pengaruh model kooperatif tipe sfe …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel jurnal... ·...

21

Click here to load reader

Upload: vothien

Post on 01-May-2019

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SFE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Artikel Jurnal... · Web viewPENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SFE (STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING) TERHADAP

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SFE (STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS

X SMA NEGERI 5 LUBUKLINGGAU

Oleh: Ermawati

This research is motivated by the problem of lack of student learning outcomes in learning biology at SMAN 5 Lubuklinggau. Teachers still use conventional methods so that students are less given the opportunity to express his opinion, the teachers here are more active in the learning process, so students only hear and record the lessons and then have not seen enthusiastic students in learning, this is what causes the decreased learning outcomes. Therefore, researchers are working to use cooperative learning model SFE (Student Facilitator and Explaining) in order to improve student learning outcomes. This study aims to determine the effect of the type cooperative model SFE (Student Facilitator and Explaining) the results of class X student of SMA 5 Lubuklinggau. This research used experimental design pretest-posttest control group (pretest-posttest control group design). The population is all class X SMA Negeri 5 Lubuklinggau in the school year 2015/2016, amounting to 297 students and the sample is X.1 class as a class experiment and X.9 as the control class. Data collected by the testing techniques. Data were analyzed using t-test at significant level α = 0.05 it can be concluded that there is influence the type cooperative model SFE (Student Facilitator and Explaining) on learning outcomes biology class X School SMA Negeri 5 Lubuklinggau. The average value of the end of the experimental class at 79.25 and the control class is 74.7. So it can be concluded that the ability of the end of the experimental class students is higher than the control class.

Key words : Learning Biologi, SFE, Learning Outcomes.

A. PENDAHULUAN

Pendidikan sangatlah penting dalam

mencerdaskan kehidupan bangsa dan

kesejahteraan masyarakat khususnya di

Indonesia. Proses pendidikan ini

dilakukan melalui suatu pembelajaran

agar sasaran dari perubahan itu dapat

tercapai sebagaimana yang diinginkan,

salah satu mata pelajaran yang terlibat

dengan kehidupan sehari-hari adalah mata

pelajaran biologi. Menurut Sukandi

(dalam Efeendi 2013: 85) menyatakan

bahwa “Biologi adalah bagian dari sains

yang memiliki dua dimensi yang bersifat

mendasar, yakni dimensi produk dan

dimensi proses. Pembelajaran Biologi

semestinya melibatkan siswa agar

memperoleh pengalaman langsung

melalui percobaan-percobaan atau

eksperimen yang dilakukan sendiri oleh

anak yang memungkinkan siswa dapat

Alumni STKIP-PGRI

Page 2: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SFE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Artikel Jurnal... · Web viewPENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SFE (STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING) TERHADAP

lebih memahami pelajaran. Proses

pembelajaran belum adanya perubahan

yang masih berpusat pada guru. Sehingga

peserta didik sering merasa bosan dan

kurang berminat pada saat proses

pembelajaran berlangsung, dan itu

menyebabkan siswa tidak memahami

materi pembelajaran yang disampaikan

guru. Hal ini menyebabkan hasil belajar

dari peserta didik kurang memuaskan.

Hal itu terbukti berdasarkan hasil

observasi yang dilakukan tanggal 21

Januari 2016 pada salah satu guru dan

siswa-siswi SMA Negeri 5 Lubuklinggau.

Guru biologi di sekolah tersebut

menyatakan bahwa nilai rata-rata biologi

siswa kelas X masih relatif rendah yang

disebabkan metode pembelajaran yang

digunakan masih berpusat pada guru

sehingga siswa kurang diberi kesempatan

untuk mengutarakan pendapatnya serta ide

yang ada dalam pikirannya, disini guru

yang lebih aktif dalam proses

pembelajaran, sehingga siswa hanya

mendengar dan mencatat pelajaran saja

kemudian belum terlihat antusias siswa

dalam belajar, inilah yang menyebabkan

minat belajar siswa menurun dan

menyebabkan hasil belajar ikut menurun.

Kemudian dari siswa-siswi di SMA

Negeri 5 Lubuklinggau tersebut

menyatakan bahwa ada yang tertarik

dengan pembelajaran biologi dan ada

yang tidak tertarik, dikarenakan mereka

merasa bosan hanya mendengar dan

mencatat materi pembelajaran yang

diberikan guru saja, siswa ingin dalam

proses pembelajaran mereka diberikan

pengalaman baru atau pengalaman

langsung yang dilakukan sendiri oleh

siswa agar mereka lebih memahami

materi pelajaran dengan cara tersebut

mungkin dapat meningkatkan hasil belajar

siswa dalam proses pembelajaran. Untuk

mengatasi hal tersebut, maka perlu

memilih model pembelajaran yang tepat,

yaitu model pembelajaran yang

melibatkan siswa agar siswa menjadi aktif

dan siswa tertarik untuk mempelajari

biologi.

Salah satu bentuk pembelajaran

yang dapat melibatkan siswa aktif adalah

cooperative learning atau dikenal dengan

pembelajaran kooperatif. Menurut

Suyatno (2009:126), “Student Facilitator

and Explaining (SFE) adalah model

pembelajaran dimana peserta didik

mempresentasikan ide/pendapat pada

rekan peserta didik yang lain”. Menurut

Huda (2014:228), menjelaskan bahwa

“Student Facilitator and Explaining (SFE)

adalah rangkaian penyajian materi ajar

yang diawali dengan penjelasan secara

terbuka, memberikan kesempatan siswa

Alumni STKIP-PGRI

Page 3: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SFE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Artikel Jurnal... · Web viewPENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SFE (STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING) TERHADAP

untuk menjelaskan kembali kepada rekan-

rekannya, dan diakhiri dengan

penyampaian semua materi kepada

siswa”.

Pembelajaran dengan menggunakan

model kooperatif tipe SFE dapat

diterapkan untuk meningkatkan nilai

siswa, menghargai pendapat teman, saling

memberikan pendapat, saling tolong

menolong mengatasi tugas yang

dihadapinya, dan melatih keaktifan siswa

dalam proses belajar mengajar, kemudian

siswa mempunyai pengalaman baru dalam

proses pembelajaran dan diharapkan

dengan menggunakan model SFE ini

siswa lebih aktif lagi dalam proses

pembelajaran. Melihat dari kenyataan

tersebut maka perlu dilakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Model Kooperatif

Tipe SFE (Student Facilitator and

Explaining) Terhadap Hasil Belajar

Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 5

Lubuklinggau”.

Rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Adakah

pengaruh model kooperatif tipe

SFE (Student Facilitator and

Explaining) terhadap hasil belajar

biologi siswa kelas X SMA

Negeri 5 Lubuklinggau?”.

Berdasarkan rumusan masalah yang

tertulis diatas maka tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini adalah Untuk

mengetahui pengaruh model kooperatif

tipe SFE (Student Facilitator and

Explaining) terhadap hasil belajar siswa

kelas X SMA Negeri 5 Lubuklinggau.

Kemudian dengan adanya penelitian ini

diharapkan dapat memberikan manfaat

yaitu (1) Dengan menerapkan model SFE

(Student Facilitor and Explaining) dapat

meningkatkan aktifitas dan hasil belajar

siswa dalam melaksanakan kegiatan

belajar dikelas, dapat menumbuhkan

kreatifitas siswa dalam menyampaikan

pendapat atau ide untuk meningkatkan

motivasi dan daya tarik siswa terhadap

pelajaran biologi. (2) Sebagai salah satu

alternatif bagi guru untuk

mengembangkan pembelajaran biologi

dan meningkatkan keaktifan siswa dalam

pembelajaran, dengan menggunakan

model SFE (Student Facilitor and

Explaining). (3) Sebagai rangka

perbaikan atau peningkatan mutu

pendidikan sekolah. (4) Mendapatkan

pengalaman langsung dengan menerapkan

model SFE (Student Facilitor and

Explaining) sehingga dapat dijadikan

bekal kelak saat melakukan penelitian

secara langsung.

B. Landasan Teori

1. Pengertian Belajar

Alumni STKIP-PGRI

Page 4: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SFE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Artikel Jurnal... · Web viewPENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SFE (STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING) TERHADAP

Belajar merupakan suatu proses

usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai

hasil pengalamannya sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya (Slameto,

2010:2). Berdasarkan beberapa pendapat

tentang pengertian belajar maka dapat

disimpulkan bahwa belajar adalah usaha

sadar yang dilakukan oleh seseorang

untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku baik melalui latihan dan

pengalaman-pengalaman yang di

alaminya, menyangkut aspek kognitif,

afektif, dan psikomotorik untuk

memperoleh tujuan tertentu.

2. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah ketercapaian

tiap kemampuan dasar, baik kognitif,

afektif maupun psikomotorik yang

diperoleh siswa selama mengikuti

kegiatan pembelajaran tertentu (Suyanto

dan Jihat, 2013:204). Berdasarkan

beberapa pendapat tentang pengertian

hasil belajar maka, dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar adalah suatu

perubahan kemampuan yang dimiliki

siswa setelah mengikuti kegiatan proses

pembelajaran serta melakukan

aktifitas/kegiatan belajar sesuai dengan

tujuan pendidikan.

3. Pembelajaran Model Pembelajaran

SFE

Student Facilitator and Explaining

(SFE) adalah rangkaian penyajian materi

ajar yang diawali dengan penjelasan

secara terbuka, memberikan kesempatan

siswa untuk menjelaskan kembali kepada

rekan-rekannya, dan diakhiri dengan

penyampaian semua materi kepada siswa

(Huda, 2014:228).

Langkah-langkah pembelajaran

kooperatif tipe SFE diungkapkan oleh

Huda (2014:228), yaitu (1) guru

menyampaikan kompetensi yang ingin

dicapai dengan materi ekosistem. (2) guru

mendemonstrasikan atau menyajikan

materi ekosistem secara garis besarnya

saja. (3) guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk menjelaskan materi

kepada siswa lainnya, misalnya melalui

bagan atau peta konsep. Hal ini bisa

dilakukan secara bergiliran atau acak. (4)

guru menyimpulkan ide atau pendapat

siswa. (5) guru menerangkan semua

materi yang disajikan saat itu. (6) penutup.

Langkah-langkah pembelajaran

kooperatif tife SFE yang diungkapkan

oleh Taniredja dkk (2011:110), yaitu: (1)

guru menyampaikan kompetensi yang

ingin dicapai. (2) guru

mendemonstrasikan/menyajikan materi

tentang ekosistem. (3) memberikan

Alumni STKIP-PGRI

Page 5: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SFE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Artikel Jurnal... · Web viewPENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SFE (STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING) TERHADAP

kesempatan siswa untuk menjelaskan

materi kepada siswa lainnya misalnya

melalui bagan/peta konsep. (4) guru

menyimpulkan ide/pendapat dari siswa.

(5) guru menerangkan semua materi yang

disajikan saat itu. (6) penutup.

Dari beberapa pendapat diatas dapat

disimpulkan langkah-langkah model

kooperatif tipe SFE adalah: (1) guru

menyampaikan kompetensi yang ingin

dicapai. (2) guru menjelaskan materi

tentang ekosistem. (3) guru memberikan

kesempatan peserta didik untuk

menjelaskan kepada peserta didik lainnya,

menggunakan bagan/peta konsep maupun

media lainnya. (4) guru menyimpulkan

ide/pendapat dari siswa. (5) guru

menerangkan semua materi yang disajikan

saat itu. (6) evaluasi.

C. Metode Penelitian

Desain penelitian yang gunakan

adalah desain kelompok kontrol pretest-

posttest (pretest-posttest control grup

design). Desain ini digunakan dua kelas,

yaitu: kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Kelas eksperimen (X.1) memperoleh

pembelajaran dengan menggunakan

model SFE sedangkan kelas kontrol (X.9)

memperoleh pembelajaran konvensional.

Desain penelitian dapat digambarkan

sebagai berikut:

Perlakuan Pre- test Perlakuan Post-

test

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O3 - O4

(Sugiyono, 2013:112)

Keterangan:

E : Kelompok Eksperimen

K : Kelompok Kontrol

O1 & O3 : Pretest

O2 & O4 : Posttest

X : Perlakuan yang diberikan

dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe

Student Facilitator and

Explaining.

- : Pembelajaran menggunakan

metode konvensional

Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah teknik tes. Tes yang

dilakukan pada penelitian ini adalah

dilakukan sebanyak dua kali yaitu

dilaksanakan sebelum diberikan perlakuan

(pretest) dan sesudah (posttest) tidak

hanya dilakukan pada kelas eksperimen

saja tetapi juga dikelas kontrol. Soal yang

diberikan saat postest sama bobotnya

dengan soal pada pretest. Tes yang

digunakan pada penelitian ini adalah

pilihan ganda berjumlah 21 soal dengan 5

item jawaban.

D. Data Penelitian dan pembahasan

1. Hasil Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan pada

Alumni STKIP-PGRI

Page 6: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SFE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Artikel Jurnal... · Web viewPENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SFE (STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING) TERHADAP

tanggal 29 April sampai dengan 2 Juni

2016, Penelitian ini dilakukan di kelas

X SMA Negeri 5 Lubuklinggau pada

Semester Genap Tahun Pelajaran

2016/2017. Pengambilan sampel

dilakukan secara acak. Setelah terpilih

secara acak sampel yang digunakan

berjumlah dua kelas yaitu kelas X.1

berjumlah 31 siswa yang merupakan

kelas eksperimen dan kelas X.9

berjumlah 30 siswa merupakan kelas

kontrol dengan materi ekosistem.

Uji coba instrumen dilakukan

sebelum melakukan penelitian, uji coba

instrumen dilaksanakan dikelas XI.IPA

2 SMA Negeri 5 Lubuklinggau pada

tanggal 03 Mei 2016 dengan jumlah

siswa yang ikut melaksanakan adalah

31 siswa pada materi ekosistem.

Jumlah soal yang digunakan pada uji

coba instrumen adalah 30 soal, maka

berdasarkan hasil analisis uji instrumen

soal yang dapat digunakan yaitu

menggunakan tes tertulis, berbentuk

pilihan ganda sebanyak 21 soal yang

digunakan untuk pretest dan posttest.

Tes kemampuan tersebut terdiri dari tes

kemampuan awal dan tes kemampuan

akhir. Hasil tes kemampuan ini akan

dibandingkan antara hasil tes kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

Dalam pelaksanaanya jumlah

pertemuan yang dilakukan peneliti

dalam kelas eksperimen di penelitian

ini adalah sebanyak empat kali

pertemuan, pertemuan pertama yaitu

pada tanggal 17 Mei 2016 sebagai

pretest pada materi ekosistem,

pertemuan kedua dan ketiga yaitu

tanggal 19 dan 24 Mei 2016 sebagai

proses pembelajaran menggunakan

model SFE (Student Facilitator and

Explaining) dan pertemuan keempat

yaitu tanggal 26 Mei 2016 sebagai

post-test untuk mengetahui

kemampuan siswa dalam penguasan

materi sesudah proses pembelajaran

dengan menggunakan model SFE

(Student Facilitator and Explaining).

Kemudian dikelas kontrol pertemuan

pertama yaitu tanggal 13 Mei 2016

sebagai pretest diawal penelitian,

pertemuan kedua dan ketiga yaitu 18

dan 20 Mei 2016 sebagai proses

pembelajaran menggunakan metode

konvensional dan pertemuan terakhir

yaitu tanggal 27 Mei 2016 sebagai

post-test di akhir pertemuan

pembelajaran.

a. Deskripsi Data pretest eksperimen

dan kontrol

Pre-test dilakukan di kelas

eksperimen tanggal 17 Mei 2016

Alumni STKIP-PGRI

Page 7: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SFE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Artikel Jurnal... · Web viewPENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SFE (STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING) TERHADAP

dengan jumlah 31 siswa, dan kelas

kontrol pada tanggal 13 Mei 2016

dengan jumlah 30 siswa. Berdasarkan

hasil perhitungan rekapitulasi pre-test

eksperimen dan pre-test kontrol pada

(Lampiran C) hal 109, rekapitulasi data

hasil pre-test dapat dilihat pada Tabel

4.1.

Tabel 4.1Rekapitulasi Data Hasil Pre-test

No. Kelas N x S1. Eksperimen 31 48,29 8,092. Kontrol 30 47,94 8,10

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas

dapat dilihat bahwa nilai rata-rata hasil

pre-test pada kelas eksperimen sebesar

48,29 dan untuk simpangan bakunya

sebesar 8,09. Sedangkan nilai hasil

pada kelas kontrol rata-ratanya 47,94

dan simpangan baku 8,10. Jadi dapat

disimpulkan bahwa tes kemampuan

awal siswa pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol tidak terdapat perbedaan

yang begitu besar.

b. Deskripsi Data Postest kelas

eksperimen dan kontrol

Post-test dilaksanakan pada

tanggal 26 Mei 2016 di kelas

eksperimen dengan jumlah 31 siswa,

dan di kelas kontrol pada tanggal 27

Mei 2016 dengan jumlah 30 siswa.

Rekapitulasi data hasil post-test dapat

dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2Rekapitulasi Data Hasil Post-test

No. Kelas N x S1. Eksperimen 31 79,25 5,482. Kontrol 30 74,7 6,80

Pada Tabel 4.2 dapat dilihat

bahwa nilai rata-rata hasil post-test

pada kelas eksperimen sebesar 79,25

dan untuk simpangan bakunya sebesar

5,48. Sedangkan pada kelas kontrol

nilai rata-rata yang diperoleh sebasar

74,7 dan simpangan bakunya sebesar

6,80.

Kemampuan awal dan akhir

masing-masing kelas dilihat pada

Grafik 4.1.

Pre-test Post-test0

1020304050607080

48.29

79.25

47.94

74

eksperimenkontrol

Dapat digambarkan pada Grafik

4.1 bahwa kemampuan akhir siswa

pada kelas eksperimen lebih tinggi dari

pada kelas kontrol. Hal ini berarti

setelah diberikan post-test, terjadi

peningkatan skor rata-rata hasil belajar

siswa pada kelas eksperimen sebesar

79,25 dan pada kelas kontrol sebesar

74,7. Jadi dapat disimpulkan bahwa

kemampuan akhir siswa pada kelas

Alumni STKIP-PGRI

Page 8: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SFE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Artikel Jurnal... · Web viewPENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SFE (STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING) TERHADAP

eksperimen lebih tinggi dari pada kelas

kontrol.

2. Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang

dilakukan pada tanggal 29 April

sampai 2 juni 2016 dikelas X SMA

Negeri 5 Lubuklinggau. Pada

penelitian ini peneliti memilih model

SFE (Student Facilitator and

Explaining) dengan tujuan untuk

melihat pengaruh model pembelajaran

SFE terhadap hasil belajar biologi

siswa. Sebelum melakukan penelitian

dilakukan uji coba instrumen dikelas

XI.IPA 2 SMA Negeri 5 Lubuklinggau

pada tanggal 03 Mei 2016 jumlah

siswa yang ikut dalam uji instrumen

yaitu 31 siswa pada materi ekosistem.

Pada hasil pretest dapat

disimpulkan bahwa kemampuan awal

siswa relatif sama antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol, tidak ada

perbedaan yang begitu besar dari kedua

kelas tersebut. Karena pada pretest

siswa belum diberikan perlakuan

dengan menggunakan model

pembelajaran. Kemudian setelah

pretest diberi perlakuan pada kelas

eksperimen menggunakan model

pembelajaran SFE (Student Facilitator

and Explaining) dan kelas kontrol

menggunakan pembelajaran

konvensional. Setelah diberikan

perlakuan maka diadakan post-test

untuk melihat terjadinya peningkatan

hasil belajar antara kelas eksperimen

dengan kelas kontrol. Perlakuan yang

diberikan pada kelas eksperimen

menggunakan model SFE (Student

Facilitator and Explaining) didapatkan

hasil tes kemampuan awal (pre-test)

sebesar 48,29 dan tes kemampuan

akhir (post-test) sebesar 79,25 sehingga

didapatkan peningkatan hasil belajar

siswa menggunakan model SFE

sebesar 30,96. Kemudian pada kelas

kontrol menggunakan metode

konvensional didapatkan hasil tes

kemampuan awal (pre-test) sebesar

47,94 dan tes kemampuan akhir (post-

test) sebesar 74,7 sehingga didapatkan

peningkatan hasil belajar siswa

menggunakan metode konvensional

sebesar 26,76.

Dapat disimpulkan pengaruh

peningkatan hasil belajar kelas

eksperimen lebih besar di bandingkan

dengan pengaruh peningkatan hasil

belajar kelas kontrol. Perbandingan

tersebut tidak terlihat mencolok karena

waktu yang diperlukan saat penelitian

relatif singkat, maka siswa masih

menyesuaikan diri dalam proses

Alumni STKIP-PGRI

Page 9: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SFE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Artikel Jurnal... · Web viewPENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SFE (STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING) TERHADAP

pembelajaran dengan menggunakan

model SFE (Student Facilitator and

Explaining).

Hasil perhitungan uji normalitas

dan uji homogenitas yang telah

dilakukan, maka kedua kelas

berdistribusi normal dan homogen

sehingga uji hipotesis yang digunakan

adalah uji t. Sedangkan hipotesis

terbukti karena thitung terletak pada

daerah penolakan H0 dan diterima Ha

yaitu thitung > ttabel (2,87>1,671).

Dengan demikian rata-rata kelas

eksperimen lebih besar dibandingkan

dengan rata-rata kelas kontrol,

sehingga dapat disimpulkan bahwa ada

pengaruh model kooperatif tipe SFE

(Student Facilitator and Explaining)

terhadap hasil belajar biologi siswa

kelas X SMA Negeri 5 Lubuklinggau.

Pada saat pertemuan pertama,

tanggal 19 Mei 2016 sebelum memulai

pembelajaran peneliti terlebih dahulu

menginformasikan langkah-langkah

pelaksanaan model SFE (Student

Facilitator and Explaining). Kemudian

siswa dibagi menjadi 5 kelompok

secara heterogen setiap kelompok

berjumlah 6-7 orang siswa. Pada saat

proses pembelajaran berlangsung

dengan pembahasan materi tentang

komponen-komponen ekosistem, pada

awal pembelajaran mungkin siswa

sedikit merasa kesulitan memahami

dan mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan model SFE (Student

Facilitator and Explaining) ini karena

termasuk pembelajaran baru bagi

mereka. Hal ini bukan karena tidak

menguasai materi tetapi siswa masih

kesulitan mengeluarkan ide atau

pendapat, kemampuan komunikasi

siswa yang masih dalam tahap

mencoba dan siswa juga malu-malu

untuk menjelaskan materi kemudian

siswa kurang percaya diri untuk

menggungkapkan pendapatnya tentang

materi pelajaran yang akan

dipresentasikan tetapi ketika proses

belajar sudah berlangsung semuanya

berjalan dengan lancar.

Pada pertemuan kedua, tanggal

24 Mei 2016 yaitu mengenai materi

rantai makanan dan piramida ekologi.

Disini siswa sudah mulai terlihat

tertarik dan berminat dalam belajar, ini

dapat terlihat pada saat pemberian

materi pada setiap kelompok yang

berisi materi pembelajaran setelah

diberi penjelasan oleh guru. Proses

pembelajaran yang dilakukan oleh

siswa mengalami peningkatan dari

pada pertemuan pertama karena sudah

banyak siswa yang melaksanakan tahap

Alumni STKIP-PGRI

Page 10: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SFE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Artikel Jurnal... · Web viewPENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SFE (STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING) TERHADAP

tersebut dengan baik. Siswa sudah

mulai berani untuk mengutarakan

ide/pendapatnya dan mereka tidak

malu-malu lagi untuk

memperesntasikan tugasnya di depan

kelas, siswa juga terlihat lebih aktif

dalam proses pembelajaran karena

mereka merasa dilibatkan dalam

belajar, dimana siswa lebih antusias

untuk mengungkapkan pendapat-

pendapat mereka berdasarkan

pengetahuan yang mereka punya baik

melalui bagan/peta konsep, kemudian

siswa lebih percaya diri dalam

mengungkapkan ide/pendapat tentang

materi pembelajaran.

Berdasarkan hal tersebut, dapat

dilihat bahwa dengan menerapkan

model pembelajaran Student

Facilitator and Explaining, siswa dapat

ikut aktif dalam pembelajaran,

kemudian siswa dapat berani

mempresentasikan ide/pendapat

mereka pada teman sekelasnya, hal ini

menunjukan hasil belajar yang baik

untuk siswa. Jadi dapat dikatakan

bahwa model pembelajaran Student

Facilitator and Explaining mampu

meningkatkan hasil belajar siswa

dibandingan dengan menggunakan

metode konvensional.

Kemudian pada pelaksanaan

pembelajaran dari pertemuan pertama

sampai akhir pertemuan terdapat

berbagai hambatan yang ditemui yaitu

siswa masih belum terbiasa dalam

proses pembelajaran karena

pembelajaran yang masih dianggap

baru bagi siswa sehingga disini guru

dan siswa harus membutuhkan

penyesuaian agar proses pembelajaran

berjalan dengan lancar. Siswa belum

terbiasa dengan pembelajaran

berkelompok, selanjutnya siswa masih

banyak kesulitan dalam mempelajari

materi secara berkelompok, maka

solusi yang harus dilakukan disini guru

harus mengawasi siswa pada saat kerja

kelompok untuk mempelajari materi

yang telah diberikan oleh guru dan

siswa juga harus dituntut untuk dan

aktif bekerja sama dengan baik dalam

proses pembelajaran, setiap siswa

dalam kelompok harus aktif tidak boleh

hanya diam saja. Mereka harus dapat

berbagi pendapat dan informasi kepada

teman-teman lainnya agar pengetahuan

yang mereka dapat juga lebih banyak.

E. Kesimpulan dan Saran

1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian rata-

rata hasil belajar siswa kelas eksperimen

Alumni STKIP-PGRI

Page 11: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SFE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Artikel Jurnal... · Web viewPENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SFE (STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING) TERHADAP

(79,25) lebih besar dari kelas kontrol

(74,7) dan dari data hasil post-test dan

dianalisis dengan menggunakan uji t

hasilnya menunjukan nilai thitung > ttabel

(2,87 > 1,671). Maka dapat disimpulkan

bahwa ada pengaruh model kooperatif tipe

SFE (Student Facilitator and Explaining)

terhadap hasil belajar biologi siswa kelas

X Sekolah Menengah Atas Negeri 5

Lubuklinggau.

2. Saran

Sehubungan dengan hasil-hasil yang

telah dicapai pada penelitian yang

dilakukan di SMA Negeri 5 Lubuklinggau

Tahun Pelajaran 2016/2017, maka peneliti

memberikan saran:

a. Guru sebaiknya menggunakan model

SFE (Student Facilitator and

Explaining) pada pembelajaran biologi,

karena model pembelajaran SFE

(Student Facilitator and Explaining)

ini memberikan hasil yang lebih baik

dibandingkan dengan menggunakan

metode konvensional, dengan

menggunakan model ini siswa lebih

berani untuk mengemukakan pendapat

dan lebih aktif dalam proses

pembelajaran.

b. Dengan menggunakan model

pembelajaran SFE (Student Facilitator

and Explaining) pada proses

pembelajaran membuat siswa lebih

antusias dalam belajar dan termotivasi

untuk belajar sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

Tetapi siswa harus banyak berlatih lagi

untuk dapat berani mengemukakan

pendapatnya di depan kelas dan tidak

segan bertanya apa yang belum

dipahami proses pembelajaran.

c. Peneliti mendapat wawasan dan

pengalaman pada saat penerapan model

pembelajaran SFE (Student Facilitator

and Explaining)dan dapat dijadikan

sebagai pengalaman dalam mengajar.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Baharudin & Nur, W. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Fathurrohman, & Sobry, S. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refika Aditama.

Huda, M. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Irlinawati, O., Efendi, D., & Andriani, S. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining

Alumni STKIP-PGRI

Page 12: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SFE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Artikel Jurnal... · Web viewPENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SFE (STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING) TERHADAP

Pada Perkalian Bilangan Bulat. Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo, 1 (2),29-36.

Isjoni. 2007. Cooperative Learning. Pekan Baru: Alfabeta.

Jihad, A & Abdul, H. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo.

Laksmini, E., Sedanayasa, G., & Sudana, N. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFE) Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Semester I. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha, 2, (1), 1-10.

Lestari, I., Kristiantari, R., & Negara, O. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFE) Terhadap Hasil Belajar IPA Kelas V. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha, 2, (1), 1-9.

Nirsam., Ali, M., & Kamaluddin. 2012. Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Facilitator and Explaining (SFAE) Pada Siswa Kelas VII D SMP Negeri 5 Palu. Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako, 1 (1), 6-10.

Pupuh, Hanafiah & Cucu, S. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Refika Aditama.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Rahman, A. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe SFAE

(Student Facilitator And Explaining) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Standart Kompetensi Menafsirkan Gambar Teknik Listrik SMKN 2 Pamekasan. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, 1, (2), 1-10.

Sanjaya, R., Murda, N., & Arcana, N. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran SFAE Terhadap Hasil Belajar PKn Siswa VI GugusIV Rama Jembrana. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha, 2, (1), 1-9.

Saptono. 2011. Dimensi-dimensi Pendidikan Karakter Wawasan, Strategi, dan Langkah Praktis. Jakarta: Erlangga.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Pt Rineka Cipta.

Solihatin, E., & Raharjo. 2011. Cooperatif Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

________2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suhendariyanti. 2014. Peningkatan Prestasi Belajar IPA Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Facilitator and Explaining (SFE) Siswa Kelas IX.E SMP Negeri 01 Wonoasri Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Florea, 1, (2), 30-36.

Alumni STKIP-PGRI

Page 13: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SFE …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/Artikel Jurnal... · Web viewPENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE SFE (STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING) TERHADAP

Suprijono, A. 2009. Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi Pakem. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Surapranata, S. 2009. Analisis Validitas Reabilitas dan Interpretasi Hasil Tes. Yogyakarta: Rosda

Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Surabaya: Mas Media Buana

Pustaka.

Suyanto & Asep, J. 2013. Menjadi Guru Profesional Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global. Yogyakarta: Erlangga.

Suyono & Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Taniredja, T. 2011. Model-model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta.

Wahyuning, D. 2013. Keefektifan Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining Berbantuan CD Interaktif Terhadap Minat dan Pemahaman Konsep Siswa. Skripsi diterbitkan. Semarang: Jurusan MIPA Universitas Negeri Semarang.

Wiratningsih, A, Kristiantari, R & Suara, M. 2014. Pengaruh Student Facilitator and Explaining Berbantuan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar PKn Kelas V SD Gugus Igusti Ngurah Rai. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha, 2, (1), 1-9.

Zusnani. 2013. Pendidikan Kepribadian Siswa SD-SMP. Jakarta: Tugu Publisher.

Alumni STKIP-PGRI