pendahuluan.docx
DESCRIPTION
pendahuluanTRANSCRIPT
PERAWATAN ALAT ORTODONTI CEKATAN PADA ANAK DALAM TUMBUH
KEMBANG
(FACTORS AFFECTING BEHAVIOR IN CHILD VISIT TO DENTAL CLINIC)
Mentari Saulina Br.Sianipar*
*Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU
Jalan Alumni No.2, Kampus USU Medan-20155
Abstrak
Children's dental care is one of the ways of preventing children's dental damage early on. The treatment is carried out at early stages easier compared to dental care of adults. Mounting braces most responsive is at age child 11-15 years. The reason is the jaw bone age already had a good response to treatment. In doing care ortodonti on child there are some consideration, preparation, and treatment after the mounting of which should be known of parents and children so that treatment ortodonti against children was a success. The length of discharging ortodonti relative, depending on the condition of children ' s teeth. Although has been hospitalized ortodonti and success well, must be caution because position is still alterable and return to the initial position so necessary instrument retention.After a retention has already dispersed, then care of ortodonti is completed.
Keywords : children’s dental, ortodonti, braces
Pendahuluan
Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, sehat secara
jasmani dan rohani. Tidak terkecuali anak-anak, setiap orang tua menginginkan anaknya
bisa tumbuh dan berkembang secara optimal, hal ini dapat dicapai jika tubuh mereka
sehat. Kesehatan yang perlu diperhatikan selain kesehatan tubuh secara umum, juga
kesehatan gigi dan mulut, karena kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi
kesehatan tubuh secara menyeluruh. Dengan kata lain bahwa kesehatan gigi dan mulut
merupakan bagian integral dari kesehatan tubuh secara keseluruhan yang tidak dapat
dipisahkan dari kesehatan tubuh secara umum.
Gigi dan rongga mulut merupakan salah satu alat vital yang harus mendapat perhatian
khusus karena bagian ini dapat mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang. Salah satu cara
terbaik untuk mendukung sehatnya gigi dan rongga mulut adalah dengan melakukan
perawatan sejak dini.
Perawatan gigi anak merupakan salah satu cara pencegahan dini. Perawatan yang
dilakukan sejak dini lebih mudah dibandingkan dengan perawatan gigi orang dewasa.
Penting untuk mengenalkan langkah-langkah merawat gigi anak sejak dini. Sebagian
besar anak takut mendatangi dokter gigi bahkan hanya untuk sebuah pemeriksaan rutin biasa
pun mereka enggan. Pada umumnya, anak perlu dipandu di setiap tahap pertumbuhannya
termasuk kesehatan gigi. Mereka harus dikenalkan pentingnya merawat gigi sejak
dini. Banyak orangtua menganggap anak mereka tidak perlu merawat gigi secara teratur
karena nanti juga gigi akan tanggal. Padahal sebenarnya, mengenalkan pentingnya merawat
gigi anak sejak dini baik untuk mendorong mereka membiasakan diri merawat giginya
dengan baik. Gigi susu anak tidak kebal pada masalah gigi. Sangat penting bagi orangtua
untuk terus memperhatikan segala permasalahan yang terjadi di dalam mulut mereka.8
Tujuan Perawatan Ortodonti
Fungsi perawatan ortodonti ada dua macam. Yang pertama adalah untuk estetika,
yaitu untuk memperbaiki penampilan seseorang. Yang kedua adalah untuk mengembalikan
fungsi yang tidak normal. Pada susunan gigi yang maju pada rahang atas ataupun rahang
bawah, gigi yang tidak teratur, gigi yang renggang. Disamping itu pada gigi yang tidak rapi
proses pembersihannya sulit sehingga akan menyebabkan gigi berlubang, penyakit gusi,
bahkan dapat menyebabkan gigi lepas.
Pada gigi belakang yang tidak kontak menyebabkan kesulitan pada waktu
mengunyah, makanan menjadi tidak lembut sehingga akan terjadi gangguan pencernaan.
Pada gigi depan yang tidak kontak atau gigitan terbuka menyebabkan gangguan fungsi
berbicara, dimana tidak dapat mengucapkan vokal tertentu dengan jelas(celat).
Pada kasus tersebut diatas apabila tidak dirawat akan menyebabkan penggunaan yang
tidak normal pada permukaan gigi, tidak efektifnya fungsi pengunyahan, tekanan yang
berlebihan pada gusi dan tulang yang mendukung gigi atau gangguan sendi rahang, sakit
kepala dan sakit pada wajah dan leher.6
Kasus-kasus yang perlu perawatan ortodonti pada anak adalah
Gigi berjejal/tidak rapi
Gigi renggang
Gigi maju pada rahang atas / mronggos
Gigi maju pada rahang bawah
Kelainan sendi rahang (sakit sendi rahang /berbunyi)
Kesulitan mengunyah karena gigi belakang tidak kontak
Kesulitan berbicara/ vokal tertentu tidak jelas pada gigi depan yang terbuka
Kebiasaan buruk (menghisap ibu jari, bernafas lewat mulut, cara menelan yang salah)
Gigi permanen yang hilang karena kecelakaan atau dicabut
Sebagian besar orang berpikir bahwa perawatan ortodonti cekatan untuk remaja.
Namun, anak- anak juga. Perawatan kawat gigi yang paling responsif adalah saat usia anak
11-15 tahun. Pasalnya, pada usia tersebut tulang rahang sudah mempunyai respons yang baik
terhadap perawatan. Anak pun umumnya sudah kooperatif bila dipakaikan alat di rongga
mulutnya. Selain itu, gigi permanen telah erupsi semua, sehingga memudahkan penyusunan
gigi.
Dokter gigi spesialis ortodonti akan mendeteksi kelainan pada susunan gigi dan
bentuk rahang sedini mungkin dan menentukan waktu yang tepat untuk perawatan ortodonti ,
apakah perlu segera atau nanti di kemudian hari dan melihat perkembangan selanjutnya,
kontrol periodik 3 bulan sekali. Perawatan ortodonti / kawat gigi apabila dimulai pada waktu
yang tepat atau sedini mungkin, perawatan menjadi lebih mudah dan akan menghasilkan hasil
yang lebih baik, walaupun perawatan dapat berhasil pada usia berapapun.4,5
Pertimbangan Waktu Perawatan Ortodonti
Namun pada kasus-kasus tertentu, untuk usia anak yang lebih muda (8-10 tahun)
dilakukan perawatan ortodonti5.Pendapat beberapa penulis atau peneliti terdahulu dapat di
pakai sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan waktu dan manajemen rencana
tindakan ortodonti pada anak masa tumbuh-kembang, yaitu:
1. Tingkat keparahan kasus
Sudah jelas ada ditemukan kelainan pertumbuhan dentokraniofasial (malposisi atau
maloklusi) yang parah pada anak masa gigi desiui atau bercampur.Jika tidak segera
dilakukan koreksi,akan semakin parah dan kelainan tersebut bahkan dapat
membahayakan.Setiap kasus yang dirawat akan menghasilkan respons keberhasilan
yang berbeda-beda. Semakin parah kasus yang dihadapi, hendaknya semakin dini
perawatan perlu dilakukan, tetapi memerlukan waktu perawatan yang lama.
Kenyataan ini,menurut operator dan pasien harus memiliki kejasama yang baik.3
2. Interaksi dalam rongga mulut
Sebelum melakukan intervensi (kekuatan ortodonti) perlu diketahui adanya interaksi
kekuatan antara gigi-geligi, tulang alveolus, tulang wajah, dan muskuler dalam
fungsinya. Perawatan ortodonti dalam masa tumbuh-kembang, perlu dipertimbangkan
adanya interaksi komponen-komponen dentokranifasial secara substansial. Maloklusi
gigi-geligi akan menghasilkan hambatan atau gangguan terhadap proses tumbuh-
kembang rahang dan fungsi otot rongga mulut.3
3. Erupsi gigi geligi
Erupsi gigi tetap (pengganti) sering mengalami gangguan karena adanya kerusakan
atau kehilangan gigi molar desidui terlalu awal. Keadaan ini akan mengakibatkan
terjadinya malposisi (miringnya gigi tetangga atau elongasi gigi antagonis), maloklusi
dan traumatik pada Temporo Mandibularis Joint (TMJ). Urutan erupsi yang tidak
selaras dan seimbang akan berpengaruh terhadap derajat keparahan malposisi atau
maloklusi.3
4. Periode gigi geligi
Periode atau masa gigi geligi desidui, bercampur dan sering menunjukkan adanya
perbedaan tingkat keparahan maloklusi. Ada kemungkinan kelainan dentokraniofasial
anak yang terjadi pada masa gigi desidui, bercampur atau tetap dapat bersifat
sementara dan tidak diperlukan perawatan secara diri. Dalam ketiga periode gigi-
geligi tersebut, dapat dilakukan tahap perawatan preventif, interseptif atau kuratif
ortodonti dan kombinasi. Pada periode gigi desidui dan bercampur sering ditemukan
kelainan yang cenderung akan menetap, dan keadaan ini kadang-kadang memerlukan
tidakan serial ekstraksi. Bila tidak dilakukan perawatan ini dapat menyebabkan
maloklusi atau malposisi gigi geligi tetap. Pada masa gigi geligi desidui maupun
tercampur,sering kali keparahan maloklusi disebabkan adanya pengaruh lingkungan
kebiasaan rongga mulut yang jelek.3
Pertimbangan tersebut di atas memberi petunjuk kepada para dokter gigi,
bahwa dalam menentukan waktu dan manajemen perawatan ortodonti diperlukan
analisis kasus secara terpadu terpadu dari berbagai aspek. Selanjutnya diambil
keputusan diagnosis yang pasti, sehingga tindakan ortodonti yang akan diambil harus
bersifat pasti.
Persiapan Perawatan Ortodonti
Ada persiapan yang harus dilakukan sebelum anak melakukan perawatan ortodonti
cekatan.Secara umum sebelum melakukan perawatan orthodonti,dokter gigi harus melakukan
tahap-tahap sebagai berikut:
1. Menilai keluhan utama
Pada hal ini dokter gigi dan anak akan melakukan kegiatan tanya jawab untuk
mengetahui keluhan utama tentang gigi anak.Keluhan utama adalah salah satu acuan
sebuah perawatan karna hasil dari perawatan adalah sedapat mungkin untuk
memperkecil atau menghilangkan keluhan utama. Dokter gigi menanyakan beberapa
hal mengenai kebiasaan-kebiasaan anak sehubungan dengan gigi dan mulutnya.1,2
2. Anamnesa
Anamnesa adalah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh dokter gigi untuk
mempelajari riwayat orang tua dan anak yang pada akhirnya akan menjadi dasar
analisa dokter gigi berkaitan dengan kemungkinan timbulnya maloklusi.2
3. Pemeriksaan ekstra oral dan intra oral
Pemeriksaan Ekstra Oral atau pemeriksaan di luar mulut ini antara lain meliputi
perbandingan lebar dan panjang kepala, tipe tulang tengkorak, apakah asrimetri
wajah. Pemeriksaan Intra Oral adalah pemeriksaan di dalam mulut untuk melihat
antara lain keadaan gigi dan mulutnya, apakah ada gigi berlubang, apakah frenulum
(lipatan yang menghubungkan bibir dengan gusi) tinggi dalam atau sedang dan lain-
lain, bagaimana hubungan rahang atas dan bawah saat berfungsi dan saat diam
(diistilahkan sebagai relasi sentrik), nilai overjet dan overbite (jarak normal gigi seri
depan atas dengan gigi seri depan bawah adalah 2-4 mm, jarak arah vertikal disebut
overbite, jarak arah horizontal disebut overhet), semua diperiksa dengan teliti.1
4. Analisa hubungan gigi-gigi
Selanjutnya dilakukan pencetakan rahang atas dan bawah. Dari hasil pencetakan
tersebut dapat diperoleh data-data antara lain hubungan gigi atas dengan gigi bawah
(oklusi gigi), lebar dan panjang lengkung gigi,ukuran lebar masing-masing gigi,dapat
telihat kelas pada cetakan gigi itu.1
5. Analisa ruangan
Prinsip memindahkan gigi adalah adalah harus menyediakan ruangan yang kosong
dulu untuk tempat gigi yang akan dipindah tersebut. Apabila kekurangan ruangan bisa
didapatkan dengan memperluas lengkung rahang,dengan mengasah gigi beberapa
milimeter,atau dengan mencabut gigi. Dapat juga terjadi kelebihan ruangan untuk
kasus gigi-gigi yang renggang. Analisa kelebihan ruangan pun nantinya akan
dikombinasikan dengan analisa sefalometri.1
6. Analisa foto rontgen
Foto rontgen yang digunakan untuk analisa dalam perawatan orthodonti adalah foto
sefalometri (cephalometry). Foto rontgen diambil dari samping kepala,dan merupakan
foto penting dalam perawatan orthodonti dalam menilai letak rahang terhadap tulang
tengkorak kepala dan letak rahang atas terhadap rahang bawah. Foto rontgen
panoramik merupakan foto rontgen yang diambil dari arah depan kepala, terlihat
lengkap rahang atas dan rahang bawah. Terakhir foto rontgent gigi, hanya khusu foto
satu atau dua gigi, untuk memperjelas keadaan khusus, misalnya kelainan pada ujung
akar. Foto ini hanya sebagai pendukung, bila dibutuhkan. Analisa foto sefalometri
akan memberikan gambaran profil skeletal dan dental secara lebih akurat, dan akan
membantu analisa perencanaan ruang yang dibutuhkan untuk merapikan gigi.1,2
7. Pemasangan alat
Pada kunjungan berikutnya Dokter gigi akan memasang alat ortodonti. Anak
akan beradaptasi akan alat-alat baru dalam rongga mulut.Pada pemasangan alat
ortodonti cekat, biasanya dokter gigi akan memberikan obar penghilang rasa sakit
utnutk menghilangkan rasa tidak nyaman.2
Pada alat ortodonti cekat,gigi dipasangi dengan bracket yang befungsi untuk
menyangga, sedangkan brace sebagai kawat untuk mengencangkan. Gigi yang akan
diberi bracket dibersihkan dengan alat dan bahan khusus. Kemudian gigi di-etsa atau
etching dengan bahan tertentu selama 30-60 detik supaya perlekatan alat dengan gigi
menjadi kuat. Bahan andhesif kemudian ditambahkan pada gigi dan alat, lalu alat
dipasang dan dilakukan penyinaran,apabila yang dipakai bahan langsung mengeras
tanpa penyinaran, tidak diperlukan penyinaran.
Perlakuan Setelah Perawatan
Setelah pemasangan alat ortodonti cekatan, perlu diperhatian cara perlakuan terhadap
alat ortodonti cekatan. Berikut beberapa hal yang harus di perhatikan oleh orang tua terhadap
anak yang memakai alat ortodonti cekatan:
Anak harus rajin membersihkan gigi. Baik dengan sikat gigi biasa dan dengan sikat
gigi khusus yang berbentuk cekung pada bulunya, serta ujung bulu berbentuk segitiga
untuk membersihkan sela-sela antara gigi dengan bracket, terutama setelah makan dan
sebelum tidur.
Sebaiknya menghindari makanan yang keras.
Menghubungi dokter gigi jika alat melukai atau ada bagian alat yang hilang dan patah.
Selalu mengunjungi dokter gigi yang merawat secara teratur agar alat diaktifkan.2
Lamanya perawatan ortodonti bervariasi, tergantung dari kasus gigi anak yang
ditangani
Walaupun telah menjalani perawatan ortodonti dan berhasil dengan baik, harus tetap
berhati-hati karena posisi tersebut masih dapat berubah dan kembali ke posisi awal. Untuk
mencegahnya, masih diperlukan satu kali perawatan retensi, yang bertujuan untuk
mempertahankan posisi gigi yang sudah teratur sehingga posisi gigi tidak akan kembali ke
posisi semula. Bentuk alat yang digunakan untuk perawatan retensi ini hampir sama dengan
alat ortodonti lepasan,tetapi tidak perlu diaktifkan dan lebih sederhana.2
Lama waktu pemakaian alat retensi antara 3-6 bulan atau tergantung dari keadaan
giginya. Bahkan kasus-kasus tertentu tidak membutuhkan perawatan retensi sama sekali.
Namun ada pula yang memelukan perawatan sampai lebih dari 6 bulan.2
Apabila alat retensi telah dilepas, berarti perawatan ortodonti telah selesai. Artinya,
anak sudah teratur.
Pembahasan
Perawatan gigi anak merupakan salah satu cara pencegahan kerusakan gigi anak sejak
dini. Perawatan yang dilakukan sejak dini lebih mudah dibandingkan dengan perawatan gigi
orang dewasa. Pemasangan kawat gigi yang paling responsif adalah saat usia anak 11-15
tahun. Pasalnya, pada usia tersebut tulang rahang sudah mempunyai respons yang baik
terhadap perawatan. Dalam melakukan perawatan ortodonti pada anak ada beberapa
pertimbangan,persiapan, dan perlakuan setelah pemasangan yang harus diketahui orang tua
dan anak sehingga perawatan ortodonti terhadap anak pun berhasil. Lamanya pemakaian
ortodonti cekatan relatif, tergantung kondisi gigi anak. Walaupun telah menjalani perawatan
ortodonti dan berhasil dengan baik, harus tetap berhati-hati karena posisi tersebut masih dapat
berubah dan kembali ke posisi awal sehingga diperlukan alat retensi. Setelah alat retensi
sudah dilepas, maka perawatan ortodonti selesai.
Daftar Pustaka
1. Maulani,C.Enterprise,J.Kiat Merawat Gigi Anak.Jakarta:Gramedia,2005:110-144
2. Suryanegara,R.Posisi Gigi Anak.Jakarta:Trubus Agriwidya,2000:38-60
3. Iwa,S.Solusi Penetapan Waktu dan Manajemen Perawatan Ortodonti pada Anak Masa
Tumbuh-Kembang.Dentikan Dent J,Vol 13,No.1,2008:68-73
4. Indriati,M.Kawat Gigi Cekat ( Ortodonti / Ortodontic ) itu tidak sakit
.http://orthodontic.co.id/about-us-klinik-ortodontik-drg-kawat-gigi-cekat-behel-
bracket-orthodontist-semarang.(20 agustus 2002)
5.
Anynomous.Bila Anak (Terpaksa) Pakai Kawat Gigi. http://klinikjoydental.com/bila-
anak-terpaksa-pakai-kawat-gigi/.(5 Februari 2012)
6. Anonymous.Tujuan Perawatan Ortodonti (kawat
gigi).http://seputargigi.com/component/content/article/34-artikel/84-tujuan-
perawatan-ortodonti-kawat-gigi.(15 Maret 2012)
7. Glitter.Mengenalkan Pentingnya Merawat Gigi Sejak
Dini.http://artikelkesehatananak.com/mengenalkan-pentingnya-merawat-gigi-sejak-
dini.html.(Sep 2, 2012)
8. Indriati,M. Menarik dengan Kawat Gigi Cekat / Ortodonti / Ortodontic Tanpa Sakit.
http://orthodontic.wordpress.com/2009/05/23/menarik-dengan-kawat-gigi-cekat-
ortodonti-ortodontic-tanpa-sakit/.(23 Mei 2009)