pencemaran tanah akibat
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PENCEMARAN TANAH AKIBAT
SAMPAH RUMAH TANGGA
Ai Fuji Sri Hastuti
Irvian R Anggita
Ida Chandra
Laura Ayu Lestari Nur Rachamatur Rauufah
Latar Belakang
• Kementerian Lingkungan Hidup mencatat pada tahun 2012 rata-rata penduduk Indonesia menghasilkan sampah sekitar 2 kg per orang per hari
• Volume sampah pada tahun 2010 ada 200.000 ton/hari dan pada tahun 2012 ada 490.000 ton per hari atau total 178.850.000 ton setahun
• dari 50% total 24,5% ditangani dgn benar, 75,5 % blm benar
RISKESDAS 2010 yang menyatakan bahwa rumah tangga di Indonesia umumnya menerapkan 6 metode penanganan sampah, yaitu: 1) diangkut oleh petugas kebersihan (23,4%), 2) dikubur dalam tanah (4,2%), 3) dikomposkan (1,1%), 4) dibakar (52,1%), 5) dibuang di selokan/sungai/laut (10,2%) dan 6) dibuang sembarangan (9%)
PEMBAHASAN
Pencemaran adalah masuknya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam air atau udara, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami yang tidak disengaja
Sampah Rumah Tangga
Sampah merupakan material sisa yang tidak setelah berakhirnya suatu proses
Jenis-jenis Sampah : 1. Berdasarkan Sumbernya 2. Berdasarkan Sifat 3. Berdasarkan Bentuknya
- Sampah alam : daun-daun kering
- Sampah manusia : feses dan urine
- Sampah konsumsi : sampah yg dihasilkan manusia yang biasa dibuang ke tempat sampah
- Sampah nuklir : bekas tambang
- Sampah Organik - dapat
diurai (degradable) : sisa
makanan, sayuran, daun-
daun kering, dan
sebagainya.
- Sampah Anorganik - tidak
terurai (undegradable) :
sampah yang tidak mudah
membusuk, seperti plastik
wadah pembungkus
makanan, kertas, plastik
mainan, botol dan gelas
minuman, kaleng, kayu,
dan sebagainya
Berdasarkan Sumbernya
Berdasarkan sifatnya
Berdasarkan Bentuknya
a) Sampah Padat : Dapat berupa
sampah rumah tangga: sampah
dapur, sampah kebun, plastik,
metal, gelas dan lain-lain.
b) Sampah cair :
- Limbah hitam: sampah cair
yang dihasilkan dari toilet.
Sampah ini mengandung
patogen yang berbahaya.
- Limbah rumah tangga: sampah
cair yang dihasilkan dari dapur,
kamar mandi dan tempat
cucian. Sampah ini mungkin
mengandung patogen.
Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Sampah
1. Jumlah penduduk
2. System pengumpulan atau pembuangan sampah yang dipakai
3. Pengambilan bahan bahan yang ada pada sampah untuk digunakan kembali
4. Factor geografis
5. Factor waktu
6. Factor social ekonomi dan budaya
7. Faktor kebiasaan masyarakat.
8. Kemajuan Teknologi.
9. Jenis sampah.
Pengaruh Sampah Terhadap Lingkungan Hidup
1. Dampak Terhadap Kesehatan
-Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang
berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air
minum.
-Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan
cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
-Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
•Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya
adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini
sebelumnya masuk ke dalam pencernaaan binatang ternak melalui
makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.
2. Dampak Terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi
a)Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang
menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk
karena sampah bertebaran dimana-mana.
b)Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.
c)Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan
masyarakat.
d)Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan
memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase,
dan lain-lain.
e)Banjir
Penanganan Sampah Rumah Tangga
1. Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar.
Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-
site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih
murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan
bioremediasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan
kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut
dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki
yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut.
Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah
dengan instalasi pengolah air limbah.
Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
1. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan
untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang
kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Salah satu
mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi adalah jamur
vesikular arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam dapat berperan langsung
maupun tidak langsung dalam remediasi tanah. Berperan langsung, karena
kemampuannya menyerap unsur logam dari dalam tanah dan berperan
tidak langsung karena menstimulir pertumbuhan mikroorganisme
bioremediasi lain seperti bakteri tertentu, jamur dan sebagainya.
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
Sebelum diolah, sampah menyusuri tiga alur pendistribusian yang saling
berkaitan terlebih dahulu, yaitu:
a)Penampungan sampah (Refuse storage). Seperti Tempat sampah
sementara di rumah, kantor sebelum dikumpulkan, diangkut, dibuang.
b)Pengumpulan sampah (Refuse collection)
c)Pembuangan sampah (Refuse dispossal). Termasuk pengangkutan
sampah dan pemusnahan sampah.
Jika terjadi penyimpangan dalam tahap tahapan tersebut, maka akan
terjadi kekacauan yang mengakibatkan menumpuknya jumlah sampah dan
terjadi pencemaran lingkungan.
Cara Penanggulangan Sampah
Dengan cara 3R, yaitu:
1. Reduce (Mengurangi)
2. Reuse (Memakai Kembali)
3. Recycle (di daur ulang )
Upaya-Upaya Dalam Pengelolaan Sampah
Melakukan Metode Pembuangan, Penimbunan dan Pembakaran
Melakukan Metode Daur-ulang
1) Pengolahan kembali secara fisik
2) Pengolahan kembali secara biologis
3) Pemulihan energi
4) Pembuatan Biogas
Melakukan Metode Penghindaran dan Pengurangan
Tempat Pembuangan Akhir dan Penerapan Sanitary Landfill
Sanitary Landfill adalah sistem pengelolaan sampah yang mengembangkan lahan cekungan dengan syarat tertentu, antara lain jenis dan porositas tanah
TERIMA KASIH