pengaruh kualitas pelayanan dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35624...viii...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PENGETAHUAN
NASABAH TERHADAP KEPUASAN PADA BANK MUAMALAT
INDONESIA CABANG PONDOK INDAH
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
Oleh :
Dinni Fadhila
1112046100092
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1438 H/2017 M
ii
iii
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Dinni Fadhila
2. Tempat, Tanggal Lahir : Bukittinggi, 22 Maret 1994
3. Alamat : Jl. H.Agus Salim No.64 RT.009/000
Kelurahan Bukit Surungan, Kecamatan
Padang Panjang Barat, Sumatera Barat
4. E-mail : [email protected]
II. PENDIDIKAN FORMAL
1. TK Islam Jihad Padang Panjang Tahun 1999-2000
2. SDN 04 Guguk Malintang Padang Panjang Tahun 2000-2006
3. SMPN 1 Batusangkar Tahun 2006-2009
4. SMAN 2 Padang Panjang Tahun 2009-2012
5. S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012-2017
III. PENDIDIKAN NON FORMAL
1. Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation
Padang Panjang Tahun 2010-2011
2. Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri Padang Tahun 2012
IV. PENGALAMAN BERORGANISASI
vi
1. Anggota PMR SMAN 2 Padang Panjang Tahun 2010-2011
2. Anggota aktif IKMM Ciputat Tahun 2012-2015
3. Bendahara Umum IKMM Ciputat Tahun 2014-2015
V. SEMINAR DAN WORKSHOP
1. Stadium General oleh Insurance goes to campus, “Memasyarakatkan
Asuransi Kesehatan dan Menyehatkan Asuransi Masyarakat”. 15 Mei
2013
2. Company visit to Bank Indonesia dan Museum Bank Indonesia, “Moneter
and Banking System Improvement in Indonesia”, 10 Oktober 2013
3. Company visit to Otoritas Jasa Keuangan, 23 September 2015
4. Company visit to Indonesia Stock Exchange, 21 Oktober 2015
VI. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Maladi
2. Ibu : Dra. Maini, MM
3. Adik : Khairani Dwi Hidayati
5. Alamat : Jl. H. Agus Salim No.64 RT.009/000 Kelurahan Bukit
Surungan, Kecamatan Padang Panjang Barat, Sumatera
Barat
4. Anak ke : 1 dari 2 bersaudara
vii
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of Knowledge Service
Quality and Customer Satisfaction at Bank Muamalat Indonesia Branch Pondok
Indah.
This study uses primary data is through questionnaires distributed to
respondents, are customers of Bank Muamalat branch Pondok Indah. Mechanical
sampling using Probability Sampling. This research is a quantitative study using
multiple linear regression method with SPSS 17.0 software
The results of this study indicate that both the independent variable is the
quality of service and customer knowledge have a significant and positive effect
on customer satisfaction. The variables that most influence customer satisfaction
is the variable quality of service.
Keywords: Quality of Service, Customer Knowledge, Customer Satisfaction
viii
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Kualitas
Pelayanan dan Pengetahuan Nasabah Terhadap Kepuasan pada Bank Muamalat
Indonesia Cabang Pondok Indah.
Penelitian ini menggunakan data primer yaitu melalui kuisioner yang
disebarkan kepada responden, yaitu nasabah Bank Muamalat Cabang Pondok
Indah. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Probability Sampling.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode regresi
linear berganda dengan sofware SPSS 17.0
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kedua variabel independen
yaitu kualitas pelayanan dan pengetahuan nasabah memiliki pengaruh signifikan
dan positif terhadap kepuasan nasabah. Variabel yang paling mempengaruhi
kepuasan nasabah adalah variabel kualitas pelayanan.
Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Pengetahuan Nasabah, Kepuasan Nasabah
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan
nikmat, rahmat dan kekuatan yang diberikan-Nya penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul “PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN
PENGETAHUAN NASABAH TERHADAP KEPUASAN PADA BANK
MUAMALAT INDONESIA CABANG PONDOK INDAH”. Shalawat serta
salam selalu tercurah kepada Baginda Nabi Muhammad SAW sebagai Uswatun
Hasanah, suri tauladan kita dalam setiap aktivitas kehidupan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik
tanpa bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak selama penyusunan
skripsi ini. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Arief Mufraeni, Lc,. M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak AM. Hasan Ali, M.A, dan Dr. Abdurrauf, Lc, M.A, selaku Ketua
Program Studi Muamalat dan Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas
Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Dr. H. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang
telah memberikan waku, ilmu, pengarahan, masukan dan motivasi dalam
menyelesaikan skripsi ini.
x
5. Segenap Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat
selama proses perkuliahan.
6. Perpustakaan Utama UIN Jakrta, Pepustakaan FSH UIN Jakarta, Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia, tempat penulis memperoleh berbagai bahan dan
sumber referensi serta tempat penulis menjalankan proses penulisan skirpsi.
7. Kedua orang tua tercinta, Bapak Maladi dan Ibu Dra. Maini, MM yang selalu
memberikan doa, kasih sayang, dukungan, dan semangat moril maupun
materiil dalam setiap aktivitas.
8. Adikku Khairani Dwi Hidayati yang selalu memberikan dukungan dan doa
yang tiada henti untuk menyelesaikan skripsi ini.
9. Sahabat-sahabat tersayang Sixsize dengan personil Dwi Purwati, Widya Eka
Larasati, Nurul Khasanah, Lupita Parameswari, dan Ade Fitri Khoerunnisa
yang bersama berjuang selama perkuliahan, yang selalu memberikan
semangat, bantuan, kasih sayang dan perhatian.
10. Teman-teman PSB yang selalu memberikan semangat dan dukungan . Semoga
pertemanan selalu terjalin di masa depan dan kita semua dapat terus saling
mendukung.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu, memberi dukungan, serta doa sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari sepenuhnya skripsi ini jauh dari kata sempurna,
dikarenakan keterbatasannya ilmu pengetahuan yang penulis miliki. Maka dari itu
xi
penulis menerima dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
karya yang lebih baik di masa depan . Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
banyak pihak yang membacanya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Jakarta, 30 Maret 2017
DINNI FADHILA
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN PANITIA UJIAN ................................................. iii
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. iv
ABSTRACT ......................................................................................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 7
D. Rumusan Masalah ....................................................................................... 7
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................. 8
F. Sistematika Penulisan ................................................................................ 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 11
A. Kualitas Pelayanan ..................................................................................... 11
xiii
1. Pengertian Kualitas Pelayanan ............................................................ 11
2. Dimensi Kuaitas Pelayanan ................................................................. 12
a. Tangibles (Bukti Fisik) ................................................................... 12
b. Reliability (Keandalan) ................................................................... 13
c. Responsiveness (Ketanggapan) ...................................................... 13
d. Assurance (Jaminan dan kepastian) ................................................ 13
e. Emphaty (Empati) ........................................................................... 14
3. Tujuan dan Manfaat Pelayanan ........................................................... 15
4. Tinjauan Islam Terhadap Kuaitas Pelayanan ....................................... 16
B. Pengetahuan Nasabah ................................................................................. 19
1. Pengertian Pengetahuan Nasabah ................................................... 19
2. Jenis Pengetahuan Nasabah............................................................ 21
C. Kepuasan Nasabah ..................................................................................... 26
1. Pengertian Kepuasan Nasabah ....................................................... 26
2. Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Nasabah ........................... 27
3. Metode Pengukuran Kepuasan Nasabah ........................................ 33
D. Review Studi Terdahulu ........................................................................... 35
E. Kerangka Penelitian .................................................................................. 39
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 41
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ................................................................ 41
B. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 42
C. Jenis dan Sumber Data ............................................................................. 42
D. Populasi dan Sampel .................................................................................. 42
xiv
E. Variabel Penelitian dan Operasionalisasi Variabel ..................................... 44
F. Teknik Analisis Data ................................................................................. 48
1. Uji Validitas dan Reliabilitas .......................................................... 49
2. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 50
a. Uji Normalitas .................................................................. 50
b. Uji Multikolinearitas ......................................................... 51
c. Uji Heteroskedastisitas ...................................................... 52
d. Uji Autokorelasi ................................................................ 52
G. Metode Analisis Data ................................................................................. 53
1. Analisis Regresi Linear Berganda .................................................. 53
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 55
A. Sejarah Singkat Perusahaan ....................................................................... 55
B. Hasil Uji Validitas dan Realibilitas ............................................................ 70
C. Uji Normalitas Data ................................................................................... 73
D. Uji Multikolinearitas .................................................................................. 75
E. Uji Heteroskedastisitas ............................................................................... 76
F. Uji Autokorelasi ......................................................................................... 77
G. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ..................................................... 78
1. Uji Kelayakan Model (Uji F).......................................................... 78
2. Uji Koefisien Regresi (Uji t) .......................................................... 80
3. Koefisien Determinasi .................................................................... 83
4. Regresi Linear Berganda ................................................................ 85
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 87
xv
A. Kesimpulan ................................................................................................ 87
B. Saran ........................................................................................................... 87
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 89
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ 93
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ....................................................... 45
Tabel 4.1 Hasil Uji Validasi Kualitas Pelayanan Dan Pengetahuan Nasabah
Terhadap Kepuasan Nasabah ......................................................... 70
Tabel 4.2 Hasil Uji Realibilitas Kualitas Pelayanan Dan Pengetahuan
Nasabah Terhadap Kepuasan Nasabah .......................................... 73
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data .............................................................. 74
Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas ............................................................. 75
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi.................................................................... 77
Tabel 4.6 Hasil Uji Kelayakan Model (Uji F) ............................................... 79
Tabel 4.7 Hasil Uji Koefisien Regresi (Uji t)................................................. 80
Tabel 4.8 Hasil Uji Determinasi ..................................................................... 83
Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ........................................ 85
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Uji Hetroskedastisitas..................................................................... 76
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia terdapat dua jenis bank yang sering digunakan masyarakat
dalam bertransaksi, yaitu bank syariah dan bank konvensional. Perkembangan
perbankan syariah di Indonesia cukup pesat. Bahkan bank konvensional ikut
bersaing dengan mendirikan institusi syariah atau unit usaha syariah nya
sendiri. Secara mayoritas masyarakat Indonesia adalah muslim, maka dengan
berdirinya bank syariah sudah menjadi obsesi banyak orang.
Pada tahun 1983 pemerintah Indonesia pernah berencana menerapkan
“sistem bagi hasil” dalam perkreditan yang merupakan konsep dari perbankan
syariah. Saat itu Bank Indonesia tidak bisa mengendalikan tingkat suku bunga
di bank-bank yang membumbung tinggi. Sehingga pemerintah mengeluarkan
deregulasi tanggal 1 Juni 1983 yang menimbulkan kemungkinan bank
mengambil untung dari bagi hasil sistem kredit. Sejarah bank syariah di
Indonesia, pertama kali dipelopori oleh Bank Muamalat Indonesia yang berdiri
pada tahun 1991. Bank ini pada awal berdirinya diprakarsai oleh Majelis Ulama
Indonesia (MUI) dan pemerintah serta mendapat dukungan dari Ikatan
Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha muslim. Pada
saat krisis moneter yang terjadi pada akhir tahun 1990, bank ini mengalami
kesulitan sehingga ekuitasnya hanya tersisa sepertiga dari modal awal. IDB
2
kemudian memberikan suntikan dana kepada bank ini dan pada periode 1999-
2002 dapat bangkit dan menghasilkan laba.
Menurut data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga tahun 2015
jumlah bank umum syariah (BUS) yang ada di Indonesia sudah sebanyak 12
unit. Untuk unit usaha syariah (UUS) terdapat 22 unit dan 163 unit bank
pembiayaan rakyat syariah (BPRS) di Indonesia.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga Januari 2016, total
pembiayaan bank umum syariah mencapai Rp 152,744 triliun. Total
pembiayaan pada pihak ketiga bukan bank sebesar Rp 152,200 triliun, dan rata-
rata total aset 12 bank umum syariah mencapai Rp 209,613 triliun. Indonesia
telah The 55th ACI Financial Markets Association (ACI-FMA) World Congress
di Jakarta pada 26-30 April 2016, yang merupakan pameran keuangan tahunan
terbesar di dunia. Presiden ACI-FMA Indonesia Brankoe Windoe mengatakan,
event yang digelar organisasi nirlaba yang memiliki 13 ribu anggota dari 64
negara itu diadakan untuk mengenalkan potensi industri keuangan syariah.
Meski relatif masih kecil, beliau mengatakan potensi industri keuangan syariah
pada masa mendatang sangat besar. Setidaknya ada dua jenis industri syariah
yang diupayakan dikenalkan secara global, yakni micro banking syariah dan
perbankan syariah. Harapannya adalah agar instrumen-instrumen syariah tidak
asing lagi bagi banker Internasional.
Perkembangan ini tentunya juga harus didukung oleh sumber daya manusia
yang memadai, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Namun, realitas yang
3
ada menunjukkan bahwa masih banyak sumber daya manusia yang selama ini
terlibat di institusi syariah tidak memiliki pengalaman akademis maupun
praktis dalam Islamic Banking. Kondisi yang seperti ini cukup mempengaruhi
produktivitas dan profesionalisme kinerja perbankan syariah di Indonesia.
Kualitas pelayanan merupakan tolak ukur bank syariah dalam memuaskan
nasabah. Pelayanan dan kepuasan terhadap pelanggan merupakan tujuan utama
dalam perusahaan karena tanpa pelanggan, perusahaan tidak akan ada.1
Perbankaan di Indonesia harus memiliki daya saing, dengan cara menarik
nasabah dengan penawaran yang kompetitif dan memberikan kepuasan dalam
hal pelayanan. Nasabah adalah prioritas utama, karena jika nasabah diabaikan
akan mengakibatkan gagalnya penjualan produk atau jasa bank sehingga
menurunnya tingkat profitabilitas.
Tujuan pelayanan adalah tetap menjaga agar pelanggan/nasabah merasa
diperhatikan dan dipentingkan segala kebutuhan atau keinginannya. Pelayanan
dengan standar kualitas yang tinggi dan mengikuti perkembangan kebutuhan
sekarang dapat memberikan rasa puas dan kepercayaan pelanggan/nasabahnya.
Keputusan MENPAN Nomor 63 Tahun 2004 menyatakan bahwa hakikat
pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang
merupakan perwujudan kewajiban aparatur pemerintah sebagai abdi
masyarakat.2
1 Rahmayanty, Nina. Manajemen Pelayanan Prima “Mencegah Pembelotan dan Membangun Customer Loyality”.
Graha Ilmu. Jakarta. Cetakan Pertama, 2010. Hal 5-7 2 Ratminto & Atik Septi Winarsih. Manajemen Pelayanan “Pengembangan Model Konseptual, Penerapan
Citizen’s Charterdan Standar Pelayanan Minimal”. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Cetakan XIII. Mei 2015. Hal 19
4
Dalam kaitannya dengan tingkat kepuasan masyarakat juga diamanatkan
agar setiap penyelenggara pelayanan secara berkala melakukan survei indeks
kepuasan nasabah. Karena masyarakat beranggapan bahwa bank syariah sama
saja dengan bank konvensional. Dalam praktik di lapangan sering ditemukan
banyak masyarakat yang mengeluhkan pelayanan, kinerja maupun transaksi-
transaksi di bank syariah yang tidak ada bedanya dengan bank konvensional.
Hal ini membuat masyarakat cenderung lebih memilih menabung di bank
konvensional ketimbang di bank syariah. Hal ini juga disebabkan karena
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bank syariah. Konsepsi Standar
Pelayanan Minimal (SPM) diatur dalam Surat Edaran Menteri Dalam Negeri
Nomor 100/757/OTDA Tahun 2002, kemudian diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005.3
Secara umum tingkat kualitas pelayanan dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti tangible (penampilan elemen fisik), reliability (kehandalan),
responsiveness (tanggapan), assurance (jaminan), dan emphaty (perhatian).4
Seiring perkembangan zaman semakin banyak lembaga keuangan yang
beroperasi di Indonesia, baik syariah maupun konvensional sehingga
menyebabkan persaingan yang ketat. Dan dengan perkembangan teknologi
yang semakin maju saat ini maka berdampak juga pada kemudahan dalam
meningkatan kualitas pelayanan untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Pada
umumnya pelanggan yang tidak terpuaskan akan menyampaikan pengalaman
3 Ratminto & Atik Septi Winarsih. Manajemen Pelayanan “Pengembangan Model Konseptual, Penerapan Citizen’s
Charterdan Standar Pelayanan Minimal”. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Cetakan XIII. Mei 2015. Hal 255-256 4 Zeithamal, Parasuraman & Berry (1990)
5
buruk yang dialaminya kepada orang lain. Oleh karena itu kepuasan yang baik
akan meningkatkan kesetiaan bagi pelanggannya.
Industri perbankan masih menjadi industri keuangan yang banyak
mendapatkan keluhan dari masayarakat. Data dari Otoritas Jakarta Keuangan
(OJK) menyebutkan bahwa hingga pertengahan tahun 2015, jumlah pengaduan
yang diterima contact center OJK sebanyak 644 pengaduan. Dari 644
pengaduan tersebut, sektor perbankan menyumbang pengaduan yang paling
besar sebanyak 390 pengaduan 60,5% dari keseluruhan pengaduan. Sebanyak
34% merupakan pengaduan terkait kredit, baik kredit yang disalurkan
perbankaan maupun industri keuangan non bank, 25% pengaduan terkait kredit
dengan agunan, 20% pengaduan terkait restuktrurisasi kredit, 13% pengaduan
terkait tabungan, 8% terkait kartu kredit. Nasabah yang menyampaikan
pengaduan adalah nasabah yang belum mendapatkan edukasi secara maksimal
dan intensitasnya berhubungan dengan bank tidak terlalu sering.5
Kurangnya sosialisasi dan pengetahuan masyarakat tentang praktik
perbankan syariah membuat banyak persepsi yang menyatakan bahwa
perusahaan syariah terkadang tidak sesuai dengan syariah.6 Dengan demikian
hal tersebut mempengaruhi persepsi dan dan sikap masyarakat terhadap bank
syariah. Maka tugas penting yang harus dilakukan oleh pengelola bank syariah
adalah meningkatkan sosialisasi sistem bank syariah melalui media massa yang
5 http://finansial.bisnis.com/read/20150730/90/457862/pengaduan-konsumen-bank-paling-banyak-dapat-komplain 6 Ferrinadewi, Erna. Merek dan Psikologi Konsumen. “Implikasi pada Strategi Pemasaran”. Yogyakarta. 2008.
Hal.63-65
6
efektif, sehingga pengetahuan masyarakat mengenai bank syariah tidak hanya
terbatas pada bank yang menggunakan sistem bagi hasil.
Memahami pengetahuan nasabah juga sangat penting. Karena apa yang
dibeli, berapa banyak yang dibeli, dimana membeli, dan kapan membeli, akan
tergantung kepada pengetahuan nasabah mengenai hal-hal tersebut.. Ketika
nasabah memiliki pengetahuan yang lebih banyak, maka ia akan lebih baik
dalam memutuskan. Ia akan lebih efisien dan lebih tepat dalam mengolah
informasi serta mampu merecall informasi dengan lebih baik.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti akan melakukan penelitian
dengan judul, yaitu “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Pengetahuan
Nasabah Terhadap Kepuasan pada Bank Muamalat Indonesia Cabang
Pondok Indah”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, serta didorong keinginan dari penulis
untuk mengidentifikasi permasalahan yang akan diteliti lebih lanjut, maka
penulis mengidentifikasikan sebagai berikut :
1. Bagaimana strandar pelayanan di Bank Muamalat Indonesia Cabang
Pondok Indah ?
2. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kepuasan nasabah pada Bank
Muamalat Indonesia Cabang Pondok Indah ?
7
3. Bagaimana pengaruh pelayanan pegawai bank terhadap kepuasan nasabah
Bank Muamalat Indonesia Cabang Pondok Indah ?
C. Pembatasan Masalah
Dalam karya tulis ini, agar tidak meluas dan fokus pada permasalahan yang
akan dibahas dan mencapai hasil yang diharapkan, maka penulis perlu
membuat batasan. Batasan yang dimaksud adalah penulis memfokuskan kepada
pengaruh beberapa faktor kualitas pelayanan dan pengetahuan nasabah terhadap
kepuasan nasabah Bank Muamalat Indonesia Cabang Pondok Indah. Penulis
membatasi pada tiga jenis pengetahuan konsumen yaitu pengetahuan tentang
atribut produk, manfaat produk, dan nilai kepuasan yang diperoleh dari produk
yang ditawarkan perusahaan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang dan identifikasi
masalah, maka rumusan masalah yang dapat dikaji dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Apakah nasabah puas dengan pelayanan Bank Muamalat Indonesia Cabang
Pondok Indah ?
2. Apakah pengetahuan nasabah berpengaruh terhadap kepuasan pada Bank
Muamalat Indonesia Cabang Pondok Indah ?
3. Faktor apakah yang paling mempengaruhi tingkat kepuasan nasabah Bank
Muamalat Indonesia Cabang Pondok Indah ?
8
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
a. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah nasabah puas dengan pelayanan Bank Muamalat
Indonesia Cabang Pondok Indah.
2. Untuk mengetahui apakah pengetahuan pengetahuan nasabah berpengaruh
terhadap kepuasan pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Pondok Indah.
3. Untuk mengetahui faktor apa yang paling mempengaruhi tingkat kepuasan
nasabah Bank Muamalat Indonesia Cabang Pondok Indah.
b. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Penelitian yang dilakukan ini dapat menjadi tambahan pengetahuan
mengenai pengaruh kualitas pelayanan perbankan terhadap kepuasan
nasabah pada perbankan syariah. Dan juga sebagai tolak ukur kemampuan
diri dalam menerapkan ilmu yang didapat mengenai bank syariah.
2. Bagi Bank Syariah, Bank Konvensional, Bank Indonesia, Pemerintah
Memberikan informasi tentang pengaruh kualitas pelayanan perbankan
terhadap kepuasan nasabah agar lebih meningkatkan dan memaksimalkan
pelayanan bank nya.
9
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan agar peneliti selanjutnya menjadikan penelitian ini sebagai
wahana pengetahuan mengenai perbankan syariah apabila tertarik
melakukan penelitian pada bank syariah.
4. Bagi masyarakat
Memberikan informasi dan menambah pengetahuan masyarakat tentang
bagaimana pelayanan perbankan syariah. Dan juga dapat menjadi alternatif
pilihan bagi masyarakat dalam mengambil keputusan untuk bertransaksi di
bank syariah.
F. Sistematika Penulisan
Penelitian ini merujuk pada buku pedoman penulisan skripsi Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Syariah dan Hukum
tahun 2012. Untuk mengetahui gambaran secara keseluruhan isi penulisan
dalam penelitian ini, penyusun menguraikan secara singkat sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang masalah,
identifikasi masalah, batasan penelitian, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
10
BAB II : TINJUAN PUSTAKA
Bab ini membahas tentang teori-teori yang berhubungan
dengan pokok pembahasan yang berisikan teori kualitas
pelayanan, kepuasan nasabah, dan pengetahuan nasabah,
penelitian (review) terdahulu, dan kerangka penelitian
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini berisi jenis dan pendekatan penelitian, ruang lingkup
penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data,
teknis analisis data, dan operasional variable penelitian.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian,
dan interpretasi hasil penelitian.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan juga saran
yang diberikan berkaitan dengan hasil penelitian bagi pihak
yang berkepentingan.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kualitas Pelayanan
1. Pengertian Kualitas Pelayanan
Pelayanan menurut bahasa adalah perbuatan, yaitu perbuatan untuk
menyediakan segala yang diperlukan orang lain.7 Sedangkan pelayanan
menurut Kotler adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan
oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan
tidak menyebabkan kepemilikan apapun.8
Wyckof (dalam Tjiptono, 2006) menyebutkan bahwa kualitas
layanan jasa merupakan tingkat keunggulan (excellence) yang diharapkan
dan pengendalian atas keunggulan layanan jasa untuk memenuhi keinginan
pelanggan. Dengan kata lain, terdapat dua faktor utama menurut Wyckof
yang mempengaruhi kualitas layanan jasa yakni layanan jasa yang
diharapkan (expected service) dan layanan jasa yang dipersepsikan
(perceived service).9
Menurut J. Supranto, kualitas pelayanan adalah sebuah kata yang
bagi penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik,
aplikasi kualitas sebagai sifat dari penampilan produk atau kinerja
7 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Depdikbud, Kamus Umum Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999) 8 Philip Kotler dan Kevin Lane Kotler, Manajemen Pemasaran, Jilid 1. Penerjemah Drs.
Jaka Wasana, MSM (Jakarta: Erlangga, 1999), h.83 9 Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, (Malang: Bayu Media Publishing, 2007), h. 259-260
12
merupakan bagian utama strategi perusahaan dalam rangka meraih
keunggulan yang berkesinambungan,baik sebagai pemimpin pasar ataupun
sebagai strategi untuk tumbuh keras.10
Kualitas pelayanan yang maksimal dari perusahaan akan
menciptakan nilai yang dirasa baik oleh konsumen. Perusahaan tidak bisa
hanya mengandalkan fasilitas dan teknologi yang tersedia, melainkan
bagaimana menciptakan kualias pelayanan yang optimal. Setelah konsumen
merasakan kualitas pelayanan yang diberikan, mereka memberikan persepsi
dan penilaian terhadap kualitas pelayanan tersebut. Produk dan jasa yang
menawarkan nilai yang diterima pelanggan (customer delivered value) yang
tertinggilah yang akan dipilih konsumen.11
2. Dimensi Kualitas Pelayanan
Dalam salah satu studi mengenai SERVQUAL oleh Parasuraman, Zeithaml,
dan Berry (2001) mengidentifikasi lima dimensi utama dalam mengukur
kualitas jasa, yaitu12 :
a. Tangibles (Bukti fisik)
Yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya
kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan
prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah
bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. Yang
10 J. Supranto, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan untuk Menaikkan Pangsa Pasar,
(Jakarta: Rineke Cipta, 2006), h. 228 11 Ujang Samarwan, dll, Riset Pemasaran dan Konsumen, (Bogor: PT.Penerbit IPB Press,
2011), h. 234 12 Lupiyoadi Rambat, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), h. 148
13
meliputi fasilitas fisik (gedung, gudang, dan lain sebagainya),
perlengkapan dan peralatan yang dipergunakan (teknologi), serta
penampilan pegawainya.
b. Reliability (Keandalan)
Yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai
yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai
dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan
yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang
simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi.
c. Responsiveness (Ketanggapan)
Yaitu suatu kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang
cepat (responsif) dan tepat kepada pelanggan, dengan menyampaikan
informasi yang jelas. Membiarkan konsumen menunggu tanpa adanya
suatu alasan yang jelas menyebabkan persepsi yang negatif dalam
kualitas pelayanan.
d. Assurance (Jaminan dan kepastian)
Yaitu pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai
perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada
perusahaan. Terdiri dari beberapa komponen antara lain komunikasi
(communication), kredibilitas (credibility), keamanan (security),
kompetensi (competence), dan sopan santun (courtesy).
14
e. Empathy (Empati)
Yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau
pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya
memahami keinginan konsumen. Di mana suatu perusahaan diharapkan
memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami
kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu
pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.
Menurut Philip Kotler terdapat lima penentu mutu jasa sebagai
berikut:13
a. Keandalan (Reability)
Kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan tepat dan
terpercaya.
b. Keresponsifan (Responsiveness)
Kemampuan untuk membantu pelanggan dan memberikan pelayanan
dengan cepat atau ketanggapan.
c. Keyakinan (Confidence)
Pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan perusahaan
untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan atau assurance.
d. Empati (Emphaty)
Syarat untuk peduli, memberi perhatian pribadi bagi pelanggan.
13 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Terjemahan, Buku Satu (Jakarta: Salemba
Empat, 2005), h 123
15
e. Berwujud (Tangible)
Penampilan fasilitas fisik, peralatan personel, dan media komunikasi.
Agar pelayanan menjadi berkualitas dan memiliki keseragaman,
setiap karyawan perlu dibekali dengan pengetahuan yang mendalam tentang
dasar-dasar pelayanan. Pelayanan yang diberikan oleh suatu perusahaan
tidak selamanya dapat memenuhi seluruh harapan pelanggan. Hal tersebut
disebabkan dalam proses pemberian layanan seringkali muncul berbagai
kesenjangan. Pelanggan akan memilih pemberi layanan sesuai dengan
harapannya dan setelah menikmati layanan tersebut mereka akan
membandingkan apa yang diharapkannya.
3. Tujuan dan Manfaat Pelayanan
a. Tujuan Pelayanan
Secara umum tujuan pelayanan adalah untuk menunjang pemasaran
terhadap nasabah atau pelanggan. Apabila tujuan telah terlaksana maka
manfaat secara umum dari pelayanan bisa didapatkan, yaitu
meningkatkan loyaitas pelanggan. Konsep loyalitas pelanggan ditandai
dengan pembelian secara berulangkali, sehingga perusahaan akan tetap
survive dalam jangka panjanh dan meningkatkan laba perusahaan.14
b. Manfaat Pelayanan
1) Manfaat bagi pelanggan
a) Pemenuhan kebutuhan
14 Tjiptono Fandy, Service Quality Satisfaction, (Yogyakarta: Andi, 2007), h. 119
16
b) Penghargaan mendapatkan layanan yang baik
c) Kepercayaan sebagai mitra bisnis
d) Kepercayaan terhadap perusahaan yang profesional
2) Manfaat bagi karyawan
a) Meningkatkan kepercayaan diri
b) Menumbuhkan kepuasan pribadi
c) Menumbuhkan profesionalitas bekerja
d) Menumbuhkan semangat berkarir
3) Manfaat bagi perusahaan
a) Meningkatkan citra profesional
b) Kelangsungan usaha terjamin
c) Mendorong masyarakat untuk berhubungan dengan
perusahaan
d) Meningkatkan laba perusahaan15
4. Tinjauan Islam Terhadap Kualitas Pelayanan
Agama Islam mengurus semua hal dalam kehidupan manusia di
berbagai bidang, baik urusan ritual dan urusan dunia seperti ekonomi,
politik, sosial, budaya, hukum, makanan dan semua aspek kehidupan
lainnya. Islam adalah agama yang mampu menyeimbangkan antara dunia
dan akhirat, antara Hablumminallah (hubungan dengan Allah) dan
Hablumminannas (hubungan antara sesama manusia). Jika manusia hidup
tanpa petunjuk Allah, akan terjadi kekacauan dimana manusia tidak peduli
15 Tjiptono Fandy, Service Quality Satisfaction, (Yogyakarta: Andi, 2007), h. 119
17
dengan apa yang dilakukannya. Misalnya alam berdagang hendaklah
menjual produk atau jasa yang berkualitas agar tercapai kesejahteraan
ekonomi. Hal ini sesuai dengan firman Allah SMT dalam surat Al-Baqarah
ayat 267, yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian
dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami
keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-
buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak
mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya.
Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya, Maha Terpuji”. (QS. 1: 267)
Memberikan pelayanan yang berkualitas sangat penting karena
pelayanan (service) tidak hanya sebatas mengantarkan atau melayani.
Service berarti mengerti, memahami, dan merasakan sehingga
penyampainnya akan mengenai heart share konsumen dan pada akhirnya
memperkokoh posisi dalam mind share konsumen.16
Islam sangat menjunjung tinggu prinsip-prinsip keutamaan dan
kemuliaan dalam segala aktivitas seorang muslim di berbagai sektor
kehidupan. Hal ini sudah menjadi tuntunan yang sangat mendasar dalam
perbuatan amal saleh untuk mendapatkan hasil yang berkualitas. Seluruh
aktivitas seorang muslim, dalam pandangan Islam merupakan ibadah sesuai
16 G.Thorik dan Utus H.Muhammad, Marketing, (Jakarta: Gema Insan Press, 2006), h. 77
18
dengan tujuan Allah SWT dalam menciptakan manusia seperti dalam
firman-Nya dalam surat Az-Zariyat ayat 56, yang artinya:
“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah
kepadaKu”.
Maksud ibadah dalam ayat diatas adalah suatu perbuatan makhluk
yang menyatakan bakti atau pengabdian kepada Allah SWT yang telah
menciptakannya. Sehingga segala upaya baik bersifat lahir maupun batin
dikerahkan untuk mendapatkan kebahagiaan dan keselarasan hidup, baik
terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat, maupun terhadap alam semesta.
Menurut mazhab mainstream dalam Adiwarman Karim menjelaskan
perbedaan ekonomi Islam dan konvensional terletak dalam menyelesaikan
masalah. Dalam ekonomi konvensional, pilihan didasarkan atas selera
pribadi masing-masing. Manusia boleh mempertimbangkan tuntunan
agama, boleh juga mengabaikan. Sedangkan dalam ekonomi Islam,
keputusan pilihan ini tidak dapat dilakukan semaunya saja, semua perilaku
harus dipandu oleh Allah lewat Al-Quran dan Hadits. Perbedaan fasilitas
dalam Islam dan konvensional terletak pada proses penggunaannya yang
mana ketika pelaku bisnis memberikan pelayanan dalam bentuk fisik
hendaknya tidak menonjolkan kemewahan. Islam menganjurkan setiap
pelaku bisnis untuk bersikap profesional yakni dapat bekerja dengan cepat
dan tepat sehingga tidak menyia-nyiakan amanat yang menjadi tanggung
jawabnya. Baik buruknya perilaku binis para pengusaha menentukan sukses
19
atau gagalnya bisnis yang dijalankan.17 Al-Quran surat Ali Imran ayat 159
menjelaskan:
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka dalam
urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka
bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertawakkal kepada-Nya”. (QS. 3: 159)
Maksud ayat diatas adalah bahwa setiap manusia dituntun untuk
berlaku lemah lembut terhadap orang lain. Apalagi dalam pelayanan yang
mana konsumen banyak pilihan, bila pelaku bisnis tidak mampu
memberikan rasa aman dengan kelemahlembutannya maka konsumen akan
berpindah ke perusahaan lain. Dalam memberikan pelayanan harus
menghilangkan sikap keras hati dan harus memiliki kesabaran agar
pelanggan terhindar dari rasa takut, tidak percaya, dan perasaan adanya
bahaya dari pelayanan yang diterima.
B. Pengetahuan Nasabah
1. Pengertian Pengetahuan Nasabah
Ada beberapa faktor yang dapat menentukan tinggi rendahnya
keadaan sosial ekonomi orang tua di masyarakat, dan pola pikir manusia
diantaranya tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, status
17 Karim Adiwarman, Ekonomi Islam: Kajian Kontemporer, (Jakarta: Gema Insani Pers,
2003), h. 43
20
lingkungan tempat tinggal, pemilikan kekayaan, dan partisipasi dalam
aktivitas kelompoknya.
Dalam hal ini uraiannya dibatasi hanya satu faktor yaitu tingkat
pendidikan manusia yang akan menuntukan pola pikir setiap orang,
bagaimana cara mereka mengatasi setiap masalah yang ada. Salah satunya
untuk membuat keputusan terhadap apa yang akan dicapai kedepannya dan
penilaian terhadap kepuasan melalui produk yang digunakan. Seperti halnya
untuk menilai kepuasan yang didapat terhadap sesuatu yang digunakan atau
diputuskan.
Sumarwan mendefinisikan pengetahuan konsumen sebagai semua
informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk serta
informasi lainnya yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.18
Pengetahuan konsumen terdiri dari informasi yang tersimpan di
dalam ingatan pengetahuan konsumen. Para pemasar sangat tertarik untuk
mengerti dan memahami pengetahuan konsumen. Informasi yang dipegang
oleh konsumen tentang produk/jasa akan sangat mempengaruhi pola
pembelian mereka. Seperti halnya nasabah, pengetahuan tentang bank
syariah biasanya didapatkan melalui informasi dari anggota keluarga, reka ,
atau orang lain yang sudah menggunakan produk dari perbankan syariah.
Dan juga informasi dari promosi yang dilakukan bank syariah, baik melalui
brosur, media cetak, atau media online.
18 Sumarwan Ujang, Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran,
(Bogor: Ghalia Indonesia, 2004) h. 120
21
Seorang nasabah akan menentukan tindakan pengambilan keputusan
membeli setelah mempelajari produk, merk, dan pelayanan yang dianggap
memuaskan. Nasabah juga mencari suatu objek yang didasarkan atas
keadaan masa lampau, sekarang, dan masa yang akan datang. Oleh karena
itu produk bank syariah harus dikemas secara menarik dan disertai
pelayanan yang baik agar calon nasabah tidak memiliki keraguan dalam
memakai produk bank syariah.
2. Jenis Pengetahuan Nasabah
Menurut J.Paul Peter, Jerry C.Olson yang diterjemahkan oleh
Damos Sihombing (1999) membagi pengetahuan menjadi tiga jenis
pengetahuan produk, yaitu:19
a. Atribut Produk
Pengembangan produk dan jasa memerlukan pendefinisian manfaat-
manfaat yang akan ditawarkan. Manfaat tersebut kemudian
dikomunikasikan dan disampaikan melalui atribut-atribut produk,
seperti:20
1) Kualitas Produk
Adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-
fungsinya, kemampuan itu meliputi daya tahan, kehandalan,
19 Peter, J.Paul and Jerry C.Olson dialih bahasakan oleh Damos Sihombing, Comsumer
Behavior and Marketing Strategy, 4th ed., (The Mc Graww-Hill Companies, Inc, 1999) 20 Fandy Tjiptono, Startegi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 1997), h. 86
22
ketelitian yang dihasilkan, kemudahan dioperasikan dan diperbaiki,
dan atribut lain yang berharga pada produk secara keseluruhan.
2) Fitur Produk
Fitur merupakan alat persaingan untuk membedakan produk
perusahaan terhadap produk sejenis yang menjadi pesaingnya.
3) Gaya dan Desain Produk
Cara lain untuk menambahkan nilai bagi pelanggan adalah melalui
gaya dan desain produk yang khas. Konsep desain lebih luas
dibandingkan dengan gaya. Gaya semata-mata menjelaskan
penampilan produk tertentu. Berbeda dengan gaya, desain yang baik
dapat memberikan kontribusi dalam hal kegunaan produk dan juga
penampilannya.
4) Merk
Adalah suatu nama, kata, tanda, simbol, atau kombinasi dari
semuanya yang mengidentifikasikan pembuat atau penjual produk
dan jasa teretntu.
b. Elemen Produk
Produk terdiri dari elemen-elemen yang menunjukkan manfaat atau
keuntungan yang bisa dinikmati oleh pembelinya, yaitu:21
1) Brand merupakan nama, istilah, simbol, atau desain khusus yang
sengaja diciptakan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari
21 David A. Aaker, Managing Brand Quality, (New York: The Free Press, 1999), h.243
23
penjual baik itu perorangan maupun bersama-sama. Brand
digunakan oleh pemasar untuk membedakan produknya dengan
produk pesaing, sedangkan bagi konsumen brand dapat
mempermudah mereka dalam mengenali suatu produk dan
memberikan standar tertentu bagi mereka apabila ingin melakukan
pembelian barang tersebut kembali.
2) Packaging merupakan seluruh aktivitas mendesain dan
memproduksi wadah atau pembungkus pada suatu produk.
3) Labeling merupakan bagian dari sebuah produk yang menunjukkan
informasi tentang produk atau penjual. Labeling dapat juga menyatu
pada bungkus produk, atau berupa label yang dilekatkan secara
langsung pada produk.
4) Design dari suatu produk dapat mempengaruhi pemasaran dari rduk
itu sendiri. Desian yang baik dapat meningkatkan minat konsumen
untuk membeli, desain/model erat kaitannya dengan standarisasi
produk yang dihubungkan dengan unsur stylistic (bagaimana suatu
produk dapat dibuat berbeda dari produk lainnya) dan fungsional
(bagaimana suatu produk dapat dibuat lebih baik).
5) Color, warna kadangkala menjadi penentu bagi konsumen untuk
menerima atau menolak keberadaan suatu produk. Sebenarnya
warna tidak mempunyai nilai jua karena banyak perusahaan
menawarkan beragam pilihan warna pada produknya, namun akan
24
menjadi lebih bagi pemasar dapat mengetahui perkembangan
ataaupun perubahan trend warna pada produknya.
6) Produc Quality merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dalam
menentukan strategi produk. Produk yang memiliki kuaitas yang
lebih baik akan memiliki nilai jual yang tinggi dan nilai yang lebih
di mata konsumen.
7) Warranty and Product Liability, tujuan dari garansi adalah untuk
memberikan kenyamanan dan kemudahan pada konsumen apabila
produk yang dihasilkan ternyata tidak memenuhi harapan dari
konsumen.
8) Product Servicing, pelayanan purna jual biasanya berkaitan denga
garansi yang meliputi pemeliharaan ataupun perbaikan terhadap
produk. Pelayanan ini dirasakan penting seiring dengan
perkembangan produk yang semakin kompleks dan adanya
kecenderungan seikap konsumen seperti ketidakpuasan akan suatu
produk sehingga seringkali merka complain. Oleh karena itu
perusahaan harus menyiapkan fasilitas-fasilitas pelayanan yang
mencakup suku cadang agar konsumen tidak beralih ke produk
pesaing.
c. Kualitas Produk
25
Menurut David A. Garvin yang dikutip Durianto, dimensi kualitas
produk meliputi:22
1) Kinerja (performance)
Melibatkan berbagai karakteristik operasional utama.
2) Pelayanan (serviceability)
Mencerminkan kemampuan memberikan pelayanan pada produk
tersebut.
3) Ketahanan (durability)
Mencerminkan umur ekonomis dari produk tersebut.
4) Keandalan (realiability)
Konsistensi dari kinerja yang dihasilkan suatu produk dari satu
pembelian ke pembelian berikutnya.
5) Karakteristik produk (features)
Bagian-bagian tambahan dari produk (featurs).
6) Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance with specification)
Merupakan pandangan mengenai kualitas proses manufaktur (tidak
ada cacat poduk) sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan
dan teruji.
7) Hasil (fit and finish)
22 Darmadi Durianto, dkk, Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku
Merek, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004), h. 98-99
26
Mengarah kepada kuaitas yang dirasakan yang melibatkan enam
dimensi sebelumnya. Jika perusahaan tidak dapat menghasilkan
“hasil akhir” produk yang baik maka kemungkinan produk tersebut
tidak akan mempunyai atribut kualitas lain yang penting.
Kualitas produk merupakan kemampuan produk dalam memenuhi
fungsinya. Kualitas produk yang dirasakan pelanggan akan menentukan
persepsi pelanggan terhadap kinerja, yang pada gilirannya akan
berdampak pada kepuasan pelanggan.
C. Kepuasan Nasabah
1. Pengertian Kepuasan Nasabah
Pada dasarnya kata kepuasan atau satisfaction berasal dari bahasa
Latin yaitu “satis” yang berarti cukup baik, dan “facio” yang berarti
melakukan atau membuat. Sehingga, secara sederhana kata keuasan dapat
diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu
memadai.23 Jika ditinjau berdasarkan perspektif konsumen, istilah kepuasan
pelanggan menjadi suatu hal yang sangat kompleks. Hal ini dapat dilihat
berdasarkan perbedaan definisi mengenai kepuasan pelanggan yang
dikemukakan oleh para ahli.
Menurut Kotler (1997) kepuasan merupakan tingkat perasaan
dimana seseorang menyatakan hasil perbandingan atas kinerja produk/jasa
23 Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, (Malang: Bayumedia Publishing, 2005), h. 349
27
yang diterima dan yang diharapkan.24 Richard (2002) mendifinisikan bahwa
kepuasan konsumen atau pelanggan adalah persepsi pelanggan bahwa
harapannya terhadap produk yang digunakan atau yang dikonsumsi telah
terpenuhi.25
Dari definisi di atas dijelaskan bahwa secara keseluruhan dari
kegiatan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau bank, pada akhirnya
akan bermuara pada nilai yang akan diberikan oleh pelanggan tentang
kepuasan yang dirasakan. Apabila kenerja dibawah harapan, maka
pelanggan akan kecewa, bila kinerja sesuai dengan harapan, pelanggan akan
merasa puas. Dalam era globalisasi ini, perusahaan akan selalu menyadari
pentingnya faktor pelanggan. Oleh karena itu mengukur tingkat kepuasan
nasabah, perusahaan harus menciptakan dan meneglola suatu sistem untuk
memperoleh nasabah yang lebih banyak dan kemampuan untuk
mempertahankan nasabahnya.
2. Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Nasabah
Dalam menentukan tingkat kepuasan pelanggan, terdapat lima faktor
utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan yaitu26 :
a. Kualitas Produk
Pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan
bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas. Ada 6 elemen kualitas
24 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisa, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol.
Terjemahan Hendra Teguh dan A.Rusli, (Jakarta: Prenhallindo, 1997), h. 36 25 Gerson Richard, Mengukur Kepuasan Pelanggan, (Jakarta: PPM, 2002), h. 19 26 Hadi Irawan, 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan, (Jakarta: Elex Media Kumputindo, 2002),
h. 37
28
produk yaitu: Performance, Durability, Feature, Reability, Consistency,
and Design.
b. Kualitas Pelayanan
Terutama untuk industri jasa., pelanggan akan merasa puas bila mereka
mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan yang
diharapkan. Salah satu konsep kualitas pelayanan yang paling populer
adalah servqual yang dikembangkan oleh Parasuraman, Berry dan
Zeithaml. Berdasarkan konsep ini, kualitas pelayanan mempunyai 5
dimensi yaitu: Tangibles, Reability, Responsiveness, Assurance, and
Emphaty.
c. Emosional
Pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa
orang lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan
merek tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih
tinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas dari produk
tetapi nilai sosial yang membuat pelanggan menjadi puas terhadap
merek tertentu.
d. Harga
Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga
yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada
pelanggannya. Komponen harga ini relatif tidak penting bagi mereka
29
yang tidak sensitif terhadap harga. Untuk industri ritel, komponen harga
ini sangat penting dan kontribusinya relatif besar terhadap kepuasan.
e. Biaya
Pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak
perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa
cenderung puas terhadap produk dan jasa ini.
Menurut Zeithaml and Bitner (2003:87) ada beberapa faktor yang
mempengaruhi kepuasan pelanggan, antara lain:
1. Fitur produk dan jasa
Kepuasan pelanggan terhadap produk atau jasa secara signifikan
dipengaruhi oleh evaluasi pelanggan terhadap fitur produk atau jasa.
Untuk jasa perbankan, fitur yang penting meliputi karyawan yang
sangat membantu dan sopan, ruang transaksi yang nyaman, sarana
pelayanan yang menyenangkan, dan sebagainya. Dalam melakukan
studi kepuasan, banyak perusahaan menggunakan kelompok fokus
untuk menentukan fitur dan atribut penting dari jasa dan kemudian
mengukur persepsi pelanggan terhadap fitur tersebut. Penelitian juga
menunjukkan bahwa pelanggan jasa akan membuat trade-off antara fitur
jasa yang berbeda (misalnya tingkat harga dengan kualitas, atau dengan
keramahan karyawan), tergantung pada tipe jasa yang dievaluasi dan
tingkat kekritisan jasa.
30
2. Emosi pelanggan
Emosi juga dapat mempengaruhi persepsi pelanggan terhadap produk
dan jasa. Emosi ini dapat stabil, seperti keadaan pikiran atau perasaan
atau kepuasan hidup. Pikiran atau perasaan pelanggan (good mood atau
bad mood) dapat mempengaruhi respon pelanggan terhadap jasa. Emosi
spesifik juga dapat disebabkan oleh pengalaman konsumsi, yang
mempengaruhi kepuasan pelanggan terhadap jasa. Emosi positif seperti
perasaan bahagia, senang, gembira akan meningkatkan kepuasan
pelanggan. Sebaliknya, emosi negatif seperti kesedihan, duka,
penyesalan dan kemarahan dapat menurunkan tingkat kepuasan.
3. Atribusi untuk keberhasilan atau kegagalan jasa
Atribusi - penyebab yang dirasakan dari suatu peristiwa –
mempengaruhi persepsi dari kepuasan. Ketika pelanggan dikejutkan
dengan hasil (jasa lebih baik atau lebih buruk dari yang diharapkan),
pelanggan cenderung untuk melihat alasan, dan penilaian mereka
terhadap alasan dapat mempengaruhi kepuasan. Misalnya, ketika
nasabah gagal menarik uang dari ATM maka ia akan mencari alasan
mengapa ATM tidak dapat berfungsi. Apabila tidak berfungsinya ATM
disebabkan oleh matinya aliran listrik PLN maka hal ini tidak akan
mempengaruhi kepuasanya terhadap bank tertentu.
4. Persepsi terhadap kewajaran dan keadilan (equity and fairness)
Kepuasan pelanggan juga dipengaruhi oleh persepsi pelanggan terhadap
kewajaran dan keadilan. Pelanggan bertanya pada diri mereka: Apakah
31
saya diperlakukan secara baik dibandingkan dengan pelanggan lain?
Apakah pelanggan lain mendapat pelayanan yang lebih baik, harga yang
lebih baik, atau kualitas jasa yang lebih baik? Apakah saya membayar
dengan harga yang wajar untuk jasa yang saya beli? Dugaan mengenai
equity and fairness adalah penting bagi persepsi kepuasan pelanggan
terhadap produk dan jasa.
5. Pelanggan lain, keluarga, dan rekan kerja
Kepuasan pelanggan juga dipengaruhi oleh orang lain. Misalnya,
kepuasan terhadap perjalanan liburan keluarga adalah fenomena yang
dinamis, dipengaruhi oleh reaksi dan ekpresi oleh anggota keluarga
selama liburan. Kemudian, apakah ekpresi kepuasan atau ketidakpuasan
anggota keluarga terhadap perjalanan dipengaruhi oleh cerita yang
diceritakan kembali diantara keluarga dan memori mengenai suatu
peristiwa.
Faktor-faktor yang sering digunakan untuk mengevaluasi kepuasan
terhadap suatu produk antara lain, meliputi:
a) Kinerja (performance) karakteristik operasi pokok dari produk inti (core
product) yang dibeli.
b) Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), yakni karakteristik
sekunder atau pelengkap/
c) Kehandalan (realiability) yaitu kemungkinan kecil akan mengalami
kegagalan atau kerusakan dalam penggunaannya.
32
d) Kesesuain dengan spesifikasi (comfortmance to spesifications), yaitu
sejauh mana karakteristik desain operasi memenuhi standar yang telah
ditetapkan sebelumnya.
e) Daya tahan (durability) yang berkaitan dengan berapa lama produk
tersebut dapat terus digunakan.
f) Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, dan
kemudahan penggunaan, serta penanganan keluhan yang memuaskan.
g) Estetika, yakni daya tarik produk oleh panca indera.
h) Kualitas yang dipersepsikan, yakni citra dan reputasi produk serta
tanggungjawab perusahaan terhadapnya.
Pada dasarnya kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan atas produk
akan berpengaruh pada pola perilaku selanjutnya. Hal ini ditunjukkan
pelanggan setelah terjadi proses pembelian (postpurchase action) (Kotler,
1997). Apabila pelanggan merasa puas, maka dia akan menunjukkan
besarnya kemungkinan untuk kembali membeli produk yang sama.
Pelanggan yang puas juga cenderung akan memberikan referensi yang baik
terhadap produk kepada orang lain.
Tidak demikian dengan seorang pelanggan yang tidak puas
(dissatisfied). Pelanggan yang tidak puas dapat melakukan tindakan
pengembalian produk, atau secara ekstrim bahkan dapat mengajukan
gugatan terhadap perusahaan melalui seorang pengacara.
33
3. Metode Pengukuran Kepuasan Nasabah
Menurut Philip Kotler, ada beberapa metode yang dapat digunakan
oleh perusahaan untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu:27
a. Sistem Keluhan dan Saran (Complain and Suggestion System)
Perusahaan meminta keluhan dan saran dari pelanggan dengan
membuka kotak saran melaui surat, telepon bebas pulsa, customer
hotline, kartu komentar, maupun berbagai sarana keluhan lainnya.
Informasi ini dapat memungkinkan perusahaan mengantisipasi dan
cepat tanggap terhadap kritik dan saran tersebut.
b. Survei Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction Survey)
Perusahaan yang responsive mengukur kepuasan pelanggan secara
langsung dengan menggunakan survei berkala. Survei dapat dilakukan
melalui pos, telepon, wawancara pribadi, atau pengisian angket.
c. Pembeli Bayangan (Ghost Shopping)
Perusahaan dapat membayar seseorang untuk bertindak sebagai
pelanggan potensial guna melaporkan hasil temuannya tentang kekuatan
dan kelemahan yang mereka alami ketika membeli jasa perusahaan dan
jasa pesaing.
27 Philip Kotler, Marketing Management, Edisi Milenium, International Edition. (New Jersey:
Prentice Hall International, 2000), h. 45
34
d. Analisis Pelanggan Yang Hilang (Lost Customer Analysis)
Perusahaan harus menghubungi para pelanggan yang berhenti membeli
jasa perusahaan untuk mempelajari sebabnya.
Apabila ditinjau lebih lanjut, pencapaian kepuasan pelanggan
melalui kualitas pelayanan, dapat ditingkatkan dengan beberapa pendekatan
sebagai berikut:28
1. Memperkecil kesenjangan-kesenjangan yang terjadi antara pihak
manajemen dan pelanggan. Misalnya, melakukan penelitian dengan
metode customer focus yang mengedarkan kuesioner dalam beberapa
periode, untuk mengetahui persepsi pelayanan menurut pelanggan.
Demikian juga penelitian dengan metode pengamatan bagi pegawai
perusahaan tentang pelaksanaan pelayanan.
2. Perusahaan harus mampu membangun komitmen bersama untuk
menciptakan visi di dalam perbaikan proses pelayanan, yang termasuk
di dalamnya adalah memperbaiki cara berpikir, perilaku, kemampuan,
dan pengetahuan dari semua sumber daya manusia yang ada. Misalnya
dengan metode brainstorming dan mangement by walking around untuk
mempertahankan komitmen pelanggan internal (pegawai).
3. Memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk menyampaikan
keluhan. Dengan membentuk complaint and suggestion system,
misalnya dengan hotline bebas pulsa.
28 Kotler,1997
35
4. Mengembangkan dan menerapkan accountabe, proactive, dan
partnership marketing sesuai dengan situasi pemasaran. Perusahaan
menghubungi pelanggan setelah proses pelayanan terjadi untuk
mengetahui kepuasan dan harapan pelanggan (accountable). Perusahaan
menghubungi pelanggan dari waktu ke waktu untuk mengetahui
perkembangan pelayanannya (proactive). Sedangkan partnership
marketing adalah pendekatan dimana perusahaan membangunn
kedekatan dengan pelannggan yang bermanfaat untuk meningkatkan
citra dan posisi perusahaan di pasar.
D. Review Studi Terdahulu
Dari penulisan skripsi ini, penulis telah melakukan tinjauan kajian terdahulu
terhadap beberapa laporan penelitian, skripsi, dan jurnal yang telah ada. Penulis
melihat ada beberapa studi terdahulu yang dapat dijadikan sebagai fokus
tinjauan kepustakaan berkenaan dengan topik yang diteliti.
No Penulis/Judul/Tahun Hasil Penelitian Pembeda
1. Adriansyah/ Studi Komparasi
Tingkat Kepuasan Nasabah
Terhadap Pelayanan di Unit
Customer Service dan Teller
Bank Syariah Mandiri
Cabang Pondok Indah/
Fakultas Syariah dan Hukum
Penelitian ini membahas
tentang komparasi atau
membandingkan kualitas
pelayanan pada saat jam
kerja tidak sibuk dan jam
kerja sibuk pada unit
pelayanan customer
Penulis meneliti tentang
pengaruh kualitas layanan dan
pengetahuan nasabah terhadap
kepuasan nasabah. Objek
penelitiannya adalah nasabah
Bank Muamalat Indonesia
Cabang Pondok Indah, dengan
36
– Muamalat, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2014
service dan teller.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan
kualitas pelayanan teller
saat jam sibuk dan tidak
sibuk, sedangkan pada
customer servic tidak
terdapat perbedaan.
menggunakan metode Analisis
regresi berganda dan Analisis
diskriminan.
2 Indriyani/ Analisis Pengaruh
Kualitas Produk, Kualitas
Pelayanan, Faktor Agama,
Pendidikan dan Lingkungan
Terhadap Customer
Satisfaction pada Produk
Simpan Nikah di BMT
Daarut Tauhid/ Fakultas
Syariah dan Hukum –
Muamalat, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2015
Penelitian ini membahas
tentang tingkat kepuasan
nasabah pada tahun 2014
sampai 2015 dilihat dari
kualitas produk, kualitas
pelayanan, faktor agama,
lingkungan dan
pendidikan seseorang.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dari
keseluruhan variabel,
hanya faktor agama yang
paling berpengaruh
terhadap kepuasan
Penulis meneliti tentang
pengaruh kualitas layanan dan
pengetahuan nasabah terhadap
kepuasan nasabah. Objek
penelitiannya adalah nasabah
Bank Muamalat Indonesia
Cabang Pondok Indah, dengan
menggunakan metode Analisis
regresi berganda dan Analisis
diskriminan.
37
nasabah.
3 Hani Aqmarina Fildzah/
Tingkat Kepuasan Nasabah
Pada Pembiayaan Mikro di
PT. Bank BRI Syariah
Kantor Cabang Pembantu
Ciputat/ Fakultas Syariah dan
Hukum – Muamalat, UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta,
2015
Penelitian ini membahas
tentang hubungan antara
variabel pemasaran,
kualitas pelayanan dan
kualitas produk terhadap
kepuasan nasabah. Hasil
penelitian menunjukkan
bahwa semua variable
memiliki korelasi yang
positif terhadap kepuasan
nasabah maka upaya PT.
Bank BRI Syariah dalam
meningkatkan kepuasan
nasabahnya dapat terbukti
jika dilihat dari segi
pemasaran, kualitas
pelayanan dan kualitas
produk.
Penulis meneliti tentang
pengaruh kualitas layanan dan
pengetahuan nasabah terhadap
kepuasan nasabah. Objek
penelitiannya adalah nasabah
Bank Muamalat Indonesia
Cabang Pondok Indah, dengan
menggunakan metode Analisis
regresi berganda dan Analisis
diskriminan.
4 Ersy Elmafiza Rihad/
Pengaruh Kualitas Pelayanan
Terhadap Transaksi Cross
Penelitian ini membahas
tentang bagaimana
pengaruh kualitas
Penulis meneliti tentang
pengaruh kualitas layanan dan
pengetahuan nasabah terhadap
38
Selling/ Fakultas Syariah dan
Hukum – Muamalat, UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta,
2015
pelayanan terhadap
transaksi cross selling di
Bank BNI Syariah KCU.
Farmawati. Hasil
penelitian menunjukkan
bahwa dimensi yang
paling berpengaruh
terhadap transaksi cross
selling adalah
responsiveness.
Kemungkinan nasabah
bank BNI Syariah akan
melakukan transaksi cross
selling sebesar 68%, dapat
diartikan pada kondisi
tertentu jika dimensi dari
variabel kualitas
pelayanan semakin baik
dan ditingkatkan, maka
kemungkinan nasabah
untuk memilih lebih dari
satu profuk syariah juga
akan meningkat.
kepuasan nasabah. Objek
penelitiannya adalah nasabah
Bank Muamalat Indonesia
Cabang Pondok Indah, dengan
menggunakan metode Analisis
regresi berganda dan Analisis
diskriminan.
39
E. Kerangka Pemikiran
Gambar 1.1
Model Kerangka Penelitian
Bank memberikan pelayanan
Nasabah menerima layanan
Pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat
tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya
interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan
oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan
permasalahan konsumen/pelanggan (Gronroos, 1990:27)
Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa ciri pokok pelayanan adalah
tidak kasat mat dan melibatkan upaya manusia (karyawan) atau peralatan lain
yang disediakan oleh perusahaan penyelenggara pelayanan. Pelayanan publik
Bank Nasabah
X2
Pengetahuan Nasabah
X1
Kualitas Pelayanan
Y
Kepuasan Nasabah
40
atau pelayanan umum dapat didefinisikan sebagai segala bentuk jasa
pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada
prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah
di pusat, daerah, dan di lingkungan BUMN atau BUMD, dalam rangka
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.29
29 Ratminto & Atik Septi Winarsih. Manajemen Pelayanan “Pengembangan Model Konseptual, Penerapan
Citizen’s Charter dan Standar Pelayanan Minimal”. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Cetakan XIII. Mei 2015. Hal 5-6
41
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian
kuantitatif dengan pendekatan studi deskriptif komparatif, yang bertujuan untuk
menjelaskan fenomena yang terjadi perihal data penelitian dengan
membandingkan masing-masing variabel. Penelitian deskriptif bertujuan untuk
memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu gejala atau
fenomena.30 Penelitan komparatif adalah penelitian yang membandingkan
antara satu variabel dengan variabel lainnya, atau variabel yang sama tetapi
pada dua sampel atau lebih, atau dibandingkan dalam waktu yang berbeda.31
Untuk penelitian ini penulis melakukan metode survei dengan mengambil
sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat
pengukuran data yang pokok.32 Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan
data melalui instrumen penelitian dan menyebarkan kuisioner kepada nasabah,
yang hasilnya kemudian diolah dengan program SPSS untuk mengetahui
hubungan antar variabel yang ada.
30 Prasetyo Bambang dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan
Aplikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Putra, 2011) h.42 31 Anshori Muslich dan Sri Iswati, Metode Penelitian Kuantitatif, (Surabaya: Airlangga
University Press, 2009) h.13 32 Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES, 1995),
Cet. Ke 2, h.3
42
B. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Lokasi
penelitian adalah di Bank Muamalat Cabang Pondok Indah.
C. Jenis dan Sumber Data
Untuk mencapai maksud dan tujuan dari penelitian ini, sumber data yang
digunakan adalah :
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber
utamanya. Data ini diperoleh melalui wawancara dan kuisioner yang
disebarkan kepada responden, yaitu nasabah Bank Muamalat Cabang
Pondok Indah.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah jenis data yang diperoleh dan digali melalui
hasil pengolahan pihak kedua dari hasil penelitian lapangannya, baik berupa
data kualitatif maupun data kuantitatif.33 Dalam penelitian ini data
sekundernya berasal dari studi kepustakaan, internet, jurnal ilmiah, dll.
D. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi memiliki pengertian sebagai seluruh kumpulan elemen (orang,
kejadian, produk) yang dapat digunakan untuk membuat beberapa
33 Teguh Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi : Teori dan Aplikasi, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2005) h.121
43
kesimpulan. Populasi bisa disebut sebagai totalitas subjek penelitian.34
Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah nasabah Bank
Muamalat Cabang Pondok Indah.
b. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti, yang diambil
dengan cara tertentu sebagaimana yang diterapkan oleh peneliti. Dalam
penelitian ini sampel yang diambil adalah minimal 100 nasabah Bank
Muamalat Cabang Pondok Indah.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunkaan
teknik Probability Sampling, yaitu teknik sampling (pengambilan sampel)
yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel.35
Untuk menentukan ukuran sampel menggunkan rumus Slovin:
n = 𝑁
1+𝑁(𝑑)²
Keterangan :
n = Ukuran Sampe
N = Ukuran Populasi
d = nilai presisi (peneliti menggunakan 10%)
34 Wijaya Toni, Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis: Teori dan Praktik, (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2013) h.27 35 Anshori Muslich dan Sri Iswati, Metode Penelitian Kuantitatif, (Surabaya: Airlangga
University Press, 2009) h.102
44
Jadi sampel yang diambil adalah:
n = 𝑁
1+𝑁(𝑑)²
n = 4000
1+4000(0,1)²
n = 4000
1+40
n = 97,5609756098
Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka ukuran sampel yang digunakan
dalam penelitian ini dibulatkan sebesar 97,56 sampel. Akan tetapi penulis
menggunakan 100 sampel agar data semakin akurat.
E. Variabel Penelitian dan Operasionalisasi Variabel
Definisi operasional variabel memberikan batasan dan penjelasan mengenai
vaiabel-variabel yang digunakan dalam penelitian.Variabel penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat,
yaitu :
1. Variabel bebas (Independen)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi dan menyebabkan
perubahan variabel yang lain. Merupakan variabel yang menjadi sebab
perubahan atau timbulnya variabel terikat.
a. Kualitas pelayanan (x1), merupakan jasa yang diharapkan dan
terfokus pada pemenuhan kebutuhan nasabah.
45
b. Pengetahuan nasabah (x2), merupakan pemahaman tentang
operasional kerja perbankan syariah agar tidak menimbulkan
persepsi yang kurang tepat di kalangan masyarakat.
2. Variabel Terikat (Dependen)
Variabel dependen adalah variabel yang akan berubah akibat perubahan
pada variabel independen. Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini
adalah kepuasan nasabah Bank Muamalat Indonesia Cabang Pondok Indah.
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Variabel Dimensi Indikator Skor
Kualitas
Pelayanan (x1)
Tangible
(Bukti fisik)
a. Lokasi bank yang
strategis dan mudah
dijangkau
b. Ruangan yang bersih
nyaman
c. Fasilitas bank dalam
kondisi yang baik
d. Kerapihan karyawan
4
Reliability
(Kehandalan)
a. Pelayanan yang
diberikan tepat waktu
dan sesuai dengan
harapan
1
Responsiveness a. Kesediaan karyawan 4
46
(Ketanggapan) membantu nasabah
b. Karyawan cepat tanggap
terhadap keluhan
nasabah
c. Proses layanan yang
cepat
d. Penyampaian informasi
yang akurat dan dapat
dipahami
Assurance
(Jaminan)
a. Kesopanan dan
keramahan karyawan
kepada nasabah
b. Profesionalitas
karyawan dalam
memberikan penjelasan
kepada nasabah
2
Emphaty
(Perhatian)
a. Menjadi pendengar yang
baik, dengan tulus dan
bersungguh-sungguh
membantu nasabah
b. Karyawan memahami
kebutuhan nasabah.
2
a. Nasabah merasa 8
47
Pengetahuan
Nasabah (x2)
terjamin keamanan dan
kenyamanannya
b. Nasabah mendapat
perhatian individual dari
karyawan bank
c. Nasabah memiliki
pemahaman tentang
perbankan syariah
d. Nasabah mengetahui
akad-akad bank
e. Nasabah mengetahui
jenis produk bank
f. Nasabah mengetahui
manfaat produk bank
g. Nasabah mengetahui
proses akad bank
h. Nasabah mengetahui
informasi tentang bank
syariah melalui media
48
Kepuasan
Nasabah (Y)
a. Nasabah menilai bahwa
pilihannya pada bank
tersebut sudah tepat
b. Nasabah berminat untuk
menkonsumsi kembali
produk dan jasa
c. Nasabah berminat untuk
merekomendasikan
produk dan jasa kepada
oraang lain
d. Nasabah merasa puas
dengan pelayanan bank
e. Nasabah merasa puas
dengan produk dan jasa
yang bank
5
Total 24
F. Teknik Analisis Data
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
analisis deskriptif, yang memberikan gambaran atau deskripsi variabel-variabel
dalam penelitian.
Indikator diukur dengan menggunakan tingkat pengukuran skala likert. Data
yang diperoleh akan diolah dan dianalisis sesuai dengan menggunakan program
49
SPSS (Statistical Product adn Service Solution) 16.0 dan program Microsoft
Excel 2013.
Dan ini beberapa pengujian yang akan dilakukan :
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuisioner tersebut.36 Untuk memperoleh instrumen yang valid, peneliti
harus bertindak hati-hati sejak awal penyusunannya. Apabila cara dan
isi tindakan tersebut sudah benar, maka peneliti dapat memperoleh hasil
yang memiliki validitas logis.37
Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan
rtabel, dengan membandingkan nilai rhitung dari hasil output (Corrected
Item-Total Correlation) dengan rtabel, jika rhitung lebih besar dari rtabel
maka butir pertanyaan tersebut valid, tetapi jika rhitung lebih kecil dari
rtabel, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.38
36 H. Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, (Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2007), h.45 37 Anshori Muslich dan Sri Iswati, Metode Penelitian Kuantitatif, (Surabaya: Airlangga
University Press, 2009) h.83 38 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, (Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2009)
50
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah hasil pengukuran yang dapat dipercaya. Uji
reliabilitas dilakukan untuk mengukur variabel melalui kuisioner. Hasil
penelitian dikatakan reliable jika jawaban terhadap pertanyaan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu walaupun diuji berkali-kali.
Menghitung reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach, maka
batasan reliabilitasnya sudah ditentukan, yaitu:39
Jika r alpha > 0,60, maka pernyataan reliable
Jika r alpha < 0,60, maka pernyataan tidak reliable
Uji reliabilitas dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara
eksternal dapat dilakukan dengan test re-test, equivalent, dan gabungan
keduanya. Secara internal dapat di uji dengan menganalisis konsistensi
butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu.40
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data dari variabel
dependen, variabel independen, atau keduanya memiliki distribusi data
normal atau mendekati normal.
39 H. Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, (Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2007), h.42 40 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2004)
51
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas adalah hubungan linear antara variabel
independen dalam regresi berganda. Masalah multikolinearitas muncul
jika terdapat hubungan yang sempurna atau pasti di antara satu atau
lebih variabel independen dalam model. Dalam kasus terdapat
multikolinearitas yang serius, koefisien regresi tidak lagi menunjukkan
pengaruh murni dari variabel independen dalam model. Dengan
demikian, bila tujuan dari penelitian adalah mengukur arah dan
besarnya pengaruh variabel independen secara akurat, masalah
multikoliniearitas penting untuk diperhitungkan. Pilihan metode
pengujian yang dapat dipergunakan antara lain adalah uji VIF
(Variance Inflation Factor), uji Park dan uji CI (Condition Index).
Dasar pengambilan keputusan pada Uji Multikolinearitas dapat
dilakukn dengan dua cara, yaitu:
Melihat nilai Tolerance:
a. Jika nilai Tolerance lebih besar dari 0,10 maka artinya Tidak
terjadi Multikolinearitas terhadap data yang diuji.
b. Jika nilai Tolerance lebih kecil dari 0,10 maka artinya Terjadi
Multikolinearitas terhadap data yang diuji.
Melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor)
a. Jika nilai VIF lebih kecil dari 10,00 maka artinya Tidak terjadi
Multikolinearitas terhadap data yang diuji.
52
b. Jika nilai VIF lebih besar dari 10,00 maka artinya Terjadi
Multikolinearitas terhadap data yang diuji.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas terjadi apabila terdapat ketidaksamaan variabel
dari residu pada suatu penelitian ke penelitian lain. Model regresi yang
baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada
tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola
grafik plot antara nilai prediksi variabel model tersebut.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi adalah untuk melihat apakah terjadi korelasi antara
suatu periode t dengan periode sebelumnya (t-1). Beberapa uji statistik
yang sering digunakan adalah uji Durbin-Watson, uji Run Test, dan uji
Lagrange Multiplier apabila data penelitian diatas 100.
Analisis Run Test termasuk dalam statistik nonparametik dan pengujian
ini untuk kasus satu sampel. Prosedur run test dilakukan untuk data
bertingkat dari nilai variabel yang acak.
H0 = Nilai ujian siswa bersiswa acak
H1 ≠ Nilai ujian siswa bersifat tidak acak
Hipotesis nol (H0) ditolak apabila asymtotic significant value uji Run
Test < 0.05
53
G. Metode Analisis Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode skala. Skala yang digunakan adalah skala Likert, variabel yang akan
diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Selanjutnya indikator tersebut
dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa
pertanyaan atau pernyataan. Untuk keperluan analisis kuantitatif, terdapat lima
kategori jawaban dan masing-masing memiliki skor tertentu, yaitu :
Jawaban Skor
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
5
4
3
2
1
Adapun analisis data dari penelitian ini adalah dengan :
a. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linier berganda dapat digunakan untuk mengetahui
pengaruh antara variable independen dan variabel dependen kualitas
pelayanan (x1) dan pengetahuan nasabah (x2) terhadap kepuasan nasabah
(y). Penelitian ini menggunakan persamaan regresi sebagai berikut :
Y = a + b1x1 + b2x2 + e
54
Keterangan :
Y = Kepuasan nasabah
a = Konstanta
b = Koefisien
x1 = Kualitas pelayanan
x2 = Pengetahuan Nasabah
e = standar error
55
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H
atau 1 Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan
Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada 27 Syawwal
1412 H atau 1 Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari eksponen Ikatan
Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha Muslim,
pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari
komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp 84 miliar pada saat
penandatanganan akta pendirian Perseroan. Selanjutnya, pada acara silaturahmi
peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh tambahan komitmen
dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanam modal senilai Rp 106 miliar.41
Mulai beroperasi pada 1 Mei 1992 atau 27 Syawal 1412 H. Sejak beroperasi,
Bank Muamalat Indonesia telah menjadi pelopor bisnis keuangan syariah
lainnya diantaranya:42
a. Asuransi syariah pertama (Asuransi Takaful);
b. Memberikan bantuan teknis dan bantuan modal kepada Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah (BPRS);
41 http://www.bankmuamalat.co.id/profil-bank-muamalat 42 PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Annual Report 2015. h.20
56
c. Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil dan Menengah (PINBUK) yang
kemudian mendirikan lebih dari 3.000 Baitulmaal wat Tamwil (BMT);
d. Beraliansi dengan Perum Pegadaian dalam pendirian pegadaian syariah;
e. Mendirikan Muamalat Institute (MI) untuk pengembangan, peningkatan dan
penyebarluasan pengetahuan mengenai lembaga keuangan syariah;
f. Dana Pensiun Lembaga Keuangan Muamalat (DPLK Muamalat);
g. Baitulmaal Muamalat (BMM) sebagai kepanjangan tangan Bank Muamalat
Indonesia untuk pengumpulan dan penyaluran Zakat, Infak, Sedekah (ZIS),
serta dana tanggung jawab sosial perusahaan Bank Muamalat Indonesia
melalui program pengembangan usaha mikro.
Tahun 1993 terdaftar sebagai perusahaan publik, namun belum listing di
Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun
setelah didirikan, Bank Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank
Devisa. Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank
syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa maupun
produk yang terus dikembangkan.
Pada akhir tahun 90an, Indonesia dilanda krisis moneter yang
memporakporandakan sebagian besar perekonomian Asia Tenggara. Sektor
perbankan nasional tergulung oleh kredit macet di segmen korporasi. Bank
Muamalat pun terimbas dampak krisis. Di tahun 1998, rasio pembiayaan macet
(NPF) mencapai lebih dari 60%. Perseroan mencatat rugi sebesar Rp 105
57
miliar. Ekuitas mencapai titik terendah, yaitu Rp 39,3 miliar, kurang dari
sepertiga modal setor awal.
Dalam upaya memperkuat permodalannya, Bank Muamalat mencari
pemodal yang potensial, dan ditanggapi secara positif oleh Islamic
Development Bank (IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi. Pada
RUPS tanggal 21 Juni 1999 IDB secara resmi menjadi salah satu pemegang
saham Bank Muamalat. Oleh karenanya, kurun waktu antara tahun 1999 dan
2002 merupakan masa-masa yang penuh tantangan sekaligus keberhasilan bagi
Bank Muamalat. Dalam kurun waktu tersebut, Bank Muamalat berhasil
membalikkan kondisi dari rugi menjadi laba berkat upaya dan dedikasi setiap
Kru Muamalat, ditunjang oleh kepemimpinan yang kuat, strategi
pengembangan usaha yang tepat, serta ketaatan terhadap pelaksanaan
perbankan syariah secara murni.
Saat ini Bank Mumalat memberikan layanan bagi lebih dari 4,3 juta
nasabah melalui 457 gerai yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Jaringan
BMI didukung pula oleh aliansi melalui lebih dari 4000 Kantor Pos
Online/SOPP di seluruh Indonesia, 1996 ATM, serta 95.000 merchant debet.
BMI saat ini juga merupakan satu-satunya bank syariah yang telah membuka
cabang luar negeri, yaitu di Kuala Lumpur, Malaysia. Untuk meningkatkan
aksesibilitas nasabah di Malaysia, kerjasama dijalankan dengan jaringan
Malaysia Electronic Payment System (MEPS) sehingga layanan BMI dapat
diakses di lebih dari 2000 ATM di Malaysia. Selain itu Bank Muamalat
memiliki produk shar-e gold dengan teknologi chip pertama di Indonesia yang
58
dapat digunakan di 170 negara dan bebas biaya diseluruh merchant berlogo
visa. Sebagai Bank Pertama Murni Syariah, bank muamalat berkomitmen untuk
menghadirkan layanan perbankan yang tidak hanya comply terhadap syariah,
namun juga kompetitif dan aksesibel bagi masyarakat hingga pelosok
nusantara. Komitmen tersebut diapresiasi oleh pemerintah, media massa,
lembaga nasional dan internasional serta masyarakat luas melalui lebih dari 70
award bergengsi yang diterima oleh BMI dalam 5 tahun Terakhir. Penghargaan
yang diterima antara lain sebagai Best Islamic Bank in Indonesia 2009 oleh
Islamic Finance News (Kuala Lumpur), sebagai Best Islamic Financial
Institution in Indonesia 2009 oleh Global Finance (New York) serta sebagai
The Best Islamic Finance House in Indonesia 2009 oleh Alpha South East Asia
(Hong Kong).
1. Visi dan Misi Perusahaan
Seiring dengan pertumbuhan bisnis dan untuk meningkatkan kinerja, Bank
Muamalat Indonesia melakukan peninjauan visi dan misi perusahaan. Visi
M10-Y25 merupakan bagian dari upaya Bank Muamalat Indonesia untuk
mengarahkan perjalanan bisnis Bank Muamalat Indonesia hingga 10 tahu
ke depan. Dengan telah menetapkan Visi dan Misi sampai dengan 10 tahun
ke depan, akan lebih memudahkan Bank Muamalat Indonesia untuk
melangkahkan kaki dan menyusun perencanaan untuk masa depan guna
menyongsong masa depan semakin baik.
a. Visi
59
Visi Bank Muamalat Indonesia adalah untuk menjadi ”Menjadi Bank
Syariah Terbaik dan 10 Bank Terbesar di Indonesia dengan Kehadiran
Regional yang Kuat”. Untuk mencapai visi tersebut akan dilakukan
dalam tiga fase. Fase pertama akan dilakukan pada 2015-2017, fase
kedua 2018-2020, dan fase terakhir akan dilakukan pada tahun 2021-
2025. Visi tersebut disingkat dengan “M10Y25” yang merupakan
singkatan dari “Bank Muamalat Indonesia Top 10 Bank di Tahun
2025”.
b. Misi
Misi Bank Muamalat Indonesia adalah “Membangun lembaga keuangan
syariah yang unggul dan berkesinambungan dengan penekanan pada
semangat kewirausahaan berdasarkan prinsip kehati-hatian, keunggulan
sumber daya manusia yang Islami dan profesional serta orientasi
investasi yang inovatif, untuk memaksimalkan nilai kepada seluruh
pemangku kepentingan”.
2. Produk dan Layanan Perusahaan
Pendanaan
a. Giro Muamalat
1) Giro Ultima
Giro syariah dalam mata uang Rupiah dan US Dollar yang
memudahkan semua jenis kebutuhan transaksi bisnis maupun
60
transaksi keuangan personal Nasabah. Giro ini diperuntukan bagi
Nasabah perorangan.
2) Giro Attijary
Giro syariah dalam mata uang Rupiah dan US Dollar yang
memudahkan dan membantu semua jenis kebutuhan transaksi bisnis
perusahan Nasabah. Giro ini diperuntukan bagi institusi yang
memiliki legalitas badan.
b. Tabungan
1) Tabungan iB Muamalat
Tabungan dalam mata uang Rupiah yang dapat digunakan untuk
beragam jenis transaksi, memberikan akses yang mudah, serta
manfaat yang luas. Tabungan muamalat kini hadir dengan dua
pilihan kartu ATM/ Debit yaitu Kartu Shar-E Reguler dan Shar-E
Gold.
2) Tabungan iB Muamalat Dollar
Tabungan dalam denominasi valuta asing US Dollar (USD) dan
Singapore Dollar (SGD) bertujuan untuk melayani kebutuhan
transaksi dan investasi yang lebih beragam.
3) Tabungan Muamalat iB Haji dan Umrah
61
Tabungan haji dalam mata uang Rupiah dan valuta asing US Dollar
yang dikhususkan bagi Nasabah masyarakat muslim Indonesia yang
berencana menunaikan ibadah Haji dan Umrah.
4) Tabungan iB Muamalat Rencana
Tabungan iB Muamalat Rencana merupakan tabungan berjangka
dalam mata uang Rupiah, memiliki setoran rutin bulanan dan tidak
bisa ditarik sebelum jangka waktu berakhir kecuali penutupan
rekening serta pencairan dana hanya bisa dilakukan ke rekening
sumber dana. Tabungan iB Muamalat Rencana dapat membantu
mewujudkan berbagai rencana Nasabah.
5) TabunganKu iB
Tabungan syariah dalam mata uang Rupiah yang sangat terjangkau
bagi Nasabah dari semua kalangan masyarakat.
6) Tabungan iB Muamalat Prima
Tabungan iB Muamalat Prima merupakan tabungan prioritas yang
didesain bagi Nasabah yang ingin mendapatkan bagi hasil maksimal
dan kebebasan bertransaksi.
c. Deposito
1) Deposito Mudharabah
62
Deposito syariah dalam mata uang Rupiah dan US Dollar yang
fleksibel dan memberikan hasil investasi yang optimal bagi
Nasabah. Deposito Mudharabah diperuntukan bagi Nasabah
perorangan dan institusi yang memiliki legalitas badan.
2) Dana Pensiun Muamalat
Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Muamalat dapat diikuti
oleh Nasabah yang berusia minimal 18 tahun, atau sudah menikah,
dengan pilihan usia pensiun dan iuran pensiun yang terjangkau,
yaitu minimal Rp 20.000,- (dua puluh ribu rupiah) per bulan dan
pembayarannya dapat didebet secara otomatis dari rekening Bank
Muamalat Indonesia atau dapat ditransfer dari bank lain.
Pembiayaan
a. Konsumen
1) KPR iB Muamalat
KPR iB Muamalat adalah produk pembiayaan yang akan membantu
Nasabah untuk memiliki rumah/apartemen (indent / ready stock)
maupun second. Pembiayaan ini juga dapat digunakan untuk
pengalihan take over KPR dari bank lain, pembangunan, dan
renovasi rumah tinggal. Diperuntukan bagi perorangan (WNI) cakap
hukum yang berusia minimal 21 tahun atau maksimal 55 tahun
63
untuk karyawan, dan 60 tahun untuk wiraswasta atau profesional
pada saat jatuh tempo pembiayaan.
2) iB Muamalat Umroh
Fasilitas bagi para Nasabah dengan tujuan membiayai perjalanan
ibadah umroh. Diperuntukan bagi perorangan (WNI) cakap hukum
yang berusia minimal 21 tahun atau maksimal 55 tahun pada saat
jatuh tempo pembiayaan, dengan jangka waktu pembiayaan sampai
dengan 36 bulan.
3) iB Muamalat Koperasi Karyawan
Pembiayaan yang diberikan kepada koperasi karyawan untuk
disalurkan kepada para anggotanya (pegawai BUMN/PNS/swasta)
dengan tujuan pembelian barang halal. Diperuntukan bagi para
anggota koperasi karyawan secara berkelompok dengan penghasilan
minimum Rp1.000.000,- (satu juta rupiah)
4) iB Muamalat Multiguna
Pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan Nasabah dalam pembelian
barang halal (selain tanah, bangunan, mobil dan emas) serta sewa
jasa yang dibolehkan secara syariah (selain pembiayaan haji dan
umroh).
64
5) iB Muamalat Pensiun
iB Muamalat Pensiun adalah fasilitas pembiayaan yang diberikan
kepada para pensiunan PNS dan BUMN untuk pembelian barang
konsumtif yang halal (termasuk rumah tinggal dan kendaraan
bermotor) atau sewa jasa halal (seperti keperluan pendidikan anak,
umroh, wisata, dan lainnya) dengan ketentuan pembayaran manfaat
pensiun wajib dialihkan melalui Bank Muamalat Indonesia.
6) iB Muamalat Konsumer Duo
Fasilitas yang diberikan kepada Nasabah yang membutuhkan
pembiayaan properti/hunian sekaligus pembiayaan kendaraan
bermotor dengan jangka waktu maksimum sampai dengan 10
(sepuluh) tahun.
7) Pembiayaan Autoloan (Via Multifinance)
Pembiayaan yang diberikan kepada end user dengan tujuan
pembelian kendaraan bermotor (mobil dan motor) melalui
perusahaan multifinance yang bekerja sama dengan Bank Muamalat
Indonesia.
b. Modal Kerja
1) iB Modal Kerja SME
65
Pembiayaan jangka pendek dengan prinsip syariah yang diberikan
kepada Nasabah untuk memenuhi kebutuhan modal kerja
usaha/bisnis dengan tujuan produktif.
2) iB Rekening Koran Muamalat
Pembiayaan jangka pendek untuk modal kerja yang bersifat
fluktuatif dengan perputaran transaksi yang cepat dimana penarikan
dana dapat dilakukan sesuai kebutuhan melalui Cek atau Bilyet
Giro.
3) iB Muamalat Usaha Mikro
Pembiayaan dalam bentuk modal kerja dan investasi yang diberikan
kepada pengusaha mikro baik untuk perorangan maupun badan
usaha non hukum.
c. Investasi
1) iB Investasi SME
iB Investasi SME adalah pembiayaan yang akan membantu
kebutuhan investasi jangka menengah/ panjang usaha Nasabah guna
membiayai pembelian barang-barang modal dalam rangka
rehabilitasi, modernisasi, perluasan ataupun pendirian proyek baru
sehingga mendukung rencana ekspansi yang telah Nasabah susun.
Diperuntukan bagi perorangan (WNI) pemilik usaha dan badan
usaha yang memiliki legalitas di Indonesia.
66
2) iB Properti Bisnis Muamalat
iB Properti Bisnis Muamalat adalah produk pembiayaan yang akan
membantu usaha Nasabah untuk membeli, membangun, ataupun
merenovasi properti maupun pengalihan take-over pembiayaan
properti dari bank lain untuk kebutuhan bisnis Nasabah.
Diperuntukan bagi perorangan (WNI) pemilik usaha dan badan
usaha yang memiliki legalitas di Indonesia.
Layanan
a. International Banking
b. Transfer
1) Transfer ke rekening Bank Muamalat Indonesia
2) Transfer ke rekening 72 bank yang tergabung di ATM BERSAMA
dan 37 bank yang tergabung di ATM BCA/PRIMA
c. Layanan 24 Jam
1) ATM Muamalat
ATM Muamalat dilengkapi dengan berbagai fitur untuk
memudahkan anda melakukan info saldo, cetak 5 transaksi terakhir,
pembayaran tagihan, pembelian pulsa isi ulang, pembelian tiket,
pembayaran premi asuransi, transfer antar bank, pembayaran uang
sekolah dan pembayaran ZIS.
67
2) SalaMuamalat
Merupakan layanan Phone Banking 24 jam melalui telepon
1500016/(021) 1500016 (jika dihubungi melalui telepon seluler)
yang memberikan kemudahan kepada Nasabah setiap saat dan
dimanapun nasabah berada untuk memperoleh informasi mengenai
produk, saldo dan informasi transaksi, transfer antar rekening Bank
Muamalat Indonesia hingga maksimal Rp50.000.000,- (lima puluh
juta rupiah) serta pembayaran ZIS.
3) Muamalat Mobile (Mobile Banking Muamalat)
Merupakan layanan mobile banking Bank Muamalat Indonesia yang
menawarkan kemudahan dalam bertransaksi secara real time, aman
dan praktis menggunakan perangkat smartphone nasabah melalui
koneksi internet GPRS/EDGE/3G/4G/WIFI.
Muamalat Mobile memudahkan nasabah untuk memanfaatkan
layanan digital Bank Muamalat Indonesia yang tersedia dalam
berbagai platform smartphone (Android, iOS, Blackberry dan
Windows Phone) dalam melakukan transakasi finansial seperti
transfer, pembayaran tagihan, dan pembelian pulsa serta transaksi
non-finansial seperti cek saldo, 10 transaksi terakhir, transaksi
hari ini dan mutasi rekening. Untuk dapat menggunakan layanan
Mobile Banking nasabah hanya perlu mengunduh aplikasi Mobile
68
Banking Muamalat dari application store dengan kata kunci
“Muamalat Mobile”.
4) Internet Banking
Layanan ini ditujukan untuk memudahkan Nasabah ritel. Fasilitas
ini dapat dimanfaatkan Nasabah untuk memperoleh informasi saldo,
transfer antar bank, pindah buku antar rekening Bank Muamalat
Indonesia, pembelian, pembayaran, serta memperoleh histori 5
(lima) transaksi terakhir. Lebih dari itu, kini Nasabah dapat
berbelanja di mitra merchant-merchant Bank Muamalat Indonesia.
Layanan ini dilengkapi sistem keamanan yang maksimal dan
berlapis sehingga lebih aman.
5) Cash Management System
Layanan ini lebih berkonsentrasi pada nasabah korporat. Dalam
layanan ini, Bank Muamalat Indonesia menyelenggarakan
penerimaan/koleksi pemasukan dana (collection),
pembayaran/pengeluaran dana (disbursement) serta mengelola
likuiditas perusahaan.
6) Jasa-Jasa Lain
Bank Muamalat Indonesia juga menyediakan jasa-jasa perbankan
lainnya kepada masyarakat luas, seperti Gerai Muamalat, Virtual
69
Account Muamalat, Mini Banking Muamalat, Transfer, Collection,
Standing Instruction, Bank Draft, dan Referensi Bank
3. Struktur Perusahaan
KEPALA
CABANG
SDI &
SEKRETARIS
PENGAWASAN
INTERN
MANAJER
MARKETING
MANAJER
OPERASIONAL
MARKETING TAKSAS/
LEGAL
OPS &
JASA (OB)
UMUM HEAD
TELLER
SATPAM DRIVER TELLER
70
B. Hasil Uji Validitas dan Realibilitas
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya suatu pertanyaan
kuisioner yang akan digunakan dalam suatu penelitian. Untuk memperoleh
instrumen yang valid, peneliti harus bertindak hati-hati sejak awal
penyusunannya. Uji validitas dalam penelitian ini diolah menggunakan SPSS
17.0.
Tabel 4.1
Hasil Uji Validasi Kualitas Pelayanan Dan Pengetahuan Nasabah
Terhadap Kepuasan Nasabah
Pertanyaan Nilai r
hitung
Nilai r
tabel
Ket.
Lokasi Bank Muamalat Pondok Indah strategis
dan mudah dijangkau
0,571 0,195 Valid
Bank Muamalat Pondok Indah memiliki ruangan
yang bersih dan rapi
0,436 0,195 Valid
Fasilitas di Bank Muamalat Pondok Indah dalam
kondisi yang baik
0,567 0,195 Valid
Karyawan Bank Muamalat Pondok Indah
berpakaian dengan rapi
0,630 0,195 Valid
71
Bank Muamalat Pondok Indah memberikan
pelayanan yang baik
0,580 0,195 Valid
Karyawan bank membantu nasabah memecahkan
masalah
0,607 0,195 Valid
Karyawan bank menyampaikan informasi secara
akurat dan dapat dipahami
0,498 0,195 Valid
Karyawan Bank Muamalat Pondok Indah bersikap
ramah dan sopan
0,593 0,195 Valid
Karyawan memahami kebutuhan nasabah 0,544 0,195 Valid
Nasabah merasa aman dalam bertransaksi 0,514 0,195 Valid
Karyawan penuh perhatian dan sabar dalam
melayani nasabah
0,616 0,195 Valid
Nasabah memiliki pemahaman tentang perbankan
syariah
0,508 0,195 Valid
Nasabah mengetahui akad-akad bank syariah 0,473 0,195 Valid
Nasabah mengetahui produk-produk bank syariah 0,487 0,195 Valid
Nasabah mengetahui manfaat dari produk dan jasa
bank syariah
0,533 0,195 Valid
72
Nasabah mengetahui informasi tentang bank
syariah melalui internet, majalah, koran, dll
0,439 0,195 Valid
Nasabah menggunakan produk bank syariah
setelah direkomendasikan oleh orang lain
0,429 0,195 Valid
Saya merasa menjadi nasabah Bank Muamalat
Pondok Indah adalah keputusan yang tepat
0,668 0,195 Valid
Saya akan menggunakan kembali produk dan jasa
Bank Muamalat Pondok Indah
0,750 0,195 Valid
Saya akan merekomendasikan produk dan jasa
Bank Muamalat Pondok Indah kepada orang lain
0,719 0,195 Valid
Saya merasa puas dengan pelayanan Bank
Muamalat Pondok Indah
0,848 0,195 Valid
Saya merasa puas setelah memakai produk dan
jasa Bank Muamalat Pondok Indah
1,000 0,195 Valid
Sumber: data yang diolah
Hasil pengolahan SPSS 17 menunjukkan bahwa keseluruhan variabel penelitian
dinyatakan valid karena pada tingkat signifikan 5% n=100, nilai r-tabel (0,195)
lebih kecil dari r-hitung. Maka dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan
dalam kuisioner dapat digunakan sebagai instrumen penelitian dan
diikutsertakan dalam pengukuran selanjutnya.
73
2. Uji Realibilitas
Pengujian realibilitas dalam penelitian ini digunakan untuk menunjukkan
tingkat realibilitas konsistensi sebuah instrumen pertanyaan yang digunakan.
Dengan mengukur koefisien Croncach’ Alpha dengan bantuan program SPSS
17. Suatu pertanyaan dapat dikategorikan reliable jika nilai alpha lebih besar
dari 0,70.
Tabel 4.2
Hasil Uji Realibilitas Kualitas Pelayanan Dan Pengetahuan Nasabah
Terhadap Kepuasan Nasabah
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.957 22
Sumber: data yang diolah
Berdasarkan data di atas nilai Croncach’ Alpha adalah 0,957. Hasil tersebut
lebih besar dari 0,60 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen pertanyaan dari
semua variabel adalah reliable.
C. Uji Normalitas Data
Analisis dengan menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov, maka terlihat
seperti pada tabel berikut ini:
74
Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kualitas
Pelayanan
Pengetahuan
Nasabah
Kepuasan
Nasabah
N 100 100 100
Normal
Parametersa,,b
Mean 36.0300 30.2300 20.0400
Std. Deviation 5.02208 5.14802 3.20328
Most Extreme
Differences
Absolute .148 .106 .215
Positive .097 .095 .135
Negative -.148 -.106 -.215
Kolmogorov-Smirnov Z 1.476 1.056 2.150
Asymp. Sig. (2-tailed) .026 .215 .000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: data yang diolah
75
Berdasarkan uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh nilai
masing-masing variabel lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan data
kuisioner berdistribusi normal dan menunjukkan bahwa variabel kualitas
pelayanan dan pengetahuan nasabah dapat diteliti terhadap kepuasan nasabah.
D. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas diperlukan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Untuk melihat ada tidaknya
multikolinearitas dapat berdasarkan nilai VIF yang terdapat pada tabel dibawah
ini:
Tabel 4.4
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1.350 1.396 .966 .336
Kualitas Pelayanan .369 .055 .579 6.751 .000 .483 2.070
Pengetahuan Nasabah .178 .053 .286 3.341 .001 .483 2.070
a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
Sumber: data yang diolah
76
Dengan dasar pengambilan keputusan bahwa:
Jika nilai VIF tidak lebih dari 10,00
Jika nilai Tolerance tidak kurang dari 0,10
Berdasarkan hasil output tabel 4.4 dapat diketahu bahwa masing-masing
variabel independen (kualitas pelayanan dan pengetahuan nasabah) memiliki
nilai VIF tidak lebih dari 10, dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,10. Maka
dapat disimpulkan bahwa model regresi dapat dikatakan terbebas dari
multikolinearitas.
E. Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.1
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: data yang diolah
77
Berdasarkan gambar 4.1 menunjukkan penyebaran titik-titik data menyebar di
atas dan di bawah. Titik-titik tidak mengumpu dan tidak membentuk pola
tertentu. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi linear berganda bebas
dari asumsi klasik heteroskedastisitas dan layak digunakan dalam penelitian.
F. Uji Autokorelasi
Tabel 4.5
Hasil Uji Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea -.09310
Cases < Test Value 48
Cases >= Test Value 52
Total Cases 100
Number of Runs 53
Z .419
Asymp. Sig. (2-tailed) .675
a. Median
Sumber: data yang diolah
78
Berdasarkan output diatas, hasil run test menunjukkan bahwa nilai Asymp.sig
sebesar 0,675 > 0,05 yang berarti H0 diterima. Dengan demikian data yang
digunakan cukup random sehingga tidak terdapat masalah autokorelasi pada
data yang diuji.
G. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
1. Uji Kelayakan Model (Uji F)
Uji keterandalan model atau uji kelayakan model atau yang lebih populer
disebut sebagai uji F (ada juga yang menyebutnya sebagai uji simultan
model) merupakan tahapan awal mengidentifikasi model regresi yang
diestimasi layak atau tidak. Layak (andal) disini maksudnya adalah model
yang diestimasi layak digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel-
variabel bebas terhadap variabel terikat. Nama uji ini disebut sebagai uji F,
karena mengikuti mengikuti distribusi F yang kriteria pengujiannya seperti
One Way Anova.
Pengunaan software SPSS memudahkan penarikan kesimpulan dalam uji
ini. Apabila nilai prob. F hitung (ouput SPSS ditunjukkan pada kolom sig.)
lebih kecil dari tingkat
kesalahan/error (alpha) 0,05 (yang telah ditentukan) maka dapat dikatakan
bahwa model regresi yang diestimasi layak, sedangkan apabila nilai prob. F
hitung lebih besar dari tingkat kesalahan 0,05 maka dapat dikatakan bahwa
model regresi yang diestimasi tidak layak.
79
Tabel 4.6
Hasil Uji Kelayakan Model (Uji F)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 665.910 2 332.955 92.295 .000a
Residual 349.930 97 3.608
Total 1015.840 99
a. Predictors: (Constant), Pengetahuan Nasabah, Kualitas Pelayanan
b. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
Sumber: data yang diolah
Nilai prob. F hitung (sig.) pada tabel di atas nilainya 0,000 lebih kecil dari
tingkat signifikansi 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi
linier yang diestimasi layak digunakan untuk menjelaskan pengaruh
Kualitas Pelayanan dan Pengetahuan terhadap Kepuasan Nasabah.
Hipotesis:
Ho: β = 0 (model regresi Y terhadap X tidak signifikan)
Ha: β ≠ 0 (model regresi Y terhadap X signifikan)
Pengambilan keputusan:
Jika F hitung <= T tabel atau probabilitas >= 0,05 maka Ho diterima
80
Jika F hitung > T tabel atau probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak
Dari tabel diatas dapat dilihat nilai F hitung yaitu 92,925, sedangkan nilai F
tabel dapat diperoleh dengan menggunakan tabel F dengan derajat bebas
(df) Residual (sisa) yaitu 97 sebagai df penyebut dan df Regression
(perlakuan) yaitu 2 sebagai df pembilang dengan tarap siginifikan 0,05,
sehingga diperoleh nilai F tabel yaitu 3,09. Karena F hitung (92,925) > F
tabel (3,09) maka Ho ditolak. Berdasarkan nilai Signifikan, terlihat pada
kolom sig yaitu 0,000 itu berarti probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05
maka Ho diterima. Kesimpulan: Jadi dengan tingkat signifikansi 5% maka
model regresi dapat dipakai untuk memprediksi kepuasan nasabah.
2. Uji Koefisien Regresi (Uji t)
Tabel 4.7
Hasil Uji Koefisien Regresi (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.350 1.396 .966 .336
Kualitas Pelayanan .369 .055 .579 6.751 .000
Pengetahuan Nasabah .178 .053 .286 3.341 .001
81
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.350 1.396 .966 .336
Kualitas Pelayanan .369 .055 .579 6.751 .000
Pengetahuan Nasabah .178 .053 .286 3.341 .001
a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
Sumber: data yang diolah
Seperti uji F yang dimudahkan dengan aplikasi SPSS, maka uji t juga dapat
dengan mudah ditarik kesimpulannya. Apabila nilai prob. t hitung (ouput
SPSS ditunjukkan pada kolom sig.) lebih kecil dari tingkat kesalahan
(alpha) 0,05 (yang telah ditentukan) maka dapat dikatakan bahwa variabel
bebas (dari t hitung tersebut) berpengaruh signifikan terhadap variabel
terikatnya, sedangkan apabila nilai prob. t hitung lebih besar dari tingkat
kesalahan 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya
Hipotesis:
Ho: β = 0 (koefisien regresi tidak signifikan/tidak valid)
Ha: β ≠ 0 (koefisien regresi signifikan/valid)
Pengambilan keputusan:
82
Jika T hitung <= T tabel atau probabilitas >= 0,05 maka Ho diterima
Jika T hitung > T tabel atau probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak
a. Uji Konstanta
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai T hitung untuk
Constant yaitu 0,966. Karena T hitung > T tabel maka Ho ditolak,
sedangkan sig pada tabel B adalah 0,336 yang berarti probabilitas 0,336,
karena probabilitas lebih besar dari 0,05 maka diterima. Jadi dengan
tingkat signifikansi 5% didapatkan kesimpulan bahwa konstanta model
regresi adalah signifikan.
b. Uji Koefisien Regresi X1 (Kualitas Pelayanan)
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai T hitung untuk
Kualitas Pelayanan yaitu 6,751. Pada T tabel dengan df 99 dan taraf
signifikan 0,05 diperoleh 1,66039, karena T hitung > T tabel maka Ho
ditolak. Sedangkan sig pada tabel B adalah 0,369 yang berarti
probabilitas 0,369, karena probabilitas lebih besar dari 0,05 maka
diterima. Nilai prob. T hitung dari variabel Kualitas Pelayanan sebesar
0,000 yang lebih kecil dari 0,05 sehingga variabel Kualitas Pelayanan
berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Nasabah pada alpha 5% atau
dengan kata lain, Kualitas Pelayanan berpengaruh signifikan terhadap
Kepuasan Nasabah pada taraf keyakinan 95%.
c. Uji Koefisien Regresi X2 (Pengetahuan Nasabah)
83
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai T hitung untuk
Pengetahuan Nasabah yaitu 3,341. Pada T tabel dengan db 99 dan taraf
signifikan 0,05 diperoleh 1,66309, karena T hitung > T tabel maka Ho
ditolak. Sedangkan sig pada tabel B adalah 0,178 yang berarti
probabilitas 0,178, karena probabilitas lebih besar dari 0,05 maka
diterima. Nilai prob. t hitung 0,001 yang lebih kecil dari 0,05 sehingga
dapat dikatakan bahwa variabel Kualitas Pelayanan berpengaruh
signifikan terhadap Kepuasan Nasabah pada alpha 5% atau dengan kata
lain, Kualitas Pelayanan berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan
Nasabah pada taraf keyakinan 95%.
3. Koefisien Determinasi
Tabel 4.8
Hasil Uji Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .810a .656 .648 1.89935
a. Predictors: (Constant), Pengetahuan Nasabah, Kualitas
Pelayanan
84
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .810a .656 .648 1.89935
a. Predictors: (Constant), Pengetahuan Nasabah, Kualitas
Pelayanan
b. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
Sumber: data yang diolah
Jika dilihat dari nilai R-Square yang besarnya 0,656 menunjukkan bahwa
proporsi pengaruh variabel Kualitas Pelayanan dan Pengetahuan terhadap
Kepuasan Nasabah sebesar 65,6%. Artinya, Kualitas Pelayanan dan
Pengetahuan memiliki proporsi pengaruh terhadap Kepuasan Nasabah
sebesar 65,6% sedangkan sisanya 34,4% (100% - 65,6%) dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak ada didalam model regresi linier.
85
4. Regresi Liniear Berganda
Tabel 4.9
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.350 1.396 .966 .336
Kualitas Pelayanan .369 .055 .579 6.751 .000
Pengetahuan
Nasabah
.178 .053 .286 3.341 .001
a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
Sumber: data yang diolah
Y = a + b1x1 + b2x2 + e
Sehingga didapatkan model yaitu:
Y = 1,350 + 0,369x1 + 0,178x2 + e
Koefisien regresi untuk variabel Kualitas Pelayanan sebesar 0,369 dan
variabel Pengetahuan Nasabah sebesar 0,178.
86
Koefisien regresi Kualiatas Pelayanan bernilai positif artinya pada saat
Kepuasan Nasabah naik maka Kepuasan Nasabah juga akan mengalami
kenaikan. Begitu pula pada saat pelayanannya turun maka jumlah
kepuasannya juga turun. Kenaikan Kualitas Pelayanan sebesar 10% akan
meningkatkan Kepuasan Nasabah sebesar 3,69% dan sebaliknya,
penurunan Kualitas Pelayanan sebesar 10% akan menurunkan Kepuasan
Nasabah sebesar 3,69%.
Koefisien regresi Pengetahuan Nasabah bernilai positif memiliki arti yang
sama dengan koefisien regresi Kualitas Pelayanan. Pada saat Pengetahuan
Nasabah meningkat maka jumlah Kepuasan Nasabah akan mengalami
peningkatan. Begitu pula pada saat Pengetahuan Nasabah tidak memadai
maka Kepuasan Nasabahnya juga menurun. Kenaikan Pengetahuan
Nasabah sebesar 10% akan meningkatkan Kepuasan Nasabah sebesar
1,78% dan sebaliknya, penurunan Pengetahuan Nasabah sebesar 10% akan
menurunkan Kepuasan Nasabah sebesar 1,78%.
87
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan uji regresi linier berganda secara parsial, hasil uji t
menunjukkan bahwa kedua variabel independen yaitu kualitas pelayanan
dan pengetahuan nasabah memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap
kepuasan nasabah.
2. Berdasarkan uji regresi linier berganda secara simultan, hasil uji F
menunjukkan bahwa kedua variabel independen yaitu kualitas pelayanan
dan pengetahuan nasabah dengan nilai signifikan sebesar 0,000 nilai F
hitung yaitu 92,925 > F tabel (3,09) signifikan memberikan kontribusi yang
besar terhadap variabel kepuasan nasabah.
3. Berdasarkan uji regresi linier berganda ditemukan variabel yang paling
mempengaruhi kepuasan nasabah adalah variabel kualitas pelayanan, hal ini
dapat dilihat dari nilai standardized coefficients terbesar yaitu 0,579.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan diatas, penulis
menyarankan agar pihak Bank Muamalat Cabang Pondok Indah untuk terus
meningkatkan pelayanan terhadap nasabah. Penulis juga menyarankan agar bank
memberikan sosialisasi yang jelas dan menyeluruh kepada nasabah tentang
perbankan syariah, baik itu akad maupun praktiknya.
88
Sebagai nasabah yang memakai jasa dan layanan bank syariah agar memiliki
pengetahuan tentang bank syariah. Setidaknya nasabah memiliki dasar pengetahuan
kenapa menggunakan jasa perbankan syariah.
89
DAFTAR PUSTAKA
A. Karim, Adiwarman. Ekonomi Islam: Kajian Kontemporer, Jakarta: Gema Insani
Pers, 2003.
Anshori Muslich dan Sri Iswati. Metode Penelitian Kuantitatif, Surabaya:
Airlangga University Press, 2009.
Anshori Muslich dan Sri Iswati. Metode Penelitian Kuantitatif, Surabaya:
Airlangga University Press, 2009.
Anshori Muslich dan Sri Iswati. Metode Penelitian Kuantitatif, Surabaya:
Airlangga University Press, 2009.
Darmadi Durianto, dkk. Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan
Perilaku Merek, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004.
David A. Aaker. Managing Brand Quality, New York: The Free Press, 1999.
Fandy Tjiptono. Pemasaran Jasa, Malang: Bayu Media Publishing, 2007.
Fandy Tjiptono. Startegi Pemasaran, Yogyakarta: Andi, 1997.
Ferrinadewi, Erna. Merek dan Psikologi Konsumen. “Implikasi pada Strategi
Pemasaran”, Yogyakarta. 2008.
G. Thorik dan Utus H.Muhammad. Marketing, Jakarta: Gema Insan Press, 2006.
Gerson Richard. Mengukur Kepuasan Pelanggan, Jakarta: PPM, 2002.
90
H. Imam Ghozali. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2007.
Hadi Irawan. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan, Jakarta: Elex Media Kumputindo,
2002.
Imam Ghozali. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2009.
J. Supranto. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan untuk Menaikkan Pangsa
Pasar, Jakarta: Rineke Cipta, 2006.
Lupiyoadi Rambat. Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba Empat, 2001.
Masri Singarimbun dan Sofian Efendi. Metode Penelitian Survei, Jakarta: LP3ES,
1995.
Peter, J.Paul and Jerry C.Olson dialih bahasakan oleh Damos Sihombing.
Comsumer Behavior and Marketing Strategy, 4th ed., The Mc Graww-Hill
Companies, Inc, 1999.
Philip Kotler dan Kevin Lane Kotler. Manajemen Pemasaran, Jilid 1. Penerjemah
Drs. Jaka Wasana, MSM. Jakarta: Erlangga, 1999.
Philip Kotler. Manajemen Pemasaran di Indonesia, Terjemahan, Buku Satu,
Jakarta: Salemba Empat, 2005.
91
Philip Kotler. Manajemen Pemasaran: Analisa, Perencanaan, Implementasi dan
Kontrol. Terjemahan Hendra Teguh dan A.Rusli, Jakarta: Prenhallindo,
1997.
Philip Kotler. Marketing Management, Edisi Milenium, International Edition. New
Jersey: Prentice Hall International, 2000.
Prasetyo Bambang dan Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian Kuantitatif: Teori
dan Aplikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Putra, 2011.
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Annual Report 2015.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Depdikbud, Kamus Umum Bahasa
Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1999.
Rahmayanty, Nina. Manajemen Pelayanan Prima “Mencegah Pembelotan dan
Membangun Customer Loyality”. Graha Ilmu. Jakarta. Cetakan Pertama,
2010.
Ratminto & Atik Septi Winarsih. Manajemen Pelayanan “Pengembangan Model
Konseptual, Penerapan Citizen’s Charterdan Standar Pelayanan
Minimal”. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Cetakan XIII. Mei 2015.
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta, 2004.
Sumarwan Ujang. Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran, Bogor: Ghalia Indonesia, 2004.
92
Teguh Muhammad. Metodologi Penelitian Ekonomi : Teori dan Aplikasi, Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2005.
Tjiptono Fandy. Service Quality Satisfaction, Yogyakarta: Andi, 2007.
Ujang Samarwan, dll. Riset Pemasaran dan Konsumen, Bogor: PT.Penerbit IPB
Press, 2011.
Wijaya Toni. Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis: Teori dan Praktik,
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.
Zeithamal, Parasuraman & Berry (1990)
http://finansial.bisnis.com/read/20150730/90/457862/pengaduan-konsumen-bank-
paling-banyak-dapat-komplain
http://www.bankmuamalat.co.id/profil-bank-muamalat
93
KUISIONER PENELITIAN
“PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PENGETAHUAN
NASABAH TERHADAP KEPUASAN NASABAH BANK MUAMALAT
INDONESIA CABANG PONDOK INDAH”
Petunjuk Pengisian :
1. Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan nasabah untuk menjawab
seluruh pertanyaan yang disediakan.
2. Berikan tanda ( √ ) pada kotak jawaban yang tersedia, sesuai dengan
pilihan anda.
3. Ada 5 (lima) piliha jawaban yang tersedia untuk masing-masing
pernyataan, yaitu:
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
N = Netral
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
A. Kualitas Pelayanan (x1)
No PERNYATAAN STS TS N S SS
1 Lokasi Bank Muamalat Pondok Indah strategis dan
mudah dijangkau
2 Bank Muamalat Pondok Indah memiliki ruangan yang
bersih dan rapi
3 Fasilitas di Bank Muamalat Pondok Indah dalam
kondisi yang baik
94
4 Karyawan Bank Muamalat Pondok Indah berpakaian
dengan rapi
5 Bank Muamalat Pondok Indah memberikan pelayanan
yang baik
6 Karyawan bank membantu nasabah memecahkan
masalah
7 Karyawan bank menyampaikan informasi secara
akurat dan dapat dipahami
8 Karyawan Bank Muamalat Pondok Indah bersikap
ramah dan sopan
9 Karyawan memahami kebutuhan nasabah
B. Pengetahuan Nasabah (x2)
No PERNYATAAN STS TS N S SS
10 Nasabah merasa aman dalam bertransaksi
11 Karyawan penuh perhatian dan sabar dalam melayani
nasabah
12 Nasabah memiliki pemahaman tentang perbankan
syariah
13 Nasabah mengetahui akad-akad bank syariah
14 Nasabah mengetahui produk-produk bank syariah
15 Nasabah mengetahui manfaat dari produk dan jasa
bank syariah
95
16 Nasabah mengetahui informasi tentang bank syariah
melalui internet, majalah, koran, dll
17 Nasabah menggunakan produk bank syariah setelah
direkomendasikan oleh orang lain
C. Kepuasan Nasabah (Y)
No PERNYATAAN STS TS N S SS
18 Saya merasa menjadi nasabah Bank Muamalat Pondok
Indah adalah keputusan yang tepat
19 Saya akan menggunakan kembali produk dan jasa Bank
Muamalat Pondok Indah
20 Saya akan merekomendasikan produk dan jasa Bank
Muamalat Pondok Indah kepada orang lain
21 Saya merasa puas dengan pelayanan Bank Muamalat
Pondok Indah
22 Saya merasa puas setelah memakai produk dan jasa
Bank Muamalat Pondok Indah
96
97
NO. PERNYATAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 91
2 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 92
3 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 91
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 91
5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 84
7 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88
8 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 4 5 5 89
9 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 5 5 5 4 4 89
10 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 5 5 86
11 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 87
12 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 93
13 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 99
14 3 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 92
15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 110
16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 110
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88
18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 110
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 5 5 5 4 4 90
20 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 95
21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 110
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 89
23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 110
24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 110
25 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88
26 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 3 3 4 4 3 5 5 5 5 5 93
27 3 5 5 5 5 4 4 4 4 3 5 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 87
28 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 83
29 3 3 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 91
30 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 102
31 3 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 3 3 3 3 4 4 5 5 5 5 5 96
32 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 5 5 4 83
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 86
34 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 3 3 5 5 5 4 4 4 4 4 92
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 84
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 86
37 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 89
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 79
39 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 5 4 5 4 4 82
98
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88
41 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 91
42 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 4 89
43 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 89
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 90
45 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 91
46 5 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 2 2 2 3 2 3 4 4 4 4 4 74
47 5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 83
48 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 89
49 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 88
50 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 62
51 1 4 2 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 67
52 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 83
53 4 3 4 3 4 4 3 3 3 5 4 3 2 2 2 3 3 4 4 3 3 3 72
54 4 3 4 4 4 5 5 4 4 5 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 86
55 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 82
56 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 3 3 3 5 5 4 4 4 4 4 87
57 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 84
58 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 61
59 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 3 4 5 5 5 4 4 92
60 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 3 4 81
61 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88
62 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 95
63 2 4 4 4 4 5 5 5 5 4 3 2 1 1 2 3 3 4 4 3 4 4 76
64 3 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 100
65 2 3 2 3 3 3 5 3 4 4 4 2 2 2 2 3 4 4 3 3 3 3 67
66 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 85
67 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 76
68 2 3 2 4 4 4 3 4 3 4 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 4 4 67
69 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 61
70 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 98
71 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 2 3 2 5 5 5 5 5 95
72 3 2 3 2 2 5 5 5 4 2 3 2 2 2 5 5 5 5 4 3 4 3 76
73 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 78
74 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 92
75 4 4 4 4 3 3 4 5 3 4 5 2 1 2 2 3 3 4 3 3 3 3 72
76 3 4 3 5 4 5 4 5 4 5 5 3 2 3 2 3 1 4 4 3 5 4 81
77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88
78 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 44
79 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 3 3 81
80 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 65
99
81 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 67
82 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 2 2 2 2 3 3 3 4 4 71
83 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 110
84 4 3 4 5 3 4 3 5 4 3 4 5 4 3 5 3 4 5 4 3 4 5 87
85 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 66
86 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 66
87 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88
88 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 3 5 3 5 5 96
89 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 86
90 3 4 3 5 5 5 5 3 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 3 4 96
91 3 4 3 4 4 3 4 3 5 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 2 77
92 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 87
93 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 108
94 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 80
95 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 89
96 4 5 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 76
97 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 98
98 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88
99 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 76
100 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 97
8630
100
UJI VALIDITAS
Correlations
VAR00 VAR00 VAR00 VAR00 VAR00 VAR00 VAR00 VAR00 VAR00
001 002 003 004 005 006 007 008 009
VAR00 Pearson 1 .331 .200 .483** .183 .325 .044 .183 .245
001 Correlation
Sig. (2-tailed) .074 .290 .007 .334 .080 .818 .334 .191
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00 Pearson .331 1 .617** .637** .644** .545** .226 .398* .326
002 Correlation
Sig. (2-tailed) .074 .000 .000 .000 .002 .229 .029 .079
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00 Pearson .200 .617** 1 .686** .583** .389* .447* .340 .609**
003 Correlation
Sig. (2-tailed) .290 .000 .000 .001 .034 .013 .066 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00 Pearson .483** .637** .686** 1 .711** .447* .233 .471** .338
004 Correlation
Sig. (2-tailed) .007 .000 .000 .000 .013 .215 .009 .068
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
101
VAR00 Pearson .183 .644** .583** .711** 1 .403* .455* .593** .414*
005 Correlation
Sig. (2-tailed) .334 .000 .001 .000 .027 .012 .001 .023
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00 Pearson .325 .545** .389* .447* .403* 1 .572** .674** .602**
006 Correlation
Sig. (2-tailed) .080 .002 .034 .013 .027 .001 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00 Pearson .044 .226 .447* .233 .455* .572** 1 .455* .457*
007 Correlation
Sig. (2-tailed) .818 .229 .013 .215 .012 .001 .012 .011
N 30 30 30 30
30
30 30 30 30
VAR00 Pearson .183 .398* .340 .471** .593** .674** .455* 1 .414*
008 Correlation
Sig. (2-tailed) .334 .029 .066 .009 .001 .000 .012 .023
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00 Pearson
.245 .326 .609** .338
.414*
.602** .457*
.414* 1
009 Correlation
Sig. (2-tailed) .191 .079 .000 .068 .023 .000 .011 .023
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
102
VAR00 Pearson .384* .297 .268 .308 .378* .549** .416* .378* .542**
010 Correlation
Sig. (2-tailed) .036 .111 .152 .098 .039 .002 .022 .039 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00 Pearson .038 .545** .618** .542** .524** .499** .595** .396* .508**
011 Correlation
Sig. (2-tailed) .841 .002 .000 .002 .003 .005 .001 .030 .004
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00 Pearson .304 .384* .471** .225 .391* .487** .622** .511** .510**
012 Correlation
Sig. (2-tailed) .102 .036 .009 .231 .033 .006 .000 .004 .004
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00 Pearson .303 .357 .521** .301 .417* .435* .686** .505** .538**
013 Correlation
Sig. (2-tailed) .104 .053 .003 .106 .022 .016 .000 .004 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00 Pearson .294 .435* .432* .352 .486** .468** .513** .575** .562**
014 Correlation
Sig. (2-tailed) .115 .016 .017 .056 .006 .009 .004 .001 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR0Pearson .483** .275 .364* .331 .391* .607** .622** .511** .614**
103
0
015 Correlation
Sig. (2-tailed) .007 .141 .048 .074 .033 .000 .000 .004 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00 Pearson .302 .386* .562** .415* .381* .516** .509** .493** .523**
016 Correlation
Sig. (2-tailed) .105 .035 .001 .022 .038 .004 .004 .006 .003
N
30 30 30 30
30
30 30 30 30
VAR00 Pearson .656** .398* .383* .358 .304 .484** .378* .304 .603**
017 Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .029 .037 .052 .102 .007 .040 .102 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00 Pearson
.432* .135 .086 .205
.165
.478** .273
.285 .472**
018 Correlation
Sig. (2-tailed) .017 .478 .651 .276 .385 .008 .144 .127 .009
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00 Pearson .342 .025 .086 .099 .165 .478** .534** .165 .472**
019 Correlation
Sig. (2-tailed) .065 .894 .651 .602 .385 .008 .002 .385 .009
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
104
VAR00 Pearson .280 .038 .224 .147 .209 .584** .541** .334 .685**
020 Correlation
Sig. (2-tailed) .133 .843 .234 .438 .269 .001 .002 .071 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00 Pearson .487** .275 .340 .351 .321 .538** .455* .321 .649**
021 Correlation
Sig. (2-tailed) .006 .142 .066 .057 .083 .002 .012 .083 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00 Pearson .385* .152 .219 .232 .186 .538** .455* .321 .649**
022 Correlation
Sig. (2-tailed) .035 .423 .246 .218 .326 .002 .012 .083 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00 Pearson .516** .551** .618** .577** .603** .750** .680** .626** .767**
023 Correlation
Sig. (2-tailed) .004 .002 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
105
Correlations
VAR00
VAR00
VAR00
VAR00
VAR00
VAR00
VAR00
VAR00
VAR00
010 011 012 013 014 015 016 017 018
VAR00 Pearson .384* .038 .304 .303 .294 .483** .302 .656** .432*
001 Correlation
Sig. (2-tailed) .036 .841 .102 .104 .115 .007 .105 .000 .017
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00 Pearson .297 .545** .384* .357 .435* .275 .386* .398* .135
002 Correlation
Sig. (2-tailed) .111 .002 .036 .053 .016 .141 .035 .029 .478
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00 Pearson .268 .618** .471** .521** .432* .364* .562** .383* .086
003 Correlation
Sig. (2-tailed) .152 .000 .009 .003 .017 .048 .001 .037 .651
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00 Pearson .308 .542** .225 .301 .352 .331 .415* .358 .205
004 Correlation
Sig. (2-tailed) .098 .002 .231 .106 .056 .074 .022 .052 .276
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00 Pearson .378* .524** .391* .417* .486** .391* .381* .304 .165
106
005 Correlation
Sig. (2-tailed) .039 .003 .033 .022 .006 .033 .038 .102 .385
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00 Pearson .549** .499** .487** .435* .468** .607** .516** .484** .478**
006 Correlation
Sig. (2-tailed) .002 .005 .006 .016 .009 .000 .004 .007 .008
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00 Pearson .416* .595** .622** .686** .513** .622** .509** .378* .273
007 Correlation
Sig. (2-tailed) .022 .001 .000 .000 .004 .000 .004 .040 .144
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00 Pearson .378* .396* .511** .505** .575** .511** .493** .304 .285
008 Correlation
Sig. (2-tailed) .039 .030 .004 .004 .001 .004 .006 .102 .127
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00 Pearson
.542** .508** .510** .538**
.562**
.614** .523**
.603** .472**
009 Correlation
Sig. (2-tailed) .002 .004 .004 .002 .001 .000 .003 .000 .009
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00 Pearson 1 .363* .465** .491** .583** .843** .565** .639** .620**
010 Correlation
107
Sig. (2-tailed) .049 .010 .006 .001 .000 .001 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00 Pearson .363* 1 .542** .515** .615** .542** .655** .435* .238
011 Correlation
Sig. (2-tailed) .049 .002 .004 .000 .002 .000 .016 .205
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00 Pearson .465** .542** 1 .819** .721** .683** .712** .556** .559**
012 Correlation
Sig. (2-tailed) .010 .002 .000 .000 .000 .000 .001 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00 Pearson .491** .515** .819** 1 .806** .741** .641** .614** .526**
013 Correlation
Sig. (2-tailed) .006 .004 .000 .000 .000 .000 .000 .003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00 Pearson .583** .615** .721** .806** 1 .721** .680** .675** .352
014 Correlation
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .057
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00 Pearson .843** .542** .683** .741** .721** 1 .712** .755** .665**
015 Correlation
Sig. (2-
.000 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000
108
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00 Pearson .565** .655** .712** .641** .680** .712** 1 .595** .338
016 Correlation
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .068
N
30 30 30 30
30
30 30 30 30
VAR00 Pearson .639** .435* .556** .614** .675** .755** .595** 1 .469**
017 Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .016 .001 .000 .000 .000 .001 .009
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00 Pearson
.620** .238 .559** .526**
.352
.665** .338
.469** 1
018 Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .205 .001 .003 .057 .000 .068 .009
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00 Pearson .620** .238 .453* .448* .193 .665** .338 .370* .786**
019 Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .205 .012 .013 .307 .000 .068 .044 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00 Pearson .625** .354 .515** .515** .357 .736** .413* .519** .740**
020 Correlation
109
Sig. (2-tailed) .000 .055 .004 .004 .053 .000 .023 .003 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00 Pearson .378* .396* .391* .417* .307 .511** .381* .529** .526**
021 Correlation
Sig. (2-tailed) .039 .030 .033 .022 .099 .004 .038 .003 .003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00 Pearson .378* .396* .391* .417* .307 .511** .493** .529** .526**
022 Correlation
Sig. (2-tailed) .039 .030 .033 .022 .099 .004 .006 .003 .003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00 Pearson .736** .687** .778** .803** .769** .881** .769** .773** .651**
023 Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01
level (2-tailed). *. Correlation is
significant at the 0.05 level (2-tailed).
110
Correlations
VAR00019
VAR00020 VAR00021
VAR00022
VAR00023
VAR00001 Pearson Correlation .342 .280 .487** .385* .516**
Sig. (2-tailed) .065 .133 .006 .035 .004
N 30 30 30 30 30
VAR00002 Pearson Correlation .025 .038 .275 .152 .551**
Sig. (2-tailed) .894 .843 .142 .423 .002
N 30 30 30 30 30
VAR00003 Pearson Correlation .086 .224 .340 .219 .618**
Sig. (2-tailed) .651 .234 .066 .246 .000
N 30 30 30 30 30
VAR00004 Pearson Correlation .099 .147 .351 .232 .577**
Sig. (2-tailed) .602 .438 .057 .218 .001
N 30 30 30 30 30
VAR00005 Pearson Correlation .165 .209 .321 .186 .603**
Sig. (2-tailed) .385 .269 .083 .326 .000
N 30 30 30 30 30
VAR00006 Pearson Correlation .478** .584** .538** .538** .750**
Sig. (2-tailed) .008 .001 .002 .002 .000
N 30 30 30 30 30
VAR00007 Pearson Correlation .534** .541** .455* .455* .680**
111
Sig. (2-tailed) .002 .002 .012 .012 .000
N 30 30 30 30 30
VAR00008 Pearson Correlation .165 .334 .321 .321 .626**
Sig. (2-tailed) .385 .071 .083 .083 .000
N 30 30 30 30 30
VAR00009 Pearson Correlation .472** .685** .649** .649** .767**
Sig. (2-tailed) .009 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
VAR00010 Pearson Correlation .620**
.625**
.378*
.736** .378*
Sig. (2-tailed) .000 .000 .039 .039 .000
N 30 30 30 30 30
VAR00011 Pearson Correlation .238 .354 .396* .396* .687**
Sig. (2-tailed) .205 .055 .030 .030 .000
N
30
30
30
30
30
VAR00012 Pearson Correlation .453* .515** .391* .391* .778**
Sig. (2-tailed) .012 .004 .033 .033 .000
N 30 30 30 30 30
VAR00013 Pearson Correlation .448* .515** .417* .417* .803**
Sig. (2-tailed) .013 .004 .022 .022 .000
N 30 30 30 30 30
VAR00014 Pearson Correlation .193 .357 .307 .307 .769**
112
Sig. (2-tailed) .307 .053 .099 .099 .000
N 30 30 30 30 30
VAR00015 Pearson Correlation
.665**
.736**
.511**
.881** .511**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .004 .004 .000
N 30 30 30 30 30
VAR00016 Pearson Correlation .338 .413* .381* .493** .769**
Sig. (2-tailed) .068 .023 .038 .006 .000
N 30 30 30 30 30
VAR00017 Pearson Correlation .370* .519** .529** .529** .773**
Sig. (2-tailed) .044 .003 .003 .003 .000
N 30 30 30 30 30
VAR00018 Pearson Correlation .786** .740** .526** .526** .651**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .003 .003 .000
N 30 30 30 30 30
VAR00019 Pearson Correlation 1 .851** .646** .646** .624**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
VAR00020 Pearson Correlation .851** 1 .584** .584** .706**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .001 .000
N 30 30 30 30 30
VAR00021 Pearson Correlation .646** .584** 1 .864** .688**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000
113
N 30 30 30 30 30
VAR00022 Pearson Correlation .646** .584** .864** 1 .657**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000
N 30 30 30 30 30
VAR00023 Pearson Correlation
.624**
.706** .688** .657** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level
(2-tailed). *. Correlation is significant at the
0.05 level (2-tailed).
UJI REALIBILITAS
Scale: ALL VARIABLES
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.957 22
114
UJI NORMALITAS DATA
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kualitas Pengetahuan Kepuasan
Pelayanan Nasabah Nasabah
N 100
100 100
Normal Parametersa,,b Mean 36.0300 30.2300 20.0400
Std. Deviation 5.02208 5.14802 3.20328
Most Extreme Differences Absolute .148 .106 .215
Positive .097 .095 .135
Negative -.148 -.106 -.215
Kolmogorov-Smirnov Z 1.476 1.056 2.150
Asymp. Sig. (2-tailed) .026 .215 .000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
UJI MULTIKOLINEARITAS
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Kepuasan Nasabah 20.0400 3.20328 100
Kualitas Pelayanan 36.0300 5.02208 100
Pengetahuan Nasabah
30.2300 5.14802 100
115
Correlations
Kepuasan Kualitas Pengetahuan
Nasabah Pelayanan Nasabah
Pearson Correlation Kepuasan Nasabah 1.000 .785 .703
Kualitas Pelayanan .785 1.000 .719
Pengetahuan Nasabah .703 .719 1.000
Sig. (1-tailed) Kepuasan Nasabah . .000 .000
Kualitas Pelayanan .000 . .000
Pengetahuan Nasabah .000 .000 .
N Kepuasan Nasabah 100 100 100
Kualitas Pelayanan 100 100 100
Pengetahuan Nasabah 100 100 100
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Kepuasan Nasabah 20.0400 3.20328 100
Kualitas Pelayanan 36.0300 5.02208 100
116
a. Predictors: (Constant), Pengetahuan Nasabah, Kualitas Pelayanan b. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
ANOVAb
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
the
Model R R Square Square Estimat
e
1
.810a
.648
1.89935 .656
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 665.910 2 332.955 92.295
.000a
Residual 349.930 97 3.608
Total 1015.840 99
117
a. Predictors: (Constant), Pengetahuan Nasabah, Kualitas Pelayanan b. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
118
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.350
1.396 .966 .336
Kualitas Pelayanan .369 .055 .579 6.751 .000
Pengetahuan Nasabah .178 .053 .286 3.341 .001
a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 Kualitas Pelayanan .483 2.070
Pengetahuan Nasabah .483 2.070
a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
119
Collinearity
Diagnosticsa
Variance
Proportions
Dimens Kualitas Pengetahuan
Model ion Eigenvalue Condition
Index (Constant) Pelayanan Nasabah
1 1 2.980 1.000 .00 .00 .00
2 .014 14.422 .76 .01 .36
3 .006 22.361 .23 .99 .64
a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 10.8470 25.0931 20.0400 2.59352 100
Std. Predicted Value -3.545 1.948 .000 1.000 100
Standard Error of
Predicted .190 .713 .310 .112 100
Value
Adjusted Predicted Value 10.9859 25.0980 20.0402 2.58686 100
Residual
4.82109 .00000
100
-4.80970 1.88006
Std. Residual -2.532 2.538 .000 .990 100
Stud. Residual -2.547 2.555 .000 1.003 100
Deleted Residual -4.86394 4.88638 -.00020 1.93068 100
120
Charts
UJI HETEROSKEDASTISITAS
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1
.810a
.656 .648 1.89935
a. Predictors: (Constant), Pengetahuan Nasabah, Kualitas Pelayanan
b. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
121
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 665.910 2 332.955 92.295
.000a
Residual 349.930 97 3.608
Total 1015.840 99
a. Predictors: (Constant), Pengetahuan Nasabah, Kualitas Pelayanan
b. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.350 1.396 .966 .336
Kualitas Pelayanan .369 .055 .579 6.751 .000
Pengetahuan Nasabah .178 .053 .286 3.341 .001
a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
122
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model
Tolerance
VIF
1 Kualitas Pelayanan .483 2.070
Pengetahuan Nasabah .483
2.070
a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
Collinearity Diagnosticsa
Variance
Proportions
Dimens Kualitas Pengetahuan
Model ion Eigenvalue Condition
Index (Constant) Pelayanan Nasabah
1 1 2.980 1.000 .00 .00 .00
2 .014 14.422 .76 .01 .36
3 .006 22.361 .23 .99 .64
a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
123
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 10.8470 25.0931 20.0400 2.59352 100
Std. Predicted Value -3.545 1.948 .000 1.000 100
Standard Error of Predicted .190 .713 .310 .112 100
Value
Adjusted Predicted Value 10.9859 25.0980 20.0402 2.58686 100
Residual -4.80970 4.82109 .00000 1.88006 100
Std. Residual -2.532 2.538 .000 .990 100
Stud. Residual -2.547 2.555 .000 1.003 100
Deleted Residual -4.86394 4.88638 -.00020 1.93068 100
Stud. Deleted Residual -2.623 2.632 .001 1.016 100
Mahal. Distance .003 12.958 1.980 2.388 100
Cook's Distance .000 .105 .009 .017 100
Centered Leverage Value .000 .131 .020 .024 100
a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
124
Charts
UJI AUTOKORELASI
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea -.09310
Cases < Test Value 48
Cases >= Test Value 52
Total Cases 100
Number of Runs 53
Z .419
Asymp. Sig. (2-tailed) .675
a. Median
120
UJI REGRESI LINEAR BERGANDA
Variables Entered/Removed
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Pengetahuan . Enter
Nasabah,
Kualitas
Pelayanana
a. All requested variables entered.
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1
.810a .656 .648 1.89935
a. Predictors: (Constant), Pengetahuan Nasabah, Kualitas Pelayanan
b. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
121
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 665.910 2 332.955 92.295
.000a
Residual 349.930 97 3.608
Total 1015.840 99
a. Predictors: (Constant), Pengetahuan Nasabah, Kualitas Pelayanan
b. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.350 1.396 .966 .336
Kualitas Pelayanan .369 .055 .579 6.751 .000
Pengetahuan Nasabah .178 .053 .286 3.341 .001
a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
122
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 10.8470 25.0931 20.0400 2.59352 100
Residual -4.80970
.00000 1.88006 100
4.82109
Std. Predicted Value -3.545 1.948 .000 1.000 100
Std. Residual -2.532 2.538 .000 .990 100
a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
Chat