pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap ... · pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah...
TRANSCRIPT
PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAANSEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR
KELAS VI DI SDN KEBONSARI 02 TUBAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi
Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan
Disusun oleh:
MELATI NURMAN SARI
NIM. A2D009030
PROGRAM STUDI S1 ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Bagian terbaik dari hidup seseorang adalah perbuatan-perbuatan baiknya dan
kasihnya yang tidak diketahui oleh orang lain –William Wordsworth
“Seseorang tidak akan mendapatkan dari apa yang dia harapkan, tetapi akan
mendapatkan dari apa yang dia kerjakan”
Persembahan
1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
2. Ayahanda H. Rochman, S.Pd., M.H dan Ibunda Hj. Nurul
Aeni, S.Pd yang senantiasa memberikan dorongan semangat
serta doa, agar penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.
3. Adekku Aninditya Nurman Rizki dan Nenekku Masrucah
Trima kasih atas dukungan serta doanya.
4. Sahabatku angkatan 2009 yang telah memberikan motivasi dan
dukungannya.
5. Seluruh pembaca Skripsi ini
vi
PRAKATA
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga skripsi yang
berjudul “Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar
Siswa VI SDN Kebonsari 02 Tuban” dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian sarjana program S1 Ilmu
Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari peran banyak pihak yang membantu
baik dalam bantuan moral maupun material. Oleh karena itu, dalam kesempatan
ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Prof. Sudharto P. Hadi, MES, Ph. D. selaku Rektor Universitas Diponegoro.
2. Dr. Agus Maladi Irianto, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro.
3. Dra. Sri Ati, M.Si, selaku Ketua Program Studi S1 Ilmu Perpustakaan
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro yang telah memberikan
kesempatan untuk menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Yuli Rohmiyati, S.Sos. M. Si selaku Dosen pembimbing yang telah
memberikan arahan, bimbingan, petujuk dan saran dengan penuh kesabaran
hati dalam penulisan skripsi ini.
5. Dra. Tri Wahyu Hari Murtiningsih, M. Si dan Albertus Pramoekti, S. Hum.,
M.IP selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan demi
sempurnanya skripsi ini.
6. Bapak Amin Taufiq, S.Sos selaku Dosen Wali, terima kasih bapak atas
pengarahannya selama penulis menempuh studi.
7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro yang telah memberikan ilmu selama penulis
menempuh studi.
8. Ibu Suwartik, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Kebonsari 02 Tuban yang
telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian di SDN Kebonsari 02
Tuban.
vii
9. Seluruh Guru SDN Kebonsari 02 Tuban dan petugas perpustakaa yang
bersedia meluangkan waktunya untuk membantu kelancaran dari penelitian
ini.
10. Kedua orang tua saya yang akan terus dan selalu mendukung sekaligus
mendoakan semua usaha yang dilakukan peneliti untuk menyelesaikan skripsi
ini.
11. Achmad Rizal Effendi terima kasih atas dukungan, semangat, kasih sayang
serta kesabaranmu.
12. Sahabat-sahabatku Tata “emot”, Nurma “endood”, Anri “mbem”, Ismi
“emik” terima kasih atas dukunga, bantuan dan kasih sayang kalian selama
ini.
13. Penghuni kos Tirto Agung 21 Aini, Eneng, Putri, Melan, Avi trimakasih buat
semangat dan hiburan-hiburan dari kalian selama ini.
14. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penyelesaia skripsi ini tidak luput dari kekurangan, oleh karena itu peneliti
bersedia menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi kebaikan
peneliti di waktu yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
untuk semua pihak terutama pihak SDN Kebonsari 02 Tuban yaitu agar selalu
meningkatkan koleksi perpustakaan agar prestasi belajar siswa juga dapat
meningkat.
Semarang, 05 September 2013
Penulis
Viii
ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai “Pengaruh Pengaruh PemanfaatanPerpustakaan Sekolah Terhadap Prestasi Siswa di SDN Kebonsari 02 Tuban”.Adapun tujuan dari penelirian ini adalah untuk mengetahui seberapa besarpengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap peningkatan prestasi belajarsiswa kelas VI di SDN Kebonsari 02 Tuban.
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptifkuantitatif. Populasi Penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN Kebonsari 02Tuban tahun ajaran 2013-2014 yang terdiri dari 2 kelas sejumlah 60 siswa.Sampel yang diambil seluruh siswa kelas VI SDN Kebonsari 02 Tuban.Pengambilan sampel dengan menggunakan penelitian populasi yaitu menelitiseluruh siswa kelas VI tersebut.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dankuesioner. Teknik pengolahan data dengan cara editing, koding dan tabulasi.Adapun teknik analisis data menggunakan metode analisis deskriptif denganmenggunakan product moment.
Simpulan dari hasil penelitian ini adalah hasil perhitungan nilai koefisiendeterminasi, diperoleh nilai pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah denganprestasi belajar siswa kelas VI SDN Kebonsari 02 Tuban adalah sebesar 56,55%menunjukkan bahwa pemanfaatan perpustakaan memberikan nilai kontribusi yangbesar terhadap prestasi belajar siswa, dan sisanya 55,55% dipengaruhi olehvariable yang lain.
Kata kunci : Pemanfaatan, Perpustakaan Prestasi, Belajar, Siswa, SDNKebonsari 02 Tuban
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
PERNYATAAN ................................................................................................ ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v
PRAKATA ........................................................................................................ vi
ABSTRAK ........................................................................................................ viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2 Permasalahan ............................................................................................ 5
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 6
1.5 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 7
1.6 Kerangka Pikir .......................................................................................... 7
1.7 Hipotesis ................................................................................................... 8
1.8 Batasan Istilah ........................................................................................... 8
BAB II TINJAUAN LITERATUR
2.1 Pengertian Perpustakaan Sekolah ............................................................. 9
2.2 Fungsi Perpustakaan Sekolah ................................................................... 10
2.3 Manfaat Perpustakaan sekolah ................................................................. 11
x
2.4 Pengertian Belajar ..................................................................................... 12
2.5 Kesulitan Belajar ...................................................................................... 13
2.6 Prinsip-prinsip Mengajar .......................................................................... 20
2.7 Belajar dan Pembelajaran ......................................................................... 21
2.8 Model Pembelajaran ................................................................................. 22
2.9 Prestasi Belajar ......................................................................................... 25
2.9.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi ..................................... 28
2.10 Pemanfaatan Perpustakaan ....................................................................... 32
2.11 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 34
2.12 Keistimewaan Penelitian ......................................................................... 35
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain dan Jenis Penelitian ...................................................................... 36
3.2 Populasi dan Sample ................................................................................. 37
3.3 Jenis dan Sumber Data
3.3.1 Data Primer ......................................................................................38
3.3.2 Data Sekunder .................................................................................. 38
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Observasi .........................................................................................38
3.4.2 Kuesioner .........................................................................................39
3.4.3 Wawancara ......................................................................................39
3.5 Variable dan Indikator .............................................................................. 40
3.6 Pengolahan dan Analisis Data
3.6.1 Pengolahan Data ........................................................................... 40
3.6.2 Analisis Data ................................................................................. 43
BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SDN KEBONSARI 02
TUBAN
4.1 Sejarah Perpustakaan ................................................................................. 48
4.2 Visi, Misi, dan Tujuan .............................................................................. 49
xi
4.3 Unsur – unsur organisasi Perpustakaan .................................................... 49
4.4 Unsur – unsur pelaksana ........................................................................... 50
4.5 Koleksi Perpustakaan................................................................................. 51
4.6 Layanan Perpustakaan
4.6.1 Sistem Layanan ................................................................................ 52
4.6.2 Jenis Layanan ................................................................................... 53
4.7 Sarana Prasarana ....................................................................................... 54
4.8 Petugas Perpustakaan................................................................................. 55
4.9 Kegiatan Perpustakaan............................................................................... 56
4.9.1 Administrasi Perpustakaan .............................................................. 58
4.9.2 Program Perpustakaan ..................................................................... 60
4.10 Struktur Organisasi .................................................................................... 63
4.11 Tata Tertib Perpustakaan ........................................................................... 64
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
5.1 Data Responden ......................................................................................... 67
5.2 Data Penelitian .......................................................................................... 67
5.2.1 Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah ................................................68
5.2.2 Variabel Prestasi Belajar Siswa .......................................................86
5.3 Data Pemanfaatan Perpustakaan
5.3.1 Analisis Data Pemanfaatan Perpustakaan ........................................ 91
5.3.2 Analisis Data Prestasi Belajar Siswa ............................................... 91
5.3.3 Analisis Data Pemanfaatan Perpustakaan terhadap
Prestasi Belajar Siswa ...................................................................... 93
BAB VI PENUTUP
6.1 Simpulan ...................................................................................................96
6.2 Saran .........................................................................................................97
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................99
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kriteria Pemanfaatan Perpustakaan .............................................................. 44
Tabel 3.2 Tabel Interprestasi Koefisien Kolerasi .......................................................... 46
Tabel 4.1 Koleksi Buku Perpustakaan .......................................................................... 51
Tabel 4.2 Koleksi Buku Referensi Perpustakaan .......................................................... 52
Tabel 4.3 Jenis Sarana Prasarana .................................................................................. 54
Tabel 4.4 Kegiatan Perpustakaan .................................................................................. 56
Tabel 4.5 Program Perpustakaan ................................................................................... 60
Tabel 5.1 Data Responden.............................................................................................. 67
Tabel 5.2 Kunjungan Responden ke Perpustakaan dalam 1 minggu ............................ 68
Tabel 5.3 Kunjungan Siswa ke Perpustakaan karena Tugas dari Guru ......................... 69
Tabel 5.4 Pembuatan Tugas di Perpustakaan dalam 1 minggu ..................................... 71
Tabel 5.5 Siswa lebih suka membaca daripada mengerjakan tugas .............................. 72
Tabel 5.6 Kunjungan siswa ke perpustakaan karena kemauan sendiri ......................... 73
Tabel 5.7 Siswa membaca buku pengetahuan sosial di perpustakaan .......................... 74
Tabel 5.8 Siswa membaca majalah untuk menambah pengetahuan ............................. 75
Tabel 5.9 Siswa membaca buku tentang pengetahuan umum ....................................... 76
Tabel 5.10 Suasana perpustakaan nyaman ...................................................................... 77
Tabel 5.11 Siswa berkunjung ke perpustakaan untuk memperoleh informasi ................ 79
Tabel 5.12 Pemanfaatan waktu istirahat untuk pergi ke perpustakaan ........................... 80
Tabel 5.13 Proses peminjaman buku diperpustakaan ..................................................... 81
Tabel 5.14 Koleksi perpustakaan memadai ..................................................................... 82
Tabel 5.15 Banyak sumber informasi dan pengetahuan di perpustakaan ....................... 83
xiii
Tabel 5.16 Serignya siswa berkunjung keperpustakaan akan meningkatkan prestasi .... 84
Tabel 5.17 Siswa yang sering mendapatkan peringkat 10 besar dikelas ......................... 86
Tabel 5.18 Keaktifan siswa bertanya didalam kelas saat keg belajar mengajar............... 87
Tabel 5.19 Nilai siswa diatas 80 pada saat ujian sekolah ................................................ 88
Tabel 5.20 Nilai rapot yang diperoleh siswa dipengaruhi oleh adanya perpustakaansekolah ........................................................................................................... 89
Tabel 5.21 Siswa yang mengikuti lomba dan mendapat juara ........................................ 90
Tabel 5.22 Data Pemanfaatan Perpustakaan ................................................................... 91
Tabel 5.23 Data Prestasi Belajar ..................................................................................... 92
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Kuesioner ...................................................................................... 100
Lampiran 2 Lembar Wawancara Guru .......................................................................... 105
Lampiran 3 Analisis Pemanfaatan Perpustakaan ........................................................... 106
Lampiran 4 Analisis Pemanfaatan perpustakaan dengan Prestasi Belajar .................... 108
Lampiran 5 Analisis Data Pemanfaatan Perpustakaan dengan Prestasi Belajar ............ 110
Lampiran 6 Skor Hasil Kuesioner ................................................................................. 112
Lampiran 7 Perhitungan Product Moment ..................................................................... 114
Lampiran 8 Uji T ........................................................................................................... 115
Lampiran 9 Koefisien Determinan ................................................................................ 116
Lampiran 10 Dokumentasi Keadaan Sekolah .................................................................. 117
Lampiran 11 Dokumentasi Wawancara dan Kuesioner .................................................. 119
Lampiran 12 Hasil Wawancara Guru .............................................................................. 120
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana pendidikan
penunjang kegiatan belajar siswa yang memegang peranan sangat penting
dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah. Perpustakaan
sekolah merupakan perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah
dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan dengan tujuan utama
membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus dan tujuan pendidikan
pada umumnya (Sulistyo-Basuki, 1991:50).
Perpustakan sekolah adalah perpustakaan yang diselenggarakan di
sekolah guna menunjang program belajar mengajar dilembaga pendidikan
formal tingkat sekolah baik Sekolah dasar maupun sekolah menengah (
Bafadal, 2008:4).
Perpustakaan SDN Kebonsari 02 Tuban merupakan jenis
perpustakaan sekolah, yang memiliki tujuan utama memberikan layanan
kepada pemustaka di lingkungan sekolah yaitu kepala sekolah, guru, peserta
didik, dan staf administrasi lainnya.
Salah satu bagian yang cukup vital di perpustakaan adalah bagian
layanan karena layanan merupakan ujung tombak jasa perpustakaan yang
2
berhubungan langsung antara petugas dengan pemustaka. Aktivitas bagian
layanan menyangkut masalah citra perpustakaan. Baik tidaknya sebuah
perpustakaan berkaitan erat dengan bagaimana layanan perpustakaan
diberikan kepada pemustaka. Bagian layanan merupakan tolok ukur
keberhasilan sebuah perpustakaan. Perpustakaan akan dinilai baik secara
keseluruhan oleh pemustaka jika mampu memberikan layanan yang terbaik
dan dinilai buruk secara keseluruhan jika layanan yang diberikan buruk.
Untuk mencapai sebuah citra layanan yang baik maka diperlukan
adanya penilaian tentang sikap yaitu sikap petugas bagian layanan dalam
melayani pemustaka maupun sikap dari pemustaka itu sendiri. Dengan
mengetahui sikap pemustaka, maka petugas dapat mengevaluasi kinerja
bagian layanan. Sehingga akan diketahui kekurangan dan kelebihan yang
telah dicapai untuk meningkatkan mutu layanan.
Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa perpustakaan terdiri
dari banyak rak dengan tumpukan buku yang tersusun rapi yang kapan saja
bisa dipinjam, dan dikembalikan sewaktu-waktu. Mereka belum menyadari
arti pentingnya sebuah perpustakaan. Padahal perpustakaanlah yang
memberikan informasi paling lengkap, karena didalam perpustakaan
terdapat buku-buku yang memberikan pengetahuan yang sangat besar dan
tak ternilai. Dalam sebuah lembaga seperti sekolah, perpustakaan
merupakan jantung sekolah, karena perpustakaan merupakan kunci inti
dalam proses belajar mengajar.
3
Perpustakaan merupakan unit kerja yang menghimpun, mengelola,
dan menyajikan kekayaan intelektual untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa (Lasa HS:12). Unit ini dimaksudkan baik secara
organisasi maupun fasilitas tenaga dan tempat, bagian tersebut merupakan
bagian integral dari lembaga yang bernama sekolah, bukan sesuatu yang
berdiri sendiri. Disamping itu perpustakaan dapat diartikan tempat yang
didalamnya terdapat kegiatan pengolahan, dan penyebarluasan segala
macam informasi baik yang tercetak maupun yang terekam guna untuk
kepentingan belajar (Pawit M Yusuf, 2007:1).
Perpustakaan merupakan sarana yang paling dibutuhkan dalam
proses belajar mengajar siswa. Sehingga penyediaan bahan koleksi pada
perpustakaan harus sesuai dengan kurikulum yang ada dan dapat menunjang
pembelajaran siswa. Dalam proses belajar diperpustakaan perlu adanya
bimbingan pustakawan atau guru dalam memilih buku, pemeliharaan dan
pemakaian fasilitas. Disamping itu guru juga berperan penting dalam
meningkatkan minat belajar siswa dalam menggunakan perpustakaan
sebagai tempat yang nyaman untuk belajar dan mencari bahan pembelajaran.
Hal ini diharapkan dapat memicu tingkat prestasi belajar siswa dan peran
perpustakaan sebagai penyedia sarana ilmu pengetahuan dan informasi.
Kebutuhan akan adanya perpustakaan sekolah timbul dari proses pendidikan
itu sendiri, sehingga banyak hal yang perlu dilayani oleh perpustakaan
sekolah seperti memperkaya bahan mengajar, melengkapi alat-alat peraga
4
yang diharapkan dapat menunjang efektifitas dan efisiensi belajar-mengajar,
serta menyediakan berbagai sumber informasi. Selain itu perpustakaan juga
menyediakan multimedia guna menunjang minat belajar para siswanya, agar
siswa juga tidak merasa jenuh dengan buku teks.
Pendidikan yang sesungguhnya bukanlah sekedar memberikan ilmu
yang ada dari guru kepada siswanya, melainkan juga merangsang murid
untuk selalu mengembangkan diri,mengembangkan bakat dan
kemampuannya. Untuk itu siswa sendiri juga perlu aktif dan tidak hanya
merasa puas dengan apa yang diberikan oleh guru kelasnya saja.
Perpustakaan dapat menyumbangkan bantuan yang besar dan berguna dalam
proses pendidikan, sedangkan para guru tidak lepas dari tugas pembinaan
siswa agar mencintai dan menggunakan perpustakaan smaksimal mungkin.
Dengan demikian perpustakaan sekolah merupakan salah satu aspek yang
dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Koleksi yang disediakan perpustakaan SDN Kebonsari 02 Tuban,
sudah memadai untuk membantu peningkatan minat belajar para siswanya.
Letak perpustakaannya juga sudah strategis yaitu ditengah- tengah kelas
sehingga mempermudah siswa jika ingin meminjam buku atau mengerjakan
tugas diperpustakaan. Koleksi buku yang ada diperpustakaan ini sangat
bervariasi mulai dari buku teks sampai buku penunjang dalam kegiatan
belajar siswa. Siswa juga bisa menggunakan fasilitas hotspot yang
disediakan di perpustakaan ini untuk mencari bahan bacaan atau refrensi
dalam dunia maya. Dengan demikian siswa harus aktif dalam mencari
5
berbagai kebutuhan belajarnya adanya perpustakaan yang lengkap membuat
siswa senang untuk mengunjungi dan mencari refrensi buku guna
menambah pengetahuan dan wawasan sehingga minat belajar mereka
bertambah.
Berdasarkan pertimbangan hal tersebut di atas, maka peneliti ingin
mengetahui seberapa besar pengaruh pemanfaatan perpustakaan terhadap
prestasi belajar siswa kelas VI di SDN Kebonsari 02 Tuban. Jenis layanan
sebagai objek penelitian adalah layanan sirkulasi. Alasan pemilihan jenis
layanan ini, karena jenis layanan ini merupakan jenis layanan yang sering
dimanfaatkan oleh pemustaka, oleh sebab itu penulis tertarik untuk menulis
skripsi dengan judul “ Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VI di SDN Kebonsari 02
Tuban”.
1.2 Permasalahan
Permasalahan yang terjadi adalah seberapa besar pengaruh
pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap peningkatan prestasi belajar
siswa kelas VI yang ada di SDN Kebonsari 02 Tuban.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap peningkatan prestasi
belajar siswa kelas VI di SDN Kebonsari 02 Tuban.
6
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini untuk :
1. Bagi Perpustakaan SDN Kebonsari 02 Tuban
a) Sebagai masukan kepada pustakawan guna perbaikan
perpustakaan agar kedepannya perpustakaan akan lebih maju
dan dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk kebutuhan informasi
b) Sebagai masukan bagi SDN Kebonsari 02 Tuban dalam upaya
peningkatan prestasi belajar siswa kelas VI SDN Kebonsari 02
Tuban.
2. Bagi Penulis
Menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang pengaruh
pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap peningkatan prestasi
belajar siswa, selain itu untuk mengetahui koleksi apa saja yang
sering dipinjam untuk menambah pengetahuan guna meningkatkan
prestasi belajar.
3. Bagi Pembaca
Memberikan informasi kepada pembaca yang berhubungan dengan
pengaruh pemanfaatan perpustakaan terhadap prestasi belajar siswa,
agar pembaca mengetahui pentingnya perpustakaan untuk
peningkatan prestasi belajar.
7
1.5 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat Penelitian adalah perpustakaan SDN Kebonsari 02 Tuban
yang berada di jalan AKBP Suroko No 39 Tuban. Sedangkan waktu
penelitian ini dimulai bulan Juni 2013 sampai September 2013.
1.6 Kerangka Pikir
Kerangka pikir ini dibuat untuk memperjelas pola penelitian yang
akan dilakukan. Sehingga mempermudah peneliti untuk tetap fokus pada
topik dan tujuan penelitian yang akan dicapai. Adapun kerangka pikir dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
(X) (Y)
1. Keterpakaian Koleksi 1. Nilai
2. Penggunaan Fasilitas 2 Peringkat
3. Keaktifan
Pemanfaaan perpustakaan dalam penelitian ini meliputi
keterpakaian koleksi, dan penggunaan fasilitas yang berpengaruh terhadap
prestasi belajar siswa yang meliputi nilai akademis siswa, peringkat dikelas,
dan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
Prestasi BelajarSiswa
Pemanfaatan PerpustakaanSekolah
8
1.7 Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara terhadap permasalahan yang
terjadi, karena sifatnya masih sementara maka perlu dibuktikan
kebenarannya.
1. Hipotesis Alternatif (Ha)
Ada pengaruh antara pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap
prestasi siswa di SDN Kebonsari 2 Tuban
2. Hipotesis Nol ( Ho)
Tidak ada pengaruh antara pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap
prestasi siswa di SDN Kebonsari 2 Tuban.
1.8 Batasan Istilah
1. Pemanfaatan
Pemanfaatan adalah penggunaan seluruh informasi / koleksi yang
dibaca ditempat maupun dibawa pulang yang dimiliki oleh perpustakaan
sebagai sarana belajar guna menunjang peningkatan prestasi akademik
para siswa.
2. Prestasi belajar
Prestasi beajar dalam penelitian ini adalah tingkat penguasaan
materi yang telah dicapai oleh siswa yang ditunjukkan dengan nilai
akademis dan peringkat siswa dikelas.
9
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
2.1 Pengertian Perpustakaan
Perpustakaan merupakan unit kerja dari suatu badan atau lembaga
tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka. Baik berupa buku mupun non
buku yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat
digunakan sebagai sumber informasi (suhendar, 2005:3). Selain itu
perpustakaan merupakan tempat mengumpulkan, menyimpan dan
memelihara koleksi bahan pustaka. Mengumpulkan berarti ada usaha dari
perpustakaan untuk mengadakan koleksi bahan pustaka tersebut. Ini dapat
dilakukan dengan cara membeli, memperoleh secara gratis dengan tukar
menukar ataupun dari sumbangan.
Istilah koleksi bahan pustaka dipergunakan untuk menunjukkan
bahwa yang dikumpulkan, yang disimpan dan dipeihara dalam perpustakaan
itu tidak hanya buku tetapi juga bahan yang memuat informasi. Untuk
perpustakaan sekolah pembagian buku-buku lebih baik disesuaikan dengan
jenis buku yang sudah ada, seperti buku teks dan buku pelengkap.
10
2.2 Fungsi Perpustakaan Sekolah
Fungsi perpustakaan sekolah lebih ditekankan kepada fungsi edukatif
dan rekreatif. Hal ini berdasarkan bahwa pemakai perpustakaan sekolah dari
murid-murid sekolah dasar sampai sekolah menengah. Pada usia tersebut
mereka diarahkan unuk bisa belajar sambil bermain.
Dari uraian diatas dapat dijelaskan fungsi perpustakaan sekolah
menurut Pawit M Yusuf adalah :
1. Fungsi edukatif
Perpustakaan memberikan kesempatan kepada para siswanya unuk
menambah pengetahuan dengan cara mencari materi- materi yang
diajarkan oleh para guru kelas mereka didalam perpustakaan. Sehingga
mereka dapat memperdalam materi yang telah diajarkan.
2. Fungsi informatif
Fungsi informatif disini adalah perpustakaan berusaha menyediakan
koleksi perpustakaan yang dibutuhkan untuk pemunuhan rasa ingin tahu.
3. Fungsi rekreasi
Perpustakaan disamping menyediakan buku-buku pengetahuan juga
perlu menyediakan buku-buku yang bersifat rekreatif (hiburan) dan
bermutu, sehingga dapat digunakan para pembaca untuk mengisi waktu
senggang, baik oleh siswa maupun oleh guru.
4. Fungsi riset
Perpustakaan menyediakan bacaan yang dapat dijadikan sebagai sumber/
obyek penelitian sederhana dalam berbagai bidang studi.
11
Perpustakaan diadakan bukan hanya untuk sekedar melayani seluruh
anggota perpustakaan saja, tetapi seluruh anggota tersebut harus mampu
mamanfaatkan perpustakaan tersebut untuk menamah wawasan serta
pengetahuan mereka.
2.3 Manfaat Perpustakaan
Peran perpustakaan dalam dunia pendidiakan sangatlah penting,
selain untuk membantu terselenggaranya pendidikan yang berkualitas,
perpustakaan sekolah berupaya memperkaya, mendukung, memberikan
kekuatan kepada setiap siswanya untuk mengoptimalisaikan potensi mereka
sebagai pelajar. Dengan adanya penyelenggaraan perpustakaan sekolah
dimaksudkan dapat membantu murid serta guru untuk menyelesaikan tugas
dalam proses belajar mengajar. Adapun manfaat perpustakaan sekolah yaitu
:
1. Perpustakaan sekolah dapat meningkatkan kecintaan siswa terhadap
membaca.
2. Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar siswa.
3. Perpustakaan sekolah dapat menamankan kebiasaan belajar mandiri,
pada akhirnya siswa dapat belajar mandiri tanpa dampingan guru.
4. Perpustakaan sekolah dapat mempercepat proses penguasaan teknik
membaca.
5. Perpustakaan sekolah dapat membantu perkembangan kecakapan
berbahasa.
12
6. Perpustakaan sekolah dapat melatih siswa kearah tanggung jawab.
7. Perpustakaan sekolah dapat memperlancar siswa dalam menyelesaikan
tugas sekolah.
8. Perpustakaan sekolah dapat membantu guru dalam menemukan sumber
pengajaran.
2.4 Pengertian Belajar
Menurut (Iskandarwassid, 2008:4) belajar merupakan kegiatan
yang kompleks, hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang
memiliki ketrampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas
tersebut adalah stimulus yang berasal dari lingkungan, dan proses kognitif
yang dilakukan oleh pembelajar. Dengan demikian belajar adalah
seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulus lingkungan,
melewati pengolahan informasi menjadi kapabilitas baru.
Menurut (Hamalik, 2003:27) adalah Belajar adalah modifikasi
atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as
the modification or strengthening of behavior through e xperienceng).
Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan
dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan
tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu
penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakukan. Pengertian
ini sangat berbeda dengan pengertian lama tentang belajar, yang
menyatakan bahwa belajar adalah memperoleh pengetahuan, bahwa
13
belajar adalah latihan-latihan pembentukan kebiasaan secara otomotis
dan seterusnya.
Menurut Dimyati belajar adalah merupakan kegiatan yang
kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah orang memiliki
keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Timbulnya kapabilitas
tersebut adalah dari (i) stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan (ii)
proses kognitif yang dilakukan oleh pembelajar. Dengan demikian, belajar
adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi
lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru
(Dimyati, 2009:10)
2.5 Kesulitan Belajar
Kegiatan pembelajaran di sekolah, kita dihadapkan dengan sejumlah
karakterisktik siswa yang beraneka ragam. Ada siswa yang dapat
menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa
mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang
justru dalam belajarnya mengalami berbagai kesulitan. Kesulitan belajar
siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk
mencapai hasil belajar, dan dapat bersifat psikologis, sosiologis, maupun
fisiologis, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar
yang dicapainya berada di bawah semestinya.
Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas, diantaranya
: (a) learning disorder; (b) learning disfunction; (c) underachiever; (d)
14
slow learner, dan (e) learning diasbilities. Di bawah ini akan diuraikan
dari masing-masing pengertian tersebut.
(akhmadsudrajat/2013/01/25/kesulitan-dan-bimbingan-belajar/)
1. Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana
proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons yang
bertentangan. Pada dasarnya, yang mengalami kekacauan belajar,
potensi dasarnya tidak dirugikan, akan tetapi belajarnya terganggu atau
terhambat oleh adanya respons-respons yang bertentangan, sehingga
hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang
dimilikinya. Contoh : siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras
seperti karate, tinju dan sejenisnya.
2. Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang
dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya
siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental,
gangguan alat indra, atau gangguan psikologis lainnya. Contoh : siswa
yang yang memiliki postur tubuh yang tinggi atletis dan sangat cocok
menjadi atlet bola volley, namun karena tidak pernah dilatih bermain
bola volley, maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan
baik.
3. Under Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki
tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi
belajarnya tergolong rendah. Contoh : siswa yang telah dites
kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat
15
unggul (IQ = 130–140), namun prestasi belajarnya biasa-biasa saja atau
malah sangat rendah.
4. Slow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam
proses belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama
dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi
intelektual yang sama.
5. Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada
gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindari belajar,
sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya.
Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam
pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan
dalam perilakunya, baik aspek psikomotorik, kognitif, konatif maupun
afektif. Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan
belajar, antara lain :
1. Menunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang
dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yang dimilikinya.
2. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan.
Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajar, tapi nilai yang
diperolehnya selalu rendah.
3. Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu
tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang disediakan.
4. Menunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar, seperti: acuh tak acuh,
menentang, berpura-pura, dusta dan sebagainya.
16
5. Menunjukkan perilaku yang berkelainan, seperti membolos, datang
terlambat, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, mengganggu di dalam
atau pun di luar kelas, tidak mau mencatat pelajaran, tidak teratur dalam
kegiatan belajar, dan sebagainya.
6. Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar, seperti : pemurung,
mudah tersinggung, pemarah, tidak atau kurang gembira dalam
menghadapi situasi tertentu. Misalnya dalam menghadapi nilai rendah,
tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal, dan sebagainya.
7. Sementara itu, mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami
kesulitan belajar, yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dalam
mencapai tujuan-tujuan belajar. Siswa dikatakan gagal dalam belajar
apabila,
8. Dalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran
tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi (mastery level)
minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru
(criterion reference).
9. Tidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya, dilihat
berdasarkan ukuran tingkat kemampuan, bakat, atau kecerdasan yang
dimilikinya. Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever.
10. Tidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang
diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran
berikutnya. Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau
17
belum matang (immature), sehingga harus menjadi pengulang
(repeater)
Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai
siswa yang mengalami kesulitan belajar, maka diperlukan kriteria
sebagai batas atau patokan, sehingga dengan kriteria ini dapat
ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan
belajar. Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau
kemajuan belajar siswa: (1) tujuan pendidikan; (2) kedudukan dalam
kelompok; (3) tingkat pencapaian hasil belajar dibandinngkan dengan
potensi; dan (4) kepribadian.
1. Tujuan Pendidikan
Dalam keseluruhan sistem pendidikan, tujuan pendidikan
merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting, karena akan
memberikan arah proses kegiatan pendidikan. Segenap kegiatan
pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan
pembelajaran. Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut
dapat dianggap sebagai siswa yang berhasil. Sedangkan, apabila siswa
tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan
mengalami kesulitan belajar. Untuk menandai mereka yang mendapat
hambatan pencapaian tujuan pembelajaran, maka sebelum proses
belajar dimulai, tujuan harus dirumuskan secara jelas dan operasional.
Selanjutnya, hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat
pencapaian tujuan tersebut. Secara statistik, berdasarkan distribusi
18
normal, seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai
sekurang-kurangnya 60% dari seluruh tujuan yang harus dicapai.
Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery
learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan, seseorang
dikatakan telah berhasil dalam belajar apabila telah menguasai standar
minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang
lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sebaliknya, jika
penguasaan ketuntasan di bawah kriteria minimal maka siswa tersebut
dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar. Teknik yang dapat
digunakan ialah dengan cara menganalisis prestasi belajar dalam bentuk
nilai hasil belajar.
2. Kedudukan Dalam Kelompok
Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi
ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya. Siswa dikatakan mengalami
kesulitan belajar, apabila memperoleh prestasi belajar di bawah prestasi
rata-rata kelompok secara keseluruhan. Misalnya, rata-rata prestasi
belajar kelompok 8, siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8,
diperkirakan mengalami kesulitan belajar. Dengan demikian, nilai yang
dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah
dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknya. Dengan
norma ini, guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan
mendapat kesulitan belajar, yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah
prestasi kelompok secara keseluruhan.
19
Secara statistik, mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan
adalah mereka yang menduduki 25 % di bawah urutan kelompok, yang
biasa disebut dengan lower group. Dengan teknik ini, kita mengurutkan
siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya. dari yang paling tinggi
hingga yang paling rendah, sehingga siswa mendapat nomor urut
prestasi (ranking). Mereka yang menduduki posisi 25% di bawah
diperkirakan mengalami kesulitan belajar. Teknik lain ialah dengan
membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata
kelompok. Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata– rata kelompok
diperkirakan pula mengalami kesulitan belajar.
3. Perbandingan Antara Potensi dan Prestasi
Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari
tingkat potensinya, baik yang berupa kecerdasan maupun bakat. Siswa
yang berpotensi tinggi cenderung dan seyogyanya dapat memperoleh
prestasi belajar yang tinggi pula. Sebaliknya, siswa yang memiliki
potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar yang
rendah pula. Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi
belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana
dapat merealisasikan potensi yang dimikinya. Siswa dikatakan
mengalami kesulitan belajar, apabila prestasi yang dicapainya tidak
sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Misalkan, seorang siswa setelah
mengikuti pemeriksaan psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan
(IQ) sebesar 120, termasuk kategori cerdas dalam skala Simon & Binnet.
20
Namun ternyata hasil belajarnya hanya mendapat nilai angka 6, yang
seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak
dia bisa memperoleh angka 8. Contoh di atas menggambarkan adanya
gejala kesulitan belajar, yang biasa disebut dengan istilah underachiever.
4. Kepribadian
Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan
dalam seluruh kepribadiannya. Setiap proses belajar akan menghasilkan
perubahan-perubahan dalam aspek kepribadian. Siswa yang berhasil
dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu, sesuai
dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Siswa
diakatan mengalami kesulitan belajar, apabila menunjukkan pola-pola
perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya, seperti :
acuh tak acuh, melalaikan tugas, sering membolos, menentang, isolated,
motivasi lemah, emosi yang tidak seimbang dan sebagainya.
2.6 Prinsip-prinsip Mengajar
Beberapa pendapat telah dikemukakan orang tentang mengajar.
Ada pula yang berpendapat bahwa mengajar itu adalah sebuah seni dan
karena itu guru adalah seniman. Salah seorang ahli yang berpendapat
demikian itu adalah Gilbert Hihget dalam bukunya The art of teaching,
yang mengemukakan bahwa:”……..teaching is an art, not a science” yang
selanjudnya mengatakan “You must throw your heart into it-you must
realize that it cannot all be done by formulas, or you will spoil your work,
21
and your pupils, and yourself.” Jika seorang artis ditentukan oleh
seperangkat prinsip yang dapat membantunya untuk memiliki keahlian
dalam profesinya maka guru demikian pula halnya. Hal itu adalah karena
bahan (siswa) yang dihadapi guru adalah barang hidup yang oleh guru
dalam tingkatan tertentu akan dibentuk berdasarkan prinsip-prinsip
tertentu. Guru haruslah memahami sifat-sifat dan karakteristik
perkembangan siswa pada berbagai tingkatan agar guru dapat mengambil
keuntungan dari minat dan motifasi anak dalam tugas-tugas belajar siswa
(Abdul Azis Wahab, 2007:5-8).
2.7 Belajar dan Pembelajaran
Menurut (Iskandarwassid, 2008:4) belajar merupakan kegiatan
yang kompleks, hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang
memiliki ketrampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas
tersebut adalah stimulus yang berasal dari lingkungan, dan proses kognitif
yang dilakukan oleh pembelajar. Dengan demikian belajar adalah
seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulus lingkungan,
melewati pengolahan informasi menjadi kapabilitas baru.
Menurut (Hamalik, 2003:27) adalah Belajar adalah modifikasi atau
memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the
modification or strengthening of behavior through experienceng ). Menurut
pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan
suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih
22
luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil
latihan melainkan pengubahan kelakukan. Pengertian ini sangat berbeda
dengan pengertian lama tentang belajar, yang menyatakan bahwa belajar
adalah memperoleh pengetahuan, bahwa belajar adalah latihan-latihan
pembentukan kebiasaan secara otomotis dan seterusnya.
Berbagai ahli mendefinisikan belajar sesuai aliran filsafat yang di
anutnya, antara lain sebagai berikut : Ernes ER. Hilgrad, mendefinisikan
sebagai berikut : ”learning is the process by which activity originates or is
charged throught training procedures (whether in the laboratory or in the
natural environments) as disitinguished from changes by factor not
auributable to training” Artinya (seseorang dapat di katakan belajar kalau
dapat melakukan sesuatu dengan cara latihan latihan sehingga yang
bersangkutan menjadi berubah (Riyanto, 2002:3).
2.8 Model Pembelajaran
Model pembelajaran berasal dari bahasa Latin dan merupakan
bentuk jamak dari kata Medium yang secara harfiah berarti perantara atau
pengantar. Model pembelajaran adalah perantara atau pengantar pesan dari
pengirim ke penerima pesan. Secara umum model pembelajaran
pembelajaran dalam pendidikan disebut model pembelajaran, yaitu
berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsangnya untuk berfikir. Sedangkan menurut (Sadiman, 2002:6)
model pembelajaran adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan
23
serta merangsang siswa untuk belajar. Jadi, model pembelajaran
merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
dari pengirim dan penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
minat dan perhatian sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Model pembelajaran ini merupakan bahan, alat, atau teknik yang
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses
interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung
secara tepat guna dan berdayaguna.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran agar dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan
perhatian siswa sehingga proses interaksi komunikasi antara guru dan
siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna.
Menurut (Daryanto, 2010:124) mengemukakan bahwa jenis model
pembelajaran pembelajaran yang biasa di gunakan dalam kegiatan
pendidikan dan pengajaran dapat digolongkan menjadi 8 (delapan) macam
tipe, yaitu:
1. Benda sebenarnya, yang termasuk kategori ini meliputi: kejadian dan
obyek atau benda-benda tertentu yang menyerupai benda yang
sebenarnya termasuk didalamnya mode.
2. Prestasi verbal, meliputi: model pembelajaran cetak, kata-kata yang
diproyeksikan melalui slide, film strip, transparasi dan sebagainya.
24
3. Prestasi grafis, meliputi: chart, grafik, peta, diagram, lukisan atau
gambar yang sengaja dibuat untuk mengkomunikasikan suatu ide.
4. Potret kejadian (still picture), yakni potret dari bermacam-macam obyek
yang mungkin dipresentasikan melalui buku, film, majalah dinding dan
sebagainya.
5. Film (motion picture), film atau video tape dari pemotretan atau syuting
benda atau kejadian sebenarnya maupun film dari pemotretan gambar
(film animasi).
6. Rekaman suara (audio recorder), dapat menggunakan bahasa verbal atau
efek suara dan musik.
7. Program, meliputi: pengajaran berprogram, yakni sikwen dari informasi
baik verbal, visual atau audio yang sengaja dibuat untuk merangsang
adanya respon dari siswa.
8. Simulasi, yakni peniruan yang sengaja diadakan untuk mendekati atau
menyerupai kejadian sebenarnya.
Berdasarkan uraian di atas menegaskan bahwa berdasarkan
ukuran serta komplek tidaknya alat dan perlengkapannya model
pembelajaran pembelajaran dapat dibedakan menjadi 5 (lima) macam
yaitu:
1. Model pembelajaran tanpa proyeksi dua dimensi, yaitu model
pembelajaran yang penggunaannya tanpa menggunakan proyektor dan
hanya mempunyai dua ukuran saja, yakni panjang dan lebar. Temasuk
25
dalam kategori ini antara lain: gambar bagan, grafik, poster, peta.
Penggunaan dapat menggunakan papan tulis, papan tempel.
2. Model pembelajaran tanpa proyeksi tiga dimensi, yaitu model
pembelajaran yang penggunaannya tanpa menggunakan proyektor dan
mempunyai ukuran panjang lebar dan tebal atau tinggi. Termasuk
kategori ini antara lain: benda sebenarnya, model boneka dan
sebagainya.
3. Model pembelajaran audio, yaitu model pembelajaran yang hanya dapat
memberikan rangsangan suara saja, seperti radio dan tape recoeder.
4. Model pembelajaran dengan proyeksi, yaitu model pembelajaran yang
penggunaannya menggunakan proyektor seperti: film, slide, OHP.
2.9 Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil kemampuan menerima pelajaran.
Menurut Sudjana (2004:22), berpendapat prestasi belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya. Pendapat Sudjana (2006:11) lainnnya
menyebutkan bahwa “prestasi belajar adalah suatu kegiatan untuk
melihat sejauh mana tujuan-tujuan instruksional telah dapat dicapai oleh
siswa”. Reigeluth dan Meril (dalam Dengeng 2001:166) mengemukakan
bahwa “pengukuran keefektifan pengajaran harus selalu dikaitkan
dengan pencapaian tujuan pengajaran”.
26
Belajar digerakkan oleh beraneka ragam macam stimulus yang
ada dalam lingkungan sekitar si pelajar. Stimulus itu merupakan
masukan untuk proses belajar. Sedangkan perubahan tingkah laku yang
dapat diamati dari penampilan si belajar merupakan hasilnya.
Penampilan yang dapat dipandang itu bukti belajar sekolah sangat
banyak dan beragam mulai dari yang sedemikian sampai dengan yang
paling komplek.
Gagne memandang kemampuan seseorang yang memungkinkan
bervariasinya penampilan itu sebagai “out come of learning” (hasil
belajar). Hasil belajar itu dikategorikan menjadi lima, yaitu: (1)
informasi verbal, (2) ketrampilan intelektual, (3) strategi kognitif, (4)
sikap dan (5) ketrampilan motorik.
Menurut Hakim (2000:11-21) menyatakan bahwa ada beberapa
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Secara umum faktor –
faktor tersebut dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari
individu itu sendiri. Faktor internal terdiri dari faktor biologis dan
psikologis. Faktor biologis meliputi segala hal yang berhubungan dengan
keadaan fisik dan jasmani individu yang bersangkutan, misalnya kondisi
fisik. Faktor psikologis meliputi segala hal yang berkaitan dengan
kondisi mental seseorang, misalnya kondisi kondisi mental yang mantap
dan stabil, intelegensi, kemauan, bakat, daya ingat, dan daya konsentrasi.
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar individu, yaitu
27
meliputi: faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan sekolah dan
faktor waktu. Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan
hasil yang telah dicapai dalam proses belajar yang berupa perubahan
tingkah laku yang dinyatakan dengan skor atau nilai yang dilakukan oleh
penilaian yang diberikan kepada subyek didik. Dimana prestasi belajar
menunjukkan suatu hasil yang dimiliki oleh siswa yang berupa
pengetahuan, ketrampilan serta sikap tingkah laku dalam proses belajar
mengajar.
Menurut Purwanto (2010:162) belajar adalah suatu proses yang
menimbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam
tingkah laku dan kecakapan. Sampai dimanakah perubahan itu dapat
tercapai atau dengan kata lain, berhasil baik atau tidaknya belajar itu
tergantung kepada bermacam-macam faktor.
Menurut Slameto (2003:54-71) faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar banyak jenisnya tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan
saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor
yang ada dalam diri individu itu sendiri yang sedang belajar, sedangkan
faktor ekstern adalah yang ada di luar individu itu sendiri.
2.9.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
2.9.1.1 Faktor Intern
a. Faktor Kesehatan
Proses belajar mengajar seseorang akan terganggu
jika kesehatannya juga terganggu, selain itu ia juga akan
28
cepat lelah, kurang semangat, mudah pusing dan mengantuk
jika badannya lemah karena kurang darah. Agar seseorang
dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan
kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara makan yang
teratur, istirahat dan berolahraga sehingga prestasi belajar
yang dicapai meningkat.
b. Faktor Intelegensi
Intelegensi besar pengarunya terhadap kemajuan
belajar. Siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang
normal dapat berhasil dengan baik dalam belajar, jika ia
belajar dengan baik artinya belajar dengan menerapkan
metode belajar yang efisien dan faktor-faktor yang
mempengaruhi belajarnya. Sehingga memberi pengaruh
positif terhadap prestasi belajar yang dicapai oleh siswa.
c. Faktor Perhatian
Untuk menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa
harus mempunyai perhatian terhadap materi atau bahan
yang akan dipelajari. Agar siswa dapat belajar dengan baik,
hendaknya mengusahakan bahan pelajaran selalu menarik
perhatian dengan cara disesuaikan hobi atau bakat.
2.9.1.2 Faktor Entern
A Faktor Keluarga
1. Suasana Rumah
29
Agar siswa dapat belajar dengan baik diperlukan
suasana rumah yang tenang dan tentram. Di dalam
suasana rumah yang tenang dan tentram selain anak
kerasan atau betah tinggal di rumah, ia juga dapat
belajar dengan baik sehingga prestasi yang dicapai
memuaskan.
2. Keadaan Ekonomi Keluarga
Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya
dengan belajar siswa. Anak yang sedang belajar selain
harus terpenuhi kebutuhan pokok yaitu makan, pakaian,
kesehatan juga membutuhkan fasilitas belajar seperti:
ruang belajar, alat tulis, buku-buku pelajaran,dan lain-
lain. Walaupun tidak dapat dipungkiri tentang adanya
kemungkinan anak yang serba kekurangan dan selalu
menderita akibat ekonomi keluarga yang lemah justru
keadaan yang seperti itu menjadi cambuk baginya
untuk belajar lebih giat dan mendapatkan sukses besar.
3. Pengertian Orang Tua
Anak yang belajar memerlukan dorongan atau
motivasi dan pengertian dari orang tua. Kadang-kadang
anak tidak bersemangat dalam belajar, maka orang tua
wajib memberi pengertian untuk memotivasi kesulitan
yang dialami anak baik di sekolah maupun di rumah.
30
B. Faktor Sekolah
1. Metode Mengajar
Metode mengajar guru yang kurang baik akan
mempengaruhi cara belajar siswa yang tidak baik pula.
Guru yang progresif berani mencoba metode-metode
yang baru yang dapat membantu meningkatkan
kegiatan belajar mengajar dan dapat meningkatkan
motivasi siswa untuk belajar.
2. Metode Belajar
Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang
salah. Dalam hal ini siswa memerlukan pembinaan dari
guru mengenai cara belajar yang efektif. Dengan cara
belajar yang tepat dan efektif maka dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
3. Keadaan Fisik Sekolah
Keadaan fisik sekolah juga berpengaruh terhadap
prestasi belajar yang akan dicapai siswa nantinya.
Karena siswa dapat merasakan nyaman untuk belajar
apabila keadaan gedung atau ruang kelas memadai serta
didukung dengan fasilitas belajar yang lengkap.
4. Mass Model pembelajaran
Yang termasuk mass model pembelajaran adalah
bioskop, radio, TV dan majalah yang beredar di
31
masyarakat. Mass model pembelajaran yang baik dapat
memberi pengaruh yang baik pula terhadap siswa dan
kegiatan belajarnya. Jika tidak ada kontrol dan
pembinaan dari orang tua maka dapat menurunkan
semangat belajarnya.
C. Faktor masyarakat
1. Teman Bergaul
Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka
siswa perlu memiliki teman bergaul yang baik dan
pembinaan yang baik serta pengawasan dari orang tua
dan guru harus cukup bijaksana.
2. Bentuk Kehidupan masyarakat
Kehidupan masyarakat disekitar siswa juga
berpengaruh terhadap belajar siswa. Siswa tertarik
untuk ikut berbuat seperti yang dilakukan orang-orang
di sekitarnya. Maka perlu untuk mengusahakan
lingkungan yang baik agar dapat memberi pengaruh
yang positif terhadap siswa sehingga dapat belajar
dengan baik.
2.10 Pemanfaatan Perpustakaan
Peranan perpustakaan di dalam pendidikan amatlah penting, yaitu
untuk membantu terselenggaranya pendidikan dengan baik. Dengan
32
demikian sasaran dan tujuan operasional dari perpustakaan sekolah adalah
untuk memperkaya, mendukung, memberikan kekuatan dan
mengupayakan penerapan program pendidikan yang memenuhi setiap
kebutuhan siswa, disamping itu mendorong dan memungkinkan tiap siswa
mengoptimalkan potensi mereka sebagai pelajar
(http://maunglib.wordpress.com).
Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya untuk
menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi dengan adanya penyelenggaraan
perpustakaan sekolah diharapkan dapat membantu murid-murid dan guru
menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar. Oleh sebab itu
segala bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan sekolah harus dapat
menujang proses belajar mengajar, maka dalam pengadaan bahan pustaka
hendaknya mempertimbangkan kurikulum sekolah, serta selera para
pembaca yang dalam hal ini adalah murid-murid.
Perpustakaan sekolah sebagai perangkat perlengkapan pendidikan
mempunyai tugas: menyerap dan menghimpun informasi guna kegiatan
belajar mengajar.
1. Mewujudkan suatu wadah pengetahuan dengan administrasi dan
organisasi yang sesuai sehingga memudahkan penggunanya
2. Menyediakan sumber-sumber rujukan yang tepat guna untuk kegiatan
konsultasi bagi pengajar dan pelajar
33
3. Menyediakan bahan-bahan yang bermanfaat bagi kegiatan rekresi yang
berkaitan dengan bidang budaya dan dapat meningkatkan selera,
mengembangkan daya kreatif
4. Melaksanakan layanan perpustakaan yang sederhana, mudah dan
menarik sehingga pengajar dan pelajar tertarik dan dapat menjadi
terbiasa dalam menggunakan perpustakaan
5. Pusat layanan bahan pustaka bagi siswa dan guru.
6. Memberikan bimbingan membaca
Perpustakaan sekolah tampak bermanfaat apabila benar-benar
memperlancar pencapaian tujuan proses belajar mengajar di sekolah.
Indikasi manfaat tersebut tidak hanya berupa tinginya prestasi siswa, tetapi
lebih jauh lagi, antar lain adalah siswa mampu mencari, menemukan,
menyaring dan menilai informasi, siswa terbiasa belajar mandiri, siswa
terlatih kearah tanggung jawab, siswa selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sebagainya.
Oleh karena itu, seorang pustakawan dituntut tidak boleh hanya
sekadar menjadi penjaga buku, tetapi juga harus memiliki rasa kepedulian
terhadap keberadaan buku yang menjadi koleksi perpustakaan. Ia
mengatakan dari rasa kepedulian dan kecintaan terhadap pekerjaan yang
digelutinya itu diharapkan akan melahirkan generasi-generasi muda yang
akan merasa kurang lengkap hari-harinya, tanpa menikmati bacaan-bacaan
di perpustakaan. Dalam pengelolaan perpustakaan ke depan perlu
34
dipersiapkan sumber daya manusia yang handal dan ditunjang sistem
teknologi informasi yang mumpuni. Namun, selain itu, hal lain yang
dinilai juga dapat membangkitkan minat pelajar untuk ke perpustakaan
adalah dengan mengadakan pembelajaran di luar kelas, namun,
memanfaatkan perpustakaan sebagai ruangan belajar selain kelas biasanya.
2.11 Penelitian Sebelumnya
Penelitian sejenis sebelumnya dilakukan oleh Rini Purwanti (2010)
yang berjudul “Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Kelas X SMA N 1 Karangdowo Tahun Ajaran 2009/2010.”
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan
perpustakaan terhadap prestasi belajar pada siswa kelas X SMA N 1
Karangdowo. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kecenderungan
pemanfaatan perpustakaan terhadap prestasi belajar termasuk katagori
sangat tinggi, perhatian orang tua dan perhatian guru di sekolah juga
termasuk katagori tinggi. Ini berarti bahwa siswa di SMA N 1
Karangdowo khususnya kelas X sudah memanfaatkan perpustakaan
dengan sangat baik.
Selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa
UNDIP bernama Tri Utami Kusuma Putri (2008) dengan judul “Pengaruh
Pemanfaatan Perpustakaan Jurusan Matematika Terhadap Prestasi Belajar
Mahasiswa Jurusan Matematika Angkatan 2007-2008 FMIPA UNNES”.
35
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara pemanfaatan
perpustakaan jurusan matematika terhadap prestasi belajar mahasiswa
angkatan 2007-2008 FMIPA UNNES. Hasil analisis deskriptif diketahui
bahwa pemanfaatan perpustakaan di jurusan matematika . pengaryh
prestasi belajar mahasiswa hanya 2,1% sedangkan sisanya 97,9%
dipengaruhi oleh faktor lain.
2.12 Keistimewaan Penelitian
Keistimewaan dari penelitian ini adalah peneliti dapat mengetahui
pengaruh peningkatan prestasi belajar selain dari peran perpustakaan
sekolah. Disamping itu peneliti juga dapat mengetahui pemanfaatan
perpustakaan sekolah di SDN Kebonsari 02 Tuban sudah cukup baik.
Peminjaman yang menggunakan sistem terbuka dengan mengambil dan
mengembalikan sendiri koleksi yang dipinjam membuat siswa
36
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain dan Jenis Penelitian
Metode penelitian merupakan jalan yang ditempuh dalam usaha
menyelidiki ilmu pengetahuan dengan jalan penelitian guna menemukan,
mengembngkan dan menguji kebenaran secara ilmiah. Cara ilmiah
merupakan kegiatan penelitian yang didasarkan pada ciri keilmuan, rasional,
empiris dan sistematis. Data yang valid dapat dilakukan melalui pengujian
reliabilitas dan obyektifitas. Reliabilitas adalah berkenaan dengan derajad
konsistensi data dalam interval waktu tertentu. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.
Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk
menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data,
menyajikan data, menganalisis dan menginterpresiakan. Penelitian ini
berupaya untuk memecahkan masalah atau menjawab permasalahan yang
hendak dihadapi pada situasi sekarang berdasarkan fakta yang ada.
Penelitian deskriptif bertujuan untuk memecahkan masalah secara sistematis
dan faktual mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
(Sudjarwo,2009:86)
37
Deskriptif merupakan penelitian yang berfungsi untuk memberikan
gambaran terhadap objek yang diteliti melalui sample dan populasi yang ada
dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono,2004:2)
Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu, dan
tujuan tersebut dapat dibagi menjadi tiga,yaitu : penemuan, berarti data yang
diperoleh dari peneliti itu adalah yang betul tahu dan sebelumnya belum
pernah diketahui. Pembuktian, berarti data yang diperoleh itu digunakan
untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau
pengetahuan tertentu. Pengembangan, berarti memperdalam dan
memperluas pengetahuan yang ada, melalui penelitian hasilnya dapat
digunakan.
3.2 Populasi dan sampel
Pupulasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsmi Arikunto,
2002 : 108) . populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VI
SDN Kebonsari 02 Tuban yang berjumlah 60 siswa
Sample adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti (Arikunto,
1988 : 117). Jika subyeknya kurang dari 100 maka seluruh populasi
sebaiknya diteliti, sehingga penelitian tersebut merupakan penelitian
populasi. Besarnya sampel yang diambil tergantung dari kemampuan
peneliti, luas wilayah pengamatan, dan besar kecilnya resiko yang
ditanggung peneliti (Arikunto, 1988:120).
38
3.3 Jenis dan Sumber Data
Pengolahan data dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu data primer dan
data sekunder, memperoleh data yang akan diperlukan dan bertujuan sesuai
dengan masalah yang dihadapi, dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
3.3.1 Data primer
Sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung dari
sumbernya atau dari objek penelitian itu sendiri. Data primer ini
diperoleh secara langsung dari hasil kuesioner siswa kelas VI SD
kebonsari 02 Tuban
3.3.2 Data sekunder
Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung
dalam penelitian. Data ini biasanya diperoleh dari studi pustaka yang
berupa buku, refrensi, dan dokumen dari hasil pengamatan penelitian
yang berfungsi untuk melengkapi data primer.
3.4 Metode pengumpulan data yang digunakan adalah :
3.4.1 Observasi
Observasi merupakan metode atau cara-cara menganalisis dan
mengadakan pencatatan secara sistematis menganai tingkah laku
dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara
langsung (Ngalim purwanto dalam Sudjarwo, 2009:161). Atas dasar
pengertian diatas dapat dipahami bahwa observasi merupakan salah
39
satu metode pengumpulan data di mana peneliti melihat, mengamati
secara visual sehingga validitas data sangat tergantung pada
kemampuan observer (Sudjarwo, 2009:161). Observasi tersebut,
peneliti lakukan dengan cara melihat secara langsung kegiatan di
perpustakaan SDN kebonsari 02 Tuban dan pengamatan secara
langsung kepada siswa yang datang ke perpustakaan.
3.4.2 Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang efisien untuk memperoleh informasi
dariresponden yang diharapkan oleh peneliti (Arikunto, 1988:140).
Kuesioner tersebut diberikan kepada siswa kelas VI yang dijadikan
sampel untuk memberikan penilaian pengaruh pemanfaatan koleksi
perpustakaan terhadap prestasi belajar siswa.
3.4.3 Wawancara
Wawacara merupakan dialog atau tanya jawab antara
pewawancara dengan responden yang bertujuan untuk memperoleh
jawaban yang dikehendaki (Sudjarwo, 2009: 165). Wawancara
dilakukan kepada siswa untuk mendukung jawaban dari hasil kuesioner,
wawancara juga dilakukan pada guru untuk mengetahui motivasi guru
kepada siswanya.
40
3.5 Variable dan Indikator
1. Variable bebas (X) adalah pengaruh pemanfaatan koleksi perpustakaan.
Variable bebas merupakan variable yang mempengaruhi perubahan atau
yang menjadi sebab perubahan timbulnya variable terikat (Suyono, 2008
: 30)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemanfaatan perpustakaan
oleh siswa,dan indikator dalam variabel ini adalah keterpakaian koleksi
bahan pustaka yang menjadi sumber referensi disekolah,buku penunjang
dan alat penelusuran yang digunakan diperpustakaan.
2. Variable terikat ( Y) adalah prestasi belajar siswa.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa yang
ditunjukkan dalam nilai rapot mereka. Prestasi belajar diukur dari nilai
mata pelajaran mereka, sedangkan indikator yang digunakan dalam
penelitian ini adalah keaktifan siswa di kelas dan siswa yang aktif
membaca.
3.6 Pengolahan dan Analisis Data
3.6.1 Pengolahan data
Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data
ringkasan dengan menggunakan rumus (Hasan, 2006 : 24)
Semua data yang telah terkumpul diolah agar menjadi
suatu data yang tersusun secara baik dan mudah dibaca. Yang
41
termasuk dalam kegiatan pengolahan data adalah menghitung
frekuensi mengenai pengaruh dengan menggunakan metode statistik,
yaitu mendeskripsikan jawaban dari responden dalam penelitian ini
mengenai pengaruh pemanfaatan dan prestasi belajar.
Kegiatan Pengolahan data meliputi:
a. Editing
Adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai
menghimpun data dilapangan (Bungin, 2005: 165). Pada tahap ini
penulis menyeleksi jawaban satu persatu dengan tujuan untuk
memeriksa apakah setiap jawaban kuesioner yang sudah diisi oleh
responden sudah sesuai dengan petunjuk pengisian, setelah itu
peneliti akan memilih kuesioner yang sesuai, dan apabila
ditemukan kuesioner yang pengisianya salah atau tidak sesuai
dengan petunjuk pengisian yang sudah ditentukan maka responden
yang melakukan kesalahan tadi akan disuruh mengisi ulang.
Jumlah kuesioner yang disebarkan adalah 60, dari 60 kuesioner
yang disebar semuanya kembali kepada penulis dan terisi lengkap.
b. Koding
Koding merupakan kegiatan untuk mengklasifikasi data-data yang
telah ada. Data yang telah dikumpulkan dapat berupa angka,
kalimat pendek atau panjang ataupun hanya “ya” atau “tidak”.
Untuk memudahkan analisis, jawaban-jawaban tersebut perlu
diberi kode. Pemberian kode kepada jawaban sangat penting
42
artinya, jika pengolahan data dilakukan dengan komputer.
Mengkode jawaban adalah menaruh angka pada tiap jawaban
(Nazir, 2009: 348). Tujuan pengkodean ini adalah untuk
menyederhanakan jawaban responden.
c. Tabulasi
Tabulasi adalah bagian terakhir dari pengolahan data (Bungin, 2005:
168). Tabulasi yaitu kegiatan melakukan pengolahan data dalam
bentuk tabel dengan menghitung frekuensi masing-masing katagori
baik secara manual maupun dengan bantuan komputer. Membuat
tabulasi termasuk dalam kerja memproses data. Membuat tabulasi
tidak lain adalah memasukkan data ke dalam tabel-tabel, dan
mengatur angka-angka sehingga dapat dihitung jumlah kasus dalam
berbagai katagori (Nazir, 2009: 355).
d. Pemberian Skor / nilai
Dalam penelitian ini jawaban yang diberikan responden secara
menyeluruh nantinya akan diberi skor pada masing – masing
katagori. Denagn demikian penentuan nilai mempunyai tujuan
untuk mengukur konsep yang telah dirumuskan dengan
menggunakan seperangkat indikator yang telah dipergunakam
dalam bentuk pertanyaan. Adapun skor yang di berikan sebagai
berikut :
a. Jawaban A, skor yang diberi 4
b. Jawaban B, skor yang diberi 3
43
c. Jawaban C, skor yang diberi 2
d. Jawaban D, skor yang diberi 1
3.6.2 Analisis Data
Data yang telah terkumpul dari hasil kuesioner kemudian
dianalisis dalam bentuk analisis deskriptif. Analisis data dalam
penelitian ini adalah distribusi frekuensi, sehingga dapat diketahui
frekuensi atau modus (terbanyak) tentang pengaruh pemanfaatan
perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas VI di SDN
Kebonsari 02 Tuban. Statistik deskriptif merupakan suatu metode
untuk memaparkan hasil penelitian yang dilakukan dalam bentuk
statistik popular yang sederhana, sehingga setiap orang lebih mudah
mengerti hasil penelitian. Untuk menentukan ada tidaknya hubungan
yang signifikan. Metode ini digunakan untuk mengetahui siswa yang
memanfaatkan perpustakaan. Dengan menggunakan metode ini,
peneliti membuat tabel kriteria tentang skor dengan cara :
1. Penentuan skor tertinggi yaitu :
Skor tertinggi x item (4 x 30=120)
2. Penentuan skor terendah yaitu :
Skor terendah x item (1 x 30 = 30)
3. Penentuan skor tinggi dengan cara :
Skor tertinggi – skor terendah ( 120 – 30 = 90)
4. Menetapkan interval dengan cara :
( 90 : 4 = 22.5)
44
Setelah diintervalkn maka dapat ditentukan batas banyak tiap kriteriasebagai berikut :
Tabel 3.1Kriteria Pemanfaatan Perpustakaan
No Skor Kriteria
1 20-35 Tidak Aktif
2 36-50 Cukup Aktif
3 51-65 Aktif
4 66-80 Sangat Aktif
Data yang diperoleh akan dianalisis secara statistik dengan uji
korelasi berguna untuk memilih kandidat variabel bebas yang memang
didukung oleh data, teknik pengolahan data :
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2002: 144). Sebuah
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan
dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.Tinggi
rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang
terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang
dimaksud.
Cara yang dipakai dalam menguji tingkat validitas adalah dengan
variabel internal, yaitu menguji apakah terdapat kesesuaian antara
bagian instrumen secara keseluruhan. Untuk mengukurnya menggunakan
analisis butir. Pengukuran pada analisis butir yaitu dengan cara skor-skor
yang ada kemudian dikorelasikan dengan menggunakan Rumus
korelasi product
Arikunto, (2002:
Keterangan
rxy : koefisien korelasi antara x dan y
N : Jumlah Subyek
X : Skor item
Y : Skor total
∑X : Jumlah skor items
∑Y : Jumlah skor total
∑X2 : Jumlah kuadrat skor item
∑Y2 : Jumlah kuadrat skor total
( Suharsimi
Koefisien
arah dan kekuatan hubu
terikat (Y), denga
nilai r =-1 artinya
antara X dan Y
korelasi, r = 1 b
Sedangkan arti ha
(2007) pedoman
sebagai berikut:
kemudian dikorelasikan dengan menggunakan Rumus
product moment yang dikemukakan oleh Pearson dalam
Arikunto, (2002: 146) sebagai berikut:
koefisien korelasi antara x dan y rxy
: Jumlah Subyek
: Skor item
: Skor total
: Jumlah skor items
: Jumlah skor total
Jumlah kuadrat skor item
Jumlah kuadrat skor total
( Suharsimi Arikunto, 2002 : 146 )
korelasi sederhana dilambangkan (r) adalah
tan hubungn linier antara dua variabel bebas(
an ketentuan nilai r berkisar dari harga (-1
a korelasinya negatif sempurna (menyatakan
adalah negatif dan sangat kuat), r = 0 arti
berarti korelasinya sangat kuat dengan ara
arga r akan dikonsultasikan dengan tabel. Men
tabel untuk memberikan interpretasi ko
Tabel 3.2
45
kemudian dikorelasikan dengan menggunakan Rumus
yang dikemukakan oleh Pearson dalam
lah suatu ukuran
s(X) dan variabel
1≤r≤+1). Apabila
n arah hubungan
rtinya tidak ada
ah yang positif.
Menurut Sugiyono
tasi koefisien korelasi
46
Tabel interpretasi koefisien kolerasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 Sangat rendah
0,20 - 0,399 Rendah
0,40 - 0,599 Sedang
0,60 - 0,799 Kuat
0,80 - 1,000 Sangat kuat
Untuk menyatakan besar atau kecilnya sumbangan variabel X
terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien diterminan
KD = r2 x 100%
Keterangan :
R2: nilai koefisien determinasi
r2 : nilai koefisien korelasi
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel independen terhadap variabel dependen dengan menganggap
variabel independen lainnya konstan (Imam Ghozali: 2009 :17). Untuk
mengetahui nilai t statistik tabel ditentukan tingkat signifikansi 5% dengan
derajat kebebasan yaitu df = (n-k-1), dimana n = jumlah observasi dan k =
jumlah variabel
Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis adalah :
47
a. Jika thitung> ttabel maka Ho ditolak (ada pengaruh signifikan)
b. Jika thitung< ttabel maka Ho diterima (tidak ada pengaruh signifikan)
Pada uji t, nilai probabilitas dapat dilihat pada hasil pengolahan
dari program SPSS pada tabel coefficients kolom sig atau significance. Nilai
thitung dapat dicari menggunakan excel dengan rumus “=TINV(0,05,59)”
kemudian tekan enter.
Pengambilan keputusan uji hipotesis secara parsial juga
didasarkan pada nilai probabilitas yang didapatkan dari hasil pengolahan
data melalui program SPSS Statistik Parametrik sebagai berikut :
a). Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima.
b). Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak.
Jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau 5% maka hipotesis yang
diajukan diterima atau dikatakan signifikan (H1 diterima dan H0 ditolak),
artinya secara parsial variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen (Y) = hipotesis diterima, sementara jika tingkat
signifikansi lebih besar dari 0,05 atau 5% maka hipotesis yang diajukan
ditolak atau dikatakan tidak signifikan (H1 ditolak dan H0 diterima), artinya
secara parsial variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen (Y) = hipotesis ditolak
48
BAB IV
GAMBARAN UMUM
PERPUSTAKAAN SDN KEBONSARI 02 TUBAN
4.1 Sejarah Perpustakaan
SDN Kebonsari 2 terletak di Jl. AKBP Suroko No 39 Tuban,
letaknya yang strategis membuat sekolah ini diminati, selain mudah
dijangkau dan suasana belajar yang nyaman, SDN Kebonsari 2 Tuban
mempunyai perpustakaan yang sangat kondusif
Perpustakaan sekolah SDN Kebonsari 2 Tuban yang didirikan pada
tahun 1970 dijadikan sebagai jantung program pendidikan disekolah.
Perpustakaan sekolah tersebut pernah beberapa kali mengalami perubahan
tempat dan renovasi pada gedungnya. Luas perpustakaann SDN Kebonsari 2
Tuban 190 m², sehingga mampu menampung beberapa koleksi untuk
menunjang sarana belajar mengajar.
Perpustakaan pernah mendapat penghargaan juara pertama dalam
Lomba Perpustakaan Sekolah Dasar / Madrasah ibtidaiyah (SD / MI)
Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2009. Perpustakaan tersebut bisa
menjadi juara karena penataan koleksi yang disusun secara teratur,ruang
perpustakaan yang nyman,serta koleksi yang memadai sebagai sumber
belajar siswa di sekolah.
49
Dengan usianya yang sudah cukup matang perpustakaan ini terus
berbenah menjadi perpustakaan yang terbaik agar dapat menunjang minat
belajar dan membaca siswa sehingga siswa siswi SDN Kebonsari 2 Tuban
menjadi siswa siswi yang berwawasan luas.
4.2 Visi, Misi dan Tujuan
Visi :
Berprestasi kreatif dan inofatif meningkatkan minat baca anak.
Misi :
1. Meningkatkan minat baca anak.
2. Memberikan media dan fasilitas pada siswa untuk menunjang
pembelajaran.
3. Meningkatakn prestasi akademik dan non akademik berdasarkan imtaq.
Tujuan :
Terwujudnya situasi yang kondusif dan nyaman bagi siswa dalam mencri
bahan penunjang pembelajaran, serta mampu meningkatkan prestasi melalui
besarnya minat baca pada siswa.
4.3 Unsur-unsur organisasi perpustakaan
a. Kepala Perpustakaan
Kepala perpustakaan bertanggung jawab untuk mengelola
perpustakaan sekolah, penyelenggaraan perpustakaan sekolah
diintegrasikan dengan proses belajar-mengajar yang berlangsung
disekolah. Seorang kepala perpustakaan harus memenuhi syarat
50
tertentu baik pengetahuan, kecakapan maupun dedikasi, memiliki
pengetahuan bidang penyusunan program , melakukan koordinasi,
mengevaluasi semua kegiatan dan juga harus mampu memimpin
staffnya sehingga akan berfungsi sebagai pemimpin yang fungsional
di unit perpustakaan (Darmono,2007:55)
b. Petugas urusan tata usaha perpustakaan
Tata usaha perpustakaan sekolah merupakan bagian yang
berfungsi menunjang kelancaran administrasi perpustakan sekolah.
Untuk mendukung operasional bagian tata usaha menyiapkan
dukungan berupa pemeliharaan sarana dan prasarana, menjaga
kebersihan , melakukan kegiatan surat menyurat dan melakukan
pembukuan
4.4 Unsur –unsur pelaksana
a. Petugas pengadaan
Pada bagian ini petugas menentukan bahan pustaka apa saja
yang akan dibeli, bahan pustaka yang akan dibeli disesuaikan dengan
anggaran perpustakaan dan kurikulum yang berlaku disekolah
(Darmono,2007:53). Kepala perpustakaan dapat melibatkan guru
dalam pengadaan bahan pustaka menyesuaikan dengan materi
pelajaran, sehingga koleksi bahan pustaka dapat dimanfaatkan secara
maksimal oleh siswa dan guru.
51
b. Petugas Pelayananian
Bagian layanan pembaca merupaka sarana yang vital dalam
penyelenggaraan perpustakaan, pada bagian layanan membaca
terdapat layanan sirkulasi dan refrensi ( Darmono;2007:54). Kegiatan
dilayanan pembaca khususnya kegiatan sirkulasi dijadikan indikator
keberhasilan layanan perpustakaan sekolah, hal ini dapat dilihatr dari
statistik buku yang dipinjam oleh siswa dan guru.
4.5 Koleksi Perpustakaan
Tabel 4. 1
Koleksi Buku Perpustakaan
No Klas Jenis KoleksiJumlah(Judul)
Jumlah (eks)
1 000Karya Umum
41 88
2 100Filsafat
11 33
3 200Agama
48 105
4 300 Sosial 101 340
5 400 Bahasa 38 107
6 500 Ilmu Pasti 88 378
7 600 Ilmu Terapan 318 1467
8 700 Kesenian & Olahraga 92 438
9 800 Kesusastraan 256 846
52
10 900 Geografi & sejarah 65 290
Jumlah 1058 4092
Sumber : SDN Kebonsari 02 Tuban
Tabel 4.2
Koleksi Buku Referensi Perpustakaan
No Klas Jenis Koleksi Jumlah (Judul)
1 Majalah 3 27
2 Surat Kabar 1 180
3 Audio visual 17 340
4 Karya Tulis Siswa 20 20
5 Kliping 20 200
6 Refrens 14 223
7 Globe 4 -
Jumlah 79 990
4.6 Layanan Perpustakaan
4.6.1. Sistem layanan
Sistem layanan yang digunakan di SDN Kebonsari 02 dengan
menggunakan layanan terbuka yaitu layanan yang memungkinkan
pemustaka dapat memilih, menemukan dan mengambil sendiri bahan
pustaka yang dikehendaki dari koleksi perpustakaan
(Darmono,2007:170). Layanan perpustakaan merupakan kegiatan
53
yang sangat berpengaruh dalam pemanfaatan bahan pustaka di
perpustakaan.
Siswa dapat langsung mengambil sendiri bahan pustaka di rak
secara langsung sesuai dengan kebutuhan informasi yang diperlukan.
Sistem layanan ini akan memicu siswa untuk mendayagunakan
koleksi perpustakaan, karena bisa memilih dan dapat membandingkan
buku yang akan dibaca, selain itu juga dapat mengajarkan siswa rasa
tanggung jawab yang besar atas apa yang mereka pinjam.
4.6.2 Jenis layanan
a. layanan Sirkulasi
layanan peminjaman bahan pustaka adalah layanan kepada
pemustaka berupa peminjaman bahan pustaka yang dimiliki
perpustakaan, dalam layanan ini menggunakan sistem layanan
terbuka. Pemustaka dapat memilih, menemukan dan mengambil
bahan pustaka yang ada di perpustakaan (Darmonoa,2007:175).
Kesibukan di perpustakaan. Kegiatan sirkulasi dapat dilaksanakan
sesudah buku-buku selesai diproses secara lengkap dengan label
seperti kartu buku, kartu tanggal kembali,kantong kartu buku dan
call number pada punggung buku..
b. layanan ruang baca
layanan ruang baca adalah layanan yang diberikan oleh perpustakaan
berupa tempat untuk melakukan kegiatan membaca di perpustakaa.
Layanan ini diberikan untuk mengantisipasi pengguna
54
perpustakaanyang tidak ingin meminjam untuk dibawa pulang, akan
tetapi mereka cukup memanfaatkan diperpustakaan
4.7 Sarana Prasarana
Tabel 4.3
Jenis Sarana Prasarana
No Jenis Sarana Prasarana Jumlah
1 Lemari / laci catalog 1
2 Rak Display Majalah 1
3 Rak Surat Kabar 1
4 Meja Baca 3
5 Kursi Baca 15
6 Meja Belajar Perorangan 4
7 Meja Kerja Petugas 1
8 Meja Sirkulasi 1
9 Kursi Baca 10
10 Rak Buku 2
11 Rak Display Buku Baru 2
12 Rak Buku Referensi 3
13 Papan Pengumuman 1
14 Rak Penitipan Barang / Tas 1
15 Komputer dan Printer 1
55
16 Jam dinding 1
17 Rak surat kabar 1
18 Rak sepatu 1
19 Meja Komputer 1
20 Meja Baca Kecil 1
21 Karpet 1
22 Kursi Komputer 1
23 Buku Pengujung 1
24 CD Player 1
25 Struktur Organisasi 1
26 TV 1
27 Kipas Angin 1
28 Jam Diding 1
29 Lampu 2
30 White board 1
31 Kursi Baca Petugas 1
4.8 Petugas perpustakaan
Jumlah petugas perpustakaan di SDN kebonsari 02 Tuban ada
sebanyak 3 orang, yaitu :
1 orang fungsional pustakawan
1 orang fungsional guru
1 orang fungsional honorer.
56
4.9 Kegiatan Perpustakaan
Tabel 4.4Kegiatan Perpustakaan
No Kegiatan Jenis Kegiatan
1 Pengadaan Bahan Pustaka
1. Pertahun
Bantuan buku dari alumni.
2. Persemester
Kegiatan lomba yaitu memberi
penghargaan kepada siswa
yang sering datang
keperpustakaan dan meminjam
buku
2 Pengolahan Bahan Pustaka
1. Pengecekan buku baru
2. Penyetempelan buku
3. Inventarisasi buku
4. Cetak label
3 Pembuatan kartu anggota
1. Entri biodata anggota
2. Pembuatan kartu anggota
3. Cetak kartu anggota
4 Pengembangan layanan
1. Layanan bahan pustaka
2. Layanan refrensi
3. Layanan internet
4. Layanan audio visual
57
5 Pemeliharaan koleksi1. Perbaikan buku yang rusak
2. Penyampulan buku
6 Pengolahan majalah1. Mengentri data majalah yang
masuk
7 Pemeliharaan sarana
1. Perbaikan sarana prasarana
yang rusak
2. Perwatan sarana prasarana
3. Menjaga kebersihan ruangan
perpustakaan
8 Penataan koleksi
1. Penataan dan penjajaran
kembali koleksi yang dipinjam
maupun koleksi yang dibaca.
9 Penarikan buku
1. Menarik buku yang
pengembaliannya terlambat
2. Menarik buku paket akhir
tahun
3. Menarik buku paket siswa
yang telah lulus
10 Mengarsip dokumen
1. Menyusun dan mengarsip
dokumen dan soal-soal ujian
2. Mengarsip makalah siswa
11 Kerjasama dengan guru1. Pengenalan perpustakaan pada
saat KBM
58
12 Promosi1. Mendisplay buku-buku dan
majalah- majalah baru
13 Membuat laporan
1. Membuat laporan kerja akhir
bulan
2. Membuat laporan evaluasi
kerja setiap akhir tahun
4.9.1 Administrasi Perpustakaan
a. Kepala Perpustakaan
Kepala perpustakaan bertanggung jawab untuk mengelola
perpustakaan sekolah, penyelenggaraan perpustakaan sekolah
diintegrasikan dengan proses belajar-mengajar yang berlangsung
disekolah. Seorang kepala perpustakaan harus memenuhi syarat
tertentu baik pengetahuan, kecakapan maupun dedikasi,
memiliki pengetahuan bidang penyusunan program , melakukan
koordinasi, mengevaluasi semua kegiatan dan juga harus
mampu memimpin staffnya sehingga akan berfungsi sebagai
pemimpin yang fungsional di unit perpustakaan
(Darmono,2007:55)
b. Anggaran
Anggaran merupakan unsur utama untuk menjalankan
perpustakaan, tanpa anggaran perpustakaan tidak mungkin dapat
berjalan dengan sempurna, sehingga pustakawan harus ikut
59
ambil bagian dalam perencanaan biaya yang diperlukan untuk
mengoperasionalkan suatu perpustakan. Perpustakaan harus
merencanakan anggaran dan mengajukan kepada pihak sekolah,
anggaran perpustakaan berasal dari komite sekolah yang keluar
setiap tahun untuk pengadaan bahan pustaka.
c. Staf petugas dan organisasi
Perpustakaan sekolah diatur dan ditata dengan baik,
sehingga pelaksanaan kegiatannya dapat berjalan dengan efisien
dan efekti. Semua unit perpustakaan harus memiliki
pengetahuan dan keterampilan di bidang organisasi dan
administrasi perpustakaan. seorang pustakawan harus dapat
bekerja dengan baik dan dedikasi yang tinggi, sehingga dapat
membawa perpustakaan seperti yang diharapkan. Perpustakaan
Kebonsaro 02 mempunyai tiga orang staff untuk melayani siswa
yang memanfaatkan perpustakaan.
d. Laporan tahunan
Laporan tahunan berfungsi sebagai bahan efaluasi dari
kegiatan yang petugas perpustakaan, layanan, peminjaman dan
pengunjung perpuystakaan yang meningkat. Untuk mengetahui
keberhasila perpustakaan, dibuat program kerja perpustakaan
selama satu semester, program kerja perpustakaan SDN
Kebonsari 02 sebagai berikut :
60
4.9.2 Program Perpustakaan
Tabel 4.5Program Perpustakaan
No Program Indikator SasaranHasil yang ingin
dicapai
1 Pembenahan
dan renovasi
rak
Rak dapat
digunakan
dengan baik.
Rak-rak
buku yang
rusak
Dapat membenahi dan
merenovasi beberapa
rak buku yang rusak
2 Pembuatan
jadwal kerja
perpustakaan
Tersusun
jadwal kerja
petugas
perpustakaan
Petugas
perpustakaan
Jadwal petugas
perpustakaan
3 Pengaturan
ruang
perpustakaan
Terciptanya
ruang
perpustakaan
yang tertata
rapi
Meja, kursi,
rak dan
almari
Ruang perpustakaan
yang baik dan
nyaman bagi
pengunjung.
4 Pengaturan
buku sesuai
dengan
klasifikasi
dan kelompok
masing-
masing
Tertatanya
buku sesuai
dengan
klasifikasi dan
kelompokny
Buku,
majalah,
artikel dan
kamus
Buku-buku tertata
sesuai klasifikasi dan
kelompoknya
5 Pembuatan
daftar
inventarisasi
Tersusun
daftar
inventarisasi
perpustakaan
inventaris Daftar inventaris
perpustakaan
6 Pembuatan
buku kunjung
Tersedianya
buku kunjung
Siswa, guru
dan
Adanya buku kunjung
diperpustakaan
61
karyawan
7 Pembuatan
tata tertib
perpustakaan
Tersususn tata
tertib
perpustakaan
Siswa, guru,
dan
karyawan
Tata tertib
perpustakaan
8 Pembagian
kerja petugas
perpustakaan
Terbentuknya
struktur
organisasi
petugas
perpustakaan
Petugas
perpustakaan
Jadwal kerja
perpustakaan SDN
Kebonsari 02 Tuban
9 Perawatan
buku-buku
perpustakaan
Pembenahan
sampul dan
buku rusak
serta
kebersihan
bukudengan
baik
Buku-buku Buku-buku terawat
dengan baik
10 Penyediaan
kartu anggota
perpustakaan
Tersedinya
kartu anggota
perpustakaan
Anggota
perpustakaan
Kartu anggota
perpustakaan untuk
seluruh siswa SDN
Kebonsari 02 Tuban
11 Perawatan
inventaris
Terlaksananya
perawatan
inventaris
dengan baik
inventaris Inventaris terawat
dengan baik
12 Pembelian
buku
Penyediaan
buku-buku
koleksi baru
Buku-buku
koleksi baru
Tersedianya buku-
buku koleksi baru
13 Pelayanan
peminjam
perpustakaan
Dapat
melayani
peminjam
Siswa, guru
dan
karyawan
Pelaksanaan
peminjaman buku
yang baik dan benar
62
dengan buku
dengan baik
14 Perpustakaa
pembuatan
buku
pinjaman
perpustakaan
Tersedianya
buku pinjam
perpustakaan
Siswa, gura
dan
karyawan
Adanya buku pinjam
perpustakaan untuk
siswa SDN Kebonsari
02 Tuban
15 Pembuatan
buku tamu
perpustakaan
Tersedianya
buku tamu
perpustakaan
Tamu
pengunjung
Buku tamu
perpustakaan
Sumber : SDN Kebonsari 02 Tuban
63
4.10 Struktur Organisasi
PENGADAAN & PENGELOLAAN
KOMITE
PENGADAAN
TATA USAHA
KEPALA SEKOLAH
KEPALA PERPUSTAKAAN
INVENTARISASI
KLASIFIKASI & KATALOG
PENYELESAIANINTEGRASI DENGAN
BIDANG STUDIBELAJAR MENGAJAR
PENYUSUNAN KARTU KATALOG
REFRENSI
BIMBINGAN MEMBACAGURU KELAS
SIRKULASI
PELAYANAN
64
4.11 Tata tertib Perpustakaan
Peraturan yang perlu diperhatikan
1. Siswa / guru, karyawan serta pengunjung lain yang memasuki ruang
Perpustakaan diharap melapor kepada pengelola atau petugas
Perpustakaan dan mengisi daftar pengunjung.
2. Didalam ruang perpustakaan harap menjaga ketertiban dan kesopanan
supaya tidak menggangu orang lain yang sedang membaca atau belajar
3. Setiap peminjam buku, majalah, surat kabar harus memiliki kartu
anggota perpustakaan.
4. Setiap peminjam diperbolehkan mengambil buku sendiri, majalah,
5. Selesai mambaca buku, majalah, surat kabar harus dikembalikan pada
tempat semula.
6. Setiap peminjam harus mengembalikan peminjama sesuai dengan waktu
yang sudah ditentukan oleh petugas perpustakaan.
7. Bila ada jam kosong, siswa/siswi diperbolehkan belajar diruang
Perpustakaan. Setelah terlebih dahulu melapor kepada petugas
Perpustakaan.
8. Menjaga/ merawat buku, majalah,surat kabar yang dipinjam dari
Perpustakaan supaya tidak rusak/kotor.
9. Apabila ada buku, majalah,surat kabar yang dipinjam rusak atau hilang
harap segera melapor kepada petugas Perpustakaan.
10. Menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah dalam ruang
Perpustakaan untuk mendapat kenyamanan bersama.
65
Larangan yang perlu diperhatikan
1. Tidak dibenarkan memakai topi, jaket serta membawa tas ke dalam
ruang perpustakaan.
2. Dilarang membawa makanan atau minuman serta benda-benda lain yang
tidak berhubungan dengan keperluan perpustakan.
3. Dilarang makan / minum, merokok, atau hal-hal yang bias menodai
barang-barang didalam ruang perpustakaan serta membuat udara di
dalam ruangan tidak nyaman.
4. Dilarang mencorat-coret, menggunting,menyobek buku, majalah/ surat
kabar milik perpustakaan.
5. Dilarang bermain atau bergurau yang dapat mengganggu orang lain yang
sedang membaca atau belajar.
6. Tidak dibenarkan mengunakan ruang perpustakaan untuk keperluan lain
selain sebagai sarana pendidikan di sekolah serta untuk meningkatkan
efektivitas kegiatan belajar mengajar.
7. Tidak dibenarkan menukar buku, majalah, surat kabar milik
perpustakaan dengan buku-buku lain tanpa seijin petugas perpustakaan,
walaupun judul dan pengarangnya sama.
66
Sanksi pelanggaran
1. Setiap pengunjung atau peminjam yang tidak mematuhi peraturan
ketertiban perpustakaan di atas akan dikenai sanksi.
2. Buku-buku, majalah, surat kabar serta barang-barang lainnya milik
perpustakaan yang rusak akibat kelalaian peminjam harus
dipertanggungjawabkan sesuai dengan kebijaksanaan dan ketentuan
yang berlaku di perpustakaan.
3. Buku-buku yang hilang, harus diganti sesuai dengan judul buku yang
hilang atau diganti dengan uang yang sesuai dengan harga buku pada
saat itu.
67
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
5.1 Data Responden
Responden dalam penelitian ini adalah seluruh siswa dari kelas VI
SDN Kensari 02 Tuban dengan jumlah 60 siswa yang sering berkunjung ke
Perpustakaan. Responden didasarkan atas tujuan penelitian guna mengetahui
pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar siswa di
SDN Kebonsari 02 Tuban. Berikut tabel data responden :
Tabel 5.1
Data responden
No Responden Umur Jumlah
1 Laki – laki 12 24
2 Perempuan 12 36
Jumlah 60
Sumber : Data Primer yang diolah
5.2 Data Penelitian
Hasil penelitian yang didapat dengan menyebarkan angket sebagai alat
ukur dan menganalisis menggunakan distribusi frekuesi untuk memperoleh
data, diperoleh data sebagai berikut :
68
5.2.1 Variabel Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah ( X )
Variable pemanfaatan perpustakaan sekolah dalam penelitian ini
diukur dengan beberapa indikator, yaitu : keperpakaian koleksi dan
penggunaan fasilitas. Hasil dari tanggapan responden mengenai
pemanfaatan perpustakaan sekolah dapat dilihat dari tabel-tabel berikut :
1. Kunjungan Respoden ke Perpustakaan dalam 1 Minggu
Siswa yang aktif menggunakan perpustakaan memiliki pengetahuan
yang luas dibandingkan dengan siswa yang tidak memanfaatkan perpustakaan.
Keaktifan siswa menggunakan perpustakaan, digunakan tingkat frekuensi
berkunjung ke perpustakaan untuk pemanfaatan koleksi perpustakaan.
Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan kunjungan responden ke
perpustakaan dalam waktu 1 minggu maka diperoleh tabel frekuensi tingkat
pemanfaatan perpustakaan dari kunjungan responden ke perpustakaan dalam
satu minggu seperti dibawah ini:
Tabel 5.2Kunjungan siswa ke perpustakaan dalam 1 minggu
NoKunjungan siswa ke Perpustakaan
dalam 1 MingguFrekuensi Prosentase
1 Lebih dari 4 Kali 3 5 %
5 3 Kali 22 36,67 %
3 2 Kali 35 58,33 %
4 1 Kali 0 0
Jumlah 60 100 %
Sumber : Data Primer yang diolah
Berdasarkan jawaban kusioner yang pertama, diperoleh tabel diatas
yang menunjukan bahwa kunjungan siswa ke perpustakaan dalam satu minggu
69
dapat dilihat dari hasil kuesioner siswa yang berkunjung lebih dari 4 kali
berjumlah 3 siswa dengan prosentase 5 %, 3 kali berjumlah 22 siswa dengan
prosentase 36,67 %, 2 kali berjumlah 35 siswa dengan prosentase 58,33 %.
Hasil tersebut menunjukan bahwa pemanfaatan perpustakaan termasuk dalam
golongan yang tinggi yaitu 36,67 %, siswa sudah memilki kesadaran untuk
memanfaatkan perpustakaan.
2. Kunjungan Siswa ke perpustakaan karena tugas dari guru
Mendayagunakan perpustakaan, pustakawan bekerjasama dengan
guru, untuk memberikan tugas ke perpustakaan. Cara ini membantu siswa
untuk mencari sumber referensi di perpustakaan dan memanfaatkan
perpustakaan. Perpustakaan menyediakan bahan referensi sehingga siswa dapat
menggunakan perpustakaan untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru. Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan kunjungan
responden ke perpustakaan karena tugas dari guru maka diperoleh tabel seperti
dibawah ini :
Tabel 5.3Kunjungan Siswa ke Perpustakaan karena Tugas dari Guru
No Kunjungan Siswa karena ada tugas Frekuensi Prosentase
1 Tidak selalu, karena ada tugas 5 8,33%
5 Kadang- kadang, karena ada tugas 29 48,33%
3 Sering kali, karena ada tugas 18 30,00%
4 Selalu, karena ada tugas 8 13,33%
Jumlah 60 100 %
Sumber : Data Primer yang diolah
70
Kunjungan Siswa ke perpustakaan karena tugas dari guru tidak selalu
berjumlah 5 siswa dengan prosentase 8,33 %, kadang-kadang karena ada tugas
berjumlah 29 siswa dengan prosentase 48,33%, sering kali karena ada tugas
berjumlah 18 siswa dengan prosentase 30 % dan selalu karena ada tugas
berjumlah 8 siswa dengan prosentase 13,33 %. Tabel tersebut menunjukkan
bahwa siswa datang ke perpustakaan tidak hanya saat mendapatkan tugas dari
guru tapi saat jam kosong maupun istirahat sebagian siswa yang
memanfaatkan perpustakaan yang ditunjukkan dari hasil kuesioner siswa
berjumlah 48,33 %. Hasil kuesioner tersebut menunjukkan bahwa siswa
memiliki kesadaran untuk memanfaatkan perpustakaan tanpa ada tugas dari
guru, siswa tetap berkunjung ke perpustakaan. Guru sering memberikan tugas
pada mata pelajaran bahasa indonesia. Siswa sering diberi tugas membuat
puisi.
3. Pembuatan tugas di perpustakaan dalam 1 minggu
Siswa yang aktif menggunakan perpustakaan untuk mengerjakan
tugas dari seorang guru akan memperoleh banyak informasi yang banyak dan
lengkap. Keaktifan siswa menggunakan perpustakaan, digunakan tingkat
frekuensi berkunjung ke perpustakaan untuk pemanfaatan koleksi
perpustakaan. Berdasarkan jawaban yang menunjukkan kunjungan responden
ke perpustakaan karena pembuatan tugas diperpustakaan dalam 1 minggu maka
diperoleh tabel frekuensi tingkat pemanfaatan perpustakaan untuk mengerjakan
tugas dalam satu minggu.
71
Tabel 5.4Pembuatan Tugas di Perpustakaan dalam 1 minggu
No Pembuatan Tugas di Perpustakaan dalam1 minggu
Frekuensi Prosentase
1 Sering 3 5,00%
5 Kadang-kadang 15 25,00%
3 Jarang 33 55,00%
4 Tidak Pernah 9 15,00%
Jumlah 60 100 %
Sumber : Data Primer yang diolah
Tabel diatas menunjukan bahwa pembuatan tugas di perpustakaan
bagi siswa masih jarang, hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa yang sering
menggunakan perpustakaan untuk mengerjakan tugas berjumlah 3 siswa
dengan prosentase 5 %. Kadang-kadang berjumlah 15 siswa dengan prosentase
25 %, jarang berjumlah 33 siswa dengan prosentase 55 %, dan tidak pernah
berjumlah 9 siswa dengan prosentase 15%, dengan data diatas siswa yang
memilih mengerjakan tugas di perpustakaan dalam 1 minggu berjumlah 3
siswa dengan prosentase 5 %. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
kesadaran siswa SD Kebonsari 02 Tuban tentang pemanfaatan perpustakaan
untuk mengerjakan tugaas dalam 1 minggu sangat rendah, hal ini dibuktikan
dari sedikitnya siswa yang memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat untuk
mengerjakan tugas. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada
tanggal 1 September 2013 diperoleh data yaitu siswa lebih senang mengerjakan
tugas ditempat mereka les atau waktu dirumah bersama orang tua.
72
4. Siswa lebih suka membaca daripada mengerjakan tugas
Alasan anak untuk pergi mengunjungi perpustakaan berbeda-beda.
Contohnya anak pergi ke perpustakaan ada yang dikarenakan hanya ingin
membaca buku, mengisi waktu istiirahat, mengerjakan tugas dari guru.
Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan kunjungan responden ke
perpustakaan karena siswa lebih suka membaca daripada mengerjakan tugas
maka diperoleh tabel frekuensi anak lebih suka membaca daripada
mengerjakan tugas dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Tabel 5.5Siswa lebih suka membaca daripada mengerjakan tugas
No Siswa lebih suka membaca daripadamengerjakan tugas
Frekuensi Prosentase
1 Sangat setuju 19 31,67%
5 Setuju 31 51,67%
3 Tidak setuju 9 15,00%
4 Sangat tidak setuju 1 1,67%
Jumlah 60 100 %
Sumber : Data Primer yang diolah
Siswa yang sangat setuju lebih suka membaca daripada mengerjakan
tugas berjumlah 19 siswa dengan prosentase 31,67 %, setuju berjumlah
31siswa dengan prosentase 51,67 %, tidak setuju berjumlah 9 siswa dengan
prosentase 15 % dan sangat tidak setuju berjumlah 1 siswa dengan 0 %. Dari
hasil tersebut dapat dilihat bahwa masih banyak anak yang lebih suka
membaca daripada mengerjakan tugas.Baik itu membaca mata pelajaran
maupun hanya membaca cerita maupun novel.
73
5. Kunjungan siswa ke perpustakaan karena kemauan sendiri
Mendayagunakan perpustakaan, siswa datang ke perpustakaan untuk
membaca, mengerjakan tugas dari guru maupun mencari bahan untuk
menambah wawasan mereka.Perpustakaan memiliki banyak koleksi buku
pelajaran maupun cerita. Para siswa biasanya berkunjung ke perpustakaan
bukan atas kemauan mereka sendiri melainkan karena guru memberikan tugas
untuk mencari sebuah cerita atau buku di perpustakaan. kunjungan siswa ke
perpustakaan karena kemauan mereka sendiri maka diperoleh tabel di bawah
ini:
Tabel 5.6Kunjungan siswa ke perpustakaan karena kemauan sendiri
No Kunjungan siswa ke perpustakaan karenakemauan sendiri
Frekuensi Prosentase
1 Sangat setuju 33 55,00%
5 Setuju 26 43,33%
3 Kurang setuju 1 1,67%
4 Tidak setuju 0 0,00%
Jumlah 60 100 %
Sumber : Data Primer yang diolah
Tabel diatas menunjukan bahwa kunjungan siswa ke perpustakaan
karena kemauan sendiri sangat tinggi, hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa
yang sangat setuju untuk berkunjung ke perpustakaan karena kemauan sendiri
berjumlah 33 siswa dengan prosentase 55%. Setuju berjumlah 26 siswa dengan
prosentase 43,33%, kurang setuju berjumlah 1 siswa dengan prosentase 1,67%
dengan data diatas siswa yang kunjungan siswa ke perpustakaan karena
kemauan sendiri berjumlah 55%. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
74
kesadaran siswa SD Kebonsari 02 Tuban untuk berkunjung ke perpustakaan
atas kemauan sendiri sangat tinggi, hal ini dibuktikan dari banyaknya siswa
yang memanfaatkan pepustakaan atas kemauan mereka sendiri, tanpa harus ada
tugas dari guru.
6. Siswa membaca buku pengetahuan sosial di perpustakaan
Koleksi bahan pustaka perpustakaan merupakan salah satu faktor
penunjang siswa datang dan memanfaatkan perpustakaan. Koleksi
perpustakaan berkaitan dengan masalah kegiatan belajar mengajar, sehingga
koleksinya harus dapat menarik siswa dan sesuai dengan kurikulum yang
berlaku. Contohnya buku pelajaran, karya ilmiah bahkan novel maupun cerita
rakyat. Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan kunjungan
responden ke perpustakaan karena siswa yang selalu membaca buku
pengetahuan sosial, maka diperoleh tabel frekuensi kunjungan siswa membaca
buku pengetahuan sosial dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Tabel 5.7Siswa membaca buku pengetahuan sosial di perpustakaan
No Siswa membaca buku pengetahuan sosial diperpustakaan
Frekuensi Prosentase
1 Sangat setuju 25 41,67%
5 Setuju 34 56,67%
3 Tidak setuju 1 1,67%
4 Sangat tidak setuju 0 0,00%
Jumlah 60 100 %
Sumber : Data Primer yang diolah
Siswa yang sangat setuju membaca buku pengetahuan sosial ke
perpustakaan berjumlah 25 siswa dengan prosentase 41,67 %, setuju berjumlah
75
34 siswa dengan prosentase 56,67 %, tidak setuju berjumlah 1 siswa dengan
prosentase 1,67% dan sangat tidak mudah berjumlah 0 siswa dengan 0 %. Dari
hasil tersebut dapat dilihat bahwa masih banyak anak yang membaca ilmu
pengetahuan sosial yang berjumlah 25 orang dengan prosentase 41,67% Ini
bisa dilihat bahwa siswa SD Kebonsari 02 Tuban, kesadaran untuk membaca
ilmu pengetahuan sosial di perpustakaan tinggi. Karena pengetahuan sosial
akan menambah wawasan para siswa selain dari buku pelajaran yang mereka
bahas dengan guru kelas.
7. Siswa Membaca Majalah Untuk Menambah Pengetahuan
Perpustakaan dapat dijadikan sebagai sumber bahan belajar mengajar
bagi siswa maupun guru serta bahan rekreasi bagi siswa pada saat jam istirahat.
Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan siswa membaca majalah
untuk menambah pengetahuan maka diperoleh tabel frekuensi siswa membaca
majalah untuk menambah pengetahuan dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Tabel 5.8Siswa membaca majalah untuk menambah pengetahuan
No Siswa membaca majalah untuk menambahpengetahuan
Frekuensi Prosentase
1 Sangat Sertuju 5 8,33%
5 Setuju 29 48,33%
3 Tidak Setuju 18 30%
4 Sangat Tidak Setuju 8 13,33%
Jumlah 60 100 %
Sumber : Data Primer yang diolah
Membaca majalah untuk menambah pengetahuan yang dilakukan
siswa SDN Kebonsari 02 tuban dapat dilihat dari jumlah siswa yang sangat
76
sangat setuju menggunakan perpustakaan untuk membaca majalah guna
menambah pengetahuan berjumlah 5 siswa dengan prosentase 8,33 %. Setuju
berjumlah 29 siswa dengan prosentase 48,33 %, tidak setuju berjumlah 18
siswa dengan prosentase 30 %, dan sangat tidak setuju berjumlah 8 siswa
dengan prosentase 13,33 %, dengan data diatas siswa yang setuju membaca
majalah untuk menambah pengetahuan berjumlah 29 siswa dengan prosentase
48,33 %. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kesadaran siswa SDN
Kebonsari 02 Tuban tentang membaca majalah guna menambah pengetahuan
cukup tinggi. Hal ini dibuktikan siswa masih setuju dengan senang membaca
majalah untuk menambah wawasan mereka.
8. Siswa membaca buku tentang pengetahuan umum
Banyaknya buku di pepustakaan selalu dimanfaatkan oleh siswa.
Dengan membaca buku di perpustakaan siswa akan mendapat informasi yang
bermanfaat. Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan kunjungan
responden ke perpustakaan karena siswa selalu membaca buku tentang
pengetahuan umum maka diperoleh tabel frekuensi di bawah ini:
Tabel 5.9Selalu membaca buku tentang pengetahuan umum
No Selalu membaca buku tentangpengetahuan umum
Frekuensi Prosentase
1 Sangat Sertuju 29 48,33%
5 Setuju 18 30%
3 Tidak Setuju 8 13,33%
4 Sangat Tidak Setuju 5 8,33%
Jumlah 60 100 %
Sumber : Data Primer yang diolah
77
Tabel diatas menunjukan bahwa siswa selalu membaca buku tentang
pengetahuan umum masih tinggi, hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa yang
sangat setuju selalu membaca buku tentang pengetahuan umum berjumlah 29
siswa dengan prosentase 48,33 %. Setuju berjumlah 18 siswa dengan
prosentase 30 %, tidak setuju berjumlah 8 siswa dengan prosentase 13,33 %,
dan sangat tidak setuju berjumlah 5 siswa dengan prosentase 8,33 %, dengan
data diatas siswa yang sangat setuju selalu membaca buku pengetahuan umum
berjumlah 29 siswa dengan prosentase 48,33 %. Hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa siswa masih tertarik untuk membaca buku tentang
pengetahuan umum.
9. Suasana perpustakaan nyaman
Suasana perpustakaan yang tenang memberikan pengaruh yang
besar kepada siswa dan guru dalam pendayagunaan perpustakaan secara
maksimal, membantu siswa konsentrasi belajar di perpustakaan. Berdasarkan
jawaban responden yang menunjukkan kunjungan responden ke perpustakaan
karena suasana perpustakaan nyaman maka diperoleh tabel di bawah ini:
Tabel 5.10Suasana Perpustakaan Nyaman
No Suasana perpustakaan nyaman Frekuensi Prosentase
1 Sangat Setuju 29 48,33%
5 Setuju 31 51,67%
3 Tidak Setuju 0 0,00%
4 Sangat Tidak Setuju 0 0,00%
Jumlah 60 100 %
Sumber : Data Primer yang diolah
78
Tabel diatas menunjukan Siswa yang menjawab suasana
perpustakaan sangat setuju berjumlah 29 siswa dengan prosentase 48,33%,
setuju berjumlah 31 siawa dengan prosentase 51,67%, tidak setuju 0%, dan
sangat tidak setuju berjumlah 0%. Suasana perpustakaan SD Kebonsari 02
Tuban nyaman, hal ini dibuktikan dengan siswa yang sangat setuju berjumlah
29 orang dengan prosentase 48,33%. Suasana perpustakaan yang nyaman
memberikan ketenangan pada siswa pada saat berada di perpustakaan sehingga
siswa selalu ingin pergi ke perpustakaan.Suasana perpustakaan merupakan
salah satu faktor yang menarik siswa untuk datang ke perpustakaan.Suasana
yang nyaman menciptakan keadaan yang kondusif untuk belajar.
10. Siswa berkunjung ke perpustakaan akan memperoleh informasi
Banyaknya buku di pepustakaan selalu dimanfaatkan oleh siswa.
Dengan membaca buku di perpustakaan siswa akan mendapat informasi yang
bermanfaat. Siswa yang memperoleh ilmu pengetahuan dengan pergi ke
perpustakaan Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan kunjungan
responden ke perpustakaan karena siswa memperoleh informasi maka
diperoleh tabel frekuensi siswa memperoleh informasi dapat dilihat dari tabel
di bawah ini:
79
Tabel 5.11Siswa berkunjung ke perpustakaan untuk memperoleh informasi
No Siswa berkunjung ke perpustakaanuntuk memperoleh informasi
Frekuensi Prosentase
1 Sangat Setuju 36 60,00%
5 Setuju 24 40,00%
3 Tidak Setuju 0 0,00%
4 Sangat Tidak Setuju 0 0,00%
Jumlah 60 100 %
Sumber : Data Primer yang diolah
Siswa yang berkunjung ke perpustakaan akan memperoleh informasi
sangat banyak berjumlah 36 siswa dengan prosentase 60%, banyak
memperoleh informasi berjumlah 24 siswa dengan prosentase 40%, tidak
banyak dan sangat tidak banyak berjumlah 0 siswa dengan prosentasi 0%. Dari
hasil tersebut dapat dilihat bahwa masih sangat banyak anak yang memperoleh
informasi dengan membaca pengetahuan di perpustakaan. Dari hasil tersebut
dapat dilihat bahwa semakin sering siswa pergi ke perpustakaan, semakin
banyak ilmu, dan informasi yang mereka dapat.
11. Pemanfaatan waktu istirahat untuk pergi ke perpustakaan
Perpustakaan merupakan tempat yang dapat digunakan sebagai bahan
rekreasi saat siswa istirahat sehingga siswa dapat memanfaatkan waktunya
untuk membaca maupun melihat-lihat gambar di perpustakaan.Setiap siswa
mempunyai kegiatan yang beragam saat istirahat, salah satu kegiatan yang
dilakukan adalah berkunjung ke perpustakaan untuk memanfaatkan koleksi
bahan pustaka maupun untuk membaca Berdasarkan jawaban responden yang
menunjukkan kunjungan responden ke perpustakaan karena siswa ingin
80
memanfatkan waktu istirahat mereka. maka diperoleh tabel frekuensi siswa
memanfaatkan waktu istirahat untuk pergi keperpustakaan dapat dilihat dari
tabel di bawah ini:
Tabel 5.12Pemanfaatan waktu istirahat untuk pergi ke perpustakaan
No Pemanfaatan waktu istirahat untuk pergi keperpustakaan
Frekuensi Prosentase
1 Sering 9 15%
5 Kadang-kadang 45 75%
3 Jarang 6 10%
4 Tidak pernah 0 0
Jumlah 60 100 %
Sumber : Data Primer yang diolah
Pemanfaatan waktu istirahat untuk pergi ke perpustakaan dapat
ditunjukan dari jumlah prosentase siswa yang sering pergi ke perpustakaan saat
jam istirahat berjumlah 9 siswa dengan prosentase 15%, kadang-kadang
berjumlah 45 siswa dengan prosentase 75%, jarang berjumlah 6 siswa dengan
prosentase 10%, tidak pernah berjumlah 0 siswa dengan prosentase 0. Tabel
tersebut menunjukan bahwa 75% siswa kadang-kadang memanfaatkan
perpustakaan pada saat jam istirahat. Dari hasil wawancara yang dilakukan
oleh peneliti pada tanggal 1 September 2013 diperoleh data bahwa siswa
kadang-kadang datang keperpustakaan pada waktu istirahat karena siswa lebih
senang berada didalam kelas bersama teman mengerjakan soal-soal dari guru.
12 Proses peminjaman buku di perpustakaan
Proses peminjaman buku di perpustakaan merupakan rangkaian
kegiatan yang harus dilakukan untuk meminjam di perpustakaan, untuk
81
melakukan proses peminjaman siswa wajib memiliki kartu anggota
perpustakaan. Kartu anggota tersebut dapat digunakan dalam peminjaman,
siswa yang tidak memiliki kartu anggota hanya dapat membaca di dalam
perpustakaan tersebut dan siswa tidak diperbolehkan meminjam buku apabila
siswa tersebut belum mempunyai kartu anggota. Berdasarkan jawaban
responden yang menunjukkan kunjungan responden ke perpustakaan karena
proses peminjaman buku yang sangat mudah maka diperoleh tabel frekuensi
siswa untuk proses meminjam buku yang mudah keperpustakaan dapat dilihat
dari tabel di bawah ini:
Tabel 5.13Proses peminjaman buku diperpustakaan
No Proses peminjaman buku diperpustakaan Frekuensi Prosentase
1 Sangat Mudah 26 43,33%
5 Mudah 33 55,00%
3 Tidak Mudah 1 1,67%
4 Sangat Tidak Mudah 0 0,00%
Jumlah 60 100 %
Sumber : Data Primer yang diolah
Proses peminjaman buku di perpustakaan sangat mudah berjumlah 26
orang dengan prosentase 43,33%, mudah berjumlah 33 orang dengan
prosentase 55%, tidak mudah berjumlah 1 dengan prosentase 1,67% dan sangat
tidak mudah berjumlah 0%. Layanan sirkulasi tergantung pada beberapa faktor
antara lain yaitu prosedur peminjaman bahan pustaka yang sederhana, mudah
dimengerti dan cepat dilaksanakan, sehingga prosedur tersebut dapat dipahami
oleh siswa. Seluruh siswa cukup memahami prosedur peminjaman serta
82
pengembalian buku di perpustakaan sehingga mereka tidak mengalami
kesulitan saat berada di perpustakaan.
13. Koleksi perpustakaan sangat memadai
Perpustakaan menyediakan buku penunjang proses belajar di
perpustakaan, siswa yang tidak memiliki buku pelajaran yang lengkap dapat
meminjam di perpustakaan. Buku penunjang tersebut digunakan siswa sebagai
bahan referensi mereka dalam belajar, selain menyediakan buku penunjang
perpustakaan menyediakan koleksi non fiksi yang dapat digunakan oleh siswa
misalnya dalam mengerjakan tugas. Berdasarkan jawaban responden yang
menunjukkan kunjungan responden ke perpustakaan karena koleksi
perpustakaan sangat memadai maka diperoleh tabel frekuensi kelengkapan
koleksi di perpustakaan dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Tabel 5.14Koleksi perpustakaan memadai
No Koleksi perpustakaan memadai Frekuensi Prosentase
1 Sangat Setuju 17 28,33%
5 Setuju 37 61,67%
3 Tidak Setuju 6 10,00%
4 Sangat Tidak Setuju 0 0,00%
Jumlah 60 100 %
Sumber : Data Primer yang diolah
Koleksi buku pelajaran di perpustakaan sudah sangat memadai
berjumlah 17 siswa dengan prosentase 28,33%, memadai berjumlah 37 siswa
dengan prosentase 61,67 %, tidak memadai berjumlah 6 siswa dengan
prosentase 10,00 % dan sangat tidak memadai berjumlah 0%. Perpustakaan
83
menyediakan lengkap bahan pustaka berupa buku pelajaran yang diperlukan
siswa sebagai bahan belajar di sekolah berjumlah 61,67 %. SD Kebonsari 02
Tuban.Koleksi perpustakaan untuk bahan paket sudah lengkap dan sesuai
dengan kurikulum yang berlaku.Gramedia pustaka setiap ada terbitan baru,
mempromosikan ke sekolah sehinggakoleksi di perpustakaan lebih beragam.
Di perpustakaan tidak hanya terdapat buku pelajaran saja, tetapi banyak juga
koleksi cerita maupun novel.
14. Banyak Sumber Informasi dan Pengetahuan di Perpustakaan
Banyaknya sumber informasi dan pengetahuan diperpustakaan akan
membuat siswa akan selalu datang berkunjung ke perpustakaan, karena
semakin banyak sumber informasi mereka peroleh akan semakin
meningkatkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan jawaban responden yang
menunjukkan kunjungan responden ke perpustakaan karena siswa ingin
memperoleh banyak sumber informasi dan pengetahuan di perpustakaan maka
diperoleh tabel frekuensi seperti yang dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Tabel 5.15Banyak Sumber Informasi dan Pengetahuan di Perpustakaan
No Banyak Sumber Informasi dan Pengetahuandi Perpustakaan
Frekuensi Prosentase
1 Sangat Setuju 32 53,33%
5 Setuju 17 28,33%
3 Tidak Setuju 10 16,67%
4 Sangat Tidak Setuju 1 1,67%
Jumlah 60 100 %
Sumber : Data Primer yang diolah
84
Siswa yang sangat setuju banyak sumber informasi dan pengetahuan di
Perpustakaan untuk meningkatkan prestasi belajar berjumlah 32 siswa dengan
prosentase 53,33 %, setuju berjumlah 17 siswa dengan prosentase 28,33%,
tidak setuju berjumlah 10% dengan prosentase 16,67% dan sangat tidak setuju
berjumlah 1 siswa dengan prosentase 1,67 %. Dapat disimpulkan bahwa siswa
di SDN Kebonsari 02 Tuban sangat setuju bahwa di perpustakaan banyak
terdapat sumber informasi dan pengetahuan hal ini dilihat yang sangat setuju
berjumlah 32 siswa dengan prosentase 53,33 %, siswa akan selalu
meningkatkan prestasi belajarnya dengan selalu berkunjung keperpustakan.
15. Seringnya siswa berkunjung keperpustakaan akan meningkatkan prestasi
Siswa sering pergi ke perpustakaan untuk membaca. Banyak
informasi dan ilmu pengetahuan yang mereka peroleh, dengan banyaknya ilmu
yang mereka dapat, bisa membuat mereka belajar. Siswa yang pergi ke
perpustakaan akan meningkatkan prestasi siswa. Berdasarkan jawaban
responden yang menunjukkan kunjungan siswa ke perpustakaan karena siswa
ingin meningkatkan prestasi maka diperoleh tabel di bawah ini:
Tabel 5.16Seringnya siswa berkunjung keperpustakaan akan meningkatkan prestasi
No Seringnya siswa berkunjung keperpustakaanakan meningkatkan prestasi
Frekuensi Prosentase
1 Sangat setuju 40 66,67%
5 Setuju 18 30,00%
3 Tidak setuju 2 3,33%
4 Sangat tidak setuju 0 0,00%
Jumlah 60 100 %
Sumber : Data Primer yang diola
85
Siswa yang sangat setuju jika pergi ke perpustakaan akan meningkatkan
prestasi siswa berjumlah 40 siswa dengan prosentase 66,67%, setuju berjumlah
18 siswa dengan prosentase 30%, tidak setuju berjumlah 2 siswa dengan
prosentasi 3,33%. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa banyak siswa yang
setuju jika mereka pergi ke perpustakaan akan meningkatkan prestasi mereka.
Karena semakin banyak mereka membaca, maka semakin banyak pengetahuan
yang akan mereka dapat. Jika mereka mempunyai pengetahuan yang banyak
maka prestasi mereka akan bagus.
5.2.2 Variabel Prestasi Belajar Siswa ( Y )
Variabel Prestasi Belajar Siswa dalam penelitian ini diukur dengan
beberapa indikator, yaitu : nilai akademik, peringkat siswa, dan keaktifan
siswa bertanya pada saat kegiatan belajar mengajar. Hasil dari tanggapan
responden mengenai prestasi belajar dapat dilihat dari tabel-tabel berikut :
A. Peringkat Siswa
16. Siswa yang sering mendapatkan peringkat 10 besar dikelas.
Kepandaian seorang siswa diukur berdasarkan peringkat kelas yang
selalu mereka peroleh setiap semesternya. Peringkat yang biasa mereka dapat
10 besar dikelas. Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan
kunjungan siswa ke perpustakaan karena siswa ingin mendapat peringkat 10
besar, maka diperoleh tabel frekuensi seperti yang dapat dilihat dari tabel di
bawah ini:
86
Tabel 5.17Siswa yang sering mendapatkan peringkat 10 besar dikelas
No Siswa yang sering mendapatkan peringkat10 besar dikelas
Frekuensi Prosentase
1 Selalu 13 21,67%
5 Sering 7 11,67%
3 Kadang-kadang 13 21,67%
4 Tidak pernah 27 45,00%
Jumlah 60 100 %
Sumber : Data Primer yang diolah
Siswa yang selalu mendapatkan peringkat 10 besar berjumlah 13
siswa dengan prosentase 21,67%, sering berjumlah 7 siswa dengan prosentase
11,67%, kadang-kadang berjumlah 13 siswa dengan prosentasi 21,67%, tidak
pernah berjumlah 27 siswa dengan prosentasi 45,00%. Dari hasil tersebut dapat
bahwa siswa SD Kebonsari 02 masih banyak yang belum mendapatkan
peringkat 10 besar
B. Keaktifan Siswa dikelas
17. Keaktifan siswa bertanya didalam kelas saat kegiatan belajar mengajar.
Keaktifan siswa di kelas dapat mempengaruhi siswa dalam
peningkatan prestasi belajarnya, karena selama mereka aktif bertanya maka
mereka akan mendapatkan banyak pengetahuan sehingga pengetahuan mereka
akan juga bertambah. Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan
kunjungan responden ke perpustakaan karena siswa ingin aktif dalam di kelas
maka diperoleh tabel frekuensi seperti yang dapat dilihat dari tabel di bawah
ini:
87
Tabel 5.18Keaktifan siswa bertanya didalam kelas saat kegiatan belajar mengajar
No Keaktifan siswa bertanya didalam kelassaat kegiatan belajar mengajar
Frekuensi Prosentase
1 Selalu 32 53,00%
5 Sering 17 28,33%
3 Kadang-kadang 10 16,67%
4 Tidak pernah 1 1,67%
Jumlah 60 100 %
Sumber : Data Primer yang diolah
Siswa yang selalu aktif didalam kelas berjumlah 32 siswa dengan
prosentase 53,00%, sering berjumlah 17 siswa dengan prosentase 28,33%,
kdang-kadang berjumlah 10 siswa dengan prosentasi 16,67%, tidak pernah
berjumlah 1 siswa dengan prosentasi 1,67%. Dari hasil tersebut dapat dilihat
bahwa 32 siswa dengan prosentase 53,00% sudah melakukan keaktifan
bertanya dalam kegitan belajar mengajar dikelas karena rasa ingin tahu mereka
yang sangat besar.
C. Nilai Akademik Siswa
18. Nilai siswa diatas 80 pada saat ujian sekolah
Untuk mencapai nilai yang tinggi siswa harus sering aktif bertanya
kepada guru di kelas,selain itu dalam peningkataan akademiknya mereka harus
bersaing dalam pencapaian nilai tertinggi di kelas pada waktu ulangan harian,
Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan kunjungan responden ke
perpustakaan karena siswa ingin memperoleh nilai diatas 80, maka diperoleh
tabel frekuensi seperti yang dapat dilihat dari tabel di bawah ini
88
Tabel 5.19Nilai siswa diatas 80 pada saat ujian sekolah
No Nilai siswa diatas 80 pada saat ujiansekolah
Frekuensi Prosentase
1 Selalu 10 16,67%
5 Sering 17 28,33%
3 Kadang-kadang 32 53,33%
4 Tidak pernah 1 1,67%
Jumlah 60 100 %
Sumber : Data Primer yang diolah
Siswa yang selalu mendapat nilai 80 keatas berjumlah 10 siswa
dengan prosentase 16,67%, sering berjumlah 17 siswa dengan prosentase
28,33%, kadang-kadang berjumlah 32 siswa dengan prosentasi 53,33%, tidak
pernah berjumlah 1 siswa dengan prosentasi 1,67%. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa siswa SD Kebonsari 02 hanya beberapa anak yang
mendapatkan nilai 80 ke atas. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh
peneliti pada tanggal 1 September 2013 diperoleh data bahwa siswa yang
mendapat nilai 80 keatas karena mereka selalu aktif berkunjung ke
perpustakaan.
19. Nilai rapot yang diperoleh siswa dipengaruhi oleh adanya perpustakaan
disekolah.
Perpustakaan sekolah mempengaruhi prestasi yang siswa raih,
semakin sering siswa datang keperpustakaan membuat siswa mendapat
pengetahuan yang lebih dari pada teman yang lainnya. Karena siswa tersebut
aktif untuk mencari informasi yang ada selain materi yang biasanya guru
89
sampaikan. Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan kunjungan
responden ke perpustakaan karena kondisi rapot siswa yang masih dipengaruhi
oleh perputakaan yang ada disekolah maka diperoleh tabel frekuensi seperti
yang dapat dilihat dari tabel di bawah ini :
Tabel 5.20Nilai rapot yang diperoleh siswa dipengaruhi oleh adanya perpustakaan sekolah
No Nilai rapot yang diperoleh siswadipengaruhi oleh adanya perpustakaan
sekolah
Frekuensi Prosentase
1 Sangat setuju 10 16,67%
5 Setuju 39 65,00%
3 Tidak setuju 10 16,67%
4 Sangat tidak setuju 1 1,67%
Jumlah 60 100 %
Sumber : Data Primer yang diolah
Siswa yang sangat setuju jika nilai rapot yang diperoleh dipengaruhi
oleh adanya perpustakaan sekolah berjumlah 10 siswa dengan prosentase
16,67%, setuju berjumlah 39 siswa dengan prosentase 65%, Tidak Setuju
berjumlah 10 siswa dengan prosentasi 16,67%, sangat tidak setuju berjumlah 1
siswa dengan prosentasi 1,67%. Dari hasil tersebut dapat bahwa banyak siswa
yang setuju berjumlah 39 siswa dengan prosentase 65%. Jika mereka pergi ke
perpustakaan untuk membaca dan mencari informasi di perpustakaan maka
nilai rapot yang mereka peroleh akan bagus daripada siswa yang tidak mencari
informasi di perpustakaan.
90
20. Siswa yang mengikuti lomba dan mendapat juara.
Saat siswa mengikuti lomba, mereka akan mendapatkan juara.
Berdasarkan jawaban responden yang menunjukkan kunjungan responden ke
perpustakaan karena siswa ingin mengikuti lomba dan mendapat juara maka
diperoleh tabel frekuensi seperti yang dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Tabel 5.21Siswa yang mengikuti lomba dan mendapat juara
No Siswa yang mengikuti lomba danmendapat juara
Frekuensi Prosentase
1 Selalu 5 8,33%
5 Sering 13 21,67%
3 Kadang-kadang 29 48,33%
4 Tidak pernah 13 21,67%
Jumlah 60 100 %
Sumber : Data Primer yang diolah
Saat siswa selalu mengikuti lomba mereka akan mendapat juara
berjumlah 5 siswa dengan prosentase 8,33%, sering berjumlah 13 siswa dengan
prosentase 21,67%, kadang-kadang berjumlah 29 siswa dengan
prosentasi48,33%, tidak pernah berjumlah 13 siswa dengan prosentasi 21,67%.
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 1 September
2013 diperoleh data bahwa siswa yang kadang-kadang mendapat juara pada
saat mengikuti lomba, karena mereka kurang persiapan dalam perlombaan
tersebut.
91
5.3 Data Pemanfaatan Perpustakaan dan Nilai Prestasi Belajar
5.3.1 Analisis Data Pemanfaatan Perpustakaan
Hasil dari uji pemanfaatan perpustakaan yang dilakukan oleh
siswa kelas VI SDN Kebonsari 02 Tuban, berdasarkan dari
kuesioner sebagai berikut :
Tabel 5.22
Data Pemanfaatan Perpustakaan
Sumber : Data Primer yang diolah
Hasil dari kuesioner menunjukan pemanfaatan perpustakaan di SD
Kebonsari 02 Tuban termasuk kategori Aktif berjumlah 47 siswa
dengan prosentase 78,63% , kamauan dan kesadaran siswa untuk
memanfaatan perpustakaan sangat tinggi.
5.3.2 Analisis Data Prestasi Belajar Siswa SDN Kebonsari 02 Tuban
Prestasi belajar siswa yang tinggi dapat diperoleh dengan belajar
dan memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber referenasi belajar
selain materi yang diberikan oleh guru di kelas. Siswa yang
memanfaatkan perpustakaan mempunyai pengetahuan yang lebih
No Skor Kategori Frekuensi Prosentase
1
2
3
4
50 – 35
36 – 50
51 – 65
66 – 80
Tidak Aktif
Cukup Aktif
Aktif
Sangat Aktif
0
1
47
12
0%
1,67%
78,63%
20,00%
Jumlah 60 100 %
92
dibandingkan dengan siswa yang tidak memanfaatkan, perbedaan
tersebut dapat dilihat dari hasil prestasi belajar yang diperoleh oleh
siswa, dengan mengetahui indeks prestasi belajar siswa dapat
diketahui dari hasil penelitian yang diperoleh dari bagian pengajaran
tercatat sebagai berikut:
Tabel 5.23
Data Prestasi Belajar
No Data Prestasi Kategori Frekuensi Prosentase
1
5
3
4
85 – 100
70 – 84
55 – 69
< 55
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
4
20
36
0
6,67 %
33,33 %
60,00 %
0%
Jumlah 60 100 %
Sumber : Hasil Belajar SD Kebonsari 02 Tuban
Hasil prestasi siswa yang diperoleh dari bagian pengajaran siswa
kelas VI SDN Kebonsari 02 Tuban dalam golongan sangat baik
berjumlah 4 siswa dengan prosentase 6,67 %, baik berjumlah 20
siswa dengan prosentasi 33,33% sedangkan cukup berjumlah 36
siswa dengan prosentase 60 %. Hal ini menunjukan bahwa prestasi
belajar siswa yang tinggi, dipengaruhi oleh pemanfaatan
perpustakaan sebagai sarana penunjang belajar di sekolah.
93
5.3.3 Analisis Data Pemanfaatan Perpustakaan terhadap Prestasi Belajar
Siswa SD Kebonsari 02 Tuban
Setelah data dari pemanfaatan perpustakaan dan prestasi belajar
dianalisis satu persatu, maka langkah selanjutnya data tersebut
dianalisis secara bersama dengan menghitung :
Validitas untuk mengetahui kevalidan suatu instrument.Validitas
menggunakan koefisien product moment.Dari hasil analisis didapat
nilai korelasi antara skor item dengan skor total. Nilai ini kemudian
kita bandingkan dengan nilai rtabel, rtabel dicari pada signifikansi 0,05
dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 60, maka didapat rtabel sebesar
0,254. Sedangkan pada item-item lainnya nilainya lebih dari 0,254
dan dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid.
Koefisien product moment menunjukan bahwa hasil perhitungan
nilai rhitung = 0,725. Jika dikonsultasikan dengan tabel angka kritik
“r‟ Product Moment pada α = 0,05 dan N = 60 diperoleh rtabel
sebesar 0,254. Dengan demikian rhitung lebih besar dari rtabel (0,725>
0,254). Hal ini berarti terdapat hubungan positif yang berarti
(signifikan) antara variabel X dengan variabel Y. Koefisien korelasi
sesuai dengan interpretasi koefisien relasi menurut Sugiyono (2007),
maka koefisien relasi pada variabel X dan Y ini menunjukkan
interpretasi yang sangat kuat
94
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh yang signifikan antara variabel bebas : keaktifan siswa
untuk pergi ke perpustakaan (X) terhadap prestasi siswa (Y). table
distribusi t dicari pada a =5% dengan df = 59 (signifikansi 0,05)
hasil diperoleh ttabel sebesar 2,000995378 dan nilai thitung sebesar
8,018 (lihat lampiran 7). Karena thitung> ttabel sehingga dapat
disimpulkan bahwa pemanfaatan perpustakaan berpengaruh terhadap
prestasi belajar siswa.
Berdasarkan hasil perhitungan nilai koefisien determinasi,
diperoleh nilai kontribusi variable x terhadap variabel y adalah
sebesar 56,55% (lihat lampiran 8). Nilai 56,55% menunjukkan
bahwa pemanfaatan perpustakaan memberikan nilai kontribusi yang
besar terhadap prestasi belajar siswa, dan sisanya 55,55%
dipengaruhi oleh variable yang lain.
Perpustakaan SD Kebonsari 02 Tuban sudah berjalan sesuai
dengan ketentuan dan sesuai standar perpustakaan, memiliki tenaga
pengelola perpustakaan yang profesional.Layanan bahan pustaka di
SD Kebonsari 02 Tuban menggunakan sistem layanan terbuka yaitu
siswa dapat memilih, mengambil sendiri jenis koleksi yang sesuai.
Hasil dari wawancara dengan guru menyebutkan bahwa
pengenalan perpustakaan dapat dikatakan relatif memadai karena
ditunjang oleh guru-guru dalam hubunganya dengan pemberian
95
tugas untuk membaca di perpustakaan yang berkaitan dengan materi
pelajaran di kelas, sehingga secara tidak langsung selain
mengerjakan tugas juga dapat meningkatkan dan mengembangkan
minat baca siswa.Guru SDN Kebonsari 02 Tuban selalu memberikan
motivasi kepada siswa untuk memanfaatkan perpustakaan, sehingga
siswa dapat berkembang dan tidak harus terfokus dengan materi
yang diberikan oleh guru. Pemanfaatan perpustakaan oleh siswa
dapat dilihat dari kemandirian siswa di kelas, siswa yang sering
memanfaatkan perpustakaan memiliki pengetahuan yang lebih
dibandingkan dengan siswa yang tidak memanfaatkan perpustakaan.
96
BAB VI
PENUTUP
6.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:
1. Mayoritas siswa SDN Kebonsari 02 Tuban yang terlibat dalam penelitian ini
cenderung memberikan pendapat bahwa pemanfaatan perpustakaan adalah baik. Dari
hasil hipotesis jika dikonsultasikan dengan tabel angka kritik nilai Product Moment
pada α = 0,05 dan N = 60 diperoleh rtabel sebesar 0,254danrhitungsebesar 0,725.
Dengan demikian rhitung lebih besar dari rtabel (0,725> 0,254). Maka koefisien relasi
pada variabel X dan Y ini menunjukkan interpretasi yang sangat kuat. Uji hipotesis
dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara variabel
bebas : keaktifan siswa untuk pergi ke perpustakaan (X) terhadap prestasi siswa (Y).
table distribusi t dicari pada a =5% dengan df = 59 (signifikansi 0,05) hasil diperoleh
ttabel sebesar 2,000995378 dan nilai thitung sebesar 8,018 (lihat lampiran 8). Karena
thitung> ttabel sehingga dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan perpustakaan
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil perhitungan nilai
koefisien determinasi, diperoleh nilai kontribusi pengaruh pemanfaatan perpustakaan
terhadap prestasi belajar siswa adalah sebesar 56,55% (lihat lampiran 10). Nilai
56,55% menunjukkan bahwa pemanfaatan perpustakaan memberikan nilai kontribusi
yang besar terhadap prestasi belajar siswa, dan sisanya 55,55% dipengaruhi oleh
variable yang lain.
97
6.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dapat disampaikan beberapa saran
sebagai berikut :
1. Perpustakaan seharusnya mengadakan kegiatan yang dapat meningkatkan minat
berkunjung siswa seperti diadakan lomba menulis cerpen dan lomba membaca puisi.
Selain itu perpustakaan memberikan reward bagi siswa yang aktif berkunjung
diperpustakaaan.
2. Tenaga SDM diperpustakaan harus diperbarui dengan menambah tenaga pustakawan
agar perpustakaan di SDN Kebonsari 02 Tuban tersebut bisa terorganisasi dengan
baik.
3. Guru harus memotivasi siswa agar sering berkunjung ke perpustakaan untuk
menambah wawasan mereka, karena diperpustakaan terdapat banyak sumber
informasi yang akan diperoleh. Selain itu guru juga bisa mengajak siswa belajar
kelompok diperpustakaan.
4. Apabila memungkinkan perlu dikembangkan kerja sama peminjaman koleksi bahan
pustaka antara perpustakaan umumdengan perpustakaan sekolah, agar koleksi lebih
bervariasi baik dari segi subyek dan jumlahnya. Sehingga akan mengurangi
kebosanan siswa dengan alasan koleksi tetap tidak bertambah dan sebaliknya lebih
mendorong siswa untuk memanfaatkan koleksi tersebut secara maksimal.
98
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Aziz Wahad, 2007. Metode dan Model-Model Mengajar. Bandung:
Alfabeta.
Ahmadi. A. 1992. Teknik Belajar yang Tepat. Semarang : Mutiara Wijaya.
Arikunto, Suharsimi 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta
Bafadal, Ibrahim. 2008. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta : PT. Bumi
Aksara
Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana
Darmono,2007. Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Management dan Tata
Kerja. Jakarta : PT Grassindo
Daryanto. 2010. Model pembelajaran Pembelajaran. Bandung : Gava Model
pembelajaran.
Dimyati, Mudjiono, 2009, Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta
Hakim, T. 2000. Belajar Secara Efektif. Jakarta : Puspa Swara.
Hamalik, Oemar,2003. Proses Belajar Mengajar.Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hartono. 2002. Statistik untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hasan, M. Iqbal. 2005. Pokok-pokok Materi Statistik 1: Statistik Deskriptif Edisi
2. Jakarta: Bumi Aksara.
Iskandarwassid, 2008.Strategi Pembelajaran Bahasa. PT Remaja Rosda Karya.
Kusumaputri, Tri Utami. 2011. “Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Jurusan
Matematika terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Matematika
Angkatan 2007-2008 FMIPA UNNES,Semarang”:Fakultas Ilmu Budaya
UNDIP.
Lasa Hs, 2007. Manajemen Perpustakaan Sekolah . Yogyakarta : Pinus Book
Publisher
Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
99
Perwanti, Rini. 2010. “Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan terhadap Prestasi
Belajar Siswa Kelas X SMA N 1 Karangdowo Tahun Ajaran
2009/2010,Semaranng”: Fakultas Ilmu Budaya UNDIP.
Purwanto, Ngalim, M. P. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja
Rosda Karya
Sadiman, Arief S. 2002. Model pembelajaran Pendidikan Pengertian
Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Elex Komputindo.
Soelistya-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama
Sudjana, Nana. 2004. Penilaian Hasil Proses Belajar. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Sudjana, Nana. 2006. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar
Baru.
Sudjarwo, Basrowi. 2009. Manajemen Penelitian Sosial. Bandung : Mandar Maju
Sudrajat, Akhmad. 2008. http : // akhmdsudrajat.wordpress.com/ 2008/01/25/
kesulitan-dan-bimbingan-belajar/2013/07/10
Sugiyono, 2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta
Suhendar, Yahya. 2007. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah.
Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Yatim Riyanto, 2005. Paragdima Pembelajaran, Unesa University Press
Yusuf, Pawit M. 2007. Petunjuk PraktisPengelolaan Perpustakaan Sekolah Dasar.
Jakarta : Kencana
100
Lampiran 1:LEMBAR KUESIONER
PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI
DI SDN KEBONSARI II TUBAN
DATA RESPONDEN
Nama : ............................
Kelas : ............................
Absen : ............................
Jenis kelamin : ............................
Petunjuk pengisian kuesioner :
1. Pertanyaan angket terdiri dari 20 pertanyaan.
2. Berilah tanda (X) pada jawaban yang anda pilih.
3. Jawaban pada kuesioner ini tidak mempengaruhi nilai anda.
4. Jawablah pertanyaan ini dengan jujur sesuai hati nurani anda.
5. Jawaban kuesioner ini dijamin kerahasiaannya.
PERTANYAAN :
Pemanfaatan Perpustakaan
1. Berapa kali dalam seminggu anda berkunjung ke perpustakaan?
A. Selalu (lebih dari 4 kali)
B. Sering ( 2 kali)
C. Kadang – kadang ( 1 kali)
D. Tidak Pernah
2. Apakah kunjungan anda di perpustakaan karena ada tugas dari guru?
A. Tidak selalu, karena ada tugas
B. Kadang- kadang, karena ada tugas
C. Sering kali, karena ada tugas
D. Selalu, karena ada tugas
3. Berapa kali dalam seminggu anda membuat tugas diperpustakaan?
A. Selalu (lebih dari 4 kali)
101
B. Sering (2 kali)
C. Kadang-kadang (1 kali)
D. Tidak pernah
4. Di perpustakaan saya lebih senang membaca buku daripada mengerjakan
tugas dari guru
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Tidak setuju
D. Sangat tidak setuju
5. Saya berkunjung keperpustakaan karena keinginan saya sendiri
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Tidak setuju
D. Sangat tidak setuju
6. Saya membaca buku pengetahuan sosial di perpustakaan?
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Tidak setuju
D. Sangat tidak setuju
7. Selain buku pelajaran yang saya baca, saya juga membaca koran dan
majalah di perpustakaan untuk menambah pengetahuan.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Tidak setuju
D. Sangat tidak setuju
8. Saya selalu membaca buku tentang pengetahuan umum di perpustakaan.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Tidak setuju
D. Sangat tidak setuju
102
9. Suasana diperpustakaan sangat nyaman?
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
10. Siswa berkunjung ke perpustakaan untuk memperoleh informasi.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
11. Pada saat jam istirahat apakah anda memanfaatkan untuk berkunjung ke
perpustakaan?
A. Sering
B. Kadang - kadang
C. Jarang
D. Tidak pernah
12. Bagaimana proses peminjaman buku di perpustakaan menurut anda?
A. Sangat mudah
B. Mudah
C. Tidak mudah
D. Sangat tidak mudah
13. Koleksi yang ada diperpustakaan sudah memadai.
A. Sangat Setuju
B. Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Tidak Setuju
14. Apakah di perpustakaan banyak terdapat sumber informasi dan
pengetahuan untuk meningkatkan prestasi belajar?
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Tidak setuju
103
D. Sangat tidak setuju
15. Setujukah anda bahwa seringnya anda datang keperpustakaan untuk
membaca, akan meningkatkan prestasi anda?
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Tidak setuju
D. Sangat tidak setuju
Peningkatan Prestasi Belajar
16. Dalam satu semester, saya sering mendapatkan peringkat 10 besar?
A. Selalu
B. Sering
C. Kadang-kadang
D. Tidak pernah
17. Dalam kegiatan pembelajaran, saya selalu aktif bertanya didalam kelas?
A. Selalu
B. Sering
C. Kadang-kadang
D. Tidak pernah
18. Dalam setiap ujian sekolah, nilai saya diatas 80?
A. Selalu
B. Sering
C. Kadang-kadang
D. Tidak pernah
19. Nilai rapot yang saya peroleh dipengaruhi oleh adanya perpustakaan
disekolah?
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Tidak setuju
D. Sangat tidak setuju
104
20. Pada saat anda mengikuti lomba,apakah anda mendapat juara?
A. Selalu
B. Sering
C. Kadang-kadang
D. Tidak pernah
105
Lampiran 2
Wawancara untuk guru
Nama :
Guru mata pelajaran :
1. Apakah pernah bapak/ibu memberikan tugas untuk mencari refrensi
diperpustakaan?
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
2. Menurut bapak/ibu,apakah pemberian tugas untuk mencari refrensi
diperpustakaan akan membantu siswa dalam meningkatkan prestasi
belajarnya?
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
3. Cara efektif seperti apakah yang menurut bapak/ibu dapat
meningkatkan prestasi siswa?
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
106
Skor Kriteria
1 Afina Fila Silvalawa Perempuan 76 Sangat Aktif2 Aldanisa Yuliana S Perempuan 50 Cukup Aktif
3 Alfida Saron Delfine P Perempuan 54 Aktif
4 Alifinda Berliana P.H Perempuan 65 Aktif
5 Aliyya Rosyiida Perempuan 65 Aktif
6 Almira Fidia Ramadhania Perempuan 52 Aktif
7 Ananda Bagus N.R Laki-Laki 56 Aktif
8 Andra Prasetyo Nugroho Laki-Laki 57 Aktif
9 Andre Alvian Alpharoedi Laki-Laki 61 Aktif
10 Anisa Mutiarani W.S Perempuan 62 Aktif
11 Aristya Hartika Putri Perempuan 65 Aktif12 Briliantien Dila Latifah Perempuan 71 Sangat Aktif
13 Chaisar Baskara Jaya Laki-Laki 58 Aktif
14 Dawam Abdul Hayyi Hidayat Laki-Laki 51 Aktif
15 Dea Natalia Perempuan 57 Aktif16 Dhiyar Ageng M Perempuan 70 Sangat Aktif
17 Fatma Cristina Wati Perempuan 60 Aktif18 Hani Fitria R Perempuan 67 Sangat Aktif
19 Hasanal Ardya W Laki-Laki 61 Aktif20 Ilham Nur S Laki-Laki 66 Sangat Aktif
21 Inayah Z Putri Perempuan 62 Aktif
22 Ivandra Billie Sudarto Laki-Laki 51 Aktif23 Khoffifa Adisty Garciani Perempuan 66 Sangat Aktif
24 Khilmi Auliaul Hikmah Perempuan 61 Aktif
25 Mei Tri Indayani Laki-Laki 60 Aktif
26 M.Bagus Hartawan Ilhami Laki-Laki 63 Aktif
27 M.Renaldi P Laki-Laki 53 Aktif
28 Erika Amalia Nur Wijayanti Perempuan 51 Aktif
29 Ali Akbar Fuadi Laki-Laki 56 Aktif
30 M.Ridho Aryangga Donato Laki-Laki 61 Aktif
31 Muhammad Tegar R.W Laki-Laki 62 Aktif
32 Muhammad Eka Putra H Laki-Laki 60 Aktif
33 Muhammad Minan N.A Laki-Laki 60 Aktif
34 Nur Azizah Putri F Perempuan 61 Aktif
35 Olivia Nur Septya Hadi Perempuan 59 Aktif36 Pinesthi Waskito Aris Laki-Laki 74 Sangat Aktif37 Putri Nur Handayanti Perempuan 67 Sangat Aktif38 Ramadhani Wisnu Pradana Laki-Laki 73 Sangat Aktif
39 Ribkhi Amalia Putri Perempuan 62 Aktif
40 Rizky Firdaus Cahayani Laki-Laki 56 Aktif
41 Sakseno Laki-Laki 59 Aktif
42 Saniyya Hayu R.D Perempuan 60 Aktif43 Shanty Andreant Perempuan 66 Sangat Aktif
Pemanfaatan PerpustakaanNamaNo Jenis Kelamin
Analisis Pemanfaatan Perpustakaan
Lampiran 3
107
44 Sony Putra Mahardika Laki-Laki 61 Aktif45 Syaniar Tiara Maharani Perempuan 70 Sangat Aktif
46 T.Salsabil Danisa Perempuan 59 Aktif
47 Tafara Lakshita Grisella Perempuan 61 Aktif
48 Thalita Inggrid D Perempuan 65 Aktif
49 Tri Alvianti P.S Perempuan 62 Aktif
50 Tsabita Alya Nabighoh Perempuan 62 Aktif
51 Tsalis Eka Safita Perempuan 60 Aktif
52 Vinolia Putri Maiday Tania Perempuan 60 Aktif
53 Yulia Nuraeny Hartojo Perempuan 55 Aktif54 Yunia Tantri Lintang Pramaesti Perempuan 62 Aktif
55 Zalmanta Royasya Alay Perempuan 56 Aktif
56 Zetty Fortune Ananta Mulia Perempuan 62 Aktif
57 Kelvin Eka Pramoedya S Laki-Laki 56 Aktif
58 Asri Nur'aina Izzani Perempuan 62 Aktif
60 Peuma Aryasatya Laki-Laki 61 Aktif
Sumber : Data Primer yang diolah
108
Skor Kriteria Nilai Kategori
1 Afina Fila Silvalawa 76 Sangat Aktif 95 Sangat Baik2 Aldanisa Yuliana S 50 Cukup Aktif 65 Cukup
3 Alfida Saron Delfine P 54 Aktif 55 Cukup
4 Alifinda Berliana P.H 65 Aktif 85 Baik5 Aliyya Rosyiida 65 Aktif 55 Cukup
6 Almira Fidia Ramadhania 52 Aktif 60 Cukup
7 Ananda Bagus N.R 56 Aktif 55 Cukup
8 Andra Prasetyo Nugroho 57 Aktif 50 Cukup
9 Andre Alvian Alpharoedi 61 Aktif 80 Baik
10 Anisa Mutiarani W.S 62 Aktif 60 Cukup
11 Aristya Hartika Putri 65 Aktif 70 Baik12 Briliantien Dila Latifah 71 Sangat Aktif 90 Sangat Baik
13 Chaisar Baskara Jaya 58 Aktif 55 Cukup
14 Dawam Abdul Hayyi H 51 Aktif 45 Cukup
15 Dea Natalia 57 Aktif 55 Cukup
16 Dhiyar Ageng M 70 Sangat Aktif 80 Baik
17 Fatma Cristina Wati 60 Aktif 65 Cukup
18 Hani Fitria R 67 Sangat Aktif 75 Baik
19 Hasanal Ardya W 61 Aktif 70 Baik
20 Ilham Nur S 66 Sangat Aktif 70 Baik
21 Inayah Z Putri 62 Aktif 80 Baik
22 Ivandra Billie Sudarto 51 Aktif 50 Cukup
23 Khoffifa Adisty Garciani 66 Sangat Aktif 75 Baik
24 Khilmi Auliaul Hikmah 61 Aktif 65 Cukup
25 Mei Tri Indayani 60 Aktif 45 Cukup
26 M.Bagus Hartawan Ilhami 63 Aktif 60 Cukup
27 M.Renaldi P 53 Aktif 65 Cukup28 Erika Amalia Nur 51 Aktif 45 Cukup
29 Ali Akbar Fuadi 56 Aktif 60 Cukup30 M.Ridho Aryangga Donato 61 Aktif 70 Baik
31 Muhammad Tegar R.W 62 Aktif 45 Cukup
32 Muhammad Eka Putra H 60 Aktif 80 Baik
33 Muhammad Minan N.A 60 Aktif 70 Baik
34 Nur Azizah Putri F 61 Aktif 60 Cukup
35 Olivia Nur Septya Hadi 59 Aktif 50 Cukup
36 Pinesthi Waskito Aris 74 Sangat Aktif 95 Sangat Baik
37 Putri Nur Handayanti 67 Sangat Aktif 70 Baik
38 Ramadhani Wisnu Pradana 73 Sangat Aktif 95 Sangat Baik
39 Ribkhi Amalia Putri 62 Aktif 60 Cukup
40 Rizky Firdaus Cahayani 56 Aktif 70 Baik
41 Sakseno 59 Aktif 45 Cukup
42 Saniyya Hayu R.D 60 Aktif 55 Cukup
No Nama Siswa
Pemanfaatan Perpustakaan Prestasi Belajar
Lampiran 4
Analisis Pemanfaatan Perpustakaan dengan Prestasi Belajar
109
43 Shanty Andreant 66 Sangat Aktif 75 Baik
44 Sony Putra Mahardika 61 Aktif 55 Cukup
45 Syaniar Tiara Maharani 70 Sangat Aktif 85 Baik
46 T.Salsabil Danisa 59 Aktif 65 Cukup
47 Tafara Lakshita Grisella 61 Aktif 65 Cukup
48 Thalita Inggrid D 65 Aktif 80 Baik
49 Tri Alvianti P.S 62 Aktif 70 Baik
50 Tsabita Alya Nabighoh 62 Aktif 65 Cukup
51 Tsalis Eka Safita 60 Aktif 50 Cukup
52 Vinolia Putri Maiday Tania 60 Aktif 70 Baik
53 Yulia Nuraeny Hartojo 55 Aktif 45 Cukup54 Yunia Tantri Lintang 62 Aktif 60 Cukup
55 Zalmanta Royasya Alay 56 Aktif 45 Cukup56 Zetty Fortune Ananta 62 Aktif 60 Cukup
57 Kelvin Eka Pramoedya S 56 Aktif 55 Cukup
58 Asri Nur'aina Izzani 62 Aktif 70 Baik
59 Anifa Azzabila Ridwan 66 Sangat Aktif 65 Cukup
60 Peuma Aryasatya 61 Aktif 45 Cukup
jumlah 3667 3870
Sumber : Data Primer yang diolah
110
NO NAMA X Y X^2 Y^2 XY
1 Afina Fila Silvalawa 76 95 5776 9025 7220
2 Aldanisa Yuliana S 50 65 2500 4225 3250
3 Alfida Saron Delfine P 54 55 2916 3025 2970
4 Alifinda Berliana P.H 65 85 4225 7225 5525
5 Aliyya Rosyiida 65 55 4225 3025 3575
6 Almira Fidia Ramadhania 52 60 2704 3600 3120
7 Ananda Bagus N.R 56 55 3136 3025 3080
8 Andra Prasetyo Nugroho 57 50 3249 2500 2850
9 Andre Alvian Alpharoedi 61 80 3721 6400 4880
10 Anisa Mutiarani W.S 62 60 3844 3600 3720
11 Aristya Hartika Putri 65 70 4225 4900 4550
12 Briliantien Dila Latifah 71 90 5041 8100 6390
13 Chaisar Baskara Jaya 58 55 3364 3025 3190
14 Dawam Abdul Hayyi H 51 45 2601 2025 2295
15 Dea Natalia 57 55 3249 3025 3135
16 Dhiyar Ageng M 70 80 4900 6400 5600
17 Fatma Cristina Wati 60 65 3600 4225 3900
18 Hani Fitria R 67 75 4489 5625 5025
19 Hasanal Ardya W 61 70 3721 4900 4270
20 Ilham Nur S 66 70 4356 4900 4620
21 Inayah Z Putri 62 80 3844 6400 4960
22 Ivandra Billie Sudarto 51 50 2601 2500 2550
23 Khoffifa Adisty Garciani 66 75 4356 5625 4950
24 Khilmi Auliaul Hikmah 61 65 3721 4225 3965
25 Mei Tri Indayani 60 45 3600 2025 2700
26 M.Bagus Hartawan Ilhami 63 60 3969 3600 3780
27 M.Renaldi P 53 65 2809 4225 3445
28 Erika Amalia Nur Wijayanti 51 45 2601 2025 2295
29 Ali Akbar Fuadi 56 60 3136 3600 3360
30 M.Ridho Aryangga Donato 61 70 3721 4900 4270
31 Muhammad Tegar R.W 62 45 3844 2025 2790
32 Muhammad Eka Putra H 60 80 3600 6400 4800
33 Muhammad Minan N.A 60 70 3600 4900 4200
34 Nur Azizah Putri F 61 60 3721 3600 3660
35 Olivia Nur Septya Hadi 59 50 3481 2500 2950
36 Pinesthi Waskito Aris 74 95 5476 9025 7030
37 Putri Nur Handayanti 67 70 4489 4900 4690
38 Ramadhani Wisnu Pradana 73 95 5329 9025 6935
39 Ribkhi Amalia Putri 62 60 3844 3600 3720
40 Rizky Firdaus Cahayani 56 70 3136 4900 3920
41 Sakseno 59 45 3481 2025 2655
42 Saniyya Hayu R.D 60 55 3600 3025 3300
Analisis Data Pemanfaatan Perpustakaan dengan Prestasi Belajar
Lampiran 5
111
43 Shanty Andreant 66 75 4356 5625 4950
44 Sony Putra Mahardika 61 55 3721 3025 3355
45 Syaniar Tiara Maharani 70 85 4900 7225 5950
46 T.Salsabil Danisa 59 65 3481 4225 3835
47 Tafara Lakshita Grisella 61 65 3721 4225 3965
48 Thalita Inggrid D 65 80 4225 6400 5200
49 Tri Alvianti P.S 62 70 3844 4900 4340
50 Tsabita Alya Nabighoh 62 65 3844 4225 4030
51 Tsalis Eka Safita 60 50 3600 2500 3000
52 Vinolia Putri Maiday Tania 60 70 3600 4900 4200
53 Yulia Nuraeny Hartojo 55 45 3025 2025 247554 Yunia Tantri Lintang 62 60 3844 3600 3720
55 Zalmanta Royasya Alay 56 45 3136 2025 2520
56 Zetty Fortune Ananta Mulia 62 60 3844 3600 3720
57 Kelvin Eka Pramoedya S 56 55 3136 3025 3080
58 Asri Nur'aina Izzani 62 70 3844 4900 4340
59 Anifa Azzabila Ridwan 66 65 4356 4225 4290
60 Peuma Aryasatya 61 45 3721 2025 2745
jumlah 3667 4253 225999 260500 239805
Sumber : Data Primer yang diolah
112
Lampiran 6
No Nama Kelas Jenis Kelamin 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Skor
1 Afina Fila Silvalawa VI Perempuan 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 76
2 Aldanisa Yuliana S VI Perempuan 2 3 1 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 1 2 3 3 2 50
3 Alfida Saron Delfine P VI Perempuan 3 1 1 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 1 2 2 3 1 54
4 Alifinda Berliana P.H VI Perempuan 2 3 2 1 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 65
5 Aliyya Rosyiida VI Perempuan 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 1 2 3 2 2 65
6 Almira Fidia Ramadhania VI Perempuan 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 1 2 4 1 2 52
7 Ananda Bagus N.R VI Laki-Laki 3 3 2 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 1 2 3 2 2 56
8 Andra Prasetyo Nugroho VI Laki-Laki 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 4 3 4 1 2 2 2 2 57
9 Andre Alvian Alpharoedi VI Laki-Laki 2 2 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 4 3 4 2 3 61
10 Anisa Mutiarani W.S VI Perempuan 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 2 2 3 3 1 62
11 Aristya Hartika Putri VI Perempuan 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 3 3 4 2 65
12 Briliantien Dila Latifah VI Perempuan 3 3 2 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 71
13 Chaisar Baskara Jaya VI Laki-Laki 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 1 2 2 3 3 58
14 Dawam Abdul Hayyi VI Laki-Laki 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 1 2 2 3 1 51
15 Dea Natalia VI Perempuan 2 2 1 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 2 2 3 3 1 57
16 Dhiyar Ageng M VI Perempuan 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 2 70
17 Fatma Cristina Wati VI Perempuan 2 1 1 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 2 3 3 1 60
18 Hani Fitria R VI Perempuan 2 3 2 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 67
19 Hasanal Ardya W VI Laki-Laki 2 1 1 2 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 2 3 3 2 61
20 Ilham Nur S VI Laki-Laki 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 1 4 3 3 3 66
21 Inayah Z Putri VI Perempuan 2 3 2 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 2 62
22 Ivandra Billie Sudarto VI Laki-Laki 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 2 3 3 1 51
23 Khoffifa Adisty Garciani VI Perempuan 4 2 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 2 2 4 4 3 66
24 Khilmi Auliaul Hikmah VI Perempuan 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 2 2 3 4 2 61
25 Mei Tri Indayani VI Laki-Laki 3 2 2 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 1 2 2 3 1 60
26 M.Bagus Hartawan Ilhami VI Laki-Laki 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 3 2 3 4 1 2 3 2 4 63
27 M.Renaldi P VI Laki-Laki 2 1 1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 1 3 2 3 4 53
28 Erika Amalia Nur Wijayanti VI Perempuan 3 1 1 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 4 4 1 2 2 3 1 51
29 Ali Akbar Fuadi VI Laki-Laki 2 3 2 3 3 3 4 2 3 4 2 2 3 4 4 2 3 2 3 2 56
SKORING HASIL ANGKET
113
30 M.Ridho Aryangga Donato VI Laki-Laki 2 2 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 2 4 4 1 2 3 4 4 61
31 Muhammad Tegar R.W VI Laki-Laki 3 4 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 2 2 3 1 62
32 Muhammad Eka Putra H VI Laki-Laki 2 1 1 3 4 3 4 3 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 2 2 60
33 Muhammad Minan N.A VI Laki-Laki 2 1 1 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 2 3 3 3 60
34 Nur Azizah Putri F VI Perempuan 3 2 2 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 2 2 3 3 2 61
35 Olivia Nur Septya Hadi VI Perempuan 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 3 1 59
36 Pinesthi Waskito Aris VI Laki-Laki 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 74
37 Putri Nur Handayanti VI Perempuan 2 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 67
38 Ramadhani Wisnu Pradana VI Laki-Laki 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 73
39 Ribkhi Amalia Putri VI Perempuan 3 3 2 2 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 1 2 3 4 2 62
40 Rizky Firdaus Cahayani VI Laki-Laki 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 56
41 Sakseno VI Laki-Laki 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 1 1 2 3 2 59
42 Saniyya Hayu R.D VI Perempuan 2 3 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 1 3 3 3 1 60
43 Shanty Andreant VI Perempuan 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 3 4 2 66
44 Sony Putra Mahardika VI Laki-Laki 2 3 2 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 1 2 2 4 2 61
45 Syaniar Tiara Maharani VI Perempuan 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 3 70
46 T.Salsabil Danisa VI Perempuan 2 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 1 3 3 3 3 59
47 Tafara Lakshita Grisella VI Perempuan 2 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 1 4 3 3 2 61
48 Thalita Inggrid D VI Perempuan 2 3 2 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 3 4 4 4 2 2 65
49 Tri Alvianti P.S VI Perempuan 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 2 2 62
50 Tsabita Alya Nabighoh VI Perempuan 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 2 3 2 3 3 62
51 Tsalis Eka Safita VI Perempuan 2 3 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 1 2 2 3 2 60
52 Vinolia Putri Maiday Tania VI Perempuan 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 2 2 60
53 Yulia Nuraeny Hartojo VI Perempuan 2 2 2 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 1 2 2 3 1 55
54 Yunia Tantri Lintang Pramaesti VI Perempuan 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 2 2 3 3 2 62
55 Zalmanta Royasya Alay VI Perempuan 2 2 2 2 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 1 2 2 3 1 56
56 Zetty Fortune Ananta Mulia VI Perempuan 3 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 1 3 3 3 2 62
57 Kelvin Eka Pramoedya S VI Laki-Laki 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 56
58 Asri Nur'aina Izzani VI Perempuan 2 2 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 2 62
59 Anifa Azzabila Ridwan VI Perempuan 3 3 2 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 3 2 66
60 Peuma Aryasatya VI Laki-Laki 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 1 2 1 3 2 61
jumlah 3667
Sumber : Data Primer yang diolah
114
Lampiran 7
Product Moment
Model Summary
,725a ,526 ,518 9,43486 ,526 64,281 1 58 ,000
Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
R SquareChange F Change df1 df2 Sig. F Change
Change Statistics
Predictors: (Constant), aktifa.
115
Lampiran 8
Uji T
Coefficientsa
-42,006 13,340 -3,149 ,003
1,743 ,217 ,725 8,018 ,000
(Constant)
aktif
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: nilaia.
116
Lampiran 9
Koefisien Determinan (KD)
KD = r2 x 100%
KD = ( 0,752 )2 X 100%
= 0,5655 x 100%
= 56,55%
120
Lampiran 12
Hasil Wawancara dengan wali kelas
IBU ROSA
Peneliti : “Apakah ibu pernah memberikan tugas kepada siswa untuk mencari
refrensi diperpustakaan?”
Ibu Rosa : “Iya, saya suruh mencari refrensi buku pelajaran yang lain selain
buku paket yang mereka punya”
Peneliti : “Menurut ibu, apakah pemberian tugas untuk mencari refrensi
diperpustakaan akan membantu siswa dalam meningkatkan prestasi
belajarnya?”
Ibu Rosa : “Tentu saja, dengan memberikan tugas pecarian buku di
perpustakaan membuat siswa lebih banyak mendapatkan informasi
sehingga pengetahuan mereka bertambah.”
Peneliti : “Cara efektif seperti apakah yang menurut ibu dapat meningkatkan
prestasi siswa?”
Ibu Rosa : “Ya dengan membaca buku-buku di perpustakaan itu, dan akhirnya
bias meningkatkan prestasi belajar, membaca yang ada hubungannya
dengan pelajaran IPA. Saya menyarankan pada waktu jam istirahat
dari pada anak-anak bermain di luar lebih baik diperpustakaan.”
121
IBU SUHARTINI
Peneliti : “Apakah ibu pernah memberikan tugas kepada siswa untuk
mencari refrensi di perpustakaan?”
IbuSuhartini : “Pernah, tentang bahasa Indonesia, biasanya tentang cerita rakyat
di perpustakaan, trus arti kata di Kamus Bahasa Indonesia.”
Peneliti : “Menurut ibu, apakah pemberian tugas untuk mencari refrensi
diperpustakaan akan membantu siswa dalam meningkatkan
prestasi belajarnya?”
Ibu Suhartini : “Iya, menambah wawasan sehingga bias meningkatkan nilainya,
dia akan aktif dalam mencari, tidak hanya mencari di buku paket
saja.”
Peneliti : “Cara efektif seperti apakah yang menurut ibu dapat
meningkatkan prestasi siswa?”
Ibu Suhartini : “Membaca di perpustakaan adalah cara yang efektif, selain itu ada
diskusi dan kelompok belajar dikelas.”