penerapan ilmu kimia
DESCRIPTION
penerapan ilmu kimiaTRANSCRIPT
MAKALAH KIMIA ANALISIS
“PENERAPAN KIMIA ANALISIS”
Nama Kelompok:
1. Alfi Mardiana (1413206004)
2. Efi Ratna Sari (1413206018)
3. Ganarsih Ayu Safitri (1413206020)
4. M. Dany Pratama (14132060230)
STIKes KARYA PUTRA BANGSA
TULUNGAGUNG
2015
PENERAPAN KIMIA ANALISIS 1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmatNya kami dapat menyelesaikan tugas makalah Kimia Analisis tentang
“PENERAPAN KIMIA ANALISIS”. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bpk Arif
Santoso,S.Farm.,Apt, selaku dosen pembimbing karena dengan adanya tugas ini dapat
menambah wawasan kami.
Makalah ini berisikan tentang Penerapan ilmu kimia analisis didalam industri farmasi,
di laboratorium, Puskesmas atau klinik, Apotek atau Rumah Sakit, BPOM, Penelitian dan dalam
kehidupan sehari-hari.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Akhir kata kami berharap semoga makalah
ini berguna bagi semua pihak. Sekian dan terima kasih.
Tulungagung, 12 Desember 2015
Penyusun
PENERAPAN KIMIA ANALISIS 2
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar....................................................................................................ii
Daftar Isi...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Tujuan....................................................................................................2
BAB II ISI
2.1 Peranan Kimia Analitik.........................................................................6
2.2 penerapan ilmu kimia analisis didalam industri farmasi..................7
2.3 Peranan kimia analisis dalam laboratorium........................................9
2.4 Puskesmas atau klinik / apotek atau rumah sakit..............................10
2.5 Peranan kimia analisis dalam BPOM.................................................11
2.6 Peranan Kimia analisis dalam Penelitan..............................................12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PENERAPAN KIMIA ANALISIS 3
1.1 Latar Belakang
Kemajuan sains dan teknologi mempengaruhi perkembangan kimia analisis.
Dengan alat-alat analisis yang canggih maka pekerjaan-pekerjaan analisis kimia dapat
dilakukan dengan cepat, tepat, dan memerlukan sedikit cuplikan. Di laboratrium industry
besar, pekerjaan~pekerjaan analisis kimia dilakukan oleh "mesin" yang bekerja secara
otomatis, tanpa istirahat, dan dapat mengerjakan pekerjaan yang dianggap berbahaya oleh
manusia. Perusahaan akan lebih banyak bergantung pada mesin daripada membayar
banyak tenaga.
Seiring dengan kemajuan sains dan teknologi maka peran seorang analis harus
benar-benar ditingkatkan dengan didukung oleh maraknya pengembangan penelitian-
penelitian di bidang analisis. Dalam industri farmasi peran seorang analis harus benar-
benar profesional. Hal ini tentu saja seorang analis diharapkan mempunyai wawasan yang
cukup luas tentang pengembangan metode analisis modern dan menguasai segala aspek
analisis khususnya bahan obat-obatan. Seorang analis tidak hanya harus mengetahui
jangkauan dan pemakaian analisis, tetapi yang paling penting dia harus sadar
pembatasan- pembatasan pengukuran dalam analisis.
Untuk itu sangat penting untuk mempelajari tentang peranan kimia analisis, yang
akan dibahas dalam makalah ini.
PENERAPAN KIMIA ANALISIS 4
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui peranan kimia analisis dalam
Industri farmasi
Laboratorium,
Puskesmas atau klinik,
Apotek atau Rumah Sakit,
BPOM,
Penelitian
Kehidupan sehari-hari
PENERAPAN KIMIA ANALISIS 5
BAB II
ISI
2.1 PENGERTIAN KIMIA ANALITIK
Kimia Analitik merupakan salah satu cabang Ilmu Kimia yang mempelajari
tentang pemisahan dan pengukuran unsur atau senyawa kimia. Dalam melakukan
pemisahan atau pengukuran unsur atau senyawa kimia, memerlukan atau menggunakan
metode analisis kimia. Kimia analitik mencakup kimia analisis kualitatif dan kimia
analisis kuantitatif. Analisis kualitatif menyatakan keberadaan suatu unsur atau senyawa
dalam sampel, sedangkan analisis kuantitatif menyatakan jumlah suatu unsur atau
senyawa dalam sampel.
Pembahasan ringkas tentang materi, wujud, sifat dan perubahan dari materi serta
energi merupakan ruang lingkup pengkajian ilmu kimia. Saat ini perkembangan ilmu
kimia sangat pesat dan telah memberikan andil yang sangat besar dalam kehidupan
manusia. Ilmu Kimia telah menghantarkan produk-produk baru yang sangat bermanfaat
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Luasnya area ilmu kimia, sehingga
keterkaitan antara satu bidang ilmu dengan bidang ilmu lainnya menjadi sangat erat.
2.1.1 PERANAN KIMIA ANALITIK
Kimia analitik tidak hanya digunakan di bidang kimia saja, tetapi digunakan juga
secara luas di bidang ilmu lainnya.Penggunaan kimia analitik di berbagai bidang
diantaranya :Penerapan ilmu kimia analisis didalam industri farmasi, Di laboratorium,
PENERAPAN KIMIA ANALISIS 6
Puskesmas atau klinik / Apotek atau Rumah Sakit, BPOM, Penelitian dan Kehidupan
sehari-hari. .
Selain itu Peran ilmu kimia untuk membantu pengembangan ilmu lainnya seperti
pada bidang geologi, sifat-sifat kimia dari berbagai material bumi dan teknik analisisnya
telah mempermudah geolog dalam mempelajari kandungan material bumi logam maupun
minyak bumi.
Pada bidang pertanian, analis kimia mampu memberikan informasi tentang
kandungan tanah yang terkait dengan kesuburan tanah, dengan data tersebut para petani
dapat menetapkan tumbuhan/tanaman yang tepat. Kekurangan zat-zat yang dibutuhkan
tanaman dapat dipenuhi dengan pupuk buatan, demikian pula dengan serangan hama
dan penyakit dapat menggunakan pestisida dan Insektisida. Dalam bidang kesehatan,
ilmu kimia cukup memberikan kontribusi, dengan diketemukannya jalur perombakan
makanan seperti karbohidrat, protein dan lipid. Hal ini mempermudah para ahli bidang
kesehatan untuk mendiagnosa berbagai penyakit. Interaksi kimia dalam tubuh manusia
dalam sistem pencernaan, pernafasan, sirkulasi, ekskresi, gerak, reproduksi, hormon dan
sistem saraf, juga telah mengantarkan penemuan dalam bidang farmasi khususnya
penemuan obat-obatan.
2.2 PENERAPAN ILMU KIMIA ANALISIS DIDALAM INDUSTRI FARMASI
Kimia analitik merupakan ilmu kimia yang mendasari analisis dan pemisahan
sampel. Analisis dapat bertujuan untuk menentukan jenis komponen apa saja yang
terdapat dalam suatu sampel (kualitatif), dan juga menentukan berapa banyak komponen
yang ada dalam suatu sampel (kuantitatif). Tidak semua unsur atau senyawa yang ada
dalam sampel dapat dianalisis secara langsung, sebagian besar memerlukan proses
PENERAPAN KIMIA ANALISIS 7
pemisahan terlebih dulu dari unsur yang mengganggu. Karena itu cara-cara atau prosedur
pemisahan merupakan hal penting juga yang dipelajari dalam bidang ini. Dibandingkan
dengan cabang ilmu kimia lainnya seperti kimia anorganik, organik,fisik dan biokimia,
maka kimia analitik mempunyai penerapan yang lebih luas. Kimia analitik tidak saja
dipakai di cabang ilmu kimia lainnya, tapi juga dipakai luas. Dalam cabang ilmu
pengetahuan lain seperti ilmu lingkungan, kedokteran, pertanian, kelautan dan
sebagainya.
Ada beberapa ruang lingkup farmasi yaitu reaksi-reaksi kimia, metode identifikasi,
analisis senyawa obat, sintesis senyawa obat, hubungan struktur kimia dengan efek obat
serta makanan dan minuman. Kimia farmasi merupakan cabang tentang susunan,
pembuatan dan pengujian obat-obatan. Bidang ilmu farmasi sangat berhubungan dengan
berbagai kegiatan baik kegiatan kimia kuantitatif maupun kegiatan kualitatif. Disamping
itu kimia farmasi juga mengembangkan ilmu yang terkait dengan bidang analisis kimia.
Kegunaan kimia analisis dalam bidang farmasi yaitu:
1. Identifikasi obat dan karakterisasi
Identifikasi obat dan karakterisasi meliputi bukti dari struktur seperti gugus fungsional,
berat molekuler dan struktur molekuler dengan teknik kromatografi inframerah (IR), UV-
Visible Spektroskopi (UV), Mass Spectroscopy dan NMR Spektroskopi.
2. Kualitas obat
Kimia analisis digunakan dalam industri farmasi untuk menganalisis kualitas obat seperti
pengujian kadar logam, kotoran manufaktur, produk degradasi, isomer (termasuk stereo
isomer dan enantiomer), dan adanya polimorf dapat ditentukan dengan teknik titrasi,
PENERAPAN KIMIA ANALISIS 8
HPLC (High Performance Liquid Chromatography), spektrometri massa, kromatografi
gas dan Xray Difraksi Spektroskopi.
3. Prosedur yang digunakan untuk pengujian bahan baku obat (API)
Kimia analisis digunakan untuk pengujian bahan aktif farmasi atau API (Active
Pharmaceutical Ingredient) yang digunakan sebagai produk obat.
Selain itu, kimia analisis digunakan untuk menetapkan kadar suatu obat dengan berbagai
macam metode diantaranya:
Digunakan untuk penetapan kadar aspirin dengan metode titrasi asam basa
Digunakan untuk penetapan kadar ammonium klorida / NaCl dengan metode
argentometri
Digunakan untuk penetapan kadar sulfonamide dalam tablet dengan metode diazotasi
Digunakan untuk penetapan kadar vitamin C pada tablet hisap dengan metode
dikloroindofenol (redoks)
Digunakan untuk penetapan kadar kalsim pada pasta gigi dengan metode gravimetric
Digunakan untuk penetapan kadar kalsium dalam kalsium karbonat dengan metode
komplexometri.
2.3 PERANAN KIMIA ANALISIS DALAM LABORATORIUM
Pemanfaatan Analisis kimia ini dalam bidang laboratorium digunakan untuk membuat
bahan-bahan kimia sebagai bahan dasar obat-obatan. Obat dibuat berdasarkan basil
penelitian dalam laboratorium terhadap proses dan reaksi kimia bahan-bahan yang
berkhasiat secara medis terhadap suatu penyakit. Contohnya, etanol atau alkohol
digunakan dalam proses pelarutan obat dan sebagai pensteril alat-alat kedokteran. Selain
PENERAPAN KIMIA ANALISIS 9
itu jika dilihat dari segi fungsinya biasanya kimia analisis dilaboratorium berperan
dalam:
1.Melakukan pemeriksaan urine
2. Melakukan pemeriksaan sperma
3. Melakukan pemeriksaan cairan tubuh
4. Melakukan pemeriksaan faeces
5. Melakukan pemeriksaan haematologi
6. Melakukan kontrol kualitas pada pemeriksaan
7. Melakukan pemeriksaan pada makanan dan minuman secara fisika dan kimia.
8. Melakukan pemeriksaan Toksikologi dari sampel biologis.
9. Melakukan pemeriksaan senyawa residu pestisida dari sampel biologis.
10. Melakukan pemeriksaan air minum, air bersih dan air limbah
11. Menggunakan teknik kromatografi.
12. Mempersiapkan larutan kerja dan larutan standar.
13. Melakukan pengambilan darah.
14. Menggunakan teknik kromatografi.
15. Mengoperasikan Mikroskop.
2.4 PUSKESMAS ATAU KLINIK / APOTEK ATAU RUMAH SAKIT
Peran ilmu kimia yang pertama pada kehidupan manusia adalah dalam bidang
kedokteran. Untuk membantu penyembuhan pasien yang mengidap suatu penyakit,
digunakan obat-obatan yang dibuat berdasarkan hasil risert terhadap proses dan reaksi
bahan-bahan yang berkhasiat yang dilakukan dalam cabang kimia analisis. Adapun peranan
kimia analisis dalam puskesmas / klinik / apotek / rumah sakit adalah sebagai berikut :
PENERAPAN KIMIA ANALISIS 10
Mengidentifikasi reaksi yang terjadi pada proses kehidupan sehingga mampu
menganalisa terjadinya penyakit atau masalah yang terjadi pada proses tersebut.
Menganalisa perkembangan bakteri penyebab penyakit, mempelajari sifatnya dan cara
pengendaliannya menggunakan bahan-bahan kimia.
Penggunaan kemoterapi dalam menanggulangi penyakit kanker.
Penggunaan enzim dalam menyelesaikan permasalahan dalam tubuh, dan penyembuhan
penyakit.
Test kadar gula darah menggunakan dasar uji keton dalam ilmu kimia untuk mengetahui
jumlah glukosa yang terlarut dalam darah. Uji ini sangat penting sebagai analisa
diabetes.
Membuat metode kimia untuk menganalisa suatu penyakit dengan cepat.
Membuat metode analisis penyakit yang akurat hinggal level molecular
2.5 BPOM
Perlindungan konsumen merupakan masalah kepentingan manusia, oleh karenanya
menjadi harapan bagi semua bangsa di dunia untuk dapat diwujudkan. Demikian pentingnya
masalah perlindungan konsumen di Indonesia, maka dikeluarkan suatu peraturan perundang-
undangan yaitu Undang-undang No. 8 Tahun 1999 tentang Undang-undang Perlindungan
Konsumen dikenal dengan UUPK. Perlindungan konsumen dalam bidang kesehatan
merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh konsumen dalam memperoleh produk
makanan yang dapat terjamin untuk kesehatan, dimana produk makanan yang beredar
tersebut telah diawasi oleh suatu instansi yang dapat bertanggung jawab atas pengawas
makanan. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merupakan instansi yang ditunjuk
oleh pemerintah dalam melakukan pengawasan makanan, sehingga pelaku usaha yang
PENERAPAN KIMIA ANALISIS 11
beritikad baik untuk dapat mengedarkan makanan terrsebut harus mendaftarkan produk
makanan tersebut kepada BPOM.
Beberapa fungsi dan kewenangan kimia analisis dalam Badan Pengawasan Obat dan
Makanan (BP-POM) adalah sebagai berikut:
Penilaian khasiat/kemanfaatan, keamanan, mutu, dan penandaan serta analisis
laboratorium dalam rangka pemberian izin edar obat termasuk narkotika, bahan obat,
produk diagnostik invivo, obat tradisional, kosmetika, dan makanan. Pengambilan contoh
dan pengujian laboratorium terhadap obat termasuk narkotika, bahan obat, produk
diagnostik invivo, obat tradisional, kosmetika, perbekalan kesehatan rumah tangga dan
makanan yang beredar.
2.6 APLIKASI KIMIA ANALISIS DI BIDANG PENELITIAN
Kimia anaIisis merupakan satu-satunya cabang iImu pengetahuan yang mempunyai
penerapan begitu luas hal ini dikarenakan:
a. Kimia analisis menawarkan banyak sekali pemakaian dalam bermacam disiplin ilmu
kimia seperti kimia anorganik, kimia organic, kimia fisik, dan biokimia.
b. Kirnia analisis terpakai sangat luas di cabang-cabang ilmu pengetahuan lainnya
seperti ilmu-ilmu lingkungan, ilmu pertanian, ilmu kedokteran, ilmu kimia klinik, zat
padat dan elekttonik, oseanografi, ilmu forensic, da penelitian luar angkasa.
Untuk memperjelas alasan di atas dapat dilihat beberapa contoh aplikasi kimia
analisis pada setiap bidang penelitian antara lain:
a) Dalam ilmu-ilmu lingkungan, pemantauan pencemaran udara dan air adalah suatu
masalah yang sangat vital. Pemantauan adanya polutan S02, CO, dan CO2 secara
PENERAPAN KIMIA ANALISIS 12
berkesinambungan dapat dilakukan dengan spektroskopi infra merah, atau
spektroskopi fluoresensi. Sedangkan untuk memeriksa oksigen yang terlarut dan
kandungan klor dalam air dapat dilakukan dengan potensiometri atau kolorimetri.
b) Dalam ilmu pertanian, analisis pestisida atau insektisida dalam tumbuh-tumbuhan
hasil panen dapat dilakukan secara kromatografi gas (Gas Chromatography / GC)
atau kromatografi cair kinerja tinggi (High Performance Liquid Chromatography /
HPLC). Demikian pula dalam penetapan ratio kalium, natrium, dalam pupuk dapat
dilakukan secara spektroskopi serapan atom atau spektroskopi nyala emisi.
c) Dalam ilmu kesehatan dan kimia klinis, analisis barbiturat, keracunan makanan,
deteksi vanadium, arsen dalam kuku dan rambut dapat dilakukan secara
spektroskopi. Analisis kobalt dalam vitamin B12, besi dalam haemoglobin darah dan
isolasinya dapat dilakukan dengan teknik elektroforesis atau permeasi gel (gel
permeation), dan lain-lain ( Melvin, M.,1987).
d) Dalam bidang elektronik, analisis unsur-Ullsur runut (trace elements) seperti
germanium dalam semikonduktor dan transistor, penentuan selenium, kalsium dalam
sel-sel foto dilakukan secara spektroskopi emisi atau analisis aktivasi neutron
(Wuilloud, R.G., Wuilloud, J.C., Olsina, R.A., dan Martinez, L.D., 2001).
e) Dalam bidang oseanografi, geologi, dan ilmu-ilmu astronomi, kimia analisis
digunakan secara luas. Analisis kimia air laut, analisis batu-batuan untuk mengetahui
kuantitas mangan dan aluminium atau analisis secara cepat untuk unsur-unsur dari
sampel batuan bulan dapat pula dilakukan dengan cara spektroskopi.
2.7 KIMIA ANALISIS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Peranan ilmu kimia tidak hanya pada ilmu-ilmu murni saja, tetapi juga pada ilmu
terapan. Misalnya, komputer, kedokteran, pertanian dan bahkan dalam bidang ilmu sosial. PENERAPAN KIMIA ANALISIS 13
Berikut beberapa contoh-contoh penerapan Ilmu Kimia Secara Luas Dan Umum
dalam kehidupan sehari-hari:
1. Dengan bantuan ilmu kimia telah diciptakan alat pencuci darah (haemodialisis)
yang sangat membantu para pasien.
2. Penemuan para ahli kimia dalam mempelajari silikon yang merupakan bahan dasar
untuk membuat mikroprosesor, menyebabkan komputer semakin kecil ukurannya
dan semakin canggih.
3. Peningkatan produksi pertanian memerlukan dukungan ilmu kimia. Misalnya,
pembuatan bibit unggul dengan rekayasa ginetika, pembuatan pupuk buatan serta
pembuatan pestisida.
4. Penemuan foto berwarna tidak terlepas dari ahli kima dalam pembuatan zat warna
yang peka cahaya.
Peranan ilmu kima yang cukup besar tersebut tidak dapat berdiri sendiri
tanpa bantuan dari ilmu-ilmu yang lain. Ilmu kimia menghasilkan bisnis besar. Dari
ilmu kimia inilah dibangun berbagai pabrik untuk mengolah bahan alam yang
kurang berguna menjadi bahan yang lebih berguna dengan menyerap banyak tenaga
kerja. Ahli kimia banyak diperlukan dalam berbagai bidang. Menjadi peneliti kimia
maupun ahli teknik kimia merupakan suatu karier yang menjanjikan kepuasan dari
segi ilmu maupun materi.
Manfaat Lain Ilmu Kimia Dalam Kehidupan Sehari-Hari
PENERAPAN KIMIA ANALISIS 14
Ilmu kimia erat kaitannya dengan kehidupan manusia sehari-hari. Hal-hal yang
terkait dengan makanan, pakaian, bahan bakar, obat-obatan, bahan konstruksi bangunan,
bahan industri elektronik, bahan produk yang melibatkan ilmu kimia sabun, deterjen,
pasta gigi dan kosmetik. Penggunaan polimer pengganti untuk kebutuhan industri dan
peralatan rumah tangga dari penggunaan bahan baku logam telah beralih menjadi bahan
baku plastik polivynil clorida (PVC). Kebutuhan makanan juga menjadi bagian yang
banyak dikembangkan dari kemasan, makanan olahan sampai dengan pengawetan.
Oleh karena itu, manfaat ilmu kimia sangat dirasakan dalam kehidupan dan berbagai
bidang kajian keilmuan.
Setiap orang mempunyai pandangan tersendiri terhadap ilmu kimia dan manfaat
ilmu kimia bagi kehidupan. Ada yang berpandangan negatif, ada pula yang menerima
kehadirannya. Mereka yang berpandangan negatif adalah orang-orang yang belum
memahami betapa penting manfaat ilmu kimia dalam kehidupan ini, kurangnya ilmu
pengetahuan bisa menjadi penyebab utamanya.
Mereka menganggap bahwa hal-hal yang berkaitan dengan kimia akan
berhubungan dengan zat-zat berbahaya yang mengandung racun. Ditambah lagi kesan
yang dominan timbul di kalangan masyarakat umum mengenai kimia adalah kesan
negatif dibandingkan dengan manfaatnya. Sehingga manfaat ilmu kimia semakin
tersamarkan. Kesan negatif ini timbul sebagai akibat dari sering terjadinya
penyalahgunaan ilmu kimia atau kesalahan penanganan dalam penerapan ilmu kimia.
Banyak persoalan yang belum terungkap secara baik di kalangan masyarakat
mengenai ilmu kimia dan manfaat ilmu kimia itu sendiri, dikarenakan pemahaman
PENERAPAN KIMIA ANALISIS 15
mengenai ilmu tersebut masih terbatas.
Untuk lebih mengakrabkan ilmu kimia serta manfaat ilmu kimia bagi kehidupan
manusia berbagai cara pun harus dilakukan. Efektivitas dan efisiensi pun diperlukan
untuk kemajuan ilmu pengetahuan, kemajuanteknologi, dan peningkatan kualitas hidup.
Mengingat pentingnya manfaat ilmu kimia dalam hidup, tidaklah mengherankan
jika kemudian ilmu kimia terus dikembangkan. Berbagai penelitian tentang apapun
terus dilakukan. Penemuan terus dilahirkan. Itu semua bertujuan untuk kehidupan
masyarakat banyak. Berbanding terbalik dengan ilmu kimia yang cenderung tidak
banyak disukai, manfaat ilmu kimia justru diminati dan dibutuhkan oleh manusia itu
sendiri.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kimia analitik merupakan Kimia Analitik merupakan salah satu cabang Ilmu
Kimia yang mempelajari tentang pemisahan dan pengukuran unsur atau senyawa kimia.
. Peranan kimia analisis sangat luas sekali diantaranya yaitu:
1. Dalam bidang farmasi yaitu : analisis obat dan karakterisasinya, kualitas obat,
digunakan untuk pengujian bahan aktif farmasi atau API (Active Pharmaceutical
Ingredient) dan digunakan juga untuk menetapkan kadar suatu obat dengan
berbagai macam metode dll.
2. Dalam laboratorium yaitu: digunakan untuk membuat bahan-bahan kimia
sebagai bahan dasar obat-obatan yang dibuat berdasarkan hasil penelitian dalam
PENERAPAN KIMIA ANALISIS 16
laboratorium Serta digunakan dalam berbagai tes kesehatan.
3. Dalam puskesmas atau klinik / apotek atau rumah sakit yaitu: digunakan
untuk menganalisa perkembangan bakteri penyebab penyakit, mempelajari
sifatnya dan cara pengendaliannya menggunakan bahan-bahan kimia, Penggunaan
kemoterapi dalam menanggulangi penyakit kanker, Membuat metode kimia untuk
menganalisa suatu penyakit dengan cepat.dll
4. Dalam BPOM digunakan untuk: Penilaian khasiat/kemanfaatan, keamanan,
mutu, dan penandaan serta analisis laboratorium dalam rangka pemberian izin
edar obat termasuk narkotika, bahan obat, produk diagnostik invivo, obat
tradisional, kosmetika, dan makanan,dll
5. Dalam bidang penelitian yaitu: Dalam ilmu pertanian, analisis pestisida atau
insektisida dalam tumbuh-tumbuhan hasil panen dapat dilakukan secara
kromatografi gas atau kromatografi cair kinerja tinggi. Dalam ilmu kesehatan dan
kimia klinis, analisis barbiturat, keracunan makanan, deteksi vanadium, arsen
dalam kuku dan rambut dapat dilakukan secara spektroskopi.
6. Dalam kehidupan sehari hari : Kimia analisis sangat berkaitan terhadap
ditemukannya alat – alat canggih yang bermanfaat untuk kehidupan sehari – hari
serta proses pembuatan makanan kemasan pengawetan, pakaian, bahan bakar,
obat-obatan, bahan konstruksi bangunan, bahan industri elektronik, bahan produk
yang melibatkan ilmu kimia sabun, deterjen, pasta gigi dan kosmetik. Penggunaan
polimer pengganti untuk kebutuhan industri dan peralatan rumah tangga dari
penggunaan bahan baku logam telah beralih menjadi bahan baku plastik polivynil
clorida (PVC) yang kesemuanya membutuhkan kimia analisis.
PENERAPAN KIMIA ANALISIS 17
DAFTAR PUSTAKA
Gandjar Ibnu Ghalib dan Rahman Abdul.2007. Kimia Farmasi Analisis.Pustaka Pelajar.
Melvin M. (1987). Electrophoresis Analytical Chemistry by Open Learning. Chichester: John
Wiley & Sons.
Wuilloud, R.G., Wuilloud, J.C., Olsina, R.A., dan Martinez, L.D. (2001). Speciation and
Preconcentration ofvanadium (V) and vanadium (IV) in Water Samples by Flow Injection
Inductively Coupled Plasma Optical Emission Spectrometry and Ultrasonic Nebulization.
The ANALYST. Vol. 126.715-719.
Khopkar, S.M.(1990). Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI Press
Harjadi, W. 1993. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta : Penerbit PT. Gramedia
PENERAPAN KIMIA ANALISIS 18