pengaruh motif berbelanja (shopping …€¦ ·  · 2016-08-18hedonic shopping motive s....

16
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016 PENGARUH MOTIF BERBELANJA (SHOPPING MOTIVES) DAN ATRIBUT TOKO (STORE ATRIBUTES) TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF PADA TOKO RAMAYANA CABANG TELADAN MEDAN Oleh : Elfitra Desy Surya. SE.,MM Dosen FEB-UNPAB ABSTRAK Ramayana Departemen Store Cabang Teladan Medan merupakan sebuah Department Store yang menjual barang-barang berkualitas dengan harga terjangkau untuk segmen berpenghasilan menengah kebawah yang memiliki permasalahan yang terjadi disini adalah belum sepenuhnya melakukan Atribut Toko atau seluruh fisik sekitar maupun benda-benda yang memiliki bentuk masih posisi lama sehingga pelanggan masih kurang nyaman. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Toko Ramayana Cabang Teladan Medan, sebanyak 75 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran angket kepada 75 orang (responden). Data yang diperoleh kemudian disusun dalam tabel tabel yang menunjukan frekuensi dan presentasi nilai dari masing masing jawaban responden. Kemudian diolah dengan menggunakan bantuan program Statistical Product Service Solution (SPSS Versi 17.0). Berdasarkan persamaan regresinya adalah Y= 2.133 + 0.702X1 + 0.126X2 Konstanta sebesar 2.133 menyatakan jika tidak ada variabel bebas (bernilai 0) maka variabel terikat tetap sebesar 2.133. Pengujian secara serempak diperoleh Uji Anova atau Uji Statistik F menghasilkan nilai F hitung sebesar 119,322 dengan tingkat signifikansi 0,000. karena F hitung 119,322 > F tabel 2,76 dan probabilitas signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 maka Tolak Ho (Terima H 1 ) bahwa Motiv berbelanja dan atribut toko secara serempak berpengaruh terhadap pembelian impulsif di Ramayana Departemen Store Cabang Teladan Medan. Sedangkan pada pengujian secara parsial Motiv berbelanja terhadap Pembelian impulsif menunjukan nilai t hitung 8,023 > t tabel 1,617 dan nilai probabilitas signifikan 0.000 < 0.05, maka tolak Ho (Terima H 1 ). Dengan hasil ini menyatakan ada pengaruh yang signifikan Motiv berbelanja terhadap Pembelian impulsif. Dan Atribut toko terhadap Pembelian impulsif menunjukan bahwa nilai t hitung 1,371 > t tabel 1,617 dan nilai nilai probabilitas signifikan 0,175 > 0.05, maka terima Ho (Tolak H 1 ). Dengan hasil ini menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan Atribut toko terhadap Pembelian impulsif, maka dapat dimpulkan Motiv berbelanja sangat berpengaruh maka hipotesis H1 dapat diterima Kata Kunci : Motiv Berbelanja, Atribut toko dan Pembelian impulsif

Upload: hadieu

Post on 25-May-2018

249 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MOTIF BERBELANJA (SHOPPING …€¦ ·  · 2016-08-18hedonic shopping motive s. Utilitarian shopping motives dan hedonic shopping motives umumnya berfungsi secara serentak

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016

PENGARUH MOTIF BERBELANJA (SHOPPING MOTIVES) DAN

ATRIBUT TOKO (STORE ATRIBUTES) TERHADAP

PEMBELIAN IMPULSIF PADA TOKO RAMAYANA

CABANG TELADAN MEDAN

Oleh : Elfitra Desy Surya. SE.,MM

Dosen FEB-UNPAB

ABSTRAK

Ramayana Departemen Store Cabang Teladan Medan merupakan sebuah

Department Store yang menjual barang-barang berkualitas dengan harga

terjangkau untuk segmen berpenghasilan menengah kebawah yang memiliki

permasalahan yang terjadi disini adalah belum sepenuhnya melakukan Atribut

Toko atau seluruh fisik sekitar maupun benda-benda yang memiliki bentuk masih

posisi lama sehingga pelanggan masih kurang nyaman.

Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Toko Ramayana Cabang

Teladan Medan, sebanyak 75 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan

penyebaran angket kepada 75 orang (responden). Data yang diperoleh kemudian

disusun dalam tabel – tabel yang menunjukan frekuensi dan presentasi nilai dari

masing – masing jawaban responden. Kemudian diolah dengan menggunakan

bantuan program Statistical Product Service Solution (SPSS Versi 17.0).

Berdasarkan persamaan regresinya adalah Y= 2.133 + 0.702X1 + 0.126X2

Konstanta sebesar 2.133 menyatakan jika tidak ada variabel bebas (bernilai 0)

maka variabel terikat tetap sebesar 2.133. Pengujian secara serempak diperoleh

Uji Anova atau Uji Statistik F menghasilkan nilai Fhitung sebesar 119,322 dengan

tingkat signifikansi 0,000. karena Fhitung 119,322 > Ftabel 2,76 dan probabilitas

signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 maka Tolak Ho (Terima

H1) bahwa Motiv berbelanja dan atribut toko secara serempak berpengaruh

terhadap pembelian impulsif di Ramayana Departemen Store Cabang Teladan

Medan. Sedangkan pada pengujian secara parsial Motiv berbelanja terhadap

Pembelian impulsif menunjukan nilai thitung 8,023 > ttabel 1,617 dan nilai

probabilitas signifikan 0.000 < 0.05, maka tolak Ho (Terima H1). Dengan hasil

ini menyatakan ada pengaruh yang signifikan Motiv berbelanja terhadap

Pembelian impulsif. Dan Atribut toko terhadap Pembelian impulsif menunjukan

bahwa nilai thitung 1,371 > ttabel 1,617 dan nilai nilai probabilitas signifikan 0,175

> 0.05, maka terima Ho (Tolak H1). Dengan hasil ini menyatakan tidak ada

pengaruh yang signifikan Atribut toko terhadap Pembelian impulsif, maka dapat

dimpulkan Motiv berbelanja sangat berpengaruh maka hipotesis H1 dapat

diterima

Kata Kunci : Motiv Berbelanja, Atribut toko dan Pembelian impulsif

Page 2: PENGARUH MOTIF BERBELANJA (SHOPPING …€¦ ·  · 2016-08-18hedonic shopping motive s. Utilitarian shopping motives dan hedonic shopping motives umumnya berfungsi secara serentak

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perilaku konsumen untuk

memenuhi kebutuhannya akan

berkaitan dengan perilaku belanja

konsumen. Perilaku belanja

konsumen akan muncul akibat

adanya perencanaan atau tanpa

perencanaan sebelumnya (impulse

buying). Berdasarkan hasil survei

yang dilakukan oleh Nielsen

(2007;41).

Kehadiran pusat—pusat

perbelanjaan modern telah menjadi

pertanda meningkatnya sektor

perekonomian. Fenomena maraknya

pembangunan pusat perbelanjaan

modern telah merambah ke kota

Medan, Sumatera Utara. Kota

Medan berupaya untuk semakin

menguatkan citranya bukan hanya

sebagai tujuan pariwisata saja, tetapi

juga sebagai tujuan wisata belanja.

Hal tersebut menyebabkan

munculnya persaingan antar

pengembang pusat perbelanjaan

modern yang saling berlomba

untuk merebut hati dan loyalitas

pengunjung.

Pembelian Impulsif

mempunyai dasar pertimbangan yang

masuk akal yang dapat dipengaruhi

oleh faktor-faktor, diantaranya

motif berbelanja (Shopping

motives) dan atribut toko (Store

attributes).

Motif berbelanja (Shopping

Motives) merupakan salah satu faktor

yang mendorong konsumen dalam

melakukan pembelian suatu

produk. Motivasi berbelanja

didasari oleh kebutuhan serta

sasaran yang telah terbentuk

dengan sendirinya oleh konsumen.

Kondisi atribut toko (Store

Attributes) juga merupakan hal yang

mempengaruhi proses pemilihan toko

dan Pembelian Impulsif oleh

konsumen. Store Attributes memiliki

peran penting karena lingkungan

(seluruh fisik sekitar maupun benda-

benda yang memiliki bentuk) dapat

memberikan pengaruh pada perilaku

konsumen. Keragaman barang yang

tersedia pada toko menjadi hal utama

dalam toserba.

Berdasarkan hal tersebut di

atas, maka penulis tertarik untuk

memilih dan membahas penelitian ini

dengan judul : Pengaruh Motif

Berbelanja (Shopping Motives) Dan

Atribut Toko (Store Atributes)

Terhadap Pembelian Impulsif Pada

Toko Ramayana Cabang Teladan

Medan.

B. Identifikasi Masalah

Beberapa permasalahan yang

muncul, dapat diidentifikasi oleh

penulis sebagai berikut:

a. Ramayana Syawalayan Cabang

Teladan Medan belum

sepenuhnya melakukan motiv

Berbelanja sehingga pelanggan

masih kurang puas terhadap

produk-produknya.

b. Masih adanya ketidakpuasan

pelanggan Toko Ramayana

Cabang Teladan Medan yang

ditandai dengan adanya keluhan

terhadap harga dan layanan

pelanggan yang diberikan oleh

karyawan.

Page 3: PENGARUH MOTIF BERBELANJA (SHOPPING …€¦ ·  · 2016-08-18hedonic shopping motive s. Utilitarian shopping motives dan hedonic shopping motives umumnya berfungsi secara serentak

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di

atas, maka permasalahan dalam

penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut :

1. Apakah Motif Berbelanja

(Shopping Motives) dan Atribut

Toko (Store Atributes) secara

bersama-sama berpengaruh secara

serempak dan simultan terhadap

Pembelian Impulsif pada Toko

Ramayana Cabang Teladan

Medan

2. Apakah Motif Berbelanja

(Shopping Motives) dan Atribut

Toko (Store Atributes) secara

parsial berpengaruh terhadap

Pembelian Impulsif pada Toko

Ramayana Cabang Teladan

Medan

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini

antara lain untuk Mengetahui dan

menganalisis pengaruh motif

berbelanja (shopping motives) dan

atribut toko (store attributes)

terhadap terhadap Pembelian

Impulsif pada Toko Ramayana

Cabang Teladan Medan.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Perilaku Konsumen

Definisikan perilaku

konsumen menurut Kotler dan Keller

(2008:214): Perilaku konsumen

adalah studi bagaimana individu,

kelompok dan organisasi memilih,

membeli, menggunakan dan

menempatkan barang, jasa, ide atau

pengalaman untuk memuaskan

keinginan dan kebutuhan mereka.

a. Keputusan Pembelian

Menurut Setiadi (2003:416),

keputusan pembelian merupakan

perilaku konsumen dalam

memperlakukan pengambilan

keputusan konsumen sebagai

pemecahan masalah yang

dihadapinya.

b. Tahap-Tahap Keputusan

Pembelian

Konsumen sebelum

melakukan pembelian biasanya

melewati tahapan - tahapan sebagai

berikut:

a). Pengenalan Kebutuhan

b). Mencari Informasi

c). Evaluasi Alternatif

d). Keputusan Pembelian

e). Perilaku Pascapembelian

c. Jenis-jenis Perilaku Keputusan

Pembelian

Jenis-jenis tingkah laku

membeli konsumen berdasarkan

derajat keterlibatan dan tingkat

perbedaan antara merek (Kotler dan

Amstrong, 2008:177) yaitu:

1). Perilaku pembelian kompleks

2). Perilaku pembelian pengurangan

disonansi

3). Perilaku pembelian kebiasaan

4). Perilaku pembelian mencari

keragaman

d. Pengertian Motif Berbelanja

(Shopping Motives)

Motivasi adalah

kecenderungan dalam diri seseorang

yang membangkitkan topangan dan

tindakan. Selain itu motivasi adalah

segala sesuatu yang mendorong

Page 4: PENGARUH MOTIF BERBELANJA (SHOPPING …€¦ ·  · 2016-08-18hedonic shopping motive s. Utilitarian shopping motives dan hedonic shopping motives umumnya berfungsi secara serentak

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016

seseorang (konsumen) untuk

berperilaku tertentu, dan upayanya

untuk mencapai kepuasan, baik

secara rasional maupun emosional.

Motif berbelanja (shopping

motives) terdiri dari dua yaitu

utilitarian shopping motives dan

hedonic shopping motives.

Utilitarian shopping motives dan

hedonic shopping motives umumnya

berfungsi secara serentak di dalam

keputusan pembelian

(Setiadi,2003:94-95).

1. Utilitarian Shopping Motives

2. Hedonic Shopping Motives

Adapun tujuan motivasi

konsumen adalah meningkatkan

kepuasan, mempertahankan loyalitas,

efisiensi, efektivitas, menciptakan

hubungan yang harmonis antara

produsen dengan konsumen.

Sedangkan asas-asas motivasi

antara lain :

a. Asas Mengikutsertakan

b. Asas Komunikasi

c. Asas Pengakuan

d. Asas wewenang yang

didelegasikan

e. Asas perhatian timbal balik

Menurut Jin dan Kim dalam

Riorini (2005;252) Indikator dalam

motiv berbelanja menjadi tiga

kategori yaitu:

1. Socialization (Sosialisasi)

2. Diversion (Hiburan)

3. Utilitarian

2. Atribut Toko (Store Atributes)

Keputusan konsumen dalam

membeli produk seringkali dilakukan

di toko, karena informasi yang

diperoleh konsumen di toko atau

komunikasi yang dilakukan pada saat

belanja sangat mempengaruhi

keputusan pembelian. Berbagai

perusahaan sering membuat atribut

toko (Store attributes) yang menarik

(Sumarwan,2002:276).

Atribut toko (Store

attributes) dapat dibangun melalui

display produk, suasana lingkungan

toko, tata letak (layout).

a. Display Produk

b. Suasana Lingkungan Toko

c. Tata letak (layout).

3. Pengertian Pembelian Impulsif

Menurut Kanuk (2007: 511)

impulse buying merupakan keputusan

yang emosional atau menurut

desakan hati. Emosi dapat menjadi

sangat kuat dan kadangkala berlaku

sebagai dasar dari motif pembelian

yang dominan.

a. Karakteristik Pembelian

Impulsif

Menurut Kacen, (2012;44)

juga menyatakan bahwa impulse

buying mempunyai sejumlah

karakteristik sebagai berikut :

1. Adanya perasaan yang

berlebihan akan ketertarikan

dari produk yang dijual

2. Adanya perasaan untuk segera

memiliki produk yang dijual

3. Mengabaikan segala

konsekuensi dari pembelian

sebuah produk

4. Adanya perasaan puas

5. Adanya konflik yang terjadi

antara pengendalian dengan

kegemaran di dalam diri orang

tersebut.

Page 5: PENGARUH MOTIF BERBELANJA (SHOPPING …€¦ ·  · 2016-08-18hedonic shopping motive s. Utilitarian shopping motives dan hedonic shopping motives umumnya berfungsi secara serentak

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016

b. Tipe-Tipe Pembelian Impulsif

Pembelian tidak terencana

(impulse buying) dapat

diklasifikasikan dalam empat tipe

yaitu planned impulse buying,

reminded impulse buying, suggestion

impulse buying, dan pure impulse

buying.

1). Pure Impulse Buying.

2) Suggestion Impulse Buying.

3) Planned Impulse Buying

Hasil riset ini menghasilkan

skala pengukuran yang mengukur

pembelian impulsif, yaitu:

a) Urgensi untuk membeli

b) Efek positif (positive affect)

c) Efek negatif (Negatif affect)

d) Melihat-lihat toko

e) Kenikmatan berbelanja

f) Ketersediaan waktu

g) Ketersediaan uang

h) Kecenderungan pembelian

impulsif.

B. Kerangka Konseptual

Menurut Sugiyono (2012 :

49) kerangka konseptual merupakan

sintesa tentang hubungan antar

variabel yang disusun dari berbagai

teori yang telah dideskripsikan.

Sedangkan menurut Kuncoro (2013 :

44) kerangka konseptual adalah

pondasi utama di mana sepenuhnya

proyek penelitian ditujukan, dalam

hal ini merupakan jaringan antar

variabel yang secara logis

diterangkan, dikembangkan, dan

dielaborasi dari perumusan masalah

yang telah diidentifikasi melalui

proses wawancara, observasi, dan

survei literatur.

Proses pengambilan

keputusan konsumen dimulai jauh

sebelum pembelian Impulsif

sesungguhnya dan berlanjut dalam

waktu yang lama setelah

pembelian. Keputusan pembelian

adalah keputusan pembeli tentang

merek mana yang dibeli.

Keputusan pembelian dipengaruhi

salah satunya oleh motif

konsumen dalam berbelanja. Motif

berbelanja (Shopping Motives)

adalah segala sesuatu yang

mendorong seseorang (konsumen)

untuk berperilaku tertentu, dan

upayanya untuk mencapai kepuasan,

baik secara rasional maupun

emosional. Selain hal tersebut atribut

toko juga hal yang sangat

mempengaruhi keputusan pembelian.

Atribut toko adalah gambaran apa

yang dilihat dan dirasakan oleh

konsumen terhadap toko tertentu

dan keadaan toko yang oleh

pemiliknya berusaha disampaikan

kepada konsumen. Atribut toko

dapat mempengaruhi kenikmatan,

kesenangan, dan keputusan

berbelanja tanpa sebelumnya

melakukan penilaian terhadap

produk maupun harganya. Kesan

terhadap toko dapat dibentuk pada

saat konsumen memasuki atau

baru saja memasuki area fasilitas

toko.

Sebuah toko yang memiliki

atribut toko yang baik akan

mendorong konsumen untuk tinggal

lebih lama di dalam toko dan akan

menarik keinginan konsumen untuk

mengetahui segala sesuatu yang

terdapat pada toko tersebut hingga

akhirnya melakukan keputusan

pembelian

Page 6: PENGARUH MOTIF BERBELANJA (SHOPPING …€¦ ·  · 2016-08-18hedonic shopping motive s. Utilitarian shopping motives dan hedonic shopping motives umumnya berfungsi secara serentak

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016

Berdasarkan kerangka

pemikiran diatas, maka penulis

membuat kerangka penelitian

sebagai berikut :

Gambar Kerangka Penelitian

Sumber : diolah penulis

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, di mana rumusan masalah

penelitian telah dinyatakan dalam

bentuk pertanyaan. Dikatakan

sementara karena jawaban yang

diberikan baru didasarkan pada teori.

Hipotesis dirumuskan atas dasar

kerangka pikir yang merupakan

jawaban sementara atas masalah

yang dirumuskan. (Sugiyono, 2009:

96),

Dari pengertian hipotesis

tersebut, penulis merumuskan

hipotesis dalam penelitian ini yaitu :

1. Motif Berbelanja (Shopping

Motives) dan Atribut Toko

(Store Atributes) secara

bersama-sama berpengaruh

secara serempak dan simultan

terhadap Pembelian Impulsif

pada Toko Ramayana Cabang

Teladan Medan

2. Motif Berbelanja (Shopping

Motives) dan Atribut Toko

(Store Atributes) secara parsial

berpengaruh terhadap Pembelian

Impulsif pada Toko Ramayana

Cabang Teladan Medan

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian yang digunakan

adalah penelitian kuantitatif.

Penelitian kuantitatif adalah

penelitian yang bertujuan

mengetahui hubungan antara dua

variabel atau lebih bagaimana suatu

variabel mempengaruhi variabel

lainnya (Sugiyono,2006 :11).

B. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian : Toko

Ramayana Cabang Teladan Jalan

Sisingamangaraja Medan

Motif berbelanja

(Shopping Motives) (X1)

Atribut Toko ( Store

Attributes) (X2)

Pembelian

Impulsif

(Y)

Page 7: PENGARUH MOTIF BERBELANJA (SHOPPING …€¦ ·  · 2016-08-18hedonic shopping motive s. Utilitarian shopping motives dan hedonic shopping motives umumnya berfungsi secara serentak

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016

C. Populasi dan Sampel / Jenis

dan Sumber Data

1. Populasi

Populasi adalah

sekelompok elemen yang

lengkap, yang biasanya berupa

orang, objek, transaksi atau

kejadian dimana kita tertarik

untuk mempelajarinya atau

menjadi objek penelitian.

Kuncoro, (2013 : 103).

Yang menjadi populasi

dalam peneliotian ini adalah

seluruh konsumen dalam satu

hari, yaitu berjumlah 150 orang

2. Sampel

Sampel adalah merupakan

sebagian atau wakil dari populasi

yang teliti untuk sekedar angket –

angket maka apabila subjeknya

kurang dari 100, lebih baik

diambil semua sehingga

penelitiannya merupakan

penelitian populasi. Jika jumlah

subjeknyalebih besar dari 100

dapat diambil 0% s.d 15% atau

20% atau lebih. (Sugiyono, 2004

: 135).

Berdasarkan pendapat

tersebut diatas maka didalam

penelitian ini penulis mengambil

sampel dari semua populasi yang

ada, yaitu 50% atau sebanyak 75

orang.

3. Jenis dan Sumber Data

a. Data Primer

b. Data Sekunder

Data yang telah

dikumpulkan untuk

maksud selain

menyelesaikan

D. Skala Pengukuran Variabel

Skala likert akan

menjabarkan variabel yang akan

diukur menjadi indikator variabel.

Kemudian indikator variabel tersebut

digunakan sebagai dasar dalam

menyusun instrument yang dapat

berupa pertanyaan dan pernyataan

(Sugiono, 2006 :98).

Instrument Skala Likert

N

o

Jawaban Skor

1 Sangat setuju 5

2 Setuju 4

3 Ragu-ragu 3

4 Tidak setuju 2

5 Sangat tidak setuju 1

Sumber : Sugiyono, (2006:98)

E. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan

data dalam penelitian ini adalah:

1. Angket Angket / kuesioner.

2. Observasi.

3. Wawancara.

E. Teknik Analisa Data

Dalam penelitian kualitatif

sumber data dipilih dan disesuaikan

dengan tujuan penelitian adalah :

1. Uji Validitas

2. Uji Reliabilitas

3. Uji Asumsi Klasik

Page 8: PENGARUH MOTIF BERBELANJA (SHOPPING …€¦ ·  · 2016-08-18hedonic shopping motive s. Utilitarian shopping motives dan hedonic shopping motives umumnya berfungsi secara serentak

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016

Sebelum melakukan analis

regresi, lebih dulu diuji kelayakan

model Regresi Berganda (Multiple

regression)agar perkiraan menjadi

tidak bias, maka dilakukan

beberapa uji asumsi klasik yang

harus dipenuhi yaitu:

a. Uji Normalitas

b. Uji Multikolonearitas

c. Uji Heteroskedastisitas

4. Model Analisis Regresi Linier

Berganda

Model analisis yang

digunakan adalah smodel análisis

linier berganda sebagai berikut :

Y =

α + β1X1 + β2X2 + ∈

Dimana :

Y = Pembelian Impulsif

α = Intercept

β1, β2 = Koefisien Regresi

X1 = Motif Berbelanja

(shopping motives)

X2 = Atribut Toko (store

attributes)

∈ = Kesalahan

Pengganggu/Error Term

5. Pengujian Hipotesis

a. Uji F

b. Uji t

c. Uji Determinasi

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Sejarah Singkat Perusahaan

Pada tahun 1989 Ramayana

telah menjadi jaringan ritel, yang

terdiri dari 13 gerai dan

mempekerjakan sebanyak 2.500

pekerja. Mereka berbagai produk

yang dijual juga menjadi lebih luas

untuk mencakup kebutuhan rumah

tangga, mainan dan alat tulis. Tak

lama kemudian, pada tahun 1993

pusat perbelanjaan one stop shopping

dilaksanakan di setiap toko

Ramayana karena jangkauan produk

dan harga yang terjangkau.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Uji Validitas dan Uji

Reliabilitas

a. Uji Validitas

Untuk lebih jelasnya akan kita

lihat pada tabel Item Total Statistic,

hasil pengolahan SPSS. Dengan

memasukkan data jawaban

responden dari variabel X1, X2 dan Y

yang disajikan pada tabel berikut :

Page 9: PENGARUH MOTIF BERBELANJA (SHOPPING …€¦ ·  · 2016-08-18hedonic shopping motive s. Utilitarian shopping motives dan hedonic shopping motives umumnya berfungsi secara serentak

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016

Tabel Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item

Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlatio

n

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Motiv Berbelanja 1 78.86 146.826 .826 . .933

Motiv Berbelanja 2 79.25 150.669 .562 . .937

Motiv Berbelanja 3 79.15 152.948 .759 . .937

Motiv Berbelanja 4 79.22 151.358 .603 . .936

Motiv Berbelanja 5 79.31 154.018 .540 . .937

Motiv Berbelanja 6 78.86 146.826 .826 . .933

Motiv Berbelanja 7 79.25 150.669 .562 . .937

Attribut toko 1 79.15 152.948 .759 . .937

Attribut toko 2 79.22 151.358 .603 . .936

Attribut toko 3 79.31 154.018 .540 . .937

Attribut toko 4 78.86 155.811 .401 . .939

Attribut toko 5 78.83 147.380 .797 . .933

Attribut toko 6 79.24 152.098 .557 . .937

Attribut toko 7 79.11 175.480 .514 . .937

Attribut toko 8 79.18 151.975 .560 . .937

Pembelian Impulsif 1 71.09 175.641 .372 . .877

Pembelian Impulsif 2 71.06 174.061 .413 . .876

Pembelian Impulsif 3 70.95 176.647 .346 . .875

Pembelian Impulsif 4 71.13 167.516 .632 . .869

Sumber : Hasil pengolahan spss ver 17.00

Dari Tabel diatas nilai koefisien

korelasi produk moment antara skor

masing-masing butir pertanyaan

dengan total kesemua butir

pertanyaan terlihat pada kolom

Corrected Item-Total Correlation.

Dari data didapat semua nilai

koefisien melebihi angka 0,30 hal ini

dapat dinyatakan bahwa semua butir

pertanyaan dan skor yang didapat

valid atau sah.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas suatu konstruk

variabel dikatakan baik jika memiliki

nilai Cronbach’s Alpha lebih besar

(>)0,60.

Page 10: PENGARUH MOTIF BERBELANJA (SHOPPING …€¦ ·  · 2016-08-18hedonic shopping motive s. Utilitarian shopping motives dan hedonic shopping motives umumnya berfungsi secara serentak

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized

Items N of Items

.939 .938 19

Pada Tabel diatas didapat

Cronbach’s Alpha sebesar 0,938

memiliki nilai > 0,60 sehingga dapat

disimpulkan bahwa konstruk

pertanyaan yang telah disajikan pada

responden terdiri dari 19 item, baik

dimensi variabel motiv berberlanja

(x1), atribut toko (x2) maupun

dimensi variabel pembelian impulsif

(y) adalah reliable atau bisa diterima

dan dikatakan handal.

Apabila uji asumsi klasik telah

terpenuhi maka alat uji statistik

regresi linier berganda dapat

digunakan yaitu:

a. Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk

menguhi apakah dalam model

regersi, variabel (residual)

memiiliki distribusi normal.

Sumber : Hasil pengolahan spss ver 17.00

Berdasarkan Gambar diatas

memperlihatkan bahwa distribusi

dari titik-titik data pembelian

impulsif, motiv berberlanja dan

atribut toko menyebar disekitar

garis diagonal yang dapat

disimpulkan bahwa data yang

disajikan normal..

b. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas yaitu

untuk mengetahui apakah lebih

dari satu hubungan linear yang

sempurna atau antara variabel

bebas ada korelasi.

Hasil Uji Multikolinieritas dapat

dilihat pada Tabel berikut :

Page 11: PENGARUH MOTIF BERBELANJA (SHOPPING …€¦ ·  · 2016-08-18hedonic shopping motive s. Utilitarian shopping motives dan hedonic shopping motives umumnya berfungsi secara serentak

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2.133 1.700 1.255 .214

Motiv

berbelanja

.702 .088 .771 8.023 .000 .352 2.843

Atribut toko .126 .092 .132 1.371 .175 .352 2.843

a. Dependent Variable: Pembelian Impulsif

Sumber : Hasil pengolahan spss ver 17.00

Berdasarkan Tabel tersebut

diatas dapat dilihat bahwa angka

Varians Inflasi Factor (VIF) lebih

kecil dari 5 dan nilai Tolerance

0.356 < 5, dengan demikian dapat

disimpulkan model regresi bebas

gangguan multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedasitas

Uji Heteroskedasitas yaitu

untuk menunjukkan nilai varians

antara nilai dependent variabel

tidak sama atau varian (residu)

tidak konstan. Mendeteksi apakah

ada atau tidak gejala

heteroskedesitas dapat dilakukan

dengan menganalisis penyebaran

titik-titik yang terdapat pada

scatterplot yang dihasilkan

program SPSS dengan

pengambilan keputusan

Heteroskedasitas

Sumber : Hasil pengolahan spss ver 17.00

Berdasarkan Gambar

terlihat titik secara acak atau tidak

membentuk suatu pola tertentu

yang jelas. Hal ini berarti tidak

terjadi heteroskedasitas pada

model regresi, sehingga model

regresi ini layak dipakai untuk

prediksi pembelian impulsif

berdasarkan masukan variabel

independennya.

2. Analisis dan Evaluasi

Data yang dikumpul hasil

pengolahannya adalah:

Page 12: PENGARUH MOTIF BERBELANJA (SHOPPING …€¦ ·  · 2016-08-18hedonic shopping motive s. Utilitarian shopping motives dan hedonic shopping motives umumnya berfungsi secara serentak

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Pembelian

Impulsif

26.32 4.515 75

Motiv berbelanja 28.99 4.958 75

Atribut toko 30.25 4.705 75

Sumber : Hasil pengolahan spss ver 17.00

Pada Tabel diatas nilai rata-

rata dari variabel Motiv

Berberlanja adalah 28.99 dengan

standar deviasinya adalah 4.958.

Untuk variabel Atribut Toko nilai

rata-ratanya adalah 30.25 dengan

standar deviasinya adalah 4.705.

Sedangkan untuk variabel

Pembelian Impulsif nilai rata-

ratanya adalah 26.32 dengan

standar deviasinya adalah 4.515

dengan data yang diperoleh

sebanyak 75 responden.

Correlations

Pembelian

Impulsif

Motiv

berbelanja Atribut toko

Pearson Correlation Pembelian Impulsif 1.000 .877 .775

Motiv berbelanja .877 1.000 .805

Atribut toko .775 .805 1.000

Sig. (1-tailed) Pembelian Impulsif . .000 .000

Motiv berbelanja .000 . .000

Atribut toko .000 .000 .

N Pembelian Impulsif 75 75 75

Motiv berbelanja 75 75 75

Atribut toko 75 75 75

Sumber : Hasil pengolahan spss ver 17.00

Berdasarkan hasil

perhitungan dari SPSS, pada tabel

dilihat bahwa nilai korelasi antara

motiv berberlanja dengan

pembelian impulsif 0,877 cukup

kuat dan berpengaruh sedangkan

nilai korelasi antara atribut toko

dengan pembelian impulsif

sebesar 0,775 lebih kecil dari pada

nilai korelasi motiv berberlanja

dengan tingkat signifikan yang

nyata yaitu dibawah 0.05 atau

lebih kecil dari α = 5 % uji dua

arah/sisi.

4. Pengujian Hipotesis

a. Uji Pengaruh Serempak (Uji

F)

Pengujian ini dilakukan untuk

mengetahui apakah motiv

berberlanja dan atribut toko

secara serempak berpengaruh

signifikan terhadap pembelian

impulsif. Pengujiannya

Page 13: PENGARUH MOTIF BERBELANJA (SHOPPING …€¦ ·  · 2016-08-18hedonic shopping motive s. Utilitarian shopping motives dan hedonic shopping motives umumnya berfungsi secara serentak

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016

menggunakan (confidence

Interval) atau level pengujian

hipotesis 5% dengan uji F.

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1122.966 3 561.483 119.322 .000a

Residual 324.687 72 4.706

Total 1447.675 75

a. Predictors: (Constant), Atribut toko, Motiv berbelanja

b. Dependent Variable: Pembelian Impulsif

Sumber : Hasil pengolahan spss ver 17.00

Berdasarkan Tabel diatas

bahwa Uji Anova atau Uji Statistik F

menghasilkan nilai Fhitung sebesar

119,322 dengan tingkat signifikansi

0,000. karena Fhitung 119,322 > Ftabel

2,76 dan probabilitas signifikansi

jauh lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000

< 0,05 maka Tolak Ho (Terima H1)

bahwa Motiv Berberlanja dan Atribut

Toko secara serempak berpengaruh

terhadap Pembelian Impulsif pada

Ramayana Departemen Store Cabang

Teladan Medan.

Berdasarkan Tabel 4.24

diatas diperoleh persamaan

regresinya adalah Y= 2.133 +

0.702X1 + 0.126X2 Konstanta

sebesar 2.133 menyatakan jika tidak

ada variabel bebas (bernilai 0) maka

variabel terikat tetap sebesar 2.133.

b. Uji Pengaruh Parsial (Uji t)

Selanjutnya untuk uji pengaruh

parsial sebagai berikut:

1). Pengaruh motiv

berbelanja terhadap pembelian

impulsif.

Berdasarkan Tabel Coefficientsa

menunjukan nilai thitung 8,023 > ttabel

1,617 dan nilai probabilitas

signifikan 0.000 < 0.05, maka tolak

Ho (Terima H1).

Dengan hasil ini menyatakan ada

pengaruh yang signifikan motiv

berberlanja terhadap pembelian

impulsif.

2). Pengaruh atribut toko

terhadap pembelian impulsif.

Berdasarkan Tabel

Coefficientsa menunjukan bahwa nilai

thitung 1,371 > ttabel 1,617 dan nilai

nilai probabilitas signifikan 0,175 >

0.05, maka terima Ho (Tolak H1).

Dengan hasil ini menyatakan tidak

ada pengaruh yang signifikan atribut

toko terhadap pembelian impulsif.

c. Uji Determinasi

Selanjutnya untuk

mengetahui seberapa besar kadar

atau persentase kemampuan model

(motiv berberlanja dan atribut toko)

dalam menjelaskan variabel terikat

(repurchase intention konsumen),

dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 14: PENGARUH MOTIF BERBELANJA (SHOPPING …€¦ ·  · 2016-08-18hedonic shopping motive s. Utilitarian shopping motives dan hedonic shopping motives umumnya berfungsi secara serentak

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .881a .776 .769 2.169

a. Predictors: (Constant), Atribut toko, Motiv berbelanja

b. Dependent Variable: Pembelian Impulsif

Sumber : Hasil pengolahan spss ver 17.00

Berdasarkan Tabel Model

Summaryb diatas terlihat bahwa

besarnya adjusted R Square sebesar

0.769 hal ini berarti 76,9% variasi

pembelian impulsif yang dapat

dijelaskan oleh variasi independen

motiv berberlanja dan atribut toko.

sedangkan sisanya (100%-

76,9%=23,1%) dijelaskan oleh

sebab-sebab lain diluar model.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis

dan pembahasan, peneliti mencoba

untuk menarik kesimpulan atas

penelitian yang dilakukan, serta

memberikan saran yang mungkin

akan bermanfaat bagi Ramayana

Departemen Store Cabang Teladan

Medan.

A. Simpulan

Dari uraian diatas dan analisis

dalam bab-bab sebelumnya, maka

penulis menarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Sesuai hasil analisis Uji Pengaruh

Serempak bahwa Anova

memiliki Fhitung sebesar 119.322

sedangkan Ftabel sebesar 2,76

dengan tingkat signifikan 0,000.

Oleh karena probabilitasnya jauh

dibawah 0,05 maka Tolak Ho

(Terima Hi) hal ini menunjukkan

bahwa Motiv Berberlanja dan

Atribut Toko secara serempak

berpengaruh dan signifikan

mempengaruhi Pembelian

Impulsif pada di Ramayana

Departemen Store Cabang

Teladan Medan

H. Adam Malik Medan.

2. Hasil Pengujian Pengaruh

Parsial, Motiv

Berberlanjaterhadap Pembelian

Impulsifdiperoleh thitung sebesar

8,023 sedangkan ttabel sebesar

1,617 dan probabilitas signifikan

―t‖ sebesar 0,000 < 0,05, karena

thitung > ttabel maka disimpulkan

tolak Ho (Terima H1) bahwa ada

pengaruh yang signifikan antara

motiv berberlanja terhadap

pembelian impulsif sementara

hasil pengujian pengaruh parsial,

atribut toko terhadap pembelian

impulsif diperoleh thitung sebesar

1,371 sedangkan ttabel sebesar

1,617 dan probabilitas signifikan

―t‖ sebesar 0,000 < 0,05, karena

thitung < ttabel maka disimpulkan

terima Ho (tolak H1) bahwa

kurang berpengaruh yang

signifikan antara atribut toko

terhadap pembelian impulsif

pada di ramayana departemen

store cabang teladan medan.

motiv berberlanja adalah 0,771

sedangkan atribut toko 0,132

Page 15: PENGARUH MOTIF BERBELANJA (SHOPPING …€¦ ·  · 2016-08-18hedonic shopping motive s. Utilitarian shopping motives dan hedonic shopping motives umumnya berfungsi secara serentak

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016

maka motiv berberlanja lebih

besar dari pada atribut toko maka

tolak ho, maka terima h2, bahwa

motiv berberlanja merupakan

variabel yang sangat

mempengaruhi pembelian

impulsif.

3. Pengaruh motiv berberlanja dan

atribut toko terhadap pembelian

impulsif adalah sebesar 0,769

berdasarkan nilai Adjusted R

Square yaitu 76,9% yang berasal

dari nilai R (pangkat r kuadrat

terkecil) hal ini berarti bahwa

variabel motiv berberlanja dan

atribut toko merupakan varibel

yang paling cocok dalam

menentukan pembelian impulsif

sementara sisanya akan

dijelaskan oleh variabel-variabel

lain diluar model

4. Nilai korelasi antara motiv

berberlanja dan pembelian

impulsif sebesar 0,877 yang

menyatakan sangat kuat/erat

hubungannya sementara nilai

korelasi antara atribut toko

dengan pembelian impulsif

sebesar 0,775 yang juga cukup

kuat/erat hubunganya tetapi lebih

kecil dari nilai korelasi motiv

berberlanja dengan tingkat

signifikan 0.05 atau lebih kecil

dari α = 5 %, jadi disimpulkan

bahwa motiv berberlanja

merupakan varibel yang

mempunyai nilai korelasi paling

besar dalam hubungannya

dengan pembelian impulsif,

sedangkan sisanya dijelaskan

oleh pengaruh faktor lain diluar

model seperti promosi, harga.

B. Saran

Berdasarkan simpulan diatas,

maka penulis memberikan saran

sebagai berikut;

1. Karena hasil penelitian

menunjukkan bahwa variabel

atribut toko diperoleh thitung

sebesar 1,371 sedangkan ttabel

sebesar 1,617 dan probabilitas

cukup signifikan sebesar 0,000 <

0,05, karena thitung < ttabel , berarti

pembelian impulsif kurang

berpengaruh secara parsial

menunjukkan bahwa atribut toko

tidak berpengaruh terhadap

pembelian impulsif sedangkan

motiv berberlanja sangat

berpengaruh terhadap pembelian

impulsif.

2. Hendaknya di Ramayana

Departemen Store Cabang

Teladan Medan melanjutkan

penelitian ini dengan menambah

variabel lain, agar lebih akurat

hasilnya guna peningkatan

Pembelian Impulsif dikemudian

harinya.

Page 16: PENGARUH MOTIF BERBELANJA (SHOPPING …€¦ ·  · 2016-08-18hedonic shopping motive s. Utilitarian shopping motives dan hedonic shopping motives umumnya berfungsi secara serentak

Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” Vol.2 No.2 Agustus 2016

DAFTAR PUSTAKA

Fandy Tjiptono (2004), Manajemen

Pemasaran (Analisis,

Perencanaan, Pelaksanaan,

dan Pengendalian), Penerbit

CV. Linda Karya. Bandung,

Hatane (2005), Intisari Pemasaran

dan Unsur –Unsur

Pemasaran, : Penerbit PT.

Linda Karya, Bandung

Kotler dan Amstrong (2008),

Manajemen Pemasaran,

Penerbit Salemba Empat.

Jakarta

Kotler dan Keller (2008) Manajemen

Pemasaran Di Indonesia,

Penerbit Salemba Empat.

Jakarta

Kanuk (2008), Manajemen

Pemasaran: Edisi Milenium,

Jilid 2, Penerbit PT.

Prenhallindo, Jakarta

Kotler dan Amstrong, (2007).

Manajemen Pemasaran, edisi

12, jilid 2, PT Indeks Jakarta

Kacen, (2012), Perilaku Konsumen

dan Komunikasi Pemasaran,

Penerbit Remaja

Rosdakarya, Bandung

Kuncoro (2013), Perilaku

Konsumen, ( Teori dan

Penerapaannya dalam

Pemasaran), Ghalia Jakarta

Ma’ruf (2005), Riset Pemasaran:

Teori dan Praktek, Ghalia,

Bogor,

Nielsen (2007), Pemasaran, Konsep

dan Strategi, Edisi Bahasa

Indonesia, Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta

Rook, (2007). Manajemen

Pemasaran, Suatu

Pendekatan Strategis Dengan

Orientasi Global. Jilid 2.

Erlangga, Jakarta:

Sutisna (2011), Manajemen

Pemasaran (Analisis,

Perencanaan, Pelaksanaan,

dan Pengendalian) Teori,

Aplikasi, dan Tanya Jawab,

Penerbit Linda Karya

Bandung,

Setiadi (2003,), Prinsip Pemasaran ,

Edisi Ketujuh, Jilid 1,

Jakarta, Penerbit Erlangga.

Shoham dan Brencic (2003), Prinsip

Pemasaran , Edisi Ketujuh,

Jilid 1, Jakarta, Penerbit

Erlangga.

Sugiyono (2012). Strategic

Marketing Plan , Gramedia

Pustaa Utama, Jakarta

Sumarwan,2002), Perilaku

Konsumen dan Komunikasi

Pemasaran, Penerbit Remaja

Rosdakarya, Bandung

Taufiq (2004), Manajemen

Pemasaran, Penerbit

Salemba Empat. Jakarta

Utami,( 2006), Manajemen

Penjualan, Penerbit BPFI.

Yogyakarta