pendidikan geografi universitas negeri padang bahan ......membentuk batuan yang mempunyai...

57
Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan BAHAN AJAR DINAMIKA LITOSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : SMA Negeri Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : X / II Tahun Pelajaran : 2017/2018 Materi Pokok : Dinamika Litosfer dan dampaknya terhadap Kehidupan Alokasi Waktu : 18x45menit (6 PT) B. Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. C. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar Dari KI-3 Kompetensi Dasar Dari KI-4 3.5. Menganalisis dinamika litosfer dan dampaknya terhadap kehidupan 4.5.Menyajikan proses dinamika litosfer dengan menggunakan peta, bagan, gambar, tabel, grafik, video, dan/ atau animasi Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Upload: others

Post on 26-Nov-2020

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

BAHAN AJAR

DINAMIKA LITOSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN

A. IDENTITAS

Satuan Pendidikan : SMA Negeri

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas/Semester : X / II

Tahun Pelajaran : 2017/2018

Materi Pokok : Dinamika Litosfer dan dampaknya terhadap

Kehidupan

Alokasi Waktu : 18x45menit (6 PT)

B. Kompetensi Inti :

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan

pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

C. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Dari KI-3 Kompetensi Dasar Dari KI-4

3.5. Menganalisis dinamika litosfer dan

dampaknya terhadap kehidupan

4.5.Menyajikan proses dinamika

litosfer dengan menggunakan

peta, bagan, gambar, tabel,

grafik, video, dan/ atau animasi

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi

(IPK)

Page 2: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 2

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Pertemuan 1

3.5.1 Menjelaskan lapisan litosfer dan

karakteristikinya

3.5.2 Mengklasifikasikan jenis-jenis batuan

3.5.3 Manganalisis siklus batuan

Pertemuan 2 3.5.4 Menjelaskan tenaga endogen dan eksogen

3.5.5 Mengklasifikasikan tenaga tektonisme

3.5.6 Menganalisis pengaruh tektonisme terhadap

kehidupan

Pertemuan 3

3.5.7 Menjelaskan proses vulkanisme

3.5.8 Mengklasifikasikan jenis-jenis gunung api.

3.5.9 Mengidentifikasi material hasil vulkanisme

3.5.10 Menganalisis pengaruh vulkanisme

terhadap kehidupan

Pertemuan 4

3.5.11 Menjelaskan proses seisme

3.5.12 Mengklasifikasikan jenis-jenis gempa

3.5.13 Menganalisis pengaruh seisme terhadap

kehidupan

Pertemuan 5

3.5.14 Menjelaskan proses tenaga eksogen

3.5.15 Menganalisis pengaruh tenaga eksogen

terhadap kehidupan

Pertemuan 6

3.5.16. Menjelaskan proses pembentukan tanah

3.5.17 Menjelaskan karakteristik tanah

3.5.18 Menjelaskan pemanfaatan tanah dalam

kehidupan

3.5.19 Menganalisis jenis konservasi tanah

3.5.20 Menjelaskan lembaga yang menyediakan

dan memanfaatkan data geologi

4.5.1 Merangkum informasi

dinamika litosfer dan

dampaknya terhadap kehidupan

4.5.2 Membuat gambar lapisan-

lapisan bumi.

4.5.3 Membuat bagan mengenai

siklus batuan

4.5.4 Membuat gambar gerakan

epirogenesa dan orogenesa

4.5.5 Membuat peta persebaran

gunung api di Indonesia

D. Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali

informasi dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah

informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar

berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan

bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan,

memberi saran dan kritik serta dapat menjelaskan dinamika litosfer dan

dampaknya terhadap kehidupan serta menyajikan proses dinamika litosfer

menggunakan peta, bagan, gambar, tabel, grafik, video, dan/atau animasi.

Page 3: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 3

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

PERTEMUAN 1

Indikator Pencapaian KD :

3.5.1 Menjelaskan lapisan litosfer dan karakteristiknya

3.5.2 Menjelaskan jenis-jenis batuan

3.5.3 Menganalisis siklus batuan

LAPISAN LITOSFER DAN KARAKTERISTIK

A. LAPISAN LITOSFER DAN KARATERISTIKNYA

1. Lapisan Litosfer

Gambar. 1. Penampang Lapisan Bumi dan Litosfer

Sumber : wikipedia.com

Litosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu ”lithos” yang artinya batuan

dan “spere” yang artinya lapisan. Pengertian litosfer adalah lapisan kerak bumi

yang paling luar/atas yang terdiri atas batuan dengan ketebalan rata rata 1200 km.

Litosfer adalah lapisan kulit bumi paling luar yang berupa batuan padat. Litosfer

tersusun dalam dua palisan, yaitu kerak dan selubung yang tebalnya 50-100 km.

Litosfer merupakan lempeng yang bergerak sehingga dapat menimbulkan

pergeseran benua. Kerak bumi adalah struktur permukaan bumi yang berfungsi

sebagai pembungkus sehingga sering disebut kulit bumi. (Sugiyanto dan Danang

Endarto. 2014. Mengkaji Ilmu Geografi Untuk Kelas X SMA. Solo : Platinum)

Tebal lapisan kulit bumi tidak sama di semua tempat. Secara umum tebal

kerak bumi di bawah benua adalah 20 – 50 km, sedangkan di bawah samudera

tebalnya 10 -12 km. Meskipun ketebalannya berbeda-beda, kerak bumi masing-

masing tersusun atas lapisan yang sama, yaitu lapisan sial (silsium dan

alumunium) serta lapisan sima (silsium dan magnesium). Lapisan sial berada di

bagian atas dari kerak bumi, sedangkan lapisan sima berada di bagian bawah

kerak bumi. Lapisan yang berada paling luar kerak bumi bersifat granatis

sehingga disebut lapisan granitis. Hal ini karena materi penyusun lapisan yang

Page 4: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 4

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

dominan berupa batuan granit. Lapisan granitis sekitar 10 km. Namun, lapisan

granitis tidak terdapat di semua tempat.

Gambar. 2. Lapisan penyusun bumi

Sumber : akhwat1cinta.blogspot.co.id/2014

Setelah lapisan granitis terdapat lapisan yang bersifat basaltis sehingga

sidebut lapisan basaltis. Hal itu karena materi peyusun lapisan yang dominan

berupa materi basalt bersifat basa. Lapisan basaltis tebalnya mencapai 50 km.

(Antoro, Ali. 2010. Lapisan Litosfer. Ilmubumi.blogspot.com)

Lapisan ini pada umumnya terdiri atas senyawa kimia yang kaya akan

SiO2. Itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat dan

memiliki ketebalan rata rata 30 km yang terdiri atas dua bagian, yaitu litosfer atas

(merupakan daratan dengan kira kira 35% atau 1/ bagian) dan litosfer bawah

(merupakan lautan dengan kira kira 65% atau 2/3 bagian). Litosfer terdiri dari

berbagai macam unsur seperti besi, belerang, mangan, kalium, phosfat, natrium,

tembaga, seng serta unsur unsur lain. Menurut Klade dan Washington batuan atau

litosfer di permukaan bumi ini hampir 75% terdiri atas silikon oksida (SiO2) dan

aluminium oksida (AI2O3). (Irfan Yulianto. 2014. Pengertian Litosfer dan

Lapisannya)

1. Kerak Samudra

Gambar. Penampang Bentuk Kerak samudera dan benua

Sumber : akhwat1cinta.blogspot.com

Kerak samudera kaya Si dan Magnesium alias basa. Berat jenisnya tinggi

(3,0 g/cm3). Umurnya muda. Tipis (7-10 km). Sesuai namanya, kerak samudera

biasanya membentuk lautan.

Page 5: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 5

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Lapisan kerak samudera

a. Material lapisan kerak samudera paling atas tersusun dari material

sedimen yang tebalnya hingga 800 meter.

b. Lapisan kerak samudera mengalami pembaruan terus menerus oleh

adanya aktivitas vulkanisme di sepanjang celah-celah dasar laut.

c. Unsur dari kerak samudera termasuk muda yaitu 200 juta tahun

dibandingkan umur kerak benua yang berumur 3,8 miliar tahun.

d. Rata-rata berada pada 3.800 meter di bawah laut.

2. Kerak Benua

Gambar. 3. Kerak samudera dan benua

Sumber : Irfan Yulianto. 2014

Kerak benua adalah kerak yang komposisinya kaya Si dan Al alias asam.

Karena itu, berat jenisnya rendah (2,7 g/cm3). Selain itu, umurnya relatif tua dan

tebal sekali (20-70 km). Kerak benua, sesuai namanya, biasanya membentuk

daratan.

Lapisan kerak benua

a. Material lapisan kerak benua pada lapisan atas berupa batuan granit

ringan.

b. Material lapisan kerak benua pada lapisan bawah berupa batuan basalt

yang lebih rapat.

c. Lapisan kerak benua tersusun pada zaman Prekambiun.

d. Rata-rata berada di 850 meter di atas permukaan laut.

Kerak benua merupakan rekaman utama kondisi Bumi selama 4,4 milyar

tahun terakhir. Pembentukannya mengubah komposisi lapisan mantel dan

atmosfer, ia mendukung kehidupan, dan tetap sebagai pencuci karbon dioksida

melalui cuaca dan erosi.

B. JENIS-JENIS BATUAN DAN SIKLUS BATUAN

1. Siklus Batuan

Magma tidak terbentuk di semua wilayah di bumi. Melainkan magma

hanya terdapat di beberapa tempat di bawah permukaan yang disebut kamar

magma. Magma yang sifatnya yang dinamis, terus bergerak. Gerakan ini

Page 6: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 6

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

membuat magma mengalir ke tempat yang suhunya lebih rendah dari kamar

magma. Akibatnya magma mengalami kristalisasi dan sebagiannya membeku

menjadi batuan beku. Jika proses pembekuannya berlangsung di bawah

permukaan bumi disebut batuan beku intrusif (misalnya batuan granit dan diorit),

sedangkan jika proses pembekuannya berlangsung di permukaan disebut batuan

beku ekstrusif (misalnya basal dan andesit) beku yang terbentuk dari proses

kristalisasi magma ini lama kelamaan akan mengalami pelapukan. Pelapukan

pertama kali terjadi pada batuan beku ekstrusif yang ada di atas permukaan bumi.

Gambar. 4. Sikuls batuan

Sumber : Djauhari Noor. 2009

Sementara itu batuan beku intrusif yang tidak berhasil sampai di

permukaan akan terus terkubur lebih dalam akibat tekanan di atas. Semakin dalam

posisinya, semakin besar tekanan dan suhu yang ia terima. Akibatnya batuan beku

ini akan mengalami perubahan baik dari bentuk maupun susunan kimianya

menjadi batuan metamorf (malihan).

Batuan sedimen yang berasal dari pengendapan sisa-sisa pelapukan

batuan beku juga umumnya berada dibawah permukaan bumi. Batuan sedimen ini

juga akan terus bergerak semakin dalam karena di permukaan bumi terus

terbentuk lapisan sedimen baru. Lapisan batuan sedimen baru ini akan

menghimpit lapisan sedimen sebelumnya sehingga bergerak makin turun

mendekati kamar magma. Akibatnya batuan sedimen ini juga menerima tekanan

dan suhu yang tinggi sehingga bermetamorfosis menajadi batuan malihan.

Secara sederhana hubungan antara batuan beku, batuan sedimen dan

batuan malihan dapat digambarkan dalam formula berikut :

Page 7: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 7

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Gambar. 5. Skema siklus batuan

Sumber : wikipedia.co.id. 2017

2. Proses Terjadinya Siklus Batuan – Beku, Sedimen, Metamorf

Batuan merupakan salah satu komponen yang berada di alam raya ini.

Batuan adalah salah satu komponen abiotik yang berada di tengah- tengah

ekosistem alam ini.

Mekanisme daur batuan di alam dapat diuraikan sebagai berikut.

1) Magma mengalami proses pendinginan sehingga terjadi kristalisasi

membentuk batuan beku (batuan beku dalam, beku gang, dan beku luar).

2) Batuan beku mengalami pelapukan dan erosi, terangkut dalam bentuk

larutan atau bukan larutan, kemudian diendapkan sehingga terjadi proses

sedimentasi membentuk batuan sedimen. Namun, ada pula yang

langsung mengalami perubahan bentuk menjadi batuan metamorf.

3) Batuan sedimen dapat mengalami perubahan menjadi batuan metamorf.

Selanjutnya,batuan metamorf yang mendekati astenosfer dapat berubah

lagi menjadi magma atau adanya magma baru yang menjadi batuan beku

lagi. Demikian seterusnya.

C. JENIS-JENIS BATUAN

a) Batuan Beku

Batuan beku (igneous rock) adalah batuan yang terbentuk dari magma

yang membeku. Secara umum batuan beku mempunyai ciri-ciri homogen dan

kompak, tidak ada pelapisan, dan umumnya tidak mengandung fosil. Batuan beku

di bedakan mejadi dua kelompok, yaitu berdasarkan tempat pembekuannya dan

berdasarkan mineral penyusunanya.

a. Berdasarkan Tempat Pembentukannya

Berdasarkan tempat pembekuannya batuan beku dibedan menjadi tiga,

yaitu batuaan beku dalam, batuan beku korok (gang), dan batuaan beku luar.

1) Batuan beku dalam

Page 8: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 8

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Batuan beku dalam adalah batuan beku yang terbentuknya jauh di

permukaan bumi, yaitu pada kedalaman 15 – 50 km. Karena tempat

pembekuannya dekat dengan astenosfer, pendinginan magmanya sangat

lambat sehingga menghasilkan batuan yang besar-besar dengan tekstur

holokristalin, yaitu semua komposisi batuan disusun oleh kristak yang

sempurna. Ciri-ciri batuan beku dalam antara lain sebagai berikut.

a) Umumnya berbutir lebih kasar dibadingkan batuan beku luar.

b) Jarang menunjukkan adanya lubang-lubang gas.

2) Batuan Beku Korok (Gang)

Batuan beku korok (gang) adalah batuan beku yang terbentuk di

daerah korok atau celah kerak bumi sebelum magma sampai ke

permukaan bumi. Proses pembekuan magma ini agak cepat sehingga

membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang

sempurna.

Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku

Sumber : Antoro, Ali. 2010

3) Batuan Beku Luar

Batuan beku luar atau disebut juga batuan lelehan adalah batuan

beku yang terbentuk di permukaan bumi. Magma yang ke luar dari

bumi mengalami proses pendinginan dan pembekuan sangat cepat

sihingga tidak menghasilkan kristal-kristal batuan. Contoh batuan beku

luar adalah riolit dan basal.

b. Bedasarkan Mineral Penyusun.

Berdasarkan mineral penyusunya batuan beku dibedakan menjadi dua,

yaitu mineral ringan dan mineral berat.

1) Batuan Beku Mineral Ringan

Batuan beku yang tersusun atas mineral-mineral ringan biasanya

berwarna terang, mudah pecah, dan banyak mengandung silikat sehingga

termasuk batuan yang bersifat asam.

2) Batuan Beku Mineral Berat

Page 9: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 9

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Batuan beku yang tersusun atas mineral-mineral berat biasanya

berwarna gelap, sukar pecah dan kandungan silikatnya sedikit sehingga termasuk

baatuan yang bersifat basa.

b) Batuan Sedimen

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk karena adanya proses

pengendapan (sedimentasi). Butir-butir batuan sedimen berasal dari berbagai

macam batuan melalui proses pelapukan, baik pelapukan oleh angin maupun air.

Butiran-butiran hasil pelapukan atau pengikisan tersebut mengendap secara

berlapis yang makin lama makin tebal dan padat. Padatnya lapisan itu disebabkan

adanya tekanan atau beban yang terlalu berat. Tekanan yang terlalu lama

membentuk agregat batuan yang padat. Karena pemadatan dan sedimentasi itulah

endapan-endapan berangsur-angsur berubah menjadi batuan sedimen.

Gambar. 7. Berbagai jenis batuan

Sumber : wikipedia.com 2017

Batuan sedimen dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu menurut tenaga

yang mengendapkan, tempat pengendapan, dan cara pengendapan.

a. Menurut Tenaga yang Mengendapkannya

Menurut tenaga yang mengendapkan batuan sedimen dibedakan menjadi

tiga.

1) Batuan sedimen Akuatis, yaitu batuan sedimen yang berasal dari

pengnedapan butiran-butiran batuan oleh air sungai, danau, atau air

hujan.

2) Batuan Sedimen Aerolis (Aeris), yaitu batuan sedimen yang berasal

dari pengendapan butir-butir batuan olrh angin.

3) Batuan Sedimen Glasial, yaitu batuan sedimen yang berasal dari

pengendapan butiran-butiran batuan oleh gletser.

b. Menurut Tempat Pengendapan

Menurut tempat pengendapannya batuan sedimen dibedakan menjadi lima.

1) Batuan Sedimen Terestris, yaitu batuan sedimen yang di endapkan di

darat.

2) Batuan Sedimen Marine, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di laut.

Page 10: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 10

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

3) Batuan Sedimen Limnis, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di

danau.

4) Batuan Sedimen Fluvial, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di

sungai

5) Batuan Sedimen Sedimen, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di

daerah-daerah yang terdapat es atau gletser.

Gambar. 8. Berbagai jenis batu sedimen

Sumber : Djauhari Noor. 2009

c. Menurut Cara Pengendapannya

Menurut cara pengendapannya batuan sedimen dibedakan menjadi tiga.

1) Batuan Sedimen Mekanis, yaitu batuan sedimen yang diendapkan

secara mekanis tanpa mengubah susunaan kimianya. Sebuah

pengamatan menunjukkan bahwa batuan kerikil ataun pasir merupakan

potongan sederahana dari batuan dan mineral.

2) Batuan Sedimen Kimiawi, yaitu batuan sedimen yang diendapkan

secara kimiawi. Pada proses pembentukan batuan ini terjadi perubahan

susunan kimianya. Contohnya, batau kapur.

3) Batuan Sedimen Organik, yaitu batuan sedimen yang diendapkan

melalui kegiatan organik. Contohnya terumbu karang.

(Antoro, Ali. 2010. Batuan Penyusun Muka Bumi.

Ilmubumi.blogspot.com)

c) Batuan Metamorf

Batuan metamorf adalah batuan yang telah mengalami perubahan, baik

secara fisik maupun kimiaei sehingga menjadi bebeda dari batuan induknya.

Faktor-faktor yang mempengaaruhi proses perubahana batuan adalah suhu yang

tinggi, tekanan yang kuat, dan waktu yang lama.

Batuan metamorf dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu metamorf kontak

(metamorf termal), metamorf dinamo (metamorf kinetik), dan metamorf

pnumatolistis kontak.

Page 11: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 11

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

a. Metamorf Kontak (Metamorf Termal)

Batuan metamorf kontak adalah batuan yanag berubah karena pengaruh

suhu yag sangat tinggi. Suhu sangat tinggi karena letaknya dekat dengan magma,

antara lain di sekitar batuan intrusi. Contohnya, batalit, stock, lakolit, sill, dan

dike. Luas zona metamorfosis di sekitar batolit dapat mencapai puluhan kilometer

persegi, di skitar stock sampai ribuan meter persegi, namun di sekitar sill dan dike

zona metamorfosis ersebut tidak begitu luas.

b. Metamorf Dinamo

Batuan metamorf dinamo adalah batuan yang berubah karena pengaruh

tekanan yang sangat tinggi, dalam waktu yang sangat lama, dan dihasiklkan dari

proses pembentukan kulit bumi oleh tenaga endogen. Adanya tekanan dari arah

yang berlawanan menyebabkan butiran-butiran mineral menjadi pipih dan ada

yang mengkristal kembali, contohnya, batu lumpur (mudstone) menjadi batu tulis

(slate).

Jenis batuan metamorf dinamo banyak dijumpai di daerah-daerah

patahan dan lipatan yang tersebar di seluruh dunia.

c. Metamorf Pneumatolistis Kontak

Batuan metamorf pneomatolistis kontak adalah batuan yang berubah

karena pengaruh gas-gas dari magma. Contohnya, kuarsa dengan gas borium

berubah menjadi turmalin (sejenis permata) dan kuarsa dengan gas fluorium

berubah menjadi topas (permata berwarna kuning).

Page 12: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 12

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

PERTEMUAN II

Indikator Pencapaian KD :

3.5.4 Menjelaskan tenaga eksogen dan endogen

3.5.5 Mengklarifikasikan tenaga tektonisme

3.5.6 Menganalisis pengaruh tektonisme terhadap kehidupan

A. TENAGA EKSOGEN DAN ENDOGEN

Tenaga Geologi

Bentang alam dan relief di muka bumi ini tidak muncul begitu saja.

Adanya keragaman bentuk muka bumi yang selalu berubah dari waktu ke waktu

disebabkan oleh tenaga pembentuk muka bumi yang disebut dengan tenaga

geologi. Tenaga geologi tersebut terdiri dari dua jenis yakni tenaga endogen dan

tenaga eksogen. Berikut adalah pembahasan mengenai tenaga endogen dan

eksogen yang membentuk muka bumi.

Gambar. Proses-proses geologi dan perubahan bentang lahan

Sumber : Djauhari Noor. 2009

1. Endogen

Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang

bersifat membangun (konstruktif). Tenaga endogen ini dikelompokkan menjadi 3

yaitu :

a. Tektonisme

Tektonisme merupakan peristiwa yang menyebabkan perubahan bentuk

kulit bumi. Tenaga tektonik merupakan tenaga pembentuknya. Tenaga tektonik

terbagi menjadi 2 jenis gerak yakni gerak epirogenetik dan gerak orogenetik.

b. Vulkasnisme

Vulkanisme merupakan peristiwa yang berhubungan dengan gunung

berapi yakni berupa naiknya magma dari dalam perut bumi.

Page 13: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 13

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

c. Gempa bumi(seisme)

Gempa bumi adalah getaran permukaan bumi yang disebabkan oleh

kekuatan- kekuatan dari dalam bumi dan merambat sampai ke permukaan bumi.

Gempa bumi diklasifikasikan menjadi 3 berdasarkan sebab terjadinya yakni

gempa tektonik, gempa vulkanis dan gempa runtuhan.

2. Eksogen

Tenaga eksogen adalah tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari

luar yakni berupa tenaga air, angin, sinar matahari maupun tenaga dari makhluk

hidup.

Tenaga endogen dikelompokkan menjadi 4 yaitu :

a. Pelapukan

Pelapukan ialah proses hancurnya batuan dari bongkahan besar menjadi

bagian yang lebih kecil sehingga menjadi tanah. Pelapukan terjadi karena

dipengaruhi oleh faktor cuaca, misalnya suhu. Jenis jenis pelapukan diataranya

yaitu pelapukan mekanik, pelapukan kimia dan pelapukan biologis.

b. Pengikisan(erosi)

Pengikisan adalah proses pengikisan permukaan bumi oleh media yang

melibatkan pengangkatan partikel batuan.

c. Pengendapan (sedimentasi)

Sedimentasi merupakan proses pengendapan massa batuan atau material

yang terbawa oleh angin, air atau pun es. Ada beberapa jenis proses

sedimentasi menurut tempat mengendapnya, diantaranya yaitu sedimentasi fluvial

dan marine.

d. Amblesan

Amblesan merupakan perpindahan material atau pergesaeran tanah

secara vertikal dan perlahan ke arah bawah tanpa adanya permukaan

bebas. Penyebab tanah ambles ini diantaranya adalah hujan deras yang menimpa

tanah yang kurang padat.

B. TENAGA TEKTONISME DAN PENGARUHNYA

Tektonisme adalah perubahan letak lapisan bumi secara mendatar atau

vertikal. Pada umumnya, bentuk hasil tenaga tektonisme berupa lipatan dan

patahan. Gerak tektonik adalah semua gerak naik dan turun yang menyebabkan

perubahan bentuk kulit bumi. Berdasarkan luas dan waktu terjadinya, gerakan

lempeng tektonik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu gerak epirogenetik dan

gerak orogenetik. Gerak epirogenetik, adalah gerak atau pergeseran lapisan kerak

bumi yang relatif lambat dan berlangsung dalam waktu yang lama, serta meliputi

daerah yang luas. Contoh: penenggelaman benua Gondwana menjadi Sesar

Hindia. Gerak epirogentik dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut:

Page 14: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 14

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

a. Epirogentik positif, yaitu gerak turunnya daratan sehingga kelihatannya

permukaan air laut yang naik. Contoh: Turunnya pulau-pulau di Indonesia

bagian timur (Kepulauan Maluku dari pulau-pulau barat daya sampai ke

pulau Banda).

b. Epirogentik negatif, yaitu gerak naiknya daratan sehingga kelihatannya

permukaan air yang turun. Contoh: naiknya Pulau Buton dan Pulau Timor.

Gerak orogenetik, ialah proses pembentukan pegunungan. Proses

orogenesis meliputi luas areal yang relatif sempit dan salam waktu yang relatif

singkat, dibandingkan epirogenesis.

Gerak orogenetik menyebabkan tekanan horizontal dan vertikal di kulit

bumi, yang mengakibatkan terjadinya dislokasi atau berpindah-pindahnya letak

lapisan kulit bumi. Peristiwa ini dapat menimbulkan lipatan dan patahan. Gerak

relatif lempeng-lempeng bumi adalah divergen (saling menjauh), konvergen

(saling mendekat) dan geseran.

1. Proses Lipatan

Gambar 1. Sinklinal dan anticlinal

Sumber : http://fiyan7064nk.blogspot.co.id/2012/03/tenagaendogen-dan-

eksogen.html

Proses lipatan (Folded process), yaitu suatu bentuk kulit bumi berbentuk

lipatan (gelombang) yang terjadi karena adanya tenaga endogen yang arahnya

mendatar dari dua arah berlawanan, sehingga lapisan-lapisan batuan di sekitarnya

terlipat dan membentuk puncak lipatan (antiklin) serta lembah lipatan (sinklin).

Gambar 2. Proses lipatan

Sumber : http://fiyan7064nk.blogspot.co.id/2012/03/tenagaendogen-dan-

eksogen.html

Page 15: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 15

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Apabila terbentuk beberapa puncak lipatan disebut antiklinorium dan

beberapa lembah lipatan disebut sinklinorium. Ada beberapa macam jenis lipatan

yang dikenal yaitu :

a. Lipatan tegak, dihasilkan dua arah mendatar disertai kekuatan dan arah

gerakan sama.

b. Lipatan miring, diakibatkan gaya tangensial satu dan yang lain. Ditunjukkan

oleh bidang porosnya yang miring

c. Lipatan menggantung, diakibatkan salah satu gaya tangensial yang terus

bekerja sehingga salah satu sisi lain lebih miring. Sedemikian sehingga

kemiringan sayap dan kecuramannya sudah melalui poros vertikal

d. Lipatan rebah, diakibatkan lipatan miring dan menggantung mendapatkan

gaya tangensial yang lebih besar dari yang lain.

e. Lipatan sesar sungkup, diakibatkan lipatan rebah tetap mendapatkan tekanan

gaya tangensial

f. Lipatan isoklinal, deret lipatan yang memiliki bentuk sama besar.

g. Lipatan monoklinal, yaitu pencuraman setempat di suatu daerah yang

umumnya ditandai kemiringan landai.

h. Lipatan terbuka, lipatan yang masih berpotensi lebih melengkung lagi.

Gambar 3 . Jenis- jenis lipatan

Sumber : http://fiyan7064nk.blogspot.co.id/2012/03/tenagaendogen-dan-

eksogen.html

2. Proses Patahan

Bentuk atau morfologi hasil tenaga tektonisme lainnya adalah patahan

atau sesar. Bentuk alam ini terjadi karena adanya proses pematahan (fault process)

pada lapisan kulit bumi. Prosesnya terjadi sangat cepat, sehingga lapisan-lapisan

yang terkena tekanan tidak sempat lagi melipat, melainkan timbul retakan dan

patah. Bentuk patahan dapat dibedakan berdasarkan arah dan kekuatan tenaga

tekanan, sebagai berikut :

a. Adanya tenaga endogen yang arahnya mendatar dan saling menjauh satu sama

lain, sehingga pada bongkah batuan terjadi retakan-retakan dan akhirnya patah

membentuk bagian yang merosot (graben atau slenk) dan bagian yang

menonjol (horst);

Page 16: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 16

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

b. Adanya tenaga endogen yang berarah vertikal;

c. Adanya dua buah tenaga endogen mendatar yang berlawanan arah, sehingga

menimbulkan pergeseran batuan, yang disebut sesar mendatar.

Gambar 4. Proses Patahan

Sumber : http://fiyan7064nk.blogspot.co.id/2012/03/tenagaendogen-dan-

eksogen.html

Gambar 5. Jenis-jenis Patahan

Sumber : http://fiyan7064nk.blogspot.co.id/2012/03/tenagaendogen-dan-

eksogen.html

Alur akibat pecahnya batuan pada proses patahan disebut alur patahan.

Alur patahan yang besar bisa sampai ke batuan di bawah tanah yang dalam dan

merentang sepanjang benua. Alur patahan terbesar di dunia, sama seperti gempa

bumi terkuat, bisa ditemukan di dekat tipe lempeng. Beberapa patahan besar

membelah tanah saat mereka bergerak, mendorong naik wilayah daratan, atau

membuatnya amblas. Setelah gempa bumi, saat energi dilepaskan, kumpulan

batuan di kedua sisi patahan terkunci menjadi satu di posisinya yang baru.

Tekanan dan tegangan yang menyebabkan gempa bumi yang pertama

sering terulang dan terus bertambah hingga menyebabkan gempa bumi.

Proses datropisme juga dapat menyababkan truktur lapisan-lapian batuan

retak-retak dan patah. Lapiasan batuan yang mengalami proses patahan ada yang

mengalami pemerosotan yang membentuk lemdh patahan dan ada yang terangkat

membentuk puck patahan. Lembah patahan disebut slenk atau graben sedangkan

puncak patahan dinamakan horst.

Page 17: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 17

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

PERTEMUAN III

Indikator Pencapaian KD :

3.5.7 Menjelaskan proses vulkanisme

3.5.8 Mengklarifikasikan jenis-jenis gunung api

3.5.9 Mengidentifikasi material hasi vulkanisme

3.5.10 Menganalisis pengaruh vulkanisme terhadap kehidupan

A. PROSES VULKANISME

Vulkanisme mengacu pada proses magma (dari astenosfer) naik ke

permukaan bumi karena suhu magma yang tinggi dan kandungan gas yang cukup

banyak didalamnya. Berdasarkan tempat pembekuannya, magma dibagi menjadi

intrusi magma dan ekstrusi magma. Aktivitas vulkanisme berkaitan dengan

keberadaan magma didalam bumi. Gejala vulkanisme terjadi karena penyusupan

magma, aktivitas magma tersebut mempu mengukir wajah bumi menjadi berbagai

bentuk, sekaligus mempengaruhi kehidupan manusia. Salah satu akibat

vulkanisme adalah gunung api, yang berbentuk kerucut. Pada sisi lerengnya,

terdapat jurang-jurang yang merupakan jalan air atau lava menuju lembah.

1. Intrusi magma.

Adalah proses penerobosan magma melalui retakan dan celah pada lapisan

batuan litosfer yang tidak sampai ke permukaan bumi.

Gambar 6. Intrusi magma

Sumber : http://ellyawatiabbas.blogspot.co.id/2013/04/intrusi-magma.html

2. Ekstrusi magma

Pergerakan magma dari perut bumi sampai kepermukaan bumi. Biasanya

dapat terlihat pada letusan gunung api (erupsi). Magma yang mencapai

permukaan bumi disebut lava. Lava yang berada dipermukaan bumi akan

bercampur dengan eflata atau bahan piroklastik menjadi lahar. Terdapat dua

jenis lahar dipermukaan bumi, yaitu lahar panas dan lahar dingin

Page 18: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 18

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Gambar 7. Ekstrusi magma

Sumber : http://mohs-scale.weebly.com/geologi-geokimia/geokimia-

magma-dan-batuan-beku

Tabel 1. Jenis erupsi gunung api

Berdasarkan sifat dan kekuatannya Berdasarkan lubang kepundan

a) Erupsi eksplosif, yaitu erupsi

berupa ledakan yang mengeluarkan

benda-benda padat seperti, bom,

lapili, kerikil, dan debu vulkanik.

Terjadi karena dapur magma dalam

dan gasnya bersifat asam

b) Erupsi efusif, yaitu erupsi berupa

lelehan lava yang keluar melalui

rekahan-rekahan gunung api

a) Erupsi linear, keluarnya lava dari

celah-celah atau rekahan batuan

b) Erupsi areal, ledakan yang terjadi

karena letak magma dekat dengan

permukaan bumi

c) Erupsi central, keluarnya magma

melalui lubang berbentuk gunung di

permukaan bumi.

B. JENIS-JENIS GUNUNG API

1. Tipe-Tipe Letusan Gunung Api

Gambar 8. Tipe letusan gunung apiSumber :

http://eksplorasitambang.blogspot.co.id/2015/06/proses-pembentukan-

gunung-api.html

Page 19: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 19

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

1) Letusan Tipe Hawaii

Tipe hawaii terjadi karena lava yang keluar dari kawah sangat cair,

sehingga mudah mengalir ke segala arah. Sifat lava yang sangat cair

ini menghasilkan bentuk seperti perisai atau tameng. Contoh: Gunung

Maona Loa, Maona Kea, dan Kilauea di Hawaii.

2) Letusan Tipe Vulkano

Letusan tipe ini mengeluarkan material padat, seperti bom, abu,

lapili, serta bahan-bahan padat dan cair atau lava. Letusan tipe ini

didasarkan atas kekuatan erupsi dan kedalaman dapur magmanya.

Contoh: Gunung Vesuvius dan Etna di Italia, serta Gunung Semeru di

Jawa Timur.

3) Letusan Tipe Stromboli

Letusan tipe ini bersifat spesifik, yaitu letusan-letusannya terjadi

dengan interval atau tenggang waktu yang hampir sama. Gunung api

stromboli di Kepulauan Lipari tenggang waktu letusannya ± 12 menit.

Jadi, setiap ±12 menit terjadi letusan yang memuntahkan material,

bom, lapili, dan abu. Contoh gunung api bertipe stromboli adalah

Gunung Vesuvius (Italia) dan Gunung Raung (Jawa).

4) Letusan Tipe Merapi

Letusan tipe ini mengeluarkan lava kental sehingga menyumbat

mulut kawah. Akibatnya, tekanan gas menjadi semakin bertambah

kuat dan memecahkan sumbatan lava. Sumbatan yang pecah-pecah

terdorong ke atas dan akhirnya terlempar keluar. Material ini

menuruni lereng gunung sebagai ladu atau gloedlawine. Selain itu,

terjadi pula awan panas (gloedwolk) atau sering disebut wedhus

gembel. Letusan tipe merapi sangat berbahaya bagi penduduk di

sekitarnya.

5) Letusan Tipe Pelee

Letusan tipe ini biasa terjadi jika terdapat penyumbatan kawah di

puncak gunung api yang bentuknya seperti jarum, sehingga

menyebabkan tekanan gas menjadi bertambah besar. Apabila

penyumbatan kawah tidak kuat, gunung tersebut meletus.

6) Letusan Tipe Perret atau Plinian

Letusan tipe ini sangat berbahaya dan sangat merusak lingkungan.

Material yang dilemparkan pada letusan tipe ini mencapai ketinggian

sekitar 80 km. Letusan tipe ini dapat melemparkan kepundan atau

membobol puncak gunung, sehingga dinding kawah melorot. Contoh:

Gunung Krakatau yang meletus pada tahun 1883 dan St. Helens yang

meletus pada tanggal 18 Mei 1980.

Page 20: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 20

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

7) Letusan Tipe Sint Vincent

Letusan tipe ini menyebabkan air danau kawah akan tumpah

bersama lava. Letusan ini mengakibatkan daerah di sekitar gunung

tersebut akan diterjang lahar panas yang sangat berbahaya. Contoh:

Gunung Kelud yang meletus pada tahun 1919 dan Gunung Sint

Vincent yang meletus pada tahun 1902 )

2. Jenis-jenis gunung api berdasarkan bentuk dan proses terjadinya

Gambar 9. Jenis-jenis gunung api berdasarkan bentuk dan

proses terjadinya

Sumber : http://www.artikelsiana.com/2014/10/bentuk-bentuk-

gunung-api-Ciri-cirinya-proses.html

3. Tipe gunung api berdasarkan aktivitasnya

Jenis Uraian Contoh

Gunung api tipe A atau

gunung api aktif

Gunungb api yang masih

menghasilkan magma bekerja dan

mengalami erupsi magmatik

sekurang-kurangnya satu kali

setelah tahun 1600.

Cirinya: kawa selalu

mengeluarkan asap, aktivitasnya

ditandai dengan gempa.

Gunung

sinabung

Gunung

kerinci

Gunung api tipe B atau

gunung api pasif

Gunung api yang sesudah tahun

1600 belum pernah lagi meletus

namum masih memperlihatkan

gejala gunung berapi aktiv

Gunung

rajabasa

dilampung

Gunung ptaha

di Jawa Barat

Gunung api tipe C Gunung api yang tidak diketahui

sejarah erupsinya, namum masih

Kawah manui,

kamojang, dan

Page 21: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 21

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

menunjukan adanya aktivitas

dimasa lampau

gunung

lahendong

Ciri-ciri gunung api yang akan meletus

a) Suhu disekitar gunung api meningkat dari suhu normal

b) Terjadi kekeringan sumber air secara mendadak

c) Pohon-pohon disekitar gunung api menjadi kering

d) Sering terjadi gempa dalam skala kecil atau besar

e) Binatang-binatang liar yang hidup digunung api mengungsi

kewilayah lain

Gejala pascavulkanik

a) Munculnya sumber air panas yang mengandung belerang

b) Munculnya geiser

c) Munculnya ekshalasi, berupa gas-gas seperti

C. PENGARUH VULKANISME TERHADAP KEHIDUPAN

Dampak positif Dampak negatif

Penghasil bahan tambang seperti, emas,

intan, timah, serta bahan bangunan

lainnya

Dampak dari abu gunung merapi yaitu

berbagai jenis gas seperti Sulfur Dioksida

(SO2), gas Hidrogen Sulfida (H2S), Nitrogen

Dioksida (NO2), serta debu dalam bentuk

partikel debu (Total Suspended Particulate atau

Particulate Matter).

Bentukan hasil vulkanisme dapat

dijadikan wisata alam

Banyak dari penduduk, terutama sekitar

Gunung Merapi yang kehilangan pekerjaan

rutin kesehariannya. Di daerah vulkanis potensial untuk

mengusahakan tanaman budi daya seperti

teh dan kopi. timbulnya penyakit pada korban seperti ISPA

Di daerah vulkanis memungkinkan

banyak turun hujan melalui hujan

orografis. Hal tersebut disebabkan

gunung merupakan daerah penangkap

hujan yang baik.

Dan terjadi pula kebakaran hutan karena

terkena laharnya.

Banyak dalam sektor pertanian terganggu

akibat bencana ini yang menyebabkan

pendapatan bisnis para petani menurun drastis Di daerah gunung api memungkinkan

dibangun pembangkit tenaga listrik yang

terdapat PLTB dan PLTA.

Di sektor perikanan terjadi kerugian sekitar

1.272 ton.

Di sektor pariwisata, kunjungan wisatawan

berkurang sehingga menyebabkan tingkat

hunian hotel yang tadinya 70 persen turun

menjadi 30 persen.

Page 22: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 22

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

PERTEMUAN IV

Indikator Pencapaian KD :

3.5.11 Menjelaskan proses seisme

3.5.12 Mengklarifikasikan jenis-jenis gempa

3.5.13 Menganalisis pengaruh seisme terhadap kehidupan

A. PROSES SEISME

Gempa bumi adalah peristiwa bergesernya lapisan bumi akibat adanya

pergerakan lapisan kulit bumi atau lempeng bumi, yang disebabkan tenaga dari

dalam bumi. Berdasarkan faktor penyebabnya, gempa bumi dibedakan menjadi

gempa tektonik, gempa vulkanik, dan gempa terban atau runtuhan. Alat yang

digunakan untuk mencatat getaran gempa disebut seismograf.

B. JENIS-JENIS GEMPA

Berdasarkan faktor penyebabnya, gempa bumi dibedakan menjadi sebagai

berikut.

a) Gempa Tektonik

Gempa tektonik, yaitu gempa yang terjadi karena pergeseran lempeng

tektonik yang berupa lapisan kulit bumi. Sebagian besar gempa yang terjadi

di bumi merupakan gempa tektonik dan paling berbahaya. Contohnya

gempa tektonik di Aceh, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan

Pangandaran. Pergerakan kulit bumi yang sering terjadi di Indonesia ada di

bagian barat Sumatera, selatan Pulau Jawa hingga Timor.

Jalur wilayah ini merupakan jalur yang rawan dengan gempa bumi.

Gempa bumi tektonik yang bersumber di dasar laut, biasanya diikuti dengan

gelombang besar (tsunami). Semakin besar gempa bumi semakin besar pula

kemungkinan timbul tsunami.

b) Gempa Vulkanik

Gempa vulkanik, yaitu getaran kuat di sekitar gunung berapi yang

diakibatkan oleh aktivitas magma yang akan keluar ke permukaan bumi

yang tersumbat dalam batuan beku dalam. Contohnya aktivitas gunung

Merapi di DIY yang mengeluarkan awan panas ’wedhus gembel’. Gempa

vulkanik ini terjadi sebelum dan selama letusan itu terjadi.

c) Gempa Terban (Runtuhan)

Gempa terban, yaitu getaran kulit bumi yang disebabkan karena adanya

runtuhan. Biasanya terjadi di daerah yang terdapat banyak rongga-rongga di

bawah tanah.

Page 23: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 23

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Seorang ahli geologi berkebangsaan Amerika Serikat, Charles F. Richter,

pada tahun 1935 membuat skala gempa. Sampai sekarang dijadikan patokan

banyak negara untuk mengetahui seberapa besar bahaya gempa.

Macam-Macam Skala Gempa

Apabila diuraikan maka skala gempa seperti berikut.

1. Skala < 2 : gempa lemah, sering manusia tidak bisa merasakan.

2. Skala 3,5 –4,2: dirasakan sedikit orang.

3. Skala 4,9 – 5,4 dirasakan banyak orang.

4. Skala 5,5 – 6,1 : kerusakan ringan pada bangunan.

5. Skala 6,2 – 6,9 : kerusakan agak besar pada bangunan.

6. Skala 7,0 – 7,3 : kerusakan serius, rel bengkok, jalan pecah.

7. Skala > 7,4 gempa kuat dan dapat berakibat fatal.

Berdasarkan hiposentrum (kedalaman pusat gempa), gempa dibedakan

sebagai berikut.

1. Gempa dangkal, yaitu gempa yang kedalaman hiposentrumnya

kurang dari 60 km

2. Gempa menengah, yaitu gempa yang kedalaman

hiposentrumnya antara 60 km – 300 km.

3. Gempa dalam, yaitu gempa yang kedalaman hiposentrumnya

lebih dari 300 km.

C. PENGARUH GEMPA TERHADAP KEHIDUPAN

Gempa berdampak langsung pada deformasi lapisan Bumi. Bentuk deformasi

akan sangat tergantung pada arah dan kekuatan tenaga endogen itu sendiri. Di

permukaan Bumi dampak gempa juga dipengaruhi oleh kekuatan gempa itu

sendiri. Kerusakan berat timbul dari gempa berkekuatan tinggi. Banyak bangunan

hancur, rata dengan tanah, korban pun banyak berjatuhan. Memang benar gempa

tidak hanya memberikan dampak bagi lingkungan fisik, tetapi juga kehidupan

sosial masyarakat.

Oleh karena dahsyatnya dampak yang diakibatkan oleh gempa, maka

kejadian gempa digolongkan sebagai salah satu bencana yang harus diwaspadai

karena dapat juga menyebabkan tsunami. Ya, gempa menjadi salah satu faktor

pemicu terjadinya tsunami. Akan tetapi, tidak semua gempa menyebabkan

tsunami. Ada beberapa kondisi yang menyebabkan tsunami, antara lain gempa

berkekuatan besar (lebih besar 6 SR, pusat gempa berada dasar laut dengan pusat

gempa yang dangkal, dan adanya dislokasi kerak Bumi bawah laut). Gerakan

vertikal pada kerak Bumi dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara

tibatiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang ada di atasnya.

Pada akhirnya menyebabkan terjadinya aliran energy air laut, yang ketika

sampai di pantai akan menjadi gelombang besar yang disebut tsunami.

Page 24: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 24

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

PERTEMUAN V

Indikator Pencapaian KD :

3.5.14 Menjelaskan proses tenaga eksogen

3.5.15 Menganalisis pengaruh tenaga eksogen terhadap kehidupan

A. TENAGA EKSOGEN

Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar perut bumi. Tenaga

eksogen merupakan tenaga yang dapat merombak dan merubah bentuk

muka bumi atau bentang lahan yang telah ada. Perombakan muka bumi

akibat tenaga eksogen dapat disebabkan oleh proses pelapukan, pengikisan,

pengendapan, dan pergerakan batuan atau tanah. Proses perombakan atau

perubahan muka bumi ini, pengerjaannya dilakukan oleh air, udara, dan es.

Gambar 1.13 Proses pelapukan Batuan

Sumber : http://www.softilmu.com/2014/07/pelapukan.html

1) PELAPUKAN

Pelapukan (weathering) adalah peristiwa penghancuran massa batuan,

baik secara fisika, kimiawi, maupun secara biologis. Proses pelapukan

batuan membutuhkan waktu yang sangat lama.

1) Faktor-faktor yang mempengaruhi pelapukan

Ada empat faktor yang mempengaruhi terjadinya pelapukan batuan,

yaitu sebagai berikut:

a) Keadaan struktur batuan

Struktur batuan adalah sifat fisik dan sifat kimia yang dimiliki

oleh batuan. Sifat fisik batuan, misalnya warna batuan, sedangkan

sifat kimia batuan adalah unsur-unsur kimia yang terkandung

Page 25: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 25

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

dalam batuan tersebut. Batuan yang mudah lapuk misalnya batu

lempeng (batuan sedimen), sedangkan batuan yang susah lapuk

misalnya batuan beku.

b) Keadaan topografi

Topografi muka bumi juga ikut mempengaruhi proses terjadinya

pelapukan batuan. Batuan yang berada pada lereng yang curam,

cenderung akan mudah melapuk dibandingkan dengan batuan yang

berada di tempat yang landai.

c) Cuaca dan iklim

Unsur cuaca dan iklim yang mempengaruhi proses pelapukan

adalah suhu udara, curah hujan, sinar matahari, angin, dan lain-

lain..

d) Keadaan vegetasi

Vegetasi atau tumbuh-tumbuhan juga akan mempengaruhi proses

pelapukan, sebab akar-akar tumbuhan tersebut dapat menembus

celah-celah batuan.

. Pelapukan dibagi dalam tiga macam, yaitu pelapukan mekanis, pelapukan

kimiawi, dan pelapukan biologis.

a. Pelapukan Mekanis.

Gambar 1.14. Proses pelapukan mekanik dan contohnya.

Sumber : http://sapakabar.blogspot.co.id/2015/02/pelapukan-batuan-dan-

jenisnya.html

Pelapukan mekanis atau sering disebut pelapukan fisis adalah

penghancuran batuan secara fisik tanpa mengalami perubahan kimiawi.

Penghancuran batuan ini bisa disebabkan oleh akibat pemuaian, pembekuan

air, perubahan suhu tiba-tiba, atau perbedaan suhu yang sangat besar antara

siang dan malam.

b. Pelapukan Kimiawi.

Pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi akibat peristiwa kimia.

Biasanya yang menjadi perantara air, terutama air hujan.

Terdapat empat proses yang termasuk pada pelapukan kimia, yaitu

sebagai berikut.

a) Hidrasi, yaitu proses batuan yang mengikat batuan di atas permukaan saja.

Page 26: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 26

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

b) Hidrolisa, yaitu proses penguraian air (H2O) atas unsur-unsurnya menjadi

ion-ion positif dan negatif.

c) Oksidasi, yaitu proses pengkaratan besi.

d) Karbonasi, yaitu pelapukan batuan oleh karbondioksida (CO2). Gas ini

terkandung pada air hujan ketika masih menjadi uap air.

Gambar 1.15 Pelapukan kimiawi

Sumber : https://www.slideshare.net/indrapurwanto31149/lithosfer-plpg

c. Pelapukan Biologis (Organik)

Pengertian proses pelapukan biologi adalah proses melapuk atau

hancurnya batuan disebabkan oleh aktivitas makhluk hidup.

Pelapukan jenis ini dapat bersifat kimiawi ataupun mekanis. Adapun yang

menjadi pembedanya adalah subyek yang melakukannya, yaitu makhluk

hidup berupa manusia, hewan ataupun tumbuhan. Contohnya lumut,

cendawan ataupun bakteri yang merusak permukaan batuan.

Gambar 1.20 Pelapukan BiologisSumber :

http://gurugeobandung.blogspot.co.id/2012/10/pelapukan-

biologis.html

2) EROSI

Pengikisan atau erosi adalah proses pelepasan dan pemindahan

massa batuan secara alami dari satu tempat ke tempat lain oleh suatu

tenaga yang bergerak di atas permukaan bumi.

Page 27: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 27

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya erosi diantaranya adalah:

1. Iklim

Iklim dapat mempengaruhi erosi oleh karena menentukan

indeks erosifitas hujan. Selain itu, komponen iklim yaitu curah

hujan dapat mempengaruhi laju erosifitas secara terus menerus

sesuai intensitas hujan yang terjadi.

2. Tanah

Sedang tanah dengan sifat-sifatnya itu dapat menentukan besar

kecilnya laju pengikisan (erosi) dan dinyatakan sebagai faktor

erodibilitas tanah (kepekaan tanah terhadap erosi atau ketahanan

tanah terhadap adanya erosi).

3. Topografi

Kemampuan tanah terbawa air erosi dipengaruhi oleh topografi

suatu wilayah. Kondisi wilayah yang dapat menghanyutkan tanah

sebagai sedimen erosi secara cepat adalah wilayah yang memiliki

kemiringan lereng yang cukup besar. Sedangkan pada wilayah

yang landai akan kurang intensif laju erosifitasnya, karena lebih

cenderung untuk terjadi penggenangan.

4. Tanaman Penutup Tanah

Tanaman penutup tanah (vegetasi) berperan untuk menjaga

agar tanah lebih aman dari percikan-percikan yang terjadi akibat

jatuhnya air hujan ke permukaan tanah. Selain melindungi dari

timpaan titik-titik hujan, vegetasi juga berfungsi untuk

memperbaiki susunan tanah dengan bantuan akar-akar yang

menyebar.

5. Manusia

Manusia dapat berperan sebagai penyebab cepatnya laju erosi

maupun menekan laju erosi. Dalam proses mempercepat erosi,

manusia banyak melakukan kesalahan dalam pengelolaan

lingkungan, seperti penambangan, eksploitasi hutan, pengerukan

tanah, dan lain sebagainya.

Ada empat jenis erosi bila dilihat dari zat pelarutnya, yaitu sebagai berikut:

a. Ablasi

Ablasi adalah erosi yang disebabkan oleh air yang mengalir.

Air yang mengalir menimbulkan banyak gesekan terhadap tanah

yang dilaluinya. Besarnya gesekan pada tanah dipengaruhi oleh

besarnya air yang mengalir. Gesekan akan semakin besar jika

kecepatan dan jumlah air semakin besar. Kecepatan air juga akan

semakin besar jika gradien (kemiringan) lahan juga besar.

Page 28: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 28

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Gesekan antara air dengan tanah atau batuan di dasar sungai

dan gesekan antara benda benda padat yang terangkat air oleh

tanah atau batuan di bawahnya dapat menyebabkan terjadinya

pengikisan. Pengikisan oleh air sungai yang terjadi secara terus

menerus dapat mengakibatkan terbentuk V, jurang atau ngarai,

aliran deras, dan air terjun.

Bagaimana terjadinya lembah? Apabila kecepatan aliran air di

dasar sungai cepat maka akan terjadi pengikisan di dasar sungai,

atau sering disebut erosi vertikal. Apabila aliran aliran air yang

cepat terjadi di tepi sungai maka akan manyebabkan terjadinya

pengikisan ke arah samping atau erosi ke samping. Hasil erosi

vertikal, sungai semakin lama semakin dalam, sedangkan erosi ke

samping menyebabkan sungai samakin lebar. Erosi vertikal

membentuk huruf V. Contohnya, lembah Aria, Ngarai Sihanok,

dan Grand Canyon di Amerika Serikat.

Gambar 1.21 Erosi Vertikal (grand canyon,USA)

Sumber : http://www.mytriparound.com/circuits/les-

incontournables-de-louest-americain

Erosi yang disebabkan oleh air yang mengalir dibagi dalam beberapa

tingkatan, sesuai dengan tingkatan kerusakannya, yaitu sebagai berikut:

Gambar 1.22 A dan B Erosi Percik, C dan D Erosi Lembar

Sumber : https://mukegile08.wordpress.com/2011/06/14/jenis-

jenis-erosi-oleh-air/

Page 29: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 29

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

1) Erosi percik (Splash Erosion)

Erosi percik yaitu proses pengikisan yang terjadi oleh percikan air..

2) Erosi lembar (Sheet Erosion)

Erosi lembar yaitu proses pengikisan tanah yang tebalnya sama atau

merata dalam suatu permukaan tanah.

3) Erosi alur (Rill Erosion)

Erosi alur terjadi karena air yang mengalir berkumpul dalam suatu

cekungan, sehingga di cekungan tersebut terjadi erosi tanah yang lebih

besar.

4) Erosi parit (Gully Erosion)

Proses terjadinya erosi parit sama halnya dengan erosi alur, tetapi

saluran-saluran yang terbentuk telah dalam, sehingga tidak dapat

dihilangkan dengan pengolahan tanah biasa.

Erosi yang kemungkinan bisa terjadi sepanjang aliran sungai adalah :

a) Erosi mudik. Adalah pengikisan yang terjadi pada dinding air terjun

dan lama kelamaan akan mempengaruhi letak air terjun jadi mundur

ke hulu.

b) Erosi tebing sungai. Adalah pengikisan dinding sungai yang

berdampak pada meluasnya lembah.

c) Erosi badan sungai. Adalah pengikisan yang terjadi di dalam badan

sungai dan berdampak pada sungai yang makin dalam.

b. Abrasi

Abrasi yaitu erosi yang disebabkan oleh air laut

sebagai hasil dari erosi marine. Tinggi rendahnya

erosi akibat air laut dipengaruhi oleh besar

kecilnya kekuatan gelombang. Erosi oleh air laut

merupakan pengikisan di pantai oleh pukulan

gelombang laut yang terjadi secara terus-menerus

terhadap dinding pantai. Bentang alam yang

diakibatkan oleh erosi air laut, antara lain cliff

(tebing terjal), notch (takik), gua di pantai, wave

cut platform (punggungan yang terpotong

gelombang), tanjung, dan teluk.

Gambar 1.23 Abrasi

Pantai

Sumber :

http://www.perkapalan.n

et/2013/07/sedikit-

tentang-abrasi.html?m=1

Bentang alam hasil dari abrasi antara lain :

1) Cliff ( Tebing terjal )

Merupakan pantai yang mempunyai batuan keras juga terjal dan

curamnya pergunungan.

2) Cave, Arch, Stack, Stump.

Page 30: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 30

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Cave atau sebutan gua yang ada di tebing pantai,apabila terobosan gua

sampai dua sisi tebing akan jadi Arch, Arch yang terkena pengikisan

atau erosi dan menyisakan tiang yang jauh dari cliff akan membentuk

Stack,Sementara jika stack mengalami erosi dan gugur masuk

kebawah air laut dinamakan stump.

3) Dataran Abrasi adalah wilayah dataran yang sudah terkena abrasi dan

dapat dilihat secara jelas saat air laut surut.

c. Eksarasi

Eksarasi yaitu erosi yang disebabkan oleh hasil

pengerjaan es. Jenis erosi ini hanya terjadi

pada daerah yang memiliki musim salju atau di

daerah pegunungan tinggi. Proses terjadinya

erosi, diawali oleh turunnya salju di suatu

lembah pada lereng atau perbukitan. Lama

kelamaan salju tersebut akan menumpuk pada

lembah, sehingga menjadi padat dan

terbentuklah massa es yang berat. Berkat gaya

gravitasi, massa es tersebut akan merayap

menuruni lereng pegunungan atau perbukitan.

Gambar 1.24 Eksarasi

Sumber :

http://qiic.blogspot.co.id/2016/02

/tenaga-eksogen.html

d. Deflasi

Deflasi yaitu erosi yang disebabkan oleh

tenaga angin. Berdasarkan teori, adanya gurun

pasir karena proses pelapukan mekanis. Proses

itu dimulai ketika suhu siang hari yang terik

memanasi batuan gurun sampai di atas 80° C

sehingga batuan itu memuai. Selama beribu-

ribu tahun, angin gurun mengeruk batuan yang

hancur dan mengangkut butiran-butiran pasir

halus. Lama-lama pasir ini menumpuk menjadi

bukit pasir yang luas. Contoh: Tanah Loss di

Gurun Gobi (Cina Utara) yang memiliki

ketebalan 600 meter.

Gambar 1.25 Deflasi

Sumber :

http://sapakabar.blogspot.co.id/2

015/03/pengertian-jenis-dan-

dampak-erosi.html

3) SEDIMENTASI

Sedimentasi adalah terbawanya material hasil dari pengikisan dan

pelapukan oleh air, angin atau gletser ke suatu wilayah yang kemudian

diendapkan. Semua batuan hasil pelapukan dan pengikisan yang diendapkan

lama kelamaan akan menjadi batuan sedimen. Hasil proses sedimentasi di

suatu tempat dengan tempat lain akan berbeda.

Berikut adalah ciri bentang lahan akibat proses pengendapan

berdasarkan tenaga pengangkutnya.

Page 31: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 31

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

a. Pengendapan oleh air sungai

Batuan hasil pengendapan oleh air disebut sedimen akuatis.

Bentang alam hasil pengendapan oleh air, antara lain meander, oxbow

lake, tanggul alam, dan delta. Kenampakan-kenampakan alam yang

terbentuk akibat adanya proses sedimentasi oleh tenaga air antara lain

delta, nehrung, tombolo, dataran banjir.

Batuan hasil pengendapan oleh air disebut sedimen akuatis.

Bentang alam hasil pengendapan oleh air, antara lain meander, oxbow

lake, tanggul alam, dan delta

Gambar 1.26 pengendapan oleh air sungai

Sumber : http://www.berpendidikan.com/2015/06/pengertian-

sedimentasi-macam-macam-dan-contohnya.html

a) Meander

Meander, merupakan sungai yang berkelok-

kelok yang terbentuk karena adanya

pengendapan. Proses berkelok-keloknya

sungai dimulai dari sungai bagian hulu. Pada

bagian hulu, volume airnya kecil dan tenaga

yang terbentuk juga kecil. Akibatnya sungai

mulai menghindari penghalang dan mencari

jalan yang paling mudah dilewati. Sementara,

pada bagian hulu belum terjadi pengendapan..

Pada bagian tengah, yang wilayahnya datar

maka aliran airnya lambat, sehingga

membentuk meander. Proses meander terjadi

pada tepi sungai, baik bagian dalam maupun

tepi luar.

Gambar 1.27 Meander

Sumber :

http://www.softilmu.com/2014/07/sedi

mentasi.html

b) Oxbow lake

Meander biasanya terbentuk pada sungai

bagian hilir, sebab pengikisan dan

pengendapan terjadi secara terus-menerus.

Proses pengendapan yang terjadi secara terus

menerus akan menyebabkan kelokan sungai

terpotong dan terpisah dari aliran sungai,

sehingga terbentuk oxbow lake, atau

disebut juga sungai mati

Gambar 1.28 Oxbow LakeSumber :

https://www.flickr.com/photos/412490

Page 32: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 32

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

c) Delta

Pada saat aliran air mendekati muara, seperti

danau atau laut, kecepatan alirannya menjadi

lambat. Akibatnya, terjadi pengendapan

sedimen oleh air sungai. Pasir akan

diendapkan, sedangkan tanah liat dan lumpur

akan tetap terangkut oleh aliran air. Setelah

sekian lama, akan terbentuk lapisan-lapisan

sedimen. Akhirnya lapisan-lapisan sedimen

membentuk dataran yang luas pada bagian

sungai yang mendekati muaranya dan

membentuk delta.

Contoh bentang alam ini adalah delta Sungai

Musi, Kapuas, dan Kali Brantas

Gambar 1.29 Delta

Sumber :

http://www.wikiwand.com/en/

Paran%C3%A1_Delta

d) Tanggul alam

Apabila terjadi hujan lebat, volume air

meningkat secara cepat. Akibatnya terjadi

banjir dan air meluap hingga ke tepi sungai.

Pada saat air surut, bahan-bahan yang

terbawa oleh air sungai akan terendapkan di

tepi sungai. Akibatnya, terbentuk suatu

dataran di tepi sungai. Gambar 1.30 Tanggul Alam

Sumber :

http://smat.kridanusantara.co

m/lms/geografi/pengendapan.

html

b. Pengendapan oleh air laut

Batuan hasil pengendapan oleh air laut disebut sedimen marine.

Pengendapan oleh air laut dikarenakan adanya gelombang. Bentang alam hasil

pengendapan oleh air laut, antara lain pesisir, spit, tombolo, dan penghalang

pantai. Pesisir merupakan wilayah pengendapan di sepanjang pantai. Biasanya

terdiri atas material pasir. Ukuran dan komposisi material di pantai sangat

bervariasi tergantung pada perubahan kondisi cuaca, arah angin, dan arus laut

Arus pantai mengangkut material yang ada di sepanjang pantai. Jika terjadi

perubahan arah, maka arus pantai akan tetap mengangkut material material ke laut

yang dalam. Ketika material masuk ke laut yang dalam, terjadi pengendapan

material. Setelah sekian lama, terdapat akumulasi material yang ada di atas

permukaan laut. Akumulasi material itu disebut spit. Jika arus pantai terus

berlanjut, spit akan semakin panjang. Kadang-kadang spit terbentuk melewati

teluk dan membetuk penghalang pantai (barrier beach). Apabila di sekitar split

Page 33: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 33

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

terdapat pulau maka spit tersambung dengan daratan, sehingga membentuk

tombolo.

Gambar 1.31 Split

Sumber :

http://36.82.106.167:8484/bahanajar/e_books/

modul_online/geografi/MO_132/geox0427.htm

Gambar 1.32 Tembolo

Sumber : http://kurnia-

geografi.blogspot.co.id/2010/08/split-

tombolo-dan-perbukitan-karst.html

c. Pengendapan oleh angin

Sedimen hasil pengendapan oleh angin disebut

sedimen aeolis. Bentang alam hasil pengendapan

oleh angin dapat berupa gumuk pasir (sand dune).

Gumuk pasir terjadi akibat akumulasi pasir yang

cukup banyak dan tiupan angin yang kuat. Angin

mengangkut dan mengendapkan pasir di suatu

tempat secara bertahap, sehingga terbentuk

timbunan pasir yang disebut gumuk pasir.

Gambar 1.33 Aeolis

Sumber :

https://ilifejourney.wordp

ress.com/2013/01/

d. Pengendapan oleh gletser

Sedimen hasil pengendapan oleh gletser disebut

sedimen glacial. Bentang alam hasil pengendapan

oleh gletser adalah bentuk lembah yang semula

berbentuk V menjadi U. Pada saat musim semi

tiba, terjadi pengikisan oleh gletser yang

meluncur menuruni lembah. Batuan atau tanah

hasil pengikisan juga menuruni lereng dan

mengendap di lembah. Akibatnya, lembah yang

semula berbentuk V menjadi berbentuk U.

Gambar 1.34 Sedimen Glacial

Sumber :

http://artikelmateri.blogs

pot.co.id/2015/12/sedime

ntasi-adalah-pengertian-

jenis-dan-gambar.html

Berdasarkan tempat pengendapannya sedimentasi dapat dibedakan menjadi

lima sebagai berikut.

1. Sedimen teristis atau sedimen alluvial yaitu sedimentasi yang

diendapkan di darat atau di dataran banjir yang luas.

2. Sedimen fluvial yaitu sedimen yang diendapkan di dasar sungai

sehingga menyebabkan terjadinya pendangkalan sungai.

Page 34: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 34

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

3. Sedimen limnis, yaitu sedimen yang diendapkan di daerah rawa-rawa.

4. Sedimen marin yaitu sedimen yang diendapkan di laut.

5. Sedimen lakustris yaitu sedimen yang diendapkan di dasar danau.

4) MASS WASTING

Masswasting adalah pemindahan massa batuan

atau tanah berat (secara besar-besaran) ke tempat

yang lebih rendah. Proses terjadinya hampir sama

dengan proses erosi. Perbedaan masswasting

dengan erosi terletak pada tenaga yang

menyebabkan proses pemindahan massa batuan

atau tanah yang terlepas dari bahan induk. Jadi,

masswasting disebabkan karena adanya pengaruh

gravitasi

Gambar 1.35 Mass Wasting

Sumber :

http://www.physicalgeog

raphy.net/fundamentals/1

0x.html

Contoh masswasting diantaranya adalah:

a. Tanah longsor (land slide).

b. Tanah amblas/ambruk (subsidence).

c. Tanah nendat (slumping), yaitu proses longsoran tanah yang

gerakannya terputus-putus sehingga hasilnya memperlihatkan bentukan

seperti teras.

d. Tanah mengalir (earth flow), gerakan tanah jenuh dengan air pada

lereng-lereng yang landau.

e. Lumpur mengalir (mud flow), yaitujenis tanah mengalir tetapi kadar air

yang dikandungnya lebih tinggi.

1) Jenis-Jenis Dari Mas Wasting

1) Rock Fall

2) Rock Avalanche

3) Rock slides

4) Slump

5) Mudflows

6) Debris Flow

7) Creep

8) Sulifluction

B. PENGARUH TENAGA EKSOGEN TERHADAP KEHIDUPAN

1. Dampak Positif Tenaga Eksogen

Dampak positif tenaga eksogen antara lain..

a Di daerah pesisir, tenaga eksogen menghasilkan delta-delta di muara

sungai yang subur sangat bermanfaat bagi manusia.

Page 35: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 35

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

b Hasil erosi dan sedimentasi di pesisir sangat baik untuk pertanian, dan

perikanan. Di pantai utara Pulau Jawa banyak dijumpai sawah-sawah

yang subur di sepanjang pantai. Demikian juga tambak-tambak udang

dan bandeng.

c Memunculkan habitat. Dengan adanya pelapukan terhadap batuan,

terbentuklah tanah sehingga memungkinkan tumbuh- tumbuhan hidup

di atas tanah tersebut. Dengan adanya kehidupan tumbuh-tumbuhan di

atas tanah, telah menyebabkan adanya kehidupan hewan dan manusia.

Manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan merupakan mata rantai

kehidupan yang satu sama lainnya saling memiliki ketergantungan.

d Memperluas daratan di bumi. Erosi yang terjadi di daerah pegunungan

materialnya akan dibawa ke laut dan mengendap di dasar laut.

Peristiwa seperti ini telah berlangsung jutaan tahun lamanya sehingga

endapan yang terbentuk semakin lama semakin tebal dan luas dan

akhirnya membentuk daratan. Banyak dataran-dataran yang terbentuk

dari hasil erosi dan pengendapan seperti pantai timur Sumatera, pantai

Utara Jawa, dan lain-lain. Dataran yang terbentuk dan hasil

pengendapan ini disebut dataran aluvial dan tanahnya disebut tanah

aluvial.

e Memperdekat barang-barang tambang ke permukaan bumi. Dengan

adanya erosi dalam waktu yang sangat lama (jutaan tahun) terhadap

pegunungan yang mengandung barang- barang tambang dan mineral

makin lama makin rendah sehingga barang tambang yang ada di

dalamnya makin dekat ke permukaan bumi, dan akhirnya berada di

permukaan bumi.

2. Dampak Negatif Tenaga Eksogen

Dampak negatif tenaga eksogen antaralain.

a Kesuburan tanah semakin berkurang karena tanah yang subur di

permukaan bumi terus menerus mengalami erosi setiap hujan turun.

b Hasil-hasil erosi yang diendapkan (sedimentasi) di muara-muara

sungai menyebabkan pendangkalan di muara sungai, akibatnya sungai

menjadi mudah mengalami banjir ketika musim hujan. Hal ini terjadi

karena arus sungai yang mengalir mengalami hambatan di muara

sungai.

c Abrasi (pengikisan air laut) di pantai-pantai menyebabkan daratan

dekat garis pantai hilang dihantam ombak. Rumah-rumah di pinggir

pantai banyak yang hancur oleh abrasi.

Page 36: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 36

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

PERTEMUAN VI

Indikator Pencapaian KD :

3.5.16 Menjelaskan proses pembentukan tanah

3.5.17 Menjelaskan karakteristik tanah

3.5.18 Menjelaskan Pemanfaatan tanah dalam kehidupan

3.5.19 Menganalisis jenis konservasi tanah

3.5.20 Menjelaskan lembaga yang menyediakan dan memanfaatkan data geologi

A. PROSES PEMBENTUKAN TANAH

1. Faktor utama pembentuk tanah

Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi proses pembentukan

tanah, antara lain iklim, organisme, bahan induk, topografi, dan waktu.

Faktor faktor tersebut dapat diformulasikan melalui rumus sebagai berikut.

T = f ( i, o, b,t,w)

Keterangan:

T = tanah

f = faktor

i = iklim

o = organisme

b = bahan induk

t = topografi

w= waktu

Faktor-faktor pembentuk tanah tersebut akan diuraikan lebih lanjut dalam

penjabaran sebagai berikut.

a. Iklim

Unsur-unsur iklim yang memengaruhi proses pembentukan tanah utama,

yaitu suhu dan curah hujan. Suhu akan berpengaruh terhadap proses

pelapukan bahan induk. Curah hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan

erosi dan pencucian tanah, sedangkan penyucian tanah yang cepat

menyebabkan tanah menjadi asam (pH tanah menjadi rendah).

b. Organisme (Vegetasi dan Jasad Renik)

Organisme sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah, antara

lain sebagai berikut.

1) Membantu proses pelapukan khususnya pelapukan organik.

2) Membantu proses pembentukan humus. Tumbuhan akan meng

hasilkan daun-daunan dan ranting-ranting yang menumpuk di

Page 37: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 37

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

permukaan tanah. Daun dan ranting itu akan membusuk dengan

bantuan jasad renik (mikroorganisme) yang terdapat di dalam tanah.

3) Jenis vegetasi berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah. Vegetasi hutan

dapat membentuk tanah hutan dengan warna merah, sedangkan

vegetasi rumput membentuk tanah berwarna hitam karena banyak

memiliki kandungan bahan organik.

4) Kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman ber

pengaruh terhadap sifat-sifat tanah. Misalnya, jenis cemara akan

memberi unsurunsur kimia, seperti Ca, Mg, dan K yang relatif rendah,

akibatnya tanah di bawah pohon cemara derajat kea samannya akan

lebih tinggi daripada tanah di bawah pohon jati.

c. Bahan Induk

Bahan induk terdiri atas batuan beku, batuan sedimen, dan batuan

metamorf. Batuan induk akan hancur menjadi bahan induk, mengalami

pelapukan, dan menjadi tanah. Tanah yang terdapat di permukaan bumi

sebagian memperlihatkan sifat (terutama sifat kimia) yang sama dengan

bahan induknya. Bahan induk yang masih terlihat, seperti tanah berstuktur

pasir berasal dari bahan induk yang kandungan pasirnya tinggi. Susunan

kimia dan mineral bahan induk akan memengaruhi intensitas tingkat

pelapukan dan vegetasi di atasnya. Bahan induk yang banyak mengandung

unsur Ca akan mem bentuk tanah dengan kadar ion Ca yang banyak pula

sehingga dapat menghindari penyucian asam silikat membentuk tanah

yang berwarna kelabu. Sebaliknya bahan induk yang kurang kandungan

kapurnya membentuk tanah yang warnanya lebih merah.

d. Topografi/Relief

Keadaan relief suatu daerah akan memengaruhi pembentukan tanah, antara

lain sebagai berikut.

1) Tebal atau tipisnya lapisan tanah. Daerah dengan topografi miring dan

berbukit lapisan tanahnya menjadi lebih tipis karena tererosi, sedangkan

daerah yang datar lapisan tanahnya tebal karena terjadi proses

sedimentasi.

2) Sistem drainase atau pengaliran. Daerah yang drainasenya jelek sering

tergenang air. Keadaan ini akan menyebabkan tanahnya menjadi asam.

e. Waktu

Tanah merupakan benda yang terdapat di alam yang terus menerus

berubah, akibat pelapukan dan penyucian yang terjadi terus menerus. Oleh

karena itu, tanah akan menjadi semakin tua dan kurus. Mineral yang

banyak mengandung unsur hara akan habis karena mengalami pelapukan

sehingga yang ter tinggal adalah mineral yang sukar lapuk, seperti kuarsa.

Page 38: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 38

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

2. Komponen Tanah

Komponen penyusun tanah adalah bahan yang berpengaruh

terhadap pembentukan tanah, sehingga menjadi satu kesatuan bagian yang

utuh dan membentuk bagian baru.

Empat bahan utama penyusun tanah adalah bahan mineral, bahan

organik, air dan udara

a. Bahan Mineral

1) berasal dari pelapukan batu-batuan

2) susunan di dalam tanah berbeda-

3) beda sesuai dengan susunan mineral batuan yang di lapuk

4) batuan : batuan beku/vulkanik (dari gunung berapi), batuan

endapan (sedimen) dan batuan metamorfosa

bahan mineral dapat dibedakan menjadi :

a) fraksi tanah halus (fine earth fraction) berukuran <2 mm

(pasir, debu dan liat)

b) fragmen batuan (rock fragment) berukuran >2 mm (kerikil,

kerakal dan batu)

b. Bahan Organik

Bahan organik adalah kumpulan beragam senyawa-senyawa

organik kompleks yang sedang atau telah mengalami proses

dekomposisi, baik berupa humus hasil humifikasi maupun

senyawa-senyawa anorganik hasil mineralisasi dan termasuk juga

mikrobia heterotrofik dan ototrofik yang terlibat dan berada di

dalamnya.

Sumber bahan organik tanah :

1) Sumber primer, yaitu jaringan organik tanaman (flora) yang

dapat berupa daun, ranting, cabang, batang, buah dan akar

2) Sumber sekunder, yaitu jaringan organik fauna yang dapat

berupa kotorannya dan mikrofauna

3) Sumber lain dari luar, yaitu pemberian pupuk organik berupa

pupuk kandang, pupuk hijau, pupuk bokasi (kompos) dan

pupuk hayati

Page 39: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 39

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

c. Air

Air terdapat di dalam tanah karena ditahan/diserap oleh masa

tanah, tertahan oleh lapisan kedap air, atau karena keadaan

drainase yang kurang baik.

Air dapat menyerap atau di tahan oleh tanah karena adanya gaya-

gaya adhesi, kohesi dan grafitasi.

Karena adanya gaya-gaya di dalam tanah maka kondisi air dapat

dibedakan menjadi:

1) Air higrokopis : air yang diserap oleh tanah sangat kuat

sehingga tidak dapat digunakan tanaman (adanya adhesi antara

tanah dan air)

2) Air kapiler : air di dalam tanah, dimana gaya adhesi dan kohesi

lebih kuat dari grafitasi, sehingga air dapat diserap oleh

tanaman

3) Kapasitas lapang : keadaan tanah yang cukup lembab yang

menunjukan jumlah air terbanyak yang dapat ditahan oleh

tanah terhadap gaya tarik gravitasi, sehingga dapat diserap oleh

tanaman

4) Titik layu permanen : kandungan air tanah, dimana akar-akar

tanaman mulai tidak mampu lagi menyerap air dan tanah,

sehingga tanaman layu

5) Air tersedia : selisih antara kadar air pada kapasitas lapang

dikurangi kadar air pada layu permanen

d. Udara

Udara dan air mengisi pori-pori tanah, banyaknya pori-pori

didalam tanah kurang lebih 50% dari volume tanah, jumlah air dan

udara berubah-ubah tergantung kondisi iklim

3. Horizon Tanah

Horison tanah adalah lapisan tanah atau bahan tanah yang kurang lebih

sejajar dengan permukaan tanah yang kurang lebih sejajar dengan

permukaan tanah dan berbeda dengan lapisan disebelh atas ataupun

bawahnya yang secara genetik ada kaitannya. Horison tanah berbeda dengan

lapisan tanah dalam hal proses pembentukannya. Horison tanah terbentuk

karena pross perkembangan tanah sementara lapisan taah terbentuk karena

proses pengendapan bahan tanah oleh tenaga geomorfik. Urutan horison

tanah dari permukaan ke bawah permukaan mengikuti logika pembentukan

tanah oleh berbagai proses translokasi, transformasi, pengurangan dan

penambahan atas senyawa kimia dan partikel tanah di dalam profil.

Page 40: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 40

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Horison genetik utama

Horison genetik utama atau sering disebut dengan horison utama diberi

simbol dengan huruf kapital O,A,E,B,C dan R. Keterangan dari masing-

masing horison tanah utama adalah sebagai berikut :

1. O adalah simbol untuk horison atau lapisan yang didominasi oleh bahan

organik.

2. A adalah simbol untuk horison tanah mineral yang terbentuk pada tanah

atas atau lapisan atas di bwah lapisan O, yng menunjukkan hilangnya

seluruh atau sebagian besar struktur batuan asli dan memperlihaatkan satu

atau lebih sifat.

3. E adalah simbol Untuk horizon yang mengalami proses

pelindian(leaching) maksimal, dicirikan oleh warna yang lebih terang

daripda horizon B yang terletak di bawahnya.

4. B adalah simbol untuk horison yang terbentuk di bawah horison A,E, atau

O yang telah mengalami perkembangan horison hingga mencirikan

hilangnya seluruh atau sebagian besar struktur batuan asli dan

menunjukkan satau atau lebih sifat.

5. C adalah simbol simbol untuk horison ataulapisan bahan induk tanah.

6. R adalah simbol untuk lapisan batuan induk misalnya granit, basalt,

batugamping , batu pasir, dll.

Gambar lapisan horizon tanah

Page 41: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 41

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Berikut adalah Foto Horizon Tanah

Tanah yang tersusun dari beberapa

lapisan, dari foto tersebut nampak

lapisan organik, yang masih ditumbuhi

rerumputan.

Horizon tanah yang terlihat secara

keseluruhan, dalam foto ini nampak

Horizon O, Horizon A, Horizon B, dan

Horizon C.

Tanah yang ditumbuhi rerumputan,

dalam foto tersebut masih nampak

batuan induknya atau

horizon C.

B. KARAKTERISTIK TANAH

a. Tekstur Tanah

Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena

terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang

terkandung pada tanah (Badan Pertanahan Nasional). dari ketiga jenis fraksi

tersebut partikel pasir mempunyai ukuran diameter paling besar yaitu 2 – 0.05

mm, debu dengan ukuran 0.05 – 0.002 mm dan liat dengan ukuran < 0.002 mm

(penggolongan berdasarkan USDA). keadaan tekstur tanah sangat berpengaruh

terhadap keadaan sifat-sifat tanah yang lain seperti struktur tanah, permeabilitas

tanah, porositas dan lain-lain.

Page 42: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 42

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Butir-butir yang paling kecil adalah butir liat, diikuti oleh butir debu (silt),

pasir, dan kerikil. Selain itu, ada juga tanah yang terdiri dari batu-batu. Tekstur

tanah dikatakan baik apabila komposisi antara pasir, debu dan liatnya hampir

seimbang. Tanah seperti ini disebut tanah lempung. Semakin halus butir-butir

tanah (semakin banyak butir liatnya), maka semakin kuat tanah tersebut

memegang air dan unsur hara. Tanah yang kandungan liatnya terlalu tinggi akan

sulit diolah, apalagi bila tanah tersebut basah maka akan menjadi lengket. Tanah

jenis ini akan sulit melewatkan air sehingga bila tanahnya datar akan cenderung

tergenang dan pada tanah berlereng erosinya akan tinggi. Tanah dengan butir-butir

yang terlalu kasar (pasir) tidak dapat menahan air dan unsur hara. Dengan

demikian tanaman yang tumbuh padatanah jenis ini mudah mengalami kekeringan

dan kekurangan hara.

Pembagian Ukuran Fraksi-Fraksi Tanah ( Tekstur) Menurut Sistem

Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) Tahun 1938

Partikel Diameter fraksi (mm)

Pasir sangat kasar (Very coarse sand) 2,00 – 1,00

Pasir kasar (Coarse sand) 1,00 – 0,50

Pasir sedang (medium sand) 0,50 – 0,25

Pasir halus (fine sand) 0,25 – 0,10

Pasir sangat halus (very fine sand) 0,10 – 0,05

Debu (silt) 0,05 – 0,002

Liat (Clay) Kurang dari 0,002

Tabel Tekstur Tanah (Saefudin, 1989)

Klasifikasi Tekstur Tanah menurut USDA

1. Liat (Clay)

2. Liat Berdebu (Silty Clay)

3. Liat Berpasir (Sandy Clay)

4. Lempung Liat berdebu (silty Clat Loam)

5. Lempung berliat (Clay Loam)

6. Lempung (loam)

7. Lempung liat berpasir (sandy clay loam)

8. Lempung berpasir (sandy lam)

Page 43: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 43

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

9. Lempung berapasir (sandy loam)

10. Debu (silt)

11. Pasir Berlempung (loamy sang)

12. Pasir (sand)

Untuk menentukan rentang ukuran

partikel tanah yang biasanya dinyatakan

dalam prosentase dari berat kering total

dilakukan analisis secara mekanis

(mechanical analysis). Ada dua metode

yang umum digunakan untuk

memberikan informasi ukuran partikel

tanah, yaitu : (1) analisis saringan

(sieving analysis), dan (2) analisis

pengendapan (sedimentation atau

hydrometer analysis). Analisis saringan

biasanya digunakan untuk tanah berbutir

kasar, sedangkan prosedur pengendapan

digunakan untuk analisis tanah berbutir

halus.

Gambar segitiga tekstur batuan.

b. Struktur tanah

Struktur tanah adalah susunan atau agregasi partikel-parikel primer tanah

(pasir, debu, liat) secara alami menjadi berbagai kelompok partikel yang satu

sama lain berbeda dalam ukuran dan bentuknya, dan dibatasi oleh bidang-bidang.

c. Keasaman Tanah

Pengertian pH Tanah - Reaksi tanah dapat berada pada keadaan masam, netral

atau alkalis (basa)

d. Permeabilitas tanah

Permeabilitas tanah adalah cepat atau lambatnya air meresap ke dalam tanah

melalui pori-pori tanah, baik ke arah horizontal maupun vertikal (kemampuan

tanah dalam menyerap air

e. Ketebalan solum tanah

Pengertian Solum adalah Kedalaman tanah yang menunjukkan ketebalan tanah

yang diukur dari permukaan sampai batuan induk bumi. Lahan yang baik adalah

lahan yang mempunyai solum tanah yang dalam

Page 44: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 44

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

C. JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA, PERSEBARAN DAN

PEMANFAATAN

a) Tanah Aluvial

Tanah aluvial merupakan jenis tanah

yang terjadi karena endapan lumpur

biasanya yang terbawa karena aliran

sungai. Tanah ini biasanya ditemukan

dibagian hilir karena dibawa dari hulu.

Tanah ini biasanya bewarna coklat

hingga kelabu.

Karakteristik

Tanah ini sangat cocok untuk pertanian

baik pertanian padi maupun palawija

seperti jagung, tembakau dan jenis

tanaman lainnya karena teksturnya yang

lembut dan mudah digarap sehingga tidak

perlu membutuhkan kerja yang keras

untuk mencangkulnya.

(http://ilmugeografi.com/ilmu-

bumi/tanah/jenis-jenis-tanah)

Persebaran

Tanah ini banyak tersebar di Indonesia

dari sumatera, Kalimantan, Sulawesi,

papua dan jawa

b) Tanah Andosol

Tanah andosol merupakan salah satu

jenis tanah vulkanik dimana terbentuk

karena adanya proses vulkanisme pada

gunung berapi. Tanah ini sangat subur

dan baik untuk tanaman.

Karakteristik

Warna dari tanah andosol coklat keabu-

an. Tanah ini sangat kaya dengan

mineral, unsure hara, air dan mineral

sehingga sangat baik untuk tanaman.

Tanah ini sangat cocok untuk segala jenis

tanaman yang ada di dunia. persebaran

tanah andosol biasanya terdapat di daerah

yang dekat dengan gunung berapi.

(http://ilmugeografi.com/ilmu-

bumi/tanah/jenis-jenis-tanah)

Persebaran

Di Indonesia sendiri yang merupakan

daerah cincin api banyak terdapat

tanah andosol seperti di daerah jawa,

bali, sumatera dan nusa tenggara.

Page 45: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 45

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

c) Tanah Entisol

Tanah entisol merupakan saudara dari

tanah andosol namun biasaya

merupakan pelapukan dari material

yang dikeluarkan oleh letusan gunung

berapi seperti debu, pasir, lahar, dan

lapili.

Karakteristik

Tanah ini juga sangat subur dan

merupakan tipe tanah yang masih muda.

Tanah ini biasanya ditemukan tidak

jauh dari area gunung berapi bisa

berupa permukaan tanah tipis yang

belum memiliki lapisan tanah dan

berupa gundukan pasir seperti yang ada

di pantai parangteritis Jogjakarta.berapi.

(http://ilmugeografi.com/ilmu-

bumi/tanah/jenis-jenis-tanah)

Persebaran

Persebaran tanah entisol ini biasanya

terdapat disekitar gunung berapi seperti

di pantai parangteritis Jogjakarta, dan

daerah jawa lainnya yang memiliki

gunung berapi.

d) Tanah Grumusol

1.1 Tanah grumusol terbentuk dari

pelapukan batuan kapur dan tuffa

vulkanik. Kandungan organic di

dalamnya rendah karena dari batuan

kapur jadi dapat disimpulkan tanah ini

tidak subur dan tidak cocok untuk

ditanami tanaman

1.2 .

1.3 Karakteristik

Tekstur tanahnya kering dan mudah

pecah terutama saat musim kemarau

dan memiliki warna hitam. Ph yang

dimiliki netral hingga alkalis. Tanah ini

biasanya berada di permukaan yang

tidak lebih dari 300 meter dari

permukaan laut dan memiliki bentuk

topografi datar hingga bergelombang.

Perubahan suhu pada daerah yang

terdapat tanah grumusol sangat nyata

ketika panas dan hujan.

(http://ilmugeografi.com/ilmu-

bumi/tanah/jenis-jenis-tanah)

Persebaran

Persebarannya di Indonesia

seperti di Jawa Tengah (Demak, Jepara,

Pati, Rembang), Jawa Timur (Ngawi,

Madiun) dan Nusa Tenggara Timur.

Karena teksturnya yang kering maka

akan bagus jika ditanami vegetasi kuat

seperti kayu jati

Page 46: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 46

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

e) Tanah Humus

Tanah humus merupakan tanah yang

terbentuk dari pelapukan tumbuh-

tumbuhan. Mengandung banyak unsur

hara dan mineral dan sangat subur.

Karakteristik

Tanah Humus sangat baik untuk

melakukan cocok tanam karena

kandungannya yang sangat subur dan

baik untuk tanaman. Tanah ini

memiliki unsur hara dan mineral yang

banyak karena pelapukkan tumbuhan

hingga warnanya agak kehitam

hitaman.

(http://ilmugeografi.com/ilmu-

bumi/tanah/jenis-jenis-tanah)

Persebaran

Tanah ini terdapat di daerah

yang ada banyak hutan. Persebarannya

di Indonesia meliputi daerah Sumatera,

Kalimantan, Jawa, Papua dan sebagian

wilayah dari Sulawesi.

f) Tanah Inseptisol

1.4 Inseptol terbentuk dari batuan

sedimen atau metamorf dengan warna

agak kecoklatan dan kehitaman serta

campuran yang agak keabu-abuan.

Tanah ini juga dapat menopang

pembentukan hutan yang asri.

1.5

1.6 Karakteristik

Ciri-ciri tanah ini adalah adanya

horizon kambik dimana horizon ini

kurang dari 25% dari horizon

selanjutnya jadi sangatlah unik. Tanah

ini cocok untuk perkebunan seperti

perkebunan kelapa sawit.Serta untuk

berbagai lahan perkebunan lainnya

seperti karet.

(http://ilmugeografi.com/ilmu-

bumi/tanah/jenis-jenis-tanah)

Persebaran

Tanah inseptisol tersebar di

berbagai derah di Indonesia seperti di

sumatera, Kalimantan dan papua

.

Page 47: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 47

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

g) Tanah Laterit

Tanah laterit memiliki warna merah

bata karena mengandung banyak zat

besi dan alumunium. Di indonesia

sendiri tanah ini sepertinya cukup

fimiliar di berbagai daerah, terutama di

daerah desa dan perkampungan.

Karakteristik

Tanah laterit termasuk dalam jajaran

tanah yang sudah tua sehingga tidak

cocok untuk ditanami tumbuhan apapun

dan karena kandungan yang ada di

dalamnya pula.

(http://ilmugeografi.com/ilmu-

bumi/tanah/jenis-jenis-tanah)

Persebaran

Persebarannya sendiri di Indonesia

meliputi Kalimantan, Lampung, Jawa

Barat, dan Jawa Timur.

h) Tanah Latosol

1.7 Jenis tanah ini juga salah satu yang

terdapat di Indonesia, tanah ini

terbentuk dari pelapukan batuan

sedimen dan metamorf.

1.8

1.9 Karakteristik

Ciri-ciri dari tanah latosol adalah

warnanya yang merah hingga kuning,

teksturnya lempung dan memiliki

solum horizon. Persebaran tanah litosol

ini berada di daerah yang memiliki

curah hujan tinggi dan kelembapan

yang tinggi pula serta pada ketinggian

berkisar pada 300-1000 meter dari

permukaan laut. Tanah latosol tidak

terlalu subur karena mengandung zat

besi dan alumunium.

(http://ilmugeografi.com/ilmu-

bumi/tanah/jenis-jenis-tanah)

Persebaran

Persebaran tanah latosol di

daerah Sulawesi, lampung, Kalimantan

timur dan barat, Bali dan Papua.

Page 48: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 48

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

i) Tanah Litosol

Tanah litosol merupakan tanah yang

baru mengalami perkembangan dan

merupakan tanah yang masih muda.

Terbentuk dari adanya perubahan

iklim, topografi dan adanya

vulkanisme.

Karakteristik

Untuk mengembangkan tanah ini

harus dilakukan dengan cara

menanam pohon supaya mendapatkan

mineral dan unsur hara yang cukup.

tekstur tanah litosol bermacam-

macam ada yang lembut, bebatuan

bahkan berpasir.

(http://ilmugeografi.com/ilmu-

bumi/tanah/jenis-jenis-tanah)

Persebaran

Biasanya terdapat pada daerah yang

memiliki tingkat kecuraman tinggi

seperti di bukit tinggi, nusa tenggara

barat, Jawa tengah, Jawa Barat dan

Sulawesi

j) Tanah Kapur

Seperti dengan namanya tanah kapur

berasal dari batuan kapur yang

mengalami pelapukan.

Karakteristik

Karena terbentuk dari tanah kapur

maka bisa disimpulkan bahwa tanah

ini tidak subur dan tidak bisa ditanami

tanaman yang membutuhkan banyak

air. Namun jika ditanami oleh pohon

yang kuat dan tahan lama seperti

pohon jati dan pohon keras lainnya.

(http://ilmugeografi.com/ilmu-

bumi/tanah/jenis-jenis-tanah)

Persebaran

Tanah kapur tersebar di daerah

yang kering seperti di gunung kidul

Yogyakarta, dan di daerah pegunungan

kapur seperti di Jawa Tengah, Jawa

Barat, Nusa Tenggara Timur.

Page 49: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 49

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

k) Tanah Organosol

Tanah organosol terbentuk dari

pelapukan benda organic seperti

tumbuhan, gambut dan rawa.

Biasanya terdapat di daerah yang

memiliki iklim basah dan memiliki

curah hujan tinggi.

Karakteristik

Ketebalan dari tanah ini sangat minim

hanya 0.5 mm saja dan memiliki

diferensiasi horizon yang jelas,

kandungan organic di dalam tanah

organosol lebih dari 30% dengan

tekstur lempung dan 20% untuk tanah

yang berpasir. Kandungan unsur hara

rendah dan memiliki tingkat

kelembapan rendah (PH 0,4) saja..

(http://ilmugeografi.com/ilmu-

bumi/tanah/jenis-jenis-tanah)

Persebaran

Tanah ini biasanya ditemukan di

daerah pantai dan hampir tersebar di

seluruh pulau di Indonesia seperti

sumatera, papua, Kalimantan, jawa,

Sulawesi dan nusa tenggara.

l) Tanah Podsol

Tanah podsol memiliki berbagai

campuran tekstur mulai pasir hingga

bebatuan kecil.

Karakteristik

Ciri-ciri dari tanah podsol antara lain

tidak memiliki perkembangan profil,

warnanya kuning hingga kuning

keabuan serta memiliki tekstur pasir

hingga lempung. Kandungan

organiknya sangat rendah karena

terbentuk dari curah hujan yang tinggi

tapi suhunya rendah.

(http://ilmugeografi.com/ilmu-

bumi/tanah/jenis-jenis-tanah)

Persebaran

Persebaran tanah ini antara lain

meliputi Kalimantan utara, Sulawesi

utara dan papua serta daerah lainnya

yang tidak pernah kering alias selalu

basah.

Page 50: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 50

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

D. JENIS KONSERVASI TANAH

Konservasi (pengawetan) tanah merupakan upaya pemanfaatan tanah

dalam usaha tani dengan memperhatikan kelas kemampuan tanah dan

menerapkan kaidah-kaidah pengawetan tanah agar tanah yang digunakan

memberikan hasil yang optimal dan lestari.

Berikut maksud dari konservasi tanah:

1. Menggunakan tanah sesuai dengan kemampuannya

2. Memperhatikan kesuburan dan produktivitas tanah dengan

memperhatikan persyaratan-persyaratan yang diperlukan agar tidak

menimbulkan kerusakan

3. Memperbaiki, mempertahankan, dan meningkatkan produktivitas

sertakesuburan tanah

4. Menerapkan kaidah-kaidah konservasi tanah dalam bercocok tanam

agar lahan usaha tani tidak rusak

Berikut tujuan konservasi tanah:

a. Mencegah kerusakan tanah akibat erosi dan aliran permukaan

b. Memperbaiki tanah yang rusak/kritis

c. Mengamankan dan memelihara produktivitas tanah agar tercapai

produksi yang optimal dalam waktu tidak terbatas

d. Meningkatkan produktivitas lahan usaha tani.

A. Macam-macam Metode Konservasi Tanah

Teknologi yang diterapkan pada setiap macam penggunaan tanah akan

menentukan apakah akan didapat penggunaan dan produksi yang lestari pada

sebidang tanah. Metode konservasi tanah dan air dapat dibagi dalam tiga

golongan, yaitu:

a. Metode vegetatif

Metode vegetatif adalah suatu cara pengelolaan lahan miring

dengan menggunakan tanaman sebagai sarana konservasi tanah

(Seloliman, 1997). Tanaman penutup tanah ini selain untuk mencegah atau

mengendalikan bahaya erosi juga dapat berfungsi memperbaiki struktur

tanah, menambahkan bahan organik tanah, mencegah proses pencucian

unsur hara dan mengurangi fluktuasi temperatur tanah.

Metode vegetatif untuk konservasi tanah dan air termasuk antara

lain: penanaman penutup lahan (cover crop) berfungsi untuk menahan air

hujan agar tidak langsung mengenai permukaan tanah, menambah

kesuburan tanah (sebagai pupuk hijau), mengurangi pengikisan tanah oleh

air dan mempertahankan tingkat produktivitas tanah (Seloliman, 1997).

Syarat-syarat dari tanaman penutup tanah, antara lain:

1. Dapat berkembang dan daunnya banyak.

2. Tahan terhadap pangkasan.

Page 51: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 51

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

3. Mudah diperbanyak dengan menggunakan biji.

4. Mampu menekan tanaman pengganggu.

5. Akarnya dapat mengikat tanah, bukan merupakan saingan tanaman

pokok.

6. Tahan terhadap penyakit dan kekeringan.

7. Tidak berduri dan bersulur yang membelit.

b. Metode mekanik

Cara mekanik adalah cara pengelolaan lahan tegalan (tanah darat)

dengan menggunakan sarana fisik seperti tanah dan batu sebagai sarana

konservasi tanahnya. Tujuannya untuk memperlambat aliran air di

permukaan, mengurangi erosi serta menampung dan mengalirkan aliran air

permukaan (Seloliman, 1997).Termasuk dalam metode mekanik untuk

konservasi tanah dan air di antaranya pengolahan tanah. Pengolahan tanah

adalah setiap manipulasi mekanik terhadap tanah yang diperlukan untuk

menciptakan keadaan tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Tujuan

pokok pengolahan tanah adalah menyiapkan tempat tumbuh bibit,

menciptakan daerah perakaran yang baik, membenamkan sisa-sisa

tanaman dan memberantas gulma (Arsyad, 1989).

c. Metode kimia

Kemantapan struktur tanah merupakan salah satu sifat tanah yang

menentukan tingkat kepekaan tanah terhadap erosi. Yang dimaksud

dengan cara kimia dalam usaha pencegahan erosi, yaitu dengan

pemanfaatan soil conditioner atau bahan-bahan pemantap tanah dalam hal

memperbaiki struktur tanah sehingga tanah akan tetap resisten terhadap

erosi (Kartasapoetra dan Sutedjo, 1985). Bahan kimia sebagai soil

conditioner mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap stabilitas

agregat tanah. Pengaruhnya berjangka panjang karena senyawa tersebut

tahan terhadap mikroba tanah. Permeabilitas tanah dipertinggi dan erosi

berkurang. Bahan tersebut juga memperbaiki pertumbuhan tanaman

semusim pada tanah liat yang berat (Arsyad, 1989).

Penggunaan bahan-bahan pemantap tanah bagi lahan-lahan

pertanian dan perkebunan yang baru dibuka sesunggunya sangat

diperlukan mengingat:

a. Lahan-lahan bukaan baru kebanyakan masih merupakan tanah-tanah

virgin yang memerlukan banyak perlakuan agar dapat didayagunakan

dengan efektif.

b. Pada waktu penyiapan lahan tersebut telah banyak unsur-unsur hara

yang terangkat.

c. Pengerjaan lahan tersebut menjadi lahan yang siap untuk kepentingan

perkebunan, menyebabkan banyak terangkut atau rusaknya bagian top

Page 52: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 52

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

soil, mengingat pekerjaannya menggunakan peralatan-peralatan berat

seperti traktor, bulldozer dan alat-alat berat lainnya.

B. Cara Melestarikan Tanah untuk Menjaga Kesuburannya

Kesuburan tanah dapat berkurang dan hilang akibat pengolahan tanah

yang kurang hati-hati terutama pada lahan miring. Oleh karena tanah sangat

penting untuk dijaga kesuburannya, berikut cara-cara yang dapat dilakukan

untuk menjaga kesuburan tanah.

1. Menggunakan pupuk kimia secara bijaksana. Pupuk memang bertujuan

untuk menambah unsur hara dalam tanah. Akan tetapi jika penggunaannya

berlebihan, justru akan menimbulkan pencemaran pada tanah dan air oleh

zat kimia. Penggunaan pupuk organik seperti pupuk kompos dan pupuk

kandang lebih aman karena risiko pencemarannya jauh lebih sedikit (bisa

dikatakan sangat aman).

2. Membuat sengkedan/terasering pada tanah miring. Tujuannya untuk

mencegah erosi. Apabila tanah sangat miring, harus ditambahkan penguat

seperti tumpukan batu atau pohon besar. Daerah yang tanahnya tidak

subur sebaiknya ditanami kacang-kacangan

3. untuk menambah unsur nitrogen dalam tanah.

4. Mengusahakan agar permukaan tanah selalu tertutup oleh tanaman untuk

mengurangi kerusakan tanah akibat sinar matahari, longsor, dan banjir.

5. Penghijauan pada tanah-tanah yang tidak diolah agar tanah tidak menjadi

gersang.

6. Penertiban pembuangan sampah secara sembarangan, karena dapat

mencemari tanah, air, dan udara. Sampah-sampah yang dapat didaur ulang

harus didaur ulang.

Gambar 2. Limbah pencermaran

Sumber: www.google.com

7. Penertiban pembuangan limbah industri yang mengandung logam berat,

bahan-bahan yang sulit hancur, atau zat-zat yang termasuk limbah B3

(Bahan Berbahaya dan Beracun).

Selain cara-cara di atas, dikenal pula metode pengawetan tanah

untuk mempertahankan kesuburan tanah. Pengawetan tanah secara garis

Page 53: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 53

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

besar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu dengan metode

vegetatif dan metode mekanik. Untuk setiap daerah berbeda dalam

menerapkan kedua metode tersebut. Kadang kedua metode diterapkan

secara berimbang di suatu daerah. Tetapi, di daerah lain mungkin salah

satu metode lebih diutamakan. Metode vegetatif sangat efektif dalam

pengendalian erosi tanah. Sebagai contoh, padang rumput alami dan

vegetasi hutan membatasi atau mengendalikan erosi tanah pada tingkat

normal.

Metode vegetatif dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut.

1. Penanaman tanaman secara berjalur tegak lurus terhadap arah

aliran (strip cropping).

2. Penanaman tanaman secara berjalur sejajar garis kontur (contour strip

cropping). Cara penanaman ini bertujuan untuk mengurangi atau

menahan kecepatan aliran air dan menahan partikel-partikel tanah

yang terangkut aliran air.

3. Penutupan lahan yang memiliki lereng curam dengan tanaman

keras (buffering).

4. Penanaman tanaman secara permanen untuk melindungi tanah dari

tiupan angin(wind breaks).

Beberapa metode mekanik yang umum dilakukan sebagai berikut.

1. Pengolahan lahan sejajar garis kontur (contour tillage). Pengolahan

lahan dengan cara ini bertujuan untuk membuat pola rongga-rongga

tanah sejajar kontur dan membentuk igirigir kecil yang dapat

memperlambat aliran air dan memperbesar infiltrasi air.

2. Penterasan lahan miring (terracering). Penterasan bertujuan untuk

mengurangi panjang lereng dan memperkecil kemiringan lereng

sehingga dapat memperlambat aliran air.

3. Pembuatan pematang (guludan) dan saluran air sejajar garis kontur.

Pembuatan pematang bertujuan untuk menahan aliran air.

4. Pembuatan cekdam. Pembuatan cekdam bertujuan untuk

membendung aliran air yang melewati parit-parit sehingga material

tanah hasil erosi yang terangkut aliran tertahan dan terendapkan.

Adanya cekdam maka parit-parit erosi lama-kelamaan mengalami

pendangkalan, erosi tanah dapat dikendalikan, lapisan tanah menebal,

dan produktivitas tanah meningkat.

Metode mekanik yang digabung dengan metode vegetatif akan lebih

efektif untuk mengendalikan erosi tanah.

Page 54: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 54

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

E. PENGARUH LITOSFER BAGI KEHIDUPAN

Litosfer merupakan salah satu lapisan yang ada dalam lingkungan

kehidupan manusia, litosfer merupakan lapisan bumi tempat kita berpijak.

Oleh karena itu proses yang terjadi di lapisan litosfer akan

memberikan pengaruh bagi kehidupan manusia dan mkhluk hidup di

bumi. Bagi manusia berpengaruh dengan kesehatan dan permasalahan

lingkungan. Litosfer merupakan bagian luar bumi yang berfungsi sebagai

pembungkus. Litosfer berasal dari kata lithos yan artinya batuan dan sphere

yang artinya lapisan. Unsur penyusun litosfer adalah oksigen (46,6%), silikon

(27,7%), aluminium (8,1%), besi (5%), kalsium(3,6%), natrium (2,8%), dan

magnesium (2,1%). Litosfer disebut juga sebagai lapisan kulit bumi. Kulit

Bumi ini tidaklah merata. Bumi terdiri dari tiga lapisan, yaitu inti, mantel, dan

kerak.

a. Inti Bumi (Terdiri dari Besi dan Nikel)

Inti Bumi mempunyai jari-jari ±3.450 km, dengan volume kurang

dari 20% volume bumi. Inti bumi ada dua yaitu inti dalam dan inti luar.

b. Mantel

Mantel adalah lapisan bumi yang mempunyai ketebalan ±2.900 km,

suhu ±1.500˚C-3.000˚C, serta tersusun oleh batuan yang mengandung

silikat dan magnesium.

c. Kerak Bumi

Ada dua macam kerak bumi, yaitu kerak benua dan kerak samudra.

Kurang lebih 65% kerak bumi merupakan kerak samudra.

Manfaat tersebut antara lain sebagai berikut.

a. Untuk kebutuhan industri, seperti industri elektronika, industri peralatan

rumah tangga, industri bahan bangunan, maupun industri kendaraan

bermotor dapat memanfaatkan unsur besi dan aluminium.

b. Dalam lapisan litosfer banyak terkandung berbagai mineral, seperti intan,

emas, perak, dan lain-lain.

c. Unsur uranium meskipun dalam jumlah yang sedikit dan terbatas dapat

dimanfaatkan sebagai sumber energi dan pembuatan bahan peledak

d. Dalam kegiatan pertanian juga memanfaatkan unsur pada litosfer seperti

pupuk buatan berupa NPK (nitrogen, phosphat, dan kalium).

Perubahan lithosfer juga mengarah kepada kerusakan di muka bumi yang

dinamakan juga sebagai degradasi.Degradasi di sini artinya penurunan

kwalitas maupun perusakan lahan. Penebangan hutan yang semena - mena

penyebab utama degradasi lahan. Selain itu tidak terkendali dan tidak

terencananya penebangan hutan secara baik merupakan bahaya Ekologis yang

paling besar. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya degradasi yaitu:

a. Erosi

Page 55: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 55

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

b. Pestisida

c. bahan radio aktif

d. pupuk kimia

e. deterjen

f. sampah organic (terutama dari derah perkotaan )

g. wabah dan penyakit (baik bagi manusia, hewan maupun pertumbuhan)

dan penyebaran organisma yang menyebabkan infeksi,

h. limbah industri anorganik (berbentuk gas, cair dan padat.

F. LEMBAGA-LEMBAGA YANG MENYEDIAKAN DAN

MEMANFAATKAN DATA GEOLOGI INDONESIA

Data geologi memiliki peran penting dalam menunjang dan mendukung

berbagai program rencana pembangunan disuatu wilayah. Informasi yang dapat

diperoleh dari data geologi meliputi jenis dan sebaran batuan, struktur

morfologi dan kemiringan lereng, kerentanan tanah dan runtuhan variasi batuan

Data dasar geologi banyak digunakan untuk mengembangkan dan

pemanfaatan sumber daya alam serta pengelolaan lingkungan. Pusat Survei

Geologi (Badan Geologi) adalah lembaga yang bertugas sebagai penyedia data

dan informasi geologi serta geofisika Indonesia. Data tersebut banyak

digunakan oleh Kementrian ESDM, Kementrian Kehutanan, Kementrian

Pertanian, Kementrian Pekerjaan Umum, Bappenas dan lembaga-lembaga

lainnya.

Page 56: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 56

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Daftar Pustaka

Anjani, Eni. 2009. Geografi untuk kelas X SMA/MA. Jakarta : Pusat Perbukuan

Depdiknas.

Antoro, Ali. 2010. Lapisan Litosfer. Ilmubumi.blogspot.com

Hadi, Abdul.2014. Pelapukan (online)

http://www.softilmu.com/2014/07/pelapukan.html dikases tanggal 25

maret 2017

--------------------.2014. Hillslope Processes and Mass Movement (online)

http://www.physicalgeography.net/fundamentals/10x.html diakses tanggal

25 maret 2017

Ilmu Geografi. 2016. Tenaga Endogen dan Eksogen.

http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/geomorfologi/tenaga-endogen-dan-

eksogen.

Irfan Yulianto. 2014. Pengertian Litosfer dan Lapisannya

Noor, Djauhari. 2009. Pengantar Geologi.

Putrianasari. 2013. Metode Bimbel Privat kuasai materi Geografi SMA Kelas X,

XI dan XII. Yogyakarta : Planet Ilmu.

Rofiq, Aunur dan Andik Suwastono. 2016. Modul Pelatihan Guru Mata

Pelajaran Geografi Kelompok Kompetensi A. Jakarta : Direktorat

Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementrian Pendidikan dan

Kebudayan.

Sindhu, Yasinto. 2016. Buku Pelajaran Geografi Kelas Untuk SMA.

sindhu,Yasinto. 2016. Geografi untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga.

Soegimo, Dibyo. 2009. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat

Perbukuan Depdiknas.

Somantri, Lili dkk. 20013. Advance Learning Geography 1 for Grade X Senior

High School Social Programe. Bandung : Grafindo.

Sugiyanto dan Danang E. 2014.Mengkaji Ilmu Geografi Kelas X SMA/MA. Solo:

PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Sugiyanto dan Danang Endarto. 2014. Mengkaji Ilmu Geografi Untuk Kelas X

SMA. Solo : Platinum

Triyuli, Kurnia.2010. split, tembolo, dan perbukitan karst. (online) http://kurnia-

geografi.blogspot.co.id/2010/08/split-tombolo-dan-perbukitan-karst.html

diakses pada tanggal 25 maret 2017

Waluya, Bagja. 2009. Memahami Geografi 1 SMA/MA untuk Kelas X Semester 1

dan 2. Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas.

Wardiyatmoko. 2013. Geografi untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Erlangga.

Wikipedia.com

Page 57: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......membentuk batuan yang mempunyai kristal-kristal yang kurang sempurna. Gambar. 6. Jenis-jenis batuan beku Sumber : Antoro,

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 57

Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Sumber internet:

http://akhwat1cinta.blogspot.co.id/2014/01/memperdalam-materi-tentang-kerak-

benua.html

http://anakriau-selayangpandang.blogspot.co.id/2012/03/perubahan-litosfer-dan-

dampaknya.html

http://ellyawatiabbas.blogspot.co.id/2013/04/intrusi-magma.html

http://ericksyaputrakalteng.blogspot.co.id/2016/09/konservasi-tanah.html

http://fiyan7064nk.blogspot.co.id/2012/03/tenagaendogen-dan-eksogen.html

http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/jenis-jenis-tanah

http://majalahscience.blogspot.co.id/2015/07/pengertian-litosfer-dan-

manfaatnya-bagi.html

http://pengertianlitosferdanmanfaatnya.blogspot.co.id/

http://rikaangguntiara.blogspot.co.id/2014/06/glosarium-geografi-kelas-10.html

http://www.artikelsiana.com/2014/10/bentuk-bentuk-gunung-api-Ciri-cirinya-

proses.html

http://www.caragampang.com/2014/08/pengertian-ph-tanah.html

http://www.caragampang.com/2014/08/pengertian-struktur-tanah.html

https://arisudev.wordpress.com/2013/04/24/beberapa-cara-melestarikan-tanah-

untuk-menjaga-kesuburannya/

https://belajar.kemdikbud.go.id/SumberBelajar/tampilajar.php?ver=12&idmateri

=126&lvl1=2&lvl2=3&lvl3=0&kl=10

https://brainly.co.id/tugas/144182

https://id.wikipedia.org/wiki/Litosfer

https://id.wikipedia.org/wiki/Litosfer diakses pada 25 maret 2017

https://qhoryks.wordpress.com/2012/03/16/macam-macam-metode-konservasi-

tanah/