pengaruh kehidupan sekolah boarding school …
TRANSCRIPT
Jurnal Cendekia Sambas - 15 -
PENGARUH KEHIDUPAN SEKOLAH BOARDING SCHOOL TERHADAP
MOTIVASI BELAJAR SISWA MAN INSAN CENDEKIA SAMBAS KELAS X
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Dedi, Muhammad Yasir Habibie *
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang Pengaruh Kehidupan Sekolah Boarding School Siswa kelas
X MAN Insan Cendekia Sambas Tahun Pelajaran 2017/2018 Terhadap Motivasi Belajar.
Tujuan peneltian ini adalah Memahami dan menpelajari kehidupan asrama yang baik sehingga
dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa,faktor yang mendorong motivasi belajar siswa,
pandangan siswa tentang terhadap sekolah boarding school dan berpengaruh dengan motivasi
belajar. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif menggunakan analis kuantitatif berupa
persentase jumlah siswa yang menjawab pertanyaan yang diajukan dalam angket. Responden
dalam penelitian ini adalah sebagian siswa kelas X tahun pelajaran 2017/2018 berjumlah 50
siswa dari 94 siswa. Untuk mengetahui pengaruh minat siswa belajar malam terhadap prestasi
hasil belajar, angket yang diperoleh dengan menunjukkan teori yang dipaparkan dan di mintai
pendapat terhadap responden lalu dianalisis dengan rumus yang tertera. Hasil penelitian bahwa
rata-rata hasil jawaban siswa terhadap 10 pertanyaan motivasi yang diajukan menunjukkan
bahwa 72,8% adanya motivasi yang tinggi belajar di boarding school, siswa memiliki motivasi
belajar yang sedang 19,6%, siswa memiliki motivasi yang kurang sebanyak 7,6% dalam
motivasi belajar di boarding school..Sebagian adanya faktor dalam motivasi belajar yaitu
sekolah boarding school menyediakan banyak teman dan guru,lingkungan sekolah,kebijakan
sekolah.Hal-hal yang mendorong motivasi siswa dalam belajar adalah belajar bersama teman
lebih mudah, lebih memudahkan siswa dalam bertanya karna satu lokasi dengan guru,peraturan
yang mendorong siswa dalam belajar.
Kata Kunci: Pengaruh, Bording School, Motivasi, Siswa
ABSTRACT
Has done research about the influence The school life of Boarding School Students class X
MAN Insan Cendekia Sambas Lesson 2017/2018 Year Against Learning Motivation . The
purpose of this is to understand the research and studying the life of a dormitory that can affect
the learning motivation of students, a factor that encourages learning motivation of students,
student's views about against the school and boarding school influential with the motivation to
learn. The method of this research is a descriptive method using quantitative analyst in the form
of a percentage of the number of students who answered the question posed in the question
form. The respondents in this study is partially grade X years lessons 2017/2018 amounted to
50 students from 94 students. To know the influence of the interest students learn night towards
the achievements of the results of the study, the now acquired by demonstrating the theory
presented and at last sought the opinion against the respondents analyzed with formulas that
are listed. The results of research that the average results of the student's answers against the
10 questions the proposed motivation show that 72.8% of the existence of a high motivation
studied at boarding school, students have a learning motivation are 19.6%, students have less
motivation as much as 7.6% in the motivation of learning in the boarding school. Most of the
*Tenaga Pendidik Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Sambas Kalimantan Barat
MAN IC Sambas Vol 1 No. 1 Januari – Juni 2020
Jurnal Cendekia Sambas - 16 -
existence of factors in motivation of learning i.e. school boarding school provides many friends
and teachers, school environment, school policies. Things that encourage student motivation
in learning is learning with friends easier, better facilitate students in one location to asked the
teacher, the regulations encourage students in learning.
Key Word: Bording School, Motivation, Students
PENDAHULUAN
Salah satu cara efektif yang telah
dilaksanakan oleh sekolah sekarang ini
dalam meningkatkan potensi siswa yaitu
program asrama. Program asrama merupa-
kan salah satu cara yang efektif karena
selain dapat membantu siswa dalam hal
tempat tinggal bagi yang berasal dari luar
daerah sekolah, tetapi juga mampu mem-
bentuk karakter siswa yang positif. Banyak
hal positif yang akan didapatkan oleh siswa
ketika mereka sudah masuk kedalam
asrama. Mulai dari cara mengelo-la waktu
yang baik, hingga belajar beradaptasi dalam
segala kondisi Tapi sekarang ini, banyak
orang yang berpikir bahwa asrama adalah
tempat yang menakutkan, dimana siswa
akan sulit merasakan kebebasan bergerak.
Selain itu waktu belajar mereka juga akan
terbatasi dengan kegiatan asrama lainnya.
Padahal sebenarnya asrama adalah tempat
yang sangat berperan dalam pembentukan
karakter siswa.
Ketika memasuki asrama, tentu siswa
akan bertemu dengan teman yang memiliki
banyak perbedaan. Salah satu dari perbeda-
an tersebut adalah kemampuan menguasai
materi dalam berbagai bidang mata pelajar-
an. Hal ini tentu dapat memudahkan siswa
untuk dapat belajar lebih baik dibandingkan
dengan siswa yang tidak berasrama. Ketika
mereka sulit memahami materi suatu pela-
jaran, maka mereka dapat mendatangi
teman-teman yang sudah menjadi keluarga
asrama untuk saling berbagi ilmu besama-
sama. Berbeda halnya dengan siswa yang
tidak berasrama, ketika mereka mengalami
kesulitan dalam memahami materi suatu pe-
lajaran, maka mereka akan sulit mendatangi
teman-teman atau guru terlebih jika akses
antara rumah cukup jauh untuk ditempuh.
Tentu akan memakan waktu dan biaya lebih
besar dibandingkan siswa yang berasrama.
Namun sayang sekali banyak diantara
siswa yang tidak memanfaatkan asrama
sebagai pendorong motivasi untuk belajar
dengan baik. Sehingga timbullah banyak
tanggapan negatif mengenai asrama yang
tidak mampu membentuk karakter siswa yag
baik serta tidak mampu membangun
motivasi belajar siswa.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MAN Insan
Cendekia Sambas pada semester genap
tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian ini
memfokuskan pada kajian terkait bagaima-
na kehidupan asrama sehingga dapat mem-
pengaruhi motivasi belajar siswa? Bagaima-
nakah pandangan siswa berasrama terhadap
kehidupan boarding school? Apa yang men-
dorong siswa belajar dikehidupan boarding
school?
Populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian. Populasi adalah semua anggota
dari kelompok orang, kejadian atau objek
yang dibatasi secara jelas (Arikunto, 2003).
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa
MAN Insan Cendekia Sambas tahun 2018
berjumlah 157 siswa. Sampel adalah contoh
untuk dihadapi sebagai objek sasaran
penelitian yang hasil kesimpulannya dapat
mewakili seluruh populasi (Arikunto, 2002).
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa
kelas X MAN Insan Cendekia Sambas
berjumlah 50 dari 94 siswa Dipilihnya
siswa kelas X sebagai sampel dalam
penelitian ini karena siswa kelas X telah
menjalani program selama 7/8 bulan di Man
Insan Cendekia Sambas.
Teknik pengumpulan data yang diguna-
kan dalam penelitian adalah angket. Angket
atau kuisioner merupakan sejumlah pertan-
yaan atau pernyataan tertulis tentang data
faktual atau opini yang berkaitan dengan diri
responden, yang dianggap fakta atau kebe-
MAN IC Sambas Vol 1 No. 1 Januari – Juni 2020
Jurnal Cendekia Sambas - 17 -
naran yang diketahui dan perlu dijawab oleh
responden. (Suroyo anwar 2009)
Kajian Pustaka
Pengertian Boarding School
Boarding school adalah sistem sekolah
dengan asrama, dimana peserta didik dan
juga para guru dan pengelola sekolah ting-
gal di asramanya yang berada dalam ling-
kungan sekolah dalam kurun waktu tertentu
biasanya satu semester diselingi dengan
berlibur satu bulan sampai menamatkan
sekolahnya (Arsy Karima Zahra, 2008:
145). Asrama yang dikenal dengan istilah
Dorminotory, adalah berasal dari kata
Dormotorius (Latin), yang berarti a sleeping
place, dengan pengertian bahwa dorminoto-
ry merupakan keseluruhan bangunan dalam
hubungannya dengan bangunan pendidikan,
yang terbagi atas kamar tidur dan meja
belajar bagi penghuninya.(The Enyclopedia
American) Asrama adalah (pondok,
pawiyatan, bahasa Jawa) merupakan rumah
pengajaran dan pendidikan yang dipakai
untuk pengajaran dan pendidikan. (KH.
Dewantoro). Adapun fungsi asrama diantara
(1) Menyediakan fasilitas tempat tinggal
selama menjalankan pendidikan, (2) mencip
takan suasana tempat tinggal bagi siswa
sebagai penunjang kegiatan serta kelancar-
an (3) menyediakan lingkungan untuk
melakukan interaksi sosial antar siswa.
Selanjutnnya kelebihan dan kekurang-
an dari Asrama, (1) siswa lebih disiplin, ke-
giatannya teratur dengan baik, (2) mudah di
control, (3) pola hidup teratur, (4) aman dari
pegnaruh negative, (4) kedewasaan dan
kesiebawaan akan terbangun dalam diri.
Adapun kekurangan asrama diantaranya (1)
berpisah dengan orangtua, (2) pola makan
yang sederhama, (3) resiko kehilangan
barang, dan (4) banyak peraturan.
Pengertian Motivasi
Menurut Weiner (1990) yang dikutip
Elliot et al. (2000), motivasi mendefinisikan
sebagai kondisi internal yang membangkit-
kan untuk bertindak, mendorong mencapai
tujuan tertentu, dan membuat seseorang te-
tap tertarik dalam kegiatan tertentu. Menu-
rut Uno (2007), motivasi dapat diartikan
sebagai dorongan internal dan eksternal
dalam diri seseorang yang diindikasikan
dengan adanya; hasrat dan minat; dorongan
dan kebutuhan; harapan dan cita-cita;
penghargaan dan penghormatan. Motivasi
adalah sesuatu apa yang membuat seseorang
bertindak (Sargent, dikutip oleh Howard,
1999) menyatakan bahwa motivasi merupa-
kan dampak dari interaksi seseorang dengan
situasi yang dihadapinya (Siagian, 2004).
Pengertian Belajar
Pengertian belajar menurut Morgan,
mengatakan bahwa belajar adalah setiap pe
rubahan yang relative menetap dalam ting-
kahlaku yang terjadi sebagai suatu hasil dari
latihan atau pengalaman (Wisnubrata,
1983:3). Sedangkan menurut Moh. Surya
(1981:32), belajar adalah suatu proses usa-
ha yang dilakukan individu untuk memper-
oleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksinya
dengan lingkungan. Kesimpulan yang bisa
diambil dari kedua pengertian di atas, bahwa
pada prinsipnya, belajar adalah perubahan
dari diri seseorang.
Pengertian Motivasi Belajar
Menurut Mulyadi 1991: 87) menyata-
kan definisi atau pengertian motivasi bela-
jar adalah membangkitkan dan memberikan
arah dorongan yang menyebabkan individu
melakukan perbuatan belajar.
Menurut Tadjab, 1990: 102, pengertian
motivasi belajar adalah keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang menim-
bulkan keigatan belajar, menkamin kelang-
sungan belajar itu demi mencapai suatu
tujuan. Menurut Sardiman (1988: 75)
mengatakan bahwa definisi atau pengertian
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya
penggerak di daam diri siswa yang menim-
bulkan keigatan belajar, yang menjamin ke-
lansungan dari kegiatan belajar dan mem-
beri arah pada kegiatan belajar, sehingga
tujuan yang dikehendaki oleh subjek bela-
MAN IC Sambas Vol 1 No. 1 Januari – Juni 2020
Jurnal Cendekia Sambas - 18 -
jar itu tercapai. Adapun jenis motivasi be-
lajar sebagaimana Sardiman mengatakan
bahwa motivasi itu sangat bervariasi yaitu:
(1) Motivasi dilihat dari dasar pem-
bentukan. Motif-motif bawaan adalah motif
yang dibawa sejak lahir. Motif-motif yang
dipelajari artinya motif yang timbul karena
dipelajari, (2) Motivasi menurut pembagi-
annya. Motif atau kebutuhan organi-nis
misalnya, kebutuhan minum, makan, ber-
nafas, seksual, dan lain-lain. Motif-motif
darurat misalnya, menyelamatkan diri,
dorongan untuk membalas, dan sebagainya.
Motif-motif objektif, (3) Motivasi jasmani
dan rohani. Motivasi jasmani, seperti, rileks,
insting otomatis, napas dan sebagai-nya.
Motivasi rohani, seperti kemauan atau
minat, (4) Motivasi Intrisik dan Ekstrinsik.
Motivasi instrisik adalah motif-motif yang
terjadi aktif atau berfungsi tidak perlu
diransang dari luar, karena dalam diri setiap
individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu.
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif
yang aktif dan berfungsi karena adanya
peransang dari luar. (Sardiman, 1996: 90).
Pendapat lain mengemukakan bahwa dua
jenis motivasi yaitu sebagai berikut:
Motivasi primer adalah motivasi yang
didasarkan atas motif-motif dasar. Motivasi
skunder, adalah yang dipelajari” (Dimyanti
dan Mudjiono, 1999:88). Adanya berbagai
jenis motivasi di atas, memberikan suatu
gambaran tentang motif-motif yang ada
pada setiap individu. Adapun motivasi yang
berkaitan dengan mata pelajaran bahasa arab
adalah motivasi ekstrinsik, dimana motivasi
ini membutuhkan ransangan atau dorongan
dari luar misalnya, media, baik media visual,
audio, maupun audio visual serta buku-buku
yang dapat menimbulkan dan memberikan
inspirasi dan ransangan dalam belajar.
Adapun bentuk motivasi yang sering
dilakukan disekolah adalah memberi angka,
hadiah, pujian, gerakan tubuh, memberi
tugas, memberi ulangan, mengetahui hasil,
dan hukuman. (Djmarah dan zain, 2002:
168). Dari kutipan di atas, maka penulis
dapat menjelaskan hal tersebut sebagai
berikut: a) Memberi Angka. Memberikan
angka (nilai) artinya adalah sebagai satu
simbol dari hasil aktifitas anak didik. Dalam
memberi angka (nilai) ini, semua anak didik
mendapatkan hasil aktifitas yang bervariasi.
Pemberian angka kepada anak didik
diharapkan dapat memberikan dorongan
atau motivasi agar hasilnya dapat lebih
ditingkatkan lagi. b) Hadiah. Maksudnya
adalah suatu pemberi-an berupa kenang-
kenangan kepada anak didik yang berpresta-
si. Hadiah ini akan dapat menambah atau
meningkatkan semangat (motivasi) belajar
siswa karena akan diangap sebagai suatu
penghargaan yang sangat berharga bagi
siswa. c) Pujian. Memberikan pujian
terhadap hasil kerja anak didik adalah
sesuatu yang diharapkan oleh setiap
individu. Adanya pujian berarti adanya
suatu perhatian yang diberikan kepada
siswa, sehingga semangat bersaing siswa
untuk belajar akan tinggi. d) Gerakan
Tubuh. Gerakan tubuh artinya mimik, pa-
rah wajah, gerakan tangan, gerakan kepala,
yang membuat suatu perhatian terhadap
pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Gerakan tubuh saat memberikan suatu
respon dari siswa artinya siswa didalam
menyimak suatu materi pelajaran lebih
mudah dan gampang. e) Memberi Tugas.
Tugas merupakan suatu pekerjaan yang me
nuntut untuk segera diselesaikan. Pemberi-
an tugas kepada siswa akan memberikan
suatu dorongan dan motivasi kepada anak
didik untuk memperhatikan segala isi
pelajaran yang disampaikan. f) memberi-
kan ulangan. Ulangan adalah strategi yang
paling penting untuk menguji hasil
pengajaran dan juga memberikan motivasi
belajar kepada siswa untuk mengulangi
pelajaran yang telah disampaikan dan
diberikan oleh guru. g) Mengetahui Hasil
Rasa ingin tahu siswa kepada sesuatu yang
belum diketahui adalah suatu sifat yang ada
pada setiap manusia. Dalam hal ini siswa
berhak mengetahui hasil pekerjaan yang
dilakukannya. h) Hukuman. Dalam proses
belajar mengajar, memberikan sanksi
kepada siswa yang melakukan kesalahan
MAN IC Sambas Vol 1 No. 1 Januari – Juni 2020
Jurnal Cendekia Sambas - 19 -
adalah hal yang harus dilakukan untuk
menarik dan meningkatkan perhatian sis-
wa. Misalnya memberikan pertanyaan ke-
pada siswa yang bersangkutan.
Adapun faktor yang mempengaruhi
motivasi belajar antara lain: a). Faktor
Individual, seperti kematangan atau partum
buhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan
faktor pribadi. b). Faktor Sosial, seperti
keluraga atau keadaan rumah tangga, guru,
dan cara mengajarnya, alat–alat dalam
belajar, dan motivasi sosial (Purwanto,
2002: 102). Dalam pendapat lain, faktor lain
yang dapat mempengaruhi belajar yakni: a)
Faktor-Faktor Internal. Faktor ini terdiri dari
faktor jasmaniah, faktor psikolo-gis, dan
faktor kelelahan. Sementara itu fak tor
eksternal faktor keluarga, faktor sekolah dan
faktor masyarakat. Adanya berbagai faktor
yang mempengaruhi belajar siswa di atas,
peneliti dapat memahami bahwa adanya
faktor tersebut dapat memberikan suatu
kejelasan tentang proses belajar yang
dipahami oleh siswa. Dengan demikian
seorang guru harus benar-benar memahami
dan memperhatikan adanya faktor tersebut
pada siswa, sehingga didalam memberikan
dan melaksanakan proses belajar mengajar
harus memperhatikan faktor tersebut, baik
dari psikologis, lingkungan dengan kata lain
faktor internal dan ekstrenal.
Terkait dengan hal yang tersebut di atas,
maka Dimyanti dan Mudjiono mengemuka
kan bahwa faktor-faktor yang mempenga-
ruhi motivasi belajar dianatarnya: (1) cita-
cita siswa, (2) kemampuan siswa, (3) kon-
disi siswa dengan lingkungan, (3) unsur-
unsur dinamis dalam belajar, (3) upaya guru
dalam membelajarkan siswa. (Dimyati dan
Mudjiono, 1999: 100)
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Boarding
School terhadap motivasi belajar
MAN IC Sambas Vol 1 No. 1 Januari – Juni 2020
Jurnal Cendekia Sambas - 20 -
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Hasil Penelitian
Tabel 4.1 Motivasi Belajar Siswa
N
O Pernyataan Setuju
Ragu-
Ragu
Tidak
Setuju
1
Dengan
sekolah
berbasis
boarding
school, maka
70% 26% 4%
Anda mampu
memanajeme
n waktu
dengan baik.
2
Dengan
tinggal di
asrama, maka
anda akan
semakin
mudah
menyelesaika
n tugas-tugas
sekolah.
60% 24% 16%
No. Indikator Aspek yang ditanyakan
1.
Kemampuan siswa
Dengan sekolah berbasis boarding school, maka Anda mampu memanajemen waktu dengan baik.
2.
Kemampuan Siswa
Dengan tinggal di asrama, maka anda akan semakin mudah
menyelesaikan tugas-tugas sekolah.
3. Kondisi dan lingkungan
Sekolah berbasis asrama adalah tempat yang menyenangkan untuk
belajar.
4.
Unsur-Unsur dinamis
Asrama merupakan cara yang efektif untuk membangun karakter
siswa Man IC Sambas untuk lebih berkreatif dan berinovatif dalam melakukan sesuatu.
5. Kondisi dan lingkungan
Sekolah berasrama merupakan tempat yang menyediakan banyak
teman dan guru sehingga membuat motivasi belajar
6 Cita-Cita Siswa
Dengan hidup berasrama anda akan lebih siap dalam meraih cita-
cita anda kedepannya.
7.
Unsur-Unsur Dinamis
Kehidupan berasrama memudahkan anda memiliki tingkat kemandirian yang tinggi dalam melakukan
sebuah kegiatan.
8.
Aspirasi siswa
Dengan tinggal di asrama,akan membangun kepercayaan anda
kehidupan yang gemilang di masa depan dapat terjalin dengan
akurat.
9. Unsur-Unsur Dinamis
Sekolah berbasis boarding dapat meningkatkan pengetahuan imtak & imtek lebih pesat ketimbang sekolah non asrama.
10. Upaya guru dalam
membelajarkan siswa
Boarding School adalah sistem guru yang memudahkan dan mengajari anda dalam bersosialisasi dan melatih anda untuk terus
bertanya tentang pembelajaran
MAN IC Sambas Vol 1 No. 1 Januari – Juni 2020
Jurnal Cendekia Sambas - 21 -
3
Sekolah
berbasis
asrama adalah
tempat yang
nyaman dan
menyenangka
n untuk
belajar.
60% 28% 12%
4
Asrama
merupakan
cara yang
efektif untuk
membangun
karakter siswa
Man IC
Sambas untuk
lebih
berkreatif dan
berinovatif
dalam
melakukan
sesuatu.
76% 16% 8%
5
Sekolah
berasrama
merupakan
tempat yang
menyediakan
banyak teman
dan guru
sehingga
membuat
motivasi
belajar
76% 18% 6%
6
Dengan hidup
berasrama
anda akan
lebih siap
dalam meraih
cita-cita anda
kedepannya
66% 26% 8%
7
Kehidupan
berasrama
memudahkan
anda memiliki
tingkat
kemandirian
rasa
bertanggung
jawab yang
tinggi dalam
melakukan
sebuah hal.
82% 12% 6%
8
Dengan
tinggal di
asrama,akan
membangun
kepercayaan
anda
kehidupan
yang
gemilang di
masa depan
dapat terjalin
dengan
akurat.
56% 32% 12%
9
Sekolah
berbasis
boarding
dapat
meningkatkan
pengetahuan
imtak &
imtek lebih
pesat
ketimbang
sekolah non
asrama.
62% 30% 8%
10
Boarding
School adalah
sistem yang
memudahkan
dan mengajari
anda dalam
bersosialisasi
dan melatih
anda untuk
terus bertanya
tentang
pembelajaran.
80% 12% 8%
Tabel 4.2 Pandangan Siswa pengaruh
Motivasi Belajar
Isian Persentase
1. Anda, apakah ada
hubungannya kehidupan
berasrama terhadap motivasi
belajar? sebutkan alasannya!
A. Ada 66%
B. Tidak ada 14%
C. Ragu ragu 8%
D. Tidak menjawab 12%
MAN IC Sambas Vol 1 No. 1 Januari – Juni 2020
Jurnal Cendekia Sambas - 22 -
Tabel 4.3 Hubungan Boarding Bchool
dengan Motivasi Belajar
N
O Pernyataan
Setu
ju
Ragu-
Ragu
T
i
d
a
k
S
et
u
j
u
1
Dengan
sekolah
berbasis
boarding
school, maka
Anda mampu
memanajeme
n waktu
dengan baik.
35 13 2
2
Dengan
tinggal di
asrama, maka
anda akan
semakin
mudah
menyelesaika
n tugas-tugas
sekolah.
30 12 8
3
Sekolah
berbasis
asrama
adalah tempat
yang nyaman
dan
menyenangka
n untuk
belajar.
30 14 6
4
Asrama
merupakan
cara yang
efektif untuk
membangun
karakter
siswa Man IC
Sambas
untuk lebih
berkreatif dan
berinovatif
dalam
38 8 4
melakukan
sesuatu.
5
Sekolah
berasrama
merupakan
tempat yang
menyediakan
banyak teman
dan guru
sehingga
membuat
motivasi
belajar
38 9 3
6
Dengan
hidup
berasrama
anda akan
lebih siap
dalam meraih
cita-cita anda
kedepannya
33 13 4
7
Kehidupan
berasrama
memudahkan
anda
memiliki
tingkat
kemandirian
rasa
bertanggung
jawab yang
tinggi dalam
melakukan
sesuatu.
41 6 3
8
Dengan
tinggal di
asrama,akan
membangun
kepercayaan
anda
kehidupan
yang
gemilang di
masa depan
dapat terjalin
dengan
akurat.
28 16 6
9
Sekolah
berbasis
boarding
dapat
31 15 4
MAN IC Sambas Vol 1 No. 1 Januari – Juni 2020
Jurnal Cendekia Sambas - 23 -
meningkatka
n
pengetahuan
imtak &
imtek lebih
pesat
ketimbang
sekolah non
asrama.
1
0
Boarding
School
adalah sistem
yang
memudahkan
dan
mengajari
anda dalam
bersosialisasi
dan melatih
anda untuk
terus
bertanya
tentang
pembelajaran
.
40 6 4
Pembahasan
Profil MAN Insan Cendekia Sambas
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan
Cendekia Sambas, terletak di Kabupaten
Sambas, tepatnya di Jl. Panglima Daud,
Dususn Rambi RT004/03, Desa Saing
Rambi, Kesamatan Sambas, Kab. Sambas,
Kalimantan Barat.
Gambar 4.1 Peta Lokasi Kabupaten
Sambas
MAN Insan Cendekia Sambas sebagai
lembaga pendidikan independen memiliki lo
go khusus berupa gambar kaligrafi kata ’In-
san”dalam bentuk segi delapan dengan
dililit elips sebagai orbit tata surya dan
kata”Insan Cendekia” dalam huruf kapital.
Pengertian logo secara menyeluruh adalah
MAN Insan Cendekia Sambas bercita-cita
menjadi madrasah berkualitas, dinamis dan
kreatif dalam berkarya, dan dapat menjadi
contoh bagi lembaga pendidikan Islam.
Gambar 4.2 Logo MAN Insan Cendekia
Sambas
Adapun makna logo adalah sebagai berikut:
a. Arabesque : lambang seni
kejayaan
budaya Islam
dalam
khazanah
peradaban
Islam maupun
dunia.
b. Simetrisitas : ciri khas
makhluk
ciptaan Allah
yang
senantiasa
menjadikan
segala aspek
kehidupan
serasi, selaras,
dan seimbang
c. Kaligrafi Kufi : otentisitas
keislaman
dalam
khazanah
kaligrafi islam
yang
mencirikan
kekuatan dan
kemantapan.
INSAN
• Sambas
MAN IC Sambas Vol 1 No. 1 Januari – Juni 2020
Jurnal Cendekia Sambas - 24 -
sebagai
representasi
MAN INSAN
CENDEKIA
d. Warna Biru Langit : semangat
warga
madrasah
dalam
menuntut ilmu
setinggi
langit.
e. Biru laut : semangat
warga
madrasah
dalam
menuntut ilmu
sedalam
lautan.
f. Orbit :melambangkan
kedinamisan
MAN Insan
Cendekia
dalam
berkarya, juga
bermakna
MAN Insan
Cendekia
yang bercita-
cita
mendunia.
g. Planet : mengelilingi
kaligrafi
”insan”
bermakna
MAN Insan
Cendekia
menjadi pusat
keunggulan
(Center of
Excellence)
bagi madrasah
atau sekolah
lain.
MAN Insan Cendekia Sambas dengan
visi “Terwujudnya sumber daya manusia
yang berkualitas tinggi dalam keimanan dan
ketakwaan, menguasai ilmu pengetahuan
dan teknologi, mampu berkomunikasi dalam
bahasa internasional serta mampu mengak-
tualisasikannya dalam masyarakat. Selanjut
nya Misi MAN Insan Cendekia Sambas:
1. Menyiapkan calon pemimpin masa depan
yang menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi, mempunyai daya juang tinggi,
kreatif, inovatif, proaktif dan mempunyai
landasan iman dan takwa yang kuat.
2. Menumbuh-kembangkan minat, bakat,
dan potensi peserta didik untuk meraih
prestasi pada tingkat nasional sampai
internasional.
3. Meningkatkan pengetahuan dan kemam-
puan profesional pendidik dan tenaga
kependidikan sesuai dengan perkembang
an dunai pendidikan.
4. Menjadikan MAN Insan Cendekia seba-
gai lembaga pendidikan yang bertata
kelola baik dan mandiri.
5. Menjadikan MAN Insan Cendekia se-
bagai model dalam pengembangan pem-
belajaran iptek dan imtak bagi lembaga
pendidikan lainnya.
Tujuan MAN Insan Cendekia Sambas
1. Menghasilkan lulusan yang berkarakter
Islami, berbudaya Indonesia, dan berwa-
wasan kemanusiaan dan kebangsaan.
2. Menghasilkan lulusan yang menguasai
dasar-dasar ilmu pengetahuan keislaman,
sains, teknologi, ilmu sosial dan seni-
budaya untuk meraih prestasi baik tingkat
nasional maupun tingkat internasional.
3. Membentuk lulusan yang berkarakter dan
mampu melakukan perubahan yang
didasari oleh prinsip-prinsip Islam deng-
an rahmatan lil’alamin, cakap dalam ber
komunikasi pada percaturan global yang
didukung lingkungan fisik pendidikan
yang aman, bersih, sehat, hijau, inklusi
dan nyaman bagi perkembangan fisik,
kognisi, dan psiko sosial peserta didik.
MAN IC Sambas Vol 1 No. 1 Januari – Juni 2020
Jurnal Cendekia Sambas - 25 -
Target MAN Insan Cendekia Sambas
1. Diperolehnya prestasi akademik dan non
akademik yang optimal oleh peserta didik
MAN Insan Cendekia.
2. Diterimanya lulusan MAN Insan
Cendekia di perguruan tinggi yang
berkualitas baik di dalam negeri maupun
di luar negeri lebih dari 90% tiap tahun.
3. Diperolehnya prestasi akademik yang
baik bagi alumni MAN Insan Cendekia
selama studi di perguruan tinggi.
4. Terciptanya kehidupan religius di
lingkungan madrasah dengan bercirikan
perilaku rajin beribadah, rajin belajar,
ikhlas, mandiri, sederhana, ukhuwah, dan
kebebasan berkreasi.
Motivasi Belajar di Sekolah Boarding
School
Definisi atau pengertian motivasi be-
lajar adalah membangkitkan dan memberi
kan arah dorongan yang menyebabkan indi-
vidu melakukan perbuatan belajar.Untuk
mengetahui pengaruh Sekolah Boarding
School terhadap motivasi belajar siswa Man
Insan Cendekia Sambas,digunakan 10
pernyataan yang mengandung unsur yang
mempengaruhi motivasi belajar menurut
Dimyanti dan Mudjiono (1999) : (1) Cita-
cita / aspirasi siswa, (2) Kemampuan sisw,
(3) Kondisi siswa dan lingkungan, (4)
Unsur-unsur dinamis dalam belajar, (5)
Upaya guru dalam membelajarkan siswa.
Unsur motivasi belajar berupa kemampuan
siswa yang menunjukkan sekolah boarding
school mampu meningkatan kualitas dalam
memanajemen waktu siswa dengan baik di-
ketahui bahwa dari separuh (70 %) setuju,
lebih dari seperempat memilih ragu-ragu (26
%), dan tidak setuju sebanyak ( 4 %) .Ini
membuktikan bahwa sekolah boarding
school mampu mengkondisikan siswanya
untuk memanajemen waktunya sehingga
siswa dapat mengatur jadwal belajarnya
dengan baik. Sebaran persentase unsur
kondisi siswa dan lingkungan melalu
memanajemen waktu ditunjukkan dalam
gambar 4.3 berikut :
Gambar 4.3 Grafik unsur kemampuan
siswa di sekolah boarding school
Unsur motivasi belajar berupa kondisi
dan lingkungan yang menunjukkan bahwa
lingkungan sekolah berasrama menyediakan
banyak teman dan guru sehingga membuat
motivasi belajar diketahui bahwa lebih dari
separuh memilih (76 %) setuju, ragu-ragu
hanya sebanyak (16 %), dan tidak setuju
sebanyak (8 %). Ini membuktikan bahwa
sekolah boarding school mengembangkan
kemampuan siswa melalui memudahkan
siswa menyelesaikan tugas yang diberikan
oleh sekolah.Sebaran persentase unsur
kemampuan siswa yang memudahkan siswa
dalam mengerjakan tugas sekolah ditunjuk-
an dalam gambar 4.4 berikut:
Gambar 4.4 Grafik unsur kondisi &
lingkungan belajar di sekolah boarding
school
Unsur motivasi dalam belajar berupa
unsur-unsur dinamis dalam belajar yang
menunjukkan asrama merupakan cara yang
efektif untuk membangun karakter siswa
untuk lebih berkreatif dan berinovatif dalam
melakukan sesuatu , diketahui bahwa lebih
dari 3/4 ( 82 %) memilih setuju, sebanyak
( 12 %) memilih ragu-ragu, dan sebanyak (6
%) tidak setuju.Ini membuktikan bahwa
70%
26%
4%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
Mampu Ragu-ragu Tidak mampu
76%
16%8%
0%
20%
40%
60%
80%
Menyediakan Ragu-Ragu TidakMenyediakan
MAN IC Sambas Vol 1 No. 1 Januari – Juni 2020
Jurnal Cendekia Sambas - 26 -
sekolah boarding school membangun unsur-
unsur dinamis belajar siswa secara efektif
dalam karakter siswa untuk lebih berkreatif
dan berinovatif. Sebaran persentase unsur-
unsur dinamis ditunjukkan dalam gambar
4.5 berikut:
Gambar 4.5 Grafik unsur-unsur dinamis
di sekolah boarding school
Unsur motivasi belajar berupa cita-cita
/ aspirasi siswa yang menunjukkan dengan
tinggal di asrama, siswa akan meningkatkan
kepercayaan mereka dengan kehidupan
yang gemilang di masa depan, diketahui
lebih dari setengah (56 %) memilih setuju
,sebanyak (32%) memilih ragu-ragu,
sebanyak (12%) memilih tidak setuju.Ini
membuktikan bahwa siswa yang ada di
sekolah boarding percaya akan kehidupan
siswa yang gemilang di masa depan. Sebar-
an persentase aspirasi siswa ditunjukkan
dalam gambar 4.6 berikut :
Gambar 4.6 Grafik unsur aspirasi / cita-
cita siswa di sekolah boarding school
Unsur motivasi belajar berupa upaya
guru dalam membelajarkan siswa yang me-
nunjukan upaya guru di sekolah boarding
school menambah minat belajar siswa
dengan berjiwa sosial dan melatih siswa
untuk terus bertanya tentang pembelajaran.
Dapat diketahui bahwa hampir keseluruhan
siswa berjumlah ( 80%) memilih setuju
,sebanyak (12 %) memilih ragu-ragu,
sebanyak ( 8 %) memilih tidak setuju.Ini
membuktikan bahwa sekolah boarding
school mampu berupaya dalam membelajar
kan siswa dengan belajar lebih kompeten
dengan pertanyaan yang diajukan oleh siswa
sehingga siswa mengerti dan termotivasi
dalam belajar. Sebaran persentase aspirasi
siswa ditunjukkan dalam gambar 4.7 berikut
:
Gambar 4.7 Grafik unsur upaya guru
dalam belajar di sekolah boarding
school
Faktor-faktor motivasi belajar di sekolah
boarding school
Motivasi belajar dalam penelitian ini
didasarkan atas hasil angket. Sampel diam-
bil masing-masing 50 dari kelas X Man
Insan Cendekia Sambas tahun pelajaran
2017/2018. Faktor motivasi belajar di
sekolah boarding school dalam gambar 4.8
berikut.
82%
12%6%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
Membangun Tidakberpengaruh
Menurun
56%
32%
12%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
Meningkatkan TidakBerpengaruh
Menurun
80%
12% 8%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Menambah Tidakberpengaruh
Mengurangi
MAN IC Sambas Vol 1 No. 1 Januari – Juni 2020
Jurnal Cendekia Sambas - 27 -
Gambar 4.8 Grafik Faktor Motivasi
Belajar Di Sekolah Boarding School
Dari grafik diatas diketahui bahwa dari
50 siswa, terdapat ( 50 % ) berpendapat sa-
ma yakni motivasi belajar siswa berhubung-
an dengan teman dan guru di sekolah
boarding, (8%) diakibatkan oleh lingkungan
sekolah , dan ( 8 % ) peraturan yang ada di
Man Insan Cendekia Sambas.Sebanyak ( 8
% ) menyatakan ada tetapi sama seperti
sekolah lain yang mengenditifikasikan lebih
ke arah ragu–ragu.Sebanyak ( 44 % ) siswa
termotivasi hanya dari dirinya sendiri.
Terdiri (12 % ) angket yang tidak diisi pada
isian yang di ajukan oleh peneliti.
Pengaruh Sekolah Boarding School
terhadap Motivasi Belajar
Hubungan sekolah boarding school
terhadap motivasi belajar bisa dilihat dari
setiap unsur yang motiivasi belajar sebagai
berikut :
Gambar 4.9 Grafik Hubungan Sekolah
Boarding School Terhadap Motivasi
Belajar
Dari grafik diatas terlihat bahwa siswa
boarding school yang berada di sekolah Man
Insan Cendekia Sambas memiliki kecende-
rungan yang mirip, dimana pada setiap
peran unsur memiliki hasil yang sama pe-
neliti dapat memahami bahwa adanya unsur
tersebut di area boarding school yang dapat
memberikan suatu kejelasan tentang proses
belajar yang dapat dipahami oleh siswa.
Dengan demikian guru yang berada di
lingkungan boarding school benar-benar
memahami dan memperhatikan adanya
unsur tersebut pada siswa, sehingga didalam
memberikan dan melaksanakan proses
belajar mengajar siswa merasa termotivasi,
baik dari psikologis, lingkungan dengan
kata lain faktor internal dan ekstrenal.Siswa
yang berada dilisngkungan boarding juga
merasa dengan berada di sekolah boarding.
Siswa akan lebih meningkatkan asumsi akan
meraih sukses di masa depan berkat
lingkungan yang berada di sekolah boarding
school.
temandanguru
akibatlingkungan
peraturan
samadenga
nsekolah lain
daridiri
sendiri
ada ragutidakada
Series1 50% 8% 8% 8% 14%
50%
8% 8% 8%14%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
26%
4%
76%
16%
8%
82%
12%6%
56%
32%
12%
80%
12%8%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
Setu
ju
Rag
u-r
agu
Tid
ak s
etu
ju
Setu
ju
Rag
u-r
agu
Tid
ak s
etu
ju
Setu
ju
Rag
u-r
agu
Tid
ak s
etu
ju
Setu
ju
Rag
u-r
agu
Tid
ak s
etu
ju
Setu
ju
Rag
u-r
agu
Tid
ak s
etu
ju
Unsur Kemampuan SiswaUnsur Kondisi & lingkunganUnsur-Unsur DinamisUnsur Aspirasi / Cita-citaUnsur upaya guru dalam mengajar
MAN IC Sambas Vol 1 No. 1 Januari – Juni 2020
Jurnal Cendekia Sambas - 28 -
Simpulan
Berdasarkan pembahasan , diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Rata-rata hasil jawaban siswa terhadap
10 pertanyaan motivasi yang diajukan
menunjukkan bahwa 72,8% adanya
motivasi yang tinggi belajar di boarding
school, siswa memiliki motivasi belajar
yang sedang 19,6% , siswa memiliki
motivasi yang kurang sebanyak 7,6%
dalam motivasi belajar di boarding
school.
2. Sebagian adanya faktor dalam motivasi
belajar yaitu sekolah boarding school
menyediakan banyak teman dan guru,
lingkungan sekolah, kebijakan sekolah.
3. Hal-hal yang mendorong motivasi siswa
dalam belajar adalah belajar bersama teman
lebih mudah, lebih memudahkan siswa
dalam bertanya karna satu lokasi dengan
guru, peraturan yang mendorong siswa
dalam belajar.
Saran
1. Telah teridentifikasi faktor utama yang
mendorong motivasi belajar, maka dapat
dijadikan pijakan dalam melakukan
pembenahan bagi pihak madrasah.
2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tenta-
ng perpsepsi siswa untuk meningkatkan
motivasi belajar di sekolah boarding
school.
MAN IC Sambas Vol 1 No. 1 Januari – Juni 2020
Jurnal Cendekia Sambas - 29 -
DAFTAR PUSTAKA
Kompri. (2015). Motivasi Pembelajaran Perspekstig Guru Dan Siswa, Jambi: Remaja
Rosda Karya.
A. Tabrani R. (1994). Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung:
Remaja Rosda Karya.
Abin Syamsudin Makmun. (2001). Psikologi Kependidikan, Jakarta: Remaja Rosda
Karya
Sondang P. Siagian. (2004). Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
WS. Winkel. (1983). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.
W.S. Winkel. (1996). Psikologi Pengajaran, Jakarta: Grasindo.