atau dari pasangan secara tepat dan efektif.
c) Melatih siswa untuk bersikap terbuka terhadap kritik atau saran yang
membangun dari pasangannya atau dari pasangan lainnya dalam
kelompoknya. Yaitu, saat mereka saling mengecek hasil pekerjaan
pasangan lain dikelompoknya.
d) Memberikan kesempatan pada siswa untuk membimbing orang lain.
e) Melatih siswa untuk bertanya atau meminta bantuan kepada orang lain
(pasangannya) dengan cara yang baik (bukan langsung meminta
jawaban, tapi lebih kepada cara-cara mengerjakan soal, menyelesaikan
masalah).
f) Memberikan kesempatan kepada siswa menawarkan bantuan atau
bimbingan pada orang lain dengan cara yang baik.
g) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjaga ketertiban kelas
(menghindari keributan yang mengganggu suasana belajar).
h) Belajar menjadi pelatih dengan pasangannya.
i) Menciptakan saling kerja sama.
j) Melatih dalam berkomunikasi.
16
2) Kekurangan
a) Membutuhkan waktu yang lebih lama.
b) Membutuhkan keterampilan siswa untuk menjadi pembimbing
pasangannya, dan kenyataannya setiap partner pasangan bukanlah siswa
dengan kemampuan belajar yang lebih baik. Jadi, kadang-kadang fungsi
pembimbing tidak berjalan dengan baik.
Menurut pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran pair checks memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan
model pair checks diantaranya: 1) menciptakan saling kerjasama diantara
siswa, 2) meningkatkan pemahaman konsep dan atau proses. Kelemahan
pair checks diantaranya yaitu membutuhkan banyak waktu.
4. Pengertian Belajar
Dalam keseluruhan proses pendidikan disekolah kegiatan belajar
merupakan kegiatan yang paling pokok, ini berarti berhasil tidaknya pencapaian
tujuan pendidikan bergantung pada proses belajar yang dilakukan murid sebagai
anak didik. Untuk memperoleh pengertian yang jelas tenang belajar, dibawah ini
akan dikemukakan pendapat para ahli sebagai berikut:
Sagala (Permatasari, 2017: 6) bahwa belajar merupakan tindakan dan
perilaku murid yang kompleks sebagai tindakan belajar hanya dialami oleh murid
itu sendiri. sedangkan menurut Slamet (Permatasari, 2017: 6) belajar ialah suatu
proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam hasil interaksi dengan lingkungannya.
17
Winatapura, dkk (Permatasari, 2017: 6) bahwa belajar sebagai proses
untuk mendapatkan pengetahuan dengan membaca dan menggunakan pengalaman
sebagai pengetahuan yang memandu perilaku pada masa yang akan datang.
Rusyan, dkk (1998: 7) belajar adalah memodifikasi atau memperteguh
kelakuan melalui pengalaman. Di dalam rumusan tersebut terkandung makna
bahwa belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan hasil atau
tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, melainkan lebih luas dari itu yakni
mengalami. Hasil belajar bukan hanya penguasaan hasil latihan melainkan
perubahan kelakuan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
pengertian belajar pada dasarnya adalah suatu proses usaha yang dilakukan
individu utntuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
5. Pengertian Hasil Belajar
Pengertian hasil belajar secara umum adalah suatu aktivitas mental atau
psikis yang berlangsung dalam interaksi yang aktif dilingkungan yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan dan pemahaman, dan
keterampilan dan nilai perubahan sikap itu bersifat dan membekas. Kalau belajar
dikatakan kegiatan murid, maka belajar dikatakan kegiatan guru, jadi
pembelajaran adalah suatu interaksi antara individu dengan lingkungan yang
didalamnya terdapat unsur pemberi informasi atau pengetahuan yaitu guru dan
penerima informasi yaitu murid.
18
Dalam memperoleh hasil belajar yang efektif dan efisien maka hendaknya
upaya yang sangat maksimal sangat diharapkan ditambah dengan kemampuan
untuk mengolah dan mengkolaborasikan setiap hasil yang diperoleh suatu
perubahan dari proses belajar mengajar yang terarah dan berkesinambungan.
Sudjana (Permatasari, 2017: 8) ―hasil belajar murid pada hakikatnya
adalah perubahan tingkah laku sebgai hasil belajar dari pengertian yang lebih luas
mencakup bidang kognitif, efektif dan psikomotorik‖.
Dimayanti dan Mudjiono (Permatasari 2017: 8) juga menyebutkan ―hasil
belajar merupakan hasil belajar dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar‖. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil
belajar merupakan berakhirnya pengajaran dan puncak hasil proses belajar.
B. Kerangka Berpikir
Sugiyono (Kasmirawati, 2018: 19) menyatakan kerangka pikir merupakan
kesimpulan untuk mengetahui adanya hubungan antar variable-variabel yang ada
dalam penelitian. Kerangka pikir dalam penelitian ini adalah dengan penerapan
model pembelajaran yang interaktif dan maksimal, dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pembelajaran Pair
Checks dalam proses pembelajaran untuk mengetahui perbandingan nilai hasil
belajar sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran Pair Checks.
Apabila dilihat dalam gambar sebagai berikut.
19
Pembelajaran IPS
Tidak Menggunakan
Model Pembelajaran Pair Checks
Pretest
Menggunakan Model
Pembelajaran Pair Checks
Posttest
Analisis
Hasil Belajar
20
Gambar 2.1 Bagan Kerangka pikir
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah dugaan atau kesimpulan sementara terhadap rumusan
masalah. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu ada pengaruh
penggunaan model pembelajaran Pair Checks terhadap hasil belajar IPS konsep
Lingkungan Sahabat Kita siswa kelas V SDN No. 125 Inpres Bajeng Kabupaten
Takalar.
21
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Dan Desain Peneltian
1. Jenis Penelitian
Menurut Sugiyono (2017:14) Jenis penelitian ini merupakan jenis
penelitian kuantitatif. Peneliti menggunakan penelitian kuantitatif, karena data
yang diperoleh peneliti berupa data angka. Metode penelitian kuantitatif dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan
sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data
menggunakan instrument penelitian. Analisis data bersifat kuantitatif/statistik
dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
2. Desain Penelitian
Menurut Sugiyono (2017:111) rancangan penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah desain The Group Pretest Posttest (Pretest-Postest Kelompok
Tunggal). Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian pre-eksperimen
dengan model pendekatan pre-test post-test one group design yaitu eksperimen
yang dilakukan pada satu kelompok tanpa kelompok pembanding. one group
design pre-test post-test Design, pada desain ini terdapat pretest, sebelum diberi
perlakuan. Dengan demikian perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat
membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Penelitian ini
dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum perlakuan (pre-test) dan setelah
perlakuan (post test) dengan satu kelompok subjek.
22
Dalam penelitian ini, penelitian ini akan menguji cobakan model
pembelajaran pair checks terhadap hasil belajar yakni sebelum eksperimen (pre-
test) dan setelah eksperimen (post-test).
Tabel 3.1 Desain Rancangan Penelitian
Kelompok Pre-Test Perlakuan Post-Test
Eksperimen X
Keterangan :
= nilai pretest (sebelum diberi perlakuan)
= nilai postest (setelah diberi perlakuan) Sugiyono (2017:111)
X = Pembelajaran dengan menggunakan model Pair Checks
B. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2017:117) mengemukakan populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam
yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang
dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau
obyek itu.
Berdasarkan beberapa pandangan di atas, maka dapat dipahami bahwa
yang dimaksud dengan populasi adalah seluruh anggota atau objek yang akan
23
diteliti di dalam suatu penelitian, dalam hal ini seluruh siswa kelas V SDN No.125
Inpres Bajeng Kabupaten Takalar.
Tabel 3.2 Jumlah Populasi Siswa Kelas V SDN No.125 Inpres Bajeng
Kabupaten Takalar
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
V 9 7 16
Jumlah 9 7 16
Sumber: Data Hasil Peneliitian SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar.
2. Sampel
Menururt Sugiyono (2017:118) mengemukakan sampel adalah bagian dari
jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari
sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu
sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili).
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik sampel sampling jenuh
yang terdapat pada Non-Probability sampling. Menurut Sugiyono (2017:124)
sampling jenuh adalah teknik adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Bila jumlah populasi relative kecil, kurang
dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan
yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota
populasi dijadikan sampel.
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN No.125
Inpres Bajeng Kabupaten Takalar.
24
Tabel 3.3 Jumlah Sampel Siswa Kelas V SDN No.125 Inpres Bajeng
Kabupaten Takalar
Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah
V 9 7 16
Jumlah 9 7 16
Sumber: Data Hasil Peneliitian SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takkalar.
C. Defenisi Operasional Variabel
Variabel bebas (X) dalam penelitian ini yaitu Model Pair Checks.
Sedangkan Variabel terikat (Y) dalam penelitian yaitu hasil belajar siswa kelas V
SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar.
1) Model Pembelajaran Pair Checks
Model pembelajaran Pair Checks adalah model pembelajaran
berkelompok yang mengedepankan kemampuan individu untuk menyelesaikan
persoalan. Dalam hal ini perlu kemampuan dari setiap individu untuk
memecahkan persoalannya.
2) Hasil Belajar
Hasil belajar adalah suatu ukuran keberhasilan yang diperoleh siswa yang
dinyatakan dengan skor melalui tes dari mengenal dan memahami sebuah materi
pelajaran. Hasil belajar pada kegiatan ini difokuskan pada aspek kognitif
(pengetahuan).
D. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian yang digunakan untuk memperoleh data hasil belajar
siswa yaitu berupa tes. Tes yang digunakan adalah tes yang dibuat peneliti berupa
25
soal essai sebanyak 10 nomor setiap kelompok. Soal tes hanya dibuat dalam satu
versi, artinya soal tes yang diberikan saat Pretest sama dengan soal tes yang
diberikan saat Posstest.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan oleh peneliti adalah teknik
tes dalam bentuk pretest (tes awal) dan posttest (tes akhir). Adapun langkah-
langkah (prosedur) pengumpulan data yang akan dilakukan sebagai berikut :
1. Tes Awal (pretest)
= Tes awal dilakukan sebelum perlakuan, pretest dilakukan
untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki siswa
sebelum diterapkannya pembelajaran Pair Check di SDN
No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar.
2. Treatment (Pemberian Perlakuan)
X = Treatment (pemberian perlakuan). Dalam hal ini peneliti
menerapkan model pembelajaran Pair Check di SDN
No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar
3. Tes Akhir (posstest)
= Tes akhir (post-test). Tindakan selanjutnya adalah post-test
untuk mengetahui pengeruh model pembelajaran pair
checks.
F. Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2017:207) Analisis data merupakan kegiatan setelah
data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Dalam penelitian ini
26
data yang terkumpul akan dianalisis menggunakan teknik statistik deskriptif dan
analisis inferensial.
1. Analisis Data Statistik Deskriptif
Menurut Sugiyono (2017:208) Statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generealisasi. Adapun
langkah-langkah dalam penyusunan melalui analisis sebagai berikut :
a) Rata-rata (mean)
= ∑
b) Presentase (%) nilai rata-rata
P =
Keterangan :
P : Angka Persentase
f : Frekuensi yang dicari persentasenya
N : Banyaknya sampel responden
Analisis ini peneliti menetapkan teknik kemampuan siswa dalam
penguasaan materi pembelajaran sesuai dengan prosedur yang dicanangkan oleh
SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar yaitu:
27
Tabel 3.4 Tingkat Penguasaan Materi
Tingkat Penguasaan (%) Kategori Hasil Belajar
0-45 Sangat Rendah
55-64 Rendah
55-65 Sedang
75-80 Tinggi
85-100 Sangat Tinggi
Sumber : Data Hasil Penelitian SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar
2) Analisis statistika inferensial
Menurut Sugiyono (2017:209) Statistik inferensial adalah teknik statistik
yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan
dipopulasi
Penggunaan statistik inferensial ini peneliti menggunakan teknik statistic t
(uji-t). Dengan tahap sebagai berikut :
t =
√ ∑
Keterangan :
Md = Mean dari perbedaan pre-test dan post-test
= Hasil belajar sebelum perlakuan (pre-test)
= Hasil belajar setelah perlakuan (post-test)
d = Deviasi masing-masing subjek
∑ = Jumlah kuadrat deviasi
N = Subjek pada sampel
28
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
a. Mencari harga Md dengan menggunakan rumus:
Md = ∑
Keterangan :
Md = Mean dari perbedaan pre-test dengan post-test
∑ = Jumlah dari gain (posttest-pretest)
N = Subjek pada sampel
b. Mencari harga ∑ d dengan menggunakan rumus:
Keterangan :
∑ d = jumlah kuadrat deviasi
∑ = jumlah dari gain (posttest-pretest)
N = Subjek pada sampel
c. Menentukan harga dengan menggunakan rumus :
t =
√ ∑
Keterangan :
Md = mean dari perbedaan pre-test dan post-test
= hasil belajar sebelum perlakuan (pre-test)
= hasil belajar setelah perlakuan (post-test)
d = deviasi masing-masing subjek
∑ = jumlah kuadrat deviasi
N = subjek pada sampel
29
Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan
kaidah pengujian signifikan :
1) Jika > maka ditolak dan diterima, berarti penerapan model
pembelajaran pair checks berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
2) Jika < maka diterima, berarti penerapan model pembelajaran
pair check tidak berpengaruh terhadap hasil belajar pada siswa.
Menentukan harga dengan mencari menggunakan tabel
distribusi t dengan signifikan
α = 0,05 dan d k = N – 1.
Membuat kesimpulan apakah model pembelajaran pair checks berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten
Takalar.
30
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Sekolah
SDN No.125 Inpres Bajeng terletak di Kecamatan Pattallassang
Kabupaten Takalar. Berada pada lokasi yang cukup strategis, karena mudah
dijangkau dari berbagai arah. Sekolah ini terdiri dari 6 kelas. Kegiatan
pembelajaran dilakukan pada pagi hari mulai dari pukul 07.15-11.05 WITA untuk
kelas rendah (kelas I, II dan III) dan p ukul 07.15-12.30 WITA untuk kelas tinggi
(kelas IV, V, dan VI).
B. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini menunjukkan Pengaruh Penerapan Model
Pembelajaran Pair Checks Terhadap Hasil Belajar IPS Konsep Lingkungan
Sahabat Kita Siswa Kelas V SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar.untuk
menunjukkan hal tersebut digunakan jenis penelitian kuantitatif berupa angka.
Penyajian yang bertujuan mengungkap hasil belajar siswa tersebut, dapat diamati
pada analisis berikut ini yang dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu
penyajian data pretest dan data posttest.
1. Deskripsi Pretest Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SDN No. 125 Inpres
Bajeng Kabupaten Takalar
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi untuk mencari
nilai awal (pre test) siswa sebelum diberikan perlakuan. Nilai pre test antara lain
sebagai berikut :
31
Tabel 4.1 Data nilai pre test
No Nama Nilai
1 Andika Saputra 55
2 Sri Ayu Lestari 55
3 Muh. Adrian 65
4. Muh. Fadil Bakri 60
5 Zulfiana 65
6 Mifta Khaerul Anugrah 45
7 Muh. Nurhidayat 60
8 Muh. Fadil 55
9 Nadira Reskina 55
10 Nur hijrah 45
11 Muh. Faisal 45
12 Rasul Ramadhan 60
13 Aulia 45
14 Adelia Ramadhani 55
15 Riskawanti 70
16 Muh. Akbar 70
Jumlah
∑x1 = 905
Sumber : Data Hasil Penelitian SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar
32
Dalam mencari mean nilai (rata-rata) pre test dari siswa kelas V SDN
Inpres Bajeng Kabupaten Takalar dapat dilihat melalui table 4.2 di bawah ini :
Tabel 4.2 Perhitungan untuk mencari mean (rata-rata) nilai pre test
Sumber : Data Hasil Penelitian SDN No.125 Inpres Bajeng
Kabupaten Takalar
Berdasarkan data pada tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa nilai dari
∑ = 945, sedangkan nilai dari N sendiri adalah 16. Oleh karena itu, dapat
diperoleh nilai rata-rata (mean) sebagai berikut:
= ∑
Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata dari
hasil belajar siswa kelas V SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar
sebelum penerapan model Pair Checks yaitu 59,06.
X F F.X
55 5 275
65 2 130
60 3 180
45 4 180
70 2 180
Jumlah 16 945
33
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Persentase Skor Hasil pre test Siswa
No Skor Frekuensi Persentase
(%)
Kategori Hasil
belajar
1 40-45 9 56,25 Sangat rendah
2 55-60 3 18,75
Rendah
3 60-65 2
12,5 Sedang
4 65-70 2
12,5 Tinggi
5 70-100 0
0 Sangat tinggi
Jumlah 16
100
Sumber : Data Hasil Penelitian SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar
Berdasarkan data pada tabel 4.3 maka dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar murid pada tahap pretest dengan menggunakan instrumen test dapat
dilihat dari kategori hasil belajar sangat rendah yaitu 9 orang dengan persentase
56,25%, kategori hasil belajar rendah yaitu 3 orang dengan persentase 18,75%,
kategori hasil belajar sedang yaitu 2 orang dengan persentase 12,5 %, kategori
hasil belajar tinggi yaitu 2 orang dengan persentase 12,5 dan kategori hasil
belajar sangat tingggi yaitu 0 berada pada presentase 0 %. Melihat dari hasil
presentase yang ada dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa sebelum
diterapkan model Pair Checks rendah.
34
Tabel 4.4 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPS pretest
Skor Kategorisasi Frekuensi %
0 ≤ × < 70 Tidak tuntas 14 85, 5
70 ≤ × ≤ 100 Tuntas 2 12,5
Jumlah 16 100
Sumber : Data Hasil penelitian SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar
Apabila Tabel 4.4 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil
belajar murid yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah siswa yang mencapai
atau melebihi nilai KKM (70) 75%, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar kelas V SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar belum memenuhi
kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal karena siswa yang tuntas hanya 2
orang dengan persentase 12,5% 75%.
2. Deskripsi Hasil Belajar (Posttest) IPS Siswa kelas V SDN No.125 Inpres
Bajeng Kabupaten Takalar
Selama penelitian berlangsung terjadi perubahan terhadap siswa setelah
diberikan perlakuan. Perubahan tersebut berupa hasil belajar yang datanya
diperoleh setelah diberikan post- test. Perubahan tersebut dapat dilihat dari data
berikut ini :
Data perolehan skor hasil siswa kelas V SDN No.125 Inpres Bajeng
Kabupaten Takalar setelah penerapan model Pair Checks:
35
Tabel 4.5 Data nilai post test
No Nama Nilai
1 Andika Saputra 55
2 Sri Ayu Lestari 85
3 Muh. Adrian 65
4. Muh. Fadil Bakri 85
5 Zulfiana 80
6 Mifta Khaerul Anugrah 55
7 Muh. Nurhidayat 75
8 Muh. Fadil 65
9 Nadira Reskina 90
10 Nur hijrah 75
11 Muh. Faisal 85
12 Rasul Ramadhan 90
13 Aulia 80
14 Adelia Ramadhani 75
15 Riskawanti 90
16 Muh. Akbar 85
Jumlah ∑x1 = 1.235
Sumber : Data Hasil Penelitian SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar
36
Dalam mencari mean (rata-rata) nilai pos-test dari siswa kelas V SDN
No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar dapat dilihat melalui tabel 4.6 di bawah
ini:
Tabel 4.6 Perhitungan Untuk Mencari Mean (rata-rata) Nilai Posttest.
Sumber : Data Hasil Penelitian SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar
Berdasarkan data pada tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa nilai dari
∑ = 1235, sedangkan nilai dari N sendiri adalah 16. Oleh karena itu, dapat
diperoleh nilai rata-rata (mean) sebagai berikut:
= ∑
Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata dari
hasil belajar siswa kelas V SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar setelah
penerapan model Pair Checks yaitu 77,18
X F F.X
55 2 110
85 4 340
65 2 130
80 2 160
75 3 225
90 3 270
Jumlah 16 1235
37
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Persentase Skor Hasil pos test Siswa
No Skor Frekuensi Persentase
(%)
Kategori Hasil
belajar
1 0-45 0 0 Sangat rendah
2 45-55 2 12,5 Rendah
3 55-65 2 12,5 Sedang
4 75-80 5 31,25 Tinggi
5 85-100 7 43,75 Sangat tinggi
Jumlah 16 100
Sumber : Data Hasil Penelitian SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel 4.7 di atas maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar murid pada tahap post-test dengan menggunakan
instrumen test dapat dilihaat berdasarkan kategori halil belajar sangat rendah yaitu
0 orang dengan persentase 0%, kategori hasil belajar rendah yaitu 2 orang dengan
persentase 12,5%, kategori hasil belajar sedang yaitu 2 orang dengan persentase
12,5%, kategori hasil belajar tinggi yaitu 5 orang dengan persentase 31,25% dan
kategori hasil belajar sangat tinggi yaitu 7 orang dengan persentase 43,75%.
Melihat dari hasil presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat hasil belajar
siswa setelah diterapkan model pembelajaran Pair Checks meningkat.
38
Tabel 4.8 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPS posttest
Skor Kategorisasi Frekuensi %
0 ≤ × < 70 Tidak tuntas 4 25
70 ≤ × ≤ 100 Tuntas 12 75
Jumlah 16 100
Sumber : Data Hasil Penelitian SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar
Apabila Tabel 4.8 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil
belajar yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah murid yang mencapai atau
melebihi nilai KKM (70) 75%, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
siswa kelas V SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar telah memenuhi
kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal karena siswa yang tuntas adalah 12
orang dengan persentase 75% 75%.
3. Pengaruh Model Pair Checks Terhadap Hasil Belajar IPS Konsep
Lingkungan Sahabat Kita Siswa Kelas V SDN No.125 Inpres Bajeng
Kabupaten Takalar
Sesuai dengan hipotesis penelitian yakni ―ada pengaruh dalam
menerapkan model Pair Checks terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN No.125
Inpres Bajeng Kabupaten Takalar‖. Maka teknik yang digunakan untuk menguji
hipotesis tersebut adalah teknik statistik inferensial dengan menggunakan uji-t.
39
Tabel 4.9 Analisis Skor Pre-test dan Post-test
No X1 (Pre-test) X2(Post-test) d = X2 - X1 d²
1 55 55 0 0
2 55 85 30 60
3 65 65 0 0
4 60 85 25 50
5 65 80 15 30
6 45 55 10 20
7 60 75 15 30
8 55 65 10 20
9 55 90 35 70
10 45 75 30 60
11 45 85 40 80
12 60 90 30 60
13 45 80 35 70
14 55 75 20 40
15 70 90 20 40
16 70 85 15 30
Jumlah 905 1235 330 660
Sumber : Data Hasil Penelitian SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
1. Mencari harga ―Md‖ dengan menggunakan rumus:
Md = ∑
= 20,62
Mencari harga ―∑ ‖ dengan menggunakan rumus:
∑ = ∑ ∑
40
=
= 618,75
2. Menentukan harga t Hitung
t =
√∑
t =
√
t =
√
t =
√
t =
t = 8,02
3. Menentukan harga t Tabel
Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan
kaidah pengujian signifikan:
Jika t hitung > t table maka H o di tolak dan H 1 di terima, berarti penerapan model Pair
Checks Terhadap Hasil Belajar IPS siswa kelas V SDN No.125 Inpres Bajeng
Kabupaten Takalar.
Jika t hitung < t table maka H o di terima, berarti penerapan Model Pair Checks
Terhadap Hasil Belajar IPS Konsep Lingkungan Sahabat Kita Siswa Kelas V
SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar.
41
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif inferensial yang diperoleh
serta hasil observasi yang telah di lakukan,dapat di simpulkan bahwa ada
pengaruh model Pair Checks Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
IPS Konsep Lingkungan Sahabat Kita Siswa Kelas V SDN No.125 Inpres Bajeng
Kabupaten Takalar.
Dalam mencari t Tabel peneliti menggunakan tabel distribusi t dengan taraf
signifikan = 16 – 1 = 15 maka diperoleh t 0,05 = 1,76.
Setelah diperoleh tHitung= 8,02 dan tTabel = 1,76 maka diperoleh tHitung >
tTabel atau 8,02 > 1,76. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1
diterima. Ini berarti bahwa ada pengaruh dalam menerapkan model pembelajaran
Pair Checks Terhadap Hasil Belajar IPS Konsep Lingkungan Sahabat Kita SDN
No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar.
C. Pembahasan
Pada bagian ini akan diuraikan hasil yang ditemukan dalam penelitian.
Hasil dimaksud yaitu kesimpulan yang diambil berdasarkan data yang terkumpul
dan analisis data yang telah dilakukan. Fokus utama yang akan dibahas pada
bagian ini adalah penerapan model pembelajaran Pair Checks terhadap hasil
belajar siswa kelas V SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar
Sebelum melaksanakan pembelajaran, berdasarkan data awal siswa kelas
V SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar yang berjumlah 34 siswa
tetapi karena adanya pandemic covid-19 peneliti melakukan penelitian di sekolah
dengan membagi siswa menjadi 2 kelompok yaitu masing masing kelompok
berjumlah 17 orang, tetapi pada saat penelitian berangsung yang hadir pada
42
kelompok pertama yaitu berjumlah 16 orang.penelitian berlangsung selama 6 hari,
maka peneliti hanya mengambil data hanya 16 orang siswa sampai penelitian
berakhir. Pada saat hari pertama melakukan laporan kunjungan untuk penelitian
disekolah tersebut, pada hari kedua melaksanakan pretest, pada hari ketiga,
keempat dan kelima melaksanakan pelakuan atau treatment, dan pada hari keenam
melaksanakan posttest Data awal dimaksudkan untuk mengetahui nilai hasil
belajar siswa. Model Pair Checks merupakan model pembelajaran dimana siswa
saling berpasangan dan menyelesaikan persoalan yang diberikan.
Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar IPS pada siswa dengan
pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran Pair Checks (Posttest) dan
pada siswa dengan pembelajaran yang menerapkan pembelajaran konvensional
(Pretest) pada materi lingkungan sahabat kita, diketahui bahwa terjadi
peningkatan hasil belajar IPS dengan menerapkan model pembelajaran Pair
Checks. Hal ini dapat dilihat pada rata-rata nilai pretest= 59,06 dan rata-rata nilai
posttest= 77,18.
Masalah yang dialami siswa dalam belajar pada pretest tentunya
berdampak negatif terhadap nilai akhir yang diperoleh. Dapat diketahui bahwa
frekuensi dan persentase hasil belajar siswa kelas V SDN No.125 Inpres Bajeng
Kabupaten Takalar pada pretest belum memadai. Dapat dinyatakan bahwa
frekuensi dan persentase nilai hasil belajar siswa kelas V SDN No.125 Inpres
Bajeng Kabupaten Takalar pada pretest.
Hasil analisis data pada hasil belajar siswa tanpa menggunakan model
pembelajaran Pair Checks dikategorikan rendah. Hal tersebut disebabkan pada
43
proses pembelajaran siswa terlihat jenuh pada saat pemberian materi mengenai
pembelajaran yang hanya didominasi oleh gurusaja, sehingga mempengaruhi hasil
belajaranya. Pembelajaran dengan cara lama yang kurang menarik dan monoton ini
berdampak pada minat belajar siswa dalam belajar.
Siswa cenderung kurang aktif dan terkesan main-main sehingga
meganggap remeh pembelajaran terutama saat pembelajaran berkelompok.
Kemudian, pada saat siswa diberi tugas kelompok yang merupakan tekik
pembelajaran yang wajib digunakan saat pembelajaran. Sebagian besar siswa tidak
antusias dalam menerima pembelajaran dan beberapa siswa terlihat mengeluh saat
pemberian tugas karena kurangnya kemampuan untuk menyesuaikan diri. Aspek
pembelajaran tersebut dikategorikan rendah.
Kekurang mampuan siswa disebabkan oleh model pembelajaran yang
diterapkan, karena mereka terlihat tidak serus dalam menerima pembelajaran
maupun mengerjakan tugas hdan kurang bergairanh untuk menggali kreativitas
pembelajaran berkelompok mereka. , akhirnya berpengaruh pada hasil belajar
siswa. Oleh karena itu, data disimpulkan bahwa hasil tes siswa kelas V SDN
No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar tergolong rendah. Berdasarkan skor dan
nilai pada saat pretest yang telah diperoleh siswa yaitu dikategorikan rendah.
Pada saat penerapan model pembelajaran Pair Checks siswa cenderung
mampu menerima pembelajaran dengan baik dan mulai aktif dan percaya diri
sehingga penilain pada hasil belajar Sebagian besar sudah terpenuhi. Temuan yang
diperoleh saat penerapn model pembelajaran Pair Checks menunjukkan bahwa
44
peneran modekl pembelajaran Pair Checks berpengarugh secara signifikan
terhadap hasil belajar siswa.
Hasil analisis data paa saat pemberian test (postest) dengan menggunakan
model pembelajaran Pair Checks dapat dikategorikan tinggi berdasarkan hasil
analisis deskriptif yang diproleh. Hasil belajar dengan penerapan model
pembelajaran Pair Checks diawali dengan pemberian tes atau pretest tanpa
penerapan model pembelajaran Pair Checks, kemudian setelah pemberian pretest
siswa diberikan perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran Pair Checks
sesuai dengan materi yang telah ditentukan. Pada proses ini terlihat bahwa siswa
sangat antusias saat pembelajaran berlangsung. Kemudian setelah perlakuan, siswa
kemudian diberikan tes postest dengan menggunakan model pembelajaran Pair
Checks. Namun setelah melakukan postest hasil yang diperoleh saat tes cukup
tinggi dan sebagian besar memenuhi standar ketuntasan klasikal dan hasilnya
sangat berbeda dibandingkan saat pelaksanaan pretest dan berada pada kategori
tinggi.
Fenomena yang dialami siswa pada hasil belajar tersebut setelah
menerapkan model pembelajaran Pair Checks tentunya berdampak positif terhadap
nilai akhir yang diperoleh. Dapat diketahui bahwa frekuensi dan persentase hasil
belajar siswa setelah menerapkan model Pair Checks dikategorikan memadai.
Dalam menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian akan
digunakan analisis statistik inferensial. Data yang terkumpul berupa nilai pretest
dan nilai posttest kemudian dibandingkan. Membandingkan kedua nilai tersebut
45
dengan mengajukan pertanyaan apakah ada perbedaan antara nilai yang di
dapatkan antara nilai pretest dengan nilai posttest. Maka itu di gunakan teknik
yang di sebut dengan uji-t (t-test).
Penerapan model pembelajaran Pair Checks terhadap hasil belajar siswa
kelas V SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar, maka tampak pula hasil
perhitungan uji t. Perbandingan hasil kemampuan pretest dan posttest
menunjukkan bahwa nilai hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan
rumus uji t, dapat diketahui bahwa nilai thitung sebesar 8,02. Dengan frekuensi (dk)
sebesar 16 - 1 = 15, pada taraf signifikansi 5% diperoleh ttabel = 1,76. Oleh karena
thitung ttabel pada taraf signifikansi 0,05, maka hipotesis nol (H0) ditolak dan
hipotesis alternative (H1) diterima yang berarti bahwa ada pengaruh dalam
menerapkan model Pair Checks terhadap hasil belajar.
Berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada SDN No.125 Inpres
Bajeng Kabupaten Takalar yaitu siswa dikatakan tuntas belajarnya jika hasil
belajarnya telah mencapai KKM 70. Sebelum menerapkan model pemelajaran
Pair Checks atau pembelajaran konvensional yang mencapai ketuntasan hanya 2
orang dari jumlah siswa sebanyak 16 orang. Sedangkan dalam pembelajaran
menerapkan model pembelajaran Pair Checks yang mencapai ketuntasan
sebanyak 12 orang. Sehingga dapat dihasilkan bahwa hasil belajar IPS siswa kelas
V SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar dalam pembelajaran yang
menerapkan model pembelajaran Pair Checks pada konsep lingkungan sahabat
kita sudah memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar.
46
Dalam keseluruhan proses pendidikan disekolah kegiatan belajar
merupakan kegiatan yang paling pokok, ini berarti berhasil tidaknya pencapaian
tujuan pendidikan bergantung pada proses belajar yang dilakukan murid sebagai
anak didik. Untuk memperoleh pengertian yang jelas tenang belajar, dibawah ini
akan dikemukakan pendapat para ahli sebagai berikut:
Sagala (Permatasari, 2017: 6) bahwa belajar merupakan tindakan dan
perilaku murid yang kompleks sebagai tindakan belajar hanya dialami oleh murid
itu sendiri. sedangkan menurut Slamet (Permatasari, 2017: 6) belajar ialah suatu
proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam hasil interaksi dengan lingkungannya.
Winatapura, dkk (Permatasari, 2017: 6) bahwa belajar sebagai proses
untuk mendapatkan pengetahuan dengan membaca dan menggunakan pengalaman
sebagai pengetahuan yang memandu perilaku pada masa yang akan datang.
Rusyan, dkk (1998: 7) belajar adalah memodifikasi atau memperteguh
kelakuan melalui pengalaman. Di dalam rumusan tersebut terkandung makna
bahwa belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan hasil atau
tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, melainkan lebih luas dari itu yakni
mengalami. Hasil belajar bukan hanya penguasaan hasil latihan melainkan
perubahan kelakuan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
pengertian belajar pada dasarnya adalah suatu proses usaha yang dilakukan
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
47
keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Tria Muhammad Aris terkait
dengan "Penerapan Model Pembelajaran Pair Checks (pasagan mengecek) untuk
meningkatkan kemampuan sosial siswa dan hasil belajar pada mata pelajaran
pendidikan jasmani kelas V dan VI SDN 01 Tanggung Turen Kabupaten Malang"
Hasil analisis di atas yang menunjukkan adanya pengaruh penerapan model
pembelajaran Pair Checks terhadap hasil belajar IPS sejalan dengan hasil
observasi yang dilakukan. Berdasarkan hasil observasi terdapat perubahan pada
siswa yaitu pada awal kegiatan pembelajaran ada beberapa siswa yang melakukan
kegiatan lain atau bersikap cuek selama pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat
dilihat pada pertemuan pertama siswa yang melakukan kegiatan lain sebanyak 3
orang, sedangkan pada pertemuan terakhir hanya 1 orang yang melakukan
kegiatan lain pada saat penerapan model pembelajaran Pair Checks berlangsung.
Pada awal pertemuan, hanya sedikit siswa yang aktif mengikuti pembelajaran.
Akan tetapi sejalan dengan diterapkannya model Pair Checks siswa mulai aktif
pada setiap pertemuan, seperti yang telah dikemukakan oleh Slamet (Permatasari,
2017: 6) belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam hasil interaksi dengan lingkungannya.
Hasil observasi menunjukkan banyaknya jumlah siswa yang menjawab
pada saat diajukan pertanyaan dan siswa yang mengajukan diri untuk
menyampaikan persoalan faktual. Siswa juga mulai aktif dan percaya diri untuk
48
menyampaikan perasaan dan pendapatnya setelah menerapkan model
pembelajaran Pair Checks, mereka mengaku senang dan sangat menikmati diskusi
saat kelompok yang dilakukan sehingga termotivasi untuk mengikuti pelajaran.
Proses pembelajaran yang menyenangkan membuat siswa tidak lagi pasif pada
saat pembelajaran berlangsung dan tidak lagi merasa bosan ataupun tertekan
ketika mengikuti proses pembelajaran di kelas.
Sejalan dengan hasil penelitian ini, terdapat penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Deni Atzia Anguara (2016) dengan judul ―Penerapan Model
Keterhubungan (Connectred Model) Terhadap Hasil Belajar siswa Kelas V Pada
Pembelajaran IPS terpadu di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Model Palembang‖.
Dalam penelitian ini peneliti menunjukkan bahwa dari model ini siswa dapat
berperan aktif dalam pembelajaran.
Keberhasilan yang dicapai tercipta karena antusias dan semangat siswa
selama proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan pembelajaran dengan model
pembelajaran Pair Checks merupakan sesuatu yang unik dan baru bagi siswa
sehingga mampu menarik perhatian serta meningkatkan rasa antusias siwa untuk
lebih memperhatikan penjelasan dan pelajaran yang diberikan oleh guru, sehingga
hal tersebut tentu akan sangat membantu guru untuk mengajarkan materi dan
memberi pemahaman kepada siswa sehingga materi pelajaran akan lebih mudah
dipahami oleh para siswa.
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial yang
diperoleh serta hasil observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ada
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Pair Checks Terhadap hasil belajar IPS
49
Konsep Lingkungan Sahabat Kita Siswa Kelas V SDN No.125 Inpres Bajeng
Kabupaten Takalar.
47
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
ada pengaruh dalam hasil belajar IPS dalam menerapkan model pembelajaran
Pair Checks konsep Lingkungan Sahabat Kita siswa Kelas V SDN No.125 Inpres
Bajeng Kabupaten Takalar. Hal ini tampak pada nilai yang diperoleh siswa
sebelum menerapkan model pembelajaran Pair Checks yang mencapai standar
keberhasilan belajar, yaitu hanya mencapai 12,5% atau sebanyak 2 siswa yang
mendapat nilai 70 ke atas.
Setelah menerapkan model pembelajaran Pair Checks dapat diketahui
hasil belajar siswa dikategorikan memadai dan hampir semua siswa mampu
memperoleh nilai di atas 70 (75%). Pengaruh penerapkan model pembelajaran
Pair Checks diketahui pula berdasarkan perhitungan uji t. Perbandingan hasil
kemampuan pretest dan posttest menunjukkan bahwa nilai sebanyak 8,02
> t Tabel = 1,76 Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian yang diajukan
diterima.
B. Saran
Berdasarkan temuan yang berkaitan hasil penelitian bahwa penerapan
model Pair Checks berpengaruh terhadap hasil belajar pada siswa kelas V SDN
No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar, maka dikemukakan beberapa saran
sebagai berikut:
48
1. Kepada para pendidik khususnya guru SDN No.125 Inpres Bajeng
Kabupaten Takalar, disarankan menerapkan model Pair Checks untuk
membangkitkan minat dan motivasi siswa untuk belajar.
2. Kepada Peneliti, diharapkan mampu mengembangkan model Pair
Checks ini dengan menerapkan pada materi lain untuk mengetahui
apakah pada materi lain cocok dengan model pembelajaran ini demi
tercapainya tujuan yang diharapkan.
3. Kepada calon Peneliti, akan dapat mengembangkan dan memperkuat
model ini serta memperkuat hasil penelitian ini dengan cara mengkaji
terlebih dahulu dan mampu mengadakan penelitian yang lebih sukses.
49
DAFTAR PUSTAKA
Rusyan, Tabrani, dkk, 1989. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung. CV. Remadja Karya
Shoimin, Aris, 2017. 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta. Ar-ruzz Media
Sugiyono, 2017. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif Dan R&D). Bandung. Alfabeta
Tim Penyusun, 2014. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar FKIP Unismuh
Makassar
Adi, Prakoso Galuh .Keefektifan Pembelajaran Model Pair Check dan Numbered
Heads-Together ((NHT) Ditinjau Dari Hasil Belajar Dalam
Pembelajaran IPS Kelas IV SDN Gugus Mahesa Jenar Ambarawa.
Diambil 11 Februari 2020. Website :
httpsejournal.uksw.eduscholariaarticleview3230
Afif, Nur afifah, 2018. Penerapan Model Pembelajaran Tipe Pair Check Untuk
Meningkatkan Keterampilan Menulis Materi Menyusun Paragraf
Pada Siswa Di Kelas III MI Sunan Ampel Kesambi-Porong Sidoarjo.
Diambil 2 Februari 2020, Website:
http://digilib.uinsby.ac.id/22535/1/Nur%20Afifa%20Afif_D7721404
2.pdf
Aris Tria Muhamad. ―Penerapan Model Pembelajaran Pair Check (Pasangan
Mengecek) untuk meningkatkan Kemampuan Sosial Siswa Pada
Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Kelas V dan VI SD N 01
Tanggung Turen Kabupaten Malang‖. Palembang: Diambil 2
Februari 2020, Website:
http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jpor/article/view/4508.
html
Deni Atzia Anguara, Penerapan Model Keterhubungan Connectred Model)
Terhadap Hasil Belajar siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPS
terpadu di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Model Palembang.
Palembang: Diambil 8 Februari 2020, Website:
http://eprints.radenfatah.ac.id/3163/1/MARLINDA%20%281427006
8%29.pdf
Faraningtias, Nadia 2018. Pengaruh Model Pair Check Terhadap Keterampilan
Komunikasi Interpersonal Kelas IV MI Ismariah Al-quraniyyah
50
Bandar Lampung. Diambil 12 Februari 2020, Website:
httpslib.unnes.ac.id2916311401412120.pdf
Hendra, 2018. Pengaruh Penggunaan Metode Inquiry Sosial Terhadap Hasil
Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri Bissoloro Kecamatan
Bungaya Kabupaten Gowa. Skripsi Tidak Diterbitkan. Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Makassar Muhammadiyah
Makassar.
Hasniah, 2017. Keefektifan Model Pair Check dalam pembelajaran IPS Pada
Peserta Didik Kelas Iii Sekolah Dasar Negeri Karangkemiri
Kabupaten Banyumas. Diambil 11 Februari 2020. Website:
httpsjournal.unnes.ac.idsjuindex.phpjpearticleview145978288
Istining Diah, Henny (2016). Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS
Materi Jenis-Jenis Usaha Dn Ekonomi Melalui Kolaborasi Metode
Everyone Is Teacher Here Dan Media GambarPada Siswa Kelas V
MI Miftahul Huda Truko Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang
Tahun Jaran 2015-2016. Diambil 17 Februari 2020. Website: httpe-
repository.perpus.iainsalatiga.ac.id14881Henny%20Istining%20Dia
h%20%2811511055%29.pdf
Jamiliyah, Hesti. 2016. Keefektifan Model Pair Check Terhadap Hasil Belajar
IPA Materi Dampak Pengambilan Bahan Alam Kelas IV SDN
Gugugs Sultan Fatah Demak. Diambil 11 Februari 2020. Website:
httpslib.unnes.ac.id2916311401412120.pdf
Kasmirawati. 2018 Pengaruh Model Pembelajaran Pair Check Terhadap Hasil
Belajar PKn Siswa Kelas V SD Inpres Bontomanai Kecamatan
Tamalate Kota Makassar. Skripsi Tidak Diterbitkan Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Makassar. Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Masruroh, Umi. 2018 Peningkatan Hasil Belajar Materi Lingkungan Alam Dan
Buatan Melalui Metode Karyawisata Pada Siswa Kelas III SDN
Margosono Kec. Tersono Ka. Batam Tahun Pelajaran 2017/2018.
Diambil 03 Februari 2020, Website: httpe-
repository.perpus.iainsalatiga.ac.id40641Skripsi.pdf
Marlinda, 2018. Penerapan Model Pembelajaran Pair Checks Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Pata Pelajaran IPA Kelas V MI NurulHidayah
Palembang. Diambil 4 Februari 2020, Website:
httpeprints.radenfatah.ac.id31631MARLINDA%20%2814270068%
29.pdf
51
Priyono. 2014 Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Strategi Peer
Lessons Pada Siswa Kelas IV SDN Nnglahar Kecamatan Moyudan
Kabupaten Sleman. Diambil 03 Februari 2020, Website:
httpemprits.uny.ac.id129621Skripsi.Priyono.PGSD.10108247047.pd
f
Permatasari, 2017. Hasil Belajar siswa Kelas V SD Nanga Pinoh Kalimantan
Barat. Diambil 3 februari 2020, Website: Website:
httpslib.unnes.ac.id2916311401412120.pdf
53
LAMPIRAN
Lampiran
Nilai hasil belajar IPS kelas V SDN NO.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar
Tahun Ajaran
2020/2021
No Nama L/P Nilai
1. Andika Saputra L 50
2. Sri Ayu Lestari P 50
3. Muh. Adrian L 60
4. Muh. Fadil Bakri L 70
5. Zulfiana P 60
6. Mifta Khaerul Anugrah L 80
7. Muh. Nurhidayat L 50
8. Muh. Fadil L 65
9. Nadira Reskina P 75
10. Nur hijrah P 80
11. Muh. Faisal L 59
12. Rasul Ramadhan L 40
13. Aulia P 50
14. Adelia Ramadhani P 70
15. Riskawanti P 60
16.. Muh. akbar L 40
Takalar, 2 Oktober 2020
Mengetahui
Guru SDN No.125 Inpres Bajeng
Hamsinah, S.Pd
Nip : 19791118200604201
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN NO.125 Inpres Bajeng
Kelas / Semester : V / 1 (Satu)
Tema 8 : Lingkungan Sahabat Kita
Sub Tema 2 : Perubahan Lingkungan
Pembelajaran ke- : 4
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar,
melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah, sekolah
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
IPS
Kompetensi Dasar (KD) :
a. Menyajikan hasil analisis tentang peran ekonomi dalam upaya
mesejahterakan kehidupan masyarakat di bidang sosial dan budaya
untuk memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa.
Indikator:
4.3.1 Mengamati gambar/foto/vidio/ teks bacaan tentang interaksi sosial dan
hasil-hasil pembangunan di lingkungan masyarakat, serta pengaruhnya
terhadap pembangunan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan mengamati bacaan dan berdiskusi, siswa mampu
membuat peta pikiran tentang usaha ekonomi yang dikelola kelompok
dengan benar.
2. Melalui kegiatan membuat kliping, siswa dapat mengidentifikasi jenisjenis
usaha yang dikelola kelompok dengan benar.
D. MATERI PEMBELAJARAN
- Teks, menjelaskan jenis--jenis usaha dan kegiatan ekonomi masyarakat
Indonesia
E. PENDEKATAN, MODEL, METODE, STRATEGI, TEHNIK, DAN
MEDIA PEMBELAJARAN
- Pendekatan : Saintifik (Ilmiah)
- Model : Pair Check (Pasangan mengecek)
- Metode : Diskusi
- Strategi : Pembelajaran Langsung
- Tehnik : Ceramah, tanya jawab, diskusi
F. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
- Sumber : Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V, Tema 8:lingkungan
sahabat kita, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Edisi Revisi 2017).
- Media : Gambar-gambar usaha dan soal teks
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Kelas dibuka dengan salam, menanyakan
kabar, dan mengecek kehadiran siswa.
2. Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh
salah seorang siswa.
3. Siswa difasilitasi untuk bertanya jawab
pentingnya mengawali setiap kegiatan dengan
doa. Selain berdoa, guru dapat memberikan
penguatan tentang sikap syukur.
4. Siswa diajak menyanyikan Lagu Indonesia
Raya. Guru memberikan penguatan tentang
pentingnya menanamkan semangat
kebangsaan.
5. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang
tujuan, manfaat, dan aktivitas pembelajaran
yang akan dilakukan.
10 menit
Inti 1. Siswa membaca teks ―Usaha Ekonomi yang
Dikelola Kelompok‖.
2. Guru membagi siswa kedalam kelompok yang
terdiri dari 4 orang, kemudian kelompok
tersebut dibagi lagi menjadi berpasangan yaitu
partner A dan partner B.
3. Guru memberikan sebuah soal untuk
dikerjakan (BS hal 79).
4. Guru memberikan kesempatan pada partner A
untuk mengerjakan soal nomor 1, sementara
partner B mengamati, memberi motivasi (jika
diperlukan) partner A selama mengerjakan
soal nomor 1. Begitu pula sebaliknya bertukar
peran saat partner B mengerjakan soal nomor
2.
40
Menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
5. Setelah 2 soal diselesaikan, pasangan tersebut
mengecek hasil pekerjaan mereka berdua
dengan pasangan lain yang sama kelompok
dengan mereka.
6. Kegiatan-kegiatan ini bertujuan untuk
memberikan pemahaman kepada siswa
tentang jenis-jenis usaha ekonomi dalam
masyarakat (IPS KD 4.3).
Penutup 1. Guru bersama-sama siswa membuat refleksi
atas pembelajaran yang telah berlangsung.
2. Mengajak semua siswa berdo’a menurut
agama dan keyakinan masing-masing (untuk
mengakhiri kegiatan pembelajaran)
10 menit
H. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Penilaian Sikap: Observasi dan pencatatan sikap siswa selama kegiatan
2. Penilaian pengetahuan:
- Tes tertulis tentang jenis-jenis usaha yang dikelola.
3. Penilaian keterampilan:
a. Penilaian: Unjuk kerja: kerja kelompok bercerita tentang bagian-bagian tubuh
dan kegunaannya.
No. Nama
Siswa
Kriteria Predikat
Melakukan
tanya-
jawab
dengan
teman
kelompok
Bercerita
dengan
teman
kelompok
tetang
usaha
ekonomi
yang
Mendengarkan
teman
yang sedang
berbicara
Berani
dan
percaya
diri
dikelola
kelompok
1 Siti √ √ √ √ Sangat
Baik
2 Beni √ √ - - Cukup
b. Penilaian: Unjuk kerja: mengikuti pembelajaran
Kriteria Baik sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Perlu
Pendamping
an
1
1. Kemamp
uan
mengikuti
sebuah
permaina
n tentang
usaha
ekonomi
yang
dikelola
kelompok
.
Siswa
mampu
mengikuti
permainan
tentang usaha
ekonomi
yang dikelola
kelompok.
Siswa
mampu
mengikuti
permainan
tentang usaha
ekonomi
yang dikelola
kelompok.
Siswa
mampu
mengikuti
permainan
tentang usaha
ekonomi
yang dikelola
kelompok
Siswa belum
mampu
mengikuti
permainan
tentang usaha
ekonomi
yang dikelola
kelompok.
2.Kemampu
an
menjalan
kan
peraturan
pada
permaina
n
Siswa
mampu
melakukan
permainan
sesuai
dengan
instruksi
tanpa
pengarahan
ulang
Siswa
mampu
melakukan
permainan
sesuai aturan
tetapi dengan
1 kali arahan
ulang
Siswa
mampu
melakukan
permainan
sesuai aturan,
tetapi dengan
lebih dari 1
kali arahan
ulang
Siswa belum
mampu
melakukan
permainan
sesuai
dengan
aturan
I. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Penilaian Sikap
No Nama Siswa
Perubahan Tingkah Laku
Percaya Diri Disiplin Bekerjasama
BT MT MB SM BT MT MB SM BT MT MB SM
1
2
3
4 ………
Keterangan:
BT : Belum Terlihat
MT : Mulai Terlihat
MB : Mulai Berkembang
SM : Sudah Membudaya
Berilah tanda centang () pada kolom yang sesuai
2. Penilaian Pengetahuan
Instrumen penilaian: tes tertulis
3. Penilaian Pengetahuan
a. Penilaian : Unjuk Kerja
Kegiatan Membuat kliping Usaha Ekonomi
No. Kriteria
Baik
Sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Perlu
Bimbingan
1
1. Ketepatan
dalam
menjawab
soal
Semua
tepat
Tepat 3—2 Tepat 2—1 Tepat 0—1
2. Ketepatan
waktu
penyelesaian
tugas
Selesai
sebelum
waktu yang
ditentukan
Selesai
tepat
Waktu
Terlambat
maksimal
5 menit
Terlambat
lebih
dari 5 menit
b. Penilaian : Unjuk Kerja
No. Kriteria Baik Sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Perlu
Bimbinga
n
1
1. Ketepata
n
berbicara
n dan
berdiskus
i degan
teman
Percaya diri
dalam
membacakan
tugas yang
diberikan
Hanya
membacakan
sebagian
jawabannya
Hasil
pekerjaanya
kurang tepat
Tidak
percaya
diri untuk
tampil
2. Ketepata
n waktu
penyeles
aian
tugas
Selesai
sebelum
waktu
yang
ditentukan
Selesai tepat
waktu
Terlambat
maksimal
5 menit
Terlambat
lebih
dari 5
menit
3. Kerja
sama
kelompo
k
Seluruh
anggota
kelompok
Berpartisipas
i aktif
Setengah
atau lebih
anggota
kelompok
berpartisipasi
aktif
Kurang dari
setengah
anggota
kelompok
berpartisipasi
aktif
Seluruh
anggota
kelompok
terlihat
pasif
Mengetahui Makassar, 9 September 2020
Guru Mahasiswa
Hamsinah S.Pd Sri Wahyuni Nip : 197911182006042019 Nim : 105401114416
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN NO.125 Inpres Bajeng
Kelas / Semester : V / 1 (satu)
Tema 8 : Lingkungan Sahabat Kita
Sub Tema 3 : Usaha Pelestarian Lingkungan
Pembelajaran ke- : 4
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan
B. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar,
melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah, sekolah
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
C. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
IPS
Kompetensi Dasar (KD) :
4.3 Menyajikan hasil analisis tentang peran ekonomi dalam upaya
mesejahterakan kehidupan masyarakat di bidang sosial dan budaya
untuk memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa.
Indikator:
4.3.1 Mengamati gambar/foto/vidio/ teks bacaan tentang interaksi sosial dan
hasil-hasil pembangunan di lingkungan masyarakat, serta pengaruhnya
terhadap pembangunan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan mengamati bacaan dan berdiskusi, siswa mampu
mencocokan jawaban dengan pasangan kelompok tentang usaha ekonomi
yang dikelola kelompok dengan benar.
2. Melalui kegiatan membuat kliping, siswa dapat mengidentifikasi jenisjenis
usaha yang dikelola kelompok dengan benar.
E. MATERI PEMBELAJARAN
- Teks, menjelaskan jenis--jenis usaha dan kegiatan ekonomi masyarakat
Indonesia
F. PENDEKATAN, MODEL, METODE, STRATEGI, TEHNIK, DAN
MEDIA PEMBELAJARAN
- Pendekatan : Saintifik (Ilmiah)
- Metode : Diskusi
- Strategi : Pembelajaran Langsung
- Tehnik : Ceramah, tanya jawab, diskusi
G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
- Sumber : Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V, Tema 8: Sahabat
lingkungan kita, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Edisi Revisi 2017).
- Media : soal teks
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Kelas dibuka dengan salam, menanyakan
kabar, dan mengecek kehadiran siswa.
2. Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh
salah seorang siswa.
3. Siswa difasilitasi untuk bertanya jawab
pentingnya mengawali setiap kegiatan
dengan doa. Selain berdoa, guru dapat
memberikan penguatan tentang sikap syukur.
4. Siswa diajak menyanyikan Lagu Indonesia
Raya. Guru memberikan penguatan tentang
pentingnya menanamkan semangat
kebangsaan.
5. Siswa memperhatikan penjelasan guru
tentang tujuan, manfaat, dan aktivitas
pembelajaran yang akan dilakukan.
10
menit
Inti Siswa membaca teks ―Menghargai Kegiatan
Usaha Ekonomi Orang Lain‖.
1. Guru membagi siswa kedalam kelompok
yang terdiri dari 4 orang, kemudian
kelompok tersebut dibagi lagi menjadi
berpasangan yaitu partner A dan partner B.
2. Guru memberikan sebuah soal untuk
dikerjakan (BS hal 79).
3. Guru memberikan kesempatan pada partner A
untuk mengerjakan soal nomor 1, sementara
partner B mengamati, memberi motivasi (jika
diperlukan) partner A selama mengerjakan
soal nomor 1. Begitu pula sebaliknya bertukar
peran saat partner B mengerjakan soal nomor
40
Menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
2.
4. Setelah 2 soal diselesaikan, pasangan tersebut
mengecek hasil pekerjaan mereka berdua
dengan pasangan lain yang sama kelompok
dengan mereka.
5. Kegiatan-kegiatan ini bertujuan untuk
memberikan pemahaman kepada siswa
tentang jenis-jenis usaha ekonomi dalam
masyarakat (IPS KD 4.3).
Penutup 1. Guru bersama-sama siswa membuat refleksi
atas pembelajaran yang telah berlangsung.
2. Mengajak semua siswa berdo’a menurut
agama dan keyakinan masing-masing (untuk
mengakhiri kegiatan pembelajaran)
10
menit
I. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Penilaian Sikap: Observasi dan pencatatan sikap siswa selama kegiatan
2. Penilaian pengetahuan:
- Tes tertulis tentang jenis-jenis usaha yang dikelola.
3. Penilaian keterampilan:
a. Penilaian: Unjuk kerja: kerja kelompok bercerita tentang bagian-bagian tubuh
dan kegunaannya.
No. Nama
Siswa
Kriteria Predikat
Melakukan
tanya-
jawab
dengan
teman
Bercerita
dengan
teman
kelompok
tetang
usaha
ekonomi
Mendengarkan
teman
yang sedang
berbicara
Berani
dan
percaya
diri
kelompok yang
dikelola
kelompok
1 Siti √ √ √ √ Sangat
Baik
2 Beni √ √ - - Cukup
3 …..
b. Penilaian: Unjuk kerja: mengikuti permainan ―Guru berkata‖
Kriteria Baik sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Perlu
Pendam
pingan
2
2. Kemampuan
mengikuti
sebuah
permainan
tentang
usaha
ekonomi
yang dikelola
kelompok.
Siswa mampu
mengikuti
permainan
tentang usaha
ekonomi yang
dikelola
kelompok.
Siswa mampu
mengikuti
permainan
tentang usaha
ekonomi yang
dikelola
kelompok.
Siswa mampu
mengikuti
permainan
tentang usaha
ekonomi yang
dikelola
kelompok
Siswa
belum
mampu
mengiku
ti
permain
an
tentang
usaha
ekonomi
yang
dikelola
kelompo
k.
2.Kemampuan
menjalankan
peraturan pada
permainan
Siswa mampu
melakukan
permainan
sesuai dengan
instruksi tanpa
pengarahan
ulang
Siswa mampu
melakukan
permainan
sesuai aturan
tetapi dengan 1
kali arahan
ulang
Siswa mampu
melakukan
permainan
sesuai aturan,
tetapi dengan
lebih dari 1 kali
arahan ulang
Siswa
belum
mampu
melakuka
n
permaina
n sesuai
dengan
aturan
J. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Penilaian Sikap
No Nama Siswa
Perubahan Tingkah Laku
Percaya Diri Disiplin Bekerjasama
BT MT MB SM BT MT MB SM BT MT MB SM
1
2
3
4 ………
Keterangan:
BT : Belum Terlihat
MT : Mulai Terlihat
MB : Mulai Berkembang
SM : Sudah Membudaya
Berilah tanda centang () pada kolom yang sesuai
2. Penilaian Pengetahuan
Instrumen penilaian: tes tertulis (isian)
No. Kriteria Baik Sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Perlu
Bimbingan
1
1. Ketepatan
dalam
menjawab
soal
Semua
tepat
Tepat 3—2 Tepat2- 1 Tepat 0-1
2. Ketepatan
waktu
penyelesaian
tugas
Selesai
sebelum
waktu yang
ditentukan
Selesai
tepat
Waktu
Terlambat
maksimal
5 menit
Terlambat
lebih
dari 5 menit
No. Kriteria Baik Sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Perlu
Bimbingan
1
1. Ketepatan
berbicaran
dan
berdiskusi
degan teman
Percaya diri
dalam
membacakan
tugas yang
diberikan
Hanya
membacakan
sebagian
jawabannya
Hasil
pekerjaanya
kurang tepat
Tidak
percaya
diri untuk
tampil.
2. Ketepatan
waktu
penyelesaian
tugas
Selesai
sebelum
waktu
yang
ditentukan
Selesai tepat
waktu
Terlambat
maksimal
5 menit
Terlambat
lebih
dari 5
menit
3. Kerja sama
kelompok
Seluruh
anggota
kelompok
Berpartisipasi
aktif
Setengah
atau lebih
anggota
kelompok
berpartisipasi
aktif
Kurang dari
setengah
anggota
kelompok
berpartisipasi
aktif
Seluruh
anggota
kelompok
terlihat
pasif
Mengetahui Makassar, 11 September 2020
Guru Mahasiswa
Hamsinah S.Pd Sri Wahyuni Nip : 197911182006042019 Nim : 105401114416
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN NO.125 Inpres Bajeng
Kelas / Semester : V / 1 (Satu)
Tema 8 : Lingkungan Sahabat Kita
Sub Tema 3 : Usaha Pelestarian Lingkungan
Pembelajaran ke- : 3
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar,
melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah, sekolah
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
IPS
Kompetensi Dasar (KD) :
b. Menyajikan hasil analisis tentang peran ekonomi dalam upaya
mesejahterakan kehidupan masyarakat di bidang sosial dan budaya
untuk memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa.
Indikator:
4.3.1 Mengamati gambar/foto/vidio/ teks bacaan tentang interaksi sosial dan
hasil-hasil pembangunan di lingkungan masyarakat, serta pengaruhnya
terhadap pembangunan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan mengamati bacaan dan berdiskusi, siswa mampu
membuat peta pikiran tentang usaha ekonomi yang dikelola kelompok
dengan benar.
2. Melalui kegiatan membuat kliping, siswa dapat mengidentifikasi jenisjenis
usaha yang dikelola kelompok dengan benar.
D. MATERI PEMBELAJARAN
- Teks, menjelaskan jenis--jenis usaha dan kegiatan ekonomi masyarakat
Indonesia
E. PENDEKATAN, MODEL, METODE, STRATEGI, TEHNIK, DAN
MEDIA PEMBELAJARAN
- Pendekatan : Saintifik (Ilmiah)
- Model : Pair Check (Pasangan mengecek)
- Metode : Diskusi
- Strategi : Pembelajaran Langsung
- Tehnik : Ceramah, tanya jawab, diskusi
F. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
- Sumber : Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V, Tema 8:lingkungan
sahabat kita, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Edisi Revisi 2017).
- Media : Gambar-gambar usaha dan soal teks
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Kelas dibuka dengan salam, menanyakan
kabar, dan mengecek kehadiran siswa.
2. Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh
salah seorang siswa.
3. Siswa difasilitasi untuk bertanya jawab
pentingnya mengawali setiap kegiatan dengan
doa. Selain berdoa, guru dapat memberikan
penguatan tentang sikap syukur.
4. Siswa diajak menyanyikan Lagu Indonesia
Raya. Guru memberikan penguatan tentang
pentingnya menanamkan semangat
kebangsaan.
5. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang
tujuan, manfaat, dan aktivitas pembelajaran
yang akan dilakukan.
10 menit
Inti Siswa membaca teks ―Pengaruh Kegiatan
Ekonomi Terhadap Kesejahteraan
Masyarakat‖.
1. Guru membagi siswa kedalam kelompok
yang terdiri dari 4 orang, kemudian kelompok
tersebut dibagi lagi menjadi berpasangan
yaitu partner A dan partner B.
2. Guru memberikan sebuah soal untuk
dikerjakan (BS hal 79).
3. Guru memberikan kesempatan pada partner A
untuk mengerjakan soal nomor 1, sementara
partner B mengamati, memberi motivasi (jika
diperlukan) partner A selama mengerjakan
soal nomor 1. Begitu pula sebaliknya bertukar
40
Menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
peran saat partner B mengerjakan soal nomor
2.
4. Setelah 2 soal diselesaikan, pasangan tersebut
mengecek hasil pekerjaan mereka berdua
dengan pasangan lain yang sama kelompok
dengan mereka.
5. Kegiatan-kegiatan ini bertujuan untuk
memberikan pemahaman kepada siswa
tentang jenis-jenis usaha ekonomi dalam
masyarakat (IPS KD 4.3).
Penutup 1. Guru bersama-sama siswa membuat refleksi
atas pembelajaran yang telah berlangsung.
2. Mengajak semua siswa berdo’a menurut
agama dan keyakinan masing-masing (untuk
mengakhiri kegiatan pembelajaran)
10 menit
H. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Penilaian Sikap: Observasi dan pencatatan sikap siswa selama kegiatan
2. Penilaian pengetahuan:
- Tes tertulis tentang jenis-jenis usaha yang dikelola.
3. Penilaian keterampilan:
a. Penilaian: Unjuk kerja: kerja kelompok bercerita tentang bagian-bagian tubuh
dan kegunaannya.
No. Nama
Siswa
Kriteria Predikat
Melakukan
tanya-
jawab
dengan
teman
Bercerita
dengan
teman
kelompok
tetang
usaha
Mendengarkan
teman
yang sedang
berbicara
Berani
dan
percaya
diri
kelompok ekonomi
yang
dikelola
kelompok
1 Siti √ √ √ √ Sangat
Baik
2 Beni √ √ - - Cukup
b. Penilaian: Unjuk kerja: mengikuti pembelajaran
Kriteria Baik sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Perlu
Pendamping
an
3
3. Kemamp
uan
mengikuti
sebuah
permaina
n tentang
usaha
ekonomi
yang
dikelola
kelompok
.
Siswa
mampu
mengikuti
permainan
tentang usaha
ekonomi
yang dikelola
kelompok.
Siswa
mampu
mengikuti
permainan
tentang usaha
ekonomi
yang dikelola
kelompok.
Siswa
mampu
mengikuti
permainan
tentang usaha
ekonomi
yang dikelola
kelompok
Siswa belum
mampu
mengikuti
permainan
tentang usaha
ekonomi
yang dikelola
kelompok.
2.Kemampu
an
menjalan
kan
peraturan
pada
permaina
n
Siswa
mampu
melakukan
permainan
sesuai
dengan
instruksi
tanpa
pengarahan
ulang
Siswa
mampu
melakukan
permainan
sesuai aturan
tetapi dengan
1 kali arahan
ulang
Siswa
mampu
melakukan
permainan
sesuai aturan,
tetapi dengan
lebih dari 1
kali arahan
ulang
Siswa belum
mampu
melakukan
permainan
sesuai
dengan
aturan
I. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Penilaian Sikap
No Nama Siswa
Perubahan Tingkah Laku
Percaya Diri Disiplin Bekerjasama
BT MT MB SM BT MT MB SM BT MT MB SM
1
2
3
4 ………
Keterangan:
BT : Belum Terlihat
MT : Mulai Terlihat
MB : Mulai Berkembang
SM : Sudah Membudaya
Berilah tanda centang () pada kolom yang sesuai
2. Penilaian Pengetahuan
Instrumen penilaian: tes tertulis
3. Penilaian Pengetahuan
a. Penilaian : Unjuk Kerja
Kegiatan Membuat kliping Usaha Ekonomi
No. Kriteria
Baik
Sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Perlu
Bimbingan
1
1. Ketepatan
dalam
menjawab
soal
Semua
tepat
Tepat 3—2 Tepat 2—1 Tepat 0—1
2. Ketepatan
waktu
penyelesaian
tugas
Selesai
sebelum
waktu yang
ditentukan
Selesai
tepat
waktu
Terlambat
maksimal
5 menit
Terlambat
lebih
dari 5 menit
b. Penilaian : Unjuk Kerja
No. Kriteria Baik Sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Perlu
Bimbinga
n
1
1. Ketepata
n
berbicara
n dan
berdiskus
i degan
teman
Percaya diri
dalam
membacakan
tugas yang
diberikan
Hanya
membacakan
sebagian
jawabannya
Hasil
pekerjaanya
kurang tepat
Tidak
percaya
diri untuk
tampil
2. Ketepata
n waktu
penyeles
aian
tugas
Selesai
sebelum
waktu
yang
ditentukan
Selesai tepat
waktu
Terlambat
maksimal
5 menit
Terlambat
lebih
dari 5
menit
3. Kerja
sama
kelompo
k
Seluruh
anggota
kelompok
Berpartisipas
i aktif
Setengah
atau lebih
anggota
kelompok
berpartisipasi
aktif
Kurang dari
setengah
anggota
kelompok
berpartisipasi
aktif
Seluruh
anggota
kelompok
terlihat
pasif
Mengetahui Makassar, 10 September 2020
Guru Mahasiswa
Hamsinah S.Pd Sri Wahyuni Nip : 197911182006042019 Nim : 105401114416
DAFTAR HADIR SISWA KELAS I (PRETEST
DAN POSTTEST)
No
Nama Murid Jenis
Kelamin
Pretest Perlakuan Posttest
Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl
08 09 10 11 15
1 Andika Saputra L √ √ √ √ √
2 Sri Ayu Lestari P √ √ √ √ √
3 Muh. Adrian L √ √ √ √ √
4 Muh. Fadil Bakri L √ √ √ √ √
5 Zulfiana P √ √ i √ √
Sumber : Data Hasil Penelitian SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar
Lampiran 2
Soal dan kunci jawaban
A. Soal Uji Coba Pretest dan Posttest
Soal
1. Jelaskan pengertian dan ciri-ciri dari jenis usaha Firma !
2. Sebutkan beberapa jenis usaha berdasarkan lapangan usahnya !
3. Jelaskan pengertian koperasi dan ciri-cirinya !
4. Jelaskan pengertian CV dan sebutkan jenisnya !
5. Sebutkan nama usaha ekonomi yang didirikan oleh sekurang-kurangnya
dua sekutu !
6 Mifta Khaerul Anugrah L √ √ √ √ √
7 Muh. Nur Hidayat L √ √ √ √ √
8 Muh. Fadil L √ √ √ √ √
9 Nadia Reskina P √ √ √ √ √
10 Nur Hijrah P √ √ √ s √
11 Muh. Faisail L √ √ √ √ √
12 Rasul Ramadhan L √ √ √ √ √
13 Aulia P √ √ √ √ √
14 Adelia Ramadhani P √ √ √ √ √
15 Riskawanti P √ √ √ √ √
16 Muh. Akbar P √ √ √ √ √
6. Jelaskan pengertian dan ciri-ciri jenis usaha perseroan terbatas !
7. Jelaskan perbedaan antara produksi, distribusi dan konsumsi !
8. Sebutkan nama usaha yang bergerak dibidang usaha strategis atau vital !
9. Jelaskan pengertian dari badan usaha milik negara (BUMN) !
10. Sebutkan 2 bentuk dari koperasi !
B. Kunci jawaban Pretest dan Postest
1. Firma adalah usaha ekonomi bersama yang didirikan oleh sekurang-kurangnya
dua sekutu
Ciri-ciri
a. Setiap anggota memiliki hak bertindak atas nama firma
b. Anggota firmabertanggung jawab atas kerugian firma
c. Biasanya bergerak dibidang hukum atau keunangan.
2. Ada beberapa jenis usaha berdasarkan lapangan usahanya, antara lain
pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, industry, kerajinan,
jasa,ekstraktif (pengolahan bahan-bahan tambang).
3. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum koperasi
Ciri-ciri
a. Usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan
b. Bertujuan mensejahterahkan anggotanya.
5. CV adalah usaha ekonomi yang didirikan sekurangnya dua orang yang
menyetorkan modal.
Ciri-ciri
Ada dua jenis sekutu yaitu sekutu aktif (sebagai investor dan pengelola usaha
dan sekutu pasif (sebagai investor tidak ikut mengelola usaha).
6. Firma
7. Perseroan terbatas adalah usaha bersama yang modalnya berupa kumpulan
saham.
Ciri-ciri
a. Bukti kepelmilikan berupa saham
b. Pemilik saham akan memperoleh keuntungan berupa dividen sesuai besar
saham.
c. Untuk mengembangkan dan memperluas usaha, saham perseroan dapat
diperdagangkan dipasar modal.
8. Produksi adalah, kegiatan membuat barang dan jasa, distribusi adalah kegiatan
menyalurkan barang dan jasa, konsumsi adalaha kegiatan menghabiskan
barang dan jasa.
9. BUMN (Badan Usaha Milik Bersama)
BUMN adalah prusahanan yang seluruh atau Sebagian modalnya dimiliki
negara.
10. Koperasi konsumsi, koperasi simpan pinjam, koperasi produksi, koperasi jasa,
dan koperasi usaha.
C. Rubrik Penilaian
Skor 4 : jawaban benar
Skor 2 : jawaban kurang tepat
Skor 1 : jawaban salah
Skor 0 : tidak menjawab
Lampiran 3
Table Distributif Uji t
Tabel t
(Pada taraf signifikansi 0,05) 1 sisi (0,05) dan 2 sisi (0,025)
Df Sinifikansi
Df Siknifikansi
0.025 0.05 0.025 0.05
1 12.706 6.314 46 2.013 1.679
2 4.303 2.920 47 2.012 1.678
3 3.182 2.353 48 2.011 1.677
4 2.776 2.132 49 2.010 1.677
5 2.571 2.015 50 2.019 1.676
6 2.147 1.943 51 2.008 1.675
7 2.365 1.8+5 52 2.007 1.675
8 2.306 1.80 53 2.006 1.674
9 2.262 1.863 54 2.005 1.674
10 2.228 1.832 55 2.004 1.673
11 2.201 1.716 56 2.003 1.673
12 2.179 1.792 57 2.002 1.672
13 2.160 1.781 58 2.002 1.672
14 2.145 1.771 59 2.001 1.671
15 2.131 1.763 60 2.000 1.671
16 2.120 1.756 61 2.000 1.670
17 2.110 1.740 62 1.999 1.660
18 2.101 1.744 63 1.998 1.669
19 2.093 1.739 64 1.998 1.669
20 2.086 1.725 65 1.997 1.669
21 2.080 1.721 66 1.997 1.668
22 2.074 1.727 67 1.996 1.668
23 2.069 1.714 68 1.995 1.668
24 2.06. 1.711 69 1.995 1.667
25 2.060 1.718 70 1.994 1.667
26 2.056 1.706 71 1.994 1.667
27 2.052 1.703 72 1.993 1.666
28 2.048 1.701 73 1.993 1.666
29 2.045 1.609 74 1.993 1.666
30 2.042 1.697 75 1.992 1.665
31 2.040 1.696 76 1.992 1.665
32 2.037 1.694 77 1.991 1.665
33 2.035 1.692 78 1.991 1.665
34 2.032 1.691 79 1.990 1.664
35 2.030 1.690 80 1.990 1.664
36 2.028 1.688 81 1.990 1.664
37 2.026 1.687 82 1.989 1.664
38 2.024 1.686 83 1.989 1.663
39 2.023 1.685 84 1.989 1.663
40 2.021 1.684 85 1.988 1.663
41 2.020 1.683 86 1.988 1.663
42 2.018 1.682 87 1.988 1.663
43 2.017 1.681 88 1.987 1.662
44 2.015 1.680 89 1.987 1.662
45 2.014 1.679 90 1.987 1.662
Sumber: Function Statistical Microsoft excel
Lampiran 4
Dokumentasi
Takalar, 7/9/2020 SDN No.125 Inpres Bajeng Kabupaten Takalar
Takalar, 8/9/2020 (pretest)
Takalar, 9/9/2020 (Perlakuan)
Takalar, 15/9/2020 (postest)
Lampiran 5
1. Kartu kontrol pembimbing 1 dan 2
2. Kartu kontrol penelitian
3. Lembar perbaikan proposal
4. Berita acara proposal
5. Persuratan
RIWAYAT HIDUP
Sri Wahyuni, lahir di Bonto Baddo Kecamatan
Pattallassang Kabupatan Takalar , 04 Desember 1997. Anak
ke tiga dari empat bersaudara dari pasangan Baso Alle
dengan Ne’nang. Adapun jenjang pendidikan yang telah
penulis lalui
yaitu sebagai berikut : Masuk sekolah di SD Negeri No.125 Inpes Bajeng pada
tahun 2005 dan tamat pada tahun 2010. Setelah itu penulis melanjutkan
pendidikan ke jenjang menengah tepatnya di SMP Negeri 2 Takalar dan tamat
pada tahun 2013. Kemudian melanjutkan ke jenjang pendidikan lanjutan di SMA
NEGERI 3 Takalar dan tamat tahun 2016. Pada tahun 2016 penulis melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi dan terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar program Strata 1 (S1) kependidikan, dan pada tahun
2020, akan menyelesaikan masa perkuliahan di Universitas Muhammadiyah
Makassar dengan judul skripsi: “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Pair
Checks Terhadap Hasil belajar IPS Konsep Lingkungan Sahabat Kita Siswa
Kelas V SDN No.1 5 Inpres Bajeng Kbupaten Takalar”.