pengaruh kinerja keuangan perusahaan...
TRANSCRIPT
PENGARUH KINERJA
KEUANGAN PERUSAHAAN
TERHADAP PERUBAHAN
LABA PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR DI BURSA
EFEK INDONESIA
ARNI / 20208189
Pembimbing : Dr. Emmy Indrayani
Latar Belakang Masalah
• Salah satu faktor yang mencerminkan kinerja perusahaan adalah laporan
keuangan yang harus dibuat oleh pihak manajemen secara teratur.
• Kenapa laporan keuangan? Laporan keuangan merupakan salah satu media
utama yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan
informasi keuangannya kepada pihak luar.
• Untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan, tentu saja diperlukan
komponen-komponen laporan keuangan yang lengkap. Menurut PSAK No. 1,
komponen laporan keuangan meliputi: (1) neraca, (2) laporan laba-rugi, (3)
laporan perubahan ekuitas, (4) laporan arus kas, dan (5) catatan atas laporan
keuangan.
• Penggunaan informasi keuangan melalui laporan keuangan oleh pihak luar
(ekstern) yaitu untuk membuat keputusan investasi dalam menempatkan
sumber daya yang akan diinvestasikan dan juga upaya untuk memutuskan
pemberian kredit oleh kreditor. Untuk kepentingan tersebut laporan keuangan
dirancang guna mengetahui kemampuan solvency dan profitability perusahaan.
Latar Belakang Masalah
• Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 1, dinyatakan bahwa
sasaran utama pelaporan keuangan adalah informasi tentang prestasi
perusahaan yang disajikan melalui pengukuran laba dan komponen-
komponennya.
• Laba perusahaan diperlukan untuk kepentingan kelangsungan hidup
perusahaan dan ketidakmampuan perusahaan dalam mendapatkan laba akan
menyebabkan tersingkirnya perusahaan dari perekonomian.
• Informasi akuntansi dalam bentuk rasio keuangan merupakan salah satu acuan
bagi investor untuk menganalisa fenomena bisnis.
• Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian lebih lanjut temuan-
temuan empiris mengenai rasio keuangan. Khususnya yang menyangkut
kegunaannya dalam pengaruh terhadap perubahan laba. Perubahan laba yang
digunakan dalam penelitian adalah perubahan laba relatif. Dasar perubahan
adalah laba sebelum pajak.
Latar Belakang Masalah
• Perubahan laba pada perusahaan manufaktur merupakan salah satu ukuran
kinerja perusahaan yang menjadi pusat perhatian para investor. Para investor
dalam menilai perusahaan tidak hanya melihat laba yang dihasilkan dalam satu
periode melainkan terus memantau perubahan laba dari tahun ke tahun. Salah
satu cara memprediksi perubahan laba adalah dengan menggunakan analisis
rasio keuangan.
• Penelitian ini menggunakan sepuluh rasio keuangan, yaitu: (1) rasio likuiditas: Current Ratio, Working Capital to Total Asset (2) rasio leverage: Debt to Equity Ratio, Operating Income to Total Liabilities, (3) rasio profitabilitas: Net Profit Margin, Gross Profit Margin, Return on Asset, Return on Equity, dan (4) rasio aktivitas: Total Asset Turn Over, Inventory Turn Over.
Rumusan dan Batasan Masalah
• Rumusan Masalah:
• 1. Bagaimana pengaruh CR, WCTA, DER, OITL, NPM, GPM, ROA, ROE,
TATO dan ITO secara bersama-sama terhadap perubahan laba pada perusahaan
manufaktur di Bursa Efek Indonesia?
• 2. Bagaimana pengaruh CR, WCTA, DER, OITL, NPM, GPM, ROA, ROE,
TATO dan ITO secara parsial terhadap perubahan laba pada perusahaan
manufaktur di Bursa Efek Indonesia?
• Batasan Masalah:
• Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009
sampai dengan tahun 2011
• Perusahaan manufaktur yang menghasilkan laba
• Menerbitkan data laporan keuangan yang telah diaudit untuk periode yang
berakhir tanggal 31 desember 2009, 2010 dan 2011
• Menggunakan 10 rasio keuangan
Tujuan Penelitian
• Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Current Ratio, Working Capital to
Total Asset, Debt to Equity Ratio, Operating Income to Total Liabilities, Net
Profit Margin, Gross Profit Margin, Return on Asset, Return on Equity, Total
Asset Turn Over, Inventory Turn Over secara bersama-sama terhadap
perubahan laba pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
• Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Current Ratio, Working Capital to
Total Asset, Debt to Equity Ratio, Operating Income to Total Liabilities, Net
Profit Margin, Gross Profit Margin, Return on Asset, Return on Equity, Total
Asset Turn Over, Inventory Turn Over secara parsial terhadap perubahan laba
pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
Metode Analisis Data
• Statistik Deskriptif
• Pengujian Asumsi Klasik, terdiri dari:
• Uji Normalitas : analsis grafik dan uji statistik
• Uji Multikolonieritas
• Uji Autokorelasi
• Uji Heteroskedastisitas
Alat Analisis :
• Regresi Linier Berganda
Y= α+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+b6X6+b7X7+b8X8+b9X9+b10X10+℮
• Pengujian Hipotesis : F-test dan t-test
• Koefisien Determinasi
Hasil dan Pembahasan
• Hasil Uji Normalitas
• Berdasarkan hasil uji statistik dengan model Kolmogorov-Smirnov seperti yang
terdapat dalam tabel dapat disimpulkan bahwa data tidak terdistribusi normal, hal ini
dapat dilihat dari nilai Asymp.Sig.(2 - tailed) Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,000 yang
lebih kecil dari 0,05 maka dilakukan tindakan perbaikan (treatment) agar model regresi
memenuhi asumsi normalitas. Dalam penelitian ini peneliti melakukan transformasi
data ke model logaritma natural (Ln), kemudian data diuji ulang berdasarkan asumsi
normalitas.
Hasil dan Pembahasan
• Hasil Uji Normalitas Pada Data Setelah Transformasi Logaritma Natural
• Setelah data berdistribusi normal dapat dilanjutkan dengan uji asumsi klasik
lainnya. Untuk lebih jelas, berikut ini dilampirkan grafik histogram dan grafik
p - plot data yang telah berdistribusi normal.
Hasil dan Pembahasan
• Hasil Analisis Regresi
• model persamaan regresi linier berganda yaitu :
• Y= -2,151-0,06 CR – 0,053 WCTA + 0,142 DER – 0,112 OITL + 0,446
NPM – 0,632 GPM – 0,314 ROA – 0,267 ROE + 0,028 TATO + 0,005 ITO
Hasil dan Pembahasan• Pengujian Hipotesis
a) Hasil Pengujian Simultan ( Uji F)
b) Hasil Uji Parsial ( Uji t )
Hasil dan Pembahasan• Koefisien Determinasi
• Dari hasil uji dapat dilihat nilai R sebesar 0.642, hal ini berarti hubungan antara
perubahan laba dengan variabel -variabel independennya adalah kuat karena berada
diatas 0.5. Nilai R Square didapat 0.413, namun untuk mengevaluasi model regresi
sebaiknya digunakan nilai Adjusted R Square yaitu 0.354 . Hasil ini menjelaskan bahwa
0.354 (35,4%) dari variasi perubahan laba dapat dijelaskan oleh variabel- variabel
independen yang ada.. Sedangkan sisanya 64,6% (100%-35,4%) dijelaskan oleh faktor-
faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Hasil dan Pembahasan
• Analisis Hasil Penelitian
1) Current Ratio (CR)
• Hasil regresi secara parsial menjelaskan bahwa variabel CR tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap perubahan laba seperti yang ditunjukkan oleh angka signifikannya sebesar
0,920 > 0,05 setelah dilakukan uji t. Ini berarti adanya persediaan bahan baku dan barang dalam
proses yang tidak siap untuk dijual yang terdapat dalam aktiva lancar, sehingga besarnya
komponen ini akan meningkatkan CR tetapi tidak menghasilkan laba karena perusahaan harus
mengeluarkan biaya untuk memproses persediaan tersebut menjadi barang jadi yang siap untuk
dijual. Selain itu, persediaan yang apabila jumlahnya berlebihan tetapi tidak menghasilkan laba
karena perusahaan harus mengeluarkan biaya ekstra untuk biaya perawatan dan kerusakan secara
fisik. Hal yang lainnya adalah hasil penjualan, laba dan perubahan-perubahan kondisi operasi
perusahaan tidak mencerminkan laba yang direalisasikan di masa yang akan datang.
• Hasil penelitian terdahulu Juliana (2003) juga menunjukkan bahwa CR tidak berpengaruh
signifikan terhadap perubahan laba.
Hasil dan Pembahasan
2) Working Capital to Total Asset (WCTA)
• Hasil regresi secara parsial menjelaskan bahwa variabel WCTA tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap perubahan laba seperti yang ditunjukkan oleh angka
signifikannya sebesar 0,563 > 0,05 setelah dilakukan uji t. Ini berarti adanya
pengurangan dari segi aktiva lancarnya yang berkaitan dengan total aktiva sehingga
dapat mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian.
• Hasil penelitian terdahulu Takarini dan Ekawati (2003) menunjukkan bahwa WCTA
berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba.
3) Debt to Equity Ratio (DER)
• Hasil regresi secara parsial menjelaskan bahwa variabel DER memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap perubahan laba seperti yang ditunjukkan oleh angka signifikannya
sebesar 0,041 < 0,05 setelah dilakukan uji t. Ini berarti menunjukkan hutang lebih
sedikit daripada modal sendiri. DER yang rendah berarti semakin sedikit aktiva
perusahaan yang dibiayai oleh hutang serta semakin kecil beban bunga yang harus
dibayar sehingga laba perusahaan akan meningkat.
• Hasil penelitian terdahulu Syamsudin dan Primayuta (2009) juga menunjukkan bahwa
DER berpengaruh terhadap perubahan laba.
Hasil dan Pembahasan
4) Operating Income to Total Liabilities (OITL)
• Hasil regresi secara parsial menjelaskan bahwa variabel OITL tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap perubahan laba seperti yang ditunjukkan oleh angka signifikannya sebesar
0,229 > 0,05 setelah dilakukan uji t. Kondisi ini dimungkinkan sebagaimana dikemukakan oleh
Bambang Riyanto (2008;376) yaitu: perusahaan yang menggunakan dana dengan beban tidak tetap
dikatakan tidak menghasilkan leverage yang menguntungkan atau efek yang negatif kalau
pendapatan yang diterima dari penggunaan dana tersebut lebih kecil daripada beban tetap dari
penggunaan dana itu.
• Hasil penelitian terdahulu Suwarno (2004) juga menunjukkan bahwa OITL tidak berpengaruh
signifikan terhadap perubahan laba.
5) Net Profit Margin (NPM)
• Hasil regresi secara parsial menjelaskan bahwa variabel NPM memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap perubahan laba seperti yang ditunjukkan oleh angka signifikannya sebesar 0,020 < 0,05
setelah dilakukan uji t. Ini berarti bahwa perusahaan mampu meningkatkan usahanya melalui
pencapaian laba operasional dalam periode tersebut. Dengan pencapaian laba ini maka investor
akan memperoleh gambaran positif terhadap kinerja perusahaan manufaktur sehingga investor
dapat mengharapkan adanya return yang tinggi dari modal yang dimilikinya.
• Hasil penelitian terdahulu Takarini dan Ekawati (2003) juga menunjukkan bahwa NPM
berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba.
Hasil dan Pembahasan
6) Gross Profit Margin (GPM)
• Hasil regresi secara parsial menjelaskan bahwa variabel GPM memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap perubahan laba seperti yang ditunjukkan oleh angka signifikannya
sebesar 0,000 < 0,05 setelah dilakukan uji t. Ini berarti laba kotor yang tinggi
mengindikasikan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba yang tinggi dari
pengembangan penjualan produknya kepada masyarakat sehingga meningkatkan
penjualannya yang berpengaruh dalam pendapatan yang diterima oleh perusahaan.
• Hasil penelitian terdahulu Juliana (2003) juga menunjukkan bahwa GPM berpengaruh
signifikan terhadap perubahan laba.
7) Return on Asset (ROA)
• Hasil regresi secara parsial menjelaskan bahwa variabel ROA tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap perubahan laba seperti yang ditunjukkan oleh angka
signifikannya sebesar 0,099 > 0,05 setelah dilakukan uji t. Ini berarti perusahaan tidak
dapat memanfaatkan penggunaan aktiva yang dimiliki perusahaan sehingga penggunaan
aktiva yang tidak efektif menyebabkan laba yang dihasilkan kurang maksimal.
• Hasil penelitian terdahulu Juliana (2003) juga menunjukkan bahwa ROA tidak
berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba.
Hasil dan Pembahasan8) Return on Equity (ROE)
• Hasil regresi secara parsial menjelaskan bahwa variabel ROE memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap perubahan laba seperti yang ditunjukkan oleh angka signifikannya
sebesar 0,043 < 0,05 setelah dilakukan uji t. Ini berarti sifat dan pola investasi yang
dilakukan oleh perusahaan sudah tepat, tidak ada modal yang menganggur serta modal
yang digunakan sudah efisien sehingga laba yang diperoleh maksimal.
• Akan tetapi, hasil penelitian terdahulu Takarini dan Ekawati (2003) juga menunjukkan
bahwa ROE berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba.
9) Total Asset Turn Over (TATO)
• Hasil regresi secara parsial menjelaskan bahwa variabel TATO tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap perubahan laba seperti yang ditunjukkan oleh angka
signifikannya sebesar 0,698 > 0,05 setelah dilakukan uji t. Hal ini diduga karena
perusahaan belum efektif dalam menggunakan total aktivanya dan belum mampu
menghasilkan penjualan yang baik atau meningkat berdasarkan total aktiva yang
dimilikinya.
• Hasil penelitian terdahulu Amir (2011) juga menunjukkan bahwa TATO tidak
berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba.
Hasil dan Pembahasan10) Inventory Turn Over (ITO)
• Hasil regresi secara parsial menjelaskan bahwa variabel ITO tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap perubahan laba seperti yang ditunjukkan oleh angka
signifikannya sebesar 0,961 < 0,05 setelah dilakukan uji t. Ketidakmampuan ITO dalam
memprediksi laba yang akan datang sangat dimungkinkan karena kurangnya persediaan
yang ada pada perusahaan yang dapat menurunkan volume penjualan sehingga
mempengaruhi jumlah laba yang diperoleh selain itu juga dapat mengurangi
kesempatan untuk mendapatkan laba yang lebih besar. Ketidakmampuan persediaan
untuk dikonversikan menjadi kas melalui penjualannya tidak dapat dijadikan indikator
tentang seberapa besar profit margin yang dapat direalisasikan. Tingkat perputaran
persediaan yang lambat mengakibatkan penurunan pendapatan dan mengurangi laba
dimasa yang akan datang.
• Hasil penelitian terdahulu Juliana (2003) juga menunjukkan bahwa ITO tidak
berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba.
Kesimpulan• Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap 80 perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2009-2011 diperoleh kesimpulan sebagai
berikut ini:
1. Pengujian secara bersama-sama, hasil pengujian ini menunjukkan bahwa Current Ratio,
Working Capital to Total Asset, Debt to Equity Ratio, Operating Income to Total Liabilities,
Net Profit Margin, Gross Profit Margin, Return on Asset, Return on Equity, Total Asset Turn
Over, Inventory Turn Over memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perubahan laba pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel independen sudah tepat dalam mengukur variabel dependennya.
2. Pengujian secara parsial, hasil pengujian ini menunjukkan bahwa hanya Debt to Equity Ratio,
Net Profit Margin, Gross Profit Margin, dan Return on Equity yang memiliki pengaruh
signifikan terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Dengan melihat keempat rasio di atas, maka para investor dan kreditor dapat
mengetahui seberapa besar tingkat keuntungan atau resiko yang akan mereka peroleh jika
mereka akan berinvestasi atau memberikan kredit dan menilai kinerja operasi suatu
perusahaan selama dua tahun yang akan datang.
Saran dan Implikasi1. Implikasi
• Hasil penelitian ini menyatakan bahwa DER, NPM, GPM, dan ROE yang berpengaruh
signifikan terhadap perubahan laba. Dari sisi variabel DER, perusahaan hendaknya
mempertahankan nilai DER yang rendah agar semakin kecil beban perusahaan terhadap pihak
luar. Dari sisi variabel NPM dan GPM, pihak manajemen dapat memberdayakan aset- asetnya
secara baik dan optimal. Manajemen juga harus bisa menekan biaya produksi dengan
maksimal, sehingga keuntungan yang diperoleh besar. Dari sisi variabel ROE, perusahaan
hendaknya mempergunakan modal perusahaan yang ada secara efektif dan efisien untuk
menghasilkan laba yang optimal.
2. Saran
• Beberapa saran yang bisa diberikan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
• Pemilihan sampel sebaiknya dilakukan secara random agar dapat mewakili populasi dalam jumlah yang
lebih banyak.
• Penulis menyarankan agar penelitian-penelitian selanjutnya menggunakan rasio keuangan yang lain
selain CR, WCTA, DER, OITL, NPM, GPM, ROA, ROE, TATO, dan ITO yang dapat mempengaruhi
laba. Karena masih banyak rasio-rasio keuangan yang berpengaruh dalam memprediksi perubahan laba.
• Periode penelitian yang digunakan sebaiknya lebih diperpanjang.
Keterbatasan
• Dalam penelitian ini peneliti memiliki keterbatasan yang mungkin dapat diperbaiki
oleh peneliti berikutnya. Keterbatasan yang dimiliki peneliti diantaranya :
• Pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya menganalisis
perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia selama tahun 2009-2011 dan perusahaan yang dijadikan
sampel terbatas pada kriteria- kriteria yang telah ditentukan. Hal ini mungkin akan
berbeda jika penilaian kinerja dilakukan pada perusahaan berjenis lain dan
dilakukan dengan periode yang lebih panjang.
• Peneliti melakukan penelitian terhadap perubahan laba hanya pada jumlah rasio
keuangan yang terbatas, yaitu rasio CR (Current Ratio) , WCTA (Working Capital
to Total Asset), DER (Debt Equity Ratio), OITL (Operating Income to Total
Liability), NPM (Net Profit Margin), GPM (Gross Profit Margin), ROA (Return on
Asset), ROE (Return on Equity), TATO (Total Assets Turnover), dan ITO (
Inventory Turnover), dengan mengabaikan faktor - faktor lain yang dapat
mempengaruhi perubahan laba, seperti rasio-rasio keuangan yang lain, ukuran
perusahaan.