pengaruh kompetensi, independensi, workload dan spesialisasi auditor terhadap...
TRANSCRIPT
PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, WORKLOAD DAN
SPESIALISASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT
(Studi Kasus Pada Auditor KAP Di Jawa Tengah)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan
Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Disusun Oleh :
ASNAIN RAHMANSYAH
B 200 120 145
PROGAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
1
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kompetensi,
Independensi, Workload, dan Spesialisasi Auditor Terhadap Kualitas Audit.
Penelitian ini menggunakan sampel auditor yang bekerja pada seluruh Kantor
Akuntan Publik (KAP) yang ada di Jawa Tengah.
Populasi dari penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik (KAP) yang
berada di jawa tengah yaitu surakarta dan semarang dengan metode convienence
sampling. penelitian ini menggunakan 43 responden. Dalam penelitian ini untuk
menganalisis data dilakukan uji Asumsi Klasik, uji T, uji Regresi Linear
Berganda.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel Kompetensi,
Independensi, dan Workload Auditor berpengaruh terhadap Kualitas Audit.
Sedangkan variabel spesialisasi Auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
Hasil uji R² diperoleh nilai sebesar 0,898. Hal ini berarti bahwa 89,9% variasi
variabel kompetensi auditor, independensi auditor, workload, dan spesialisasi
auditor. Sedangkan sisanya yaitu 10,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar
model yang diteliti.
Kata Kunci : Kompetensi, Independensi, Workload, Spesialisasi, Kualitas Audit
ABSTRACT
This study aims to examine the influence of competence, Independence,
Workload, and Auditor Specialization on Audit Quality. This study uses a sample
of auditors who work on all Public Accounting Firm (KAP) in Central Java.
The population of this study is Public Accounting Firm (KAP) located in
central Java, namely Surakarta and Semarang with convienence sampling
method. This study used 43 respondents. In this study to analyze the data is done
Classic Assumption test, T test, Multiple Linear Regression test.
The result of hypothesis testing shows that the variables of Competence,
Independence, and Workload Auditor have an effect on Quality Audit. While the
Auditor's specialization variables have no effect on audit quality. The result of R²
test obtained value equal to 0,898. This means that 89.9% variations of auditor
competence variables, auditor independence, workload, and auditor
specialization. While the rest of 10.2% is explained by other factors outside the
model under study.
Keywords: Competence, Independence, Workload, Specialization, Quality Audit
1. PENDAHULUAN
Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat.
Guna menunjang profesionalismenya sebagai akuntan publik maka dalam
melaksanakan tugas auditnya, auditor harus berpedoman pada standar audit
yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), yakni
PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, WORKLOAD DAN SPESIALISASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT
(Studi Kasus Pada Auditor KAP Di Jawa Tengah)
2
standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan.
Kepercayaan yang besar dari pemakai laporan keuangan auditan dan jasa
lainnya yang diberikan oleh akuntan publik inilah yang akhirnya
mengharuskan akuntan publik memperhatikan kualitas audit yang
dihasilkannya.
Sebagai pihak ketiga yang independen seharusnya auditor
bertanggung jawab untuk memberikan jaminan atas kehandalan dari
laporan keuangan yang diaudit. Sampai saat ini belum ada definisi yang
pasti mengenai kualitas audit. Hal ini disebabkan tidak adanya pemahaman
umum mengenai faktor penyusunan kualitas audit dan sering terjadi konflik
peran antara berbagai pengguna laporan audit. Pengukuran kualitas audit
membutuhkan kombinasi antara ukuran hasil dan proses. Pengukuran hasil
lebih banyak digunakan karena pengukuran proses tidak dapat diobservasi
secara langsung sedangkan pengukuran hasil biasanya menggunakan ukuran
besarnya Kantor Akuntan Publik (Yulianti, 2008).
De Angelo (1981) menyatakan kualitas audit merupakan probabilitas
bahwa auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran pada sistem
akuntansi klien. Sementara itu AAA Financial Accounting Commite (2000)
dalam Christiawan (2002) menyatakan bahwa kualitas audit ditentukan oleh
2 hal yaitu kompetensi dan independensi. Kedua hal tersebut berpengaruh
langsung terhadap kualitas audit .
Lauw Tjun Tjun (2012) mendefinisikan bahwa seorang yang
berkompeten adalah orang yang dengan ketrampilannya mengerjakan
3
pekerjaan dengan mudah, cepat, intuitif dan sangat jarang atau tidak pernah
membuat kesalahan. Alim, dkk (2007) berhasil membuktikan bahwa apabila
auditor memiliki kompetensi yang baik maka akan menghasilkan kualitas
audit yang baik pula.
Kompetensi saja tidaklah cukup bagi seorang auditor, tanpa ada
independensi, auditor tidak berarti apa- apa karena auditor tidak dibenarkan
memihak kepentingan siapa pun. Semua hal yang berhubungan dengan
perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh
auditor (SA 220 PSA No. 4 Tahun 2011). Oleh karena itu, Para pengguna
laporan keuangan tidak merasa ditipu oleh perusahaan yang telah diperiksa
oleh akuntan publik tersebut, selanjutnya akuntan publik akan mendapatkan
kepercayaan penuh oleh masyarakat pengguna laporan keuangan yang
merupakan modal penting bagi akuntan publik dalam menjalankan tugasnya
sebagai mana mestinya jasa penjamin (Setiawan, 2011).
Pengaruh dari kompetensi dan independensi belum cukup untuk
mengukur kualitas audit. Selain kedua hal tersebut auditor sangat
dipengaruhi dari beban kerja (Workload) dalam menentukan opini kepada
klien. Penelitian dari Setiawan & Fitriany (2011) mengungkapkan bahwa
tingginya Workload dapat menyebabkan kelelahan dan munculnya
dysfunctional audit behavior sehingga dapat menurunkan kemampuan
auditor untuk menemukan kesalahan atau melaporkan penyimpangan.
Tekanan workload berdampak negatif bagi proses audit, antara lain
auditor akan cenderung untuk mengurangi beberapa prosedur audit dan
4
auditor akan dengan mudah menerima penjelasan yang diberikan oleh
klien (Nasution dan Fitriany, 2012)
Kualitas audit juga dipengaruhi oleh spesialisasi auditor. Solomon et al
(1999) menemukan bahwa auditor spesialis biasanya lebih sedikit
melakukan kesalahan dibandingkan dengan auditor non spesialis. Balsam &
Krishnan (2003) menemukan bahwa perusahaan yang diaudit oleh auditor
spesialis memiliki nilai akrual diskresioner yang lebih rendah.
2. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi dalam
penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik yang ada di Jawa Tengah yaitu
Surakarta dan Semarang dengan responden sebanyak 9 Kantor Akuntan
Publik, dengan menggunakan teknik convenience sampling dalam
menentukan sampel penelitian. Sampel penelitian yang digunakan sebanyak
43 responden. Teknik pengumpulan data penelitian melalui data kuesioner.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear
berganda, uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik yang terdiri dari uji
normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas digunakan untuk
menilai keabsahan regresi. Selain itu, terdapat juga uji t, uji F dan uji R²
pada level signifikan 5% serta koefisien determinasi.
3. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil penelitian tentang Pengaruh
kompetensi,independensi, workload dan spesialisasi auditor terhadap
kualitas audit (studi kasus pada auditor KAP di Jawa Tengah), dapat
diketahui bahwa pada uji kualitas data, semua data valid, antara variabel
5
signifikan dan pada uji asumsi klasik data terdistribusi normal, tidak terjadi
gejala multikolenaritas dan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.
Hasil pengujian analisis regresi linear berganda diperoleh persamaan
yaitu KA= 12,580 + 1,094 KOMP – 0,323 INDP + 0,730 WORK + 0,095
SPES + ε. Variabel kompetensi auditor mempunyai thitung (6,339) lebih besar
daripada ttabel (2,024) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000 < 0,05.
Oleh karena itu, H1 diterima sehingga kompetensi auditor berpengaruh
terhadap kualitas audit. Variabel Independensi Auditor mempunyai nilai
thitung (-3,756) lebih besar daripada ttabel (-2,024) atau dapat dilihat dari nilai
signifikansi 0,001 < 0,05. Oleh karena itu, H2 diterima, sehingga
Independensi Auditor berpengaruh terhadap kualitas audit. Variabel
workload mempunyai nilai thitung (3,611) lebih besar daripada ttabel (2,024)
atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,001< 0,05. Oleh karena itu, H3
diterima, sehingga workload berpengaruh terhadap kualitas audit. Variabel
spesialisasi auditor mempunyai nilai thitung (1,640) lebih kecil daripada ttabel
(2,024) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,109 > 0,05. Oleh karena
itu, H4 ditolak, sehingga spesialisasi auditor tidak berpengaruh terhadap
kualitas audit.
Berdasarkan hasil perhitungan untuk nilai koefisien determinasi dalam
analisis regresi berganda diperoleh angka koefisien determinasi dengan
adjusted-R2 sebesar 0,898. Hal ini berarti bahwa 89,9% variasi variabel
kompetensi auditor, independensi auditor, workland, dan spesialisasi
6
auditor. Sedangkan sisanya yaitu 10,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain
diluar model yang diteliti.
Berdasarkan data yang dihasilkan dari perhitungan SPSS, dapat
diketahui bahwa Fhitung > Ftabel yaitu 93,353 > 2,619 dan nilai signifikansi
0,000 < 0,05. Hal ini berarti model regresi dinyatakan fit (goodness of fit).
Berdasarkan hasil tersebut, juga dapat dijelaskan bahwa secara keseluruhan
variabel kompetensi auditor, independensi auditor, workland, dan
spesialisasi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi auditor
berpengaruh terhadap kualitas audit, dibuktikan dengan kompetensi
auditor memiliki nilai thitung sebesar 6,339 > ttabel (2,024) dan nilai
signifikan sebesar 0,000 < 5%, sehingga H1 diterima.
2) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa independensi auditor
berpengaruh terhadap kualitas audit dibuktikan dengan nilai thitung
untuk variabel independensi auditor memilki nilai t hitung sebesar -
3,756 > t tabel (-2,024) dan nilai signifikan sebesar 0,001 < 5%,
sehingga H2 diterima.
3) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa workload berpengaruh
terhadap kualitas audit, hasil ini dibuktikan dengan nilai t hitung
untuk variabel workload terhadap kualitas audit sebesar 3,611 > t
tabel (2,024) dan nilai signifikan sebesar 0,001< 5%, sehingga H3
diterima.
7
4) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa spesialisasi auditor tidak
berpengaruh terhadap kualitas audit, hasil ini dibuktikan dengan
nilai thitung untuk variable spesialisasi auditor sebesar 1,640 < ttabel
(2,040) dan nilai signifikan sebesar 0,109 > 5% sehingga H4
ditolak.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, penelitian ini mempunyai
saran sebagai berikut :
1. Untuk penelitian selanjutnya peneliti menyarankan menambah sampel
penelitian, supaya hasil penelitian bisa tergeneralisasi.
2. Untuk penelitian selanjutnya, data dapat dikumpulkan tidak hanya
dengan kuesioner, melainkan juga dengan meminta keterangan secara
langsung pada responden dengan melakukan wawancara, atau survei
langsung supaya data yang dihasilkan valid dan sesuai dengan
kebutuhan penelitian.
3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan menambah jumlah variabel
baru selain dalam penelitian ini agar lebih mengetahui, faktor lain apa
saja yang dapat mempengaruhi kualitas audit.
8
DAFTAR PUSTAKA
Aaa Financial Accounting Standard Committee. (2000). Commentary: Sec
Auditor Independece Requirements. Accounting Horizons , 15 (4), 373-
386.
Amna Resti. 2015. Pengaruh Workload, Auditor Spesialisasi Industri Dan
Audit Tenure Terhadap Kualitas Audit Dengan Komite Audit Sebagai
Variabel Moderating. Universitas Islam Syarif Hidayatullah. Jakarta
Arens Et Al. 2008. Auditing And Assurances Services - An Integrated Approach.
Edisi Keduabelas. Prentice Hall
Arens, Alvin A.,Mark S.B, Randal J.E, A.AbadiJusuf , 2011. Jasa Audit
danAssurance, Pendekatan Terpadu. Buku 1.Salemba Empat. Jakarta.
Balsam, S., J. Krishnan, And J. Yang. 2003. Auditor Industry Specialization And
Earnings Quality. Auditing: A Journal Of Practice And Theory 22: 71-97.
Carcello, J. V. and Nagy, A. L. (2004). Audit firmTenure and Fraudulent
Financial Reporting.Auditing: A Journal of Practice and Theory 23(2), 55-
69.
Christiawan, Y.J. (2002), Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik :
Refleksi Hasil Penelitian Empiris, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 4,
No. 2, November 2002, Hal 79-92
De Angelo, L.E. 1981a. “Auditor Independence, “Low Balling”, And Disclosure
Regulation”. Journal Of Accounting And Economics. August. Pp. 113—
127.
De Angelo, L.E. 1981b. “Auditor Size And Audit Quality”. Journal Of Accounting
And Economics. December, Pp. 183—199.
Dewi & Budhiarta. 2015. Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Auditor Pada
Kualitas Audit Dimoderasi Oleh Tekanan Klien. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana.11.1(197-210)
Elfarini, Eunike Christina. 2007. Pengaruh Kompetensi Dan Independensi
Auditor Terhadap Kualitas Audit. Penelitian. Universitas Negeri
Semarang.
9
Elfarini, Eunike Christina. 2007. Pengaruh Kompetensi Dan Independensi
Auditor Terhadap Kualitas Audit. Penelitian. Universitas Negeri
Semarang.
Fitriany, Sidharta Utama1, Dwi Martani, Hilda Rosietta. 2015. Pengaruh Tenure,
Rotasi Dan Spesialisasi Kantor Akuntan Publik (Kap) Terhadap Kualitas
Audit: Perbandingan Sebelum Dan Sesudah Regulasi Rotasi Kap Di
Indonesia. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, Vol. 17, No. 1, Mei (12-27)
Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM
SPSS 19 (edisi kelima.) Semarang: Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2009. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS
“.Semarang : UNDIP.
Hafifah Nasution & Fitriany. Pengaruh Beban Kerja, Pengalaman Audit Dan
Tipe Kepribadian Terhadap Skeptisme Profesional Dan Kemampuan
Auditor Dalam Mendeteksi Kecurangan. Sna 15 Banjarmasin Universitas
Lambung Mangkurat 20-23 Sept.
Hansen C. S, Kumar K.R And Sullivan M.W.,2007 “Auditor Capacity Stress And
Audit Quality: Market-Based Evidence From Andersen’s Indictment”
Journal Of Accounting And Economics : 10-49.
Harhinto, Teguh . 2004. Pengaruh Keahlian Dan Independensi Terhadap Kualitas
Audit Studi Empiris Pada Kap Di Jawa Timur. Semarang. Tesis Maksi.
Universitas Diponegoro.
Hasni Yusrianti. Pengaruh Pengalaman Audit, Beban Kerja, Task Specific
Knowledge Terhadap Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan (Studi
Pada Kap Di Sumatera Bagian Selatan). Dosen Fakultas Ekonomi Jurusan
Akuntansi Universitas Sriwijaya | Email:[email protected]
I Made Darayasa & I Gede Supartha Wisadha. (2016). Etika Auditor Sebagai
Pemoderasi Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Pada Kualitas Audit
Di Kota Denpasar. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.15.1.
April: (142-170 142)
IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia). 2011. Standar Profesional Akuntan Publik
(SPAP). Jakarta: Salemba Empat.
Ishak Dkk. 2015. Pengaruh Rotasi Audit, Workload, Dan Spesialisasi Terhadap
Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa
10
Efek Indonesia Pada Tahun 2009-2013. Jurnal Organisasi Dan
Manajemen, Volume 11, Nomor 2, September, 183-194.
Lauw Tjun Tjun, Indrawati, Santy.2012. Pengaruh Kompetensi Dan Independensi
Auditor Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Akuntansi Vol.4 No.1 Mei 2012:
33-56
Lopez-Acevedo, D. M. 2005. The Effect Of Workload Compression On Audit
Quality. Working Paper, University Of Arkansas.
Marsellia Dkk. 2012. Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Terhadap Kualitas
Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderator (Studi Empiris
Pada Auditor Di Kap Big Four Jakarta).
Muhammad Alifzuda Burhanudin. 2016. Pengaruh Akuntabilitas Dan
Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan
Publik Di Yogyakarta. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta
Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Keenam. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Octaviana Arisinta. 2013. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Time Budget
Pressure, Dan Audit Fee Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan
Publik Di Surabaya. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Tahun Xxiii, No. 3
Desember
Prahayuningtyas, Sudarma. 2012. Pengaruh Kompetensi Dan Independensi
Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kap Di Kota
Malang)
Putri Nugrahini. 2015. Pengaruh Kompetensi Dan Profesionalisme Auditor
Internal Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Bumn Dan Bumd
Di Kota Yogyakarta). Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta
Seiawan & Fitriany, 2011. Pengaruh Workload Dan Spesialisasi Auditor
Terhadap Kualitas Audit Dengan Komite Audit Sebagai Variabel
Pemoderasi. Sna Aceh 21-22 Juli.
Solomon, I.M. Shields, M. Dan Whittington, O.R. 1999. What Do Industry
Auditors Know? Journal of Accounting Research, 37(1), 191-208.
Supriyono, R.A. 1988. Pemeriksaan Akuntansi (Auditing) :Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Independensi Penampilan Akuntan Publik. Yogyakarta.
Salemba Empat.
11
Tarwaka 2011, Ergonomi Industri, Harapan Press, Solo
Trinandari Prasetya Nugrahanti. 2013 Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik,
Pergantian Kantor Akuntan Publik, Spesialisasi Audit Di Bidang Industri
Klien Dan Independensi Akuntan Publik Terhadap Kualitas Audit Serta
Implikasinya Pada Kualitas Disclosure Laporan Keuangan (Survey Pada
Kantor Akuntan Publik Terdaftar Pada Bapepam-Lk). J.06
Yossi Septriani. 2012. Pengaruh Independensi Dan Kompetensi Auditor Terhadap
Kualitas Audit, Studi Kasus Auditor Kap Di Sumatera Barat. Jurnal
Akuntansi & Manajemen Vol 7 No.2 Desember Issn 1858-3687 Hal 78-
100
Yulianti. 2008. Pengaruh Kualitas Jasa Audit Terhadap Kepuasan Klien Kantor
Akuntan Publik Pada Perusahaan Swasta Di Jawa. Tesis. Universitas
Diponegoro: Semarang.
http://natawidnyana.wordpress.com