pengantar proses asuhan gizi terstandar€¦ · metoda standar dalam memecahkan masalah gizi,...
TRANSCRIPT
MATERI 1 :
KONSEP
PROSES ASUHAN GIZI
TERSTANDAR
GUNARTI YAHYA, DCN.MM.RD
PELATIHAN NCP BASIC
DPD AsDI JAKARTA
DAFAM HOTEL, 6 – 9 MEI 2018
PATIENT CENTERED CARE (PCC)
Metoda standar dalam
memecahkan masalah gizi,
meningkatkan kualitas dan
keberhasilan asuhan gizi,
membutuhkan cara berpikir
kritis dan menggunakan
terminologi internasional
(International Dietetic and
NutritionTerminology –IDNT)
Pengertian
Proses
Asuhan Gizi
Sebuah pendekatan
sistematik dalam
memberikan pelayanan
asuhan gizi yang berkualitas,
melalui serangkaian aktivitas
yang terorganisir yang
meliputi identifikasi
kebutuhan gizi sampai
pemberian pelayanannya
untuk memenuhi kebutuhan
gizi.
3
TUJUAN PAGT
Memecahkan masalah gizi dengan mengatasi berbagai faktor yang mempunyai kontribusi pada ketidakseimbangan atau perubahan status gizi, untuk meningkatkan kualitas asuhan gizi serta keberhasilan pencapaian target asuhan gizi
Ketepatan menentukan akar permasalahan akan mempengaruhi pemilihan intervensi yang sesuai
4
Implementasi PAGT 5
PAGT dilaksanakan di semua fasilitas
kesehatan :
RS
Klinik Pelayanan Konseling gizi
Puskesmas
Nutrition Care Process- PAGT
Proses & Bahasa Terstandar 7
TERSTANDAR – PROSES & BAHASA
CONTOH : BERFIKIR KRITIS PADA ASUHAN GIZI TERSTANDAR
Diagnosis Medis : Diabetes Type II
Asesmen (SOAP) Pasien obesitas dengan DM
Intervensi Gizi : DM 1500 kalori,
Bandingkan dengan
Diagnosis gizi : obesitas berkaitan dengan tidak tepat memilih makanan ditandai dengan IMT >27 dan gula darah > 200 mg/dl
Intervensi Gizi : konseling gizi
Diagnosis Medis : HIV / TB
Asesmen (SOAP) Pasien gizi kurang dengan HIV/ TB
Intervensi Gizi : Tinggi kalori tinggi protein
Bandingkan dengan
Diagnosis Gizi : Gangguan menelan berkaitan dengan candidiasis oral ditandai dengan asupan hanya 40% dari kebutuhan dan IMT 17,5
Nutrition intervention : modifikasi makanan cair
8
PROSES ASUHAN GIZI & MODEL 9
PROSES ASUHAN GIZI DIMULAI BILA…,,
Pasien/ klien/ grup teridentifikasi risiko atrau
terjadi gangguan gizi
Membutuhkan bantuan lanjut untuk mencapai dan
menjaga status gizi dan kesehatannya
PROSES ASUHAN GIZI BERAKHIR
BILA
Tujuan telah tercapai
Overview Asesmen Gizi
Langkah 1. Asesmen Gizi
TUJUAN
Mengumpulkan, memverifikasi dan mengintepretasikan data
yang dibutuhkan untuk mengidentifikasikan masalah gizi
terkait penyebabnya secara signifikan.
Proses berlangsung dinamis dan tidak linier, tidak hanya
melibatkan pengumpulan data awal, namun juga proses
pengkajian ulang dan analisa data status klien/ populasi
dibandingkan kriteria spesifik (standar referensi)
11
Asesmen Memerlukan Cara Berpikir Kritis
Menentukan data spesifik apa yang akan dikumpulkan
Menentukan kebutuhan akan informasi tambahan
Memilih alat dan prosedur asesmen gizi sesuai situasi:
o Alat pengukuran / pengumpulan data
o Prosedur pengumpulan data
o Comparatives standard
Pengetahuan terkait masalah gizi: Patofisiologis, metabolisme gizi,
epidemiologi.
Validasi data
Kemampuan membuat keputusan berdasarkan fakta (evidence
based)
12
Sumber Data Asesmen
Perseorangan Kelompok Masyarakat
Informasi yang
tersedia
Hasil laboratorium
Rekam medis
klien
Hasil wawancara
klien
Hasil wawancara
pada pendamping
Pengamatan dan
pemeriksaan
Informasi yang
tersedia
Pertanyaan awal
tentang komunitas
pada diskusi
kelompok terarah
Untuk terapi
kelompok
termasuk sumber
data perorangan
Untuk promosi
grup menyertakan
data masyarakat
Informasi yang tersedia
Survey gizi
Survey kesehatan
Penelitian epidemiologi
Data kegiatan rutin:
Pencatatan pelaporan,
dan wawancara
Penilaian kebutuhan
masyarakat secara
strategis (melalui proses
Musyawarah Masyarakat
Desa (MMD))
Sumber: Modifikasi The British Dietetic Association, Model and Process
for Nutrition and Dietetic Practice, 2016
13
Kategori Data Asesmen Gizi
Pengukuran antropometri
Data biokimia, tes medis, dan prosedur
data laboratorium terkait gizi
Data pemeriksaan fisik/klinis terkait gizi
Riwayat terkait asupan makanan dan gizi
Riwayat klien
14
• Data dikelola dan
dikelompokkan
sesuai dg 5 domain.
• Tentukan “defining
characteristic” atau
karakter penentu
(tanda & gejala) dr
diagnosis yg diduga
(gunakan
terminologi
pengkajian gizi dan
matriks pengkajian
gizi – diagnosis gizi)
• Membandingkan
data-data dengan
standar rujukan
yang disepakati
(standar
pembanding =
norma dan standar
nasional,
institusional atau
peraturan)
• Mengidentifikasi
kemungkinan
problem, etiologi,
sign &symtom
LANGKAH-LANGKAH ASESMEN GIZI
Mengumpulkan,
memilah,
validasi data.
Jenis data dan
metoda
pengambilan
data
disesuaikan
dengan setting
dan kondisi
pasien
REVIEW CLUSTER IDENTIFIKASI
15
RIWAYAT TERKAIT GIZI DAN MAKANAN (FH)
DOMAIN ASESMEN GIZI
PENGUKURAN ANTROPOMETRI (AD)
DATA BIOKIMIA, TES MEDIS DAN PROSEDUR (BD)
PEMERIKSAAN FISIK FOKUS GIZI (PD)
RIWAYAT KLIEN (CH)
COMPARATIVE
STANDARDS
International Dietetics & Nutrition Terminology (IDNT) Reference Manual,
2015
IDENTIFIKASI
MASALAH
PENYEBAB
TANDA &
GEJALA
16
Overview Diagnosis Gizi
Langkah 2. Diagnosis Gizi
Tujuan:
Untuk
mengidentifikasi dan
menggambarkan
masalah gizi spesifik
yang dapat diatasi
atau diperbaiki
melalui intervensi gizi
oleh seorang tenaga
kesehatan.
Contoh :
Diagnosis Medis :
DIAGNOSIS GIZI : P - E - S
Dislipidemia
Kelebihan asupan lemak
berkaitan dengan makanan
fastfood dan kurang aktifitas
fisik ditandai dengan
pemeriksaan kolesterol 230
mg/dl dan mengkonsumsi
hamburger/sandwich 5
kali/minggu.
STATUS GIZI
Kondisi keseimbangan:
asupan nutrien kebutuhan nutrien
Bila sesuai: GIZI BAIK
Ketidak seimbangan Masalah / Problem gizi
Ketidakseimbangan dapat terjadi akibat:
inadekuat/eksesif asupan
peningkatan kebutuhan
gangguan absorpsi
gangguan utilisasi
≈
PERBEDAAN DIAGNOSIS GIZI VS DIAGNOSIS MEDIS
Rangkuman masalah gizi dari data penilaian gizi (kesehatan pasien, hasil lab, diagnosa medis, masalah atau gejala)
Bersifat sementara sesuai dengan perubahan respon pasien/klien
DIAGNOSIS GIZI Gambaran
penyakit atau patologi organ tertentu atau sistem tubuh Tidak berubah sepanjang kondisi penyakitnya masih ada
DIAGNOSIS MEDIS
20
21 MASALAH/PROBLEM GIZI
Tidak sesuai antara asupan energi dan nutrien dengan kebutuhan tubuh untuk menjamin
pertumbuhan, pemeliharaan dan fungsi spesifik lainnya
MALNUTRISI
• Asupan makan atau gizi yang terlalu banyak atau terlalu sedikit dibandingkan dengan kebutuhan aktual atau perkiraan
Domain Asupan
• Masalah gizi yang berhubungan dengan kondisi medis atau fisik. Domain Klinis
• Sikap, kepercayaan, lingkungan fisik, akses terhadap makanan, atau keamanan pangan
Domain Perilaku dan Lingkungan
Tiga Kategori Diagnosis Gizi
22
Cara Mendokumentasikan Diagnosis Gizi
Format Diagnosis Gizi untuk pernyataan Problem-Etiology-Sign/
Symptom (PES) adalah: "Label masalah gizi (P) yang terkait
dengan ____ (E) sebagaimana dibuktikan oleh ____(S).“
(P) Label Diagnosis Masalah Gizi, contoh: menjelaskan
perubahan status gizi klien/ populasi.
(E) Penyebab Etiologi/ Faktor Risiko berkaitan dengan label
diagnosis gizi dengan kata-kata "terkait dengan”, contoh:
kurangnya pengetahuan
(S) Tanda/Gejala : data yang digunakan untuk mengetahui
bahwa klien/ populasi memiliki diagnosis gizi yang ditentukan.
Terkait dengan etiologi dengan kata-kata "yang dibuktikan oleh",
contoh: asupan makan kurang atau lebih
23
ETIOLOGI
PENTING mengidentifikasi etiologi atau penyebab, serta faktor risiko yang berkontribusi
Perlu BERFIKIR KRITIS.. Mengapa masalah gizi tersebut terjadi
Penting untuk menentukan intervensi gizi, mengatasi akar masalah, atau meminimal signs/symptoms
• Sikap – Kepercayaan
• Budaya
• Pengetahuan
• Psikologis
• Sosial – personal
• Perilaku
• Fasilitas Yankes termasuk informasi dan kapabilitas sdm nya
• Akses
• Regulasi
Kategori
Etiologi
24
Fungsi fisik
Fisiologis
Metabolik
Terapi / prosedur
Contoh Diagnosis Gizi Individu Problem
Etiology Sign/symptom
NC.4.1.1.
Malnutrisi
Asupan makan yang kurang
dalam waktu yang relatif
lama dan adanya
peningkatan kebutuhan gizi
akibat penyakitnya
- IMT 17,18
- Penurunan BB 8,3 % dlm
1 bln
- Kehilangan lemak sub
kutan
- Asupan E 62 % keb, P 40
% keb
NI-2.1 Inadekuat
oral Intake
Penurunan nafsu makan
Mual yang disebabkan
karena penyakitnya
- Asupan ½ dari penyajian
( E 47%,P 32%,L 39 %,
KH 53 %)
NB-1.1
Kurangnya
pengetahuan
terkait gizi
Kurangnya
edukasi/informasi terkait gizi
Tidak setiap hari konsumsi
lauk hewani dan kurang suka
buah dan sayur
25
Diagnosis Gizi Masyarakat
Problem Etiology Sign/symptom
Tingginya proporsi
ibu hamil anemia di
wilayah kerja PKM
berkaitan dengan kurangnya
pengetahuan tentang
makanan sumber zat besi
dan keterbatasan akses
terhadap pemenuhan
makanan
ditandai dengan hasil survei
terdapat kasus ibu hamil
anemia sebanyak ……
orang di Desa A, survei
konsumsi asupan sumber
protein dan zat besi rendah
Terbatasnya akses
terhadap makanan
(NB-3.2) terkait
dengan:
Sekolah tidak memiliki
kebijakan untuk
menerapkan penyedian
makanan sehat di kantin
sekolah* yang dibuktikan
dengan:
Tidak ada pilihan makanan/
minuman sehat yang
disediakan di kantin
sekolah*.
26
Overview Intervensi Gizi
Langkah 3. Intervensi Gizi
•Memperbaiki atau meningkatkan kondisi gizi berdasarkan rencana dan penerapan intervensi gizi yang tepat sesuai kebutuhan.
•Tujuan intervensi mengarah pada problem (P) berdasarkan etiologi (E) dengan target memperbaiki sign/ symptom (S) yang harus terukur dan waktu tertentu
Tujuan Intervensi 28
Pemilihan Intervensi Gizi berdasarkan Diagnosis Gizi
dan Etiologinya
Strategi Intervensi Gizi dipilih dengan tujuan untuk
merubah asupan gizi, pengetahuan dan perilaku
terkait gizi, kondisi lingkungan atau akses pada
pelayanan/ asuhan yg mendukung
Tujuan intervensi Gizi yg ditetapkan dpt digunakan
sebagai basis untuk memonitor perkembangan dan
mengukur outcames
FOKUS pada isu yang akan ditangani berupa
aksi/kegiatan & menggunakan sumber-sumber daya
yang ada (Kearifan / Budaya Lokal)
Hal2 Yang Harus Diperhatikan 29
HUBUNGAN INTERVENSI GIZI DENGAN DIAGNOSIS GIZI
Problem merupakan dasar untuk menetapkan tujuan intervensi
Etiologi merupakan penyebab / faktor yang mempunyai
kontribusi terjadinya masalah, sebagai penentu dalam
menetapkan strategi intervensi. Bila Etiologi teratasi, diharapkan
Problem terpecahkan
Apabila Etiologi tidak bisa dikoreksi dengan Intervensi Gizi, maka
Intervensi yang dipilih untuk meminimalkan tanda dan gejala*
RE-ASESMEN
DIAGNOSIS
GIZI
INTERVENSI
GIZI MONEV
GIZI
PROBLEM
(What)
ETIOLOGI
(Why)
TANDA DAN GEJALA
(How do I know?)
ASESMEN GIZI
PES
Statement
*
30
Konsep Dasar PAG
Pemberian makanan dan/zat gizi
Edukasi Gizi
Konseling Gizi
Koordinasi Asuhan Gizi
KATEGORI/STRATEGI INTERVENSI GIZI - TERMINOLOGI
N
D
E
C
R
C
31
Pemberian Makanan dan/ Zat Gizi pada
Individu
Preskripsi Diet adalah Pernyataan singkat
mengenai anjuran asupan energi dan atau zat gizi
atau makanan tertentu untuk pasien secara
individual berdasarkan standar rujukan, pedoman,
kondisi pasien dan diagnosis gizi
Penetapan preskripsi diet dapat dilakukan pada
pelayanan gizi rawat inap
Penetapan preskripsi diet pada pasien rawat jalan
menjadi bahan edukasi gizi atau konseling gizi
(termasuk syarat dan prinsip diet)
32
Contoh Preskripsi Diet
Komponen
Preskripsi Diet:
Kebutuhan energi
Komposisi zat
gizi makro &
mikro
Jenis diet
Bentuk makanan
Frekuensi makan
Rute pemberian
Contoh Preskripsi
Diet :
Jenis diet dan
jumlah: DM 1700
Kkal
Bentuk lunak
(Bubur)
Frekuensi 3 kali
makan dan 2 kali
selingan
Rute pemberian :
Oral
33
Pemberian Makanan dan/ Zat Gizi
pada Masyarakat
Pada Masalah gizi masyarakat ditemukan tingginya prevalensi anemia remaja putri
Contoh 1
Strategi Pemberian makan dan atau zat gizi pada masyarakat dapat berupa pemberian tablet tambah darah
Intervensi
34
Pengertian
Proses memberikan
instruksi dan latihan bagi
pasien/ klien untuk
meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan dalam
mengatur dan memodifikasi
makanan, memilih aktivitas
fisik terkait gizi serta
memelihara dan
meningkatkan perilaku
hidup sehat.
EDUKASI (E)
Komponen
Edukasi
E.1
KONTEN/MATERI
Meningkatkan
pengetahuan
E.2
APLIKATIF
Meningkatkan
pemahaman dan
keterampilan
35
Konseling Gizi
Sebuah dukungan
kegiatan kolaborasi
antara konselor dan
klien untuk
menetapkan pilihan
makanan bergizi,
aktivitas, menetapkan
tujuan untuk
mengatasi masalah
gizi dan
meningkatkan status
kesehatan.
• Membantu klien mengidentifikasi dan menganalisis masalah
memberikan alternatif pemecahan masalah
membimbing kemandirian mengatasi masalah
Individu
Pengertian Tujuan Sasaran
36
Koordinasi Asuhan Gizi
1. Koordinasi atau kolaborasi dengan yang lain selama
melakukan asuhan gizi
a. Pertemuan tim (dokter, perawat, AG)
b. Merujuk ke RS
c. Merujuk ke Puskemas/ program gizi
d. Komunikasi dg petugas yg lain
2. Menghentikan asuhan atau merujuk / memindahkan
asuhan ke fasilitas pelayanan kesehatan lainnya misal
merujuk ke pusat kes masy/ program gizi
3. Kolaborasi dan koordinasi di Puskesmas dapat berupa:
- Lintas Program Puskesmas
- Lintas Sektor
37
Overview Monitoring &
Evaluasi Gizi
LANGKAH 4. MONITORING DAN EVALUASI
TUJUAN:
Untuk melihat perkembangan dan pencapaian tujuan yang
diharapkan.
Monitoring dan evaluasi gizi mengidentifikasi outcome yang
berhubungan dengan diagnosis dan tujuan intervensi gizi yang
direncanakan.
Kajian gizi yang lebih spesifik dapat dilakukan dengan
membandingkan outcome dengan status gizi sebelumnya dan tujuan
intervensi.
Secara umum, ini bertujuan untuk menilai efektivitas intervensi yang
dilakukan oleh tenaga gizi.
39
Hubungan Asesmen, Diagnosis, Intervensi & Monitoring Evaluasi Gizi
ASESMEN
GIZI DIAGNOSIS
GIZI
INTERVENSI
GIZI MONEV
GIZI
Kemungkinan
ada masalah
gizi lain
Tidak
ada
masalah
gizi lain Pengkajian
ulang gizi
40
Pengertian
OUTCOME/ keluaran asuhan gizi :
Hasil dari asuhan gizi yang secara langsung berkaitan dengan diagnosis gizi dan tujuan intervensi yg direncanakan (contoh: penurunan prevalensi anemia ibu hamil)
INDIKATOR ASUHAN GIZI :
Penanda (marker) yang dapat diukur dan dievaluasi untuk menentukan efektivitas asuhan gizi (contoh: cakupan pemberian TTD pada ibu hamil)
41
42
Outcome Pelayanan Kesehatan Outcome Asuhan Gizi
Tahapan Outcome Asuhan Gizi dan
Outcome Pelayanan Kesehatan
Perubahan Pengetahuan, Keyakinan/ Sikap/
Perilaku, Akses dan Lingkungan
Perubahan
tanda dan
gejala
Peningkatan
asupan
makanan
FH BD
PD
AD
Outcome Kesehatan dan
Penyakit
Outcome Efisiensi biaya
kesehatan
Kualitas hidup
Individu/ Masyarakat
Manfaat PAGT
Menyediakan kerangka berpikir yang konsisten dan
terstruktur serta metoda untuk:
a) Membuat keputusan sehingga meningkatkan tingkat
kinerja, dengan menentukan diagnosis/masalah gizi
yang akan ditangani sampai monitoring & evaluasi
(dari tingkat merespon menjadi tingkat menentukan).
b) Membantu praktisi dietetik mengelola asuhan gizi
berbasis lmiah dan komprehensif
c) Memudahkan pemahaman dan komunikasi antar
profesi
d) Mengukuhkan posisi dalam ekonomi global
(pendidikan dan kredibilitas)
RUJUKAN
Academic of Nutrition and Academics (2013) International Dietetics & Nutrition Terminology (IDNT) Reference Manual : Standardized Language for the Nutrition
Care Process Fourt Edition. Chicago : eatright Academic of Nutrition and
Dietetics.
Lacey K, Pritchett E. (2003) Nutrition Care Process and Model: ADA adopts road map to quality care and outcomes management. J Am Diet Assoc.
Nelms, M., Sucher, K.P., Lacey, K., Roth, S.L., (2010) Nutrition Therapy & Pathophisiology Second Edition, USA : Wadsworth
Kementerian kesehatan dan WHO Indnesia, Buku Saku Pelayanan Asuhan Gizi di
Puskesmas.