penelitian dosen muda.pdf
DESCRIPTION
educationTRANSCRIPT
SELEKSI BEBERAPA TUMBUHAN AIR SEBAGAI PENYERAP LOGAM BERAT Cd, Pb dan Cu DI
KOLAM BUATAN FMIPA UHAMKA
USUL PENELITIAN
Oleh :
Dra. FATIMAH NISMA., M.Si
Drs.BUDI ARMAN.,Apt
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR. HAMKA
MEI 2008
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
2
HALAMAN PENGESAHAN USUL PENELITIAN DOSEN MUDA 1. a. Judul : SELEKSI BEBERAPA TUMBUHAN AIR
SEBAGAI PENYERAP LOGAM BERAT Cd, Pb dan Cu DI KOLAM BUATAN FMIPA UHAMKA
b. Bidang Ilmu : Kimia c. Katagori : Kimia Analisa
2. Ketua Peneliti a. Nama lengkap : Dra. Fatimah Nisma. M.Si. b. Jenis Kelamin : Perempuan c. Golongan Pangkat : III B d. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli e. Fakultas/Jurusan : MIPA/Farmasi 3. Alamat Ketua Peneliti a. Alamat Kerja : Jurusan Farmasi . FMIPA. UHAMKA. Telp 021- Telp
021-8611070 dan 021-86603233 b. Alamat Rumah : Jl. Raya Asyafiiyah Rt 03/03 No 31A Cilangkap.
Cipayung. Jakarta Timur 08129529821 4. Jumlah Anggota Peneliti : 1 Orang Nama : Drs. Budi Arman ., Apt 5. Lokasi Penelitian : Kolam buatan FMIPA UHAMKA dan laboratorium
kimia Analisa Instrumen Jurusan Farmasi UHAMKA, Klender
6. Kerja sama dengan Instansi lain : - 7. Lama Penlitian : 8 Bulan (April – November 2009) 8. Biaya yang diperlukan a. Sumber dari Depdiknas : Rp. 10.000.000, 00 b. Sumber lain-lain : -- J u m l a h : Rp. 10.000.000, 00 (Sepuluh juta Rupiah)
Jakarta, 25 Mei 2008 Mengetahui, Ketua Peneliti, Dekan Fakultas MIPA UHAMKA
(Drs. H. Endang Abutarya, M.Pd) (Dra. Fatimah Nisma, M.Si)
Menyetujui
Ketua Lembaga Penelitian UHAMKA
Drs. Daniel Fernandez, M.Si
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
3
FORMULIR ISIAN USUL PENELITIAN
1. a. Nomor ID : - b. Tahun anggaran : 08 2. Judul Penelitian : SELEKSI BEBERAPA TUMBUHAN AIR
SEBAGAI PENYERAP LOGAM BERAT Cd, Pb dan Cu DI KOLAM BUATAN FMIPA UHAMKA
NO. NAMA DAN GELAR
AKADEMIK BIDANG
KEAHLIAN INSTAN
SI PENDIDIKAN
TERAKHIR
1. Fatimah Nisma, M.Si.Dra. Kimia Analisis Jurusan Farmasi
S2
2. Budi Arman., Drs.Apt. Kimia Analisis Jurusan Farmasi
S1
3. Perguruan Tinggi
a. Nama : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
b. Kode : - 4. Fakultas : MIPA 5. Program Penetilitian yang Diusulkan : 1. Penelitian Dosen Muda 6. Kategori Penelitian : 2. Mengembangkan IPTEKS 7. Lingkup Penelitian : 02 Wilayah 8. Bidang Ilmu yang Diteliti : 10 MIPA dan Kimia 9. Lokasi Penelitian : 01 10. Macam Penelitian : 01 Eksperimen 11. Lama Waktu Penelitian
a. Lama Penelitian : 8 bulan b. Bulan Penelitian : 04 – 12
12. Biaya Penelitian a. Diusulkan : Rp. 10.000.000,- b. Disetujui : Rp. 10.000.000,- c. Sumber Biaya : Kopertis III Rencana mahasiswa yang dilibatkan dalam penelitian a. S-0 : - b. S-1 : 5orang c. S-2 : -
13. Jumlah artikel yang akan dipublikasi a. Diseminarkan : 01 b. Ditulis di jurnal : 04 Jakarta, 21 Mei 2008
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
4
Fatimah Nisma, M.Si.,Dra
A. JUDUL PENELITIAN : SELEKSI BEBERAPA TUMBUHAN AIR SEBAGAI PENYERAP LOGAM BERAT Cd, Pb dan Cu DI KOLAM BUATAN FMIPA UHAMKA
B. BIDANG ILMU : MIPA/ KIMIA
C. PENDAHULUAN
Banyak media massa memberitakan bahwa sungai Citarum serta waduk
Siguling dan Cirata di Kabupaten Bandung tercemar logam berat karena hasil
buangan limbah pabrik yang dibuang ke sungai tersebut. Daging ikan mas dan nila
yang hidup di waduk tersebut ditemui juga mengandung logam Merkuri (Hg),
tembaga (Cu), Timbal (Pb) dan seng (Zn) dengan kadar yang cukup membahayakan.
Logam tersebut terkonsentrasi diperut, lemak dan daging ikan.
Aparat terkait mengaku telah berupaya untuk mencegah pencemaran tersebut
dengan berbagai cara. Ada dua cara penanggulangan pencemaran, yaitu dengan cara
kimia dan biologi. Cara kimia dengan reaksi Chelating yaitu memberikan senyawa
asam yang dapat mengompleks logam berat tersebut sehingga terbentuk garam dan
mengendap, namun cara ini sangat mahal dan logam masih berada di waduk
walaupun dalam keadaan terikat. Secara biologi adalah dengan menanami waduk
dengan tanaman yang dapat menyerap logam berat tersebut.(anonim 2008).
Eceng gondok (Umnocharis flava (L) selama ini dikenal sebagai tumbuhan
pengganggu (gulma) atau hama diperairan. Pada hal eceng gondok punya
kemampuan menyerap polutan logam berat yang ada diperairan. Rangkaian
penelitian seputar kemampuan eceng gondok dalam menyerap logam telah banyak
dilakukan. Widyanto dan Susilo dari IPB Bogor melaporkan dalam waktu 24 jam
eceng gondok dapat menyerap logam Cadmium (Cd), merkuri (Hg) dan nikel (Ni),
masing-masing sebesar1,35 mg/g, 1,77 mg/g dan 1,16 mg/g bila logam itu tak
bercampur dan serapan Cd sebesar 1,23 mg/g, Hg 1,88 mg/g dan Ni 0,35 mg/g
apabila logam tersebut tercampur. Lubis dan Syofyan (1986) menyatakan bahwa
logam Crom dapat diserap oleh eceng gondok secara maksimal pada pH 7, dimana
dilaporkan kadar logam Cr semula 15 ppm turun hingga 51,85 persen. Dilaporkan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
5
juga selain menyerap logam berat eceng gondok juga menyerap pestisida. (Anonim
2008)
Genjer (Umnocharis flava (L) Buch) adalah tumbuhan darat yang hidup di air
tergenang, di lembah sungai yang dangkal dan di persawahan. Dibeberapa daerah di
Indonesia genjer dikenal sebagai sayuran yang dapat diolah menjadi berbagai
masakan. Seperti urap, ditumis atau sebagai sayuran pecel. Dilaporkan juga genjer
digunakan sebagai penambah nafsu makan karena mengandung flavonoid dan
polifenol dan bunganya mengandung kardenolin (Anonim 2008). Pada kondisi
tertentu tumbuhan ini dapat menjadi gulma.
Kangkung (Ipomoea aquuatica Forsk) merupakan tanaman yang termasuk ke
dalam jenis suyur-sayuran dan ditanam sebagai makanan. Kangkung terdapat
dimana-mana terutama kawasan berair. Kangkung selain sebagai sayuran, juga
merupakan tumbuhan yang mampu menyerap logam berat di perairan, terutama
kangkung yang ditanam diperairan dekat kawasan perindustrian..
Kiambang (Pristia stratiotes) adalah tumbuhan yang dapat ditemukan di
permukaan air yang tergenang serti kolam, sawah, sungai atau danau. Tanaman ini
tidak mempunyai nilai ekonomi yang tinggi kecuali sebagai sumber humus karena
tumbuhnya yang pesat sehingga dapat dijadikan pupuk. Kadang kiambang juga
digunakan sebagai penghias kolam atau akuarium(Anonim, 2008).
Eceng gondok, genjer, kangkung dan kiambang adalah tumbuhan-tumbuhan
yang sama-sama hidup di air, membentuk gulma (kecuali kangkung) karena
tumbuhan-tumbuhan ini mempunyai akar serabut yang mengembangkan akarnya di
lumpur pada air yang dangkal atau di dalam air itu sendiri. Genjer, kangkung dan
kiambang sebagai penyerap logam berat di dalam air memang belum banyak
literatur yang menyatakannya, tapi dalam penelitian ini akan dilihat kemampuan
keempat tanaman ini dalam menyerap logam berat di kolam buatan FMIPA
UHAMKA. Kemampuan tumbuhan ini dalam menyerap logam Cd, Pb dan Cu
dilakukan pengukuran setiap minggu selama 2 bulan. Uji serapan logam terhadap
keempat tanaman ini dilakukan dengan metoda Absorption Atomic Spectroscopy
(AAS).
D. PERUMUSAN MASALAH
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
6
Eceng gondok adalah tumbuhan yang selama ini dikatakan sebagai tumbuhan
yang amat mengganggu karena pertumbuhannya yang cepat dan dapat
mendangkalkan sungai atau waduk karena membentuk gulma pada akarnya, dapat
dimanfaatkan menyerap polutan logam berat Pb, Cu dan Cd dan berapa besar
kemampuan eceng gondok dalam menyerap logam diharapkan hal demikian terjadi
dikolam buatan FMIPA UHAMKA.
Genjer, kangkung dan kiambang adalah tumbuhan air yang hampir sama
dengan eceng gondok, tapi genjer dan kangkung digunakan sebagai makanan lalapan
sedangkan kiambang tidak mempunyai nilai ekonomi, kemampuan tumbuh-
tumbuhan ini untuk menyerap logam belum banyak yang meneliti, kemampuan
tumbuhan ini untuk menyerap logam Pb, Cu dan Cd akan dibuktikan di kolam buatan
FMIPA UHAMKA.
Hasil serapan masing-masing dari keempat tanaman akan dibandingkan,
sehingga akan diperoleh tanaman yang paling optimal menyerap logam Pb, Cu dan
Cd, sehingga tanaman ini sangat potensial, baik dikembangkan dengan terkendali di
sungai, danau atau tempat air tergenang untuk mengurangi polusi pada perairan
tersebut.
E. TINJAUAN PUSTAKA
1. Tanaman penyerap logam
a. Tanaman Eceng Gondok
1). Klasifikasi tumbuhan Eceng gondok.(Hasim.2003).
Divisi : Spermatophhyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Suku : Pontederiaceae
Marga : Eichhornia
Jenis : Eichhornia crassies Solms
2). Diskripsi
Eceng gondok hidup mengapung di air dan kadang-kadang
berakar dalam lumpur. Tingginya sekitar 0,4 – 0,8 meter. Tidak
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
7
mempunyai batang. Daunnya tunggal dan membentuk oval. Ujung dan
pangkalnya meruncing. Pangkal tangkai daun mengelembung. Permukaan
daunnya licin dan berwarna hijau. Bunganya termasuk bunga majemuk,
berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk tabung. Bijinya berbentuk bulat
dan berwarna hitam. Buahnya kotak beruang tiga dan berwarna hijau.
Akarnya merupakan akar serabut. Nama latin dari eceng gondok adalah
Eichhornia crassies
Selain bernama eceng gondok di beberapa daerah lain di Indonesia
eceng gondok mempunyai nama lain. Di Palembang eceng gondok
bernama Kelipuk, di Lampung dikenal dengan nama Ringgak, di Dayak
dikenal dengan nama Liung-liung dan di Menado dikenal dengan nama
Tumpe.
Eceng gondok pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh
seorang ilmuwan bernama Carl Friedrich Philipp von Martius, seorang
botanis kebangsaan Jerman pada tahun 1824, ketika sedang melakukan
eskpedisi di Sungai Amazon Brasil (U. Sirojul Falah, 2003). Eceng
gondok memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi sehingga tumbuhan ini
dianggap sebagai gulma yang dapat merusak lingkungan perairan. Eceng
gondok dengan mudah menyebar melalui saluran air kebadan air lainnya.
3). Habitat
Eceng gondok tumbuh di kolam-kolam dangkal, tanah basah dan
rawa, aliran air yang lambat, danau, tempat penampungan air dan sungai.
Tumbuhan ini dapat mentolerir perubahan yang ekstrim dari ketinggian
air, laju air, dan perubahan ketersediaan nutrien, pH, temperatur dan
racun-racun dalam air. Pertumbuhan ecek gondok yang cepat terutama
disebabkan oleh air yang mengadung nutrien yang tinggi, terutama yang
kaya dengan nutrien, fosfat, dan potasium (FAO). Kandungan garam
dapat menghambat pertumbuhan eceng gondok seperti yang terjadi pada
danau-danau di Afrika Barat, dimana eceng gondok akan bertambah
sepanjang musim hujan dan akan berkurang saat kandungan garamnya
naik pada musim kemarau. (Anonim. 2006).
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
8
4). Dampak negatif
Akibat negatif yang ditimbulkan eceng gondok antara ain :
a). Meningkatnya evapotranspirasi (penguapan dan hilangnya air
melalui daun-daun tanaman) karena daun-daunnya yang lebar
dan pertumbuhannya yang cepat.
b). Menurunnya jumlah cahaya yang masuk ke dalam perairan
sehingga menyebabkan menurunnya tingkat kelarutan oksigen
dalam air (DO:Dissolved Oxygens)
c). Tumbuhan eceng gondok yang sudah mati akan turun ke dasar
perariran sehingga mempercepat terjadinya proses
pendangkalan.
d). Mengganggu lalu lintas (transportasi) air, khususnya bagi
masyarakat yang kehidupannya masih tergantung dari sungai
seperti di pedalaman Kalimantan dan beberapa daerah lainnya.
e). Meningkatkan habitat bagi vektor penyakit pada manusia
f). Menurunkan nilai estetika lingkungan perairan.
5). Penanggulangan
Karena eceng gondok dianggap sebagai gulma yang mengganggu
maka berbagai cara dilakukan untuk menanggulanginya. Tindakan-
tindakan yang dilakukan untuk mengatasinya antara lain :
a). Menggunakan herbisida
b). Mengangkat eceng gondok tersebut secara langsung dalam
perairan tersebut.
c). Menggunakan predator(hewan sebagai pemakan eceng gondok)
salah satunya adalah menggunakan ikan Grass
crap(Ctenopharyngodon idella) atau ikan koan. Ikan Grass
crap memakan akar eceng gondok, sehingga keseimbangan
gulma di permukaan air hilang, daunnya akan menyentuh
permukaan air sehingga terjadi dekomposisi dan kemudian
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
9
dimakan ikan. Cara ini pernah dilakukan di danau Kerinci dan
berhasil mengatasi pertumbuhan eceng gondok di danau
tersebut (Nasrul Tahar, 2001).
d). Memanfaatkan eceng gondok tersebut, misalnya bahan
pembuatan kertas, kompos, biogas, perabotan, kerajinan
tangan dan sebagai media pertumbuhan bagi jamur merang.
6). Manfaat eceng gondok.
Semua komponen tanaman eceng gondok dapat dimanfaatkan.
a). Hasil beberapa penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa
tanaman eceng gondok dapat menyerap polutan logam berat
dalam air. Sehingga tanaman ini hanya cocok hidup di air
kotor dibandingkan air bersih. Serangkaian penelitian telah
dilakukan untuk melihat daya serap logam oleh tumbuhan ini.
Hasil yang dilaporkan eceng gondok menyerap logam Pb
secara signifikan pada hari ke 7 . Kadar logam Pb turun 5,167
ppm(96,4%) pada perlakuan satu rumpun eceng gondok.
Untuk serapan logam Fe, pada hari ke 7 eceng gondok
menyerap 3,177 ppm (65,45 %). Eceng gondok terbukti dapat
menyerap logam Pb dan Fe, diyakini juga bahwa eceng
gondok dapat menyerap logam-logam lain seperti Hg, Zn, Cu
dan Cd yang termasuk pada golongan logam berat bersama Pb
dan Fe. Selain sebagai penyerap logam berat , eceng gondok
dapat juga menyerap residu pestisida.
b). Perkembangan eceng gondok yang cepat menyebabkan
tanaman ini menjadi tanaman gulma di wilayah perairan di
Indonesia. Salah satu untuk menanggulangi gulma ini adalah
dengan memanfaatkan tumbuhan ini untuk kerajinan. Dibuat
jadi kertas seni yang dipakai sebagai kertas undangan, figura,
tempat tissue dan perhiasan. Di Jawa Tengah dan di Bali
tumbuhan kering eceng gondok dijadikan bahan baku
anyaman.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
10
c). Eceng gondok juga dapat diolah menjadi bahan baku pupuk,
mulsa, media semai, pakan ternak dan lain-lain.
b. Tumbuhan genjer(Anonim2008)
1). Klasifikasi tumbuhan Genjer
Divisi : Spermatophhyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Alismatales
Suku : Butomaceae
Marga : Limnocharis
Jenis : Umnocharis flava (L) Buch
Nama umum/dagang : Genjer
Nama daerah
Sumatera : Haleyo (Batak) , Eceng (Melayu)
Jawa : Genjer, Saber (Sunda), Centongan (Jawa)
2). Diskripsi
Habitus : Herba menahun, tinggi 25 – 50 cm.
Batang : Tidak mempunyai batang.
Daun : Daun tunggal, roset akar, bertangkai
persegi,, lunak, panjang 15 – 25 cm,
helai daun lonjong, ujung meruncing,
pangkal tumpul, tepi rata, panjang 5 -50
cm, lebar 4 – 25 cm, pertulangan sejajar ,
hijau.
Bunga : Majemuk, bentuk payung, diketiak daun
terdiri dari 5 – 15 kuntum, tangkai
panjang 15 – 25 cm, hijau, kelopak lepas
bentuk kuku, benang sari 3, tangkai putik
kuning, kepala putik bulat, mahkota lepas,
ujung melengkung ke dalam, kuning.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
11
Buah : Buni, Bulat telur, garis tengah 1,5 – 2 cm,
tertutup kelopak, hijau.
Biji : Bulat , kecil, hitam
Akar : Serabut, putih kecoklatan.
3). Manfaat genjer.
Genjer (Umnocharis flava (L) Buch) termasuk tumbuhan darat liar
sama seperti kangkung, semanggi dan bopong yang termasuk pada jenis
yang sama, tapi genjer hanya akan tumbuh subur di lahan yang banyak
tergenang air. Selain tumbuh di lembah sungai, genjer juga mudah
ditemui pada lapisan tanah gembur dan lapisan lumpur yang tergenang air
dangkal. Selain itu lahan persawahan yang digenangi air setelah masa
panen atau disela tanaman padi yang masih muda.
Genjer mempunyai daun yang berbentuk membulat . Pada
tumbuhan genjer yang subur ukurannya bisa mencapai lebar telapak
tangan orang dewasa yang ditopang batang bersegi tiga yang berongga di
dalamnya.
Di beberapa daerah di Indonesia daun genjer sudah lama diolah
menjadi beragam masakan. Misalnya masyarakat Jawa Timur mereka
mengolah genjer menjadi tumis atau urap, sedangkan di Klaten Jawa
Tengah ditemui pecal dengan sayuran daun genjer.
Daun dan bunga genjer berkhasiat sebagai penambah nafsu
makan. Daun dan bunga genjer banyak mengandung kardenolin,
flavonoid dan polifenol. (anonim 20008). Selain disayur genjer juga
digunakan sebagai pakan makanan ternak, batang genjer dicacah menjadi
bagian kecil-kecil, kemudian dicampur dengan bekatul atau dedak untuk
makanan sapi dan kambing.
c. Tumbuhan Kangkung(Anonim.2008)
Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk) juga dikenal sebagai
(Ipomoea reptans Poirl), merupakan jenis tanaman sebagai makanan.
Kangkung banyak dijual di pasar-pasar. Kangkung banyak terdapat di
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
12
kawasan Asia dan merupakan tanaman yang hampir dapat dijumpai di
mana-mana terutama di kawasam berair.
Kangkung digunakan sebagai sayuran, ditumis, kangkung goreng atau
sayur asem kangkung. Kangkung juga merupakan makanan salah satu
spesies hewan Chersina atau kura-kura.
1). Klasifikasi tumbuhan kangkung
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
Spesies : Ipomeae aquatica
2). Diskripsi
Kangkung mempunyai daun licin dan berbentuk mata panah,
sepanjang 5 – 6 inci. Tumbuhan ini memiliki batang yang menjalar
dengan daun berselang dan batang yang menegak pada pangkal daun.
Tumbuhan ini berwarna hijau pucat dan menghasilkan bunga
berwarna putih, yang menghasilkan kantong, mengandung empat biji
benih.
Ada dua jenis tanaman kangkung yang dibudidayakan, kering atau
basah. Kedua-duanya memerlukan bahan-bahan organik dan air agar
tanaman ini tumbuh dengan subur. Pada penanaman kering kangkung
ditanam pada jarak 5 inci. Kangkung dapat ditanam langsung dari
benihnya atau bagian akarnya. Kangkung sering ditanam dalam
semaian terlebih dahulu sebelum dipindahkan ke kebun. Daun
kangkung dapat dipanen setelah 6 minggu sesudah penanaman. Jika
penaman basah yang digunakan potongan kangkung sepanjang 12 inci
ditanam dalam lumpur dibiarkan basah dan tenggelam dalam air
mengalir. Panen dapat dilakukan 30 hari setelah penanaman. Apabila
pucuk tanaman dipetik, cabang dari tepi daun akan tumbuh lagi dan
dapat dipanen setiap 7 – 10 hari.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
13
Hampir keseluruhan tanaman muda dapat dimakan, karena
kangkung yang tua berserat kasar, pucuk yang muda lebih digemari.
Kangkung yang tumbuh di sungai tidak baik dikonsumsi, berbahaya
bagi tubuh manusia karena kangkung dapat menyerap logam berat
yang ada di air sungai
d. Tumbuhan kiambang(Anonim.2008)
Kiambang (Pistia stratiotes) merupakan sejenis tumbuhan air
yang mudah dikenali dan sering ditemui. Habitatnya hampir sama dengan
teratai, hidup segar di kawasan berair seperti kolam, danau dan paya-paya
air tawar. Agak berbeda dengan teratai, kiambang sejenis tumbuhan
merayap atau mengapung di atas permukaan air dan cepat berkembang
biak. Kiambang dikatakan musuh terhadap ikan karena memiliki daun
mirip akar yang begitu banyak sehingga ikan sulit bergerak dan bernafas,
kalau ikan tidak suka dengan daun tersebut, maka ikan itu akan sukar
untuk hidup.
Kiambang memiliki dua tipe daun yang berbeda. Daun yang tumbuh
dipermukaan berbentuk kuping agak melingkar, berklorofil, sehingga
berwarna hijau dan permukaannya ditutupi rambut berwarna putih agak
transparan. Rambut ini mencegah daun menjadi basah dan membantu
kiambang mengapung. Daun tipe kedua tumbuh di dalam air membentuk
sayap mirip akar, tidak berklorofil dan berfungsi menangkap hara dari
dalam air seperti akar. Orang awan menganggap ini adalah akar
kiambang. Kiambang sendiri akarnya tereduksi. Kiambang tidak
menghasilkan bunga karena termasuk pada golongan paku-pakuan.
Kiambang yang termasuk paku air seperti semanggi dan azolla, kiambang
juga bersifat heterospor yang memiliki dua jenis spora, makrospora yang
tumbuh menjadi protalus betina dan mikrospora yang akan tumbuh
menjadi protalus jantan.
Menurut Tajuddin Abdul Manap dari Dari Pusat Sumber Genetik
Tumbuhan Institut Biosains UPM, kiambang dapat dijadikan hiasan
kolam di halaman rumah. Ia bukan hanya memiliki morfologi yang
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
14
cantik tetapi berkhasiat juga untuk merawat luka. Air rebusan kiambang
dicucikan kebagian yang terkena luka, sehingga darah akan berhenti
mengalir.
Kiambang tidak mempunyai nilai ekonomis, kecuali sebagai
sumber humus, karena tumbuhnya yang sangat pesat dan bisa
dikumpulkan untuk dijadikan pupuk. Kadang digunakan sebagai dekorasi
ruangan atau tanaman hias di akuarium dan kolam di halaman rumah.
2. Pencemaran Logam Cu, Pb dan Cd.
Logam Cu, Pb dan Cd. adalah termasuk logam transisi, dan dalam
lingkungan perairan ditemui dalam bentuk ion-ion bebas, pasangan ion organik
dan ion kompleks. Kelarutan logam dalam air dikontrol oleh pH air. Kenaikan pH
akan menurunkan kelarutan logam dalam air, karena kenaikan pH akan
mengubah logam dari bentuk karbonat menjadi bentuk hidroksi yang membentuk
ikatan dengan partikel pada badan air, sehingga akan mengendap dalam bentuk
lumpur (Darmano, 1995).
Secara alami logam mengalami siklus perputaran dari kerak bumi ke
lapisan tanah, ke dalam makhluk hidup, ke dalam kolam air, mengendap dan
akhirnya kembali lagi kedalam kerak bumi, tetapi kandungan alamiah logam
berubah-ubah tergantung pada kadar pencemaran yang dihasilkan manusia
maupun karena erosi alami. Pencemaran akibat aktifitas manusia lebih banyak
dibandingkan pencemaran secara alami.
Salah satu fungsi sungai adalah tempat pembuangan sisa-sisa atau limbah
cair dari industri yang menggunakan logam berat dalam proses produksi seperti
industri pengolahan logam, cat dan pewarna, batere, percetakan, kertas, stekstil,
peralatan listrik dan sebagainya. Di kali Surabaya menurut Munadjim (staf
Laboratrium Penelitian dan konsultasi Industri), terdapat lebih dari 200 industri di
Surabaya dan sekitarnya yang membuang 20 – 30 ton limbah cair per hari ke
aliran sungai ini (Fuad. A.N.2008).
Penelitian yang dilakukan oleh lembaga penelitian dari Jerman DGFTZE
pada tahun 1998 pada ASI (Ai susu Ibu) masyarakat Kenjeran dekat kali
Surabaya, terdapat kandungan logam Cd (kadmium) sebanyak 36,1 ppm,
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
15
sehingga dikawatirkan akan membahayakan kesehatan anak-anak pada
masyarakat Kenjeran tersebut karena dapat menyebabkan penurunan tingkat
kecerdasan anak dan kerusakan jaringan tubuh, kanker dan cacat janin.
Keracunan Cd bersifat kronis dan biasanya terakomulasi dalam ginjal. Keracunan
Cd dalam waktu lama dapat membahayakan kesehatan paru-paru, tulang , hati,
kelenjer reproduki dan ginjal. Logam Cd juga bersifat neurotoksin yang
menimbulkan dampak rusaknya indera penciuman (Anwar.1996). Logam Cd
dalam industri digunakan dalam industri logam, batere, bahan cat warna, plastik,
percetakan dan tekstil.
Pada tahun 1996 Anwar melakukan penelitian terhadap sampel darah
masyarakat Kenjeran menemukan logam tembaga (Cu) sebesar 2511,07 ppb,
pada hal ambang batas tembaga dalam darah menurut WHO adalah 800 – 1200
ppb(Anwar. 1996). Keracunan logam Cu pada manusia akan dapat menyebabkan
kerusakan otak, penurunan fungsi ginjal dan pengendapan tembaga (Cu) dalam
kornea mata. Logam Cu digunakan dalam industri peralatan listrik, peleburan
logam, katalisator, algasida, pengawet kayu dan anti fouling paint. Logam Cu
juga dibutuhkan dalam kadar tertentu dalam tubuh sebagai unsur yang berperan
dalam pembentukan enzim oksidatif dan pembentukan kompleks Cu-protein yang
dibutuhkan untuk pembentukan homoglobin, kolagen, pembuluh darah, dan
myelin otak
Toksisitas logam berat bagi makhluk hidup tergantung pada jenis logam,
bentuk dan organisme target yang terkena. Jenis dan bentuk logam yang paling
toksik adalah timbal (Pb), Kadmium (Cd) dan merkuri (Hg) yang dapat berikatan
dengan senyawa organik.
Timbal (Pb) adalah logam berat yang tedapat di kerak bumi dan tersebar
ke alam dalam jumlah kecil melalui proses alami. Manusia menyerap timbal
kebanyakan melalui udara, debu, air dan makanan. Timbal di udara berasal dari
penggunaan bahan bakar bertimbal yang dalam pembakarannya melepaskan
timbal oksida membentuk debu/partikulat yang dapat terhirup oleh manusia. Alat
transportasi berbahan bakar yang mengandung timbal melepaskan 95 persen
timbal yang mencemari udara. Sedangkan dalam air minum, timbal dapat berasal
dari kontaminasi pipa, solder dan kran air. Kandungan timbal dalam air sebesar
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
16
15 mg/l dianggap sebagai konsentrasi yang aman untuk dikonsumsi. Dalam
makanan, timbal berasal dari kontaminasi kaleng makanan dan minuman dan
solder yang bertimbal. Dalam aliran air sungai timbal berasal dari limbah cair
industri yang dibuang ke sungai, jenis industri yang menggunakan timbal dalam
prosesnya seperti, industri pengolahan logam, kertas, batere, elektronik dan
sebagainya(Fuad A.N.2008).
Studi toksisitas timbal menunjukkan bahwa kandungan timbal dalam
darah sebanyak 100 mikrogram/l dianggap sebagai tingkat aktif, yang
berdampak pada gangguan perkembangan dan penyimpangan perilaku. Kalau
timbal terserap oleh anak-anak walaupun dalam jumlah kecil, dapat menyebabkan
gangguan pada fase awal pertumbuhan fisik dan mental dan kemudian berakibat
pada fungsi kecerdasan dan kemampuan akademik. Anak perkotaan di negara
berkembang memiliki resiko yang tinggi dalam keracunan timbal. Pada kadar
tinggi, keracunan timbal pada anak dapat menyebabkan ; anemia, kerusakan otak,
liver, ginjal, syaraf dan pencernaan, koma, kejang-kejang dan epilepsi, serta dapat
menyebabkan kematian. Anak dapat menyerap 50 persen timbal yang masuk ke
dalam tubuhnya, sedangkan dewasa hanya menyerap 10 – 15 persen saja. Anak
dapat menyerap 3 kali dosis lebih besar diandingkan dengan orang dewasa karena
anak kecil mempunyai permukaan dan volume penyerapan yang lebih
besar(Fuad.A.N.2008).
Keracunan logam berat bersifat kronis dan dampaknya baru terlihat
setelah beberapa tahun atau menyebabkan cacat janin jika menyerang ibu hamil.
Logam berat bersifat akumulatif di dalam tubuh organisme dan konsentrasinya
mengalami peningkatan (biomagnifikasi) dalam tingkatan tropik yang lebih
tinggi dalam rantai makanan.
Tabel 1. Toksisitas beberapa logam berat
Logam berat kisaran tingkat racun (ppb)
Ar/ Arsen : 3.000 – 60.000
Pb/ Timah (timah hitam)anorganik : 1.000 – 100.000
Pb/ Timah (timah hitam)organik : 0.02 – 300
Zn/ Seng : 200- 20.000
Cu/ Tembaga : 20 – 100.000
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
17
Cd/ Kadmium : 0,1 – 50
Hg/ Air Raksa (anorganik) : 5 – 4.000
Hg/ Air Raksa(organik) : 0,2 – 8000
Sumber : Wilson, 1988.
3. Atomic Absorption Spectroscopy (AAS)
a. Prinsip AAS(Khopkar.S.M,1990).
AAS pertama kali dikembangkan oleh Alan Walsh tahun 1955, yang
melakukan analisa logam renik dalam suatu sample. Teknik ini mempunyai
beberapa kelebihan dibandingkan metoda spektroskopi emisi konvensional.
Pada metoda emisi konvensional, emisi tergantung pada temperatur sumber
eksitasi, dan eksitasi terjadi secara serentak pada setiap spesies dalam
campuran. Sedangkan dengan nyala eksitasi terjadi pada tingkat energi yang
rendah, sehingga tidak semua spesies yang tereksitasi. Perbandingan banyak
atom yang tereksitasi dengan yang spesies yang berada pada tingkat energi
dasar dapat dimanfaatkan menjadi metoda serapan atom
Metoda AAS berprinsip pada absorsi cahaya oleh atom, atom dapat
menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, misalnya
Natrium menyerap pada 589 nm, Uranium pada 358,5 nm dan Kalium pada
766,5 nm. Cahaya pada panjang gelombang ini mempunyai cukup energi
untuk mengubah energi elektronik suatu atom. Transisi elektronik suatu unsur
bersifat spesifik. Dengan menyerap energi cahaya maka energi atom makin
besar, maka atom dapat tereksitasi dari keadaan dasar ke tingkat eksitasi yang
lebih tinggi. Perbandingan banyaknya atom yang tereksitasi dengan yang
berada dalam keadaan dasar dapat dihitung dengan persaman Boltzman.
Disini temperatur nyala harus sangat tinggi dan perlu dikendalikan.
Logam-logam yang mudah diuapkan seperti Pb, Zn, dan Cu, umumnya
ditentukan pada suhu rendah, sedangkan untuk unsur yang tidak mudah
diatomisasi diperlukan suhu tinggi. Hubungan konsentrasi dengan serapan
dinyatakan dalam hukum Lambert-Beer dan sumber radiasi adalah
monokromatis.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
18
Dalam AAS panjang gelombang garis absorpsi resonansi identik dengan
garis-garis emisi disebabkan keserasian transisinya. Untuk mencapai ini maka
diperlukan sumber radiasi yang monokromatis yang dapat mengemisikan
sinar pada panjang gelombang yang tepat pada proses absorpsinya. Sumber
radiasi tersebut dikenal dengan lampu hollow cathode.
b. Cara Kerja AAS
Alat AAS terdiri dari tiga komponen yaitu : Unit atomisasi, sumber
radiasi dan sistim pengukur fotometrik.
Atomisasi dapat dilakukan dengan nyala atau dengan tungku. Untuk
mengubah unsur metalik menjadi uap diperlukan panas yang tinggi.
Temperatur harus terkendali sehingga proses atomisasi dapat sempurna.
Ionisasi dapat terjadi kalau panas terlalu tinggi, dan hal ini harus
dihindarkan. Bahan bakar gas oksidator dimasukkan ke dalam kamar
pencampur kemudian dilewatkan melalui baffle menuju pembakar. Nyala
akan dihasilkan. Sampel dihisap masuk kedalam kamar pencampur. Logam
mulai memijar, dan atom-atom mulai teruapkan dengan pemercikan. Atom-
atom yang tereksitasi mulai mengemisikan radiasi pada panjang gelombang
tertentu. Suatu garis spektrum yang diinginkan dapat tangkap dengan
monokromator dan akan melewatkannya. Sinar lampu hallow chatode juga
dilewatkan pada monokromator. Kesamaan intensitas spektum resonansi
yang dihasilkan akan memberikan hasil analisis dan diteruskan kedetektor
dan kemudian akan mengeluarkan spektrum absorpsi.
F TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui potensi eceng gondok, genjer, kangkung dan kiambang dalam
menyerap logam berat Pb, Cu dan Cd di kolam buatan FMIPA UHAMKA.
2. Mencari jenis tanaman yang potensional untuk menyerap logam berat di perairan.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
19
G. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk memberikan informasi kepada
masyarakat luas bahwa tumbuhan eceng gondok, genjer, kangkung dan kiambang
adalah tumbuh-tumbuhan yang dapat menyerap logam Pb, Cu dan Cd dalam air
sehingga tumbuhan ini dapat dimanfaatkan untuk mengurangi polusi di perairan.
Selain itu penelitian ini dapat menambah kekayaan ilmu pengetahuan terutama pada
ilmu kimia lingkungan.
H. METODOLOGI PENELITIAN
1. Alat dan Bahan
a. Alat
Alat–alat yang digunakan meliputi alat-alat gelas yang biasa digunakan di
laboratorium, neraca analitik, oven, blender, furnace oven, alat destruksi,
bunsen, kertas saring, AAS ( Atomic Absorption Spectrosphotometry).
b. Bahan.
Bahan yang digunakan meliputi air bebas ion, HNO3 pekat, HCl pekat,
CuSO4, Cd(NO3)2, Pb(NO3)2 dan tumbuhan ecek gondok, genjer, kangkung
dan kiambang.
2. Pola penelitian .
a. Pembuatan kolam percobaan
b. Penanaman dan penumbuhan bibit eceng gondok, genjer, kangkung dan
kiambang
c. Pemasukan larutan logam Cu, Cd dan Pb ke dalam kolam
d. Pengujian kandungan logam pada keempat tanaman
3. Prosedur penelitian.
a. Pembuatan kolam percobaan
Kolam percobaan yang digunakan untuk mempelajari daya serapan tumbuhan
genjer dan ecek gondok terhadap kandungan logam Pb, Cu dan Cd adalah
kolam dengan ukuran 3 x 3 x 1 meter. Kolam ini akan dibuat di samping
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
20
kebun tanaman obat tradisional milik Farmasi FMIPA UHAMKA. Kolam ini
dibuat dengan menggali tanah sampai ukuran tersebut.
b. Penanaman dan penumbuhan bibit eceng gondok, genjer kangkung dan
kiambang
Setelah kolam selesai digali, disemen dan kemudian kolam dibagi atas empat
bagian sama besar, dimana air bebas keluar masuk dikeempat bagian tersebut
karena disetiap bagian dipasang paralon. Kemudian kolam akan diisi dengan
lumpur setinggi 30 cm dan air sampai ketinggian mencapai 75 cm.
Ketinggian dan pH air akan selalu dijaga pada keadaan konstan. Kolam
direndam dengan lumpur dan air selama satu bulan lalu kolam ditanami
dengan bibit eceng gondok, genjer, kangkung dan kiambang masing-masing
disetiap bagian kolam. Keempat bibit ditaman sama banyak, masing-masing
sebanyak 5 kg berat basah. Bibit eceng gondok, genjer, kangkung dan
kiambang terlebih dahulu dideterminasi di Balai penelitian tanaman
BALITRO Bogor. Dan masing-masing tanaman diperiksa kadar Cu, Cd dan
Pb yang dikandungnya.
c. Pemasukan larutan logam Cu, Cd dan Pb ke dalam logam
Setelah satu bulan setelah menanaman bibit dan keempat tanaman
sudah tumbuh maka ke dalam air kolam dimasukkan zat kimia CuSO4,
Cd(NO3)2, Pb(NO3)2 masing-masing dengan konsentasi 1000 ppm. Setiap 7
hari, 300 gram masing-masing tanaman dipetik dan diukur kandungan
logamnya dengan alat AAS.
d. Pengujian kandungan logam oleh tanaman.
Sampel genjer, ecek gondok, kangkung dan kiambang yang diambil dari
kolam setiap 7 hari sekali masing-masing diambil dan dicuci bersih. Keempat
tanaman ini kemudian dioven pada suhu 80oC selama 48 jam. Setelah kering
masing-masing sampel dihaluskan hingga menjadi serbuk, sampel ini
dihaluskan dengan menggunakan blender, serbuk sampel kemudian
ditimbang sebanyak 4-6 gram untuk kemudian dimasukkan ke dalam furnace
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
21
oven pada suhu 450oC selama 12 jam sampai menjadi abu yang berwarna
putih.
Abu sampel kemudian didestruksi secara kimia. Abu sampel dimasukkan
ke dalam beaker glass pyrex kemudian ditambahkan 15 ml HCl pekat dan 5
ml HNO3 pekat dan mulut beaker di tutup dengan kaca arloji, kemudian
beaker glass dipanaskan di atas api bunsen selama 30 menit hingga larutan
asam menguap dan mengering. Ke dalam beaker glass diteteskan 1 ml HNO3
pekat, kemudian beaker glass didinginkan . Setelah dingin ditambahkan
akuades sedikit demi sedikit dan larutan dipindahkan ke dalam labu
volumetrik 25 ml menggunakan corong kaca yang dilapisi kertas saring dan
ditetesi akuades sampai volume larutan tepat 25 ml. Larutan sampel
kemudian dituangkan ke dalam botol plastik dan siap untuk dianalisa
kandungan Pb, Cd dan Cu nya dengan alat AAS.
4. Analisa data
Hasil analisa kandungan ketiga logam yang diperoleh diolah dengan cara
statistik untuk melihat kemampuan keempat tumbuhan dalam menyerap logam-
logam berat Cu, Cd dan Pb. Analisa statistik yang digunakan adalah uji anova
dua arah dan untuk melihat keefektifan keempat tumbuhan dalam menyerap
logam berat dilakukan uji T.
I. JADWAL PENELITIAN
Jadwal kegiatan penelitian adalah sebagai berikut :
No Uraian kegiatan Bulan kegiatan
2 4 6 8
1 a. Pembuatan kolam percobaan
b. Peremdaman kolam dengan air dan
lumpur
2 Penanam bibit tanaman
3 a. Pemasukan logam ke dalam kolam
b. Pengamatan
c. Pengukuran kadar logam
4 Analisa Data dan Penulisan laporan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
22
J. PERSONALIA PENELITIAN
1. Ketua peneliti
a. Nama : Dra. Fatimah Nisma. M.Si
b. Golongan : IIIB
c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
d. Jabatan Struktural : -
e. Fakultas/ Program Studi : MIPA/Farmasi
f. Perguruan Tinggi : UHAMKA
g. Bidang Keahlian : Kimia Analisa
h. Waktu untuk penelitian ini : 36 jam/minggu
2. Anggota Peneliti
a. Nama : Drs. Budi Arman., Apt
b. Golongan : III D
c. Jabatan Fungsional : Lektor
d. Jabatan Struktural : -
e. Fakultas/ Program Studi : MIPA/Farmasi
f. Perguruan Tinggi : UHAMKA
g. Bidang Keahlian : Kimia Analisa
h. Waktu untuk penelitian ini : 36 jam/minggu
3. Tenaga Laboran
a. Nama : Almawati Situmorang. S.Si.,Ap
b. Keahlian : Kimia Analisa/ AAS
K. PERKIRAAN BIAYA PENELITIAN
Biaya penelitian diperkirakan sebesar Rp. 10.000.000 (Sepuluh juta rupiah) dengan
perincian seperti pada tabel perkiraan biaya penelitian di bawah ini:
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
23
NO Nama Alat dan Bahan Jumlah Harga
1. Pembeliaan simplisia eceng gondok dan genjer, kangkung dan kiambang
Masing-masing 5 kg
Rp. 400.000,00
2. Penbelian Pb Nitrat 100 gram Rp. 1.200.000,00
3. Pembeliaan CuSO4 100 gram Rp 650.000,00
4. Pembelian Cd(NO3)2 100 gram Rp 700.000,00
5. Pembelian gas asetilen 1 tabung Rp. 1.900.000,00
6. Tinta Hp Deskjet/kertas 1 buah Rp. 200.000,00
7. Biaya pembuatan kolom 3 x 3 x 1 m Rp. 1.900.000,00
8. HCl pekat 1 ltr Rp. 650.000,00
9. HNO3 pekat 1 ltr Rp. 600.000,00
10. Aquades 25 ltr Rp. 200.000,00
11. Biaya akomodasi Rp. 400.000,00
12 Blender 1 buah Rp 300.000,00
13 Biaya seminar dan pembuatan laporan
Rp 800.000,00
TOTAL
Rp. 10.000.000,00
Lampiran 1
DAFTAR PUSTAKA
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
24
1. Anonim, Pemerintah Daerah Tk.II Kotamadya Surabaya, 1991. Fakta dan
Analisis rencana detail tata ruang kota Surabaya Unit Pengembangan
Pantai Timur Surabaya, Surabaya.
2. Anonim, 2008, Kiambang. http//wapedia/id/kiambang, 14 Mei. jam 13.55
3. Anonim, 2008, Kiambang merawat Luka, http//www.geocities.com/js_source
/adframe07. 13 Mei . jam 16.20
4. Anonim. 2008, Kangkung, Wikipedia Indonesia,
hhtp//id.wikipedia.org/wiki/kangkung, 13 Mei. jam 14.02.
5. Anwar, D., 1996, Kandungan logam berat Cu dan Hg dalam aritrosit Warga
Genjeran, Fakultas Pasca Sarjana, Universitas Airlangga.
6. Arisandi, Prigi, 1996, Struktur dan komposisi Mangrove Pantai Timur Surabaya,
Laporan Penelitian, JurusanBiologi FMIPA UNAIR.
7. Darmono, 1995. Logam berat dalam sistim biologi makluk hidup, Penerbit
Universitas Indonesia.
8. Fuad Arif Nasution, 2008. Bahaya Timbal (timah hitam), Fisly Forum. Surabaya
9. Gunawan Pasaribu dan Sahwalita, 2006. Pengolahan eceng gondok sebagai bahan
baku kertas seni, Makalah Utama Hasil penelitian Konservasi dan
rehabilitas Sumber daya Hutan, Padang
10. Hasim DEA, 2003, Eceng gondok pembersih Polutan logam berat, Kompas 2
Juli 2003.
11. Khopkar. S. M, 1990, Konsep dasar Kimia Analitik, UI.Press.
12. Mulja Muhammad dan Suharman, 1995, Analisis Instrumental, Airlangga
University Press
13. Seputar Indonesia. Tumis genjer pelengkap selera,. Koran sindo, 5 April 2006
14. U. Sirojul Falah, Eceng gondok gulma sahabat manusia, kompas 28 September
2003
Lampiran 2
BIODATA PENELITI (KETUA)
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
25
N a m a : Dra. Fatimah Nisma., M.Si
N. I .D : -
Tempat / tgl lahir : Bukittinggi, 20 September 1966
A g a m a : I s l a m
Jenis Kelamin : Perempuan
S t a t u s : D o s e n
Alamat
Rumah : Jl. Raya Asyafiiyah RT 03/ RW 03 No 31ª, Cilangkap Cipayung. Jakarta Timur. Telp 08129529821
Kantor : Islamic Centre. Jl Delima II, Klender Jakarta Timur, Telp 021-8611070 dan 021-86603233
Mulai bekerja di UHAMKA Jakarta : Oktober 1997
Riwayat Pendidikan :
a. SD : SD Negeri HIIR Lama, Bukittingg Tahun lulus 1978 b. SMP : SMP Negeri Magek, Bukuittingg Tahun lulus 1982 c. SLTA : SMA Negeri IV Angkat Candung, Bukittinggi Tahun lulus 1985 d. Perguruan Tinggi : UNAND Padang Tahun lulus 1991 Mipa, Program Studi kimia Judul Skripsi : Penentan Aflatoksin B1 secara semi kantitatif dalam kacang tanah
(Arahis hipogaea L) e. Pasca Sarjana : Universitas Indonesia, Jakarta Tahun lulus 1998 Program studi kimia / Bagian ilmu kima Anorganik Judul Tesis : Pengaruh pH, pasangan anion dan komposisi pelarut terhadap
selektifitas logam Sm(III), Eu(III) dan Yb(III) dengan kriptan [2.2.1] dan [2.2.2]
Publikasi : : 1. Uji aktifitas antiradikal bebas fraksi metanol daun dan akar alang-alang (Imperata cylindrica Beauv) pada DPPH (Fakta Vol 3 No 1 Agustus 2006
: 2. Zat tambahan makanan (Fakta Vol 3 No. 2, Desember 2006
: 3. Penentuan zat berwarna merah dalam minuman ringan yang dijual di Jakarta (Fakta Vol 3 No. 3. April 2007)
4. Uji aktifitas antioksidan fraksi kloroform dan etanol ekstrak etanol herba meniran (phyllanthus niruri L) dengan metoda DPPH dan K3Fe(CN)6 (Dibiayai oleh Lemlit UHAMKA 2007)
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
26
5. Pengaruh aktifitas enzim getah pepaya dan bubur buah nanas terhadap rendemen minyak kelapa murni (VCO) ( Biaya Lemlit Uhamka, sedang berjalan)
.
Jakarta 25 Mei 2008
Yang bersangkutan
(Dra. Fatimah Nisma., M.Si
BIODATA PENELITI (ANGGOTA)
N a m a : Drs. Budi Arman., Apt
N. I .P : 131.682.365
Tempat / tgl lahir : Bukittinggi, 23 – 10 - 1950
A g a m a : I s l a m
Jenis Kelamin : Laki-laki
S t a t u s : D o s e n
Alamat
Rumah : Perum Pondok Timur Indah II, Jl Galaksi I, 32 Bekasi Kantor : Islamic Centre. Jl Delima II, Klender Jakarta Timur, Telp 021-8611070 dan 021-86603233
Mulai bekerja di UHAMKA Jakarta : Juli 1997 Riwayat Pendidikan :
a. SD : SD Negeri Kuala Simpang , Aceh Timur b. SMP : SMP Negeri Kuala Simpang , Aceh Timur c. SLTA : SMA Negeri Kuala Simpang, Aceh Timur d. Perguruan Tinggi : Universitas Sumatera Utara, 1978 Mipa, Program Studi Farmasi Judul Skripsi : e. Pasca Sarjana : Kesehatan Masyarakat , UHAMKA Belum lulus Publikasi : : 1. Penentuan Struktur Molekul dan Uji Aktifitas Ekstrak
Tumbuhan Usnea Sp : 2. Uji aktifitas antioksidan fraksi kloroform dan etanol ekstrak
etanol herba meniran (phyllanthus niruri L) dengan metoda DPPH dan K3Fe(CN)6 (Dibiayai oleh Lemlit UHAMKA 2007)
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
27
: 3. Penentuan zat berwarna merah dalam minuman ringan yang dijual di Jakarta (Fakta Vol 3 No. 3. April 2007)
.
Jakarta 25 Mei 2008
Yang bersangkutan
(Drs. Budi Arman., Apt)
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
28
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.