pengalaman menggagas implementasi kla di sumatera utara
DESCRIPTION
Meuthia Fadila Fachrudin PSGPA - Unimed. Pengalaman menggagas implementasi KLA di Sumatera Utara. BIODATA. Nama: Meuthia Fadila Fachruddin, Tpt/tgl.lahir: P. Siantar/28 -12 - 1962 Pekerjaan : - Dosen Jur. T. Sipil, Fak. Teknik Unimed - Kepala PSGPA Unimed - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
PENGALAMAN MENGGAGAS
IMPLEMENTASI KLA DI SUMATERA UTARA
Meuthia Fadila FachrudinPSGPA - Unimed
BIODATANama : Meuthia Fadila Fachruddin,Tpt/tgl.lahir : P. Siantar/28 -12 - 1962Pekerjaan : - Dosen Jur. T. Sipil, Fak. Teknik Unimed
- Kepala PSGPA Unimed - Konsultan Implementasi ISO - Konsultan Perumahan Permukiman
Pendidikan : - S1, Teknik Sipil, USU - S2, Development Technologies, The University of Melbourne, Australia
Organisasi : - Ketua II, HPJI DPD Sumut - Koord. Litbang, REI DPD Sumut - Wakil Ketua III IkATSi USU - Presdident Chapter Medan Bina Antarbudaya / AFS Intercultural Programs - Wakil Ketua LHOHA- ‘Aisyiah Wilayah Sumut - Tim Koordinator Jaringan Aktivis Perempuan Sumut
Tahun 2007 Tema hari Habitat (diperingati setiap Senin
minggu pertama bulan Oktober) Keprihatinan terhadap kondisi perkotaan di
Sumut (prasarana dan sarana pendidikan, kesehatan, perlindungan anak)
Komitmen Pemerintah Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota) masih lemah terhadap perlindungan anak
Adanya gaung ttg KLA di Nasional (KPP) Meningkatnya kasus kekerasan dan perlakuan
salah terhadap anak
Penduduk Sumatera Utara
Jumlah Penduduk
SP 1990 10,26 juta jiwa
SP 2000 11,51 juta jiwa
P4B (April 2003) 11.890.394 jiwa
Juni 2006 (estimasi) 12.643.494
Pertumbuhan penduduk
Tahun 1990 - 2000 1,20%
Tahun 2000 - 2005 1,37%
Tahun 2005-2006 1,57
Jumlah Anak (0-19 tahun) 43,35%Sumber: SUDA 2007
Tahun 2008 Melakukan kajian (evaluasi) di fasilitasi oleh
Dinas Tarukim (Dinas penataan Ruang dan Permukiman) terhadap 4 (empat) kota yaitu Medan, Binjai, Tebing Tinggi dan Pematang Siantar berdasarkan indikator yang telah disusun/ditetapkan KPP dengan mengumpulkan data sekunder dari instansi terkait dengan tumbuh kembang anak dan perlindungan anak (Dinas kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan dan Dinas Pekerjaan Umum) dan survey terhadap prasarana dan sarana yang ada
Tahun 2008 Hasil kajian dipaparkan pada peringatan Hari
Habitat 2008 di Sumut Apa hasilnya kajian tersebut?
Konsep atau kebijakan KLA belum tersosilisasi di SKPD terkait
Data tidak terkompilasi, dengan baik dan indikator yang ada berbeda-beda, sehingga sulit untuk mengkompilasi
Peraturan perundang-undangan (UU, Perda, Kebijakan) terkait anak dari tingkat Nasional dan provinsi belum ditindak-lanjuti oleh Pemerintah Kota.
Tahun 2008 Hasil kajian:
Dalam bidang kesehatan, sudah cukup memadai hanya data yang belum terkompilasi dengan baik. Walaupun demikian, jumlah tenaga Medis yang dapat melayanai masyarakat di tingkat Kota masih sangat kurang terutama dokter spesialis.
Belum ada Perda /kebijakan:› Asuransi Kesehatan Anak› Larangan Merokok bagi anak (< 18 tahun)› Larangan merokok di ruang publik pun belum ada.
Tahun 2008Hasil kajian: Dalam bidang pendidikan, angka
partisipasi sudah memadai walaupun masih perlu ditingkatkan terutama di tingkat lanjutan. Fasilitas pembelajaran (ruangan, laboratorium, fasilitas olah raga, fasilitas bermain, perpustakaan) dan fasilitas pendukung (kamar mandi, ruang UKS, ruang ibadah, kantin sehat) masih sangat kurang.
Tahun 2008 Hasil Kajian
Dalam bidang pelayanan sosial, hak sipil dan partisipasi anak, perlindungan hukum, dan perlindungan ketenaga-kerjaan belum diperhatikan.
Dalam bidang Infrastruktur sangat tidak memadai, prasarana dan sarana yang sudah ada dalam kondisi tidak terawat dan ditelantarkan.
Hasil kajian:Kurangnya fasilitas
pendukung di sekolah yang sehat, bersih dan memadai (prasarana dan sarana pembelajaran,olah raga, kesenian, bermain ruang ibadah) termasuk kamar mandi dan kantin sehat, menjadikan anak menghabiskan waktu di mall
Bagaimana 1 lapangan utk 1500 murid?
Hasil kajianTidak ada Rute Aman dari rumah ke
sekolah dan sebaliknya ◦ Marka jalan hanya zebra cross◦ Lalu Lintas (Polisi dan Dinas Perhubungan)
hanya menjaga pusat kota/ jalan protokol/sekolah papan atas.
◦ Sekolah-sekolah di Jalan Lintas Sumatera / jalan Arteri Primer/jalan Nasional, tanpa pengamanan yang memadai.
◦ Tidak ada transportasi yang khusus untuk Anak sekolah.
Anak harus menunggu.......
Hasil kajian Tidak ada anggaran khusus anak Panti sosial balita dan panti sosial asuhan anak, masih
menyatu, umumnya diusahakan orsos keagamaan (subsidi Pemko sangat terbatas)
Panti sosial remaja secara khusus belum ada, disatukan dengan panti asuhan atau rehabilitasi narkoba.
Panti rehabilitasi narkoba tidak terdata secara khusus karena menyatu dengan praktek dokter/klinik kesehatan jiwa.
Taman penitipan anak masih jarang, dan ada yang menyatu dengan panti asuhan anak yatim piatu dan belum ditangani secara khusus
Taman bermain (Lapangan Gajahmada) yang hampir tinggal puing.......
Taman ini sangat baik tapi kurang terawat
Taman Bermain tidak hanya untuk anak-anak ........
Taman Bermain Anak yang beralih fungsi menjadi markas OKP (jl. Petula)
Taman yang beralih fungsi menjadi tempat Bilyar OKP (jl. Sriwijaya)
Bidang InfrastrukturPusat Rekreasi Anak dan Keluarga
◦ Masih sangat terbatas di Medan dan P. Siantar◦ Tidak Ada di Tebing Tinggi dan Binjai◦ Sebahagian besar masyarakat dan birokrat masih
menganggap bahwa Pusat Rekreasi Anak dan Keluarga adalah Pusat Perbelanjaan.
Perpustakaan Anak◦ Perpustakaan khusus anak tidak ada. ◦ Perpustakaan yang ada masih sangat terbatas.◦ Tebing Tinggi ada perpustakaan keliling◦ Binjai tidak ada perpustakaan kota
Bidang InfrastrukturMuseum; ada dan sangat terbatasKantor Pos; ada disemua kotaGelanggang Olah Raga
◦ Ditemukan di seluruh kota yang menjadi lokasi kajian.
◦ Dimiliki dan dikelola oleh Pemerintah Kota maupun swata, dan kondisinya berbeda-beda sesuai dengan komitmen dan kemampuan pengelola.
◦ Kebanyakan fasilitas olah raga yang dikelola Pemko dalam kondisi tidak terawat dan tidak berfungsi
Gelanggang Remaja menjadi tempat berjualan
Bahagian dalam Gelanggang Remaja yang masih dapat dimanfaatkan
GOR yang kondisinya sangat memprihatinkan
Lapangan Sepak Bola yang menjadi tempat penggembalaan Sapi.... (Perumnas)
Stadion di P. Siantar
Kolam Renang dan stadion jadi situs purbakala......di Tebing Tinggi
Bahaya di jalan…
Akibat kurangnya sarana olah raga dan tempat bermain, maka anak bermain di....
2009 Hasil kajian disosialisasikan di tingkat provinsi
dan kabupaten/kota Peringatan Hari Habitat 2009 “ Planning Our
Urban Future” Sumut ada rumusan “ …. Perencanaan dan pembangunan kota-kota (Sumatera Utara) harus memenuhi kebutuhan (masa kini dan masa depan) dan memperhatikan hak-hak masyarakat penghuninya sesuai dengan etika universal termasuk isu lingkungan, isu gender, isu anak dan isu lansia”
2009 BiroPP membentuk Tim Percepatan
KLA BiroPP mengarahkan untuk
pencanangan di tiga daerah:Kota Tebing TinggiKabupaten LangkatKabupaten Serdang Bedagai (mendapat
penghargaan Inisiatif KLA
2010 BiroPP kembali menggeliat untuk KLA
dengan:Mengadakan workshop ttg KLA utk kab/kotaMengadakan beberapa pertemuan khusus
dg daerah yg telah dan akan mencanangkan KLA:○ Kabupaten: Serdang Bedagai, Langkat,
Deliserdang, Simalungun, Batubara○ Kota: Tebing Tinggi, Medan
2009 Delegasi Sumut memajukan
“perumahan permukiman yang berperspektif gender dan ramah anak” pada: Dialog Perumahan dan Permukiman
Wilayah Barat di BatamPra Kongres Perumahan di JakartaKongres Perumahan di Jakarta
2010 Hasil pengamatan terhadap 3 Kab/kota
yang telah mencanangkan:Hanya Tebing Tinggi yang ada progres
(adanya transportasi khusus anak sekolah)Kabupaten Langkat “do NOTHING”Kabupaten Serdang Bedagai hanyut dengan
penghargaan
Hasil diskusi-diskusi Masih lemahnya pemahaman ttg KLA
diberbagai level dan sektor Belum adanya koordinasi dengan SKPD
teknis/infrastrukur (Bappeda,PU, Perhub), akibat perbedaan Eselon badan PP dan instansi teknis
Banyaknya daerah yang melaksanakan Pemilukada tahun 2010
SDM pendukung (NGO/PT) di daerah masih terbatas
Hasil diskusi KLA masih baru, belum membumi Diperlukan Gugus tugas tingkat Provinsi
Terima kasih