pengaruh penerapan green accounting, dan kinerja

13
PENGARUH PENERAPAN GREEN ACCOUNTING, DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA Gine Das Prena 1* 1 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Pendidikan Nasional, Bali *Penulis Korespondensi: [email protected] ABSTRACT The purpose of this study is to determine the effect of green accounting implementation and envi- ronmental performance to financial performance of manufacturing companies in Indonesia Stock Exchange. Data collection techniques in this study used secondary data from annual report of companies and PROPER decision letter in 2016-2018. The sample in this study were 44 manufac- turing companies in Indonesia Stock Exchange in 2016-2018. Data were analyzed using multiple linear regression analysis techniques with SPSS software for windows. The results of this study show that green accounting implementation had a not significant effect on financial performance and environmental performance has a positive and significant effect on financial performance. Keywords: Green Accounting Implementation, Environmental Performance, Financial Performance ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh penerapan green accounting dan kinerja lingkungan terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari laporan tahunan perusahaan dan surat keputusan PROPER tahun 2016- 2018. Sampel dalam penelitian ini adalah 44 perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2018. Analisis data menggunakan teknik analisis regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan akuntansi hijua berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia dan kinerja lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Kata kunci: Implementasi Akuntansi Hijau, Kinerja Lingkungan, Kinerja Keuangan. Jurnal Akun Nabelo: Jurnal Akuntansi Netral, Akuntabel, Objektif Volume 3/Nomor 2/Januari 2021 Jurusan Akuntansi FEB Universitas Tadulako

Upload: others

Post on 02-Nov-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENERAPAN GREEN ACCOUNTING, DAN KINERJA

PENGARUH PENERAPAN GREEN ACCOUNTING, DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP

KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

Gine Das Prena1*

1Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Pendidikan Nasional, Bali *Penulis Korespondensi: [email protected]

ABSTRACT

The purpose of this study is to determine the effect of green accounting implementation and envi-

ronmental performance to financial performance of manufacturing companies in Indonesia Stock

Exchange. Data collection techniques in this study used secondary data from annual report of

companies and PROPER decision letter in 2016-2018. The sample in this study were 44 manufac-

turing companies in Indonesia Stock Exchange in 2016-2018. Data were analyzed using multiple

linear regression analysis techniques with SPSS software for windows. The results of this study

show that green accounting implementation had a not significant effect on financial performance

and environmental performance has a positive and significant effect on financial performance.

Keywords: Green Accounting Implementation, Environmental Performance, Financial Performance

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh penerapan green

accounting dan kinerja lingkungan terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur di

Bursa Efek Indonesia. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan data sekunder

yang berasal dari laporan tahunan perusahaan dan surat keputusan PROPER tahun 2016-

2018. Sampel dalam penelitian ini adalah 44 perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia

tahun 2016-2018. Analisis data menggunakan teknik analisis regresi linier berganda dengan

bantuan software SPSS for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan

akuntansi hijua berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan

manufaktur di Bursa Efek Indonesia dan kinerja lingkungan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

Kata kunci: Implementasi Akuntansi Hijau, Kinerja Lingkungan, Kinerja Keuangan.

Jurnal Akun Nabelo: Jurnal Akuntansi Netral, Akuntabel, Objektif

Volume 3/Nomor 2/Januari 2021 Jurusan Akuntansi FEB Universitas Tadulako

Page 2: PENGARUH PENERAPAN GREEN ACCOUNTING, DAN KINERJA

496

Pengaruh Penerapan Green Accounting dan Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan Gine Das Prena

A. PENDAHULUAN Industri manufaktur Indonesia saat ini merupakan yang terbesar di negara

ASEAN dengan tingkat kontribusi mencapai 20,27% dengan nilai Manufacturing Value

Added (MVA) paling atas yaitu 4,5% dan menduduki peringkat ke-9 dari seluruh

negara di dunia (Badan Koordinasi Penanaman Modal, 2019). Secara ekonomi, indus-

tri manufaktur di Indonesia yang berkembang begitu pesat memang memberikan

dampak yang positif seperti menjadi penghasil pajak serta bea cukai terbesar,

menambah tenaga kerja, penghasil devisa terbesar, dan mampu meningkatkan nilai

tambah dari bahan baku.

Industri manufaktur merupakan jenis usaha yang paling kompleks kegiatannya

jika dibandingkan dengan usaha lainnya. Manufaktur mengalami proses yaitu men-

golah bahan baku menjadi suatu barang siap pakai. Proses ini akan menimbulkan

pencemaran lingkungan yang cukup serius jika perusahaan tidak megolah limbah si-

sa pabriknya dengan baik. Ketika perusahaan memberikan suatu dampak negatif ter-

hadap lingkungan sekitar, maka para pelaku usaha harus mengubah pola pikir mere-

ka dengan tidak hanya berpaku pada besaran laba tiap tahun tetapi juga mulai mem-

perhatikan lingkungan sekitar perusahaan yang terkena dampak langsung oleh ak-

tivitas perusahaan.

Tuntutan terhadap perusahaan manufaktur untuk bertanggung jawab terhadap

lingkungan membuat perusahaan harus meningkatkan kinerja lingkungannya se-

bagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan. Dalam kaitannya

dengan masalah lingkungan, bidang akuntansi juga ikut berperan yaitu melalui

pengungkapan yang secara sukarela dilakukan dalam laporan keuangan yang berisi

mengenai biaya lingkungan atau dikenal dengan istilah green accounting.

Melalui aktivitas-aktivitas perusahaan terkait lingkungan untuk meningkatkan

kinerja lingkungan serta pencatatan biaya-biaya serta aktivitas lingkungan melalui

penerapan green accounting diharapkan agar meningkatkan citra perusahaan dihada-

pan stakeholder dan mampu menambah nilai perusahaan serta berdampak kepada

kinerja keuangan perusahaan. Kinerja lingkungan akan dilihat dari penilaian PROP-

ER yang merupakan program dari Kementerian Lingkungan Hidup.

Penelitian ini menguji pengaruh green accounting dan kinerja lingkungan ter-

hadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indo-

nesia tahun 2016-2018. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat

suatu perubahan yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan baik

meningkat atau melemah ketika menerapkan green accounting serta melakukan ak-

tivitas yang berkaitan dengan kinerja lingkungan dan juga untuk menguji kembali

penelitian sebelumnya yang masih menunjukkan adanya variable gap antar penelitian

terdahulu.

B. TELAAH PUSTAKA

B.1 Teori Stakeholder

Teori stakeholder pertama kali dicetuskan oleh R. Edward Freeman yang menya-

takan bahwa “stakeholder theory is a theory of organizational management and busi-

ness ethics that addresses morals and value in managing an organization”. Teori stake-

holder menyatakan bahwa suskses atau tidaknya suatu perusahaan ditentukan oleh

Page 3: PENGARUH PENERAPAN GREEN ACCOUNTING, DAN KINERJA

Jurnal Akun Nabelo: Jurnal Akuntansi Netral, Akuntabel, Objektif Volume 3/Nomor 2/Januari 2021 (Hal. 495-507)

497

para stakeholder. Suatu pengungkapan sosial dianggap sebagai wujud komunikasi

antara manajemen dengan stakeholder (Indrawati, 2009). Stakeholder dapat

dibedakan menjadi dua yaitu stakeholder internal yang terdiri dari pemilik, karyawan

dan manajemen, serta stakeholder eksternal yang terdiri dari masyarakat, ling-

kungan, serta pemerintah (Hernadi, 2012).

B.2 Teori Legitimasi.

Teori legitimasi pertama kali dicetuskan oleh Lindbolm yang menyatakan bahwa

legitimasi adalah suatu kondisi dimana sistem nilai sebuah entitas sama dengan sis-

tem nilai dari sistem sosial masyarakat dimana suatu entitas menjadi bagian dari

masyarakat. Teori legitimasi secara sederhana menyatakan bahwa aktivitas bisnis di-

batasi oleh kontrak sosial yang menyebutkan bahwa perusahaan setuju untuk

menunjukkan berbagai aktivitas sosial perusahaan agar perusahaan yang pada

akhirnya akan menjamin kelangsungan hidup perusahaan (Reverte, 2009). Teori legit-

imasi erat kaitannya dengan wilayah sosial dan akuntansi lingkungan dan mem-

berikan sudut pandang mengenai pengakuan secara sukarela oleh masyarakat

mengenai suatu perusahaan.

B.3 Green Accounting

Lako (2011) mendefinisikan bahwa “green accounting/akuntansi lingkungan se-

bagai paradigma baru akuntansi yang menyarankan bahwa fokus dari proses

akuntansi tidak hanya pada transaksi atau aktivitas keuangan (financial/profit), tetapi

juga pada transaksi transaksi atau peristiwa sosial dan lingkungan”. Green accounting

dapat dikatakan sebagai suatu sistem pencatatan yang tidak hanya terfokus

mengenai pencatatan keuangan tetapi juga mengenai pencatatan aktivitas dan biaya

lingkungan. Green accounting merupakan penggabungan pencatatan antara aktivitas

keuangan dengan aktivitas lingkungan. Ada lima sifat dasar green accounting

menurut Fasua (2011) yaitu :

1. Relevan

Green accounting wajib memberikan suatu informasi valid mengenai manfaat biaya

pelestarian yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dari stakeholder.

2. Andal

Green accounting wajib menghapus data yang bersifat tidak akurat sehingga dapat

mempengaruhi dalam membangun kepercayaan dan keandalan stakeholder.

3. Mudah dipahami

Green accounting wajib memuat informasi yang mudah dipahami dan

menghilangkan setiap kemungkinan timbulnya penilaian yang keliru mengenai

perlindungan lingkungan perusahaan.

4. Dapat dibandingkan

Green accounting menyediakan informasi yang dapat dibandingkan baik dalam

periode waktu tahun ke tahun ataupun dibandingkan antar perusahaan.

5. Dapat dibuktikan

Data green accounting wajib diverifikasi dengan sudut pandang yang objektif.

Page 4: PENGARUH PENERAPAN GREEN ACCOUNTING, DAN KINERJA

498

Pengaruh Penerapan Green Accounting dan Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan Gine Das Prena

Green accounting dalam penelitian ini diukur menggunakan variable dummy yang

memperhatikan tiga jenis biaya yang diungkapkan dalam perusahaan yaitu biaya

operasional lingkungan, biaya daur ulang produk, dan biaya pengembangan dan

penelitian lingkungan. Jenis biaya ini dikutip berdasarkan penelitian terdahulu dari

Amelia (2013).

B.4 Kinerja Lingkungan

Kinerja lingkungan adalah bagaimana kinerja suatu perusahaan untuk ikut ber-

kontribusi dalam melestarikan lingkungan. Kinerja lingkungan dilakukan dalam ben-

tuk peringkat oleh suatu lembaga yaitu Kementerian Lingkungan Hidup yang dinilai

melalui peringkat PROPER (Rahmawati & Subardjo, 2017). Kinerja lingkungan ini

dipandang sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan kepada lingkungan yang

juga terkait dengan stakeholder. Kinerja lingkungan sendiri didukung oleh konsep

efisiensi yang menyatakan bahwa organisasi dapat memproduksi barang dan jasa

yang lebih ramah lingkungan. Kinerja lingkungan dalam penelitian ini diukur

menggunakan skor penilaian PROPER yang telah ditetapkan oleh Kementerian Ling-

kungan Hidup Republik Indonesia. Skor penilaian PROPER yaitu dengan memberikan

skor 5 untuk perusahaan yang memperoleh peringkat emas, 4 untuk peringkat hijau,

3 untuk peringkat biru, 2 untuk peringkat merah, dan 1 untuk peringkat hitam.

B. 5 Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan merupakan suatu aktivitas analisis yang dilakukan untuk

melihat bagaimana perusahaan telah melakukan aturan-aturan pelaksanaan keu-

angan secara baik dan benar (Fahmi, 2011). Kinerja keuangan suatu perusahaan

dapat diukur menggunakan rasio keuangan. Rasio keuangan merupakan suatu alat

analisis keuangan yang paling sering digunakan untuk mengukur kinerja keuangan

(Pujiasih, 2013). Jenis rasio keuangan yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio prof-

itabilitas, rasio solvabilitas, rasio leverage, rasio pertumbuhan, dan penilaian pasar

(Pujiasih, 2013). Kinerja keuangan dilakukan untuk mengukur kemampuan suatu

perusahaan/organisasi dalam suatu periode yang mencerminkan tingkat keberhasi-

lan pelaksanaan kegiatannya (Kurniawati, 2012). Pada penelitian ini kinerja keuangan

diukur menggunakan Return on Asset (ROA) yang merupakan salah satu jenis rasio

profitabilitas.

B.6 Hubungan Variabel Penerapan Green Accounting terhadap Kinerja Keuangan

Green accounting merupakan akuntansi yang di dalamnya mengukur, menilai,

mengukur, mengungkapkan, dan mengidentifikasi biaya-biaya terkait dengan aktivi-

tas perusahaan yang berhubungan dengan lingkungan (Aniela, 2012). Penelitian yang

dilakukan oleh De Beer dan Friend (2005) membuktikan bahwa pengungkapan atas

semua biaya lingkungan, baik internal maupun eksternal, dan pengalokasian biaya-

biaya ini berdasarkan tipe biaya dan pemicu biaya dalam sebuah akuntansi ling-

kungan yang terstruktur akan memberikan kontribusi baik pada kinerja lingkungan

(Aniela, 2012). Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa green ac-

counting memuat segala pencatatan akuntansi yang erat kaitannya dengan ling-

kungan. Menurut penelitian terdahulu dari Maya et al. (2018) yang menyatakan bah-

wa penerapan green accounting berpengaruh positif terhadap harga saham. Penelitian

Page 5: PENGARUH PENERAPAN GREEN ACCOUNTING, DAN KINERJA

Jurnal Akun Nabelo: Jurnal Akuntansi Netral, Akuntabel, Objektif Volume 3/Nomor 2/Januari 2021 (Hal. 495-507)

499

lain yang juga membahas mengenai green accounting penelitian dari Husna (2015)

menyatakan bahwa pengungkapan akuntansi lingkungan berpengaruh positif ter-

hadap kinerja keuangan. Berdasarkan penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa

ketika perusahaan menerapkan green accounting maka pencatatan dari alokasi biaya-

biaya aktivitas lingkungan akan tercatat dengan baik dan akan memberikan informasi

kepada stakeholder terkait kondisi keuangan perusahaan yang dapat dijadikan tolok

ukur dalam pengambilan keputusan. Jadi semakin baik penerapan green accounting

semakin baik pula kinerja keuangan perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut maka

peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut :

H1 : Penerapan green accounting berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.

B.7 Hubungan Variabel Kinerja Lingkungan terhadap Kinerja Keuangan

Kinerja lingkungan adalah sejauh mana kinerja perusahaan berkontribusi dalam

melestarikan lingkungan. Kinerja Lingkungan dibuat dalam bentuk peringkat oleh

suatu lembaga yaitu Kementerian Lingkungan Hidup (Rahmawati & Subardjo, 2017).

Kinerja lingkungan perusahaan perlu dijaga agar selalu baik. Hal ini dilakukan untuk

menghindari tuntutan dari masyarakat ataupun stakeholder sehingga keberlanjutan

perusahaan akan tetap berlangsung (Meiyana, 2018). Kinerja lingkungan ini dilihat

sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan. Kinerja lingkungan dinilai melalui

PROPER. Penelitian Ikhsan dan Muharam (2016) menyatakan bahwa kinerja ling-

kungan mempengaruhi ROA dan Tobin’s q. Penelitian Camilia (2016) juga menya-

takan kinerja lingkungan memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan. Hasil

penelitian tersebut bisa disimpulkan bahwa semakin baik kinerja lingkungan perus-

ahaan maka akan meninggalkan citra baik pada perusahaan tersebut dan akan

mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan yang semakin baik pula. Berdasarkan

ulasan tersebut maka peneliti menarik hipotesis yaitu sebagai berikut :

H2: Kinerja lingkungan berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.

C. METODE PENELITIAN

C.1 Populasi dan Sampel Penelitian

Penelitian ini menggunakan populasi perusahaan manufaktur yang tedaftar di

Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2018 yang berjumlah 173 perusahaan. Jumlah pe-

rusahaan yang telah memenuhi kriteria sampel penelitian yaitu 44 perusahaan

dengan periode tiga tahun maka jumlah data penelitian ini yaitu 132 data. Pada

penelitian ini terdapat 22 data outlier yang harus dikeluarkan jadi dalam penelitian ini

menggunakan 110 data.

C.2 Jenis Data

Penelitian ini menggunakan data kuantitatif. Data kuantitatif ini diperoleh dari an-

nual report dan sustainability report perusahaan manufaktur pada tahun 2016-2018.

Page 6: PENGARUH PENERAPAN GREEN ACCOUNTING, DAN KINERJA

500

Pengaruh Penerapan Green Accounting dan Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan Gine Das Prena

C.3 Sumber Data

Menurut sumbernya, data sekunder digunakan dalam penelitian ini yaitu di-

peroleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia dalam bentuk annual report dan sus-

tainability report perusahaan manufaktur tahun 2016-2018.

C.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik yaitu dengan

metode dokumentasi yang mengumpulkan data yang diteliti dari berbagai dokumen

yang berguna untuk dianalisis.

C.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu : 1) Statistik deskriptif, 2) Uji

asumsi klasik, 3) Analisis regresi linier berganda, dan 4) Uji kelayakan model.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

D.1 Statistik Deskriptif

Tabel 1.

Statistik Deskriptif

Berdasarkan tabel statistik deskriptif di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Variabel green accounting pada tabel menunjukkan nilai minimum sebesar 0,00

dan nilai maksimum sebesar 1 dengan nilai rata-rata 0,6000 dan standar deviasi

sebesar 0,49214 dimana nilai standar deviasi ini lebih kecil dari rata-rata yang

menunjukkan bahwa penerapan green accounting memiliki fluktuasi yang kecil.

2. Variabel kinerja lingkungan pada tabel menunjukkan nilai minimum 2,00 dan

nilai maksimum 4,00 dengan rata-rata sebesar 2,9727 dan standar deviasi

0,45854 dimana nilai standar deviasi ini lebih kecil dari rata-rata yang menun-

jukkan bahwa kinerja lingkungan memiliki fluktuasi yang kecil.

3. Variabel kinerja keuangan memiliki rata-rata sebesar 0,0450 dengan standar de-

viasi 0,04184 dimana nilai standar deviasi lebih kecil dari rata-rata menunjukkan

bahwa kinerja keuangan memiliki fluktuasi yang kecil. Kinerja keuangan teren-

dah sebesar -0,07 sedangkan nilai tertinggi sebesar 0,16.

Descriptive Statistics

N Mini- Maxi- Mean Std. Devia-

x1 110 .00 1.00 .6000 .49214

x2 110 2.00 4.00 2.9727 .45854

Y 110 -.07 .16 .0450 .04184

Valid N (listwise) 110

Page 7: PENGARUH PENERAPAN GREEN ACCOUNTING, DAN KINERJA

Jurnal Akun Nabelo: Jurnal Akuntansi Netral, Akuntabel, Objektif Volume 3/Nomor 2/Januari 2021 (Hal. 495-507)

501

D.2. Hasil Uji Normalitas

Tabel 2.

Hasil Uji Normalita

Berdasarkan hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada tabel di atas diperoleh Asymp

Sig. 0,183. Kesimpulannya adalah bahwa nilai Asymp yang lebih besar dari 0,05, be-

rarti persamaan regresi dalam penelitian ini memenuhi uji normalitas. Hal ini

menunjukkan bahwa data sudah berdistribusi normal atau nilai residual terdistri-

busi secara normal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa data residual terdistribusi

normal dan model regresi layak untuk dipakai dalam penelitian ini.

D.3. Hasil Uji Multikolinearitas

Tabel 3.

Hasil Uji Multikolinieritas

Tabel di atas menunjukkan bahwa dalam model regresi tersebut tidak

ditemukan multikolineritas. Hal ini dikarenakan nilai tolerance dan VIF dari green

accounting dan kinerja lingkungan sudah menunjukkan hasil yaitu nilai tolerance >

0,10 dan nilai VIF < 10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandard-ized Residu-

N 110

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Devia-

tion

.03979980

Most Extreme Differences Absolute .074

Positive .074

Negative -.049

Test Statistic .074

Asymp. Sig. (2-tailed) .183c

No. Variabel Nilai Toleransi Nilai VIF

1 Green Accounting 0,924 1,083

2 Kinerja Lingkungan 0,924 1,083

Page 8: PENGARUH PENERAPAN GREEN ACCOUNTING, DAN KINERJA

502

Pengaruh Penerapan Green Accounting dan Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan Gine Das Prena

D.4. Hasil Uji Autokorelasi

Tabel 4.

Hasil Uji Autokorelasi

Model regresi dalam penelitian ini dikatakan bebas dari autokorelasi yaitu apabi-

la nilai du < dw < 4-du. Berdasarkan tabel di atas bahwa nilai DW sebesar 1,926 ter-

letak diantara nilai du dan (4-du) sebesar 1,7262 dan 2,274 (du < DW < 4-du) maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada autokorelasi dalam model regresi yang

digunakan.

D.5. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Gambar 1.

Grafik Scatterplot

Data dalam suatu penelitian dikatakan bebas dari heteroskedastisitas apabila titik-

titik dalam scatterplot menyebar diantara angka 0 pada sumbu Y. Berdasarkan gambar

di atas terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik tersebut menyebar di

atas serta di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa data dalam

penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas.

Model Summaryb

Model R R Adjusted R Std. Error of Durbin-

1 .309a .095 .078 .04017 1.926

Page 9: PENGARUH PENERAPAN GREEN ACCOUNTING, DAN KINERJA

Jurnal Akun Nabelo: Jurnal Akuntansi Netral, Akuntabel, Objektif Volume 3/Nomor 2/Januari 2021 (Hal. 495-507)

503

D.6. Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Tabel 5.

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Berdasarkan hasil regresi di atas, persamaan regresi yang dapat diperoleh adalah

sebagai berikut :

Ŷ= -0,033 + 0,008 X1 + 0,025 X2 + ε (1)

1) Nilai konstanta sebesar -0,033 mempunyai arti bahwa jika semua variabel bebas

Green Accounting (X1) dan Kinerja Lingkungan (X2), naik satu satuan

mengakibatkan nilai dari Kinerja Keuangan (Y) pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia turun sebesar 0,033 satuan.

2) Nilai koefisien regresi Green Accounting (X1) sebesar 0,008 berarti bila Green Ac-

counting meningkat sebesar satu persen menyebabkan Kinerja Keuangan (Y) pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia akan meningkat

sebesar 0,008 satuan dengan asumsi faktor lainnya konstan.

3) Nilai koefisien regresi Kinerja Lingkungan (X2) sebesar 0,025 berarti bila Kinerja

Lingkungan meningkat sebesar satu persen menyebabkan Kinerja Keuangan (Y)

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia akan

meningkat sebesar 0,025 satuan dengan asumsi faktor lainnya konstan.

D.7. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 6.

Hasil Uji ANOVA

Berdasarkan tabeL di atas dapat dilihat bahwa nilai koefesien determinasi pada

kolom Adjusted R Square sebesar 0,078 atau sebesar 7,8 persen. Hal ini menunjuk-

kan besarnya pengaruh variabel Green Accounting dan Kinerja Lingkungan terhadap

Kinerja Keuangan adalah sebesar 7,8 persen dan besarnya variabel lain yang

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -.033 .025 -1.301 .196

x1 .008 .008 .092 .966 .336

x2 .025 .009 .270 2.821 .006

Model Summaryb

Model R R Adjusted R Std. Error of the Estimate

1 .309a .095 .078 .04017

Page 10: PENGARUH PENERAPAN GREEN ACCOUNTING, DAN KINERJA

504

Pengaruh Penerapan Green Accounting dan Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan Gine Das Prena

mempengaruhi Kinerja Keuangan dil uar model regresi adalah sebesar 92,2 persen.

D.8. Hasil Uji F

Tabel 7.

Hasil Uji ANOVA

Hasil uji hipotesis simultan menunjukkan nilai F hitung sebesar 5,628 dengan

signifikansi sebesar 0,005 lebih kecil dari =0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Kinerja Keuangan. Nilai signif-

ikansi yang lebih kecil dari =0,05 menunjukkan bahwa Green Accounting dan Kinerja Lingkungan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keu-angan.

D.9. Hasil Uji t

Tabel 8.

Hasil Uji t

Hasil uji parsial dapat dilihat pada tabel di atas dimana ditemukan nilai signifikansi

variabel Green Accounting sebesar 0,336 lebih besar dari =0,05, maka dapat disim-

pulkan bahwa Green Accounting tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap

Kinerja Keuangan. Variabel Kinerja lingkungan sebesar 0,006 lebih kecil dari =0,05,

maka dapat disimpulkan bahwa Kinerja Lingkungan berpengaruh signifikan secara

parsial terhadap Kinerja Keuangan.

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .018 2 .009 5.628 .005b

Residual .173 107 .002

Total .191 109

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -.033 .025 -1.301 .196

x1 .008 .008 .092 .966 .336

x2 .025 .009 .270 2.821 .006

Page 11: PENGARUH PENERAPAN GREEN ACCOUNTING, DAN KINERJA

Jurnal Akun Nabelo: Jurnal Akuntansi Netral, Akuntabel, Objektif Volume 3/Nomor 2/Januari 2021 (Hal. 495-507)

505

D.10. Pembahasan

D.10.1. Pengaruh Penerapan Green Accounting terhadap Kinerja Keuangan

Hasil pengujian menunjukkan nilai signifikansi variabel Green Accounting sebesar

0,336 lebih besar dari =0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Green Accounting tid-

ak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Kinerja Keuangan, maka hipotesis

ditolak. Hipotesis penelitian ditolak bisa disebabkan karena keyakinan konsumen be-

lum dapat diperoleh melalui pembebanan biaya lingkungan pada produk dan

operasional perusahaan sehingga tidak mempengaruhi tingkat penjualan dan

mempengaruhi tingkat laba perusahaan. Dengan demikian perusahaan dalam men-

erapkan green accounting dalam jangka pendek belum memberikan keuntungan yang

signifikan. Selama ini penerapan green accounting diyakini hanya berdampak pada

pelaporan yang berkaitan dengan sustainability report dan belum memberikan

pengaruh yang signifikan bagi penilaian continuitas kinerja keuangan. Stakeholder

masih menggangap unsur fundamental menjadi faktor penentu pembuatan kepu-

tusan sebab sampai saat ini masyarakat belum memahami bahwa green accounting

bukan sekedar biaya melainkan sebagai investasi bagi sustainability perusahaan.

Hasil dari penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu dari Mike dan

Mukhzardfa (2018) serta penelitian Desi (2017) yang menyatakan bahwa green ac-

counting tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Hasil penelitian ini

bertolak belakang dengan penelitian Zahra (2015) yang menyatakan bahwa

pengungkapan akuntansi lingkungan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja

keuangan. Penelitian ini juga bertolak belakang dengan teori legitimasi yang menya-

takan bahwa terdapat kontrak sosial yang terjalin diantara suatu perusahaan dengan

lingkungan sosial sekitarnya. Namun, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa

suatu pencatatan dari biaya lingkungan belum dapat memberikan keyakinan pada

konsumen/masyarakat sehingga diterapkan atau tidaknya green accounting belum

dapat mempengaruhi tingkat penjualan.

D.10.2 Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap Kinerja Keuangan

Hasil pengujian menunjukkan nilai signifikansi variabel Kinerja lingkungan sebe-

sar 0,006 lebih kecil dari =0,05, maka dapat dinyatakan bahwa Kinerja Lingkungan

berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Kinerja Keuangan maka hipotesis

diterima. Hipotesis penelitian diterima dapat didasarkan pada pemahaman bahwa

dengan adanya program PROPER yang diadakan oleh pemerintah Republik Indonesia

melalui Kementrian Lingkungan Hidup dapat mendorong perusahaan untuk memper-

hatikan lingkungan. Maka perusahaan yang telah mengikuti PROPER akan

mendapatkan nilai yang positif dari para stakeholder walaupun peringkat yang di-

peroleh kebanyakan perusahaan adalah bukan peringkat Emas, melainkan dalam

penelitian ini banyak perusahaan yang mendapat peringkat Biru. Berdasarkan

penilaian Kinerja Lingkungan ini dapat menunjukkan mana saja perusahaan-

perusahaan yang telah peduli atau memperhatikan lingkungan. Perusahaan yang te-

lah mengikuti PROPER akan mendapatkan kepercayaan dan anggapan yang postif

Page 12: PENGARUH PENERAPAN GREEN ACCOUNTING, DAN KINERJA

506

Pengaruh Penerapan Green Accounting dan Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan Gine Das Prena

dari masyakat sehingga berdampak pada kinerja finansial perusahaan yang diproksi-

kan oleh Return on Asset.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Abdul dan Har-

jum (2016) yang menyatakan bahwa Kinerja lingkungan mempengaruhi ROA dan

Tobin’s q, serta penelitian yang dilakukan oleh Camilia (2016) yang hasil penelitiann-

ya menyatakan bahwa kinerja lingkungan memiliki pengaruh terhadap kinerja keu-

angan. Hasil tersebut sejalan dengan teori stakeholder karena dengan memperhatikan

kinerja lingkungannya yang dalam penelitian ini diukur menggunakan penilaian

PROPER maka perusahaan akan memberikan good news kepada para stakeholder

yang dapat meningkatkan nilai perusahaan karena perusahaan dinilai memiliki

kepedulian terhadap lingkungan. Hal ini akan berpengaruh kedepannya terhadap

kinerja keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian Mei-

yana (2018) yang menyatakan bahwa kinerja lingkungan tidak berpengaruh terhadap

kinerja keuangan.

E. PENUTUP

E.1 Simpulan

1. Hasil penelitian menemukan bahwa Green Accounting tidak berpengaruh signifikan

secara parsial terhadap Kinerja Keuangan. Hal ini bisa disebabkan karena penera-

pan green accounting hanya berdampak pada pelaporan yang berkaitan dengan

sustainability report dan belum memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

continuitas kinerja keuangan.

2. Hasil penelitian menemukan bahwa Kinerja Lingkungan berpengaruh signifikan

secara parsial terhadap Kinerja Keuangan. Hal ini dapat didasarkan pada pema-

haman bahwa perusahaan yang telah mengikuti PROPER akan mendapatkan ke-

percayaan dan anggapan yang postif dari masyakat sehingga berdampak pada

kinerja finansial perusahaan yang diproksikan oleh Return on Asset.

E.2 Saran

1. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan sampel perusahaan dari

sektor industri yang berbeda untuk melihat pengaruh penerapan Green Accounting

dan Kinerja Lingkungan terhadap Kinerja Keuangan.

2. Peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan rentang waktu penelitian yang lebih

panjang dan peneliti selanjutnya dapat mempertimbangkan variabel lain yang

sesuai dan relevan untuk menguji Kinerja Keuangan.

DAFTAR PUSTAKA

Aniela, Yoshi. 2012. Peran Akuntansi Lingkungan Dalam Meningkatkan Kinerja Ling-

kungan Dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntan-

si. Vol. 1, No. 1, Hal. 137-149.

Aulia, F. Z. (2015). Pengaruh Karakteristik Perusahaan, Kinerja Lingkungan, Dan Li-

Page 13: PENGARUH PENERAPAN GREEN ACCOUNTING, DAN KINERJA

Jurnal Akun Nabelo: Jurnal Akuntansi Netral, Akuntabel, Objektif Volume 3/Nomor 2/Januari 2021 (Hal. 495-507)

507

putan Media Terhadap Environmental Disclosure. Accounting Analysis Journal, 4

(3).

Aziz, A., Ikhsan, N., & Muharam, H. (2016). Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap

Kinerja Keuangan : Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di Kementerian Ling-

kungan Hidup dan Listing di BEI. 5, 1–11.

Bursa Efek Indonesia, www.idx.co.id diakses pada 26 September 2019

Camilia, I. (2016). Pengaruh Kinerja Lingkungan dan Biaya Lingkungan Terhadap

Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur.

Fauzi, N., & Chandra, N. (2016). Green Accounting dan Efektifitas Peraturan

Pemerintah No 47 tahun 2012 pada Perusahaan di Indonesia. (47), 15–16.

Ghozali, I. (2016) Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Ibm SPSS 23. (P. Har-

to, Ed) (Ke-8). Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Husna, Z. (2015). Pengaruh pengungkapan akuntansi lingkungan terhadap kinerja keu-

angan.

Maya, M., Mukhzardfa, & Diah, E. (2018). Analisis Pengaruh Penerapan Green Ac-

counting Terhadap Kinerja Perusahaan.

Meiyana, A. (2018). Pengaruh Kinerja Lingkungan, Biaya Lingkungan, dan Ukuran Pe-

rusahaan terhadap Kinerja Keuangan dengan Corporate Social Responsibility se-

bagai Variabel Intervening.

Ningsih, W. F., & Rachmawati, R. (2017). Implementasi Green Accounting dalam

Meningkatkan Kinerja Perusahaan. 4(2), 149–158.

Pujiasih. (2013). Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan Dengan

Corporate Social Responsibility ( CSR ) Sebagai Variabel Intervening ( Studi Empiris

pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) Ta-

hun 2009-2011 ).

Rahmawati, M. I., & Subardjo, A. (2017). Pengaruh Pengungkapan Lingkungan dan

Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Ekonomi yang dimoderasi Good Corporate

Governance. 22(2), 200–226.

Sugiyono. (2016a). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (Ke-24). Ban-

dung: Alfabeta