pengaruh penambahan tetes tebu (molasse) pada … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan...

142
i PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA FERMENTASI URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Oleh: Emilia Vianney Jainurti Nim : 121434035 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: habao

Post on 03-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

i

PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA

FERMENTASI URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN BAYAM

MERAH (Amaranthus tricolor L.)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

Emilia Vianney Jainurti

Nim : 121434035

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Karyaku yang sederhana ini dengan penuh cinta

kepada:

Orang Tuaku Tercinta

Kakak dan adik - adik

Keluarga dan Saudara

Sahabat

Program Studi Pendidikan Biologi

Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

v

MOTTO:

“SAYA TIDAK GAGAL JIKA BERBUAT SALAH,

TAPI SAYA GAGAL KETIKA SAYA BERHENTI

MENCOBA”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

viii

PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA

FERMENTASI URIN SAPITERHADAP PERTUMBUHAN BAYAM

MERAH (Amaranthus tricolor L.)

Emilia Vianney Jainurti

121434035

ABSTRAK

Tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) merupakan komoditas

sayuran andalan di Indonesia yang perlu dikembangkan. Pertambahan jumlah

penduduk menyebabkan kebutuhan akan sayuran semakin tinggi. Permasalahan

yang dihadapi adalah kurang tersedianya unsur hara dalam media pertumbuhan.

Oleh karena itu, penelitian ini memanfaatkan urin sapi yang difermentasi dengan

penambahan tetes tebu untuk memperoleh unsure hara (N, P, K) yang baik.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tetes tebu

(molasse) pada fermentasi urin sapi terhadap pertumbuhan bayam merah (A.

tricolor L.) dan mengetahui penambahan tetes tebu (molasse) optimal pada

fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah

(Amaranthus tricolor L.) yang terbaik.

Fermentasi urin sapi terdapat 4 kelompok yaitu 1 kontrol dan 3 perlakuan

dengan penambahan tetes tebu (20 ml, 40 ml, 60 ml) masing-masing kelompok

terdiri dari 7 ulangan. Sebanyak 600 mL urin sapi ditambahkan tetes tebu

(molasse) lalu difermentasi selama 14 hari. Pemupukan dilakukan 2 hari sekali

selama 1 bulan dengan perbandingan pupuk : air = 1 : 2. Data dianalisis

menggunakan uji statistic yaitu anova dan Duncan dengan parameter yang diamati

adalah tinggi batang, jumlah daun, berat basah dan berat kering.

Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan tetes tebu pada

fermentasi urin sapi berpengaruh nyata terhadap parameter pertumbuhan tanaman

bayam merah yaitu penambahan tinggi batang, jumlah daun, berat basah dan berat

kering. Penambahan tetes tebu 40 ml adalah dosis terbaik untuk penambahan

tinggi batang, jumlah daun, berat basah dan berat kering tanaman bayam merah.

Kata kunci: urin sapi, tetestebu (molasse), bayam merah (Amaranthus tricolor L.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

ix

THE INFLUENCE OF MOLASSE ADDITION ON COW’S URINE

FERMENTATION TO THE GROWTH OF RED AMARANTH (Amaranthus

tricolor L.)

Emilia Vianney Jainurti

121434035

ABSTRACT

The red amaranth is favorite vegetable commodity which is needed to be

developed in Indonesia. The growth of populationmakes vegetable needs is more

than usual. The problemis nutrient availability at growth media. Therefore, this

research used cow’s urine which is fermented with addition ofmolasse to get some

good nutrient (N, P, K). The aim of this research was to determine the influence of

molasse addition in cow’s urine fermentation to thegrowth of red amarath and to

determine optimum concentration of molasses addition in cow’s urine

fermentation forred amaranth growth.

There are four groups of cow’s urine fermentation : control and 3

treatments with the addition of molasse (20 ml, 40 ml, 60 ml). Each group consist

of 7 replicates. 600 ml cow’s urinewasedded withmolasse and isfermented for 14

days. The fertilization was done every 2 days in 1 month (fertilizer : water = 1:2).

The anova and duncan analysis is used as data analysis test method to analysis

the plant height, number of leaf, weight of moist and dry data.

The result of this research showed that the increase of molasse

additiontocow’s urine fermentation waseffective to increase the amaranth plant

height, number of leaf, weight of moist and dry. The addition of 40 ml

molassewas the best concentration to increase red amaranth growth.

Keywords :Cow’s urine fermentation, molasse, red amaranth (Amaranthus

tricolor L.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan karuniaNya kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Pengaruh Penambahan Tetes Tebu (Molasses) pada Fermentasi

Urin Sapi terhadap Pertumbuhan Bayam Merah (Amaranthus Tricolor L.)

”Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan, dorongan,

semangat dan doa yang sangat mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melindungi dan membimbing penulis

dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

2. Bapak Rohandi, Ph. D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. A. Tri Priantoro, M. For. Sc. Selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma.

4. Ibu PuspitaRatna Susilawati, M.Sc. Selaku Dosen Pembimbing yang

dengan sabar dan tulus membimbing penulis selama proses penyusunan

skripsi.

5. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Biologi yang telah membimbing dan

mengajari penulis selama perkuliahan di Pendidikan Biologi.

6. Segenap Staf Karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang

telah membantu dan melayani segala keperluan akademik penulis.

7. Bapak Slamet yang dengan senang hati selalu membantu penulis dalam

merawat tanaman bayammerah di kebun Anggur.

8. Orang tuaku tercinta, Bapak Nikolaus Tumbung dan Ibu Sovia Manis,

kakak (Rati), adik – adik ( Saris, Valni, Nedi), saudara-saudaraku, dan

segenap keluarga yang selalu memberikan dorongan semangat kepada

penulis untuk mendukung penulis dalam menjalankan tugas studi.

9. Ichi, Emi, Tammy, Melly,JK,fyb, Frida, Darwis, Roidi, Agus, Efis, Justin,

Seno, Dani, Ninong, kak Eva, danpakSlamet, yang tiadak henti-hentinya

membantu dan menyemangati saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

xi

10. Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan yang telah memberikan

doa, bantuan dan dukungan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun guna menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi penulis, bagi dunia pendidikan dan bagi pembaca pada

umumnya.

Penulis

Emilia VianneyJainurti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv

MOTTO……………………………………………………………………..v

HALAMAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................................................... vii

ABSTRAK .................................................................................................... viii

ABSTRACT ...................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ......................................................................................x

DAFTAR ISI .................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ...........................................................................................xv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1

A. LATAR BELAKANG ......................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH ..................................................................6

C. TUJUAN PENELITIAN ...................................................................6

D. MANFAAT PENELITIAN ...............................................................7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................8

A. BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.) ....................................8

1. KLASIFIKASI BAYAM MERAH ....................................8

2. MORFOLOGI ..................................................................10

3. MANFAAT DAN KANDUNGAN .................................10

4. SYARAT TUMBUH........................................................14

B. PUPUK ............................................................................................12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

xiii

1. PUPUK ORGANIK .........................................................12

2. PUPUK ORGAIK CAIR ..................................................13

a. KRITERIA PUPUK CAIR YANG BAIK ....................13

C. KANDUNGAN NUTRIEN PADA PUPUK CAIR ........................14

a. NITROGEN ..................................................................15

b. FOSFOR……………………………………………..16

c. KALIUM…………………………………………….17

D. URIN SAPI ......................................................................................17

1. KANDUNGAN URIN SAPI………………………….17

2. PEMANFAATA URIN………………………………..19

3. PROSESE FERMENTASI…………………………….19

E. TETES TEBU……………………………………………………21

F. PENELITIAN YANG RELEVAN………………………………24

G. KERANGKA BERPIKIR………………………………………..26

H. HIPOTESA………………………………………………………28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN........................................................29

A. JENIS PENELITIAN.......................................................................29

B. BATASAN MASALAH ..................................................................30

C. ALAT DAN BAHAN ......................................................................30

D. CARA KERJA .................................................................................30

1. PENYIAPAN MEDIA .....................................................31

2. PENYIAPAN BIBIT ........................................................31

3. FERMENTASI URIN SAPI ............................................32

4. AKLIMATISASI .............................................................33

5. PEMUPUKAN .................................................................33

6. PEMELIHARAAN…………………………………….33

7. PENGAMBILAN DATA……………………………...34

8. UJI PUPUK……………………………………………35

E. METODE ANALISIS DATA .........................................................35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................36

A. KANDUNGAN UNSUR NITROGEN .....................................36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

xiv

B. PARAMETER PERTUMBUHAN ...................................................40

1. TINGGI TANAMAN BAYAM MERAH ....................................41

2. JUMLAH DAUN BAYAM MERAH………………………....57

3. BERAT BASAH BAYAM MERAH………………………….52

4. BERAT KERING BAYAM MERAH…………………………58

BAB V IMPLEMENTASI DALAM PEMBELAJARAN ..............................59

BAB VI PENUTUP ........................................................................................64

A. KESIMPULAN ...............................................................................66

B. SARAN ............................................................................................68

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

xv

DAFTAR TABEL

TABEL1.1 PERBANDINGAN KANDUNGAN BAYAM MERAH DAN

BAYAM HIJAU……………………………………………………………...1

TABEL2.1 STANDAR MUTU PUPUK ORGANIK CAIR .............................. 14

TABEL2.2 KANDUNGAN ZAT HARA PADA SAPI-CAIR .......................... 17

RABEL2.3KOMPOSISI TETES TEBU ............................................................. 21

TABEL4.1 PENAMBAHAN TINGGI TANAMAN ......................................... 46

TABEL4.2 PENAMBAHAN JUMLAH DAUN ................................................ 51

TABEL4.3 BERAT BASAH BAYAM MERAH ............................................... 57

TABEL4.4BERAT KERING BAYAM MERAH .............................................. 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

xvi

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 2.1 BAYAM MERAH……………………………………………9

GAMBAR 2.2 BAGAN KERANGKA BERPIKIR…………………………..28

GAMBAR 4.1 UJI KANDUNG NITROGEN………………………………..36

GAMBAR4.2 TINGGI TANAMAN …………………………………………41

GAMBAR4.3 JUMLAH DAUN………………………………………………47

GAMBAR4.4 BERAT BASAH ………………………………………………52

GAMBAR4.5 BERAT KERING…………………………………………......58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 SILABUS……………………………………………………..70

LAMPIRAN 2 RPP……………………………………………………………79

LAMPIRAN 3 DATA HASIL PENGAMATAN…………………………….116

LAMPIRAN 4 UJI NITROGEN……………………………………………...121

LAMPIRAN 5UJI STATISTIK TINGGI TANAMAN………………….......123

LAMPIRAN 6 JUMLAH DAUN ……………………………………………124

LAMPIRAN 7 BERAT BASAH……………………………………………..125

LAMPIRAN 8 BERAT KERING……………………………………………126

LAMPIRAN 9 DATA SUHU DAN KELEMBABAN………………………127

LAMPIRAN 10GAMBAR PROSES FERMENTAS………………………..128

LAMPIRAN 11GAMBAR PROSES PENANAMAN BAYAM MERAH....129

LAMPIRAN 12GAMBAR PENIMBANGAN BERAT BASAH DAN KERING

TANAMAN BAYAM MERAH ............................................................... ……130

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) merupakan

komoditas sayuran andalan di Indonesia yang perlu dikembangkan. Pemilihan

varietas merupakan faktor yang mempengaruhi hasil produksi bayam merah.

Penanaman varietas unggul merupakan salah satu cara dalam peningkatan

produksi bayam merah. Karena besarnya variasi lingkungan tumbuh bayam

merah di Indonesia dan besarnya interaksi variasi dengan lingkungan, maka

varietas unggul yang diperlukan adalah varietas yang mempunyai

produktivitas tinggi dan varietas yang stabil dalam berinteraksi dengan

lingkungan (Rukmana, 2002). Menurut Sunarjono (2014) meningkatnya minat

masyarakat terhadap sayur-sayuran, khususnya bayam merah yang merupakan

sayuran bergizi tinggi dan digemari oleh semua lapisan masyarakat dapat

memberikan motivasi yang kuat bagi petani untuk mengusahakan dan

membudidayakan tanaman bayam merah secara intensif

Tabel 1.1 kandungan vitamin A (Morris, 2008)

Kandungan bayam hijau bayam merah

Vitamin A 9.420 mg 37.623 mg

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

2

Salah satu usaha untuk meningkatkan produksi dan kualitas tanaman

bayam merah yang baik dengan melakukan pemupukan. Bayam banyak

dipromosikan sebagai sayuran daun sumber gizi bagi penduduk di negara

berkembang. Di dalam negeri kebutuhan gizi makin hari makin bertambah

sesuai dengan kenaikan jumlah penduduk, meningkatnya usia, taraf hidup

yang lebih baik dan kesadaran akan pentingnya gizi dalam makanan sehari-

hari. Hal ini menyebabkan kenaikan permintaan produk hortikultura

khususnya tanaman bayam. Menurut data Biro Pusat Statistik bahwa pada

tahun 2012, Indonesia memproduksi sayur bayam rata-rata 155.070 ton/ha

(BPS, 2013). Salah satu hambatan dalam pertumbuhan adalah kurang

tersedianya unsur hara dalam media tumbuh yang digunakan, khususnya pada

pemnafaatan urin sapi. Karena itu untuk memenuhi kebutuhan unsur hara bagi

tanaman dilakukan dengan pemberian pupuk pada media tersebut sehingga

diharapkan pertumbuhan tanaman yang sehat dapat tercapai (Desiana dkk;

2013).

Urin sapi merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan

ketersediaan, kecukupan, dan efisiensi serapan hara bagi tanaman yang

mengandung mikroorganisme sehingga dapat mengurangi penggunaan pupuk

anorganik (N,P,K) dan meningkatkan hasil tanaman secara maksimal. Sistem

pemanfaatan limbah ternak sebagai pupuk organik pada tanaman pertanian

semakin lama semakin berkembang. Dalam upaya mengatasi masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

3

pencemaran lingkungan dan lahan pertanian tersebut, maka sistem budidaya

tanaman pertanian dengan limbah ternak terutama urin sapi kini juga mulai

digalakkan oleh beberapa peneliti, tetapi para petani masih sedikit yang

menerapkannya. Padahal jika limbah peternakan urin sapi diolah menjadi

pupuk organik mempunyai efek jangka panjang yang baik bagi tanah, yaitu

dapat memperbaiki struktur kandungan organik tanah karena memiliki

bermacam-macam jenis kandungan unsur hara yang diperlukan tanah selain

itu juga menghasilkan produk pertanian yang aman bagi kesehatan (Affandi,

2008). Menurut Lingga (1991) urin sapi memiliki potensi yaitu jenis

kandungan haranya yaitu N = 1,00%, P = 0,50% dan K = 1,50%.

Menurut Juheini (1999), sebanyak 56,67 persen peternak sapi

membuang limbah ke badan sungai tanpa pengelolaan, sehingga terjadi

pencemaran lingkungan. Urin sapi yang berada di kelurahan bayan sangat

banyak, akan tetapi urin tersebut belum di manfaatkan oleh peternak setempat.

Pencemaran ini disebabkan oleh aktivitas peternakan, terutama berasal dari

limbah yang dikeluarkan oleh ternak yaitu feses, urin, sisa pakan, dan air sisa

pembersihan ternak dan kandang (Charles, 1991; Prasetyo et al; 1993).

Adanya pencemaran oleh limbah peternakan sapi sering menimbulkan

berbagai protes dari kalangan masyarakat sekitarnya, terutama rasa gatal

ketika menggunakan air sungai yang tercemar, di samping bau yang sangat

menyengat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

4

Urin sapi dapat diolah menjadi pupuk organik cair setelah dicampur

dengan campuran tertentu. Bahan baku urin yang digunakan merupakan

limbah dari peternakan yang selama ini juga sebagai bahan buangan. Pupuk

organik cair dari urin sapi ini merupakan pupuk yang berbentuk cair tidak

padat yang mudah sekali larut pada tanah dan membawa unsur-unsur penting

guna kesuburan tanah. Namun, pupuk organik cair dari urin sapi ini juga

memiliki kelemahan, yaitu kurangnya kandungan unsur hara yang dimiliki

jika dibandingkan dengan pupuk buatan dalam segi kuantitas (Sutato, 2002).

Upaya untuk mengatasi kelemahan tersebut adalah meningkatkan

produksi volume urin yang akan diolah dengan cara memilih urin sapi sebagai

bahan bakunya. Dengan mengolah urin sapi menjadi pupuk cair dan agar lebih

meningkatkan kandungan haranya, maka perlu ditambahkan tetes tebu yang

memiliki kandungan bahan organik yang dapat meningkatkan kualitas pupuk

yang dihasilkan. Jika hanya memanfaatkan fermentasi urin saja, maka urin

yang dijadikan sebagai pupuk cair tidak begitu maksimal hasilnya pada

tanaman. Maka dari itu, proses ini memerlukan material tambahan dalam

pembuatan pupuk tersebut. Material tersebut dapat diperoleh dari tetes tebu

(Wijaya, 2008).

Tetes tebu merupakan sumber karbon dan nitrogen bagi ragi yang

didapatkan dari proses fermentasi. Prinsip fermentasi adalah proses

pemecahan senyawa organik menjadi senyawa sederhana yang melibatkan

mikrorganisme. Mikroorganisme ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

5

karbon (C) dan nitrogen (N) yang merupakan faktor penentu keberhasilan

dalam proses fermentasi. Fungsi tetes tebu dalam proses fermentasi adalah

sebagai aditif yang berfungsi untuk penyuburan mikroba, karena dalam tetes

tebu (molasse) terdapat nutrisi bagi Sacharomyces cereviceae.

Sacharomyces cereviceae berperan untuk menghancurkan material

organik yang ada di dalam urin dan tentunya juga membutuhkan nitrogen (N)

dalam jumlah yang tidak sedikit. Nitrogen (N) akan bersatu dengan mikroba

selama penghancuran material organik. Oleh karena itu dibutuhkan tambahan

material tetes tebu yang mengandung komponen nitrogen sangat diperlukan

untuk menambah kandungan unsur hara agar proses fermentasi urin

berlangsung dengan sempurna. Dalam peneliti akan diuji pengaruh

penambahan tetes tebu (molasses) pada fermentasi urin sapi terhadap

pertumbuhan bayam merah (Amaranthus tricolor L.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah penambahan tetes tebu (molasse) pada fermentasi urin sapi

berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman bayam merah

(Amaranthus tricolor L.)?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

6

2. Berapakah penambahan tetes tebu (molasse) optimal pada fermentasi

urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah

(Amaranthus tricolor L.) yang terbaik?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui bagaimana pengaruh penambahan tetes tebu (molasse)

pada fermentasi urin sapi terhadap pertumbuhan tanaman bayam

merah (Amaranthus tricolor L.)

2. Mengetahui penambahan tetes tebu (molasse) optimal pada fermentasi

urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah

(Amaranthus tricolor L.) yang terbaik.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru mengenai

pemanfaatan urin sapi dan budidaya bayam merah (Amaranthus

tricolor L.)

2. Bagi masyarakat

a) Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai

pemanfaatan urin sapi sebagai bahan dasar yang dapat

digunakan sebagai pupuk organik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

7

b) Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai

penyediaan pupuk organik cair berkualitas tinggi yang dapat

dilakukan secara mandiri serta mendapatkan alternatif

pemanfaatan urin sapi yang bernilai tinggi.

3. Bagi dunia pendidikan

a) Menjadi bahan pembelajaran mengenai peranan mikrobia

dalam fermentasi, cara bercocok tanam, dan dapat dikaitkan

dengan materi pembelajaran.

b) Pengenalan terhadap siswa-siswi tentang pemanfaatan limbah

sebagai produk baru yang bermanfaat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.)

1. Klasifikasi bayam merah

Bayam merah merupakan salah satu varietas dari Amaranthus tricolor

L. Varietas bayam unggul ada 7 macam yaitu; varietas Giri Hijau, Giti Merah,

Maksi, Raja, Betawi, Skop, dan Hijau. Beberapa varietas bayam cabut unggul

adalah Cempaka 10 dan Cempaka 20.Giti merah adalah salah satu varietas

bayam yang unggul dari A. tricolor. Ciri-ciri bayam cabut adalah memiliki

batang berwarna kemerah-merahan, dan memilki bunga yang keluar dari ketiak

cabang. Bayam cabut yang batangnya merah disebut bayam merah, sedangkan

yang batangnya putih disebut bayam putih. Tanaman bayam berasal dari daerah

Amerika yang beriklim tropis, bayam merupakan tanaman sayuran yang

dikenal dengan nama ilmiah Amaranthus sp. Kata “maranth” dalam bahasa

yunani berarti “everlasting” (abadi). Di Asia Timur dan Asia Tenggara juga

sayur bayam biasa disebut Chinese amaranth .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

9

Menurut Saparinto (2013) klasifikasi dalam sistematika tumbuhan,

tanaman bayam merah:

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisio : Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Magnoliopsida

Sub classis : Hamamelidae

Ordo : Caryphyllales

Familia : Amaranthaceae

Genus : Amaranthus

Spesies : Amaranthus tricolor L.

2. Morfologi Tanaman Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.)

Sistem perakaran bayam meram merah menyebar dangkal pada

kedalaman antara 20-40 cm dan berakar tunggang. Batang tegak, tebal,

berdaging dan banyak mengandung air. Tanaman bayam merah berbentuk

perdu (semak), tinggi tanaman dapat mencapai 1,5 sampai 2 m, berumur

semusim atau lebih. Daun bulat telur, ujung agak meruncing dan urat-urat daun

yang jelas. Daun berwarna merah, bunga berukuran kecil, berjumlah banyak

terdiri dari daun bunga 4-5 buah, benang sari 1-5, dan bakal buah 2-3 buah.

Tanaman dapat berbunga sepanjang musim. Perkawinannya bersifat uniseksual,

Gambar 2.1 Bayam merah

(2010)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

10

yaitu dapat menyerbuk sendiri maupun menyerbuk silang. Penyerbukan

berlangsung dengan bantuan angin dan serangga. Biji berukuran sangat kecil

dan halus, berbentuk bulat, dan berwarna merah coklat tua sampai mengkilap

sampai hitam kelam. Namun ada beberapa jenis bayam yang mempunyai warna

biji putih, misalnya bayam maksi yang bijinya berwarna merah (Saparinto,

2013).

3. Manfaat dan kandungan

Bayam merah memiliki banyak manfaat karena mengandung vitamin

A dan C, sedikit vitamin B, kalsium, fosfor, dan zat besi. Zat besi yang

terkandung pada bayam merah (7 mg/100 g) lebih banyak dibandingkan bayam

hijau, maka bayam merah dapat dimanfaatkan dengan baik sebagai bahan

alternatif untuk mencegah dan mengatasi anemia defisiensi zat besi (besi

merupakan penyusun sitokrom, protein yang terlibat dalam fotosintesis)

sehingga berguna bagi penderita anemia (Sunarjono, 2014).

4. Syarat tumbuh

a. Iklim

Tanaman bayam memerlukan cahaya matahari penuh. Kebutuhan

akan sinar matahari untuk tanaman bayam merah cukup besar yaitu 400 –

800 lux. Suhu rata – rata 20 – 32°C (Saparinto, 2013). Kelembaban udara

yang cocok untuk tanaman bayam antara 40% - 60%. Curah hujan 1000 –

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

11

2000 mm/tahun dengan kelembaban diatas 60% (Fazria, 2011). Tanaman

bayam dapat tumbuh optimal pada ketinggian 0 – 700 meter. Namun pada

umumnya tanaman ini lebih baik tumbuh di dataran tinggi yang bersuhu

rendah (Hadisoeganda, 1996).

b. Tanah

Bayam dapat tumbuh sepanjang tahun, baik di dataran rendah

maupun di dataran tinggi. pH yang baik untuk pertumbuhannya antara 6-

7. Di bawah pH 6, tanaman bayam akan kerdil, sedangkan di atas pH 7,

tanaman akan menjadi klorosis (warnanya putih kekuning-kuningan),

terutama pada daun yang masih muda (Ariyanto, 2008). Tanaman bayam

sangat reaktif terhadap ketersediaan air di dalam tanah. Bayam termasuk

tanaman yang membutuhkan air yang cukup, kelerangan lahan untuk

budidaya tanaman bayam adalah sekitar 15° – 45°. Tanaman bayam

tumbuh di semua jenis tanah seperti ultisol, inceptisol, andisol, dan

entisol. Pemberian air yang cukup, aerasi yang optimal dapat

meningkatkan produksi daun bayam. Namun struktur tanah yang keras

akan menyebabkan daun tanaman layu dan tidak produktif

(Hadisoeganda, 1996).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

12

B. Pupuk

1. Pupuk organik

Pupuk organik merupakan pupuk yang memiliki senyawa organik

dengan perbandingan C atau N yang ada dalam tanah. Senyawa tersebut dapat

digunakan untuk merangsang penyebaran nutrisi yang sulit masuk ke dalam

tubuh mikroorganisme. Perbandingan seimbang banyak mikroorganisme yang

mati dapat terurai kembali menjadi unsur-unsur nutrisi untuk kesuburan tanah.

Pupuk organik mempunyai kompisisi unsur hara yang lengkap tetapi jumlah

tiap jenis unsur hara tersebut rendah. Pada umumnya pupuk organik

mengandung N, P, K dalam jumlah yang rendah tetapi bisa menambahkan

unsur hara mikro esensial. Sebagai bahan pembenah tanah, bahan organik

mempunyai kontribusi dalam mencegah erosi, pergerakan tanah, dan

memperbaiki struktur tanah. Bahan organik juga memacu perkembangan

bakteri dalam biota tanah (Sutedjo, 2010).

2. Pupuk Organik Cair

a. Kriteria Pupuk Cair Yang Baik

Pupuk organik cair adalah larutan dari hasil pembusukan bahan – bahan

organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang

kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Kelebihan dari pupuk organik

ini adalah mampu menyediakan hara secara cepat, tidak merusak tanah dan

tanaman meskipun sudah digunakan terus menerus. Selain itu, pupuk ini juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

13

memiliki bahan pengikat sehingga larutan pupuk yang diberikan ke

permukaan tanah bisa langsung dimanfaatkan oleh tanaman. Pupuk cair lebih

mudah diserap oleh tanaman karena unsur-unsur di dalamnya sudah terurai.

Tanaman menyerap hara melalui akar dan daun. Pemanfaatan pupuk cair tidak

hanya diberikan di sekitar tanaman, tapi juga di bagian daun – daun

(Hadisuwito, 2012).

Standar kualitas pupuk organik cair berdasarkan Peraturan Menteri

Pertanian No.70/Permentan/SR.140/10/2011 dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 2.1 Standar mutu pupuk organik cair (Permentan, 2011)

Parameter

Satuan Standar mutu

C – Organik % Min 6

Ph - 4 – 9

N, P, K % 3 – 6

Mn, Cu, Zn ppm 250 – 5000

Fe Total ppm 90 – 900

Fe tersedia ppm 5- 50

Co ppm 5 – 20

Mo ppm 2- 10

La, Ca ppm 0

C. Kandungan nutrien pada pupuk cair

Pupuk organik cair merupakan salah satu jenis pupuk yang banyak

beredar di pasaran. Pupuk organik cair kebanyakan diaplikasikan melalui daun

yang mengandung hara makro dan mikro esensial (N, P, K, S Ca, Mg, B, Mo,

Cu, Fe, Mn, dan bahan organik). Pupuk organik cair mempunyai beberapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

14

manfaat diantaranya dapat mendorong dan meningkatkan pembentukan

klorofil daun. Pupuk organik merupakan pupuk dengan bahan dasar yang

diambil dari alam dengan jumlah dan jenis unsur hara yang terkandung secara

alami. Dapat dikatakan bahwa pupuk organik merupakan salah satu bahan

yang sangat penting dalam upaya memperbaiki kesuburan tanah, dalam arti

produk pertanian yang dihasilkan terbebas dari bahan-bahan kimia yang

berbahaya bagi kesehatan manusia sehingga aman dikonsumsi.

Banyaknya kandungan unsur hara yang ada di dalam lahan pertanian

dapat dilihat secara sederhana dari penampakan visual warna tanaman.

Misalnya ada tanaman yang kelihatan hijau sementara yang lainnya terlihat

kekuningan. Tanaman hijau menggambarkan bahwa tanah tersebut

mempunyai cukup unsur hara, sedangkan tanaman yang berwarna kuning

biasanya menunjukkan bahwa tanah tersebut tidak cukup mempunyai unsur

hara. Untuk memudahkan unsur hara dapat diserap tanah dan tanaman bahan

organik dapat dibuat menjadi pupuk cair terlebih dahulu.Pupuk cair

menyediakan nitrogen dan unsur mineral lainnya yang dibutuhkan untuk

pertumbuhan tanaman, seperti halnya pupuk nitrogen kimia. Kehidupan

mikroorganisme di dalam tanah juga terpacu dengan penggunaan pupuk cair.

Pupuk cair lebih mudah terserap oleh tanaman karena unsur-unsur di

dalamnya sudah terurai. Tanaman menyerap unsur hara terutama melalui akar,

namun daun juga punya kemampuan menyerap unsur hara, sehingga ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

15

manfaatnya apabila pupuk cair tidak hanya diberikan di sekitar tanaman, tapi

juga di bagian daun-daun (Suhedi, 1995).

a. Hara Nitrogen (N)

Kandungan nitrogen dalam tanaman paling banyak dibanding hara

mineral yang lain, yaitu sebanyak 2-4% dari berat kering tanaman.

Kecuali dalam bentuk yang melalui proses fiksasi nitrogen pada tanaman

legume, tanaman menyerap nitrogen dalam bentuk ion nitrat (NO3-) atau

ion amonium (NH4-). Nitrogen berperan penting sebagai penyusun

klorofil, yang menjadikan daun berwarna hijau. Warna daun ini

merupakan petunjuk yang baik suatu tanaman. Kandungan nitrogen yang

tinggi menjadikan dedaunan lebih hijau dan mampu bertahan lama,

sehingga untuk sejumlah tanaman menyebabkan keterlambatan ini sampai

pada tingkat yang tidak menguntungkan bagi tanaman, maka dapat

menyebabkan tanaman mengalami gagal panen. Tanaman yang kaya

nitrogen akan memperlihatkan warna daun kuning pucat sampai hijuan

kemerahan, sedangkan jika kelebihan unsur nitrogen akan berwarna hijau

kelam (Poerwowidodo, 1996).

b. Hara Fosfor (P)

Fosfor (P) merupakan unsur hara esensial tanaman. Tidak ada unsur

lain yang dapat mengganti fungsinya di dalam tanaman, sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

16

tanaman harus mendapatkan atau mengandung P secara cukup untuk

pertumbuhannya secara normal. Fungsi penting fosfor di dalam tanaman

yaitu dalam proses fotosintesis, respirasi, transfer dan penyimpanan

energi, pembelahan dan pembesaran sel serta proses-proses di dalam

tanaman lainnya (Winarso, 2005). Fosfor juga mempunyai peran penting

dalam membrane sel tanaman, tempat fosfor tersebut terikat pada molekul

lipida yang merupakan senyawa yang dikenal sebagai fosfolipida

(Samekto, 2008). P dalam tanaman berfungsi dapat mempercepat

pertumbuhan akar semai, dapat mempercepat serta memperkuat

pertumbuhan tanaman muda menjadi tanaman dewasa, dapat

mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, dapat meningkatkan

biji-bijian. Sumber zat fosfat berada di dalam tanah sebagai fosfat mineral

yang kebanyakan dalam bentuk batu kapur fosfat, sisa-sisa tanaman,

bahan organik, dan dalam bentuk pupuk buatan (Sutejo, 1990).

c. Hara Kalium (K)

Kalium merupakan unsur kedua terbanyak setelah nitrogen dalam

tanaman. Kadarnya 4 - 6 kali besar dibanding P, Ca, Mg, dan S. Kalium

diserap dalam bentuk kation K monovalensi dan tidak terjadi transformasi

K dalam tanaman. Bentuk utama dalam tanaman adalah kation K

monovalensi. Kation ini unik dalam sel tanaman. Unsur K sangat

berlimpah dan mempunyai energi hidrasi rendah sehingga tidak

menyebabkan polarisasi molekul air. Jadi, unsur ini minimal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

17

berinterverensi dengan fase pelarut dari kloroplas. Kekurangan kalium

dapat menghambat pertumbuhan tanaman, daun tampak -keriting dan

mengkilap. Selain itu, juga dapat menyebabkan tangkai daun lemah

sehingga mudah terkulai (Pranata, 2004).

D. Urin sapi

1. Kandungan urin sapi

Pengelolaan limbah cair peternakan sapi masih sangat kurang di

tingkat daerah pedesaan. Padahal jika dikaji lebih dalam lagi kandungan unsur

N, P, K di dalam kotoran cair lebih banyak dibandingkan dengan kotoran

padat. Berikut adalah tabel kandungan saat hara pada kotoran sapi cair:

Tabel 2.2 Kandungan saat hara pada kotoran ternak sapi-cair (Lingga, 2004)

Bentuk

kotoran

Nitrogen

(%)

Fosfor

(%)

Kalium

(%)

Air

(%)

unsur hara

mikro (%)

Sapi- cair 0.50 1.00 1.50 92 5

Selain itu banyak penelitian, yang menyatakan bahwa urin sapi

mengandung zat perangsang tumbuh yang dapat digunakan sebagai pengatur

tumbuh diantaranya adalah IAA (Priantyo, 2002). Urin sapi memiliki bau yang

khas sehingga dapat mencegah serangan berbagai hama pada tanaman

(Phrimantoro, 2002). Pemanfaatan urin ini dapat digunakan sebagai pupuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

18

organik cair yang sangat berguna bagi pertanian. Pupuk organik cair adalah

jenis pupuk yang berbentuk cair tidak padat yang mudah sekali larut pada tanah

dan membawa unsur-unsur penting guna kesuburan tanah.

2. Pemanfaatan Urin Sebagai Pupuk

Urin sapi merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan

ketersediaan serapan hara bagi tanaman yang mengandung mikroorganisme

sehingga dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik (N,P,K) dan

meningkatkan hasil tanaman secara maksimal. Sistem pemanfaatan limbah

ternak sapi sebagai pupuk organik pada tanaman pertanian semakin lama

semakin berkembang. Dalam upaya mengatasi masalah pencemaran lingkungan

dan lahan pertanian tersebut, maka sistem budidaya tanaman pertanian dengan

limbah ternak terutama urin sapi kini juga mulai digalakkan oleh beberapa

peneliti, tetapi para petani masih sedikit yang menerapkannya. Padahal jika

limbah peternakan urin sapi diolah menjadi pupuk organik mempunyai efek

jangka panjang yang baik bagi tanah, yaitu dapat memperbaiki struktur

kandungan organik tanah karena memiliki bermacam-macam jenis kandungan

unsur hara yang diperlukan tanah selain itu juga menghasilkan produk pertanian

yang baik bagi kesehatan (Affandi, 2008).

3. Proses Fermentasi

Fermentasi merupakan proses pemecahan senyawa organik menjadi

senyawa sederhana yang melibatkan mikroorganisme. Fermentasi merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

19

segala macam proses metabolisme (enzim, jasad renik secara oksidasi, reduksi,

hidrolisa, atau reaksi kimia lainnya) yang melakukan perubahan kimia pada

suatu subsrat organik dengan menghasilkan produk akhir. Prinsip dari

fermentasi ini adalah bahan organik dihancurkan oleh mikroba dalam kisaran

temperatur dan kondisi tertentu yaitu fermentasi. Studi tentang jenis bakteri

yang respon untuk fermentasi telah dimulai sejak tahun 1892 sampai sekarang.

Ada dua tipe bakteri yang terlibat yaitu bakteri fakultatif yang mengkonversi

selulosa menjadi glukosa selama proses dekomposisi awal dan bakteri obligat

yang respon dalam proses dekomposisi akhir dari bahan organik yang

menghasilkan bahan yang sangat berguna dan alternatif energi pedesaaan.

Fermentasi sering didefinisikan sebagai proses pemecahan karbohidrat

dan asam amino secara anaerobik yaitu tanpa memerlukan oksigen. Karbohidrat

terlebih dahulu akan dipecah menjadi unit - unit glukosa dengan bantuan enzim

amilase dan enzim glukosidase, dengan adanya kedua enzim tersebut maka pati

akan segera terdegradasi menjadi glukosa, kemudian glukosa tersebut oleh

khamir akan diubah menjadi alkohol (Affandi, 2008).

Akan tetapi fermentasi urin sebagai pupuk organik cair yang dilakukan

oleh bakteri ternyata juga terdapat beberapa kelemahan, diantaranya tidak

semua N diubah menjadi bentuk yang mudah diserap akan tetapi dipergunakan

oleh bakteri-bakteri itu sendiri untuk keperluan hidupnya. Upaya untuk

mengatasi kelemahan tersebut adalah dengan mengolahnya menjadi pupuk cair

dan agar lebih meningkatkan kandungan haranya, maka perlu ditambahkan tetes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

20

tebu yang memiliki kandungan bahan organik yang dapat meningkatkan

kualitas pupuk yang dihasilkan. Jika hanya memanfaatkan fermentasi urin saja,

maka fermentasi urin yang dijadikan sebagai pupuk cair tidak begitu maksimal

hasilnya pada tanaman. Maka dari itu, proses ini memerlukan material

tambahan dalam pembuatan pupuk tersebut. Material tersebut dapat diperoleh

dari tetes tebu (molasse). Menurut penelitian Kurniadinata (2008), pupuk cair

dari urin sapi harus melalui proses fermentasi terlebih dahulu, kurang lebih 7

hari pupuk cair urin sapi dapat digunakan dengan indikator pupuk cair terlihat

bewarna kehitaman dan bau yang tidak terlalu menyengat. Dalam proses

fermentasi urin sapi menggunakan 1% dekomposer yang bertujuan untuk

mempercepat proses fermentasi.

Menurut penelitian Soleh (2012), pupuk cair sudah dapat digunakan

setelah melalui beberapa proses selama 14 hari dengan indikator bau ureum

pada urin sudah berkurang atau hilang. Proses fermentasi yang dilakukan

dengan menambahkan agen hayati sebanyak 2%.

E. Tetes Tebu ( molasse)

Tetes tebu merupakan hasil samping industri gula yang mengandung

senyawa nitrogen, trace element dan kandungan gula yang cukup tinggi

terutama kandungan sukrosa sekitar 34% dan kandungan total karbon sekitar

37% (Suatuti, 1998). Tetes tebu (molasse) adalah sejenis sirup yang merupakan

sisa dari proses pengkristalan gula pasir. Molasse tidak dapat dikristalkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

21

karena mengandung glukosa dan fruktosa yang sulit untuk dikristalkan.

Komposisi tetes tebu (molasse) mempunyai rentangan batas yang luas dan sulit

untuk menentukan mengenai nilai atau jumlah persentasenya.Berikut adalah

tabel data yang diambil berdasarkan jumlah rata-rata produksi tetes tebu

(molasse) yang diproduksi dari berbagai daerah menurut Academic Press Inc

dalam Huda, 2013 :

Tabel 2.3 Komposisi tetes tebu (molasse)

Komponen interval Nilai

persentase

(%)

Air 17-25 20

Sukrosa 30-40 35

Dextrose(glukosa) levulosa (fruktosa),other

reducing

4-9 7

Substance other carbohydrates ash 5-12 9

Nitrogen Coumpound 1-5 3

Asam Non Nitrogen 2- 5 4

Was, sterol, and phospholipids 7 – 15 12

Pigmen 2 -6 4.5

Vitamin – vitamin 2-6 5

Tetes tebu merupakan sumber karbon dan nitrogen bagi ragi. Prosesnya

merupakan proses fermentasi. Prinsip fermentasi adalah proses pemecahan

senyawa organik menjadi senyawa sederhana yang melibatkan mikrorganisme.

Mikroorganisme ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan karbon (C) dan

nitrogen (N) yang merupakan faktor penentu keberhasilan dalam proses

fermentasi. Tetes tebu berfungsi untuk fermentasi urine sapi dan menyuburkan

mikroba yang ada di dalam tanah, karena dalam tetes tebu (molasse) terdapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

22

nutrisi bagi Sacharomyces cereviceae. S. cereviceae merupakan kelompok

mikroba yang tergolong dalam khamir (yeast).Taksonomi dari pada S.

cereviceae adalah sebagai berikut:

Kingdom : Fungi

Division : Ascomycota

Class : Ascomycetes

Ordo : Sacharomycetales

Familia : Sacharomycetaceae

Genus : Sacharomyces

Species : Sacharomyces cerevisiae

S. cereviceae bertugas untuk menghancurkan material organik yang ada

di dalam urin dan tentunya juga membutuhkan nitrogen (N) dalam jumlah yang

tidak sedikit. Nitrogen (N) akan bersatu dengan mikroba selama penghancuran

material organik. Oleh karena itu dibutuhkan tambahan material tetes tebu yang

mengandung komponen nitrogen sangat diperlukan untuk menambah

kandungan unsur hara agar proses fermentasi urin berlangsung dengan

sempurna. Selain itu, berdasarkan kenyataan bahwa tetes tebu tersebut

mengandung karbohidrat dalam bentuk gula yang tinggi (64%) disertai berbagai

nutrien yang diperlukan mikroorganisme juga dapat meningkatkan kecepatan

proses produksi pengolahan urin sapi menjadi pupuk dalam waktu yang relatif

singkat (Wijaya, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

23

Molasse adalah hasil samping yang berasal dari pembuatan gula tebu

(Saccharum officinarum L.). Molasse kaya akan biotin, asam pantotenat,

tiamin, fosfor, dan sulfur. Molasse digunakan secara luas sebagai sumber

energi untuk denitrifikasi, fermentasi anaerobik, pengolahan limbah aerobik,

dan diaplikasikan pada budidaya perairan. Karbohidrat dalam molasse siap

digunakan untuk fermentasi tanpa perlakuan terlebih dahulu karena sudah

berbentuk gula (Hidayat et al, 2006).

Molasse mengandung nutrisi cukup tinggi untuk kebutuhan

mikroorganisme, sehingga dapat dijadikan bahan alternatif untuk sumber energi

dalam media fermentasi. Sumber energi berguna untuk pertumbuhan sel

mikroorganisme (Kusmiati et al; 2007). Selanjutnya dijelaskan oleh

Simanjuntak (2009), molasse banyak mengandung gula dan asam-asam

organik. Kandungan gula pada molasse terutama sukrosa berkisar 48-55%,

sehingga cukup potensial untuk fermentasi asam asetat yang merupakan sumber

glukosa utama bagi bakteri (Huda, 2013). Komposisi nutrisi molasse dalam 100

% bahan kering adalah 0.3 % lemak kasar, 0.4 % serat kasar, 84.4 % BETN,

3.94 % protein kasar dan 11% abu (Sutardi, 1981).

Penelitian sebelumnya menggunakan molasse pernah dilakukan oleh

Huda (2013) bahwa penggunaan molasse sebanyak 60 ml meningkatkan

kandungan nitrogen dari 0.137% menjadi 0.362% dan besar peningkatannya

yaitu 164.23%. Penelitian lain yang dilakukan oleh Setyawati dan Rahman

(2010) bahwa sumber energi yang paling bagus untuk fermentasi yaitu molasse

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

24

dibandingkan gula pasir dan gula jawa dan hasil penelitian menunjukkan lama

waktu fermentasi yang optimal yaitu 14 hari dengan hasil nitrogen yaitu

3.745% pada penggunaan molasse sebanyak 50 ml.

F. Penelitian Yang Relevan

Adapun penelitian yang relevan adalah sebagai berikut :

No Peneliti Judul/ permasalahan Hasil

1. Supriyanto, 2014 Pengaruh Berbagai Dosis

Pupuk Organik Cair Urin

Sapi Terhadap

Pertumbuhan Semai Jabon

Merah

(Anthocephalus

macrophyllus (Roxb.)

Havil)

pertumbuhan tertinggi pada semai

jabon diperoleh pada perlakuan M1

dengan dosis POC urin sapi 150

ml/L air dengan rata-rata

pertumbuhan tinggi tanaman yaitu

6,38 cm, sedangkan pertumbuhan

terendah terdapat pada perlakuan

M0 yaitu 2,52 cm dengan perlakuan

tanpa pemberian POC Urin Sapi.

2. Kirani, 2013 Pertumbuhan dan Hasil

Tiga Varietas Bayam

(Amaranthussp.) Pada

Berbagai Macam Media

Tanam Secara

Hidroponik.

Varietas Giti Merah dan

penggunaan media arang sekam

berpengaruh lebih baik terhadap

tinggi tanaman, jumlah daun, luas

daun, panjang akar, bobot segar

tanaman, dan bobot kering tanaman

pada tanaman bayam secara

hidroponik.

3. Hastuti dkk., 2012 Opimalisasi Pupuk Cair

Urin Sapi Bunting Dan

Slury Biogas Metode

Nanometer Untuk

Meningkatkan

Produktivitas

Rumput Gajah

Pemupukan pupuk cair urin sapi

bunting menunjukkan produktivitas

optimal pada dosis 0,5ml/liter air

sedangkan pupuk cair organik

bahan dasar slury memberikan

produktivitas optimal pada dosis

3ml/liter air

4 Huda, 2013 Pembuatan Pupuk

Organik Cair Dari Urin

Sapi Dengan Aditif Tetes

Tebu (Molasse) Metode

kadar n-total yang didapatkan

masing-masing sampel adalah 0,137

%, 0,149 %, 0,303 %, 0,339 % dan

0,362 %. Dari hasil tersebut maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

25

Fermentasi dapat dikatakan bahwa urin sapi

dapat digunakan sebagai pupuk

organik cair bermutu tinggi, rasio

volume optimal tetes tebu terdapat

pada sampel E, dan peningkatan

kadar Nitrogen pada penelitian ini

adalah sebesar 0,225 %.

5. Mappanganro dkk.,

2010

Pertumbuhan Dan

Produksi Tanaman

Stroberi Pada Berbagai

Jenis Dan Konsentrasi

Pupuk Organik Cair Dan

Urin Sapi Dengan

Sistem Hidroponik Irigasi

Tetes

Pupuk organik cair sapi

memberikan hasil terbaik pada

tinggi tanaman dan

jumlah daun tanaman stroberi,

Penambahan urin sapi (50 mL

L-1) memberikan hasil terbaik

terhadap pertumbuhan dan produksi

tanaman stroberi. Pupuk

organik cair sapi (6 mL L-1) dan

urine sapi (50 mL L-1) memberikan

hasil terbaik pada tinggi

tanaman dan jumlah daun,

6 Susetyo, 2013 Pemanfaatan Urin Sapi

Sebagai Poc (Pupuk

Organik Cair) Dengan

Penambahan Akar Bambu

Melalui Proses Fermentasi

Dengan Waktu Yang

Berbeda

Kandungan N paling tinggi terdapat

pada perlakuan X2Kc (penambahan

konsentrasi akar bambu 2% dari

urin sapi melalui proses fermentasi

14 hari), perlakuan yang

menghasilkan kandungan P

(Fospor) paling tinggi terdapat pada

perlakuan X2Kc (penambahan

konsentrasi akar bambu 2% dari

urin sapi) dan perlakuan yang

menghasilkan kandungan K

(Kalium) paling tinggi terdapat pada

perlakuan X2Kc (penambahan

konsentrasi akar bambu 2% dari

urin sapi).

G. Kerangka Berpikir

Meningkatnya kebutuhan sayuran berjalan seiring dengan jumlah

penduduk yang semakin meningkat dan tingkat kesadaran penduduk untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

26

mengkonsumsi sayuran dalam porsi dan komposisi gizi yang seimbang. Hal ini

menyebabkan kenaikan permintaan produk hortikultura khususnya tanaman

bayam. Menurut data Biro Pusat Statistik bahwa pada tahun 2012, Indonesia

memproduksi sayur bayam rata-rata 155.070 ton/ha (BPS, 2013). Salah satu

hambatan dalam pertumbuhan adalah kurang tersedianya unsur hara dalam

media tumbuh yang digunakan. Karena itu untuk memenuhi kebutuhan unsur

hara bagi tanaman dilakukan dengan pemberian pupuk pada media tersebut

sehingga diharapkan pertumbuhan tanaman yang sehat dapat tercapai (Desiana,

dkk. 2013).

Urin sapi merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan

ketersediaan serapan hara bagi tanaman yang mengandung mikroorganisme

sehingga dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik (N,P,K) dan

meningkatkan hasil tanaman secara maksimal. Upaya untuk mengatasi

kelemahan tersebut adalah meningkatkan produksi urin yang akan diolah

dengan cara memilih urin sapi sebagai bahan bakunya. Dengan mengolah urin

sapi menjadi pupuk cair dan agar lebih meningkatkan kandungan haranya,

maka perlu ditambahkan tetes tebu yang memiliki kandungan bahan organik

yang dapat meningkatkan kualitas pupuk yang dihasilkan. Jika hanya

memanfaatkan fermentasi urin saja, maka urin yang dijadikan sebagai pupuk

cair tidak begitu maksimal hasilnya pada tanaman.Maka dari itu, proses ini

memerlukan material tambahan dalam pembuatan pupuk tersebut.Material

tersebut dapat diperoleh dari tetes tebu (Wijaya, 2008).Fungsi tetes tebu dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

27

proses fermentasi adalah sebagai sumber karbon yang berfungsi untuk

penyuburan mikroba, karena dalam tetes tebu (molasse) terdapat nutrisi bagi

bakteri Sacharomyces cereviceae. S. cereviceae berperan untuk menghancurkan

material organik yang ada di dalam urin dan tentunya S. cereviceae juga

membutuhkan nitrogen (N) dalam jumlah yang tidak sedikit untuk nutrisi

mikroba. Nitrogen (N) akan bersatu dengan mikroba selama penghancuran

material organik. Oleh karena itu dibutuhkan tambahan material tetes tebu yang

mengandung komponen nitrogen untuk menambah kandungan unsur hara agar

proses fermentasi urin berlangsung dengan sempurna dan bisa digunakan

sebagai pupuk organik cair bagi tanaman. Bagan kerengka berpikir sebagai

berikut:

Gambar 2.2 Bagan kerangka berpikir

Masyarakat :

- Kebutuhan sayur

meningkat

Unsur hara

(N,P,K)

Bayam merah (

Amaranthus tricolor

L.)

urin sapi

fermentasi

Tetes

tebu

Parameter pertumbuhan

(tinggi tanaman, jumlah daun,

berat basah, berat kering)

Pemanfaatan

limbah organik

Gambar 2.2 kerangaka berpikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

28

H. Hipotesa

Berdasarkan kerangka berpikir diatas, maka hipotesa sementara dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penambahan tetes tebu (molasse) pada fermentasi urin sapi

berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman bayam merah

(Amaranthus tricolor L.).

2. Penambahan tetes tebu (molasse) 60 ml pada fermentasi urin sapi dapat

menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus

tricolor L.) yang terbaik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen, yang

dapat didefinisikan sebagai kegiatan terperinci yang direncanakan untuk

menghasilkan data (Suparno, 2011). Penelitian ini bertujuan untuk melihat

apakah ada pengaruh penambahan tetes tebu pada fermentasi urin sapi terhadap

pertumbuhan bayam merah. Adapun variabel-variabel yang digunakan sebagai

berikut :

1. Variabel bebas : penambahan tetes tebu (molasse) 20ml, 40ml, 60ml

pada fermentasi urin sapi.

2. Variabel terikat : pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus

tricolor L.) yang meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah

dan berat kering.

3. Variabel kontrol : benih tanaman bayam merah, umur tanaman dan

waktu penyiraman, volume air penyiraman, suhu dan kelembaban

udara, volume pemberian pupuk cair

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

30

B. Batasan Masalah

Dalam penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa batasan

penelitian antara lain sebagai berikut :

1. Tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) varietas Gitimerah

2. Tetes tebu (molasse) berupa cairan kental berwarna hitam pekat yang

merupakan sisa dari proses pengkristalan gula pasir. Tetes tebu

diperoleh dari tokoh pertanian Tajem.

3. Urin sapi yang digunakan berasal dari peternakan sapi dari kelurahan

Bayan.

4. Parameter pertumbuhan yang diukur dan diamati meliputi tinggi

tanaman, jumlah daun, berat basah, berat kering.

C. Alat dan bahan

Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian

Bahan

1. urin sapi

2. benih bayam merah (Amaranthus tricolor L.) var. Gitimerah

3. tetes tebu

Alat

1. gelas ukur besar 1000 ml

2. pipet volum 10 ml

3. propipet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

31

4. timbangan analitik Acis

5. pengaduk, hygrometer (HAar-Bye Hygro)

6. thermometer

7. polybag 35 cm x 35 cm

8. cetok

9. mistar dan alat tulis

D. Cara Kerja

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 6 April 2016 sampai 30 April

2016 di kebun Anggur Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma.

Pelaksanaan penelitian ini meliputi beberapa tahapannya itu persiapan media,

penyiapan bibit sekaligus penyemaian, pembuatan pupuk organik cair (urin

sapi) dengan metode fermentasi, aklimatisasi, pemupukan, pemeliharaan dan

tahap pengambilan data. Berikut ini adalah tahapan yang dilakukan dalam

penelitian :

1. Penyiapan media

Wadah tanam yang digunakan dalam penelitian ini adalah polybag

berukuran 35 cm x 35 cm, dan berwarna hitam. Media tanam yang

digunakan dalam penelitian ini adalah tanah humus dengan masing- masing

polybag sebanyak 6 kg.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

32

2. Penyiapan bibit

Benih bayam merah yang digunakan adalah varietas Gitimerah

sebelum melakukan penelitian, benih bayam merah terlebih dahulu

disemai. Wadah tanam yang digunakan untuk penyemaian (Lampiran 11)

adalah polybag berukuran 35 x 35 cm, dan berwarna hitam dengan media

tanamnya adalah tanah humus. Ciri umum tanah humus berwarna

kehitaman. Benih bayam merah dimasukkan ke dalam polybag sedalam 1

cm, tutup permukaanya dengan media tanam. Penyiraman dilakukan setiap

sore. Benih akan tumbuh menjadi bibit bayam merah maksimal 1,5

minggu. Waktu yang diperlukan untuk memindahkan bibit bayam merah

dari polybag pembibitan ke dalam polybag perlakuan adalah 3 hari.

3. Fermentasi urin sapi

Pupuk organik cair yang digunakan dalam penelitian ini adalah

fermentasi urin sapi dengan penambahan tetes tebu (lampiran 10) masing-

masing 20 ml, 40 ml, 60 ml. Untuk pembuatan pupuk organik cair

sebanyak 700 mL urin sapi dimasukkan ke dalam botol kemudian

ditambahkan tetes tebu (molasse) sebanyak 20 mL. Botol ditutup rapat dan

didiamkan selama 14 hari 14 malam. Akhir proses fermentasi ditandai

dengan warna urin sapi menjadi coklat kehitaman serta bau urinnya hilang.

Setelah hari ke-15 fermentasi urin sapi dituangkan dalam Erlenmeyer dan

diaduk menggunakan pengaduk selama 10-15 menit untuk mengurangi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

33

kadar ammonia. Pada pembuatan pupuk organik cair dengan penambahan

tetes tebu 40 ml dan 60 ml, tetes tebu yang ditambahkan dalam proses

fermentasi masing - masing 40 ml dan 60 ml kemudian difermentasi.

Proses fermentasi sama dengan perlakuan penambahan tetes tebu 20 ml.

Untuk kontrol urin sapi sebanyak 700 ml dimasukkan dalam botol

kemudian ditutup rapat tanpa penambahan apapun.

4. Aklimatisasi

Aklimatisasi dilakukan selama 3 hari, mulai dari pemindahan bibit

tanaman sampai diberi perlakukan fermentasi urin sapi (Lampiran 11).

Aklimatisasi dilakukan untuk memberikan penyesuaian atau adaptasi

terhadap tanaman setelah pemindahan ke polybag.

5. Pemupukan

Pemupukan pada tanaman bayam merah dilakukan setelah

aklimatisasi. Pemupukan dilakukan 2 hari sekali selama jangka waktu 1

bulan dengan perbandingan pemberian pupuk adalah 1 : 2 (Lampiran 10).

Pemberian pupuk masing – masing polybag sebanyak 5 ml pupuk organik

cair diencerkan dengan akuades sebanyak 10 ml.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

34

6. Pemeliharaan tanaman bayam merah, meliputi :

Penyiraman

Penyiraman adalah salah satu factor penentu keberhasilan dalam

penelitian ini. Penyiraman dilakukan setiap hari yaitu pagi dan sore.

Banyaknya air yang disiram setiap polybag adalah 100 ml. Media

tanam dalam polybag tanaman bayam merah harus selalu diperhatikan

agar tetap terjaga dan tidak mengalami kekurangan atau kelebihan air.

Kelembaban dan suhu udara (Lampiran 9) juga harus diperhatikan,

pengukuran kelembaban udara dan suhu udara menggunakan alat

higrometer dan termometer.

Penyiangan

Penyiangan dilakukan secara manual yaitu dengan mencabut

gulma yang tumbuh disekitar polybag maupun lahan sekitarnya dan

selalu ada pengecekan dan jenis- jenis hama yang menyerang tanaman.

7. Pengambilan Data

Pengamatan pada tanaman bayam merah dilakukan dua hari sekali

dengan mengukur tinggi tanaman dan jumlah daun. Untuk memperoleh

data pada penelitian ini, maka pengamatan dilakukan selama 1 bulan.

Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dengan menggunakan mistar dari

pangkal batang diatas permukaan tanah menuju ujung tanaman.

Perhitungan jumlah daun dimulai saat pemindahan ke polybag besar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

35

dengan menghitung jumlah daun yang sudah terbuka sempurna.

Pemanenan tanaman bayam ini dengan cara dicabut dan diusahakan agar

akarnya tidak patah. Pengukuran berat basah setiap perlakuan setelah

dipanen dengan menggunakan timbangan analitik dengan cara

membersihkan akar tanaman dari tanah sebelum ditimbang (Lampiran 12)

8. Uji pupuk

Uji pupuk dilakukan di Pusat Antar Universitas (PAU) UGM

Yogyakarta yang dilaksanakan pada tanggal 27 April 2016. Kandungan

unsur hara yang diuji adalah nitrogen (N) (Lampiran 4).

E. Metode analisis data

Setelah data diperoleh, maka dilakukan pengujian. Pengujian data

dilakukan dengan uji anova. Uji anova bertujuan untuk mengetahui apakah data

berbeda secara statistik atau tidak. Dalam penelitian ini menggunakan uji F One

Factor Within Subject Design dengan aplikasi SPPS versi 16 (Lampiran 5-8).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

36

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kandungan Unsur Nitrogen pada Fermentasi Urin Sapi

Dalam pupuk umumnya terkandung 3 unsur hara paling utama bagi

pertumbuhan yaitu N (nitrogen), P (posfor), K (kalium). Unsur hara tersebut,

khususnya nitrogen akan diuji terlebih dahulu sebelum diaplikasi ke tanaman

bayam merah. Kandungan yang terdapat di dalam pupuk merupakan unsur hara

esensial yang dibutuhkan oleh tanaman dalam pertumbuhan. Hasil uji N

(nitrogen) pada fermentasi urin sapi dengan penambahan tetes tebu melalui

proses fermentasi selama 14 hari adalah:

Gambar. 4.1 Uji kandungan nitrogen pada fermentasi urin sapi

0

0,2

0,4

0,6

0,8

1

1,2

kontrol 20 ml 40 ml 60 ml

Kan

du

nga

n N

itro

gen

(%

)

Penambahan Tetes Tebu

0.73

0.97 0.91

0.96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

37

Pada Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa rata-rata kandungan nitrogen pada

fermentasi urin sapi setiap penambahan tetes tebu 20 ml, 40 ml, 60 ml lebih

tinggi daripada kontrol. Hal ini terlihat dari Gambar 4.1 yang menunjukkan

bahwa kandungan nitrogen tertinggi terdapat pada perlakuan 20 ml yaitu 0.97%

dan kandungan paling rendah terdapat pada perlakuan kontrol yaitu 0.73%.

Kandungan nitrogen pada pupuk organik cair fermentasi urin sapi belum

memenuhi standar teknis Permentan No.70/Permentan/SR.140/10/2011 karena

syarat pupuk secara umum khususnya unsur hara nitrogen adalah 3 – 6 %.

Kandungan nitrogen masih cukup rendah walaupun masa fermentasi

sudah dilakukan selama 14 hari. Menurut Lingga (2004), urin sapi memiliki

potensi yaitu jenis kandungan haranya yaitu N = 1.00%, P = 0.50% dan K =

1.50%. Walaupun unsur nitrogen 1% tetapi pada Gambar 4.1 kandungan unsur

nitrogen rendah hanya 0.73%. Komponen yang terpenting dan berperan

meningkatkan pertumbuhan tanaman adalah urea. Karena N yang sangat tinggi

banyak terdapat dalam air kencing sangat mudah dan cepat dirubah oleh

bakteri-bakteri menjadi amonium karbonat. Pada akhir fermentasi, sebagian

nitrogen dalam urin akan terlepas ke udara saat proses pengadukan (amoniak)

dan amonium akan mudah larut dalam air. Oleh karena itu nitrogen yang

dihasilkan setelah fermentasi pada kontrol menurun. Hal ini juga dapat

dipengaruhi saat proses fermentasi dari urin sapi tidak berjalan dengan baik

karena ketersediaan karbon bagi bakteri Sacharomyces cereviceae tidak tersedia

sehingga kandungan nitrogen yang dihasilkan rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

38

Pada penambahan tetes tebu 20 ml menunjukkan rata-rata kandungan

nitrogen lebih tinggi dari penambahan tetes tebu 40 ml. Dilihat dari jumlah

sumber energinya bahwa 40 ml lebih besar akan tetapi kandungan nitrogennya

rendah hanya 0.91%. Hal ini dimungkinkan terjadi karena pada saat proses

fermentasi urin sapi memiliki beberapa kelemahan, diantaranya tidak semua N

diubah menjadi bentuk yang mudah diserap, akan tetapi dipergunakan oleh

bakteri-bakteri itu sendiri untuk keperluan hidupnya. Dampak lain yang terjadi

adalah perubahan-perubahan yang merugikan yaitu dalam N terdapat sebagai

amonium NH4, yang mempunyai sifat labil.

Pada penambahan tetes tebu 60 ml lebih tinggi kandungan nitrogen

dari pada 40 ml, Hal ini dikarenakan proses fermentasi urin sapi berjalan

dengan baik. Tetes tebu merupakan sumber karbon bagi bakteri S. cereviceae

selama fermentasi berlangsung. Prinsip fermentasi adalah proses pemecahan

senyawa organik menjadi senyawa sederhana yang melibatkan mikrorganisme.

Fungsi tetes tebu dalam pembuatan pupuk organik cair adalah sebagai

komponen tambahan, selain urin sapi. Selama proses fermentasi, tetes tebu

berfungsi untuk mendukung pertumbuhan mikroba, karena dalam tetes tebu

(molasse) terdapat sukrosa bagi bakteri S. cereviceae. Selain itu, berdasarkan

kenyataan bahwa tetes tebu tersebut mengandung karbohidrat dalam bentuk

gula yang jumlahnya cukup tinggi (64%).

Nutrisi yang diperlukan bakteri juga dapat meningkatkan kecepatan

proses fermentasi urin sapi menjadi pupuk dalam waktu yang relatif singkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

39

(Wijaya, 2008). Adanya kesamaan persentase kandungan nitrogen pada

penambahan tetes tebu 20 ml dan 60 ml dimungkinkan unsur nitrogen yang

terdapat pada molasse banyak sehingga mencukupi dalam menyuplai nitrogen

yang digunakan untuk sintesis protein. Kandungan unsur nitrogen yang tidak

mencukupi, tidak memberikan pengaruh dalam meningkatkan kandungan

nitrogen dalam fermentasi urin. Unsur C-Organik dalam pembuatan pupuk

organik cair digunakan mikroorganisme sebagai sumber energi untuk

pertumbuhan dan perkembangannya dalam mendegradasi urin sapi selama

proses fermentasi berlangsung.

Penambahan karbohidrat yang tersedia seperti molasse dalam

pembuatan pupuk organik cair dimaksudkan untuk mempercepat terbentuknya

alkohol serta menyediakan sumber energi yang cepat bagi bakteri dan melalui

proses fermentasi mampu merombak senyawa kompleks menjadi senyawa yang

sederhana. Sintesis protein membutuhkan unsur nitrogen yang seimbang. Unsur

nitrogen yang rendah menyebabkan proses fermentasi berlangsung lebih lambat

karena nitrogen menjadi faktor penghambat. Aktivitas mikroorganisme akan

meningkat jika jumlah nitrogen mencukupi sehingga proses penguraian bahan

organik berlangsung lebih cepat dan efektif, dikarenakan proses pemecahan

senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang melibatkan

mikrorganisme berjalan dengan baik.

Menurut penelitian Jeris dan Regan dalam Yulianto (2010), suhu dan pH

merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya fermentasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

40

secara anaerob. Suhu pada awal fermentasi sekitar 38°C dapat mempercepat

terjadinya proses fermentasi, sedangkan sesudah fermentasi suhunya menjadi

sekitar 36,5°C. Bakteri menguraikan urin sapi menjadi CO2, uap air dan panas.

Setelah sebagian besar bahan telah terurai maka suhu akan berangsur-angsur

mengalami penurunan. pH pada awal fermentasi sekitar 6,3 sedangkan setelah

fermentasi menjadi sekitar 6,77. Derajat keasaman pada awal proses

pengomposan akan mengalami penurunan karena sejumlah mikroorganisme

yang terlibat dalam pengomposan mengubah bahan organik menjadi asam

organik. Pada proses selanjutnya mengkonversikan asam organik yang telah

terbentuk sehingga bahan memiliki derajat keasaman yang tinggi dan

mendekati netral. Hasil akhir proses fermentasi pupuk organik cair urin sapi

dengan penambahan tetes tebu ditandai dengan adanya perubahan warna urin

sapi menjadi coklat kehitaman, bau khas urin berkurang, panas, uap air dan

CO2.

B. Parameter Pertumbuhan

Hasil penelitian mengenai pengaruh penambahan tetes tebu (molasses)

pada fermentasi urin sapi terhadap pertumbuhan bayam merah (Amaranthus

tricolor L.) dengan parameter pertumbuhan yang diamati adalah tinggi

tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat kering tanaman bayam merah

adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

41

1. Penambahan Tinggi Tanaman Bayam Merah

Pengukuran tinggi tanaman bayam merah dilakukan saat bayam merah

berumur 4 hari setelah aklimatisasi hingga panen. Data yang diukur adalah

tinggi tanaman akhir dikurangi tinggi tanaman awal. Berikut ini

merupakan penambahan tinggi batang tanaman bayam merah:

Gambar.4.2 Penambahan Tinggi Bayam Merah

Gambar 4.1 menunjukkan bahwa penambahan tinggi tanaman bayam

merah dari penambahan tetes tebu 0 ml lebih rendah dari penambahan tetes

16

16,5

17

17,5

18

18,5

19

19,5

20

kontrol 20 ml 40 ml 60 ml

Pen

am

bah

an

Tin

ggi

Tan

am

an

(cm

)

Penambahan Tetes Tebu

17.42

18.10

19.38

17.44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

42

tebu 20 ml yaitu 17.42 cm < 18.10 cm. Penambahan tinggi tanaman bayam

merah dengan penambahan tetes tebu 40 ml lebih tinggi dari penambahan

tetes tebu 20 ml yaitu 19.38 cm > 18.10 cm. Penambahan tinggi tanaman

bayam merah pada penambahan tetes tebu 60 ml lebih rendah dari

penambahan tetes tebu 40 ml yaitu 17.44 cm < 19.38 cm. Hal ini dapat

dilihat dari bentuk Gambar 4.2 yang menunjukan rata – rata penambahan

tinggi tanaman semakin meningkat dan pada penambahan tetes tebu 60 ml

lebih rendah dari penambahan tetes tebu 40 ml. Penambahan tinggi

tanaman bayam merah tertinggi pada penambahan tetes tebu 40 ml dengan

rata-rata 19.38 cm sedangkan penambahan tinggi tanaman bayam merah

terendah terdapat pada perlakuan kontrol yaitu 17.42 cm.

Penambahan tetes tebu 20 ml menghasilkan penambahan tinggi

tanaman bayam merah lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol. Hal ini

dikarenakan pada kontrol tidak ada penambahan tetes tebu yang berfungsi

untuk meningkatkan unsur hara pada proses fermentasi urin sapi. Salah

satu unsur hara yang meningkat akibat penambahan tetes tebu adalah

nitrogen. Nitrogen adalah komponen utama dari berbagai substansi penting

di dalam tanaman.Senyawa nitrogen adalah salah satu kandungan

protoplasma. Senyawa nitrogen digunakan oleh tanaman untuk membentuk

asam amino yang akan diubah menjadi protein. Protein adalah salah satu

substansi kimia penyusun hormon pertumbuhan.Salah satu hormon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

43

pertumbuhan adalah auksin. Auksin berfungsi untuk merangsang

pembelahan sel di daerah kambium, pemanjangan sel pada daerah titik

tumbuh batang.

Menurut Novizan (2005), nitrogen dibutuhkan untuk membentuk

senyawa penting seperti klorofil, asam nukleat, dan enzim. Senyawa

penting ini dibutuhkan dalam proses metabolisme dan merangsang proses

pertumbuhan. Nitrogen dibutuhkan dalam jumlah besar pada setiap tahap

pertumbuhan tanaman, khususnya pada tahap pertumbuhan vegetatif,

seperti pembentukan tunas atau perkembangan batang dan daun. Tanpa

suplai nitrogen yang cukup, pertambahan tinggi tanaman tidak maksimal.

Hal ini menyebabkan pembelahan sel, peningkatan jumlah sel dan

pembesaran ukuran sel tidak berjalan dengan baik. Hal ini dikarenakan

proses metabolisme tidak berjalan dengan baik maka pertumbuhan tanaman

juga tidak maksimal. yang membutuhkan energi dalam bentuk ATP tidak

berjalan dengan baik.

Penambahan tetes tebu 40 ml menghasilkan penambahan tinggi

tanaman bayam merah lebih besar dibandingkan dengan panambahan tetes

tebu 20 ml dan 60 ml. Akan tetapi kandungan nitrogen pada penambahan

tetes tebuh 40 ml lebih rendah daripada penambahan tetes tebu 20 ml dan

60 ml (Gambar 4.1). Hal ini disebabkan kandungan unsur nitrogen

berlebihan yang akan mengurangi fotosintat. Fotosintat akan berkurang

karena aktivitas daun bayam merah semakin berkurang untuk melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

44

proses fotosintesis. Hal ini disebabkan nitrogen yang tinggi yang

mengakibatkan daun mengurangi kegunaan untuk menyimpan makanan

bagi tanaman.

Menurut Harjadi (1993) bahwa produktivitas tanaman dipengaruhi

oleh fase pertumbuhan vegetatif karena pada waktu tanaman tumbuh

sangat membutuhkan sumber karbohidrat, apabila karbohidrat berkurang

maka pembelahan sel menjadi lambat maka perkembangan organ tanaman

menjadi lambat. Unsur Nitrogen berfungsi untuk pertumbuhan dan

pembentukan sel vegetatif, meningkatkan pertumbuhan tanaman,

meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman, meningkatkan kualitas

tanaman penghasil daun serta meningkatkan mikroorganisme dalam tanah.

Ketersediaan unsur hara pada tanah mempengaruhi pertumbuhan

tanaman seperti tinggi tanaman dan jumlah daun.Hal ini disebabkan karena

pembentukan sel-sel baru dalam suatu tanaman sangat erat hubungannya

dengan ketersediaan hara pada tanah. Hal ini sejalan dengan pendapat Foth

(1998), penetapan konsentrasi dan dosis dalam pemupukan sangat penting

dilakukan karena akan berpengaruh pada pertumbuhan jika tidak sesuai

kebutuhan tanaman. Unsur N dan P berperan dalam pembentukan sel-sel

baru dan komponen utama penyusun senyawa organik dalam tanaman

seperti asam amino, asam nukleat, klorofil, ADP dan ATP (Nyakpa dkk;

1988). Rendahnya penambahan tinggi tanaman bayam merah

dimungkinkan karena kekurangan unsur lain seperti unsur K. Apabila K

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

45

menurun maka karbohidrat juga menurun sehingga dapat menghambat

pertumbuhan tinggi tanaman.

Anty (1987) menyatakan bahwa IAA adalah salah satu kandungan zat

perangsang tumbuh dalam urin sapi yang dapat digunakan sebagai pengatur

tumbuh tetapi urin sapi juga masih ada kelemahan yaitu memiliki

kandungan hara makro dan mikro rendah. Pada kontrol tidak terdapat

sumber karbon tambahan, akan tetapi saat diaplikasi, tanaman tersebut bisa

tumbuh meskipun tidak sebaik pada penambahan tetes tebu 40 ml, karena

dalam urin masih memiliki kandungan tambahan yaitu IAA.

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada uji Anova nilai probabilitas

Fobserved (82.34) ≥ Fcritical (3.00) dengan level signifikan 0.05, jadi

hipotesis nol (H0) ditolak (Lampiran 5). Hal ini menunjukkan bahwa ada

perbedaan rata-rata penambahan tinggi tanaman dalam kelompok

perlakuan yang berbeda. Kontrol, tetes tebu 20 ml, 40 ml, 60 ml

mempunyai pengaruh terhadap tinggi tanaman bayam merah. Berikut

adalah rata-rata penambahan tinggi tanaman bayam merah dengan uji

Duncan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

46

Tabel 4.1 Penambahan tinggi tanaman bayam merah

Penambahan tetes tebu Rata – rata penambahan

tinggi bayam merah (cm)

0 ml 17.42a

20 ml 18.22b

40 ml 19.38c

60 ml 17.44a

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf berbeda menunjukkan

berbedanyata pada taraf uji jarak Duncan dengan α = 0.05

Pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa pada penambahan tetes tebu 0 ml

dan 60 ml sama atau tidak ada beda nyata. Hal ini terlihat pada huruf sama

yang terdapat dibelakang angka rata – rata penambahan tinggi tanaman

bayam merah. Pada penambahan tetes tebu 20 ml dan 40 ml rata – rata

penambahan tinggi tanaman yang berbeda nyata.Hal ini terlihat pada huruf

berbeda yang terdapat dibelakang angka rata – rata berbeda penambahan

tinggi tanaman. Tabel 4.1 menunjukkan bahwa penambahan tetes tebu 40

ml yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman bayam merah. Hal ini

dikarenakan rata-rata penambahan jumlah daun bayam merah lebih tinggi

dari perlakuan lain dan ada beda nyata dengan perlakuan lain. Pemberian

pupuk organik cair urin sapi hasil fermentasi dengan penambahan tetes

tebu berpengaruh nyata terhadap penambahan tinggi tanaman bayam

merah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

47

2. Penambahan Jumlah Daun Bayam Merah

Perhitungan pada jumlah daun tanaman bayam merah dilakukan setiap

2 hari sekali. Perhitungan daun tanaman bayam merah dilakukan saat

bayam merah berumur 4 hari setelah aklimatisasi hingga panen. Berikut ini

merupakan penambahan jumlah daun tanaman bayam merah :

Gambar 4.3 Jumlah daun tanaman bayam merah

Gambar 4.3 menunjukkan bahwa penambahan jumlah daun tanaman

bayam merah dari penambahan tetes tebu 0 ml lebih rendah dari

penambahan tetes tebu 20 ml yaitu 25.42 < 25.85. Penambahan tinggi

tanaman bayam merah dengan penambahan tetes tebu 40 ml lebih tinggi

dari penambahan tetes tebu 20 ml yaitu 26.85 > 25.85. Penambahan jumlah

daun tanaman bayam merah pada penambahan tetes tebu 60 ml lebih

24,5

25

25,5

26

26,5

27

kontro 20 ml 40 ml 60 ml

Pen

am

bah

an

ju

mla

h D

au

n (

hel

ai)

Penambahan Tetes Tebu

25.42

25.85

25.57

26.85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

48

rendah dari penambahan tetes tebu 40 ml yaitu 25.85 dan 26.85. Hal ini

dapat dilihat dari Gambar 4.3 yang menunjukan rata – rata penambahan

jumlah daun tanaman semakin meningkat dan pada penambahan tetes tebu

60 ml lebih rendah dari penambahan tetes tebu 40 ml. Penambahan jumlah

daun tanaman bayam merah tertinggi pada penambahan tetes tebu 40 ml

dengan rata-rata 26.85 sedangkan penambahan jumlah daun tanaman

bayam merah terendah terdapat pada perlakuan kontrol yaitu 25.42.

Penambahan jumlah daun tanaman bayam merah dari kontrol,

penambahan tetes tebu 20 ml, dan 40 ml semakin meningkat (Gambar 4.3).

Hal ini dipengaruhi penyerapan unsur nitrogen yang baik pada tanaman.

Nitrogen berperan penting dalam pembentukan pigmen fotosintesis yang

sangat berguna dalam proses fotosintesis. Dalam kloroplas juga dijumpai

pigmen fotosintesis. Daun merupakan tempat mensintesis makanan untuk

kebutuhan tanaman maupun sebagai cadangan makanan. Pigmen

fotosintesis pada daun bayam merah memiliki peranan dalam melakukan

fotosintesis. Bagian daun yang paling banyak mengandung pigmen

fotosintesis adalah mesofil.

Selama proses fotosintesis, karbon dioksida dan air diubah menjadi

glukosa dan oksigen. Oksigen yang terbentuk kemudian dilepaskan ke

atmosfer. Glukosa yang terbentuk, diubah menjadi senyawa-senyawa

penyusun sel seperti karbohidrat, protein, asam nukleat, lemak dan

senyawa lainnya melalui proses metabolisme. Proses metabolisme

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

49

karbohidrat yang dapat menghasilkan energi adalah proses Glikolisis. Pada

proses ini glukosa akan dipecah menjadi Asam Piruvat sehinnga

menghasilkan sejumlah energi dalam bentuk ATP. Senyawa-senyawa

tersebut digunakan untuk membentuk sel, jaringan dan organ tanaman

dengan baik. Fotosintesis dapat terjadi pada batang dan daun yang

mengandung pigmen fotosintesis. Sebagian besar fotosintesis terjadi pada

daun karena di daun terdapat banyak kloroplas yang mengandung pigmen

fotosintesis. Oleh karena itu, semakin banyak jumlah daun, maka tempat

untuk melakukan proses fotosintesis lebih banyak. Nutrisi bagi tubuh

tanaman juga semakin banyak. Nitrogen juga unsur penyusun klorofil

untuk pembentukan gula dari unsur karbon, hidrogen dan oksigen melalui

proses fotosintesis. Selanjutnya gula akan dikonversi untuk pertumbuhan

dan perkembangan tanaman (Havlin et al; 2005).

Pendapat Gardner,dkk. (1991) bahwa ketersediaan nitrogen yang

tinggi menyebabkan pertambahan pucuk lebih dominan, sehingga dalam

hal ini ketersediaan nitrogen bagi tanaman bayam merah tercukupi. Hal ini

terbukti bahwa secara visual pada penambahan tetes tebu 40 ml

menghasilkan jumlah daun dan tunas lateral yang banyak. Akan tetapi pada

perlakuan kontrol kebanyakan daun kering. Apabila N meningkat maka

karatenoid juga meningkat sehingga fotosintat yang dihasilkan dan

diakumulasikan ke pertumbuhan tanaman juga meningkat. Slamet (1991),

bahwa kekurangan nitrogen dan posfor dapat mempengaruhi jumlah daun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

50

Jumlah dan luas daun merupakan salah satu indikator pertumbuhan dan

perkembangan tanaman.

Rata–rata penambahan jumlah daun pada penambahan tetes tebu 40

ml lebih tinggi dari penambahan tetes tebu 60 ml. Hal ini dikarenakan

ketersediaan unsur hara nitrogen bagi tanaman. Dalam hal ini dikarena

penyerapan unsur hara yang belum optimal. Menurut Sharma dan Bapat

dalam Anas 2009 dan Novizan (2005) pemupukan yang berlebihan dapat

menyebabkan penyerapan unsur-unsur lain terhambat sehingga dapat

menyebabkan kekurangan unsur contohnya kelebihan K pada larutan tanah

akan menekan penyerapan Mg. Hal ini menyebabkan pada penambahan

tetes tebu 60 ml memiliki rata-rata penambahan jumlah daun rendah.

Ditambahkan oleh Slamet (1991), bahwa kekurangan nitrogen dan

posfor dapat mempengaruhi jumlah daun. Jumlah dan luas daun merupakan

salah satu indikator pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Pertumbuhan tanaman dimulai dengan terjadinya pembelahan sel hingga

bertambah besar protoplasma yang berakibat berkembangnya suatu

jaringan, menyebabkan ukuran tanaman bertambah (Hardjadi, 2009).

Meskipun kandungan nitrogen tinggi pada penambahan tetes tebu 60 ml ,

akan tetapi rata – rata penambahan jumlah daun rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

51

Perbedaan jumlah daun tanaman bayam merah dengan perlakuan

kontrol disebabkan karena unsur hara yang tersedia jumlahnya lebih

sedikit, bila dibandingkan dengan pupuk organik cair dengan penambahan

tetes tebuh 40 ml, 20 ml, 60 ml. Tanaman bayam merah juga tidak

terserang hama, karena bau khas urin sapi dapat menghilangkan hama yang

menyerang tanaman.

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada uji Anova nilai probabilitas

Fobserved (13.56) ≥ Fcritical (3.00) dengan level signifikan 0.05, jadi

hipotesis nol (H0) ditolak (Lampiran 6). Hal ini menunjukkan bahwa ada

perbedaan rata-rata penambahan jumlah daun tanaman dalam kelompok

yang berbeda. Kontrol, tetes tebu 20 ml, 40 ml, 60 ml mempunyai

pengaruh terhadap jumlah daun tanaman bayam merah.

Tabel 4.2 Penambahan jumlah daun tanaman bayam merah :

Penambahan tetes

tebuh

Rerata penambahan

jumlah daun (helai)

0 ml 25.42a

20 ml 25.85a

40 ml 26.85b

60 ml 25.57a

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf berbeda menunjukkan berbeda

nyata pada taraf uji jarak Duncan dengan α = 0.05

Pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa pada penambahan tetes tebu 0 ml,

20 ml dan 60 ml sama atau tidak ada beda nyata. Hal ini terlihat pada huruf

sama yang terdapat di belakang angka rata – rata penambahan jumlah daun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

52

tanaman bayam merah. Pada penambahan tetes tebu 40 ml rata – rata

penambahan jumlah daun tanaman yang beda nyata. Hal ini terlihat pada

huruf berbeda yang terdapat dibelakang angka rata – rata berbeda

penambahan jumlah daun tanaman. Tabel 4.1 menunjukkan bahwa

penambahan tetes tebu 40 ml yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman

bayam merah. Hal ini dikarenakan rata-rata penambahan jumlah daun

bayam merah lebih tinggi dari perlakuan lain dan ada beda nyata dengan

perlakuan lain. Pemberian pupuk organik cair urin sapi hasil fermentasi

dengan penambahan tetes tebu berpengaruh nyata terhadap penambahan

jumlah daun tanaman bayam merah.

3. Berat Basah Tanaman Bayam Merah

Pengukuran berat basah tanaman bayam merah dilakukan saat bayam

merah sudah dipanen. Pengukuran berat basah dilakukan segera setelah

panen, karena jika dibiarkan terlalu lama maka bayam merah akan

kehilangan banyak air. Berikut ini merupakan hasil pengukuran berat basah

tanaman bayam merah :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

53

Gambar 4.4 Berat basah bayam merah

Berdasarkan Gambar 4.4, dapat dilihat bahwa rata - rata berat basah

pada penambahan tetes tebu 20 ml lebih tinggi dibandingkan dengan

kontrol yaitu 63.14 gr > 61.14 gr. Berat basah penambahan tetes tebu 40

lebih tinggi daripada penambahan tetes tebu 20 ml dengan rata- rata yaitu

79.28 gr > 63.14 gr. Akan tetapi berat basah pada penambahan tetes tebu

60 ml lebih rendah daripada penambahan tetes tebu 40 ml dengan rata –

rata yaitu 63.14 gr < 79.28 gr. Hal ini seperti yang terlihat pada Gambar 4.4

bahawa perlakuan yang memiliki berat basah paling tinggi yaitu pada

penambahan tetes tebu 40 ml (79.28 gr) sedangkan berat basah yang paling

rendah terdapat pada kontrol yaitu 61.14 gr.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

kontrol 20 ml 40 ml 60 ml

Ber

at

Basa

h B

ayam

n M

erah

(gr

)

Penambahan Tetes Tebu

61.14 63.14

79.28

59.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

54

Berat basah pada kontrol, penambahan tetes tebu 20 ml dan 40 ml

semakin meningkat (Gambar 4.4). Hal ini terjadi karena asupan air pada

tanaman bayam merah sangat baik sehingga mempengaruhi berat basah

tanaman. Berat basah tanaman bayam merah juga sangat dipengaruhi

dengan penambahan tinggi dan penambahan jumlah daun tanaman bayam

merah. Semakin tinggi penambahan tinggi dan jumlah daun tanaman maka

akan semakin tinggi juga berat basah tanaman tersebut. Berat basah

berhubungan dengan kemampuan tanaman menyerap air dari media tanam.

Jika tanaman mengalami kekurangan air, hal ini dapat mempengaruhi

semua aspek pertumbuhan tanaman.

Pada saat kekurangan air, sebagian stomata daun menutup sehingga

terjadi hambatan masuknya CO2 dan menurunkan aktivitas fotosintesis.

Selain menghambat aktivitas fotosintesis, kekurangan air juga menghambat

sintesis protein dan dinding sel (Salisbury dan Ross, 2005). Hal inilah

yang mempengaruhi berat basah tanaman bayam merah. Semakin tinggi

tanaman, semakin banyak jumlah daun, jumlah tunas lateral dan semakin

subur tanaman maka berat basah tanaman juga akan semakin tinggi. Berat

basah juga dipengaruhi oleh hormon pertumbuhan yaitu hormon auksin.

Jika hormon auksin berjalan dengan baik, maka untuk merangsang

perpanjangan sel, pembentukan akar lateral dan proses terjadinya

diferensiasi semakin baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

55

Berat basah pada penambahan tetes tebu 20 ml lebih kecil daripada

penambahan tetes tebu 40 ml, hal ini terjadi karena penyerapan kandungan

unsur hara dari pupuk berakibat pada peningkatan berat basah tanaman.

Hal ini dikarenakan pada penambahan tetes tebu 40 ml memiliki

penambahan tinggi dan penambahan jumlah daun tertinggi.Berat basah

tanaman bayam merah dipengaruhi tinggi tanaman, jumlah daun dan

tingkat kesuburan tanaman. Semakin tinggi tanaman, semakin banyak

jumlah daun dan semakin subur tanaman maka berat basah tanaman juga

akan semakin tinggi. hal ini dikarenakan pada tanaman bayam merah

dengan penambahan tetes tebu 40 ml, banyak terdapat tunas baru sehingga

dapat meningkatkan berat basah tanaman bayam merah.

Selain itu luas daun dan diameter batang juga turut mempengaruhi

berat basah tanaman bayam merah. Dalam penelitian ini tidak dilakukan

pengukuran mengenai luas daun dan diameter batang. Tetapi secara visual,

diameter batang yang paling besar dan luas daun paling lebar terdapat pada

tanaman bayam merah dengan penambahan tetes tebu 40 ml. Oleh sebab

itu, unsur hara yang jumlahnya berlebihan berpengaruh terhadap

pertambahan jumlah berat basah tanaman bayam merah pada penambahan

tetes tebu 40 ml karena jaringan yang memiliki kandungan air yang tinggi.

Berat basah pada penambahan tetes tebu 60 ml lebih kecil

dibandingkan pada penambahan tetes tebu 40 ml. Hal ini dimungkinkan

kelebihan unsur hara, sehingga tanaman menjadi kerdil, karena berat basah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

56

tanaman sangat dipengaruhi oleh keseluruhan organ tanaman (akar, batang,

daun) seperti menurut Salisbury dan Ross (2005), berat basah merupakan

total berat tanaman yang merupakan hasil pertumbuhan tanaman. Berat

basah tanaman bayam merah terdiri dari akar, batang, daun, dan tangkai

daun. Menurut Rahardi (2007), komposisi dan kadar unsur hara makro

ataupun mikro sangat berpengaruh terhadap tanaman, oleh karena itu

pemberian pupuk harus seimbang sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Rendahnya berat basah pada penambahan tetes tebu 0 ml, 20 ml dan 60 ml

disebabkan oleh komposisi hara pada media tanam yang terlalu berlebihan.

Menurut Pracaya (2010) jika unsur hara yang ada dalam tanah hanya

sedikit maka timbul tanda-tanda kekurangan unsur-unsur hara. Kelebihan

unsur hara juga tidak baik untuk pertumbuhan tanaman, sehingga tanaman

membutuhkan nutrien sesuai kebutuhannya saja. Dalam keadaan yang

demikian, tanaman tidak tumbuh dengan baik dan hasil produksinya

rendah. Hal ini terbukti pada perlakuan kontrol terjadi kekurangan unsur

hara. Kelebihan unsur-unsur hara seringkali ditandai dengan adanya air

yang berlebih, akibatnya yaitu bertambahnya pertumbuhan vegetatif,

bertambahnya warna hijau melebihi normal, jaringan lebih berair dan

tertundanya proses pembungaan dan pembuahan. Tanaman yang berlebihan

unsur hara sering kali lebih sensitif pada faktor-faktor iklim yang tidak baik

dan mudah terserang penyakit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

57

Proses pengamatan dilakukan pada musim kemarau dimana curah

hujan rendah dengan suhu udara yang tinggi dengan rata-rata 20-32° C

(Lampiran 5), sedangkan menurut Sutanto (2005), 20%-90% berat basah

berasal dari kandungan air. Meskipun penyiraman sudah dilakukan secara

teratur namun tingginya intensitas sinar matahari menyebabkan proses

transpirasi tanaman menjadi lebih cepat sehingga kandungan air menjadi

menurun.

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada uji Anova nilai probabilitas

Fobserved(17.85) ≥ F critical (3.00) dengan level signifikan 0.05, jadi hipotesis

nol (H0) ditolak (Lampiran 7). Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan

rata-rata penambahan tinggi tanaman dalam kelompok yang berbeda.

Kontrol, tetes tebu 20 ml, 40 ml, 60 ml mempunyai pengaruh terhadap

tinggi tanaman bayam merah.

Tabel 4.3 Berat basah tanaman bayam merah

Penambahan tetes tebu Rerata berat basah tanaman

bayam merah (gr)

0 ml 61.14a

20 ml 63.14a

40 ml 79.28b

60 ml 59.00a

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf berbeda menunjukkan

berbeda nyata pada taraf uji jarak Duncan dengan α = 0.05

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

58

Pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa pada penambahan tetes tebu 0 ml,

20 ml dan 60 ml sama atau tidak ada beda nyata. Hal ini terlihat pada huruf

sama yang terdapat di belakang angka rata – rata berat basah tanaman

bayam merah. Pada penambahan tetes tebu 40 ml rata – rata berat basah

tanaman yang berbeda nyata. Hal ini terlihat pada huruf berbeda yang

terdapat di belakang angka rata – rata berbeda berat basah tanaman. Tabel

4.3 menunjukkan bahwa penambahan tetes tebu 40 ml yang paling baik

untuk berat basah tanaman bayam merah. Hal ini dikarenakan rata-rata

penambahan jumlah daun bayam merah lebih tinggi dari perlakuan lain dan

ada beda nyata dengan perlakuan lain. Pemberian pupuk organik cair urin

sapi hasil fermentasi dengan penambahan tetes tebu berpengaruh nyata

terhadap berat basah tanaman bayam merah.

4. Berat Kering Tanaman Bayam Merah

Setelah dilakukan penimbangan berat basah pada tanaman bayam yang

telah dipanen tersebut kemudian dijemur di bawah sinar matahari selama ±

2 minggu hingga kering, kemudian dilakukan pengovenan dalam suhu 40°C

selama 24 jam atau 1 hari. Setelah pengovenan selesai maka dilakukan

penimbangan berat kering bayam merah menggunakan timbangan analitik

(Acis) yang dilakukan sebanyak 2 kali dan kemudian dihitung rata-rata

berat keringnya. Berikut ini merupakan hasil pengukuran berat basah

tanaman bayam merah :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

59

Gambar 4.5 Berat kering bayam merah

Berdasarkan Gambar 4.5 bahwa rata – rata berat kering tanaman

bayam merah pada penambahan tetes tebu 20 ml (13 gram) lebih tinggi

daripada kontrol (12.85 gram). Pada penambahan tetes tebuh 20 ml lebih

kecil daripada penambahan tetes tebu 40 ml yaitu 13 gr < 16.71 gr . Akan

tetapi berat kering pada penambahan tetes tebu 60 ml lebih rendah dengan

penambahan tetes tebu 40 ml yaitu 12.28 gr < 16.71 gr.

Berat kering pada kontrol (12.85 gr), penambahan tetes tebu 20 ml (13

gr), 40 ml (16,71 gr) semakin meningkat. Hal ini dimungkinkan karena

serapan unsur hara pada tanaman cukup baik. Tinggi rendahnya berat

kering suatu tanaman, tergantung dari banyak atau sedikitnya serapan unsur

hara oleh akar yang berlangsung selama proses pertumbuhan. Hal ini

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

kontrol 20 ml 40 ml 60 ml

Ber

at

Ker

ing B

ayam

Mer

ah

(gr)

Penambahan Tetes Tebu

12.85 13

16.71

12.28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

60

terbukti bahwa pada berat basah tanaman bayam merah yaitu kontrol,

penambahan tetes tebu 20 ml, 40 ml semakin meningkat. Demikian pula

pada berat kering tanaman bayam merah. Berat kering juga bisa dilihat

melalui pertumbuhan vegetatif tanaman yaitu akar, batang, daun. Sel pada

akar dan batang akan selalu membelah. Hal ini terjadi karena daun

melakukan proses fotosintesis yang bisa bermanfaat bagi tanaman. Hasil

dari fotosintesis tersebut akan digunakan tanaman dalam proses pembelah

sel pada akar dan batang. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugeng (2005)

jika fotosintesis berlangsung dengan baik maka tanaman akan tumbuh

dengan baik dan akar akan berkembang dengan baik pula serta diikuti

dengan peningkatan berat kering tanaman.

Pada penambahan tetes tebu 20 ml menunjukkan rata – rata berat

kering lebih kecil daripada penambahan tetes tebu 40 ml. Hal ini

dimungkinkan penyerapan unsur hara pada tanaman bayam merah, karena

menurut Sahari (2007), tanaman dengan kandungan N yang lebih tinggi

memiliki daun yang lebar dengan memiliki pigmen fotosintesis sehingga

fotosintesis berjalan lebih baik. Hasil dari fotosintesis digunakan untuk

perkembangan dan pertumbuhan tanaman, antara lain pertambahan ukuran

dan tinggi tanaman, pembentukan cabang dan daun baru, yang

diekspresikan dalam bobot kering tanaman. Semakin tinggi fotosintat yang

ditranslokasikan sehingga bobot kering tanaman akan meningkat. Produksi

tanaman biasanya lebih akurat bila dinyatakan dalam ukuran berat kering

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

61

daripada berat basah, karena berat basah sangat dipengaruhi oleh

kelembaban (Lestari dkk; 2008). Berat kering tanaman dipengaruhi oleh

jumlah daun, luas daun, tinggi tanaman, jumlah anakan dan diameter

batang. Dalam penelitian ini tidak dilakukan pengukuran mengenai luas

daun dan diameter batang. Tetapi kenampakan visual, diameter batang dan

luas daun yang paling besar terdapat pada tanaman bayam merah yang

ditambah tetes tebu 40 ml. Hal ini disebabkan karena unsur hara yang

terkandung di dalam pupuk organik cair urin sapi dengan penambahan tetes

tebu 40 ml merupakan unsur hara makro yang sangat dibutuhkan oleh

tanaman sehingga dapat mempengaruhi luas daun dan diameter batang

tanaman bayam merah. Oleh sebab itu semakin luas daunnya dan semakin

besar diameter batangnya maka berat kering suatu tanaman akan

meningkat.

Pada penambahan tetes tebuh 60 ml menunjukkan rata – rata berat

kering lebih kecil daripada penambahan tetes tebu 40 ml. Hal ini

dimungkinkan karena tanaman kekurangan unsur hara, karena menurut

Pracaya (2010) jika unsur hara yang ada dalam tanah hanya sedikit maka

timbul tanda-tanda kekurangan unsur-unsur hara (defisiensi). Dalam

keadaan yang demikian, tanaman tidak tumbuh dengan baik dan hasilnya

(produksi) rendah. Sementara, kelebihan unsur-unsur hara seringkali

ditandai dengan adanya air yang berlebih, akibatnya yaitu bertambahnya

perkembangan vegetatif, bertambahnya warna hijau melebihi normal,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

62

jaringan lebih berair dan tertundanya fungsi reproduksi.Tanaman yang

berlebihan unsur hara sering kali lebih sensitif pada faktor-faktor iklim

yang tidak baik dan mudah terserang penyakit. Umumnya kelebihan unsur

hara menyebabkan penimbunan yang berlebihan zat-zat dalam tanaman

yang dapat merubah morfologi. Oleh sebab itu, unsur hara yang jumlahnya

berlebihan berpengaruh terhadap pertambahan jumlah berat basah tanaman

bayam merah pada penambahan tetes tebu 40 ml karena jaringan yang

memiliki kandungan air yang tinggi.

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada uji Anova nilai probabilitas

Fobserved (12.62) ≥ Fcritical (3.00) dengan level signifikan 0.05, jadi

hipotesis nol (H0) ditolak dan HI diterima (Lampiran 8). Hal ini

menunjukkan bahwa ada perbedaan rata-rata penambahan tinggi tanaman

dalam kelompok yang berbeda. Kontrol, tetes tebu 20 ml, 40 ml, 60 ml

mempunyai pengaruh terhadap tinggi tanaman bayam merah.

Tabel 4.4 Berat kering tanaman bayam merah

Penambahan tetes

tebuh

Rerata berat kering (gr)

0 ml 12.85a

20 ml 13.00a

40 ml 16.28b

60 ml 12.28a

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf berbeda menunjukkan berbeda

nyata pada taraf uji jarak Duncan dengan α = 0.05

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

63

Pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pada penambahan tetes tebu 0 ml,

20 ml dan 60 ml sama atau tidak ada beda nyata. Hal ini terlihat pada huruf

sama yang terdapat di belakang angka rata – rata berat kering tanaman

bayam merah. Pada penambahan tetes tebu 20 ml dan 40 ml rata – rata

berat kering tanaman yang berbeda nyata. Hal ini terlihat pada huruf

berbeda yang terdapat di belakang angka rata – rata berbeda berta kering

tanaman. Tabel 4.1 menunjukkan bahwa penambahan tetes tebu 40 ml yang

paling baik untuk berat kering tanaman bayam merah. Hal ini dikarenakan

rata-rata pengukuran berat kering bayam merah lebih tinggi dari perlakuan

lain dan ada beda nyata dengan perlakuan lain. Pemberian pupuk organik

cair urin sapi hasil fermentasi dengan penambahan tetes tebu berpengaruh

nyata terhadap berat kering tanaman bayam merah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

64

BAB V

IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN UNTUK PEMBELAJARAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan judul Pengaruh

Penambahan Tetes Tebu (Molasse) pada Fermentasi Urin Sapi terhadap Pertumbuhan

Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.). Penggunaan urin sapi sebagai dasar dalam

pembuatan pupuk organik cair mengajarkan siswa untuk memanfaatkan bahan limbah

ternak dan mudah didapat sehingga dapat menekan penggunaan pupuk kimia yang

semakin banyak digunakan saat ini. Khususnya dalam meningkatkan produktivitas

bayam merah.

Penelitian pengaruh penambahan tetes tebu pada fermentasi urin sapi terhadap

pertumbuhan bayam merah (Amaranthus tricolor L.) dapat diimplementasikan dalam

pembelajaran Biologi kelas XII semester 1 pada materi pertumbuhan dan

perkembangan tanaman. Guru nantinya menyediakan tanaman yang pertumbuhannya

cepat. Sebelum melakukan praktikum, guru membekali siswa dengan menggunakan

metode yang sesuai serta diintegrasikan dengan praktikum mengenai pengaruh

penambahan tetes tebu pada fermentasi urin sapi terhadap pertumbuhan tanaman.

Pada pembelajaran ini siswa diminta untuk menyusun rencana percobaan mengenai

pengaruh penambahan tetes tebu pada fermentasi urin sapi terhadap pertumbuhan

tanaman. Kemudian siswa melakukan percobaan berdasarkan rancangan yang telah

dibuat dan mempresentasikan hasilnya penelitian. Pembelajaran mengenai materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

65

pertumbuhan dan perkembangan tanaman menuntut siswa untuk dapat mengetahui

konsep pertumbuhan dan perkembangan tanaman dengan cara belajar secara langsung

melalui pengamatan tanaman. Dalam pengamatan pertumbuhan tanaman bayam

merah siswa dapat mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan tanaman.

Sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung, guru harus menyusun silabus

(Lampiran 1 ) dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) (Lampiran 2 ) sesuai

materi yang akan diberikan. Kompetensi Dasar (KD) (Lampiran 2) ditetapkan dalam

standar isi dan dijabarkan dalam silabus. RPP mencakupi rencana operasional dalam

setiap kali pertemuan (Lampiran 2 : Pertemuan 1-3, LKS, Instrumen Penilaian).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

66

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, pengamatan, pengolahan data dan analisis data

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penambahan tetes tebu (molasse) pada fermentasi urin sapi

berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman bayam merah

(Amaranthus tricolor L.) (penambahan tinggi batang, penambahan

jumlah daun, berat basah dan berat kering).

2. Penambahan tetes tebu (molasse) optimal pada fermentasi urin sapi

untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus

tricolor L.) yang terbaik adalah penambahan tetes tebu 40 ml.

B. Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui penelitian ini, disarankan

kepada peternak sapi agar menampung urin sapi dalam wadah, karena

penelitian mengalami hambatan untuk mendapatkan urin sapi yang jernih dan

bersih. Penelitian selanjutnya disarankan untuk, volume penambahan tetes

tebunya lebih besar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

67

DAFTAR PUSTAKA

Affandi. 2008. Pemanfaatan urine Sapi yang Difermentasi sebagai Nutrisi

Tanaman. Yogyakarta : Andi Offset

Ariyanto. 2008. Analisis Tata Niaga Sayuran Bayam. Institut Pertanian Bogor,

Bogor.

Abuanjeli. 2010. Bayam Merah. http://abuanjeli.wordpress.com/2010/10/02/a041/

27/10/2011

Badan Pusat Statistik. 2013. Produksi sayuran di Indonesia 2007-2009.

www.bps.go.id. Diakses 30 April 2014.

BPS. 2001. Balai Pusat Pengembangan Ternak. Jawa Tengah : data ternak

Desiana C., Banuwa I S., Evizal R., dan Yusnaini S 2013. Pengaruh Pupuk

Organik Cair Urin Sapi Dan Limbah Tahu Terhadap Pertumbuhan Bibit

Kakao (Theobroma cacao L.). Skripsi. Fakultas Pertanian, Universitas

Lampung

Fazria, M. A. 2011. Pengukuran Zat besi dalam bayam merah dan suplemen

penambah darah serta penanganan terhadap peningkatan hemoglobin dan

zat besi dalam darah. [Skripsi] Universitas Indonesia, Depok.

Foth, 1998.Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Gardner, F. P., R. B. Pearce dan R. L. Mitchell. 2008. Physiology of Crop Plants

(Fisiologi Tanaman Budidaya). Alih Bahasa H. Susilo dan Subiyanto)

Jakarta: UI

Hadisoeganda, A.W.W. 1996. Bayam : Sayuran Penyangga Petani di Indonesia.

Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Bandung.

Hadisuwito, S. 2012. Membuat Pupuk Organik Cair. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Havlin et al. 2005.Soil Fertility and Fertilizers, an Introduction to Nutrient

Management.10th edition. Pearson Education, Inc. New Jersey.

Harjadi, S.S.2009. Zat Pengatur Tumbuh. Penebar Swadaya. Jakarta.

Hidayat I. M dan Sahat, S. 1996. Bayam : Sayuran. BPTS, Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

68

Huda, 2013 Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Stroberi Pada Berbagai Jenis

Dan Konsentrasi Pupuk Organik Cair Dan Urin Sapi Dengan Sistem

Hidroponik Irigasi Tetes

Lestary, G.W. Solichatun dan Sugiyarto. 2008. Pertumbuhan, Kandunga Klorofil

dan Laju Respirasi Tanaman Garut (Maranta arundinacea L.) Setelah

Pemberian Asam Giberalat (GA3). Jurnal Bioteknologi.

Lingga, P. dan Marsono. 2001. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya.

Jakarta

Nyakpa, M.Y.dkk, 1988. Kesuburan Tanah. Universitas Lampung, Bandar

Lampung

Novizann. 2005. Petunjuk Pemupukan Yang Efektif. Agro Media Pustaka, Jakarta

Morris, R, 2008. Amaranthus hybridus, Amaranthus gangeticus, Amaranthus

spinosus, and Amaranthus blitum. England: plant for a future. Diakses

pada tangggal 17 juli 2008

Poerwowidodo. 1996. Telaah Kesuburan Tanah. Yogyakarta : UGM Press.

Pracaya. 2010. Hama dan penyakit Tanaman Edisi Revisi. Penebar Swadaya:

Depok

Pranata, A.S. 2004. Pupuk Organik Cair Aplikasi dan Manfaatnya. Agromedia

Pustaka, Jakarta.

Priantyo, A. 2002. Urine Sapi Harapan Petani Non Pestisida. Jurnal Saint dan

Teknologi. Balai IPTEK dan BPPT.

Prihmantoro, H dan Y.H. Indriani. 1999. Hidroponik Sayuran Semusim Untuk

Bisnis dan Hobi. Penebar Swadaya. Jakarta

Phrimantoro. 2002 Urin Sapi http://www.kompas.con/kompas cetak/ 020/10

jatim/ Urin 28. html. di akses 20/10

Rukmana, R. 2006. Bayam, Bertanam dan pengolahan pasca panen. Kanisius,

Yogyakarta.

Sahari, P. 2007. Pengaruh Jenis dan Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan dan

Hasil Tanaman Krokot Landa (Talinum triangulare Willd). Jurnal

Agriceca vol.7 No. 1.

Sahat, S. dan I. M. Hidayat. 1996. Bayam: Sayuran Penyangga Petani Indonesia.

Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Bandung,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

69

Salisbury, F.B dan C.W. Ross. 2005. Plant Physiologi. Norwalk: Easton Press.

Saparinto, C. 2013. Grow Your Own Vegetables-Panduan Praktis Menanam 14

Sayuran Konsumsi Populer di Pekarangan. Penebar Swadaya.

Yogyakarta.

Slamet , dkk. Pedoman analisa untuk bahan makanan dan pertanian:liberty,

Yogyakarta

Sunarjono, H. 2014. Bertanam 36 Jenis Sayuran. Penebar Swadaya. Jakarta.

Suparno, P. 2011. Pengantar Statistika untuk Pendidikan Psikologi.: Universitas

Sanata Dharma. Yogyakarta

Sugeng, W. 2005. Kesuburan Tanah: Gava Media. Yogyakarta

Sutanto. R. 2002. Penerapan Pertanian Organik, Pemasyarakatan dan

Pengembangannya. Kanisius.Yogyakarta.

Sutedjo, Mulyani. 2010. Pupuk dan Cara Pemupukan: Rineka Cipta. Jakarta.

Suastuti, M. 1998. Pemanfaatan Hasil Samping Industry Pertanian Molasse Dan

Limbah Cair Tahu Sebagai Sumber Karbon Dan Nitrogen Untuk Produksi

Biosurfactan Oleh Bacillus Sp Galur Komersial Dan Lokal. Skripsi Institut

Pertanian Bogor. Bogor

Susetyo, 2013 Pemanfaatan Urin Sapi Sebagai Poc (Pupuk Organik Cair) Dengan

Penambahan Akar Bambu Melalui Proses Fermentasi Dengan Waktu

Yang Berbeda

Wijaya, K.A. 2008. Nutrisi Tanaman Sebagai Penentu Kualitas Hasil dan

Resistensi Alami Tanaman. Prestasi Pustaka. Jakarta

Yulianto, A.B, dkk. 2010. Pengolahan Limbah Terpadu Konversi Sampah Pasar

Menjadi Komposisi Berkualitas Tinggi: Yayasan Diamon Peduli . Jakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

70

Lampiran 1

SILABUS

Satuan Pendidikan : SMAK ST. FRANSISKUS XAVERIUS RUTENG

Kelas/ semester : XII/1

Mata pelajaran : MIPA

Materi Pokok : Pertumbuhan dan Perkembangan

Alokasi waktu : 6 JP

KI 1 : 1. Menghayati dan mengamalkanajaran agama yang dianutnya

KI 2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,

kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

71

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3 : 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan

metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4 : 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

72

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilian Alokasi

waktu

Sumber belajar

1.3

2.1

Peka dan peduli terhadap

permasalahan lingkungan

hidup, menjaga dan

menyayangi lingkungan

sebagai manisfestasi

pengamalan ajaran agama

yang dianutnya.

Berperilaku ilmiah:

teliti, tekun, jujur

terhadap data dan fakta,

disiplin, tanggung

jawab, dan peduli dalam

observasi dan

eksperimen, berani dan

santun dalam

mengajukan pertanyaan

dan berargumentasi,

1. Pertumbuh

an dan

perkemban

gan

Faktor luar

dan factor

dalam pada

pertumbuhan

1. Konsep Pertumbuhan dan

Perkembangan

Mengamati

Mengamati pertumbuhan pada

tanaman

Membaca teks pertumbuhan

pada tanaman

Menanya

Siswa distimulir untuk

membuat pertanyaan yang

menuntut berfikir kritis tentang

konsep pertumbuhan dan

perkembangan mahluk hidup

dan faktor–faktor yang

memengaruhi pertumbuhan

Portofolio

•Tes

•Konsep

pertumbuhan

dan

perkembangan

Tugas

• -

Observasi

•Kerja Ilmiah,

sikap ilmiah

dan

keselamatan

kerja

Video

pertumbuh

an dan

perkemba

ngan

Buku

Biologi

Campbel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

73

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilian Alokasi

waktu

Sumber belajar

Kompetensi Dasar materi Pembelajaran Penilaian Sumber belajar

peduli lingkungan,

gotong royong,

bekerjasama, cinta

damai, berpendapat

secara ilmiah dan kritis,

responsive dan proaktif

dalam setiap tindakan

dan dalam melakukan

pengamatan dan

percobaan di dalam

kelas/laboratorium

maupun di luar

kelas/laboratorium.

dan perkembangan.

Mengumpulkan Data

(Eksperimen/Eksplorasi)

Menggali informasi tentang

konsep pertumbuhan dan

perkembangan mahluk hidup

melalui tayangan video.

Diskusi tentang konsep

pertumbuhan dan

perkembangan

Diskusi tentang faktor-faktor

yang mempengaruhi

petumbuhan.

Portofolio

•LaporanPerc

obaan

Test

•Membuat

outline

perencanaan

percobaan

•Pemahaman

tentang hasil

percobaan dan

kesimpulan

•Pemahamant

entang hal-hal

yang harus

5 minggu

x 4JP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

74

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilian Alokasi

waktu

Sumber belajar

2.2

3.1

Peduli terhadap

keselamatan diri dan

lingkungan dengan

menerapkan prinsip

keselamatan kerja saat

melakukan kegiatan

pengamatan dan

percobaan di

laboratorium dan di

lingkungan sekitar.

Menganalisis hubungan

antara faktor internal dan

eksternal dengan proses

pertumbuhan dan

Mengasosiasikan

Membaca dan menganalisis

grafik pertumbuhan untuk

mendapatkan konsep

pertumbuhan dan

perkembangan.

Menarik kesimpulan tentang

konsep pertumbuhan dan

perkembangan serta faktor-

faktor yang

mempengaruhinyadan

mempresentasikan

menggunakan berbagai media.

dilakukan

dalam

melakukan

percobaan

•Pemahaman

tentang factor

luar dan factor

dalam

terhadap

pertumbuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

75

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilian Alokasi

waktu

Sumber belajar

4.1

perkembangan pada

Mahluk Hidup

berdasarkan hasil

percobaan.

Merencanakan dan

melaksanakan

percobaan tentang

factor luar yang

memengaruhi proses

pertumbuhan dan

perkembangan tanaman,

dan melaporkan secara

tertulis dengan

menggunakan tata cara

penulisan ilmiah yang

benar.

Mengkomunikasikan

Presentasi hasil kajian dan

diskusi tentang konsep

pertumbuhan dan

perkembangan.

2. Merencanakan dan

Melakukan Percobaan

tentang Pertumbuhan dan

Perkembangan pada

Tumbuhan

Mengamati

Mengkaji hasil kerja ilmiah

(contoh kerja ilmiah).

Bagaimana langkah-langkah

makalah, Artikel

atau Laporan

hasil Penelitian

Buku Biologi

SMA

Biologi Campbel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

76

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilian Alokasi

waktu

Sumber belajar

2. Merencana

kan dan

melaksanak

an

percobaan

Mengkaji

hasil kerja

ilmiah

(contoh kerja

ilmiah)

Bagaimana

melakukan percobaan menurut

kerja ilmiah dari hasil diskusi

dan mengkaji contoh karya

ilmiah dari berbagai sumber.

Menanya

Memberikan pertanyaan tentang

langkah-langkah eksperimen dan

penyusunan laporan hasil

eksperimen.

Mengumpulkan Data

(Eksperimen/Ekplorasi)

Mendiskusikan rancangan dan

usulan penelitian tentang faktor

luar yang mempengaruhi

pertumbuhan pada tumbuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

77

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilian Alokasi

waktu

Sumber belajar

langkah-

langkah

melakukan

percobaan

menurut kerja

ilmiah dari

hasil diskusi

dan mengkaji

contoh karya

ilmiah dari

berbagai

sumber

Melaksanakan eksperimen

sesuai dengan ususlan yang

disusun dan sudah disepakati

setiap kelompok.

Melakukan pengamatan

eksperimen, mencatat data.

Mengasosiasikan

Mengolah data hasil eksperimen.

Menjawab permasalahan.

Menyimpulkan hasil

pengamatan.

Menarik kesimpulan dari hasil

diskusi mengenai usulan

penelitian.

Mengkomunikasikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

78

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilian Alokasi

waktu

Sumber belajar

Menyusun Usulan Penelitian

tentang faktor luar yang

mempengaruhi pertumbuhan.

tanaman dalam bentuk laporan

tertulis.

Melaporkan hasil eksperimen

secara lisan (presentasi) dan

tertulis tertulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

79

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan pendidikan : SMA ST. FRANSISKUS XAVERIUS RUTENG

Kelas/semester : XII/1

Mata pelajaran : MIPA

Materi Pokok : Pertumbuhan dan Perkembangan

Alokasi waktu : 6 JP

A. KOMPETENSI INTI

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif

dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas

berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

80

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,

dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik

sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. KOMPETENSI DASAR dan INDIKATOR

Kompetensi Dasar Indikator

1.1 Menghayati dan mengamalkan

keteraturan dan kompleksitas ciptaan

Tuhan tentang faktor internal dan

eksternal dengan proses pertumbuhan

dan perkembangan pada makhluk

hidup

1.1.1. Mengagumi perkembangan dan

pertumbuhan tumbuhan sebagai ciptaan

Tuhan

2.1 Berperilaku ilmiah (memiliki rasa

ingin tahu, objektif, disiplin, jujur,

teliti, cermat, tekun, hati-hati,

bertanggung jawab, terbuka, kritis,

kreatif, inovatif dan peduli lingkungan)

2.1.1. percaya diri dalam

menyampaiakn pendapat saat bediskusi

dalam kelompok.

2.1.2 disiplin dalam melakukan

pengamatan di dalam kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

81

Kompetensi Dasar Indikator

secara gotong royong, kerjasama,

resposif dan proaktif dalam melakukan

percobaan dan berdiskusi di dalam

kelas/ laboratorium maupun diluar

kelas

2.1.3 tanggung jawab dalam melakukan

pengamatan di dalam kelas

3.1Mendeskripsikan proses

pertumbuhan dan perkembangan

mahluk hidup serta faktor-faktor yang

mempengaruhinya dan penentukan

topik penelitiannya

3.1.1 Menjelaskan konsep pertumbuhan

dan perkembangan pada tanaman.

3.1.2 Mengidentifikasi faktor internal

dan eksternal dalam proses

pertumbuhan dan perkembangan

makhluk hidup.

4.1Merancang desain penelitian

pengaruh luar terhadap pertumbuhan

tanaman melalui diskusi kelompok dan

mempresentasikan hasil diskusi

kelompok

4.1.1 melaksanakan percobaan tentang

faktor ekternal dan faktor internal yang

mempengaruhi proses pertumbuhan dan

perkembagan tanaman

4.1.2 melaporkan hasil percobaan secara

lisan dengan kalimat baku

4.1.3 melaporkan hasil percobaan secara

tertulis dengan rapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

82

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1.1.1.1. dengan menyebutkan contoh pertumbuhan dan perkembangan

pada tumbuhan peserta didik mampu mengagumi perkembangan dan

pertumbuhan tumbuhan sebagai ciptaan Tuhan

2.1.1.1 melalui diskusi kelompok peserta didik mampu bersikap percaya

diri dalam menyampaikan pendapat saat diskusi di dalam kelas

2.1.2.1. melalui pengamatan dalam kelompok peserta didik mampu

bersikap disiplin dalam melakukan pengamatan di dalam kelas

2.1.3.1 melalui pengamatan dalam kelompok peserta didik mampu

bersikap tanggungjawab dalam melakukan pengamatan di dalam kelas

3.1.1.1.melalui studi pustaka, peserta didik mampu menjelaskan konsep

pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.

3.1.2.1. Melalui diskusi kelompok, peserta didik mampu menjelaskan

faktor ekternal dan faktor internal yang mempengaruhi proses

pertumbuhan dan perkembangan tanaman

3.1.3.1. melalui pengamatan pada animasi gambar/ video tentang

pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, peserta didik mampu

mengidentifikasi faktor- faktor eksternal dalam proses pertumbuhan dan

perkembangan pada tanaman.

3.1.4.1 melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat mengidentifikasi

faktor- faktor internal dalam proses pertumbuhan dan perkembangan pada

tanaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

83

4.1.1.1 melalui eksperimen peserta didik mampu melaksanakan percobaan

tentang faktorekternal dan faktor internal yang mempengaruhi proses

pertumbuhan dan perkembangan tanaman

4.1.2.1 melalui presentasi kelompok peserta didik mampu menyampaikan

hasil percobaan secara lisan

4.1.3.1 melalui penulisan laporan peserta didik mampu menyampaikan

hasil percobaan secara tetulis

D. MATERI PEMBELAJARAN

1.Pertemuan 1

Konsep pertumbuhan dan perkembagang tumbuhan

Faktor interna sdan eksternal pada pertumbuhan dan

perkembagang tumbuhan

Pertemuan 2& 3

Pengamatan mengenai pertumbuhan dan perkembangan

tanaman (langakah – langakah melakukan percobaan, tugas

group project), mempresentasikan hasil group project (pert.3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

84

E. ALAT DAN BAHAN

1. Gambar – gambar

gambar animasi / video tentang pertumbuhan dan perkembangan

tumbuhan

gambar- gambar tentang contoh pertumbuhan dan perkembangan

tumbuhan

2. buku SMA biologi kelas XII

3. LKS

4. Power point

5. LCD

6. Laptop

7. Polybag

8. Sekop

F. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN

1. Pendekatan : saintifik

2. Model pembelajaran : TipePicture And Picture

3. Metode pembelajaran : Diskusi kelompok, eksperimen,Presentasi,

Ceramah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

85

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 1 ( 2jp)

Kegiatan Deskripsi

Pendahuluan

(10 enit)

1. Guru memberi salam, selanjutnya menanyakan kabar

peserta didik, dengan menyampaiakan ucapan :

“Bagaimana kabar kalian hari ini? Sudah siap belajar?

“Siapa saja yang tidak bisa hadir dalam pembelajaran kali

ini?”

2. Guru meminta peserta didik untuk mengecek

kebersihan kelas, minimal di sekitar meja dan kursi

tempat duduknya.

3. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang akan

dipelajari dengan pertanyaan :

“saya menanam jagung seminggu yang lalu dan

kemarin saya melihat lagi, jagung tersebut semakin

tinggi dan jumlah daunnya bertambah.

“ibu Ani merendam kacang hijau selama dua

malam, tenyata kacang hijau tersebut mulai muncul

tudung akar dan tunas daun, dari contoh tersebut

kacang hijau mengalami apa? nah dari kejadian-

kejadian tersebut, mana yang disebut pertumbuhan

dan mana yang disebut perkembangan?”

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau KD

yang akan dicapai

5. Guru menyampaiakn garis besar cakupan materi dan

penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan oleh

peserta didik untuk menyelesaikan tugas pada

pertemuan ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

86

Deskripsi

Kegiatan Inti

(60 menit)

1. Mengamati

Siswa mengamati beberapa gambar tentang

pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan yang

terdapat pada LKS

Siswa mengamati gambar animasi/ video tentang

pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan yang

diputar oleh guru

Siswa membaca contoh data hasil pengamatan

pertumbuhan tanaman yang terdapat pada LKS

Siswa melakukan studi pustaka mengenai pertumbuhan

dan perkembangan pada tumbuhan.

2. Menanya

Siswa dimotivasi untuk membuat pertanyaan tentang :

Tanaman mengalami pertumbuhan

Konsep pertumbuhan dan perkembangan

Macam – macam pertumbuhan pada pada tanaman

Faktor- faktor yang memepngaruhi pertumbuhan

dan perkembangan pada tumbuhan

3. Menalar

Siswa menggali informasi tentang konsep

pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan

melalui tayangan gambar/ video

Siswa berdiskusi tentang konsep pertumbuhan dan

perkembangan pada tumbuhan

Siswa berdiskusi tentang faktor- faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

pada tumbuhan

4. Mengasosiasikan

Siswa mambaca dan menganalisis grafik pertumbuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

87

tanaman untuk memahami konsep pertumbuhan dan

perkembangan pada tumbuhan

Siswa menarik kesimpulan tentang konsep

pertumbuhan dan perkembangan serta faktor- faktor

yang mempengaruhinya dan mempresentasikannya

5. Mengkomunikasikan

Presentasi hasil kajian dan diskusi tentang konsep

pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.

Penutup

(20 menit)

Peserta didik membuat rangkuman/ simpulan pelajaran

Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan

Guru memberi umpan balik terhadap dan proses hasil

belajar

Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membaca

tentang rancangan percobaan mengenai pertumbuhan

dan perkembangan tumbuhan.

Kegiatan Deskripsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

88

Pertemuan 2 (2 JP)

Kegiatan Deskripsi

Pendahuluan

(10 menit)

Guru mengucapkan salam pemusatan perhatian

Guru mengulas sekilas pelajaran di pertemuan

sebelumnya

Guru mengajukan pertanyaan seperti :” ada sebuah tanaman,

memiliki ciri- ciri: kerdil, banyak terdapat daun yang kering.

Dari ciri- ciri tersebut, hal apa yang menyebabkan tanaman

tersebut?

Inti (60 menit) Mengamati

Siswa diminta untuk mengkaji jurnal penelitian/ karya

ilmiah mengenai pertumbuhan dan perkembangan

tanaman

Siswa mendiskusikan langkah- langkah melakukan

percobaan dari contoh jurnal penelitian/ karya ilmiah

Menanya

Siswa menyampaikan pertanyaan tentang langkah-

langkah melakukan eksperimen dan sistematika

penyusunan laporan hasil eksperimen

Mengkomunikasikan

Siswa menyampaikan usulan percobaan mengenai

pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

89

Kegiatan Deskripsi

Penutup

(20 menit)

Peserta didik membuat rangkuman/ simpulan

pelajaran

Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang

sudah dilaksanakan

Guru memberi umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran

Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk

class project yaitu melaksanakan percobaan tentang faktor

luar yang mempengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan”

dengan rancangan yang sudah dibuat dalam kelompok

masing- masing. Kegiatan dilakukan selama 3 minggu untuk

pengamatan, dan satu minggu terakhir untuk proses olah data

dan membuat laporan secara tertulis (diluar jam pelajaran).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

90

pertemuan 3 (2 JP)

Kegiatan Deskripsi

Pendahuluan

(10 menit)

Guru mengucapkan salam pemusatan perhatian

Guru mengulas sekilas pelajaran di pertemuan sebelumnya

’faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan tanaman’’

Inti (70 menit) Mengamati

Siswa mendengar hasil presentasi kelompok lain

mengenai faktor – faktor pertumbuhan dan

perkembangan tanaman.

Menanya

Siswa menyampaikan pertanyaan atau tanggapan

terhadap kelompok yang berpresentasi.

Menalar

Siswa menggali informasi mengenai kendala- kendala

yang tejadi selama class project berlangsung (sebab-

akibat serta cara penanggulangi) oleh kelompok

tesebut

Mengkomunikasikan

Siswa menyampaikan usulan saran atau kritik

mengenai isi

dari presentasi (isi presentasi, desaign ppt).

Penutup

(10 menit)

Guru mengklarifikasi mengenai pertanyaan yang

belum jelas saat presentasi.

Guru bersama- sama dengan siswa membuat

rangkuman dan sekalian mengumpulkan laporan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

91

H. Sumber dan media pembelajaran

1. Buku IPA kelas XII semester 1 ( kurikulum 2013)

2. Lembar kerja siswa

3. Sumber lainnya (artikel, majalah, internet)

I. Penilaian

1. Teknik penilaian : pengamatan, laporan percobaan, LKS

2. Prosedur penilaian

No Aspek yang dinilai Teknik

penilaian

Waktu penilaian

1 Sikap

a. Percaya diri untuk

menyampaikan pendapat

b. Disiplin dan atas tugas

yang diberikan

c. Bertanggung jawab atas

tugas yang diberikan.

lembar

observasi

Selama pelajaran

dan saat diskusi

kelompok

2 Keterampilan

a. Menyusun kerangka

penelitian

b. Keterampilan dalam

menyajikan hasil

penelitian secara lisan

(pertemuan 3)

c. Melaporkan hasil

penelitian secara tertulis (

pertemuan 3)

Portofolio,

lembar

observasi,

presentasi

Diskusi,

presentasi

3 Pengetahuan

a. Mendeskripsikan faktor-

faktor dengan

pertumbuhan tumbuhan

Tes/

portofolio

Hasil tes/

portofolio

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

92

J. Instrumen penilaian

1. Sikap spiritual

Pedoman observasi sikap spiritual

Petunjuk :

Lembar ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah

tanda check (√) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh

peserta didik, dengan criteria sebagai berikut :

YA = Apabila melakukan sesuai pernyataan (skor 2)

TIDAK = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan (skor 1)

Nama peserta didik : ………………………….

Kelas :………………………….

Tanggal pengamatan :………………………….

Materi pokok :………………………….

No Aspek pengamatan Skor Keterangan

YA TIDAK

1. Berdoa sebelum dan sesudah

pelajaran

2. Mengucap rasa syukur atas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

93

No Aspek pengamatan Skor Keterangan

YA TIDAK

karunia Tuhan sesuai agama

masing – masing

3. Memberi salam sesuai agama

masing – masing sebelum

dan sesudah menyampaikan

pendapat/ presentasi

4. Mengucap keagungan Tuhan

apabila melihat kebesaran

Tuhan sesuai agama masing

– masing

5. Bersyukur akan keberadaan

dan kebesaran Tuhan saat

mempelajari ilmu

pengetahuan

6. Menghormati teman sekelas

yang berbeda kayakinan (

tidak ribut saat berdoa)

Jumlah skor

Petunjuk penyekoran :

Peserta didik memperoleh nilai :

Baik : apabila memperoleh skor 10 – 12

Cukup : apabila memperoleh skor 8- 10

Kurang : apabila memperoleh skor 6 –8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

94

2. Sikap sosial

a. Percaya diri

Pedoman observasi sikap percaya diri

Petunjuk :

Lembar ini diisi oleh guru untuk menilai sikap percaya diri peserta didik.

Berilah tanda check (√) pada kolom skor sesuai sikap percaya diri yang

ditampilkan oleh peserta didik, dengan criteria sebagai berikut :

YA = Apabila melakukan sesuai pernyataan (skor 2)

TIDAK = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan (skor 1)

Nama pesrta didik : ………………………….

Kelas :………………………….

Tanggal pengamatan :………………………….

Materi pokok :………………………….

No Aspek pengamatan Skor keterangan

YA TIDAK

1. Berani presentasi di depan

kelas

2. Berani berpendapat, bertanya,

atau menjawab pertanyaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

95

No Aspek pengamatan Skor keterangan

YA TIDAK

3 Berpendapat atau melakukan

kegiatan tanpa ragu – ragu

4 Mampu membuat keputusan

dengan cepat

5 Mampu membuat keputusan

dengan cepat

6 Saat berbicara tegas dan

lantang

Jumlah skor

Petunjuk penyekoran :

Peserta didik memperoleh nilai :

Baik : apabila memperoleh skor 10 – 12

Cukup : apabila memperoleh skor 8- 10

Kurang : apabila memperoleh skor 6 – 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

96

b. Disiplin

Pedoman observasi sikap disiplin

Petunjuk :

Lembar ini diisi oleh guru untuk menilai sikap disiplin peserta didik. Berilah

tanda check (√) pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang ditampilkan oleh

peserta didik, dengan criteria sebagai berikut :

YA = Apabila melakukan sesuai pernyataan (skor 2)

TIDAK = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan (skor 1)

Nama pesrta didik : ………………………….

Kelas :………………………….

Tanggal pengamatan :………………………….

Materi pokok :………………………….

No Aspek pengamatan Skor keterangan

YA TIDAk

1. Masuk kelas tepat waktu

2. Mengumpulkan tugas tepat waktu

3. Memakai seragam sesuai tata

tertib

4. Mengerjakan tugas yang diberikan

5 Membawa buku tulis sesuai mata

pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

97

No Aspek pengamatan Skor keterangan

YA TIDAk

6 Tertib dalam mengikuti pelajaran

Jumlah skor

Petunjuk penyekoran :

Peserta didik memperoleh nilai :

Baik : apabila memperoleh skor 10 – 12

Cukup : apabila memperoleh skor 8- 10

Kurang : apabila memperoleh skor 6 - 8

c. Tanggung jawab

Pedoman observasi sikap tanggung jawab

Petunjuk :

Lembar ini diisi oleh guru untuk menilai sikap tanggung jawab peserta didik.

Berilah tanda check (√) pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang

ditampilkan oleh peserta didik, dengan criteria sebagai berikut :

YA = Apabila melakukan sesuai pernyataan

TIDAK = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

98

Nama pesrta didik : ………………………….

Kelas :………………………….

Tanggal pengamatan :………………………….

Materi pokok :………………………….

No Aspek pengamatan Skor Keterangan

YA TIDAK

1. Mengerjakan tugas individu

dengan baik

2. Menerima resiko dari tindakan

yang dilakukan

3. Tidak menuduh orang lain

tanpa bukti yang kuat

4. Mengembalikan barang yang

dipinjam

5. Meminta maaf atas kesalahan

yang dilakukan

6. Mengjaga perlengkapan ruang

kelas sebagai warga kelas

Jumlah skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

99

Petunjuk penyekoran :

Peserta didik memperoleh nilai :

Baik : apabila memperoleh skor 10 – 12

Cukup :apabila memperoleh skor 8- 10

Kurang : apabila memperoleh skor 6 – 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

100

LEMBAR DISKUSI SISWA

Judul: Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman

A. Tujuan

1. Menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan

2. Menyebutkan faktor - faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan!

B. Alat dan Bahan

Alat tulis dan buku biologi kelas XII

C. Cara Kerja

1. Bentuklah kelompok yang masing-masing terdiri dari 3 orang siswa

2. Bacalah buku atau artikel yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan

tanaman.

3. Cermati pertanyaan yang diberikan dan diskusikan bersama anggota kelompokmu

4. Presentasikan hasil diskusimu di depan kelas!

D. Pertanyaan

1. Jelaskan pengertian pertumbuhan dan perkembangan!

2. Sebutkan dan jelaskan2macam dari pertumbuhan!

3. Faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan? Sebutkan

minimal 4 contoh dari faktor – faktor tersebut!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

101

No

Soal

Kunci Jawaban Kategori Skor

1 Pertumbuhan adalah perubahan yang

dapat diketahui atau ditentukan

berdasarkan sejumlah ukuran atau

kuantitasnya yang bersifat irreversibel

(Tidak dapat kembali seperti semula).

Pertumbuhan meliputi bertambah besar

dan bertambah banyaknya sel-sel pada

jaringan.

Perkembangan adalah suatu perubahan

kualitatif yang melibatkan perubahan

struktur fungsi yang lebih kompleks

Jika jawaban benar

dan lengkap sesuai

pertanyaan

20

Jika hanya salah satu

jawaban yang benar

10

Tidak ada jawaban

yang benar

5

2 Pertumbuhan primer adalah

pertumbuhan yang memanjang baik

yang terjadi pada ujung akar maupun

ujiung batang.

Pertumbuhan sekunder adalahah

pertumbuhan yang dapat menambah

diameter batang yang berupa aktivitas

sel – sel meristem sekunder yaitu

kambium dan kambium gabus.

Jika jawaban benar

dan lengkap sesuai

pertanyaan

15

Jika hanya salah satu

jawaban yang benar

10

Tidak ada jawaban

yang benar

3

3 - Faktor ekternal : air, cahaya, suhu,

kelembaban udara

- Faktor internal : auksin, giberelin,

sitokinin, gas etilen.

Jika jawaban benar

dan lengkap sesuai

pertanyaan

10

Jika hanya salah satu

jawaban yang benar

5

Tidak ada jawaban

yang benar

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

102

LEMBAR KERJA SISWA 2

Judul: Pengaruh Faktor Luar Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan

Tumbuhan

A. Tujuan

1. Mengidentifikasi faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan tanaman.

2. Menjelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan tanaman.

B. Alat dan bahan

1. Bibit bayam merah

2. Urin sapi

3. Molasse

4. Polybag

5. Tanah

6. Air

7. Alat tulis

C. Cara Kerja

1. Buatlah kelompok yang beranggotakan 5 orang siswa

2. Lakukan percobaan dengan perlakuan sebagai berikut:

Kelompok Penambahan tetes tebu

1 0 ml

2 20 ml

3 40 ml

4 60 ml

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

103

3. Pupuk organik cair urin sapi yang sudah jadi diencerkan dengan perbandingan 1: 2

dan dapat langsung diaplikasikan pada tanaman.

4. Lakukanlah pengamatan pada tinggi batang dan jumlah daun tanaman bayam

merah selama 7 hari

5. Catatlah data hasil pengamatan pada tabel pengamatan

6. Buatlah laporan tertulis berdasarkan data hasil pengamatan masing-masing

kelompok berdasarkan format yang telah ditentukan!

7. Contoh Format Laporan:

a) Acara Praktikum

b) Tujuan

c) Dasar teori

d) Alat dan bahan

e) Cara Kerja

f) Hasil Pengamatan

g) Pembahasan

h) Kesimpulan

i) DaftarPustaka

D. Hasil Pengamatan

Tabel pengamatan pertumbuhan tanaman bayam merah:

Tanaman Ke- Tinggi Batang hari ke- Jumlah Daun hari ke-

1 2 3 4 5 dst 1 2 3 4 5 Dst

1

2

Dst

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

104

E. Pertanyaan

1. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, perlakuan mana yang

menunjukkan hasil pertumbuhan yang paling baik? Mengapa?

2. Sebutkan faktor apa saja yang mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman

tersebut? Sebutkan!

3. Jelaskan bagaimana faktor tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan

tanaman?

F. Kesimpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

105

Rubrik Penilaian Portofolio Terhadap Laporan Praktikum

No Kriteria Skor

1 Struktur laporan

a. Judul

Menulis judul kegiatan sesuai dengan materi yang akan

dipraktekkan, ditulis dengan huruf kapital semua

5

Menulis judul kegiatan sesuai dengan materi yang

dipraktekan

tetapi huruf kapital ditulis pada awal kalimat saja

3

Menulis judul kegiatan sesuai dengan materi yang

dipraktekkan

tetapi ditulis dengan huruf kecil semua

2

b. Tujuan

Menyebutkan tujuan dengan benar dan lengkap sesuai dengan

judul penelitian

5

Menyebutkan salah satu tujuan benar 3

Menyebutkan tujuan tidak sesuai judul 1

c. Dasar Teori

Memuat keseluruhan materi yang berkaitan dengan penelitian

dan menulis sesuai tujuan

20

Memuat materi yang hanya menjawab salah satu dari tujuan 15

Memuat materi tidak sesuai tujuan 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

106

No Kriteria Skor

d. Alat dan Bahan

Mencatat alat dan bahan dengan lengkap dan berurutan 5

Mencatat alat dan bahan benar tetapi tidak lengkap 3

Mencatat alat dan bahan dan tidak berurutan dan tidak

lengkap

1

e. Cara Kerja

Menulis cara kerja secara urut, lengkap sesuai yang

dipraktekkan

5

Mencatat cara kerja secara urut tetapi tidak lengkap. 3

Mencatat cara kerja tidak urut dan tidak lengkap 2

f. Hasil Pengamatan

Disajikan dalam bentuk tabel disertai keterangan yang benar

dan histogram yang lengkap

10

Disajikan dalam bentuk tabel, dilengkapi dengan keterangan 7

Disajikan dalam bentuk tabel, tanpa disertai keterangan 5

g. Pembahasan

Membahas secara keseluruhan sesuai dengan tujuan, kalimat

mudah dimengerti

30

Membahas sesuai dengan tujuan penelitian 25

Membahas tidak sesuai dengan tujuan 20

h. Kesimpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

107

No Kriteria Skor

Kesimpulan benar dan merupakan jawaban tujuan praktikum,

ditulis dengan kalimat yang mudah dipahami

5

Kesimpulan hanya menjawab salah satu tujuan saja 3

Kesimpulan bukan merupakan jawaban tujuan 1

i. Daftar Pustaka

Mengambil dari sumber yang sesuai dan penulisan daftar

pustaka benar

5

Mengambil dari sumber tidak sesuai dsar teori tetapi

penulisan daftar pustaka benar

3

Menulis daftar pustaka tidak benar

3. Cara Penyajian Laporan

Laporan disajikan dalam bentuk makalah, diketik dengan

rapi, menggunakan huruf Times New Roman ukuran 12

5

Laporan disajikan dalam bentuk makalah, diketik dengan

rapi, menggunakan huruf Times New Roman ukuran 11

4

Laporan disajikan seadanya (tidak dalam bentuk makalah,

tidak dijilid), ditulis tangan/diketik menggunakan huruf

selain Times New Roman ukuran sembarang

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

108

Lembar Penilaian Portofolio

N

o.

Nama

Siswa

Aspek yang dinilai

Jumlah

Skor

Nilai

Struktur laporan

Penyajian

Laporan

Judul

Tuju

an

Das

ar t

eori

Ala

t dan

bah

an

Car

a ker

ja

Has

il p

engam

atan

pem

bah

asan

kes

impula

n

Daf

tar

pust

aka

1

2

3

4

5

N = 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑆𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚𝑥 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

109

Kriteria penilaian portofolio

Kategori Keterangan Tuntas/Tidak Tuntas

Sangat Baik(SB) Apabila memperoleh

skor akhir 80 -100

Tuntas

Baik (B) Apabila memperoleh

skor akhir 65 – 79

Tuntas

Cukup (C) Apabila memperoleh

skor akhir 50- 64

Tidak Tuntas

Kurang (K) Apabila memperoleh

skor akhir ≤ 50

Tidak Tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

110

LEMBAR PENILAIAN PRESENTASI

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : XII/I

Indikator :

4.1.2 Siswa mampu melaksanakan kegiatan penelitian pengaruh faktor luar terhadap

pertumbuhan tanaman.

4.1.3 Siswa mampu membuat laporan dan mempresentasikan hasil penelitian di depan

kelas.

Penilaian Presentasi kelompok

No.

Nama Kelompok

Aspek Penilaian

Skor

Kek

om

pak

an

Bah

asa

Men

jaw

ab

Per

tan

yaan

P

enam

pil

an

Isi

Pre

sen

tasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

111

Rubrik Penilaian Presentasi

Aspek Skor Indikator

Kekompakan 3 Semua anggota kelompok kompak dalam melakukan

presentasi

2 Jika 1-2 orang anggota kelompok saja yang kompak dalam

melakukan presentasi

1 Kelompok tidak kompak dalam melakukan presentasi

Menjawab

Pertanyaan

3 Jika semua anggota kelompok aktif menjawab pertanyaan

yang diajukan oleh siswa/kelompok lain

2 Jika 1-2 orang anggota kelompok saja yang aktif menjawab

pertanyaan yang diajukan oleh siswa/kelompok lain

1 Semua anggota kelompok tidak mampu menjawab

pertanyaan yang diajukan oleh siswa/kelompok lain

Isi Presentasi 3 Jelas, mudah dipahami dan sesuai dengan

topik/permasalahan

2 Jika Jelas, mudah dipahami tetapi kurang sesuai dengan

topik/permasalahan

1 Jika jidak jelas, susah dipahami dan tidak sesuai dengan

topik/permasalahan

Penampilan 3 Jika presentasi menarik dan kreatif

2 Jika presentasi menarik tetapi kurang kreatif

1 Presentasi tidak menarik dan tidak kreatif

Bahasa

3 Tutur kata jelas, dan menggunakan bahasa yang sopan

2 Tutur kata jelas, tetapi penggunaan bahasa yang kurang

sopan

1 . Tutur kata tidak jelas dan dan bahasa yang digunakan tidak

sopan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

112

LEMBAR PENILAIAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TERHADAP

PEMBELAJARAN (POST TES)

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester :XII/I

Kisi-kisi Soal :

Indikator

Nomor Soal dan Rana Kognitif

Men

gin

gat

M

emah

am

i

Men

erap

kan

Men

gan

ali

sis

Men

gev

alu

asi

Men

cip

tak

an

3.1.1 Siswa mampu mengidentifikasi faktor-

faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan tumbuhan.

2

3.1.2 Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor

yang mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan tumbuhan.

1,3 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

113

No. Soal Jawaban Skor

1. Bagaimana kondisi tumbuhan yang

mengalami kekurangan unsur Fe

dan Mg?

Kekurangan unsur Fe: muncul

gejala klorosis dan daun

menguning atau nekrosa

Kekurangan unsur Mg: muncul

bercak-bercak kuning di

permukaan daun tua

15

2. Seorang siswa melakukan sebuah

penelitian mengenai pengaruh

intensitas cahaya matahari terhadap

pertumbuhan dan perkembangan

tumbuhan. Dia ingin mengetahui

perbedaan tumbuhan yang

diletakkan di tempat gelap dan di

tempat yang cukup terkena sinar

matahari dan di tempat yang

terkena sinar matahari langsung.

Setelah dilakukan pengamatan

diperoleh hasil bahwa tumbuhan

yang diletakkan di tempat gelap

mengalami pertumbuhan batang

yang jauh lebih panjang bila

dibandingkan dengan tumbuhan

yang diletakkan di tempat yang

Tanaman yang diletakkan di

tempat yang gelap memiliki

batang yang jauh lebih panjang,

hal ini dikarenakan tumbuhan

tersebut mencari sumber

cahaya, sedangkan tanaman

yang cukup terkena sinar

matahari memiliki pertumbuhan

yang normal sedangkan

tumbuhan yang diletakkan di

bawah sinar mata hari langsung

memiliki tinggi batang yang

lebih pendek dah kerdil hal ini

disebabkan karena tanaman

tersebut mendapat sinar

matahari yang berlebihan

sehingga dapat menghambat

30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

114

No. Soal Jawaban Skor

cukup terkena sinar matahari

berwana pucat dan kurus, tumbuhan

yang diletakkan di tempat yang

cukup terkena sinar memiliki

pertumbuhan yang normal,

sedangkan tumbuhan yang

diletakkan di bahwah sinar matahari

langsung tinggi batangnya jauh

lebih pendek dibandingkan tanaman

dengan perlakuan yang lain dan

kerdil. Menurutmu apakah yang

menyebabkan hal tersebut?

pertumbuhan. Tanaman

memang memerlukan cahaya/

sinar matahari untuk

keberlangsungan hidupnya

namun dalam jumlah yang

normal.

3. Apakah fungsi oksigen dalam

proses pertumbuhan tanaman?

Oksigen diperlukan oleh setiap

makhluk hidup untuk

melakukan respirasi aerob,

dengan respirasi aerob makhluk

hidup dapat memperoleh energi

untuk pertumbuhannya.

15

4. Perhatikan cuplikan berikut

Urin sapi dapat dijadikan bahan

untuk pembuatan pupuk organic

cair untuk tanaman karena

mempunyai kandungan unsur hara

yang dibutuhkan oleh tanaman.

Bagaimana pengaruh

fermentasi urin sapi terhadap

pertumbuhan tanaman?

25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

115

No. Soal Jawaban Skor

Urin sapi yang difermentasikan

dengan komponen tamabahan tetes

tebu ini memiliki kandungan unsure

hara N, P, K yang merupakan

kandungan esensial dalam pupuk

sehingga mampu merangsang

pertumbuhan tanaman.

Berdasarkan uraian di atas,

bagaimana rumusan masalahnya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

123

UJI STATISTIK

Lampiran 5

1. Tinggi Batang (cm)

Tests of Normality

perlaku

an

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

tinggitanaman 0 ml .180 7 .200* .956 7 .783

20 ml .264 7 .150 .830 7 .081

40 ml .152 7 .200* .968 7 .880

60 ml .170 7 .200* .980 7 .958

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

ANOVA

Source of

Variation SS df MS F

P-

value F crit

Between

Groups 17.96857 3 5.989524 82.3437

8.98E-

13 3.008787

Within Groups 1.745714 24 0.072738

Total 19.71429 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

124

Lampiran 6

2. Jumlah Daun (helai)

Tests of Normality

Perlaku

an

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

jumlahdaun 0 ml .360 7 .007 .664 7 .001

20 ml .504 7 .000 .453 7 .000

40 ml .504 7 .000 .453 7 .000

60 ml .360 7 .007 .664 7 .001

a. Lilliefors Significance Correction

ANOVA

Source of

Variation SS df MS F

P-

value F crit

Between

Groups 8.714286 3 2.904762 13.55556

2.23E-

05 3.008787

Within Groups 5.142857 24 0.214286

Total 13.85714 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

125

Lampiran 7

3. Berat Basah (gr)

Tests of Normality

perlaku

an

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

beratbasah 0 ml .180 7 .200* .976 7 .941

20 ml .221 7 .200* .889 7 .271

40 ml .269 7 .134 .911 7 .404

60 ml .223 7 .200* .885 7 .252

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

ANOVA

Source of

Variation SS df MS F

P-

value F crit

Between

Groups 1797.286 3 599.0952 17.85806

2.62E-

06 3.008787

Within Groups 805.1429 24 33.54762

Total 2602.429 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

126

Lampiran 8

4. Berat Kering (gr)

Tests of Normality

perlaku

an

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

beratkering 0 ml .181 7 .200* .951 7 .739

20 ml .357 7 .007 .835 7 .089

40 ml .173 7 .200* .922 7 .482

60 ml .332 7 .019 .869 7 .183

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

ANOVA

Source of

Variation SS df MS F

P-

value F crit

Between

Groups 68.96429 3 22.9881 12.62092

3.75E-

05 3.008787

Within Groups 43.71429 24 1.821429

Total 112.6786 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

127

Lampiran 9

Suhu dan Kelembaban

Hari ke- Suhu°C Kelembaban %

1 31 60

2 30 60

3 29 59

4 31 59

5 28 62

6 30 60

7 29 59

8 31 58

9 28 57

10 30 58

11 31 59

12 30 58

13 29 59

14 31 59

15 32 58

16 30 59

17 31 60

18 29 59

19 28 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

128

Lampiran 10

LAMPIRAN GAMBAR

Keterangan :

Proses fermentasi urin sapi : sampel urin sapi(A1), tetes tebu(A2 );

fermentasi (B) ; hasil fermentasi (C) ; percapuran urin : air (1:2) (D)

A

C D

B

2 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

129

Lampiran 11

keterangan :

Penanaman baya mmerah :penyemaian bayam merah (E) ; aklimatisasi

(F) ; kondisi bayam merah (G) ; pengukuran parameter pertumbuhan (H)

; pengukuran suhu dan kelembaban udara (I) ; panen (J)

E F G

H I J

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU (Molasse) PADA … · fermentasi urin sapi untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L.) yang terbaik. Fermentasi urin

130

Lampiran 12

Keterangan :

Penimbangan berat basah (K) ; penjemuran (L) ;

pengovenan (M) ; penimbangan beratk ering (N)

K

M N

L

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI