peng limbah industri revsi
TRANSCRIPT
MATERI PERKULIAHAN IX s/d XV
I
1.
IX. Pencemaran Lingkungan Akibat lImbah Industri
X. Teknis Pengolahan Limbah Padat Industri Melalui
Pengomposan XI. Amdal, Manfaat dan Keterlibatan Masy Dalam Amdal XII. Prosedur Pelaksanaan Amdal dan Metoda AmdalXIII. Pengelolaan dampak lingkungan Proyek IndustriXIV. PERSENTASE TUGAS KELOMPOK . Penanganan limbah industri (Pembenahan dan pengolahan limbah) XV. PERSENTASE TUGAS KELOMPOK. Penanganan limbah industri (Pembenahan dan pengolahan limbah Industri Minyak Sawit)XIV. Ujian Semester
KULIAH KE IX
PENCEMARAN AKIBAT INDUSTRI
Sumber Pencemaran (Kode klasifikasi PBB)
Agro industri (1110 untuk ternak sapi, babi, ayam,kambing, kalkun, itik, susu, telur)
Industri makanan3111 (pemotongan ternah, pengemasan dan pengolahan hasil ternak)3112 (pengolahan susu)3113 (pengalengan buah dan sayur)3114 (pengalengan ikan)3115 ( ekstrak minyak zaitun dan pemurnian minyak sayuran)3116 (penggilingan biji-bijian)3118 (pabrik gula tebu dan bit)3121(pembuatan tebu dan glukosa, serta ragi)
Sumber Pencemaran (Kode klasifikasi PBB)
Industri pulp, kertas, papan serat3411 ( 6 point)
Industri kimia anorganik
3511 (industri kimia dasar)3512 (industri pupuk dan pestisida)3513 dan 3512 (pestisida)3521 (industri cat, pernis dan lak)
PENANGANAN LIMBAH CAIR INDUSTRI
• Secara praktis limbah akan menuju jalannya aliran air yang terdekat.
• Meskipun dibuang ke tanah tetap saja limbah akan sampai ke mata air (water table)
• Untuk itu diperlukan sarana pembenahan air limbah, dengan mengikuti kaidah kaidah yang mengatur metode metode penanganan limbah.
Penanganan Limbah
• Limbah yang boleh dibuang ke lingkungan, jika limbah tersebut telah mengalami perubahan bentuk bahan pencemar.
• Tingkat pembenahan yang tinggi akan mencakup:• 1. Pembuangan benda benda padat• 2. Oksidasi bahan bahan mengandung karbon
menjadi karbon dioksida, dan nitrifikasi yaitu oksidasi amoniak (pemecahaan zat-zat bersifat nitrogen organik menjadi nitrit dan nitrat.
Proses Penanganan Limbah Mencakup operasional
• 1. Penyaringan• 2. Pembuangan pasir• 3. Pembuagan minyak dan minyak
pelumas• 4. Sedimentasi zat-zat organik dan zat-zat
mineral yang terurai halus• 5. Peredaran udara dan oksidasi• 6. Penyelesaian akhir
PENANGANAN LIMBAH INDUSTRI
• Penanganan limbah yang langka untuk dilakukan
• 1. Strerlisasi/ pemberantasan kuman• 2. Penghilangan bau
• Semua proses penanganan tegantung pada peralatan mekanis dan pembenahan kimiawi.
Pengelompokan penanganan limbah secara kasar
• 1. pengolahan secara mekanis (penyaringgan, pengambilan buih, pengambbangan)
• 2. Pembenahan secara kimiawi (pengentalan, penghilangan bau, pengambangan dan sedimentasi)
• 3. Pembenahan secara BIologis tergantung aktivitas mikroorganisme yang hidup dan lingkungan alamiah mereka,)
Buangan yang Mengandung Kotoran Organik
• Bila zat-zat organik yang larut mengandung karbon dalam kosentrasi yang tinggi, diperlukan odsidasi secara biologis, hingga mencapai tingkat yang tak berbahaya.
• Zat-zat organik susah menangkapnya sehingga diperlukan penambahan kotoran agar memuaskan penanganannya.
Penanganan Limbah Industri Pangan
Tugas kelompok
Tema: Penanganan limbah industri (Pembenahan dan pengolahan limbah)
Setiap kelompok fokus pada satu kajian Penanganan limbah Industri
Bidang Kajian:Industri tan pangan atau perkebunan
Kelompok beranggotakan maksimal 3 orang
Makalah dipresentasikan minggu akhir perkuliahan
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
Mengingat penting dan besarnya dampak yang ditimbulkan limbah cair bagi lingkungan, penting bagi sektor
industri untuk memahami dasar-dasar teknologi pengolahan limbah cair.
• Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan.
Berbagai teknik pengolahan air buangan untuk menyisihkan bahan polutannya telah dicoba dan
dikembangkan selama ini. Teknik-teknik pengolahan air buangan yang telah
dikembangkan tersebut secara umum terbagi menjadi 3 metode pengolahan:
1. pengolahan secara fisika2. pengolahan secara kimia
3. pengolahan secara biologiUntuk suatu jenis air buangan tertentu, ketiga
metode pengolahan tersebut dapat diaplikasikan secara sendiri-sendiri atau secara kombinasi.
Pengolahan Secara FisikaPada umumnya, sebelum dilakukan pengolahan lanjutan terhadap air buangan, diinginkan agar bahan-bahan tersuspensi berukuran besar dan yang mudah mengendap atau bahan-bahan yang terapung disisihkan terlebih dahulu. Penyaringan (screening) merupakan cara yang efisien dan murah untuk menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar. Bahan tersuspensi yang mudah mengendap dapat disisihkan secara mudah dengan proses pengendapan. Parameter desain yang utama untuk proses pengendapan ini adalah kecepatan mengendap partikel dan waktu detensi hidrolis di dalam bak pengendap.Pemisahan Cair – PadatanPenapisanPresipitasiFiltrasiFlotasiFiltrasi
Penananan limbah cair industri
KULIAH KE X
Teknis Pengolahan Limbah Padat Industri
Dengan Sistem Pengomposan
Limbah Padat Industri dan Penanggulangannya
Limbah padat industri dapat berupa:1. Limbah hasil proses instalasi pengolahan air limbah
(IPAL), berupa endapan (sludge), yang merupakan hasil proses filter press. Limbah ini dapat dikategorikan limbah berbahaya dan beracun (B3).
2. Limbah padat bahan makanan. Bersifat organik menimbulkan bau busuk, dapat didegradasi oleh mikro organisme, mengandung patogen penyebab penyakit pada manusia
Proses Penumpukan Limbah Padat
• Sumber limbah padat industri berasal dari pengolahan limbah cair.
• Tahap pengolahan limbah cair yang menghasilkan limbah padat:
1. Pengolahan primer. Membuang limbah padat yang mengendap dan mengapung, melalui penyaringan, pengendapan dan pemisahan benda benda kecil, dan pemisahan endapan.
• 2. Pengolahan SekunderBerupa endapan kental dan lumpur berlebih dalam olahan biologi,khususnya proses lumpur aktif
3. Pengolahan tersierLumpur yang terdapat dalam jumlah kecil.
Penanganan Sludge
• Sludge harus diolah agar menjadi stabil, karena sludge biasanya terdiri dari lumpur anorganik.
• Sludge dpat digunakan menjadi bahan ekonomis, spt bahan batu bata, pupuk organik.
• Pengolahannya dapat dilakukan dengan:dehidrasi, pengeringan dan pemadatan.
Pengolahan limbah padat secara aerobik
Zat Organik Mikro organisme aerobik Oksigen
Oksidasi aerobik Penyebaran mikroorganisme
Oksidasi endogenous
Penghancuran bahan organik,
Oleh mikro organisme dan
sbgn dikompos menjadi
CO2 dan H20
Sisanya diasimilasiUntuk membantu
pertumbuhan
Mikro norganisme, yang dilipatgandakanJuga menjadi CO2,H20
Dan NH3, melalui Metabolismenya
kecuali ada persediaanTambahan zat organik
Pengolahan anaerobik
• Digunakan untuk mengolah limbah pada industri organik. Efektifitas kerjanya tergantung enzim yang disintesis oleh sel sel nya.
• Kegiatan ini dilanjutkan dengan pengolahan aerobik
Penanganan lumpur organik
1. Metode pembakaran, danincinerator basah
2. Metode informasi metan. Kapasitasnya 2-3 kg zat organik permeter kubik dari tanki fermentasi
3. Metode pembusukan. Hasilnya dapat dijadikan pupuk organik (kompos).
PENGOMPOSAN
• Cara pembuatan Kompos• 1. Sistem Penimbunan (Cara tradisional)• 2. Pembuatan kompos dengan EM 4• 3. Pembuatan kompos dengan
trichoderma sp• 4. Pembuatan kompos dengan mesin.
JENIS PRODUKSI DARI KOMPOS 1. Pupuk Organik Cair.Prinsip pembuatan:
a. Campur bahan (limbah padat industri) yang dikomposkan dengan bahan penyempurna kualitas kompos lainnya (pupuk kandang, pupuk buatan, kencing sapi, larutan EM dll), secara merata.b. Merendam semua bahan yang dikomposkan (200g bahan direndam dalam 200 l air), biarkan selama 1 bulan.c. Saring air rendaman, dan gunakan sebagai pupuk cair, dengan kosentrasi sesuai kebutuhan.
JENIS PRODUKSI DARI KOMPOS2. Kompos Padat dari Limbah.
a. Susun limbah dan bahan organik penyempurna kompos, secara berlapis, tinggi setiap lapisan 30 cm. (sehingga membentuk gundukan kompos setinggi 1,5 m, atau terdiri dari 5 lapisan).
• b. Setiap lapisan dibasahi, sehingga bahan menjadi lembab (Kadar air 40-50%).
• c. Tambahkan mikroba sebagai dekomposer pada setiap lapisan untuk mempercepat proses pembuatan kompos.
• d. Periksa kompos setiap minggu, dan lakukan penyemprotan dengan air, agar tidak mengering.
• e. Lakukan pembalikan bahan kompos, sehingga lapisan terbawah menjadi lapisan atas.
• f. Biarkan bahan kompos melapuk/terdekomposisi, shg terbentuk kompos.
Sistem Penumpukan Bahan Kompos Pada Setiap lapisan (30 cm)
Kotoran hewan 3 cm
Lapisan Tanah top soil 2 cm
Taburan abu dapur/ kapur dan pupuk buatan masing masing 1 gelas untuk setiap meterpersegi
Lapisan bahan organik (limbah industri/sampah/rerumputan/jerami/sekam/
serbuk gergaji dlll.Tinggi lapisan 25 cm setelah dipadatkan
KULIAH KE XIAMDAL
PENGERTIAN AMDALMANFAAT AMDAL
KETERLIBATAN MASYARAKAT DALAM AMDAL
PENGERTIAN AMDAL
• Kebijakan Amdal :• adalah bagian dari studi kelayakan, yang dapat
dijadikan sebagai masukan penting dalam proses pengambilan suatu keputusan, tentang pelaksanaan usaha atau kegiatan yang bersangkutan.
• Tujuan Amdal:• Mengkaji kemungkinan perubahan kondisi
lingkungan baik biogeofisik, maupun sosial ekonomi dan budaya akibat kegiatan pembangunan pada tahap perencanaan, dan pembangunan proyek.
MANFAAT AMDALAMDAL: bagian integral dari studi kelayakan kegiatan pembangunan
Fokus pada analisa lingkungan sekitarnya terhadap proyek, SDA & lingkungan,
Menjaga keserasian hubungan antara barbagai kegiatan agar dampak,
dapat diprediksi sejak awal perencanaan
Pemrakarsa bisa jamin proyek memberikan keuntungan, manfaat, bg masyarakat tanpa merusak lingkungan
PENERAPAN AMDAL• PENGEMBANGAN AMDAL
SESUAI TUNTUTAN ZAMAN
• Metodologi• Tipologi Kegiatan• Tipologi Ekosistem• Prosedur Pelaksanaan• Pendekatan studi
• AKIBAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN DR PUSAT
• Kurang sensitif thd persoalan lokal
• Pendapat masyarakat sulit diakomodasikan
• Rantai pengawasan di daerah terputus
• Wewenang Pemdaterbatas• Fungsi manajemen tak jalan
PERLU DESENTRALISASIPS 11 PP 27/ 99
DASAR HUKUM AMDAL
• UU No 23/1997. Pasal 15 dan pasal 18• PP NO 27/1999/Tentang Amdal• PP No 25/2000 Tentang Kewenangan
Pemerintah dan Propinsi Sebagai Daerah Otonom.
• Peraturan/Pelaksana (Kepmen/Kepdal)• Kepmen Sektoral/Pimpinan/LPND• Keputusan Gubernur/Pemda
KETERLIBATAN MASYARAKAT DALAM AMDAL PARTISIPASI
Partisipasi Positif• Masyarakat dapat informasi mengenai rencana
pembangunan d darahnya, dan dapat memprediksi dampaknya
• Masyarakat akan meningkat pengetahuannya tentang lingkungan dan pembangunan, sedingga akan terbangunan kesadaran masyarakat dlm pengelolaan LH Masyaraat dapat menyampaikan aspirasinya.
• Pemerintah beroleh informasi dr masyarakat• Terjalinnya hubungan baik antara masyarakat
dengan pemrakarsa
KETERLIBATAN MASYARAKAT DALAM AMDAL PARTISIPASI
Partisipasi Negatif:
1.Bentuk informasi yang masuk beragam, dan ada yang tidak berlandaskan ilmiah
2.Informasi juga masuk dari orang yang tak mengetahui tentang proyek pembangunan
3.Masyarakat minatnya rendah untuk partisipasi4.Kesimpulan madsyarakat tidak dapat diambil dari keputusan
suara terbanyak, hrs berdasarkan ilmiah5.Selalu ada kelompok masyaraakat yang tak puas6.Manipulasi kepentingan pribadi sering terjadi.
Diagram Keterlibatan masyarakat Sebelum dan dalam Proses Amdal
PemrakarsaBapedal/Bapedalda/
Kab/Kota
Pengumumam rencana PembangunanUsaha/Kegiatan Kpd Masyarakat
Pemrakarsa Masukan dari Masyarakat
Bapedal/Bapedalda/Kab/Kota
Sebelum Proses Amdal
30 Hari kerja
Proses Amdal
Proses amdalPenyusunan K A Andal
Dasar PenyusunanANDAL,RKL,RPL
Masukan Masyarakat
Konsultasi ke masy
Perbaikan Perbaikan
Penilaian K A Andal
Keputusan Kep Bapedal/Gub/Wali Kota/Bupati
Penilaian Oleh Komisi
Keputusan Kep Bapedal/Gub/Bupati/Wali Kota
Perbaikan darimasyarakat
75 Hr
Ya TL
KULIAH KE XII
• PROSEDUR PELAKSANAAN AMDAL
• METODA AMDAL
Kep bapedal/Gub/Bup/Wako melalui Komosi
Penilaian KA Andal Oleh Komisi
Keputusan kep bapedal/Gub/Bup/Wako
Pemrakarsa
Konsultan/penyusun
perbaikan
PROSEDUR PELAKSANAAN AMDALPP 27/1999 DAN PP 25/2000
Dasar penyusunan ANDAL,RKL,RPL
75 HARI KERJA
Ka Andal
Kep bapedal/Gub/Bup/Wako melalui Komosi
Penilaian Andal,Rkl.Rpl Oleh Komisi
Keputusan kep bapedal/Gub/Bup/Wako
Pemrakarsa
Konsultan/penyusun
perbaikan
PROSEDUR PELAKSANAAN AMDALPP 27/1999 DAN PP 25/2000
klAYAK lINGKUNGAN
75 HARI KERJA
Tak layaklingkunagan
Dasar Permohonan Izin Usaha
Andal,Rkl.Rpl
PROSEDUR PELAKSANAAN AMDAL
RENCANA USAHA/KEGIATAN USAHA
DAMPAK PENTING
BEBAS AMDAL
ANDAL/RPL/RKL
KA-ANDAL
UKL/UPL
PERENCANAAN UMUM
PRA STUDI KELAYAKAN
STUDI KELAYAKAN
PROYEK PERLU AMDALANDAL
IDENTIFIKASI DAMPAK PENTING
IDENTIFIKASIHAL PENTING
PELINGKUPAN
KA YANG DISEMPURNAKAN
PRAKIRAAN DAMPAK
EVALUASI DAMPAK
RKL/RPL
LAPORAN
TIDAK
KOMISI ANDAL
YAPROYEK
DILAKSANAKANPROYEK
DIMODIFIKASI
KEGITAN KEGIATAN WAJIB AMDAL
• 1. Bidang Pertahanan keamanan• 2. Bidang Pertanian• 3. Bidang Perikanan• 4. Bidang Kehutanan• 5. Bidang Kesehatan• 6. Bidang Perhubungan• 7. Bidang Perindustrian• 8. Bidang Prasarana Wilayah• 9. Bidang Energi dan Somineral• 10. Bidang Pengembangan Nuklir.
METODA AMDAL
Jenis Jenis Metoda yang diperlukan1.Metoda pelingkupan (Scoping)2. Metoda penentuan adanya dampak3. Metoda penentuan dampak penting4. Metoda pengumpulan data bio-geo-fisik5. Metode Analisis dampak lingkungan6. Metode identifikasi, prediksi dan evaluasi dampak
lingkungan7. Metode lain yang relevan
Metoda Pelingkupan (scoping)• Proses pemuatan studi pada hal hal penting yang
berkaitan dengan dampak penting.• Pelingkupan adalah proses awal untuk menentukan
lingkup permasalahan, dan mengindentifikasi dampak penting (hipotesis) yang terkait dengan rencana kegiatan
• Pelingkupan dituangkan dalam kerangka acuan (KA) amdal, proses ini menghasilkan:
1. Penelaahan dampak penting2. Lingkup wilayah studi, Kedalaman studi andal,
mencakup sampel yang diukur, tenaga ahli yang digunakan.
Jenis PelingkupanPelingkupan dampak penting:Identifikasi dampak penting1. Evaluasi dampak potensial2. Pemusatan (focus) dampak pentingPelingkupan wilayah Studi1. Batas proyek2. Batas ekologi3. Batas sosial4. Batas administratifPegangan dalam pelingkupan adalah : mengangkat komponen
kegiatan yang penting/potensial dan komponen komponen lingkungan yang diperkirakan akan kena dampak penting dalam batas wilayah studi yang bersangkutan
Kriteria Kegiatan yang Potensial Menimbulkan Dampak
• Pengubahan bentuk lahan dan bentang lahan• Eksplorasi sumberdaya alam, baik yang dapat diperbaharui atau
tidak.• Kegiatan yang menimbulkan pemborosan,kerusakan dan
kemerosotan sda dalam pemanfatannya• Kegiatan yang mempengaruhi sosial budaya• Introduksi tumbuhan, hewan, atau jasad renik• Pembuatan/penggunaan bahan hayati dan non hayati• Penerapan teknologi berpotensi besar mempengaruhi
lingkungan• Kegiatan yang beresiko tinggi mempengaruhi pertahanan
negara.
Pelingkupan Batas Wilayah Studi
• Batas Proyek (tapak proyek)Wilayah yang digunakan proyek, termasuk jalan, penyimpanan bahan konstuksi dan peralatannya
• Batas EkologisDitentukan oleh komponen-komponen lingkungan yang ada pada lokasi proyek.
• Batas SosialDampak kegiatan yang muncul pada aspek budaya dan ekonomi.
• Batas AdministratifLokasi proyek secara administratif
Metoda Penentuan Adanya Dampak
Mengitegrasikan antara komponen kegiatan versus komponen lingkungan, melalui formulir
K1 K2 K3
L1 5 V 5 V 6 V
L2 3 V 7 V 2 V
L3 5 V 5 V 6 V
L4 6 V 2 V 2 V
Metoda Penentuan Dampak Penting
Berpedoman kepada:• Jumlah manusia yang kena dampak• Luas wilayah sebaran dampak• Lamanya dampak berlangsung• Intensitas dampak• Banyaknya komponen lingkungan yang kena dampak• Sifat komulatif dampak• Berbalik atau tidaknya dampak
(Perlu mengetahui disjripsi kegiatan proyek yang dibangun secara rinci)
Metoda Pengumpulan data bio-geo-fisik
Data Hayati1. Kumpulkan informasi dari instansi terkait2. Lakukan identifikasi dengan cara yang benarData Sosekbud1. Perubahan jumlah penduduk akibat kegiatan2. Persentase penduduk yang bekerjaData geo fisik kimia1. Kualitas air. 2. Kualitas udara 3. Kualitas tanah
Metode Analisis Dampak Lingkungan
Metoda Non Matriks1. Bagan alir2. Overlay3. Cost dan Benefit Analysis,4. Analisis sistem informasiMetoda MatriksSemua hubungan dampak akibat kegiatan terhadap
komponen lingkungan dinyatakan dalam kolom. Metode yang dikenal antara lain adhoc, cheklist, Leopold, APKL/EQAM
Metode identifikasi, prediksi dan evaluasi dampak lingkungan
• Mengupayakan penggambaran interaksi dalam suatu bagan alir sebab akibat terhadap dampak yang terjadi pada suatu komponen lingkungan, dan kondisinya setelah terkena dampak. Baik dampak primer, skunder dan tertier.
• Analisis dilanjutkan hingga dampak skunder
KULIAH KE 13
Pengelolaan dampak lingkungan Proyek Industri
1.Penanganan dampak2.Pemantauan dampak
3. Audit Lingkungan
Pendugaan dan Bentuk lingkungan alami dan dampak akibat proyek
Kualitas Lingkungan
Waktu
Keadaan Lingkungan
Kondisi kualitas lingkungan tanpa proyek makin lama makin meningkat kualitasnya
Pendugaan dampak lingkungan akibat proyek
Kualitas Lingkungan
Waktu
Keadaan Lingkungan
Kondisi kualitas lingkungan tidak berubah waktu ke waktu apabila tidak ada proyek dibangun
Pendugaan dampak lingkungan akibat proyek
Kualitas Lingkungan
Waktu
Keadaan Lingkungan
Kondisi kualitas lingkungan tidak berubah waktu ke waktu meskipun ada proyek dibangun
Pendugaan dampak lingkungan akibat proyek
Kualitas Lingkungan
Waktu
Keadaan Lingkungan
Kondisi kualitas lingkungan tetap menurun meski tidak adaproyek dibangun
Pendugaan dampak lingkungan akibat proyek
Kualitas Lingkungan
Waktu
Keadaan Lingkungan Tanpa proyek
Kondisi kualitas lingkungan membaikapabila ada proyek dibangun pada waktu t.1
Keadaan Lingkungan Dengan proyek
t.1
Pendugaan dampak lingkungan akibat proyek
Kualitas Lingkungan
Waktu
Keadaan Lingkungan tanpa proyek
Kondisi kualitas lingkungan menurun jangka pendek, tetapi memberikan dampak positif jangka panjang apabila ada proyek dibangun pada waktu t.1
Keadaan Lingkungan dengan proyek
t.1
Pendugaan dampak lingkungan akibat proyek
Kualitas Lingkungan
Waktu
Keadaan Lingkungan tanpa proyek
Kondisi kualitas lingkungan meningkat jangka pendek, tetapi memberikan dampak negatif jangka panjang apabila ada proyek dibangun pada waktu t.1
Keadaan Lingkungan dengan proyek
t.1
Pendugaan dampak lingkungan akibat proyek
Waktu
Keadaan Lingkungan tanpa proyek
Kondisi kualitas lingkungan menurun/membaikapabila ada proyek dibangun pada waktu t.1
Keadaan komponenLingkungan tertentu
t.1
Keadaan komponenLingkungan tertentu
Kualitas Lingkungan
Penanganan Dampak Industri
Dampak Industri ditangani melalui:“Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)”
Tujuannya: Agar lingkungan dapat menunjang pembangunan
berkelanjutan.RPL terdiri dari 2 bagian:
1. Rencana Penanganan Dampak Lingkungan2. Rencana Pemantauan Dampak Lingkungan
Penanganan Dampak lingkunganTujuan :
Memperbesar dampak positifMemperkecil dampak negatif
Hal yang dikhawatirkan dalam penanganan dampak proyek industri adl:
Penangan dampak yang menimbulkkan dampak
(Terbentuknya dampak baru akibat proses penanganan dampak, spt limbah padat industri yang digunakan untuk
pupuk, tetapi menghasilkan makanan yang tercemar limbah industri akibat terserap tanaman melampaui ambang batas
yang diizinkan).
Hal - Hal yang diperhatikan dalam Penanganan Dampak Indusrti
• Penanganan dampak diharapkan menghasilkan dampak positif dan bukan negatif, dan tidak munculnya akibat negatif lain dari penanganan dampak.
• Penanganan dampak melalui alternatif proyek (memilih cara lain dalam kegiatan proyek, agar terhindar dari dampak)
• Penanganan dampak memerlukan biaya, perlu dilakukan pengkajian kelayakan ekonomi.
• Penanganan dampak dengan menanggulangi dampak negatif dengan cara memanfaatkan dampak positif.
Keterkaitan RKL Dalam Amdal Setelah Kegiatan Berjalan
ANDAL
Usulan Proyek
Hasil Pendugaan Dampak Proyek
Proyek dibangun dan Berjalan
RKL
Aktivitas Pemantauan Lingkungan
ANDAL
Dampak Lingkungan
Aktivitas Pengelolaan Lingkungan
RPL (rencana pemantauan lingkungan)
KondisiKualitas
LingkunganHasil Pemantauan
Kualitas Lingkungan
MEMBANGUN SISTEM PENGELOLAAN
Melibatkan: 1. Instansi Pelaksana Pengelolaan lingkungan, dan
pengawasan pelaksanaan (pemilik proyek melaksanakan dan instansi pemerintah yang mengawasi)
2. Teknologi dan cara pengelolaan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial
3. Biaya pengelolaan lingkungan (diatur dalam perundangan-undangan)
PEMANTAUAN LINGKUNGAN DAN DAMPAK LINGKUNGAN
• Definisi 1.Pemantauan Lingkungan:
pengukuran berdasarkan waktu atau suatu pengulangan pengukuran pada komponen atau parameter lingkungan yang berulang -ulang pada waktu- waktu tertentu.
2.Pemantauan dampak lingkungan adalah: pengulangan pengukuran pada komponen atau parameter lingkungan untuk mengetahui adanya perubahan lingkungan, karena adanya pengaruh dari luas yaitu aktivitas proyek.
TYPE PEMANTAUAN
• 1. Inspeksi; pemantauan sederhana, pengawasan teratur pada tingkat tingkat aktivitas proyek
• 2. Pemantauan perizinan;• Izin eksplorasi, izin pembangunan, izin pengendalian
dan izin membuang bahan pencemar• 3. Pemantauan percobaan lingkungan• 4. Pemantauan kualitas ambien lingkungan• 5. Pemantauan evaluasi program
TYPE PEMANTAUAN
6. Pemantauan evaluasi proyek7. Pemantauan kontrak dalam bidang sosial–
ekonomi8. pemantauan pengelolaan dampak
proyek9. Pemantauan dampak komulatif
RUANG LINGKUP PELAKSANAAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
1.Jenis dampak pentingUraian tentang dampak penting
2.Faktor lingkungan yang dipantau sumber dampak dan lingkungan yang kena dampak, spt
pencemaran udara, air tanah, dll, serta 3. Tolak ukur dampak :asdpek bio fisik dan sosial4. Lokasi
Uraian tentang lokasi tempat pemantauan 9dgn denah/peta)5. Periode pemantauan Lingungan
waktu pemantauan, dan lama waktu pemantauan
PELAKSANAAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
• Uraian tentang kelembagaan yang berkepentingan dalam pelaksanaan pemantauan lingkungan
• Uraian tentang kelembagaan yang mengurus dan berkepentingan dalam mendayagunakan hasil pemantauan lingkungan.
Sumber Pencemaran Air(Kode klasifikasi PBB)
Agro industri (1110 untuk ternak sapi, babi, ayam,kambing, kalkun, itik, susu, telur)
Industri makanan3111 (pemotongan ternah, pengemasan dan pengolahan hasil ternak)3112 (pengolahan susu)3113 (pengalengan buah dan sayur)3114 (pengalengan ikan)3115 ( ekstrak minyak zaitun dan pemurnian minyak sayuran)3116 (penggilingan biji-bijian)3118 (pabrik gula tebu dan bit)3121(pembuatan tebu dan glukosa, serta ragi)
Sumber Pencemaran Air(Kode klasifikasi PBB)
Industri pulp, kertas, papan serat3411 ( 6 point)
Industri kimia anorganik
3511 (industri kimia dasar)3512 (industri pupuk dan pestisida)3513 dan 3512 (pestisida)3521 (industri cat, pernis dan lak)
PARAMETER KUALITAS AIR SUMBER DAN LIMBAH CAIR
• FISIKA AIR• KIMIA AIR (ORGANIK)
• KIMIA AIR (ANORGANIK)
• (Dapat diuji dengan metoda sesuai Standar nasional Indonesia/SNI 06 –
2421 – 1991)
PARAMETER FISIKA AIR
Suhu Warna
Kekeruhan Derajat Kemasaman (pH)
Daya Hantar Listrik (DHL) Kegaraman (Salinitas)
Residu Tersuspensi Residu Terlarut
Residu Terurai dan Terikat Residu Mengendap
PARAMETER KIMIA ANORGANIK
Air raksa/mercuri (Hg) Amoniak (NH 3)Arsen (As) Barium (Ba)Besi (Fe) Boron (B)Cobalt(Co) Flourida (F)Kadmium (Cd) Kalium (K)Kalsium (Ca) Klorida (Cl)Kromium (Cr) Magnesium (Mg)Mangan (Mn) Natrium (Na)Nikel (Ni) Nitrat NO3)Nitrit (NO2) Selenium (Se)Seng (Zn) Sianida (CN)Silika (Si) Sulfat (SO4)Sulfida (H2S) Tembaga (Cu)
Timbal (PB)
PARAMETER KIMIA ORGANIK
BOD CODDetergen FenolKarbon organik TotalKeasamanKelindian Minyak dan LemakNilai Pemanganat Nitrogen OrganikOksigen Terlarut Pestisida Klor OrganikPestisida Karbamat Pestisida Fosfat organikOrtofosfat dan fosfat Total
Metoda Pengambilan Contoh Air lapangan untuk uji Kualitas
I.Persyaratan pengambilan meliputi : Tata cara dan persyaratan pengambilan contoh air untuk keperluanpemeriksaan, antara lain:
1.1 Persyaratan Alat:a.Terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat contoh.b.Mudah dicuci dari bekas contohc.Contoh mudah dipindahkan ke dalam botol penampung tanpa ada sisa bahan tersuspensid.Kapasitas alat 1-5 l tergantung maksud pemeriksaane.Mudah dan aman untuk dibawa
1.2.Jenis alat:a.Botol biasa/ember plastik yang digunakan pada permukaan air secaraLangsung.b.Botol biasa diberi pemberat digunakan untuk pengambilan pada kedalaman tertentu
Metoda Pengambilan Contoh Air lapangan
untuk uji Kualitas1.3 Bahan Kimia untuk PengawetBahan tersebut harus memenuhi kriteria tidak mengganggu atau merubah kadar zat yang akan diperiksa
1.4 Wadah Penyimpan contoha.Terbuat dari bahan gelas atau plastikb.Dapat ditutup kuat dan rapatc.Mudah dicucid.Tidak mudah pecahe.Untuk pemeriksaan mikro harus wadah yang bisa disterilkanf.Tidak menyerap zat zat kimia contohg.Tidak melarutkan zat kimia kedalam contohh.Tidak menimbulkan reaksi antara wadah dan bahan contoh.
Metoda Pengambilan Contoh Air lapangan
untuk uji Kualitas1.5 Sarana pengambilan Contoha.Jembatan atau lintasan gantungb.Jika tak ada gunakan perahuc.Untuk air vdangkal dapat gunakan dengan merawas
1.6 Volume Contoha.Pemeriksaan sifat fisik air lebih kurang 2 Lb.Pemeriksaan sifat kimia air lebih kurang 5 Lc.Pemeriksaan sifat bakteriologi air lebih kurang 10 mld.Pemeriksaan biologi air (klorofil) lebih kurang 0,5-20 L tergantung kadar klorofil dalam contoh
Metoda Pengambilan Contoh Air lapangan
untuk uji Kualitas1.7 Pola Kerjaa. Menentukan lokasi pengambilan contohb. Menentukan titik pengambilan contohc. Melakukan pengambilan contohd. Melakukan pemeriksaan kualitas air di lapangane. Melakukan pengolahan pendahuluan dan pengawetan contohf. Pengepakan contoh dan pengangkutan ke laboratorium
1.8 Pengawetan contoh:Perlakuan pengawetan diperlukam bila pemeriksaan tidak dapat lengsung dilakukan setelah memperoleh contoh. Jenis bahan pengawet dan lama penyimpanan berbeda beda tergantung pada jenis parameter
Metoda Pengambilan Contoh Air lapangan
untuk uji Kualitas1.9 WaktuPengaturan interval pengambilan contoh dilakukan pada hari dan jam berbeda, sehingga dapat diketahui perubahan kuaitas air per hari dan perjam. Dilakukan dngan cara menggeser hari dan jam, misalnya pengambilan pertama hari senen jam 8, maka berikut pengambilan dilakukan hari selasa jam 7, begitu seterusnya.waktu pengambilan sesuaikan dengan keperluan.a. Untuk survey pengenalan daerah dilakukan saat surveyb. Untuk keperuan perencanaan dan pemanfaatan diambil pada waktu tertentu dan
periode yang tetap, tergantung jenis sumber air dan tingkat pencemaran sbb:• Sungai/sauran tercemar berat, setiap 2 minggu sekali selama satu tahun• Sungai/saluran tercemar ringan hingga sedang sebulan sekali selama setahun• Sungai/sauran alami belum tercemar, 3 bulan sekali selama satu tahun• danau/wauk setiap dua bulan sekali selama setahun• Air tanah, setiap tiga bulan sekali selama satu tahun• Air metorik sesuai dengan keperluanc. Untuk Studi dan penelitian: sesuaikan dengan keperluan
Metoda Pengambilan Contoh Air lapangan
untuk uji KualitasII. Lokasi Pengambilan Contoh air
2.1 Lokasi Pemantauan kualitas air permukaan :
a. Daerah pengaliran sungai,diambil pada 3 lokasi, yaitu sumber air alamiah yang belum /sedikit tercemar, sumber air tercemar, dan sumber air dimanfaatkan
b. Danau/waduk, diambil pada tempat masuknya sungai ike danau/waduk, ditengah danau/waduk, lokasi penyadapan air untuk Pemantauan kualitas air tanah
Metoda Pengambilan Contoh Air lapangan
untuk uji Kualitas2.2 Lokasi Pemantauan air tanah :
a. Air tanah bebas: contoh diambil disebelah hulu dan hilir lokasi pembuangan limbah domestik/industri, sebelah hilir daerah pertanian yang aktif menggunakan pupukkimia dan pestisida, didaerah pantai penyusupan air laut, atau tempat lain yang dirasa perlu.
b. Air tanah tertekan: diambil pada lokasi sumur produksi air tanah untuk kebutuhan masyarakat, sumur produksi air PAM, sumur pemantauan kualitas air, lokasi kawasan industri, sumur observasi pengaasan imbuhan,sumur observasi cekungan air tanahartesis, sumur observasi penyusupan air laut,sumur observasi penimbuna limbah industri berbahaya (B3), sumur lain yang dianggap perlu
Metoda Pengambilan Contoh Air lapangan
untuk uji Kualitas2.3 Menentukan Titik Pengambilan Contoh Air a.Air Permukaan (Air sungai dan
danau/waduk)
Air Sungai.• Untuk debit 5 m kubik/detik, diambil pertengahan sungai dgn kedalaman
0,5 kedalaman dari permukaan air.• Untuk debit antara 5-150 m kubik/detik, diambil pada 1/3 dan 2/3 lebar
sungai, dgn kedalaman 0,5 kedalaman dari permukaan air.• Untuk debit lebih dari 150 m kubik/detik, diambil pada ¼, ½, dan ¾ lebar
sungai pada kedalaman 0,2 dan 0,8 dari permukaan air.
Metoda Pengambilan Contoh Air lapangan
untuk uji KualitasAir danau/waduk• Kedalaman kurang dari 10 m, contoh diambil 2 titik yaitu
dasar dan permukaan.• Kedalaman 10 m-30 m, contoh diambil 3 titik yaitu dasar,
permukaan dan lapisan termoklin(lapisan danau yang mengalami peburunan suhu cukup besar).
• Kedalaman 30 m-100 m, contoh diambil 4 titik yaitu di dasar, permukaan dan lapisan termoklin serta diatas lapisan hipolimnion dasar danau yang suhunya relatif. Sama, dan lebih dingin dari permukaan)
• Kedalaman lebih 100 m, contoh diambil sesuai keperluan
Metoda Pengambilan Contoh Air lapangan
untuk uji Kualitasb. Air Tanah (air tanah bebas dan air tanah tertekan)
Air tanah bebas: • Untuk sumur gali :contoh diambil pada kedalaman 20 cm, dan waktunya
pagi hari.• Untuk sumur Bor / pompa contoh diambil pada kran setelah air dibuang
5 menit.
Air tanah tertekan:• Sumur bor eksplorasi, diambil pada titik yang telah ditentukan sesuai
keperluan eksplorasi• Pada sumur observasi, diambil pada dasar sumur setelah air dikuras
habis sebanyak 3 kali.• Pada sumur produksi diambil pada mulut kran
Metoda Pengambilan Contoh Air lapangan untuk uji Kualitas
III. Pelaksanaan Pengambilan Contoh3.1 Tahapan yang diperhatikan• Siapkan alat yang sesuai dengan kondisi sumber air• Bilas alat dengan contoh yang akan diambil 3 kali• Ambil sesuai keperluan, campurkan secara rata pada
penampung sementara• Ambil pada beberapa titik• Volume pengambilan sama pada setiap titik
Metoda Pengambilan Contoh Air lapangan
untuk uji Kualitas3.2 Pengambilan untuk pemeriksaan Oksigen terlaruta. Langsung:
Siapkan botol KOB bersih volumenya 300 ml,celupkan botol dengan mulut searah arus air, atau bisa dengan menggunakan sifon, shg air masuk dengan tenang, isi botol hingga penuh hindari terjadinya turbulensi dan gelembung selama pengisian, tutup botol dan contoh siap untuk diperiksa.
b. Gunakan alat khusus:Siapkan botol KOB bersih volume 300 ml yang dilengkapi tutup asah. Masykan botol dalam alat khusus, dan ikuti prosedur pemakaian alat,
Metoda Pengambilan Contoh Air lapangan untuk uji Kualitas
3.3 Pengambilan untuk pemeriksaan mikrobiologi
a. Air permukaan secara langsung• Siapkan botol volume 100 ml, sterilkan dgn suhu 120 derjat C selama 15
menit• Pegang bagian bawah botol masukan ke air dgn kedalaman 20 cm,
posisi mulut botol berlawanan dengan aliran airb. Air permukaan secara tak langsung• Siapkan botol steril yang tutupnya dibungkus aluminium, • Ikat botol dgn tali, pasang pemberat didasar botol• Buka pembungkus tutup botol, turunkan perlahan ke air• Tarik tali dengan menggulung• Buang ¼ bagian air dlm botol• Bakar mulut botol dan tutup kembali
Metoda Pengambilan Contoh Air lapangan untuk uji Kualitas
c. Air tanah sumur galiPengambilan sama dengan pengambilan air permukaan dari jmbatan
d.Air tanah pada kran• Siapkan botol steril tutupnya terbungkus aluminium• Buka kran selama 1-2 menit, kmd tutup• Sterikan mulut kran dgn membakar spi keluar uap air• Buka kran kembali 1-2 menit,• Buka tutup botol, dan isi botol ¾ bagian
Metoda Pengambilan Contoh Air lapangan untuk uji Kualitas
3.4 Pemeriksaan di lapangan• Dilakukan untuk unsur yang berubah cepat spt
pH, suhu, DHL, alkaliniti, aciditi dan oksigen terlarut
• Semua hasil pemeriksaan dicatat, dan lengkapi dgn data nama sumber air, jam dan tanggal pengambilan contoh, keadaan cuaca, bahan pengawet yang ditambahkan, dan nama petugas.
Metoda Pengambilan Contoh Air lapangan untuk uji Kualitas
3.5 Pengolahan Pendahuluana.Penyaringanb. Ekstraksi3.6 Pengawetan contoha.Pengawetan cara fisik dgn pendinginan suhu 4 derjad Cb. Pengawetan cara kimia, dgn penambahan asam nitrat pekat,
as klorida, as sulfaty pekat hingga pH kecil dr 2, penambahan basa hingga pH 10-11, atau dgn biosida
3.7 Pengepakan/pengangkutan contoh Masukan wadah,Beri label dan data lengkap dr contoh4.8. Penyajian dokujmen data hasil uji lapangan
KULIAH KE XIV DAN XV
PERSENTASE TUGAS KELOMPOK
Tema: Penanganan limbah industri (Pembenahan dan pengolahan limbah)
KULIAH KE XIV
PERSENTASE TUGAS KELOMPOK
Tema: Penanganan limbah industri (Pembenahan dan pengolahan limbah
Industri Pangan)
PENGANTAR SEBELUM PRESENTASE TUGAS KELOMPOK
PENANGANAN LIMBAH INDUSRI PANGAN
Kandungan limbah industri pangan:• Karbohidrat• Protein• Lemak• Garam-garam mineral• Sisa sisa bahan kimia yang digunakan dalam
proses pengolahan dan pembersihan
TEKNOLOGI PENANGANAN LIMBAH INDUSTRI PANGAN
Jenis Industri Teknologi
Produk susu Penanganan biologik, pengendalian di dalam pabrik, fitrasi pasir
Penggilingan biji bijian Penangana biologik, pengendalian di dalam pabrik, filtrasi pemisahan padatan biologik
Pengalengan dan pengawetan buah-buahan dan sayuran
Penanganan biologik, pemisahan padatan dari efluen, desinfeksi, peningkatan pengendalian di dalam pabrik
TEKNOLOGI PENANGANAN LIMBAH INDUSTRI PANGAN
Pengalengan dan pengawetan hasil laut
Pengendaliian dalam pabrik, saringan, penanganan biologik
Pemurnian gula Penanganan biologik, pemisahan padatan dari efluen, pengendalian di dalam pabrik, aplikasi lahan
Produk daging dan proses rendering
Penggendaliian dalam pabrik, penanganan biologik, pemisahan gemuk, nitrifikasi, amonia stripping, pemisahan padatan dari efluen.
Mikroorganisme Pengurai Komponen organik Air Limbah Industri Pangan
• Dasar fungsional penangan sejumlah limbah industri pangan adalah mikroorganisme.
• Mikroorganisme yang mampu memetabolisme limbah organik:virus, bakteri prokariotik, eukariotik bersel tunggal, invertebrata sederhana
PENANGANAN DAN ALTERNATIF PEMBUANGAN
KOLAM
OKSIDASI
PEMISAHANPADATAN
PENYIMPANAN
Kolam oksidasi Atau
Lagun aerasi
Lahan sbg tempat
pembuangan
Sungai sbg penerima
Cairan
Padatan
MUATAN LIMBAH SEGAR BERBAGAI PENGOLAHAN PANGAN
Produk Aliran (gal/ton)
Total padatan terlaut (lb/ton)
1.Pengolahan apel
2.Caneberries
3. Cherries manis
4. Cherries asam
5.Cherries asin
6.Cranberries
7. Citrus
8. Buah kering
690
1400
1860
2880
4780
2950
2424
3180
0.6
1.3
1.2
2.1
2.9
2.8
2.6
3.7
MUATAN LIMBAH SEGAR BERBAGAI PENGOLAHAN PANGAN
Produk Aliran (gal/ton) Total padatan terlaut (lb/ton)
9.Pengalengan
anggur
10. Pengepresan
anggur
11. Zaitun kaleng
12. Zaitun beku
13. Pear
14.Nenas
15. Kismis
16. Strawberries
1730
370
3130
1300
2840
3130
670
3150
2.5
0.8
4.6
3.7
6.5
5.5
3.3
2.7
MUATAN LIMBAH SEGAR BERBAGAI PENGOLAHAN PANGAN
Produk Aliran (gal/ton) Total padatan terlaut (lb/ton)
16.Plums
17. Tomat
18. Asparagus
19. Bit
20. Brokoli
21.Wortel
22. Bunga kol
23. Jagung kaleng
24. Jagung beku
25. Kcg polong klg
1190
2150
16250
1210
10950
2910
21470
1070
3480
4720
0.7
12.3
6.9
7.9
11.2
23.9
5.1
13.4
9.8
10.8
MUATAN LIMBAH SEGAR BERBAGAI PENGOLAHAN PANGAN
Produk Aliran (gal/ton) Total padatan terlaut (lb/ton)
26.Kcg Polong beku
27. Bayam kaleng
28. Bayam beku
29. Ubi jalar
30. Kentang beku
31. Kentang kering
32. Makanan bayi
33. Keripik Jagung
34. Keripik kentang
25. Jem dan jeli
26. Mayones/dresing
3480
9040
7020
900
2710
2100
1770
2880
5630
630
550
9.8
13.0
4.0
22.9
28.8
14.7
3.2
59.8
84.4
1.9
5.13
KULIAH KE XV
PERSENTASE TUGAS KELOMPOK
Tema: Penanganan limbah industri (Pembenahan dan pengolahan limbah
Industri Minyak Sawit)
PERTEMUAN KE XVIUJIAN SEMESTER