pengaruh aplikasi decision support system (dss) terhadap kegiatan operasional perusahaan
DESCRIPTION
Sistem Pengambilan KeputusanTRANSCRIPT
1. Pendahuluan
Sistem informasi sangat penting untuk mendukung proses pengambilan
keputusan. Dimana sistem informasi mempunyai tujuan untuk mendukung
sebuah aplikasi Decision Support System (DSS) yang telah dikembangkan
pada tahun 1970. Keefektifan dalam mengembangkan DSS diperlukan suatu
pemahaman tentang bagaimana sistem informasi ini dapat digunakan dalam
proses pengambilan keputusan, sehingga DSS ini dapat membantu seorang
manajer dalam meningkatkan kinerjanya dalam mengambil suatu keputusan.
1.1. Decision Support System (DSS)
Menurut O’Brien (2005:155) Decision support system adalah sistem
informasi yang berbasis komputer yang memberikan dukungan informasi yang
interaktif khusus bagi manajer dan praktisi bisnis untuk proses pengambilan
keputusan. Sedangkan menurut Rivai (2006:512) Decision support system
adalah sistem dukungan keputusan yang menempatkan informasi untuk
pengambilan keputusan secara harfiah di ujung jari para pengambil keputusan.
Selanjutnya Hermawan (2005:1) mendefinisikan Decision support
system sebagai sebuah sistem yang mendukung kerja seorang manajer maupun
sekelompok manajer dalam memecahkan masalah semi-terstruktur dengan cara
memberikan informasi ataupun usulan menuju pada keputusan tertentu.
Sprague dan Carlson (1993:105) mendefinisikan DSS dengan cukup
baik, sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama, yaitu:
a. Sistem yang berbasis komputer.
b. Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan.
c. Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang “mustahil” dilakukan
dengan kalkulasi manual.
d. Melalui cara simulasi yang interaktif.
e. Dimana data dan model analisis sebagai komponen utama.
Dari definisi diatas bisa disimpulkan bahwa tujuan DSS dalam proses
pengambilan keputusan adalah:
a. Membantu menjawab masalah semi-terstruktur
b. Membantu manajer dalam mengambil keputusan, bukan menggantikannya
c. Manajer yang dibantu melingkupi top manajer sampai manajer lapangan
d. Fokus pada keputusan yang efektif, bukan keputusan yang efisien.
1.2. Tahap-tahap Pengambilan Keputusan
Karena DSS berhubungan dengan kegiatan pengambilan keputusan,
maka kita perlu mengetahui dengan baik bagaimana proses pengambilan
keputusan dilakukan. Adapun proses pengambilan keputusan menurut
Hermawan (2005:3) melibatkan 4 tahapan yaitu:
a. Tahap Intelijen (Intelligence)
Dalam tahap ini pengambil keputusan mempelajari kenyataan yang terjadi
sehingga bias mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah yang sedang
terjadi, biasanya dilakukan analisis berurutan dari sistem ke subsistem
pembentuknya. Dari tahap ini didapatkan keluaran berupa dokumen
pernyataan masalah.
b. Tahap Merancang (Design)
Dalam tahap ini pengambil keputusan menemukan, mengembangakan, dan
menganalisis semua pemecahan yang mungkin, yaitu melalui pembuatan
model yan bisa mewakili kondisi nyata masalah. Dari tahap ini yang
didapatkan keluaran berupa dokumen alternatif solusi.
c. Tahap Memilih (Choice)
Dalam tahap ini pengambil keputusan memilih salah satu alternatif
pemecahan yang dibuat dalam tahap design yang dipandang sebagai aksi
yang paling tepat untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Dari
tahap ini didapakan keluaran berupa dokumen solusi dan rencana
implementasinya.
d. Tahap Implementasi (Implementation)
Dalam tahap ini pengambil keputusan menjalankan rangkaian aksi
pemecahan yang dipilih di tahap choice, implementasi yang sukses ditandai
dengan terjawabnya masalah yang dihadapi, sementara kegagalan ditandai
dengan tetap adanya masalah yang sedang dicoba untuk diatasi. Dari tahap
ini didapatkan keluaran berupa laporan pelaksanaan solusi dan hasilnya.
Dengan mengetahui keempat tahap proses pengambilan keputusan
diatas, kita bisa mengidentifikasi secara lebih baik apa saja yang bisa didukung
oleh DSS terutama DSS yang berbasis komputer.
Adapun tujuan dari Decision support system (DSS) menurut Hermawan
(2005:5) adalah sebagai berikut, yaitu:
a. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi
struktur.
b. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
c. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer daripada
efisiensinya.
Diperjelas oleh McLeod Jr, (1995:60) yang mendefinisikan tiga tujuan
yang harus dicapai oleh DSS. McLeod Jr percaya bahwa DSS harus:
a. Membantu manajer untuk membuat keputusan untuk memecahkan masalah
semi-terstruktur.
b. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba mengantikannya.
c. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer daripada
efisiensinya.
Tujuan-tujuan ini berhubungan dengan tiga prinsip dasar dari konsep
DSS struktur masalah, dukungan keputusan, dan efektivitas kepuasan.
1.3. Jenis-jenis Decision support system (DSS)
Jenis-jenis DSS Menurut Sprague dan Carlson (1993:103) Aplikasi
DSS yang ditawarkan di pasar sangat beraneka ragam, dari yang paling
sederhana (quick-hit DSS) sampai dengan yang sangat kompleks (institutional
DSS). “Quick-Hit DSS” biasanya ditujukan untuk para manajer yang baru
belajar menggunakan DSS (sebagai pengembangan setelah jenis pelaporan
yang disediakan oleh MIS (Management Information System), satu level
sistem di bawah DSS. Biasanya masalah yang dihadapi cukup sederhana
(simple) dan dibutuhkan dengan segera penyelesaiannya.
Menurut Alter (dalam McLeod Jr. 1995:59) jenis-jenis DSS menurut
tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya adalah sebagai
berikut:
a. Mengambil elemen-elemen informasi.
b. Mengganalisis seluruh file.
c. Menyiapkan laporan dari berbagai file.
d. Memperkirakan dari akibat keputusan.
e. Mengusulkan keputusan.
f. Membuat keputusan.
Tampak seperti dalam Gambar 2.4 dibawah ini yang menjelaskan jenis-
jenis DSS menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan
masalahnya.
Gambar 1
Jenis-jenis DSS Menurut Tingkat Kerumitan
Dan Tingkat Dukungan Pemecahan Masalahnya
Sumber McLeod,Jr (2001:59)
Jenis yang memberikan dukungan paling sedikit adalah jenis yang
memungkinkan manajer mengambil elemen-elemen informasi. Manajer dapat
bertanya pada database untuk mendapatkan informasi dari salah satu wilayah
SDM. Dukungan yang sedikit lebih diberikan oleh DSS yang memungkinkan
manajer untuk menganalisis semua file. Manajer dapat bertanya pada semua
database mengenai suatu laporan khusus yang menggunakan data dari file
persediaan. Contoh lain adalah laporan gaji bulanan yang disiapkan dari file
gaji. Dukungan yang lebih lagi diberikan oleh sistem yang menyiapkan laporan
dari berbagai file. Contoh dari laporan seperti ini adalah perhitungan rugilaba
dan analisis penjualan poduk menurut pelanggan. McLeod,Jr (2001:59)
Dari paparan diatas dapat dianalisiskan bahwa jenis-jenis DSS menurut
tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya itu karena dua
alasan, pertama, penelitian itu didukung oleh konsep mengembangkan sistem
untuk menangani keputusankeputusan tertentu. Kedua, menjelaskan bahwa
DSS tidak terbatas pada pendekatan yang lebih eksotik dari database dan
pembuatan model keputusan tetapi dapat juga mencakup pelaporan periodik.
1.4. Komponen Decision support system (DSS)
Menurut Sprague dan Carlson (1993:109) Secara garis besar DSS
dibangun oleh tiga komponen besar:
a. Database: Sistem database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang
dimiliki perusahaan, baik yang berasal dari transaksi seharihari, maupun
data dasar (master file). Untuk keperluan DSS, diperlukan data yang relevan
dengan permasalahan yang hendak dipecahkan melalui simulasi.
b. Model Base: Model Base atau suatu model yang merepresentasikan
permasalahan ke dalam format kuantitatif (model matematika sebagai
contohnya) sebagai dasar simulasi atau pengambilan keputusan, termasuk di
dalamnya tujuan dari permasalahan (obyektif), komponen-komponen
terkait, batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya.
c. Software System: Kedua komponen tersebut untuk selanjutnya disatukan
dalam komponen ketiga (software system), setelah sebelumnya
direpresentasikan dalam bentuk model yang “dimengerti” komputer .
Contohnya adalah penggunaan teknik RDBMS (Relational Database
Management System), OODBMS (Object Oriented Database Management
System) untuk memodelkan struktur data. Sedangkan MBMS (Model Base
Management System) dipergunakan untuk mere-presentasikan masalah
yang ingin dicari pemecahannya. Entiti lain yang terdapat pada produk DSS
baru adalah DGMS (Dialog Generation and Management System), yang
merupakan suatu sistem untuk memungkinkan terjadinya “dialog” interaktif
antara komputer dan manusia (user) sebagai pengambil keputusan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.5 yang melukiskan
beberapa komponen yang mendukung DSS.
Gambar 2
Komponen pendukung DSS
Sumber: Sprague dan Carlson (1993:109)
Bisa disimpulkan dari beberapa teori diatas, DSS digunakan untuk
membantu para manajer untuk memecahkan masalah-masalah semi struktur,
problem yang kompleks dapat diselesaikan. Serta DSS juga bermanfaat untuk
dapat berinteraksi antara sistem dengan pemakainya. Dibandingkan dengan
pengambilan keputusan secara intuisi, pengambilan keputusan dengan DSS
dinilai lebih cepat dan hasilnya lebih baik. Laporan dari sistem informasi
dirancang untuk mendukung secara langsung keputusan yang terstruktur.
Dimana informasi ini meliputi teknik perencanaan dan pengawasan. DSS
memiliki peran khusus dalam pengambilan suatu keputusan, disamping itu
DSS dirancang untuk mendukung empat tahap dalam pengambilan keputusan,
yaitu: Intelijen, Merancang, memilih dan menelaah, serta implementation.
2. Pembahasan
2.1. Aplikasi Geographic Information System (GIS) pada Perusahaan
Federal Express (FedEx) sebagai DSS
Decision Support System merupakan salah satu jenis aplikasi yang
sangat populer dalam manajemen perusahaan. DSS ini adalah sebuah sistem
yang diharapkan dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan
keputusan. GIS adalah DSS yang menggunakan database geografis untuk
membuat dan menampilkan peta dan tampilan grafis lainnya yang mendukung
keputusan mengenai distribusi secara geografis. Banyak perusahaan yang
menggunakan teknologi GIS bersama dengan alat sistem penempatan global
untuk membantu perusahaan dalam memilih lokasi bisnis, mengoptimalkan
rute distribusi, atau menganalisa demografi pasar sasaran.
Salah satu perusahaan yang memanfaatkan GIS sebagai DSS adalah
perusahaan FedEx. FedEx memanfaatkan teknologi GIS dalam membuat
berbagai keputusan bisnis untuk menunjang proses pengiriman barang,
diantaranya: mencari lokasi atau alamat tujuan pengiriman barang, menentukan
rute perjalanan untuk pengiriman barang, memantau proses pengiriman barang,
dan memilih lokasi penurunan barang dan pusat distribusi, dan memperkirakan
waktu tempuh pengiriman.
Penggunaan GIS juga memberikan keunggulan kompetitif bagi FedEx,
diantaranya: perusahaan dapat mengetahui aktivitas pengiriman barang,
pendayagunaan aset secara optimal dan hemat, menciptakan kepuasan
pelanggan, mendapatkan posisi yang bersaing di pasar, dan dapat memberikan
respon yang sigap.
Selain memberikan keunggulan kompetitif, pemanfaatan GIS juga
memberikan nilai tambah bagi perusahaan maupun pelanggan. Bagi
perusahaan, diantaranya proses pengiriman barang lebih efektif dan efisien,
barang sampai pada tujuan yang benar dan dalam keadaan yang baik dan tepat
waktu, pelayanan yang memuaskan pelanggan, dan meningkatkan kinerja
perusahaan. Bagi pelanggan, diantaranya: barang sampai lebih cepat,
padalokasi yang tepat, dalam keadaan baik, dan harga sesuai dengan pelayanan
yang diberikan.
2.2. Pengertian Decision Support System (DSS)
Seperti yang sudah disampaikan di atas Decision Support System
merupakan salah satu jenis aplikasi yang sangat populer di kalangan
manajemen perusahaan. Decision Support System atau biasa disingkat DSS ini
adalah sebuah sistem yang diharapkan dapat membantu manajemen dalam
proses pengambilan keputusan. DSS tidak menggantikan tugas manajer dalam
mengambil keputusan, tetapi menjadi salah satu alat bantu bagi para manajer
dalam proses pengambilan keputusan. Tujuan dari DSS bukanlah untuk
membuat proses pengambilan keputusan seefisien mungkin. Waktu manajer
berharga dan tidak boleh terbuang, tetapi manfaat utama menggunakan DSS
adalah keputusan yang lebih baik. Penekanannya adalah pada efektifitas
keputusan daripada efisiensi proses pengambilan keputusan.
Decision Support System dapat didefinisikan sebagai suatu sistem
informasi berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan
untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang
terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menggunakan data dan model.
Dari pengertian di atas, Decision Support System memiliki 5
karakteristik utama, diantaranya:
a. Sistem yang berbasis komputer.
b. Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan.
c. Untuk memecahkan masalah - masalah yang rumit yang tidak mungkin
dilakukan dengan kalkulasi manual.
d. Melalui cara simulasi yang interaktif.
e. Data dan model analisis sebagai komponen utama.
Terdapat beberapa kata kunci untuk DSS, yaitu:
a. Suatu sistem informasi spesifik yang ditujukan untuk membantu manajemen
dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan persoalan yang bersifat
semi terstruktur dengan memiliki fasilitas untuk menghasilkan berbagai
alternatif yang secara interaktif dapat digunakan oleh pemakai.
b. Penggunaan model sebagai dasar pengembangan alternatif yang berkaitan
dengan sifat permasalahan yang harus dipecahkan yaitu semi terstruktur
atau bahkan tidak terstruktur.
c. Pemanfaatan komputer sebagai motor penggeraknya atau computer based
system.
Dalam menyajikan DSS agar mudah digunakan dan dimengerti oleh
pengguna / manajer perusahaan, format grafik digunakan untuk melengkapi
teks yang ada.
Contoh model grafik yang biasa digunakan adalah:
a. Time Series Charts - untuk melihat dampak sebuah variabel terhadap waktu.
b. Bar Charts - untuk memperbandingkan kinerja beberapa entiti.
c. Pie Charts - untuk melihat komposisi atau persentasi suatu hal.
d. Scattered Diagrams - untuk menganalisa hubungan antara beberapa variabel.
e. Maps - untuk merepresentasikan data secara geografis.
f. Layouts - untuk menggambarkan lokasi barang secara fisik, seperti pada
bangunan dan kantor.
g. Hierarchy Charts - untuk menggambarkan struktur organisasi.
h. Sequence Charts - untuk mempresentasikan sesuatu dengan logika yang
terstruktur (contoh: diagram flowchart).
i. Motion Graphics - untuk memperlihatkan perilaku dari variabel yang
diamati dengan cara animasi.
Penggunaan Decision Support System Memiliki beberapa manfaat dan
tujuan, diantaranya adalah :
a. DSS memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses
data / informasi bagi pemakainya.
b. DSS membantu pengambil keputusan dalam penghematan waktu yang
dibutuhkan untuk memecahkan masalah.
c. DSS dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat
diandalkan.
d. DSS mampu menyajikan berbagai alternatif.
e. DSS dapat menyediakan bukti tambahan untuk memberikan pembenaran
sehingga dapat memperkuat posisi pengambil keputusan.
f. DSS meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer daripada
efisiensinya.
Selain tujuan dan manfaat, DSS juga masih memiliki beberapa
keterbatasan, diantaranya adalah:
a. Beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat
dimodelkan.
b. Kemampuan terbatas pada perbendaharaan pengetahuan yang dimiliki.
c. Proses tergantung pada perangkat lunak yang digunakan.
d. Tidak memiliki kemampuan intuisi (berpikir) seperti pada manusia.
2.3. Karakteristik Decission Support System (DSS)
Karakteristik DSS adalah sebagai berikut :
a. Kajiannya ada pada keputusan-keputusan dimana ada struktur yang cukup
untuk computer dan alat bantu analitis yang memiliki nilai tersendiri, tetapi
tetap pertimbangan manajer memiliki esensi utama.
b. Hasil utamanya adalah dalam peningkatan jangkauan dan kemampuan dari
proses pengambilan keputusan para manajer untuk membantu mereka
meningkatkan efektivitasnya.
c. Relevansinya untuk manajer adalah dalam pembuatan alat pendukung, di
bawah pengawasan mereka, yang tidak dimaksudkan untuk
mengotomatiskan proses pengambilan keputusan, tujuan system, atau solusi
tertentu.
Berikut merupakan gambaran dari karakteristik dan kemampuan DSS.
Gambar 3
Karakteristik dan Kemampuan DSS
Berikut Penjelasannya :
1. DSS menyediakan dukungan bagi pengambil keputusan utamanya pada
situasi semi terstruktur dan tidak terstruktur dengan memadukan
pertimbangan manusia dan informasi terkomputerisasi.
2. Dukungan disediakan untuk berbagai level manajerial yang berbeda, mulai
dari pimpinan puncak sampai manajer lapangan.
3. Dukungan disediakan bagi individu dan juga bagi group. berbagai masalah
organisasional melibatkan pengambilan keputusan dari orang dalam group.
Untuk masalah yang strukturnya lebih sedikit seringkali hanya
membutuhkan keterlibatan beberapa individu dari departemen dan level
organisasi yang berbeda.
4. DSS menyediakan dukungan ke berbagai keputusan yang berurutan atau
saling berkaitan.
5. DSS mendukung berbagai fase proses pengambilan keputusan: intelligence,
design, choice dan implementation.
6. DSS mendukung berbagai proses pengambilan keputusan dan style yang
berbeda-beda; ada kesesuaian diantara DSS dan atribut pengambil
keputusan individu (contohnya vocabulary dan style keputusan).
7. DSS selalu bisa beradaptasi sepanjang masa. Pengambil keputusan harus
reaktif, mampu mengatasi perubahan kondisi secepatnya dan beradaptasi
untuk membuat DSS selalu bisa menangani perubahan ini.
8. DSS adalah fleksibel, sehingga user dapat menambahkan, menghapus,
mengkombinasikan, mengubah, atau mengatur kembali elemen-elemen
dasar (menyediakan respon cepat pada situasi yang tak diharapkan).
Kemampuan ini memberikan analisis yang tepat waktu dan cepat setiap
saat.
9. DSS mencoba untuk meningkatkan efektivitas dari pengambilan keputusan
(akurasi, jangka waktu, kualitas), lebih daripada efisiensi yang bisa
diperoleh (biaya membuat keputusan, termasuk biaya penggunaan
komputer).
10. Pengambil keputusan memiliki kontrol menyeluruh terhadap semua
langkah proses pengambilan keputusan dalam menyelesaikan masalah.
DSS secara khusus ditujukan untuk mendukung dan tak menggantikan
pengambil keputusan. Pengambil keputusan dapat menindaklanjuti
rekomendasi komputer sembarang waktu dalam proses dengan tambahan
pendapat pribadi atau pun tidak.
11. DSS mengarah pada pembelajaran, yaitu mengarah pada kebutuhan baru
dan penyempurnaan sistem, yang mengarah pada pembelajaran tambahan,
dan begitu selanjutnya dalam proses pengembangan dan peningkatan DSS
secara berkelanjutan.
12. User/pengguna harus mampu menyusun sendiri sistem yang sederhana.
Sistem yang lebih besar dapat dibangun dalam organisasi user tadi dengan
melibatkan sedikit saja bantuan dari spesialis di bidang Information
Systems (IS).
13. DSS biasanya mendayagunakan berbagai model (standar atau sesuai
keinginan user) dalam menganalisis berbagai keputusan. Kemampuan
pemodelan ini menjadikan percobaan yang dilakukan dapat dilakukan pada
berbagai konfigurasi yang berbeda. berbagai percobaan tersebut lebih lanjut
akan memberikan pandangan dan pembelajaran baru.
14. DSS dalam tingkat lanjut dilengkapi dengan komponen knowledge yang
bisa memberikan solusi yang efisien dan efektif dari berbagai masalah yang
pelik.
2.4. Pengertian Geographic Information System (GIS)
Geographic Information System atau Sistem Informasi Geografis
merupakan kategori dari DSS yang memadukan grafis komputer dengan fitur
DSS lainnya. Sistem Informasi Geografis adalah DSS yang menggunakan
database geografis untuk membuat dan menampilkan peta dan tampilan grafis
lainnya yang mendukung keputusan mengenai distribusi geografis orang -
orang dan sumber daya lainnya. Banyak perusahaan yang menggunakan
teknologi GIS bersama dengan alat sistem penempatan global (Global
Positioning System) untuk membantu perusahaan dalam memilih lokasi bisnis,
mengoptimalkan rute distribusi, atau menganalisa demografi pasar sasaran.
Geographic Information System (GIS) akan menangkap, menyimpan,
menganalisa, mengelola, dan menyajikan data yang terhubung ke lokasi. GIS
adalah aplikasi tools yang memungkinkan pengguna untuk membuat query
interaktif (pencarian), menganalisa informasi tata ruang, mengedit data,
menganalisa peta, serta mempresentasikan hasil dari semua informasi.
Teknologi GIS dapat digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan
sumber daya, manajemen aset, arkeologi, penilaian dampak lingkungan,
perencanaan kota, kartografi, kriminologi, sejarah geografis, pemasaran,
logistik, dan tujuan lainnya.
GIS (Geographical Information System) atau dikenal pula dengan SIG
(Sistem Informasi Geografis) merupakan komputer yang berbasis pada sistem
informasi yang digunakan untuk memberikan bentuk digital dan analisa
terhadap permukaan geografi bumi. Sistem Informasi Geografis dapat diakses,
ditransfer, ditransformasi, overlaid, diproses dan ditampilkan menggunakan
berbagai aplikasi perangkat lunak.
Walaupun terdapat tool gratis untuk melihat GIS dataset, akses public
terhadap informasi geografis didominasi oleh sumber - sumber online seperti
Google Earth dan berbagai web pemetaan. Dalam beberapa tahun terakhir telah
terjadi ledakan aplikasi pemetaan di web seperti Google Earth dan Live Maps.
Website ini memberikan akses masyarakat terhadap sejumlah besar data
geografis. Aplikasi ini pada umumnya menawarkan peta jalan, udara, citra
satelit, geocoding, dan pencarian. Melalui fungsi yang dikenal sebagai
visualisasi, GIS yang dapat digunakan untuk menghasilkan gambar, tidak
hanya peta, namun gambar, animasi, dan pemetaan produk - produk lainnya.
Berikut ini adalah beberapa karakteristik dari Sistem Informasi
Geografis, diantaranya:
a. GIS merupakan suatu sistem hasil pengembangan software dan hardware
untuk tujuan pemetaan.
b. Melibatkan ahli geografi, informatika, dan komputer serta aplikasi terkait.
c. Terdapat beberapa masalah dalam pengembangan GIS, meliputi: cakupan,
kualitas dan standar data, struktur, model dan visualisasi data, koordinasi
kelembagaan dan etika, pendidikan, expert system dan decision support
syste, serta penerapannya.
d. Perbedaan GIS dengan sistem informasi lainnya adalah data dikaitkan
dengan letak geografis, dan terdiri dari data tekstual maupun grafik.
e. Tidak hanya sekedar mengubah peta konvensional (tradisional) ke bentuk
peta digital untuk kemudian disajikan (dicetak / diperbanyak) kembali.
f. Mampu melakukan pengumpulan, penyimpanan, transformasi,
menampilkan, memanipulasi, memadukan dan menganalisis data spasial
dari fenomena geografis suatu wilayah.
g. Mampu melakukan penyimpanan data dasar yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan suatu masalah. Contoh: menyelesaikan masalah perubahan
jumlah penduduk memerlukan informasi dasar seperti angka kelahiran dan
angka kematian. Pengumpulan data dasar biasanya dilakukan secara berkala
dalam jangka yang cukup panjang.
2.5. Kelebihan dan Kekurangan Geographic Information System (GIS)
Sebagai sebuah sistem informasi, Geographic information System
memiliki berbagai kemampuan dan kelebihan yang dapat membantu para
manajer perusahaan dalam membuat keputusan kegiatan usahanya.
Kemampuan dan kelebihan GIS antara lain:
a. Memetakan Letak.
Kemampuan ini memungkinkan seseorang untuk mencari diman letak suatu
daerah, benda, atau lainnya di permukaan bumi. Kemampuan ini dapat
digunakan untuk mencari lokasi rumah, mencari rute jalan, mencari tempat -
tempat penting dan lainnya yang ada di peta.
b. Memetakan Kuantitas.
Pemetaan kuantitas merupakan pemetaan yang memudahkan pengamatan
terhadap data statistik atau suatu yang berhubungan dengan jumlah, seperti
dimana yang paling banyak atau dimana yang paling sedikit. Dengan
melihat pemetaan kuantitas dapat dicari tempat - tempat yang sesuai dengan
kriteria yang diinginkan dan digunakan untuk pengambilan keputusan atau
juga untuk mencari hubungan dari masing - masing tempat tersebut.
c. Memetakan Kerapatan.
Pemetaan kerapatan sangat bermanfaat untuk data - data yang berjumlah
besar seperti sensus atau data statistik daerah. Misalnya, untuk melihat
lokasi pelanggan dengan jumlah pemakaian listrik terbanyak atau yang
pemakaian listriknya lebih sedikit. Pada akhirnya data ini dapat digunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan dalam menghadapi permasalahan -
permasalahan yang terjadi akibat ketidakseimbangan kerapatan.
d. Memetakan Perubahan.
Dengan memasukkan variabel waktu, GIS dapat dibuat untuk peta
historikal. Histori ini dapat digunakan untuk memprediksi keadaan yang
akan datang dan dapat juga digunakan untuk mengevaluasi kebijaksanaan
perusahaan.
e. Memetakan Apa yang Ada di Dalam dan di Luar Suatu Area.
GIS digunakan untuk mengawasi apa yang terjadi dan keputusan apa yang
akan diambil dengan memetakan apa yang ada pada suatu area dan apa yang
ada di luar area. Sebagai contohnya, sebuah gardu listrik dengan kapasitas
tertentu, dapat melayani pelanggan dalam jarak tertentu dari lokasi gardu
listrik tersebut. Dengan pemetaan ini, dapat dijadikan bahan pertimbangan
dalam pengambilan keputusan untuk perencanaan ke depan, misalnya untuk
memasang tambahan gardu listrik baru di area yang tidak terjangkau gardu
listrik yang ada.
Selain berbagai kelebihan dan kemampuan diatas, Sistem Informasi
Goegrafis juga masih memiliki beberapa kekurangan, diantaranya adalah
seringnya terdapat peta yang kadaluarsa karena tidak diperbaharui dan
terkadang terdapat penggunaan skala yang tidak sesuai.
2.6. GIS Membantu Federal Express (FedEx) dalam Membuat Berbagai
Keputusan Bisnis
FedEx Corporation menyediakan transportasi, e-commerce, dan layanan
bisnis di Amerika Serikat dan Internasional. Visi dan misi dari FedEx adalah
menghasilkan pendapatan financial yang tinggi untuk pemegang saham dengan
menyediakan rantai supply, transportasi, bisnis, dan jasa informasi yang
berhubungan nilai tambah yang tinggi melalui perusahaan yang beroperasi
secara terfokus. Dengan bisnis utamanya mengirimkan barang ke hampir
seluruh belahan dunia. FedEx akan berusaha untuk membangun hubungan
yang saling bermanfaat dengan para karyawan, mitra, dan pemasok.
Keselamatan kerja akan menjadi pertimbangan pertama dalam semua operasi.
Kegiatan perusahaan akan dilakukan untuk nilai etika dan standar profesional.
Perusahaan FedEx beroperasi dalam 4 segmen, diantaranya:
a. FedEx Express.
FedEx Express segmen yang menawarkan berbagai layanan pengiriman
untuk pengiriman paket dan kargo. Segmen ini juga menyediakan layanan
perdagangan internasional khusus adat broker dan distribusi global kargo;
adat izin layanan, serta perdagangan global data, informasi alat yang
memungkinkan pelanggan untuk melacak dan mengatur impor dan
perdagangan internasional penasehat layanan, termasuk bantuan dengan bea
cukai perdagangan - program kemitraan terhadap terorisme.
b. FedEx Ground.
FedEx Ground di segmen bisnis dan perumahan memberikan uang-
kembalidijamin tanah paket layanan.
c. FedEx Freight.
FedEx Freight adalah segmen yang menawarkan kurang dari sepenuh truk
pengiriman jaslama menyeret LTL pengiriman layanan, dan udara
forwarding layanan antara Amerika Serikat dan Puerto Rico.
d. FedEx dan Layanan.
FedEx Layanan yang menyediakan segmen penjualan, pemasaran, dan
dukungan teknologi informasi, serta dukungan layanan pelanggan, cetak dan
kantor pelayanan, dokumen solusi bisnis dan layanan, dan solusi rantai
pasokan.
FedEx adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa dalam hal ini
adalah pengiriman barang. Dapat dikatakan bahwa FedEx merupakan
pemimpin pasar dalam bidangnya. Dari visi dan misi serta jenis operasi
perusahaan FedEx diatas, dengan jelas dapat kita lihat bahwa kegiatan yang
dilakukan oleh FedEx sangat berhubungan erat dengan transportasi, baik darat
maupn udara. Oleh karena itu, FedEx memanfaatkan teknologi GIS dalam
membantu manajer perusahaan dalam membuat berbagai keputusan bisnis yang
berhubungan dengan pengiriman barang.
Sistem Informasi Geografis membantu Federal Express dalam membuat
berbagai keputusan, seperti:
a. Mencari Lokasi Tujuan Pengiriman Barang.
Sebagai perusahaan yang bergerak dalam hal pengiriman barang, maka
mencari dan mengetahui lokasi tujuan atau alamat kemana barang tersebut
akan dikirimkan dengan tepat merupakan hal yang penting. Dengan
mengetahui alamat dengan tepat maka barang akan sampai kepada orang
yang tepat pula sehingga mampu menghasilkan kepuasan bagi para
konsumen atau pelanggan.
Dalam hal mencari alamat atau lokasi pengiriman barang, FedEx
memanfaatkan kemampuan GIS yaitu memetakan letak, yang
memungkinkan perusahaan untuk mencari dimana letak suatu daerah,
lokasi, dan tempat - tempat penting lainnya di permukaan bumi.
b. Menentukan Rute Perjalanan Untuk Pengiriman Barang.
Federal Express juga memanfaatkan teknologi GIS untuk menentukan rute
perjalanan yang akan ditempuh oleh armada pengiriman barang. Pemilihan
rute yang tepat dapat membuat barang yang dikirim sampai tepat pada
waktunya dan dalam keadaan barang yang masih baik. Selain berhubungan
dengan kepuasan konsumen, pemilihan rute juga berperan penting dalam
mengurangi resiko kecelakaan kerja bagi para karyawan yang bertugas
mengantarkan barang. Hal ini sesuai dengan pernyataan misi dari
perusahaan FedEx bahwa keselamatan kerja akan menjadi pertimbangan
pertama dalam semua operasi.
c. Memantau Proses Pengiriman Barang.
Pemantauan proses pengiriman barang dilakukan oleh perusahaan untuk
tetap mempertahankan performa kerja pengiriman barang agar selalu baik.
Dengan teknologi GIS perusahaan dapat memantau perjalanan dalam proses
pengiriman barang. Teknologi GIS memampukan perusahaan selalu
mengetahui dimana posisi barang, sehingga ketika terjadi hambatan seperti
kecelakaan atau hambatan karena bencana alam, maka perusahaan dapat
segera mengambil langkah antisipasi untuk menghadapi ketidaklancaran
proses pengiriman barang tersebut.
d. Menentukan Tempat untuk Mendirikan Lokasi Penurunan Barang dan Pusat
Distribusi.
Penentuan lokasi penurunan barang dan pusat distribusi haruslah merupakan
tempat yang strategis, dimana lokasi tersebut tentunya adalah lokasi yang
mudah dijangkau oleh para pelanggan. Perusahaan juga tentunya akan
mencari lokasi penurunan maupun pusat distribusi yang dekat dengan lokasi
dimana pelanggan tetap berada. Dalam hal ini, GIS membantu perusahaan
dengan memetakan kuantitas yang memudahkan perusahaan dalam
pengamatan dimana daerah yang paling banyak terdapat pelanggan untuk
memanfaatkan jasa pengiriman barang FedEx. Dengan melihat pemetaan ini
dapat dicari tempat - tempat yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan
dan digunakan untuk pengambilan keputusan pemilihan lokasi penurunan
dan pusat distribusi.
e. Perkiraan Waktu Tempuh
Dengan menggunakn GIS perusahaan juga dapat memperkirakan waktu
tempuh pengiriman sebuah barang hingga sampai ke tempat tujuan.
Perusahaan tidak mungkin memberikan perkiraan waktu dengan
sembarangan, karena ketika barang sampai dalam waktu lebih dari yang
diperkirakan maka akan menimbulkan kekecewaan pada pelanggan.
2.7. Keunggulan Kompetitif bagi FedEx dengan Pemanfaatan GIS
Keunggulan kompetitif yang didapatkan perusahaan FedEx dengan
menggunakan Sistem Informasi Geografis sebagai salah satu DSS, diantaranya:
a. Perusahaan dapat mengetahui aktivitas pengiriman barang.
Dengan mengetahui keberadaan armada dan aktivitas pengiriman barang
sampai pada tujuan, perusahaan dapat selalu melakukan berbagai evaluasi
kinerja kerjanya dan mengembangkan kinerja kerjanya untuk dapat menjadi
lebih baik dan menjadi perusahaan yang unggul.
b. Pendayagunaan aset secara optimal dan penghematan.
Dengan menggunakan GIS, perusahaan dapat menggunakan berbagai aset
secara optimal dan penghematan karena dengan pemilihan rute perjalanan,
maka akan mengurangi resiko kecelakaan kerja.
c. Kepuasan pelanggan atau klien.
Pemanfaatan GIS telah membantu perusahaan dalam menciptakan kepuasan
konsumen, dengan GIS proses pengiriman barang dapat berlangsung lebih
efektif dan efisien.
d. Posisi yang bersaing.
GIS telah membantu perusahaan FedEx dalam membuat berbagai keputusan
untuk kegiatan operasinya, sehingga menjadi perusahaan yang mampu
mengirimkan barang dengan tepat waktu dan tepat tujuan serta memberikan
kepuasaan bagi para kliennya, ini telah membawa perusahaan FedEx pada
posisi yang bersaing dalam jenis usaha yang sama.
e. Respon yang sigap.
Dengan menggunakan GIS, perusahaan FedEx mampu memberikan respon
yang sigap, & menghasilkan sebuah keputusan yang akurat dan tepat waktu.
2.8. Nilai Tambah yang Didapatkan dengan Menggunakan DSS dan GIS
Dengan menggunakan DSS dan GIS tentu akan menciptakan berbagai
nilai tambah baik bagi perusahaan maupun bagi konsumen. Nilai tambah bagi
perusahaan, diantaranya:
a. Proses pengiriman barang menjadi lebih efektif dan efisien.
b. Pengiriman barang sampai pada tujuan yang benar.
c. Barang sampai dalam keadaan yang baik dan tepat waktu.
d. Pelayanan yang memuaskan pelanggan.
e. Meningkatkan kinerja perusahaan.
Nilai tambah yang diberikan GIS bagi pelanggan, diantaranya:
a. Barang sampai lebih cepat.
b. Barang sampai pada alamat dan lokasi yang tepat.
c. Barang sampai dalam keadaan baik.
d. Menciptakan kepuasan pelanggan, karena harga sesuai dengan pelayanan
yang didapatkan.
3. Kesimpulan
Sebuah aplikasi berupa Sistem Pendukung Keputusan (Decision
Support System) mulai dikembangkan pada tahun 1970. Decision Support
Sistem (DSS) dengan didukung oleh sebuah sistem informasi berbasis
komputer dapat membantu seseorang dalam meningkatkan kinerjanya dalam
pengambilan keputusan. Seorang manajer di suatu perusahaan dapat
memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer harus
bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang
berada di area semi struktur, mendukung penilaian manajer bukan mencoba
menggantikannya, serta dapat meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan
seorang manajer dari pada efisiensinya. DSS mendayagunakan resources
individu-individu secara intelek dengan kemampuan komputer untuk
meningkatkan kualitas keputusan.
Decision support system adalah sistem informasi yang berbasis
komputer yang memberikan dukungan informasi yang interaktif khusus bagi
manajer dan praktisi bisnis untuk proses pengambilan keputusan. Atau sistem
dukungan keputusan yang menempatkan informasi untuk pengambilan
keputusan secara harfiah di ujung jari para pengambil keputusan. DSS
berhubungan dengan kegiatan pengambilan keputusan, adapun proses
pengambilan keputusan memiliki 4 tahap, yaitu (1) Tahap Intelijen
(Intelligence), (2) Tahap Merancang (Design), (3) Tahap Memilih (Choice), (4)
Tahap Implementasi (Implementation).
DSS dibangun oleh tiga komponen besar, yaitu (1) Database: Sistem
database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki perusahaan, baik
yang berasal dari transaksi sehari hari, maupun data dasar (master file). (2)
Model Base: Model Base atau suatu model yang merepresentasikan
permasalahan ke dalam format kuantitatif (model matematika sebagai
contohnya) sebagai dasar simulasi atau pengambilan keputusan, termasuk di
dalamnya tujuan dari permasalahan (obyektif), komponen-komponen terkait,
batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya. (3)
Software System: digunakan untuk menyatukan dua komponen yaitu Database
dan Model base, setelah sebelumnya direpresentasikan dalam bentuk model
yang “dimengerti” komputer. Banyak teknik yang dapat digunakan dengan
DSS untuk memodelkan struktur data, kemudian dipergunakan untuk mere-
presentasikan masalah yang ingin dicari pemecahannya. Ada juga DSS
digunakan untuk memungkinkan terjadinya “dialog” interaktif antara komputer
dan manusia (user) sebagai pengambil keputusan.
Salah satu DSS yang digunakan oleh perusahaan FedEX adalah GIS
(Geographic Information System). GIS adalah DSS yang menggunakan
database geografis untuk membuat dan menampilkan peta dan tampilan grafis
lainnya yang mendukung keputusan mengenai distribusi secara geografis.
Penggunaan GIS juga memberikan keunggulan kompetitif bagi FedEx,
diantaranya: perusahaan dapat mengetahui aktivitas pengiriman barang,
pendayagunaan aset secara optimal dan hemat, menciptakan kepuasan
pelanggan, mendapatkan posisi yang bersaing di pasar, dan dapat memberikan
respon yang sigap. Hal ini sangat berguna dan bermanfaat bagi perusahaan
karena selain memudahkan dalam proses kegiatan operasi perusahaan pada
umumnya juga bermafaat dalam proses pengambilan keputusan khususnya
dalam menjalankan bisnisnya.
Suatu perusahaan sangat perlu mengembangkan DSS pada
perusahaannya, mengapa? Karena:
Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tidak stabil.
Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang
meningkat.
Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak jumlah
operasi-operasi bisnis.
Sistem komputer perusahaan tidak mendukung peningkatan tujuan
perusahaan dalam hal efisiensi, profitabilitas dan mencari jalan masuk di
pasar yang benar-benar menguntungkan
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dalam pendukung DSS
dalam proses pengambilan keputusan. Faktor Pengambilan keputusan tersebut
dipengaruhi oleh :
Faktor teknologi Faktor kompleksitas
struktural
Faktor pasar internasional
Faktor stabilitas politik
Faktor konsumerisme
Faktor intervensi pemerintah
Faktor informasi yang berkaitan dengan masalah tsb
Faktor gaya pengambilan
keputusan dan
Faktor kemampuan
(intelegensi ,persepsi, dan
falsafah) serta
Pertimbangan pengambil keputusan. Pengambilan keputusan selalu
berkaitan dengan ketidakpastian dari hasil keputusan yang diambil. Untuk
mengurangi faktor ketidakpastian tersebut, keputusan membutuhkan
informasi yang sahih mengenai kondisi yang telah, dan mungkin akan
terjadi, kemudian mengolah informasi tersebut menjadi beberapa alternatif
pemecahan masalah sebagai bahan pertimbangannya dalam memutuskan
langkah yang akan dilaksanakannya, sehingga keputusan yang diambil
diharapkan dapat menrberikan keuntungan yang maksimal.
Menggunakan aplikasi Computer Base Information System (CBIS) untuk
lingkungan kelompok, seperti: Electronic Meeting System (EMS) dan
Group Decision Support System (GDSS). Sistem Pendukung Keputusan
Kelompok (group decision support system), atau GDSS adalah suatu
sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok-kelompok orang
yang terlibat dalam suatu tugas (tujuan) bersama dan yang menyediakan
interface bagi suatu lingkungan yang digunakan bersama.
DSS memiliki keterbatasan dalam pengaplikasiannya pada perusahaan,
hal itu dikarenakan beberapa hal, yaitu:
Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat
dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya
mencerminkan persoalan sebenarnya.
Kemampuan suatu DSS terbatas pada perbendaharaan pengetahuan yang
dimilikinya (pengetahuan dasar serta model dasar).
Proses-proses yang dapat dilakukan DSS biasanya juga tergantung pada
perangkat lunak yang digunakan.
DSS tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki manusia.
Sistem ini dirancang hanyalah untuk membantu pengambil keputusan
dalam melaksanakan tugasnya.
4. Daftar Pustaka
Hermawan, Julius. 2005. Membangun Decision Support System. ANDI.
Yogyakarta
McLeaod, JR. Raymond, Terj. Sukardi Dan Teguh. 1995. Sistem Informasi
Manajemen, Jilid I. Prenhallindo, Jakarta
Sprague, Ralph H., and Barbara C. McNurlin. 1993. Information Systems
Management in Practice, Englewood Cliffs,Prentice Hall. New Jersey.
O’Brien, James A.. 2003. Introduction to Inform Systems-Essential for the
Ebusiness Enterprise. Eleventh Edition.: McGraw Hill. America
Rivai, Veithzal. 2006. Manajemen Sumberdaya Manusia Untuk Perusahaan Dari
Teori Dan Pratik PT.RajaGrafindo Persada. Jakarta
Turban, Efraim. 1995. Decision Support and Expert Systems: Management
Support Systems, Fourth Edition, Prentice-Hall, Inc., United States of America
Subakti Irfan. 2002. Sistem Pendukung Keputusan (decision Support System),
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
http://www.fedex.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_geografis
http://syopian.net/blog/?p=412