pengaruh kepribadian dan profesionalitas …lib.unnes.ac.id/6680/1/8356.pdf · profesionalitas guru...
TRANSCRIPT
1
PENGARUH KEPRIBADIAN DAN
PROFESIONALITAS GURU EKONOMI-AKUNTANSI
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PROGRAM
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK MATA
PELAJARAN EKONOMI-AKUNTANSI SMA NEGERI
SE KABUPATEN KEBUMEN
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Febri Nilasari
NIM. 7101407031
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011
2
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
skripsi pada:
Hari :
Tanggal :
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Drs. Tarsis Tarmudji, M.M Trisni Suryarini, S.E., M.Si.
NIP. 194911211976031002 NIP. 197804132001122001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Dr. Partono Thomas, M. S
NIP. 195212191982031002
ii
3
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Ekonomi, Universitas Negeri Semarang pada:
Hari :
Tanggal :
Penguji Skripsi
Dra. Margunani, MP
NIP. 195703181986012001
Anggota I Anggota II
Drs. Tarsis Tarmudji, M.M Trisni Suryarini, S.E., M.Si.
NIP. 194911211976031002 NIP. 197804132001122001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Drs. S. Martono, M.Si.
NIP. 196603081989011001
Drs. Agus Wahyudin, M.Si
iii
4
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari
terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang, Juli 2011
Febri Nilasari
NIM 7101407031
iv
5
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
1. “Alloh tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya.” (Qs. Al-Baqarah: 286)
2. “Langkah pertama dan yang paling penting menuju kesuksesan adalah
merasakan bahwa kita bisa sukses.” (Mario Teguh)
Persembahan
1. Bapak, Ibu yang telah mengorbankan peluhnya
untukku
2. Kakak-kakakku (Mas Joko, Mbak Dwi, dan
Mbak Tiwi) yang selalu memberikan semangat
dan motivasi
3. Seseorang yang sangat berarti dalam hidupku
yang selalu mendukung dan memotivasiku
“Okky Rizkiya Mufti”
4. Sahabat dan teman-teman yang telah memoles
warna pelangi dalam hidupku
5. Almamaterku, teman-teman Pend. Akuntansi
2007
6. Semua pihak yang telah membantu dan
mendukung
v
6
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH KEPRIBADIAN DAN
PROFESIONALITAS GURU EKONOMI-AKUNTANSI TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA PROGRAM ILMU PENGETAHUAN
SOSIAL UNTUK MATA PELAJARAN EKONOMI-AKUNTANSI SMA
NEGERI SE-KABUPATEN KEBUMEN”. Skripsi ini merupakan salah satu
syarat yang harus dipenuhi guna memperoleh kesarjanaan pada program S1
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan
dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Sudjiono Sastroatmodjo, M. Si., Rektor Universitas Negeri
Semarang, yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan
pada program studi pendidikan Akuntansi di UNNES.
2. Drs. S. Martono, M. Si., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang, yang telah memberikan kemudahan dalam perijinan skripsi ini.
3. Dr. Partono Thomas, M. S, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas
Negeri Semarang, yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam
penyusunan skripsi ini.
vi
7
4. Drs. Tarsis Tarmudji, M.M, Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
5. Trisni Suryarini, S.E.,M.Si.Akt, Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
6. Drs. Aden Andri Susilo, M.Si , sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah kabupaten Kebumen yang telah memberikan ijin penelitian di SMA
Negeri se-Kabupaten Kebumen.
7. Kepala Sekolah SMA Negeri se Kabupaten Kebumen yang telah bersedia
memberikan ijin dan fasilitas selama penulis melakukan penelitian.
8. Seluruh Guru ekonomi-akuntansi di SMA Negeri Kabupaten Kebumen yang
telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
9. Semua pihak yang membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Semoga segala bantuan dan kebaikan tersebut mendapat limpahan balasan
dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini
dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca. Amien.
Semarang, Agustus 2011
Penyusun
vii
8
SARI
Nilasari, Febri. 2011.Pengaruh Kepribadian dan Profesionalitas Guru Ekonomi
Akuntansi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Program Studi Ilmu Pengetahuan
Sosial untuk Mata Pelajaran Ekonomi-Akuntansi SMA Negeri se Kabupaten
Kebumen. Skirpsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi. Universitas
Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs. Tarsis Tarmudji, M.M, Pembimbing II
Trisni Suryari, S.E., M.Si. Akt. 128 .hal.
Kata Kunci: Prestasi Belajar, Kepribadian Guru, Profesionalitas Guru SMA
Negeri Kabupaten Kebumen.
Prestasi belajar siswa SMA Negeri di Kabupaten Kebumen untuk mata
pelajaran ekonomi-akuntansi masih belum optimal. Keberhasilan dalam belajar
siswa pada tingkat pendidikan menengah salah satunya sangat dipengaruhi oleh
keberadaan guru sebagai tanaga pendidik. Guru memiliki peranan sebagai
pemegang tanggungjawab terhadap pencapaian belajar siswa. Guru tidak hanya
dituntut untuk pintar dalam hal ilmu, tapi juga dituntut untuk memiliki
kepribadian dan profesionalitas yang baik demi tercapainya prestasi belajar yang
optimal pada siswa. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah apakah
secara simultan dan parsial kepribadian dan profesionalitas guru berpengaruh
terhadap prestasi belajar ekonomi-akuntansi siswa SMA Negeri se-Kabupaten
Kebumen?
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru ekonomi-akuntansi di
SMA Negeri se Kabupaten Kebumen sejumlah 30 guru. Penelitian ini merupakan
penelitian dengan pendekatan populasi, sehingga sampel penelitian ini adalah
populasi itu sendiri. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari kepribadian guru dan
profesionalitas guru sebagai variabel bebas dan prestasi belajar siswa sebagai
variabel terikat. Metode pengumpulan data menggunakan angket. Teknik analisis
data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, uji normalitas, uji
multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, uji hipotesis dengan uji F dan uji t..
Hasil secara parsial menunjukkan bahwa variabel kepribadian guru
memberikan pengaruh lebih besar terhadap prestasi belajar siswa yaitu sebesar
32,60% dibandingkan variabel profesionalitas guru yaitu sebesar 22,85%. Hasil
secara simultan menunjukkan bahwa kepribadian guru dan profesionalitas guru
ekonomi-akuntansi secara bersama-sama mempengaruhi prestasi belajar ekonomi-
akuntansi sebesar 56% dan sisanya 44% dipengaruhi oleh faktor lainnya.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah ada pengaruh secara simultan
maupun parsial antara kepribadian guru dan profesionalitas guru terhadap prestasi
belajar ekonomi-akuntansi. Saran yang berkaitan dengan hasil penelitian yaitu :
Sekolah hendaknya memotivasi dan mengupayakan guru ikut serta dalam
pelatihan dan pendidikan dalam rangka pengembangan dan peningkatan
kompetensi. Guru diharapkan dapat berkontribusi dalam hal karya pengembangan
profesi dan keikutsertaannya dalam forum ilmiah.
viii
9
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
PERNYATAAN .................................................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
SARI .................................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah .............................................................................. 9
1.3 Tujuan penelitian ................................................................................... 10
1.4 Kegunaan Penelitian .............................................................................. 10
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Prestasi Belajar ..................................................................................... 12
2.1.1 Prestasi Belajar ......................................................................... 12
2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ................. 13
2.1.3 Prestasi Belajar Ekonomi-Akuntansi ......................................... 19
ix
10
2.1.4 Fungsi Penilaian dalam Proses Belajar Mengajar ...................... 20
2.1.5 Sasaran dan Objek Penilaian ...................................................... 21
2.2 Kepribadian Guru .................................................................................. 22
2.2.1 Kepribadian Guru ....................................................................... 22
2.2.2 Pentingnya Kepribadian Guru ................................................... 23
2.2.3 Indikator Kepribadian Guru ...................................................... 25
2.3 Profesionalitas Guru .............................................................................. 26
2.3.1 Makna Guru .............................................................................. 26
2.3.2 Profesionalitas Guru .................................................................. 27
2.3.3 Pentingnya Guru Profesional ..................................................... 30
2.3.4 Indikator Profesionalitas Guru .................................................. 31
2.4 Kerangka Berfikir .................................................................................. 35
2.5 Hipotesis Penelitian ............................................................................... 39
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Populasi penelitian ................................................................................ 40
3.2 Variabel Penelitian ................................................................................. 41
3.2.1 Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi-Akuntansi
(Y) .............................................................................................. 41
3.2.2 Variabel Bebas (X) ..................................................................... 41
3.3 Metode Pengumpulan Data ................................................................... 43
3.3.1 Metode Angket atau Kuosioner ................................................ 43
3.3.2 Metode Dokumentasi ................................................................ 46
3.4 Metode Analisis Uji Instrumen ............................................................. 47
x
11
3.4.1 Validitas dan Reliabilitas .......................................................... 47
3.4.1.1 Validitas ...................................................................... 47
3.4.1.2 Reliabilitas................................................................... 49
3.5 Metode Analisis Data ............................................................................. 50
3.5.1 Statistik Deskriptif Presentase ................................................... 50
3.5.2 Analisis Statistik Inferensial ..................................................... 53
3.5.2.1 Persamaan Garis Regresi Ganda ................................ 53
3.5.2.2 Uji Asumsi Klasik ...................................................... 53
3.5.2.2.1 Uji Normalitas ............................................. 53
3.5.2.2.2 Uji Multikolonieritas ................................... 54
3.5.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas ................................ 54
3.5.2.3 Uji Hipotesis ................................................................ 54
3.5.2.3.1 Uji Simultan (Uji F) .................................... 55
3.5.2.3.2 Uji Parsial (Uji t) ......................................... 55
BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL PENELITIAN ........................................................................... 56
4.1.1 Deskriptif Variabel Penelitian ................................................... 56
4.1.1.1 Variabel Kepribadian ................................................. 56
4.1.1.2 Variabel Profesionalitas .............................................. 58
4.1.1.3 Variabel Prestasi Belajar ............................................. 60
4.1.2 Metode Analisis Data ................................................................ 62
4.1.2.1 Normalitas Data .......................................................... 62
4.1.2.2 Uji Asumsi Klasik ....................................................... 64
xi
12
4.1.2.2.1 Uji Autokorelasi ........................................... 64
4.1.2.2.2 Uji Multikolonieritas .................................... 67
4.1.2.2.3 Uji Heterokedastisitas .................................. 68
4.1.2.3 Analisis Regresi Berganda .......................................... 69
4.1.2.4 Pengujian Hipotesis ..................................................... 70
4.1.2.4.1 Pengujian Hipotesis secara Simultan ........... 70
4.1.2.4.2 Pengujian Hipotesis secara Parsial ............... 71
4.1.2.4.3 Koefisien Determinasi Ganda (R2)............... 73
4.1.2.4.4 Koefisien Determinasi Parsial (r2) ............... 73
4.2 Pembahasan ............................................................................................ 74
4.2.1 Pengaruh Kepribadian Guru terhadap Prestasi Siswa ................ 75
4.2.2 Pengaruh Profesionalitas Guru terhadap Prestasi Siswa ............ 78
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ............................................................................................... 80
5.2 Saran ..................................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
13
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1.1 Ketuntasan belajar ...................................................................... 5
Tabel 3.1 Daftar Nama Sekolah dan Jumlah Guru ..................................... 40
Tabel 3.2 Kategori Prestasi Belajar Siswa ................................................. 41
Tabel 3.3 Penilaian atau Skor Alternatif Pertanyaan ................................. 44
Tabel 3.4 Kriteria Deskriptif Presentase .................................................... 53
Tabel 4.1 Distribusi Variabel Kepribadian................................................. 56
Tabel 4.2 Distribusi Variabel Profesionalitas............................................. 58
Tabel 4.3 Distribusi Variabel Prestasi Belajar ........................................... 60
Tabel 4.4 One Sample Kolmogorov ........................................................... 63
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi ................................................................ 65
Tabel 4.6 Uji Lanjut Run Test .................................................................... 66
Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas ......................................................... 67
Tabel 4.8 Analisis Regresi.......................................................................... 69
Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi secara Simultan ...................................... 71
Tabel 4.10 Hasil Analisis Regresi secara Parsial ......................................... 72
Tabel 4.11 Hasil Koefisien Determinasi Ganda ........................................... 73
Tabel 4.12 Hasil Koefisien determinasi secara Parsial ................................ 74
xiii
14
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ........................................................................ 38
Gambar 4.1 Diagram Batang Kepribadian Guru ............................................. 57
Gambar 4.2 Diagram Batang Profesionalitas Guru ......................................... 59
Gambar 4.3 Diagram Batang Prestasi Belajar ................................................. 61
Gambar 4.4 Normal P-Plot .............................................................................. 64
Gambar 4.5 Uji Autokorelasi .......................................................................... 65
Gambar 4.6 Grafik Scatterplot ........................................................................ 68
iv
15
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Output SPSS .............................................................................. 85
Lampiran 2 Tabulasi Data Penelitian Kepribadian Guru ............................... 93
Lampiran 3 Tabulasi Data Penelitian Profesionalitas Guru ........................... 94
Lampiran 4 Hasil Uji Validitas ...................................................................... 96
Lampiran 5 Tabulasi Perhitungan Validitas dan Reliabilitas ......................... 97
Lampiran 6 Kisi-kisi Angket Penelitian ......................................................... 101
Lampiran 7 Pengantar Penelitian ................................................................... 102
Lampiran 8 Angket Penelitian ........................................................................ 103
Lampiran 9 Daftar Nama Responden ............................................................. 110
Lampiran 10 Surat Ijin Penelitian dari Fakultas ............................................... 111
Lampiran 11 Surat Ijin Penelitian dari Bappeda .............................................. 112
Lampiran 12 Surat Keterangan telah melakukan penelitian ............................ 114
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan modal yang sangat penting bagi manusia untuk
bisa menjalani kehidupannya. UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa jabatan guru sebagai pendidik
merupakan jabatan professional. Profesionalisme guru dituntut agar terus
berkembang sesuai perkembangan jaman, ilmu pengetahuan, teknologi serta
kebutuhan masyarakat termasuk kebutuhan terhadap sumber daya manusia yang
berkualitas dan memiliki kapabilitas untuk mampu bersaing baik di forum
regional, nasional, maupun internasional.
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara
keseluruhan dan guru sebagai pemegang peranan utama. Proses belajar mengajar
merupakan suatu rangkaian perbuatan guru dan siswa dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan tertentu. Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas
untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk
mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggungjawab untuk melihat segala sesuatu
yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa.
Penyampaian materi pelajaran hanyalah merupakan salah satu dari berbagai
kegiatan dalam belajar sebagai suatu proses yang dinamis dalam segala fase dan
proses perkembangan siswa (Slameto, 2003:97).
1
2
Proses belajar dan hasil belajar para siswa bukan saja ditentukan oleh
sekolah, pola, struktur, dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar
ditentukan oleh guru yang mengajar mereka dan mereka (Hamalik, 2003:36).
Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang
efektif, menyenangkan, dan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga proses
belajar para siswa dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Suatu proses belajar mengajar akan dapat berjalan lancar, efektif, dan
efisien apabila ada interaksi positif antara berbagai komponen yang terkandung di
dalam sistem pengajaran. Komponen dalam sistem pengajaran antara lain adalah
tujuan pendidikan dan pengajaran, peserta didik atau siswa, tenaga kependidikan
atau guru, kurikulum, strategi pembelajaran, media pengajaran dan evaluasi
pengajaran (Hamalik, 2003:77). Sistem pendidikan nasional menjelaskan bahwa
bahwa tujuan pendidikan akan berhasil apabila setiap komponen yang terdapat di
dalam sistem pendidikan seluruhnya berfungsi sesuai fungsinya dan
memperhatikan seluruh komponen yang terkait.
Proses pendidikan terjadi jika komponen-komponen yang ada di dalam
sistem bergerak dan saling terkait. Bergeraknya masing-masing komponen
belumlah dipandang cukup, sebab masih harus ada saling hubungan yang bersifat
fungsional dan merupakan satu kesatuan dalam mencapai suatu tujuan. Salah satu
komponen saja yang terdapat di elemen tersebut tidak berfungsi atau kurang
berfungsi, maka kemungkinan besar sistem tersebut tidak atau kurang berhasil
dalam mencapai tujuan. Setiap komponen yang terdapat dalam sistem pendidikan
3
nasional seluruhnya harus dapat berfungsi sesuai dengan perannya dan
memperhatikan seluruh komponen yang terkait.
Kualitas guru dapat ditinjau dari dua segi yaitu proses dan hasil. Dari segi
proses, guru dikatakan berhasil apabila mampu melibatkan sebagian besar peserta
didik secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam pembelajaran. Selain
itu, dapat dilihat dari gairah dan semangat mengajarnya serta percaya diri.
Sedangkan dari segi hasil, guru dikatakan berhasil apabila pembelajaran yang
diberikannya mampu mengubah perilaku sebagian peserta didik kearah
penguasaan kompetensi dasar yang lebih baik. Pemenuhan tuntutan tersebut
memerlukan berbagai kompetensi pembelajaran.
Seorang siswa diharapkan untuk selalu belajar dalam rangka
meningkatkan prestasi belajarnya. Prestasi belajar merupakan salah satu tujuan
yang ingin dicapai ketika seorang siswa belajar. Prestasi belajar merupakan
ukuran tingkat keberhasilan seseorang dalam mempelajari sesuatu. Prestasi belajar
seseorang dapat dilihat berdasarkan skor yang diperolehnya dalam menyelesaikan
soal-soal ujian terkait dengan bahan yang sedang dipelajarinya. Setiap kegiatan
pembelajaran tentunya mengharapkan hasil belajar yang maksimal. Prestasi
belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena
kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari
proses belajar.
Tiap siswa memiliki potensi untuk berprestasi yang berbeda-beda yang
datang dari dalam maupun dari luar dirinya. Ada siswa yang prestasi belajarnya
tinggi, dan ada pula siswa yang prestasi belajarnya rendah. Terhambatnya potensi
4
untuk berprestasi dapat dikarenakan konsentrasi belajarnya terganggu, waktu
belajar yang kurang, dan tidak teratur serta kegiatan-kegiatan siswa yang kurang
mendukung bagi perkembangan potensi berprestasinya. Ketika berada di rumah,
para siswa berada dalam tanggung jawab orang tua, tetapi di sekolah tanggung
jawab itu diambil oleh guru. Sementara itu, masyarakat menaruh harapan yang
besar agar anak-anak mengalami perubahan-perubahan positif-konstruktif akibat
mereka berinteraksi dengan guru.
Mata pelajaran ekonomi-akuntansi dalam pendidikan memiliki tujuan
khusus yaitu membuat anak didik untuk bisa mendalami serta menguasai tentang
ekonomi dan memahamkan tentang kegiatan ekonomi/perekonomian Indonesia
dalam kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran ekonomi-akuntansi juga merupakan
salah satu mata pelajaran yang dalam proses belajarnya dituntut kompetensi dasar
guru yang memadai. Mata pelajaran ekonomi-akuntansi mempelajari teori beserta
praktek akuntansi dimana setiap proses tahap yang satu dengan yang lain saling
terkait sehingga membutuhkan penguasaan teori yang matang dan pelaksanaan
praktek yang teliti.
Nasution dalam Silvana (2009:16) menjelaskan bahwa prestasi belajar
adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berpikir, merasa, dan berbuat.
Menurut Tu’u (2004:75) presatsi belajar adalah penguasaan pengetahuan dan
ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan
dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar
dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni : kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa
5
prestasi belajar merupakan tingkat kemampuan yang dimiliki siswa dalam
menerima, menolak, dan menilai informasi-informasi yang dipeoroleh dalam
proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat
keberhasilan seseorang dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan
dalam bentuk nilai di setiap mata pelajaran setelah mengalami proses belajar
mengajar.
Observasi awal yang dilakukan pada 3 sekolah yaitu SMA menunjukkan
bahwa pencapaian prestasi belajar ekonomi-akuntansi masih ada yang belum
optimal. Dari setiap kali diadakan ulangan atau tes masih ada siswa yang belum
mencapai standar ketuntasan belajar yang ditetapkan sebesar 70. Untuk mengatasi
hal tersebut biasanya para guru mengadakan program remedial sampai siswa
tersebut dapat mencapai ketuntasan belajar yang telah ditetapkan. Berikut data
ulangan mata pelajaran ekonomi-akuntansi semester gasal tahun ajaran 2010/2011
pada 3 sekolah SMA di Kabupaten Kebumen.
Tabel 1 Ketuntasan Belajar
NamaSekolah Kls TT % T % Jml
SMA N 1 Kebumen XI IPS 21 18,1% 95 81,9% 116
SMA N 2 Klirong XI IPS 57 51,4% 54 48,6% 111
SMA N 1 Pejagoan XI IPS 38 44,7% 47 55,3% 85
Keterangan : TT= Tidak Tuntas ; T= Tuntas
Sumber : Dokumen Guru
Siswa dikatakan belum tuntas jika memperoleh nilai kurang dari 70
menurut standar ketuntasan minimal di masing-masing sekolah dalam penguasaan
mata pelajaran ekonomi-akuntansi. Siswa dituntut untuk menguasai materi secara
tuntas sesuai standar ketuntasan minimal karena mata pelajaran ekonomi-
6
akuntansi memerlukan penguasaan materi yang menyeluruh dimana setiap tahap
suatu proses akuntansi merupakan sistem saling terkait.
Berhasil tidaknya para siswa dalam belajar di sekolah, salah satunya
tergantung pada guru. Peran guru sebagai tenaga pendidik sangat menentukan
terhadap prestasi belajar siswanya. Hal ini menunjukkan bahwa proses belajar
mengajar di tingkat menengah atas merupakan suatu proses interaksi antara guru
dan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan. Menurut Sudjana dalam Kuntoro
(2008:06) guru adalah salah satu faktor dominan yang mempengaruhi kualitas
pembelajaran. Guru memiliki peranan sebagai pemegang tanggungjawab terhadap
pencapaian belajar siswa. Guru tidak hanya dituntut untuk pintar dalam hal ilmu,
tetapi juga dituntut untuk memiliki kompetensi dalam hal kepribadian serta
memiliki profesionalitas mengajar yang baik yang mampu memberikan motivasi
belajar siswa. Guru yang mempunyai pribadi dan profesionalitas yang baik,
diperkirakan akan menghasilkan prestasi belajar siswa yang baik pula.
Keberadaan guru sebagai soko guru pembangunan bangsa dalam
menciptakan generasi penerus bangsa yang berkemampuan dan berkualitas tinggi,
sangatlah penting. Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan dan pengajaran
tidak dapat dilepaskan dari peranan guru. Guru merupakan tenaga kependidikan
yang memiliki tugas utama mendidik, mengajar, melatih, serta mengarahkan
peserta didik agar menjadi generasi penerus yang memiliki kemampuan dan
kualitas yang tinggi, sehingga mampu bersaing dengan bangsa lain. Untuk
menciptakan pendidikan yang bermutu diperlukan guru yang bermutu, yakni guru
yang profesional.
7
Profesionalisme menjadi taruhan ketika menghadapi tuntutan-tuntutan
pembelajaran demokratis karena tuntutan tersebut merefleksikan suatu kebutuhan
yang semakin kompleks yang berasal dari siswa, tidak sekedar kemampuan guru
menguasai pelajaran semata tetapi juga kemampuan lainnya yang bersifat psikis,
strategis dan produktif. Tuntutan demikian ini hanya bisa dijawab oleh guru yang
profesional.
Namun, minimnya tenaga pengajar dalam suatu lembaga pendidikan
memberikan celah seorang guru untuk mengajar yang tidak sesuai dengan
keahliannya. Sehingga hal ini berdampak pada prestasi siswa yang tidak
maksimal. Padahal siswa adalah sasaran pendidikan yang dibentuk melalui
bimbingan, keteladanan, bantuan, latihan, pengetahuan yang maksimal,
kecakapan, keterampilan, nilai, sikap yang baik dari seorang guru.
Penelitian tentang profesionalitas guru telah dilakukan oleh Silvana Illy
(2009), yang menguji tentang pengaruh kompetensi professional dan produktivitas
guru terhadap prestasi belajar siswa program keahlian Akuntansi SMK di
Kabupaten Semarang. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial
kompetensi profesional berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa
program keahlian Akuntansi SMK di Kabupaten Semarang sebesar 37,45%.
Penelitian lain juga dilakukan oleh Kontoro (2008:90) pada guru SMK
program keahlian akuntansi di Kabupaten Tegal yang menunjukkan bahwa secara
parsial kompetensi profesional guru berpengaruh positif terhadap prestasi belajar
siswa di SMK program keahlian akuntansi Kabupaten Tegal dengan ditunjukkan
oleh R2 sebesar 40,49%. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Setiyadi
8
(2008:99) menunjukkan bahwa pengaruh kompetensi pedagogik dan profesional
lebih besar pengaruhnya dibanding dengan kompetensi yang lain terhadap prestasi
belajar siswa.
Selain profesionalitas guru yang baik untuk meraih prestasi belajar siswa
yang optimal, kepribadian guru juga merupakan salah satu faktor yang dapat pula
turut menentukan tinggi rendahnya prestasi belajar siswa. Kepribadian guru akan
tercermin dalam sikap dan perbuatannya dalam membina dan membimbing anak
didik. Kepribadian guru yang semakin baik akan tampak pada dedikasinya dalam
menjalankan tugas dan tanggungjawabnya sebagai guru, ini berarti tercermin
suatu dedikasi yang tinggi dari guru dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
sebagi pendidik. Hal ini dipertegas oleh Drosat dalam Ondi dan Aris (2010:25)
bahwa salah satu dasar pembentukan kepribadian adalah sukses yang merupakan
sebuah hasil dari kepribadian, dari citra umum, dari sikap, dari keterampilan
karena ini semua melumasi proses interaksi-interaksi manusia. Guru yang
memiliki kepribadian yang baik dapat membangkitkan kemauan untuk giat
memajukan profesinya dan meningkatkan dedikasi dalam melakukan pekerjaan
mendidik sehingga dapat dikatakan guru tersebut memiliki akuntabilitas yang baik
dengan kata lain perilaku akuntabilitas meminta agar pekerjaan itu berakhir
dengan hasil baik yang dapat memuaskan atasan yang memberi tugas itu dan
pihak-pihak lain yang berkepentingan atau segala pekerjaan yang dilaksanakan
baik secara kualitatif maupun kuantitatif sesuai standar yang ditetapkan dan tidak
asal-asalan. Keoptimalan kinerja guru dengan profesionalitas yang tinggi serta
kepribadian yang baik akan membuat prestasi belajar siswa juga meningkat.
9
Pada penelitian ini menggunakan variabel kepribadian dan profesionalitas
guru yang diduga akan lebih meningkatkan prestasi belajar. Dengan
profesionalitas yang tinggi diharapkan mampu memberikan pembelajaran yang
optimal untuk siswa dengan didukung kepribadian yang mampu memberikan
teladan yang baik bagi para siswa sehingga akan mampu mewujudkan siswa yang
unggul dengan pencapaian prestasi belajar yang memuaskan.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian mengenai ”PENGARUH KEPRIBADIAN DAN PROFESIONALITAS
GURU EKONOMI-AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
PROGRAM ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK MATA PELAJARAN
EKONOMI-AKUNTANSI SMA NEGERI SE-KABUPATEN KEBUMEN ”.
1.2 Perumusan Masalah
Prestasi belajar siswa untuk mata pelajaran Ekonomi-Akuntansi di SMA
Negeri Se-Kabupaten Kebumen dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya
adalah profesionalitas guru. Selain itu, prestasi belajar siswa juga mendapat
pengaruh, baik langsung maupun tidak langsung dari kepribadian guru.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Apakah kepribadian dan profesionalitas guru berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa untuk mata pelajaran Ekonomi-Akuntansi di SMA Negeri se-
Kabupaten Kebumen ?
10
2. Apakah kepribadian guru berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa untuk
mata pelajaran Ekonomi-Akuntansi di SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen ?
3. Apakah profesionalitas guru berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa untuk
mata pelajaran Ekonomi-Akuntansi di SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan judul dan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini
bertujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui pengaruh kepribadian dan profesionalitas guru terhadap prestasi
belajar siswa untuk mata pelajaran Ekonomi-Akuntansi di SMA Negeri se-
Kabupaten Kebumen.
2. Mengetahui pengaruh kepribadian guru terhadap prestasi belajar siswa untuk
mata pelajaran Ekonomi-Akuntansi di SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen.
3. Mengetahui pengaruh profesionalitas guru terhadap prestasi belajar siswa
untuk mata pelajaran Ekonomi-Akuntansi di SMA Negeri se-Kabupaten
Kebumen.
1.4 Kegunaan Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu:
1. Manfaat teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan dan mengembangkan ilmu yang telah didapat penulis selama kuliah,
serta dapat dijadikan sebagai referensi dalam menambah pengetehuan di bdang
pendidikan dan memberikan sumbangan bagi penelitian lebih lanjut.
11
2. Manfaat praktis
1) Bagi pembaca
Diharapkan penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai
penerapan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama di bangku kuliah.
2) Bagi Guru
Dijadikan masukan bagi guru untuk meningkatkan kepribadian dan
profesional yang baik sehingga dapat menciptakan iklim pembelajaran yang
kondusif dan efektif untuk menghasilkan prestasi belajar siswa dengan
maksimal.
3) Bagi instansi pendidikan
Dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan bagi instansi pendidikan terkait
dalam pembuatan kebijakan.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Prestasi Belajar
2.1.1 Prestasi Belajar
Untuk dapat menentukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan dan
pengajaranperlu dilakukan usaha atas tindakan penilaian atau evaluasi. Penilaian
atau evaluasi pada dasarnya adalah memberikan pertimbangan atau harga atau
nilai berdasarkan kriteria tertentu. Proses belajar dan mengajar adalah proses yang
bertujuan. Tujuan tersebut dinyatakan dalam rumusan tingkah laku yang
diharapkan dimiliki siswa setelah menyelesaikan pengalaman belajarnya.
Keberhasilan siswa dapat dilihat dari adanya prestasi yang dicapai oleh siswa
(Sudjana, 2005:111)
Menurut winkel (1984:36), prestasi belajar adalah setiap macam kegiatan
belajar yang menghasilkan sesuatu perubahan yang khas. Dalam kamus umum
bahasa Indonesia dikatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil usaha yang telah
dicapai atau yang telah dikerjakan untuk mendapatkan suatu kecakapan atau
kepandaian (Poerwodarminti, 1980:768)
Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang
dinyatakan dalam bentuk symbol, angka, huruf, maupun kalimat yang
mencerminkan hasil yang sidah dicapai oleh anak dalam periode tertentu
(Sutratinah, 1984:430). Selain itu menurut Tu’u (2004:75) prestasi belajar adalah
12
13
penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata
pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan
oleh guru.
Prestasi belajar siswa dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar siswa yang dicapai ketika
mengikuti dan mengerjakan tugas dan pembelajaran di sekolah.
2. Prestasi belajar siswa tersebut terutama dinilai dari aspek kognitifnya
karena bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau
ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa, dan evaluasi
3. Prestasi belajar siswa dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai atau angka
nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan
ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya.
Berdasarkan uraian diatas dapat diambil pengertian bahwa prestasi belajar
adalah suatu hasil pengukuran dan penilaian dari suatu pembelajaran atau
pengalaman mencakup perubahan tingkah laku atau kemampuan dalam bidang
tertentu dalam mencapai tingkat kedewasaan yang langsung dapat diukur dengan
tes. Penilaian ini dapat berupa angka atau huruf. Prestasi belajar dalam penelitian
ini adalah nilai yang dicapai siswa dalam menguasai mata pelajaran ekonomi-
akuntansi yang tercermin dalam nilai murni ulangan akhir semester gasal.
2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, baik yang
berasal dari dalam diri maupun yang berasal dari luar. Menurut Chatarina (2006 :
14
14) seperangkat faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi :
1) Inteligensi
Banyak pengertian inteligensi yang dikemukakan oleh para ahli.
Terman dalam Soeparwoto ( 2006 : 82 ) menyatakan bahwa inteligensi adalah
kesanggupan untuk belajar secara abstrak. Terman membedakan antara
kemampuan yang berhubungan dengan hal-hal yang konkret dengan
kemampuan yang berhubungan dengan hal-hal yang bersifat abstrak.
Inteligensi sebagai kumpulan atau totalitas kemampuan seseorang untuk
bertindak terarah dan bertujuan, berfikir secara rasional, serta dapat
menghadapi lingkungannya dengan efektif, ( Wechsler dalam Soeparwoto,
2006:83). Inteligensi adalah kemampuan relatif untuk melakukan berbagai
macam fungsi mental, meliputi penalaran, pemahaman, mengingat,
mengaplikasi gambar, ( Fuhrmann dalam Soeparwoto, 2006:83 )
Dalam mengkaji inteligensi, paling tidak ada dua pendekatan yang
biasa digunakan, yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif atau
perkembangan. Pendekatan kuantitatif lebih menitikberatkan pembicaraan
mengenai inteligensi dari sisi psikometris dan struktur inteligensi. Pendekatan
psikometris memandang inteligensi sebagai sesuatu yang statis, yaitu
serangkaian kemampuan yang dapat diukur. Sedangkan pendekatan kualitatif
atau perkembangan menekankan perbedaan secara kualitatif dalam proses
berfikir yang didasarkan pada pengaruh kematangan dan lingkungan.
15
2) Bakat
Bakat biasanya diartikan sebgai kemampuan bawaan yang merupakan
potensi ( potential ability ) yang masih perlu dikembangkan atau dilatih,
(Semiawan dalam Soeparwoto, 2006:92). Tes bakat adalah tes yang mengukur
prestasi atau kapasitas yang dpat dicapai seseorang di masa depan, sedangkan
tes prestasi yaitu tes yang mengukur kemampuan untuk berprestasi saat ini,
(Chaplin dalam Soeparwoto, 2006:92).
Wijaya (1988:66) menyatakan bahwa bakat adalah suatu kondisi pada
seseorang yang memungkinkan dengan suatu latihan khusus mencapai suatu
kecakapan, pengetahuan, ketrampilan khusus, misalnya berupa kemampuan
berbahasa, kemampuan bermain musik, dan lain sebagainya. Kemampuan
adalah daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan
dan latihan. Kemampuan menunjukkan bahwa suatu tindakan dapat dilakukan
sekarang, sedangkan bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu
tindakan dapat dilakukan di masa yang akan datang. Dari beberapa pendapat
di atas, dapat disimpulkan bahwa bakat adalah kemampuan alamiah untuk
memperoleh pengetahuan atau ketrampilan yang relatif bersifat umum
(misalnya bakat intelektual umum) atau khusus (misalnya bakat akademis
khusus yang disebut talent).
Perwujudan bakat dan kemampuan adalah prestasi, (Munandar dalam
Soeparwoto, 2006:94). Bakat dan kemampuan menentukan prestasi. Orang
yang memiliki bakat matematika dapat diharapkan untuk mencapai prestasi
yang menonjol dalam bidang matematika, dan prestasi yang menonjol dalam
16
bidang matematika dapat merupakan cerminan bakat yang dimiliki dalam
bidang tersebut. Bakat memang sangat menentukan prestasi seseorang, tetapi
sejauh mana bakat itu akan terwujud dan menghasilkan suatu prestasi, masih
banyak variabel yang turut menentukan.
3) Motivasi
Motivasi berasal dari kata dasar motif yaitu keadaan dalam diri
seseorang yang mendorongnya untuk bertindak melakukan suatu kegiatan
dalam rangka pencapaian tujuan. Dalam psikologi, motivasi diartikan sebagi
suatu kekuatan yang terdapat dalam diri manusia yang dapat mempengaruhi
tingkah lakunya untuk melakukan kegiatan. Motivasi seseorang ditentukan
oleh kuat lemahnya intensitas motif seseorang untuk melakukan kegiatan.
Menurut Syamsu Mappa (1994:36) motivasi mempunyai tujuan antara
lain sebagai berikut :
b) Memberikan semangat kerja atau belajar untuk meningkatkan kemampuan
kerja atau belajar.
c) Meningkatkan saling pengertian dan interaksi antara subjek dan objek
didik.
d) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
Sementara itu, dilihat dari bentuknya motivasi dibedakan menjadi dua,
yaitu :
17
a) Motivasi internal atau intrinsik, tumbuh dalam diri warga belajar.
Seseorang melakukan kegitan belajar karena menyadari bahwa kegiatan
tersebut bermanfaat bagi dirinya dalam usahanya mencapai cita-citanya.
b) Motivasi eksternal atau ekstrinsik, timbul karena rangsangan dari luar.
Misalnya seorang warga belajar, baru mencari buku catatan pelajaran
setelah ada pengumuman ulangan atau ujian. Daya tahan dan intensitas
motivasi eksternal, agak kurang dibandingkan dengan motivasi internal,
namun dalam kenyataannya yang terakhir ini tidak selamanya dimiliki
oleh setiap orang. Oleh karena itu, pendidik hendaknya berusaha
membantu peserta didik menimbulkan motivasi internal dalam diri peserta
didiknya.
4) Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dalam
suatu kegiatan tertentu. Menurut Winkel (2005:24) minat adalah
kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang
atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang tersebut.
Sementara itu Slameto (2003:57) mengemukakan bahwa minat adalah
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang bebrapa
kegiatan, kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan terus yang disertai
dengan rasa sayang. Berdasarkan pendapat diatas, minat besar pengaruhnya
terhadap belajar atau kegiatan seseorang.
18
Sementara itu, faktor ekstern yang mempengaruhi prestasi belajar siswa
antara lain :
1) Keadaan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan terkecil dan yang
pertama, karena keluarga merupakan tempat anak-anak dilahirkan dan
dibesarkan serta menjadi peletak dasar pendidikan bagi anak.
2) Keadaan sekolah
Sekolah merupakan pendidikan formal yang sangat penting dalam
menentukan berhasil tidaknya proses belajar mahasiswa. Lingkungan sekolah
yang baik akan mendorong siswa untuk belajar lebih giat. Hal ini bisa dilihat
dari hubungan guru dengan mahasiswa, sistem pembelajaran, sarana dan
prasarana pembelajaran serta kurikulum.
3) Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat merupakan faktor yang sangat besar
pengaruhnya terhadap perkembangan siswa, kerena siswa lebih banyak
bergaul dengan lingkungan tempat mereka tinggal.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi belajar
dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya faktor internal dan eksternal. Faktor
internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang bisa berupa
kedisiplinan, cara belajar, kondisi fisiologi dan psikologis. Sementara faktor
eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar siswa yang meliputi faktor
lingkungan dan alat instrumental. Diantara sekian banyak faktor eksternal,
terdapat guru yang sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
19
Sukses tidaknya para siswa dalam belajar di sekolah, salah satunya tergantung
pada guru.
2.1.3 Prestasi Belajar Ekonomi-Akuntansi
Prestasi belajar ekonomi-akuntansi merupakan prestasi belajar yang
dicapai oleh siswa dalam kegiatan belajar efektif di sekolah. Prestasi belajar
ekonomi-akuntansi menunjukkan seberapa besar penguasaan pengetahuan dan
ketrampilan yang dikembangkan mata pelajaran ekonomi-akuntansi oleh siswa
melalui kegiatan belajar.
Penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dimaksud dalam mata
pelajaran ekonim-akuntansi adalah penguasaan terhadap standar kompetensi mata
pelajaran ekonomi-akuntansi yang telah diterapkan, yaitu:
1. Menganalisis keuangan sebagai sistem informasi
2. Menjelaskan dasar hokum pelaksanaan akuntansi bagi peresahaan di
Indonesia
3. Menerapkan struktur dasar akuntansi
4. Menerapkan tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa
5. Menerapkan tahan siklus akuntansi perusahaan dagang
6. Menerapkan tahapan siklus akuntansi koperasi
7. Menganalisis laporan keuangan
8. Menerapkan metode kuantitatif.
Prestasi belajar biasanya ditunjukkan dengan angka yang mencerminkan
seberapa besar siswa mampu menguasai materi yang telah diajarkan selama
kegiatan belajar mengajar. Dalam penelitian ini, indicator yang digunakan untuk
20
menunjukkan prestasi belajar siwa adalah nilai murni ujian semester rata-rata
siswa pada mata pelajaran ekonomi-akuntansi selama satu semester bukan nilai
akhir atau nilai raport. Nilai murni ujian semester digunakan sebagai indikator
prestasi belajar siswa, karena nilai murnu ujian semester diperoleh dari hasil tes
seluruh kompetensi yang diajarkan selama proses belajar mengajar mata pelajaran
ekonomi-akuntansi sehingga mencerminkan seberapa besar oenguasaan siswa
terdahap standar kompetensi. Sedangkan nilai raport dianggap tidak
mencerminkan prestasi siswa yang sesungguhnya pada mata pelajaran ekonomi-
akuntansi.
2.1.4 Fungsi Penilaian dalam Proses Belajar Mengajar
Menurut Sudjana (2002:111), penilaian yang dilakukan terhadap proses
belajar mengajar berfungsi sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran, dalam hal ini
adalah tujuan instruksional khusus. Dengan fungsi ini dapat diketahui
tingkat penguasaan bahan pelajaran yang harusnya dikuasai oleh para
siswa.
2. Untuk mengetahui keefektifan proses belajar mengajar yang telah
dilakukan guru. Dengan fungsi ini guru dapat mengetahui berhasil
tidaknya ia mengajar.
Penilaian hasil belajar dapat dilakukan dalam dua tahao, yaitu :
1. Tahap jangka pendek, yaitu penilaian yang dilaksanakan guru pada akhir
proses belajar mengajar yang disebut dengan formatif. Penilaian ini lebih
ditekankan kepada perbaikan proses belajar mengajar.
21
2. Tahap jangka panjang, yaitu penilaian yang dilaksanakan setelah proses
belajar mengajar berlangsung beberapa kali atau setelah menempuh
periode tertentu, misalnya penilaian tengah semester atau penilaian pada
akhir semester. Penilaian ini disebut penilaian sumatif. (Sudjana,2002:112)
Prosedur pengukuran prestasi belajar menurut Direktur jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah pada mata pelajaran ekonomi-akuntansi adalah :
Prosedur Pengukuran Prestasi Belajar
Penilaian yang dominan pada mata pelajaran ekonomi-akuntansi adalah penilaian
pengetahuan dan pemahaman konsep (PPk) dan sikap.
Penilaian pengetahuan dan pemahaman konsep (PPk) mencakup :
pemahaman konsep, teori, fakta, peristiwa/perilaku akuntansi serta penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari. Penilaian sikap yang terkait : kemampuan
memecahkan masalah yang berkaitan dengan ekonomi-akuntansi, menanamkan
sikap teliti, jujur, dan memiliki jiwa kewirausahaan.
Adapun cara penilaian ujian semester mata pelajaran ekonomi-akuntansi di
SMA Negeri se Kabupaten Kebumen adalah menurut jumlah soal yang diberikan
guru ekonomi-akuntansi pada saat memberikan ujian akhir semester.
2.1.5 Sasaran dan Objek Penilaian
Langkah pertama yang harus ditempuh guru dal;am mengadakan penilaian
ialah menetapkan apa yang menjadi sasaran atau objek penelitian. Pada umumnya
ada tiga sasaran pokok penilaian, yaitu :
Ppk + Sikap
22
1. Segi tingkah laku, artinya segi yang menyangkut sikap, minat, perhatian,
ketrampilan siswa dalam proses belajar mengajar.
2. Segi isi pendidikan, artinya penguasaan bahan pelajaran yang diberikan
guru dalam proses belajar mengajar.
3. Segi yang menyangkut proses belajar mengajar itu sendiri. Proses belajar
mengajar perlu diadakan penilaian objektif dari guru, sebab baik tidaknya
proses belajar mengajar akan menentukan baik tidaknya prestasi belajar
yang dicapai siswa.
Yang menjadi sasaran penilaian dalam penelitian ini adalah dari segi isi
pendidikan yaitu penguasaan bahan pelajaran yang diberikan guru kapada siswa
selama proses belajar mengajar yang dinyatakan dalam nilai murni ujian akhir
semester.
2.2 Kepribadian Guru
2.2.1 Kepribadian Guru
Secara psikologis, kepribadian pada prinsipnya adalah susunan atau
kesatuan antara aspek perilaku mental (pikiran, perasaan, dan sebagainya) dengan
aspek perilaku behavioral (perbuatan nyata). Aspek-aspek ini berkaitan secara
fungsional dalam diri seorang individu sehingga membuatnya bertingkah laku
secara khas dan tetap. Dari perilaku psiko-fisik (rohani-jasmani) yang khas dan
menetap tersebut muncul julukan-julukan yang bermaksud menggambarkan
kepribadian seseorang.
Kepribadian adalah semua corak perilaku dan kebiasaan individu yang
terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri
23
terhadap segala rangsangan baik dari luar maupun dari dalam. Corak perilaku dan
kebiasaan ini merupakan kesatuan fungsional yang khas pada seseorang.
Perkembangan kepribadian tersebut bersifat dinamis, artinya selama individu
masih bertambah pengetahuannya dan mau belajar serta menambah pengalaman
dan ketrampilan, mereka akan semakin matang dan mantap kepribadiannya
(Depkes, 1992).
Kepribadian adalah ciri, karakteristik, gaya atau sifat-sifat yang memang
khas dikaitkan dengan diri kita. Dapat dikatakan bahwa kepribadian itu bersumber
dari bentukan-bentukan yang kita terima dari lingkungan, misalnya bentukan dari
keluarga pada masa kecil kita dan juga bawaan-bawaan yang dibawa sejak lahir.
Jadi yang disebut kepribadian itu sebetulnya adalah campuran dari hal-hal yang
bersifat psikologis, kejiwaan dan juga bersifat fisik.
Kepribadian guru merupakan karakteristik dari setiap individu seorang
pendidik yang mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa, menjadi teladan bagi
peserta didik dan masyarakat, mampu mengevaluasi kinerjanya sendiri dan
mengembangkan diri secara berkelanjutan (Winarno Surakhmad,2006). Setiap
guru memiliki pribadi masing-masing sesuai ciri-ciri pribadi yang mereka miliki.
2.2.2 Pentingnya Kepribadian Guru
Guru sebagai tenaga pendidik yang tugas utamanya mengajar, memiliki
karakteristik kepribadian yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
pengembangan sumber daya manusia. Kepribadian yang mantap dari seorang guru
akan memberikan teladan yang baik terhadap anak didik maupun masyarakat,
sehingga guru akan tampil sebagai sosok yang pantas ditaati
24
(nasehat/ucapan/perintahnya) dan dicontoh (sikap dan perilakunya). Kepribadian
guru merupakan faktor terpenting bagi keberhasilan peserta didik. Dalam kaitan
ini, Zakiah Drajat dalam Syah (2000:225-226) menegaskan bahwa kepribadian
itulah yang akan menentukan apakah ia menjadi pendidik dan pembina yang baik
bagi anak didiknya, ataukah akan menjadi perusak atau penghancur bagi masa
depan anak didiknya terutama bagi anak didik yang masih kecil dan bagi mereka
yang sedang mengalami kegoncangan jiwa.
Kepribadian seorang guru merupakan modal dasar bagi guru dalam
menjalankan tugas keguruannya secara professional sebab kegiatan pendidikan
pada dasarnya merupakan kekhususan komunikasi personil antara guru dan siswa.
Esensi kepribadian guru semuanya bermuara ke dalam intern pribadi guru.
Kompetensi pedagogik, profesional, dan sosial yang dimiliki seorang guru dalam
melaksanakan pembelajaran, pada akhirnya akan lebih banyak ditentukan oleh
kepribadian yang dimilikinya. Tampilan kepribadian guru akan lebih banyak
mempengaruhi minat dan antusiasme anak dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran. Pribadi guru yang santun, respek terhadap siswa, jujur, ikhlas, dan
dapat diteladani, mempunyai pengaruh yang sifgnifikan terhadap keberhasilan
dalam pembelajaran apapun jenis mata pelajarannya. Kepribadian adalah faktor
yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan seorang guru sebagai pengembang
sumber daya manusia. Karena guru berperan sebagai pembimbing, pembantu, dan
sekaligus panutan.
25
2.2.3 Indikator Kepribadian Guru
Dalam undang-undang Guru dan Dosen dikemukakan kompetensi
kepribadian adalah “ kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif,
dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. Yang dimaksud dengan
kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil,
dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak
mulia. Mengacu pada standar nasional pendidikan, subkompetensi mantap dan
stabil memiliki indikator yakni bertindak sesuai dengan hukum, bertindak sesuai
dengan norma sosial, bangga menjadi pendidik dan memiliki konsistensi dalam
bertindak dan bertutur kata.
Pendidik yang dewasa akan menampilkan kemandirian dalam bekerja dan
memiliki etos kerja yang tinggi. Sementara itu, pendidik yang arif akan mampu
melihat manfaat pembelajaran bagi peserta didik, sekolah, dan masyarakat,
menunjukkan sikap terbuka dalam berfikir dan bertindak. Berwibawa
mengandung makna bahwa pendidik memiliki perilaku yang berpengaruh positif
terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani. Yang paling utama
dalam kepribadian seorang pendidik adalah berakhlak mulia. Ia dapat menjadi
teladan dan bertindak sesuai norma agama (iman, taqwa, jujur, ikhlas dan suka
menolong), serta memiliki perilaku yang diteladani peserta didik.
Esensi kompetensi seorang pendidik semuanya bermuara ke dalam intern
pribadi pendidik. Kompetensi pedagogik, professional, dan sosial yang dimiliki
seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran, pada akhirnya akan lebih
banyak ditentukan oleh kompetensi kepribadian yang dimilikinya. Tampilan
26
kepribadian pendidik akan lebih banyak mempengaruhi minat dan antusiasme
peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Pribadi seorang pendidik
yang santun, respek terhadap peserta didik, jujur, ikhlas, dan dapat diteladani,
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan dalam pembelajaran
apapun jenis mata pelajarannya.
2.3 Profesionalitas Guru
2.3.1 Makna Guru
Secara umum “guru” tergolong sebagai “pendidik”. UU RI No. 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dalam pasal 39 (2) mengatakan bahwa
“Pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi”. Guru merupakan
salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu hasil pendidikan yang
mempunyai posisi strategis, maka setiap usaha peningkatan mutu pendidikan
perlu memberikan perhatian besar kepada peningkatan guru baik dalam segi
jumlah maupun mutunya.
UU RI Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 1,
menyatakan bahwa “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. ”. Kedudukan guru sebagai
tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) berfungsi untuk
27
meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi
untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Guru wajib memiliki kualifikasi
akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi
akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diperoleh melalui pendidikan
tinggi program sarjana atau program diploma empat.
2.3.2 Profesionalitas Guru
Pengembangan profesionalitas guru harus diakui sebagai suatu hal yang
sangat fundamental dan penting guna meningkatkan mutu pendidikan.
Perkembangan profesional adalah proses dimana guru dan kepala sekolah belajar,
meningkatkan dan menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai secara
tepat. Profesi guru memiliki tugas melayani masyarakat dalam bidang pendidikan.
Tuntutan profesi ini memberikan layanan yang optimal dalam bidang pendidikan
kepada masyarakat. Secara khusus guru dituntut untuk memberikan layanan
profesional kepada peserta didik agar tujuan pembelajaran tercapai. Seorang guru
yang dikatakan profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian
khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melaksanakan tugas dan
fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal.
Menurut Ondi dan Aris (2010:109) profesionalisme merupakan suatu
tingkah laku , suatu tujuan atau rangkaian kualitas yang menandai atau
melukiskan corak suatu profesi. Profesionalisme juga mengandung pengertian
menjalankan suatu profesi untuk keuntungan atau sebagai sumber kehidupan.
Profesi mengharuskan tidak hanya pengetahuan dan keahlian khusus melalui
28
persiapan dan latihan, tetapi dalam arti “profession” yang mengandung dua unsur.
Pertama, unsur keahlian; Kedua, unsur penggilan. Seseorang yang professional
harus memadukan dalam diri pribadinya kecakapan teknik yang diperlukan untuk
menjalankan pekerjaannya dan juga kematangan etik. Penguasaan teknik saja
tidak membuat seseorang menjadi “profesional”. Kedua-duanya harus menyatu.
Ondi dan Aris (2010:111) mengemukakan beberapa ciri profesionalitas
sebagai berikut :
1) Profesionalime menghendaki sifat mengejar kesempurnaan hasil (perfect
result) sehingga kita dituntut untuk selalu mencari peningkatan mutu.
2) Profesionalime memerlukan kesungguhan dan ketelitian kerja yang hanya
dapat diperoleh melalui pengalaman dan kebiasaaan.
3) Profesionalime menuntut ketekunan dan ketabahan, yaitu sifat tidak mudah
puas atau putus asa sampai hasil tercapai.
4) Profesionalisme memerlukan integritas tinggi yang tidak tergoyahkan oleh
keadaan terpaksa atau godaan iman, seperti harta dan kenikmatan hidup.
5) Profesionalisme memerlukan adanya kebulatan pikiran dan perbuatan
sehingga terjaga efektivitas kerja yang tinggi.
Ciri-ciri di atas menunjukkan bahwa tidak mudah menjadi seseorang
pelaksana profesi yang profesional, harus ada kriteria-kriteria tertentu yang
mendasarinya. Lebih jelas lagi dikemukakan oleh Tjerk Hooghiemstra dalam
Ondi dan Aris (2010:112) bahwa seorang dikatakan profesional adalah mereka
yang sangat kompeten atau memiliki kompetensi-kompetensi tertentu yang
mendasari kinerjanya.
29
Lebih lanjut lagi, menurut Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen, Bab III Pasal 7 Ayat 1, profesi guru dilaksanakan pada prinsip :
1) Memiliki minat, bakat, panggilan jiwa, dan idealis;
2) Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan
bidang tugas;
3) Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan
bidang tugas;
4) Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai bidang tugas;
5) Memiliki tanggungjawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan;
6) Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai prestasi kerja;
7) Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat;
8) Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan; dan
9) Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal
yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, profesi adalah suatu
jabatan, profesional adalah kemampuan atau keahlian dalam memegang suatu
jabatan tertantu, sedangkan profesionalisme adalah jiwa dari suatu profesi dan
profesional. Dengan demikian, profesionalisme guru dalam penelitian ini adalah
profesionalisme guru mata pelajaran ekonomi-akuntansi, yaitu seorang guru yang
memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang studi ekonomi-akuntansi
serta telah berpengalaman dalam mengajar ekonomi-akuntansi sehingga ia mampu
30
melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru ekonomi-akuntansi dengan
kemampuan yang maksimal serta memiliki kompetensi sesuai dengan kriteria
guru profesional, dan profesinya itu telah menjadi sumber mata pencaharian.
2.3.3 Pentingnya Guru Profesional
Dalam pendidikan, guru adalah seorang pendidik, pembimbing,pelatih,
dan pemimpin yang dapat menciptakan iklim belajar yang menarik, memberi rasa
aman, nyaman dan kondusif dalam kelas. Keberadaannya di tengah-tengah siswa
dapat mencairkan suasana kebekuan, kekakuan, dan kejenuhan belajar yang terasa
berat diterima oleh para siswa. Kondisi seperti itu tentunya memerlukan
keterampilan dari seorang guru, dan tidak semua mampu melakukannya.
Menyadari hal itu, maka penulis menganggap bahwa keberadaan guru profesional
sangat diperlukan.
Guru yang profesional merupakan faktor penentu proses pendidikan yang
bermutu. Untuk dapat menjadi profesional, mereka harus mampu menemukan jati
diri dan mengaktualkan diri. Pemberian prioritas yang sangat rendah pada
pembangunan pendidikan selama beberapa puluh tahun terakhir telah berdampak
buruk yang sangat luas bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Menyadari akan
peran guru dalam pendidikan, Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi
Pendidikan dengan Pendekatan Baru mengemukakan bahwa guru dalam
pendidikan modern seperti sekarang bukan hanya sekedar pengajar melainkan
harus menjadi direktur belajar. Artinya, setiap guru diharapkan untuk pandai-
pandai mengarahkan kegiatan belajar siswa agar mencapai keberhasilan belajar
(kinerja akademik) sebagaimana telah ditetapkan dalam sasaran kegiatan
31
pelaksanaan belajar mengajar. Sebagai konsekuensinya tugas dan tanggung
jawabnya menjadi lebih kompleks. Perluasan tugas dan tanggung jawab tersebut
membawa konsekuensi timbulnya fungsi-fungsi khusus yang menjdi bagian
integral dalam kompetensi profesionalisme keguruan yang disandang para guru.
Menanggapi kondisi tersebut, Muhibbin Syah mengutip pendapat Gagne bahwa
setiap guru berfungsi sebagai:
1. Designer of intruction (perancang pengajaran)
2. Manager of intruction (pengelola pengajaran)
3. Evaluator of student learning (penilai prestasi belajar siswa).
Hanya dengan seorang guru professional, prestasi belajar seorang siswa
dapat tercapai secara maksimal karena apa yang disampaikan seorang guru akan
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keterbatasan pengetahuan guru dalam
penyampaian materi baik dalam hal metode maupun penunjang pokok
pembelajaran lainnya akan berpengaruh terhadap pembelajaran. Dalam
pendidikan, guru adalah seorang pendidik, pembimbing, pelatih, dan pemimpin
yang dapat menciptakan suasana belajar yang menarik, member rasa aman,
nyaman, dan kondusif dalam kelas. Kondisi seperti ini tentu memerlukan
ketrampilan dari seorang guru, dan tidak semua guru mampu melakukannya.
2.3.4 Indikator Profesionalitas Guru
Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang
dan menjadi sumber penghasilan kehidupan memerlukan keahlian, kemahiran atau
kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan
pendidikan profesi.
32
Indikator profesionalitas guru sesuai buku pedoman penyusunan portofolio
sertifikasi guru tahun 2010 meliputi :
1. Kualifikasi akademik
Kualifikasi akademik adalah ijazah pendidikan tinggi yang dimiliki oleh guru
saat yang bersangkutan mengikuti sertifikasi, baik pendidikan gelar (S1, S2,
atau S3) maupun non gelar (D4) baik di dalam maupun di luar negeri. Khusus
untuk peserta sertifikasi yang belum memenuhi kualifikasi akademik S1/D4
sesuai Ketentuan Peralihan Pasal 66 PP 74 Tahun 2008, komponen kualifikasi
akademik ialah ijazah pendidikan terakhir yang dimiliki oleh guru peserta
sertifikasi. Bukti fisik kualifikasi akademik berupa ijazah atau sertifikat
diploma.
2. Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan dan pelatihan adalah kegiatan pendidikan dan pelatihan yang
pernah diikuti oleh guru dalam rangka pengembangan dan/atau peningkatan
kompetensi selama melaksanakan tugas sebagai pendidik, baik pada tingkat
kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional.
Workshop atau lokakarya yang sekurang-kurangnya dilaksanakan 8 jam dan
menghasilkan karya dapat dikategorikan ke dalam komponen ini. Bukti fisik
komponen pendidikan dan pelatihan berupa sertifikat atau piagam yang
dikeluarkan oleh lembaga penyelenggara. Bukti fisik untuk workshop atau
lokakarya berupa sertfikat atau piagam disertai hasil karya. Workshop atau
lokakarya tanpa melampirkan hasil karya, meskipun pada sertifikat atau
piagam dicantumkan daftar materi dan alokasi waktu, tidak dapat
33
dikategorikan sebagai komponen pendidikan dan pelatihan. Komponen
pendidikan dan pelatihan hanya dinilai untuk kategori relevan dan kurang
relevan.
3. Pengalaman Mengajar
Pengalaman mengajar adalah masa kerja sebagi guru pada jenjang, jenis, dan
satuan pendidikan formal tertentu. Bukti fisik dari komponen ini berupa surat
keputusan, surat tugas, atau surat keterangan dari lembaga yang berwenang
(pemerintah, pemerintah daerah, penyelenggara pendidikan, atau satuan
pendidikan) Apabila bukti fisik berupa surat keterangan dari satuan
pendidikan tempat dahulu bertugas, maka harus dikuatkan dengan bukti
pendukung, antara lain : RPP, nilai siswa, SK-SK penugasan (membimbing
siswa, membina ekstrakurikuler, dll.) pada saat guru yang bersangkutan
bertugas di sekolah tersebut.
4. Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran adalah persiapan pembelajaran yang akan
dilaksanakan untuk satu topic atau kompetensi tertentu. perencanaan
pembelajaran sekurang-kurangnya memuat perumusan tujuan atau
kompetensi, pemilihan dan pengorganisasian materi, pemilihan sumber atau
media pembelajaran, scenario pembelajaran dan penilaian proses dan hasil
belajar. Bukti fisik perencanaan pembelajaran adalah berupa rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP/RP/SP) hasil karya guru yang bersangkutan
sebanyak lima satuan yang berbeda.
34
Pelaksanaan pembelajaran adalah kinerja guru dalam melaksanakan
pembelajaran. Kinerja guru tersebut meliputi tahap pra pembelajaran
(pengecekan persiapan kelas dan apersepsi), kegiatan inti (penguasaan materi,
strategi pembelajaran, pemanfaatan media atau sumber belajar, evaluasi,
penggunaan bahasa), penutup (refleksi, rangkuman, dan tindak lanjut).
5. Prestasi Akademik
Prestasi akademik adalah prestasi yang dicapai guru dalam pelaksanaan
tugasnya sebagai pendidik dan agen pembelajaran yang mendapat pengakuan
dari lembaga/panitia penyelenggara, baik tingkat kecamatan, kabupaten/kota,
provinsi, nasional, maupun internasional. Bukti fisik komponen ini berupa
sertifikat, piagam, dan atau surat keterangan disertai bukti relevan yang
dikeluarkan oleh lembaga atau panitia penyelenggara.
6. Karya Pengembangan Profesi
Merupakan hasil karya dan atau aktivitas guru yang menunjukkan adanya
upaya pengembangan profesi.Komponen ini meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Buku yang dipublikasikan pada tingkat kabupaten/kota, provinsi, atau
nasional;
b. Artikel yang dimuat dalam media jurnal/makalah yang tidak terakreditasi,
terakreditasi, dan internasional.
c. Reviewer buku, penyunting buku, penyunting jurnal, penilis soal
EBTANAS/UN/UASDA;
d. Media atau alat pembelajaran dalam bidangnya;
e. Laporan penelitian di bidang pendidikan (individu/kelompok).
35
7. Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah
Merupakan partisipasi guru dalam forum ilmiah (seminar, semiloka,
symposium, diskusi panel, dan jenis forum ilmiah lainnya) pada tingkat
kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, atau internasional, baik sebagai
nara sumber/ pemakalah maupun sebagai peserta. Komponen dibedakan ke
dalam kategori relevan dan tidak relevan. Relevan apabila tema/materi forum
ilmiah mendukung kinerja profesionalitas guru. Tidak relevan apabila
tema/materi forum ilmiah tidak mendukung kinerja profesionalitas guru.
8. Penghargaan yang Relevan dengan Bidang Pendidikan
Penghargaan yang diperoleh guru atas dedikasinya dalam pelaksanaan tugas
sebagai pendidik dan/atau bertugas di Daerah Khusus dan memenuhi kriteria
kuantitatif (lama waktu, hasil, lokasi/geografis), dan kualitatif (komitmen, etos
kerja), baik pada tingkat satuan pendidikan, desa/kelurahan, kecamatan,
kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional. (Buku 3 Pedoman
Penyusunan Portofolio sertifikasi Guru)
2.4 Kerangka Berfikir
Prestasi belajar siswa mencerminkan pemahaman siswa terhadap bidang
studi yang dipelajarinya. Semakin dalam pemahaman siswa, maka akan semakin
baik pula prestasi yang diperoleh. Prestasi belajar ekonomi-akuntansi
menunjukkan seberapa besar penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang
dikembangkan mata pelajaran ekonomi-akuntansi oleh siswa melalui kegiatan
belajar. Prestasi belajar ekonomi-akuntansi dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa
36
adalah guru. Hal ini terkait dalam proses pengajaran yang merupakan proses
interaksi guru dan siswa.
Salah satu yang mempengaruhi kualitas pengajaran menurut Sudjana
(2005:41) adalah guru. Guru mempunyai pengaruh dominan terhadap kualitas
pengajaran sebab guru adalah sutradara sekaligus aktor dalam pengajaran. Namun
guru akan lebih berpengaruh dominan ketika guru itu memiliki profesionalitas
kerja.
Guru diharapkan mampu memberikan pengajaran yang baik kepada
siswanya. Dalam UU RI Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 1,
dikatakan bahwa “Guru adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas
utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat”. Pendidik yang professional tentu saja akan melaksanakan
proses belajar mengajar dengan sebaik-baiknya untuk menghasilkan output yang
baik dari para siswa.
Soewarso (2004) mengatakan bahwa guru yang profesional mampu
mengembangkan pembelajaran yang dapat membentuk peserta didik menjadi
lulusan yang berkualitas tinggi. Guru yang bermutu ialah mereka yang memiliki
profesionalitas dengan berbagai kapasitasnya sebagai pendidik. Dalam panduan
penyusunan portofolio sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2010, profesionalitas
guru dinilai antara lain melalui kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan,
pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, prestasi
37
akademik, karya pengembangan profesi, keikutsertaan dalam forum ilmiah serta
pengahargaan yang relevan dalam bidang pendidikan.
Profesionalitas guru tidak akan maksimal apabila tidak ditunjang dengan
kepribadian yang baik. Pendidik professional juga dituntut memiliki kepribadian
yang baik agar senantiasa dapat menjadi teladan bagi siswa. Guru yang memiliki
kepribadian yang baik dapat membangkitkan kemauan untuk giat memajukan
profesinya dan meningkatkan dedikasi dalam melakukan pekerjaan mendidik
sehingga dapat dikatakan guru tersebut memiliki akuntabilitas yang baik dengan
demi keberhasilan suatu pengajaran.
Dalam keseluruhan proses pendidikan, khususnya pendidikan di sekolah,
guru memegang peranan yang paling utama. Guru sebagai peran kunci dalam
upaya peningkatan kualitas pendidikan yang berada pada titik sentral dari setiap
usaha reformasi pendidikan yang diarahkan pada perubahan-perubahan kualitas.
Kepribadian guru merupakan modal dasar bagi gburu dalam menjalankan tugas
keguruannya secara professional. Guru merupakan faktor penentu yang perlu
digugu, ditiru, dan diikuti oleh anak didiknya. Oleh karena itu kepribadian yang
baik menjadi keharusan bagi guru.
Seorang guru dikatakan berhasil apabila mampu memahami karakteristik
kepribadian dirinya yang diperlukan sebagai panutan para peserta didiknya.
Keberhasilan itu juga akan terlihat pada sikap professional guru, yaitu apabila
mampu menciptakan proses belajar mengajar yang berkualitas dan mendatangkan
prestasi belajar yang baik. Demikian pula dengan siswa, mereka baru dikatakan
memiliki prestasi belajar yang maksimal apabila telah menguasai materi pelajaran
38
dengan baik dan mampu mengaktualisasikannya. Prestasi itu akan terlihat berupa
pengetahuan, sikap dan perbuatan. Untuk mendapatkan prestasi yang baik, maka
seorang guru dituntut untuk berkepribadian yang baik serta mengajar secara
professional. Kerangka berfikir tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Profesionalitas Guru (X2)
(PedomanSertifikasi Guru Th2010)
1. Kualifikasi akademik
2. Pendidikan dan pelatihan
3. Pengalaman mengajar
4. Perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran
5. Prestasi Akademik
6. Karya pengembangan profesi
7. Keikutsertaan dalam forum
ilmiah
8. Penghargaan yang relevan dalam
bidang pendidikan
Kepribadian Guru (X1)
(Standar Nasional Pendidikan)
1. Berkepribadian yang mantap
2. Dewasa
3. Berakhlak mulia dan dapat
menjadi teladan
4. Arif
5. Berwibawa
Prestasi Belajar
(Y)
Nilai murni ujian
semester rata-rata
siswa mata
pelajaran
ekonomi/akuntansi
39
2.5 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian
Sugiyono (2009:96). Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris.
Berdasarkan kerangka berfikir di atas, maka dapat diambil hipotesis
penelitian sebagai berikut :
H 1 : Ada pengaruh antara kepribadian dan profesinalitas guru terhadap prestasi
belajar siswa.
H 2 : Ada pengaruh antara kepribadian guru terhadap prestasi belajar siswa.
H 3 : Ada pengaruh antara profesionalitas guru terhadap prestasi belajar siswa.
40
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Suharsimi, 2006: 130).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru ekonomi-akuntansi SMA
Negeri se-Kabupaten Kebumen yang berjumlah 30 guru dengan rincian sebagai
berikut:
Tabel 3.1 Daftar Nama Sekolah dan Jumlah Guru
No Nama sekolah Jumlah guru
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
SMA Negeri 1 Kebumen
SMA Negeri 2 Kebumen
SMA Negeri 1 Pejagoan
SMA Negeri 1 Karanganyar
SMA Negeri 1 Gombong
SMA Negeri 1 Klirong
SMA Negeri 1 Rowokele
SMA Negeri 1 Petanahan
SMA Negeri 1 Buluspesantren
SMA Negeri 1 Karangsambung
SMA Negeri 1 Kutowinangun
SMA Negeri 1 Prembun
SMA Negeri 1 Mirit
3
3
3
2
3
2
2
2
2
2
3
2
1
Jumlah 30
Sumber : Dokumentasi di SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen
Penelitian tentang pengaruh kepribadian dan profesionalitas guru terhadap
prestasi belajar ekonomi-akuntansi ini merupakan penelitian dengan pendekatan
populasi, sehingga sampel penelitian ini adalah populasi itu sendiri.
40
41
3.2 Variabel Penelitian
Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian (Suharsimi, 2006: 118). Adapun variabel-variabel dalam
penelitian ini adalah :
3.2.1 Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi-Akuntansi (Y)
Variabel ini disebut variabel terikat karena dipengaruhi oleh
professionalitas dan kepribadian guru. Variabel prestasi belajar diukur dengan
metode dokumentasi yaitu nilai murni ujian semester rata-rata siswa mata
pelajaran ekonomi/akuntansi pada semester genap 2009-2010. Adapun kategori
nilainya:
Tabel 3.2 Kategori Prestasi Belajar Siswa
No Nilai Kategori
1 90,00 sampai dengan 100 Sangat Baik
2 80,00 sampai dengan 89,99 Baik
3 70,00 sampai dengan 79,99 Cukup
4 <= 69,99 Belum Tuntas
Sumber : Guru Ekonomi/Akuntansi
3.2.2 Variabel Bebas (X)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel bebas, yaitu :
42
1. Kepribadian Guru( X1 )
Menurut Standar Pendidikan Nasional, kompetensi kepribadian mencakup:
a) Kemampuan kepribadian yang mantap
b) Dewasa
c) Berakhlak Mulia dan Menjadi Teladan
d) Arif
e) Berwibawa
2. Profesionalitas Guru(X2)
Indikator profesionalitas guru sesuai buku pedoman penyususnan
portofolio sertifikasi guru tahun 2010 meliputi :
a) Kualifikasi Akademik
b) Pendidikan dan Pelatihan
c) Pengalaman Mengajar
d) Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran
e) Prestasi Akademik
f) Karya Pengembangan Profesi
g) Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah
h) Penghargaan yang Relevan dengan Bidang Pendidikan
43
3.3 Metode Pengumpulan Data
Penentuan metode pengumpulan data yang tepat dan sesuai dengan
masalah yang diteliti sangat menentukan kebenaran ilmiah suatu penelitian. Selain
itu penentuan metode pengumpulan data yang tepat akan membantu
memperlancar tujuan penelitian tersebut.
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode angket
atau kuesioner yaitu merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009:199). Kuesioner dalam penelitian ini untuk
mendapatkan informasi tentang kepribadian dan profesionalitas guru ekonomi-
akuntansi di SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen.
3.3.1 Metode Angket atau Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti pribadinya, atau hal-hal yang
diketahuinya (Arikunto, 2006:151). Kuesioner atau angket dalam penelitian ini
digunakan untuk mengukur kepribadian guru, profesionalitas guru, dan prestasi
belajar siswa mata pelajaran ekonomi-akuntansi.
Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis angket
tertutup, yaitu kuesioner yang disusun dengan menyediakan jawaban sehingga
responden dalam memberikan jawaban tinggal memilih. Penggunaan angket
diharapkan dapat memudahkan bagi responden dalam memberikan jawaban
karena alternatif jawaban telah tersedia sehingga untuk menjawabnya hanya
memerlukan waktu singkat.
44
Tabel 3.3 Penilaian atau Skor Alternatif Pernyataan
1. Kepribadian Guru (X1), diukur dengan menggunakan lima sub variabel
dengan tabel penilaian rujukan sebagai berikut :
No Jawaban Kategori Skor
1 A Sangat Baik 5
2 B Baik 4
3 C Cukup 3
4 D Kurang 2
5 E Sangat Kurang 1
Tabel di atas menunjukkan skor dari 5 sampai 1 untuk mengukur
kepribadian guru dengan kategori sangat baik, baik, cukup, kurang, dan
sangat kurang.
2. Profesionalitas guru (X2) diukur dengan delapan sub variabel dengan tabel
rujukan sebagai berikut :
a. Kualifikasi akademik dengan tabel penilaian rujukan sbb:
No Kualifikasi Akademik Kategori Skor
1 S2/S1 kependidikan sesuai bidang studi/s1
non kependidikan sesuai bidang studi + akta
mengajar
Sangat Baik 5
2 S1 Kependidikan sesuai rumpun bidang studi Baik 4
3 S1 non Kependidikan sesuai bidang studi Cukup 3
4 S1 kependidikan tidak sesuai rumpun bidang
studi/S1 non kependidikan tidak sesuai
dengan rumpun bidang studi +akta mengajar
Kurang 2
5 S1 non kependidikan tidak sesuai rumpun
bidang studi
Sangat
kurang
1
Tabel di atas menunjukkan skor dari 5 sampai 1 untuk mengukur
kualifikasi akademik dengan kategori sangat baik, baik, cukup, kurang,
dan sangat kurang.
45
b. Pendidikan dan pelatihan dengan tabel penilaian rujukan sbb:
No Waktu Kategori Skor
1 Lebih dari 28 hari Sangat Baik 5
2 18 sampai 27 hari Baik 4
3 10 sampai 17 hari Cukup 3
4 4 sampai 9 hari Kurang 2
5 0 sampai 3 hari Sangat kurang 1
Tabel di atas menunjukkan skor dari 5 sampai 1 untuk mengukur
pendidikan dan pelatihan guru dengan kategori sangat baik, baik, cukup,
kurang, dan sangat kurang.
c. Pengalaman mengajar dengan tabel penilaian rujukan sbb:
No Waktu Kategori Skor
1 Lebih dari 20 tahun Sangat baik 5
2 15 s/d 19 tahun Baik 4
3 10 s/d 14 tahun Cukup 3
4 5 s/d 9 tahun Kurang 2
5 0 s/d 4 tahun Sangat kurang 1
Tabel di atas menunjukkan skor dari 5 sampai 1 untuk mengukur
pengalaman mengajar guru dengan kategori sangat baik, baik, cukup,
kurang, dan sangat kurang.
d. Prestasi akademik dengan tabel penilaian rujukan sbb:
No Tingkat Perlombaan Kategori Skor
1 Internasional Sangat Baik 5
2 Nasional Baik 4
3 Provinsi Cukup 3
4 Kabupaten/kota Kurang 2
5 Kecamatan Sangat kurang 1
Tabel di atas menunjukkan skor dari 5 sampai 1 untuk mengukur
prestasi akademik guru dengan kategori sangat baik, baik, cukup, kurang,
dan sangat kurang.
46
e. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dengan tabel penilaian
rujukan sbb:
No Jawaban Kategori Skor
1 A Sangat baik 5
2 B Baik 4
3 C Cukup 3
4 D Kurang 2
5 E Sangat kurang 1
Tabel di atas menunjukkan skor dari 5 sampai 1 untuk mengukur
pereencanaan dan pembelajaran dengan kategori sangat baik, baik, cukup,
kurang, dan sangat kurang.
f. Karya pengembangan profesi dengan tabel penilaian rujukan sbb:
No Jawaban Kategori Skor
1 A Sangat baik 5
2 B Baik 4
3 C Cukup 3
4 D Kurang 2
5 E Sangat kurang 1
Tabel di atas menunjukkan skor dari 5 sampai 1 untuk mengukur
karya pengembangan profesi guru dengan kategori sangat baik, baik,
cukup, kurang, dan sangat kurang.
g. Keikutsertaan dalam forum ilmiah dengan tabel penilaian rujukan sbb:
No Tingkat Forum Kategori Skor
1 Internasional Sangat Baik 5
2 Nasional Baik 4
3 Provinsi Cukup 3
4 Kabupaten/kota Kurang 2
5 Kecamatan Sangat kurang 1
Tabel di atas menunjukkan skor dari 5 sampai 1 untuk mengukur
keikutsertaan guru dalam forum ilmiah dengan kategori sangat baik, baik,
cukup, kurang, dan sangat kurang.
47
h. Pengalaman organisasi di bidang pendidikan dengan tabel penilaian
rujukan sbb:
No Tingkat Organisasi Kategori Skor
1 Internasional Sangat Baik 5
2 Nasional Baik 4
3 Provinsi Cukup 3
4 Kabupaten/kota Kurang 2
5 Kecamatan Sangat kurang 1
Tabel di atas menunjukkan skor dari 5 sampai 1 untuk mengukur
pengalaman organisasi guru di bidang pendidikan dengan kategori sangat
baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang.
3.3.2 Metode Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang
tertulis seperti dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian,
dan sebagainya (Arikunto, 2006:158). Metode dekumentasi digunakan peneliti
untuk mendapatkan data tentang jumlah SMA Negeri di Kabupaten Kebumen
dan jumlah guru untuk mata pelajaran ekonomi/akuntansi di masing-masing
sekolah serta nilai murni ujian semester siswa dari 30 guru mata pelajaran
ekonomi-akuntansi SMA Negeri se Kabupaten Kebumen.
3.4 Metode Analisis Uji Instrumen
Keterandalan suatu instrumen penelitian bergantung pada tingkat validitas
dan reliabilitasnya. Untuk keperluan pengujian keandalan suatu instrumen
diperlukan pengujian secara langsung di lapangan.
3.4.1 Validitas dan reliabilitas.
Validitas dan Reliabilitas sangat menentukan keberhasilannya dalam
penelitian. Untuk mendapatkan alat pengumpul data yang baik, maka diperlukan
48
perhitungan validitas dan reliabilitas yang akan digunakan sebagai alat pengumpul
data.
3.4.1.1 Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan sesuatu instrument (Arikunto, 2006:168). Suatu instrumen
dikatakan mampu apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Tinggi
rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul
tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.
Dalam menguji tingkat validitas suatu instrumen dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu : analisis faktor dan analisis butir. Dalam penelitian ini
menggunakan analisis butir yaitu skor-skor total butir dipandang sebagai nilai X
dan skor total dipandang sebagai nilai Y (Arikunto, 2006: 176).
Pengujian validitas menggunakan rumus korelasi product moment yang
dikemukakan oleh Pearson, yaitu:
r xy =2222 )()().(
))((.
YYNXXN
XXYN
Keterangan :
r xy = Koefisien korelasi antara variable X dan Y
N = Jumlah subyek
X = Nilai variabel X
Y = Nilai variabel Y
(Arikunto, 2006: 170)
49
Hasil perhitungan r xy dihitung kemudian dikonsultasikan dengan r tabel
dengan taraf signifikan 5% jika didapatkan harga r xy > r tabel , maka butir
instrument dapat dikatakan valid, akan tetapi jika harga r xy < r tabel , maka
dikatakan bahwa instrument tersebut tidak valid. Berikut adalah tabel hasil uji
validitas angket:
Keterangan Nomor Soal
Valid 1,2,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,15,16,17,18,19,20,21,23,25,27,28,29,
30,31,32,33,34,35,36,37,38,39,40,41,43,44,45
Tidak Valid 3, 14, 22, 24, 26, 42
3.4.1.2 Reliabilitas
Reabilitas adalah suatu instrumen cukup baik sehingga mampu
mengungkap data yang bisa dipercaya (Arikunto, 2002: 86). Instrumen yang
reliabel yaitu instrumen yang dapat dipercaya kebenarannya ketika digunakan
untuk mengambil data maka menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.
Pada penelitian ini untuk mencari reliabilitas instrumen mengenai
pengaruh kepribadian guru dan profesionalitas guru terhadap prestasi belajar
siswa untuk mata pelajaran ekonomi-akuntansi di SMA Negeri se-Kabupaten
Kebumen menggunakan rumus alpha. Rumus Alpha sebagai berikut :
2
1
2
11 1)1(
b
k
kr
50
Keterangan:
r11= reliabilitas instrumen
k= banyaknya butir pertanyaan
2
1 = jumlah varians butir
2
1 = varians total
Dalam melakukan uji reliabilitas menggunakan bantuan software program
excel. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika memiliki harga r11 > rtabel pada
taraf signifikansi 5%. berdasarkan hasil uji coba, untuk variabel kepribadian
diperoleh nilai r11 = 0,837 >0,444 jadi variabel kepribadian reliabel. untuk
variable profesionalisme diperoleh nilai r11 = 0,85 > 0,444 jadi variabel
profesionalitas reliabel atau dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
3.5 Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode statistik
karena proses pengumpulan data, penarikan kesimpulan dan pembuatan keputusan
disusun secara sistematis. Sementara itu, fungsi statistik yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi :
3.5.1 Statistik Deskriptif Presentase
Statistik deskriptif yaitu proses pengumpulan dan peringkasan data serta
upaya untuk menggambarkan berbagai karakteristik yang penting pada data yang
telah terorganisir tersebut. Metode statistik ini digunakan untuk menggambarkan
tentang deskripsi responden yang dilihat dari jenis kelamin, pendidikan terakhir,
masa kerja, golongan, status atau jabatan, selain itu juga digunakan deskripsi
kualitatif yang digunakan untuk mendeskripsikan variabel kepribadian guru,
51
profesionalitas guru, dan prestasi belajar untuk mata pelajaran ekonomi-akuntansi
di SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen.
Untuk menghitung variabel kepribadian guru dan profesionalitas guru
terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi-akuntansi SMA Negeri se-
Kabupaten Kebumen dengan cara mengisi angket oleh responden dengan
ketentuan :
1) Jawaban SB diberi skor 5
2) Jawaban BK diberi skor 4
3) Jawaban CK diberi skor 3
4) Jawaban KR diberi skor 2
5) Jawaban SK diberi skor 1
Penentuan kategori atau jenis deskriptif persentase yang diperoleh oleh
masing-masing indikator dalam variabel, dari perhitungan deskriptif persentase
kemudian ditafsirkan ke dalam kalimat. Cara menentukan tingkat kriteria adalah
sebagai berikut:
1. Menentukan angka presentase tertinggi
alskormaksim
alskormaksimx 100%
= 5
5x 100%
= 100%
2. Menentukan angka persentase terendah
alskormaksim
imalskorminx 100%
52
= 5
1x 100%
= 20%
3. Menghitung rentang persentase
100% - 20%
= 80%
4. Menghitung interval kelas presentase
eriabanyakkrit
gren tan
= 5
80
= 16
Setelah perhitungan diperoleh skor kemudian dihitung besarnya persentase
yang selanjutnya dicocokkan dengan tabel kriteria, dari perolehan skor masing-
masing variabel yang diteliti apakah termasuk dalam kategori sangat tinggi,
tinggi, sedang ataupun rendah.
Tabel 3.4 Kriteria Deskripsi Presentase
Interval Persen Kriteria
84,01% - 100% Sangat Baik
68,01% - 84% Baik
52,01% - 68% Cukup
36,01% -52 % Tidak baik
≤ 36% Sangat tidak baik
Sumber : Sugiyono, 2005:29
53
3.5.2 Statistik Inferensial
3.5.2.1 Persamaan Garis Regresi Ganda
Metode ini digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian. Analisis
yang digunakan adalah analisis regresi ganda. Analisis regresi ganda yang
dipergunakan adalah sebagai berikut :
Y = bo + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan:
Y = variabel terikat prestasi belajar siswa
b1,b2= koefisien implementasi kepribadian dan profesionalitas guru
x1,x2= implementasi kepribadian dan profesionalitas guru
a0 = konstanta
3.5.2.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dimaksudkan untuk mengetahui apakah model regresi
penelitian memenuhi asumsi klasik atau tidak.
3.5.2.2.1 Uji Normalitas
Untuk mengetahui normalitas suatu data, salah satu cara yang dapat
digunakan adalah dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal
akan membentuk suatu garis lurus diagonal dan plotting data akan
dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data normal, maka garis
yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
54
3.5.2.2.2 Uji Multikolinieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent) (Ghozali, 2005:
91). Model regresi yang baik adalah model regresi yang variabel-variabel
bebasnya tidak memiliki korelasi yang tinggi atau bebas dari multikolinieritas.
Deteksi adanya gejala multikolinieritas dengan menggunakan nilai Variance
Inflaction Factor (VIF) dan tolerence melalui SPSS. Model regresi yang
bebas multikolinieritas memiliki nilai VIF dibawah 10 dan tolerence di atas
0,1. Deteksi lain dengan melihat korelasi antara variabel bebas, apabila masih
di bawah 0,8, maka dapat disimpulkan tidak mengandung multikolinieritas.
3.5.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi
penyimpangan model karena varian gangguan yang berbeda antar satu
observasi ke observasi lain (Ghozali, 2005:105). Untuk mengetahui gejala
heteroskedastisitas dilakukan dengan mengamati grafik scatter plot melalui
SPSS. Model yang bebas dari heteroskedastisitas memiliki grafik scatter plot
dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y.
3.5.2.3 Uji Hipotesis
Pada penelitian ini untuk melakukan pembuktian hipotesis akan dilakukan
dengan:
55
3.5.2.3.1 Uji F
Uji F atau simultan digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis
secara simultan atau keseluruhan yaitu untuk mengetahui pengaruh
profesionalitas dan kepribadian guru secara bersama-sama atau simultan
terhadap prestasi belajar siswa. Nilai Fhitung dapat dicari dengan menggunakan
bantuan program SPSS.
3.5.2.3.2 Uji t
Digunakan untuk menguji apakah variabel bebas mempunyai pengaruh
secara parsial terhadap variabel terikat, maka digunakan uji t dengan
menggunakan bantuan program SPSS untuk mencari nilai thitung.
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskriptif Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai deskripsi data masing-masing
variabel penelitian dan pengaruh 2 variabel bebas yaitu kepribadian (X1) dan
profesionalitas (X2) dengan satu variabel dependen prestasi belajar (Y).
4.1.1.1 Variabel Kepribadian
Pada variabel deskriptif kepribadian, penilaian dilakukan dengan 5
indikator, diantaranya adalah berkepribadian yang mantap, dewasa, berakhlak
mulia dan dapat menjadi teladan, memiliki kepribadian yang arif, dan memiliki
kepribadian yang berwibawa. Berikut adalah tabel deskriptif kepribadian.
Tabel 4.1 Distribusi variabel kepribadian
Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentasi Rata rata
klasikal
84,01% - 100% Sangat Baik 5 17%
74%
68,01% - 84% Baik 15 50%
52,01% - 68% Cukup 10 33%
36,01% -52 % Tidak baik 0 0%
≤ 36% Sangat tidak baik 0 0%
Jumlah 30 100% B
Sumber : Data Penelitian, Diolah
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui dari 30 guru diperoleh keterangan
tentang kepribadian sebagai berikut, 5 guru (17%) memiliki tingkat kepribadian
dengan kriteria sangat baik. 15 guru (50%) memiliki tingkat kepribadian dengan
56
57
kriteria baik, 10 guru (33%) memiliki tingkat kepribadian dengan kriteria cukup,
tidak ada guru yang memiliki tingkat kepribadian dengan kriteria tidak baik dan
sangat tidak baik, dapat ditunjukkan secara klasikal dari 74% tingkat kepribadian
guru termasuk dalam kriteria baik. Untuk menggambarkan tentang kepribadian
guru disajikan secara grafis oleh diagram batang berikut ini.
Gambar 4.1 Diagram Batang Kepribadian Guru
Pada gambar tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar guru memiliki
kepribadian yang baik yaitu sebesar 50%. Dalam hal ini guru ekonomi-akuntansi
SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen merasa telah mempunyai kepribadian yang
mantap dalam hal mentaati peraturan, mampu menjalin komunikasi yang baik,
dan mempunyai konsistensi dalam bertindak sebagai seorang pendidik. Aspek
kedewasaanpun dirasa baik dengan adanya etos kerja yang tinggi, konsistensi
dalam menjalankan tugas dari kepala sekolah secara mandiri, tuntas, dan
bertanggungjawab, mau menerima saran dan kritik serta telah mampu meletakkan
masalah sesuai tempatnya. Sebagai seorang pendidik, guru ekonomi-akuntansi
58
SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen juga cukup memiliki akhlak yang mulia dan
dapat menjadi teladan bagi anak didiknya, sebagian besar juga memiliki
kepribadian yang arif serta mampu menunjukkan kewibawaan yang baik sehingga
disegani oleh peserta didiknya.
4.1.1.2 Variabel Profesionalitas
Pada variabel deskriptif variable profesionalitas, penilaian dilakukan
dengan 8 indikator, diantaranya adalah perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran, karya pengembangan profesi, kualifikasi akademik, pendidikan dan
pelatihan, pengalaman mengajar, prestasi akademik, keikutsertaan dalam forum
ilmiah, penghargaan yang relevan dalam bidang pendidikan. Berikut adalah tabel
deskriptif profesionalitas.
Tabel 4.2 Distribusi Variabel Profesionalitas
Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentasi Rata rata
klasikal
84,01% - 100% Sangat Baik 0 0%
72%
68,01% - 84% Baik 24 80%
52,01% - 68% Cukup 6 20%
36,01% -52 % Kurang 0 0%
≤ 36% Sangat kurang 0 0%
Jumlah 30 100% B
Sumber : Data Penelitian, Diolah
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui dari 30 guru diperoleh keterangan
tentang profesionalitas sebagai berikut. Tidak ada guru yang memiliki tingkat
profesionalitas dengan kriteria sangat baik, 24 guru (80%) memiliki tingkat
profesionalitas dengan kriteria baik, 6 guru (20%) memiliki tingkat profesionalitas
dengan kriteria cukup, dan tidak ada guru yang memiliki tingkat profesionalitas
59
dengan kriteria tidak baik maupun yang memiliki tingkat profesionalitas dengan
kriteria sangat tidak baik. Secara klasikal persentasi tingkat profesionalitas sebesar
72% dan termasuk dalam kriteria baik. Untuk menggambarkan tentang
profesionalitas guru disajikan secara grafis oleh diagram batang berikut ini.
Gambar 4.2 Diagram Batang Profesionalitas Guru
Pada gambar tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar guru ekonomi-
akuntansi SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen memiliki profesionalitas dalam
kategori baik yaitu sebesar 80%. Dalam hal ini guru ekonomi-akuntansi SMA
Negeri se-Kabupaten Kebumen telah mampu merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran dengan baik, sebagian besar telah memiliki kualifikasi akademik
yang baik, serta mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang baik terkait mata
pelajaran ekonomi-akuntansi maupun bidang pendidikan yang lain. Sebagian
besar guru ekonomi-akuntansi SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen juga telah
memiliki pengalaman mengajar yang sangat baik sehingga mampu membimbing
dan mengarahkan anak didiknya dengan baik. Kategori cukup sebesar 20 % dapat
60
dilihat dari prestasi akademik dan keikutsertaan dalam forum ilmiah yang dirasa
belum mampu tercapai oleh sebagian besar guru ekonomi-akuntansi SMA Negeri
se-Kabupaten Kebumen serta kurangnya penghargaan di bidang pendidikan yang
dicapai oleh sebagian besar guru ekonomi-akuntansi di SMA Negeri se-
Kabupaten Kebumen.
4.1.1.3 Variabel Prestasi Belajar
Gambaran tentang variabel prestasi belajar berdasarkan hasil observasi
sebagai berikut:
Tabel 4.3 Distribusi Variabel Prestasi Belajar
No Kode Res
Nilai Max
Nilai Min Nilai
rata-rata Kriteria
1 R-1 83 62 70.95 Cukup
2 R-2 72 60 68.00 Belum tuntas
3 R-3 71 66 70.00 Cukup
4 R-4 70 61 67.95 Belum tuntas
5 R-5 80 68 73.95 Cukup
6 R-6 71 62 66.95 Belum tuntas
7 R-7 75 69 72.05 Cukup
8 R-8 55 50 53.05 Belum tuntas
9 R-9 81 68 74.00 Cukup
10 R-10 83 76 78.05 Cukup
11 R-11 67 62 63.95 Belum tuntas
12 R-12 78 70 74.00 Cukup
13 R-13 58 50 56.05 Belum tuntas
14 R-14 85 74 78.05 Cukup
15 R-15 84 70 73.95 Cukup
16 R-16 59 51 55.00 Belum tuntas
17 R-17 75 56 67.95 Belum tuntas
18 R-18 74 60 63.95 Belum tuntas
19 R-19 78 68 70.95 Cukup
20 R-20 60 50 53.05 Belum tuntas
21 R-21 80 71 72.95 Cukup
22 R-22 74 62 65.05 Belum tuntas
23 R-23 71 50 61.00 Belum tuntas
61
24 R-24 79 68 72.00 Cukup
25 R-25 55 55 52.95 Belum tuntas
26 R-26 66 50 58.95 Belum tuntas
27 R-27 68 55 60.00 Belum tuntas
28 R-28 75 68 71.05 Cukup
29 R-29 59 50 55.00 Belum tuntas
30 R-30 62 55 56.95 Belum tuntas
Sumber : Dokumentasi Guru Ekonomi-Akuntansi
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui dari 30 guru diperoleh keterangan
tentang prestasi belajar sebagai berikut. 13 guru berpendapat bahwa prestasi
belajar termasuk ke dalam kriteria cukup. 17 guru berpendapat bahwa prestasi
belajar termasuk ke dalam kriteria belum tuntas tuntas. Untuk lebih jelasnya
gambaran tentang prestasi belajar siswa disajikan secara grafis oleh diagram
batang berikut ini.
Gambar 4.3 Diagram Batang Prestasi Belajar
62
Pada gambar tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa belum
mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal sebesar 7,00. Hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor diantaranya faktor ekstern dan intern termasuk guru di
dalamnya.
4.1.2 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
normalitas data, uji asumsi klasik dan uji regresi berganda yang terdiri data uji
linieritas data (pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara
simultan), uji r2 (besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen), uji t (uji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
secara parsial.
4.1.2.1 Normalitas Data
Berdasarkan teori statistika model linier hanya residu dari variabel
dependent Y yang wajib diuji normalitasnya, sedangkan variabel independen
diasumsikan bukan fungsi distribusi. Jadi tidak perlu diuji normalitasnya.
Hasil output dari pengujian normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov
adalah sebagai berikut
63
Tabel 4.4 One Sample Kolmogrorov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 30
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 5.06479070
Most Extreme Differences Absolute .186
Positive .186
Negative -.093
Kolmogorov-Smirnov Z 1.018
Asymp. Sig. (2-tailed) .251
a. Test distribution is Normal.
Analisis data hasil Output:
a. Uji normalitas data digunakan hipotesis sebagai berikut :
H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
b. Kriteria penerimaan H0
H0 diterima jika nilai sig (2-tailed) > 5%.
Dari tabel diperoleh nilai sig = 0,251 = 25,1% > 5%, maka H0 diterima.
Artinya variabel prestasi belajar berdistribusi normal.
Uji normalitas juga dapat dilihat pada grafik Normal P-Plot sebagai
berikut.
64
Gambar 4.4 Normal P-Plot
Sumber : Data Diolah
Pada grafik P-Plot terlihat data menyebar di sekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis histograf menuju pola distribusi normal maka variabel
dependen Y memenuhi asumsi normalitas.
4.1.2.2 Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik pada penelitian ini meliputi uji autokorelasi, uji
multikolonieritas dan uji heterokedastisitas.
4.1.2.2.1 Uji Autokorelasi
Untuk melihat terjadi atau tidaknya autokorelasi dalam suatu model regresi
dapat dilihat pada tabel Model Summary di bawah ini.
65
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .769a .591 .560 5.24902 2.438
a. Predictors: (Constant), PROFESIONALITAS,
KEPRIBADIAN
b. Dependent Variable: Y
Hipotesis yang digunakan untuk menganalisis output di atas adalah
sebagai berikut:
Ho : 3 = 0, tidak ada korelasi antar variabel independen.
Ha : 3 0, ada korelasi antar variabel independen.
Kriteria pengambilan keputusan:
Dengan n = 30, k = 2 diperoleh dl = 1,284 dan du = 1,567
Dw
1,761
Menerima Ho atau Ho*
atau kedua - duanya
Daerah keraguan
-raguan
Tolak Ho bukti
autokorelasi positif
Daerah keraguan
-raguan
Tolak Ho bukti
autokorelasi negatiff
dl
1,444
du
1,727
4 - du
2,273
4 - dl
2,55640
Gambar 4.5 Uji Autokerelasi
Sumber : Data Diolah
0 dl du 4-du DW 4-dl 4
0 1,284 1,567 2,433 2,438 2,872 4
66
Pada tabel model summary diperoleh nilai DWhitung = 2,438. Karena nilai
DWhitung = 2,438 terletak pada daerah keragu-raguan, jadi perlu dilakukan uji
lanjut untuk memastikan terjadi atau tidaknya autokorelasi. Uji lanjut yang
digunakan untuk mengetahui terjadi atau tidaknya autokorelasi dilakukan uji runs
test. Berikut adalah output dari uji lanjut runs test.
Tabel 4.6 Uji Lanjut Run Test
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea -1.16678
Cases < Test Value 15
Cases >= Test Value 15
Total Cases 30
Number of Runs 18
Z .557
Asymp. Sig. (2-tailed) .577
a. Median
Analisis data hasil Output :
a. Untuk menguji normalitas data digunakan hipotesis sebagai berikut:
H0 : terjadi autokorelasi dalam model regresi
H1 : tidak terjadi autokorelasi dalam model regresi.
b. Kriteria penerimaan H0
H0 diterima jika nilai sig (2-tailed) ≥ 5%.
Dari tabel 4.6 diperoleh nilai sig = 0,557 = 55,7% ≥ 5%, maka H0 diterima.
Artinya variabel tidak terjadi autokorelasi dalam model regresi.
67
4.1.2.2.2 Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik tidak
terjadi korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolonearitas di dalam model regresi adalah dengan melihat nilai toleransi
dan Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai tolerance > 10% dan nilai VIF
< 10, maka dapat disimpulkan tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas
dalam model regresi. Berikut hasil perhitungan menggunakan program SPSS 16:
Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 4.966 10.402 .477 .637
KEPRIBA
DIAN .564 .156 .502 3.610 .001 .783 1.277
PROFESI
ONALITA
S
.594 .210 .393 2.825 .009 .783 1.277
a. Dependent Variable: Y
Dari tabel 4.7 terlihat setiap variabel bebas mempunyai nilai tolerance >
0,1 dan nilai VIF < 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas
antar variabel bebas dalam model regresi ini.
68
4.1.2.2.3 Uji Heterokedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Heteroskedastisitas menunjukkan penyebaran variabel bebas. Penyebaran yang
acak menunjukkan model regresi yang baik. Dengan kata lain tidak terjadi
heteroskedastisitas. Untuk menguji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
mengamati grafik scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di
bawah sumbu Y. Berikut hasil pengolahan menggunakan program SPSS 16:
Gambar 4.6 Grafik Scatterplot
Pada grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta
tersebar baik di atas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat
disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini.
69
4.1.2.3 Analisis Regresi Berganda
Berdasarkan analisis dengan program SPSS 16 for Windows diperoleh
hasil regresi berganda seperti terangkum pada tabel berikut:
Tabel 4.8 Analisis Regresi
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 11.050 11.137 .992 .330
Kepribadian .376 .104 .502 3.610 .001
Profesionalitas .396 .140 .393 2.825 .009
a. Dependent Variable: Prestasi_belajar
Berdasarkan tabel di atas diperoleh persamaan regresi berganda sebagai
berikut:
Y= 11,05 + 0,376X1 + 0,396X2 + e. Persamaan regresi tersebut mempunyai
makna sebagai berikut:
1. Konstanta = 11,05
Jika variabel kepribadian dan profesionalitas dianggap sama dengan nol,
maka variabel prestasi belajar sebesar 11,05
2. Koefisien kepribadian = 0,376
Jika variabel kepribadian mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara
profesionalitas dianggap tetap, maka akan menyebabkan kenaikan prestasi
belajar sebesar 0,376
70
3. Koefisien profesionalitas = 0,396
Jika variabel profesionalitas mengalami kenaikan sebesar satu poin,
sementara kepribadian dianggap tetap, maka akan menyebabkan kenaikan
prestasi belajar sebesar 0,396.
4.1.2.4 Pengujian Hipotesis
4.1.2.4.1 Pengujian Hipotesis secara Simultan
Uji F dilakukan untuk melihat keberartian pengaruh variabel independen
secara simultan terhadap variabel dependen atau sering disebut uji kelinieran
persamaan regresi.
Hipotesis:
0:0H (Variabel dependen secara simultan tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen)
0:1H (Variabel dependen secara simultan berpengaruh terhadap variabel
dependen)
Pengambilan keputusan:
Ho diterima jika F hitung < F tabel atau sig > 5%.
H1 diterima jika Fhitung > Ftabel dan sig < 5%.
Untuk melakukan uji F dapat dilihat pada tabel anova dibawah ini.
71
Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi secara Simultan
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1073.956 2 536.978 19.489 .000a
Residual 743.911 27 27.552
Total 1817.867 29
a. Predictors: (Constant), profesionalitas,
kepribadian
b. Dependent Variable: Y : Prestasi
Belajar Siswa
Pada tabel Anova diperoleh nilai F = 19,489 > 4,02 (nilai F tabel F(0,05;1;28)
= 4,02) dan sig = 0,000 < 5 % ini berarti variable independen kepribadian dan
profesionalitas secara simultan benar-benar berpengaruh signifikan terhadap
variable dependen prestasi belajar. Dengan kata lain variabel-variabel independen
kepribadian dan profesionalitas mampu menjelaskan besarnya variabel dependen
prestasi belajar.
4.1.2.4.2 Pengujian Hipotesis secara Parsial
Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah secara individu (parsial) variabel
independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan atau tidak.
Hasil output dari SPSS adalah sebagai berikut.
72
Tabel 4.10 Hasil Analisis Regresi secara Parsial
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 11.050 11.137 .992 .330
Kepribadian .376 .104 .502 3.610 .001
Profesionalitas .396 .140 .393 2.825 .009
a. Dependent Variable: Prestasi_belajar
Hipotesis :
Ho : 3 = 0, Variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Ha : 3 0, Variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusan :
Dengan tingkat kepercayaan = 95% atau ( ) = 0,05. Derajat kebebasan
(df) = n-k-1 = 30-2-1 = 27, serta pengujian dua sisi diperoleh dari nilai t0,05= 2,05.
Ho diterima apabila – ttabel < thitung < ttabel atau sig ≥ 5%
Ho ditolak apabila (thitung < – ttabel atau thitung > ttabel) dan sig < 5%.
Hasil pengujian statistik dengan SPSS pada variabel kepribadian
(kepribadian) diperoleh nilai thitung = 3,610 > 2,05 = ttabel, dan sig = 0,001 < 5%
jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel kepribadian secara statistik berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen prestasi belajar. Pada variabel
profesionalitas (profesionalitas) diperoleh nilai thitung = 2,825 > 2,05 = ttabel, dan
sig = 0,009 < 5% jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel independen profesionalitas
secara statistik berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen prestasi
belajar.
73
4.1.2.4.3 Koefisien Determinasi Ganda (R2)
Untuk melihat besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel model summary berikut ini.
Tabel 4.11 Hasil Koefisien Determinasi Ganda
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .769a .591 .560 5.24902
a. Predictors: (Constant), PROFESIONALITAS,
KEPRIBADIAN
Pada tabel di atas diperoleh nilai Adjusted R2 = 0,560 = 56% ini berarti
variabel bebas kepribadian dan profesionalitas secara bersama-sama
mempengaruhi variabel dependen prestasi belajar sebesar 56% dan sisanya
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.
4.1.2.4.4 Koefisien Determinasi Parsial (r2)
Selain melakukan uji t maka perlu juga mencari besarnya koefisien
determinasi parsialnya untuk masing-masing variabel bebas. Uji determinasi
parsial ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan dari masing-
masing variabel bebas terhadap variabel terikat.
Secara parsial kontribusi kepribadian dan profesionalitas terhadap prestasi
belajar dapat dilihat pada tabel berikut ini:
74
Tabel 4.12 Hasil Koefisien Determinasi secara Parsial
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
Correlations
B Std. Error Beta
Zero-
order Partial Part
1 (Constan
t) 4.966 10.402
.477 .637
KEPRIB
ADIAN .564 .156 .502 3.610 .001 .685 .571 .444
PROFES
IONALIT
AS
.594 .210 .393 2.825 .009 .627 .478 .348
a. Dependent Variable: Y
Berdasarkan tabel di atas, diketahui besarnya r2 kepribadian adalah
32,60%, yang diperoleh dari koefisien korelasi parsial untuk variabel kepribadian
dikuadratkan yaitu (0,571)2. Besarnya pengaruh profesionalitas adalah 22,85%,
yang diperoleh dari koefisien korelasi parsial untuk variabel profesionalitas
dikuadratkan yaitu (0,478)2. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kepribadian
memberikan pengaruh lebih besar terhadap prestasi belajar dibandingkan variabel
profesionalitas.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis hasil penelitian tentang pengaruh kepribadian
dan profesionalitas guru terhadap prestasi belajar siswa program studi ilmu
pengetahuan sosial untuk mata pelajaran ekonomi-akuntansi SMA Negeri se-
Kabupaten Kebumen diperoleh keterangan bahwa secara simultan variabel
75
kepribadian dan profesionalitas berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar
siswa program studi ilmu pengetahuan social mata pelajaran ekonomi-akutansi
pada SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen besarnya pengaruh kedua variabel
independen tersebut terhadap hasil belajar guru adalah 56%, fakta ini
mengidentifikasikan bahwa kepribadian guru dan profesionalitas guru memiliki
peranan yang dominan pada hasil belajar siswa. Secara parsial pengaruh
kepribadian guru dan profesionalitas guru terhadap prestasi belajar siswa program
studi ilmu pengetahuan sosial untuk mata pelajaran ekonomi-akuntansi SMA
Negeri se-Kabupaten Kebumen dapat dijelaskan sebagai berikut.
4.2.1 Pengaruh Kepribadian Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kepribadian
guru secara statistik berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen prestasi
belajar siswa. Besarnya pengaruh kepribadian guru terhadap prestasi belajar siswa
adalah 32,6%. Hal ini berarti semakin baik kepribadian guru dapat mengakibatkan
semakin tingginya hasil belajar siswa di SMA Negeri se Kabupaten kebumen.
Besarnya pengaruh kepribadian guru terhadap prestasi belajar siswa ternyata lebih
tinggi dibandingkan dengan besarnya pengaruh profesionalitas guru terhadap
prestasi belajar siswa, fakta ini mengidentifikasikan bahwa akhlak guru yang baik,
sikap guru yang tidak semena-mena, dan pengertian guru terhadap kondisi siswa
jauh lebih penting dibandingkan dengan profesionalitas guru.
Guru yang memiliki kepribadian baik cenderung selalu mengutamakan
kewajibannya sebagai seorang guru, yaitu mendidik dan mengajar dan setelah itu
barulah meminta haknya. Mengajar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
76
pihak sekolah, membuat guru menjadi tenang dan nyaman dalam belajar. Rasanya
dijaman yang serba sulit ini terlalu susah untuk dilakukan oleh seorang guru tanpa
memiliki kepribadian yang baik. Perkembangan kepribadian bersifat dinamis,
artinya selama individu masih bertambah pengetahuannya dan mau belajar serta
menambah pengalaman dan ketrampilan, mereka akan semakin matang dan
mantap kepribadiannya ( Depkes, 1992 ). Berdasarkan hasil analisis deskriptif
persentatif tingkat kepribadian guru- guru SMA Negeri se-Kebumen sudah
termasuk dalam kategori baik. Fakta ini merupakan modal awal yang bagus dalam
upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran akutansi siswa di SMA se
Kebumen yang tingkat ketuntasan belajarnya hanya sekitar 40%. Guru yang
memiliki kepribadian yang baik biasanya lebih disukai oleh para siswanya, karena
biasanya lebih menyenangkan dalam melakukan proses pembelajaran dan lebih
menghargai hasil yang diperoleh siswa.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Hermawati (2010) tentang kepribadian dosen, dan hasilnya menunjukkan bahwa
peran dosen sangat menentukan hasil pembelajaran mahasiswa yang berasal dari
dirinya dalam bentuk kepribadian. Hal ini menunjukkan bahwa dosen maupun
guru merupakan pendidik yang secara tidak langsung mempengaruhi prestasi
belajar anak didiknya dari segi kepribadian. Pendidik tidak hanya dituntut untuk
menguasai ilmu yang akan diajarkan, tetapi juga dituntut menampilkan
kepribadian yang mampu menjadi teladan bagi anak didiknya dan member
motivasi belajar anak didik.
77
Kepribadian yang mantap dari seorang guru akan memberikan teladan
yang baik terhadap anak didik maupun masyarakat, sehingga guru akan tampil
sebagai sosok yang pantas ditaati (nasehat/ucapan/perintahnya) dan dicontoh
(sikap dan perilakunya). Zakiah Drajat dalam Syah (2000:225-226) menegaskan
bahwa kepribadian itulah yang akan menentukan apakah ia menjadi pendidik dan
pembina yang baik bagi anak didiknya, ataukah akan menjadi perusak atau
penghancur bagi masa depan anak didiknya terutama bagi anak didik yang masih
kecil dan bagi mereka yang sedang mengalami kegoncangan jiwa. Pada dasarnya
siswa SMA yang masih belia ingin dibimbing, diarahkan dan dihargai hasil
karyanya, semakin dihargai, para siswa semakin giat dalam belajarnya, semakin
giat belajar siswa, tentunya prestasi belajar yang semakin baik tinggal tunggu
waktu saja. Rasa gengsi dan hanya merasa dibutuhkan oleh para siswa tanpa
merasa membutuhkan siswa biasanya menghalangi seorang guru untuk
menghargai hasil belajar siswa. Guru yang memiliki kepribadian yang baik
hampir imposible memiliki perasaan demikian, sehingga jika masih ada guru yang
tak mau menghargai hasil karya para siswanya sudah sepatutnya kita
mempertanyakan kepribadiannya.
Kepribadian guru yang baik bisa dilihat dari beberapa aspek, diantaranya
berkepribadian yang mantap, dewasa, arif dan bijaksana serta berakhlak mulia dan
dapat menjadi teladan bagi anak didik pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya. Apabila kelima aspek tersebut sudah mampu dicapai dengan baik oleh
seorang guru, maka bisa dikatakan bahwa guru tersebut memiliki kepribadian
yang baik. Melihat betapa dominannya pengaruh kepribadian guru terhadap
78
prestasi belajar siswa, sudah selayaknya pihak sekolah selalu memberikan
rangsangan, penyuluhan dan bimbingan kepada para gurunya untuk selalu
menjadi pribadi yang baik, pribadi yang disukai para siswa dan pribadi yang
mampu menjadi teladan bagi siswanya baik dari tutur kata maupun tingkah
lakunya.
4.2.2 Pengaruh Profesionalitas Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel profesionalitas
secara statistik berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen prestasi belajar
siswa. Besarnya pengaruh profesionalitas guru terhadap prestasi belajar adalah
22,85%. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat profesionalitas guru dapat
mengakibatkan semakin tingginya prestasi belajar siswa di SMA Negeri se
Kabupaten Kebumen.
Guru yang profesional akan mampu menciptakan lingkungan belajar
yang efektif, menyenangkan, dan mampu mengelola kelasnya dengan baik,
sehingga proses belajar mengajar berada pada tingkat yang optimal. Menurut
Tjerk Hooghiemstra dalam Ondi dan Aris (2010:112) bahwa seseorang dikatakan
profesional adalah mereka yang sangat kompeten atau memiliki kompetensi-
kompetensi tertentu yang mendasari kinerjanya. Kompetensi profesional guru
sangat mempengaruhi persepsi guru yang akhirnya akan menentukan prestasi
belajar siswa. Guru yang memiliki tingkat profesionalitas yang tinggi lebih dapat
memprioritaskan materi apa yang harus diberikan kepada para siswa, dengan
metode dan pembelajaran apa materi tersebut diajarkan dan evaluasi apa yang
harus dilakukan terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian terdahulu oleh Silvana
79
(2010) juga menunjukkan bahwa ternyata professional guru berpengaruh positif
terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini juga dikemukakan oleh Sri Zakiyati (2009)
yang menunjukkan bahwa secara parsial profesionalitas guru berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa SMK di Kabupaten Magelang.
Guru yang memiliki tingkat profesionalitas yang tinggi lebih menguasai
materi dibanding guru yang tidak memiliki profesionalitas, selain itu guru yang
memiliki profesionalitas yang tinggi akan lebih mengutamakan keberhasilan
dalam proses pembelajaran dibandingkan dengan keinginan untuk menyampaikan
materi yang sebanyak-banyaknya, mereka akan lebih terfokus kepada satu sekolah
dan tidak menyabang ke sekolah lain untuk menghindari jadwal pembelajaran
yang bertabrakan yang pada akhirnya siswa menjadi terbengkalai menunggu guru
yang tak kunjung datang. Dengan fokus mengajar guru pada satu sekolah maka
prestasi belajar siswa disekolah tersebut akan lebih baik, hak siswa untuk
mendapatkan pendidikan dapat terpenuhi, tunas bangsa yang kaya akan ilmu
pengetahuan dapat tumbuh kembali di negara yang kaya raya ini, dan tugas utama
guru untuk ikut serta mencerdaskan anak bangsa pun dapat terwujud.
80
BAB V
PENUTUP
Bedasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh simpulan dan
saran sebagai berikut:
5.1 Simpulan.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, maka dapat diambil
suatu simpulan sebagai berikut :
1. Kepribadian dan profesionalitas guru berpengaruh tehadap prestasi belajar
siswa untuk mata pelajaran Ekonomi-Akuntansi di SMA Negeri se-Kabupaten
Kebumen diperoleh sebesar 56% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak masuk dalam penelitian ini. .
2. Kepribadian guru berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa untuk mata
pelajaran Ekonomi-Akuntansi di SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen.
3. Profesionalitas guru berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa untuk mata
pelajaran Ekonomi-Akuntansi di SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen.
5.2 Saran.
Saran yang dapat diajukan berdasarkan simpulan di atas adalah sebagai
berikut :
1. Bagi guru diharapkan dapat berkontribusi dalam hal karya pengembangan
profesi dan keikutsertaan dalam forum ilmiah yang relevan untuk mendukung
tercapainya profesionalitas yang baik sebagai seorang pendidik .
80
81
2. Bagi sekolah agar mengupayakan guru untuk ikut serta dalam pelatihan
dalam rangka pengembangan dan peningkatan kompetensi selama
melaksanakan tugas sebagai seorang pendidik serta memberikan penghargaan
bagi guru yang memiliki dedikasi yang tinggi dalam menjalankan tugasnya
sebagai pendidik.
3. Sekolah dapat mendorong dan memotivasi guru untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sebagai upaya dalam rangka
pengembangan tingkat profesionalitas.
82
DAFTAR PUSTAKA
Anni, Catharina Tri, dkk. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK
UNNES.
Arikunto, S. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
…………… 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Direktorat Jenderal Pengembangan
Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Penyusunan Portofolio
Sertifikasi Guru dalam Jabatan. 2010. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional
Depkes.1992.Kepribadian.http://www.scribd.com/doc/53163069/1/A-
KEPRIBADIAN-1-Pengertian-kepribadian (15 Januari 2011)
Gagne.1985.Kepribadian. http://rudien87.wordpress.com/2010/03/20/kompetensi-
kepribadian/ (27 Juli 2011)
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: UNDIP.
Hamalik. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.
Jakarta: Bumi Aksara
Hermawati. 2010. Hubungan Kepribadian dan Kemampuan Dosen dalam
Mengajar dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Akademi Kebidanan Kutai
Husada Tenggarong. http:/Makalah dan Skripsi blogspot.com
82
83
Kuntoro, Dodi. 2008. Pengaruh Kompetensi Profesional dan Status Guru
Terhadap Prestasi Belajar di SMK Program Keahlian Akuntansi
Kabupaten Tegal. Skripsi. Semarang: UNNES.
Mappa, Syamsu. 1994. Teori belajar Orang Dewasa. Jakarta: Departemen PdanK
Munib, Ahmad. 2004. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang : UPT MKK
UNNES.
Nasution, S. 1995. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Saondi, Ondi dan Suherman Aris. 2010. Etika Profesi Keguruan. Bandung : PT
Refika Aditama
Setiyadi, Didik. 2008. Pengaruh Persepsi Siswa Pada Komponen-Komponen
Kompetensi Guru terhadap Prestasi belajar Akuntansi Siswa Kelas XI
IPS SMA Negeri 2 Kudus. Skripsi. Semarang: UNNES
Silvana Illy. 2009. Pengaruh Kompetensi Profesional dan Produktivitas Guru
terhadap Prestasi Belajar Siswa Program Keahlian Akuntansi SMK di
Kota Semarang. Skripsi. Semarang: UNNES
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rinneka Cipta.
Soeparwoto. 2006. Psikologi Perkembangan. Semarang: UPT UNNES Press
Soewarso. 2004 Profesionalitas Guru dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di
Sekolah. Semarang: UPT MKK UNNES
Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algensindo
Sugandi, Ahmad, dkk. 2004. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT MKK
UNNES.
84
Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV. ALFABETA.
………… 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. ALFABETA.
Syah.2000.KompetensiKepribadian.http://rudien87.wordpress.com/2010/03/20/ko
mpetensi-kepribadian/(27 Juli 2011)
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen. Surabaya : Kesindo Utama
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Surabaya : Kesindo Utama
Wijaya.1988.MinatdanBakat.http://rudien87.wordpress.com/2010/03/20/belajar
dan faktor-faktornya/ (3 Januari 2011)
Winkel. 2005. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi
Zakiyati, Sri. 2009. Pengaruh Kompetensi Profesional dan Kompetensi
Pedagogik Guru Ekonomi Akuntansi terhadap Prestasi Belajar Siswa di
SMK Kabupaten Magelang. Skripsi. Semarang: UNNES
85
86
Lampiran 1 Output SPSS
Uji Asumsi Klasik
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Profesionalitas,
Kepribadiana
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Prestasi_belajar
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .769a .591 .560 3.499 2.438
a. Predictors: (Constant), Profesionalitas, Kepribadian
b. Dependent Variable: Prestasi_belajar
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 477.314 2 238.657 19.489 .000a
Residual 330.627 27 12.245
Total 807.941 29
a. Predictors: (Constant), Profesionalitas, Kepribadian
b. Dependent Variable: Prestasi_belajar
87
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 11.050 11.137 .992 .330
Kepribadian .376 .104 .502 3.610 .001 .783 1.277
Profesionalitas .396 .140 .393 2.825 .009 .783 1.277
a. Dependent Variable: Prestasi_belajar
Collinearity Diagnosticsa
Model
Dimensi
on Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant) Kepribadian Profesionalitas
1 1 2.988 1.000 .00 .00 .00
2 .010 17.166 .08 .90 .02
3 .002 44.565 .92 .10 .97
a. Dependent Variable: Prestasi_belajar
88
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 59.67 73.58 65.96 4.057 30
Std. Predicted Value -1.549 1.880 .000 1.000 30
Standard Error of Predicted
Value .679 1.683 1.076 .261 30
Adjusted Predicted Value 60.02 74.07 65.93 4.102 30
Residual -5.505 9.372 .000 3.377 30
Std. Residual -1.573 2.678 .000 .965 30
Stud. Residual -1.642 2.823 .003 1.027 30
Deleted Residual -5.998 10.414 .026 3.835 30
Stud. Deleted Residual -1.698 3.300 .031 1.101 30
Mahal. Distance .124 5.744 1.933 1.429 30
Cook's Distance .000 .500 .047 .104 30
Centered Leverage Value .004 .198 .067 .049 30
a. Dependent Variable: Prestasi_belajar
89
90
91
Uji Glejser
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Profesionalitas,
Kepribadiana
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Abs_res
92
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .254a .065 -.005 2.29549
a. Predictors: (Constant), Profesionalitas, Kepribadian
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 9.850 2 4.925 .935 .405a
Residual 142.270 27 5.269
Total 152.120 29
a. Predictors: (Constant), Profesionalitas, Kepribadian
b. Dependent Variable: Abs_res
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.638 7.305 .224 .824
Kepribadian -.093 .068 -.287 -1.366 .183
Profesionalitas .063 .092 .144 .683 .500
a. Dependent Variable: Abs_res
Analisis Regresi
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Profesionalitas,
Kepribadiana
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Prestasi_belajar
93
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .769a .591 .560 3.499
a. Predictors: (Constant), Profesionalitas, Kepribadian
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 477.314 2 238.657 19.489 .000a
Residual 330.627 27 12.245
Total 807.941 29
a. Predictors: (Constant), Profesionalitas, Kepribadian
b. Dependent Variable: Prestasi_belajar
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 11.050 11.137 .992 .330
Kepribadian .376 .104 .502 3.610 .001
Profesionalitas .396 .140 .393 2.825 .009
a. Dependent Variable: Prestasi_belajar
94
Lampiran 2
Tabulasi data penelitian Pengaruh Kepribadian dan profesionalitas guru terhadap prestasi belajar siswa jurusan IPS untuk mata
pelajaran Ekonomi-Akuntansi SMA N se Kabupaten Kebumen
No Kode
KEPRIBADIAN GURU
% Skor Kriteria Pribadi yang
Mantap Dewasa
Akhlak
Mulia &
Menjadi
teladan
Arif Berwibaw
a
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 R-01 5 5 4 5 3 5 3 5 5 4 5 5 3 4 87% SB
2 R-03 5 5 4 2 4 3 4 4 5 3 5 3 1 3 73% B
5 R-05 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 3 2 2 81% B
6 R-06 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 2 86% SB
3 R-02 5 5 5 4 3 2 4 5 3 4 3 5 3 3 77% B
4 R-04 4 4 5 4 5 3 4 5 4 4 5 3 5 2 81% B
7 R-07 4 5 5 4 5 3 5 3 3 4 4 5 5 5 86% SB
29 R-28 1 4 2 4 3 5 5 2 1 2 2 3 3 5 60% CB
8 R-38 5 5 5 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 5 87% SB
9 R-08 4 2 3 4 4 3 2 3 3 4 4 3 5 2 66% CB
10 R-09 3 4 5 2 4 2 5 4 5 3 4 3 3 5 74% B
11 R-10 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 4 5 4 93% SB
12 R-11 2 5 5 5 5 3 4 2 4 3 4 3 2 4 73% B
13 R-25 5 3 5 4 3 6 3 3 6 6 5 3 3 3 83% B
14 R-12 4 4 5 4 5 5 5 2 4 4 4 5 3 4 83% B
95
15 R-13 4 2 3 4 5 3 5 3 2 2 3 3 3 4 66% CB
16 R-14 3 4 5 4 5 1 5 4 5 4 4 3 5 5 81% B
17 R-15 3 5 5 4 5 5 2 4 3 4 5 4 2 3 77% B
18 R-16 4 5 4 4 4 5 4 5 3 4 4 3 2 5 80% B
19 R-17 3 4 3 4 4 4 5 3 3 3 2 3 1 2 63% CB
20 R-18 4 2 4 4 2 3 5 3 3 2 3 2 2 3 60% CB
21 R-19 4 5 5 4 4 3 3 4 4 3 4 3 1 4 73% B
22 R-20 4 4 3 4 5 2 4 3 4 3 3 3 2 4 69% B
23 R-21 3 4 4 5 3 3 5 2 4 3 3 5 5 4 76% B
24 R-22 4 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 5 63% CB
25 R-23 2 3 3 3 3 3 4 2 4 2 4 3 3 2 59% CB
26 R-24 2 3 3 3 3 5 3 2 4 3 4 3 2 4 63% CB
27 R-26 4 5 4 5 4 5 5 3 3 3 3 2 4 5 79% B
28 R-27 2 3 3 4 5 2 3 2 3 2 3 3 3 3 59% CB
30 R-29 2 5 5 4 4 5 1 2 3 2 3 4 1 2 61% CB
Jumlah 356 466 311 219 200
73.9% B Nilai maksimal 450 600 450 300 300
Persentase skor 79.1% 77.7% 69.1% 73.0% 66.7%
Kriteria B B B B C
96
Lampiran 3
Tabulasi data penelitian Pengaruh Kepribadian dan profesionalitas guru terhadap prestasi belajar siswa program studi IPS untuk
mata pelajaran Ekonomi-Akuntansi SMA N se Kabupaten Kebumen
PROFESIONALITAS GURU
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran
Karya
Pengembangan
Profesi
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
5 3 3 4 4 4 5 5 4 4 5 4 3 2 2 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3
5 2 3 4 5 4 3 4 1 5 4 5 1 1 2 2 4 5 5 5 3 5 5 5 5
5 3 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 3 2 2 3 5 4 4 3 1 5 4 3 2
2 4 3 4 5 4 4 5 4 2 5 5 5 3 5 5 5 3 2 2 3 2 1 2 2
4 2 5 5 3 4 4 5 4 5 4 5 2 2 2 4 3 5 4 4 2 4 4 3 3
5 5 5 4 3 4 3 4 1 5 4 5 5 3 4 5 5 3 4 3 1 3 4 3 5
2 5 4 4 2 2 3 5 3 5 4 5 5 5 5 5 4 3 5 4 3 5 4 4 3
2 4 4 5 5 4 5 5 3 5 4 5 5 5 5 4 1 3 1 2 1 1 1 2 3
5 4 5 5 3 4 4 4 2 5 4 5 4 3 5 4 5 5 4 3 4 3 3 3 4
5 5 5 5 2 4 5 5 2 5 4 5 2 2 2 3 4 5 5 4 5 4 4 3 3
4 2 5 5 3 4 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 2 1 3 2 3 2 1 3 2
5 2 3 5 4 4 3 5 4 3 2 2 3 5 4 5 4 3 5 3 3 5 2 2 2
3 4 2 5 2 5 4 2 2 3 5 4 5 4 5 4 2 2 2 5 3 4 2 3 2
5 5 3 5 3 4 4 2 2 2 2 4 5 5 3 5 5 5 3 3 3 4 2 4 1
5 2 3 2 3 4 3 4 5 3 5 5 2 4 3 5 5 3 4 5 3 4 5 3 3
97
2 3 2 5 4 3 3 4 4 3 2 4 4 3 2 4 3 2 3 4 3 4 3 3 3
3 3 5 2 2 2 3 3 3 5 4 4 3 5 5 5 3 3 3 3 3 4 2 4 5
5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 3 1 1 2 1 1 3 4 4 3 4 5 2 3
5 5 5 3 3 5 3 3 2 2 3 4 5 5 4 5 4 5 4 5 1 4 5 4 4
2 4 2 4 5 4 5 4 2 2 5 4 4 3 2 3 3 2 3 4 1 4 4 3 2
4 5 3 5 4 4 4 2 2 3 5 2 4 4 2 3 4 4 4 4 1 2 4 3 5
2 3 3 4 4 3 2 5 1 4 2 5 5 5 3 3 4 2 3 4 2 4 4 4 5
2 2 3 5 3 4 2 4 4 3 4 2 3 4 3 5 3 5 5 4 5 4 4 3 1
2 3 2 4 5 4 4 4 4 2 3 2 2 4 3 4 5 3 4 4 3 3 3 2 4
3 3 2 5 4 4 3 4 5 2 2 2 4 4 3 5 3 5 5 4 2 5 3 2 5
5 5 3 5 5 2 2 5 5 3 2 2 2 4 5 2 5 2 5 3 5 4 3 3 3
5 2 4 4 5 4 5 5 3 5 4 5 5 5 3 2 2 2 3 4 1 2 3 2 3
5 4 5 5 3 2 2 5 2 5 4 4 2 2 5 5 3 4 5 3 5 3 5 2 4
2 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 1 3 1 2 2 4 3 2 3 2 2
2 3 2 2 5 5 2 5 5 5 5 5 2 5 2 4 3 4 5 3 2 3 3 2 2
2,299 387
3,150 600
73% 64.5%
B C
98
Tabulasi data penelitian Pengaruh Kepribadian dan profesionalitas guru terhadap prestasi belajar siswa jurusan IPS untuk
mata pelajaran Ekonomi-Akutansi SMA N se Kabupaten Kebumen
PROFESIONALITAS GURU
%
Skor Kriteria Nilai Max Nilai Min
Nilai
ujian
rata-
rata
Kriteria KA PP PM PA KDFI penghargaan
40 41 42 43 44 45
5 5 5 3 3 2 3 5 73% B 83 62 70.95 Cukup
5 5 4 2 4 3 4 4 74% B 72 60 68.00 Belum tuntas
4 4 5 4 5 5 5 5 75% B 71 66 70.00 Cukup
4 5 5 4 4 3 4 4 70% B 70 61 67.95 Belum tuntas
5 5 5 4 3 2 4 5 74% B 80 68 73.95 Cukup
4 4 4 4 4 4 4 4 77% B 71 62 66.95 Belum tuntas
4 3 5 4 4 4 2 4 79% B 75 69 72.05 Cukup
5 4 4 2 5 4 3 3 68% CB 55 50 53.05 Belum tuntas
4 4 5 2 4 3 5 3 80% B 81 68 74.00 Cukup
4 3 4 5 5 3 3 4 78% B 83 76 78.05 Cukup
3 3 4 4 3 3 3 4 70% B 67 62 63.95 Belum tuntas
2 3 3 3 4 3 2 3 70% B 78 70 74.00 Cukup
5 4 5 4 5 2 2 2 67% CB 58 50 56.05 Belum tuntas
5 3 5 2 3 2 3 3 71% B 85 74 78.05 Cukup
4 5 4 2 5 2 3 2 74% B 84 70 73.95 Cukup
4 4 4 2 3 3 3 3 64% CB 59 51 55.00 Belum tuntas
3 2 5 1 3 1 3 4 70% B 75 56 67.95 Belum tuntas
4 2 4 4 3 2 2 4 70% B 74 60 63.95 Belum tuntas
99
4 4 4 4 4 5 4 5 78% B 78 68 70.95 Cukup
4 3 4 3 4 4 3 3 65% CB 60 50 53.05 Belum tuntas
2 2 5 5 2 3 3 3 70% B 80 71 72.95 Cukup
4 5 5 3 4 3 3 4 69% B 74 62 65.05 Belum tuntas
2 2 5 2 3 2 2 3 70% B 71 50 61.00 Belum tuntas
4 5 4 4 3 3 5 2 66% CB 79 68 72.00 Cukup
4 3 5 3 2 3 3 2 71% B 55 55 52.95 Belum tuntas
4 2 5 3 2 3 4 2 72% B 66 50 58.95 Belum tuntas
3 5 4 3 3 5 3 2 70% B 68 55 60.00 Belum tuntas
4 2 2 3 2 5 3 3 75% B 75 68 71.05 Cukup
2 3 3 4 5 2 3 2 68% CB 59 50 55.00 Belum tuntas
2 5 5 4 4 5 1 2 69% B 62 55 56.95 Belum tuntas
113 109 131 299 95 99
72% B 85 50 65.93 Belum tuntas 150 150 150 450 150 150
75% 73% 87% 66% 63% 66%
B B SB C C C
100
Lampiran 4
HASIL UJI VALIDITAS
No rxy rtabel Kriteria
1 0,496 0.444 Valid
2 0,646 0.444 Valid
3 0,562 0.444 Valid
4 0,554 0.444 Valid
5 0,451 0.444 Valid
6 0,434 0.444 Tidak
7 0,563 0.444 Valid
8 0,439 0.444 Tidak
9 0,458 0.444 Valid
10 0,436 0.444 Tidak
11 0,576 0.444 Valid
12 0,503 0.444 Valid
13 0,567 0.444 Valid
14 0,506 0.444 Valid
15 0,571 0.444 Valid
16 0,467 0.444 Valid
17 0,616 0.444 Valid
18 0,497 0.444 Valid
19 0,637 0.444 Valid
20 0,553 0.444 Valid
21 0,464 0.444 Valid
22 0,708 0.444 Valid
23 0,595 0.444 Valid
24 0,683 0.444 Valid
25 0,604 0.444 Valid
26 0,381 0.444 Tidak
27 0,721 0.444 Valid
28 0,551 0.444 Valid
29 0,450 0.444 Valid
No rxy rtabel Kriteria
1 0.663 0.444 Valid
2 0.673 0.444 Valid
3 0.298 0.444 Tidak
4 0.507 0.444 Valid
5 0.506 0.444 Valid
6 0.583 0.444 Valid
7 0.483 0.444 Valid
8 0.604 0.444 Valid
9 0.772 0.444 Valid
10 0.710 0.444 Valid
11 0.585 0.444 Valid
12 0.562 0.444 Valid
13 0.566 0.444 Valid
14 0.267 0.444 Tidak
15 0.528 0.444 Valid
16 0.531 0.444 Valid
101
Lampiran 5
TABEL PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS
NO Kode
Res KEPRIBADIAN
Y Y2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 R - 1 4 3 4 5 4 3 4 5 3 4 3 3 5 3 2 2 57 3249
2 R - 2 4 4 5 5 5 4 3 4 3 4 5 3 3 4 3 4 63 3969
3 R - 3 5 3 5 5 2 5 2 5 3 3 2 3 2 2 5 2 54 2916
4 R - 4 3 4 4 5 4 4 5 3 3 4 5 3 4 2 3 2 58 3364
5 R - 5 3 3 4 5 4 4 3 1 4 2 4 3 4 2 3 3 52 2704
6 R - 6 4 3 4 5 4 4 5 4 5 4 5 3 4 3 5 3 65 4225
7 R - 7 3 3 3 4 4 4 5 3 2 4 3 3 4 4 4 3 56 3136
8 R - 8 3 3 3 3 5 3 4 3 3 4 3 2 4 3 2 2 50 2500
9 R - 9 2 3 4 2 4 5 3 5 2 2 2 3 2 3 3 2 47 2209
10 R - 10 4 4 5 3 3 4 5 3 5 4 4 3 4 4 3 5 63 3969
11 R - 11 2 3 3 3 1 2 1 2 2 3 3 2 3 3 2 2 37 1369
12 R - 12 3 3 4 5 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4 3 5 63 3969
13 R - 13 3 4 5 4 3 3 5 4 5 4 3 2 3 4 2 2 56 3136
14 R - 14 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 1 2 3 4 4 3 41 1681
15 R - 15 5 4 5 3 5 5 4 5 4 4 3 3 4 4 5 2 65 4225
16 R - 16 3 4 4 5 4 4 3 5 4 4 3 5 4 3 4 5 64 4096
17 R - 17 3 3 5 5 2 3 3 4 3 4 3 3 4 2 2 3 52 2704
18 R - 18 4 4 4 5 4 3 5 3 4 3 3 3 4 4 4 4 61 3721
19 R - 19 3 4 1 1 5 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 3 58 3364
102
20 R - 20 2 2 4 2 4 2 5 1 1 2 2 2 2 3 1 2 37 1369
X 66 67 79 77 73 73 77 71 66 69 63 59 71 65 64 59 1,099 61,875
X2 232 231 331 331 291 281 327 285 242 251 219 187 265 223 230 197
XY 3723 3748 4391 4346 4108 4097 4334 4035 3773 3890 3564 3320 3980 3607 3619 3340 k = 16
rxy 0.663 0.673 0.298 0.507 0.506 0.583 0.483 0.604 0.772 0.710 0.585 0.562 0.566 0.267 0.528 0.531 Σα²b = 16.86
rtabel 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 α²t = 78.155
Kriteria Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid r11 = 0.837
b2 0.75 0.34 1.00 1.82 1.29 0.77 1.61 1.73 1.27 0.68 1.08 0.68 0.68 0.62 1.33 1.21
103
TABEL PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS
PROFESIONALITAS
Y Y2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
5 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 5 5 2 3 2 5 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 90 8100
2 3 5 5 4 4 4 3 3 4 5 3 5 4 3 2 2 2 4 2 3 4 2 3 3 3 4 4 3 98 9604
1 2 5 5 5 5 5 4 3 2 3 3 4 4 1 2 2 2 1 3 2 2 2 2 3 1 2 1 2 79 6241
3 3 5 2 4 4 4 4 5 4 3 1 3 3 5 4 3 3 1 3 3 3 4 2 4 3 5 3 3 97 9409
4 5 4 5 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 2 4 5 3 4 3 5 3 4 3 4 3 4 4 4 114
12996
2 2 4 2 5 3 5 5 4 3 5 3 3 3 3 4 5 1 4 3 2 3 3 3 2 3 5 2 3 95 9025
5 3 5 5 3 4 4 5 3 5 4 4 5 2 5 4 4 3 5 5 2 4 4 3 4 5 4 4 2 115
13225
2 3 3 3 3 4 5 2 3 2 5 2 3 3 3 2 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 5 2 3 89 7921
2 2 4 3 4 2 4 4 4 2 4 2 5 3 2 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 80 6400
4 4 5 4 5 4 5 3 3 2 4 4 3 5 3 4 4 3 5 4 3 3 4 4 4 4 5 4 3 112
12544
104
3 3 4 3 3 3 3 3 5 3 3 5 5 5 4 4 4 3 5 3 4 4 4 4 3 3 5 4 3 108
11664
5 3 5 3 1 5 3 3 4 3 2 3 4 3 2 1 5 3 4 2 1 2 3 2 3 3 5 1 3 87 7569
5 4 2 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 3 2 5 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 4 2 3 96 9216
3 3 3 2 2 3 5 5 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 1 2 1 2 3 3 4 1 3 88 7744
3 3 2 2 2 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 1 4 4 4 3 5 3 5 3 5 3 5 1 5 90 8100
3 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3 1 1 2 52 2704
1 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 5 4 3 2 4 2 3 3 3 2 3 4 1 3 83 6889
3 3 2 3 2 3 4 2 2 2 4 4 4 3 3 5 4 3 4 3 4 3 5 3 5 3 4 5 3 98 9604
2 2 2 1 2 1 2 2 2 3 1 2 1 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 4 2 64 4096
1 3 1 2 2 4 2 3 2 3 3 4 4 2 2 2 1 1 2 1 3 2 1 2 2 3 2 2 2 64 4096
59 59 69 58 61 68 74 64 64 60 69 65 71 65 57 61 69 51 68 58 53 56 63 55 62 60 74 50 56
1,799
167,147
209
185
273
200
217
250
294
232
220
198
259
233
277
231
189
223
263
143
264
182
167
166
223
159
210
190
308
162
168
5521
5463
6449
5445
5670
6254
6841
5924
5887
5532
6399
6018
6593
6011
5342
5694
6431
4718
6383
5367
4942
5194
5882
5086
5763
5485
6964
4742
5147
k = 17
105
0.496
0.646
0.562
0.554
0.451
0.434
0.563
0.439
0.458
0.436
0.576
0.503
0.567
0.506
0.571
0.467
0.616
0.497
0.637
0.553
0.464
0.708
0.595
0.683
0.604
0.381
0.721
0.551
0.450
Σα²b =
34.
56
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
α²t =
280
Va
lid
Va
lid
Va
lid
Va
lid
Va
lid
Ti
da
k
Va
lid
Ti
da
k
Va
lid
Ti
da
k
Va
lid
Va
lid
Va
lid
Va
lid
Va
lid
Va
lid
Va
lid
Va
lid
Va
lid
Va
lid
Va
lid
Va
lid
Va
lid
Va
lid
Va
lid
Ti
da
k
Va
lid
Va
lid
Va
lid r11 =
0.93
1.84
0.58
1.84
1.67
1.63
0.99
1.06
1.43
0.80
0.95
1.10
1.14
1.31
1.04
1.40
1.94
1.31
0.68
1.73
0.73
1.40
0.48
1.29
0.41
0.94
0.53
1.80
1.95
0.59
106
REKAPITULASI NILAI MURNI RATA-RATA UJIAN SEMESTER SISWA SMS NEGERI SE KABUPATEN KEBUMEN
No Siswa Nilai Max Nilai Min Nilai rata-rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 62 73 62 74 68 73 74 65 70 72 83 80 69 73 65 68 75 72 73 68 83 62 70.95
2 72 70 72 71 69 70 70 70 64 70 68 70 70 60 62 64 66 67 67 68 72 60 68.00
3 66 68 68 69 71 71 71 71 71 71 71 71 71 69 69 70 70 70 71 71 71 66 70.00
4 61 63 64 65 70 70 70 69 69 69 69 69 69 68 69 69 69 69 69 69 70 61 67.95
5 80 78 77 76 73 73 73 70 73 73 68 73 73 75 74 74 74 74 74 74 80 68 73.95
6 71 70 69 69 66 66 67 65 67 64 68 67 62 66 67 67 67 67 67 67 71 62 66.95
7 75 74 74 74 69 70 71 71 72 72 72 73 73 70 71 71 72 72 72 73 75 69 72.05
8 54 55 55 55 54 55 55 55 55 55 53 55 52 50 50 50 50 51 52 50 55 50 53.05
9 81 79 78 77 75 75 74 74 74 74 74 74 73 71 68 72 72 72 70 73 81 68 74.00
10 76 76 76 76 78 78 78 77 81 77 78 77 77 81 80 79 83 78 78 77 83 76 78.05
11 67 66 65 64 64 63 63 62 62 62 62 62 63 67 66 65 67 63 63 63 67 62 63.95
12 78 77 76 75 73 73 73 73 73 72 72 72 72 70 77 76 75 75 74 74 78 70 74.00
13 57 56 56 56 58 57 57 56 56 56 56 56 56 57 57 54 56 58 50 56 58 50 56.05
14 85 83 81 80 74 74 75 75 75 75 75 75 75 83 81 84 79 78 77 77 85 74 78.05
15 84 81 80 78 72 72 72 72 73 73 73 73 73 70 73 71 72 72 72 73 84 70 73.95
16 59 58 58 58 51 52 53 54 55 55 55 55 56 51 58 53 54 55 55 55 59 51 55.00
107
17 70 70 70 70 75 74 73 72 72 72 71 60 71 56 59 62 64 65 66 67 75 56 67.95
18 66 65 64 63 62 61 61 61 61 61 61 62 60 74 71 68 66 65 64 63 74 60 63.95
19 78 76 74 73 70 69 69 69 69 69 69 68 68 73 72 71 70 73 69 70 78 68 70.95
20 60 58 57 55 52 52 52 52 52 52 51 50 51 54 50 53 53 53 52 52 60 50 53.05
21 80 78 77 75 71 71 71 71 71 71 71 71 72 74 73 73 73 72 72 72 80 71 72.95
22 74 71 70 68 66 65 65 64 64 64 64 62 64 62 63 63 63 63 63 63 74 62 65.05
23 63 63 63 63 66 50 65 55 64 51 64 50 64 71 65 55 67 66 65 50 71 50 61.00
24 69 69 70 70 68 68 69 70 70 70 71 75 71 79 77 76 75 74 73 76 79 68 72.00
25 52 52 55 57 51 52 53 53 54 54 54 55 55 53 51 50 51 52 52 53 55 55 52.95
26 66 65 64 64 60 60 60 63 58 55 61 56 61 50 52 54 56 57 58 59 66 50 58.95
27 68 66 64 63 61 60 60 60 60 60 60 60 59 55 56 57 57 58 58 58 68 55 60.00
28 69 70 70 70 72 71 71 68 71 70 71 70 70 75 74 73 72 72 71 71 75 68 71.05
29 50 51 52 53 54 55 55 55 55 55 55 55 55 59 58 57 57 57 56 56 59 50 55.00
30 55 56 56 57 55 55 56 57 57 57 58 58 58 56 56 57 57 62 58 58 62 55 56.95
108
KISI-KISI ANGKET PENELITIAN
Pengaruh Kepribadian dan Profesionalitas Guru Ekonomi/Akuntansi
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial
untuk Mata Pelajaran Ekonomi/Akuntansi SMA Negeri se-Kabupaten
Kebumen
Variabel Indikator No Soal Jml Item
KEPRIBADIAN 1. Berkepribadian yang mantap
2. Dewasa
3. Berakhlak mulia dan dapat
menjadi teladan
4. Memiliki kepribadian yang
arif
5. Memiliki kepribadian yang
berwibawa
1, 2, 3
4, 5, 6, 7
8, 9, 10,
11, 12
13, 14
14
PROFESIONALITAS 1. Kualifikasi Akademik
2. Pendidikan dan pelatihan
3. Pengalaman mengajar
4. Perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran
5. Prestasi Akademik
6. Karya pengembangan profesi
7. Keikutsertaan dalam forum
ilmiah
8. Penghargaan yang relevan
dalam bidang pendidikan
Tabel
Tabel
Tabel
15, 16, 17,
18, 19, 20,
21, 22, 23,
24, 25, 26,
27, 28, 29,
30, 31, 32,
33,.34,35
Tabel
36, 37, 38,
39
Tabel
Tabel
31
109
ANGKET PENELITIAN
Kepada :
Bapak/Ibu Guru Ekonomi-Akuntansi
di Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan akan diadakan penelitian dengan judul “Pengaruh
Kepribadian dan Profesionalitas Guru Ekonomi-Akuntansi Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Mata
Pelajaran Ekonomi-Akuntansi SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen”, maka
peneliti bermaksud mengumpulkan data guna menyelesaikan penelitian tersebut.
Maka, bersama ini peneliti mohon bantuan Saudara untuk mengisi angket
yang terlampir pada halaman berikut dengan sejujur-jujurnya. Pengisian ini tidak
akan mempengaruhi keberadaan Bapak/Ibu guru di SMA tersebut..
Demikian permohonan peneliti, atas bantuan dan partisipasi yang
Bapak/Ibu berikan saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Febri Nilasari
110
INSTRUMEN PENELITIAN
Pengaruh Kepribadian dan Profesionalitas Guru Ekonomi-Akuntansi
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial
untuk Mata Pelajaran Ekonomi-Akuntansi SMA Negeri se-Kabupaten
Kebumen
I. Petunjuk Pengisian
1. Tulis identitas Bapak/Ibu guru pada tenmpat yang disediakan.
2. Bacalah setiap pertanyaan sebelum saudara menjawab.
3. Berilah tanda check list (√) pada alternatif jawaban.
4. Keterangan kriteria penilaian
SB = Sangat Baik BK = Baik CK = Cukup
KR = Kurang SK = Sangat Kurang
5. Ingat…!!! Jawaban saudara tidak ada yang salah dan tidak ada kaitannya
dengan penilaian karier saudara, untuk itu jawablah dengan jujur sesuai
dengan kenyataan dan pengalaman yang saudara alami.
II. Identitas Responden
Nama : ………………………..
Asal Sekolah : ………………………..
Kelas yang diampu : ………………………..
A. VARIABEL KEPRIBADIAN (X1)
No Pernyataan SB BK CK KR SK
A Berkepribadian yang mantap
1 Bapak/Ibu Guru berusaha mentaati dan
melaksanakan kebijakan dari Kepala
Sekolah
2 Berusaha menjalin komunikasi dengan guru
lain maupun dengan siswa sesuai dengan
norma social yang berlaku tanpa
memandang status sosialnya
3 Konsistensi dalam bertindak sesuai dengan
norma hukum dalam menjalankan tugas
sebagai seorang pendidik
111
No Pernyataan SB BK CK KR SK
B Dewasa
4 Bapak/Ibu guru memiliki etos kerja yang
tinggi dalam memajukan dunia pendidikan
5 Sebagai wujud konsistensi dalam
menjalankan tugas dari pimpinan, saya
berusaha melaksanakan tugas secara
mandiri, tuntas, dan bertanggungjawab
6 Saya akan menerima kritik dan saran dari
pimpinan, guru lain, maupun siswa demi
kemajuan diri saya
7 Mampu meletakkan setiap masalah sesuai
dengan tempatnya baik masalah pribadi
maupun masalah bersama
C Berakhlak Mulia dan Dapat Menjadi
Teladan
8 Bapak/Ibu guru berusaha mengembangkan
sikap religius yang sesuai dengan norma
agama, yaitu iman dan taqwa, jujur, ikhlas,
dan suka menolong
9 Bapak/Ibu guru berusaha menunjukkan
perilaku yang mampu dijadikan teladan
bagi siswa.
10 Saya berusaha hadir tepat waktu dalam
setiap kegiatan belajar mengajar
D Memiliki Kepribadian yang Arif
11 Sebagai wujud dedikasi saya sebagai
pendidik saya patut melakukan tindakan
yang bermanfaat bagi siswa, sekolah, dan
masyarakat
12 Dalam forum diskusi dengan siswa maupun
guru lain, saya menunjukkan keterbukaan
dalam berfikir dan mengambil keputusan
untuk bertindak
E Memiliki Kepribadian yang Berwibawa
112
13 Siswa sangat menghormati saya dalam
proses kegiatan belajar mengajar
14 Saya sangat menjaga kewibawaaan karena
itu merupakan faktor yang membuat saya
disegani oleh siswa
B. VARIABEL PROFESIONALITAS (X2)
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran
No Pernyataan SB BK CK KR SK
A Perencanaan Pembelajaran
15 Dalam persiapan pembelajaran, saya
menyusun silabus bersama tim MGMP
16 Saya menyusun RPP setiap kali pertemuan
17 Dalam menyusun RPP, saya menggunakan
buku teks pelajaran sebagai acuan
18 Perumusan indikator pembelajaran
didasarkan pada tujuan
pembelajaran/kompetensi yang akan
dicapai, kondisi sekolah, dan karakteristik
siswa
19 Media dan metode serta sumber belajar
yang dipilih dalam KBM didasarkan pada
tujuan pembelajaran yang akan dicapai, dan
sesuai dengan tingkat kognitif, afektif, dan
psikomotorik siswa.
20 Saya membuat kisi-kisi instrument dalam
merencanakan penilaian hasil belajar
B Pelaksanaan Pembelajaran
21 Saya sangat menguasai dan mudah
menyajikan materi pembelajaran
22 Saya membuka pelajaran dengan
melakukan apersepsi
23 Untuk mendorong munculnya pembelajaran
113
yang kondusif, saya memberikan
kesempatan peserta didik menyampaikan
pertanyaan
No Pernyataan SB BK CK KR SK
24 Ketika melaksanakan pembelajaran, saya
memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk memberikan tanggapan
25 Untuk meningkatkan pembelajaran, saya
menggunakan variasi pembelajaran dengan
metode yang bervariasi
26 Dalam melaksanakan pembelajaran, saya
dapat menggunakan media LCD dan
komputer dengan baik
27 Saya mengaplikasikan strategi
pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik, kompetensi
dasar, dan lingkungan untuk mewujudkan
proses belajar yang optimal
28 Dalam melaksanakan pembelajaran, saya
berusaha memberi contoh aplikasi dalam
kehidupan sehari-hari dari konsep yang
dibahas sesuai dengan tuntutan materi dan
kebutuhan peserta didik
29 Saya memberikan tambahan materi berupa
perluasan dan pendalaman bagi peserta
didik
30 Motivasi belajar saya tumbuhkan kepada
semua peserta didik sesuai kondisi masing-
masing
31 Saya mengadakan post test untuk
mengetahui hasil belajar peserta didik
No Pernyataan SB BK CK KR SK
32 Ketika mengajar, saya memperhatikan
masing-masing peserta didik secara
individual
33 Berusaha memelihara interaksi antara siswa
dan siswa dengan guru agar tercipta
114
keselarasan dan keharmonisan dalam KBM
34 Saya menutup pelajaran dengan meninjau
kembali materi yang telah diajarkan
35 Saya mengatur waktu dengan baik sehingga
materi pelajaran dapat tersampaikan secara
jelas dan tepat waktu dan siswa mampu
memahami dengan baik materi pelajaran
tersebut
1) Karya Pengembangan profesi
No Pernyataan SB BK CK KR SK
36 Saya berusaha membuat hasil karya dalam
rangka upaya pengembangan profesi
37 Ikut berpartisipasi menjadi Reviewer buku,
penyunting buku, penyunting jurnal,penulis
soal EBTANAS/UN/UASDA
38 Membuat media/alat pembelajaran dalam
bidang ekonomi/akuntansi
39 Membuat laporan penalitian di bidang
pendidikan (individu/kelompok)
40. Kualifikasi Akademik
Tuliskan riwayat pendidikan terakhir Bapak?Ibu pada tabel di bawah ini :
No Keterangan
1 Jenjang S1 S2 S3
2 Perguruan
Tinggi
3 Fakultas
4 Jurusan
5 Program Studi
41. Pendidikan dan Pelatihan
Tuliskan pengalaman mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat) Bapak/Ibu
dalam 3 tahun terakhir pada tabel berikut :
No Nama/jenis Diklat Tempat Waktu Penyelenggara
1 …….hari
115
2 …….hari
3 …….hari
4 …….hari
5 …….hari
42. Pengalaman Mengajar
Tuliskan pengalaman mengajar Bapak/Ibu dalam 3 tahun terakhir pada tabel
berikut :
No Nama Lembaga Mata Pelajaran Lama Mengajar
1 ……...th…….bln
2 ……...th…….bln
3 ……...th…….bln
4 ……...th…….bln
5 ……...th…….bln
Jumlah ……...th…….bln
43. Prestasi Akademik
a. Lomba dan karya akademik
Tuliskan prestasi Bapak/Ibu dalam 3 tahun terakhir mengikuti lomba dan
karya akademik (jika ada) yang meliputi nama lomba/karya akademik, waktu
pelaksaan, tingkat (kecamatan, kabupaten/ kota, provinsi, nasional,
internasional) dan penyelenggara pada tabel berikut:
No Nama lomba/karya Waktu
Pelaksanaan
Tingkat Penyelenggara
1
2
3
4
5
b. Pembimbingan teman sejawat
Tuliskan pengalaman Bapak/Ibu dalam 3 tahun terakhir menjadi instruktur/
guru inti/ tutor/ pemandu(jika pernah) pada tabel berikut:
No Mata Pelajaran /
Bidang Studi
Tingkat Tempat dan waktu
1
2
3
116
4
5
c. Pembimbingan siswa
Apabila dalam 3 tahun terakhir Bapak/Ibu pernah menjadi pembimbing siswa
baik tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi maupun nasional dalam
kegiatan akademik, isilah tabel berikut :
No Nama kejuaraan Tingkat Tempat dan waktu
1
2
3
4
5
44. Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah
Tuliskan pengalaman Bapak/Ibu mengikuti forum ilmiah pada 3 tahun terakhir
dalam tabel berikut :
No Nama Forum Ilmiah Tingkat Tempat dan waktu
1
2
3
4
5
45. Penghargaan yang Relevan dengan Bidang Pendidikan
Tuliskan pengalaman Bapak/Ibu dalam 3 tahun terakhir menjadi pengurus
organisasi di bidang pendidikan atau organisasi sosial dalam tabel berikut :
No Nama Penghargaan Tingkat Bukti Fisik
1
2
3
4
5
117
Lampiran 9
DAFTAR RESPONDEN
NO NAMA ASAL SEKOLAH
1 Endang Supriyatin, S.Pd SMA Negeri 1 Kebumen
2 Nany Hendarti, S.Pd SMA Negeri 1 Kebumen
3 Retno Sundari, S.Pd SMA Negeri 1 Kebumen
4 Narila Utami, S.Pd SMA Negeri 2 Kebumen
5 Dra. Kusmiyati SMA Negeri 2 Kebumen
6 Nining Ikawati, S.Pd SMA Negeri 2 Kebumen
7 Waluyo Widodo, S.Pd SMA Negeri 1 Pejagoan
8 Sri Nani, S.Pd SMA Negeri 1 Pejagoan
9 Puspita R, S.Pd SMA Negeri 1 Pejagoan
10 Drs. Karso Wikarso SMA Negeri 1 Karanganyar
11 Sri Utami, S.Pd SMA Negeri 1 Karanganyar
12 Ratnaningsih, S.Pd SMA Negeri 1 Gombong
13 Mursinah, S.Pd SMA Negeri 1 Gombong
14 Hetty Hikmaningsih, S.Pd SMA Negeri 1 Gombong
15 Siti Fatimah, S.E SMA Negeri 1 Klirong
16 Tofik H, S.Pd SMA Negeri 1 Klirong
17 Rustam Pramono, S.Pd SMA Negeri 1 Rowokele
18 Imam Hambarsidi, S.Pd SMA Negeri 1 Rowokele
19 Triani Amrih L, S.Pd SMA Negeri 1 Petanahan
20 Baryatun, S.Pd SMA Negeri 1 Petanahan
21 Dra. Bintari Pancawati SMA Negeri 1 Buluspesantren
22 Diyan Hidayati, S.Pd SMA Negeri 1 Buluspesantren
23 Drs Wahyono SMA Negeri 1 Karangsambung
24 Slamet Rujito, S.Pd SMA Negeri 1 Karangsambung
25 Isman Sawabi, S.Pd SMA Negeri 1 Kutowinangun
26 Teguh Sutondo, S.Pd SMA Negeri 1 Kutowinangun
27 Budi Lestari, S.Pd SMA Negeri 1 Kutowinangun
28 Dwi Jayanti, S.Pd SMA Negeri 1 Prembun
29 Drs. Sayas Achmad SMA Negeri 1 Prembun
30 Sumarmo, S.Pd SMA Negeri 1 Mirit