pengaruh motif rasional dan motif emosional...
TRANSCRIPT
PENGARUH MOTIF RASIONAL DAN MOTIF EMOSIONAL
TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMILIH JASA
PERBANKAN SYARIAH
(Studi pada Mahasiswa Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh:
NISWAH MUTI’AH
NIM: 1111046100113
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H / 2015 M
iv
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, Saya:
Nama : Niswah Muti‟ah
NIM : 1111046100113
TTL : Bekasi, 29 November 1993
Fakultas : Syariah dan Hukum
Program Studi : Muamalat (Ekonomi Islam) / Perbankan Syariah
Alamat : Kp. Buni RT. 013/005 Ds. Buni Bakti Kec. Babelan-Bekasi Utara
No. Hp : 0857-1117-7635
Dengan ini menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) di
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Desember 2015
Niswah Muti‟ah
v
ABSTRAK
Niswah Muti‟ah. 1111046100113. Pengaruh Motif Rasional dan Motif
Emosional terhadap Pengambilan Keputusan Memilih Jasa Perbankan Syariah
(Studi pada Mahasiswa Prodi Muamalat FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).
Program Studi Muamalat, Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan
Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 1437 H/2015 M, xi +
91 + 17 lampiran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari motif
rasional dan motif emosional terhadap pengambilan keputusan mahasiswa dalam
memilih jasa perbankan syariah.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
kuantitatif.Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi linier
berganda.
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi menunjukkan persentase pengaruh
variabel motif rasional dan motif emosional terhadap pengambilan keputusan
mahasiswa sebesar 27,1%. Selanjutnya dari hasil uji F diperoleh bahwa nilai F hitung
> F tabel terbukti sebesar 24,189 > 3,07 dan nilai sig. 0,000 < 0,05, sehingga dapat
disimpulkan variabel motif rasional dan motif emosional secara simultan berpengaruh
terhadap pengambilan keputusan mahasiswa. Sedangkan dari hasi uji t, variabel yang
paling berpengaruh terhadap pengambilan keputusan mahasiswa adalah motif
emosional terbukti dari nilai t hitung > t tabel (5,158 > 1,978) dan nilai sig. 0,000 <
0,05, kemudian motif rasional terbukti dari nilai t hitung > t tabel (2,685 > 1,978) dan
nilai sig. 0,008 < 0,05
Kata Kunci : Motif Rasional, Motif Emosional, Pengambilan Keputusan,
Bank Syariah, dan Mahasiswa.
Pembimbing : Dr. H. Supriyadi Ahmad, M.A.
Daftar Pustaka : Tahun 1994 s.d 2015
vi
حمن الرحيمرلبسم هللا ا
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah
SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelasaikan skripsi ini yang merupakan salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi Syariah pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna
karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki penulis.Meskipun demikian, penulis
telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-
baiknya.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A., Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak AM. Hasan Ali, M.A., Ketua Program Studi Muamalat, dan Bapak H.
Abdurrauf, M.A., Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. H. Supriyadi Ahmad, M.A., Dosen Pembimbing yang banyak berperan
dalam memberikan pengetahuan, bimbingan, saran, masukan, dukungan, dan
semangat dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini.
4. Bapak Dr. Abd. Aziz Hsb, M.Pd dan Bapak Maman Rahman Hakim, S.E.I.,
M.M., Dosen Penguji siding munaqasyah yang telah membantu kelulusan
peneliti.
vii
5. Para Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
dengan penuh kesabaran dan keikhlasan memberikan ilmu kepada penulis selama
duduk di bangku perkuliahan.
6. Kedua orang tua tercinta, Umi Maskanah dan Ayah H. Amrullah Hafiz (Alm.)
yang tak henti-hentinya memberikan do‟a, cinta, kasih sayang, semangat,
dukungan baik moril maupun materiil, dan memberi ketegaran hati dengan tulus
ikhlas kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Beliau adalah anugerah
terindah yang Allah berikan kepada penulis.
7. Kakak-kakakku tercinta, Hadiyan, Faqihuddin, Zaenal Muttaqin, Ali Harakan,
Sholeh Waddan, Mawaddah dan Nurun Nadwah yang selalu memberikan
perhatian, motivasi dan semangat disaat penulis merasa penat.
8. Sahabat-sahabatku,Kakak Fadhlin Fathullaela, Shofwatun Nida, Siti Yuhanah,
Hanni Khairani, Ni‟matul Hidayah, Assy Shella, Nidaul Hasanah, Deasy Puspita
Rini, Maris Wahidatul „Ailah, Saskia RR dan lainnya yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu. Mereka yang selalu menemani dan menyemangati penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Teman-teman seperjuangan kelas Perbankan Syariah C yang tidak bisa penulis
sebutkan satu-persatu. Mereka yang selalu memberikan support dalam
penyelesaian skripsi ini.
10. Seluruh responden/Mahasiswa Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang tidak bisa penulis sebutkan
namanya satu persatu atas bantuan dan kesediaannya mengisi kuisioner tryout
dankuisioner penelitian yang cukup banyak jumlahnya di sela-sela kesibukan
melaksanakan rutinitas perkuliahannya.
Pada akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi seluruh
pihak yang memerlukannya untuk menjadi tambahan wawasan dan ilmu
pengetahuan.
Jakarta, Desember 2015
viii
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. iv
ABSTRAK ............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 6
D. Perumusan Masalah ..................................................................................... 7
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 7
F. Review Studi Terdahulu ............................................................................... 8
G. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 12
H. Sistematika Penulisan ................................................................................ 14
BAB II TINJAUAN TEORETIK TENTANG MOTIVASI, PENGAMBILAN
KEPUTUSAN DAN BANK SYARIAH ............................................................. 16
A. Motivasi ..................................................................................................... 16
1. Pengertian .............................................................................................. 16
2. Dalil Naqli tentang Motivasi ................................................................. 17
3. Proses Kemunculan Motif ..................................................................... 19
4. Motif Rasional ....................................................................................... 19
ix
5. Faktor-faktor Motif Rasional ................................................................. 21
6. Motif Emosional .................................................................................... 22
7. Faktor-faktor Motif Emosional .............................................................. 24
B. Pengambilan Keputusan ............................................................................. 24
1. Pengertian Keputusan ............................................................................ 24
2. Model Keputusan Konsumen ................................................................ 25
3. Tahapan Pengambilan Keputusan ......................................................... 27
C. Bank Syariah .............................................................................................. 31
1. Pengertian ............................................................................................. 31
2. Jenis-jenis ............................................................................................. 32
3. Produk dan Jasa ..................................................................................... 34
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 44
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian................................................................. 44
B. Populasi dan Sampel .................................................................................. 45
C. Jenis dan Sumber Data ............................................................................... 46
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 47
E. Variabel Penelitian ..................................................................................... 50
F. Metode Analisis Data ................................................................................. 52
G. Kerangka Alur Penelitian ........................................................................... 61
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 62
A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 62
1. Karakteristik Responden ....................................................................... 62
2. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................................. 65
3. Uji Asumsi Klasik ................................................................................. 67
4. Analisis Regresi Linier Berganda .......................................................... 72
5. Analisis Deskriptif ................................................................................ 77
B. Pembahasan ............................................................................................... 83
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 87
A. Kesimpulan ................................................................................................ 87
B. Saran ........................................................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 89
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 92
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1Variabel Penelitian ................................................................................. 50
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan .................................. 62
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 63
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ........................................... 63
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Agama ..................................... 64
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Bank Syariah ........................... 64
Tabel 4.6 Uji Validitas ........................................................................................... 66
Tabel 4.7 Uji Reliabilitas ...................................................................................... 67
Tabel 4.8 Uji Normalitas Kolomogorov-Smirnov ................................................. 68
Tabel 4.9 Uji Multikolinieritas .............................................................................. 70
Tabel 4.10 Uji Autokorelasi .................................................................................. 71
Tabel 4.11 Regresi Linier Berganda ..................................................................... 72
Tabel 4.12 Uji Koefisien Determinasi .................................................................. 74
Tabel 4.13 Uji F hitung .......................................................................................... 75
Tabel 4.14 Uji t hitung ........................................................................................... 76
Tabel 4.15 Analisis Deskriptif Faktor Motif Rasional .......................................... 77
Tabel 4.16 Analisis Deskriptif Faktor Motif Emosional ....................................... 80
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 12
Gambar 2.1 Tahapan Pengambilan Keputusan ..................................................... 28
Gambar 3.1 Kerangka Alur Penelitian .................................................................. 61
Gambar 4.1 Uji Normalitas Data .......................................................................... 69
Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas ...................................................................... 70
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan Negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 jumlah muslim di Indonesia
mencapai 207.176.162 jiwa dari 237.641.326 jiwa. Dengan persentase yaitu 87,18
%.1Dengan pertumbuhan yang besar tersebut Indonesia memiliki potensi untuk
mengembangkan sistem perbankan syariah dengan lebih cepat. Dengan asumsi yang
sederhana Indonesia memiliki jumlah penduduk muslim 207.176.162 jiwa dan jika
penduduk muslim Indonesia itu bersatu untuk menggunakan bank syariah, maka
percepatan pertumbuhan perbankan syariah dapat dilakukan.
Perkembangan bank syariah di Indonesia dewasa ini dapat dinilai sangat
pesat.Persaingan dalam dunia perbankan juga semakin ketat, dalam kondisi seperti ini
mengharuskan para pelaku pasar perbankan harus bekerja keras demi meningkatkan
atau mempertahankan daya saing perbankan.
Sampai dengan bulan Juni 2015, industri perbankan syariah telah mempunyai
jaringan sebanyak 12 Bank Umum Syariah (BUS), 22 Unit Usaha Syariah (UUS),
dan 161 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS), dengan jaringan kantor mencapai
2.881 yang tersebar di hampir seluruh penjuru nusantara.2
1 Akhsan Na‟im dan Hendry Syaputra, Hasil Sensus Penduduk 2010, (Jakarta: Badan Pusat
Statistik, 2011), h. 10. 2 Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah Juni 2015, (Jakarta: Otoritas Jasa
Keuangan, 2015), h. 1.
2
Besarnya jumlah penduduk muslim dan jaringan kantor bank syariah yang
tersebar di hampir semua kota di Indonesia seharusnya sejalan dengan banyaknya
jumlah masyarakat yang menggunakan bank syariah. Namun, pada kenyataannya,
perbankan syariah hanya memiliki 4,63% dari total pangsa pasar perbankan nasional.3
Hal tersebut terjadi antara lain karena masih terbatasnya pengetahuan dan
pemahaman masyarakat tentang produk dan sistem perbankan syariah di Indonesia.
Selain itu, karena masih kuatnya persepsi masyarakat yang sudah terbangun sejak
lama terhadap bank konvensional, sehingga tidak mudah untuk diarahkan kepada
hanya perbankan yang beroperasi secara syariah.
Penelitian yang dilakukan oleh Institut Pertanian Bogor pada tahun 2001 di Jawa
Barat tentang pengetahuan masyarakat terhadap bank syariah menunjukkan bahwa
pengetahuan masyarakat terhadap bank syariah masih terbatas, sebagian besar
responden hanya mengetahui tentang sistem bagi hasil yaitu sebesar 45,1% dan
syariah agama sebesar 18,4%. Sisanya 17,9% tidak tahu, 3,7% kemitraan dan 5,5%
produk syariah.4
Selain itu, Survey yang dilakukan Bank Indonesia dan Institut Pertanian Bogor
(IPB) pada tahun 2005 di Kalimantan Selatan tentang persepsi masyarakat terhadap
bank konvensional menunjukkan bahwa 94,5% responden setuju dengan peranan
bank konvensional dalam kehidupan sehari-hari dengan alasan utama menguntungkan
3 Pertumbuhan Bank Syariah Melambat Ditinggal Induk Usaha, Sindo News (Jakarta), 23 Mei
2015. 4Anny, Ratnawati, dkk,Potensi, Preferensi dan Perilaku Masyarakat terhadap Bank Syariah di
Wilayah Jawa Barat, (Bogor: LP IPB, 2001), h. 10.
3
masyarakat dan permodalan, sedangkan yang 5,5% menyatakan tidak setuju terhadap
lembaga perbankan konvensional karena alasan bunga bank yang termasuk dalam
kategori riba sehingga dinilai haram.5
Upaya pengembangan bank syariah tidak cukup hanya berlandaskan kepada
aspek-aspek legal dan peraturan-peraturan perundang-undangan, tetapi juga harus
berorientasi kepada pasar atau masyarakat sebagai pengguna jasa (konsumen)
lembaga perbankan dalam rangka meningkatkan sosialisasi dan pemahaman
masyarakat tersebut.
Dengan melihat semakin ketatnya persaingan dunia bisnis jasa, maka bank
syariah harus benar-benar mengetahui strategi yang tepat untuk memenangkan
persaingan tersebut.Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan kinerja
operasionalnya, bank syariah harus berusaha melayani kebutuhan masyarakat secara
luas dan memperhatikan perilaku nasabahnya yang mencerminkan mengapa seorang
pribadi melakukan pembelian jasa dan bagaimana pribadi tersebut memilih dan
membeli produk tersebut.
Informasi mengenai karakteristik dan perilaku masyarakat terhadap perbankan
syariah menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan sosialisasi dan penetapan
strategi pemasaran bagi bank-bank syariah yang akan beroperasi di suatu wilayah.
Sehingga dengan adanya sosialisasi produk bank syariah akan melahirkan
5Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia dan Institut Pertanian Bogor, Potensi, Preferensi
dan Perilaku Masyarakat terhadap Bank Syariah di Wilayah Kalimantan Selatan, (Jakarta: Bank
Indonesia, 2004), h. 5.
4
pemahaman masyarakat yang pada akhirnya mempengaruhi keputusan mereka dalam
memilih bank syariah.
Kotler dan Keller mengemukakan bahwa perilaku pembelian konsumen
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu budaya, sosial, pribadi, dan psikologis.6Dalam
kaitannya dengan keputusan konsumen (nasabah) dalam memilih bank syariah, salah
satu faktor yang mempengaruhi adalah psikologis konsumen.Psikologis konsumen
didasari oleh adanya motivasi, persepsi, pembelajaran, kepercayaan dan sikap yang
bisa membuat konsumen melakukan pembelian.
Motivasi yang dimiliki konsumen sangat berpengaruh terhadap keputusan yang
akan diambil. Bila dilihat dari hal itu maka motivasi yang dimiliki konsumen secara
garis besar dapat terbagi menjadi dua kelompok besar, antara lain motivasi yang
berdasarkan rasional dan motivasi yang berdasarkan emosional.7 Motivasi yang
berdasarkan rasional, konsumen akan menentukan pilihan terhadap suatu produk
dengan memikirkan secara matang dengan mempertimbangkan terlebih dahulu untuk
membeli produk tersebut. Sedangkan motivasi yang berdasarkan pada emosional,
konsumen terkesan terburu-buru untuk membeli suatu produk dengan tidak
mempertimbangkan kemungkinan yang akan terjadi untuk jangka panjang.8
Fillmore seperti yang dikutip oleh Anwar mendefinisikan motivasi sebagai suatu
kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu.Motivasi rasional
6 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Alih Bahasa Benyamin Molan,
(Jakarta: PT. Indeks, 2009), Edisi 12 Jilid 1, h. 214. 7 Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian
Pemasaran, (Jakarta: Kencana, 2008), Edisi 1 Cet. 3, h. 103. 8 Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian
Pemasaran,h. 104.
5
mengandung arti bahwa konsumen memilih sasaran produk berdasarkan kriteria
obyektif seperti ukuran, berat, dan harga.Sedangkan motivasi emosional mengandung
arti bahwa konsumen memilih sasaran produk berdasarkan kriteria subyektif seperti
kebanggaan atau status.9
Penelitian ini menggunakan faktor rasional dan faktoremosional untuk
menganalisis pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih bank syariah.
Penelitian ini mengidentifikasi lebih mendalam mengenai motif rasional dan motif
emosional yang menjadi pertimbangan mahasiswa sehingga dapat mempengaruhi
mereka untuk memutuskan memilih bank syariah dari pada bank konvensional dan
dapat berdampak positif pada perkembangan bank syariah.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merasa penting untuk
melakukan penelitian tentang “Pengaruh Motif Rasional dan Motif Emosional
terhadap Pengambilan Keputusan Memilih Jasa Perbankan Syariah”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
beberapa masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Bagaimana pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap produk dan
sistem perbankan syariah?
2. Apakah upaya perkembangan perbankan syariah sudah berorientasi kepada
pasar?
9 Anwar Prabu Mangkunegara, Perilaku Konsumen, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2009), h. 11.
6
3. Bagaimana perilaku konsumen terhadap keputusan memilih jasa bank
syariah?
4. Bagaimana pengaruh psikologis konsumen terhadap keputusan memilih jasa
bank syariah?
5. Bagaimana pengaruh motif rasional terhadap keputusan memilih jasa bank
syariah pada mahasiswa?
6. Bagaimana pengaruh motif emosional terhadap keputusan memilih jasa bank
syariah pada mahasiswa?
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut:
1. Motif rasional dibatasi pada pertimbangan mahasiswa dalam memilih bank
syariah berdasarkan faktor harga, kemudahan, keuntungan dan kehandalan.
2. Motif emosional dibatasi pada pertimbangan mahasiswa dalam memilih bank
syariah berdasarkan faktor status sosial, kebanggaan, kenyamanan dan
keamanan.
3. Perbankan syariah dibatasi pada bank-bank yang dipilih oleh mahasiswa S-1
Prodi Muamalat yaitu Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah,
BNI Syariah, Bank Mega Syariah, BCA Syariah dan Bank DKI Syariah.
7
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh motif rasional terhadap keputusan mahasiswa dalam
memilih jasa bank syariah?
2. Bagaimana pengaruh motif emosional terhadap keputusan mahasiswa dalam
memilih jasa bank syariah?
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam
memilih jasa bank syariah?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk:
1. Menjelaskan signifikansi motif rasional yang mempengaruhi keputusan
mahasiswa dalam memilih jasa bank syariah.
2. Menjelaskan signifikansi motif emosional yang mempengaruhi keputusan
mahasiswa dalam memilih jasa bank syariah.
3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan mahasiswa
dalam memilih jasa bank syariah.
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi/masukan bagi
penelitian-penelitian selanjutnya.
8
2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan atau
pengetahuan kepada masyarakat umum, baik mengenai perilaku konsumen
maupun perbankan syariah secara khusus.
3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna untuk
pengembangan operasional bank syariah dengan melihat karakteristik perilaku
nasabah.
F. Review Studi Terdahulu
1. Ika Yaunita dan Nurhayati, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Keputusan Konsumen dalam Memilih Jasa Perbankan Syariah di Kota
Padang, Jurnal Ekonomi STIE Haji Agus Salim, Vol. XIV, No. 2, Th. 2013.
Jurnal ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
nasabah bank-bank syariah yang ada di Kota Padang.Variabel dalam
penelitian ini yaitu variabel independen meliputi faktor budaya, sosial, pribadi
dan psikologis.Sedangkan variabel dependennya adalah keputusan
nasabah.Metode analisis data dalam jurnal ini menggunakan statistik
deskriptif dan analisis Cross-Tab (Chi-Square).Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa preferensi konsumen dalam memilih jasa bank syariah
lebih disebabkan karena alasan prinsip syariah, reputasi bank, bagi hasil yang
tinggi, prosedur cepat dan mudah serta lokasi yang dekat.Faktor budaya,
sosial, pribadi dan psikologis mempengaruhi konsumen dalam memilih jasa
9
bank syariah dan faktor budaya masih menjadi faktor penentu utama bagi
konsumen dalam memilih jasa bank syariah di Kota Padang.
2. Ghozali Maski, Analisis Keputusan Nasaabah Menabung: Pendekatan
Komponen dan Model Logistik, Studi pada Bank Syariah di Malang, Jurnal of
Indonesian Applied Economic, Universitas Brawijaya, Vol. 4, No. 1, Th.
2010.
Jurnal ini menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
nasabah menabung di bank syariah yang berada di Kota Malang. Variabel
yang digunakan yaitu variabel independen meliputi karakteristik bank,
pelayanan dan kepercayaan pada bank, pengetahuan serta obyek fisik
bank.Variabel dependen yaitu keputusan nasabah menabung di bank syariah
(BNI Syariah) dan keputusan nasabah menabung di bank konvensional
(BNI).Metode analisis data yang digunakan adalah logistic regression.Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa berdasarkan koefisien regresi logistik,
variabel pelayanan dan kepercayaan pada bank memiliki koefisien beta yang
paling besar yang menunjukkan bahwa variabel tersebut memiliki pengaruh
yang dominan terhadap keputusan nasabah dalam menabung.
3. Wiwek Rabiatul Adawiyah, Pertimbangan, Pengetahuan dan Sikap
Konsumen Individu terhadap Bank Syariah, Jurnal Ekonomi Pembangunan,
Universitas Jenderal Soedirman, Vol. 11, No. 2, Th. 2010.
Jurnal ini menjelaskan tentang pertimbangan-pertimbangan konsumen
individu dalam memilih bank syariah, pengetahuan konsumen terhadap
10
produk perbankan syariah dan sikap konsumen terhadap bank syariah.
Variabel yang digunakan yaitu pertimbangan konsumen yang meliputi 24
faktor, pengetahuan konsumen yang mencakup 6 indikator yaitu riba, syariah,
ijarah, mudharabah, musyarakah dan murabahah, dan sikap konsumen yang
mencakup 6 indikator sikap individu tersebut. Metode analisis yang
digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis faktor. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa faktor yang paling dominan yang dipertimbangkan
konsumen dalam memilih bank syariah adalah faktor persepsi yaitu reputasi
bank, kredibilitas bank, kredibilitas manajemen bank dan luasnya jangkauan
pelayanan. Pengetahuan konsumen terhadap bank syariah masih terbatas,
sebagian besar responden hanya mengetahui tentang riba dan syariah,
sedangkan istilah lainnya masih belum diketahui.Sikap konsumen dalam
memilih menabung di bank syariah didasari karena alasan agama dan alasan
keuntungan.
4. Lutfi Efendi, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan
Keputusan Nasabah pada Bank Muamalat Malang, Skripsi Jurusan
Manajemen, Fakultas Ekonomi UIN Malang, 2009.
Skripsi ini menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan nasabah pada Bank Muamalat di Kota Malang. Variabel yang
digunakan yaitu variabel independen meliputi usia, tingkat pendidikan,
tanggungan keluarga, pendapatan perbulan, pelayanan yang baik dan faktor
syariah. Sedangakan variabel dependennya adalah keputusan nasabah.Metode
11
analisis yang digunakan adalah regresi berganda.Hasil penelitiannya
menujukkan bahwa secara simultan semua variabel independen berpengaruh
terhadap pengambilan keputusan nasabah. Sedangkan secara parsial variabel
usia dan pendapatan perbulan tidak berpengaruh signifikan. Variabel tingkat
pendidikan, tanggungan keluarga, pelayanan yang baik dan faktor syariah
berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan nasabah.
Dari penelitian-penelian tersebut yang saya gunakan sebagai acuan pokok
bahasannya masih terlalu umum, sehingga penulis tertarik untuk melakukan
penelitian terhadap perilaku konsumen secara lebih spesifik dengan
menganalisis faktor psikologisnya yaitu motif rasional dan emosional yang
mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan memilih bank syariah.
12
G. Kerangka Pemikiran
Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran
Perilaku konsumen merupakan suatu bagian dari perilaku manusia dan karena itu
tidak dapat dipisahkan dari bagiannya.Dalam bidang pemasaran studi tentang
perilaku konsumen bertujuan untuk mengetahui dan memahami selera konsumen
yang selalu dinamis dan untuk menetapkan strategi dalam rangka memengaruhi
konsumen agar bersedia untuk membeli barang dan jasa perusahaan pada saat mereka
butuhkan.
Faktor
Psikologis
Motivasi
Motif
Emosional
Motif
Rasional
Pengambilan
Keputusan
Faktor
Pribadi
Faktor
Budaya
Persepsi Sikap Kepercayaan Pembelajaran
Perilaku
Konsumen
Faktor
Sosial
13
Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu,
kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan
dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat
dipengaruhi lingkungan.10
Proses pengambilan keputusan tersebut merupakan proses pemecahan masalah
dalam rangka memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen. Keputusan pembelian
konsumen diawali dengan rangsangan yang kemudian dipengaruhi oleh faktor-faktor
lingkungan seperti faktor sosial, budaya, pribadi dan psikologis, dan memengaruhi
konsumen dalam pemilihan produk tertentu.11
Faktor psikologis merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan konsumen termasuk di dalamnya motivasi konsumen.Motivasi konsumen
perlu dipelajari dan penting diteliti agar dapat diketahui alasan orang melakukan
pembelian, sehingga dapat dilakukan kegiatan untuk menarik pembeli agar bersedia
membeli produk yang ditawarkan.
Sejalan dengan pendapat di atas, bank syariah harus menyusun strategi pemasaran
yang dapat mengimbangi perilaku nasabah yang selalu berubah dan bergerak
sepanjang waktu. Untuk melaksanakan strategi yang efektif bank syariah perlu
memahami apa yang mereka pikirkan, apa yang mereka rasakan dan apa yang mereka
lakukan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan transaksi keuangannya di bank
syariah.
10
Anwar Prabu Mangkunegara, Perilaku Konsumen, h. 4. 11
Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen, Pendekatan Praktis, (Yogyakarta: CV.
Andi Offset, 2013), h. 333.
14
H. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah membaca dan mengikuti serta mendapatkan gambaran
umum dari penulisan skripsi ini, maka akan diuraikan secara sistematis mengenai
cakupan bab per babnya yang terdiri dari:
1. BAB 1 Pendahluan
Bab ini merupakan suatu pengenalan atau pengantar dan gambaran umum
yang menjelaskan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review
studi terdahulu, kerangka pemikiran dan sistematika penulisan.
2. BAB 2 Tinjauan Teoretik tentang Motivasi, Pengambilan Keputusan dan
Bank Syariah
Bab ini berisi teori-teori yang mendukung penelitian yaitu pengertian
motivasi, dalil naqli tentang motivasi, proses kemunculan motif, motif rasional,
faktor-faktor motif rasional, motif emosional, faktor-faktor motif emosional,
keputusan, model keputusan konsumen, tahapan pengambilan keputusan,
pengertian bank syariah, jenis-jenis bank syariah serta produk dan jasa bank
syariah.
3. BAB 3 Metode Penelitian
Bab ini terdiri dari jenis dan pendekatan penelitian, populasi dan sampel, jenis
dan sumber data, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, metode analisis
data dan kerangka alur penelitian.
15
4. BAB 4 Hasil dan Pembahasan
Bab ini merupakan inti dari penelitian yang berisi analisis data dan interpretasi
hasil penelitian yang meliputi hasil analisis deskriptif karakteristik responden,
hasil pengujian instrumen penelitian, hasil uji hipotesis dan pembahasan yang
memaparkan mengenai jawaban dari hipotesis awal.
5. BAB 5 Penutup
Bab ini merupakan bagian akhir yang terdiri dari kesimpulan pada bab-bab
sebelumnya disertai saran.Bab ini dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiran-
lampiran yang diperlukan.
16
BAB II
TINJAUAN TEORETIK TENTANG MOTIVASI, PENGAMBILAN
KEPUTUSAN DAN BANK SYARIAH
A. Motivasi
1. Pengertian
Teori Freud mengemukakan motivasi adalah kekuatan yang mampu
membentuk perilaku biologis, psikologis dan moral.Teori ini dikembangkan
sebagai motivational positioning (penempatan persepsi produk) pada tingkat
tertentu (biologis, psikologis dan moral) untuk membangkitkan sekumpulan motif
yang unik dalam diri konsumen.Sedangkan Teori Maslow mengemukakan
motivasi didasari adanya kebutuhan manusia yang tersusun dari yang paling
mendesak sampai yang kurang mendesak.Kebutuhan tersebut terdiri atas
kebutuhan fisik, rasa aman, sosialisasi, penghargaan dan aktualisasi diri.1
Menurut Akyas, motif adalah dorongan atau daya kekuatan dari dalam diri
seseorang yang mendorong yang bersangkutan untuk berbuat atau bertingkah laku
dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Sedangkan motivasi adalah suatu daya
yang menjadi pendorong seseorang untuk bertindak, di mana rumusan motivasi
menjadi sebuah kebutuhan nyata dan merupakan muara dari sebuah tindakan.2
Menurut Anwar, motif merupakan suatu dorongan kebutuhan dalam diri
konsumen yang perlu dipenuhi agar konsumen dapat menyesuaikan diri terhadap
1Ali Hasan, Marketing Bank Syariah, (Bogor, Ghalia Indonesia, 2010), h. 54.
2 Akyas Azhari, Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: Teraju Mizan, 2004), h. 65.
17
lingkungannya. Sedangkan motivasi adalah kondisi yang menggerakkan
konsumen agar mampu mencapai tujuan motifnya.3
Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa motif merupakan
dorongan dari dalam individu yang menyebabkan individu bertingkah laku guna
mencapai suatu tujuan yang diarahkan pada kepuasan, sedangkan motivasi
perwujudan dari motif berupa tingkah laku yang mengarah pada tujuan tertentu.
Motif dan motivasi yang dimiliki konsumen sangat berpengaruh terhadap
keputusan yang akan diambil. Secara garis besar motif yang dimiliki konsumen
dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu motif yang rasional dan motif yang
irasional.Motif rasional yaitu suatu dorongan untuk bertindak menurut pikiran
yang sehat, patut dan layak.Sementara motif irasional atau emosional adalah
motif yang dipengaruhi oleh perasaan.4
2. Dalil Naqli tentang Motivasi
Dalam Al-Qur‟an maupun Hadits, ditemukan beberapa dalil yang berkaitan
dengan bentuk dorongan yang mempengaruhi manusia dalam bertingkah laku, di
antaranya:
3 Anwar Prabu Mangkunegara, Perilaku Konsumen, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2005), h. 11.
4 Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen: Pendekatan Praktis, (Yogyakarta: CV.
Andi Offset, 2013), h. 162.
18
a. QS. At-Taubah (9) : 105
Artinya: Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-
Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu
akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan
yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu
kerjakan.
b. QS. An-Nahl (16) : 93
Artinya: Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu
satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya
dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan
Sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan.
c. Hadits
ان هللا يحب اذا عمل احدكم العمل ان يتقنو )رواه الطبراني(
Artinya: Sesungguhnya Allah menyukai apabila seseorang di antara
kalian melakukan suatu pekerjaan lalu dia menyelesaikannya dengan
baik. (HR. Thabrani).5
5 Muhammad Alfis Chaniago, Indeks Hadits dan Syarah, (Bekasi: CV. Alfonso Pratama, 2008),
h. 289.
19
3. Proses Kemunculan Motif
Kebutuhan yang menimbulkan motif atau kekuatan pendorong terjadinya
perilaku tertentu, pada umumnya tersembunyi atau tidak tampak. Kemunculan
seperangkat kebutuhan pada saat tertentu bisa disebabkan oleh stimulus internal
yang terdapat dalam kondisi psikologis individu dalam proses emosional ataupun
kognitif, atau oleh stimulus eksternal di lingkungan sekitarnya.6
Kemunculan motif karena proses emosional, misalnya setelah menonton iklan
bank syariah, seseorang merasa terdorong untuk menabung di bank syariah karena
dirinya beragama Islam atau karena bank syariah sesuai dengan ajaran Islam.
Kemunculan motif karena proses kognitif, misalnya infromasi tentang keunggulan
suatu produk yang diuraikan secara rasional akan mendorong seseorang untuk
membeli. Kemunculan motif karena stimulus dari lingkungan, misalnya ajakan
dari seorang teman/kerabat atau sosialisasi dan promosi yang dilakukan pihak
bank syariah.
4. Motif Rasional
Sebelum membahas tentang motif rasional, akan dijelaskan terlebih dahulu
pengertian dari rasional. Rasional adalah menurut pikiran dan pertimbangan yang
logis, menurut pikiran yang sehat dan cocok dengan akal.7Rasional adalah berfikir
6Ristiyanti Prasetijo dan John J.O.I Ihalauw, Perilaku Konsumen, (Yogyakarta: ANDI, 2009), h.
39. 7Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 1999), Edisi Kedua, Cet. 10, h. 821.
20
menggunakan nalar atas dasar data yang ada untuk mencari kebenaran faktual,
kegunaan dan derajat kepentingannya.8Jadi, dapat dipahami bahwa rasional
adalah cara berfikir seseorang dalam memutuskan sesuatu dengan pertimbangan
akal sehat. Manusia berperilaku rasional pada waktu mereka mempertimbangkan
alternatif-alternatif dan memilih alternatif yang memiliki paling banyak kegunaan.
Menurut Schiffman dan Kanuk, dalam konteks pemasaran istilah rasionalitas
menyatakan bahwa para konsumen memilih sasaran didasarkan pada kriteria yang
betul-betul obyektif, seperti ukuran, berat, harga dan sebagainya.9
Menurut Nugroho J. Setiadi, motif yang berdasarkan rasional akan
menentukan pilihan terhadap suatu produk dengan memikirkan secara matang
serta dipertimbangkan terlebih dahulu untuk membeli produk tersebut.
Kecenderungan yang akan dirasakan oleh konsumen terhadap produk tersebut
sangat puas.10
Sementara itu, Nessim dan Richard mengemukakan bahwa “Rational motives
are aroused through appeals to reason and logic. They stress objective, utilitarian
goals such as economy, durability, quality and dependability”.11
Artinya: motif rasional ditimbulkan karena pertimbangan alasan dan
logika. Hal itu ditekankan pada kriteria yang bersifat objektif, tujuan yang
8 Djohansjah Marzoeki, ”Berfikir Rasional di Ranah Publik”, artikel diakses pada 16 Juni 2015
dari http://www.djohansjahmarzoeki-rationalthinking.com/ 9 Leon G. Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk, Perilaku Konsumen, Alih Bahasa Zoelkifli Kasip,
(Jakarta: PT. Indeks, 2004), Ed. 7, h. 78. 10
Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian
Pemasaran, (Jakarta: Kencana, 2008), ed. 1, cet. 3, h. 103. 11
Nessim Hanna dan Richard Wozniak, Consumen Behavior An Applied Approach, (New Jersey:
Prentice Hall, 2001), h. 217.
21
bermanfaat seperti faktor ekonomi, daya tahan, kualitas dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Dari beberapa pendapat di atas dapat dipahami bahwa motif rasional adalah
dorongan dari dalam diri seseorang untuk memutuskan sesuatu dalam hal ini
melakukan pembelian suatu produk berdasarkan pada pertimbangan-
pertimbangan yang matang dan objektif.Biasanya dalam memutuskan membeli
suatu produk konsumen cenderung mempertimbangkan manfaat terbesar bagi
dirinya.
5. Faktor-faktor Motif Rasional
Menurut Sofjan Assauri, faktor-faktor dari motif pembelian rasional terdiri
dari:12
a. Kemudahan dan efisiensi dalam penggunaan (handiness and efficiency
in operation use)
b. Tahan lama (durability)
c. Dapat membantu bertambahnya pendapatan (enhancement of
earnings)
d. Hemat dalam pemakaian (economy in use)
e. Murah harga pembeliannya (economy in purchase)
Menurut Ali Hasan, faktor-faktor dari motif rasional adalah:13
a. Kesempatan investasi (Opportunity for more investment)
b. Efisiensi dalam penggunaan (Efficiency in operation)
c. Kehandalan dalam kualitas dan penggunaan (Dependability in quality
and use)
d. Peningkatan laba (Enhancement of earnings)
e. Kebersihan (Cleanliness)
12
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep dan Strategi, (Jakarta: Rajawali Pers,
2013), ed. 1, cet. 12, h. 128. 13
Ali Hasan, Marketing Bank Syariah, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h. 55.
22
f. Murah dalam pembelian (Economy in purchese)
g. Perlindungan dan keamanan (Protection and Safety)
h. Nilai tambah ekonomi (Added value for economic)
Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai landasan teoritis skala motif
rasional adalah gabungan dari pendapat Sofjan Assauri dan Ali Hasan, karena
menurut pemahaman peneliti kedua pendapat di atas memiliki beberapa faktor
yang sama di antaranya harga, kemudahan, keuntungan (pendapatan) dan
kehandalan.
6. Motif Emosional
Sebelum membahas tentang motif emosional, akan dijelaskan terlebih dahulu
pengertian emosional. Emosi (emotion) adalah perasaan atau afeksi yang dapat
melibatkan rangsangan fisiologis (seperti denyut jantung yang cepat), pengalaman
sadar (seperti memikirkan keadaan jatuh cinta) dan ekspresi perilaku (seperti
senyuman atau raut muka cemberut).14
Sedangkan emosional adalah suatu
perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis, dan
serangkaian kecenderungan untuk bertindak.15
Jadi, dapat dipahami bahwa
emosional adalah suatu perasaan dari dalam diri individu dan reaksi terhadap
stimulus dari luar yang mendorong seseorang untuk bertindak.
14
Laura A. King, Psikologi Umum Sebuah Pandangan Apresiatif, (Jakarta: Salemba Humanika,
2010), h. 98. 15
Daniel Goleman, Kecerdasan Emosional, Alih Bahasa T. Hermaya, (Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2007), cet. 17, h. 411.
23
Menurut Schiffman dan Kanuk, motif emosional mengandung arti bahwa
pemilihan sasaran menurut kriteria pribadi atau subyektif, seperti kebanggaan,
ketakutan, perasaan atau status.16
Menurut Nugroho J. Setiadi, motif yang
berdasarkan pada emosional, konsumen terkesan terburu-buru untuk membeli
produk tersebut dengan tidak mempertimbangkan kemungkinan yang akan terjadi
untuk jangka panjang.17
Lebih lanjut lagi, Nessim dan Richard mengemukakan bahwa:
Emotional motives, on the other hand, entail goal selection that relies
on subjective criteria. Emotional motives have their origin in human
feelings and impulsive or unreasoned promptings to action. In other
words, emotional purchases are often whimsical rather than based on
information and prepurchase deliberation.18
Artinya: motif emosional merupakan pilihan tujuan atau sasaran yang
disandarkan pada kriteria subjektif. Motif emosional bersumber dari
perasaan dan kata hati yang mendorong seseorang melakukan tindakan.
Dengan kata lain, pembelian secara emosional sering kali tidak karuan
dibandingkan yang didasarkan pada informasi dan pertimbangan sebelum
melakukan pembelian.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa motif
emosional adalah dorongan dari dalam diri seseorang untuk memutuskan sesuatu
dalam hal ini melakukan pembelian terhadap suatu produk berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan subyektif seperti perasaan, kebanggaan, status, harga
diri dan sebagainya.
16
Schiffman dan Kanuk, Perilaku Konsumen, h. 78. 17
Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian
Pemasaran, h. 104. 18
Hanna dan Wozniak, Consumen Behavior An Applied Approach, h. 217.
24
7. Faktor-faktor Motif Emosional
Menurut Sofjan Assauri, faktor-faktor dari motif pembelian emosional terdiri
dari:19
a. Pembeli ingin tampak berbeda dari yang lain (distinctiveness)
b. Kebanggaan karena penampilan pribadinya (pride of personal
apperance)
c. Pencapaian status sosial (social achievement)
d. Untuk terhindar dari keadaan bahaya (security from danger)
Menurut Ali Hasan, faktor-faktor dari motif emosional adalah:20
a. Kesenangan, kesederhanaan dan aktivitas (Pleasure, simplicity and
activity)
b. Kebanggaan penampilan pribadi (Pride of personal appearance)
c. Kebanggaan kepemilikan (Pride of possession)
d. Kerjasama dan empati (Cooperation and empathy)
e. Keamanan dan kesehatan (Security and health)
f. Kenyamanan pribadi (Personal comfort)
Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai landasan teoritis skala motif
emosional adalah gabungan dari pendapat Sofjan Assauri dan Ali Hasan, karena
menurut pemahaman peneliti kedua pendapat di atas memiliki beberapa faktor
yang sama di antaranya status sosial, kebanggaan, kenyamanan dan keamanan.
B. Pengambilan Keputusan
1. Pengertian Keputusan
Keputusan adalah pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan
alternatif, seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan maka ia harus
19
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, h. 127. 20
Ali Hasan, Marketing Bank Syariah, h. 55.
25
memiliki pilihan alternatif.21
Keputusan adalah suatu pengakhiran dari proses
pemikiran tentang suatu masalah atau problema untuk menjawab pertanyaan apa
yang harus diperbuat guna mengatasi masalah tersebut, dengan menjatuhkan
pilihan pada suatu alternatif.22
Pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang
mengombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua perilaku alternatif atau
lebih, dan memilih salah satu di antaranya.23
Orang yang mengambil keputusan
harus mempunyai satu pilihan dari beberapa pilihan yang ada.Bila seseorang
dihadapkan pada dua pilihan, yaitu membeli atau tidak membeli, kemudian dia
memilih membeli, maka dia ada dalam posisi membuat keputusan.
Berbagai macam keputusan mengenai aktivitas kehidupan sering kali harus
dilakukan oleh setiap konsumen pada setiap hari.Konsumen melakukan keputusan
setiap hari atau setiap periode tanpa menyadari bahwa mereka telah mengambil
keputusan.
2. Model Keputusan Konsumen
Schiffman dan Kanuk mengemukakan empat macam pandangan atau
perspektif dari model konsumen yaitu pandangan ekonomi, pandangan pasif,
pandangan kognitif dan pandangan emosional.Model konsumen ini
21
Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran, (Bogor:
Ghalia Indonesia, 2011), h. 357. 22
Ghozali Maski, ”Analisis Keputusan Nasabah Menabung: Pendekatan Komponen dan Model
Logistik Studi pada Bank Syariah di Malang”, Journal of Indonesia Applied Economics, Vol. 4, No. 1,
(Mei 2010), h. 46. 23
Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen: Pendekatan Praktis, h. 121.
26
menggambarkan bagaimana dan mengapa para individu berperilaku seperti yang
mereka lakukan.24
Ujang dengan mengutip pendapat Schiffman dan Kanuk juga mengemukakan
empat macam perspektif dari model konsumen dengan istilah model manusia
(model of man). Model manusia yang dimaksud di sini adalah suatu model
tingkah laku keputusan dari seorang individu berdasarkan empat perspektif,
yaitu:25
a. Manusia Ekonomi (Economic Man)
Konsep manusia ekonomi berasal dari disiplin ekonomi.Manusia
dipandang seorang individu yang melakukan keputusan secara rasional. Agar
seorang individu berpikir rasional, maka ia harus menyadari berbagai
alternatif produk yang tersedia. Dia juga harus mampu merangking berbagai
alternatif tersebut berdasarkan kebaikan dan keburukan produk alternatif
tersebut, dan mampu memilih yang terbaik dari alternatif yang
tersedia.Manusia ekonomi berusaha mengambil keputusan yang memberikan
kepuasan maksimum.Keputusan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
ekonomi, seperti harga, jumlah barang, utilitas marjinal, dan kurva indifferent.
b. Manusia Pasif (Passive Man)
Model ini menggambarkan manusia sebagai individu yang mementingkan
diri sendiri dan menerima berbagai macam promosi yang ditawarkan
24
Schiffman dan Kanuk, Perilaku Konsumen, h. 488. 25
Ujang Sumarwan, Perilaku konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran, h. 358.
27
pemasar.Konsumen digambarkan sebagai pembeli yang irrasional dan
implusif, yang siap menyerah kepada usaha dan tujuan pemasar.Model
tersebut bertolak belakang dengan model manusia ekonomi.
c. Manusia Kognitif (Cognitive Man)
Model manusia kognitif menggambarkan konsumen sebagai individu yang
berpikir untuk memecahkan masalah. Konsumen seringkali bisa pasif dalam
menerima produk dan jasa apa adanya, tetapi sering kali sangat aktif dalam
mencari alternatif produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasannya.
d. Manusia Emosional (Emotional Man)
Model ini menggambarkan konsumen sebagai individu yang memiliki
perasaan mendalam dan emosi yang mempengaruhi pembelian.Konsumen
yang melakukan keputusan pembelian emosional, sedikit sekali usaha yang
dilakukannya untuk mencari informasi sebelum membeli.Sebaliknya lebih
banyak perhatian diberikan kepada suara hati dan perasaan yang timbul ketika
itu, ini tidak berarti keputusan yang emosional tidak rasional.
3. Tahapan Pengambilan Keputusan
Perspektif pemecahan masalah mencakup semua jenis perilaku pemenuhan
kebutuhan dan jajaran luas dari faktor yang memotivasi dan
28
mempengaruhi.Menurut Engel, Blackwell dan Miniard, pengambilan keputusan
konsumen mempunyai langkah-langkah berikut ini:26
Gambar 2.1. Tahapan Pengambilan Keputusan
a. Pengenalan kebutuhan: konsumen mempersepsikan perbedaan antara
keadaan yang diinginkan dan situasi aktual yang memadai untuk
membangkitkan dan mengaktifkan proses keputusan.
b. Pencarian informasi: konsumen mencari informasi yang disimpan di
dalam ingatan (pencarian internal) atau mendapatkan informasi yang
relevan dengan keputusan dari lingkungan (pencarian eksternal).
c. Evaluasi alternatif: konsumen mengevaluasi pilihan berkenaan dengan
manfaat yang diharapkan dan menyempitkan pilihan hingga alternatif
yang dipilih.
d. Keputusan pembelian: konsumen memperoleh alternatif yang dipilih atau
pengganti yang dapat diterima bila perlu.
e. Perilaku pasca pembelian: konsumen mengevaluasi apakah alternatif yang
diipilih memenuhi kebutuhan dan harapan segera sesudah digunakan.
26
James F. Engel, Roger D. Blackwell dan Paul W. Miniard, Perilaku Konsumen, Alih Bahasa
F.X. Budiyanto, (Jakarta: Binarupa Aksara, 1994), h. 31.
Pengenalan
Kebutuhan
Pencarian
Informasi
Perilaku Pasca
Pembelian
Keputusan
Pembelian
Evaluasi
Alternatif
29
Lebih jelas lagi, Schiffman dan Kanuk yang dikutip oleh Prasetijo dan
Ihalauw menjelaskan proses pengambilan keputusan konsumen meliputi input,
proses dan output seperti berikut:27
a. Input
Komponen input merupakan pengaruh-pengaruh eksternal sebagai sumber
informasi tentang produk tertentu dan memengaruhi nilai yang berhubungan
dengan produk, sikap dan perilaku konsumen. Input yang utama adalah
kegiatan-kegiatan bauran pemasaran dan pengaruh-pengaruh sosial budaya.
1) Input Pemasaran
Aktivitas-aktivitas pemasaran merupakan usaha-usaha langsung untuk
menjangkau, menginformasikan, dan membujuk konsumen agar membeli
dan menggunakan produk tertentu.Usaha-usaha tersebut meliputi empat
„P‟ atau bauran pemasaran, yaitu product, price, place dan promotion.
2) Pengaruh Sosial Budaya
Lingkungan sosial budaya yang dimaksud antara lain: keluarga,
sumber informal, sumber non komersial, kelas sosial, budaya dan
subbudaya.
b. Proses
Komponen proses memperhatikan bagaimana konsumen membuat
keputusan-keputusan. Untuk dapat mengerti proses, harus dipahami beberapa
konsep psikologi terkait. Area psikologis adalah pengaruh-pengaruh internal
27
Ristiyanti Prasetijo dan John J.O.I Ihalauw, Perilaku Konsumen, h. 232.
30
yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan konsumen. Pengaruh-
pengaruh internal tersebut adalah motivasi, persepsi, pembelajaran,
kepribadian dan sikap. Proses pengambilan keputusan oleh seorang konsumen
terdiri dari tiga tahapan yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian pra beli, serta
evaluasi terhadap alternatif.
1) Sadar akan kebutuhan: konsumen menyadari akan adanya
kebutuhannya ketika menghadapi suatu masalah.
2) Pencarian pra beli: konsumen berada pada tingkatan ini jika ia merasa
memerlukan informasi yang akan digunakan sebagai dasar
menentukan pilihan produk. Banyak keputusan konsumen yang
didasarkan pada kombinasi antara pengalaman masa lalu (sumber
internal) dengan informasi pemasaran serta informasi non komersial
(sumber eksternal).
3) Evaluasi terhadap alternatif: ketika mengevaluasi alternatif-alternatif
yang potensial, konsumen cenderung mempergunakan dua tipe
informasi, yaitu:
a) Senarai merek yang mereka rencanakan untuk digunakan dalam
memilih (evoked set).
b) Kriteria yang akan digunakan untuk mengevaluasi tiap-tiap merek.
c. Output
Komponen output menunjuk kepada dua macam kegiatan pasca keputusan
yang saling berhubungan erat, yaitu:
31
1) Perilaku beli: konsumen membuat dua tipe pembelian yaitu pembelian
coba dan pembelian ulang.
2) Evaluasi pasca beli: analisis pasca beli yang dilakukan oleh konsumen
mungkin tergantung pada kepentingan dari keputusan tentang produk
dan pengalaman yang diperoleh dalam menggunakan produk yang
bersangkutan. Bila produk itu sesuai dengan harapan, ada
kemungkinan mereka akan membeli lagi. Jika produk itu
mengecewakan atau tidak bisa memenuhi harapan, konsumen akan
mencari alternatif lain yang lebih sesuai.
C. Bank Syariah
1. Pengertian
Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 yang dimaksud
dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit
dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.28
Menurut Undang-Undang Perbankan Syariah No. 21 Tahun 2008, perbankan
syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit
usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses
dalam melaksanakan kegiatan usahanya.29
28
Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 30. 29
Ismail, Perbankan Syariah, h. 33.
32
Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan
prinsip syariah.Bank syariah merupakan bank yang kegiatannya mengacu pada
hukum Islam dan dalam kegiatannya tidak membebankan bunga maupun tidak
membayar bunga kepada nasabah.Imbalan yang diterima oleh bank syariah
maupun yang dibayarkan kepada nasabah tergantung dari akad dan perjanjian
antara nasabah dan bank.30
2. Jenis-jenis Bank Syariah
Di Indonesia, regulasi mengenai bank syariah tertuang dalam UU No. 21
Tahun 2008 tentang perbankan syariah. Bank syariah adalah bank yang
menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya
terdiri dari:31
a. Bank Umum Syariah (BUS)
Bank Umum Syariah adalah bank syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BUS dapat berusaha sebagai
bank devisa dan bank nondevisa. Bank devisa adalah bank yang dapat
melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata
uang asing secara keseluruhan seperti transfer ke luar negeri, inkaso ke luar
negeri, pembukaan letter of credit, dan sebagainya.
30
Ismail, Perbankan Syariah, h. 32. 31
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 61.
33
b. Unit Usaha Syariah (UUS)
Unit Usaha Syariah adalah unit kerja dari kantor pusat bank umum
konvensional yang berfungsi sebagi kantor induk dari kantor atau unit yang
melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, atau unit kerja di
kantor cabang dari suatu bank yang berkedudukan di luar negeri yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai
kantor induk dari kantor cabang pembantu syariah dan/ atau unit syariah.
c. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah bank syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.BPRS tidak
dapat melaksanakan transaksi lalu lintas pembayaran atau transaksi dalam lalu
lintas giral. Fungsi BPRS pada umumnya terbatas pada hanya penghimpunan
dana dan penyaluran dana.32
Bentuk hukum BPRS perseroan terbatas, BPRS
hanya boleh dimiliki oleh WNI dan/ atau badan hukum Indonesia, pemerintah
daerah, atau kemitraan antara WNI atau badan hukum Indonesia dengan
pemerintah daerah.33
32
Ismail, Perbankan Syariah, h. 54. 33
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, h. 62.
34
3. Produk dan Jasa Bank Syariah
Pada dasarnya, produk yang ditawarkan oleh perbankan syariah dapat dibagi
menjadi tiga bagian besar, yaitu produk penghimpunan dana, produk penyaluran
dana dan produk pelayanan jasa.34
a. Produk Penghimpunan Dana (funding)
Penghimpunan dana di Bank Syariah dapat berbentuk giro, tabungan dan
deposito. Prinsip operasional syariah yang diterapkan dalam penghimpunan
dana masyarakat adalah prinsip wadi’ah dan mudharabah.
1) Prinsip wadi’ah
Prinsip wadi’ah yang diterapkan adalah wadi’ah yad dhmanah yang
diterapkan pada produk rekening giro.Wadi’ah dhamanah berbeda dengan
wadi’ah amanah.Dalam wadi’ah amanah, pada prinsipnya harta titipan
tidak boleh dimanfaatkan oleh yang dititipi. Sementara itu, dalam hal
wadi’ah dhamanah, pihak yang dititipi (bank) bertanggung jawab atas
keutuhan harta titipan sehingga ia boleh memanfaatkan harta titipan
tersebut.35
2) Prinsip Mudharabah
Dalam mengaplikasikan prinsip mudharabah, penyimpan atau deposan
bertindak sebagai shahibul maal (pemilik modal) dan bank sebagai
mudharib (pengelola).Dana tersebut digunakan bank untuk melakukan
34
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers,
2011), ed. 4, cet. 8, h. 97. 35
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan,h. 107.
35
murabahah, ijarah dan mudharabah kedua. Hasil usaha ini akan
dibagihasilkan berdasarkan nisbah yang disepakati. Dalam hal bank
menggunakannya untuk melakukan mudharabah kedua, maka bank
bertanggung jawab penuh atas kerugian yang terjadi.
Prinsip mudharabah ini diaplikasikan pada produk tabungan berjangka
dan deposito berjangka. Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh
pihak penyimpan dana, prinsip mudharabah terbagi dua yaitu
mudharabah mutlaqah atau URIA (Unrestricted Investment Account) dan
mudharabah muqayyadah atau RIA (Restricted Investment Account).36
a) Mudharabah Mutlaqah (URIA)
Dalam mudharabah mutlaqah, tidak ada pembatasan bagi bank
dalam menggunakan dana yang dihimpun. Nasabah tidak memberikan
persyaratan apapun kepada bank. Bank memiliki kebebasan penuh
untuk menyalurkan dana URIA ini ke bisnis manapun yang
diperkirakan menguntungkan.
Dalam penerapan mudharbah mutlaqah ini dikembangkan produk
tabungan dan deposito, sehingga terdapat dua jenis penghimpunan
dana, yaitu tabungan mudharabah dan deposito mudharabah.
36
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan,h. 109.
36
b) Mudharabah Muqayyadah (RIA)
Mudharabah Muqayyadah (RIA) ini terbagi menjadi dua
yaituMudharabah Muqayyadah on Balance Sheet dan Mudharabah
Muqayyadah of Balance Sheet.37
(1) Mudharabah Muqayyadah on Balance Sheet
Jenis mudharabah ini merupakan simpanan khusus (restricted
investment) di mana pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat
tertentu yang harus dipatuhi oleh bank. Misalnya disyaratkan
digunakan untuk bisnis tertentu, disyaratkan digunakan dengan
akad tertentu, atau disyaratkan digunakan untuk nasabah tertentu.
(2) Mudharabah Muqayyadah of Balance Sheet
Jenis mudharabah ini merupakan penyaluran danamudharabah
langsung kepada pelaksana usahanya, di mana bank bertindak
sebagai perantara (arranger) yang mempertemukan antara pemilik
dana dengan pelaksana usaha. Pemilik dana dapat menetapkan
syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank dalam mencari
bisnis (pelaksana usaha).38
b. Produk Penyaluran Dana (financing);
Dalam menyalurkan dananya kepada nasabah, secara garis besar produk
pembiayaan bank syariah terbagi ke dalam empat kategori, yaitu pembiayaan
37
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 110. 38
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 111.
37
dengan prinsip jual beli, prinsip sewa, prinsip bagi hasil dan dengan akad
pelengkap.
1) Prinsip Jual Beli (Ba’i)
Prinsip jual beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya perpindahan
kepemilikan barang atau benda (transfer of property). Tingkat
keuntungan bank ditentukan di depan dan menjadi bagian harga atas
barang yang dijual.
Transaksi jual beli ini dapat dibedakan berdasarkan bentuk
pembayaran dan waktu penyerahan barang, yakni sebagai berikut:
a) Pembiayaan Murabahah
Murabahah adalah transaksi jual beli di mana bank menyebut
jumlah keuntungan.Bank bertindak sebagai penjual, sementara
nasabah sebagai pembeli.Harga jual adalah harga beli bank dari
pemasok ditambah keuntungan (marjin).
Dalam perbankan, murabahahselalu dilakukan dengan cara
pembayaran cicilan (bi tsaman ajil atau muajjal). Dalam transaksi ini
barang diserahkan segera setelah akad, sementara pembayaran
dilakukan secara tangguh/cicilan.39
b) Pembiayaan Salam
Salam adalah transaksi jual beli di mana barang yang
diperjualbelikan belum ada.Oleh karena itu, barang diserahkan secara
39
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan,h. 98.
38
tangguh sementara pembayaran dilakukan secara tunai.Bank bertindak
sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli.
Umumnya transaksi ini diterapkan dalam pembiayaan barang
komoditi pertanian oleh bank untuk kemudian dijual kembali secara
tunai atau cicilan.Sekilas transaksi ini mirip jual beli ijon, namun
dalam transaksi ini kuantitas, kualitas, harga dan waktu penyerahan
barang harus ditentukan secara pasti.40
c) Pembiyaan Istishna’
Produk istishna’ menyerupai produk salam, tapi dalam istishna’
pembayarannya dapat dilakukan oleh bank dalam beberapa kali
(termin) pembayaran. Produk pembiayaan istishna’ ini biasanya
dipergunakan di bidang manufaktur.
Ketentuan umum pembiayaan istishna’ adalah spesifikasi barang
pesanan harus jelas seperti jenis, macam, ukuran, mutu dan
jumlahnya.Harga jual yang telah disepakati dalam akad tidak boleh
berubah selama akad berlaku.Jika terjadi perubahan pada kriteria
pesanan dan terjadi perubahan harga setelah akad ditandatangani,
seluruh biaya tambahan tetap ditanggung nasabah.41
40
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan,h. 99. 41
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 100.
39
2) Prinsip Sewa (Ijarah)
Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang dan jasa, melalui
pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan
(ownership / milkiyah) atas barang itu sendiri.Dalam konteks perbankan
syariah, ijarah adalah lease contract di mana bank menyewakan peralatan
kepada salah satu nasabahnya berdasarkan pembebanan biaya yang sudah
ditentukan secara pasti sebelumnya (fixed charge).42
Teknis ijarah dalam perbankan di antaranya:
a) Transaksi ijarah ditandai adanya pemindahan manfaat. Jadi, pada
dasarnya prinsip ijarah sama saja dengan prinsip jual beli. Namun
perbedaan terletak pada objek transaksinya. Bila pada jual beli
objeknya adalah barang, maka pada ijarah objeknya adalah jasa.
b) Pada akhir masa sewa bank dapat saja menjual barang yang
disewakan kepada nasabah. Karena itu dalam perbankan syariah
dikenal al-ijarah al-muntahiya bit-tamlik (sewa yang diikuti
dengan perpindahan kepemilikan).
c) Harga sewa dan harga jual disepakati pada awal perjanjian antara
bank dengan nasabah.
3) Prinsip Bagi Hasil (Syirkah)
Produk pembiayaan bank syariah yang didasarkan atas prinsip bagi
hasil terdiri dari musyarakah dan mudharabah.
42
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2008), h. 73.
40
a) Musyarakah
Musyarakah adalah kerja sama antara kedua pihak atau lebih untuk
suatu usaha tertentu di mana masing-masing pihak memberikan
kontribusi dana dengan keuntungan dan risiko akan ditanggung
bersama sesuai dengan kesepakatan.43
b) Mudharabah
Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak
di mana pemilik modal (shahib al-maal) mempercayakan sejumlah
modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian
pembagian keuntungan. Bentuk ini menegaskan kerja sama dalam
panduan kontribusi 100% modal kas dari shahib al-maal dan keahlian
dari mudharib.44
4) Akad Pelengkap
Akad pelengkap ini tidak ditujukan untuk mencari keuntungan, tapi
ditujukan untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan.Meskipun tidak
ditujukan untuk mencari keuntungan, tapi dalam akad ini dibolehkan
untuk meminta pengganti biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
melaksanakan akad ini.Besarnya pengganti biaya ini sekedar untuk
menutupi baiya yang benar-benar timbul.45
43
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, h. 74. 44
Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 103. 45
Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 105.
41
a) Hiwalah (Alih Utang Piutang)
Hiwalah adalah memindahkan hutang dari tanggungan orang yang
berhutang (muhil) menjadi tanggungan orang yang berkewajiban
membayar hutang (muhal alaih).46
Tujuan fasilitas hiwalah adalah untuk membantu supplier
mendapatkan modal tunai agar dapat melanjutkan produksinya.Bank
mendapat ganti biaya atas jasa pemindahan piutang. Untuk
mengantisipasi risiko kerugian yang akan timbul, bank perlu
melakukan penelitian atas kemampuan pihak yang berutang dan
kebenaran transakasi antara yang memindahkan piutang dengan orang
yang berutang.47
b) Rahn (Gadai)
Rahn secara teknisnya adalah menahan salah satu harta milik si
peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya.Barang
yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis.Dengan demikian,
pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil
kembali seluruh atau sebagian piutangnya.48
Tujuan akad rahn ini
adalah untuk memberikan jaminan pembayaran kembali kepada bank
dalam memberikan pembiayaan.49
46
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, h. 78. 47
Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 105. 48
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, h. 79. 49
Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 106.
42
c) Qardh
Qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat
ditagih atau diminta kembali dengan kata lain meminjamkan tanpa
mengharap imbalan.50
Aplikasi qardh dalam perbankan biasanya
dalam empat hal, yaitu sebagai pinjaman talangan haji, sebagai
pinjaman tunai (cash advanced) dari produk kartu kredit syariah,
sebagai pinjaman kepada pengusaha kecil dan sebagai pinjaman
kepada pengurus bank.51
d) Wakalah (Perwakilan)
Wakalah adalah pelimpahan kekuasaan oleh seorang sebagai pihak
pertama kepada orang lain sebagai pihak kedua dalam hal-hal yang
diwakilkan. Wakalah dalam aplikasi perbankan terjadi apabila nasabah
memberikan kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya melakukan
pekerjaan jasa tertentu, seperti pembukuan L/C, inkaso dan transfer
uang.52
e) Kafalah (Garansi Bank)
Garansi bank dapat diberikan dengan tujuan untuk menjamin
pembayaran suatu kewajiban pembayaran. Bank dapat mensyaratkan
nasabah untuk menempatkan sejumlah dana untuk fasilitas ini sebagai
rahn. Bank dapat pula menerima dana tersebut dengan prinsip
50
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, h. 81. 51
Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 106. 52
Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan,h. 107.
43
wadi’ah. Untuk jasa-jasa ini, bank mendapatkan pengganti biaya atas
jasa yang diberikan.53
c. Produk Pelayanan Jasa (service)
Selain menjalankan fungsinya sebagai intermediaries (penghubung) antara
pihak yang membutuhkan dana (deficit unit) dengan pihak yang kelebihan
dana (surplus unit), bank syariah dapat pula melakukan berbagai pelayanan
jasa perbankan kepada nasabah dengan mendapat imbalan berupa sewa atau
keuntungan. Jasa perbankan tersebut antara lain berupa:54
1) Sharf (Jual Beli Valuta Asing)
Pada prinsipnya jual beli valuta asing sejalan dengan prinsip sharf.Jual
beli mata uang yang tidak sejenis ini, penyerahan harus dilakukan pada
waktu yang sama (spot). Bank mengambil keuntungan dari jual beli valuta
asing.
2) Ijarah (Sewa)
Jenis kegiatan ijarah antara lain penyewaan kotak simpanan (safe
deposit box) dan jasa tata laksana administrasi dokumen (custodian).
Bank mendapat imbalan sewa dari jasa tersebut.
53
Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan,h. 107. 54
Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 112.
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.Penelitian kuantitatif
adalah penelitian yang lebih mendasarkan pada data yang dapat dihitung untuk
menghasilkan suatu penafsiran.1
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan survei.
Menurut Hendri dan Abrista, penelitian survei merupakan suatu teknik
pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara mengumpulkan (mengukur)
data dengan beberapa instrumen yaitu kuesioner dan wawancara.2
Menurut Etta dan Sopiah, metode survei merupakan metode pengumpulan
data primer yang menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis.Metode ini
memerlukan kontak atau hubungan antara peneliti dengan subjek (responden)
penelitian agar diperoleh data yang diperlukan.3
1 Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis, (Yogyakarta: CV.
ANDI OFFSET, 2013), h. 288. 2 Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, (Jakarta: Gramata
Publishing, 2013), h. 79. 3Etta Mamang S. dan Sopiah, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis, h. 302.
45
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah sekelompok yang menjadi sasaran.Populasi adalah
sekumpulan individu dengan karakteristik khas yang menjadi perhatian dalam
suatu penelitian (pengamatan).4Populasi penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa
S-1 Program Studi Muamalatangkatan 2013, 2014 dan 2015 yang berjumlah 443
orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian kecil dari anggota populasi yang diambil berdasarkan
teknik tertentu sehingga dapat mewakili populasinya.5 Sedangkan sampling
adalah suatu prosedur atau cara untuk memilih sampel dari sebagian unit yang ada
dalam populasi.6Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu yang umumnya disesuaikan dengan tujuan dan masalah
penelitian.7
Adapun pertimbangan/kriteria yang ditetapkan dalam penentuan sampel
adalah Mahasiswa S-1 Program Studi Muamalat yang memiliki rekening
(tabungan) di bank syariah.Alasan yang mendasari pemilihan sampel adalah
responden diasumsikan telah mempelajari mata kuliah Dasar-dasar Ekonomi
4Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, h. 114.
5Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam,h.113.
6Ety Rochaety, Ratih Tresnati dan Abdul Madjid Latief, Metodologi Penelitian Bisnis, (Jakarta:
Mitra Wacana Media, 2009), h. 63. 7Ety Rochaety, Ratih Tresnati dan Abdul Madjid Latief, Metodologi Penelitian Bisnis,h. 66.
46
Islam dan Produk-produk Bank Syariah, sehingga responden mengetahui tentang
bank syariah dan prinsip-prinsip syariah.Jumlah sampel yang diambil dalam
penelitian ini diperoleh dari (jumlah populasi x 30%). Menurut Muhammad Idrus,
jika jumlah populasi besar (lebih dari 100) angka 30% dapat dianggap cukup
untuk menentukan jumlah sampel yang ingin diambil.8 Maka, jumlah sampel
dalam penelitian ini dapat dihitung dari (443 x 30% = 132,9 dibulatkan menjadi
133).
C. Jenis dan Sumber Data
Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi
atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta.9
Menurut sumber atau cara memperolehnya, data terbagi menjadi dua yaitu:
1. Data Primer
Data Primer adalah data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari
sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan.10
Dalam penelitian ini
data primer diperoleh langsung dari hasil penyebaran kuisioner kepada responden
tentang beberapa variabel yang diteliti.
8Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, (Yogyakarta: Erlangga, 2009), h. 94.
9 Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2003), cet. 2, h.
5. 10
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif,(Jakarta: Kencana, 2013),h. 16.
47
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua (bukan orang
pertama) yang memiliki informasi atau data tersebut.11
Data sekunder pada
penelitian ini adalah buku-buku terkait dengan teori yang relevan, artikel, surat
kabar, laporan-laporan dan penelitian-penelitian terdahulu.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa
teknik pengumpulan untuk memperoleh data dan informasi yang relevan dan terkait
dengan permasalahan yang diteliti. Adapun metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi
Observasi atau pengamatan langsung adalah kegiatan pengumpulan data
dengan melakukan penelitian langsung terhadap kondisi lingkungan objek
penelitian yang mendukung kegiatan penelitian, sehingga didapat gambaran
secara jelas tentang kondisi objek penelitian tersebut.12
Dalam hal ini peneliti
melakukan pengamatan langsung terhadap kondisi mahasiswa S-1 program studi
muamalat yang memiliki rekening (tabungan) di bank syariah.
11
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, h. 86. 12
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif,h. 19.
48
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis,
seperti arsip, termasuk juga buku tentang teori, pendapat, dalil atau hukum, dan
lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.13
Dalam penelitian ini,
peneliti memperoleh data jumlah mahasiswa yang diambil dari arsip data
mahasiswa fakultas syariah dan hukum.
3. Kuisioner
Kuisioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan
peneliti mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa
orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan
atau oleh sistem yang sudah ada.14
Informasi ini diperoleh dengan cara menyusun
suatu daftar pertanyaan atau pernyataan yang akan diajukan kepada responden
(objek penelitian).
Kuisioner pada penelitian ini menggunakan Skala Likert.Skala ini meminta
responden untuk menunjukkan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuannya
terhadap serangkaian pernyataan tentang sautu objek. Skala ini dikembangkan
oleh Rensis Linkert dan biasanya memiliki kategori 5 sampai dengan 7 dari
sangat setuju sampai sangat tidak setuju.15
13
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006),
h. 191. 14
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, h. 21. 15
Ety Rochaety, Ratih Tresnati dan Abdul Madjid Latief, Metodologi Penelitian Bisnis,h. 78.
49
Kuisioner ini memiliki skala ordinal karena jawabannya berjenjang
(dikuantifikasikan ke dalam angka). Jawaban dari kuisioner yang diajukan kepada
responden terdiri dari lima jawaban, yaitu:
Sangat Setuju (SS) = 5
Setuju (S) = 4
Netral (N) = 3
Tidak Setuju (TS) = 2
Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
4. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan memanfaatkan sumber
perpustakaan untuk memperoleh data penelitian.Dalam studi pustaka peneliti
perlu mengumpulkan seluruh atau sebanyak mungkin bahan-bahan pustaka yang
relevan dengan masalah yang diteliti.16
Dalam penelitian ini penulis memperoleh
teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian melalui bahan-bahan pustaka
(buku-buku) yang terdapat di perpustakaan.
16
Sonny Sumarsono, Metode Riset Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004), h.
74.
50
E. Variabel Penelitian
Tabel 3.1. Variabel Penelitian
No. Variabel Unsur Indikator
No.
Item
1.
Variabel
Independen (Motif
Rasioanl) (X1)
Harga - Biaya
pembukaan
rekening yang
murah
- Biaya
administrasi
yang murah
1
2
Kemudahan - Lokasi yang
strategis
- Prosedur dan
persyaratan yang
mudah
- Fasilitas yang
memadai
3
4
5
Keuntungan - Bagi hasil yang
kompetitif
- Bonus tabungan
6
7
Kehandalan - Pegawai yang
terpercaya dan
profesional
- Pelayanan cepat
dan tepat
- Informasi yang
jelas
- Produk yang
variatif
- Adanya
sosialisasi dan
promosi
8
9
10
11
12-13
2. Variabel
Independen (Motif
Status Sosial - Dorongan agama
- Dorongan
keluarga
- Dorongan
kerabat
14
15
16
51
Emosional) (X2) Kebanggaan - Nuansa islami
- Produk sesuai
prinsip syariah
- Sistem transaksi
sesuai ajaran
Islam
17
18
19
Kenyamanan - Busana pegawai
sesuai syariah
- Keramahan
pegawai
- Keindahan dan
kebersihan
kantor
- Ruang tunggu
yang nyaman
20
21
22
23
Keamanan - Merasa aman
bertransaksi di
bank syariah
- Membelanjakan
harta sesuai
dengan ajaran
Al-Qur‟an
- Bebas dari riba
24
25
26
3.
Variabel
Dependen
(Pengambilan
Keputusan
Mahasiswa) (Y)
Pengenalan
Kebutuhan
- Mengetahui akan
kebutuhan
produk
- Dorongan untuk
memenuhi
kebutuhan
27
28
Pencarian
Informasi
- Pencarian
informasi dari
sumber pribadi
- Pencarian
informasi dari
sumber
komersial
- Pencarian
informasi sumber
non komersial
(umum)
29
30
31
52
Evaluasi
Alternatif
- Mencari solusi
atau alternatif
atas kebutuhan
32-33
Keputusan
Memilih
- Mengambil
keputusan
memilih produk
34
Perilaku Pasca
Pembelian
- Sangat puas
- Tidak puas
35
36
Sumber: Sofjan Assauri (2013), Ali Hasan (2010) dan James f. Engel, dkk (1994)
F. Metode Analisis Data
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dianggap valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain, mampu memperoleh data
yang tepat dari variabel yang diteliti.17
Validitas penelitian berbicara mengenai
sejauh mana kesesuaian hasil penelitian dengan keadaan yang sebenarnya atau
sejauh mana hasil penelitian mencerminkan keadaan.Suatu instrumen yang
valid atau sahih berarti memiliki validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen
kurang valid atau sahih mempunyai validitas rendah.
17
Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
2002), h. 58.
53
Metode yang sering digunakan untuk menguji tingkat validitas instrumen
adalah korelasi produk momen (product moment correlation). Ada beberapa
kriteria yang dapat digunakan untuk mengetahui kuisioner yang digunakan
sudah tepat untuk mengukur apa yang diukur, yaitu:18
1) Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3.
2) Jika koefisien korelasi product moment > r-tabel (α ; n-2) n = jumlah
sampel.
3) Nilai Sig. ≤ α.
Rumus yang bisa digunanakan untuk uji validitas dengan teknik korelasi
product moment, yaitu:19
Di mana:
n = jumlah responden
x = skor variabel (jawaban responden)
y = skor total dari variabel (jawaban responden)
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat keandalan kuisioner. Kuisioner yang reliabel
adalah kuisioner yang apabila dicobakan secara berulang-ulang kepada
18
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, h. 47. 19
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, h. 48.
54
kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama.20
Suatu kuisioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan
adalah konsisten dari waktu ke waktu.
Metode yang digunakan untuk reliabilitas instrumen adalah teknik
Cronbanch’s Alpha. Teknik atau rumus ini digunakan untuk menentukan
apakah suatu instrumen penelitian reliabel atau tidak, bila jawaban yang
diberikan responden berbentuk skala seperti 1-3, 1-5 dan 1-7 atau jawaban
responden yang menginterpratasikan penilaian sikap. Suatu instrumen
penelitian dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach’s Alpha melebihi 0,6 (
r11> 0,6).21
Rumus yang bisa digunakan untuk mengukur reabilitas dengan teknik
Cronbach’s Alpha adalah:
Di mana:
r11 = Reliabilitas instrumen σt2 = Varian total
k = Banyaknya item pertanyaan atau pernyataan
∑σn2=Jumlah varian butir
20
Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, h. 63. 21
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, h. 57.
55
2. Uji Asumsi Klasik
Tujuan dari uji asumsi klasik regresi linier berganda adalah melihat asumsi
tertentu tentang pola perilaku variabel yang dikenal dengan nama asumsi dasar
model regresi yaitu normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas dan
autokorelasi. Bila uji asumsi terpenuhi, maka analisis regresi linier berganda
dapat digunakan sebagai hasil akhir uji hipotesis penelitian.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi
normal atau tidak.Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang
terdistribusi normal.Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji histogram, uji
normal P-Plot, Skewness dan Kurtosis atau uji Kolomogorov-Smirnov.22
Pada uji normal P-Plot jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah
garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.Pada
uji Kolomogorov-Smirnov dilihat dari nilai residual.Dikatakan normal bila
nilai residual yang dihasilkan di atas nilai signifikansi yang ditetapkan.23
b. Uji Multikolinieritas
22
Albert Kurniawan, Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 156. 23
Albert Kurniawan, Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisnis, h. 157.
56
Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi
antarvariabel independen (IV) pada model regresi.Korelasi antar variabel
independen sebaiknya kecil. Korelasi antar-IV (r < 0,8), lebih baik lagi jika (r
< 0,5). Semakin kecil korelasi antar-IV semakin baik untuk model regresi
yang dipergunakan.24
Beberapa kriteria untuk mendeteksi multikolinearitas pada suatu model
adalah sebagai berikut:25
1) Jika nilai Variance Inflation Factor(VIF) tidak lebih dari 10 nilai
Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas
dari multikolinearitas. Dengan kata lain, apabila nilai VIF > 10 dan
nilai Tolerance < 0,1 maka terjadi multikolinearitas.
2) Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel independen
kurang dari 0,70, maka model dapat dikatakan terbebas dari
multikolinearitas. Jika lebih dari 0,70 maka diasumsikan terjadi
korelasi (interaksi hubungan) yang sangat kuat antar variabel
independen sehingga terjadi multikolinearitas.
3) Jika nilai koefisien determinasi, baik nilai R2 maupun Adjusted R
2 di
atas 0,60, namun tidak ada variabel independen yang berpengaruh
terhadap variabel dependen, maka diasumsikan model terkena
multikolinearitas.
24
Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistik Modern, (Jakarta: Salemba Humanika, 2009), h.
92. 25
Albert Kurniawan, Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisnis, h. 157.
57
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah sebuah data
(group) mempunyai variansi yang sama di antara data (group) tersebut. Data
yang diharapkan adalah yang memiliki variansi yang sama, dan disebut
homoskedastisitas. Sedangkan jika varian tidak sama, disebut
heteroskedastisitas.26
Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan cara melihat
garafik Plots antara nilai prediksi variabel terikat (dependen), yaitu ZPRED
(sumbu X) dengan residualnya SRESID (sumbu Y). Jika ada pola tertentu,
seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah
terjadi heteroskedastisitas.Jika tidak ada pola yang jelas atau tertatur, serta
titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas.27
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara
kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t
sebelumnya pada model regresi linier yang dipergunakan.Jika terjadi
26
Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistik Modern, h. 92. 27
Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistik Modern, h. 92.
58
korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.Dalam model regresi
yang baik adalah tidak terjadi autokorelasi.28
Salah satu metode yang sering digunakan untuk menguji ada tidaknya
autokorelasi adalah uji Durbin-Watson.Jika nilai Durbin Watson terletak di
antara du dan 4-du(du< d < 4-du), maka model regresi tidak terdapat
permasalah autokorelasi.29
3. Analisis Regresi Linier Berganda
a. Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud
meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen
(kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor
dimanipulasi (dinaikturunkan nilainya).30
Dengan kata lain, analisis ini
digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh setiap variabel bebas
(independen) terhadap variabel terikat (dependen).
Persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana: Y = Pengambilan keputusan
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
28
Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistik Modern, h. 92. 29
Albert Kurniawan, Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisnis, h. 158. 30
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: CV. ALFABETA, 2007), h. 275.
59
X1 = Motif rasional
X2 = Motif emosional
e = Standard error
b. Uji Koefisien Determinasi (R Square)
Koefisien determinasi adalah sebuah koefisien yang memperlihatkan
besarnya variasi yang ditimbulkan oleh variabel bebas yang dinyatakan oleh
prosentase.Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Nilai R
Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0
sampai 1. Jika nilai R mendekati 1, maka pengaruh variabel X terhadap
variabel Y sangat besar.Sebaliknya, jika nilai R menjauhi angka 1 maka
pengaruh variabel X terhadap variabel Y adalah sangat kecil.31
c. Uji Hipotesis
1) Uji Simultan dengan F-Test
Uji F-test bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama
(simultan) variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil F-test
ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel ANOVA. hasil F-test
menunjukkan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh
terhadap variabel dependen jika p-value (pada kolom Sig.) lebih kecil dari
level of significant yang ditentukan, atau F hitung (pada kolom F) lebih
31
Kadir, Statistika untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, (Jakarta: Rosemata Sampurna, 2010), h.
130.
60
besar dari F tabel. F tabel dihitung dengan cara df1 = k-1, dan df2 = n-k, k
adalah jumlah variabel dependen dan independen.32
Hipotesis dalam uji F ini adalah:
H0: Motif rasional dan motif emosional secara simultan (bersama-
sama) tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa
dalam memilih bank syariah.
H1: Motif rasional dan motif emosional secara simultan (bersama-
sama) berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam
memilih bank syariah.
2) Uji Parsial dengan t-Test
Uji t-test bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel
independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen. Pada
output SPSS dapat dilihat pada tabel coefficienta. Nilai dari uji t-test dapat
dilihat dari p-value (pada kolom Sig.) pada masing-masing variabel
independen, jika p-value lebih kecil lebih kecil dari level of significant
yang ditentukan, atau t-hitung (pada kolom t) lebih besar dari t-tabel.33
Hipotesis dalam uji t ini adalah:
H0: Motif rasional secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih bank syariah.
32
Kadir, Statistika untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, h. 149. 33
Kadir, Statistika untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, h. 149.
61
H1: Motif rasional secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
keputusan mahasiswa dalam memilih bank syariah.
H0: Motif emosional secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih bank syariah.
H2: Motif emosional secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
keputusan mahasiswa dalam memilih bank syariah.
G. Kerangka Alur Penelitian
Gambar 3.1. Kerangka Alur Penelitian
Pengumpulan Data Pengolahan Data
Analisis Data
Uji Validitas dan
Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik
Uji Regresi Linier
Berganda Kesimpulan Uji Hipotesis
62
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa S-1 Prodi Muamalat
(Hukum Ekonomi Syariah) FSH UIN Jakarta dengan jumlah responden yang
jadikan sampel sebanyak 133 orang.Setelah kuisioner disebarkan kepada 133
responden, maka dilakukan identifikasi karakteristik responden. Berikut ini
adalah hasil distribusi frekuensi yang dilihat dari beberapa karakteristik
responden:
a. Angkatan
Tabel 4.1 Angkatan
No Angkatan Frekuensi %
1 2013 52 39,1
2 2014 42 31,6
3 2015 39 29,3
Total 133 100,0
Sumber: Hasil Output SPSS
Berdasarkan data pada tabel 4.1 di atas, diketahui bahwa jumlah
responden dari angkatan 2013 sebanyak 52 orang (39,1%), jumlah responden
63
dari angkatan 2014 sebanyak 42 orang (31,6%) dan jumlah responden dari
angkatan 2015 sebanyak 39 orang (29,3%).
b. Jenis Kelamin
Tabel 4.2 Jenis Kelamin
No
Jenis
Kelamin Frekuensi %
1 Laki-laki 64 48,1
2 Perempuan 69 51,9
Total 133 100,0
Sumber: Hasil Output SPSS
Berdasarkan data pada tabel 4.2 di atas, diketahui bahwa jumlah
responden laki-laki sebanyak 64 orang (48,1%) dan jumlah responden
perempuan sebanyak 69 orang (51,9%).
c. Usia
Tabel 4.3 Usia
No Usia Frekuensi %
1 < 18 Tahun 12 9,0
2 18 - 20 Tahun 79 59,4
3 21 - 25 Tahun 42 31,6
Total 133 100,0
Sumber: Hasil Output SPSS
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, diketahui bahwa responden pada penelitian
ini didominasi oleh usia remaja akhir yaitu berkisar antara usia 18 – 20 tahun
dengan jumlah 79 orang (59,4%). Sisanya yaitu responden usia remaja awal yaitu
64
< 18 tahun sebanyak 12 orang (9,0%) dan usia dewasa awal berkisar antara 21 –
25 tahun sebanyak 42 orang (31,6%).
d. Agama
Tabel 4.4 Agama
No Agama Frekuensi %
1 Islam 133 100,0
2 Non Islam 0 0
Total 133 100,0
Sumber: Hasil Output SPSS
Berdasarkan pada tabel 4.4 di atas, diketahui bahwa seluruh responden
sebanyak 133 orang (100%) beragama Islam, hal ini dikarenakan responden
merupakan mahasiswa Perguruan Tinggi Islam, sehinggan semua mahasiswa
beragama Islam.
e. Rekening Bank Syariah yang Dimiliki
Tabel 4.5 Rekening Bank Syariah yang Dimiliki
No Rekening Bank Syariah yang
Dimiliki Frekuensi %
1 Bank Muamalat 25 18,8
2 Bank Syariah Mandiri 36 27,1
3 BRI Syariah 27 20,3
4 BNI Syariah 31 23,3
5 Bank Mega Syariah 6 4,5
6 BCA Syariah 5 3,8
7 Bank DKI Syariah 3 2,3
Total 133 100,0
65
Sumber: Hasil Output SPSS
Berdasarkan data pada tabel 4.5 di atas, diketahui bahwa rekening
(tabungan) yang paling banyak digunakan oleh responden adalah Bank Syariah
Mandiri dengan jumlah 36 orang (27,1%), urutan kedua yaitu BNI Syariah
sebanyak 31 orang (23,3%), urutan ketiga adalah BRI Syariah dengan jumlah 27
orang (20,3%), urutan keempat yaitu Bank Muamalat sebanyak 25 orang
(18,8%), urutan kelima yaitu Bank Mega Syariah sebanyak 6 orang (4,5%),
urutan keenam BCA Syariah sebanyak 5 orang (3,8%) dan urutan ketujuh adalah
Bank DKI Syariah sebanyak 3 orang (2,3%).
2. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (Corrected
Item-Total Correlation) dengan r tabel, dengan kriteria sebagai berikut:
Jika nilai r hitung> nilai r tabel maka item valid
Jika nilai r hitung< nilai r tabel maka item tidak valid
Nilai r tabel dapat diperoleh dari jumlah N atau nilai df (n-2), di mana n
adalah jumlah sampel atau responden. Pada penelitian ini jumlah sampel (n) =
133, maka df (133-2) = 131. Dengan tingkat signifikansi 0,05, maka didapat nilai
r tabel = 0,176.
66
Tabel 4.6 Uji Validitas
No Item
Corrected
Item-Total
Correlation
Keterangan No Item
Corrected
Item-Total
Correlation
Keterangan
Item 1 0.351 Valid Item 19 0.600 Valid
Item 2 0.558 Valid Item 20 0.515 Valid
Item 3 0.453 Valid Item 21 0.640 Valid
Item 4 0.055 Tidak Valid Item 22 0.308 Valid
Item 5 0.252 Valid Item 23 0.297 Valid
Item 6 0.178 Valid Item 24 0.624 Valid
Item 7 0.511 Valid Item 25 0.599 Valid
Item 8 0.529 Valid Item 26 0.336 Valid
Item 9 0.516 Valid Item 27 0.254 Valid
Item 10 0.539 Valid Item 28 0.374 Valid
Item 11 0.479 Valid Item 29 0.219 Valid
Item 12 0.267 Valid Item 30 0.477 Valid
Item 13 0.666 Valid Item 31 0.391 Valid
Item 14 0.464 Valid Item 32 0.341 Valid
Item 15 0.055 Tidak Valid Item 33 0.403 Valid
Item 16 -0.023 Tidak Valid Item 34 0.324 Valid
Item 17 0.372 Valid Item 35 0.262 Valid
Item 18 0.684 Valid Item 36 -0.128 Tidak Valid
Sumber: Hasil Output SPSS
Berdasarkan uji validitas di atas dapat dilihat bahwa tidak semua item
pernyataan dinyatakan valid. Hal tersebut bisa dilihat dari nilai corrected item-
total correlation pada setiap item pernyataan. Berdasarkan tabel di atas terdapat
4 item pernyataan yang dinyatakan tidak valid yaitu item 4, item 15, item 16 dan
67
item 36, karena nilai r hitung (corrected item-total correlation) lebih kecil dari
nilai r tabel. Maka item-item pernyataan yang tidak valid tersebut akan dihapus
dan tidak digunakan untuk perhitungan selanjutnya.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan konsistensi alat ukur yang
digunakan atau sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Suatu
instrument dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach’s Alpha melebihi 0,6 (r11>
0,6).1 Nilai reliabilitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.7 Uji Reliabilitas
Cronbach's
Alpha Jumlah Item
0,860 36
Sumber: Hasil Output SPSS
Berdasarkan uji reliabilitas di atas, dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s
Alpha sebesar 0,860. Hal itu berarti instrument penelitian ini dapat dikatakan
reliabel karena nilai yang dihasilkan lebih dari 0,6 .
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data hasil penelitian ini dapat menggunakan uji
Kolomogorov-Smirnov dan Grafik Normal P-P Plot seperti di bawah ini:
1Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, h. 57.
68
Tabel 4.8 Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Motif Rasional Motif Emosional
N 133 133
Normal Parametersa,b
Mean 45.33 45.84
Std. Deviation 5.200 5.093
Most Extreme Differences
Absolute .083 .126
Positive .083 .059
Negative -.072 -.126
Kolmogorov-Smirnov Z .960 1.450
Asymp. Sig. (2-tailed) .315 .030
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Data dikatakan normal apabila nilai sig (p) > 0,05 dan dikatakan tidak
normal apabila nilai sig (p) < 0,05. Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa
nilai sig (p) dari variabel motif rasional sebesar 0,315, ini berarti bahwa variabel
motif rasional dikatakan normal karena nilai sig (0,315) > 0,05. Nilai sig (p) dari
variabel motif emosional sebesar 0,030, ini juga berarti bahwa variabel motif
emosional dikatakan normal karena nilai sig (0,030) > 0,05.
69
Gambar 4.1 Uji Normalitas Data
Berdasarkan gambar grafik di atas, dapat dilihat hasil Normal P-P Plot
menunjukkan bahwa penyebaran titik-titik berada di sekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal.Itu artinya, data yang digunakan baik karena data
yang baik adalah data yang berdistribusi normal.Sehingga dapat disimpulkan
bahwa nilai residual tersebut berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
Adanya gejala multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan nilai
Variance Inflation Factor (VIF). Batas nilai tolerance adalah 0,1 dan batas nilai
VIF adalah 10. Apabila nilai tolerance< 0,1 dan nilai VIF > 10 maka terjadi
multikolinieritas. Apabila nilai tolerance> 0,1 dan nilai VIF < 10 maka tidak
terjadi multikolinieritas.
70
Tabel 4.9 Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Motif Rasional .889 1.124
Motif Emosional .889 1.124
a. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai tolerance dari kedua variabel
motif rasional dan motif emosional adalah 0,889 > 0,1 dan nilai VIF kedua
variabel tersebut 1,124 < 10. Berdasarkan hasil nilai tolerance dan VIF tersebut,
dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak terjadi multikolinieritas, karena
hasil dari nilai tolerance yang dihasilkan masing-masing variabel lebih dari 0,1
dan nilai VIF yang dihasilkan masing-masing variabel kurang dari 10.
c. Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas
71
Dari gambar scatterplot di atas, terlihat bahwa titik-titik data menyebar
secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angkan 0 pada sumbu Y
dan tidak membentuk suatu pola yang jelas.Maka dapat disimpulkan tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi ini.
d. Uji Autokorelasi
Tabel 4.10 Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .521a .271 .260 3.473 1.985
a. Predictors: (Constant), Motif Emosional, Motif Rasional
b. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
Dari tabel di atas diketahui nilai durbin watson hitung sebesar 1,985.
Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai durbin watson tabel. Dengan
menggunakan tingkat signifikansi 0,05, n = 133 dan k = 3, maka diperoleh dL
(batas bawah durbin watson) sebesar 1,61 dan dU (batas atas durbin watson)
sebesar 1,74. Model regresi dikatakan tidak terdapat masalah autokorelasi apabila
dU< dw < 4-dU. Berdasarkan nilai tersebut diperoleh dU(1,74) < dw (1,985) < 4-
dU(2,26). Maka, dapat disimpulkan pada model regresi ini tidak terdapat masalah
autokorelasi.
72
4. Analisis Regresi Linier Berganda
a. Regresi Linier Berganda
Pada output ini, dikemukakan nilai koefisien dari persamaan regresi.
Dalam kasus ini, persamaan regresi berganda yang digunakan adalah:
a.
Y = Nilai prediksi variabel dependen (Pengambilan keputusan)
α = Konstanta, yaitu nilai Y jika X1 dan X2 = 0
b1,b2 = Koefisien regresi, yaitu nilai peningkatan atau penurunan
variabel Y yang didasarkan variabel X1 dan X2
X1 = Variabel independen (Motif rasional)
X2 = Variabel independen (Motif emosional)
e = Standard error
Tabel 4.11 Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 13.517 3.295 4.102 .000
Motif Rasional .166 .062 .213 2.685 .008
Motif Emosional .325 .063 .410 5.158 .000
a. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
Dari output tersebut didapatkan model persamaan regresi, yaitu:
Y = 13,517 + 0,166X1 + 0,325X2
Y = α + b1X1 + b2X2 + e
73
Dari model regresi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
1) Nilai konstanta sebesar 13,517 menyatakan bahwa jika tidak ada nilai
motif rasional (X1) dan motif emosional (X2) atau sama dengan nol,
maka besarnya pengambilan keputusan (Y) sebesar 13,517%.
2) Nilai koefisien regresi X1 (motif rasional) sebesar 0,166 menyatakan
bahwa setiap penambahan 1% (karena bernilai positif) dari motif
rasional, maka nilai Y (pengambilan keputusan) akan bertambah
sebesar 16,6%.
3) Nilai koefisien regresi X2(motif emosional) sebesar 0,325 menyatakan
bahwa setiap penambahan 1% (karena bernilai positif) dari motif
emosional, maka nilai Y (pengambilan keputusan) akan bertambah
sebesar 32,5%.
Berdasarkan nilai koefisien regresi pada setiap variabel, jika variabel
bebas diurutkan dari pengaruh terbesar ke pengaruh terkecil, maka dapat
disimpulkan bahwa nilai koefisien regresi variabel yang paling berpengaruh
terhadap pengambilan keputusan mahasiswa adalah variabel motif emosional
(X2).
74
b. Koefisien Determinasi
Tabel 4.12 Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .521a .271 .260 3.473
a. Predictors: (Constant), Motif Emosional, Motif Rasional
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan variabel independen (motif rasional dan motif emosional)
menjelaskan variabel dependen (pengambilan keputusan).
Dari tabel di atas didapat nilai R Square sebesar 0,271 (27,1%), ini
menunjukkan bahwa variabel independen yaitu motif rasional (X1) dan motif
emosional (X2) memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan sebesar
27,1%. Sedangkan sisanya 72,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
termasuk dalam model regresi ini.
75
c. Uji Hipotesis
1) Uji Simultan (F-Test)
Tabel 4.13 Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 583.575 2 291.788 24.189 .000b
Residual 1568.154 130 12.063
Total 2151.729 132
a. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
b. Predictors: (Constant), Motif Emosional, Motif Rasional
Berdasarkan pada tabel analisis varian (ANOVA) ditampilkan hasil uji F
yang dipergunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel independen
(motif rasional dan motif emosional) terhadap variabel dependen (pengambilan
keputusan) secara simultan (secara bersama-sama).Dari tabel di atas didapat nilai
F hitung sebesar 24,189. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05, df1 = 2
dan df2 = 130, diperoleh nilai F tabel sebesar 3,07. Karena nilai F hitung > F
tabel (24,189 > 3,07) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05), maka dapat
disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima dengan kata lain motif rasional dan motif
emosional secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap
keputusan mahasiswa dalam memilih bank syariah.
76
2) Uji Parsial (t-Test)
Tabel 4.14 Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 13.517 3.295 4.102 .000
Motif Rasional .166 .062 .213 2.685 .008
Motif Emosional .325 .063 .410 5.158 .000
a. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
Berdasarkan pada tabel coefficients ditampilkan hasil uji t yang digunakan
untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel independen secara individual
(parsial) terhadap variabel dependen.Dari tabel di atas didapat nilai t hitung untuk
variabel motif rasional sebesar 2,685 dan nilai t hitung untuk variabel motif
emosional sebesar 5,158. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,025 dan df =
130, diperoleh nilai t tabel sebesar 1,978. Pada variabel motif rasional (X1), karena
nilai t hitung > nilai t tabel (2,685 > 1,978) dan signifikansi < 0,05 (0,008 < 0,05),
maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1diterima dengan kata lain motif rasional
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih
bank syariah. Pada variabel motif emosional (X2), karena nilai t hitung > nilai t tabel
(5,158 > 1,978) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05), maka dapat disimpulkan H0
ditolak dan H2 diterima dengan kata lain motif emosional secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih bank syariah.
77
5. Analisis Deskriptif Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan
Keputusan Mahasiswa
a. Motif Rasional
Tabel 4.15 Analisis Deskriptif Faktor Motif Rasional
No Faktor Sangat
Setuju Setuju
Tidak
Setuju
Sangat
Tidak
Setuju
1 Biaya Pembukaan
Rekening yang Murah 30,1% 66,9% 3,0% -
2 Biaya Administrasi yang
Murah 23,3% 63,2% 12,8% 0,8%
3 Lokasi yang Strategis 17,3% 48,1% 29,3% 5,3%
4 Fasilitas yang Memadai 4,5% 64,7% 30,1% 0,8%
5 Bagi Hasil yang
Kompetitif 14,3% 62,4% 23,3% -
6 Bonus yang Selalu
Diberikan Bank Syariah 5,3% 47,4% 45,1% 2,3%
7 Pegawai yang Terpercaya
dan Profesional 21,1% 68,4% 9,8% 0,8%
8 Pelayanan yang Cepat dan
Tepat 22,6% 71,4% 6,0% -
9 Informasi yang Diberikan
Jelas 22,6% 61,7% 15,8% -
10 Produk yang Variatif 24,1% 69,9% 6,0% -
11 Adanya Sosialisasi Bank
Syariah 28,6% 54,9% 15,8% 0,8%
12 Adanya Promosi Bank
Syariah 12,0% 54,9% 32,3% 0,8%
Sumber: Hasil Output SPSS
78
Dari data di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Pada faktor biaya pembukaan rekening yang mudah, sikap tertinggi yang
ditunjukkan oleh jawaban responden adalah setuju dengan persentase
66,9% ( 89 orang), kemudian sikap sangat setuju 30,1% ( 40 orang), dan
sikap terendah adalah tidak setuju yaitu 3,0% (4 orang).
2) Pada faktor biaya administrasi yang murah, jawaban responden yang
paling banyak adalah setuju dengan persentase 63,2% (84 orang),
kemudian sangat setuju 23,3% (31 orang). Jawaban paling sedikit adalah
tidak setuju 12,8% (17 orang) dan sangat tidak setuju 0,8% (1 orang).
3) Pada faktor lokasi yang strategis, sikap tertinggi yang ditunjukkan
responden adalah setuju dengan persentase 48,1% (64 orang), kemudian
tidak setuju 29,3% (39orang), selanjutnya sangat setuju 17,3% (23 orang).
Dan jawaban terendah adalah sangat tidak setuju yaitu 5,3% (7 orang).
4) Pada faktor fasilitas yang memadai, sikap tertinggi yang ditunjukkan oleh
responden adalah setuju dengan persentase 64,7% (86 orang), kemudian
tidak setuju 30,1% (40 orang). Dan sikap terendah adalah sangat setuju
4,5% (6 orang), kemudian sangat tidak setuju 0,8% (1 orang).
5) Pada faktor bagi hasil yang kompetitif, jawaban tertinggi ditunjukkan
oleh sikap responden yang menyatakan setuju yaitu 62,4% (83 orang),
kemudian tidak setuju 23,3% (31 orang), dan terakhir sangat setuju 14,3%
(19 orang).
79
6) Pada faktor bonus yang selalu diberikan bank syariah, jawaban yang
paling banyak ditunjukkan oleh responden adalah setuju dengan
persentase 47,4% (63 orang), kemudian tidak setuju sebesar 45,1% (60
orang). Dan jawaban yang paling sedikit adalah sangat setuju sebesar
5,3% (7 orang), kemudian sangat tidak setuju sebesar 2,3% (3 orang).
7) Pada faktor pegawai yang terpercaya dan professional, sikap tertinggi
yang ditunjukkan oleh jawaban responden adalah setuju dengan
persentase 68,4% (91 orang), kemudian sangat setuju sebesar 21,1% (28
orang). Sikap terendah adalah tidak setuju sebesar 9,8% (13 orang) dan
sangat tidak setuju sebesar 0,8% (1 orang).
8) Pada faktor pelayanan yang cepat dan tepat, jawaban tertinggi
ditunjukkan oleh responden yang menyatakan setuju dengan persentase
71,4% (95 orang), kemudian sangat setuju sebesar 22,6% (30 orang) dan
terakhir tidak setuju sebesar 6,0% (8 orang).
9) Pada faktor informasi yang diberikan jelas, jawaban yang paling banyak
adalah sikap setuju dengan persentase 61,7% (82 orang), kemudian sangat
setuju sebesar 22,6% (30 orang), dan jawaban paling sedikit adalah tidak
setuju sebesar 15,8% (21 orang).
10) Pada faktor produk yang variatif, sikap tertinggi responden ditunjukkan
oleh jawaban setuju sebesar 69,9% (93 orang), selanjutnya sangat setuju
sebesar 24,1% (32 orang), dan terakhir tidak setuju sebesar 6,0% (8
orang).
80
11) Pada faktor adanya sosialisasi bank syariah, jawaban tertinggi yang
diberikan responden adalah setuju dengan persentase 54,9% (73 orang),
kemudian sangat setuju sebesar 28,6% (38 orang), selanjutnya tidak
setuju sebesar 15,8% (21 orang), dan jawaban terendah adalah sangat
tidak setuju sebesar 0,8% (1 orang).
12) Pada faktor adanya promosi bank syariah, sikap tertinggi ditunjukkan
oleh responden yang menyatakan setuju dengan persentase 54,9% (73
orang), kemudian tidak setuju sebesar 32,3% (43 orang), dan sikap
terendah ditunjukkan oleh sangat setuju sebesar 12,0% (16 orang),
kemudian sangat tidak setuju sebesar 0,8% (1 orang).
b. Motif Emosional
Tabel 4.16 Analisis Deskriptif Faktor Motif Emosional
No Faktor Sangat
Setuju Setuju
Tidak
Setuju
Sangat
Tidak
Setuju
1 Dorongan Agama 49,6% 36,8% 11,3% 2,3%
2 Nuansa Islami 33,1% 62,4% 4,5% -
3 Produk Sesuai Prinsip
Syariat Islam 25,6% 66,2% 7,5% 0,8%
4 Sistem Transaksi Sesuai
Ajaran Islam 21,1% 68,4% 8,3% 2,3%
5 Busana Pegawai Sesuai
Syariah 39,8% 60,2% - -
6 Keramahan Pegawai 37,6% 61,7% 0,8% -
81
7 Kebersihan dan Keindahan
Kantor 28,6% 67,7% 3,8% -
8 Ruang Tunggu yang
Nyaman 20,3% 74,4% 5,3% -
9 Merasa Aman Bertransaksi
di Bank Syariah 25,6% 72,9% 1,5% -
10 Membelanjakan Harta
Sesuai Ajaran Al-Qur'an 34,6% 54,1% 11,3% -
11 Bebas dari Unsur Riba 33,1% 47,4% 18,0% 1,5%
Sumber: Hasil Output SPSS
Dari data di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Pada faktor dorongan agama, sikap tertinggi yang ditunjukkan oleh
responden adalah sangat setuju dengan persentase 49,6% (66 orang),
kemudian sikap setuju sebesar 36,8% (49 orang), selanjutnya tidak setuju
sebesar 11,3% (15 orang), dan sikap terendah adalah sangat tidak setuju
sebesar 2,3% (3 orang).
2) pada faktor nuansa Islami, jawaban yang paling banyak diberikan oleh
responden adalah setuju dengan persentase 62,4% (83 orang), kemudian
sangat setuju sebesar 33,1% (44 orang), dan tidak setuju memberikan
porsi yang paling sedikit sebesar 4,5% (6 orang).
3) Pada faktor produk sesuai prinsip syariat Islam, jawaban terbanyak yang
diberikan responden yaitu sikap setuju dengan persentase 66,2% (88
orang), kemudian sangat setuju sebesar 25,6% (34 orang), dan jawaban
paling sedikit adalah tidak setuju sebesar 7,5% (10 orang), kemudian
sangat tidak setuju sebesar 0,8% (1 orang).
82
4) Pada faktor sistem transaksi sesuai ajaran Islam, sikap tertinggi
ditunjukkan oleh respoden yang menyatakan setuju dengan persentase
68,4% (91 orang), kemudian sangat setuju sebesar 21,1% (28 orang), dan
sikap terendah ditunjukkan oleh responden yang menyatakan tidak setuju
sebesar 8,3% (11 orang), kemudian sangat tidak setuju sebesar 2,3% (3
orang).
5) Pada faktor busana pegawai sesuai syariah, jawaban terbanyak yang
diberikan responden adalah sikap setuju dengan persentase 60,2% (80
orang), kemudian sangat setuju sebesar 39,8% (53 orang).
6) pada faktor keramahan pegawai, sikap tertinggi yang ditunjukkan oleh
responden adalah setuju sebesar 61,7% (82 orang), kemudian sangat
setuju sebesar 37,6% (50 orang), dan terakhir tidak setuju sebesar 0,8% (1
orang).
7) Pada faktor kebersihan dan keindahan kantor, jawaban terbanyak yang
diberikan responden adalah setuju dengan persentase 67,7% (90 orang),
kemudian sangat setuju sebesar 28,6% (38 orang), dan jawaban paling
sedikit adalah tidak setuju sebesar 3,8% (5 orang).
8) Pada faktor ruang tunggu yang nyaman, jawaban terbanyak yang
diberikan responden adalah setuju dengan persentase 74,4% (99 orang),
kemudian sangat setuju sebesar 20,3% (27 orang), dan jawaban yang
paling sedikit adalah tidak setuju sebesar 5,3% (7 orang).
83
9) Pada faktor merasa aman bertransaksi di bank syariah, sikap tertinggi
yang diitunjukkan responden adalah setuju dengan persentase 72,9% (97
orang), kemudian sangat setuju sebesar 25,6% (34 orang), dan sikap
terendah adalah tidak setuju sebesar 1,5% (2 orang).
10) Pada faktor membelanjakan harta sesuai ajaran Al-Qur‟an, jawaban
terbanyak yang diberikan responden adalah setuju dengan persentase
54,1% (72 orang), kemudian sangat setuju sebesar 34,6% (46 orang), dan
terakhir tidak setuju sebesar 11,3% (15 orang).
11) Pada faktor bebas dari unsur riba, sikap tertinggi yang ditunjukkan oleh
responden adalah setuju dengan persentase 47,4% (63 orang), kemudian
sangat setuju sebesar 33,1% (44 orang), dan sikap terendah adalah tidak
setuju sebesar 18,0% (24 orang), kemudian sangat tidak setuju sebesar
1,5% (2 orang).
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, dapat diketahui bahwa di antara 2
(dua) variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel motif
rasional dan motif emosional, yang paling berpengaruh signifikan terhadap
pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih jasa perbankan syariah adalah
motif emosional, kemudian motif rasional.
Berdasarkan variabel motif emosional, dapat diketahui bahwa faktor-faktor
yang mendorong seseorang dalam memilih jasa perbankan syariah di antaranya
84
adalah dorongan agama, hal ini menunjukkan bahwa agama merupakan salah satu
faktor yang sangat kuat bagi responden dalam memutuskan memilih bank syariah.
Selain itu adalah nuansa Islami, hal ini bisa disebabkan karena responden bangga
dengan pegawai bank syariah yang selalu mengucapkan salam, pegawai wanita yang
memakai jilbab, dan nama-nama produk bank syariah sesuai dengan akad-akad dalam
fiqih muamalat. Kemudian, produk sesuai prinsip syariat Islam, Hal ini karena nama-
nama dalam produk bank syariah memang sesuai dengan akad-akad dalam fiqih
muamalat, seperti tabungan wadi’ah, tabungan mudharabah, giro wadi’ah,
pembiayaan murabahah, musyarakah, mudharabah, ijarah, dan lain-lain. Selain itu
adalah sistem transaksi sesuai ajaran Islam, hal ini menunjukkan bank syariah
menerapkan sistem bagi hasil dalam kegiatan operasionalnya baik itu produk
penghimpunan dana maupun pembiayaan. Kemudian, busana pegawai sesuai syariah,
hal ini menunjukkan bahwa memang pegawai bank syariah memakai busana yang
sesuai syariah, yaitu pegawai wanita memakai jilbab yang menutup aurat. Selanjutnya
adalah keramahan pegawai, hal ini bisa disebabkan karena pegawai bank syariah
selalu mengucapkan salam dan memberikan senyum kepada nasabahnya. Selain itu
adalah keindahan dan kebersihan kantor serta ruang tunggu yang nyaman, hal ini
menunjukkan bahwa ruang kantor bank syariah didisain dengan suasana yang indah,
bersih dan memberikan rasa nyaman. Kemudian, merasa aman bertransaksi di bank
syariah, hal ini menunjukkan bahwa responden percaya dan yakin bank syariah dapat
menjaga uangnya dengan baik. Selanjutnya, membelanjakan harta sesuai ajaran Al-
Qur‟an, hal ini menunjukkan bahwa responden yakin dengan menabung di bank
85
syariah berarti sudah membelanjakan harta sesuai ajaran Al-Qur‟an karena di dalam
bank syariah yang tidak menerapkan sistem bunga sejalan dengan larangan dalam Al-
Qur‟an untuk meninggalkan riba. Dan terakhir yaitu bebas dari unsur riba, hal ini
menunjukkan bahwa responden yakin bank syariah terbebas dari unsur riba.
Berdasarkan variabel motif rasional, dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang
mendorong seseorang dalam memilih jasa perbankan syariah di antaranya adalah
biaya pembukaan rekening yang murah, hal ini menunjukkan bahwa semakin
murahnya biaya pembukaan rekening di bank syariah semakin mendorong seseorang
untuk menabung di bank syariah.Selain itu biaya administrasi yang murah, hal ini
menunjukkan bahwa dengan adanya biaya adminsitrasi yang murah mendorong
seseorang untuk menabung di bank syariah.Kemudian, lokasi yang strategis yaitu
lokasi bank syariah yang dekat dengan tempat tinggal nasabah, hal ini menunjukkan
bahwa dengan lokasi yang strategis tersebut memudahkan nasabah untuk
berhubungan dengan bank syariah.Selanjutnya, fasilitas yang memadai, dengan
adanya perkembangan teknologi yang ada di bank syariah seperti ATM (Auto Teller
Machine), Phone Banking dan Internet Banking menunjukkan bahwa nasabah mudah
bertransaksi dengan bank syariah secara lebih hemat, efisein dan cepat.Kemudian,
bagi hasil yang kompetitif menunjukkan bahwa bank syariah memberikan bagi hasil
yang sesuai dengan porsi nisbah nasabah dan mampu bersaing dengan bank
lain.Selain itu adalah bonus yang selalu diberikan bank syariah, dengan adanya bonus
yang diberikan bank syariah mendorong nasabah untuk meningkatkan simpanannya
(tabungan) di bank syariah.Selanjutnya, pegawai yang terperaya dan professional,
86
pelayanan yang cepat dan tepat serta informasi yang diberikan jelas, hal ini
menunjukkan bahwa pegawai bank syariah piawai dalam melayani nasabah sehingga
menimbulkan kepuasan nasabah dalam bertransaksi di bank syariah. Selain itu adalah
produk yang variatif, dengan adanya berbagai produk yang beragam menunjukkan
bahwa bank syariah mempunyai inovasi dan nasabah mempunyai berbagai macam
pilihan produk yang akan digunakannya. Selanjutnya adalah adanya sosialisasi bank
syariah, hal ini menunjukkan bahwa berbagai kalangan seperti pihak bank syariah itu
sendiri, akademisi maupun praktisi memberikan harapan yang besar bagi masyarakat
untuk ikut mengembangkan bank syariah dengan cara menabung di bank syariah.
Dan terakhir yaitu adanya promosi bank syariah, hal ini menunjukkan bahwa promosi
yang dilakukan bank syariah dapat menimbulkan daya tarik nasabah untuk menabung
di bank syariah.
87
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh motif
rasional dan motif emosional terhadap pengambilan keputusan memilih jasa
perbankan syariah, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil uji secara simultan F hitung > F tabel (24,189 > 3,07) dan
signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabel
motif rasional (X1) dan variabel motif emosional (X2) berhubungan positif
dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,271 atau (27,1%) terhadap
pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih jasa perbankan syariah.
Artinya semakin baik motif rasional dan motif emosional maka keputusan
mahasiswa dalam memilih jasa perbankan syariah akan semakin meningkat.
2. Berdasarkan hasil uji secara parsial, maka dapat diketahui variabel yang
paling mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih jasa
perbankan syariah adalah variabel motif emosional (X2) kemudian variabel
motif rasional (X1). Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung > t tabel pada
variabel motif emosional (X2) yaitu (5,158 > 1,978) dan signifikansi < 0,05
yaitu (0,000 < 0,05) dan variabel motif rasional (X1) t hitung > t tabel yaitu
(2,685 > 1,978) dan signifikansi < 0,05 yaitu (0,008 < 0,05).
3. Berdasarkan variabel motif emosional, di antara sekian faktor, yang paling
dominan dalam mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswa adalah
88
faktor ruang tunggu yang nyaman karena mayoritas responden memberikan
jawaban setuju sebesar 74,4% (99 orang). Berdasarkan variabel motif rasional,
di antara sekian faktor, yang paling dominan adalah faktor pelayanan yang
cepat dan tepat karena mayoritas responden memberikan jawaban setuju
sebesar 71,4% (95 orang).
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan dan pembahasan pada bab sebelumnya yang
diperoleh dalam penelitian ini, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Hendaknya upaya perkembangan perbankan syariah tidak hanya diterapkan
dalam bentuk regulasi kebijakan-kebijakan tetapi juga lebih kepada orientasi
pasar (konsumen/nasabah) demi terciptanya keputusan memilih, kepuasan
dan loyalitas nasabah terhadap bank syariah.
2. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk menambah variabel
independen lainnya atau mengkaji faktor psikologis lainnya misalnya motif
spiritual. Sehingga memungkinkan dapat mempengaruhi variabel
pengambilan keputusan nasabah agar lebih melengkapi penelitian ini dan
memberikan hasil yang lebih baik.
89
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan.Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep dan Strategi. Jakarta:
Rajawali Pers, 2013.
Azhari, Akyas.Psikologi Umum dan Perkembangan.Jakarta: Teraju Mizan, 2004.
Chaniago, Muhammad Alfis. Indeks Hadits dan Syarah.Bekasi: CV. Alfonso
Pratama, 2008.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta:
Balai Pustaka, 1999.
Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia dan Institut Pertanian Bogor.Potensi,
Preferensi dan Perilaku Masyarakat terhadap Bank Syariah di Wilayah
Kalimantan Selatan. Jakarta: Bank Indonesia, 2004.
Engel, James F., Roger D. Blackwell dan Paul W. Miniard.Perilaku Konsumen.Alih
Bahasa F.X. Budiyanto. Jakarta: Binarupa Aksara, 1994.
Goleman, Daniel.Kecerdasan Emosional. Alih Bahasa T. Hermaya. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2007.
Hanna, Nessim dan Richard Wozniak.Consumen Behavior An Applied Approach.
New Jersey: Prentice Hall, 2001.
Hasan, Ali.Marketing Bank Syariah.Bogor: Ghalia Indonesia, 2010.
Idrus, Muhammad. Metode Penelitian Ilmu Sosial.Yogyakarta: Erlangga, 2009.
Ismail.Perbankan Syariah.Jakarta: Kencana, 2011.
Kadir.Statistika untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial.Jakarta: Rosemata Sampurna,
2010.
Karim, Adiwarman A. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan.Jakarta: Rajawali
Pers, 2011.
King, Laura A. Psikologi Umum Sebuah Pandangan Apresiatif. Jakarta: Salemba
Humanika, 2010.
90
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa Benyamin
Molan. Jakarta: PT. Indeks, 2009.
Kurniawan, Albert. Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisnis.Bandung: Alfabeta,
2014.
Mangkunegara, Anwar Prabu.Perilaku Konsumen.Bandung: PT. Refika Aditama,
2009.
Marzoeki, Djohansjah. “Berfikir Rasional di Ranah Publik”.Artikel diakses pada 16
Juni 2015 dari http://www.djohansjahmarzoeki-rationalthinking.com/.
Maski, Ghozali. “Analisis Keputusan Nasabah Menabung: Pendekatan Komponen
dan Model Logistik Studi pada Bank Syariah di Malang”.Journal of Indonesian
Applied Economics.Vol. 4.No. 1. (Mei 2010).
Na‟im, Akhsan dan Hendry Syaputra.Hasil Sensus Penduduk 2010.Jakarta: Badan
Pusat Statistik, 2011.
Nisfiannoor, Muhammad. Pendekatan Statistik Modern.Jakarta: Salemba Humanika,
2009.
Otoritas Jasa Keuangan.Statistik Perbankan Syariah Juni 2015. Jakarta: Otoritas Jasa
Keuangan, 2015.
Prasetijo, Ristiyanti dan John J.O.I Ihalauw.Perilaku Konsumen.Yogyakarta: ANDI,
2009.
Ratnawati, Anny, dkk. Potensi, Preferensi dan Perilaku Masyarakat terhadap Bank
Syariah di Wilayah Jawa Barat.Bogor: LP IPB, 2001.
Riduwan.Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2003.
Rochaety, Ety, Ratih Tresnati dan Abdul Madjid Latief. Metodologi Penelitian
Bisnis. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009.
Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah.Perilaku KonsumenPendekatan Praktis.
Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2013.
Schiffman, Leon G. dan Leslie Lazar Kanuk.Perilaku Konsumen.Alih Bahasa
Zoelkifli Kasip. Jakarta: PT. Indeks, 2004.
91
Setiadi, Nugroho J.Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana, 2008.
Simamora, Bilson. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2002.
Siregar, Syofian. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana, 2013.
Soemitra, Andri.Bank dan Lembaga Keuangan Syariah.Jakarta: Kencana, 2009.
Sudarsono, Heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah.Yogyakarta: Ekonisia, 2008.
Sugiyono.Statistika untuk Penelitian.Bandung: CV. ALFABETA, 2007.
Sumarsono, Sonny. Metode Riset Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu,
2004.
Sumarwan, Ujang.Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran.Bogor: Ghalia Indonesia, 2011.
Tanjung, Hendri dan Abrista Devi.Metodologi Penelitian Ekonomi Islam.Jakarta:
Gramata Publishing, 2013.
Zuriah, Nurul. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2006.
“Pertumbuhan Bank Syariah Melambat Ditinggal Induk Usaha”.Sindo News.23 Mei
2015.
92
LAMPIRAN-LAMPIRAN
KUISIONER
Kepada Yth. Responden
Di Tempat
Assalamu’alaikum wr.wb.
Saya Mahasiswi Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas
Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, sedang
mengadakan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar sarjana (Strata satu/S-1) dengan judul skripsi saya
yaitu “Pengaruh Motif Rasional dan Motif Emosional terhadap Pengambilan
Keputusan Memilih Jasa Perbankan Syariah (Studi pada Mahasiswa Prodi Muamalat
FSH UIN Jakarta)”. Maka, dalam rangka pengumpulan data, saya memohon dengan
hormat kepada Saudara/saudari agar bisa meluangkan sedikit waktunya untuk
mengisi lembar kuisioner ini. Semua data-data yang Saudara/saudari berikan akan
saya jaga kerahasiaannya.
Atas perhatian dan kesediannya, saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Jakarta, Oktober 2015
Hormat Saya,
Niswah Muti‟ah
A. Daftar Pertanyaan (Profil Responden)
Petunjuk Pengisian :
Tulislah identitas Sdr/I pada titik-titik yang telah tersedia
Berilah tanda silang ( X ) pada jawaban yang sesuai dengan indentitas anda
yang sebenarnya.
1. Apakah Anda nasabah bank syariah?
a. Ya (teruskan mengisi kuisioner) b. Bukan (berhenti mengisi kuisioner)
2. Nama : ………………….. (boleh dikosongkan)
3. Angkatan tahun : …………………..
4. No. Hp : ………………….. (boleh dikosongkan)
5. Jenis kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan
6. Agama : a. Islam b. Non Islam
7. Usia :
a. < 18 tahun b. 18 – 20 tahun c. 21 – 25 tahun d. Lainnya, …
tahun
93
8. Rekening (tabungan) bank syariah apa yang Anda miliki?
a. Bank Mumalat c. BRI Syariah e. Lainnya, ………..
b. Bank Syariah Mandiri d. BNI Syariah
B. Daftar Pernyataan (Variabel Independen dan Variabel Dependen)
Petunjuk Pengisian :
Pernyataan ini bertujuan untuk mengetahui penilaian keputusan Anda dalam
memilih jasa perbankan syariah.
Jawablah dengan memberikan tanda silang ( X ) pada kotak yang tersedia dengan
alternatif pilihan:
SS = Sangat Setuju N = Netral STS = Sangat Tidak Setuju
S = Setuju TS = Tidak Setuju
1. Motif Rasional (Variabel Independen)
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
SS S N TS STS
a. Faktor Harga
1) Biaya pembukaan rekening di bank syariah murah.
2) Biaya administrasi di bank syariah murah.
b. Faktor Kemudahan
3) Saya menabung di bank syariah karena lokasinya dekat
dengan tempat tinggal.
4) Prosedur dan persyaratan pembukaan rekening di bank
syariah mudah.
5) Fasilitas yang tersedia di bank syariah memadai.
c. Faktor Keuntungan
6) Bagi hasil yang diberikan bank syariah kompetitif.
7) Bank syariah selalu memberikan bonus kepada nasabah.
d. Faktor Kehandalan
8) Pegawai bank syariah terdiri atas orang-orang yang
terpercaya dan profesional.
9) Pegawai bank syariah melayani nasabah dengan cepat dan
94
tepat.
10) Informasi yang diberikan sangat jelas.
11) Produk yang ditawarkan bank syariah bervariasi.
12) Adanya sosialisasi bank syariah oleh beberapa kalangan
umat Islam (akademisi, praktisi dan lainnya).
13) Adanya promosi yang dilakukan pihak bank syariah.
2. Motif Emosional (Variabel Independen)
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
SS S N TS STS
a. Faktor Status Sosial
14) Saya memilih bank syariah karena saya beragama Islam.
15) Saya memilih bank syariah karena mengikuti keluarga.
16) Saya memilih bank syariah karena saran dari teman.
b. Faktor Kebanggaan
17) Bank syariah adalah bank yang bernuansa Islami.
18) Produk bank syariah sesuai dengan prinsip syariat Islam.
19) Sistem transaksi bank syariah sesuai dengan ajaran Islam.
c. Faktor Kenyamanan
20) Karyawati bank syariah berbusana muslimah.
21) Pegawai bank syariah ramah.
22) Kantor bank syariah memiliki tata ruang yang bersih dan
indah.
23) Ruang tunggu yang disediakan memberikan rasa nyaman.
d. Faktor Keamanan
24) Saya merasa aman bertransaksi di bank syariah.
25) Saya merasa membelanjakan harta sesuai ajaran Al-
Qur‟an.
95
26) Saya merasa terbebas dari unsur riba.
3. Pengambilan Keputusan (Variabel Dependen)
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
SS S N TS STS
27) Saya merasa harus menyimpan uang di bank syariah.
28) Saya terdorong untuk memenuhi kebutuhan menabung di
bank syariah.
29) Saya mencari informasi agar kebutuhan akan keamanan
uang saya terjamin.
30) Saya mencari informasi melalui sumber komersial agar
kebutuhan akan keamanan uang saya tepat sasaran.
31) Saya mencari informasi melalui sumber umum agar
kebutuhan akan keamanan uang saya tepat sasaran.
32) Saya mengevaluasi produk yang ditawarkan bank syariah.
33) Saya mendapatkan solusi dan alternatif atas kebutuhan
keamanan uang saya melalui produk bank syariah.
34) Saya memutuskan memilih produk tabungan bank syariah
karena manfaat yang sesuai dengan kebutuhan saya.
35) Saya merasa sangat puas atas pelayanan yang diberikan
oleh bank syariah.
36) Saya merasa tidak puas atas pelayanan yang diberikan
oleh bank syariah.
96
OUTPUT SPSS V. 20
1. Karakteristik Responden
Angkatan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2013 52 39.1 39.1 39.1
2014 42 31.6 31.6 70.7
2015 39 29.3 29.3 100.0
Total 133 100.0 100.0
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Laki-laki 64 48.1 48.1 48.1
Perempuan 69 51.9 51.9 100.0
Total 133 100.0 100.0
Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
< 18 Tahun 12 9.0 9.0 9.0
18 - 20 Tahun 79 59.4 59.4 68.4
21 - 25 Tahun 42 31.6 31.6 100.0
Total 133 100.0 100.0
Agama
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Islam 133 100.0 100.0 100.0
97
Rekening Bank Syariah yang Dimiliki
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Bank Muamalat 25 18.8 18.8 18.8
Bank Syariah Mandiri 36 27.1 27.1 45.9
BRI Syariah 27 20.3 20.3 66.2
BNI Syariah 31 23.3 23.3 89.5
Bank Mega Syariah 6 4.5 4.5 94.0
BCA Syariah 5 3.8 3.8 97.7
Bank DKI Syariah 3 2.3 2.3 100.0
Total 133 100.0 100.0
2. Uji Validitas dan Reliabilitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Item1 135.10 129.817 .351 .857
Item2 135.43 123.978 .558 .850
Item3 135.23 126.875 .453 .854
Item4 134.43 139.151 .055 .862
Item5 135.07 133.582 .252 .860
Item6 134.60 135.766 .178 .861
Item7 135.40 125.766 .511 .852
Item8 134.43 130.254 .529 .852
Item9 134.37 133.895 .516 .854
Item10 134.37 129.551 .539 .852
Item11 134.33 134.023 .479 .855
Item12 134.20 134.028 .267 .859
Item13 134.80 123.476 .666 .847
98
Item14 134.10 134.990 .464 .856
Item15 136.17 137.937 .055 .866
Item16 134.70 140.010 -.023 .867
Item17 134.17 136.282 .372 .857
Item18 134.20 133.407 .684 .853
Item19 134.27 134.961 .600 .855
Item20 134.10 134.438 .515 .855
Item21 134.17 130.626 .640 .851
Item22 134.27 135.789 .308 .858
Item23 134.33 136.299 .297 .858
Item24 134.23 131.289 .624 .852
Item25 134.20 131.407 .599 .852
Item26 134.33 133.126 .336 .857
Item27 134.23 136.392 .254 .858
Item28 134.23 136.668 .374 .857
Item29 134.40 136.524 .219 .859
Item30 134.77 127.426 .477 .853
Item31 134.50 131.845 .391 .856
Item32 134.60 132.386 .341 .857
Item33 134.37 133.482 .403 .856
Item34 134.47 132.947 .324 .857
Item35 134.13 135.982 .262 .858
Item36 136.47 141.982 -.128 .866
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.860 36
99
3. Uji Asumsi Klasik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Motif Rasional Motif Emosional
N 133 133
Normal Parametersa,b
Mean 45.33 45.84
Std. Deviation 5.200 5.093
Most Extreme Differences
Absolute .083 .126
Positive .083 .059
Negative -.072 -.126
Kolmogorov-Smirnov Z .960 1.450
Asymp. Sig. (2-tailed) .315 .030
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Motif Rasional .889 1.124
Motif Emosional .889 1.124
100
a. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .521a .271 .260 3.473 1.985
a. Predictors: (Constant), Motif Emosional, Motif Rasional
b. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
4. Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 13.517 3.295 4.102 .000
Motif Rasional .166 .062 .213 2.685 .008
Motif Emosional .325 .063 .410 5.158 .000
a. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
101
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .521a .271 .260 3.473
a. Predictors: (Constant), Motif Emosional, Motif Rasional
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 583.575 2 291.788 24.189 .000b
Residual 1568.154 130 12.063
Total 2151.729 132
a. Dependent Variable: Pengambilan Keputusan
b. Predictors: (Constant), Motif Emosional, Motif Rasional
5. Analisis Deskriptif Motif Rasional dan Motif Emosional
Biaya Pembukaan Rekening yang Murah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 4 3.0 3.0 3.0
Setuju 89 66.9 66.9 69.9
Sangat Setuju 40 30.1 30.1 100.0
Total 133 100.0 100.0
102
Biaya Administrasi yang Murah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 .8 .8 .8
Tidak Setuju 17 12.8 12.8 13.5
Setuju 84 63.2 63.2 76.7
Sangat Setuju 31 23.3 23.3 100.0
Total 133 100.0 100.0
Lokasi yang Strategis
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 7 5.3 5.3 5.3
Tidak Setuju 39 29.3 29.3 34.6
Setuju 64 48.1 48.1 82.7
Sangat Setuju 23 17.3 17.3 100.0
Total 133 100.0 100.0
Fasilitas yang Memadai
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 .8 .8 .8
Tidak Setuju 40 30.1 30.1 30.8
Setuju 86 64.7 64.7 95.5
Sangat Setuju 6 4.5 4.5 100.0
Total 133 100.0 100.0
103
Bagi Hasil yang Kompetitif
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 31 23.3 23.3 23.3
Setuju 83 62.4 62.4 85.7
Sangat Setuju 19 14.3 14.3 100.0
Total 133 100.0 100.0
Bonus yang Selalu Diberikan Bank Syariah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 3 2.3 2.3 2.3
Tidak Setuju 60 45.1 45.1 47.4
Setuju 63 47.4 47.4 94.7
Sangat Setuju 7 5.3 5.3 100.0
Total 133 100.0 100.0
Pegawai yang Terpercaya dan Profesional
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 .8 .8 .8
Tidak Setuju 13 9.8 9.8 10.5
Setuju 91 68.4 68.4 78.9
Sangat Setuju 28 21.1 21.1 100.0
Total 133 100.0 100.0
104
Pelayanan yang Cepat dan Tepat
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 8 6.0 6.0 6.0
Setuju 95 71.4 71.4 77.4
Sangat Setuju 30 22.6 22.6 100.0
Total 133 100.0 100.0
Informasi yang Diberikan Jelas
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 21 15.8 15.8 15.8
Setuju 82 61.7 61.7 77.4
Sangat Setuju 30 22.6 22.6 100.0
Total 133 100.0 100.0
Produk yang Variatif
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 8 6.0 6.0 6.0
Setuju 93 69.9 69.9 75.9
Sangat Setuju 32 24.1 24.1 100.0
Total 133 100.0 100.0
105
Adanya Sosialisasi Bank Syariah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 .8 .8 .8
Tidak Setuju 21 15.8 15.8 16.5
Setuju 73 54.9 54.9 71.4
Sangat Setuju 38 28.6 28.6 100.0
Total 133 100.0 100.0
Adanya Promosi Bank Syariah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 .8 .8 .8
Tidak Setuju 43 32.3 32.3 33.1
Setuju 73 54.9 54.9 88.0
Sangat Setuju 16 12.0 12.0 100.0
Total 133 100.0 100.0
Dorongan Agama
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 3 2.3 2.3 2.3
Tidak Setuju 15 11.3 11.3 13.5
Setuju 49 36.8 36.8 50.4
Sangat Setuju 66 49.6 49.6 100.0
Total 133 100.0 100.0
106
Nuansa Islami
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 6 4.5 4.5 4.5
Setuju 83 62.4 62.4 66.9
Sangat Setuju 44 33.1 33.1 100.0
Total 133 100.0 100.0
Produk Sesuai Prinsip Syariat Islam
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 .8 .8 .8
Tidak Setuju 10 7.5 7.5 8.3
Setuju 88 66.2 66.2 74.4
Sangat Setuju 34 25.6 25.6 100.0
Total 133 100.0 100.0
Sistem Transaksi Sesuai Ajaran Islam
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 3 2.3 2.3 2.3
Tidak Setuju 11 8.3 8.3 10.5
Setuju 91 68.4 68.4 78.9
Sangat Setuju 28 21.1 21.1 100.0
Total 133 100.0 100.0
107
Busana Pegawai Sesuai Syariah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Setuju 80 60.2 60.2 60.2
Sangat Setuju 53 39.8 39.8 100.0
Total 133 100.0 100.0
Keramahan Pegawai
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 1 .8 .8 .8
Setuju 82 61.7 61.7 62.4
Sangat Setuju 50 37.6 37.6 100.0
Total 133 100.0 100.0
Kebersihan dan Keindahan Kantor
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 5 3.8 3.8 3.8
Setuju 90 67.7 67.7 71.4
Sangat Setuju 38 28.6 28.6 100.0
Total 133 100.0 100.0
Ruang Tunggu yang Nyaman
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 7 5.3 5.3 5.3
Setuju 99 74.4 74.4 79.7
Sangat Setuju 27 20.3 20.3 100.0
Total 133 100.0 100.0
108
Merasa Aman Bertransaksi di Bank Syariah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 2 1.5 1.5 1.5
Setuju 97 72.9 72.9 74.4
Sangat Setuju 34 25.6 25.6 100.0
Total 133 100.0 100.0
Membelanjakan Harta Sesuai Ajaran Al-Qur'an
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 15 11.3 11.3 11.3
Setuju 72 54.1 54.1 65.4
Sangat Setuju 46 34.6 34.6 100.0
Total 133 100.0 100.0
Bebas dari Unsur Riba
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 2 1.5 1.5 1.5
Tidak Setuju 24 18.0 18.0 19.5
Setuju 63 47.4 47.4 66.9
Sangat Setuju 44 33.1 33.1 100.0
Total 133 100.0 100.0