pengaruh keadaan ekonomi, gaya hidup, dan tingkat...

166
PENGARUH KEADAAN EKONOMI, GAYA HIDUP, DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI NASABAH DI BANK MUAMALAT INDONESIA CABANG PEMBANTU SALATIGA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) DISUSUN OLEH UMI AMRITANINGSIH NIM 21311024 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016

Upload: others

Post on 01-Feb-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH KEADAAN EKONOMI, GAYA HIDUP, DAN

TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP KEPUTUSAN

MENJADI NASABAH DI BANK MUAMALAT INDONESIA

CABANG PEMBANTU SALATIGA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

DISUSUN OLEH

UMI AMRITANINGSIH

NIM 21311024

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI

DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

(IAIN) SALATIGA

2016

ii

iii

iv

v

MOTTO

Sesuatu yang belum dikerjakan seringkali tampak mustahil,

kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya

dengan baik (Evelyn Underhill).

vi

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT yang telah

memberikan nikmat dan kesempatan sehingga skripsi ini bisa

terselaesaikan. Skripsi ini saya persembahkan untuk

1. Allah SWT.

2. Kedua orang tua (M. Samroni dan Siti Mardhiyah) yang

sangat saya cintai yang selalu memberi semangat serta

doa yang dipanjatkan.

3. Kakak, adik, dan ponakan (M. Irwan Khasif, Zulfa Nur

Laila dan Akhsanul Haque) yang selalu memberikan

semangat.

4. Seseorang yang selalu di hati yang selalu memberi

motivasi dan mendoakanku.

5. Seluruh keluarga besar dan teman-temanku: Vita

Nurhayati, Milatunnikmah Finisia, Ika Riscy, Ayu Palupi,

Riska Wulandari dan masih banyak lagi yang tidak bisa

disebutkan satu persatu yang selalu membantu dan sering

direpotkan.

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala

rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul: “Pengaruh Keadaan Ekonomi, Gaya Hidup, dan Tingkat

Pendidikan Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah di Bank Muamalat Indonesia

cabang pembantu Salatiga” dengan lancar tanpa kendala yang berarti. Shalawat

serta salam tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan seluruh

pengikutnya hingga akhir zaman yang telah membimbing umatnya menuju jalan

kebenaran. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah, Institut Agama Islam Negeri

Salatiga.

Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan

terimakasih atas bantuan, bimbingan, dukungan, perhatian, semangat, serta doa,

baik secara langsung maupun tidak langsung pada penyelesaian skripsi ini kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis

Islam IAIN Salatiga dan selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Dosen

Pembimbing Skripsi yang senantiasa memberikan bimbingan, motivasi, dan

arahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

3. Ibu Fetria Eka Yudiana M.Si, selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah S1.

viii

4. Bapak/Ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan jasanya selama

menuntut ilmu di IAIN Salatiga.

5. Kedua orang tua yang sangat Saya sayangi dan cintai yang selalu memberikan

motivasi dan semangat.

6. Teman-teman seperjuangan Perbankan Syariah S1 2011, keluarga besar PPP

di BMT Anda cabang Karanggede 2015, keluarga besar KKN di Desa

Deyangan, Mertoyudan, Kab. Magelang.

7. Semua pihak yang ikut serta memberikan motivasi dan dorongan dalam

penulisan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan

dan penuh kekurangan, oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati penulis

menyampaikan permohonan maaf yang sebanyak-banyaknya, serta semoga skripsi

ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan berbagai pihak yang lain.

ix

ABSTRAK

Amritaningsih, Umi. 2016. Pengaruh Keadaan Ekonomi, Gaya Hidup,

dan Tingkat Pendidikan Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah di Bank

Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga. Skripsi, Jurusan S1-Perbankan

Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri

Salatiga. Pembimbing: Dr. Anton Bawono, M.Si.

Kata Kunci: Keadaan Ekonomi, Gaya Hidup, Tingkat Pendidikan, Keputusan

Nasabah

Bank Muamalat Indonesia lahir sebagai bank syariah pertama yang

menggunakan konsep perbankan secara syariah yang didirikan pada tanggal 1

November 1991 masehi atau 24 Rabius Tsani. Ada banyak faktor yang dapat

mempengaruhi keputusan konsumen diantaranya keadaan ekonomi yang meliputi

pendapatan yang dapat dibelanjakan, gaya hidup adalah pola hidup seseorang di

dunia yang diungkapkan dalam kegiatan, minat, serta pendapatan seseorang, dan

tingkat pendidikan sangat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan

konsumen, hal ini disebabkan konsumen yang berpendidikan tinggi mempunyai

pandangan yang berbeda terhadap alternatif produk, informasi produk, dan

penilaian terhadap sebuah produk dibandingkan dengan konsumen berpendidikan

rendah.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena bertujuan untuk

mengkonfirmasi data yang didapat di lapangan dengan teori yang ada. Objek

penelitian yang digunakan adalah nasabah di Bank Muamalat Indonesia cabang

pembantu Salatiga dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden/ nasabah. Data

yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan alat bantu SPSS versi 20.

Analisis ini meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji statistik, dan uji asumsi

klasik. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa variabel keadaan ekonomi

berpengaruh positif dan tidak signifikan sebesar 0,233 terhadap keputusan

nasabah, variabel gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan sebesar 0,000

terhadap keputusan nasabah, variabel tingkat pendidikan berpengaruh positif dan

signifikan sebesar 0,000 terhadap keputusan nasabah.

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................... iv

MOTTO ...................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ....................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................. vii

ABSTRAK ................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ............................................................................................... x

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ............................................................... 7

D. Kegunaan Penelitian .......................................................... 8

E. Sistematika Penulisan ......................................................... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka ................................................................... 11

B. Kerangka Teori .................................................................. 20

xi

C. Kerangka Pemikiran............................................................ 50

D. Hipotesis ............................................................................ 50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................................. 55

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................. 55

C. Populasi dan Sampel ........................................................... 55

D. Metode Pengumpulan Data ................................................. 58

E. Skala Pengukuran Data ....................................................... 59

F. Definisi Konsep dan Operasional ........................................ 59

G. Instrumen Penelitian ........................................................... 66

H. Uji Instrumen Penelitian .................................................... 67

I. Alat Analisis ....................................................................... 73

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

A. Latar Belakang Perusahaan .................................................. 74

B. Deskripsi Data Responden .................................................. 82

1. Analisis Deskriptif ........................................................ 82

2. Analisis Data ................................................................. 87

A. Uji Validitas ....................................................................... 87

B. Uji Reliabilitas .................................................................... 89

C. Uji Statistik ......................................................................... 90

1. Uji t ...................................................................... 90

2. Uji F ..................................................................... 92

xii

3. Uji Determinasi R2 ................................................ 93

D. Uji Asumsi Klasik ............................................................... 93

1. Uji Normalitas ..................................................... 93

2. Uji Linearitas ...................................................... 96

3. Uji Multikolinearitas ........................................... 98

4. Uji Heteroskedastisitas ........................................ 99

E. Pembahasan ......................................................................... 99

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................... 104

B. Saran ..................................................................................... 105

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Research Gap ......................... ............................... 16

Tabel 2.2 Perbedaan Bank Syariah dan Konvensional ............ 26

Tabel 2.3 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen .... 43

Tabel 3.1 Pembobotan Nilai Jawaban Responden................... 59

Tabel 3.2 Indikator Penelitian ................................................ 60

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ....................................... 82

Tabel 4.2 Umur Responden .................................................... 83

Tabel 4.3 Status Responden ................................................... 84

Tabel 4.4 Pendidikan Responden .......................................... 84

Tabel 4.5 Pekerjaan Responden ............................................. 85

Tabel 4.6 Pendapatan Perbulan .............................................. 86

Tabel 4.7 Uji Validitas .. ........................................................ 87

Tabel 4.8 Uji Reliabilitas ....................................................... 90

Tabel 4.9 Uji t ............... ........................................................ 91

Tabel 4.10 Uji F .............. ........................................................ 92

Tabel 4.11 Uji R2 ..... ............................................................... 93

Tabel 4.12 One Sample Kolmogrov Smirnov ............................ 96

Tabel 4.13 Uji Linieritas .......................................................... 97

Tabel 4.14 Uji Multikolinearitas ............................................. 98

Tabel 4.15 Uji Heteroskedastisitas ........................................... 99

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ............................................... 50

Gambar 4.1 Grafik Struktur Organisasi ...................................... 76

Gambar 4.2 Grafik Normal Plot ................................................. 94

Gambar 4.3 Grafik Normal Plot ................................................. 95

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam dunia perbankan modern sekarang ini, peranan perbankan

dalam memajukan perekonomian suatu negara sangatlah besar. Bank dapat

dikatakan sebagai darahnya perekonomian suatu negara. Hampir semua

sektor yang berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan selalu

membutuhkan jasa bank. Oleh karena itu saat ini dan di masa yang akan

datang, kita tidak akan terlepas dari dunia perbankan.

Bank adalah sebuah lembaga perantara antara pihak surplus dana

kepada pihak minus dana. Tiga fungsi operasional bank yaitu sebagai

pengumpulan dana (funding), sebagai penyalur dana (financing), dan

pelayanan jasa. Secara sederhana bank dapat diartikan sebagai lembaga

keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat

dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan

jasa bank lainnya (Kasmir, 2003:11).

Dengan berkembangnya lembaga keuangan, maka didirikanlah

lembaga keuangan yang berbasis syariah, karena lembaga keuangan

konvensional masih dianggap mempunyai unsur riba atau bunga yang tidak

sesuai dengan syariat islam, yaitu menggunakan prinsip bagi hasil yang

apabila mendapatkan keuntungan maka semua pihak akan mendapat

keuntungan pula, dan sebaliknya jika salah satu pihak (konsumen) mendapat

2

kerugian maka pihak bank tidak langsung meminta baginya dimana hal ini

telah disesuaikan dalam pandangan agama Islam.

Lahirnya bank syariah telah membawa dampak positif dalam

khazanah perbankan di Indonesia. Dengan keberadaan perbankan syariah ini

dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yaitu memberikan pelayanan jasa

perbankan atau lembaga keuangan yang bersih dari riba serta menjadi

institusi yang lebih baik.

Perbankan syariah dalam istilah internasional dikenal dengan nama

islamic banking atau perbankan tanpa bunga. Istilah perbankan yang tidak

lepas dari asal usul sistem perbankan syariah yang awalnya dikembangkan

sebagai suatu respon dari kelompok ekonom dan praktisi perbankan muslim

yang menginginkan agar kegiatan keuangan yang dilaksanakan tidak

bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah, khususnya berkaitan dengan

larangan praktek riba, kegiatan yang spekulatif, pelanggaran prinsip-prinsip

keadilan serta penyaluran pembiayaan investasi pada kegiatan yang tidak

merusak moral dan halal secara syariah.

Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar dunia,

hampir 85% yang tersebar dari sabang sampai merauke, oleh karena itu

merupakan salah satu modal untuk mendirikan perbankan syariah di

Indonesia. Saat ini perbankan syariah di Indonesia berkembang sangat pesat,

hal ini terbukti dengan munculnya bank syariah di setiap daerah, bahkan bank

konvensional banyak yang melakukan konversi ke bank syariah. Kondisi ini

menimbulkan persaingan antar bank yang semakin ketat, sehingga harus

3

diimbangi dengan suatu strategi pemasaran yang kuat untuk menarik minat

calon nasabah menabung di bank syariah.

Dari sekian banyak lembaga keuangan syariah, Bank Muamalat

Indonesia adalah salah satunya, Bank Muamalat Indonesia lahir sebagai bank

syariah pertama di Indonesia yang menggunakan konsep perbankan secara

syariah. Mempunyai kebijakan dan arah tujuan yang disesuaikan dengan

prinsip-prinsip ajaran Islam dalam segalanya, dari hasil kerja tim perbankan

pada musyawarah nasional IV Majelis Ulama Indonesia (MUI). Akte

pendirian PT Bank Muamalat Indonesia ditandatangani pada tanggal 24

Rabius Tsani 1412 H atau 1 november 1991. Dengan terkumpulnya modal

awal pada tanggal 1 Mei 1992, Bank Muamalat Indonesia mulai beroperasi

(Sudarsono, 2003:23).

Pendirian Bank Muamalat ini diikuti oleh bank-bank perkreditan

rakyat syariah (BPRS), namun demikian ada dua jenis tersebut belum

sanggup menjangkau masyarakat Islam lapisan bawah. Oleh karena itu, maka

dibangunlah lembaga-lembaga simpan pinjam yang disebut baitul maal

wattamwil (BMT). Setelah dua tahun beroperasi, bank Muamalat

mensponsori berdirinya asuransi Islam, Syarikat Tafakul Indonesia (STI) dan

menjadi salah satu pemegang sahamnya. Tiga tahun kemudian, bank

Muamalat mensponsori lokakarya ulama tentang reksadana syariah yang

kemudian diikuti dengan beroperasinya reksadana syariah oleh PT Danareksa

(Sudarsono, 2003:24).

4

Bank Muamalat Indonesia berperan untuk meningkatkan kualitas

kehidupan sosial ekonomi masyarakat Indonesia, meningkatkan

pembangunan dalam bidang ekonomi keuangan, mengembangkan lembaga

bank dan sistem perbankan, serta dapat mendidik dan membimbing

masyarakat untuk berpikir secara ekonomi berperilaku bisnis (Sumitro,

2004:88). Dalam rangka memperluas jaringan, Bank Muamalat Indonesia

membuka kantor-kantor cabang di seluruh Indonesia. Salah satu kantor

cabang yang telah didirikan adalah kantor Bank Muamalat Indonesia cabang

Semarang. Tidak hanya di kota besar saja, akan tetapi sampai di kota kecil

termasuk di Salatiga. Atas pertimbangan untuk memperluas jaringan dan

menyiarkan dakwah Islam, Bank Muamalat Indonesia telah berdiri di kota

Salatiga sebagai kantor cabang pembantu. Kota Salatiga merupakan kota

kecil yang mayoritas penduduknya adalah umat Islam. Berada diantara

wilayah Semarang dan Solo menjadikan kota ini mempunyai letak yang

strategis.

Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga mulai beroperasi

pada tanggal 31 Desember 2009 dan peresmian dilaksanakan pada tanggal 14

Januari 2010. Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga

merupakan satu-satunya Bank Muamalat yang beroperasi di Salatiga.

Meskipun Bank Muamalat sudah beroperasi mulai dari tahun 2009 di

Salatiga, akan tetapi banyaknya lembaga keuangan syariah lain yang saat ini

berkembang di Salatiga menimbulkan persaingan yang ketat. Fenomena ini

tentunya harus direspon oleh pihak bank sendiri, dikarenakan semakin

5

banyaknya lembaga keuangan syariah saat ini. Agar mampu mensosialkan ke

masyarakat luas, maka perusahaan harus mengetahui perilaku konsumen

dalam pengambilan keputusan untuk menjadi nasabah di Bank Muamalat

Indonesia cabang pembantu Salatiga yang berhubungan dengan karakteristik

konsumen dan faktor pengaruh pengambilan keputusan.

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang

berhubungan dengan pencairan, pemilihan, pembelian, penggunaan serta

pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.

Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk

membuat keputusan pembelian. Karakteristik konsumen terdiri dari keadaan

ekonomi, gaya hidup, dan tingkat pendidikan. Seperti yang telah diuraikan di

atas perlu kita ketahui bahwa keadaan ekonomi berpengaruh terhadap

keputusan nasabah karena pendapatan setiap individu itu berbeda, hal tersebut

akan berpengaruh terhadap kemampuan nasabah dalam menabung. Gaya

hidup perlu diketahui karena pola hidup yang berhubungan dengan uang akan

mempengaruhi keputusan untuk menabung. Tingkat pendidikan perlu

diketahui karena dengan tingkat pendidikan yang berbeda akan berbeda pula

tingkat tabungan dan jenis tabungan yang dipilih.

Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen,

diantaranya dipengaruhi oleh karakteristik faktor pribadi, yaitu keadaan

ekonomi dan gaya hidup. Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan

ekonomi seseorang, keadaan ekonomi meliputi pendapatan yang dapat

dibelanjakan. Sedangkan gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia

6

yang diungkapkan dalam kegiatan, minat, serta pendapatan seseorang. Orang-

orang yang berasal dari sub kultur kelas sosial, dan pekerjaan yang sama

mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda (Kotler, 2000:233).

Pengaruh konsumen dalam mengambil keputusan juga dipengaruhi

oleh faktor individual konsumen, menurut Essael dalam Efendi (2009:6)

faktor individual konsumen yang meliputi pendidikan dan penghasilan

konsumen, pengaruh lingkungan, dan strategi pemasaran. Dari teori Essael

dikatakan faktor individual konsumen yang didalamnya adalah pendidikan

sangat mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen, hal ini disebabkan

konsumen yang berpendidikan tinggi mempunyai pandangan yang berbeda

terhadap alternatif produk, informasi produk, dan penilaian terhadap sebuah

produk dibandingkan dengan konsumen berpendidikan rendah.

Dalam penelitian ini, penulis memilih obyek penelitian pada Bank

Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga, karena dalam sejarah

perbankan syariah di Indonesia, Bank Muamalat Indonesia merupakan bank

pertama yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah dan juga memiliki

tujuan khusus yaitu memberikan kesempatan kepada orang-orang islam

khususnya dan tidak menutup peluang bagi selain yang beragama islam untuk

berhubungan dengan perbankan yang lebih menjamin adanya kebersamaan,

keadilan dan pemerataan pendapatan.

7

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka

penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH

KEADAAN EKONOMI, GAYA HIDUP, DAN TINGKAT PENDIDIKAN

TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI NASABAH DI BANK

MUAMALAT INDONESIA CABANG PEMBANTU SALATIGA”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah keadaan ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan menjadi nasabah di Bank Muamalat Indonesia cabang

pembantu Salatiga?

2. Apakah gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan menjadi nasabah di Bank Muamalat Indonesia cabang

pembantu Salatiga?

3. Apakah tingkat pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan menjadi nasabah di Bank Muamalat Indonesia cabang

pembantu Salatiga?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan di atas,

maka dapat disusun tujuan penelitian yang diharapkan. Tujuan yang ingin

dicapai penulis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh keadaan ekonomi terhadap keputusan

menjadi nasabah di Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga.

8

2. Untuk mengetahui pengaruh gaya hidup yang terhadap keputusan

menjadi nasabah di Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga.

3. Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan terhadap keputusan

menjadi nasabah di Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga.

D. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka dapat disusun kegunaan

penelitian sebagai berikut :

1. Bagi Penulis, dapat meningkatkan pengetahuan penulis serta dapat

menerapkan ilmu yang diperoleh agar dapat menambah wawasan ilmiah.

2. Bagi Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga, sebagai

bahan pertimbangan atau masukan dalam meningkatkan jumlah nasabah.

3. Bagi IAIN Salatiga, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi akademik dalam bidang manajemen lembaga keuangan

syariah, khususnya mengenai pengaruh keadaan ekonomi, gaya hidup,

dan tingkat pekerjaan terhadap keputusan menjadi nasabah di Bank

Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga.

4. Sebagai sumber informasi bagi pihak-pihak yang ingin melakukan

penelitian khususnya pada kajian yang sama yang berkenaan dengan

masalah keadaan ekonomi, gaya hidup, dan tingkat pendidikan.

E. Sistematika Penulisan Skripsi

Dalam penulisan skripsi ini, penulis berusaha membuat media laporan

secara sistematis dengan membagi menjadi lima bab pembahasan yang saling

berkaitan, yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

9

Bab I : Pendahuluan

Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan

sistematika penulisan. Pembahasan ini ditempatkan pada bab

pendahuluan karena pembahasan ini menjadi titik tolak untuk

melakukan penelitian atau penulisan selanjutnya.

Bab II : Kajian Pustaka

Dalam bab ini akan diuraikan tentang telaah pustaka yang

membahas tentang ringkasan penelitian terdahulu yang dijadikan

acuan penulis dalam penulisan penelitian ini, dan memberikan

gambaran posisi yang peneliti lakukan terhadap penelitian yang

lain. Kerangka teori yang membahas konsep yang akan digunakan

untuk menganalisis, konsep-konsep yang terkait dan penting untuk

dikaji sebagai landasan dalam menulis bab analisis dan mengambil

kesimpulan. Kerangka penelitian yang akan diuji disajikan dalam

bentuk gambar dan atau persamaan. Hipotesis subbab ini berisi

hipotesis yang diajukan.

Bab III : Metodologi Penelitian

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai jenis penelitian dan

sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data,

variabel penelitian dan pengukuran, serta teknik analisis data.

10

Bab IV : Analisa Penelitian

Pada bab ini merupakan gambaran umum objek penelitian dan

pembahasan yang berisi tentang hasil analisis dari pengolahan data,

baik analisis secara deskriptif maupun analisis hasil pengujian

hipotesis yang telah dilakukan. Selanjutnya dilakukan pembahasan

mengenai analisa data variabel independen terhadap variabel

dependen yang diteliti.

Bab V : Penutup

Pada bab ini merupakan kesimpulan dari pembahasan yang telah

dilakukan sebelumnya. Kemudian dilanjutkan dengan saran-saran

sebagai perbaikan untuk kemajuan obyek penelitian.

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

Dalam skripsi ini, penulis bukanlah yang pertama membahas

penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan menjadi

nasabah. Ada beberapa referensi dari hasil penelitian terdahulu yang

ditemukan antara lain adalah:

Penelitian Lutfi Efendi (2009:82) Fakultas Ekonomi Universitas Islam

Negeri Malang dalam skripsinya dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Nasabah pada Bank Muamalat

Malang” dari hasil penelitian tersebut dengan menggunakan 132 responden.

Faktor tingkat pendidikan yang memperoleh tingkat signifikansi sebesar

0,000 dengan taraf kepercayaan 95%.

Penelitian Ayu Niken Pratiwi (2010:116) Fakultas Ekonomi

Univesitas Sebelas Maret Surakarta dalam skripsinya dengan judul “Analisis

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Masyarakat Muslim untuk

Menggunakan Bank Syariah” (studi kasus di Kota Surakarta). Hasil dari

penelitiannya dengan 100 responden menyimpulkan bahwa variabel tingkat

pendidikan muslimin terbukti signifikan berpengaruh positif dalam keputusan

masyarakat muslim untuk menggunakan bank syariah di Kota Surakarta pada

tahun 2008. Besarnya pengaruh tingkat pendidikan terhadap keputusan

masyarakat muslim di Kota Surakarta untuk menggunakan bank syariah bila

terdapat tambahan satu tahun pendidikan maka akan mempertinggi keputusan

12

masyarakat muslim di Kota Surakarta menggunakan bank syariah sebesar

9,34%. Keputusan masyarakat muslim untuk menggunakan bank syariah di

Kota Surakarta yang memiliki tingkat pendidikan tertentu adalah 1,6811 kali

dibandingkan dengan keputusan masyarakat muslim untuk menggunakan

bank syariah di Kota Surakarta yang memiliki tingkat pendidikan rendah.

Penelitian Nurul Julia (2014:83) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung dalam skripsinya yang

berjudul “Pengaruh Faktor Sosial dan Tingkat Pendidikan terhadap

Keputusan menjadi Nasabah BMT Sahara Tulungagung” menyimpulkan

bahwa variabel tingkat pendidikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,679

tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah di

BMT Sahara Tulungagung.

Penelitian Galuh Husadatama (2015:14) Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Brawijaya Malang dalam jurnalnya dengan judul “Analisis

Determinasi Pemahaman Pemilihan Perbankan oleh Masyarakat Pondok

Pesantren Lirboyo Kota Kediri Jawa Timur” dengan mengambil sampel

sebanyak 87 responden menyimpulkan bahwa sebagian status pendidikan

responden rendah yang menggunakan bank syariah sebanyak 51 orang

(58,62%), status pendidikan tinggi sebanyak 3 orang (3,44%), sedangkan

status pendidikan responden rendah yang menggunakan bank konvensional

sebanyak 32 orang (36,78%), status pendidikan tinggi sebanyak 1 orang

(1,14%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan tidak berpengaruh

terhadap pemilihan jenis bank. Hal ini karena kebutuhan perbankan tidak

13

dipengaruhi oleh pendidikan seseorang, namun lebih dipengaruhi oleh

kebutuhan masyarakat akan jasa perbankan tersebut.

Penelitian Supriyanto (2012:94) dalam jurnalnya yang berjudul

“Pendidikan Pendapatan dan Motivasi menjadi Nasabah pada Koperasi

Simpan Pinjam Syariah (BMT) Pasuruan” Universitas Kanjuruhan Malang

menyimpulkan bahwa berdasarkan hasil pengujian data menggunakan

analisis regresi terbukti bahwa tingkat pendidikan berpengaruh secara

signifikan terhadap motivasi menjadi nasabah dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,427 melalui persamaan regresi.

Penelitian Puji Lestari (2009:78) dalam tugas akhirnya dengan judul

“Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan menjadi Nasabah

Tabungan Shar-E di BMI cabang Solo” menyimpulkan bahwa variabel gaya

hidup mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,027 yang menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan, sedangkan variabel keadaan

ekonomi mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan menjadi nasabah,

dengan koefisien sebesar 0,181 yang artinya apabila variabel keadaan

ekonomi meningkat sebesar 1 satuan, maka keputusan menjadi nasabah akan

naik sebesar 0,181 satuan dengan asumsi cateris paribus. Tingkat signifikansi

0,235 yang nilainya di atas 0,05 menunjukkan bahwa keadaan ekonomi tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan calon nasabah tabungan

Shar-E di Bank Muamalat Indonesia cabang Solo. Dan pengaruh yang paling

dominan terhadap keputusan menjadi nasabah tabungan Shar-E di Bank

Muamalat Indonesia cabang Solo adalah gaya hidup.

14

Penelitian Dwita Darmawati, Bambang Subekti, Sri Murni S,

Sumarsono (2007:16) dalam jurnalnya yang berjudul “Analisis Pengaruh

Kebudayaan, Sosial, Kepribadian dan Psikologis terhadap Keputusan

Pembelian Shar-E” (Survei pada Nasabah Bank Muamalat Indonesia cabang

Purwokerto) hasil dari penelitian yang menggunakan 100 responden

menyimpulkan bahwa variabel kepribadian yang meliputi usia dan tahap

siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan

konsep diri mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan

pembelian produk Shar-E. Hal ini menunjukkan bahwa dalam memutuskan

membeli produk Shar-E konsumen didasari kepribadian mereka.

Penelitian Brono Widiatmoko, Darwin sitompul, Sukaria Sinulingga

(2013:113) dalam jurnalnya yang berjudul “Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Keputusan Nasabah Membuka Rekening Tahapan Xpresi

pada BCA Medan” menyimpulkan bahwa variabel kepribadian yang meliputi

usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan dan keadaan ekonomi, gaya hidup,

kepribadian dan konsep diri dengan tingkat signifikansi thitung sebesar 0,362

maka dapat disimpulkan bahwa keadaan ekonomi dan gaya hidup tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan nasabah membuka

rekening Tahapan Xpresi pada BCA Medan.

Penelitian Vourtdacsbelina Virgine Fautngiljanan, Agus Supandi

Soegoto, dan Yantje Uhing (2014:9) dalam jurnalnya yang berjudul “Gaya

Hidup dan Tingkat Pendapatan Pengaruhnya terhadap Keputusan

Menggunakan Produk Asuransi Prudential di Kota Manado”. Adapun tujuan

15

dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gaya hidup dan tingkat

pendapatan pengaruhnya terhadap keputusan menggunakan produk asuransi,

dengan mengambil sampel sebanyak 75 responden dari populasi sebanyak

300 nasabah menyimpulkan bahwa gaya hidup dan tingkat pendapatan

berpengaruh signifikan baik secara simultan maupun secara parsial, dengan

nilai signifikansi sebesar 0,004.

Penelitian Arista Milka Nasrul (2014:75) dalam skripsinya yang

berjudul “Pengaruh Faktor Perilaku Konsumen terhadap Keputusan

Pembelian Asuransi Jiwa” (studi pada AJB Bumiputera 1912 Syariah cabang

Cibubur). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor

budaya, faktor sosial, faktor pribadi, faktor psikologi terhadap keputusan

pembelian asuransi jiwa. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan

bahwa faktor pribadi terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian asuransi dengan nilai signifikansi sebesar 0,015.

Penelitian Damayanti Masyaroh (2014:95) dalam skripsinya yang

berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah

dalam Memilih Bank Syariah”. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh faktor sosial, faktor pribadi, faktor budaya, faktor

psikologis, faktor lokasi, faktor produk, faktor pelayanan, faktor fasilitas, dan

faktor promosi yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih bank

syariah. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

pengaruh variabel pribadi terhadap keputusan nasabah dalam memilih bank

syariah. Hal ini didasarkan pada analisis kuantitatif, dimana hasil thitung adalah

16

(-1,829) < ttabel (1,661). Indikator keadaan ekonomi dan pekerjaan ternyata

tidak mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih bank syariah.

Tabel 2.1

Research Gap

No Isu Penulis Hasil

1. Tingkat pendidikan

berpengaruh

terhadap keputusan

menjadi nasabah

Lutfi Efendi

(2009:82)

Tingkat pendidikan

berpengaruh signifikan

terhadap pengambilan

keputusan nasabah menabung

di Bank Muamalat cabang

Malang

Ayoe Niken

Pratiwi (2010:116)

Variabel tingkat pendidikan

muslimin terbukti signifikan

berpengaruh positif dalam

keputusan masyarakat muslim

untuk menggunakan bank

syariah di kota Surakarta pada

tahun 2008

Nurul Julia

(2014:83)

Tingkat pendidikan tidak

berpengaruh terhadap

pengambilan keputusan

konsumen untuk menjadi

nasabah BMT SAHARA

17

Tulungagung

Galuh Husadatama

(2015:14)

Pendidikan tidak berpengaruh

terhadap pemilihan jenis bank

di masyarakat pondok

pesantren Lirboyo Kediri

Supriyanto

(2012:94)

Variabel tingkat pendidikan

nasabah berpengaruh secara

signifikan terhadap motivasi

menjadi nasabah di BMT

Pasuruan tahun 2012

2. Gaya hidup

berpengaruh

terhadap keputusan

menjadi nasabah

Puji Lestari

(2009:78)

Variabel gaya

hidup dominan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap

keputusan calon nasabah

tabungan Shar-E di BMI

cabang Solo

Dwita Darwamati

dkk (2007:16)

Gaya hidup mempunyai

pengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian produk

Shar-E di BMI cabang

Purwokerto

Brono Widiatmoko

dkk (2013:113)

Gaya hidup tidak berpengaruh

signifikan terhadap keputusan

18

nasabah membuka rekening

Tahapan Xpresi pada BCA

Medan

Agus Supandi

Soegoto dkk

(2014:9)

Gaya hidup berpengaruh

signifikan terhadap keputusan

menggunakan produk asuransi

prudential di Kota Manado

Arista Milka

Nasrul (2014:75)

Gaya hidup berpengaruh

positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian asuransi

jiwa pada AJB Bumiputera

1912 Syariah cabang Cibubur

3. Keadaan ekonomi

berpengaruh

terhadap keputusan

menjadi nasabah

Puji Lestari

(2009:78)

Keadaan ekonomi berpengaruh

positif tetapi tidak signifikan

terhadap keputusan calon

nasabah tabungan Shar-E di

BMI cabang Solo

Dwita Darmawati

dkk (2007:16)

Keadaan ekonomi mempunyai

pengaruh yang signifikan

terhadap keputusan pembelian

produk Shar-E di BMI cabang

Purwokerto

Damayanti Keadaan ekonomi tidak

19

Masyaroh

(2014:95)

mempunyai pengaruh

signifikan terhadap keputusan

nasabah dalam memilih bank

syariah

Brono Widiatmoko

(2013:113)

Keadaan ekonomi tidak

berpengaruh signifikan

terhadap keputusan nasabah

membuka rekening tahapan

Xpresi pada BCA Medan

Arista Milka

Nasrul (2014:75)

Keadaan ekonomi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian asuransi

jiwa pada AJB Bumiputera

1912 Syariah cabang Cibubur

Sumber: Diolah untuk penelitian ini.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelum-sebelumnya terletak

pada objek maupun variabel-variabel penelitian, yakni selain menggunakan

variabel keadaan ekonomi, gaya hidup, dan tingkat pendidikan sebagai variabel

independen, peneliti juga menggunakan keputusan sebagai variabel dependen.

Objek penelitian ini yaitu nasabah Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu

Salatiga. Pemilihan Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga oleh

peneliti dikarenakan Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga berada

di lingkungan yang banyak lembaga keuangan atau bank-bank berdiri di

20

sekitarnya, sehingga terjadi persaingan yang kompetitif antar lembaga keuangan

atau bank-bank baik konvensional maupun syariah yang terdapat di Salatiga.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi bagi

kemajuan bank syariah terkait yaitu Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu

Salatiga.

B. Kerangka Teori

1) Bank Syariah

a. Pengertian bank syariah

Bank adalah sebuah lembaga perantara antara pihak surplus

dana kepada pihak minus dana. Tiga fungsi operasional bank yaitu

sebagai pengumpulan dana (funding), sebagai penyalur dana

(financing), dan pelayanan jasa. Secara sederhana bank dapat

diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana

tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

2003:11).

Menurut ensiklopedia Islam, bank syariah adalah lembaga

yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu

lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya

disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariat Islam. Berdasarkan

rumusan tersebut, bank syariah berarti bank yang tata cara

beroperasinya didasarkan pada tata cara bermuamalat secara Islam,

21

yakni mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-quran dan Al-hadis

(Sumitro, 2004:5).

b. Fungsi dan Peran Bank Syariah

1. Manajer investasi, bank syariah dapat mengelola investasi dana

nasabah.

2. Investor, bank syariah dapat menginvestasikan dana yang

dimilikinya maupun dana nasabah yang dipercayakan kepadanya.

3. Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran, bank syariah

dapat melakukan kegiatan-kegiatan jasa-jasa layanan perbankan

sebagaimana lazimnya.

4. Pelaksanaan kegiatan sosial, sebagai ciri yang melekat pada

entitas keuangan syariah, bank islam juga memiliki kewajiban

untuk mengeluarkan dan mengelola (menghimpun,

mengadministrasikan, mendistribusikan) zakat serta dana-dana

sosial lainnya.

c. Tujuan Bank Syariah

Bank syariah mempunyai beberapa tujuan diantaranya sebagai

berikut:

1. Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalat secara

islam, khususnya muamalat yang berhubungan dengan perbankan,

agar terhindar dari praktek-praktek riba atau jenis-jenis usaha

perdagangan lain yang mengandung unsur gharar (tipuan),

dimana jenis-jenis usaha tersebut selain dilarang dalam islam,

22

juga telah menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan

ekonomi umat.

2. Untuk menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi dengan

jalan meratakan pemdapatan melalui kegiatan investasi, agar tidak

terjadi kesenjangan yang amat besar antara pemilik modal dengan

pihak yang membutuhkan dana.

3. Untuk meningkatkan kualitas hidup umat, dengan jalan membuka

peluang berusaha yang lebih besar terutama kepada kelompok

miskin, yang diarahkan kepada kegiatan usaha yang produktif,

menuju terciptanya kemandirian berusaha (berwira usaha).

4. Untuk membantu menanggulangi (mengentaskan) masalah

kemiskinan, yang pada umumnya merupakan program utama dari

negara-negara yang sedang berkembang. Upaya bank islam

didalam mengentaskan kemiskinan ini berupa pembinaan nasabah

yang lebih menonjol sifat kebersamaan dari siklus usaha yang

lengkap seperti program pembinaan pengusaha produsen,

pembinaan pedagang perantara, program pembinaan konsumen,

program pengembangan modal kerja dan program pengembangan

usaha bersama.

5. Untuk menjaga kestabilan ekonomi dan moneter pemerintah.

Dengan aktivitas-aktivitas bank islam yang diharapkan mampu

menghindarkan inflasi akibat penerapan sistem bunga,

menghindarkan persaingan yang tidak sehat antara lembaga

23

keuangan, khusunya bank dan menanggulangi kemandirian

lembaga keuangan, khususnya bank dari pengaruh gejolak

moneter baik dari dalam maupun luar negeri.

6. Untuk menyelamatkan ketergantungan umat Islam terhadap bank

non-islam atau konvensional (Sumitro, 2004:17-18).

d. Ciri-Ciri Bank Syariah

1. Beban biaya yang disepakati bersama pada waktu akad perjanjian

diwujudkan dalam bentuk jumlah nominal, yang besarnya tidak

kaku dan dapat dilakukan dengan kebebasan untuk tawar

menawar dalam batas wajar. Beban biaya tersebut hanya

dikenakan sampai batas waktu sesuai dengan kesepakatan dalam

kontrak.

2. Penggunaan persentase dalam hal kewajiban untuk melakukan

pembayaran selalu dihindarkan, karena persentase bersifat

melekat pada sisa utang meskipun batas waktu perjanjian telah

berakhir.

3. Didalam kontrak-kontrak pembiayaan proyek, bank Islam tidak

menerapkan perhitungan berdasarkan keuntungan yang pasti yang

ditetapkan di muka, karena pada hakikatnya yang mengetahui

tentang ruginya suatu proyek yang dibiayai bank hanyalah Allah

semata, manusia sama sekali tidak mampu meramalnya.

4. Pengerahan dana masyarakat dalam bentuk deposito tabungan

oleh penyimpan dianggap sebagai titipan (al-wadiah) sedangkan

24

bagi bank dianggap sebagai titipan yang diamanatkan sebagai

penyertaan dana pada proyek-proyek yang dibiayai bank yang

beroperasi sesuai dengan prinsip syariah Islam sehingga kepada

penyimpan tidak dijanjikan imbalan yang pasti.

5. Bank Islam tidak menerapkan jual-beli atau sewa-menyewa uang

dari mata uang yang sama, misalnya rupiah dengan rupiah atau

dolar dengan dolar, yang dari transaksi itu dapat menghasilkan

keuntungan. Jadi mata uang yang sama tidak dapat dipakai

sebagai barang (komoditi). Oleh karena itu, dalam memberikan

pinjaman pada umumnya bank Islam tidak memberikan pinjaman

dalam bentuk uang tunai, tetapi dalam bentuk pembiayaan

pengadaan barang.

6. Adanya pos pendapatan berupa “Rekening Pendapatan Non

Halal” sebagai hasil dari transaksi dengan bank konvensional

yang tentunya menerapkan sistem bunga. Pos ini biasanya

dipergunakan untuk menyantuni masyarakat miskin yang terkena

musibah dan untuk kepentingan kaum muslimin yang bersifat

sosial.

7. Adanya Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang bertugas untuk

mengawasi operasionalisasi bank dari sudut syariahnya. Selain itu

manajer dan pimpinan bank islam harus menguasai dasar-dasar

muamalah islam.

25

8. Produk-produk bank islam selalu menggunakan sebutan-sebutan

yang berasal dari istilah arab, misalnya al-murabahah, al-

mudharabah, al-ba’iu bithaman ajil, al-ijarah, al-ba’iu tahjiri,

al-qardhul hasan dan sebagainya, di mana istilah-istilah tersebut

telah dicantumkan didalam kitab-kitab fiqih islam.

9. Adanya produk khusus yang tidak terdapat didalam bank

konvensional, yaitu kredit tanpa beban yang murni bersifat sosial,

di mana nasabah tidak ada kewajiban untuk mengembalikannya.

Produk ini diperuntukkan khusus untuk orang-orang yang miskin

atau sangat membutuhkan dan untuk kegiatan-kegiatan sosial

keagamaan yang urgen. Sumber dana untuk fasilitas sosial ini

berasal dari zakat, infaq, sedekah, dan pendapatan non halal

sebagai hasil dari transaksi dengan bank-bank konvensional yang

menerapkan sistem bunga.

10. Fungsi kelembagaan bank islam selain menjembatani antara pihak

pemilik modal dengan pihak yang membutuhkan dana, juga

mempunyai fungsi khusus yaitu fungsi amanah, artinya

berkewajiban menjaga dan bertanggung jawab atas keamanan

dana yang disimpan dan siap sewaktu-waktu apabila dana tersebut

ditarik kembali sesuai dengan perjanjian (Sumitro, 2004:18-22).

26

e. Perbandingan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Menurut Antonio (2001:29) dalam beberapa hal, bank

konvensional dan bank syariah memiliki persamaan, antara lain:

1. Sisi teknis penerimaan uang

2. Mekanisme transfer

3. Teknologi yang digunakan

4. Syarat-syarat umum memperoleh pembiayaan

Menurut Sudarsono (2003:33) terdapat perbedaan antara bank

syariah dengan bank konvensional adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2

Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

No Perbedaan Bank Syariah Bank Konvensional

1. Falsafah Tidak berdasarkan

bunga, spekulasi, dan

ketidakjelasan

Berdasarkan bunga

2. Operasional

isasi

- Dana masyarakat

berupa titipan dan

investasi yang baru

akan mendapatkan

hasil jika diusahakan

terlebih dahulu

- Penyaluran pada usaha

yang halal dan

- Dana masyarakat

berupa simpanan

yang harus dibayar

bunganya pada

saat jatuh tempo

- Penyaluran pada

sektor yang

menguntungkan

27

menguntungkan aspek halal tidak

menjadi

pertimbangan

utama

3. Aspek

Sosial

Dinyatakan secara

eksplisit dan tegas yang

tertuang dalam misi dan

visi

Tidak diketahui

secara tegas

4. Organisasi Harus memiliki Dewan

Pengawas Syariah

Tidak memiliki

Dewan Pengawas

Syariah

Sumber: IBI, 2002

f. Produk Bank Syariah

Produk Bank Syariah dapat dibagi menjadi:

1. Penyaluran Dana

Penyaluran dana bank syariah terdiri dari:

a. Prinsip Jual Beli

Prinsip jual beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya

perpindahan kepemilikan barang. Tingkat keuntungan bank

ditentukan di depan dan menjadi bagian harga atas barang

yang dijual. Transaksi jual beli dibedakan berdasarkan bentuk

pembayarannya dan waktu penyerahan barang. Terdapat

beberapa jenis jual beli yang dijadikan dasar dalam

28

pembiayaan modal kerja dan investasi dalam perbankan

syariah, yaitu:

i. Bai’ al-Murabahah

Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan

tambahan keuntungan yang disepakati antara pihak bank

dan nasabah. Dalam murabahah, penjual menyebutkan

harga pembelian barang kepada pembeli, kemudian ia

mensyaratkan atas laba dalam jumlah tertentu. Pada

perjanjian murabahah, bank membiayai pembelian barang

yang dibutuhkan oleh nasabahnya dengan membei barang

itu dari pemasok, dan kemudian menjualnya kepada

nasabah dengan harga yang ditambah keuntungan. Dalam

hal ini bank menjadi penjual dan nasabah menjadi pembeli

(Sudarsono, 2003:47).

ii. Bai’ as-Salam

Salam adalah akad pesanan barang yang disebutkan sifat-

sifatnya, yang dalam majelis itu pemesan barang

menyerahkan uang seharga barang pesanan yang barang

pesanan tersebut menjadi tanggungan penerima pesanan.

Dalam hal ini bank menjadi pembeli dan nasabah menjadi

penjual (Sudarsono, 2003:48).

29

iii. Bai’ al-Istishna

Menurut jumhur ulama fuqaha, bai’ al-istishna merupakan

suatu jenis khusus dari bai’ as-salam. Biasanya, jenis ini

dipergunakan di bidang manufaktur. Dengan demikian,

ketentuan bai’ al-istishna mengikuti ketentuan dan aturan

akad bai’ as-salam (Antonio, 2001:113).

b. Prinsip Sewa (Ijarah)

Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang dan jasa,

melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan

pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri. Dalam

konteks perbankan syariah ijarah adalah bank atau lembaga

keuangan menyewakan peralatan kepada salah satu

nasabahnya berdasarkan pembebanan biaya yang sudah

ditentukan secara pasti sebelumnya (Sudarsono, 2003:51).

c. Prinsip Bagi Hasil (Syirkah)

Menurut Sudarsono (2003:52) pada produk pembiayaan

bank syariah yang didasarkan atas prinsip bagi hasil terdiri

dari:

i. Al-Musyarakah

Musyarakah adalah kerjasama antara kedua pihak atau

lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing

pihak memberikan kontribusi dana dengan keuntungan

dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan

30

kesepakatan. Musyarakah ini dibagi menjadi dua jenis

yaitu:

a. Musyarakah Pemilikan

Tercipta karena warisan wasiat atau kondisi lainnya

yang berakibat pemilikan satu aset oleh dua orang atau

lebih.

b. Musyarakah Akad (kontrak)

Tercipta dengan kesepakatan di mana dua orang atau

lebih setuju bahwa tiap orang dari mereka memberikan

modal musyarakah dan berbagi keuntungan dan

kerugian.

ii. Al-Mudharabah

Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua

pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan

seluruh modal, sedangkan pihak lainnya menjadi

pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi

menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak,

sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal

selama kerugian itu bukan akibat kelalaian pengelola.

Apabila kerugian tersebut diakibatkan karena kecurangan

atau kelalaian pengelola, maka pengelola harus

bertanggung jawab atas kerugian yang dialami tersebut.

31

d. Akad Pelengkap

Menurut Sudarsono (2003:56) untuk mempermudah

pelaksanaan pembiayaan biasanya dilakukan juga akad

pelengkap. Akad pelengkap ini tidak ditujukan untuk mencari

keuntungan, namun ditujukan untuk mempermudah

pelaksanaan pembiayaan. Meskipun tidak ditujukan untuk

mencari keuntungan, dalam akad pelengkap ini diperbolehkan

untuk meminta pengganti biaya-biaya yang dikeluarkan untuk

melaksanakan akad ini.

i. Al-Hiwalah

Memindahkan hutang dari tanggungan muhil (orang yang

berhutang) menjadi tanggungan muhal alaih (orang yang

berkewajiban membayar hutang). Hiwalah adalah serupa

dengan lembaga pengambilalihan utang, atau lembaga

penggantian kreditor atau penggantian debitor.

ii. Ar-Rahn

Menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai

jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang

ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis. Dengan

demikian, pihak yang menahan memperoleh jaminan

untuk dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian

piutangnya. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa rahn

adalah semacam jaminan utang atau gadai. Tujuan akan

32

rahn adalah untuk memberi jaminan pembayaran kembali

kepada bank dalam memberikan pembiayaan. Barang

yang digadaikan harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai

berikut:

a. Milik nasabah sendiri

b. Jelas ukuran, sifat dan nilainya ditentukan berdasarkan

nilai riil pasar, dan

c. Dapat dikuasai namun tidak boleh dimanfaatkan oleh

pihak bank.

iii. Al-Qardh

Pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau

diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan

tanpa mengharapkan imbalan.

iv. Al-Wakalah

Pelimpahan kekuasaan oleh seorang sebagai pihak

pertama kepada orang lain sebagai pihak kedua dalam hal-

hal yang diwakilkan. Dalam hal ini pihak kedua hanya

melaksanakan sesuatu sebatas kuasa atau wewenang yang

diberikan oleh pihak pertama, namun apabila kuasa

tersebut telah dilaksanakan sesuai yang disyaratkan maka

semua risiko dan tanggung jawab atas dilaksanakannya

perintah tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab

pihak pertama atau pemberi kuasa.

33

v. Al-Kafalah

Jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil) kepada

pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau

yang ditanggung. Dalam pengertian lain, kafalah juga

berarti mengalihkan tanggung jawab seseorang yang

dijamin dengan berpegang pada tanggung jawab orang

lain sebagai jaminan.

2. Penghimpun Dana

Menurut Sudarsono (2003:64) penghimpun dana bank syariah

terdiri dari berbagai jenis, yaitu:

a) Al-Wadiah

Titipan murni dari satu pihak ke pihak yang lain, baik

individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan

dikembalikan kapan saja yang dikehendaki oleh si penitip.

b) Al-Mudharabah

Dalam mengaplikasikan mudharabah, penyimpan atau

deposan bertindak sebagai shahibul maal (pemilik modal) dan

bank sebagai mudharib (pengelola). Dana tersebut digunakan

bank untuk melakukan pembiayaan mudharabah atau ijarah

seperti yang telah dijelaskan terdahulu. Dapat pula dana

tersebut digunakan bank untuk melakukan pembiayaan

mudharabah. Hasil usaha ini akan dibagi hasilkan

berdasarkan nisbah yang telah disepakati. Bila bank

34

menggunakannya untuk melakukan pembiayaan mudharabah,

maka bank bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi.

i. Al-Mudharabah Mutlaqah

Penerapan mudharabah mutlaqah dapat berupa tabungan

dan deposito sehingga terdapat dua jenis himpunan dana

yaitu tabungan mudharabah dan deposito mudharabah.

Berdasarkan prinsip ini tidak ada pembatasan bagi bank

dalam menggunakan dana yang dihimpun.

ii. Al-Mudharabah Muqayyadah on Balance Sheet

Jenis mudharabah ini merupakan simpanan khusus

(restriced invesment) dimana pemilik dana dapat

menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh

bank. Misalnya disyaratkan digunakan untuk bisnis

tertentu, atau disyaratkan digunakan dengan akad tertentu,

atau disyaratkan digunakan untuk nasabah tertentu.

iii. Al-Mudharabah Muqayyadah of Balance Sheet

Jenis mudharabah ini merupakan penyaluran dana

mudharabah langsung kepada pelaksana usahanya,

dimana bank bertindak sebagai perantara (arranger) yang

mempertemukan antara pemilik dana dengan pelaksana

usaha. Pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat

tertentu yang harus dipatuhi oleh bank dalam mencari

35

kegiatan usaha yang akan dibiayai dan pelaksanaan

usahanya.

3. Jasa Perbankan

Menurut Sudarsono (2003:67) bank syariah dapat melakukan

berbagai pelayanan jasa perbankan kepada nasabah dengan

mendapatkan imbalan berupa sewa atau keuntungan. Jasa

perbankan tersebut antara lain berupa:

i. Al-Sharf

Perjanjian jual beli suatu valuta dengan valuta lainnya.

Transaksi jual beli mata uang asing (valuta asing) dapat

dilakukan baik dengan sesama mata uang yang sejenis,

misalnya rupiah dengan rupiah maupun yang tidak sejenis,

misalnya rupiah dengan dollar atau sebaliknya. Jual beli mata

uang yang tidak sejenis ini penyerahan yang harus dilakukan

pada waktu yang sama.

ii. Al-Ijarah

Jenis kegiatan antara lain menyewakan kontan simpanan (safe

deposit box) dan jasa tata laksana administrasi dokumen

(custodion). Bank dapat imbalan sewa dari jasa-jasa tersebut.

2) Pengambilan Keputusan

a. Pengertian Keputusan

Keputusan adalah seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau

lebih. Dengan kata lain pilihan alternatif harus tersedia bagi seseorang

36

ketika mengambil keputusan (Schiffman dan Kanuk, 2000:485).

Keputusan mengandung tiga pengertian, yaitu: (1) ada pilihan atas

dasar logika atau pertimbangan; (2) ada beberapa alternatif yang harus

dipilih salah satu yang terbaik; dan (3) ada tujuan yang ingin dicapai

dan keputusan itu makin mendekatkan pada tujuan tersebut.

Menurut Salusu (1996:47) pengambilan keputusan ialah proses

memilih suatu alternatif cara bertindak dengan metode yang efisien

sesuai situasi. Pengambilan keputusan memerlukan satu seri tindakan,

membutuhkan beberapa langkah. Dapat saja langkah-langkah itu

terdapat dalam pikiran seseorang yang sekaligus mengajaknya

berpikir sistematis.

Selain itu menurut Marimin (2004:10) dalam mengambil

keputusan seseorang seringkali dihadapkan pada berbagai kondisi

antara lain unik, tidak pasti, jangka panjang dan komplek. Yang

dimaksud dalam kondisi unik adalah masalah tersebut tidak

mempunyai preseden dan di masa depan mungkin tidak akan berulang

kembali. Tidak pasti maksudnya bahwa faktor-faktor yang diharapkan

mempengaruhi dan memiliki kadar ketahuan atau informasi yang

sangat rendah. Jangka panjang maksudnya bahwa implikasinya

memiliki jangkauan yang cukup jauh ke depan dan melibatkan

sumber-sumber usaha yang penting. Adapun kompleks yaitu dalam

pengertiannya preferensi pengambilan keputusan atas risiko dan

waktu memiliki peranan yang sangat besar.

37

b. Tujuan Pengambilan Keputusan

Tujuan pengambilan keputusan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Tujuan bersifat tunggal

Tujuan yang bersifat tunggal terjadi apabila keputusan yang

dihasilkan hanya menyangkut satu masalah, artinya bahwa sekali

diputuskan tidak ada kaitannya dengan masalah yang lain.

2. Tujuan yang bersifat ganda

Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat ganda terjadi apabila

keputusan yang dihasilkan menyangkut lebih dari satu masalah,

artinya keputusan yang diambil itu sekaligus memecahkan dua

(atau lebih) masalah yang bersifat kontradiktif atau yang bersifat

tidak kontradiktif.

c. Unsur Pengambilan Keputusan

Agar pengambilan keputusan dapat lebih terarah, maka perlu

diketahui unsur atau komponen pengambilan keputusan, yaitu:

1. Tujuan dari pengambilan keputusan.

2. Identifikasi alternatif keputusan yang memecahkan masalah.

3. Perhitungan tentang faktor-faktor yang tidak dapat diketahui

sebelumnya atau diluar jangkauan manusia.

4. Sarana dan perlengkapan untuk mengevaluasi atau mengukur

hasil dari suatu pengambilan keputusan.

38

d. Kategori Keputusan

Menurut Nutt (1989) dalam Salusu (1996:61) ditinjau dari sudut

perolehan informasi dan cara memproses informasi, keputusan dibagi

menjadi empat kategori yaitu:

1. Keputusan representasi

Suatu keputusan dapat disebut keputusan representasi

(representational decisions) apabila pengambil keputusan

menghadapi informasi yang cukup banyak, dan mengetahui

dengan tepat bagaimana memanipulasikan informasi tersebut.

Dengan begitu, akan lebih mudah dibuatkan model sehingga

model itu mewakili informasi yang tersedia. Keputusan ini banyak

menggunakan model-model matematik seperti operations reseach,

cost-benefit analysis, dan simulasi. Didalam keputusan ini

ambiguitas dapat diketahui dan dikendalikan, konflik dapat

diatasi, dan ketidakpastian dapat diselesaikan dengan metode

matematik.

2. Keputusan empiris

Suatu keputusan yang miskin informasi tetapi memiliki cara yang

jelas untuk memproses informasi pada saat informasi itu

diperoleh, disebut keputusan empiris (empirical decisions). Pada

keputusan ini terdapat ambiguitas serta konflik yang potensial

mengenai informasi mana yang harus dicari dan bagaimana

menduga serta memprakirakan peristiwa-peristiwa yang tidak

39

pasti. Tugas utama dari pengambil keputusan di sini ialah mencari

informasi lagi.

3. Keputusan informasi

Suatu situasi yang kaya informasi, tetapi diliputi kontroversi

tentang bagaimana memproses informasi itu, akan menghasilkan

apa yang disebut keputusan informasi (information desicions).

Konflik muncul ketika lahir perbedaan tentang informasi mana

yang akan diproses dan yang akan digunakan untuk membuat

prediksi-prediksi. Integrasi pemikiran di antara para pengambil

keputusan terutama acara menangani informasi, diperlukan untuk

meluruskan jalan kepada pembuatan keputusan yang baik.

4. Keputusan eksplorasi

Istilah ini muncul karena situasi itu miskin dengan informasi dan

tidak ada kata sepakat tentang cara yang hendak dianut untuk

memulai mencari informasi. Ambiguitas muncul terutama tentang

dari mana usaha pembuatan keputusan hendak dimulai dan ada

perasaan kawatir akan terjadi konflik karena tidak tersedia cara

untuk mengantisipasi sasaran-sasaran potensial. Dalam hal ini

harus ada eksplorasi yang dilakukan untuk menemukan informasi

yang tepat.

Klasifikasi tipe-tipe keputusan ini menurut Nutt dapat pula

dipandang mewakili tingkat-tingkat keputusan. Pertama,

pengambil keputusan tidak menghadapi masalah yang serius.

40

Sasaran jelas dan pencapaiannya tidak banyak mengalami

kesulitas. Kedua, konteks situasi dari keputusan empirikal mulai

tampil ke permukaan. Sasaran dari pengambil keputusan harus

jelas dan disesuaikan dengan situasi lingkungan yang semakin

penting. Ketiga, konteks situasi dari keputusan informasi semakin

serius. Di sini preferensi dari para pengambil keputusan tidak

dapat diperkirakan dan bisa berubah sewaktu-waktu. Pada tingkat

keempat, konteks situasi dari keputusan eksplorasi adalah yang

paling sulit. Semua situasi serba tidak menentu dan para pemain

kunci dari pengambilan keputusan yang mempunyai kepentingan

berbeda-beda sulit dikendalikan.

e. Teknik Pengambilan Keputusan

Menurut Salusu (1996:62) pengambilan keputusan meliputi antara

lain hal-hal yang berhubungan dengan pengumpulan fakta. Berbagai

teknik dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai

suatu masalah, tetapi dapat juga dengan menggantungkan diri pada

para ahli atau konsultan. Cara apapun dipakai, tidak ada yang murni

objektif, tetapi selalu mengandung unsur bias pada pihak pembuat

keputusan karena tergantung pada nilai keputusan dan pada

penerimaan informasi tertentu sebagai fakta.

Teknik pengambilan keputusan yang diperkenalkan didalam

berbagai literatur cukup bervariasi tetapi pada umumnya dapat

dikelompokkan ke dalam dua jenis, yaitu teknik tradisional dan teknik

41

modern. Untuk setiap klasifikasi keputusan yang sudah dijelaskan

terdahulu, dapat digunakan teknik-teknik yang berbeda sebagaimana

dirangkumkan oleh McGrew sebagai berikut:

1. Keputusan terprogram

Tradisional:

(a) Kebiasaan;

(b) Pekerjaan rutin sehari-hari, prosedur operasional yang baku;

(c) Struktur organisasi, ada harapan bersama, melalui perumusan

sub-sub tujuan, dengan menggunakan saluran informasi yang

terumus dengan jelas.

Modern:

(a) Riset operasional, analisis matematik, model-model, simulasi

komputer;

(b) Proses data elektronik

2. Keputusan tidak terprogram

Tradisional:

(a) Heuristic, yaitu mendorong seseorang untuk mencari dan

menemukan sendiri intuisi, kreativitas;

(b) Rule of thumbs, yaitu suatu prosedur praktis yang tidak

menjamin penyelesaian optimal;

(c) Dengan seleksi dan latihan bagi para eksekutif.

Modern:

(a) Menyelenggarakan pelatihan bagi para pengambil keputusan;

42

(b) Dengan menciptakan program-program komputer.

3) Perilaku Konsumen

a. Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang

dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak

pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa

memenuhi kebutuhannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa perilaku

konsumen merupakan studi tentang bagaimana pembuat keputusan,

baik individu, kelompok, ataupun organisasi, membuat keputusan-

keputusan beli atau melakukan transaksi pembelian suatu produk dan

mengkonsumsinya (Prasetijo dan Ilahauw, 2004:9).

American Marketing Association mendefinisikan perilaku

konsumen sebagai dinamika interaksi antara pengaruh dan kesadaran,

perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran

aspek-aspek kehidupan. Dengan kata lain, perilaku konsumen

melibatkan pemikiran dan perasaan yang mereka alami serta tindakan

yang mereka lakukan dalam proses konsumsi (Peter dan Olson,

2013:6).

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Kotler (2000:223) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi perilaku konsumen antara lain: faktor kebudayaan

yang meliputi kultur, sub-kultur, dan kelas sosial, faktor sosial yang

meliputi kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status, faktor

43

kepribadian yang meliputi usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan,

keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep pribadi,

faktor psikologis yang meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan, serta

kepercayaan dan sikap pendirian.

Tabel 2.3

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

Sumber : Kotler 2000:223.

1. Faktor budaya

Faktor-faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling meluas

dan mendalam terhadap perilaku konsumen, faktor budaya

dipengaruhi oleh:

a. Kultur

Kultur atau kebudayaan adalah faktor penentu paling pokok

dari keinginan dan perilaku seseorang.

kebudayaan

sosial

kepribadian

kejiwaan

PEMBELI

Kultur

Sub-kultur

Kelompok

Acuan

Keluarga

Peran dan

Status

Usia dan tingkatan

kehidupan

Jabatan

Keadaan

perekonomian

Gaya hidup

Kepribadian

Motivasi

Pandangan

Belajar

Kepercayaan

dan Sikap

44

b. Sub Kultur

Sub kultur merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas

untuk perilaku anggotanya yang lebih spesifik. Sub kultur

terbagi mejadi empat macam, yaitu mencakup kebangsaan,

agama, kelompok ras, dan daerah geografis.

c. Kelas Sosial

Kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif

homogen dan tetap dalam suatu masyarakat, yang tersusun

secara hirarkis dan anggota-anggotanya memiliki tata nilai,

minat, dan perilaku yang mirip (Kotler, 2000:224-226).

2. Faktor Sosial

Perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor

sosial, meliputi:

a. Kelompok Acuan

Kelompok acuan adalah seseorang terdiri dari semua

kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun

pengaruh yang tidak langsung terhadap pendirian atau

perilaku seseorang.

b. Keluarga

Anggota keluarga merupakan kelompok primer yang paling

berpengaruh. Orientasi keluarga terdiri dari orang tua

seseorang, dari orang tua seseorang dapat memperoleh suatu

45

orientasi terhadap agama, politik, dan ekonomi serta suatu

rasa ambisi pribadi.

c. Peran dan Status

Peran dan status berhubungan dengan kedudukan seseorang

dalam suatu masyarakat, setiap peranan yang dimainkan akan

mempengaruhi perilaku pembelinya (Kotler, 2000:227-231).

3. Faktor Pribadi

Keputusan seseorang juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi,

yaitu:

a. Usia dan Tahap Siklus Hidup

Kelompok membeli barang dan jasa yang berubah-ubah atau

berbeda sepanjang hidupnya, usia merupakan perkembangan

fisik dari seseorang. Oleh karena itu tahapan perkembangan

seseorang pasti membutuhkan makanan, pakaian yang

berbeda-beda sehingga mempengaruhi terhadap perilaku

pembelian.

b. Pekerjaan

Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsunya.

Pola konsumsi yang berhubungan dengan perlelngkapan kerja

dan kebutuhan lain yang terkait dengan pekerjaannya.

c. Keadaan Ekonomi

Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi

seseorang. Keadaan ekonomi meliputi pendapatan yang

46

dibelanjakan (tingkat pendapatan, stabilitas, dan pola

waktunya), tabungan dan kekayaan (termasuk persentase yang

likuid), hutang, kekuatan untuk meminjam, dan pendirian

terhadap belanja dan menabung.

d. Gaya Hidup

Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang di dunia

yang diungkapkan dalam kegiatan, minat dan pendapat

seseorang. Gaya hidup melukiskan keseluruhan seseorang

tersebut yang berinteraksi dengan lingkungannya. Orang-oran

yang berasal dari sub kultur kelas sosial, dan pekerjaan yang

sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda.

e. Kepribadian dan Konsep Pribadi

Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda. Kepribadian

dapat diartikan sebagai karakteristik psikologis yang berbeda

dari seseorang yang menyebabkan tanggapan yang relatif

konsisten dan tetap terhadap lingkungannya. Kepribadian

biasanya disebutkan dengan ciri-ciri bawaan seperti

kepercayaan diri, dominasi, otonomi, perbedaan, kondisi

sosial, keadaan pembelaan diri, dan juga kemampuan untuk

beradaptasi (Kotler, 2000:232-236).

4. Faktor Psikologis

Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor

psikologis, diantaranya yaitu:

47

a. Motivasi

Seseorang mempunyai banyak kebutuhan pada setiap waktu

tertentu. sebagian kebutuhan bersifat biogenik yaitu

kebutuhan yang berasal dari keadaan psikologis mengenai

ketegangan seperti rasa lapar dan haus. Kebutuhan yang lain

yaitu bersifat psikogenik yaitu kebutuhan yang berasal dari

keadaan psikologis seperti ketegangan seperti kebutuhan akan

pengakuan, penghargaan, atau rasa untuk bertindak secara

langsung. Suatu kebutuhan menjadi suatu motif apabila

kebutuhan itu telah mencapai pada tingkat intensitas yang

cukup. Motif adalah suatu kebutuhan yang cukup untuk

mendorong seseorang untuk bertindak mengejar kepuasan.

b. Persepsi

Persepsi diartikan sebagai proses dimana individu memilih,

merumuskan, dan menafsirkan masukan informasi untuk

menciptakan suatu gambaran yang berarti mengenai dunia.

c. Pengetahuan

Pengetahuan menjelaskan perubahan dalam perilaku suatu

individu yang berasal dari pengalaman. Pengetahuan

seseorang dihasilkan melalui suatu proses yang saling

mempengaruhi dari dorongan, stimuli, petunjuk, tanggapan,

dan penguatan. Teori pengetahuan mengajarkan para pemasar

bahwa mereka dapat menciptakan permintaan akan suatu

48

produk dengan menghubungkannya dengan dorongan yang

kuat, menggunakan petunjuk yang memotivasinya, dan

memberikan penguatan yang positif.

d. Kepercayaan dan Sikap Pendirian

Suatu kepercayaan adalah pikiran yang di anut seseorang

mengenai suatu hal, sedangkan suatu pendirian menjelaskan

evaluasi kognitif yang menguntungkan atau tidak

menguntungkan, perasaan emosional, dan kecenderungan

tindakan yang mapan dari seseorang terhadap suatu obyek

atau ide (Kotler, 2000:238-243).

4) Tingkat Pendidikan

Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 mendefinisikan

pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran sehingga peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagaaman, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta ketrampilan yang diperlukan, masyarakat, bangsa dan negara.

Didin Kurniawan dan Imam Machali dalam Julia (2014:19)

menuliskan bahwa pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan

oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau

mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti

mental.

49

Tim pengembangan MKDK IKIP Semarang pada buku “Dasar-

Dasar Pendidikan” dalam Julia (2014:20) mengemukakan tentang

pembagian pendidikan tersebut sebagai berikut:

1. Pendidikan informal, adalah pendidikan yang diperoleh seseorang

dirumah dalam lingkungan keluarga.

2. Pendidikan formal, adalah pendidikan yang mempunyai bentuk atau

organisasi tertentu.

3. Pendidikan non formal, adalah jalur pendidikan di luar pendidikan

formal.

Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pasal 1 Ayat 11 dijelaskan bahwa

pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang

yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan

tinggi. Pada ayat 12 dijelaskan tentang pendidikan nonformal, yaitu jalur

pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara

terstruktur dan berjenjang. Pada ayat 13 tentang pendidikan informal

adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.

50

C. Kerangka Pemikiran

Dalam memecahkan suatu masalah perlu disusun suatu kerangka

pemikiran agar mempunyai bentuk yang terarah pada pemecahan pemikiran

masalah. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

D. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban permasalahan sementara yang bersifat

dugaan dari suatu penelitian. Dugaan ini harus dibuktikan kebenarannya

melalui data empiris (fakta lapangan). Hipotesis dapat benar atau terbukti dan

tidak terbukti setelah didukung oleh fakta-fakta dari hasil penelitian lapangan.

Hipotesis penelitian tidak dengan sendirinya harus terbukti kebenarannya,

akan tetapi apapun hasilnya yang lebih penting adalah kemampuan peneliti

untuk mencari jawaban dengan data, fakta lapangan yang sebenarnya

(Supardi, 2005:69).

Dari landasan teori yang telah dipaparkan diatas, maka hipotesis yang

akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh

variabel bebas (independen) keadaan ekonomi, gaya hidup, dan tingkat

Keadaan Ekonomi

Gaya Hidup

Tingkat Pendidikan

KEPUTUSAN

(K)

51

pendidikan terhadap variabel tidak bebas (dependen) keputusan nasabah

sebagai berikut:

1. Pengaruh Keadaan Ekonomi Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah

Penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2009:78) dapat disimpulkan

bahwa keadaan ekonomi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

keputusan calon nasabah tabungan Shar-E di BMI cabang Solo, penelitian

yang dilakukan oleh Darmawati (2007:16) dapat disimpulkan bahwa

keadaan ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

produk Shar-E di BMI cabang Purwokerto, penelitian yang dilakukan oleh

Masyaroh (2014:95) dapat disimpulkan bahwa variabel keadaan ekonomi

tidak mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih bank syariah,

penelitian yang dilakukan oleh Widiatmoko (2013:113) dapat disimpulkan

bahwa keadaan ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan

nasabah membuka rekening tahapan Xpresi pada BCA Medan, penelitian

yang dilakukan oleh Nasrul (2014:75) dapat disimpulkan bahwa keadaan

ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

asuransi jiwa pada AJB Bumiputera 1912 Syariah cabang Cibubur. Dari

hasil penelitian terdahulu di atas dapat disimpulkan bahwa keadaan

ekonomi lebih dominan berpengaruh positif dan signifikan, hal ini

dikarenakan apabila tingkat keadaan ekonomi meningkat maka akan

semakin berpengaruh positif dan signifikan, sehingga akan meningkatkan

keputusan menjadi nasabah di Bank Muamalat Indonesia cabang

52

pembantu Salatiga. Berdasarkan hasil temuan di atas maka diajukan

hipotesis hipotesis sebagai berikut:

H1 = Keadaan ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan menjadi nasabah di Bank Muamalat Indonesia cabang

pembantu Salatiga.

2. Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah

Penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2009:78) dapat disimpulkan

bahwa gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

calon nasabah tabungan Shar-E di BMI Solo, penelitian yang dilakukan

oleh Darmawanti (2007:16) dapat disimpulkan bahwa gaya hidup

mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

produk Shar-E di BMI cabang Purwokerto, penelitian yang dilakukan oleh

Widiatmoko (2013:113) dapat disimpulkan bahwa gaya hidup

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan nasabah

membuka rekening Tahapan Xpresi pada BCA Medan, penelitian yang

dilakukan oleh Soegoto (2014:9) dapat disimpulkan bahwa gaya hidup

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk asuransi

prudential di kota manado, penelitian yang dilakukan oleh Nasrul

(2014:75) dapat disimpulkan bahwa gaya hidup berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian asuransi di AJB Bumiputera

1912 Syariah cabang Cibubur. Dari hasil penelitian terdahulu diatas dapat

disimpulkan bahwa tingkat gaya hidup lebih meningkat maka akan

semakin berpengaruh positif dan signifikan, sehingga akan meningkatkan

53

keputusan nasabah di Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu

Salatiga. Berdasarkan hasil temuan diatas maka diajukan hipotesis sebagai

berikut:

H2 = Gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

menjadi nasabah di Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu

Salatiga.

3. Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Keputusan Menjadi

Nasabah

Penelitian yang dilakukan oleh Efendi (2009:82) dapat disimpulkan

bahwa tingkat pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

pengambilan keputusan nasabah menabung di Bank Muamalat Malang,

penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2010:116) dapat disimpulkan

bahwa tingkat pendidikan muslimin mempunyai pengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan masyarakat muslim untuk menggunakan

bank syariah di kota Surakarta pada tahun 2008, penelitian yang dilakukan

oleh Julia (2014:83) dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pengambilan keputusan

konsumen untuk menjadi nasabah BMT SAHARA Tulungagung,

penelitian yang dilakukan oleh Husadatama (2015:14) dapat disimpulkan

bahwa tingkat pendidikan berpengaruh positif dan tidak signifikan

terhadap pemilihan jenis bank di masyarakat pondok pesantren Lirboyo

Kediri, penelitian yang dilakukan oleh Supriyanto (2012:94) dapat

disimpulkan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh secara signifikan

54

terhadap motivasi menjadi nasabah di koperasi simpan pinjam syariah

(BMT) Pasuruan. Dari hasil penelitian terdahulu diatas dapat disimpulkan

bahwa tingkat pendidikan lebih dominan berpengaruh hal ini dikarenakan

apabila tingkat pendidikan semakin tinggi maka akan berpengaruh positif

dan signifikan, sehingga akan meningkatkan keputusan menjadi nasabah

di Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga. Berdasarkan hasil

temuan diatas maka diajukan hipotesis sebagai berikut:

H3 = Tingkat pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan menjadi nasabah di Bank Muamalat Indonesia cabang

pembantu Salatiga.

55

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, menurut

Suliyanto (2005:2) metode kuantitatif adalah semua data yang dinyatakan

dalam bentuk angka. Penggunaan metode kuantitatif di karenakan peneliti

ingin mengkonfirmasi konsep dan teori yang telah dijelaskan pada bab

sebelumnya dengan fakta dan data yang ditemukan di lapangan. Penelitan ini

tentang pengaruh keadaan ekonomi, gaya hidup, dan tingkat pendidikan

terhadap keputusan menjadi nasabah di Bank Muamalat Indonesia cabang

pembantu Salatiga.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Bank Muamalat Indonesia cabang

pembantu Salatiga terletak di Jl. Sukowati 19C Salatiga. Penelitian ini

dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai selesai.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Supardi (2005:101) populasi adalah kesatuan individu atau

subyek pada wilayah dan waktu serta dengan kualitas tertentu yang akan

diamati atau diteliti. Sedangkan menurut Sugiyono (2010:61) populasi

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

56

Menurut Bawono (2006:28) populasi adalah keseluruhan wilayah

objek dan subjek penelitian yang ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik

kesimpulan oleh peneliti. Totalitas dari objek dan subjek penelitian yang

digunakan oleh peneliti, tentunya yang memiliki hubungan atau

memenuhi syarat-syarat tertentu dengan masalah yang dipecahkan.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan subyek penelitian di Bank

Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga pada tahun 2016. Jumlah

keseluruhan populasi yang terdapat di Bank Muamalat Indonesia cabang

pembantu Salatiga yaitu 7000 nasabah, yang dilakukan dengan

wawancara langsung antara peneliti dengan sub branch manager atau

pimpinan cabang pembantu Salatiga.

2. Sampel

Menurut Supardi (2005:102) sampel adalah penelitian yang dilakukan

dengan mengambil sebagian anggota populasi untuk mewakili seluruh

anggota populasi. Hal ini dilakukan untuk menghemat waktu dan biaya,

sehingga dalam menentukan sampel harus hati-hati karena kesimpulan

yang dihasilkan nantinya merupakan kesimpulan dari populasi.

Sedangkan menurut Bawono (2006:28) sampel adalah objek atau

subjek penelitian yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi.

Adapun teknik untuk menentukan jumlah sampel, dapat menggunakan

rumus sebagai berikut:

P

S =

(P.e2) + 1

57

Keterangan:

S = Sampel

P = Populasi

e = error atau tingkat yang diyakini

7000

S =

7000 (0,1)2 + 1

7000

S =

71

S = 98,59 dibulatkan menjadi 100

Berdasarkan perhitungan sampel dalam penelitian ini adalah 99

nasabah namun penulis akan membulatkan menjadi 100 responden. Jadi

jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 100 responden di Bank

Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga.

Setelah mengetahui berapa besar sampel yang akan diteliti, langkah

berikutnya adalah menentukan teknik menentukan mana yang akan

diambil sampel. Teknik sampel/ sampling adalah suatu cara atau teknik

yang dipergunakan untuk menentukan sampel penelitian (Supardi,

2005:107). Oleh karena itu penelitian ini menggunakan teknik accidental

sampling atau sering disebut pula dengan opportunite sampling atau

“sampel asal nemu” adalah teknik sampling dengan mendasarkan diri

pada cara secara kebetulan saja atau asal nemu saja.

58

D. Metode Pengumpulan Data

1. Pengertian Data Penelitian

Pembahasan data yang diperlukan ini adalah data yang tidak

terlepas dari proses perumusan masalah penelitian dan penetapan variabel

penelitian (Supardi, 2005:118).

2. Sumber dan Jenis Data

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

Data primer adalah pengambilan data yang diperoleh secara langsung oleh

peneliti dari lapangan (Bawono, 2006:29).

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Metode Angket

Metode angket (Questionare) adalah daftar pertanyaan yang

diberikan kepada objek penelitian yang mau memberikan respon

sesuai dengan permintaan pengguna (Bawono, 2006:29).

Metode ini merupakan metode utama atau metode pokok yang

digunakan untuk memperoleh informasi atau data tentang keputusan

nasabah terhadap Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu

Salatiga.

b. Metode Wawancara (Interview)

Metode ini merupakan proses yang bertujuan untuk

memperoleh suatu fakta atau data dengan melakukan komunikasi

langsung (tanya-jawab secara lisan) dengan responden penelitian, baik

59

secara bertemu langsung maupun menggunakan teknologi komunikasi

(jarak jauh).

Metode ini adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan

informasi tentang profil Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu

Salatiga serta data-data yang mendukung lainnya (Supardi, 2005:121).

E. Skala Pengukuran Data

Dalam pengukuran data, variabel yang digunakan adalah keadaan

ekonomi, gaya hidup, dan tingkat pendidikan sebagai variabel bebas

(independent variable), sedangkan keputusan menjadi nasabah sebagai

variabel terikat (dependent variable) (Baihaqi, 2014:50).

Variabel-variabel di atas diukur menggunakan continuous rating

scale, yang terdiri dari angka 0 sampai 10, sebagai berikut:

Tabel 3.1

Pembobotan Nilai untuk Jawaban Responden terhadap Kuesioner

Sangat Tidak

Setuju

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Sangat

Setuju

F. Definisi Konsep dan Operasional

Menurut Supardi (2005:142) penentuan instrumen pengumpulan data

memerlukan konsentrasi yang penuh dari peneliti. Peneliti harus telah

menguasai berbagai teori, konsep dan variabel penelitian. Teori secara umum

adalah serangkaian konsep, definisi dan proporsi yang saling berkaitan dan

bertujuan untuk memberikan deskripsi yang sistematis terhadap gejala atau

60

fakta yang terjadi. Sedangkan konsep adalah penggambaran terhadap suatu

gejala secara abstrak yang dibentuk dengan jalan membuat generalisasi

terhadap sesuatu secara khas. Dan variabel adalah konsep yang memiliki

variasi nilai atau bermacam-macam nilai. Penguasaan akan berbagai teori,

konsep dan variabel-variabel penelitian akan sangat membantu dalam

penyusunan instrumen pengumpulan data.

Untuk mempermudah pengukuran variabel maka harus dijelaskan

dalam konsep operasional dan kemudian menentukan variabel, dan dijelaskan

indikator-indikator variabelnya. Berikut adalah konsep dan operasional

variabel yang akan digunakan dalam penelitian:

Tabel 3.2

Indikator Penelitian

Variabel Dimensi Indikator Pernyataan

Keadaan

Ekonomi (X1)

Kotler

(2000:233)

1. Pendapatan

yang dapat

dibelanjakan

1. Tingkat

pendapatan

a. Menjadi nasabah BMI

karena ada pendapatan

yang bisa di tabung

b. Menjadi nasabah BMI

karena pendapatan ada

setiap bulannya

2. Stabilitas/

keseimbangan

a. Menjadi nasabah BMI

karena stabilitas atau

keseimbangan keadaan

ekonomi

61

b. Menjadi nasabah BMI

karena pendapatan

yang stabil

3. Pola waktunya a. Menjadi nasabah BMI

karena pola waktu atau

jaman yang semakin

modern

b. Menjadi nasabah BMI

karena kebutuhan

bertransaksi

2. Tabungan dan

kekayaan

1. Memiliki

banyak asset

Menjadi nasabah BMI

karena memiliki banyak

asset

3. Kekuatan

untuk

meminjam

1. Hutang Menjadi nasabah BMI

karena ingin

mengembangkan usaha

Gaya Hidup

(X2) Kotler

(2000:233)

1. Subkultur 1. Kebangsaan Menjadi nasabah BMI

karena warga negara

Indonesia

2. Agama Menjadi nasabah BMI

karena sesuai dengan

prinsip syariat islam

3. Kelompok ras Menjadi nasabah BMI

62

karena BMI tidak

membedakan ras dan suku

satu sama lain

4. Daerah

geografis

Menjadi nasabah BMI

karena letak daerah yang

strategis berada di lokasi

dekat dengan pasar/ tempat

usaha/ tempat bekerja

2. Kelas Sosial 1. Penghasilan Menjadi nasabah BMI

karena penghasilan yang

diperoleh lebih dari cukup

untuk memenuhi

kebutuhan

2. Pekerjaan Menjadi nasabah BMI

karena tuntutan pekerjaan

untuk bertransaksi

3. Kekayaan Menjadi nasabah BMI

karena tingkat kehidupan

dan finansial yang baik

4. Pendidikan Jenjang pendidikan

mempengaruhi seseorang

untuk menjadi nasabah

BMI

63

Tingkat

Pendidikan

(X3) Essael

dalam Julia

(2014:5)

1. Pendidikan

formal

1. Organisasi a. Menjadi nasabah BMI

karena informasi dari

pendidikan akademis

b. Pendidikan akademis

mempengaruhi untuk

menjadi nasabah BMI

2. Pendidikan

non formal

1. Pendidikan

diluar

pendidikan

formal

a. Kegiatan masyarakat

yang pernah diikuti

mempengaruhi untuk

memilih menjadi

nasabah BMI

b. Pendidikan keagamaan

mempengaruhi untuk

menjadi nasabah BMI

c. Lembaga pelatihan

mempengaruhi untuk

menjadi nasabah BMI

d. Majelis taklim

mempengaruhi untuk

menjadi nasabah BMI

64

3. Pendidikan

informal

1. Lingkungan Menjadi nasabah BMI

karena berlandaskan

syariah Islam

2. Keluarga Keluarga mempengaruhi

untuk menjadi nasabah

BMI

Keputusan (Y)

Salusu

(1996:63)

1. Keputusan

terprogram

1. Tradisional

a. Mengambil keputusan

menjadi nasabah BMI

karena faktor kebiasaan

b. Mengambil keputusan

menjadi nasabah

karena BMI

menggunakan prosedur

operasional yang baku

c. Mengambil keputusan

menjadi nasabah

karena BMI selalu

memberikan informasi

yang jelas

2. Modern Mengambil keputusan

menjadi nasabah BMI

65

karena proses data

menggunakan elektronik

sehingga lebih cepat

2. Keputusan

tidak

terprogram

1. Tradisional a. Mengambil keputusan

menjadi nasabah BMI

karena ingin

mendapatkan

pengalaman baru

b. Mengambil keputusan

menjadi nasabah

karena BMI

menggunakan prosedur

yang praktis

c. Mengambil keputusan

menjadi nasabah

karena BMI dapat

menumbuhkan

kepercayaan dengan

melakukan seleksi dan

latihan bagi para

eksekutif

2. Modern Mengambil keputusan

menjadi nasabah karena

66

BMI menyelenggarakan

pelatihan bagi para

pengambil keputusan

Sumber: Kotler (2000), Julia (2014), Salusu (1996).

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu untuk mendapatkan data

empiris lapangan secara tepat guna dan berhasil guna (efektif dan efisien).

Alat atau instrumen pengumpulan data akan membahas masalah pokok yaitu

berkenaan dengan proses penentuan data lapangan dan pengukurannya.

Hakikat penentuan data lapangan didasarkan kepada masalah penelitian.

Urutan berpikirnya adalah bahwa untuk menjawab masalah-masalah

penelitian dan hipotesis penelitian dengan mengumpulkan data lapangan

(empiris). Untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk menjawab

masalah dan hipotesis tersebut diperlukan alat atau instrumen pengumpulan

data yang tepat. Alat atau instrumen pengumpulan data tersebut harus mampu

menghasilkan data yang dapat dipertanggungjawabkan baik dari sisi validitas

(kesahihan) dan reabilitas (keandalan). Untuk dapat memperoleh data yang

demikian, maka alat atau instrumen data harus merupakan alat atau instrumen

pengukuran variabel yang tepat (Supardi, 2005:141).

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen penelitian

berupa angket kuesioner dengan penilaian pengukuran rating scale jenis skala

numeric. Kuesioner tersebut terdiri dari tiga bagian yaitu:

67

1. Bagian pertama berisi tentang data responden yang meliputi nama, jenis

kelamin, umur, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan pendapatan perbulan.

2. Bagian kedua berisi tentang pertanyaan-pertanyaan variabel independen

(variabel bebas) sesuai variabel dan indikator dalam konsep operasional.

3. Bagian ketiga berisi tentang pertanyaan-pertanyaan dependen sesuai

variabel dan indikator dalam konsep operasional.

H. Uji Instrumen Penelitian

Ketika seorang peneliti melakukan penelitian dan penelitiannya

membutuhkan suatu alat atau instrument, maka seharusnya penelitian tersebut

terlebih dahulu menguji instrumen tersebut supaya bisa menghasilkan suatu

penelitian yang akurat. Analisa data yang digunakan dalam penelitian

kuantitatif ini menggunakan uji instrumen sebagai berikut:

1. Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Uji Validitas adalah sebuah data yang didapat dari questioner,

sebaiknya diuji validitas. Uji validitas dilakukan untuk

mengungkapkan apakah pertanyaan pada questioner tersebut sahih

atau tidak. Dengan kata lain jika dicontohkan mengenai data

kerukunan umat beragama, maka responden ketika diberi empat

pertanyaan, pertanyaan tersebut bisa secara tepat mengungkapkan

tingkat kerukunan umat beragama. Dengan taraf signifikansi (α) =

0,05, jika Г hitung > Г tabel, maka keusioner sebagai alat pengukur

dikatakan valid atau ada korelasi yang nyata antara kedua variabel

68

tersebut (Bawono, 2006:68). Uji validitas bisa juga dengan melihat

tabel korelasi. Kriterianya apabila nilai korelasi antara score butir

pertanyaan dengan total score-nya berbintang 2 maka dapat dikatakan

item kuesioner tersebut valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas pada prinsipnya adalah menguji data yang kita

peroleh sebagai misal hasil dari jawaban questioner yang kita

bagikan. Jika questioner tersebut itu handal atau reliable, andaikata

jawaban responden tersebut konsisten dari waktu ke waktu. Menurut

Sutrisno Hadi dalam Bawono (2006:64) analisis ini dipakai untuk

mengetahui sejauh mana pengukuran data yang dapat memberikan

hasil relatif konsisten atau tidak berbeda jika diukur ulang dengan

subyek yang sama, sehingga dapat diketahui konsistensi keterandalan

alat ukur (kuesioner). Untuk mengukur reabilitas menggunakan uji

statistik cronbach alpha suatu variabel dikatakan reliable jika

cronbach alpha lebih besar dari 0,6.

2. Uji Statistik

Uji statistik di sini digunakan untuk melihat tingkat ketepatan atau

keakuratan dari suatu fungsi atau persamaan untuk menaksir dari data

yang kita analisa. Nilai ketepatan atau keaktualan ini dapat diukur dari

goodness of fitnya (Bawono, 2006:88). Uji statistik ini dapat dilihat dari

nilai t hitung, F hitung dan nilai koefisien determinasinya. Berkaitan

apakah uji statistik ini dikatakan lolos atau tidak, tergantung dari tingkat

69

signifikansi dari hasil perhitungannya, jika hasilnya berada didaerah kritis

atau yang menolak Ho maka dikatakan bahwa uji statistiknya lolos dan

layak untuk uji selanjutnya dan ini berlaku sebaliknya jika berada di

daerah yang menerima Ho. Uji statistik dapat dilihat dari:

a. Uji ttest (uji secara individu)

Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel (keadaan

ekonomi, gaya hidup, dan tingkat pendidikan) mempengaruhi variabel

dependen (keputusan) secara individu atau sendiri-sendiri. Pengujian

ini dilakukan secara parsial atau individu, dengan menggunakan uji t

statistik untuk masing-masing variabel bebas dengan tingkat

kepercayaan tertentu yaitu dengan taraf signifikansi (α) = 5%

(Bawono, 2006:89).

b. Uji Ftest (uji secara serempak)

Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh semua

variabel X (keadaan ekonomi, gaya hidup, dan tingkat pendidikan)

secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel Y (keputusan)

dengan taraf signifikansi sebesar (α) = 5% atau 0,05 (Bawono,

2006:91).

c. Uji R2

(koefisien determinasi)

Koefisien determinasi (R2) menunjukkan sejauh mana tingkat

hubungan antara variabel dependen (keputusan) dengan variabel

independen (keadaan ekonomi, gaya hidup, dan tingkat pendidikan),

70

atau sejauh mana kontribusi variabel independen X mempengaruhi

variabel dependen Y.

Ciri-ciri R2 adalah:

1. Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0 sampai

dengan 1, jadi nilai R2 terletak antara 0 ≤ R

2 ≤ 1.

2. Nilai nol menunjukkan tidak adanya hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen.

3. Sedangkan nilai 1 menunjukkan adanya hubungan yang sempurna

antara variabel independen dengan variabel dependen.

4. Menghitung koefisien determinasi (R2) untuk menilai besarnya

sumbangan atau kontribusi variabel independen (keadaan

ekonomi, gaya hidup, dan tingkat pendidikan) terhadap nilai

variabel dependen (keputusan) Bawono, 2006:92).

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dilakukan dalam

proses analisis regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik

diharapkan dapat dihasilkan model regresi yang handal sesuai dengan

kaidah BLUE (Best Linier Unbiased Estimator), yang menghasilkan

model regresi yang tidak bias dan handal sebagai penaksir. Pelanggaran

terhadap asumsi klasik berarti model regresi yang diperoleh tidak banyak

bermanfaat dan kurang valid. Di samping itu uji asumsi klasik berguna

untuk melengkapi uji statistik yang telah dilakukan yaitu uji F, t dan

determinasi (Bawono, 2006:115). Uji asumsi klasik terdiri dari:

71

a) Uji Normalitas

Uji ini untuk menguji apakah dalam model regresi kita, data

variabel dependen dan independen yang kita pakai apakah

berdistribusi normal atau tidak. Sebuah data penelitian yang baik

adalah yang datanya berdistribusi normal. Ada beberapa cara salah

satunya dengan analisi grafik, dasar pengambilan keputusan yaitu:

1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola

distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah

diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi

normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas

(Bawono, 2006:179).

b) Uji Linieritas

Pengujian linieritas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi

model yang kita gunakan sudah tepat atau lebih baik dalam spesifikasi

model bentuk lain. Dalam menguji data linieritas menggunakan uji

lagrange multiplier. Kriteria dari pengujian ini apabila untuk nilai X2

hitung < X2 tabel, maka model yang digunakan sudah tepat (Bawono,

2006:179).

72

c) Uji Multicollinearity

Multicollinearity adalah situasi di mana terdapat korelasi

variabel-variabel bebas di antara satu dengan yang lainnya. Dalam hal

ini dapat disebut variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel yang

bersifat orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar

sesamanya sama dengan nol. Masalah multikolinearitas biasanya

muncul pada data time series, yang mengakibatkan berubahnya tanda

dari parameter estimasi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolinearitas didalam model regresi adalah dengan melakukan

auxilary regresi antar variabel independen untuk mendapatkan r2,

kemudian dibandingkan dengan R2 dari persamaan utama, apabila R

2

hasil regresi utama > r2 hasil regresi parsial antara variabel

independen dengan variabel independen lainnya sehingga bisa

dikatakan tidak ada gejala multikolinearitas (Bawono, 2006:115).

d) Uji Heteroscedasticity

Heteroscedasticity terjadi apabila varian dari variabel pengganggu

tidak sama untuk semua observasi, akibat yang timbul apabila terjadi

heteroskedastisitas adalah penaksir tidak bias tetapi tidak efisien lagi

baik dalam sampel besar maupun sampel kecil, serta uji t-test dan F-

test akan menyebabkan kesimpulan yang salah. Uji heteroskedastitas

bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

73

yang lain tetap, disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas

atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau

tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan metode Park. Park

mengemukakan metode ini merupakan fungsi dari variabel-variabel

bebas, apabila persamaan regresi signifikan secara statistik maka data

model empiris yang diestimati terdapat heteroscedasticity, apabila

tidak signifikan secara statistik maka asumsi homokedasticity pada

data model tersebut tidak dapat ditolak (Bawono, 2006:136).

I. Alat Analisis

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data kuantitatif dimana

kuantitatif merupakan suatu data dalam bentuk angka. Sehingga dalam

pengolahan data kuantitatif agar lebih mudah maka diolah dengan

menggunakan program SPSS (Statistical Product And Servise Solution).

Proses pengolahan data dengan SPSS mirip dengan proses pengolahan data

pada komputer. Hanya di sini ada variasi dalam penyajian input dan uotput

data (Bawono, 2006:1). SPSS berfungsi untuk membantu pengolahan data

agar lebih cepat dan tepat agar hasilnya sesuai dengan yang diinginkan oleh

peneliti dengan menghasilkan berbagai output sesuai yang dikehendaki oleh

para pengambil keputusan. SPSS yang digunakan dalam penelitian ini adalah

SPSS windows 20.

74

BAB IV

ANALISIS PENELITIAN

A. Latar Belakang Perusahaan

1. Sejarah Berdirinya Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu

Salatiga

Sejarah berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) cabang

pembantu Salatiga tidak terlepas dari sejarah berdirinya BMI pertama kali

berdiri di Indonesia. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24

Rabius Tsani 1412 H atau 1 November 1991, diprakarsai oleh Majelis

Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan

operasinya pada 27 syawal 1412 H atau 1 Mei 1992. Dengan dukungan

nyata dari eksponen Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI)

dan beberapa pengusaha Muslim, pendirian Bank Muamalat juga

menerima dukungan masyarakat, terbukti dari komitmen pembelian

saham perseroan senilai Rp. 84 miliar pada saat penandatanganan akta

pendirian perseroan. Selanjutnya, pada acara silaturahmi peringatan

pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh tambahan komitmen dari

masyarakat Jawa Barat yang turut menanam modal senilai Rp. 106 miliar.

Dalam rangka memperluas jaringan, Bank Muamalat indonesia

membuka kantor-kantor cabang di seluruh Indonesia. Salah satu kantor

cabang yang telah didirikan adalah Kantor Bank Muamalat Indonesia

cabang Semarang. Tidak hanya di kota besar saja, akan tetapi sampai di

kota kecil termasuk Salatiga. Atas pertimbangan untuk memperluas

75

jaringan dan menyiarkan dakwah islam, Bank Muamalat Indonesia telah

berdiri di kota Salatiga sebagai kantor cabang pembantu. Kota Salatiga

merupakan kota kecil yang mayoritas penduduknya adalah umat Islam.

Berada diantara wilayah Semarang dan Solo menjadikan kota ini

mempunyai letak yang strategis.

Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga mulai

beroperasi pada tanggal 31 Desember 2009 dengan menggunakan fasilitas

yang memadai. Soft Launching diadakan pada tanggal 30 Desember 2009

dan Soft Opening tanggal 31 Desember 2009. Peresmian dilaksanakan

pada tanggal 14 Januari 2010 yang dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah

Bibit Waluyo, bersama Regional Manager Bank Muamalat Indonesia

Regional Jateng-DIY Donny M. Iskandar, Komisaris Bank Muamalat

Indonesia Andre Mirza Hartawan, Direktur Bank Muamalat Indonesia

Andrian A. Gunadi dan Pemimpin Kantor Bank Indonesia Semarang M.

Zaeni Aboe Amin bersamaan dengan peresmian pembukaan 11 kantor

layanan Bank Muamalat Indonesia Jawa Tengah di Semarang.

2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi

Menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual, di

kagumi di pasar rasional.

Misi

Menjadi ROLE MODEL Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan

penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan

76

orientasi investasi yang inovatif untuk memaksimumkan nilai bagi

stakeholder.

3. Struktur Organisasi Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu

Salatiga

Agar suatu kegiatan dalam bank atau perusahaan berjalan sesuai

tujuan maka perlu disusun struktur organisasi dengan baik dan sasaran

serta wewenang dan tanggung jawab tiap-tiap anggota organisasi pada

setiap pekerjaan. Sehingga struktur organisasi dibuat secara sederhana,

efektif untuk dapat bekerja secara efisien. Adapun bagian-bagian dalam

struktur organisasi di Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu

Salatiga adalah:

STRUKTUR ORGANISASI BANK MUAMALAT INDONESIA

CABANG PEMBANTU SALATIGA

Gambar 4.1 Struktur Organisasi

Sumber: Wawancara pada tanggal 7 Juni 2016

SUB BRANCH MANAGER

Sugeng Hernowo

CUSTOMER SERVICE

Nur Setiawan

TELLER

Rustam Effendi W.

ACCOUNT MANAGER

Rita Sumartini

Intan Kusumawati

77

4. Penjabaran Tugas dan Wewenang Masing-Masing Bagian

a. SBM (sub Branch Manager)

1. Memimpin jalannya Bank Muamalat sesuai dengan tujuan,

2. Membuat rencana kerja dan laporan secara periodik,

3. Mengendalikan dan mengurus proses harian dan manajemen.

b. CS (Customer Service)

1) Tanggung jawab

a. Menjelaskan produk dan jasa calon nasabah atau nasabah yang

datang atau melalui telepon, sehingga nasabah merasa puas

sejalan dengan standar mutu pelayanan yang ditetapkan oleh

perusahaan.

b. Melayani hal-hal yang berhubungan dengan rekening nasabah

mulai dari pembukaan, penutupan dan perubahan atas rekening

tersebut, dari saat pemprosesan sampai administrasi

kelengkapan dokumen untuk memastikan bahwa semuanya

telah sesuai prosedur yang digariskan oleh perusahaan.

c. Menawarkan kepada nasabah untuk memanfaatkan produk

atau jasa lain atau melakukan cross selling untuk

mengoptimalkan kepuasaan nasabah terhadap produk dan jasa

sesuai dengan tujuan perusahaan.

d. Menangani keluhan/ complain nasabah atas hal-hal yang

berhubungan dengan transaksi rekeningnya, apabila tidak bisa

ditangani sendiri akan diserahkan pada pihak atasan untuk

78

diselesaikan, agar nasabah tidak kecewa dan merasa puas

dengan pelayanan kita.

e. Melakukan koordinasi dengan unit bagian lain, seperti bagian

teller dan bagian transfer untuk memastikan bahwa transaksi

sudah dilaksanakan sesuai dengan instruksi, sehingga nasabah

merasa puas atas pelayanan tersebut yang sesuai dengan

standar yang ditetapkan oleh perusahaan.

f. Membuat perencanaan dan report sales activity (Sales

Tracking Sistem) sehingga kegiatan sales lebih terencana dan

memberikan hasil yang optimal.

2) Wewenang

a. Menolak calon nasabah yang masuk dalam daftar hitam bank

Indonesia untuk menjadi nasabah di Bank Muamalat dan

menyetujui calon nasabah menjadi nasabah apabila sesuai

dengan peraturan yang ditentukan oleh perusahaan.

b. Menolak konfirmasi nasabah untuk melakukan transfer atau

pemindahan pembukuan ke rekening lain dan konfirmasi

penutupan rekening melalui telepon/ fax.

c. Menolak nasabah untuk melakukan “Stop Payment Order”

dan pemesanan check/BG, apabila saldo yang diberikan tidak

ada (dibawah minimum saldo yang ditentukan).

79

c. Teller

Teller merupakan komponen lembaga keuangan yang cukup

penting karena dianggap sebagai wajah suatu lembaga keuangan.

Teller dalam lembaga keuangan termasuk Bank Muamalat Indonesia

berfungsi sebagai pelaksana teknis kantor yang meliputi teknis kasir

dan pelayanan transaksi kas. Untuk menjadi seorang teller tidak hanya

dibutuhkan kemampuan secara teknis. Akan tetapi seorang teller juga

dituntut juga memiliki attitude yang baik, kejujuran kedisiplinan kerja,

tanggung jawab dan fokus kerja yang tinggi.

a. Tugas

1. Melayani transaksi keuangan kepada nasabah dengan prosedur

yang benar.

2. Meneliti secara cermat alat dan bukti transaksi meliputi

kelengkapan dan kebenaran serta legalitasnya.

3. Membuat laporan transaksi keuangan, kas dan lainnya pada

akhir periode.

4. Melakukan kas opname setiap hari yang kemudian ditanda

tangani oleh manajer.

5. Tidak melakukan tugas atau tindakan diluar batas kewenangan

teller sebelum mendapat izin dari manajer atau kepala cabang.

b. Wewenang

1. Menolak transaksi yang tidak memenuhi syarat dan prosedur

yang berlaku serta diragukan kebenarannya.

80

2. Menolak orang lain yang tidak berkepentingan masuk dalam

counter kasir.

3. Memiliki kontrol terhadap alur keluar masuk uang.

c. Tanggung jawab

1. Bertanggung jawab secara moral, material, administrasi dan

hukum atas pekerjaan dan tugasnya.

2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan teknis

administrasi teller.

3. Bertanggung jawab atas validitas dan akuratnya transaksi

keuangan dan lainnya.

4. Bertanggung jawab atas rahasia keuangan nasabah atau calon

nasabah.

5. Bertanggung jawab atas penyimpanan dan perawatan buku

tabungan dan hal lainnya yang berhubungan dengan nasabah

dan administrasi kantor.

d. AM (Account Manager)

1) Tanggung jawab

a. Menawarkan produk dana dan melakukan sosialisasi kepada

calon nasabah dan melakukan cross selling guna mencapai

target penambahan dana pihak ketiga yang telah ditetapkan

perusahaan.

81

b. Memonitor melakukan maintance penetapan dana pihak ketiga

untuk memastikan penetapannya sesuai dengan strategi yang

ditetapkan oleh perusahaan.

c. Melakukan koordinasi dengan unit lain seperti bagian deposito

dan transfer, untuk memberikan informasi yang akurat dan up

to date kepada nasabah setiap awal bulan, serta customer

service terkait pembukaan rekening.

d. Memasarkan produk special investment yaitu dengan

menawarkan proyek yang memberikan return yang tinggi

kepada nasabah yang menginginkan hasil investasi yang tinggi

pula agar memperoleh fee tambahan untuk mencapai target

pendapatan yang ditetapkan perusahaan.

e. Membuat perencanaan dan report sales activity (Sales

Tracking System) sehingga kegiatan sales lebih terencana dan

menghasilkan hasil yang optimal.

2) Wewenang

a. Melakukan solistasi ke nasabah yang dianggap berprospek

b. Melakukan presentasi produk.

c. Melakukan negoisasi mengenai penempatan dana.

d. Memberikan informasi dan penjelasan mengenai produk,

layanan dan kondisi kesehatan BMI kepada nasabah.

82

B. Deskripsi Data Responden

1. Analisis Deskriptif

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.

Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada 100

responden, dimana responden yang akan menjawab kuesioner ini adalah

nasabah di Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu salatiga. Adapun

jumlah pertanyaan keseluruhan adalah 32 butir yang terdiri dari 24

variabel X dan 8 untuk variabel Y. Sebagai tujuan dari penelitian ini

kuesioner diserahkan kepada responden berisikan pertanyaan-pertanyaan

mengenai keadaan ekonomi, gaya hidup, dan tingkat pendidikan terhadap

keputusan menjadi nasabah. Berikut adalah data responden dari peneliti

ini:

a. Identitas Responden

1. Jenis kelamin responden

Tabel 4.1

Jenis Kelamin Responden

Jenis kelamin Jumlah responden Persen (%)

Laki-laki 51 51%

Perempuan 49 49%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer diolah pada tanggal 31 Juli 2016

Tabel 4.1 menunjukkan nasabah responden laki-laki sebanyak 51

atau sebesar 51% dan nasabah perempuan sebanyak 49 atau sebesar

83

49%. Kesimpulan yang didapat bahwa nasabah responden laki-laki

lebih banyak dari pada nasabah responden perempuan.

2. Umur responden

Tabel 4.2

Umur Responden

Umur Frekuensi Persen (%)

<20 4 4%

21-25 14 14%

26-30 28 28%

31-40 20 20%

>40 34 34%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer diolah pada tanggal 31 Juli 2016

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nasabah yang berumur < 20 tahun

sebanyak 4 atau sebesar 4% nasabah, nasabah berumur 21-25 tahun

sebanyak 14 atau sebesar 14%, nasabah yang berumur 26-30 sebanyak

28 atau 28%, nasabah berumur 31-40 tahun sebanyak 20 atau 20%,

nasabah berumur > 40 tahun sebanyak 34 atau 34%. Kesimpulan yang

didapat bahwa nasabah berumur > 40 tahun menjadi nasabah

responden yang paling banyak di Bank Muamalat Indonesia cabang

pembantu Salatiga.

84

3. Status Responden

Tabel 4.3

Status Responden

Status Frekuensi Persen(%)

Menikah 68 68%

Belum menikah 22 22%

Janda/ duda 10 10%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer diolah pada tanggal 31 Juli 2016

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa nasabah yang berstatus menikah

sebanyak 68 atau sebesar 68%, status belum menikah sebanyak 22

atau 22%, dan status janda/ duda sebanyak 10 atau sebesar 10%.

Kesimpulan yang didapat bahwa nasabah yang berstatus menikah

menjadi nasabah responden paling banyak pada Bank Muamalat

Indonesia cabang pembantu Salatiga.

4. Pendidikan Responden

Tabel 4.4

Pendidikan Responden

Pendidikan Frekuensi Persen(%)

SD 5 5%

SMP 26 26%

SMA/ sederajat 54 54%

Sarjana 12 12%

85

Pasca Sarjana 3 3%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer diolah pada tanggal 31 Juli 2016

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nasabah yang pendidikan terakhir

SD sebanyak 5 atau 5%, nasabah dengan pendidikan terakhir SMP

sebanyak 26 atau sebesar 26%, nasabah yang pendidikan terakhir

SMA sebanyak 54 atau sebesar 54%, nasabah yang pendidikan

terakhir Sarjana sebanyak 12 atau sebesar 12%, nasabah yang

pendidikan terakhir Pasca Sarjana sebanyak 3 atau sebesar 3%.

Kesimpulan yang didapat bahwa nasabah responden yang pendidikan

terakhir SMA menjadi nasabah responden paling banyak pada Bank

Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga.

5. Pekerjaan Responden

Tabel 4.5

Pekerjaan Responden

Pekerjaan Frekuensi Persen(%)

Pegawai Negeri 5 5%

Pegawai Swasta 55 55%

Wiraswasta/ pengusaha 25 25%

Pelajar/ mahasiswa 5 5%

Buruh/ petani 10 10%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer diolah pada tanggal 31 Juli 2016

86

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nasabah yang bekerja sebagai

pegawai negeri sebanyak 5 atau sebesar 5%, nasabah yang bekerja

sebagai pegawai swasta sebanyak 55 atau 55%, nasabah yang bekerja

sebagai wiraswasta/ pengusaha sebanyak 25 atau sebesar 25%,

nasabah sebagai pelajar/ mahasiswa sebanyak 5 atau sebesar 5%,

nasabah yang bekerja sebagai buruh/ petani sebanyak 10 atau 10%.

Kesimpulan yang didapat bahwa nasabah yang bekerja sebagai

pegawai swasta menjadi nasabah responden paling banyak pada Bank

Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga.

6. Pendapatan Perbulan

Tabel 4.6

Pendapatan Perbulan

Pendapatan Frekuensi Persen(%)

<Rp. 1.000.000 18 18%

Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000 27 27%

Rp. 2.000.000 – Rp. 3.000.000 30 30%

Rp. 3.000.000 – Rp. 4.000.000 17 17%

Rp. 4.000.000 – Rp. 5.000.000 3 3%

>Rp. 5.000.000 5 5%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer diolah pada tanggal 31 Juli 2016

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa nasabah yang berpendapatan < Rp.

1.000.000 sebanyak 18 atau 18%, nasabah yang berpendapatan Rp.

87

1.000.000-Rp. 2.000.000 sebanyak 27 atau sebesar 27%, nasabah yang

berpendapatan Rp. 2.000.000-Rp. 3.000.000 sebanyak 30 atau sebesar

30%, nasabah yang berpendapatan Rp. 3.000.000-Rp. 4.000.000

sebanyak 17 atau 17%, nasabah yang berpendapatan Rp. 4.000.000-Rp.

5.000.000 sebanyak 3 atau sebesar 3%, nasabah yang berpendapatan >

Rp. 5.000.000 sebanyak 5 atau sebesar 5%. Kesimpulan yang didapat

bahwa nasabah yang berpendapatan Rp. 2.000.000-Rp. 3.000.000

menjadi nasabah responden yang paling banyak pada Bank Muamalat

Indonesia cabang pembantu Salatiga.

2. Analisis Data

A. Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan melihat nilai pada tabel

korelasi. Kriterianya apabila nilai korelasi berbintang 2 maka data

dinyatakan valid. Hasil uji validitas sebagai berikut:

Tabel 4.7

Hasil Uji Validitas

Variabel Item

Pertanyaan

Pearson

Correlation

Significant

2 Tailed

Keteran

gan

Keadaan

Ekonomi

Butir 1 0,761** 0,000 Valid

Butir 2 0,754** 0,000 Valid

Butir 3 0,808** 0,000 Valid

Butir 4 0,775** 0,000 Valid

Butir 5 0,827** 0,000 Valid

88

Butir 6 0,842** 0,000 Valid

Butir 7 0,712** 0,000 Valid

Butir 8 0,722** 0,000 Valid

Gaya Hidup Butir 9 0,821** 0,000 Valid

Butir 10 0,718** 0,000 Valid

Butir 11 0,743** 0,000 Valid

Butir 12 0,594** 0,000 Valid

Butir 13 0,717** 0,000 Valid

Butir 14 0,530** 0,000 Valid

Butir 15 0,467** 0,000 Valid

Butir 16 0,691** 0,000 Valid

Tingkat

Pendidikan

Butir 17 0,837** 0,000 Valid

Butir 18 0,942** 0,000 Valid

Butir 19 0,748** 0,000 Valid

Butir 20 0,595** 0,000 Valid

Butir 21 0,600** 0,000 Valid

Butir 22 0,610** 0,000 Valid

Butir 23 0,892** 0,000 Valid

Butir 24 0,723** 0,000 Valid

Keputusan Butir 25 0,885** 0,000 Valid

Butir 26 0,830** 0,000 Valid

Butir 27 0,528** 0,000 Valid

89

Butir 28 0,758** 0,000 Valid

Butir 29 0,702** 0,000 Valid

Butir 30 0,698** 0,000 Valid

Butir 31 0,535** 0,000 Valid

Butir 32 0,658** 0,000 Valid

Sumber: Data Primer Diolah pada tanggal 31 Juli 2016

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa korelasi butir

pertanyaan 1 (satu) sampai 8 (delapan) terhadap total skor butir

pertanyaan keadaan ekonomi (X1) menunjukkan signifikan

(berbintang dua). Korelasi pertanyaan 9 (sembilan) sampai 16 (enam

belas) terhadap total skor butir pertanyaan gaya hidup (X2)

menunjukkan signifikan (berbintang dua). Korelasi pertanyaan 17

(tujuh belas) sampai 24 (dua puluh empat) terhadap total skor butir

pertanyaan tingkat pendidikan (X3) menunjukkan signifikan

(berbintang dua). Korelasi pertanyaan 25 (dua puluh lima) sampai 32

(tiga puluh dua) terhadap total skor butir pertanyaan keputusan (Y)

menunjukkan signifikan (berbintang dua).

B. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus

Cronbach Alpha (α) > 60. Hasil dari pengujian reliabilitas untuk

masing-masing variabel pada tabel sebagai berikut:

90

Tabel 4.8

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach Alpha Keterangan

Keadaan Ekonomi (X1) 0,905 Reliabel

Gaya Hidup (X2) 0,817 Reliabel

Tingkat Pendidikan (X3) 0,885 Reliabel

Keputusan (Y) 0,851 Reliabel

Sumber: Data Primer Diolah pada tanggal 31 Juli 2016

Dari tabel di atas disimpulkan bahwa masing-masing

variabel mempunyai Cronbach Alpha lebih dari 0,60 (α > 0,60),

sehingga data tersebut dinyatakan reliable yang berarti bahwa

kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan

kuesioner yang handal. Sehingga dengan data tersebut dapat

digunakan untuk pengukuran dan penelitian berikutnya.

C. Uji Statistik

1. Uji t (uji secara individu)

Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel

independen (keadaan ekonomi, gaya hidup, dan tingkat

pendidikan) mempengaruhi variabel dependen (keputusan

nasabah) secara individu-individu atau sendiri-sendiri. Dengan

cara melihat nilai signifikan. Jika nilai signifikan lebih kecil dari

0,05 maka variabel independen secara individu mempengaruhi

variabel dependen. Hasil uji t adalah:

91

Tabel 4.9

Hasil Uji t Statistik

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 3,195 4,395 ,727 ,469

Keadaan

Ekonomi ,072 ,060 ,071 1,201 ,233

Gaya Hidup ,411 ,107 ,383 3,851 ,000

Tingkat

Pendidikan ,465 ,099 ,466 4,700 ,000

a. Dependent Variable: Keputusan

Sumber: Data Primer Diolah pada tanggal 31 Juli 2016

1. Nilai signifikansi variabel keadaan ekonomi (X1) adalah sebesar

0,223 lebih besar dari 0,05 artinya ada pengaruh positif dan

tidak signifikan antara keadaan ekonomi (X1) terhadap

keputusan nasabah (Y). Kesimpulan yang didapat bahwa hal ini

berarti hipotesis 1 ditolak.

2. Nilai signifikansi variabel gaya hidup (X2) adalah sebesar 0,000

lebih kecil dari 0,05 artinya ada pengaruh positif dan signifikan

antara gaya hidup (X2) terhadap keputusan nasabah (Y).

Kesimpulan yang didapat bahwa hal ini berarti hipotesis 1

diterima.

3. Nilai signifikansi variabel tingkat pendidikan (X3) adalah

sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 artinya ada pengaruh positif

dan signifikan antara tingkat pendidikan (X3) terhadap

92

keputusan nasabah (Y). Kesimpulan yang didapat bahwa hal ini

berarti hipotesis 1 diterima.

2. Uji F (uji secara serempak)

Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa

sejauh semua variabel X (independen) secara bersama-sama

dapat mempengaruhi variabel Y (dependen). Kriteria apabila

nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 maka variabel independen

secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Hasil

uji F adalah sebagai berikut:

Tabel 4.10

Hasil Uji F (secara serempak)

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

1

Regressi

on 14898,626 3 4966,209 64,950 ,000

b

Residual 7340,374 96 76,462

Total 22239,000 99

a. Dependent Variable: Keputusan

b. Predictors: (Constant), Tingkat Pendidikan, Keadaan Ekonomi, Gaya Hidup

Sumber: Data Primer Diolah pada tanggal 31 Juli 2016

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi

sebesar 0,000 dengan tingkat kesalahan 0,05. Nilai signifikansi < 0,05. Artinya

variabel independen (X) keadaan ekonomi, gaya hidup, dan tingkat pendidikan

secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap dependen (Y) keputusan

nasabah.

93

3. Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Koefisien determinasi (R2) menunjukkan sejauh mana

tingkat hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel

independen (X). Hasil uji sebagai berikut:

Tabel 4.11

Hasil Uji (R2) Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 ,818a ,670 ,660 8,74427

a. Predictors: (Constant), Tingkat Pendidikan, Keadaan Ekonomi, Gaya Hidup

b. Dependent Variable: Keputusan

Sumber: Data Primer Diolah pada tanggal 31 Juli 2016

1. Koefisien korelasi (R) = 0,818 artinya terdapat hubungan antara

variabel keadaan ekonomi, gaya hidup, dan tingkat pendidikan

terhadap keputusan nasabah karena mendekati angka 1.

2. Adjusted R Square sebesar 0,660 berarti 66% faktor yang

mempengaruhi keputusan nasabah adalah keadaan ekonomi,

gaya hidup, dan tingkat pendidikan sedangkan sisanya 34%

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis.

D. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah variabel

independen dan variabel dependen dalam model regresi memiliki

distribusi normal atau tidak (Bawono, 2006:174). Dalam

penelitian ini, uji yang digunakan adalah analisa grafik yaitu

94

dengan cara melihat histogram yang membandingkan data

observasi dengan distribusi yang mendekati normal dan normal

probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari

data yang sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data

distribusi normal. Jika distribusi normal maka garis yang

menggambarkan data sesungguhnya akan mendekati garis normal.

Berikut gambar grafik histogram dan normal probability plot.

Hasil uji normalitas seperti pada gambar 4.2 dan 4.3 sebagai

berikut:

Grafik Normal Plot

Gambar 4.2

Sumber: Data Primer Diolah pada tanggal 31 Juli 2016

Dalam grafik histogram di atas, digambarkan perbandingan

antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi

95

normal, sehingga disimpulkan model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

Grafik Normal Plot

Gambar 4.3

Sumber: Data Primer Diolah pada tanggal 31 Juli 2016

Grafik plot di atas menggambarkan perbandingan antara

distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi

kumulatif dari data distribusi normal. Titik-titik yang tersebar

pada grafik normal di atas menyebar di sekitar garis diagonal

mengikuti arah garis diagonal tersebut, sehingga bisa disimpulkan

bahwa model regresi yang digunakan memenuhi asumsi

normalitas.

Hasil uji normalitas di atas didukung oleh uji normalitas

Kolmogrov Smirnov Test. Uji Kolmogrov Smirnov Test bertujuan

96

untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel residu

memiliki distribusi normal atau tidak. Data distribusi normal, jika

nilai sig (signifikansi) > 0,05. Data distribusi tidak normal, jika

nilai sig (signifikansi) < 0,05 (Suliyanto, 2005:71). Hasil uji

Kolmogrov-Smirnov Test sebagai berikut:

Tabel 4.12

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 100

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation 8,61076022

Most Extreme Differences

Absolute ,087

Positive ,065

Negative -,087

Kolmogorov-Smirnov Z ,870

Asymp. Sig. (2-tailed) ,436

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Data Primer Diolah pada tanggal 31 Juli 2016

Tabel di atas diketahui bahwa nilai Kolmogrov-Smirnov (K-

S) sebesar 0,870 dan asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,436 > 0,05,

yang berarti nilai residual berdistribusi normal atau memenuhi

asumsi normalitas.

2. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi

model yang digunakan sudah tepat atau lebih baik dalam

spesifikasi model bentuk lain (Bawono, 2006:179). Dalam

menguji data linearitas menggunakan uji lagrange multiplier.

97

Kriteria dari pengujian ini apabila nilai χ2

hitung < χ2 tabel maka

model yang digunakan sudah tepat. Hasil uji linearitas adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.13

Uji Linearitas

Sumber: Data Primer diolah pada tanggal 31 Juli 2016

Pengujian linearitas menggunakan uji lagrange multiplier

ditujukan untuk mencari perbandingan χ2 hitung dan χ

2 tabel, yang

mana:

χ2 hitung = n * R

2 = 100 * 0,001 = 0,1 dengan tingkat

signifikan 5% dan df: 96 maka χ2

tabel = 119,8710. Dengan

demikian dapat diketahui bahwa nilai χ2

hitung < χ2

tabel yaitu 0,1

< 119,8710. Sehingga dapat disimpulkan bahwa spesifikasi model

persamaan regresi linier adalah benar.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 ,029a ,001 -,030 8,74066832

a. Predictors: (Constant), X3.X3, X1.X1, X2.X2

98

3. Uji Multikolinearitas

Tabel 4.14

Hasil Uji Multikolinearitas

No Persamaan r2

Keterangan

1. X1 = ƒ(X2,X3) 0,017 Tidak ada gejala

multikolinearitas

2. X2 = ƒ(X1,X3) 0,653 Tidak ada gejala

multikolinearitas

3. X3 = ƒ(X1,X2) 0,650 Tidak ada gejala

multikolinearitas

R2 Utama = 0,670

Sumber: Data Primer diolah pada tanggal 31 Juli 2016

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa R2 hasil

regresi utama lebih besar dari pada r2 hasil regresi parsial antara

variabel independen dengan variabel independen lainnya, sehingga

bisa dikatakan tidak ada gejala multikolinearitas.

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan nilai varian dari setiap

variabel independen (Bawono, 2006:135). Dalam penelitian ini

metode yang digunakan untuk uji heteroskedastisitas adalah

metode Park.

99

Tabel 4.15

Hasil Uji Heteroskedastisitas Test: Park

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 1,991 ,419 4,747 ,000

Keadaan Ekonomi -,004 ,006 -,063 -,623 ,534

Gaya Hidup ,003 ,010 ,052 ,307 ,759

Tingkat

Pendidikan -,014 ,009 -,243 -1,441 ,153

a. Dependent Variable: LnU2i

Sumber: Data Primer diolah pada tanggal 31 Juli 2016

Karena koefisien parameter keadaan ekonomi, gaya hidup,

dan tingkat pendidikan dari persamaan regresi tersebut tidak

signifikan secara statistik ini ditunjukkan oleh nilai

signifikansinya. Hal ini menunjukkan bahwa dalam data model

empiris yang diestimasi terdapat homokedasticity, dan dengan kata

lain model yang kita pakai tidak terdapat gejala penyakit

heteroskedastisitas.

E. Pembahasan

1. Pengaruh Keadaan Ekonomi (X1) Terhadap Keputusan

Nasabah (Y)

Dari hasil uji di atas, diketahui bahwa variabel keadaan

ekonomi (X1) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

keputusan menjadi nasabah. Hal ini dapat diketahui dari nilai

koefisien regresi (b) variabel keadaan ekonomi pada

100

Unstandardized Coefficients yang bernilai positif yakni 0,072 dan

nilai signifikansi dari variabel keadaan ekonomi sebesar 0,233 <

0,05. Artinya keadaan ekonomi berpengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap keputusan nasabah di Bank Muamalat

Indonesia cabang pembantu Salatiga. Hal ini akan

mengindikasikan bahwa keadaan ekonomi yang tidak stabil juga

berpengaruh terhadap pendapatan yang bisa di tabung, hal ini akan

mempengaruhi seseorang untuk menjadi nasabah di Bank

Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga. Hasil uji

menyatakan bahwa variabel keadaan ekonomi berpengaruh positif

dan tidak signifikan terhadap keputusan nasabah di Bank

Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga ditolak. Hasil

penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya oleh

beberapa peneliti yaitu Lestari (2009:78) dalam tugas akhirnya

yang berjudul “analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

keputusan menjadi nasabah tabungan Shar-E di Bank Muamalat

Indonesia cabang Solo” menyatakan bahwa variabel keadaan

ekonomi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

keputusan menjadi nasabah tabungan Shar-E d Bank Muamalat

Indonesia cabang Solo dengan nilai signifikansi sebesar 0,235.

Penelitian Widiatmoko (2013:113) dalam jurnalnya yang berjudul

“faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah membuka

rekening tahapan Xpresi pada BCA Medan” menyatakan bahwa

101

variabel keadaan ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap

keputusan nasabah membuka rekening tahapan Xpresi pada BCA

Medan dengan nilai signifikansi sebesar 0,362.

2. Pengaruh Gaya Hidup (X2) Terhadap Keputusan Nasabah (Y)

Berdasarkan hasil uji di atas menunjukkan bahwa variabel

gaya hidup bertanda positif dengan koefisien regresi (b) pada

Unstandardized Coefficients sebesar 0,411 dan nilai signifikansi

sebesar 0,000 < 0,05, artinya gaya hidup berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan nasabah di Bank Muamalat

Indonesia cabang pembantu Salatiga. Hal ini akan

mengindikasikan bahwa ada tuntutan pekerjaan untuk bertransaksi

di Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga sehingga

akan menjadi nasabah. Hasil uji menyatakan bahwa variabel gaya

hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

nasabah di Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga

diterima. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian

sebelumnya oleh beberapa peneliti yaitu Nasrul (2014:75) dalam

skripsinya yang berjudul “pengaruh faktor perilaku konsumen

terhadap keputusan pembelian asuransi jiwa” (studi pada AJB

Bumiputera 1912 Syariah cabang Cibubur) menyatakan bahwa

variabel gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian asuransi jiwa pada AJB Bumiputera 1912

Syariah cabang Cibubur dengan nilai signifikansi sebesar 0,015.

102

Penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2009:78) dalam tugas

akhirnya yang berjudul “analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

keputusan menjadi nasabah tabungan Shar-E di BMI cabang Solo”

menyatakan bahwa variabel gaya hidup berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah tabungan Shar-E

dengan nilai signifikansi sebesar 0,027.

3. Pengaruh Tingkat Pendidikan (X3) Terhadap Keputusan

Nasabah (Y)

Berdasarkan hasil uji di atas menunjukkan bahwa variabel

tingkat pendidikan bertanda positif dengan koefisien regresi (b)

pada Unstandardized Coefficients sebesar 0,465 dan nilai

signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, artinya tingkat pendidikan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah di

Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga. Hal ini

mengindikasikan bahwa tinggi rendahnya tingkat pendidikan

seseorang akan mempengaruhi untuk menjadi nasabah di Bank

Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga. Hasil uji

menyatakan bahwa variabel tingkat pendidikan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah di Bank

Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga diterima. Hasil

penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya, yaitu

penelitian yang dilakukan oleh Efendi (2009:82) dalam skripsinya

yang berjudul “analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

103

pengambilan keputusan nasabah pada Bank muamalat Malang”

yang menyatakan bahwa variabel tingkat pendidikan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah menabung di

Bank Muamalat Indonesia cabang Malang dengan nilai

signifikansi sebesar 0,000. Penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi

(2010:116) dalam skripsinya yang berjudul “analisis faktor-faktor

yang mempengaruhi keputusan masyarakat muslim untuk

menggunakan bank syariah di Kota Surakarta” menyatakan bahwa

tingkat pendidikan muslimin berpengaruh positif dan signifikan.

104

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil pengaruh keadaan ekonomi, gaya hidup, dan

tingkat pendidikan terhadap keputusan menjadi nasabah di Bank Muamalat

Indonesia cabang pembantu Salatiga adalah sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan pada variabel keadaan

ekonomi terhadap keputusan menjadi nasabah di Bank Muamalat

Indonesia cabang pembantu Salatiga dengan tingkat signifikansi sebesar

0,233.

2. Berdasarkan hasil uji penelitian ini menunjukkan hasil bahwa variabel

gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menjadi

nasabah di Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga. Hal ini

dapat diketahui dari nilai koefisien regresi (b) pada Unstandardized

Coefficients yang bernilai positif yakni 0,411 dan nilai signifikansi

variabel gaya hidup sebesar 0,000 < 0,05.

3. Berdasarkan hasil uji penelitian ini menunjukkan hasil bahwa variabel

tingkat pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

menjadi nasabah di bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga.

Hal ini dapat diketahui dari nilai koefisien regresi (b) pada Unstandardized

Coefficients yang bernilai positif yakni 0,465 dan nilai signifikansi

variabel tingkat pendidikan sebesar 0,000 atau < 0,000.

105

B. Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis

memberikan saran kepada Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu

Salatiga:

1. Pihak manajemen Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga

perlu memperhatikan faktor gaya hidup, dan tingkat pendidikan nasabah

dalam meningkatkan pengambilan keputusan menjadi nasabah di wilayah

Salatiga dan sekitarnya, karena terbukti kedua faktor tersebut berpengaruh

signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah di Bank Muamalat

Indonesia cabang pembantu Salatiga.

2. Sebaiknya memperhatikan faktor keadaan ekonomi nasabahnya,

mengingat koefisien regresi keadaan ekonomi di mata para nasabah

pengguna Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga lebih

rendah.

3. Dengan adanya penelitian yang dilakukan diharapkan Bank Muamalat

Indonesia cabang pembantu Salatiga dapat lebih meningkatkan kinerjanya

4. Untuk peneliti selanjutnya, sebaiknya memasukkan variabel selain

keadaan ekonomi. Gaya hidup, dan tingkat pendidikan sebagai variabel

yang mempengaruhi keputusan menjadi nasabah Bank Muamalat

Indonesia cabang pembantu Salatiga selain 3 variabel tersebut

sebelumnya mempunyai pengaruh yang lebih besar.

DAFTAR PUSTAKA

Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik. Gema

Insani, Jakarta.

Baihaqi, Ahmad. 2014. “Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, dan Religiusitas

Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Unza Vitalis Salatiga”.

Skripsi STAIN Salatiga.

Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. cetakan pertama,

STAIN Salatiga Press.

Darmawati, Dwita dkk. 2007. “Analisis Pengaruh Kebudayaan, Sosial,

Kepribadian Dan Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Shar-E”

(Survei Pada Nasabah Bank Muamalat Indonesia Cabang Purwokerto).

Jurnal UNSOED.

Efendi, Lutfi. 2009. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan

Keputusan Nasabah Pada Bank Muamalat Malang”. Skripsi UIN Malang.

Fautngiljanan, Vourtdacsbelina Virgine, Agus Supandi Soegoto, Yantje Uhing.

2014. “Gaya Hidup dan Tingkat Pendapatan Pengaruhnya Terhadap

Keputusan Menggunakan Produk Asuransi Prudential di Kota Manado”.

Jurnal Ilmiah Universitas Sam Ratulangi Manado.

Husadatama, Galuh. 2015. “Analisis Determinasi Pemahaman Pemilihan

Perbankan Oleh Masyarakat Pondok Pesantren Lirboyo Kota Kediri Jawa

Timur”. Jurnal Ilmiah Universitas Brawijaya Malang.

Julia, Nurul. 2014. “Pengaruh Faktor Sosial Dan Tingkat Pendidikan Terhadap

Keputusan Menjadi Nasabah BMT Sahara Tulungagung”. Skripsi IAIN

Tulungagung.

Kasmir. 2003. Manajemen Perbankan. Edisi Pertama Cetakan Empat, PT

RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Salemba Empat,

Jakarta.

Lestari, Puji. 2009. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan

Menjadi Nasabah Tabungan Shar-E Di BMI Cabang Solo”. Skripsi STAIN

Salatiga.

Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk.

PT Grasindo, Jakarta.

Masyaroh, Damayanti. 2014. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Keputusan Nasabah Dalam Memilih Bank Syariah”. Skripsi UIN

Yogyakarta.

Nasrul, Arista Milka. 2014. “Pengaruh Faktor Perilaku Terhadap Keputusan

Pembelian Asuransi Jiwa”. Skripsi UIN Jakarta.

Peter, J Paul., dan Jerry C Olson. 2013. Perilaku Konsumen & Strategi

Pemasaran. Edisi Kesembilan, Salemba Empat, Jakarta.

Prasetijo, Ristiayanti., dan John J.O.I Ilahauw. 2004. Perilaku Konsumen. Edisi

Pertama, Yogyakarta.

Pratiwi, Ayu Niken. 2010. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Keputusan Masyarakat Muslim Untuk Menggunakan Bank Syariah”

(Studi Kasus di Kota Surakarta). Skripsi UNS.

Salusu, J. 1996. Pengambilan Keputusan Strategik. PT Grasindo, Jakarta.

Schiffman, Leon G., dan Lelsie Lazar Kanuk. 2000. Perilaku Konsumen. Edisi

Ketujuh, PT Macanan Jaya Cemerlang, Indonesia.

Sudarsono, Heri. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Edisi Pertama

Cetakan Pertama, Ekonisia, Yogyakarta.

Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung.

Suliyanto. 2005. Analisis Data Aplikasi Pemasaran. Purwokerto: Ghalia

Indonesia.

Sumitro, Warkum. 2004. Asas-Asas Perbankan Islam & Lembaga Terkait. PT

RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Supardi. 2005. Metodologi Penelitian Ekonomi & Bisnis. UII Press Yogyakarta.

Supriyanto. 2012. “Pendidikan Pendapatan dan Motivasi Menjadi Nasabah Pada

Koperasi Simpan Pinjam Syariah (BMT) Pasuruan”. Jurnal Universitas

Kanjuruhan Malang.

Widiatmoko, Brono, Darwin Sitompul, dan Sukaria Sinulingga. 2013. “Faktor-

Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Membuka Rekening

Tahapan Xpresi Pada BCA Medan”. Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber

Daya.

www.bankmuamalat.co.id/profil-bank-muamalat

LAMPIRAN

KUESIONER

PENGARUH KEADAAN EKONOMI, GAYA HIDUP, DAN TINGKAT

PENDIDIKAN TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI NASABAH DI

BANK MUAMALAT INDONESIA CABANG PEMBANTU SALATIGA

Assalamualaikum wr.wb

Sehubungan dengan penelitian yang akan saya lakukan tentang “Pengaruh

Keadaan Ekonomi, Gaya Hidup, dan Tingkat Pendidikan Terhadap Keputusan

Menjadi Nasabah di Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga” untuk

memenuhi skripsi, maka Saya mohon kepada Bapak/Ibu/Saudara/i untuk bersedia

memberikan jawaban yang sebenar-benarnya. Atas jawaban yang diberikan Saya

akan menjamin kerahasiaannya.

Atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i Saya mengucapkan

terimakasih.

Wassalamualaikum wr.wb

Salatiga, 03 Juni 2016

Hormat Saya,

Umi Amritaningsih

Berilah tanda (√) pada tanda responden di bawah ini dengan tepat dan

sebenar-benarnya.

1. Nama :

2. Alamat :

3. Jenis Kelamin :

○ Laki-laki ○ Perempuan

4. Umur :

○ < 20 tahun ○ 21-25 tahun ○ 26-30 tahun

○ 31-40 tahun ○ > 40 tahun

5. Status :

○ Menikah ○ Belum menikah ○ Janda/duda

6. Pendidikan terakhir :

○ SD ○ SMP ○ SMA/sederajat

○ Sarjana ○ Paska Sarjana

7. Pekerjaan :

○ Pegawai negeri ○ Wiraswasta/pengusaha

○ Pegawai swasta ○ Pelajar/mahasiswa ○ Buruh/ petani

8. Pendapatan perbulan :

○ < Rp 1.000.000,00

○ Rp 1000.000,00 – Rp 2000.000,00

○ Rp 2000.000,00 – Rp 3000.000,00

○ Rp 3000.000,00 – Rp 4000.000,00

○ Rp 4000.000,00 – Rp 5000.000,00

○ > Rp 5000.000,00

9. Dari mana anda mengenal BMI cabang pembantu Salatiga :

○ Keluarga ○ Teman

○ Iklan ○ Brosur/ spanduk

Berilah tanda (√) pada kolom yang sudah tersedia sesuai dengan pendapat

Anda.

Keterangan:

STS = Sangat Tidak Setuju S = Setuju

TS = Tidak Setuju SS = Sangat Setuju

CS = Cukup Setuju

No PERNYATAAN STS TS CS S SS

A. KEADAAN EKONOMI 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Menjadi Nasabah BMI karena:

1. Ada pendapatan yang bisa di

tabung

2. Pendapatan ada setiap

bulannya

3. Keseimbangan ekonomi

4. Pendapatan yang stabil

5. Pola waktu atau jaman yang

semakin modern

6. Kebutuhan bertransaksi

7. Memiliki banyak asset

8. Ingin mengembangkan usaha

B. GAYA HIDUP 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Menjadi Nasabah BMI karena:

1. Warga negara muslim

2. Sesuai dengan prinsip syariat

islam

3. Aktivitas muslim mempunyai

gagasan, ide dan cara berfikir

islami

4. Letak daerah yang strategis

berada di lokasi dekat dengan

pasar/ tempat usaha/ tempat

bekerja

5. Penghasilan yang diperoleh

lebih dari cukup untuk

memenuhi kebutuhan

6. Tuntutan pekerjaan untuk

bertransaksi

7. Tingkat kehidupan dan

finansial yang baik

8. Jenjang pendidikan

mempengaruhi untuk menjadi

nasabah BMI

C. TINGKAT PENDIDIKAN 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Menjadi Nasabah BMI karena:

1. Informasi dari pendidikan

akademis

2. Pendidikan akademis

mempengaruhi untuk menjadi

nasabah BMI

3. Kegiatan masyarakat yang

pernah diikuti mempengaruhi

untuk memilih menjadi

nasabah BMI

4. Pendidikan keagamaan

mempengaruhi untuk menjadi

nasabah BMI

5. Lembaga pelatihan

mempengaruhi untuk menjadi

nasabah BMI

6. Majelis taklim mempengaruhi

untuk menjadi nasabah BMI

7. Berlandaskan syariah Islam

8. Keluarga mempengaruhi untuk

menjadi nasabah BMI

D. KEPUTUSAN 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Mengambil Keputusan Menjadi Nasabah BMI karena:

1. Faktor kebiasaan

2. Menggunakan prosedur

operasional yang baku

3. Selalu memberikan informasi

yang jelas

4. Proses data menggunakan

elektronik sehingga lebih cepat

5. Ingin mendapatkan

pengalaman baru

6. Menggunakan prosedur yang

praktis

7. Dapat menumbuhkan

kepercayaan dengan

melakukan seleksi dan latihan

bagi para eksekutif

8. Menyelenggarakan pelatihan

bagi para pengambil keputusan

Data Gender

Jenis

Kelamin Umur Status

Pendidikan

Terakhir Pekerjaan

Pendapatan

Perbulan

2 2 2 3 4 1

2 5 1 2 3 3

2 1 2 2 2 2

1 4 1 3 2 4

2 2 1 3 2 3

2 3 1 4 3 4

1 5 1 2 2 3

2 2 2 3 4 1

2 5 1 1 1 1

2 5 1 4 2 3

1 3 1 4 2 3

1 5 1 2 2 3

2 5 1 2 3 2

1 2 2 3 2 4

1 3 1 5 2 6

2 2 2 4 2 1

1 3 1 4 3 1

1 2 2 4 2 4

1 2 2 4 3 1

2 5 1 2 2 3

2 2 2 3 3 3

2 5 2 3 4 1

2 5 1 4 2 6

1 5 1 3 1 4

1 3 1 3 3 3

1 5 1 3 2 4

2 1 2 3 4 1

2 2 2 3 1 6

1 5 1 3 2 5

2 1 2 2 2 4

1 5 1 2 2 4

1 5 1 3 2 4

2 5 1 4 3 3

1 5 1 5 3 6

1 5 1 3 2 5

Jenis

Kelamin Umur Status

Pendidikan

Terakhir Pekerjaan

Pendapatan

Perbulan

1 3 1 3 2 5

2 3 1 3 2 2

1 5 1 3 2 3

1 4 1 2 2 3

1 3 1 3 2 3

2 4 1 3 2 2

2 2 1 3 3 4

1 5 1 3 2 3

2 4 1 3 2 3

1 5 1 3 2 4

1 3 1 2 2 2

1 3 1 3 2 2

2 5 3 2 2 3

1 5 3 3 2 2

2 4 1 1 5 1

1 1 2 3 4 1

2 4 3 3 2 4

1 3 1 3 2 3

2 5 3 2 3 4

1 2 2 2 5 1

2 4 1 3 2 3

1 2 1 3 2 2

2 3 1 3 3 4

1 5 1 3 2 3

2 3 1 3 3 3

1 4 1 2 3 3

1 3 1 3 2 2

2 4 1 3 3 4

2 5 3 3 2 3

1 4 1 4 1 4

1 5 3 3 2 3

2 3 1 2 5 1

2 4 1 1 5 1

1 4 1 5 3 6

1 3 2 4 1 3

2 3 1 3 2 1

1 4 1 3 2 2

Jenis

Kelamin Umur Status

Pendidikan

Terakhir Pekerjaan

Pendapatan

Perbulan

2 3 1 3 3 4

2 4 1 3 2 2

1 5 3 2 5 1

2 3 2 3 2 2

1 4 1 2 2 2

1 5 1 3 3 2

2 4 1 3 3 3

1 3 2 3 2 2

1 5 3 2 5 1

2 4 1 2 3 2

1 5 1 3 2 3

2 3 3 3 2 3

1 3 2 3 2 2

2 5 3 1 5 1

2 4 1 2 2 2

1 3 1 3 2 2

1 4 1 2 2 3

2 2 2 4 3 2

1 5 1 3 2 2

2 3 2 2 5 3

1 3 2 2 3 2

2 5 1 2 3 2

2 3 1 3 2 2

1 5 1 3 2 2

2 3 1 2 5 3

2 4 1 1 5 1

1 2 2 2 3 2

2 3 1 3 3 2

No Keadaan Ekonomi

butir_1 butir-2 butir_3 butir_4 butir_5 butir_6 butir_7 butir_8 Jumlah_x1

1 6 7 5 9 8 7 9 10 61

2 8 8 8 8 9 10 9 7 67

3 6 7 7 8 8 8 9 9 62

4 1 2 6 9 0 10 9 5 42

5 1 9 10 4 3 5 2 8 42

6 7 8 7 9 8 7 9 9 64

7 9 8 8 9 9 8 10 10 71

8 7 8 8 8 7 7 8 8 61

9 9 6 8 10 9 8 7 10 67

10 9 8 7 6 8 9 9 8 64

11 2 5 3 0 8 5 6 3 32

12 5 6 2 1 6 5 5 4 34

13 4 5 4 5 6 7 5 7 43

14 4 7 2 2 6 2 5 4 32

15 8 7 6 4 3 4 4 4 40

16 5 5 5 5 5 5 5 5 40

17 10 9 8 9 9 10 8 9 72

18 2 1 1 1 0 1 2 2 10

19 4 6 5 7 4 4 4 5 39

20 5 3 7 6 5 3 6 4 39

21 4 5 6 8 6 8 8 6 51

22 3 5 4 7 6 8 5 9 47

23 8 8 9 7 9 10 8 7 66

24 8 8 9 8 10 10 9 8 70

25 8 6 4 7 6 5 7 8 51

26 9 8 10 7 7 8 5 6 60

27 8 9 10 9 8 9 7 10 70

28 8 10 8 8 9 8 9 8 68

29 10 9 8 9 8 9 7 10 70

30 8 9 7 6 5 5 4 6 50

31 5 6 6 6 9 8 10 8 58

32 5 6 8 9 7 9 6 8 58

33 3 5 1 8 2 5 8 0 32

34 7 2 3 5 1 3 5 7 33

35 1 3 2 4 2 4 3 10 29

36 7 8 9 9 7 8 8 9 65

37 7 8 9 9 8 8 9 9 67

38 9 9 8 7 8 8 8 8 65

39 9 8 9 10 10 9 8 8 71

No Keadaan Ekonomi

butir_1 butir-2 butir_3 butir_4 butir_5 butir_6 butir_7 butir_8 Jumlah_x1

40 5 6 6 7 5 5 5 7 46

41 7 8 9 8 9 9 9 8 67

42 8 7 9 9 9 8 9 10 69

43 8 9 8 7 8 9 9 9 67

44 7 6 8 6 8 9 5 9 58

45 8 9 10 8 9 7 9 10 70

46 5 6 7 9 8 8 8 6 57

47 7 8 9 10 8 8 8 9 67

48 9 10 8 7 10 8 10 8 70

49 6 7 7 7 8 8 8 8 59

50 5 4 6 6 7 8 9 9 54

51 7 5 6 5 7 8 7 8 53

52 6 8 9 9 7 6 8 10 63

53 8 9 10 9 10 10 9 8 73

54 9 8 10 7 9 9 10 10 72

55 8 7 9 8 9 9 8 7 65

56 7 8 8 7 8 8 7 8 61

57 5 7 8 8 7 8 9 9 61

58 5 7 8 8 7 8 9 9 61

59 1 3 8 0 2 5 7 1 27

60 1 3 9 10 0 2 6 9 40

61 1 3 9 10 0 1 4 9 37

62 1 8 4 7 0 1 7 8 36

63 1 4 8 7 0 4 7 10 41

64 4 6 8 4 5 6 7 8 48

65 8 6 4 2 1 3 5 7 36

66 4 5 7 5 7 7 7 8 50

67 1 2 4 2 3 0 6 10 28

68 1 3 2 6 3 4 2 10 31

69 1 3 4 3 2 4 7 10 34

70 3 5 8 9 0 2 3 10 40

71 1 4 8 10 0 3 8 10 44

72 1 3 6 10 0 8 10 3 41

73 1 8 10 6 0 4 10 10 49

74 7 7 8 8 9 8 8 9 64

75 6 6 7 7 8 9 9 9 61

76 6 7 8 8 3 3 4 5 44

77 7 8 6 8 8 6 9 8 60

78 7 8 7 9 4 3 4 4 46

No Keadaan Ekonomi

butir_1 butir-2 butir_3 butir_4 butir_5 butir_6 butir_7 butir_8 Jumlah_x1

79 5 6 3 8 5 3 4 6 40

80 3 4 6 7 6 5 5 6 42

81 1 9 10 5 0 3 9 10 47

82 1 3 8 6 9 10 5 1 43

83 1 2 3 9 2 0 5 9 31

84 1 3 5 2 0 2 5 8 26

85 1 3 2 6 1 3 2 1 19

86 10 9 8 8 6 9 9 9 68

87 10 9 10 8 9 8 7 8 69

88 1 1 1 7 7 7 7 7 38

89 5 7 8 7 6 8 9 9 59

90 7 8 6 2 8 9 7 8 55

91 3 5 7 3 3 2 3 5 31

92 5 2 8 9 5 5 4 7 45

93 1 2 5 10 0 10 3 6 37

94 1 3 2 9 2 1 5 10 33

95 5 6 6 6 5 6 5 6 45

96 1 1 0 0 5 8 8 8 31

97 8 6 9 4 6 7 8 9 57

98 7 8 9 9 9 8 9 10 69

99 5 10 8 10 10 5 7 10 65

100 1 8 4 0 2 7 4 10 36

Gaya Hidup

butir_9 butir_10 butir_11 butir_12 butir_13 butir_14 butir_15 butir_16 Jumlah_x2

8 9 9 9 9 9 9 9 71

8 9 8 8 8 9 9 9 68

9 8 9 9 9 9 9 9 71

7 8 8 9 9 9 8 9 67

6 7 7 7 8 8 8 8 59

7 8 9 7 8 9 9 9 66

7 6 8 9 9 9 8 9 65

7 7 8 8 8 7 7 8 60

10 8 9 8 7 7 7 9 65

9 8 10 9 7 10 9 7 69

8 9 9 10 6 8 9 5 64

9 9 8 7 10 10 8 7 68

10 9 7 9 8 10 9 7 69

6 8 8 7 9 9 9 9 65

7 8 9 9 9 8 8 8 66

10 10 9 9 8 8 7 10 71

8 9 9 8 10 6 7 5 62

8 9 10 10 8 8 8 8 69

7 8 10 10 10 6 6 6 63

8 9 8 7 9 10 10 10 71

8 9 9 9 9 7 7 7 65

7 8 9 6 7 8 6 4 55

9 9 8 7 10 10 8 7 68

4 10 7 8 5 6 3 1 44

1 9 6 10 7 4 9 3 49

2 3 7 8 4 1 6 9 40

2 4 3 7 8 5 9 3 41

2 4 3 8 7 5 9 4 42

5 6 4 8 8 9 10 8 58

9 9 7 5 3 1 2 4 40

5 6 7 8 9 6 7 8 56

1 3 2 6 5 10 7 4 38

1 3 7 5 8 10 8 5 47

4 2 6 5 7 10 5 1 40

1 3 5 2 4 7 8 7 37

6 7 8 8 7 7 9 9 61

8 7 9 8 8 9 9 9 67

7 7 6 7 8 9 8 9 61

1 4 7 4 10 5 8 6 45

Gaya Hidup

butir_9 butir_10 butir_11 butir_12 butir_13 butir_14 butir_15 butir_16 Jumlah_x2

1 3 7 2 4 1 9 6 33

10 10 8 8 9 9 10 9 73

8 9 7 10 9 9 9 9 70

9 9 9 7 7 7 10 10 68

9 10 7 8 9 8 9 6 66

10 9 8 8 7 7 9 9 67

4 6 7 5 2 8 10 9 51

1 0 2 5 3 6 8 5 30

5 4 5 4 5 3 3 4 33

7 7 5 5 7 8 1 5 45

3 2 5 0 1 1 0 2 14

5 5 5 5 5 5 5 5 40

10 9 10 10 9 10 10 9 77

2 1 0 1 2 0 1 2 9

6 5 6 6 5 6 5 5 44

2 5 6 4 3 7 8 7 42

9 8 7 6 7 7 6 6 56

3 4 6 8 8 9 9 10 57

10 7 8 8 9 10 9 7 68

10 9 8 8 10 10 10 8 73

4 6 7 8 6 8 8 9 56

4 5 6 7 8 7 9 10 56

9 9 8 6 7 8 6 6 59

9 10 8 8 9 10 8 7 69

7 8 7 9 10 8 6 7 62

7 6 5 4 3 2 0 8 35

5 5 8 3 3 3 2 2 31

8 7 9 10 5 7 10 5 61

1 6 3 8 1 4 8 10 41

2 4 5 7 9 4 6 7 44

4 7 4 7 10 1 3 9 45

1 3 5 9 6 10 7 5 46

1 3 7 10 5 8 6 4 44

1 4 7 10 2 5 8 9 46

5 6 7 8 8 9 9 9 61

7 8 9 9 7 7 6 6 59

7 8 9 8 9 8 9 9 67

6 7 6 5 8 9 8 9 58

6 7 8 8 8 9 9 3 58

Gaya Hidup

butir_9 butir_10 butir_11 butir_12 butir_13 butir_14 butir_15 butir_16 Jumlah_x2

5 4 3 5 6 7 7 8 45

6 7 6 7 8 5 5 6 50

1 3 6 8 10 4 7 5 44

1 3 9 7 10 5 4 8 47

1 3 5 9 2 5 10 4 39

1 4 2 8 4 10 6 3 38

9 5 2 6 10 7 4 1 44

4 5 6 7 9 9 10 10 60

9 8 7 6 6 6 7 8 57

1 2 8 8 8 8 2 8 45

3 5 8 7 9 9 8 10 59

9 9 8 7 8 8 8 8 65

6 3 3 1 0 2 0 0 15

2 6 4 8 5 3 9 2 39

10 1 2 5 4 9 6 4 41

1 4 2 10 6 3 1 10 37

7 7 5 5 8 4 6 9 51

8 8 8 8 8 8 8 2 58

5 6 7 4 5 9 9 9 54

5 7 9 10 6 10 5 4 56

7 9 10 8 10 5 9 8 66

4 8 6 10 1 2 5 0 36

Tingkat Pendidikan

butir_17 butir_18 butir_19 butira_20 butir_21 butir_22 butir_23 butir_24 Jumlah_x3

8 8 9 9 9 9 9 8 69

8 8 8 8 9 9 8 9 67

9 10 10 10 10 10 8 9 76

10 10 10 9 9 10 10 9 77

8 8 8 8 8 8 8 8 64

7 8 8 8 9 9 8 9 66

7 8 9 8 8 8 9 9 66

7 8 9 7 7 8 8 9 63

7 8 8 9 9 7 7 9 64

8 3 9 3 4 2 5 7 41

8 9 8 8 9 6 7 8 63

8 7 6 6 8 9 9 9 62

10 6 7 10 8 7 9 8 65

10 9 8 7 8 10 9 8 69

10 10 10 8 9 10 9 10 76

7 8 9 8 8 9 9 10 68

6 8 9 10 10 10 7 8 68

6 9 8 10 10 7 9 10 69

7 8 6 5 9 10 8 9 62

9 8 7 10 9 8 7 6 64

7 5 7 6 7 7 7 5 51

3 4 4 5 5 5 4 5 35

7 8 7 9 9 9 8 8 65

4 3 3 9 10 0 5 1 35

1 3 6 8 2 7 0 9 36

1 3 7 9 4 6 0 6 36

3 5 4 9 7 6 0 9 43

3 4 6 2 1 7 0 3 26

8 8 9 9 7 7 9 10 67

2 4 6 8 10 9 7 6 52

7 8 9 9 10 10 8 9 70

2 4 2 5 9 4 0 5 31

3 5 4 9 6 10 0 10 47

4 3 6 1 10 8 0 5 37

2 3 7 5 7 9 0 1 34

7 7 6 6 8 8 5 5 52

6 7 6 8 9 10 8 8 62

7 6 10 10 10 9 8 9 69

1 5 3 9 7 5 0 5 35

Tingkat Pendidikan

butir_17 butir_18 butir_19 butira_20 butir_21 butir_22 butir_23 butir_24 Jumlah_x3

2 4 6 4 2 6 0 9 33

7 6 8 8 9 9 8 8 63

7 8 9 7 7 9 8 8 63

10 9 8 10 9 9 9 8 72

6 7 8 8 9 10 9 9 66

7 7 8 8 9 9 8 7 63

2 3 7 6 9 10 6 8 51

3 5 4 6 2 7 2 3 32

5 5 4 6 6 7 6 5 44

3 4 5 6 7 8 10 9 52

2 2 1 3 2 1 1 3 15

5 5 5 5 5 5 5 5 40

9 9 9 9 9 9 9 9 72

2 3 2 4 3 2 1 4 21

5 4 2 4 6 8 9 7 45

6 5 4 3 7 6 7 8 46

5 7 6 6 6 7 9 8 54

5 7 7 6 8 8 6 7 54

8 7 9 9 9 9 8 9 68

8 6 9 8 9 9 8 10 67

5 8 7 9 9 7 8 6 59

8 9 10 8 7 9 8 9 68

8 8 9 9 8 8 9 9 68

6 7 7 8 9 10 9 7 63

8 9 8 9 9 10 8 9 70

7 6 7 6 7 7 7 7 54

4 5 3 6 7 8 6 6 45

5 7 7 6 9 4 6 8 52

10 9 8 8 8 8 7 8 66

3 4 3 6 4 1 0 2 23

1 3 5 2 6 10 0 5 32

2 4 6 10 8 7 0 2 39

1 3 6 10 9 7 0 4 40

1 3 5 7 8 7 0 5 36

9 9 9 8 8 8 7 8 66

7 8 6 7 7 7 6 8 56

9 8 6 6 5 6 8 9 57

8 7 6 5 4 4 6 6 46

8 6 7 8 7 8 8 6 58

Tingkat Pendidikan

butir_17 butir_18 butir_19 butira_20 butir_21 butir_22 butir_23 butir_24 Jumlah_x3

4 5 6 7 8 10 6 7 53

7 5 5 6 7 7 7 6 50

1 3 5 8 6 10 0 10 43

1 3 8 10 6 5 0 6 39

2 4 3 8 10 6 0 4 37

4 3 7 2 10 0 5 1 32

4 7 10 4 6 0 2 1 34

10 8 9 8 9 6 6 5 61

10 8 5 6 7 8 9 9 62

7 3 4 6 8 8 9 10 55

8 9 10 10 9 9 7 8 70

6 7 8 7 9 9 8 8 62

2 4 3 1 2 2 1 3 18

10 8 6 7 9 5 1 3 49

2 3 1 4 2 10 2 10 34

3 1 9 5 2 4 0 3 27

7 7 7 8 9 8 9 7 62

9 9 9 9 9 8 8 9 70

9 8 8 8 7 7 5 6 58

5 8 5 9 6 8 5 7 53

4 7 10 3 8 0 4 3 39

2 10 6 3 0 10 5 9 45

Keputusan

butir_25 butir_26 butir_27 butir_28 butir_29 butir_30 butir_31 butir_32 Jumlah_Y

8 9 9 9 10 10 10 10 75

8 9 9 9 9 9 9 9 71

8 8 9 9 9 10 10 10 73

8 9 9 9 9 9 9 9 71

9 10 10 9 8 9 9 9 73

6 7 8 9 8 9 9 9 65

7 6 6 6 7 8 7 8 55

7 8 9 6 7 7 8 8 60

9 9 8 8 8 9 9 7 67

9 8 7 6 7 6 8 9 60

7 9 8 9 9 9 9 7 67

10 8 9 9 9 9 7 10 71

9 9 8 7 8 9 8 9 67

8 7 9 6 7 10 8 2 57

10 9 8 7 10 10 8 6 68

9 9 8 10 8 9 9 9 71

9 8 8 9 8 7 7 10 66

7 8 9 10 6 5 7 10 62

9 10 8 7 10 10 10 10 74

8 7 9 9 8 10 10 7 68

6 7 8 8 7 7 7 6 56

5 6 6 7 7 7 7 7 52

7 8 9 8 8 9 9 9 67

3 9 10 6 5 8 4 1 46

1 7 4 8 2 6 9 3 40

1 3 9 1 6 4 8 2 34

1 3 8 4 6 2 8 10 42

1 3 6 4 2 5 7 4 32

7 7 6 5 5 9 9 9 57

4 2 1 3 5 7 9 8 39

8 9 10 8 9 9 9 9 71

1 4 9 6 8 10 9 6 53

1 5 7 10 6 3 8 10 50

1 2 5 1 10 8 5 4 36

3 7 9 6 7 5 1 2 40

7 6 8 7 9 10 9 9 65

8 7 6 8 8 9 9 10 65

10 9 8 9 9 8 9 9 71

1 3 7 8 5 4 9 1 38

Keputusan

butir_25 butir_26 butir_27 butir_28 butir_29 butir_30 butir_31 butir_32 Jumlah_Y

3 1 4 8 9 5 2 7 39

9 9 8 8 10 10 7 7 68

9 7 9 10 10 8 8 9 70

8 9 8 10 10 9 9 8 71

8 7 8 9 9 8 9 9 67

7 6 7 8 9 8 8 8 61

10 8 7 0 1 4 5 2 37

5 4 1 6 8 8 8 2 42

4 3 4 3 5 4 8 6 37

8 7 6 5 4 3 5 4 42

1 0 2 0 4 0 7 8 22

5 5 5 5 5 5 5 5 40

8 9 10 9 8 10 9 8 71

2 3 1 5 0 2 4 0 17

4 2 5 5 6 6 4 4 36

9 7 6 7 6 9 9 8 61

6 7 8 9 8 8 9 9 64

7 8 9 9 7 8 8 9 65

10 9 10 9 9 7 9 9 72

9 9 9 9 8 8 10 8 70

7 8 7 8 9 8 3 1 51

8 9 8 9 8 9 8 10 69

7 8 8 9 8 5 6 6 57

9 9 9 8 6 7 8 9 65

9 8 8 7 8 9 9 10 68

8 5 6 6 3 4 5 7 44

8 8 8 8 7 7 7 7 60

5 3 7 2 4 0 9 0 30

5 5 6 7 7 3 3 3 39

3 10 4 5 10 1 4 9 46

2 4 1 6 3 10 4 7 37

1 3 6 10 9 5 4 10 48

1 3 5 10 8 9 4 7 47

1 3 7 9 10 5 4 9 48

7 8 9 9 9 7 6 6 61

7 9 9 8 8 10 10 10 71

1 2 5 7 7 7 8 10 47

6 5 5 5 5 6 7 7 46

7 7 2 2 3 3 3 3 30

Keputusan

butir_25 butir_26 butir_27 butir_28 butir_29 butir_30 butir_31 butir_32 Jumlah_Y

8 9 6 7 9 4 3 2 48

5 4 5 6 7 5 4 6 42

1 3 7 10 5 6 8 2 42

1 3 5 9 6 10 4 2 40

1 3 2 7 5 8 3 2 31

3 6 10 8 5 3 2 1 38

3 7 10 6 8 6 4 1 45

6 7 6 8 8 9 9 9 62

9 8 7 9 10 7 6 8 64

9 7 6 7 7 6 6 5 53

6 9 8 9 7 5 6 7 57

8 7 9 7 6 8 10 9 64

0 0 4 2 3 0 6 6 21

8 6 2 5 10 7 3 4 45

1 3 10 2 4 0 7 5 32

1 4 7 5 8 4 9 10 48

10 8 6 8 2 3 3 5 45

9 9 9 8 8 8 8 8 67

4 6 8 7 9 9 10 10 63

9 9 8 7 8 7 9 10 67

3 0 7 0 0 0 9 1 20

4 4 4 2 2 3 3 3 25

Data Responden

Jenis_Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1,00 51 51,0 51,0 51,0

2,00 49 49,0 49,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Umur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1,00 4 4,0 4,0 4,0

2,00 14 14,0 14,0 18,0

3,00 28 28,0 28,0 46,0

4,00 20 20,0 20,0 66,0

5,00 34 34,0 34,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Status

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1,00 68 68,0 68,0 68,0

2,00 22 22,0 22,0 90,0

3,00 10 10,0 10,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Pendidikan_Terakhir

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1,00 5 5,0 5,0 5,0

2,00 26 26,0 26,0 31,0

3,00 54 54,0 54,0 85,0

4,00 12 12,0 12,0 97,0

5,00 3 3,0 3,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1,00 5 5,0 5,0 5,0

2,00 55 55,0 55,0 60,0

3,00 25 25,0 25,0 85,0

4,00 5 5,0 5,0 90,0

5,00 10 10,0 10,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Pendapatan_Perbulan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1,00 18 18,0 18,0 18,0

2,00 27 27,0 27,0 45,0

3,00 30 30,0 30,0 75,0

4,00 17 17,0 17,0 92,0

5,00 3 3,0 3,0 95,0

6,00 5 5,0 5,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

1. Hasil Uji Validitas

Validitas Butir 1-8

Correlations

Butir_

1

Butir_

2

Butir_

3

Butir_

4

Butir_

5

Butir_

6

Butir_

7

Butir_8 Keadaan

Ekonomi

Butir_1

Pearson

Correlation 1 ,643

** ,573

** ,497

** ,635

** ,451

** ,441

** ,445

** ,761

**

Sig. (2-

tailed)

,000 ,000 ,002 ,000 ,006 ,008 ,007 ,000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Butir_2

Pearson

Correlation ,643

** 1 ,683

** ,377

* ,703

** ,497

** ,336

* ,449

** ,754

**

Sig. (2-

tailed) ,000

,000 ,026 ,000 ,002 ,049 ,007 ,000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Butir_3

Pearson

Correlation ,573

** ,683

** 1 ,605

** ,559

** ,674

** ,355

* ,545

** ,808

**

Sig. (2-

tailed) ,000 ,000

,000 ,000 ,000 ,036 ,001 ,000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Butir_4

Pearson

Correlation ,497

** ,377

* ,605

** 1 ,407

* ,709

** ,645

** ,575

** ,775

**

Sig. (2-

tailed) ,002 ,026 ,000

,015 ,000 ,000 ,000 ,000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Butir_5

Pearson

Correlation ,635

** ,703

** ,559

** ,407

* 1 ,645

** ,627

** ,540

** ,827

**

Sig. (2-

tailed) ,000 ,000 ,000 ,015

,000 ,000 ,001 ,000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Butir_6

Pearson

Correlation ,451

** ,497

** ,674

** ,709

** ,645

** 1 ,700

** ,560

** ,842

**

Sig. (2-

tailed) ,006 ,002 ,000 ,000 ,000

,000 ,000 ,000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Butir_7 Pearson

Correlation ,441

** ,336

* ,355

* ,645

** ,627

** ,700

** 1 ,348

* ,712

**

Sig. (2-

tailed) ,008 ,049 ,036 ,000 ,000 ,000

,041 ,000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Butir_8

Pearson

Correlation ,445

** ,449

** ,545

** ,575

** ,540

** ,560

** ,348

* 1 ,722

**

Sig. (2-

tailed) ,007 ,007 ,001 ,000 ,001 ,000 ,041

,000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Keadaa

n

Ekonomi

Pearson

Correlation ,761

** ,754

** ,808

** ,775

** ,827

** ,842

** ,712

** ,722

** 1

Sig. (2-

tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Validitas Butir 9-16

Correlations

Butir_

9

Butir_

10

Butir_11 Butir_

12

Butir_

13

Butir_

14

Butir_

15

Butir_

16

Gaya

Hidup

Butir_9

Pearson

Correlation 1 ,763

** ,742

** ,406

* ,418

* ,292 ,026 ,485

** ,821

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,015 ,012 ,088 ,883 ,003 ,000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Butir_10

Pearson

Correlation ,763

** 1 ,670

** ,548

** ,347

* ,087 ,015 ,272 ,718

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,041 ,620 ,931 ,114 ,000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Butir_11

Pearson

Correlation ,742

** ,670

** 1 ,443

** ,401

* ,172 -,043 ,447

** ,743

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,008 ,017 ,322 ,806 ,007 ,000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Butir_12

Pearson

Correlation ,406

* ,548

** ,443

** 1 ,428

* -,015 ,263 ,266 ,594

**

Sig. (2-tailed) ,015 ,001 ,008 ,010 ,931 ,127 ,123 ,000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Butir_13

Pearson

Correlation ,418

* ,347

* ,401

* ,428

* 1 ,504

** ,479

** ,389

* ,717

**

Sig. (2-tailed) ,012 ,041 ,017 ,010 ,002 ,004 ,021 ,000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Butir_14

Pearson

Correlation ,292 ,087 ,172 -,015 ,504

** 1 ,500

** ,266 ,530

**

Sig. (2-tailed) ,088 ,620 ,322 ,931 ,002 ,002 ,123 ,001

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Butir_15

Pearson

Correlation ,026 ,015 -,043 ,263 ,479

** ,500

** 1 ,473

** ,467

**

Sig. (2-tailed) ,883 ,931 ,806 ,127 ,004 ,002 ,004 ,005

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Butir_16

Pearson

Correlation ,485

** ,272 ,447

** ,266 ,389

* ,266 ,473

** 1 ,691

**

Sig. (2-tailed) ,003 ,114 ,007 ,123 ,021 ,123 ,004 ,000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Gaya

Hidup

Pearson

Correlation ,821

** ,718

** ,743

** ,594

** ,717

** ,530

** ,467

** ,691

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,005 ,000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Validitas Butir 17-24

Correlations

Butir_

17

Butir

_18

Butir_

19

Butir_

20

Butir_

21

Butir_

22

Butir_

23

Butir

_24

Tingkat

Pendidikan

Butir_17

Pearson

Correlation 1

,800*

*

,683** ,289 ,430

** ,332 ,847

**

,492*

*

,837**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,092 ,010 ,051 ,000 ,003 ,000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Butir_18 Pearson

Correlation ,800

** 1 ,682

** ,516

** ,535

** ,584

** ,809

**

,687*

*

,942**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,002 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Butir_19

Pearson

Correlation ,683

**

,682*

*

1 ,284 ,196 ,489** ,660

**

,501*

*

,748**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,098 ,258 ,003 ,000 ,002 ,000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Butir_20

Pearson

Correlation ,289

,516*

*

,284 1 ,388* ,219 ,442

**

,473*

*

,595**

Sig. (2-tailed) ,092 ,002 ,098 ,021 ,206 ,008 ,004 ,000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Butir_21

Pearson

Correlation ,430

**

,535*

*

,196 ,388* 1 ,284 ,548

** ,191 ,600

**

Sig. (2-tailed) ,010 ,001 ,258 ,021 ,098 ,001 ,271 ,000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Butir_22

Pearson

Correlation ,332

,584*

*

,489** ,219 ,284 1 ,356

*

,500*

*

,610**

Sig. (2-tailed) ,051 ,000 ,003 ,206 ,098 ,036 ,002 ,000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Butir_23

Pearson

Correlation ,847

**

,809*

*

,660** ,442

** ,548

** ,356

* 1

,518*

*

,892**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,008 ,001 ,036 ,001 ,000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Butir_24

Pearson

Correlation ,492

**

,687*

*

,501** ,473

** ,191 ,500

** ,518

** 1 ,723

**

Sig. (2-tailed) ,003 ,000 ,002 ,004 ,271 ,002 ,001 ,000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Tingkat

Pendidikan

Pearson

Correlation ,837

**

,942*

*

,748** ,595

** ,600

** ,610

** ,892

**

,723*

*

1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Validitas Butir 25-32

Correlations

Butir_

25

Butir_

26

Butir_

27

Butir_

28

Butir_

29

Butir_

30

Butir_

31

Butir_

32

Keputusan

Butir_25

Pearson

Correlation 1 ,791

** ,358

* ,562

** ,588

** ,644

** ,364

* ,524

** ,885

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,035 ,000 ,000 ,000 ,031 ,001 ,000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Butir_26

Pearson

Correlation ,791

** 1 ,568

** ,730

** ,444

** ,546

** ,215 ,320 ,830

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,008 ,001 ,216 ,061 ,000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Butir_27

Pearson

Correlation ,358

* ,568

** 1 ,421

* ,454

** ,253 -,009 ,080 ,528

**

Sig. (2-tailed) ,035 ,000 ,012 ,006 ,143 ,960 ,648 ,001

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Butir_28

Pearson

Correlation ,562

** ,730

** ,421

* 1 ,306 ,330 ,326 ,520

** ,758

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,012 ,074 ,053 ,056 ,001 ,000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Butir_29

Pearson

Correlation ,588

** ,444

** ,454

** ,306 1 ,608

** ,209 ,405

* ,702

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,008 ,006 ,074 ,000 ,228 ,016 ,000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Butir_30

Pearson

Correlation ,644

** ,546

** ,253 ,330 ,608

** 1 ,413

* ,148 ,689

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,143 ,053 ,000 ,014 ,397 ,000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Butir_31

Pearson

Correlation ,364

* ,215 -,009 ,326 ,209 ,413

* 1 ,546

** ,535

**

Sig. (2-tailed) ,031 ,216 ,960 ,056 ,228 ,014 ,001 ,001

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Butir_32

Pearson

Correlation ,524

** ,320 ,080 ,520

** ,405

* ,148 ,546

** 1 ,658

**

Sig. (2-tailed) ,001 ,061 ,648 ,001 ,016 ,397 ,001 ,000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

Keputusan Pearson

Correlation ,885

** ,830

** ,528

** ,758

** ,702

** ,689

** ,535

** ,658

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000

N 35 35 35 35 35 35 35 35 35

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

2. Hasil Uji Reliabilitas

Reliabilitas Keadaan Ekonomi

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 35 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 35 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha

Based on

Standardized Items

N of Items

,905 ,905 8

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

Butir_1 5,9143 2,70480 35

Butir_2 6,4000 2,25180 35

Butir_3 6,0571 2,62278 35

Butir_4 6,5143 2,59379 35

Butir_5 6,1714 2,78109 35

Butir_6 6,6857 2,50613 35

Butir_7 6,6286 2,26334 35

Butir_8 6,9143 2,53646 35

Inter-Item Correlation Matrix

Butir_1 Butir_2 Butir_3 Butir_4 Butir_5 Butir_6 Butir_7 Butir_8

Butir_1 1,000 ,643 ,573 ,497 ,635 ,451 ,441 ,445

Butir_2 ,643 1,000 ,683 ,377 ,703 ,497 ,336 ,449

Butir_3 ,573 ,683 1,000 ,605 ,559 ,674 ,355 ,545

Butir_4 ,497 ,377 ,605 1,000 ,407 ,709 ,645 ,575

Butir_5 ,635 ,703 ,559 ,407 1,000 ,645 ,627 ,540

Butir_6 ,451 ,497 ,674 ,709 ,645 1,000 ,700 ,560

Butir_7 ,441 ,336 ,355 ,645 ,627 ,700 1,000 ,348

Butir_8 ,445 ,449 ,545 ,575 ,540 ,560 ,348 1,000

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Butir_1 45,3714 190,182 ,672 ,560 ,895

Butir_2 44,8857 199,281 ,681 ,662 ,894

Butir_3 45,2286 187,829 ,736 ,696 ,889

Butir_4 44,7714 191,064 ,695 ,725 ,893

Butir_5 45,1143 182,987 ,756 ,767 ,887

Butir_6 44,6000 187,482 ,785 ,744 ,885

Butir_7 44,6571 202,055 ,629 ,717 ,899

Butir_8 44,3714 196,417 ,630 ,511 ,899

Reliabilitas Gaya Hidup

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 35 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 35 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha

Based on

Standardized Items

N of Items

,815 ,817 8

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

Butir_9 6,2857 2,88578 35

Butir_10 7,2571 2,31800 35

Butir_11 7,4857 2,02007 35

Butir_12 7,7429 1,72086 35

Butir_13 7,7143 1,77518 35

Butir_14 7,6571 2,35076 35

Butir_15 7,6571 1,74799 35

Butir_16 6,7429 2,48930 35

Inter-Item Correlation Matrix

Butir_9 Butir_10 Butir_11 Butir_12 Butir_13 Butir_14 Butir_15 Butir_16

Butir_9 1,000 ,763 ,742 ,406 ,418 ,292 ,026 ,485

Butir_10 ,763 1,000 ,670 ,548 ,347 ,087 ,015 ,272

Butir_11 ,742 ,670 1,000 ,443 ,401 ,172 -,043 ,447

Butir_12 ,406 ,548 ,443 1,000 ,428 -,015 ,263 ,266

Butir_13 ,418 ,347 ,401 ,428 1,000 ,504 ,479 ,389

Butir_14 ,292 ,087 ,172 -,015 ,504 1,000 ,500 ,266

Butir_15 ,026 ,015 -,043 ,263 ,479 ,500 1,000 ,473

Butir_16 ,485 ,272 ,447 ,266 ,389 ,266 ,473 1,000

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Butir_9 52,2571 88,138 ,708 ,766 ,765

Butir_10 51,2857 101,563 ,597 ,695 ,784

Butir_11 51,0571 104,055 ,648 ,653 ,779

Butir_12 50,8000 114,047 ,485 ,490 ,801

Butir_13 50,8286 108,440 ,629 ,502 ,785

Butir_14 50,8857 111,457 ,360 ,525 ,820

Butir_15 50,8857 118,928 ,337 ,639 ,817

Butir_16 51,8000 101,106 ,550 ,555 ,792

Reliabilitas Tingkat Pendidikan

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 35 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 35 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha

Based on

Standardized Items

N of Items

,885 ,885 8

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

Butir_17 6,2000 2,76320 35

Butir_18 6,6000 2,37883 35

Butir_19 7,2286 2,01590 35

Butir_20 7,5429 2,29248 35

Butir_21 7,8286 2,25553 35

Butir_22 7,7143 2,30819 35

Butir_23 6,0286 3,55201 35

Butir_24 7,5429 2,40518 35

Inter-Item Correlation Matrix

Butir_17 Butir_18 Butir_19 Butir_20 Butir_21 Butir_22 Butir_23 Butir_24

Butir_17 1,000 ,800 ,683 ,289 ,430 ,332 ,847 ,492

Butir_18 ,800 1,000 ,682 ,516 ,535 ,584 ,809 ,687

Butir_19 ,683 ,682 1,000 ,284 ,196 ,489 ,660 ,501

Butir_20 ,289 ,516 ,284 1,000 ,388 ,219 ,442 ,473

Butir_21 ,430 ,535 ,196 ,388 1,000 ,284 ,548 ,191

Butir_22 ,332 ,584 ,489 ,219 ,284 1,000 ,356 ,500

Butir_23 ,847 ,809 ,660 ,442 ,548 ,356 1,000 ,518

Butir_24 ,492 ,687 ,501 ,473 ,191 ,500 ,518 1,000

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Butir_17 50,4857 165,728 ,767 ,806 ,858

Butir_18 50,0857 165,904 ,920 ,858 ,845

Butir_19 49,4571 186,432 ,680 ,610 ,870

Butir_20 49,1429 192,008 ,483 ,412 ,886

Butir_21 48,8571 192,126 ,491 ,482 ,885

Butir_22 48,9714 190,734 ,500 ,485 ,885

Butir_23 50,6571 144,879 ,824 ,804 ,854

Butir_24 49,1429 181,185 ,633 ,565 ,873

Reliabilitas Keputusan

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 35 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 35 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha

Based on

Standardized Items

N of Items

,853 ,851 8

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

Butir_25 6,1429 3,09784 35

Butir_26 7,1143 2,28514 35

Butir_27 7,8571 1,84937 35

Butir_28 7,0857 2,35611 35

Butir_29 7,3714 1,95667 35

Butir_30 7,8000 2,13927 35

Butir_31 8,0000 1,79869 35

Butir_32 7,3714 2,75559 35

Inter-Item Correlation Matrix

Butir_25 Butir_26 Butir_27 Butir_28 Butir_29 Butir_30 Butir_31 Butir_32

Butir_25 1,000 ,791 ,358 ,562 ,588 ,644 ,364 ,524

Butir_26 ,791 1,000 ,568 ,730 ,444 ,546 ,215 ,320

Butir_27 ,358 ,568 1,000 ,421 ,454 ,253 -,009 ,080

Butir_28 ,562 ,730 ,421 1,000 ,306 ,330 ,326 ,520

Butir_29 ,588 ,444 ,454 ,306 1,000 ,608 ,209 ,405

Butir_30 ,644 ,546 ,253 ,330 ,608 1,000 ,413 ,148

Butir_31 ,364 ,215 -,009 ,326 ,209 ,413 1,000 ,546

Butir_32 ,524 ,320 ,080 ,520 ,405 ,148 ,546 1,000

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Butir_25 52,6000 107,835 ,811 ,802 ,805

Butir_26 51,6286 125,417 ,761 ,830 ,815

Butir_27 50,8857 147,575 ,414 ,498 ,854

Butir_28 51,6571 128,644 ,663 ,671 ,827

Butir_29 51,3714 137,652 ,613 ,648 ,834

Butir_30 50,9429 135,820 ,586 ,713 ,836

Butir_31 50,7429 147,785 ,425 ,514 ,853

Butir_32 51,3714 129,946 ,510 ,712 ,849

3. Uji Statistik

a. Uji t

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 3,195 4,395 ,727 ,469

Keadaan

Ekonomi ,072 ,060 ,071 1,201 ,233

Gaya Hidup ,411 ,107 ,383 3,851 ,000

Tingkat

Pendidikan ,465 ,099 ,466 4,700 ,000

a. Dependent Variable: Keputusan

b. Uji F

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

1

Regressi

on 14898,626 3 4966,209 64,950 ,000

b

Residual 7340,374 96 76,462

Total 22239,000 99

a. Dependent Variable: Keputusan

b. Predictors: (Constant), Tingkat Pendidikan, Keadaan Ekonomi, Gaya Hidup

c. Uji R2

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 ,818a ,670 ,660 8,74427

a. Predictors: (Constant), Tingkat Pendidikan, Keadaan Ekonomi, Gaya Hidup

b. Dependent Variable: Keputusan

4. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables Removed Method

1

Tingkat Pendidikan,

Keadaan Ekonomi,

Gaya Hidupb

. Enter

a. Dependent Variable: Keputusan

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,818a ,670 ,660 8,74427

a. Predictors: (Constant), Tingkat Pendidikan, Keadaan Ekonomi, Gaya Hidup

b. Dependent Variable: Keputusan

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

1

Regressi

on 14898,626 3 4966,209 64,950 ,000

b

Residual 7340,374 96 76,462

Total 22239,000 99

a. Dependent Variable: Keputusan

b. Predictors: (Constant), Tingkat Pendidikan, Keadaan Ekonomi, Gaya Hidup

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 100

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation 8,61076022

Most Extreme Differences

Absolute ,087

Positive ,065

Negative -,087

Kolmogorov-Smirnov Z ,870

Asymp. Sig. (2-tailed) ,436

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

b. Uji Linearitas

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 X3.X3, X1.X1,

X2.X2b

. Enter

a. Dependent Variable: Unstandardized Residual

b. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,029a ,001 -,030 8,74066832

a. Predictors: (Constant), X3.X3, X1.X1, X2.X2

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

1

Regressi

on 6,043 3 2,014 ,026 ,994

b

Residual 7334,331 96 76,399

Total 7340,374 99

a. Dependent Variable: Unstandardized Residual

b. Predictors: (Constant), X3.X3, X1.X1, X2.X2

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std.

Error

Beta

1

(Consta

nt) -,122 2,595

-,047 ,963

X1.X1 -4,729E-

005 ,001 -,008 -,078 ,938

X2.X2 ,000 ,001 -,026 -,152 ,880

X3.X3 ,000 ,001 ,043 ,256 ,798

a. Dependent Variable: Unstandardized Residual

c. Uji Multikolinearitas

1. Keputusan

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables Removed Method

1

Tingkat Pendidikan,

Keadaan Ekonomi,

Gaya Hidupb

. Enter

a. Dependent Variable: Keputusan

b. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,818a ,670 ,660 8,74427

a. Predictors: (Constant), Tingkat Pendidikan, Keadaan Ekonomi, Gaya

Hidup

ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

1

Regress

ion 14898,626 3 4966,209 64,950 ,000

b

Residual 7340,374 96 76,462

Total 22239,000 99

a. Dependent Variable: Keputusan

b. Predictors: (Constant), Tingkat Pendidikan, Keadaan Ekonomi, Gaya

Hidup

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std.

Error

Beta

1

(Constant) 3,195 4,395 ,727 ,469

Keadaan

Ekonomi ,072 ,060 ,071 1,201 ,233

Gaya Hidup ,411 ,107 ,383 3,851 ,000

Tingkat

Pendidikan ,465 ,099 ,466 4,700 ,000

a. Dependent Variable: Keputusan

2. Keadaan Ekonomi

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Tingkat Pendidikan,

Gaya Hidupb

. Enter

a. Dependent Variable: Keadaan Ekonomi

b. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,132a ,017 -,003 14,85037

a. Predictors: (Constant), Tingkat Pendidikan, Gaya Hidup

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

1

Regress

ion 379,236 2 189,618 ,860 ,426

b

Residual 21391,754 97 220,534

Total 21770,990 99

a. Dependent Variable: Keadaan Ekonomi

b. Predictors: (Constant), Tingkat Pendidikan, Gaya Hidup

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std.

Error

Beta

1

(Constant) 43,870 5,990 7,324 ,000

Gaya Hidup ,171 ,180 ,161 ,946 ,347

Tingkat

Pendidikan -,038 ,168 -,038 -,225 ,822

a. Dependent Variable: Keadaan Ekonomi

3. Gaya Hidup

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Keadaan Ekonomi,

Tingkat Pendidikanb

. Enter

a. Dependent Variable: Gaya Hidup

b. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,808a ,653 ,646 8,32571

a. Predictors: (Constant), Keadaan Ekonomi, Tingkat Pendidikan

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

1

Regress

ion 12650,725 2 6325,362 91,252 ,000

b

Residual 6723,785 97 69,317

Total 19374,510 99

a. Dependent Variable: Gaya Hidup

b. Predictors: (Constant), Keadaan Ekonomi, Tingkat Pendidikan

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std.

Error

Beta

1

(Constant) 11,379 4,022 2,829 ,006

Tingkat

Pendidikan ,746 ,056 ,801 13,333 ,000

Keadaan

Ekonomi ,054 ,057 ,057 ,946 ,347

a. Dependent Variable: Gaya Hidup

4. Tingkat Pendidikan

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Gaya Hidup, Keadaan

Ekonomib

. Enter

a. Dependent Variable: Tingkat Pendidikan

b. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,806a ,650 ,643 8,98286

a. Predictors: (Constant), Gaya Hidup, Keadaan Ekonomi

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

1

Regress

ion 14532,131 2 7266,066 90,047 ,000

b

Residua

l 7827,109 97 80,692

Total 22359,240 99

a. Dependent Variable: Tingkat Pendidikan

b. Predictors: (Constant), Gaya Hidup, Keadaan Ekonomi

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std.

Error

Beta

1

(Constant) 7,075 4,458 1,587 ,116

Keadaan

Ekonomi -,014 ,061 -,014 -,225 ,822

Gaya Hidup ,868 ,065 ,808 13,333 ,000

a. Dependent Variable: Tingkat Pendidikan

d. Uji Heteroskedastisitas metode Park

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

1

Regress

ion 3,304 3 1,101 1,583 ,199

b

Residual 66,803 96 ,696

Total 70,107 99

a. Dependent Variable: LnU2i

b. Predictors: (Constant), Tingkat Pendidikan, Keadaan Ekonomi, Gaya

Hidup

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std.

Error

Beta

1

(Constant) 1,991 ,419 4,747 ,000

Keadaan

Ekonomi -,004 ,006 -,063 -,623 ,534

Gaya Hidup ,003 ,010 ,052 ,307 ,759

Tingkat

Pendidikan -,014 ,009 -,243 -1,441 ,153

a. Dependent Variable: LnU2i