pengaruh pemberian arang bakar sekam padi dan …

62
PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN PUPUK KANDANG KERBAU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI BESAR (Capsicum annum L.) SUKRI PARDI 1602406116 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO 2020

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

26 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

i

PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI

DAN PUPUK KANDANG KERBAU TERHADAP

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

CABAI BESAR (Capsicum annum L.)

SUKRI PARDI

1602406116

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

2020

Page 2: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

ii

PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI

DAN PUPUK KANDANG KERBAU TERHADAP

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

CABAI BESAR (Capsicum annum L.)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada

Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Universitas Cokroaminoto Palopo

SUKRI PARDI

1602406116

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

2020

Page 3: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

iii

PENGESAHAN SKRIPSI

Judul : Pengaruh Pemberian Arang Bakar Sekam Padi dan Pupuk

Kandang Kerbau Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman

Cabai Besar (Capsicum annum L.)

Nama : Sukri Pardi

NIM : 1602406116

Prokram Studi : Agroteknologi

Tanggal Ujian : 29 September 2020

Menyetujui,

Pembimbing II, Pembimbing I,

Rahmawati Upa, S.Pd.I., M. Pd Rahman Hairuddin, S.P., M.Si.

Mengesahkan,

Ketua Program Studi Agroteknologi, Dekan Fakultas Pertanian,

I Nyoman Arnama, S.P., M.Si. Rahman Hairuddin, S.P., M.Si.

Tanggal Tanggal :

Page 4: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

iv

Page 5: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

v

Page 6: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

vi

ABSTRAK

Sukri Pardi. 2020. Pengaruh Pemberian Arang Bakar Sekam Padi dan Pupuk

Kandang Kerbau terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Besar

(Capsicum annum L.) (dibimbing oleh Rahman Hairuddin dan Rahmawati Upa)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh arang bakar sekam

padi dan pupuk kandang kerbau terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai

besar (Capsicum annum L.) dan mengetahui dosis arang bakar sekam padi dan

pupuk kandang kerbau. Dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian

Kampus II Universitas Cokroaminoto Palopo, di jalan Lamaranginang, Kelurahan

Batupasi, Kecamatn Wara Utara, Kota Palopo dari bulan Juni 2019 sampai

Agustus 2019. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam percobaan yaitu

Rancangan Acak Kelompok yang terdiri atas 6 perlakuan yang diulangi sebanyak

4 kali sehingga terdapat 24 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pemberian berbagai dosis pupuk kandang kerbau dan arang bakar sekam padi

memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata pada seluruh parameter tanaman

yaitu parameter tinggi tanaman, diameter batang, umur berbunga, jumlah bunga,

jumlah buah, berat buah dan umur panen disebabkan karena penambahan arang

sekam bakar padi dan kotoran kerbau belum mampu memenuhi kebutuhan hara

yang dibutuhkan tanaman cabai merah besar. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa pemberian berbagai dosis pupuk kandang kerbau dan arang bakar sekam

padi memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata pada seluruh parameter

tanaman yaitu parameter tinggi tanaman, diameter batang, umur berbunga, jumlah

bunga, jumlah buah, berat buah dan umur panen. Hasil penelitian terbaik terdapat

pada parameter tinggi tanaman P2 dengan rata-rata 36.75 cm, diameter batang P5

dengan rata-rata 0.75 cm, umur berbunga P4 dengan rata-rata 50 hst, jumlah

bunga P4 dengan rata-rata 21 biji, jumlah buah P0 (kontrol) dengan rata-rata 23.5

biji, berat buah P5 dengan rata-rata 197.75 gram dan umur panen pada perlakuan

P3 dengan rata-rata 98.25 hst. Hal ini diduga karena penambahan arang sekam

bakar padi dan kotoran kerbau belum mampu memenuhi kebutuhan hara yang

dibutuhkan tanaman cabai merah besar.

Kata kunci: Arang sekam padi, cabai besar, pupuk kandang kerbau.

Page 7: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum.Wr.Wb.

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena

berkat rahmat hidayah serta hidayah-Nya, sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Pemberian Arang Bakar Sekam

Padi dan Pupuk Kandang Kerbau Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman

Cabai Besar (Capsicum annum L.). Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak

menemui hambatan dan kesulitan. Namun, berkat ketekunan dan kerja keras yang

disertai dengan doa sehingga semua hambatan dan kesulitan dapat penulis atasi

dengan baik. Selain itu, skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan, kritik dan

saran yang membangun dari berbagai pihak, olehnya itu penulis mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penulisan skripsi ini.

Skripsi ini disusun sebagai salah syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Agroteknologi pada Fakultas Pertanian di Universitas Cokroaminoto Palopo.

Tentunya dalam penyusunan dan penelitian ini penulis banyak mendapatkan

bantuan dari berbagai pihak baik bantuan moril maupun materi. Oleh karena itu

dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Drs. H. Hanafie Mahtika, M.S, selaku Rektor Universitas Cokroaminoto

Palopo.

2. Rahman Hairuddin, S.P., M.Si, selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Cokroaminoto Palopo, sekaligus sebagai dosen pembimbing I.

3. I Nyoman Arnama, S.P., M.Si, selaku Ketua Prodi Agroteknologi,

Universitas Cokroaminoto Palopo.

4. Rahmawati Upa, S.Pd.I., M. Pd, sebagai Dosen Pembimbing II

5. Segenap dosen, serta staf Universitas Cokroaminoto Palopo atas bantuannya

selama penulis terdaftar sebagai mahasiswa pada Program Studi

Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo.

6. Teman, dan orang-orang yang selalu ada untuk mendukung serta semua pihak

yang tak biasa Penulis sebutkan satu persatu dalam pengantar ini yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

viii

Semoga Allah SWT memberi balasan atas segala bantuan dan doa yang

diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Palopo, Oktober 2020

Sukri Pardi

Page 9: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

ix

RIWAYAT HIDUP

Sukri Pardi, lahir di Bulo pada Tanggal 11 November 1996.

Anak Pertama dari lima bersaudara lahir dari pasangan

ayahanda Pardi dan ibunda Hasna Amburang. Pendidikan

formal yang telah dilalui adalah Sekolah Dasar Negeri 95 Bulo

dan menyelesaikan pendidikan pada tahun 2009. Melanjutkan

Kesekolah Menengah Pertama SMP Bakti Nusa Walenrang

dan tamat tahun 2012, dan Sekolah Menengah Atas PGRI Walenrang, tamat

tahun 2015 kemudian melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi dan diterima

sebagai mahasiswa pada Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Universitas Cokroaminoto Palopo.

Page 10: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

SURAT KETERANGAN HASIL SIMILARITY iii

KETERANGAN HASIL SIMILARITY CHECK SKRIPSI iv

ABSTRAK v

KATA PENGANTAR vi

RIWAYAT HIDUP viii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR GAMBAR xi

DAFTAR LAMPIRAN xii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 3

1.3 Tujuan Penelitian 3

1.4 Manfaat Penelitian 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 4

2.1 Kajian Teori 4

2.2 Hasil Penelitian Yang Relevan 15

2.3 Kerangka Pikir 15

2.4 Hipotesis 17

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 18

3.1 Tempat dan Waktu 18

3.2 Bahan dan Alat 18

3.3 Metode Pelaksanaan 18

3.4 Metode Pelaksanaan 19

3.5 Parameter Pengamatan 20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 21

4.1 Hasil ................................................................................................. 21

4.2 Pembahasan ..................................................................................... 27

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 30

Page 11: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

xi

5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 30

5.2 Saran ................................................................................................ 30

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 31

LAMPIRAN ..................................................................................................... 33

Page 12: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Skema Kerangka Pikir .................................................................................. 17

2. Diagram Rata-rata Tinggi ............................................................................ 21

3. Diagram Rata- rata Diameter Batang ......................................................... 22

4. Diagram Rata-rata Umur Berbunga ............................................................ 23

5. Digram Rata-rata Berat Buah ....................................................................... 24

6. Digram Rata-rata Jumlah Buah .................................................................... 25

7. Digram Rata-rata Berat Buah ....................................................................... 26

8. Digram Rata-rata Umur Panen ..................................................................... 27

Page 13: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Varietas Cabai Besar Gada F1 ..................................................................... 34

2. Rata-rata Hasil Pengamatan yang sudah diolah ........................................... 35

3. Dokumentasi Penelitian .............................................................................. 47

Page 14: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Cabai besar (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang

banyak digemari oleh masyarakat. Ciri dari jenis sayuran ini adalah rasanya yang

pedas dan aromanya yang khas, sehingga bagi orang-orang tertentu dapat

membangkitkan selera makan (Merison, 2014). Cabai besar mengandung berbagai

macam senyawa yang berguna bagi kesehatan manusia. Kandungan vitamin

dalam buah cabai besar adalah A dan C serta mengandung minyak atsiri, yang

rasanya pedas dan memberikan kehangatan bila kita gunakan untuk rempah-

rempah (bumbu dapur) karena buah cabai besar mengandung antioksidan yang

berfungsi untuk menjaga tubuh dari radikal bebas. Kandungan terbesar anti

oksidan dalam buah cabai terdapat pada cabai hijau. Cabai juga mengandung

Lasparaginase dan Capsaicin yang berperan sebagai zat anti kanker (Anggraeni

dan Hening, 2015).

Kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap cabai, tercatat pada kisaran

3kg/kapita/tahun. Pada tahun 2010 produksi nasional cabai di Indonesia rata-rata

mencapai 1,328 ton/ha, pada tahun 2011 produksi cabai di Indonesia mencapai

1,440 ton/ha dan pada tahun 2012 hasil produksi cabai besar nasional menyentuh

angka 954,36 ton. Hasilnya,produksi untuk komoditas cabai besar di Indonesia

tahun 2013 sebesar 1 juta ton. Apabila dibandingkan dengan tahun 2012

terjadi kenaikan sebesar 6,13% yang berjumlah 954,36 ribu ton. Menurut data

yang dikeluarkan oleh BPS (2016) bahwa hasil produksi pertanian dari

komoditi cabai besar pada tahun 2014 mencapai 1,1 juta ton, pada tahun 2015

sebesar 1 juta ton dan pada tahun 2016 berkisar 1 juta ton. Pada ketiga tahun

ini dapat disimpulkan bahwa produksi cabai besar cenderung mengalami

penurunan. Pembudidayaan tanaman cabai besar ini seringkali mengalami

berbagai permasalahan salah satu masalah yang umum adalah rendahnya produksi

cabai yang disebabkan sistem budidaya yang kurang optimal salah satunya yaitu

pemupukan. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu penggunaan

pupuk organik.

Pupuk organik merupakan pupuk yang dibuat dari bahan organik yang

dapat diperkaya hara lain dan berpengaruh positif terhadap tanaman, dengan

Page 15: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

2

adanya bantuan jasad renik yang ada di dalam tanah, pupuk organik yang dapat

digunakan yaitu kotoran kerbau. Kotoran kerbau merupakan bahan organik yang

secara spesifik berperan meningkatkan ketersediaan fosfor, nitrogen, kalium,

kalsium dan unsur-unsur mikro seperti magnesium, belerang dan boron serta

mengurangi pengaruh buruk dari alumunium. Kotoran kerbau mengandung

protein 36-57%; serat kasar 0,05-2,38%; kadar air 24-63%; kadar abu 5-17%;

kadar Ca 0,9-5%, serta kadar P 1-1,9%. Selain itu pupuk organic ini mengandung

N, Fosfor, K (Kalium) sesuai yang dibutuhkan (Harsal, 2015)

Gustia, 2013, melaporkan bahwa pupuk yang berasal dari kotoran kerbau

memiliki kandungan unsur nitrogen yang lebih tinggi dan kadar airnya lebih

rendah bila dibandingkan dengan pupuk yang berasal dari kotoran hewan lainnya.

Seperti ini merangsang jasad renik untuk melakukan perubahan-perubahan

(dekomposisi) secara aktif. Sebagian besar unsur hara pada pupuk kandang

kerbau, harus mengalami berbagai perubahan (dekomposisi) terlebih dahulu

dalam penggunaannya sebelum diserap tanaman (Riyadi, 2013).

Arang sekam padi merupakan hasil dari pembakaran sekam padi yang

banyak mengandung karbon dalam bentuk padatan dan berpori. Arang sekam padi

dapat digunakan untuk memperbaiki tempat tumbuh suatu tanaman dan juga dapat

berfungsi sebagai pembangun kesuburan tanah (soil conditioning). Arang sekam

mengandung SiO2 (52%), C (31%), K (0.3%), N (0,18%), F (0,08%), dan kalsium

(0,14%). Selain itu juga mengandung unsur lain seperti Fe2O3, K2O, MgO, CaO,

MnO dan Cu dalam jumlah yang kecil serta beberapa jenis bahan organik lainnya.

Selain itu, arang sekam memiliki pH antara 5-9, yang dapat menghambat

pertumbuhan. Pembuatan arang sekam dapat dilakukan dengan cara dibakar atau

disangrai. Kelebihan arang sekam sebagai media tanam yaitu bersifat poros atau

mudah membuang air yang berlebihan, berstruktur gembur dan dapat menyimpan

air yang cukup untuk pertumbuhan tanaman, tidak mengandung garam laut atau

kadar salinitas rendah, bersifat netral hingga alkalis yakni pada pH 6-7, tidak

mengandung organisme penyebab hama dan penyakit, mengandung bahan kapur

atau kaya unsur kalium, harganya relatif murah, bahannya mudah didapat, ringan,

dan sudah steril. Kekurangan media arang sekam yaitu jarang tersedia dipasaran,

umumnya tersedia hanya bahannya (sekam/kulit gabah) dan arang sekam hanya

dapat digunakan 2 kali (Gustia, 2013).

Page 16: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

3

Sukmawati dkk (2015), menyatakan bahwa Pemberian pupuk organik dari

kotoran kerbau sebanyak 15-30 ton/ha+pupuk organik cair 2,5-5cc/liter

memberikan pertumbuhan tanaman sawi lebih baikpada perlakuan P2 dan berbeda

nyata dengan perlakuan kontrol (tanpa pupuk organik cair dan pupuk kandang

kerbau). Martinus (2017), menyatakan bahwa penggunaan pupuk kandang kerbau

meningkatkan pertumbuhan dan produksi cabai besar pada panjang tanaman,

bobot basah, dan bobot kering. Hasil tertinggi yaitu pada bobot kering cabai besar

dengan dosis K1 (15 ton/ha pupuk kandang kerbau) dan P1 (65 kg/ha NPK, 65

kg/ha ZA, 15 kg/ha KCL)

Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian mengenai

pengaruh pemberian arang sekam bakar padi dan pupuk kandang kerbau terhadap

pertumbuhan dan hasil tanaman cabai besar.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh pemberian arang bakar sekam padi dan pupuk kandang

kerbau terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai besar?

2. Berapakah dosis arang bakar sekam padi dan pupuk kandang kerbau yang

terbaik untuk pertumbuhan dan hasiltanaman cabai besar?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat diketahui tujuan dari penelitian

ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh arang bakar sekam padi dan pupuk kandang

kerbau terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai besar.

3. Untuk mengetahui dosis arang bakar sekam padi dan pupuk kandang kerbau

yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman cabai besar.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan melaksanakan penelitian ini di harap mampu memberikan manfaat

di antaranya sebagai berikut:

1. Menambah wawasan mengenai pemanfaatan arang bakar sekam padi dan

pupuk kandang kerbau untuk pertumbuhan dan hasil tanaman cabai besar.

2. Sebagai upaya penerapan pertanian organik dengan pemanfaatan arang bakar

sekam padi dan pupuk kandang kerbau untuk tanaman cabai besar.

Page 17: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

1. Cabai Besar

Cabai besar berasal dari Amerika tepatnya di daerah Peru dan menyebar

dari Meksiko hingga ke bagian utara Amerika Selatan dan Asia termasuk Negara

Indonesia. Tanaman cabai besar termasuk tanaman semusim yang tergolong ke

dalam famili Solanaceae dengan nama ilmiah Capsicum annuum L. Buah cabai

sangat digemari karena memiliki rasa pedas dan dapat menambah selera makan.

Cabai besar memiliki tampilan fisik beragam, dapat digolongkan dalam 2

kelompok yaitu cabai besar keriting dan cabai besar bukan keriting (Muhammad,

dkk. 2016) Ciri khas pada cabai besar keriting diameter buah kecil, biasanya padat

dan agak bergelombang kulitnya. Cabai besar bukan keriting memiliki diameter

buah besar. Rasa pedas cabai besar bukan keriting tidak sepedas cabai besar

keriting.

Cabai mempunyai nama ilmiah Capsicum sp. Beberapa jenis tanaman

cabai yaitu cabai besar Capsicum annuum, cabai kecil Capsicum frutescens,

Capsicum chinense, Capsicum pubescens dan Capsicum baccatum. Namun, yang

paling banyak dibudidayakan oleh para petani adalah cabai besar Capsicum

annuum dan cabai kecil Capsicum frutescens (Deptan, 2013). Cabai merah

merupakan salah satu jenis cabai yang banyak dibudidayakan oleh petani

Indonesia. Selain karena manfaatnya bagi kesehatan, cabai merah juga memiliki

harga jual yang cukup tinggi (Syukur, 2016).

Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan yang

memiliki nama ilmiah Capsicum sp. Cabai besar merupakan tanaman berbentuk

perdu atau semak biasanya tumbuh pada permukaan tanah dengan ketinggian

kurang dari 1,5 meter. Tanaman cabai besar terdiri dari beberapa bagian

diantaranya bagian akar, batang, daun, bunga, dan buah adalah bagian paling

penting dari hasil utama produk. Secara morfologi akar pada cabai besar

merupakan akar serabut yang tumbuh menyebar kearah samping (Muhammad,

dkk. 2016). Akar cabai tersusun atas rambut akar, batang akar, ujung akar, dan

tudung akar.

Page 18: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

5

2. Klasifikasi Tanaman Cabai Besar

Cabai mempunyai nama ilmiah Capsicum sp. Beberapa jenis tanaman

cabai yaitu cabai besar Capsicum annum, cabai kecil Capsicum frutescens,

Capsicum chinense, Capsicum pubescens dan Capsicum baccatum. Namun, yang

paling banyak dibudidayakan oleh para petani adalah cabai besar Capsicum

annum dan cabai kecil Capsicum frutescens (Muhammad dkk, 2016). Permintaan

akan cabai yang meningkat dari waktu ke waktu ini menyebabkan cabai dapat

diandalkan sebagai komoditas ekspor nonmigas. Hal ini terbukti dari komoditas

sayuran segar yang diekspor dari Indonesia meliputi bawang merah, tomat,

kentang, kubis, wortel dan cabai (Arini dkk, 2013). Menurut Tjitrosoepomo

(2010), cabai besar dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dikotiledon

Ordo : Solanales

Famili : Solanaceace

Genus : Capsicum

Spesies : Capsicum sp.

3. Morfologi Tanaman Cabai Besar

Secara morfologi, bagian tanaman cabai besar dibedakan atas akar,batang,

daun, bunga, dan buah.Dibawah ini uraian mengeni morfologi tanaman cabai

besar.

a. Akar

Tanaman cabai memiliki perakaran serabut dengan cabang akar yang

banyak dan serabut pada permukaan. Biasanya pada akar terdapat bintil-bintil

yang merupakan hasil simbiosis dengan beberapa mikroorganisme. Akar tanaman

cabai hanya mampu menembus tanah secara dangkal dengan kedalaman 20-40

cm. meski tanaman cabai tidak memiliki akar tunggang, akan tetapi ada beberapa

akar yang tumbuh ke arah bawah yang berfungsi sebagai akar tunggang semu

(Tonny dkk, 2014).

b. Batang

Cabai merupakan tanaman perdu dengan batang yang tidak berkayu dan

Page 19: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

6

batang cabai akan tumbuh sampai ketinggian tertentu, kemudian akan

menghasilkan banyak cabang. Untuk batang cabai rawit dapat tumbuh dengan

ketinggian maksimal 1 meter, sedangkan batang cabai besar dapat tumbuh

mencapai 2 meter lebih. Batang cabai memiliki warna yang bervariasi, mulai dari

hijau, hijau muda sampai dengan warna hijau tua. Sedangkan batang yang sudah

tua memiliki warna cokelat dan agak keras seperti kayu karena pengerasan

jaringan parekin. Batang cabai besar saat muda berwarna kehijauan sampai

keunguan, memiliki ruas berwarna hijau atau ungu tergantung pada varietas apa

yang dibudidayakan, Batang cabai besar mudah patah (Rachman, 2015).

c. Daun

Daun cabai memiliki bentuk yang bermacam-macam sesuai dengan

spesies dan varietasnya. Bentuk daun cabai ada yang lonjong, bulat, maupun

lanset. Pada permukaan bagian atas daun ada yang berwarna hijau muda, hijau

tua, hijau kebiru-biruan, bahkan hijau yang hampir kehitam-hitaman. Sedangkan

pada permukaan bagian bawah daun memiliki warna hijau, hijau pucat, dan hijau

muda. Permukaan daun cabai ada yang halus dan ada juga yang berkerut-kerut.

Daun cabai memiliki ukuran panjang antara 3-11 cm dan lebar sekitar 1-5 cm.

Daun cabai besar memiliki bagian helaian daun dan tangkai daun. Bentuk daun

lonjong sampai bulat dan bagian ujung daun meruncing. Warna daun cabai besar

hijau kelam sampai keunguan (Rachman, 2015).

d. Bunga

Bunga pada tanaman cabai bervariasi dan memiliki bentuk yang sama,

yaitu berbentuk bintang. Bunga biasanya tumbuh pada ketiak daun, dalam

keadaan tunggal ataupun bergerombol dalam satu tandan. Dalam satu tandan

biasanya hanya ada 2 atau 3 bunga saja. Panjang bunga kurang lebih 1-15 cm dan

lebarnya 0,5 cm. Bunga cabai merupakan bunga sempurna yang dapat menyerbuk

sendiri. Pada umumnya bunga cabai terdiri dari 5-6 helai daun mahkota (petal)

yang berwarna putih atau unggu. Pada satu bunga terdapat satu kepala putik atau

(stigma) yang berbentuk bulat. Selain itu juga terdapat benang sari (filamen), dan

masing-masing pada ujungnya terdapat satu antera yang berisi serbuk sari. Bunga

dari cabai besar memiliki susunan bunga dengan jumlah kuntum bunganya

beragam sesuai dengan jenis varietas yang digunakan. Biasanya, tiap bunga

Page 20: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

7

mempunyai 5 daun buah dan 5-6 daun mahkota yang berwarna putih dan ungu

tergantung pada varietasnya (Rustandi, 2013).

e. Buah

Buah cabai memiliki bentuk yang bervariasi, ada yang bulat, dan ada bulat

memanjang dengan ujung runcing. Selain itu, bentuk dalamnya berpolong dengan

rongga diantara plasenta dan dinding buah. Buah yang masih muda memiliki

warna yang mencolok yaitu kuning atau merah yang licin dan mengkilap. Warna

buah tersebut juga tergantung dari varietasnya. Bagi buah yang masih muda tidak

berasa pedas, dan ketika ketika buah sudah tua memiliki rasa yang pedas dan

menyengat. Panjang buah cabai berkisar 9-15 cm dengan diameter 1-1,75 cm,

dengan berat 7,5-15 g/buah. Buah mengantung pada tangkai buah yang berwarna

hijau dengan panjang tangkai berkisar antara 3,5-4,5 cm yang keluar dari ketiak

daun. Buah cabai besar yang telah matang umumnya berwarna kuning sampai

merah (Harpenas dan Dermawan, 2011).

f. Biji

Biji cabai memiliki ukuran kecil, berbentuk bulat dan pipih serta berwarna

putih atau krem. Biji ini berjumlah banyak dan melekat pada plasenta berwarna

putih. Biji cabai memiliki rasa yang lebih pedas, dan biasanya rasa yang lebih

pedas ini terdapat pada biji-biji cabai tipe liar. Bentuk biji cabai besar adalah

kecil, bulat pipih, dengan warna biji kuning kecoklata.

4. Syarat Tumbuh Cabai Besar

a. Iklim

Faktor iklim yang penting dalam usaha budidaya tanaman cabai besar

adalah angin, curah hujan, cahaya matahari, suhu dan kelembapan. Angin sepoi-

sepoi akan membawa uap air dan melindungi tanaman dari terik matahari

sehingga penguapan yang berlebihan akan berkurang. Selain lebah, angin juga

berperan penting sebagai prantara penyerbukan, namun angin yang kencang juga

justru akan merusak tanaman. Curah hujan yang diperlukan adalah 1500-2500

mm/tahun.

b. Kelembaban

Kelembaban relatif yang diperlukan 80% dan sirkulasi udara yang lancar.

Hujan yang terlalu keras akan mengakibatkan bunga tidak terserbuki dan banyak

rontok. Lamanya penyinaran (foto periodisitas) yang dibutuhkan tanaman cabai

Page 21: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

8

antara 10-12 jam/hari, intensitas cahaya ini dibutuhkan untuk fotosintesis,

pembentukan bunga, pembentukan buah dan pemasakan buah. Suhu untuk

perkecambahan benih paling baik antara 20-30°C.

c. Suhu

Suhu optimal untuk pertumbuhan adalah 24-28°C. Pada suhu 150-32°C

buah yang dihasilkan kurang baik, suhu yang terlalu dingin menyebabkan

pertumbuhan bunga juga kurang sempurna, dan pemasakan buah lebih

lama.(Wibowo, 2014).

d. Tanah (pH)

Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman cabai besar adalah tanah yang

bertekstur remah, gembur tidak terlalu liat, dan tidak terlalu poros serta kaya

bahan organik. Tanah yang terlalu liat kurang baik karena sulit diolah,

drainasenya jelek, pernafasan akar tanaman dapat terganggu dan dapat

menyulitkan akar dalam menyerap unsur hara. Tanah yang terlalu poros/banyak

pasir juga kurang baik, karena mudah tercucinya pupuk oleh air sehingga

diperlukan tanaha dengan derajat kemasaman tanah yang sesuai adalah berkisar

antara pH 5,5-6,8 dengan pH optimum 6,0-6,5. Cendawan berkembang pada

hampir semua tingkatan pH, cendawan penyebab layu fusarium dan cendawan

penyebab rebah kecambah seperti rhizoctoma sp, phythium sp. Berkembang baik

pada tanah-tanah asam. Cendawan yang hidup pada pH 5,5 kehidupannya besaing

dengan bakteri, karena bakteri berkembang baik pada pH 5,5 penganturan pH

dapat dilakukan dengan penambahan kapur pertanian pada pH rendah dan

belerang (S) pada pH tinggi.

Tanah yang mengandung unsur hara yang optimum serta terbatas dari

unsur-unsur toksik bisa dikatakan mempunyai kesuburan kimia, tetapi bukan itu

saja kesuburan fisik yang yang meliputi keadaan air, oksigen, suhu, tanah, dan

ukuran pori tanah harus selalu seimbang dan optimum sehingga menjadikan

keadaan tanah tersebut optimum untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman

(Wibowo, 2014).

5. Teknik Budidaya Cabai Besar

a. Pengolaan Tanah

Lahan yang diperlukan untuk budidaya cabai merah adalah tanah yang

gembur dan memiliki porosotas yang baik.Sebelum cabai merah ditanam cangkul

Page 22: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

9

atau bajak lahan sedalam 20-40 cm. Bersihkan dari batu atau kerikil dan sisa-sisa

akar tanaman. Apabila terlalu banyak gulma dan khawatir menganggu bisa

gunakan herbisida. Buat bedengan dengan lebar satu meter tinggi 30-40 cm dan

jarak antar bedengan 60 cm. Panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan,

untuk memudahkan pemeliharaan panjang bedengan maksimal 15 meter. Buat

saluran drainase yang baik karena tanaman cabai merah tidak tahan terhadap

genangan air. Budidaya cabai merah menghendaki tanah yang memiliki tingkat

keasaman tanah pH 6-7. Apabila nilainya terlalu rendah (asam), daun tanaman

cabai merah akan terlihat pucat dan mudah terserang virus. Tanah yang asam

biasanya mudah ditumbuhi ilalang untuk menetralisirnya bisa gunakan kapur

pertanian atau dolomit sebanyak 2-4 ton/ha.

Pemberian kapur atau dolomit dilakukan pada saat pembajakan dan

pembuatan bedengan. Campurkan pupuk organik, bisa berupa kompos atau pupuk

kandang pada setiap bedengan secara merata. Budidaya cabai intensif sebaiknya,

bedengan ditutup dengan mulsa plastik perak hitam. Penggunaan mulsa plastik

mempunyai konsekuensi biaya namun mendatangkan sejumlah manfaat. Mulsa

bermanfaat untuk mempertahankan kelembaban, menekan erosi, mengendalikan

gulma dan menjaga kebersihan kebun. Buat lubang tanam sebanyak dua baris

dalam setiap bedengan dengan jarak 60-70 cm. Sebaiknya lubang tanam dibuat

zig zag, tidak sejajar. Hal ini berguna untuk mengatur sirkulasi angin dan

penetrasi sinar matahari. Diameter dan kedalaman lubang tanam kurang lebih 10

cm, atau disesuaikan dengan ukuran polybag semai (Syukur dkk, 2016).

b. Penanaman

Pemindahan bibit cabai merah dari area persemaian dilakukan setelah

umur bibit sekitar 3 minggu atau bibit memiliki 3-4 helai daun permanen.

Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan sore hari untuk menghindari

stres. Usahakan penanaman dilakukan serentak dalam satu hari. Cara

menanamnyaadalah dengan membuka atau menyobek polybag semai. Kemudian

masukkan bibit cabai merah beserta media tanamnya kedalam lubang tanam jaga

agar media semai jangan sampai terpecah kemudian siram tanaman secukupnya

untuk mempertahankan kelembaban (Syukur dkk, 2016).

Page 23: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

10

c. Pemeliharaan

Penyiraman diperlukan pada saat musim kering, caranya bisa dengan

gembor atau dengan penggenangan. Hati-hati ketika melakukan penyiraman disaat

tanaman belum terlalu kuat. Penggenangan bisa dilakukan setiap dua minggu

sekali. Periksa tanaman pada satu sampai dua minggu pertama untuk melakukan

penyulaman tanaman. Apabila ada tanaman yang mati atau pertumbuhannya

abnormal segera cabut dan ganti dengan bibit yang baru.

Pada budidaya cabai memerlukan pemasangan ajir (tongkat bambu) untuk

menopang tanaman berdiri tegak. Tancapkan ajir dengan jarak mnimal 4 cm dari

pangkal batang. Pemasangan ajir sebaiknya dilakukan pada hari ke-7 sejak bibit

dipindahkan. Apabila tanaman terlalu besar dikhawatirkan saat ajir ditancapkan

akan melukai perakaran. Bila akar terluka tanaman akan akan mudah terserang

penyakit. Pengikatan tanaman pada ajir dilakukan setelah tanaman tumbuh tinggi

atau berumur diatas satu bulan.

Perempelan atau pemotongan tunas dilakuan setelah 3 minggu untuk

budidaya cabai di dataran rendah dan 1 bulan untuk dataran tinggi. Potong tunas

yang tumbuh pada ketiak daun dengan tangan yang bersih. Perempelan ini

dilakukan sampai terbentuk cabang utama, ditandai dengan kemunculan bunga

pertama atau kedua.

Pemupukan susulan dilakukan setiap dua minggu sekali atau minimal 8

kali hingga panen terakhir. Pemupukan susulan dilakukan dengan pengocoran

pupuk pada setiap lubang tanam. Pemupukan yang paling praktis adalah dengan

menggunakan pupuk organik cair. Siramkan 100 ml larutan pupuk yang telah

diencerkan pada setiap tanaman bisa juga ditambahkan NPK pada campuran

tersebut.

Penyiangan gulma dilakukan apabila diperlukan saja. Pengendalian

hamadan penyakit dalam budidaya cabai cukup vital. Banyak kasus budidaya

yang gagal karena serangan hama dan penyakit untuk lebih detail, silahkan baca

pengendalihan hama dan penyakit tanaman cabai (Syukur dkk, 2016).

6. Pengendalian Hama dan Penyakit

a. Ulat Tanah (Agrotis sp.)

Hama ini menyerang batang muda cabai. Pencegahan dapat dilakukan

dengan cacing tanah secara manual mengambil dan menghancurkannya. Kendali

Page 24: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

11

dilakukkan dengan menerapkan insektisida Diptrex 95 SP atau Drusban 0,2%

pada dosis yang dianjurkan.

b. Ulat Buah (Dacus sp.)

Hama ini menyerang buah. Buah yang terserang akan membusuk dan

rontok. Agar tidak menular, buah yang telah diserang harus dibuang dan

dimusnahkan. Pengendalian hama ini dengan insektisida Agrymicin, Buldok 25

EC, Cucacron 500 EC dengan dosis yang dianjurkan.

c. Ulat Grayak (Spodoptera sp.)

Hama ini menyerang daun dan buah cabai. Gejala yang ditimbulkan

adalah rusaknya daun dan buah cabai akibat gigitan ulat ini. Pencegahannya bias

diaplikasikan insektisida seperti Atabron 50 EC, Curracon 500 EC, Dharmafur 3

G, Fenval 200 EC dengan dosis sesuai anjuran.

d. Trips

Hama ini menyerang daun dan buah cabai. Gejala serangan hama ini

adalah adanya strip-strip pada daun dan berwarna keperakan. Bias pencegahan

diterapkan insektisida sebagai Atabron 50 EC, Curracon 500 EC, Dharmafur 3 G,

Fenval 200 EC dengan dosis yang dianjurkan.

e. Belalang

Bagian yang diserang adalah tunas muda dan batang pencegahan bias

dilakukan dengan mengambil dan memusnahkan secara manual atau dengnan

memasang perangkap disekitar tanaman. Pengendalian dilakukan dengan

insektisida Orthene, Diazinon, Malathion dengan dosis sesuai anjuran.

f. Lalat Buah (Bactrocera dorsalis)

Lalat buah musuh utama dalam budidaya cabai. Lalat buah menyuntikkan

telur mereka dalam serangan dengan cabai, telur ini berkembang dan menjadi

larva dalam buah yang menggerogoti dari dalam yang menyebabkan busuk buah

dan rontok. Pencegahan dilakukan dengan menetapkan perangkap dengan bahan

aktif metil eugenol. Pengendalian dilakukan dengan menerapkan insektisida

sebagai Buldok 25 EC, Curracon 500 EC, Decis 2,5 EC dengan dosis yang

dianjurkan.

g. Bercak Daun

Disebabkan oleh jamur Cercospora sp. yang menyerang daun, batang dan

tangkai buah. Gejala serangan muncul bercak kecil bulat dengan diameter 0,5 cm.

Page 25: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

12

Penyakit ini biasanya menyebabkan daun, buah dan batang layu dan rontok.

Pengendalian aplikasi fungisida Anvil 50 SC, Alto 100 SL, Baycor 25 WP, WP 75

Daconil, Antracol 70 WP dengan dosis yang dianjurkan.

h. Layu Fusarium

Disebabkan oleh jamur Fusarium oxisporum, menyerang daun cabai.

Gejala yang disebabkan layu daun yang lebih rendah dan menyebar ke seluruh

daun. Banyak tanaman cabai diserang tumbuh di dataran tinggi yang terlalu

lembab. Pengendalian dilakukan dengan menerapkan fungisida Saco P atau

Benlate dengan dosis yang dianjurkan.

i. Patek atau Antraknosa

Disebabkan oleh jamur gejala timbul jamur merah muda atau bulat hitam

buah muda dan buah yang matang yang sudah hampir busuk buah yang

menyebabkan, kering dan akhirnya rontok. Pencegahan dilakukan dengan

mengatur jarak tanam dan memelihara lahan sanitasi. Buah diserang harus

dihancurkan agar tidak menular. Pengendalian dilakukan dengan aplikasi Ridomil

MZ, Previcur-N, Provit, Daconil, Antracol dengan dosis yang dianjurkan.

j. Hawar

Disebabkan oleh jamur Phytophthora infestans, adalah munculnya gejala

yang disebabkan bintik-bintik hitam seperti cacar pada daun dan buah. Penyakit

ini menyebabkan buah dan daun kering yang terkena menjadi era dank yang

akhirnya membusuk. Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan meningkatkan

tanggul dan menjaga sanitasi. Pengendalian dilakukan dengan penerapan

fungisida seperti Previcur-N, Cucapit, Dipolatan AF, Dithane M-45 dengan dosis

yang dianjurkan.

k. Layu Bakteri

Disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum dengan gejala

seperti daun layu panas, batang dan cabang dari waktu ke waktu dan tanaman

akan mati.Pencegahan tertular penyakit ini adalah kerusakan tanaman yang

terserang, rotasi tanaman dilahan. Pengendalian dilakukan dengan aplikasi

bakterisida seperti Agrept 20 WP atau Agrimycin 15 / 1.5 WP dengan dosis yang

dianjurkan.

l. Damping-off

Serangan sejak pembibitan, gejala adalah pangkal batang berubah warna

Page 26: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

13

menjadi coklat kemudian membusuk.Disebabkan oleh jamur Rhizoctonia sp dan

sp Phytium. Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan merendam akar benih

yang akan ditanam menggunakan solusi propamokarbihidroklorida. Pengendalian

dilakukan dengan fungisida Vitigran Biru, Previcur N, Vendozeb 80 WP, WP 70

Antracol dengan dosis yang dianjurkan.

m. Penyakit Virus

Virus yang menyerang biasanya membawa sejumlah hama, seperti kutu

daun, thrips dan tungau. Gejala serangan virus, antara lain, bintik-bintik melingkar

yang semakin banyak didaun atau buah, daun keriting, tanaman tampak kurus dan

sengsara, akhirnya mati ((Rachman, 2015).

7. Arang Bakar Sekam Padi

Sekam padi yang biasa digunakan berupa sekam bakar atau sekam mentah

(tidak dibakar). Sekam bakar memiliki tingkat porositas yang sama. Sekam bakar

dikenal sebagai campuran media yang cukup baik untuk mengalirkan air,

sehingga media tetap terjaga kelembabanya. Namun selain arang sekam juga

punya kemampuan untuk menjernihkan air dan juga menghalangi penyakit

(Syahid dkk, 2013).

Penambahan sekam bakar kedalam media tanam tanah (2:2) menunjukkan

hasil tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, lebar daun, bobot basah, dan

bobot konsumsi tertinggi. Arang sekam mengandung SiO2 (52%), C (31%), K

(0.3%), N (0,18%), F (0,08%), dan kalsium (0,14%). Selain itu juga mengandung

unsur lain seperti Fe2O3, K2O, MgO, CaO, MnO dan Cu dalam jumlah yang

kecil serta beberapa jenis bahan organik. Kandungan silikat yang tinggi dapat

menguntungkan bagi tanaman karena menjadi lebih tahan terhadap hama dan

penyakit akibat adanya pengerasan jaringan. Sekam bakar juga digunakan untuk

menambah kadar Kalium dalam tanah. pH arang sekam antara 8.5-9, pH yang

tinggi ini dapat digunakan untuk meningkatkan pH tanah asam. pH tersebut

memiliki keuntungan karena dibenci gulma dan bakteri. Peletakan sekam bakar

pada bagian bawah dan atas media tanam dapat mencegah populasi bakteri dan

gulma yang merugikan. Arang sekam memiliki kemampuan menyerap air yang

rendah dan porositas yang baik (Kusuma dkk, 2013).

Pembuatan arang sekam dengan cara dibakar lebih praktis bila dibandingkan

dengan disangrai, tetapi cara ini membutuhkan waktu yang lama. Kelebihan

Page 27: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

14

menggunakan media arang sekam sebagai media tanam (1) bersifat poros atau

mudah membuang air yang berlebihan (2) berstruktur gembur dan dapat

menyimpan air yang cukup untuk pertumbuhan tanaman (3) tidak mengandung

garam laut atau kadar salinitas rendah (4) bersifat netral hingga alkalis yakni pada

pH 6-7 (5) tidak mengandung organisme penyebab hama dan penyakit (6)

mengandung bahan kapur atau kaya unsur kalium (7) harganya relatif murah (8)

bahannya mudah didapat, ringan, dan sudah steril. Kekurangan media arang

sekam yaitu jarang tersedia dipasaran, umumnya tersedia hanya bahannya

(sekam/kulit gabah) dan arang sekam hanya dapat digunakan 2 kali (Rustandi,

2013).

8. Pupuk Kandang Kerbau

Pupuk kandang sapi adalah jenis pupuk kandang yang jumlahnya paling

banyak tersedia dibandingkan jenis pupuk kandang lainnya. Pupuk kandang

kerbau dapat digunakan di hampir semua tanaman budidaya baik itu tanaman

pangan, tanaman hortikultura, maupun tanaman perkebunan. Pupuk kandang

kerbau secara kuantitas memang yang paling banyak dibanding pupuk kandang

jenis lain, namun secara kualitas justru yang paling rendah. Berdasarkan analisis

laboratorium diketahui bahwa kandungan pupuk kandang kerbau antara lain 16%

bahan organik, 0,3% N2, 0,2% P2O5, 0,15% K2O, dan 0,2% CaO.

Kandungan tersebut relatif lebih rendah dibanding kandungan pupuk

kandang ayam dan pupuk kandang kambing. Kandungan hara pupuk kandang

kerbau tersebut dipengaruhi oleh jenis konsentrat atau pakan yang diberikan.

Contohnya kerbau yang dibudidayakan petani akan menghasilkan kualitas pupuk

yang jauh lebih baik dibandingkan kerbau yang dibudidayakan secara komersil.

Pupuk kandang kerbau memiliki kandungan serat selulosa yang cukup tinggi.

Kandungan tersebut dapat dilihat dari pengukuran C/N rasio yang jumlahnya

mencapai lebih dari 40. Hal ini menyebabkan aplikasi pupuk kandang kerbau

secara langsung sangat tidak dianjurkan, karena selain hara dari pupuk belum bisa

dimanfaatkan oleh tanaman, proses dekomposisi pupuk kandang kerbau di areal

pertanaman akan membuat hara nitrogen di sekitar tanaman hilang untuk aktivitas

mikroorganisme dekomposer. Aplikasi pupuk kandang kerbau secara langsung

juga tidak dianjurkan karena kandungan kadar airnya yang cukup tinggi, berkisar

18%. Kadar air yang tinggi ini menyebabkan aplikasi langsung membutuhkan

Page 28: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

15

biaya pengangkutan yang cukup besar. Selain itu, pelepasan amoniak yang masih

berlangsung berpotensi merusak tanaman muda jika diaplikasikan secara

berlebihan.

2.2 Penelitian yang Relevan

Nurfitri (2013) melakukan penelitian dengan judul pengaruh pemberian

pupuk kotoran ayam dan pupuk kotoran kambing terhadap produktivitas tanaman

cabai merah besar (Capsicum annum L.) dan metode penelitian yang digunakan

yaitu metode eksperiman eksplorasi. Parameter penelitian adalah produktivitas

(berat) buah cabai merah besar pada panen minggu ke I,II dan III. Teknik

pengumpulan data dengan menggunakan eksperimen, observasi, telaah

kepustakaan dan dokumentasi. Hasil dari pengambilan data produktivitas tanaman

cabai merah besar dengan menggunakan jumlah pada panen pertama sampai

panen ketiga. Analisis data dengan menggunakan uji normalitas dan homogenitas.

Untuk uji hipotesis menggunakan anava satu jalan (One Way Anova). Hasil uji

hipotesis menunjukan Fhitung (10,679) > Ftabel (2,51) didapat dari taraf

signifikan 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak artinya terdapat

perbedaan yang signifikan terhadap kesembilan perlakuan. Dengan melihat nilai

jumlah produktivitas tanaman cabai merah besar menggunakan perlakuan

B0S0(329gram), B0S1 (100gram), B0S2 (215gram), B1S0 (220gram), B1S1

(150gram), B1S2 (340gram), B2S0 (350gram), B2S1 (210gram), B2S2

(430gram). Nilai rata-rata tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh

pemberian pupuk kotoran ayam dengan perlakuan yang berbeda dan konsentrasi

yang berbeda terhadap produktivitas tanamann cabai merah, ada pengaruh

pemberian pupuk kotoran kambing dengan perlakuan yang berbeda dan

konsentrasi yang berbeda terhadap produktivitas tanamann cabai merah besar, ada

pengaruh pemberian pupuk kotoran ayam dan pupuk kotoran kambing dengan

perlakuan yang berbeda dan konsentrasi yang berbeda terhadap produktivitas

tanaman cabai merah besar.

2.3 Kerangka Pikir

Tanaman cabai besar merupakan tanaman sayuran yang berasal dari family

Solanaceace dan memiliki banyak manfaat. Banyaknya manfaat dari komoditi

tersebut sehingga permintaan pasar semakin tahun semakin meningkat tetapi

bertolak belakang dengan produksi yang dihasilkan, yaitu produksi tanaman

Page 29: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

16

mengalami penurunan untuk mengatasi permasalahan ini, maka perlu dilakukan

peningkatan pertumbuhan dan hasil produksi tanaman cabai besarmelalui

pemberianarang bakar sekam padi dan pupuk kandang kerbau. Penggunaan arang

bakar sekam padi dan pupuk kandang kerbau pada penelitian ini karenaarang

bakar sekam padi dan pupuk kandang kerbau mudah diperoleh, biayanya

terjangkau atau murah dan memberikan pengaruh positif untuk pertumbuhan dan

produksi tanaman cabai besar. Penelitian ini terdiri dari dosis arang bakar sekam

padi dan pupuk kandang kerbauyaitu P0 tanpa perlakuan, P1 100 gram, P2 200

gram, P3 300 gram dan P4 400 gram, P5 500 gram. Pemberian arang bakar sekam

padi dan pupuk kandang kerbau pada tanaman cabai besar ditujukan agar arang

bakar sekam padi dan pupuk kandang kerbau dapat meningkatkan laju

pertumbuhan dan produksi tanaman cabai besar.

Page 30: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

17

Gambar 1. Skema Kerangka Pikir

2.4 Hipotesis

1. Diduga pemberian arang bakar sekam padi dan pupuk kandang kerbau dapat

meningkatkan laju pertumbuhan dan dan hasil produksi tanaman cabai besar.

2. Diduga terdapat satu atau lebih dosis arang bakar sekam padi dan pupuk

kandang kerbau yang terbaik untuk pertumbuhan dan produksi tanaman cabai

besar.

Permintaan pasar

meningkat

Cabai Besar

(Capsicum annuum L.)

Kombinasi Arang Bakar

Sekam Padi dan Pupuk

Kandang Kerbau

Meningkatkan Laju Pertumbuhan dan

Hasil Produksi Tanaman Cabai

Besar.

Produksi

menurun

Penggunaan pupuk

organik

Mudah di dapat Biaya murah

P0=

Tanpa

Perlakuan

P1=

Arang bakar

sekam padi 100

gram dan pupuk

kandang kerbau

100 gram

P2=

Arang bakar

sekam padi 200

gram dan pupuk

kandang kerbau

200 gram

P3=

Arang bakar

sekam padi 300

gram dan pupuk

kandang kerbau

300 gram

P4=

Arang bakar

sekam padi 400

gram dan pupuk

kandang kerbau

400 gram

P5=

Arang bakar

sekam padi 500

gram dan pupuk

kandang kerbau

500 gram

Page 31: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

18

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Kampus II Fakultas

Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo, Jln. Lamaranginang, Kelurahan

Batupasi Kecamatan Wara Utara Kota Palopo. Penelitian ini berlangsung pada

Bulan Juni sampai Agustus 2019.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit cabai besar varietas

GADA, arang bakar sekam padi dan pupuk kandang kerbau.

Alat yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu aqua gelas, cangkul, sekop,

parang, meteran, timbangan, gembor, alat tulis, penggaris, tali rapia, label

perlakuan, papan penelitian, gunting dan kamera.

3.3 Metode percobaan

Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan 6

perlakuan yang diulang sebanyak 4 kali, sehingga diperoleh dari penelitian ini

sebanyak 24 unit satuan percobaan. Adapun perlakuannya terdiri dari :

P0=Tanpa perlakuan

P1= Arang bakar sekam padi 100 gram dan pupuk kandang kerbau 100 gram

P2= Arang bakar sekam padi 200 gram dan pupuk kandang kerbau 200 gram

P3= Arang bakar sekam padi 300 gram dan pupuk kandang kerbau 300 gram

P4= Arang bakar sekam padi 400 gram dan pupuk kandang kerbau 400 gram

P5= Arang bakar sekam padi 500 gram dan pupuk kandang kerbau 500 gram

Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan menggunakan sidik

ragam (uji F). Apabila analisis sidik ragam menunjukan pengaruh nyata, maka

dilakukan uji nilai tengah dengan BNJ.

3.4 Metode Pelaksanaan

1. Pengolahan Tanah

Sebelum melakukan penanaman terlebih dahulu membersihkan gulma

yang berada dilahan tempat penelitian dengan menyemprotkan herbisida, setelah

rumput mengering selanjutnya bersihkan gulma yang mengering tersebut dengan

menggunakan cangkul. Setelah lahan bersih dari gulma langkah selanjutnya yaitu

Page 32: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

19

melakukan penggemburan tanah. Penggemburan tanah dilakukan dengan cara

mencangkul atau dibajak sedalam 40 cm kemudian dibuatkan bedengan dengan

tinggi bedenganyaitu 25-40 cm dan lebar bedengan sekitar 80 cm.

2. Penyemaian

Jenis benih yang digunakan adalah benih unggul dengan mutu kualitas

baik. Sebelum benih di semai, benih direndam terlebih dahulu dengan air hangat

guna melunakkan kulit biji yang dapat menghambat pertumbuhan. Setelah

perendaman maka pilihlah benih yang mengendap k dalam air dan buanglah benih

yang mengapung. Setelah itu, siapkan benih persemaian. Media persemaian dapat

menggunakan tanah dengan pupuk organik. Setelah itu masukkan benih satu per

satu ke dalam media gelas aqua yang telah diisi tanah dan kemudian ditutup

kembali. Berikan perawatan persemaian hingga daun muncul sebanyak 4 helai.

3. Penanaman

Proses penanaman dapat dilakukan dengan memilih bibit yang baik atau

bibit yang berkualitas unggul, langkah berikutnya bibit dibenamkan pada lubang

tanam dengan kedalaman sekitar 5-10 cm, jarak antar lubang tanam yaitu 60 cm,

lubang tanam dapat diisi 1 buah bibit setelah itu lubang tanah ditutup kembali

dengan tanah.

4. Aplikasi

Pengaplikasian arang bakar sekam padi dan pupuk kandang kerbau yang

diberikan pada masing-masing tanaman cabai besardilakukan sebanyak 6 kali

pengaplikasian, dengan cara menabur pada bagian akar tanaman sesuai dengan

dosis perlakuan yang diberikan pada tanaman, pengaplikasian pupuk organik

tersebut diberikan pada saat tanaman berumur 2 minggu setelah tanam (MST),

kemudian pengaplikasian selanjutnya dilakukan 10 hari sekali hingga tanaman

cabai besar siap untuk dipanen, dan pemanenan dilakukan pada saat umur cabai

besar sudah berumur 60-90 hari setelah tanam.

5. Pemeliharaan

Kegiatan pemeliharaan meliputi penyulaman, penyiraman dan pengendalian

terhadap gulma, hama dan penyakit. Penyulaman dilakukan pada bibit tanaman

yang tidak tumbuh atau terhadap bibit yang mati dengan caramencabut tanaman

yang mati untuk diganti dengan bibit yang baru dari varietas yang sama dalam

kurun waktu 7 hari setelah tanam. Penyiangan gulma dilakukan dengan parang

Page 33: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

20

kecil dengan hati-hati agar tidak merusak tanaman cabe besardan perakarannya,

dapat juga mencabut rumput-rumput secara manual dengan tangan. Penyiraman

dilakukan pada pagi dan sore hari.

6. Pengamatan

Proses pengamatan ini dilakukan pada saat 2 minggu setelah tanam

(MST), yakni pada pagi dan sore hari, dengan mengukur pertambahan tinggi

tanaman dengan menggunakan mistar, menghitung diameter batang serta jumlah

buah yang muncul. Selain itu dalam proses pengamatan ini saya juga melihat

tentang bagaimana proses pertumbuhan tanaman, dan hama atau penyakit yang

menyerang pada tanaman. Setelah itu pengamatan selanjutnya dilakukan dalam

seminggu sekali yakni pada sore hari setelah pengaplikasian pada tanaman.

3.5 Parameter Pengamatan

Parameter pengamatan yang diamati dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Tinggi tanaman (cm)

2. Diameter batang (cm)

3. Umur berbunga (hst)

4. Jumlah bunga (hr)

5. Jumlah buah

6. Berat buah (gram)

7. Umur panen (hst)

Page 34: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

1. Tinggi Tanaman (cm)

Hasil rata-rata pengamatan dan analisis sidik ragam paremeter tinggi

tanaman (cm) disajikan di lampiran 5a dan 5b. Sidik ragam memperlihatkan

pemberian pemberian arang sekam padi dan pupuk kandang kerbau tidak

berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai besar. Diagram

rata-rata tinggi tanaman disajikan pada gambar 1.

Gambar 1. Diagram Rata-rata Tinggi Tanaman dan Pengaruh Pemberian Arang

Bakar Sekam Padi dan Pupuk Kandang Kerbau terhadap Pertumbuhan

dan Hasil Tanaman Cabai Besar

Diagram diatas memperlihatkan bahwa perlakuan P2 (arang sekam bakar

padi 200 gram dan pupuk kandang kerbau 200 gram) memperlihatkan tinggi

tanaman terbaik dengan nilai rata-rata 36.75 cm, diikuti oleh perlakuan P5

(arang sekam bakar padi 500 gram dan pupuk kandang kerbau 500 gram)

dengan nilai rata-rata 43.75 cm, selanjutnya pada perlakuan P3 (arang sekam

bakar padi 300 gram dan pupuk kandang kerbau 300 gram) dan P4 (arang sekam

bakar padi 400 gram dan pupuk kandang kerbau 400 gram) dengan nilai rata-rata

35.25 cm dan perlakuan terendah terdapat pada P0 (kontrol) dan P1 (arang sekam

bakar padi 100 gram dan pupuk kandang kerbau 100 gram) dengan nilai rata-

rata 35.00 cm.

34

34.5

35

35.5

36

36.5

37

P0 P1 P2 P3 P4 P5

35.00 35.00

36.75

35.25 35.25

36.25

Tin

ggi

Tan

am

an

Perlakuan

Page 35: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

22

2. Diameter Batang (cm)

Hasil pengamatan rata-rata diameter batang dan analisis sidik ragam

disajikan di lampiran 10a dan 10. Sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian

arang sekam bakar padi dan pupuk kandang kerbau tidak berpengaruh nyata

terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai besar. Diagram rata-rata diameter

batang disajikan pada gambas 2.

Gambar 2. Diagram Rata-rata Diameter Batang dan Pengaruh Pemberian

Arang Bakar Sekam Padi dan Pupuk Kandang Kerbau

terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Besar

Berdasarkan diagram diatas memperlihatkan bahwa pada perlakuan P5

(arang sekam bakar padi 500 gram dan pupuk kandang kerbau 500 gram)

menunjukkan diameter batang terbaik dengan nilai rata-rata 0.75 cm, selanjutnya

perlakuan P3 (arang sekam bakar padi 300 gram dan pupuk kandang kerbau

300 gram) denga nilai rata-rata 0.70 cm, kemudian perlakuan P4 (arang sekam

bakar padi 400 gram dan pupuk kandang kerbau 400 gram) dengan nilai rata-

rata 0.67 cm, pada P2 (arang sekam bakar 200 gram dan pupuk kandang kerbau

200 gram) dengan nilai rata-rata 0.65 cm, kemudian P1 (arang bakar sekam padi

100 gram dan pupuk kandang kerbau 100 gram) dengan nilai rata-rata 0.60 cm

dan perlakuan terendah terdapat pada P0 (kontrol) dengan nilai rata-rata 0.45 cm.

3. Umur Bebunga (hari)

Rata-rata hasil pengamatan umur berbunga dan analisis sidik ragam

disajikan di lampiran 11a dan 11b. Sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian

arang sekam bakar padi dan pupuk kandang kerbau tidak berpengaruh nyata

0

0.2

0.4

0.6

0.8

P0 P1 P2 P3 P4 P5

0.45

0.60 0.65

0.70 0.67 0.75

Dia

mete

r B

ata

ng

Perlakuan

Page 36: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

23

terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai besar. Diagram rata-rata umur

berbunga disajikan pada gambas 3.

Gambar 3. Diagram Rata-rata Umur Berbunga terhadap Pengaruh Pemberian

Arang Bakar Sekam Padi dan Pupuk Kandang Kerbau Terhadap

Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Besar

Diagram rata-rata umur berbunga memperlihatkan bahwa perlakuan P4

(arang sekam bakar padi 400 gram dan pupuk kandang kerbau 400 gram)

memperlihatkan perlakuan terbaik dengan nilai rata-rata 50.00 hst, P3 (arang

sekam bakar padi 300 gram dan pupuk kandang kerbau 300 gram) denga nilai

rata-rata 37.50 hst, diikuti perlakuan P2 (arang sekam bakar padi 200 gram dan

pupuk kandang kerbau 200 gram) dengan nilai rata-rata 37.50 hst, kemudian P1

(arang sekam bakar 100 gram dan pupuk kandang kerbau 100 gram) dengan nilai

rata-rata 37.50 hst, dan P5 (arang bakar sekam padi 500 gram dan pupuk kandang

kerbau 500 gram) menunjukkan hasil rata-rataa terendah dengan nilai rata-rata

25.00 hst disusul oleh P0 (kontrol) dengan nilai rata-rata 25.00 hst.

4. Jumlah Bunga

Hasil pengamatan rata-rata jumlah bunga dan analisis sidik ragam

disajikan di lampiran 13a dan 13b. Sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian

arang sekam bakar padi dan pupuk kandang kerbau tidak berbengaruh nyata

terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai besar. Diagram rata-rataa jumlah

bunga disajikan pada gambas 4.

0

10

20

30

40

50

P0 P1 P2 P3 P4 P5

25.00

37.50 37.50 37.50

50.00

25.00

Um

ur

Berb

un

ga

Perlakuan

Page 37: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

24

Gambar 4. Diagram Rata-rata Berat Buah dan Pengaruh Pemberian Arang

Bakar Sekam Padi dan Pupuk Kandang Kerbau terhadap

Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Besar

Dilihat daari diagram diatas menunjukkan P3 (arang sekam bakar padi 300

gram dan pupuk kandang kerbau 300 gram) memperlihatkan jumlah bunga

terbaik dengan nilai rata-rata 22.00, diikuti oleh perlakuan P4 (arang sekam

bakar padi 400 gram dan pupuk kandang kerbau 400 gram) denga nilai rata-rata

21.00, selanjutnya pada perlakuan P2 (arang sekam bakar padi 200 gram dan

pupuk kandang kerbau 200 gram) dengan nilai rata-rata 20.25, pada P5 (arang

sekam bakar 500 gram dan pupuk kandang kerbau 500 gram) dengan nilai rata-

rata 20.00, kemudian P0 (kontrol) dengan nilai rata-rata 18.75 dan perlakuan

terendah terdapat pada P1 (arang bakar sekam padi 100 gram dan pupuk kandang

kerbau 100 gram) dengan nilai rata-rata 17.00.

5. Jumlah Buah

Hasil pengamatan rata-rata jumlah buah dan analisis sidik ragam disajikan

di lampiran 16a dan 16b. Sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian arang

sekam bakar padi dan pupuk kandang kerbau tidak berpengaruh nyata terhadap

pertumbuhan dan hasil tanaman cabai besar. Diagram rata-rata jumlah buah

disajikan pada gambas 5.

0

5

10

15

20

25

P0 P1 P2 P3 P4 P5

18.75 17.00

20.25 22.00 21.00

20.00

Ju

mla

h B

un

ga

Perlakuan

Page 38: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

25

Gambar 5. Diagram Rata-rata Jumlah Buah dan Pengaruh Pemberian Arang

Bakar Sekam Padi dan Pupuk Kandang Kerbau terhadap Pertumbuhan

dan Hasil Tanaman Cabai Besar

Hasil diagram diatas memperlihatkan bahwa perlakuan P0 (kontrol)

memperlihatkan jumlah buah terbaik dengan nilai rata-rata 23.50, kemudian

perlakuan P3 (arang sekam bakar padi 300 gram dan pupuk kandang kerbau 300

gram) dengan nilai rata-rata 22.75, diikuti oleh perlakuan P4 (arang sekam

bakar padi 400 gram dan pupuk kandang kerbau 400 gram) denga nilai rata-rata

22.25, selanjutnya pada perlakuan P5 (arang sekam bakar padi 500 gram dan

pupuk kandang kerbau 500 gram) dengan nilai rata-rata 21.50, pada P2 (arang

sekam bakar 200 gram dan pupuk kandang kerbau 200 gram) dengan nilai rata-

rata 21.25 dan perlakuan terendah terdapat pada P1 (arang bakar sekam padi 100

gram dan pupuk kandang kerbau 100 gram) dengan nilai rata-rata 20.75.

6. Berat Buah (gram)

Hasil pengamatan rata-rata berat buah dan analisis sidik ragam disajikan di

lampiran 20a dan 20b. Sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian arang sekam

bakar padi dan pupuk kandang kerbau tidak berpengaruh nyata terhadap

pertumbuhan dan hasil tanaman cabai besar. Diagram rata-rata berat buah

disajikan pada gambas 6.

19

19.5

20

20.5

21

21.5

22

22.5

23

23.5

P0 P1 P2 P3 P4 P5

23.50

20.75

21.25

22.75 22.25

21.50

Ju

mla

h B

uah

Perlakuan

Page 39: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

26

Gambar 6. Diagram Rata-rata Berat Buah terhadap Pengaruh Pemberian

Arang Bakar Sekam Padi Dan Pupuk Kandang Kerbau

Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Besar

Berdasarkan diagram berat buah terbaik pada perlakuan P5 (arang sekam

bakar padi 500 gram dan pupuk kandang kerbau 500 gram ) dengan nilai rata-

rata 197.75 gram, selanjutnya P0 (kontrol) dengan nilai rata-rata 192.75 gram,

kemudian P4 (arang sekam bakar padi 400 gram dan pupuk kandang kerbau

400 gram) pada dengan nilai rata-rata 166.00 gram, diikuti oleh perlakuan P2

(arang sekam bakar padi 200 gram dan pupuk kandang kerbau 200 gram) denga

nilai rata-rata 158.00 gram, selanjutnya pada perlakuan P2 (arang sekam bakar

100 gram dan pupuk kandang kerbau 100 gram) dengan nilai rata-rata 154.25

gram dan perlakuan terendah terdapat pada P3 (arang bakar sekam padi 300

gram dan pupuk kandang kerbau 300 gram) dengan nilai rata-rata 148.50 gram.

7. Umur Panen (hari)

Hasil pengamatan rata-rata umur panen dan analisis sidik ragam disajikan

di lampiran 24a dan 24b. Sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian arang

sekam bakar padi dan pupuk kandang kerbau tidak berpengaruh nyata terhadap

pertumbuhan dan hasil tanaman cabai besar. Diagram rata-rata umur panen

disajikan pada gambas 7.

0

50

100

150

200

P0 P1 P2 P3 P4 P5

192.75

154.25 158.00 148.50

166.00

197.75

Berat

Bu

ah

Perlakuan

Page 40: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

27

Gambar 7. Diagram Rata-rata Umur Panen terhadap Pengaruh Pemberian Arang

Bakar Sekam Padi dan Pupuk Kandang Kerbau terhadap Pertumbuhan

dan Hasil Tanaman Cabai Besar

Hasil diagram diatas memperlihatkan bahwa P4 (arang sekam bakar padi

400 gram dan pupuk kandang kerbau 400 gram) memperlihatkan umur panen

terbaik denga nilai rata-rata 98.25 hst, kemudian perlakuan terendah terdapat

pada P5 (arang sekam bakar padi 500 gram dan pupuk kandang kerbau 500

gram) dengan nilai rata-rata 98.00 hst, pada P4 (arang sekam bakar 400 gram

dan pupuk kandang kerbau 400 gram) dengan nilai rata-rata 98.00 hst, P2 (arang

sekam padi 200 gram dan pupuk kandang kerbau 200 gram) dengan nilai rata-rata

98.00, P1 (arang bakar sekam padi 100 gram dan pupuk kandang kerbau 100

gram) dengan nilai rata-rata 98.00 hst dan P0 (kontrol) dengan nilai rata-rata

98.00 hst.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dan diolah melalui analisis sidik ragam

berdasarkan pemberian arang sekam padi dan pupuk kandang kerbau terhadap

pertumbuhan dan hasil tanaman cabai besar memperoleh hasil yang berpengaruh

tidak nyata pada semua parameter pengamatan yaitu pada parameter tinggi

tanaman, diameter batang, jumlah berat buah, umur berbunga, jumlah buah, bobot

buah dan umur panen. Hal ini disebabkan pemberian arang sekam padi dan pupuk

kandang kerbau memiliki kandungan hara yang cukup seimbang namun belum

dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi cabai merah hal ini sejalan

97.85

97.9

97.95

98

98.05

98.1

98.15

98.2

98.25

P0 P1 P2 P3 P4 P5

98.00 98.00 98.00

98.25

98.00 98.00

Um

ur

Pan

en

Perlakuan

Page 41: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

28

dengan pernyataan Soelaiman dan Ernawati, (2013) yang menyatakan bahwa

ketersediaan hara yang cukup dan seimbang akan mempengaruhi proses

metabolism pada tanaman yang nantinya hasil metabolisme akan disalurkan

kebagian-bagian batang dan bagian tanaman lainnya namun hal ini tidak

memperikan pengaruh nyata terhadap tinggi, diameter batang, jumlah berat buah,

umur berbunga, jumlah buah, bobot buah dan umur panen pada tanaman cabai

besar.

Parameter tinggi tanaman yang dilakuakan analisisis sidik ragam

memperlihatkan bahwa pemberian arang sekam padi dan pupuk kandang kerbau

memberikan hasil yang tidak nyata dan hasil terbaik P2 dengan nilai rata-rata

36.75 cm. Dosis pada pemberian pupuk menyediakan unsur hara yang cukup

untuk parameter tinggi tanaman hal ini sesuai dengan pernyataan Aritonang

(2015) bahwa tanaman akan tumbuh dan mencapai tingkat produksi tinggi apa

bila unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam keadan cukup tersedia dan

berimbang didalam tanah dan unsur N, P, K yang merupakan tiga unsur hara dari

enam unsur hara makro yang mutlak diperlukan oleh tanaman.

Parameter diameter batang juga mengalami hasil yang tidak berbeda nyata

dan terdapat satu parameter terbaik P5 dengan nilai rata-rata 0.75 cm. Hal ini

disebakan kerena dalam pmberian arang sekam padi dan pupuk kandang kerbau

pada awal pertumbuhan tanaman cabai besar mebutuhkan dosis yang cukup

banyak selain itu menurut Sukaryono P, Arifin (2014). Pemberian dosis yang

tepat juga memperlihatkan pengaruh positif baik untuk tinggi tanaman, dan

diameter batang dan proses pembungaan.

Pengamatan parameter umur berbunga tanaman cabai besar dengan

pemberian arang sekam padi dan pupuk kandang kerbau dengan dosis berbeda-

beda memberikan hasil terbaik yaitu perlakuan P4 dengan nilai rata-rata yaitu 50

hst. Hal ini disebkan arang sekam padi dan kotoran kerbau memiliki kandungan

unsur fosfor untuk merangsang peroses pembungaan. Sesuai dengan pernyataan

Sudarmi dkk, (2013) menyatakan bahwa fungsi fosfor dalam tanaman dapat

mempercepat pertumbuhan tanaman muda menjadi dewasa serta proses

pembungaan.

Hasil diagram rata-rata analisis sidik ragam jumlah bunga tanaman cabai

memperlihatkan hasil terbaik pada P3 dengan nilai 22 biji sehingga memberikan

Page 42: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

29

hasil yang tidak berbeda nyata. Hal ini dikarenakan pemberian arang sekam bakar

padi dan pupuk kandang kerbau dapat memperbaiki struktur dan tekstur tanah

serta dapat menghasilkan bahan organik yang meningkatkan kesuburan tanah.

Sebagaimana yang dilaporkan oleh (Dewantri, 2015) bahwa arang sekam bakar

padi dan pupuk kandang kerbau berfungsi menambah bahan organik tanah karena

mudah lapuk setelah rentang waktu tertentu.

Jumlah buah dengan pemberian dosis yang berbeda-beda pada setiap

perlakuan menunjukkan bahwa parameter terbaik terdapat pada perlakuan P0

dengan nilai rata-rata 23.5 buah. Hal ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan

dimana pada saat pengaplikasian curah hujan tinggi sehingga arang bakar sekam

padi dan pupuk kandang kerbau tidak terserap secara maksimal serta unsur hara

yang terkandung didalam arang bakar sekam padi dan pupuk kandang kerbau

yang berupa unsur N, P dan K belum dapat memenuhi kebutuhan unsur hara yang

dibutuhkan oleh tanaman cabai. Tanaman membutuhkan unsur hara yang cukup

berimbang. Apabila unsur hara yang diberikan dalam dosis yang berlebihan atau

dosis terlalu rendah akan menyebabkan produksi tanaman menurun.

Parameter berat buah tanaman cabai besar terhadap pemberian arang bakar

sekam padi dan pupuk kandang kerbau memberikan hasil yang terbaik pada P5

(arang bakar sekam padi 500 gram dan pupuk kandang kerbau 500 gram) dengan

nilai rata-rata 197.75 gram dan nilai terendah terdapat pada parameter perlakuan

P3 (arang bakar sekam padi 300 gram dan pupuk kandang kerbau 300 gram)

dengan nilai rata-rata 148.5 gram. Sehingga hasil penelitian menunjukkan tidak

berbeda nyata, Menurut Armaini, dkk (2013), menyatakan bahwa berat buah

dapat dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara makro yang dibutuhkan sehingga

dapat mengaktifkan sel-sel meristematik serta dapat memperlancar fotosintesis

sehingga menyebabkan pertumbuhan daun meningkat dan proses fotosintesis

kemudian hasil fotosintat yang dihasilkan akan smakin banyak dan akan

meningkatkan produksi berat buah.

Page 43: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

30

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan

bahwa pemberian arang bakar sekam padi dan pupuk kandang kerbau terhadap

pertumbuhan dan hasil tanaman cabai besar tidak berpengaruh nyata terhadap

tinggi tanaman, diameter batang, umur berbunga, jumlah bunga, jumlah buah,

bobot buah dan waktu panen. Hasil pemberian pupuk kandang kerbau dan arang

sekam padi memiliki hasil terbaik pada setiapperlakuan dimana perlakuan terbaik

menunjukkan perlakuan P5 dengan dosis 500 gram arang sekam padi dan 500

gram pupuk kandang kerbau yang menunjukkan parameter pengamatan tinggi

pada diameter batang dengan rata-rata 0.75 cm dan berat buah dengan rata-rata

197.75 gram, selanjutnya parameter tinggi tanaman pada perlakuan P2 dengan

rata-rata 36.75 cm, umur berbunga P4 dengan rata-rata 50 hst, jumlah bunga P4

dengan rata-rata 21 biji, jumlah buah P0 dengan rata-rata 23.5 biji, dan umur

panen pada perlakuan P3 dengan rata-rata 98.25 hst. Hal ini diduga kerna

pembrian pupuk kandang kerbau dan arang sekam padi dapat meningkatakan

ketersediaan sejumlah unsur hara seperti N, P, dan K.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian yang dikemukakan diatas, maka diharapkan penelitian

lebih lanjut dengan menggunakan dosis yang lebih berbeda pada tanaman yang

sama, demi mengembangkan pengetahuuan lebih lanjut dan dapat membenahi

kekurangan yang ada.

Page 44: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

31

DAFTAR PUSTAKA

Arifin. 2014. Intensifikasi Budidaya Cabai besar. Kanisius. Yogyakarta.

Aritonang. 2015. Hidroponik Sayuran semusim untuk Hobi dan Bisnis Setiap

Hari. Pnebar Swadaya. Jakarta

Arini LDD, Suranto., dan Edwi M. 2013. Budidaya Cabai Besar dan Beberapa

Hasil Penelitian Cabai besar. Jakarta.

Armaini, Eliza, Z, Gading, S, 2013. Aplikasi berbagai konsentrasi pupuk plant

catalyst dan Giberalin pada tanaman tomat (Lycopersicum esculentum

Mill). J. SAGU. 6. (1) : 12-19.

Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jendral. 2016. Produksi Cabai besar

Menurut Provinsi Tahun 2015-2016. Kementrian Pertanian Republik

Indonesia.

Dewi Anggrain, Hening Widowati. 2015. Perbandinga Produksi Cabai Merah

(Capsium annum L.) dimedia arang sekam dan Pupuk kandang. Bandung.

Dewanti, A.C. 2015. Tekanan Petani Penggarap Terhadap Lahan Di Suaka

Margasatwa Paliyan Yogyakarta. Skripsi. Fakultas Kehutanan Universitas

Gadjah Mada. Yogyakarta.

Deptan. 2013. Budidaya Cabai Merah secara Komersial. Yayasan Pustaka

Nusantara. Yogyakarta.

Gustia, H. 2013. Pengaruh penambahan Sekam Bakar Pada Media Tanam

terhadap Pertumbuhan dan produksi Tanaman Sawi. E-Journal Widya

Kesehatan Lingkungan. Jakarta.

Harsal. 2015. Pengaruh Pupuk terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman

Cabai. Sinjai

Harpenas dan Dermawan, 2011. Cabai besar Budidaya dan Pengolahan Pasca

Panen. Kanisius. Jakarta.

Nurfitri. 20013. Pengaruh Pemberian Kotoran Ayam dan Kambing terhadap

Produktivitas Tanaman Cabai Besai. Jakarta.

Martinus. 2017. Yield Potential of the Sago Palm and its Realization. In K. Tan

(ed). Papers of the First International Sago Symposium. Kuala Lumpur.

Muhammad Syukur, Rahmi dan Rahmansyah Dermawan. 2016. Budidaya Cabai

Panen Setiap hari. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rachman. M. 2015. Epidermologi Beberapa Penyakit Penting pada Tanaman

Cabai (Capcicum annum L). Fakultas pertanian. Bogor.

Page 45: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

32

Rustandi. 2013. Panen Besar Cabai dalam Pot. Yrama Widya. Bandung.

Ryadi S. 2013. Pengendalin Ramah lingkungan dalam Budidaya Hortikultura.

Direktorat perlindungan Hortikultura. Jakarta.

Santika, A. 2014. Agribisnis Cabai. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sukmawati. 2015. Hasil Identifikasi Cabai Besar. Universitas Sumatra Utara

Press. Medan.

Soelaiman,V., Ernawati, A. 20013 Perumbuhan dan Perkembangan Cabai Pada

Beberapa Kosentrasi. Penebar Swadaya. Jakarta.

Syahid, A., G. Pituati, dan S. Kresntita. 2013. Pengaruh Penambahan Arang dan

Abu Sekam Dengan Proporsi yang Berbeda Terhadap Permeabilitas Dan

drositas Tanah. Pt Intan Sejati. Klaten

Syukur, 2016. Pemanfaatan Sekam Untuk Memperbaiki Pertumbuhan Pada

Media Subsoil.

Merison, 2015. Pertumbuhan dan Hasil tanaman Cabai Besar ditanah Gambut.

Universitas Sriwijaya. Palembang.

Tjitrosoepomo. 2010. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. Yogyakarta: Gajah

Mada University Press.

Wibowo, S. 2014. Budidaya Cabai besar. Jakarta: Penebar Swadaya.

Page 46: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

33

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 47: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

34

Lampiran 1. Varietas Cabai Besar Gada F1

Karakteristik cabai besar gada F1 yaitu:

No. SK kementrian : 868/ kpts/ TP. 240/ 7/ 1999.

Lokasi penanaman : Tapal Kuda, Pasuruan, Probolinggo

Tinggi tanaman : 80 cm

Panen pertama : 80 HST

Ukuran buah : 17 cm x 1.7 cm

Warna buah : Hijau terang dan merah terang

Kulit buah : Berlekuk semi mengkilap

Warna daun : Hijau

Warna batang : Hijau kecoklatan

Umur panen : 70-75 HST

Bobot per buah : 10-14 g

Potensi hasil : 15-20 ton/ha

Rata-rata hasil : 4,0 ton/ha

Kadar protein : 17.8% Kadar lemak 20,7%

Page 48: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

35

Lampiran 2. Rata-rata Parameter Pengamatan yang Telah Diolah

Tabel 1a. Rata-rata Tinggi Tanaman Cabai Besar (cm) 2 MST

Perlakuan Ulangan

Total Rata-rata

1 2 3 4

P0 15 15 14 14 58 14.5

P1 14 13 14 15 56 14

P2 16 15 14 16 61 15.25

P3 15 16 17 13 61 15.25

P4 15 16 15 17 63 15.75

P5 17 15 15 14 61 15.25

Total 92 90 89 89 360 15.00

Sumber : Data primer setelah diolah (2019)

Tabel 1b. Analisis sidik ragam Tinggi Tanaman Cabai Besar (cm) 2 MST

SK Db JK KT F.hit F.tabel

0.05 0.01

Kelompok 3 1.00 0.33 0.10tn

4.75 9.77

Perlakuan 5 8.00 1.60 0.46tn

4.38 8.74

Acak 6 21.00 3.50

Total 14 30.00

Keterangan : KK = 0.07 %

tn = tidak nyata

Tabel 2a. Rata-rata Tinggi Tanaman Cabai Besar (cm) 4 MST

Perlakuan Ulangan

Total Rata-rata

1 2 3 4

P0 21 22 19 18 80 20.00

P1 20 19 20 21 80 20.00

P2 21 20 22 21 84 21.00

P3 20 22 23 22 87 21.75

P4 23 22 22 23 90 22.50

P5 23 21 19 21 84 21.00

Total 128 126 125 126 505 21.04

Sumber : Data primer setelah diolah (2019)

Tabel 2b. Analisis sidik ragam Tinggi Tanaman Cabai Besar (cm) 4 MST

SK Db JK KT F.hit F.tabel

0.05 0.01

Kelompok 3 0.79 0.26 0.06tn

4.75 9.77

Perlakuan 5 19.21 3.84 0.86tn

4.38 8.74

Acak 6 26.96 4.49

Total 14 46.96

Keterangan : KK = 0.05 %

tn = tidak nyata

Page 49: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

36

Tabel 3a. Rata-rata Tinggi Tanaman Cabai Besar (cm) 6 MST

Perlakuan Ulangan

Total Rata-rata

1 2 3 4

P0 26 26 22 24 98 24.50

P1 25 24 26 26 101 25.25

P2 25 26 24 25 100 25.00

P3 25 27 26 27 105 26.25

P4 27 26 26 25 104 26.00

P5 27 25 24 26 102 25.50

Total 155 154 148 153 610 25.42

Sumber : Data primer setelah diolah (2019)

Tabel 3b. Analisis sidik ragam Tinggi Tanaman Cabai Besar (cm) 6 MST

SK Db JK KT F.hit F.tabel

0.05 0.01

Kelompok 3 4.83 1.61 0.47tn

4.75 9.77

Perlakuan 5 8.33 1.67 0.48tn

4.38 8.74

Acak 6 20.67 3.44

Total 14 33.83

Keterangan : KK = 0.04 %

tn = tidak nyata

Tabel 4a. Rata-rata Tinggi Tanaman Cabai Besar (cm) 8 MST

Perlakuan Ulangan Total Rata-rata

1 2 3 4

P0 31 30 38 30 129 32.25

P1 31 31 29 30 121 30.25

P2 31 30 32 30 123 30.75

P3 31 30 31 30 122 30.50

P4 30 31 31 29 121 30.25

P5 30 31 30 30 121 30.25

Total 184 183 191 179 737 30.71

Sumber : Data primer setelah diolah (2019)

Tabel 4b. Analisis sidik ragam Tinggi Tanaman Cabai Besar (cm) 8 MST

SK Db JK KT F.hit F.tabel

0.05 0.01

Kelompok 3 12.46 4.15 0.59tn

4.75 9.77

Perlakuan 5 12.21 2.44 0.35tn

4.38 8.74

Acak 6 42.29 7.05

Total 14 66.96

Keterangan : KK = 0.03 %

tn = tidak nyata

Page 50: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

37

Tabel 5a. Rata-rata Tinggi Tanaman Cabai Besar (cm) 10 MST

Perlakuan Ulangan

Total Rata-rata

1 2 3 4

P0 37 34 32 37 140 35.00

P1 35 36 34 35 140 35.00

P2 36 38 36 37 147 36.75

P3 36 37 34 34 141 35.25

P4 35 36 37 33 141 35.25

P5 38 35 36 36 145 36.25

Total 217 216 209 212 854 35.58

Sumber : Data primer setelah diolah (2019)

Tabel 5b. Analisis sidik ragam Tinggi Tanaman Cabai Besar (cm) 10MST

SK Db JK KT F.hit F.tabel

0.05 0.01

Kelompok 3 6.83 2.28 0.38tn

4.75 9.77

Perlakuan 5 10.83 2.17 0.36tn

4.38 8.74

Acak 6 36.17 6.03

Total 14 53.83

Keterangan : KK = 0.03 %

tn = tidak nyata

Tabel 6a. Rata-rata Diameter Batang Cabai Besar (cm) 2 MST

Perlakuan Ulangan

Total Rata-rata

1 2 3 4

P0 0.2 0.3 0.2 0.3 1 0.25

P1 0.3 0.2 0.3 0.2 1 0.25

P2 0.3 0.2 0.2 0.3 1 0.25

P3 0.3 0.2 0.3 0.2 1 0.25

P4 0.3 0.3 0.2 0.3 1.1 0.27

P5 0.2 0.2 0.3 0.3 1 0.25

Total 1.6 1.4 1.5 1.6 6.1 0.25

Sumber : Data primer setelah diolah (2019)

Tabel 6b. Analisis sidik ragam Diameter Batang Cabai Besar (cm) 2 MST

SK Db JK KT F.hit F.tabel

0.05 0.01

Kelompok 3 0.00 0.00 0.17tn

4.75 9.77

Perlakuan 5 0.00 0.00 0.05tn

4.38 8.74

Acak 6 0.05 0.01

Total 14 0.06

Keterangan : KK = 3.19 %

tn = tidak nyata

Page 51: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

38

Tabel 7a. Rata-rata Diameter Batang Cabai Besar (cm) 4 MST

Perlakuan Ulangan

Total Rata-rata

1 2 3 4

P0 0.2 0.3 0.2 0.3 1 0.25

P1 0.2 0.2 0.3 0.2 0.9 0.25

P2 0.3 0.2 0.2 0.3 1 0.25

P3 0.3 0.2 0.3 0.2 1 0.25

P4 0.3 0.3 0.2 0.3 1.1 0.27

P5 0.2 0.2 0.3 0.3 1 0.25

Total 1.5 1.4 1.5 1.6 6 0.25

Sumber : Data primer setelah diolah (2019)

Tabel 7b. Analisis sidik ragam Diameter Batang Cabai Besar (cm) 4 MST

SK Db JK KT F.hit F.tabel

0.05 0.01

Kelompok 3 0.00 0.00 0.13tn

4.57 9.77

Perlakuan 5 0.00 0.00 0.12tn

4.38 8.74

Acak 6 0.05 0.01

Total 14 0.06

Keterangan : KK = 3.15 %

tn = tidak nyata

Tabel 8a. Rata-rata Diameter Batang Cabai Besar (cm) 6 MST

Perlakuan Ulangan

Total Rata-rata

1 2 3 4

P0 26 26 22 24 98 24.50

P1 25 24 26 26 101 25.25

P2 25 26 24 25 100 25.00

P3 25 27 26 27 105 26.25

P4 27 26 26 25 104 26.00

P5 27 25 24 26 102 25.50

Total 155 154 148 153 610 25.42

Sumber : Data primer setelah diolah (2019)

Tabel 8b. Analisis sidik ragam Diameter Batang Cabai Besar (cm) 6 MST

SK Db JK KT F.hit F.tabel

0.05 0.01

Kelompok 3 4.83 1.61 0.47tn

4.75 9.7

Perlakuan 5 8.33 1.67 0.48tn

4.38 8.74

Acak 6 20.67 3.44

Total 14 33.83

Keterangan : KK = 0.04 %

tn = tidak nyata

Page 52: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

39

Tabel 9a. Rata-rata Diameter Batang Cabai Besar (cm) 8 MST

Perlakuan Ulangan

Total Rata-rata

1 2 3 4

P0 31 30 38 30 129 32.25

P1 31 31 29 30 121 30.25

P2 31 30 32 30 123 30.75

P3 31 30 31 30 122 30.5

P4 30 31 31 29 121 30.25

P5 30 31 30 30 121 30.25

Total 184 183 191 179 737 30.71

Sumber : Data primer setelah diolah (2019)

Tabel 9b. Analisis sidik ragam Diameter Batang Cabai Besar (cm) 8 MST

SK Db JK KT F.hit F.tabel

0.05 0.01

Kelompok 3 12.46 4.15 0.59tn

4.75 9.77

Perlakuan 5 12.21 2.44 0.35tn

4.38 8.74

Acak 6 42.29 7.05

Total 14 66.96

Keterangan : KK = 0.03 %

tn = tidak nyata

Tabel 10a. Rata-rata Diameter Batang Cabai Besar (cm) 10 MST

Perlakuan Ulangan Total Rata-rata

1 2 3 4

P0 37 34 32 37 140 35.00

P1 35 36 34 35 140 35.00

P2 36 38 36 37 147 36.75

P3 36 37 34 34 141 35.25

P4 35 36 37 33 141 35.25

P5 38 35 36 36 145 36.25

Total 217 216 209 212 854 35.58

Sumber : Data primer setelah diolah (2019)

Tabel 10b. Analisis sidik ragam Diameter Batang Cabai Besar (cm) 10 MST

SK Db JK KT F.hit F.tabel

0.05 0.01

Kelompok 3 6.83 2.28 0.38tn

4.75 9.77

Perlakuan 5 10.83 2.17 0.36tn

4.38 8.74

Acak 6 36.17 6.03

Total 14 53.83

Keterangan : KK = 0.03 %

tn = tidak nyata

Page 53: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

40

Tabel 11a. Rata-rata Umur Berbunga Cabai Besar (cm) 4 MST

Perlakuan Ulangan Total Rata-rata

1 2 3 4

P0 0 53 0 53 106 26.50

P1 0 0 0 53 53 13.25

P2 53 0 0 0 53 13.25

P3 53 0 0 0 53 13.25

P4 0 0 0 0 0 0.00

P5 0 0 0 53 53 13.25

Total 106 53 0 159 318 13.25

Sumber : Data primer setelah diolah (2019)

Tabel 11b. Analisis sidik ragam Umur Berbunga Cabai Besar (cm) 4 MST

SK Db JK KT F.hit F.tabel

0.05 0.01

Kelompok 3 2340.83 780.28 0.53tn

4.76 9.78

Perlakuan 5 1404.50 280.90 0.19tn

4.39 8.75

Acak 6 8895.17 1482.53 Total 14 12640.50

Keterangan : KK = 0.10 %

tn = tidak nyata

Tabel 12a. Rata-rata Jumlah Bunga Cabai Besar (cm) 8 MST

Perlakuan Ulangan Total Rata-rata

1 2 3 4

P0 15 14 13 13 55 13.75

P1 10 10 13 13 46 11.50

P2 11 17 14 13 55 13.75

P3 14 19 20 16 69 17.25

P4 16 15 15 17 63 15.75

P5 14 14 13 12 53 13.25

Total 80 89 88 84 341 14.21

Sumber : Data primer setelah diolah (2019)

Tabel 12b. Analisis sidik ragam Jumlah Bunga Cabai Besar (cm) 8 MST

SK Db JK KT F.hit F.tabel

0.05 0.01

Kelompok 3 8.46 2.82 0.34tn

4.75 9.77

Perlakuan 5 81.21 16.24 1.94tn

4.38 8.74

Acak 6 50.29 8.38

Total 14 139.96

Keterangan : KK = 0.07 %

tn = tidak nyata

Page 54: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

41

Tabel 13a. Rata-rata Jumlah Bunga Cabai Besar (cm) 10 MST

Perlakuan Ulangan Total Rata-rata

1 2 3 4

P0 21 19 18 17 75 18.75

P1 16 17 17 18 68 17.00

P2 19 24 19 19 81 20.25

P3 15 26 25 22 88 22.00

P4 21 20 21 22 84 21.00

P5 23 22 18 17 80 20.00

Total 115 128 118 115 476 19.83

Sumber : Data primer setelah diolah (2019)

Tabel 13b. Analisis sidik ragam Jumlah Bunga Cabai Besar (cm) 10 MST

SK Db JK KT F.hit F.tabel

0.05 0.01

Kelompok 3 19.00 6.33 0.34tn

4.75 9.77

perlakuan 5 61.83 12.37 0.66tn

4.38 8.74

Acak 6 112.50 18.75

Total 14 193.33

Keterangan : KK = 0.05 %

tn = tidak nyata

Tabel 14a. Rata-rata Jumlah Buah Cabai Besar (cm) 6 MST

Perlakuan Ulangan

Total Rata-rata

1 2 3 4

P0 14 12 13 10 49 12.25

P1 11 12 11 9 43 10.75

P2 9 12 13 11 45 11.25

P3 9 17 14 10 50 12.50

P4 9 14 11 11 45 11.25

P5 14 9 12 8 43 10.75

Total 66 76 74 59 275 11.46

Sumber : Data primer setelah diolah (2019)

Tabel 14b. Analisis sidik ragam Jumlah Buah Cabai Besar (cm) 6 MST

SK Db JK KT F.hit F.tabel

0.05 0.01

Kelompok 3 30.46 10.15 0.89tn

4.75 9.77

Perlakuan 5 11.21 2.24 0.20tn

4.38 8.74

Acak 6 68.29 11.38

Total 14 109.96

Keterangan : KK = 0.09 %

tn = tidak nyata

Page 55: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

42

Tabel 15a. Rata-rata Jumlah Buah Cabai Besar (cm) 8 MST

Perlakuan Ulangan

Total Rata-rata

1 2 3 4

P0 19 17 18 16 70 17.50

P1 16 17 17 14 64 16.00

P2 13 15 17 16 61 15.25

P3 13 23 20 16 72 18.00

P4 15 19 16 17 67 16.75

P5 19 14 18 11 62 15.50

Total 95 105 106 90 396 16.50

Sumber : Data primer setelah diolah (2019)

Tabel 15b. Analisis sidik ragam Jumlah Buah Cabai Besar (cm) 8 MST

SK Db JK KT F.hit F.tabel

0.05 0.01

Kelompok 3 30.33 10.11 0.62tn

4.75 9.77

Perlakuan 5 24.50 4.90 0.30tn

4.38 8.74

Acak 6 97.17 16.19

Total 14 152.00

Keterangan : KK = 0.69 %

tn = tidak nyata

Tabel 16a. Rata-rata Jumlah Buah Cabai Besar (cm) 10 MST

Perlakuan Ulangan Total Rata-rata

1 2 3 4

P0 26 22 24 22 94 23.50

P1 21 21 20 21 83 20.75

P2 19 21 23 22 85 21.25

P3 19 27 24 21 91 22.75

P4 22 24 21 22 89 22.25

P5 25 20 24 17 86 21.50

Total 132 135 136 125 528 22.00

Sumber : Data primer setelah diolah (2019)

Tabel 16b. Analisis sidik ragam Jumlah Buah Cabai Besar (cm) 10 MST

SK Db JK KT F.hit F.tabel

0.05 0.01

Kelompok 3 12.33 4.11 0.27tn

4.75 9.77

Perlakuan 5 21.00 4.20 0.28tn

4.38 8.74

Acak 6 90.67 15.11

Total 14 124.00

Keterangan : KK = 0.05 %

tn = tidak nyata

Page 56: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

43

Tabel 17a. Rata-rata Berat Buah Cabai Besar (cm) 2 MST

Perlakuan Ulangan

Total Rata-rata

1 2 3 4

P0 23 44 18 24 109 27.25

P1 22 25 55 19 121 30.25

P2 31 14 25 27 97 24.25

P3 17 33 25 25 100 25.00

P4 16 47 26 21 110 27.50

P5 27 19 24 31 101 25.25

Total 136 182 173 147 638 26.58

Sumber : Data primer setelah diolah (2019)

Tabel 17b. Analisis sidik ragam Berat Buah Cabai Besar (cm) 2 MST

SK Db JK KT F.hit F.tabel

0.05 0.01

Kelompok 3 232.83 77.61 0.24tn

4.75 9.77

Perlakuan 5 97.83 19.57 0.06tn

4.38 8.74

Acak 6 1917.17 319.53

Total 14 2247.83

Keterangan : KK = 0.05 %

tn = tidak nyata

Tabel 18a. Rata-rata Berat Buah Cabai Besar (cm) 4 MST

Perlakuan Ulangan

Total Rata-rata

1 2 3 4

P0 54 43 16 16 129 32.25

P1 32 25 21 35 113 28.25

P2 34 44 28 41 147 36.75

P3 36 42 31 37 146 36.50

P4 41 23 54 64 182 45.50

P5 75 25 63 48 211 52.75

Total 272 202 213 241 928 38.67

Sumber : Data primer setelah diolah (2019)

Tabel 18b. Analisis sidik ragam Berat Buah Cabai Besar (cm) 4 MST

SK Db JK KT F.hit F.tabel

0.05 0.01

Kelompok 3 490.33 163.44 0.30tn

4.75 9.77

Perlakuan 5 1612.33 322.47 0.59tn

4.38 8.74

Acak 6 3298.67 549.78

Total 14 5401.33

Keterangan : KK = 0.03 %

tn = tidak nyata

Page 57: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

44

Tabel 19a. Rata-rata Berat Buah Cabai Besar (cm) 6 MST

Perlakuan Ulangan Total Rata-rata

1 2 3 4

P0 65 73 23 43 204 51.00

P1 54 58 47 78 237 59.25

P2 42 65 49 63 219 54.75

P3 30 45 89 76 240 60.00

P4 90 65 89 77 321 80.25

P5 82 77 63 96 318 79.50

Total 363 383 360 433 1539 64.13

Sumber : Data primer setelah diolah (2019)

Tabel 19b. Analisis sidik ragam Berat Buah Cabai Besar (cm) 6 MST

SK Db JK KT F.hit F.tabel

0.05 0.01

Kelompok 3 569.46 189.82 0.23 4.76 9.78

Perlakuan 5 3189.38 637.88 0.76 4.39 8.75

Acak 6 5051.79 841.97 Total 14 8810.63

Keterangan : KK = 0.02 %

tn = tidak nyata

Tabel 20a. Rata-rata Berat Buah Cabai Besar (cm) 8 MST

Perlakuan Ulangan

Total Rata-rata

1 2 3 4

P0 117 140 324 190 771 192.75

P1 121 167 194 135 617 154.25

P2 111 188 180 153 632 158.00

P3 153 164 80 197 594 148.50

P4 135 175 207 147 664 166.00

P5 160 222 155 254 791 197.75

Total 797 1056 1140 1076 4069 169.54

Sumber : Data primer setelah diolah (2019)

Tabel 20b. Analisis sidik ragam Berat Buah Cabai Besar (cm) 8 MST

SK Db JK KT F.hit F.tabel

0.05 0.01

Kelompok 3 11421.79 3807.26 0.59 4.75 9.77

Perlakuan 5 8626.71 1725.34 0.27 4.38 8.74

Acak 6 38563.46 6427.24

Total 14 58611.96

Keterangan : KK = 0.009 %

tn = tidak nyata

Page 58: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

45

Tabel 21a. Rata-rata Umur Panen Cabai Besar (cm) 2 MST

Perlakuan Ulangan total Rata-rata

1 2 3 4

P0 79 79 79 79 316 79.00

P1 79 79 79 79 316 79.00

P2 79 79 79 79 316 79.00

P3 79 79 79 79 316 79.00

P4 79 79 79 79 316 79.00

P5 79 79 79 80 317 79.25

Total 474 474 474 475 1897 79.04

Sumber : Data primer setelah diolah (2019)

Tabel 21b. Analisis sidik ragam Umur panen Cabai Besar (cm) 2 MST

SK Db JK KT F.hit F.tabel

0.05 0.01

Kelompok 3 0.13 0.04 0.40tn

4.75 9.77

Perlakuan 5 0.21 0.04 0.40tn

4.38 8.74

Acak 6 0.63 0.10

Total 14 0.96

Keterangan : KK = 0.01 %

tn = tidak nyata

Tabel 22a. Rata-rata Umur Panen Cabai Besar (cm) 4 MST

Perlakuan Ulangan

Total Rata-rata

1 2 3 4

P0 89 89 89 89 356 89.00

P1 90 89 89 89 357 89.25

P2 89 89 89 89 356 89.00

P3 89 89 89 89 356 89.00

P4 89 89 89 89 356 89.00

P5 89 89 89 89 356 89.00

Total 535 534 534 534 2137 89.04

Sumber : Data primer setelah diolah (2019)

Tabel 22b. Analisis sidik ragam Umur panen Cabai Besar (cm) 4 MST

SK Db JK KT F.hit F.tabel

0.05 0.01

kelompok 3 0.13 0.04 0.40tn

4.75 9.77

perlakuan 5 0.21 0.04 0.40tn

4.38 8.74

acak 6 0.63 0.10

total 14 0.96

Keterangan : KK = 0.01 %

tn = tidak nyata

Page 59: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

46

Tabel 23a. Rata-rata Umur Panen Cabai Besar (cm) 6 MST

Perlakuan Ulangan

Total Rata-rata

1 2 3 4

P0 92 92 92 92 368 92.00

P1 92 92 92 92 368 92.00

P2 92 92 92 92 368 92.00

P3 92 92 92 91 367 91.75

P4 92 92 92 92 368 92.00

P5 92 92 92 92 368 92.00

Total 552 552 552 551 2207 91.96

Sumber : Data primer setelah diolah (2019)

Tabel 23b. Analisis sidik ragam Umur panen Cabai Besar (cm) 6 MST

SK Db JK KT F.hit F.tabel

0.05 0.01

Kelompok 3 0.13 0.04 0.40tn

4.75 9.77

Perlakuan 5 0.21 0.04 0.40tn

4.38 8.74

Acak 6 0.63 0.10

Total 14 0.96

Keterangan : KK = 0.009 %

tn = tidak nyata

Tabel 24a. Rata-rata Umur Panen Cabai Besar (cm) 8 MST

Perlakuan Ulangan Total Rata-rata

1 2 3 4

P0 98 98 98 98 392 98.00

P1 98 98 98 98 392 98.00

P2 98 98 98 98 392 98.00

P3 99 98 98 98 393 98.25

P4 98 98 98 98 392 98.00

P5 98 98 98 98 392 98.00

Total 589 588 588 588 2353 98.04

Sumber : Data primer setelah diolah (2019)

Tabel 24b. Analisis sidik ragam Umur panen Cabai Besar (cm) 8 MST

SK Db JK KT F.hit F.tabel

0.05 0.01

Kelompok 3 0.13 0.04 0.40tn

4.75 9.77

Perlakuan 5 0.21 0.04 0.40tn

4.38 8.74

Acak 6 0.63 0.10

Total 14 0.96

Keterangan : KK = 0.009 %

tn = tidak nyata

Page 60: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

47

Lampiran 3. Dokumentasi

Gambar 1. Penanaman cabai besar

Gambar 2. Pengamatan Lebar Daun Tanaman Cabai

Besar

Gambar 3. Pengamatan Tinggi Tanaman Cabai Besar

Page 61: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

48

Gambar 4. Pengukuran Diameter Batang Tanaman Cabai

Besar

Gambar 5. Pemanenan Tanaman Cabai Besar

Gambar 6. Proses Penimbangan Hasil Panen Cabai Besar

Page 62: PENGARUH PEMBERIAN ARANG BAKAR SEKAM PADI DAN …

49

Gambar 7. Penulisan Hasil Penimbangan Panen Tanaman

Cabai Besar