pengaruh penambahan bahan organik dalam digester biogas ... · organik. biogas merupakan jenis...

41
i PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS TERHADAP PRODUKSI GAS SKRIPSI OLEH: TRY SUKMA UTAMY TAUFAN 1111 11 105 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017

Upload: trantuong

Post on 08-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

i

PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER

BIOGAS TERHADAP PRODUKSI GAS

SKRIPSI

OLEH:

TRY SUKMA UTAMY TAUFAN

1111 11 105

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 2: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

ii

PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER

BIOGAS TERHADAP PRODUKSI GAS

SKRIPSI

OLEH:

TRY SUKMA UTAMY TAUFAN

1111 11 105

SKRIPSI SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH

GELAR SARJANA PADA FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 3: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

iii

Page 4: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

iv

Page 5: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Segala puji bagi Allah SWT karena atas rahmat, taufiq dan hidayah-Nya,

penulis dapat menyelesaikan skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Peternakan (S.Pt). Kemudian sholawat dan salam atas Nabi yang

diutus Allah untuk menuntun semua hamba (manusia), dan keluarga serta sahabat

yang mengikuti petunjuk-Nya. Dalam penulisan skripsi ini tidak sedikit hambatan

dan kesulitan yang penulis hadapi. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan

terselesaikan dengan baik tanpa dukungan, motivasi, nasehat dan bantuan dari

berbagai pihak.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada

Kedua orang tua saya ayahanda Sir Taufan dan ibunda Nur Laela atas segala

perhatian dan kasih sayang, bantuan materi maupun non materi yang tak ternilai

harganya serta doa-doa yang senantiasa dipanjatkan. Dan pada kesempatan ini pula

dengan segala keihlasan dan kerendahan hati penulis juga menyampaikan terima

kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Dr. Sri Purwanti., S.Pt., M.Si selaku penasehat akademik yang senantiasa

membimbing, memberikan motivasi, nasihat dan mengarahkan selama dalam

bangku perkuliahan.

Page 6: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

vi

2. Dr. Jamila, S.Pt., M.Si sebagai pembimbing utama dan Ir. Anie Asriany.,

M.Si selaku pembimbing anggota yang telah banyak meluangkan waktunya

untuk membimbing, mengarahkan dan memberikan nasihat serta motivasi sejak

awal penelitian sampai selesainya penulisan Skripsi ini.

3. Dekan Prof. Dr. Ir. H. Sudirman Baco, M.Sc., Wakil Dekan I dan Wakil

Dekan II serta Wakil Dekan III.

4. Prof. Dr. drh. Hj. Ratmawati Malaka, M.Sc selaku Ketua Program Studi

Peternakan Universitas Hasanuddin.

5. Ibu dan Bapak Dosen tanpa terkecuali yang telah membimbing saya selama

kuliah di Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin, Makassar.

6. Kepada Ibu dan Bapak Pegawai Fakultas Peternakan yang telah memberikan

sumbangsih ilmu, didikan dan pelayanan akademik selama penulis berada di

bangku kuliah.

7. Kepada teman penelitian, Hamsidar Yuni, Siti Maghfirah Rezki Lestari dan

Nurhudayah yang telah banyak membantu selama berada dilapangan.

8. Kepada teman-teman Sambalado Gengs Go Ana Taeyeon , Pila cantik, Lee

Yuni, Nur gendu, Irma sibuk, Lee Min Hoo Thalib, Idhe alay, Jihad Babo,

Sukri ganteng, Radit, Heri, Yusmar, dan Ema buncit yang mendukung dan

memberikan doa, semangat, kasih sayang, saran dan dorongan kepada penulis.

9. Kawan – kawan “SOLANDEVEN” dan HIMSENA yang telah menjadi

keluarga kecil di Kampus Universitas Hasanuddin terima kasih telah menemani

penulis di saat suka maupun duka selama menempuh pendidikan di bangku

kuliah.

Page 7: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

vii

10. Teman-teman KKN PPM DIKTI UNHAS Kab. Pinrang Kec. Mattiro

Sompe Desa Mattongang Tongang: Vra, Riani, Nina, Ika, Fitrah,

Multazam, Ayu, Rita, Ahmad, Fian, Suaib, Abi, Rahmat, Raka, Dayat,

Khalik, Nanang, Kak April, Kak Renal dan Herdi, semoga apa yang menjadi

kebersamaan kita akan selalu ada untuk tetap menjadikan kita sebagai saudara.

11. Buat Muh. Nur Arsil Amin yang selalu menemani dan memberi semangat

dalam menyelesaikan Skripsi ini.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis ucapkan satu persatu yang selalu

memberikan doa kepada penulis hingga selesai penyusunan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, karena itu diharapkan kritik dan saran untuk perbaikan. Semoga

Skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca. Amiin

Makassar, Februari 2017

Try Sukma Utamy Taufan

Page 8: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

viii

ABSTRAK

Try Sukma Utamy Taufan (I111 11 105). Pengaruh Penambahan Bahan Organik

Dalam Digester Biogas Terhadap Produksi Gas Dan Derajat Keasaman (pH).

Dibawah Bimbingan Jamila dan Anie Asriany

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh feses sapi yang di

tambahkan jerami padi dan eceng gondok sebagai isian digester terhadap derajat

keasaman (pH) dan produksi biogas. Penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan P1 (feses

sapi + air), P2 (feses sapi + jerami padi + air), P3 (feses sapi + eceng gondok + air),

P4 (feses sapi + jerami padi + eceng gondok + air). Rancangan yang digunakan

yaitu rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 kali

ulangan. Derajat keasaman (pH) yang diperoleh sebelum pencampuran dan setelah

mengalami fermentasi terdapat perbedaan yang signifikan dimana pada proses awal

pH yang di dapatkan adalah rata-rata bersifat asam yaitu 5 - 7, sedangkan pada akhir

penelitian setelah proses fermentasi pH yang di peroleh bersifat basa yaitu 7 – 8,5

dan Total produksi biogas tertinggi pada perlakuan P4 (feses sapi + jerami padi +

eceng gondok + air) yaitu 4320 ml, dan terendah pada perlakuan P2 (feses sapi +

eceng gondok + air). Ini menunjukkan bahwa penambahan eceng gondok dan

jerami padi pada feses sapi mampu meningkatkan produksi biogas, jika

dibandingkan tanpa penambahan bahan organik. Berdasarkan hasil penelitian

disimpulkan bahwa Derajat keasaman (pH) yang diperoleh sebelum pencampuran

bersifat basa (5 - 7) dan setelah mengalami fermentasi bersifat asam (7 – 8,5) dan

Produksi biogas tertinggi diperoleh pada perlakuan P4 (feses sapi + jerami padi +

eceng gondok) yaitu 4320 ml.

Kata Kunci : Biogas, Produksi Gas, Derajat Keasaman (pH)

Page 9: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

ix

ABSTRACK

Try Sukma Utamy Taufan (I111 11 105) The Effect of the Addition of Organic

Material on the Gas Production and the Acidity on the Biogas Digester . Under the

Supervision of Jamila and Anie Asriany.

The purpose of this research is to know the effect of the feces cow addition

rice straw and water hyacinth on digester to pH and biogas production. This study

consisten of four treatments, that is, P1 (cow feces + water), P2 (cow feces + rice

straw + water), P3 (cow feces + water hyacinth + water), and P4 (cow feces + rice

straw + water hyacinth + water). The design of this study was a group random

design (RAK), consisting of 4 treatments and repetitions. The result of the study

that acidity (pH) before and after the fermentations was significantly different. The

average acidity before fermentation was acidic around 5 – 7, while after treatment,

it was alkaline around 7 – 8.5. The total amount of biogas production was observed

the highest on P4 (cow feces + rice straw + water hyacinth + water), that is, 4320

ml and the lowest on P2 (cow feces + water hyacinth + water). The addition of water

hyacinth and rice straw could increased the production of biogas. The cconcluded

that the acidity (pH) before the addition was alkaline and after the addition was

acidic, and the highest biogas production was resulted from P4 (cow feces + rice

straw + water hyacinth + water).

Key words: Biogas, Gas Production, and Acidity (pH).

Page 10: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ii

PERNYATAAN KEASLIAN .......................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv

KATA PENGANTAR ..................................................................................... v

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv

PENDAHULUAN

Latar Belakang .......................................................................................... 1

Perumusan Masalah .................................................................................. 3

Tujuan dan Kegunaan ............................................................................... 3

Hipotesis ................................................................................................... 3

TINJAUAN PUSTAKA

Gambaran Umum Biogas .......................................................................... 4

Bahan Isian Digester ................................................................................. 5

Proses Pembentukkan Biogas ................................................................... 11

Faktor-faktor yang Mempengaruhinya ..................................................... 11

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 14

Materi Penelitian ....................................................................................... 14

Metode Penelitian ..................................................................................... 14

Prosedur Pembuatan Sludge Biogas ........................................................ 15

Parameter Yang Diukur ............................................................................ 16

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Bahan Isian Digester Terhadap Produksi Biogas. ............... 17

Halaman

Page 11: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

xi

PENUTUP

Kesimpulan ............................................................................................... 20

Saran ......................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 21

LAMPIRAN ..................................................................................................... 23

Page 12: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

xii

DAFTAR TABEL

No. Halaman

Teks

1. Komponen Penyusun Biogas ............................................................... 4

2. Komposisi Biogas Kotoran Sapi dan campuran Kotoran Ternak

dengan Sisa Pertanian .......................................................................... 7

3. Komposisi Nutrisi Eceng Gondok ........................................................ 9

4. Kandungan Nutrisi Jerami Padi yang Difermentasi dan Tanpa

Fermentasi ........................................................................................... 10

Page 13: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

xiii

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

Teks

1. Skema Proses Pembuatan Biogas ............................................................. 5

2. Eceng Gondok .......................................................................................... 8

3. Jerami Padi ............................................................................................... 10

4. Total Hasil Pengukuran Produksi Biogas Selama Penelitian pada

Setiap Perlakuan P1 (Feses Sapi), P2 (Feses Sapi + Jerami Padi),

P3 (Feses Sapi + Eceng Gondok), P4 (Feses Sapi + Jerami Padi

+ Eceng Gondok)...................................................................................... 17

5. Hari Pengukuran Produksi Biogas Selama Penelitian pada Setiap

Perlakuan P1 (Feses Sapi), P2 (Feses Sapi + Jerami Padi),

P3 (Feses Sapi + Eceng Gondok), P4 (Feses Sapi + Jerami Padi

+ Eceng Gondok) ...................................................................................... 18

Page 14: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

Teks

1. Persenteasi Perbandingan Feses Sapi, Bahan Organik dan Air Pada

Berdasarkan Bahan Kering 12% ........................................................... 24

2. Hasil Perhitungan pH Biogas ............................................................... 25

3. Hasil Perhitungan Produksi Biogas ...................................................... 26

4. Dokumentasi ......................................................................................... 27

Page 15: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

15

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Senyawa organik yang berasal dari manusia, tanaman dan hewan

merupakan jenis limbah organik dapat terurai dengan mudah, melalui proses

fermentasi dan menghasilkan gas sebagai bahan bakar atau biogas. Biogas

merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas fermentasi dari bahan-bahan

organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah

dan limbah yang sifatnya organik, sehingga mengalami proses anaerob menjadi

bentuk gas dan di manfaatkan sebagai sumber energi.

Energi merupakan kebutuhan manusia yang paling dasar. Energi

dimanfaatkan dalam berbagai bidang untuk menunjang berbagai aktifitas dalam

kehidupan sehari-hari energi yang paling banyak dimanfaatkan dalam pemenuhan

kebutuhan manusia yakni energi minyak bumi (Wahyuni; dalam Masriadi, 2010).

Energi memiliki peran penting dan tidak dapat dilepaskan dalam

kehidupan manusia. Sumber energi tidak dapat di perbaharui, seperti, minyak

bumi, gas mineral, dan batu bara. Pemanfaatan energi yang tidak dapat

diperbaharui secara berlebihan dapat menimbulkan krisis energi.

Salah satu upaya pemanfaatan limbah peternakan adalah dengan

memanfaatkannya untuk menghasilkan bahan bakar dengan menggunakan

teknologi biogas. Teknologi biogas memberikan peluang bagi masyarakat

pedesaan yang memiliki usaha peternakan, baik individual maupun kelompok,

untuk memenuhi kebutuhan energi sehari-hari secara mandiri. Bahan baku yang

memproduksi gas metan bisa berasal dari semua bahan organik, baik yang

Page 16: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

16

berwujud padat, maupun cair. Bahan organik yang mudah dicerna banyak

mengandung selulosa seperti jerami padi dan eceng gondok.

Eceng gondok merupakan tumbuhan perairan yang keberadaannya cukup

meresahkan masyarakat karena dianggap sebagai tumbuhan pengganggu.

Pemanfaatan eceng gondok masih belum optimal, pada umumnya diolah sebagai

kompos, sementara jika di tinjau dari komposisi kimianya eceng gondok

merupakan tanaman yang memiliki kandungan kimia yang terdiri dari 17%

selulosa, 43% hemiselulosa, dan 17% lignin, sehingga pada dasarnya eceng

gondok sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan dasar pembuatan

biogas (Indriyanto, 2007).

Jerami padi merupakan salah satu limbah pertanian yang banyak tersedia

khususnya pada saat musim panen. Jerami padi sering dianggap sebagai sisa

tanaman yang mengganggu pengolahan tanah dan penanaman padi. Oleh karena

itu, petani membakar jerami ditempat beberapa hari setelah dipanen.

Pemanfataan jerami padi masih terbatas sebagai pakan ternak dan kompos.

Jerami padi diketahui mengandung kurang lebih 66,8% selulosa dan 15,04%

hemiselulosa, sehingga jerami padi pada dasarnya merupakan limbah yang

berpotensi sebagai bahan dasar pembuatan biogas (Prajayana dkk, 2011).

Proses pengolahan biogas dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya

ialah produksi gas dan derajat keasaman (pH). Keduanya berpengaruh pada

kandungan gas-gas di dalam biogas itu sendiri. Jika produksi gas dan derajat

keasaman (pH) tidak memenuhi persyaratan, maka bakteri metanogenik tidak

dapat hidup dan akhirnya akan berdampak pada proses pengolahan biogas.

Page 17: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

17

Berdasarkan alasan di atas maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui

pengaruh feses sapi yang ditambah jerami padi dan eceng gondok sebagai bahan

isian digester biogas terhadap produksi gas.

Rumusan Masalah

Dalam mengoptimalkan produksi gas dari feses sapi dapat ditambahkan

bahan campuran yang dapat memicu peningkatan hasil produksi biogas beberapa

campuran seperti jerami padi dan eceng gondok, namun belum di ketahui

peningkatan produksi gas dengan penambahan bahan organik pada digester biogas.

Tujuan dan kegunaan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh feses sapi yang di

tambahkan jerami padi dan eceng gondok sebagai isian digester terhadap produksi

biogas.

Kegunaannya adalah sebagai sumber informasi kepada peternak dan

masyarakat umum mengenai pengaruh penggunaan feses sapi yang ditambahkan

jerami padi dan eceng gondok sebagai isian digester dapat mengoptimalkan

produksi biogas.

Hipotesis

Diduga bahwa penggunaan feses sapi sebagai bahan isian digester yang

ditambahkan dengan jerami padi dan eceng gondok mampu mempengaruhi pH

isian digester yang akan meningkatkan produksi biogas.

TINJAUAN PUSTAKA

Gambaran Umum Biogas

Page 18: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

18

Biogas adalah gas yang mudah terbakar yang merupakan gas campuran

metana (CH4), karbondioksida (CO2), dan gas lainnya yang didapat dari hasil

penguraian material organik seperti kotoran hewan, kotoran manusia, sampah

organik oleh bakteri pengurai metanogen pada alat digester. Jenis bahan organik

tersebut yang diproses sangat mempengaruhi produktifitas sistem biogas disamping

parameter-parameter lainnya seperti temperatur, suhu, pH, tekanan, dan

kelembaban (Wahyuni, 2008).

Tabel 1.Komponen Penyusun Biogas.

Jenis Gas Jumlah

Methan (CH4)

Karbondioksida (CO2)

Nitrogen (N2)

Karbonmonoksida (CO)

Oksigen (O)

Hidrogen Sulfid (H2S)

54 – 74

27 – 45

0,5 – 3

0,1

0,1

Sedikit sekali

Sumber : Setiawan, 2004.

Gas CH₄ (metana) terbentuk karena proses fermentasi secara anaerobik oleh

bakteri metana atau disebut juga bakteri anaerobik dan bakteri biogas yang

mengurangi sampah sampah yang banyak mengandung bahan organik sehingga

terbentuk gas metana (CH₄) yang apabila dibakar dapat menghasilkan energy

panas. Gas metana sama dengan gas LPG (Liquidifed Petroleum Gas),

perbedaannya adalah gas metana mempunyai satu atom C, sedangkan LPG lebih

banyak. (Rahman, 2005).

Negara berkembang seperti China, Filiphian, Korea, Taiwan, dan Papua

Nugini, telah melakukan berbagai riset dan pengembangan alat pembangkit biogas

Page 19: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

19

dengan prinsip yang sama, yaitu menciptakan alat yang kedap udara dengan bagian-

bagian pokok terdiri atas pencerna (digester), lubang pemasukan bahan baku dan

pengeluaran lumpur sisa hasil pencernaan (slurry) dan pipa penyaluran biogas yang

terbentuk. (Nandiyanto, 2007)Adapun tahapan proses anaerobik digestion

diperlihatkan pada gambar 1 berikut ini (Bahrun, dkk. 2011):

Gambar 1. Skema Proses Pembuatan Biogas (Bahrun, dkk. 2011)

Jenis kotoran ternak mempengaruhi biogas yang dihasilkan, hal ini terkait

dengan hubugan antara jumlah carbon dan nitrogen dengan rasio (C/N), rasio

optimum untuk digester anaerobik berkisar 25-30(Simamora, dkk. 2006).

Bahan Isian Digester

Biogas atau gas bio merupakan salah satu jenis energi yang dapat dibuat

dari banyak jenis bahan buangan dan bahan sisa, semacam sampah, kotoran ternak,

jerami, eceng gondok serta banyak bahan-bahan lainnya lagi. Segala jenis bahan

yang dalam istilah kimia termasuk senyawa organik, entah berasal dari sisa dan

kotoran hewan ataupun sisa tanaman, dapat dijadikan bahan biogas (Suriawiria dan

Unus, 2002).

Page 20: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

20

Kotoran sapi merupakan substrat yang dianggap paling cocok sebagai

sumber pembuat gas bio, karena substrat tersebut telah mengandung bakteri

penghasil gas metan yang terdapat dalam perut hewan ruminansia. Keberadaan

bakteri didalam usus besar ruminansia tersebut akan langsung diproses dalam

tangki pecerna, perlu dilakukan pembersihan terlebih dahulu (Sufyandi, 2001).

Berdasarkan hasil estimasi, seekor sapi dalam satu hari dapat menghasilkan

kotoran sebanyak 10 – 30 kg. Seekor ayam menghasilkan 25 gr/hari, dan seekor

babi dewasa dengan berat 4,5-5,3 kg/hari. Berdasarkan hasil riset yang pernah ada

diketahui bahwa setiap 1 kg kotoran ternak sapi berpotensi menghasilkan 360 liter

biogas dan 20 kg kotoran babi dewasa bisa menghasilkan 1,379 liter biogas

(Syamsuddin, 2005).

Feses Sapi

Kotoran sapi adalah limbah peternakan yang merupakan buangan dari usaha

peternakan sapi yang bersifat padat dan dalam proses pembuangannya sering

bercampur dengan urine dan gas seperti metana dan amoniak. Kandungan unsur

hara dalam kotoran sapi antara lain nitrogen (0,29 %), P2O5 (0,17 %), dan K2O

(0,35%).

Komposisi biogas kotoran sapi dan campuran kotoran ternak dengan sisa

pertanian dapat dilihat pada Tabel 4 sebagai berikut :

Tabel 2. Komposisi Biogas Kotoran Sapi dan Campuran Kotoran Ternak

dengan Sisa Pertanian

Jenis Gas Biogas

Page 21: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

21

Kotoran Sapi Campuran Kotoran Ternak

dan Sisa Pertanian

Methan (CH4)

Karbon dioksida (CO2)

Nitrogen (N2)

Karbon monoksida (CO)

Oksigen (O)

Propena (C3H8)

Hidrogen Sulfida (H2S)

Nilai Kalor (kkal/m3)

65,7

27,0

2,3

0

0,1

0,7

-

6513

54 – 70

45 – 27

0,5 – 3,0

0,1

6,0

-

Sedikit

4800 – 6700

Sumber : Setiawan, 2004.

Sapi memiliki sistem pencernaan khusus yang menggunakan

mikroorganisme dalam sistem pencernaan yang berfungsi untuk mencerna selulosa

dan lignin dari rumput berserat tinggi. Oleh karena itu, pupuk sapi kandang

memiliki kandungan selulosa yang tinggi sehingga nilai kalor yang dihasilkan oleh

biogaspun cukup tinggi, yaitu kisaran 4800-6700 kkal/m3, untuk metana murni

(100%) memiliki nilai kalori 8900 kkL/m3 (Ristianingrum, 2012).

Eceng gondok

Eceng gondok memiliki nutrisi yang tinggi sebagai sumber serat

untukpakan ternak ruminansia dan memiliki selulosa tinggi yang membuat

produksibiogas semakin tinggi, dengan rasio C/N adalah 10,8 (Astuti, 2013).

Komposisi nutrisi eceng gondok dapat dilihat pada tabel berikut.

Eceng gondok (Eichornia crassipes) merupakan tumbuhan yang hidup

mengapung di air dan kadang-kadang berakar dalam tanah. Eceng gondok memiliki

kemampuan tumbuh yang sangat cepat, terutama pada perairan yang mengandung

banyak nutrient (Indriyanto, 2007).

Page 22: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

22

Gambar 2. Eceng Gondok

Menurut Sastroutomo dan Soetikno (1990), taksonomi eceng gondok

sebagai berikut :

Divisi :Magnoliophyta

Kelas :Liliopsida

Ordo :Commelinales

Famili :Pontederiaceae

Genus :Eichornia kunth

Spesies :Eichornia crassipes

Pemanfaatan eceng gondok sebagai bahan baku biogas dikarenakan

memiliki kandungan 43% hemiselulosa dan selulosa sebesar 17%. Hemiselulosa

akan dihidrolisis menjadi glukosa oleh bakteri melalui proses anaerobic digestion,

yang akan menghasilkan gas metan (CH4) dan karbondioksida (CO2) sebagai biogas

(Indriyanto, 2007).

Tumbuhan mempunyai sifat-sifat yang baik antara lain, mengandung

protein lebih dari 11,5% dan mengandung selulosa yang lebih tinggi dari non

selulosanya seperti lignin, abu, lemak, dan zat-zat lain (Muladi, 2001). Eceng

gondok mengandung 95% air yang menjadikannya terdiri jaringan yang berongga

Page 23: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

23

mempunyai energi yang tinggi terdiri dari bahan yang dapat difermentasikan dan

berpotensi sangat besar menghasilkan biogas.

Tabel 3. Komposisi Nutrisi Eceng Gondok

Komposisi Kadar 100% berat kering

Kadar air 14,6737

Kadar abu 14,4741

Kadar lemak kasar 3,0330

Kadar serat kasar 29,1376

Kadar protein kasar 12,5475

NDF 54,5456

ADF 24,4633

Lignin 9,3378

Sumber: Astuti dkk, 2013

Jerami padi

Secara umum jerami memiliki sifat-sifat fisik yang hampir sama, yaitu

dengan panjang batang 40 cm – 60 cm dan batang berupa buluh beruas-ruas yang

bagian dalamnya berongga, dan bulk densitas : 40-256 kg/m3. Kandungan dari

jerami adalah sebagai Selulosa = 66,8 %, Hemiselulosa = 15,04 %, Abu = 4,15%,

Lignin = 14,21 %. Selulosa dan Hemiselulosa dapat dihidrolisis menjadi senyawa

yang lebih sederhana. Hasil hidrolisis tersebut selanjutnya dapat difermentasi

menjadi ethanol atau metana (Prajayana dkk, 2011).

Page 24: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

24

Gambar 3. Jerami Padi

Fermentasi biogas dapat dibuat dari berbagai residu tanaman dan sumber

bahan organik, termasuk jerami dan dari setiap kg jerami dihasilkan 0,25 m3 gas

metan dan residunya mengandung 38%. Jerami padi relatif sulit terkomposisi,

hanya 9-16% dari produksi total terjadi dalam periode yang sama dan pada suhu

yang sama. Untuk mempercepat produksi gas sebaiknya jerami padi dikomposkan

terlebih dahulu (Kota, 2009).

Kandungan nutrisi jerami padi yang difermentasi dan tanpa fermentasi dapat

dilihat pada Tabel 5, sebagai berikut :

Tabel 4. Kandungan Nutrisi Jerami Padi yang Difermentasi dan Tanpa

Fermentasi.

Tanpa Fermentasi Fermentasi

Protein Kasar

Serat Kasar

Lemak Kasar

Sellulosa

Lignin

Abu

4,31

40,3

1,4

33

7,21

20,07

9,11

36,52

1,7

26,54

4,1

19,91

Sumber : Syamsu, 2006

Page 25: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

25

Proses Pembentukan Biogas

Ada beberapa kelompok bakteri yang berperan dalam proses pembentukan

biogas yaitu kelompok bakteri fermentative baktri streptococci, bacteriodes, dan

beberapa jenis enterobactericeae. Kelompok bakteri asetogenik yaitu

desulfavibrio. Terakhir kelompok bakteri metana yaitu methanobacterium,

methanobacillus, methanosacaria, dan methamococcus (Gunawan, 2010).

Selanjutnya menurut (Hanif, 2011) Bakteri methanogen ini secara alami dapat

diperoleh dari berbagai sumber seperti: air bersih, endapan air laut, sapi, kambing,

lumpur (sludge) kotoran anaerob maupun TPA (Tempat Pembuangan Akhir).

Proses pembentukan biogas di dalam digester di sebut dengan fermentasi

anaerob (pembusukan tanpa oksigen). Proses fermentasi anaerob di dalam digester

dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu pertama hidrolisa dimana perubahan zat

organik menjadi bahan cairan mikroba oleh mikroba asam, kedua asidifikasi adalah

perubahan zat organik cair menjadiasam asam organik oleh organik asam, dan yang

terakhir metanasi yaitu perubahan asam organik cair menjadi metana,

karbondioksida, asam sulfida, nitrogen, dan sel-sel mikroba metanasi (Hastuti,

2009).

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produksi Biogas

1. Bahan Isian Digester

Bahan baku isian berupa bahan organik seperti kotoran ternak, limbah

pertanian, sisa dapur dan sampah organik. Bahan isian harus terhindar dari bahan

anorganik seperti pasir, batu, beling dan plastik. Bahan baku dalam bentuk selulosa

lebih mudah dicerna oleh bakteri anaerobik. Sebaliknya, pencernaan akan ebih suka

Page 26: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

26

dilakukan bakteri anaerob jika bahan bakunya banyak mengandung zat kayu atau

lignin. Kotoran sapi dan kerbau sangat baik dijadikan bahan baku karena banyak

mengandung selulosa (Simamora, 2006).

2. Derajat Keasaman (pH)

Derajat keasaman memiliki efek terhadap aktivasi biologi dan

mempertahankan pH agar stabil penting untuk semua kehidupan. Kebanyakan dari

proses kehidupan memiliki kisaran pH antara 5 – 9. Nilai pH yang dibutuhkan untuk

degester antara 7 – 8,5. Pertumbuhan bakteri penghasil gas metana akan baik bila

pH bahannya pada keadaan alkali (basa). Bila proses fermentasi berlangsung dalam

keadaan normal dan anaerobik, maka pH akan secara otomatis berkisar antara 7 –

8,5. Bila derajat kesamaan lebih kecil atau lebih besar dari batas, maka bahan

tersebut akan mempunyai sifat toksit terhadap bakteri metanogenik. Derajat

kesamaan dari bahan didalam degester merupakan salah satu indikatr bagaimana

kerja degester. Untuk bangunan degester yang kecil, pengukuran pH dapat diambil

dari keluaran/effluent degester atau pengambilan sampel dapat di ambil

dipermukaan degester apabila telah terpasang tempat khusus pengambilan sampel

(Mifthah, dkk., 2012).

3. Temperatur (Suhu)

Gas metana dapat di produksi pada tiga range temperatur sesuai dengan

bakteri yang hadir. Bakteri psyrophilic 0 – 7 °C, bakteri mesophilic pada temperatur

13 – 40 °C sedangkan thermophilic pada temperatur 55 – 60 °C temperatur yang

optimal untuk degester adalah temperatur 30 – 35 °C, kisaran temperatur ini

mengkombinasikan kondisi terbaik untuk pertumbuhan bakteri dan produksi

Page 27: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

27

metana didalam degester dengan lama proses yang pendek. Bakteri mesophilic

adalah bakteri yang mudah dipertahankan pada kondisi buffer yang baik dan dapat

tetap aktif pada perubahan temperatur yang kecil, khususnya bila perubahan

berjalan perlahan. Apabila bakteri bekerja pada temperatur 40 °C produksi gas akan

berjalan denagn cepat hanya beberapa jam tetapi untuk siisa hari itu hanya akan di

produksi gas yang sedikit. Perubahan temperatur tidak boleh melebihi batas

temperatur. Untuk bakteri psyrophilic selang perubahan temperatur berkisar antara

2 °C/ jam, bakterimesophilic 1 °C/ jam dan bakteri thermophilic 0,5 °C/ jam (Fry,

2003).

4. Kelembaban

Kelembaban adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentrasi ini

dapat di ekspresikan dalam kelembaban absolut, kelembaban spesifik atau

kelembaban relatif. Kelembaban absolut menfinisikan massa dari uap air pada

volume tertentu campuran udara atau gas, dan umumnya dilaporkan dalam gram

per meter kubik (g/m³). kelembaban spesifik yaitu metode untuk mengukur jumlah

air di udara dengan rasio terhadap uap air di udara kering. Kelembaban spesifik

diekspresikan dalam rasio kilogram uap air,mw, per gram udara, ma.

χ=𝒎𝒘

𝒎𝒂

Alat untuk mengukur kelembaban di sebut hygrometer.Sebuah humidistat

digunakan untuk mengatur tingkat kelembaban udara dalam sebuah bangunan

dengan sebuah pengawalembab (dehumidifier).Dapat dianalogikan dengan sebuah

termometer dan thermostat untuk suhu udara.Perubahan tekanan sebagian uap air

di udara berhubungan dengan perubahan suhu (fry, 2003).

Page 28: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

28

METODOLOGI PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2016, untuk

mengukur produksi gas bertempat di Laboratorium limbah Fakultas Peternakan

Universitas Hasanuddin Makassar.

Materi Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah feses sapi, air,

eceng gondok dan jerami padi.

Alat-alat yang digunakan yaitu botol Reagen 1000 ml sebagai digester,

jeregen, shaker water bath, corong, cawan porselin, timbangan analitik, selang,

gelas ukur dan pH meter.

Metode Penelitian

Rancangan percobaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

Rancangan Acak Lengkap (RAK) dengan 4 perlakuan dan 4 kali ulangan sebagai

berikut :

P1 = Bahan Isian Digester Feses Sapi + Air (1 : 1)

P2 = Bahan Isian Digester Feses Sapi + Eceng Gondok + Air (1 : 1 : 2)

P3 = Bahan Isian Digester Feses Sapi + Jerami Padi + Air (1 : 1 : 2)

P4 = Bahan Isian Digester Feses Sapi + Eceng Gondok + Jerami Padi + Air

(1 : 1 : 1 : 3)

Page 29: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

29

Prosedur Pembuatan Sludge Biogas

Proses pembuatan biogas pada penelitian ini menggunakan botol Reagen

(1000 ml) sebagai digester. Feses sapi, jerami padi, eceng gondok dan air dicampur

sesuai dengan perbandingan pada setiap perlakuan (lampiran 1) lalu dimasukkan

kedalam digester dan diaduk sampai homogen setelah itu dimasukkan kedalam

Shaker dengan suhu 37oC, kemudian selang yang berada pada botol digester

disambung ke jergen yang berisi air untuk menentukan volume biogas yang

dihasilkan. Setelah tidak ada produksi gas, selanjutnya digester dibuka dan bahan

isian tersebut diambil untuk analisis kandungan nutrisinya.

Penentuan perbandingan feses sapi, jerami padi, eceng gondok dan air

dalam digester dihitung dengan menggunakan rumus menurut Saubolle (1978)

sebagai berikut :

ukuran digester x A = a

100 %

a x 100% = b

BK sampel

Ukuran digester - b = c

Keterangan :

A : Persentase campuran yang diinginkan

a : Hasil perhitungan awal

b : Jumlah banyaknya bahan (feses)

c : Jumlah banyaknya air yang dicampurkan dengan bahan

Page 30: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

30

Parameter yang Diukur

Parameter yang diukur pada penelitian pengaruh pertambahan bahan

organik pada bahan isian digester biogas adalah:

a. Produksi gas

Pengukuran produksi gas diperoleh dari jumlah air yang keluar dari jergen

akibat adanya tekanan atau dorongan dari gas yang dihasilkan oleh bakteri

penghasil gas metan yang masuk melalui selang dari botol digester kedalam jergen.

b.Uji derajat keasaman (pH)

Pengukuran pH dilakukan dengan menggunakan metode Potensiometrik,

yakni dengan menggunakan alat pH meter.Alat ini cukup mudah digunakan dan

memiliki akurasi mencapai dua desimal.Pengukuran dilakukan sebelum dan

sesudah penelitian. Metode pengukuran pH sebagai berikut :

1. Dilakukan kalibrasi alat pH meter dengan menggunakan larutan penyangga.

2. Mengeringkan elektroda dengan kertas tisu kemudian dengan air suling.

3. Menyiapkan sampel pada gelas ukur 500 ml, isi setengah penuh.

4. Celupkan elektroda kedalam sampel sampai pH meter menunjukkan

pembacaan yang tetap.

5. Dicatat angka pada tampilan pH meter.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 31: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

31

Pengaruh bahan isian digester terhadap produksi biogas.

Berdasarkan hasil pengamatan dan pengukuran produksi biogas harian dan

total masing-masing perlakuan untuk masing masing perlakuan dapat dilihat pada

gambar 4 dan 5 :

Gambar 4. Total hasil pengukuran produksi biogas selama penelitian pada setiap

perlakuan P1(feses sapi), P2 (feses sapi + jerami padi), P3 (feses sapi +

eceng gondok) dan P4 (feses sapi + jerami padi + eceng gondok).

Gambar 4 terlihat bahwa total produksi biogas tertinggi pada perlakuan P4

(feses sapi + jerami padi + eceng gondok) yaitu 4320 ml, dan terendah pada

perlakuan P2 (feses sapi + eceng gondok). Ini menunjukkan bahwa penambahan

eceng gondok dan jerami padi yang diberikan secara bersama pada feses sapi yang

terbaik dalam meningkatkan produksi biogas, jika dibandingkan perlakuan lainnya.

Hal ini sesuai dengan pendapat Setiawan (2004) semakin banyak bahan organik

yang digunakan dalam digester maka semakin banyak mikroba yang berperan untuk

meningkatkan produksi biogas.

4262.5

4127.5

3862.5

4320

3600

3700

3800

3900

4000

4100

4200

4300

4400

P1 P2 P3 P4

PRODUKSI GAS

total

(ml)

Page 32: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

32

Gambar 5. Hari pengukuran produksi biogas selama penelitian pada setiap

perlakuan P1(feses sapi), P2 (feses sapi + jerami padi), P3 (feses sapi

+ eceng gondok) dan P4 (feses sapi + jerami padi + eceng gondok).

Berdasarkan Gambar 5 terlihat bahwa produksi biogas harian berbeda pada

setiap perlakuan. Pada P2 dan P3 produksi biogas harian tertinggi dicapai pada hari

ke-17, sedangkan P1 dan P4 pada hari ke-18. Hal ini berarti bahwa ada aktifitas

bakteri pada digester menjadi asam dan terbentuknya gas metan, sehingga produksi

biogas optimal. sesuai dengan Trisno (2011) tahap pembentukan biogas di mulai

dari tahap hidrolisis, yaitu bahan organik didegradasi dan bahan tidak larut diubah

menjadi larut. Faradiba (2008) pembentukan gas metan didalam digester akan

menjadi asam karna tidak adanya udara yang masuk dalam digester tersebut,

pembentukan gas metan dibagi menjadi tiga yaitu, pemecahan polimer (hidrolisis),

pada tahapan ini terjadi pelarutan bahan-bahan organik yang kompleks menjadi

sederhana. Kemudian pembentukan asam (asidogenesis), pada tahap pengemasan

komponen monomer (gula sederhana) yang terbentuk pada tahap hidrolisis akan

menjadi bahan makanan bagi bakteri pembentuk asam. Pembentukan metan

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

1800

2000

15 16 17 18 19 20 21

HARI PENGUKURAN

P1

P2

P3

P4

Page 33: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

33

(metanogenesis) bakteri-bakteri anaerob yang berperan merombak senyawa

organik menjadi senyawa biogas dengan bantuan bakteri.

PENUTUP

Page 34: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

34

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian pengaruh penambahan bahan

organik dalam digester biogas terhadap produksi gas dan derajat keasaman (pH)

dapat disimpulkan bahwa produksi biogas tertinggi diperoleh pada perlakuan P4

(feses sapi + jerami padi + eceng gondok) yaitu 4320 ml.

Saran

Sebaiknya bahan organik yang di tambahkan dalam digester adalah eceng

gondok dan jerami padi karena mampu memproduksi biogas tertinggi dibandingkan

dengan penambahan eceng gondok atau jerami padi saja.

Page 35: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

35

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, N, Soeprobowati, T.R, Budiyono. 2013. Potensi Eceng Gondok

(Eichhorniacrassipes(Mart.) Solms) Rawapening Untuk Biogas Dengan

VariasiCampuran Kotoran Sapi.Workshop Penyelamatan Ekosistem

DanauRawapening. KLH dan UNDIP. Semarang.

Bahrin, David, Mutiara Bunga Pertiwi dan Destilia Anggraini. 2011. PengaruhJenis

Sampah Terhadap KomposisiBiogas Dari Sampah Organik Pasar DiKota

Palembang. Jurnal Teknik KimiaUniversitas Sriwijaya.

Fry, S. 2003.Temperature (suhu), dan Kelembaban Pada Isian Digester. Penerbit

Swadaya, Jakarta

Gunawan.2010. Pedoman Pelaksanaan Pembuatan biogas.Institut Teknologi

Bandung. Bandung.

Hastuti. 2009. Aplikasi Teknologi Biogas. Penunjang Kesejahteraan Petani Ternak,

Jakarta.

Hanif, 2011.Studi Pemanfaatan Biogas. Kelompok Tani Mekarsari, Bandung.

Mediastika. 2007. Pabrik Biogas dari Kotoran Sapi dan Jerami Dengan Proses

Fermentasi. Hal I1-16.

Mifthah, Ervid dan Hastih D. 2012. Peningkatan Kualitas Biogas Dengan

Pengaturan Rasio Nutrisi dan pH.Jurnal Teknologi Kimia dan Industri.

Nandiyanto. 2007. Pemanfaatan Instalasi Gas Bio Dalam Bidang Peternakan.

Kertas Kerja Seminar Nasional Lembaga Penelitian Peternakan.

Rahman.2005. Teknologi Gas Bio. Pusat Teknologi Pembangunan. Institut

Teknologi Bandung. Bandung.

Setiawan, AI. 2004. Memanfaatkan Kotoran Ternak. Penebar Swadaya, Jakarta.

Simamora, S. Salundi, Wahyuni, S dan Sirajuddin. 2006. Membuat Biogas

Pengganti Bahan Bakar Minyak dan Gas dari Kotoran Ternak. PT.

Agromedia Pustaka, Jakarta.

Sufyandi. 2001. Pemanfaatan Biogas Sebagai Energi Alternatif . Universitas

Sebelas Maret, Surakarta.

Suriawiria dan Unus H., 2002.Menuai Biogas Dari Limbah. http://www.pikiran-

rakyat.com/squirrelmail. (27 April 2016).

Syamsuddin. 2005. Pengaruh Biogas Feses Sapi Dengan Penambahan Sekam Padi.

Universitas Diponegoro. Hal 4-18.

Wahyuni, Sri. 2008. Biogas. Penerbit Swadaya, Jakarta.

Yonathan A., Avianda R. P., Bambang P., 2013. Produksi Biogas dari Eceng

Gondok (Eichornia Crassipes) : Kajian Konsistensi dan pH Terhadap

Biogas Dihasilkan. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, Vol. 2.1: 211 –

21

Page 36: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

36

LAMPIRAN

Page 37: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

37

Lampiran 1. Persentasi Perbandingan Feses Sapi, Bahan Organik dan Air pada

Berdasarkan Bahan Kering 12%

1000 X BK Perlakuan = ............ (a)

100

(a) X 100 = Jumlah Bahan Isian

BK Bahan Isian

1000 – Jumlah Bahan isian= Jumlah Air

a. Feses Sapi

1000 X 12 % = 120

100

120 X 100 = 521,74

23

1000 – 521,74 = 478,26

b. Jerami Padi

1000 X 12 % = 120

100

120 X 100 = 130, 43

92

1000 – 130,43 = 869,56

c. Eceng Gondok

1000 X 12 % = 120

100

120 X 100 = 143,99

83,34

1000 – 143,99 = 856,01

Page 38: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

38

Lampiran 2. Hasil Perhitungan pH Biogas

NO.

KODE

SAMPEL

PARAMETER

pH awal pH akhir

1 P1U1 6 7.4

2 P1U2 6 7.2

3 P1U3 6 7.3

4 P1U4 6 7.3

TOTAL 24 29.2

RATA-RATA 6 7.3

5 P2U1 6.9 7.3

6 P2U2 6.9 7.3

7 P2U3 6.9 7.5

8 P2U4 6.9 7.6

TOTAL 27.6 29.7

RATA-RATA 6.9 7.4

9 P3U1 6.4 7.4

10 P3U2 6.4 7.5

11 P3U3 6.4 7.6

12 P3U4 6.4 7.4

TOTAL 25.6 29.9

RATA-RATA 6.4 7.5

13 P4U1 6.6 7.6

14 P4U2 6.6 7.6

15 P4U3 6.6 7.6

16 P4U4 6.6 7.6

TOTAL 26.4 30.4

RATA-RATA 6.6 7.6

Page 39: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

39

Lampiran 3. Hasil Perhitungan Produksi Biogas

No Kode

Sampel

Hari Ke- Produksi GAS (ml)

15 16 17 18 19 20 21

Tanggal 8/3/2016 8/4/2016 8/5/2016 8/6/2016 8/7/2016 8/8/2016 8/9/2016

1 P1U1 389 283 2055 623 100 180 130

2 P1U2 390 250 150 2059 851 180 280

3 P1U3 320 315 100 2988 425 384 258

4 P1U4 340 250 100 1260 1590 350 450

Total 1439 1098 2405 6930 2966 1094 1118

Rata-Rata 359.75 274.5 601.25 1732.5 741.5 273.5 279.5

Tanggal 8/3/2016 8/4/2016 8/5/2016 8/6/2016 8/7/2016 8/8/2016 8/9/2016

5 P2U1 289 200 1930 1242 129 400 450

6 P2U2 400 289 1403 150 300 300 338

7 P2U3 260 389 2050 1025 100 215 211

8 P2U4 239 400 2010 1005 200 150 436

Total 1188 1278 7393 3422 729 1065 1435

Rata-Rata 297 319.5 1848.25 855.5 182.25 266.25 358.75

Tanggal 8/10/2016 8/11/2016 8/12/2016 8/13/2016 8/14/2016 8/15/2016 8/16/2016

9 P3U1 358 300 1840 155 110 390 197

10 P3U2 300 215 2049 300 496 240 240

11 P3U3 390 270 2250 400 350 1050 200

12 P3U4 405 270 1005 348 439 459 424

Total 1453 1055 7144 1203 1395 2139 1061

Rata-Rata 363.25 263.75 1786 300.75 348.75 534.75 265.25

Tanggal 8/10/2016 8/11/2016 8/12/2016 8/13/2016 8/14/2016 8/15/2016 8/16/2016

13 P4U1 359 430 389 2158 600 200 104

14 P4U2 320 310 1050 2000 250 236 214

15 P4U3 345 200 1038 2030 203 257 237

16 P4U4 380 200 1400 1008 900 300 162

Total 1404 1140 3877 7196 1953 993 717

Rata-Rata 351 285 969.25 1799 488.25 248.25 179.25

Page 40: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

40

Lampiran 4. Dokumentasi

➢ Pengukuran derajad keasaman (pH) digester

➢ Produksi Gas

RIWAYAT HIDUP

Page 41: PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK DALAM DIGESTER BIOGAS ... · organik. Biogas merupakan jenis bahan bakar gas yang di produksi dari sampah dan limbah yang sifatnya organik, sehingga

41

Try Sukma Utamy Taufan, lahir di Ujung Pandang pada

tanggal 05 Juli 1993, sebagai anak tiga dari empat

bersaudara dari pasangan Sir Taufan dan St. Nurlaela.

Jenjang pendidikan formal yang pernah ditempuh adalah

TK Dharma Wanita Unhas Makassar, lulus pada tahun

1998, dan melanjutkan Sekolah di SD Inpres Kampus

Unhas Makssar, lulus pada tahun 2005 dan melanjutkan Sekolah SMP Negeri 12

Makassar, lulus tahun 2008. Kemudian malanjutkan pendidikan di Sekolah

Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Takalar, lulus pada tahun 2011. Setelah

menyelesaikan SMA, penulis diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui

Jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di Fakultas

Peternakan, Universitas Hasanuddin, Makasssar. Hingga akhirnya lulus Pendidikan

Sarjana (S1) Program studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas

Hasanuddin Makassar pada Tahun 2017.