penerapan model pembelajaran somatic, …lib.unnes.ac.id/21925/1/4201411089-s.pdf · keberhasilan...
TRANSCRIPT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC,
AUDITORY, VISUALISATION AND INTELLECTUALLY
(SAVI) DENGAN PEMBIASAAN BEKERJA ILMIAH
TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA
Skripsi
disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
oleh
Ai Nur’aisyah
4201411089
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
i
ii
iii
iv
MOTTO
Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu
sendiri yang mengubah apa-apa yang ada pada diri mereka. (QS. 13 : 11)
Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari suatu
kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangaan semangat. (Wiston
Chuchil)
Raihlan ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar.
(Khalifah Umar bin Khatab)
PERSEMBAHAN
Untuk mamah dan bapa yang memberikan saya semangat, kasih
dan doa tiada henti
Untuk semua kakakku Teh Iyeng, A Asep, A Ade, Teh Evi dan
adikku, De Ima. Keponakan tersayang, Hanif, Nabil dan Arfan
yang senantiasa memberi semangat dan kekuatan untukku.
Untuk sepupuku Dea Annisa Utami, teman-teman seperjuangan
di Fisika dan teman-teman D’nn Kost yang selalu memberikan
support.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang
senantiasa teercurah tiada henti sehingga tersusunlah skripsi yang berjudul
“Penerapan Model Pembelajaran Somatic, Auditory, Visualisation, and Intellectually
(SAVI) dengan Pembiasaan Bekerja Ilmiah terhadap Motivasi dan Hasil Belajar
Siswa”
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak berupa saran,
bimbingan, maupun batuan dalam bentuk lain, maka penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Wiyanto, M.Si., Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang.
2. Dr. Khumaedi, M.Si., Ketua Jurusan Fisika Universitas Negeri Semarang.
3. Dr. Achmad Sopyan, M.Pd., selaku pembimbing utama yang senantiasa
memberikan masukan dan arahanselama penyusunan skripsi.
4. Drs. Mosik, M.S. selaku dosen pembimbing kedua yang selalu memberikan
masukan, arahan serta saran selama penyusunan skripsi.
5. Prof. Dr. Susilo, M.S., selaku Dosen Wali yang banyak membantu selama
perkuliahan kepada penulis.
6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Fisika yang telah memberikan bekal ilmu yang
berharga kepada penulis dalam penulisan skripsi.
7. Achmad Suroso, S.Pd Kepala SMP Negeri 5 Batang yang telah berkenan
memberikan ijin penelitian
vi
8. Ahmad Mutohar, S.Pd.Fis Guru Fisika Kelas VIII SMP Negeri 5 Batang yang
telah membantu keteerlaksanaan penelitian skripsi.
9. Guru-guru, karyawan, dan siswa siswi kelas VIII SMP Negeri 5 Batang yang
telah membantu dalam penelitian ini.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat
disebut satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna sehingga
penulis berharap adanya masukan baik kritik maupun saran untuk skripsi ini. Penulis
berharap agar skripsi ini dapat memberikan manfaan bagi peneliti, lembaga dan
masyarakat serta pembaca.
Semarang, 14 September 2015
Penulis
Ai Nur’aisyah
vii
ABSTRAK
Nur’aisyah, Ai. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Somatic, Auditory,
Visualisation and Intellectually (SAVI) dengan Pembiasaan Bekerja Ilmiah terhadap
Motivasi dan Hasil Belajar Siswa. Skripsi. Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
Pembimbing Utama Dr. Achmad Sopyan, M.Pd. dan Pembimbing Pendamping Drs.
Mosik, M.S.
Kata Kunci : SAVI, Pembiasaan Bekerja Ilmiah, Motivasi, Hasil Belajar.
Pembelajaran fisika bertujuan membekali siswa dengan pengetahuan, sikap
dan keterampilan. Metode ceramah yang berpusat pada guru membuat siswa kurang
termotivasi untuk aktif di kelas. Hasil belajar fisika siswa SMP tergolong rendah
sehingga perlu adanya perbaikan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat
diterapkan adalah model Somatic, Auditory, Visualisation and Intellectually (SAVI).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa model pembelajaran SAVI dengan
pembiasaan bekerja ilmiah dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan control group pretest
posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 5
Batang tahun ajaran 2015. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive
sampling sehingga diperoleh kelas VIII B sebagai kelas kontrol dan VIII E sebagai
kelas eksperimen. Hasil belajar siswa berdasarkan pretest dan posttest untuk kedua
kelas mengalami peningkatan sebesar 0.648 dan 0.535 dengan kategori N-Gain
sedang. Motivasi belajar siswa mengalami peningkatan dengan nilai sebesar 0.321
dan 0.395 dengan kategori N-Gain sedang. Analisis uji t menunjukkan thitung motivasi
sesudah perlakuan sebesar 2.303 dan ttabel sebesar 1.671 serta hasil belajar
berdasarkan nilai posttest menunjukkan thitung sebesar 3.209 dan ttabel sebesar 1.671.
Karena thitung > ttabel maka Ho ditolak yang berarti rata-rata motivasi dan hasil belajar
siswa kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Hasil belajar psikomotorik
dan afektif diperoleh melalui teknik observasi. Setelah diakumulasikan dan dihitung
rata-ratanya, nilai psikomotor dan afektif menunjukkan nilai dengan kriteria tinggi
untuk kedua kelas. Berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran Somatic, Auditory, Visualisation and Intellectually (SAVI) dengan
pembiasaan bekerja ilmiah dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL......................................................................................................... i
PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ..................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................................... vi
ABSTRAK .................................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................................. 4
1.3 Rumusan Masalah ................................................................................................ 5
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................................. 5
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................................... 5
1.6 Penegasan Istilah .................................................................................................. 6
1.7 Sistematika Skripsi ............................................................................................... 8
ix
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Model Pembelajaran............................................................................................. 9
2.2 SAVI .................................................................................................................. 10
2.2.1 Pengertian SAVI ....................................................................................... 10
2.2.2 Karakteristik SAVI.................................................................................... 11
2.3 Kerja Ilmiah ....................................................................................................... 15
2.3.1 Pengertian Bekerja Ilmiah ......................................................................... 15
2.3.2 Langkah-langkah Kerja Ilmiah ................................................................. 16
2.4 Motivasi ............................................................................................................. 17
2.4.1 Pengertian Motivasi .................................................................................. 17
2.4.2 Jenis-jenis Motivasi................................................................................... 19
2.4.3 Motivasi Belajar Fisika ............................................................................. 20
2.5 Hasil Belajar....................................................................................................... 22
2.6 Cahaya dan Pemantulan Cahaya ........................................................................ 22
2.6.1 Pengertian Cahaya..................................................................................... 22
2.6.2 Pemantulan Cahaya ................................................................................... 23
2.7 Kerangka Berpikir .............................................................................................. 32
2.8 Hipotesis............................................................................................................. 34
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian................................................................................................ 35
3.2 Subjek dan Lokasi Penelitian ............................................................................. 36
3.2.1 Populasi ..................................................................................................... 36
x
3.2.2 Sampel....................................................................................................... 36
3.2.3 Lokasi Penelitian ....................................................................................... 37
3.3 Variabel Penelitian ............................................................................................. 37
3.3.1 Variabel bebas ........................................................................................... 37
3.3.2 Variabel Terikat ........................................................................................ 38
3.4 Prosedur Penelitian............................................................................................. 38
3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................. 39
3.6 Analisis Instrumen Angket ................................................................................ 40
3.7 Analisis Instrumen Tes ....................................................................................... 42
3.8 Analisis Data ...................................................................................................... 47
3.8.1 Analisis Tahap Awal ................................................................................. 47
3.8.2 Analisis Tahap Akhir ................................................................................ 49
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian .................................................................................................. 53
4.1.1 Data Motivasi Belajar ............................................................................ 53
4.1.2 Data Hasil Belajar .................................................................................. 55
4.1.2.1 Hasil Belajar Kognitif (Pretest dan Posttest ) ............................. 55
4.1.2.2 Penilaian Psikomotorik .............................................................. 57
4.1.2.3 Penilaian Afektif ........................................................................ 58
4.2 Pembahasan ........................................................................................................ 59
4.2.1 Proses Pembelajaran............................................................................... 60
4.2.1.1 Kelas Kontrol ............................................................................. 60
xi
4.2.1.2. Kelas Eksperimen ....................................................................... 62
4.2.2 Motivasi Belajar Siswa .......................................................................... 64
4.2.3 Hasil Belajar Siswa ................................................................................ 67
4.2.3.1 Hasil Belajar Kognitif (Pretest – Posttest) ................................. 67
4.3.2.2 Hasil Belajar Psikomotorik ........................................................ 69
4.3.2.3 Hasil Belajar Afektif .................................................................. 71
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan ............................................................................................................ 74
5.2 Saran................................................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 76
LAMPIRAN ................................................................................................................... 79
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Angket Uji Coba ............................................................. 41
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Soal Uji Coba ........... ...................................................... 43
Tabel 3.3 Klasifikasi Daya Pembeda Soal Uji Coba...................................................... 44
Tabel 3.4 Hasil Pengelompokan Soal Uji Coba ............................................................. 44
Tabel 3.5 Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Soal ..................................................... 45
Tabel 3.6 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba .......................................... 46
Tabel 4.1 Hasil Angket Sebelum Perlakuan .................................................................. 53
Tabel 4.2 Hasil Angket Sesudah Perlakuan ................................................................... 53
Tabel 4.3 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Angket Motivasi Belajar ...................... 54
Tabel 4.4 Uji Peningkatan Motivasi Belajar .................................................................. 54
Tabel 4.5 Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...................................... 55
Tabel 4.6 Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..................................... 56
Tabel 4.7 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Hasil Belajar......................................... 56
Tabel 4.8 Uji Peningkatan Hasil Belajar ........................................................................ 57
Tabel 4.9 Perolehan Nilai Psikomotorik Siswa ............................................................. 58
Tabel 4.10 Perolehan Nilai Afektif Siswa ...................................................................... 59
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Pemantulan teratur dan pemantulan baur .................................................. 24
Gambar 2.2 Hukum pemantulan .................................................................................... 25
Gambar 2.3 Pembentukan bayangan pada cermin datar ................................................ 25
Gambar 2.4 Bagian-bagian cermin cekung .................................................................... 26
Gambar 2.5 Pemantulan sinar datang sejajar dengan sumbu utama .............................. 27
Gambar 2.6 Pemantulan sinar datang melalui titik fokus .............................................. 27
Gambar 2.7 Pemantulan sinar datang melalui pusat kelengkungan ............................... 27
Gambar 2.8 Pembentukan bayangan oleh cermin cekung menggunakan berkas sinar-
sinar istimewa............................................................................................ 28
Gambar 2.9 Pemantulan sinar datang sejajar sumbu utama........................................... 30
Gambar 2.10 Pemantulan sinar datang menuju titik fokus ............................................ 30
Gambar 2.11 Pemantulan sinar datang menuju pusat kelengkungan cermin ................. 30
Gambar 2.12 Pembentukan bayangan pada cermin cembung menggunakan berkas
sinar-sinar istimewa .................................................................................. 31
Gambar 2.13 Kerangka Berpikir .................................................................................... 33
Gambar 3.1 Rancangan Desain Penelitian ..................................................................... 37
Gambar 4.1 Kriteria nilai psikomotorik kelas eksperimen dan kelas kontrol ................ 70
Gambar 4.2 Kriteria nilai afektif kelas eksperimen dan kelas kontrol ........................... 72
xiv
LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Daftar Nilai Ulangan Tengah Semester Siswa ........................................... 80
Lampiran 2 Uji Normalitas Data Awal .......................................................................... 81
Lampiran 3 Uji Homogenitas Populasi .......................................................................... 83
Lampiran 4 Kisi-kisi Soal Uji Coba ............................................................................... 84
Lampiran 5 Soal Uji Coba .............................................................................................. 85
Lampiran 6 Analisis Soal Uji Coba ............................................................................... 91
Lampiran 7 Validitas Soal Uji Coba .............................................................................. 94
Lampiran 8 Reliabilitas Soal Uji Coba .......................................................................... 96
Lampiran 9 Daya Pembeda Soal Uji Coba .................................................................... 97
Lampiran 10 Tingkat Kesukaran Soal............................................................................ 98
Lampiran 11 Soal Tes .................................................................................................... 99
Lampiran 12 Kisi-kisi Angket Uji Coba ...................................................................... 104
Lampiran 13 Angket Uji Coba ..................................................................................... 107
Lampiran 14 Analisis Angket Uji Coba ....................................................................... 113
Lampiran 15 Validitas Angket Uji Coba ..................................................................... 116
Lampiran 16 Reliabititas Angket Uji Coba.................................................................. 117
Lampiran 17 Angket Motivasi Belajar Siswa .............................................................. 118
Lampiran 18 Silabus .................................................................................................... 122
Lampiran 19 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ......................... 123
xv
Lampiran 20 Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen ................................................. 133
Lampiran 21 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ............................... 151
Lampiran 22 Lembar Kerja Siswa Kelas Kontrol ........................................................ 160
Lampiran 23 Lembar Observasi Psikomotorik dan Afektif ......................................... 174
Lampiran 24 Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ................................ 193
Lampiran 25 Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen .................................... 194
Lampiran 26 Uji Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol ........................................... 195
Lampiran 27 Uji Kesamaan Dua Varians Hasil Pretest ............................................... 196
Lampiran 28 Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .............................. 197
Lampiran 29 Uji Normalitas Data Posttest Kelas Eksperimen ................................... 198
Lampiran 30 Uji Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol.......................................... 199
Lampiran 31 Uji Kesamaan Dua Varians Hasil Posttest ............................................. 200
Lampiran 32 Uji Perbedaan Dua Rata-rata Nilai Posttest ........................................... 201
Lampiran 33 Uji Gain Hasil Belajar ............................................................................ 202
Lampiran 34 Skor Angket Sebelum Perlakuan ............................................................ 203
Lampiran 35 Uji Normalitas Angket Sebelum Perlakuan Kelas Eksperimen ............. 204
Lampiran 36 Uji Normalitas Angket Sebelum Perlakuan Kelas Kontrol .................... 205
Lampiran 37 Uji Kesamaan Dua Varians Angket Sebelum Perlakuan........................ 206
Lampiran 38 Skor Angket Sesudah Perlakuan............................................................. 207
Lampiran 39 Uji Normalitas Angket Ssudah Perlakuan Kelas Eksperimen ................ 208
Lampiran 40 Uji Normalitas Angket Sesudah Perlakuan Kelas Kontrol..................... 209
Lampiran 41 Uji Kesamaan Dua Varians Angket Sesudah Perlakuan ........................ 210
xvi
Lampiran 42 Uji Perbedaan Dua Rata-rata Angket Sesudah Perlakuan ...................... 211
Lampiran 43 Uji Gain Motivasi Belajar Siswa ............................................................ 212
Lampiran 44 Penilaian Psikomotorik Kelas Eksperimen ............................................. 213
Lampiran 45 Penilaian Psikomotorik Kelas Kontrol ................................................... 214
Lampiran 46 Penilaian Afektif Kelas Eksperimen ....................................................... 215
Lampiran 47 Penilaian Afektif Kelas Kontrol ............................................................. 216
Lampiran 48 Dokumentasi ........................................................................................... 217
xvii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sains merupakan kegiatan atau proses aktif dan kreatif menggunakan pikiran
dalam mempelajari gejala-gejala alam yang belum dapat diterangkan. Pada dasarnya
sains terdiri dari empat komponen yaitu sikap ilmiah, proses ilmiah, produk ilmiah
dan aplikasi (Yulianti & Wiyanto, 2009: 4). Peraturan Pemerintah No 32 tentang
Standar Pendidikan Nasional Tahun 2013 menerangkan bahwa bahan kajian ilmu
pengetahuan alam, antara lain fisika, biologi, dan kimia dimaksudkan untuk
mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis siswa terhadap
lingkungan alam dan sekitarnya.
Fisika merupakan bagian dari ilmu sains yang memiliki sumbangan besar
dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada dasarnya pembelajaran fisika
dimaksudkan untuk membekali siswa dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Berdasarkan observasi yang dilakukan di kelas VIII SMP Negeri 5 Batang,
pembelajaran dengan metode ceramah masih digunakan di sekolah. Guru
mengungkapkan bahwa pembelajaran lebih sering dilakukan di kelas, tidak banyak
siswa yang aktif dan bertanya saat pembelajaran berlangsung. Guru berperan penting
dalam proses pembelajaran untuk membangun dan menumbuhkan semangat siswa
dalam belajar. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
1
2
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2010:
2). Selain perubahan tingkah laku juga perlu adanya perubahan dalam proses
pembelajaran untuk membangun motivasi siswa dalam belajar sehingga siswa
memiliki antusiasme yang tinggi dalam belajar fisika. Motivasi dalam kegiatan
pembelajaran dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri
siswa yang menimbulkan gaya belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek
belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2004: 75).
Berdasarkan penelitian Pratiwi et al (2014: 7) pelaksanaan pembelajaran yang
berlangsung 30% siswa masih cenderung menghapal. Siswa mengungkapkan bahwa
mereka kesulitan mempelajari fisika dikarenakan banyak rumus yang harus mereka
pahami. Perlu adanya upaya untuk merubah suasana pembelajaran dengan diberi
rangsangan agar siswa memiliki motivasi dalam belajar. Motivasi dapat tumbuh dari
dalam diri siswa dan dapat dirangsang oleh faktor dari luar dengan merubah proses
pembelajaran di kelas (Sardiman, 2004: 75).
DePorter (2002: 85) mengungkapkan bahwa bahwa terdapat gaya belajar
modalitas yang digunakan individu dalam memproses informasi (perceptual
modality). Ketiga gaya belajar tersebut adalah gaya belajar visual yang mengakses
citra virtual yang diciptakan maupun diingat melalui belajar dengan cara melihat dan
mengingat, auditorial mengakses segala jenis suara dan kata yang diciptakan maupun
diingat yaitu melalui belajar dengan cara mendengar, dan kinesthetic mengakses
3
segala jenis gerak dan emosi yang diciptakan dan diingat melalui belajar dengan cara
bergerak, menyentuh dan bekerja.
Adanya perbedaan gaya belajar yang dimiliki oleh siswa ini membutuhkan
pembelajaran yang dapat memperhatikan gaya belajar siswa dengan merubah proses
pembelajaran yang selama ini dilakukan. Salah satunya dengan model pembelajaran
SAVI (Somatic, Auditory, Visualisation and Intelectually). Menurut Meier (2002:
92), pembelajaran dengan pendekatan SAVI adalah pembelajaran yang
menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaan semua
indera yang dapat berpengaruh besar pada pembelajaran.
Salah satu pembelajaran yang menggabungkan berbagai indera yang dimiliki
siswa adalah kegiatan kerja ilmiah. Guru dan laboran di SMP Negeri 5 Batang Tahun
ajaran 2015 mengungkapkan bahwa kegiatan praktikum sangat jarang dilakukan. Hal
serupa diungkapkan oleh siswa bahwa pembelajaran sering berlangsung di kelas dan
jarang diadakan kegiatan praktikum atau kerja ilmiah.
Melalui kegiatan kerja ilmiah diharapkan siwa mendapatkan pembelajaran
yang bermakna, dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan siswa serta
membentuk sikap ilmiah pada siswa. Seperti yang diungkapkan oleh Rustaman &
Rustaman (2003: 8) selain untuk menunjang penguasaan konsep, kegiatan praktikum
dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar bereskperimen sehingga
siswa lebih termotivasi untuk belajar sains. Model pembelajaran SAVI yang telah
diterapkan dalam beberapa penelitian menunjukan adanya peningkatan motivasi dan
4
hasil belajar siswa. Penelitian Pratiwi et al (2014 : 8) menunujukkan adanya
peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa melalui pengembangan bahan ajar
biologi berbasis pendekatan SAVI. Penelitian Mariya et al (2013 : 46) menunjukkan
bahwa pembelajaran dengan model SAVI berbantuan alat peraga dapat mencapai
ketuntasan belajar dan lebih baik dibanding pembelajaran dengan model ekspositori.
Penelitian Sopiah et al (2009 : 14) menunjukkan bahwa kebiasaan bekerja ilmiah
belum tumbuh pada siswa namun 46% siswa dapat merespon pelaksanaan percobaan
sangat menyenangkan dan 51% menyenangkan.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti
pengaruh model pembelajaran SAVI terhadap motivasi dan hasil belajar dengan
pembiasaan kerja ilmiah. Penelitian ini berjudul “PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, VISUALISATION AND
INTELLECTUALLY (SAVI) DENGAN PEMBIASAAN BEKERJA ILMIAH
TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA"
1.2 Identifikasi Masalah
1. Kegiatan siswa dalam mata pelajaran fisika hanya berpusat pada guru.
2. Siswa tidak memiliki keberanian untuk bertanya atau mengemukakan
pendapat saat pembelajaran berlangsung.
3. Metode yang digunakan oleh guru lebih banyak ceramah sehingga siswa
hanya mendengarkan dan merasa bosan.
5
1.3 Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang di atas, ada dua rumusan masalah dalam penelitian
sebagai berikut:
1. Apakah penerapan model pembelajaran SAVI dengan pembiasaan bekerja ilmiah
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa?
2. Apakah penerapan model pembelajaran SAVI dengan pembiasaan bekerja ilmiah
dapat meningkatkan hasil belajar siswa?
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui penerapan model pembelajaran SAVI dengan pembiasaan bekerja
ilmiah dapat meningkatan motivasi belajar siswa.
2. Mengetahui penerapan model pembelajaran SAVI dengan pembiasaan bekerja
ilmiah dapat meningkatan hasil belajar siswa.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian bagi guru, siswa, sekolah dan juga bagi peneliti, yaitu :
1.5.1 Bagi Guru
1. Sebagai alternatif pembelajaran untuk mengatasi kesulitan belajar siswa dan
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa serta meningkatkan proses
pembelajaran di kelas.
2. Meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar materi fisika.
6
1.5.2 Bagi Siswa
1. Memberikan motivasi belajar siswa karena suasana pembelajaran berbeda
sehingga tidak membosankan.
2. Mendorong siswa untuk meningkatkan aktivitas belajar agar mampu
memcahkan permasalahan fisika.
1.5.3 Bagi Sekolah
Sebagai salah satu kontribusi untuk memperbaiki proses pembelajaran di
sekolah sehinga dapat meningkatkan potensi siswa dalam belajar
1.5.4 Bagi Peneliti
Memberikan pengalaman untuk menjadi seorang pendidik dalam memilih
metode atau model pembelajaran.
1.6 Penegasan Istilah
1.6.1 Model Pembelajaran
Menurut Yulianti & Wiyanto (2009: 25), model pembelajaran adalah sebuah
rencana atau pola yang mengorganisasikan pembelajaran dalam kelas dan
menunjukkan cara penggunaan materi pembelajaran (buku, video, komputer, bahan-
bahan praktikum).
1.6.2 SAVI
SAVI singkatan dari Somatic, Auditory, Visualisation and Intelectually yang
merupakan model pembelajaran yang menggabungkan aktivitas fisik dengan
intelektual.
7
1.6.3 Pembiasaan Bekerja Ilmiah
Pembiasaan merupakan suatu usaha untuk menjadikan individu terbiasa
melakukan sesuatu. Sedangkan kerja ilmiah memiliki arti serangkaian kegiatan
proses ilmiah yang meliputi merumuskan masalah, menyusun hipotesis, melakukan
penelitian, menganalisis dan membuat simpulan. Menurut Rustaman & Rustaman
(2003: 6) “bekerja ilmiah” sebagai lingkup proses berkaitan erat dengan konsep.
Dengan demikian bekerja ilmiah mengitegrasikan isi sains ke dalam kegiatan-
kegiatan pembelajaran yang membekali siswa pengalaman belajar secara langsung.
1.6.4 Motivasi
Motivasi merupakan dorongan dari dalam diri seseorang untuk melakukan
sesuatu sehingga dapat mencapai tujuan tertentu. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia motivasi diartikan sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang
secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu
atau dapat juga diartikan sebagai usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau
kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan
yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.
1.6.5 Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan kemampuan siswa dari berbagai aspek setelah
diberikan pengalaman belajar. Hasil belajar juga bisa dijadikan sebagai tolak ukur
yang bisa dijadikan acuan sejauh mana keberhasilan siswa yang di dapatkan dari
proses pembelajaran.
8
1.7 Sistematika Skripsi
Susunan skripsi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian pendahuluan, bagian
isi dan bagian akhir skripsi.
1.7.1 Bagian Pendahuluan
Meliputi halaman judul, pernyataan, pengesahan, motto dan persembahan,
kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.
1.7.2 Bagian Isi
Bagian isi dari skripsi ini mencakup 5 bab, sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
Bab II : Tinjauan Pustaka
Bab III : Metode Penelitian
Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab V : Simpulan dan saran
1.7.3 Bagian Akhir Skripsi
Berisi daftar pustaka dan lampiran
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Model Pembelajaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, model diartikan sebagai pola
(contoh, acuan, ragam, dan lain sebagainya) dari sesuatu yang akan dibuat atau
dihasilkan. Sedangkan pembelajaran diartikan sebagai proses, cara, perbuatan
menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Pembelajaran adalah upaya
menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan
kebutuhan siswa yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan
siswa serta antara siswa dengan siswa.
Pembelajaran merupakan perpaduan dari aktivitas belajar dan mengajar. Teori
dari R. Gagne dalam Slameto (2010: 13) memberikan dua definisi mengenai belajar,
yaitu:
1. Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan,
keterampilan kebiasaan dan tingkah laku;
2. Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari
instruksi.
Menurut Joyce sebagaimana dikutip oleh Triyanto (2011: 5) model
pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam
9
10
tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk buku-
buku, film, komputer, kurikulum dan lain-lain.
Yulianti & Wiyanto (2009: 25) mengungkapkan bahwa model pembelajaran
adalah sebuah rencana atau pola yang mengorganisasikan pembelajaran dalam kelas
dan menunjukkan cara penggunaan materi pembelajaran (buku, video, komputer,
bahan-bahan praktikum). Yulianti & Wiyanto (2009: 26) juga menyatakan bahwa
istilah model pembelajaran mempunyai ciri-ciri khusus yaitu: a) rasional teoritik yang
logis; b) ada landasan pemikiran tentang bagaimana siswa belajar; c) tingkah laku
mengajar agar model dapat dilaksanakan; d) lingkungan belajar yang diperlukan agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai.
2.2 SAVI
2.2.1 Pengertian SAVI
Belajar berdasarkan aktivitas berarti bergerak aktif secara fisik ketika belajar,
dengan memanfaatkan indera sebanyak mungkin dan membuat seluruh tubuh/pikiran
terlibat dalam proses pembelajaran (Meier, 2002: 90). Belajar dengan aktivitas secara
fisik jauh lebih efektif karena pembelajaran ini dapat melibatkan sepenuhnya anggota
tubuh dan indera yang dimiliki oleh siswa dibandingkan dengan belajar dengan
metode ceramah dan berpusat pada guru. Gagne dalam Slameto (2010: 14)
mengungkapkan bahwa segala sesuatu yang dipelajari oleh manusia dibagi menjadi
lima kategori, yang disebut “The Domains of Learning” yaitu: 1) keterampilan
11
motoris (motor skill); 2) informasi verbal; 3) kemampuan intelektual; 4) strategi
kognitif; dan 5) sikap.
Pembelajaran model SAVI memiliki kepanjangan Somatic, Auditory,
Visualisation and Intelectually. Unsur-unsur SAVI terdiri dari Somatic/somatis yang
berarti belajar dengan bergerak dan berbuat, Auditory/auditori yaitu belajar dengan
berbicara dan mendengar, Visualisation/visualisasi yaitu belajar dengan mengamati
dan menggambarkan dan Intellectually/intelektual yang artinya belajar dengan
memecahkan masalah dan merenung (Meier, 2002: 92).
2.2.2 Karakteristik SAVI
2.2.2.1 Somatic
Somatic atau “Somatis” berasal dari bahasa Yunani yang berarti tubuh-soma
(seperti dalam psikomatis). Jadi belajar somatis berarti belajar dengan indera peraba,
kinestetis, praktis melibatkan fisik dan menggunakan serta menggerakkan tubuh
sewaktu belajar (Meier, 2002: 92). Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, somatis artinya sesuatu yang berkaitan dengan tubuh. Jadi, somatis
merupakan kegiatan belajar dengan cara melibatkan anggota tubuh seperti bergerak,
berjalan dan menyentuh.
Silberman (2014: 24) menjelaskan bahwa siswa kinestetik belajar terutama
dengan terlibat langsung dengan kegiatan. Mereka cenderung impulsive, semaunya,
dan kurang sabaran serta akan merasa terkekang apabila harus diam dan tidak
melakukan sesuatu. Berdasarkan penelitian neurologis bahwa tubuh dan pikiran itu
12
adalah satu. Jadi dengan menghalangi pembelajar somatis menggunakan tubuh
mereka sepenuhnya dalam belajar berarti menghalangi juga fungsi pikiran mereka
sepenuhnya (Meier, 2002: 93).
2.2.2.2 Auditory
Auditory atau auditori berasal dari kata audio yang artinya adalah sesuatu
yang dapat didengar. Kegiatan belajar yang lebih banyak dilakukan di sekolah adalah
cara belajar dengan auditori namun masih terbatas pada siswa yang hanya
mendengarkan penjelasan dari guru sedangkan kegiatan siswa dalam berbicara dan
mengungkapkan masih rendah.
Kebutuhan mendengar dan berbicara sangat diperlukan dalam kegiatan
pembelajaran. Mendengar dapat memberi kita informasi mengenai apa yang
disampaikan oleh orang lain dan berbicara merupakan upaya kita untuk
mengungkapkan apa yang ingin disampaikan. Belajar auditori merupakan belajar
dengan berbicara dan mendengar. Pikiran manusia lebih kuat daripada yang disadari,
telinga terus menerus menangkap dan menyimpan informasi bahkan tanpa disadari.
Menurut Meier (2002, 95), belajar auditori merupakan cara belajar standar
bagi semua masyarakat sejak awal sejarah. Belajar dengan auditori dapat
menggunakan pengulangan dengan meminta siswa menyebutkan kembali konsep,
Guru menggunakan variasi vokal berupa perubahan nada, kecepatan dan volume
(DePorter et al., 2005: 85). Dalam merancang pembelajaran yang menarik bagi siswa
diperlukan kegiatan yang merangsang siswa untuk tertarik mendengarkan dan berani
13
mengungkapkan sesuatu. Hal ini dapat dilakukan dengan meminta siswa untuk
membicarakan apa yang sedang dipelajari dalam kelas dan mengungkapkan
kesimpulan dari kegiatan pembelajaran.
2.2.2.3 Visualisation
Ketajaman visual, meskipun lebih menonjol pada sebagian orang, sangat kuat
dalam diri setiap orang. Alasannya bahwa di dalam otak terdapat lebih banyak
perangkat untuk memproses informasi visual daripada semua indera yang lain.
Belajar dengan cara visualisasi dapat membantu pembelajar melihat inti masalah dari
materi yang sedang dipelajari. Setiap orang (terutama pembelajar visual) lebih mudah
belajar jika dapat “melihat” apa yang sedang dibicarakan seorang penceramah atau
sebuah buku atau program komputer. Pembelajaran visual belajar paling baik jika
mereka dapat melihat contoh dari dunia nyata, diagram, peta gagasan, ikon, gambar,
dan gambaran dari segala macam hal ketika mereka sedang belajar (Meier, 2002: 98).
Menurut Silberman (2014: 28) siswa visual berbeda dengan siswa auditori,
yang biasanya tidak sungkan-sungkan untuk memperhatikan apa yang dikerjakan
oleh guru, dan membuat catatan. Kegiatan kerja ilmiah sangat memungkinkan bagi
siswa untuk belajar secara visual dengan mengamati dan menggambarkan kasus atau
fenomena yang sedang dipelajari.
2.2.2.4 Intelectually
Menurut Meier (2002: 99), kata “intelektual” menunjukkan apa yang harus
dilakukan pembelajar dalam pikiran mereka secara internal ketika mereka
14
menggunakan kecerdasan untuk merenungkan suatu pengalaman dan menciptakan
hubungan, makna, rencana dan nilai dari pengalaman tersebut. “Intelektual” adalah
bagian diri dari merenung, mencipta, memecahkan masalah, dan membangun makna.
Meier juga mengungkapkan bahwa intelektual adalah pencipta makna dalam pikiran;
sarana yang digunakan manusia untuk “berpikir”, menyatukan pengalaman, mencipta
jaringan saraf baru, dan belajar.
Karakteristik SAVI yang telah diuraikan kemudian dapat digabungkan
sehingga kegiatan belajar dapat berlangsung optimal dan memenuhi kebutuhan
belajar siswa yang memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Keempat unsur SAVI
dapat digabungkan melalui beberapa kegiatan siswa, misalnya orang dapat belajar
sedikit dengan menyaksikan presentasi (V), tetapi mereka dapat belajar jauh lebih
baik dan dapat melakukan sesuatu ketika presentasi sedang berlangsung (S),
membicarakan apa yang sedang mereka pelajari (A), dan memikirkan cara
menerapkan informasi dalam presentasi tersebut pada pekerjaan mereka (I) (Meier,
2002: 100). Unsur-unsur yang terdapat dalam SAVI dapat membantu siswa yang
memiliki gaya belajar yang berbeda-beda sehingga dapat diterapkan di kelas.
2.3 Kerja Ilmiah
2.3.1 Pengertian Bekerja Ilmiah
Kerja ilmiah merupakan cara kerja yang dipakai ilmuwan untuk memecahkan
masalah, yaitu dengan menerapkan metode ilmiah. Sedangkan menurut Rustaman &
Rustaman (2003: 6) “bekerja ilmiah” sebagai lingkup proses berkaitan erat dengan
15
konsep. Dengan demikian bekerja ilmiah mengitegrasikan isi sains ke dalam
kegiatan-kegiatan pembelajaran yang membekali siswa pengalaman belajar secara
langsung.
Rustaman & Rustaman (2003: 8) mengungkapkan bahwa bekerja ilmiah
sesungguhnya adalah perluasan dari metode ilmiah yang berkaitan dengan
keterampilan proses yang memiliki langkah-langkah sebagai berikut:
… metode ilmiah dijabarkan ke dalam jenis-jenis keterampilan proses
sebagai keterampilan dasar yang harus dikembangkan atau dilatihkan
sebelum seseorang mampu menggunakan metode ilmiah. Dalam metode
ilmiah dikenal adanya langkah-langkah tertentu secara berurutan yang
harus dilakukan, mulai dari merumuskan masalah hingga menyimpulkan
bahkan membuat generalisasi. Dengan demikian jelaslah bahwa terdapat
keterkaitan erat antara bekerja ilmiah dengan pendekatan keterampilan
proses.
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, kegiatan praktikum dapat
menunjang penguasaan konsep. Selain itu, dengan melakukan kegiatan praktikum
siswa menjadi termotivasi belajar sains. Dalam kegiatan praktikum dikembangkan
keterampilan-keterampilan dasar bereksperimen sehingga kegiatan praktikum
merupakan wahana pengembangan penyelidikan ilmiah.
Menurut Yulianti & Wiyanto (2009: 2), fisika merupakan bagian dari sains
yang mempelajari tentang zat dan energi dalam segala bentuk manifestasinya. Dalam
pembelajaran fisika dibutuhkan kerja ilmiah yang merupakan serangkaian kegiatan
ilmiah yang bertujuan untuk mengetahui hasil penelitian berdasarkaan pertanyaan
atau rumusan dari permasalahan terhadap suatu kasus atau fenomena.
16
2.3.2 Langkah-Langkah Kerja Ilmiah
Langkah-langkah kerja ilmiah merupakan proses dari kegiatan ilmiah yang
sering disebut sebagai metode ilmiah. Sebagaimana dikutip oleh Yulianti & Wiyanto
(2009: 7), metode ilmiah yang telah dikenalkan oleh Galileo Galilei dan Fracis Bacon
meliputi:
1. Mengidentifikasi masalah;
2. Menyusun hipotesis;
3. Memprediksi konsekuensi dari hipotesis;
4. Melakukan eksperimen untuk mengujikan prediksi;
5. Merumuskan hukum umum sederhana yang diorganisasikan dari hipotesis,
prediksi dan eksperimen.
Yulianti & Wiyanto (2009: 15) menambahkan bahwa metode eksperimen
dikenal dengan nama metode percobaan yang merupakan salah satu metode yang
digunakan untuk menguji teori atau hukum yang sudah ditemukan para ahli. Melalui
metode eksperimen, siswa dapat dilatih untuk menggunakan metode ilmiah dan sikap
ilmiah secara benar. Siswa diberikan kesempatan untuk menemukan, menganalisa
dan membuktikan serta menarik kesimpulan.
Melalui metode ini, terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan
metode ilmiah, diantaranya:
1. Hasil belajar tahan lama diingat;
2. Memperkaya pengalaman siswa;
17
3. Mengembangkan sikap berpikir ilmiah;
4. Siswa terhindar dari verbalisme;
5. Mengembangkan sikap suka bereksplorasi tentang sains.
Kekurangan metode ilmiah:
1. Memerlukan sarana dan prasarana yang memadai;
2. Tidak semua materi dapat dieksperimenkan;
3. Setiap eksperimen tak membuahkan hasil yang diharapkan.
2.4 Motivasi
2.4.1 Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata motif yang memiliki arti sebab atau alasan. Dalam
Slameto (2010: 58), James Drever memberikan pengertian tentang motif sebagai
berikut : “Motive is an effective-conative faktor which operates in determining the
direction of an individual’s behavior towards an end or goal, consioustly
apprehended or unconsioustly”. Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa
motif erat kaitannya dengan tujuan yang ingin dicapai.
Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-
kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia
tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak
suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu
adalah tumbuh dari dalam diri seseorang. (Sardiman, 2004: 75).
18
Menurut Slameto (2003: 58), dalam proses pembelajaran haruslah
diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau
padanya mempunyai motif untuk berpikir dan memusatkan perhatian, merencanakan
dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan/menunjang belajar.
Seseorang akan berhasil dalam belajar, kalau dari dirinya sendiri ada
keinginan untuk belajar. Inilah prinsip dan hukum pertama dalam kegiatan
pendidikan dan pengajaran. Keinginan atau dorongan untuk belajar inilah yang
disebut dengan motivasi. Motivasi dalam hal ini meliputi dua hal: (1) mengetahui apa
yang akan dipelajari; dan (2) memahami mengapa hal tersebut patut dipelajari.
Dengan berpijak pada kedua unsur motivasi inilah sebagai dasar permulaan yang baik
untuk belajar (Sardiman, 2004: 40).
Motivasi sebagai salah satu faktor psikologis, seperti yang dikemukakan oleh
Arden N. Frandsen dalam Sardiman (2004: 46) bahwa ada beberapa hal yang
mendorong seseorang untuk belajar, yakni:
1. Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas;
2. Adanya sifat yang kreatif pada orang yang belajar dan adanya keinginan untuk
selalu maju;
3. Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru dan teman-
temannya.
4. Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang
baru, baik dengan kooperassi dengan kompetisi;
19
5. Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran;
6. Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari belajar.
2.4.2 Jenis-jenis Motivasi
Ada dua jenis motivasi, yaitu motivasi ekstrinsik dan motivasi intrinsik.
Menurut Schun sebagai mana dikutip oleh Eggen et al (2012: 67) bahwa motivasi
ekstrinsik merujuk pada motivasi untuk terlibat di dalam suatu kegiatan sebagai
sarana mencapai tujuan, sementara motivasi intrinsik adalah motivasi untuk terlibat
di dalam kegiatan untuk kegiatah itu sendiri.
Menurut Sardiman (2004: 89) yang dimaksud dengan motivasi intrinsik
adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari
luar, karena dari dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan
sesuatu kemudian kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya (misalnya
kegiatan belajar), maka yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah ingin
mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri. Sedangkan
pengertian motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena
adanya perangsang dari luar. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang
dilakukannya, tidak secara langsung bergantung dengan esensi apa yang
dilakukannya itu.
Indikator motivasi belajar yang dijelaskan oleh Uno (2009: 23) dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil;
20
2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar;
3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan;
4. Adanya penghargaan dalam belajar;
5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar;
6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang
siswa dapat belajar dengan baik.
Selain dari indikator di atas juga ada bentuk-bentuk motivasi yang bisa
diterapkan sekolah sebagaimana disebutkan oleh Sardiman (2004: 92), yaitu memberi
angka, hadiah, saingan/kompetisi, Ego-Involvement, memberi ulangan, mengetahui
hasil, pujian, hukuman, hasrat untuk belajar, minat dan tujuan yang diakui.
2.4.3 Motivasi Belajar Fisika
Fisika bukan lagi menjadi pelajaran yang menyulitkan bagi siswa apabila
pembelajaran memiliki kegiatan yang menarik siswa untuk mempelajarinya. Motivasi
belajar pada materi fisika yang rendah menyebabkan siswa tidak dapat belajar secara
optimal di kelas. Dari ilmu sains, kebanyakan siswa mengungkapkan lebih menyukai
materi biologi yang menurut mereka cukup mudah untuk dipahami dibandingkan
dengan materi fisika yang banyak menggunakan persamaan matematis.
Guru memiliki peran sebagai motivator yang memiliki kewajiban untuk
menumbuhkan motivasi siswa melalui pembelajaran yang menarik perhatian siswa.
Bagaimana guru melakukan usaha-usaha untuk dapat menumbuhkan dan memberikan
motivasi agar anak didiknya melakukan aktivitas belajar dengan baik (Sardiman,
21
2004: 77). Motivasi belajar siswa pada pelajaran fisika dapat tumbuh dan
berkembang sehingga siswa mampu mengamati berbagai fenomena di
lingkungannya, mengkaitkannya dengan materi fisika, mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari serta melakukan hal-hal lain yang berkaitan dengan proses
ilmiah sehingga menumbuhkan sikap ilmiah dalam diri siswa.
2.5 Hasil Belajar
Perlu ditegaskan bahwa setiap saat dalam kehidupan terjadi suatu proses
belajar mengajar, baik sengaja atau tidak sengaja, disadari atau tidak disadari. Dari
proses belajar-mengajar ini akan diperoleh suatu hasil pengajaran, atau dengan istilah
tujuan pembelajaran atau hasil belajar (Sardiman, 2004: 19).
Sudjana (1989: 38) menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil
belajar merupakan tolak ukur yang bisa dijadikan acuan sejauh mana keberhasilan
siswa yang di dapatkan dari proses pembelajaran. Dari hasil belajar, seorang Guru
dapat mengetahui apakah proses pembelajaran berhasil sesuai dengan tujuan
pembelajaran atau tidak.
Sudjana menambahkan bahwa hasil belajar dibagi dalam tiga ranah yaitu:
1. Ranah Kognitif: Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri atas enam
aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
2. Ranah Afektif: Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu
penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
22
3. Ranah Psikomotorik: Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yaitu gerakan
refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual,
keharmonisan/ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif
dan interpreatif.
Berdasarkan uraian di atas, hasil belajar fisika berkenaan dengan kognitif,
afektif dan psikomotorik. Hal ini dikarenakan pembelajaran fisika merupakan
pembelajaran yang tidak hanya memberi penilaian terhadap pengetahuan saja tetapi
juga keterampilan dan sikap siswa selama pembelajaran. Dalam pembelajaran fisika
yang dipadukan dengan model pembelajaran SAVI dan pembiasaan kerja ilmiah
diharapkan meningkatkan kemampuan siswa dalam proses pembelajaran dan
meningkatkan keterampilan siswa.
2.6 Cahaya dan Pemantulan Cahaya
2.6.1 Pengertian cahaya
Cahaya adalah salah satu bentuk gelombang. Cahaya dapat merambat dari
ruang hampa udara karena termasuk jenis gelombang elektromagnetik. Jika cahaya
mengenai suatu benda, seperti halnya gelombang mekanik, cahaya tersebut dapat
dipantulkan dan dibiaskan.
Huygens menyatakan bahwa cahaya merupakan gelombang karena sifat-sifat
cahaya mirip dengan sifat-sifat gelombang bunyi. Sedangkan Maxwell menyatakan
bahwa sesungguhnya cahaya merupakan gelombang elektromagnetik karena
23
kecepatan gelombang elektromagnetik sama dengan kecepatan cahaya, yaitu sebesar
3 × 108 m/s. Gelombang elektromagnetik tercipta dari perpaduan antara kuat medan
listrik dan medan magnet yang saling tegak lurus. Gelombang elektromagnetik adalah
gelombang yang dapat merambat tanpa memerlukan medium. Maxwell menyatakan
bahwa cahaya merupakan gelombang elektromagnetik sehingga cahaya juga dapat
merambat tanpa memerlukan medium. Oleh karena itu cahaya matahari dapat sampai
ke bumi dan memberi kehidupan di dalamnya.
Sebagai gelombang cahaya mempunyai sifat-sifat gelombang diantaranya
cahaya dapat merambat. Perambatan cahaya dapat terlihat ketika cahaya matahari
melalui lubang angin di rumah. Jika udara sedikit berdebu dapat terlihat bahwa
cahaya merambat membentuk sebuah garis lurus. Hal serupa terjadi jika melihat
seberkas cahaya dari lubang kecil masuk ke dalam sebuah kamar yang gelap. Terlihat
bahwa cahaya merambat dalam arah yang lurus.
2.6.2 Pemantulan Cahaya
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat melihat benda-benda di
sekitarnya tanpa adanya cahaya. Hal tersebut terjadi karena tidak ada cahaya yang
dipantulkan oleh benda di sekitarnya. Jadi, benda dapat dilihat apabila ada cahaya
yang dipantulkan oleh benda tersebut ke mata.
1.6.2.1 Pemantulan Teratur dan Pemantulan Baur
Pemantulan cahaya pada benda yang tidak tembus cahaya, ada yang teratur
dan ada pula yang tidak teratur. Pemantulan cahaya oleh permukaan rata disebut
24
pemantulan teratur, sedangkan pemantulan cahaya oleh permukaan yang tidak rata
disebut pemantulan baur.
(a ) (b)
Gambar 2.1 (a) Pemantulan teratur dan (b) Pemantulan baur
Pemantulan baur terjadi pada permukaan pantul yang tidak rata, misalnya
dinding dan kayu. Keuntungan dari pemantulan baur diantaranya, tempat yang tidak
terkena cahaya secara langsung masih terlihat terang dan berkas cahaya pantulnya
tidak menyilaukan. Sedangkan pemantulan teratur terjadi pada permukaan pantul
yang mendatar atau rata. Pemantulan teratur bersifat menyilaukan, namun ukuran
bayangan yang terbentuk sesuai dengan ukuran benda. Pemantulan teratur biasa
terjadi pada cermin.
1.6.2.2 Hukum Pemantulan
Cermin datar menghasilkan pemantulan teratur. Oleh karena itu, bayangan
yang dihasilkan dapat digambarkan. Seorang ilmuwan bernama Snellius
mengemukakan hukum pemantulan, bahwa:
1. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
2. Sudut datang sama dengan sudut pantul.
25
Gambar 2.2 Hukum pemantulan
1.6.2.3 Pemantulan pada Cermin Datar
Saat bercermin, bayangan benda dan bayangan di sekitarnya dapat terlihat.
Cermin bersifat memantulkan cahaya secara teratur karena permukaannya bersifat
rata dan bening.
Gambar 2.3 Pembentukan bayangan pada cermin datar
Sinar datang yang mengenai cermin datar akan dipantulkan. Jika sinar datang
tegak lurus terhadap cermin akan dipantulkan tegak lurus cermin. Pada gambar
terlihat bahwa bayangan pada cermin datar merupakan perpanjangan sinar-sinar
pantulnya. Bayangan yang seperti ini dinamakan bayangan maya. Selain itu,
ternyata arah bayangan yang dibentuk oleh cermin berkebalikan dengan sebenarnya.
Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah sama besar, tegak,
berkebalikan, jarak benda ke cermin dan jarak bayangan ke cermin sama, dan maya.
26
musk
=
n ol
60
Jika terdapat dua buah cermin datar yang membentuk sudut α, maka banyaknya
bayangan yang dibentuk diru a eh persamaan sebagai berikut.
3 ° − 1 … … … . (1)
Keterangan: n = banyaknya bayangan yang dibentuk
α = sudut antar dua cermin
1.6.2.4 Pemantulan pada Cermin Cekung
Selain pada cermin datar, peristiwa dapat terjadi pada cermin cekung. Cermin
cekung adalah cermin yang permukaan pantulnya melengkung ke dalam.
Keterangan :
SU = Sumbu utama
M = Pusat kelengkungan cermin
F = Titik focus cermin
Gambar 2.4 Bagian-bagian cermin cekung
Cermin cekung memiliki sifat akan memantulkan sinar-sinar sejajar menuju
titik fokusnya dan bersifat mengumpulkan cahaya (konvergen). Pada cermin cekung
terdapat sinar-sinar istimewa, yaitu sebagai berikut:
1. Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus.
Gambar 2.5 Pemantulan sinar datang sejajar dengan sumbu utama
27
2. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar dengan sumbu utama.
Gambar 2.6 Pemantulan sinar datang melalui titik fokus
3. Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin dipantulkan ke titik itu juga.
Gambar 2.7 Pemantulan sinar datang melalui pusat kelengkungan
Beberapa sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung berdasarkan letak
bendanya adalah sebagai berikut:
1. Jika benda diletakkan di luar pusat kelengkungan cermin (M), bayangan yang
dibentuk akan bersifat nyata, terbalik dan diperkecil dan terletak di antara pusat
kelengkungan cermin (M) dan titik fokus (F).
2. Jika benda diletakkan di antara titik pusat kelengkungan cermin (M) dan titik
fokus (F), bayangan yang dibentuk bersifat nyata, terbalik, diperbesar dan terletak
di depan titik pusat kelengkungan cermin.
3. Jika benda diletakkan tepat pada titik fokus (F), maka akan terbentuk bayangan
maya di tak terhingga.
28
4. Jika benda berada di antara titik fokus (F) dan cermin, maka bayangan yang
terbentuk bersifat maya, tegak dan diperbesar. Letak bayangan berada di belakang
cermin.
Untuk mendapatkan bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung bisa
menggunakan dua berkas sinar istimewa.
Gambar 2.8 Pembentukan bayangan oleh cermin cekung menggunakan berkas sinar-
sinar istimewa
Pada Gambar 2. dapat dilihat bahwa jika benda terletak di antara pusat
kelengkungan cermin M dan titik fokus F maka bayangan yang dihasilkan adalah
nyata, terbalik dan diperbesar. yaitu sebagai berikut:
Hubungan antara jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’) akan menghasilkan
jarak fokus f. Hubungan tersebut secara matematis dapat ditulis:
Sedangkan perbesasran cermin cekung dapat ditentukan dengan rumus
berikut:
29
Dengan: 2f = r = jari-jari cermin (cm)
f = jarak fokus (cm)
s = jarak benda (cm)
s’ = jarak bayangan (cm)
M = perbesaran bayangan (cm)
h = tinggi benda (cm)
h’ = tinggi bayangan (cm)
Sifat bayangan yang terbentuk pada cermin cekung juga dapat ditentukan
dengan cara berikut:
1. Jika s’ bernilai (+) maka bayangan bersifat nyata dan terbalik, namun jika s’
bernilai (-) maka bayangan bersifat maya dan tegak.
2. Jika M > 1 maka bayangan diperbesar. Jika M = 1 maka bayangan sama besar
dengan benda. Jika M < 1 maka bayangan diperkecil.
1.6.2.5 Pemantulan pada Cermin Cembung
Cermin cembung adalah cermin yang permukaan pantulnya melengkung ke
luar. Cermin cembung memiliki sifat berkas sinar yang sejajar sumbu utama
dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus dan bersifat menyebarkan cahaya
(divergen). Seperti halnya cermin cekung, sebelum menggambarkan pembentukan
bayangan, perlu diketahui sinar-sinar istimewa yang dimiliki oleh cermin cembung,
yaitu:
30
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah berasal dari titik
fokus.
Gambar 2.9 Pemantulan sinar datang sejajar sumbu utama
2. Sinar datang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.
Gambar 2.10 Pemantulan sinar datang menuju titik fokus
3. Sinar datang menuju pusat kelengkungan cermin dipantulkan seolah-olah dari
titik itu juga
Gambar 2.11 Pemantulan sinar datang menuju pusat kelengkungan cermin
Benda yang diletakkan di depan cermin cembung akan selalu menghasilkan
bayangan di belakang cermin dengan sifat maya, tegak dan diperkecil. Cukup
menggunakan dua berkas sinar istimewa untuk mendapatkan bayangan pada cermin
cembung:
31
Gambar 2.12 Pembentukan bayangan pada cermin cembung menggunakan berkas
sinar-sinar istimewa
Benda yang diletakkan di depan cermin cembung akan selalu menghasilkan
bayangan di belakang cermin dengan sifat maya, sama tegak, dan diperkecil.
Hubungan antara jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’), dan titik fokus (f) memiliki
persamaan yang sama dengan cermin cekung. Perbedaannya, pada cermin cembung
nilai jarak fokus selalu bernilai negatif.
Sedangkan perbesaran cermin cembung dapat ditentukan dengan rumus:
Dengan: f = jarak fokus bernilai negatif (cm)
s = jarak benda (cm)
s’ = jarak bayangan (cm)
M = perbesaran bayangan (cm)
h = tinggi benda (cm)
h’ = tinggi bayangan (cm)
32
2.7 Kerangka Berpikir
Fisika merupakan salah satu ilmu sains yang memiliki sumbangan besar
dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Kegiatan pembelajaran fisika di sekolah
masih banyak menggunakan pembelajaran dengan metode ceramah dan tidak
melibatkan siswa secara keseluruhan. Guru sebagai bagian dari tenaga kependidikan
berupaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan meningkatkan hasil belajar
siswa. Salah satu faktor keberhasilan guru dalam meningkatkan proses dan hasil
belajar adalah bergantung pada model pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Hal
tersebut akan berpengaruh pada motivasi dan aktivitas siswa dalam belajar.
Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model
pembelajaran SAVI yang menggabungkan seluruh aktivitas anggota tubuh dengan
pemikiran siswa. Dalam pembelajaran fisika siswa diharapkan dapat mengalami
proses pembelajaran yang melibatkan dirinya untuk mengamati, mencari dan
mencoba mengenai materi yang disampaikan melalui kegiatan ilmiah. Penelitian
dilakukan dengan mengambil satu kelas sebagai kelas kontrol dan satu kelas sebagai
kelas eksperimen. Kelas eksperimen diberi pembelajaran model SAVI dengan
pembiasaan kerja ilmiah. Sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan dengan model
pembelajaran SAVI saja. Dengan menerapkan model pembelajaran SAVI dengan
pembiasaan kerja ilmiah diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa.
33
Pembelajaran Fisika
Guru masih menggunakan metode ceramah, proses pembelajaran teoritik,
berpusat pada guru.
Motivasi dan hasil belajar rendah
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Pembelajaran dengan SAVI Pembelajaran Model SAVI dan
Pembiasaan Bekerja Ilmiah
Siswa dapat melibatkan seluruh indera dan kemampuan intelektualnya,
bergerak dan bekerjasama sehingga siswa mendapat pengalaman belajar yang
baru dan bermakna
Pembelajaran dengan penerapan model Somatic, Auditory, Visualisation an
Intelectually (SAVI) dengan pembiasaan bekerja ilmiah dapat meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa
Gambar 2.13 Kerangka Berpikir
34
2.8 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian atau dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah
penelitian (Sugiyono, 2008: 96). Adapun hipotesis yang akan diujikan dalam
penelitian ini adalah:
1. Motivasi belajar siswa melalui pembelajaran SAVI dan Pembiasaan bekerja
ilmiah lebih tinggi dibandingkan dengan motivasi belajar siswa melalui
pembelajaran SAVI saja.
2. Hasil belajar siswa melalui pembelajaran SAVI dan Pembiasaan bekerja ilmiah
lebih tinggi dibandingkan dengan motivasi belajar siswa melalui pembelajaran
SAVI saja.
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian eksperimen dengan pendekatan
kuantitatif. Bentuk eksperimen ini menggunakan Quasi Experimental Design yang
mempunyai kelas kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol
variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
Penelitian ini difokuskan untuk menerapkan model pembelajaran SAVI
dengan pembiasaan bekerja ilmiah terhadap motivasi dan hasil belajar siswa.
Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar siswa.
Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design yang hampir
sama dengan pretest posttest control group design, hanya pada desain ini kelas
eksperimen dan kelas kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2008: 116).
Siswa di kelas eksperimen maupun kelas kontrol diberi pretest di awal
pembelajaran. Kemudian siswa diberi perlakuan SAVI dengan pembiasaan kerja
ilmiah untuk kelas eksperimen sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan hanya
dengan model pembelajaran SAVI. Selanjutnya kedua kelas diberi posttest. Hasil dari
perlakuan siswa dapat diketahui dengan membandingkan hasil akhir dengan keadaan
sebelum diberi perlakuan. Rancangan desain dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
35
36
O1 X O2
O3 Y O4
Gambar 3.1 Rancangan Desain Penelitian
Keterangan:
O1 : nilai pretest pada kelas eksperimen (sebelum diberi perlakuan)
O2 : nilai posttest pada kelas eksperimen (setelah diberi perlakuan)
O3 : nilai pretest pada kelas kontrol (sebelum diberi perlakuan)
O4 : nilai posttest pada kelas kontrol (setelah diberi perlakuan)
X : Perlakuan dengan model pembelajaran SAVI dengan pembiasaan bekerja ilmiah
Y : perlakuan dengan model SAVI
(Sugiyono, 2008: 116)
3.2 Subjek dan Lokasi Penelitian
3.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008: 117). Populasi
dalam penelitian ini adalah kelas VIII SMP Negeri 5 Batang.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Jumlah populasi yang besar mengakibatkan ketidakmampuan oleh peneliti
untuk dipelajarinya , misalnya karena adanya keterbatassan data, tenaga dan waktu.
37
Oleh karena itu, sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul repesentatif
(mewakili) (Sugiyono, 2008: 117).
Pengambilan sampel data populasi ini menggunakan teknik purposive
sampling. Pemilihan sampel dengan cara teknik purposive sampling, sampel
penelitian ditentukan berdasarkan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2008: 124).
Sampel dari penelitian ini yaitu kelas VIII B dan VIII E.
3.2.3 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 5 Batang yang Beralamat di
Jalan R.E. Martadinata No 138 Batang.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat dari orang, obyek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008: 61). Terdapat dua
variabel dalam penelitian ini, yaitu:
3.3.1 Variabel Bebas
Variabel bebas atau variabel independen merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen
(terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran SAVI
dengan pembiasaan bekerja ilmiah dan pembelajaran dengan model SAVI tanpa kerja
ilmiah.
38
3.3.2 Variabel Terikat
Variabel terikat atau variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 5
Batang.
3.4 Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan Quasi Experimental Design dimana desain ini
mempunyai kelas eksperimen dan kelas kontrol, tetapi tidak sepenuhnya mengontrol
varibel-variabel yang berpengaruh pada pelaksanaan eksperimen. desain yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Control Group Pre-Test Post-Test.
Kedua kelas yang diambil pada penelitian ini memiliki karakteristik yang
sama atau homogen. Untuk mengetahui bahwa kedua kelas tersebut homogen dan
normal adalah dengan meguji normalitas dan homogenitas kedua kelas tersebut.
Kelas eksperimen maupun kelas kontrol keduanya diberi pre-test untuk mengetahui
pemahaman dan motivasi belajar siswa sebelum diberikannya perlakuan. Kelas A
sebagai kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran
dengan pembiasaan bekerja ilmiah. Sedangkan kelas B sebagai kelas kontrol diberi
perlakuan dengan model pembelajaran SAVI saja. Setelah kedua kelas diberi
perlakuan yang berbeda selanjutnya kedua kelas diberi post-test untuk mengetahui
motivasi dan hasil belajar siswa setelah perlakuan yang telah diberikan.
39
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.5.1 Observasi
Teknik pengumpulan data observasi digunakan bila penelitian dilakukan
berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila
responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2008: 203). Pengumpulan data
observasi dibantu oleh observer dengan cara mengisi lembar observasi.
3.5.2 Angket (Kuisioner)
Angket atau kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya (Sugiyono, 2008: 199). Angket dalam penelitian ini merupakan
angket respon siswa mengenai motivasi belajar siswa setelah penerapan model
pembelajaran SAVI dan pembiasaan bekerja ilmiah.
3.5.3 Tes
Tes adalah alat bantu prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau
mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan-aturan yang sudah
ditentukan (Arikunto, 2010: 70). Metode ini untuk mengetahui pengusaan siswa
terhadap hasil belajar siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Tes yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi pretest dan posttest yang dilakukan pada
tiap-tiap kelas. Pretest merupakan uji awal sebelum dilakukan eksperimen pada
sampel penelitian sedangkan posttet merupakan uji akhir eksperimen atau tes yang
dilakukan setelah diberi perlakuan.
40
Pearson
=
persa
∑
maan:
− (∑
)(∑
)
∑
−
)
∑
−
)
3.5.4 Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah cara mengumpulkan data mengenai hal-hal atau
variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
legeer, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2010: 70). Metode dokumentasi diperlukan
untuk memperoleh data siswa serta foto kegiatan pembelajaran.
3.6 Analisis Instrumen Angket
3.6.1 Validitas
Menurut Arikunto (2007: 72), untuk menguji validitas konstruksi soal angket
yang digunakan dalam penelitian digunakan rumus korelasi product moment yang
dikemukakan oleh dengan
{ (∑ }{ (∑ }
Keterangan :
rXY = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
N = banyaknya peserta tes
X = skor butir
Y = skor total
Validitas angket dapat diketahui dengan membandingkan harga r hitung
dengan r tabel. Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk= n-2).
41
un rum
=
us Alpha
− 1
Cron
1 −
ach s
angan
=
= ∑
22
Kaidah keputusan jika thitung > ttabel berarti valid. Hasil uji validitas angket dari 30
butir soal dapat dilihat pada Lampiran 15 dan terangkum pada Tabel 3.1.
No Kriteria
Soal
Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Angket Uji Coba
No Soal Jumlah
1 Valid 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 10, 11, 13, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 25, 26, 27, 28, 30
Tidak 2
Valid 6, 9, 12, 14, 16, 23, 24, 29 8
3.6.2 Reliabilitas
Untuk mencari reliabilitas instrumen angket digunakan rumus Alpha
(Arikunto, 2010: 239). Adap b ebagai berikut :
∑
Keter :
koefisien reliabilitas
jumlah varians skor tiap-tiap item
= varians total
k = banyaknya butir soal
Setelah koefisisen reliabilitas diperoleh atau nilai r11 = 0.885, kemudian
dibandingkan dengan r tabel. Pada α = 5% dengan n = 21 diperoleh r tabel 0.433.
karena r11 > rtabel maka dapat disimpulkan bahwa angket tersebut reliable. Data
selengkapnya disajikan pada Lampiran 16.
42
n bise
al d
gan
−
persa
3.7 Analisis Instrumen Tes
Setelah perangkat tes disusun, maka dilakukan uji coba untuk mengetahui
validitas, daya beda, tingkat kesukaran soal dan reliabilitas. Setelah perangkat tes
diuji cobakan, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis dengan tujuan
instrumen yang dipakai untuk memperoleh data benar-benar dapat digunakan dan
dapat dipercaya. Analisis perangkat uji coba meliputi:
3.7.1 Validitas
Validitas berhubungan dengan ketepatan atau kesahihan instrumen yaitu
kesesuaian tujuan dengan alat ukur yang digunakan. Sebuah tes dikatakan memiliki
validitas jika hasilnya sesuai dengan kriteria dalam arti memiliki kesejajaran antara
hasil tes dengan kriteria. Teknik untuk mengetahui kesejajaran tersebut salah satunya
dengan menggunakan rumus poi ri en maan sebagai berikut:
=
(Arikunto, 2007: 79)
Keterangan:
γpbi = koefisien korelasi biserial.
M = rata-rata skor dari subjek yang menjawab betul untuk butir soal yang dicari
validitasnya
Mt = rata-rata skor total
St = standar deviasi dari skor total
43
embed
=
a dap
−
at dihi
=
tung
−
deng
22
p = proporsi siswa yang benjawab benar atau banyaknya siswa yang menjawab
benar dibagi dengan jumlah seluruh siswa.
q = proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1-p)
Pemilihan untuk menggunakan rumus korelasi poin biserial dikarenakan
untuk mengetahui korelasi antara dua variabel yaitu variabel kontinu dan variabel
diskrit. Hasil analisis validitas soal uji coba disajikan pada Lampiran 7 dan
dirangkum pada Tabel 3.2.
No Kriteria
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Soal Uji Coba
Soal No Soal Jumlah
1 Valid 1, 2, 3, 4, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23 25, 26, 27, 28
Tidak 2
Valid 5, 6, 8, 14, 16, 24, 29, 30 8
3.7.2 Daya Pembeda
Daya pembeda merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan antara
siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah
(Arikunto, 2007: 211). Daya p an persamaan:
(Arikunto, 2007: 213)
Keterangan:
DP = daya pembeda sutir soal
44
20
BA = banyak peserta kelompok atas yang menjawab butir soal dengan benar
BB = banyak peserta kelompok bawah yang menjawab butir soal dengan benar
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyak peserta kelompok bawah
Nilai DP yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan daya
pembeda butir soal dengan menggunakan kriteria pada tabel
Tabel 3.3 Klasifikasi Daya Pembeda Soal Uji Coba
Nilai DP Kriteria
Negatif Soal Dibuang
0,00 – 0,20 Jelek
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1,00 Baik Sekali
Hasil analaisis daya pembeda soal uji coba didapatkan 5 soal dengan kriteria
jelek, 7 soal dengan kriteria cukup, 16 soal dengan kriteria baik baik dan 2 soal
dengan kriteria baik sekali. Analisis daya pembeda soal uji coba disajikan pada
Lampiran 9 dan dirangkum pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Hasil Pengelompokan Soal Uji Coba
Keterangan No Soal Jumlah
Soal yang dipakai 1, 2, 3, 4, 7, 9, 10, 12, 13, 15, 17, 18, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 28.
Soal yang tidak
dipakai 5, 6, 8, 11, 14, 16, 19, 24, 29, 30. 10
45
deng
=
an me
3.7.3 Tingkat Kesukaran
Untuk mengetahui apakah soal yang diujikan sukar atau mudah digunakan
perhitungan untuk tingkat kesukaran soal. Tingkat kesukaran merupakan bilangan
yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal (Arikunto, 2007: 207). Tingkat
kesukaran tiap butir soal dapat dihitung nggunakan persamaan:
(Arikunto, 2007: 208)
Keterangan: P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Nilai P yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan tingkat
kesukaran butir soal dengan menggunakan kriteria pada tabel.
Tabel 3.5 Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Soal
Nilai P Kriteria
0.00 – 0.30 Sukar
0.31 – 0.70 Sedang
0.71 – 1.00 Mudah
Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba, didapatkan 2 soal
dengan kriteria mudah, 22 soal dengan kriteria sedang dan 6 soal dengan kriteria soal
sukar. Hasil analisis tingkat kesukaran disajikan pada Lampiran 10 dan disajikan pada
Tabel 3.6.
46
denga
=
n persam
− 1
aan:
− ∑
No
2
Tabel 3.6 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba
Kriteria
Soal No Soal Jumlah
1 Mudah 2, 18 2
2 Sedang 1, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 1
24, 25, 26, 27, 28.
3, 14, 15, 19, 20, 21, 22, 22
3 Sukar 6, 16, 17, 23, 29, 30. 6
3.7.4 Reliabilitas
Reliabilitas merupakan ukuran sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk
menghasilkan skor yang konsisten. Suatu tes dapat dinyatakan mempunyai
kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat menghasilkan. Seandainya hasil
tesnya berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti (Arikunto,
2007: 86). Dalam penelitian ini, untuk mengetahui reliabilitas tes adalah dengan
menggunakan rumus KR-20
(Sugiyono, 2010: 359)
Keterangan :
r11 = Reliabilitas tes secaran keseluruhan
k = jumlah item dalam instrrumen
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1 – p)
St = varians total
47
k me
=
gh ung norm
−
alit
²
as a
=
=
fr
= fr
Berdasarkan hasil analisis reliabilitas didapatkan r11 = 0.885 dan
dibandingkan dengan r tabel. Pada α = 5% dengan n = 21 diperoleh r tabel = 0.433.
karena r11 > rtabel maka soal tersebut reliabel. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat
pada Lampiran 8.
3.8 Analisis Data
3.8.1 Analisis Tahap Awal
Analisis tahap awal digunakan untuk membuktikan bahwa kelas kontrol dan
kelas eksperimen berawal dari titik tolak yang sama.
3.8.1.1 Uji Normalitas
Sebelum data yang diperoleh dari lapangan dianalisis lebih lanjut, terlebih
dahulu dilakukan uji normalitas. Tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui
apakah data pretest dan posstest kelas kontrol dan kelas eksperimen berdistribusi
normal atau tidak.
Rumus yang digunakan untu n it dalah chi kuadrat:
Keterangan: Chi kuadrat
ekuensi hasil pengamatan
ekuensi harapan (Sudjana, 2005: 273)
48
dari sem
∑ =
a ke
− (
dengan
)
la
1 −
engan
= (
mus
)∑(
− stik c
=
deng
− ∑
n rum
−
Jika χ
t
2 hitung < χ2
tabel , maka data terdistrribusi normal, sedangkan jika χ2 hitung <
χ2tabel maka data tidak terdistribusi normal. Dengan dk = k-1 dan taraf signifikas 5%
maka kriteria pengujian adalah teerima Ho jika Jika χ2hitung < χ2
abel.
3.8.1.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keseimbangan
varians nilai pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen. jika kelas-kelas
tersebut memiliki varians yang sama maka kelas tersebut dikatakan homogen. Untuk
menguji kesamaan dua varians digunakan uji Barlet yaitu dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Menghitung s2 dari masing-masing kelas
b. Menghitung varians gabungan u s rumus
( )
∑ 1
c. Menghitung harga satuan B d ru
log 1)
d. Menghitung nilai stati hi kuadrat a us
(ln 10) { ( 1) log }
Keterangan:
si2 = varians masing-masing kelompok
s2 = varians gabungan
B = koefisien Barlett
ni = jumlah siswa dalam kelas
49
≥
(
)
(
)
(
)
(
)
=
−
²
=
=
fr
= fr
t
Dengan taraf nyata α, kriteria , dimana didapat
dari daftar distribusi kuadrat dengan peluang (1-α) dan dk = (k-1) maka Ho ditolak.
(Sudjana, 2005: 263)
3.8.2 Analisis Tahap Akhir
3.8.2.1. Uji Normalitas
Uji normalitas diperlukan untuk mengetahui kenormalan data sebelum kita
melakukan pengujian terhadap kedua hipotesis. Uji ini menggunakan rumus Chi-
Kuadrat.
Keterangan: Chi kuadrat
ekuensi hasil pengamatan
ekuensi harapan
(Sudjana, 2005: 273)
Jika χ2hitung < χ2
abel, maka data terdistrribusi normal, sedangkan jika χ2hitung <
χ2tabel maka data tidak terdistribusi normal.
3.8.2.2.Uji Kesamaan Dua Varians (Uji Homogenitas)
Uji ini digunakan untuk menganalisis apakah skor-skor pada penelitian yang
dilakukan mempunyai variansi yang homogen atau tidak. Uji ini juga untuk
mengetahui kesamaan dua varians data hasil belajar antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol.
50
=
−
ngan ta raf signi
<
f
b
ikasi
erarti v
peri
=
elas k
−
ont
ro
l. R
+
−
√
√
=
Rat
=
=
=
=
=
De 0,05 dan derajat kebebasan pembilang
1 apabila arians kedua kelompok sama.
(Sudjana, 2005: 250)
3.8.2.3.Uji Hipotesis
a. Uji t
Apabila data yang telah dianalisis awal berdistribusi normal dan homogen.
maka untuk menguji hipotesis dapat menggunakan uji statistik parametrik, yaitu uji t.
Uji t merupakan pengujian hipotesis untuk mengetahui perbedaan dua rata-rata
pretest dan posttets kelas eks men atau k umus uji t yang digunakan:
2
Keterangan ; a-rata nilai kelompok eksperimen
Rata-rata nilai kelompok kontrol
Simpangan baku kelompok eksperimen
Simpangan baku kelompok kontrol
Varian kelompok eksperimen
Varian kelompok kontrol
51
= K
=
=
= Ʃ
Banyakn
Ʃ
dibandi
dengan
=
+
−
n gakan deng
<
an harg
maka
a
>
> >
<
<
>
%
100
<
> – <
>
orelasi antara dua sampel
Banyaknya subjek pada kelompok eksperimen
ya subyek pada kelompok control
Dengan,
Harga 2,
taraf kesalahan 5%. Jika dan ℎ ditolak (Sugiyono, 2007:
308).
b. Uji Gain
Uji gain digunakan untuk mengetahui besar peningkatan nilai pretest dan
posttest. Untuk menghitung N-Gain digunakan rumus yang dikembangkan oleh Hake
(1999: 1).
% =
< > < = – <
Keterangan : <g> = Rata-rata gain yang dinormalisasi
<G> = rata-rata gain aktual
<G>max = Gain maksimum yang mungkin terjadi
<Spre> = Rata-rata skor tes awal
<Spost> = Rata-rata skor tes akhir
52
ℎ =
× 100%
Kriteria:
0,00 < N < 0,29 peningkatan nilai rendah
0,30 < N < 0,69 peningkatan nilai sedang
0,70 < N < 1,00 peningkatan nilai tinggi
3.8.3.4 Analisis data afektif dan psikomotorik
Analisis data hasil belajar afektif digunakan dengan pengisian lembar
observasi oleh observasi berdasarkan aktivitas siswa di kelas. Sedangkan penilaian
psikomotorik digunakan untuk mengetahui keterampilan siswa di kelas pada saat
praktikum. Rumus yang digunakan untuk penilaian data hasil belajar afektif dan
psikomotor adalah
Untuk kategorisasi rata-rata nilai afektif dan psikomotorik adalah sebagai
berikut:
85< Nilai< 100 = sangat baik
70 < Nilai < 85 = baik
55 < Nilai <70 = cukup
40 < Nilai < 55 = kurang
25 < Nilai < 40 = Sangat kurang
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Pembelajaran model SAVI dengan pembiasaan bekerja ilmiah dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa. Siswa kelas eksperimen memiliki nilai
rata-rata motivasi belajar yang lebih tinggi daripada nilai rata-rata kelas
eksperimen Peningkatan motivasi belajar siswa untuk kedua kelas memiliki
nilai Gain dengan kriteria sedang.
2. Pembelajaran model SAVI dengan pembiasaan bekerja ilmiah dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Siswa kelas eksperimen memiliki nilai
rata-rata posttestt lebih baik dari pada nilai rata-rata kelas eksperimen.
Peningkatan hasil belajar dari data posttest memiliki nilai Gain dengan
kriteria sedang untuk kedua kelas. Hasil belajar afektif dan psikomotorik
pada kelas eksperimen juga lebih baik dari pada kelas kontrol.
5.2 Saran
1. Bagi peneliti yang akan melakukan pembelajaran model SAVI dengan
kerja ilmiah diharapkan dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin baik
dari materi, sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Siswa yang dibagi ke
74
75
dalam kelompok sebaiknya dibagi secara heterogen berdasarkan nilai dana
jenis kelamin.
2. Pembelajaran model SAVI dan kerja ilmiah dapat dijadikan alternatif bagi
pembelajaran di sekolah sehingga kemampuan berpikir dan fungsi indera
siswa bekerja optimal dan setiap siswa mendapatkan pengalaman belajar
yang bermakna.
3. Guru sebaiknya dapat mengatur waktu secara efisien saat pembelajaran
SAVI dan kerja ilmiah agar setiap kegiatan dapat berjalan sesuai yang
diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi
Aksara.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Bilgin, I. 2009. The effects of guided inquiry instruction incorporating a cooperative
learning approach on university students’ achievement of acid and bases
concepts and attitude toward guided inquiry instruction. Scientific Research
and Essay, 4 (10) :1038-1046.
De Porter, B., M. Reardon, & S. S. Nourie. 2002. Quantum Teaching (Mempraktikan
Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas). Bandung: Kaifa.
Eggen, P. & D. Kauchak. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran Edisi Keenam.
Jakarta: Indeks.
Fitriyaningsih, J. Raharjo & D. Teguh. 2014. Penerapan Pendekatan Somatic,
Auditory, Visual, Intellrctualy (SAVI) untuk Meningkatkan Motivasi dan
Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas Xi Di Sma Negeri 3 Boyolali Tahun
Pelajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan Fisika, 2 (2) : 30-36.
Ginting, S. M, & H. Amir. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Somatis Auditori
Visual Dan Intelektual (SAVI) Berbantuan Media Komputer Untuk
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Kimia Fisika II. Jurnal Exacta, X(1) :
98-105.
Hake, R. R. (1999). “Analyzing Change/Gain Scores”. Dept. of Physics, Indiana
University.
Hayat, M. S., S. S. Anggraeni, & S. Redjeki. 2011. Pembelajaran Berbasis Praktikum
pada Konsep Invertebrata untuk Pengembangan Sikap Ilmiah Siswa. Bioma,
2(3): 141-152.
Karim, S., I. Kaniawati, F. Y. Nurul, & S. Wahyu. 2008. Belajar IPA Membuka
Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Krisno, A., M. T. Tjandra, M. Suhada, & Imam. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk
SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
76
77
Mariya, D., Z. Mastur, & Pujiastuti. 2013. Keefektifan Pembelajaran SAVI
Berbantuan Alat Peraga terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah. Unnes
Journal of Mathematics Education, 2 (2): 40 – 47.
Meier, D. 2002. The Accelerated Learning Handbook: Panduan Kreatif dan Efektif
Merancang Program Pendidikan, Pelatihan. Bandung: Kaifa.
Nashar. (2004). Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan
Pembelajaran. Jakarta: Delia Press.
Pemerintah Republik Indonesia. (2013). Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013
tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta.
Pratiwi, D., Suratno, & Pujiastuti. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Biologi Berbasis
Pendekatan SAVI (Somatic,Auditory, Visual, Intellectual) Pada Pokok
Bahasan Sistem Pernapasan Kelas XI SMA Dalam Meningkatkan Motivasi
dan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Edukasi Universitas Jember, I (2): 5-9.
Pratiwi, S. N., A. Siti & S. Tjiptaning. 2013. Perbedaan Hasil Belajar Fisika
Menggunakan Model Temuan Terbimbing Disertai Pendekatan SAVI
(Somatis, Auditory, Visual, Intelectual) di SMA Negeri I Kencong. Jurnal
Edukasi Universitas Jember, I (2): 5-9.
Rusmiati, A. & Yulianto A. 2009. Peningkatan Keterampilan Proses Sains dengan
Menerapkan Model Problem Based Instruction. Jurnal Pendidikan Fisika
Indonesia, 5 (4) : 75-78.
Rustaman, N. Y. & Rustaman A. 2003. Kemampuan Dasar Bekerja Ilmiah dalam
IPA. Makalah disajikan dalam Seminar Pendidikan Biologi dan diikuti oleh
Guru-guru Biologi dan mahasiswa Biologi FKIP Universitas Pasundan,
Bandung 13 Maret.
Rustaman, N. Y. 2005. Perkembangan Penelitian Pembelajaran Berbasis Inkuiri
dalam Pendidikan Sains. Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional
II Himpunan Ikatan Sarjana dan Pemerhati Pendidikan IPA Indonesia,
FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia, 22-23 Juli.
Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Silberman, M. L. 2014. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif Edisi Revisi.
Bandung: Nuansa Cendekia.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
78
Sopiah, S., Wiyanto, & Sugianto. 2009. Pembiasaan Bekerja Ilmiah pada
Pembelajaran Sains Fisika untuk Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Fisika
Indonesia, 5 (2): 14-19.
Sudjana, N. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosda Karya.
Sudjana, N. 2005. Metoda Statistik.Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Tika, I. K. & N. K. Thrantis. 2008. Penerapan Model Based Learning Berorientasi
Penilaian Kinerja dalam Pembelajaran Fisika untuk Meningkatkan
Kompetensi Kerja Ilmiah Siswa. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran
UNDIKSHA, 3 (6) : 684-700.
Uno, H. B. 2009. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Wasis, Irianto, & Sugeng Yuli. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Jilid 2 untuk SMP dan
MTs Kelas VIII. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Yulianti, D., & Wiyanto. 2009. Perancangan Pembelajaran Inovatif Prodi
Pendidikan Fisika. Semarang: PPG LP3 Universitas Negeri Semarang.
Zohoorian, Z. 2014. Motivation Level: A Study on the Effect of an Authentic Context
In completing authentic tasks, learners take roles similar. Procedia - Social
and Behavioral Sciences, 192 (2015) : 15-25.
79
LAMPIRAN
80
Lampiran 1
DAFTAR NILAI ULANGAN TENGAH SEMESTER 2 KELAS VIIIB DAN VIIIE SMP NEGERI
5 BATANG
No VIII B VIII E
1 80 83
2 59 83
3 84 67
4 77 77
5 80 70
6 70 73
7 77 65
8 72 78
9 82 69
10 77 82
11 77 80
12 80 78
13 77 87
14 76 76
15 84 80
16 82 90
17 74 81
18 73 74
19 74 77
20 74 69
21 74 78
22 77 69
23 74 78
24 90 81
25 76 83
26 77 85
27 68 59
28 76 86
29 81 74
30 76 73
31 81 78
32 82 74
33 72 65
34 82 76
35 73 64
36 73 75
37 80
38 74
39 77
40 81
Ʃ 2761 3049
Rerata 76.694 76.225
s² 29.247 46.127
81
82
83
₀
:
ngujia
=
a popul
e s is
− Ʃ
asi be
−
kan nila
l
an harg
= l
10
satuan B
Ʃ
arle
−
o
harga va
Ʃ =
ans p
−
Ʃ −
1
ulasi seb
1
o
1
Lampiran 3
UJI HOMOGENITAS POPULASI
Uji Homoge nitas Populas i
Hipotesis
H₀ : Anggota populasi berdasarkan nilai UTS bersifat homogen
Ha Anggot rdasar i UTS bersifat tidak homogen
Pe n Hipot
n 1 log
deng a tt sebesar
g
dan ri p esar
Krite ria yang digunakan
H diterima bila χ² hit ung < χ² t abel
H ditolak bila χ² hit ung ≥ χ² t abel
Pe ngujian Hipote s is
Sampel n ( ni - 1) si² (ni-1) si² log si² (ni-1) log si²
VIII B 36 35 29.247 1023.639 1.466 51.313
VIII E 40 39 46.128 1798.975 1.664 64.894
Ʃ 76 74 75.374 2822.614 3.130 116.207
Varians gabungan dari kelompok sampel adalah
Ʃ(ni-1) si²
2822.614 s² = =
Ʃ(ni-1) 74 = 38.143
log s² = 1.581
Harga Satuan B
B =
=
=
(log s²)
1.581
117.025
x Ʃ(ni-1)
x 74
χ² = (Ln 10) {B-Ʃ(ni-1) log si²}
= 2.303 117.025 - 116.207
= 1.883
untuk α=5% dengan dk = k - 1 = 2 - 1 = 1 diperoleh χ²t abel = 3.841
Daerah p enerimaan H ₀
Daerah p enolakan H
1.883 3.841
Karena χ² hit ung < χ² t abel maka data antar kelompok mempunyai varians yang sama atau hom
84
Lampiran 4
KISI-KISI SOAL UJI COBA
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : IPA (Fisika)
Materi Pokok : Cahaya
Alokasi Waktu : 80 menit
Kompetensi Dasar : 6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa
No
Indikator
No Urut Soal
C1
(pengetahuan)
C2
(pemahaman)
C3
(penerapan)
C4
(analisis)
1 Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukan
sifat-sifat perambatan cahaya
1, 10
11, 12
2 Menjelaskan hukum pemantulan yang diperoleh melalui
percobaan
7, 8, 27
9
3 Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat
bayangan pada cermin datar
2
4, 5
3, 6
4 Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat
bayangan pada cermin cekung
14, 25
13, 26
15, 21
19, 23, 24
5 Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat
bayangan pada cermin cembung.
20
28, 30
16, 17, 18
22, 29
85
h
h
Lampiran 5
SOAL UJI COBA
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : IPA (Fisika)
Pokok Bahasan : Cahaya
Alokasi Waktu : 60 Menit
Berilah tanda silang pada jawaban yang paling tepat!
1. Berikut yang bukan merupakan sifat cahaya adalah…
a. Memerlukan medium untuk merambat
b. Dapat dipantulkan
c. Dapat dibiaskan
d. termasuk gelombang elektromagnetik
2. Cermin datar menghasilkan bayangan yang bersifat…
a. Maya, tegak, dan diperkecil c. Maya, tegak, dan sama besar
b. Nyata, tegak, dan diperkecil d. Nyata, tegak dan sama besar
3. Jika seorang anak yang berada 8 m di depan cermin datar, kemudian dia berjalan 2 m kea
rah cermin tersebut, maka jarak anak tersebut sekarang adalah…
a. 2 m b. 8 m c. 6 m d. 12 m
4. Seorang anak yang tingginya h berada di depan cermin, maka tinggi bayangannya
adalah…
a. h b. 2h c. d.
5. Perhatikan gambar berikut
Tinggi dan jarak bayangan yang terjadi dihitung dari
jarak benda adalah..
a. 2 m dan 5 m c. 1 m dan 5 m
b. 5 m dan 2 m d. 5 m dan 1 m
6. Dua buah cermin datar mengapit sudut 60°. Banyaknya bayangan yang terbentuk antara
dua cermin adalah…
a. 6 buah b. 5 buah c. 4 buah d. 2 buah
86
7. Perhatikan gambar berikut
Yang merupakan sinar pantul adalah…
a. NO
b. PO
c. OQ
d. POQ
8. Yang dimaksud dengan sudut datang adalah sudut yang dibentuk oleh…
a. Sinar datang dan garis normal c. Garis normal dan garis pantul
b. Garis normal dan bidang datar d. sinar datang dan sinar pantul
9. Pada gambar soal no 7, apabila sudut datang 45°,maka sudut pantulnya adalah…
a. 135° b. 60° c. 90° d. 45°
10. Sebuah meja berada di depan rumah. Meja tersebut dapat dilihat karena…
a. Mata memancarkan cahaya mengenai meja
b. Mata memantulkan cahaya mengenai meja
c. Meja menyerap semua cahaya dari mata
d. Meja memantulkan cahaya ke mata
11. Urutan jalannya cahaya pada saat kita membaca adalah…
a. Lampu-mata-pemantulan-tulisan
b. Lampu-tulisan-pemantulan-mata
c. Lampu-pemantulan-mata-tulisan
d. Lampu-tulisan-mata-pemantulan
12. Jika seberkas cahaya pada cermin cekung, maka sinar-sinarnya akan dipantulkan…
a. Divergen (menyebar) c. sejajar
b. Konvergen (mengumpul) d. membaur
13. Sebuah benda berada pada jarak 2 cm di depan cermin cekung dengan fokus 10 cm. Jarak
bayangan dari cermin adalah…
a. -10 cm b. -8 cm c. -5 cm d. -2,5 cm
14. Sifat bayangan yang tidak dimiliki oleh cermin cekung adalah…
a. Nyata, diperbesar c. Maya, diperbesar
b. Nyata, diperkecil d. Maya, diperkecil
87
min
k
1) Papan optik 5) cermin cembung
2) Layar sebagai penangkap bayangan 6) lilin
3) Cermin datar 7) mistar
4) Cermin cekung
15. Suatu benda berjarak 10 cm di depan sebuah cermin cekung yang memiliki fokus 15 cm.
perbesaran bayangan yang dihasilkan adalah…
a. 3 kali b. 2 kali c. 1,5 kali 0,5 kali
16. Sebuah benda setinggi 1 m di depan cermin cembung dengan fokus 0,5 m. jika jarak benda
2 m maka tinggi bayangan adalah…
a. 1 m b. 1,5 m c. 2,5 m d. 3 m
17. Perhatikan gambar berikut
Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin di atas
adalah…
a. Maya, tegak, diperkecil
b. Nyata, terbalik, diperkecil
c. Maya, terbalik, diperkecil
d. Nyata, tegak, diperbesar
18. Manfaat cermin cembung dalam kehidupan sehari-hari adalah…
a. Untuk reflektor c. untuk lampu senter
b. Untuk mengumpulkan cahaya matahari d. untuk kaca spion
19. Suatu benda berada di depan cer cekung dengan jari-jari 20 cm. jika bayangan yang
terbentuk maya, tegak, diperkecil ali semula maka jarak benda ke cermin adalah…
a. 10 cm b. 20 cm c. 30 cm d. 50 cm
20. Berikut yang bukan termasuk sinar istimewa pada cermin cembung adalah…
a. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus
b. Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama
c. Sinar datang menuju pusat kelengkungan cermin dipantulkan seolah-olah dari titik itu
juga
d. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus
21. Berikut ini merupakan alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan suatu percobaan
pembentukan bayangan pada cermin:
88
Berdasarkan alat dan bahan di atas, yang digunakan untuk menyelidiki sifat-sifat bayangan
pada cermin cekung adalah…
a. 1, 2, 3, 4, 6 c. 1, 2, 4, 6, 7
b. 1, 2, 4, 5, 6 d. 1, 2, 4, 5, 7
22. Perhatikan gaambar sinar istimewa untuk cermin cembung di bawah ini
(1) (2)
(3) (4)
Dari keempat gambar di atas, yang merupakan sinar-sinar istimewa pada cermin cembung
adalah…
a. 1, 2, 3 c. 1, 3, 4
b. 1, 2, 4 d. 2, 3, 4
23. Pembentukan bayangan yang benar pada cermin cekung di bawah ini adalah…
a. b.
89
c. d.
24. Cermin cekung akan menghasilkan bayangan maya jika benda diletakkan…
a. Pada titik fokus cermin
b. Pada titik pusat kelengkungan cermin
c. Antara titik pusat kelengkungan dan titik fokus
d. Di luar pusat kelengkungan cermin
25. sinar istimewa yang sesuai untuk gambar di bawah ini adalah…
a. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus.
b. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus
c. Sinar datang menuju titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama
d. Sinar datang menuju titik kelengkukan cermin dipantulkan menuju titik itu juga
26. Bayangan yang terbentuk pada gambar di bawah ini adalah…
a. Maya, terbalik,diperbesar.
b. Maya, terbalik, diperkecil.
c. Nyata, terbalik, diperbesar.
d. Nyata, terbalik, diperkecil
90
a. A c. C
b. B d. D
27. Seberkas sinar mengenai cermin cekung dengan lukisan seperti berikut:
Dari gambar di samping, besar sudut pantul
ditunjukkan oleh huruf …
28. Jika sebuah benda diletakkan jauh dari cermin cembung, maka sifat bayangan yang
terbentuk adalah…
a. Maya, tegak dan diperkecil c. Nyata, tegak, diperkecil
b. Maya, terbalik, diperkecil d. Nyata, terbalik dan diperkecil
29. Sebuah benda setinggi 3 cm berada pada jarak 5 cm di depan cermin cembung dengan
fokus 5 cm. perbesaran bayangannya adalah….
a. 1 kali b. 0,5 kali c. 2 kali d. 1,5 kali
30. Berdasarkan jawaban no 29, maka sifat bayangan adalah..
a. Nyata dan diperkecil c. Maya dan diperkecil
b. Nyata dan diperbesar d. Maya dan diperbesar
91
Rel
iab
ilita
s D
aya
Pem
bed
a V
alid
itas
Bu
tir
Soal
Lampiran 6
ANALISIS SOAL UJI COBA
No Nama Skor Butir Soal (X)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 UC-1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
2 UC-2 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0
3 UC-3 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
4 UC-4 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1
5 UC-5 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0
6 UC-6 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1
7 UC-7 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0
8 UC-8 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
9 UC-9 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
10 UC-10 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1
11 UC-11 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
12 UC-12 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
13 UC-13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 UC-14 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0
15 UC-15 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0
16 UC-16 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1
17 UC-17 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
18 UC-18 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1
19 UC-19 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0
20 UC-20 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
21 UC-21 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
∑X 8 15 12 11 14 2 9 11 10 9 9 9
∑X² 64 225 144 121 196 4 81 121 100 81 81 81
∑XY 144 233 196 189 211 34 159 180 193 172 176 161
Mp 18 15.533 16.333 17.182 15.071 17 17.667 16.364 19.3 19.111 19.556 17.889
Mt 13.619 13.619 13.619 13.619 13.619 13.619 13.619 13.619 13.619 13.619 13.619 13.619
s t 6.779 s t² 45.95
p 0.381 0.714 0.571 0.524 0.667 0.095 0.429 0.524 0.476 0.429 0.429 0.429
q 0.619 0.286 0.429 0.476 0.333 0.905 0.571 0.476 0.524 0.571 0.571 0.571
0.784 1.581 1.155 1.049 1.414 0.324 0.866 1.049 0.953 0.866 0.866 0.866
rpbi 0.507 0.447 0.462 0.551 0.303 0.162 0.517 0.425 0.799 0.702 0.758 0.546
rta bel 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433
ket Va l i d Va l i d Va l i d Va l i d Ti d a k Va l i d
Ti d a k
Va l i d Va l i d
Ti da k Va l i d
Va l i d Va l i d Va l i d Va l i d
P 0.381 0.714 0.571 0.524 0.667 0.095 0.429 0.524 0.476 0.429 0.429 0.429 TK
ket Seda ng Muda h Seda ng Seda ng Seda ng Suka r Seda ng Seda ng Seda ng Seda ng Seda ng Seda ng
BA 6 8 7 7 7 1 6 7 8 7 7 6
BB 2 7 5 4 7 1 3 4 2 2 2 3
JA 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9
JB 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
D 0.5 0.3056 0.3611 0.4444 0.1944 0.0278 0.4167 0.4444 0.7222 0.6111 0.6111 0.4167
Ket Ba i k Cukup Cukup Ba i k Jel ek Jel ek Ba i k Ba i k Ba i k Sek Ba i k Ba i k Ba i k
pq 0.2358 0.2041 0.2449 0.2494 0.2222 0.0862 0.2449 0.2494 0.2494 0.2449 0.2449 0.2449
∑pq 6.6304 ∑Y² 4860 (∑Y)² 81796
r11 0.8852 rta bel 0.433 r11 > rta bel
Ket Di p a ka i Di p a ka i Di p a ka i Di p a ka i Di b u a n g Di b u a n g Di p a ka i Di b u a n g Di p a ka i Di p a ka i Di p a ka i Di p a ka i
92
Skor Butir Soal (X)
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1
0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1
1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1
0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1
1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1
0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1
0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0
0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0
1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0
0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1
0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1
0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0
0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0
1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
9 12 10 11 4 4 15 10 9 12 12 6 11
81 144 100 121 16 16 225 100 81 144 144 36 121
161 207 166 186 70 101 242 189 170 208 198 129 154
17.889 17.25 16.6 16.909 17.5 25.25 16.133 18.9 18.889 17.333 16.5 21.5 14
13.619 13.619 13.619 13.619 13.619 13.619 13.619 13.619 13.619 13.619 13.619 13.619 13.619
0.429 0.571 0.476 0.524 0.190 0.190 0.714 0.476 0.429 0.571 0.571 0.286 0.524
0.571 0.429 0.524 0.476 0.810 0.810 0.286 0.524 0.571 0.429 0.429 0.714 0.476
0.866 1.155 0.953 1.049 0.485 0.485 1.581 0.953 0.866 1.155 1.155 0.632 1.049
0.546 0.619 0.419 0.509 0.278 0.832 0.586 0.743 0.673 0.633 0.491 0.735 0.059
0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433
Va l i d Va l i d Ti da k Va l i d
Va l i d Ti da k Va l i d
Va l i d Va l i d Va l i d Va l i d Va l i d Va l i d Va l i d Ti da k Va l i d
0.429 0.571 0.476 0.524 0.190 0.190 0.714 0.476 0.429 0.571 0.571 0.286 0.524 Seda ng Seda ng Seda ng Seda ng Suka r Suka r Muda h Seda ng Seda ng Seda ng Seda ng Suka r Seda ng
6 7 6 7 2 4 8 8 7 8 7 6 5
3 5 4 4 2 0 7 2 2 4 5 0 6
9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9
12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
0.4167 0.3611 0.3333 0.4444 0.0556 0.4444 0.3056 0.7222 0.6111 0.5556 0.3611 0.6667 0.0556
Ba i k Cukup Cukup Ba i k Jel ek Ba i k Cukup Ba i k Sek Ba i k Ba i k Cukup Ba i k Jel ek
0.2449 0.2449 0.2494 0.2494 0.1542 0.1542 0.2041 0.2494 0.2449 0.2449 0.2449 0.2041 0.2494
Di p a ka i Di p a ka i Di b u a n g Di p a ka i Di b u a n g Di p a ka i Di p a ka i Di p a ka i Di p a ka i Di p a ka i Di p a ka i Di p a ka i Di b u a n g
93
Skor Butir Soal (X) Y Y²
24 25 26 27 28 29 30
1 0 1 0 1 0 0 10 100
1 1 1 1 1 0 0 20 400
1 1 0 0 0 0 0 7 49
1 1 1 0 1 0 0 12 144
1 1 1 1 1 0 1 20 400
1 1 1 0 1 0 1 16 256
1 0 0 0 1 0 0 12 144
0 0 0 1 0 0 0 7 49
0 1 0 0 1 1 0 11 121
0 1 0 1 0 0 0 9 81
1 0 0 0 1 0 0 8 64
1 0 0 0 0 0 0 4 16
1 0 1 1 0 1 1 24 576
0 1 0 1 1 0 0 18 324
0 0 0 1 0 0 0 10 100
1 1 0 0 1 0 0 16 256
0 0 0 1 0 0 0 5 25
0 1 1 1 1 0 0 23 529
0 0 0 0 0 0 1 5 25
0 1 1 1 1 0 0 25 625
0 1 1 1 1 0 0 24 576
11 12 9 11 13 2 4 286 4860
121 144 81 121 169 4 16
154 206 179 186 220 40 70
14 17.167 19.889 16.909 16.923 20 17.5
13.619 13.619 13.619 13.619 13.619 13.619 13.619
0.524 0.571 0.429 0.524 0.619 0.095 0.190
0.476 0.429 0.571 0.476 0.381 0.905 0.810
1.049 1.155 0.866 1.049 1.275 0.324 0.485
0.059 0.604 0.801 0.509 0.621 0.305 0.278
0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 Ti da k
Va l i d Va l i d Va l i d Va l i d Va l i d
Ti da k Va l i d
Ti da k
Va l i d 0.524 0.571 0.429 0.524 0.619 0.095 0.190
Seda ng Seda ng Seda ng Seda ng Seda ng Suka r Suka r
5 8 7 7 8 1 3
6 4 2 4 5 1 1
9 9 9 9 9 9 9
12 12 12 12 12 12 12
0.0556 0.5556 0.6111 0.4444 0.4722 0.0278 0.25
Jel ek Ba i k Ba i k Ba i k Ba i k Jel ek Cukup
0.2494 0.2449 0.2449 0.2494 0.2358 0.0862 0.1542
Di b u a n g Di p a ka i Di p a ka i Di p a ka i Di p a ka i Di b u a n g Di b u a n g
94
rda
kan tabel di atas diperoleh
1 1
Va dita
−
S
Lampiran 7
Rumus:
li s oal Uji Coba
=
Butir soal Valid jika rpbi > rt abel
Perhitungan:
Berikut ini contoh perhitungan validitas untuk butir soal no 1. Butir soal yang
lainnya dihitung dengan cara yang sama dan diperoleh hasil yang sama seperti
pada tabel analisis butir soal
No Soal no 1
(X) Skor
Total (Y)
X²
Y²
XY
1 0 10 0 100 0
2 1 20 1 400 20
3 0 7 0 49 0
4 0 12 0 144 0
5 0 20 0 400 0
6 0 16 0 256 0
7 1 12 1 144 12
8 0 7 0 49 0
9 0 11 0 121 0
10 0 9 0 81 0
11 0 8 0 64 0
12 0 4 0 16 0
13 1 24 1 576 24
14 1 18 1 324 18
15 0 10 0 100 0
16 1 16 1 256 16
17 1 5 1 25 5
18 0 23 0 529 0
19 0 5 0 25 0
20 1 25 1 625 25
21 1 24 1 576 24
Jumlah 8 286 8 4860 144
Be sar
=
144 =
8
= 18
95
=
13.619
1
=
=
= 1
80
=
.38
=
286 = 21
=
=
8
21
0.3 952
− = 1 − 0 095 = 0.619047
4860 −
286 21
21
0.6778651
= 6.778651
18 − 13.619
= 6.778651
0.380952
0.619047
= 0.50699
Pada α = 5% dengan n = 21 diperoleh rtabel = 0.433
karena rpbi > rtabel maka dapat disimpulkan bahwa soal no 1 adalah valid
96
=
=
=
− 1
−
Lampiran 8
Rumus:
Reliabilitas Soal Uji Coba
Keterangan
k : Banyaknya butir soal
Ʃpq : Jumlah total pq
st ² : Varians total
Kriteria
Apabila r11 > rt abel, maka instrumen tersebut reliabel.
Berdasarkan tabel pada analisis uji coba ciperoleh
Ʃpq = pq + pq + pq + … + pq
= 0.23₁6 + 0.20₂4 + 0.24₃5 + … + 0.1₃5₀4
= 6.63
4860 − 286
21 = 45. 950
21
30
30 − 1
45.950 − 6.63
45.950 = 0.885
Pada α = 5% dengan n = 21 diperoleh r tabel = 0.433
karena r11 > rt abel maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel
97
=
−
Da
=
ya
−
Pemb
Ju
6 = 9
Kelompok atas Kelompok Bawah
No Kode Skor No Kode Skor
1 UC-2 1 1 UC-1 0
2 UC-5 0 2 UC-3 0
3 UC-6 0 3 UC-4 0
4 UC-13 1 4 UC-7 1
5 UC-14 1 5 UC-8 0
6 UC-16 1 6 UC-9 0
7 UC-18 0 7 UC-10 0
8 UC-20 1 8 UC-11 0
9 UC-21 1 9 UC-12 0
10 UC-15 0
11 UC-17 1
12 UC-19 0
mlah 6 Jumlah 2
Lampiran 9
Rumus:
eda Soal Uji Coba
Keterangan
DP : Daya Pembeda Soal
BA : Banyak peserta kelompok atas yang menjawab butir soal dengan benar
BB : Banyak peserta kelompok bawah yang menjawab butir soal dengan benar
JA : Banyak peserta kelompok atas
JB : Banyak peserta kelompok bawah
Krite ria
Nilai DP Kriteria
Negatif Soal dibuang
0.00 - 0.20 Jelek
0.21 - 0.40 Cukup
0.41 - 0.70 Baik
0.71 - 1.00 Baik Sekali
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang
lain dihiting dengan cara yang sama dan diperoleh seperti tabel analisi butir soal
2 − = 0.667 − 0.167 = 0.5 12
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai daya pembeda baik
98
=
Lampiran 10
Rumus
Keterangan
Tingkat Kesukaran Soal
P : Indeks kesukaran
B : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes
Krite ria
Nilai P Kriteria
0.00 - 0.30 Sukar
0.31 - 0.70 Sedang
0.71 - 1.00 Mudah
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk
butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti
pada tabel analisis butir soal.
No Kode Skor No Kode Skor
1 UC-1 0 12 UC-12 0
2 UC-2 1 13 UC-13 1
3 UC-3 0 14 UC-14 1
4 UC-4 0 15 UC-15 0
5 UC-5 0 16 UC-16 1
6 UC-6 0 17 UC-17 1
7 UC-7 1 18 UC-18 0
8 UC-8 0 19 UC-19 0
9 UC-9 0 20 UC-20 1
10 UC-10 0 21 UC-21 1
11 UC-11 0
Jumlah 2 Jumlah 6
8 P = 21
= 0.381
Berdasarkan kriteria, maka indeks kesukaran soal no 1 adalah sedang
99
h
h
Lampiran 11
SOAL TES
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : IPA (Fisika)
Pokok Bahasan : Cahaya
Alokasi Waktu : 60 Menit
Berilah tanda silang pada jawaban yang paling tepat!
1. Berikut yang bukan merupakan sifat cahaya adalah…
a. Memerlukan medium untuk merambat
b. Dapat dipantulkan
c. Dapat dibiaskan
d. termasuk gelombang elektromagnetik
2. Cermin datar menghasilkan bayangan yang bersifat…
a. Maya, tegak, dan diperkecil c. Maya, tegak, dan sama besar
b. Nyata, tegak, dan diperkecil d. Nyata, tegak dan sama besar
3. Jika seorang anak yang berada 8 m di depan cermin datar, kemudian dia berjalan 2 m
ke arah cermin tersebut, maka jarak anak tersebut sekarang adalah…
a. 2 m b. 8 m c. 6 m d. 12 m
4. Seorang anak yang tingginya h berada di depan cermin, maka tinggi bayangannya
adalah…
a. h b. 2h c. d.
5. Perhatikan gambar berikut
Yang merupakan sinar pantul adalah…
a. NO
b. PO
c. OQ
d. POQ
6. Pada gambar soal no 5, apabila sudut datang 45°,maka sudut pantulnya adalah…
a. 135° b. 60° c. 90° d. 45°
100
7. Sebuah meja berada di depan rumah. Meja tersebut dapat dilihat karena…
a. Mata memancarkan cahaya mengenai meja
b. Mata memantulkan cahaya mengenai meja
c. Meja menyerap semua cahaya dari mata
d. Meja memantulkan cahaya ke mata
8. Jika seberkas cahaya pada cermin cekung, maka sinar-sinarnya akan dipantulkan…
a. Divergen (menyebar) c. sejajar
b. Konvergen (mengumpul) d. membaur
9. Sebuah benda berada pada jarak 2 cm di depan cermin cekung dengan fokus 10 cm.
Jarak bayangan dari cermin adalah…
a. -10 cm b. -8 cm c. -5 cm d. -2,5 cm
10. Suatu benda berjarak 10 cm di depan sebuah cermin cekung yang memiliki fokus 15
cm. perbesaran bayangan yang dihasilkan adalah…
a. 3 kali b. 2 kali c. 1,5 kali 0,5 kali
11. Perhatikan gambar berikut
Sifat bayangan yang dibentuk oleh
cermin di atas adalah…
a. Maya, tegak, diperkecil
b. Nyata, terbalik, diperkecil
c. Maya, terbalik, diperkecil
d. Nyata, tegak, diperbesar
12. Manfaat cermin cembung dalam kehidupan sehari-hari adalah…
a. Untuk reflektor c. untuk lampu senter
b. Untuk mengumpulkan cahaya matahari d. untuk kaca spion
13. Berikut yang bukan termasuk sinar istimewa pada cermin cembung adalah…
a. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus
b. Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama
c. Sinar datang menuju pusat kelengkungan cermin dipantulkan seolah-olah dari titik
itu juga
d. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus
101
14. Berikut ini merupakan alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan suatu
percobaan pembentukan bayangan pada cermin:
1) Papan optik 5) cermin cembung
2) Layar sebagai penangkap bayangan 6) lilin
3) Cermin datar 7) mistar
4) Cermin cekung
Berdasarkan alat dan bahan di atas, yang digunakan untuk menyelidiki sifat-sifat
bayangan pada cermin cekung adalah…
a. 1, 2, 3, 4, 6 c. 1, 2, 4, 6, 7
b. 1, 2, 4, 5, 6 d. 1, 2, 4, 5, 7
15. Perhatikan gaambar sinar istimewa untuk cermin cembung di bawah ini
(1) (2)
(3) (4)
Dari keempat gambar di atas, yang merupakan sinar-sinar istimewa pada cermin
cembung adalah…
a. 1, 2, 3 c. 1, 3, 4
b. 1, 2, 4 d. 2, 3, 4
102
16. Pembentukan bayangan yang benar pada cermin cekung di bawah ini adalah…
a.. b.
c.. d.
17. sinar istimewa yang sesuai untuk gambar di bawah ini adalah…
a. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus.
b. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus
c. Sinar datang menuju titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama
d. Sinar datang menuju titik kelengkukan cermin dipantulkan menuju titik itu juga
103
18. Bayangan yang terbentuk pada gambar di
samping adalah…
a. Maya, terbalik,diperbesar.
b. Maya, terbalik, diperkecil.
c. Nyata, terbalik, diperbesar.
d. Nyata, terbalik, diperkecil
19. Seberkas sinar mengenai cermin cekung dengan lukisan seperti berikut:
Dari gambar di samping, besar sudut
pantul ditunjukkan oleh huruf …
a. A
b. B
c. C
d. D
20. Jika sebuah benda diletakkan jauh dari cermin cembung, maka sifat bayangan yang
terbentuk adalah…
a. Maya, tegak dan diperkecil c. Nyata, tegak, diperkecil
b. Maya, terbalik, diperkecil d. Nyata, terbalik dan diperkecil
104
Lampiran 12
KISI-KISI ANGKET UJI COBA
Variabel
Sub Variabel
Aspek yang Diamati
Indikator Jumlah
Soal
Motivasi
Belajar
A. Intrinsik 1. Adanya hasrat dan
keinginan untuk belajar
1. Saya selalu berdoa supaya diberi kemudahan dalam mengikuti
pembelajaran.
2. Sebelum pelajaran, saya mempelajari terlebih dahulu materi
yang akan diajarkan.
4. Saya berusaha sendiri dalam mengerjakan tugas dari guru
5. Materi pembelajaran ini lebih sulit dipahami daripada yang
saya harapkan
9. Saya akan merasa bosan jika mendengar penjelasan dari guru
11. Jika ada tugas fisika, saya malas untuk mengerjakan
16. Saya akan malas belajar jika materi pembelajarannya sulit
19. Saya selalu belajar fisika karena guru fisika selalu memberi
kesempatan mengerjakan soal di depan
8
2. Adanya dorongan dan
kebutuhan dalam belajar
6. Saya meminta bantuan teman apabila kesulitan dalam
mengerjakan ujian
8. Jika ada pelajaran fisika yang belum jelas, saya akan bertanya
langsung pada guru.
10. Saya hanya belajar apabila ada ujian fisika saja
7
105
12. Jika ada tugas fisika, saya mencontek pekerjaan teman
20. Saya selalu berusaha mencoba hal yang berkaitan dengan
pembelajaran
26. Saya dapat menghubungkan materi pembelajaran dengan
kehidupan sehari-hari
30 Saya mulai menyukai pelajaran fisika setelah penerapan
metode ini
3. Adanya harapan dan
cita-cita masa depan
17. Saya akan rajin belajar karena saya memiliki cita-cita yang
tinggi
18. Saya akan besungguh-sungguh belajar untuk membanggakan
orang tua saya
2
B. Ekstrinsik 1. Adanya penghargaan
dalam belajar
13. Guru selalu memberikan pujian saat saya mengerjkan tugas
dengan baik
14. Saya merasa senang apabila guru menghargai pekerjaan saya
15. Guru selalu marah apabila saya tidak bisa mengerjakan soal
3
2. Adanya kegiatan yang
menarik dalam belajar
3. Ada yang menarik perhatian saya di setiap awal pembelajaran
fisika
21. Saya merasa canggung saat pertama kali melakukan
praktikum
22. Saya sudah terbiasa melakukan praktikum
24. Saya merasa senang apabila dapat memecahkan permasalahan
7
106
dalam materi fisika
25. Saya merasa tidak kesulitan apabila materi pembelajaran
ditampilkan secara nyata dengan alat atau gambar
28. Saya merasa tertarik dengan metode pembelajaran guru saya
29. Metode pembelajaran ini mendorong saya untukmelibatkan
gerak tubuh saya
3. Adanya lingkungan
belajar yang kondusif,
sehingga memungkinkan
seorang siswa dapat
belajar dengan baik
7. Saya merasa nyaman apabila belajar berkelompok
23. Saya merasa nyaman apabila guru dan siswa terlibat bersama
selama pembelajaran
27. Saya merasa nyaman ketika belajar apabila kondisi kelas
bersih
3
Jumlah 30
107
Lampiran 13
Petunjuk Pengisian
ANGKET UJI COBA
1. Pada kuisioner ini terdapat 30 indikator/ pernyataan.
2. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan dalam kaitannya dengan materi pembelajaran yang baru selesai anda pelajari.
3. Catat respon anda pada pilihan jawaban dengan cara memberikan tanda centang (√) pada kolom yang sesuai dengan pilihan anda.
4. Angket ini tidak berpengaruh terhadap hasil belajar anda.
Keterangan Pilihan Jawaban: SS = sangat setuju
S = setuju
STS = sangat tidak setuju
TS = tidak setuju
No
Indikator Pilihan Jawaban
SS S TS STS
1 Saya selalu berdoa supaya
diberi kemudahan dalam
mengikuti pembelajaran
jika saya selalu berdoa
sebelum memulai
pelajaran sebanyak 3
kali dalam 3 pertemuan
Jika selalu berdoa
sebanyak 2 kali dalam
3 pertemuan
Jika selalu beroda
sebanyak 1 kali dalam
3 kali pertemuan
Jika tidak pernah
berdoa sama sekali
selama 3 kali
pertemuan
2 Sebelum pelajaran, saya
mempelajari terlebih
dahulu materi yang akan
diajarkan
Jika selalu belajar
terlebih dahulu tanpa
perintah dari siapapun
Jika selalu belajar
terlebih dahulu
dengan perintah
dari siapapun
Jika pernah
belajar terlebih
dahulu walaupun
hanya sekali
Jika tidak pernah
belaajar sama sekali
terlebih dahulu
3 Ada yang menarik
perhatian saya di setiap
awal pembelajaran fisika
Jika ada 3 hal yang
menarik selama 3
perteemuan
Jika ada 2 hal yang
menarik selama 3
pertemuan
Jika ada 1 hal yang
menarik selama 3
pertemuan
Jika tidak ada hal
menarik sama sekali
dalam 3 pertemuan
108
4 Saya berusaha sendiri dalam
mengerjakan tugas dari guru
Jika 100% tugas
dikerjakan dengan
usaha sendiri
Jika 70 % tugas
dikerjakan dengan
usaha sendiri
Jika 40 % tugas
dikerjakan dengan
usaha sendiri
Jika tida k berusaha
sama sekali dalam
mengerjakan tugas
5 Materi pembelajaran ini lebih
sulit dipahami daripada yang
saya harapkan
Jika materi sangat sulit
untuk dipahami
sehingga malas untuk
dipelajari
Jika materi sulit untuk
dipahami namun
masih bisa saya
pelajari
Jika materi tidak
terlalu sulit sehingga
bisa dipahami
Jika materi sangat
mudah dipahami
6 Saya meminta bantuan teman
apabila kesulitan dalam
mengerjakan ujian
Jika 5 dari 10 soal
dibantu oleh teman
Jika 3 dari 10 soal
dibantu oleh teman
Jika 1 dari 10 soal
dibantu oleh teman
Jika tidak meminta
bantuan sama sekali
7 Saya merasa nyaman apabila
belajar berkelompok
Merasa nyaman
bagaimanapun
keadaannya
Merasa nyaman
apabila semua anggota
kelompok dapat
bekerja sama
Kurang nyaman
apabila ada anggota
kelompok yang tidak
bekerjasama
Sangat tidak nyaman
karena tidak ada
kerjasama dalam
kelompok
8 Jika ada pelajaran fisika yang
belum jelas, saya akan
bertanya langsung pada guru
Apapun selalu saya
tanyakan di setiap
pertemuan
Selalu bertanya hal
yang tidak bisa dicari
di buku
Cukup mencari
jawaban sendiri dan
tidak bertanya
Tidak pernah bertanya
karena tidak peduli
dengan apa yang
belum saya pahami
9 Saya akan merasa bosan jika
mendengar penjelasan dari
guru
Jika guru menjelaskan
dengan membaca buku
Jika guru menjelaskan
hanya dengan
berbicara
dan menulis
Jika guru menjelaskan
dengan gambaran
nyata
Jika guru menjelaskan
berkaitan dengan
gambar dan kehidupan
sehari-hari
10 Saya hanya belajar apabila
ada ujian fisika saja
Jika hanya sekali belajar
saat ada ujian fisika saja
Jika hanya belajar
sekali dalam setiap
minggunya baik ada
ujian maupun tidak
Jika belajar saat ada
tugas dua kali dalam
seminggu baik ada
ujian maupun tidak
Jika selalu belajar
sebanyak tiga kali
dalam seminggu
walaupun tidak ada
109
tugas dan ujian
11 Jika ada tugas fisika, saya
malas untuk mengerjakan
Malas mencoba
mengerjakan apapun
bentuk tugasnya
Sudah mencoba
mengerjakan namum
menjadi malas karena
sulit
Tetap mengerjakan
walaupun hanya
sebagian
Tetap mengerjakan
sampai selesai apapun
bentuk tugasnya
12 Jika ada tugas fisika, saya
mencontek pekerjaan teman
Jika seluruh pekerjaan
mencontek dari teman
Jika 70% pekerjaan
mencontek dari teman
Jika 30 % pekerjaan
mencontek dari teman
Jika tidak pernah
mencontek pekerjaan
dari teman
13 Guru selalu memberikan
pujian saat saya mengerjkan
tugas dengan baik
Jika guru memberikan
pujian sebanyak 3 kali
selama 3 pertemuan
Jika guru memberikan
pujian sebanyak 2 kali
selama 3 pertemuan
Jika guru memberikan
pujian sebanyak 1 kali
selama 3 pertemuan
Jika guru tidak pernah
memberikan pujian
sama sekali
14 Saya merasa senang apabila
guru menghargai pekerjaan
saya
Jika guru memberikan
penghargaan dalam
bentuk selamat, pujian,
semangat, dan hadiah
Jika guru memberikan
penghargaan dalam
bentuk selamat, pujian
dan semangat
Jika guru memberikan
penghargaan dalam
bentuk selamat saja
Jika guru tidak pernah
memberikan
penghargaan untuk
saya dalam bentuk
apapun
15 Guru selalu marah apabila
saya tidak bisa mengerjakan
soal
Jika guru selalu marah
dan membentak apabila
saya tidak bisa
mengerjakan soal
walaupun sudah
berusaha
Jika guru hanya
menegur sekali karena
saya tidak
bersungguh-sungguh
saat mengerjakan soal
Jika guru hanya
menegur dan
menjelaskan kembali
cara mengerjakan soal
Jika guru tidak pernah
marah sama sekali dan
memberikan
penjelasan kembali
untuk mengerjakan
soal
16 Saya akan malas belajar jika
materi pembelajarannya sulit
Tidak belajar sama
sekali walaupun ada
yang bersedia
membantu
Tidak belajar jika
tidak ada yang
membantu karena
merasa kesulitan
apabila sendiri
Tetap belajar sendiri
walapun hanya paham
sebagian
Tetap belajar sendiri
sampai memahami
semuanya
110
17 Saya akan rajin belajar karena
saya memiliki cita-cita
Jika menurut saya
belajar akan
memberikan banyak
pengetahuan dan bisa
membantu mewujudkan
cita-cita
Jika menurut saya
belajar merupakan
kewajiban dan
kebutuhan untuk masa
depan
Jika menurut saya
memahami materi saja
sudah cukup
Jika menurut saya
tidak perlu belajar
karena cita-cita saya
tidak berhubungan
dengan fisika
18 Saya akan besungguh-
sungguh belajar untuk
membanggakan orang tua
saya
Karena orang tua akan
bangga jika saya sudah
bersungguh-sungguh
belajar dan
mendapatkan nilai yang
bagus
Karena orang tua akan
bangga jika saya
sudah berusaha
bagaimanapun hasil
yang didapat
Karena orang tua tidak
peduli dengan nilai
saya
Karena orang tua tidak
memberikan apresiasi
atas hasil usaha saya
19 Saya selalu belajar fisika
karena guru fisika selalu
memberi kesempatan
mengerjakan soal di depan
Jika guru selalu
memberi kesempatan
untuk mengerjakan soal
kepada siapapun
Jika guru hanya
sesekali memberi
kesempatan untuk
mengerjakan soal
kepada siapapun
Jika guru hanya
memberikan
kesempatan kepada
siswa tertentu saja
Jika guru tidak pernah
memberikan
kesempatan untuk
mengerjakan soal pada
siapapun
20 Saya selalu berusaha
mencoba hal yang berkaitan
dengan pembelajaran
Jika selalu mencoba hal
yang berkaitan dengan
pembelajaran apapun
itu
Jika mencoba hal yang
membuat saya
penasaran
Jika mencobahanya
sekali atas perintah
dari guru atau orang
lain
Jika tidak pernah
mencoba sama sekali
walaupun atas perintah
guru atau orang lain
21 Saya merasa canggung saat
pertama kali melakukan
praktikum
Jika sangat merasa
canggung saat pertama
kali melakukan
Jika merasa canggung
namun tetap mau
mencoba dengan atau
tanpa bantuan
kelompok
Tidak merasa
canggung karena
dilakukan dengan
kelompok
Tidak merasa
canggung sama sekali
walaupun dilakukan
sendiri
111
praktikum sehingga
malas untuk
mencobanya
22 Saya sudah terbiasa
melakukan praktikum
Jika sudah terbiasa
melakukan praktikum
walaupun tanpa bantuan
dari guru dan teman
kelompok
Jika masih perlu
latihan dan bimbingan
dari guru dan bantuan
dari teman kelompok
Jika belum terbiasa
tetapi masih bisa
berjalan dengan baik
Jika tidak terbiasa dan
masih kesulitan
walaupun sudah
dibantu guru dan
teman kelompok
23 Saya merasa nyaman apabila
guru dan siswa terlibat
bersama selama pembelajaran
Jika guru dan semua
siswa terlibat dalam
pembelajaran
Jika guru dan sebagian
besar siswa terlibat
walaupun ada tiga
sampai lima orang
yang tidak ikut serta
Jika guru dan setengah
dari jumlah siswa saja
yang telibat dalam
pembelajaran
Jika tidak ada aktivitas
bersama antara guru
dan siswa
24 Saya merasa senang apabila
dapat memecahkan
permasalahan dalam materi
fisika
Jika permasalahan
fisika dapat dipecahkan
dengan kerja keras
sendiri
Jika permasalahan
fisika dipecahkan
secara kelompok
Jika permasalahan
fisika dipecahkan oleh
guru dan saya tinggal
mengikuti
Jika malas
memecahkan
permasalahan fisika
25 Saya merasa tidak kesulitan
apabila materi pembelajaran
ditampilkan secara nyata
dengan alat atau gambar
Jika sebanyak 3 kali
dalam 3 pertemunan
pembelajaran disajikan
dengan alat dan gambar
Jika sebanyak 2 kali
dalam 3 pertemuan
pembelajaran
disajikan dengan alat
dan gambar
Jika sebanyak 1 kaali
dalam 3 pertemuan
pembelajaran
disajikan deengan alat
dan gambar
Jika pembelajaran
tidak disajikan alat
dan gambar
26 Saya dapat menghubungkan Jika semua materi dapat Jika sebagian materi
dapat saya terapkan
Jika hanya satu hal
yang dapat saya
Jika tidak ada
hubungan materi
112
materi pembelajaran dengan
kehidupan sehari-hari
saya terapkan dalam
kehidupan sehari-hari
dalam kehidupan
sehari-hari
terapkan dengan
kehidupan sehari-hari
dengan kehidupan
sehari-hari
27 Saya merasa nyaman ketika
belajar apabila kondisi kelas
bersih
Jika kelas selalu bersih
dan rapi di semua mata
pelajaran sehingga saya
nyaman dan betah saat
pembelajaran
Jika kelas bersih saja
sehingga tetap nyaman
selama pembelajaran
Jika kelas kotor tetapi
saya tetap nyaman
Jika tidak merasa
nyaman walaupun
kelas sudah bersih
28 Saya merasa tertarik dengan
metode pembelajaran guru
saya
Jika metode
pembelajaran membuat
saya senang dan paham
belajar fisika
Jika metode
pembelajaran
membuat saya paham
belajar fisika
Jika metode membuat
canggung mempelajari
fisika
Jika metode tidak
membantu sama sekali
dalam memahami
fisika
29 Metode pembelajaran ini
mendorong saya untuk
melibatkan gerak tubuh saya
Jika terdorong
melakukan sesuatu atas
keinginan sendiri
Jika terdorong
melakukan sesuatu
karena melihat teman
yang lain
Jika terdorong
melakukan sesuatu
apabila diminta guru
Jika tidak teerdorong
untuk melakukan
sesuatu
30 Saya mulai menyukai
pelajaran fisika setelah
penerapan metode ini
Jika mulai menyukai
dan merasa senang
dengan materi fisika
bagaimanapun
pembelajarannya
Jika mulai menyukai
fisika dengan metode
pembelajaran tertentu
Ada keinginan untuk
menyukai namun
masih kesulitan
memahami fisika
Jika tidak menyukai
sama sekali
113
Lampiran 14
ANALISIS ANGKET UJI COBA
No
Kode Skor Butir Soal (X)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 UC-1 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3
2 UC-2 3 3 3 3 2 1 4 3 2 2 2
3 UC-3 3 2 3 4 2 2 3 3 2 1 2
4 UC-4 3 3 4 4 2 1 4 3 1 2 2
5 UC-5 2 1 2 3 3 2 2 3 1 2 3
6 UC-6 3 2 2 3 3 3 3 3 1 4 3
7 UC-7 4 4 3 4 4 4 3 3 1 4 4
8 UC-8 3 3 2 3 2 3 3 2 1 1 2
9 UC-9 4 4 3 4 3 2 3 3 4 4 3
10 UC-10 3 3 3 2 2 4 3 3 3 4 2
11 UC-11 4 3 3 3 2 3 3 3 1 1 2
12 UC-12 3 3 1 2 2 2 1 3 1 2 2
13 UC-13 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3
14 UC-14 3 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2
15 UC-15 3 3 3 2 1 2 3 3 2 3 1
16 UC-16 3 3 4 2 1 3 4 2 3 2 1
17 UC-17 3 3 3 2 3 3 1 3 4 2 3
18 UC-18 4 4 2 1 3 4 2 3 2 4 3
19 UC-19 4 4 3 4 3 2 1 2 2 3 3
20 UC-20 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3
21 UC-21 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
VA
LID
ITA
S
∑X 68 63 58 60 51 54 58 58 44 53 52
(∑X)² 4624 3969 3364 3600 2601 2916 3364 3364 1936 2809 2704
∑(XY) 5750 5361 4947 5167 4369 4581 4968 4915 3730 4558 4465
rxy 0.466 0.481 0.470 0.713 0.566 0.267 0.457 0.479 0.193 0.475 0.632
rtabel 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433
ket
Va l i d
Va l i d
Va l i d
Va l i d
Va l i d Ti da k
Va l i d
Va l i d
Va l i d Ti da k
Va l i d
Va l i d
Va l i d
REL
IAB
ILIT
AS
∑Y² 149919
(∑Y)² 3087049
σt² 138.88889
∑X² 226 201 174 186 135 158 182 166 114 157 140
σi² 0.277 0.571 0.658 0.694 0.531 0.912 1.039 0.277 1.039 1.107 0.535
∑σi² 24.054
r11 0.855 rtabel 0.433 r11>rtabel
ket Di pa ka i Di pa ka i Di pa ka i Di pa ka i Di pa ka i Di bua ng Di pa ka i Di pa ka i Di bua ng Di pa ka i Di pa ka i
114
Skor Butir Soal (X)
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
2 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 1
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
3 3 3 4 2 3 4 3 4 2 3 4
3 3 2 4 1 2 4 2 2 3 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 1
3 2 1 4 1 2 4 1 3 3 4 4
3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
1 3 3 3 4 1 3 1 3 3 3 1
3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3
2 3 3 2 3 3 2 3 4 3 4 4
3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 4
3 1 4 1 2 2 1 2 2 1 2 4
2 3 4 2 3 1 2 1 2 1 2 4
1 2 4 2 3 1 2 1 1 2 1 4
3 3 2 1 1 2 1 2 3 3 3 4
3 3 3 1 1 1 3 1 4 2 1 4
3 2 2 4 3 3 4 1 4 2 4 4
3 3 3 3 1 4 3 4 4 3 4 4
2 3 2 3 1 4 3 4 4 4 4 4
54 58 62 62 50 56 65 53 64 56 64 72
2916 3364 3844 3844 2500 3136 4225 2809 4096 3136 4096 5184
4550 4915 5151 5376 4212 4882 5616 4617 5458 4801 5503 5944
0.196 0.479 -0.187 0.729 0.116 0.765 0.739 0.648 0.495 0.602 0.631 -0.308
0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 Ti da k
Va l i d
Va l i d Ti da k
Va l i d
Va l i d Ti da k
Va l i d
Va l i d
Va l i d
Va l i d
Va l i d
Va l i d
Va l i d Ti da k
Va l i d
148 166 196 206 140 172 221 161 210 162 214 270
0.435 0.277 0.617 1.093 0.998 1.079 0.943 1.297 0.712 0.603 0.902 1.102
Di bua ng Di pa ka i Di bua ng Di pa ka i Di bua ng Di pa ka i Di pa ka i Di pa ka i Di pa ka i Di pa ka i Di pa ka i Di bua ng
115
Skor Butir Soal (X) Total
Skor (Y)
Y² 24 25 26 27 28 29 30
4 4 4 4 3 3 3 102 10404
3 3 3 4 3 4 2 86 7396
4 4 4 3 1 3 2 86 7396
3 4 4 4 3 4 3 87 7569
4 3 3 2 4 3 2 80 6400
4 3 3 2 4 3 2 86 7396
4 4 4 3 3 3 3 101 10201
4 4 4 2 4 3 1 79 6241
3 4 4 3 2 3 3 104 10816
3 2 3 3 1 2 1 76 5776
1 1 4 3 1 4 2 81 6561
3 2 2 1 3 2 1 72 5184
1 3 3 3 3 1 2 84 7056
4 3 1 1 1 1 2 56 3136
4 3 2 3 1 2 2 70 4900
4 3 2 4 2 3 2 72 5184
3 2 1 3 2 1 3 73 5329
4 4 1 2 1 4 3 78 6084
4 4 4 3 4 4 3 93 8649
4 3 3 4 4 2 3 96 9216
4 4 3 3 4 3 4 95 9025
72 67 62 60 54 58 49 1757 149919
5184 4489 3844 3600 2916 3364 2401
6035 5713 5376 5135 4657 4956 4211
0.049 0.509 0.729 0.523 0.477 0.430 0.579
0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 Ti da k
Va l i d
Va l i d
Va l i d
Va l i d
Va l i d Ti da k
Va l i d
Va l i d
264 229 206 188 168 180 127
0.816 0.726 1.093 0.789 1.388 0.943 0.603
Di bua ng Di pa ka i Di pa ka i Di pa ka i Di pa ka i Di bua ng Di pa ka i
116
Lampiran 15
117
=
Reli
− 1
s A
Ʃ
Var
=
ian
n
Total
−
89
=
=
Ʃ
+
−
+
Ʃ
+.
.
= 0.27
isien R
=
Var
38.8
Butir
=
Lampiran 16
Rumus
abilita ngket Uji Coba
1 −
Keterangan:
r11 :
Ʃσi² :
σt ² :
k :
Kriteria:
Koefisien reliabilitas
Jumlah varians skor tiap item
Varians total
Banyaknya butir soal
Apabila r11>rt abel maka angket tersebut reliabel
Perhitunga
1. s
Ʃ
1
2. ians
149919 − 1757
= 21 = 138.889 21
Ʃ .+
Ʃ 7 + 0.571 + 0.658 + ⋯ + 0.603
3. Koef eliabilitas
30
30 − 1
24.054 1 − 138.889
= 0.885
Pada α = 5% dengan n = 21 diperoleh rt abel = 0.433
Karena r11>rt abel maka dapat disimpulkan bahwa angket tersebut reliabel
118
Lampiran 17
Petunjuk Pengisian
ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA
1. Pada kuisioner ini terdapat 20 indikator/pernyataan.
2. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan dalam kaitannya dengan materi pembelajaran yang baru selesai anda pelajari.
3. Catat respon anda pada lembar jawaban dengan cara memberikan tanda centang (√) pada kolom yang sesuai dengan pilihan anda.
4. Angket ini tidak berpengaruh terhadap hasil belajar anda.
Keterangan Pilihan Jawaban: SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
No
Indikator Pilihan Jawaban
SS S TS STS
1 Sebelum pelajaran, saya
mempelajari terlebih dahulu
materi yang akan diajarkan
Jika selalu belajar
terlebih dahulu
tanpa perintah dari
siapapun
Jika selalu belajar
terlebih dahulu
dengan perintah
dari siapapun
Jika pernah
belajar terlebih
dahulu walaupun
hanya sekali
Jika tidak pernah
belaajar sama sekali
terlebih dahulu
2 Ada yang menarik
perhatian saya di setiap
awal pembelajaran fisika
Jika ada 3 hal yang
menarik selama 3
perteemuan
Jika ada 2 hal
yang menarik
selama 3
pertemuan
Jika ada 1 hal yang
menarik selama 3
pertemuan
Jika tidak ada hal
menarik sama sekali
dalam 3 pertemuan
3 Saya berusaha sendiri dalam
mengerjakan tugas dari guru
Jika 100% tugas
dikerjakan dengan usaha
sendiri
Jika 70 % tugas
dikerjakan dengan
usaha sendiri
Jika 40 % tugas
dikerjakan dengan
usaha sendiri
Jika tidak berusaha
sama sekali dalam
mengerjakan tugas
4 Materi pembelajaran ini lebih
sulit dipahami daripada yang
saya harapkan
Jika materi sangat sulit
untuk dipahami sehingga
malas untuk dipelajari
Jika materi sulit
untuk dipahami
namun masih bisa
saya pelajari
Jika materi tidak
terlalu sulit sehingga
bisa dipahami
Jika materi sangat
mudah dipahami
119
5 Saya merasa nyaman apabila
belajar berkelompok
Merasa nyaman
bagaimanapun
keadaannya
Merasa nyaman
apabila semua
anggota kelompok
dapat bekerja sama
Kurang nyaman
apabila ada anggota
kelompok yang tidak
bekerjasama
Sangat tidak nyaman
karena tidak ada
kerjasama dalam
kelompok
6 Jika ada pelajaran fisika yang
belum jelas, saya akan
bertanya langsung pada guru
Apapun selalu saya
tanyakan di setiap
pertemuan
Selalu bertanya hal
yang tidak bisa dicari
di buku
Cukup mencari
jawaban sendiri dan
tidak bertanya
Tidak pernah bertanya
karena tidak peduli
dengan apa yang belum
saya pahami
7 Saya hanya belajar apabila
ada ujian fisika saja
Jika hanya sekali belajar
saat ada ujian fisika saja
Jika hanya belajar
sekali dalam setiap
minggunya baik ada
ujian maupun tidak
Jika belajar saat ada
tugas dua kali dalam
seminggu baik ada
ujian maupun tidak
Jika selalu belajar
sebanyak tiga kali
dalam seminggu
walaupun tidak ada
tugas dan ujian
8 Jika ada tugas fisika, saya
malas untuk mengerjakan
Malas mencoba
mengerjakan apapun
bentuk tugasnya
Sudah mencoba
mengerjakan namum
menjadi malas karena
sulit
Tetap mengerjakan
walaupun hanya
sebagian
Tetap mengerjakan
sampai selesai apapun
bentuk tugasnya
9 Guru selalu memberikan
pujian saat saya mengerjkan
tugas dengan baik
Jika guru memberikan
pujian sebanyak 3 kali
selama 3 oertemuan
Jika guru
memberikan pujian
sebanyaak 2 kali
selama 3 pertemuan
Jika guru
memberikan pujian
sebanyak 1 kali
selama 3 pertemuan
Jika guru tidak pernah
memberikan pujian
sama sekali
10 Guru selalu marah apabila
saya tidak bisa mengerjakan
soal
Jika guru selalu marah
dan membentak apabila
saya tidak bisa
mengerjakan soal
walaupun sudah berusaha
Jika guru hanya
menegur sekali karena
saya tidak
bersungguh-sungguh
saat mengerjakan soal
Jika guru hanya
menegur dan
menjelaskan kembali
cara mengerjakan
soal
Jika guru tidak pernah
marah sama sekali dan
memberikan penjelasan
kembali untuk
mengerjakan soal
11 Saya akan rajin belajar karena
saya memiliki cita-cita yang
tinggi
Jika menurut saya belajar
akan memberikan banyak
pengetahuan dan bisa
Jika menurut saya
belajar merupakan
kewajiban dan
Jika menurut saya
memahami materi
saja sudah cukup
Jika menurut saya tidak
perlu belajar karena
cita-cita saya tidak
120
membantu mewujudkan
cita-cita
kebutuhan untuk
masa depan
berhubungan dengan
fisika
12 Saya akan besungguh-
sungguh belajar untuk
membanggakan orang tua
saya
Karena orang tua akan
bangga jika saya sudah
bersungguh-sungguh
belajar dan mendapatkan
nilai yang bagus
Karena orang tua
akan bangga jika saya
sudah berusaha
bagaimanapun hasil
yang didapat
Karena orang tua
tidak peduli dengan
nilai saya
Karena orang tua tidak
memberikan apresiasi
atas hasil usaha saya
13 Saya merasa nyaman ketika
belajar apabila kondisi kelas
bersih
Jika kelas selalu bersih
dan rapi di semua mata
pelajaran sehingga saya
nyaman dan betah saat
pembelajaran
Jika kelas bersih saja
sehingga tetap
nyaman selama
pembelajaran
Jika kelas kotor tetapi
saya tetap nyaman
Jika tidak merasa
nyaman walaupun
kelas sudah bersih
14 Saya selalu berusaha mencoba
hal yang berkaitan dengan
pembelajaran
Jika selalu mencoba hal
yang berkaitan dengan
pembelajaran apapun itu
Jika mencoba hal
yang membuat saya
penasaran
Jika mencobahanya
sekali atas perintah
dari guru atau orang
lain
Jika tidak pernah
mencoba sama sekali
walaupun atas perintah
guru atau orang lain
15 Saya merasa canggung saat
pertama kali melakukan
praktikum
Jika sangat merasa
canggung saat pertama
kali melakukan
praktikum sehingga
malas untuk mencobanya
Jika merasa canggung
namun tetap mau
mencoba dengan atau
tanpa bantuan
kelompok
Tidak merasa
canggung karena
dilakukan dengan
kelompok
Tidak merasa canggung
sama sekali walaupun
dilakukan sendiri
16 Saya sudah terbiasa
melakukan praktikum
Jika sudah terbiasa
melakukan praktikum
walaupun tanpa bantuan
dari guru dan teman
kelompok
Jika masih perlu
latihan dan
bimbingan dari guru
dan bantuan dari
teman kelompok
Jika belum terbiasa
tetapi masih bisa
berjalan dengan baik
Jika tidak terbiasa dan
masih kesulitan
walaupun sudah
dibantu guru dan teman
kelompok
121
17 Saya merasa tidak kesulitan
apabila materi pembelajaran
ditampilkan secara nyata
dengan alat atau gambar
Jika sebanyak 3 kali
dalam 3 pertemunan
pembelajaran disajikan
dengan alat dan gambar
Jika sebanyak 2 kali
dalam 3 pertemuan
pembelajaran
disajikan dengan alat
dan gambar
Jika sebanyak 1 kaali
dalam 3 pertemuan
pembelajaran
disajikan dengan alat
dan gambar
Jika pembelajaran tidak
disajikan alat dan
gambar
18 Saya dapat menghubungkan
materi pembelajaran dengan
kehidupan sehari-hari
Jika semua materi dapat
saya terapkan dalam
kehidupan sehari-hari
Jika sebagian materi
dapat saya terapkan
dalam kehidupan
sehari-hari
Jika hanya satu hal
yang dapat saya
terapkan dengan
kehidupan sehari-hari
Jika tidak ada
hubungan materi
dengan kehidupan
sehari-hari
19 Saya merasa tertarik dengan
metode pembelajaran guru
saya
Jika metode
pembelajaran membuat
saya senang dan paham
belajar fisika
Jika metode
pembelajaran
membuat saya paham
belajar fisika
Jika metode membuat
canggung
mempelajari fisika
Jika metode tidak
membantu sama sekali
dalam memahami
fisika
20 Saya mulai menyukai
pelajaran fisika setelah
penerapan metode ini
Jika mulai menyukai
fisika bagaimanapun
pembelajarannya
Jika mulai menyukai
fisika dengan metode
pembelajaran tertentu
Ada keinginan untuk
menyukai namun
masih kesulitan
memahami fisika
Jika tidak menyukai
sama sekali
122
Lampiran 18
SILABUS
Sekolah : SMP Negeri 5 Batang
Kelas : VIII
Mata Pelajaran : IPA
Semester : 2 (dua)
Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk teknologi sehari-hari
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok/
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator
Penilaian Alokasi
waktu
Sumber
dan
Media
Teknik
Bentuk
Instrume
n
Contoh Instrumen
6.3 Menyelidiki sifat-sifat
cahaya dan
hubungannya
dengan
berbagai
bentuk
cermin
Cahaya dan
Pemantulan
cahaya
Melakukan
pengamatan
tentang
jalannya
sinar untuk
menentukan
sifat
perambatan
cahaya
Melakukan
percobaan
tentang
pemantulan cahaya
Menggali
informasi
mengenai sifat
bayangan
pada cermin
Merancang dan melakukan
percobaan untuk
menunjukan sifat-sifat
perambatan cahaya
Menjelaskan hukum
pemantulan yang diperoleh
melalui percobaan
Mendeskripsikan proses
pembentukan dan sifat-sifat
bayangan pada cermin
datar
Mendeskripsikan proses
pembentukan dan sifat-sifat
bayangan pada cermin
cekung
Mendeskripsikan proses
pembentukan dan sifat-sifat
bayangan pada cermin
cembung.
Tes observasi
Tes
tertulis
Tes
tertulis
Praktikum
dan tes
tertulis
Praktikum
dan tes
tertulis
Lembar observasi
Soal
Soal
LKS dan
soal
LKS dan
soal
Pegamatan mengenai
pemantulan cahaya pada
cermin datar
Apabila sudut datang pada
pemantulan cermin datar
sebesar 45˚ maka sudut
pantulnya adalah..
Bagaimana sifat bayangan
yang dibentuk oleh cermin
datar..
Sinar istimewa untuk
gambar di bawah ini adalah
Jika sebuah benda
diletakkan jauh di depan
cermin cembung, maka sifat bayangannya adalah…
6 x 40 menit
Buku
siswa,
LKS, alat
praktikum
123
Lampiran 19
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS EKSPERIMEN
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII/2
Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan ke- : 1 (satu)
A. Standar Kompetensi
6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika teknologi sehari-
hari.
B. Kompetensi Dasar
6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai cermin dan lensa.
C. Indikator
1. Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukan sifat-sifat perambatan
cahaya
2. Menjelaskan hukum pemantulan cahaya yang diperoleh melalui percobaan
3. Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada cermin datar
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa diharapkan mampu merangcang dan melakukan percobaan untuk
menunjukkan sifat-sifat cahaya.
2. Siswa diharapkan mampu menjelaskan hukum pemantulan berdasarkan percobaan
3. Siswa diharapkan mampu mendeskripsikan proses pembentukan bayangan pada
cermin datar berdasarkan percobaan
E. Materi Pembelajaran
1. Cahaya
a. Pengertian cahaya
b. Sifat-sifat cahaya
2. Pemantulan Cahaya
a. Hukum pemantulan
124
b. Pemantulan pada cermin datar
F. Metode Pembelajaran
Metode : Praktikum, diskusi
Model : SAVI dengan pembiasaan bekerja ilmiah
G. Langkah-langkah pembelajaran
1. Pendahuluan
a. Guru memberikan motivasi kepada siswa
“Bagaimana kalian bisa melihat benda-benda di sekitar kalian?
“Jika kalian bercermin di ruangan yang gelap, apakah bayangan kalian di cermin
akan terlihat?”
b. Guru memberikan pernyataan yang bermanfaat kepada siswa bahwa dengan
cahaya kita dapat melihat alam semesta ciptaan Tuhan, tanpa cahaya kita tidak
dapat melihat benda-benda sekitar.
c. Guru membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan memberikan contoh
fenomena cahaya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pembentukan
bayangan yang terjadi saat terkena sinar matahari.
2. Kegiatan inti
a. Guru mengajak siswa terlibat penuh dalam pembelajaran dengan membagi
siswa dalam kelompok (somatic).
b. Guru membagikan LKS1 kepada masing-masing kelompok.
c. Guru meminta siswa untuk mengamati arah rambat cahaya yang mengenai
cermin (visualisation).
d. Siswa merumuskan masalah yang berkaitan dengan fenomena pemantulan
cahaya (intelectuaally).
e. Siswa diminta untuk membuat jawaban sementara (hipotesis) berdasarkan
rumusan masalah yang telah dibuat (intellectually)
f. Setiap siswa dalam kelompok melakukan percobaan untuk mengetahui hukum
pemantulan cahaya (somatic).
g. Siswa menuliskan hasil pengamatannya pada tabel pengamatan (somatic).
125
h. Siswa menuliskan kesimpulan berdasarkan hasil percobaan (somatic).
i. Guru membagikan LKS2 kepada setiap kelompok mengenai pembentukan
bayangan pada cermin datar.
j. Siswa melakukan pengamatan selanjutnya dengan bercermin pada cermin datar
(visualisation).
k. Siswa menuliskan hasil pengamatannya saat bercermin (somatic).
l. Siswa menyusun hipotesis mengenai jumlah bayangan yang dibentuk oleh dua
buah cermin dengan sudut tertentu (intellectually).
m. Secara berkelompok, siswa melakukan percobaan untuk mengetahui jumlah
bayangan yang dibentuk oleh dua buah cermin datar dengan berbagai sudut
yang berbeda (somatic).
n. Secara berkelompok siswa mengamati jumlah bayangan yang dibentuk pada dua
buah cermin datar dengan sudut yang telah ditentukan (visualisation).
o. Siswa menuliskan hasil pengamatannya pada tabel pengamatan (somatic).
p. Secara berkelompok, siswa menghitung jumlah bayangan yang dibentuk oleh
dua buah cermin dengan sudut tertentu menggunakan rumus secara teoritis
(intellectually).
q. Secara berkelompok siswa menyimpulkan hasil percobaan yang telah dilakukan
(intellectually)
r. Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil
percobaannya (auditory).
s. Kelompok lain memperhatikan presentasi dan diberikan kesempatan untuk
menanggapi presentasi (auditory).
3. Penutup
a. Guru memberikan umpan balik dan evaluasi kerja kepada masing-masing
kelompok.
b. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik
c. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membawa sendok, mistar dan lilin
untuk pertemuan selanjutnya.
d. Guru memberikan sugesti positif untuk pembelajaran selanjutnya mengenai
pemantulan pada cerming cekung.
126
H. Penilaian
1. Afektif : Lembar observasi dan angket motivasi
2. Kognitif : Tes
3. Psikomotor : Lembar Observasi
I. Sumber Belajar
1. Buku
Karim, Saeful, dkk. 2008. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Krisno, Agus, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
2. Media : LKS
3. Alat percobaan : Laser, cermin datar, busur derajat, mistar.
127
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS EKSPERIMEN
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII/2
Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan ke- : 2 (dua)
A. Standar Kompetensi
6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika teknologi sehari-
hari.
B. Kompetensi Dasar
6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai cermin dan lensa.
C. Indikator
1. Merancang dan melakukan percobaan mengenai pemantulan pada cermin cekung.
2. Mendeskripsikan sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung
berdasarkan percobaan
3. Mengukur jarak benda dan jarak bayangan serta menghitung jarak fokus pada
cermin cekung berdasarkan percobaan.
D. Tujuan pembalajaran
1. Siswa diharapkan mampu merancang dan melakukan percobaan mengenai
pemantulan pada cermin cekung.
2. Siswa diharapkan mampu melukiskan proses pembentukan bayangan pada cermin
cekung.
3. Siswa diharapkan mampu mengukur jarak benda, jarak bayangan serta menghitung
jarak fokus pada cermin cekung melalui percobaan.
E. Materi Pembelajaran
1. Pemantulan pada cermin cekung
2. Proses pembentukan bayangan pada cermin cekung
3. Sifat bayangan yang dihasilkan cermin cekung
128
F. Metode Pembelajaran
Metode : Praktikum, kerja ilmiah.
Model : SAVI dengan pembiasaan bekerja ilmiah
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan
a. Guru memberikan apersepsi dengan mengungkapkan kembali mengenai
pemantulan cahaya pada cermin datar.
b. Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan pertanyaan:
“Bagaimana bentuk bayangan yang terjadi apabila kita bercermin pada sebuah
sendok?”
“mengapa wajahmu tampak berbeda saat bercermin pada sendok?”
c. Guru sugesti positif bahwa mempelajari pemantulan cermin cekung akan
menarik karena akan berbeda dengan cermin datar.
2. Kegiatan Inti
a. Guru mengajak siswa untuk terlibat penuh dalam pembelajaran (somatic)
b. Guru membagi siswa ke dalam kelompok (somatic)
c. Guru memberikan LKS kepada siswa untuk melakukan percobaan pemantulan
pada cermin cekung (somatic)
d. Guru mengajak siswa untuk bercermin pada bagian depan sendok (visualisation,
somatic).
e. Siswa diminta untuk mengidentifikasi masalah mengenai hasil pengamatan saat
bercermin pada sendok (intellectually).
f. Siswa membuat jawaban sementara atau hipotesis terhadap pemantulan cermin
cekung (intellectually).
g. Secara berkelompok, siswa melakukan percobaan mengenai pemantulan pada
cermin cekung (somatic).
h. Siswa mengamati pembentukan bayangan yang dihasilkan dengan posisi benda
yang diletakkan berbeda-beda dari cermin (visualisation, somatic).
i. Siswa mengamati pembentukan bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung
(visualisation).
129
j. Siswa diminta untuk menuliskan hasil pengamatannya pada tabel pengamatan
(somatic).
k. Secara berkelompok, siswa mendiskusikan hasil percobaannya dengan
menjawab pertanyaan pada LKS (auditory).
l. Guru membimbing siswa secara berkelompok untuk menggambarkan proses
pembentukan bayangan yang terjadi pada cermin cekung (visualisation).
m. Secara berkelompok siswa menyimpulkan hasil dari percobaan yang telah
dilakukan (intellectually).
n. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil percobaan
dan diskusi (auditory).
3. Penutup
a. Guru memberikan umpan balik dan evaluasi kerja kepada siswa
b. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
c. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik.
d. Guru membangkitkan motivasi siswa dengan menjelaskan manfaat
pembelajaran kali ini.
e. Guru memberikan tugas sebagai latihan.
H. Penilaian
1. Afektif : Lembar observasi dan angket motivasi
2. Kognitif : Tes
3. Psikomotor : Lembar Observasi
I. Sumber Belajar
1. Buku
Karim, Saeful, dkk. 2008. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Krisno, Agus, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
2. Media : LKS
3. Alat percobaan : Lilin, sendok, layar putih, cermin cekung, bangku optik, mistar.
130
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS EKSPERIMEN
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII/2
Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan ke- : 3 (tiga)
A. Standar Kompetensi
6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika teknologi sehari-
hari.
B. Kompetensi Dasar
6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai cermin dan lensa.
C. Indikator
1. Merancang dan melakukan percobaan mengenai pemantulan pada cermin cembung.
2. Mendeskripsikan sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung
berdasarkan percobaan
3. Mengukur jarak benda dan jarak bayangan serta menghitung jarak fokus pada
cermin cembung berdasarkan percobaan
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa diharapkan mampu merancang dan melakukan percobaan mengenai
pemantulan pada cermin cembung
2. Siswa diharapkan mampu mendeskripsikan sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh
cermin cembung berdasarkan percobaan
3. Siswa diharapkan mampu mengukur jarak benda, jarak bayangan serta menghitung
jarak fokus pada cermin cembung berdasarkan percobaan
E. Materi Pembelajaran
1. Pemantulan pada cermin cembung
2. Proses pembentukan bayangan pada cermin cembung
3. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung
131
F. Metode Pembelajaran
Metode : Praktikum, diskusi.
Model : SAVI dengan pembiasaan bekerja ilmiah
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan
a. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan kembali mengenai proses
pembentukan bayangan pada cermin cekung.
b. Guru memberikan motivasi dengan memberikan pertanyaan
“Pada kendaraan bermotor terdapat kaca spion, cermin apakah yang digunakan
untuk kaca spion?”
c. Guru memberikan sugesti positif bahwa pemantulan cermin cembung akan
menarik dan memiliki beberapa perbedaan dengan cermin datar dan cermin
cekung.
d. Guru memberikan pernyataan bahwa cermin cembung bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari, contohnya pada kaca spion.
2. Kegiatan Inti
a. Guru mengajak siswa untuk terlibat penuh dalam pembelajaran (somatic)
b. Guru membagi siswa ke dalam kelompok (somatic)
c. Guru memberikan LKS kepada siswa untuk melakukan percobaan pemantulan
pada cermin cembung (somatic)
d. Guru mengajak siswa untuk bercermin pada bagian belakang sendok
(visualisation, somatic).
e. Siswa diminta untuk mengidentifikasi masalah mengenai hasil pengamatan saat
bercermin pada sendok (intellectually).
f. Siswa membuat jawaban sementara atau hipotesis terhadap pemantulan cermin
cembung (intellectually).
g. Secara berkelompok, siswa melakukan percobaan mengenai pemantulan pada
cermin cembung (somatic).
h. Secara berkelompok siswa mengamati pembentukan bayangan yang dihasilkan
dengan posisi benda yang diletakkan berbeda-beda dari cermin (visualisation,
somatic).
132
i. Siswa mengamati pembentukan bayangan yang dihasilkan oleh cermin cembung
(visualisation).
j. Siswa diminta untuk menuliskan hasil pengamatannya pada tabel pengamatan
(somatic).
k. Guru membimbing siswa seccara berkelompok untuk menggambarkan proses
pembentukan bayangan pada cermin cembung (visualisation, somatic).
l. Secara berkelompok siswa menyimpulkan hasil dari perrcobaan yang telah
dilakukan (intellectually).
m. Siswa mengamati pembentukan bayangan yang dihasilkan oleh cermin cembung
(visualisation).
n. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil percobaan
dan diskusi (auditory).
o. Kelompok lain diberikan kesempatan untuk menanggapi presentasi (auditory).
3. Penutup
a. Guru memberikan umpan balik dan evaluasi kerja kepada siswa
b. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik dan membangkitkan
motivasi mengenai manfaat pembelajaran.
c. Guru memberikan tugas sebagai latihan dan mengingatkan siswa untuk berlajar
persiapan posttest.
H. Penilaian
1. Afektif : Lembar Observasi dan angket motivasi
2. Kognitif : Tes
3. Psikomotor : Lembar Observasi
I. Sumber Belajar
1. Buku
Karim, Saeful, dkk. 2008. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Krisno, Agus, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
2. Media : LKS
3. Alat percobaan : Lilin, sendok, layar putih, cermin cembung, bangku optik, mistar.
133
Lampiran 20
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
Lampiran 21
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS KONTROL
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII/2
Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan ke- : 1 (satu)
A. Standar Kompetensi
6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika teknologi sehari-
hari.
B. Kompetensi Dasar
6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai cermin dan lensa.
C. Indikator
1. Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan sifat-sifat perambatan
cahaya
2. Menjelaskan hukum pemantulan cahaya yang diperoleh melalui percobaan
3. Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada cermin datar
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa diharapkan mampu mampu merangcang dan melakukan percobaan untuk
menunjukkan sifat-sifat cahaya.
2. Siswa diharapkan mampu menjelaskan hukum pemantulan berdasarkan percobaan
3. Siswa diharapkan mampu mendeskripsikan proses pembentukan bayangan pada
cermin datar berdasarkan percobaan
E. Materi Pembelajaran
1. Cahaya
a. Pengertian cahaya
b. Sifat-sifat cahaya
152
2. Pemantulan Cahaya
a. Hukum pemantulan
b. Pemantulan pada cermin datar
F. Metode Pembelajaran
Metode : Praktikum, diskusi
Model : SAVI
G. Langkah-langkah pembelajaran
1. Pendahuluan
a. Guru memberikan motivasi kepada siswa
“Bagaimana kalian bisa melihat benda-benda di sekitar kalian?
“Jika kalian bercermin di ruangan yang gelap, apakah bayangan kalian di cermin
akan terlihat?”
b. Guru memberikan contoh-contoh fenomena cahaya yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari seperti terjadinya pembentukan bayangan yang terjadi
saat terkena sinar matahari.
c. Kegiatan inti
a. Guru membagi siswa ke dalam kelompok dan membagikan LKS1 pada seriap
kelompok (somatic).
b. Secara berkelompok siswa melakukan praktikum sesuai dengan LKS1 yang
dibagikan, yaitu percobaan mengenai pemantulan pada cermin datar (somatic).
c. Guru membimbing siswa dalam melakukan praktikum
d. Secara berkelompok siswa mengamati proses pemantulan cahaya pada cermin
datar dan menuliskan pengamatannya pada tabel pengamatan (visualisation).
e. Secara berkelompok siswa mendiskusikan hasil percobaannya (intellectually,
auditory).
f. Guru membagikan LKS2 untuk melakukan percobaan mengenai pembentukan
bayangan oleh dua buah cermin datar.
153
g. Siswa melakukan praktikum sesuai dengan langkah-langkah percobaan pada
LKS (somatic). Guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan.
h. Secara berkelompok, siswa mengamati pembentukan bayangan oleh dua buah
cermin dan menuliskan hasil pengamatannya pada tabel pengamatan
(visualisation).
i. Secara berkelompok siswa menghitung jumlah bayangan secara teoritis yang
dibentuk oleh dua buah cermin dengan sudut berbeda-beda (intellectually).
j. Secara berkelompok siswa mendiskusikan hasil percobaannya (intellectually).
k. Guru memberikan kepada kelompok untuk mempresentasikan hasil praktikum
dan diskusi yang telah dilakukan (auditory).
l. Kelompok lain diberikan kesempatan untuk menanggapi presentasi (auditory)
d. Penutup
a. Siswa dan guru berdiskusi untuk menarik kesimpulan.
b. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik.
c. Guru memberikan umpan balik kepada siswa.
d. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membawa lilin dan mistar untuk
pertemuan berikutnya.
e. Guru memberikan sugesti positif untuk pembelajaran selanjutnya.
H. Penilaian
1. Afektif : Lembar observasi dan angket motivasi
2. Kognitif : Tes
3. Psikomotor : Lembar observasi
I. Sumber Belajar
1. Buku
Karim, Saeful, dkk. 2008. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Krisno, Agus, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
2. Media : LKS
3. Alat percobaan : Laser, cermin datar, busur derajat, mistar.
154
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS KONTROL
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII/2
Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan ke- : 2 (dua)
A. Standar Kompetensi
6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika teknologi sehari-
hari.
B. Kompetensi Dasar
6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai cermin dan lensa.
C. Indikator
1. Merancang dan melakukan percobaan mengenai pemantulan pada cermin cekung.
2. Mendeskripsikan sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung
berdasarkan percobaan
3. Mengukur jarak benda dan jarak bayangan serta menghitung jarak fokus pada
cermin cekung berdasarkan percobaan
D. Tujuan pembalajaran
1. Siswa diharapkan mampu merancang dan melakukan percobaan mengenai
pemantulan pada cermin cekung
2. Siswa diharapkan mampu melukiskan proses pembentukan bayangan pada cermin
cekung
3. Siswa diharapkan mampu mengukur jarak benda, jarak bayangan serta menghitung
jarak fokus pada cermin cekung melalui percobaan
E. Materi Pembelajaran
1. Pemantulan pada cermin cekung
2. Proses pembentukan bayangan pada cermin cekung
3. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung
155
F. Metode Pembelajaran
Metode : praktikum, diskusi.
Model : SAVI
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan
a. Guru memberikan apersepsi dengan mengungkapkan kembali mengenai
pemantulan cahaya pada cermin datar.
b. Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan pertanyaan:
“Bagaimana bentuk bayangan yang terjadi apabila kita bercermin pada sebuah
sendok?”
“mengapa wajahmu tampak berbeda saat bercermin pada sendok?”
c. Guru sugesti positif bahwa mempelajari pemantulan cermin cekung akan
menarik karena akan berbeda dengan cermin datar.
2. Kegiatan Inti
a. Guru mengajak siswa untuk terlibat penuh dalam pembelajaran (somatic)
b. Guru membagi siswa ke dalam kelompok dan membagikan LKS (somatic).
c. Siswa yang sudah dibagi ke dalam kelompok melakukan praktikum mengenai
pemantulan pada cermin cekung (somatic).
d. Siswa melakukan praktikum pemantulan pada cermin cekung sesuai dengan
langkah-langkah percobaan pada LKS (somatic).
e. Guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan pada cermin cekung.
f. Secara berkelompok siswa mengamati proses pembentukan bayangan pada
cermin cekung (visualisation).
g. Secara berkelompok siswa mengamati sifat bayangan yang dibentuk oleh
cermin cekung (visualisation).
h. Secara berkelompok siswa menuliskan hasil pengamatannya pada tabel
pengamatan (somatic).
i. Secara berkelompok siswa menjawab pertanyaan yang ada di LKS sesuai
dengan percobaan yang telah dilakukan (intellectually).
156
j. Guru membimbing siswa untuk menggambarkan proses pembentukan bayangan
pada cermin cekung (visualisation).
k. Guru memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan
hasil percobaan dan diskusinya (auditory).
l. Kelompok lain diberikan kesempatan untuk menanggapi presentasi (auditory).
3. Penutup
a. Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran kali ini.
b. Guru memberikan umpan balik kepada siswa dan memberikan penghargaan
kepada kelompok terbaik.
c. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik
d. Guru membangkitkan motivasi siswa dengan menjelaskan manfaat
pembelajaran kali ini.
e. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa sebagai latihan..
H. Penilaian
1. Afektif : Lembar observasi dan angket motivasi
2. Kognitif : Tes
3. Psikomotor : Lembar Observasi
I. Sumber Belajar
1. Buku
Karim, Saeful, dkk. 2008. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Krisno, Agus, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
2. Media : LKS
3. Alat percobaan : Lilin, sendok, layar putih, cermin cekung, bangku optik, mistar.
157
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS KONTROL
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII/2
Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan ke- : 3 (tiga)
A. Standar Kompetensi
6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika teknologi sehari-
hari.
B. Kompetensi Dasar
6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai cermin dan lensa.
C. Indikator
1. Merancang dan melakukan percobaan mengenai pemantulan pada cermin cembung.
2. Mendeskripsikan sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung
berdasarkan percobaan
3. Mengukur jarak benda dan jarak bayangan serta menghitung jarak fokus pada
cermin cembung berdasarkan percobaan
D. Tujuan pembalajaran
1. Siswa diharapkan mampu merancang dan melakukan percobaan mengenai
pemantulan pada cermin cembung
2. Siswa diharapkan mampu mendeskripsikan sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh
cermin cembung berdasarkan percobaan
3. Siswa siharapkan mampu mengukur jarak benda, jarak bayangan serta menghitung
jarak fokus pada cermin cembung berdasarkan percobaan
E. Materi Pembelajaraan
1. Pemantulan pada cermin cembung
2. Proses pembentukan bayangan pada cermin cembung
3. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung.
158
F. Metode Pembelajaran
Metode : praktikum, diskusi.
Model : SAVI
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan
a. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan kembali mengenai proses
pembentukan bayangan pada cermin cekung.
b. Guru memberikan motivasi dengan memberikan pertanyaan
“Pada kendaraan bermotor terdapat kaca spion, cermin apakah yang digunakan
untuk kaca spion?”
c. Guru memberikan sugesti positif bahwa pemantulan cermin cembung akan
menarik dan memiliki beberapa perbedaan dengan cermin datar dan cermin
cekung.
d. Guru memberikan pernyataan bahwa cermin cembung bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari, contohnya pada kaca spion.
2. Kegiatan Inti
a. Guru mengajak siswa untuk terlibat penuh dalam pembelajaran (somatic)
b. Guru membagi siswa ke dalam kelompok (somatic).
c. Guru memberikan LKS kepada siswa untuk melakukan percobaan pemantulan
pada cermin cembung (somatic)
d. Secara berkelompok, siswa melakukan praktikum pemantulan pada cermin
cembung sesuai dengan langkah-langkah percobaan pada LKS (somatic).
e. Guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan pada cermin cembung.
f. Secara berkelompok siswa mengamati proses pembentukan bayangan pada
cermin cembung (visualisation).
g. Secara berkelompok siswa mengamati sifat bayangan yang dibentuk oleh
cermin cembung (visualisation, intellectually)
h. Secara berkelompok siswa menuliskan hasil pengamatannya pada tabel
pengamatan (somatic).
159
i. Secara berkelompok siswa menjawab pertanyaan yang ada di LKS sesuai
dengan percobaan yang telah dilakukan (intellectually).
j. Guru membimbing siswa seccara berkelompok untuk menggambarkan proses
pembentukan bayangan pada cermin cembung(visualisation, somatic).
k. Guru memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan
hasil percobaan dan diskusinya (auditory).
l. Kelompok lain diberikan kesempatan untuk menanggapi presentasi (auditory)
3. Penutup
a. Guru membangkitkan motivasi siswa dengan menjelaskan manfaat
pembelajaran kali ini.
b. Guru memberikan tugas sebagai latihan dan mengingatkan siswa untuk berlajar
persiapan posttest.
H. Penilaian
1. Afektif : Lembar Observasi dan angket motivasi
2. Kognitif : Tes
3. Psikomotor : Lembar Observasi
I. Sumber Belajar
1. Buku
Karim, Saeful, dkk. 2008. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Krisno, Agus, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
2. Media : LKS
3. Alat percobaan : Lilin, sendok, layar putih, cermin cembung, bangku optik, mistar.
160
Lampiran 22
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
Lampiran 23
LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTORIK SISWA Kelas : VIII E (Eksperimen)
Observer 1 : Dedy Bara Fismansyah
No
Nama
Aspek Penilaian Psikomotor
Jumlah
Skor
Nilai
Keterangan
Persiapan Alat
Praktikum
Merangkai Alat
praktikum
Ketepatan Prosedur
Praktikum
Mengukur
Menganalisis
Data
Kerjasama
Kelompok
Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke-
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Afifa Indah P 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 61 84.72 Baik
2 Ahmad Bilal 4 4 4 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 51 70.83 Baik
3 Alim Mustakim 4 4 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 52 72.22 Baik
4 Ayu Anggita 4 4 4 3 4 3 2 2 4 2 3 4 3 3 3 2 3 3 56 77.78 Baik
5 Ayu Nur Kh 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 2 3 4 4 4 61 84.72 Baik
6 Beti Indah L 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 64 88.89 Sangat Baik
7 Daniel Prabowo 4 4 4 2 3 4 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 52 72.22 Baik
8 Deni Ageng P 4 4 4 3 4 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 4 53 73.61 Baik
9 Dewi Ratih 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 61 84.72 Baik
10 Dimas Nur 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 59 81.94 Baik
11 Dion Wibowo 4 4 4 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 51 70.83 Baik
12 Endriyanto 4 4 4 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 4 49 68.06 Cukup
13 Fajar Seviana A 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 4 63 87.50 Sangat Baik
14 Febri Aulia Y. 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 64 88.89 Sangat Baik
15 Febriyanti Ega Pr 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 51 70.83 Baik
16 Fina Fitriana 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 62 86.11 Sangat Baik
17 Gina Sekar Palupi 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 62 86.11 Sangat Baik
18 Gita Adilah 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 60 83.33 Baik
19 Hadi Prasetiono 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 56 77.78 Baik
20 Ian Fahri Hidayat 1 4 4 1 3 3 1 3 3 1 3 3 1 2 3 1 2 2 41 56.94 Baik
175
No
Nama
Aspek Penilaian Psikomotor
Jumlah
Skor
Nilai
Keterangan
Persiapan Alat
Praktikum
Merangkai Alat
praktikum
Ketepatan
Prosedur
Praktikum
Mengukur
Menganalisis
Data
Kerjasama
Kelompok
Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke-
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
21 Iga Mawarni 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 60 83.33 Baik
22 Iko Pramudito 4 4 4 2 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 58 80.56 Baik
23 Imam Sodik 4 4 4 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 4 52 72.22 Baik,
24 Khusfatul Arifah 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 4 4 4 57 79.17 Baik
25 Muhammad Faiz S 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 59 81.94 Baik
26 Muhammad Singgih 4 4 4 3 3 4 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 52 72.22 Baik
27 Nur Anisa Azzaro 4 4 4 3 3 4 3 3 3 2 2 3 2 2 3 4 4 4 57 79.17 Baik
28 Nur Limah 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4 4 4 4 64 88.89 Sangat Baik
29 Patricia Putri O 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 63 87.50 Sangat Baik
30 Pocut Sofiana 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 62 86.11 Sangat Baik
31 Ridho Meidianto 4 4 4 3 3 4 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 53 73.61 Baik
32 Rifki Andre P 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 4 4 4 56 77.78 Baik
33 Rizal Mahendra 4 4 4 2 2 4 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 51 70.83 Baik
34 Rizky Nursiyamto 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 4 4 55 76.39 Baik
35 Siti Musaroh 4 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 4 4 4 4 60 83.33 Baik
36 Tiara Handoyo 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 61 84.72 Baik
37 Wahyu Aji P 4 4 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 48 66.67 Cukup
38 Yudha Pamungkas 4 4 4 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 4 51 70.83 Baik
39 Yulianah 4 4 4 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 49 68.06 Cukup
40 Yusuf Septiawan 1 4 4 1 3 3 1 3 3 1 3 3 1 2 3 1 2 2 41 56.94 Cukup
176
LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTORIK SISWA
Kelas : VIII E (Eksperimen)
Observer 2 : Gayuh Bayu Alsaputra
No
Nama
Aspek Penilaian Psikomotor
Jumlah
Skor
Nilai
Keterangan
Persiapan Alat
Praktikum
Merangkai Alat
praktikum
Ketepatan Prosedur
Praktikum
Mengukur
Menganalisis
Data
Kerjasama
Kelompok
Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke-
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Afifa Indah P 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 60 83.33 Baik
2 Ahmad Bilal 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 4 4 4 57 79.17 Baik
3 Alim Mustakim 4 4 4 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 51 70.83 Baik
4 Ayu Anggita 4 4 4 3 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 54 75.00 Baik
5 Ayu Nur Kh 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 4 4 60 83.33 Baik
6 Beti Indah L 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 60 83.33 Baik
7 Daniel Prabowo 4 4 4 2 3 4 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 52 72.22 Baik
8 Deni Ageng P 4 4 4 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 4 52 72.22 Baik
9 Dewi Ratih 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 60 83.33 Baik
10 Dimas Nur 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 57 79.17 Baik
11 Dion Wibowo 4 4 4 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 51 70.83 Baik
12 Endriyanto 4 4 4 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 4 49 68.06 Cukup
13 Fajar Seviana A 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 4 62 86.11 Sangat Baik
14 Febri Aulia Y. 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 61 84.72 Baik
15 Febriyanti Ega Pr 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 52 72.22 Baik
16 Fina Fitriana 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 60 83.33 Baik
17 Gina Sekar Palupi 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 61 84.72 Baik
18 Gita Adilah 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 59 81.94 Baik
19 Hadi Prasetiono 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 55 76.39 Baik
20 Ian Fahri Hidayat 1 4 4 1 3 3 1 3 3 1 3 3 1 2 3 1 2 2 41 56.94 Cukup
177
No
Nama
Aspek Penilaian Psikomotor
Jumlah
Skor
Nilai
Keterangan
Persiapan Alat
Praktikum
Merangkai Alat
praktikum
Ketepatan
Prosedur
Praktikum
Mengukur
Menganalisis
Data
Kerjasama
Kelompok
Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke-
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
21 Iga Mawarni 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 60 83.33 Baik
22 Iko Pramudito 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 57 79.17 Baik
23 Imam Sodik 4 4 4 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 4 53 73.61 Baik
24 Khusfatul Arifah 4 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 4 4 59 81.94 Baik
25 Muhammad Faiz S 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 58 80.56 Baik
26 Muhammad Singgih 4 4 4 3 3 4 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 53 73.61 Baik
27 Nur Anisa Azzaro 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 4 4 56 77.78 Baik
28 Nur Limah 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 60 83.33 Baik
29 Patricia Putri O 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 60 83.33 Baik
30 Pocut Sofiana 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 60 83.33 Baik
31 Ridho Meidianto 4 4 4 3 3 4 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 4 54 75.00 Baik
32 Rifki Andre P 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 54 75.00 Baik
33 Rizal Mahendra 4 4 4 2 2 4 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 52 72.22 Baik
34 Rizky Nursiyamto 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 4 4 55 76.39 Baik
35 Siti Musaroh 4 4 4 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 56 77.78 Baik
36 Tiara Handoyo 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 58 80.56 Baik
37 Wahyu Aji P 4 4 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 1 2 3 47 65.28 Cukup
38 Yudha Pamungkas 4 4 4 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 52 72.22 Baik
39 Yulianah 4 4 4 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 1 2 2 47 65.28 Cukup
40 Yusuf Septiawan 1 4 4 1 3 3 1 3 3 1 2 3 1 2 3 1 2 2 40 55.56 Cukup
178
LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTORIK SISWA
Kelas : VIII B (Kontrol)
Observer 1 : Dedy Bara Firmansyah
No
Nama
Aspek Penilaian Psikomotor
Jumlah
Skor
Nilai
Keterangan
Persiapan Alat
Praktikum
Merangkai Alat
praktikum
Ketepatan Prosedur
Praktikum
Mengukur
Menganalisis
Data
Kerjasama
Kelompok
Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke-
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Angga Fitma 3 4 4 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 51 70.83 Baik
2 Angga Pratama 3 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 40 55.56 Cukup
3 Arif Budiman 3 4 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 43 59.72 Cukup
4 Dias Ayu Natasya 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 52 72.22 Baik
5 Eka Candra Wijaya 4 4 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 48 66.67 Cukup
6 Eko Purnomo 4 4 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 45 62.50 Cukup
7 Erika Manisa S. 4 4 4 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 4 51 70.83 Baik
8 Erin Novia A 4 4 4 2 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 54 75.00 Baik
9 Faris Setiawan 4 4 4 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 4 52 72.22 Baik
10 Fika Arifiani 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 53 73.61 Baik
11 Gandi Santoso 1 3 3 1 3 3 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 34 47.22 Kurang
12 Idham Kholid F. 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 56 77.78 Baik
13 Indah Yuni P. 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 55 76.39 Baik
14 Intania Hafazha F. 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 63 87.50 Sangat Baik
15 Jaya Aji 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 54 75.00 Baik
16 Jihan Kumala Deffi 4 4 4 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 4 4 52 72.22 Baik
17 Khoirul Muttaqin 4 4 4 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 49 68.06 Cukup
18 Kiki Lestari 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 57 79.17 Baik
19 Maya Sukma 4 4 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 54 75.00 Baik
20 Muhammad Frans 4 4 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 43 59.72 Cukup
179
No
Nama
Aspek Penilaian Psikomotor
Jumlah
Skor
Nilai
Keterangan
Persiapan Alat
Praktikum
Merangkai Alat
praktikum
Ketepatan
Prosedur
Praktikum
Mengukur
Menganalisis
Data
Kerjasama
Kelompok
Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke-
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
21 Muhammad Irfan 4 4 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 55 76.39 Baik
22 Mutmainah 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 60 83.33 Baik
23 Mutoharoh 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 60 83.33 Baik
24 Nadyatul Dwi V R 4 4 4 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 4 3 3 51 70.83 Baik
25 Nur Putri Alviani 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 62 86.11 Sangat Baik
26 Respati Eko N 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 56 77.78 Baik
27 Riza Nur Fitriana 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 4 4 55 76.39 Baik
28 Saifatul Nikmah 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 4 4 4 55 76.39 Baik
29 Sheila Anggita 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 61 84.72 Baik
30 Sodikul Rifki P 4 4 4 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 4 3 51 70.83 Baik
31 Syaiful Khusnul 4 4 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 4 4 2 53 73.61 Baik
32 Tika Ayu Indah Sari 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 61 84.72 Baik
33 Umi Kulsum 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 4 54 75.00 Baik
34 Vika Risqi D. S. 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 59 81.94 Baik
35 Enggar Dwi Gusthi 4 4 4 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 52 72.22 Baik
36 M. Rifki Perdana P 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 52 72.22 Baik
180
LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTORIK SISWA
Kelas : VIII B (Kontrol)
Observer 2 : Gayuh Bayu Alsaputra
No
Nama
Aspek Penilaian Psikomotor
Jumlah
Skor
Nilai
Keterangan
Persiapan Alat
Praktikum
Merangkai Alat
praktikum
Ketepatan
Prosedur
Praktikum
Mengukur
Menganalisis
Data
Kerjasama
Kelompok
Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke-
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Angga Fitma 3 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 53 73.61 Baik
2 Angga Pratama 3 4 4 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 43 59.72 Cukup
3 Arif Budiman 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 48 66.67 Cukup
4 Dias Ayu Natasya 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 55 76.39 Baik
5 Eka Candra Wijaya 4 4 4 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 49 68.06 Cukup
6 Eko Purnomo 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 49 68.06 Cukup
7 Erika Manisa S. 4 4 4 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 4 4 55 76.39 Baik
8 Erin Novia A 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 4 56 77.78 Baik
9 Faris Setiawan 4 4 4 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 51 70.83 Baik
10 Fika Arifiani 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 56 77.78 Baik
11 Gandi Santoso 1 3 3 1 3 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 33 45.83 Kurang
12 Idham Kholid F. 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58 80.56 Baik
13 Indah Yuni P. 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 56 77.78 Baik
14 Intania Hafazha F. 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 62 86.11 Sangat Baik
15 Jaya Aji 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 53 73.61 Baik
16 Jihan Kumala Deffi 4 4 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 4 4 54 75.00 Baik
17 Khoirul Muttaqin 4 4 4 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 48 66.67 Cukup
18 Kiki Lestari 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 4 4 4 56 77.78 Baik
19 Maya Sukma 4 4 4 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 52 72.22 Baik
20 Muhammad Frans 4 4 4 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 46 63.89 Cukup
181
No
Nama
Aspek Penilaian Psikomotor
Jumlah
Skor
Nilai
Keterangan
Persiapan Alat
Praktikum
Merangkai Alat
praktikum
Ketepatan
Prosedur
Praktikum
Mengukur
Menganalisis
Data
Kerjasama
Kelompok
Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke-
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
21 Muhammad Irfan 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 56 77.78 Baik
22 Mutmainah 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 4 58 80.56 Baik
23 Mutoharoh 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 4 4 4 57 79.17 Baik
24 Nadyatul Dwi V R 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 3 4 56 77.78 Baik
25 Nur Putri Alviani 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 4 4 4 60 83.33 Baik
26 Respati Eko N 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 58 80.56 Baik
27 Riza Nur Fitriana 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 4 54 75.00 Baik
28 Saifatul Nikmah 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 4 4 57 79.17 Baik
29 Sheila Anggita 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 62 86.11 Sangat Baik
30 Sodikul Rifki P 4 4 4 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 50 69.44 Cukup
31 Syaiful Khusnul 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 4 4 2 54 75.00 Baik
32 Tika Ayu Indah Sari 4 4 4 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 4 57 79.17 Baik
33 Umi Kulsum 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 4 55 76.39 Baik
34 Vika Risqi D. S. 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 60 83.33 Baik
35 Enggar Dwi Gusthi 3 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 50 69.44 Cukup
36 M. Rifki Perdana P 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 49 68.06 Cukup
182
ASPEK PSIKOMOTORIK YANG DINILAI
A. Persiapan Alat Percobaan
Skor 4 : mampu mempersiapkan semua alat percobaan dengan lengkap
Skor 3 : mampu mempersiapkan alat percobaan kurang 1 macam
Skor 2 : mampu mempersiapkan alat percobaan tidak lengkap
Skor 1 : tidak mempersiapkan alat sama sekali
B. Merangkai Alat Percobaan
Skor 4 : mampu merangkai alat dengan sangat tepat, cepat dan teliti
Skor 3 : mampu merangkai alat dengan sangat tepat dan teliti
Skor 2 : mampu merangkai alat dengan tepat dan kurang teliti
Skor 1 : mernagkai alat engan tidak sangat tepat dan teliti
C. Ketepatan Prosedur Praktikum
Skor 4 : mampu melakukan praktikum sesuai prosedur dengan sangat tepat, cepat dan teliti
Skor 3 : mampu melakukan praktikum sesuai prosedur dengan sangat tepat dan teliti
Skor 2 : mampu melakukan praktikum sesuai prosedur dengan tepat dan kurang teliti
Skor 1 : melakukan praktikum sesuai prosedur dengan tidak sangat tepat dan tidak teliti
D. Mengukur
Skor 4 : mampu mengukur hasil praktikum dengan sangat tepat, cepat, dan teliti.
Skor 3 : mampu mengukur hasil praktikum dengan sangat tepat dan teliti
Skor 2 : mampu mengukur hasil praktikum dengan sangat tepat dan kurang teliti.
Skor 1 : mengukur hasil praktikum dengan sangat tidak tepat dan tidak teliti
E. Menganalisis Data
Skor 4 : mampu menganalisis data hasil praktikum dengan sangat cepat, tepat dan teliti
Skor 3 : mampu menganalisis data hasil praktikum dengan sangat tepat dan teliti
Skor 2 : mampu menganalisis data hasil praktikum dengan sangat tepat dan kurang teliti
Skor 1 : menganalisis data hasil praktikum dengan tidak sangat tepat dan tidak teliti
183
ntuan kepada siapapun
∑ =
gota kelompokny a jika ia
ℎ ×
sedang tidak sibuk
100%
F. Kerjasama Kelompok
Skor 4 : mampu memberikan bantuan baik kepada kelompoknya maupun kepada anggota kelompok lain meskipun ia
sibuk atau tidak
Skor 3 : mampu memberikan bantuan kepada anggota kelompoknya meskipun ia sibuk atau tidak
Skor 2 : mau memberikan bantuan kepada ang
Skor 1 : tidak mau memberikan ba
Kriteria Nilai
Sangat Baik : 85 < Nilai < 100
Baik : 70 < Nilai < 85
Cukup : 55 < Nilai < 70
Kurang : 40 < Nilai < 55
Sangat Kurang : 25 < Nilai < 40
184
Kelas : VIII E (Eksperimen)
Observer 1 : Dedy Bara Firmansyah
LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF SISWA
No
Nama
Aspek Penilaian Afektif
Jumlah
Skor
Nilai
Keterangan
Kedisiplinan
Waktu
Memperhatikan &
Mendengarkan
Aktif
Santun
Bertanya dan
Mengungkapkan
Pendapat
Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke-
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Afifa Indah P 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 43 89.58 Sangat Baik
2 Ahmad Bilal 3 4 4 2 3 2 3 3 3 1 2 3 33 68.75 Cukup
3 Alim Mustakim 4 3 4 2 2 3 3 3 3 2 3 3 35 72.92 Baik
4 Ayu Anggita 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 40 83.33 Baik
5 Ayu Nur Kh 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 40 83.33 Baik
6 Beti Indah L 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 43 89.58 Sangat Baik
7 Daniel Prabowo 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 81.25 Baik
8 Deni Ageng P 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 37 77.08 Baik
9 Dewi Ratih 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 41 85.42 Sangat Baik
10 Dimas Nur 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 42 87.50 Sangat Baik
11 Dion Wibowo 3 3 3 2 2 3 3 3 3 1 3 3 32 66.67 Cukuo
12 Endriyanto 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 38 79.17 Baik
13 Fajar Seviana A 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 40 83.33 Baik
14 Febri Aulia Y. 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 42 87.50 Sangat Baik
15 Febriyanti Ega Pr 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37 77.08 Baik
16 Fina Fitriana 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 40 83.33 Baik
17 Gina Sekar Palupi 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 41 85.42 Sangat Baik
18 Gita Adilah 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 42 87.50 Sangat Baik
19 Hadi Prasetiono 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 35 72.92 Baik
20 Ian Fahri Hidayat 1 3 3 1 2 3 1 3 3 1 3 3 27 56.25 Cukup
185
No
Nama
Aspek Penilaian Afektif
Jumlah
Skor
Nilai
Keterangan
Kedisiplinan
Waktu
Memperhatikan
&
Mendengarkan
Aktif
Santun
Bertanya dan
Mengungkapkan
Pendapat
Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke-
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
21 Iga Mawarni 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 42 87.50 Sangat Baik
22 Iko Pramudito 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 40 83.33 Baik
23 Imam Sodik 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 39 81.25 Baik
24 Khusfatul Arifah 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 40 83.33 Baik
25 Muhammad Faiz S 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 38 79.17 Baik
26 Muhammad Singgih 4 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 35 72.92 Baik
27 Nur Anisa Azzaro 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 81.25 Baik
28 Nur Limah 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 42 87.50 Sangat Baik
29 Patricia Putri O 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 44 91.67 Sangat Baik
30 Pocut Sofiana 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 42 87.50 Sangat Baik
31 Ridho Meidianto 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 37 77.08 Baik
32 Rifki Andre P 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 29 60.42 Cukup
33 Rizal Mahendra 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37 77.08 Baik
34 Rizky Nursiyamto 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 41 85.42 Sangat Baik
35 Siti Musaroh 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 81.25 Baik
36 Tiara Handoyo 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 40 83.33 Baik
37 Wahyu Aji P 3 4 4 2 2 3 2 3 3 2 3 3 34 70.83 Baik
38 Yudha Pamungkas 4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 37 77.08 Baik
39 Yulianah 4 4 4 2 3 3 3 2 3 2 2 3 35 72.92 Baik
40 Yusuf Septiawan 1 4 4 1 3 3 1 3 3 1 3 3 30 62.50 Cukup
186
Kelas : VIII E (Eksperimen)
Observer 2 : Gayuh Bayu Alsaputra
LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF SISWA
No
Nama
Aspek Penilaian Afektif
Jumlah
Skor
Nilai
Keterangan
Kedisiplinan
Waktu
Memperhatikan
&
Mendengarkan
Aktif
Santun
Bertanya dan
Mengungkapkan
Pendapat
Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke-
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Afifa Indah P 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 41 85.42 Sangat Baik
2 Ahmad Bilal 3 4 4 2 3 2 2 3 2 2 2 2 31 64.58 Cukup
3 Alim Mustakim 4 3 4 2 2 3 2 3 3 3 3 2 34 70.83 Baik
4 Ayu Anggita 4 4 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 37 77.08 Baik
5 Ayu Nur Kh 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 81.25 Baik
6 Beti Indah L 4 4 4 3 3 3 4 3 4 2 4 3 41 85.42 Sangat Baik
7 Daniel Prabowo 4 4 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 37 77.08 Baik
8 Deni Ageng P 3 4 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 36 75.00 Baik
9 Dewi Ratih 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 40 83.33 Baik
10 Dimas Nur 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 39 81.25 Baik
11 Dion Wibowo 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 29 60.42 Cukup
12 Endriyanto 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 38 79.17 Baik
13 Fajar Seviana A 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 40 83.33 Baik
14 Febri Aulia Y. 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 41 85.42 Sangat Baik
15 Febriyanti Ega Pr 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37 77.08 Baik
16 Fina Fitriana 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 40 83.33 Baik
17 Gina Sekar Palupi 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 41 85.42 Sangat Baik
18 Gita Adilah 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 41 85.42 Baik
19 Hadi Prasetiono 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 33 68.75 Cukup
20 Ian Fahri Hidayat 1 3 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 28 58.33 Cukup
187
No
Nama
Aspek Penilaian Afektif
Jumlah
Skor
Nilai
Keterangan
Kedisiplinan
Waktu
Memperhatikan
&
Mendengarkan
Aktif
Santun
Bertanya dan
Mengungkapkan
Pendapat
Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke-
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
21 Iga Mawarni 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 40 83.33 Baik
22 Iko Pramudito 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 81.25 Baik
23 Imam Sodik 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 36 75.00 Baik
24 Khusfatul Arifah 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 81.25 Baik
25 Muhammad Faiz S 4 4 4 2 3 3 3 3 3 2 3 4 38 79.17 Baik
26 Muhammad Singgih 4 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 36 75.00 Baik
27 Nur Anisa Azzaro 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 81.25 Baik
28 Nur Limah 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 40 83.33 Baik
29 Patricia Putri O 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 40 83.33 Baik
30 Pocut Sofiana 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 40 83.33 Baik
31 Ridho Meidianto 4 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 36 75.00 Baik
32 Rifki Andre P 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 32 66.67 Cukup
33 Rizal Mahendra 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 38 79.17 Baik
34 Rizky Nursiyamto 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 40 83.33 Baik
35 Siti Musaroh 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 81.25 Baik
36 Tiara Handoyo 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 81.25 Baik
37 Wahyu Aji P 3 4 4 2 3 3 2 3 3 2 3 3 35 72.92 Baik
38 Yudha Pamungkas 4 4 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 37 77.08 Baik
39 Yulianah 4 4 4 2 3 3 2 3 3 2 3 3 36 75.00 Baik
40 Yusuf Septiawan 1 4 4 1 3 3 1 3 3 1 3 3 30 62.50 Baik
188
Kelas : VIII B (Kontrol)
Observer 1 : Dedy Bara Firmansyah
LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF SISWA
No
Nama
Aspek Penilaian Afektif
Jumlah
Skor
Nilai
Keterangan
Kedisiplinan
Waktu
Memperhatikan
&
Mendengarkan
Aktif
Santun
Bertanya dan
Mengungkapkan
Pendapat
Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke-
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Angga Fitma 4 4 4 2 2 2 3 3 3 3 3 2 35 72.92 Baik
2 Angga Pratama 3 3 3 2 2 2 2 2 3 1 2 2 27 56.25 Cukup
3 Arif Budiman 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 30 62.50 Cukup
4 Dias Ayu Natasya 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 81.25 Baik
5 Eka Candra Wijaya 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 34 70.83 Baik
6 Eko Purnomo 4 4 4 3 3 3 2 3 3 2 2 3 36 75.00 Baik
7 Erika Manisa S. 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 40 83.33 Baik
8 Erin Novia A 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 81.25 Baik
9 Faris Setiawan 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 38 79.17 Baik
10 Fika Arifiani 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 81.25 Baik
11 Gandi Santoso 1 3 3 1 2 2 1 2 2 1 1 1 20 41.67 Cukup
12 Idham Kholid F. 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 81.25 Baik
13 Indah Yuni P. 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 81.25 Baik
14 Intania Hafazha F. 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 41 85.42 Sangat Baik
15 Jaya Aji 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 36 75.00 Baik
16 Jihan Kumala Deffi 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 81.25 Baik
17 Khoirul Muttaqin 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 37 77.08 Baik
18 Kiki Lestari 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 81.25 Baik
19 Maya Sukma 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 37 77.08 Baik
20 Muhammad Frans 4 4 4 2 2 3 3 3 3 1 2 2 33 68.75 Cukup
189
No
Nama
Aspek Penilaian Afektif
Jumlah
Skor
Nilai
Keterangan
Kedisiplinan
Waktu
Memperhatikan
&
Mendengarkan
Aktif
Santun
Bertanya dan
Mengungkapkan
Pendapat
Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke-
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
21 Muhammad Irfan 4 4 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 37 77.08 Baik
22 Mutmainah 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 39 81.25 Baik
23 Mutoharoh 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 41 85.42 Sangat Baik
24 Nadyatul Dwi V R 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 41 85.42 Sangat Baik
25 Nur Putri Alviani 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 4 42 87.50 Sangat Baik
26 Respati Eko N 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 39 81.25 Baik
27 Riza Nur Fitriana 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 38 79.17 Baik
28 Saifatul Nikmah 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 39 81.25 Baik
29 Sheila Anggita 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 41 85.42 Sangat Baik
30 Sodikul Rifki P 4 4 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 38 79.17 Baik
31 Syaiful Khusnul 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 38 79.17 Baik
32 Tika Ayu Indah Sari 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 39 81.25 Baik
33 Umi Kulsum 4 4 4 3 3 3 2 3 2 2 3 3 37 77.08 Baik
34 Vika Risqi D. S. 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 39 81.25 Baik
35 Enggar Dwi Gusthi 4 4 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 37 77.08 Baik
36 M. Rifki Perdana P 4 3 4 2 3 3 2 2 2 2 2 2 31 64.58 Cukup
190
Kelas : VIII B (Kontrol)
Observer 1 : Gayuh Bayu Alsaputra
LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF SISWA
No
Nama
Aspek Penilaian Afektif
Jumlah
Skor
Nilai
Keterangan
Kedisiplinan
Waktu
Memperhatikan
&
Mendengarkan
Aktif
Santun
Bertanya dan
Mengungkapkan
Pendapat
Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke-
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Angga Fitma 4 4 4 2 2 2 3 2 3 3 2 4 35 72.92 Baik
2 Angga Pratama 3 3 3 2 3 3 2 2 2 1 2 2 28 58.33 Cukup
3 Arif Budiman 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 30 62.50 Cukup
4 Dias Ayu Natasya 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 37 77.08 Baik
5 Eka Candra Wijaya 3 3 4 3 3 3 2 2 3 2 2 3 33 68.75 Cukup
6 Eko Purnomo 4 4 4 3 3 3 2 3 2 2 3 2 35 72.92 Baik
7 Erika Manisa S. 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 40 83.33 Baik
8 Erin Novia A 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 81.25 Baik
9 Faris Setiawan 4 4 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 37 77.08 Baik
10 Fika Arifiani 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 81.25 Baik
11 Gandi Santoso 1 3 3 1 3 3 1 2 2 1 1 1 22 45.83 Kurang
12 Idham Kholid F. 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 81.25 Baik
13 Indah Yuni P. 4 4 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 37 77.08 Baik
14 Intania Hafazha F. 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 43 89.58 Sangat Baik
15 Jaya Aji 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 36 75.00 Baik
16 Jihan Kumala Deffi 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 38 79.17 Baik
17 Khoirul Muttaqin 4 3 4 3 3 3 2 2 2 3 2 2 33 68.75 Cukup
18 Kiki Lestari 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 81.25 Baik
19 Maya Sukma 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 38 79.17 Baik
20 Muhammad Frans 4 4 4 2 3 3 2 2 3 1 3 3 34 70.83 Baik
191
No
Nama
Aspek Penilaian Afektif
Jumlah
Skor
Nilai
Keterangan
Kedisiplinan
Waktu
Memperhatikan
&
Mendengarkan
Aktif
Santun
Bertanya dan
Mengungkapkan
Pendapat
Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke- Pertemuan ke-
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
21 Muhammad Irfan 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 38 79.17 Baik
22 Mutmainah 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 81.25 Baik
23 Mutoharoh 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 81.25 Baik
24 Nadyatul Dwi V R 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 38 79.17 Baik
25 Nur Putri Alviani 4 4 4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 40 83.33 Baik
26 Respati Eko N 4 4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 39 81.25 Baik
27 Riza Nur Fitriana 4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 37 77.08 Baik
28 Saifatul Nikmah 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 38 79.17 Baik
29 Sheila Anggita 4 4 4 3 3 2 4 3 3 3 4 4 41 85.42 Sangat Baik
30 Sodikul Rifki P 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 38 79.17 Baik
31 Syaiful Khusnul 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 36 75.00 Baik
32 Tika Ayu Indah Sari 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 40 83.33 Baik
33 Umi Kulsum 4 4 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 37 77.08 Baik
34 Vika Risqi D. S. 4 4 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 39 81.25 Baik
35 Enggar Dwi Gusthi 4 4 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 37 77.08 Baik
36 M. Rifki Perdana P 4 3 4 3 3 3 2 2 3 2 2 2 33 68.75 Cukup
192
× skor tertinggi
∑ =
ngkpkan pendapa t sama s
ℎ ×
ekali
100%
A. Kedisiplinan Waktu
Skor 4 : masuk kelas tepat waktu
ASPEK AFEKTIF YANG DINILAI
Skor 3 : masuk kelas naamun terlambat
Skor 2 : tidak masuk karena ijin atau sakit
Skor 1 : tidak masuk tanpa keterangan
B. Memperhatikan dan Mendengarkan Penjelasan Guru
Skor 4 : selalu memperhatikan guru dengan seksama dan sesekali mencatat hal yang penting
Skor 3 : seringkali memperhatikan guru dengan seksama walaupun tidak mencatat hal yang penting
Skor 2 : memperhatikan guru namun masih bercanda dengan temannya
Skor 1 : tidak pernah memperhatikan guru sama sekali
C. Santun
Skor 4 : berbicara dan berperilaku dengan sopan, halus sesuai tatakrama baik kepada guru maupun kepada temannya.
Skor 3 : berbicara dan berperilaku dengan sopan, halus sesuai tatakrama hanya kepada guru saja
Skor 2 : berperilaku sopan namun perkataan tidak sopan saat berbicara dengan guru maupun temannya
Skor 1 : tidak berperilaku dan berkata sopan di kelas
D. Bertanya dan Mengungkapkan Pendapat
Skor 4 : bertanya dan/atau mengungkapkan pendapat saat berdiskusi kelompok dan diskusi kelas
Skor 3 : bertanya dan/atau mengungkapkan pendapat saat diskusi kelompok atau diskusi kelas saja
Skor 2 : bertanya dan/atau mengungkapkan pendapat hanya saat ditunjuk oleh guru
Skor 1 : tidak pernah bertanya ataupun mengu
Skor maksimum : ∑aspek yang diperoleh
Kriteria Nilai
Sangat Baik
Baik
Cukup
: 85 < Nilai < 100
: 70 < Nilai < 85
: 55 < Nilai < 70
Kurang : 40 < Nilai < 55
Sangat Kurang: 25 < Nilai < 40
193
Kelas Eksperimen Kontrol
Skor total ∑X 1480 1440
Rata-rata χ 37 40
Varians s ² 102.3077 62.8571
Jumlah Sis wa n 40 36
Nilai Tertinggi 65 60
Nilai Terendah 20 25
Rentang 45 35
log n 1.6021 1.5563
Banyak Kelas Khit ung 6.2868 6.1358
Banyak Kelas K 7 7
Panjang Kelas Interval hit ung 7.15786 5.7042
Panjang Kelas Interval 7 6
Simpangan Baku s 10.1147 7.9282
Lampiran 24
DATA HASIL PRE TEST KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
NO KODE NILAI KODE NILAI
1 E-01 30 K-01 50
2 E-02 35 K-02 35
3 E-03 50 K-03 40
4 E-04 30 K-04 35
5 E-05 65 K-05 40
6 E-06 35 K-06 35
7 E-07 30 K-07 40
8 E-08 20 K-08 40
9 E-09 60 K-09 45
10 E-10 45 K-10 40
11 E-11 45 K-11 35
12 E-12 35 K-12 35
13 E-13 50 K-13 40
14 E-14 25 K-14 50
15 E-15 30 K-15 35
16 E-16 30 K-16 45
17 E-17 40 K-17 40
18 E-18 25 K-18 45
19 E-19 45 K-19 45
20 E-20 25 K-20 35
21 E-21 35 K-21 45
22 E-22 45 K-22 35
23 E-23 35 K-23 35
24 E-24 45 K-24 40
25 E-25 35 K-25 50
26 E-26 50 K-26 55
27 E-27 30 K-27 30
28 E-28 35 K-28 25
29 E-29 35 K-29 50
30 E-30 30 K-30 25
31 E-31 35 K-31 40
32 E-32 30 K-32 40
33 E-33 30 K-33 25
34 E-34 45 K-34 60
35 E-35 40 K-35 35
36 E-36 25 K-36 45
37 E-37 25 38 E-38 45 39 E-39 30 40 E-40 50
194
Lampiran 25
195
Lampiran 26
196
Lampiran 29
Sumbe r Varias i Ke lompok Kontrol Ke lompok Eks pe rime n
Jumlah Skor Total 1440 1480
n 36 40
Rata-rata 40 37
Varians (s²) 62.857 102.308
Standar Deviassi (s) 7.928 10.115
Lampiran 27
UJI KESAMAAN DUA VARIANS HASIL PRE TEST ANTARA KELAS
EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Hipote s is
H : σ ² = σ ²
₀ σ₁² ≠ σ₂² ₁ ₂
Uji Hipote s is
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus
F = Varians terbesar
Varians terkecil
H diterima apabila F ≤ F 1/2α(nb-1, nk-1)
Dari data diperoleh:
berdasarkan rumus di atas diperoleh
F = 102.308 62.857
= 1.628
pada α = 5% dengan
dk pembilang = nb - 1 = 40 - 1 = 39
dk penyebut
F 1/2α(nb-1, nk-1)
=
=
nk - 1
1.9374
= 36 - 1 = 35
daerah penerimaan H
₀
1.628
1.937
Karena Fhit ung berada pada daerah penerimaan H , maka dapat disimpulkan bahwa kedua
kelompok memiliki varians yang sama ₀
197
DATA
Kelas Eksperimen Kontrol
Skor total ∑X 3115 2595
Rata-rata χ 77.875 72.083
Varians s ² 72.933 71.964
Jumlah Sis wa n 40 36
Nilai Tertinggi 95 90
Nilai Terendah 55 55
Rentang 40 35
log n 1.602 1.556 Banyak Kelas Khit ung 6.287 6.136
Banyak Kelas K 7 7 Panjang Kelas Interval hit ung 6.363 5.704
Panjang Kelas Interval 7 6
Simpangan Baku s 8.540 8.483
Lampiran 28
HASIL POST TEST KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
No KODE NILAI KODE NILAI
1 E-01 85 K-01 60 2 E-02 75 K-02 65 3 E-03 80 K-03 80 4 E-04 80 K-04 55 5 E-05 85 K-05 65 6 E-06 70 K-06 65 7 E-07 70 K-07 65 8 E-08 65 K-08 70 9 E-09 85 K-09 90
10 E-10 80 K-10 70 11 E-11 85 K-11 65 12 E-12 65 K-12 65 13 E-13 85 K-13 75 14 E-14 90 K-14 75 15 E-15 65 K-15 70 16 E-16 85 K-16 75 17 E-17 85 K-17 80 18 E-18 60 K-18 75 19 E-19 80 K-19 85 20 E-20 85 K-20 70 21 E-21 80 K-21 75 22 E-22 80 K-22 80 23 E-23 75 K-23 90 24 E-24 75 K-24 70 25 E-25 80 K-25 85 26 E-26 95 K-26 75 27 E-27 55 K-27 70 28 E-28 85 K-28 70 29 E-29 80 K-29 85 30 E-30 85 K-30 60 31 E-31 80 K-31 65 32 E-32 80 K-32 60 33 E-33 70 K-33 70 34 E-34 75 K-34 70 35 E-35 80 K-35 75 36 E-36 80 K-36 75 37 E-37 65 38 E-38 85 39 E-39 80 40 E-40 70
198
Lampiran 29
199
Lampiran 30
200
daerah penolakan H₀
Sumbe r Varias i Ke lompok Kontrol Ke lompok Eks pe rime n
Jumlah Skor Total 2595 3115
n 36 40
Rata-rata 72.083 77.875
Varians (s²) 71.964 72.933
Standar Deviassi (s) 8.483 8.540
Lampiran 31
UJI KESAMAAN DUA VARIANS HASIL POST TEST ANTARA KELAS
EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Hipote s is
H : σ ² = σ ² ₀ σ₁² ≠ σ₂²
₁ ₂
Uji Hipote s is
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus
Varians terbesar F =
Varians terkecil
H diterima apabila F ≤ F 1/2α(nb-1, nk-1)
Dari data diperoleh:
berdasarkan rumus di atas diperoleh
72.933 F =
71.964 = 1.013
pada α = 5% dengan
dk pembilang = nb - 1 = 40 - 1 = 39
dk penyebut
F 1/2α(nb-1, nk-1)
=
=
nk - 1
1.937
= 36 - 1 = 35
daerah penerimaan H
₀
1.013 1.937
Karena Fhit ung berada pada daerah penerimaan H , maka dapat disimpulkan bahwa kedua
kelompok memiliki varians yang sama ₀
201
Lampiran 32
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA (UJI PIHAK KANAN) NILAI POSTTEST
KELAS ESKPERIMEN DAN KELAS KONTROL
202
Lampiran 35
:
⟩ ≥
≥ .7 ata
⟩ ≥
⟩ ≥ 3 ≤
⟩ <
ersen
⟩ <
ompo
⟩ =
Eksper
⟩
100 −
imen
− ⟨
⟩ ⟩
Kelo
⟩ =
mpok K
⟩
100 −
ontro
− ⟨
l
⟩
⟩
⟩ =
⟨
⟩ =
⟩ =
− ⟨37⟩
⟨37⟩
)
⟩ =
⟩ − ⟨40⟩
⟨40⟩
)
⟩ =
−
Lampiran 33
UJI GAIN <g>
PENINGKATAN RATA-RATA HASIL BELAJAR SISWA ANTARA KELAS EKSPERIMEN
DAN KELAS KONTROL
Rumus Uji Ternormalisasi
⟨ 100 −
Dari data diperoleh:
Rata-rata Kelas
Eksperimen
Gain Kelas
Kontrol
Gain
Pre Test 37
0.6488 40
0.5347
Post Test
77.875
72.083
Katergori
Tinggi : ⟨ 0 u dinyatakan dalam persen 70%
Sedang : 0. ⟨ 0.7 atau dinyatakan dalam p 30% ≤ ⟨ 70%
Rendah : ⟨ 0.3 atau dinyatakan dalam persen ⟨ 30%
Kel k
⟨ ⟨ ⟨ ⟨ ⟨
⟨77.875⟩ ⟨ 100 −
⟨78.083 ⟨ 100 −
⟨ 0.6488 ( ⟨ 0.5347 (
203
Lampiran 36
Kelas Eksperimen Kontrol
Skor total ∑X 2683.75 2271.25
Rata-rata χ 67.094 63.090
Varians s ² 44.021 50.311
Jumlah Sis wa n 40 36
Nilai Tertinggi 80 75
Nilai Terendah 55 50
Rentang 25 25
log n 1.602 1.556 Banyak Kelas Khit ung 6.287 6.136
Banyak Kelas K 7 7 Panjang Kelas Interval hit ung 3.977 4.074
Panjang Kelas Interval 4 5
Simpangan Baku s 6.635 7.093
Lampiran 34
DATA SKOR ANGKET MOTIVASI SEB ELUM PERLAKUAN UNTUK KELAS
EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
NO KODE NILAI KODE NILAI
1 E-01 77.50 K-01 55.00
2 E-02 56.25 K-02 50.00
3 E-03 68.75 K-03 55.00
4 E-04 72.50 K-04 68.75
5 E-05 65.00 K-05 55.00
6 E-06 75.00 K-06 58.75
7 E-07 67.50 K-07 72.50
8 E-08 67.50 K-08 62.50
9 E-09 71.25 K-09 58.75
10 E-10 60.00 K-10 60.00
11 E-11 71.25 K-11 50.00
12 E-12 56.25 K-12 75.00
13 E-13 70.00 K-13 65.00
14 E-14 72.50 K-14 63.75
15 E-15 61.25 K-15 52.50
16 E-16 73.75 K-16 66.25
17 E-17 73.75 K-17 58.75
18 E-18 80.00 K-18 67.50
19 E-19 56.25 K-19 63.75
20 E-20 56.25 K-20 62.50
21 E-21 61.25 K-21 72.50
22 E-22 61.25 K-22 67.50
23 E-23 68.75 K-23 63.75
24 E-24 65.00 K-24 63.75
25 E-25 73.75 K-25 67.50
26 E-26 60.00 K-26 63.75
27 E-27 65.00 K-27 63.75
28 E-28 75.00 K-28 65.00
29 E-29 60.00 K-29 68.75
30 E-30 75.00 K-30 56.25
31 E-31 68.75 K-31 70.00
32 E-32 55.00 K-32 71.25
33 E-33 63.75 K-33 72.50
34 E-34 63.75 K-34 75.00
35 E-35 65.00 K-35 58.75
36 E-36 73.75 K-36 50.00
37 E-37 70.00
38 E-38 70.00
39 E-39 63.75
40 E-40 72.50
204
Lampiran 35
205
Lampiran 36
206
Lampiran 37
Lampiran 39
Sumbe r Varias i Ke las Kontrol Ke las Eks pe rime n
Jumlah Skor Total 2271.25 2683.75
n 36 40
Rata-rata 63.090 67.094
Varians (s²) 50.311 44.021
Standar Deviassi (s) 7.093 6.635
UJI KESAMAAN DUA VARIANS NILAI ANGKET MOTIVASI SEBELUM
PERLAKUAN ANTARA KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Hipote s is
H : σ ² = σ ² ₀ σ₁² ≠ σ₂²
₁ ₂
Uji Hipote s is
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus
F = Varians terbesar
Varians terkecil
H diterima apabila F ≤ F 1/2α(nb-1, nk-1)
Dari data diperoleh:
berdasarkan rumus di atas diperoleh
F = 50.311 44.021
= 1.143
pada α = 5% dengan
dk pembilang = nb - 1 = 36 - 1 = 35
dk penyebut
F 1/2α(nb-1, nk-1)
=
=
nk - 1
1.915
= 40 - 1 = 39
daerah penerimaan H
₀
1.143 1.915
Kesimpulan: Karena Fhit ung berada pada daerah penerimaan H , maka dapat disimpulkan bahwa
kedua kelompok memiliki varians yang sama ₀
207
Lampiran 38
Lampiran 40
DATA
Kelas Eksperimen Kontrol
Skor total ∑X 3106.25 2682.5
Rata-rata χ 77.656 74.514
Varians s ² 33.749 41.096
Jumlah Sis wa n 40 36
Nilai Tertinggi 87.5 85
Nilai Terendah 65 62.5
Rentang 22.5 22.5
log n 1.602 1.556 Banyak Kelas Khit ung 6.287 6.136
Banyak Kelas K 7 7 Panjang Kelas Interval hit un 3.579 3.667
Panjang Kelas Interval 4 4
Simpangan Baku s 5.809 6.411
SKOR ANGKET MOTIVASI SESUDAH PERLAKUAN UNTUK KELAS
EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
NO KODE NILAI KODE NILAI
1 E-01 85.00 K-01 75.00
2 E-02 67.50 K-02 65.00
3 E-03 75.00 K-03 68.75
4 E-04 78.75 K-04 78.75
5 E-05 75.00 K-05 65.00
6 E-06 82.50 K-06 68.75
7 E-07 78.75 K-07 77.50
8 E-08 75.00 K-08 77.50
9 E-09 76.25 K-09 62.50
10 E-10 67.50 K-10 72.50
11 E-11 78.75 K-11 62.50
12 E-12 78.75 K-12 80.00
13 E-13 80.00 K-13 76.25
14 E-14 76.25 K-14 85.00
15 E-15 71.25 K-15 72.50
16 E-16 82.50 K-16 75.00
17 E-17 85.00 K-17 65.00
18 E-18 87.50 K-18 75.00
19 E-19 68.75 K-19 75.00
20 E-20 75.00 K-20 68.75
21 E-21 78.75 K-21 78.75
22 E-22 71.25 K-22 82.50
23 E-23 80.00 K-23 78.75
24 E-24 78.75 K-24 78.75
25 E-25 82.50 K-25 82.50
26 E-26 78.75 K-26 82.50
27 E-27 78.75 K-27 75.00
28 E-28 87.50 K-28 76.25
29 E-29 82.50 K-29 85.00
30 E-30 82.50 K-30 65.00
31 E-31 75.00 K-31 72.50
32 E-32 65.00 K-32 72.50
33 E-33 70.00 K-33 81.25
34 E-34 76.25 K-34 82.50
35 E-35 71.25 K-35 72.50
36 E-36 82.50 K-36 70.00
37 E-37 87.50
38 E-38 80.00
39 E-39 70.00
40 E-40 82.50
208
Lampiran 39
209
Lampiran 40
210
Lampiran 43
UJI
Sumbe r Varias i Ke las Kontrol Ke las Eks pe rime n
Jumlah Skor Total 2682.5 3106.25
n 36 40
Rata-rata 74.514 77.656
Varians (s²) 41.096 33.749
Standar Deviassi (s) 6.411 5.809
Lampiran 41
KESAMAAN DUA VARIANS NILAI ANGKET MOTIVASI SESUDAH
PERLAKUAN ANTARA KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Hipote s is
H : σ ² = σ ²
₀ σ₁² ≠ σ₂² ₁ ₂
Uji Hipote s is
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus
F = Varians terbesar
Varians terkecil
H diterima apabila F ≤ F 1/2α(nb-1, nk-1)
Dari data diperoleh:
berdasarkan rumus di atas diperoleh
F = 41.096 33.749
= 1.218
pada α = 5% dengan
dk pembilang = nb - 1 = 36 - 1 = 35
dk penyebut
F 1/2α(nb-1, nk-1)
=
=
nk - 1
1.915
= 40 - 1 = 39
daerah penerimaan H
₀
1.218 1.915
Kesimpulan: Karena Fhit ung berada pada daerah penerimaan H , maka dapat disimpulkan bahwa
kedua kelompok memiliki varians yang sama ₀
211
Lampiran 42
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA (UJI PIHAK KANAN) ANGKET MOTIVASI
SESUDAH PERLAKUAN KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
212
Lampiran 43
Lampiran 45
:
⟩ ≥
≥ .7 ata
⟩ ≥
⟩ ≥ 3 ≤
⟩ <
ersen
⟩ <
mpok
⟩ =
ksperi
⟩
100 −
men
− ⟨
⟩ ⟩
omp
⟩ =
k Kontro
⟩
100 −
l
− ⟨
⟩ ⟩
⟩ =
⟨
⟩ =
⟨
⟩ =
25⟩ − ⟨67.0938⟩
− ⟨67.0938⟩
)
⟩ =
− ⟨63.0903⟩
⟨63.0903⟩⟩
)
⟩ =
−
UJI GAIN <g>
PENINGKATAN RATA-RATA ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA ANTARA KELAS
EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Rumus Uji Ternormalisasi
⟨ 100 −
Dari data diperoleh:
Rata-rata Kelas
Eksperimen
Gain Kelas
Kontrol
Gain
Sebelum/pre test
67.0938
0.3210
63.0903
0.3095
Sesudah/post test
77.65625
74.514
Katergori
Tinggi : ⟨ 0 u dinyatakan dalam persen 70%
Sedang : 0. ⟨ 0.7 atau dinyatakan dalam p 30% ≤ ⟨ 70%
Rendah : ⟨ 0.3 atau dinyatakan dalam persen ⟨ 30%
Kelo E Kel o
⟨ ⟨ ⟨ ⟨ ⟨
⟨77.656
100
⟨74.514⟩ ⟨ 100 − ⟨
⟨ 0.3210 ( ⟨ 0.3095 (
213
Lampiran 44
Lampiran 46
No
Kode Nilai
Rata-rata
Kriteria Observer 1 Observer 2
1 E-01 84.72 83.33 84.03 baik 2 E-02 70.83 79.17 75.00 baik 3 E-03 72.22 70.83 71.53 baik 4 E-04 77.78 75.00 76.39 baik 5 E-05 84.72 83.33 84.03 baik 6 E-06 88.89 83.33 86.11 sangat baik 7 E-07 72.22 72.22 72.22 baik 8 E-08 73.61 72.22 72.92 baik 9 E-09 84.72 83.33 84.03 baik
10 E-10 81.94 79.17 80.56 baik 11 E-11 70.83 70.83 70.83 baik 12 E-12 68.06 68.06 68.06 cukup 13 E-13 87.50 86.11 86.81 sangat baik 14 E-14 88.89 84.72 86.81 sangat baik 15 E-15 70.83 72.22 71.53 baik 16 E-16 86.11 83.33 84.72 baik 17 E-17 86.11 84.72 85.42 sangat baik 18 E-18 83.33 81.94 82.64 baik 19 E-19 77.78 76.39 77.08 baik 20 E-20 56.94 56.94 56.94 cukup 21 E-21 83.33 83.33 83.33 baik 22 E-22 80.56 79.17 79.86 baik 23 E-23 72.22 73.61 72.92 baik 24 E-24 79.17 81.94 80.56 baik 25 E-25 81.94 80.56 81.25 baik 26 E-26 72.22 73.61 72.92 baik 27 E-27 79.17 77.78 78.47 baik 28 E-28 88.89 83.33 86.11 sangat baik 29 E-29 87.50 83.33 85.42 sangat baik 30 E-30 86.11 83.33 84.72 baik 31 E-31 73.61 75.00 74.31 baik 32 E-32 77.78 75.00 76.39 baik 33 E-33 70.83 72.22 71.53 baik 34 E-34 76.39 76.39 76.39 baik 35 E-35 83.33 77.78 80.56 baik 36 E-36 84.72 80.56 82.64 baik 37 E-37 66.67 65.28 65.97 cukup 38 E-38 70.83 72.22 71.53 baik 39 E-39 68.06 65.28 66.67 cukup 40 E-40 56.94 55.56 56.25 cukup
Jumlah Nilai 3108.33 3062.50 3085.42 Baik Jumlah Sisw a 40 40 40
Rata-rata 77.71 76.56 77.14
PENILAIAN PSIKOMOTORIK KELAS EKSPERIMEN
Nilai
Kriteria Jumlah
siswa 85 < Nilai < 100 Sangat Baik 6 70 < Nilai < 85 Baik 29 55 < Nilai < 70 Cukup 5 40 < Nilai < 55 Kurang - 25 < Nilai < 40 Sangat Kurang -
214
Lampiran 45
Lampiran 47
No
Kode Nilai
Rata-rata
Kriteria Observer 1 Observer 2
1 K-01 70.83 73.61 72.22 baik
2 K-02 55.56 59.72 57.64 cukup
3 K-03 59.72 66.67 63.19 cukup
4 K-04 72.22 76.39 74.31 baik
5 K-05 66.67 68.06 67.36 cukup
6 K-06 62.50 68.06 65.28 cukup
7 K-07 70.83 76.39 73.61 baik
8 K-08 75.00 77.78 76.39 baik
9 K-09 72.22 70.83 71.53 baik
10 K-10 73.61 77.78 75.69 baik
11 K-11 47.22 45.83 46.53 kurang
12 K-12 77.78 80.56 79.17 baik
13 K-13 76.39 77.78 77.08 baik
14 K-14 87.50 86.11 86.81 sangat baik
15 K-15 75.00 73.61 74.31 baik
16 K-16 72.22 75.00 73.61 baik
17 K-17 68.06 66.67 67.36 cukup
18 K-18 79.17 77.78 78.47 baik
19 K-19 75.00 72.22 73.61 baik
20 K-20 59.72 63.89 61.81 cukup
21 K-21 76.39 77.78 77.08 baik
22 K-22 83.33 80.56 81.94 baik
23 K-23 83.33 79.17 81.25 baik
24 K-24 70.83 77.78 74.31 baik
25 K-25 86.11 83.33 84.72 baik
26 K-26 77.78 80.56 79.17 baik
27 K-27 76.39 75.00 75.69 baik
28 K-28 76.39 79.17 77.78 baik
29 K-29 84.72 86.11 85.42 sangat baik
30 K-30 70.83 69.44 70.14 baik
31 K-31 73.61 75.00 74.31 baik
32 K-32 84.72 79.17 81.94 baik
33 K-33 75.00 76.39 75.69 baik
34 K-34 81.94 83.33 82.64 baik
35 K-35 72.22 69.44 70.83 baik
36 K-36 72.22 68.06 70.14 baik
Jumlah Nilai 2643.06 2675.00 2659.03 baik Jumlah Sisw a 36 36 36
Rata-rata 73.42 74.31 73.86
PENILAIAN PSIKOMOTORIK KELAS KONTROL
Nilai
Kriteria Jumlah
siswa
85 < Nilai < 100 Sangat Baik 2
70 < Nilai < 85 Baik 27
55 < Nilai < 70 Cukup 6
40 < Nilai < 55 Kurang 1
25 < Nilai < 40 Sangat Kurang -
215
Lampiran 46
Lampiran 48
No
Kode Nilai
Rata-rata
Kriteria Observer 1 Observer 2
1 E-01 89.58 85.42 87.50 sangat baik 2 E-02 68.75 64.58 66.67 cukup 3 E-03 72.92 70.83 71.88 baik 4 E-04 83.33 77.08 80.21 baik 5 E-05 83.33 81.25 82.29 baik 6 E-06 89.58 85.42 87.50 sangat baik 7 E-07 81.25 77.08 79.17 baik 8 E-08 77.08 75.00 76.04 baik 9 E-09 85.42 83.33 84.38 baik
10 E-10 87.50 81.25 84.38 baik 11 E-11 66.67 60.42 63.54 cukup 12 E-12 79.17 79.17 79.17 baik 13 E-13 83.33 83.33 83.33 baik 14 E-14 87.50 85.42 86.46 sangat baik 15 E-15 77.08 77.08 77.08 baik 16 E-16 83.33 83.33 83.33 baik 17 E-17 85.42 85.42 85.42 sangat baik 18 E-18 87.50 85.42 86.46 sangat baik 19 E-19 72.92 68.75 70.83 baik 20 E-20 56.25 58.33 57.29 cukup 21 E-21 87.50 83.33 85.42 baik 22 E-22 83.33 81.25 82.29 baik 23 E-23 81.25 75.00 78.13 baik 24 E-24 83.33 81.25 82.29 baik 25 E-25 79.17 79.17 79.17 baik 26 E-26 72.92 75.00 73.96 baik 27 E-27 81.25 81.25 81.25 baik 28 E-28 87.50 83.33 85.42 sangat baik 29 E-29 91.67 83.33 87.50 sangat baik 30 E-30 87.50 83.33 85.42 sangat baik 31 E-31 77.08 75.00 76.04 baik 32 E-32 60.42 66.67 63.54 cukup 33 E-33 77.08 79.17 78.13 baik 34 E-34 85.42 83.33 84.38 baik 35 E-35 81.25 81.25 81.25 baik 36 E-36 83.33 81.25 82.29 baik 37 E-37 70.83 72.92 71.88 baik 38 E-38 77.08 77.08 77.08 baik 39 E-39 72.92 75.00 73.96 baik 40 E-40 62.50 62.50 62.50 cukup Jumlah Nilai 3181.25 3108.33 3144.79
baik Jumlah Siswa 40 40 40 Rata-rata 79.53 77.71 78.62
PENILAIAN AFEKTIF SISWA KELAS EKSPERIMEN
Nilai
Kriteria Jumlah
siswa 85 < Nilai < 100 Sangat Baik 8 70 < Nilai < 85 Baik 26 55 < Nilai < 70 Cukup 6 40 < Nilai < 55 Kurang - 25 < Nilai < 40 angat Kuran -
216
No
Kode Nilai
Rata-rata
Kriteria Observer 1 Observer 2
1 K-01 72.92 72.92 72.92 baik
2 K-02 56.25 58.33 57.29 cukup
3 K-03 62.50 62.50 62.50 cukup
4 K-04 81.25 77.08 79.17 baik
5 K-05 70.83 68.75 69.79 cukup
6 K-06 75.00 72.92 73.96 baik
7 K-07 83.33 83.33 83.33 baik
8 K-08 81.25 81.25 81.25 baik
9 K-09 79.17 77.08 78.13 baik
10 K-10 81.25 81.25 81.25 baik
11 K-11 41.67 45.83 43.75 kurang
12 K-12 81.25 81.25 81.25 baik
13 K-13 81.25 77.08 79.17 baik
14 K-14 85.42 89.58 87.50 sangat baik
15 K-15 75.00 75.00 75.00 baik
16 K-16 81.25 79.17 80.21 baik
17 K-17 77.08 68.75 72.92 baik
18 K-18 81.25 81.25 81.25 baik
19 K-19 77.08 79.17 78.13 baik
20 K-20 68.75 70.83 69.79 cukup
21 K-21 77.08 79.17 78.13 baik
22 K-22 81.25 81.25 81.25 baik
23 K-23 85.42 81.25 83.33 baik
24 K-24 85.42 79.17 82.29 baik
25 K-25 87.50 83.33 85.42 sangat baik
26 K-26 81.25 81.25 81.25 baik
27 K-27 79.17 77.08 78.13 baik
28 K-28 81.25 79.17 80.21 baik
29 K-29 85.42 85.42 85.42 sangat baik
30 K-30 79.17 79.17 79.17 baik
31 K-31 79.17 75.00 77.08 baik
32 K-32 81.25 83.33 82.29 baik
33 K-33 77.08 77.08 77.08 baik
34 K-34 81.25 81.25 81.25 baik
35 K-35 77.08 77.08 77.08 baik
36 K-36 64.58 68.75 66.67 cukup
Jumlah Nilai 2777.08 2752.08 2764.58
baik Jumlah Siswa 36 36 36
Rata-rata 77.14 76.45 76.79
Lampiran 47
PENILAIAN AFEKTIF SISWA KELAS KONTROL
Nilai
Kriteria Jumlah
siswa
85 < Nilai < 100 Sangat Baik 3
70 < Nilai < 85 Baik 27
55 < Nilai < 70 Cukup 5
40 < Nilai < 55 Kurang 1
25 < Nilai < 40 a nga t Kura n -
217
Lampiran 48
DOKUMENTASI
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Siswa melakukan percobaan
Siswa mengkomunikasikan hasil percobaan
Siswa mengisi post tes dan angket motivasi
218
219