penerapan jam belajar efektif terhadap hasil …
TRANSCRIPT
PENERAPAN JAM BELAJAR EFEKTIF TERHADAP HASIL
BELAJAR ANAK USIA 9-10 TAHUN
Skripsi
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh
Nama : Khairunnisa Meilita Sakinah
NIM : 2014820201
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2018
i
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Skripsi Agustus 2018
Khairunnisa Meilita Sakinah (2014820201)
PENERAPAN JAM BELJAR EFEKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR ANAK USIA 9-10 TAHUN
Xvi, 77 halaman, 2 tabel, 4 gambar, 16 lampiran
ABSTRAK
Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi dengan adanya peran orang tua dalam menerapkan jam belajar anak dirumah, walaupun orang tua bekerja tetapi tidak mengurangi perhatian kepada anak dan tidak mengurangi waktu belajar bersama anak. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan jam belajar yang orang tua terapkan di rumah kepada anak, walaupun latarbelakang orang tua tersebut samasama bekerja. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di Cluser Maruga Asri Pamulang II Tanggerang Selatan, mulai dari bulan Desember 2017 hingga Januari 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa walapun kedua orang tua bekerja, tetapi hasil belajar anak di sekolah sangat baik dan berprestasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat kepada pihak-pihak terkait yang dapat memanfaatkan seperti orang tua-orang tua di luar sana, dan peneliti selanjutnya.
Kata Kunci : Jam Belajar, Hasil Belajar, Anak Usia 9-10 Tahun
Daftar Pustaka 23 (2001-2015)
ii
iii
iv
v
vi
vii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang
telah memberikan berkat dan rahmat-Nya kepada saya karena dapat
menyelesaikan laporan ini dengan sebaik-baiknya.Shalawat serta salam
semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, dan
para sahabat. Semoga Allah memulihkannya sampai hari kiamat.Pada
kesempatan ini pula saya berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu baik secara moril maupun materi.
Oleh karena itu, sudah seharusnya peneliti menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Syaiful Bakhri, S.H, M.H, Rektor Universitas
Muhammadiyah Jakarta yang telah memberi kesempatan kepada
penulis untuk menimba ilmu di Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Jakarta.
2. Dr. Iswan, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Jakarta, yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk mengikuti Studi di Fakultas Ilmu Pendidikan.
3. Azmi Al Bahij, M.Pd., M.Si., Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Jakarta yang telah memberikan dorongan dan
arahan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dengan
tepat waktu.
viii
4. Dr. Ahmad Susanto, M.Pd., pembimbing skripsi yang telah
mangarahkan dan meluruskan jalan pikiran penulis dalam
menyusun skripsi.
5. Kedua orang tuaku, Ayahanda Malik dan Ibunda Mei yang tiada
henti memberikan motivasi, selalu mendoakan, serta selalu
memberi dukungan moral dan material kepada peneliti.
6. Kakak-kakak saya, Amalia Utami, Ahmad Tirta Antony, Adita
Zaharia, Azkiyah Helyuni yang selalu memberikan nasihat kepada
saya agar selalu semangat mengerjakan skripsi ini.
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang
telah membantu dan mendukung serta menyemangati penulis
dalam rangka penyelesaian studi dan penyusunan skripsi ini.
Demikian dengan segala ketulusan hati yang bersih dan ikhlas,
penulis berdoa semoga amal baik yang telah diberikan mendapatkan
pahala yang berlipat dari Allah SWT. Amin.
Jakarta, 20 Agustus 2018
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK…………………………………………………………………… i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………… ii
LEMBAR PERSETUJUAN PANITIA UJIAN SKRIPSI………………. iii
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………….. iv
FAKTA INTEGRITAS……………………………………………………… v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI……………………….. vi
LEMBAR PERSEMBAHAN………………………………………………. vii
MOTTO……………………………………………………………………... viii
KATA PENGANTAR………………………………………………………… ix
DAFTAR ISI………………………………………………………………… xi
DAFTAR TABEL…………………………………………………………. xiv
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………… xv
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………........ xvi
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah……………………………………………… 1
Fokus Masalah…………………………………………………........ 7
Rumusan Masalah…………………………………………………. 7
Tujuan Penelitian………………………………………………….. 7
Manfaat Penelitian……………………………………………….. 8
x
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Kajian Teori Hakikat Hasil Belajar…………………………….. 10
Pengertian Hasil Belajar………………………………………. 10
Faktor-faktor Yang mempengaruhi Hasil Belajar…………… 19
Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah………………… 21
Pendampingan belajar Orang Tua…………………………… 22
Peran Orang Tua………………………………………………. 23
Jam Belajar………………………………………………………. 26
Kerangka Berfikir ……………………………………………….. 27
BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………… 30
Tempat dan waktu penelitian …………………………………… 30
Tempat Penelitian……………………………………………….. 30
Waktu Penelitian………………………………………………….. 30
Metode Penelitian ………………………………………………. 31
Desain Penelitian ……………………………………………….. 32
Subjek Penelitian ………………………………………………. 37
Teknik Pengumpulan Data ……………………………………. 38
Observasi…………………………………………………………. 38
Wawancara……………………………………………………….. 39
Dokumentasi……………………………………………… 42
Catatan lapangan………………………………………… 42
Teknik Analisis Data …………………………………………….. 42
Analisis Data………………………………………………. 42
Triangulasi………………………………………………….. 45
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAM PEMBAHASAN
Deskripsi Data
Deskripsi Data Tempat Penelitian……………………………. 49
Gambaran Umum Lokasi Penelitian………………..…………. 49
xi
Gambaran Ringkas Subjek Penelitian………………………… 50
Deskripsi Data Penelitian
Pandangan Orang Tua Yang Bekerja Terhadap
Perkembangan Pendidikan Anak……………. 54
Peran Orang Tua Dalam Mendidik Anak . 55
Pandangan Orang Tua Tentang Penerapan Jam
Belajar Efektif di Rumah ................................................ 56
Pandangan Orang Tua Tentang Tercapainya
Hasil Belajar Anak ........................................................ 57
Pandangan Tentang Pengaruh Hasil Belajar Anak ......
57
Hasil Analisis Data
Pandangan Orang Tua Yang Bekerja Terhadap
Perkembangan Pendidikan Anak…………………… 67
Peran Orang Tua Dalam Mendidik Anak ………. 68
Pandangan Orang Tua Tentang Penerapan
Jam Belajar Efektif di Rumah……………………. 70
Pandangan Orang Tua Tentang
Tercapainya Hasil Belajar Anak………………….. . 71
Pandangan Tentang Pengaruh Hasil Belajar Anak…….. 72
Interpretasi Hasil Penelitian .....................................................
73
BAB V. PENUTUP
Kesimpulan…………………………………………………….. 74
Saran-saran …………………………………………………… 75
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….. 76
LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………………….. 78
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir.......................................................... 29
Gambar 3.1 Alur Analisis Data Fenomenolog ................................. 36
Gambar 3.2 Triangualasi Teknik Pengumpulan ............................... 47
Gambar 3.3 Triangualasi Sumber Pengumpulan ............................. 47
Gambar 3.4 Triangulasi Waktu Pengumpulan ................................. 48
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Profil Informan dan Wawancara Orang Tua 1 ................... 78
Lampiran 2 Pedoman Wawancara Anak .............................................. 87
Lampiran 4 Pedoman Wawancara Teman Sebaya .............................. 88
Lampiran 5 Profil Informan dan Wawancara Orang Tua 2 ................... 100
Lampiran 6 Profil Informan dan Wawancara Orang Tua 3 ................... 106
Lampiran 7 Profil Informan dan Wawancara Orang Tua 4 ................... 111
Lampiran 8 Profil Informan dan Wawancara Orang Tua 5 ................... 117
Lampiran 9 Profil Informan dan Wawancara Orang Tua 6 ................... 123
Lampiran 10 Berita Acara. ................................................................... 128
Lampiran 11 Surat Permohonan Bimbingan. ....................................... 129
Lampiran 12 Surat Permohonan Penelitian. ........................................ 130
Lampiran 13 Kartu Bimbingan.............................................................. 131
Lampiran 14 Kartu Menyaksikan Sidang. ............................................ 133
Lampiran 15 Surat Keterangan Komprehensif. .................................... 134
Lampiran 16 Riwayat Hidup Peneliti. ................................................... 135
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan dimana
individu diberi pertolongan untuk mengembangkan kemampuan
bakat dan minat yang dimilikinya, sehingga pendidikan mempunyai
peran penting dalam negara karna dengan pendidikan yang tinggi
tentunya negara tersebut dapat dikatakan negara yang maju.
Pentingnya peran pendidikan bagi suatu negara mengharuskan
pemerintah berupaya agar semua rakyat Indonesia memiliki
pendidikan yang tinggi.
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan
yang pertama, Karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama
mendapatkan pendidikan dan pembimbingan. Dan dikatakan
sebagai lingkungan yang utama, karena sebagian besar dari
kehidupan anak berada dalam lingkungan keluarga. Sehingga
pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dari
keluarga terutama pendidikan agama.
2
Adapun hadits tentang tanggung jawab orang tua terhadap
pendidikan anak :
Q.S.al-Tahrim/66:6
يا أيها الذين آمنىا قىا أنفسكم وأهليكم نارا وقىدها الناس والحجارة علي ها ملئكة غلظ شداد ل يعصىن الل
(6ما أمزهم ويفعلىن ما يؤمزون )
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Belajar adalah proses dimana anak yang tidak mengerti
sesuatu menjadi mengerti dan yang tadinya tidak jelas menjadi
jelas karna belajar. Belajar juga bukan di kalangan anak-anak saja,
tetapi belajar adalah untuk semua kalangan anak-anak,orang
dewasa dan orang tua. Dalam proses belajar tidak bisa hanya
mengandalkan pada kegiatan belajar mengajar yang berlangsung
di sekolah untuk bisa mendapatkan hasil belajar yang optimal,
tetapi juga harus belajar di luar jam sekolah yaitu di rumah karena
waktu anak lebih banyak dihabiskan di rumah.
Waktu belajar adalah waktu yang digunakan anak untuk
belajar yang baik dan tepat sesuai dengan situasi dirinya. Jika
situasi anak tidak baik maka itu akan berpengaruh terhadap berfikir
anak disaat anak sedang belajar. Waktu belajar bukan hanya di
sekolah saja, akan tetapi belajar bisa dimana saja seperti : di
3
rumah. Waktu belajar di rumah merupakan waktu yang sangat
banyak dimiliki anak sehingga orang tua lah yang harus aktif
terhadap anak pada saat di rumah, orang tua lah yang harus
membimbing anak agar si anak dapat fokus pada saat belajar di
rumah.
Jam belajar pada anak di rumah adalah hal yang paling
berpengaruh terhadap prestasi atau hasil belajar disekolah, oleh
karna itu orang tua harus lebih memperhatikan dan ikut serta pada
saat anak belajar, agar anak mau belajar dengan aturan yang di
berikan orang tuanya. Jam wajib belajar merupakan salah satu
langkah penting dalam meningkatkan mutu pendidikan, karena
anak akan belajar fokus di rumah dan mengurangi waktu bermain.
Pengulangan di rumah bertujuan agar kesan yang masih
samar-samar menjadi terkesan dan tergambar jelas dan dalam
ingatan, melatih daya-daya jiwa, dan membentuk respons yang
benar. Tanpa pengulangan, informasi yang diterima di sekolah
akan hilang karena daya ingat kerja sifatnya terbatas.
Hasil merupakan hasil dari suatu interaksi belajar dan tindak
mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses
evaluasi hail belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan bukti
dari usaha yang telah dilakukan. Dan hasil belajar juga bias di
artikan sebagai prestasi belajar anak secara keseluruhan, dimana
4
hasil tersebut adalah kemampuan- kemampuan yang dimiliki anak
setelah ia menerima pengalaman belajar di sekolah.
Penerapan jam belajar di rumah oleh orang tua sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar anak disekolah,karna
rendahnya pemahaman anak terhadap materi yang disampaikan
guru di sekolah. Oleh karna itu orang tua seharusnya membuat
jadwal jam belajar anak di rumah, mengulangi materi pelajaran
anak di sekolah. Pengulangan bertujuan agar kesan yang masih
samar-samar menjadi terkesan dan tergambar jelas dalam ingatan
anak, melatih daya ingat anak dan membentuk respon yang baik,
tanpa pengulangan dirumah informasi yang ditanggap anak di
sekolah akan hilang begitu saja karna daya ingat anak ada yang
sangat terbatas.
Pada zaman yang modern ini jarang sekali orang tua
menerapkan jam belajar yang efektif untuk anak dirumah, karna
adanya orang tua yang bekerja dari pagi sampai larut malam
sehingga tidak bisa mengontrol jam belajar anak, akan tetapi tidak
semua orang tua yang bekerja tidak bisa menerapkan jam belajar
yang efektif untuk anak dirumah, ada sebagian orang tua yang
bekerja bisa membagi waktunya antara berkerja dan untuk anaknya
dirumah, sehingga orang tua bisa menerapkan jam belajar yang
tepat untuk anaknya. Memang kewajiban yang utama orang tua
adalah mengurus anak dan menyayangi anak dengan sepenuh
5
hati, akan tetapi ada juga kewajiban orang tua untuk mencari
nafkah diluar, tetapi itu tidak menghalangi untuk orang tua
membagi waktu untuk jam belajar anak dirumah, sehingga nilai
anak disekolahpun tidak terganggu, orang tua yang teliti dalam
mengajarkan dirumah dapat membuat prestasi anak disekolah
menjadi bagus.
Prestasi anak di sekolah sangat penting karna itu biasa
mengukur sejauh mana otak pada anak biasa menerima mata
pelajaran disekolah, maka dari itu peran orang tua sangat di butuh
kan untuk membimbing anak di rumah.
Latar belakang anak yang kedua orang tuanya bekerja bisa
juga membuat kepribadian anak menjadi lebih mandiri, anak yang
mandiri akan lebih mudah berfikir bahwa orang tuanya bekerja juga
untuk memenuhi kebutuhanya, dan anak yang mandiri juga akan
lebih bertanggung jawab pada dirinya sendiri ketika anak
melakukan sesuatu yang salah anak anak bersikap tegas terhadap
dirinya sendiri.
Tidak semua anak cepat menangkap mata pelajaran dari
guru disekolah anak yang seperti itulah yang harus di bimbing oleh
guru di sekolah dan orang tua di rumah, karna kurangnya daya
ingat anak membuat anak tidak biasa cepat mengerti, butuh di latih
lagi daya ingat anak yang seperti ini.
6
Setiap anak memang tidak ada yang sama, perbedaan
individual ini yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar di
kalangan anak, sehingga menyebabkan perbedaan dalam prestasi
belajar. Faktor keluarga yaitu cara orang tua mendidik, antara
anggota keluaga, suasana rumah, jika suasana dirumah tidak baik
juga menyebabkan anak malas belajar, akan tetapi jika orang tua
mengajarkan anaknya dengan metode atau cara belajar yang unik
anak akan lebih menyukai pelajaran tersebut dan anak akan lebih
fokus belajar dan anak akan lebih rajin untuk belajar, sehingga hasil
belajar anak disekolah lebih baik.
Orang tua harus membuatkan anak jam belajar di rumah,
dan membuat jam bermain anak di luar rumah, sebaiknya orang tua
lebih mengimbangkan antara bermain anak dan jam belajar anak,
sehingga anak tidak bermain terus di luar rumah dan membuat
hasil prestasi anak tidak menurun.
Metode yang digunakan orang tua juga sangat berpengaruh
terhadap belajar anak, karna jika orang tua mengajarkan anak
dengan metode yang biasa saja anak akan mudah bosan/ jenuh
sehingga anak pun tidak bersemangat belajar, sehingga para orang
tua pun juga harus berkreatif untuk mengajarkan anak di rumah.
Kalau orang tua kreatif mengajarkan anak, anakpun bersemangat
untuk belajar di rumah.
7
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat disimpulkan
tidak semua anak yang kedua orang tuanya bekerja membuat nilai
atau prestasi belajar anak menurun, akan tetapi justru membuat
hasil belajar anak di rumah menjadi lebih baik karna metode atau
cara belajar orang tuanya yang membuat anak lebih berfokus untuk
belajar
B. Fokus Masalah
Dilihat dari latar belakang di atas peneliti mengidentifikasi
masalah yang di temui masih banyak orang tua yang berkerja dari
pagi sampai malam, akan tetapi orang tua masih bisa membagi
waktu untuk mengajarkan anaknya dan membagi waktu untuk
keluarganya di rumah. Sehingga anak menjadi mandiri, walaupun
kedua orang tuanya bekerja, dan hasil belajar anak di sekolah juga
tidak terganggu.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas
maka yang menjadi permasalahan adalah :
1. Apakah penerapan jam belajar efektif terhadap hasil belajar
2. Bagaimana menerapkan jam belajar efektif terhadap hasil
belajar.
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
8
Secara umum tujuan penelitian ini agar orang tua dapat
mengetahui bagaimana menerapkan jam belajar efektif anak di
rumah.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan
penerapan jam belajar efektif terhadap hasil belajar
b. Dapat mengetahui bagaimana menerapkan jam belajar
efektif dirumah
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara
teoritis, dapat berguna sebagai penulis selanjutnya
2. Manfaat Praktis
Adapun manfaat penelitian yang dimaksud adalah sebagai
berikut :
a. Anak
Agar anak lebih berfokus terhadap mata pelajaran yang
telah di ajarkan di sekolah
b. Orang tua
Agar orang tua lebih memperhatikan jam belajar anak di
rumah
9
c. Lingkungan/masyarakat
Manfaat untuk masyarakat adalah adanya suasana tenang
di lingkungan rumah pada malam hari
d. Peneliti Lain
Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti mengenai
jam belajar pada anak di rumah.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hakikat Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Sebelum menjelaskan tentang hasil belajar, maka
terlebih dahulu akan dikemukakan tentang definisi belajar.
Belajar adalah sebuah aktivitas yang dilakukan oleh
manusia untuk menambah pengetahuan yang ada dalam
dunia dengan suatu pengalaman yang sangat berarti dan
memiliki makna yang tinggi.
Belajar adalah suatu kegiatan untuk menambah
pengetahuan yang dilakukan oleh manusia. Belajar bagi
anak usia prasekolah merupakan pekerjaan yang sangat
melelahkan karena bagi mereka belajar merupakan sebuah
monster. Untuk meningkatkan motivasi belajar anak, orang
tua dan guru harus memberi dukungan dan motivasi yang
sangat berguna.
Belajar memiliki manfaat besar bagi anak untuk
meningkatkan mutu pendidikan yang di jalaninya selama ini.
Dengan belajar kemungkinan besar anak akan mendapatkan
suatu pelajaran baru dari apa yang dia pelajari. Manfaat
11
belajar ini sangat membantu anak untuk lebih maju dan
berkembang.
Banyak teori belajar yang dikemukakan oleh para ilmuan
di antaranya :
a) Teori dari Cronbach
Cronbach berpendapat bahwa learning is
shown by change in behavior as a result of
experience (belajar sebagai suatu aktivitas yang
ditunjukan oleh perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pengalaman).
Pengalaman merupakan guru terbaik dalam
hidup. Dengan belajar dari pengalaman, manusia
akan mengalami perubahan dari hidupnya.
Contoh :”Seorang anak yang telah belajar, maka
dalam diri anak akan terjadi perubahan dan
perubahan ini akan di tunjukkan anak dalam
berperilaku sehari-hari.”
b) Teori dari Herbart
Herbart ialah orang yang megemukakan
tentang teori tanggapan. Menurut teori tanggapan,
belajar adalah memasukan tanggapan sebanyak-
banyaknya, berulang-ulang, dan sejelas-jelasnya.
12
Menurut Herbart, belajar tidak hanya membaca
dan menulis secara fakum akan tetapi menerima
tanggapan dari orang lain itu termasuk katagori
belajar. Karena dengan menerima tanggapan
berarti kita secara tidak langsung memasukkan
tanggapan atau pesan-pesan kedalam otak
sehingga memori otak manusia yang kosong telah
terisi dengan pelajaran baru yang dapat dijadikan
sebagai pengetahuan mereka.
c) Teori dari Kaffka dan Kohler
Mereka ialah orang yang mengemukakan teori
belajar menurut ilmu jia Gelstalt. Dalam belajar
menurut teori Gestalt yang terpenting ialah
penyesuaian pertma yaitu mendapat respons atau
tanggapn yang tepat. Maksud teori ini bahwa
belajar tidak mementingkan hal pengulangan
terhadap sesuatu hal yang harus dimengerti akan
tetapi mengerti, paham, atau memperoleh insight
(pengertian) dari yang dipelajari .
13
Prinsip-prinsip belajar menurut Gestalt:
1. Belajar berdasarkan keseluruhan.
2. Belajar merupakan suatu proses
perkembangan.
3. Anak didik sebagai organisme keseluruhan.
4. Terjadi transfer.
5. Belajar ialah reoegnisasi pengalaman.
6. Belajar harus dengan insight (pengertian)
7. Belajar lebih berhasil bila berhubungan dengan
minat keinginan dan tujuan.
8. Belajar berlangsung terus-menerus.
d) Teori dari R. Gagne
Dalam masalah belajar R. Gagne memberikan
dua definisi:
1. Belajar adalah suatu proses untuk
memperoleh motivasi dalam
pengetahuan keterampilan, kebiasaan,
dan tingkah laku.
2. Belajar adalah pengetahuan suatu
keterampilan yang diperoleh dari
instruksi.
14
Dalam definisi, Gagne jelas mengatakan
bahwa dalam belajar sangat dibutuhkan motivasi
dalam membangkitkan semangat yang ada dalam
diri anak. Selain motivasi, kita harus menyalurkan
ilmu yang dimiliki agar anak menambah
pengetahuan tentang memiliki wawasan yang
luas tentang kehidupan.
e) Teori dari Howard L Kingskey
Howard L. Kingskey mengatakan bahwa,
learning is the process by wich behavior (in the
border sence) is originslted or changed trought
practice or training ( belajar adalah proses tingkah
laku dalam arti luas ditimbulkan atau diubah
melalui praktik dan latihan). Dalam teori ini belajar
adalah suatu praktik atau latihan yang
dilakukanoleh anak. Oleh karna itu, melalui praktik
diharapkan anak mudah megerti apa yang telah
dipelajarinya. Adapun teori diatas dibawah ini
adalah beberapa pengerian tentang belajar
menurut para ahli :
Menurut Witherington, (1952) seperti yang dikutip oleh
Sukmadinata (2004: 155) menyatakan bahwa belajar
merupakan perubahan dalam kepribadian, yang
15
dimanifestasikan sebagai pola-pola respon yang baru yang
berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan,
dan kecakapan.
Menurut Crow and Crow (1958) dalam Sukmadinata
(2004: 155-156), mengatakan bahwa belajar merupakan
diperolehnya kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap
baru. Belajar dikatakan berhasil jika seseorang mampu
mengulangi kembali materi yang telah dipelajarinya,
sehingga belajar semacam ini disebut dengan rote learning ,
belajar hafalan, belajar melalui ingatan, by heart di luar
kepala, tanpa mempedulikan makna.
Menurut Hilgard (1962) dalam Suyono (2011) Belajar
adalah suatu proses dimana suatu perilaku muncul atau
berubah karena adanya respon terhadap suatu situasi.
Berdasarkan teori-teori diatas pengertian belajar adalah
perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan
sebagai pola respon yang baru yang berbentuk
keterampilan, sikap yang di perolehnya kebiasaan-
kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru dimana suatu
perilaku muncul atau berubah karna adanya respon
terhadap suatu situasi.
Adapun istilah hasil belajar tersusun dari dua kata, yaitu
“hasil” dan “belajar”.
16
Menurut Susanto (2013: 5) di kemukakan hasil berarti
sesuatu yang di dapat dari jeri payah, sedangkan belajar
suatu proses perubahan tingkah laku pada siswa akibat
adanya interaksi antara individu dan lingkungannya melalui
proses pengalaman dan latihan. Hasil belajar mempunyai
peran penting dalam pendidikan, bahkan menentukan
kualitas belajaran yang dicapai oleh siswa pada bidang studi
yang di pelajari.
Berikut ini adalah beberapa pengertian hasil belajar
menurut para ahli :
Menurut Nawawi daam Brahim (2007:5) yang
menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai
tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi
pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam skor yang
diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran
tertentu. Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil
belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak
setelah melalui kegiatan belajar. Karna belajar itu sendiri
merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha
untuk memperoleh suatu bentuk perubahan prilaku yang
relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan
instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar.
Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil
17
mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan
instruksional.
Proses belajar-mengajar pada hakikatnya adalah
rumusan tingkah laku yang di harapkan dapat dikuasai oleh
siswa setelah menerima atau penempuh pengalaman
belajarnya. Bahan adalah seperangkat pengetahuan ilmiah
yang dijabarkan dari kurikum untuk disampaikan atau
dibahas dalam proses belajar-mengajar agar sampai ke
pada tujuan yang telah di tetapkan metode dan alat adalah
cara atau teknik yang digunakan dalam mencapai tujuan.
Sedangkan penilaian adalah upaya atau tindakan untuk
mengatahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan itu
tercapai atau tidak. Dengan kata lain, penilaian berfungsi
sebagai alat untuk mengetahui keberhasilan proses dan
hasil belajar siswa.
Kurnia (2014:8) hasil belajar adalah berupa
perubahan tingkah laku yang relative permanen pada
individu, yang ditunjukan oleh adanya kemampuan beraksi,
dimana kemampuan bereaksi itu akan terbentuk dengan
kuat jika ada pengulangan dan penguatan.
Menurut Sudjana dalam Jihad (2013:15), hasil belajar
adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerma pengalaman belajarnya. Menurut Suprijono
18
(2015:7) hasil belajar adalah perubahan perilaku secara
keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi secara
keseluruhanbukan hanya salah satu aspek potensi
kemanusiaan saja.
Menurut Purwanto (2014:46) hasil belajar merupakan
pencapaian tujuan pendidikan pada siswa yang mengikuti
proses belajar mengajar.
Menurut Suprijono dalam Thobroni (2015:20) hasil
belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-
pengertian, sikap-sikap, apresias, dan keterampilan. Menurut
Dimyati (2013:20) hasil belajar merupakan suatu puncak
proses belajar. Hasil belajar terjadi berkat evaluasi guru,
hasil belajar dapat berupa dampak pengajaran dan dampak
pengiring, kedua dampak tersebut bermanfaat bagi guru dan
siswa.
Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar,
yakni (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan
pengertian, (c) sikap dan cita-cita. Masing masing jenis hasil
belajar dapat diisi dengan bahan yang telah di tetapkan
dalam kurikulum. Sedangkan
Gagne membagi lima katagori hasil belajar yakni, (a)
informasi verbal, (b) keterampilan intelektual, (c) strategi
kognitif, (d) sikap, (e) keterampilan motoris. Dalam sistem
19
pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan
kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan
klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara
garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah
kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris.
Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil
belajar. Diantara ranah ketiga itu, ranah kognitiflah yang
paling banyak dinilai oleh para guru disekolah karna
berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai
isi bahan pengajaran.
b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut teori Gestalt, belajar merupakan suatu proses
perkembangan. Artinya bahwa secara kodrati jiwa raga anak
mengalami perkembangan. Perkembangan sendiri
memerlukan sesuatu yang baik yang berasal dari diri siswa
sendiri maupun pengaruh dari lingkungannya. Berdasarkan
teori ini hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua hal, siswa
itu sendiri dan lingkungannya. Pertama, siswa; dalam arti
kemampuan berpikir atau tingkah laku intelektual, motivasi,
minat, dan kesiapan siswa, baik jasmani maupun rohani.
Kedua, lingkungan; yaitu sarana dan prasarana, kompetensi
guru, kreativitas guru, sumber-sumber belajar, metode serta
dukungan lingkungan, keluarga, dan lingkungan.
20
Pendapat yang senada dikemukakan oleh Wasliman
(2007:158), hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik
merupakan hasil intelektual antara berbagai faktor yang
memengaruhi baik faktor internal maupun eksternal, sebagai
berikut :
1) Faktor internal : faktor internal merupakan faktor
yang bersumber dari dalam diri peserta didik,
yang memengaruhi kemampuan belajarnya.
Factor internal ini meliputi : kecerdasan, minat
dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap,
kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan
kesehatan.
2) Faktor eksternal : faktor yang berasal dari luar diri
peserta didik, yang memengaruhi hasil belajar
yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa. Keluarga yang morat-marit keadaan
ekonominya, pertengkaran suami istri, perhatian
orangtua yang kurang terhadap anaknya, serta
kebiasaan.
21
2. Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:711) mendefinisikan
pengertian pemanfaatan adalah proses : cara: perbuatan
memanfaatkan.
Sawitri (dalam Kase, 2005:10) berpendapat bahwa teknik
belajar dengan sistem kebut semalam sudah tidak tepat lagi
bagi seorang siswa dalam mempelajari berbagai mata
pelajaran.
Dalam Kase, (2005:10) menyatakan bahwa pemanfaatan
jam belajar di luar sekolah adalah suatu proses aktif di luar jam
sekolah untuk dapat menambah pengetahuan siswa dalam
mendukung jam belajar di sekolah guna mendukung
pencapaian prestasi belajar yang baik. Dari pengertian tersebut
diketahui bahwa belajar tidak hanya dapat dilakukan oleh siswa
semata-mata hanya pada jam sekolah, tetapi juga di luar jam
sekolah. Siswa yang memanfaatkan waktu di luar jam sekolah
dilakukan untuk belajar, pemahaman akan hal-hal yang telah
dipelajari di sekolah, waktu di sekolah kurang dari yang
diinginkan oleh siswa dalam mempelajari suatu pengetahuan.
Dari pendapat beberapa ahli di atas, penulis setuju dengan
pandangan tradisional bahwa pemanfaatan jam belajar di luar
sekolah adalah suatu proses aktif di luar jam sekolah untuk
menambah pengetahuan anak dalam mendukung jam belajar
22
aktif di sekolah dan pencapaian prestasi belajar. Bila siswa
dapat memanfaatkan jam belajar di luar sekolah untuk belajar,
menyelesaikan tugas-tugas sekolah dengan baik akan dapat
meningkatkan prestasi pendidikan bagi siswa, meningkatkan
pengetahuan bagi warga, dan dapat pula meningkatkan kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM).
3. Pendampingan Belajar Orang tua
Prasetyo (2009:17). Dapat ditarik kesimpulan bahwa orang
tua adalah ayah dan ibu kandung dari anak-anak hasil
pernikahan, atau wali yang menggantikan peran orang tuanya
karena meninggal.
Purwanti, 2006:16 mengemukakan bahwa pendampingan
belajar dalam keluarga adalah penyertaan yang dilakukan oleh
orang tua terhadap anak yang sedang belajar di rumah.
Pendampingan yang dilakukan dengan cara ikut terlibat secara
langsung dalam proses belajar ikut mempelajari buku-buku
pelajaran anak atau paling tidak ikut menemani anak ketika
belajar.
Berdasarkan teori-teori diatas dapat disimpulkan bahwa
pendampingan belajar orang tua dalam penelitian ini adalah
kegiatan orang tua untuk mendukung dan mendampingi siswa
belajar di rumah dalam menyelesaikan tugas-tugas yang
diberikan guru sehingga siswa merasa terbimbing dan
23
termotivasi untuk belajar. Pendampingan dan support orang tua
sangat berarti dan ingat masa anak–anak ini akan berlalu
sangat cepat, jangan sampai orang tua kehilangan moment
penting dalam fase pembentukan kepribadian anak dalam
proses belajar. Pada prinsipnya orang tua hanya boleh
menfasilitasi kebutuhan tumbuh kembang anak sesuai tahapan
usianya, sebagai orang tua seharusnya memberikan dukungan
positif bagi perkembangan kejiwaan anak dalam proses
pembelajaran, penuh perhatian yang cukup, kontrol sosial yang
baik dari lingkungan keluarga, hasilnya anak akan memiliki
kepribadian yang matang dan memiliki kemampuan untuk
menyelesaikan proses belajar.
4. Peran Orang tua
Orang tua adalah guru pertama dan paling penting dalam
kehidupan seorang anak. Yang kemudian menjadi tugas orang
tua adalah membuat proses belajar seperti belajar,
mengerjakan pekerjaan rumah, dan memberikan perhatian.
Selain itu, memberikan penghargaan terhadap usaha adalah
cara yang kuat untuk mempengaruhi anak-anak agar
menjadikan usaha sebagai suatu sumber yang berharga dan
bermanfaat.
Sebagai orang tua, diharapkan lebih memberikan perhatian
pada komponen usaha dalam buku laporan pendidikan dan
24
bertanggung jawab secara pribadi dalam mengasuh dan
mendukung ketekunan anak-anak seperti yang dilakukan dalam
tugas-tugas sekolah mereka. Hal ini berarti orang tua
merencanakan bersama dan menjamin tersedianya waktu untuk
belajar.
Orang tua juga membantu anak-anak menyusun kebiasaan-
kebiasaan belajar yang tepat, karena aspek yang paling penting
dari kebiasaan-kebiasaan belajar adalah memahami saat hari
sekolah berakhir tugas akademis dan belajar menjadi sebuah
prioritas. Dengan menetapkan waktu atau tata tertib tertentu,
misalnya sesudah makan malam untuk belajar, seorang anak
akan lebih menyesuaikan kegiatan-kegiatan lain sesuai
jadwalnya. Ini membuat anak lebih mudah mengerjakan tugas-
tugas sekolah.
Secara umum, seorang anak bisa mendapatkan manfaat
dengan mengerjakan tugas sekolah dalam sebuah ruangan di
dalam rumah yang tersendiri dan bebas dari gangguan. Tugas
orang tua dalam pendampingan anak usia sekolah dasar antara
lain adalah memberi semangat, memberi pujian atas prestasi
yang diraih anak, menghargai hasil karya anak, sebagai
contohnya anak berbakat di bidang olahraga, pemberian
penghargaan dan pujian ini sangat berarti dalam perkembangan
kejiwaan seorang anak. Peranan orang tua juga sangat penting
25
misalnya guru memberikan pekerjaan rumah, diperlukan
bimbingan orang tua dalam memecahkan masalah yang
dihadapi oleh anak, peranan orang tua sangat tinggi dalam
menentukan prestasi siswa, dalam hal ini orang tua
memperhatikan pendidikan anaknya tentu akan selalu
memperhatikan kebutuhan belajar anaknya. Perhatian tersebut
dapat berbentuk penyediaan fasilitas yang cukup, bimbingan
belajar di rumah baik yang dilakukan secara langsung ataupun
tidak langsung, pada tataran mikro dapat kita lihat siswa yang
mempunyai orang tua yang memberikan perhatian yang tinggi
terhadap kebutuhan untuk pendidikan anaknya kuat
kemungkinannya untuk dapat mencapai prestasi yang lebih
baik, dari uraian diatas dapat dimengerti bahwa mutu
pendidikan tidak di pengaruhi oleh faktor tunggal, namun ada
sejumlah variabel yang dianggap saling mempengaruhi.
Prasetyo (2009:27) Orang tua sebagai fasilitator dengan
menciptakan lingkungan rumah yang mendukung untuk proses
belajar baik secara fisik dan psikologis seperti menyediakan
sarana dan prasarana yang dapat digunakan anak untuk
belajar, seperti ruangan atau tempat untuk belajar, meja dan
kursi, buku tulis dan buku pelajaran, serta peralatan tulis.
Sebagai motivator dengan membantu mengulang materi di
sekolah, membimbing anak dalam mengerjakan PR (pekerjaan
26
rumah). Sebagai informator dengan mengatur kegiatan anak
antara waktu belajar, bermain, dan istirahat dan penasehat
dengan memberikan pujian kepada anak atas usahanya untuk
menyelesaikan tugasnya.
5. Jam Belajar adalah
yang yang penting untuk anak, teruma jam belajar dirumah.
Orang tua harus menerapkan jam belajar yang teratur untuk
anak, sehingga anak pola hidup anak semakin teratur dan anak
pun tidak merasa kesulitan dalam pelajaran di sekolah.
Efektifnya waktu belajar di rumah adalah selama dua jam,
bahkan durasi belajar di rumah selama satu jam saja dinilai
sudah cukup asaldi tentang waktu itu anak memang belajar
dengan efektif, sebab kadang di sela-sela belajar anak ada
yang butuh waktu istirahat. Jika pr anak terlalu banyak, waktu
belajar mereka bisa saja lebih dari dua jam. Cara- cara yang
bisa ditempuh oleh orang tua bekerja adalah :
1. Manajemen waktu dengan baik Hubungan orang tua
dengan anak memerlukan waktu yang berkualitas
untuk berkumpul secara fisik. Waktu yang dibutuhkan
tidak perlu lama, yang penting orang tua konsisten
meluangkan waktu bersama anak setiap hari
2. Jadikan waktu dengan anak sebagai pertemuan yang
berkualitasatau penting
27
Sesingkat apapun kesempatan orang tua untuk
berinteraksi dengan anak, berusahalah agar
kesempatan tersebut tidak terbuang sia-sia, yang
bisa orang tua lakukan adala menyapanya anak
dengan hangat pada saat tiba dirumah,
menanyakan kejadian atau pengalaman yang
dialami anakselama di tinggal bekerja, menjadi
pendengar yang baik untuk sang anak, berikan
sentuhan fisik kepada anak seperti mengelus
kepalanya, dan sisihkan juga waktu untuk
membimbingnya belajar di rumah.
B. Kerangka Berpikir
Berdasarkan uraian diatas, maka ada beberapa variabel yang
berkaitan yaitu pemanfaatan jam belajar di luar sekolah ( Rumah )
adalah suatu proses aktif di luar jam sekolah untuk menambah
pengetahuan anak dalam mendukung jam belajar aktif di sekolah
serta pencapaian prestasi belajar yang baik. Purwanti, 2006:16
adalah penyertaan yang dilakukan oleh orang tua terhadap anak
yang sedang belajar di rumah. Pendampingan yang dilakukan
dengan cara ikut terlibat secara langsung dalam proses belajar ikut
mempelajari buku-buku pelajaran anak atau paling tidak ikut
menemani anak ketika belajar.
28
Prestasi belajar merupakan hasil usaha belajar yang dicapai
seorang siswa dari kegiatan belajar di sekolah pada jangka waktu
tertentu yang dicatat di dalam bukti laporan tertulis. Orang tua
adalah guru pertama dan paling penting dalam kehidupan seorang
anak. Yang kemudian menjadi tugas orangtua adalah membuat
proses belajar seperti belajar, mengerjakan pekerjaan rumah, dan
memberikan perhatian. Selain itu, memberikan penghargaan
terhadap usaha adalah cara yang kuat untuk mempengaruhi anak-
anak agar menjadikan usaha sebagai suatu sumber yang berharga
dan bermanfaat. Sebagai orangtua, diharapkan lebih memberikan
perhatian pada komponen usaha dalam buku laporan pendidikan
dan bertanggung jawab secara pribadi dalam mengasuh dan
mendukung ketekunan anak-anak seperti yang dilakukan dalam
tugas-tugas sekolah mereka. Hal ini berarti orang tua
merencanakan bersama dan menjamin tersedianya waktu untuk
belajar.
29
Bagan 2.1
Kerangka Berfikir
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian di laksanakan di daerah perumahan
cluster maruga asri blok m no 9 taman fasco pamulang II
Tanggerang selatan. Alasan pemilihan tempat karena
berdasarkan hasil observasi bahwa ada salah satu masyarakat
di lingkungan sekitar masih ada orang tua yang bekerja akan
tetapi walaupun anak yang berlatar belakang kedua orang tua
yang bekerja tidak mengurangi perhatian orang tua terhadap
penerapan jam belajar anak dirumah.
2. Waktu Penelitian
Peran orang tua dalam menerapkan jam belajar anak
dirumah
Lingkungan dan teman sebaya
Hasil belajar
30
Waktu penelitian ini berlangsung selama kurang satu
setengah bulan, mulai bulan Desember sampai dengan bulan
Januari 2018 di perumahan cluster maruga asri blok m no 9
taman fasco pamulang II Tanggerang selatan.
Tabel 3.1
Waktu Penelitian
No
Kegiatan
Bulan
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
1 Daftar bimbingan skripsi
2 Pelaksanaan Peneliti
3 Penyusunan dan Konsultasi skripsi
4 Ujian Sidang Skripsi
B. Metode Penelitian
Metode penelitian tersebut yaitu bersifat kualitatif. Menurut Idrus
(2007: 84) dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah
metode kualitatif. Data penelitian kualitatif diperoleh dari apa yang
diamati, didengar, dirasa, dan dipikirkan oleh peneliti. Penelitian ini
berisi deskripsi peneliti tentang situasi yang diamati yang tengah
31
melakukan aktivitas (apa) dan berlangsung ditempat (dimana)
situasi itu berlangsung.
Menurut Darmadi (2014: 36) pendekatan kualitatif adalah
pendekatan yang berbentuk kata-kata, bukan bentuk angka. Data
kualitatif diperoleh melalui berbagai teknik pengumpulan data
misalnya wawancara, dokumentasi, diskusi terfokus atau observasi
yang telah dituangkan dalam catatan lapangan.
Moloeng mengatakan (2007:3) pendekalan kualitatif adalah
suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada
metodelogi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah
manusia pada pendekata ini, peneliti membuat suatu gambaran
kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci, dari pandangan
responden, dan melakukan studi situasi yang alami.
Kemudian Kristi (2009: 124) pendekatan kualitatif adalah
metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi
obyek yang alamiah dimana peneliti sebagai instrumen.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa ucapan, tulisan dan perilaku yang diamati
dari subjek itu sendiri. Cara yang diambil dalam penelitian ini
menggunakan observasi lapangan, wawancara, dokumentasi
gambar atau foto.
C. Desain Penelitian
32
Dengan digunakan metode kualitatif ini, maka data yang di
dapatkan akan lebih lengkap, lebih mendalam, kredibel, dan
bermakna. Desain yang di siapkan oleh peneliti ini terdiri dari tiga
tahap yaitu :
1. Tahap persiapan
Kegiatan yang di lakukan dalam tahap ini adalah sebagai
berikut : (a) Penyusunan rancangan awal penelitian yakni :
mengadakan observasi awal dengan metode wawancara untuk
memperoleh informasi tentang orang tua yang mendidik anak
dengan kekerasan terhadap perilaku anak di Pamulang
tanggerang (b) Pengurusan izin penelitian dari kampus (c)
Penjajakan lapangan dan penyempurnaan rancangan
penelitian (d) Pemilihan dan interaksi dengan subjek dan
informan (e) Penyiapan peralatan untuk di jadikan alat bantu
dalam kegiatan lapangan.
2. Tahap pelaksanaan
Pada tahap ini sebagai pelaksana peneliti, sekaligus sebagai
human instrument mencari informasi data, yaitu membuat
kesepakatan dengan subjek mengenai waktu dan tempat untuk
melakukan observasi lapangan, serta wawancara mendalam
kepada responden yaitu : ibu dan anak berdasarkan pedoman
33
yang dibuat. Setelah wawancara di lakukan, peneliti
memindahkan hasil wawancara dalam bentuk data deskriptif.
3. Tahap penyelesaian
Dalam tahap ini, peneliti berusaha mengumpulkan hasil
observasi lapangan, wawancara dan kemudian menafsirkan
serta menyusun data dalam bentuk hasil penelitian atau
laporan.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena
dilakukan pada kondisi yang alamiah. Dalam penelitian
kualititatif, yang menjadi instrument utamanya adalah peneliti
sendiri. Namun, selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi
jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrument
penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data
dan membandingkan data yang telah ditemukan melalui
observasi dan wawancara. Sehingga, penelitian ini dilakukan
dengan apa adanya sesuai dengan yang dilakukan oleh peneliti
tanpa adanya manipulasi data.
Metode kualitatif merupakan fokus perhatian dengan
pendekatan interpretative, semiotic, dan hermeneutic. Cakupan
metode kualitatif yakni sebagai kumpulan data empiris, hasil
wawancara teks-teks hasil pengamatan, dan visual yang
menggambarkan makna keseharian. (Fashri, 2007: 9).
34
1. Menurut Rahardjo & Gudnanto (2011: 250) studi kasus adalah
suatu metode untuk memahami individu yang dilakukan secara
integrative dan komprehensif agar diperoleh pemahaman yang
mendalam tentang individu tersebut beserta masalah yang
dihadapinya dengan tujuan masalahnya dapat terselesaikan
dan memperoleh perkembangan diri yang baik.
2. Sedangkan menurut Bimo Walgito (2010: 92) mengemukakan
studi kasus merupakan suatu metode untuk menyelidiki atau
mempelajari suatu kejadian mengenai perseorangan (riwayat
hidup). Pada metode studi kasus ini diperlukan banyak
informasi guna mendapatkan bahan-bahan yang agak luas.
Metode ini merupakan integritas dari data yang diperoleh
dengan metode lain.
3. Kemudian menurut W.S Winkel & Sri Hastuti (2006: 311)
menyatakan bahwa studi kasus dalam rangka pelayanan
bimbingan merupakan metode untuk mempelajari keadaan dan
perkembangan siswa secara lengkap dan mendalam, dengan
tujuan memahami individualitas siswa dengan baik dan
membantunya dalam perkembangan selanjutnya.
4. Fenomenologi
Penelitian fenomologi berorientasi untuk memahami, menggali,
dan menafsirkan arti dari peristiwa-peristiwa, fenomena-
fenomena dan hubungan dengan orang-orang yang biasa
35
dalam situasi tertentu.Ini biasa disebut dengan penelitian
kualitatif dengan menggunakan pengamatan terhadap
fenomena-fenomena atau gejala-gejala sosial yang alamiah
(nature), digunakan sebagai sumber data, pendekatan ini
berdasarkan kenyataan lapangan (empiris).
3.1 Gambar Analisis Data Fenomenologi
5. Deskriptif
Penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu metode yang
digunakan untuk menemukan pengetahuan terhadap subjek
penelitian pada suatu saat tertentu. (Muhktar, 2013: 10).
Dari desain penelitian diatas, peneliti memilih desain
penelitian studi kasus di karenakan penelitian ini merupakan
Mengoeganisir
data
Membaca data
keseluruhan
Menemukan
data Mengumpulkan
dan menulis
gambaran
pengalaman
yang terjadi
Mengembangkan
uraian
keseluruhan
fenomena
Penjelasan secara
naratif mengenai
fenomena yang
terjadi
Membuat
laporan
36
upaya mengungkapkan kasus yang terjadi berdasarkan
pengalaman yang dialami pada beberapa individu atau
informan. Tujuan menggunakan desain penelitian studi kasus
adalah tidak sekedar untuk menjelaskan seperti obyek yang di
teliti, tetapi untuk menjelaskan bagaimana keberadaan dan
mengapa kasus tersebut dapat terjadi. Dengan kata lain,
penelitian studi kasus bukan sekedar menjawab pertanyaan
penelitian tentang “apa” (what) obyek yang diteliti, tetapi lebih
menyeluruh dan komprehensif lagi adalah tentang “bagaimana”
(how) dan “mengapa” (why) obyek tersebut terjadi dan dapat di
pandang sebagai suatu kasus.
Dan disini peneliti akan menjelaskan tentang tahapan-
tahapan penelitian. Langkah pertama yaitu peneliti akan
observasi/survei tempat yang akan peneliti jadikan sebagai
penelitian dan peneliti akan meminta izin kepada bapak Rt atau
Rw di lingkungan sekitar, yang kedua peneliti akan menemui
orang tua yang akan peneliti jadikan penelitian dan meminta
izin untuk mewawancarai orang tua dan anak mereka,
Rancangan yang akan peneliti lakukan adalah : Pertama
peneliti akan mengunjungi rumah orang tua yang akan peneliti
teliti. Kedua peneliti akan mewawancarai orang tua dan anak,
peneliti akan mewawancarainya tidak terlalu formal akan tetapi
37
saya akan mewawancarainya dengan santai dan seperti
berbicara biasa.
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah sumber utama yang berkaitan
dengan apa yang diteliti. Subjeknya adalah orang-orang yang
menjadi informan yang dapat memberikan data yang sesuai
dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi
informan adalah perwakilan dari masyarakat perumahan cluser
maruga asri. Orang tua setempat, sebagai informan yang diambil
sesuai dengan kriteria yang akan peneliti teliti baik dari segi tingkat
pendidikan, maupun sikap anak diluar lingkungan rumah.
Anak yang akan diteliti berjumlah 6 anak yang berumur 9-10 tahun.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Menurut Darmadi (2014:200) dalam bukunya yang berjudul
Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial mendefinisikan
observasi sebagai berikut : Observasi atau pengamatan
merupakan salah satu teknik pengumpulan data/ fakta yang
efektif untuk mempelajari suatu sistem. Observasi juga dapat
dikatakan sebagai pengamatan langsung para pembuat
keputusan atau pengamatan yang dilakukan secara langsung
tentang suatu kegiatan tertentu.
38
Menurut Zuriah (2006: 173) mengungkapkan bahwa
observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara
sistematis terhadap gejala yang tampak pada penelitian.
Metode observasi sebagai alat pengumpulan data, dapat
dikatakan berfungsi ganda, sederhana, dan dapat dilakukan
tanpa menghabiskan biaya.
Menutut Sutrisno Hadi yang dikutip oleh Andi Prastowo
(2010: 27) dalam bukunya yang berjudul Menguasai Teknik-
teknik koleksi data penelitian kualitatif menjelaskan observasi
diartikan sebagai pengamatan data pencacatan secara
sistematik terhadap suatu gejala yang Nampak pada objek
peneltian.
2. Wawancara
Menurut Sugiono (2010: 317) wawancara adalah pertemuan
dua orang yang bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab
sehinga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik
tertentu.
Menurut Beni (2012:131) wawancara adalah metode
pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada
seseorang yang menjadi informan atau responden.
Adapun wawancara yang digunakan peneliti adalah
wawancara pembicaraan informal, dimana pertanyaan yang
diajukan bergantung pada pewawancara. Pelaksanaan
39
wawancara dapat dilakukan dalam suasana biasa, wajar, dan
jawaban berjalan seperti pembicaraan biasa dalam kehidupan
sehari-hari.
Teknik pengumpulan data yang utama adalah dengan cara
wawancara mendalam yang dibantu dengan pedoman
wawancara, serta observasi secara langsung. Pengumpulan
data yang dilakukan di lapangan yaitu mencari informasi tokoh
masyarakat tentang orang tua yang berkerja dari pagi sampai
malam sehingga tidak bisa membimbing anak untuk belajar
dirumah. Kemudian mewawancarai salah satu masyarakat
untuk mendapatkan informasi secara mendalam mengenai
orang tua yang berkerja dari pagi sampai malam. Wawancara
tersebut berisi pertanyaan yang akan diajukan kepada informan
dan tidak lupa peneliti mengambil dokumentasi seperti foto dan
merekam suara informan untuk dokumentasi. Pengumpulan
informasi yang kurang akan dilakukan ulang sampai mendapat
kejelasan.
40
Table 3.2
Kisi-kisi Pedoman Wawancara Orang Tua dan Anak
No Aspek Indikator Nomer Butir
1 Penerapan
Jam Belajar
1. Pandangan tentang penerapan
jam belajar efektif anak
dirumah
1,2
2. Pandangan orang tua tentang
kewajibannya untuk
membimbing anak dalam
belajar
3,4,5,6,7,8
3. Pandangan tentang orang tua
mengarahkan anak untuk
mengerjakan pekerjaan rumah
(PR)
9,10,11,12,13,
2 Hasil Belajar 4. Pandangan orang tua tentang
hasil belajar anak
14
5. Pandangan tentang pengaruh
hasil belajar
15
41
3. Dokumentasi
Menurut Sugiono (2007: 82) yang dikutip andi prastowo (2010:
191) mendefinisikan dokumentasi adalah catatan peristiwa yang
sudah berlaku.
Menurut Ahmad (2012: 177) menjelaskan bahwa dokumentasi
adalah dapat berupa gambar atau video. Jadi dokumentasi itu
merupakan hasil gambar dari proses penelitian yang dilakukan
dilapangan.
4. Catatan Lapangan
Idrus (2007: 85) berpendapat bahwa catatan lapangan yaitu
catatan yang ditulis secara rinci, cermat, luas, dan mendalam dari
hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti tentang
aktor, aktivitas, dan tempat berlangsungnya kegiatan.
F. Teknik Analisis Data
1. Analisis Data
Analisis data kualitatif yang dikutip Moleng (2007: 248)
adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan
data, mengorganisasi data, memilah-milahnya menjadi satuan
yang dapat dikelola, mensinesiskannya, mencari dan
menemukan pola, menentukan apa yang dapat diceritakan
kepada orang lain.
Tahapan analisis data kualitatif yang dikutip Moleng (2007:
248) yaitu sebagai berikut :
42
a. Membaca atau mempelajari data, meandai kata-kata
kunci dan gagasan yang ada dalam data.
b. Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan
tema-tema yang berasal dari kata.
c. Menuliskan model yang ditemukan.
d. Menuliskan model yang ditemukan.
Teknik analisis data pada penelitian ini, dilakukan pada saat
pengumpulan data berlangsung, serta setelah selesai
pengumpulan data dalam waktu tertentu. Pada saat
melaksanakaan wawancara analisis terhadap jawaban dari
informan yang diwawancarai, peneliti sudah melakukan analisis
terhadap jawaban dari informan yang kurang memuaskan maka
peneliti akan melanjutkan atau mengajukan pertanyaan lagi sampai
diperoleh data yang lebih jelas dan mendalam dan dianggap
kredibel (Miles dan Huberman dalam Sugiono, 2006).
Berdasarkan teori maka teknik analisis data yang peneliti
lakukan adalah menganalisa jawaban informan yang kurang untuk
memperkuat penelitian, maka peneliti mencari jawaban yang benar-
benar dapat dipercaya untuk penyusunan laporan skripsi.
43
Proses analisis data dalam penelitian kualitaitif yaitu :
1) Reduksi Data
Menurut Sugiono (2010: 339) reduksi data merupakan
proses berpikir sensitive yang memerlukan kecerdasan
dan keluasan serta kedalaman wawasan yang tinggi.
Mereduksi berarti meringkas, dan mengkatagorisasi data
untuk menentukan aspek-aspek penting atau membuang
yang tidak perlu sehingga memberikan gambaran jelas
dan mempermudah dalam pengumpulan data.
2) Penyajian Data
Setelah mendapat data dan informasi hasil
pengamatan, maka peneliti menyajikandata yang sudah
di dapatkan mengenai hasil pengamatan, yaitu berupa
hasil catatan lapangan dan hasil wawancara.
3) Pengambilan Kesimpulan dan Verifikasi Data
Pada pengambilan keputusan peneliti mendalami
makna yang diperoleh dari data atau informasi yang
diperlukan kedalam suatu kesimpulan dalam proses.
Sedangkan verifikasi data peneliti mengumpulkan data
baru yang memungkinkan untuk melengkapi data yang
ada tentang penerapan jam belajar efektif terhadap hasil
belajar anak usia 9-10 tahun di Pamulang.
44
Pengambilan kesimpulan menggambarkan maksud
dari data yang ditampilkan. Ketiga langkah dalam
menganalisis data-data penelitian tersebut menjadi
acuan peneliti ini sehingga dapat tercapai uraian
sistematis akurat dan jelas.
2. Triangulasi
Menurut Hamid Darmadi (2014: 295) mengartikan bahwa
triangulasi adalah pemeriksaan keabsenan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk
keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap
data tersebut. Teknik triangulasi yang dapat digunakan
menurut Patton meliputi:
a. Triangulasi data disebut juga triangulasi sumber. Cara ini
mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan data,
ia berusaha menggunakan berbagai sumber yang ada.
b. Triangulasi peneliti adalah hasil penelitian baik yang
berupa data maupun kesimpulan mengenai bagian
tertentu atau keseluruhannya dapat diuji oleh peneliti lain
(Stopo, 2006: 93).
c. Triangulasi metodelogis adalah metode yang digunakan
cara mengumpulkan data sejenis tetapi menggunakan
metode yang berbeda (Stopo, 2006: 93).
45
d. Triangulasi teoritis adalah triangulasi yang dilakukan
peneliti dengan menggunakan perspektif lebih dari satu
teori dalam membahas permasalahan yang dikaji (Stopo,
2006: 98).
Keuntungan mengguanakan triangulasi adalah dapat
mempertinggi vabilitas, memberi kedalam hasil penelitian,
sebagai pelengkap data dari sumber pertama masih ada
keraguan. Dalam peneliti ini kegiatan triangulasi dilakukan
dengan mengecek data, antara hasil wawancara dengan
hasil pengamatan atau sebaliknya maupun hasil
dokumentasi.
Stopo (2006: 96) dalam pengumpulan data, triangulasi
diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan
sumber data yang telah ada.
46
3.2 Gambar Triangulasi Teknik Pengumpulan Data
Triangulasi teknik untuk menguji kreadibilitas data
yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada
sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
Gambar 3.3 Triangulasi Sumber Pengumpulan Data
Observasi
Partisipatif
Wawancara
informal
Dokumentasi
Catatan
Lapangan
Sumber
Data
Sama
Wawancara
Informal
A
B
C
47
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data
dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh
melalui berbagai sumber.
Gambar 3.4 Triangulasi Waktu Pengumpulan Data
Waktu juga sering mempengaruhi kreadibilitas data.
Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara dipagi
hari pada saat narasumber masih segar, belum banyak
masalah, akan memberikan data yang lebih valid sehingga
lebih kredibel
Siang
Pagi
Sore
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Data Tempat Penelitian
a. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Lokasi yang akan peneliti lakukan yaitu terletak di wilayah
Tanggerang Selatan, lebih strategisnya di derah Perumahan
Cluser Maruga Asri Pamulang II Tanggerang Selatan.
Tanggerang Selatan adalah sebuah kota yang terletak di
Tatar Pasundan provinsi Banten, Indonesia. Kota ini terletak
30 km sebelah barat Jakarta dan 90 km sebelah Tanggerang
Serang, ibu kota provinsi Banten, kota Tanggerang Selatan
berbatasan dengan kota Tanggerang di sebelah utara,
Kabupaten Bogor (Provinsi Jawa Barat) di sebelah selatan,
Kabupaten Tangerang di sebelah barat, serta Daerah
Khusus Ibukota Jakarta di sebelah timur. Dari segi jumlah
penduduk Tangerang Selatan merupakan kota terbesar
kedua di provinsi Banten setelah kota Tangerang serta
terbesar kelima di kawasan Jabodetabek setelah Jakarta,
Bekasi, Tangerang, dan Depok. Wilayah kota Tangerang
selatan merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten
Tangerang.
49
b. Gambaran Ringkas Subjek Penelitian
Perumahan Taman Fasco adalah termasuk ke dalam
wilayah Pamulang Tanggerang Selatan. Pamulang adalah
sebuah kecamatan di kota Tanggerang Selatan. Sebelum
kota Tanggerang Selatan menjadi kota otonom, Pamulang
merupakan salah satu kecamatan dari kabupaten
Tanggerang Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti
mengunjungi atau observasi ke daerah Pamulang
Tangerang Selatan, tepatnya di Perumahan Cluser Maruga
Asri Blok M Rt 10 Rw 5 Nomor 9, Taman Fasco Pamulang II
kepada seorang anak yang bernama Annida. Observasi ini
dilakuan mulai bulan November 2017 sampai dengan
Januari 2018. Annida Putri Antony, Marha Novalianti,
Muhammad Farrel Noviandi, Ceisya Putri Anindra,
Muhammad Akdan Ziyad, Zahra Ayuri adalah nama anak
yang akan saya teliti dalam tugas akhir saya ini, yang
berjenis kelamin yaitu dua laki-laki dan empat perempuan.
Orang tua dari Annida Ayahnya bernama Ahmad Tirta
Antony dan Ibunya bernama Puji Lestari. Ayahnya berumur
37 tahun dan ibunya 37 tahun. Pekerjaan kedua orang
tuanya adalah ayah sebagai karyawan swasta di PT Sosro,
jam kerja ayahnya dari jam 08.00-17.00 terkadang
mendapatkan jam kerja tambahan atau lembur sehingga
50
pulang sudah larut malam. Sementara ibunya bekerja
sebagai seorang pendidik (guru tk) di tambah guru les
private, jam kerjanya pun dari jam 07.30-12.00 les private
dari jam 13.00-16.00. Ayahnya dari Marsha Novalianti
bernama Marwan dan ibunya bernama Jamillah. Ayahnya
berusia 35 Tahun dan ibunya berusia 30 Tahun. Pekerjaan
ayahnya adalah supir dan ibunya karyawan swasta, jam
kerja ayahnya dari jam 07.00-20.00 dan ibunya jam 08.00-
17.00, pendidikan kedua orang tua Marha yaitu SMA.
Ayahnya dari Muhammad Farrel Noviandi bernama Yasin
dan ibunya bernama Leha. Ayahnya berusia 29 tahun dan
ibunya berusia 25 tahun. Pekejaan ayahnya karyawan
swasta dan ibunya office girl, jam kerja ayahnya dari jam
08.00-17.00 dan ibunya 10.00-20.00, pendidikan kedua
orang tuanya adalah SMA. Ayahnya dari Ceisya Putri
Anindra bermana Endra Hermana dan ibunya Suryani.
Ayahnya berusia 27 tahun dan ibunya 26 tahun. Pekerjaan
ayahnya adalah karyawan swasta dan ibunya ibu rumah
tangga, jam kerja ayahnya dari jam 09.00 sampai jam 17.00.
Pendidikan kedua orang tua Ceisya adalah SMA. Ayahnya
dari Muhammad Akdan Ziyad bermana Hasanudi dan ibunya
bernama Neni. Ayahnya berusia 32 tahun dan ibunya 28
tahun. Pekerjaan ayahnya sebagai karyawan swasta dan
51
ibunya ibu rumah tangga, jam kerja ayahnya dari jam 08.00
sampai 17.00 . Pendidikan kedua orang tuanya adalahnya
SMA. Ayahnya dari Zahra Ayuri bernama Akmal dan ibunya
bernama Yuli. Ayahnya berusia 27 tahun dan ibunya 25
tahun. Pekerjaan ayahnya sebagai karyawan swasta dan
ibunya ibu rumah tangga, jam kerja ayahnya dari jam 08.00-
17.00. Pendidikan kedua orang tuanya adalah SMA.
Saat ini Annida, Marsha, Akdan berusia 10 tahun dan
Farrel, Ceisya, dan Zahra berusia 9 Tahun. Annida
mempunyai seorang adik yang bernama Zibie Fathi Antony
yang berumur 6 tahun, saat ini Annida berusia 10 tahun dan
sedang menimba ilmu di sekolah dasar negeri serua 01
didaerah pamulang dua tanggerang selatan Annida
bersekolah dari jam 6.30 samapi jam 13.00. Annida adalah
gadis kecil yang sangat ceria dan juga pintar kesehariaanya
selalu dia lalui dengan bahagia meskipun dia selalu ditinggal
bekerja oleh ayah dan ibunya. Pada saat ayah dan ibunya
bekerja Annida tinggal bersama dengan adiknya dirumah.
Marsha adalah gadis kecil yang selalu ceria saat bermain
bersama teman-temannya, walaupun kedua orang tuanya
bekerja itu tidak membuat Marsha menjadi anak yang manja,
jika pulang sekolah terkadang Marsha membawa teman-
teman sekolahnya untuk belajar bersama di rumahnya.
52
Farrel adalah anak laki-laki yang senang bermain dengan
teman-temannya, dia mudah bersosialisasi dengan teman
sebayanya dan orang di sekitarnya, dia pandai berbicara
dalam segi pendidikan dia adalah anak yang pintar. Ceisya
adalah anak perempuan yang cantik dan ceria, pandai
bergaul dan suka bermain bersama teman-temannya. Akdan
adalah anak laki-laki yang sangat mandiri dan tidak mau
merepotkan kedua orang tuanya, jika berangkat sekolah
Akdan selalu berangkat sendiri tidak mau diantar kedua
orang tuanya. Zahra adalah gadis kecil yang mudah
bersosialiasi dengan temannya, dan selalu terlihat ceria
ketika sedang bermain dengan teman-temannya.
Sore hari sekitar jam 16.00 Annida, Marsha, Farrel
berangkat mengaji. Dan Ceisya, Akdan, Zahra berangkat
mengaji jam 17.00 malam. Siang hari sekitar jam 13.00
Annida, Akdan, Marsha, Zahra berangkat les. Mereka
adalah anak kecil yang mandiri dan mudah bergaul dengan
teman sebayanya, entah mengapa kedua orang tua mereka
bekerja dan tidak mempunyai waktu untuk belajar bersama
atau mengobrol bersama anak-anak mereka. Maka dari itu
saya sebagai peneliti akan menjabarkan secara rinci
keseharian mereka dan juga cara orang tuanya dalam
53
mengasuh dan mendidik anak-anak mereka sehingga bisa
menjadi anak yang mandiri, sehat, ceria dan juga cerdas.
2. Deskripsi Data Penelitian
Hasil data-data yang di dapat dari lapangan mengenai
“Penerapan Jam Belajar Efektif Terhadap Hasil Belajar Anak
Usia 9-10 Tahun” menunjukan seperti di bawah ini :
a. Pandangan orang tua yang bekerja terhadap perkembangan
pendidikan anak
Pada saat peneliti datang ke rumah subjek, peneliti
merasa tidak ada perbedaan dengan tempat kediaman
anak yang kedua orang tuanya bekerja. Lingkungan rumah
subjek adalah komplek kecil yang tidak banyak
penghuninya, aktivitas subjek pun tidaklah jauh berbeda
dengan anak anak lainnya.
Orang tua subjek pun sangat Kooperativ dalam
menjawab berbagai pertanyaan yang saya ajukan dan
merekapun selalu menjawab dengan tenang dan juga jelas
dan ini membuat saya semakin tertarik dalam meneliti lebih
jauh tentang anak mereka yang bernama Annida.
Rumah subjek tidaklah terlalu besar, namun terlihat
semua barang barangnya tersusun dengan rapih dan
teratur, ada juga rumah orang tua yang cukup berantakan,
pada saat peneliti dating kerumahnya pun sempat bertanya
54
kenapa keadaan rumahnya seperti itu, orang tu pun
menjawab karna mereka terlalu sibuk dan tidak sempat
membersihkan rumah karna sibuk bekerja.
b. Peranan orang tua dalam mendidik anak
Kedua oang tua Annida, Marha, dan Farrel yang
bekerja sangat sibuk dengan kerjaan orang tua mereka
tetapi peran kedua orang tua saat di rumah menurut anak-
anak mereka cukup memperhatikan anak-anaknya di
rumah. Saat Annida ditinggal orang tuanya bekerja untuk
pertama kalinya Annida sangat merasa sedih. Ayah bekerja
tidaklah menjadi masalah besar bagi Annida namun
sangaat ibunya memutuskan untuk kembali bekerja Annida
merasa itu adalah masalah terbesar dalam hidupnya, ia
merasa kesepian dan juga ketakutan. Kesepian karena
tidak adalagi yang menemaninya dirumah, ketakutan karna
takut tidak ada lagi yang mengajarinya belajar dan
membantu mengerjakan tugas dari sekolah orang tua
Annida tidak melepas tanggung jawab begitu saja berbagai
cara dan solusi dicari, agar Annida tidak merasa sedih
ataupun kesepian. Hal yang dilakukan adalah membuat
jadwal untuk Annida di rumah agar Annida dapat belajar
menjadi anak yang disiplin dan mandiri. Dan kedua orang
tua Ceisya, Akdan, dan Zahra yang ibunya
55
mempunyaibanyak waktu untuk mereka selalu
memperhatikan dan mempunyai banyak waktu untuk anak-
anaknya di rumah.
Setiap orang tua akan selalu menginginkan yang
terbaik untuk anaknya baik dalam hal pendidikan dan juga
kesehatan rohani dan jasmaninya.
Dalam segi pendidikan anak orang tua sangat
berperan penting dalam mengawasi kegiatan mereka sehari
hari, karna mereka takut dan khawatir akan terjadi hal-hal
yang tidak di inginkan, mengingat pergaulan anak yang
cukup bebas sekarang ini. Bimbingan dalam pendidikan pun
sangat penting karna orang tua lah yang membantu sang
anak dalam memecahkan persoalan saat menghadapi
tugas-tugas atau ujian dari sekolah.
c. Pandangan orang tua tentang penerapan jam belajar efektif
di rumah
Tindakan orang tua dalam mengatur jam belajar anak
di rumah sangat baik, orang tua juga memberikan waktunya
untuk mengajak anak bermain ketika pulang kerja,
walaupun kedua orang tua anak bekerja tetapi tidak
melepas tanggung jawab untuk mengurus anak dirumah,
terutama membuatkan jadwal belajar, bermain sehingga
anak menjadi pribadi yang lebih mandiri. Waktu belajar
56
Annida, Marsha, Farrel di rumah yang kedua orang tuanya
buatkan tidak terlalu lama, sehingga waktu bermain dan
belajar sama-sama seimbang. Begitu juga dengan Ceisya,
Akdan dan Zahra walapun ibu mereka mempunyai waktu
yang lebih banyak tetapi jam belaja meeka sangat teratur
dan baik.
d. Pandangan orang tua tentang tercapainya hasil belajar anak
Kedua orang tua Annida, Marsha, Farrel, Ceisya,
Akdan dan Zahra sudah merasa cukup puas dengan hasil
belajar di sekolah, karna mereka yang begitu sangat aktif di
kelas membuat Annida, Marsha, Farrel, Ceisya, Akdan, dan
Zahra selalu mendapatkan hasil belajar yang memuaskan
dan mendapatkan peringkat dikelas, tidak lupa orang tua
memberi nasihat kepada mereka walaupun mendapatkan
peringkat di kelas dan hasil belajar yang bagus tidak
membuat merasa puas diri, kan tetapi itu adalah acuan
untuk maju kedepannya.
e. Pandangan tentang pengaruh hasil belajar anak.
Ibu dari Annida, Marsha, Farrel, Ceisya, Akdan dan
Zahra mengatakan pengaruh gadget untuk hasil belajar
anak itu sangat berpengaruh sekali. Kemajuan teknologi
mempunyai 2 hasil yaitu positif dan negatif, disisi positifnya
dengan kemajuan teknologi seperti halnya smartphone
57
dapat membantu anak dalam belajar, karena saat ini
pendididkan anak sekolah di Indonesia sudah memakai
kurtilas atau kurikulum tigabelas, kurikulum ini
menginginkan anak murid yang lebih aktif atau lebih
tanggap dalam mencari pembelajaran disekolah, dan sisi
negatifnya yaitu anak sudah mengalami kecanduan dalam
bermain handphone.
Dipastikan anak tidak akan fokus dalam belajar,
karena tidak fokus itulah yang akan menurunkan hasil
belajar anak, maka dari itu Annida tidak bermain handphone
pada saat hari sekolah Annida hanya bermain gadget hanya
saat libur sekolah yaitu hari minggu dan itupun masih perlu
pengawasan dari orang tua.
Sebagai data pendukung dari penelitian ini, peneliti
simpulkan hasil wawancara dengan orang tua, seperti di
bawah ini.
Wawancara ini dilakukan pada bulan November 2017
sampai dengan bulan Januari 2018 bertempat di kediaman
kedua orang tua narasumber. Peneliti melakukan
wawancara dengan orang tua pelaku secara langsung.
Adapun bentuk wawancara dapat disimpulkan sebagai
berikut:
58
1) Apakah ibu/bapak bisa membagi waktu antara bekerja
dan medidik anak dirumah?
Ibu Puji sebagai ibu dari Annida mengatakan bahwa
awalnya ia mengalami kesulitan dalam membagi waktu,
namun seiring dengan waktu semua bisa diatur atau
dikendalikan.
2) Bagaimana antisipasi ibu/bapak saat anak di tinggal
bekerja seharian?
Ibu Puji sebagai ibu dari Annida mengatakan awalnya
Annida beserta adiknya tinggal dirumah bersama
pembantu. Namun saat ini sudah tidak ada pembantu,
untuk mengantisipasi hal tersebut Annida dan adiknya
selama ditinggal bekerja oleh orang tuanya diawasi
dibantu oleh tetangga sebelah rumahnya. Ibu puji
bekerja hanya sampai jam 13.00 siang.
3) Bagaimana peran orang tua dalam mendidik anak
dirumah?
Ibu Puji sebagai ibu dari Annida mengatakan dalam
mendidik anak dirumah yang paling berperan penting
dan aktif adalah ibu Puji. Setiap hari ibu Puji selalu
mendampingi dan membantu Annida dalam
mengerjakan tugas-tugas dari sekolah. Begitu juga
pada saat Annida sebelum berangkat ke sekolah ibu
59
Pujilah yang membuatkan bekal makan untuk Annida
bawa ke sekolah, sehingga Annida tidak makan
makanan atau jajanan di sekolah. Dan tugas ibu Puji
sebagai ibu rumah tangga juga selalu di kerjakan
sebelum ibu Puji berangakat bekerja.
4) Bagaimana menjaga komunikasi yang baik dengan
sang anak?
Ibu Puji sebagai ibu dari Annida mengatakan
komunikasi adalah hal yang terpenting dalam menjalin
sebuah hubungan. Ibu Puji menjalin komunikasi di
rumah dengan selalu menayakan apa saja yang sudah
Annida alami hari ini dan sebaliknya Annida pun selalu
bertanya tentang apa yang terjadi disetiap harinya
kepada orang tuanya. Seperti itulah agar komulikasi
orang tua dengan anak berjalan dengan lancar.
5) Bagaimana cara ibu/bapak dalam menjaga kesehatan
dan pola makan anak?
Ibu Puji sebagai ibu dari Annida mengatakan ibu Puji
selalu mempersiapkan dan memperhitungkan menu
makanan di setiap harinya. Sayur dan buah sudah
menjadi menu wajib yang dihidangkan untuk annida di
setiap harinya, dan untuk kesehatan ibu Puji selalu
melakukan cek up rutin untuk masalah gigi dan telinga.
60
Ibu puji juga selalu menerapkan kepada Annida agar
tidak lupa menggosok gigi sebelum tidur. Dan pola
makan Annida juga sangat diperhatikan oleh ibu Puji.
6) Bagaimana peran ibu/bapak dalam segi pendidikan
agama/rohani anak?
Ibu Puji sebagai ibu dari Annida mengatakan untuk
segi pendidikan agama annida saat ini sebagai santri di
TPA Al-Mustofa setiap jam 15.00 sampai maghrib
Annida menimba ilmu agama di TPA tersebut. Dan
dirumah Annida sering ikut bertilawah bersama ibu Puji
selepas sholat isya, dan pada saat hari libur annida
beserta ayah dan ibunya suka ikut kajian keagamaan.
7) Seberapa pentingkah ibu/bapak dalam menentukan
pendidikan anak?
Ibu Puji sebagai ibu dari Annida mengatakan dalam
menentuka pendidikan anak ibu Puji dan ayah Anton
selalu berunding dan berkomunikasi dengan Annida
dalam menentukan pendidikan Annida. Misalnya pada
saat perencanaan pendidikan untuk tingkat SMP saat
ini kedua orang tua dan juga Annida belum menemukan
sekolah yang akan Annida pilih dikarnakan Annida
masih plin plan atau berubah ubah dalam menentukan
sekolahnya, terkadang Annida ingin melanjutkan ke
61
SMP negri namun terkadang Annida ingin melanjutkan
pendidikan di pesantren.
8) Apakah orang tua membuat jadwal kegiatan anak
sehari-hari?
Ibu Puji sebagai ibu dari Annida mengatakan untuk
mengatur jadwal sehari-hari pada awalnya Annida
memang dijadwalkan namun seiring dengan waktu dan
bertambahnya usia Annida tidak lagi dijadwalkan.
Annida sudah sadar betul akan kegiatan dan kewajiban
yang harus ia lakukan di setiap harinya, misalnya jam
15.00 sore ia harus pergi mengaji itu tidak perlu lagi
diingatkan untuk sholat fardu pun seperti itu, hanya saja
terkendala pada sholat subuh karna Annida tergolong
anak yang agak sulit bangun subuh atau pagi.
9) Apakah orang tua membuat jadwal jam belajar
dirumah?
Ibu Puji sebagai ibu dari Annida mengatakan pada
awalnya untuk jadwal belajar Annida di buatkan jadwal
namun saat ini sudah tidak lagi, karna biasanya saat
pulang sekolah annida suka mengerjakan tugas dari
sekolah jika mengalami kesulitan Annida akan
menanyakan di malam hari saat orang tua annida
berkumpul dirumah. Biasanya pada pukul 19.00 Annida
62
belajar di dampingi oleh orang tuanya di sertai bercerita
apa yang terjadi di hari tersebut.
10) Bagaimana proses ibu/bapak dalam mendampingi
anak belajar pada saat anak menyelesaikan tugas
sekolah dan ujian sekolah?
Ibu Puji sebagai ibu dari Annida mengatakan pada
saat mendampingi Annida belajar dan mendampingi
saat menyelesaikan tuagas biasanya orang tua Annida
bertanya terlebih dahulu kenapa Annida tidak bisa
kebanyakan Annida selalu menjawab bahwa ia belum
mengerti. Kalau sudah seperti ini biasanya ibu Puji
telah yang akan membantu Annida dalam
menyelesaikan tugasnya yaitu dengan bekerja sama
bersama Annida, jikalau tugas tersebut terasa tinggi
kesuliannya dan ibu Puji juga tidak paham sehingga
tidak bisa menyelesaikan tugas tersebut maka solusi
terakhirlah yang akan dilakukan, yaitu menggunakan
media smart phone. Yaitu dengan cara membuka
aplikasi google.
11) Apakah ibu/bapak membatasi kegiatan anak di luar
rumah?
Ibu Puji sebagai ibu dari Annida mengatakan untuk
kegiatan di luar rumah Annnida memang di batasi karna
63
di setiap harinya Annida sudah mempunyai berbagai
kegiatan yaitu senin sampai hari kamis Annida
mengikuti les dari jam 12.30 sampai jam 13.30 Annida
mengikuti les di sekolahnya. Jam 15.00 sampai jam
18.00 Annida mengaji. Untuk hari jumat dan sabtu
Annida mengikuti extrakulikuler pramuka disekolah.
Jadi untuk kegiatan di luar rumah annnida hanya
memiliki sedikit waktu, pada hari minggu annida libur
dan orang tuanya juga libur biasanya menghabiskan
waktu di rumah atau berjalan jalan di sekitar komplek
rumah.
12) Apakah ibu/bapak mengarahkan anak untuk belajar di
rumah saja?
Ibu Puji sebagai ibu dari Annida mengatakan Annida
dalam hal belajar tidak bergantung dan tidak di
fokuskan dirumah saja. Saat ini Annida mengikuti les
tambahan belajar disekolahnya tidak mengikuti
bimbingan belajar di tempat lain.
Ibu Puji selalu menyediakan buku-buku yang Annida
perlukan dan Annida sukai, sehingga Annida bisa
belajar dari mana saja. Untuk gadget Annida hanya
bisa atau boleh memegang gadget pada saat hari
minggu ataupun di setiap malam pada saat browsing
64
tentang pelajaran tentang pelajaran disekolah itupun
harus diawasi dan dipantau oleh kedua orang tuanya.
13) Apakah ibu/bapak sudah cukup puas dengan pola
pengasuhan anak selama ini?
Ibu Puji sebagai ibu dari Annida mengatakan jika
ditanyakan kepuasan dalam mendidik anak dengan
pola yang sudah diterapkan ini ibu dari Annida merasa
puas atau tidak puas, karna saat ibu Puji merasakan
puas ibu Puji merasa masih banyak kekurangan dalam
pola pengasuhan anak.
Sejauh ini hasil yang ibu Puji rasakan dan ibu Puji
lihat, ibu Puji sudah cukup senang karna Annida
memiliki sifat yang sopan, mandiri dan juga
bertanggung jawab. Meskipun terkadang annida masih
suka menangis apabila ia mengalami kesulitan disinilah
peran ibu Puji sebagai ibunya yang harus mendampingi
serta menenangkannya dan mencari jalan keluar untuk
persoalan yang Annida hadapi.
14)
Apakah ibu/bapak sudah cukup puas dengan hasil
belajar anak di sekolah?
Ibu Puji sebagai ibu dari Annida mengatakan untuk
hasil pendidikan Annida di sekolah formal kedua orang
65
tua Annida sudah merasa cukup puas karna Annida
dari kelas 1 sekolah dasar sampai dengan saat ini yaitu
kelas 5 Annida selalu mendapatkan nilai yang
memuaskan, annida selalu mendapatkan peringkat 2,
pernah mendapatkan peringkat 3 pada saat kelas 1 Sd
dan untuk hasil belajar ini orang tua selalu menekankan
agar Annida tidak berpuas diri atau tinggi hati, karna ini
semua adalah karunia dari Allah Swt dan hasil dari
kerja keras Annida selama ini.
15) Apakah ibu/bapak merasa ada pengaruh hasil belajar
anak dengan gadget?
Ibu Puji sebagai ibu dari Annida mengatakan
pengaruh gadget untuk hasil belajar anak itu sangat
berpengaruh sekali. Kemajuan teknologi mempunyai 2
hasil yaitu positif dan negatif, disisi positifnya dengan
kemajuan teknologi seperti halnya smartphone dapat
membantu anak dalam belajar, karena saat ini
pendidikan anak sekolah di Indonesia sudah memakai
kurtilas atau kurikulum tigabelas, kurikulum ini
menginigkan anak murid yang lebih aktif atau lebih
tanggap dalam mencari pembelajaran disekolah.
Jika mengalami kesulitan maka anak anak bisa cari
aplikasi google, dimana aplikasi ini sangat membantu
66
sekali bagi anak anak dalam mencari informasi tentang
mata pelajaran disekolah, jika ada tugas dari sekolah
yang tidak dapat terselesaikan atau sulit mendapatkan
informasi tantang materi disekolah google dapat
menjadi jalan keluarnya, Untuk dampak negatif dari
smartphone adalah jikalau anak sudah mengalami
kecanduan dalam bermain handphone. Dipastikan anak
tidak akan fokus dalam belajar, karena tidak fokus
itulah yang akan menurunkan hasil belajar anak.maka
dari itu Annida tidak bermain handphone pada saat hari
sekolah. Annida hanya bermain gadget hanya saat libur
sekolah yaitu hari minggu dan itupun masih perlu
pengawasan dari orang tua.
B. Hasil Analisis Data
1. Pandangan orang tua yang bekerja terhadap perkembangan
pendidikan anak
Pendidikan adalah hal yang penting khususnya untuk anak
yang harus diperhatikan oleh para orang tua. Orang tua
merupakan sosok pertama yang memberikan pendidikan
kepada anaknya, mulai dari tahap sekolah pendidikan anak usia
dini (Paud) berlanjut ke Taman Kanak-Kanak (TK) lalu ke
sekolah dasar (SD) hingga menengah (SMP-SMA). Peran orang
tua dalam dunia pendidikan anak tidak sebatas menyediakan
67
pendidikan yang layak bagi anak, akan tetapi juga ikut mendidik
anak. Memberikan pengetahuan dan memberikan pemahaman
mengenai beberapa nilai yang sangat jarang menjadi fokus
pendidikan di sekolah adalah kewajiban orang tua terhadap
anaknya. Walaupun kedua orang tua bekerja justru orang tua
tidak boleh lengah dengan pendidikan anak, banyak orang tua
yang bekerja tetapi lupa akan pendidikan untuk sang anak,
sehingga anak telat atau tidak bersekolah. Hal seperti itulah
yang membuat pendidikan anak menjadi tidak baik.
2. Peranan orang tua dalam mendidik anak.
Pendidikan dapat dilaksanakan di mana saja, baik di
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, bahkan di lingkungan
masyarakat, oleh karna itu sebagai orang tua wajib memberikan
pendidikan kepada anaknya. Orang tua dalam kaitannya
dengan pendidikan anak adalah sebagai pendidik utama, maka
dari itu tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak
diantaranya memberikan dorongan atau moivasi baik itu kasih
sayang, tanggung jawab moral, tanggung jawab sosial,
tanggung jawab atas kesejahteraan anak baik lahir maupun
batin.
Peran orang tua dalam mendidik anak yaitu :
a. Dapat memberikan penjelasan mengenai hal yang
baik dan juga buruk bagi anak. Contohya seperti
68
orang tua memberikan penjelasan dengan bahasa
yang mudah dimengerti, sehingga anak-anak tidak
binggung, dan paham akan penjelasan tersebut.
b. Pendidikan orang tua yang keras juga akan
menyebabkan anak menjadi keras. Orang tua
menggunakan pola mendidik anak dengan cara yang
keras justru akan membuat anak menjadi pribadi
yang tidak baik dan anak akan takut dengan orang
tua, sebaiknya orang tua disandingkan dengan pola
asuh yang tidak terlalu keras, sehingga anak tidak
merasa takut dengan orang tuanya.
c. Apa yang dilakukan orang tua akan ditiru oleh anak.
Apabila orang tua memahami prinsip ini, maka orang
tua tidak akan kesulitan dalam mendidik anak, jika
seorang anak akan mengikuti apa yang menjadi
kebiasaan orang tuanya maka anak akan mengikuti
apa yang orang tua lakukan, berikanlah contoh-
contoh yang positif kepada anak. Hilangkan bahasa
kasar dan juga kotor, namun perbanyaklah
penggunaan tata bahasa yang sopan santun, begitu
juga dengan perilaku, hindari melakukan kebiasaan
buruk di depan anak, contohnya seperti memukul,
dan kebiasaan lainnya yang tidak pantas.
69
d. Orang tua harus bisa menjaga anak dari lingkungan
sosial yang buruk. Jika orang tua membiarkan anak
bermain di lingkungan seperti anak-anak di jalanan
justru membuat anak seperti pribadi yang buruk dan
liar, orang tua harus memperhatikan teman-teman di
lingkungan anak.
3. Pa
ndangan orang tua tentang penerapan jam belajar efektif di
rumah
Orang tua mempunyai tanggung jawab penuh dalam
pengawasan waktu belajar dan memberikan petunjuk
pembagian waktu belajar anak di rumah. Para orang tua
perlu mengawasi penggunaan waktu belajar anak dirumah,
dengan begitu orang tua mengetahui apakah anaknya
menggunakan waktu belajar dengan baik.
Waktu belajar yang digunakan siswa atau cara
pengaturan waktu belajar yang baik dan tepat sesuai dengan
situasi dirinya sering diabaikan. Maka keadaan yang
semacam ini sangat merugikan jika dibiarkan terus
berlangsung dalam proses belajar, waktu itu perlu adanya
bimbingan. Waktu dalam belajar perlu disediakan khusus
untuk lebih eisien dalam pencapaian target belajar, hal ini
perlu adanya dorongan atau pengawasan. Pengawasan ini
70
bisa dilakukan oleh orang tua di rumah pada waktu anak
belajar.
Jam belajar memang sangat penting untuk belajar anak,
anak tetapi jam belajar di rumah juga jangan terlalu sering
atau terlalu lama justu akan membuat anak semakin bosan
dan tidak konsentrasi karna jam belajar di sekolah sudah
terlalu lama, sebaiknya orang tua mengatur atau
mempertimbangkan jam belajar untuk anak dirumah,
sehingga jam belajar di sekolah maupun di rumah seimbang
dan tidak membuat anak bosan untuk belajar.
4. Pandangan orang tua tentang tercapainya hasil belajar anak
Tercapinya hasil belajar anak di situ juga ada peran
orang tua, contohnya seperti orang tua menyediakan fasilitas
belajar yang memadai seperi meja belajar ataupun ruangan
untuk belajar, sehingga anak merasa nyaman belajar
dirumah. Dan orang tua juga harus mengecek apakah anak
sudah belajar atau mengerjakan tugasnya, orang tua harus
selalu memantau anak dalam belajar jika anak
membutuhkan bantuan untuk mengerjakan tugas. Jika orang
tua mengajarkan anak di rumah dengan baik, bisa membuat
hasil belajar anak di sekolah semakin baik karna perhatian
dan kasih sayang orang tualah jadi pemicu tercapai tidaknya
hasil bejar anak di sekolah, jadi orang tua harus bisa
71
membagi waktu untuk anak di rumah salah satunya yaitu
mengajarkan anak belajar di rumah.
5. Pandangan tentang pengaruh hasil belajar anak
Orang tua merupakan sosok pertama dan utama dalam
pendidikan anak, begitu juga dengan hasil belajar anak
Yang mempengaruhi hasil belajar adalah suatu hasil
nyata yang di capai oleh anak dalam usaha menguasai
kecakapan jasmani dan rohani di sekolah yang di wujudkan
dalam bentuk raport pada di setiap semester. Ada beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar yaitu salah
satunya adalah faktor lingkungan, lingkungan sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar anak di sekolah,
dikarnakan lingkunganlah yang pertama kali anak lihat, kalau
lingkungannya baik akan membuat anak juga baik, akan
tetapi kalau lingkungan buruk akan menjerumuskan anak ke
jalan yang tidak baik, sehingga bisa mempengaruhi proses
belajar dan membuat hasil belajar anak buruk. Smartphone
atau gadget juga bisa mempengaruhi hasil belajar anak, jadi
anak, jadi orang tua yang memberikan anak smartphone
atau gadget orang tua juga harus memperhatikannya waktu
anak saat bermain gedgetnya, sehingga anak juga bisa
membagi waktunya untuk belajar.
72
C. Interpretasi Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis data di atas, maka dapat di
interprestasikan sebagai berikut :
1. Penerapan jam belajar terbukti sangat efektif terhadap hasil
belajar anak, walaupun kedua orang tua tersebut bekerja
akan tetapi tidak menelantarkan pendidikan untuk anaknya.
2. Dari hasil belajar anak yang dijelaskan di atas terbukti
bahwa penerapan jam belajar di rumah sangat efektif,
sehingga membuat hasil belajar atau hasil semester rapot
anak sangat baik dan berhasil.
3. Perhatian atau pandangan orang tua terhadap pendidikan
anak terbukti sangat efektif dan meningkatkan hasil belajar
anak. Hal ini terbukti dari hasil penelitian bahwa kedua orang
tua yang sibuk bekerja juga mampu meningkatkan hasil
belajar.
73
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat di tarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa
penerapan jam belajar sangat efektif terhadap hasil belajar.
Hal ini terbukti dari prestasi Annida, Marsha, Farrel, Ceisya,
Akdan, dan Zahra disekolah sangat baik selalu
mendapatkan nilai yang memuaskan. Kedua orang tuanya
pun sangat bangga kepada anak-anaknya, dan selalu
memberikan support kepada sang anak sehingga anak
menjadi semangat belajar dan menangkap pelajaran di
sekolah.
2. Adapun cara penerapan jam belajar efektif dilakukan dengan
cara sebagai berikut :
a. Membuat jam balajar anak di rumah agar anak dapat
belajar dengan benar
b. Meskipun kedua orang tua bekerja mereka selalu
melakukan quality time kepada anak sepulang
mereka bekerja.
74
c. Orang tua juga selalu melakukan hal hal seperti
bermain bersama, sholat bersama, belajar bersama
dan menonton tv bersama.
B. Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan , maka peneliti
memberi beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi Anak
Selalu berusaha aktif di sekolah contohnya seperti
bertanya kepada guru mata pelajaran apa yang kurang
paham dan sulit dimengerti.
2. Bagi Orang tua
Sesibuk apapun orang tua bekerja harus tetap perhatian
kepada anak, dan mengatur jam belajar anak di rumah
sehingga anak menjadi teratur walaupun kedua orang
tuanya bekerja.
3. Bagi Masyarakat
Sebagai masukan agar orang tua diluar sana tetap
memperhatikan anaknya di sekolah maupun di rumah.
4. Bagi Peneliti Lain
Peneliti diharapkan dapat lebih mendalam lagi dalam
penelitian ini dan berusaha menjadi seorang yang dapat
mencontohkan hal-hal baik.
75
DAFTAR PUSTAKA
Basya, Hassan Syamsyi. (2009). Mendidik Anak Zaman Kita. Jakarta:
Zaman.
Bungin, Burhan. (2007). Penelitian Kualitatif Edisi Kedua. Jakarta
:Kencana
Dayakisni, Tri &Hudainah. (2009). Psikologi Sosial. Malang: Umm Pres
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2004). Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Jam Belajar Masyarakat. Yogyakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Dimyanti. Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Cipta.
Gordon, Thomas. (2009). Menjadi Orang Tua Efektif. Jakarta. PT
Gramedia Pustaka
Hasbullah. (2012). Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafino.
Hurlock, Elizabeth. (2003). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.
Jahja, Yudrik. (2011). Psikologi Perkembangan Edisi Pertama. Jakarta
:Kencana Prenadamedia Grup.
Jihad, Asep dan Abdul Haris. (2013). Evaluasi Pembelajaran .
Yogyakarta:Multi Presindo.
Johnson, Philip E. (2004). Bukan Cara Belajar Biasa. Jakarta: PT Bhuana
Ilmu Populer
76
Kurnia, Deni. (2014). Pembelajaran Terpadu. Bandung: Alpabeta.
Marwensdy, Brian. (2010). Psikologi Umum. Jakarta: Salemba Humanika.
Mashudi, Farid. (2013). Psikologi Konseling. Yogyakarta: Ircisod.
Moleong,Lexy J. (2007). Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Musthafa, Abu Sa’ad. (2007). Strategi Mendidik Anak. Jakarta: Maghfirah
Pustaka.
Purwanto, M. ngalim. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Purwanto. (2014). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Slameto. (2005). Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta
:RinekaCipta.
Soelaman. (2001). Pendidikan Dalam Keluarga. Bandung: Alfabeta.
Sugiono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendidikan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Susanto, Ahmad.(2014).Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah
Dasar. Jakarta: Kencana Prenadamedia Grup.
Thobroni. (2015). Belajar Dan Pembelajaran Teori dan Praktik.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
77
Lampiran 1 Profil Informan dan Wawancara Orang Tua
Pedoman Wawancara
Dengan Orang Tua dan Anak
Pamulang, Tanggerang Selatan
I. Profil informan :
1. Nama Anak : Annida Putri Antony
2. Nama Orang tua : Ahmad Tirta Antony dan Puji Lestari
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Usia : 37 tahun
5. Pekerjaan ibu : Guru Paud
6. Pekerjaan bapak : Karyawan Swasta
7. Tingkat pendidikan : SMA
8. Agama : Islam
78
II. Pertanyaan dan Jawaban
a. Wawancara oleh orang tua :
1) Apakah ibu/bapak bisa membagi waktu antara bekerja dan
medidik anak dirumah?
Ibu Puji sebagai ibu dari Annida mengatakan bahwa
awalnya ia mengalami kesulitan dalam membagi waktu,
namun seiring dengan waktu semua bisa diatur atau
dikendalikan.
2) Bagaimana antisipasi ibu/bapak saat anak di tinggal bekerja
seharian?
Ibu Puji sebagai ibu dari Annida mengatakan awalnya
Annida beserta adiknya tinggal dirumah bersama
pembantu. Namun saat ini sudah tidak ada pembantu,
untuk mengantisipasi hal tersebut Annida dan adiknya
selama ditinggal bekerja oleh orang tuanya diawasi dibantu
oleh tetangga sebelah rumahnya. Ibu puji bekerja hanya
sampai jam 13.00 siang.
3) Bagaimana peran orang tua dalam mendidik anak dirumah?
Ibu Puji sebagai ibu dari Annida mengatakan dalam
mendidik anak dirumah yang paling berperan penting dan
aktif adalah ibu Puji. Setiap hari ibu Puji selalu
mendampingi dan membantu Annida dalam mengerjakan
tugas-tugas dari sekolah. Begitu juga pada saat Annida
79
sebelum berangkat ke sekolah ibu Pujilah yang
membuatkan bekal makan untuk Annida bawa ke sekolah,
sehingga Annida tidak makan makanan atau jajanan di
sekolah. Dan tugas ibu Puji sebagai ibu rumah tangga juga
selalu di kerjakan sebelum ibu Puji berangakat bekerja.
4) Bagaimana menjaga komunikasi yang baik dengan sang
anak?
Ibu Puji sebagai ibu dari Annida mengatakan komunikasi
adalah hal yang terpenting dalam menjalin sebuah
hubungan. Ibu Puji menjalin komunikasi di rumah dengan
selalu menayakan apa saja yang sudah Annida alami hari
ini dan sebaliknya Annida pun selalu bertanya tentang apa
yang terjadi disetiap harinya kepada orang tuanya. Seperti
itulah agar komulikasi orang tua dengan anak berjalan
dengan lancar.
5) Bagaimana cara ibu/bapak dalam menjaga kesehatan dan
pola makan anak?
Ibu Puji sebagai ibu dari Annida mengatakan ibu Puji selalu
mempersiapkan dan memperhitungkan menu makanan di
setiap harinya. Sayur dan buah sudah menjadi menu wajib
yang dihidangkan untuk annida di setiap harinya, dan untuk
kesehatan ibu Puji selalu melakukan cek up rutin untuk
masalah gigi dan telinga. Ibu puji juga selalu menerapkan
80
kepada Annida agar tidak lupa menggosok gigi sebelum
tidur. Dan pola makan Annida juga sangat diperhatikan oleh
ibu Puji.
6) Bagaimana peran ibu/bapak dalam segi pendidikan
agama/rohani anak?
Ibu Puji sebagai ibu dari Annida mengatakan untuk segi
pendidikan agama annida saat ini sebagai santri di TPA Al-
Mustofa setiap jam 15.00 sampai maghrib Annida
menimba ilmu agama di TPA tersebut. Dan dirumah
Annida sering ikut bertilawah bersama ibu Puji selepas
sholat isya, dan pada saat hari libur annida beserta ayah
dan ibunya suka ikut kajian keagamaan.
7) Seberapa pentingkah ibu/bapak dalam menentukan
pendidikan anak?
Ibu Puji sebagai ibu dari Annida mengatakan dalam
menentuka pendidikan anak ibu Puji dan ayah Anton selalu
berunding dan berkomunikasi dengan Annida dalam
menentukan pendidikan Annida. Misalnya pada saat
perencanaan pendidikan untuk tingkat SMP saat ini kedua
orang tua dan juga Annida belum menemukan sekolah
yang akan Annida pilih dikarnakan Annida masih plin plan
atau berubah ubah dalam menentukan sekolahnya,
terkadang Annida ingin melanjutkan ke SMP negri namun
81
terkadang Annida ingin melanjutkan pendidikan di
pesantren.
8) Apakah orang tua membuat jadwal kegiatan anak sehari-
hari?
Ibu Puji sebagai ibu dari Annida mengatakan untuk
mengatur jadwal sehari-hari pada awalnya Annida
memang dijadwalkan namun seiring dengan waktu dan
bertambahnya usia Annida tidak lagi dijadwalkan. Annida
sudah sadar betul akan kegiatan dan kewajiban yang
harus ia lakukan di setiap harinya, misalnya jam 15.00 sore
ia harus pergi mengaji itu tidak perlu lagi diingatkan untuk
sholat fardu pun seperti itu, hanya saja terkendala pada
sholat subuh karna Annida tergolong anak yang agak sulit
bangun subuh atau pagi.
9) Apakah orang tua membuat jadwal jam belajar dirumah?
Ibu Puji sebagai ibu dari Annida mengatakan pada awalnya
untuk jadwal belajar Annida di buatkan jadwal namun saat
ini sudah tidak lagi, karna biasanya saat pulang sekolah
annida suka mengerjakan tugas dari sekolah jika
mengalami kesulitan Annida akan menanyakan di malam
hari saat orang tua annida berkumpul dirumah. Biasanya
pada pukul 19.00 Annida belajar di dampingi oleh orang
tuanya di sertai bercerita apa yang terjadi di hari tersebut.
82
10) Bagaimana proses ibu/bapak dalam mendampingi anak
belajar pada saat anak menyelesaikan tugas sekolah dan
ujian sekolah?
Ibu Puji sebagai ibu dari Annida mengatakan pada saat
mendampingi Annida belajar dan mendampingi saat
menyelesaikan tuagas biasanya orang tua Annida bertanya
terlebih dahulu kenapa Annida tidak bisa kebanyakan
Annida selalu menjawab bahwa ia belum mengerti. Kalau
sudah seperti ini biasanya ibu Puji telah yang akan
membantu Annida dalam menyelesaikan tugasnya yaitu
dengan bekerja sama bersama Annida, jikalau tugas
tersebut terasa tinggi kesuliannya dan ibu Puji juga tidak
paham sehingga tidak bisa menyelesaikan tugas tersebut
maka solusi terakhirlah yang akan dilakukan, yaitu
menggunakan media smart phone. Yaitu dengan cara
membuka aplikasi google.
11) Apakah ibu/bapak membatasi kegiatan anak di luar rumah?
Ibu Puji sebagai ibu dari Annida mengatakan untuk kegiatan
di luar rumah Annnida memang di batasi karna di setiap
harinya Annida sudah mempunyai berbagai kegiatan yaitu
senin sampai hari kamis Annida mengikuti les dari jam
12.30 sampai jam 13.30 Annida mengikuti les di
sekolahnya. Jam 15.00 sampai jam 18.00 Annida mengaji.
83
Untuk hari jumat dan sabtu Annida mengikuti extrakulikuler
pramuka disekolah. Jadi untuk kegiatan di luar rumah
annnida hanya memiliki sedikit waktu, pada hari minggu
annida libur dan orang tuanya juga libur biasanya
menghabiskan waktu di rumah atau berjalan jalan di sekitar
komplek rumah.
12) Apakah ibu/bapak mengarahkan anak untuk belajar di
rumah saja?
Ibu Puji sebagai ibu dari Annida mengatakan Annida dalam
hal belajar tidak bergantung dan tidak di fokuskan dirumah
saja. Saat ini Annida mengikuti les tambahan belajar
disekolahnya tidak mengikuti bimbingan belajar di tempat
lain.
Ibu Puji selalu menyediakan buku-buku yang Annida
perlukan dan Annida sukai, sehingga Annida bisa belajar
dari mana saja. Untuk gadget Annida hanya bisa atau boleh
memegang gadget pada saat hari minggu ataupun di setiap
malam pada saat browsing tentang pelajaran tentang
pelajaran disekolah itupun harus diawasi dan dipantau oleh
kedua orang tuanya.
13) Apakah ibu/bapak sudah cukup puas dengan pola
pengasuhan anak selama ini?
84
Ibu Puji sebagai ibu dari Annida mengatakan jika
ditanyakan kepuasan dalam mendidik anak dengan pola
yang sudah diterapkan ini ibu dari Annida merasa puas atau
tidak puas, karna saat ibu Puji merasakan puas ibu Puji
merasa masih banyak kekurangan dalam pola pengasuhan
anak.
Sejauh ini hasil yang ibu Puji rasakan dan ibu Puji lihat, ibu
Puji sudah cukup senang karna Annida memiliki sifat yang
sopan, mandiri dan juga bertanggung jawab. Meskipun
terkadang annida masih suka menangis apabila ia
mengalami kesulitan disinilah peran ibu Puji sebagai ibunya
yang harus mendampingi serta menenangkannya dan
mencari jalan keluar untuk persoalan yang Annida hadapi.
14) Apakah ibu/bapak sudah cukup puas dengan hasil belajar
anak di sekolah?
Ibu Puji sebagai ibu dari Annida mengatakan untuk hasil
pendidikan Annida di sekolah formal kedua orang tua Annida
sudah merasa cukup puas karna Annida dari kelas 1 sekolah
dasar sampai dengan saat ini yaitu kelas 5 Annida selalu
mendapatkan nilai yang memuaskan, annida selalu
mendapatkan peringkat 2, pernah mendapatkan peringkat 3
pada saat kelas 1 Sd dan untuk hasil belajar ini orang tua
selalu menekankan agar Annida tidak berpuas diri atau
85
tinggi hati, karna ini semua adalah karunia dari Allah Swt
dan hasil dari kerja keras Annida selama ini.
15) Apakah ibu/bapak merasa ada pengaruh hasil belajar anak
dengan gadget?
Ibu Puji sebagai ibu dari Annida mengatakan pengaruh
gadget untuk hasil belajar anak itu sangat berpengaruh
sekali. Kemajuan teknologi mempunyai 2 hasil yaitu positif
dan negatif, disisi positifnya dengan kemajuan teknologi
seperti halnya smartphone dapat membantu anak dalam
belajar, karena saat ini pendidikan anak sekolah di Indonesia
sudah memakai kurtilas atau kurikulum tigabelas, kurikulum
ini menginigkan anak murid yang lebih aktif atau lebih
tanggap dalam mencari pembelajaran disekolah.
Jika mengalami kesulitan maka anak anak bisa cari aplikasi
google, dimana aplikasi ini sangat membantu sekali bagi
anak anak dalam mencari informasi tentang mata pelajaran
disekolah, jika ada tugas dari sekolah yang tidak dapat
terselesaikan atau sulit mendapatkan informasi tantang
materi disekolah google dapat menjadi jalan keluarnya,
Untuk dampak negatif dari smartphone adalah jikalau anak
sudah mengalami kecanduan dalam bermain handphone.
Dipastikan anak tidak akan fokus dalam belajar, karena tidak
fokus itulah yang akan menurunkan hasil belajar anak.maka
86
dari itu Annida tidak bermain handphone pada saat hari
sekolah. Annida hanya bermain gadget hanya saat libur
sekolah yaitu hari minggu dan itupun masih perlu
pengawasan dari orang tua.
b. Wawancara oleh anak :
1) Apakah orang tua kamu selalu menayakan keadaan kamu
disekolah ?
Iyaa mamih dan ayah selalu manayakan pekerjaan sekolah
ketika pulang sekolah.
2) Apakah saat orang tua kamu pulang kerja selalu memberi
waktu untuk membantu mengerjakan PR sekolah ?
Kalau mamih punya waktu pasti mambantu untuk
mengerjakan pr dirumah, tapi mamih kadang suka menyuruh
aku mengerjakan sendiri.
3) Apakah orang tua kamu memberi jadwal bermain dan
belajar?
Iyaa mamih membagi waktu untuk aku bermain dan belajar.
4) Apakah orang tua kamu selalu memperhatikan asupan
makanan kepada kamu dan adik kamu?
Mamih selalu memilih makanan yang aku dan adik aku
makan.
5) Apakah kedua orang tua kamu selalu memberi semangat
belajar kepada kamu?
87
Ayah dan mamih selalu memberikan aku semangat untuk
rajin belajar.
c. Wawancara oleh teman-teman Annida:
1) Bagaimana sikap Annida jika sedang bermain?
Annida selalu baik kepada kita kalo sedang bermain.
2) Apakah Annida jika bermain selalu berbuat curang atau
sebaliknya?
Iyaa kadang kalo sedang bermain Annida curang.
3) Apakah jika Annida bermain selalu tidak ingat waktu?
Annida kalo bermain selalu setiap sore klau sudah mau
maghrib pasti udah dipanggil mamihnya untuk pulang.
88
III. Lampiran Foto
1. Foto pada saat Annida mengerjakan PR
2. Foto pada saat Annida berangkat sekolah
89
3. Foto kedua orang tua Annida, bapak Anton dan ibuPuji
4. Foto ibu Puji bapak Anton dan Annida pada saat ingin
megantar sekolah
5. Foto Annida pada saat ingin berangkat mengaji
90
6. Foto pada saat melakukan wawancara kepada ibu Puji
7. Foto bersama ibu Puji da Annida
91
8. Foto Annida saat bermain bersama teman-temannya
9. Foto hasil rapot Annida
92
93
94
95
96
97
98
99
Lampiran 2 Profil Informan dan Wawancara Orang Tua
Pedoman Wawancara
Dengan Orang Tua dan Anak
Pamulang, Tanggerang Selatan
I. Profil informan :
1. Nama Anak : Marsha Novalianti
2. Nama Orang tua : Marwan dan Jamillah
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Usia : 35 Tahun
5. Pekerjaan ibu : Karyawan Swasta
6. Pekerjaan Bapak : Supir
7. Tingkat Pendidikan : SMA
8. Agama : Islam
100
II. Pertanyaan dan Jawaban
a. Wawancara oleh orang tua :
1) Apakah ibu bisa membagi waktu antara bekerja dan mendidik anak
dirumah?
Ibu Jamillah mengatakan bahwa pendidikan sangat penting untuk
anak saya, jadi setiap hari saya sudah beritahu marsha bawa
waktunya belajar memang harus belajar dan waktunya bermain
silahkan bermain tetapi waktu bermain juga tidak terlalu lama.
2) Bagaimana antisipasi ibu saat anak ditinggal bekerja seharian?
Ibu Jamillah mengatakan awalnya saya ragu untuk meninggalkan
marsha sendiri dirumah tetapi saya harus memberi kepercayaan
kepada Marsha agar bisa menjadi anak yang mandiri.
3) Bagaimana peran orang tua dalam mendidik anak di rumah?
Ibu Jamillah mengatakan saya yang paling deket sama anak saya
dibandingkan suami saya, saya mendidik anak saya dari kecil saya
ajarkan untuk mandiri dan tidak manja, tetapi setiap pagi sebelum
Marsha berangkat sekolah keperluan untuk sekolah sudah saya
rapihkan sebelum saya berangkat kerja.
4) Bagaimana menjaga komunikasi yang baik dengan sang anak?
Ibu Jamillah mengatakan komunikasi itu sangat penting, karna
dengan komunikasi ibu Jamillah bisa memantau Marsha di rumah.
101
5) Bagaimana cara ibu dalam menjaga kesehatan dan pola makan
anak?
Ibu Jamillah mengatakan setiap hari sebelum Ibu Jamillah bekerja
mempersiapkan makanan sarapan untuk Marsha dan membawa
bekel sekolah, karna setiap hari Marsha selalu membawa bekel.
Untuk kesehatan Marsha ibu Jamillah sebulan sekali selalu
mengontol kedokter.
6) Bagaimana peran ibu dalam segi pendidkan agama/rohani anak?
Ibu Jamillah mengatakan untuk pendidikan keagamaan ibu Jamillah
memasukan Marsha ke pengajian deket rumah tetapi terkadang
Marsha juga mengaji bersama nenek di rumah.
7) Seberapa pentingkan ibu dalam menentukan pendidikan anak?
Ibu Jamillah mengatakan pendidikan sangat penting diajarkan sejak
dini,karna ilmu yang bermanfaatlah yang akan selalu dibawa
Marsha.
8) Apakah orang tua membuat jadwal kegiatan anak sehari-hari?
Ibu Jamillah mengatakan jadwal kegiatan Marsha di rumah sudah
ibu Jamillah tulis, tetapi terkadang yang memantau Marsha di
rumah neneknya.
9) Apakah orang tua membuat jam belajar di rumah?
Ibu Jamillah mengatakan untuk jadwal belajar Marsha dari jam
19.00 sampai dengan jam 21.00. tetapi jika Marsha sudah jenuh
102
dan cape terkadang sebelum jam 21.00 sudah selali, ibu Jamillah
juga tidak mau memaksa Marsha.
10) Bagaimana proses ibu dalam mendampingi anak belajar pada saat
anak menyelesikan tugas sekolah dan ujian sekolah?
Ibu Jamillah mengatakan jika Marsha belum mengerti Marsha akan
menayakan kepada ibu Jamillah atau kepada ayahnya.
11) Apakah ibu membatasi kegiatan anak di luar rumah?
Ibu Jamillah mengatakan ibu Jamillah tidak pernah membatasi
kegiatan Marsha di luar rumah, karna dunia anak pada saat umur
segini adalah dunia yang menyenangkan untuk Marsha.
12) Apakah ibu mengarahkan anak untuk belajar di rumah saja?
Ibu Jamillah mengatakan tidak, terkadang Marsha juga belajar
bareng bersama tema-teman sekolah, tetapi jika saya ada di rumah
saya yang mengawasi Marsha belajar di rumah.
13) Apakah ibu sudah cukup puas dengan pola pengasuhan anak
seperti ini?
Ibu Jamillah mengatakan sebenarnya ibu Jamillah tidak merasa
puas dengan pengasuhan seperti ini kepada Marsha, tetapi
keadaan yang membuat ibu Jamillah dan pak Marwan untuk sama-
sama bekerja.
14) Apakah ibu sudah cukup puas dengan hasil belajar anak di
sekolah?
103
Ibu Jamillah mengatakan sudah merasa puas, karna Marha selalu
masuk peringkat 5 besar di sekolah dan nilainya selalu
memuaskan, akan tetapi saya terus menasehati Marsha agar tidak
berpuas diri, justru itulah yang harus selalu menjadi motivasi untuk
Marsha agar selalu bertahan dengan peringkatnya.
15) Apakah ibu merasa ada pengaruh hasil belajar anak dengan
gadget?
Ibu Jamillah mengatakan tidak pernah melarang Marsha untuk
bermain gadget,dan ibu Jamilllah juga mendampingi Marsha pada
saat memegang gadget, menurut ibu Jamillah tidak ada pengaruh
hasil belajar Marsha dengan getgetnya.
104
III. Lampiran Foto
1. Foto pada saat Marsha mengerjakan PR
2. Foto Marsha bersama teman-temannya mengerjakan PR
3. Foto bersama ibu Jamillah dan Marsha
105
Lampiran 3 Profil Informan dan Wawancara Orang Tua
Pedoman Wawancara
Dengan Orang Tua dan Anak
Pamulang, Tanggerang Selatan
I. Profil informan :
1. Nama Anak : Muhammad Farrel Novandi
2. Nama Orang tua : Yasin dan Leha
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Usia : 29 Tahun
5. Pekerjaan ibu : Ofice Girl
6. Pekerjaan Bapak : Karyawan Swasta
7. Tingkat Pendidikan : SMA
8. Agama : Islam
106
II. Pertanyaan dan Jawaban
a. Wawancara oleh orang tua :
1) Apakah ibu bisa membagi waktu antara bekerja dan mendidik anak
dirumah?
Ibu Leha mengatakan ibu Leha bisa membagi waktunya untuk
bekerja dan untuk mendidik Farrel dirumah, karna menurut ibu
Leha mendidik anak adalah hal yang penting.
2) Bagaimana antisipasi ibu saat anak di tinggal bekerja seharian?
Ibu Leha mengatakan ketika ibu Leha bekerja Farrel dititipka
kepada neneknya, sehingga ibu Leha tidak terlalu khawatir untuk
meningglkan Farrel di rumah.
3) Bagaimana peran orang tua dalam mendidik anak di rumah?
Ibu Leha mengatakan ketika Farrel belajar ibu Leha selalu
mendampingi Farrel sehingga selalu terawasi oleh ibu Leha.
4) Bagaimana menjaga komunikasi yang baik dengan sang anak?
Ibu Leha mengatakan selalu menjaga komunikasi dengan Farrel,
ketika ibu Leha bekerja ibu Leha tetap menyempatkan waktu untuk
menyakan kabar Farrel lewat sang nenek.
5) Bagaimana cara ibu dalam menjaga kesehatan dan pola makan
anak?
Ibu Leha mengatakan pola makan sangat penting untuk kesehatan
Farrel karna itu sebelum ibu Leha pergi bekerja selalu menyiapkan
makan dan memasakan kesukaan Farrel
107
6) Bagaimana peran ibu dalam segi pendidikan agama/rohani anak?
Ibu Leha mengatakan Farrel mengaji di dekat rumah, tetapi jika ibu
Leha sudah di rumah ibu Leha yang mengajarkan agama dan
waktu usia Farrel masih belia sudah diajarkan agama, ketika Farrel
besar nanti ibu Leha ingin memasukan Farrel ke pesantren.
7) Seberapa pentingkah ibu dalam menentukan pendidikan anak?
Ibu Leha mengatakan menentukan pendidikan untuk anak sangat
penting, dari mulai Farrel usia 4 tahun ibu Leha memasukan Farrel
ke Taman Kanak-kanak, dan sekarang Farrel di Sekolah Dasar.
8) Apakah orang tua membuat jadwal kegiatan anak sehari-hari?
Ibu Leha mengatakan tidak mau ribet dalam kegiatan anak, jika
Farrel ingin bermain dan belajar, karna ibu Leha yang bekerja dan
bapak Yasin juga bekerja, jadi Farrel selalu bersama memeknya.
9) Apakah orang tua membuat jadwal jam belajar di rumah?
Ibu Leha mengatakan tidak membuat jadwal belajar untuk Farrel,
jika Farrel ingin belajar yaa belajar jika tidak, ibu Leha tidak
memaksakan Farrel untuk terus menerus belajar, tetapi jika Farrel
belajar muli dari jam 19.00 sampai dengan jam 20.00.
10) Bagaimana proses ibu dalam mendampingi anak belajar pada saat
anak menyelesaikan tugas sekolah dan ujian sekolah?
Ibu Leha mengatakan jika tugas sekolah Farrel bisa mengerjakan
sendiri ibu Leha tidak membantu dalam mengerjakan tugas
108
sekolah, jika Farrel tidak membuat tugas sekolahnya ibu Leha yang
membantu mengerjakannya.
11) Apakah ibu membatasi kegiatan anak di luar rumah?
Ibu Leha mengatakan jika kegiaan yang Farrel lakukan positif baik
di sekolah maupun di rumah ibu Leha tidak membatasi waktunya.
12) Apakah ibu mengarahkan anak untuk belajar di rumah saja?
Ibu Leha mengatakan Farrel tidak belajar di rumah saja tetapi farrel
di masukan les oleh ibu Leha.
13) Apakah ibu sudah cukup puas dengan pola pengasuhan anak
selama ini?
Ibu Leha mengatakan selama ini puas dengan pengasuhan yang
dilakukan oleh ibu Leha ke keluarganya.
14) Apakah ibu sudah cukup puas dengan hasil belajar anak di
sekolah?
Ibu Leha mengatakan sudah merasa puas dengan hasil belajar
Farrel di sekolah, karna walaupun ibu Leha bekerja Farrel bisa
membuat keduaorang tuanya bangga dengan hasil belajar Farrel di
sekolah.
15) Apakah ibu merasa ada pengaruh hasil belajar anak dengan
gadget?
Ibu Leha mengatakan sengat berpengaruh karna sekarang internet
adalah bantuan untuk Farrel belajar, dengan gadget Farrel
megerjaka tugas sekolahnya.
109
III. Lampiran Foto
1. Foto pada saat Farrel belajar
2. Foto pada saat ibu Leha membantu Farrel mengerjakan tugas
110
Lampiran 4 Profil Informan dan Wawancara Orang Tua
Pedoman Wawancara
Dengan Orang Tua dan Anak
Pamulang, Tanggerang Selatan
I. Profil informan :
1. Nama Anak : Ceisya Putri Anindra
2. Nama Orang tua : Endra Hermana dan Suryani
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Usia : 27 Tahun
5. Pekerjaan ibu : Ibu rumah tangga
6. Pekerjaan Bapak : Karyawan Swasta
7. Tingkat Pendidikan : SMA
8. Agama : Islam
111
II. Pertanyaan dan Jawaban
a. Wawancara oleh orang tua :
1) Apakah ibu bisa membagi waktu antara bekerja dan mendidik anak
di rumah?
Ibu Suryani mengatakan karna ibu Suryani tidak bekerja
mempunyai waktu yang banyak untuk mendidik ceisya di rumah,
sehingga waktu Ceisya bermain dan belajar dapat di control
dengan baik.
2) Bagaimana antisipasi ibu saat anak ditinggal bekerja seharian?
Ibu Suryani mengatakan karna ibu Suryani tidak bekerja dapat
mempunyai waktu lebih bersama Ceisya di rumah.
3) Bagaimana peran orang tua dalam mendidik anak di rumah?
Ibu Suryani mengatakan yang berperan langsung dalam mendidik
anak di rumah yaitu ibu Suryani jadi dalam mendidik Ceisya di
rumah, jika Ceisya sulit mengerjakan tugas sekolah ibu Suryani
dapat membantunya
4) Bagaimana menjaga komunikasi yang baik dengan sang anak?
Ibu Suryani mengatakan komunikasi adalah yang penting kepada
Ceisya, ketika Ceisya pulang sekolah ibu Suryani menanyaka ada
tugas sekolah atau tidak, dan ibu Suryani juga langung
berkomunikasi dengan wali kelas Ceisya di sekolah.
112
5) Bagaimana cara ibu dalam menjaga kesehatan dan pola makan
anak?
Ibu Suryani mengatakan beliau langsung yang menyajikan
makanan di rumah, jadi kesehatan Ceisya juga dapat dijaga
dengan baik, dan pola makan Ceisya juga langsung ibu Suryani
siapkan dengan baik
6) Bagaimana peran ibu dalam segi pendidikan agama/rohani anak?
Ibu Suryani mengatakan pendidikan agama itu sangat penting
sehingga Ceisya pun dari kecil sudah diajarkan agama dengan ibu
Suryani dan ayahnya, terkadang Ceisya juga belajar mengaji
dengan sang nenek di rumah.
7) Seberapa pentingkah ibu dalam menentukan pendidikan anak?
Ibu Suryani mengatakan menentukan pendidikan untuk anak-
anaknya sangat penting, dan memilih sekolahpun juga penting, jika
Ceisya tidak nyaman di sekolahnya itu akan membuat kedepannya
tidak bagus juga, karna itu ibu Suryani sangat berhati-hati dalam
menentukan pendidikan Ceisya.
8) Apakah orang tua membuat jadwal kegiatan anak sehari-hari?
Ibu Suryani mengatakan selalu membuatkan jadwal kegiatan
sehari-hari kepada Ceisya, mulai dari makan, sekolah, bermain
semua masuk kedalam jadwal yang di buatkan oleh ibu Suryani.
113
9) Apakah orang tua membuat jadwal belajar di rumah?
Ibu Suryani mengatakan membuatkan jadwal belajar di rumah,
Ceisya belajar dari 20.00 sampai dengan jam 21.00 dan ibu
Suryani langsung yang menemani Ceisya pada saat belajar.
10) Bagaimana proses ibu dalam mendampingi anak belajar pada saat
anak menyelesaikan tugas sekolah dan ujian sekolah?
Ibu Suryani mengatakan dalam mendampingi Ceisya belajar tidak
terlalu kesulitan, karna Ceisya sudah mulai mnegeri dan paham
dengan tugas sekolahnya, jadi ibu Suryani tidak terlalu kesulitan
untuk mengajarkan Ceisya.
11) Apakah ibu membatasi kegiatan anak di luar rumah?
Ibu Suryani mengatakan sangat membatasi jika kegiatan Ceisya
hanya bermain, tetapi jika kegiatan yang membuat Ceisya sengang
menjalakannya ataupun belajr bersama teman-temannya ibu
Suryani tidak terlalu membatasi kegiatan Ceisya di luar rumah.
12) Apakah ibu mengarahkan anak untuk belajar di rumah saja?
Ibu Suryani mengatakan tidak mengarahkan Ceisya belajar di
rumah saja, tetapi terkadang belajar bersama teman-temannya
juga.
13) Apakah ibu sudah cukup puas dengan pola pengasuhna anak
selama ini?
Ibu Suryani mengatakan sudah merasa cukup puas dengan pola
pengasuhan yang ibu Suryani terapkan, karna selama ini dengan
114
pola pengasuhan seperti yang sudah dilakukan tidak ada sesuatu
yang aneh dengan cara pengasuhan.
14) Apakah ibu sudah cukup puas dengan hasil belajar anak di
sekolah?
Ibu Suryani mengatakan sudah merasa puas dengan hasil belajar
Ceisya di sekolah, karna Ceisya yang selalu nurut jika di suruh
belajar dan hasil belajar Ceisya juga sangat baik di sekolah.
15) Apakah ibu merasa ada pengaruh hasil belajar anak dengan
gadget?
Ibu Suryani mengatakan sangat berpengaruh, karna saat ini gadget
adalah salah satu jadi bantuan untuk Ceisya mengerjakan tugas di
sekolahnya.
115
III. Lampiran Foto
1. Foto pada saat Ceisya belajar
2. Foto ibu Suryani dan Ceisya
116
Lampiran 5 Profil Informan dan Wawancara Orang Tua
Pedoman Wawancara
Dengan Orang Tua dan Anak
Pamulang, Tanggerang Selatan
II. Profil informan :
1. Nama Anak : Muhammad Akdhan Ziyad
2. Nama Orang tua : Hasanudin dan Neni
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Usia : 32 Tahun
5. Pekerjaan ibu : Ibu rumah tangga
6. Pekerjaan Bapak : Karyawan Swasta
7. Tingkat Pendidikan : SMA
8. Agama : Islam
117
II. Pertanyaan dan Jawaban
a. Wawancara oleh orang tua :
1) Apakah bapak bisa membagi waktu antara bekerja dan mendidik
anak di rumah?
Bapak Hasanudin mengatakan selalu membagi waktu mendidik
anak di rumah, jika bapak Hasanudin sedang bekerja ibu Nenilah
yang berperan mengajarkan Akdan di rumah.
2) Bagaimana antisipasi bapak saat anak ditinggal bekerja seharian?
Bapak Hasanudin mengatakan tidak terlalu takut meningglkan
Akdan di rumah, karna ada ibu Neni yang selalu menemani Akdan
di rumah, sehingga untuk ditinggal seharian tidak perlu khawatir.
3) Bagaimana peran orang tua dalam mendidik anak di rumah?
Bapak Hasanudin mengatakan dalam mendidik anak sangat
penting, oleh karna itu Akdan selalu di ajarkan hal-hal yang positif
dan yang baik-baik.
4) Bagaimana menjaga komunikasi yang baik dengan sang anak?
Bapak Hasanudin mengatakan menjalin dan menjaga komunikasi
yang baik kepada anak itu sangat penting, jadi bapak Hasanudin
dan ibu Neni selalu menjaga baik komunikasi dengan Akdan, karna
dengan berkomunikasi dengan anak, anak akan merasa
diperhatikan.
5) Bagaimana cara bapak dalam menjaga kesehatan dan pola makan
anak?
118
Bapak Hasanudin mengatakan dalam menjaga kesehatan Akdan
bapak Hasanudin selalu memperhatikannya setiap sebulan sekali
ke dokter untuk di periksakan gigi Akdan, jika pola makan yang
memperhatikan langsung yaitu ibu Neni, ibu Neni selalu
memperhatikan dan menjaga makanan yang dimakan oleh Akdan.
6) Bagaimana peran bapak dalam segi pendidikan agama/rohani
anak?
Bapak Hasanudin mengatakan pendidikan Akdan dalam segi
agama selalu ditamankan sejak dini oleh bapak Hasanudin, karna
setiap malam jumat Akdan, bapak Hasanudin dan ibu Neni selalu
mengaji bersama dan selalu rutin.
7) Seberapa pentingkah bapak dalam menentukan pendidikan anak?
Bapak Hasanudin mengatakan menentukan pendidikan untuk
Akdan sangat penting, karna pendidikan yang akan memawa
Akdan sukses dan menjadi anak yang berguna untuk kedua orang
tua dan untuk orang lain, maka dari itu pendidikan sangat penting
yang kami utamakan.
8) Apakah orang tua membuat jadwal kegiatan anak sehari-hari?
Bapak Hasanudin mengatakan yang membuat jadwal kegiatan
Akdan adalah ibu Neni, ibu Neni selalu memperhatikan kegiatan
Akdan rumah maupun di luar rumah.
119
9) Apakah orang tua membuat jadwal jam belajar di rumah?
Bapak Hasanudin mengatakan tidak membuat jam belajar Akdan di
rumah, sesuai kemauan Akdan saja bapak Hasanudin dan ibu Neni
tidak memaksakan Akdan belajar jam berapa, jika Akdan ngin pagi
yaa pagi jika malam yaa malam, bapak Hasanudin dan ibu Neni
memberikan kepercayaan kepada Akdan, walaupun seperti itu hasil
belajar Akdan di sekolah tidak terganggu dan tidak berpengaruh.
10) Bagaimana proses bapak dalam mendampingi anak belajar pada
saat anak menyelesaikan tugas sekolah dan ujian sekolah?
Bapak Hasanudin mengatakan Akdan selalu mengerjakannya
sendiri, tetapi jika Akdan mulai kesulitan bapak Hasanudin selalu
membantu dalam mengerjakan tugas sekolah.
11) Apakah bapak membatasi kegiatan anak di luar rumah?
Bapak Hasanudin mengatakan iyaa karna kadang Akdan kalau
sudah bermain tidak bisa mengontrol waktu dengan baik, sehingga
bapak Hasanudin selalu membatasi kegiatan Akdan di luar rumah.
12) Apakah bapak mengarahkan anak untuk belajar di rumah saja?
Bapak Hasanudin mengatakan tidak mengarahkan untuk belajar di
rumah juga, karna Akdan dimasukan oleh bapak Hasanudin belajar
les di luar rumah.
120
13) Apakah bapak sudah cukup puas dengan pola pengasuhan anak
selama ini?
Bapak Hasanudin mengatakan sudah merasakan puas dengan
pola pengasuhan yang di lakukan oleh ibu Neni kepada Akdan
karna bisa membuat Akdan menjadi anak yang mandiri.
14) Apakah bapak sudah cukup puas dengan hasil belajar anak di
sekolah?
Bapak Hasanudin mengatakan cukup puas dengan hasil belajar
Akdan di sekolah, karna Akdan selalu menjadi peringkat pertama di
kelas jadi bapak Hasanudin dan ibu Neni sudah merasa bangga
kepada Akdan.
15) Apakah bapak merasa ada pengaruh hasil belajar anak dengan
gadget?
Bapak Hasanudin mengatakan sangat sangat berpengauh karna
bisa membatu Akdan untuk mengerjakan tugas-tugas sekolahnya.
121
III. Lampiran Foto
1. Foto saat Akdan belajar
2. Foto pada saat Akdan diajarkan oleh bapak Hasanudin
122
Lampiran 6 Profil Informan dan Wawancara Orang Tua
Pedoman Wawancara
Dengan Orang Tua dan Anak
Pamulang, Tanggerang Selatan
II. Profil informan :
1. Nama Anak : Zahra Ayuri
2. Nama Orang tua : Kemal dan Yuli
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Usia : 27 Tahun
5. Pekerjaan ibu : Ibu rumah tangga
6. Pekerjaan Bapak : Karyawan Swasta
7. Tingkat Pendidikan : SMA
8. Agama : Islam
123
II. Pertanyaan dan Jawaban
a. Wawancara oleh orang tua :
1) Apakah ibu bisa membagi waktu antara bekerja dan mendidik
anak?
Ibu Yuli mengatakan mempunyai banyak waktu untuk membagi
waktunya untuk mendidik Zahra di rumah, sehingga ibu Yuli dapat
mengontrol secara langsung perkembngan Zahra.
2) Bagaimana antisipasi ibu saat anak di tinggal bekerja seharian?
Ibu Yuli mengatakan karna ibu Yuli tidak bekerja jadi tidak khawatir
untuk meninggalkan Zahra di rumah.
3) Bagaimana peran orang tua dalam mendidik anak di rumah?
Ibu Yuli mengatakan yang berperan langsung untuk mendidik
Zahra di rumah adalah ibu Yuli sendiri jadi ibu Yuli dapat
mengontrol secara langsung keadaan Zahra baik dalam segi
pendidikan.
4) Bagaimana menjaga komunikasi yang baik dengan sang anak?
Ibu Yuli mengatakan untuk menjaga komunikasi yang baik ibu Yuli
selalu memberitahu Zahra yang baik ataupun yang tidak baik untuk
Zahra, karna komunikasi sangat penting untuk dilakukan orang tua
kepada anak.
124
5) Bagaimana cara ibu dalam menjaga kesehatan dan pola makan
anak?
Ibu Yuli mengatakan selalu memperhatikan kesehatan dan pola
makan Zahra, karna Zahra adalah anak yang mempunyai alergi
disalah satu makanan, maka ibu Yuli selalu memperhatikan
makanan yang dimakan oleh Zahra.
6) Bagaimana peran ibu dalam segi pendidikan agama/rohani anak?
Ibu Yuli mengatakan Zahra mengikuti pengajian di rumah selalu
rutin Zahra ikuti karna dengan mengikuti atau masuk langsung ke
pengajian anak dapat belajar dengan teman-temannya.
7) Seberapa pentingkah ibu dalam menentukan pendidikan anak?
Ibu Yuli mengatakan sekolah Zahra dimasukan di deket rumah saja
karna agar tidak terlalu jauh dari rumah dan agar gampang untuk
mengontrol Zahra.
8) Apakah orang tua membuat jadwal kegiatan anak sehari-hari?
Ibu Yuli mengatakan tidak membuat jadwal kegiatan sehari-hari,
karna sehari-hari juga diawasi oleh ibu Yuli.
9) Apakah orang tua membuat jadwal jam belajar di rumah?
Ibu Yuli mengatakan iyaa jika Zahra belajar di mulai dari jam 20.00
sampai dengan 21.00 tidak lebih dan tidak kurang dari itu.
10) Bagaimana proses ibu dalam mendampingi anak belajar pada saat
anak menyelesaikan tugas sekolah dan ujian sekolah?
125
Ibu Yuli mengatakan Zahra belajar selalu bersama ibu Yuli tetapi
Zahra sebisa mungkin mengerjakan dahulu sendiri jika Zahra
sudah mulai tidak paham ibu Yuli dapat membantunya.
11) Apakah ibu membatasi kegiatan anak di luar rumah?
Ibu Yuli mengatakan tidak terlalu membatasi kegiatan Zahra di luar
rumah karna ibu Yuli tidak mau membuat Zahra merasa terkekang
oleh peraturan di rumah.
12) Apakah ibu mengarahkan anak untuk belajar di rumah saja?
Ibu Yuli mengatakan tidak mengarahkan Zahra untuk belajar di
rumah saja, tetapi Zahra juga dimasukan les di dekat rumahnya
oleh ibu yuli.
13) Apakah ibu sudah cukup puas dengan pola pengasuhan anak
selama ini?
Ibu Yuli mengatakan sudah merasa cukup puas dengan pola
pengasuhan yang selama ini di berikan kepada Zahra sehingga
membuat Zahra menjadi anak yang membanggakan.
14) Apakah ibu sudah cukup puas dengan hasil belajar anak di
sekolah?
Ibu Yuli mengatakan sudah sangat puas dengan hasil belajar Zahra
di sekolah, karna Zahra selalu menjadi juara kelas, tetapi itu tidak
membuat Zahra menjadi tinggi justru itu membuat Zahra
memotivasi agar tetap berendah diri.
126
15) Apakah ibu merasa ada pengaruh hasil belajar anak dengan
gadget?
Ibu Yuli mengatakan tidak ada pengaruh antara hasil belajar Zahra
dengan gadget, walaupun Zahra suka memegang gadget di rumah
itu tidak tenggangu ataupun berpengaruh ke hasil belajar Zahra.
III. Lampiran Foto
1. Foto pada saat Zahra belajar
2. Foto pada saat ibu Yuli mengajarkan Zahra belajar
127
128
129
130
131
132
133
134