Penegakan Diagnosis1. Anamnesis Kelumpuhan anggota gerak sebelah badan, mulut mencong/ bicara pelo, tidak dapat berkomunikasi dengan baik. Timbul sangat mendadak, dapat sewaktu bangun tidur, aktivitas, atau sewaktu istirahat, factor resiko, pada penurunan kesadaran s/d koma: perkembangan kesadaran sejak serangan terjadi.

2. Pemeriksaan Fisik Vital Sign Status Interna Pemeriksaan Neurologik (kesadaran, pemeriksaan nervus kranialis, pemeriksaan meningeal sign, pemeriksaan motorik sensorik dan vegetative, reflex fisiologis dan patologis, kelainan fungsi luhur) Pemeriksaan neurobehaviourSebelum pasien struk melakukan pemeriksaan penunjang untuk memastikan letak/lokasi, dan penyebab dari struk yang dideritanya, ada beberapa algoritma yang dipakai untuk menentukan apakah struk yang dialami pasien ini disebabkan oleh keadaan iskemik atau perdarahan pembuluh darah otak. Algoritma yang dimaksud adalah sebagai berikut.

Algoritma Gajah Mada

SSS (Siriraj Stroke Score)SSS = ( 2,5 X kesadaran) + ( 2 X muntah) + ( 2 X sakitkepala) + ( 0,1 X TD . Diastole) ( 3 X ateroma) 12 Keluhan 012

KesadaranMuntah Sakit KepalaTanda-tanda ateroma (DM, angina pectoris, claudicatio intermitten)Sadar penuhTidak adaTidak adaTidak ada tanda-tanda ateromaApatis Ada Ada Ada 1 tanda ateromaKoma

Jika hasilnya :0 : lihat hasil CT Scan -1: infark/iskemik 1: hemoragik3. Pemeriksaan PenunjangUntuk pemeriksaan penunjang dapat dilakukan pemeriksaan seperti berikut : LaboratoriumDarah rutin, Kimia darah lengkap, Hemostasis (darah lengkap), Tambahan (atasindikasi) protein S, protein C, ACA, homosistein. Pemeriksaan penunjang lainEKG, Pemeriksaan radiologi (CT- Scan dan Foto thoraks), bila perlu MRI.