pengaruh latihan depth jump da n knee tuck jumpeprints.ums.ac.id/46943/16/naskah publikasi.pdf ·...

11
PENGA TERH P U ARUH LA HADAP P PADA SIS D D dalam PRO F UNIVERS ATIHAN PENINGK SWA PUT DI SMA 2 NAS Disusun un m Mendap AHMAD R OGRAM FAKULTA ITAS MU DEPTH KATAN K TRA EKS 2 NGADIR SKAH PU ntuk Meme atkan Gela Oleh RIZAL BA J120151 M STUDI S AS ILMU UHAMMA 2016 JUMP DA KEKUAT STRAKU ROJO PA UBLIKAS nuhi Persy ar Sarjana : AYU NUGR 1032 S1 FISIOT U KESEH ADIYAH 6 AN KNEE TAN OTO URIKULE ACITAN I yaratan Fisioterapi ROHO TERAPI HATAN H SURAK E TUCK J OT TUNG ER VOLI i KARTA JUMP GKAI

Upload: others

Post on 23-Oct-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  •  

    PENGA

    TERH

    P

    U

    ARUH LA

    HADAP P

    PADA SIS

    D

    Ddalam

    PROF

    UNIVERS

    ATIHAN

    PENINGK

    SWA PUT

    DI SMA 2

    NASDisusun unm Mendap

    AHMAD R

    OGRAMFAKULTA

    ITAS MU

    DEPTH

    KATAN K

    TRA EKS

    2 NGADIR

    SKAH PUntuk Memeatkan Gela

    Oleh

    RIZAL BA

    J120151

    M STUDI SAS ILMUUHAMMA

    2016

    JUMP DA

    KEKUAT

    STRAKU

    ROJO PA

    UBLIKASnuhi Persy

    ar Sarjana

    :

    AYU NUGR

    1032

    S1 FISIOTU KESEH

    ADIYAH6

    AN KNEE

    TAN OTO

    URIKULE

    ACITAN

    I yaratan Fisioterapi

    ROHO

    TERAPI HATAN H SURAK

    E TUCK J

    OT TUNG

    ER VOLI

    i

    KARTA

    JUMP

    GKAI

  • i

  • ii  

  • iii  

  • 1  

    PENGARUH LATIHAN DEPTH JUMP DAN KNEE TUCK JUMP TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI PADA SISWA

    PUTRA EKSTRAKURIKULER VOLIDI SMA 2 NGADIROJO PACITAN

    ABSTRAK

    Kekuatan otot adalah kemampuan maksimal dari otot untuk berkontraksi. Dalam voli kekuatan otot tungkai merupakan salah satu yang berperan penting pada saat gerakan melompat (jumping). Dalam penelitian ini peneliti mengaplikasikan metode latihan depth jump dan knee tuck jump untuk mengetahui peningkatan kekuatan otot tungkai.

    Metode penelitian ini menggunakan metode pendekatan quasi experimental, dengan desain berupa pre-test-post-test two group design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa putra di SMAN 2 Ngadirojo yang berjumlah 22 responden, kemudian dibagi dalam dua kelompok. Uji pengaruh menggunakan Wilcoxon test untuk mengetahui pengaruh pre and post test sedangkan uji beda menggunakan Mann Whitney.

    Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh latihan plyometric depth jump (p value 0,003), terdapat pengaruh latihan plyometric knee tuck jump (p value 0,03), tidak terdapat perbedaan antara latihan plyometric depth jump dan knee tuck jump terhadap kekuatan otot tungkai (p value 0,450). Kata Kunci: Latihan plyometric depth jump, Knee tuck jump, Kekuatan otot

    tungkai.

    ABSTRACT

    Muscle strength is the maximum ability of muscles to contract. researchers applied depth jump and knee tuck jump training methods. The purpose of this study was to determine the effects of exercise to the increase in leg muscle strength.

    This research method using quasi-experimental approach, with a design in the form of pre-test-post-test two group design. The population in this study were all male students at SMAN 2 Ngadirojo totaling 22 respondents. Test the effect of using the Wilcoxon test to determine the effect of pre and post test while using a different test of Mann Whitney.

    The results showed a depth jump plyometric exercises influence on the leg muscle strength with the value 0.003, there is the influence of plyometric exercises knee tuck jump to the leg muscle strength with the value 0.003, no difference between the depth jump plyometric exercises and knee tuck jump to the leg muscle strength with the value 0,450. Keywords: Plyometric exercise depth jumps, Knee tuck jump, Leg muscle strength.

  • 2

    1. Pendahuluan Kekuatan otot adalah kemampuan maksimal dari otot untuk berkontraksi.

    Dalam voli kekuatan otot tungkai memegang peranan penting pada saat

    gerakan melompat (jumping) (Utomo, 2014). Salah satu latihan untuk

    meningkatkan kekuatan otot tungkai adalah dengan plyometric. yaitu salah

    satu metode latihan untuk meningkatkan kekuatan dengan bentuk kombinasi

    latihan isometrik dan isotonik (eksentrik dan Kosentrik) yang menggunakan

    pembebanan dinamik (Steckel, 2006).

    Dalam penelitian ini peneliti mengaplikasikan metode latihan depth jump

    dan knee tuck jump. Depth jump merupakan gerakan eksplosif guna

    mengembangkan kekuatan serangan secara cepat dan jarak tempuh yang

    optimal, yang berfungsi untuk meningkatkan kekuatan otot sehingga

    meningkatkan peningkatan reaktif seorang atlet itu juga (Steckel, 2006).

    Sedangkan latihan knee tuck jump berfungsi untuk meningkatkan eksplosif

    power dalam kata lain kekuatan otot tungkai, kelentukan, dan kecepatan

    reaksi, sehingga latihan ini sangat bermanfaat untuk atlet yang banyak

    membutuhkan gerakan lompatan seperti bola voli (Fadlullah & Kuswandari,

    2009).

    Melihat pentingnya latihan plyometric dalam peningkatan kekuatan otot

    dan Perkembangan prestasi dibidang olahraga voli Di SMA 2 Ngadirojo yang

    sangat kurang memuaskan, karena selalu sulit menembus babak penyisihan

    grup pada porseni tingkat pelajar menengah atas pada 3 tahun belakangan ini

    dan hasil hipotesis awal tentang masih rendahnya tingkat kekuatan otot pada

    pemain voli, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

    “Perbedaan latihan depth jump dan knee tuck jump terhadap peningkatan

    kekuatan otot tungkai pada siswa putra ekstrakulikuler voli di SMA 2

    Ngadirojo Pacitan”.

  • 3

    2. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA 2 Ngadirojo Pacitan, selama 6 minggu

    yaitu mulai tanggal 23 November 2015 sampai tanggal 3 Januari 2016. Jenis

    penelitian ini menggunakan pendekatan quasi experimental, dengan desain

    berupa pre-test-post-test two group design. Populasi pada penelitian ini

    adalah siswa putra di SMA 2 Ngadirojo yang memenuhi kriteria inklusi dan

    eksklusi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan cara Total

    sampling, yaitu seluruh populasi yang ada yang berjumlah 22 responden. Uji

    stastistik untuk mengetahui pengaruh dengan menggunakan non-parametrik

    dengan uji wilcoxon, dan uji beda menggunakan Mann Withney.

    3. Pembahasan & Hasil 3.1 Pengaruh Latihan Depth Jump Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot

    Tungkai

    Latihan plyometric teknik depth jump berkisar di seputar

    mekanisme-mekanisme neuron yang rumit, fokus latihan tersebut

    memberikan adaptasi pada muscle spindle dan motor unit untuk

    menghasilkan fokus gerak eksplosive dengan persentase 60% kekuatan

    dan 40% kecepatan. mekanisme pelatihan depth jump yang terdapat unsur

    hentakan yang dilakukan saat turun dari bangku akan memberikan suatu

    pembebanan yang berlebih atau kontraksi dengan tenaga besar sehingga

    akan menyebabkan motor unit akan lebih banyak teraktivasi didasarkan

    oleh adanya perintah recruitment yang cepat oleh karena aktifitas

    neuromuskuler yang mengikat secara pasti dan tiba-tiba serta berulang-

    ulang (Radcliffe & Farentinos, 2002).

    Tabel Hasil Uji Pengaruh Latihan Plyometric Depth Jump terhadap Kekuatan Otot Tungkai

    P-value Hipotesa depth jump-kekuatan otot tungkai 0,003 Ho ditolak

  • 4

    Berdasarkan hasil penelitian menunjukan nilai p-value (0,003)<

    0,05 atau H0 ditolak. Hasil penelitian kekuatan otot tungkai pre test pada

    latihan plyometric depth jump di dapatkan hasil mean 110, sedang pada

    post test mean 145 selisih 35 dengan pre test. Dapat diartikan bahwa

    terdapat pengaruh latihan plyometric depth jump terhadap kekuatan otot

    tungkai.

    3.2 Pengaruh Latihan Knee Tuck Jump Terhadap Peningkatan Kekuatan

    Otot Tungkai

    Dalam latihan knee tuck jump fokus latihan tersebut memberikan

    adaptasi pada muscle spindle dan motor unit untuk menghasilkan gerak

    eksplosive dengan persentase 60% kecepatan dan 40% kekuatan. Dasar

    latihan knee tuck jump yang dalam gerakannya terjadi proses yang secara

    cepat dan utuh dalam satu siklus, yang dilakukan secara berulang-ulang ini

    akan memberikan suatu pembebanan terutama meningkatnya massa dan

    panjang otot tungkai yang dilatih. Dengan meningkatnya massa dan

    panjang otot tungkai secara tidak langsung akan mempengaruhi kekuatan

    otot tungkai (Radcliffe & F arentinos, 2002).

    Hasil Uji Pengaruh Latihan Plyometric Knee Tuck Jump Terhadap

    Kekuatan Otot Tungkai Variabel P-value Hipotesa knee tuck jump-kekuatan otot tungkai

    0,003 Ho ditolak

    Berdasarkan hasil penelitian uji menunjukan nilai p-value (0,003)<

    0,05 atau H0 ditolak. Hasil penelitian kekuatan otot tungkai pre test pada

    latihan plyometric knee tuck jump didapatkan hasil mean 113 sedang pada

    post test mean 151 selisih 38. Dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh

    latihan plyometric knee tuck jump terhadap kekuatan otot tungkai.

  • 5

    3.3 Perbedaan Latihan Depth Jump dan Knee Tuck Jump Terhadap

    Peningkatan Kekuatan Otot Tungkai

    Hasil Uji Beda Pengaruh Antara Latihan Plyometric Depth Jump dan

    Knee Tuck Jump Terhadap Kekuatan Otot Tungkai.

    Variabel N Rata-rata

    Selisih Rerata

    P value

    Kesimpulan

    Depth jump (pre_post)

    22 10,45 2,1 0,450 Ho diterima

    Knee tuck jump(pre_post)

    22 12,55

    Hasil penelitian menunjukkan menunjukan nilai p-value

    (0,450)>0,05 atau H0 diterima, sehingga dapat diartikan bahwa tidak

    terdapat perbedaan pengaruh antara latihan plyometric depth jump dan

    knee tuck jump terhadap kekuatan otot tungkai. Hal ini terjadi karena

    bentuk latihan yang digunakan hampir mirip yaitu latihan jenis plyometric

    yang fokus pada peningkatan strengh dengan jenis latihan lompatan-

    lompatan yang menggunakan pembebanan dinamik atau berat badan

    tubuh, latihan depth jump dan knee tuck jump merupakan latihan

    plyometric dengan rating high stress, sama-sama berkisar di seputar

    mekanisme-mekanisme neuron yang rumit, respon adaptative yang hampir

    sama, random usia yang masih dalam proses pertumbuhan, kegiatan diluar

    aktivitas seharian yang sama pula karena mereka sedang dalam masa

    remaja yang dialaminya saat ini, motivasi serta semangat yang tinggi dari

    masing-masing responden. Namun apabila dilihat dari nilai mean lebih

    tinggi pada latihan knee tuck jump yaitu 13 dibandingkan latihan depth

    jump yaitu 10. Hal ini berbalik dengan teori yang dikemukakan Radcliffe

    & Farentinos (2002) karena latihan depth jump fokus latihan tersebut

    memberikan adaptasi pada muscle spindle dan motor unit untuk

    menghasilkan fokus gerak eksplosive dengan persentase 60% kekuatan

    dan 40% kecepatan. Sedangkan dalam latihan knee tuck jump fokus latihan

    tersebut memberikan adaptasi pada muscle spindle dan motor unit untuk

  • 6

    menghasilkan gerak eksplosive dengan persentase 60% kecepatan dan

    40% kekuatan. Sehingga pada penelitian ini depth jump tidak

    meningkatkan otot tungkai secara signifikan dibanding knee tuck jump

    padahal dari prosentase teori yang dikemukakan Radcliffe & Farentinos

    (2002) seharusnya depth jump untuk mean lebih tinggi dari knee tuck jump

    sehingga perlu dikaji faktor-faktor lain seperti asupan nutrisi, pola

    istirahat, dan pola aktivitas responden diluar latihan.

    4. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh latihan

    depth jump dan knee tuck jump dapat diambil simpulan bahwa terdapat

    pengaruh latihan plyometric depth jump dan latihan plyometric knee tuck

    jump, namun tidak terdapat perbedaan antara kedeua latihan tersebut terhadap

    kekuatan otot tungkai pada siswa putra ekstrakulikuler voli di SMA 2

    Ngadirojo Pacitan.

    Saran untutk penelitian lanjut adalah diharapkan menggunakan

    responden yang lebih besar sehingga tingkat perbedaan perlakuan dapat

    terlihat jelas, selain itu dilakukan dengan jangka waktu lebih panjang sehingga

    dapat diketahui keefektifitasan lama program latihan plyometric yang telah

    dilakukan.

  • 7

    DAFTAR PUSTAKA

    Fadlullah, H.Z & Kuswandari, D.R. 2009. Pengaruh latihan plyometrik depth jump dan knee tuck jump terhadap hasil tendangan lambung atlit sepak bola pemula di SMP Al-Firdaus Surakarta. Jurnal fisioterapi. Volume 9. Nomor: 1. April 2009: halaman 19-29.

    Gambetta. 2001. Exercise training program for fitness and sport. Diakses: 2

    Oktober 2015. http://www.thestretchinghanbook.com/newsletter.htm. Markovic, G & Jaric, S. 2007. Is vertical jump height a body size independent

    measure of muscle power?. J Sports Sci. In press. Radcliffe, J.C & Farentinos, R.C. 2002. Pliometrik untuk Meningkatkan Power.

    Terjemahan M. Furqon H. dan Muchsin Doewes. Surakarta : Program Studi Ilmu Keolahragaan, Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

    Sari, D.R.K & Rahayu, U.B. 2008. Pengaruh Latihan Pliometrtik Depth Jump

    Terhadap Peningkatan Vertical Jump Pada Atlit Bola Voli Putri Yunior Di Klub Vita Surakarta. Jurnal Fisioterapi Indonusa. UMS.

    Steckel. 2006. Plyometrics Training Proggrame, http://www.online.cops topic124

    htm, Diakses 25 September 2015. Utomo, W.A. 2014. Perbedaan Pengaruh Weight Training Dan Plyometric

    Training Terhadap Power Otot Lengaan Pada Klub Bola Voli Putra Magetan Junior Tahun 2014. Skripsi. Surakarta. Universitas Negeri Serakarta Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pengetahuan.