pengaruh media pembelajaran doger (domino gerak) …
TRANSCRIPT
i
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DOGER (DOMINO GERAK)
MATERI SISTEM GERAK PADA MANUSIA TERHADAP HASIL
BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XI IPA SMAN 9 GOWA
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1)
Pada Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
ITA PURNAMASARI RAHMAN
105440002815
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
2
3
4
ABSTRACT
Rahman, Ita Purnamasari. 2020. The Effect of Doger Learning Media (Motion
Dominoes) Material of the Motion System in Humans Against the Learning
Outcomes of Class XI Science Students of SMAN 9 Gowa.
This study aims to determine the effect of learning media Doger cards (Domino
Motion) motion system material in humans on the learning outcomes of students
of class XI IPA SMAN 9 Gowa. Indicators of achieving effectiveness goals are:
teacher activities during the learning process, student activities and learning
outcomes, student activities and student responses in the odd semester of the
2019/2020 school year. This type of research is quasi-experimental quasi-
experimental research design that is pretest-posttest control group design. The
population of this study were all students of XI IPA SMAN 9 Gowa and the
sample used in class XI IPA 5 as an Experiment class and class XI IPA 6 as a
control class. The research instruments used were teacher activity observation
sheets, student activity observation sheets and learning achievement tests.
Analysis of the research data shows that: (1) the average score of the percentage
of teacher activity during the learning process is 86.5% with very good criteria (2)
the activity of students is in the very good category with an average score of
percentage that is 82.8 % (3) the learning outcomes of students in the
experimental class given treatment, namely the learning media of Doger cards
(Domino Motion) is higher with an average of 83.90 than in the control class that
is not given special treatment or without learning media of Doger cards (Motion
Dominoes ) with an average of 79.37. The results showed that the analysis of the
hypothesis test data obtained a Sig value of 0,000 and the value of the significance
level was 0.05, this indicates that the Sig value is smaller than the significance
level. Then it can be concluded that there is an influence of the learning media of
Doger (Domino Motion) motion system material in humans on the learning
outcomes of students of class XI IPA SMAN 9 Gowa.
Keywords: Doger (Domino Motion), learning outcomes.
5
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin atas segala rahmat dan karunia yang telah
Allah SWT limpahkan berupa kesehatan dan kemudahan dalam segala hal
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa
tercurahkan kepada junjungan kita Nabiyullah Muhammad SAW beserta keluarga
dan sahabat beliau yang selalu menjunjung tinggi ajaran Islam. Sehingga penulis
dapat menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi yang berjudul “Pengaruh Media
Pembelajaran Doger (Domino Gerak) Materi Sistem pada Manusia
Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XI IPA SMAN 9 Gowa” yang
dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar kesarjanaan
Strata 1 (S1) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Teruntuk dua orang yang menjadi satu-satunya sumber motifasi dan
kekuatan terbesar bagi penulis, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Ayahanda tercinta Bapak Abd. Rahman Hasis S.pd
dan Ibunda tersayang Ibu Johra yang tak henti-hentinya memberikan dorongan
moral terlebih lagi bantuan material serta doa dan kasih sayang yang tulus
sehingga penulis lebih bersabar dan terus bersabar dalam menyelesaikan skripsi
ini. Terimakasih terucapkan kepada saudara, keluarga, sahabat dan teman
lemabaga serta teman komunitas yang selalu memberi semangat kepada penulis
dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
6
Sebagai ungkapan kebahagiaan, penulis menyampaikan rasa terima kasih
dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Ibu Irmawanty, S.Si.,M.Si
selaku Pembimbing Pertama dan Bapak Wira Yustika Rukman,
Apt,S.Farm,M.Kes selaku pembimbing Kedua yang telah meluangkan waktu,
memberikan petunjuk dan saran, tenaga dan pikiran serta nasehat selama
penelitian dan penyusunan skripsi ini.
Penulis tak lupa menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof Dr Abdul Rahman Rahim, SE., MM. selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar
2. Bapak Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
3. Dr. Baharullah, M.Pd. selaku Wakil Dekan I Fakultas Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
4. Bapak Andi Adam, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Dekan II Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
5. Bapak Dr. H. Nursalam, M.Si selaku Wakil Dekan III Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
6. Bapak Drs. Samsuriadi P. Salenda, M.Ag selaku Wakil Dekan IV Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
7. Ibu Irmawanty, S.Si.,M.Si selaku Ketua Program Studi Jurusan Pendidikan
Biologi Universitas Muhammadiyah Makassar
7
8. Bapak Drs. Hambali, S.Pd.,M.Hum Selaku Penasehat Akademik (PA) selama
proses perkuliahan pada jurusan Pendidikan Biologi Universitas
Muhammadiyah Makassar.
9. Semua pihak civitas akademik di Universitas Muhammadiyah Makassar
10. Dan kepada semua pihak staf jurusan Pendidikan Biologi Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tidak sempat saya sebut satu persatu.
Ungkapan terimakasih penulis kepada sahabat-sahabat ku tercinta dan
tersayang di Lembaga Kreativitas Ilmiah Mahasiswa Penelitian dan Penalaran
(LKIM-PENA) terutama Uswatun Hasanan, Indra Saputra Jaya dan Hasriati yang
selalu ada selalu siap membantu dan teman Blengs28 terkhsus Kirana Hamid
yang senantiasa membantu dan mendegarkan curahan hati dikala senang atau
sedih. Terimakasih kepada kakak Al Qadri yang sudah membantu mengerjakan
skripini ini dan memotivasi saya selalu. Terimakasih sebesar-besarnya penulis
ucapkan kepada kelas biologi A yang selama 9 semester membersamai penulis
dan terima kasih pula kepada saudara yang tidak sedarah sahabat LKIM-PENA
yang selalu menjadi penyemangat dan penghibur dikala penulis merasakan
kejenuhan selama perkuliahan hingga sampai pada saat ini, terimakasih juga
kepada Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi (HIMABIO) Unismuh
Makassar yang membantu mencarikan informasi dosen-dosen terkait, serta ucapan
terimakasih juga yang tak terhingga kepada Komunitas Koin Untuk Negeriku
(KUN) dan Kawan Jamur Makassar (KJM) yang telah mendoakan, menyemangati
penulis serta memberikan suntikan motivasi selama perkuliahan.
8
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan
kelemahan, namun besar harapan kiranya ini dapat bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang Pendidikan Biologi. Dan
tak lupa pula kepada para pembaca untuk senantiasa memberikan kritikan serta
saran yang membangun agar Skripsi ini dapat saya tindak lanjuti kedepannya dan
bisa menjadi bahan rujukan untuk lebih baik.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Makassar, November 2019
Penulis
9
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iv
SURAT PERNYATAAN .................................................................................. v
SURAT PERJANJIAN ..................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... vii
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka ...................................................................................... 8
1. Media Pembelajaran ......................................................................... 8
2. Kartu Doger (Domino Gerak) .......................................................... 10
3. Materi Sistem Gerak pada Manusia ................................................. 14
B. Penelitian yang Relavan ........................................................................ 18
C. Kerangka Pikir ...................................................................................... 20
D. Hipotesis ............................................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian .................................................................................. 24
B. Subjek Penelitian .................................................................................. 25
1. Populasi Penelitian ........................................................................... 25
10
2. Sampel Penelitian ............................................................................. 26
C. Variabel Penelitian ................................................................................ 27
D. Instrumen Penelitian ............................................................................. 27
E. Tempat dan Waktu Penelitiaan ............................................................. 28
1. Tempat Penelitian ............................................................................. 28
2. Waktu Penelitian .............................................................................. 28
F. Definisis Operasional Variabel ............................................................. 29
G. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 29
H. Prosedur Penelitian ............................................................................... 31
I. Teknik Analisis Data............................................................................. 34
1. Analisis Statistik Deskriptif ............................................................. 34
2. Analisis Statistik Inferensial............................................................. 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ..................................................................................... 38
1. Analisis Statistik Deskriptif ............................................................. 39
a. Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Pembelajaran . 39
b. Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik dalam
Pembelajaran ............................................................................... 40
c. Deskripsi Hasil Belajar Peserta Didik Menggunakan Media
Doger (Domino Gerak) Sebelum diberikan Perlakuan
(Pretest) pada Kelas Eksperimen ................................................41
d. Deskripsi Hasil Belajar Pesesrta Didik Menggunakan Media
Doger (Domino Gerak) Sebelum diberikan Perlakuan (Pretest)
pada Kelas Kontrol ......................................................................46
2. Analisis Statistik Inferensial............................................................. 50
a. Uji Normalitas ............................................................................. 50
b. Uji Homogenitas .......................................................................... 51
c. Pengujian Hipotesis ..................................................................... 51
B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................ 54
11
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................................... 56
B. Saran ..................................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 68
12
DAFTAR TABEL
Tabel
3.1 Desain Pretest-Posttest Control Group Design .............................................. 25
3.2 Populasi Peserta Didik Kelas XI SMAN 9 Gowa ........................................... 25
3.3 Sampel Peserta Didik Kelas XI SMAN 9 Gowa ............................................. 26
3.4 Jadwal Penelitian ............................................................................................. 28
3.5 Sintaks Model Pembelajaran TGT (Team Games Tournamen) ...................... 33
3.6 Keriteria Aktivitas Guru .................................................................................. 34
3.7 Kriteria Aktivitas Peserta Didik ..................................................................... 35
3.8 Kriteria Kualitas Hasil Belajar ........................................................................ 35
3.9 Kriteria Nilai Ketuntasan Minimal.................................................................. 35
4.1 Deskripsi Hasil Persentase dan Kriteria Aktivitas Guru Selama Proses
Pembelajaran .................................................................................................. 39
4.2 Deskripsi Hasil Persentase dan Kriteria Aktivitas Peserta Didik Selama
ProsesPembelajaran ....................................................................................... 41
4.3 Statistik Deskripsi Hasil Belajar Peserta Didik Menggunakan Media Doger
(Domino Gerak) Kelas Eksperimen ............................................................... 42
4.4 Kategori Interval dan Presentasi Hasil Belajar Peserta Didik Menggunakan
Media Doger (Domino Gerak) Kelas Eksperimen ......................................... 43
4.5 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik Menggunakan
Media Pembelajaran Doger (Domino Gerak) Kelas Eksperimen .................. 45
4.6 Ststistik Deskripsi Hasil Belajar Peserta Didik dengan Model Pembelajaran
Langsung Kelas Kontrol ................................................................................ 47
4.7 Kategori Interval dan Presentasi Skor Hasil Belajar Peserta Didik
Model Pembelajaran Langsung Kelas Kontrol .............................................. 48
4.8 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik Model
Pembelajaran Langsung Kelas Kontrol ......................................................... 50
4.9 Uji Normalitas ................................................................................................. 51
4.10 Hasil Uji Homohenitas Pretest-Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksp. ..... 51
4.11 Hasil Uji t Berpasangan Pretest-Posttest Kelas KEksperimen ..................... 52
4.12 Hasil Uji t Berpasangan Pretest-Posttest Kelas Kontrol............................... 53
13
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1 Domino Gaple ...............................................................................................11
2.2 Kartu Gaple Beserta Nilainya .......................................................................13
2.3 Kartu Doger (Domino Gerak) .......................................................................14
2.4 Kerangka Pikir ..............................................................................................23
4.1 Diagram Kategori Interval dan Frekuensi Hasil Belajar Peserta Didik
Kelas Eksperimen ........................................................................................44
4.2 Diagram Kategori Interval dan Frekuensi Hasil Belajar Peserta Didik
Kelas Kontrol ...............................................................................................48
14
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Silabus
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
4. Soal Pret
5. Soal Posttest
6. Kisi-kisi dan Kunci Jawaban Soal Pretes dan Posttest
7. Lembar Aktivitas Guru
8. Lembar Aktivitas Peserta Didik
9. Daftar Hadir Peserta Didik
10. Daftar Nilai Peserta Dididk Pretes dan Posttest
11. Gambar Desain Media Pembelajaran Kartu Doger (Domino Gerak)
12. Makala Sistem Gerak Manusia
13. Katrol Pelaksanaan Penelitian
14. Lembar Penilaian Validasi Isi dan Konstruksi
a. Lembar Validasi RPP
b. Lembar Validasi LKPD
c. Lembar Validasi Soal Hasil Belajar
d. Lembar Validasi Aktivitas Guru
e. Lembar Validasi Aktivitas Peserta Didik
f. Lembar Validasi Media Pembelajaran Kartu Doger (Domino Gerak)
15. Lembar Keterangan Validasi
16. Surat Pengantar LP3M
17. Surat Permohonan Izin Penelitian (LP3M)
18. Surat Permohonan Izin Penelitian (Dinas Pendidikan Provinsi SulSel)
19. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
20. Rekap Nilai Kelas Eksperimen
21. Rekap Nilai Kelas Kontrol
22. Hasil Uji Normalitas dan Uji Homogenesis Pretest-Posttest
23. Uji Hipotesisi (Uji t)
24. Dokumentasi
15
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah proses dimana seseorang mengembangkan
kemampuan sikap, meningkatkan kualitas hidup, membentuk individu yang
cerdas dan mandiri serta perubahan tingkah laku individu menuju hal yang
lebih baik melalui suatu proses belajar. Hal tersebut sesuai dengan tujuan
pendidikan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 yang
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasanan belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
muliah, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan
bernegara.
Menghadapi perkembangan di bidang ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni serta mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, maka
pemerintah berupaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia melalui
pendidikan. Tujuan pendidikan dapat dicapai jika pemerintah berusaha
semaksimal mungkin dalam membenahi berbagai hal, baik dalam segi
kualitas maupun kuantitas di bidang pendidikan yang merupakan
permasalahan utama. Oleh karena itu perlu diadakan evaluasi atau perubahan
terhadap pembelajara di sekolah.
16
Sering kita jumpai permasalahan yang menyebabkan tidak tercapainya
tujuan pendidikan. Salah satu permasalahan tersebut adalah guru kesulitan
menyampaikan materi kepada peserta didik saat proses belajar mengajar,
sehingga ini akan berdampak pada hasil belajar peserta didik yang tidak dapat
menguasai materi yang diajarkan oleh guru, khususnya yaitu mata pelajaran
biologi.
Pembelajaran biologi tidak hanya terdiri atas kumpulan pengetahuan
atau berbagai macam fakta yang dihafal, melainkan pelajaran biologi
membutuhkan kegiatan atau proses aktif menggunakan pikiran dalam
memahami gejala-gejala alam (Yusuf, 2004:116). Biologi adalah ilmu yang
mengkaji mengenai makhluk hidup dan kehidupannya, kajian biologi sebagai
ilmu sangat luas, meliputi seluruh makhluk hidup (Omegawati, 2015).
Pembelajaran biologi menekankan pada pemberian pengalaman secara
langsung. Oleh karena itu, peserta didik perlu dibantu untuk mengembangkan
sejumlah proses keterampilan agar peserta didik mampu menjelajahi dan
memahami alam sekitar, dengan demikian peserta didik dapat merasakan
manfaat pembelajaran biologi tersebut bagi diri sendiri serta masyarakat
(Depdiknas, 2013).
Mata pelajaran biologi salah satunya adalah materi sitem gerak pada
manusia. Materi sistem gerak manusia kelas XI IPA dengan cakupan materi
yang cukup luas diantaranya adalah tulang, otot, sendi dan teknologi yang
berkaitan dengan sistem gerak manusia. Pada materi tulang peserta didik
harus bisa menguasai nama-nama tulang pada manusia dengan bahasa latin,
17
tetapi peserta didik masih mengalami kesulitan (Fahrul, 2016). Kesulitan
yang dialami peserta didik yakni sulitnya memahami pelajaran yang
disampaikan guru, dikarenakan kurangnya antusias peserta didik untuk
mengikuti pelajaran biologi dan mayoritas peserta didik beranggapan bahwa
pelajaran biologi sangatlah sulit untuk dipelajarii, dipahami sekaligus
menghafalkan bahasa latin karena penentunan bahasa yang memiliki
perbedaan yang sangat besar dalam kehidupan sehai-hari, terbukti dari hasil
penelitian Munawir, 2010 dalam Jurnal PENA Sabir, 2017 di SMP Negeri 2
Bate diperoleh sebanyak 93,33% peserta didik kesulitan dalam belajar biologi
karena penggunaan istilah latin dalam mata pelajaran biologi (Sabir, 2017).
Permasalahan tersebut, tidak jauh berbeda yang terjadi di SMAN 9
Gowa. Observasi awal yang dilakukan pada bulan Agustus tahun ajaran
2018/2019 semester ganjil di kelas XI SMAN 9 Gowa ternyata sama dengan
permasalahan yang ada, peserta didik menyukai materi sistem gerak namun
sulit memahami bahasa latin. Sekolah ini sudah menerapkan kurikulum 2013
sebagai acuan dalam penyelenggaraan pembelajaran. Pembelajaran dilakukan
oleh guru di kelas dengan metode ceramah dan menampilkan slide
powerpoint dimana peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru dan
mencatat materi yang sedang dipelajari. Sesekali guru memberikan
pertanyaan pada peserta didik yang jawabannya dituliskan di papan tulis
kelas, dalam hal ini peserta didik belum diberi kesempatan untuk
mengekplorasikan kemampuannya dalam mengkontruksi pengetahuan.
18
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, KKM yang diterapkan
adalah 75, namun melihat hasil ulangan harian peserta didik lebih banyak
tidak mencapai KKM, hal ini tentunya belum mencapai ketuntasan di kelas,
dalam proses belajar mengajarpun sangatlah kurang, terbukti dengan adanya
peserta didik yang tidak mencapai nilai KKM yang telah ditetapkan oleh guru
yakni 75 dan ini merupakan suatu masalah. Masalah pembelajaran yang
terkait dengan pemahaman peserta didik terhadap konsep/teori yang bersifat
abstrak perlu diatasi. Jika hal ini dibiarkan, efektifitas dan efesiensi
pembelajaran akan rendah sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar
biologi dan rendahnya prestasi peserta didik di sekolah.
Fakta lain yang ditemukan adalah dalam proses belajar mengajar di
kelas peserta didik kurang menyenangkan dan aktif di kelas. Peserta didik
juga sulit memahami maupun mengucapkan bahasa latin mata pelajaran
biologi yang diajarkan, kebiasaan guru dalam pembelajaran hanya mencatat
dipapan tulis. Kegiatan pembelajaran yang digunakan masih memusatkan
pada guru, hal ini dapat terlihat dari kegiatan peserta didik yang kebanyakan
bermain selama proses belajar mengajar di kelas, hal tersebut memberikan
kejenuhan tersendiri kepada peserta didik dalam mempelajari mata pelaharan
biologi, sehingga dalam proses belajar mengajar sangat membutuhkan suatu
media pembelajaran yang menarik.
Berbagai media pembelajaran sudah terapkan salah satunya adalah
membuat lagu dari kata-kata yang harus dihafal, membuat menjadi cerita,
atau guru kerap kali menggunakan media gambar. Hal ini dianggap oleh
19
peserta didik kurang menarik dan cenderung membuat bosan. Salah satu
media yang baik, kreatif dan menarik untuk digunakan oleh para guru dalam
membelajarkan bahasa latin adalah media permainan (kartu domino). Hal ini
dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan oleh Hestuaji mahasiswa dari
Universitas Sebelas Maret, bahwa rata-rata nilai hasil belajar peserta didik
pada kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan dengan media kartu
domino yaitu 77 lebih besar dari pada rata-rata nilai hasil belajar peserta didik
pada kelompok kontrol yang diberi perlakuan dengan media gambar diam
yakni 64.
Kartu domino cenderung mengarah kepembelajaran yang bersifat
permainan sehingga dapat merangsang keaktifan peserta didik dalam
pembelajaran di kelas. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti membuat
suatu media pembelajaran yang dapat mempermudah peserta didik dalam
menghafal bahasa latin dengan kartu media bergambar yakni media Doger
(Domino Gerak) pada materi sistem gerak.
Doger (Domino Gerak) merupakan salah satu media yang termasuk
flashcard. Flashcard adalah media pembelajaran yang berbentuk kartu
bergambar seukuran dengan postcard. Doger (Domino Gerak) terinspirasi
dari permainan domino yang terdiri dari 28 kartu dan dapat dimainkan 2, 4
sampai 6 peserta didik, kartu Doger dapat memudahkan peserta didik dalam
menghafal bahasa latin dan bagian-bagian tulang, dengan menggunakan
media yang dapat memotivasi peserta didik untuk belajar dan menjadikan
proses pembelajaran lebih menarik karena dikemas dalam permainan.
20
Pemberian media ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik
menghafal bahasa latin. Upaya untuk mengurangi permasalahan yang telah
diuraikan diatas, maka peneliti melakukan suatu penelitian yang berjudul
“Pengaruh Media Pembelajaran Doger (Domino Gerak) Materi Sistem Gerak
Terhadap Hasil Belajar Peserta didik Kelas XI IPA SMAN 9 Gowa”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang pemilihan judul/masalah yang telah
ditemukan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar peserta didik yang diajarkan dengan media
pembelajaran Doger (Domino Gerak) materi sistem gerak kelas XI IPA
SMAN 9 Gowa?
2. Apakah ada pengaruh media pembelajaran Doger (Domino Gerak) materi
sistem gerak terhadap hasil belajar peserta didik kelas XI IPA SMAN 9
Gowa?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar peserta didik dan
pengaruh media pembelajaran Doger (Domino Gerak) materi sistem gerak
terhadap hasil belajar peserta didik kelas XI IPA SMAN 9 Gowa.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat hasil penelitian yang diharapkan satip penelitian ini
adalah sebagai berikut :
21
1. Bagi Peserta didik
Peserta didik kelas XI IPA SMAN 9 Gowa dapat memanfaatkan
media pembelajaran Doger (Domino Gerak) materi sistem gerak sebagai
sumber belajar dan menambah daya tarik untuk belajar sistem gerak serta
mengatasi kesulitan menghafal bahasa latin.
2. Bagi Guru
Guru dapat menjadikan referensi dan nenambah pengetahuan
tentang pengembangan media pembelajaran guru.
3. Bagi Peneliti
Peneliti dapat menambah wawasan dan pengalaman mengenai
media pembelajaran yang efektif dan menyenagkan karena dikemas
dalam bentuk permainan serta membantu peserta didik dalam
meningkatkan hasil belajar belajar peserta didik SMAN 9 Gowa materi
sistem gerak sesuai dengan tuntutan zaman.
22
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Media Pembelajaran
Media pendidikan memegang peranan yang paling penting dalam
proses pembelajaran. Penggunaan media pendidikan, dapat membantu
guru atau dosen dalam menyampaikan materi dalam kelas. Keberhasilan
pembelajaran sangat ditentukan oleh dua komponen utama yaitu metode
mengajar dan media pembelajaran. Kedua komponen ini saling berkaitan
dan tidap dapat dipisahkan. Penggunaan dan pemilihan salah satu metode
mengajar tentumempunyai konsekuensi pada penggunaan jenis media
pembelajaran yang sesuai (Ali, 2009).
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar
mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup
luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia
dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran/pelatihan
(Fatimah, 2015). Media pembelajaran adalah komponen integral dari
sistem pembelajaran, karena dalam proses belajar mengajar media
mempunyai arti penting dimana kerumitan materi yang akan disampaikan
kepada peserta didik dapat disederhanakan dengan menggunakan media
(Santyasa, 2007).
23
Penggunaan media pembelajaran dapat menciptakan (PAKEM)
pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenagkan (Mulyasa, 2007).
Penggunaan media pembelajaran dapat menghemat waktu persiapan
mengajar dan meningkatkan motivasi belajar. Dilihat dari manfaatnya,
pemakaian media pembelajaran dapat membangkitkan minat, motivasi,
rangsangan belajar, membantu peserta didik meningkatkan pemahaman,
menyajikan data menarik, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan
informasi (Waslaluddin et al. 2010).
Macam-macam media pembelajaran meliputi media berbasis
manusia (guru, tutor, main peran, kegiatan kelompok, dll.), media berbasis
cetakan (buku, buku kerja/latihan), media berbasis visual (buku, chart,
grafik, peta gambar dll), media berbasis audio visual (film, televisi), dan
media berbasis komputer (pengajaran dengan bantuan komputer dan video
interaktif). Dengan media ini peserta didik juga memperoleh sajian materi
yang dikemas dalam tampilan yang menarik sehingga menimbulkan rasa
antusias pada diri peserta didik (Arsyad, 2011).
Ada sejumlah pertimbangan dalam memilih media pembelajaran
yang tepat yaitu: (a) access yaitu kemudahan penggunaan media, (b) cost
yaitu biaya yang dibutuhkan sesuai dengan manfaat, (c) technology yaitu
media berbasis teknologi perlu memperhatikan keberadaan teknisi dan
kemudahan penggunaannya, (d) interactivity yaitu munculnya komunikasi
dua arah, (e) organization yaitu lembaga yang mendukung pembuatan
24
media, (f) novelty yaitu kebaruan media dapat membuat peserta didik lebih
tertarik (Sutjiono, 2005).
Menurut (Nurseto, 2011) fungsi media pembelajaran, dapat
ditekankan beberapa hal, yakni sebagai sarana bantu untuk mewujudkan
situasi pembelajaran yang lebih efektif, sebagai salah satu komponen yang
saling erhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan
situasi belajar yang diharapkan, mempersept proses belajar, meningkatkan
kualitas proses belajar-mengajar, dan mengongkritkan yang abstrak
sehingga dapat mengurangi terjadinya penyakit vervalisme.
2. Kartu Doger (Domino Gerak)
Kartu Doger (Domino Gerak) merupakan suatu media
pembelajaran yang digunakan untuk menarik minat peserta didik dalam
pembelajaran Biologi materi sistem gerak. Permainan ini akan membantu
anak dalam latihan mengasah kemampuan memecahkan berbagai masalah
yang menggunkan logika. Selain itu kartu domino juga digunakan untuk
menghafal fakta dasar penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembangian serta digunakan untuk menghafal (Mulyani, 2006). Dengan
demikian media pembelajaran Doger (Domino Gerak) dapat memudahkan
peserta didik SMA dalam menghafal bahasa latin, dengan menggunakan
media yang dapat memotivasi peserta didik untuk belajar dan menjadikan
proses pembelajaran lebih menarik serta memudahkan peserta didik dalam
menghafal bahasa latin pada materi sistem gerak. Media Doger (Domino
25
Gerak) terinspirasi dari konsep permainan dan desain kartu domino atau
kartu gaple.
Kartu domino merupakan permainan tradisional sederhana yang
sangat disukai semua kalangan tua, muda, kaya, miskin, perkotaan,
pedesaan semua menyukai permainan domino gaple khususnya pria,
domino gaple dimainkan oleh 2, 4 dan 6 orang sekaligus dengan jumlah 28
kartu yang bermata bertitik besar. Tujuan permainan kartu ini adalah
menurunkan yang ada di tangan hingga habis. Masing-masingpemain
mendapatkan kartu. Permainan yang memiliki kartu balak nol diwajibkan
mengeluarkan kartu tersebu. Pemain selanjutnya diharuskan menurunkan
kartu yang ada ditangan sesuai dengan angka-angka yang tersaji di kedua
sisi kartu yang ditawakan. Jika salah satu pemain tidak memiliki kartu
yang ditawakan, maka pemain selanjutnya berhak untuk melanjutkan
permainan.
Gambar 2.1 Domino Gaple
Kartu domino merupakan salah satu media yang masuk dalam
kategori flashcard. Flascard adalah media pembelajaran yang berbentuk
kartu bergambar yang ukurannya seukuran dengan postcard atau sekitar
25×30 mm. Permainan domino gaple memiliki keunikan dan manfaat
26
sendiri, disamping sangat menghibur juga mampu melatih otak
menghitung dan mengatur strategi dalam memenangkan permainan
(Indriana,2011).
Manfaat domino lainya di buktikan dalam jurnal penelitian yang
dilakukan oleh Amir salah satu mahapeserta didik PGSD FKIP Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo bahwa, analisis skor tes kemampuan berfikir
kreatif peserta didik setelah dilatih memainkan kartu domino pecahan
menghasilkan 6 peserta didik (15,79%) sangat kreatif, 21 peserta didik
(55,26%) kreatif, 8 peserta didik (7,89%) cukup kreatif, sementara idak
ada satupun yang tidak kreatif. Artinya 70% lebih menunjukkan peserta
didik pada tingkat cukup kreatif setelah bermain kartu domino pecahan,
maka domino salah satu media pembelajaran yang bagus (Amir, 2017).
Peraturan umum bermain gaple, pemain yang dinyatakan menang
adalah pemain yang telah menghabiskan seluruh kartu di tangannya.
Sedangkan pemain kedua, ketiga, dan keempat, akan dihitung sisa angka
yang masih dipegang. Pemain yang memegang sisa angka terbesar
dianggap sebagai pihak yang kalah. Namun jika kartu setiap pemain tidak
dapat lagi diturunkan, maka pemenangnya adalah yang memiliki kartu
dengan nilai angka terkecil. Tetapi jika terdapat dua atau lebih pemain
memiliki jumlah nilai angka yang sama, maka pemenangnya adalah
pemain dengan jumlah sisa kartu paling sedikit. Apabila dua orang pemain
memiliki jumlah nilai angka yang sama, jumlah sisa kartu sama, maka
27
pemenangnya adalah pemain yang tidak memiliki kartu balak di
tangannya.
Gambar 2.2 Kartu Gaple Beserta Nilainya
Ada beberapa teknik yang biasanya digunakan orang dalam
bermain domino gaple, yaitu hitung kartu, adu kartu, dan tahan balak.
Teknik hitung kartu adalah teknik pemain yang menghapal dan
menghitung jumlah kartu yang telah diturunkan agar dapat me nurunkan
kartu yang tepat. Selain itu pemain juga harus dapat menganalisa kartu
yang ada di tangan lawannya. Teknik adu kartu adalah teknik permainan
dengan membuat angka kembar di kedua belah sisi, sehingga pemain
selanjutnya mendapatkan kemungkinan kecil untuk melanjutkan
permainan. Teknik tahan balak merupakan teknik menyimpan kartu balak
untuk mengendalikan permainan.
Manfaat lainnya dari media pembelajaran kartu Doger (Domino
Gerak) adalah media ini salah satu media yang digunakan untuk mengasah
keterampilan atau strategi serta mengolah otak, dalam mengatasi konflik
yang dibuat dalam sebuah games (Martono 2011). Terbukti dengan hasil
penelitian yang telah dilakukan oleh Hestuaji tahun 2012 bahwa
28
penggunaan media domino dapat meningkatkan hasil belajar dan
pemahaman konsep peserta didik.
Berikut ini adalah desain media kartu Doger (Domino Gerak)
Bentuk media kartu Doger (Domino Gerak) :
9 cm 9 cm
6 cm 6 cm
Gambar 2.3 Kartu Doger (Domino Gerak)
Sumber: (Modifikasi oleh penulis, 2009)
3. Materi Sistem Gerak pada Manusia
Sistem gerak manusia terdiri dari dua alat gerak yaitu alat gerak
pasif berupa rangka dan tulang karena tidak mampu bergerak sendiri dan
alat gerak aktif berupa otot atau daging karena memiliki kemampuan
relaksasi dan kontraksi. (Kurniasih, 20). Pergerakan tubuh manusia
merupakan adanya kerja sama yang kompak antara sistem rangka dan
sistem otot
a. Tulang
Tulang merupakan alat gerak pasif. Tulang tidak dapat di
gerakkan jika tidak terdapat otot. Otot dikatakan sebagai alat gerak
aktif. Otot inilah yang menggerakkan rangka. Adapun sendi merupakan
Radius
(Tulang Pengumpil)
Humaerus
(Tulang
Lengan Atas)
29
penghubung antara tulang dan tubuh. Fungsi tulang sebagai penopang
dan pemberi bentuk tubuh, tulang sebagai alat gerak pasif, tulang
sebagai pelindung organ vital pada tubuh manusua, tulang sebagai
tempat pembentukan sel-sel darah merah, dan tulang sebagai tempat
cadangan mineral.
Tulang menyusun sistem rangka yang mempunyai dua bentuk
yang berbeda. Bagian tengah (batang) tulang mengandung jaringan-
jaringan tulang yang padat sedangkan bagian ujung tulang terdiri atas
satu lapisan sel yang tipis dan berpori-pori. Bentuk tulang ini tidak
sama di semua tempat, tetapi disesuaikan dengan fungsi pergerakannya
masing-masing yang menyebabkan kita dapat bergerak.
b. Jenis-jenis Tulang pada Manusia
Jenis-jenis tulang ..berdasarkan zat penyusunnya, tulang dapat
dikelompokkan menjadi tulang rawan dan tulang keras. Tulang rawan
sering disebut juga kartilago. Penyusun tulang rawan adalah sel-sel
tulang rawan yang di sebutn//b. kondrosit. Setiap kondrosit terletak
didalam rongga kecil yang disebut lakuna. Berdasarkan kandungan
matriksnya, tulang rawan dibagi menjadi tiga yakni, tulang rawan
hialin, tulang rawan elastis, tulang rawan fibrosa.
Sedangkan tulang keras tersusun atas sel-sel tulang keras yang
disebut osteosit. Osteosit juga terletak didalam lakuna. Osteosit
terbentuk oleh sel-sel oesteoblas. Selain osdteoblas terdapat juga
osteoklas yaitu sel besar berintik banyak. Permukaan tulang keras
30
dibungkus oleh membran yang disebut periosterum. Periosterum
berfungsi melindungi tulang, keras dan menyediakan tempatperlekatan
bagi tendon dan ligamen. Berdasarkan strukturnya, tulang keras dibagi
menjadi tulang kompak, tulang spons, tulang susunan rangka dan
persendian (Irmawari, 2012).
Pembagian tulang berdasarkan bentuknya dibagi menjadi 3
macam yakni, tulang Pipih, contohnya tulang tengkorak, tulang belikat,
tulang rusuk, tulang Pendek, contohnya tulang pangkal lengan, tulang
pangkal kaki, tulang ruas jari, dan ruas tulang belakang, tulang Pipa,
contohnya yaitu tulang hasta, pengumpil, betis, dan tulang kering.
Salah satu standar kompetensi (SK) yang harus dicapai peserta
didik dalam mata pelajaran Biologi Kelas XI semester ganjil adalah
sistem gerak menjelaskan pengertian, struktu, fungsi dan bagian-bagian
tulang, otot, sendi, kelainan atau gangguan pada sistem gerak, dan
teknologi untuk mengatasi kelainan pada sistem gerak.
Berdasarkan komponennya, tulang dibedakan menjadi dua
macam yaitu:
1) Tulang rawan (kartolago) yang bersifat lentur atau elastis terdapat
pada telingan, ujung hidung, ruas antar tulang belakang dan laring.
Tulang rawan dibentuk oleh sel-sel tulang rawan yang disebut
kondrosit. Jenis tulang rawan yaitu tulang rawan hialin, elastin dan
serabut.
31
2) Tulang sejati (osteo n) yang bersifat keras tersusun atas sel-sel
tulang yang sangat kompak pada permukaannya yaitu osteosit
mengandung banyak matriks yang terdiri atas senyawa kalsium dan
fosfat. Jenis tulang sejati yaitu tulang kompak dan tulang spons.
c. Otot
Semua aktivitas yang dilakukan manusia seperti mengedip,
berjalan, bernapas pun menggunakan otot. Ada otot yang bekerja
secara sadar adapula yang tidak sadar. Sepertiga badan manusia
merupakan otot karena memiliki ratusan kegunaan seperti kelopak
mata untuk berkedip, otot harus bekerja lima kali dalam satu detik.
Otot terbesar manusia terdapat pada bokong yang memungkinkan
manusia itu sendiri dapat berjalan dan duduk (Kuniarsih, 2018: 46).
Menurut Purwanto, dkk (2010: 57-58) otot tersusun atas sel-sel
kontraktil yang disebut serabut otot. Jaringan otot 40% sampai 50%
berat tubuh. Sel-selnya menghasilkan pergerakan dan pekerjaan
melalui kontraksi. Fungsi otot adalah sebagai pergerakan, penopang
dan produksi panas. Otot terbagi menjadi 3 jenis yakni Otot Polos,
Otot Lurik dan Otot Jantung
Kelainan pada sistem gerak sangatlah banyak dialami oleh
manusia dalam kehidupan sehari-hari, beirkut penyakit-penyakit
sistem gerak yang terjadi pada manusia menurut Purwanto, dkk (2010:
57-58) yaitu:
32
1) Gangguan pada tulang seperti patah tulang, mikrosefalus dan
osteoporosis.
2) Gangguan pada otot seperti kram, nyeri otot, miastenia gravis,
hernia abdominalis, lordosis, kifosis dan skoliosis.
B. Penelitian yang Relavan
Hasil penelitian yang relevan merupakan uraian sistematis tentang
hasil penelitian yang dilakukan oleh penelitian terdahulu yang relevan
sesuai dengan substansi yang dilteliti yakni Domino materi sistem gerak.
Beberapa penelitian yang dianggap relevan dengan penelitian ini
diantaranya Amir (2017) Hasil penelitian analisis skor tes kemampuan
berfikir kreatif peserta didik setelah dilatih memainkan kartu domino
pecahan menghasilkan 6 peserta didik (15,79%) sangat kreatif, 21 peserta
didik (55,26%) kreatif, 8 peserta didik (7,89%) cukup kreatif, sementara
idak ada satupun yang tidak kreatif. Artinya 70% lebih menunjukkan peserta
didik pada tingkat cukup kreatif setelah bermain kartu domino pecahan,
maka domino salah satu media pembelajaran yang bagus.
Ali (2009) salah satu dosen Universitas Negeri Yogyakarta melakukan
penelitian pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Mata Kuliah
Medan Elektromagnetik. Media pendidikan memegang peranan yang paling
penting dalam proses pembelajaran. Penggunaan media pendidikan, dapat
membantu guru atau dosen dalam menyampaikan materi dalam kelas.
Keberhasilan pembelajaran sangat ditentukan oleh dua komponen utama
33
yaitu metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua komponen ini
saling berkaitan dan tidap dapat dipisahkan.
Fahrul (2016) Unversitas Negeri Semarang. Membahas mengenai
materi sistem gerak. Materi sistem gerak manusia kelas XI IPA dengan
cakupan materi yang cukup luas diantaranya adalah tulang, otot, sendi dan
teknologi yang berkaitan dengan sistem gerak manusia. Pada materi tulang
pesesrta didik harus bisa menguasai nama-nama tulang pada manusia, tetapi
peserta didik masih mengalami kesulitan.
Hestuaji (2012) Pengaruh Media Kartu Domino terhadap
Pemahaman Konsep Pecahan. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas
Maret.. Berdasarkan analisis data hasil penelitian diperoleh skor ℎ >
(4.535 > 1.675), sehingga 0 ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan
hasil belajar yang diajar dengan menggunakan media kartu domino dan
media gambar diam. Simpulan penelitian ini adalah hasil belajar matematika
peserta didik dengan menggunakan media kartu domino lebih baik
dibanding menggunakan media gambar diam.
Sabir (2017) BIO (Bialogy Onet) sebagai Media Belajar Berbasis
Edu-Technology Upaya Mempermudah peserta didik dalam Menghafal
Istilah Latin. Universitas Muahammadiyah Makassar. Biologi adalah salah
satu pelajaran yang identik dengan menghafal hafalan yang sulit, seperti
menghafal genus, nama latin, dan lainnya yang membuat otak harus
berputar sedikit keras. Kesulitan penghafalan seperti nama latin ini biasanya
karena penuturan bahasa yang memiliki perbedaan yang sangat besar
34
dengan bahasa sehari-hari yang digunakan sehingga sulit untuk dihafal
namun cepat dan mudah untuk dilupakan. Hal ini pun menjadikan peserta
didik kesulitan dalam menerimadan menyerap materi pelajaran yang
disampaikan yang berdampak pada hasil belajar. Berdasarkan data hasil
penelitian di SMP Negeri 2 Bate diperoleh sebanyak 93,33 % peserta didik
kesulitan dalam belajar biologi karena penggunaan istilah latin dalam
biologi (Munawir, 2010).
C. Kerangka Pikir
Salah satu tujuan pembelajaran IPA Biologi yaitu mampu memberikan
pemahaman materi kepada peserta didik, sehingga tidak hanya dipahami
namun dapat pula dikembangkan. Kesalahan konsep biologi yaitu guru lebih
banyak menggunakan metode ceramah yang mana pembelajaran pada IPA
merupakan hal yang sangat luas, dapat dikatakan berawal dari ketidak
tepatan seorang guru dalam menyampaikan materi kepada peserta didik.
Apalagi kita banyak menjumpai guru masih menerapkan pembelajaran
konvensional yang semua pembelajaran berpusat kepada guru sedangkan
peran peserta didik terkesan pasif. Kecenderungan pembelajaran yang tidak
efektif, membuat pembelajaran menjadi monoton. Berdasarkan penjelasan
sebelumnya, maka perlu diterapkan metode yang berbeda dalam pemberian
materi untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pembelajaran IPA.
Metode yang dapat digunakan yaitu penggunaan media pembelajaran
kartu Doger (Domino Gerak). Model pembelajaran pada penggunaan media
pembelajaran kartu Doger (Domino Gerak) ini yakni seorang guru
35
memperadakan media sesuai dengan materinya kemudian guru memaparkan
materi dalam bentuk gambar secara interaktif, maka peserta didik akan
menyimak materi melalui media gambar serta kartu Doger (Domino Gerak)
dan secara tidak langsung peserta didik akan aktif pada proses
pembelajaran, karena pada umumnya pembelajaran biologi lebih mengarah
kepada simulasi langsung atau penglihatan secara langsung. Agar peserta
didik tidak bosan dalam menerima materi, terutama pada pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) yang banyak bersentuhan dengan alam.
Penerapan metode ini, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman
peserta didik pada pembelajaran IPA Biologi. Model pembelajaran Teams
Groups Tournamen digunakan untuk menjadikan peserta didik aktif dan
lebih dapat mengkonstruksi belajarnya secara mandiri, sehingga peserta
didik dapat lebih mudah memahami konsep pembelajaran biologi melalui
media gambar. Indikator keefektifan IPA ditinjau dari beberapa aspek yaitu:
aktivitas guru dan saktivitas peserta didik, ketuntasan hasil belajar,.
Diharapkan setelah proses pembelajaran dengan menerapkan metode
pembelajaran interaktif berbasis visual maka efektivitas pembelajaran IPA
dapat tercapai.
Jadi, berdasarkan kerangka pikir media pembelajaran Doger (Domino
Gerak) diduga dapat berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik pada
konsep Sistem Gerak materi tulang yang disajikan dalam bagan sebagai
beriku:
36
Pembelajaran IPA melalui Media Pembelajaran Doger (Domino
Gerak) dan Model Teams Groups Tournaments
Ketuntasan Hasil Belajar Aktivitas peserta didik Aktivitas Guru
- Peserta didik yang
pandai/cerdas dapat
mengajari peserta
didik yang kurang
pandai/kurang paham.
- Pemahaman peserta
didik lebih mendalam.
- Setiap peserta didik
menjadi siap semua
- Dapat melakukan
diskusi dengan
sungguh-sungguh
- Peserta didik aktif
dalam pembelajaran
- Meningkatkan
motivasi guru dalam
mengajar
- Menambah percaya
diri guru
memperisapkan
materi
Masalah yang Dihadapi
- peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran IPA
- kurangnya respon peserta didik dalam pembelajaran IPA
- Hasil Belajar peserta didik masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM)
Pembelajaran IPA
Hasil yang diperoleh pada pembelajaran IPA
Biologi melaui Media kartu Doger (Domino
Gerak), pada hasil aktivitas guru belajar
memperoleh nilai rata-rata 86,5% kriteria sangat
baik dan aktivitas peserta didik dalam kelas
sebanyak 82,8% kriteria sangat baik. Nilia rata-
rata sebelum menggunakan media Doger
(Domino Gerak) berada dalam kategori rendah
73,67 dan setelah diberikan media Doger
(Domino Gerak) maka nilai rata-rata peserta didik
berada dalam kategori sangat tinggi atau 75,93
37
Gambar 2.4 Kerangka Pikir
Ket:
: Kegiatan : Lanjut
: Hasil : Gabungan Hasil
D. Hipotesis
Berdasarkan permasalahan penelitian dan kajian teori di atas maka
disusun hipotesia penelitian saeabagi berikut :
H1 : Ada pengaruh media pembelajaran Doger (Domino Gerak) materi sistem
gerak pada manusia terhadap hasil belajar peserta didik kelas XI IPA
SMAN 9 Gowa.
Dikatakan Efektif pada penggunaan media pembelajaran
interaktif berbasis visual dilihat dari ketuntasan hasil
belajar, aktivitas guru dan aktivitas peserta didik
Lanjutan gambar 2.4
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini dapat digolongkan ke dalam penelitian quasi experiment
dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto (2009: 207), penelitian
eksperimen adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui atau
mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat dengan
membandingkan antara kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan
kelompok pembanding yang tidak diberi perlakuan.
Perlakuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penggunaan
media pembelajaran kartu Doger (Domino Gerak) mendukung keterampilan
pembelajaran IPA Biologi pada peserta didik kelas XI SMAN 9 Gowa.
Subjek penelitian terdiri dari dua kelas yakni kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Dalam perlakuan (treatmen) digunakan media kartu Doger (Domino
Gerak) pada kelas ekperimen sedangkan kelas kontrol tidak menggunakan
media kartu Doger (Domino Gerak).
Pada tahap awal digunakan pre-test untuk mengetahui tingkat
penguasaan kemampuan menguasai pembelajaran IPA kelas XI. Kemudian
kelas eksperimen akan dikenakan perlakuan (treatment) menggunakan media
kartu Doger (Domino Gerak) dalam jangka waktu tertentu dan kelas kontrol
hanya menggunakan media konvensional. Lalu kedua kelompok tersebut
akan diukur untuk kedua kalinya yang disebut post-test. Desain yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pretestposstes control group design
39
dengan satu macam perlakuan. Arikunto (2009, 210) menggambarkan model
ini sebagai berikut:
Tabel 3.1 Desain Pretest-Posttest Control Group Design
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
E (Kelas XI IPA 5) O1 X O2
P (Kelas XI IPA 6) O1 - O2
(Sumber:Sugiyono (2011: 112), Metode Penelitian Pendidikan)
Keterangan:
E = kelompok Eksperimen
P = kelompok Kontrol
X = perlakuan
O1 = kemampuan Belajar saat pretest
O2 = kemampuan Belajar saat posttest
B. Subjek Penelitian
1. Popilasi Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI
IPA SMAN 9 Gowa tahun ajaran 2019/2020 yang terdiri dari 7 rombel
dengan keterangan semua kelas setara atau tidak terdapat kelas unggulan.
Tabel 3.2. Populasi Peserta Didik Kelas XI SMAN 9 Gowa
Rombongan Belajar Jumlah Peserta Didik
XI IPA 1 30
XI IPA 2 30
XI IPA 3 34
XI IPA 4 34
XI IPA 5 30
XI IPA 6 20
Jumlah 178
(Sumber:Dokumentasi SMAN 9 Gowa, 2019).
40
2. Sampel Penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Random
Sampling yaitu tiap individu dalam populasi mempunyai kesempatan yang
sama untuk terpilih menjadi anggota sampel. Adapun langkah-langkah
yang digunakan untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol
adalah sebagai berikut :
a. Menulis kelas XI IPA 5 dan XI IPA 6, pada selembar kertas kecil
b. Menggulung kertas kecil bertuliskan kelas.
c. Memasukkan gulungan-gulungan kecil tersebut ke dalam kaleng dan
mengocok kaleng tersebut sehingga akan keluar dua gulungan kertas.
e. Kedua gulungan kertas tersebut diundi lagi untuk menentukan mana
yang kelas eksperimen dan mana yang kelas kontrol.
Berdasarkan langkah-langkah di atas di peroleh hasil bahwa yang
menjadi kelas eksperimen adalah kelas XI IPA 5 dan yang menjadi kelas
kontrol adalah kelas XI IPA 6. Sampel ditentukan secara acak dengan cara
pengundian. Cara tersebut diambil untuk menghindari subjektivitas
peneliti. Dari ketujuh kelas dari populasi, diambil dua kelas.
Tabel 3.3. Sampel Peserta Didik Kelas XI SMAN 9 Gowa
Kelas Jumlah Peserta Didik
XI IPA 5 30
XI IPA 6 30
Jumlah 60
Sumber: Dokumentasi SMAN 9 Gowa
41
C. Variabel Penelitian
Variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini secara operasional
didefinisikan sebagai berikut.
a. Variabel Bebas dalam penelitian ini adalah media pembelajaran Doger
(Domino Gerak).
b. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar yaitu kemampuan
kognitif peserta didik.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes untuk mengetahui
hasil belajar peserta didik dan pengaruh media Doger (Domino Gerak) pada
proses pembelajaran di kelas. Tes hasil belajar IPA ini berupa tes kognitif
yang disusun dalam bentuk soal pilihan ganda materi biologi sistem gerak
pada manusia yang digunakan untuk mengukur hasil belajar biologi dan
pengaruh penggunakan media Doger (Domino Gerak) bagi peserta didik. Tes
dilakukan sebelum pembelajaran pretest dan tes sesudah pembelajaran
posttest.
Adapun instrument antara lain: 1) lembar tes hasil belajar (berupa
pretest dan posstest) yang dibuatkan pada kumpulan kertas tes; 2) lembar
observasi aktivitas guru (lembar observasi keterlaksanaan pada setiap
pembelajaran atau proses mengajar berlangsung); 3) lembar observasi
aktivitas peserta didik (lembar observasi peserta didik pada setiap
pembelajaran pada proses mengajar berlangsung; 4) Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) (lembar RPP digunakan saat proses belajar mengajar
42
berlangsung sebagai acuan untuk pertemuan); 5) Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) (lembar kerja peserta didik digunakan untuk melihat hasil belajar
peserta didik); 6) Lembar kelayakan media pembelajaran kartu Doger
(Domino Gerak)
E. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 9 Gowa yang berlokasi di
Jln. Baso Dg. Ngawing Kel. Mangalli Kec. Pallangga Kab. Gowa Prov.
Sulawesi Selatan.
2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian ini pada semester ganjil tahun ajaran
2019/2020 yaitu bulan September-November tahun 2019.
Tabel 3.4 Jadwal Penelitian
NO Jenis Kegiatan Bulan
September Oktober November
1 Penyusunan proposal penelitian
2 Penyusunan instrumen penelitian
3 Penentuan kelas eksperimen dan control
4 Ujicoba instrument
5 Uji coba media
6 Pelakasanaan pretest
7 Pemberian perlakuan
8 Pelaksanaan posttest
9 Analisis data
10 Pengumpulan data
43
F. Definisi Operasional Variabel
Adapun definisi operasional variabel penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Media Pembelajaran Doger (Domino Gerak) merupakan suatu media
pembelajaran yang digunakan untuk menarik minat peserta didik dalam
pembelajaran Biologi materi sistem gerak. Media Doger (Domino Gerak)
terinspirasi dari konsep permainan dan desain kartu domino atau kartu
gaple.
2. Hasil Belajar merupakan kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah
menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar yaitu kemampuan rana
kognitif dapat diartikan sebagai pencapaian peserta didik dalam
menguasai materi pembelajaran IPA. Rana afektif merupakan suatu sikap
yang terbentuk dari hasil kegiatan peserta didik dalam mempelajari
pelajaran IPA atau sikap ilmiah rasa ingin tahu, sikap terbuka, dan sikap
kerjasama. Rana psikomotorik merupakan rana yang membicarakan
mengenai keterampilan peserta didik dan fokus pada kegiatan fisik.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
tes hasil belajar (aspek kognitif) untuk mengetahui peningkatan antara hasil
belajar peserta didik sebelum dan setelah diajar menggunakan media
pembelajaran kartu Doger (Domino Gerak) dengan menggunakan instrumen
yang sebelum diuji cobakan untuk mengretahui validasi dan realibitasnya.
44
Teknik yang digunakan untuk pengambilan dan pengumpulan data dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1. Lembar Validasi
Lembar Validasi perangkat pembelajaran yang digunakan untuk
memperoleh informasi tentang kualitas bahan pembelajaran berdasarkan
penilaian para validator ahli. Lembar validasi yang digunakan yaitu lembar
validasi instrument penelitian berupa RPP, LKPD, dan Instrumen
Penilaian. Informasi yang diperoleh melalui instrumen ini digunakan
sebagai masukan dalam merevisi perangkat pembelajaran yang telah
dikembangkan hingga menghasilkan produk akhir yang valid.
2. Tes Hasil Belajar
Instrument tes yang digunakan ialah tes tertulis (paper and pencil
test) yaitu berupa tes pilihan ganda dalam bentuk (soal pre-test sama
dengan soal post-test). Jumlah total soal tes yang digunakan dalam
penelitian ini ialah sebanyak 30 soal. Soal-soal tes yang diberikan
merupakan soal tes yang dapat mengukur ketercapaian pemahaman peserta
didik berdasarkan taksonomi Bloom revisi, pada dimensi proses kognitif
C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (menerapkan), dan C4
(menganalisis).
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah alat pengumpulan data tertulis atau tercetak
tentang fakta-fakta yang akan dijadikan sebagai bukti fisik penelitian dan
hasil penelitian dokumentasi ini akan menjadi sangat kuat kedudukannya.
45
H. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan sebagai berikut:
1. Tahapan Persiapan
Tahapan persiapan dilakukan sebagai langkah awal untuk
mengetahui dan mencari informasi tentang permasalahan dalam
pembelajaran biologi. Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih
dahulu melakukan persiapan sebagai berikut:
a. Berkonsultasi dengan kepala sekolah dan guru bidang studi Biologi
SMAN 9 Gowa untuk meminta izin melaksanakan penelitian.
b. Observasi kesekolah dan konsultasi dengan guru mata pelajaran
biologi tentang materi yang akan digunakan sebagai materi penelitian.
c. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengacu
pada kegiatan.
d. Bimbingan dengan guru pembimbing dalam pelaksanaan penelitian
e. Mempersiapkan media dan sumber pembelajaran.
f. Membuat dan menyusun instrumen penelitian dalam bentuk pilihan
ganda untuk tes awal sebelum diterapkannya media pembelajaran
Doger (Domino Gerak).
g. Bimbingan dengan guru pembimbing dalam pelaksanaan penelitian
h. Melakukan tes awal pretestuntuk mengetahui kondisi peserta didik
sebelum diterapkan media pembelajaran Doger (Domino Gerak).
i. Menganalisis hasil uji coba instrumen penelitian, kemudian
menentukan soal yang layak untuk dijadikan instrumen penelitian.
46
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini mulai dilaksanakan proses pembelajaran pada kelas
yang sesuai dengan prosedur yang telah direncanakan. Proses mengajar
dilakukan sendiri oleh peneliti dengan menerapkan media pembelajaran
katu Doger (Domino Gerak). Penelitian dilaksanakan sesuai dengan RPP
dan instrument yang telah dibuat dan diuji kevalidannya serta dilakukan
selama 4 kali pertemuan. Berikut ini proses pembelajaran dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Memberi tes awal pretest untuk mengukur tingkat kecakapan berpikir
rasional peserta didik sebelum diberi perlakuan (treatment) dan
memperkenalkan diri terlebih dahulu sebelum melakukan perlakuan
agar peserta didik merasa lebih dekat dengan guru atau peneliti.
b. Memberikan perlakuan yaitu dengan cara menggunakan media
pembelajaran kartu Doger (Domino Gerak) melalui kegiatan
pembelajaran pada pokok bahasan yang dijadikan materi pembelajaran
dalam penelitian.
c. Memberi tes akhir posttest untuk mengukur tingkat kecakapan berpikir
rasional peserta didik setelah diberikan perlakuan.
d. Melaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran TGT
(Team Games Turnamen)
Adapun sintaks model pembelajaran TGT (Team Games
Turnamen) dalam penelitian ini adalah :
47
Tabel 3.5 Sintaks Model Pembelajaran TGT (Team Games Tournamen)
Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Peserta didik
Tahap 1
Menyampaikan tujuan
dan memotivasi
peserta didik
Guru menyampaikan
semua tujuan
pembelajaran secara
umum yang ingin di
capai dan memotivasi
peserta didik belajar
Mendengarkan penjelasan
yang di sampaikan guru dan
mencatat tujuan
Tahap 2
Menyampaikan materi
pembelajaran
Guru menyampaikan
materi pelajaran
secara umum kepada
peserta didik dengan
cara demonstrasi
lewat bahan
bacaan/LKS
Memperhatikan demonstrasi
yang di lakukan guru dan
mempelajari LKS
Tahap 3
Pembentukan kelompok
heterogen
Guru membagi peserta
didik menjadi
kelompok secara
heterogen, masing-
masing kelompok
terdiri dari 4-5 orang
Bergabung dengan
kelompok yang telah di
bagikan oleh guru
Tahap 4
Turnamen
Guru membagi peserta
didik kedalam
beberapa meja
turnamen
Masing-masing kelompok
masuk ke meja turnamen
Tahap 5
Evaluasi
Guru membagi soal-
soal tournamenr
kepada masing-
masing kelompok
tournament
Masing-masing kelompok
mengerjakan soal turnamen
dan dalam mengerjakan soal
tidak boleh saling
membantu
Tahap 6
Penghargaan kelompok
Guru memberikan
penghargaan kepada
setiap kelompok yang
memiliki poin
tertinggi
Mengengarkan nama-nama
kelompok yang berhak
mendapatkan penghargaan.
(Sumber:Modifikasi Peneliti, 2019)
48
3. Tahap Akhir
Tahap akhir ini adalah pengumpulan data yang diperoleh selama
penelitian berlangsung kemudian mengolahnya, menganalisis, membahas,
membuat hasil penelitian dan membuat kesimpulan.
4. Tahap Penyususnan Laporan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah menyusun dan
melaporkan hasil-hasil penelitian yang telah dilaksanakan.
I. Teknik Analisis Data
Data yang telah diperoleh dari kelas kontrol dan kelas eksperimen
kemudian diolah dan dianlisis untuk dapat mengetahui adanya pengaruh
penggunaan media pembelajaran kartu Doger (Domino Gerak) terhadap hasil
belajar peserta didik pada materi sistem gerak. Teknik analisis data yang
digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial.
a. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Tabel 3.6 Kriteria Aktivitas Guru
No. Kategori Presentase (%) Keterangan
1. 76-100 Sangat baik
2. 51-75 Baik
3. 26-50 Cukup
4. 0-25 Kurang
(Sumber: Doadopsi dari Penelitian Kinerja Guru)
49
Tabel 3.7 Kriteria Aktivitas Peserta Didik
No. Kategori Presentase (%) Kriteria
1. 81-100 Sangat baik
2. 61-80 Baik
3. 41-60 Cukup
4. 21-40 Kurang
5. 0-20 Sangat Kurang
(Sumber: Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan)
Tabel 3.8 Kriteria Kualitas Hasil Belajar
No. Interval Nilai Kriteria
1. 90,00 – 100,00 Sangat Tinggi
2. 80,00 – 89,99 Tinggi
3. 65,00 – 79,99 Sedang
4. 55,00 – 64,99 Rendah
5. 0,00 – 54,99 Sangat Rendah
(Sumber: Arikunto, 2016)
Tabel 3.9 Kriteria Nilai Ketuntasan Minimal
Nilai Kriteria
< 75 Tidak tuntas
≥ 75 Tuntas
(Sumber: SMA Negeri 9 Gowa)
b. Analisis Statistik Inferensial
Statistik yang dianalisis adalah data yang di tes di awal dengan akhir
setelah terkumpul setelah itu diolah supaya menjadi penelitian yang jelas.
Menghitung hasil tes menggunakan teknik analisis data uji F. Adapun syarat
uji F adalah:
50
1) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui sebaran dari skor
masing-masing variabel apakah data yang bersangkutan berdistribusi
normal atau tidak. Uji normalitas merupakan analisis statistik yang
pertama dilakukan dalam rangka analisis data. Kepastian terpenuhinya
syarat normalitas akan menjamin dapat dipertanggungjawabkan.
Analisis data dapat dilanjutkan apabila data berdistrbusi normal.
Uji normalitas digunakan dengan perhitungan sistem
terkomputerisasi yang dilakukan menggunakan perangkat software spss
20 dengan Kolmograv-Smirnov.
2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk digunakan untuk menguji
apakah sebaran data dari dua varian atau lebih berasal dari populasi
yang homogen atau tidak yaitu dengan membandingkan dua atau lebih
variannya. Kriterianya adalah signifikan untuk uji dua sisi jika nilai
signifikan > 0,05 berarti variasi pada setiap kelompok sama (homogen).
Uji homogenitas digunakan dengan perhitungan sistem
terkomputerisasi yang dilakukan menggunakan perangkat software
SPSS versi 25 for Windows dengan Levene’s Test For Equality of
Variances.
3) Uji hipotesis (Uji kesamaan rata-rata)
Setelah data melalui uji normalitas dan uji homogenitas, maka
selanjutnya dilakukan uji hipotesis. Pengujian hipotesis untuk
51
membuktikan ada tidaknya perbedaan yang signifikan mengenai
prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SMAN 9 Gowa pada
kelas XI yang terpilih sebagi kelas Eksperimen dan kelas Kontrol. Uji
hipotesis ini menggunakan uji-t (independent uji test) yaitu menguji
perbedaan rata-rata dua kelompok.
52
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMAN 9 Gowa, Kabupaten Gowa dengan
populasi penelitian adalah seluruh peserta didik kelas XI IPA mulai kelas XI
IPA 1 sampai dengan XI IPA 6 pada semester ganjil tahun ajaran 2019/2020.
Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian eksperimen. Peneliti
menggunakan quasi eksperimen untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
media pembelajaran kartu Doger (Domino Gerak) terhadap hasil belajar
peserta didik kelas XI SMAN 9 Gowa. Sampel yang diambil, ada dua kelas
yaitu XI IPA 5 sebagai kelas eksperimen sebanyak 30 peserta didik dan XI
IPA 6 sebagai kelas kontrol sebanyak 30 peserta didik. Dalam penelitian ini
peneliti memberikan perlakuan media kartu Doger (Domino Gerak) pada
kelas XI IPA 5 dan tidak diberikan perlakuan media kartu Doger (Domino
Gerak) pada kelas XI IPA 6.
Data dalam penelitian ini diperoleh melalui metode tes yang terdiri
dari pretest dan posttest. Pretest merupakan tes awal yang diberikan kepada
peserta didik baik pada kelas ekperimen maupun kelas kontrol yang bertujuan
untuk mengetahui kemampuan awal pemecahan masalah peserta didik pada
kedua kelas sebelum diberikan perlakuan yang berbeda. Sedangkan posttest
merupakan tes yang diberikan kepada peserta didik baik peserta didik pada
kelas ekperimen maupun kelas kontrol yang bertujuan untuk mengetahui
53
kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada kedua kelas setelah
diberikan perlakuan yang berbeda.
Ada dua macam hasil analisis yang disajikan yaitu hasil analisis yang
menggunakan statistik deskriptif dan hasil analisis yang menggunakan
statistika inferensial. Uraian dari masing-masing deskripsi hasil analisis
sebagai berikut:
1. Analisis Statistik Deskriptif
a. Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Pembelajaran
Lembar pengamatan ini dibuat untuk memperoleh salah satu jenis
data pendukung kriteria mendapatkan hasil pembelajaran dan pengaruh
media pembelajaran Doger (Domino Gerak). Instrumen ini memuat
petunjuk aktivitas guru yang diamati. Pengamatan dilaksanakan dengan
cara observer mengamati aktivitas guru yang dilakukan selama empat
kali pertemuan. Data yang diperoleh dari instrumen tersebut dirangkum
pada setiap akhir pertemuan. Hasil rangkuman setiap pengamatan
disajikan pada tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1 Deskripsi Hasil Persentase dan Kriteria Aktivitas Guru Selama
Proses Pembelajaran
Keterlaksanaan
Pembelajaran
Pertemuan
Persentase (%) Kriteria
II 93 Sangat Baik
III 80 Baik
IV 80 Baik
V 93 Sangat Baik
Jumlah Rata-rata 86,5 Sangat Baik
54
Berdasarkan data di atas, pada pertemuan ke II terlihat bahwa
keterlaksanaan pembelajaran kriteria sangat baik, ini ditunjukkan oleh
presentase skor keterlaksanaan pada angka 93%. Pertemuan ke III dan
ke IV presentase keterlaksanaan pembelajaran pada kriteria baik, ini
ditunjukkan oleh presentase skor keterlaksanaan pada angka 80%.
Kemudian pada pertemuan ke V skor presentase keterlaksanaan
pembelajaran meningkat menjadi 93% dengan kriteria sangat baik.
Secara umum rata-rata keterlaksanaan aktivitas guru dalam
pembelajaran termasuk dalam kriteria sangat baik pada pertemuan II-V
dengan presentase keterlaksanaan sebesar 86,3%.
Berdasarkan lembar hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran
media pembelajaran Doger (Domino Gerak) terhadap hasil belajar
peserta didik kelas XI IPA SMAN 9 Gowa, diperoleh bahwa pada
keempat pertemuan telah dilaksanakan sangat baik dengan presentase
86,5%.
b. Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik dalam
Pembelajaran
Data aktivitas peserta didik ini diperoleh melalui instrumen
observasi aktivitas peserta didik yang diakukan selama proses
pembelajaran berlangsug. Indikator aktivitas peserta didik terdiri dari
sembilan aspek observasi. Data hasil pengamatan aktivitas peserta didik
disajikan dalam tabel 4.2 sebagai berikut:
55
Tabel 4.2 Deskripsi Hasil Persentase dan Kriteria Aktivitas Peserta
Didik Selama Proses Pembelajaran
Berdasarkan data di atas, pada pertemuan ke II terlihat bahwa
keterlaksanaan pembelajaran kriteria baik, ini ditunjukkan oleh
presentase skor keterlaksanaan pada angka 77,3%. Pertemuan ke III
presentase keterlaksanaan pembelajaranpada angka 81,7% dengan
kriteria sangat baik, pertemuan ke IV presentase keterlaksanaan
pembelajaran pada angka 84% dengan kriteria sangat baik. Kemudian
pada pertemuan ke V presentase keterlaksanaan pembelajaran
meningkat menjadi 88,3% dengan kriteria sangat baik. Secara umum
keterlaksanaan pembelajaran termasuk dalam kriteria sangat baik pada
pertemuan II-V dengan presentase keterlaksanaan sebesar 82,8%.
c. Deskripsi Data Hasil Belajar Pretest dan Posttest Peserta Didik
Menggunakan Media Doger (Domino Gerak) Kelas Eksperimen
Penelitian yang telah dilakukan pada kelas ekperimen diberikan
perlakuan atau treatment yakni menggunakan media kartu
pembelajaran Doger (Domino Gerak) dilakukan di kelas XI IPA 5.
Dengan menggunakana model pembelajaran Teams Games Tournament
(TGT) merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan yang terstruktur dan
Pertemuan Persentase (%) Kriteria
II 77,3 Baik
III 81,7 Sangat Baik
IV 84 Sangat Baik
V 88,3 Sangat Baik
Jumlah Rata-rata 82,8 Sangat Baik
56
terorganisir sedemikian rupa sehingga prose sehinga peserta didik dapat
belajar dengan baik serta menguasau kompetensi-kompetensi yang
ingin dicapai dalam pembelajaran dengan berperan aktif. Data statistik
hasil belajar kognitif peserta didik kelas eksperimen pada konsep
sistem gerak disajikan dalam bentuk tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3 Statistik Deskripsi Hasil Belajar Peserta Didik
Menggunakan Media Doger (Domino Gerak) Kelas
Eksperimen
Statistik
Skor Statistik
Pretest Posttest
Ukuran Sampel 30 27
Rata-rata 52,47 83,90
Nilai Tengah 52,00 85,00
Nilai yang Sering Muncul 45 85
Std. Deviation 14,068 8,868
Nilai Minimum 20 62
Nilai Maksimum 85 98
Berdasarkan data hasil belajar pada tabel 4.3 hasil perhitungan
dengan menggunakan SPSS 20.00 pada data skor statistik hasil belajar
peserta didik kelas eksperimen dilihat jumlah ukuran sampel 30.
Sebelum diberikan perlakuan pretest, diperoleh rata-rata 52,47 dengan
standar devition 14,068. Adapun nilai tengah 52,00 dengan nilai yang
sering muncul 45, sedangkan untuk nilai minumum 20 dan maksimum
85. Berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar dengan media pembelajaran
Doger (Domino Gerak) berada pada kategori rendah.
57
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata
posttest hasil belajar peserta didik setelah diterapkan media
pembelajaran kartu Doger (Domino Gerak) mengalami peningkatan
yaitu 83,90 dengan standar deviation 8,868. Adapun nilai tengan 85,00
dan nilai yang sering muncul 85, sedangkan nilai minimum 62 dan
maksimum 98. Nilai rata-rata hasil belajara peserta didik setelah
diterapkannya media pembelajaran Doger (Domino Gerak) berada pada
kategori tinggi, menunjukkan peningkatan setelah diterapkannya media
pembelajaran Doger (Domino Gerak). Apabila skor belajar peserta
didik dikelompokkan ke dalam lima kelas interval skor, maka diperoleh
hasil seperti tabel 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.4 Kategori Interval dan Presentase Hasil Belajar Peserta
Didik Menggunakan Media Doger (Domino Gerak) Kelas
Eksperimen
No. Interval Kategori Frekuensi
Pretest (%)
Frekuensi
Posttest (%)
1. 90,00 – 100,00 Sangat Tinggi 0 0 7 23
2. 80,00 – 89,99 Tinggi 1 3 18 60
3. 65,00 – 79,99 Sedang 4 13 5 17
4. 55,00 – 64,99 Rendah 8 27 0 0
5. 0,00 – 54, 99 Sangat Rendah 17 57 0 0
Jumlah 30 100 30 100
Adapun diagram kategorisasi interval dan frekuensi Pretest dan
Posttest hasil belajar peserta didik kelas XI IPA 5 Eksperimen dapat
dilihat pada gambar 4.1 dibawah ini:
58
Gambar 4.1 Diagram Kategorisasi Interval dan Frekuensi Hasil
Belajar Peserta Didik Kelas Eksperimen
Pada tabel 4.4 dan gambar 4.1 terlihat bahwa tingkat skor hasil
belajara peserta didik kelas XI IPA 5 tahap pretest dikategorikan yakni
sangat rendah dengan frekuensi 17 persentase 57%, kategori rendah
dengan frekuensi 8 pesentasei 27%, kategori sedang dengan frekuensi 4
presentase 13%, kategori tinggi dengan frekuensi 1 presentase 3%, dan
kategori sangat tinggi dengan frekuensi 0 dan presentase 0%. Presentase
tertinggi untuk perolehan skor tahap pretest berada pada kategori sangat
rendah dengan frekuensi 17 presentase 57%, sehingga tingkat hasil belajar
peserta didik sebelum diterapkan media pembelajaran kartu Doger
(Domino Gerak) berada pada kategori sangat rendah.
Sedangkam untuk tahap posttest kelas eksperimen dikategorikan
yakni sangat rendah dengan frekuensi 0 persentase 0%, kategori rendah
dengan frekuensi 0 presentase 0%, kategori sedang dengan frekuensi 5
presentase 17%, kategori tinggi dengan frekuensi 18 presentase 60%, dan
kategori sangat tinggi dengan frekuensi 7 dan persentase 24%.
Sangat Rendah
Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Pretest 17 8 4 1 0
Posttest 0 0 5 18 7
0
5
10
15
20
Fre
ku
ensi
Kelas Eksperimen
59
Presentase tertinggi untuk perolehan skor saat posttest berada pada
kategori tinggi dengan frekuensi 18 dan presentase 60%, sehingga tingkat
hasil belajar peserta didik setelah diterapkan media pembelajaran kartu
Doger (Domino Gerak) tergolong tinggi. Ini menunjukkan bahwa hasil
belajar peserta didik meningkat dari segi frekensi dan presentase pada
kelas eksperimen dengan media Doger (Domino Gerak) dan model
pembelajaran Teams Game Tournaments (TGT) pada kelas XI IPA 5
SMAN 9 Gowa. Data tes hasil belajar peserta didik setelah diterapkan
media pembelajaran Doger (Domino Gerak) berdasarkan kriteria
ketuntasan hasil belajar peserta didik dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut
ini:
Tabel 4.5 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik
Menggunakan Media Pembelajaran Doger (Domino
Gerak) Kelas Eksperimen
Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
0-74 Tidak Tuntas 5 17
75-100 Tuntas 25 83
Jumlah 30 100
Peserta didik dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai
ketentutasan paling sedikit 75. Dari 30 peserta didik ada 25 peserta
didik atau 83% yang mencapai nilai ketuntasan dari hasil tes
kemampuan, sedangkan 5 peserta didik atau 17% yang tidak mencapai
nilai ketuntasan dari hasil tes kemampuan. Dari deskripsi diatas dapat
disimpulkan bahwa setelah perlakuan melalui media kartu Doger
60
(Domino Gerak) pada kelas XI SMAN 9 Gowa, peserta didik mampu
memenuhi indikator ketuntasan yaitu ≥ 75.
d. Deskripsi Hasil Belajar Peserta Didik Pretest dab Posttest pada
Kelas Kontrol dengan Pembelajaran Langsung
Penelitian yang telah dilakukan pada kelas kontrol diberikan
treatmen yakni menggunakan model langsung dilakukan di kelas XI
IPA 6 SMAN 9 Gowa. Pembelajaran pada kelas kontrol menerapkan
model pembelajaran ceramah dan diskusi yang telah biasa dipraktekkan
kebanyakan pengajar. Pembelajaran pada kelas kontrol ini akan
dibandingkan hasilnya dengan kelas eksprimen dengan hipotesis bahwa
pembelajaran kelas eksperimen dapat menumbuhkan hasil belajar
biologi dibandingkan dengan pembelajaran pada kelas kontrol. Data
statistik hasil tes kognitif siswa kelas kontrol pada materi sistem gerak
disajikan dalam bentuk tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.6 Statistik Deskripsi Hasil Belajar Peserta Didik dengan Model
Pembelajaran Langsung Kelas Kontrol
Statistik
Skor Statistik
Pretest Posttest
Ukuran Sampel 30 30
Rata-rata 55,83 79,37
Nilai Tengah 54,00 80,00
Nilai yang Sering Muncul 50 80
Std. Deviation 13,478 10,019
Nilai Minimum 20 55
Nilai Maksimum 79 98
61
Berdasarkan analisis data hasil belajar peserta didik pada tabel 4.6
hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 20.00 pada data skor
statistik hasil belajar peserta didik kelas kontrol sebelum diterapkan
model pembelajaran langsung pretest, dilihat jumla nilai statistik
ukuran sampel 30 dengan rata-rata nilai 55,83 dan standar deviation
13,478. Adapun nilai tengh 54,00 nilai yang sering muncul 50.
Sedangkan nilai minimum 20 dan nilai maksimum 79. Berdasarkan
nilai rata-rata hasil belajar dengan pembelajaran langsung pada kelas
kontrol yaitu XI IPA 6 berada pada kategori rendah.
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata
posttest hasil belajar peserta didik setelah diterapkan pembelajaran
secara langsung yaitu 79,37 dengan standar devition 10,019. Adapun
nilai tengah 80,00 dan nilai yang seing muncul 80. Sedangkan untuk
niali minimum 55 dan maksimum 98. Nilai rata-rata hasil belajar
biologi siswa setelah diajarkan dengan model pembelajaran langsung
berada pada kategori sedang. Apabila skor belajar peserta didik
dikelompokkan ke dalam lima kelas interval skor, maka dapat diperoleh
hasil belajar tabel 4.7.
Tabel 4.7 Kategori Interval dan Persentase Skor Hasil Belajar Peserta Didik
Model Pembelajaran Langsung Kelas Kontrol
No. Interval Kategori Frekuensi
Pretest (%)
Frekuensi
Posttest (%)
1. 90,00 – 100,00 Sangat Tinggi 0 0 6 20
2. 80,00 – 89,99 Tinggi 0 0 11 37
3. 65,00 – 79,99 Sedang 8 27 12 40
62
4. 55,00 – 64,99 Rendah 6 20 1 3
5. 0,00 – 54, 99 Sangat Rendah 16 53 0 0
Jumlah 30 100 30 100
Adapun diagram kategori frekuensi dan persentas skor hasil belajar
peserta didik kelas XI IPA 6 SMAN 9 Gowa (kontrol) Pretest dan
Posttest dapat dilihat pada gambar 4.2 dibawah ini:
Gambar 4.2 Diagram Kategorisasi Interval dan Frekuensi Hasil
Belajar Peserta Didik Kelas Kontrol
Berdasarkan 4.7 dan gambar 4.2 dapat dilihat bahwa skor hasil
belajar peserta didik kelas XI IPA 6 pada tahap pretest dikategorikan yakni
sangat rendah dengan frekensi 16 presentase 53 %, kategori rendah dengan
frekuensi 6 presentase 20%, kategori sedang dengan frekuensi 8 presentase
27%, kategori tinggi dengan frekuensi 0 presentase 0%, dan kategori
sangat tinggi dengan frekuensi 0 presentase 0%. Presentase tertinggi untuk
perolehan skor saat pretest barada pada kategori sangat rendah dengan
frekuensi 16 persentase 53%, sehinga tingkat hasil belajar biologi peserta
Sangat Rendah
Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Pretest 16 6 8 0 0
Posttest 0 1 12 11 7
0
5
10
15
20
Fre
ku
ensi
Kelas Kontrol
63
didik sebelum diajarakan dengan model pembelajaran langsung berada
pada kategori sangat rendah.
Sedangkan data pada tahap posttest kelas kontrol dikategorikan
yakni sangat rendah frekuensi 0 presentase 0%, kategori rendah frekuensi
1 presentase 3%, kategori sedang frekuensi 12 presentase 40,0%, kategori
tinggi dengan frekuensi 11 presentase 37%, kategori sangat tinggi
frekuensi 6 presentase 20,0%. Presentase tertinggi untuk perolehan skor
saat posttest berada pada kategori sedang dengan frekuensi 12 dan
presentase 40%, sehingga tingkat hasil belajar peserta didik setelah model
pembelajaran langsung diberikan tes tergolong sedang yakni frekuensi 12
dengan persentase 40%.
Ini menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik meningkat dari
segi frekensi dan presentase pada kelas kontrol kelas XI IPA 6 SMAN 9
Gowa. Data tes hasil belajar peserta didik setelah dilakukan model
pembelajaran langsung, berdasarkan kriteria ketuntasan hasil belajar
peserta didik dilihat pada tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik Model
Pembelajaran Langsung Kelas Kontrol
Interval
Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
0-74 Tidak Tuntas 8 27
75-100 Tuntas 22 73
Jumlah 30 100
Peserta didik dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai
ketentutasan paling sedikit 75. Dari 30 peserta didik ada 22 peserta
64
didik atau 73,3% yang mencapai nilai ketuntasan dari hasil tes
kemampuan, sedangkan 8 peserta didik atau 27% yang tidak mencapai
nilai ketuntasan dari hasil tes kemampuan. Dari deskripsi diatas dapat
disimpulkan bahwa kelas kontrol XI IPA6 SMAN 9 Gowa, peserta
didik tidak mampu memenuhi indikator ketuntasan yaitu ≥ 75.
2. Analisis Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial pada bagian ini digunakan untuk
pengujian hipotesis yang telah dikemukakan pada bab III. Sebelum
dilakukan uji hipotesis maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas
sebagai uji prasyarat.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov dalam
perhitungan menggunakan program SPSS 20.00. Untuk mengetahui
normal tidaknya adalah jika sig > 0,05 maka normal dan jika sig< 0,05
dapat dikatakan tidak normal. Hasil perhitungan yang diperoleh sebagai
berikut:
Tabel 4.9 Uji Normalitas
No Kelompok Sig Kesimpulan
1 Pre-test kelas Eksperimen 0,936 Normal
2 Post-test kelas Eksperimen 0,122 Normal
3 pre-test kontrol 0,667 Normal
4 Post-test kontrol 0,318 Normal
Berdasarkan tabel 4.9 di atas, terlihat bahwa data pre-test dan post-
test hasil belajar baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol memiliki
65
nilai sig > 0,05 dan kelas kontrol dari posttest hingga pretest, maka dapat
disimpulkan bahwa kelompok data tersebut berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui tingkat kesamaan
varians antara dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol untuk menerima atau menolak hipotesis dengan
membandingkan harga sig pada levene’s statistic dengan 0,05 (sig >
0,05). Hasil uji homogenitas dilihat pada tabel 4.10:
Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Pretest-Posttest Kelas Kontrol dan
Kelas Eksperimen
Statistik
Pre-test Post-test
K. Kontrol K. Eksperimen K. Kontrol K. Eksperimen
Sig 0,773 0,636
Tingkat Sig 0,05
Berdasarkan tabel 4.10 hasil uji homogenitas variabel penelitian
diketahui pre-test kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan nilai
signifikan 0,733 sedangkan post-test kelas kontrol dan kelas eksperimen
dengan nilai signifikan 0,636. Dari hasil perhitungan harga signifikan
data pre-test ataupun post-test lebih besar dari 0,05 (sig > 0,05) maka
dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini memiliki varians
yang homogen.
c. Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis dianalisis dengan menggunakan uji-t untuk
mengetahui apakah pembelajaran IPA Biologi efektif melalui media
66
pembelajaran kartu Doger (Domino Gerak) pada pesesrta didik kelas XI
IPA SMAN 9 Gowa.
1) Uji t Pre-Test dan Post-Test Kelas Eksperimen
Uji t pre test dan post test kelas eksperimen bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya peningkatan skor. Kesimpulan penelitian
dinyatakan signifikan apabila pada taraf signifikansi
5% dan nilai p <0,05. Adapun ringkasan uji t pre-test dan post- test
kelas eksperimen ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel. 4.11 Hasil Uji t Berpasangan (Pretest-Posttest) Kelas
Eksperimen
Kelas Rata-rata N P
Pre test
Eksperimen 52,47
10,722
2,045
30
0.000 Post test
Eksperimen 83,90
Berdasarkan tabel 4.11 di atas, didapatkan rata-rata nilai pre-test
kelas eksperimen sebesar 52,47 dan rata-rata nilai post-test kelas
kontrol sebesar 83,90 sehingga mengalami peningkatan. Untuk
mengetahui taraf signifikan hasil pre-test dan post-test maka
dilakukan dengan membandingkan nilai t-hitung dan t-tabel beserta
dengan nilai p-volue. Tabel diatas menunjukkan nilai df (derajat
kebebasan) sebesar 29 sehingga diperoleh nilai t-tabel 2,045.
Adapun t-hitung dalam tabel tersebut 10,722 yang berarti lebih besar
dibandingkan dengan t-tabel ).
Hal ini menunjukkan bahwa pemberian kartu pembelajaran
Doger (Domino Gerak) memberikan pengaruh terhadap hasil belajar
67
peserta didik kelas IPA SMAN 9 Gowa. Adapun nilai p-volue pada
kolom signifikansi sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil
dibandingkan dengan taraf signifikan 0,05 (5%). Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat adanya perbedaan yang signifikan dari
hasil pre-test dan post-test. Di mana hasil postest menunjukkan
adanya peningkatan nilai signifikan dari nilai pretest sebelumnya.
Tabel. 4.12 Hasil Uji t Berpasangan (Pretest-Posttest) Kelas Kontrol
Kelas Rata-rata N P
Pre test
Kontrol 55,83
9,014 2,045 30 0,000 Post test
Kontrol 79,37
Berdasarkan tabel 4.12 di atas, didapatkan rata-rata nilai pre-test
kelas eksperimen sebesar 55,83 dan rata-rata nilai post-test kontrol
sebesar 79,37. Untuk mengetahui taraf signifikan hasil pre-test dan
post-test maka dilakukan dengan membandingkan nilai t-hitung dan
t-tabel beserta dengan nilai p-volue. Tabel diatas menunjukkan nilai
df (derajat kebebasan) sebesar 29 sehingga diperoleh nilai t-tabel
2,045. Adapun t-hitung dalam tabel tersebut 9,014 yang berarti lebih
besar dibandingkan dengan t-tabel ).
Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran langsung peserta
didik kelas kontrol mengalami peningkatan secara signifikan.
Adapun nilai p-volue pada kolom signifikansi sebesar 0,000 yang
berarti lebih kecil dibandingkan dengan taraf signifikan 0,05 (5%).
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat adanya perbedaan yang
68
signifikan dari hasil pre-test dan post-test. Di mana hasil postest
menunjukkan adanya peningkatan nilai signifikan dari nilai pretest
sebelumnya.
B. Pembahasan
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa ada tidaknya pengaruh yang
signifikan dengan melihat peningkatan hasil belajar peserta didik antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Masing-masing kelas pertemuan, dilakukan
pretest dan pertemuan terakhir diadakan posttest untuk melihat pengaruh
media pembelajaran kartu Doger (Domino Gerak) dengan model
pembelajaran TGT terhadap hasil belahar peserta didik yang berbeda pula.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada tabel 4.3, diperoleh hasil skor
tes hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan media
pembelajaran kartu Doger (Domino Gerak) dengan menggunakan model
pembelajaran TGT dengan kelas kontrol yang tidak diberikan perlakuan. Hal
ini dilihat pada rata rata skor yang diperoleh kedua kelas, di mana rata-rata
skor posttest kelas eksperimen yaitu 83,90 lebih tinggi dibandingkan rata-rata
skor posttest kelas kontrol yaitu 79,37. Dengan demikian, berdasarkan hasil
analisis deskriptif di atas dapa disimpulkan bahwa penerapan media
pembelajaran kartu Doger (Domino Gerak) dengan menggunakan model
pembelajaran TGT berpengaruh terhadap hasil belajar biologi peserta didik
pada konsep sistem gerak kelas XI MIPA 5 di SMA Negeri 9 Gowa yang
dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar peserta didik.
69
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan
media pembelajaran kartu Doger (Domino Gerak) dengan model
pembelajaran Teams Games Tournament dapat meningkatkan hasil belajar
materi sistem gerak pada manusia peserta didik SMA 9 Gowa. Peningkatan
hasil belajar peserta didik disebabkan karena media pembelajaran kartu Doger
(Domino Gerak) dengan model pembelajaran Teams Games Tournament
merupakan media yang menarik untuk dijadikan bahan/alat dalam
pembelajaran karena dikemas dalam bentuk permainan dan membuat peserta
didik tidak merasa bosan dalam suatu pembelajaran dikelas, dan
dikombinasikan dengan model pembelajaran TGT.
Adanya pengaruh media pembelajaran Doger (Domino Gerak) ini
terbukti dari penelitian yang telah dilakukan oleh Hestuaji (2012) Mahasiswa
dari Universitas Sebelas Maret, dengan judul “Pengaruh Media Kartu
Domino terhadap Pemahaman Konsep Pecahan” pada hasil pebelitiannya
diperoleh skor ℎ > (4.535 > 1.675), sehingga 0 ditolak. Hal
ini berarti ada perbedaan hasil belajar yang diajar dengan menggunakan
media kartu domino dan media gambar diam. Simpulan penelitian ini adalah
hasil belajar matematika peserta didik dengan menggunakan media kartu
domino lebih baik dibanding menggunakan media gambar diam.
70
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan yang telah
diuraikan, maka dapat disimpulkan:
1. Hasil belajar peserta didik dengan menggunakan media pembelajaran kartu
Doger (Domino Gerak) materi sistem gerak pada manusia kelas XI IPA
SMAN 9 Gowa mengalami peningkatan, yang dapat dilihat dari hasil
analisis data inferensial pada uji hipotesis menggunakan uji Anova, dengan
nilai signifikan sebesar 0,000 atau (0,000≤ 0,05). Persentase aktivitas guru
dari pertemuan kedua sampai kelima yaitu 86,5% dan berada pada kategori
sangat. Sedangkan aktivitas peserta didik dari pertemuan kedua sampai
pertemuan kelima yaitu 82,8% dan berada pada kategori sangat baik.
2. Penerapan media pembelajaran kartu Doger (Domino Gerak) dengan
menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament memiliki
pengaruh terhadap hasil belajar peserta didik kelas XI IPA pada materi
sistem gerak pada manusia SMAN 9 Gowa yang dapat dilihat dari hasil
analisis data deskriptif yang menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen
yang diberikan perlakuan lebih tinggi dengan rata-rata 83,90 dari pada
kelas kontrol yang tidak diberikan perlakuan media pembelajaran kartu
Doger (Domino Gerak) dengan nilai rata-rata 79,37.
71
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dalam upaya
peningkatan hasil belajar peserta didik, dikemukakan beberapa saran sebagai
berikut:
1. Kepada pihak sekolah SMAN 9 Gowa dalam proses pembelajaran
khususnya untuk mata pelajaran IPA agar lebih memperhatikan fasilitas
seperti media elektronik yang menunjang proses belajar mengajar.
2. Diharapkan kepada guru lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran dan pada
proses belajar, mengajar seorang guru menerapkan atau membuat media
pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan, agar lebih
memudahkan peserta didik dalam memahami pelajaran yang disampaikan
dengan bantuan media.
3. Diharapkan kepada peneliti itu sendiri agar mampu mengaplikasikan dan
mengembangkan hasil penelitiannya untuk dapat diterima di masyarakar
umum pada dasarnya serta menjadikan rujukan dalam bidang penelitian
yang serupa.
72
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. 2009. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Mata Kuliah Media
Elektromagnetik. Jurnal Edukasi@Elektro Vol. 5, No. 1. Hlm 11-8. 2009.
Universitas Negeri Yogyakarta
Amir, M.F. 2017. Pengembangan Domino Berbasisi Open Ended untuk
Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa SD. Jurnal ISSN 2442-
5418. Vol.6, No.2. PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Arikunto, S. 2016. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Arsyad A. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Fahrul, D.M, Priyantina W & Supriyanto. Efektifitas Pembelajaran Learning
Cycle 5E dipadu pada Materi Sistem Gerak Manusia di SMA. Unnes
Journal of Biologi Educa tion. 5 (1) (2016). Unversitas Negeri Semarang.
Fatimah, S, Ardi & Rukiyah. Usulan Program Kreativitas Mahasiswa. Proposal
disajikan dalam PKM-Penelitian Tingkat Mahasiswa, Makassar, 18 Juli.
Hestuaji, Yogi. 2012. Pengaruh Media Kartu Domino terhadap Pemahaman
Konsep Pecahan. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Diakses
pada tanggal 13 Julni 2019 pukul 10.19 WITA.
Indriana. 2011. Ragama Alat Bantu Media Pengajaran. Jogjakarta: DIVA Press.
Irmawati. 2012. Modul Sistem Gerak. Universitas Negeri Makassar.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013. Badan Penelitian dan
Pengembangan.
Kurniasih, Tjitjih. 2018. Sistem Organ Manusia. Yogyakarta: Depublish.
Martono KT. 2011. Perancangan game edukasi “Fish Identity” dengan
menggunakan JavaTM. J. Sistem Komputer 1(1): 49-53.
Mulyasa. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sebuah Panduan Praktis.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nurseto, Tejo. 2011. Membuat Media Pembelajaran yang Menarik. Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal Ekonomi & Pendidikan.
Volume 8 No.1, April 2011.
73
Omegawati, Wigati Hadi,Dkk. 2015. Detik-Detik Ujian Nasional Biologi Tahun
Ajaraan 2014/2015. Jakarta: PT Intan Pariwara.
Purwanto, Rudy dkk. 2010. Buku Anti Remedial IPA Terpadu SMP Kelas VIII.
Jakarta:Wahyumedia.
Rini Mulyani. 2008. Cerdas Berhitung Matematika Untuk kelas III SD/MI. Jakarta
CV. Grahadi
Sabir, F & Jasmia. 2017. BIO (Bialogy Onet) sebagai Media Belajar Berbasis
Edu-Technology Upaya Mempermudah Siswa dalam Menghafal Istilah
Latin. Jurnal PENA Vol.2 No. 1. ISSN 2355-3766 hlm. 3. Universitas
Muahammadiyah Makassar.
Santyasa IW. 2007. Landasan Konseptual Media Pembelajaran. Makalah
disajikan dalam Workshop Media Pembelajaran bagi Guru-Guru SMA
Negeri Banjar Angkan Klungkung. Universitas Pendidikan Ganesha
Bandung. 10 Januari 2007
Sutjiono T. 2005. Pendayagunaan Media Pembelajaran. J. Pendidikan Penabur 6
(4): 76-84
Waslaluddin, Ahmad W, Enjang A.N. 2010. Pengembangan multimedia
pembelajaran interaktif CAI model instructional games untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia.
Yusuf, 2004.Pembelajaran IPA Biologi Makhluk Hidup.http://internet.(online)
Diakses pada tanggal 4 Juni 2019 pkl 10.30 WITA.
74
1. SULABUS
75
SILABUS
Biologi
Satuan Pendidikan : SMA / MA
Kelas : XI (Sebelas)
Alokasi waktu : 4 jam pelajaran /minggu
Kompetensi Inti :
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan
76
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran
3.5 Menganalisis
hubungan antara
struktur jaringan
penyusun organ
pada sistem gerak
dalam kaitannya
dengan bioproses
dan gangguan
fungsi yang dapat
terjadi pada sistem
gerak manusia
Memahami mekanisme gerak
Mengidentifikasi macam-
macam gerak
Mengidentifikasi kelainan
pada sistem gerak
Menjelaskan teknologi yang
mungkin untuk membantu
kelainan pada sistem gerak
Menganalisis hubungan antara
struktur jaringan penyusun
organ pada sistem gerak dalam
kaitannya dengan bioproses
dan gangguan fungsi yang
dapat terjadi pada sistem gerak
Struktur dan Fungsi Tulang,
Otot, dan Sendi
Mekanisme gerak
Macam-macam gerak
Kelainan pada sistem gerak
Teknologi yang mungkin
untuk membantu kelainan pada
sistem gerak
Memeragakan/
mendemonstrasikan
berbagai cara kerja otot,
sendi dengan berbagai
macam gerakan oleh
beberapa siswa serta
mengamati gambar/video
tentang kasus patah
tulang/cedera
Melakukan pengamatan
struktur tulang dengan
percobaan merendam
tulang paha ayam dalam
77
manusia larutan HCl dan memban-
dingkannya dengan tulang
yang tidak diren-dam HCl
dan percobaan pengaruh
garam fisiologis terhadap
kontraksi otot pada paha
dan jantung katak serta
struktur sel penyusun
jaringan tulang
Menghubungkan hasil
pengamatan struktur
tulang dengan pola makan
rendah kalsium, proses
menyusui, menstruasi,
menyimpul-kan fungsi
kalsium dalam sistem
gerak, hasil peng-amatan
proses kontraksi otot paha
dan jantung katak dengan
4.5 Menyajikan karya
tentang
pemanfaatan
teknologi dalam
mengatasi
gangguan sistem
gerak melalui studi
literatur
Menyajikan karya tentang
pemanfaatan teknologi dalam
mengatasi gangguan sistem
gerak melalui studi literatur
78
berbagai gerakan/ aktivitas
manusia, hasil pengamatan
gerak otot dengan konsep
mekanisme kontraksi otot
Menganalisis jenis
gerakan dan organ gerak
yang berfungsi dalam
berbagai kegiatan gerak
yang dilakukan/
diperagakan dan
mengaitkan proses-proses
gerak yang dilakukan
dengan kelainan yang
mungkin terjadi
Membuat awetan rangka
ikan, katak atau
ayam/burung berkelompok
dan menyusun laporan
struktur, fungsi sel
79
penyusun jaringan pada
sistem gerak secara tertulis
80
2. RPP
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(RPP)
81
Sekolah : SMAN 9 Gowa
Matapelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Materi Pokok : Sistem Gerak
Pertemuan : 1
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Sekolah : SMAN 9 Gowa
Matapelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/Ganjil
KELAS XI MIPA
SEMESTER 1
MATERI :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
82
Materi Pokok : Sistem Gerak
Pertemuan : 1
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
KI : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K2 : Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama,toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
K3 : Memahami. Menerapkan, menganalisis pengetahuan Faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
K4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkretdan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator
3.5 Menganalisis hubungan antara struktur
jaringan penyusun organ pada sistem
gerak dan mengaitkan dengan
bioprosesnya sehingga dapat
menjelaskan mekanisme gerak serta
gangguan fungsi yang mungkin terjadi
pada sistem gerak manusia melalui studi
literatur, pengamatan, percobaan, dan
simulasi.
3.5.1 Menjelaskan fungsi rangka pada manusia
3.5.2 Menjelaskan macam-macam tulang
penyususn rangka tubuh
3.5.3 Membandingkan struktur tulang rawan
dan tulang keras
3.5.4 Mengemukakan proses pembentukan
tulang (osifikasi)
4.5 Menyajikan karya tentang
pemanfaatan teknologi dalam
mengatasi gangguan sistem gerak
melalui penelusuran dari berbagai
sumber informasi.
C. Tujuan Pembelajaran
83
Adapun tujuan yang ingin dicapai aialah :
1. Siswa dapat menjelaskan fungsi rangka pada manusia melalui kegiatan diskusi kelompok
dan bantuan media pembelajaran kartu Doger (Domino Gerak)
2. Siswa dapat menjelaskan macam-macam tulang penyususn rangka tubuh melalui kegiatan
diskusi kelompok dan bantuan media pembelajaran kartu Doger (Domino Gerak)
3. Siswa dapat membandingkan struktur tulang rawan dan tulang keras
4. Siswa dapat mengemukakan proses pembentukan tulang (osifikasi)
D. Materi Pembelajaran
1. Rangka Tubuh
a) Rangka Aksial
Rangka aksial merupakan tulang tulang yang berada di bagian tengah sumbu tubuh.
Tulang rangka aksial terdiri atas tulang kepala, ruas tulang belakang, tulang dada, dan
tulang rusuk.
(1) Tulang Kepala
(2) Tulang Belakang (Columna Vertebralis)
(3) Tulang Dada (Sternum) dan Tulang Rusuk (Costa)
b) Rangka Apendikular
Rangka apendikular meliputi anggota gerak tubuh.
(1) Gelang bahu
(2) Tulang anggota gerak atas
(3) Gelang panggul
(4) Tulang anggota gerak bawah
2. Tulang
Tulang merupakan salah satu bagian sistem rangka yang terbuat dari jaringan ikat tulang.
Tulang sangat berguna bagi manusia. Beberapa fungsi tulang yaitu; Sebagai alat gerak
bersama dengan otot, sebagai tempat melekatnya otot, sebagai pelindung organ lunak dan
vital tempat memproduksi sel-sel darah, dan sebagai tempat penyimpanan cadangan
mineral berupa kalsium dan fosfat, serta cadangan lemak.
a) Macam – macam tulang berdasarkan jaringan penyusunnya :
(1) Tulang Rawan (Kartilago)
(2) Tulang Keras (Osteon)
b) Macam – macam tulang berdasarkan bentuknya
84
(1) Tulang pipa, berbentuk panjang dan berongga, seperti pipa. Contoh tulang ini
adalah tulang kering dan tulang betis.
(2) Tulang pipih, adalah tulang-tulang yang berbentuk pipih. Contoh tulang adalah
tulang rusuk dan tulang belikat
(3) Tulang pendek, berukuran pendek. Hanya ditemukan di daerah pangkal telapak
tangan, pangkal telapak kaki, dan tulang-tulang belakang.
(4) Tulang tidak beraturan, yaitu tulang yang memiliki bentuk tidak beraturan.
Contohnya adalah tulang-tulang belakang dan tulang penyusun wajah.
3. Poses pembentukan dan perkembangan tulang ada dua yaitu :
a) Osifikasi intramembran
b) Osifikasi endokondrium (intrakartilago)
4. Faktor membentukan tulang
Pembentukan tulang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
a) Faktor genetik
b) Faktor nutrisi
c) Faktor endoktrin
d) Faktor sistem saraf
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Model : Teams Games Tournament
3. Metode : Study literatur, diskusi, kerja kelompok, dan presentasi.
F. Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media : Media pembelajaran kartu Doger (Domino Gerak) Doger (Domino
Gerak)dan LKS
2. Alat : Papan tulis, LKS, laptop dan LCD
3. Sumber : Buku pembelajarn biologi untuk SMA/MA Kelas XI
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Langkah
Pertemuan
pertama
Deskripsi kegiatan Guru
Deskripsi kegiatan
Peserta didik
Alokasi
waktu
85
Kegiatan
Pendahulu
Orientasi
Apersepsi
Motivasi
1. Mengucapkan salam
pembuka, memanjatkan
syukur kepada yuhan
YME, dan berdoa untuk
memulai pembelajaran
2. Mengajak semua peserta
didik untukberdoa yang
dipimpin oleh ketua kelas
sebelum memulai
pelajaran
3. Menyapa kondisi kelas
dan mengkomunikasikan
tentang kehadiran peserta
didik serta kebersihan
kelas
4. Mengajukan apersepsi
kepada peserta didik
terkait dengan materi
sistem gerak untuk
merangsang rasa ingin
tahu peserta didik yaitu:
Bagaimana jadinya jika
tulang-tulang tidak
berlekatan dalam tubuh
kita ? Bisakah tulang
beridiri tanpa otot ?
5. Menyampaikan tujuan
pembelajaran dan batasan
materi serta manfaat
mempelajari sistem gerak
6. Membagi peserta didik
dalam kelompok yang
terdiri dari 4-5orang.
7. Peserta didik duduk
1. Mendengarkan arahan
yang disampaikan guru
dan membalas salam
dengan hikmat
2. Berdoa sesuai
keyakinan masing-
masing yang dipimpin
oleh ketua kelas
sebelummemulai
pelajaran
3. Memperhatikan dengan
baik absen nama yang
di sebutkan oleh guru
4. Memperhatikan
demosntrasi atau
penjelasan dari guru
yang mengajar dikelas
5. Mencatat tujuan
pembelajaran dan
memperhatikan materi
yang akan diajarkan
oleh guru
6. Bergabung dengan
kelompok yang telah
di bagikan oleh guru
7. Bergabung dengan
kelompok yang telah
15 mnt
86
bersama kelompok
masing-masing.
dibagikan oleh guru
Kegiatan
inti
Menyajikan materi
pembelajaran
1. Guru menjelaskan secara
singkat mengenai tulang,
sendi dan otot yang
termasuk dari sistem
gerak pada manusia.
2. Guru membagi siswa
menjadi 4-5 kelompok
secara heterogen
3. Guru membagikan LKS
dan materi ke setiap
kelompok.
4. Guru Memperlihatkan
gambar torso tubuh
manusia.
5. Peserta didik mengamati
bagian bagian tulang
manusia dan otot manusia
pada torso yang telah
disediakan.
Mengolah
Informasi
6. Guru membimbing
peserta didik untuk
menelaah materi yang
didapatkan.
7. Peserta didik
menyelesaikan LKS
secara individu.
8. Peserta didik secara
berkelompok
1. Memperhatikan
demosntrasi yang di
lakukan guru dan
mempelajari materi
yang ada
2. Bergabung dengan
kelompok yang telah
dibagikan oleh guru
3. Memperhatikan LKS
dan materi kelompok
4. Memperhatikan
gambar materi sistem
gerak pada manusia
5. Mengamati bagian
tulang manusia dan
otot manusia pada
torso yang telah
disediakan
6. Memperhatikan
arahan dari guru
7. Mengerjakan LKS
dengan baik dan tertib
8. Masing-masing
kelompok
60 mnt
87
menegejakan LKS
Evaluasi
9. Setiap kelompok
mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya. Dan
melakukan Evaluasi
Penghargaan kelompok
10. Guru penghargaan
dengan memberikan
tepuk tangan kepada
masing-masing
kelompok
mengerjakan LKS
9. Mengerjakan dan
membagi ke anggota
kelompok lainnya
untuk di presentasikan
soal-soal tournament
kepada masiog-
masing kelompok
tournamen
10. Mendengarkan nama-
nama kelompok yang
berhak mendapatkan
penghargaan
Kegiatan
Penutup
1. 1. Guru bersama peserta
didik melakukan
refleksi dan
mengevaluasi hasil
pembelajaran
2. Guru memberikan
kesempatan kepada
peserta didik untuk
bertanya jika ada yang
belum dipahami
3. Guru menyampaikan
rencana pembelajaran
pada pertemuan
berikutnya.
4. Menutup pembelajaran
dengan mengucapkan
salam
1. Memperhatikan
penjelasan evaluasi
yang guru sampaikan
dan mencatat poin
penting dari
pembelajaran
2. Memberikan
pertanyaan kepad
guru jika tidak
mengerti
3. Memperhatikan
dengan saksama dan
mencatat rencana
pertemuan berikutnya
4. Mengucapkan
salamm dan mencium
tangan guru
15 mnt
88
H. Penilaian
Jenis
Bentuk penilaian
Jenis instrumen
Pedoman
penskoran
Kognitif Penugasan (LKS) Soal Terlampir
Sekolah : SMAN 9 Gowa
Matapelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Materi Pokok : Sistem Gerak
Pertemuan : 2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(RPP)
89
Sekolah : SMAN 9 Gowa
Matapelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Materi Pokok : Sistem Gerak
Pertemuan : 2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
I. Kompetensi Inti
KI : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K2 : Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama,toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
K3 : Memahami. Menerapkan, menganalisis pengetahuan Faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
KELAS XI MIPA
SEMESTER 1
MATERI :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
90
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
K4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkretdan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
J. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator
3.5 Menganalisis hubungan antara struktur
jaringan penyusun organ pada sistem
gerak dan mengaitkan dengan
bioprosesnya sehingga dapat
menjelaskan mekanisme gerak serta
gangguan fungsi yang mungkin terjadi
pada sistem gerak manusia melalui studi
literatur, pengamatan, percobaan, dan
simulasi.
3.5.5 Menjelaskan macam-macam persendian
4.5 Menyajikan karya tentang
pemanfaatan teknologi dalam
mengatasi gangguan sistem gerak
melalui penelusuran dari berbagai
sumber informasi.
K. Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan yang ingin dicapai aialah :
5. Siswa dapat menjelaskan macam-macam persendian
L. Materi Pembelajaran
Persendian
Sendi merupakan hubungan antartulang sehingga tulang mampu digerakkan. Hubungan antara
dua tulang atau lebih disebut persendian atau artikulasi. Terdapat tiga jenis persendian pada
manusia, yaitu :
1. Sinartrosis adalah hubungan antartulang yang rapat sehingga tidak memungkinkan
pergerakan sama sekali.
2. Amfiartrosis, kedua ujung tulang yang berhubungan dilapisi oleh tulang rawan hialin yang
memungkinkan terjadinya sedikit gerakan. Contoh persendian ini adalah hubungan
antartulang belakang
91
3. Diartrosis Kedua ujung tulang pada persendian diartrosis dihubungkan oleh jaringan ikat
longgar sehingga tulang-tulang dalam persendian tersebut dapat bergerak dengan leluasa.
Berdasarkan arah gerakan yang dihasilkan persendian diartrosis, persendian ini dapat
dikelompokkan menjadi beberapa jenis seperti berikut :
a. Sendi Peluru, mampu melakukan gerakan ke banyak arah. Sendi ini merupakan sendi
yang paling bebas melakukan gerakan. Contohnya, sendi gelang bahu dan sendi gelang
panggul
b. Sendi Putar, mampu melakukan gerakan berputar yang bertumpu pada satu sumbu.
Contohnya, sendi yang menghubungkan tulang atlas dan tulang tengkorak, serta tulang
pengumpil dengan tulang hasta
c. Sendi Engsel, mampu melakukan gerakan satu arah, mirip engsel pintu. Contohnya, pada
siku, lutut, dan ruas-ruas jari.
d. Sendi Elipsoid, mirip dengan sendi peluru, hanya saja sendi elipsoid memiliki bonggol
dan ujung-ujung tulangnya tidak membulat, tetapi sedikit oval. Oleh karena itu, gerakan
yang dihasilkan lebih terbatas dibandingkan dengan sendi peluru. Contohnya, hubungan
antara tulang pengumpil dan tulang pergelangan tangan.
e. Sendi Pelana, adalah hubungan antartulang yang kedua ujung tulangnya membentuk
hubungan mirip seperti pelana dan tubuh orang yang menunggangi kudanya. Misalnya,
sendi yang dibentuk oleh tulang-tulang telapak tangan dan tulang pergelangan tangan.
f. Sendi Luncur, adalah hubungan antartulang yang kedua ujung tulangnya sedikit rata
sehingga terjadi gerakan menggeser. Contohnya, persendian yang dibentuk oleh tulang-
tulang pergelangan tangan, pergelangan kaki serta antartulang selangka.
M. Metode Pembelajaran
4. Pendekatan : Scientific
5. Model : Teams Games Tournament
6. Metode : Study literatur, diskusi, kerja kelompok, dan presentasi.
N. Media, Alat dan Sumber Belajar
4. Media : Media pembelajaran kartu Doger (Domino Gerak) dan LKS
5. Alat : Papan tulis, LKS, laptop dan LCD
6. Sumber : Buku pembelajarn biologi untuk SMA/MA Kelas XI
O. Kegiatan Pembelajaran
92
Kegiatan
Langkah
Pertemuan
pertama
Deskripsi kegiatan Guru
Deskripsi kegiatan
Peserta didik
Alokasi
waktu
Kegiatan
Pendahulu
Orientasi
Apersepsi
Motivasi
8. Mengucapkan salam
pembuka, memanjatkan
syukur kepada yuhan
YME, dan berdoa untuk
memulai pembelajaran
9. Mengajak semua peserta
didik untukberdoa yang
dipimpin oleh ketua kelas
sebelum memulai
pelajaran
10. Menyapa kondisi
kelas dan
mengkomunikasikan
tentang kehadiran peserta
didik serta kebersihan
kelas
11. Mengajukan
apersepsi kepada peserta
didik terkait dengan
materi sistem gerak untuk
merangsang rasa ingin
tahu peserta didik yaitu:
Bagaimana jadinya jika
pada manusia tidak
memiliki sendi ? Penyakit
persendian pada manusia
dapatkah menjadikan kita
lumpuh ?
12. Menyampaikan
tujuan pembelajaran dan
8. Mendengarkan arahan
yang disampaikan guru
dan membalas salam
dengan hikmat
9. Berdoa sesuai
keyakinan masing-
masing yang dipimpin
oleh ketua kelas
sebelummemulai
pelajaran
10. Memperhatikan
dengan baik absen
nama yang di sebutkan
oleh guru
11. Memperhatikan
demosntrasi atau
penjelasan dari guru
yang mengajar dikelas
12. Mencatat tujuan
pembelajaran dan
memperhatikan materi
16 mnt
93
batasan materi serta
manfaat mempelajari
sistem gerak
13. Membagi peserta
didik dalam kelompok
yang terdiri dari 4-
5orang.
14. Peserta didik duduk
bersama kelompok
masing-masing.
yang akan diajarkan
oleh guru
13. Bergabung dengan
kelompok yang telah
di bagikan oleh guru
14. Bergabung dengan
kelompok yang telah
dibagikan oleh guru
Kegiatan
inti
Menyajikan materi
pembelajaran
11. Guru menjelaskan
secara singkat mengenai
macam-macam
persendian pada manusia
12. Guru membagi
siswa menjadi 4-5
kelompok secara
heterogen
13. Guru membagikan
LKS dan materi ke setiap
kelompok.
14. Guru
Memperlihatkan gambar
torso tubuh manusia.
15. Peserta didik
mengamati bagian bagian
tulang manusia dan otot
manusia pada torso yang
telah disediakan.
Mengolah
11. Memperhatikan
demosntrasi yang di
lakukan guru dan
mempelajari materi
yang ada
12. Bergabung dengan
kelompok yang telah
dibagikan oleh guru
13. Memperhatikan LKS
dan materi kelompok
14. Memperhatikan
gambar materi sistem
gerak pada manusia
15. Mengamati bagian
tulang manusia dan
otot manusia pada
torso yang telah
disediakan
60 mnt
94
Informasi
16. Guru membimbing
peserta didik untuk
menelaah materi yang
didapatkan.
17. Peserta didik
menyelesaikan LKS
secara individu.
18. Peserta didik secara
berkelompok
menegejakan LKS
Evaluasi
19. Setiap kelompok
mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya. Dan
melakukan Evaluasi
Penghargaan kelompok
20. Guru penghargaan
dengan memberikan
tepuk tangan kepada
masing-masing
kelompok
16. Memperhatikan
arahan dari guru
17. Mengerjakan LKS
dengan baik dan tertib
18. Masing-masing
kelompok
mengerjakan LKS
19. Mengerjakan dan
membagi ke anggota
kelompok lainnya
untuk di presentasikan
soal-soal tournament
kepada masiog-
masing kelompok
tournamen
20. Mendengarkan nama-
nama kelompok yang
berhak mendapatkan
penghargaan
Kegiatan
Penutup
2. 5. Guru bersama peserta
didik melakukan
refleksi dan
mengevaluasi hasil
pembelajaran
6. Guru memberikan
kesempatan kepada
peserta didik untuk
5. Memperhatikan
penjelasan evaluasi
yang guru sampaikan
dan mencatat poin
penting dari
pembelajaran
6. Memberikan
pertanyaan kepada
15 mnt
95
bertanya jika ada yang
belum dipahami
7. Guru menyampaikan
rencana pembelajaran
pada pertemuan
berikutnya.
8. Menutup pembelajaran
dengan mengucapkan
salam
guru jika tidak
mengerti
7. Memperhatikan
dengan saksama dan
mencatat rencana
pertemuan berikutnya
8. Mengucapkan
salamm dan mencium
tangan guru
P. Penilaian
Jenis
Bentuk penilaian
Jenis instrumen
Pedoman
penskoran
Kognitif Penugasan (LKS) Soal Terlampir
96
Sekolah : SMAN 9 Gowa
Matapelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Materi Pokok : Sistem Gerak
Pertemuan : 3
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(RPP)
MATERI :
97
Sekolah : SMAN 9 Gowa
Matapelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Materi Pokok : Sistem Gerak
Pertemuan : 3
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Q. Kompetensi Inti
KI : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K2 : Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama,toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
K3 : Memahami. Menerapkan, menganalisis pengetahuan Faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
K4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkretdan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
R. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator
3.5 Menganalisis hubungan antara struktur
jaringan penyusun organ pada sistem
gerak dan mengaitkan dengan
bioprosesnya sehingga dapat
3.5.6 Membandingkan ciri-ciri otot pada
manusia
3.5.7 Menjelaskan mekanisme kerja otot
3.5.8 Menganalisis jenis gerakan antagonis dan
KELAS XI MIPA
SEMESTER 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
98
menjelaskan mekanisme gerak serta
gangguan fungsi yang mungkin terjadi
pada sistem gerak manusia melalui studi
literatur, pengamatan, percobaan, dan
simulasi.
sinergis dalam kehidupan sehari-hari
4.5 Menyajikan karya tentang
pemanfaatan teknologi dalam
mengatasi gangguan sistem gerak
melalui penelusuran dari berbagai
sumber informasi.
S. Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan yang ingin dicapai aialah :
6. Siswa dapat menjelaskan dan membandingkan ciri-ciri otot pada manusia
7. Siswa pdapat menjelaskan mekanisme kerja otot
8. Siswa mampu menganalisis jenis gerakan antagonis dan sinergis dalam kehidupan sehari-
hari
T. Materi Pembelajaran
1. Otot
Otot merupakan alat gerak aktif. Otot mempunyai tiga kemampuan spesifik yaitu :
a) Kemampuan untuk memendek (berkontraksi) disebut kontratibilitas
b) Kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan yang ditimbulkan
saat kontraksi otot disebut ekstensibilitas
c) Kemampuan untuk kembali ke ukuran semula setelah kontraksi atau ekstensi
disebut elastisitas. Saat otot kembali ke ukuran semula, otot disebut dalam keadaan
relaksasi.
2. Macam-macam otot
Berdasarkan jenisnya, otot terbagi menjadi tiga macam, yaitu otot jantung, otot lurik, dan
otot polos.
a) Otot Lurik
b) Otot Jantung atau Myocardium
c) Otot Polos,
3. Fungsi otot rangka
a) Penggerak
b) Penopang dan mempertahankan postur tubuh
c) Produksi panas
99
4. Sifat otot rangka
a) Kontraktilitas
b) Eksitabilitas
c) Ekstensibilitas
d) Elastisitas
U. Metode Pembelajaran
7. Pendekatan : Scientific
8. Model : Teams Games Tournament
9. Metode : Study literatur, diskusi, kerja kelompok, dan presentasi.
V. Media, Alat dan Sumber Belajar
7. Media : Media pembelajaran kartu Doger (Domino Gerak) dan LKS
8. Alat : Papan tulis, LKS, laptop dan LCD
9. Sumber : Buku pembelajarn biologi untuk SMA/MA Kelas XI
W. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Langkah
Pertemuan
pertama
Deskripsi kegiatan Guru
Deskripsi kegiatan
Peserta didik
Alokasi
waktu
Kegiatan
Pendahulu
Orientasi
Apersepsi
15. Mengucapkan
salam pembuka,
memanjatkan syukur
kepada yuhan YME, dan
berdoa untuk memulai
pembelajaran
16. Mengajak semua
peserta didik untukberdoa
yang dipimpin oleh ketua
kelas sebelum memulai
pelajaran
17. Menyapa kondisi
kelas dan
mengkomunikasikan
tentang kehadiran peserta
didik serta kebersihan
kelas
15. Mendengarkan
arahan yang
disampaikan guru dan
membalas salam
dengan hikmat
16. Berdoa sesuai
keyakinan masing-
masing yang dipimpin
oleh ketua kelas
sebelummemulai
pelajaran
17. Memperhatikan
dengan baik absen
nama yang di sebutkan
oleh guru
17 mnt
100
Motivasi
18. Mengajukan
apersepsi kepada peserta
didik terkait dengan
materi sistem gerak untuk
merangsang rasa ingin
tahu peserta didik yaitu:
apa itu sendi? Berapa
macam sendi pada
manusia ?
19. Menyampaikan
tujuan pembelajaran dan
batasan materi serta
manfaat mempelajari
sistem gerak
20. Membagi peserta
didik dalam kelompok
yang terdiri dari 4-
5orang.
21. Peserta didik duduk
bersama kelompok
masing-masing.
18. Memperhatikan
demosntrasi atau
penjelasan dari guru
yang mengajar dikelas
19. Mencatat tujuan
pembelajaran dan
memperhatikan materi
yang akan diajarkan
oleh guru
20. Bergabung dengan
kelompok yang telah
di bagikan oleh guru
21. Bergabung dengan
kelompok yang telah
dibagikan oleh guru
Kegiatan
inti
Menyajikan materi
pembelajaran
21. Guru menjelaskan
secara singkat mengenai
tulang, sendi dan otot
yang termasuk dari sistem
gerak pada manusia.
22. Guru membagi
siswa menjadi 4-5
kelompok secara
heterogen
23. Guru membagikan
LKS dan materi ke setiap
21. Memperhatikan
demosntrasi yang di
lakukan guru dan
mempelajari materi
yang ada
22. Bergabung dengan
kelompok yang telah
dibagikan oleh guru
23. Memperhatikan LKS
dan materi kelompok
60 mnt
101
kelompok.
24. Guru
Memperlihatkan gambar
torso tubuh manusia.
25. Peserta didik
mengamati bagian bagian
tulang manusia dan otot
manusia pada torso yang
telah disediakan.
Mengolah
Informasi
26. Guru membimbing
peserta didik untuk
menelaah materi yang
didapatkan.
27. Peserta didik
menyelesaikan LKS
secara individu.
28. Peserta didik secara
berkelompok
menegejakan LKS
Evaluasi
29. Setiap kelompok
mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya. Dan
melakukan Evaluasi
Penghargaan kelompok
30. Guru penghargaan
dengan memberikan
tepuk tangan kepada
masing-masing
24. Memperhatikan
gambar materi sistem
gerak pada manusia
25. Mengamati bagian
tulang manusia dan
otot manusia pada
torso yang telah
disediakan
26. Memperhatikan
arahan dari guru
27. Mengerjakan LKS
dengan baik dan tertib
28. Masing-masing
kelompok
mengerjakan LKS
29. Mengerjakan dan
membagi ke anggota
kelompok lainnya
untuk di presentasikan
soal-soal tournament
kepada masiog-
masing kelompok
tournamen
30. Mendengarkan nama-
nama kelompok yang
berhak mendapatkan
penghargaan
102
kelompok
Kegiatan
Penutup
3. 9. Guru bersama peserta
didik melakukan
refleksi dan
mengevaluasi hasil
pembelajaran
10. Guru memberikan
kesempatan kepada
peserta didik untuk
bertanya jika ada yang
belum dipahami
11. Guru
menyampaikan rencana
pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
12. Menutup
pembelajaran dengan
mengucapkan salam
9. Memperhatikan
penjelasan evaluasi
yang guru sampaikan
dan mencatat poin
penting dari
pembelajaran
10. Memberikan
pertanyaan kepad
guru jika tidak
mengerti
11. Memperhatikan
dengan saksama dan
mencatat rencana
pertemuan berikutnya
12. Mengucapkan
salamm dan mencium
tangan guru
15 mnt
X. Penilaian
Jenis
Bentuk penilaian
Jenis instrumen
Pedoman
penskoran
Kognitif Penugasan (LKS) Soal Terlampir
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(RPP)
103
Sekolah : SMAN 9 Gowa
Matapelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Materi Pokok : Sistem Gerak
Pertemuan : 4
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Sekolah : SMAN 9 Gowa
Matapelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/Ganjil
KELAS XI MIPA
SEMESTER 1
MATERI :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
104
Materi Pokok : Sistem Gerak
Pertemuan : 4
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Y. Kompetensi Inti
KI : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
K2 : Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama,toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
K3 : Memahami. Menerapkan, menganalisis pengetahuan Faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
K4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkretdan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Z. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator
3.5 Menganalisis hubungan antara struktur
jaringan penyusun organ pada sistem
gerak dan mengaitkan dengan
bioprosesnya sehingga dapat
menjelaskan mekanisme gerak serta
gangguan fungsi yang mungkin terjadi
pada sistem gerak manusia melalui studi
literatur, pengamatan, percobaan, dan
simulasi.
3.5.9 Mengaitkan berbagai kelainan/gangguan
pada sistem gerak dengan teknologi untuk
mengatasinya
4.5 Menyajikan karya tentang
pemanfaatan teknologi dalam
mengatasi gangguan sistem gerak
melalui penelusuran dari berbagai
sumber informasi.
3.5.10 Menyajikan karya tentang pemahaman
teknologi dalam mengatasi gangguan sistem
gerak
AA. Tujuan Pembelajaran
105
Adapun tujuan yang ingin dicapai aialah :
9. Siswa dapat mengaitkan berbagai kelainan/gangguan pada sistem gerak dengan teknologi
untuk mengatasinya
10. Siswa mampu menyajikan karya tentang pemanfaatan teknologi dalam mengatasi gangguan
sistem gerak
BB. Materi Pembelajaran
1. Kelainan dan Gangguan pada Tulang
a) Osteoporosis adalah kelainan tulang, yaitu kondisi tulang menjadi lebih lunak. Hal
tersebut dapat terjadi karena kekurangan hormon-hormon tertentu yang membantu
pelekatan kalsium. Akibatnya, pada tingkat tertentu tulang menjadi lebih lunak.
b) Patah Tulang (Fraktura)
(1) Patah tulang terbuka, tulang yang patah mencuat keluar sehingga merobek kulit;
(2) Patah tulang tertutup, tulang yang patah tidak melukai kulit.
c) Kelainan Bentuk Tulang Belakang
(1) Lordosis, jika bagian leher dan panggul menjorok ke depan;
(2) Kifosis, jika posisi punggung dan panggul menjorok ke belakang;
(3) Skoliosis, jika punggung membengkok ke samping.
2. Gangguan atau Kelainan pada Otot
a) Atrofi otot, merupakan penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau karena
kehilangan kemampuan berkontraksi, misalnya lumpuh.
b) Distorsi otot, penyakit ini diperkirakan merupakan penyakit genetis dan bersifat kronis
pada otot anak-anak.
c) Kelelahan otot, karena kontraksi secara terus-menerus menyebabkan kram atau kejang.
3. Teknologi Sistem Gerak
a) Penyembuhan patah tulang
(1) Pemasangan gips, yaitu bahan kapur yang diletakkan di sekitar tulang yang patah.
(2) Pembidaian, yaitu dengan menempatkan benda keras di sekeliling tulang yang patah.
(3) Pembedahan internal, yaitu pembedahan untuk menempatkan batang logam atau
piringan pada tulang yang patah.
b) Transplantasi sumsum, yaitu sumsum merah dari seseorang ditranspalntasikan kepada
orang lain. Dalam hal ini donor yang sehat dan menyuntikkannya ke resipien tanpa
merusaknya, karena sumsum sangat lunak.
c) Tangan bionik, merupakan tangan buatan yang fungsional sehingga dapat digunakan
untuk memegang benda dan melakukan gerakan kombinasi tangan, misalnya mengetik.
106
d) Kaki bionik merupakan kaki buatan yang dilengkapi dengan perangkat bluetooth. Chip
komputer ditanamkan pada setiap kaki untuk mengirimkan sinyal ke motor di kedua
sendi buatan sehngga lutut dan mata kaki dapat berpindah dan melakukan gerakan yang
terkoordinasi, misalnya berdiri dan berjalan.
e) Kursi roda, adalah alat bantu yang digunakan oleh orang yang mengalami kesulitan
berjalan. Alat ini dapat digerakkan dengan menggunakan didorong oleh pihak lain,
digerakkan dengan menggunakan tangan atau dengan menggunakan mesin otomatis
CC. Metode Pembelajaran
10. Pendekatan : Scientific
11. Model : Teams Games Tournament
12. Metode : Study literatur, diskusi, kerja kelompok, dan presentasi.
4. Media, Alat dan Sumber Belajar
10. Media : Media pembelajaran kartu Doger (Domino Gerak) dan LKS
11. Alat : Papan tulis, LKS, laptop dan LCD
12. Sumber : Buku pembelajarn biologi untuk SMA/MA Kelas XI
5. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Langkah
Pertemuan
pertama
Deskripsi kegiatan Guru
Deskripsi kegiatan
Peserta didik
Alokasi
waktu
Kegiatan
Pendahulu
Orientasi
22. Mengucapkan
salam pembuka,
memanjatkan syukur
kepada yuhan YME, dan
berdoa untuk memulai
pembelajaran
23. Mengajak semua
peserta didik untukberdoa
yang dipimpin oleh ketua
kelas sebelum memulai
pelajaran
22. Mendengarkan
arahan yang
disampaikan guru dan
membalas salam
dengan hikmat
23. Berdoa sesuai
keyakinan masing-
masing yang dipimpin
oleh ketua kelas
sebelummemulai
pelajaran
18 mnt
107
Apersepsi
Motivasi
24. Menyapa kondisi
kelas dan
mengkomunikasikan
tentang kehadiran peserta
didik serta kebersihan
kelas
25. Mengajukan
apersepsi kepada peserta
didik terkait dengan
materi sistem gerak untuk
merangsang rasa ingin
tahu peserta didik yaitu:
ada yang pernah
mengalami patah tulang ?
kira-kira apa penyebab
dari patah tulang ?
26. Menyampaikan
tujuan pembelajaran dan
batasan materi serta
manfaat mempelajari
sistem gerak
27. Membagi peserta
didik dalam kelompok
yang terdiri dari 4-
5orang.
28. Peserta didik duduk
bersama kelompok
masing-masing.
24. Memperhatikan
dengan baik absen
nama yang di sebutkan
oleh guru
25. Memperhatikan
demosntrasi atau
penjelasan dari guru
yang mengajar dikelas
26. Mencatat tujuan
pembelajaran dan
memperhatikan materi
yang akan diajarkan
oleh guru
27. Bergabung dengan
kelompok yang telah
di bagikan oleh guru
28. Bergabung dengan
kelompok yang telah
dibagikan oleh guru
Menyajikan materi
pembelajaran
31. Guru menjelaskan
secara singkat mengenai
tulang, sendi dan otot
yang termasuk dari sistem
31. Memperhatikan
demosntrasi yang di
lakukan guru dan
mempelajari materi
108
Kegiatan
inti
gerak pada manusia.
32. Guru membagi
siswa menjadi 4-5
kelompok secara
heterogen
33. Guru membagikan
LKS dan materi ke setiap
kelompok.
34. Guru
Memperlihatkan gambar
torso tubuh manusia.
35. Peserta didik
mengamati bagian bagian
tulang manusia dan otot
manusia pada torso yang
telah disediakan.
Mengolah
Informasi
36. Guru membimbing
peserta didik untuk
menelaah materi yang
didapatkan.
37. Peserta didik
menyelesaikan LKS
secara individu.
38. Peserta didik secara
berkelompok
menegejakan LKS
Evaluasi
39. Setiap kelompok
mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya. Dan
melakukan Evaluasi
yang ada
32. Bergabung dengan
kelompok yang telah
dibagikan oleh guru
33. Memperhatikan LKS
dan materi kelompok
34. Memperhatikan
gambar materi sistem
gerak pada manusia
35. Mengamati bagian
tulang manusia dan
otot manusia pada
torso yang telah
disediakan
36. Memperhatikan
arahan dari guru
37. Mengerjakan LKS
dengan baik dan tertib
38. Masing-masing
kelompok
mengerjakan LKS
39. Mengerjakan dan
membagi ke anggota
kelompok lainnya
untuk di presentasikan
soal-soal tournament
kepada masiog-
60 mnt
109
Penghargaan kelompok
40. Guru penghargaan
dengan memberikan
tepuk tangan kepada
masing-masing
kelompok
masing kelompok
tournamen
40. Mendengarkan nama-
nama kelompok yang
berhak mendapatkan
penghargaan
Kegiatan
Penutup
4. 13. Guru bersama peserta
didik melakukan
refleksi dan
mengevaluasi hasil
pembelajaran
14. Guru memberikan
kesempatan kepada
peserta didik untuk
bertanya jika ada yang
belum dipahami
15. Guru
menyampaikan rencana
pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
16. Menutup
pembelajaran dengan
mengucapkan salam
13. Memperhatikan
penjelasan evaluasi
yang guru sampaikan
dan mencatat poin
penting dari
pembelajaran
14. Memberikan
pertanyaan kepad
guru jika tidak
mengerti
15. Memperhatikan
dengan saksama dan
mencatat rencana
pertemuan berikutnya
16. Mengucapkan
salamm dan mencium
tangan guru
15 mnt
110
Soal Pilihan Ganda
1. Otot yang melekat pada rangka tubuh manusia dan berfungsi sebagai alat gerak aktif dibawah
kendali sistem saraf sadar adalah ....
a. otot polos
b. otot rangka
c. otot jantung
d. otot polos dan otot lurik
e. otot halus
2. Otot jantung dan otot lurik memiliki perbedaan dalam hal ....
a. sifat kerja
b. sifat kerja, bentuk, dan letak
c. bentuk
d. letak
e. warna
3. Perhatikan gambar berikut!
SOAL EVALUASI
111
Persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan sangat bebas ditunjukan oleh nomor...
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
4. Hubungan antara tulang yang tidak memiliki celah sendi disebut...
a. Sinartosis
b. Diartosis
c. Sinfibrosis
d. Sindesmosis
e. Kontraksibilitas
5. Tulang rusuk manusia terdiri dari....
a. 7 pasang rusuk sejati, 3 pasang rusuk palsu, dan 2 rusuk melayang
b. 7 pasang rusuk sejati, 7 pasang rusuk palsu, dan 2 rusuk melayang
c. 2 pasang rusuk sejati, 7 pasang rusuk palsu, dan 2 rusuk melayang
d. 3 pasang rusuk sejati, 7 pasang rusuk palsu, dan 2 rusuk melayang
e. 3 pasang rusuk sejati, 2 pasang rusuk palsu, dan 2 rusuk melayang
6. Perhatikan gambar berikut!
112
Anggota tulang aksial ditunjukkan oleh nomor ....
a. 1, 3, 4, 5, dan 9
b. 1, 3, 4, dan 9
c. 3, 5, 6 , dan 10
d. 2, 5, 6, dan 10
e. 3, 8, 9, , dan 10
7. Hubungan antar tulang seperti yang ditunjukan angka 1 dan 2 pada gambar di bawah ini
adalah...
a. Peluru dan putar
b. Putar dan peluru
c. Putar dan pelana
d. Pelana dan engsel
e. Engsel dan pelana
2
1
113
8. Berikut ini adalah beberapa macam penyakit.
1) Atrofi
2) Lordosis
3) Mikrosefalus
4) Fraktura
5) Tetanus
Gangguan yang dapat terjadi pada otot manusia adalah...
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 3 dan 4
d. 4 dan 5
e. 5 dan 1
9. Pernyataan di bawah ini adalah ciri-ciri gangguan pada sistem gerak.
1) Tulang patah atau retak
2) Terjadi pembengkakan
3) Kemungkinan terjadi pendarahan
Jenis gangguan pada sistem gerak tersebut adalah...
a. Fraktura
b. Kifosis
c. Rakitis
d. Atritis
e. Nekrosis
10. Kelainan pada tulang belakang yang dapat mengakibatkan tubuh menjadi bungkuk yaitu...
a. Osteoporosis
b. Kifosis
c. Lordosis
d. Skoliosis
e. Nekrosa
114
Kunci Jawaban
Essay
Nomor
Soal Jawaban Skor Keterangan
1. B 1
0
Jawaban benar
Jawaban salah
2. B 1
0
Jawaban benar
Jawaban salah
3. A 1
0
Jawaban benar
Jawaban salah
4. A 1
0
Jawaban benar
Jawaban salah
5. D 1
0
Jawaban benar
Jawaban salah
6. B 1
0
Jawaban benar
Jawaban salah
7 B 1
0
Jawaban benar
Jawaban salah
8. E 1
0
Jawaban benar
Jawaban salah
9. A 1
0
Jawaban benar
Jawaban salah
10. B 1
0
Jawaban benar
Jawaban salah
ℎ
1) Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Penilaian Aspek Percakapan
No Aspek yang Dinilai Skala Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai 25 50 75 100
1 Intonasi
2 Pelafalan
115
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur
Kriteria penilaian (skor)
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
ℎ
A. PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN
1. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru
bisa memberikan soal tambahan terkait materi yang dipelajari.
CONTOH PROGRAM REMEDIAL
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
2. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) dan memberikan soal-soal pengayaan untuk materi selanjutnya.
No Nama
Peserta
Didik
Nilai
Ulangan
Indikator yang
Belum Dikuasai
Bentuk
Tindakan
Remedial
Nilai Setelah
Remedial
Keterangan
1
2
3
4
5
6
dst
116
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS) MATERI :
Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Sistem Gerak pada Manusia
Alokasi Waktu : 2x45 menit
Kelas :
Nama Kelompok :
1................................................
2................................................
3................................................
4................................................
5...............................................
Kompetensi Dasar Indikator
3.5 Menganalisis hubungan antara
struktur jaringan penyusun organ
pada sistem gerak dan mengaitkan
dengan bioprosesnya sehingga dapat
menjelaskan mekanisme gerak serta
gangguan fungsi yang mungkin
terjadi pada sistem gerak manusia
3.5.1 Menjelaskan fungsi rangka pada manusia
3.5.2 Menjelaskan macam-macam tulang
penyususn rangka tubuh
3.5.3 Membandingkan struktur tulang rawan
dan tulang keras
3.5.4 Mengemukakan proses pembentukan
tulang (osifikasi)
PERTEMUAN
1
117
A.
K
O
M
P
E
T
E
N
S
I DASAR
B. TUJUAN
11. Siswa dapat menjelaskan fungsi rangka pada manusia melalui kegiatan
diskusi kelompok dan bantuan media pembelajaran kartu Doger (Domino
Gerak)
12. Siswa dapat menjelaskan macam-macam tulang penyususn rangka tubuh
melalui kegiatan diskusi kelompok dan bantuan media pembelajaran kartu
Doger (Domino Gerak)
13. Siswa dapat membandingkan struktur tulang rawan dan tulang keras
14. Siswa dapat mengemukakan proses pembentukan tulang (osifikasi)
C. MATERI PEMBELAJARAN
5. Rangka Tubuh
c) Rangka Aksial
Rangka aksial merupakan tulang tulang yang berada di bagian tengah sumbu tubuh.
Tulang rangka aksial terdiri atas tulang kepala, ruas tulang belakang, tulang dada, dan
tulang rusuk.
(4) Tulang Kepala
(5) Tulang Belakang (Columna Vertebralis)
(6) Tulang Dada (Sternum) dan Tulang Rusuk (Costa)
d) Rangka Apendikular
Rangka apendikular meliputi anggota gerak tubuh.
(5) Gelang bahu
(6) Tulang anggota gerak atas
(7) Gelang panggul
(8) Tulang anggota gerak bawah
6. Tulang
Tulang merupakan salah satu bagian sistem rangka yang terbuat dari jaringan ikat tulang.
Tulang sangat berguna bagi manusia. Beberapa fungsi tulang yaitu; Sebagai alat gerak
bersama dengan otot, sebagai tempat melekatnya otot, sebagai pelindung organ lunak dan
melalui studi literatur, pengamatan,
percobaan, dan simulasi.
4.5 Menyajikan karya tentang
pemanfaatan teknologi dalam
mengatasi gangguan sistem gerak
melalui penelusuran dari berbagai
sumber informasi.
118
vital tempat memproduksi sel-sel darah, dan sebagai tempat penyimpanan cadangan
mineral berupa kalsium dan fosfat, serta cadangan lemak.
c) Macam – macam tulang berdasarkan jaringan penyusunnya :
(3) Tulang Rawan (Kartilago)
(4) Tulang Keras (Osteon)
d) Macam – macam tulang berdasarkan bentuknya
(5) Tulang pipa, berbentuk panjang dan berongga, seperti pipa. Contoh tulang ini adalah
tulang kering dan tulang betis.
(6) Tulang pipih, adalah tulang-tulang yang berbentuk pipih. Contoh tulang adalah
tulang rusuk dan tulang belikat
(7) Tulang pendek, berukuran pendek. Hanya ditemukan di daerah pangkal telapak
tangan, pangkal telapak kaki, dan tulang-tulang belakang.
(8) Tulang tidak beraturan, yaitu tulang yang memiliki bentuk tidak beraturan.
Contohnya adalah tulang-tulang belakang dan tulang penyusun wajah.
7. Poses pembentukan dan perkembangan tulang ada dua yaitu :
c) Osifikasi intramembran
d) Osifikasi endokondrium (intrakartilago)
8. Faktor membentukan tulang
Pembentukan tulang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
e) Faktor genetik
f) Faktor nutrisi
g) Faktor endoktrin
h) Faktor sistem saraf
D. PETUNJUK BELAJAR
1. Amati model rangka yang berisi gambar dengan seksama
2. Amati macam-macam bentuk dan nama tulang beserta bahasalatin
3. Catat hasil pengamatanmu pada gambar yang ada
4. Diskusi dengan teman kelompok tentang soal-soal yang ada pada LKS
5. Jawab pertanyaan dalam LKS dengan tepat dan benar
6. Tanyakan kepada guru jika ada hal-hal yang kurang jelas
Jawablah soal di bawah ini dengan benar dan diskusikan dengan teman kelompok anda !
1. Jika anda meraba hidung dan telinga maka anda akan merasakan permukaan yang lentur,
itulah contoh tulang rawan. Apakah ujung hidung dan telinga tersusun atas jenis tulang
rawan yang sama? Jelaskan!
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
2. Mengapa pada orang tua apabila mengalami patah tulang akan sembuh lebih lama daripada
anak-anak yang mengalami patah tulang?
119
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS) MATERI :
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
3. Lakukanlah pengamatan pada tubuh anda! Jelaskanlah satu contoh otot yang berperan
antagonis ?
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
Selamat Bekerja
120
M
a
t
a
P
e
l
a
j
a
r
an : Biologi
Materi Pokok : Sistem Gerak pada Manusia
Alokasi Waktu : 2x45 menit
Kelas :
Nama Kelompok :
1................................................
2................................................
3................................................
4................................................
5...............................................
Kompetensi Dasar Indikator
3.5 Menganalisis hubungan antara struktur
jaringan penyusun organ pada sistem
gerak dan mengaitkan dengan
bioprosesnya sehingga dapat
menjelaskan mekanisme gerak serta
gangguan fungsi yang mungkin terjadi
pada sistem gerak manusia melalui studi
literatur, pengamatan, percobaan, dan
simulasi.
3.5.1 Menjelaskan fungsi rangka pada manusia
3.5.2 Menjelaskan macam-macam tulang
penyususn rangka tubuh
3.5.3 Membandingkan struktur tulang rawan
dan tulang keras
3.5.4 Mengemukakan proses pembentukan
tulang (osifikasi)
4.5 Menyajikan karya tentang
pemanfaatan teknologi dalam
mengatasi gangguan sistem gerak
KELAS XI MIPA
SEMESTER 1
KELAS XI MIPA
SEMESTER 1
KELAS XI MIPA
SEMESTER 1
KELAS XI MIPA
SEMESTER 1
PERTEMUAN
2
121
E.
K
O
M
PETENSI DASAR
F. TUJUAN
15. Siswa dapat menjelaskan macam-macam persendian
G. MATERI PEMBELAJARAN
Persendian
Sendi merupakan hubungan antartulang sehingga tulang mampu digerakkan. Hubungan antara
dua tulang atau lebih disebut persendian atau artikulasi. Terdapat tiga jenis persendian pada
manusia, yaitu :
4. Sinartrosis adalah hubungan antartulang yang rapat sehingga tidak memungkinkan
pergerakan sama sekali.
5. Amfiartrosis, kedua ujung tulang yang berhubungan dilapisi oleh tulang rawan hialin yang
memungkinkan terjadinya sedikit gerakan. Contoh persendian ini adalah hubungan
antartulang belakang
6. Diartrosis Kedua ujung tulang pada persendian diartrosis dihubungkan oleh jaringan ikat
longgar sehingga tulang-tulang dalam persendian tersebut dapat bergerak dengan leluasa.
Berdasarkan arah gerakan yang dihasilkan persendian diartrosis, persendian ini dapat
dikelompokkan menjadi beberapa jenis seperti berikut :
g. Sendi Peluru, mampu melakukan gerakan ke banyak arah. Sendi ini merupakan sendi
yang paling bebas melakukan gerakan. Contohnya, sendi gelang bahu dan sendi gelang
panggul
h. Sendi Putar, mampu melakukan gerakan berputar yang bertumpu pada satu sumbu.
Contohnya, sendi yang menghubungkan tulang atlas dan tulang tengkorak, serta tulang
pengumpil dengan tulang hasta
i. Sendi Engsel, mampu melakukan gerakan satu arah, mirip engsel pintu. Contohnya, pada
siku, lutut, dan ruas-ruas jari.
j. Sendi Elipsoid, mirip dengan sendi peluru, hanya saja sendi elipsoid memiliki bonggol
dan ujung-ujung tulangnya tidak membulat, tetapi sedikit oval. Oleh karena itu, gerakan
yang dihasilkan lebih terbatas dibandingkan dengan sendi peluru. Contohnya, hubungan
antara tulang pengumpil dan tulang pergelangan tangan.
melalui penelusuran dari berbagai
sumber informasi.
122
k. Sendi Pelana, adalah hubungan antartulang yang kedua ujung tulangnya membentuk
hubungan mirip seperti pelana dan tubuh orang yang menunggangi kudanya. Misalnya,
sendi yang dibentuk oleh tulang-tulang telapak tangan dan tulang pergelangan tangan.
l. Sendi Luncur, adalah hubungan antartulang yang kedua ujung tulangnya sedikit rata
sehingga terjadi gerakan menggeser. Contohnya, persendian yang dibentuk oleh tulang-
tulang pergelangan tangan, pergelangan kaki serta antartulang selangka.
H. PETUNJUK BELAJAR
7. Amati model sendi dengan seksama
8. Amati macam-macam persendian tulang beserta bahasalatin
9. Catat hasil pengamatanmu pada gambar yang ada
10. Diskusi dengan teman kelompok tentang soal-soal yang ada pada LKS
11. Jawab pertanyaan dalam LKS dengan tepat dan benar
12. Tanyakan kepada guru jika ada hal-hal yang kurang jelas
Jawablah soal di bawah ini dengan benar dan diskusikan dengan teman kelompok anda !
4. Jika anda meraba sedang mengambil barang yang cukup jauh dari jangkauan anda, maka
akan ada usaha yang anda lakukan untuk meraihnya. Tangan anda semua akan berusaha
meraih benda tersebut. Muali dari lengan, tangan dan siku semua bergerak untuk mengapai
barang tersebut. Jika siku memiliki gaya, maka persendian apa namanya ? coba jelaskan.
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
..............................................................
5. Mengapa seseorang yang membengkokkan tangannya (fleksi), maka mekanisme kerja yang
terjadi adalah....
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
..............................................................
123
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS) MATERI :
6. Isilah tabel dibawah ini !
Nama Sendi Sifat Gerakan Contoh
Sendi Peluru
Sendi Engsel
Sendi Putar
Sendi Pelana
Selamat Bekerja
Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Sistem Gerak pada Manusia
124
Alokasi Waktu : 2x45 menit
K
e
l
a
s
:
N
a
m
a
K
elompok :
1................................................
2................................................
3................................................
4................................................
5...............................................
I. KOMPETENSI DASAR
J. TUJUAN
16. Siswa dapat menjelaskan dan membandingkan ciri-ciri otot pada manusia
17. Siswa pdapat menjelaskan mekanisme kerja otot
18. Siswa mampu menganalisis jenis gerakan antagonis dan sinergis
19. dalam kehidupan sehari-hari
K. MATERI PEMBELAJARAN
5. Otot
Otot merupakan alat gerak aktif. Otot mempunyai tiga kemampuan spesifik yaitu :
d) Kemampuan untuk memendek (berkontraksi) disebut kontratibilitas
Kompetensi Dasar Indikator
3.5 Menganalisis hubungan antara struktur
jaringan penyusun organ pada sistem
gerak dan mengaitkan dengan
bioprosesnya sehingga dapat
menjelaskan mekanisme gerak serta
gangguan fungsi yang mungkin terjadi
pada sistem gerak manusia melalui studi
literatur, pengamatan, percobaan, dan
simulasi.
3.5.1 Menjelaskan fungsi rangka pada manusia
3.5.2 Menjelaskan macam-macam tulang
penyususn rangka tubuh
3.5.3 Membandingkan struktur tulang rawan
dan tulang keras
3.5.4 Mengemukakan proses pembentukan
tulang (osifikasi)
4.5 Menyajikan karya tentang
pemanfaatan teknologi dalam
mengatasi gangguan sistem gerak
melalui penelusuran dari berbagai
sumber informasi.
PERTEMUAN
3
125
e) Kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan yang ditimbulkan saat
kontraksi otot disebut ekstensibilitas
f) Kemampuan untuk kembali ke ukuran semula setelah kontraksi atau ekstensi disebut
elastisitas. Saat otot kembali ke ukuran semula, otot disebut dalam keadaan relaksasi.
6. Macam-macam otot
Berdasarkan jenisnya, otot terbagi menjadi tiga macam, yaitu otot jantung, otot lurik, dan
otot polos.
d) Otot Lurik
e) Otot Jantung atau Myocardium
f) Otot Polos,
7. Fungsi otot rangka
d) Penggerak
e) Penopang dan mempertahankan postur tubuh
f) Produksi panas
8. Sifat otot rangka
e) Kontraktilitas
f) Eksitabilitas
g) Ekstensibilitas
h) Elastisitas
L. PETUNJUK BELAJAR
13. Amati gambar otot yang ada pada saat PBM dikelas
14. Amati ciri-ciri otot pada manusia beserta bahasalatin
15. Catat hasil pengamatanmu pada gambar yang ada
16. Diskusi dengan teman kelompok tentang soal-soal yang ada pada LKS
17. Jawab pertanyaan dalam LKS dengan tepat dan benar
126
Jawablah soal di bawah ini dengan benar dan diskusikan dengan teman kelompok anda !
7. Jelaskan perbedaan antara otot polos, otot jantung, dan otot lurik !
...............................................................................................................................
...............................................................................................
8. Mengapa otot seorang binaragawan lebih berkembang dibandingkan dengan orang biasa ?
jelaskan secara singkat
...............................................................................................................................
...............................................................................................
9. Lakukan pengamatan pada tubuh anda ! Jelaskan salah satu contoh otot yang
berperan antagonis...
...............................................................................................................................
...............................................................................................
10. Isilah tabel dibawah ini !
Nama Sendi Sifat Gerakan Contoh
Sendi Peluru
Sendi Engsel
Sendi Putar
Sendi Pelana
Selamat Bekerja
127
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS) MATERI :
Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Sistem Gerak pada Manusia
Alokasi Waktu : 2x45 menit
Kelas :
Nama Kelompok :
1................................................
2................................................
3................................................
4................................................
5...............................................
Kompetensi Dasar Indikator
3.5 Menganalisis hubungan antara struktur
jaringan penyusun organ pada sistem
gerak dan mengaitkan dengan
bioprosesnya sehingga dapat
menjelaskan mekanisme gerak serta
3.5.1 Menjelaskan fungsi rangka pada manusia
3.5.2 Menjelaskan macam-macam tulang
penyususn rangka tubuh
3.5.3 Membandingkan struktur tulang rawan
dan tulang keras
PERTEMUAN
4
128
M.
K
O
M
P
E
T
E
N
S
I
DASAR
N. TUJUAN
20. Siswa dapat mengaitkan berbagai kelainan/gangguan pada sistem gerak
dengan teknologi untuk mengatasinya
21. Siswa mampu menyajikan karya tentang pemanfaatan teknologi dalam
mengatasi gangguan sistem gerak
O. MATERI PEMBELAJARAN
6. Kelainan dan Gangguan pada Tulang
d) Osteoporosis adalah kelainan tulang, yaitu kondisi tulang menjadi lebih lunak. Hal
tersebut dapat terjadi karena kekurangan hormon-hormon tertentu yang membantu
pelekatan kalsium. Akibatnya, pada tingkat tertentu tulang menjadi lebih lunak.
e) Patah Tulang (Fraktura)
(3) Patah tulang terbuka, tulang yang patah mencuat keluar sehingga merobek kulit;
(4) Patah tulang tertutup, tulang yang patah tidak melukai kulit.
f) Kelainan Bentuk Tulang Belakang
(4) Lordosis, jika bagian leher dan panggul menjorok ke depan;
(5) Kifosis, jika posisi punggung dan panggul menjorok ke belakang;
(6) Skoliosis, jika punggung membengkok ke samping.
7. Gangguan atau Kelainan pada Otot
d) Atrofi otot, merupakan penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau karena
kehilangan kemampuan berkontraksi, misalnya lumpuh.
gangguan fungsi yang mungkin terjadi
pada sistem gerak manusia melalui studi
literatur, pengamatan, percobaan, dan
simulasi.
3.5.4 Mengemukakan proses pembentukan
tulang (osifikasi)
4.5 Menyajikan karya tentang
pemanfaatan teknologi dalam
mengatasi gangguan sistem gerak
melalui penelusuran dari berbagai
sumber informasi.
129
e) Distorsi otot, penyakit ini diperkirakan merupakan penyakit genetis dan bersifat kronis
pada otot anak-anak.
f) Kelelahan otot, karena kontraksi secara terus-menerus menyebabkan kram atau kejang.
8. Teknologi Sistem Gerak
f) Penyembuhan patah tulang
(4) Pemasangan gips, yaitu bahan kapur yang diletakkan di sekitar tulang yang patah.
(5) Pembidaian, yaitu dengan menempatkan benda keras di sekeliling tulang yang patah.
(6) Pembedahan internal, yaitu pembedahan untuk menempatkan batang logam atau
piringan pada tulang yang patah.
g) Transplantasi sumsum
h) Tangan bionik
i) Kaki bionik
P. PETUNJUK BELAJAR
18. Perhatikan dengan baik materi yang dibawakan oleh guru materi kelainan dan teknologi ipa
19. Amati macam-macam penyakit/ganggua sistem gerak pada manusia
20. Catat hasil pengamatanmu pada gambar yang ada
21. Diskusi dengan teman kelompok tentang soal-soal yang ada pada LKS
22. Jawab pertanyaan dalam LKS dengan tepat dan benar
23. Tanyakan kepada guru jika ada hal-hal yang kurang jelas
Jawablah soal di bawah ini dengan benar dan diskusikan dengan teman kelompok anda !
11. Tuliskan macam-macam penyakit atau kelainan pada tulang akibat kesalahan duduk?
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
..............................................................
12. Kelainan tulang dimana tulang belakang terlalu melengkung ke belakang sehingga badan
terlihat bongkok ? jelaskan penyebabnya !!
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
130
...............................................................................................................................
..............................................................
Selamat Bekerja
SOAL PRET-TEST
Nama :
Kelas :
Sekolah :
Materi :
131
A. Pilihlah salah satu jawaban A, B, C, D, dan E yang paling benar !
1. 1. Penyangga
2. Penghubung
3. Pelindung
4. Gerak pindah
5. Pembuatan otot
6. Sumber nutrisi
Dari pernyataan di atas, yang merupakan fungsi rangka pada manusia adalah...
a. 1,2,3
b. 1,3,5
c. 1,3,4
d. 1,3,6
e. 1,5,6
2. Berikut ini yang bukan fungsi rangka, yaitu ...
SOAL POST-TEST
(SISTEM GERAK PADA MANUSIA)
UNTUK KELAS XI MIPA SEMETER 1
Nama :
Kelas :
Sekolah :
132
a. Penyokong dan penopang tubuh
b. Tempat melekatnya otot
c. Alat gerak aktif
d. Tempat penimbungan mineral
e. Tempat pembentukan sel-sel darah
3. Jaringan penyuusn tubuh manusia ini mempunyai matriks agak keruh, dan terdapat pada
daun telinga, saluran eustachius, dan epiglotis serta berfungsi memberikan fleksibilitas dan
sokongan. Jaringan tersebut adalah ...
a. Jaringan tulang hialin
b. Jaringan tulang fibrosan
c. Jaringan tulang elastis
d. Jaringan tulang spons
e. Jaringan pengikat padat
4. Perhatikan macam-macam tulang berikut ini!
(1) Tulang gelang panggul
(2) Tulang dada/sternum
(3) Tulang gelang bahu
(4) Tulang vertebrae
(5) Tulang tengkorak
Rangka aksial disusun oleh...
a. 1-2-3
b. 1-4-5
c. 2-3-4
d. 2-4-5
e. 3-4-5
5. Perhatikan gambar berikut ini!
Pernyataan yang menyatakan struktur dan fungsi nomor 4 adalah...
a. Tendon berfungsi menggerakan tangan
b. Ligamen berfungsi menggerakan tangan
c. Ligamen berfungsi menjaga koneksi tulang pengumpil dengan lengan atas
d. Tendon berfungsi menjaga koneksi tulang hasta dengan tulang lengan atas
e. Ligamen berfungsi menjaga koneksi tulang hasta dengan tulang lengan atas
6. Perhatikan gambar berikut!
133
Perubahan posisi dari 1 ke 2 menunjukkan kerja...
a. Relaksasi otot bisep, kontraksi otot trisep
b. Kontraksi otot bisep, relaksasi otot trisep
c. Kontraksi otot bisep dan trisep
d. Relaksasi otot bisep dan trisep
e. Kontrakasi otot trisep saja
7. Macam-macam gerak antagonis, kecuali....
a. Fleksi
b. Abduksi
c. Depresi
d. Supinasi
e. Sinergis
8. Gerak antagonis yang terjadi pada saat dilakukan gerakan ke bawah dan ke atas
adalah....
a. Supinasi dan hipertropi
b. Ekstensi dan fleksi
c. Elevator dan depressor
d. Fleksi dan hipertropi
e. Ekstensi dan supinasi
9. Keterangan berikut menunjukkan hal-hal yang terjadi pada mekanisme kontraksi otot
a. Asetilokin
b. Rangsang
c. Aktin_miosin
d. Aktomiosin
e. Energi dari ATP
10. Otot mempunyai sifat khusus, kecuali....
a. Kontraksibilitas
b. Ekstensibilitas
c. Elastisitas
d. Kontraksibilitas dan elastisitas
e. Sinergi
11. Jenis otot polos terdapat pada organ- organ di bawah ini, kecuali...
a. Ureter, jantung dan usus besar
b. Usus halus, usus besar dan ovarium
c. Ureter, paru-paru dan ovarium
d. Paru-paru dan ovarium
e. Usus besar dan ureter
12. Di bawah ini adalah gambar otot.
134
Otot pada gambar di atas disebut......
a. otot jantung
b. otot polos
c. otot lurik
d. otot origo
e. otot insersio
13. Perhatikan gambar berikut!
Anggota tulang aksial ditunjukkan oleh nomor ....
f. 1, 3, 4, 5, dan 9
g. 1, 3, 4, dan 9
h. 3, 5, 6 , dan 10
i. 2, 5, 6, dan 10
j. 3, 8, 9, , dan 10
135
14. Rangka apendikular terdiri atas bahu, anggota gerak, dan panggul. Tulang panggul
tersusun atas tulang.....
a. tulang usus, tulang duduk, tulang kemaluan.
b. tulang paha, tulang usus, tulang tulang duduk.
c. tulang kemaluan, tulang usus, tulang paha.
d. tulang duduk, tulang betis, tulang rusuk.
e. tulang rusuk, tulang usus, tulangkemaluan
15. Hubungan tulang dan persendian menghasilkan macam-macam variasi gerak. Pernyataan
di bawah ini yang benar adalah...
a. Hubungan antar tulang atlas dengan tulang tengkorak merupakan sendi peluru yang
menghasilkan gerak ke segala arah
b. Hubungan antar tulang paha dengan tulang pinggul merupakan sendi peluru yang
menghasilkan gerakan dua arah
c. Hubungan antar tulang pergelangan dengan tulang telapak tangan merupakan sendi
pelana yang menghasilkan gerakan berporos satu
d. Hubungan antar ruas-ruas tulang belakang merupakan sendi peluru yang menghasilkan
gerak dua arah
e. Hubungan antar tulang pada siku merupakan sendi engsel yang menghasilkan gerak
satu arah
16. Perhatikan gambar berikut!
Persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan sangat bebas ditunjukan oleh
nomor...
f. 1
g. 2
h. 3
i. 4
j. 5
17. Hubungan antara tulang yang tidak memiliki celah sendi disebut...
f. Sinartosis
g. Diartosis
h. Sinfibrosis
i. Sindesmosis
j. Kontraksibilitas
18. Hubungan antar tulang seperti yang ditunjukan angka 1 dan 2 pada gambar di bawah ini
adalah...
136
f. Peluru dan putar
g. Putar dan peluru
h. Putar dan pelana
i. Pelana dan engsel
j. Engsel dan pelana
19. Berikut ini yang termasuk contoh sendi luncur adalah antara tulang.....
a. karpal dan metakarpal.
b. humerus dan hasta.
c. tengkorak dan hasta.
d. hasta dan pengumpil.
e. femur dan radius
20. Kepala dapat menengok ke kiri atau ke kanan karena adanya sendi pada.....
a. Tulang Leher Dengan Tulang Paha.
b. Tulang Atlas Dengan Tulang Tengkorak.
c. Tulang Atlas Dengan Tulang Leher.
d. Tulang Rahang Dengan Tulang Leher.
e. Tulang Rahang Dengan Tulangtengkorak
21. Otot mempunyai sifat khusus, kecuali....
a. Kontraksibilitas
b. Ekstensibilitas
c. Elastisitas
d. Kontraksibilitas dan elastisitas
e. Sinergi
22. Pernyataan di bawah ini adalah ciri-ciri gangguan pada sistem gerak.
4) Tulang patah atau retak
5) Terjadi pembengkakan
6) Kemungkinan terjadi pendarahan
Jenis gangguan pada sistem gerak tersebut adalah...
f. Fraktura
g. Kifosis
h. Rakitis
i. Atritis
j. Nekrosis
23. Kelainan pada tulang belakang yang dapat mengakibatkan tubuh menjadi bungkuk
yaitu...
a. Osteoporosis
1
2
137
b. Kifosis
c. Lordosis
d. Skoliosis
e. Nekrosa
24. Akibat kekurangan kalsium pada orang dewasa yang menimbulkan rapuh tulang
disebut ....
a. Nekrosa
b. TBC tulang
c. Osteoporosis
d. Osteomalasia
e. Osteoarthritis
25. Berikut ini adalah beberapa macam penyakit.
6) Atrofi
7) Lordosis
8) Mikrosefalus
9) Fraktura
10) Tetanus
Gangguan yang dapat terjadi pada otot manusia adalah...
f. 1 dan 2
g. 2 dan 3
h. 3 dan 4
i. 4 dan 5
j. 5 dan 1
26. Kelainan pada otot dimana terjadi kontraksi otot yang terus menerus atau bekerja terlalu
berat sehingga otot mengejang dan terasa sakit disebut...
a. Kram
b. Terkilir
c. Atrofi
d. Hipertrofi
e. Distrofi
27. Orang yang baru selesai olahraga berat, ototnya akan mengandung...
a. Lebih banyak ATP dan ADP dari waktu istirahat
b. Lebih banyak ATP dan lebih sedikit ADP dari waktu istirahat
c. Lebihsedikit ATP dan ADP dari waktu istirahat
d. Lebih sedikit ATP dan lebih banyak ADP dari waktu istirahat
e. Terjadi keseimbangan jumlah ATP dengan ADP
28. Seorang siswa melakukan percobaan dengan merendam tulang ayam yang telah
dibersihkan dari sisa-sisa daging melekat dengan larutan HCl. Sebelum perendaman,
siswa mengamati kekerasan, kelenturandan warna tulang. Setelah 5 hari, didapatkan hasil
tulang berwarna pucat dan lentur. Apa yang terjadi pada tulangsetelah direndam di dalam
larutan HCl?Mengapa demikian?
a. Tulang menjadi lentur karena HCl menyebabkan zat kapur yang mengisi ruang antar
sel keluar dari tulang membentuk endapan di dalam larutan HCl.
138
b. Tulang menjadi lentur karena HCl menghilangkan warna pada tulang.
c. Tulang menjadi lentur karena HCl tetap di dalam tulang.
d. Tulang menjadi lentur karena HCl melarutkan zat kapur dalam tulang.
e. Tulang menjadi lentur karena HCl tidak memberikan pengaruh.
29. Tulang keras dan tulang rawan tentu memiliki perbedaannya masing-masing. Jika kamu
memiliki keinginan untuk melakukan pengamatan tentang hal tersebut itu mudah.
Cebagai contoh kamu bertujuan ingin mengetahui pengaruh mineral terhadap kekuatan
tulang. Alat dan bahan apa yang paling tepat dan termudah yang kamu rencanakan untuk
pengamatan tersebut ?
a. Tulang rusuk sapi, sebuah wadah besar, dan metilen blue.
b. Tulang paha ayam, wadah gelas, dan metilen blue
c. Tulang paha sapi, wadah yang besar, dan HCl atau sedikit cuka.
d. Tulang paha ayam, wadah gelas, dan HCl atau sedikit cuka.
e. Tulang paha ayam, wadah gelas, metilen blue, dan HCl atausedikit cuka
30. Hubungan tulang dan persendian menghasilkan macam-macam variasi gerak. Pernyataan
dibawah ini yang benar adalah...
a. Hubungan antara tulang atlas dengan tulang tengkorak merupakan sendi peluru yang
mengasilkan gerak kesegala arah
b. Hubungan antara tulang paha dengan tulang pinggul merupakan sendi peluru yang
mengasilkan gerakan dua arah
c. Hubungan antara tulang pergelangan dengan tulang telapak tangan merupakan sendi
pelana yang mengasilkan gerakan berporos satu
d. Hubungan antara ruas-ruas tulang belakang merupakan sendi peluru yang
menghasilkan gerak dua arah
e. Hubungan anatar tulang pada siku merupakan sendi engsel yang menghasilkan gerak
satu arah
SELAMAT BEKERJA
139
SOAL PRET-TEST
Nama :
Kelas :
Sekolah :
Materi :
UNTUK KELAS XI MIPA SEMETER 1
140
B. Pilihlah salah satu jawaban A, B, C, D, dan E yang paling benar !
7. 1. Penyangga
8. Penghubung
9. Pelindung
10. Gerak pindah
11. Pembuatan otot
12. Sumber nutrisi
Dari pernyataan di atas, yang merupakan fungsi rangka pada manusia adalah...
f. 1,2,3
g. 1,3,5
h. 1,3,4
i. 1,3,6
j. 1,5,6
31. Berikut ini yang bukan fungsi rangka, yaitu ...
f. Penyokong dan penopang tubuh
g. Tempat melekatnya otot
h. Alat gerak aktif
i. Tempat penimbungan mineral
j. Tempat pembentukan sel-sel darah
32. Jaringan penyuusn tubuh manusia ini mempunyai matriks agak keruh, dan terdapat
pada daun telinga, saluran eustachius, dan epiglotis serta berfungsi memberikan fleksibilitas
dan sokongan. Jaringan tersebut adalah ...
f. Jaringan tulang hialin
g. Jaringan tulang fibrosan
h. Jaringan tulang elastis
i. Jaringan tulang spons
j. Jaringan pengikat padat
33. Perhatikan macam-macam tulang berikut ini!
(6) Tulang gelang panggul
(7) Tulang dada/sternum
(8) Tulang gelang bahu
(9) Tulang vertebrae
(10) Tulang tengkorak
Rangka aksial disusun oleh...
SOAL POST-TEST
(SISTEM GERAK PADA MANUSIA)
UNTUK KELAS XI MIPA SEMETER 1
Nama :
Kelas :
Sekolah :
141
f. 1-2-3
g. 1-4-5
h. 2-3-4
i. 2-4-5
j. 3-4-5
34. Perhatikan gambar berikut ini!
Pernyataan yang menyatakan struktur dan fungsi nomor 4 adalah...
f. Tendon berfungsi menggerakan tangan
g. Ligamen berfungsi menggerakan tangan
h. Ligamen berfungsi menjaga koneksi tulang pengumpil dengan lengan atas
i. Tendon berfungsi menjaga koneksi tulang hasta dengan tulang lengan atas
j. Ligamen berfungsi menjaga koneksi tulang hasta dengan tulang lengan atas
35. Perhatikan gambar berikut!
Perubahan posisi dari 1 ke 2 menunjukkan kerja...
f. Relaksasi otot bisep, kontraksi otot trisep
g. Kontraksi otot bisep, relaksasi otot trisep
h. Kontraksi otot bisep dan trisep
i. Relaksasi otot bisep dan trisep
j. Kontrakasi otot trisep saja
36. Macam-macam gerak antagonis, kecuali....
f. Fleksi
g. Abduksi
h. Depresi
i. Supinasi
j. Sinergis
37. Gerak antagonis yang terjadi pada saat dilakukan gerakan ke bawah dan ke atas
adalah....
142
a. Supinasi dan hipertropi
b. Ekstensi dan fleksi
c. Elevator dan depressor
d. Fleksi dan hipertropi
e. Ekstensi dan supinasi
38. Keterangan berikut menunjukkan hal-hal yang terjadi pada mekanisme kontraksi otot
a. Asetilokin
b. Rangsang
c. Aktin_miosin
d. Aktomiosin
e. Energi dari ATP
39. Otot mempunyai sifat khusus, kecuali....
f. Kontraksibilitas
g. Ekstensibilitas
h. Elastisitas
i. Kontraksibilitas dan elastisitas
j. Sinergi
40. Jenis otot polos terdapat pada organ- organ di bawah ini, kecuali...
f. Ureter, jantung dan usus besar
g. Usus halus, usus besar dan ovarium
h. Ureter, paru-paru dan ovarium
i. Paru-paru dan ovarium
j. Usus besar dan ureter
41. Di bawah ini adalah gambar otot.
Otot pada gambar di atas disebut......
a. otot jantung
b. otot polos
c. otot lurik
d. otot origo
e. otot insersio
143
42. Perhatikan gambar berikut!
Anggota tulang aksial ditunjukkan oleh nomor ....
k. 1, 3, 4, 5, dan 9
l. 1, 3, 4, dan 9
m. 3, 5, 6 , dan 10
n. 2, 5, 6, dan 10
o. 3, 8, 9, , dan 10
43. Rangka apendikular terdiri atas bahu, anggota gerak, dan panggul. Tulang panggul
tersusun atas tulang.....
f. tulang usus, tulang duduk, tulang kemaluan.
g. tulang paha, tulang usus, tulang tulang duduk.
h. tulang kemaluan, tulang usus, tulang paha.
i. tulang duduk, tulang betis, tulang rusuk.
j. tulang rusuk, tulang usus, tulangkemaluan
44. Hubungan tulang dan persendian menghasilkan macam-macam variasi gerak. Pernyataan
di bawah ini yang benar adalah...
f. Hubungan antar tulang atlas dengan tulang tengkorak merupakan sendi peluru yang
menghasilkan gerak ke segala arah
g. Hubungan antar tulang paha dengan tulang pinggul merupakan sendi peluru yang
menghasilkan gerakan dua arah
h. Hubungan antar tulang pergelangan dengan tulang telapak tangan merupakan sendi
pelana yang menghasilkan gerakan berporos satu
i. Hubungan antar ruas-ruas tulang belakang merupakan sendi peluru yang menghasilkan
gerak dua arah
j. Hubungan antar tulang pada siku merupakan sendi engsel yang menghasilkan gerak
satu arah
144
45. Perhatikan gambar berikut!
Persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan sangat bebas ditunjukan oleh
nomor...
k. 1
l. 2
m. 3
n. 4
o. 5
46. Hubungan antara tulang yang tidak memiliki celah sendi disebut...
k. Sinartosis
l. Diartosis
m. Sinfibrosis
n. Sindesmosis
o. Kontraksibilitas
47. Hubungan antar tulang seperti yang ditunjukan angka 1 dan 2 pada gambar di bawah ini
adalah...
k. Peluru dan putar
l. Putar dan peluru
m. Putar dan pelana
n. Pelana dan engsel
o. Engsel dan pelana
48. Berikut ini yang termasuk contoh sendi luncur adalah antara tulang.....
a. karpal dan metakarpal.
b. humerus dan hasta.
c. tengkorak dan hasta.
d. hasta dan pengumpil.
e. femur dan radius
49. Kepala dapat menengok ke kiri atau ke kanan karena adanya sendi pada.....
1
2
145
a. Tulang Leher Dengan Tulang Paha.
b. Tulang Atlas Dengan Tulang Tengkorak.
c. Tulang Atlas Dengan Tulang Leher.
d. Tulang Rahang Dengan Tulang Leher.
e. Tulang Rahang Dengan Tulangtengkorak
50. Otot mempunyai sifat khusus, kecuali....
f. Kontraksibilitas
g. Ekstensibilitas
h. Elastisitas
i. Kontraksibilitas dan elastisitas
j. Sinergi
51. Pernyataan di bawah ini adalah ciri-ciri gangguan pada sistem gerak.
7) Tulang patah atau retak
8) Terjadi pembengkakan
9) Kemungkinan terjadi pendarahan
Jenis gangguan pada sistem gerak tersebut adalah...
k. Fraktura
l. Kifosis
m. Rakitis
n. Atritis
o. Nekrosis
52. Kelainan pada tulang belakang yang dapat mengakibatkan tubuh menjadi bungkuk
yaitu...
a. Osteoporosis
b. Kifosis
c. Lordosis
d. Skoliosis
e. Nekrosa
53. Akibat kekurangan kalsium pada orang dewasa yang menimbulkan rapuh tulang
disebut ....
f. Nekrosa
g. TBC tulang
h. Osteoporosis
i. Osteomalasia
j. Osteoarthritis
54. Berikut ini adalah beberapa macam penyakit.
11) Atrofi
12) Lordosis
13) Mikrosefalus
14) Fraktura
15) Tetanus
Gangguan yang dapat terjadi pada otot manusia adalah...
k. 1 dan 2
146
l. 2 dan 3
m. 3 dan 4
n. 4 dan 5
o. 5 dan 1
55. Kelainan pada otot dimana terjadi kontraksi otot yang terus menerus atau bekerja terlalu
berat sehingga otot mengejang dan terasa sakit disebut...
f. Kram
g. Terkilir
h. Atrofi
i. Hipertrofi
j. Distrofi
56. Orang yang baru selesai olahraga berat, ototnya akan mengandung...
f. Lebih banyak ATP dan ADP dari waktu istirahat
g. Lebih banyak ATP dan lebih sedikit ADP dari waktu istirahat
h. Lebihsedikit ATP dan ADP dari waktu istirahat
i. Lebih sedikit ATP dan lebih banyak ADP dari waktu istirahat
j. Terjadi keseimbangan jumlah ATP dengan ADP
57. Seorang siswa melakukan percobaan dengan merendam tulang ayam yang telah
dibersihkan dari sisa-sisa daging melekat dengan larutan HCl. Sebelum perendaman,
siswa mengamati kekerasan, kelenturandan warna tulang. Setelah 5 hari, didapatkan hasil
tulang berwarna pucat dan lentur. Apa yang terjadi pada tulangsetelah direndam di dalam
larutan HCl?Mengapa demikian?
f. Tulang menjadi lentur karena HCl menyebabkan zat kapur yang mengisi ruang antar
sel keluar dari tulang membentuk endapan di dalam larutan HCl.
g. Tulang menjadi lentur karena HCl menghilangkan warna pada tulang.
h. Tulang menjadi lentur karena HCl tetap di dalam tulang.
i. Tulang menjadi lentur karena HCl melarutkan zat kapur dalam tulang.
j. Tulang menjadi lentur karena HCl tidak memberikan pengaruh.
58. Tulang keras dan tulang rawan tentu memiliki perbedaannya masing-masing. Jika kamu
memiliki keinginan untuk melakukan pengamatan tentang hal tersebut itu mudah.
Cebagai contoh kamu bertujuan ingin mengetahui pengaruh mineral terhadap kekuatan
tulang. Alat dan bahan apa yang paling tepat dan termudah yang kamu rencanakan untuk
pengamatan tersebut ?
f. Tulang rusuk sapi, sebuah wadah besar, dan metilen blue.
g. Tulang paha ayam, wadah gelas, dan metilen blue
h. Tulang paha sapi, wadah yang besar, dan HCl atau sedikit cuka.
i. Tulang paha ayam, wadah gelas, dan HCl atau sedikit cuka.
j. Tulang paha ayam, wadah gelas, metilen blue, dan HCl atausedikit cuka
59. Hubungan tulang dan persendian menghasilkan macam-macam variasi gerak. Pernyataan
dibawah ini yang benar adalah...
a. Hubungan antara tulang atlas dengan tulang tengkorak merupakan sendi peluru yang
mengasilkan gerak kesegala arah
147
b. Hubungan antara tulang paha dengan tulang pinggul merupakan sendi peluru yang
mengasilkan gerakan dua arah
c. Hubungan antara tulang pergelangan dengan tulang telapak tangan merupakan sendi
pelana yang mengasilkan gerakan berporos satu
d. Hubungan antara ruas-ruas tulang belakang merupakan sendi peluru yang
menghasilkan gerak dua arah
e. Hubungan anatar tulang pada siku merupakan sendi engsel yang menghasilkan gerak
satu arah
SELAMAT BEKERJA
148
6. KISI-KISI DAN
KUNCI JAWABAN
SOAL PRET-TEST
Nama :
Kelas :
Sekolah :
Materi :
149
C. Pilihlah salah satu jawaban A, B, C, D, dan E yang paling benar !
13. 1. Penyangga
14. Penghubung
15. Pelindung
16. Gerak pindah
17. Pembuatan otot
18. Sumber nutrisi
Dari pernyataan di atas, yang merupakan fungsi rangka pada manusia adalah...
k. 1,2,3
l. 1,3,5
m. 1,3,4
n. 1,3,6
o. 1,5,6
60. Berikut ini yang bukan fungsi rangka, yaitu ...
k. Penyokong dan penopang tubuh
l. Tempat melekatnya otot
m. Alat gerak aktif
n. Tempat penimbungan mineral
o. Tempat pembentukan sel-sel darah
SOAL POST-TEST
(SISTEM GERAK PADA MANUSIA)
UNTUK KELAS XI MIPA SEMETER 1
Nama :
Kelas :
Sekolah :
150
61. Jaringan penyuusn tubuh manusia ini mempunyai matriks agak keruh, dan terdapat
pada daun telinga, saluran eustachius, dan epiglotis serta berfungsi memberikan fleksibilitas
dan sokongan. Jaringan tersebut adalah ...
k. Jaringan tulang hialin
l. Jaringan tulang fibrosan
m. Jaringan tulang elastis
n. Jaringan tulang spons
o. Jaringan pengikat padat
62. Perhatikan macam-macam tulang berikut ini!
(11) Tulang gelang panggul
(12) Tulang dada/sternum
(13) Tulang gelang bahu
(14) Tulang vertebrae
(15) Tulang tengkorak
Rangka aksial disusun oleh...
k. 1-2-3
l. 1-4-5
m. 2-3-4
n. 2-4-5
o. 3-4-5
63. Perhatikan gambar berikut ini!
Pernyataan yang menyatakan struktur dan fungsi nomor 4 adalah...
k. Tendon berfungsi menggerakan tangan
l. Ligamen berfungsi menggerakan tangan
m. Ligamen berfungsi menjaga koneksi tulang pengumpil dengan lengan atas
n. Tendon berfungsi menjaga koneksi tulang hasta dengan tulang lengan atas
o. Ligamen berfungsi menjaga koneksi tulang hasta dengan tulang lengan atas
64. Perhatikan gambar berikut!
151
Perubahan posisi dari 1 ke 2 menunjukkan kerja...
k. Relaksasi otot bisep, kontraksi otot trisep
l. Kontraksi otot bisep, relaksasi otot trisep
m. Kontraksi otot bisep dan trisep
n. Relaksasi otot bisep dan trisep
o. Kontrakasi otot trisep saja
65. Macam-macam gerak antagonis, kecuali....
k. Fleksi
l. Abduksi
m. Depresi
n. Supinasi
o. Sinergis
66. Gerak antagonis yang terjadi pada saat dilakukan gerakan ke bawah dan ke atas
adalah....
a. Supinasi dan hipertropi
b. Ekstensi dan fleksi
c. Elevator dan depressor
d. Fleksi dan hipertropi
e. Ekstensi dan supinasi
67. Keterangan berikut menunjukkan hal-hal yang terjadi pada mekanisme kontraksi otot
a. Asetilokin
b. Rangsang
c. Aktin_miosin
d. Aktomiosin
e. Energi dari ATP
68. Otot mempunyai sifat khusus, kecuali....
k. Kontraksibilitas
l. Ekstensibilitas
m. Elastisitas
n. Kontraksibilitas dan elastisitas
o. Sinergi
69. Jenis otot polos terdapat pada organ- organ di bawah ini, kecuali...
k. Ureter, jantung dan usus besar
l. Usus halus, usus besar dan ovarium
m. Ureter, paru-paru dan ovarium
n. Paru-paru dan ovarium
o. Usus besar dan ureter
70. Di bawah ini adalah gambar otot.
152
Otot pada gambar di atas disebut......
a. otot jantung
b. otot polos
c. otot lurik
d. otot origo
e. otot insersio
71. Perhatikan gambar berikut!
Anggota tulang aksial ditunjukkan oleh nomor ....
p. 1, 3, 4, 5, dan 9
q. 1, 3, 4, dan 9
r. 3, 5, 6 , dan 10
s. 2, 5, 6, dan 10
t. 3, 8, 9, , dan 10
153
72. Rangka apendikular terdiri atas bahu, anggota gerak, dan panggul. Tulang panggul
tersusun atas tulang.....
k. tulang usus, tulang duduk, tulang kemaluan.
l. tulang paha, tulang usus, tulang tulang duduk.
m. tulang kemaluan, tulang usus, tulang paha.
n. tulang duduk, tulang betis, tulang rusuk.
o. tulang rusuk, tulang usus, tulangkemaluan
73. Hubungan tulang dan persendian menghasilkan macam-macam variasi gerak. Pernyataan
di bawah ini yang benar adalah...
k. Hubungan antar tulang atlas dengan tulang tengkorak merupakan sendi peluru yang
menghasilkan gerak ke segala arah
l. Hubungan antar tulang paha dengan tulang pinggul merupakan sendi peluru yang
menghasilkan gerakan dua arah
m. Hubungan antar tulang pergelangan dengan tulang telapak tangan merupakan sendi
pelana yang menghasilkan gerakan berporos satu
n. Hubungan antar ruas-ruas tulang belakang merupakan sendi peluru yang menghasilkan
gerak dua arah
o. Hubungan antar tulang pada siku merupakan sendi engsel yang menghasilkan gerak
satu arah
74. Perhatikan gambar berikut!
Persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan sangat bebas ditunjukan oleh
nomor...
p. 1
q. 2
r. 3
s. 4
t. 5
75. Hubungan antara tulang yang tidak memiliki celah sendi disebut...
p. Sinartosis
q. Diartosis
r. Sinfibrosis
s. Sindesmosis
t. Kontraksibilitas
76. Hubungan antar tulang seperti yang ditunjukan angka 1 dan 2 pada gambar di bawah ini
adalah...
154
p. Peluru dan putar
q. Putar dan peluru
r. Putar dan pelana
s. Pelana dan engsel
t. Engsel dan pelana
77. Berikut ini yang termasuk contoh sendi luncur adalah antara tulang.....
a. karpal dan metakarpal.
b. humerus dan hasta.
c. tengkorak dan hasta.
d. hasta dan pengumpil.
e. femur dan radius
78. Kepala dapat menengok ke kiri atau ke kanan karena adanya sendi pada.....
a. Tulang Leher Dengan Tulang Paha.
b. Tulang Atlas Dengan Tulang Tengkorak.
c. Tulang Atlas Dengan Tulang Leher.
d. Tulang Rahang Dengan Tulang Leher.
e. Tulang Rahang Dengan Tulangtengkorak
79. Otot mempunyai sifat khusus, kecuali....
k. Kontraksibilitas
l. Ekstensibilitas
m. Elastisitas
n. Kontraksibilitas dan elastisitas
o. Sinergi
80. Pernyataan di bawah ini adalah ciri-ciri gangguan pada sistem gerak.
10) Tulang patah atau retak
11) Terjadi pembengkakan
12) Kemungkinan terjadi pendarahan
Jenis gangguan pada sistem gerak tersebut adalah...
p. Fraktura
q. Kifosis
r. Rakitis
s. Atritis
t. Nekrosis
81. Kelainan pada tulang belakang yang dapat mengakibatkan tubuh menjadi bungkuk
yaitu...
a. Osteoporosis
1
2
155
b. Kifosis
c. Lordosis
d. Skoliosis
e. Nekrosa
82. Akibat kekurangan kalsium pada orang dewasa yang menimbulkan rapuh tulang
disebut ....
k. Nekrosa
l. TBC tulang
m. Osteoporosis
n. Osteomalasia
o. Osteoarthritis
83. Berikut ini adalah beberapa macam penyakit.
16) Atrofi
17) Lordosis
18) Mikrosefalus
19) Fraktura
20) Tetanus
Gangguan yang dapat terjadi pada otot manusia adalah...
p. 1 dan 2
q. 2 dan 3
r. 3 dan 4
s. 4 dan 5
t. 5 dan 1
84. Kelainan pada otot dimana terjadi kontraksi otot yang terus menerus atau bekerja terlalu
berat sehingga otot mengejang dan terasa sakit disebut...
k. Kram
l. Terkilir
m. Atrofi
n. Hipertrofi
o. Distrofi
85. Orang yang baru selesai olahraga berat, ototnya akan mengandung...
k. Lebih banyak ATP dan ADP dari waktu istirahat
l. Lebih banyak ATP dan lebih sedikit ADP dari waktu istirahat
m. Lebihsedikit ATP dan ADP dari waktu istirahat
n. Lebih sedikit ATP dan lebih banyak ADP dari waktu istirahat
o. Terjadi keseimbangan jumlah ATP dengan ADP
86. Seorang siswa melakukan percobaan dengan merendam tulang ayam yang telah
dibersihkan dari sisa-sisa daging melekat dengan larutan HCl. Sebelum perendaman,
siswa mengamati kekerasan, kelenturandan warna tulang. Setelah 5 hari, didapatkan hasil
tulang berwarna pucat dan lentur. Apa yang terjadi pada tulangsetelah direndam di dalam
larutan HCl?Mengapa demikian?
k. Tulang menjadi lentur karena HCl menyebabkan zat kapur yang mengisi ruang antar
sel keluar dari tulang membentuk endapan di dalam larutan HCl.
156
l. Tulang menjadi lentur karena HCl menghilangkan warna pada tulang.
m. Tulang menjadi lentur karena HCl tetap di dalam tulang.
n. Tulang menjadi lentur karena HCl melarutkan zat kapur dalam tulang.
o. Tulang menjadi lentur karena HCl tidak memberikan pengaruh.
87. Tulang keras dan tulang rawan tentu memiliki perbedaannya masing-masing. Jika kamu
memiliki keinginan untuk melakukan pengamatan tentang hal tersebut itu mudah.
Cebagai contoh kamu bertujuan ingin mengetahui pengaruh mineral terhadap kekuatan
tulang. Alat dan bahan apa yang paling tepat dan termudah yang kamu rencanakan untuk
pengamatan tersebut ?
k. Tulang rusuk sapi, sebuah wadah besar, dan metilen blue.
l. Tulang paha ayam, wadah gelas, dan metilen blue
m. Tulang paha sapi, wadah yang besar, dan HCl atau sedikit cuka.
n. Tulang paha ayam, wadah gelas, dan HCl atau sedikit cuka.
o. Tulang paha ayam, wadah gelas, metilen blue, dan HCl atausedikit cuka
88. Hubungan tulang dan persendian menghasilkan macam-macam variasi gerak. Pernyataan
dibawah ini yang benar adalah...
a. Hubungan antara tulang atlas dengan tulang tengkorak merupakan sendi peluru yang
mengasilkan gerak kesegala arah
b. Hubungan antara tulang paha dengan tulang pinggul merupakan sendi peluru yang
mengasilkan gerakan dua arah
c. Hubungan antara tulang pergelangan dengan tulang telapak tangan merupakan sendi
pelana yang mengasilkan gerakan berporos satu
d. Hubungan antara ruas-ruas tulang belakang merupakan sendi peluru yang
menghasilkan gerak dua arah
e. Hubungan anatar tulang pada siku merupakan sendi engsel yang menghasilkan gerak
satu arah
SELAMAT BEKERJA
157
7. LEMBAR AKTIVITAS GURU
No Aktivitas Guru
Pertemuan
I II III IV
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1 Guru mengecek kehadiran peserta
didik 1 1 1 1
2 Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam 1 1 1 1
3 Guru membimbingan siswa berdoa 1 1 1 1
4 Guru memeriksa kesiapan siswa
untuk belajar 1 1 1 1
5 Guru melakukan apersepsi sesuai
dengan materi ajar 1 1 1 1
6 Guru memberikan motivasi kepada
siwa 1 1 0 1
7 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai 1 1 1 1
8
Guru menjelaskan langkah-langkah
tentang Model Pembelajaran TGT
(Teams Games Tournament) 1 0 0 0
9 Guru menjelaskan materi secara
sistematis 1 1 1 1
10 Guru memberikan LKS untuk
mendiskusikan bersama kelompok 1 1 1 1
11
Guru memberikan games atau
pertandingan akademik cerdas
cermat kelompok kepada siswa
dimana setiap kelompok
mempunyai 6 kartu Doger (Domino
Gerak) di mana setiap kelompok
wajib menghafal dan menyebutkan
bahasa latin yang ada di kartu
Doger tersebut.
0 0 1 1
158
12
Guru memberikan penghargaan
kepada kepada kelompok yang
memperoleh nilai tinggi 1 1 1 1
13 Guru bersama siswa mereview
pembelajaran 1 0 0 1
14
Guru menyampaikan tentang materi
yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya 1 1 1 1
15
Guru menutup kegiatan dengan
memberikan salam dan mengucap
hamdalah
1 1 1 1
JUMLAH 14 12 12
14
Rata-rata
0,93
0,8
0,8
0,93
Persentase 93% 80% 80% 93%
Penilai : Arina Ulin Niama (Mahasiswa)
Saran dan komentar pengamat/observer:
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
Keterangan skala penilaian:
0-25 = Kurang
26-50 = Cukup
51-75 = Baik
76-100 = Sangat Baik
Makassar, Desember 2019
Peneliti,
(Ita Purnamasari Rahman)
Nim. 105440002815
159
8. LEMBAR AKTIVITAS SISWA
ANALISIS AKTIVITAS PESRTA DIDIK
No Aktivitas Siswa Pertemuan
I II III IV
1 Siswa yang hadir dalam kegiatan belajar
mengajar 30 30 27 27
2 Siswa yang memperhatikan materi 30 28 27 27
3 Siswa mampu menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru tentang materi yang
dipelajari
20 25 24 26
4 Siswa yang mengajukan pertanyaan tentang
materi pelajaran yang belum dipahami pada
saat proses belajar mengajar berlangsung
18 20 24 26
5 Siswa mampu bekerjasama dengan teman
kelompoknya 27 26 27 27
6 Siswa mampu membuat suatu konsep materi
dan mencari alternative penyelesaian masalah
dengan teman sekelompoknya
21 25 24 27
7 Siswa yang mencatat ide dan pendapat
selama diskusi berlangsung 27 25 27 27
8 Siswa mampu menjelaskan konsep yang telah
dibuat dengan kalimat dan pemikiran sendiri 18 22 25 25
9 Siswa mampu mengembangkan pemahaman
konsep tersebut ke dalam sebuah peta konsep 18 20 22 27
JUMLAH
209 221 227
239
Rata-rata
23,2
24,5
25,2
26,5
Persentase 77,3
%
81.6
%
84% 88,3%
Saran dan komentar pengamat/observer:
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
160
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
Keterangan skala penilaian:
0-20 = Sangat Kurang
21-40 = Kurang
41-60 = Cukup
61-80 = Baik
81-100 = Sangat Baik
Makassar, Desember 2019
Peneliti,
(Ita Purnamasari Rahman)
Nim. 105440002815
161
9. DAFTAR PESERTA
Kelas XI IPA 5
(KELAS EKSPERIMEN)
1. Ahmad Rifai
2. Adelia Pratiwi
3. Adnan Abi Sarwan
4. Asmar Hamzah
5. Ardian Dwinata
6. Asi Fauziana Mustam
7. Marini
8. Febi Sanra
9. Muhammad Jasman H
10. M. Rinal Fatahillah
11. Marinina
12. Muh. Andira
13. Nurul Indaswari
14. Zulhijjah Bahsyar
15. Yunita
16. Nunu Indrianti
17. Nur Aisyah
18. Nur Alamsyah
19. Nur Fani Adelia
20. Nur Rahmi
21. Nur Ramadani
22. Rezki
23. Rias Akhirul Rasyid
24. Rijal
25. Ripandi
26. Riska Dwi Adha
27. Syadila Intan Andra
28. Syakila
29. Tiara Mutiara
30. Zainal Arsyad
162
Kelas XI IPA 6
(KELAS KONTROL)
1. Alifiah Kartika Ahmad
2. Amelia Nursalim
3. Ashlam Taufiq
4. Arsuci Arbiani Saputri
5. Cindy Aulia
6. Desi Putri Perdana
7. Eka Putri Ramdani
8. Erlin Reyfani
9. Fajrin Arifin
10. Jumrianti
11. Khusnul Khatimah
12. Muh. Ibnu Shadiq
13. Muh. Arief Tasri
14. Muh. Fadhli Ramadhan
15. Muh. Ilham Syam
16. Muh. Syabir
17. Muh. Taiman Abdi
18. Muh. Umya Hasad
19. Muh. Wawan Sadriawan
20. Muh. Yenna Malik
21. Muhammad Hairil Hasan
22. Nur Aisyah
23. Nur Annisa. M
24. Nur Annisa. S
25. Nur Apricilia
26. Putri Aurora
27. Puput Rifaldo
28. Putra Perteaas
29. Salsabila Amanda
30. Sunarto
163
DOKUMENTASI
Guru Menjelaskan Materi Sistem Gerak pada Manusia
Guru menjelaskan materi sistem gerak pada manusia dan menunjuk satu
peserta didik untuk menjelaskan kembali penjelasan guru yang di ketahuinya
164
Guru menjelaskan materi sistem gerak pada manusia
Diskusi kelompok 2 dan 3 dengan model TGT
165
Diskusi kelompok 5 dengan model TGT
P
Presentasi kelompok 5 dengan media pembelajaran Doger (Domino Gerak)
166
Presentasi kelompok 5 dengan media pembelajaran Doger (Domino Gerak)