pengantar teknik pendingin - tp.polsky.ac.idtp.polsky.ac.id/unduh-berkas/274bab_1.pdfa. untuk...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENGANTAR TEKNIK PENDINGIN
A. Pengenalan Teknik Pendingin dan Aplikasinya
Teknik pendingin turut meningkatkan tingkat kehidupan manusia
menjadi lebih baik. Hal tersebut disebabkan dengan adanya kerja sama yang
terjalin bertahun-tahun antara para teknisi, ilmuan, dan ahli teknik yang turut
mengembangkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan.
Aplikasi teknik pendingin sudah semakin luasnya tetapi
penggunaannya yang paling umum dan telah lama digunakan adalah untuk
pengawetan makanan, hampir hasil pertaanian, industri, maupun laboratorium
menggunakan jasa pendinginan.
1. Asal Usul Percobaan Pengawetan Bahan Makanan
Pada tahun 1626 telah dilakukan percobaan pengawetan makanan
yang dilakukan oleh Francis Bacon mencoba mengawetkan ayam dengan
cara membungkusnya dengan salju dan juga Anton van Leeuwenhoek dan
seaorang belanda yang berhasil menyinkapkan tabir ilmu pengetahuan
baru dengan menggunakan mikroskopnya ia dapat melihat bahwa dalam
setetes air jernih ternyata terdapat jutaan organisme hidup yang dikenal
sebagai mikroba.
2. Percobaan Membuat Mesin Es
Salah satu hak patent pertama untuk mesin pembuat es didapat oleh
Jacob Perkins seorang ahli teknik Amerika yang tinggal di London pada
tahun 1834. mesin ini berhasil digunakan dipabrik pengalengan daging.
3. Penggunaan Teknik Pendinginan Pada Masa Kini
a. Untuk Pengawetan Bahan Makanan
Hal utama dalam industri makanan adalah persiapan,
penyimpanan dan distribusi. Beberapa jenis makanan dapat disimpan
dalam keadaan mentah seperti contohnya buah-buahan, sayuran dan
2
juga jenis makanan yang harus diolah dulu sebelumnya. Pendinginan
sering kali merupakan satu faktor dalam proses ini, misalnya untuk :
1. Produk harian
2. Kemasan daging
3. Produk ikan
4. Produk minuman
5. Lemari es dan freezer
b. Pabrik Kimia
Fungsi utama pendinginan pada pabrik kimia disini adalah :
1. Untuk pemisah gas di pabrik petrokimia dengan temperaturnya
serendah -250 ° F
2. Untuk pendinginan gas di pabrik ammonia dengan temperatur 0
dan 50 ° F
3. Untuk pengeringan udara di pabrik obat-obatan
4. Untuk pembekuan larutan di industri minyak
5. Untuk penyimpanan gas bertekanan rendah dalam bentuk cair pada
temperatur -250 ° F
6. Untuk proses pendinginan pada pelapisan kertas lilin dengan
temperatur 10 ° F
7. Unutk mnengeluarkan panas dari suatu reaksi di pabrik karet tiruan
8. Untuk penyeimbang larutan di pabrik tekstil dan karet
9. Untuk fermentasi/proses peragian di pabrik alkohol dan penisilin
10. Untuk pendinginan dan pengawetan di pabrik-pabrikobat-obatan
dan bahan peledak
4. Untuk Pemakaian Khusus
Dengan semakin luasnya penerapan teknik pendinginan maka kita
akan menjumpainya dalam bidang :
a. Perlakuan dingin terhadap logam
b. Kedokteran
c. Arena es skating
d. Konstruksi
3
e. Penawaran air laut
f. Untuk pabrik-pabrik es
5. Air Conditioning (Pengkondisian Udara)
Pada mulanya pengkondisian udara itu dimaksudkan untuk
memperbaiki proses suatu pekerjaan dan bukan unutk kenyamanan
pekerja. Tapi pada akhirnya juga dipakai untuk kenyamanan pekerja agar
didapat efesiensi kerja yang lebih baik.
Pengkondisisan udara untuk industri antara lain digunakan pada :
a. Laboratorium
b. Percetakan
c. Pembuatan alat-alat presisi
d. Tekstil
e. Pembuatan baja
f. Pharmasi
g. Produk photography
h. Untuk pemelihara ternak
i. Pengkondisisan udara juga diperlukan untuk kendaraan-kendaraan,
kantor-kantor, rumah , rumah sakit, hotel dan sebagainya.
6. Penggunaan AC Untuk Kenyamanan
Ada sistem pengkondisian yang sengaja dipakai untuk kenyamanan
hidup manusia bukan semata-mata untuk penyimpanan barang biasanya
terdapat pada :
a. Perumahan
b. Tempat-tempat penjual jasa
c. Kendaraan angkutan
d. Tempat kerja
7. Definisi
Sebelum melangkah ke tekniok pendinginan perlu kita ketahui
beberapa istilah yang nantinya akan banya disebut diantaranya :
4
a. Panas
Panas adalah salah satu bentuk energi yang tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan. Panas hanya dapat dipindahkan jika
terdapat perbedaan temperatur atau perbedaan tekanan.
b. Dingin
Dingin adalah suatu istilah yang relatif sebab temperatur udara
luar 50 ° F untuk orang-orang yang tinggal di daerah tropis akan terasa
dingin tapi tidak dingin untukorang-orang di daerah kutub. Ada suatu
definisi yang menyebutkan bahwa dingin itu artinya gas (uap)
refrigeran bertemperatur dan bertekanan rendah itu dihisap ke dalam
kompressor, di dalam kompressor gas tadi dikompressikan menjadi gas
bertekanan tinggi kemudian ditekan masuk kedalam kondensor.
Kondensor berfungsi untuk membuang panas yang dikandung gas tadi
dan udara sekitarnya akan mengambil panas itu. Gas refrijeran yang
ada didalam kondensor mempunyai temperatur yang lebih tinggi
dibandingkanudara disekitarnya oleh karena itu dapat terjadi
perpindahan panas.
Refrijeran itu akan mengalir melalui alat control sebelum
masuk ke dalam evaporator. Di dalam alat control refrijeran dipaksa
mengalir melalui lubang kecil sehingga temperatur dan tekanannya
menjadi turun kembali sesuai dengan kondisi yang dapat diterima
evaporator. Sebabnya adalah setelah lewat lubang lecil kemudian
mengalir ke lubang besar di evaporator, refrijeran itu menjadi mudah
untuk menguap kembali.
5
Gambar. Sistem Refrijerasi Sederhana
B. Teori Dasar Teknik Pendingin
a. Benda dan Panas
1. Benda dan Panas
Sepeti yang telah kita ketahui bahwa wujud benda yang kita
temui di alam ini ada dalam satu phasa (keadaan) yaitu padat, cair dan
gas (uap). Diantara ketiganya terdapat perbeaan yaitu :
a. Padat
Benda dalam keadaan padat dan isinya tetap karena molekul-
molekulnya saling merapat satu sama lain, dengan demikian gerak
molekulnya demikian lambat.
b. Cair
Benda dalam keadaan cair isinya tetap bentuknya berubah menurut
bentuk wadahnya.
c. Gas (uap
Benda dalam keadaan gas atau biasa disebut uap bentuk dan isinya
selalu berubah-ubah.
Walau ketiganya mempunyai perbedaan phasa dan tergantung
dari tekanan dan temperatur sekelilingnya, salah satu phasa (wujud)
dapat berubah ke phasa (wujud) lain, sebagai contoh air dapat berubah
6
jadi es (padat) atau jadi uap air (gas). Benda padat selalu mempunyai
bentuk yang tetap sedangkan benda cair dan gas tidak mempunyai
bentuk tetapi tergantung pada wadahnya.
2. Gerak Molekul
Semua benda terdiri dari partikel-partikel kecil yang disebut
molekul dan molekulnya sendirim dapat dipecah lagi jadi bagian
terkecil disebuit atom. Molekul-molekul bervariasi dalam bentuk, isi,
dan berat. Dalam ilmu alam dapat kita ketahui bahwa molekul-molekul
mempunyai kecenderungan untuk saling merapat satu sama lain.
3. Hukum Thermodinamika I
Hukum Thermodinamika I menyatakan bahwa energi tidak
dapat diciptakan ataupun dimusnahkan, tapi dapat diubah bentuknya
menjadi bentuk energi lain.
4. Hukum Thermodinamika II
Hukum Thermodinamika II menyatakan bahwa perpindahan
energi panas berlangsung jika terdapat perbedaan-perbedaan
temperatur. Panas itu mengalir dari benda bertemperatur rendah,
kejadian ini akan berlangsung sampai dicapai keseimbangan
temperatur.
5. Alat Ukur Temperatur
Sebagaimana halnya panjang, lebar, volume mempunyai
ukuran, maka temperaturnya dapat diukur. Tingkat jumlah energi
panas dapat diukur dengan alat yang disebut thermometer.
Thermometer ini berisi cairan Mercury yang akan memuai kalau kena
panas dan akan menyusut kalau kena dingin.
7
Gambar. Perbandingan Skala Temperatur Celcius dan Fahrenhiet
6. Konversi Temperatur
Konversi dari salah satu skala ke skala lain daoat dilihat dari
tabel tetapi dapat pula dihitung dengan mudah menghitungnya melalui
persamaan :
… ° F = 1.8 ° C + 32 atau … ° F = 9/5 x ° C + 32
… ° C = ( … ° F – 32) / 1.8 atau … ° C = 5/9 x ( … ° F – 32)
Contoh :
Ubahlah jadi ° C jika diketahui temperatur ruangan 77 ° F
Jawab :
° C = ( 77 -32 ) / 1.8 = 25 ° C
° C = 5/9 x ( 77 – 32 ) = 25 ° C
8
A : temp. didih air
B : temp.standar
C : temp. beku air
D : 0 absolut
7. Jumlah Panas
Ukuran jumlah panas dinyatakan dalam notasi British Thermal
Unit (BTU).air digunakan sebagai standar untuk menghitung jumlah
panas karena untuk menaikkan temperatur 1 ° F untuk tiap 1 lb iar
diperlukan panas 1 BTU. Oleh karena itu untuk menghitung jumlah
panas yang dibutuhkan/dibuang digunakan persamaan :
BTU = W x Δt
Dimana :
W = jumlah air
Δt = perbedaaan temperatur (° F)
8. Panas Jenis
Panas jenis suatu benda artinya jumlah panas yang diperlukan
benda itu agar temperaturnya naik 1 ° F.
Panas jenis untuk benda-benda umum (BTU/lb/° F)
9
Air 1,0
Es 0,05
Udara (kering) 0,24
Uap 0,48
Alumunium 0,22
Kuningan 0,09
Timah hitam 0,03
Besi 0,10
Mercury 0,03
Tembaga 0,09
Alkohol 0,60
Minyak tanah 0,50
Olive oil 0,47
Kaca 0,20
Pine 0,67
Marmer 0,21
Harga panas jenis benda tentu saja tergantung pada perubahan
temperaturnya. Berdasarkan hal itu maka jumlah panas yang
dibutuhkan/dibuang dari suatu benda dapat dihitung digunakan
persamaan :
BTU = W x c x Δt
Dimana :
c = panas jenis benda
9. Perubahan Phasa (Wujud)
Marilah kita sekarang melihat perubahan-perubahan phasa
(wujud) benda :
Membeku : Yaitu perubahan dari cair ke padat
Mencair : Yaitu perubahan dari padat ke cair
Menguap : Yaitu perubahan dari cair ke uap
Mengembun : Yaitu perubahan dari uap ke cair
10
Menyublim : Yaitu perubahan dari padat ke uap tanpa melalui
perubahan ke cairan
10. Panas Sensibel
Panas sensibel adalah panas yang dapat diukur, panas yang
menyebabkan terjadinya kenaikan atau penurunan temperatur. Semua
benda baik padat, cair atau gas mempunyai panas sensibel selama
berada diatas temperatur 0 o
absolute. Jumlah panas yang dibutuhkan
untuk merubah phasa padat ke phasa gas tergantung dari :
a. Temperatur awal pada saat benda dalam keadaan padat
b. Temperatur dimana benda padat berubah jadi cair
c. Temperatur dimana benda cair berubah jadi uap/gas
d. Temperatur akhir uap/gas yang terjadi
e. Jumlah panas yang dibutuhkan untuk merubah phasa
Gambar. Perubahan Phasa
11. Panas Laten
Panas laten adalah panas yang diperlukan unutk merubah phasa
benda mulai dari titik lelehnya atau titik didihnya atau titik bekunya
samapibenda itu secara sempurna berubah phasa tetapi temperatur
tetap.
11
12. Cara-cara Perpindahan Panas
Menurut hokum thermodinamika II bahwa perpindahan panas
akan terjadi dari temperatur yang lebih tinggi ke temperatur yang lebih
rendah. Perpindahan panas ini akan terjadi dengan cara :
a. Konduksi
b. Konveksi
c. Radiasi
13. Insulasi
Benda ada yang bersifat penghantar panas dan ada yang
bersifat sebagai penyekat panas (insulasi). Tak ada bahan penyekat
panas yang benar-benar sempurna pasti akan terjadi kebocoran.
14. Efek Pendinginan
Istilah yang biasanya digunakan untuk mengukur kapasitas
pendinginan adalah ton pendinginan (Ton of Refrigeration) artinya 1
ton pendinginan sama dengan jumlah panas yang diperlukan untuk
mencairkan 1 ton es (2.000 lb) dalam waktu 24 jam.
b. Fluida dan Tekanan
1. Fluida
Fluida adalah setiap benda/materi yang dapat mengalir, benda
itu dapat berupa cairan maupun gas. Oleh karena refrijeran dapat
diklasifikasikan sebagai fluida sebab selama menempuh siklus
pendinginan refrijeran dapat berbentuk cair maupun gas/uap.
2. Tekanan Fluida
Tekanan adalah gaya yang bekerja per satuan luas dapat
dikatakan bahwa tekanan sebagai ukuran intensitas gaya pada suatu
satuan luas permukaan. Pada benda padat keseluruhan berat benda itu
menekan ke permukaan yang terkena kontak langsung tetapi pada
benda cair bukan hanya tekanan kearah bawah tetapi kebagian sisi
wadahnya. Jika bagian wadah dibuat berlubang air yang berada diatas
12
bagian lubang itu akan mengalir keluar disebabkan gaya tekan air ke
bawah dan kepinggir.
Gambar. Air Menekan Ke Segala Arah
Notasi tekanan dinyatakan dalam psi (pound per square inch) =
lb/inch2. ada perbedaan antara gaya (force) dengan tekanan (pressure)
gaya merupakan berat total suatu benda dan tekanan adalah gaya per
satuan luas.
3. Head atau Tinggi Permukaan Air
Pada fluida selalu dijumpai hubungan erat antara tekanan
dengan tinggi permukaan air (head of water). Tekanan air bervariasi
tergantung dari tinggi permukaannya. Jika ketinggian permukaan
airnya naik atau turun maka hal ini akan mempengaruhi besarnya
tekanan air tersebut sebagai akibat berubahnya berat air dalam wadah.
Dari hal diatas maka dibuat satu persamaan :
p = 0,433 x h
dimana :
p = tekanan (psi)
h = tinggi permukaan air (ft)
4. Hukum Pascal
Petengahan abad 17 seseorang ahli matematika dan ilmuwan
Perancis Blaise Pascal mengadakan percobaan dengan menggunakan
13
air dan tekanan udara. Hasil percobaan tersebut kita kenal dengan
Hukum Pascal. Hukum pascal itu menyatakan bahwa tekanan yang
diberikan pada suatu cairan akan dipindahkan ke segala arah dengan
sama rata. Salah satu apliksi hukum tersebut adalah pompa hidrolik
yang mampu melipat gandakan gaya.
Gambar. Hukum Pascal Berlaku Untuk Bentuk Yang Berbeda
Gambar dibawah diperlihatkan sebuah bejana berhubungan
yang berisi oil masing-masing bejana mempunyai torak sesuai dengan
besarnya bejana dan dianggap tidak ada kebocoran. Luas penampang
torak kecil adalah 1 inch2 dan penampang torak besar 30 inch
2. Suatu
gaya sebesar 1 lb diberikan pada penampang kecil akan sanggup
menahan beban sebesar 30 lb pada torak besar.
Gambar. Pemindahan Tekanan Hidrolik Menurut Hukum Pascal
5. Densitas
Dari ilmu fisika bahwa densitas adalah berat atau satuan lume
benda sebagaimana halnya lb/inch3 atau lb/ft
3 jika dibuat persamaan
didapat :
D = W / v
14
Dimana :
D = densitas
W = berat benda
V = volume
Berat jenis dari benda umum lainnya dapat dilihat pada tabel dibawah :
Subtansi Densitas Sp. Gravity
Air (murni) 62,4 1
Alumunium 168 2,7
ammonia cair (60 F) 38,5 0,62
Kuningan 530 8,5
bata 112 1,8
Tembaga 560 8,98
kayu gabus (lempengan) 15 0,24
gasolin 41,2 0,66
Kaca (rata-rata) 175 2,8
besi (tulang) 448 7,2
Timah hitam 705 11,3
Mercury 848 13,6
oli (bahan bakar) 48,6 0,78
baja (rata-rata) 486 7,8
kayu - -
oak 50 0,8
pine 34,2 0,55
6. Volume Jenis (Specifik Volume)
Volume jenis suatu benda adalah besarnya volume (ft3) yang
dapat ditempati oleh 1 lb benda itu. Untuk benda cair nilainya akan
tergantung pada temperatur dan tekanan. Benda cair volumenya
dipengaruhi oleh perubahan tekanan karena pada perakteknya tidak
mungkin memadatkan benda cair.
15
Volume gas atau uap sangat dipengaruhi oleh perubahan
temperatur atau tekanan yang bekerja padanya.
7. Tekanan Atmosfir
Bumi kita diselimuti udara yang disebut atmosfir, yang tebalnya
sekitar lebih dari 50 mil diukur dari permukaan bumi. Udara mempunyai
berat dan berat itulah yang dikenal sebagai tekanan atmosfir. Besarnya
tekanan atmosfir diukur mulai dari permukaan air laut besarnya kira-kira
14.7 psi.
Besarnya tekanan itu tidak tetap, tetapi bervariasi tergantung antara
lain pada letak tempat yang diukur dari permukaan air laut, jadi
permukaan air laut dianggap titik nol. faktor lainnya adalah perubahan
temperatur juga sekaligus pada jumlah kandungan uap air di udara.
pengukuran tekanan atmosfir itu dapat dilakukan dengan barometer
sederahana seperti gambar dibawah ini :
Gambar. Barometer Sederhana
8. Pengukur Tekanan
Alat pengukur yang selalu digunakan pada teknik pendingin dan
teknik pengkondisian udara adalah manometer. Isi alat ukur ini adalah
cairan yang biasanya dipakia mercury (Hg) air atau oil sebagai alat
indikasi besarnya tekanan yang bekerja. Manometer air dipakai bila ingin
16
mengukur tekanan udara karena udara sangat ringan. Pada gambar
diperhatikan manometer terbuka sederhana jenis U.
Gambar. Manometer Air
9. Tekanan Mutlak
pada tabel dibawah menunjukkan hubungan antara tekanan mutlak,
atmosfir dan tekanan pada alat ukur. Pada tekanan udara normal dialat
ukur dinyatakan dengan angka nol (0). Untuk tekenan diatas normal
dinyatakan dengan psi dan dibawah normal dinyatakan dengan inch air
raksa.
Gauge Pressure Absolute Pressure
40 54,7
30 tekanan 44,7
20 di atas 34,7
10 atmosfir, psi 24,7
0 tekanan 14,7
10 tekanan 20
20 tekanan dibawah atmosfir 10
30 dalam inch Hg 0
(29, 92)
Gambar. Hubungan Antara Tekanan Absolute, Atmopsfir dan Tekanan Pada Alat
(Gauge Pressure)
17
10. Tekanan Gas
volume gas dipengaruhi oleh perubahan tekanan atau temperatur
atau kedua-duanya. Untuk menghitung perubahan-perubahan diperlukan
adanya dalil. Hukum Boyle menyatakan bahwa volume gas berbanding
terbalik dengan tekanannya jika temperatur gas dianggap tetap. Artinya
hasil perkalian antara tekanan dengan volume tetap konstan atau jika
tekanan gas itu jadi 2x asalnya maka volume baru ½ volume lama
demiikian juga sebaliknya. Konsep ini dapat dinyatakan sebagai :
p1 . v1 = p2 . v2
dimana :
p1 dan v1 adalah tekanan dan volume awal
p2 dan v2 adalah tekanan dan volume baru
c. Diagram Tekanan dan Enthalpy (p-h)
1. Efek Pendinginan
Di dalam system refrijeran mengalir di dalam evaporator sambil
berubah phasa dari cairan jadi uap karena sejumlah panas diambilnya dari
udara sekelilingatau produk yang didinginkan, kemudian kembali
refrijeran di dalam kondensor menyerahkan panasnya kemedia pendingin
yang mengali di sekeliling kondensor. Penyerahan panas disertai
perubahan phasa uap ke cairan.
Jumlah phasa yang dibuang dikondensor merupakan jumlah panas
yang diambilnya di evaporator ditambah panas sisipan sepanjang pipa
penyalurnya (dari evaporator ke kondensor) dan juga panas yang
disebabkan oleh kompressor. Jenis kondensor yang dipakai terdiri dari
jenis pendinginan udara (media pendinginannya udara) pendinginan air
atau pendinginan campuran. Jumlah pans yang diambil refrijeran berarti
jumlah kerja yang dilakukan refrijeran tiap lb, terutama pada data
refrijeran berubah phasa dari cair ke uap.
18
Gambar. Skema Pendinginan Sederhana
2. Siklus Diagram (Cycle Diagram)
Gambar diatas memperlihatkan skema diagram aliran suatu siklus
pendinginan sederhana, lengkap dengan perubahan-perubahan phasanya.
Pertama-tama refrijeran caira menyerap panas dievaporator dan berubah
jadi uap. Dikompressor uap refrijeran yang masuk dikompressikan jadi
uap panas bertekanan tinggi kemudian dialirkan ke kondensor untuk
menyerahkan panasnya sambil berubah lagi wujudnya dan siap untuk
disirkulasikan lagi.
Pada gambar dibawah diperlihatkan diagram mollier (dikenal
dengan nama diagram p-h). pada diagram ini ditunjukkan tekanan panas
dan temperatur dari refrijeran R-12. pada mollier diagram kita dapat
membuat suatu rencana jika tekanan evaporator dan kondensor sudah
ditetapkan dengan jalan membuat garis-garis sejajar dan titik-titik kerja.
20
Berdasarkan gambar dibawah perubahan garis ke cair pada proses
kondensasi terjadi sepanjang garis kondensasi mulai dari kanan ke kiri,
perubahan cair ke gas/uap, pada proses vaporisasi terjadi sepanjang garis
penguapan mulai dari kiri ke kanan, pada salib sumbunya dapat juga
dilihat, garis y sebagai garis tekanan absolute (psia) dan garis x adalah
garis enthalpy.
Tek
anan
abso
lute
(psi
a)
3. Proses Pendinginan
Proses pendinginan secara teoritis kita anggap tak ada kebocoran
ataupun sisipan panas baik dari pipa sambungan antara komponen-
komponen utama maupun dari komponen-komponennya sendiri sehingga
tak ada perubahan temperature baik pada cairan yang dikondensasikan
setelah mengalir meninggalkan kondensor menuju alat ekspansi ataupun
pada uap saat meninggalkan evaporator menuju kekompressor.
4. Koeffisien Kerja (Coefficient of Performance)
Untuk mencari koefisien kerja dari suatu instalasi pendinginan
mesti diketahui dulu effek pendinginnya (RE) dan kerja kompressi.
21
Perbandingan effek pendinginan dengan kerja kompressi adalah koeffisien
kerja (coefficient of performance/CoP). Kalau dibuat persamaan :
CoP = effek pendinginan
Untuk mencari besarnya CoP itu kita mesti kembali ke diagram p-h
Cop = (hC – hA) : (hD – hC)
Cop = 50,34 : 8,52 = 5,91
Angka CoP selalu lebih besar dari 1
5. Hal-hal yang Mempengaruhi Kapasitas
Pada gambar dibawah setelah refrijeran dikondisikan pada
temperatur 120 º F, jika cairan tiu didinginkan lagi (subcooled) sampai
titik A (100 º F) yang artinya subcooled 20 º F maka effek pendinginannya
hC-hA didapat sebesar 4,91 BTU/lb. hal ini disebabkan naiknya jumlah
panas yang diserap di dalam evaporator tanpa adanya kenaikanpanas
kompressi berarti angka CoP-nya tentu naik.
Subcooling itu terjadi di dalam kondensor atau di tampungan
(receiver) atau mungkin juga panas dari cairan refrijeran ke luar ke udara
sekitarnya melalui pipa penghubung antara kondensor dengan alat meteran
(matering device). Yang menguntungkan adalah subcooling yang terjadi
pada kondenser air sehingga dapat menaikkan effisiensi dan kapasitas
sistem yang bersangkutan.
22
Cara lain subcooling adalah dengan memakai cara pemindahan
panas (heat exchanger). Pada cara ini saluran caiaran (pipa dari kondensor
ke evaporator) dihimpitkan (dilekatkan) dengan pipa saluran masuk (dari
evaporator ke compressor) sehingga dengan demikian panas dari refrijeran
cair yang baru keluar dari kondensor diambil oleh uap refrijeran yang baru
keluar dari evaporator cara ini ditunjukkan pada gambar dibawah :