pendidikan inklusi

40
Penelitian dalam Penelitian dalam Pengembangan Pengembangan Pendidikan Inklusi Pendidikan Inklusi Prof. Dr. M. Noor Rochman Hadjam, SU

Upload: nasuprawoto-sunardjo

Post on 20-Jun-2015

54.381 views

Category:

Education


286 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pendidikan Inklusi

Penelitian dalam Penelitian dalam Pengembangan Pengembangan

Pendidikan InklusiPendidikan InklusiProf. Dr. M. Noor Rochman Hadjam, SU

Page 2: Pendidikan Inklusi

Target yang diharapkan pada Target yang diharapkan pada peserta peserta

Pemahaman

Peserta Memahami Falsafah Peserta Memahami Falsafah Pendidikan InklusiPendidikan Inklusi

Peserta Memahami Strategi Peserta Memahami Strategi Pengelolaan Pendidikan Pengelolaan Pendidikan InklusiInklusi

Keterampilan

Peserta Peka terhadap Peserta Peka terhadap Permasalahan dalam Permasalahan dalam Aplikasi Pendidikan InklusiAplikasi Pendidikan InklusiPeserta Mampu Mendesain Peserta Mampu Mendesain Penelitian Berbasis Metode Penelitian Berbasis Metode Pendidikan InklusiPendidikan InklusiPeserta Mampu Menyusun Peserta Mampu Menyusun Teknik Asesmen Teknik Asesmen

Page 3: Pendidikan Inklusi

Falsafah Pendidikan InklusiFalsafah Pendidikan Inklusi Pendidikan untuk semuaPendidikan untuk semua

Setiap anak berhak untuk mengakses dan mendapatkan Setiap anak berhak untuk mengakses dan mendapatkan fasilitas pendidikan yang layakfasilitas pendidikan yang layak

Belajar hidup bersama dan bersosialisasiBelajar hidup bersama dan bersosialisasi Setiap anak berhak untuk mendapatkan perhatian yang Setiap anak berhak untuk mendapatkan perhatian yang

sama sebagai peserta didiksama sebagai peserta didik

Integrasi pada lingkunganIntegrasi pada lingkungan Setiap anak berhak menyatu dengan lingkungannya Setiap anak berhak menyatu dengan lingkungannya

dan menjalin kehidupan sosial yang harmonisdan menjalin kehidupan sosial yang harmonis

Penerimaan terhadap perbedaanPenerimaan terhadap perbedaan Setiap anak berhak dipandang sama dan tidak Setiap anak berhak dipandang sama dan tidak

mendapatkan diskriminasi dalam pendidikan mendapatkan diskriminasi dalam pendidikan

““Children who learn together.. learn to live together.”Children who learn together.. learn to live together.”((Marsha Forest)Marsha Forest)

Page 4: Pendidikan Inklusi

INKLUSI adalah….INKLUSI adalah….Filosofi – Nilai – Sikap - MetodeFilosofi – Nilai – Sikap - Metode

INKLUSI bukan sekedar tempat….INKLUSI bukan sekedar tempat….

• MITOS : Inklusi hanya pada satu elemen pendidikan saja• FAKTA : Inklusi pada semua elemen pendidikan

• MITOS : Inklusi hanya untuk anak hambatan mental• FAKTA : Inklusi dapat dikenakan untuk semua hambatan

• MITOS : Inklusi dilakukan pada satu periode saja• FAKTA : Inklusi dapat secara berkesinambungan

Page 5: Pendidikan Inklusi

Keuntungan Program InklusiKeuntungan Program Inklusi

Anak dengan Kebutuhan KhususAnak dengan Kebutuhan Khusus Terhindar dari label negatifTerhindar dari label negatif

Anak memiliki rasa percaya diriAnak memiliki rasa percaya diri Memiliki kesempatan menyesuaikan diriMemiliki kesempatan menyesuaikan diri

Anak memiliki kesiapan menghadapi kehidupan Anak memiliki kesiapan menghadapi kehidupan nyatanyata

Anak Tanpa Kebutuhan KhususAnak Tanpa Kebutuhan Khusus Belajar mengenai keterbatasan tertentu Belajar mengenai keterbatasan tertentu

Mengetahui keterbatasan/keunikan temannyaMengetahui keterbatasan/keunikan temannya Peduli terhadap keterbatasan temannyaPeduli terhadap keterbatasan temannya

Dapat mengembangkan keterampilan sosialDapat mengembangkan keterampilan sosial Berempati terhadap permasalah temannyaBerempati terhadap permasalah temannya Membantu temannya yang kesulitanMembantu temannya yang kesulitan

Page 6: Pendidikan Inklusi

Keuntungan Program InklusiKeuntungan Program Inklusi

Manfaat Bagi GuruManfaat Bagi Guru Meningkatkan wawasan guru mengenai karakter siswaMeningkatkan wawasan guru mengenai karakter siswa

Guru mengenali peta kekuatan dan kelemahan Guru mengenali peta kekuatan dan kelemahan siswanyasiswanya

Menambah kompetensi guruMenambah kompetensi guru Guru lebih kreatif dan terampil mengajar dan mendidikGuru lebih kreatif dan terampil mengajar dan mendidik

Manfaat Bagi KeluargaManfaat Bagi Keluarga Meningkatkan penghargaan terhadap anak Meningkatkan penghargaan terhadap anak

Orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus, Orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus, senang ketika anaknya dapat bersosialisasi dengan senang ketika anaknya dapat bersosialisasi dengan baik tanpa ada diskriminasibaik tanpa ada diskriminasi

Orang tua yang anaknya tidak memiliki kebutuhan Orang tua yang anaknya tidak memiliki kebutuhan khusus senang ketika anaknya memiliki keterampilan khusus senang ketika anaknya memiliki keterampilan sosial yang baiksosial yang baik

Page 7: Pendidikan Inklusi

INKLUSIF vs EKSKLUSIFINKLUSIF vs EKSKLUSIF[ Perasaan Anak ][ Perasaan Anak ]

INKLUSIFITASINKLUSIFITAS DihargaiDihargai BanggaBangga SenangSenang DiperhatikanDiperhatikan OptimisOptimis Merasa BergunaMerasa Berguna Percaya DiriPercaya Diri AktifAktif

EKSKLUSIFITASEKSKLUSIFITAS TerkucilTerkucil MarahMarah KecewaKecewa Tidak Percaya DiriTidak Percaya Diri Harga Diri RendahHarga Diri Rendah FrustrasiFrustrasi Merasa tidak bergunaMerasa tidak berguna Merasa direndahkanMerasa direndahkan PesimisPesimis

Page 8: Pendidikan Inklusi

PETA PERUBAHAN DALAM PENDIDIKANPETA PERUBAHAN DALAM PENDIDIKAN

ISU PENDIDIKAN (SEKOLAH) ISU PENDIDIKAN (GURU)

PERANAN SEKOLAH

TUJUAN PENDIDIKAN

PENERIMAN PESERTA

DIDIK

PERANAN GURU

AKTIVITAS GURU

KOMPETENSI GURU

Menyiapkan anak untuk sekolah ke tahap selanjutnya

Menyiapkan kompetensi yang lebih utuh

Sekolah hanya bertanggung jawab pada fungsi akademik

Sekolah turut membangun kepribadian anak

Spesialisasi anak yang memiliki kebutuhan khusus

Integrasi anak yang memiliki kebutuhan khusus

Guru mentransfer ilmu (pendidik)

Guru selain sebagai pendidik

sebagai konselor

Guru bekerja sendiri-sendiri

Guru bekerja dalam tim

Kompetensi akademik murni

Kompetensi akademik dan sosial

Page 9: Pendidikan Inklusi

SIX KEY ASPIRATIONS VOICED BY ALL SIX KEY ASPIRATIONS VOICED BY ALL STAKEHOLDERSSTAKEHOLDERS

Membagi Tugas Dan Peran Guru

(Co-Teaching)

Merancang MateriPembelajaran yang

Fleksibel

Menetapkan Tujuan dan Target Belajar

Memahami Peta Karakter Peserta Didik

1

Monitoring dan

Evaluasi

2

Menyiapkan Sumber Daya(Resources)

3

4

5

6

PENDIDIKAN INKLUSI

Page 10: Pendidikan Inklusi

Levels of Interventions/SupportsLevels of Interventions/Supports

Anak tanpa kebutuhan khusus(80% - 90%)

Intervensi dengan Target• Individual Student Planning Team• Penanganan individual• Kerja sama dengan stakeholder

(keluarga/komunitas)

Intervensi Terpilih• Instruksi khusus• Mentoring• Manajemen Diri• Perubahan jadual• Dukungan tambahan

Prevensi Tersier/Intervensi

Prevensi Sekunder/Intervensi

Prevensi Primer

Tipe Intervensi

Walker, H. M., Horner, R. H., Sugai, G., Bullis, M., Sprague, J. R., Bricker, D., & Kaufman, M.J. (1996). Integrated approaches to preventing antisocial behavior patterns among school-age children and youth. Journal of Emotional and Behavioral Disorders, 4, 194-209.

Anak dengan kebutuhan khusus dan beresiko mengalami gangguan (5% - 15%)

Intervensi Umum Terencana• Instruksi akademik umum• Kolaborasi• Akomodasi• Aktivitas vokasional • Violence Prevention Skills

Anak dengan kebutuhan lebih khusus (1% - 5%)

Page 11: Pendidikan Inklusi

Ciri Anak dengan Ciri Anak dengan Kebutuhan KhususKebutuhan Khusus

Tidak ada bedanya anak yang terlalu pintar ataupun terlalu bodoh..Mereka semuanya membutuhkan perhatian dan pengertian

(John Clark)

Page 12: Pendidikan Inklusi

Jenis Keterbatasan Anak Jenis Keterbatasan Anak 1.1. Permasalahan Fungsi PikirPermasalahan Fungsi Pikir

Hambatan Kesukaran BelajarHambatan Kesukaran Belajar. Kesulitan . Kesulitan memahami, mengingat, menghitung, membacamemahami, mengingat, menghitung, membaca

Hambatan Pemusatan PerhatianHambatan Pemusatan Perhatian. Hiperaktif, . Hiperaktif, perilaku yang tidak sesuai situasi, mencari perhatian, perilaku yang tidak sesuai situasi, mencari perhatian, menyela pembicaraan, perilaku berlebihanmenyela pembicaraan, perilaku berlebihan

Hambatan Berbicara & BerkomunikasiHambatan Berbicara & Berkomunikasi. Gagap, . Gagap, kesalahan pengucapan, cedal, sulit menangkap kesalahan pengucapan, cedal, sulit menangkap percakapanpercakapan

2.2. Permasalahan Fungsi Sosial dan PerilakuPermasalahan Fungsi Sosial dan Perilaku Hambatan Emosi & PerilakuHambatan Emosi & Perilaku. Suasana hati berubah . Suasana hati berubah

cepat, agresif, memukul, berteriak, mengejekcepat, agresif, memukul, berteriak, mengejek AutisAutis. Minim kontak sosial, menyendiri, gerakan tak . Minim kontak sosial, menyendiri, gerakan tak

lazimlazim

Page 13: Pendidikan Inklusi

Jenis Keterbatasan Anak Jenis Keterbatasan Anak 3.3. Keterlambatan Fungsi Pikir & SosialKeterlambatan Fungsi Pikir & Sosial

Mental RetardedMental Retarded. IQ dibawah rerata, . IQ dibawah rerata, keterbatasan berkomunikasi, keterbatasan berkomunikasi, kompetensi akademis minim kompetensi akademis minim

4.4. Anak BerbakatAnak Berbakat GiftedGifted. Kreatif, suka mengganggu, . Kreatif, suka mengganggu,

mudah tidak puas, eksplorasi luasmudah tidak puas, eksplorasi luas

5.5. Gangguan Fisik & InderaGangguan Fisik & Indera Gangguan penglihatan, gangguan Gangguan penglihatan, gangguan

pendengaran dan keterbatasan ganda pendengaran dan keterbatasan ganda (penglihatan dan pendengaran)(penglihatan dan pendengaran)

Page 14: Pendidikan Inklusi

Peran Guru dan Siswa Peran Guru dan Siswa dalam Pendidikan Inklusidalam Pendidikan Inklusi

“Special education is a service for children rather than a place they are sent.”

Page 15: Pendidikan Inklusi

Kompetensi GuruKompetensi Guru

Skill : Kerjasama-keterampilan sosialSkill : Kerjasama-keterampilan sosial Sistem pengajaran Pendidikan Inklusi adalah Tim Sistem pengajaran Pendidikan Inklusi adalah Tim

Teaching sehingga kemammpuan komunikasi, Teaching sehingga kemammpuan komunikasi, kerja sama, pembagian tugas & peran sangat kerja sama, pembagian tugas & peran sangat pentingpenting

Karakter : Sabar-uletKarakter : Sabar-ulet Kesabaran diperlukan karena permasalahan yang Kesabaran diperlukan karena permasalahan yang

dihadapi Pendidikan Inklusi sangat kompleksdihadapi Pendidikan Inklusi sangat kompleks

Pengetahuan : Perkembangan-PendidikanPengetahuan : Perkembangan-Pendidikan Permasalahan yang dihadapi Pendidikan Inklusi tidak hanya Permasalahan yang dihadapi Pendidikan Inklusi tidak hanya

anak normal akan tetapi juga anak dengan kebutuhan khusus anak normal akan tetapi juga anak dengan kebutuhan khusus sehingga guru diharapkan memiliki wawasan mengenai sehingga guru diharapkan memiliki wawasan mengenai perkembangan anak dan permasalahannya serta strategi perkembangan anak dan permasalahannya serta strategi pembelajaran efektifpembelajaran efektif

Peranan Guru dalam Pendidikan Inklusi

Page 16: Pendidikan Inklusi

Kompetensi GuruKompetensi Guru

Kompetensi PedagogikKompetensi Pedagogik Kemampuan mengelola kelas, perencanaan dan Kemampuan mengelola kelas, perencanaan dan

pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajarpelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar Kompetensi ProfesionalKompetensi Profesional

Penguasaan materi, aplikasi materi pembelajaran Penguasaan materi, aplikasi materi pembelajaran dalam kehidupan sehari-haridalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi KepribadianKompetensi Kepribadian Karakter yang mantap, stabil, dewasa, arif dan Karakter yang mantap, stabil, dewasa, arif dan

berakhlak muliaberakhlak mulia Kompetensi SosialKompetensi Sosial

Mampu berkomunikasi dengan baik, bekerja Mampu berkomunikasi dengan baik, bekerja sama, peka terhadap permasalahan siswa, sama, peka terhadap permasalahan siswa, empatikempatik

Berdasarkan PP No.19 Tahun 2005

Peranan Guru dalam Pendidikan Inklusi

Page 17: Pendidikan Inklusi

Peranan Anak Tanpa Kebutuhan Peranan Anak Tanpa Kebutuhan KhususKhusus

Peer Tutoring (anak sebagai tutor)Peer Tutoring (anak sebagai tutor) Kompetensi keduanya berbedaKompetensi keduanya berbeda

Anak tanpa kebutuhan khusus membagikan Anak tanpa kebutuhan khusus membagikan ilmu dan pengalamannya kepada anak ilmu dan pengalamannya kepada anak dengan kebutuhan khususdengan kebutuhan khusus

Anak tanpa kebutuhan khusus menjadi model Anak tanpa kebutuhan khusus menjadi model bagi anak dengan kebutuhan khususbagi anak dengan kebutuhan khusus

Peer Collaboration (anak sebagai tutor)Peer Collaboration (anak sebagai tutor) Kompetensi keduanya samaKompetensi keduanya sama

Anak berkebutuhan khusus dan tanpa Anak berkebutuhan khusus dan tanpa berkebutuhan khusus menghadapi berkebutuhan khusus menghadapi permasalahan serupa yang harus dipecahkan permasalahan serupa yang harus dipecahkan bersama-samabersama-sama

Peranan Guru dalam Pendidikan Inklusi

Page 18: Pendidikan Inklusi

Pengembangan Pengembangan Model Kelas InklusifModel Kelas Inklusif

Page 19: Pendidikan Inklusi

Prinsip Pengelolaan Pendidikan Prinsip Pengelolaan Pendidikan InklusifInklusif

Belajar Kooperatif

Kelas Menyenangkan

Evaluasi Belajar Alternatif

Kolaborasi Guru

Pengelolaan Kelas Inklusif

Page 20: Pendidikan Inklusi

1. Modifikasi Pola Belajar1. Modifikasi Pola Belajar KompetisiKompetisi

Siswa berjuang dengan keras dan berkompetisi Siswa berjuang dengan keras dan berkompetisi mengalahkan yang lain untuk mendapatkan mengalahkan yang lain untuk mendapatkan penghargaan dari gurupenghargaan dari guru

IndividualisIndividualis Belajar dilihat sebagai kebutuhan individu. Ketika Belajar dilihat sebagai kebutuhan individu. Ketika

kebutuhan terpenuhi maka ia tidak memiliki kebutuhan terpenuhi maka ia tidak memiliki tanggung jawab yang laintanggung jawab yang lain

KooperatifKooperatif Siswa mencapai tujuan secara bersama-sama dan Siswa mencapai tujuan secara bersama-sama dan

tujuan tersebut dapat dicapai apabila ia bekerja tujuan tersebut dapat dicapai apabila ia bekerja sama dengan siswa lainnyasama dengan siswa lainnya

Pendekatan ini sangat cocok diterapkan di Pendekatan ini sangat cocok diterapkan di Pendidikan InklusiPendidikan Inklusi

Pengelolaan Kelas Inklusif

Page 21: Pendidikan Inklusi

2. Modifikasi Kelas2. Modifikasi Kelas Kelas memiliki aturan jelas dan tidak diskriminatifKelas memiliki aturan jelas dan tidak diskriminatif

Aturan dijalankan dengan konsisten Aturan dijalankan dengan konsisten Modifikasi kelas interaktifModifikasi kelas interaktif

memungkinan guru melihat dan menjangkau anak-memungkinan guru melihat dan menjangkau anak-anakanak

Modifikasi penempatanModifikasi penempatan Mendekatkan siswa berkebutuhan khusus pada Mendekatkan siswa berkebutuhan khusus pada

siswa yang baik dan positifsiswa yang baik dan positif Modifikasi lingkunganModifikasi lingkungan

Meningkatkan ketenangan dan mengurangi Meningkatkan ketenangan dan mengurangi stimulasi gangguan (visual dan auditori)stimulasi gangguan (visual dan auditori)

Modifikasi media belajarModifikasi media belajar Media belajar menstimulasi kerja sama, tidak Media belajar menstimulasi kerja sama, tidak

kompetitifkompetitif

Pengelolaan Kelas Inklusif

Page 22: Pendidikan Inklusi

3. Penilaian Hasil Belajar3. Penilaian Hasil Belajar Tidak semua anak belajar melalui cara yang Tidak semua anak belajar melalui cara yang

samasama Penilaian alternatif dipakai untukPenilaian alternatif dipakai untuk Hasil penilaian yang baikHasil penilaian yang baik

mudah diinterpretasilan (mudah diinterpretasilan (interpretiveinterpretive)) menggambarkan kondisi (descriptive)menggambarkan kondisi (descriptive) mengidentifikasi permasalahan mengidentifikasi permasalahan

(diagnostic)(diagnostic)

Pengelolaan Kelas Inklusif

Page 23: Pendidikan Inklusi

4. Peranan Guru 4. Peranan Guru

Consultant ModelConsultant Model Guru sebagai konsultan lepas, turut merancang Guru sebagai konsultan lepas, turut merancang

dalam hal asesmen, pengembangan materi dan dalam hal asesmen, pengembangan materi dan modifikasi kurikulummodifikasi kurikulum

Teaming ModelTeaming Model Guru sebagai konsultan merangkap pendidik intensif Guru sebagai konsultan merangkap pendidik intensif

di kelas turut membantu mengembangkan materi di kelas turut membantu mengembangkan materi dan strategi pembelajarandan strategi pembelajaran

Co-Teaching ModelCo-Teaching Model Guru khusus (yang memahami anak berkebutuhan Guru khusus (yang memahami anak berkebutuhan

khusus) dan guru umum bekerja sama berbagi peran khusus) dan guru umum bekerja sama berbagi peran di dalam kelasdi dalam kelas

Pengelolaan Kelas Inklusif

Page 24: Pendidikan Inklusi

4. Peranan Guru4. Peranan Guru[ Co-Teaching Model ][ Co-Teaching Model ]

One Teacher-One SupportOne Teacher-One Support Satu guru dan satu orang guru pendukung (guru Satu guru dan satu orang guru pendukung (guru

terlatih/psikolog) bertanggung jawab pada satu kelasterlatih/psikolog) bertanggung jawab pada satu kelas Parallel Teaching DesignParallel Teaching Design

Guru membagi kelas menjadi dua kelompok. Satu Guru membagi kelas menjadi dua kelompok. Satu kelompok oleh guru biasa dan satu kelompok untuk kelompok oleh guru biasa dan satu kelompok untuk guru pendukungguru pendukung

Station TeachingStation Teaching Satu materi satu guru sehingga terjadi perputaran Satu materi satu guru sehingga terjadi perputaran

dalam mengajar. Semua guru diharapkan memahami dalam mengajar. Semua guru diharapkan memahami perkembangan anak berkebutuhan khususperkembangan anak berkebutuhan khusus

Team TeachingTeam Teaching Pendidik dan pendukung bersama mengisi pertemuan Pendidik dan pendukung bersama mengisi pertemuan

di kelasdi kelas

Pengelolaan Kelas Inklusif

Page 25: Pendidikan Inklusi

Penanganan Khusus Penanganan Khusus kepada Anakkepada Anak

Page 26: Pendidikan Inklusi

1. Gangguan Kesukaran 1. Gangguan Kesukaran BelajarBelajar

Meminimalisir stimulasi yang dapat mengacaukan Meminimalisir stimulasi yang dapat mengacaukan pikiran dan konsentrasipikiran dan konsentrasi Situasi kelas tenang terkendali, gangguan dari luar Situasi kelas tenang terkendali, gangguan dari luar

minimminim Menggunakan media belajar yang menarik & inovatifMenggunakan media belajar yang menarik & inovatif

Sesuai dengan modalitas anak (visual, auditori, Sesuai dengan modalitas anak (visual, auditori, kinestetik), praktek langsung, menyenangkan, kinestetik), praktek langsung, menyenangkan, variatif, sesuai dengan kompetensi anak dan sesuai variatif, sesuai dengan kompetensi anak dan sesuai dengan target pendidikandengan target pendidikan

Melakukan analisis kualitatif untuk mendeteksi kesulitan Melakukan analisis kualitatif untuk mendeteksi kesulitan siswasiswa Berguna untuk mengidentifikasi kekhasan kesulitan Berguna untuk mengidentifikasi kekhasan kesulitan

anakanak Mengajarkan strategi meningkatkan memoriMengajarkan strategi meningkatkan memori

Mnemonik, kata kunci, peta pikiran dan Mnemonik, kata kunci, peta pikiran dan insightinsightPenanganan Khusus kepada Anak

Page 27: Pendidikan Inklusi

2. Gangguan Pemusatan 2. Gangguan Pemusatan PerhatianPerhatian

Merancang lingkungan pembelajaran kondusifMerancang lingkungan pembelajaran kondusif Menjauhkan benda berbahaya/tajam, lingkungan Menjauhkan benda berbahaya/tajam, lingkungan

fisik nyaman, memfasilitas siswa normal untuk fisik nyaman, memfasilitas siswa normal untuk menjadi role modelmenjadi role model

Mengajarkan siswa strategi menjaga konsentrasiMengajarkan siswa strategi menjaga konsentrasi Mempertahankan kontak mata, memberikan Mempertahankan kontak mata, memberikan

pekerjan yang menantang, memastikan adanya sisi pekerjan yang menantang, memastikan adanya sisi menarik pengajaranmenarik pengajaran

Memberikan instruksi secara tepatMemberikan instruksi secara tepat Menyederhanakan instruksi, memperjelas instruksi, Menyederhanakan instruksi, memperjelas instruksi,

menjelaskan tujuan/target dengan jelas, memberi menjelaskan tujuan/target dengan jelas, memberi contohcontoh

Memonitor tugas siswaMemonitor tugas siswa Monitoring perlu dilakukan untuk memberi Monitoring perlu dilakukan untuk memberi

masukan pada penanganan lebih lanjutmasukan pada penanganan lebih lanjutPenanganan Khusus kepada Anak

Page 28: Pendidikan Inklusi

3. Gangguan Bicara-3. Gangguan Bicara-KomunikasiKomunikasi

Mendorong anak mengungkapkan ide melalui ucapanMendorong anak mengungkapkan ide melalui ucapan Meningkatkan harga diri, menceritakan Meningkatkan harga diri, menceritakan

pengalaman, mempesentasikan hasil tugaspengalaman, mempesentasikan hasil tugas Menerapkan model pembelajaran yang sesuaiMenerapkan model pembelajaran yang sesuai

Membaca cerita, menangkap maksud percakapan, Membaca cerita, menangkap maksud percakapan, menyampaikan gagasanmenyampaikan gagasan

Melakukan klarifikasi informasiMelakukan klarifikasi informasi Memastikan anak telah menangkap informasi yang Memastikan anak telah menangkap informasi yang

didapat, misalnya dengan menanyakan kembalididapat, misalnya dengan menanyakan kembali Mendengar siswa dengan sabarMendengar siswa dengan sabar

Memberik kesempatan siswa menyelesaikan Memberik kesempatan siswa menyelesaikan pembicaraannya, tidak menyela, tidak mengkritik pembicaraannya, tidak menyela, tidak mengkritik dan menghargai setiap gagasan yang diungkapkandan menghargai setiap gagasan yang diungkapkan

Penanganan Khusus kepada Anak

Page 29: Pendidikan Inklusi

4. Gangguan Emosi-4. Gangguan Emosi-PerilakuPerilaku

Menunjukkan kepedulian yang tinggiMenunjukkan kepedulian yang tinggi Anak ADHD biasanya kurang disukai temannya, Anak ADHD biasanya kurang disukai temannya,

sehingga kepercayaan diri mereka menurunsehingga kepercayaan diri mereka menurun Tidak menghargai perilaku yang burukTidak menghargai perilaku yang buruk

Guru tidak memberi kesempatan kepada anak Guru tidak memberi kesempatan kepada anak untuk berlama-lama keluar dari konsentrasinyauntuk berlama-lama keluar dari konsentrasinya

Menyusun kegiatan yang sesuai dengan minat anakMenyusun kegiatan yang sesuai dengan minat anak Dengan memberikan kegiatan yang sesuai dengan Dengan memberikan kegiatan yang sesuai dengan

minatnya, anak dapat belajar memfokuskan pada minatnya, anak dapat belajar memfokuskan pada sesuatusesuatu

Menerapkan Peraturan dan Penguatan PositifMenerapkan Peraturan dan Penguatan Positif Peraturan di kelas secara konsisten diterapkan Peraturan di kelas secara konsisten diterapkan

pada semua anak dan anak yang menghargai pada semua anak dan anak yang menghargai peraturan mendapatkan reward (penghargaaa)peraturan mendapatkan reward (penghargaaa)

Penanganan Khusus kepada Anak

Page 30: Pendidikan Inklusi

Peta Tema PenelitianPeta Tema PenelitianSekolah InklusiSekolah Inklusi

Page 31: Pendidikan Inklusi

Contoh Pertanyaan Contoh Pertanyaan PenelitianPenelitian

Pencapaian Target PembelajaranPencapaian Target Pembelajaran Apakah tujuan kelas inklusi telah tercapai?Apakah tujuan kelas inklusi telah tercapai? Apakah integrasi anak berkebutuhan khusus ke dalam kelas Apakah integrasi anak berkebutuhan khusus ke dalam kelas

meningkatkan performansi mereka?meningkatkan performansi mereka? Apakah respon siswa biasa cukup positif?Apakah respon siswa biasa cukup positif?

Strategi PembelajaranStrategi Pembelajaran Model pembelajaran apa yang tepat dikenakan di kelas inklusi ?Model pembelajaran apa yang tepat dikenakan di kelas inklusi ? Media pembelajaran apa yang sesuai dengan karakter kelas?Media pembelajaran apa yang sesuai dengan karakter kelas? Apakah desain yang disusun sudah tepat mengenai sasaran?Apakah desain yang disusun sudah tepat mengenai sasaran?

Dukungan dan Sumber DayaDukungan dan Sumber Daya Apakah guru memiliki kesiapan menghadapi anak dengan Apakah guru memiliki kesiapan menghadapi anak dengan

kebutuhan khusus?kebutuhan khusus? Apakah kompetensi guru sudah memadai untuk kelas inklusi?Apakah kompetensi guru sudah memadai untuk kelas inklusi? Fasilitas apa saja yang perlu ditingkatkan oleh sekolah ? Fasilitas apa saja yang perlu ditingkatkan oleh sekolah ?

Pertanyaan yang perlu dijawab melalui penelitian Pendidikan InklusiPertanyaan yang perlu dijawab melalui penelitian Pendidikan Inklusi

Pengembangan Penelitian Sekolah Inklusi

Page 32: Pendidikan Inklusi

Contoh Variabel yang Contoh Variabel yang DitelitiDiteliti

Variabel PendidikanVariabel Pendidikan Strategi mengajar (eksplorasi, drill, pedagogi)Strategi mengajar (eksplorasi, drill, pedagogi) Pengelolaan kelas (pembagian kelompok, pembagian guru)Pengelolaan kelas (pembagian kelompok, pembagian guru) Metode penilaian di kelas (portofolio, tes, evaluasi Metode penilaian di kelas (portofolio, tes, evaluasi

pembelajaran)pembelajaran) Variabel PsikososialVariabel Psikososial

Hambatan anak (fisik, psikologis dan sosial)Hambatan anak (fisik, psikologis dan sosial) Kepribadian guru dan anak (kemandirian, harga diri, self Kepribadian guru dan anak (kemandirian, harga diri, self

mastery)mastery) Dukungan sosial (dukungan guru, orang tua dan sekolah)Dukungan sosial (dukungan guru, orang tua dan sekolah) Sikap dan kepuasan (kepuasan orang tua)Sikap dan kepuasan (kepuasan orang tua)

Variabel Penanganan (Variabel Penanganan (treatmenttreatment)) Modifikasi kelasModifikasi kelas Modifikasi materiModifikasi materi Kegiatan tambahan (vocational) Kegiatan tambahan (vocational)

Pertanyaan yang perlu dijawab melalui penelitian Pendidikan InklusiPertanyaan yang perlu dijawab melalui penelitian Pendidikan Inklusi

Pengembangan Penelitian Sekolah Inklusi

Page 33: Pendidikan Inklusi

Contoh Asemen di Kelas (1)Contoh Asemen di Kelas (1)

Hasil Belajar (Hasil Belajar (raportraport)) Target : prestasi belajar, kompetensi anakTarget : prestasi belajar, kompetensi anak Bahan : laporan formalBahan : laporan formal

BiografiBiografi Target : latar belakang gangguan yang dialami Target : latar belakang gangguan yang dialami

anak, riwayat gangguananak, riwayat gangguan Bahan : catatan medik/klinis (RS/psikolog)Bahan : catatan medik/klinis (RS/psikolog)

ObservasiObservasi Target : permasalahan & perilaku anak-anak di Target : permasalahan & perilaku anak-anak di

kelas inklusi dsb.kelas inklusi dsb. Bahan : behavioral checklist dan ratingBahan : behavioral checklist dan rating

Metode yang dipakai dalam mengambil data di kelas inklusiMetode yang dipakai dalam mengambil data di kelas inklusi

Pengembangan Penelitian Sekolah Inklusi

Page 34: Pendidikan Inklusi

Contoh Asemen di Kelas (2)Contoh Asemen di Kelas (2)

WawancaraWawancara Taget : pemahaman, sikap dan persepsi anak di kelas Taget : pemahaman, sikap dan persepsi anak di kelas

inklusi dsb.inklusi dsb. Bahan : guideline wawancara (terstuktur maupun Bahan : guideline wawancara (terstuktur maupun

tidak terstruktur)tidak terstruktur) KuesionerKuesioner

Target : kepuasan (orang tua), hambatan dirasakan Target : kepuasan (orang tua), hambatan dirasakan (guru) dsb.(guru) dsb.

Bahan : kuesioner atau angketBahan : kuesioner atau angket Diskusi Kelompok Terarah (FGD)Diskusi Kelompok Terarah (FGD)

Target : sharing pengalaman (guru), simulasi Target : sharing pengalaman (guru), simulasi penyelesaian masalah (guru) dsb.penyelesaian masalah (guru) dsb.

Bahan : guideline FGD Bahan : guideline FGD

Metode yang dipakai dalam mengambil data di kelas inklusiMetode yang dipakai dalam mengambil data di kelas inklusi

Pengembangan Penelitian Sekolah Inklusi

Page 35: Pendidikan Inklusi

Contoh Analisis DataContoh Analisis Data

Analisis KualitatifAnalisis Kualitatif Analisis temuan yang didapatkan di lapanganAnalisis temuan yang didapatkan di lapangan Sumber : observasi dan wawancaraSumber : observasi dan wawancara

Analisis KuantitatifAnalisis Kuantitatif Analisis data kuantitatif yang didapatkan di Analisis data kuantitatif yang didapatkan di

lapanganlapangan Analisis Deskriptif (deskripsi rerata & variasi)Analisis Deskriptif (deskripsi rerata & variasi) Analisis Inferensial (pembuktian perbedaan & Analisis Inferensial (pembuktian perbedaan &

pengaruh)pengaruh) Sumber : raport, kuesioner, angket, survei, Sumber : raport, kuesioner, angket, survei,

skala kepribadian, skala sikap skala kepribadian, skala sikap

Metode yang dipakai dalam asesmen kelas inklusiMetode yang dipakai dalam asesmen kelas inklusi

Pengembangan Penelitian Sekolah Inklusi

Page 36: Pendidikan Inklusi

Contoh Aplikasi Penelitian Contoh Aplikasi Penelitian Sekolah InklusiSekolah Inklusi

Page 37: Pendidikan Inklusi

Penelitian di Amerika Serikat Penelitian di Amerika Serikat

PermasalahanPermasalahan Sekolah menemukan adanya rendahnya motivasi Sekolah menemukan adanya rendahnya motivasi

dan prestasi belajar pada anak didik mereka dan prestasi belajar pada anak didik mereka setelah mereka diisolasi pada kelas khusus setelah mereka diisolasi pada kelas khusus ((disabled classdisabled class))

Pertanyaan PenelitianPertanyaan Penelitian Apakah integrasi siswa biasa dan siswa terbatas Apakah integrasi siswa biasa dan siswa terbatas

dapat diterapkan?dapat diterapkan? Faktor apa yang mendukung efektivitas kelas Faktor apa yang mendukung efektivitas kelas

inklusi?inklusi? Lokasi : Miami Carol School (USA)Lokasi : Miami Carol School (USA) Metode Pengukuran : Observasi dan WawancaraMetode Pengukuran : Observasi dan Wawancara

Contoh Pengembangan Penelitian

Page 38: Pendidikan Inklusi

Penelitian di Australia (1)Penelitian di Australia (1)

Pertanyaan Penelitian. Pertanyaan Penelitian. Apakah penerapan kelas inklusi dapat Apakah penerapan kelas inklusi dapat

mengembangkan kompetensi sosial anak?mengembangkan kompetensi sosial anak? LokasiLokasi

Queensland Public School Queensland Public School Variabel PenelitianVariabel Penelitian

Perilaku KooperatifPerilaku Kooperatif Metode:Metode:

Eksperimen Eksperimen SubjekSubjek

6 orang anak yang memiliki hambatan belajar 6 orang anak yang memiliki hambatan belajar (menghitung dan membaca) diintegrasikan pada (menghitung dan membaca) diintegrasikan pada sebuah kelassebuah kelas

Contoh Pengembangan Penelitian

Page 39: Pendidikan Inklusi

Penelitian di Australia (2)Penelitian di Australia (2) Pengukuran : Pengukuran :

Observasi perilaku di kelas (perilaku kooperatif, non kooperatif, Observasi perilaku di kelas (perilaku kooperatif, non kooperatif, perilaku berorientasi tugas dan tidak berorientasi tugas)perilaku berorientasi tugas dan tidak berorientasi tugas)

Hasil Penelitian Hasil Penelitian Anak-anak di kelas bekerja sama dengan baik. Interaksi di kelas Anak-anak di kelas bekerja sama dengan baik. Interaksi di kelas

sangat intensif dan mendukung pencapaian hasilsangat intensif dan mendukung pencapaian hasil Perilaku individualis berkurang. Siswa saling memperhatikan Perilaku individualis berkurang. Siswa saling memperhatikan

satu dengan lainnnya.satu dengan lainnnya. Peranan guru sangat penting dalam mengembangkan Peranan guru sangat penting dalam mengembangkan

kompetensi sosial anakkompetensi sosial anak

Contoh Pengembangan Penelitian

Page 40: Pendidikan Inklusi

Siapa yang berani mengajar.. Ia Siapa yang berani mengajar.. Ia harus berani belajar selamanyaharus berani belajar selamanya

(John Calton Dana)(John Calton Dana)