pengaruh pembiayaan murabahah, mudharabah ......tingkat roa pada bank umum syariah di indonesia....
TRANSCRIPT
PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH,
MUSYARAKAH DAN ISTISHNA’ TERHADAP TINGKAT
PROFITABILITAS
BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA
SKRIPSI
DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN UNTUK
MENYELESAIKAN PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA SAINS
TERAPAN (DIPLOMA IV) PROGRAM SRUDI AKUNTANSI LEMBAGA
KEUANGAN SYARIAH PADA JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
OLEH:
MAIDA SARI A04140012
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
JURUSAN AKUNTANSI
2018
ii
PERSETUJUAN SKRIPSI
Judul : Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah,
Musyarakah dan Istishna’ Terhadap Tingkat Profitabilitas
Bank Umum Syariah di Indonesia
Nama Mahasiswa : Maida Sari
NIM : A04140012
Banjarmasin, 19 Juli 2018
iii
PENGESAHAN SKRIPSI
Dengan ini dinyatakan laporan Skripsi dengan data sebagai berikut :
Nama : Maida Sari
NIM : A04140012
Program Studi : D4 Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah
Judul : PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH,
MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN ISTISHNA’
TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS BANK UMUM
SYARIAH DI INDONESIA
Telah diujikan dan dinyatakan lulus dengan predikat :
Banjarmasin, 31 Juli 2018
Ketua Penguji Anggota Penguji
Basyirah Ainun, SE, MM, Ak, CA Mahyuni, SE, Ak, MM
NIP. 197805122002122001 NIP. 198002012005011001
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Maida Sari
Nim : A04140012
Tempat dan Tanggal Lahir : Banjarmasin, 04 Mei 1996
Agama : Islam
Alamat : Jl. A. Yani Km 8 Komp. Palapan Indah Blok A
No. 23 RT. 07 RW. 01. Banjarmasin
Nama Orang Tua (Ayah) : Achmad Rodhi (Alm)
(Ibu) : Hj. Sarnawati, SE
Riwayat Pendidikan : SDN Percontohan Kuripan 2 (2002 – 2008)
: SMP Negeri 7 Banjarmasin (2008 – 2011)
: SMA Negeri 7 Banjarmasin (2011 – 2014)
v
“SILVER LINING”
-a NEGATIVE occurrence may have a POSITIVE aspect to it-
vi
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya
bahwa skripsi ini merupakan hasil penelitian yang telah saya lakukan. Segala
kutipan dan bantuan dari berbagai sumber telah diungkapkan sebagaimana
mestinya.
Skripsi ini belum pernah dipublikasikan untuk keperluan lain oleh siapapun
juga, skripsi ini merupakan hasil tulisan saya yang dapat saya pertanggungjawabkan
otentikasinya atau bukan hasil dari aktivitas plagiat. Saya juga menyatakan bahwa
objek dan data yang saya ambil dalam penelitian ini bukan merupakan objek dan
data fiktif. Apabila dikemudian hari tenyata pernyataaan saya ini tidak benar, maka
saya bersedia menerima sanksi hukum dari ketidakbenaran pernyataan tersebut.
Saya bersedia dicabut titel akademik serta hak yang melekat padanya oleh
Politeknik Negeri Banjarmasin, apabila saya terbukti melanggar pernyataan yang
telah saya sampaikan diatas.
Banjarmasin, 31 Juli 2018
• Materai 6000
Maida Sari
A04140012
vii
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Skripsi ini. Shalawat dan salam juga tidak lupa penulis haturkan kepada junjungan
kita, Nabi besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan pengikut beliau yang
senatiasa menegakkan dakwah islam yang tak kenal lelah hingga jiwa memisahkan
raga mereka.
Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan untuk penyelesaian kuliah DIV
Jurusan Akuntansi Program Studi Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah
Politeknik Negeri Banjarmasin. Dalam penyusunan ini, penulis menyadari masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis dengan segala kerendahan hati
menerima kritik dan saran yang membangun. Penulis berharap skripsi ini
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini berkat bimbingan dan bantuan
segala pihak baik materil maupun non materil, oleh karenanya penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak H. Edi Yohannes, ST, MT selaku Direktur Politeknik Negeri
Banjarmasin;
2. Ibu Andriani, SE, MM, M.Sc selaku ketua Jurusan Akuntansi Politeknik
Negeri Banjarmasin;
3. Bapak H. Mairijani, M.Ag selaku Ketua Program Studi Akuntansi Lembaga
Keuangan Syariah ;
4. Bapak M. Arif Budiman, S.Ag, MEI, PHD selaku Dosen Wali Akuntansi
Lembaga Keuangan Syariah 2014;
5. Ibu Andriani, SE, MM, M.Sc selaku dosen pembimbing yang sangat sabar
serta banyak memberikan saran, masukan dan bimbingan dalam penyusunan
Skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikannya dengan baik;
6. Seluruh dosen dan staff Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin;
viii
7. Ibu penulis yang juga menjadi Ayah, Kakak, Sahabat yang tak akan tergantikan
hingga kapanpun yang senantiasa seorang diri mendidik dengan penuh
kesabaran, tulus dalam mendo’akan, mendukung, menemani, serta memberi
semangat dalam sepanjang hidup penulis dan menyelesaikan Skripsi ini;
8. Sahabat-sahabat Bayi Wonderwoman (Yaya, Masriati, Adzka dan Dinda) yang
telah mewarnai kehidupan penulis selama 4 tahun masa perkuliahan;
9. Amrina Rasyada Sahabat paling juara yang selama 7 tahun selalu menemani,
menghibur, menyemangati, dan mendukung penulis walaupun berada di pulau
yang berbeda;
10. Anak-anak MPK/OSIS SMA Negeri 7 Banjarmasin yang tidak dapat penulis
sebutkan satu-persatu, dimana terdapat motivator-motivator terbaik dalam
hidup penulis yang sangat penulis sayangi; dan
11. Teman-teman Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah angkatan tahun 2014,
yang telah berjuang bersama-sama dalam waktu 4 tahun ini.
Atas segala petunjuk, bimbingan, bantuan dan partisipasi yang telah diberikan,
semoga mendapat berkah dari Allah SWT. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat
bagi penulis dan bagi kita semua. Kritik dan saran yang membangun dari berbagai
pihak sengat diharapkan untuk kesempurnaan hasil penelitian ini. Akhirnya penulis
berharap semoga skripsi yang sederhana dan penuh kekurangan ini bermanfaat bagi
penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Aamiin Yaa Robbal ‘Alaamiin
Banjarmasin, 31 Juli 2018
Penulis
Maida Sari
A04140012
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ............................... ii
HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................ iii
HALAMAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................ iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................ v
HALAMAN SURAT PERNYATAAN ..................................................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR .......................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ......................................................................... ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ................................................................ xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ............................................................ xii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ........................................................ xv
ABSTRAK .................................................................................................. xvi
ABSTRACT ................................................................................................ xvii
BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Permasalahan.................................................................................... 3
C. Batasan Masalah............................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4
E. Kerangka Penelitian ......................................................................... 4
BAB II TUJUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ............................................................................... 6
B. Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................. 20
x
BAB III METODE PENELITIAN
A. Variabel Penelitian ........................................................................... 24
B. Jenis Penelitian ................................................................................. 25
C. Jenis dan Sumber Data ..................................................................... 25
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 26
E. Teknik Analisis Data ........................................................................ 28
F. Kerangka Pemikiran ......................................................................... 30
G. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL
PENELITIAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................ 33
B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................... 63
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan .......................................................................................... 86
B. Saran ................................................................................................. 87
Daftar Pustaka ............................................................................................ 89
Lampiran-lampiran ................................................................................... 91
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Daftar Bank Umum Syariah di Indonesia ....................................... 26
Tabel 2 Daftar Bank Umum Sariah yang Menjadi Sampel.......................... 27
Tabel 3 Prosedur Pemilihan Sampel ............................................................ 27
Tabel 4 Produk dan Layanan di Bank Muamalat Indonesia ........................ 36
Tabel 5 Produk dan Layanan di Bank Syariah Mandiri ............................... 43
Tabel 6 Produk dan Layanan di Bank Bukopin Syariah .............................. 50
Tabel 7 Produk dan Layanan di Bank BRI Syariah ..................................... 57
Tabel 8 Hasil Perhitungan Analisis Deskriptif Variabel ROA .................... 64
Tabel 9 Hasil Perhitungan Analisis Deskriptif Variabel Murabahah .......... 65
Tabel 10 Hasil Perhitungan Analisis Deskriptif Variabel Mudharabah ...... 66
Tabel 11 Hasil Perhitungan Analisis Deskriptif Variabel Musyarakah ....... 67
Tabel 12 Hasil Perhitungan Analisis Deskriptif Variabel Istishna’ ............. 68
Tabel 13 Hasil Uji Normalitas ..................................................................... 70
Tabel 14 Hasil Uji Multikolineritas ............................................................. 71
Tabel 15 Hasil Uji Heterokedastisitas .......................................................... 72
Tabel 16 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ....................................... 74
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Struktur Bank Muamalat Indonesia............................................. 35
Gambar 2 Laporan Posisi Keuangan Triwulan Bank Muamalat Indonesia
Periode Desember 2015 – 2016 ................................................................... 37
Gambar 3 Laporan Posisi Keuangan Triwulan Bank Muamalat Indonesia
Periode Desember 2016 – 2017 ................................................................... 38
Gambar 4 Laporan Posisi Keuangan Triwulan Bank Muamalat Indonesia
Periode Maret 2018 ...................................................................................... 38
Gambar 5 Laporan Rasio Keuangan Triwulan Bank Muamalat Indonesia
Periode Desember 2015 – 2016 ................................................................... 39
Gambar 6 Laporan Rasio Keuangan Triwulan Bank Muamalat Indonesia
Periode Desember 2016 – 2017 ................................................................... 40
Gambar 7 Laporan Rasio Keuangan Triwulan Bank Muamalat Indonesia
Periode Maret 2018 ...................................................................................... 40
Gambar 8 Struktur Bank Syariah Mandiri ................................................... 42
Gambar 9 Laporan Posisi Keuangan Triwulan Bank Syariah Mandiri
Periode Desember 2015 – 2016 ................................................................... 44
Gambar 10 Laporan Posisi Keuangan Triwulan Bank Syariah Mandiri
Periode Desember 2016 – 2017 ................................................................... 44
Gambar 11 Laporan Posisi Keuangan Triwulan Bank Syariah Mandiri
Periode Maret 2018 ...................................................................................... 45
Gambar 12 Laporan Rasio Keuangan Triwulan Bank Syariah Mandiri
Periode Desember 2015 – 2016 ................................................................... 45
xiii
Gambar 13 Laporan Rasio Keuangan Triwulan Bank Syariah Mandiri
Periode Desember 2016 – 2017 ................................................................... 46
Gambar 14 Laporan Rasio Keuangan Triwulan Bank Syariah Mandiri
Periode Maret 2018 ...................................................................................... 46
Gambar 15 Struktur Bank Bukopin Syariah ................................................ 49
Gambar 16 Laporan Posisi Keuangan Triwulan Bank Bukopin Syariah
Periode Desember 2015 – 2016 ................................................................... 51
Gambar 17 Laporan Posisi Keuangan Triwulan Bank Bukopin Syariah
Periode Desember 2016 – 2017 ................................................................... 52
Gambar 18 Laporan Posisi Keuangan Triwulan Bank Bukopin Syariah
Periode Maret 2018 ...................................................................................... 52
Gambar 19 Laporan Rasio Keuangan Triwulan Bank Bukopin Syariah
Periode Desember 2015 – 2016 ................................................................... 53
Gambar 20 Laporan Rasio Keuangan Triwulan Bank Bukopin Syariah
Periode Desember 2016 – 2017 ................................................................... 53
Gambar 21 Laporan Rasio Keuangan Triwulan Bank Bukopin Syariah
Periode Maret 2018 ...................................................................................... 54
Gambar 22 Struktur Bank BRI Syariah ....................................................... 56
Gambar 23 Laporan Posisi Keuangan Triwulan Bank BRI Syariah Periode
Desember 2015 – 2016................................................................................. 59
Gambar 24 Laporan Posisi Keuangan Triwulan Bank BRI Syariah Periode
Desember 2016 – 2017................................................................................. 59
Gambar 25 Laporan Posisi Keuangan Triwulan Bank BRI Syariah Periode
Maret 2018 ................................................................................................... 60
xiv
Gambar 26 Laporan Rasio Keuangan Triwulan Bank BRI Syariah Periode
Desember 2015 – 2016................................................................................. 60
Gambar 27 Laporan Rasio Keuangan Triwulan Bank BRI Syariah Periode
Desember 2016 – 2017................................................................................. 61
Gambar 28 Laporan Rasio Keuangan Triwulan Bank BRI Syariah Periode
Maret 2018 ................................................................................................... 61
Gambar 29 Scatter Diagram Uji Normalitas ............................................... 70
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Sampel Penelitian .................................................................... 91
Lampiran 2: Data Penelitian......................................................................... 92
Lampiran 3: Analisis Deskriptif ................................................................... 94
Lampiran 4: Tabel One-Kolmogorov-Smirnov Test ..................................... 95
Lampiran 5: Uji Multikolineritas ................................................................. 96
Lampiran 6: Uji Glejser ............................................................................... 97
Lampiran 7: Uji Autokorelasi ...................................................................... 98
Lampiran 8: Tabel Run test .......................................................................... 99
Lampiran 9: Tabel Coefficientsa .................................................................. 100
Lampiran 10: Tabel Model Summaryb ......................................................... 101
Lampiran 11: Uji Simultan (uji-F) ............................................................... 102
xvi
ABSTRAK
MAIDA SARI / A04140012 / 2018 / PENGARUH PEMBIAYAAN
MURABAHAH, MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN ISTISHNA’ TERHADAP
TINGKAT PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA /
MANAJEMEN KEUANGAN / ANALISIS LAPORAN KEUANGAN / BANK
UMUM SYARIAH
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembiayaan murabahah,
mudharabah, musyarakah dan istishna’ secara simultan dan parsial terhadap
tingkat ROA pada Bank Umum Syariah di Indonesia.
Kerangka pemikiran (teoritis) penelitian ini berfokus pada besar kontribusi
pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah dan istishna’ terhadap tingkat
ROA pada Bank Umum Syariah di Indonesia.
Dari hasil penelitian ini disimpulkan, 𝑅2 dalam penelitian ini kurang dari 50%.
Menunjukkan bahwa model penelitian ini tidak terlalu representatif dalam
menjelaskan variabel ROA. Hal ini sejalan dengan penelitian-penelitian
sebelumnya yang mengangkat variabel dependen dan independen serupa.
Pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah dan istishna’ berpengaruh
signifikan terhadap tingkat ROA Bank Umum Syariah secara simultan. Pembiayaan
murabahah tidak berpengaruh signifikan dan negatif terhadap tingkat ROA Bank
Umum Syariah secara parsial. Pembiayaan mudharabah berpengaruh signifikan
dan positif terhadap tingkat ROA Bank Umum Syariah secara parsial. Pembiayaan
musyarakah berpengaruh signifikan dan negatif terhadap tingkat ROA Bank Umum
Syariah secara parsial. Pembiayaan istihna’ tidak berpengaruh signifikan dan
positif terhadap tingkat ROA Bank Umum Syariah secara parsial.
Kata Kunci : pembiayaan murabahah, pembiayaan mudharabah, pembiayaan
musyarakah, pembiayaan istishna’, ROA, Bank Umum Syariah
xvii
ABSTRACT
MAIDA SARI / A04140012 / 2018 / THE EFFECT OF MURABAHAH,
MUDHARABAH, MUSYARAKAH AND ISTISHNA’ FINANCING TO THE
LEVEL OF PROFITABILITY OF ISLAMIC BANKS IN INDONESIA /
FINANCIAL MANAGEMENT / ANALYSIS OF FINANCIAL STATEMENTS /
ISLAMIC BANKS
The purpose of this research is to determine the effect of murabahah,
mudharabah, musyarakah and istishna' financing simultaneously and partially on
the level of ROA of Islamic Banks in Indonesia.
Theoretically, this research focuses on the contribution of murabahah,
mudharabah, musyarakah and istishna’ financing to the level of ROA of Islamic
Banks in Indonesia.
In sum, it is concluded that the R2 is less than 50%. It shows that the model in
this research is less representative in explaining ROA. It is aligned with previous
studies that have similar dependent and independent variables. Murabahah,
mudharabah, musyarakah and istishna’ financing simultaneously and significantly
affect the level of ROA of Islamic Banks. Meanwile, Murabahah financing does not
significantly affect the level of ROA of Islamic Banks partially. Mudharabah
financing has a significant and positive impact on ROA level of Islamic Banks
partially. Musyarakah financing has a significant and negative impact on the level
of ROA of Islamic Banks partially. Istishna’ financing positively affect the level of
ROA of Islamic Banks partially, with very low level of significance.
Keyword : murabahah financing, mudharabah financing, musyarakah financing,
istishna’ financing, ROA, Islamic Banks
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan industri perbankan dan keuangan syariah nasional sejak
2005 hingga 2015 dapat dikatakan mengalami pertumbuhan yang cukup pesat,
walaupun karena situasi perekonomian nasional yang melambat pada tahun
2014 sebagai imbas dari kondisi perekonomian global. Dalam kinerja entitas
keuangan syariah terdapat informasi positif dan secara umum perbankan
syariah mengalami pertumbuhan yang cukup pesat, meskipun masih relatif
kecil memberikan dampak terhadap perekonomian nasional dalam perspektif
global (OJK, 2015).
Di antara empat pola penyaluran pembiayaan yang ada pada Bank Umum
Syariah, terdapat dua pola utama yang saat ini dijalankan, yakni pembiayaan
dengan prinsip jual beli dan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil. Pendapatan
bank sangat ditentukan oleh berapa banyak keuntungan yang diterima dari
pembiayaan yang disalurkan. Keuntungan yang diterima dari prinsip jual beli
berasal dari mark up yang ditentukan berdasarkan kesepakatan antara bank
dengan nasabah. Sedangkan pendapatan dari prinsip bagi hasil ditentukan
berdasarkan kesepakatan besarnya nisbah, di mana keuntungan bank
tergantung pada keuntungan nasabah mengelola usahanya (Aulia F. Rahman,
2011).
Dari berbagai produk yang diberikan perbankan syariah di Indonesia
berdasarkan akadnya, menurut Statistik Perbankan Syariah (SPS) per-
2
Desember 2017 dari OJK menunjukkan tiga akad pembiayaan yang tumbuh
cukup signifikan dibanding dengan akad yang lain. Dari data SPS per-
Desember 2017 diketahui penyaluran sebesar Rp 181,534 triliun dengan
proporsi 63,07% dari pembiayaan murabahah dengan prinsip jual beli, 3,63%
dari pembiayaan mudharabah dengan prinsip bagi hasil antara dua mitra, dan
33,30% dari pembiayaan musyarakah dengan prinsip bagi hasil antara dua
mitra atau lebih (OJK, 2017).
Pada penelitian terdahulu yang menjadi rujukan utama dari Russely Inti
Dwi Permata, Fransisca Yaningwati dan Zahroh Z.A, 2014; Muhammad Rizal
Aditya, 2016; dan Amri Dziki Fadholi, 2015 mengenai pengaruh pembiayaan
murabahah, mudharabah dan musyarakah terhadap tingkat profitabilitas pada
Bank Umum Syariah memberikan hasil yang tidak sepenuhnya konsisten. Dari
ketiga penelitian tersebut sepakat menyatakan pembiayaan mudharabah
berpengaruh terhadap profitabilitas ROE/ROA. Terdapat dua penelitian yang
menunjukkan bahwa pembiayaan musyarakah tidak berpengaruh terhadap
proitabilitas ROE/ROA. Sementara itu untuk pembiayaan murabahah, dari
ketiga rujukan utama penelitian, hanya ada satu penelitian yang memuat
variabel murabahah dengan hasil pembiayaan murabahah tidak berpengaruh
terhadap profitabilias ROA.
Besar keuntungan yang dihasilkan bank melalui pengelolaan dari ketiga
pembiayaan tersebut, dapat dilihat dari tingkat profitabilitas bank. Rasio
profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan
pada tingkat penjulan, aset, dan modal saham tertentu menggunakan Profit
Margin, Return On Asset (ROA), dan Return On Equity (ROE) Mamduh M.
3
Hanafi (2013,36). Sebagai rasio yang menyajikan hasil pengembalian atas total
aktiva dengan mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan seluruh
sumberdayanya (Weston & Copeland, 1999), ROA mampu menyajikan
seberapa besar keuntungan bank berdasarkan pengelolaan aset yang dimiliki.
Sehingga keuntungan dari hasil pengelolaan Bank Umum Syariah terhadap
pembiayaan murabahah, mudharabah, dan musyarkah dapat langsung
diketahui.
Berdasarkan data SPS per-Desember 2017 dari OJK yang tersaji di atas,
menyatakan bahwa pembiayaan murabahah, mudharabah dan musyarakah
merupakan akad yang paling mendominasi kegiatan perbankan syariah di
Indonesia, serta tidak konsistennya hasil yang didapat dari penelitian terdahulu,
maka dilakukanlah penelitian ini. Untuk mengetahui keuntungan yang didapat
dari kemampuan pengelolaan Bank Umum Syariah dilakukan penelitian
berupa analisis pengaruh pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah
dan istishna’ terhadap tingkat profitabilitas berdasarkan ROA dari Bank Umum
Syariah di Indonesia tahun 2015 – 2018.
Sehingga judul yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah,
“Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, Musyarakah dan
Istishna’ Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Umum Syariah di
Indonesia”.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa
permasalahan penelitian sebagai berikut:
4
1. Apakah pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah dan istishna’
berpengaruh secara simultan terhadap tingkat ROA pada Bank Umum
Syariah di Indonesia?
2. Apakah pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah dan istishna’
berpengaruh secara parsial terhadap tingkat ROA pada Bank Umum
Syariah di Indonesia?
C. Batasan Masalah
Pembahasan yang akan dikemukakan dalam penelitian ini dibatasi pada
data pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah, istishna’ dan ROA
pada Bank Umum Syariah untuk periode 2015-2018.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan:
1. Pengaruh pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah dan
istishna’ secara simultan terhadap tingkat ROA pada Bank Umum Syariah
di Indonesia
2. Pengaruh pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah dan
istishna’ secara parsial terhadap tingkat ROA pada Bank Umum Syariah
di Indonesia
E. Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teortis
a. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan
pemahaman penulis tentang hubungan dan pengaruh pembiayaan
5
murabahah, mudharabah, musyarakah dan istishna’ terhadap
tingkat ROA yang diperoleh pada Bank Umum Syariah untuk
periode 2015-2018.
b. Bagi Peneliti yang akan Datang
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan
sumber bacaan yang bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perbankan Syariah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam
melaksanakan prinsip perekonomian syariah yang sesuai dengan
syariat Islam, serta dapat meningkatkan nilai profitnya, khususnya
melalui produk murabahah, mudharabah, musyarakah dan
istishna’.
b. Bagi Investor
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran ataupun
menjadi kajian bagi para investor untuk bahan pertimbangan dalam
menanamkan modalnya di perbankan syariah.
c. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memperluas
wawasan serta pemahaman penulis tentang pengaruh pembiayaan
murabahah, mudharabah, musyarakah dan istishna’ terhadap
tingkat profitabilitas Bank Umum Syariah dan untuk pengembangan
penelitian selanjutnya.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Bank Umum Syariah
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat. Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan
usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas
Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Bank Umum
Syariah adalah bank syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran (UU No. 21, 2008).
2. Pembiayaan
Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan/piutang yang dapat
dipersamakan dengan itu dalam (UU No. 21, 2008):
a. Transaksi investasi yang didasarkan antara lain atas Akad
Mudharabah dan/atau Musyarakah;
b. Transaksi sewa yang didasarkan antara lain atas Akad Ijarah atau
Akad Ijarah dengan opsi perpindahan hak milik (Ijarah Muntahiyah
bit Tamlik);
c. Transaksi jual beli yang didasarkan antara lain atas Akad
Murabahah, Salam dan Istishna’;
7
d. Transaksi pinjaman yang didasarkan antara lain atas Akad Qardh;
dan
e. Transaksi multijasa yang didasarkan antara lain atas Akad Ijarah
atau Kafalah.
Menurut Darsono, dkk (2017),
Dalam praktiknya bank syariah menyalurkan pendanaan yang
dihimpun dalam bentuk pembiayaan sektor riil dengan tujuan
produktif menggunakan trade-based financing dan investment-based
financing. Trade-based financing dapat menggunakan pola jual beli
dan pola sewa. Investment-based financing dapat menggunakan pola
bagi hasil. Selain itu, bank syariah dapat memberikan dana talangan
dengan pola pinjaman, Darsono,dkk (2017:65).
3. Pembiayaan Murabahah
Murabahah adalah akad jual beli barang, hal yang membedakan
murabahah dengan penjualan yang biasa kita kenal, dalam pelaksanaan
akad murabahah penjual secara jelas memberi tahu kepada pembeli berapa
harga pokok barang tersebut dan berapa besar keuntungan yang
diinginkannya. Harga pokok barang yang dimaksud berupa harga beli
ditambah dengan biaya lain namun bukan biaya yang berhubungan dengan
pekerjaan yang memang seharusnya menjadi tanggung jawab penjual atau
biaya yang tidak memberi nilai tambah pada barang. Pada akad
pembiayaan ini juga dapat melakukan tawar-menawar atas besaran margin
keuntungan sehingga akhirnya diperoleh kesepakatan (Sri Nurhayati,
2015:174).
PSAK 102 mendefinisikan, “Murabahah adalah akad jual beli barang
dengan harga jual sebesar harga perolehan ditambah keuntungan yang
8
disepakati dan penjual harus mengungkapkan biaya perolehan barang
tersebut kepada pembeli”.
Dalam perbankan syariah pembiayaan murabahah merupakan
penyediaan dana untuk membeli barang yang dibutuhkan nasabah. Secara
operasional, praktik murabahah adalah jual beli barang sebesar harga
perolehan atau harga jual (harga beli ditambah biaya transportasi, PPN dan
sebagainya) ditambah dengan keuntungan (margin) yang disepakati di
mana penjual harus memberitahukan kepada pembeli mengenai harga beli
produk dan menyatakan jumlah keuntungan yang ditambahkan pada harga
perolehan tersebut. Pembayaran sejumlah harga beli oleh nasabah
dilakukan secara tangguh dan menurut batas waktu yang ditentukan
bersama (Amir Mu’allim, 2004:49).
4. Pembiayaan Mudharabah
Mudharabah merupakan suatu transaksi investasi yang berdasarkan
kepercayaan. Kepercayaan merupakan unsur terpenting dalam akad
mudharabah, yaitu kepercayaan dari pemilik dana kepada pengelola dana.
Hal ini karena di dalam akad mudharabah pemilik dana tidak boleh ikut
campur di dalam manajemen perusahaan atau proyek yang dibiayainya,
terkecuali dalam pemberian saran-saran dan melakukan pengawasan,
sehingga jalannya usaha hanya dilakukan oleh pengelola dana saja (Sri
Nurhayati, 2015:128).
Pembagian keuntungan dalam pembiayaan ini berupa
nisbah/presentasi dari laba yang dihasilkan, untuk jumlah pembagian besar
9
nisbah sesuai kesepakatan di awal akad. Dalam akad pembiayaan ini jika
usaha yang dijalankan mengalami kerugian maka rugi akan ditanggung
sepenuhnya oleh pemilik dana, jika kerugian atau kegagalan usaha
memang disebabkan oleh penyimpangan yang dilakukan oleh pengelola
maka pemilik dana berhak meminta jaminan atas modalnya dan dapat
dicairkan bila memang terbukti pengelola melakukan kesalahan yang
disengaja (Sri Nurhayati, 2015:129).
PSAK 105 mendefinisikan,
Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak di mana
pihak pertama (pemilik dana) menyediakan seluruh dana, sedangkan
pihak kedua (pengelola dana) bertindak sebagai pengelola, dan
keuntungan dibagi antara mereka sesuai kesepakatan sedangkan
kerugian finansial hanya ditanggung oleh pemilik dana.
Dalam perbankan syariah pembiayaan mudharabah merupakan
pembiayaan untuk masyarakat yang memiliki keahlian tetapi tidak
memiliki modal untuk menjalankan usaha. Bank Umum Syariah sebagai
sahibul mal (pemilik modal) memberikan pinjaman modal usaha pada
nasabah selaku mudharib untuk mengelola dana yang diberikan. Rasio
keuntungan pembiayaan ini diatur dan disepakati antara kedua belah pihak
di awal akad (Amir Mu’allim, 2004:49)
5. Pembiayaan Musyarakah
Musyarakah merupakan akad kerjasama di antara para pemilik modal
yang mencampurkan modal mereka dengan tujuan mencari keuntungan.
Dalam pembiayaan musyarakah, para mitra sama-sama menyediakan
modal untuk membiayai suatu usaha tertentu dan bekerjasama mengelola
10
usaha tersebut sehingga satu mitra tidak dapat lepas dari mitra satunya
karena otomatis akan menjadi wakil dan agen bagi mitra lain. Hasil yang
diperoleh akan lebih baik dibandingkan hanya dikelola oleh salah satu
mitra saja, hal inilah yang membedakan pembiayaan musyarakah dari
pembiayaan mudharabah. Karena usaha dilakukan secara bersama-sama
maka pembagian keuntungan akan nisbah yang telah disepakati,
sedangkan bila terjadi kerugian akan didistribusikan sesuai dengan porsi
modal masing-masing mitra (Sri Nurhayati, 2015:150).
Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk
suatu usaha tertentu, di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi
dana. Keuntungan usaha musyarakah dibagi secara proporsional sesuai
dengan dana yang disetorkan atau sesuai nisbah yang telah disepakati.
Kerugian berdasarkan porsi kontribusi dana. Dana tersebut meliputi kas
atau aset nonkas yang diperkenankan oleh syariah (IAI, 2016:106.1).
Dalam perbankan syariah pembiayaan musyarakah diperuntukkan
sebagai pembiayaan modal kerja atau investasi dimana bank menyediakan
sebagian modal usaha dengan prinsip bagi hasil sesuai proporsi penyertaan
modalnya. Dalam proses manajemen usahanya, pihak Bank Umum
Syariah dapat dilibatkan secara langsung. Rasio keuntungan dalam
pembiayaan ini diatur dan disepakati antara kedua belah pihak di awal
akad (Amir Mu’allim, 2004:50).
11
6. Pembiayaan Istishna’
Istishna’ adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan
barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati
antara pemesan (pembeli, mustashni’) dan penjual (pembuat, shani’).
Akad istishna’ digunakan untuk produk manufaktur seperti
konstruksi/pembangunan rumah, gedung, mesin pengolah biodiesel, dan
lain sebagainya. Berdasarkan bentuknya pembiayaan akad istishna’ ini
juga berskema pembiayaan jual beli sama dengan pembiayaan akad
murabahah, namun kedua pembiayaan ini berbeda. Di dalam pembiayaan
akad istishna’ khusus diperuntukkan akad jual beli dalam bentuk
pemesanan dengan objek transaksi hanya berupa produk manufaktur
seperti konstruksi/pembangunan rumah, gedung, mesin pengelola
biodiesel, dan lain sebagainya (Sri Nurhayati, 2017:216).
Dalam perbankan syariah pembiayaan istishna’ diperuntukkan untuk
pembiayaan pengadaan barang pembiayaan jangka pendek, menengah,
dan panjang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengadaan
barang (objek istishna’). Masa angsurannya melebihi periode pengadaan
barang (goods in process) dan bank mengakui pendapatan yang menjadi
haknya pada periode angsuran, baik pada saat pengadaan berdasarkan
persentase penyerahan barang, maupun setelah barang selesai dikerjakan
(Darsono, 2017:66).
12
7. Laporan Keuangan
Laporan keuangan dalam sebuah perusahaan bertujuan meringkaskan
kegiatan dan hasil dari kegiatan tersebut untuk jangka waktu tertentu.
Laporan keuangan menjadi penting karena memberikan informasi
mengenai profitabilitas, risiko, dan timing dari arus kas yang dihasilkan
perusahan, sehingga dapat dilakukan pengambilan keputusan oleh pihak
yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut, mulai dari
investor atau calon investor, pihak pemberi dana atau calon pemberi dana,
hingga manajemen perusahaan itu sendiri. Pada akhirnya informasi
tersebut dapat mempengaruhi harapan pihak-pihak tersebut dan
mempengaruhi nilai perusahaan (Mamduh M. Hanafi, 2013:27).
Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi
keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas syariah. Tujuan laporan
keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai posisi
keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas syariah yang
bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan keuangan dalam
membuat keputusan ekonomik. Laporan keuangan juga menunjukkan
hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya
yang dipercaya kepada mereka, IAI (2016:101.3).
Ahli lain menjelaskan pengertian lain dari laporan keuangan sebagai
berikut,
Laporan keuangan menggambarkan dampak keuangan dari transaksi
dan peristiwa lain yang diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar
menurut karakteristik ekonominya. Kelompok besar ini merupakan unsur
laporan keuangan. Unsur yang berkaitan secara langsung dengan
pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban, dan ekuitas.
Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam
13
laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan
biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan
dalam berbagai unsur neraca, Najmudin (2011:68).
8. Analisis Laporan Keuangaan
Metode analisis memiliki tujuan untuk menyederhanakan data
menjadi lebih dimengerti untuk digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan pihak yang menggunakan data tersebut. Analisis yang
digunakan pada informasi keuangan dilakukan dengan langkah-langkah
mengorganisasi dan mengumpulkan data yang diperlukan, mengukurnya,
menganalisis dan menginterpretasikan. Adapun analisis laporan keuangan
digunakan untuk menentukan dan mengukur hubungan antara pos-pos
yang terdapat dalam laporan keuangan sehingga dapat diketahui perbedaan
dari setiap pos dengan laporan dari periode terdahulu ataupun dari laporan
keuangan perusahaan lainnya yang sejenis (Najmudin, 2011:78).
Sedangakan ahli lain, menyebutkan bahwa “laporan keuangan
menyediakan data yang ‘relatif mentah’ ” Mamduh M. Hanafi (2013:35),
sehingga data mentah tersebut harus dianalisis terlebih dahulu agar
menjadi sebuah informasi tergantung dari tujuan yang diinginkan dan
siapa yang memerlukan informasi tersebut.
Secara umum ada dua metode analisis yang dapat digunakan, yaitu
analisis horizontal (dinamis) dan vertikal (statis). Analisis horizontal
adalah analisis dengan membandingkan laporan keuangan untuk beberapa
periode untuk mengetahui perkembangannya. Analisis vertikal adalah
14
analisis yang hanya membandingkan antar pos yang satu dengan yang lain
dalam satu periode saja (Najmudin, 2011:79).
Dari dua metode tersebut dapat diklasifikasikan 3 teknik analisis
yang lebih terperinci dan sering digunakan:
a. Analisis Pembandingan Laporan Keuangan
Analisis pembandingan laporan keuangan berupa teknik analisis
dengan membandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau
lebih.
b. Analisis Common Size Statement
Analisis common size statement berupa teknik analisis laporan dengan
persentase per-komponen untuk mengetahui persentasi investasi pada
masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, dan mengetahui
struktur permodalannya dalam neraca, dan mengetahui komposisi
biaya yang dihubungkan dengan jumlah penjualannya dalam laporan
laba rugi.
c. Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan berupa teknik analisis untuk mengetahui
hubungan pos-pos tertentu dalam dalam neraca atau laporan laba rugi
secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.
9. Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan merupakan salah satu metode yang digunakan
untuk melakukan analisis laporan keuangan dengan menggunakan rasio-
rasio keuangan. Menurut Najmudin (2011:83),
15
Analisis rasio keungan adalah teknik yang menunjukkan hubungan
antara dua unsur akunting (elemen laporan keuangan) yang
memungkinkan pelaku bisnis menganalisis posisi dan kinerja
keuangan perusahaan. Bila dianalisis dengan tepat, rasio keuangan
merupakan barometer kesehatan keuangan perusahaan dan dapat
menunjukkan potensi masalah sebelum berkembang menjadi krisis
yang lebih serius.
Selain Najmudin, ahli lain menjelaskan mengenai teknik analisis rasio
keuangan di mana, “Rasio-rasio keuangan dihitung dengan
menggabungkan angka-angka di neraca dengan/atau angka-angka pada
laporan laba-rugi.” Mamduh M. Hanafi (2013:36).
Ada lima rasio keuangan yang digunakan Mamduh M. Hanafi
(2013:36):
a. Rasio Utang
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban
jangka panjangnya. Perusahaan yang tidak solvabel adalah
perusahaan yang total utangnya lebih besar dibandingkan total
asetnya.
b. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangaka pendek
perusahaan dengan melihat besarnya aktiva lancar relatif terhadap
utang lancarnya. Utang dalam hal ini berupa kewajiiban perusahaan.
c. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas melihat berapa besar efisiensi penggunaan aset oleh
perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya, rasio ini
berfokus pada sisi kanan atau kewajiban perusahaan.
16
d. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan,
aset, dan modal saham tertentu menggunakan rasio profit margin,
return on asset (ROA), dan return on equity (ROE).
e. Rasio Pasar
Rasio Pasar mengukur harga pasar saham perusahaan, relatif
terhadap nilai bukunya dengan berdasarkan sudut pandang investor
(atau calon investor) dan beberapa pihak manajemen.
10. Rasio Profitabilitas
Pada dasarnya rasio profitabilitas menunjukkan kemampuan suatu
perusahaan untuk menghasilkan laba. Rasio ini mengukur sejauh mana
kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada
tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Ada tiga rasio yang
sering digunakan (Hanafi, 2013):
a. Profit Margin
Profit margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan
menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini
bisa juga diinterpretasikan sebagai kemampuan perusahaan
menekan biaya-biaya (ukuran efisiensi) di perusahaan pada periode
tertentu. Profit margin yang tinggi menunjukkan kemampuan
perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan
17
tertentu. Secara umum, rasio yang rendah menunjukkkan ketidak
efisenan manajemen. Berikut perhitungan Profit Margin;
Profit Margin = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
Penjualanx 100% .................. (1)
b. Return On Asset
Return on asset (ROA) mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu. Rasio
yang tinggi menunjukkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan aset,
yang bererti semakin baik. Berikut perhitungan ROA;
Return On Asset = Laba Bersih
Total Asetx 100% .................. (2)
Selain Hanafi beberapa ahli lain juga menjabarkan pengertian dan
definisi dari rasio ini. Weston & Copeland, (1999) menyatakan
“rasio ini merupakan hasil pengembalian atas total aktiva dengan
mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan seluruh
sumberdayanya.” Sedangkan Husnan & Pudjiastuti (dalam Dasar-
dasar Manajemen Keuangan, 2002) menyatakan: “rasio ini
menunjukkan seberapa banyak laba bersih yang bisa diperoleh dari
seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan.”
c. Return On Equity
Return on equity (ROE) mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan laba bersih berdasarkan modal tertentu. Rasio ini
merupakan ukuran profitabilitas dilihat dari sudut pandang
pemegang saham. Angka yang tinggi untuk ROE menunjukkan
tingkat profitabilitas yang tinggi. ROE tidak memperhitungkan
18
dividen maupun capital gain untuk pemegang saham. Berikut
perhitungan ROE;
Return On Equity = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
Modal Sahamx 100% .................. (3)
11. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu dari Russely I.D. Permata, Fransisca
Yaningwati dan Zahroh Z.A (2014); Muhammad R. Aditya (2016); dan
Amri D. Fadholi (2015) mengenai pengaruh pembiayaan murabahah,
mudharabah dan musyarakah terhadap tingkat profitabilitas pada Bank
Umum Syariah memberikan hasil yang tidak sepenuhnya konsisten. Dari
ketiga penelitian yang menjadi rujukan utama dalam penelitian ini
menunjukan bahwa semua pembiayaan mudharabah berpengaruh
terhadap tingkat profitabilitas bank, baik berupa ROE maupun ROA. Di
lain pihak, dua penelitian menunjukan bahwa pembiayaan musyarakah
tidak berpengaruh terhadap ROE/ROA, sementara satu penelitian lainnya
memberikan hasil yang berbeda di mana pembiayaan musyarakah
berpengaruh signifikan terhadap tingkat ROE.
Satu penelitian dari Amri Dziki Fadholi (2015) yang memuat
pembiayaan murabahah sebagai variabel independen, menunjukan bahwa
pembiayaan murabahah tidak berpengaruh terhadap tingkat ROA. Pada
dua penelitian lain di luar rujukan utama dalam penelitian ini, yakni
penelitian dari Aulia F. Rahman (2011) serta Dewi W. Sari, (2017)
memberikan hasil yang tidak konsisten dengan hasil penelitian rujukan
utama.
19
Aulia F. Rahman (2011), memberikan hasil bahwa pembiayaan bagi
hasil yang terdiri dari akad mudharabah dan musyarakah berpengaruh
negatif terhadap tingkat ROA. Pembiayaan jual beli yang terdiri dari
pembiayaan murabahah dan istishna’ menunjukkan bahwa pembiayaan
jual beli berpengaruh positif terhadap tingkat ROA.
Adapun penelitian dari Dewi W. Sari (2017), memberikan hasil
pembiayaan murabahah memiliki pengaruh signifikan dan negatif
terhadap tingkat ROE, pembiayaan mudharabah memiliki pengaruh
signifikan dan positif terhadap tingkat ROE. Dua variabel lainnya yaitu
musyarakah dan istishna’ tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap tingkat ROE.
Dari ketiga penelitian terdahulu yang menjadi rujukan utama di
penelitian ini, dapat diketahui bahwa 𝑅2 pada masing-masing penelitian
adalah sebesar 0,349; 0,065; dan 0,099. Angka 𝑅2 tersebut menunjukan
bahwa model yang diambil dalam analisis regresi pada penelitian tersebut
kurang representatif dalam menjelaskan variabel independennya. Dengan
model analisis regresi dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
variabel independen berupa pembiayaan murabahah, mudharabah, dan
musyarakah tidak dapat menerangkan tingkat profitabilitas ROA bank
lebih dari 50%.
20
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Identitas Peneliti
Aspek
Russely Inti Dwi Permata
Fransisca Yaningwati
Zahroh Z.A
Universitas Brawijaya
(Permata, Yaningwati, & A, 2014)
Muhammad Rizal Aditya
12812144006
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta
(Aditya, 2016)
Amri Dziki Fadholi
B200110023
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
(Fadholi, 2015)
1. Judul Analisis Pengaruh Pembiayaan
Mudharabah Dan Musyarakah
Terhadap Tingkat Profitabilitas
(Return On Equity)
(Studi Pada Bank Umum Syariah
Yang Terdaftar Di Bank Indonesia
Periode 2009-2012)
Pengaruh Pembiayaan Mudharabah
Dan Pembiayaan Musyarakah
Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank
Umum Syariah Periode 2010-2014
Pengaruh Pembiayaan Murabahah,
Musyarakah dan Mudharabah
Terhadap Profitabilitas Bank Umum
Syariah (Studi Empiris pada Bank
Umum Syariah Di Indonesia Tahun
2011-2014)
2. Institusi / perusahaan
yang diteliti
Bank Muamalat Indonesia, Bank
Mandiri Syariah, Bank Bukopin
Syariah, Bank BRI Syariah, Bank
Mega Syariah
Bank Muamalat Indonesia, Bank
Mandiri Syariah, Bank BRI Syariah,
Bank BNI Syariah, Bank Panin
Syariah, Bank BCA Syariah
Bank Muamalat Indonesia, Bank
Mandiri Syariah, Bank BRI Syariah,
Bank BNI Syariah, Bank Panin
Syariah
21
3. Permasalahan 1) Bagaimana pengaruh pembiayaan
mudharabah dan musyarakah
terhadap tingkat ROE pada Bank
Umum Syariah secara parsial dan
simultan?
1) Apakah pembiayaan mudharabah
berpengaruh terhadap tingkat
profitabiltas Bank Umum Syariah
periode 2010-2014?
2) Apakah pembiayaan musyarakah
berpengaruh terhadap tingkat
profitabilitas Bank Umum
Syariah periode 2010-2014?
3) Apakah pembiayaan mudharabah
dan pembiayaan musyarakah
berpengaruh terhadap tingkat
profitabilitas Bank Umum
Syariah periode 2010-2014?
1) Apakah pembiayaan murabahah
berpengaruh terhadap profitabilitas
Return On Assets Bank Umum
Syariah di Indonesia?
2) Apakah pembiayaan musyarakah
berpengaruh terhadap profitabilitas
Return On Assets Bank Umum
Syariah di Indonesia?
3) Apakah pembiayaan mudharabah
berpengaruh terhadap profitabilitas
Return On Assets Bank Umum
Syariah di Indonesia?
4. Tujuan Penelitian Menganalisis pengaruh pembiayaan
mudharabah dan musyarakah
terhadap tingkat ROE pada Bank
Umum Syariah secara parsial dan
simultan.
1) Untuk mengetahui pengaruh
pembiayaan mudharabah
terhadap tingkat profitabilitas
Bank Umum Syariah periode
2010-2014.
2) Untuk mengetahui pengaruh
pembiayaan musyarakah
1) Untuk mengetahui pengaruh
pembiayaan murabahah terhadap
profitabilitas Return On Assets
Bank Umum Syariah di Indonesia
2) Untuk mengetahui pengaruh
pembiayaan musyarakah terhadap
22
terhadap tingkat profitabilitas
Bank Umum Syariah periode
2010-2014.
3) Untuk mengetahui pengaruh
pembiayaan mudharabah dan
pembiayaan musyarakah
terhadap tingkat profitabilitas
Bank Umum Syariah periode
2010-2014.
profitabilitas Return On Assets
Bank Umum Syariah di Indonesia
3) Untuk mengetahui pengaruh
pembiayaan mudharabah terhadap
profitabilitas Return On Assets
Bank Umum Syariah di Indonesia
5. Metode Penelitian Penelitian Deskriptif Kuantitatif Penelitian Asosiatif Kuantitatif Penelitian Deskriptif Kuantitatif
6. Hasil Penelitian a. Pembiayaan mudharabah dan
musyarakah memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap tingkat
ROE secara simultan.
b. Pembiayaan mudharabah
berpengaruh signifikan dan negatif
terhadap tingkat ROE secara
parsial.
c. Pembiayaan musyarakah
berpengaruh signifikan dan positif
a. Pembiayaan mudharabah dan
pembiayaan musyarakah
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap tingkat profitabilitas
(ROE)
b. Pembiayaan mudharabah
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap tingkat profitabilitas
(ROE)
a. Variabel pembiayaan murabahah
tidak berpengaruh terhadap
profitabilitas (ROA) Bank Umum
Syariah di Indonesia.
b. Variabel pembiayaan mudharabah
berpengaruh terhadap profitabilitas
(ROA) pada Bank Umum Syariah di
Indonesia.
c. Variabel pembiayaan musyarakah
tidak berpengaruh terhadap
23
terhadap tingkat ROE secara
parsial.
d. Pembiayaan mudharabah
merupakan pembiayaan bagi hasil
yang dominan dalam
mempengaruhi tingkat ROE.
c. Pembiayaan musyarakah tidak
berpengaruh dan tidak signifikan
terhadap tingkat profitabilitas Bank
Umum Syariah periode 2010-2014.
profitabilitas (ROA) pada Bank
Umum Syariah di Indonesia.
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Variabel Penelitian
Variabel pada penelitian ini adalah:
1. Variabel Dependen
Variabel dependen pada penilitian ini adalah tingkat profitabilitas
pada Bank Umum Syariah yang berfokus pada Return On Asset (ROA)
untuk Bank Umum Syariah dari tahun 2015 – 2018.
2. Variabel Independen
Variabel independen pada penelitian ini adalah pembiayaan
murabahah, mudharabah, musyarakah dan istishna’ yang tertera di dalam
laporan posisi keuangan dari Bank Umum Syariah untuk periode 2015 –
2018.
a. Murabahah (X1)
Murabahah adalah jumlah piutang yang timbul dari transaksi
pembiayaan murabahah dari pihak ketiga dan pihak berelasi yang
dikurangi dengan cadangan penyisihan kerugian.
b. Mudharabah (X2)
Mudharabah adalah jumlah pembiayaan yang timbul dari
transaksi pembiayaan mudharabah dari pihak ketiga dan pihak
berelasi yang dikurangi dengan cadangan penyisihan kerugian.
25
c. Musyarakah (X3)
Musyarakah adalah jumlah pembiayaan yang timbul dari
transaksi pembiayaan musyarakah dari pihak ketiga dan pihak
berelasi yang dikurangi dengan cadangan penyisihan kerugian.
d. Istishna’ (X4)
Istishna’ adalah jumlah pembiayaan yang timbul dari transaksi
pembiayaan istishna’ dari pihak ketiga dan pihak berelasi yang
dikurangi dengan cadangan penyisihan kerugian.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif kuantitatif yang
merupakan penelitian yang ditujukan untuk melihat atau mengetahui pengaruh
pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah dan istishna’ terhadap
ROA Bank Umum Syariah untuk periode 2015 – 2018 (Widodo, 2017:67).
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan oleh penulis adalah:
a. Data Kuantitatif, meliputi laporan keuangan triwulan mengenai rasio
profitabilitas berupa ROA, serta data pembiayaan murabahah,
mudharabah, musyarakah dan istishna’ Bank Umum Syariah untuk
periode 2015 – 2018.
b. Data Kualitatif, meliputi sejarah, struktur, dan produk Bank Umum
Syariah untuk periode 2015 – 2018.
26
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder,
berupa data ROA, pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah dan
istishna’ yang didapat dari laporan keuangan triwulan Bank Umum
Syariah untuk periode 2015 – 2018 pada website masing-masing bank.
Data-data lain juga didapatkan dari literatur – literatur yang berkaitan
dengan manajemen keuangan mengenai rasio profitabilitas berupa ROA
perbankan syariah khususnya pembiayaan murabahah, mudharabah,
musyarakah dan istishna’.
D. Teknik Pengumpulan Data
Jenis penelitian berupa penelitian sampel purposif (purposive sampling)
dari populasi Bank Umum Syariah di Indonesia. Populasi yang menjadi objek
dalam penelitian ini seluruh Bank Umum Syariah di Indonesia. Adapun daftar
Bank Umum Syariah di Indonesia yang akan dijadikan objek penelitian adalah:
Tabel 1
Daftar Bank Umum Syariah di Indonesia
No Nama Bank Umum Syariah
1 PT. Bank Aceh Syariah
2 PT. Bank Muamalat Indonesia
3 PT. Bank Victoria Syariah
4 PT. Bank BRISyariah
5 PT. Bank Jabar Banten Syariah
6 PT. Bank BNI Syariah
7 PT. Bank Syariah Mandiri
8 PT. Bank Mega Syariah
9 PT. Bank Panin Syariah
10 PT. Bank Syariah Bukopin
11 PT. BCA Syariah
12 PT. Maybank Syariah Indonesia
13 PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Sumber Data : www.ojk.go.id
27
Kriteria Bank Umum Syariah yang menjadi sampel dalam penelitian ini
adalah:
1. Bank Umum Syariah yang secara rutin mempublikasikan laporan
keuangan triwulan selama periode pengamatan yaitu laporan keuangan
tahun 2015 hingga laporan keuangan 2018.
2. Bank Umum Syariah yang memiliki kelengkapan data berdasarkan
variabel yang akan diteliti yakni adanya ROA, pembiayaan murabahah,
mudharabah, musyarakah, dan istishna’ dari tahun 2015 - 2018.
Berikut tabel yang menyajikan daftar Bank Umum Syariah yang menjadi
sample penelitian ini:
Tabel 2
Daftar Bank Umum Syariah yang Menjadi Sampel
No Nama Bank Umum Syariah
1 PT. Bank Muamalat Indonesia
2 PT. Bank Syariah Mandiri
3 PT. Bank Syariah Bukopin
4 PT. Bank BRISyariah Sumber Data : www.ojk.go.id (Data Sekunder Diolah)
Dari karakteristik pemilihan sampel di atas diperoleh Bank Umum Syariah
yang menjadi sampel penelitian. Berikut tabel yang menyajikan prosedur
pemilihan sampel dan daftar sampel penelitian:
Tabel 3
Prosedur pemilihan sampel No Keterangan Jumlah
1 Jumlah Bank Umum Syariah di Indonesia pada tahun 2018 13
2 Jumlah bank yang tidak memenuhi kriteria tersedianya data
triwulan I 2015 – triwulan I 2018
(9)
3 Jumlah bank sesuai kriteria memenuhi data 2015 - 2018 dan
dijadikan sampel dalam penelitian (13 triwulan amatan)
4
Total sampel yang digunakan (13 triwulan amatan data
pertriwulan)
4 × 13 = 52
Sumber Data : www.ojk.go.id (Data Sekunder Diolah)
28
Menurut Sugiyono (2007), “bila dalam penelitian akan melakukan analisis
dengan multivariate (korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah
anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti”, berdasarkan
pernyataan tersebut membuktikan bahwa data sampel dalam penelitian ini
mencukupi, dan layak sebagai sampel penelitian.
E. Teknik Analisa Data
Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisi Regresi Linier
Berganda, dengan menggunakan program aplikasi Statistical Package for
Social Science (SPSS) versi 21. Analisis regresi linier berganda pada penelitian
ini melalui beberapa tahapan, sebagai berikut:
1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah alat statistik yang bertujuan untuk
mendeskripsikan atau menjelaskan tentang gambaran pengaruh
pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah dan istishna’
terhadap ROA melalui data laporan keuangan triwulan Bank Umum
Syariah untuk periode 2015 – 2018.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan syarat yang harus dilakukan untuk
melakukan analisis regresi. Berikut uji klasik yang dilakukan:
a. Uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov
dengan tingkat signifikansi 5% serta diagram scatter;
b. Uji multikoliniearitas dengan menggunakan nilai Tolerance dan
VIF;
c. Uji heterokedatisitas dengan menggunakan uji Glejser; dan
29
d. Uji autokorelasi dengan melakukan pengujian nilai Durbin-Watson.
3. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Linear Berganda
b. Koefisien Determinasi (𝑅2)
c. Uji Signifikansi
1) Uji simultan (uji-F), uji simultan ini digunakan untuk mengetahui
pengaruh variabel independen secara bersama-sama
mempengaruhi variabel dependen.
2) Uji parsial (uji-t), uji ini digunakan untuk menguji pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial.
30
H1
H2
H3
H4
H5
F. Kerangka Pemikiran
Dari kerangka pemikiran tersebut, fokus yang akan diteliti adalah besar
kontribusi pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah dan istishna’
terhadap Profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemibayaan
murabahah, mudharabah, musyarakah dan istishna’ terhadap ROA secara
simultan maupun secara parsial pada Bank Umum Syariah di Indonesia.
Pembiayaan
Mudharabah
Pembiayaan
Musyarakah
PROFITABILITAS
(ROA)
STUDI ATAS ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH,
MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN ISTISHNA’ TERHADAP TINGKAT
PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA
Pembiayaan
Murabahah
Pembiayaan
Istishna’
31
G. Hipotesis Penelitian
Hipotesis berikut dibangun berdasarkan penelitian terdahulu yang
menganalisis pengaruh pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah
dan istishna’ terhadap tingkat profitabilitas. Berikut hipotesis yang akan
memberi jawaban sementara atas rumusan masalah yang ada:
H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan dalam pembiayaan murabahah,
mudharabah, musyarakah dan istishna’ terhadap tingkat ROA Bank
Umum Syariah secara simultan. Hipotesis ini dibangun berdasarkan
hasil dari ketiga penelitian yang menjadi rujukan utama dalam
penelitian ini, yaitu penelitian dari Russely I.D. Permata, Fransisca
Yaningwati dan Zahroh Z.A (2014); Muhammad R. Aditya (2016);
dan Amri D. Fadholi (2015).
H2 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dalam pembiayaan
murabahah terhadap tingkat ROA Bank Umum Syariah. Hipotesis
ini dibangun berdasarkan hasil dari salah satu penelitian yang
menjadi rujukan utama dalam penelitian ini, yaitu penelitian dari
Amri D. Fadholi (2015).
H3 : Terdapat pengaruh yang signifikan dalam pembiayaan mudharabah
terhadap tingkat ROA Bank Umum Syariah. Hipotesis ini dibangun
berdasarkan hasil dari ketiga penelitian yang menjadi rujukan utama
dalam penelitian ini, yaitu penelitian dari Russely I.D. Permata,
Fransisca Yaningwati dan Zahroh Z.A (2014); Muhammad R.
Aditya (2016); dan Amri D. Fadholi (2015).
32
H4 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dalam pembiayaan
musyarakah terhadap tingkat ROE Bank Umum Syariah. Hipotesis
ini dibangun berdasarkan hasil dari dua penelitian yang menjadi
rujukan utama dalam penelitian ini, yaitu penelitian dari Muhammad
R. Aditya (2016) dan Amri D. Fadholi (2015).
H5 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dalam pembiayaan
istishna’ terhadap tingkat ROE Bank Umum Syariah. Hipotesis ini
dibangun berdasarkan hasil dari penelitian lain diluar dari tiga
penelitian rujukan utama pada penelitian ini yaitu penelitian dari
Dewi Wulan Sari (2017).
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
1. Kondisi Umum Bank Umum Syariah
a. Sejarah Bank Umum Syariah
Sistem perbankan syariah merupakan motor yang mengawali
digerakkannya penerapan sistem transaksi syariah di Indonesia.
Sistem perbankan syariah sendiri memiliki rekam jejak yang
panjang. Di Indonesia eksistensi perbankan syariah dimulai dengan
berdirinya Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1991, yang mulai
beroperasi pada tahun 1992. Melalui UU No. 7 Tahun 1992 tentang
perbankan dan dijabarkan di dalamnya bahwa pemerintah telah
memberikan kesempatan untuk pelaksanaan Bank Umum Syariah.
Pada tahun-tahun berikutnya pemerintah lalu mengeluarkan
beberapa landasan hukum yang lebih kuat untuk perbankan syariah
seperti UU No. 10 Tahun 1998, UU No. 23 Tahun 1999, hingga
disahkannya UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
Dengan keluarnya UU No. 21 tahun 2008, perkembangan
perbankan syariah meningkat tajam terutama dilihat dari
peningkatan jumlah bank/kantor yang menggunakan prinsip syariah
dan peningkatan jumlah aset yang dikelola. Pada tahun 2009 enam
bank yang bergabung dalam Bank Umum Syariah, yakni Bank
Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah Mega
34
Indonesia, Bank Bukopin Syariah, Bank Panin Syariah, dan BRI
Syariah. Di tahun 2010 jumlah Bank Umum Syariah semakin pesat
dengan bertambahnya 5 bank, yakni BNI Syariah, BCA Syariah,
BJB Syariah, Bank Victoria Syariah, dan Maybank Syariah
Indonesia. Walaupun tidak seluruh Bank Umum Syariah ini
merupakan bank baru, melainkan juga ada yang berasal dari spin-off
dan konversi. Hingga tahun 2017 jumlah dari Bank Umum Syariah
bertambah, dengan masuknya Bank Tabungan Pensiunan Nasional
Syariah dan terakhir Bank Aceh Syariah.
Dalam kinerjanya Bank Umum Syariah tidak luput dari imbas
kondisi perekonomian global yang menurun di tahun 2014, hal ini
dapat dilihat dari menurunnya pembiayaan yang disalurkan serta
laba yang didapat. Namun dalam perspektif global keuangan syariah
terdapat informasi positif dan secara umum perbankan syariah
mengalami pertumbuhan yang cukup pesat, walaupun masih relatif
kecil memberikan dampak terhadap perekonomian nasional.
2. Bank Muamalat Indonesia
a. Sejarah Singkat
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (“Bank Muamalat
Indonesia”) memulai perjalanan bisnisnya sebagai Bank Syariah
pertama di Indonesia pada 1 November 1991 atau 24 Rabi’us Tsani
1412 H. Pendirian Bank Muamalat Indonesia digagas oleh Majelis
Ulama Indonesia (MUI), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia
(ICMI) dan pengusaha muslim yang kemudian mendapat dukungan
35
dari pemerintah Republik Indonesia. Sejak resmi beroperasi pada 1
Mei 1992 atau 27 Syawal 1412 H.
Hingga saat ini, Bank telah memiliki 278 kantor layanan
termasuk 1 (satu) kantor cabang di Malaysia. Operasional Bank juga
didukung oleh jaringan layanan yang luas berupa 710 unit ATM
Muamalat, 120.000 jaringan ATM Bersama dan ATM Prima, 103
Mobil Kas Keliling (mobile branch) serta lebih dari 11.000 jaringan
ATM di Malaysia melalui Malaysia Electronic Payment (MEPS).
b. Struktur
Gambar 1
Struktur Organisasi Bank Muamalat Indonesia
Sumber : http://www.bankmuamalat.co.id/struktur-organisasi
36
c. Kegiatan Usaha
Sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 3 Anggaran Dasar
Bank, maksud dan tujuan Bank Muamalat Indonesia adalah
menyelenggarakan usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah.
Dalam kegiatan usaha sesuai dengan prinsip syariah yang dijalankan
Bank Muamalat Indonesia terdapat 2 jenis kegiatan usaha, yaitu
produk dan layanan. Adapun produk-produk dan layanan yang
terdapat di Bank Muamalat Indonesia sebagai berikut:
Tabel 4
Produk dan Layanan di Bank Muamalat Indonesia
Produk Layanan
Pendanaan Pembiayaan
Konsumen Modal kerja Investasi
Giro Muamalat KPR iB
Muamalat
iB Modal
Kerja
iB Investasi
SME
Remittance
Tabungan iB Muamalat
iB Muamalat
Umroh
iB Rekening
Koran
Muamalat
iB Properti
Bisnis
Muamalat
Incoming
Muamalat
Tabungan iB Muamalat
Dollar
iB Muamalat
Koperasi
Karyawan
iB Muamalat
Usaha Mikro
Remittance iB
Tabungan Muamalat iB
Haji dan Umrah
iB Muamalat
Multiguna
Trade Finance
Tabungan iB Muamalat
Rencana
iB Muamalat
Pensiun
Klaim Bank
Garansi
TabunganKu iB Pembiayaan
Autoloan
Standby L/C
Tabungan iB Muamalat
Prima
Transfer aTM
Muamalat
Deposito Mudharabah Muamalat Mobile
Internet Banking
Dana Pensiun Lembaga
Keuangan (DPLK)
Muamalat
Muamalat Cash
Management
System
SalaMuamalat
Bank Garansi
Deposito Plus
AR Financing
Buyer Financing
Sumber: Annual Report Bank Muamalat Indonesia (Data Sekunder Diolah)
37
d. Laporan Keuangan
Data dalam penelitian ini menggunakan informasi yang tersaji
di dalam laporan keuangan triwulan pertama periode 2015 sampai
dengan laporan keuangan triwulan pertama periode 2018. Data yang
dilampirkan adalah laporan posisi keuangan dan laporan rasio
keuangan, karena data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
jumlah pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah dan
istishna’ yang mana terdapat dalam laporan posisi keuangan dan
nilai ROA yang terdapat dalam laporan rasio keuangan. Berikut
adalah laporan keuangan Bank Muamalat Indonesia yang digunakan
dalam penelitian ini:
Gambar 2
Laporan Posisi Keuangan Triwulan Bank Muamalat Indonesia
Periode Desember 2015-2016
Sumber: Laporan publikasi triwulan Bank Muamalat Indonesia, 2016
38
Gambar 3
Laporan Posisi Keuangan Triwulan Bank Muamalat Indonesia
Periode Desember 2016-2017
Sumber: Laporan publikasi triwulan Bank Muamalat Indonesia, 2017
Gambar 4
Laporan Posisi Keuangan Triwulan Bank Muamalat Indonesia
Periode Maret 2018
Sumber: Laporan publikasi triwulan Bank Muamalat Indonesia, 2018
39
Gambar 5
Laporan Rasio Keuangan Triwulan Bank Muamalat Indonesia
Periode Desember 2015-2016
Sumber: Laporan publikasi triwulan Bank Muamalat Indonesia, 2016
Gambar 6
Laporan Rasio Keuangan Triwulan Bank Muamalat Indonesia
Periode Desember 2016-2017
Sumber: Laporan publikasi triwulan Bank Muamalat Indonesia, 2017
40
Gambar 7
Laporan Rasio Keuangan Triwulan Bank Muamalat Indonesia
Periode Maret 2018
Sumber: Laporan publikasi triwulan Bank Muamalat Indonesia, 2018
Dari gambar-gambar yang tersaji di atas didapatkan informasi
jumlah pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah, dan
istishna’ yang disalurkan oleh Bank Muamalat Indonesia pada
desember 2015 sebesar Rp 17.784.786; Rp 1.105.892; Rp
20.255.738; dan Rp 8.313 (dalam jutaan rupiah). Pada desember
periode 2016 jumlah pembiayaan murabahah, mudharabah,
musyarakah, dan istishna’ yang disalurkan sebesar Rp 16.866.086;
Rp 794.220; Rp 20.125.270; dan Rp 5.236 (dalam jutaan rupiah).
Pada desember periode 2017 jumlah pembiayaan murabahah,
mudharabah, musyarakah, dan istishna’ yang disalurkan sebesar
Rp 19.633.840; Rp 703.554; Rp 19.160.884; dan Rp 3.849 (dalam
jutaan rupiah). Pada maret periode 2018 jumlah pembiayaan
murabahah, mudharabah, musyarakah, dan istishna’ yang
41
disalurkan sebesar Rp 20.401.527; Rp 739.611; Rp 19.134.755; dan
Rp 3.878 (dalam jutaan rupiah).
Diketahui terjadi penurunan penyaluran dari semua pembiayaan
di Bank Muamalat Indonesia dari desember 2015 hingga desember
2017, dan mulai membaik pada maret 2018 kecuali untuk
pembiayaan murabahah. Nilai ROA berturut-turut pada desember
2015, desember 2016, desember 2017 dan maret 2018 sebesar
0,25%; 0,22%; 0,11%; dan 0,79%. Berdasarkan data tersebut terlihat
bahwa nilai ROA terus mengalami penurunan dari tahun 2015
hingga 2017, dan meningkat pada maret 2018.
3. Bank Syariah Mandiri
a. Sejarah Singkat
Bank Syariah Mandiri adalah bank umum syariah kedua yang
berdiri setelah Bank Muamalat Indonesia yang secara resmi
beroperasi sejak tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November
1999. Bank Syariah Mandiri adalah hasil dari bergabungnya
(merger) 4 (empat) Bank milik pemerintah, yaitu Bank Dagang
Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo, menjadi satu,
satu Bank yang kokoh dengan nama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Ketika pemerintah memberlakukan UU No.10 tahun 1998 yang
memberi peluang bagi Bank Umum untuk melayani transaksi
syariah (dual banking system), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
menjadi Bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan
nama PT Bank Syariah Mandiri.
42
Hingga saat ini untuk memudahkan nasabah dalam bertranaksi,
Bank Mandiri Syariah menyediakan 737 kantor layanan di seluruh
Indonesia, dengan akses lebih dari 196.000 jaringan ATM.
b. Struktur Organisasi
Gambar 8
Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri
Sumber : https://www.syariahmandiri.co.id/struktur-organisasi
c. Kegiatan Usaha
Di dalam kegiatan usahanya, demi memudahkan nasabah dalam
bertransaksi, Bank Syariah Mandiri menyediakan beberapa produk
yang dibutuhkan oleh nasabah sesuai dengan prinsip syariah.
Terdapat 3 jenis kegiatan usaha yang dijalankan sebagai produk/jasa,
yaitu produk pendanaan, produk pembiayaan dan produk layanan.
Adapun produk-produk dan layanan yang terdapat di Bank Syariah
Mandiri sebagai berikut:
43
Tabel 5
Produk dan Layanan di Bank Syariah Mandiri
Pendanaan Pembiayaan Layanan
Tabungan BSM BSM Pembiayaan Mudharabah BSM Card
BSM Tabungan Berencana BSM Pembiayaan Musyarakah BSM ATM
BSM Tabungan Simpatik BSM Pembiayaan Murabahah BSM CALL 14040
BSM Tabungan Mabrur BSM Pembiayaan Istishna’ Safe Deposit Box
BSM Tabungan Mabrur
Junior
Pembiayaan dengan skema IMBT BSM Mobile Banking
BSM Tabungan Dollar PKPA BSM Mobile Banking
Multi Platform
BSM Tabungan
Perusahaan
BSM Implan BSM Net Banking
BSM Simpanan Pelajar iB BSM Pembiayaan Griya BSM BSM Notifikasi
Sukuk Negara Retail BSM Pmbiayan Pemilikan Rumah
Sejahtera Syariah Tapak
MBP (Multi Bank
Payment)
Reksa Dana BSM Pembiayaan Griya PUMP-KB BPI (BSM Pembayaran
Institusi)
Tabungan Saham Syariah BSM Optima Pembiayaan
Pemilikikan Rumah
BPR Host to Host
BSM Tabungan Pensiun BSM Pensiun BSM E-Money
BSM Tabunganku BSM Alat Kedokteran Transfer D.U.I.T
BSM Deposito BSM Oto Transfer Valas
BSM Deposito Valas BSM Eduka Western Union
BSM Giro Pembiayaan Dana Berputar Fer Nusantara
BSM Giro Valas Pembiayaan Umrah Multibiller
BSM Giro Singapore
Dollar
Pembiayaan dengan Agunan
Investasi Terikat Syariah Mandiri
Pengembangan Fitur-fitur
E-Channel
BSM Giro Euro BSM Pembiayaan Warung Mikro Layanan Zakat
BSM Simpanan Pelajar Gadai Emas BSM
Tabungan Saham Syariah Cicil Emas BSM
Sumber: Annual Report Bank Syariah Mandiri 2017 (Data Sekunder Diolah)
d. Laporan Keuangan
Data dalam penelitian ini menggunakan informasi yang tersaji
di dalam laporan keuangan triwulan pertama periode 2015 sampai
dengan laporan keuangan triwulan pertama periode 2018. Data yang
dilampirkan adalah laporan posisi keuangan dan laporan rasio
keuangan, karena data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
jumlah pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah dan
istishna’ yang mana terdapat dalam laporan posisi keuangan dan
44
nilai ROA yang terdapat dalam laporan rasio keuangan. Berikut
adalah laporan keuangan Bank Syariah Mandiri yang digunakan
dalam penelitian ini:
Gambar 9
Laporan Posisi Keuangan Triwulan Bank Syariah Mandiri
Periode Desember 2015-2016
Sumber: Laporan publikasi triwulan Bank Syariah Mandiri, 2016
Gambar 10
Laporan Posisi Keuangan Triwulan Bank Syariah Mandiri
Periode Desember 2016-2017
Sumber: Laporan publikasi triwulan Bank Syariah Mandiri, 2017
45
Gambar 11
Laporan Posisi Keuangan Triwulan Bank Syariah Mandiri
Periode Maret 2018
Sumber: Laporan publikasi triwulan Bank Syariah Mandiri, 2018
Gambar 12
Laporan Rasio Keuangan Triwulan Bank Syariah Mandiri
Periode Desember 2015-2016
Sumber: Laporan publikasi triwulan Bank Syariah Mandiri, 2016
46
Gambar 13
Laporan Rasio Keuangan Triwulan Bank Syariah Mandiri
Periode Desember 2016-2017
Sumber: Laporan publikasi triwulan Bank Syariah Mandiri, 2017
Gambar 14
Laporan Rasio Keuangan Triwulan Bank Syariah Mandiri
Periode Maret 2018
Sumber: Laporan publikasi triwulan Bank Syariah Mandiri, 2018
47
Dari gambar-gambar yang tersaji di atas didapatkan informasi
jumlah pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah, dan
istishna’ yang disalurkan oleh Bank Syariah Mandiri pada desember
2015 sebesar Rp 33.222.772; Rp 2.834.183; Rp 10.277.269; dan Rp
6.317 (dalam jutaan rupiah). Pada desember periode 2016 jumlah
pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah, dan istishna’
yang disalurkan sebesar Rp 34.588.834; Rp 3.085.615; Rp
13.001.058; dan Rp 1.130 (dalam jutaan rupiah).
Pada desember periode 2017 jumlah pembiayaan murabahah,
mudharabah, musyarakah, dan istishna’ yang disalurkan sebesar
Rp 34.502.479; Rp 3.360.363; Rp 17.268.075; dan Rp 3.144 (dalam
jutaan rupiah). Pada maret periode 2018 jumlah pembiayaan
murabahah, mudharabah, musyarakah, dan istishna’ yang
disalurkan sebesar Rp 35.224.282; Rp 3.414.896; Rp 17.065.431;
dan Rp 824 (dalam jutaan rupiah).
Diketahui dalam penyaluran dari semua pembiayaan di Bank
Syariah Mandiri cenderung mengalami kenaikan dari desember
2015 hingga maret 2018 kecuali untuk pembiayaan musyarakah dan
istishna’ di periode maret 2018. Nilai ROA berturut-turut pada
desember 2015, desember 2016, desember 2017 dan maret 2018
sebesar 0,56%; 0,59%; 0,59%; dan 0,79%. Berdasarkan data tersebut
terlihat bahwa nilai ROA terus mengalami peningkatan dari tahun
2015 hingga 2017 menandakan baiknya kinerja Bank Syariah
Mandiri dalam mengelola asetnya.
48
4. Bank Bukopin Syariah
a. Sejarah Singkat
Beroperasi secara konvensional dengan nama PT Bank
Persyarikatan Indonesia, lalu melakukan program penyehatan
melalui tambahan modal dan asistensi oleh PT Bank Bukopin, Tbk.
Kemudian bank ini berubah menjadi Bank Syariah saat keluarnya
surat keputusan Gubernur Bank Indonesia nomor 10/69/KEP.GBI/
DpG/2008 tanggal 27 Oktober 2008 tentang Pemberian Izin
Perubahan Kegiatan Usaha Bank Konvensional Menjadi Bank
Umum Syariah, dengan nama menjadi PT Bank Syariah Bukopin.
Bank ini resmi mulai efektif beroperasi pada tanggal 9 Desember
2008.
Hingga pada akhir desember 2017, Bank Bukopin Syariah
memiliki jaringan kantor yaitu 1 (satu) Kantor Pusat dan
Operasional, 11 (sebelas) Kantor Cabang, 8 (delapan) Kantor
Cabang Pembantu, 4 (empat) Kantor Kas, 5 (lima) unit mobil kas
keliling, dan 97 (sembilan puluh tujuh) Kantor Layanan Syariah,
serta 32 (tiga puluh dua) mesin Automated Teller Machine (ATM)
BSB dengan jaringan Prima BCA.
49
b. Struktur
Gambar 15
Struktur Organisasi Bank Bukopin Syariah
Sumber : Annual Report Bank Bukopin Syariah 2017
50
c. Kegiatan Usaha
Sesuai dengan Perubahan Anggaran Dasar pada Akta Nomor.
28 tanggal 31 Maret 2008, bidang usaha perseroan yaitu Usaha
perbankan berdasarkan prinsip syariah. Dalam kegiatan usaha sesuai
dengan prinsip syariah yang dijalankan Bank Bukopin Syariah
terdapat 2 jenis kegiatan usaha, yaitu produk dan layanan. Adapun
produk-produk dan layanan yang terdapat di Bank Bukopin Syariah
sebagai berikut:
Tabel 6
Produk dan Layanan di Bank Bukopin Syariah
Pendanaan Pembiayaan Layanan
Tabungan iB
SiAga
Pembiayaan iB Jual-Beli
(Murabahah)
Safe Deposit Box iB (SDB
iB)
Tabungan iB
Haji Pembiayaan iB Bagi Hasil
(Musyarakah)
Transfer
Tabungan iB
Rencana Pembiayaan iB Bagi Hasil
(Mudharabah) Kliring
Tabungan iB
SiAga Bisnis
Mudharabah iB Investasi Terikat
(Mudharabah Muqayyadah)
Real Time Gross System
(RTGS) TabunganKu
iB Pembiayaan iB Pinjaman (Qardh) Kontra Bank Garansi
Tabungan
SimPel iB Pembiayaan iB Istishna’ Kartu ATM Bank Syariah
Bukopin Tabungan iB
SiAga Pensiun
Pembiayaan iB Istishna’ Pararel Hallo BSB 1500 666
Deposito iB Pembiayaan iB Kepemilikan Mobil
(iB KPM)
Cash Management
Giro iB Pembiayaan iB Kepemilikan Rumah
(iB KPR)
Wakaf Uang
Giro iB Matic Pembiayaan iB Kepada Koperasi
Karyawan/Pegawai untuk Anggota
(iB K3A)
Short Message Services
Banking (SMS Banking)
Pembiayaan iB Jaminan Tunai BSB M-BSB
Pembiayaan iB Pola Channeling Bank Persepsi
Pembiayaan iB SiaGa Emas (Gadai) Transfer Valas
Pembiayaan iB Kepemilikan Emas
(Murabahah Emas)
Wstern Union
Pembiayaan iB SiAga Pendidikan fer Nusantara
Pembiayaan iB SiAga Pensiun Multibiller Sumber: Annual Report Bank Bukopin Syariah 2017 (Data Sekunder Diolah)
51
d. Laporan Keuangan
Data dalam penelitian ini menggunakan informasi yang tersaji
di dalam laporan keuangan triwulan pertama periode 2015 sampai
dengan laporan keuangan triwulan pertama periode 2018. Data yang
dilampirkan adalah laporan posisi keuangan dan laporan rasio
keuangan, karena data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
jumlah pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah dan
istishna’ yang mana terdapat dalam laporan posisi keuangan dan
nilai ROA yang terdapat dalam laporan rasio keuangan. Berikut
adalah laporan keuangan Bank Bukopin Syariah yang digunakan
dalam penelitian ini:
Gambar 16
Laporan Posisi Keuangan Triwulan Bank Bukopin Syariah
Periode Desember 2015-2016
Sumber: Laporan publikasi triwulan Bank Bukopin Syariah, 2016
52
Gambar 17
Laporan Posisi Keuangan Triwulan Bank Bukopin Syariah
Periode Desember 2016-2017
Sumber: Laporan publikasi triwulan Bank Bukopin Syariah, 2017
Gambar 18
Laporan Posisi Keuangan Triwulan Bank Bukopin Syariah
Periode Maret 2018
Sumber: Laporan publikasi triwulan Bank Bukopin Syariah, 2018
53
Gambar 19
Laporan Rasio Keuangan Triwulan Bank Bukopin Syariah
Periode Desember 2015-2016
Sumber: Laporan publikasi triwulan Bank Bukopin Syariah, 2016
Gambar 20
Laporan Rasio Keuangan Triwulan Bank Bukopin Syariah
Periode Desember 2016-2017
Sumber: Laporan publikasi triwulan Bank Bukopin Syariah, 2017
54
Gambar 21
Laporan Rasio Keuangan Triwulan Bank Bukopin Syariah
Periode Maret 2018
Sumber: Laporan publikasi triwulan Bank Bukopin Syariah, 2018
Dari gambar-gambar yang tersaji di atas didapatkan informasi
jumlah pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah, dan
istishna’ yang disalurkan oleh Bank Bukopin Syariah pada
desember 2015 sebesar Rp 2.188.488; Rp 401.916; Rp 1.665.458;
dan Rp 9.984 (dalam jutaan rupiah). Pada desember periode 2016
jumlah pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah, dan
istishna’ yang disalurkan sebesar Rp 2.198.444; Rp 340.450; Rp
2.141.366; dan Rp 7.011 (dalam jutaan rupiah).
Pada desember periode 2017 jumlah pembiayaan murabahah,
mudharabah, musyarakah, dan istishna’ yang disalurkan sebesar
Rp 1.629.023; Rp 172.791; Rp 2.498.974; dan Rp 4.283 (dalam
jutaan rupiah). Pada maret periode 2018 jumlah pembiayaan
murabahah, mudharabah, musyarakah, dan istishna’ yang
55
disalurkan sebesar Rp 1.497.106; Rp 156.324; Rp 2.413.246; dan Rp
3.612 (dalam jutaan rupiah).
Diketahui dalam penyaluran dari semua pembiayaan di Bank
Bukopin Syariah cenderung mengalami penurunan dari desember
2015 hingga maret 2018. Nilai ROA berturut-turut pada desember
2015, desember 2016, desember 2017 dan maret 2018 sebesar
0,79%; 0,76%; 0,02%; dan 0,09%. Berdasarkan data tersebut terlihat
bahwa nilai ROA terus mengalami penurunan dari tahun 2015
hingga 2018 menandakan kinerja Bank Bukopin Syariah dalam
mengelola asetnya terus menurun.
5. Bank BRI Syariah
a. Sejarah Singkat
Berawal dari akuisisi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah
mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008
melalui suratnya No.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal
17 November 2008 PT Bank BRISyariah secara resmi beroperasi.
PT. Bank BRISyariah mengubah kegiatan usaha yang semula
beroperasional secara konvensional, kemudian diubah menjadi
kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam.
Aktivitas PT Bank BRISyariah semakin kokoh setelah pada 19
Desember 2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk untuk melebur ke dalam
PT Bank BRISyariah (proses spin off) yang berlaku efektif pada
56
tanggal 1 Januari 2009. Penandatanganan dilakukan oleh Sofyan
Basir selaku Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk dan Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank
BRISyariah.
b. Struktur
Gambar 22
Struktur Organisasi Bank BRI Syariah
Sumber : Annual Report Bank BRI Syariah 2017
57
c. Kegiatan Usaha
Berdasarkan anggaran dasar perusahaan terakhir, yang tertuang
dalam AKTA No.52 tanggal 31 Agustus 2016 pasal 3 ayat 1, maksud
dan tujuan perseroan ialah menyelenggarakan usaha perbankan
berdasarkan prinsip syariah. Dalam kegiatan usaha sesuai dengan
prinsip syariah yang dijalankan Bank BRI Syariah terdapat 2 jenis
kegiatan usaha, yaitu produk dan layanan. Adapun produk-produk
dan layanan yang terdapat di Bank BRI Syariah sebagai berikut:
Tabel 7
Produk dan Layanan di Bank BRI Syariah
Produk Layanan
Pendanaan Pembiayaan
Konsumen Modal kerja
Tabungan Faedah
BRISyariah iB
KPR BRISyariah iB
(Kepemilikan
Rumah)
Multifinance Employee benefit
Program (EmBP)
Tabungan Haji
BRISyariah iB
KPR Sejahtera
BRISyariah iB
Koperasi karyawan Kegiatan Valuta
Asing
Tabungan Impian
BRISyariah iB
KKB (Kepemilikan
Kendaraan
Bermotor)
BMT (Baitul Mal
waTamwil)
Payment Point
PPOB
BRISyariah
TabunganKu
BRISyariah iB
Gadai Mikro 25 iB Layanan Laku
Pandai
BRISSMART
Tabungan Mikro
BRISyariah iB
Pembiayaan Umroh
BRISyariah iB
Mikro 75 iB Debit BRIS
TabunganKu iB Pembiayaan
Kepemilikan Emas
(PKE) BRISyariah
iB
Mikro 200 iB BRIS Cash
Management
System (CMS
BRIS)
Tabungan
Simpanan Pelajar
iB (SimPel)
KMF BRISyariah iB KUR Mobile Banking
BRIS
Giro Faedah
Wadiah
BRISyariah iB
KMF Pra Purna
BRISyariah iB
Pembiayaan
Linkage -
Channeling BRIS
iB
Internet Banking
BRIS
Giro Faedah
Mudharabah
BRIsyariah iB
KMF Purna
BRISyariah iB
Pembiayaan SME
200-500 BRIS IB
Virtual Account
Online
58
Deposito
BRISyariah iB
IMBT Konsumer
BRIS iB
Pembiayaan SME >
500BRIS iB
Layanan
Pembayaran SPP
Simpanan Faedah
BRIsyariah iB
Pembiayaan Modal
Kerja Revolving
(PMKR) BRIS iB
Multi Billing
Payment
Bank Garansi
Agen Penjual
Sukuk Ritel dan
Sukuk Tabungan. Sumber: Annual Report Bank BRI Syariah 2017 (Data Sekunder Diolah)
d. Laporan Keuangan
Data dalam penelitian ini menggunakan informasi yang tersaji
di dalam laporan keuangan triwulan pertama periode 2015 sampai
dengan laporan keuangan triwulan pertama periode 2018. Data yang
dilampirkan adalah laporan posisi keuangan dan laporan rasio
keuangan, karena data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
jumlah pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah dan
istishna’ yang mana terdapat dalam laporan posisi keuangan dan
nilai ROA yang terdapat dalam laporan rasio keuangan. Berikut
adalah laporan keuangan Bank BRI Syariah yang digunakan dalam
penelitian ini:
59
Gambar 23
Laporan Posisi Keuangan Triwulan Bank BRI Syariah
Periode Desember 2015-2016
Sumber: Laporan publikasi triwulan Bank BRI Syariah, 2016
Gambar 24
Laporan Posisi Keuangan Triwulan Bank BRI Syariah
Periode Desember 2016-2017
Sumber: Laporan publikasi triwulan Bank BRI Syariah, 2017
60
Gambar 25
Laporan Posisi Keuangan Triwulan Bank BRI Syariah Periode Maret 2018
Sumber: Laporan publikasi triwulan Bank BRI Syariah, 2018
Gambar 26
Laporan Rasio Keuangan Triwulan Bank BRI Syariah
Periode Desember 2015-2016
Sumber: Laporan publikasi triwulan Bank BRI Syariah, 2016
61
Gambar 27
Laporan Rasio Keuangan Triwulan Bank BRI Syariah
Periode Desember 2016-2017
Sumber: Laporan publikasi triwulan Bank BRI Syariah, 2017
Gambar 28
Laporan Rasio Keuangan Triwulan Bank BRI Syariah
Periode Maret 2018
Sumber: Laporan publikasi triwulan Bank BRI Syariah, 2018
Dari gambar-gambar yang tersaji di atas didapatkan informasi
jumlah pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah, dan
istishna’ yang disalurkan oleh Bank BRI Syariah pada desember
2015 sebesar Rp 978.035; Rp 1.106.566; Rp 4.962.346; dan Rp
62
7.241 (dalam jutaan rupiah). Pada desember periode 2016 jumlah
pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah, dan istishna’
yang disalurkan sebesar Rp 10.801.053; Rp 1.271.485; Rp
5.185.890; dan Rp 5.760 (dalam jutaan rupiah).
Pada desember periode 2017 jumlah pembiayaan murabahah,
mudharabah, musyarakah, dan istishna’ yang disalurkan sebesar
Rp 10.457.017; Rp 840.975; Rp 5.447.998; dan Rp 4.309 (dalam
jutaan rupiah). Pada maret periode 2018 jumlah pembiayaan
murabahah, mudharabah, musyarakah, dan istishna’ yang
disalurkan sebesar Rp 10.652.721; Rp 731.713; Rp 5.775.413; dan
Rp 4.040 (dalam jutaan rupiah).
Diketahui dalam penyaluran dari semua pembiayaan di Bank
BRI Syariah berbeda dari satu dan lainnya, untuk pembiayaan
murabahah dan musyarakah cenderung mengalami kenaikan
tingkat penyaluran dari desember 2015 hingga maret 2018, dan
untuk pembiayaan mudharabah dan istishna’ cenderung mengalami
penurunan tingkat penyaluran dari desember 2015 hingga maret
2018. Nilai ROA berturut-turut pada desember 2015, desember
2016, desember 2017 dan maret 2018 sebesar 0,76%; 0,95%;
0,51%; dan 0,86%. Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa nilai
ROA mengalami kenaikan dan penurunan yang tidak tetap dari
tahun 2015 hingga 2018, namun angka ROA yang didapat masih
dapat digolongkan baik menandakan kinerja Bank BRI Syariah
dalam mengelola asetnya tidak terlalu buruk.
63
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil pemilihan variabel penelitian dalam penelitian ini, ditentukan
bahwa untuk variabel dependen pada penelitian ini berupa data Return On
Asset (ROA). Data ROA yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data
yang telah disajikan di laporan keuangan triwulan Bank Umum Syariah yang
menjadi sampel dalam penelitian ini.
Variabel independen pada penelitian ini berupa data pembiayaan
murabahah, mudharabah, musyarakah dan istishna’. Data pembiayaan
murabahah, mudharabah, musyarakah dan istishna’ yang digunakan
merupakan jumlah piutang/pembiayaan yang timbul dari transaksi masing-
masing pembiayaan dari pihak ketiga dan pihak berelasi yang dikurangi dengan
cadangan penyisihan kerugian, yang disajikan di dalam laporan keuangan
triwulan Bank Umum Syariah yang menjadi sampel dalam penelitian ini.
Bank Umum Syariah yang menjadi sampel dalam penelitian ini
berdasarkan kriteria berupa Bank Umum Syariah yang secara rutin
mempublikasikan laporan keuangan triwulan I 2015 hingga triwulan I 2018
serta memiliki kelengkapan data ROA, pembiayaan murabahah, mudharabah,
musyarakah dan istishana.
Berdasarkan hal prosedur yang telah dilakukan, ditentukan Bank
Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri , Bank Syariah Bukopin dan Bank
BRISyariah sebagai sampel penelitian ini (dapat dilihat pada lampiran 1),
dengan ROA sebagai variabel dependen dan pembiayaan murabahah,
mudharabah, musyarakah dan istishana sebagai variabel independen, sehingga
didapatkan data penelitian (lampiran 2).
64
1. Analisis Data
a. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif ini digunakan untuk memudahkan
dalam membaca data serta memahami maksudnya. Dari tabel
analisis statistik deskriptif (lampiran 3), diperoleh hasil sebagai
berikut:
1) Profitabilitas (ROA)
Return On Asset (ROA) merupakan variabel dependen pada
penelitian ini. Berikut hasil perhitungan analisis satistik deskriptif
variabel ROA:
Tabel 8
Hasil Perhitungan Analisis Statistik Deskriptif Variabel ROA
Sumber Data: Data sekunder yang diolah
Tabel 8 di atas menunjukan variabel ROA memiliki nilai
standar deviasi sebesar 0,0028774, artinya simpangan baku
variabel ROA sebesar 0,28% dan range sebesar 0,0111, artinya
selisih nilai maksimum dan minimum variabel ROA sebesar
1,11%. Hasil analisis deskriptif ROA menunjukkan nilai
maksimum sebesar 0,0113, artinya tingkat pengembalian atas
total aktiva yang tertinggi sebesar 1,13%. Nilai minimum
sebesar 0,0002 menunjukan tingkat pengembalian atas total
Statistics N N 52
Mean ,005663
Median ,005900
Std. Deviation ,0028774
Range ,0111
Minimum ,0002
Maximum ,0113
65
aktiva yang terendah sebesar 0,02%. Nilai mean sebesar
0,005663, artinya dari 52 data pengamatan pada Bank Umum
Syariah selama periode penelitian, rata-rata nilai ROA adalah
sebesar 0,56%. Dari perhitungan diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa dalam kurun waktu 3 tahun laba bersih ke-empat bank
yang diteliti masih tergolong rendah berdasarkan tingkat total
asetnya.
2) Murabahah
Murabahah yang merupakan variabel independen pertama
(X1) pada penelitian ini. Berikut hasil perhitungan analisis
satistik deskriptif variabel murabahah:
Tabel 9
Hasil Perhitungan Analisis Statistik Deskriptif Variabel
Murabahah
Sumber Data: Data sekunder yang diolah
Tabel 9 di atas menunjukan variabel murabahah memiliki
nilai standar deviasi sebesar 17098722296850,791, artinya
simpangan baku variabel murabahah sebesar Rp
17.098.722.296.850,79 dan range sebesar 103644012000000,
artinya selisih nilai maksimum dan minimum variabel
murabahah sebesar Rp 103.644.012.000.000,00. Hasil analisis
Statistics N N 52
Mean 17957019250000,00
Median 16284610500000,00
Std. Deviation 17098722296850,791
Range 103644012000000
Minimum 1497106000000
Maximum 105141118000000
66
deskriptif murabahah menunjukkan nilai maksimum sebesar
105141118000000, artinya tingkat pembiayaan murabahah yang
tertinggi sebesar Rp 105.141.118.000.000,00. Nilai minimum
sebesar 1497106000000, menunjukan tingkat pembiayaan
murabahah yang terendah sebesar Rp 1.497.106.000.000,00.
Nilai mean sebesar 17957019250000,00, artinya dari 52 data
pengamatan pada Bank Umum Syariah selama periode penelitian,
rata-rata nilai pembiayaan murabahah adalah sebesar Rp
17.957.019.250.000,00.
3) Mudharabah
Mudharabah merupakan variabel independen kedua (X2)
pada penelitian ini. Berikut hasil perhitungan analisis satistik
deskriptif variabel mudharabah:
Tabel 10
Hasil Perhitungan Analisis Statistik Deskriptif Variabel
Mudharabah
Sumber Data: Data sekunder yang diolah
Tabel 10 di atas menunjukan variabel mudharabah memiliki
nilai standar deviasi sebesar 1122844245271,370, artinya
simpangan baku variabel mudharabah sebesar Rp
1.122.844.245.271,37 dan range sebesar 3393066000000, artinya
Statistics
N N 52
Mean 1408108788461,54
Median 981574000000,00
Std. Deviation 1122844245271,370
Range 3393066000000
Minimum 156324000000
Maximum 3549390000000
67
selisih nilai maksimum dan minimum variabel mudharabah
sebesar Rp 3.393.066.000.000,00. Hasil analisis deskriptif
mudharabah menunjukkan nilai maksimum sebesar
3549390000000, artinya tingkat pembiayaan mudharabah yang
tertinggi sebesar Rp 3.549.390.000.000,00. Nilai minimum
sebesar 156324000000 menunjukan tingkat pembiayaan
mudharabah yang terendah sebesar Rp 156.324.000.000,00. Nilai
rata-rata sebesar 1408108788461,54, artinya dari 52 data
pengamatan pada Bank Umum Syariah selama periode penelitian,
rata-rata nilai pembiayaan mudharabah adalah sebesar Rp
1.408.108.788.461,54.
4) Musyarakah
Musyarakah merupakan variabel independen ketiga (X3)
pada penelitian ini. Berikut hasil perhitungan analisis satistik
deskriptif variabel musyarkah:
Tabel 11
Hasil Perhitungan Analisis Statistik Deskriptif Variabel
Musyarakah
Sumber Data: Data sekunder yang diolah
Tabel 11 di atas menunjukan variabel musyarakah memiliki
nilai standar deviasi sebesar 7128395062088,918, artinya
Statistics N N 52
Mean 9825042692307,69
Median 7161231500000,00
Std. Deviation 7128395062088,918
Range 19011607000000
Minimum 1252891000000
Maximum 20264498000000
68
simpangan baku variabel musyarakah sebesar Rp
7.128.395.062.088,92 dan range sebesar 19011607000000,
artinya selisih nilai maksimum dan minimum variabel
musyarakah sebesar Rp 19.011.607.000.000,00. Hasil analisis
deskriptif musyarakah menunjukkan nilai maksimum sebesar
20264498000000, artinya tingkat pembiayaan musyarakah yang
tertinggi sebesar Rp 20.264.498.000.000,00. Nilai minimum
sebesar 1252891000000 menunjukan tingkat pembiayaan
musyarakah yang terendah sebesar Rp 1.252.891.000.000,00.
Nilai mean sebesar 9825042692307,69, artinya dari 52 data
pengamatan pada Bank Umum Syariah selama periode penelitian,
rata-rata nilai pembiayaan musyarakah adalah sebesar Rp
9.825.042.692.307,69.
5) Istishna’
Istishna’ merupakan variabel independen keempat (X4) pada
penelitian ini. Berikut hasil perhitungan analisis satistik deskriptif
variabel istishna’:
Tabel 12
Hasil Perhitungan Analisis Statistik Deskriptif Variabel
Istishna’
Sumber Data: Data sekunder yang diolah
Statistics N N 52
Mean 6270980769,23
Median 5979500000,00
Std. Deviation 3350429474,902
Range 13065000000
Minimum 824000000
Maximum 13889000000
69
Tabel 12 di atas menunjukan variabel istishna’ memiliki nilai
standar deviasi sebesar 3350429474,902, artinya simpangan baku
variabel istishna’ sebesar Rp 3350.429.474,90 dan range sebesar
13065000000, artinya selisih nilai maksimum dan minimum
variabel istishna’ sebesar Rp 13.065.000.000,00. Hasil analisis
deskriptif istishna’ menunjukkan nilai maksimum sebesar
13889000000, artinya tingkat pembiayaan istishna’ yang
tertinggi sebesar Rp 13.889.000.000,00. Nilai minimum sebesar
824000000 menunjukan tingkat pembiayaan istishna’ yang
terendah sebesar Rp 824.000.000,00. Nilai mean sebesar
6270980769,23, artinya dari 52 data pengamatan pada Bank
Umum Syariah selama periode penelitian, rata-rata nilai
pembiayaan istishna’ adalah sebesar Rp 6.270.980.769,23.
b. Uji Asumsi Klasik
Pada model regresi berganda yang bertujuan untuk menguji
hipotesis nilai parameter, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi
klasik. Uji asumsi klasik ini digunakan untuk mengetahui nilai-nilai
koefisien agar tidak bias (Dyah N.A. Janie, 2012:13). Berikut
macam-macam uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian
ini:
1) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah dalam model
regresi variabel dependen dan variabel independen berdistribusi
70
normal sehingga model regresi yang digunakan tidak bias dalam
analisis datanya (Toni Wijaya, 2012:132). Berikut hasil uji
normalitas:
Tabel 13
Hasil Uji Normalitas
Sumber Data: Data sekunder yang diolah
Berdasarkan hasil uji, dari tabel One-Kolmogorov-Smirnov
Test (lampiran 4), diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar
0,758 dengan signifikansi 0,614 lebih besar dari α 0,05,
menunjukkan bahwa data variabel penelitian yang akan di uji
berdistribusi normal. Jika dilihat dari diagram scatter, data
variabel ini juga berdstribusi normal yang dapat dilihat dari
penyebaran titik-titik data berada di sekitar garis lurus diagonal
mendekati 45°, seperti pada gambar berikut ini:
Gambar 29 : Scatter Diagram Uji Normalitas
Unstandardized Residual
N 52
Kolmogorov-Smirnov Z ,758
Asymp. Sig. (2-tailed) ,614
71
2) Uji Multikolineritas
Uji multikolineritas dilakukan untuk menunjukkan adanya
hubungan linear diantara variabel-variabel independen dalam
model regresi. Jika antar variabel terjadi multikolineritas
sempurna, maka koefisien regresi variabel independen tidak
dapat ditentukan dan nilai standard error menjadi tak terhingga,
sehingga nilai koefisien regresi tidak dapat diestimasikan dengan
tepat (Dyah N.A. Janie, 2012:19). Berikut tabel nilai Tolernce dan
VIF:
Tabel 14
Hasil Uji Multikolineritas
Sumber Data: Data sekunder yang diolah
Berdasarkan hasil uji multikolineritas (lampiran 5), diperoleh
nilai Tolerance semua variabel independen berturut-turut sebesar
0,581; 0,572; 0,839 dan 0,859, semua nilai tersebut > 0,10. Di lain
pihak nilai VIF semua variabel independen memiliki nilai
berturut-turut sebesar 1,722; 1,748; 1,192 dan 1,164, < 10, dapat
diambil kesimpulan bahwa model penelitian ini terbebas dari
multikolineritas.
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
Murabahah ,581 1,722
Mudharabah ,572 1,748
Musyarakah ,839 1,192
Istihna’ ,859 1,164
72
3) Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedasitisitas dilakukan untuk menunjukkan bahwa
variasi variabel tidak sama untuk semua pengamatan (Syahri
Alhusin, 2003:223). Berikut hasil uji heterokedastisitas:
Tabel 15
Hasil Uji Heterokedastisitas
Model Sig.
1
(Constant) ,000
Murabahah ,214
Mudharabah ,244
Musyarakah ,056
Istishna’ ,581
Sumber Data: Data sekunder yang diolah
Berdasarkan hasil uji glejser (lampiran 6) di atas menunjukkan
bahwa signifikansi kesemua variabel bernilai 0,214; 0,244; 0,056
dan 0,581 lebih dari α 0,05, sehingga semua variabel independen
penelitian ini terbebas dari heterokedastisitas.
4) Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam
suatu model regresi terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu
pada periode t dengan kesalahan pengganggu periode t-1. Terdapat
dua metode yang dapat digunakan untuk melakukan uji
autokorelasi yaitu uji Durbin-Watson dan uji Run test. Hasil uji dua
metode ini mungkin memberikan kesimpulan yang berbeda, tetapi
setiap metode yang digunakan dapat dipertanggungjawabkan
73
(Dyah N.A. Janie, 2012:32). Pengambilan keputusan dalam uji
Durbin-Watson adalah sebagai berikut (Toni Wijaya, 2012:127):
a) Tidak terjadi autokorelasi jika du < dw < 4-du;
b) Terjadi autokorelasi positif jika dw < dl, koefisien korelasinya
lebih besar dari nol;
c) Terjadi autokorelasi negatif jika dw > 4-dl, koefisien
korelasinya lebih kecil dari nol; dan
d) Jika dw terletak antara dl < dw < du atau 4-du dan 4-dl,
hasilnya tidak dapat disimpulkan.
Berdasarkan hasil uji (Lampiran 7), nilai Durbin-Watson adalah
sebesar 1,686. Selanjutnya nilai ini akan dibandingkan dengan nilai
tabel Durbin-Watson signifikan 5%. Jumlah sampel n=52, dan
jumlah variabel independen (k=4), sehingga dari tabel Durbin-
Watson diperoleh nilai dl = 1,393, dan du = 1,722. Dapat diketahui
bahwa nilai dw berada di antara batas bawah (dl) dan batas atas (du),
yakni dl 1,393 < dw 1,686 < du 1,722. Dapat disimpulkan hasil uji
model regresi ini adalah “tidak dapat disimpulkan”.
Karena hasil uji tidak dapat memberikan kesimpulan yang pasti,
maka peneliti menggunakan metode lain dalam melakukan uji
autokoreasi yaitu menggunakan metode Run test. Menurut Dyah
N.A. Janie (2012), “Run test sebagai bagian dari statistik non
parametik dapat pula digunakan untuk menguji apakah antar residual
terdapat korelasi tinggi. Run test digunakan untuk melihat apakah
data residual terjadi secara random atau tidak”.
74
Berdasarkan hasil dari Run test (Lampiran 8) didapatkan hasil
nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,263 > α 0,05, menandakan data
residual terjadi secara random. Dapat disimpulkan hasil uji model
regresi ini adalah “terbebas dari masalah autokorelasi”.
c. Uji Hipotesis
1) Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui
pengaruh ROA terhadap pembiayaan murabahah, mudharabah,
musyarakah dan istishna’. Berikut hasil uji analisis regresi linear
berganda:
Tabel 16
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta
1
(Constant) ,006 ,001 5,370 ,000
Murabahah -0,0000000000001 ,000 -,028 -,182 ,857
Mudharabah 0,000000000000101 ,000 ,397 2,549 ,014
Musyarakah -0,0000000000001002 ,000 -,577 -4,485 ,000
Istishna’ 0,0000000000002155 ,000 ,135 1,058 ,295
Sumber Data: Data sekunder yang diolah
Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda dari tabel
Coefficientsa (lampiran 9), didapat persamaan regresi sebagai
berikut:
75
Y= 0,006 - 0,0000000000001X1 + 0,0000000000001012 -
0,0000000000001002X3 + 0,0000000000002155X4 +
e.......................................(4)
Variabel Y merupakan tingkat ROA, sedangkan variabel X1
adalah pembiayaan murabahah, variabel X2 adalah pembiayaan
mudharabah, variabel X3 adalah pembiayaan musyarakah, dan
variabel X4 pembiayaan istishna’.
Pada persamaan regresi menunjukkan hasil sebagai berikut:
a) Koefisien regresi murabahah sebesar (0,0000000000001)
menggambarkan bahwa setiap terjadi kenaikan satu satuan
pembiayaan murabahah maka tingkat ROA akan menurun
sebesar 0,0000000000001 satuan dengan menganggap
variabel independen lain bernilai konstan. Nilai tersebut
membuktikan bahwa pembiayaan murabahah memiliki
pengaruh negatif terhadap tingkat ROA.
b) Koefisien regresi mudharabah sebesar
0,000000000000101 menggambarkan bahwa setiap terjadi
kenaikan satu satuan pembiayaan mudharabah maka
tingkat ROA akan meningkat sebesar 0,000000000000101
satuan dengan menganggap variabel independen lain
bernilai konstan. Nilai tersebut membuktikan bahwa
pembiayaan mudharabah memiliki pengaruh positif
terhadap tingkat ROA.
76
c) Koefisien regresi musyarakah sebesar
(0,0000000000001002) menggambarkan bahwa setiap
terjadi kenaikan satu satuan pembiayaan musyarakah maka
tingkat ROA akan menurun sebesar 0,0000000000001002
satuan dengan menganggap variabel independen lain
bernilai konstan. Nilai tersebut membuktikan bahwa
pembiayaan musyarakah memiliki pengaruh negatif
terhadap tingkat ROA.
d) Koefisien regresi istishna’ sebesar 0,0000000000002155
menggambarkan bahwa setiap terjadi kenaikan satu satuan
pembiayaan istishna’ maka tingkat ROA akan meningkat
sebesar 0,0000000000002155 satuan dengan menganggap
variabel independen lain bernilai konstan. Nilai tersebut
membuktikan bahwa pembiayaan istishna’ memiliki
pengaruh positif terhadap tingkat ROA.
2) Koefisien Determinasi (𝑅2)
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui berapa
persen variabel dependen ROA dapat diterangkan oleh variasi
dari variabel independen pembiyaaan murabahah, mudharabah,
musyarakah dan istishna’ (Moh. Nazir, 2014:406). Dilihat dari
tabel Model Summary (lampiran 10) yang didapat dari hasil uji
penelitian ini nilai 𝑅2 sebesar 0,347 yang berarti variasi dari
semua variabel independen dapat menerangkan variabel
dependen tingkat ROA sebesar 34,7%, hal tersebut menunjukkan
77
bahwa 65,3% tingkat ROA dipengaruhi oleh variabel lainnya di
luar penelitian ini. Hasil ini sejalan dengan tiga penelitian
terdahulu yang telah dijelaskan pada bab II , bahwa variabel
murabahah, mudharabah, musyarakah dan istishna’ tidak
representatif dalam menjelaskan variabel profitabilitas.
3) Uji Signifikansi
a) Uji Simultan (uji-F)
Uji simultan ini digunakan untuk mengetahui pengaruh
variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi
variabel dependen (Syahri Alhusin, 2003:203).
Berdasarkan hasil uji simultan (lampiran 11),
menunjukkan nilai F-hitung sebesar 6,254 > F-tabel sebesar
4,4493 dan nilai signifikan sebesar 0,0000, lebih kecil dari α
0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1
diterima yang berarti pembiayaan murabahah, mudharabah,
musyarakah dan istishna’ berpengaruh secara simultan
terhadap tingkat ROA selama periode 2015 – 2018.
b) Uji Parsial (uji-t)
Uji parsial ini digunakan untuk mengetahui apakah
variabel independen dapat mempengaruhi variabel dependen
secara parsial atau tidak (Syahri Alhusin, 2003:205).
Berdasarkan tabel 16 (lampiran 9) dari hasil uji parsial yang
dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut:
78
(1) Pembiayaan murabahah memiliki nilai t-hitung
sebesar (0,182) < t-tabel sebesar 2,0117 dan nilai
signifikan sebesar 0,857 lebih besar dari α 0,05,
sehingga menyatakan bahwa H0 ditolak dan H2
diterima yang berarti pembiayaan murabahah tidak
berpengaruh terhadap tingkat ROA secara parsial
selama periode 2015 – 2018.
(2) Pembiayaan mudharabah memiliki nilai t-hitung
sebesar 2,549 > t-tabel sebesar 2,0117 dan nilai
signifikan sebesar 0,014 lebih kecil dari α 0,05,
sehingga menyatakan bahwa H0 ditolak dan H3
diterima yang berarti pembiayaan mudharabah
berpengaruh terhadap tingkat ROA secara parsial
selama periode 2015 – 2018.
(3) Pembiayaan musyarakah memiliki nilai t-hitung
sebesar (4,485) > t-tabel sebesar -2,0117 dan nilai
signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari α 0,05,
sehingga menyatakan bahwa H0 diterima dan H4
ditolak yang berarti pembiayaan musyarakah
berpengaruh terhadap tingkat ROA secara parsial
selama periode 2015 – 2018.
(4) Pembiayaan istishna’ memiliki nilai t-hitung sebesar
1,058 < t-tabel sebesar 2,0117 dan nilai signifikan
sebesar 0,295 lebih besar dari α 0,05, sehingga
79
menyatakan bahwa H0 ditolak dan H5 diterima yang
berarti pembiayaan istishna’ tidak berpengaruh
terhadap tingkat ROA secara parsial selama periode
2012 – 2017.
2. Diskusi Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian dengan uji asumsi klasik, dapat diketahui bahwa
semua data dalam penelitian ini telah lolos dari uji, sehingga dapat
dilanjutkan dengan melakukan uji analisis regresi linear. Dari hasil uji F
didapatkan kesimpulan bahwa semua variabel independen yaitu variabel
pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah dan istishna’
berpengaruh secara bersama-sama terhadap ROA Bank Umum Syariah.
Artinya, variabel murabahah, mudharabah, musyarakah, dan istishna’
memang memiliki porsi dalam menentukan nilai ROA secara bersama-
sama.
Untuk hasil uji t didapatkan hasil bahwa untuk variabel pembiayaan
murabahah, dan istishna’ tidak berpengaruh terhadap variabel ROA,
sedangkan untuk variabel pembiayaan mudharabah dan musyarakah
berpengaruh secara signifikan terhadap ROA. Berikut adalah uraiannya:
a. Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap ROA
Pembiayaan murabahah tidak berpengaruh terhadap tingkat ROA
secara parsial selama periode 2015 – 2018. Dari hasil persamaan regresi
yang didapatkan, koefisien regresi pembiayaan murabahah memiliki
pengaruh negatif terhadap tingkat ROA. Dapat disimpulkan bahwa
pembiayaan murabahah tidak berpengaruh signifikan dan negatif
80
terhadap ROA secara parsial. Hasil yang didapat sejalan dengan
penelitian Amri Dziki Fadholi (2015).
Menurut Mustika Rimadhani (2011), semakin rendah tingkat
margin yang diambil oleh Bank Umum Syariah akan semakin besar
pembiayaan yang diminta oleh masyarakat dan akan semakin besar pula
pembiayaan yang dapat disalurkan oleh bank. Dari hasil penelitian ini,
diketahui bahwa semakin banyak pembiayaan yang disalurkan oleh
Bank Umum Syariah, tingkat margin yang akan didapat oleh Bank
Umum Syariah akan semakin sedikit sehingga mempengaruhi laba
yang didapat dari pembiayaan yang disalurkan.
Menurut Muhammad (2015), keterlambatan dan gagal pembayaran
angsuran merupakan masalah potensial dalam pembiayaan murabahah,
sehingga faktor potensial yang mungkin menyebabkan tidak
berpengaruhnya pembiayaan murabahah terhadap ROA diakibatkan
adanya indikasi risiko kredit dari keterlambatan dan gagalnya
pembayaran angsuran oleh nasabah. Dapat di ketahui bahwa
pembentukan anggaran cadangan penyisihan kerugian dari pembiayaan
murabahah sangatlah besar dibandingkan dengan kegiatan usaha bank
yang lainnya. Meskipun pembiayaan murabahah merupakan
pembiayaan yang penyaluran dananya paling besar, adanya indikasi
keterlambatan dan gagal pembayaran angsuran mempengaruhi dan
mengurangi laba yang seharusnya didapatkan bank.
Dari analisis yang telah dilakukan, agar pembiayaan murabahah
dapat seimbang antara tingkat penyaluran dan keuntungannya sehingga
81
melalui penyalurannya pembiayaan murabahah mampu meningkatkan
profitabilitasnya Bank Umum Syariah perlu memperhitungkan tingkat
margin yang ditetapkan pada transaksi pembiayaan murabahah serta
memperhatikan aspek-aspek risiko dalam pembiayaan murabahah.
b. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap ROA
Pembiayaan mudharabah berpengaruh terhadap tingkat ROA
secara parsial selama periode 2015 – 2018. Dari hasil persamaan regresi
yang didapatkan, koefisien regresi pembiayaan mudharabah memiliki
pengaruh positif terhadap ROA. Dapat disimpulkan bahwa pembiayaan
mudharabah berpengaruh signifikan dan positif terhadap tingkat ROA
secara parsial.
Pada penelitian dari Aulia F. Rahman (2011), dengan bentuk salah
satu variabel independen yang menggabungkan pembiayaan
mudharabah dan musyarakah menjadi pembiayaan bagi hasil,
memberikan hasil bahwa pembiayaan bagi hasil berpengaruh negatif
terhadap tingkat ROA. Aulia F. Rahman mengindikasi pembiayaan
bagi hasil yang disalurkan masih belum produktif serta kurang diminati
dibandingkan dengan pembiayaan jenis jual beli. Namun ketika
variabel pembiayaan bagi hasil dipisah seperti yang dilakukan pada
penelitian ini, maka menghasilkan jawaban yang berbeda.
Hasil dari penelitian ini sejalan dengan beberapa hasil dari
penelitian terdahulu, di mana pembiayaan mudharabah berpengaruh
positif terhadap profitabilitas ROE/ROA. Selain Dewi W. Sari (2017),
Russely I.D Permata (2014) juga menuturkan hal yang sama bahwa
82
hasil dari penelitian didasari dari besarnya penyertaan modal pihak
bank pada pembiayaan mudharabah secara penuh 100%, sehingga
menentukan besar keuntungan usaha dari pembiayaan yang diberikan.
Karena dalam pembiayaan mudharabah, bank memberikan
penyertaan modal secara penuh, hal ini akan memberikan persentase
bagi hasil yang lebih besar bagi bank dibanding dengan jika bank
memberikan pembiayaan musyarakah, serta dalam memberikan
penyaluran pembiayaan mudharabah, bank akan lebih selektif dalam
memilih nasbah. Hal ini menjadi faktor penentu sehingga pembiayaan
mudharabah mampu mempengaruhi profitabilitas bank meskipun
dengan tingkat penyaluran yang lebih sedikit dari pembiayaan
murabahah.
Dengan hasil tersebut dapat memberikan gambaran kepada pihak
bank bahwa prospek dari pembiayaan mudharabah sangatlah baik,
walaupun dengan tingkat penyaluran yang lebih sedikit dari
pembiayaan murabahah dan musyarakah. Bank Umum Syariah dapat
berusaha meningkatkan jumlah nasabah maupun menambah jumlah
penyaluran pada pembiayaan mudharabah sehingga mampu menambah
keuntungan atas penglolaan dananya melalui pembiayaan mudharabah.
Hal ini bisa dilakukan Bank Umum Syariah dengan cara meningkatkan
promosi serta menambah aktivitas sales marketing dalam menarik
nasabah melakukan transaksi pembiayan mudharabah.
83
c. Pengaruh Pembiayaan Musyarakah terhadap ROA
Pembiayaan musyarakah berpengaruh terhadap tingkat ROA
secara parsial selama periode 2015 – 2018. Dari hasil persamaan regresi
yang didapatkan, koefisien regresi pembiayaan musyarakah memiliki
pengaruh negatif terhadap ROA. Dapat disimpulkan bahwa
pembiayaan musyarakah berpengaruh signifikan dan negatif terhadap
tingkat ROA secara parsial.
Hasil dari uji ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Russely
I.D. Permata (2014), menurutnya pengaruh yang ditimbulkan pada
pembiayaan musyarakah sama dengan pembiayaan mudharabah,
dimana besarnya keuntungan usaha dari pembiayaan yang disalurkan
didasari oleh penyertaan modal pihak bank.
Diketahui pembiayaan musyarakah dalam penelitian ini memiliki
pengaruh negatif terhadap tingkat ROA. Menurut Dewi W. Sari (2017),
faktor yang dapat menurunkan tingkat profitabilitas adalah adanya
risiko gagal bayar. Dilihat dari porsi penyaluran dana, pembiayaan
musyarakah cukup besar dan berada di bawah pembiayaan murabahah,
sehingga indikasi adanya gagal bayar yang ada pada pembiayaan
murabahah juga melekat pada pembiayaan musyarakah, di mana dana
cadangan penyisihan kerugian dibentuk dengan cukup besar sehingga
mengurangi tingkat profitabilitas setiap kenaikan tingkat pembiayaan
musyarakah.
Berdasarkan analisis dari hasil uji-t pembiayaan musyarakah
mampu mempengaruhi profitabilitas bank, namun dengan adanya
84
pengaruh negatif dari pembiayaan musyarakah terhadap tingkat ROA,
jika ingin meningkatkan keuntungan melalui pembiayaan musyarakah
Bank Umum Syariah perlu lebih berhati-hati serta lebih selektif untuk
menyetujui permohonan pembiayaan musyarakah, agar terhindar dari
risiko yang menurunkan keuntungan dari penyaluran pembiayaan
musyarakah.
d. Pengaruh Pembiayaan Istishna’ terhadap ROA
Pembiayaan istishna’ tidak berpengaruh terhadap tingkat ROA
secara parsial selama periode 2012 – 2017. Dari hasil persamaan
regresi yang didapatkan, koefisien regresi pembiayaan istishna’
memiliki pengaruh positif terhadap tingkat ROA. Dapat disimpulkan
bahwa pembiayaan istishna’ tidak berpengaruh signifikan dan positif
terhadap tingkat ROA secara parsial.
Berdasarkan hasil penelitian dari Aulia F. Rahman (2011),
menyatakan bahwa pembiayaan jual beli berpengaruh terhadap
profitabilitas bank. Hal ini karena variabel pembiayaan jual beli yang
digunakan Aulia F. Rahman merupakan gabungan dari pembiayaan
murabahah dan istishna’. Ketika dilakukan pemisahan pada variabel
tersebut maka dari hasil penelitian ini diketahui bahwa pembiayaan
istishna’ tidak berpengaruh terhadap profitabilitas bank.
Dari semua variabel independen dari penelitian ini dapat diketahui
bahwa pembiayaan istishna’ merupakan pembiayaan yang
penyalurannya paling sedikit dibandingkan pembiayaan yang lain. Hal
ini dapat dipengaruhi oleh terbatasnya objek dari pembiayaan ini, di
85
mana hanya berupa pemesanan produk manufaktur. Prospek
pembiayaan ini lebih kecil dari pembiayaan murabahah, mudharabah
dan musyarakah, sehingga pembiayaan istishna’ tidak dapat banyak
mempengaruhi tingkat profitabilitas ROA.
Dari jumlah penyalurannya yang tidak terlalu besar, maka
pembiayaan istishna’ dapat lebih mudah dalam melakukan
maintenance-nya, sehingga menaikkan tingkat profitabilitas ROA
setiap kenaikan tingkat pembiayaan istishna’. Dari terbatasnya objek
transaksi pembiayaan istishna’ yang hanya berupa pemesanan
manufaktur, Bank Umum Syariah dapat menawarkan pembiayaan ini
kepada perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang tersebut,
serta menambah promosi terhadap pembiayaan istishna’ sehingga
nasabah dapat tertatrik menggunakan pembiayaan ini, sehingga
pembiayaan istishna’ mampu bersaing dengan pembiayaan yang lain.
86
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisa data yang dilakukan, dapat diketahui bagaimana
pengaruh pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah dan istishna’
terhadap tingkat profitabilitas Return On Asset (ROA) pada Bank Umum
Syariah untuk periode 2015 – 2018 dengan hasil kesimpulan sebagai berikut:
1. 𝑅2 dalam penelitian ini kurang dari 50%. Menunjukkan bahwa model
dalam penelitian ini tidak terlalu representatif dalam menjelaskan variabel
ROA. Hal ini sejalan dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang
mengangkat variabel dependen dan independen serupa.
2. H1 diterima bahwa pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah
dan istishna’ berpengaruh signifikan terhadap tingkat ROA Bank Umum
Syariah secara simultan.
3. H2 diterima bahwa pembiayaan murabahah tidak berpengaruh signifikan
dan negatif terhadap tingkat ROA Bank Umum Syariah secara parsial.
4. H3 diterima bahwa pembiayaan mudharabah berpengaruh signifikan dan
positif terhadap tingkat ROA Bank Umum Syariah secara parsial.
5. H4 ditolak bahwa pembiayaan musyarakah berpengaruh signifikan dan
negatif terhadap tingkat ROA Bank Umum Syariah secara parsial.
6. H5 diterima bahwa pembiayaan istihna tidak berpengaruh signifikan dan
positif terhadap tingkat ROA Bank Umum Syariah secara parsial.
87
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian, maka saran-saran
yang dapat diberikan oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Pembiayaan murabahah tidak berpengaruh signifikan dan negatif terhadap
tingkat ROA Bank Umum Syariah, sehingga Bank Umum Syariah perlu
memperhitungkan tingkat margin yang ditetapkan serta memperhatikan
aspek-aspek risiko dalam pembiayaan murabahah.
2. Pembiayaan mudharabah berpengaruh signifikan dan positif terhadap
tingkat ROA Bank Umum Syariah, sehingga Bank Umum Syariah dapat
menambah jumlah nasabah serta penyalurannya dengan meningkatkan
promosi serta menambah aktivitas sales marketing dalam menarik nasabah
melakukan transaksi pembiayan mudharabah.
3. Pembiayaan musyarakah berpengaruh signifikan dan negatif terhadap
tingkat ROA Bank Umum Syariah, dalam pengelolaannya Bank Umum
Syariah perlu lebih berhati-hati serta lebih selektif dalam memilih mitra
dan menyetujui permohonan pembiayaan musyarakah.
4. Pembiayaan istihna tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap
tingkat ROA Bank Umum Syariah, sehingga dalam pengelolaannya pihak
Bank Umum Syariah dapat menawarkan pembiayaan ini kepada
perusahaan-perusahaan yang bergerak serta erat kaitannya dalam bidang
manufaktur. Pihak bank juga bisa meningkatkan promosi pembiayaan
88
istishna’ sehingga pembiayaan ini mampu bersaing dengan pembiayaan
yang lain.
5. Untuk memperbaiki kekurangan yang ada, di mana nilai 𝑅2 sebesar 34,7%
dapat menjadi informasi kepada pihak bank bahwa dari variabel
murabahah, mudharabah, musyarakah dan istishna’ tidak memberikan
porsi yang cukup relevan dalam menentukan tingkat ROA pada Bank
Umum Syariah. Untuk peneliti selanjutnya, perlu mempertimbangkan
untuk menggunakan variabel lain yang mungkin lebih berpengaruh
terhadap penentuan tingkat ROA Bank Umum Syariah di Indonesia.
89
DAFTAR PUSTAKA
Aditya, M. R. (2016). PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN
PEMBIAYAAN. Yogyakarta: Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta.
Alhusin, S. (2003). Aplikasi Statistik Praktis dengan SPSS.10 for Windows. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Bank BRI Syariah. (2015 - 2018). Laporan Triwulan.
Bank BRI Syariah. (2017). Annual Rport.
Bank Bukopin Syariah. (2015 - 2018). Laporan Triwulan.
Bank Bukopin Syariah. (2017). Annual Report.
Bank Mandiri Syariah. (2015 - 2018). Laporan Triwulan.
Bank Muamalat Indoensia. (2017). Annual Report.
Bank Muamalat Indonesia. (2015 - 2018). Laporan Triwulan.
Bank Muamalat Indonesia. (2018). Struktur Organisasi. Diambil kembali dari Bank
Muamalat Indonesia: http://www.bankmuamalat.co.id/struktur-organisasi
Bank Syariah Mandiri. (2018). Struktur Organisasi. Diambil kembali dari Bank Syariah
Mandiri: https://www.syariahmandiri.co.id/struktur-organisasi
Darsono, & dkk. (2017). Perbankan Syariah Di Indonesia Kelembagaan dan Kebijakan
Serta Tantangan ke Depan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Fadholi, A. D. (2015). Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Musyarakah, dan
Mudharabah terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah. Surakarta: Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hanafi, M. M. (2013). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.
Husnan, S., & Pudjiastuti, E. (2002). Dasar-dasar Manajemen Keuangan Edisi Ketiga.
Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan
YKPN.
IAI. (2016). Standar Akuntansi Keuangan Syariah Efektif Per 1 Januari 2017. Jakarta:
Ikatan Akuntan Indonesia.
Janie, D. N. (2012). Statistik Deskriptif & Regresi Linear Berganda Dengan SPSS.
Semarang: Semarang University Press.
Mandiri, S. (2017). Annual Report.
Mu'allim, A. (2004). Praktek Pembiayaan Bank Syariah dan Problematikanya. Al-
Mawarid Edisi XI, 46-57.
Muhamad. (2015). Manajemen Dana Bank Sariah. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
90
Najmudin. (2011). Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar'iyyah Modern.
Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Nazir, M. (2014). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
OJK. (2015). Roadmap Perbankan Syariah Indonesia 2015-2019. Jakarta: OJK.
OJK. (2017). Statistik Perbankan Syariah. Jakarta: OJK.
Permata, R. I., Yaningwati, F., & A, Z. Z. (2014). ANALISIS PENGARUH
PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH TERHADAP
TINGKAT PROFITABILITAS (RETURN ON EQUITY). Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB)|Vol. 12 No. 1 Juli 2014|, 1-9.
Purnomo, S. E. (2016, Oktober 9). KETUA DK OJK: KEUANGAN SYARIAH SOLUSI
TUJUAN. sp-worldbank-ifsb-seminar-keuangan-syariah. Jakarta, Jakarata,
Indonesia: OJK.
Rahman, A. F., & Rochmanika, R. (2011). Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan
Bagi Hasil, dan Rasio Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank
Umum Syariah di Indonesia. Malang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Brawijaya.
Rimadhani, M. (2011). Analisis Variabel-variabel yang Mempengaruhi Pembiayaan
Murabahah Pada Bank Syariah Mandiri Periode 2008.01 - 2011.12. Media
Ekonomi Vol. 19, 27-52.
Sari, D. W., & Anshori, M. Y. (2017). PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH,
ISTISHNA, MUDHARABAH,. Accounting and Management Journal, Vol. 1, 1-
8.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
UU No. 21. (2008). tentang perbankan Syariah. Jakarta: Republik Indonesia.
Wasilah, & Nurhayati, S. (2015). Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta: Salemba
Empat.
Weston, J. F., & Copeland, T. E. (1999). Manajemen Keuangan Edisi kedelapan. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Widodo. (2017). Metodologo Penelitian Populer & Praktis. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada.
Wijaya, T. (2012). Praktis dan Simpel Cepat Menguasai SPSS 20 Untuk Olah dan
Interpretasi Data. Yogyakarta: Cahaya Atma Pusaka.
Zaenudin, & Erlina, Y. (2013). PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHÂRABAH. Al-
Iqtishad: Vol. V, No. 1, Januari 2013, 51-64.
91
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1: Sampel Penelitan
No Bank Umum Syariah Periode Triwulan
1 Bank Syariah Mandiri 2015 I, II, III, IV
2016 I, II, III, IV
2017 I, II, III, IV
2018 I
2 Bank Muamalat Indonesia 2015 I, II, III, IV
2016 I, II, III, IV
2017 I, II, III, IV
2018 I
3 Bank BRI Syariah 2015 I, II, III, IV
2016 I, II, III, IV
2017 I, II, III, IV
2018 I
4 Bank Bukopin Syariah 2015 I, II, III, IV
2016 I, II, III, IV
2017 I, II, III, IV
2018 I
92
Lampiran 2 : Data Penelitian
Perode Triwulan Bank Umum Syariah ROA Murabahah Mudharabah Musyarakah Istishna’
2015 I Bank Syariah Mandiri 0,81% Rp 32.371.238.000.000 Rp 3.484.438.000.000 Rp 8.547.050.000.000 Rp 13.140.000.000
Bank Muamalat Indonesia 0,62% Rp 19.573.773.000.000 Rp 1.566.680.000.000 Rp 19.268.937.000.000 Rp 13.889.000.000
Bank BRI Syariah 0,53% Rp 9.750.360.000.000 Rp 918.470.000.000 Rp 4.297.184.000.000 Rp 8.965.000.000
Bank Bukopin Syariah 0,35% Rp 2.113.590.000.000 Rp 316.717.000.000 Rp 1.252.891.000.000 Rp 12.170.000.000
2015 II Bank Syariah Mandiri 0,55% Rp 32.642.799.000.000 Rp 3.254.943.000.000 Rp 9.294.782.000.000 Rp 11.274.000.000
Bank Muamalat Indonesia 0,51% Rp 18.927.613.000.000 Rp 1.398.019.000.000 Rp 19.726.007.000.000 Rp 11.749.000.000
Bank BRI Syariah 0,78% Rp 9.832.469.000.000 Rp 973.624.000.000 Rp 4.383.819.000.000 Rp 8.438.000.000
Bank Bukopin Syariah 0,49% Rp 2.107.999.000.000 Rp 344.665.000.000 Rp 1.314.388.000.000 Rp 11.478.000.000
2015 III Bank Syariah Mandiri 0,42% Rp 32.951.211.000.000 Rp 3.063.678.000.000 Rp 9.529.537.000.000 Rp 8.183.000.000
Bank Muamalat Indonesia 0,36% Rp 18.430.946.000.000 Rp 1.274.553.000.000 Rp 19.798.668.000.000 Rp 10.453.000.000
Bank BRI Syariah 0,80% Rp 9.698.241.000.000 Rp 1.051.412.000.000 Rp 4.875.711.000.000 Rp 7.768.000.000
Bank Bukopin Syariah 0,66% Rp 2.176.402.000.000 Rp 344.024.000.000 Rp 1.414.980.000.000 Rp 10.734.000.000
2015 IV Bank Syariah Mandiri 0,56% Rp 33.222.772.000.000 Rp 2.834.183.000.000 Rp 10.277.269.000.000 Rp 6.317.000.000
Bank Muamalat Indonesia 0,25% Rp 17.784.786.000.000 Rp 1.105.892.000.000 Rp 20.255.738.000.000 Rp 8.313.000.000
Bank BRI Syariah 0,76% Rp 9.780.350.000.000 Rp 1.106.566.000.000 Rp 4.962.346.000.000 Rp 7.241.000.000
Bank Bukopin Syariah 0,79% Rp 2.188.488.000.000 Rp 401.916.000.000 Rp 1.665.458.000.000 Rp 9.984.000.000
2016 I Bank Syariah Mandiri 0,56% Rp 32.700.087.000.000 Rp 2.698.141.000.000 Rp 10.805.055.000.000 Rp 2.011.000.000
Bank Muamalat Indonesia 0,25% Rp 16.629.691.000.000 Rp 979.019.000.000 Rp 20.154.768.000.000 Rp 7.240.000.000
Bank BRI Syariah 0,99% Rp 9.968.008.000.000 Rp 1.170.590.000.000 Rp 5.024.204.000.000 Rp 7.058.000.000
Bank Bukopin Syariah 1,13% Rp 2.262.350.000.000 Rp 370.436.000.000 Rp 1.898.556.000.000 Rp 9.225.000.000
2016 II Bank Syariah Mandiri 0,62% Rp 33.510.666.000.000 Rp 3.546.617.000.000 Rp 10.942.811.000.000 Rp 1.788.000.000
Bank Muamalat Indonesia 0,15% Rp 22.265.610.000.000 Rp 867.097.000.000 Rp 20.260.997.000.000 Rp 6.415.000.000
Bank BRI Syariah 1,03% Rp 10.632.388.000.000 Rp 1.338.036.000.000 Rp 5.095.551.000.000 Rp 6.562.000.000
Bank Bukopin Syariah 1,00% Rp 2.288.861.000.000 Rp 426.677.000.000 Rp 2.001.597.000.000 Rp 8.509.000.000
2016 III Bank Syariah Mandiri 0,60% Rp 34.075.206.000.000 Rp 3.288.088.000.000 Rp 11.182.043.000.000 Rp 1.402.000.000
93
Bank Muamalat Indonesia 0,13% Rp 16.748.052.000.000 Rp 800.700.000.000 Rp 20.264.498.000.000 Rp 5.776.000.000
Bank BRI Syariah 0,98% Rp 10.527.364.000.000 Rp 1.328.669.000.000 Rp 5.010.868.000.000 Rp 6.183.000.000
Bank Bukopin Syariah 0,99% Rp 2.231.786.000.000 Rp 337.881.000.000 Rp 2.121.883.000.000 Rp 7.716.000.000
2016 IV Bank Syariah Mandiri 0,59% Rp 34.588.834.000.000 Rp 3.085.615.000.000 Rp 13.001.058.000.000 Rp 1.130.000.000
Bank Muamalat Indonesia 0,22% Rp 16.866.086.000.000 Rp 794.220.000.000 Rp 20.125.270.000.000 Rp 5.236.000.000
Bank BRI Syariah 0,95% Rp 10.801.053.000.000 Rp 1.271.485.000.000 Rp 5.185.890.000.000 Rp 5.760.000.000
Bank Bukopin Syariah 0,76% Rp 2.198.444.000.000 Rp 340.450.000.000 Rp 2.141.366.000.000 Rp 7.011.000.000
2017 I Bank Syariah Mandiri 0,60% Rp 34.554.007.000.000 Rp 2.981.054.000.000 Rp 12.950.534.000.000 Rp 1.087.000.000
Bank Muamalat Indonesia 0,12% Rp 16.823.232.000.000 Rp 865.668.000.000 Rp 19.836.177.000.000 Rp 4.862.000.000
Bank BRI Syariah 0,65% Rp105.141.118.000.000 Rp 1.194.088.000.000 Rp 4.926.355.000.000 Rp 5.279.000.000
Bank Bukopin Syariah 0,53% Rp 2.133.387.000.000 Rp 381.809.000.000 Rp 2.286.707.000.000 Rp 6.215.000.000
2017 II Bank Syariah Mandiri 0,59% Rp 34.636.122.000.000 Rp 3.465.735.000.000 Rp 15.113.975.000.000 Rp 1.025.000.000
Bank Muamalat Indonesia 0,15% Rp 15.939.530.000.000 Rp 984.129.000.000 Rp 20.056.793.000.000 Rp 5.224.000.000
Bank BRI Syariah 0,71% Rp 10.695.487.000.000 Rp 1.080.943.000.000 Rp 5.233.585.000.000 Rp 4.972.000.000
Bank Bukopin Syariah 0,39% Rp 2.056.654.000.000 Rp 377.177.000.000 Rp 2.500.462.000.000 Rp 5.579.000.000
2017 III Bank Syariah Mandiri 0,56% Rp 34.547.965.000.000 Rp 3.549.390.000.000 Rp 15.824.149.000.000 Rp 972.000.000
Bank Muamalat Indonesia 0,11% Rp 18.750.138.000.000 Rp 822.015.000.000 Rp 19.381.500.000.000 Rp 4.211.000.000
Bank BRI Syariah 0,82% Rp 10.607.412.000.000 Rp 955.070.000.000 Rp 5.571.150.000.000 Rp 4.696.000.000
Bank Bukopin Syariah 0,27% Rp 2.034.431.000.000 Rp 360.851.000.000 Rp 2.374.877.000.000 Rp 4.912.000.000
2017 IV Bank Syariah Mandiri 0,59% Rp 34.502.479.000.000 Rp 3.360.363.000.000 Rp 17.268.075.000.000 Rp 3.144.000.000
Bank Muamalat Indonesia 0,11% Rp 19.633.840.000.000 Rp 703.554.000.000 Rp 19.160.884.000.000 Rp 3.849.000.000
Bank BRI Syariah 0,51% Rp 10.457.017.000.000 Rp 840.975.000.000 Rp 5.447.998.000.000 Rp 4.309.000.000
Bank Bukopin Syariah 0,02% Rp 1.629.023.000.000 Rp 172.791.000.000 Rp 2.498.974.000.000 Rp 4.283.000.000
2018 I Bank Syariah Mandiri 0,79% Rp 35.224.282.000.000 Rp 3.414.896.000.000 Rp 17.065.431.000.000 Rp 824.000.000
Bank Muamalat Indonesia 0,79% Rp 20.401.527.000.000 Rp 739.611.000.000 Rp 19.134.755.000.000 Rp 3.878.000.000
Bank BRI Syariah 0,86% Rp 10.652.721.000.000 Rp 731.713.000.000 Rp 5.775.413.000.000 Rp 4.040.000.000
Bank Bukopin Syariah 0,09% Rp 1.497.106.000.000 Rp 156.324.000.000 Rp 2.413.246.000.000 Rp 3.612.000.000
94
Lampiran 3 : Analisis Deskriptif
Statistics
ROA Murabahah Mudharabah Musyarakah Istishna’
N Valid 52 52 52 52 52
Missing 0 0 0 0 0 Mean ,005663 17957019250000,00 1408108788461,54 9825042692307,69 6270980769,23 Median ,005900 16284610500000,00 981574000000,00 7161231500000,00 5979500000,00 Std. Deviation ,0028774 17098722296850,791 1122844245271,370 7128395062088,918 3350429474,902 Range ,0111 103644012000000 3393066000000 19011607000000 13065000000 Minimum ,0002 1497106000000 156324000000 1252891000000 824000000 Maximum ,0113 105141118000000 3549390000000 20264498000000 13889000000
95
Lampiran 4 : One-Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 52
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,00232458
Most Extreme Differences
Absolute ,105
Positive ,072
Negative -,105
Kolmogorov-Smirnov Z ,758
Asymp. Sig. (2-tailed) ,614
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
96
Lampiran 5 : Uji Multikoliniearitas
Coefficientsa
Model Correlations Collinearity Statistics
Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1
(Constant)
Murabahah -,031 -,026 -,021 ,581 1,722
Mudharabah ,133 ,349 ,300 ,572 1,748
Musyarakah -,479 -,547 -,529 ,839 1,192
Istishna’ ,130 ,153 ,125 ,859 1,164
a. Dependent Variable: ROA
97
Lampiran 6 : Uji Glejser
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,003 ,001 5,441 ,000
Murabahah -1,000E-013 ,000 -,208 -1,260 ,214
Mudharabah -1,003E-013 ,000 -,196 -1,180 ,244
Musyarakah -1,001E-013 ,000 -,269 -1,963 ,056
Istishna’ -1,327E-013 ,000 -,075 -,556 ,581
a. Dependent Variable: AbsUi
98
Lampiran 7 : Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Mode
l
R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,589a ,347 ,292 ,0024215 1,686
a. Predictors: (Constant), Istishna’, Musyarakah,
Murabahah, Mudharabah
b. Dependent Variable: ROA
99
Lampiran 8 : Run Test
Runs Test
Unstandardized Residual
Test Valuea -,00024 Cases < Test Value 26 Cases >= Test Value 26 Total Cases 52 Number of Runs 31 Z 1,120 Asymp. Sig. (2-tailed) ,263
a. Median
100
Lampiran 9 : Tabel Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta
1
(Constant) ,006 ,001 5,370 ,000
Murabahah -1,000E-013 ,000 -,028 -,182 ,857
Mudharabah 1,010E-013 ,000 ,397 2,549 ,014
Musyarakah -1,002E-013 ,000 -,577 -4,485 ,000
Istishna’ 2,155E-013 ,000 ,135 1,058 ,295
a. Dependent Variable: ROA
101
Lampiran 10 : Tabel Model Summaryb
Model
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,589a ,347 ,292 ,0024215
a. Predictors: (Constant), Istishna’, Musyarakah,
Murabahah, Mudharabah
b. Dependent Variable: ROA
102
Lampiran 11 : Uji Simultan (uji-F)
ANOVAa
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1
Regression ,000 4 ,000 6,254 ,000b
Residual ,000 47 ,000
Total ,000 51
a. Dependent Variable: ROA
b. Predictors: (Constant), Istishna’, Musyarakah, Murabahah,
Mudharabah
104
105
106