pengaruh budaya, sosial, pribadi dan psikologi … · dan bagaimana mereka menggunakan dan mengatur...
TRANSCRIPT
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 1
ISSN 1978 – 6239
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap
Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi Dan Psikologi Terhadap Keputusan
Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan Pada Prodi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
Oleh:
Rachmawati Koesoemaningsih
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
ABSTRACT
This study aims to assess and prove emperis whether cultural, social,
personal and psychological effect on a student's decision to choose education
at the University of Management Prodi Soerjo Ngawi. Analytical techniques
used are the Multiple Linear Regression.
These results prove that there is a simultaneous and significant influence of
cultural, social, personal and psychological to the student's decision to choose
(Y) with F count of 160.586> F table (2.64). Partially cultural, social,
personal and psychological significant effect on a student's decision to choose
a t count for more than t table (1.652) with a probability level of less than
0.05. And contributions made or the ability of cultural variables, social,
personal and psychological value of 73.9% with a coefficient of determination
(R2) of 0.739.
Key words: cultural, social, personal, psychology, students choose a decision
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu
usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan
Negara.
Target pasar perguruan
tinggi adalah siswa yang akan
melanjutkan pendidikan ke
Perguruan Tinggi. Kondisi
sekarang menunjukkan trend
kuliah di Perguruan Tinggi yang
tidak favorit banyak peminatnya.
Salah satu alasannya adalah biaya
yang lebih murah dan terjangkau
dan manakala masuk ke dunia
kerja, akan berkompetisi dan
berpeluang sama dengan para
pencari kerja alumni Perguruan
tinggi terkenal. Oleh karena itu
setiap perguruan tinggi khususnya
perguruan tinggi swasta harus
melakukan strategi khusus yang
berbeda dengan PTS lain. Kemam-
puan mendapatkan mahasiswa
tergantung pada penyampaian
informasi tentang PTS yang
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 2
ISSN 1978 – 6239
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap
Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
bersangkutan, yang bisa dilihat
dari calon mahasiswa terhadap
keputusan mahasiswa untuk memi-
lih PTS sebagai tempat untuk
melanjutkan studinya.
Selama ini upaya yang
dilakukan oleh perguruan Tinggi
untuk menarik minat mahasiswa
dalam menempuh studi di
Universitas soerjo, dilakukan
dengan berbagai macam cara,
antara lain promosi ke radio,
pemasangan spanduk, penyebaran
famlet, memasang baliho di
tempat-tempat strategis,
memanfaatkan mahasiswa untuk
mengajak orang-orang terdekat
agar kuliah di Unsoer, dan dari
mulut ke mulut.
Selain hal yang telah
disebutkan di atas, kiranya
lembaga harus mengetahui hal-hal
apa yang mempengaruhi
mahasiswa memilih Prodi
manajemen, baik itu pengaruh
faktor internal dan eksternal. Oleh
karena itu Perguruan Tinggi juga
harus memahami perilaku konsu-
men (mahasiswa) sehingga
bersedia memutuskan untuk kuliah
di universitas Soerjo. Faktor –
faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen adalah faktor
kebudayaan, faktor sosial, faktor
pribadi dan faktor psikologis.
Keberhasilan kegiatan
pemasaran suatu perguruan Tinggi
juga sangat dipengaruhi oleh
kemampuan perguruan tinggi
untuk menyelami persepsi calon
mahasiswa , sehingga dapat
diketahui mengapa seseorang
memutuskan untuk memilih kuliah
di Universitas Soerjo Ngawi
khususnya Prodi Manajemen.
Faktor kebudayaan merupa-
kan penentu keinginan dan
perilaku yang paling mendasar
untuk mendapatkan nilai, persepsi,
preferensi dan perilaku yang
dipelajari oleh seorang anggota
masyarakat dari keluarga dan
lembaga penting lainnya. Setiap
budaya terdiri atas sub budaya,
yang memberikan identifikasi dan
sosialisasi anggotanya yang lebih
spesifik. Sub budaya mencakup
kebangsaan, agama, kelompok ras
dan geografis. Dalam masyarakat
terkotak-kotak atas kelas sosial
yang merupakan pembagian
masyarakat yang lebih homogen
dan permanen yang tersusun secara
hirarkis dan yang anggotanya
menganut nilai – nilai, minat dan
perilaku yang serupa.
Tingkah laku konsumen
juga dipengaruhi oleh faktor-faktor
sosial yang meliputi kelompok
acuan, keluarga juga peran dan
status. Kelompok acuan
menghubungkan seorang individu
dengan perilaku dan gaya hidup
baru. Seseorang berperan dalam
banyak kelompok sepanjang
hidupnya sehingga posisi orang
dalam setiap kelompok dapat
didefenisikan dalam istilah peran
dan status.
Keputusan mahasiswa
memilih Prodi Manajemen
Universitas Soerjo ngawi sebagai
tempat kuliah dapat pula
dipengaruhi oleh karakteristik
pribadi yang meliputi umur,
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 3
ISSN 1978 – 6239
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap
Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
situasi ekonomi, gaya hidup dan
konsep diri.
Oleh karena itu Prodi
Manajemen harus betul-betul jeli
dengan karakteristik mahasiswa
yang selama ini telah menempuh
pendidikannya. Karena faktor
psikologis yang merupakan bagian
dari pengaruh lingkungan di mana
mahasiswa tinggal dan hidup pada
waktu sekarang tanpa
mengabaikan pengaruh dimasa
lampau atau antisipasi pada waktu
yang akan datang mempengaruhi
keputusan mahasiswa. Keputusan
mahasiswa memilih kuliah pada
Prodi Manajemen lebih lanjut
dipengaruhi oleh motivasi,
persepsi, pengetahuan, serta
keyakinan dan sikap.
KERANGKA TEORITIS
Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah
bidang ilmu yang mempelajari cara
individu, kelompok, dan organisasi
dalam memilih, membeli,
memakai, serta memanfaatkan
barang, jasa, gagasan, atau
pengalaman dalam rangka
memuaskan kebutuhan dan hasrat
mereka (Kotler, 2005: 201).
Definisi lain perilaku konsumen
adalah ilmu yang mempelajari
tentang unit pembelian (buying
unit) dan proses pertukaran yang
melibatkan perolehan, konsumsi
dan pembuangan barang, jasa,
pengalaman, serta ide-ide (Mowen
dan Minor, 2002: 6). Menurut
Lamb (2001: 188), perilaku
konsumen adalah menggambarkan
bagaimana konsumen membuat
keputusan-keputusan pembelian
dan bagaimana mereka
menggunakan dan mengatur
pembelian barang atau jasa.
Perilaku konsumen sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor
yang ada di luar diri manusia
(eksternal) dan faktor-faktor yang
ada di dalam diri manusia
(internal). Faktor eksternal yang
utama adalah faktor kebudayaan
dan sosial sedangkan faktor-faktor
internal yang utama adalah faktor
pribadi dan psikologis.
Pengertian perilaku konsumen
seperti diungkapkan oleh Mowen
(2002:6) berpendapat bahwa
perilaku konsumen (consumer
behavior) adalah studi tentang unit
pembelian (buying unit) dan proses
pertukaran yang melibatkan
perolehan, konsumsi dan pem-
buangan, barang, jasa, pengalaman
serta ide-ide. Sementara itu
Swastha dan Handoko (2000:10)
berpendapat bahwa perilaku
konsumen adalah kegiatan-
kegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam
mendapatkan dan mempergunakan
barang-barang dan jasa-jasa,
termasuk didalamnya proses
pengambilan keputusan pada
persiapan dan menentukan
kegiatan-kegiatan tertentu.
Menurut Philip Kotler dan Gary
Armstrong (1996: 32) keputusan
pembelian dari pembeli sangat
dipengaruhi oleh faktor
kebudayaan, sosial, pribadi dan
psikologi dari pembeli.
Menurut Anoraga (2005:
227) dan Lamb (2001: 201),
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 4
ISSN 1978 – 6239
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap
Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
perilaku konsumen dipengaruhi
oleh faktor kebudayaan, faktor
sosial, faktor pribadi dan faktor
psikologis..
Budaya
Budaya adalah seperangkat
pola perilaku yang secara sosial
dialirkan secara simbolis melalui
bahasa dan cara-cara lain pada
anggota dari masyarakat tertentu (
Wallendorf & Reilly, dalam
Mowen, 1995: 96).
Budaya (culture) sebagai
makna yang dimiliki bersama oleh
(sebagian besar ) masyarakat
dalam suatu kelompok sosial (
Peter & Olson, 2000: 104).
Budaya mengacu pada
seperangkat nilai, gagasan, artefak
dan simbol bermakna lainnya yang
membantu individu
berkomunikasi, membuat tafsiran,
dan melakukan evaluasi sebagai
anggota masyarakat (Angel,
Blackwell& Miniard, 1994: 65).
Beberapa definisi budaya
telah dipaparkan namun secara
garis besar menurut Engel,
Blacwell & Miniard (1994: 112)
budaya dapat dibedakan menjadi
Makro budaya ( macroculture )
yang mengacu pada perangkat nilai
dan simbol yang berlaku pada
keseluruhan masyarakat, dan
Mikro budaya ( microculture/
subculture ) yang mengacu pada
perangkat nilai dan simbol dari
kelompok yang lebih terbatas,
seperti kelompok agama, etnis
tertentu, atau subbagian dari
keseluruhan.
Faktor budaya merupakan
karakter yang penting dari suatu
sosial yang membedakannya dari
kelompok kultur lainnya (Lamb,
2001: 202). Menurut Purimahua
(2005: 545), faktor budaya adalah
kebiasan suatu masyarakat dalam
menanggapi sesuatu yang dianggap
memiliki nilai dan kebiasaan, yang
bisa dimulai dari mereka menerima
informasi, posisi sosial mereka
dalam masyarakat, dan
pengetahuan mereka tentang apa
yang mereka rasakan.
Budaya adalah penentu yang
mendasar dari keinginan dan
perilaku seseorang. Budaya adalah
sekelompok nilai-nilai sosial yang
diterima masyarakat secara menye-
luruh dan tersebar kepada anggota-
anggotanya melalui bahasa dan
simbol-simbol. Setiap budaya
terdiri dari sub-sub budaya yang
lebih kecil yang menyediakan
identifikasi dan sosialisasi yang
lebih spesifik bagi anggota-
anggotanya. Subbudaya meliputi
kebangsaan, agama, ras dan daerah
geografis (Anoraga, 2000: 227).
Menurut Kotler, faktor
kebudayaan mempunyai pengaruh
yang paling luas dan paling dalam
terhadap perilaku konsumen.
Pemasar harus memahami peran
yang dimainkan oleh kultur,
subkultur dan kelas sosial pembeli
(Simamora, 2004: 183).
Sosial
Faktor sosial merupakan
sekelompok orang yang sama-
sama mempertimbangkan secara
dekat persamaan di dalam status
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 5
ISSN 1978 – 6239
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap
Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
atau penghargaan komunitas yang
secara terus-menerus bersosialisasi
diantara mereka sendiri baik secara
formal dan informal (Lamb, 2001:
210). Menurut Purimahua (2005:
546), faktor sosial adalah
sekelompok orang yang mampu
mempengaruhi perilaku individu
dalam melakukan suatu tindakan
berdasarkan kebiasaan.
Pengertian sosial dalam
penelitian ini adalah sekelompok
orang yang mampu mempengaruhi
perilaku individu dalam melakukan
suatu tindakan berdasarkan
kebiasaan. Kedudukan seseorang
dalam setiap kelompok dapat
dijelaskan dalam pengertian
peranan dan status. Setiap peran
akan mempengaruhi perilaku
pembelian seseorang (Anoraga,
2000: 227). Perilaku seorang
konsumen juga dipengaruhi oleh
faktor-faktor sosial seperti :
kelompok acuan, keluarga, serta
peran dan status konsumen, faktor-
faktor ini berpengaruh pada
tanggapan konsumen.
Faktor sosial ini terdiri dari
kelompok referensi, keluarga,
peranan dan status. Yang dimaksud
dengan kelompok referensi adalah
kelompok yang secara langsung
maupun tidak langsung mempeng-
aruhi sikap dan perilaku seseorang.
Para anggota keluarga juga dapat
memberikan pengaruh yang kuat
terhadap perilaku pembeli. Ada
dua macam keluarga dalam
kehidupan pembeli, yaitu keluarga
sebagai sumber orientasi yang
terdiri dari orang tua; dan keluarga
sebagai sumber keturunan, yaitu
pasangan suami istri dan anak-
anaknya.
Kedudukan seseorang dalam
setiap kelompok dapat dijelaskan
dalam pengertian peranan dan
status. Setiap peran akan
mempengaruhi perilaku pembelian
seseorang (Anoraga, 2000: 227).
Perilaku seorang konsumen juga
dipengaruhi oleh faktor-faktor
sosial seperti : kelompok acuan,
keluarga, serta peran dan status
konsumen, faktor-faktor ini
berpengaruh pada tanggapan
konsumen.
a) Kelompok Referensi
Kelompok referensi
menurut Kotler (2005: 187)
adalah semua kelompok yang
memiliki pengaruh langsung
atau tidak langsung terhadap
sikap atau perilaku seseorang.
Kelompok yang memiliki
pengaruh langsung terhadap
seseorang dinamakan
kelompok keanggotaan.
Beberapa kelompok
keanggotaan adalah kelompok
primer, seperti keluarga,
teman, tetangga dan rekan
kerja, yang berinteraksi dengan
seseorang secara terus menerus
dan informal. Orang juga
menjadi anggota kelompok
sekunder, seperti kelompok
keagamaan, profesional dan
asosiasi perdagangan yang
cenderung lebih formal dan
membutuhkan interaksi yang
tidak begitu rutin.
Pemasaran berusaha meng-
indentifikasi kelompok
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 6
ISSN 1978 – 6239
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap
Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
referensi pelanggan mereka.
Kelompok referensi
mempengaruhi perilaku
seseorang dalam pembelian
dan sering dijadikan pedoman
oleh konsumen dalam
bertingkah laku. Anggota
kelompok referensi sering
menjadi penyebar pengaruh
dalam hal selera. Oleh karena
itu konsumen selalu
mengawasi kelompok tersebut
baik perilaku fisik maupun
mentalnya. Yang termasuk
kelompok referensi ini antara
lain; serikat buruh, team
olahraga, perkumpulan agama,
kesenian dan lain sebagainya.
b) Keluarga
Keluarga merupakan or-
ganisasi pembelian konsumen
yang paling penting dalam
masyarakat, dan ia telah
menjadi obyek penelitian yang
luas. Anggota keluarga
merupakan kelompok acuan
primer yang paling
berpengaruh. Kita dapat
membedakan antara dua
keluarga dalam kehidupan
pembeli. Keluarga merupakan
organisasi pembelian
konsumen yang paling penting
dalam masyarakat dan ia telah
menjadi objek peneliti yang
luas. Anggota keluarga
merupakan kelompok acuan
primer yang paling
berpengaruh. Kita dapat
membedakan antara dua
keluarga dalam kehidupan
pembeli. Keluarga orientasi
terdiri dari orang tua dan
saudara kandung seseorang.
Dari orang tua seseorang
mendapatkan orientasi atas
agama, politik dan ekonomi
serta ambisi pribadi, harga diri
dan cinta. Bahkan jika pembeli
tidak lagi berinteraksi secara
mendalam dengan
keluarganya, pengaruh
keluarga terhadap perilaku
pembeli dapat tetap signifikan.
Di negara-negara di mana
orang tua tinggal dengan anak-
anak mereka yang sudah
dewasa, pengaruh mereka
dapat menjadi sangat besar.
Pengaruh yang lebih langsung
terhadap perilaku pembelian
sehari-hari adalah keluarga
prokreasi yaitu, pasangan dan
anak-anak (Kotler, 2005:
188).
Sebagian besar penelitian
perilaku konsumen mengambil
individu sebagai unit analisis.
Tujuan pada umumnya adalah
untuk menjelaskan dan
memahami bagaimana
individu membuat keputusan
pembelian sehingga strategi
pemasaran dapat
dikembangkan untuk dapat
mempengaruhi proses tersebut
dengan lebih efektif.
c) Peran dan Status
Posisi seseorang dalam
suatu kelompok dapat
ditentukan dari segi peran dan
status. Tiap peran membawa
status yang mencerminkan
penghargaan umum oleh
masyarakat.
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 7
ISSN 1978 – 6239
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap
Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
Pribadi
Dalam penggunaan umum,
kata pribadi mencakup suatu orang
atau benda tertentu dari sebuah
kumpulan. Arti pribadi menurut
istilah ialah manusia mandiri
dalam menentukan kehendaknya,
menentukan sendiri setiap
perbuatannya dalam pencapaian
kehendaknya. Sampai dengan abad
ke-15, bahkan dewasa ini, dalam
bidang statistik dan metafisika,
pribadi berarti "tidak dapat dibagi",
dan biasanya menggambarkan
benda bilangan/ numerikal apapun
yang tunggal, namun kadang
berarti "seseorang". Sejak awal
abad ke-tujuhbelas, istilah
„pribadi‟ menunjukkan
keterpisahan, yakni
individualisme. Kepribadian
merupakan keadaan atau sifat
individu; yaitu seseorang yang
terpisah atau berbeda daripada
orang lain dan memiliki
kebutuhan, tujuan dan hasratnya
sendiri. (id.wikipedia, diakses 17
Januari 2012)
Sebagai konsumen, perilaku
individu seringkali dipengaruhi
oleh mereka yang erat
hubungannya dengan individu
yang bersangkutan. Tiap individu
mungkin merespon terhadap
tekanan yang dirasakan dan
menyesuaikan diri dengan norma
dan harapan yang diberikan oleh
orang lain. Faktor pribadi
merupakan suatu cara mengum-
pulkan dan mengelompokkan
kekonsistenan reaksi seorang
individu terhadap situasi yang
sedang terjadi (Lamb, 2001: 221).
Menurut Purimahua (2005: 546),
faktor pribadi adalah pola
kebiasaan seseorang yang
dipengaruhi oleh lingkungan
terdekat dalam menentukan
pilihan, kemudian diekspresikan
dalam suatu tindakan. Berdasarkan
beberapa pengertian di atas, maka
definisi pribadi dalam penelitian
ini adalah kebiasaan seseorang
yang dipengaruhi oleh lingkungan
terdekat dalam menentukan
pilihan, kemudian diekspresikan
dalam suatu tindakan.
Karakteristik individu
umumnya stabil selama dalam satu
siklus hidup seseorang. Misalnya,
kebanyakan orang tidak suka
merubah jenis kelamin dan
tindakannya merubah kepribadian
atau gaya hidup yang
membutuhkan orientasi kembali
selama satu periode kehidupan.
Pada kasus usia dan tahapan siklus
hidup, perubahan-perubahan ini
terjadi secara berangsur-angsur
sepanjang waktu (Lamb,2001:
221).
Keputusan seorang pembeli juga
dipengaruhi oleh karakteristik
pribadi seperti umur dan tahap
daur-hidup pembeli, jabatan,
keadaan ekonomi, gaya hidup,
kepribadian dan konsep diri
pembeli yang bersangkutan.
Psikologi Psikologi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari
perilaku manusia dalam hubungan
dengan lingkungannya.
Berdasarkan bahasa, psikologi
terdiri dua kata yang berasal dari
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 8
ISSN 1978 – 6239
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap
Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
Yunani, psyche (jiwa) dan logos
(ilmu). Jadi secara simpel,
psikologi adalah ilmu mengenai
jiwa. Fiqih Santoso dalam blognya
merangkum pengertian psikologi
menurut para ahli sebagai berikut :
1. Menurut Bigot, Kohnstamm,
dan Palland, 1954, Psikologi
adalah ilmu yang mempelajari
adanya jiwa dan kehidupan
jiwa.
2. Woodworth dan Marquis, 1961,
Psikologi adalah studi ilmiah
tentang kegiatan-kegiatan
individu dalam hubungannya
dengan lingkungan.
3. Ruch dan Zimbardo, 1971,
Psikologi adalah suatu ilmu
tentang tingkah laku organisme.
4. Hillgard, Atkinson, dan
Atkinson, 1975, Psikologi
adalah ilmu yang mempelajari
tingkah laku dan proses-proses
mental.
5. Morgan, King, dan Robinson,
1979, Psikologi adalah ilmu
tentang tingkah laku manusia
dan hewan; hal itu meliputi
penerapannya pada masalah-
masalah manusia.
6. Menurut Crow & Crow,
Pschycology is the study of
human behavior and human
relationship. (Psikologi ialah
tingkah laku manusia, yakni
interaksi manusia dengan dunia
sekitarnya, baik berupa manusia
lain (human relationship)
maupun bukan manusia: hewan,
iklim, kebudayaan, dan
sebagainya.
7. Menurut Sartain, Psychology is
the scientific study of the
behavior of living
organism,with special attention
given to human behavior.
(Psikologi adalah ilmu yang
mempelajari tingkah laku
organisme yang hidup, terutama
tingkah laku manusia).
8. Menurut Bruno (1987),
Pengertian Psikologi dibagi
dalam tiga bagian, yaitu:
Pertama, psikologi adalah studi
(penyelidikan) mengenai “ruh”.
Kedua, psikologi adalah ilmu
pengetahuan mengenai
“kehidup mental”. Ketiga,
psikologi adalah ilmu
pengetahuan mengenai “tingkah
laku” organisme.
9. Menurut Chaplin (1972) dalam
Dictionary of psychology
Psikologi ialah ilmu
pengetahuan mengenai perilaku
manusia dan hewan.
10. Ensiklopedia Pendidikan,
Poerbakawatja dan Harahap
(1981)
Psikologi sebagai cabang ilmu
pengetahuan yang
mengadakan penyelidikan atas
gejala-gejala dan kegiatan –
kegiatan jiwa.
11. Menurut Richard Mayer
(1981), psikologi merupakan
analisis mengenai proses
mental dan struktur daya ingat
untuk memahami perilaku
manusia.
Faktor psikologi merupakan
cara yang digunakan untuk
mengenali perasaan mereka,
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 9
ISSN 1978 – 6239
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap
Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
mengumpulkan dan menganalisis
informasi, merumuskan pikiran
dan pendapat dan mengambil
tindakan (Lamb, 2001: 224).
Menurut Purimahua (2005: 546),
faktor psikologi adalah dorongan
dari diri seseorang yang
mempengaruhi pemilihan sesuatu
berdasarkan atas keluwesan
terhadap produk yang digunakan,
keinginan yang lebih besar dan
kemudahan penggunaan produk
tersebut dibandingkan dengan yang
lain. Berdasarkan definisi di atas,
maka definisi psikologi dalam
penelitian ini adalah dorongan dari
diri seseorang yang mempengaruhi
pemilihan sesuatu berdasarkan atas
keluwesan terhadap produk yang
digunakan, keinginan yang lebih
besar dan kemudahan penggunaan
produk tersebut dibandingkan
dengan yang lain.
Faktor psikologis yang
utama, yaitu :
a) Motivasi
Menurut J. Moskowits, dalam
Setiadi ( 2003: 94) motivasi
didefinisikan sebagai inisiasi
dan pengarahan tingkah laku
dan pelajaran motivasi
sebenarnya merupakan
pelajaran tingkah laku.
Motivasi dapat diartikan
sebagai pemberi daya
penggerak yang menciptakan
kegairahan seseorang agar
mereka mau bekerjasama,
bekerja efektif dan terintegrasi
dengan segala upayanya untuk
mencapai kepuasan.
Kebutuhan atau motif
diaktifkan ketika ada
ketidakcocokan yang memadai
antara keadaan aktual dengan
keadaan yang diinginkan.
Konsumen selalu dihadapkan
pada persoalan biaya atau
pengorbanan yang akan
dikeluarkan dan seberapa
penting produk yang
dibutuhkan dan diinginkan.
Oleh karena itu konsumen
akan dihadapkan pada
persoalan motivasi atau
pendorong.
b) Persepsi
Seseorang yang termotivasi
siap untuk bertindak.
Bagaimana seseorang yang
termotivasi bertindak akan
dipengaruhi oleh persepsinya
terhadap situasi tertentu.
Menurut Kotler (2005: 199)
Persepsi adalah proses yang
digunakan oleh seseorang
individu untuk memilih,
mengorganisasi dan
menginterprestasikan
masukan-masukan, informasi-
informasi guna menciptakan
gambaran dunia yang memiliki
arti. Persepsi setiap orang
terhadap suatu objek akan
berbeda-beda. Oleh karena itu
persepsi memiliki sifat
subjektif. Persepsi yang akan
dibentuk oleh seseorang
dipengaruhi oleh pikiran dan
lingkungan sekitarnya. Selain
itu satu hal yang perlu
diperhatikan dari persepsi
adalah bahwa persepsi secara
substansial bisa sangat berbeda
dengan realitas.
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 10
ISSN 1978 – 6239
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap
Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
c) Pembelajaran
Menurut Lefton, pembelajaran
adalah perubahan yang relatif
bersifat tetap, yang terjadi
sebagai akibat dari pengalaman
(Prasetijo, 2005: 87). Dari
definisi ini didapat pengertian
bahwa pembelajaran
konsumen adalah suatu proses,
jadi pembelajaran ini secara
terus menerus berlangsung dan
berubah sebagai akibat dari
pengetahuan yang diperoleh
(dengan membaca, diskusi,
observasi atau berpikir) atau
dari pengalaman yang
sebenarnya.
d) Sikap
Menurut Kotler (2005: 200)
sikap adalah evaluasi, perasaan
emosional dan kecenderungan
tindakan yang menguntungkan
atau tidak menguntungkan dan
bertahan lama dari seseorang
terhadap suatu obyek atau
gagasan. Menurut Thurstone
(Mowen 2001: 319) Sikap
adalah afeksi atau perasaan
untuk atau terhadap suatu
rangsangan.
Keputusan Mahasiswa Memilih
Untuk memahami
pembuatan keputusan konsumen,
terlebih dahulu harus dipahami
sifat-sifat keterlibatan konsumen
dengan produk atau jasa (Sutisna,
2003: 11). Memahami tingkat
keterlibatan konsumen terhadap
produk atau jasa berarti pemasar
berusaha mengidentifikasi hal-hal
yang menyebabkan seseorang
merasa harus terlibat atau tidak
dalam pembelian suatu produk
atau jasa. Tingkat keterlibatan
konsumen dalam suatu pembelian
dipengaruhi oleh stimulus
(rangsangan). Dengan perkataan
lain, apakah seseorang merasa
terlibat atau tidak terhadap suatu
produk ditentukan apakah dia
merasa penting atau tidak dalam
pengambilan keputusan pembelian
produk atau jasa. Oleh karena itu,
bisa dikatakan bahwa ada
konsumen yang mempunyai
keterlibatan tinggi dalam
pembelian suatu produk atau jasa,
dan ada juga konsumen yang
mempunyai keterlibatan yang
rendah atas pembelian suatu
produk atau jasa.
Kotler (2005: 42) me-
ngemukakan bahwa pengambilan
keputusan merupakan suatu
kegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam mendapat-
kan dan mempergunakan barang
yang ditawarkan. Keputusan
konsumen merupakan salah satu
bagian yang terdapat di dalam
perilaku konsumen. Swastha dan
Handoko (2000: 54)
mengemukakan bahwa perilaku
konsumen adalah kegiatan-
kegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam
mendapatkan dan mempergunakan
barang dan jasa, termasuk di
dalamnya proses pengambilan
keputusan pada persiapan dan
penentuan kegiatan-kegiatan
tersebut. Keputusan konsumen,
yang diasumsikan sebagai
keputusan mahasiswa merupakan
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 11
ISSN 1978 – 6239
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap
Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
salah satu faktor penting bagi
keberadaan perguruan tinggi.
Keputusan yang dipilih mahasiswa
dalam melanjutkan studi ke
perguruan tinggi adalah kunci bagi
kelangsungan siklus sebuah
perguruan tinggi karena mahasiswa
merupakan aset bagi sebuah
perguruan tinggi. Keputusan yang
diambil oleh mahasiswa pada
prinsipnya merupakan keputusan
konsumen dalam memilih
perguruan tinggi sebagai tempat
untuk menuntut ilmu, yang secara
garis besar dijelaskan dalam
perilaku konsumen.
Dalam pembuatan
keputusan, konsumen lebih banyak
dipengaruhi oleh kredibilitas
sumber informasi yang lebih
bersifat personal (seperti word of
mouth recomm-endations) dengan
jalan mendorong konsumen untuk
merekomendasikan jasa tersebut
kepada rekan-rekannya (Karina,
2009: 24 ). Septia (dalam Karina,
2009: 24) juga menyatakan
sebelum calon mahasiswa
memutuskan perguruan tinggi
sebagai tempat studinya, biasanya
mereka memiliki beberapa faktor
yang dijadikan dasar dalam
mengambil keputusan.
Berdasarkan keterangan dan
pendapat para ahli di atas, maka
dapat disimpulkan definisi
keputusan mahasiswa memilih
dalam penelitian ini adalah
kemampuan, upaya dan tindakan
mahasiswa yang secara langsung
dalam usahanya memilih Program
Studi Manajemen di Universitas
Soerjo Ngawi.
Perilaku konsumen akan
menentukan proses pengambilan
keputusan dalam pembelian.
Sebelum memutuskan untuk
melakukan pembelian barang atau
jasa, konsumen biasanya akan
melalui berbagai tahapan.
1. Pengenalan masalah
Proses pembelian dimulai
ketika pembeli mengenal suatu
masalah atau kebutuhan.
Pengenalan kebutuhan ini
ditujukan untuk mengetahui
adanya kebutuhan dan
keinginan yang belum terpenuhi
dan terpuaskan. Jika kebutuhan
tersebut diketahui, maka
konsumen akan segera
memahami adanya kebutuhan
yang belum segera dipenuhi
atau masih bisa ditunda
pemenuhannya, serta kebutuhan
yang sama-sama harus segera
dipenuhi.
2. Pencarian informasi
Seseorang yang tergerak oleh
stimulus akan berusaha mencari
lebih banyak informasi yang
terlibat dalam pencarian akan
kebutuhan. Pencarian merupa-
kan aktivitas termotivasi dari
pengetahuan yang tersimpan
dalam ingatan dan perolehan
informasi dari lingkungan.
3. Evaluasi alternatif
Evaluasi alternatif merupakan
proses di mana suatu alternatif
pilihan disesuaikan dan dipilih
untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Bagaimana konsu-
men mengevaluasi alternatif
barang yang akan dibeli
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 12
ISSN 1978 – 6239
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap
Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
tergantung pada masing-masing
individu dan situasi membeli
spesifik.
4. Keputusan membeli
Keputusan untuk membeli di
sini merupakan proses dalam
pembelian yang nyata. Jadi,
setelah tahap-tahap di atas
dilakukan, maka konsumen
harus mengambil keputusan
apakah membeli atau tidak.
Konsumen mungkin juga akan
membentuk suatu maksud
membeli dan cenderung
membeli merek yang
disukainya. Namun, ada faktor-
faktor lain yang ikut
menentukan keputusan
pembelian, yaitu sikap orang
lain dan faktor-faktor
situasional yang tidak terduga.
Bila konsumen menentukan
keputusan untuk membeli
konsumen akan menjumpai
keputusan yang harus diambil
menyangkut jenis produk,
merek, penjual, kuantitas,
waktu pembelian, dan cara
pembayarannya.
5. Perilaku setelah pembelian
Tugas pemasar tidak berakhir
saat produk dibeli, melainkan
berlanjut hingga periode pasca
pembelian. Setelah pembelian
produk terjadi, konsumen akan
mengalami suatu tingkat
kepuasan atau ketidakpuasan.
Kepuasan atau ketidakpuasan
pembeli dengan produk akan
mempengaruhi tingkah laku
berikutnya. Konsumen yang
merasa puas akan memperlihat-
kan peluang membeli yang
lebih tinggi dalam kesempatan
berikutnya.
Berdasarkan kerangka
teori tersebut diatas, dapat diajukan
hipotesis sebagai berikut:
H1 : Budaya (X1) secara parsial
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
keputusan mahasiswa (Y)
dalam memilih pendidikan
pada Prodi Manajemen di
Universitas Soerjo Ngawi
H2 : Sosial (X2) secara parsial
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
keputusan mahasiswa (Y)
dalam memilih pendidikan
pada Prodi Manajemen di
Universitas Soerjo Ngawi
H3 : Pribadi (X3) secara parsial
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
keputusan mahasiswa (Y)
dalam memilih pendidikan
pada Prodi Manajemen di
Universitas Soerjo Ngawi
H4 : Psikologi (X4) secara parsial
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
keputusan mahasiswa (Y)
dalam memilih pendidikan
pada Prodi Manajemen di
Universitas Soerjo Ngawi
H5 : Budaya (X1), Sosial (X2),
Pribadi (X3), dan Psikologi
(X4) secara simultan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
keputusan mahasiswa (Y)
dalam memilih pendidikan
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 13
ISSN 1978 – 6239
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap
Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
pada Prodi Manajemen di
Universitas Soerjo Ngawi
METODOLOGI PENELITIAN
Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang
digunakan adalah penelitian
observatorial dengan pendekatan
cross sektoral, artinya data-data
yang diteliti dan diolah merupakan
data temuan di lapangan dan
merupakan kejadian pada saat ini.
Pendekatan penelitian ini adalah
penelitian explanatif, yaitu peneli-
tian yang menjelaskan hubungan
antar variabel.
Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (1998)
Populasi adalah wilayah
generalisasi atas obyek dan subyek
yang memiliki kuantitas dan
karakteristik tertentu yang
ditetapkan peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulan.
Populasi adalah kelompok atau
kumpulan individu-individu atau
obyek penelitian yang memiliki
standar-standar tertentu dari ciri-
ciri yang telah ditetapkan
sebelumnya. Populasi dalam
penelitian ini adalah mahasiswa
Prodi Manajemen Universitas
Soerjo Ngawi, yang berjumlah 554
orang. Menurut Sugiyono (2008:
116), sampel adalah bagian dari
jumlah dan karateristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut.
Oleh karena jumlah populasi
dalam penelitian ini diketahui,
maka digunakan rumus slovin dan
diperoleh hasil jumlah sampel
adalah 232 responden. Selanjutnya
pemilihan responden dengan
metode non proportionate stratified
random sampling. Adapun teknik
sampling yang digunakan adalah
simple random sampling. Pada
penelitian ini digunakan tabel
bilangan random. Karena jumlah
sample lebih dari 100, maka
digunakan 3 digit secara konsisten.
Definisi Operasional Variabel
Budaya
Budaya adalah kebiasan
suatu masyarakat dalam
menanggapi sesuatu yang dianggap
memiliki nilai dan kebiasaan, yang
bisa dimulai dari mereka menerima
informasi, posisi sosial mereka
dalam masyarakat, dan
pengetahuan mereka tentang apa
yang mereka rasakan. Indikator
yang digunakan untuk mengukur
variabel budaya ini adalah : 1)
Status Pendidikan Keluarga; 2)
Kebiasaan Masyarakat; 3)
Kelompok homogen dengan minat
dan perilaku yang sama
Sosial
Sosial adalah sekelompok
orang yang mampu mempengaruhi
perilaku individu dalam melakukan
suatu tindakan berdasarkan
kebiasaan. Indikator yang
digunakan untuk mengukur
variabel sosial ini adalah : 1)
Kelompok referensi; 2) Keluarga;
3) Peran dan status sosial
Pribadi
Pribadi adalah pola
kebiasaan seseorang yang
dipengaruhi oleh lingkungan
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 14
ISSN 1978 – 6239
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap
Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
terdekat dalam menentukan
pilihan, kemudian diekspresikan
dalam suatu tindakan. Indikator
yang digunakan untuk mengukur
variabel pribadi ini adalah : 1)
Pekerjaan; 2) Gaya Hidup; 3)
Kepribadian
Psikologi
Psikologi adalah dorongan
dari diri seseorang yang mempeng-
aruhi pemilihan sesuatu
berdasarkan atas keluwesan
terhadap produk yang digunakan,
keinginan yang lebih besar dan
kemudahan penggunaan produk
tersebut dibandingkan dengan yang
lain. Indikator yang digunakan
untuk mengukur variabel psikologi
ini adalah : 1)Motivasi ; 2)
Persepsi; 3) Kepercayaan
Keputusan mahasiswa memilih
Keputusan mahasiswa
memilih adalah kemampuan,
upaya dan tindakan mahasiswa
yang secara langsung dalam
usahanya memilih Program Studi
Manajemen di Universitas Soerjo
Ngawi. Indikator yang digunakan
untuk mengukur variabel
keputusan memilih prodi dalam
memilih pendidikan pada prodi
manajemen Unsoer ini adalah : 1)
Pengenalan kebutuhan; 2)
Pencarian informasi 3) Evaluasi
Alternatif 4) Memutuskan
menempuh pendidikan 5) Perilaku
setelah menempuh pendidikan
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah
alat untuk mengukur variabel yang
diteliti, di mana jumlah instrumen
tergantung pada jumlah
variabelnya. Instrumen dalam
penelitian ini mengunakan skala
Likert untuk mengukur budaya,
sosial, pribadi, psikologi dan
keputusan memilih prodi yang
terdiri dari lima alternative
jawaban dengan skor nilai 1)
sangat tidak setuju / sangat tidak
yakin 2) tidak setuju / tidak yakinn
3) netral, 4) setuju / yakin 5)
sangat setuju / sangat yakin.
Kerangka Konseptual
Sumber :Kalsum (2008: 47),
Harahap (2004: 43), Harjanto
(2004: 41), Elliot dan Healy
(2001: 46)
Gambar 1
Kerangka Pemikiran Penelitian
Teknik Analisa Data
Metode analisis yang
digunakan untuk menganalisis data
dalam penelitian ini adalah uji
regresi linier berganda (multiple
regression analysis). Analisis
regresi linier berganda digunakan
untuk menganalisis pengaruh
variabel independent yang meliputi
budaya (X1), sosial (X2), pribadi
(X3), psikologi (X4) terhadap
keputusan memilih prodi (Y) pada
prodi Manajemen Universitas
Soerjo Ngawi. Pengolahan data
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 15
ISSN 1978 – 6239
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap
Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
menggunakan software SPSS
(Statistical Package for Social
Science) versi 17.0. Model
persamaan regresi yang digunakan
sebagai berikut:
Y= α +β1X1 +β2 X2 +β3 X3 +β4X4 +e
di mana :
Y = Keputusan memilih
prodi
Intercept/konstanta
= Koefisien regresi
X1 = Budaya
X2 = Sosial
X3 = Pribadi
X4 = Psikologi
e = Kesalahan prediksi
Pengaruh variabel indepen-
dent terhadap variabel dependent
diuji dengan tingkat kepercayaan
(confidence interval) 95% atau α =
5%.
Tekhnik analisa dengan
menggunakan regresi berganda
dengan melakukan uji statistik :
1. Uji t ( secara parsial ),
pengujian dilakukan pada
toleransi kesalahan (α)
= 0,05.
a. Kriteria pengujian hipotesis
secara parsial adalah sebagai
berikut:
H0 : = 0;
(budaya, sosial,
pribadi dan psikologi
secara parsial tidak
berpengaruh terhadap
keputusan memilih
prodi pada prodi
Manajemen
Universitas Soerjo
Ngawi).
H1 : ≠0;
(budaya, sosial,
pribadi dan psikologi
secara parsial
berpengaruh terhadap
keputusan memilih
prodi pada prodi
Manajemen
Universitas Soerjo
Ngawi).
b. Kriteria penolakan dan
penerimaan H0 :
H0 diterima jika thitung ≤ t
tabel pada tingkat
kesalahan 0,05
H0 ditolak jika t hitung ≥ t
tabel pada tingkat
kesalahan 0,05
2. Uji F ( Secara simultan), Peng-
ujian dilakukan pada toleransi
kesalahan (α) = 0,05.
a. Merumuskan hipotesis
statistik yang digunakan :
H0 : = 0, tidak
ada pengaruh signi-
fikan variabel budaya,
sosial, pribadi dan
psikologi secara
bersama-sama
terhadap keputusan
memilih prodi di prodi
Manajemen
Universitas Soerjo
Ngawi.
H1 : ≠ 0, ada pe-
ngaruh signifikan
variabel budaya,
sosial, pribadi dan
psikologi secara
bersama-sama
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 16
ISSN 1978 – 6239
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap
Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
terhadap keputusan
memilih prodi di prodi
Manajemen
Universitas Soerjo
Ngawi.
b. Kriteria penolakan dan
penerimaan H0 :
H0 diterima jika diperoleh
Fhitung ≤ F tabel pada
tingkat kesalahan 0,05
H0 ditolak jika Fhitung ≥ F
tabel pada tingkat
kesalahan 0,05.
Selanjutnya untuk melihat
kemampuan variabel independen
dalam menerangkan variabel
dependen dapat diketahui dari
besarnya koefisien determinasi
berganda (R2). Dengan kata lain,
nilai koefisien R2 digunakan untuk
mengukur besarnya sumbangan
variabel independen terhadap
variasi variabel dependennya. Jika
R2 diperoleh dari hasil perhitungan
semakin besar atau mendekati 1
(satu) maka dapat dikatakan bahwa
sumbangan dari variabel
independen semakin besar. Ini
berarti model yang digunakan
semakin kuat untuk menerangkan
variabel dependennya. Sebaliknya
jika (R2) semakin kecil atau
mendekati 0 (nol) maka dapat
dikatakan bahwa sumbangan dari
variabel independen semakin kecil.
Hal ini berarti model yang
digunakan semakin lemah untuk
menerangkan variasi variabel
dependennya. Secara umum dapat
dikatakan bahwa besarnya
koefisien determinasi berganda
(R2) berada diantara 0 dan 1 atau 0
≤ (R2) ≤ 1.
HASIL PENELITIAN
Validitas dan Realibilitas Instrumen Kuesioner sebagai instrumen
utama dalam pengumpulan data
harus diuji validitas dan realibili-
tasnya untuk menunjukkan bahwa
instrumennya valid dan realibel.
Semua item kuesioner dalam
variabel Budaya (X1), Sosial (X2),
Pribadi (X3), Psikologi (X4) dan
Keputusan Mahasiswa Memilih
(Y) memiliki nilai koefisien
korelasi product moment pearson
(r-hitung) lebih besar dari 0,3 dan
signifikansinya lebih kecil dari 5
%, oleh karena itu semua item atau
pernyataan dari semua variabel
tersebut adalah valid. Demikian
pula nilai cronbach alpha untuk
Budaya (X1), Sosial (X2), Pribadi
(X3), Psikologi (X4) dan Keputusan
Mahasiswa Memilih (Y) memiliki
nilai lebih besar dari 0,5. Oleh
karena itu keseluruhan dari
variabel tersebut adalah reliabel.
Pengujian Asumsi Klasik
Uji Normalitas
menggunakan grafik normal
probability plot, didapatkan titik-
titik menyebar berhimpitan di
sekitar diagonal dan ini
menunjukkan data dalam model
regresi berdistribusi normal.
Berdasarkan hasil Uji Multi-
kolonieritas didapatkan semua nilai
VIF dari masing-masing variabel
bebas (budaya, sosial, pribadi dan
psikologi nilainya dibawah 10 dan
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 17
ISSN 1978 – 6239
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap
Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
toleransinya mendekati 1, maka
dapat disimpulkan tidak terjadi
masalah multikolonieritas.
Uji Heteroskedasitas meng-
gunakan grafik scatterplot antara
SRESID dan ZPRED dimana
sumbu Y adalah Y yang telah
diprediksi dan sumbu X adalah
residual ( Y prediksi dengan Y
sesungguhnya) yang telah
distandardized yang memperlihat-
kan titik menyebar secara acak,
tidak membentuk pola tertentu
yang jelas, tersebar baik keatas
maupun kebawah angka nol pada
sumbu Y. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedasitas pada model
regresi.
Uji Autokorelasi
berdasarkan hasil uji Durbin-
Watson menunjukkan nilai DW
sebesar 2,060 nilai ini kemudian
dibandingkan dengan nilai tabel
menggunakan derajat kepercayaan
5% jumlah sampel 232 dan jumlah
variabel bebas 4 (k=4). Dari tabel
Durbin-Watson didapatkan nilai dl
= 1,7279 dan du = 1,8094, setelah
dilakukan mapping, nilai DW
2,060 terletak antara batas atas
(du) dan (4-du), maka dapat
disimpulkan tidak ada autokorelasi
positif atau negative atau dapat
disimpulkan tidak terdapat auto-
korelasi pada model regresi
tersebut.
Hasil Validitas Model
Berdasarkan pengujian
menunjukkan bahwa nilai F hitung
160,586> F tabel 2,64 maka Ho
ditolak dan H1 diterima dengan
tingkat probabilitas sebesar 0,000
yang berarti budaya, sosial, pribadi
dan psikologi berpangaruh signi-
fikan terhadap keputusan
mahasiswa memilih, Sedangkan
Budaya berpengaruh signifikan
terhadap keputusan mahasiswa
memilih dibuktikan dengan nilai t
hitung 6,573>t table 1,652, dengan
tingkat probabilitas sebesar 0,000.
Sosial berpengaruh signifikan
terhadap keputusan mahasiswa
memilih dibuktikan dengan nilai
nilai t hitung 5,175>t table 1,652
dengan tingkat probabilitas sebesar
0,000. Pribadi berpengaruh
signifikan terhadap keputusan
mahasiswa memilih dibuktikan
dengan nilai t hitung 6,666 > t
table 1,652 dengan tingkat
probabilitas sebesar 0,000.
Psikologi berpengaruh signifikan
terhadap keputusan mahasiswa
memilih dibuktikan dengan nilai t
hitung t hitung 2,897> t table 1,652
dengan tingkat probabilitas sebesar
0,004.Sedangkan hasil analisis
persamaan regresi linier berganda
dapat dinyatakan dalam persamaan
sebagai berikut:
Y = 1,906 + 0,420 X1 + 0,435 X2 +
0.499 X3 + 0.186 X4
Hasil persamaan tersebut
diatas menunjukkan bahwa, kons-
tanta (a) bernilai positif sedang
Koefisien regresi Budaya (X1)
mempunyai arah hubungan yang
positif dengan Keputusan Mahasis-
wa Memilih (Y), koefisien regresi
Sosial (X2) mempunyai arah
hubungan yang positif dengan
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 18
ISSN 1978 – 6239
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap
Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
Keputusan Mahasiswa Memilih
(Y). Koefisien regresi Pribadi (X3)
mempunyai arah hubungan yang
positif dengan Keputusan
Mahasiswa Memilih (Y).
Demikian pula regresi Psikologi
(X4) mempunyai arah hubungan
yang positif dengan Keputusan
Mahasiswa Memilih (Y). Nilai
standart error atau epsilon
(kesalahan pengganggu/ distur-
bance’s error) dari hasil analisis
dalam penelitian ini tidak
dimasukkan dalam persamaan
regresi linier berganda karena nilai
kesalahan pengganggu merupakan
nilai kesalahan yang terjadi pada
perkiraan atau ramalan nilai Y
yang disebabkan masih ada faktor
lain yang mempengaruhi Y,
sehingga nilai tersebut tidak
dimasukkan dalam persamaan
(Supranto, 2004 : 58).
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Pengaruh Budaya Terhadap
Keputusan Mahasiswa Memilih
Berdasarkan hasil analisa
dan pengujian hipotesis, dapat
diketahui bahwa variabel budaya
berpengaruh secara, positif dan
signifikan terhadap keputusan
mahasiswa dalam memilih Prodi
Manajemen. Untuk itu apabila
Prodi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Soerjo
Ngawi ingin meningkatkan minat
calon mahasiswa maka faktor
budaya ini perlu diperhatikan
untuk selalu ditingkatkan. Dengan
penambahan maupun pengurangan
terhadap faktor budaya ini akan
berpengaruh secara nyata terhadap
keputusan mahasiswa memilih
Prodi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Soerjo
Ngawi.
Faktor budaya secara parsial
maupun simultan dengan variabel
lain dalam penelitian ini berpeng-
aruh terhadap keputusan
mahasiswa memilih Prodi
Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Soerjo Ngawi. Budaya
dalam penelitian ini didefinisikan
sebagai kebiasan suatu masyarakat
dalam menanggapi sesuatu yang
dianggap memiliki nilai dan
kebiasaan, yang bisa dimulai dari
mereka menerima informasi, posisi
sosial mereka dalam masyarakat,
dan pengetahuan mereka tentang
apa yang mereka rasakan.
Budaya adalah penentu yang
mendasar dari keinginan dan
perilaku seseorang. Budaya adalah
sekelompok nilai-nilai sosial yang
diterima masyarakat secara
menyeluruh dan tersebar kepada
anggota-anggotanya melalui
bahasa dan simbol-simbol. Setiap
budaya terdiri dari sub-sub budaya
yang lebih kecil yang menyediakan
identifikasi dan sosialisasi yang
lebih spesifik bagi anggota-
anggotanya. Subbudaya meliputi
kebangsaan, agama, ras dan daerah
geografis (Anoraga, 2007: 227).
Seseorang apabila dalam
keluarganya sudah memiliki
tingkat pendidikan sarjana, maka
secara otomatis seluruh anggota
keluarga akan berusaha untuk
meraih jenjang pendidikan sarjana.
Untuk itu semakin banyak hasil
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 19
ISSN 1978 – 6239
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap
Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
lulusan Prodi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Soerjo yang
dihasilkan, maka akan semakin
banyak pula peminat yang akan
memutuskan untuk kuliah di
program studi manajemen.
Pengaruh Sosial Terhadap
Keputusan Mahasiswa Memilih
Berdasarkan hasil penelitian
dan analisa yang dilakukan,
variabel sosial baik secara parsial
maupun simultan dengan variabel
bebas lainnya berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan
mahasiswa dalam memilih Prodi
Manajemen. Oleh karena itu faktor
sosial ini harus selalu dijaga dan
ditingkatkan agar keputusan
mahasiswa memilih kuliah di Prodi
Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Soerjo Ngawi dapat
semakin meningkat. Dengan
penambahan ataupun pengurangan
terhadap faktor sosial akan
memberikan pengaruh yang nyata
terhadap keputusan mahasiswa
memilih Prodi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas
Soerjo Ngawi
Variabel sosial dalam
penelitian ini didefinisikan sebagai
sekelompok orang yang mampu
mempengaruhi perilaku individu
dalam melakukan suatu tindakan
berdasarkan kebiasaan. Definisi ini
sesuai dengah hasil penelitian yang
dilakukan, karena keputusan
mahasiswa untuk kuliah di Prodi
Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Soerjo Ngawi
berdasarkan penelitian yang
dilakukan juga dipengaruhi oleh
lingkungan sosialnya seperti teman
dekat maupun keluarga. Oleh
karena itu harus terus ditingkatkan
upaya sosialisasi PMB pada orang
tua siswa di tingkat SMA dan
SMK dengan cara meningkatkan
kerjasama dengan SMA dan SMK
se kabupaten Ngawi.
Pengaruh Pribadi Terhadap
Keputusan Mahasiswa Memilih
Berdasarkan hasil penelitian
dan analisis data yang dilakukan
dalam penelitian ini, dapat
diketahui bahwa variabel pribadi
baik secara parsial maupun
simultan bersama variabel lainnya
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan mahasiswa
memilih. Dengan penambahan
ataupun pengurangan terhadap
faktor pribadi akan memberikan
pengaruh yang nyata terhadap
keputusan mahasiswa memilih
Prodi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Soerjo
Ngawi
Definisi variabel pribadi dalam
penelitian ini adalah pola
kebiasaan seseorang yang
dipengaruhi oleh lingkungan
terdekat dalam menentukan
pilihan, kemudian diekspresikan
dalam suatu tindakan. Definisi ini
sesuai dengan hasil penelitian di
mana responden memilih kuliah di
Prodi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Soerjo
Ngawi demi untuk pengembangan
karirnya dan meningkatkan
prestise di lingkungan terdekatnya.
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 20
ISSN 1978 – 6239
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap
Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
Pengaruh Psikologi Terhadap
Keputusan Mahasiswa Memilih
Berdasarkan hasil penelitian
dan analisis data yang dilakukan
dalam penelitian ini, dapat
diketahui bahwa variabel psikologi
baik secara parsial maupun
simultan bersama variabel lainnya
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan mahasiswa
memilih. Dengan penambahan
ataupun pengurangan terhadap
faktor psikologi akan memberikan
pengaruh yang nyata terhadap
keputusan mahasiswa memilih
Prodi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Soerjo
Ngawi.
Definisi variabel psikologi
dalam penelitian ini adalah
dorongan dari diri seseorang yang
mempengaruhi pemilihan sesuatu
berdasarkan atas keluwesan
terhadap produk yang digunakan,
keinginan yang lebih besar dan
kemudahan penggunaan produk
tersebut dibandingkan dengan yang
lain. Hasil penelitian ini juga
memperoleh fakta bahwa adanya
motivasi yang kuat dari responden
untuk memilih kuliah di Prodi
Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Soerjo Ngawi.
Pengaruh Budaya, Sosial,
Pribadi dan Psikologi Terhadap
Keputusan Mahasiswa Memilih
Berdasarkan hasil uji F yang
dilakukan dapat diketahui bahwa
Fhitung 160, 586 > dari Ftabel
2,64. Hal ini membuktikan bahwa
variabel budaya, sosial, pribadi dan
psikologi secara simultan berpeng-
aruh positif dan signifikan
terhadap keputusan mahasiswa
memilih Program Studi
Manajemen di Universitas Soerjo
Ngawi. Keempat variabel bebas ini
saling berhubungan dan bersama-
sama berpengaruh terhadap
variabel terikat.
Penambahan maupun peng-
urangan terhadap salah satu
variabel mempengaruhi variabel
lain secara signifikan. Oleh karena
itu apabila pihak manajemen
menginginkan terjadinya
peningkatan minat dari masyarakat
dan calon mahasiswa untuk
meneruskan pendidikan di
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas
Soerjo Ngawi, maka faktor
budaya, sosial, pribadi dan
psikologi ini dapat dijadikan bahan
pertimbangan. Selanjutnya yang
harus dilakukan oleh Prodi
Manajemen dalam upaya mening-
katkan jumlah mahasiswa, tidak
hanya terbatas pada upaya-upaya
yang dilakukan lembaga selama ini
saja, tapi juga harus
memperhatikan persepsi
masyarakat terhadap lembaga
Universitas soerjo pada umumnya
dan Prodi Manajemen khususnya.
Sehingga ada langkah simultan
baik itu dengan meningkatkan
strategi pemasaran maupun dengan
mengetahui keinginan dari calon
mahasiswa.
Kesimpulan
1. Budaya (X1), Sosial (X2),
Pribadi (X3) dan Psikologi
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 21
ISSN 1978 – 6239
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap
Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
(X4) secara bersama-sama
berpengaruh signifikan
terhadap keputusan mahasiswa
dalam memilih prodi
manajemen Universitas Soerjo
Ngawi, hal ini menunjukan
bahwa keempat variabel
tersebut memberi kontribusi
terhadap keputusan mahasiswa
memilih sebesar 73,9%,
sedangkan 26,1% dipengaruhi
oleh variable-variabel lain di
luar variable tersebut.
2. Budaya (X1), Sosial (X2),
Pribadi (X3) dan Psikologi
(X4) secara parsial
berpengaruh signifikan
terhadap keputusan mahasiswa
dalam memilih prodi
manajemen Universitas Soerjo
Ngawi, hal ini menunjukan
bahwa keempat variabel
tersebut secara parsial
memberi kontribusi terhadap
keputusan mahasiswa memilih
prodi manajemen sehingga
dapat dijadikan bahan
pertimbangan dalam
menentukan kebijakan prodi
manajemen dalam upaya
mendapatkan calon
mahasiswa.
Saran
Sebaiknya Prodi Manajemen
Universitas Soerjo Ngawi mening-
katkan promosi dalam menjaring
calom mahasiwa dengan cara
memberi bonus mahasiswa yang
ada yang berhasil mendapatkan
calon mahasiswa baru dan tetap
mempertahankan biaya kuliah
yang murah karena secara
psikologis biaya yang murah dapat
menarik minat calon mahasiswa.
Daftar Pustaka
Anoraga, Pandji, 2005,
Manajemen Bisnis, Cetakan
Ketiga, Jakarta: Rineka
Cipta.
Bilson Simamora. 2004. Panduan
Riset Perilaku Konsumen,
Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Dharmmaesta, Swastha Basu dan
Hani Handoko. 2000, Mana-
jemen Pemasaran Analisa
Perilaku Konsumen,
Yogyakarta: BPFE
Hair, Lamb, Mc. Daniel, 2001,
Manajemen Pemasaran,
Jilid Satu dan Dua. Alih
Bahasa Oleh David
Octarevia, Jakarta: Salemba
Empat.
John C. Mowen & Michael Minor.
2002, Perilaku Konsumen,
Jakarta: Erlangga.
Karina Pradityas Putri, 2011,
Analisis Pengaruh Brand
Image, Biaya Pendidikan,
Dan Fasilitas Pendidikan
Terhadap Keputusan
Mahasiswa Melanjutkan
Studi Pada Program
Diploma III Fakultas
Ekonomi Universitas
Diponegoro Semarang,
Semarang : Undip Press.
Kotler, Philip. 2005. Manajamen
Pemasaran, Jilid 1 dan 2.
Jakarta: PT. Indeks.
MEDIA SOERJO Vol. 13 No. 2. Oktober 2013 22
ISSN 1978 – 6239
Rachmawati K, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap
Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Pendidikan pada
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Soerjo Ngawi
M. Nasir, 2003, Metode Penelitian,
Jakarta : Ghalia Indonesia.
Mowen, John C, 1995, Consumer
behavior, International
Edition, New Jersey:
Prentice Hall, Inc,
Englewood Cliffs.
Mowen, John C. 2001, Perilaku
Konsumen, edisi 5, Jilid 2,
Jakarta : Erlangga.
Prasetijo, Ristiayani.2005.
Perilaku Konsumen. Jakarta
: Andi Ofset.
Purimahua, 2005, Faktor-Faktor
yang Berpengaruh terhadap
Perilaku Mahasiswa dalam
Memilih Jurusan Ekonomi
Pembangunan pada Fakultas
Ekonomi Universitas
Kristen Maluku di Ambon,
Jurnal Perilaku Konsumen,
Ambon: Universitas Kristen
Maluku
Sugiyono ,1998, Metode Penelitian
Administrasi, Bandung :
Alfabeta.
__________, 2008, Metode
Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R & D,
Bandung : Penerbit
Alfabeta.
Supranto, J. 2004. Analisis
Multivariat Arti dan Inter-
pretasi. Jakarta: Rieka Cipta.
Sutisna, 2003, Perilaku Konsumen
& Komunikasi Pemasaran,
Bandung: Remaja
Rosdakarya.