pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)
TRANSCRIPT
PENGARUH KEMAMPUAN BERBAHASA ASING (ARAB-INGGRIS)
TEHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
(Study kasus siswa kelas X Pada Mata Pelajaran Pondok di Pondok Pesantren Daar el-Qolam II)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (Spd. I)
Oleh :
MAMBAUNNISA
NIM: 109011000162
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
ii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul: “ Pengaruh Kemampuan Berbahasa Asing (Arab-Inggris) Terhadap
Prestasi Belajar Siswa” disusun oleh MAMBAUNNISA Nomor Induk Mahasiswa
109011000162, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 08
April 2014 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar sarjana
S1 (S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama.
Jakarta 14 April 2014
Panitia Ujian Munaqasah
Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Prodi) Tanggal Tanda Tangan
Dr. Abdul Majid Khon, M.Ag ............. ....................
NIP: 19580707 198703 1 005
Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi)
Marhamah Shaleh, Lc. MA ............. ....................
NIP: 19720313 200801 1 010
Penguji I
Drs. Rusdi Jamil, MA ............. ....................
NIP: 19621231 199503 1 005
Penguji II
Dr. Dimyati, M.Ag ............. ....................
NIP: 19640704 199303 1 003
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
(Nurlena Rifa’i, MA Ph. D )
NIP: 19591020 198603 2 001
iv
ABSTRAK
Nama : MAMBAUNNISA
NIM : 109011000162
Jurusan: Pendidikan Agama Islam
Judul : Pengaruh Kemampuan Berbahasa Asing (Arab-Inggris) terhadap
Prestasi Belajar Siswa (Studi Kasus Siswa Kelas X Pada Mata
Pelajaran Pondok di Pondok Pesantren Daar el-Qolam II,
Tangerang - Banten)
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antar variabel. Pengolahan
dan analisis data dengan menggunakan metode descriptive statistic. Statistik
deskriftif yaitu memaparkan dan menggambarkan objek yang diteliti, serta
menggunakan statistik inferensial yang tepat untuk penelitian korelasi. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kesadaran Berbahasa Asing (Arab-
Inggris) Terhadap Prestasi Belajar Siswa (Studi Kasus Siswa Kelas X Pada Mata
Pelajaran Pondok di Pondok Pesantren Daar el-Qolam II, Tangerang - Banten).
Setelah melakukan penelitian dan pengolahan data, didapatkan hasil
perhitungan rxy = 0,71 yang ada pada rentang 0,70 - 0,90 yang menunjukkan
adanya korelasi yang kuat atau tinggi. Sedangkan interpretasi dengan
membandingkan nilai rxy dengan nilai “r” tabel, ternyata rxy lebih kecil dari “r”
tabel baik pada taraf 5 % maupun 1%. rxy= 0.71, sedangkan “r” tabel pada taraf
signifikansi 5% = 0,331 dan taraf 1%= 0,428.
Sedangkan kontribusi pengaruh Kemampuan Berbahasa Asing (Arab-Inggris)
Terhadap Prestasi Belajar Siswa sebesar 50,41 % dan sisanya 40,59 % lagi
dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
Kemampuan Berbahasa Asing (Arab-Inggris) dapat berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa.
v
ABSTRACT
Name : MAMBAUNNISA
NIM : 109011000162
Faculty : Islamic Religion Education
Title : The Effect of Foreign Language Ability (Arabic-English)
against Student Achievement (Case Study of Student grade X
(ten) In Subjects of pesantren at Pondok Pesantren (boarding
school) Daar el-Qolam II (two), Tangerang - Banten).
This study aims to examine the relationship between variables. The
processing and analysis of data in this research using descriptive statistics.
Descriptive statistic is statistic that describe and illustrate to the object under study
and use the inferential statistic as well as the appropriate for correlation research.
The research aims to determine the effect of Foreign Language Ability (Arabic-
English) Against Student Achievement (Case Study of Student grade X (ten) In
Subjects of pesantren at Pondok Pesantren (boarding school) Daar el-Qolam II
(two), Tangerang - Banten)
After finishing this research and processing data, obtained calculation
results rxy = 0.71 which is in the range from 0.70 to 0.90, it’s indicating a strong
correlation or high. While the interpretation by comparing the value of rxy with
value of “r” table, apparently that rxy smaller than the “r” table at the level of 5%
or 1%. The Value of rxy = 0.71, while the “r” table at 5% significance level =
0.331 and 1% level = 0.428.
While the contribution of the effect of foreign language ability (Arabic-
English) Against Student Achievement by 50.41% and the remaining 40.59%
were influenced by other factors. It can be concluded that the Foreign Language
Ability (Arabic-English) can affect student achievement.
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. Yang dengan
segala kasih dan kemurahan-Nya skripsi ini dapat diselesaikan.
Selama penulisan skripsi yang berjudul Pengaruh Kesadaran Berbahasa Asing (Arab-
Inggris) terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMA Daar el-Qolam II, penulis menyadari
sepenuhnya bahwa tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang dialami. Namun berkat kerja
keras, doa dan kesungguhan hati serta dukungan dari berbagai pihak untuk menyelesaikan
skripsi ini, semua dapat teratasi. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Komarudin Hidayat., Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Dra. Hj. Nurlena Rifa’I, M.A, Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag., selaku ketua Jurusan PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan.
4. Ibu Marhamah Shaleh, Lc. M.A., selaku Sekretaris Jurusan PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan.
5. Ibu Marhamah Shaleh, Lc. M.A., selaku dosen Pembimbing skripsi yang penuh keikhlasan
dalam membagi waktu, tenaga dan pikiran beliau dalam upaya memberikan bimbingan, petunjuk,
serta mengarahkan penulis dalam proses mengerjakan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.
6. Orang Tua tercinta, Ayahanda H. Jasura dan Ibunda Hj. Muhibah yang telah tulus, ikhlas,
sabar, tabah, mendidik penulis dari kecil hingga seperti sekarang ini. Selalu menghadirkan
untaian do’a untuk keberhasilan dan kesusuksesan penulis dalam menuntut ilmu. Dan adik
tersayang (Aminnudin) yang selalu mendo’akan kakaknya agar menjadi sarjana. Skripsi dan
gelar sarjana ini penulis persembahkan untuk kalian.
7. Orang special, Saeful Arif., yang telah memberikan motivasi, semangat dan ide-ide sehingga
penulisan skrpsi ini selesai.
8. Seluruh dosen, staf dan karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengeatahuan, bimbingan serta fasilitas kepada
penulis selama mengikuti perkuliahan dan penulisan skripsi ini. Semoga ilmu yang telah diberikan
mendapat keberkahan dari Allah SWT.
9. Pondok Pesantren Daar el-Qolam yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian di sekolah yang beiau pimpin.
vi
10. Siswa-siswi kelas X SMA Daar el-Qolam II yang telah bersedia sebagai subyek dalam Penelitian
skripsi.
11. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang
telah memberikan fasilitas berupa kemudahan dalam meminjam buku.
12. Sahabat-sahabat seperjuangan jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2009, khususnya kelas
PAI-D dan Fiqih-B. Terimakasih atas kebersamaannya, dukungan, bantuan dan motivasi. Tiada hal
yang terindah kecuali mengenang masa kita berjuang bersama di kampus tercinta.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan yang sangat
bermanfaat bagi penulis demi terselesaikannya skripsi ini.
Akhirnya Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena
itu, kritik dan saran sangat penulis nantikan demi penyempurnaan selanjutnya.
Jakarta, 15 Januari 2014
Penulis
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .................................................... I
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................. II
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .................................................. III
ABSTRAK ........................................................................................................... IV
KATA PENGANTAR ........................................................................................ V
DAFTAR ISI ....................................................................................................... VII
DAFTAR TABEL ............................................................................................... X
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... XI
BAB I – PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 6
D. Perumusan Masalah .......................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian............................................................................... 7
F. Kegunaan Penelitian .......................................................................... 7
BAB II – KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik ............................................................................ 9
1. Kemampuan Berbahasa Asing (Arab dan Inggris) ...................... 9
a. Pengertian Kemampuan Berbahasa .......................................... 9
b. Berbahasa Asing (Arab dan Inggris) ........................................ 10
viii
2. Prestasi Belajar ............................................................................. 17
a. Pengertian Prestasi .................................................................... 17
b. Pengertian Belajar ..................................................................... 17
c. Pengertian Prestasi Belajar ....................................................... 18
3. Mata Pelajaran Pondok .................................................................. 21
B. Hasil Penelitian Yang Relevan ....................................................... 22
C. Kerangka Berpikir ........................................................................... 23
D. Hipotesis penelitian ......................................................................... 24
BAB III – METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 26
B. Metode Penelitian ........................................................................... 27
C. Variabel Penelitian .......................................................................... 27
D. Populasi dan Sampel ....................................................................... 27
E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 29
F. Teknik Analisa Data ........................................................................ 31
G. Hipotesis Statistik ............................................................................ 36
BAB IV – HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................ 37
B. Pengujian Persyaratan analisis dan Pengujian Hipotesis ................ 51
C. Pembahasan hasil Penelitian ........................................................... 57
D. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 58
BAB V – KESIMPULAN
A. Kesimpulan ...................................................................................... 60
ix
B. Saran ................................................................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 62
x
DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket 29
2. Tabel 3.2 Skala Norma Kemampuan Berbahasa 33
3. Tabel 3.3 Skala Norma Hasil Belajar Siswa 33
4. Tabel 3.4 Interpretasi Nilai “r” Product Moment 34
5. Tabel 4.1 Menggunakan Bahasa Asing (Arab-Inggris) setiap hari 39
6. Tabel 4.2 Mampu Mengarang cerita Dengan Bahasa Asing 40
7. Tabel 4.3 Selalu Menghapal Kosa Kata Setiap Hari 41
8. Tabel 4.4 Senang Belajar Menggunakan Bahasa Asing 41
9. Tabel 4.5 Bertanya Kepada Guru ketika mendapatkan Kesulitan Belajar 42
10. Tabel 4.6 Suasana di Asrama mendukung Untuk Belajar 42
11. Tabel 4.7 Guru Selalu Memberikan Tuas Setelah Belajar 43
12. Tabel 4.8 Guru Selalu Memberikan Hasil Tugas 43
13. Tabel 4.9 Mengikuti Kursus Bahasa Yang di sediakan Pondok 44
14. Tabel 4.10 Suasana Kelas Kondusif Saat Belajar Mengajar 44
15. Tabel 4.11 Selalu Menggunakan Bahasa Indonesia Setiap Hari 45
16. Tabel 4.12 Mampu Mengarang Dengan Bahasa Indo. dari pada Bahasa Asing 45
17. Tabel 4.13 Melupakan Kosa Kata Yang Sudah Hapal 46
18. Tabel 4.14 Tidak Semangat Saat Belajar Menggunakan Bahasa 46
19. Tabel 4.15 Merasa kesulitan dalam Belajar bahasa Asing 47
20. Tabel 4.16 Suasana Di Asrama Tidak Mendukung Untuk Belajar 47
21. Tabel 4.17 Guru Tidak Memberikan Tugas Setelah Selesai Belajar 48
22. Tabel 4.18 Evaluasi Pembelajaran Tidak Pernah Dilakukan Oleh Guru 48
23. Tabel 4.19 Tidak Pernah Mengikuti Kursus Bahasa 49
24. Tabel 4.20 Suasana Kelas Tidak Kondusif 49
25. Tabel 4.21 Skor Kesadaran Berbahasa Asing (Arab-Inggris) 50
26. Tabel 4.22 Skala Norma Kesadaran Berbahasa Asing (Arab-Inggris) 51
27. Tabel 4.23 Skor Prestasi Belajar Siswa Kelas X 52
28. Tabel 4.24 Klasifikasi Prestasi Belajar Siswa 53
29. Tabel 4.25 Uji Korelasi 54
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 Lembar uji referensi
2. Lampiran 2 Nama Guru Pondok Pesantren Daar el-Qolam II
3. Lampiran 3 Rekapitulasi Data Santri Pondok Pesantren Daar el-Qolam II
4. Lampiran 4 Sarana Dan Prasarana Pondok Pesantren Daar el-Qolam II
5. Lampiran 5 Nama Responden (Santri kelas X)
6. Lampiran 6 Kurikulum Pondok Pesantren Daar el-Qolam II
7. Lampiran 7 Kegiatan Penelitian
8. Lampiran 8 Hasil wawancara kepala Bagian Bahasa
9. Lampiran 9 Angket Penelitian
10. Lampiran 10 Hasil Angket
11. Lampiran 11 Surat Bimbingan Skipsi
12. Lampiran 12 Surat permohonan izin penelitian
13. Lampiran 13 Surat keterangan penelitian Pondok Pesantren Daar el-Qolam II
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Islam adalah suatu proses penanaman nilai-nilai Islam melalui
pengajaran, bimbingan dan latihan yang dilakukan dengan sadar dan penuh
tanggung jawab dalam rangka pembentukan, pembinaan, pendayagunaan,
pengembangan pikir, zikir dan kreasi manusia. Sehingga terbentuk pribadi muslim
sejati, yang mampu mengembangkan kehidupannya dengan penuh tanggung
jawab dalam rangka beribadah kepada Allah SWT, untuk mencapai kebahagiaan
hidup di dunia dan akhirat.1
Pendidikan Islam di Indonesia telah berlangsung sejak masuknya Islam ke
Indonesia. Pada tahap awal pendidikan Islam dimulai dari kontak pribadi maupun
kolektif antara mubalig (pendidik) dengan peserta didiknya. Setelah komunitas
muslim terbentuk di suatu daerah, maka mulailah mereka membangun masjid.
Masjid difungsikan sebagai tempat ibadah dan pendidikan. Masjid merupakan
lembaga pendidikan Islam yang pertama muncul di samping rumah tempat
kediaman ulama atau mubaligh. Setelah itu munculah lembaga-lembaga
1 Armai Arief, Pembaharuan Pendidikan Islam di Minangkabau, (Jakarta: Suara ADI, 2009),
hal.33-35
2
pendidikan Islam lainnya seperti pesantren, dayah dan surau. Nama-nama tersebut
walaupun berbeda, tetapi hakikatnya sama yakni sebagai tempat menuntut ilmu
pengetahuan agama. Perbedaan nama tersebut adalah dipengaruhi oleh perbedaan
tempat. Seperti perkataan pesantren populer bagi masyarakat di Jawa, dayah di
Aceh, dan surau di Sumatera Barat.2
Sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional tertua di Indonesia Pondok
pesantren yang memiliki kontribusi penting dalam mencerdaskan kehidupan
Bangsa. Peranannya dalam membangun kehidupan Bangsa di bidang pendidikan,
keagamaan dan moral sangat besar. Dalam peranannya pesantren untuk
mempelajari, memahami, mendalami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam
dengan menekankan pentingnya moral keagamaan sebagai pedoman prilaku
sehari-hari.3
Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang efektif untuk
menanamkan sikap, prilaku dan akhlak mulia kepada para peserta didik (santri).
Bahkan dalam bidang bahasa, pesantren dianggap sebagai lembaga yang paling
efektif untuk mempraktekkan sekaligus meningkatkan kemampuan berbahasa
asing semisal: Arab dan Inggris.4
Diantara lembaga pendidikan lain, pondok pesantren memiliki kekhususan
dalam sistemnya sebab para anak didik (santri) tinggal bersama guru ngaji,
sehingga dapat menumbuhkan ciri-ciri khas pesantren. Pendidikan pesantren
seharusnya bisa bernilai lebih unggul karena mampu mengintegrasikan ilmu-ilmu
umum dengan ilmu-ilmu agama, karena sistem pesantren yang sangat ketat karena
selama dua puluh empat jam santri atau siswa dalam pengawasan ustadz atau
guru, selama dua puluh empat jam tersebut dalam pengawasan guru mampu
2 Haidar Putra Daulay, Sejarah Pertumbuhan dan Pembaruan Pendidikan, (Jakarta: Putra
Grafika, 2007) hal. 1
3 Jazuli Juwaini, Revitalisasi Pendidikan Islam (Taushiyah dan pemikiran Kiai Syahid),
(Jakarta: Bening Citra, 2011) hal. 63
4 Jamali Sahrodi, Pesantren Dan Paradigma Pendidikan multikultural,(Palembang:Concienca,
Jurnal Pendidikan Islam) Vol.VI No.2 2006 hal.213
3
meminimalisir siswa dari pengaruh buruk dari luar sekolah. Selain itu, di
lingkungan pesantren para santri diajarkan pola hidup kebersamaan, kemandirian,
kedisiplinan, kesederhanaan dan yang paling utama adalah akhlak mulia.5
Kedisiplinan di pesantren sangat penting dalam upaya mengajar dan
mendidik santri,6 dan para santri harus bisa menyesuaikan diri dengan hidup
berdisiplin.7 Salah satu disiplin dalam pendidikan dunia pesantren adalah
menggunakan bahasa asing yaitu bahasa Arab dan bahasa Inggris. Bahasa
memegang peranan penting dalam kehidupan manusia karena bahasa merupakan
alat komunikasi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa, seseorang
bisa menyampaikan ide, pikiran, perasaan atau informasi kepada orang lain, baik
secara lisan maupun tulisan. Hal ini sejalan dengan pemikiran bahwa bahasa
adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa symbol bunyi yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia dan merupakan hal terpenting dalam kehidupan
seseorang, karena bahasa adalah termasuk kebutuhan manusia dalam berhubungan
dengan sesamanya. Semakin tinggi tingkat penguasaan bahasa seseorang, semakin
baik pula penggunaan bahasa dalam berkomunikasi. 8
Dalam peranannya sebagai alat komunikasi, bahasa menjadi sangat penting
untuk dikuasai dengan baik. Dengan penguasaan bahasa yang baik, seseorang
dapat berkomunikasi dengan orang lain dengan baik. Penguasaan yang baik,
bukanlah suatu hal yang terberi, melainkan suatu hal yang diupayakan, yaitu
dengan dipelajari, terlebih lagi bila bahasa yang ingin dikuasai adalah bahasa
asing.
Pada umumnya belajar merupakan kebutuhan pokok, sebab dalam
kehidupan sehari-hari manusia dihadapkan dalam berbagai kegiatan yang
5 Jazuli Juwaini, Revitalisasi Pendidikan Islam (Taushiyah dan pemikiran Kiai Syahid),,,. hal.
69
6 Indrajaya, La Tuakhir ‘Amalaka (Jakarta: Siraja, 2013) hal.7
7 Hafiz Azhari, Filsafat Hidup K.H. Ahmad Rifa’I Arief (Petuah dari Kiai Mumtaz), (Jakarta:
Fikra Publishing, 2012), hal. 14
8 Wijoyo Muridan S, Bahasa Negara Versus bahasa Gerakan Mahasiswa, (Jakarta: LIPI
Press, 2004), hal.2
4
menuntut untuk selalu berkembang dan selalu meningkatkan kwalitas dirinya.
orang mempelajari bahasa asing yang termasuk di dalamnya bahasa Arab dan
bahasa Inggris pada dasarnya mereka bertujuan agar dapat berkomunikasi dengan
bahasa asing tersebut, baik secara lisan maupun tulisan dengan benar dan tepat,
sebagaimana telah ditulis oleh Muljanto Sumardi dalam bukunya, “Apapun tujuan
yang ingin dicapai oleh seseorang yang mempelajari bahasa asing, tujuan akhirnya
ialah agar ia dapat menggunakan bahasa tersebut baik lisan maupun tulisan
dengan tepat, fasih, dan bebas untuk berkomunikasi dengan orang yang
menggunakan bahasa tersebut”. 9
Tuntutan akan kemampuan berbahasa asing semakin meningkat, seiring
dengan kemajuan peradaban manusia di bidang ilmu pengetahuan, tekhnologi,
informasi, dan bidang-bidang yang lainnya. Dengan memiliki kemampuan
berbahasa asing yang baik, seseorang dapat lebih leluasa menjalin komunikasi
dengan orang lain yang berasal dari bangsa yang berbeda dengan dirinya. Terjalin
komunikasi dengan baik akan membawa banyak manfaat pada pemahaman antar
pribadi, kelompok maupun bangsa. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan
untuk mempelajari bahasa asing yaitu dengan cara mempelajari bahasa asing
melalui jalur pendidikan formal dan non formal.
Pendidikan formal yang memberikan pengajaran bahasa asing di antaranya
adalah pondok pesantren. Salah satu pesantren yang layak untuk diperhatikan
adalah Pondok Pesantren Daar el-Qolam yang mengintegrasikan sistem ajar
dengan menggunakan bahasa asing, yaitu bahasa Arab dan Inggris. Bahasa asing
di Pondok Pesantren Daar el-Qolam juga dijadikan sebagai bahasa percakapan
sehari-hari, hal ini penting karena untuk memperoleh dan menguasai kemampuan
berbahasa asing yang baik dan fasih ialah harus berlatih dan terbiasa
menggunakan bahasa asing sesering mungkin.
Di Pondok Pesantren Daar el-Qolam siswa wajib menggunakan bahasa
asing (Arab dan Inggris) meski kenyataannya sering bermunculan siswa yang
9 Muljanto Sumardi, Pengajaran Bahasa Asing, (Jakarta: Bulan Bintang, 1974), hal.56
5
belum sadar dalam menjalankan kewajiban berbahasa sebagai bahasa percakapan
sehari-hari dan berjalan dengan sebuah keterpaksaan karena adanya tuntutan
disiplin yang ada, sebagian dari mereka menggunakan bahasa Arab dan Inggris
ketika di depan pengurus bagian bahasa saja, bahasa yang mereka gunakan sehari-
hari adalah bahasa Indonesia dan bahasa daerah (misal: Betawi, Sunda, Sumatra,
dll.) karena kurangnya kesadaran siswa untuk menggunakan bahasa asing (Arab-
Inggris) dalam percakapan sehari-hari, maka akan berdampak negatif pada
pelajaran dikelas.
Hal tersebut dapat terlaksana di Pondok Pesantren Daar el-Qolam
dikarenakan para santri tinggal di pondok selama dua puluh empat jam santri
dilatih untuk selalu berbahasa asing di lingkungan Pondok Pesantren Daar el-
Qolam. Di samping itu juga diterapkan hukuman bagi santri yang melanggar tidak
berbahasa di lingkungan Pondok Pesantren Daar el-Qolam, hukuman itupun
bersifat mendidik agar santri disiplin berbahasa.
Pada sekolah ini, proses belajar mengajar (PBM) menggunakan kurikulum
Pendidikan Nasional (Diknas) yang diintegrasikan dengan kurikulum pesantren
Modern. Dalam pemaparan materi di kelas, para guru diharuskan menggunakan 3
bahasa (Arab, Inggris dan Indonesia), yaitu bahasa Arab untuk mata pelajaran
Agama, bahasa Inggris untuk mata pelajaran Inggris dan sebagian pelajaran
umum, dan bahasa Indonesia untuk sebagian mata pelajaran umum lainnya.
Karena kebanyakan mata pelajarn pondok menggunakan bahasa asing (Arab-
Inggris) maka buku-bukunyapun banyak yang menggunakan bahasa asing (Arab-
Inggris) sehingga membutuhkan skill untuk bisa berbahasa asing (Arab-Inggris)
agar bisa membaca buku-buku yang berbahasa dan faham akan materi pelajaran di
kelas sehingga prestasi belajarpun meningkat. Lain halnya dengan tidak bisa atau
tidak mengikuti peraturan pondok untuk berbahasa asing (Arab-Inggris), maka
tidak akan faham materi pelajaran di kelas dan prestasi belajarpun berkurang.
Begitu juga dengan ujian, menggunakan bahasa ketika ujian lisan maupun tulisan,
6
baik semester pertama maupun semester kedua. Sehingga, siswa dituntut untuk
menguasai language skill bahasa Arab dan bahasa inggris.
Berdasarkan pada keadaan umum pondok pesantren yang disebutkan di atas,
banyak hal yang sangat menarik untuk dikaji lebih dalam lagi, sehingga
mendorong penulis untuk menuangkannya ke dalam skripsi dengan judul:
“PENGARUH KEMAMPUAN BERBAHASA ASING (ARAB - INGGRIS)
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus Siswa Kelas X pada
Mata Pelajaran Pesantren di Pondok Pesantren Daar el-Qolam II, Tangerang -
Banten)”
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang diuraikan di atas, terdapat berbagai masalah yang
dapat diidentifikasi yaitu:
1. Kurangnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran pondok
2. Rendahnya kesadaran siswa untuk meningkatkan minat belajar dalam
berbahasa asing (Arab-Inggris)
3. Kurangnya kemampuan siswa dalam berbahasa yang baik dan benar
4. Banyak siswa yang kurang aktif berbahasa asing dalam percakapan
sehari-hari
C. Pembatasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini tidak melebar luas dan tidak
menyimpang dari sasaran yang diharapkan peneliti, maka peneliti memberikan
batasan-batasan masalah sebagai berikut:
1. Mengukur kemampuan santri dalam berbahasa asing terutama bahasa
Arab dan Inggris, dengan menganalisanya pada setiap berkomunikasi
baik di luar maupun di dalam kelas.
7
2. Penelitian ini di batasi pada mata pelajaran pesantren yang menggunakan
bahasa Arab dan Inggris.
D. Perumusan Masalah
Penelitian ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kemampuan berbahasa asing (Arab-Inggris) siswa kelas X di
Pondok Pesantren Daar el-Qolam?
2. Apakah ada hubungan antara kemampuan bahasa asing terhadap prestasi
belajar siswa?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui kemampuan berbahasa asing (arab-Inggris) siswa
kelas X di pondok pesantren Daar el-Qolam.
2. Untuk mengetahui hubungan antara kemampuan berbahasa asing (Arab-
Inggris) santri terhadap prestasi belajar siswa.
F. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini penulis anggap layak dilakukan karena mempunyai beberapa
kegunaan, diantaranya adalah:
1. Manfaat bagi Peneliti.
Memperkaya diri dengan ilmu dan pengetahuan terkait dengan kajian
pendidikan dan karya tulis ilmiah ini adalah tugas akhir/skripsi untuk
memenuhi kewajiban akademis sebagai syarat kelulusan dalam jenjang
sarjana.
8
2. Manfaat bagi Universitas
Sebagai bahan dokumentasi bagi pengembangan pendidikan khususnya
pada jurusan pendidikan Agama Islam (PAI) dan menjadi masukan bagi
lembaga ini, agar mempunyai pandangan yang lebih luas terhadap dunia
pendidikan.
3. Manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Sebagai sarana untuk menambah informasi dan kekayaan pengetahuan,
sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan para pembaca dan penikmat
tulisan.
9
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Kemampuan Berbahasa Asing (Arab dan Inggris)
a. Pengertian Kemampuan Berbahasa
Kemampuan berasal dari kata mampu yang berarti kuasa/sanggup
melakukan sesuatu, kemudian ditambah “ke” dan akhiran “an” menjadi
kemampuan yang artinya kesanggupan, kecakapan, kekuatan.1 Secara bahasa
kemampuan sama dengan kesanggupan atau kecakapan. Jadi, kemampuan adalah
kesanggupan atau kemampuan seseorang untuk berinteraksi dalam kehidupan
sehari-hari. Kata berbahasa berasal dari kata bahasa. Bahasa adalah alat berfikir,
berkomunikasi, bersosial dan berbudaya.2 Sedangkan berbahasa menurut KBBI
adalah menggunakan bahasa3. Jadi kemampuan berbahasa adalah kemampuan
individu untuk mendengarkan ujaran yang disampaikan oleh lawan bicara,
berbicara dengan lawan bicara, membaca pesan-pesan yang disampaikan dalam
bentuk tulis, dan menulis pesan-pesan baik secara lisan maupun tulisan.
1 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta : Balai Pustaka
2007) cet. IV hal. 707
2 Jurnal islamic Review “JIE” (Jawa Tengah: Staimafa Press 2012), Vol.1 hal.222
3 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,,,. Hal.90
10
b. Berbahasa Asing (Arab dan Inggris)
Mempelajari bahasa asing adalah suatu langkah awal yang baik untuk
dapat berkomunikasi dengan orang lain guna menghadapi tantangan globalisasi,
tetapi sekedar mengetahui bahasa orang lain saja tanpa menguasainya dalam
komunikasi sehari-hari belum cukup untuk memenuhi kebutuhan globalisasi.
Karena di era globalisasi, perkembangan tekhnologi komunikasi yang sangat
cepat menjadikan jarak bukan suatu hambatan untuk mendapatkan informasi dari
berbagai penjuru dunia. Dengan demikian semakin jelas bahwa penguasaan
bahasa asing selain bahasa Inggri, dalam hal ini bahasa Arab merupakan hal yang
sangat mendesak. Banyak informasi ilmu pengetahuan baik dibidang teknik, ilmu-
ilmu murni, psikologi, maupun seni bersumber dari buku-buku berbahasa Arab.
Bahasa Arab dan Inggris merupakan bahasa komunikasi internasioanl.
Selain itu, di Indonesia kedudukan bahasa Arab dan bahasa Inggris merupakan
bahasa asing yang resmi dipelajari di lembaga-lembaga pendidikan baik lembaga
formal maupun lembaga non formal. Melalui pembeljaran bahasa Arab dapat
dikembangkan keterampilan pembelajar dalam berkomunikasi lisan dan tulisan
untuk memahami dan menyampaikan informasi, pikiran dan perasaan. Dengan
demikian mata pelajaran bahasa Arab sebagai salah satu bahasa asing yang dapat
menjawab tantangan globalisasi.
1) Variabel pembelajaran bahasa
Dalam proses belajar mengajar bahasa berturut-turut akan kita dapati: 4
a. Murid, yaitu objek yang akan dikenai proses itu, dan yang
diharapkan mempunyai sikap dan kemampuan yang lebih baik
setelah proses belajar mengajar itu selesai.
b. Guru. Guru hendaknya memulai pengajaran bahasa dengan melatih
pendengaran dan percakapan kemudian dilanjutkan dengan bacaan
dan tulisan.
4 Abdul Chaer dan Leonie Agustina, Sosiolinguistik, (Jakarta: PT Rineka Cipta 2004), cet.2
hal. 203-204
11
c. Bahan pelajaran, yakni sesuatu yang harus disampaikan oleh guru
kepada murid dalam proses belajar mengajar
d. Tujuan pengajaran yakni sesuatu yang akan dicapai melalui proses
belajar mengajar.
Keempat variabel ini mempuyai hubungan fungsional dalam kegiatan belajar
mengajar dab turut menentukan keberhasilan belajar belajar siswa.
2) Metode Pengajaran Bahasa
Metode mengajar adalah hal yang penting dalam proses belajar mengajar.
Seorang guru merupakan tulang punggung dalam proses belajar mengajar, karena
ia sebagai penengah antara murid dan buku pelajaran, maka metode mengajar
sebagai lingkaran yang melibatkan tiga unsur (guru, materi dan murid). Dengan
metode, pengajar dapat mentransfer isi materi kepada murid. Ma’mun Efendi Nur
merumuskan metode itu kepada lima bagian:5
1. Metode Gramatika dan Terjemah
Metode ini bertujuan untuk memproduk para pelajar untuk mampu
menghafal materi-materi nahwu/sharaf secara teori. Dan memproduk para
pelajar untuk mampu membaca kitab dan memberikan makna/arti kedalam
bahasanya.
2. Metode Direct
Metode ini bertujuan untuk menanamkan kemampuan terhadap para siswa
kemampuan berfikir secara langsung dengan bahasa yang dipelajarinya,
tanpa proses terjemah dalam percakapan, membaca dan menulis. Dan
mempergunakan bahasa yang baru secara langsung dan terjemah.
3. Metode Membaca
Metode ini bertujuan untuk kemampuan dalam membaca bahasa asing
(Arab-Inggris) dan memahaminya dengan sangat mudah, menghasilkan
kalimat-kalimat yang benar ketika menulis dan sekaligus mendapat
ucapan-ucapan yang benar ketika berbicara dengan bahasa tersebut.
5 Abdul Mu’in, Analisis Kontrastif Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia,,,. hal. 151-153
12
4. Metode Audio-Lingual
Metode ini bertujuan untuk dapat memproduk para siswa memiliki empat
kecakapan sekaligus (mendengar, berbicara, membaca dan menulis),
dengan lebih banyak memperhatikan kepada kecakapan lisan, karena
mengingat prinsip bahasa itu sendiri adalah merupakan media komunikasi
antar bangsa.
5. Metode Pilihan
Metode ini merupakan gabungan dari empat metode diatas, metode ini
bersandar pada kemampuan para pengajar bahasa dalam mencari sistem
yang sesuai dengan kebutuhan para siswa dan bentuk/pola pendidikan,
untuk menerapkan metode ini dengan sebaik-baiknya.
3) Fungsi Bahasa
Fungsi bahasa menurut H.A.K. Halliday sebagaimana yang dikutip oleh
Abdul Mu’in adalah sebagai berikut:6
1. Fungsi Instrumental (The instrument function), melayani pengolahan
lingkungan, menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi, seperti :
kamu mencuri, karena itu kamu dihukum.
2. Fungsi regulasi (The regulatory function), bertindak untuk mengawasi
Fungsi Instrumental (The instrument function), melayani pengolahan
lingkungan, menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi, seperti :
kamu mencuri, karena itu kamu dihukum.
3. Fungsi pemberian (the representational function) adalah penggunaan
bahasa untuk membuat pernyataan-pernyataan, menyampaikan fakta-fakta
dan pengetahuan, menjelaskan atau melaporkan dengan kata lain
menggambarkan realitas yang sebenarnya, seperti : matahari panas, garam
asin dan lain-lain.
6 Abdul Mu’in, Analisis Kontrastif Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pustaka Al-
Husna Baru, 2004), hal. 24-25
13
4. Fungsi interaksi (the interaction) bertugas untuk menjamin serta
menetapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi, interaksi social.
Seperti adat istiadat, budaya setempat, tata pergaulan dan sebagainya.
5. Fungsi perorangan (the personal function) memberi kesempatan kepada
seorang pembicara untuk mengekspresikan perasaan, emosi, pribadi sera
reaksi-reaksinya yang mendalam.
6. Fungsi heuristic (the heuristic function) melibatkan penggunaan bahasa
untuk memperoleh ilmu pengetahuan, mempelajari seluk beluk
lingkungan. Seringkali fungsi ini disampaikan dalam bentuk pertanyaan-
pertanyaan yang membutuhkan jawaban. Seperti mengapa matahari panas
? mengapa malam gelap ?.
7. Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-
sistem atau gagasanyang bersifat imajinatif. Seperti mengisahkan cerita-
cerita/dongeng, membaca lelucon atau menulis novel.
Pendapat lain mengatakan bahwa fungsi bahasa sesuai dengan taraf
perkembangan dan kemajuan peradaban manusia dapat dibedakan sebagai
berikut:7
1. Bahasa adalah alat komunikasi antar orang seorang dan bangsa bangsa.
2. Bahasa adalah alat untuk menyatakan perasaan, harapan, keinginan dan
fikirannya.
3. Bahasa adalah alat berfikir idea (gagasan) setelah dituangkan dalam kata-
kata dan kalimat-kalimat, yang diucapkan atau dicatat dengan simbul-
simbul (tulisan), baru mempunyai bentuk yang ada ujudnya.
4. Bahasa adalah alat untuk meyakinkan orang lain akan adanya informasi,
baik secara lisan maupun tulisan.
5. Bahasa juga dapat sebagai lambang agama. Bahasa Ibrani adalah alat
agama Yahudi, bahasa Latin alat agama Katolik Roma, bahasa Inggris alat
kebanyakan versi Protestanisme, bahasa Yunani dan bahasa Slavia-gereja
7 Abdul Mu’in, Analisis Kontrastif Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia, , , . hal. 26-27
14
menjadi alat gereja-gereja Kristen Timur, bahasa Sansekerta menjadi alat
agama Budha dan bahasa Arab menjadi alat agama Islam.
6. Bahasa merupakan pendukung yang mutlak bagi keseluruhan pengetahuan
manusia. Tidak ada suatu pengetahuan yang dapat disampaikan dengan
efisien kecuali lewat bahasa.
7. Bahasa merupakan landasan yang asasi bagi semua kerjasama antara
manusia, sehingga tanpa bahasa peradaban tidaklah mungkin dibina.
Selanjutnya dengan bahasa peradaban dan kebudayaan dapat dipelihara,
diperkembangkan dan diwariskan kepada generasi mendatang.
8. Bahasa dapat menjadi alat pemersatu
9. Bahasa dapat pula menjadi senjata guna melemahkan atau menghancurkan
kekuatan musuh.
Dari kedua kelompok pembagian fungsi bahasa, nampak bahwa yang kedua lebih
lengkap, yang bukan saja menekankan fungsinya sebagai alat komunikasi, tetapi
lebih luas dari itu semua. Sehingga bahasa mempuyai peranan yang amat penting
bagi kehidupan manusia dimana saja dan kapan saja.
4) Tujuan pengajaran bahasa
Seseorang belajar bahasa dengan berbagai tujuan yang berbeda-beda. Ada
yang belajar hanya untuk mengerti, ada yang belajar untuk memahami isi bacaan
(teks), ada yang belajar untuk dapat bercakap-cakap dengan lancar, ada pula yang
belajar hanya untuk gengsi-gengsian, dan banyak pula yang belajar dengan
berbagai tujuan khusus. Dalam pendidikan formal di sekolah dasar (SD), sekolah
menengah (SLTP/A), dan perguruan tinggi dapat pula kita lihat berbagai rumusan
tujuan pengajaran bahasa tersebut.
Ditinjau secara nasional, tujuan pendidikan bahasa itu harus dikaitkan
dengan tujuan pendidikan nasional dan tujuan pendidikan intitusional, lalu
dikaitkan pula dengan status politis (nasional, daerah atau asing) bahasa yang
dipelajari, dan kemudian dikaitkan pula dengan fungsi-fungsi bahasa yang
diperlukan.
15
Tujuan institusional adalah tujuan yang harus dicapai dalam lembaga –
lembaga kependidikan tertentu, seperti sekolah dasar, sekolah menengah, dan
perguruan tinggi. Untuk dapat mencapai tujuan pengajaran bahasa dengan baik,
maka tujuan itu harus pula dikaitkan dengan status atau kedudukan bahasa itu
secara nasional.8
Penggunaan berbagai teknik dan metode yang inovatif dapat menciptakan
situasi pembelajaran yang kondusif. Peserta didik dalam kaitan ini ikut terlibat
secara langsung dalam menyerap informasi dan menyatakan kembali hasil
rekaman informasi yang diperolehnya sesuai dengan kemampuan individu peserta
didik.
Melalui proses pembelajaran yang dinamis diharapkan akan tercipta suatu
bentuk komunikasi lisan antara peserta didik dengan peserta didik yang terpola
melalui empat kemahiran yang harus dicapainya, yaitu menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis. Sehingga suasana pembelajaran terhindar dari kejenuhan.9
Berikut penjelasan mengenai hal tersebut:
a) Strategi pembelajaran bahasa menyimak
Keterampilan menyimak adalah satu bentuk keterampilan berbahasa
yang bersifat reseptif. Pada waktu proses pembelajaran, keterampilan
ini jelas mendominasi aktifitas siswa dibanding dengan keterampilan
lainnya, termasuk keterampilan berbicara.
Menyimak dapat dicapai dengan latihan-latihan mendengarkan
perbedaan antara satu ungkapan dengan ungkapan lainnya. Untuk
dapat memahami bentuk dan arti dari apa yang didengar diperlukan
latihan-latihan berupa mendengarkan materi yang diberikan oleh guru
didalam kelas. Sehingga santri bisa faham pelajaran yang
menggunakan bahasa asing (Arab-Inggris).
8 Abdul Chaer dan Leonie Agustina, Sosiolinguistik,,,. hal. 210-211
9 Muljanto Sumardi, Pengajaran Bahasa Asing,,,. Hal. 56
16
b) Strategi pembelajaran keterampilan berbicara
Menurut aliran komunikatif dan pragmatik, keterampilan berbicara
dan keterampilan menyimak berhubungan secara kuat. Interaksi lisan
ditandai oleh rutinitas informasi. Keterampilan berbicara
mensyaratkan adanya pemahaman minimal dari pembicara dalam
membentuk sebuah kalimat.
Kemampuan berbahasa tidak hanya dilihat dari strategi menyimak saja
melainkan dengan strategi berbibica. Santri dikatakan bisa berbahasa
bisa dilihat dari kemampuan berbicara setiap hari baik di dalam kelas
maupun diluar kelas.
c) Strategi pembelajaran keterampilan membaca
Keterampilan membaca pada umumnya diperoleh dengan cara
mempelajarinya di sekolah. Keterampilan berbahasa ini merupakan
suatu keterampilan yang sangat unik serta berperan penting bagi
pengembangan pengetahuan, dan sebagai alat komunikasi bagi
kehidupan manusia
Seseorang bisa dilihat mampu berbahasa asing (Arab-Inggris) dengan
kemampuannya bisa membaca dengan menggunakan bahasa asing
(Arab-Inggis), sehingga santri bisa memahami pelajaran di sekolah.
d) Strategi pembelajaran keterampilan menulis
Aktivitas menulis merupakan suatu bentuk manifestasi kemampuan
dan keterampilan berbahasa yang paling akhir dikuasai oleh
pembelajar bahasa setelah kemampuan mendengarkan, berbicara, dan
membaca. Dibandingkan dengan tiga kemampuan berbahasa yang
lain, kemampuan menulis lebih sulit dikuasai bahkan oleh penutur asli
bahasa yang bersangkutan sekalipun.
Selain keterampilan menyimak, berbicara ataupun membaca, ada juga
keterampilan menulis untuk mengukur kemampuan berbahasa
17
seseorang, karena seseorang mampu berbahasa harus bisa menulis
menggunakan bahasa.
2. Prestasi belajar
Prestasi belajar terdiri dari dua kata, yaitu “prestasi dan belajar”. Sebelum
mendefinisikan prestasi belajar terlebih dahulu perlu memahami pengertian
prestasi belajar.
a. Pengertian prestasi
Kata prestasi dalam KBBI adalah hasil yang telah dicapai.10
Istilah prestasi
pada umumnya dihubungkan dengan hasil yang dicapai seseorang, baik dalam
bidang pekerjaan maupun pendidikan. Seseorang dikatakan berprestasi baik
apabila hasil usaha yang dicapai mendekati apa yang diharapkan. Akan tetapi
sebaliknya, prestasi dikatakan menurun bila hasil usaha tidak sesuai dengan tujuan
yang diharapkan.
Jadi, dapat dipahami bahwa prestasi adalah hasil dari sesuatu kegiatan yang
telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati, yang diperoleh dengan
jalan keuletan kerja baik secara individual maupu kelompok dalam bidang
kegiatan tertentu.
b. Pengertian Belajar
Belajar dalam KBBI di artikan penguasaan pengetahuan atau keterampilan
yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dari nilai tes
atau angka nilai yang diberikan oleh guru.11
Belajar selalu dikaitkan dengan suatu
aktifitas yang membawa perubahan pada setiap individu. Perubahan ini berkaitan
dengan perubahan kebiasaan, pengetahuan, keterampilan dan sikap, juga
10 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,,,. hal. 895
11
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besa Bahasa Indonesia,,,. hal. 17
18
menyangkut beberapa aspek dan kebiasaan manusia yang tidak terlepas dari
kepribadiannya. Menurut Muhibbin Syah, pengertian belajar adalah kegiatan yang
berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan
setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya
pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang
dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau
keluarganya sendiri.12
Belajar ialah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.13
Belajar juga diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu
berkat adanya interkasi antara individu dengan individu dan individu dengan
lingkungan, sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya.
Dalam hal ini perubahan berarti bahwa seorang yang telah mengalami
proses belajar akan mengalami perubahan tingkah laku, baik dalam aspek
pengetahuan, keterampilan, maupun sikapnya. Perubahan tingkah laku dalam
aspek pengetahuan adalah dari tidak mengerti menjadi mengerti, dalam aspek
keterampilan adalah dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak terampil menjadi
terampil, dalam aspek sikap adalah dari ragu-ragu menjadi yakin, dari tidak sopan
menjadi sopan. Hal ini merupakan salah satu kriteria keberhasilan belajar yang
diantaranya ditandai oleh terjadinya perubahan tingkah laku pada diri individu
yang belajar. Tanpa adanya perubahan tingkah laku, belajar dapat dikatakan gagal.
Dari beberapa pengertian di atas seseorang dapat dikatakan belajar apabila
adanya perubahan tingkah laku karena terjadinya pengalaman dan latihan. Dengan
demikian, tidak semua perubahan diartikan belajar. Perubahan yang terjadi dalam
aspek-aspek kematangan, pertumbuhan dan perkembangan tidak termasuk dalam
arti belajar.
12 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1988), hal. 87
13
Tohirin, Ms, M. Pd, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada, 2006), hal. 8
19
c. Pengertian Prestasi Belajar
Banyak cara yang dilakukan untuk mengukur prestasi belajar/akademik.
Pengajar dapat melakukan dengan mengajukan pertanyaan lisan, memberikan
pekerjaan rumah/tugas tertulis atau melihat penampilan aktual dari tugas
keterampilan dan tes tertulis.
Menurut kebiasaan, prestasi belajar/akademik siswa biasanya diwujudkan
dalam rapot. Rapot hasil studi ini diberikan kepada siswa setelah melewati tahap
ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Apabila nilai dalam raport baik,
maka prestasinya dikatakan baik, begitu pula sebaliknya. Dengan demikian dapat
dipahami bahwa prestasi belajar adalah penilaian pendidikan tentang kemajuan
siswa dalam segala hal yang dipelajari di kelas yang berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan, yang dinyatakan sesudah hasil penilaian.
Prestasi belajar adalah proses belajar yang dialami siswa yang menghasilkan
perubahan dalam bidang pengetahuan, pemahaman, penerapan, adanya analisis,
sistesis, dan evaluasi. Prestasi belajar merupakan kemampuan siswa dalam
menguasai materi pengetahuan dan keterampilan setelah belajar yang didasarkan
atas hasil pengukuran evaluasi pembelajaran.
Prestasi pada dasarnya adalah sesuatu yang diperoleh dari suatu aktivitas,
sedangkan belajar adalah suatu proses yang mengakibatkan perubahan tingkah
laku. Jadi pengertian prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-
kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil aktivitas
dalam belajar.
Dari penjelasan di atas, maka dapat dipahami bahwa prestasi belajar adalah
hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses
belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah laku,
keterampilan dan pengetahuan dan kemudian akan diukur dan dinilai yang
kemudian diwujudkan dalam angka atau pernyataan.
Ada berbagai faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa di
sekolah, secara garis besarnya dapat dapat dibagi kepada tiga bagian, yaitu:
1) Faktor Internal (faktor dari dalam diri siswa).
20
Faktor ini meliputi keadaan kondisi jasmani (fisiologis), dan kondisi
rohani (psikologis). Keberhasilan dalam penyesuaian siswa tergantung
dari kemampuan berfikir dan belajar. Hasil belajar dari pengalamn
menentukan penyesuaian dirinya.
2) Faktor Eksternal (faktor dari luar diri siswa).
Faktor ini terdiri dari faktor lingkungan, baik sosial dan non sosial dan
faktor instrumental.
a. Dalam Lingkungan rumah, faktor prestasi belajar adalah dari pihak
orang tua, yang memberikan dukungan kepada siswa untuk
menyediakan fasilitas belajar di dalam rumah dan orang tua harus
bisa menjaga keutuhan rumah tangga.
b. Dalam lingkungan sekolah yang mendukung kedalam prestasi
belajar siswa terutama pada kurikulum yang bisa mengembangkan
potensi belajar siswa serta fasilitas belajar siswa dalam kelas, dan
yang paling utama adalah metode mengajar seorang guru yang bisa
memberikan motivasi dan prestasi siswa.
3) Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang
meliputi strategi dan mnetode yang digunakan siswa untuk melakukan
kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.14
Pada prinsipnya, Indikator prestasi belajar mengungkapkan hasil belajar
ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman
dan proses belajar siswa. Namun demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku
seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa siswa, sangat sulit. Hal seperti ini
disesbabkan oleh perubahan hasil belajar belajar itu yang bersifat intangible (tak
dapat diraba). Oleh karena itu, yang dapat dilakukan guru dalam hal ini adalah
hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan
diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar
siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun yang berdimensi karsa.15
14 Muhibbin syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo, 2011), hal. 145
15
Muhibbin syah, Psikologi Pendidikan,,,. Hal. 148
21
Setelah mengetahui indicator prestasi belajar diatas, guru perlu pula
mengetahui bagaimana kiat menetapkan batas minimal keberhasilan belajar para
siswanya. Hal ini penting karena mempertimbangkan batas terendah prestasi
siswa yang dianggap berhasil dalam arti luas bukanlah perkara mudah.
Keberhasilan dalam arti luas berarti keberhasilan yang meliputi ranah cipta, rasa,
dan karsa siswa.16
3. Mata pelajaran pondok Pesantren
Struktur dan muatan KTSP pada SMA Daar el-Qolam mengacu kepada PP
19/2005 Pasal 7 tersebut, diperkaya dengan kelompok mata pelajaran
kepesantrenan sebagai berikut:
a. Kelompok mata pelajaran dirosah Islamiyah (Tafsir, Hadits, fikih,
SKI, Ushul Fiqh, Musthalahul hadits dan Mahfuzhat).
b. Kelompok mata pelajaran dirosah lughowiyah (Insya, Muthala’ah,
Nahwu dan Sharaf, dan Tamrin Lughah).
c. Kelompok mata pelajaran muatan lokal. (Metodologi Penelitian dan
al-Tarbiyah wa al-Ta’lim).17
Dari tiga kelompok mata pelajaran kepesantrenan tersebut di atas, ada dua
mata pelajaran yang termasuk mata pelajaran pondok pesantren, yaitu:
a. Kelompok mata pelajaran Dirosah Islamiyah dimaksudkan untuk
membekali siswa dengan kompetensi memahami dasar-dasar ajaran
Islam secara mendalam yang dirinci dalam mata pelajaran Tafsir,
Hadits, Fiqih, SKI, Ushul Fiqh, Musthalahul hadits dan Mahfuzhat,
sejalan dengan pendidikan SMA Daar el-Qolam yang berbasis
pesantren.
b. Kelompok mata pelajaran dirosah lughowiyah (bahasa Arab)
dimaksudkan untuk membekali siswa kompetensi berbahasa Arab
16 Muhibbin syah, Psikologi Pendidikan,,,. Hal. 150
17
Tim Peny. KTSP Daar el-Qolam 2, KTSP Daar el-Qolam 2 (Tangerang: Daar el-Qolam,
2013), hal.32
22
secara aktif menekankan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian
antara bahasa lisan dan tulisan dalam kehidupan sehari-hari.
Mencakup kemampuan mengarang, memahami naskah cerita, kaidah
berbahasa dan kata-kata mutiara.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Berikut ini beberapa penelitian yang sekiranya berkaitan dengan penelitan
yang sedang dikaji saat ini, diantaranya adalah:
1. Alfain, 2008. Korelasi Kemampuan Berbahasa Arab dengan
Kecerdasan Spiritual. Jogjakarta: Skripsi, Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga.
Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah adanya pengaruh atau
hubungan antara penguasaan bahasa Arab dengan kecerdasan
spiritulal. Dimana siswa ketika menguasai bahasa Arab, maka ia dapat
memahami baik langsung maupun tidak langsung mata pelajaran yang
terkait dengan bahasa Arab atau literatur lain yang menggunakan
bahasa Arab. Salah satu contohnya adalah siswa dapat mengetahui
kandungan isi al-Quran baik sedikit maupun banyak.
2. Rini, 2010. Hubungan antara Kemampuan Berbahasa Inggris
Lulusan SMK Bisnis dan Manajemen Kabupaten Deli Serdang
terhadap Kesempatan Kerja di Dunia Usaha/ Dunia Industri. Sumatra
Utara: Skripsi, Universitas Sumatra Utara.
Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah bahwa sebagian besar
lulusan SMK Bisnis dan Manajemen Kabupaten Deli Serdang yang
menguasai bahasa Inggris baik secara lisan maupun tulisan,
mendapatkan peluang kerja lebih besar dibandingkan dengan yang
tidak menguasai bahasa Inggris.
23
3. Khoirul Anwar, 2010. Korelasi Kemampuan Bahasa Arab Terhadap
Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Fiqih. Jogjakarta: Skripsi,
Universitas Islam Negeri Kalijaga.
Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah semakin pandai siswa
dalam membaca dan manulis bahasa Arab, maka ia akan memahami
mata pelajaran fiqih dan mendapatkan prestasi yang baik.
Apabila dilihat dari penelitian-penelitian di atas, maka dapat diketahui
persamaan dan perbedaan bahasan dengan penelitian yang peneliti bahas.
Diantaranya: persamaan penelitian-penelitian di atas dengan penelitian yang
dibahas adalah sama-sama menganalisa kemampuan berbahasa, namun pada
penelitian yang dibahas Alfain dan Khoirul Anwar lebih fokus pada bahasa Arab
dan penelitian yang dibahas oleh Rini lebih fokus pada bahasa Inggris, sedangkan
peneliti lebih luas lagi yaitu kemampuan berbahasa Arab dan Inggris. Adapun
perbedaan penelitian-peneitian di atas dengan penelitian yang peneliti bahas yaitu
terletak pada variabel Y, di mana peneliti lebih spesifik membahas pengaruh
kemampuan berbahasa (Asing: Arab-Inggris) terhadap prestasi belajar (sebagai
Variabel Y).
C. Kerangka Berfikir
Kemampuan berbahasa asing adalah salah satu bentuk keterampilan
berbahasa yang dimiliki oleh seluruh siswa di Pondok pesantren Daar el-Qolam.
Bentuk-bentuk keterampilan tersebut adalah ketrampilan mendengar, ketrampilan
berbicara, ketrampilan membaca, dan ketrampilan menulis. Dengan ketrampilan-
ketrampilan yang dimiliki tersebut diharapkan dapat mempengaruhi prestasi
belajar belajar siswa.
Prestasi belajar memiliki arti yang sangat penting bagi siswa, guna
mengetahui taraf kemampuan dan kemajuan dirinya dalam belajar. Disamping itu
24
prestasi belajar bagi siswa dapat dijadikan sebagai acuan dalam meningkatkan
aktifitas belajarnya.
Di kalangan Pesantren bahasa Asing (Arab dan Inggris) adalah bahasa yang
digunakan dalam menyampaikan dan memahami materi pelajaran. Maka
kesadaran berbahasa Asing merupakan komponen terpenting bagi berhasilnya
suatu tujuan pengajaran dan pendidikan, karena dengan fungsinya di dalam proses
kegiatan belajar mengajar dalam memberikan efektifitas yang baik dari para siswa
secara aktif dan terarah kepada bahan/materi pengajaran yang disampaikan, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Dengan demikian, kedudukan kesadaran berbahasa siswa di pesantren
memiliki arti penting bagi pencapaian suatu tujuan pengajaran dan pendidikan
yang dikehendaki, maka pesantren merupakan suatu lembaga pendidikan yang
sangat tepat sekali bagi pengembangan dan peningkatan kemampuan belajar siswa
melalui berbagai kebutuhan di dalam proses kegiatan belajar mengajar, baik yang
berupa sarana maupun prasarana yang mencukupi.
Pondok Pesantren Daar el-Qolam II yang beroperasi sebagai pondok
pesantren terbesar di Banten. Pada sekolah ini, Proses Belajar Mengajar (PBM)
menggunakan kurikulum Diknas yang diintegrasikan dengan kurikulum pesantren
Modern. Dalam pemaparan materi di kelas, para guru diharuskan menggunakan 3
bahasa (Arab, Inggris dan indonesia), yaitu bahasa Arab untuk mata pelajaran
Agama, bahasa Inggris untuk mata pelajaran Inggris dan sebagian pelajaran
umum, dan bahasa Indonesia untuk sebagian mata pelajaran umum lainnya.
Begitu juga dengan ujian, menggunakan bahasa ketika ujian lisan maupun tulisan,
baik semester pertama maupun semester kedua. Sehingga, siswa dituntut untuk
menguasai language skill bahasa Arab dan bahasa Inggris.
D. Hipotesis Penelitian
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Kemampuan berbahasa Asing
(Arab-Inggris) dengan prestasi belajar.
25
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Kemampuan berbahasa
Asing (Arab-Inggris) dengan prestasi belajar.
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang
mempunyai langkah-langkah yang sistematik. Penelitian adalah usaha karya
ilmiah yang mempunyai tujuan yang diharapkan, dengan menggunakan teknik
atau metode yang tepat. Jadi metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan
untuk mengumpulkan dan menganalisa data.
Dalam metode penelitian ini akan diuraikan tempat dan waktu penelitian,
populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data dan
teknik analisis data.
A. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian yang berjudul “Pengaruh Kemampuan Berbahasa Asing (Arab -
Inggris) Terhadap Prestasi Belajar (Studi Kasus Siswa kelas X Pada Mata
Pelajaran Pondok di Pesantren Daar El-Qolam II, Tangerang - Banten)”.
Mengambil tempat di SMA Daar El-Qolam khususnya pada siswa kelas X, yang
dijadikan sebagai tempat penelitian adalah Pondok Pesantren Daar el-Qolam II
terletak di Gintung, Kec. Jayanti, Kab. Tangerang - Banten. Dengan waktu
penelitian kurang lebih 3 bulan
27
B. Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode
penelitian kuantitatif dengan teknik korelasional yaitu suatu metode penelitian
yang berusaha melakukan analisis dan uji hipotesis untuk menghubungkan antara
dua variabel yaitu kemampuan berbahasa siswa terhadap prestasi belajar siswa
kelas X di SMA Daar el-Qolam.
Penelitian kuantitatif mendasarkan pada perhitungan angka-angka statistik
dari suatu Variabel untuk dapat dikaji secara terpisah-pisah kemudian
dihubungkan.
Dalam teknik penulisan, penulis mengacu pada buku pedoman penulisan
skripsi yang diterbitkan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2013.
C. Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua variabel yakni kemampuan berbahasa asing
(Arab-Inggris) sebagai variabel X dan prestasi belajar siswa sebagai
Variabel Y (terikat)
D. Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.1 Sedangkan menurut
Sugiyono populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.2
1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: Rineka
Cipta.2006), hal. 130
2 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011),
hal. 215
28
Jadi secara umum populasi adalah keseluruhan objek atau subjek yang
ditetapkan peneliti untuk dipelajari. Objek populasi yang akan diteliti adalah
kemampuan berbahasa asing (Arab-Inggris dan prestasi belajar siswa kelas X
semester II SMA Daar El-Qolam tahun ajaran 2012/2013. Sedangkan subjek
populasinya adalah siswa kelas X semester II SMA Daar El-Qolam Gintung
tahun ajaran 2012/2013 yang terdiri dari 6 kelas yang berjumlah 175 siswa.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi.3 Sampel menurut Sugiyono adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.4 Jadi dapat
disimpulkan sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti. Agar diperoleh
hasil penelitian yang baik, sampel yang terpilih harus representatif dan mewakili
populasinya, sehingga hasil yang diperoleh diharapkan betul-betul mencerminkan
populasi tersebut.
Dalam menentukan jumlah sampel, penulis berpedoman pada pendapat
Suharsimi Arikunto. “Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil
semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah
subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih”.5 Dengan
demikian, penulis mengambil sampel penelitian ini sebanyak 20% dari populasi
yang ada yaitu 20% × 175 = 35, yaitu 35 orang siswa, Teknik pengambilannya
menggunakan simple random sampling yaitu semua anggota dalam populasi
mempunyai probabilitas atau kesempatan yang sama untuk dipilih melalui acak
nomor berdasarkan absensi dengan menghitung kelipatan 5 dari seluruh jumlah
siswa putra-putri kelas X SMA Pondok Pesantren Daar el-Qolam II.
3 Supranto, Teknik Sampling Untuk Survey dan Eksperimen, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007),
hal. 9
4 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian,,,. hal. 62
5 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: Rineka Cipta
.2006).h.134
29
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, data yang ingin penulis peroleh dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
1. Data tentang kemampuan berbahasa dan sumber datanya adalah hasil
angket siswa
2. Data tentang gambaran umum lokasi sekolah, data Guru, data siswa,
sarana dan prasarana sekolah dan lain-lain. Sumber data tersebut hasil
pengamatan langsung dan dokumen atau arsip sekolah
3. Data tentang prestasi belajar siswa, sumber datanya dapat diperoleh
dari dokumen atau arsip sekolah atau bagian pengajaran.
Agar memperoleh data-data tentang variable hubungan antara pengaruh
kemampuan berbahasa dengan prestasi belajar siswa, penulis menggunakan
tekhnik utama pengumpulan data berupa angket, sedangkan tekhnik
pendukungnya melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi
1. Angket
Angket adalah suatu daftar yang berisikan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan kemampuan berbahasa asing (Arab-Inggris).
Dalam hal ini maka angket diberikan kepada kelas X yang berjumlah
35 siswa, untuk mendapatkan data yang kongkrit tentang kemampuan
berbahasa asing (arab-inggris) dalam proses pembelajaran.
30
TABEL 3.1
KISI-KISI ANGKET KEMAMPUAN BERBAHASA ASING
(ARAB-INGGRIS)
Variabel Dimensi Indikator Deskriptor No.
Soal
Kemampuan
berbahasa
Internal
Komunikasi Memiliki kemampuan
berkomunikasi 1,11
Menulis Memiliki kemampuan
menulis 2,12
Vocabulary
Memiliki kemampuan
menghapal 3,13
Minat siswa Memiliki sikap yang
senang dalam belajar 4,14
Intelegensi
siswa
Kesadaran untuk belajar
dan pemecahan masalah 5,15
Eksternal
Lingkungan
asrama
Adanya suasana yang
mendukung 6,16
Lingkungan
sekolah
1. Penilaian
2. Fisik sekolah
1. Adanya tugas dan
pemberitahuan hasil
nilai yang telah
dicapai oleh siswa
2. Memberikan rasa
nyaman dalam
belajar
7,8,
17,18
9,10
19,20
31
2. Observasi
Sebenarnyta observasi merupakan suatu proses yang alami, bahkan
mungkin kita sering melakukannya, baik secara sadar maupun tidak
sadar di dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam kelas, guru sering
melihat, mengamati dan melakukan interpretasi, dalam sehari-hari pun
kita sering mengamati orang lain. 6
Pengamatan terhadap kondisi Pondok Pesantren Daar el-Qolam II
yang di teliti melalui observasi ini maka penulis akan melaakukan
obsevasi sebanyak 3 kali mengenai kondisi sekolah, guru, peserta
didik, karyawan dan sarana prasarana.
3. Wawancara
Wawancara merupakan pertanyaan-pertannyaan yang diajukan secara
verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan
informasi atau penjelasan hala-hal yang dipandang perlu.7
Wawancara ini diajukan kepada Ust. Humaedi MZ sebagai guru
penggerak/pengembangan bidang bahasa asing (Arab-Inggris).
4. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi adalah data-data yang berbentuk teoritis yang
bersumber dari buku-buku, majalah, internet, Koran, dan sebagainya.
Tujuan dari teknik studi kepustakaan adalah untuk memudahkan
penulis dalam mencari data-data (bersifat teoritis) yang berkaitan
engan penelitian.
F. Teknik Analisa Data
Analisis data dimulai dengan pengolahan data mentah, Pada umumnya data
yang diperoleh dari hasil penelitian adalah data yang masih mentah, sehingga
6 Zaenal arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009) hal.52
7 Rochiati Wiriaatmadja, Metode PTK,( Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hal. 117
32
akan memperoleh kesulitan dalam menarik suatu gambaran yang berarti dari hasil
penelitian tersebut. Agar sedikit banyak memudahkan dalam penelitian, penulis
membuat tekhnik-tekhnik dalam pengolahan data, yaitu:
1. Editing
Dalam pengolahan data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing. Ini berarti bahwa semua angket harus diteliti satu persatu
tentang kelengkapan dan kebenaran pengisian angket sehingga
terhindar dari kekeliruan dan kesalahan.
2. Skoring
Teknik skoring merupakan upaya memberikan nilai pada setiap
jawaban angket yaitu, selalu (SL), sering (SR), kadang-kadang (KD),
dan tidak pernah (TP). Item-item diberi skor berdasarkan jawaban
yang dipilih oleh responden. Setiap jawaban yang dipilih oleh
responden. Setiap jawaban mempunyai angket tersendiri untuk
menghitung data tentang penelitian ini dengan menggunakan angket.
Teknik pengukuran dari angket ini menggunakan skala presentase
dengan bobot nilai setiap jawaban sebagai berikut
a. Untuk pernyataan nilai positif, skornya yaitu: selalu (SL) mendapat
poin 4, sering (SR) mendapat poin 3, kadang-kadang (KD)
mendapat poin 2 dan tidak pernah (TP) mendapat poin 1.
b. Sedangkan pernyataan yang mengandung nilai negative, skornya
yaitu: selalu (SL) mendapat poin 1, sering (SR) mendapat poin 2,
kadang-kadang (KD) mendapat poin 3, dan tidak pernah (TP)
mendapat poin 4.
3. Tabulating
Teknik yang dilakukan dalam tabullating adalah membuat tabel-tabel
untuk memasukkan jawaban-jawaban responden yang kemudian dicari
potensinya untuk dianalisa.
Setelah pengumpulan dan pengolahan data dilakukan, tahap berikutnya
adalah data tersebut dianalisis dengan analisis kuantitatif sebagai berikut :
33
1. Deskriptif Prosentase
Untuk membuat kesimpulan analisa penelitian yang berbentuk persen, maka
rumusnya yang digunakan adalah: 8
Keterangan:
P : Presentasi yang dicari
F : Frekuensi dari hasil jawaban
N : Banyaknya responden
Kemudian menjumlahkan skor dari tiap-tiap responden dan menentukan
nilai rata-rata dengan menggunakan rumus :9
=
Keterangan:
Mx : mean yang kita cari
∑X : jumlah skor
N : Number Of cases
=
Keterangan:
My : mean yang kita cari
∑Y : jumlah skor
N : number of cases 10
8 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persda, 2010),
cet. Ke-21, hal. 43
9 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan,,,. hal. 82
10
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan , , , .hal.82-83
34
Selanjutnya dikonsultasikan dengan skala norma kemampuan berbahasa dan
skala prestasi belajar siswa.
Tabel 3.2
Skala Norma Kemampuan Berbahasa
No Skor Keterangan
1 25-50 Rendah
2 51-75 Sedang
3 76-100 Tinggi
Tabel 3.3
Skala Norma Prstasi Belajar Siswa
No Skor Keterangan
1 25-50 Rendah
2 51-57 Sedang
3 76-100 Tinggi
2. Korelasi
Selanjutnya untuk mengetahui bagaimana hubungan antara kesadaran
berbahasa (variabel X) dengan prestasi belajar siswa (variabel Y), penulis
menggunakan rumus product moment dari carl pearson sebagai tekhnik
analisanya. Cara operasional data dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut:
Mencari angka korelasi dengan rumus :11
√
11 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan , , , .hal.193
35
Keterangan :
Rxy : Angka indeks korelasi “r” product moment
N : Jumlah responden
∑xy : Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
∑x : Jumlah skor x
∑y : Jumlah skor y
∑ : Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x
∑ : Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y
Kemudian memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r”
product moment dengan interpretasi kasar atau sederhana, yaitu dengan
mencocokan perhitungan dengan angka indeks korelasi “r” product moment
seperti di bawah ini:
Tabel 3.4
Interpretasi Nilai “r” Product Moment
Besarnya “r” Product
Moment Interpretasi
0,00 - 0,20
Antara variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi,
akan tetapi korelasi tersebut sangat lemah atau
sangat rendah
0,20 - 0,40 Antara variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi
yang lemah atau rendah
0,40 - 0,70 Antara variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi
yang sedang atau cukup
0,70 - 0,90 Antara variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi
yang kuat atau tinggi
0,90 - 1,00 Antara variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi
yang sangat kuat atau sangat tinggi
36
Selanjutnya untuk menentukan data penelitian ini signifikan atau tidak,
interpretasi juga menggunakan table nilai “r” (rt), dengan terlebih dahulu mencari
derajat bebasnya (db) atau degrees of freedom (df) atau taraf signifikansi 1% dan
5% yang rumusnya adalah:12
Df = N - nr
Keterangan :
Df : Degres of random
N : Number of class
Nr : Banyaknya variabel (Variabel X dan Y).
Rumus selanjutnya adalah untuk mencari kontribusi variabel X terhadap
variabel Y dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
KD = x 100%
Keterangan :
KD : Koefision determination
(kontribusi variabel X terhadap variabel Y)
: Koefisien korelasi antara variabel X dan Y.
G. Hipotesis Statistik
1. Apabila “r” sama dengan atau lebih besar dari pada “rt” maka
Hipotesis alternatif (Ha) diterima maka terdapat hubungan yang
signifikan antara kemampuan Berbahasa Asing (Arab - Inggris)
terhadap Prestasi Belajar siswa.
2. Jika sebaliknya Hipotesis nihil (Ho) maka tidak terdapat hubungan
yang signifikan antara kemampuan berbahasa Asing (Arab – Inggris)
terhadap prestasi belajar.
12 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, , , . hal. 194
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Daar El-Qolam Bermula dari sebuah dapur tua dan 1 hektar tanah daratan
pemberian Hj. Pengki kepada H. Qasad Mansyur, K.H. Ahmad Rifa’i Arief
memulai kiprahnya dalam lembaga pendidikan pondok pesantren yang bernama
Madrasatul Mualimin Al-Islamiyah (MMI) Daar el-Qolam. Dengan 22 anak didik
yang tidak lain adalah adik-adiknya, saudara-saudaranya dan masyarakat sekitar
Desa Pasir Gintung. Daar el-Qolam berdiri pada tanggal 27 Rhamadan 1388 H,
sementara awal dimulainya pendidikan pada tanggal 20 Januari 1968 M.
Kini Daar el-Qolam berdiri di atas krang lebih 50 hektar tanah dengan
sarana dan fasilitas yang ada di dalamnya. Perkembangan yang pesat ini tidak lain
atas perjuangan almarhum yang meninggalkan sistem disertai dengan
kebersamaan, dan komitmen berlandaskan amanat yang diembankan kepada
komponen yang ada di dalamnya. Daar el-Qolam tidak boleh terkenal karena
kyainya, Daar el-Qolam harus terkenal karena sistem yang ada di dalamnya.
Begitulah pesan almarhum yang sering ia ungkapkan semasa hidupnya.
Pondok pesantren Daar el-Qolam adalah lembaga pendidikan yang berdiri
pada tahun 1968. Pesantren ini mengintegrasikan dua kultur, yakni kultur
pesantren dan kultur sekolah/madrasah. Dengan demikian pola didik dan pola ajar
38
di pesantren ini merupakan perpaduan antara nilai-nilai pesantren dan nilai-nilai
sekolah/madrasah.
Lebih kurang 45 tahun Daar el-Qolam mengemban misi untuk turut
mencerdaskan kehidupan bangsa, saat ini Daar el-Qolam menjadi tempat berlabuh
4.700 santri untuk menuntut ilmu yang datang dari berbagai profinsi di Indonesia.
Dalam perjalanannya selama 45 tahun Daar el-Qolam terbagi menjadi 3 yang
disebut dengan Daar el-Qolam 1,2 dan 3.
Metode belajar bahasa di pondok pesantren Daar el-Qolam Dalam
prakteknya kemampuan berbahasa santri menurut Humaedi1, dapat diukur melalui
indikator-indikator sebagai berikut :
1) Memiliki kemampuan berkomunikasi. Seseorang dapat dikatakan mampu
berbahasa asing (Arab-Inggris) secara sederhana bisa dipandang dari cara
berkomunikasi sehari-hari dengan menggunakan bahasa asing (Arab-
Inggris).
2) Memiliki kemampuan menulis/mengarang dengan menggunakan bahasa
asing (Arab-Inggris).
3) Memiliki hafalan kosa kata yang banyak baik bahasa arab maupun
bahasa inggris.
Di pondok pesantren Daar el-Qolam, seperti yang dijelaskan lebih lanjut
oleh Humaedi, ada beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan berbahasa
santri, agar tercapai indikator-indikator diatas, diantaranya:
1) Ilqaul mufrodat (penyampaian kosa kata), ini biasanya disampaikan oleh
pengurus bagian bahasa kelas akhir (kelas XII) pada pagi hari. Program
ini diharapkan santri dapat menghafal kosa kata bahasa asing baik arab
maupun Inggris dengan baik.
2) Conversation (percakapan). Conversation dilakukan oleh santri dengan
menggunakan bahasa Arab dan Inggris sebagai penerapan kosa kata yang
1 Wawancara dengan Humaedi MZ pada hari kamis, 18 Desember 2013, pukul 12.30. Huamedi
merupakan salah satu guru di Daar el-Qolam 2 dan sebagai guru penggerak/pengembangan
bidang bahasa santri (Arab dan Inggris).
39
telah dihafal oleh santri. Program ini biasanya dilakukan setelah shalat
shubuh.
3) Courses (Kursus-kursus). Untuk meningkatkan bahasa santri baik Arab
dan Inggris, pondok pesantren Daar el-Qolam II membuat kursus-kursus
dalam bidang bahasa (Arab-Inggris) di antaranya, kursus bahasa arab
Ainus Syam dan Al-Azhar, dan kursus bahasa inggris.
4) Muhadhoroh (Latihan berpidato). Diharapkan santri mampu berpidato
dengan baik dengan menggunakan bhasa arab maupun bahasa inggris
sebagai pengembangan kemampuan berbahasa.
5) Insya (mengarang). aktifitas ini biasanya dilakukan didalam kelas sebagai
tambahan tugas pada mata pelajaran bahasa Arab dan basaha Inggris.
Santri dituntut untuk mengarang cerita yang sesuai dengan kaidah
penulusan bahasa Arab (Nahwu dan Shorof) dan kaidah bahasa inggris
(Grammar).
6) Mahkamah Bahasa. Mahkamah ini diadakan untuk memberi peringatan
kepada santri yang tidak menggunakan bahasa asing (Arab-Inggris) pada
saat berkomunikasi baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
Memurut penjelasan diatas dapat disimpulakan bahwa indikator dari
kemampuan berbahasa asing (Arab-Inggris) yaitu: kemampuan berkomunikasi,
menulis/mengarang dan menghafal kosa kata. Ini sejalan dengan program-
program pengembangan kemampuan berbahasa santri seperti yang telah
dijelaskan diatas.
Berdasarkan pada metode yang penulis gunakan dalam pengambilan data
yaitu dengan menggunakan metode observasi, angket dan nilai hasil ujian. Maka
hal ini dapat penulis paparkan dalam bab IV ini.
40
1. Observasi
Sebelum dilakukannya penelitian, peneliti melakukan observasi
terlebih dahulu baik pada lingkungan sekolah maupun terhadap siswa
khususnya dalam proses belajar di dalam kelas dan di asrama.
2. Angket
Untuk memperoleh data tentang kemampuan berbahasa siswa kelas X
di SMA Daar el-Qolam II maka harus melalui pendekatan kuantitatif,
untuk dapat mengetahui tingkat kemampuan berbahasa siswa kelas X
di SMA Daar el-Qolam II penulis menggunakan tes berupa angket
yang telah disebarkan kepada siswa sebagai responden yang
berjumlah 35 siswa untuk menjawab pertanyaan yang ada di angket.
3. Nilai
Untuk memperoleh data prestasi belajar diperoleh dari hasil asli ujian
tulis siswa di bagian pengajaran SMA Daar El Qolam II.
Setelah diperoleh data berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada
siswa- siswi diolah dengan menggunakan rumus :
P =
Maksud dari pengolahan tersebut agar data yang diperoleh dapat memberikan
arti dan penjelasan, selanjutnya data diolah dalam bentuk table deskriptif
persentase. Berikut ini penulis sajikan data tersebut:
Tabel 4.1
Menggunakan bahasa asing (Arab-Inggris) setiap hari
Pernyataan Frekuensi Prosentase
Selalu 33 94%
Sering 2 6%
41
Kadang-kadang 0 0
Tidak pernah 0 0
Jumlah 35 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar (94%) responden
menyatakan menggunakan bahasa asing (Arab-Inggris). Sebagian lain (6%)
menyatakan sering, dan tidak ada (0%) menyatakan kadang-kadang dan tidak
pernah. Hal ini menunjukan bahwa setiap hari santri menggunakan bahasa asing
(Arab-Inggris) di asrama maupun di kelas, ini terlihat dari jawaban santri yang
sebagian besar menyatakan selalu menggunakan bahasa asing setiap hari.
Tabel 4.2
Mampu mengarang cerita dengan bahasa asing
Pernyataan Frekuensi Prosentase
Selalu 24 68,5%
Sering 10 28,5%
Kadang-kadang 1 3%
Tidak pernah 0 0
Jumlah 35 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar (68,5%) responden
menyatakan selalu, kadang-kadang (3%) sebagian lain (28,5%) menyatakan
sering, dan tidak ada (0%) menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukan bahwa
santri mampu mengarang cerita menggunakan bahasa asing (Arab-Inggris), ini
terlihat dari jawaban santri yang sebagian besar menyatakan selalu mampu
mengarang cerita menggunakan bahasa asing setiap hari.
42
Tabel 4.3
Selalu menghapal kosa kata tiap hari
Pernyataan Frekuensi Prosentase
Selalu 21 60%
Sering 12 34%
Kadang-kadang 2 6%
Tidak pernah 0 0
Jumlah 35 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa (60%) responden menyatakan selalu,
menyatakan sering sebanyak (34%), kadang-kadang sebanyak (6%) dan tidak ada
(0%) menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukan bahwa santri selalu
menghapal kosa kata bahasa asing , ini terlihat dari jawaban santri yang sebagian
besar menyatakan selalu menghapal kosa kata tiap hari.
Tabel 4.4
Senang belajar menggunakan bahasa asing
Pernyataan Frekuensi Prosentase
Selalu 25 71%
Sering 9 26%
Kadang-kadang 1 3%
Tidak pernah 0 0
Jumlah 35 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa (72%) responden menyatakan selalu,
menyatakan sering sebanyak (26%), kadang-kadang sebanyak (3%) dan tidak ada
(0%) menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukan bahwa santri senang belajar
bahasa asing, ini terlihat dari jawaban santri yang sebagian besar menyatakan
sering senang belajar menggunakan bahasa asing.
43
Tabel 4.5
Bertanya kepada guru ketika mendapat kesulitan belajar berbahasa
Pernyataan Frekuensi Prosentase
Selalu 24 68,5%
Sering 10 28,5%
Kadang-kadang 1 3%
Tidak pernah 0 0
Jumlah 35 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa (68,5%) responden menyatakan
selalu, menyatakan sering sebanyak (28,5%), kadang-kadang sebanyak (3%) dan
tidak ada (0%) menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukan bahwa santri
mampu mengatasi kesulitan dalam belajar bahasa asing, ini terlihat dari jawaban
santri yang sebagian besar menyatakan sering mengatasi kesulitan dalam belajar.
Tabel 4.6
Suasana di asrama mendukung untuk belajar
Pernyataan Frekuensi Prosentase
Selalu 21 60%
Sering 14 40%
Kadang-kadang 0 0
Tidak pernah 0 0
Jumlah 35 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa (60%) responden menyatakan selalu,
menyatakan sering sebanyak (40%), kadang-kadang sebanyak (0%) dan tidak ada
(0%) menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukan bahwa suasana di asrama
mendukung untuk belajar ini terlihat dari jawaban santri yang sebagian besar
menyatakan suasana diasrama mendukung untuk belajar.
44
Tabel 4.7
Guru selalu memberikan tugas setelah belajar
Pernyataan Frekuensi Prosentase
Selalu 27 77%
Sering 8 23%
Kadang-kadang 0 0
Tidak pernah 0 0
Jumlah 35 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa (77%) responden menyatakan selalu,
menyatakan sering sebanyak (23%), kadang-kadang sebanyak (0%) dan tidak ada
(0%) menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukan bahwa guru selalu
memberikan tugas kepada santri setelah selesai belajar, ini terlihat dari jawaban
santri yang sebagian besar menyatakan sealu mendapatkan tugas dai guru setelah
belajar.
Tabel 4.8
Guru selalu memberikan hasil tugas
Pernyataan Frekuensi Prosentase
Selalu 28 80%
Sering 7 20%
Kadang-kadang 0 0
Tidak pernah 0 0
Jumlah 35 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa (80%) responden menyatakan selalu,
menyatakan sering sebanyak (20%), kadang-kadang sebanyak (0%) dan tidak ada
(0%) menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukan bahwa guru selalu
memberikan hasil tugas untuk dievaluasi, ini terlihat dari jawaban santri yang
sebagian besar menyatakan selalu mendapatkan hasil tugas dari guru untuk
dievaluasi.
45
Tabel 4.9
Mengikuti kursus bahasa yang di sediakan pondok
Pernyataan Frekuensi Prosentase
Selalu 21 60%
Sering 13 37%
Kadang-kadang 1 3%
Tidak pernah 0 0
Jumlah 35 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa (60%) responden menyatakan selalu,
menyatakan sering sebanyak (37%), kadang-kadang sebanyak (3%) dan tidak ada
(0%) menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukan bahwa santri sering ke
perpustakaan untuk belajar bahasa asing, ini terlihat dari jawaban santri yang
sebagian besar menyatakan sering menggunkan koleksi buku di perpustakaan.
Tabel 4.10
Suasana kelas kondusif saat belajar-mengajar
Pernyataan Frekuensi Prosentase
Selalu 28 80%
Sering 7 20%
Kadang-kadang 0 0
Tidak pernah 0 0
Jumlah 35 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar (80%) responden
menyatakan selalu, sebagian lain (20%) menyatakan sering, dan tidak ada (0%)
menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah. Hal ini menunjukan bahwa setiap
belajar di kelas santri merasa nyaman, ini terlihat dari jawaban santri yang
sebagian besar menyatakan nyaman saat proses belajar – mengajar dalam kelas.
46
Tabel 4.11
Selalu menggunakan bahasa indonesia tiap hari
Pernyataan Frekuensi Prosentase
Selalu 0 0
Sering 0 0
Kadang-kadang 4 11,5%
Tidak pernah 31 88,5%
Jumlah 35 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar (88,5%) responden
menyatakan tidak pernah, kadang-kadang (11,5%), sering (0%) dan tidak ada
(0%) menyatakan selau. Hal ini menunjukan bahwa setiap hari santri
menggunakan bahasa asing (Arab-Inggris) di asrama maupun di kelas, ini terlihat
dari jawaban santri yang sebagian besar menyatakan tidak pernah menggunakan
bahasa indonesia setiap hari.
Tabel 4.12
Mampu mengarang dengan bahasa indonesia dari pada bahasa asing
Pernyataan Frekuensi Prosentase
Selalu 0 0
Sering 3 9%
Kadang-kadang 13 37%
Tidak pernah 19 54%
Jumlah 35 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar (54%) responden
menyatakan tidak pernah, kadang-kadang (37%), sering (9%) dan tidak ada (0%)
menyatakan selau. Hal ini menunjukan bahwa santri mampu mengarang dengan
menggunakan bahasa asing, ini terlihat dari jawaban santri yang sebagian besar
menyatakan mampu mengarang dengan berbahasa asing.
47
Tabel 4.13
Melupakan kosa kata yang sudah hapal
Pernyataan Frekuensi Prosentase
Selalu 0 0
Sering 1 3%
Kadang-kadang 9 26%
Tidak pernah 25 71%
Jumlah 35 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar (71%) responden
menyatakan tidak pernah, kadang-kadang (26%), sering (3%) dan tidak ada (0%)
menyatakan selau. Hal ini menunjukan bahwa santri tidak melupakan kosa kata
bahasa asing, ini terlihat dari jawaban santri yang sebagian besar menyatakan
tidak pernah meupakan kosa kata.
Tabel 4.14
Tidak semangat saat belajar menggunakan bahasa
Pernyataan Frekuensi Prosentase
Selalu 0 0
Sering 0 0
Kadang-kadang 13 37%
Tidak pernah 22 63%
Jumlah 35 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar (63%) responden
menyatakan tidak pernah, kadang-kadang (37%), sering (0%) dan tidak ada (0%)
menyatakan selau. Hal ini menunjukan bahwa santri semangat belajar dengan
menggunakan bahasa asing, ini terlihat dari jawaban santri yang sebagian besar
menyatakan tidak pernah tidak semangat belajar menggunakan bahasa asing.
48
Tabel 4.15
Merasa kesulitan dalam belajar bahasa asing
Pernyataan Frekuensi Prosentase
Selalu 0 0
Sering 0 0
Kadang-kadang 10 29%
Tidak pernah 25 71%
Jumlah 35 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar (71%) responden
menyatakan tidak pernah, kadang-kadang (29%), sering (0%) dan tidak ada (0%)
menyatakan selalu. Hal ini menunjukan bahwa santri tidak merasa kesulitan
belajar dengan menggunakan bahasa asing, ini terlihat dari jawaban santri yang
sebagian besar menyatakan tidak pernah merasa kesulitan dalam belajar bahasa
asing.
Tabel 4.16
Suasana diasrama tidak mendukung untuk belajar
Pernyataan Frekuensi Prosentase
Selalu 0 0
Sering 1 3%
Kadang-kadang 9 26%
Tidak pernah 25 71%
Jumlah 35 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar (71%) responden
menyatakan tidak pernah, kadang-kadang (26%), sering (3%) dan tidak ada (0%)
menyatakan selalu. Hal ini menunjukan bahwa suasana diasrama mendukung
untuk belajar, ini terlihat dari jawaban santri yang sebagian besar menyatakan
tidak pernah suasana diasrama tidak mendukung untuk belajar.
49
Tabel 4.17
Guru tidak memberikan tugas setelah selesai belajar
Pernyataan Frekuensi Prosentase
Selalu 0 0
Sering 0 0
Kadang-kadang 9 26%
Tidak pernah 26 74%
Jumlah 35 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar (74%) responden
menyatakan tidak pernah, kadang-kadang (26%), sering (0%) dan tidak ada (0%)
menyatakan selalu. Hal ini menunjukan bahwa guru selalu memberikan tugas
setelah belajar, ini terlihat dari jawaban santri yang sebagian besar menyatakan
tidak pernah Guru tidak memberikan tugas setelah belajar.
Tabel 4.18
Evaluasi pembelajaran tidak pernah dilakukan oleh guru
Pernyataan Frekuensi Prosentase
Selalu 0 0
Sering 0 0
Kadang-kadang 4 11%
Tidak pernah 31 89%
Jumlah 35 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar (89%) responden
menyatakan tidak pernah, kadang-kadang (11%), sering (0%) dan tidak ada (0%)
menyatakan selalu. Hal ini menunjukan bahwa guru selalu memberikan evaluasi
setelah selasai belajar, ini terlihat dari jawaban santri yang sebagian besar
menyatakan tidak pernah evaluasi belajar tidak dilakukan oleh guru.
50
Tabel 4.19
Tidak pernah mengikuti kursus bahasa
Pernyataan Frekuensi Prosentase
Selalu 0 0
Sering 0 0
Kadang-kadang 12 34%
Tidak pernah 23 66%
Jumlah 35 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar (66%) responden
menyatakan tidak pernah, kadang-kadang (34%), sering (0%) dan tidak ada (0%)
menyatakan selau. Hal ini menunjukan bahwa koleksi buku yang ada di
perpustakan lengkap untuk belajar bahasa asing, ini terlihat dari jawaban santri
yang sebagian besar menyatakan tidak pernah tidak lengkap koleksi buku
diperpustakaan.
Tabel 4.20
Suasana kelas tidak kondusif
Pernyataan Frekuensi Prosentase
Selalu 0 0
Sering 0 0
Kadang-kadang 11 31%
Tidak pernah 24 69%
Jumlah 35 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar (69%) responden
menyatakan tidak pernah, kadang-kadang (31%), dan tidak ada (0%) menyatakan
sering dan selalu. Hal ini menunjukan bahwa suasana di dikelas kondusif saat
proses belajar mengajar, ini terlihat dari jawaban santri yang sebagian besar
menyatakan tidak pernah suasana dikelas tidak kondusif.
51
B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis
1. Analisis data
Dalam menganalisis data, terlebih dahulu penulis memaparkan skor dari tiap
variabel dalam sebuah tabel. Hal ini agar data mudah dipahami, berikut data dari
tiap-tiap variabel:
Tabel 4.21
Skor Kemampuan Berbahasa Asing (Arab-Inggris)
No. Skor
1 76
2 73
3 76
4 72
5 69
6 75
7 73
8 74
9 74
10 77
11 74
12 75
13 73
14 71
15 77
16 76
17 73
18 77
19 71
20 76
21 75
22 78
23 70
24 75
25 76
26 74
27 75
52
28 76
29 74
30 74
31 73
32 73
33 72
34 73
35 73
Jumlah 2592
Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang kemampuan berbahasa Asing
(Arab-Inggris) berdasarkan jawaban kuesioner/angket, penulis menggunakan
rumus sebagai berikut:
=
=
= 74.05
Setelah data terkumpul, penulis mengklasifikasikan skor kemampuan
berbahasa asing (Arab-Inggris) sebagai berikut:
Tabel 4.22
Skala norma kemampuan berbahasa asing (Arab-Inggris)
No Skor Keterangan
1 25-50 Rendah
2 51-75 Sedang
3 76-100 Tinggi
Jadi, skor kemampuan berbahasa asing (Arab-Inggris) termasuk dalam
klasifikasi sedang karena berada pada skor 51-75.
53
Tabel 4.23
Skor prestasi belajar siswa kelas X
No Skor
1 90
2 75
3 80
4 75
5 70
6 75
7 75
8 80
9 75
10 80
11 80
12 85
13 75
14 75
15 80
16 90
17 75
18 80
19 70
20 75
21 80
22 90
23 70
24 80
25 80
26 75
27 80
28 75
29 80
30 75
31 80
32 75
33 75
54
Dari skor yang diperoleh, kemudian menghitung rata-rata skor tersebut
dengan perhitungannya sebagai berikut:
=
=
= 78
Setelah itu skor prestasi belajar siswa kelas X diatas klasifikasikan sebagai
berikut:
Tabel 4.24
Klasifikasi Prestasi Belajar Siswa
No Skor Keterangan
1 25-50 Rendah
2 51-75 Sedang
3 76-100 Tinggi
Jadi, skor prestasi belajar siswa kelas X termasuk dalam klasifikasi tinggi,
karena berada pada skor 76-100.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variabel X
(kemampuan berbahasa asing [Arab-Inggris] ) terhadap variabel Y (prestasi
belajar) siswa kelas X SMA Daar el-Qolam, maka terlebih dahulu dirumuskan
hipotesis nihil (Ho) dan hipotesis alternative (Ha) sebagai berikut:
Ha = Terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan berbahasa
Asing (Arab-Inggris) dengan Prestasi Belajar
Ho = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan berbahasa
Asing (Arab-Inggris) dengan prestasi belajar
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi
product moment dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
34 80
35 75
Jumlah 2730
55
1. Terima Ha, jika r hit > r tabel
2. Terima Ho, jika r hit < r tabel
Untuk memudahkan dalam penghitungan maka perlu dibuat tabel
sebagaimana berikut :
Tabel 4.25
Uji Korelasi Antara Kemampuan Berbahasa Asing (Arab-Inggris) Dengan
Prestasi Belajar
Siswa Kelas X SMA Daar el-Qolam
NO X Y XY X² Y²
1 76 90 6840 5776 8100
2 73 75 5475 5329 5625
3 76 80 6080 5776 6400
4 72 75 5400 5184 5625
5 69 70 4830 4761 4900
6 75 75 5625 5625 5625
7 73 75 5475 5329 5625
8 74 80 5920 5476 6400
9 73 75 5475 5329 5625
10 77 80 6160 5929 6400
11 74 80 5920 5476 6400
12 75 85 6375 5625 7225
13 73 75 5475 5329 5625
14 71 75 5325 5041 5625
15 77 80 6160 5929 6400
16 76 90 6840 5776 8100
17 73 75 5475 5329 5625
18 77 80 6160 5929 6400
19 71 70 4970 5041 4900
56
NO X Y XY X² Y²
20 76 75 5700 5776 5625
21 75 80 6000 5625 6400
22 78 90 7020 6084 8100
23 70 70 4900 4900 4900
24 75 80 6000 5625 6400
25 76 80 6080 5776 6400
26 74 75 5550 5476 5625
27 75 80 6000 5625 6400
28 76 75 5700 5776 5625
29 74 80 5920 5476 6400
30 74 75 5550 5476 5625
31 73 80 5840 5329 6400
32 73 75 5475 5329 5625
33 72 75 5400 5184 5625
34 73 80 5840 5329 6400
35 73 75 5475 5329 5625
N 2592 2730 202430 192104 213800
Setelah keseluruhan dihitung dan diletakan dalam tabel koefisien korelasi,
di peroleh :
N = 35 XY = 202430
X = 2592 X² = 192104
Y = 2730 Y² = 213800
Selanjutnya hasil penghitungan diatas akan diuji keabsahannya dengan
menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:
57
√ } }
=
√ } }
=
√ } }
=
√
=
√
=
= 0.71
Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa korelasi antara kemampuan
berbahasa asing terhadap hasil belajar siswa sebesar 0.71.
2. Pembahasan Hasil Penelitian
Mulai dari perhitungan mencari data sampai mencari angka indeks korelasi
antara variable X dan Y melalui rumus Product Moment maka dapat diketahui
hasil data nilai “rxy” sehingga penulis akan memberikan interpretasi data
hubungan antara kemampuan berbahasa dengan prestasi belajar terhadap siswa.
Dari hasil perhitungan diatas, diperoleh angka korelasi anatara variabel X
dan Y atau rxy adalah 0,71 berdasarkan interpretasi nilai rxy berada pada
rentangan antara 0,70-0,90 yang berarti antara variabel X (Kemampuan Berbahasa
Asing (Arab-Inggris)) dengan variabel Y (prestasi belajar) terdapat korelasi atau
pengaruh yang kuat atau tinggi.
Untuk mengetahui apakah hubungan itu signifikan atau tidak maka nilai rxy
atau r hitung dibandingkan dengan r tabel. Sebelum membandingkannya terlebih
58
dahulu mencari derajat bebasnya atau df (degrees of freedom) dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Df = N – nr
= 35-2
= 33
Dengan besar df sebesar 33 maka diperoleh “r” tabel pada taraf signifikansi
5% sebesar 0,331 dan pada taraf signifikansi 1% sebesar 0,428. Ternyata rxy 0,71
maka, pada taraf signifikansi 5% rxy lebih besar dari r tabel (0,71 > 0,331), maka
alternative Ha diterima dan Ho di tolak. Ini berarti terdapat korelasi atau
hubungan positif yang signifikan antara variabel X dan Y. Sedangkan pada taraf
signifikan 1% “rxy” lebih besar dari r tabel (0,71 > 0,428) maka hipotesa
alternative Ha diterima dan hipotesa nihil Ho ditolak. Ini berarti terdapat korelasi
atau hubungan positif yang signifikan antara variabel X dan variabel Y.
Setelah diketahui adanya korelasi, maka akan dihitung berapa besar
kontribusi variabel X dan variabel Y dengan menggunakan rumus koefisien
determinan (KD) sebagai berikut :
KD = r2 x 100%
= 0,712 x 100%
= 0,5041 x 100%
= 50.41%
Dengan perhitungan diatas diperoleh KD sebesar 50.41%, maka dapat
ditarik kesimpulan prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh kemampuan berbahasa
sebesar 50,41%, dan sisanya 40,59% dipengaruhi oleh faktor lain, baik intern
maupun ekstren dari siswa.
3. Keterbatasan Hasil Penelitian
Peneliti menyadari bahwa selama proses penelitian ini pasti terjadi kendala
dan hambatan. Hal tersebut bukan karena faktor kesengajaan, namun terjadi
59
karena keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian, terutama karena
keterbatasan waktu, tenaga dan finansial. Hal ini terlihat dalam sampel populasi
misalnya, yaitu hanya kelas X dan kelas X pun hanya di ambil beberapa siswa
sebagai sampel peneliti. Dan apabila populasinya lebih beragam dan menyeluruh
mungkin hasil yang diperoleh akan berbeda. Tetapi ssetidaknya saya harap dari
hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam penelitian – penelitian berikutnya.
Selain itu penulis membatasi pembahasan masalah ini pada pengaruh
kemampuan berbahasa Asing (Arab -Inggris) Terhadap prestasi belajar siswa
kelas X SMA Daar El Qolam, mengingat karena prestasi belajar siswa itu tidak
hanya dipengaruhi oleh kemampuan berbahasa saja, akan tetapi oleh banyak
faktor, seperti : kemauan, lingkungan, disiplin serta sarana dan prasarana yang ada
di pondok pesantren Daar El Qolam.
60
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Setelah mengemukakan beberapa pembahasan dalam bab – bab sebelumnya,
berupa analisis masalah, mengolah data yang diperoleh dari hasil observasi dan
penyebaran angket kepada sejumlah santri yang menjadi sampel dalam penelitian
ini. Maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Kemampuan berbahasa asing (Arab-Inggris) siswa kelas X di pondok
pesantren Daar el-Qolam II adalah baik, yaitu sebesar 50.41%.
2. Berdasarkan hasil perhitungan antara Variabel X dan Variabel Y,
menurut rumus product moment diperoleh angka 0,71, maka dapat
dinyatakan bahwa antara kedua variabel tersebut terdapat hubungan
yang erat. Ini ditandai dengan adanya nilai korelasi berkisar 0,70-0,90
yang dapat disimpulkan bahwa korelasinya berkategori kuat (tinggi).
61
B. Saran – Saran
1. Kepada Guru/Asatidz
Guru hendaknya mempertahankan keadaan berbahasa yang cukup
kondusif tersebut dan menambah fasilitas yang berkaitan dengan
berbahasa guna meningkatkan kualitas santri/siswa dalam belajar.
2. Kepada santri
Hendaknya para santri mempertahankan kebiasaan dalam
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa asing (arab - inggris)
dalam kesehariannya, bahkan harus lebih di tingkatkan kembali.
62
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Mu’in. 2004. Analisis Kontrastif Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia.
Jakarta: Pustaka Al-Husna.
Anas, Sudijono. 2010. Pengantar Statistic Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada. cet. Ke-21.
Arif, Armai. 2009. Pembaharuan Pendidikan Islam di Minangkabau. Jakarta:
Suara ADI.
Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi pembelajaran. Bandung: remaja rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2006 Prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktik.
Jakarta: Rineka cipta.
Azhari, Hafiz. Filsafat Hidup K.H. Ahmad Rifa’i Arief (Petuah dari Kyai
Mumtaz).
Chaer, Abdul. 2004. SosIolingistik. Jakarta: Rineka cipta.
Daulay, Haidar Putra. 2007. Sejarah Pertumbuhan dan Pembaruan Pendidikan.
Jakarta:Putra Grafika.
Departmen Pendidikan Nasional. 2002 Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka. Cet. IV
Harahap, Syahrin. 2005. Penegakan Moral Akademik di Dalam dan di Luar
Kampus. Jakarta: Raja Grafindo persada.
Indrajaya. 2013. La Tuakhir ‘Amalaka. Jakarta: Siraja.
Juwaini, Jazuli. 2011. Revitalisasi Pendidikan Islam (Taushiyah dan pemikiran
Kyai Syahid).Jakarta: Bening Citra.
Muridan, Wijoyo. 2004. Bahasa Negara Versus Bahasa Gerakan Mahasiswa.
Jakarta: LIPI Press. Sumardi, Muljanto. 1974. Pengajaran Bahasa Asing.
Jakarta: Bulan Bintang.
Sarodi, Jamali. 2006. Pesantren dan Paradigma Pendidikan Multikultural.
Palembang: Concienta. Jurnal Pendidikan Islam Vol. VI No.2
Slameto. 1988. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bina
Aksara.
63
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Supranto. 2007. Teknik Sampling Untuk Survey dan Eksperimen. Jakarta: Rineka
cipta.
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Syah, Muhibbin. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo.
Tim Penyusun KTSP Daar el-Qolam 2. 2011. KTSP Daar el-Qolam 2. Tangerang:
Daar el-Qolam.
Tohirin. 2006. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta:
Rajagrafindo Persada.
Usman, Moh. Uzer dan Setiawati, Lilis. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan
Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Wiriatmadja, Rochiati. 2005. Etode PTK. Bandung: Remaja Rosdakarya.
64
65
66
67
Lampiran 2
Daftar Nama Guru Pondok Pesantren Daar el-Qolam II
Tahun Pelajaran 2012/2013
No. NAMA JK MATERI
1 Drs. H. Hatim Fannani L Nahwu
2 Dra. Hj. Enah Huwaenah P Tarbiyah
3 Drs. H. Odhy Rosihudin L Tafsir
4 H. Seleman, S.Ag L Tafsir
5 Agus Rahmat, S.Ag. L Hadits
6 Humaidi MZ, S.Ag. L B. Inggris
7 H. Chamdan Widadi, S.Ag. L Fiqh
8 Indrajaya, MA. L Tarikh Islam
9 H. Muhidin, S.Pd L Kimia
10 M. Nur Arifin, S.Ag L Tarbiyah
11 Nurkholis, M.Pd L Ushul Fiqh
12 Thohari Syamsuddin, S.Pd.I. L Aqoid
13 Rahmat, S.Ag. L Mahfudzot
14 Hj. Herlina, M.Ak. P Akuntansi
15 Supardi Hanafi, S.Pd.I. L Nahwu
16 Hj. Rita Lismiyati, S,Pd. P B. Indonesia
17 Mgs. Abdur Rozak, M.Pd. L Faroidh
18 Asep Saepulloh, S.Pd.I. L B. Inggris
19 Tata Suwanta, S.Pd.I., M.Pd L Fiqh
20 Syofyan Sofa, S.Pd.I. L Fiqh
21 Reni Roudhotul Jannah, S.E. P Ekonomi
22 Ade Irawan, S.E. L Ekonomi
23 Muhdi, S.E. L B. Inggris
24 Shofiatun, S.Pd.I. P B. Inggris
25 Dra. Mimi Rosmiati P Sosiologi
26 Ali Suprapto, S.E. L Ekonomi
27 Mohamad Hanapi, S.E. L B. Inggris
28 Acep Tata Juanda, M.Pd L B. Indonesia
29 Waska, S.Pd L Matematika
30 Iis Afifah Aisyah, SP, MM P B. Inggris
31 Agustini, SE P B. Inggris
32 Muttaqin Mafaza, S.Pd L Biologi
33 Lilih Richati Hasanah, M.Pd P Biologi
34 Aam Amarullah, M.Pd L Biologi
35 Agus Taufik L Tarikh Islam
36 Zahid Purna Wibawa, ST L Nahwu
37 Indro Sarwono, S.Pd.I L Aqoid
38 A. Baidhowi L Fiqh
39 Giri Wuryanto L B. Arab
40 Nuroktina Nawawi, S.Pd. P Fisika
41 Arneli, S.Pd P B. Indonesia
42 Yasin Yusuf, S.Pd L Matematika
43 Umi Aulia, S.Pd P Matematika
44 Muammar Qadaffi L Hadits
45 Muhamad Suhaepi L Komputer
46 Dadang Supratmanto, S.Pd.I L Nahwu
47 Masturoh, S.Pd.I P Aqoid
48 Hasan Basri L Tarikh Islam
49 Ninis Anisah Saidatunnisa, S.Pd P B. Inggris
50 R. Nurtsawaabit Faheim Yasin,
S.Kom
P Komputer
51 Nur Farida, S.Pd.I P Ushul Fiqh
52 Aswad Firmansyah L B.Arab
53 Muhammad Mulyana L Mahfudzot
54 Syarifah Nurul Fatimah P Tafsir
55 Laelatussa'adah, S.Pd. P Matematika
56 Ratu Dinda Rosdiana, S.Pd. P Sejarah/Geografi
57 Firmansyah L B.Inggris
58 Khrisma Dwi Prasetya L Hadits
59 Syarifuddin Hamzah L Aqoid
60 Mudrikah P Fiqh
61 Siti Haliani Saleha P Tarikh Islam
62 Siti Muliah P Tajwid
63 Sahri Ramdan, S.Pd. L Fisika
64 Rismawan Marjuki, S.Pd. L PKn
65 Dendi Nurwega, S.Pd. L PKn
66 Rahmat Mauladi Nur, S.Pd. L Geografi
67 Drs. H. Tb. Syarofi L Sejarah
68 Agus Suparlan, S.Pd L Fisika
69 Ika Nurcahyanti, S.Pd. P Sosiologi
70 Sri Hanifah, S.Pd P Biologi
71 Ahmad Suhada, S.Pd.I. L Matematika
72 Ade Rismanto, ST, MM L Kimia
73 Affan Suryoatmojo L B.Arab
74 Amrullah L Imla'
75 Chlara Fatimah Sulistiyanti P Fiqh
76 Eva Lathifah P B.Inggris
77 Farhan Arif Sumawiharja L Hadits
78 Mega Chintia Dewi P Tajwid
79 Muhamad Asep Hidayatullah L Tafsir
80 Muhammad Muaziz Latif L Muthola'ah
81 Septi Nazalia P Mahfudzot
82 Sri Hasdiatuti P Aqoid
83 Yusron, S.Pd L Kimia
84 Edhi Sutrisno, S.Pd. L Matematika
85 Saeful Arif, S.Ud L Aqoid
86 Meri Humaira, S.Pd P Biologi
87 Diki Wardiansyah, S.Pd L Matematika
88 Fadlan Nurul Firdaus, S.KM. L Fisika
89 Eko Gunawan, S.Gz L Fisika
90 Ahmad Taufiq, S.Pd L Pkn
Lampiran 3
Rekapitulasi Data Santri Pondok Pesantren Daar el-Qolam II
Tahun Pelajaran 2012/2013
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
1. I 144 115 259
2. II 104 108 212
3. III 84 127 211
4. IV 84 91 175
5. V IPA 50 61 111
6. V IPS 31 30 61
7. VI IPA 41 65 106
8. VI IPS 32 28 60
JUMLAH 554 611 1.195
Lampiran 4
Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Daar el-Qolam II
No Sarana dan Prasarana
1. Hotspot area
2. Ruang belajar dilengkapi dengan LCD, AC, dan Sound System
3. Lab. IPA (Fisika, Kimia, dan Biologi)
4. Lab. IPS
5. Lab. Bahasa
6. Lab. Agama
7. Lab. Komputer
8. Ruang Multimedia dan Workshop
9. Ruang Bimbingan Konseling
10. Alat musik (Band, Kedaerahan dan Marawis)
11. PSBB (Pusat Sumber Belajar Bersama)
12. Asrama Putra dan Putri
13. Rumah Guru
13. Kantin dan Koperasi
14. Lapangan olah raga (Sepak bola, volly, futsal dan basket)
15. Masjid
16. Kantor Bagian Pengajaran
17. Kantor Bagian Bahasa
17. Bag.Kesehatan dan Dokter jaga
18. Lapangan Parkir
Lampiran 5
Responden Pondok Pesantren Daar el-Qolam II
No. Nama JK
Nm
_K
ls
1 REZHA RASYID RIZHADI L 4 A
2 YUSUF PERDANA KUSUMA L 4 A
3 ISYFI ANNY AZMI AL-ROZI P 4 A
4 PUTERI CHAMELIA ULFAH P 4 A
5 ANNISA MUSLIMAH P 4 A
6 AINURRAFIQ L 4 B
7 FACHRY FAZLAN FAUZA L 4 B
8 YUSUF IQBAL L 4 B
9 GHINA WILMA FITRI AYU P 4 B
10 FADILA TRIFANI P 4 B
11 HENNIKA ARUMSARI P 4 B
12
MOHAMAD ARIF RAMDAN
RIFAI L 4 C
13
MAULANA GALIH
PRATAMA L 4 C
14 PRUSUT PAPANDRIO L 4 C
15 IKTIVAYATUL MAWADDAH P 4 C
16 YUNIA FITRI P 4 C
17 AFRIDAH SILMI P 4 C
18 IMAN FALAH BUKHORI L 4 D
19 M. ABDURRAHMAN AZIS L 4 D
20
MUHAMMAD HAFIZH
ULWAN L 4 D
21 RIFIDILLA FAHIRAMI P 4 D
22 RIZQA FADHILA APRIANTI P 4 D
23
ALIFATUL SYIFA
FAUZIYAH P 4 D
24
MOCHAMAD LUTHFI
PUTRAPERTAMA L 4 E
25
ABIDZAR MUSLIM
HIDAYAT L 4 E
26 NUR LATIFAH P 4 E
27
ELVARA INDAHSARI
MARDIANI P 4 E
28 NANDA PUTRI MARSIWI P 4 E
29
VINI ANGGRAINI AYU
LUTFIAH P 4 E
30 MAULUDIN NUJUM L 4 F
31 ALFIS SAHRIL L 4 F
32
A. M. ADHITYA A
WALENNA L 4 F
33 DEBBIE VITRIA FEBRYANIE P 4 F
34 SITI ABIDAH FARHANI P 4 F
35 AFIFAH ARZANA VAWAN P 4 F
Lampiran 6
Kurikulum Pondok Pesantren Daar el-Qolam II
PELAJARAN PONDOK PELAJARAN UMUM
Imla
Bahasa Arab
Muthalaah
Nahwu & Shorof
Balaghoh
Mahfudzat
Tafsir
Tajwid
Hadist
Musthalahul Hadist
Fiqih
Usul Fiqh
Aqo'id
Tarikh Islam
Khot
Tarbiyah
Faro'id
Bahasa Inggris
Grammar
Matematika
Fisika
Biologi
Kimia
Bahasa Inggris
Bahasa Indonesia
Ekonomi
Akuntansi
Sejarah
Geografi
Sosiologi
Antropologi
Tata Negara
PKN
Lampiran 7
PANDUAN WAWANCARA
KEMAMPUAN BERBAHASA ASING (ARAB-INGGRIS)
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
Hari/tanggal : Kamis, 18 Desember 2013
Responden : Ust. Humaedi MZ, S.Ag
Jabatan : Guru Pengembangan Bidang Bahasa
Waktu : 12.30-13.20
Daftar Pertanyaan :
1. Apa indikator dari pembelajaran bahasa asing (Arab-inggris) di Pondok Pesantren Daar
el-Qolam?
2. Bagaimna metode atau cara-cara untuk meningkatkan kemampuan berbahasa santri?
Daftar Jawaban
1. Indikator pembelajaran Bahasa Asing (Arab-Inggris) itu ada 3 :
1). Memiliki Kemampuan Berkomunikasi
2). Memiliki Kemampuan Menulis/Mengarang
3). Memiliki hapalan kosa kata yang banyak
2. Cara-cara untuk meningkatkan kemampuan berbahasa santri yaitu :
1). Ilqpul Mufrodat (Penyampaian kosa kata)
2). Conversation (Percakapan)
3). Courses (Kursus-kursus)
4). Muhadhoroh (Latihan Berpidato)
5). Insya (Menarang)
6). Mahkamah Bahasa (untuk memberi peringatan kepada santri yang tidak menggunakan
bahasa)
Jakarta, 18 Desember 2014
Interviewer,
Mambaunnisa
Lampiran 8
ANGKET PENELITIAN
PENGARUH KEMAMPUAN BERBAHASA ASING (ARAB-INGGRIS) TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA
A. Petunjuk pengisian Angket:
1. Baca beberapa pertanyaan di bawah ini, kemudian berilah tanda silang (X) pada salah satu
jawaban a, b, c atau d dari pernyataan yang sesuai dengan keadaan sebenarnya.
2. Jawaban yang dipilih hendaknya didasarkan atas kejujuran fakta yang sebenarnya.
3. Hasil jawaban ini hanya akan digunakan untuk penelitian dan tidak akan berpengaruh
terhadap nilai rapot.
4. Setelah pertanyaan – pertanyaan di jawab, harap dikembalikan dengan sebaik-baiknya
5. Atas jawaban dan kejujuran kalian saya ucapkan terima kasih.
B. Identitas Diri:
1. Nama :
2. Kelas :
3. Jenis Kelamin :
C. Pernyataan
1. Saya selalu menggunakan bahasa asing (arab-inggris) setiap hari
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
2. Saya mampu mengarang cerita dengan bahasa asing
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
3. Saya selalu menghapal vocab/mufrodat/kosa kata setiap hari
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d.tidak pernah
4. Saya menyenangi pembelajaran yang menggunakan bahasa asing (arab-inggris)
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d.tidak pernah
5. Saya bertanya kepada guru ketika mendapat kesulitan belajar berbahasa
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d.tidak pernah
6. Suasana di asrama, sangat mendukung saya untuk belajar bahasa arab dan inggris
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. tidak
7. Guru bahasa arab dan inggris saya selalu memberikan tugas setelah selesai mengajar
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. tidak
8. Nilai/hasil tugas saya selalu diberikan kepada saya untuk dievaluasi
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak
9. Saya Mengikuti kursus bahasa yang disediakan pondok
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. tidak
10. Suasana kelas saat proses belajar-mengajar bahasa asing berlangsung kondusif/nyaman
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. tidak
11. Saya selalu menggunakan bahasa indonesia dalam percakapan setiap hari
b. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
12. Saya lebih mampu mengarang cerita dengan bahasa indonesia dari pada bahasa asing
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
13. Saya melupakan vocab/mufrodat/kosa kata yang sudah saya hafal
b. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d.tidak pernah
14. Saya merasa tidak semangat saat pembelajaran yang menggunakan bahasa asing (arab-
inggris)
b. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d.tidak pernah
15. Saya merasa kesulitan dalam belajar bahasa arab dan inggris
b. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d.tidak pernah
16. Suasana di asrama, tidak mendukung saya untuk belajar bahasa arab dan inggris
b. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. tidak
17. Guru bahasa arab dan inggris saya tidak memberikan tugas tambahan setelah selesai
mengajar
b. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. tidak
18. Evaluasi pembelajaran tidak pernah dilakukan oleh guru saya
b. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. tidak
19. Tidak pernah mengikuti kursus bahasa
b. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. tidak
20. Suasana kelas tidak kondusif/nyaman saat proses belajar-mengajar bahasa asing
berlangsung
b. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. tidak
Lampiran 9
Hasil Angket
NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 X
A 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 76
B 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 73
C 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 76
D 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 72
E 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 4 4 3 69
F 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 75
G 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 73
H 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 74
I 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 73
J 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 77
K 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 74
L 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 75
M 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 73
N 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 3 4 71
O 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 77
P 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 76
Q 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 73
R 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 77
S 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 71
T 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76
U 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 75
V 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 78
W 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 70
X 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 75
Y 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 76
Z 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 74
AA 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 75
AB 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 76
AC 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 74
AD 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 74
AE 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 73
AF 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 73
AG 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 72
AH 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 73
AI 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 73
TOTAL 2592