pengaruh kreatifitas guru terhadap minat belajar
TRANSCRIPT
PENGARUH KREATIFITAS GURU TERHADAP
MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
FIQIH SISWA KELAS VIII MTs SUDIRMAN KOPENG
KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Disusun Oleh :
ANIK KUSRINI
NIM : 114 08 298
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2010
v
ii
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa
skripsi ini tidak berisi materi yang pernah di tulis oleh orang lain atau pernah di
terbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi pikiran-pikiran orang lain, kecuali
informasi yang terdapat dalam referensi yang di jadikan bahan rujukan.
Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran orang lain
di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup
mempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi ini di sidang monaqosah
skripsi.
Demikianlah deklarasi ini di buat penulis untuk dapat di maklumi.
Salatiga, 20 Agustus 2010
Penulis
Anik Kusrini
KEMENTERIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax. (0298) 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]
v
iii
Dra. Maryatin
DOSEN STAIN SALATIGA
NOTA PEMBIMBING
Lamp : 3 eksemplar
Hal : Naskah skripsi
Saudara Ahmad Taufiq
Kepada
Yth. Ketua STAIN Salatiga
di Salatiga
Assalamu'alaikum. Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka
bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara :
Nama : Anik Kusrini
NIM : 114 08 298
Jurusan / Progdi : TARBIYAH / PAI
Judul : PENGARUH KREATIFITAS GURU
TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA
MATA PELAJARAN FIQIH SISWA KELAS
VIII MTs SUDIRMAN KOPENG KECAMATAN
GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2009/ 2010
Dengan ini kami mohon skripsi Saudara tersebut di atas supaya segera
dimunaqosyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu'alaikum, wr, wb
Salatiga, 20 September 2010
Pembimbing
Dra. Maryatin NIP. 196990402 199803 2 001
KEMENTERIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]
v
iv
P E N G E S A H A N
Skripsi Saudari : Anik Kusrini dengan Nomor Induk Mahasiswa : 114 08 298
yang berjudul : "PENGARUH KREATIFITAS GURU TERHADAP MINAT
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH SISWA KELAS
VIII MTs SUDIRMAN KOPENG KECAMATAN GETASAN KABUPATEN
SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/ 2010", Telah dimunaqasahkan
dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri Salatiga pada hari: Sabtu, 25 September 2010 telah diterima sebagai
bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pendidikan Islam dalam
Ilmu Tarbiyah. (S.Pd.I)
Salatiga, 01 Oktober 2010
Panitia Sidang
Ketua Sidang Sekretaris Sidang
Dr. Imam Sutomo, M.Ag Dr. Rahmad Hariyadi, M.Pd NIP. 19580827 198303 1 002 NIP. 19670112 199203 1 005
Penguji I Penguji II
Prof. Dr. H. Budihardjo, M.Ag Suwardi, M.Pd NIP. 19541002 198403 1 001 NIP. 19670121 199903 1 002
Pembimbing
Dra. Maryatin NIP. 196990402 199803 2 001
KEMENTERIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]
v
v
MOTTO
������ ������ ��� ��� ���� ����� ������ �� ����� ���� ���ع ��: � !"�#�����$%�&!"�#���� ��'!(�#�����$%��)�#�� � ) +�,��� -��(
Artinya:
“ Dari Anas RA bahwa Nabi SAW bersabda: Mudahkanlah dan
jangan kamu persulit, gembirakanlah dan janganlah
kamu membuat lari”.
(HR Bukhari)
v
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada :
� Ayah dan Ibuku tercinta yang selalu mendo’akan, terimakasih atas kasih
sayang dan semua pengorbanan yang telah diberikan.
� Suamiku tersayang yang senantiasa mendampingi dan memberikan
dorongan moral maupun material demi suksesnya studi penulis.
� Anakku terkasih Zaki Atwa Mudzakar, yang selalu menjadi inspirasi,
semoga menjadi anak yang sholeh.
� Kakakku yang selalu memberikan dukungan kepada penulis hingga
terselesaikannya studi penulis.
� Ibu Kepala beserta seluruh Dewan Guru MI Tajuk Kecamatan Getasan
yang telah memberikan motivasi kepada penulis.
� Bapak Kepala beserta seluruh Dewan Guru dan siswa-siswi MTs
Sudirman Kopeng yang telah membantu penulis dalam penyelesaian
penulisan skripsi ini.
v
vii
ABSTRAK
Kusrini, Anik, 2010, “Pengaruh Kreativitas Guru terhadap Minat Belajar Siswa
pada Mata Pelajaran Fiqih Siswa Kelas VIII MTs Sudirman Kopeng
Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010”,
Skripsi Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam,
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, Pembimbing : Dra.
Maryatin.
Kata Kuncil : Kreativitas Guru terhadap Minat Belajar Siswa
Penelitian ini bertujuan untuk : mengetahui bentuk-bentuk kreativitas guru
pada mata pelajaran fiqih siswa kelas VIII MTs Sudirman Kopeng Kecamatan
Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010, mengetahui minat
belajar siswa pada mata pelajaran fiqih siswa kelas VIII MTs Sudirman Kopeng
Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010, dan untuk
mengetahui pengaruh kreativitas guru dalam mengajar terhadap minat belajar
siswa pada mata pelajaran fiqih siswa kelas VIII MTs Sudirman Kopeng
Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010.
Metode pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah
metode angket sebagai metode pokok. Sedangkan metode intervew dan
dokumentasi sebagai metode pendukung. Data yang di peroleh dari data angket
kemudian di analisis dengan menggunakan teknik analisis data korelasi product
moment. Setelah di konsultasikan dengan r tabel ada taraf signifikan 5 % dengan
N 21 sebesar 0,304. ternyata hasil rxy lebih besar dari r tabel product moment. Hal
ini membuktikan bahwa ada pengaruh positif antara kreativitas guru terhadap
minat belajar siswa kelas VIII MTs Sudirman Kopeng Kec. Getasan tahun 2010.
v
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanya untuk Allah SWT, karena limpahan rahmat
serta inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat
serta salam penulis haturkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW dan para
sahabatnya.
Dalam rangka disiplin ilmu, maka setiap mahasiswa yang telah
menyelesaikan kegiatan kuliah diakhiri dengan penulisan skripsi. Dengan ini
penulis menulis skripsi dengan judul : PENGARUH KREATIVITAS GURU
TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN FIQIH SISWA
KELAS VIII MTs SUDIRMAN KOPENG KEC. GETASAN KAB.
SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010.
Dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis tidak lupa menyampaikan rasa terima
kasih kepada:
1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku ketua STAIN Salatiga beserta seluruh
stafnya yang telah memberikan fasilitas kepada penulis selama menuntut ilmu.
2. Ibu Dra. Maryatin.M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan yang sangat berharga, sehingga terwujudnya skripsi ini.
3. Bapak Kepala MTs Sudirman Kopeng yang telah menyediakan tempat, waktu
dan informasi serta data-data yang penulis butuhkan dan tidak lupa kepada
para guru dan siswa yang telah banyak membantu.
v
ix
Dalam penulisan skripsi ini tidak mustahil terdapat banyak kekurangan
dalam bentuk format maupun isinya. Oleh karena itu segala saran dan kritik dari
semua pihak guna perbaikan dan penyempurnaan, penulis sambut dengan senang
hati.
Semoga Allah SWT memberikan balasan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penulisan skripsi ini. Amin.
Salatiga, 20 Agustus 2010
Penulis
v
x
DAFTAR ISI
HALAMAN LOGO.………………………………………………... i
HALAMAN NOTA PEMBIMBING ……………………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………… iii
HALAMAN DEKLARASI ………………………………………… iv
HALAMAN ABSTRAK …………………………………………… v
HALAMAN MOTO ……………………………………………….. vi
HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………… vii
KATA PENGANTAR ……………………………………………… viii
DAFTAR ISI ……………………………………………………….. ix
DAFTAR TABEL …………………………………………………. x
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………. xi
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………….. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………… 1
B. Rumusan Masalah ………………………………. 3
C. Tujuan Penelitian ……………………………….. 4
D. Hipotesis Penelitian …………………………….. 4
E. Kegunaan Penelitian ……………………………. 4
F. Penegasan Istilah (operasional) ………………… 6
G. Metodologi Penelitian ………………………….. 7
H. Sistematika Penulisan Skripsi ………………….. 12
v
xi
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kreativitas Guru ………………………………… 14
B. Minat Belajar Siswa …………………………….. 19
C. Pembelajaran Fiqih ……………………………... 25
D. Pengaruh Kreativitas Guru Terhadap Minat Belajar
Siswa …………………………………………… 31
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTs. Sudirman Kopeng ……. 32
B. Penyajian Data Variabel ………………………… 41
BAB IV ANALISA DATA
A. Analisis Pertama ……………………………….. 41
B. Analisis Kedua …………………………………. 48
C. Analisis Ketiga …………………………………. 51
D. Uji Hipotesis …………………………………… 54
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………….. 55
B. Saran ……………………………………………. 56
C. Kata Penutup …………………………………… 56
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………….... 57
LAMPIRAN-LAMPIRAN ………………………………………… 58
DAFTAR RIWAYAT HIDUP …………………………………….. 59
v
xii
DAFTAR TABEL
I Strutur Organisasi MTs. Sudirman Kopeng ………………… 36
II Data Guru MTs. Sudirman Kopeng ………………………… 38
III Jumlah Siswa MTs. Sudirman Kopeng …………………….. 39
IV Daftar Nama Responden Guru ……………………………… 41
V Daftar Nama Responden Siswa ……………………………. 42
VI Rekapitulasi Jawaban Angket Tentang Kreativitas Guru ….. 43
VII Rekapitulasi Jawaban Angket Tentang Minat Belajar Siswa.. 44
VIII Skor Jawaban Responden Kreativitas Guru MTs. Sudirman
Kopeng Kecamatan Getasan ……………………………….. 46
IX Interval Kreativitas Guru …………………………………… 47
X Prosentase Kreativitas Guru ………………………………… 48
XI Skor Jawaban Responden Minat Belajar Siswa ……………. 48
XII Interval Minat Belajar Siswa ………………………………. 50
XIII Prosentase Minat Belajar Siswa ……………………………. 50
XIV Pengaruh Kreativitas Guru Terhadap Minat Belajar Siswa … 51
XV Tabel Kerja Produk Moment Koefisien Korelasi Pengaruh
Kreativitas Guru Terhadap Minat Belajar Siswa …………… 52
v
xiii
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR FOTO MTs SUDIRMAN KOPENG KEC. GETASAN… 60
GAMBAR DENAH LOKASI MTs SUDIRMAN KOPENG……….. 61
v
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
ANGKET …………………………………………………………… 62
SURAT IJIN PENELITIAN ……………………………………….. 63
v
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejarah pendidikan di Indonesia menunjukkan bahwa masalah
pendidikan telah lama menjadi pembicaraan. Selaras dengan kondisi bangsa
Indonesia di era reformasi yang sedang giat mengadakan perubahan-
perubahan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik dengan
terus membangun disegala bidang. Masalah pendidikan juga ikut berperan
dalam perubahan dan pembangunan tersebut. Untuk dapat mengikuti
perkembangan masyarakat maka sekolah senantiasa berusaha dapat mengikuti
perkembangan dengan menyesuaikan kurikulum yang berlaku pada semua
bidang pendidikan dan selalu diarahkan demi tercapainya tujuan pendidikan
nasional.
Di antara problematika yang selama ini menghantui pendidikan adalah
dalam hal menerapkan metode dalam proses pembelajaran. Towaf (1996) juga
mengamati adanya kelemahan-kelemahan pendekatan yang digunakan. Ia
mengatakan bahwa pendekatan yang digunakan masih cenderung normatif.
Kurang kreatifnya guru dalam menggali metode yang bisa dipakai untuk
pendidikan sehingga menyebabkan pelaksanaan pembelajaran cenderung
monoton.1
Selama ini, metodologi pembelajaran yang diterapkan masih
menggunakan cara-cara lama (tradisional) seperti ceramah, menghafal dan
1 Ismail,2008, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Semarang, Rasail
Media Grup, hlm. 2.
2
demonstrasi, cara seperti ini membuat siswa tampak bosan, jenuh dan kurang
bersemangat dalam belajar.
Dalam proses belajar mengajar guru mempunyai tugas untuk
mendorong, membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi murid-murid
untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat
segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses
perkembangan anak.2
Guru dalam memilih dan memilah metode pembelajaran ini sejalan
dengan semangat reformasi pendidikan yang bergulir. Semangat reformasi
menghendaki adanya perubahan-perubahan mendasar dalam sistem
pembelajaran. Di antara adalah bagaimana pembelajaran itu menguntungkan
semua pihak baik sekolah, guru dan terutama peserta didik.3
Sebagai seorang pendidik, guru diharapkan bekerja secara profesional,
mengajar secara sistematis dan berdasarkan prinsip didaktik metodik yang
berdayaguna dan berhasil guna ( efektif dan efisien ) artinya guru dapat
merekayasa sistem pembelajaran secara sistematis dalam penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran aktif.
Jadi kualitas pembelajaran ditentukan oleh kualitas pengujian,
penjelasan dan pengaturan unsur-unsur belajar dengan memperhatikan
metode-metode belajar dan efektifitasnya yang sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik siswa secara individual. Karena pada dasarnya setiap anak belajar
tidak secara kelompok, akan tetapi secara individual, menurut caranya masing-
masing meskipun berada dalam satu kelompok ( kelas ).
2 Slameto,1991, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta, Rineka
Cipta, hlm. 99. 3 Ismail, op.cit, hlm. 4.
3
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul ”PENGARUH KREATIVITAS GURU
TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
FIQIH SISWA KELAS VIII MTs SUDIRMAN KOPENG
KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2009/2010”.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi pokok masalah adalah:
1. Bagaimanakah bentuk kreativitas guru pada mata pelajaran fiqih siswa
kelas VIII MTs Sudirman Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten
Semarang tahun pelajaran 2009/2010?
2. Bagaimana minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih siswa kelas VIII
MTs Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran
2009/2010?
3. Bagaimana pengaruh kreativitas guru dalam mengajar terhadap minat
belajar siswa pada mata pelajaran fiqih siswa kelas VIII MTs Sudirman
Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran
2009/2010?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk kreativitas guru pada mata pelajaranfiqih
siswa kelas VIII MTs Sudirman Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten
Semarang tahun pelajaran 2009/2010.
4
2. Untuk mengetahui minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih siswa
kelas VIII MTs Sudirman Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten
Semarang tahun pelajaran 2009/2010.
3. Untuk mengetahui pengaruh kreativitas guru dalam mengajar terhadap
minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih siswa kelas VIII MTs
Sudirman Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang tahun
pelajaran 2009/2010.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadaap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.4
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah ”ada pengaruh kreatiVitas guru
terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII”.
E. Kegunaan Penelitian
1. Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat terhadap
guru, siswa pada umumnya dalam pembelajaran dan meningkatkan
pengetahuan mengenai kreativitas sebagai modal penting calon sarjana
pendidikan Islam di dunia pendidikan, menambah wawasan bagi guru
mengenai kreativitas dalam mengajar untuk meningkatkan efektivitas
pencapaian tujuan pembelajaran serta memberikan motivasi kepada siswa
dalam mengikuti pembelajaran sehingga meningkat hasil prestasi
belajarnya.
4 Suharsimi Arikkunto, 1998, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta,
edisi IV, Rineka Cipta, hlm. 67
5
2. Praktis
Memberikan sumbangan pemikiaran dan menambah wawasan ilmu
pengetahuan berupa hasil penelitian ilmiah bagi para mahasiswa tarbiyah
STAIN Salatiga.
F. Penegasan Istilah (operasional)
1. Kreativitas
Kreativitas adalah memiliki daya cipta, mempunyai kemampuan untuk
menciptakan.5 Kreativitas berhubungan dengan penemuan sesuatu
mengenai hal yang menghasilkan sesuatu yang baru dengan menggunakan
sesuatu yang telah ada.
2. Guru
Guru adalah fasilitator dalam belajar mengajar.6 Guru adalah tenaga
profesional yang bertugas merencanakan, melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan
pelatihan.
3. Minat
Minat adalah (intecest) berarti kecerdasan dan kegairahan yangn tinggi
atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.7
4. Belajar
Belajar adalah mencari makna. Makna diciptakan oleh siswa dari apa yang
mereka lihat, dengar, rasakan dan alami.8
5 WJS. Poerwadarminta,2005, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka,
hlm. 526. 6 Benni Setiawan, 2006, Pendidikan Indonesia, Yogyakarta, Ar-Ruzz, hlm. 16. 7 Muhibin Syah, 1997, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Jakarta, Edisi
Revisi, Rosda karya, hlm. 136 8 Sardiman, 1990, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT. Raja Grafindo Persada,
hlm. 38
6
5. Siswa
Siswa adalah sama dengan pelajar yaitu seseorang yang menuntut ilmu
atau belajar.9
Jadi yang dimaksud kreativitas guru dalam mengajar terhadap
minat belajar siswa adalah kemampuan guru untuk menciptakan sesuatu
hal yang baru dalam merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran
agar siswa memiliki kecerdasan dan kegairahan yang tinggi apa yang
dilihat, dengar, rasakan dan alami dalam menuntut ilmu atau belajar.
G. Metodologi Penelitian
1. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.10 Sedangkan
sampel adalah sebagian atau wakil yang diteliti.11 Dalam mengambil
sampel penelitian disini penulis berpedoman pada prosedur penelitian
yang mengatakan bahwa apabla populasinya kurang dari 100, maka lebih
baik diambil semuanya sehingga penelitianya merupakan penelitian
populasi.12
Maka dari keseluruhan populasi yang penulis ambil sebagai
sampelnya yaitu guru MTs Sudirman Kopeng yang berjumlah21guru dan
21 siswa kelas VIII. Jadi besar sampel untuk penelitian ini adalah 100 %
dari populasi yakni 42 guru dan siswa.
9 W.J.S Poerwadarminto,2006, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka,
hlm. 108. 10 Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm. 67 11
Ibid, hlm. 17 12 Suharsimi Arikunto, 1989, Prosedur Penelitian, Bina Aksara, Jakarta, hlm. 107
7
2. Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang menjadi subyek
pengamatan penelitian.13 Dalam penelitian ini terdapat dua variabel
penelitian yaitu:
a. Kreativitas guru merupakan variabel independent (bebas)
Adapun indikator kreativitas:
1) Hasrat keinginan tahu yang cukup besar
2) Bersikap terbuka terhadap pengalaman baru
3) Panjang akal
4) Keinginan untuk menemukan dan meneliti
5) Cenderung lebih menyukai tugas yang berat dan sulit
6) Cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan
7) Memiliki dedikasih bergairah serta aktif dalam elaksanakan tugas
8) Berpikir fleksibel
9) Menanggapi pertanyaan yang diajukan serta cenderung memberi
jawaban lebih banyak
10) Kemampuan membuat analisis dan sintesis
11) Memiliki semangat bertanya serta meneliti
12) Memiliki daya abstraksi yang cukup baik
13) Memiliki latar belakang membaca yang cukup luas.14
Dari beberapa ciri tersebut yang akan digunakan untuk
penelitian adalah:
13 Roni Hanitijo, Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum, Cet. Ke-2, Ghalia Indonesia,
Jakarta, hlm. 39. 14 Slameto, 1991, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, Rineke Cipta,
Jakarta, hlm. 149-150.
8
1) Hasrat keingin tahuan yang cukup besar
2) Bersikap terbuka terhadap pengalaman baru
3) Cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan
4) Memilih dedikasi bergairah serta aktif dalam melaksanakan tugas
5) Memiliki latar belakang membaca yang cukup luas.
b. Minat belajar siswa disebut variabel dependen
Adapun indikator minat belajar siswa adalah :
1). Ketertarikan untuk membaca buku
2). Perhatian dalam belajar
3). Motivasi belajar
4). Pengetahuan yang dimilikinya.15
3. Metode Pengumpulan Data
a. Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan yang diberikan kepada
orang lain dengan maksud agar orang yang diberi tersebut bersedia
memberikan respons sesuai dengan permintaan pengguna.16 Angket
untuk memperoleh informasi dari responden tentang kreativitas guru
MTs dan minat belajar siswa MTs Sudirman Kopeng tahun pelajaran
2009/2010.
b. Interview
Interview adalah suatu metode pengumpulan data dengan jalan
tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan
15 Ibid., 182-183 16 Suharsimi Arikunto, 1995, Manajemen Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta, hlm. 136.
9
berlandaskan kepada tujuan penyelidikan.17 Metode ini digunakan
untuk melengkapi data dan informasi tentang subyek penelitian yang
dalam hal ini adalah guru dan siswa.
c. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu kumpulan data verbal yang berbentuk
tulisan, monument, artifact, foto, tape dan sebagainya.18 Metode
dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data yang bersifat
dokumenter, misalnya: jumlah kelas, jumlah guru, pendidikan guru di
MTs Sudirman Kopeng.
4. Analisis data
Disamping masalah pengumpulan data, yang harus dilakukan
selanjutnya adalah melakukan analisis data yang telah terkumpul tersebut.
Adapun teknik-teknik analisis yang digunakan sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui tingkat kreativitas guru terhadap minat belajar
siswa, digunakan rumus prosentase sebagai berikut
%100×=F
NP
Keterangan :
P : Prosentase
F : Frekuensi
N : Nilai/Jumlah responden19
b. Untuk pengaruh kreativitas guru terhadap minat belajar siswa
digunakan rumus statistik product moment sebagai berikut:
17 Sutrisno Hadi,1981, Metodologi Research, Yogyakarta, Yayasan Penerbitan Fakultas
Psikologi UGM, hlm. 226. 18 Koentjaraningrat, op.cit, hlm. 46. 19 Anas Sudjono, 1999, pengantar Statistik Pendidikan, Jajarta, Radja Grafindo Persada,
hlm. 40.
10
( )( )
( ) ( )
Σ−Σ
Σ−Σ
ΣΣ−Σ
=
N
yy
N
xx
N
yxxy
rxy2
22
2
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi antara x dan y
N : Jumlah responden
∑x : Nilai hasil variabel kreativitas guru
∑y : Nilai hasil variabel minat belajar siswa
∑xy : Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y20
H. Sistematika Penulisan Skripsi
Penulisan skripsi ini menggunakan sistematika sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan, merupakan gambaran keseluruhan skripsi ini yang
meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian,hipotesis, manfaat penelitian, metodologi penelitian,
dan sistematika penulisan skripsi.
Bab II : Landasan teori kreativitas guru, dan hubungan antar keduanya.
Kreativitas guru antara lain: pengertian kreativitas guru, ciri-ciri
kreativitas, pengertian guru, peran dan fungsi guru, tugas dan
tanggung jawab guru,kemudian masalah minat belajar siswa
berisi tentang, pengertian minat, faktor pendorong
minat,pengertian tentang belajar siswa, prinsip-prinsip belajar,
tujuan belajar, faktor-faktor belajar. Kemudian masalah
pembelajaran fiqih, pengertian fiqih, kurikulum fiqih, tujuan fiqih
20 Suharsimi Arikunto, op.cit, hlm. 425-426.
11
dan manfaat pembelajaran fiqih.dan hubungan antara kreativitas
guru terhadap minat belajar sisw..
Bab III:Laporan hasil penelitian yang meliputi: Gambaran umum MTs
Sudirman Kopeng, dan penyajian data penelitian. Gambaran
umum menjelaskan tentang letak geografis, jumlah kelas, jumlah
guru,. Penyajian data penelitian, menyajikan nilai hasil angket
tentang (a) kreativitas guru (b) minat belajar siswa, (c) kreativitas
guru dan minat belajar siswa MTs Sudirman Kopeng.
Bab IV: Analisis data tentang pengaruh antara kreativitas guru dan minat
belajar siswa MTs Sudirman Kopeng tahun pelajaran 2009/2010
meliputi:(a) Analisis tentang tingkat kreativitas guru. (b) Analisis
tentang minat belajar siswa. (c) Analisis tentang pengaruh
kreativitas guru terhadap minat belajar siswa MTs Sudirman
Kopeng.
Bab V : Penutup, yang terdiri dari simpulan dan saran-saran.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kreativitas Guru
1. Pengertian Kreativitas Guru
Sebagai pengajar, guru diharapkan memiliki pengetahuan yang luas
tentang disiplin ilmu yang harus diampu untuk ditransfer kepada siswa.
Dalam hal ini guru harus menguasai materi yang akan diajarkan,
menguasai penggunaan strategi dan metode mengajar yang akan
digunakan untuk menyampaikan bahan ajar dan menentukan alat evaluasi
pendidikan yang akan untuk menilai hasil belajar siswa, aspek-aspek
manajemen kelas dan dasar-dasar kependidikan.
Dalam istilah kajian ilmiah mempunyai makna tertentu tepat
kiranya jika dalam pembahasan ini didasarkan pada kreativitas guru
sebagai objek penelitian. Secara umum akan penulis paparkan pengertian
kreativitas yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya sebagai berikut :
a. Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan yang medefinisikan kretivitas sebagai
kemampuan untuk menciptakan produk baru, baik yang benar-benar,
baru sama sekali maupun yang merupakan modifikasi atau perubahan
dengan mengembangakan hal-hal yang sudah ada.21
b. Toni Buzan, mengartikan kreativitas sebagai kemampuan untuk
memunculkan ide-ide baru, menyelesaikan masalah dengan cara yang
21 Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan, 1991, Kemampuan Dasar Guru dalam Proses
Belajar Mengajar, Bandung, PT. Remaja Rosda Karya, hlm. 189
13
khas dan untuk lebih meningkatkan imajinasi, perilaku dan
produktivitas.22
c. Rogers, bercakap kreativitas adalah kesanggupan orang kreatif
berinteraksi bebas dan serta merta dengan fikiran-fikiran, konsep-
konsep dan hubungan yang ada dalam bidangnya kadang interksi
bebas dan serta merta ini membawa kepada penemuan yang baru
dalam menyusun kembali atau pembentukan kembali terhadap hal-hal
wujud dalam bidang itu.23
d. Slameto berpendapat bahwa yang terpenting dari kreativitas itu
bukanlah penemuan yang belum pernah diketahui orang sebelumnya,
melainkan bahwa produk kreativitas tersebut merupakan hal-hal yang
benar-benar baru akan tetapi boleh jadi merupakan modifikasi atas
sesuatu yang telah ada.24
Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan oleh para ahli,
maka penulis memberikan kesimpulan bahwa kretivitas adalah
kemampuan untuk menciptakan dan menemukan sesuatu yang relatif baru.
Produk baru yang dimaksud dalam pengertian tersebut dapat berupa
gagasan atau ide, atau bahkan berupa karya nyata yang berwujud.
22 Toni Buzan, 2003, Sepuluh Cara Jadi Orang Yang Jenius Kreatif, Jakarta, PT.
Gramedia Pustaka Utama, hlm. 4 23 Hasan Langgulung, 1991, Kreativitas dan Pendidikan Islam, Pustaka Al Husna, hlm.
307 24 Slameto, 1995, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta, Rineka
Cipta, hlm. 147
14
2. Kriteria Kreativitas
Sebuah karya kreatif hanya dapat dicipta oleh pribadi yang kreatif
karena kreativitas tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi selalu didahului
oleh penemuan-penemuan baru. Pribadi yang kreatif adalah pribadi yang
dinamis karena memiliki kemampuan merespon segala sesuatu dengan
gagasan-gagasan yang segar. Mereka mampu melakukan deteksi dini
permasalahan yang dihadapi, haus akan informasi dan mempunyai rasa
ingin tau yang besar serta tidak takut terhadap kegagalan.25
Goleman merangkum ciri orang-orang yang kretif atau di sebutnya
sebagai star performen memiliki beberapa ciri penting sebagai berikut :
a) Kuatnya motivasi untuk berprestasi, memiliki semangat tinggi untuk
mencapai keunggulan, berani mengambil resiko yang diperhitungkan
mencari pengetahuan sebanyak-banyaknya guna mengurangi resiko
atas apa yang dilakukan.
b). Komitmen, yaitu sifat dan sikap yang menunjukan kesetiaan terhadap
visi dan sasaran yang telah digariskan sebelumnya.
c). Inisiatif dan optimis, merupakan kecakapan yang menggerakkan
orang untuk menangkap peluang dan membuat mereka menerima
kegagalan dan rintangan sebagai awal dari keberhasilan.26
Setiap orang mempunyai sejumlah kemampuan kreatif, tetapi
orang yang dianggap kreatif mampu menggunakan kemampuan mereka
lebih baik. Orang kreatif tidak selalu harus jenius hanya saja mereka
25 Toto Tasmara, 2001, Kecerdasan Rohaniah, Jakarta, Gema Insani, hlm. 209 26 Ibid., hlm. 210
15
bersifat fleksibel dan mencari pemecahan dalam bidang yang belum
diteliti.
3. Pengertian Guru
a). Guru adalah seseorang yang menyebabkan orang lain mengetahui atau
mampu melaksanakan sesuatu atau yang memberikan pengetahuan
atau ketrampilan kepada orang lain.27
b) Guru adalah orang yang tugasnya terkait dengan upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa dalam semua aspeknya, baik spiritual dan
emosional, intelektual, maupun aspek lainnya.28
c) Guru adalah fasilisator dalam belajar mengajar.29
Dari beberapa pengertian tentang guru, maka dapat disimpulkan
bahwa guru itu bukanlah hanya sekedar pemberi ilmu pengetahuan kepada
murid-muridnya didepan kelas, tetapi merupakan seorang tenaga
profesional yang dapat menjadikan siswa mampu merencanakan,
menganalisa dan menyimpulkan masalah yang dihadapi
4. Peran dan Fungsi Guru
Guru memliki satu kesatuan peran dan fungsi yang tidak
terpisahkan, antara kemampuan mendidik, membimbing, mengajar dan
melatih.30 Seorang guru adalah manusia biasa. Ia sama sekali bukan
manusia super yang tanpa cacat, guru adalah manusia biasa yang sekaligus
memiliki kelebihan dan kekurangan itulah sebabnya keempat kemampuan
27 Roestiyah, 1986, Masalah-masalah Ilmu Keguruan, Jakarta, PT. Bina Akasara, hlm.
177 28 Suparlan, 2005, Menjadi Guru Efektif, Yokyakarta, Hikayat, hlm. 12 29 Benni Setiawan, Pendidikan Indonesia, Yokyakarta, Ar-Ruzz, hlm. 16 30 Suparlan, op. cit., hlm. 25
16
yang harus dimiliki oleh seorang guru juga berada dalam gradasi yang
beraneka ragam.
5. Tugas dan Tanggung Jawab Guru
Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk
menolong, membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi murid-
muridnya untuk mencapai tujuan. Secara rinci tugas seorang guru adalah
sebagai berikut :
a) Mendidik anak dengan titik berat memberikan arahan dan motivasi
pencapaian tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
b) Memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang
memadai.
c) Membantu perkembangan aspek-aspek pribadi seperti sikap, nilai-nilai
dan penyesuaian diri.31
Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu
yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan anak.
Guru bertanggung jawab akan keseluruhan perkembangan kepribadian
anak. Adapun tanggung jawab seorang guru adalah sebagai berikut :
a) Memberikan bantuan pada anak dengan menceritakan sesuatu yang
baik, yang dapat menjamin kehidupannya itu adalah ide yang bagus.
b) Memberikan jawaban langsung pada pertanyaan yang minta anak.
c) Memberikan kesempatan untuk berpendapat.
d) Memberikan evaluasi
31 Slameto, op. cit., hlm. 99
17
e) Memberkan kesempatan menghubungkan dengan pengalamannya
sendiri.32
Berdasarkan uraian diatas jelas bahwa peranan guru lebih
meningkat tidak hanya sebagai pengajar, akan tetapi lebih menjadi direktur
pengarah belajar. Tugas dan tanggung jawab guru menjadi lebih
meningkat yang ke dalamnya termasuk fungsi guru.
Kreativitas guru turut menentukan berhasil tidaknya suatu proses
pembelajaran. Langkah kreativitas yang dipilih memainkan peranan
utama, yang berakhir pada semakin meningkatnya minat belajar siswa
dengan demikian makin baik kreativas guru makin efektif pula pencapaian
tujuan pembelajaran.
B. Minat Belajar
1. Pengertian
Perilaku manusia ditimbulkan atau dimulai dengan adanya
dorongan atau sesuatu yang menggerakkan. Demikian pula dengan
perkembangan minat siswa ditingkat madrasah ibtidaiyah memerlukan
metode-metode pembelajaran yang dapat membangkitkan pemahaman
siswa. Berikut ini paparan tentang pengertian minat yang dikemukakan
oleh para ahli, yaitu sebagai berikut :
a. Muhibbin Syah, mendefinisikan secara sederhana minat (interest)
berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan
yang besar terhadap sesuatu.33
32 Roestiyah, op. cit., hlm. 16 33 Muhibbin Syah, 1997, Spikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Jakarta,
Rosdakarya, hlm. 136
18
b. Eddy Soewardi Kartawidjaja, minat menurut ensiklopedi pendidikan
adalah kesediaan jiwa yang sifatnya aktif untuk menerima sesuatu
dari luar.34
c. Decroly, minat adalah pernyataan suatu kebutuhan yang tidak
terpenuhi kebutuhan itu timbul dari dorongan hendak memberi
kepuasan kepada suatu instink.35
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan minat adalah
kegairahan atau keinginan yang terdapat dalam diri seseorang yang
mengarahkan aktifitas untuk mencapai tujuan, dan kesedian jiwa yang
sifatnya aktif untuk menerima sesuatu dari luar agar mendapat kepuasan.
Dalam proses belajar, perhatian memegang peranan Thomas M.
Risk, mengemukakan ” no learning takes place without attention ”.
Kalau bahan pelajaran diambil dari pusat-pusat minat anak, dengan
sendirinya perhatian spontan akan timbul sehingga belajar akan
berlangsung dengan baik.36
2. Faktor Pendorong Minat
a. Drive determinant, dorongan untuk mempertahankan hidup.
b. Dorongan keadaan, keadaan yang diimbulkan oleh dorongan
determinant diatas.
c. Kegiatan mencapai tujuan.
d. Tercapainya tujuan oleh individu.
e. Mengendurnya dorongannya karena tujuan telah tercapai.
34 Eddy Suewardi Kartawidjaja, 1987, Pengukuran dan Hasil Evaluasi Belajar, Bandung,
Sinar Baru, hlm. 183 35 Usman Said, 1985, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Cetakan II, Jakarta, hlm.
102 36 Ibid, hlm. 103
19
f. Efek mengendurnya dorongan semula karena munculnya dorongan
lain yang baru, menghendaki pemuasnya.37
Minat dan pengalaman belajar adalah masalah pribadi.
Seseorang tidak dapat memindahkan minatnya pada orang lain atau
memindahkan hasil belajarnya kepada pihak lain. Diri sendirilah yang
mampu memotifasi dan merangsang aktifitas belajarnya.
Manusia bukan hanya makhluk biologis seperti halnya dengan
hewan. Manusia adalah makhluk sosial dan budaya jelaslah kiranya
bahwa belajar sangat penting bagi kehidupan seorang manusia dan juga
mengerti pula kita sekarang mengapa anak (manusia) membutuhkan
waktu yang lama untuk belajar sehingga menjadi manusia dewasa.
Manusia selalu dan senantiasa belajar dimanapun berada.
3. Pengertian Belajar
a. Pada kamus umum Bahasa Indonesia, belajar adalah berusaha
(berlatih) supaya mendapat sesuatu kepandaian.38
b. Teori R. Gagne, belajar adalah suatu proses untuk motivasi dalam
pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan tingkah laku.39
c. Ngalim Purwanto, belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah
laku, dimana perubahan itu mengarah kepada tingkah laku yang lebih
baik atau buruk.40
37 Eddy Soewardi Kartawidjaya, op. cit., hlm. 183-184 38 W.J.S. Poerwodarminto, 1982, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai
Pustaka, hlm. 108 39 Chalidjah Hasan, 1994, Dimensi-Dimensi Pesikologi Pendidikan, Surabaya, Al-Ikhlas,
hlm. 96 40 Ngalim Purwanto, 1988, Pesikologi Pendidikan, Bandung, Remadja Karya, hlm. 86
20
Berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh para ahli diatas,
dapat disimpulkan belajar adalah suatu usaha untuk mendapat kepandaian
dalam pengetahuan ketrampilan dan tingkah laku yang merupakan suatu
perubahan dimana perubahan itu mengarah kepada yang lebih baik atau
buruk.
Belajar merupakan usaha menggunakan tiap sarana atau sumber
baik didalam maupun diluar pranata pendidikan, guna perkembangan dan
pertumbuhan pribadi. Karena itu langkah pertama yang perlu dimiliki ialah
kesadaran atas tanggung jawab pribadi dan keyakinan bahwa belajar
adalah untuk kepentingan diri sendiri dan tidak menggantungkan nasib
kepada orang lain.
4. Prisip-Prinsip Belajar
Prinsip belajar yang mendapat dukungan semua ahli psikologi modern
adalah:
a. Belajar selalu dimulai dengan sesuatu masalah dan berlangsung
sebagai usaha untuk memecahkan masalah itu. .
b. Proses belajar selalu merupakan usaha untuk memecahkan suatu
masalah secara sungguh-sungguh dengan menangkap atau memahami
hubungan antara bagian-bagian masalah itu.
c. Belajar itu berhasil bila di dasari telah ditemukan hubungan diantara
unsur-unsur dalam masalah itu sehingga diperoleh wawasan. Wawasan
dapat timbul dengan tiba-tiba dapat pula secara berangsur-angsur atau
dengan susah payah.41
41 Tabrani Rusyan, 1989, Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung, Remaja
Karya. hlm. 3
21
Jadi prinsip belajar adalah suatu usaha untuk memecahkan
masalah secara sungguh-sungguh dengan menangkap atau memahami
bagian-bagian masalah sehingga diperoleh wawasan, wawasan dapat
timbul dengan tiba-tiba atau susah payah.
5. Tujuan Belajar
Sesungguhnya menumbuhkan semangat belajar atau keinginan
untuk berusaha memperoleh pengalaman baru adalah tujuan penting yang
tidak boleh diabaikan oleh guru. Sebenarnya alam ini penuh dengan hal-
hal yang menarik perhatian terhadap hal yang apabila anak-anak kita dapat
kita tolong untuk ” ingin mempelajarinya ”, sungguh hidup mereka akan
menjadi lebih sempurna dan lebih bahagia. Berikut ini beberapa tujuan
belajar :
a. Untuk memperoleh pengetahuan tentang belajar, bagaimana mengikuti
tentang belajar dan bisa mengetahui apakah yang menghambat
kemajuan belajar serta bagaimana cara memperbaiki diri apabila
mengalami kegagalan.
b. Ketrampilan belajar, Bagaimana melakukan cara belajar yang efesien
diharapkan agar cakap menerapkan cara belajar atau petunjuk-petunjuk
belajar kedalam praktek.
c. Kebiasaan dan sikap belajar yang baik, kebiasaan dalam cara belajar
sebagaimana yang diharapkan terhadap setiap siswa.42
Tujuan belajar adalah untuk mengetahuai apa yang menghambat
kemajuan belajar dan cara memperbaiki diri apabila mengalami
42 Oemar Hamalik, op. cit., hlm. 4
22
kegagalan,dan bisa melakukan belajar yang efisien dan bisa belajar sesuai
apa yang diharapkan.
6. Faktor-faktor belajar
Faktor belajar juga berpengaruh terhadap keberhasilan proses
pembelajaran. Faktor yang mempengaruhi belajar adalah :
a. Faktor internal (faktor dari dalam siswa) yakni keadaan atau kondisi
jasmani dan rohani.
b. Faktor eksternal (faktor di luar siswa) yakni kondisi lingkungan
disekitar siswa.
c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning) yakni jenis upaya
belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan
siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi
pelajaran.43
Jadi faktor yang mempengaruhi belajar adalah kondisi jasmani dan
rohani, serta lingkungan dan strategi atau metode yang digunakan siswa
untuk melakukan kegiatan pembelajaran.
C. Pembelajaran Fiqih
1. Pengertian Fiqih
Kata Fiqh ( GHI ) secara arti kata berarti ”paham yang
mendalam”. Semua kata ”fa qa ha” yang terdapat dalam Al-Qur’an
mengandung arti ini. Firman Allah dalam Surat At-Taubah : 122 :
43 Muhibbin Syah, op. cit., hlm. 132
23
* $ tΒuρ šχ%x. tβθãΖ ÏΒ÷σ ßϑ ø9 $# (#ρã�Ï�Ψ uŠÏ9 Zπ©ù !$ Ÿ2 4 Ÿω öθ n=sù t�x�tΡ ÏΒ Èe≅ä. 7π s%ö�Ïù öΝåκ ÷] ÏiΒ
×π x�Í←!$ sÛ (#θßγ¤) x�tG uŠ Ïj9 ’Îû ǃÏe$!$# (#ρâ‘ É‹Ψ㊠Ï9 uρ óΟßγtΒöθ s% # sŒÎ) (#þθ ãè y_u‘ öΝÍκ ö�s9 Î) óΟßγ‾=yè s9
šχρâ‘x‹ øts† ∩⊇⊄⊄∪
122. Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk
memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan
kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat
menjaga dirinya44
.
Dari pengertian diatas jelaslah bahwa umat islam selain dari
menyiapkan angkatan perang yang diperlukan untuk mempertahankan
agama Allah, juga harus mempelajari ilmu agama dengan mendalam.
Agam juga mengharuskan mempelajari ilmu umum atau yang sekarang
dirangkaikan orang ilmu dan teknologi.
Pembelajaran fiqih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik
dapat memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara
pelaksanaannya untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehingga menjadi
muslim yang selalu taat menjalankan syariat Islam secara kaffah (secara
sempurna).
2. Kurikulum Fiqih
Pengetahuan isi kurikulum fiqih di Madrasah Tsanawiyah (MTs)
merupakan kelanjutan dari kurikulum di MI. Beberapa isi kurikulum
merupakan perluasan dan pendalaman dari kurikulum sebelumnya.
Dalam hal ini pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode
pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar,
44 Amir Samsudin, 2003, Garis-Garis Besar Fiqih, Bogor, Kencana, hlm. 4
24
sehingga peran semua unsur sekolah, orang tua, siswa dan masyarakat
sangat penting dalam mendukung keberhasilan pencapaian tujuan.
Ruang lingkup fiqih di Madrasah Tsanawiyah meliputi
ketentuan pengaturan hukum Islam dalam menjaga keserasian,
keselarasan, dan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah
SWT dan hubungan manusia dengan sesama manusia. Adapun mata
pelajaran fiqih di Tsanawiyah kelas VIII meliputi :
Kelas VIII Semester I
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Melaksanakan tata cara sujud
diluar sholat
1.1. Menjelaskan ketentuan sujud
syukur dan tilawah
1.2. Mempraktekan sujud syukur
& tilawah
2. Melaksanakan tata cara puasa 2.1. Menjelaskan ketentuan puasa
2.2. Menjelaskan macam-macam
puasa
3. Melaksanakan tata cara zakat 3.1.Menjelaskan ketentuan zakat
fitrah dan zakat mall
3.2.Menjelaskan orang yang
berhak menerima zakat
3.3.Mempraktekan pelaksanaan
zakat fitrah dan zakat mal
25
Dari standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang ada
dikelas VIII semester I yang di gunakan untuk penelitian adalah sebagai
berikut:
a. Macam-macam Zakat
Zakat menurut garis besarnya terbagi menjadi dua, yaitu :
1). Zakat Mal (zakat harta) seperti pertanian, emas dan perak,
penernakan, perkebunan dan perniagaan.
2). Zakat fitrah atau juga disebut zakat jiwa atau nafs, yaitu zakat
yang diberikan berkenaan dengan telah selesainya
mmengerjakan shiyam (puasa) yang difardhukan.45
Adapun ketentuan-ketentuan kewajiban zakat adalah
sebagai berikut:
(a). Tentang kewajiban zakat ketentuan yang berhubungan
dengan dinyatakannya Nabi dalam haditsnya dari Ibnu
Umar menurut periwayatan yang muttafaq’alaih yang
mengatakan:
NO PQPR STUVة ا Pو[\] زآ G_\Q `ا a\b `ل اd]ض رSIgVا a\Q S_gh NO S_iVواS_jkVوا alm nواSآ oVوا SpVوا qr
اN_�\��V واP�� SO ان {|دى Sx yrzوج اuvV اVىskVP ة ”Sesungguhnya Rasul Allah memfardhukan zakat fitri
sebanyak satu sha’ kurma atau sha’ gandum atas hamba
dan orang merdeka laki-laki dan perempuan, anak-anak
dan orang dewasa dari orang yang beraga Islam. Nabi
menyuruh untuk menyerahkannya sebelum umat Islam
melaksanakan sholat hari raya”.46
45 T.M. Hasbi Ash Shiddieqy, op. cit., hlm. 30 46 Amir Syarifudin, op. cit., hlm. 51
26
(b). Tentang waktu mengeluarkan zakat yaitu sebelum memulai
sholat Idul Fitri. Hadits Nabi dari Ibnu Abbas menurut
riwayat Abu Daud dan Ibnu Majah yang mengatakan :
PkVة ا S�� STUVة ا Pو[\] زآ G_\Q `ا a\R `ل اd]ض ر SI
� P��\V آ_N�I N اداه�gو� �I SVوا djVا N_�� a�I ة skVا yrz P
qkVا NO �zqR a�I ة skVا qg� Pاداه NOو �PzتزآP ة SUOو�
”Sesungguhnya Rasul Allah telah memfardhukan zakat
fitri untuk mensucikan orang yang puasa dari ucapan sia-
sia dan tidak senonoh dan untuk memberi makan fakir
miskin. Siapa yang memberikannya adalah zakat fitri,
namun bila diberikan sesudah selesai sholat Idul Fitri, itu
hanya semacam sedekah biasa”.47
Hadits ini menjelaskan tentang ketentuan yang
berkenaan dengan yang dikenai kewajiban, yaitu semua umat
islam, tentang jenis dan ukuran yang diberikan yaitu satu sha’
makanan pokok dan tentang waktu mengeluarkannya, yaitu
sebelum memulai sholat idul fitri
b. Orang-orang yang wajib mengeluarkan zakat
Orang disepakati untuk mengeluarkan zakat adalah orang
Islam yang merdeka, telah sampai umur, berakal dan memiliki
nisab dengan milik yang sempurna.48
c. Orang-orang yang berhak menerima zakat
Dalam firman Allah SWT. Surat At-Taubah ayat 60 dijelaskan orang-orang yang berhak menerima zakat.
47 Ibid., hlm. 52 48 Ibid., hlm. 40
27
* $ yϑ ‾ΡÎ) àM≈s% y‰ ¢Á9$# Ï !#t�s)à� ù=Ï9 ÈÅ3≈ |¡ yϑø9 $#uρ t,Î# Ïϑ≈yè ø9 $#uρ $pκ ö�n=tæ Ïπx� ©9 xσßϑ ø9 $#uρ
öΝåκ æ5θ è=è% † Îûuρ É>$s% Ìh�9 $# tÏΒ Ì�≈tó ø9 $#uρ † Îûuρ È≅‹Î6 y™ «! $# Èø⌠$#uρ È≅‹Î6 ¡¡9 $# ( ZπŸÒƒÌ�sù š∅ ÏiΒ «! $# 3 ª!$#uρ íΟŠ Î=tæ ÒΟ‹Å6 ym ∩∉⊃∪
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang
miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk
(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan
untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang
diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana[647].49
Penjelasan singkat mengenai golongan itu masing-masing adalah
sebagai berikut :
a). Amil
Orang-orang yang khusus ditugaskan oleh Imam untuk mengurusi
zakat.
b). Fakir
Orang tidak memiliki harta maupun usaha yang memadai sehingga
sebagian besar kebutuhannya tidak dapat dipenuhinya.
c). Miskin
Orang yang memiliki harta atau usaha yang dapat menghasilkan
sebagian kebutuhannya tetapi tudak mencukupi.
d). Muallaf
Orang yang hatinya dijinakkan atau di bujuk.
e). Fi al Riqab
Para budak yang mukatab, yang dijanjikan akan merdeka bila
membayar sejumlah kepada orang tuanya.
49 Departemen Agama RI, op. cit., hlm. 264
28
f). Al-Garimun
Orang-orang yang berhutang (maslahat, dirinya sendiri), (ishlahi
zati al-bayni mendamaikan perselisihan) orang yang berhutang
karena menjamin hutang orang lain.
g). Ibn al-sabil
Orang yang sedang atau akan melakukan perjalan (musafir)
h). Fi sabilillah
Orang-orang yang berperang (ghuzat) dijalan Allah secara suka
rela.50
3. Tujuan Pembelajaran Fiqih
Pembelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk
membekali peserta didik agar dapat:
1). Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum islam dalam
mengatur ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia
dengan Allah yang diatur dalam fiqih ibadah dan hubungan
manusia dengan sesama yang diatur dalam fiqih muamalah.
2). Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan
benar dalam melaksanakan ibadah sosial. Pengalaman tersebut
diharapkan menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam.
disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan
pribadi maupun sosial.51
50 Lahmuddin Nasution, 1997, Fiqh I, Logos, hlm. 174-180
51 Permen RI, op. cit, hlm.36
29
4. Manfaat Pembelajaran Fiqih
Dalam kita mempelajari pelajaran fiqih banyak sekali manfaat
yang kita dapat diantaranya bisa memahami ketentuan hukum fiqih
yang berkaitan hukum islam dengan ibadah mahdloh dan muamala
serta dapat mempraktekan dengan benar dalam kehidupan sehari-
hari.52
C. Pengaruh Kreativitas Guru Terhadap Minat Belajar Siswa
Kreativitas guru merupakan bagian dari pembelajaran yang didesains
dan diberikan kepada siswa dalam rangka mengembangkan kekreativan guru
agar siswa memiliki minat yang tinggi dalam menerima materi. Kreativitas
tidak hanya berpengaruh pada minat, tetapi juga berpengaruh pada prestasi
siswa.
Seperti di jabarkan Dr. Sayyid Ibrahim al-Jabbar mengatakan:
� nا_�S�\V a�_� SVف اq�Vران ا qz ء P�mا a\Q ص Sp� ان q� q�Vت ا yVPil�Vا ��V PgO a\Q دSUVة اP���� اd�V �_V P]اث اqp�]ة واq�
”Sesungguhnya tujuan pokok pendidikan haruslah dapat
memberikan rangsangan kuat untuk pengembangan kemampuan individu
dalam upaya mengatasi semua permasalahan baru yang muncul serta
dapat mencari terobosan-terobosan solusi alternatif dalam
menghadapinya.”53
Dipilihlah beberapa metode tertentu dalam suatu pembelajaran
bertujuan untuk memberi jalan atau cara sebaik mungkin bagi pelaksanaan dan
kesuksesan pembelajaran. Dalam hal ini kreativitas guru dapat memudahkan
proses dan hasil pembelajaran.
52 Ibid 53 Ismail, op. cit, hlm 18
30
Bergantung pada cara kreatif guru memberikan materi kepada siswa
agar tumbuh rasa minat, jika guru memberikan materi sesuai dengan keinginan
siswa maka pada diri siswa pasti memilki rasa minat. 54Minat mempunyai
hubungan yang erat dengan dorongan-dorongan, motif-motif, dan respon-
respon emosional.55
54 Kurt Singer,1987, Membina Hasrat Belajar Di Sekolah, Bandung, Remaja karya, hlm. 31-35 55 Lester D Crow, 1984, Psikologi Pendidikan, Surabaya, Bina Ilmu, hlm 352
31
BAB III
LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTs Sudirman Kopeng Getasan
1. Sejarah singkat berdiri dan perkembangan
MTs Sudirman Kopeng merupakan suatu lembaga pendidikan
Islam yang pertama diwilayah Kecamatan Getasan. Pada awal berdirinya
atas prakarsa dari Bapak Achmadi yang pada saat itu beliau menjabat
sebagai pengawas pendidikan Agama Islam Kecamatan Getasan.
Kemudian didukung oleh pemuka Agama Islam diwilayah Kecamatan
Getasan, pihak kantor urusan Agama Kecamatan Getasan dan guru-guru
agama Islam SMPN I Getasan. Pada tanggal 01 Juni 1989 berhasil
mendirikan sebuah lembaga pendidikan Islam tingkat lanjutan yaitu MTs
Sudirman Kopeng.
Awal mula berdirinya MTs Sudirman Kopeng pada tahun 1990
mendapat bantuan biaya rehabilitas gedung. Hal itu berawal dari MI yang
mendapatkan bantuan, namun oleh Bapak Achmadi bantuan tersebut
dialihkan untuk membangun gedung MTs Sudirman Kopeng. Dalam
perkembangannya, pihak MTs mencari donatur ke berbagai pihak,
kemudian dari pihak MUSPIKA kecamatan Getasan menyangga biaya
operasionalnya, dari pihak KUA Kecamatan Getasan bersedia membantu
biaya operasional melalui pengumpulan dana YAZIS, dan beberapa tokoh
32
agama sanggup membiayai perkembangan pendidikan di MTs Sudirman
tersebut.56
Adapun alasan atau latar belakang didirikannya MTs Sudirman
Kopeng ini karena masyarakat sekitar haus akan ilmu-ilmu agama, dan
juga tahun 1990 diwilayah Kopeng belum ada sekolah tingkat lanjutan,
sampai-sampai banyak lulusan dari SD atau MI tidak melanjutkan sekolah
karena jauh sekali dari jangkauan. Oleh karena itu tokoh masyarat
pendidik, tokoh agama tergugah dan menyatu untuk berdirinya sebuah
lembaga pendidikan bernafaskan Islam.
Pada awal penyelenggaraan pendidikan tenaga pengajar (guru)
hanya terdiri dari 5 (lima) orang yaitu :
a. Bapak Tarsudi : Kepala KUA Kecamatan Getasan
b. Bapak Hartono : Guru Agama Islam SMPN I Getasan
c. Bapak Badri : Guru Agama Islam SMPN I Getasan
d. Bapak Achmadi : Pengawas Pendidikan Agama Islam Getasan
e. Bapak Sir Samsuri : Guru SMPN I Getasan
Pada tahun pertama siswanya diperoleh dari usaha para tokoh
pendiri MTs tersebut dengan jalan mencari dan mensosialisasikan ke
masyarakat agar siswa lulusan SD atau MI dapat melanjutkan pendidikan
di MTs Sudirman. Selain itu juga menyebarkan informasi kepada
masyarakat luas melalui jama’ah, kutbah, pengajian, selebaran dan juga
spanduk. Usaha demikian itu bertujuan agar masyarakat atau orang-orang
Islam tahu dan mau menyekolahkan anak-anaknya ke MTs Sudirman
56 Wawancara dengan Kepala MTs Sudirman Kopeng Drs. Musta’in, M.Pd, 14 Agustus
2010
33
Kopeng. Usaha tersebut berhasil terbukti dari hasil dari tahun ke tahun
penerimaan siswa selalu bertambah. Siswa yang masuk di MTs Sudirman
tersebut sementara tidak dikenai beban biaya operasional (SPP). Kemudian
pada tahun 1995 karena dirasa perlu sekali peningkatan biaya operasional
sekolah, maka sekolah tersebut menetapkan biaya sekolah (SPP),
sebagaimana terjadi pada sekolah-sekolah lanjutan lainnya.
Pada awal MTs Sudirman Kopeng dalam akreditasi sekolah
mendapat ststus terdaftar dengan SK Nomor : WK/Sc/PP.003/3420/1994
tertanggal 24 November 1994. sedangkan struktur kepengurusan di MTs
Sudirman Kopeng sampai tahun 2008 baru sekali terjadi pergantian
pimpinan atau kepala sekolah, yaitu yang pertama Bapak Hartono, yang
kedua Bapak Musta’in, M.Pd.I (kepala MTs sampai saat ini).
Sejak berdirinya sampai sekarang MTs Sudirman Kopeng telah
banyak mengalami kemajuan dan perkembangan, sudah banyak prestasi-
prestasi yang diraihnya. Salah satu diantaranya adalah pernah meraih
peringkat (rangking I) se Kab. Semarang dalam pelaksanaan Ujian
Nasional (DANEM). Begitu juga dalam bidang non akademis banyak
diraih terutama dalam bidang olah raga.
2. Letak Geografisnya
MTs Sudirman Kopeng terletak di Dusun Plalar Wetan Desa
Kopeng Kecamatan Getasan, tepatnya :
a. Berada di sebelah utara dusun Sleker Desa Kopeng
b. Berada di sebelah barat Dusun Kaliduren Desa Batur
c. Berada di sebelah selatan Dusun Deplongan Desa Wates
34
d. Berada di sebelah Timur Dusun Plalar Kulon Desa Kopeng
MTs Sudirman Kopeng posisinya sangat strategis, karena berada di
tepi jalan raya Salatiga-Kopeng, serta berdampingan denga MI Ma’had
Islam Kopeng, sehingga mudah dijangkau oleh para siswa yang ingin
melanjutkan pendidikan ke MTs tersebut.
3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi sangat penting dalam perjalanan suatu
organisasi, dan juga sangat besar sekali pengaruhnya terhadap
keberhasilan suatu lembaga pendidikan dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dalam suatu organisasi terdapat kerjasama dalam suatu sistem
yang berwawasan kedepan lebih baik. Tanpa adanya itu suatu lembaga
tidak akan berhasil dan menjadi kacau segala apa yang telah dirumuskan.
Berikut ini susunan atau struktur Organisasi pada lembaga
pendidikan di MTs Sudirman Kopeng
Tabel I
Struktur Organisasi MTs. Sudirman Kopeng
Tahun 2009/2010
No Nama Jabatan Dalam Dinas Jabatan Dalam
Organisasi
1.
2.
3.
4.
5.
Badri
Hartono
Yasin, S.Pd
Muh.Mujiono
Khusaini
Ka.SMPN Suruh
Mantan Ka.MTs Kopeng
BP. MTs Kopeng
Ka.TU MTs Kopeng
Mantan Ka.MI Tajuk
Penasihat
Ketua Yayasan
Sekretaris
Bendahara
Sekbid Kependidikan
35
6.
7.
8.
9.
10.
Drs.Kasmari
Sumadi
Rosidi
Isroil
Saderi
Kades Tajuk
Kades Kopeng
Ka.RA Kopeng
Tokoh Masyarakat
Guru MTs Kopeng
Sekbid Kependidikan
Sekbid dan
Pendayagunaan
Sekbid Humas
Sekbid Humas
Litbang
4. Sarana Pendidikan
No Nama Bangunan Jumlah Keterangan
1 Kelas 10 Ruang Baik
2 Kantor Kepala 1 Ruang Baik
3 Kantor Guru 1 Ruang Baik
4 Laborat Komputer 1 Ruang Baik
5 Perpustakaan 1 Ruang Baik
6 Kamar Mandi 6 Ruang Baik
5. Keadaan Tenaga Pengajar
MTs Sudirman Kopeng pada tahun pelajaran ini (2009/2010) sudah
mempunyai tenaga pengajar atau guru sebanyak 21 orang, Dari tenaga
diatas terdiri dari 13 laki-laki dan 8 perempuan. Tenaga pendidik diatas
semua berstatus swasta (GTT) kecuali kepala Madrasahnya yang berstatus
pegawai negeri. Dalam melaksanakan tugasnya para pendidik tersebut
harus mengampu beberapa mata pelajaran, karena tenaga pendidik yang
terbatas dan kelasnya paralel, sehingga para tenaga tersebut bekerja
dengan ekstra, walaupun gaji yang diterimanya kurang memadai. Semua
itu karena mereka maknai sebagai ibadah. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut :
36
Tabel II
Data Guru MTs Sudirman Kopeng
Tahun 2009/2010
NO NAMA KETERANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Drs. Musta’in, M.PdI
Dra. Aminatun
Saderi, M.dI
Risnan, S.Ag
Sholihin, S.PdI
Nurkus Budiantomo, SH
Ira Robiyanti, SS
Antoni Alif, A.Ma
Yasin,S.Pd
Haryanti, S.Si
Supriyadi,SP
Euis Ekawati,S.Pd
Y.Dwi Astuti, S.Pd
Rosidi, S.Pd
Djumali
Ika Novianingrum, S.Pd
Sri Lestariningsih, S.Pd
Muh. Mujiono
Nuraini, S.Pd
Nur Zainudin
Kuadi
Kepala Madrasah
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
6. Keadaan Siswa
37
Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah siswa, maka
akan penulis jelaskan keadaan siswa MTs. Sudirman Kopeng sebagai
berikut :
Tabel III
Jumlah Siswa MTs. Sudirman Kopeng
Tahun 2009/2010
No Kelas Jumlah Siswa
1 VIIa 34 2 VIIb 34 3 VIIc 31 4 VIII 40 5 IXa 43 6 IXb 45
Jumlah 227
7. Kegiatan Siswa
Kegiatan siswa disini penulis kelompokkan menjadi dua yaitu :
a. Kegiatan Intra Kulikuler
b. Kegiatan Ekstra Kulikuler
1). Kegiatan Intra Kurikuler
Kegiatan ini merupakan kegiatan siswa yang dilakukan
siswa dalam proses belajar mengajar (PBM) sesuai kurikulum yang
telah ditetapkan dari lembaga pendidikan dan wajib diikuti oleh
setiap siswa tanpa terkecuali.
Kegiatan Intra kuler di MTs Sudirman Kopeng
dilaksanakan disekolah dari jam 07.00 sampai dengan jam 13.15,
dan materi yang diajarkan sama dengan materi yang telah
ditetapkan dalam kurikulum untuk MTsN.
38
2). Kegiatan Ekstrakurikuler
Yang dimaksud dengan ekstra kurikuler adalah kegiatan
yang dilakukan siswa di luar jam pelajaran dengan maksud untuk
memperkaya dan pengembangan bakat yang dimiliki siswa untuk
menunjang kegiatan intrakulikuler. Adapun jenis kegiatan ekstra
kurikuler yang diadakan di MTs Sudirman Kopeng, yaitu :
(a). Bidang Keagamaan
MTQ, Seni Kaligrafi, Pendalaman Kitab
(b). Bidang Seni
Seni Rebana, Drum band,Band
(c). Bidang Olah Raga
Sepak Bola, Volly, Bela Diri, Pecinta Alam,Tenis Meja
(d). Bidang Kepramukaan
(e). Pendalaman Materi
B. Penyajian Data Variabel
1. Keadaan Responden
Untuk mengetahui objek penelitian secara jelas, dalam pembahasan
skripsi ini perlu penjelasan yang berkenaan dengan responden. Maka
penulis akan kemukakan data tentang keadaan responden. Sebelum penulis
melaporkan hasil penelitian dan nama-nama responden perlu dijelaskan
bahwa dalam penngumpulan data ini penulis menggunakan angket dengan
cara menyebar langsung kepada responden. Responden yang diambil
adalah semua guru dan 21 siwa kelas VIII MTs. Sudirman Kopeng
39
Kecamatan Getasan Kab. Semarang tahun pelajaran 2009-2010 yang
berjumlah 42 guru dan siswa. Untuk lebih jelasnya penulis akan sajikan
tabel responden dan data mentah sebagai berikut :
Tabel IV
Daftar Nama Responden Guru
NO NAMA L/P
1 Drs. Musta’in, M.PdI L 2 Dra. Aminatun P 3 Saderi, M.PdI L 4 Risnan S.Ag L 5 Sholihin,S.Pdi L 6 Nurkus Budiantomo SH L 7 Ira Robiyanti P 8 Antoni Alif, A.Ma L 9 Yasin,S.Pd L 10 Haryani, S.Si P 11 Supriyadi, SP L 12 Euis Ekawati, S.Pd P 13 Y Dwi Astuti, S.Pd P 14 Rosidi, S.Pd L 15 Djumali L 16 Ika Novianingrum, S.Pd P 17 Sri Lestariningsih P 18 Muh Mujiono L 19 Nuraini,S.Pd P 20 Nur Zainudin L 21 Kuadi L
Tabel V
Daftar Responden Siswa
NO NAMA L/P 1 Agus Prasetyo L 2 Aryo Gumelar L 3 Eva Suryaningsih P 4 Fita Lokasari P 5 Jamal Yusuf L 6 Kus Indrianingsih P 7 Latifatun Nafiah P 8 M Khoiru Anas L
40
9 Muhdiyono L 10 Partiyem P 11 Puji Wahono L 12 Rinawati P 13 Rohmat Sholikun L 14 Saefudin Zuhri L 15 Siti Giyanti P 16 Setyorini P 17 Umi Latifah P 18 Untung Joko P L 19 Yaelani L 20 Yulianingsih P 21 Zaidus Salman L
2. Jawaban Angket Kreativitas Guru
Variabel pertama yaitu kreativitas gguru. Data ini diperoleh dari
penyebaran angket yang berjumlah 10 soal. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat dalam tabel berikut:
Tabel VI
Rekapitulisasi Jawaban Angket Tentang
Kreativitas Guru
Item Soal Jumlah No
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1o A B C 1 a b a a a b a a b a 7 3 - 2 a b a b c b a b b b 3 6 1 3 a b a a c b b a a a 6 3 1 4 a a a a c b b a b a 6 3 1 5 a a a a b b a b a a 7 3 - 6 a b a b b b b b c c 2 6 2 7 a b a b c b b b b a 3 6 1 8 a b a a b a b a a a 7 3 -
9 a a a a b a b b a a 7 3 - 10 a b a b b b a a b a 5 5 - 11 a a a a b a a b a b 7 3 - 12 b b a b c a b b c b 2 6 2 13 a b a a c b b a c b 4 4 2 14 a a a b c b b b b b 3 6 -
41
15 a a a a a b a a b a 8 2 - 16 a b a a c b b a b b 4 5 1 17 a a a a b b b a b b 5 5 - 18 a b a b c b b b b b 2 7 1 19 a b a a b a b a c b 5 4 1 20 a b a a c b b a b b 4 5 1 21 b a a b b a b a a b 5 5 -
3. Jawaban Angket Minat Belajar Siswa
Variabel kedua yaitu minat belajar siswa. Data ini diperoleh dari
penyebaran angket yangberjumlah 10 soal. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat dalam tabel berikut :
Tabel VII
Rekapitulasi Jawaban Angket Tentang
Minat Belajar Siswa
Item Soal Jumlah No
res
p
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 A B C
1 a b b b b a a b a a 5 5 - 2 a b b b a b b a a c 4 5 1 3 a c a b a b a b b c 4 4 2 4 a b b a b a a b a b 5 5 - 5 a b a b a a a a a b 7 3 - 6 a c a b a b c b a c 4 3 3 7 a c c b b b b a b b 2 6 2 8 a a a b b a a a a c 7 2 1 9 b c b a a a a a b b 5 3 1 10 a b a a a b a a a c 7 2 1 11 b c b a b a a b b c 3 5 2 12 b c c b b a b a b b 2 6 2 13 b b b c a b a a a c 4 4 2 14 a b a a b a a b a b 6 4 - 15 a b a b a b a a c c 5 3 2 16 b c c a a a b b b c 3 4 3 17 a a b a b b a a a b 6 4 -
42
18 a c c b b b a b b b 2 6 2 19 a c b b b a b b c a 3 5 2 20 a c a a a b a a a b 6 3 1 21 b c b c b b b a c b 1 6 3
43
BAB IV
ANALISA DATA
Setelah data terkumpul, maka langkah yang diambil selanjutnya adalah
menganalis data, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh jawaban-jawaban dari
pokok permasalahan yang dinyatakan.
Adapun dalam tujuan penelitian ini, sebagaimana telah disebutkan dalam bab
pendahuluan, yaitu :
1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk kreativitas guru pada mata pelajaran fiqih
kelas VIII di MTs. Sudirman Kopeng, Kecamatan Getasan.
2. Untuk mengetahui minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih siswa kelas
VIII di MTs. Sudirman Kopeng, Kecamatan Getasan.
3. Untuk mengetahui pengaruh kreativitas guru terhadap minat belajar siswa
pada mata pelajaran fiqih siswa kelas VIII di MTs. Sudirman Kopeng,
Kecamatan Getasan.
A. Analisis Pertama
Analisis pertama tentang kreativitas guru, data ini diperoleh dari
penyebaran angket yang terdiri dari 10 pertanyaan, masing-masing pertanyaan
disediakan 3 (tiga) alternatif jawaban dengan bobot sebagai berikut :
1. Alternatif jawaban A dengan nilai 3
2. Alternatif jawaban B dengan nilai 2
3. Alternatif jawaban C dengan nilai 1
Tabel VIII
44
Skor Jawaban Responden Kreativitas Guru
MTs. Sudirman Kopeng Kecamatan Getasan
Tahun 2010
Skor yang diperoleh dari jawaban No
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah
1 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 27 2 3 2 3 2 1 2 3 2 2 2 22 3 3 2 3 3 1 2 2 3 3 3 25 4 3 3 3 3 1 2 2 3 2 3 25 5 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 27 6 3 2 3 2 2 2 2 2 1 1 20 7 3 2 3 2 1 2 2 2 2 3 23 8 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 27 9 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 27 10 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 25 11 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 27 12 2 2 3 2 1 3 2 2 1 2 20 13 3 2 3 3 1 2 2 3 1 2 24 14 3 3 3 2 1 2 2 2 2 2 22 15 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 28 16 3 2 3 3 1 2 2 3 2 2 24 17 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 25 18 3 2 3 2 1 2 2 2 2 2 22 19 3 2 3 3 2 3 2 3 1 2 24 20 3 2 3 3 1 2 2 3 2 2 24 21 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 21
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah :
1. Mencari interval kreativitas guru dari data diatas dapat diketahui bahwa
nilai tertinggi adalah 28 dan nilai terendah 20, kemudian diintervalkan
dengan rumus :
Ki
XrXti
1+−=
Keterangan:
I = Interval Ideal
45
Xt = Nilai Tertinggi ideal
Xr = Nilai Terendah Ideal
Ki = kelas Interval
Ki
XrXti
1+−=
3
1)2028( +−=i
3
18 +=i
3
9=i
i =3
Kemudian dimasukkan kedalam tabel untuk mengetahui kreativitas guru.
Tabel IX
Interval Kreativitas Guru
Nilai Interval Jumlah Guru Nilai Nominal
20 - 24 8 A
25 – 26 7 B
27 – 28 6 C
2. Mencari presentase masing-masing kategori
Kategori A = %10021
8XP = = 38,1%
Kategori B = %10021
7XP = = 33,3%
Kategori C = %10021
6XP = = 28,6%
46
Tabel X
Prosentase Kreativitas Guru
No Kreativitas Guru Frekuensi Presentase
1 Tinggi 8 38,1 %
2 Sedang 7 33,3 %
3 Rendah 6 28,6 %
Dari penghitungan tersebut dapat diketahui bahwa kreativitas guru
dalam kategori tinggi adalah 38,1 % dan kategori rendah 28,6 %,
sedangkan kategori sedang adalah 33,3 %.
B. Analisis Kedua
Analisis kedua yaitu minat belajar siswa, data ini diperoleh dari
penyebaran angket yang berjumlah 10 soal pertanyaan, untuk lebih jelasnya
dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel XI
Skor Jawaban Responden Minat Belajar Siswa
MTs. Sudirman Kopeng
Tahun 2010
Skor yang diperoleh dari jawaban No
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah
1 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 25 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 1 23 3 3 1 3 2 3 2 3 2 2 1 22 4 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 25 5 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 27 6 3 1 3 2 3 2 1 2 3 1 21 7 3 1 1 2 2 2 2 3 2 2 20 8 3 3 3 2 2 3 3 3 3 1 26 9 2 1 2 3 3 3 3 3 2 2 24 10 3 2 3 3 3 2 3 3 3 1 26 11 2 1 2 3 2 3 3 2 2 1 21
47
12 2 1 1 2 2 3 2 3 2 2 20 13 2 2 2 1 3 2 3 3 3 1 22 14 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 26 15 3 2 3 2 3 2 3 3 1 1 23 16 2 1 1 3 3 3 2 2 2 1 20 17 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 26 18 3 1 1 2 2 2 3 2 2 2 20 19 3 1 2 2 2 3 2 2 1 3 21 20 3 1 3 3 3 2 2 3 3 2 25 21 2 1 2 1 2 2 2 3 1 2 18
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah :
1. Mencari interval minat belajar siswa.
Dari data diatas dapat diketahui bahwa nilai tertinggi adalah 27 dan
nilai terendah 18, kemudian diintervalkan dengan rumus :
Ki
XrXti
1+−=
3
1)1327( +−=i
3
111+=i
3
10=i
3=i
Kemudian dimasukan kedalam tabel untuk mengetahui minat
belajar siswa.
Tabel XII
Interval Minat Belajar Siswa
Nilai Interval Jumlah Siswa Nilai Nominal
18 - 22 10 A
23 - 25 6 B
48
26 - 27 5 C
2. Mencari Presentase masing-masing kategori :
3. Kategori A = %10021
10XP = = 47,6%
4. Kategori B = %10021
6XP = = 28,6%
5. Kategori C = %10021
5XP = = 23,8%
Untuk lebih jelasnya diasajikan dalam tabel sebagai berikut ini :
Tabel XIII
Prosentase Minat Belajar Siswa
No Minat Belajar Siswa Frekuensi Presentasi
1 Tinggi 10 47,6 %
2 Sedang 6 28,6 %
3 Rendah 5 23,8 %
Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa minat belajar
siswa, termasuk kategori tinggi adalah 47,6 % dan kategori rendah 23,6 %
sedangkan kategori sedang adalah 28,6 %.
C. Analisis Ketiga
Analisis ketiga yaitu pengaruh kreativitas guru terhadap minat belajar
siswa disekolah, dalam penyajaian data pada bab ini dan dikorelasikan dalam
tabel koefisien korelasi dimana kreativitas guru sebagai variabel X dan minat
49
belajar siswa sebagai Y, untuk lebih jelasnya penulis sajikan dalam tabel
berikut ini:
TABEL XIV
Pengaruh Kreativitas GuruTerhadap Minat belajar Siswa
No X Y
1 27 25 2 22 23 3 25 22 4 25 25 5 27 27 6 20 21 7 23 20 8 27 26 9 27 24 10 25 26 11 27 21 12 20 20 13 24 22 14 22 26 15 28 23 16 24 20 17 25 26 18 22 20 19 24 21 20 24 25 21 21 18
Untuk melakukan analisa tentang pengaruh kreativitas guru terhadap
minat belajar siswa di MTs. Sudirman Kopeng tahun 2009/2010, maka penulis
menggunakan teknik analisa statistik. Dalam hal ini penulis menggunakan
rumus :
Σ
−Σ
Σ
−Σ
ΣΣ−Σ
=
N
YY
N
XX
N
YXXY
rxy2
22
2 )()(
))((
50
Keterangan
Rxy = koefisien antara variable x dan y
Xy = perkalian x dan y
X = variabel independent, yaitu pengaruh kreativitas guru terhadap
minat belajar siswa
Y = variabel independent yaitu minat belajar siswa
N = Jumlah Responden
Untuk mengerjakan rumus diatas dicari terlebih dahulu unsur yang
memiliki rumus tersebut sebagai berikut :
Tabel XV
Tabel Kerja Product Moment Koefisisen Korelasi Pengaruh
Kreatifitas Guru Terhadap Minat Belajar Siswa
No X Y X2
Y2
XY
1 27 25 729 625 675 2 22 23 484 529 506 3 25 22 625 484 550 4 25 25 625 625 625 5 27 27 729 725 729 6 20 21 400 441 420 7 23 20 529 400 460 8 27 26 725 676 702 9 27 24 725 576 648
10 25 26 625 676 650 11 27 21 725 441 567 12 20 20 400 400 400 13 24 22 576 484 528 14 22 26 484 676 572 15 28 23 784 529 644 16 24 20 576 400 480 17 25 26 625 676 650 18 22 20 484 400 440 19 24 21 576 441 504 20 24 25 576 625 600
51
21 21 18 441 324 378 JML 501 481 12443 11153 11728
Dengan melihat tabel diatas maka rumus korelasi product moment
dapat secara langsung digunakan perhitungan sebagai berikut :
Σ
−Σ
Σ
−Σ
ΣΣ−Σ
=
N
YY
N
XX
N
YXXY
rxy2
22
2 )()(
))((
−
−
−=
21
)481(1153
21
)501(12443
21
)481)(501(11728
22xyr
−
−
−=
21
23136111153
21
25100112443
21
24098111728
xyr
{ }{ }2,11017111534,1195212443
1,1147511728
−−
−=xyr
{ }{ }8,1356,490
7,252=xyr
48,66623
7,252=xyr
1152456,258
7,252=xyr
r = 0,979020047
r = 0,989
D. Uji Hipotesis
52
Setelah data dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi product
moment diperoleh nilai rxy = 0,989 kemudian dibandingkan dengan tabel r
product moment n = 21. pada taraf signifikan 0,05 yaitu 0,304 sedangkan taraf
signifikan 0,01 yaitu 0,393. terbukti hasil tersebut lebih besar dari r tabel,
maka dapat di katakan bahwa penelitian ini signifikan, dalam arti hipotesis
yang menyatakan “ada pengaruh kreativitas guru terhadap minat belajar siswa
pada pelajaran fiqih kelas VIII MTs. Sudirman Kopeng Kecamatan Getasan
Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010”.
53
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV maka
penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Kreativitas Guru dalam mengajar MTs Sudirman Kopeng yang termasuk
tinggi mencapai 38,1 % berada dalam kategori sedang mencapai 33,3 %
dan yang berada pada kategori rendah 28,6 %.
2. Minat belajar siswa MTs Sudirman Kopeng yang termasuk kategori tinggi
mencapai 47,6 % berada pada kategori sedang mencapai 28,6 % dan pada
kaegori rendah 23,8 %.
3. Dari hasil penelitian yang telah di analisis secara sistematik diperoleh hasil
akhir yang menunjukan bahwa ada pengaruh positif, pengaruh kreativitas
guru terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII
MTs Sudirman Kopeng Kecamatan Getasan Kab. Semarang tahun
pelajaran 2009/2010. hal ini terbukti dengan koefisien korelasi product
moment yaitu hasil r hitung ( rh ) sebesar 0,989 berada diatas r tabel
product moment pada taraf signifikan 0,01 yaitu 0,393, dan taraf
signifikan 0,05 yaitu 0,304 dengan n = 21.
Dengan demikian, hipotesis yang penulis ajukan bisa diterima bahwa
ada pengaruh positif kreativitas guru terhadap minat belajar siswa MTs
Sudirman Kopeng. Artinya semakin tinggi kreativitas guru semakin tinggi
pula minat belajar siswa
54
B. Saran-saran
Dengan didapatnya kesimpulan dari hasil penelitian tentang pengaruh
kreativitas guru terhadap minat belajar siswa telah terbukti terdapat korelasi
yang signifikan, dengan demikian penulis memberikan masukan berupa saran:
1. Bagi setiap guru agar meningkatkan kreativitas dalam pembelajaran agar
siswa tidak jenuh dan tujuan pembelajaran dapat tercapai
2. Bagi siswa agar dapat mengamalkan ilmu yang dipelajari disekolah dalam
kehidupan sehari- hari.
C. Kata penutup
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
yang dengan rahmat serta hidayah-Nya serta nikmat kekuatan, kesehatan dan
kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu terutama kepada dosen pembimbing, karena tanpa
bimbingan dan pengarahan tentunya penulis akan mengalami kesulitan dalam
penyusunan skripsi ini, penulis hanya bisa mendoakan semoga Allah SWT
membalas amal baiknya.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan, baik dalam penggunaan bahasa penyusunan kata-kata yang baku
untuk itu kepada pembaca penulis sangat mengharapkan adanya saran dan
kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan.
Akhir satu harapan penulis, semoga skripsi ini membawa manfaat baik
dalam bidang pengetahuan maupun dalam bidang pengalaman khususnya bagi
penulis, amin ya robbal alamiin.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 1989, Prosedur Penelitian, Jakarta, Bina Aksara.
________, 1995, Manajemen Penelitian, Jakarta, Rienika Cipta.
________, Suharsimi, 1998, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
Jakarta, Edisi IV, Rineka Cipta.
Buzan Toni, 2003, Sepuluh Cara Jadi Orang Yang Jenius Kreatif, Jakarta, PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Crow D Lester, 1994, Psikologi Pendidikan, Surabaya, Bina Ilmu.
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Surabaya, Mekar.
Hadi Sutrisno, 1981, Metodologi Research, Yokyakarta, Yayasan Penerbitan
Fakultas Psikologi, UGM.
Hamalik Oemar, 1990, Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar,
Bandung, Tarsito.
Hasan Chalidjah, 1994, Dimensi-Dimensi Psikologi Pendidikan, Surabaya, Al-
Ikhlas.
Ismail, 2008, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Semarang,
Rasail Media Grup.
Kartawidjaja, Soewardi, Eddy, 1987, Pengukuran dan Hasil Evaluasi Belajar,
Bandung, Sinar Baru.
Koentjoroningrat, 1985, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta, PT.
Garamedia.
Langgulung Hasan, 1991, Kreativitas dan Pendidikan Islam, Pustaka Al Husna.
Nasution Lahmuddin, 1997, Fiqih 1, Logos.
Peraturan Menteri Agama RI, 2008, Kurukulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) untuk MTs, Jakarta, Nadia Media.
Poerwadaminto, W.J.S, 1982, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai
Pustaka.
____________, 2006, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka.
_____________, WJS, 2005, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai
Pustaka.
Purwanto Ngalim, 1988, Psikologi Pendidikan, Bandung, Remadja Karya.
Roestiyah, 9186, Masalah-masalah Ilmu Keguruan, Jakarta, PT. Bina Aksara.
Rusyan Tabrani, 1989, Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung,
Remaja, Karya.
Rusyan, Tabrani dan Wijaya Cece, 1991, Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses
Belajar Mengajar, Bandung, PT. Remaja Rosda Karya.
Said, Usman, 1985, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Cetk ke 2, Jakarta.
Samsudin Amir, 2003, Garis-garis Besar Fiqih, Bogor, Kencana.
Sardiman, 1990, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT. Raja Grafindo
Persada.
Setiawan, Benni, 2005, Pendidikan Indonesia, Yokyakarta, Ar-Ruzz.
Shiddieqy Ash Hasbi, 1984, Pedoman Zakat, Jakarta, Bulan Bintang.
Singer Kurt, 1987, Membina Hasrat Belajar di Sekolah, Bandung, Remaja Karya.
Slameto, 1991, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta,
Rineka Cipta.
_______, 1995, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta,
Rienika Cipta.
Soemitro, Roni, Hanitejo, Metodologi Penelitian Hukum, Cet. Ke-2, Jakarta,
Ghalia Indonesia.
Sudjono, Anas, 1999, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta, Radja Grafindo
Persada.
Suparlan, 2005, Menjadi Guru Efektif, Yogyakarta, Hikayat.
Syah, Muhibbin, 1997, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Jakarta,
Edisi Revisi, Rosda Karya.
Tasmara Toto, 2001, Kecerdasan Rohaniah, Jakarta, Gema Insani.
PEDOMAN PENGISIAN ANGKET
PETUNJUK PENGISIAN
Tulislah identitas Bapak/Ibu Guru pada kolom yang tersedia
1. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan hati nurani Bapak /ibu Guru
dengan memberi tanda silang (X) di depan jawaban a, b dan c
2. Jawablah dengan sejujur-jujurnya !
3. Periksalah kembali, mungkin masih ada yang belum di jawab !
IDENTITAS
Nama :
Jabatan :
SOAL
1. Langkah apa saja yang di lakukan Bpk/jbu untuk menggali informasi-
informasi terbaru di bidang pendidikan ?
a. Membeli dan membaca buku-buku terbaru
b. Membaca referensi buku terbaru atau dengan membeli buku paket
c. Cukup membaca referensi lama
2. Apakah Bapak/ibu memanfaatkan teknologi dalam bidang pendidikan?
a. Ya, memanfaatkan liptop sendiri
b. Menggunakan media yang ada di sekolah
c. Belum menggunakan multi media
3. Apakah Bapak/ibu memberikan materi-materi baru kepada siswa
terkait dengan mata pelajaran saudara ?
a. Ya, dengan referensi terbaru
b. Ya, sebagian referensi baru
c. Belum masih menggunakan referensi lama
4. Apakah Bapak/ibu sering di kirim untuk mengikuti kegiatan
menambah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan mata
pelajaran yang Bpk/ibu ajarkan ?
a. Ya, mengikuti work shoop dan seminar
b. Ya, mengikuti jika diberi kesempatan oleh kepala madrasah
c. Tidak, karena tidak pernah mendapat informasi
5. Apakah Bapak/ibu memberi kesempatan kepada semua siswa untuk
bertanya dan menjawab setelah menyampaikan semua materi ?
a. Ya pada semua materi
b. Ya pilih-pilih materi
c. Kadang-kadang disesuaikan dengan tema mengajar
6. Apakah Bapak/ibu memberikan kesempatan pada siswa untuk
menyampaikan informasi yang diperoleh siswa terkait dengan materi
yang diajarkan ?
a. Ya kritik dan saran diterima
b. Ya cukup ditampung saja
c. Tidak diberi kesempatan
7. Metode apa saja yang sering digunakan Bpk/ibu dalam pembelajaran?
a. Metode aktive Learning
b. Metode sesuai materi
c. Metode konvensional
8. Apa yang Bapak/ibu persiapkan sebelum menyampaikan materi
pelajaran ?
a. Membuat RPP dan alat peraga
b. Membuat RPP saja
c. Membaca materi saja
9. Persiapan apa saja yang Bpk/ibu lakukan dalam penyampaian materi
setiap harinya ?
a. Membaca dan memilah buku referensi terbaru
b. Memilih buku tidak terbaru
c. Sesuai dengan buku yang sudah ada
10. Mengapa Bpk/ibu menambah referensi terbaru?
a. Untuk menambah pengetahuan keilmuan dalam mengajar
b. Biar siswa mempunyai ilmu pengetahuan baru
c. Biar kebih tahu dibanding teman-teman
PEDOMAN PENGISIAN ANGKET
PETUNJUK PENGISIAN
1. Tulislah identitas pada kolom yang tersedia
2. pilihlah jawaban yang paling penting sesuai dengan hati nurani dengan
memberi tanda silang (x) di depan jawaban a, b, dan c
3. jawablah dengan sejujurnya !
4. periksalah kembali, mungkin masih ada yang belum dijawab
IDENTITAS
Nama :
Kelas :
SOAL
1. Apa yang harus kamu persiapkan setiap hari sebelum mendapat
pelajaran?
a. Mempelajari materi yang sudah ataupun belum disampaikan
b. Menjadwal pelajaran sesuai yang akan dipelajari
c. Menjadwal dan mempelajari jika ingat dan minat saja
2. Apakah kamu merasa senang atau tidak dengan pelajaran fiqih
tentang materi zakat ?
a. Ya senang karena materinya selalu menarik
b. Tergantung dalam penyampaian
c. Jika paham senang tapi kalau tidak paham jadi tidak senang
3. Persiapan apa saja yang kalian lakukan untuk memperdalam materi
fiqih ?
a. Membaca materi yang sudah maupun yang belum dipelajari
b. hanya membaca materi yang sudah ada saja
c. Hanya menyiapkan buku pelajaran saja
4. Jika kamu belum faham tentang materi pelajaran apa yang akan kamu
lakukan ?
a. Bertanya jika waktu masih tersedia
b. Bertanya tetapi memilih materi yang sesuai
c. Bertanya kalau diberi kesempatan oleh guru
5. Jika yang kamu lakukan ketika Bpk/ibu guru menerangkan pelajaran ?
a. Mendengarkan dan meringkas materi
b. Mendengarkan tapi tidak meringkas
c. Mencatat jika guru memberi perintah
6. Materi apa saja yang kamu catat pada setiap pelajaran yang diajarkan?
a. Semua yang di sampaikan
b. Sebagian materi saja
c. Hanya yang saya senangi
7. Apakah kamu diingatkan sama orang tua untuk belajar?
a. Ya, sering diingatkan
b. Ya, jika orang tua tidak sibuk
c. Ya, jika orang tua tidak lupa
8. Apakah orang tua selalu mendampingi di saat belajar di rumah?
a. Ya, setiap kali balajar
b. Ya, jika ada ulangan saja
c. Tidak karena sibuk dengan pekerjaan
9. Apakah kamu pernah mendapatkan hadiah saat kamu berprestasi ?
a. Pernah dari guru dan orang tua
b. Pernah dari guru saja
c. Pernah dari orang tua saja
10. Apakah kamu memahami dan mengerti tentang materi zakat setelah
dijelaskan oleh bpk/ibu guru?
a. Ya, faham dan mengerti semua
b. Ya, faham tapi hanya sebagian materi saja
c. Ya, kadang faham kadang tidak
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa :
Nama : Anik Kusrini
Tempat / Tanggal Lahir : Boyolali, 4 Agustus 1982
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Kemiri RT. 25 / 10 Jetak, Kecamatan Getasan,
Kabupaten Semarang
Pendidikan :
1. TK Bustanul Athfal Sendanglo, lulus tahun 1990
2. MIN Sendanglo, lulus tahun 1996.
3. MTs Negeri Parung Bogor, lulus tahun 1999.
4. MAN 2 Salatiga, lulus tahun 2002.
5. D-2 STAIN Salatiga, lulus tahun 2005.
6. S-1 Jurusan Tarbiyah Transfer STAIN Salatiga, angkatan 2008
Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 19 Agustus 2010
Yang Menyatakan,
Anik Kusrini