pengaruh edutainment dengan media ular tangga …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/435/1/naskah...

14
PENGARUH EDUTAINMENT DENGAN MEDIA ULAR TANGGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI DI SDN KATEGUHAN 02 TAWANGSARI NASKAH PUBLIKASI Oleh : Purnaning Sintya Krisna Utami NIM ST182035 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2020

Upload: others

Post on 25-Feb-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH EDUTAINMENT DENGAN MEDIA ULAR TANGGA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/435/1/NASKAH PUBLIKASI... · 2020. 10. 14. · pengaruh edutainment dengan media ular tangga terhadap

PENGARUH EDUTAINMENT DENGAN MEDIA ULAR

TANGGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN

MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI

DI SDN KATEGUHAN 02 TAWANGSARI

NASKAH PUBLIKASI

Oleh :

Purnaning Sintya Krisna Utami

NIM ST182035

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2020

Page 2: PENGARUH EDUTAINMENT DENGAN MEDIA ULAR TANGGA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/435/1/NASKAH PUBLIKASI... · 2020. 10. 14. · pengaruh edutainment dengan media ular tangga terhadap

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2020

Purnaning Sintya Krisna Utami

Pengaruh Edutainment Dengan Media Ular Tangga Terhadap Tingkat

Kecemasan Menghadapi Menarche Pada Siswi

di SDN Kateguhan 02 Tawangsari

Abstrak

Kecemasan dalam menghadapi menarche terjadi karena remaja putri kurang

mempersiapkan dirinya terlebih dahulu, hal ini karena kurangnya informasi

tentang menstruasi dan pendidikan kesehatan menstruasi. Edutainment adalah

suatu proses pembelajaran yang didesain sehingga pendidikan dan hiburan dapat

dikombinasikan secara harmonis, pembelajaran terasa menyenangkan. Bisa

dilakukan dengan humor, permainan, role play, dan demonstrasi. Media ular

tangga memungkinkan pemateri lebih mudah dalam menyampaikan materi,

antusias siswi juga meningkat karena media ini unik dan menarik. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh edutainment dengan media ular tangga

terhadap tingkat kecemasan menghadapi menarche pada siswi di SDN Kateguhan

02 Tawangsari.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, mengunakan metode

penelitian quasi experiment dengan rancangan penelitian yaitu pre and post test

without control. Populasi penelitian berjumlah 137 siswi, teknik sampel yang

digunakan adalah purposive sampling sejumlah 35 siswi.

Hasil penelitian menunjukan usia rata – rata reponden yaitu 9,57 dengan

rentang usia 9 – 11 tahun, sebagian besar mengalami tingkat kecemasan sedang

sebelum pemberian edutainment yaitu 74,3%, dan sebagian besar mengalami

tingkat kecemasan ringan setelah pemberian edutainment yaitu 82,9%. Hasil uji

statistik Wilcoxon menunjukan p-Value 0,000 < 0,05.

Kesimpulan penelitian adanya pengaruh dalam pemberian edutainment

dengan media ular tangga terhadap tingkat kecemasan menghadapi menarche

pada siswi di SDN Kateguhan 02 Tawangsari.

Kata Kunci: Edutainment, Kecemasan, Menarche, Siswi

Daftar Pustaka: 50 (2010-2019)

Page 3: PENGARUH EDUTAINMENT DENGAN MEDIA ULAR TANGGA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/435/1/NASKAH PUBLIKASI... · 2020. 10. 14. · pengaruh edutainment dengan media ular tangga terhadap

BACHELOR’S DEGREE PROGRAM IN NURSING

FACULTY OF HEALTH SCIEFNCE, KUSUMA HUSADA UNIVERSITY OF

SURAKARTA

2020

Purnaning Sintya Krisna Utami

Effect of Edutainment with Snake and Ladder Media on Female Students’

Anxiety Level in Encountering Menarche at State Primary School 02 of

Kateguhan, Tawangsari

Abstract

Female teenagers have an anxiety when encountering menarche due to their

lack of preparation to encounter it beforehand. Their less preparation has to do

with the lack of information on menarche or menstruation and menstrual health

education. Edutainment is a learning process which is designed to combine

between education and entertainment harmoniously so that the learning process

becomes pleasant and exciting. It can be done through humor, games, role play,

and demonstration or modelling. Snake and ladder media enables an instructor to

easily deliver the learning material to the students on one hand and students’

enthusiasm to improve because it is unique and interesting. The objective of this

research is to investigate effect of edutainment with snake and ladder media on

female students’ anxiety level at State Primary School 02 of Kateguhan,

Tawangsari.

This research used the quantitative quasi experimental research method

with pre-test and post-test without control design. Its population consisted of 137

female students. Purposive sampling was used to determine its samples. They

consisted of 35 female respondents.

The result of the research shows that majority of the female students were

aged 9.57 years old with the ages ranging from 9 to 11 years old; most of them

experienced a moderate level of anxiety before giving edutainment namely 74.3%,

and most of them experienced a mild level of anxiety after giving edutainment

namely 82.9%. The result of the statistical test with the Wilcoxon’s Test shows

that the p-value was 0.000 which was less than 0.05.

Thus, the extension of edutainment with snake and ladder media had an

effect on the female students’ anxiety level in encountering menarche at State

Primary School 02 of Kateguhan, Tawangsari.

Keywords: Edutainment, anxiety, menarche, female students

References: 50 (2010-2019)

Page 4: PENGARUH EDUTAINMENT DENGAN MEDIA ULAR TANGGA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/435/1/NASKAH PUBLIKASI... · 2020. 10. 14. · pengaruh edutainment dengan media ular tangga terhadap

1. PENDAHULUAN

Remaja merupakan tahapan

antara fase anak dan dewasa yang

ditandai dengan perubahan fisik,

perilaku, kognitif, biologis dan

emosi (Pujiati, 2015). Definisi

remaja (adolescence) menurut WHO

yaitu periode usia antara 10 sampai

19 tahun, sedangkan Perserikatan

Bangsa Bangsa (PBB) menyebut

kaum muda (youth) untuk usia

antara 15 tahun sampai 24 tahun.

Sementara itu menurut The Health

Resources dan Services

Administrations Guidelines Amerika

Serikat, rentang usia remaja adalah

11–21 tahun dan terbagi menjadi

tiga tahap, yakni remaja awal (11-14

tahun); remaja menengah (15-17

tahun); dan remaja akhir (18-21

tahun). Beberapa isu sosial dan

klinis yang berkaitan dengan remaja

antara lain: peranan jenis kelamin,

menarche dini, penyakit menular

seksual, penggunaan KB pada usia

remaja atau diluar nikah, kehamilan

dini pada remaja atau di luar nikah,

dan aborsi pada remaja (Rosyida,

2019).

Belakangan ini, usia datangnya

menstruasi semakin dini di

Indonesia. Hasil SDKI 2012

menyatakan bahwa 23% perempuan

usia 12 tahun dan 7% usia 10–11

tahun sudah mengalami menarche

dan 89% usia menarche remaja

Indonesia termasuk dalam rentang

usia 12–15 tahun. Persentase ini

mengalami kenaikan dari hasil

SKKRI tahun 2007 (Lutfiya, 2016).

Gejala yang sering terjadi dan

sangat mencolok pada peristiwa haid

pertama (menarche) ialah

kecemasan atau ketakutan

(Anggraheni & Sari, 2018).

Kecemasan dalam menghadapi

menarche dapat terjadi karena

remaja putri kurang mempersiapkan

dirinya terlebih dahulu (Siska,

2015). Selain itu dapat pula terjadi

karena kurangnya informasi tentang

menstruasi dan pendidikan dari

orang tua yang kurang. Orang tua

menganggap bahwa hal ini

merupakan hal yang tabu untuk

dibicarakan dan berpikir bahwa anak

akan tahu dengan sendirinya,

kondisi ini akan menimbulkan

kecemasan pada anak tersebut

(Pujiati, 2015).

Penanganan kecemasan pada

remaja dapat dilakukan dengan cara

sebagai berikut: membina hubungan

saling percaya, mengenal sumber

kecemasan dan membantu memiliki

koping (Kusumawati & Hartono,

2011). Menurut Muhith (2015)

penanganan kecemasan yang dapat

dilakukan selama ini seperti: terapi

individu, terapi keluarga (khususnya

bagi remaja dengan gangguan kronis

dalam interaksi keluarga), terapi

kelompok (untuk mendapatkan

dukungan dari teman sebaya),

komunikasi dengan remaja dan

pendidikan kesehatan (Muhith,

2015).

Pendidikan kesehatan

merupakan kegiatan untuk

membantu individu, kelompok dan

masyarakat dalam meningkatkan

pengetahuan, sikap dan

keterampilan untuk mencapai hidup

sehat secara optimal (Triwibowo et

al., 2013). Metode pendidikan

kesehatan peer grup, booklet, dan

brainstorming merupakan metode

yang dapat diterapkan untuk

meningkatkan pengetahuan remaja

tentang personal hygiene menstruasi

(Kurniawati, 2017). Namun Zuhriya

(2018) lebih merekomendasikan

Page 5: PENGARUH EDUTAINMENT DENGAN MEDIA ULAR TANGGA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/435/1/NASKAH PUBLIKASI... · 2020. 10. 14. · pengaruh edutainment dengan media ular tangga terhadap

penggunaan metode pendidikan

kesehatan sambil bermain yang

inovatif dan menarik seperti

permainan ular tangga dengan

menggunakan metode edutainment.

Hal ini dikarenakan terdapat materi

yang tertuang dalam gambar

menarik minat siswi dalam proses

belajar dan menerima informasi,

selain itu belajar akan lebih

menyenangkan sambil bermain,

suasana tersebut sangat dicari siswi

agar tidak jenuh dan pada dasarnya

bermain dan bersenang – senang

merupakan aktivitas yang esensial

bagi semua manusia (Zuhriya,

2018).

Edutainment berasal dari kata

education (pendidikan) dan

entertainment (hiburan). Jadi,

edutainment dari segi bahasa berarti

pendidikan yang menghibur atau

menyenangkan. Sementara itu dari

segi terminologi, edutainment

adalah suatu proses pembelajaran

yang didesain sedemikian rupa

sehingga muatan pendidikan dan

hiburan dapat dikombinasikan

secara harmonis sehingga

pembelajaran terasa menyenangkan

(Hamid, 2014). Pembelajaran yang

menyenangkan biasanya dilakukan

dengan humor, permainan (game),

bermain peran (role play), dan

demonstrasi (Widiasworo, 2018).

Permainan ular tangga

memungkinkan pemateri lebih

mudah dalam menyampaikan

materi, antusias remaja putri juga

meningkat karena media ini unik

dan menarik, serta ada unsur

kompetisi yang membuat motivasi

siswa meningkat (Maarif, 2017).

Berdasarkan studi pendahuluan

yang dilakukan pada bulan

Desember 2019 didapatkan data ada

jumlah total 304 murid di SDN

Kateguhan 02 Tawangsari. Hasil

wawancara dari 10 siswi yang

berusia 9–12 tahun dengan

menggunakan alat ukur kecemasan

berupa kuisioner baku HARS

(Hamilton Anxiety Rating Scale)

diperoleh hasil yaitu 5 siswi di SDN

Kateguhan 02 Tawangsari

mengalami kecemasan sedang

dengan rentang skor 15-27, dan 5

siswi lainnya mengalami

kecemasan ringan dengan rentang

skor 14-20 ada yang sudah

mengalami menarche.

Berdasarkan permasalahan

tersebut, maka peneliti tertarik untuk

mengambil judul penelitian

“Pengaruh Edutaintment dengan

Media Ular Tangga terhadap

Tingkat Kecemasan Menghadapi

Menarche pada Siswi di SDN

Kateguhan 02 Tawangsari”.

Tujuan penelitian ini adalah

penelitian ini untuk mengetahui

pengaruh edutainment dengan media

ular tangga terhadap tingkat

kecemasan menghadapi menarche

pada siswi di SDN Kateguhan 02

Tawangsari.

2. PELAKSANAAN

a. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan SDN

Kateguhan 02, Tawangsari,

Sukoharjo pada bulan September

2020.

b. Populasi dan Sampel

Populasi umum dalam

penelitian ini adalah semua siswi

yang berjumlah 137 siswi di SDN

Kateguhan 02 Tawangsari.

Kemudian populasi target

penelitian ini adalah siswi

berumur 9 – 12 tahun, sedangkan

Page 6: PENGARUH EDUTAINMENT DENGAN MEDIA ULAR TANGGA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/435/1/NASKAH PUBLIKASI... · 2020. 10. 14. · pengaruh edutainment dengan media ular tangga terhadap

populasi terjangkau yaitu semua

siswi kelas IV dan kelas V di

SDN Kateguhan 02 Tawangsari

berjumlah 47 siswi. Pemilihan

sampel dalam penelitian ini

menggunakan teknik purposive

sampling dengan kriteria

inklusi dalam penelitian ini

adalah:

a. Yang bersedia mengikuti

kegiatan dan mendapat ijin

dari orang tua wali masuk ke

sekolah dimasa pandemik

Covid-19.

b. Siswi yang mengalami

kecemasan

c. Siswi kelas IV dan V di SD N

Kateguhan 02 Tawangsari

yang berusia 9 – 12 tahun.

Kriteria eksklusi dalam

penelitian ini adalah :

a. Yang tidak diperbolehkan

menghadiri kegiatan karena

pandemik Covid - 19

b. Siswi yang sedang mengalami

sakit.

Besar sampel dalam penelitian ini

berjumlah 35 responden.

3. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan

penelitian kuantitatif dengan

rancangan quasi experiment

menggunakan pendekatan pre and

post test without control. Instrumen

penelitian ini adalah SAP (Satuan

Acara Penyuluhan) edutainment

dengan media ular tangga dan

kuesioner. Penelitian ini

menggunakan media papan ular

tangga yang dibuat oleh Zuhriya

(2018) dan menggunakan alat ukur

kecemasan yaitu State Trait Anxiety

Iventory (STAI) A-State (keadaan

cemas) atau form Y1 (bagian

pertama) dengan rentang skor adalah

20 – 39 kecemasan ringan, 40 – 59

kecemasan sedang, 60 - 80

kecemasan berat.

Peneliti memberikan kuesioner

pretest, kemudian peneliti

menjelaskan aturan bermain secara

singkat dengan mengikuti petujuk

cara bermain dibuat oleh Zuhriya

(2018) dan membagi menjadi

kelompok kecil berisi 3- 4 siswi.

Kemudian peneliti mempersilakan

siswi untuk mulai bermain,

berdiskusi selama 45 menit. Setelah

itu peneliti melakukan evaluasi

edutainment ular tangga 15 menit

dan memberi hadiah bagi siswi yang

berhasil menjawab pertanyaan

terbanyak serta kepada pemain yang

telah mencapai finish terlebih

dahulu. Post test dilakukan sehari

setelah intervensi dilakukan

bertujuan mengetahui hasil apakah

pemberian edutaiment dengan media

ular tangga efektif atau berpengaruh

untuk mengatasi kecemasan

menghadapi menarche.

Peneliti menggunakan uji

Wilcoxon untuk mengetahui

perbedaan antara 2 kelompok

berpasangan, data pre test

pemberian edutainment dengan

media ular tangga dan post test

pemberian edutainment dengan

media ular tangga.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Analisa Univariat

Tabel 1 Distribusi Responden Menurut

Usia (n = 35)

Variabel Mean

(+Standar

Deviasi)

Median

(Min – Max)

Usia 9,57

(+ .55761)

10,00

(9,00 – 11,00)

Page 7: PENGARUH EDUTAINMENT DENGAN MEDIA ULAR TANGGA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/435/1/NASKAH PUBLIKASI... · 2020. 10. 14. · pengaruh edutainment dengan media ular tangga terhadap

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa karakteristik responden

berdasarkan usia diperoleh data

yaitu rata – rata usia responden 9,57

tahun, siswi dengan usia tertinggi 11

tahun dan terendah 9 tahun. Rentang

usia siswi di SDN Kateguhan 02

Tawangsari Sukoharjo untuk kelas

IV dan V antara 9 sampai 11 tahun.

Menurut Khamzah (2015)

menyebutkan menstruasi pertama

umumnya terjadi pada rentang usia

10, 4 – 15, 3 tahun dan adapun yang

mengalami menarche sebelum usia

9 tahun. Khamzah (2015) juga

menyebutkan tanda dan gejala

secara psikologi saat menarche salah

satu adalah kecemasan. Hal ini

didukung oleh Fudyartanta (2012)

yang menyebutkan, gangguan

kecemasan lebih mudah dialami

oleh seseorang yang mempunyai

usia lebih muda dibandingkan

individu dengan usia yang lebih tua.

Tabel 2 Kategori Tingkat Kecemasan

Sebelum diberikan Intervensi Edutainment

dengan Media Ular Tangga Pada Siswi di

SDN Kateguhan 02 Tawangsari.

(n=35)

Kategori Tingkat

Kecemasan

Pre-test

Edutaiment

dengan media

ular tangga

F %

Kecemasan ringan

(skor 20-39)

8 22,9%

Kecemasan sedang

(skor 40-59)

26 74,3%

Kecemasan berat

(skor 60-80)

1 2,9%

Total 35 100%

Berdasarkan hasil

pengukuran menggunakan

kuesioner STAI (State Trait

Anxiety Iventory) sebelum

diberikan edutainment dengan

media ular tangga menunjukan

bahwa mayoritas siswi di SDN

Kateguhan 02 Tawangsari

mengalami kecemasan sedang

dengan rentang skor 40-59

sebanyak dua puluh enam siswi

dengan presentase 74,3%.

Menurut Purwanto (2015)

tingkat kecemasan sedang yaitu

memungkinkan seorang untuk

memusatkan pada hal yang

penting dan mengesampingkan

yang lain. Seseorang mengalami

tidak perhatikan yang selektif

namun dapat melakukan sesuatu

yang lebih banyak jika diberi

arahan. Hal ini ditandai dengan

perhatian menurun, penyelesaian

masalah menurun, tidak sabar,

mudah tersinggung, ketegangan

otot sedang, tanda – tanda vital

meningkat, mulai berkeringat,

sering mondar-mandir, sering

berkemih dan sakit kepala.

Berdasarkan pengukuran

menggunakan kuesioner STAI

(State Trait Anxiety Iventory)

seorang dikatakan mengalami

kecemasan sedang bila jumlah

atau skor penilaian kecemasan

berada berada di angka 40-59.

Kecemasan sedang dialami oleh

siswi kelas IV dan V karena

kurangnya informasi terkait

kesiapan menghadapi menarche.

Hal ini dibenarkan oleh

Fudyartanta (2012) yang

menyebutkan salah satu dari

faktor yang mempengaruhi

kecemasan yaitu pengetahuan,

dengan ketidaktahuan akan

informasi terkait kesiapan

menghadapi menarche dapat

menyebabkan munculnya

kecemasan dan pengetahuan

tentang menarche dapat

digunakan untuk mengatasi

masalah yang ada.

Page 8: PENGARUH EDUTAINMENT DENGAN MEDIA ULAR TANGGA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/435/1/NASKAH PUBLIKASI... · 2020. 10. 14. · pengaruh edutainment dengan media ular tangga terhadap

Tabel 3 Kategori Tingkat Kecemasan

Sesudah diberikan Intervensi Edutainment

dengan Media Ular Tangga Pada Siswi di

SDN Kateguhan 02 Tawangsari.

(n=35)

Kategori

Tingkat

Kecemasan

Post-test

Edutaiment

dengan media ular

tangga

F %

Kecemasan

ringan (skor 20-

39)

29 82,9%

Kecemasan

sedang (skor

40-59)

6 17,1%

Kecemasan

berat (skor 60-

80)

0 0%

Total 35 100%

Berdasarkan hasil

pengukuran menggunakan

kuesioner STAI (State Trait

Anxiety Iventory) sesudah

diberikan edutainment dengan

media ular tangga menunjukan

bahwa mayoritas siswi di SDN

Kateguhan 02 Tawangsari

mengalami kecemasan ringan

dengan rentang skor 20-39 dua

puluh sembilan siswi dengan

presentase 82, 9%.

Menurut Purwanto (2015)

tingkat kecemasan ringan,

berhubungan dengan ketegangan

dalam kehidupan sehari – hari;

ansietas pada tingkat ini

menyebabkan seorang menjadi

waspada dan meningkatkan lahan

persepsinya; anxietas ini dapat

memotivasi belajar dan

menghasilkan pertumbuhan dan

kreatifitas. Hal ini ditandai

dengan terlihat tenang, percaya

diri, waspada, memperhatikan

banyak hal, sedikit tidak sabar,

ketegangan otot ringan, dan sadar

akan lingkungan. Menurut

Zuhriya (2018) menjelaskan

bahwa memberikan edutainment

ular tangga dapat perpengaruh

positif terhadap perilaku remaja

tentang personal hygiene

menstruasi. Siswi akan lebih

mudah menerima informasi

apabila mampu memperhatikan

banyak hal dan sadar akan

lingkungan sekitar. Edutainment

dirancang untuk mengurangi

ketegangan pada saat

pembelajaran karena edutainment

ular tangga terdapat materi yang

tertuang dalam gambar yang

menarik minat siswi dalam

proses belajar dan menerima

informasi serta belajar akan lebih

menyenangkan dengan bermain.

Lain halnya dengan penelitian

yang dilakukan Pujiati (2015)

menjelaskan bahwa pendidikan

kesehatan tentang menstruasi

dengan menggunakan media film

dan gambar mampu menurunkan

tingkat kecemasan siswi kearah

yang lebih baik dalam

menghadapi menarche karena

siswi cenderung menangkap

informasi lebih mudah dengan

cara melihat gambar yang

menarik.

Page 9: PENGARUH EDUTAINMENT DENGAN MEDIA ULAR TANGGA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/435/1/NASKAH PUBLIKASI... · 2020. 10. 14. · pengaruh edutainment dengan media ular tangga terhadap

b. Analisa Bivariat

Tabel 4 Hasil analisa tingkat kecemasan Pre-test dan Post-test Edutainment dengan media ular

tangga (n=35)

Tingkat

Kecemasan Pre-

Test Edutainment

dengan media ular

tangga (n=35)

Tingkat Kecemasan Post-Test Edutainment dengan media ular

tangga (n=35)

Kecemasan ringan Kecemasan sedang Kecemasan berat Total

F % F % F % F %

Kecemasan ringan 8 22,9 0 0 0 0 8 22,9

Kecemasan sedang 21 60,0 5 14,3 0 0 26 74,3

Kecemasan berat 0 0 1 2,9 0 0 1 2,9

Total

P Value

29 82,9 6 17,1 0 0 35 100

0,000

Analisis bivariat dilakukan

untuk uji mengetahui pengaruh

edutainment dengan media ular

tangga terhadap tingkat kecemasan

menghadapi menarche pada siswi.

Hasil analisis pengukuran tingkat

kecemasan pre-test dan post-test

pada dua kelompok berpasangan

menunjukkan bahwa tingkat

kecemasan pada saat pre-test

terbanyak berada di tingkat

kecemasan sedang yaitu 74,3% dan

pada saat post-test mengalami

penurunan sebesar 60% menjadi 14,3

%. Hasil uji tersebut menunjukkan

bahwa terdapat perbedaan yang

bermakna antara tingkat kecemasan

menghadapi menarche sebelum dan

sesudah dilakukan edutainment

dengan media ular tangga. Adanya

perubahan yang signifikan terhadap

tingkat kecemasan menghadapi

menarche dari hasil pre-test yang

mayoritas siswi mengalami tingkat

kecemasan sedang, dan hasil post-

test menunjukan penurunan

sebanyak 60 % setelah diberikan

edutainment dengan media ular

tangga.

Hal ini mengindikasikan bahwa

penelitian telah berhasil, karena ada

pengaruh edutainment dengan media

ular tangga terhadap tingkat

kecemasan menghadapi menarche

pada siswi di SDN Kateguhan 02

Tawangsari. Hasil uji statistik dengan

wilcoxon menunjukan p-Value 0,000

< 0,05 yang artinya bahwa

edutainment dengan media ular

tangga dapat memberikan pengaruh

yang bermakna terhadap tingkat

kecemasan menghadapi menarche

pada siswi di SDN Kateguhan 02

Tawangsari.

Hal ini diperkuat dengan

penilitian yang dilakukan oleh

Zuhriya (2018) yang menyebutkan

uji Wilcoxon Signed Rank Test dan

Mann Whitney U-Test menunjukan

p-Value 0,000 ≤ 0,05 yang artinya

edutainment ular tangga memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap

pengetahuan personal hygiene

menstruasi remaja putri.

Fudyartanta (2012) salah satu

dari faktor yang mempengaruhi

kecemasan yaitu pengetahuan,

dengan ketidaktahuan akan informasi

terkait kesiapan menghadapi

menarche dapat menyebabkan

Page 10: PENGARUH EDUTAINMENT DENGAN MEDIA ULAR TANGGA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/435/1/NASKAH PUBLIKASI... · 2020. 10. 14. · pengaruh edutainment dengan media ular tangga terhadap

munculnya kecemasan dan

pengetahuan tentang menarche dapat

digunakan untuk mengatasi masalah

yang ada. Menurut Pujiati (2015)

kecemasan dapat terjadi karena

kurangnya informasi tentang

menstruasi dan pendidikan dari orang

tua yang kurang. Orang tua

menganggap bahwa hal ini

merupakan hal yang tabu untuk

dibicarakan dan berpikir bahwa anak

akan tahu dengan sendirinya, kondisi

ini akan menimbulkan kecemasan

pada anak tersebut.

Menurut Purwanto (2015)

sumber koping merupakan sumber

yang dapat membantu individu

mengurangi atau mengatasi masalah

yang dapat menimbulkan

kecemasan. Sumber koping tersebut

dapat berupa keadaan ekonomi,

keluarga, dukungan keluarga atau

sosial, pendidikan, kemampuan

menyelesaikan masalah. Menurut

Muhith (2015) menjelaskan

penatalaksanaan kecemasan dapat

dilakukan dengan memberikan

pendidikan kesehatan, kegiatan untuk

membantu individu, kelompok dan

masyarakat dalam meningkatkan

pengetahuan, sikap dan keterampilan

untuk mencapai hidup sehat secara

optimal. Pendidikan kesehatan

merupakan kegiatan untuk

membantu individu, kelompok dan

masyarakat dalam meningkatkan

pengetahuan, sikap dan keterampilan

untuk mencapai hidup sehat secara

optimal (Triwibowo et al., 2013).

Peneliti memilih terapi

edutaiment dengan ular tangga untuk

mengurangi kecemasan menghadapi

menarche. Hal ini selaras dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh

Kurniawati (2017) yang

menyebutkan bahwa ada pengaruh

permainan ular tangga terhadap

pengetahuan dan sikap dalam

menghadapi menarche pada siswi.

Penelitian lain yang dilakukan

Zuhriya (2018) menyebutkan

penggunaan metode pendidikan

kesehatan sambil bermain yang

inovatif dan menarik seperti

permainan ular tangga dengan

menggunakan metode edutainment.

Hal ini dikarenakan terdapat materi

yang tertuang dalam gambar menarik

minat siswi dalam proses belajar dan

menerima informasi, selain itu

belajar akan lebih menyenangkan

sambil bermain, suasana tersebut

sangat dicari siswi agar tidak jenuh

dan pada dasarnya bermain dan

bersenang – senang merupakan

aktivitas yang esensial bagi semua

manusia.

Menurut Hamid (2014)

edutainment adalah suatu proses

pembelajaran yang didesain

sedemikian rupa, sehingga memuat

pendidikan dan hiburan bisa

dikombinasikan secara harmonis

untuk menciptakan pembelajaran

yang menyenangkan. Widiasworo

(2018) menyebutkan bahwa

pembelajaran yang menyenangkan

biasanya dilakukan dengan humor,

permainan (game), bermain peran

(role play), dan demonstrasi. Games

atau permainan dalam metode

edutainment sangat cocok diterapkan

pada pembelajaran untuk jenjang SD

dan SMP, hal ini berdasarkan pada

psikologis peserta didik pada usia

tersebut masih menyukai bermain.

Satrianawati (2017)

menjelaskan bahwa ular tangga

adalah permainan menggunakan

papan yang dibagi dalam kotak –

kotak kecil dan di beberapa kotak

digambar sejumlah ular atau tangga

Page 11: PENGARUH EDUTAINMENT DENGAN MEDIA ULAR TANGGA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/435/1/NASKAH PUBLIKASI... · 2020. 10. 14. · pengaruh edutainment dengan media ular tangga terhadap

yang menghubungkannya dengan

kotak lain. Menurut Amelia (2010)

ular tangga adalah permainan papan

untuk anak-anak yang dimainkan

oleh satu orang atau lebih, dengan

menggunakan bidak untuk

melambangkan peserta yang

digunakan untuk menjalankan dari

kotak ke kotak dan dadu yaitu untuk

menjalankan bidar di kolom-kolom

beberan.

Menurut Amalia (2010)

menjelaskan kelebihan dengan

menggunakan media ular tangga

sebagai alat edukasi antara lain yaitu

menarik minat siswa untuk belajar,

karena siswa menjadi bermain dalam

pembelajaran, menurut Satrianawati

(2017) siswa dapat berpartisipasi

dalam proses pembelajaran secara

langsung, media permainan ular

tangga dapat dipergunakan untuk

membantu semua aspek

perkembangan anak salah satunya

untuk mengembangkan kecerdasan

logika, media permainan ular tangga

dapat merangsang anak belajar

memecahkan masalah sederhana

tanpa disadari oleh anak, dan

penggunaan media ini dapat

dilakukan baik didalam atau diluar

kelas (Amalia, 2010; Satrianawati,

2017).

Menurut Nawangrana (2017)

dan Satrianawati (2017) menjelaskan

kekurangan dengan menggunakan

media ular tangga sebagai alat

edukasi adalah tidak dapat

diselesaikan tepat waktu, karena

dikhawatirkan bidak milik siswa

akan terjatuh bila menemui ekor ular

secara berulang, penggunaan media

permainan ular tangga memerlukan

banyak waktu untuk menjelaskan

kepada anak, permaian ular tangga

tidak dapat mengembangkan semua

materi pembelajaran, kurangnya

pemahaman aturan permaianan oleh

anak dapat menimbulkan kericuhan

dan bila anak yang tidak menguasai

materi dengan baik akan mengalami

kesulitan dalam bermain

(Satrianawati, 2017; Amalia, 2010;

Nawangrana, 2017).

5. KESIMPULAN

a. Karakteristik responden berdasarkan

usia sebanyak 35 responden rata –

rata (mean) usia reponden yaitu 9,57

dengan rentang usia 9 – 11 tahun.

b. Tingkat kecemasan menghadapi

menarche sebelum diberikan

edutainment dengan media ular

tangga pada siswi di SDN

Kateguhan 02 Tawangsari yaitu

mayoritas responden mengalami

tingkat kecemasan sedang sebanyak

74,3%.

c. Tingkat kecemasan menghadapi

menarche sesudah diberikan

edutainment dengan media ular

tangga pada siswi di SDN

Kateguhan 02 Tawangsari yaitu

mayoritas responden mengalami

tingkat kecemasan ringan sebanyak

82, 9%.

d. Terdapat pengaruh dalam pemberian

edutainment dengan media ular

tangga terhadap tingkat kecemasan

menghadapi menarche pada siswi di

SDN Kateguhan 02 Tawangsari,

didapatkan hasil dari uji statistik

wilcoxon memperoleh nilai p-Value

0,000 < 0,05.

6. SARAN

a. Bagi Siswi Sekolah Dasar

Pemberian edutainment dengan

media ular tangga terbukti dapat

menurunkan tingkat kecemasan

menghadapi menarche yang

dialami oleh siswi sekolah dasar,

Page 12: PENGARUH EDUTAINMENT DENGAN MEDIA ULAR TANGGA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/435/1/NASKAH PUBLIKASI... · 2020. 10. 14. · pengaruh edutainment dengan media ular tangga terhadap

sehingga perlu diterapkan pada

saat mata pelajaran ilmu

pengetahuan alam untuk

menurunkan tingkat kecemasan

menghadapi menarche yang

dirasakan oleh siswi.

b. Bagi Sekolah Dasar

Hasil penelitian ini dapat

digunakan sebagai sumber

informasi guna meningkatkan

pengetahuan anak sekolah dasar

untuk mengurangi kecemasan

menghadapi menarche.

c. Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini dapat

digunakan sebagai bahan untuk

memperkaya pengetahuan dan

referensi ilmu keperawatan

tentang praktik melakukan

edutainment dengan media ular

tangga dan pengaruhnya terhadap

tingkat kecemasan menghadapi

menarche pada siswi.

d. Bagi Remaja

Hasil penelitian ini dapat menjadi

bekal pengetahuan dalam

menghadapi masa remaja dan

menambah wawasan ilmu

pengetahuan tentang kecemasan

menghadapi menarche.

e. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat menjadi

acuan bagi peneliti selanjutnya

yang ingin meneliti dengan objek

yang sama. Namun demikian, bagi

peneliti yang ingin meneliti

dengan objek yang sama

hendaknya meningkatkan jumlah

responden dan faktor-faktor yang

berhubungan dengan tingkat

kecemasan menghadapi menarche

pada siswi, dan luas wilayah

penelitian, sehingga diperoleh

suatu hasil kesimpulan yang lebih

bersifat general dan diketahui

faktor-faktor apakah yang paling

dominan berhubungan dengan

tingkat kecemasan menghadapi

menarche pada siswi.

7. DAFTAR PUSTAKA

Andriyani, A. (2013). Panduan

Kesehatan Wanita. Solo: As-

Salam Group

Anggraheni, W & Sari, K.I.P. (2018).

Hubungan Pengetahuan Remaja

Tentang Menstruasi Dengan

Tingkat Kecemasan Dalam

Menghadapi Menarche Pada

Siswi Kelas IV dan V SDI Darul

Hikmah Krian Sidoarjo. Jurnal

Nurse and Health.7. (1): 80-85.

Anwar, M. (2011). Ilmu Kandungan

Edisi 3. Jakarta: PT Bina Pustaka

Sarwono Prawiroharjo

Argarini, V., Gani, S., & Putri, M (2019).

Pengaruh Bimbingan Kelompok

Teknik Sosiodrama Dalam

Mengurangi Kecemasan

Berbicara di Depan Kelas Pada

Siswi Kelas VII di SMP Negeri

10 Palembang. Jurnal Konseling

Komprehensif (6): 1-10.

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian:

Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta

Bain, C., Burton, K., & Gavigan, J.M.

(2015). Ilustrasi Ginekologi.

Singapura: Elsevier

Brown, J.E. (2013). Nutrition through the

life cycle. USA: Cengage

Learning

Darmayitasari, R. (2017). “Gambaran

Kejadian Menarche Dini Pada

Siswi SD Muhammadiyah

Wirobrajan 3 Kota Yogyakarta”.

Skripsi. Yogyakarta: STIKES

Jendral Achmad Yani.

Dharma, K. K. (2011). Metodologi

Penelitian Keperawatan. Jakarta

Timur: CV. Trans Info Media

Page 13: PENGARUH EDUTAINMENT DENGAN MEDIA ULAR TANGGA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/435/1/NASKAH PUBLIKASI... · 2020. 10. 14. · pengaruh edutainment dengan media ular tangga terhadap

Donsu, J.D.T. (2019). Metodologi

Penelitian Keperawatan.

Yogyakarta: Pustaka Baru Press

Fudyartanta, K. (2012). Psikologi

Kepribadian. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Goldman, M.B., Troisi, R & Rexrode

K.M. (2012). Women & health.

Philadelphia: Elsevier

Hamid, M.S. (2014). Metode

Edutainment. Yogyakarta: DIVA

Press

Hair, J.F., Black, W.C., Babin, B.J., &

Anderson, R.E. (2010).

Multivariate Data Analysis.

United States of America:

Pearson Prentine Hall

Hawari, D. (2011). Manajemen Stres

Cemas Dan Depresi. Jakarta:

FKUI

Hidayat, A.A. (2014). Metode Penelitian

Keperawatan dan Teknik Analisis

Data. Jakarta: Salemba Medika

Irianto, K. (2014). Panduan Lengkap

Biologi Reproduksi Manusia

Untuk Paramedis Dan

Nonmedis. Bandung: Alfa Beta

Khadijah, S. (2016). “Keefektivan Buku

Info Remaja Terhadap Niat

Berperilaku Remaja Putri

Mengenai Kesehatan Organ

Reproduksi Di SMP Negeri 2

Ngaglik dan SMP

Muhammadiyah 2 Mlati Sleman

Yogyakarta”. Tesis. Surabaya:

Universitas Airlangga.

Khamzah, S.N. (2015). Tanya Jawab

Seputar Menstruasi. Yogyakarta:

Flash Books

Kurniawati, D. (2017). Pengaruh

Permainan Ular Tangga terhadap

Pengetahuan dan Sikap dalam

Menghadapi Menarche pada

Siswi SDN Pringgowirawan 01

Sumberbaru Kabupaten Jember.

e-Jurnal Pustaka Kesehatan. 5.

(1): 71-76.

Kusumawati, F & Hartono, Y. (2011).

Buku Ajar Keperawatan Jiwa.

Jakarta: Salemba Medika

Liana, C. (2017). Pengaruh Tingkat

Kecemasan Siswa terhadap

Prestasi Belajar Sejarah Siswa

Kelas X IPS 2 SMAN 12

Surabaya. E-Journal Pendidikan

Sejarah. 5. (3): 1138-1150.

Lutfiya, I. (2016). Analisis Kesiapan

Siswi Sekolah Dasar Dalam

Menghadapi Menarche. Jurnal

Biometrika dan Kependudukan.

5. (2): 135-145.

Maarif, S. (2017). “Pengaruh Pendidikan

Kesehatan Reproduksi Dengan

Media Permainan Ular Tangga

Terhadap Pengetahuan dan Sikap

Siswa SMP di Selo Boyolali”.

Skipsi. Surakarta: Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Madaras, L. A. M. (2011). Ada Apa

dengan Tubuhku? Buku Untuk

Cewek . Jakarta: Penerbit Indeks

Manan, A. (2011). Miss V. Yogyakarta:

Buku Biru

Martin, C.J., Akker, Martin, C.R., &

Preedy, V.R. (2014). Handbook

of diet and nutrition in the

menstrual cycle, periconception,

and fertility. Netherlands:

Wageningen Academic

Mitayani & Sartika, W. (2010). Buku

Saku Ilmu Gizi. Jakarta: Trans

Info Media

Muhith, A. (2015). Pendidikan

Keperawatan Jiwa. Yogyakarta:

CV. Andi Offset

Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi

Penelitian Kesehatan. Jakarta:

Rineka Cipta

Nurfirdaus, A.Z., & Nurwianti, F. (2014).

Hubungan Parentification dan

Kecemasan Pada Remaja

Page 14: PENGARUH EDUTAINMENT DENGAN MEDIA ULAR TANGGA …eprints.ukh.ac.id/id/eprint/435/1/NASKAH PUBLIKASI... · 2020. 10. 14. · pengaruh edutainment dengan media ular tangga terhadap

Dengan Status Ekonomi (SEE)

Rendah. Jurnal Psikologi

Universitas Indonesia. 1-20.

Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian

Ilmu Keperawatan. Jakarta:

Salemba Medika.

Pujiati, W. (2015). Pendidikan Kesehatan

Tentang Menstruasi Terhadap

Tingkat Kecemasan Menghadapi

Menarche Pada Siswi Sekolah

Dasar. MEDISAINS: Jurnal

Ilmiah Ilmu – Ilmu Kesehatan.

13. (1): 50-58.

Purwanto, T. (2015). Buku Ajar

Keperawatan Jiwa. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Purwoastuti, E & Walyani, E. S. (2015).

Panduan Materi Kesehatan

Reproduksi Dan Keluarga

Berencana. Yogyakarta: Pustaka

Baru Press

Proverawati, A & Misaroh, S. (2009).

Menarche: Menstruasi Pertama

Penuh Makna. Yogyakarta: Nuha

Medika

Riwidikdo, H. (2013). Statistik

Kesehatan. Yogyakarta: Rohima

Press

Rosyida, D. A. C. (2019). Buku Ajar

Kesehatan Reproduksi Remaja

dan Wanita. Yogyakarta: PT

Pustaka Baru

Satrianawati. (2017). Media Dan Sumber

Belajar. Yogyakarta: Deepublish

Siska, N. D. K. (2015). Hubungan

Kesiapan Remaja Dengan

Tingkat Kecemasan Dalam

Menghadapi Menarche Pada

Siswi Kelas V dan VI di SD

Negeri Garahan 01. Jurnal

Keperawatan. 1-11.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian

Kuantitatif dan Kualitatif dan

R&D. Bandung: Alfabeta

Sholeha, H. (2016). “Hubungan

Kesiapan Menghadapi Menarche

dengan Tingkat Kecemasan Pada

Siswi Sekolah Dasar Negeri

(SDN) di Desa Ajung Kecamatan

Kalisat Kabupaten Jember”.

Skripsi. Jember: PSIK

Universitas Jember.

Strauss, Barbieri, Yen & Jaffe’s. (2014).

Reproductive Endocrinology:

Physiology, Pathophysiology,

And Clinical Management. 7th ed.

Philadelphia: Elsevier

Taufan, A. (2017). “Pengaruh Terapi

Doa Terhadap Skala Kecemasan

Pasien Pre Operasi di Ruang

Instalasi Bedah Sentral RSUD

Dr. M. Ashari Pemalang”.

Skripsi. Semarang: Universitas

Muhammadiyah Semarang.

Triwibowo, C & Pusphandani, M.

(2013). Kesehatan Lingkungan

dan K3. Yogyakarta: Nuha

Media.

Utomo, I. M. (2015). “Pengaruh wudhu

terhadap kecemasan saat

menghadapi ujian praktikum

pada mahasiswi keperawatan”.

Skripsi. Jakarta: UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Waryana. (2010). Gizi Reproduksi.

Yogyakarta : Pustaka Rihama

Widiasworo, E. (2018). Strategi

Pembelajaran Edutainment

Berbasis Karakter. Yogyakarta:

Ar-Ruzz Media

Yuniarti, S. (2015). Asuhan Tumbuh

Kembang Neonatus Bayi: Balita

dan Anak Prasekolah. Bandung:

PT. Refika Aditama

Zuhriya, C. (2018). Pengaruh

Edutainment Ular Tangga

Terhadap Perilaku Remaja

Tentang Personal Hygiene

Menstruasi. Jurnal Keperawatan

Muhammadiyah. 3. (2): 29-39.