pengaruh kompetisi, capital buffer, diversifikasi...

89
PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI PENDAPATAN DAN UKURAN BANK TERHADAP STABILITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Oleh: NURHASANUDIN NIM: 1113046000033 PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

Upload: phungphuc

Post on 24-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI PENDAPATAN

DAN UKURAN BANK TERHADAP STABILITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi (S.E.)

Oleh:

NURHASANUDIN

NIM: 1113046000033

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

Pengaruh Kompetisi, Capital Buffer, Diversifikasi Pendapatan dan Ukuran Bank

Terhadap Stabilitas Bank Syariah di Indonesia

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi (S.E.)

Oleh:

Nurhasanudin

NIM: 1113046000033

Di Bawah Bimbingan

Arif Fauzan, SE., MM.

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 3: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional
Page 4: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional
Page 5: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

i

ABSTRACT

Nurhasanudin, 1113046000033, The Effect of Competition, Capital Buffer, Income

Diversification, and Size of Bank on Stability of Islamic Bank in Indonesia. Sharia

Economics Studies Program, Economics and Business Faculty, State Islamic

University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.

The objective of this study aims to analyse the effect of competition, capital buffer,

income diversification and size of bank on stability of islamic bank using the latest

panel data, totalling 11 islamic commercial banks in Indonesia covering the period

between 2012 and 2016. The method to explain this study is panel regression using

fixed effect model. Generalized least square with cross section weight is applied for

fullfilling classical assumption.

The result presents evidence that competition, capital buffer, and size of bank

improve the stability significantly when the level of them increases, but in the other

side, income diversification has no siginificant effect on the stability. The result

also shows that the value of the coefficient of determination of the regression model

is 0.979 or 97.9% which indicates that the independent variables (competition,

capital buffer, income diversification, and size of bank) simultaneuously affect the

dependent variable (stability) of 97.9% and the remaining 2.1% are influenced by

other variabels not included in the study. In addition, the core findings support

competition-stability view and charter value theory but reject the too-big-to-fail

notion.

Keyword: Stability, Competition, Capital Buffer, Income Diversification, and Size

of Bank.

Page 6: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

ii

ABSTRAK

Nurhasanudin, 1113046000033, Pengaruh Kompetisi, Capital Buffer, Diversifikasi

Pendapatan, dan Ukuran Bank Terhadap Stabilitas Bank Syariah di Indonesia.

Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kompetisi, capital buffer,

diversifikasi pendapatan dan ukuran bank terhadap stabilitas bank syariah di

Indonesia menggunakan data panel terbaru berjumlah 11 bank umum syariah di

Indonesia periode 2012 sampai dengan 2016. Metode untuk menjelaskan penelitian

ini adalah regresi panel dengan model fixed effect. Generalized least square dengan

pembobotan cross section diterapkan untuk memenuhi asumsi klasik.

Hasil penelitian menampilkan bukti bahwa kompetisi, capital buffer dan ukuran

bank dapat meningkatkan stabilitas secara signifikan ketika level mereka

bertambah, tapi di sisi lain, diversifikasi pendapatan tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap stabilitas. Hasil ini juga menunjukkan bahwa nilai dari koefisien

determinasi dari model regresi adalah 0,979 atau 97,9% yang mana

mengindikasikan bahwa variabel independen (kompetisi, stabilitas, capital buffer,

diversifikasi pendapatan dan ukuran bank) secara simultan berpengaruh terhadap

variabel independen (stabilitas) sebesar 97,9% sedangkan sisanya, 2,1%

dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.

Sebagai tambahan, temuan utama dari penelitian ini mendukung pandangan

competition-stability dan teori charter value tetapi menolak anggapan too big to

fail.

Kata Kunci: Stabilitas, Kompetisi, Capital Buffer, Diversifikasi Pendapatan dan

Ukuran Bank.

Page 7: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahhirrahmannirrahiim. Puji syukur kepada Allah SWT atas segala

rahmat dan hidayah yang diberikan sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh

Kompetisi, Capital Buffer, Diversifikasi Pendapatan dan Ukuran Bank Terhadap

Stabilitas Bank Syariah di Indonesia” dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini

disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Ekonomi Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Shalawat serta salam senantiasa penulis haturkan kepada pemimpin umat,

Nabi Muhammad SAW, yang telah menerangi kehidupan manusia dengan

keimanan dan pengetahuan. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu proses pembuatan skripsi

ini karena tanpa bantuan mereka, sangatlah sulit untuk menyelesaikan penulisan

skripsi ini. Ucapan terimakasih penulis haturkan kepada pihak-pihak berikut:

1. Bapak Dr. Arif Mufraini, Lc., M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA., Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Yoghi Citra Pratama, M.Si., selaku Ketua Program Studi Ekonomi

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 8: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

iv

4. Bapak AM Hasan Ali, MA., Ketua Program Studi Muamalat Fakultas Syariah

dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Endra Kasni Laila, M.Si., Sekertaris Program Studi Ekonomi Syariah

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak Dr. Abdurrauf, Lc, MA., Sekertaris Program Studi Muamalat Fakultas

Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Bapak Arif Fauzan, SE., MM., selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan banyak waktu dan memberikan pengarahan serta pengalaman

dan ilmu kehidupan yang sangat berharga kepada penulis selama penyusunan

skripsi ini.

8. Bapak Noryamin Aini, Drs., MA dan Ibu Yuke Rahmawati, S.Ag., MA

selaku dosen penguji skripsi yang telah memberikan arahan kepada penulis

dengan seksama dan penuh perhatian untuk menyempurnakan isi skripsi

penulis.

9. Bapak H. AH. Azharuddin Lathif, M.Ag., selaku dosen pembimbing

akademik yang selalu menyediakan waktunya untuk menasihati dan

membimbing penulis sepanjang penulis menjalankan masa perkuliahan.

10. Segenap staf akademik dan staf perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum

dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Jakarta.

11. Bapak Adori Sudarja dan Ibu Juju, orang tua tercinta dan tersayang yang

selalu menjadi inspirasi dan semangat hidup penulis serta senantiasa

memberikan doa, motivasi, tenaga dan seluruh hidupnya untuk menjadikan

penulis sebagai manusia yang bermanfaat. Serta untuk saudari-saudariku

Page 9: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

v

tersayang, Irna Soleha, Nurfitri Cahya, dan Khusnul Khoatim. Tak lupa pula

untuk abang Sanjaya dan Bayu Aprianto, serta keponakan tercinta yang

menjadi jagoan cilik penulis, Adam Afraihan dan (Alm. Afifah Syahira) yang

selalu menemani dan memberikan semangat kepada penulis.

12. Bang Asep Hamdi, manusia dengan sejuta manfaat bagi umat, yang telah

menginspirasi dan memotivasi penulis menjadi manusia yang tak lelah

mengejar mimpi demi kemaslahatan kehidupan umat.

13. Ibu Haji Asih dan Bapak Azis yang selalu meringankan beban kehidupan

penulis dan senantiasa mendoakan setiap berangkat kuliah pagi.

14. Devina Aprillia, atas segala dukungan dan doa yang telah diberikan selama

penulisan skripsi ini.

15. Sahabat perjuangan penuh canda tawa kebahagiaan, Iqbal, Ali, Elgi, Nizar,

Dani, Arifin, Karim, Faiz, Sobah, Icho, Hasbi, Ihsan, Imad, Aldo, Ajib dan

Alam yang selalu ada saat dibutuhkan.

16. Sahabat perjuangan Akuntansi 5, IRMAN, dan Karang Taruna serta pihak-

pihak lain yang tak dapat disebutkan yang telah menginspirasi penulis untuk

meningkatkan kemampuan diri dengan ilmu pengetahuan dan pengalaman.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi

ini, karenanya dengan terbuka penulis mengharapkan kritik dan saran untuk

penyempurnaan penulisan-penulisan dimasa mendatang. Akhir kata, harapan

penulis semoga Allah SWT memberikan keberkahan bagi semua pihak yang

membantu dan semoga skripsi ini memberikan manfaat untuk dunia keilmuan.

Jakarta, Juli 2017

Page 10: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

vi

DAFTAR ISI

ABSTRACT.............................................................................................. i

ABSTRAK............................................................................................... ii

KATA PENGANTAR............................................................................ iii

DAFTAR ISI........................................................................................... vi

DAFTAR TABEL................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR.............................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah...................................................................... 5

C. Batasan Masalah........................................................................... 5

D. Rumusan Masalah......................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian.......................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian........................................................................ 7

G. Sistematika Penulisan................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Bank Syariah

1. Pengertian Bank Syariah......................................................... 9

B. Stabilitas Bank Syariah

1. Pengertian Stabilitas Bank...................................................... 9

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Stabilitas Bank................ 11

3. Pengukuran Stabilitas Bank.................................................... 12

C. Kompetisi

1. Pengertian Kompetisi.............................................................. 13

2. Teori-teori Terkait Hubungan Kompetisi dengan Stabilitas... 14

3. Pengukuran Tingkat Kompetisi.............................................. 16

Page 11: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

vii

D. Capital Buffer

1. Pengertian Capital Buffer....................................................... 17

2. Teori Charter Value................................................................ 17

3. Pengukuran Capital Buffer..................................................... 18

E. Diversifikasi Pendapatan

1. Pengertian Diversifikasi.......................................................... 18

2. Teori-teori yang Melatarbelakangi Diversifikasi.................... 20

3. Pengukuran Tingkat Diversifikasi Pendapatan....................... 21

F. Ukuran Bank (Size of Bank)

1. Pengertian Ukuran Bank......................................................... 22

2. Too-Big-To-Fail...................................................................... 22

3. Pengukuran Ukuran Bank....................................................... 23

G. Review Studi Terdahulu................................................................ 23

H. Alur Kerja..................................................................................... 27

I. Hipotesis........................................................................................ 28

BAB III METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian............................................................. 29

B. Jenis Penelitian dan Metode Pengumpulan Data........................... 29

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian...................................... 29

D. Uji Asumsi Klasik......................................................................... 30

E. Metode Analisis Data.................................................................... 35

F. Estimasi Model Data Panel

1. Common Effect........................................................................ 35

2. Fixed Effect............................................................................. 37

3. Random Effect......................................................................... 38

G. Tahap Analisis

1. Pemilihan Model Estimasi Regresi Data Panel

a. Uji Chow........................................................................... 39

b. Uji Hausman...................................................................... 40

2. Uji Statistik

Page 12: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

viii

a. Uji Koefisien Determinasi................................................ 40

b. Uji Statistik F.................................................................... 41

c. Uji Statistik t..................................................................... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Perkembangan Bank Syariah...................................... 44

B. Analisis Statistik Deskriptif

1. Stabilitas Bank Syariah........................................................... 45

2. Kompetisi Antar Bank Syariah............................................... 46

3. Capital Buffer Bank Syariah................................................... 46

4. Diversifikasi Pendapatan Bank Syariah.................................. 47

5. Ukuran Bank Syariah.............................................................. 48

C. Tahapan Pemilihan Pendekatan Model Terbaik

1. Uji Chow................................................................................. 49

2. Uji Hausman........................................................................... 50

D. Uji Signifikansi

1. Uji Koefisien Determinasi...................................................... 51

2. Uji Statistik F.......................................................................... 52

3. Uji Statistik t........................................................................... 53

4. Persamaan Model Regresi...................................................... 54

E. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengaruh Kompetisi Terhadap Stabilitas............................... 55

2. Pengaruh Capital Buffer Terhadap Stabilitas......................... 58

3. Pengaruh Diversifikasi Pendapatan Terhadap Stabilitas........ 59

4. Pengaruh Ukuran Bank Terhadap Stabilitas........................... 60

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................... 62

B. Saran............................................................................................. 63

DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 64

LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................... 67

Page 13: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Review Studi Terdahulu................................................. 25

Tabel 3.1 Hasil Uji Multikolinearitas....................................................... 32

Tabel 3.2 Hasil Uji White........................................................................ 33

Tabel 3.3 Kriteria Durbin-Watson............................................................ 35

Tabel 3.4 Hasil Uji Durbin-Watson......................................................... 35

Tabel 4.1 Perkembangan Perbankan Syariah........................................... 44

Tabel 4.2 Indeks Lerner Bank Syariah.................................................... 46

Tabel 4.3 Hasil Uji Chow......................................................................... 50

Tabel 4.4 Hasil Uji Hausman................................................................... 50

Tabel 4.5 Hasil Uji Koefisien Determinasi.............................................. 52

Tabel 4.6 Hasil Uji Statistik F.................................................................. 52

Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik t................................................................... 53

Page 14: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Alur Kerja Penelitian................................................ 27

Gambar 3.1 Hasil Uji Jarque-Bera............................................................ 31

Gambar 4.1 Nilai Z Bank Syariah............................................................ 45

Gambar 4.2 Capital Buffer Bank Syariah................................................. 46

Gambar 4.3 Indeks Herfindahl Hirschman Bank Syariah........................ 47

Gambar 4.4 Total Aset Bank Syariah....................................................... 48

Page 15: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

1

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Kemunculan bank syariah di Indonesia dianggap cukup unik dikarenakan

keberadaannya merupakan hasil dari adanya permintaan dari masyarakat yang

membutuhkan layanan produk dan jasa perbankan yang sesuai dengan prinsip

syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional pada saat itu. Pada

awalnya, perkembangan bank syariah berjalan lambat dikarenakan regulasi

peraturan yang kurang mendukung. Kendati demikian, pemberlakuan undang-

undang No. 10 tahun 1998 dan No. 21 tahun 2008 menyebabkan akselerasi

perkembangan bank syariah di Indonesia begitu pesat.

Perkembangan tersebut dapat dilihat dari jumlah bank umum syariah yang

terus bertambah dari hanya 3 bank umum syariah pada tahun 2007 menjadi 13 bank

umum syariah pada tahun 2017. Kondisi yang demikian semakin memperuncing

persaingan antar perbankan syariah di Indonesia. Terlebih akan dimulainya era

persaingan bebas antar perbankan di Asia Tenggara yang tertuang dalam ASEAN

Banking Integration Framework (ABIF) membuat persaingan antar bank semakin

kompetitif.

Hal tersebut menimbulkan wacana penggabungan bank-bank syariah yang

dimiliki oleh negara. Menurut Kepala Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa

Keuangan, Achmad Buchori, Indonesia membutuhkan bank syariah yang besar

untuk menghadapi ketatnya persaingan akibat adanya integrasi Masyarakat

Ekonomi ASEAN sektor keuangan pada tahun 2020.1 Bank syariah yang besar

dianggap lebih mampu bersaing dengan bank-bank mapan yang berasal dari negara

ASEAN. Dengan modal yang kuat dan kekuatan pasar yang tinggi, bank syariah

besar lebih unggul dalam mendiversifikasi sumber pendapatannya mengingat

1 “OJK: Merger Bank Syariah Mendesak Dilakukan”, Republika, 13 Januari 2016, Diakses dari

http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-ekonomi/16/01/13/o0w5hc219-ojk-merger-bank-syariah-mendesak-dilakukan.

Page 16: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

2

keistimewaan bank besar di Indonesia yang memiliki kemudahan dan keleluasaan

dalam menciptakan inovasi produk dan jasa perbankan.

Selain itu, seperti yang dikemukakan oleh Khasawneh, bank yang besar lebih

berpeluang untuk menjangkau pangsa pasar pembiayaan, investasi dan aktivitas

bisnis lainnya sehingga dapat memperbesar pendapatan dan meminimalisir risiko

yang melekat pada bisnisnya.2 Tetapi di sisi lain, bank yang terlalu besar dan

dominan dalam sebuah industri cenderung lebih mudah mengambil risiko tinggi

dalam berbisnis untuk mendapatkan pengembalian yang lebih besar (high risk high

return) disebabkan sifatnya yang terlalu besar untuk gagal. Bank tersebut

menyadari bahwa mereka tidak diperbolehkan untuk gagal dalam menjalankan

bisnisnya oleh pemerintah dikarenakan memiliki risiko sistemik yang

membahayakan industri perbankan secara keseluruhan bahkan terhadap

perekonomian negara.3

Persaingan yang kian ketat juga memicu kembali perdebatan terkait dampak

persaingan terhadap stabilitas. Kompetitifnya persaingan mendorong bank untuk

mengambil risiko berlebihan yang mengakibatkan meningkatnya permasalahan

moral hazard. Hal tersebut akibat dari ketidakhati-hatian perilaku bank dalam

memperebutkan dan menyalurkan dana masyarakat untuk meningkatkan pangsa

pasar serta mengamankan franchise value yang dimiliki sehingga mengurangi

kekuatan bank dalam mencetak laba. Dampaknya, hal itu akan memperbesar

terjadinya instabilitas bank syariah (competition-fragility). Ini sejalan dengan

temuan Berger dkk4, Tabak dkk5 dan Intan dkk6.

Meskipun demikian, ketatnya persaingan akan membuat bank

mengoptimalkan efisiensi. Bank cenderung membebankan imbal hasil atau bunga

yang lebih rendah sehingga nasabah pembiayaan akan mudah melunasi pinjaman.

2 Ahmad Khasawneh, “Vulnerability and profitability of MENA banking system: Islamic versus commercial banks”,

International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management Vol. 9 (2016): h. 4. 3 Buddi Wibowo, “Stabilitas Bank, Tingkat Persaingan Antar Bank dan Diversifikasi Sumber Pendapatan: Analisis

Per Kelompok Bank di Indonesia” Jurnal Manajemen Teknologi Vol. 15. No.2 (2016): h. 174. 4 Alan N Berger, dkk, “Bank Competition and Financial Stability”, Journal of Financial Services Research Vol. 35

(2008): h. 20-21. 5 Benjamin M. Tabak, dkk, “The relationship between banking market competition and risk-taking. Do size and

capitalization matter?”, Journal of Banking and Finance Vol. 36 (2012): h. 3380. 6 Intan Apriadi, dkk, “Banking Fragility in Indonesia: A Panel Vector Autoregression Approach”, Ijaber Vol. 14,

No. 14 (2016): h. 1221.

Page 17: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

3

Hal itu akan mengurangi beban operasional dan kemungkinan terjadinya

permasalahan gagal bayar (risiko pembiayaan) yang berdampak positif terhadap

stabilitas bank syariah (competition-stability). Pandangan ini sesuai dengan hasil

penelitian Boyd7, Schaeck & Cihack8, dan Mulyaningsih dkk9.

Oleh karena itu, untuk terus meningkatkan kualitas kinerjanya agar

stabilitasnya kian kuat dan dapat bersaing di lingkungan persaingan bisnis yang

begitu kompetitif, bank syariah terus berupaya memaksimalkan kinerjanya dengan

mendiversifikasi sumber pendapatannya. Menurut Wibowo, bank yang mampu

mendiversifikasikan pendapatan dan pembiayaan yang diberikan sehingga tidak

terlalu mengandalkan pendapatan tradisionalnya akan memperoleh manfaat yang

signifikan dalam upayanya mempertahankan kelangsungan usahanya. Bank

tersebut dapat mengurangi risiko bisnisnya dan memperoleh pendapatan yang

stabil, tidak rentan terhadap perubahan kondisi perekonomian dan siklus bisnis

yang menerpa nasabahnya.10

Senada dengan Wibowo, DeYoung dan Tornah menyimpulkan bahwa bank

lebih stabil ketika mendiversifikasikan sumber pendapatan dan kredit yang

diberikan.11 Pendapat tersebut diperkuat oleh Nguyen dkk yang menyatakan bahwa

bank yang mendiversifikasikan pendapatannya di pasar yang sumber

pendapatannya terfokus pada pendapatan tradisional lebih mampu mengurangi

kemungkinan terjadinya kebangkrutan.12 Meslier dkk juga menegaskan bahwa

bank-bank yang beroperasi di negara berkembang berhasil mengurangi risiko bisnis

dengan mendiversifikasi pendapatannya.13

7 John H. Boyd, dkk “Bank Risk Taking and Competition. Revisited: New Theory and New Evidence”, IMF

Working Paper WP/06/297 (2006): h. 29. 8 Schaeck & Cihack, “How Does Competition Affect Efficiency and Soundness in Banking? New Empircal

Evidence”, European Central Bank, Working Paper Series No. 932 (September 2008): h. 24. 9 Tri Mulyaningsih, dkk, “Nexus of Competition and Stability: Case of Banking in Indonesia” Buletin Ekonomi

Moneter dan Perbankan, Vol. 18, No. 3 (2016): h. 349. 10 Buddi Wibowo, “Stabilitas Bank, Tingkat Persaingan Antar Bank dan Diversifikasi Sumber Pendapatan: Analisis

Per Kelompok Bank di Indonesia” Jurnal Manajemen Teknologi Vol. 15. No.2 (2016): h. 178-179. 11 Robert DeYoung & Gökhan Tornah, “Nontraditional banking activities and bank failures during the financial

crisis”, Journal of Financial Intermediation Vol. 22 (2013): h. 409. 12 Nguyen, dkk, “Market power, revenue diversification and bank stability: Evidence from selected South Asian

countries”, Journal of International Financial Markets Vol. 22, No. 4 (2012): h. 910. 13 Meslier, dkk, “Is income diversification beneficial? Evidence from an emerging economy”, Journal of

International Financial Markets, Institution & Money Vol. 31 (2014): h. 123-124.

Page 18: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

4

Sebaliknya menurut Lepetit dkk, bank yang memperluas jangkauan bisnisnya

terhadap kegiatan bisnis non tradisional memiliki risiko yang lebih besar dibanding

bank yang menggantungkan bisnisnya pada aktivitas tradisional (interest

activity).14 Pandangan tersebut sejalan dengan Mercieca dkk yang mengemukakan

bahwa kurangnya pengalaman dan kemampuan yang tidak mumpuni, membuat

bank tak berhasil mendapatkan manfaat dari diversifikasi yang dilakukannya.15

Pandangan ini diperkuat oleh Stiroh dan Rumble yang menyatakan bahwa bank

yang tidak memiliki strategi diversifikasi yang tepat akan memicu volatilitas yang

tinggi sehingga tingkat pengembalian yang didapat tidak lebih menguntungkan

dibanding pendapatan yang dihasilkan dari kegiatan tradisional bahkan dapat

memperbesar risiko yang akan meningkatkan peluang kegagalan bank itu sendiri.16

Oleh karena itu, dikarenakan kerentanan bank-bank syariah dalam

menghadapi risiko persaingan maupun risiko yang timbul dari kegiatan strategi

diversifikasi yang diterapkannya, Bank Indonesia juga turut berperan dalam

mempertahankan stabilitas bank syariah dengan menetapkan rasio modal minimum

yang wajib dipertahankan oleh bank syariah didasarkan profil risiko yang dihadapi.

Namun, bank syariah seringkali berusaha mempertahankan rasio permodalannya

melebihi yang disyaratkan (capital buffer). Hal itu dikarenakan bank syariah pada

dasarnya ingin mengamankan stabilitasnya dari penurunan kinerja. Dengan modal

yang kuat, bank syariah lebih siap dalam mengantisipasi risiko kegagalan usaha

akibat terjadinya risiko yang tidak diharapkan. Selain itu, dengan modal yang

memadai, bank syariah juga dapat memenuhi pemberian pembiayaan ketika

permintaan melonjak tinggi yang berdampak positif terhadap laba.

Dengan demikian, berdasarkan latar belakang di atas yang telah diuraikan,

terdapat pertentangan pendapat para ahli yang didasari tempat penelitian yang

berbeda-beda. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti dengan judul

14 Laetitia Lepetit, dkk, “Bank income structure and risk: An empirical analysis of European Banks”, Journal of

Banking and Finance Vol. 32 (2008): h.12. 15 Mercieca, dkk, “Small European Banks: Benefit from diversification?”, Journal of Banking and Finance Vol. 31

(Juli 2006): h. 9-10. 16 Stiroh & Rumble, “The dark side of diversification: The case of US financial holding companies”, Journal of

Banking & Finance Vol. 30 (2006): h. 2158-2160.

Page 19: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

5

“Analisis Pengaruh Kompetisi, Capital buffer, Diversifikasi Pendapatan dan

Ukuran Bank Terhadap Stabilitas Bank Syariah di Indonesia.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka identifikasi masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Apakah kompetisi perbankan mempengaruhi stabilitas bank syariah di

Indonesia?

2. Apakah pembiayaan bermasalah mempengaruhi stabilitas bank syariah di

Indonesia?

3. Apakah capital buffer mempengaruhi stabilitas bank syariah di Indonesia?

4. Apakah diversifikasi pendapatan mempengaruhi stabilitas bank syariah di

Indonesia?

5. Apakah ukuran bank mempengaruhi stabilitas bank syariah di Indonesia?

6. Apakah tingkat kompetisi perbankan ASEAN akan mempengaruhi tingkat

kompetisi bank syariah di Indonesia?

7. Apakah hubungan stabilitas bank syariah dengan size of bank adalah saling

mempengaruhi?

C. Batasan Masalah

Untuk memfokuskan arah penelitian dan memudahkan analisis, maka penulis

perlu membuat batasan-batasan masalah. Adapun batasan-batasannya meliputi:

1. Metode analisis yang digunakan adalah regresi data panel.

2. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa dokumen yang berisi

laporan keuangan bank umum syariah tahun 2012-2016.

3. Objek penelitian ini adalah kondisi keuangan bank umum syariah di

Indonesia tahun 2012-2016.

Page 20: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

6

4. Bank syariah yang dijadikan objek penelitian ini adalah bank umum

syariah yang beroperasi dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 serta

menyediakan laporan keuangan tahunan di website resminya, yaitu:

Bank Muamalat Indonesia (www.muamalatbank.com), Bank Syariah

Mandiri (www.syariahmandiri.co.id), Bank Central Asia Syariah

(www.bcasyariah.co.id), Bank Rakyat Indonesia Syariah

(www.brisyariah.co.id), Bank Negara Indonesia Syariah

(www.bnisyariah.co.id), Bank Mega Syariah (www.megasyariah.co.id),

Bank Syariah Bukopin (www.syariahbukopin.co.id), Bank Panin

Syariah (www.paninbanksyariah.co.id), Bank Jabar dan Banten

Syariah (www.bjbsyariah.co.id), Maybank Indonesia Syariah

(www.maybanksyariah.co.id) dan Bank Victoria Syariah

(www.bankvictoriasyariah.co.id).

5. Variabel terikat penelitian yang digunakan adalah stabilitas bank syariah.

6. Variabel bebas penelitian yang digunakan adalah kompetisi bank

syariah, capital buffer, diversifikasi pendapatan dan ukuran bank.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan sebelumnya yang telah diuraikan, maka

permasalahan yang menjadi bahan kajian dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah kompetisi antar bank syariah berpengaruh signifikan terhadap

stabilitas bank syariah di Indonesia?

2. Apakah capital buffer berpengaruh signifikan terhadap stabilitas bank

syariah di Indonesia?

3. Apakah diversifikasi pendapatan berpengaruh signifikan terhadap

stabilitas bank syariah di Indonesia?

4. Apakah ukuran bank berpengaruh signifikan terhadap stabilitas bank

syariah di Indonesia?

Page 21: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

7

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dijelaskan, maka

tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh kompetisi antar bank syariah terhadap

stabilitas bank syariah di Indonesia.

2. Untuk mengetahui pengaruh capital buffer terhadap stabilitas bank

syariah di Indonesia.

3. Untuk mengetahui pengaruh diversifikasi pendapatan terhadap stabilitas

bank syariah di Indonesia.

4. Untuk mengetahui pengaruh ukuran bank syariah terhadap stabilitas

bank syariah di Indonesia.

F. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan

sehingga dapat dimanfaatkan untuk referensi bagi yang ingin melakukan

penelitian yang mendalam terkait faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas

bank syariah di Indonesia.

2. Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber rujukan dan

masukan bagi pemerintah selaku pengambil kebijakan dan untuk memberi

masukan dan evaluasi bagi para praktisi bank syariah dalam upayanya

menjaga stabilitas bank syariah di Indonesia.

G. Sistematika Penulisan

Teknik penulisan skripsi ini mengikuti Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas

Syariah dan Hukum, Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2017.

Sistematika penulisan menggambarkan secara garis besar tentang apa yang dibahas

Page 22: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

8

dalam skripsi ini. Skripsi ini terdiri dari lima bab. Berikut ini sistematika

penulisannya secara lengkap dan jelas.

BAB I: Pendahuluan

Merupakan pendahuluan yang mengantarkan kepada pokok-pokok

permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini. Dalam bab ini diuraikan mengenai latar

belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II: Landasan Teori

Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori dan definisi yang terkait dengan

penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas bank syariah di Indonesia

yang meliputi konsep dan teori bank syariah, stabilitas bank, kompetisi, capital

buffer, diversifikasi pendapatan, dan ukuran bank. Selain itu, di bab ini juga

dicantumkan review studi terdahulu, alur kerja dan juga hipotesis.

BAB III: Metode Penelitian

Pada bab ini, diuraikan ruang lingkup penelitian, jenis penelitian dan metode

pengumpulan data, definisi operasional variabel penelitian, pengujian asumsi

klasik, dan metode analisis data.

BAB IV: Hasil dan Pembahasan

Bab ini adalah inti dari permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini. Adapun

beberapa inti dari permasalahan yang dikaji dalam bab ini berisi: sekilas gambaran

umum bank syariah di Indonesia, hasil analisis statistik deskriptif dan hasil

penelitian yang meliputi pengujian model, pengujian hipotesis dan interpretasi inti

hasil penelitian.

BAB V: Penutup

Bab ini memuat kesimpulan yang merupakan jawaban dari rumusan

permasalahan yang telah dibahas sebelumnya dan saran.

Page 23: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Bank Syariah

1. Pengertian Bank Syariah

Merujuk pada undang-undang tahun 2008 tentang perbankan syariah,

bank syariah didefinisikan sebagai “bank yang menjalankan kegiatan

usahanya berdasarkan prinsip syariah”.1 Sedangkan menurut Muhamad,

“bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan

pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta

peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat

Islam”.2 Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa bank syariah adalah bank

yang menjalankan usaha pokoknya memberikan layanan jasa dan produk

keuangan yang telah disesuaikan dengan prinsip syariah. Meskipun demikian,

bank syariah bukan hanya bank bebas bunga yang sesuai dengan prinsip

syariah, tetapi bank syariah juga memiliki tujuan pencapaian sejahtera.

Menurut Rianto, secara fundamental bank syariah memiliki karakteristik

yang berbeda dengan bank konvensional, yaitu bank syariah lebih

menekankan pelayanannya kepada kepentingan publik dan merealisasikan

sasaran sosio-ekonomi Islam.3

B. Stabilitas Bank

1. Pengertian Stabilitas Bank

Pada dasarnya, definisi stabilitas bank dapat diketahui dengan melihat

definisi dari stabilitas sistem keuangan. Hal ini dikarenakan stabilitas sistem

keuangan dengan stabilitas bank memiliki keterkaitan yang sangat kuat.4

Bank memiliki peran penting dan strategis dalam sistem keuangan sehingga

bank selalu menjadi fokus utama regulator dalam membuat kebijakan yang

1 UU. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah 2 Muhamad. Manajemen Dana Bank Syariah (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2014), h. 2. 3 M. Nur Rianto Al-Arif. Dasar-Dasar Ekonomi Islam (Solo: Era Adicitra Intermedia, 2011), h. 298. 4 Intan Apriadi, dkk, “Banking Fragility in Indonesia: A Panel Vector Autoregression Approach”, Ijaber Vol. 14,

No. 14 (2016): h. 1197.

Page 24: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

10

berhubungan dengan stabilitas sistem keuangan. Berdasarkan pengertian

stabilitas sistem keuangan yang didefinisikan oleh Bank Indonesia5, Bank

Dunia6 dan Bank Sentral Eropa7, stabilitas sistem keuangan dapat

didefinisikan sebagai suatu kondisi di mana perantara, pasar dan infrastruktur

pasar keuangan mampu melakukan fungsi intermediasi dengan baik,

mengalokasikan sumber daya secara efisien, menilai dan mengelola risiko

keuangan dengan efektif, dan memiliki daya tahan yang kuat.

Sementara itu, Saksonova dan Solovjova mendefinisikan stabilitas bank

sebagai “kemampuan untuk menjalankan usaha dengan tetap

mempertahankan keberlangsungan usahanya di lingkungan ekonomi yang

berbeda dan tidak menerima dana dari sumber dana eksternal untuk

menjalankan usahanya”.8 Sedangkan Beck mengartikan stabilitas bank

sebagai suatu keadaan di mana bank dapat menjalankan fungsi

intermediasinya, seperti menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat,

serta memberikan jasa layanan keuangan secara normal dan efektif.9 Lebih

lanjut, secara sederhana stabilitas bank dapat diartikan sebagai suatu kondisi

di mana bank tidak mengalami gejala kebangkrutan atau instabilitas. Dengan

kata lain, bank yang stabil adalah bank yang memiliki tingkat kesehatan yang

baik dan terbebas dari permasalahan kesulitan keuangan (financial distress).10

Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa stabilitas bank adalah

kemampuan bank dalam menjalankan fungsi intermediasinya dengan baik

dan terbebas dari permasalahan kesulitan keuangan. Bank yang stabil mampu

menilai dan mengelola risiko dengan efektif serta mengalokasikan sumber

dayanya secara efisien. Bank dengan stabilitas yang baik juga memiliki daya

5 Bank Indonesia, “Definisi Stabilitas Sistem Keuangan”, diakses pada 23 Januari 2017 dari

http://www.bi.go.id/id/perbankan/ssk/ikhtisar/pentingnya/Contents/Default.aspx. 6 World Bank, “Financial Stability”, diakses pada 23 Januari 2017 dari

http://www.worldbank.org/en/publication/gfdr/background/financial-stability. 7 Central Bank, “Financial Stability”, diakses pada 23 Januari 2017 dari

http://www.centralbank.gov.cy/nqcontent.cfm?a_id=8127&lang=en. 8 S.Saksonova & I.Solovjova, “Some Quantitative Aspects of Stability Management Strategy in a Bank” Procedia-

Social and Behavioral Sciences Vol. 58 (2012): h. 569. 9 Thorsten Beck, “Bank Competition and Financial Stability: Friends or Foes?” Policy Research Working Paper

WPS 4656 (2008): h. 3-4. 10 Bella Mirandasari, “Analisis Komparasi Stabilitas Perbankan Syariah dan Konvensional (Bank Umum Devisa

Non Go Public di Indonesia)” Jurnal Ilmiah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya (2015): h. 3.

Page 25: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

11

tahan yang kuat sehingga bank dapat mempertahankan kelangsungan

usahanya di lingkungan ekonomi yang berbeda-beda, termasuk ketika

terdapat gangguan ekonomi yang tiba-tiba.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Stabilitas Bank

Menurut Cihack dan Hesse, terdapat empat faktor utama yang

mempengaruhi stabilitas bank, yaitu:

1. Karakteristik bank, yaitu ukuran bank, biaya efisiensi, pembiayaan

yang disalurkan, diversifikasi pendapatan, dan komposisi aset.

2. Kondisi makroekonomi yang meliputi inflasi, tingkat pertumbuhan

ekonomi dan kurs.

3. Kondisi pemerintahan yang meliputi stabilitas perpolitikan,

efektifitas kinerja pemerintahan, kualitas penegak hukum, peraturan

undang-undang dan pengendalian korupsi.

4. Persaingan antar perbankan. 11

Sementara itu, Khasawneh yang memfokuskan analisisnya terhadap

faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas bank syariah dan konvensional di

kawasan Timur Tengah, memodifikasi model yang dibuat oleh Cihack dan

Hesse. Menurut Khasawneh, stabilitas bank dipengaruhi oleh faktor internal

dan eksternal. Faktor internal meliputi ukuran bank, ekuitas, likuiditas,

diversifikasi pendapatan, dana cadangan dan pembiayaan bermasalah.

Sedangkan faktor eksternal meliputi pertumbuhan ekonomi dan krisis

keuangan. 12

Lebih lanjut, Wibowo juga memodifikasi model yang dibuat oleh Cihack

dan Hesse. Hal tersebut dikarenakan Wibowo ingin memfokuskan

penelitiannya pada besaran pengaruh variabel independen yang Wibowo

11 Martin Cihack & Heiko Hesse, “Islamic Banks and Financial Stability: An Empirical Analysis”, IMF Working

Paper WP/08/16 (Januari 2008): h. 9-10. 12 Ahmad Khasawneh, “Vulnerability and profitability of MENA banking system: Islamic versus commercial

banks”, International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management (2016): h. 3-4.

Page 26: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

12

gunakan terhadap stabilitas bank konvensional di Indonesia. Variabel

independen yang digunakan Wibowo yaitu capital buffer, diversifikasi

pendapatan, diversifikasi penyaluran pembiayaan, persaingan antar bank, dan

ukuran bank. 13

3. Pengukuran Stabilitas Bank Syariah

Pihak eksternal bank syariah biasanya kesulitan mengakses informasi yang

detail tentang kondisi kesehatan bank. Informasi yang didapatkan pihak luar

bank syariah sangat sedikit dan terbatas karena adanya asymmetric

information. Oleh sebab itu, metode pengukuran stabilitas bank syariah yang

akurat sangat diperlukan guna mengetahui dan memprediksi secara

menyeluruh tentang kondisi stabilitas suatu bank syariah dalam menjalankan

usahanya saat ini dan di masa yang akan datang.

Menurut Laura dkk, banyak metode yang dapat digunakan untuk

mengetahui kestabilan suatu bank. Namun, metode yang dapat menyimpulkan

dengan akurasi lebih tinggi dan terpercaya dibanding yang lain adalah dengan

melihat Z-score, terlebih jika diterapkan pada bank-bank besar.14 Z-score

sendiri merupakan sebuah pengukuran risiko yang biasa digunakan untuk

mengetahui kemungkinan kegagalan bank dalam menjalankan usahanya di

banyak penelitian empirik perbankan.15 Z-score pertama kali diperkenalkan

oleh Roy pada tahun 1952 yang pada dasarnya diperuntukkan untuk

menganalisis kemungkinan terjadinya kebangkrutan pada suatu perusahaan.16

Formula untuk mencari Z-score ini mengunakan formula yang dibuat oleh

Boyd dkk, yaitu:

13 Buddi Wibowo, “Stabilitas Bank, Tingkat Persaingan Antar Bank dan Diversifikasi Sumber Pendapatan: Analisis

Per Kelompok Bank di Indonesia” Jurnal Manajemen Teknologi Vol. 15. No.2 (2016): h. 180-183. 14 Chiaramonte Laura, dkk, “Should We Trust the Z-score? Evidence from the European Banking Industry”, Global

Finance Journal Vol. 28 (Oktober 2015): h. 2 & 23-24. 15 Laetitia Lepetit, dkk, “Bank income structure and risk: An empirical analysis of European Banks”, Journal of

Banking and Finance Vol. 32 (2008): h. 2. 16 Khasawneh Ahmad, “Vulnerability and profitability of MENA banking system: Islamic versus commercial

banks”, International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management Vol. 9 (2016): h. 4.

Page 27: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

13

ZROA= ROA +

𝐸𝑞

𝑇𝐴

SDROA

Di mana:

Z : Z-score yang menggambarkan stabilitas bank

ROA : Return on Asset

Eq : Total ekuitas atau modal bank

TA : Total aset bank

SD : Standar deviasi ROA

Semakin tinggi Z-score, maka bank syariah semakin stabil. Bank yang

memiliki Z-score negatif adalah bank yang bangkrut. Bank yang memiliki Z-

score mendekati nol cenderung tidak stabil. Sedangkan bank yang memiliki

Z-score jauh lebih tinggi dari angka nol maka memiliki stabilitas yang baik.17

C. Kompetisi

1. Pengertian Kompetisi

Menurut Whish dan Bailey, “kompetisi adalah sebuah perjuangan atau

pertarungan untuk superioritas, dan di dunia komersial arti kompetisi adalah

sebuah usaha untuk menyesuaikan bisnis di suatu pasar. Kompetisi juga bisa

diartikan sebagai proses persaingan bisnis antar perusahaan yang berjuang

mendapatkan pelanggan sepanjang waktu”.18 Tidak jauh berbeda, Januar dkk

mendefinisikan kompetisi sebagai “kondisi saling berjuang antara dua

individu atau beberapa kelompok untuk memperebutkan objek yang sama.”19

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kompetisi merupakan proses

perjuangan perusahaan-perusahaan untuk memperebutkan objek yang sama

agar dapat menyesuaikan bisnisnya dan mencapai superioritas dalam suatu

pasar.

Berkaitan dengan kompetisi, terdapat dua jenis pasar, yaitu pasar

kompetisi sempurna dan pasar kompetisi tidak sempurna. Pasar kompetisi

17 John H. Boyd, dkk, “Bank Risk-Taking and Competition Revisited: New Theory and New Evidence”, IMF

Working Paper WP//06/297 (Desember 2006): h. 19. 18 Richard Whish & David Bailey, Competition Law Seventh Edition, (New York: Oxford University Press 2012),

h. 3. 19 Januar Hafidz, dkk, “Tingkat Persaingan dan Efisiensi Bank Umum dan BPR di Pasar Kredit Mikro di Indonesia”,

BI Working Paper WP/04/2013 (Desember 2013): h.4.

Page 28: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

14

sempurna, memiliki ciri adanya banyak penjual dan pembeli, serta harga yang

ditentukan oleh kekuatan pasar. Kondisi yang berlaku dalam pasar ini adalah

para pelaku pasar bebas untuk keluar atau masuk pasar, jenis barang

homogen, serta tidak adanya biaya transaksi maupun biaya transportasi.

Sementara itu, pasar kompetisi tidak sempurna merupakan semua jenis pasar

yang sifatnya berlawanan dengan kompetisi sempurna, yaitu monopoli dan

monopsoni, oligopoli, dan kompetisi monopolistik.20

Dalam industri perbankan syariah, kompetisi yang terjadi bertujuan

untuk mendapatkan nasabah sebanyak-banyaknya. Biasanya, persaingan

antar perbankan syariah terjadi melalui penentuan tingkat pengembalian

(return rate) baik dari sisi penghimpunan maupun penyaluran dana. Selain

itu, persaingan antar bank syariah juga dapat melalui promo, iklan, inovasi

produk dan layanan jasa yang diberikan serta teknologi yang digunakan.

2. Teori-teori Terkait Hubungan Kompetisi Dengan Stabilitas

a. Franchise Value

Franchise value atau charter value hypothesis pertama kali

diperkenalkan oleh Keeley pada tahun 1990. Keeley merupakan tokoh

pelopor pandangan competition-fragility. Hipotesis franchise value yang

dibuatnya mempunyai peran dominan terhadap pandangan competition-

fragility. Hipotesis ini beranggapan bahwa bank yang berada dalam

lingkungan yang kurang kompetitif akan sangat diuntungkan karena

bank dapat menikmati manfaat dari kekuatan pasar dan nilai waralaba

yang dimilikinya serta dapat menghindari pengambilan risiko yang

berlebihan untuk memberikan imbal hasil bagi nasabah depositonya.21

Menurut Berger dkk, manfaat franchise value hanya ada ketika

usaha bisnis bank masih berlangsung sehingga bank mencoba untuk

menghindari kebangkrutan agar tak kehilangan nilai waralabanya.22 Oleh

karena itu, franchise value yang semakin tinggi mengurangi insentif bank

untuk mengambil risiko yang berlebihan. Bank membatasi pengambilan

20 Januar Hafidz dan Rieska, “Tingkat Persaingan dan Efisiensi Intermediasi Perbankan Indonesia”, BI Working

Paper WP/03/2013 (Desember 2013): h. 5. 21 Michael C Keeley, “Risk, and Market Power in Banking”, The American Economic Review Vol. 80, No. 5

(Desember 1990): h. 1998. 22 Alan N Berger, dkk, “Bank Competition and Financial Stability”, Journal of Financial Services Research Vol.

35 (2008): h. 7.

Page 29: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

15

risiko yang agresif sehingga bank seringkali menjadi konservatif untuk

melindungi franchise value yang mereka miliki. Bank cenderung

berperilaku sangat hati-hati dengan menahan modal dan mengurangi

risiko diversifikasi yang berkontribusi terhadap stabilitas bank.23

b. Risk-Shifting

Dikutip dari Berger dkk, paradigma risk-shifting yang dibangun oleh

Stiglitz dan Weiss pada tahun 1981 beranggapan bahwa semakin

kompetitif persaingan antar bank akan membuat tingkat pengembalian

yang diminta oleh bank terhadap nasabah pembiayaannya akan lebih

rendah sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya permasalahan

moral hazard dan adverse selection.24 Dengan kata lain, rendahnya

tingkat persaingan akan berakibat bank cenderung membebankan tingkat

pengembalian (return rate) yang tinggi. Dampaknya, nasabah bank akan

kesulitan untuk melunasi pinjaman. Bahkan buruknya, nasabah akan

mengalami masalah gagal bayar sehingga bank berpotensi mengalami

instabilitas.

c. Structure Conduct Performance

Structure conduct performance adalah model yang dibuat oleh

Mason pada tahun 1939 untuk menjelaskan hubungan struktur, perilaku

dan kinerja suatu perusahaan.. Kemudian model ini dikembangkan oleh

Bain pada tahun 1950. Teori ini menjelaskan bahwa semakin sedikit bank

dalam suatu pasar perbankan umumnya akan menyebabkan perilaku

bank yang kurang kompetitif. Perilaku bank tersebut akan memfasilitasi

bank-bank untuk bersekongkol dengan pesaing mereka sehingga akan

meningkatkan harga dan mengurangi level output yang mengakibatkan

semakin rendahnya kepuasan konsumen. Di sisi lain, kompetitifnya pasar

akan menghasilkan efisiensi outcome yang setara dengan biaya marginal.

Maka, peningkatan jumlah bank dalam suatu pasar akan menghasilkan

23 Selvi Ak Kocabay, “Bank Competition and Banking System Stability: Evidence From Turkey” (Tesis, The

Departement of Economics, Middle East Technical University, 2009), h.11-15. 24 Alan N Berger, dkk, “Bank Competition and Financial Stability”, Journal of Financial Services Research Vol. 35

(2008): h. 7.

Page 30: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

16

perilaku yang lebih kompetitif. Bank akan menurunkan tingkat

pengembalian (return rate) sehingga kepuasan konsumen meningkat.25

3. Pengukuran Tingkat Kompetisi

Salah satu cara untuk mengukur seberapa ketat suatu tingkat persaingan

adalah dengan menggunakan indeks Lerner. Indeks Lerner dianggap lebih

mampu dalam mengukur persaingan dibandingkan dengan Panzar-Rosse H-

statistic. Hal tersebut dikarenakan Panzar-Rosse H-statistic baru efektif

digunakan ketika mengukur kompetisi dalam jangka waktu yang panjang.

Indeks Lerner sendiri digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam

menjual layanan dan produknya dengan harga di atas biaya marginalnya.26

Indeks Lerner mencerminkan tingkat kompetisi di sebuah industri

perbankan dalam tiga kategori besar yaitu:

1. Pasar persaingan sempurna yang dicirikan nilai elastisitas permintaan

yang tinggi, nilai Indeks Lerner akan mendekati nol.

2. Pasar monopoli yang dicirikan dengan nilai elastisitas pasar nol atau

mendekati nol, nilai Indeks Lerner akan konvergen ke infinity (tak

terhingga).

3. Pasar persaingan monopolistik jika kondisi pasar berada diantara kedua

struktur pasar di atas.27

Formula penghitungan Lerner Index ini dihitung menggunakan rumus

yang dibuat oleh Hawtrey dan Liang, yaitu:

Indeks Lerner = 𝑇𝑅−𝑇𝐶

𝑇𝑅

Di mana:

TR : Total pendapatan

TC : Total beban

Semakin tinggi indeks Lerner semakin rendah tingkat persaingannya.

Sebaliknya, semakin tinggi nilai Lerner index, semakin kompetitif tingkat

persaingan antar bank.28

25 Tri Mulyaningsih & Daly Anne, “Competitive condition in banking industry: An empirical Analysis of the

consolidation, competition, and concretation in the Indonesia banking industry”, Buletin of Monetary Economics and Banking Vol. 18, No. 3 (Oktober, 2011): h. 147-148.

26 Buddi Wibowo, “Stabilitas Bank, Tingkat Persaingan Antar Bank dan Diversifikasi Sumber Pendapatan: Analisis

Per Kelompok Bank di Indonesia” Jurnal Manajemen Teknologi Vol. 15. No.2 (2016): h. 176. 27 Buddi Wibowo, “Stabilitas Bank, Tingkat Persaingan Antar Bank dan Diversifikasi Sumber Pendapatan: Analisis

Per Kelompok Bank di Indonesia” Jurnal Manajemen Teknologi Vol. 15. No.2 (2016): h. 181. 28 Hawtrey & Liang, “Bank interest margins in OECD countries”, North American Journal of Economics and Finance,

Vol. 19 (2008): h. 254.

Page 31: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

17

D. Capital buffer

1. Pengertian Capital buffer

Fikri dan Erman mendefinisikan capital buffer sebagai “selisih antara

rasio modal yang dimiliki oleh bank dengan rasio modal minimum yang

dipersyaratkan oleh pengambil kebijakan”.29 Tak jauh berbeda, Wibowo

mengartikan capital buffer sebagai “selisih antara rasio modal yang dimiliki oleh

bank dengan kebutuhan modal minimum yang dipersyaratkan yang digunakan

sebagai ukuran kekuatan modal bank dalam meredam risiko yang dapat

mengancam stabilitas bank.”30 Oleh sebab itu, dari kedua definisi tersebut dapat

disimpulkan bahwa capital buffer adalah modal penyangga yang berasal dari

kelebihan modal yang dimiliki oleh bank atas ketentuan modal minimal yang

disyaratkan oleh pengambil kebijakan didasarkan pada profil risiko yang

dihadapi oleh bank.

Capital buffer berfungsi untuk menyerap kerugian akibat munculnya

risiko sistemik yang tidak diharapkan. Umumnya, risiko tersebut berasal dari

krisis keuangan ataupun instabilitas kondisi politik suatu negara. Dengan capital

buffer yang memadai, operasional kegiatan bisnis bank secara keseluruhan tidak

mudah terganggu dan dapat terus berjalan dalam berbagai kondisi ekonomi yang

berbeda-beda.

2. Teori Charter Value

Dikutip dari Noreen dkk, teori charter value yang dibuat oleh Marcus

pada tahun 1984 menjelaskan bahwa bank senantiasa menahan ekstra modal

untuk mengamankan mereka dari penurunan stabilitas dan menangani risiko

kegagalan usaha. Teori ini juga meramalkan bahwa bank akan menghadapi

kerugian atas pendapatannya di masa yang akan datang jika kebangkrutan

terjadi dan dampak kerugian tersebut menerpa banyak pihak termasuk para

29 Fikri & Erman, “Determinants of Comercial Banks’ Capital buffer in Indonesia” Diponegoro Journal of

Management Vol. 1, (Semarang, 2012): h. 4. 30 Buddi Wibowo, “Stabilitas Bank, Tingkat Persaingan Antar Bank dan Diversifikasi Sumber Pendapatan: Analisis

Per Kelompok Bank di Indonesia” Jurnal Manajemen Teknologi Vol. 15. No.2 (2016): h. 183.

Page 32: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

18

pemegang saham. Oleh karena itu, bank akan mempertahankan modal yang

dimilikinya melebihi modal minimum yang disyaratkan.31

3. Pengukuran Capital buffer

Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, rasio kebutuhan modal

minimum sebesar 8% dari aktiva tertimbang menurut risiko. Peraturan tersebut

berlaku hingga kurun waktu tahun 2014. Penerbitan POJK No.

21/POJK.03/2014 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank

Umum Syariah, menyebabkan perubahan modal minimum yang

dipersyaratkan pada tahun berikutnya. Secara sederhana formula penghitungan

capital buffer adalah sebagai berikut:

BUF = CB – CM

Di mana:

BUF : capital buffer

CB : rasio kecukupan modal bank syariah

CM : rasio kecukupan modal minumum sesuai profil risiko

E. Diversifikasi Pendapatan

1. Pengertian Diversifikasi

Mengacu pada pengertian yang didefinisikan oleh Puji Harto,

“diversifikasi merupakan tingkat pengembangan yang dilakukan perusahaan

melalui jumlah perusahaan yang dikelola maupun tingkat segmen usaha yang

dimiliki, minimal dua segmen usaha.”32 Tak jauh berbeda, Pandya dan Rao

mengartikan diversifikasi sebagai “cara perusahaan untuk mengoptimalkan

kinerja perusahaannya dengan memperluas jangkauan usaha bisnisnya dari

bisnis utamanya ke pasar produk lainnya.”33 Sedangkan menurut Heru Satoto,

diversifikasi merupakan strategi yang diterapkan perusahaan untuk menambah

produk baru tetapi masih berkaitan dengan produk yang sudah ada

31 Umara Noreen, dkk, “Capital buffers and Bank Risk: Empirical Study of Adjustment of Paskitani Banks”,

International Journal of Economics and Financial Issues Vol. 4 (2016): h. 1800-1801. 32 Puji Harto, “Kebijakan Diversifikasi Perusahaan dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja”, SNA Vol. 8 (Solo, 2005): h.

301. 33 Pandya & Rao, ”Diversification and Firm Performance: An Empirical Evaluation”, Journal of Financial And

Strategic Decisions Vol. 11 No. 2 (1998): h. 67.

Page 33: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

19

(diversifikasi konsentrik) ataupun menambah produk baru yang tidak memiliki

kaitan dengan produk yang sudah ada (diversifikasi horizontal).34

Sederhananya, dari ketiga definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa

diversifikasi adalah cara perusahaan untuk mengoptimalkan kinerja

perusahaannya. Perusahaan mengembangkan jumlah perusahaan yang dikelola

maupun segmen usaha yang dimiliki secara konsentrik maupun horizontal

untuk mendapatkan keuntungan yang optimal. Umumnya, diversifikasi pada

perbankan dapat dilihat dari tiga dimensi, yaitu melalui produk dan layanan

jasa keuangannya, wilayah bisnisnya, dan kombinasi antara wilayah bisnis

dengan garis kebijakan diversifikasinya.35

Meskipun demikian, diversifikasi dalam dunia perbankan seringkali

diartikan kegiatan bisnis bank untuk mendapatkan pendapatan yang berasal

bukan dari sumber tradisional, yaitu pendapatan non bunga (non interest

income). Sedangkan bagi perbankan yang menjalankan usahanya berdasarkan

prinsip syariah, pendapatan yang tidak berasal dari sumber pendapatan

tradisional adalah pendapatan non pembiayaan. Pendapatan non pembiayaan

diperoleh dari service and fee related activitiy dan pendapatan lainnya yang

tidak termasuk kategori pendapatan tradisional (financing income).36

Menurut Hardianto dan Wulandari, sumber pendapatan yang berasal dari

service and fee related income digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu:

1. Kelompok aktivitas jasa keuangan, yaitu pendapatan wakalah, kafalah,

hiwalah, rahn, dan sharf.

2. Kelompok aktivitas agensi, yaitu pendapatan mudharabah muqayyaddah

yang termasuk sebagai kelompok kegiatan agensi.

34 Heru Satoto, “Strategi Diversifikasi Terhadap Kinerja Perusahaan”, Jurnal Keuangan dan Perbankan Vol. 13 No.

2 ( 2009): h. 282. 35 Mercieca, dkk, “Small European Banks: Benefit From Diversification?”, Journal of Banking and Finance Vol. 31

(2006): h. 3. 36 Molyneux & Yip, “Income Diversification and Performance of Islamic Banks”, Journal of Financial Management,

Markets and Instutions Vol. 1 (2013): h. 54.

Page 34: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

20

3. Kelompok aktivitas non keuangan, yaitu wadi’ah yad dhamanah yang

termasuk kelompok kegiatan jasa non keuangan.37

Sedangkan sumber pendapatan tradisional bank syariah meliputi:

1. Pendapatan bagi hasil, yaitu pendapatan mudharabah dan musyarakah.

2. Pendapatan jual beli, yaitu pendapatan murabahah, istishna, dan salam.

3. Pendapatan sewa menyewa, yaitu pendapatan ijarah.

4. Pendapatan utama lainnya.

2. Teori-teori yang Melatarbelakangi Diversifikasi

Semakin bebasnya pasar perbankan, ketidakstabilan kondisi makro

ekonomi dan perkembangan teknologi yang begitu cepat serta adanya

peraturan UU No. 21 tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah pasal 37 tentang

pembatasan maksimum penyaluran dana pembiayaan, semakin mendorong

bank syariah untuk mendiversifikasikan pendapatannya. Bank syariah tidak

diperbolehkan terlalu bergantung pada pendapatan tradisionalnya. Bank

syariah yang mampu mendiversifikasikan pendapatannya tidak hanya mampu

mengurangi risiko bisnisnya, tetapi juga mampu meningkatkan

pendapatannya, yang berdampak baik terhadap stabilitas. Selain itu, alasan

bank syariah mendiversifikasikan pendapatannya dalam kaitannya dengan

stabilitas sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Montgomery38, yaitu:

a. Agency Theory

Teori ini beranggapan bahwa terdapat konflik kepentingan akibat

ketidaksamaan tujuan secara prinsip antara manajer dengan pemilik

perusahaan. Pemilik perusahaan senantiasa menginginkan tingkat

pengembalian dividen yang tinggi, sedangkan manajer berkeinginan

mengejar pertumbuhan perusahaannya lebih dari yang diperlukan oleh

pemegang saham. Manajer cenderung menggunakan laba yang

37 Hardianto & Wulandari, “Islamic Bank vs Conventional Bank: Intermediation, Fee Based Service Activity and

Efficiency”’ International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management Vol. 9 (2016): h.3. 38 A. Montgomery, “Corporate Diversification”, Journal of Economic Perspective Vol. 8 No. 3 (1994): h. 164-168.

Page 35: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

21

didapatkan sebagai tambahan modal dalam upayanya meningkatkan

pertumbuhan perusahaannya dibanding memberikan keseluruhannya

kepada pemilik perusahaan. Oleh karena itu, manajer akan terus

berupaya mendiversifikasikan pendapatannya sehingga mampu

meningkatkan pertumbuhan perusahaannya dan juga memberikan return

sesuai dengan yang diharapkan oleh pemegang saham.

b. Market Power Theory

Teori kekuatan pasar menganggap diversifikasi merupakan cara

yang cukup efektif untuk memperluas pangsa pasar perusahaan pada

kegiatan bisnis yang berbeda, sehingga meningkatkan kekuatan

konglomerasinya. Ketika perusahaan semakin besar kekuatan pasarnya,

maka cenderung memiliki sikap anti kompetisi. Sikap tersebut akan

berdampak pada tingkat konsentrasi industri yang semakin tinggi.

Akibatnya, tingkat persaingan pasar akan berkurang karena terjadinya

dominasi usaha sehingga tujuan perusahan memaksimalkan

pendapatannya akan tercapai dengan mudah.

3. Pengukuran Tingkat Diversifikasi Pendapatan

Herfindahl Hirschman Index (HHI) digunakan untuk mengukur seberapa

besar diversifikasi sumber pendapatan yang dilakukan oleh bank. Rumusan

Herfindahl Hirschmann Index (HHI) dalam penelitian ini mengikuti Stiroh

dan Rumble39 yang rumusnya diadopsi dan dimodifikasi oleh Molyneux dan

Yip sehingga lebih tepat digunakan untuk mengukur tingkat diversifikasi bagi

bank syariah di Indonesia. Nilainya dapat dicari dengan rumus:

HHIRev = 1 – (SH2NET + SH2

NON)

SHNET = NET / (NET + NON)

SHNON = NON / (NET + NON)

Di mana:

HHI = Tingkat diversifikasi sumber pendapatan

SHNET = Bagian pendapatan pembiayaan bersih dari total pendapatan

39 Stiroh & Rumble, “The dark side of diversification: The case of US financial holding companies”, Journal of

Banking & Finance Vol. 30 (2006): h. 2158-2160.

Page 36: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

22

SHNON = Bagian pendapatan non pembiayaan dari total pendapatan

NET = Pendapatan dari kegiatan pembiayaan

NON = Pendapatan dari kegiatan non pembiayaan

Semakin tinggi nilai HHI, menunjukkan semakin luas lingkup

diversifikasi yang dilakukan oleh bank untuk meningkatkan pendapatannya.

Sebaliknya semakin rendah nilai HHI semakin terfokusnya sumber pendapatan

bank yang menandakan rendahnya tingkat diversifikasi yang dilakukan oleh

bank. Nilai nol menunjukkan seluruh pendapatan bank hanya berasal dari satu

sumber, sedangkan 0,5 dianggap split.40

F. Ukuran Bank (Size of Bank)

1. Pengertian Ukuran Bank

Berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh Renniwaty, “size of

bank atau ukuran bank adalah skala usaha yang dimiliki oleh perusahaan.

Ukuran bank terlihat dari dari jumlah aset atau aktiva perusahaan.”41 Definisi

tersebut dipertegas oleh Ardi dan Lana yang menyatakan “nilai aktiva relatif

lebih stabil dibandingkan dengan nilai kapitalisasi pasar dan penjualan dalam

mengukur ukuran perusahaan.”42 Jadi, didasarkan kedua definisi tersebut dapat

disimpulkan bahwa ukuran bank adalah skala usaha yang dimiliki oleh bank

ditinjau dari sisi aktiva yang dimiliki.

2. Too-Big-To-Fail

Too-big-to-fail merupakan istilah yang diperkenalkan oleh surat kabar

Wall Street Journal pada tahun 1984. Istilah tersebut digunakan untuk

menjelaskan bank besar di Amerika Serikat yang tidak diperbolehkan untuk

gagal dalam menjalankan bisnisnya oleh regulator. Hal itu karena bank besar

memiliki risiko sistemik yang membahayakan sistem perbankan secara

keseluruhan bahkan terhadap masalah perekonomian negara sehingga selalu

40 Molyneux & Yip, “Income Diversification and Performance of Islamic Banks”, Journal of Financial Management,

Markets and Instutions Vol. 1 (2013): h. 51-53. 41 Renniwaty Siringoringo, “Karakter dan Fungsi Intermediasi Perbankan di Indonesia”, Buletin Ekonomi Moneter

dan Perbankan Vol. 15 (2012): h. 68. 42 Ardi dan Lana, “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Tipe Kepemilikan Perusahaan terhadap

Luas Voluntary Disclosure Laporan keuangan Tahunan”, Proceeding PESAT Vol. 2 (2007): h. 54.

Page 37: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

23

dibantu oleh pemerintah agar tidak bangkrut.43 Istilah too-big-to-fail menyebar

luas dan sering digunakan dibanyak penelitian empirik.

Anggapan inilah yang melatarbelakangi bank yang terlalu besar dan

dominan dalam sebuah industri cenderung lebih mudah mengambil risiko

tinggi dalam berbisnis. Mereka ingin mendapatkan pengembalian yang lebih

besar meskipun membahayakan stabilitas. Bank tersebut menyadari bahwa

mereka akan selalu dibantu oleh pemerintah karena mereka memiliki dampak

sistemik yang serius terhadap sektor perbankan bahkan terhadap perekonomian

secara luas.44

3. Pengukuran Ukuran Bank

Dikarenakan ukuran bank direpresentasikan oleh total aset (aktiva) dalam

bentuk rupiah, maka perlu ditransformasi dalam bentuk logarithm. Tujuannya

adalah agar data ukuran bank menjadi satuan yang sama dengan data variabel

lainnya untuk mempersempit keragaman. Oleh karena itu, ukuran bank dapat

diketahui dengan menghitung melalui rumus sebagai berikut, yaitu:

Size of bank = Logarithm (Total aset)

G. Review Studi Terdahulu

Penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Kompetisi, Capital buffer,

Diversifikasi Pendapatan dan Ukuran Bank terhadap Stabilitas Bank Syariah di

Indonesia” ini memerlukan beberapa peninjauan dari penelitian-penelitian

sebelumnya yang terkait dengan judul, yaitu:

1. Penelitian “Vulnerability And Profitability of MENA Banking System: Islamic

Versus Commercial Banks” yang ditulis oleh Ahmad Khasawneh pada tahun

2016 dalam International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and

Management Vol. 9. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan

membandingkan faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas dan stabilitas

bank syariah dan bank konvensional di kawasan Timur Tengah. Metode

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi panel. Hasil

43 George G Kaufman, “Too Big To Fail In Banking: What Remains?”, The Quarterly Review of Economics and

Finance Vol. 42 (2002): h. 423-426. 44 Buddi Wibowo, “Stabilitas Bank, Tingkat Persaingan Antar Bank dan Diversifikasi Sumber Pendapatan: Analisis

Per Kelompok Bank di Indonesia” Jurnal Manajemen Teknologi Vol. 15. No.2 (2016): h. 174.

Page 38: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

24

penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran bank, rasio ekuitas dan

pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif sedangkan off balance sheet, loan

loss provision ratio, rasio likuiditas dan krisis keuangan berpengaruh negatif

terhadap stabilitas bank syariah.

2. Penelitian “Stabilitas Bank, Tingkat Persaingan Antar Bank dan Diversifikasi

Sumber Pendapatan: Analisis Per Kelompok Bank di Indonesia” yang ditulis

oleh Buddi Wibowo pada tahun 2016 dalam jurnal Manajemen Teknologi Vol

15, No.2. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh diversifikasi

pendapatan, diversifikasi penyaluran utang, tingkat persaingan antar bank,

capital buffer, dan ukuran bank terhadap stabilitas bank konvensional di

Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

regresi panel. Secara keseluruhan, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

variabel independen income focus index, loan focus index, capital buffer dan

size berpengaruh positif terhadap stabilitas, sedangkan variabel independen

kompetisi tidak memiliki pengaruh terhadap stabilitas bank konvensional di

Indonesia.

3. Penelitian “Islamic Banks and Financial Stability: An Empirical Analysis”

yang ditulis oleh Martin Cihack dan Heiko Hesse pada tahun 2008 dalam

International Monetary Fund Working Paper. Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis dan membandingkan faktor-faktor yang mempengaruhi

stabilitas 77 bank syariah dan 397 bank konvensional di 21 negara di dunia.

Metode penelitian yang digunakan adalah regresi panel. Secara keseluruhan,

hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ukuran bank, diversifikasi

pendapatan, kompetisi dan variabel kondisi pemerintahan (stabilitas

perpolitikan, efektifitas kinerja pemerintahan, kualitas penegak hukum,

peraturan undang-undang dan pengendalian korupsi) berpengaruh positif

sedangkan depresiasi nilai kurs, loan to asset ratios, dan rasio beban terhadap

pendapatan berpengaruh negatif terhadap stabilitas bank syariah. Inflasi dan

tingkat pertumbuhan ekonomi tidak memiliki pengaruh.

4. Skripsi “Analisis Risiko Kebangkrutan Bank Syariah dengan Metode Z-

Score” yang ditulis oleh Foza Hadyu Hasanatina, Program Manajemen,

Page 39: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

25

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Diponegoro pada tahun 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh fee based income, cost

inefficiency, loan asset ratio dan size terhadap risiko kebangkrutan bank

syariah di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis linier regresi berganda. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa fee

based income, cost inefficiency dan loan asset ratio berpengaruh positif

signifikan sedangkan size tidak memiliki pengaruh terhadap risiko

kebangkrutan bank syariah.

5. Skripsi “Model Logit dan Model Multiple Discriminant Analyis (MDA)

Sebagai Early Warning Systems (EWS) Untuk Memprediksi Kondisi

Bermasalah Pada Bank-Bank Umum Swasta Nasional Devisa dan Non Devisa

di Indonesia” yang ditulis oleh Vita Permatasari, Konsentrasi Perbankan,

Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Penelitian ini

bertujuan untuk menguji model logit dan model Multiple Discriminant

Analysis (MDA) dalam sistem peringatan untuk memprediksi kebangkrutan

bank. Metode yang digunakan adalah Independent Sample T-Test. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa model Multiple Discriminant Analysis

(MDA) lebih baik dibandingkan model logit dalam memprediksi

kebangkrutan bank.

6. “Bankruptcy Model Analysis: Comparative Studies Between Sharia and Non

Sharia Manufacturing Companies” yang ditulis oleh Ruhadi dan Muhamad

Umar Mai pada tahun 2017 dalam Jurnal Al-Iqtishad volume 9 (2). Penelitian

ini bertujuan untuk membandingkan keakuratan 3 model kebangkrutan yaitu

Altman, Springate dan Zmijewsky dalam memprediksi potensi kebangkrutan

kelompok perusahaan syariah dan non syariah. Metode yang digunakan adalah

Mean Square Error (MSE). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa model

kebangkrutan Altman yang paling akurat dibandingkan dengan model

kebangkrutan Springate dan Zmijewsky.

2.1 Tabel Review Studi Terdahulu

Tahun Peneliti Judul Penelitian Perbedaan Dengan Penulis

Page 40: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

26

2008 Martin

Cihack dan

Heiko

Hesse

Islamic Banks and Financial

Stability: An Empirical

Analysis

Penelitian Cihack dan Hesse menganalisis faktor-faktor

yang mempengaruhi stabilitas bank syariah. Cihack dan

Hesse menggunakan variabel kondisi pemerintahan

(stabilitas perpolitikan, efektifitas kinerja pemerintahan,

kualitas penegak hukum, peraturan undang-undang dan

pengendalian korupsi), variabel makroekonomi (inflasi,

tingkat pertumbuhan ekonomi dan kurs), karakteristik

bank (loan to asset ratio, ukuran bank, diversifikasi

pendapatan, BOPO dan kompetisi. Sedangkan penulis

menggunakan variabel kompetisi, capital buffer,

diversifikasi pendapatan dan ukuran bank serta objek

yang diteliti adalah bank syariah di Indonesia.

2016 Ahmad

Khasawneh

Vulnerability and Profitability

of MENA Banking System:

Islamic Versus Commercial

Banks

Penelitian Khasawneh menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi profitabilitas dan stabilitas bank

konvensional dan bank syariah di Timur Tengah.

Khasawneh menggunakan variabel ukuran bank bank,

rasio ekuitas, rasio likuiditas, off balance sheet, loan loss

provision ratio, pertumbuhan ekonomi dan dummy dari

krisis keuangan. Sedangkan penulis menggunakan

variabel kompetisi, capital buffer, diversifikasi

pendapatan dan ukuran bank serta hanya menjelaskan

pengaruh variabel tersebut terhadap stabilitas bank

syariah di Indonesia.

2016 Buddi

Wibowo

Stabilitas Bank, Tingkat

Persaingan Antar Bank dan

Diversifikasi Sumber

Pendapatan: Analisis Per

Kelompok Bank di Indonesia

Penelitian Wibowo menganalisis pengaruh kompetisi,

diversifikasi pendapatan, diversifikasi penyaluran utang,

ukuran bank dan capital buffer terhadap stabilitas bank

konvensional di Indonesia. Sedangkan penulis tidak

menggunakan diversifikasi penyaluran utang dan objek

yang diteliti adalah bank syariah di Indonesia

2016 Foza Hadyu

Hasanatina

Analisis Risiko Kebangkrutan

Bank Syariah dengan Metode Z

Score

Penelitian Foza menganalisis pengaruh fee based income,

cost inefficiency, loan asset ratio dan size of bank

terhadap risiko kebangkrutan bank syariah di Indonesia

tahun 2008-2014. Sedangkan penulis menggunakan

variabel kompetisi, capital buffer dan diversifikasi

pendapatan.

2011 Vita

Permatasari

Model Logit dan Model

Multiple Discriminant Analyis

(MDA) Sebagai Early Warning

Systems (EWS) Untuk

Memprediksi Kondisi

Bermasalah Pada Bank-Bank

Umum Swasta Nasional Devisa

dan Non Devisa di Indonesia

Penelitian Vita membandingkan keakuratan model logit

dan model Multiple Discriminant Analysis (MDA) dalam

memprediksi kebangkrutan bank dengan menggunakan

metode Independent Sample T-Test. Sedangkan penulis

menganalisis pengaruh kompetisi, capital buffer,

diversifikasi pendapatan dan ukuran bank terhadap

stabilitas bank syariah di Indonesia.

2017 Ruhadi dan

Muhamad

Umar Mai

Bankruptcy Model Analysis:

Comparative Studies Between

Penelitian Ruhadi dan Umar membandingkan keakuratan

3 model kebangkrutan yaitu Altman, Springate dan

Zmijewsky dalam memprediksi potensi kebangkrutan

Page 41: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

27

Sharia and Non Sharia

Manufacturing Companies

kelompok perusahaan syariah dan non syariah dengan

menggunakan metode Square Error (MSE). Sedangkan

penulis menganalisis pengaruh kompetisi, capital buffer,

diversifikasi pendapatan dan ukuran bank terhadap

stabilitas bank syariah di Indonesia.

H. Alur Kerja Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan penelitian terdahulu yang telah diuraikan maka

dapat dibuat skema alur kerja penelitian yang ditunjukkan gambar berikut.

Gambar 2.1 Skema Alur Kerja Penelitian

Bank Syariah di Indonesia

Laporan Keuangan Bank Syariah di Indonesia Periode 2012 - 2016

Variabel Independen:

Kompetisi (Lerner)

Capital buffer (CB)

Diversifikasi Pendapatan (HHI)

Ukuran Bank (Logsize)

Model Estimasi Data Panel

Common Effect Fixed Effect Random Effect

Variabel Dependen:

Stabilitas Bank Syariah (ZS)

Uji Chow Uji Hausman

Model Estimasi Terpilih

Uji Asumsi Klasik

Heteroskedastisitas Normalitas

Autokorelasi

Multikolinieritas

Uji Hipotesis

Uji Adjusted R2 Uji F Uji t

Kesimpulan

Interpretasi

Page 42: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

28

I. Hipotesis

Didasarkan pada latar belakang masalah, landasan teori dan penelitian

terdahulu, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

a. Kompetisi

H0: Tidak terdapat pengaruh signifikan kompetisi perbankan syariah terhadap

stabilitas bank syariah di Indonesia.

Ha: Terdapat pengaruh signifikan kompetisi perbankan syariah terhadap

stabilitas bank syariah di Indonesia.

b. Capital buffer

H0: Tidak terdapat pengaruh signifikan capital buffer terhadap stabilitas bank

syariah di Indonesia.

Ha: Terdapat pengaruh signifikan capital buffer terhadap stabilitas bank

syariah di Indonesia.

c. Diversifikasi Pendapatan

H0: Tidak terdapat pengaruh signifikan diversifikasi pendapatan terhadap

stabilitas bank syariah di Indonesia.

Ha: Terdapat pengaruh signifikan diversifikasi pendapatan terhadap stabilitas

bank syariah di Indonesia.

d. Ukuran Bank

H0: Tidak terdapat pengaruh signifikan ukuran bank terhadap stabilitas bank

syariah di Indonesia.

Ha: Terdapat pengaruh signifikan ukuran bank terhadap stabilitas bank

syariah di Indonesia.

Page 43: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

29

BAB III

Metode Penelitian

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini meliputi bank umum syariah di Indonesia yang

terdaftar di Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan yang beroperasi dari tahun

2012 sampai dengan tahun 2016 yang berjumlah 11 bank umum syariah. Penulis

menggunakan seluruh bank umum syariah tersebut sebagai objek penelitian

(penelitian sensus). Nama-nama bank umum syariah tersebut, yaitu: Bank

Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank Central Asia Syariah Bank

Rakyat Indonesia Syariah, Bank Negara Indonesia Syariah, Bank Mega Syariah,

Bank Syariah Bukopin, Bank Panin Syariah, Bank Jabar dan Banten Syariah,

Maybank Indonesia Syariah, dan Bank Victoria Syariah.

B. Jenis Penelitian dan Metode Pengumpulan Data

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Data yang digunakan adalah

informasi tentang kondisi keuangan bank umum syariah di Indonesia yang

terangkum dalam dokumen yang berisi laporan keuangan bank umum syariah tahun

2012-2016. Data tersebut tersedia secara online di website resmi bank syariah dan

diunduh dalam bentuk dokumen yang berformat PDF (Portable Document

Format). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi

dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan dan mengkaji data-data laporan

keuangan bank umum syariah melalui hasil pencarian dari internet.

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Dependen (Y)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah stabilitas bank syariah.

Stabilitas bank syariah adalah kemampuan bank syariah dalam menjalankan

fungsi intermediasinya dengan baik dan terbebas dari permasalahan kesulitan

keuangan.

2. Independen (X)

Page 44: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

30

Variabel independen dalam penelitian ini berjumlah 4, yaitu:

a. X1. Tingkat kompetisi antar bank syariah (Lerner)

Kompetisi merupakan proses perjuangan perusahaan-perusahaan

untuk memperebutkan objek yang sama agar dapat menyesuaikan

bisnisnya dan mencapai superioritas dalam suatu pasar.

b. X2. Capital buffer (CB)

Capital buffer adalah modal penyangga yang berasal dari kelebihan

modal yang dimiliki oleh bank atas ketentuan modal minimal yang

disyaratkan oleh pengambil kebijakan.

c. X3. Diversifikasi Pendapatan (HHI)

Diversifikasi adalah cara perusahaan mengoptimalkan kinerja

dengan mengembangkan jumlah perusahaan yang dikelola maupun

segmen usaha yang dimiliki secara konsentrik maupun horizontal.

d. X4. Ukuran Bank/Size of Bank (Logsize)

Ukuran bank adalah total aset yang dimiliki oleh bank.

D. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki nilai

residual yang telah distandarisasi dan berdistribusi normal. Apabila nilai

residual berdistribusi normal, nilai yang diperoleh dari model regresi akan

konsisten dan tidak bias. Oleh sebab itu, uji normalitas menggunakan uji

Jarque-Bera diperlukan untuk mendeteksi apakah nilai residual

terstandarisasi berdistribusi normal atau tidak. Uji ini dilakukan dengan

membandingkan statistik Jarque-Bera (JB) dengan nilai X2 tabel. Hipotesis

dalam uji ini adalah H0 apabila berdistribusi normal dan Ha apabila

berdistribusi tidak normal. Jika nilai Jarque-Bera (JB) lebih kecil dari X2

Page 45: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

31

tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan kata lain, nilai residual

terstandarisasi dinyatakan berdistribusi normal.1

Gambar 3.1 Hasil Uji Jarque-Bera

0

2

4

6

8

10

-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0

Series: Standardized Residuals

Sample 2012 2016

Observations 55

Mean 4.95e-17

Median 0.005099

Maximum 1.211219

Minimum -1.251153

Std. Dev. 0.664262

Skewness -0.055263

Kurtosis 2.047329

Jarque-Bera 2.107873

Probability 0.348563

Sumber: Output Eviews

Berdasarkan penghitungan di atas diperoleh nilai Jarque-Bera sebesar

2,107873 sedangkan nilai X2 tabel dengan df: 0,05, 4 adalah 9,48773.

Dikarenakan nilai Jarque-Bera (2,107873) lebih kecil dari nilai X2 tabel

(9,48773) maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak.

Artinya nilai residual terstandarisasi berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Gejala multikolinearitas dapat dikatakan terjadi dalam model regresi

apabila terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna di antara variabel

independen. Terjadinya multikolinearitas dapat menyebabkan nilai

standard error dari koefisien menjadi tidak dipercaya sehingga hasil uji t

tidak valid dan hasil estimasi menjadi tidak efisien. Hipotesis uji

multikolinearitas ini yaitu H0 apabila tidak terjadi multikolinearitas dalam

model dan Ha = Terjadi multikolinearitas dalam model.2 Untuk menguji

hipotesis tersebut dilakukan dengan cara melihat pair-wise correlations

antar variabel bebas. Apabila nilainya melebihi 0,8 maka H0 yang

1 Suliyanto, Ekonometrika Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS, (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2011) h. 69.

2 Dedi Rosadi, Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu Terapan Dengan Eviews (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2012), h. 52.

Page 46: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

32

menyatakan tidak terjadinya multikolinearitas dalam model ditolak.

Artinya, model regresi mengandung masalah multikolinearitas.3

Tabel 3.1 Hasil Uji Multikolinearitas

LERNER CB HHI LOGSIZE

LERNER 1.000000 0.071882 0.027457 -0.136814

CB 0.071882 1.000000 -0.311148 -0.544692

HHI 0.027457 -0.311148 1.000000 0.338263

LOGSIZE -0.136814 -0.544692 0.338263 1.000000

Sumber: Output Eviews

Tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada variabel bebas yang

memiliki korelasi tinggi melebihi 0,80 dengan variabel bebas lainnya. Oleh

karena itu, didasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ha yang

menyatakan terjadinya multikolinearitas dalam model ditolak. Dengan kata

lain, masalah multikolinearitas tidak terjadi dalam model.

3. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Brooks “jika varian dari error adalah konstan maka

disebut dengan homokedastisitas. Sebaliknya, jika error tidak memiliki

variansi konstan maka dikatakan sebagai heteroskedasitisitas”.4

Terjadinya permasalahan heteroskedastisitas akan menyebabkan hasil

perkiraan OLS terhadap interval kepercayaan menjadi tak dapat dipercaya

dan nilai statistik t menjadi tak valid.5 Untuk mengetahui ada tidaknya

permasalahan heteroskedastisitas dapat digunakan uji White, yaitu dengan

meregresikan semua variabel bebas, variabel bebas kuadrat dan perkalian

(interaksi) variabel bebas terhadap nilai residual kuadratnya, sehingga

persamaan yang digunakan sebagai berikut:6

Ui2 = α + β1X1 + β2X2 + β3X1

2 + β4X22 + β5X1X2 + μi

Keterangan:

3 Gujarati & Porter, Basic Econometrics Fifth Edition (New York: The McGraw−Hill Companies, 2009), h. 338. 4 Chris Brooks, Introductory Econometrics for Finance Second Edition (New York: Cambridge University Press,

2008), h. 132. 5 Jeffrey M. Woorldrige, Introductory Econometrics A Modern Approach (Mason: South Western Cengage

Learning, 2009), h. 265. 6 Suliyanto, Ekonometrika Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS, (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2011), h. 107.

Page 47: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

33

Ui = Nilai residual

Xi = Variabel bebas

Hipotesis dalam uji ini ialah:

H0 = Asumsi homoskedastisitas dari komponen error terpenuhi

Ha = Asumsi error bersifat heteroskedastik

Untuk menguji hipotesis White dapat dilakukan dengan

membandingkan nilai X2 hitung dengan nilai X2 tabel. Nilai X2 hitung dalam

metode ini diperoleh dari n x R2, di mana n = jumlah pengamatan, sedangkan

R2 merupakan koefisien determinasi regresi. Nilai X2 tabel dicari dengan

rumus df = α, jumlah variabel bebas. Jika nilai X2 hitung lebih besar dari X2

tabel dengan df = α, jumlah variabel bebas, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Dengan kata lain dalam model terdapat masalah heteroskedastisitas.7

Metode Generalized Least Square dapat diterapkan terhadap model

yang terpilih untuk mengatasi permasalahan heteroskedastisitas dalam

model.8 Menurut Yeliz, “generalized least squares adalah sebuah metode

yang efisien untuk mengestimasi koefisien yang tak diketahui (unknown

coeficient) dalam model regresi linear ketika variabel-variabel memiliki

variansi yang tak seimbang dan terdapat kepastian tingkat korelasi antar

variabel”.9 Sederhananya, menurut Gujarati dan Porter, “generalized least

squares adalah ordinary least squares yang variabelnya ditransformasi

untuk memenuhi asumsi standar least squares”.10

Tabel 3.2 Hasil Uji White

Cross-section fixed (dummy variables) Weighted Statistics R-squared 0.496227 Mean dependent var 0.520063

Adjusted R-squared 0.093209 S.D. dependent var 0.562524

S.E. of regression 0.555386 Sum squared resid 9.253597

F-statistic 1.231278 Durbin-Watson stat 2.198256

Prob(F-statistic) 0.291774 Sumber: Output Eviews

7 Suliyanto, Ekonometrika Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS, (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2011), h. 107. 8 Nachrowi dkk, Penggunaan Teknik Ekonometri Edisi Revisi (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2002), h. 135. 9 Yeliz Kantar, “Generalized Least Square and Weight Least Square Estimation Methods for Distributional

Parameters”, REVSTAT Statistic Journal Vol. 13 No. 13 (November 2015): h. 269. 10. Gujarati & Porter, Basic Econometrics Fifth Edition (New York: The McGraw−Hill Companies, 2009), h. 372.

Page 48: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

34

Berdasarkan output di atas, X2 hitung adalah n x R2 = 55 x 0,496 =

27,28, sedangkan nilai X2 tabel dengan df = 0,05, 4 = 9,48773. Dikarenakan

nilai X2 hitung (27,28) lebih besar dari X2 tabel (9,48773), maka dapat

disimpulkan bahwa Ha ditolak dan H0 diterima. Dengan kata lain, model ini

terkena masalah heteroskedastisitas. Hal ini tak terlalu mengejutkan,

mengingat data unit cross section (bank syariah) dengan heterogenitasnya

yang digunakan dalam penelitian ini cukup beragam, maka sulit untuk

mempertahankan homogenitas bank syariah.

4. Uji Autokorelasi

Menurut Nachrowi, “autokorelasi adalah adanya korelasi antara

variabel itu sendiri, pada pengamatan yang berbeda waktu atau individu”.11

Nachrowi juga menambahkan bahwa “terjadinya autokorelasi akan

menyebabkan hasil dari ordinary least square masih tetap tak bias dan

konsisten, namun, tidak lagi efisien. Oleh sebab itu, interval kepercayaan

menjadi lebar dan uji signifikan kurang kuat yang berakibat hasil yang

diperoleh dari uji t dan uji F tidak akan baik”.12

Untuk mengetahui ada tidaknya permasalahan autokorelasi, maka

digunakan uji Durbin-Watson. Hipotesis dalam uji ini adalah:

H0 = Tidak terdapat korelasi serial pada residual

Ha: Terdapat korelasi serial pada residual

Untuk menguji hipotesis di atas adalah dengan melihat nilai Durbin-

Watson dengan nilai dL dan dU. Nilai Durbin-Watson dicari dengan rumus:

DW = ⅀(e – et-1)2 / ⅀et

2

Di mana:

DW = Nilai Durbin-Watson

e = Nilai residual

et-1 = Nilai residual satu periode sebelumnya

Sedangkan tabel daerah kritik dari statistik Durbin-Watson digunakan

untuk melihat nilai dL dan dU, dengan K = jumlah variabel bebas dan n =

11 Nachrowi dkk, Penggunaan Teknik Ekonometri Edisi Revisi (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2002), h. 135. 12 Nachrowi dkk, Penggunaan Teknik Ekonometri Edisi Revisi (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2002), h. 136.

Page 49: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

35

ukuran sampel. Dasar untuk mengambil keputusan uji autokorelasi adalah

dengan melihat tabel kriteria Durbin-Watson, yaitu:

Tabel 3.3 Kriteria Durbin-Watson

DW Kesimpulan

< dL Ada autokorelasi (+)

dL s.d. 4 – dU Tanpa kesimpulan

dU s.d. 4 – dL Tidak ada autokorelasi

4 – dU s.d. 4 – dL Tanpa kesimpulan

> 4 – dL Ada autokorelasi (-)

Jika nilai Durbin-Watson dU dengan 4 – dU, maka H0 diterima

sedangkan Ha ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa model persamaan

regresi tidak mengandung masalah autokorelasi.13

Tabel 3.4 Hasil Uji Durbin-Watson Weighted Statistics R-squared 0.984162 Mean dependent var 2.943460

Adjusted R-squared 0.978618 S.D. dependent var 4.712536

S.E. of regression 0.771803 Sum squared resid 23.82717

F-statistic 177.5368 Durbin-Watson stat 2.202246

Prob(F-statistic) 0.000000 Sumber: Output Eviews

Berdasarkan output di atas, nilai Durbin-Watson adalah 2,2026,

sedangkan nilai dL dan dU dengan K = 4 dan n = 55 adalah nilai dL =

1,4136, sedangkan nilai dU = 1,7240, sehingga nilai 4 – dL = 4 –1,4136 =

2,5864 sedangkan nilai 4 - dU = 4 – 1,7240 = 2,2760. Nilai Durbin-Watson

tersebut (2,2022) berada di antara nilai dU (1,7240) dan nilai 4 – dU

(2,2760), maka dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak dan H0 diterima.

Dengan kata lain, model regresi ini tidak mengandung autokorelasi.

E. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan adalah regresi data panel. Hal ini

disebabkan data dalam penelitian ini dikumpulkan dari waktu ke waktu (time

series) pada beberapa obyek (cross section). Uji regresi panel ini digunakan

untuk mengetahui pengaruh variabel independen yang terdiri dari kompetisi,

13 Suliyanto, Ekonometrika Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS, (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2011), h. 125-

140.

Page 50: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

36

capital buffer, diversifikasi pendapatan dan ukuran bank terhadap stabilitas

bank syariah di Indonesia.

Menurut Brooks, penggunaan data panel memiliki kelebihan

dibandingkan ketika menggunakan data time series maupun cross section

secara murni. Pertama, data panel dapat menjangkau permasalahan yang lebih

luas dan kompleks dibanding menggunakan data cross section dan time series

secara murni. Kedua, data panel dapat mengetahui bagaimana variabel-

variabel dan hubungan antar variabel berubah secara dinamis sepanjang

waktu. Terakhir, dengan menggunakan model analisis regresi yang tepat

untuk data panel, hasil regresi dapat dipercaya dan tidak bias.14 Menurut Hsio,

model regresi panel secara umum dapat dinyatakan dalam bentuk berikut:

Yit = α it + β’Xit + μ it ; i = 1,2,..., N; t = 1,2,...,T (1)

Di mana:

Yit : unit cross section ke-i untuk periode waktu ke-t

β : vektor konstanta

X : vektor observasi pada variabel independen

αit :intersep objek ke-i waktu ke-t

μit : error regresi untuk grup ke-i, waktu ke-t

μit ~ IIDN (0, σ2)15

F. Estimasi Model Data Panel

1. Common Effect

Menurut Suliyanto, asumsi penggunaan model common effect ini

merupakan “asumsi yang paling sederhana dan mungkin terlalu naif. Pada

asumsi ini, dimensi waktu dan ruang diabaikan, sehingga bisa langsung

14 Chris Brooks, Introductory Econometrics for Finance Second Edition (New York: Cambridge University Press,

2008), h. 488-489. 15 Setiawati & Setiawan, “Permodelan Persentase Penduduk Miskin di Jawa Timur dengan Pendekatan

Ekonometrika Panel Spasial”, Jurnal Statistika Vol. 1 (2013): h. 1.

Page 51: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

37

menggunakan regresi ordinary least square”.16 Merujuk pada Setiawan,

persamaan regresi yang terbentuk dari asumsi ini adalah:17

Yit = α + β’Xit + μ it ; i = 1,2,..., N; t = 1,2,...,T (2)

Di mana:

i = Unit cross section

t = Periode waktu

Menurut Gujarati dan Porter, permasalahan utama dari model ini adalah

ketidakmampuan untuk membedakan variasi setiap unit cross section dan

juga tak mampu menjelaskan apakah pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen selama waktu penelitian adalah sama untuk setiap unit

cross section. Selain itu, term error kemungkinan berkorelasi dengan

variabel-variabel penelitian yang dimasukkan dalam model karena adanya

gangguan term error yang melekat pada masing-masing karakteristik unit

cross section sehingga koefisien perkiraan menjadi bias dan tidak konsisten.18

2. Fixed Effect

Keunggulan dari penggunaan regresi panel data adalah dapat

mengetahui intersep masing-masing individu karena adanya perubahan

keadaan pada masing-masing unit cross section. Dengan kata lain, model ini

diasumsikan bahwa nilai slope masing-masing variabel adalah tetap namun

nilai intersep berbeda-beda untuk setiap unit cross section dan tetap untuk

setiap unit time series. 19

Menurut Gujarati dan Porter, persamaan dasar untuk model fixed effect

ini adalah:

Yit = αi + β’Xit + μ it ; i = 1,2,..., N; t = 1,2,...,T (3)

Di mana:

i : Unit cross section

t : Periode waktu

Persamaan regresi di atas hampir sama dengan persamaan regresi model

common effect. Perbedaanya terdapat pada peletakkan lambang i di depan

intersep (α) yang artinya bahwa intersep dari unit cross section mungkin

16 Suliyanto, Ekonometrika Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS, (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2011), h. 231. 17 Setiawati & Setiawan, “Permodelan Persentase Penduduk Miskin di Jawa Timur dengan Pendekatan

Ekonometrika Panel Spasial”, Jurnal Statistika Vol. 1 (2013): h. 2. 18 Gujarati & Porter, Basic Econometrics Fifth Edition (New York: The McGraw−Hill Companies, 2009), h. 594. 19 Setiawati & Setiawan, “Permodelan Persentase Penduduk Miskin di Jawa Timur dengan Pendekatan

Ekonometrika Panel Spasial”, Jurnal Statistika Vol. 1 (2013): h.2.

Page 52: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

38

berbeda satu sama lainnya. Perbedaan tersebut dikarenakan karakteristik

masing-masing unit cross section, seperti perbedaan gaya dan filosofi

manajemen serta karakteristik pangsa pasar.20

3. Random Effect

Pendekatan random effect menggunakan intersep yang bervariasi untuk

setiap individu dan konstan sepanjang waktu. Hubungan antara variabel

independen dan dependen diasumsikan sama secara cross section dan time

series.21 Oleh karena itu, seperti yang dikutip dari Setiawan dan Setiawati,

persamaan yang secara umum digunakan adalah sebagai berikut:

Yit = α0 + β’Xit + qit ; i = 1,2,..., N; t = 1,2,...,T (4)

Di mana:

qit : Ɛi + μ it

Ɛi : error cross section

μit : kombinasi komponen error cross section dan time series22

Model random effect ini hanya perlu memperkirakan nilai mean

intersep dan variansinya tanpa harus memperkirakan intersep keseluruhan

unit cross section. Oleh karena itu, intersep model ini umumnya

merepresentasikan nilai mean (mean value) dari semua intersep unit cross

section. Sedangkan komponen error (Ɛi) model ini menunjukkan deviasi

(acak) intersep masing-masing unit cross section dilihat dari nilai mean.23

G. Tahap Analisis

1. Pemilihan Model Estimasi Regresi Data Panel

Berdasarkan uraian di atas, terdapat tiga model yang dapat digunakan

untuk mengestimasi koefisien slope dan intersepsi dari data panel, yaitu

model common effect, model fixed effect dan model random effect. Oleh sebab

itu, uji Chow dan uji Hausman diperlukan untuk memilih model terbaik di

antara ketiga model tersebut. Tujuannya adalah untuk memastikan akurasi

model yang akan digunakan dalam menganalisis variabel penelitian.

20 Gujarati & Porter, Basic Econometrics Fifth Edition (New York: The McGraw−Hill Companies, 2009), h. 596. 21 Chris Brooks, Introductory Econometrics for Finance Second Edition (New York: Cambridge University Press,

2008), h. 498. 22 Setiawati & Setiawan, “Permodelan Persentase Penduduk Miskin di Jawa Timur dengan Pendekatan

Ekonometrika Panel Spasial”, Jurnal Statistika Vol. 1 (2013): h.2. 23 Gujarati & Porter, Basic Econometrics Fifth Edition (New York: The McGraw−Hill Companies, 2009), h. 603.

Page 53: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

39

a. Uji Chow

Uji Chow digunakan untuk memilih model yang terbaik antara common

effect dengan fixed effect. Uji ini dibangun berdasarkan hipotesis:

H0 = Penggunaan common effect model

Ha = Penggunaan fixed effect model

Untuk menguji hipotesis di atas maka digunakan metode perbandingan

antara nilai F model Chow dengan nilai F tabel. Penghitungannya didasarkan

rumus sebagai berikut:

F0 = (RRSS – URSS) / 𝑁−1

URSS / (𝑁.𝑇−𝑁−𝐾)

Di mana:

RRSS = Restricted residual sums of squares (RRSS) dari common

effect model (pooled ordinary least square)

URSS = Restricted residual sums of squares (RRSS) dari fixed effect

model (least dummy square variables)

N = Jumlah unit bank syariah

T = Jumlah runtut waktu

K = Jumlah variabel dependen dan independen24

Sedangkan F tabel dicari dengan df: α,(k-1), (n-k).

Di mana:

df = Degree of Freedom

α = Tingkat signifikansi yang digunakan (0,05)

n = Jumlah pengamatan (ukuran sampel)

k = Jumlah variabel (independen dan dependen)

Apabila nilai uji F model Chow lebih besar dibanding F tabel maka H0

ditolak dan Ha diterima. Oleh karena itu, model terbaik untuk mengestimasi

persamaan penelitian ini adalah model fixed effect. Sebaliknya, jika nilai uji

F model Chow lebih kecil dibanding F tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak,

sehingga dapat disimpulkan bahwa model common effect lebih tepat

digunakan.25 Cara lainnya adalah dengan melihat nilai probabilitas cross-

24 Baltagi, Econometric Analysis of Panel Data Third Edition (Chicester: John Wiley & Sons, 2005), h. 13. 25 Chris Brooks, Introductory Econometrics for Finance Second Edition (New York: Cambridge University

Press, 2008), h. 491.

Page 54: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

40

section F. Jika nilainya lebih dari tingkat signifikansi (0,05) yang telah

ditentukan diawal maka model yang terpilih adalah common effect. Namun,

apabila nilainya kurang dari tingkat signifikansi, maka model fixed effect

lebih tepat untuk diterapkan.26

b. Uji Hausman

Uji Hausman digunakan untuk menguji apakah variabel penjelas tidak

berkorelasi dengan efek model. Model efek acak dianggap tidak bias apabila

tidak berkorelasi dengan variabel penjelas. Dengan kata lain, uji ini bertujuan

untuk melihat apakah terdapat efek random di dalam panel data.yaitu dengan

menguji hipotesis berupa:

H0 : Penggunaan random effect model

Ha: Penggunaan fixed effect model

Perhitungan statistik uji Hausman memerlukan asumsi bahwa

banyaknya kategori cross section lebih besar dibandingkan jumlah variabel

independen (termasuk konstanta) dalam model. Lebih lanjut, estimasi

statistik uji Hausman juga membutuhkan estimasi variansi cross-section yang

positif, yang tidak selalu dapat dipenuhi oleh model. Apabila kondisi-kondisi

ini tidak dipenuhi maka hanya dapat digunakan model fixed effect.27

Alternatif lainnya untuk melakukan uji Hausman adalah dengan cara

membandingkan nilai probability cross section random (p value) dengan

tingkat signifikansi yang telah ditetapkan sejak awal. Jika nilainya lebih besar

dari 0,05 (tingkat signifikansi awal) maka model yang terpilih adalah random

effect. Tetapi jika nilainya lebih kecil dari 0,05 maka model yang terpilih

adalah fixed effect.28

3. Uji Statistik

a. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi merepresentasikan besaran dari variasi total yang

dapat dijelaskan oleh model. Dengan kata lain, koefisien determinasi

menunjukkan total besaran pengaruh variabel independen yang digunakan

26 Ayu & Disman, “Liquidity Risk: Comparison between Islamic and Conventional Banking” European Research

Studies Journal, Vol. 20, Issue 2A.(2017): h.312. 27 Dedi Rosadi, Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu Terapan Dengan Eviews, (Yogyakarta: CV Andi Offset,

2012), h. 274. 28 Chris Brooks, Introductory Econometrics for Finance Second Edition (New York: Cambridge University Press,

2008), h. 509.

Page 55: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

41

terhadap variabel dependen. Apabila nilai R2 mendekati angka 1, maka

ketepatannya semakin akurat.29

Kelemahan dari koefisien determinasi (R2) adalah bias terhadap jumlah

variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi. Apabila model

ditambahkan jumlah variabel bebas dan pengamatan maka berdampak

terhadap peningkatan nilai R2 meskipun variabel yang ditambahkan

memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap variabel dependennya.

Oleh sebab itu, koefisien determinasi yang telah disesuaikan (adjusted R

square) digunakan agar nilai koefisien determinasi yang disesuaikan juga

memiliki kemungkinan untuk naik ataupun turun apabila terdapat

penambahan variabel ataupun pengamatan baru dalam model. Formula

untuk menghitung koefisien determinasi yang disesuaikan adalah sebagai

berikut:

R2adj = R2

P(1− R2)

N− P − 1

Di mana:

R2 = Koefisien determinasi

N = Ukuran sampel

P = Jumlah variabel bebas30

b. Uji Statistik F

Pada dasarnya, uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel

bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-

sama terhadap variabel terikat. Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah

semua variabel independen bukan merupakan penjelasan yang signifikan

terhadap variabel dependen sedangkan hipotesis alternatifnya (Ha) tidak

semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang

signifikan terhadap variabel dependen. Untuk menyimpulkan apakah model

masuk kategori cocok (fit) atau tidak, maka yang harus dilakukan yaitu

dengan membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel.31

Untuk menghitung besarnya nilai F hitung digunakan formula berikut:

29 Setiawan & Dwi, Ekonometrika (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2010), h. 64. 30 Suliyanto, Ekonometrika Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS, (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2011),h. 59. 31 Mudrajad Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi Edisi 3 ( Jakarta: Penerbit Erlangga, 2009), h. 239.

Page 56: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

42

F = R2+(𝑘−1)

1−R2+(𝑛−𝑘)

Di mana:

F = Nilai F hitung

R2 = Koefisien determinasi

k = Jumlah variabel

n = Jumlah pengamatan

Sedangkan untuk mencari nilai F tabel yaitu dengan rumus:

df: a,(k-1), (n-k)

Di mana:

df = Degree of Freedom

α = Tingkat signifikansi yang digunakan (0,05)

n = Jumlah pengamatan (ukuran sampel)

k = Jumlah variabel (independen dan dependen)

Apabila nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel, maka hipotesis

hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa semua variabel independen

secara simultan merupakan variabel yang memiliki pengaruh signifikan

terhadap variabel dependen diterima.32

c. Uji Statistik t

Uji statistik t memperlihatkan seberapa besar pengaruh suatu variabel

independen secara individual terhadap variabel dependen. Hipotesis yang

hendak diuji adalah H0, yaitu apabila suatu variabel independen bukan

merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel depnden. Sedangkan

hipotesis alternatifnya adalah Ha, yaitu apabila variabel tersebut merupakan

penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Cara untuk menguji

kedua hipotesis tersebut yaitu dengan membandingkan nilai statistik t

dengan titik kritis menurut tabel.33 Untuk menghitung besarnya statistik t

digunakan rumus berikut:

32 Suliyanto, Ekonometrika Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS, (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2011), h. 61-

62. 33 Mudrajad Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi Edisi 3 ( Jakarta: Penerbit Erlangga, 2009), h. 238.

Page 57: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

43

ti = bj

Sbj

Di mana:

t = Nilai t hitung

bj = Koefisien regresi

Sbj = Kesalahan baku koefisien regresi

Sedangkan untuk mencari nilai t tabel yaitu jika menggunakan satu

ujung maka df: α, n-k, tetapi jika menggunakan dua ujung maka derajat

bebasnya adalah df: α/2, n-k.

Di mana:

df = Degree of freedom

α = Tingkat signifikansi yang digunakan (0,05)

n = Jumlah pengamatan (ukuran sampel)

k = Jumlah variabel (independen dan dependen)

Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai

t tabel, maka hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel

independen secara individual mempengaruhi variabel dependen diterima. 34

34 Suliyanto, Ekonometrika Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS, (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2011), h. 62-

63.

Page 58: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

44

BAB IV

Hasil dan Pembahasan

A. Gambaran Perkembangan Bank Syariah

Perkembangan bank syariah di Indonesia diawali dengan berdirinya Bank

Muamalat Indonesia pada tahun 1992. Diresmikannya Bank Muamalat Indonesia

sebagai bank syariah pertama di Indonesia merupakan hasil kerja tim perbankan

Majelis Ulama Indonesia yang dibentuk pada saat Musyawarah Nasional IV tanggal

22-25 Agustus 1990 di Jakarta.1 Meskipun pada awal perkembangannya berjalan

lambat karena regulasi peraturan yang kurang mendukung, pemberlakuan undang-

undang No. 10 tahun 1998 dan No. 21 tahun 2008 menyebabkan akselerasi

perkembangan bank syariah di Indonesia begitu pesat.

Tabel 4.1 Perkembangan Perbankan Syariah2

Tahun Jumlah Total

Aset

G Total

DPK

G Total

PYD

G BUS UUS BPRS

2012 11 24 158 199.717 34% 150.450 28% 151.058 43%

2013 11 23 163 248.109 24% 187.200 24% 188.555 25%

2014 12 22 163 279.096 12% 221.886 19% 204.335 8%

2015 12 22 163 304.001 8% 235.977 6% 218.761 7%

2016 13 21 166 365.662 20% 285.159 21% 254.670 16%

Sumber: Diolah dari Statistik Perbankan Syariah OJK3

Saat ini, seperti yang telah ditampilkan tabel 4.1, jumlah perbankan syariah

telah meningkat dengan sangat pesat dicerminkan dengan berdirinya 13 bank umum

syariah, 21 unit usaha syariah dan 165 bank pembiayaan rakyat syariah pada tahun

2016. Namun dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, perbankan syariah memasuki

kondisi yang mengkhawatirkan. Pertumbuhan perbankan syariah terus menurun

bahkan pada tahun 2015 terjadi penurunan ke tingkat pertumbuhan terendah dari

12,41% pada tahun 2014 menjadi 8,78% pada tahun 2015. Padahal tahun-tahun

sebelumnya pertumbuhan perbankan syariah selalu mencapai angka dua digit.

1 M. Nur Rianto Al-Arif. Dasar-Dasar Ekonomi Islam (Solo: Era Adicitra Intermedia, 2011), h. 298. 2 Angka total aset, total dana pihak ketiga dan total penyaluran dana disajikan dalam miliar rupiah. 3 Data diunduh dalam bentuk dokumen yang berformat PDF dari http://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-

statistik/statistik-perbankan-syariah/default.aspx, pada 20 April 2017.

Page 59: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

45

Penurunan performa tersebut bahkan lebih buruk dibanding perkembangan bank

konvensional. Meskipun demikian, pada tahun 2016 perbankan syariah berhasil

memperbaiki kinerja dengan cukup memuaskan. Berdasarkan laporan

perkembangan keuangan syariah Otoritas Jasa Keuangan, pada tahun 2016 seperti

yang ditampilkan tabel 4.1, pertumbuhan perbankan syariah kembali menggeliat ke

angka dua digit yaitu 20,35%. Tingkat kepercayaan masyarakat meningkat cukup

tajam terhadap perbankan syariah dibuktikan dengan melonjaknya pertumbuhan

dana pihak ketiga hingga mencapai angka 20,83%.

B. Analisis Statistik Deskriptif

1. Stabilitas Bank Syariah di Indonesia

Gambar 4.1 Nilai Z Bank Syariah

Deskripsi 2012 2013 2014 2015 2016

Mean 3,9864 3,5613 2,6238 3,1005 3,1767

Std Deviasi 5,5129 5,3217 5,1914 5,9757 6,0763 Sumber: Laporan Keuangan Bank Umum Syariah (Diolah)

Gambar 4.1 memperlihatkan Z-score masing-masing bank syariah yang

diteliti dalam penelitian ini setiap tahunnya. Rata-rata nilai tertinggi bank

syariah di Indonesia berada di nilai 3,9864 yang terjadi pada tahun 2012.

Sementara itu bank syariah dengan nilai Z-score tertinggi adalah Bank Negara

Indonesia Syariah (BNIS) juga di tahun 2012 dengan nilai sebesar 19,487.

Rata-rata Z-score terendah terjadi pada tahun 2014 dengan nilai 2,6238

menurun 26% dari tahun sebelumnya dengan nilai 3,5613. Sedangkan bank

syariah yang mengalami Z-score terendah adalah Bank Jabar Banten Syariah

-5.000

0.000

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

BSM BMI BCAS BRIS BNIS BMS BBS BPS BJBS MBS BVS

2012 2013 2014 2015 2016

Page 60: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

46

(BJBS) pada tahun 2016 dengan nilai -2,097. Angka nilai Z yang negatif

mengindikasikan bahwa BJBS dalam kondisi yang cukup mengkhawatirkan.

2. Kompetisi Antar Bank Syariah di Indonesia

Tabel 4.2 Indeks Lerner Bank Syariah

Deskripsi 2012 2013 2014 2015 2016

Lerner 0,1585 0,1235 0,0169 0,02305 0,0315

Mean 0,0707

Std Deviasi 0,0656

Sumber: Laporan Keuangan Bank Umum Syariah (Diolah)

Rata-rata indeks Lerner bank syariah berada di kisaran 0,0707. Nilai ini

mendekati angka nol sehingga mencerminkan ketatnya persaingan antar bank

syariah di Indonesia. Didasarkan nilai tersebut, jenis persaingan bank syariah

dikategorikan sebagai persaingan sempurna yang dicirikan nilai elastisitas

permintaan yang tinggi. Oleh karena itu dalam sistem persaingan perbankan

syariah, bank syariah dianggap kurang memiliki kemampuan dalam

menetapkan harga jauh di atas marginal cost-nya karena memiliki market

power yang relatif lemah di dalam segmen pasar yang dilayaninya.

3. Capital buffer Bank Syariah

Gambar 4.2 Capital buffer Bank Syariah

Sumber: Laporan Keuangan Bank Umum Syariah (Diolah)

Rata-rata capital buffer bank syariah bergerak fluktuatif selama periode

penelitian dan mencapai titik tertinggi pada tahun 2012 dengan nilai 15,60%.

Sementara itu, capital buffer bank syariah juga mengalami penurunan hingga

0

20

40

60

BSM BMI BCAS BRIS BNIS BMS BBS BPS BJBS MBS BVS

2012 2013 2014 2015 2016

Deskripsi 2012 2013 2014 2015 2016

Mean 15,60 12,21 13,11 11,02 13,50

Std Deviasi 15,4935 13,4410 11,5512 8,7031 12,8472

Page 61: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

47

mencapai titik terendah dalam 5 tahun terakhir dengan nilai sebesar 11,02%

pada tahun 2015. Meskipun demikian, rata-rata capital buffer tiap tahunnya

tidak pernah berada di angka negatif sehingga masih cukup kuat untuk

meredam dan mengantisipasi risiko usaha.

Namun, tingginya rata-rata capital buffer bank syariah tersebut tidak

berarti rata-rata capital buffer yang dimiliki masing-masing bank syariah juga

tinggi. Hal tersebut karena kesenjangan kepemilikan modal penyangga yang

dimiliki setiap bank syariah. Terdapat bank syariah yang memiliki capital

buffer hanya di angka satu digit sedangkan bank syariah lainnya memiliki

capital buffer yang cukup tinggi hingga mencapai angka dua digit.

Bank Maybank Syariah Indonesia sebagai bank syariah yang memiliki

capital buffer tertinggi dengan rata-rata 48,55% per tahun sangat mendominasi

perolehan nilai rata-rata capital buffer bank syariah di Indonesia. Sedangkan

Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia merupakan bank syariah

dengan capital buffer yang paling rendah dengan masing-masing rata-rata

capital buffer sebesar 5,2% dan 4,1%. Bahkan capital buffer Bank Muamalat

Indonesia sempat berada di angka yang cukup mengkhawatirkan pada tahun

2015 dengan capital buffer sebesar 2%.

4. Diversifikasi Pendapatan Bank Syariah

Gambar 4.3 Indeks Herfindahl Hirschman Bank Syariah

Deskripsi 2012 2013 2014 2015 2016

Mean 0,2413 0,2319 0,2328 0,2299 0,2282

Std Deviasi 0,0964 0,1053 0,1381 0,1597 0,1488 Sumber: Laporan Keuangan Bank Umum Syariah

0

0.2

0.4

0.6

BSM BMI BCAS BRIS BNIS BMS BBS BPS BJBS MBS BVS

2012 2013 2014 2015 2016

Page 62: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

48

Rata-rata nilai HHI bank syariah tiap tahun berkisar di angka 0,22-0,25.

Bank Mega Syariah merupakan bank syariah yang cukup berhasil

melaksanakan strategi diversifikasi pendapatan. Didasarkan grafik di atas,

nilai HHI Bank Mega Syariah pada tahun 2015 dan 2016 masing-masing

sebesar 0,498 dan 0,496. Nilai tersebut mencerminkan bahwa Bank Mega

Syariah mampu mendapatkan keuntungan dari kegiatan non pembiayaan

sama besarnya dengan keuntungan yang didapatkan dari kegiatan

pembiayaan yang dilakukannya. Sedangkan Bank Victoria Syariah

merupakan bank syariah yang pendapatannya hampir berasal dari satu sumber

saja, yaitu berasal dari kegiatan pembiayaan yang dicerminkan dari nilai HHI

Bank Victoria Syariah yang berkisar di angka 0,03-0,06 dari tahun 2013

sampai dengan tahun 2016.

5. Ukuran Bank Syariah

Gambar 4.4 Total Aset Bank Syariah

Sumber: Laporan Keuangan Bank Umum Syariah

Gambar di atas menunjukkan sebagian besar total aset yang dimiliki

bank syariah meliputi Bank Syariah Mandiri, Bank Central Asia Syariah,

Bank Jabar dan Banten Syariah, Bank Rakyat Indonesia Syariah, Bank

Negara Indonesia Syariah, Bank Bukopin Syariah dan Bank Panin Syariah

terus meningkat setiap tahun. Sedangkan bank yang lain cenderung fluktuatif

total asetnya sepanjang periode penelitian. Selain itu, grafik tersebut

menunjukkan bahwa bank dengan total aset terbesar pada tahun 2016 adalah

Bank Syariah Mandiri dengan total aset mencapai ±79 triliun rupiah.

0

20000

40000

60000

80000

100000

BSM BMI BCAS BRIS BNIS BMS BBS BPS BJBS MBS BVS

2012 2013 2014 2015 2016

Page 63: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

49

Sedangkan bank dengan total aset terendah adalah Bank Victoria Syariah

dengan total aset ±1,5 triliun rupiah.

C. Tahapan Pemilihan Pendekatan Model Terbaik

1. Uji Chow

Uji Chow digunakan untuk memilih model terbaik antara common effect

dengan fixed effect. Uji ini dilakukan dengan membandingkan nilai F model

Chow dengan nilai F tabel. Apabila nilai uji F model Chow lebih besar

dibanding F tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain, model

terbaik untuk mengestimasi penelitian ini adalah fixed effect. Sebaliknya, jika

nilai F model Chow lebih kecil dibanding F tabel maka H0 diterima dan Ha

ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa model common effect lebih tepat

digunakan. Berdasarkan lampiran 4 dan 5, hasil dari output regresi model

common effect dan fixed effect, dapat diketahui nilai restricted residual sums of

squares (RRSS) dari kedua model tersebut. Apabila dimasukkan ke dalam

rumus uji Chow, maka nilai F model Chow adalah:

F0 = (RRSS – URSS) / 𝑁−1

URSS / (𝑁.𝑇−𝑁−𝐾)

F0 = (1475,067 – 24,885) / 11−1

24,885 / (11.5−11−5)

F0 = 145,018

0,638 = 227.301

Sedangkan untuk F tabel dengan df: 0,05, (5-1), (55-5) adalah 2,56. Hasil

penghitungan nilai F model F Chow dan nilai F tabel tersebut menunjukkan

bahwa bahwa nilai F model Chow adalah 227,301 jauh lebih besar dari nilai F

tabel senilai 2,56. Oleh sebab itu, model yang tepat digunakan dalam penelitian

ini adalah model fixed effect.

Uji Chow juga dapat dilakukan dengan melihat nilai probabilitas (Prob.)

untuk cross-section F. Jika nilainya lebih besar dari 0,05 (ditentukan di awal

sebagai tingkat signifikansi atau alpha) maka model yang terpilih adalah

Page 64: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

50

common effect. Tetapi jika lebih rendah dari 0,05 maka model yang terpilih

adalah fixed effect.

Tabel 4.3 Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: FE

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 233.098381 (10,40) 0.0000

Cross-section Chi-square 224.519944 10 0.0000 Sumber: Output Eviews

Berdasarkan hasil output uji Chow di atas dapat dilihat bahwa nilai

probabilitas (Prob.) untuk cross-section F adalah 0,0000, lebih rendah dari

tingkat signifikansi sebesar 0,05. Oleh sebab itu, berdasarkan hasil tersebut

dapat disimpulkan bahwa model fixed effect lebih tepat digunakan dalam

penelitian ini.

2. Uji Hausman

Dikarenakan hasil uji Chow memperlihatkan bahwa model fixed effect

lebih baik dibandingkan dengan model common effect, maka perlu dilakukan

uji Hausman untuk mengetahui model terbaik antara model fixed effect dengan

model random effect. Uji Hausman dilakukan dengan cara membandingkan

nilai probability cross section random (p value) dengan tingkat signifikansi

awal. Jika nilainya lebih besar dari 0,05 (tingkat signifikansi awal) maka model

yang terpilih adalah random effect, tetapi jika lebih kecil dari 0,05 maka model

yang terpilih adalah fixed effect.

Tabel 4.4 Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: RE

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Page 65: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

51

Cross-section random 0.000000 4 1.0000 * Cross-section test variance is invalid. Hausman statistic set to zero.

Sumber: Output Eviews

Hasil dari uji Hausman di atas menunjukkan bahwa nilai probability

cross section random (p value) adalah 1 lebih besar dari tingkat signifikansi

0,05. Meskipun demikian, hasil uji tersebut menyatakan bahwa uji variansi

cross-section tidak valid sehingga statistik Hausman otomatis menjadi nol.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa model tidak efisien untuk perhitungan uji

Hausman4 sehingga tidak ada bukti pengaruh random effect terhadap variabel.

Hal tersebut mengindikasikan terdapat korelasi antara variabel bebas dengan

komponen error. Menurut Gujarati dan Porter, “jika komponen error individu

dan satu atau lebih variabel bebasnya berkorelasi, maka estimasi dengan model

random effect akan bias, sedangkan yang diperoleh dari model fixed effect

tidak bias”.5 Oleh karena itu, model random effect tak bisa digunakan sehingga

ho ditolak dan ha diterima. Dengan kata lain, model terbaik yang terpilih dalam

penelitian ini adalah model fixed effect.

Dalam rangka memperoleh estimasi regresi terbaik (BLUE: Best Linear

Unbiased Estimator), maka model regresi panel terbaik dalam penelitian ini

(Fixed Effect Model) dihitung kembali menggunakan Generalized Least

Square dengan pembobotan Cross section (Cross-section Weights). Dengan

demikian, permasalahan heteroskedastisitas antar individu dalam panel data

telah teratasi. Oleh karena itu, uji signifikansi didasarkan hasil regresi model

Fixed Effect Generalized Least Square pembobotan Cross section.

D. Uji Signifikansi

1. Uji Koefisien Determinasi

4 Yazid, “Basel III Accord: Different Bank Charasteristic (Insolvency Risk) Due to Unovserved Heterogeneity

Effects”, Australian Journal of Basic and Applied Sciences Vol. 8 (Mei 2014): h. 383. 5 Gujarati & Porter, Basic Econometrics Fifth Edition (New York: The McGraw−Hill Companies, 2009), h. 606.

Page 66: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

52

Untuk mengurangi kelemahan koefisien determinasi, maka digunakan

koefisien determinasi yang telah disesuaikan yaitu Adjusted R Square (R2adj).

Koefisien determinasi yang telah disesuaikan berarti bahwa koefisien tersebut

telah dikoreksi dengan memasukkan jumlah variabel dan ukuran sampel yang

digunakan. Hasilnya akan lebih akurat dan tidak bias.

Tabel 4.5 Hasil Uji Koefisien Determinasi Weighted Statistics R-squared 0.984162 Mean dependent var 2.943460

Adjusted R-squared 0.978618 S.D. dependent var 4.712536

S.E. of regression 0.771803 Sum squared resid 23.82717

F-statistic 177.5368 Durbin-Watson stat 2.202246

Prob(F-statistic) 0.000000 Sumber: Output Eviews

Berdasarkan output regresi model fixed effect metode generalized least

square dengan pembobotan cross section di atas, diperoleh nilai adjusted R-

squared sebesar 0,979 atau 97,9%. Hal ini menunjukkan bahwa stabilitas bank

syariah dapat dijelaskan oleh variabel kompetisi, capital buffer, diversifikasi

pendapatan, dan ukuran bank syariah. Sedangkan sisanya sebesar 2,1%

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.

2. Uji Statistik F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas

yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel terikat. Untuk menyimpulkan apakah model masuk kategori

cocok (fit) atau tidak, maka yang harus dilakukan yaitu dengan

membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel. Apabila nilai F hitung lebih

besar dari nilai F tabel, maka Ha diterima sedangkan H0 ditolak.

Tabel 4.6 Hasil Uji Statistik F

Weighted Statistics R-squared 0.984162 Mean dependent var 2.943460

Adjusted R-squared 0.978618 S.D. dependent var 4.712536

Page 67: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

53

S.E. of regression 0.771803 Sum squared resid 23.82717

F-statistic 177.5368 Durbin-Watson stat 2.202246

Prob(F-statistic) 0.000000 Sumber: Output Eviews

Merujuk pada tabel di atas, diketahui bahwa nilai F hitung yang

dihasilkan adalah sebesar 177,54, sedangkan nilai F tabel dengan df: 0,05, (5-

1), (55-5) adalah 2,56. Dikarenakan nilai F hitung (177,54) jauh melampui nilai

F tabel (2,56) maka dapat disimpulkan hipotesis alternatif yang menyatakan

bahwa semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang

signifikan terhadap variabel dependen diterima. Dengan kata lain, persamaan

regresi yang terbentuk dianggap memenuhi kriteria fit (cocok).

3. Uji Statistik t

Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik t

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. LERNER 9.945033 1.749504 5.684486 0.0000

CB 0.045974 0.021442 2.144095 0.0382

HHI 0.579356 1.451254 0.399211 0.6919

LOGSIZE 2.561621 1.100033 2.328677 0.0250

C -31.21800 14.40481 -2.167193 0.0362 Sumber: Output Eviews

Tabel di atas menunjukkan masing-masing nilai statistik t, sedangkan t

tabel dengan df: 0,05, (55-5) adalah 2,0086. Berikut adalah hasil uji t untuk

masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen:

a. Pengaruh kompetisi terhadap stabilitas bank syariah

Berdasarkan output eviews di atas, diperoleh nilai t hitung dari

kompetisi antar bank syariah sebesar 5,6845 jauh lebih besar

dibandingkan dengan t tabel (2,0086). Oleh sebab itu, berdasarkan hasil

tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya,

kompetisi berpengaruh signifikan terhadap stabilitas bank syariah di

Indonesia.

Page 68: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

54

b. Pengaruh capital buffer terhadap stabilitas bank syariah

Berdasarkan output eviews di atas, diperoleh nilai t hitung dari

capital buffer sebesar 2,1441 lebih besar dibandingkan dengan t tabel

(2,0086). Oleh sebab itu, berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, capital buffer berpengaruh

signifikan terhadap stabilitas bank syariah di Indonesia.

c. Pengaruh diversifikasi pendapatan terhadap stabilitas bank syariah

Berdasarkan output eviews di atas, diperoleh nilai t hitung dari

diversifikasi pendapatan sebesar 0,3992 lebih kecil dibandingkan dengan

t tabel (2,0086). Oleh sebab itu, berdasarkan hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya, diversifikasi

pendapatan berpengaruh tidak signifikan terhadap stabilitas bank syariah

di Indonesia.

d. Pengaruh ukuran bank terhadap stabilitas bank syariah

Berdasarkan output eviews di atas, diperoleh nilai t hitung dari

ukuran bank syariah sebesar 2,3287 lebih besar dibandingkan dengan t

tabel (2,0086). Oleh sebab itu, berdasarkan hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, ukuran bank

syariah berpengaruh signifikan terhadap stabilitas bank syariah di

Indonesia.

4. Persamaan Model Regresi

Didasarkan output hasil regresi model fixed effect generalized least square

pembobotan cross section, maka model persamaannya adalah:

Z-scoreit = -31,218 + 9,9450 Lernerit + 0,0460 CBit + 0,5794 HHIit + 2,5616

Logsizeit + μit

Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa:

a. Konstanta sebesar -31,218 menunjukkan bahwa jika variabel independen

yang meliputi kompetisi, pembiayaan bermasalah, capital buffer,

Page 69: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

55

diversifikasi pendapatan, dan ukuran bank syariah pada observasi ke i

dan periode ke t adalah nol, maka nilai Z-score yang merepresentasikan

stabilitas bank syariah senilai -31,218..

b. Nilai koefisien variabel kompetisi yang direpresentasikan oleh indeks

Lerner adalah sebesar 9,9450. Artinya, apabila nilai indeks Lerner

meningkat sebanyak 1%, maka Z-score mengalami kenaikan secara

signifikan sebesar 9,9450%.

c. Nilai koefisien variabel capital buffer sebesar 0,0460. Artinya, apabila

nilai capital buffer meningkat sebanyak 1%, maka Z-score akan

mengalami kenaikan secara signifikan sebesar 0,0460%.

d. Nilai koefisien variabel diversifikasi pendapatan yang direpresentasikan

oleh HHI adalah sebesar 0,5794. Artinya, apabila HHI meningkat

sebanyak 1%, maka z score akan mengalami kenaikan secara tidak

signifikan sebesar 0,5794%.

e. Nilai koefisien ukuran bank syariah yang direpresentasikan oleh

logarithm total aset adalah sebesar 2,5616. Artinya, apabila logarithm

total aset meningkat sebanyak 1%, maka Z-score akan mengalami

kenaikan secara signifikan sebesar 2,5616%.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengaruh Kompetisi Terhadap Stabilitas Bank Syariah

Hasil uji t menunjukkan bahwa kompetisi antar bank syariah

berpengaruh positif signifikan terhadap stabilitas bank syariah di Indonesia.

Dengan kata lain, apabila tingkat kompetisi semakin ketat maka stabilitas bank

syariah akan meningkat. Fakta ini mendukung pandangan competition-stability

yang beranggapan bahwa semakin kompetitif persaingan pasar penyaluran

dana antar bank akan membuat tingkat pengembalian yang diminta oleh bank

terhadap nasabah pembiayaannya akan lebih rendah sehingga mengurangi

kemungkinan terjadinya risiko gagal bayar nasabah (risk shifting paradigm).

Page 70: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

56

Hasil ini sejalan dengan temuan Schaeck dan Cihack6 yang menunjukkan

bahwa kompetisi antarbank mampu berpengaruh positif terhadap tingkat

kesehatan melalui transmisi efisiensi. Operasional bank semakin efisien ketika

tingkat kompetisi meningkat sehingga bank mampu beroperasi dengan biaya

yang rendah. Hasil ini juga memperkuat hasil penelitian Beck dkk7 yang

menyatakan bahwa peningkatan kompetisi berdampak pada rendahnya

kemungkinan kebangkrutan bank, membuat tingkat pengembalian deposito

lebih baik serta semakin mengefektifkan sistem pemberian informasi kredit.

Selain itu, penemuan ini selaras dengan hasil penelitian Mulyaningsih8 ketika

meneliti perbankan konvensional di Indonesia dari tahun 1980 hingga 2010.

Hasil penelitian Mulyaningsih menunjukkan bahwa dalam kondisi persaingan

yang ketat, bank didorong untuk meningkatkan efisisensi, meningkatkan

penyaluran hutang, melakukan diversifikasi usaha, memperbesar aset, dan juga

memperbesar tingkat kapitalisasi mereka.

Signifikannya pengaruh kompetisi antar bank syariah terhadap stabilitas

bank syariah di Indonesia juga karena pada dasarnya, secara normatif, bank

syariah memposisikan diri sebagai pelaku usaha yang menjunjung tinggi moral

dan etika bisnis yang bernafaskan nilai-nilai islam dalam kegiatan usahanya

(uswatun hasanah). Bank syariah selalu mengedepankan cara bersaing yang

sehat untuk mendorong persaingan yang sempurna, khususnya persaingan

antar bank syariah. Oleh sebab itu, persaingan usaha yang semakin kompetitif

akan mendorong bank syariah berprilaku kompetitif pula.

Ditambah lagi, bank syariah tidak diperkenankan memiliki sikap anti

kompetisi dengan menggunakan kekuatan pasarnya untuk memaksimalkan

pendapatan. Jika bank syariah bersikap anti kompetisi dan mengeksploitasi

pasar dengan kekuatan pasar yang dimilikinya maka akan berdampak pada

6 Schaeck & Cihack, “How Does Competition Affect Efficiency and Soundness in Banking? New Empircal

Evidence”, European Central Bank, Working Paper Series No. 932 (September 2008): h. 24. 7 Thorsten Beck dkk, “Bank Competition and Stability: Cross-country Heterogeneity”, Journal Finance

Intermediation Vol. 22 (2013): h. 240 8 Tri Mulyaningsih, dkk, “Nexus of Competition and Stability: Case of Banking in Indonesia” Buletin Ekonomi

Moneter dan Perbankan, Vol. 18, No. 3 (2016): h. 349.

Page 71: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

57

tingkat konsentrasi industri perbankan syariah yang semakin tinggi dan

menyebabkan berkurangnya persaingan akibat dominasi usaha. Tujuan bank

syariah untuk menciptakan keadilan di bidang ekonomi dan meningkatkan

kualitas hidup umat dengan jalan membuka peluang usaha yang lebih besar

tidak akan tercapai dan akan memperbesar kemungkinan bangkrutnya bank

syariah lainnya akibat tak mampu bersaing dikarenakan tak memiliki kekuatan

pasar yang memadai.

Kondisi yang demikian sesuai dengan teori structure conduct

performance yang mengemukakan bahwa semakin banyak jumlah bank dalam

suatu pasar perbankan umumnya akan menyebabkan perilaku bank yang sangat

kompetitif sehingga akan mengurangi harga dan meningkatkan level output

yang optimum. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak terkonsentrasinya pasar

perbankan syariah di Indonesia akan menghasilkan kinerja yang sangat

kompetitif. Rasio tingkat pengembalian terhadap biaya akan lebih rendah yang

mengakibatkan semakin tingginya kepuasan konsumen yang akan

meningkatkan profitabilitas bank syariah sehingga stabilitas bank syariah

semakin kuat. Banyaknya jumlah bank syariah dalam pasar perbankan di

Indonesia juga akan menghalangi bank-bank syariah untuk bersekongkol

dengan pesaing mereka untuk meningkatkan tingkat pengembalian, sehingga

tingkat pengembalian tersebut tak terlalu jauh melebihi biaya marginalnya.

Lebih lanjut, pengaruh kompetisi positif yang signifikan terhadap

stabilitas bank syariah kemungkinan dikarenakan keberagaman bank syariah

relatif rendah akibat ketidakleluasaan bank syariah dalam menciptakan produk

baru dan mudahnya produk yang diciptakan untuk ditiru serta segmentasi pasar

yang cenderung. Kondisi yang demikian akan menimbulkan persepsi bahwa

antara satu bank syariah dengan bank syariah lainnya adalah sama, tak jauh

berbeda. Akibatnya, efek domino positif akan terjadi dalam sistem bisnis

perbankan syariah, seperti anggapan stabilitas suatu bank syariah yang lebih

baik dibanding bank konvensional akan membuat anggapan serupa terhadap

bank syariah lainnya.

Page 72: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

58

2. Pengaruh Capital buffer Terhadap Stabilitas Bank Syariah

Nilai koefisien yang positif menunjukkan adanya pengaruh positif

siginifikan capital buffer terhadap stabilitas bank syariah di Indonesia. Dengan

kata lain, apabila capital buffer meningkat maka stabilitas bank syariah juga

akan meningkat. Hasil ini sejalan dengan temuan Buddi Wibowo9 yang

mengungkapkan bahwa capital buffer secara signifikan berdampak positif

terhadap stabilitas bank konvensional di Indonesia.

Hasil ini mengindikasikan bahwa bank-bank syariah cenderung menahan

modal melebihi yang disyaratkan dalam lingkungan kompetisi yang

kompetitif. Temuan ini juga sesuai dengan tujuan pembentukkan capital buffer,

yaitu untuk memperkuat bank syariah agar lebih stabil. Dengan capital buffer

yang dimiliki, bank syariah akan mampu menghadapi perubahan pasar yang

begitu ekstrim. Kerugian yang ditimbulkan akibat dampak negatif krisis

ekonomi dan keuangan akan teratasi.

Kondisi yang demikian sejalan dengan teori charter value yang

menyatakan bahwa bank senantiasa menahan ekstra modal untuk

mengamankan mereka dari risiko kegagalan usaha. Hal ini didasari adanya

anggapan bahwa bank syariah akan menghadapi kerugian atas pendapatannya

dimasa yang akan datang apabila kebangkrutan terjadi. Dampak kerugian

tersebut akan menerpa banyak pihak termasuk para pemegang saham.

Pengaruh positif capital buffer terhadap stabilitas bank syariah juga

diduga karena dengan menahan modal lebih dari yang dipersyaratkan, bank

syariah akan lebih mudah mendapatkan dana yang dapat digunakan setiap saat.

Bank syariah dapat menghindari penggunaan sumber dana eksternal yang

memiliki cost of fund cukup mahal serta tak begitu menguntungkan (the

pecking order theory). Oleh sebab itu, bank syariah cenderung menggunakan

modal sendiri dalam upayanya meredam kerugian akibat adanya biaya implisit

9 Buddi Wibowo, “Stabilitas Bank, Tingkat Persaingan Antar Bank dan Diversifikasi Sumber Pendapatan: Analisis

Per Kelompok Bank di Indonesia”, Jurnal Manajemen Teknologi Vol 15, No.2 (2016): h. 190.

Page 73: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

59

dan eksplisit yang terjadi selama periode penelitian untuk mempertahankan

keberlangsungan usaha bank syariah.

Meskipun demikian, peran capital buffer tak terlalu besar terhadap

stabilitas bank syariah di Indonesia ditunjukkan dengan koefisien sebesar

0,046. Hal ini disebabkan selama periode penelitian tidak terjadi risiko tak

diharapkan seperti terjadinya krisis keuangan (unexpected loss). Ditambah lagi,

bank syariah juga telah membentuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

(CKPN) ataupun Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) yang

ditujukan untuk menyerap risiko yang timbul dari aktivitas pembiayaan yang

merupakan risiko yang diharapkan atau diekspektasikan (expected loss). Oleh

sebab itu, capital buffer tak berperan maksimal dalam menyerap kerugian

dikarenakan risiko terjadinya pembiayaan bermasalah yang dominan terjadi

selama kurun waktu penelitian telah diredam oleh dana CKPN ataupun PPAP.

3. Pengaruh Diversifikasi Pendapatan Terhadap Stabilitas Bank

Syariah

Berdasarkan hasil penghitungan uji statistik mengungkapkan bahwa

diversifikasi yang dilakukan bank syariah berpengaruh tidak siginifikan

terhadap stabilitas. Hasil ini mengindikasikan bahwa strategi diversifikasi

belum mampu meningkatkan kinerja bank syariah dalam usahanya

memperkuat stabilitas. Hal ini diduga dikarenakan pendapatan dari kegiatan

diversifikasi rasionya masih sangat kecil terhadap total pendapatan secara

keseluruhan. Ditambah lagi, produk dan layanan diversifikasi masih terkait erat

dengan kegiatan bisnis utama bank syariah sebagai perantara keuangan

sehingga penurunan pendapatan pembiayaan akan menyebabkan pedapatan

non pembiayaan ikut menurun.

Hal tersebut akan menyebabkan tujuan bank syariah untuk mendapatkan

pendapatan yang optimal dan stabil dari kegiatan diversifikasi pada saat

pendapatan pembiayaan menurun tak tercapai. Peningkatan risiko dan beban

yang tinggi untuk menunjang terlaksananya kegiatan diversifikasi juga

Page 74: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

60

menyebabkan manfaat dari kegiatan diversifikasi tak begitu berarti. Kendati

demikian, temuan ini menyiratkan bahwa bank syariah berhasil memperbaiki

kinerja strategi diversifikasi yang diterapkannya walaupun masih belum bisa

memberikan manfaat yang optimal dan signifikan. Oleh sebab itu, bank syariah

di Indonesia berhasil mengatasi volatilitas pendapatan non pembiayaannya.

Mengingat penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Foza Hayu10 pada bank

umum syariah di Indonesia periode 2008-2014 menunjukkan bahwa

diversifikasi pendapatan yang dilakukan oleh bank syariah justru berkontribusi

positif terhadap kemungkinan kebangkrutan bank syariah.

4. Pengaruh Ukuran Bank Terhadap Stabilitas Bank Syariah

Hasil uji t memperlihatkan adanya pengaruh positif signifikan ukuran

bank terhadap stabilitas bank syariah. Artinya, semakin besar ukuran bank

maka stabilitas bank syariah akan semakin kuat. Hasil penelitian ini sejalan

dengan Khasawneh11 ketika meneliti stabilitas bank-bank konvensional dan

syariah di kawasan Timur Tengah. Hasil ini juga sesuai dengan temuan Buddi

Wibowo12 yang menyiratkan bahwa pengaruh ukuran terhadap stabilitas bank

konvensional maupun bank syariah di Indonesia tak jauh berbeda.

Temuan ini membuktikan bahwa anggapan too-big-to-fail tidak sesuai

dengan realitas kondisi perbankan syariah di Indonesia. Diduga hal ini

disebabkan begitu ketatnya regulasi yang dibuat khusus untuk mengawasi

perbankan syariah (well regulated.) Bank syariah tak leluasa untuk terlibat

dalam area bisnis yang penuh risiko dan mengambil risiko yang lebih besar

hanya untuk memperbesar keuntungan yang diharapkannya.

Selain itu, bank syariah yang besar cenderung lebih stabil dikarenakan di

Indonesia, terdapat perlakuan khusus untuk bank yang termasuk kategori aset

10 Foza Hayu, “Analisa Kebangkrutan Bank Syariah Dengan Metode Z-Score” (Skripsi, Fakultas Ekonomi,

Universitas Dipeonegoro 2016), h. 76. 11 Khasawneh, Ahmad, “Vulnerability and profitability of MENA banking system: Islamic versus commercial banks”,

International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management Vol. 9 (2016): h. 14.-15. 12 Buddi Wibowo, “Stabilitas Bank, Tingkat Persaingan Antar Bank dan Diversifikasi Sumber Pendapatan: Analisis

Per Kelompok Bank di Indonesia”, Jurnal Manajemen Teknologi Vol 15, No.2 (2016): h. 190.

Page 75: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

61

besar ditinjau dari permodalan, baik itu kategori BUKU 3 maupun BUKU 4.

Bank yang termasuk kategori tersebut diizinkan melakukan seluruh kegiatan

usaha dalam rupiah dan valuta asing. Bagi bank yang termasuk BUKU 3 dapat

melakukan penyertaan sebesar 25% pada lembaga keuangan di dalam dan di

luar negeri terbatas di kawasan Asia sedangkan bagi bank yang termasuk

BUKU 4 dapat melakukan penyertaan sebesar 35% pada lembaga keuangan di

dalam dan di luar negeri dengan cakupan wilayah yang lebih luas.

Tentu keistimewaan tersebut semakin membuka peluang bank syariah

yang besar untuk memperkuat stabilitasnya. Bank syariah yang besar akan

lebih mudah mengekspansi pasar baik melalui perluasan jangkauan bisnis

lintas geografi maupun memasuki pasar produk lainnya. Dengan demikian,

bank syariah yang besar lebih berpeluang dalam menjangkau pangsa pasar

pembiayaan, investasi dan aktivitas lainnya untuk meminimalisir risiko yang

melekat pada bisnis dan memperbesar pendapatan sekaligus meningkatkan

kekuatan pasar mereka pada industri maupun industri lain yang dapat

dimasukinya

Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa bank yang lebih besar

memiliki kekuatan pasar cukup tinggi. Bank syariah yang besar memiliki

kemudahan untuk mendapatkan pendanaan dari pasar modal untuk menambah

permodalan yang dimiliki. Kemudahan tersebut semakin meringankan bank

syariah yang besar dalam memenuhi persyaratan modal minimum dan

menyediakan modal penyangga yang ditujukan untuk meredam dampak

negatif ketika terjadinya krisis keuangan atau risiko yang tak diharapkan

(unexpected loss). Selain itu, bank syariah yang besar juga akan lebih mudah

menyisihkan dana untuk membentuk dana Cadangan Kerugian Penurunan

Nilai ataupun Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) yang

ditujukan untuk berjaga-jaga dalam mengatasi permasalahan akibat timbulnya

risiko dari kegiatan intermediasi yang dilakukan bank syariah (expected loss)

sehingga stabilitasnya semakin kuat.

Page 76: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

62

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian mengenai pengaruh

kompetisi, capital buffer, diversifikasi pendapatan dan ukuran bank terhadap

stabilitas bank syariah di Indonesia, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Secara simultan, hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh

signifikan antara variabel kompetisi, capital buffer, diversifikasi

pendapatan dan ukuran bank terhadap stabilitas bank syariah di

Indonesia.

2. Nilai koefisien determinasi adjusted R-Squared yang diperoleh adalah

sebesar 0,979 atau 97,9%. Hal ini menunjukkan bahwa stabilitas bank

syariah di Indonesia dapat dijelaskan oleh variabel kompetisi, capital

buffer, diversifikasi pendapatan, dan ukuran bank, sedangkan sisanya

sebesar 2,1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan

dalam penelitian ini.

3. Variabel kompetisi memiliki pengaruh positif siginifikan terhadap

stabilitas bank syariah. Hasil ini membuktikan bahwa pandangan

competition-stability lebih sesuai dengan kondisi pasar bank syariah

Indonesia dibandingkan dengan pandangan competition-fragility.

4. Variabel capital buffer memiliki pengaruh positif signifikan terhadap

stabilitas bank syariah. Hasil ini sesuai dengan tujuan pembentukkan

capital buffer, yaitu untuk memperkuat bank syariah agar lebih stabil

ketika menghadapi perubahan pasar yang begitu ekstrim serta menyerap

kerugian yang dapat ditimbulkan akibat dampak negatif kejutan krisis

ekonomi dan keuangan.

5. Variabel diversifikasi pendapatan memiliki pengaruh positif tidak

signifikan terhadap stabilitas bank syariah. Hasil ini menandakan bank

Page 77: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

63

syariah masih belum mampu mengoptimalkan pendapatan non

pembiayaannya padahal manfaat yang didapatkan cukup besar.

6. Varabel ukuran bank berpengaruh positif signifikan terhadap stabilitas

bank syariah. Hasil ini membuktikan bahwa anggapan too-big-to-fail

tidak tepat dalam menggambarkan realitas kondisi bank syariah di

Indonesia.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, berikut beberapa saran

yang diharapkan bisa bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

1. Bagi bank syariah, sebaiknya menentukan besaran modal yang harus

ditahan dengan cermat dan tepat. Bank syariah juga harus selalu

berusaha mengoptimalkan strategi diversifikasi dengan tepat agar

layanan dan jasa yang diberikan semakin berkualitas dan berbiaya relatif

murah sehingga daya saing bank syariah akan turut meningkat.

2. Bagi pemegang kebijakan, sebaiknya terus mengawasi dan

mengevaluasi kebijakannya terkait besaran modal yang wajib dimiliki

bank syariah, kegiatan usaha yang dilakukan oleh perbankan syariah

maupun konvensional dan juga persyaratan pendirian bank syariah.

3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan mampu memperluas analisis

terkait faktor determinan yang mempengaruhi stabilitas bank syariah

secara mendalam. Penelitian selanjutnya dapat menambah ruang

lingkup variabel penelitian, seperti variabel kompetisi yang

mengikutsertakan perbankan konvensional dan lembaga non keuangan

lainnya, variabel diversifikasi yang mengikutsertakan aspek segmentasi

dan cakupan wilayah geografis pembiayaan yang disalurkan. Selain itu,

penelitian selanjutnya juga dapat menambah variabel penelitian seperti

variabel makroekonomi, efisiensi dan pembiayaan bermasalah serta

memperluas rentang waktu dan objek penelitian.

Page 78: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

64

DAFTAR PUSTAKA

Al-Arif, M. Nur Rianto. Dasar-dasar Ekonomi Islam. Solo: Era Adicitra Intermedia, 2011.

Apriadi, Intan dkk. “Banking Fragility in Indonesia: A Panel Vector Autoregression Approach”,

Ijaber, Vol 14 No. 14 (2016): h. 1993-1224.

Ayu & Disman. “Liquidity Risk: Comparison between Islamic and Conventional Banking”

European Research Studies Journal, Vol. 20, Issue 2A (2017): h.312.

Baltagi, Badi H. Econometric Analysis of Panel Data Third Edition. Chicester: John Wiley &

Sons, 2005.

Beck, Thorsten “Bank Competition and Financial Stability: Friends or Foes?” Policy Research

Working Paper WPS 4656 (2008): h. 1-19.

Beck, Thorsten, Olivier De Jonghe & Glenn Schepens. “Bank Competition and Stability: Cross-

country Heterogeneity.” Journal Finance Intermediation Vol. 22 (2013): h. 218-244.

Berger, N Alan dkk. “Bank Competition and Financial Stability” Journal of Financial Services

Research Vol. 35 (2008): h. 2-21.

Boyd, John H, Gianni De Nicolò, dan Abu M. Jalal. “Bank Risk Taking and Competition.

Revisited: New Theory and New Evidence.” IMF Working Paper WP/06/297 (2006): h. 3-

47.

Brooks, Chris. Introductory econometrics for Finance Second Edition. New York: Cambridge

University Press, 2008.

Cihack, Martin dan Heiko Hesse. “Islamic Banks and Financial Stability: An Empirical

Analysis.” IMF Working Paper Series No. 932 (Januari 2008): h. 3-22.

DeYoung, Robert & Gökhan Tornah. “Nontraditional banking activities and bank failures during

the financial crisis.” Journal of Financial Intermediation Vol. 22 (2013): h. 397-421.

Gujarati & Porter. Basic Econometrics Fifth Edition. New York: The McGraw−Hill Companies,

2009.

Fikri, Moh. Romazul & Erman Denny Arfianto. “Determinants of Comercial Banks’ Capital

Buffer in Indonesia.” Diponegoro Journal of Management Vol. 1 (2012): h. 1-12.

Hafidz, Januar & Rieska Indah Astuti. “Tingkat Persaingan dan Efisiensi Bank Umum dan BPR

di Pasar Kredit Mikro di Indonesia.” BI Working Paper WP/04/2013 (Desember 2013): h.

1-46.

Hafidz, Januar & Rieska Indah Astuti. “Tingkat Persaingan dan Efisiensi Intermediasi Perbankan

Indonesia.” BI Working Paper WP/03/2013 (Desember 2013): h. 2-47.

Hardianto, Dimas Satria & Permata Wulandari. “Islamic Bank vs Conventional Bank:

Intermediation, Fee Based Service Activity and Efficiency.” International Journal of

Islamic and Middle Eastern Finance and Management Vol. 9 (2016): h.1-14.

Harto, Puji. “Kebijakan Diversifikasi Perusahaan dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja.” SNA Vol.

8 (September, 2005): h. 297-307.

Page 79: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

65

Hasanatina, Hadyu Foza, “Analisis Risiko Kebangkrutan Bank Syariah dengan Metode Z -Score”

Skripsi pada Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, 2016.

Hawtrey & Liang. “Bank interest margins in OECD countries.” North American Journal of

Economics and Finance, Vol. 19 (2008): h. 249-260.

Jusuf, Jopie. Analisis Kredit Untuk Credit (Account) Officer. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Jakarta, 2014.

Kaufman, George G “Too Big To Fail In Banking: What Remains?”, The Quarterly Review of

Economics and Finance Vol. 42 (2002): h. 423-426.

Keeley, Michael C. “Risk, and Market Power in Banking”, The American Economic Review Vol.

80, No. 5 (Desember 1990): h. 1183-1200.

Khasawneh, Ahmad. “Vulnerability and profitability of MENA banking system: Islamic versus

commercial banks.” International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and

Management Vol. 9 (2016): h. 1-20.

Kocabay, Selvi Ak. “Bank Competition and Banking System Stability: Evidence From Turkey.”

Tesis pada Fakultas Departemen Ekonomi, Universitas Teknik Timur Tengah, Turki, 2009.

Kantar, Yeliz Mert. “Generalized Least Square and Weight Least Square Estimation Methods for

Distributional Parameters.” REVSTAT Statistic Journal Vol. 13 No. 13 (November 2015):

h. 263-282.

Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2009.

Laura, Chiaramonte, Croci Ettore & Poli Federica. “Should We Trust the Z-score? Evidence from

the European Banking Industry.” Global Finance Journal Vol. 28 (2015): h. 1-42.

Lepetit, Laetitia, Emmanuelle Nys, Philippe Rous & Amine Tarazi. “Bank income structure and

risk: An empirical analysis of European Banks.” Journal of Banking and Finance Vol. 32

(2008): h. 2-28.

Mercieca, Steve, Klaus Schaeck & Simon Wolfe. “Small European Banks: Benefit From

Diversification?.” Journal of Banking and Finance Vol. 31 (Juli 2006): h. 1-30.

Meslier, Celine, Ruth Tacneng & Amine Tarazi. “Is income diversification beneficial? Evidence

from an emerging economy.” Journal of International Financial Markets, Institution &

Money Vol. 31 (2014): h. 97-126.

Mirandasari, Bella “Analisis Komparasi Stabilitas Perbankan Syariah dan Konvensional (Bank

Umum Devisa Non Go Public di Indonesia)” Jurnal Ilmiah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Universitas Brawijaya (2015): h. 1-17.

Molyneux, Philip & John Yip. “Income Diversification and Performance of Islamic Banks.”

Journal of Financial Management, Markets and Instutions Vol. 1 (2013): h. 47-66.

Montgomery, A. “Corporate Diversification.” Journal of Economic Perspective Vol. 8 No. 3

(1994): h. 163-178.

Muhammad. Manajemen Dana Bank Syariah. Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2014.

Mulyaningsih, Tri & Daly Anne. “Competitive condition in banking industry: An empirical

Analysis of the consolidation, competition, and concretation in the Indonesia banking

Page 80: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

66

industry.” Buletin of Monetary Economics and Banking Vol. 18, No. 3(Oktober, 2011): h.

142-175.

Mulyaningsih, Tri, Anne Daly & Riyana Miranti. “Nexus of Competition and Stability: Case of

Banking in Indonesia.” Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan Vol. 18, No. 3 (Januari

2016): h. 336-354.

Nachrowi dkk, Penggunaan Teknik Ekonometri Edisi Revisi. Jakarta: RajaGrafindo Persada,

2002.

Nguyen My, Michael Skully & Shrimal Perera. “Market power, revenue diversification and bank

stability: Evidence from selected South Asian countries.” Journal of International

Financial Markets Vol.uma 22. No. 4. (2012): h. 897-912.

Noreen, Umara, Fizza Alamdar & Tabassum Tariq. “Capital Buffers and Bank Risk: Empirical

Study of Adjustment of Paskitani Banks.” International Journal of Economics and

Financial Issues Vol. 4 (2016): h. 1798-1806.

Pandya, Anil M & Narendar V Rao. ”Diversification and Firm Performance: An Empirical

Evaluation.” Journal of Financial And Strategic Decisions Vol. 11 No. 2 (1998): h. 67-81.

Permatasari, Vita, “Model Logit dan Model Multiple Discriminant Analyis (MDA) Sebagai Early

Warning Systems (EWS) Untuk Memprediksi Kondisi Bermasalah Pada Bank-Bank

Umum Swasta Nasional Devisa dan Non Devisa di Indonesia” Skripsi pada Konsentrasi

Perbankan, Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.

Ruhadi & Muhamad Umar. “Bankruptcy Model Analysis: Comparative Studies Between Sharia

and Non Sharia Manufacturing Companies” Jurnal Al-Iqtishad Vol. 9 (2017): h.19.

Rosadi, Dedi. Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu Terapan Dengan Eviews. Yogyakarta: CV

Andi Offset, 2012.

S. Saksonova & I.Solovjova, “Some Quantitative Aspects of Stability Management Strategy in a

Bank” Procedia-Social and Behavioral Sciences Vol. 58 (2012): h. 569.

Satoto, Heru. “Strategi Diversifikasi Terhadap Kinerja Perusahaan.” Jurnal Keuangan dan

Perbankan Vol. 13 No. 2 (Mei, 2009): h. 280-287.

Schaeck & Cihack, “How Does Competition Affect Efficiency and Soundness in Banking? New

Empircal Evidence”, European Central Bank, Working Paper Series No. 932 (September

2008): h. 4-24.

Setiawan & Kusrini. Ekonometrika. Yogyakarta: CV Andi Offset, 2010.

Setiawati & Setiawan. “Permodelan Persentase Penduduk Miskin di Jawa Timur dengan

Pendekatan Ekonometrika Panel Spasial”, Jurnal Statistika, Fakultas Matematika & Ilmu

Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh November Vol. 1 (2013): h. 1.

Siringoringo, Renniwaty. “Karakter dan Fungsi Intermediasi Perbankan di Indonesia.” Buletin

Ekonomi Moneter dan Perbankan Vol. 15 (Juli 2012): h. 61-83.

Stiroh, Kevin J & Adrienne Rumble. “The dark side of diversification: The case of US financial

holding companies.” Journal of Banking & Finance Vol. 30 (2006): h. 2131-2161.

Page 81: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

67

Sudarmadji, Ardi Murdoko & Lana Sularto. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,

Leverage, dan Tipe Kepemilikan Perusahaan terhadap Luas Voluntary Disclosure Laporan

keuangan Tahunan.” Proceeding PESAT Vol. 2(Agustus 2007): h. 54-61.

Suliyanto. Ekonometrika Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta: CV. Andi

Offset , 2011.

Tabak, Benjamin M. dkk, “The relationship between banking market competition and risk-taking.

Do size and capitalization matter?”, Journal of Banking and Finance Vol. 36 (2012): h.

3366-3381.

Undang-undang no. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah.

Whish, Richard & David Bailey. Competition Law Seventh Edition. New York: Oxford

University Press, 2012.

Wibowo, Buddi. “Stabilitas Bank, Tingkat Persaingan Antar Bank dan Diversifikasi Sumber

Pendapatan: Analisis Per Kelompok Bank di Indonesia.” Jurnal Manajemen Teknologi Vol

15. No.2. (2016): h. 172-195.

Woorldrige, Jeffrey M. Introductory Econometrics A Modern Approach. Mason: South Western

Cengage Learning, 2009.

Yazid, Mohd. “Basel III Accord: Different Bank Charasteristic (Insolvency Risk) Due to

Unovserved Heterogeneity Effects”, Australian Journal of Basic and Applied Sciences Vol.

8 (Mei 2014): h. 383.

Sumber Lainnya

Bank Indonesia, “Definisi Stabilitas Sistem Keuangan”, diakses pada 23 Januari 2017 dari

http://www.bi.go.id/id/perbankan/ssk/ikhtisar/pentingnya/Contents/Default.aspx,

Central Bank, “Financial Stability”, diakses pada 23 Januari 2017 dari

http://www.centralbank.gov.cy/nqcontent.cfm?a_id=8127&lang=en,

Republika, “OJK: Merger Bank Syariah Mendesak Dilakukan”, diakses pada 25 Juni 2017 dari

http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-ekonomi/16/01/13/o0w5hc219-ojk-

merger-bank-syariah-mendesakdilakukan,

World Bank, “Financial Stability”, diakses pada 23 Januari 2017 dari

http://www.worldbank.org/en/publication/gfdr/background/financial-stability,

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1: Data Penelitian Sebelum Dihitung

Bank

Tahun

Ekuitas

Aset

ROA

CAR

CAR

MIN

Pendapatan

Utama Bersih

Pendapatan

Operasional

Lainnya 2012 4180690176525 54229395784522 2.25 13.82 8 2771226804603 1138747549267

2013 4665787573537 63965707645695 1.53 14.1 8 3356909670629 1193418732579

BSM 2014 4617009306427 66955670630245 -0.04 14.12 8 3035890204162 1002089656605

2015 5613738764182 70369708944091 0.56 12.85 10 3521791733037 938859243720

2016 6392436931362 78831721590271 0.59 14.01 10 4128177522551 860070749989

Page 82: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

68

2012 1809130629000 44205554301000 1.54 11.57 8 1522203321000 402691668000

2013 3272593414000 53738907320000 0.5 14.05 8 2171009233000 382453067000

BMI 2014 3896440258000 62410218442000 0.17 13.91 8 1862624434000 313514925000

2015 3518592629000 57140616713000 0.2 12 10 2095465579000 311893892000

2016 3618746556000 55786397505000 0.22 12.74 10 1498723145000 324813140000

2012 304375857598 1602180989705 0.8 31.5 8 66622706998 14463656383

2013 313516941577 2041418847273 1 22.4 8 80615147897 15211733187

BCAS 2014 626033860485 2994449136265 0.8 29.6 8 94497440473 7429357040

2015 1052551191056 4349580046527 1 34.3 8 163114747913 9422459737

2016 1099066354652 4995606338455 1.1 36.7 8 204244595746 13480005339

2012 1068564000000 14088914000000 0.88 11.91 8 810806000000 169071000000

2013 1711348000000 17400691000000 1.15 14.49 8 972921000000 138109000000

BRIS 2014 1714490000000 20341033000000 0.08 12.89 8 1061778000000 83454000000

2015 2339812000000 24230247000000 0.77 13.94 9 1397310000000 130460000000

2016 2510014000000 27687188000000 0.95 20.63 9 1598700000000 127967000000

2012 1187218000000 10645313000000 1.48 19.29 8 645350000000 84109000000

2013 1304680000000 14708504000000 1.37 16.54 8 914913000000 146964000000

BNIS 2014 1950000000000 19492112000000 1.27 18.76 8 1334664000000 100387000000

2015 2215658000000 23017667000000 1.43 18.11 9.38 1583174000000 118814000000

2016 2486566000000 28314175000000 1.44 17.81 9.39 1896543000000 101718000000

2012 620513128000 8163668180000 3.81 13.51 8 964707489000 150097933000

2013 759148425000 9125210428000 2.33 12.99 8 1022920748000 318088457000

BMS 2014 781145040000 7044587889000 0.29 19.26 8 783177041000 185054277000

2015 874286571000 5559819466000 0.3 18.74 8 539453394000 615363798000

2016 1061800638000 6135241922000 2.63 23.53 9 416769265000 502978344000

2012 273072153130 3616107512472 0.55 12.78 8 110680789199 27272904568

2013 295074619235 4342212755831 0.69 11.1 8 149591476560 35250687064

BBS 2014 503632875371 5160516781661 0.27 14.8 8 129041717862 42237912004

2015 633083364194 5827153527325 0.79 16.31 8 161989762918 60816485292

2016 798568161270 7019598576013 0.76 17 8 201352764178 96702361662

2012 491662982000 2140482104000 3.48 32.2 8 88761139000 5759696000

2013 526567080000 4052510003000 1.03 20.83 8 127803379000 9947000000

BPS 2014 1076317020000 6206504337000 1.99 25.69 8 230922414000 33269000000

2015 1155490602000 7134234975000 1.12 20.3 9 289956831000 23031000000

2016 1187940719000 8757963603000 0.37 18.17 9 295275887000 24551000000

2012 599442077000 4239448850000 -0.59 21.09 8 208490000000 12308000000

2013 627758000000 4695088000000 0.91 17.99 8 272118000000 16705000000

BJBS 2014 631271000000 6093488000000 0.69 15.83 8 226887000000 169935000000

2015 1043203000000 6439966000000 0.25 22.53 11 320564000000 154802000000

2016 876401000000 7441653000000 -8.09 18.25 10 340611000000 1291871000000

Page 83: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

69

2012 950849000000 2062552000000 2.88 63.89 8 111317000000 10225000000

2013 993201000000 2299971000000 2.87 59.41 8 116074000000 18208000000

MBS 2014 1048717000000 2449541000000 3.61 52.13 8 140806000000 5817000000

2015 754605000000 1743439000000 -20.1 38.4 10 135066000000 3811000000

2016 592111000000 1344720000000 -9.51 55.06 9 76921000000 5968000000

2012 152534000000 939472000000 1.43 28.08 8 34617000000 4494000000

2013 157318467218 1323152642441 0.5 18.4 8 53758907682 1074656001

BVS 2014 186368280856 1439632336383 -1.87 15.27 8 44536839153 1773924650

2015 162652268614 1379265628842 -2.36 16.14 10 39984853783 1231298562

2016 194329531375 1625183249354 -2.19 15.98 10 38166264713 968554521

Lampiran 2: Data Penelitian Setelah Dihitung

Bank Tahun

Z Score CB HHI Log Size

2012 2.568168947 5.82 0.412839938 13.73423477

2013 1.76899954 6.1 0.386969751 13.80594721

BSM 2014 0.031955942 6.12 0.373159359 13.82578736

2015 0.706052715 2.85 0.332351517 13.84738575

2016 0.740611498 4.01 0.285381895 13.89670101

2012 2.715741394 3.57 0.330872917 13.64547684

2013 0.963520464 6.05 0.254689425 13.73028883

BMI 2014 0.399277017 5.91 0.246626707 13.7952557

2015 0.449342906 2 0.225546196 13.75694492

2016 0.489351076 2.74 0.29278996 13.74652832

2012 7.378845058 23.5 0.293112756 12.20471157

2013 8.598262429 14.4 0.267085705 12.30993212

BCAS 2014 7.521124813 21.6 0.135152634 12.47631694

2015 9.257240553 26.3 0.10325759 12.63844733

2016 9.838748253 28.7 0.116159739 12.69858821

2012 2.344404026 3.91 0.285543937 13.14887752

2013 3.061832753 6.49 0.217709802 13.24056649

BRIS 2014 0.402948175 4.89 0.135121335 13.308373

2015 2.12543006 4.94 0.156201134 13.38435784

2016 2.552422446 11.63 0.137239075 13.44227885

2012 19.48724899 11.29 0.204016835 13.02715844

2013 17.86091848 8.54 0.238491184 13.1675685

BNIS 2014 16.77530705 10.76 0.130120207 13.2898589

2015 18.68810758 8.73 0.129871326 13.3620613

2016 18.70722742 8.42 0.096624237 13.45200391

2012 2.519709133 5.51 0.233024837 12.91188534

2013 1.564726906 4.99 0.361873162 12.96024289

Page 84: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

70

BMS 2014 0.259936527 11.26 0.309193829 12.84785559

2015 0.296483929 10.74 0.497839541 12.74506069

2016 1.817522898 14.53 0.495607228 12.78783169

2012 2.944784559 4.78 0.317224681 12.55824133

2013 3.568279107 3.1 0.308675631 12.6377111

BBS 2014 1.730546499 6.8 0.371578982 12.71269319

2015 4.230609839 8.31 0.39690279 12.76545646

2016 4.113475663 9 0.438360569 12.84631228

2012 3.092843048 24.2 0.114445132 12.3305116

2013 0.967060059 12.83 0.133989388 12.6077241

BPS 2014 1.803681134 17.69 0.220139351 12.79284706

2015 1.068797184 11.3 0.136337627 12.85334741

2016 0.421562394 9.17 0.136709106 12.94240314

2012 -0.117978971 13.09 0.105271895 12.6273094

2013 0.274485597 9.99 0.10898587 12.67164374

BJBS 2014 0.208709421 7.83 0.489700966 12.78486596

2015 0.108349572 11.53 0.439202779 12.80888357

2016 -2.09662868 8.25 0.330225808 12.87166942

2012 0.317484621 55.89 0.154099791 12.31440491

2013 0.313762037 51.41 0.234418342 12.36172236

MBS 2014 0.38372978 44.13 0.076198429 12.38908471

2015 -1.871756537 28.4 0.053377021 12.24140676

2016 -0.861861049 46.06 0.133631835 12.12863186

2012 0.599149293 20.08 0.203401734 11.97288384

2013 0.23286894 10.4 0.038428812 12.12160995

BVS 2014 -0.654905361 7.27 0.073675089 12.15825159

2015 -0.843612897 6.14 0.057963418 12.13964791

2016 -0.779028124 5.98 0.048273308 12.21090234

Lampiran 3: Data Penelitian Indeks Lerner Bank Syariah

Tahun Total pendapatan Total beban Indeks Lerner

2012 15145075464663 12744512442680 0.158504527

2013 18996534355735 16650568604526 0.123494407

2014 32692000000000 32139000000000 0.016915453

2015 42394000000000 41417000000000 0.023045714

2016 45048000000000 43628000000000 0.031521932

Lampiran 4: Output Model Common Effect

Dependent Variable: ZS

Method: Panel Least Squares

Date: 07/06/17 Time: 21:56

Sample: 2012 2016

Page 85: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

71

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 55 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. LERNER 10.74791 12.64746 0.849808 0.3995

CB 0.006647 0.073021 0.091030 0.9278

HHI -9.459081 6.282478 -1.505629 0.1385

LOGSIZE 2.405512 1.652732 1.455477 0.1518

C -26.40741 21.70158 -1.216843 0.2294 R-squared 0.074876 Mean dependent var 3.291743

Adjusted R-squared 0.000866 S.D. dependent var 5.433866

S.E. of regression 5.431513 Akaike info criterion 6.308821

Sum squared resid 1475.067 Schwarz criterion 6.491306

Log likelihood -168.4926 Hannan-Quinn criter. 6.379389

F-statistic 1.011699 Durbin-Watson stat 0.539661

Prob(F-statistic) 0.410365

Lampiran 5: Output Model Fixed Effect

Dependent Variable: ZS

Method: Panel Least Squares

Date: 07/06/17 Time: 21:56

Sample: 2012 2016

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 55 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. LERNER 9.465790 2.363995 4.004150 0.0003

CB 0.067878 0.025685 2.642701 0.0117

HHI 0.766525 1.450515 0.528450 0.6001

LOGSIZE 2.586424 1.151684 2.245776 0.0303

C -31.83463 15.03376 -2.117543 0.0405 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.984393 Mean dependent var 3.291743

Adjusted R-squared 0.978930 S.D. dependent var 5.433866

S.E. of regression 0.788754 Akaike info criterion 2.590276

Sum squared resid 24.88531 Schwarz criterion 3.137731

Log likelihood -56.23260 Hannan-Quinn criter. 2.801981

F-statistic 180.2058 Durbin-Watson stat 2.123655

Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 6: Output Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: FE

Test cross-section fixed effects

Page 86: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

72

Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 233.098381 (10,40) 0.0000

Cross-section Chi-square 224.519944 10 0.0000

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: ZS

Method: Panel Least Squares

Date: 07/06/17 Time: 21:56

Sample: 2012 2016

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 55 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. LERNER 10.74791 12.64746 0.849808 0.3995

CB 0.006647 0.073021 0.091030 0.9278

HHI -9.459081 6.282478 -1.505629 0.1385

LOGSIZE 2.405512 1.652732 1.455477 0.1518

C -26.40741 21.70158 -1.216843 0.2294 R-squared 0.074876 Mean dependent var 3.291743

Adjusted R-squared 0.000866 S.D. dependent var 5.433866

S.E. of regression 5.431513 Akaike info criterion 6.308821

Sum squared resid 1475.067 Schwarz criterion 6.491306

Log likelihood -168.4926 Hannan-Quinn criter. 6.379389

F-statistic 1.011699 Durbin-Watson stat 0.539661

Prob(F-statistic) 0.410365

Lampiran 7: Output Model Random Effect

Dependent Variable: ZS

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 07/06/17 Time: 21:56

Sample: 2012 2016

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 55

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. LERNER 9.429043 2.310039 4.081768 0.0002

CB 0.067517 0.025323 2.666191 0.0103

HHI 0.686546 1.436134 0.478051 0.6347

LOGSIZE 2.549616 1.091496 2.335892 0.0235

C -31.33349 14.37701 -2.179417 0.0340 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 6.251836 0.9843

Idiosyncratic random 0.788754 0.0157

Page 87: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

73

Weighted Statistics R-squared 0.377524 Mean dependent var 0.185432

Adjusted R-squared 0.327726 S.D. dependent var 0.941060

S.E. of regression 0.771597 Sum squared resid 29.76807

F-statistic 7.581101 Durbin-Watson stat 1.825509

Prob(F-statistic) 0.000074 Unweighted Statistics R-squared 0.019873 Mean dependent var 3.291743

Sum squared resid 1562.767 Durbin-Watson stat 0.466994

Lampiran 8: Output Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: RE

Test cross-section random effects Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. Cross-section random 0.000000 4 1.0000 * Cross-section test variance is invalid. Hausman statistic set to zero.

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob. LERNER 9.465790 9.429043 0.252194 0.9417

CB 0.067878 0.067517 0.000018 0.9329

HHI 0.766525 0.686546 0.041513 0.6947

LOGSIZE 2.586424 2.549616 0.135014 0.9202

Cross-section random effects test equation:

Dependent Variable: ZS

Method: Panel Least Squares

Date: 07/06/17 Time: 22:01

Sample: 2012 2016

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 55 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -31.83463 15.03376 -2.117543 0.0405

LERNER 9.465790 2.363995 4.004150 0.0003

CB 0.067878 0.025685 2.642701 0.0117

HHI 0.766525 1.450515 0.528450 0.6001

LOGSIZE 2.586424 1.151684 2.245776 0.0303 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables)

Page 88: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

74

R-squared 0.984393 Mean dependent var 3.291743

Adjusted R-squared 0.978930 S.D. dependent var 5.433866

S.E. of regression 0.788754 Akaike info criterion 2.590276

Sum squared resid 24.88531 Schwarz criterion 3.137731

Log likelihood -56.23260 Hannan-Quinn criter. 2.801981

F-statistic 180.2058 Durbin-Watson stat 2.123655

Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 9: Output Model Fixed Effect Generalized Least Square

Dependent Variable: ZS

Method: Panel EGLS (Cross-section weights)

Date: 07/06/17 Time: 22:01

Sample: 2012 2016

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 55

Linear estimation after one-step weighting matrix Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. LERNER 9.945033 1.749504 5.684486 0.0000

CB 0.045974 0.021442 2.144095 0.0382

HHI 0.579356 1.451254 0.399211 0.6919

LOGSIZE 2.561621 1.100033 2.328677 0.0250

C -31.21800 14.40481 -2.167193 0.0362 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) Weighted Statistics R-squared 0.984162 Mean dependent var 2.943460

Adjusted R-squared 0.978618 S.D. dependent var 4.712536

S.E. of regression 0.771803 Sum squared resid 23.82717

F-statistic 177.5368 Durbin-Watson stat 2.202246

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.984072 Mean dependent var 3.291743

Sum squared resid 25.39661 Durbin-Watson stat 2.149585

Lampiran 10: Output Uji Jarque-Berra

0

2

4

6

8

10

-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0

Series: Standardized Residuals

Sample 2012 2016

Observations 55

Mean 4.95e-17

Median 0.005099

Maximum 1.211219

Minimum -1.251153

Std. Dev. 0.664262

Skewness -0.055263

Kurtosis 2.047329

Jarque-Bera 2.107873

Probability 0.348563

Page 89: PENGARUH KOMPETISI, CAPITAL BUFFER, DIVERSIFIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36071/1/... · syariah yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan konvensional

75

Lampiran 11: Output Uji Multikolinearitas

LERNER CB HHI LOGSIZE

LERNER 1.000000 0.071882 0.027457 -0.136814

CB 0.071882 1.000000 -0.311148 -0.544692

HHI 0.027457 -0.311148 1.000000 0.338263

LOGSIZE -0.136814 -0.544692 0.338263 1.000000

Lampiran 12: Output Uji Heteroskedastisitas

Dependent Variable: RESID^2

Method: Panel EGLS (Cross-section weights)

Date: 07/06/17 Time: 22:13

Sample: 2012 2016

Periods included: 5

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 55

Linear estimation after one-step weighting matrix Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. LERNER 1.155565 47.38976 0.024384 0.9807

LERNER^2 73.11616 52.05878 1.404492 0.1704

LERNER*CB 0.076636 0.173440 0.441861 0.6618

LERNER*HHI 10.74786 16.11165 0.667087 0.5098

LERNER*LOGSIZE -1.383879 3.593749 -0.385080 0.7029

CB 0.233426 0.685907 0.340318 0.7360

CB^2 -0.000441 0.000933 -0.472735 0.6398

CB*HHI 0.004858 0.135548 0.035839 0.9716

CB*LOGSIZE -0.015361 0.053083 -0.289371 0.7743

HHI -27.82759 44.09142 -0.631134 0.5327

HHI^2 2.589505 5.422522 0.477546 0.6364

HHI*LOGSIZE 1.995533 3.404284 0.586183 0.5621

LOGSIZE 20.39774 37.73913 0.540493 0.5928

LOGSIZE^2 -0.814289 1.446056 -0.563110 0.5775

C -126.7446 245.8107 -0.515619 0.6099 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) Weighted Statistics R-squared 0.496227 Mean dependent var 0.520063

Adjusted R-squared 0.093209 S.D. dependent var 0.562524

S.E. of regression 0.555386 Sum squared resid 9.253597

F-statistic 1.231278 Durbin-Watson stat 2.198256

Prob(F-statistic) 0.291774 Unweighted Statistics R-squared 0.299061 Mean dependent var 0.461756

Sum squared resid 11.97416 Durbin-Watson stat 2.272211